ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5161/1/Dwi...
Transcript of ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5161/1/Dwi...
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI KASUS BTN SYARIAH KC SOLO)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
DWI ARYANTI
NIM 213 14 201
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN
KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI KASUS BTN SYARIAH KC SOLO)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
DWI ARYANTI
NIM 213 14 201
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO
Niat dan kuatkan tekat dalam kesabaran maka kelapangan begitu dekat
karena sesudah kesulitan itu ada kemudahan
(QS. Al-Insyirah: 5-6)
Allah selalu memberikan harapan dibalik keputusasaan karena cinta
kasih dari Allah dan orang tersayang merupakan kekuatan utama dalam
melakukan segala sesuatu, maka jangan berhenti berusaha hanya
karena rintangan. Percayalah bahwa hasil tak akan mengkhianati usaha.
vii
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, puji syukur atas Rahmad dan hidayah Allah SWT yang
telah memberikan kelancara dalam penyusunan skripsi. Sholawat dan salam
terucap untuk Nabi Akhiruzaman yaitu baginda Rosulullah SAW, kisah tauladan
Beliau yang senantiasa penulis teladani dan semoga penulis beserta keluarga dan
juga pembaca senantiasa mendapatkan Syafaat Baginda Rosulullah SAW. Amin
1. Orang tua (Ibu Sukimah) dan (Bapak Maryani) yang telah membimbing,
mendidik, mencurahkan segala usaha dan doanya dengan ikhlas serta kasih
sayang tanpa mengenal lelah dan bosan demi masa depan penulis.
2. Kakek dan nenek (Pakwo Yakub) dan (Makwo Sutipah) yang selalu
mendoakan dan memberikan wejangan dalam perkuliahan dan masa depan
penulis.
3. Para dosen-dosenku, serta Ibu Fetria Eka Yudiana, M. Si. selaku dosen
pembimbing yang selalu sabar dalam membimbing dan membantu
menyelesaikan skripsi ini.
4. Adik (Fitri Oktavia) dan keponakan (Arinta Mustika Baiti) yang
membantu dan memberi semangat penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Untuk sahabat-sahabatku (Ani Faizati, Sri Rahayuningsih, Reni Nur
Arifah, Choirunisa Mona Zuhri, Siti Nailatul Istikhomah, Lilis
Purwaningsih, Kristiani G. Jessica, Nurul Hidayah, Desi Novitasari, Isna
Nur Rofiah, Zakky Musfiroh, Indah Lufti Widayanti, Widia, Nova
Widiantari Pangestika, Nurul Fadhilah, Risa Arfidhaya, Rifa’atul
viii
Machmudah, Tri Nurbiyanti, Nina Setiyowati, Siti Nuriyah, Rinogin, Aris
Prasetiyanto, dan Amar Sabilla) yang selalu memberi semangat dan
membantu dalam penyusunan skripsi ini. Sukses untuk kalian.
6. Keluarga baru posko KKN 123 Kalimaro (Bapak Suali sekeluarga, Anjar
Pambudi, M. Arif Maulana, Siti Hasimah, Siti Mualimah, Indah Lestari,
Muzayanatul Maghfiroh, Umi Khoiriyah, Dwi Wardani) dan seluruh
warga Kalimaro Desa Lukas, Kec. Kedungjati, Kab. Grobogan.
7. Dan semua teman-teman seangkatan dan seperjuangan di PS-S1 angkatan
2014. Terimakasih untuk semua yang telah mendoakan yang tak dapat
penulis sebutkan satu-satu, semoga ilmu penulis bermanfaat bagi bangsa,
dunia dan akhirat. Amin
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
taufik dan hidayah sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Motivasi
Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen
Organisasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus BTN Syariah KC
Solo)” dapat terselesaikan dengan lancar. Sholawat serta salam selalu
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
dalam ilmu perbankan syariah. Dalam penyusunan skripsi ini telah banyak pihak
yang memberikan pengarahan, bimbingan, bantuan baik secara moril maupun
spiritual, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan
Syariah dan selaku dosen pembimbing, terimakasih atas semua waktu,
arahan, bimbingan, saran, serta kesabaran dalam proses penulisan skripsi
ini.
x
4. Bapak Moh. Khusen, M.Ag., MA selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan wawasan
kepada penulis selama perkuliahan.
6. Seluruh karyawan dan staff akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAN Salatiga atas pelayanannya.
7. Seluruh karyawan BTN Syariah KC Solo atas kesempatan dan bantuan
yang telah diberikan kepada penulis untuk mengadakan penelitian guna
mendapatkan data sebagai bahan penelitian skripsi ini.
8. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Maryani dan Ibu Sukimah yang telah
memberikan doa, kasih sayang, materi dan dukungan.
9. Teman-teman Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga angkatan 2014 terimakasih atas kebersamaan dan
kegembiraan selama perkuliahan.
10. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung yang turut
membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu. Semoga semua amal baik mendapatkan alasan dari
Allah SWT, Amin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya,
oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan
demi bertambanya pengetahuan penulis. Akhirnya hanya kepada Allah SWT
xi
penulis serahkan segalanya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang
membaca dan mempelajarinya. Amin.
Salatiga, 14 November 2018
Penulis
Dwi Aryanti
NIM: 213 14 201
xii
ABSTRAK
Aryanti, Dwi. 2018. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Intervening (Studi Kasus BTN Syariah KC Solo). Skripsi,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Program Studi S1-Perbankan
Syariah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Fetria Eka
Yudiana, M. Si.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja dan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai
variabel intervening (studi kasus BTN Syariah KC Solo). Metode pengumpulan
data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan BTN Syariah
KC Solo yang berjumlah 40 responden dengan menggunakan teknik sampling
jenuh. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu
SPSS versi 22. Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji statistik, uji
asumsi klasik, dan analisis jalur (path analysis).
Hasil analisis dalam uji Ttest menunjukkan bahwa motivasi kerja sebesar
0,029, kepuasan kerja sebesar 0,005 dan komitmen organisasi sebesar 0,034.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel tersebut berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dalam uji koefisien determinasi
(R2) diketahui bahwa motivasi kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi
mempengaruhi kinerja karyawan sebesar 71,8%. Sisanya dengan hasil 28,2%
merupakan pengaruh dari variabel-variabel lain yang tidak dimasukan dalam
penelitian ini.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Komitmen organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi
sebagai variabel intervening. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai
variabel intervening.
Kata Kunci: Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan
xiii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………...ii
PENGESAHAN………………………………………………………………….iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………………..iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT……………………………………………..v
MOTTO................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN………………………………………………………………..vii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ix
ABSTRAK……………………………………………………………………….xii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………xiii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..xv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………xvi
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5
D. Kegunaan Penelitian..................................................................................... 6
E. Sistematika Penulisan................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………………..9
A. Telaah Pustaka ............................................................................................. 9
B. Kerangka Teori........................................................................................... 23
1. Teori Tujuan (Goal Theory) ................................................................... 23
2. Motivasi Kerja ........................................................................................ 23
3. Kepuasan Kerja ...................................................................................... 27
4. Komitmen Organisasi ............................................................................. 31
5. Kinerja Karyawan ................................................................................... 35
C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 39
D. Hipotesis ..................................................................................................... 40
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………….49
A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 49
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 49
xiv
C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 49
D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 50
E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 51
F. Definisi Konsep dan Operasional............................................................... 52
G. Instrumen Penelitian................................................................................... 55
H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 55
I. Alat Analisis ............................................................................................... 61
BAB IV ANALISIS DATA……………………………………………………...62
A. Deskripsi Obyek Penelitian ........................................................................ 62
B. Deskripsi Data Responden ......................................................................... 65
C. Analisis Data……………………………………………………………..69
D. Hasil Uji Hipotesis……………………………………………………….87
BAB V PENUTUP…………………………………………………………………………………………………….95
A. Kesimpulan ................................................................................................ 95
B. Saran ........................................................................................................... 96
C. Keterbatasan Penelitian .............................................................................. 96
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………98
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Research Gap ....................................................................................... 18
Tabel 2. 2 Hipotesis Penelitian.............................................................................. 48
Tabel 3. 1 Definisi Konsep dan Operasional…………………………………….54
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden .................................................................... 66
Tabel 4. 2 Usia Responden.................................................................................... 67
Tabel 4. 3 Masa Kerja Responden ........................................................................ 67
Tabel 4. 4 Pendidikan Terakhir Responden .......................................................... 68
Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas ................................................................................ 69
Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................................ 71
Tabel 4. 7 Hasil Uji t ............................................................................................. 72
Tabel 4. 8 Hasil Uji F ............................................................................................ 73
Tabel 4. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 78
Tabel 4. 10 Hasil Uji Multikolonieritas ................................................................ 79
Tabel 4. 11 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 79
Tabel 4. 12 Hasil Uji Normalitas .......................................................................... 80
Tabel 4. 13 Hasil Uji Linieritas ............................................................................. 72
Tabel 4. 14 Hasil Uji Linieritas ............................................................................. 73
Tabel 4. 15 Hasil Uji Linieritas ............................................................................. 74
Tabel 4. 16 Hasil Model Summary Regresi Model 1............................................ 80
Tabel 4. 17 Hasil Coefficients Regresi Model 1 ................................................... 81
Tabel 4. 18 Hasil Model Summary Regresi Model 2............................................ 82
Tabel 4. 19 Hasil Coefficients Regresi Model 2 ................................................... 83
Tabel 4. 20 Hasil Hipotesis ................................................................................... 93
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Model Penelitian .............................................................................. 39
Gambar 4. 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 76
Gambar 4. 2 Histogram Normal Plot .................................................................... 77
Gambar 4. 3 Grafik Normal Plot ........................................................................... 78
Gambar 4. 4 Model Analisis Jalur (Path Analyisis) .............................................. 84
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring kemajuan zaman yang semakin modern, peran sumber daya
manusia sangatlah penting karena memiliki fungsi utama yaitu sebagai subyek
dalam mengelola berbagai sumber daya lain agar dapat memiliki suatu nilai
yang lebih dan bermanfaat. Manajemen sumber daya manusia merupakan
suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu
(pegawai). Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara
maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan
pengembangan individu pegawai (Mangkunegara, 2008:2).
Pesatnya perkembangan dan pertumbuhan perbankan syariah di dunia
internasional menimbulkan adanya ketertarikan negara-negara yang ada di
Asia Tenggara yang mayoritas penduduknya muslim untuk mendirikan dan
mengembangkan lembaga-lembaga keuangan yang berdasarkan prinsip
syariah. Selain itu, tingginya persaingan di industri jasa keuangan berpengaruh
terhadap kinerja perbankan syariah karena masih banyaknya kendala seperti
keterbatasan modal, sumber dana, financial, sumber daya manusia (SDM), dan
teknologi informasi (TI) yang belum terselesaikan.
Permasalahan di perbankan syariah yang penting adalah bagaimana
kualitas kinerja sumber daya manusianya yang akan mempengaruhi kualitas
2
kinerja bank syariah itu sendiri. Kinerja karyawan menjadi penting bagi
sebuah organisasi karena merupakan salah satu kunci pendorong keberhasilan
karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Dengan adanya hal tersebut, permasalahan yang dihadapi adalah
bagaimana usaha perbankan syariah di Indonesia untuk mempersiapkan diri
dalam menghadapi persaingan perbankan. Dalam hal ini, perbankan syariah
harus memprioritaskan akan adanya penguatan daya saing bank syariah demi
mewujudkan masyarakat damai bermartabat. Agar aktivitas manajemen
berjalan dengan baik, perusahaan juga harus memiliki karyawan yang
berpengetahuan tinggi serta usaha untuk mengelola perusahaan seoptimal
mungkin sehingga kinerja karyawannya meningkat.
Menurut Kasmir (2016:182) kinerja merupakan hasil kerja dan
perilaku kerja yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan
tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu. Kinerja yang
baik adalah kinerja yang optimal yaitu kinerja yang sesuai standar organisasi
dan mendukung tercapainya sebuah organisasi. Organisasi yang baik adalah
organisasi yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya
manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk meningkatkan
kinerja karyawan.
Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka
pengembangan industri perbankan syariah nasional memiliki landasan hukum
yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya secara lebih cepat lagi.
3
Dengan progres perkembangannya yang impresif mencapai rata-rata
pertumbuhan aset lebih dari 65 % per tahun dalam lima tahun terakhir, maka
diharapkan peran industri perbankan syariah dalam mendukung perekonomian
nasional akan semakin signifikan (www.bi.go.id).
Faktor pertama yang diindikasikan menyebabkan rendahnya kinerja
adalah faktor motivasi. Menurut Purwanto (2006:72) motivasi mengacu
kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap
bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki. Faktor-faktor yang
meningkatkan motivasi antara lain kebutuhan dan kepuasan individu. Oleh
karena itu, perusahaan harus dapat memenuhi kebutuhan apa yang dapat
memuaskan dan yang dapat mendorong semangat kerja karyawan. Pada
dasarnya semakin tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan,
maka semakin giat seseorang untuk bekerja. Hal tersebut di dukung dengan
penelitian oleh Fidella (2014) dan Sitepu (2013) dengan hasil penelitian
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maramis
(2013) dan Wijayanti (2012) dengan hasil penelitian bahwa motivasi kerja
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Faktor kedua yang diindikasikan menyebabkan rendahnya kinerja
adalah faktor kepuasan kerja. Menurut Martoyo (2000:115) kepuasan kerja
pada dasarnya merupakan salah satu aspek psikologis yang mencerminkan
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ia akan merasa puas dengan
adanya kesesuaian antara kemampuan, keterampilan, dan harapannya dengan
4
pekerjaan yang dihadapi. Hal tersebut di dukung dengan penelitian oleh Rosita
(2016) dan Mardiani (2015) dengan hasil penelitian bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan
hasil penelitian yang dilakukan oleh Can (2013) dan Wijayanti (2012) dengan
hasil penelitian bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Dalam penelitian ini penulis mengembangkan model komitmen
organisasi sebagai variabel intervening antara motivasi kerja dan kepuasan
kerja sebagai variabel independen terhadap kinerja karyawan sebagai variabel
dependen. Menurut Siagian (2006:102) komitmen organisasi merupakan daya
dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin
demi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya. Semakin tinggi
komitmen kerja yang dirasakan oleh karyawan, maka semakin besar harapan
karyawan bahwa jika mereka bekerja untuk memenuhi tujuan organisasi. Hal
tersebut di dukung dengan penelitian oleh Argensia (2014) dan Santoso (2017)
dengan hasil penelitian bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Devi (2009) dan Destikarini (2015) dengan hasil penelitian
bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Berdasarkan uraian di atas dan hasil penelitian terdahulu yang berbeda-
beda, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Pengaruh Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
5
Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening
(Studi Kasus BTN Syariah KC Solo)”.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dalam penelitian ini masalah
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan?
2. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan?
3. Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan?
4. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi?
5. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi?
6. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan dengan
komitmen organisasi sebagai variabel intervening?
7. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan dengan
komitmen organisasi sebagai variabel intervening?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak
dicapai melalui penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan.
4. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi.
6
5. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen
organisasi.
6. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening.
7. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening.
