ANALISIS PENGARUH LOKASI, BRAND IMAGE DAN WORD...
Transcript of ANALISIS PENGARUH LOKASI, BRAND IMAGE DAN WORD...
ANALISIS PENGARUH LOKASI, BRAND IMAGE DAN WORD OF
MOUTH TERHADAP PROSES KEPUTUSAN NASABAH DALAM
MEMILIH PRODUK TABUNGAN HAJI DI PERBANKAN SYARIAH
(Studi pada Wilayah Jakarta Selatan)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
SITI SHOLIHAH PUTRI
NIM: 11140810000154
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Nama : Siti Sholihah Putri
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 Oktober 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Manunggal II Kel. Rambutan Kec. Ciracas
Jakarta Timur 13830
Status : Belum Menikah
Kewarganegaraan : Indonesia
Nomor Telepon : 081382496693
Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. TK (2000-2001) : TK As – Salafiyah
2. SD (2001-2007) : SDN Rambutan 06 Pagi
3. SMP (2007-2010) : SMPN 20 Jakarta
4. SMA (2010-2013) : SMAN 48 Jakarta
5. Diploma (2013-2015) : CEP CCIT Fakultas Teknik Universitas
Indonesia
6. S1 (2014-2018) : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
2008 – 2009 : Anggota Paskibra SMPN 20 Jakarta
2011 – 2012 : Bendahara Tari Saman SMAN 48 Jakarta
2012 – 2013 : Bendahara “Farewell and Prom Night” SMAN 48 Jakarta
2015 – 2016 : Anggota Seisdance FEB UIN Jakarta
2015 – 2016 : Anggota FORSA UIN Jakarta
vii
ABSTRACT
This research aims to know, to analyze, and to explain the effect between
location variable, brand image and word of mouth of customer decision process
simultaneously and partially in choosing a hajj saving product in sharia banking
of South Jakarta Area. This research uses quantitative methodology. The data
used are primary data, which by distributing questionnaires to 100 respondents,
and secondary data, which is bibliography technique. Sampling is done by
purposive sampling technique. Method of data analysis used is multiple linear
regression.
As the results, there are significant impacts on location, brand image, and
word of mouth of the customers decision process in selecting hajj saving product
in shariah banking with a significance level 0,000 and F value 46,835.
Meanwhile, there is a partial impact between location variable (X1) which give a
significance impacts on the customers decision process (Y) in selecting hajj
saving product in shariah banking with a significance level 0,018 and t value
2,417, brand image variable (X2) gives a significance impacts on the customers
decision process (Y) in selecting hajj saving product in shariah banking with a
level significance 0,003 and t value 3,024, and word of mouth (X3) gives a
significance impacts on the customers decision process (Y) in selecting hajj
saving product in shariah banking with a level significance 0,000 and t value
4,123.
Key Word: Location, Brand Image, Word of Mouth, Decision Process, Hajj
Saving, Sharia Banking
viii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan
pengaruh secara simultan dan secara parsial antara variabel lokasi, brand image
dan word of mouth terhadap proses keputusan nasabah dalam memilih produk
tabungan haji di perbankan syariah di wilayah Jakarta Selatan. Penelitian ini
bersifat kuantitatif. Data yang digunakan adalah data primer dengan membagikan
kuesioner kepada 100 responden dan data sekunder dengan studi pustaka.
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Metode
analisis data menggunakan regresi linier berganda.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa, secara simultan variabel lokasi,
brand image dan word of mouth memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
proses keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan haji di perbankan
syariah dengan tingkat signifikansi 0,000 dan F hitung sebesar 46,835. Secara
parsial variabel lokasi (X1) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses
keputusan (Y) nasabah dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah
dengan tingkat signifikansi 0,018 dan t hitung 2,417, variabel brand image (X2)
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan (Y) nasabah
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah dengan tingkat
signifikansi 0,003 dan t hitung 3,204, dan word of mouth (X3) memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam memilih
produk tabungan haji di perbankan syariah dengan tingkat signifikansi 0,000, dan
t hitung 4,123.
Kata Kunci: Lokasi, Citra Merek, Komunikasi dari Mulut ke Mulut, Proses
Keputusan, Tabungan Haji, Perbankan Syariah
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
menjadikan