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa
pihak antara lain:
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat memberikan masukkan dalam meningkatkan
kinerja karyawan serta mengetahui pengaruh motivasi kerja dan kepuasan
kerja terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai
variabel intervening.
2. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat memberikan manfaat sebagai tambahan referensi
untuk penelitian selanjutnya khususnya penelitian yang berkaitan dengan
kinerja karyawan.
3. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain
berupa tambahan pengetahuan, wawasan dan pengalaman terhadap
pembuatan proposal skripsi maupun skripsi serta dapat dijadikan referensi
untuk penelitian selanjutnya.
7
E. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran yang jelas serta
mempermudah dalam pembahasan, maka secara keseluruhan skripsi ini
terbagai dalam lima bab yang setiap bab memiliki kaitan antara yang satu
dengan yang lainnya. Secara global gambaran sistematikannya adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan penelitian disajikan pada
bagian pertama isi skripsi yang di dalamnya merupakan uraian dari latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini berisi tentang landasan
teori yang menjadi dasar penelitian dan memuat tentang beberapa penelitian
terdahulu yang berguna untuk memperkuat penelitian ini, teori-teori yang
digunakan berisi tentang kerangka teori, kerangka penelitian dan hipotesis
penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN. Menguraikan mengenai metode
penelitian. Dalam bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran,
definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian
dan alat analisis.
8
BAB IV ANALISIS DATA. Menguraikan mengenai hasil penelitian
dan pembahasan. Bab ini berisi mengenai analisis data yang dapat dilakukan
berdasarkan prosedur penelitian kuantitatif dan bisa berupa deskriptif data.
BAB V PENUTUP. Menguraikan mengenai kesimpulan data dan
saran. Bab ini berisi mengenai hasil kesimpulan penelitian dan saran yang
diajukan bagi pihak terkait.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Sitepu (2013) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel
Beban kerja (X1), Motivasi (X2), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja yang diterapkan dalam perusahaan
berupa pemberian kompensasi (fisiologis), memberikan rasa aman, perlakuan
yang baik dari rekan-rekan, penghargaan yang diberikan, dan tantangan-
tantangan baru yang dapat mengembangkan kemampuan karyawan.
Can dan Yasri (2013) melakukan penelitian dengan menggunakan
variabel Motivasi kerja (X1), Kepuasan kerja (X2), Komitmen organisasi
(X3), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
komitmen organisasi. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Komitmen organisasi berpengaruh poitif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Iskandar dan Sembada (2012) melakukan penelitian dengan
menggunakan variabel Beban kerja (X1), Motivasi (X2), Kepuasan kerja
10
(X3), dan Kinerja pegawai (Y). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Artinya motivasi kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama dapat
memberikan perubahan-perubahan kinerja pegawai.
Fidella, dkk (2014) melakukan penelitian dengan menggunakan
variabel Kepuasan (X1), Motivasi kerja (X2), dan Kinerja karyawan (Y).
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Santoso (2017) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel
Disiplin kerja (X1), Motivasi (X2), Komitmen organisasi (X3), dan Kinerja
karyawan (Y). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa motivasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi dan
komitmen organisasi yang tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan.
Lydia, dkk (2018) melakukan penelitian dengan menggunakan variabel
Learning orientation (X1), Komitmen organisasi (X2), dan Kinerja karyawan
(Y). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi komitmen
organisasi seorang karyawan maka semakin tinggi pula kinerja karyawannya.
Sahlan, dkk (2015) menggunakan variabel Lingkungan kerja (X1),
Kepuasan kerja (X2), Kompensasi (X3), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil
11
penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi kepuasan kerja
seseorang karyawan, maka semakin tinggi pula kinerja karyawannya.
Maramis (2013) menggunakan variabel Kepemimpinan (X1), Budaya
organisasi (X2), Motivasi (X3), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan, karena dapat melaksanakan tugasnya secara
maksimum ditentukan oleh motivasi yang mendorong karyawan itu bekerja
dengan tekun, serta disiplin yang ditterapkan.
Marliani (2016) menggunakan variabel Motivasi kerja (X1), Kepuasan
kerja (X2), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dengan penerapan motivasi dan kepuasan tersebut untuk meningkatkan
kinerja karyawan secara keseluruhan diharapkan dapat meningkat dengan
baik.
Mardiani dan Dewi (2015) menggunakan variabel Kepuasan kerja (X1),
Komitmen organisasional (X2), dan Kinerja pegawai (Y). Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai. Komitmen organisasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai.
Yuliana (2016) menggunakan variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi
(X2), Lingkungan kerja (X3), dan Kinerja Karyawan (Y). Hasil penelitiannya
12
menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Semakin baik motivasi kerja dapat menyebabkan semakin
tinggi pula kinerja karyawannya.
Lukman dan Adolfina (2015) menggunakan variabel Lingkungan Kerja
(X1), Komitmen Organisasional (X2), Kompensasi (X3), dan Kinerja
Karyawan (Y). Hasil penelitiannya menyatakan komitmen organisasional
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sari, dkk (2012) menggunakan variabel Kepemimpinan (X1), Motivasi
(X2), Stres Kerja (X3), dan Kinerja Karyawan (Y). Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Jika motivasi kerja dinaikkan, maka akan menyebabkan
kenaikan kinerja pegawai. Jadi, semakin baik motivasi kerja dapat
menyebabkan semakin tinggi pula kinerja karyawan.
Zahra dan Hidayat (2017) menggunakan variabel Kepuasan kerja (X1),
Disiplin kerja (X2), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi kepuasan yang terpenuhi maka
semakin tinggi pula kinerja karyawannya.
Winarsih, dkk (2018) menggunakan variabel Motivasi kerja (X1),
Kepuasan kerja (X2), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
13
Fathoni (2016) menggunakan variabel Kepuasan kerja (X1), Motivasi
kerja (X2), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Fauzi, dkk (2016) menggunakan variabel Budaya organisasi (X1),
Kepuasan kerja (X2), Komitmen organisasi (Z), dan Kinerja karyawan (Y).
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Chandraningtyas, dkk (2016) menggunakan variabel Kepuasan kerja
(X1), Motivasi kerja (X2), Komitmen organisasi (Z), dan Kinerja Karyawan
(Y). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan
komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi
sebagai variabel intervening.
Devi (2009) menggunakan variabel Kepuasan kerja (X1), Motivasi
(X2), Komitmen organisasional (Z), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan
14
signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap komitmen organisasional. Motivasi kerja berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap komitmen organisasional. Komitmen
organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Wijayanti dan Wajdi (2012) menggunakan variabel Kepemimpinan
islami (X1), Motivasi (X2), Kepuasan kerja (X3), Lama kerja (Z), dan Kinerja
karyawan (Y). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa motivasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Rosita dan Yuniati (2016) menggunakan variabel Kepuasan kerja (X1),
Komitmen organisasional (Z), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil penelitannya
menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasional. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasional
sebagai variabel intervening.
Destikarini, dkk (2015) menggunakan variabel Kepuasan kerja (X1),
Motivasi kerja (X2), Komitmen organisasional (Z), Kinerja pegawai (Y).
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional. Kepuasan kerja
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai. Motivasi
15
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Komitmen
organisasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
Kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan
komitmen organisasional sebagai variabel intervening. Motivasi kerja
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai dengan
komitmen organisasional sebagai variabel intervening.
Argensia, dkk (2014) menggunakan variabel Kepuasan kerja (X1),
Motivasi (X2), Komitmen organisasional (Z), Kinerja pegawai (Y). Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. Motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai. Komitmen organisasional berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Motivasi berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap komitmen organisasional. Kepuasan kerja
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap komitmen organisasional.
Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai
dengan komitmen organisasional sebagai variabel intervening. Motivasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja pegawai dengan
komitmen organisasional sebagai variabel intervening.
Ermawati dan Sulistyawati (2014) menggunakan variabel Budaya
organisasi (X1), Motivasi (X2), Kompensasi (X3), Komitmen organisasi (Z),
Kinerja karyawan (Y). Hasil penelitiannya menyatakan bahwa motivasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Motivasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
16
Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan melalui komitmen organisasi sebagai variabel intervening.
Suharno (2016) menggunakan variabel Kepuasan kerja (X1),
Komitmen organisasi (Z), dan Kinerja karyawan (Y). Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai
variabel intervening.
Hastuti (2018) menggunakan variabel Motivasi (X1), Kompetensi (X2),
Kepuasan kerja (X3), Komitmen organisasi (Z), dan Kinerja karyawan (Y).
Hasil penelitiannya menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Komitmen organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Kepuasan kerja berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap komitmen organisasi. Motivasi tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening. Kepuasan kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai
variabel intervening.
17
Kristianto, dkk (2011) menggunakan variabel Kepuasan kerja (X1),
Komitmen organisasional (Z), dan Kinerja Karyawan (Y). Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasional. Komitmen organisasional berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dengan komitmen
organisasional sebagai variabel intervening.
Febriani dan Suharnomo (2018) menggunakan variabel Pengawasan
(X1), Motivasi kerja (X2), Komunikasi Interpersonal (X3), dan Komitmen
organisasi (Z), dan Kinerja Karyawan (Y). Hasil penelitiannya menyatakan
bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi. Motivasi kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel
intervening.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang dikemukakan, maka bila
diringkas dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:
18
Tabel 2. 1 Reserach Gap
Peneliti
(Tahun)
Hasil Penelitian
Isu:
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Research Gap:
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan
Maramis (2013) Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Wijayanti dan Wajdi (2012) Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Ermawati dan Sulistyawati (2014) Motivasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Febriani dan Suharnomo (2018) Motivasi kerja berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Fidella, dkk (2014) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Sari, dkk (2012) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Sitepu (2013) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Can dan Yasri (2013) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Yuliana (2016) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Santoso (2017) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Winarsih, dkk (2018) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Marliani (2016) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Hastuti (2018) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Iskandar dan Sembada (2012) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
19
Isu:
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Research Gap:
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan
Can dan Yasri (2013) Kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Wijayanti dan Wajdi (2012) Kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan.
Hastuti (2018) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja pegawai.
Destikarini, dkk (2015) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja pegawai.
Winarsih, dkk (2018) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Sahlan, dkk (2015) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Rosita dan Yuniati (2016) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Marliani (2016) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Iskandar dan Sembada (2012) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Fathoni (2016) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Mardiani dan Dewi (2015) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Fidella, dkk (2014) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Zahra dan Hidayat (2017) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Isu:
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Research Gap:
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja
Karyawan.
Destikarini, dkk (2015) Komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
20
Devi (2009) Komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Can dan Yasri (2013) Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Fauzi, dkk (2016) Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Lukman dan Adolfina (2015) Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Lydia, dkk (2018) Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Mardiani dan Dewi (2015) Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Santoso (2017) Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Argensia, dkk (2014) Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Suharno (2016) Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Isu:
Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Organisasi
Research Gap:
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen
organisasi
Devi (2009) Motivasi kerja berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap komitmen organisasi.
Argensia, dkk (2014) Motivasi kerja berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap komitmen organisasi.
Destikarini, dkk (2015) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Ermawati dan Sulistyawati (2014) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Hastuti (2018) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Can dan Yasri (2013) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Febriani dan Suharnomo (2018) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
21
Isu:
Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi
Research Gap:
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen
organisasi
Argensia, dkk (2014) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap komitmen organisasi.
Hastuti (2018) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap komitmen organisasi.
Fauzi, dkk (2016) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Devi (2009) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Destikarini, dkk (2015) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Suharno (2016) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Kristianto, dkk (2011) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Rosita dan Yuniati (2016) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Can dan Yasri (2013) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Argensia, dkk (2014) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi.
Isu:
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Intervening
Research Gap:
Terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening
Hastuti (2018) Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen organisasi
sebagai variabel intervening.
Argensia, dkk (2014) Motivasi berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja pegawai dengan komitmen
organisasional sebagai variabel intervening.
Febriani dan Suharnomo (2018) Motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen organisasi
22
sebagai variabel intervening.
Ermawati dan Sulistyawati (2014) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
Destikarini, dkk (2015) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
Chandraningtyas, dkk (2016) Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
Isu:
Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Intervening
Research Gap:
Terdapat perbedaan hasil penelitian kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening
Destikarini, dkk (2015) Kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen organisasi
sebagai variabel intervening.
Hastuti (2018) Kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen organisasi
sebagai variabel intervening.
Kristianto, dkk (2011) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
Suharno (2016) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
Rosita dan Yuniati (2016) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
Argensia, dkk (2014) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
Chandraningtyas, dkk (2016) Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
23
B. Kerangka Teori
1. Teori Tujuan (Goal Theory)
Tujuan dasar dari teori Abraham Maslow ini adalah tujuan yang
menjadi tanggung jawab untuk perilaku seseorang. Dalam konteks ini,
tujuan merupakan sesuatu yang akan di dapat atau dicapai seseorang
dengan meningkatkan motivasi tinggi maka akan mendorong semangat
untuk meningkatkan kepuasan karyawan. Kedisiplinan terjadi apabila
adanya harapan masa depan yang lebih baik dan mempunyai komitmen di
dalam dirinya akan bekerja dengan penuh disiplin karena seorang yang
mempunyai komitmen tinggi akan bersedia untuk melakukan atau
mentaati norma-norma dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan tanpa adanya unsur paksaan dengan adanya peluang dalam
mengembangkan diri maka akan tercapai kepuasan kerja yang tinggi untuk
mencapai kinerja yang baik (Wexly, 2003:113).
2. Motivasi Kerja
a. Teori Motivasi Kerja
Hierarki Teori Kebutuhan (Hierarchical of Needs Theory)
merupakan teori motivasi yang sangat terkenal yang dikemukakan oleh
Abraham Maslow. Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu
kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan
dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya
tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku
24
kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi maka pegawai
tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai
manifestasi dari rasa puasnya. Kebutuhan merupakan fundamen yang
mendasari perilaku pegawai.
b. Pengertian Motivasi Kerja
Menurut Hasibuan (2006:141), istilah motivasi berasal dari
kata Latin “movere” yang berarti dorongan atau menggerakkan.
Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mengarahkan daya dan
potensi agar bekerja mencapai tujuan yang ditentukan. Menurut
Mangkunegara (2008:93) motivasi didefinisikan sebagai suatu
kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri
dan diakhiri dengan penyesuaian diri.
Menurut Robbins (2011:238) menyatakan bahwa motivasi
sebagai proses yang memperhitungkan intensitas, arah, dan ketekunan
usaha individual terhadap pencapaian tujuan. Motivasi pada umumnya
berkaitan dengan setiap tujuan, sedangkan tujuan organisasional
memfokus pada perilaku yang berkaitan dengan pekerjaan.
Menurut Luthans (2011:157) menyatakan bahwa motivasi
merupakan proses yang diawali dengan kekurangan atau kebutuhan
fisiologis atau psikologis yang mengaktifkan perilaku atau dorongan
yang ditujukan untuk mencapai sasaran.
Menurut Kaswan (2017:837) motivasi adalah serangkaian
sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal
25
yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Selain itu motivasi
diartikan sebagai dorongan individu untuk melakukan tindakan karena
mereka ingin melakukannya. Apabila individu termotivasi, mereka
akan membuat pilihan yang positif untuk melakukan sesuatu, karena
dapat memuaskan keinginan mereka.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi
kerja merupakan dorongan atau keinginan yang timbul pada diri
seseorang sehingga menyebabkan seseorang itu menghasilkan suatu
hasil kerja.
c. Jenis-Jenis Motivasi Kerja
Jenis-jenis motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua jenis
menurut Hasibuan (2006:149), yaitu:
1) Motivasi positif (Insentif Positif), manajer memotivasi bawahan
dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik.
Dengan motivasi positif ini semangat kerja bawahan akan
meningkat, karena manusia pada umumnya senang menerima yang
baik-baik saja.
2) Motivasi negatif (Insentif Negative), manajer memotivasi bawahan
dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya
kurang baik (prestasi rendah). Dengan motivasi negatif ini
semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat
karena takut dihukum.
26
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja
Menurut Siagian (2006:294) motivasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Yang
termasuk faktor internal adalah:
1) Persepsi seseorang mengenal diri sendiri.
2) Harga diri.
3) Harapan pribadi.
4) Kebutuhan.
5) Keinginan.
6) Kepuasan kerja.
7) Prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi
seseorang antara lain:
1) Jenis dan sifat pekerjaan.
2) Kelompok kerja dimana seseorang bergabung.
3) Organisasi tempat orang bekerja.
4) Situasi lingkungan kerja.
5) Gaji.
e. Indikator Motivasi Kerja
Indikator motivasi kerja menurut Abraham Maslow (1943)
dalam Mangkunegara (2008:120) terdiri atas lima kebutuhan yaitu:
27
1) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,
perlindungan fisik, dan seksual. Kebutuhan ini merupakan
kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan
yang paling dasar.
2) Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari
ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.
3) Kebutuhan untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan rasa
memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam kelompok, berafiliasi,
berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai, dan dicintai.
4) Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan akan harga diri,
kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain.
5) Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan, skill, potensi, kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberikan
penilaian dan kritik terhadap sesuatu.
3. Kepuasan Kerja
a. Teori Kepuasan Kerja
Menurut Mangkunegara (2008:120) ada beberapa teori tentang
kepuasan kerja diantaranya:
1) Teori perbedaan (Discrepancy Theory)
Teori ini dipelopori oleh Porter (1961). Porter mengukur
kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih antara apa
yang diharapkan dengan kenyataan yang dirasakan pegawai.
28
2) Teori keseimbangan (Equity Theory)
Teori ini dikembangkan oleh Adams (1963). Menurut teori
ini, orang akan merasa puas atau tidak puas tergantung kepada
apakah ia merasa adanya keadilan atau tidak situasi dimana
perasaan tersebut di dapat dengan membandingkan dirinya dengan
orang lain yang sekelas, sekantor atau di tempat lain.
3) Teori dua faktor (Two Factors Theory)
Teori ini dikembangkan oleh Frederick Herzberg. Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik acuannya.
Penelitian Herzberg diadakan dengan melakukan wawancara
terhadap subyek insinyur dan akuntan. Masing-masing subyek
diminta menceritakan kejadian yang dialami oleh mereka baik
yang menyenangkan (memberikan kepuasan) maupun yang tidak
menyenangkan atau tidak memberi kepuasan. Kemudian
dianalisis dengan analisis isi (content analysis) untuk menentukan
faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan atau ketidakpuasan.
b. Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Mangkunegara (2008:117) mengemukakan bahwa “job
satisfaction is the favorableness or unfavourableness with employees
view their work”. Kepuasan kerja adalah perasaan menyokong atau
tidak menyokong yang dialami pegawai dalam bekerja. Menurut
Kaswan (2017:193) kepuasan kerja merupakan seberapa positif atau
negatif perasaan seseorang terhadap berbagai aspek pekerjaannnya,
29
juga bagaimana seseorang menanggapi kondisi pekerjaannya yang
berbeda. Kepuasan kerja juga merupakan penilaian terhadap perbedaan
apa yang diharapkan pegawai dari pekerjaannya dengan apa yang
diberikan kembali organisasi kepadanya.
Menurut Robbins (2011:114) kepuasan kerja sebagai perasaan
positif tentang pekerjaan sebagai hasil evaluasi dari karakteristiknya.
Menurut Handoko (2009:87) menyatakan kepuasan kerja (job
satisfaction) sebagai keadaan emosional yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan dengan mana para pegawai memandang
pekerjaan mereka.
Menurut Robbins (2003:78) kepuasan kerja adalah sikap umum
terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara
jumlah penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka
yakini seharusnya mereka terima.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kepuasan
kerja adalah sikap yang positif dari tenaga kerja meliputi perasaan dan
tingkah laku terhadap pekerjaannya melalui penilaian salah satu
pekerjaan sebagai rasa menghargai dalam mencapai salah satu nilai-
nilai penting pekerjaan.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
Menurut Mangkunegara (2008:120) terdapat dua faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu faktor yang ada pada diri pegawai
dan faktor pekerjaannya.
30
1) Faktor pegawai, yaitu kecerdasan (IQ), kecakapan khusus, umur,
jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa
kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi dan sikap kerja.
2) Faktor pekerjaan, yaitu jenis pekerjaan, struktur organisasi,
pangkat (golongan), kedudukan, mutu pengawasan, jaminan
financial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial dan
hubungan kerja.
d. Indikator Kepuasan Kerja
Indikator kepuasan kerja menurut Kaswan (2017:195) terdiri atas
empat indikator yaitu:
1) Kepuasan terhadap gaji: sejumlah upah atau gaji yang diterima dan
tingkat dimana hal itu bisa dipandang, sebagai hal yang pantas
dibandingkan dengan orang lain dalam organisasi.
2) Kepuasan terhadap promosi: jika pegawai tidak memperoleh
promosi sesuai dengan kinerja dan kemampuannya, hal itu akan
menyebabkan ketidakpuasan. Begitu juga, promosi yang tidak
tepat waktu bisa menimbulkan ketidakpuasan.
3) Kepuasan terhadap rekan kerja: jika pegawai memiliki rasa aman
secara sosial, ekonomi, dan pskilogis dari pekerjaannya, hal itu
akan membawa kepuasan maksimum diantara para pegawai.
4) Kepuasan terhadap atasan: jika penyelia suportif, fair, dan
berpengetahuan luas, hal itu akan mendatangkan kepuasan diantara
pegawai. Pegawai akan menunjukkan loyalitas, dan ketulusan
31
terhadap penyelia. Sikap pegawai terhadap pekerjaan secara
keseluruhan akan berubah jika penyelia baik.
4. Komitmen Organisasi
a. Pengertian Komitmen Organisasi
Menurut Robbins (2006:110) mendefinisikan komitmen
organisasi adalah suatu keadaan di mana seorang karyawan memihak
kepada sesuatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya serta berniat
memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. Menurut Allen dan
Meyer (1997) dalam Devi (2009:32) mengatakan bahwa komitmen
organisasi adalah sikap kedekatan hubungan antara seorang karyawan
atau individu dengan organisasi yang diwujudkan dalam berbagai
bentuk seperti loyalitas dan keinginan untuk tetap tinggal karena
dilibatkannya karyawan dalam organisasi.
Menurut Rivai (2006:248) bahwa komitmen organisasi adalah
suatu keadaan dimana seseorang pegawai memihak pada suatu
organisasi tertentu dengan tujuan-tujuan serta berniat memelihara
keanggotaannya dalam organisasi. Jadi adanya keterlibatan seorang
karyawan pada pekerjaannya secara aktif bukan secara pasif.
Menurut Sopiah (2008:155) komitmen organisasi adalah
keinginan anggota organisasi untuk tetap mempertahankan
keanggotaannya dalam organisasi dan bersedia berusaha keras bagi
pencapaian tujuan organisasi.
32
Menurut Luthans (2011:224) menyatakan bahwa komitmen
organisasi sebagai sikap kerja yang berdampak positif terhadap
organisasi. Menurut Wibowo (2015:371), komitmen organisasi
merupakan perasaan identifikasi, loyalitas dan keterlibatan yang
ditunjukkan oleh pekerja terhadap organisasi atau unit organisasi.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa komitmen
organisasi adalah suatu sikap mengenai dorongan atau keinginan yang
kuat dari dalam diri individu kepada organisasinya. Semakin tinggi
komitmen yang dirasakan oleh karyawan, semakin besar harapan
karyawan jika mereka bekerja untuk memenuhi tujuan organisasi.
b. Proses Terjadinya Komitmen Organisasi
Menurut Sopiah (2008:160) menjelaskan bahwa proses
terjadinya komitmen organisasi itu berbeda. Hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Fase initial commitment, yaitu adanya faktor yang berpengaruh
terhadap komitmen organisasi karyawan pada tahap ini
diantaranya:
a) Karakteristik individu.
b) Harapan-harapan pada organisasi.
c) Karakteristik pekerjaan.
2) Fase commitment during early employment yang terjadi pada
karyawan yang telah bekerja selama beberapa tahun. Faktor yang
33
berpengaruh terhadap komitmen karyawan pada tahap ini
diantaranya:
a) Pengalaman kerja yang dirasakan pada tahap awal bekerja.
b) Bagaimana pekerjaannya.
c) Bagaimana sistem penggajiannya.
d) Bagaimana gaya supervisinya.
e) Bagaimana hubungan dia dengan rekan kerjanya ataupun
hubungan dia dengan pimpinannya.
3) Fase commitment during later career. Faktor yang berpengaruh
terhadap komitmen karyawan pada tahap ini berkaitan dengan:
a) Investasi.
b) Modal kerja.
c) Hubungan sosial yang tercipta di organisasi.
d) Pengalaman selama bekerja.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komitmen Organisasi
Komitmen karyawan pada organisasi tidak begitu saja, tetapi
melalui proses yang panjang dan bertahap. Komitmen karyawan pada
organisasi juga ditentukan oleh sejumlah faktor. Menurut Sopiah
(2008:163) ada tiga faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan
pada organisasi yaitu:
1) Ciri pribadi kinerja, termasuk masa jabatannya dalam organisasi
dan variasi kebutuhan dan keinginan yang berbeda dari tiap
karyawan.
34
2) Ciri pekerjaan, seperti identitas tugas dan kesempatan berinteraksi
dengan rekan kerja dalam organisai tersebut.
3) Pengalaman kerja, seperti keterandalan organisasi dimasa lampau
dan cara pekerja mengutarakan dan membicarakan perasaannya
mengenai organisasi.
Menurut David dalam (Sopiah, 2008:163) mengemukakan
empat faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada organisasi
yaitu:
1) Faktor personal: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pengalaman kerja, kepribadian, dan lain-lain.
2) Karakteristik pekerjaan: lingkup jabatan, tantangan dalam
pekerjaan, konflik pekerjaan, tingkat kesulitan dalam pekerjaan,
dan lain-lain.
3) Karakteristik struktur: besar kecilnya organisasi, bentuk organisasi,
kehadiran serikat pekerja, dan lain-lain.
4) Pengalaman kerja: pengalaman kerja karyawan yang sangat
berpengaruh terhadap tingkat komitmen karyawan pada organisasi.
d. Indikator Komitmen Organisasi
Indikator komitmen organisasi menurut Allen dan Meyer (1997)
dalam Devi (2009:32) terdiri atas lima indikator yaitu:
1) Keyakinan yang kuat berkarir di perusahaan: dimana keinginan
untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi, keyakinan
tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi yang
35
merupakan sikap merefleksikan loyalitas karyawan pada
organisasi dan proses keberlanjutan dimana anggota organisasi
mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan
keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan.
2) Tingkat keterlibatan pada masalah perusahaan: dimana
kemampuan pada karyawan dalam mengidentifikasi dirinya
dengan nilai-nilai, aturan-aturan, tujuan organisasi atau
perusahaan, mencakup unsur loyalitas terhadap perusahaan, dan
keterlibatan dalam pekerjaan.
3) Tingkat ketertarikan di perusahaan: dimana adanya keinginan
karyawan untuk mengusahakan agar tercapainya kepentingan
organisasi.
4) Perusahaan sebagai bagian dari perusahaan: dimana karyawan
berkeinginan untuk mempertahankan keanggotaannya untuk terus
menjadi salah satu bagian dari organisasi.
5) Arti perusahaan bagi diri: ditandai dengan karyawan merasa
bangga telah menjadi bagian dari organisasi yang diikutinya dan
merasa bahwa organisasi tersebut telah menjadi bagian dalam
hidupnya.
5. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Mangkunegara (2008:67) mengatakan bahwa kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
36
dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Robbins
(2001:45) kinerja adalah banyaknya upaya yang dikeluarkan individu
pada pekerjaannya. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan
dan tidak dilakukan oleh karyawan (Mathis dan Jackson, 2006:378).
Menurut Harsuko (2011:213), kinerja adalah sejauh mana
seseorang telah memainkan baginya dalam melaksanakan strategi
organisasi, baik dalam mencapai sasaran khusus yang berhubungan
dengan peran perorangan atau dengan memperlihatkan kompetensi
yang dinyatakan relevan bagi organisasi. Kinerja adalah suatu konsep
yang multi dimensional mencakup tiga aspek yaitu sikap (attitude),
kemampuan (ability) dan prestasi (accomplishment).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja
karyawan adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk
melakukan kegiatan atau menyempurnakannya sesuai dengan
tanggung jawab dengan hasil seperti yang diharapkan.
b. Kriteria Kinerja
Kriteria kinerja adalah dimensi-dimensi pengevaluasian kinerja
seseorang pemegang jabatan, suatu tim dan suatu unit kerja. Secara
bersama-sama dimensi itu merupakan harapan kinerja yang berusaha
dipenuhi dan tim guna mencapai strategi organisasi.
Menurut Harsuko (2011:210) bahwa ada tiga jenis dasar kriteria
kinerja yaitu:
37
1) Kriteria berdasarkan sifat memusatkan diri pada karakteristik
pribadi seseorang karyawan, loyalitas, keandalan, kemampuan,
berkomunikasi, dan keterampilan memimpin merupakan sifat-sifat
yang sering dinilai semasa proses penilaian. Jenis kriteria ini
memusatkan diri pada bagaimana seseorang, bukan apa yang
dicapai atau tidak dicapai seseorang dalam pekerjaannya.
2) Kriteria berdasarkan perilaku terfokus pada bagaimana pekerjaan
dilaksanakan. Kriteria semacam ini penting bagi pekerjaan yang
membutuhkan hubungan antar personal.
3) Kriteria berdasarkan hasil, kriteria ini semakin popular dengan
makin ditekannya produktivitas dan daya saing internasional.
Kriteria ini berfokus pada apa yang telah dicapai atau dihasilkan
ketimbang bagaimana sesuatu dicapai atau dihasilkan.
c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah faktor
kemampuan (ability) dan faktor motivasi (motivation). Hal ini sesuai
dengan pendapat Keith Davis (1964) dalam Mangkunegara (2008:67)
sebagai berikut:
1) Faktor kemampuan
Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge +
skill), artinya pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-
120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan
38
terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu,
pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan
keahliannya.
2) Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai
dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan
kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk
mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).
d. Indikator Kinerja Karyawan
Menurut Mathis dan Jackson (2006:378) terdapat lima indikator
kinerja karyawan yaitu:
1) Kemampuan teknis
a) Tingkat pendidikan dan jenis pendidikan.
b) Tingkat pelaksanaan tugas sesuai dengan aturan dan target
waktu yang ditentukan.
c) Tingkat pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan bidang tugasnya.
2) Kemampuan konseptual
a) Tingkat kejelasan keputusan-keputusan yang berkaitan dengan
bidang tugasnya.
b) Tingkat penggunaan skala prioritas dalam menyelesaikan
pekerjaan.
39
3) Mutu kerja
a) Ketepatan dalam menyelesaikan dan kehadiran.
b) Kemampuan dalam pekerjaan yang diberikannya.
c) Ketelitian dalam bidang pekerjaan yang diberikannya.
4) Kreatifitas kerja
a) Kerapian dalam menyelesaikan tugas.
b) Pengembangan penyelesaian solusi terhadap masalah yang ada.
5) Kuantitas
a) Pekerjaan yang dihasilkan.
b) Pekerjaan yang diterima.
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan hasil telaah teoritis yang telah
dikemukakan maka diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:
H1
H6
H4
E1
H3 = H3
H5
H7
H2
Gambar 2. 1 Model Penelitian
Sumber: Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini, 2018
Motivasi Kerja
(X1)
Kepuasan Kerja
(X2)
Komitmen
Organisasi (Z)
Kinerja
Karyawan (Y)
40
Dalam penelitian ini menggunakan komitmen organisasi sebagai
variabel intervening yang didasarkan pada penelitian Ermawati dan
Sulistyawati (2014) yang menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Komitmen organisasi
mampu memediasi antara motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Hal ini
didukung oleh penelitian Destikarini, dkk (2015) yang menyatakan bahwa
motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi. Komitmen organisasi mampu memediasi antara motivasi kerja
terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Can dan Yasri
(2013) menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Hastuti (2018) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
D. Hipotesis
Menurut Sujarweni (2015:68) hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap tujuan penelitian yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang
telah dibuat. Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan teori motivasi berprestasi McClelland dalam Santoso
(2017) menjelaskan keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang
tinggi. Hasil penelitian tentang motivasi berprestasi menunjukkan
pentingnya menetapkan target atau standar keberhasilan. Individu dengan
41
ciri-ciri motivasi berprestasi yang tinggi akan memiliki keinginan bekerja
yang tinggi.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Fidella (2014) yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh
Sitepu (2013) yang menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang termotivasi dengan
baik dapat menunjang kinerja ke arah yang lebih baik. Hal ini berarti
bahwa apabila variabel motivasi ditingkatkan maka kinerja karyawan juga
akan mengalami peningkatan. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis
dirumuskan sebagai berikut:
H1: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Konsep value theory dalam Zahra dan Hidayat (2017) kepuasan
kerja terjadi pada tingkatan di mana hasil pekerjaan diterima individu
seperti yang diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, maka
akan semakin puas. Semakin sedikit orang menerima hasil, maka akan
kurang puas.
Menurut Handoko (2009:87) menyatakan kepuasan kerja (job
satisfaction) sebagai keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dengan mana para pegawai memandang pekerjaan mereka.
Kepuasan kerja mencerminkan sikap seseorang terhadap pekerjaannya. Ini
42
nampak dalam sikap positif pegawai terhadap pekerjaan dan segala
sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan Rosita
(2016) menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh
Mardiani (2015) menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka semakin tinggi pula kinerja
karyawan. Begitu sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja karyawan
maka semakin rendah pula kinerja karyawan. Berdasarkan uraian diatas
maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H2: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
3. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Menurut Sopiah (2008:155) komitmen organisasi adalah keinginan
anggota organisasi untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam
organisasi dan bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Argensia (2014) menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang
dilakukan oleh Santoso (2017) menyatakan bahwa komitmen organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan
mengetahui komitmen organisasi yang dimiliki pekerja, maka organisasi
43
dapat menentukan arah kebijaksanaan dengan modal sumber daya manusia
yang tangguh dan berdaya guna. Semakin kuat komitmen organisasi
tentunya akan meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sehari-hari. Artinya tinggi rendahnya kinerja karyawan dalam
melaksanakan tugas akan ditentukan oleh kuat atau lemahnya komitmen
organisasi yang dijalankan karyawan dalam melaksanakan tugas.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H3: Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
4. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Komitmen Organisasi
Menurut Kaswan (2017:837) motivasi adalah serangkaian sikap
dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang
spesifik sesuai dengan tujuan individu.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ermawati (2014) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Penelitian yang dilakukan
oleh Devi (2009) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Artinya semakin baik
motivasi kerja karyawan tentunya akan membentuk komitmen organisasi
menjadi lebih baik. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis dirumuskan
sebagai berikut:
H4: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
komitmen organisasi.
44
5. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi
Adanya kepuasan kerja dapat meningkatkan komitmen organisasi
karyawan, karena karyawan yang merasa mempunyai kepuasan kerja akan
memberikan usaha yang maksimal untuk tercapainya tujuan organisasi,
bersedia berkorban demi kepentingan organisasi dan mempunyai
keinginan yang kuat untuk tetap tinggal dalam organisasi sehingga
nantinya akan menumbuhkan komitmen organisasi.
Menurut Robbins (2003:78) kepuasan kerja adalah sikap umum
terhadap pekerjaan seseorang yang menunjukkan perbedaan antara jumlah
penghargaan yang diterima pekerja dan jumlah yang mereka yakini
seharusnya mereka terima.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Afni
Can dan Yasri (2013) menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Penelitian yang
dilakukan oleh Rosita (2016) menyatakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Artinya
semakin terciptanya kepuasan kerja karyawan maka akan memperkuat
komitmen organisasi. Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis
dirumuskan sebagai berikut:
H5: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
komitmen organisasi.
45
6. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan
Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening
Pegawai memerlukan motivasi yang kuat agar bersedia
melaksanakan pekerjaan yang bersemangat, bergairah dan berdedikasi. Di
dalam memotivasi pegawai, para pemimpin harus memperhatikan dan
mempertimbangkan secara kualitatif kemampuan dan potensi psikis
pegawai agar dapat disumbangkan semaksimal mungkin untuk
keberhasilan organisasi atau perusahaan, juga perlu memperhatikan apa
yang menjadi kebutuhan para pegawai.
Menurut Luthans (2011:157) motivasi kerja adalah proses sebagai
langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat kekurangan secara
fisik dan psikis atau dengan kata lain suatu dorongan yang ditunjukkan
untuk memenuhi tujuan tertentu.
Menurut Samsudin (2006:281) komitmen organisasi adalah proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau
kelompok agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.
Komitmen organisasi atau dorongan dimaksudkan sebagai desakan yang
alami untuk memuaskan dan mempertahankan kehidupan.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Ermawati (2014) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
46
Penelitian yang dilakukan oleh Chandraningtyas, dkk (2016)
menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi. Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi sebagai
variabel intervening.
Penelitian yang dilakukan oleh Destikarini, dkk (2015)
menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi. Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi sebagai
variabel intervening. Semakin tinggi motivasi kerja yang dilakukan
karyawan dan dimediasi oleh komitmen organisasi dan karyawan telah
mempunyai komitmen terhadap organisasi maka akan semakin
meningkatkan kinerja karyawan di organisasi lain. Berdasarkan uraian
diatas maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H6: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel
intervening.
7. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan
Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening
Menurut Kaswan (2017:193) kepuasan kerja merupakan seberapa
positif atau negatif perasaan seseorang terhadap berbagai aspek
pekerjaannya, juga bagaimana seseorang menanggapi kondisi
pekerjaannya yang berbeda.
47
Menurut Rivai (2006:248) komitmen organisasi adalah suatu
keadaan dimana seseorang pegawai memihak pada suatu organisasi
tertentu dengan tujuan-tujuan serta berniat memelihara keanggotannya
dalam organisasi.
Hal tersebut didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kristianto (2011) menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui
komitmen organisasi sebagai variabel intervening.
Penelitian yang dilakukan oleh Suharno (2016) menyatakan bahwa
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan melalui komitmen organisasi sebagai variabel
intervening.
Penelitian yang dilakukan oleh Rosita dan Yuniati (2016)
menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi
sebagai variabel intervening. Semakin tinggi kepuasan kerja yang
dirasakan karyawan dan dimediasi oleh komitmen organisasi dan
karyawan telah mempunyai komitmen terhadap organisasi maka akan
semakin meningkatkan kinerja karyawan di organisasi lain. Berdasarkan
uraian diatas maka hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
48
H7: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel
intervening.
Tabel 2. 1 Hipotesis Penelitian
H1 Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
H2 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
H3 Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
H4 Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi.
H5 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi.
H6 Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel
intervening.
H7 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening.
49
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini meneliti tentang motivasi kerja dan kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel
intervening. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena
penelitian ini disajikan dengan angka dan perhitungan menggunakan metode
statistik. Menurut Sugiyono (2016:28), data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bank BTN Syariah KC Solo yang beralamat
di Jl. Slamet Riyadi No. 322 Solo, Telp. 0271-712127, dengan obyek seluruh
karyawan BTN Syariah KC Solo. Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan
September 2018 sampai selesai.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017:61).
50
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan BTN
Syariah KC Solo yang berjumlah 40 karyawan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi dan harus bersifat representatif atau mewakili (Sugiyono,
2017:62). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling
jenuh karena sampel yang digunakan adalah seluruh karyawan di BTN
Syariah KC Solo yang merupakan populasi yang berjumlah 40 karyawan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006:29). Teknik atau cara untuk
menempatkan data untuk penelitian ini adalah:
1. Sumber dan Jenis Data
a. Data Primer
Menurut Hasan (2002:82) data primer adalah data yang diperoleh
atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan
penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer
dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner) yang disebarkan kepada
karyawan Bank BTN Syariah KC Solo.
b. Data Sekunder
Menurut Hasan (2002:85) data sekunder adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari
51
sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder dalam penelitian ini
adalah profil BTN Syariah KC Solo, visi, misi, tujuan pendirian serta
data pendukung lainnya yang berkaitan dengan penelitian.
2. Alat Pengumpul Data
a. Kuesioner (Angket)
Menurut Sugiyono (2016:230) kuesioner atau angket merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya.
b. Studi Kepustakaan
Penulis mengumpulkan data yang akan dibutuhkan di dalam
penelitian ini melalui penelitian-penelitian yang sebelumnya pernah
dilakukan dan data informasi data di dapat melalui buku, jurnal,
skripsi, dan lain-lain.
E. Skala Pengukuran
Pengukuran merupakan suatu proses dimana angka atau simbol
dilekatkan pada karakteristik atau properti suatu stimulti sesuai dengan aturan
atau prosedur yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2016:80).
Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yaitu dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam angket dibuat dengan
menggunakan skala 1-10 untuk memperoleh data yang bersifat interval dan
diberi skor atau nilai sebagai berikut:
52
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
Dipilihnya kriteria penilaian dalam skala interval (1-10) karena nilai 1
sampai 10 merupakan penilaian yang sudah umum digunakan terutama di
Indonesia. Adapun skala 1-5 tidak dipilih karena skala ini kurang mendetail
dan kurang banyak memberikan informasi jawaban dari responden sedangkan
skor 1-7 dikhawatirkan jawabannya terpusat pada satu angka dan berbobot
masing-masing tersebut kurang dipakai untuk penelitian.
F. Definisi Konsep dan Operasional
Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:21) variabel penelitian adalah
suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda sehingga variabel
merupakan suatu yang bervariasi. Variabel juga merupakan suatu kualitas dan
dari variabel, peneliti dapat menganalisis serta menarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (Independen)
Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:22) variabel bebas atau
independen adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi
penyebab berubahnya atau timbulnya variabel terikat (dependen).
Dalam penelitian ini tedapat dua variabel bebas yaitu motivasi kerja
(X1) dan kepuasan kerja (X2).
53
b. Variabel Perantara (Intervening)
Menurut Sugiyono (2016:39) variabel intervening adalah
variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak
langsung. Variabel ini merupakan variabel penyela atau antara
variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung mempengaruhi. Dalam penelitian ini
variabel intervening adalah komitmen organisasi (Z).
c. Variabel Terikat (Dependen)
Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:22) variabel terikat atau
dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependennya
adalah kinerja karyawan (Y).
2. Definisi Operasional
Menurut Bawono (2006:27) definisi operasional menjelaskan
mengenai definisi variabel-variabel yang akan digunakan, baik variabel
dependen maupun variabel independen. Sehingga nantinya tidak
menghasilkan data yang bisa membuat interpretasi data yang bias.
Untuk mempermudah dan memperjelas definisi konsep dan
operasional variabel di atas, maka akan dijelaskan dan diuraikan pada
tabel berikut ini:
54
Tabel 3. 1 Definisi Konsep dan Operasional
Variabel Definisi Operasional Indikator
Motivasi Kerja
Menurut Mangkunegara (2008)
motivasi kerja sebagai suatu
kecenderungan untuk
beraktivitas, dimulai dari
dorongan dalam diri dan diakhiri
dengan penyesuaian diri
Menurut Abraham Maslow
(1943) dalam Mangkunegara
(2008):
1. Kebutuhan fisiologis
2. Kebutuhan rasa aman
3. Kebutuhan untuk merasa
memiliki
4. Kebutuhan akan harga diri
5. Kebutuhan untuk
mengaktualisasikan diri
Kepuasan Kerja
Menurut Kaswan (2017)
kepuasan kerja merupakan
seberapa positif atau negatif
perasaan seseorang terhadap
berbagai aspek pekerjaannnya,
juga bagaimana seseorang
menanggapi kondisi
pekerjaannya yang berbeda.
Menurut Kaswan (2017):
1. Kepuasan terhadap gaji
2. Kepuasan terhadap
promosi
3. Kepuasan terhadap rekan
kerja
4. Kepuasan terhadap atasan
Komitmen
Organisasi
Menurut Allen dan Meyer
(1997) dalam Devi (2009)
komitmen organisasi adalah
sikap kedekatan hubungan antara
seorang karyawan atau individu
dengan organisasi yang
diwujudkan dalam berbagai
bentuk seperti loyalitas dan
keinginan untuk tetap tinggal
karena dilibatkannya karyawan
dalam organiasai.
Menurut Allen dan Meyer
(1997) dalam Devi (2009):
1. Keyakinan yang kuat
berkarir di perusahaan
2. Tingkat keterlibatan pada
masalah perusahaan
3. Tingkat ketertarikan di
perusahaan
4. Perasaan sebagai bagian
dari perusahaan
55
5. Arti perusahaan bagi diri
Kinerja
Karyawan
Menurut Mathis dan Jackson
(2006) kinerja pada dasarnya apa
yang dilakukan dan tidak
dilakukan oleh karyawan.
Menurut Mathis dan Jackson
(2006):
1. Kemampuan teknis
2. Kemampuan konseptual
3. Mutu kerja
4. Kreatifitas kerja
5. Kuantitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data penelitian agar pekerjaannya menjadi lebih
mudah dan baik dalam arti lebih cermat, lengkap sistematis sehingga lebih
mudah untuk diolah (Arikunto, 2002:152).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menyebar kuesioner (angket) kepada karyawan di BTN Syariah KC Solo. Dari
kuesioner tersebut terdiri dari data responden dan butir-butir pertanyaan yang
digunakan untuk mendapatkan data yang peneliti inginkan.
H. Uji Instrumen Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif uji instrument yang digunakan adalah uji
validitas dan uji reliabilitas, berikut adalah penjelasan mengenai uji validitas
dan uji reliabilitas:
56
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Item kuesioner dinyatakan valid
apabila nilai pearson correlation berbintang dua dengan tingkat signifikan
pada level 5% dan berbintang satu pada tingkat signifikan pada level 1%.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47).
Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Uji Cronbach Alpha dengan
kriteria hasil pengujian sebagai berikut:
1) Jika nilai Cronbach Alpha hasil perhitungan > 0,6 maka dapat
dikatakan bahwa variabel penelitian adalah reliabel.
2) Jika nilai Cronbach Alpha hasil perhitungan < 0,6 maka dapat
dikatakan bahwa variabel penelitian adalah tidak reliabel.
3. Uji Statistik
a. Uji t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
57
dependen (Ghozali, 2013:98). Adapun kriteria pengujiannya sebagai
berikut:
1) Jika sig > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Jika sig < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b. Uji F
Uji statstik f pada dasarnya digunakan untuk mengetahui apakah
semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan
melihat nilai F nya (Ghozali, 2013:98). Adapun kriteria pengujiannya
sebagai berikut:
1) Jika sig > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Jika sig < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Bawono (2006:92) koefisien determinasi (R2) pada
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model
menerangkan variasi variabel independen atau sejauh mana kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen.
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik adalah uji yang dilakukan untuk menganalisis
asumsi-asumsi dasar yang harus dipenuhi dalam penggunaan regresi. Uji
asumsi klasik ini bertujuan agar menghasilkan estimator linier tidak bias
yang terbaik dari model regresi yang diperoleh dari metode kuadrat
58
terkecil. Adapun asumsi-asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini
sebagai berkut:
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Terjadinya multikolonieritas dapat dideteksi
melalui nilai R Square yang sangat tinggi tetapi hanya sedikit variabel
independen yang signifikan atau bahkan tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
Multikolonieritas juga dapat ditandai melalui nilai Tolerance
(TOL) dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Multikolonieritas
ditunjukkan dengan nilai tolerance ˂ 0,10 atau sama dengan nilai VIF
˃ 10. Namun tidak dapat dideteksi secara pasti variabel-variabel
independen mana saja yang saling berkolerasi (Ghozali, 2013:106).
b. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu ke
pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas
dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Homoskedastisitas
ditunjukkan dengan nilai sig ˃ 0,05. Model regresi yang baik adalah
59
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,
2013:139).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probality plot
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika
distribusi normal data adalah normal maka garis menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya atau dengan kata lain
media grafik histogram dan grafik normal plot (Ghozali, 2013:160).
d. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan
dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau
kubik. Dengan uji linieritas akan diperoleh informasi apakah model
empiris sebaiknya linier, kuadrat atau kubik (Ghozali, 2013:166).
5. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan
analisis regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model
casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur
60
sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak
dapat digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan
kausalitas antar variabel. Hubungan kausalitas antar variabel telah
dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa yang dapat
dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga
atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau
menolak hipotesis kasualitas imajiner (Ghozali, 2013:249). Dengan model
sebagai berikut:
1) Model 1
Z = ɑ + X1 + X2 + e1
2) Model 2
Y = ɑ + X1 + X2 + Z + e2
Keterangan:
Y : Kinerja Karyawan
ɑ : Konstanta (Constant)
X1 : Motivasi Kerja
X2 : Kepuasan Kerja
Z : Komitmen Organisasi
e : Kesalahan (eror)
61
I. Alat Analisis
Dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas yaitu motivasi kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap
variabel terikatnya yaitu kinerja karyawan. Untuk menganalisis regresi linier
berganda diperlukan alat analisis berupa analisis jalur (path analysis ) dengan
program SPSS 22.0 (Statistical Product and Service Sollution). SPSS
merupakan salah satu software yang dapat digunakan untuk membantu peneliti
mengolah data statistik sehinga hasil data yang diperoleh dapat dicapai juga
dapat dipertanggungjawabkan dan dicapai kebenarannya (Sujarweni,
2015:125).
62
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya BTN Syariah KC Solo
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk didirikan pada tahun
1897 dengan nama Postspaarbank. Pada tahun 1950, namanya berubah
menjadi Bank Tabungan Pos dan kemudian berganti nama menjadi Bank
Tabungan Negara pada tahun 1963. Bank BTN mencatatkan saham
perdana pada 17 Desember 2009 di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan sekuritas aset melalui
pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-
EBA). Sebagai Bank yang berfokus pada pembiayaan perumahan, Bank
BTN berkeinginan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam
mewujudkan impian mereka untuk memiliki rumah idaman. Keinginan ini
ditunjukkan dengan konsistensi selama lebih dari enam dekade dalam
menyediakan beragam produk dan layanan di bidang perumahan terutama
melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR), baik KPR bersubsidi untuk
segmen menengah ke bawah maupun KPR non subsidi untuk segmen
menengah ke atas.
Banyaknya pendirian bank umum syariah atau bank konvensional
yang membuka unit usaha syariah menandai pesatnya perkembangan
63
bisnis di dunia perbankan khususnya perbankan syariah. Bank Tabungan
Negara sebagai bank konvensional membuka unit layanan syariah untuk
memenuhi kebutuhan nasabahnya yang tidak menginginkan transaksi
berupa bunga. Sehingga BTN mempunyai dua sistem operasi bank (dual
sistem bank) yaitu secara konvensional dan syariah.
BTN Syariah merupakan Strategic Business Unit (SBU) dari Bank
BTN yang menjalankan bisnis dengan prinsip syariah, mulai beroperasi
pada tanggal 14 Februari 2005 melalui pembukaan Kantor Cabang Syariah
pertama di Jakarta. Pembukaan Strategic Business Unit (SBU) ini guna
melayani tingginya minat masyarakat dalam memanfaatkan jasa keuangan
syariah dan memperhatikan keunggulan prinsip perbankan syariah, selain
itu dengan adanya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang bunga
bank, serta melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun
2004. Perkembangan jaringan Bank BTN telah memiliki jaringan yang
tersebar di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut: Kantor
Cabang Syariah = 22 unit, Kantor Cabang Pembantu Syariah = 21 unit,
Kantor Kas Syariah = 7 unit, dan Kantor Layanan Syariah = 240 unit.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Syariah Solo
berdiri pada tanggal 29 Desember 2005, memiliki lokasi yang strategis dan
mudah dijangkau. Lokasi tersebut terletak di Jl. Slamet Riyadi No. 322
Solo, Telp. (0271) 712127, Fax. (0271) 717276.
64
2. Visi dan Misi BTN Syariah KC Solo
Visi dan misi BTN Syariah sejalan dengan visi Bank BTN yang
merupakan Strategic Business Unit (SBU) dengan peran untuk
meningkatkan pelayanan dan pangsa pasar sehingga Bank BTN tumbuh
dan berkembang di masa yang akan datang. BTN Syariah juga sebagai
pelengkap dari bisnis perbankan dimana secara konvensional tidak dapat
terlayani.
a. Visi BTN Syariah
“Menjadi Strategic Business Unit (SBU) yang sehat dan
terkemuka dalam penyediaan jasa keuangan syariah dan
mengutamakan kemaslahatan bersama”.
b. Misi BTN Syariah
1) Mendukung pencapaian sasaran laba usaha BTN Syariah.
2) Memberikan pelayanan jasa keuangan syariah yang unggul dalam
pembiayaan perumahan dan produk serta jasa keuangan syariah
terkait sehingga dapat memberikan kepuasan bagi nasabah dan
memperoleh pangsa pasar yang diharapkan.
3) Melaksanakan manajemen perbankan yang sesuai dengan prinsip
syariah sehingga dapat meningkatkan ketahanan BTN dalam
menghadapi perubahan lingkungan usaha serta meningkatkan
shareholders value.
65
4) Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap
stakeholders serta memberikan ketentraman pada karyawan dan
nasabah.
3. Tujuan Pendirian BTN Syariah KC Solo
a. Untuk memenuhi kebutuhan bank dalam memberikan pelayanan jasa
keuangan syariah.
b. Mendukung pencapaian sasaran laba usaha bank.
c. Meningkatkan ketahanan bank dalam menghadapi perubahan
lingkungan usaha.
d. Memberi keseimbangan dalam pemenuhan kepentingan segenap
nasabah dan pegawai.
e. Memperluas dan menjangkau segmen masyarakat yang
mengkehendaki produk perbankan syariah.
B. Deskripsi Data Responden
Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian pada BTN Syariah KC
Solo dengan responden yaitu karyawan yang berjumlah 40 responden. Setiap
responden memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga penulis melakukan
pengelompokkan dengan karakteristik tertentu.
Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kelamin,
usia, masa kerja, dan pendidikan terakhir. Berikut ini hasil pengelompokkan
responden berdasarkan kuesioner yang telah disebar sebagai berikut:
66
1. Jenis Kelamin Responden
Dalam penelitian ini responden yang terpilih dikelompokkan
berdasarkan jenis kelamin dalam dua kelompok yaitu laki-laki dan
perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat
dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah karyawan
berdasarkan jenis kelaminnya adalah sebanyak 26 orang laki-laki atau
65,0% dan 14 orang perempuan atau 35,0%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa karyawan yang paling dominan pada BTN Syariah KC Solo
adalah laki-laki.
2. Usia Responden
Dalam penelitian ini usia responden dikelompokkan menjadi tiga
kelompok yaitu usia 24-28 tahun, 29-32 tahun, dan 33-36 tahun. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 26 65,0 65,0 65,0
Perempuan 14 35,0 35,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
67
Tabel 4. 2 Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 24-28 tahun 13 32,5 32,5 32,5
29-32 tahun 19 47,5 47,5 80,0
33-36 tahun 8 20,0 20,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa banyak responden
yang berumur 24-28 tahun yaitu sebanyak 13 responden atau 32,5%,umur
29-32 tahun sebanyak 19 responden atau 47,5%, dan umur 33-36 tahun
sebanyak 8 responden yaitu 20,0%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kebanyakan karyawan di BTN Syariah KC Solo memiliki usia 24-28
tahun.
3. Masa Kerja Responden
Dalam penelitian ini deskripsi sebaran frekuensi responden
berdasarkan masa kerja dilakukan dengan mengelompokkan responden
menurut interval masa kerja tertentu, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4. 3 Masa Kerja Responden
Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-5 tahun 15 37,5 37,5 37,5
6-10 tahun 24 60,0 60,0 97,5
11-15 tahun 1 2,5 2,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa mayoritas
responden yang telah bekerja sebagai karyawan Bank BTN Syariah KC
Solo adalah antara 1-5 tahun yaitu sebesar 37,5% sedangkan karyawan
68
dengan masa kerja 6-10 tahun yaitu sebesar 60,0 % dan masa kerja 11-15
tahun yaitu sebesar 2,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa responden
atau karyawan BTN Syariah KC Solo mayoritas memiliki masa kerja 6-10
tahun.
4. Pendidikan Terakhir Responden
Dalam penelitian ini pendidikan terakhir dikelompokkan menjadi
lima yaitu SMA, DIII, S1, dan S2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel sebagai berikut:
Tabel 4. 4 Pendidikan Terakhir Responden
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden atau
karyawan BTN Syariah KC Solo berdasarkan pendidikan terakhir adalah
yang berpendidikan SMA sebanyak 1 orang atau 2,5%, DIII sebanyak 4
orang atau 10,0%, S1 sebanyak 34 orang atau 85,0%, dan S2 sebanyak 1
orang atau 2,5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar
responden atau karyawan BTN Syariah KC Solo mayoritas adalah
berpendidikan terakhir S1.
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 1 2,5 2,5 2,5
DIII 4 10,0 10,0 12,5
S1 34 85,0 85,0 97,5
S2 1 2,5 2,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
69
C. Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Menurut Bawono
(2006:69) item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai pearson
correlation berbintang dua dengan tingkat signifikasi pada level 5%
dan berbintang satu dengan tingkat signifikasi pada level 1%.
Tabel 4. 5 Hasil Uji Validitas
Variabel Item Total Score
Correlation
Keterangan
Motivasi Kerja
(X1)
Butir 1 0,812** Valid
Butir 2 0,795** Valid
Butir 3 0,771** Valid
Butir 4 0,748** Valid
Butir 5 0,769** Valid
Kepuasan Kerja
(X2)
Butir 1 0,707**
Valid
Butir 2 0,813** Valid
Butir 3 0,835** Valid
Butir 4 0,728** Valid
Komitmen Butir 1 0,704** Valid
70
Organisasi
(Z)
Butir 2 0,830** Valid
Butir 3 0,776** Valid
Butir 4 0,754** Valid
Butir 5 0,800** Valid
Kinerja Karyawan
(Y)
Butir 1 0,764** Valid
Butir 2 0,727** Valid
Butir 3 0,737** Valid
Butir 4 0,701** Valid
Butir 5 0,768** Valid
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa semua
pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah valid, semua
item pertanyaan dalam variabel berbintang dua yang menunjukkan
signifikan pada level 5%, sehingga tidak ada item pertanyaan yang
dihapus dan semua item pertanyaan dapat digunakan pada
keseluruhan model pengujian.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,
2013:49). Reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Uji Cronbach
Alpha dengan kriteria hasil pengujian sebagai berikut:
71
1) Jika nilai Cronbach Alpha hasil perhitungan > 0,6 maka dapat
dikatakan bahwa variabel penelitian adalah reliabel.
2) Jika nilai Cronbach Alpha hasil perhitungan < 0,6 maka dapat
dikatakan bahwa variabel penelitian adalah tidak reliabel.
Tabel 4. 6 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha
Keterangan
Motivasi Kerja (X1) 0,835 Reliabel
Kepuasan Kerja (X2) 0,764 Reliabel
Komitmen Organisasi (Z) 0,829 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 0,788 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, terlihat seluruh variabel memiliki
Cronbach Alpha ˃ 0,60. Dengan demikian variabel motivasi kerja,
kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja karyawan dapat
dikatakan handal atau reliabel.
2. Uji Statistik
a. Uji t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2013:98). Kriteria pengujian uji t apabila nilai sig
˂ 0,05 maka variabel independen tersebut dinyatakan berpengaruh
72
positif terhadap variabel dependen. Adapun hasil uji t ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,410 2,880 1,878 ,068
Motivasi Kerja ,245 ,107 ,279 2,279 ,029
Kepuasan Kerja ,421 ,139 ,392 3,029 ,005
Komitmen
Organisasi ,275 ,125 ,293 2,201 ,034
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas peneliti mendapatkan nilai t hitung
untuk variabel motivasi kerja (X1), kepuasan kerja (X2), dan
komitmen organisasi (Z) sebagai berikut:
1) Variabel motivasi kerja menunjukkan nilai sig 0,029 ˂ 0,05 dan
nilai t sebesar 2,279. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan.
2) Variabel kepuasan kerja menunjukkan nilai sig 0,005 ˂ 0,05 dan
nilai t 3,029. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan.
3) Variabel komitmen organisasi menunjukkan nilai sig 0,034 ˂ 0,05
dan nilai t 2,201. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
73
komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja karyawan.
b. Uji F
Uji statstik f pada dasarnya digunakan untuk mengetahui apakah
semua variabel independen yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen dengan melihat nilai F nya (Ghozali, 2013:98). Adapun
kriteria pengujiannya sebagai berikut:
1) Jika sig > 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2) Jika sig < 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Tabel 4. 8 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 890,888 3 296,963 30,483 ,000b
Residual 350,712 36 9,742
Total 1241,600 39
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Kepuasan
Kerja
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai F yang
dihasilkan sebesar 30,483. Kemudian diketahui jika nilai sig sebesar
0,000 ˂ 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas secara
simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel
tidak bebas yaitu kinerja karyawan.
74
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan sebuah model menerangkan variasi variabel independen
atau sejauh mana kontribusi variabel independen mempengaruhi
variabel dependen Bawono (2006:92).
Tabel 4. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,847a ,718 ,694 3,12122
a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Motivasi
Kerja, Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai koefisien
korelasi R Square sebesar 0,718. Dalam hal ini mengadung arti bahwa
pengaruh variabel X1, X2 dan Z secara simultan bersama-sama terhadap
variabel Y adalah sebesar atau 71,8%. Sisanya dengan hasil 28,2%
merupakan pengaruh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen.
75
Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multikolonieritas
adalah dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance
inflation factor (VIF). Multikolonieritas ditunjukkan dengan nilai
tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali,
2013:106).
Tabel 4. 10 Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 5,410 2,880 1,878 ,068
Motivasi Kerja ,245 ,107 ,279 2,279 ,029 ,524 1,908
Kepuasan Kerja ,421 ,139 ,392 3,029 ,005 ,469 2,131
Komitmen
Organisasi ,275 ,125 ,293 2,201 ,034 ,443 2,259
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tidak terdapat
nilai tolerance ˂ 0,10 sehingga tidak ada korelasi antar variabel
independen yang nilainya sama dengan 95% (Ghozali, 2013:106).
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada nilai VIF ˃ 10,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonieritas.
b. Uji Heterokedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah
model regresi dalam penelitian ini terjadi ketidaksamaan variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mengetahui
76
ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian ini digunakan uji
dengan melihat grafik plot dan uji glejser yaitu:
Gambar 4. 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan grafik plot atau gambar 4.1 dapat disimpulkan
bahwa titik-titik tidak membentuk suatu pola dan tersebar. Tidak ada
pola yang jelas dan juga titik menyebar di atas angka 0 pada sumbu Y
(Ghozali 2013:139), sehingga tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
Tabel 4. 11 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 3,010 1,935 1,556 ,129
Motivasi Kerja -,059 ,072 -,184 -,812 ,422
Kepuasan Kerja ,075 ,093 ,192 ,802 ,428
Komitmen
Organisasi -,030 ,084 -,088 -,358 ,722
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
77
Berdasarkan uji di atas, dapat diketahui bahwa nilai sig motivasi
kerja 0,422 ˃ 0,05 dan kepuasan kerja 0,428 ˃ 0,05 dan komitmen
organisasi 0,722 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah
memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas data dilakukan
dengan Uji Kolmogorov-Smirnov. Kriteria uji kolmogorov-smirnov
adalah jika Pvalue (Asymp.Sig.) > 0.05 maka data berdistribusi normal.
Hasil pengujian normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov
dapat dilihat pada tabel berikut:
Gambar 4. 2 Histogram Normal Plot
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
78
Berdasarkan gambar 4.2 dengan menggunakan analisis
histogram normal plot disimpulkan jika data berdistribusi normal
karena menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal.
Gambar 4. 3 Grafik Normal Plot
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan gambar 4.3 grafik normal plot di atas yaitu titik
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal sehingga data dinyatakan berdistribusi normal.
Tabel 4.12 Uji Hasil Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,99876879
Most Extreme Differences Absolute ,097
Positive ,082
Negative -,097
Test Statistic ,097
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
79
Berdasarkan hasil uji diatas menunjukkan bahwa Asymp.Sig
(2-tailed) sebesar 0,200 sedangkan tingkat signifikansi yang
digunakan adalah 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa data yang
digunakan adalah data yang berdistribusi normal, karena nilai
Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 (0,200 ˃ 0,05).
d. Uji Linieritas
Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang
digunakan sudah benar atau tidak. Apakah studi yang digunakan
dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat atau
kubik (Ghozali, 2013:166).
Tabel 4.13 Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan
*
Motivasi
Kerja
Between
Groups
(Combined) 889,017 20 44,451 2,395 ,031
Linearity 628,713 1 628,713 33,880 ,000
Deviation
from Linearity 260,304 19 13,700 ,738 ,743
Within Groups 352,583 19 18,557
Total 1241,600 39
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Tabel 4.14 Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan
*
Kepuasan
Kerja
Between
Groups
(Combined) 989,433 19 52,075 4,130 ,001
Linearity 731,841 1 731,841 58,044 ,000
Deviation
from
Linearity
257,592 18 14,311 1,135 ,390
Within Groups 252,167 20 12,608
Total 1241,600 39
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
80
Tabel 4.15 Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan
*
Komitmen
Organisasi
Between
Groups
(Combined) 1018,267 17 59,898 5,900 ,000
Linearity 689,334 1 689,334 67,905 ,000
Deviation from
Linearity 328,932 16 20,558 2,025 ,062
Within Groups 223,333 22 10,152
Total 1241,600 39
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan uji pada ketiga tabel di atas, nilai signifikan (Sig)
Deviation from Linierity ˃ 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa model yang
dipakai terjadi hubungan linieritas.
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode
analisis jalur (path analysis) yang merupakan perluasan dari analisis
regresi linier untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model
casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali,
2013:249). Berikut adalah model hasil analisis jalur:
1) Persamaan Model 1
Tabel 4.16 Hasil Model Summary Regresi Model 1
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,747a ,557 ,533 4,11235
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
81
Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai R Square yang terdapat
pada tabel adalah sebesar 0,557. Hal ini menunjukkan bahwa
sumbangan pengaruh X1 dan X2 terhadap Z adalah sebesar 55,7%
sementara sisanya 44,3% merupakan kontribusi dari variabel-variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu, untuk
nilai e1 dapat dicari dengan rumus e1 = √(1-0,557) = 0,665
Tabel 4.17 Hasil Coefficients Regresi Model 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6,910 3,621 1,908 ,064
Motivasi
Kerja ,332 ,131 ,354 2,539 ,015
Kepuasan
Kerja ,543 ,160 ,473 3,396 ,002
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh model persamaan regresi
sebagai berikut:
Z = 6,910 + 0,332 X1 + 0,543 X2 + 0,665
Dari model regresi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1) Konstanta 6,910 mengandung arti apabila variabel motivasi kerja
(X1), kepuasan kerja (X2) konstanta (X1, X2 = 0) maka komitmen
organisasi (Z) berada pada angka 6,910.
82
2) Koefisien regresi motivasi kerja (X1) sebesar 0,332 mengandung arti
bahwa motivasi kerja (X1) akan menaikkan komitmen organisasi
sebesar 0,332.
3) Koefisien regresi kepuasan kerja (X2) sebesar 0,543 mengandung arti
bahwa kepuasan kerja (X2) akan menaikkan komitmen organisasi
sebesar 0,543.
2) Persamaan Model 2
Tabel 4.18 Hasil Model Summary Regresi Model 2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,847a ,718 ,694 3,12122
a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja,
Kepuasan Kerja
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai R Square yang terdapat
pada tabel adalah sebesar 0,718. Hal ini menunjukkan bahwa
sumbangan pengaruh X1, X2 dan Z terhadap Y adalah sebesar 71,8%
sementara sisanya 28,2% merupakan kontribusi dari variabel-variabel
lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Sementara itu, untuk nilai
e2 dapat di cari dengan rumus e2 = √ (1-0,718) = 0,531.
Tabel 4.19 Hasil Coefficients Regresi Model 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,410 2,880 1,878 ,068
Motivasi Kerja ,245 ,107 ,279 2,279 ,029
Kepuasan Kerja ,421 ,139 ,392 3,029 ,005
83
Komitmen
Organisasi ,275 ,125 ,293 2,201 ,034
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh model persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = 5,410 + 0,245 X1 + 0,421 X2 + 0,275 Z + 0,531
Dari model regresi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa:
1) Konstanta 5,410 mengandung arti apabila variabel motivasi kerja
(X1), kepuasan kerja (X2), dan komitmen organisasi (Z) konstanta
(X1, X2 dan Z = 0) maka kinerja karyawan (Y) berada pada angka
5,410.
2) Koefisien regresi motivasi kerja (X1) sebesar 0,245 mengandung arti
bahwa motivasi kerja (X1) akan meningkatkan kinerja karyawan (Y)
sebesar 0,245.
3) Koefisien regresi kepuasan kerja (X2) sebesar 0,421 mengandung arti
bahwa kepuasan kerja (X2) akan meningkatkan kinerja karyawan (Y)
sebesar 0,421.
4) Koefisien regresi komitmen organisasi (Z) sebesar 0,275 mengandung
arti bahwa komitmen organisasi (Z) akan meningkatkan kinerja
karyawan (Y) sebesar 0,275.
Dengan demikian hasil dari beberapa pengujian di atas, dari
persamaan jalur regresi model 1 dan 2 dapat diperoleh diagram jalur
model analisis sebagai berikut:
84
P1= 0,245
P P6 = 0,3363
P4=0,332 e1= 0,665 e2= 0,531
H3 = P3 = 0,275
P5= 0,543
P7 = 0,570325
P2 = 0,421
Gambar 4. 2 Model Analisis Jalur (Path Analyisis)
Sumber: Konsep yang dikembangkan untuk penelitian ini, 2018
Berdasarkan model analisis jalur diatas, maka akan dilakukan uji
sobel test dengan rumus sebagai berikut:
Sp2p3 = √
Keterangan:
P3 = Koefisien variabel mediasi
P2 = Koefisien variabel bebas
SP2 = Standar error koefisien 1
SP3 = Standar error koefisien 2
Dalam model uji sobel test ini, akan di uji variabel yang dimediasi
oleh komitmen organisasi yaitu motivasi kerja dan kepuasan kerja
terhadap kinerja karyawan yang akan disajikan sebagai berikut:
Motivasi Kerja
(X1)
Kepuasan Kerja
(X2)
Komitmen
Organisasi
(Z)
Kinerja
Karyawan (Y)
85
1. Pengaruh langsung motivasi kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y)
dengan komitmen organisasi (Z) sebagai variabel intervening
Besarnya pengaruh langsung adalah sebesar P1 sebesar 0,245
sedangkan pengaruh tidak langsung harus dihitung (P4 x P3) yaitu
(0,332 x 0,275 = 0,0913). Dengan total pengaruh 0,245 + 0,0913 =
0,3363. Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien
(P4 x P3) untuk X1 sebesar 0,3363. Signifikan atau tidak itu di uji
dengan menggunakan standar error dari koefisien indirect effect
(Sp2p3) dengan rumus sebagai berikut:
Sp4p3 = √
=√( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
= √( ) ( ) ( )
= √( )
= 0,052499
Berdasarkan Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus sebagai berikut:
t1 =
= 1,739
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh hasil nilai t hitung
sebesar 1,739 lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 5%
86
yaitu sebesar 1,690 maka dapat disimpulkan bahwa komitmen
organisasi dapat menjadi mediator antara motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan.
2. Pengaruh langsung kepuasan kerja (X2) terhadap kinerja karyawan (Y)
dengan komitmen organisasi (Z) sebagai variabel intervening.
Besarnya pengaruh langsung adalah P2 sebesar 0,421 sedangkan
pengaruh tidak langung harus dihitung dari (P5 x P3) yaitu (0,543 x
0,275 = 0,149325). Dengan nilai total pengaruh 0,421 + 0,149325 =
0,570325. Pengaruh mediasi yang ditunjukan oleh perkalian koefisien
(P5 x P3) untuk X2 sebesar 0,570325. Signifikan atau tidaknya dapat di
uji dengan menggunakan sobel test dengan cara menghitung standar
eror dari koefisien indirect effect (Sp2p3) dengan rumus sebagai
berikut:
Sp5p3 = √
=√( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
= √( ) ( ) ( )
= √( )
= 0,112155
Berdasarkan Sp2p3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus sebagai berikut:
87
t2 =
= 1,331
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh hasil nilai t hitung
sebesar 1,331 lebih kecil dari t tabel dengan tingkat signifikansi 5%
yaitu sebesar 1,690 maka dapat disimpulkan bahwa komitmen
organisasi tidak dapat menjadi mediator antara kepuasan kerja terhadap
kinerja karyawan.
D. Hasil Uji Hipotesis
Setelah diketahui hasil dari uji-uji yang telah dilakukan sebelumnya,
maka selanjutnya didapatkan hasil uji hipotesis. Adapun hasil pengujian
masing-masing hipotesis adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan uji statistik t (uji parsial) menunjukkan bahwa nilai
signifikansi sebesar 0,029 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel motivasi
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Fidella (2014) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan
oleh Sitepu (2013) menyatakan bahwa motivasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang termotivasi dengan
baik dapat menunjang kinerja ke arah yang lebih baik. Hal ini berarti bahwa
apabila variabel motivasi ditingkatkan maka kinerja karyawan juga akan
mengalami peningkatan.
88
H1: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan (diterima).
2. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan uji statistik t (uji parsial) menunjukkan bahwa nilai
signifikansi sebesar 0,005 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel kepuasan
kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Rosita (2016) menyatakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian
yang dilakukan oleh Mardiani (2015) menyatakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi kepuasan kerja karyawan maka
semakin tinggi pula kinerja karyawan.
H2: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signfikan terhadap
kinerja karyawan (diterima).
3. Pengaruh Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan uji statistik t (uji parsial) menunjukkan bahwa nilai
signifikansi sebesar 0,034 lebih kecil dari 0,05 artinya variabel komitmen
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Argensia (2014) menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan
oleh Santoso (2017) menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
89
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan mengetahui
komitmen organisasi yang dimiliki pekerja, maka organisasi dapat
menentukan arah kebijaksanaan dengan modal sumber daya manusia yang
tangguh dan berdaya guna. Semakin kuat komitmen organisasi tentunya
akan meningkatkan kinerja karyawan dalam melaksanakan tugasnya sehari-
hari. Artinya tinggi rendahnya kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas
akan ditentukan oleh kuat atau lemahnya komitmen organisasi yang
dijalankan karyawan dalam melaksanakan tugas.
H3: Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signfikan terhadap
kinerja karyawan (diterima).
4. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Komitmen Organisasi
Berdasarkan hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien
variabel motivasi kerja yaitu 0,354 bertanda positif, artinya motivasi kerja
berbanding lurus atau searah terhadap komitmen organisasi dan hasil uji
statistik t (uji parsial) menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,015
lebih kecil dari 0,05 artinya variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap komitmen organisasi.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Ermawati (2014) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Penelitian yang dilakukan
oleh Devi (2009) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Artinya semakin baik
90
motivasi kerja karyawan tentunya akan membentuk komitmen organisasi
menjadi lebih baik.
H4: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signfikan terhadap
komitmen organisasi (diterima).
5. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasi
Berdasarkan hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien
variabel kepuasan kerja yaitu 0,473 bertanda positif, artinya kepuasan kerja
berbanding lurus atau searah terhadap komitmen organisasi dan hasil uji
statistik t (uji parsial) menunjukkan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,002
lebih kecil dari 0,05 artinya variabel kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi.
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Can dan Yasri (2013) menyatakan bahwa kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Penelitian yang
dilakukan oleh Rosita (2016) menyatakan bahwa kepuasan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Artinya
semakin terciptanya kepuasan kerja karyawan maka akan memperkuat
komitmen organisasi.
H5: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signfikan terhadap
komitmen organisasi (diterima).
91
6. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan
Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan pada pengujian sobel test menunjukkan bahwa
besarnya pengaruh langsung P1= 0,245 sedangkan pengaruh tidak langsung
harus dihitung (P4 x P3) = 0,332 x 0,275 = 0,0913 dengan total pengaruh
(0,245 + 0,0913) = 0,3363. Oleh karena itu nilai t hitung = 1,739 lebih
besar dari t tabel = 1,690 maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh
mediasi, dimana nilai t hitung lebih besar dari t tabel (1,739 > 1,690).
Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Ermawati (2014) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Motivasi kerja berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen
organisasi sebagai variabel intervening.
Penelitian yang dilakukan oleh Chandraningtyas, dkk (2016)
menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi. Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi sebagai
variabel intervening.
Penelitian yang dilakukan oleh Destikarini, dkk (2015)
menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap komitmen organisasi. Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi sebagai
variabel intervening. Semakin tinggi motivasi kerja yang dilakukan
92
karyawan dan dimediasi oleh komitmen organisasi dan karyawan telah
mempunyai komitmen terhadap organisasi maka akan semakin
meningkatkan kinerja karyawan di organisasi lain.
H6: Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel
intervening (diterima).
7. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan dengan
Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan pada pengujian sobel test menunjukkan bahwa
besarnya pengaruh langsung P2 = 0,421sedangkan pengaruh tidak langsung
harus dihitung yaitu P5 x P3 (0,543 x 0,275) = 0,149325 dengan total
pengaruh (0,421 +0,149325) = 0,570325. Oleh karena itu nilai t hitung =
1,331 lebih kecil dari t tabel = 1,690 maka dapat disimpulkan bahwa tidak
ada pengaruh mediasi, dimana nilai t hitung lebih kecil dari t tabel (1,331 <
1,690).
Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Kristianto (2011) dengan hasil penelitiannya bahwa
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan melalui komitmen organisasi sebagai variabel
intervening.
Penelitian yang dilakukan oleh Suharno (2016) dengan hasil
penelitiannya bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan
93
terhadap komitmen organisasi. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi sebagai
variabel intervening.
Dalam penelitian ini variabel kepuasan kerja tidak termediasi oleh
komitmen organisasi karena rendahnya kepuasan kerja yang dirasakan
karyawan terhadap hasil pekerjaan yang diterima tidak sesuai yang
diharapkan dan karyawan tidak mempunyai komitmen terhadap organisasi
maka akan semakin menurunkan kinerja karyawan di organisasi lain.
Hal tersebut didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Destikarini, dkk (2015) menyatakan bahwa kepuasan kerja tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen
organisasi sebagai variabel intervening. Penelitian yang dilakukan oleh
Hastuti (2018) menyatakan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi sebagai
variabel intervening. Dimana nilai t hitung = 1,224 lebih kecil dari t tabel =
1,667 maka dapat disimpulkan bahwa komitmen organisasi tidak dapat
menjadi mediator antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
H7: Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel
intervening (ditolak).
94
Tabel 4.20 Hasil Hipotesis
Hipotesis Kesimpulan
H1 Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Diterima
H2 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Diterima
H3 Komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Diterima
H4 Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap komitmen organisasi
Diterima
H5 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap komitmen organisasi. Diterima
H6 Motivasi kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dengan
komitmen organisasi sebagai variabel
intervening.
Diterima
H7 Kepuasan kerja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dengan
komitmen organisasi sebagai variabel
intervening.
Ditolak
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan
sesuai rumusan masalah sebagai berikut:
1. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada BTN Syariah KC Solo.
2. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada BTN Syariah KC Solo.
3. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan pada BTN Syariah KC Solo.
4. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi pada BTN Syariah KC Solo.
5. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasi pada BTN Syariah KC Solo.
6. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening pada
BTN Syariah KC Solo.
7. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan dengan komitmen organisasi sebagai variabel intervening pada
BTN Syariah KC Solo
96
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diajukan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi BTN Syariah KC Solo
Pihak manajemen perusahaan hendaknya harus lebih berupaya
dalam meningkatkan kualitas kerja karyawan agar tujuan manajemennya
dapat tercapai. Selain itu harus jeli dalam memperhatikan kebutuhan
karyawan terutama kesejahteraan karyawan untuk memotivasi karyawan
dan membuat karyawan lebih loyal terhadap perusahaan dan juga perlu
membangun, memelihara serta menjaga hubungan baik dengan karyawan
untuk meningkatkan kinerja yang optimal.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variasi variabel
independen seperti disiplin kerja dan menambah sampel untuk
meningkatkan akurasi hasil penelitian dimasa mendatang.
C. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, analisa data, dan pembahasan dalam
penelitian ini, maka penulis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pada penelitian ini menggunakan model pengumpulan data dengan
menggunakan kuesioner, sebaiknya tidak banyak waktu yang bisa
digunakan responden untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
97
terdapat pada kuesioner, karena keterbatasan waktu responden sehingga
dimungkinkan jawaban bias.
2. Peneliti hanya menggunakan dua variabel independen dan satu variabel
dependen serta satu variabel intervening.
98
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Argensia, dkk. 2014. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel
Intervening Pada Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe
Madya Pabean B Medan. Jurnal Ekonom, Vol. 17, No.2.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analisis Dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Press.
Can, Afni dan Yasri. 2013. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Nagari.
Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya., Vol. 13, No. 3.
Chandraningtyas, Iva, dkk. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Komitmen Organisasional Pada PT.
Kusuma Karya Persada Outsourcing di PT. Sasa Inti Probolinggo. Jurnal
Provit, Vol. 6, No. 2.
Destikarini, Fartina, dkk. 2015. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasional
Sebagai Variabel Intervening Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
Kantor Wilayah Palembang. Jurnal Proceeding Sriwijaya Economic and
Business Conference, Vol. 2, No.5.
Devi, Eva Kris Diana. 2009. Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai
Variabel Intervening Pada PT. Semeru Karya Buana Semarang. Jurnal
Universitas Diponegoro Semarang,Vol. 4, No. 1.
Ermawati, Juni dan Sulistyawati, Ardiani Eka. 2014. Pengaruh Budaya
Organisasi, Motivasi Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening Pada CV.
Sampurno Abadi. Jurnal Performance, Vol. 19, No. 1.
Fathoni, Ali. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. BRI Unit Kec. Pucuk, Kab. Lamongan. Jurnal
Penelitian Ilmu Manajemen, Vol. 1, No. 2.
Fauzi, Muhammad, dkk. 2016. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Intervening Pada PT. Toys Games Indonesia Semarang. Journal
of Management, Vol. 2, No. 2.
Febriani, Dinda Shara Harum dan Suharnomo. 2018. Pengaruh Pengawasan,
Motivasi Kerja Dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening
Pada PT. Pos Indonesia (Persero) Cabang Ungaran. Journal of
Management, Vol. 7, No. 1.
99
Fidella, dkk. 2014. Pengaruh Kepuasan Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Bank Central Asia Pekanbaru. Jurnal JOM FEKON, Vol. 1, No.
2.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20, Edisi
7. Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Handoko, Hani. 2009. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi
Kedua. Yogyakarta: BPFE UGM.
Harsuko, Riniwati. 2011. Mendongkrak Motivasi dan Kinerja: Pendekatan
Pemberdayaan SDM. Malang: UB Press.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hastuti, Dwi. 2018. Pengaruh Motivasi, Kompetensi Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasi Sebagai
Variabel Intervening Pada Puskesmas Pagiyanten Kabupaten Tegal. Jurnal
Magisma, Vol. 6, No. 1.
Hastutik, Puput. 2017. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja, Disiplin Kerja Dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan
Kerja Sebagai Variabel Intervening Pada BPR Syariah KC Semarang.
Skripsi Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Iskandar, Sentot dan Sembada, Gredi Granada. 2012. Pengaruh Beban Kerja,
Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Bank BJB
Cabang Padalarang. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Entrepreneurship, Vol. 6,
No. 1.
Kasmir. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik).
Yogyakarta: CV. Andi.
Kaswan. 2017. Psikologi Industri dan Organisasi. Bandung: Alfabeta.
Kristianto, Dian, dkk. 2011. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Varibel Intervening
Pada PT. Bank Mandiri Persero, Tbk. Makasar. Jurnal Universitas
Hasanuddin Makasar, Vol. 6, No. 3.
Lukman, Nazmi Sarah dan Adolfina. 2015. Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja,
Komitmen Organisasional dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT. Bank Sulut Manado. Jurnal EMBA, Vol. 3, No. 1.
Luthans, Fred. 2011. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI.
Lydia, Karina Desika, dkk. 2018. Pengaruh Learning Orientation Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank X BUMN Cabang
Brawijaya Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 58, No. 1.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Maramis, Enrico. 2013. Kepemimpinan, Budaya Organisasi Dan Motivasi
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan PT. BTN Cabang Manado.
Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 4.
100
Mardiani, Any dan Dewi, Maya Sari. 2015. Pengaruh Kepuasan Kerja Dan
Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Pegawai Bank Kalsel. Jurnal
Wawasan Manajemen, Vol. 3, No. 3.
Marliani, Sari. 2016. Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang
Karawang. Jurnal Buana Akuntansi, Vol. 1, No. 1.
Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Mathis, Robert L dan Jackson, John H. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Salemba Empat.
Purwanto, Ngalim. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Robbins, Stephen & Judge. 2001. Perilaku Organisasi. Jakarta: Prentice Hall.
______________________. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: Index.
_______________________.2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
______________________. 2011. Organizational Behavior. New Jersey.
Rosita, Titik dan Yuniati Tri. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel
Intervening Pada PT. Pharos Indonesia Surabaya. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen, Vol. 5, No. 1.
Sahlan, Nurul Ikhsan dkk. 2015. Pengaruh Lingkungan, Kepuasan Kerja Dan
Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Sulut Cabang
Airmadidi. Jurnal EMBA, Vol. 3, No. 1.
Santoso, Arief Budi. 2017. Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Cabang Pamulang. Jurnal Mandiri Ilmu Pengetahuan, Seni, dan
Teknologi, Vol. 1, No. 2.
Sari, Rahmila, dkk. 2012. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Stres Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri KC Makasar.
Jurnal Analisis, Vol. 1, No. 1.
Siagian, Sondang P. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sitepu, Agripa Toar. 2013. Beban Kerja Dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Tabungan Negara Tbk. Cabang
Manado. Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 4.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
________. 2017. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suharno. 2016. Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Intervening Pada Kantor Badan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Yogyakarta. Jurnal Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Vol. 15, No. 3.
Sujarweni, Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
101
Sumarni, Murti dan Salamah, Wahyuni. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Wexly dan Yukl 2003. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty.
Wibowo. 2015. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: Rajawali Press.
Wijayanti, Ratna dan Wajdi Farid. 2012. Pengaruh Kepemimpinan Islami,
Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Lama
Kerja Sebagai Variabel Moderating Pada BMT di Kab. Temanggung.
Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya, Vol. 13, No. 2.
Winarsih, Sri, dkk. 2018. Pengaruh Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Bank Kalsel Syariah Kandangan. Jurnal Wawasan
Manajemen, Vol. 6, No. 2.
Yuliana, Rahmi. 2016. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. BCA Syariah Semarang.
Jurnal STIE Semarang, Vol. 8, No. 3.
Zahra, Rizki Novriyanti dan Hidayat, Hajan. 2017. Pengaruh Kepuasan Dan
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank BUMN di Kota
Batam. Jurnal Tepak Manajemen Bisnis, Vol. 1, No. 3.
www.bi.go.id
www.btnsyariah.co.id
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i selaku karyawan BTN Syariah KC Solo
di tempat
Assalamu’alaikum wr.wb
Dengan hormat,
Sehubungan penelitian skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Motivasi
Kerja dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen
Organisasi Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus BTN Syariah KC Solo)”,
maka saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi angket
(kuesioner) sebagaimana terlampir. Semua data tersebut hanya untuk penyusunan
skripsi, bukan untuk dipublikasikan atau digunakan untuk kepentingan lainnya.
Peran Bapak/Ibu/Saudara/i sangat bermanfaat bagi keberhasilan penelitian yang
saya lakukan.
Atas bantuan dan kerja sama Bapak/Ibu/Saudara/i dalam menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner ini, saya ucapkan terimakasih.
Wassalamua’alaikum wr.wb
Hormat saya,
Dwi Aryanti
Lingkari pada pilihan jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/Ibu/Saudara/i
A. Data Responden
a. Nama : .......................................
b. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki
2. Perempuan
c. Usia : ........... tahun
d. Masa Kerja : 1. 1-5 tahun
2. 6-10 tahun
3. 11-15 tahun
4. 16-20 tahun
5. ˃ 20 tahun
e. Pendidikan Terakhir : 1. Sekolah Menengah Atas (SMA)
2. Diploma III (DIII)
3. Strata 1 (S1)
4. Strata 2 (S2)
B. Petunjuk Pengisian
a. Isilah semua nomor dalam angket ini dan sebaiknya jangan ada yang
terlewatkan.
b. Pengisian jawaban cukup dengan memberi tanda centang (√) pada salah
satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat anda.
c. Pilihan jawaban:
Sangat
Tidak
Setuju
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat
Setuju
C. Pernyataan
1. Variabel Motivasi Kerja (X1)
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Saya merasa dalam
memenuhi kebutuhan
dasar seperti untuk
makan secara wajar
sudah terpenuhi.
2. Saya merasa aman
dan terlindungi dari
tindak kejahatan
ketika bekerja.
3. Saya merasa senang
karena karyawan di
perusahaan ini bisa
menerima saya
sebagai partner yang
baik.
4. Saya sangat bangga
karena pimpinan saya
memberikan pujian
kepada saya ketika
menjalankan tugas
pekerjaan dengan
hasil yang
memuasakan.
5. Saya merasa
tertantang untuk
menyelesaikan tugas
yang diberikan.
2. Variabel Kepuasan Kerja (X2)
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Gaji yang saya terima
sudah sesuai dengan
beban atau
tanggungjawab yang
saya pikul.
2. Jika saya
melaksanakan
pekerjaan dengan
baik, saya akan
dipromosikan untuk
tetap bekerja di
perusahaan ini.
3. Ketika saya meminta
teman sekerja
melakukan pekerjaan
tertentu, pekerjaan
tersebut selesai
dengan baik.
4. Para manajer dimana
saya bekerja
memberikan
dukungan kepada
saya.
3. Variabel Komitmen Organisasi (Z)
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Saya sangat yakin
dapat menghabiskan
sisa karir saya di
perusahaan ini.
2. Saya benar-benar
merasakan seakan-
akan permasalahan
perusahaan adalah
juga permasalahan
saya
sendiri.
3. Saya sangat tertarik
dengan pekerjaan
saya di perusahaan
ini.
4. Saya berpikir saya
tidak akan mudah
menjadi bagian dari
perusahaan lain
seperti menjadi
bagian dari
perusahaan ini.
5. Perusahaan ini
memiliki arti yang
sangat besar bagi
saya.
4. Variabel Kinerja Karyawan (Y)
No Pernyataan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Saya dapat
menyelesaikan
pekerjaan yang
menjadi tugas dan
tanggung jawab dari
perusahaan.
2. Saya mendapat
pekerjaan sesuai
dengan kemampuan
dan pengalaman yang
saya miliki.
3. Saya merasa SDM
berupa pendidikan,
pengetahuan serta
pelatihan yang saya
dapatkan sesuai
dengan bidang
pekerjaan saya.
4. Saya selalu mencatat
sisa pekerjaan yang
belum terselesaikan
di buku catatan agar
tidak lupa.
5. Saya dapat
menyelesaikan
pekerjaan berat
dalam waktu yang
telah ditentukan.
Lampiran 2 Hasil Output Uji SPSS
1. Hasil Uji Analisis Deskriptif
a. Hasil Uji Jenis Kelamin Responden
b. Hasil Uji Usia Responden
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 24-28 tahun 13 32,5 32,5 32,5
29-32 tahun 19 47,5 47,5 80,0
33-36 tahun 8 20,0 20,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
c. Hasil Uji Masa Kerja Responden
Masa Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1-5 tahun 15 37,5 37,5 37,5
6-10 tahun 24 60,0 60,0 97,5
11-15 tahun 1 2,5 2,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
d. Hasil Uji Pendidikan Terakhir Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 26 65,0 65,0 65,0
Perempuan 14 35,0 35,0 100,0
Total 40 100,0 100,0
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SMA 1 2,5 2,5 2,5
DIII 4 10,0 10,0 12,5
S1 34 85,0 85,0 97,5
S2 1 2,5 2,5 100,0
Total 40 100,0 100,0
2. Hasil Uji Validitas
a. Motivasi Kerja (X1)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 Total_X1
P1 Pearson Correlation 1 ,661**
,563**
,451**
,522**
,812**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,001 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P2 Pearson Correlation ,661**
1 ,528**
,470**
,428**
,795**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,006 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P3 Pearson Correlation ,563**
,528**
1 ,450**
,491**
,771**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,001 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P4 Pearson Correlation ,451**
,470**
,450**
1 ,518**
,748**
Sig. (2-tailed) ,004 ,002 ,004 ,001 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P5 Pearson Correlation ,522**
,428**
,491**
,518**
1 ,769**
Sig. (2-tailed) ,001 ,006 ,001 ,001 ,000
N 40 40 40 40 40 40
Total_X1 Pearson Correlation ,812**
,795**
,771**
,748**
,769**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
b. Kepuasan Kerja (X2)
Correlations
P1 P2 P3 P4 Total_X2
P1 Pearson Correlation 1 ,680**
,318* ,186 ,707
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,045 ,250 ,000
N 40 40 40 40 40
P2 Pearson Correlation ,680**
1 ,564**
,313* ,813
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,049 ,000
N 40 40 40 40 40
P3 Pearson Correlation ,318* ,564
** 1 ,694
** ,835
**
Sig. (2-tailed) ,045 ,000 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40
P4 Pearson Correlation ,186 ,313* ,694
** 1 ,728
**
Sig. (2-tailed) ,250 ,049 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40
Total_X2 Pearson Correlation ,707**
,813**
,835**
,728**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
c. Komitmen Organisasi (Z)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 Total_Z
P1 Pearson Correlation 1 ,527**
,380* ,431
** ,473
** ,704
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,016 ,006 ,002 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P2 Pearson Correlation ,527**
1 ,597**
,447**
,669**
,830**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P3 Pearson Correlation ,380* ,597
** 1 ,500
** ,474
** ,776
**
Sig. (2-tailed) ,016 ,000 ,001 ,002 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P4 Pearson Correlation ,431**
,447**
,500**
1 ,482**
,754**
Sig. (2-tailed) ,006 ,004 ,001 ,002 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P5 Pearson Correlation ,473**
,669**
,474**
,482**
1 ,800**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,002 ,002 ,000
N 40 40 40 40 40 40
Total_Z Pearson Correlation ,704**
,830**
,776**
,754**
,800**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
d. Kinerja Karyawan (Y)
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 Total_Y
P1 Pearson Correlation 1 ,578**
,434**
,324* ,527
** ,764
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,042 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P2 Pearson Correlation ,578**
1 ,358* ,367
* ,303 ,727
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,023 ,020 ,057 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P3 Pearson Correlation ,434**
,358* 1 ,397
* ,547
** ,737
**
Sig. (2-tailed) ,005 ,023 ,011 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P4 Pearson Correlation ,324* ,367
* ,397
* 1 ,510
** ,701
**
Sig. (2-tailed) ,042 ,020 ,011 ,001 ,000
N 40 40 40 40 40 40
P5 Pearson Correlation ,527**
,303 ,547**
,510**
1 ,768**
Sig. (2-tailed) ,000 ,057 ,000 ,001 ,000
N 40 40 40 40 40 40
Total_Y Pearson Correlation ,764**
,727**
,737**
,701**
,768**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 40 40 40 40 40 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Hasil Uji Reliabilitas
a. Motivasi Kerja (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,835 5
b. Kepuasan Kerja (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,764 4
c. Komitmen Organisasi (Z)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,829 5
d. Kinerja Karyawan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,788 5
4. Hasil Uji Statistik
a. Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,410 2,880 1,878 ,068
Motivasi Kerja ,245 ,107 ,279 2,279 ,029
Kepuasan Kerja ,421 ,139 ,392 3,029 ,005
Komitmen Organisasi ,275 ,125 ,293 2,201 ,034
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 890,888 3 296,963 30,483 ,000b
Residual 350,712 36 9,742
Total 1241,600 39
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,847a ,718 ,694 3,12122
a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja,
Kepuasan Kerja
5. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Toleranc
e VIF
1 (Constant) 5,410 2,880 1,878 ,068
Motivasi
Kerja ,245 ,107 ,279 2,279 ,029 ,524 1,908
Kepuasan
Kerja ,421 ,139 ,392 3,029 ,005 ,469 2,131
Komitmen
Organisasi ,275 ,125 ,293 2,201 ,034 ,443 2,259
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,010 1,935 1,556 ,129
Motivasi Kerja -,059 ,072 -,184 -,812 ,422
Kepuasan Kerja ,075 ,093 ,192 ,802 ,428
Komitmen Organisasi -,030 ,084 -,088 -,358 ,722
a. Dependent Variable: RES2
c. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal
Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,99876879
Most Extreme
Differences
Absolute ,097
Positive ,082
Negative -,097
Test Statistic ,097
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
d. Hasil Uji Linieritas
ANOVA Table
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
Kinerja
Karyawan *
Motivasi Kerja
Between
Groups
(Combined) 889,017 20 44,451 2,395 ,031
Linearity 628,713 1 628,713 33,880 ,000
Deviation
from
Linearity
260,304 19 13,700 ,738 ,743
Within Groups 352,583 19 18,557
Total 1241,600 39
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja Karyawan
*
Kepuasan Kerja
Between
Groups
(Combined) 989,433 19 52,075 4,130 ,001
Linearity 731,841 1
731,84
1 58,044 ,000
Deviation
from
Linearity
257,592 18 14,311 1,135 ,390
Within Groups 252,167 20 12,608
Total 1241,600 39
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja Karyawan
* Komitmen
Organisasi
Between
Groups
(Combined) 1018,267 17 59,898 5,900 ,000
Linearity 689,334 1
689,33
4 67,905 ,000
Deviation
from
Linearity
328,932 16 20,558 2,025 ,062
Within Groups 223,333 22 10,152
Total 1241,600 39
6. Hasil Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Persamaan Model 1
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,747a ,557 ,533 4,11235
a. Predictors: (Constant), Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 6,910 3,621 1,908 ,064
Motivasi Kerja ,332 ,131 ,354 2,539 ,015
Kepuasan Kerja ,543 ,160 ,473 3,396 ,002
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Persamaan Model 2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,847a ,718 ,694 3,12122
a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 5,410 2,880 1,878 ,068
Motivasi Kerja ,245 ,107 ,279 2,279 ,029
Kepuasan Kerja ,421 ,139 ,392 3,029 ,005
Komitmen
Organisasi ,275 ,125 ,293 2,201 ,034
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Lampiran 3 Data Kuesioner
No Motivasi Kerja (X1) Kepuasan Kerja (X2)
P1 P2 P3 P4 P5 Total_X1 P1 P2 P3 P4 Total_X2
1 8 8 9 8 9 42 8 8 8 9 33
2 9 8 6 7 9 39 8 9 7 8 32
3 6 7 5 7 5 30 7 8 4 5 24
4 4 4 3 6 4 21 3 5 5 6 19
5 5 3 6 5 7 26 5 6 5 6 22
6 6 7 7 6 5 31 7 3 4 4 18
7 6 5 6 2 7 26 6 7 8 8 29
8 7 8 7 5 6 33 4 6 7 6 23
9 8 8 9 9 7 41 7 7 8 9 31
10 6 4 7 3 3 23 3 4 3 6 16
11 5 6 7 6 4 28 5 8 6 7 26
12 6 7 6 5 6 30 7 7 6 8 28
13 8 6 6 5 3 28 3 6 7 6 22
14 5 6 5 6 6 28 4 5 7 9 25
15 6 8 8 7 8 37 8 7 6 8 29
16 7 6 7 5 6 31 8 7 7 7 29
17 9 9 9 9 9 45 9 9 9 9 36
18 6 7 7 6 5 31 8 7 6 6 27
19 8 7 4 5 6 30 5 6 7 6 24
20 5 6 7 6 5 29 7 8 5 3 23
21 5 4 5 6 4 24 6 7 8 6 27
22 6 7 4 5 3 25 4 5 6 4 19
23 6 3 6 7 6 28 5 6 5 4 20
24 9 9 9 9 9 45 9 9 9 9 36
25 7 8 6 8 6 35 7 8 8 7 30
26 4 5 4 6 5 24 5 7 5 3 20
27 4 5 6 6 5 26 7 9 10 8 34
28 7 6 7 6 5 31 5 7 8 9 29
29 9 9 8 7 9 42 7 8 7 8 30
30 7 8 6 7 8 36 3 5 8 9 25
31 6 7 8 5 6 32 4 6 5 5 20
32 4 3 4 3 7 21 7 6 6 4 23
33 6 5 7 10 9 37 3 3 5 6 17
34 7 6 5 8 6 32 5 7 6 5 23
35 3 5 4 5 5 22 7 6 4 4 21
36 6 5 8 6 7 32 8 9 8 5 30
37 5 8 6 5 6 30 7 6 7 6 26
38 7 8 8 9 8 40 8 8 8 7 31
39 7 5 5 6 8 31 7 6 3 4 20
40 6 4 6 6 5 27 6 6 7 8 27
No
Komitmen Organisasi (Z) Kinerja Karyawan (Y)
P1 P2 P3 P4 P5 Total_Z P1 P2 P3 P4 P5 Total_Y
1 8 8 8 9 9 42 8 9 8 9 9 43
2 7 8 7 6 7 35 7 6 8 7 8 36
3 6 5 3 8 4 26 5 2 5 4 6 22
4 4 6 5 4 5 24 4 5 6 5 4 24
5 5 6 5 3 6 25 6 3 7 5 6 27
6 6 5 6 4 2 23 7 8 2 6 4 27
7 6 7 7 5 6 31 6 9 5 7 6 33
8 6 7 7 6 7 33 7 6 4 6 8 31
9 9 7 9 8 7 40 8 8 9 7 9 41
10 4 5 6 7 4 26 4 3 4 7 5 23
11 7 6 8 6 7 34 6 7 5 4 5 27
12 6 7 6 5 6 30 5 7 6 6 7 31
13 7 8 7 6 5 33 6 7 5 6 8 32
14 6 5 7 5 7 30 8 7 8 9 8 40
15 5 8 10 6 6 35 6 7 7 8 7 35
16 7 8 6 7 8 36 7 6 8 6 8 35
17 9 9 9 9 9 45 9 9 9 9 9 45
18 6 6 7 8 7 34 6 7 6 3 6 28
19 6 5 3 4 5 23 5 6 8 6 7 32
20 6 6 7 8 7 34 7 7 6 8 6 34
21 7 6 7 7 5 32 6 7 6 5 6 30
22 8 4 5 6 3 26 7 6 6 4 6 29
23 7 8 6 6 6 33 5 6 6 9 7 33
24 9 9 9 9 9 45 9 9 9 9 9 45
25 5 6 7 10 5 33 6 6 8 6 6 32
26 5 4 3 4 6 22 5 4 6 6 5 26
27 6 4 7 6 6 29 9 7 6 6 10 38
28 5 6 5 6 8 30 7 8 7 6 6 34
29 6 7 7 8 7 35 7 9 8 6 7 37
30 7 6 5 4 5 27 8 5 5 6 5 29
31 5 6 6 5 6 28 7 6 6 8 7 34
32 8 6 4 6 7 31 6 6 5 4 5 26
33 4 5 6 5 4 24 5 4 6 6 7 28
34 6 5 5 3 4 23 5 4 6 7 8 30
35 7 6 5 7 6 31 7 5 6 5 6 29
36 4 5 5 6 5 25 9 7 8 6 6 36
37 7 8 5 6 7 33 7 9 7 6 5 34
38 8 10 8 8 8 42 8 8 8 7 8 39
39 7 6 8 6 6 33 7 6 5 6 7 31
40 6 5 4 6 5 26 5 7 6 7 5 30
Lampiran 4 Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian Skripsi
Lampiran 7 Lembar Konsultasi Skripsi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dwi Aryanti
Tempat, Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 13 Januari 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Dsn. Dendeng Rt 3/Rw 3, Ds. Wringinputih, Kec.
Bergas, Kab. Semarang.
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan : TK Negeri Pembina Karangjati (2001-2002)
: SD Negeri Karangjati 03 (2002-2008)
: SMP Negeri 1 Bergas (2008-2011)
: SMA Islam Sudirman Ambarawa (2011-2014)
: Institut Agama Islam Negeri Salatiga (2014-2018)
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 14 November 2018
Penulis
Dwi Aryanti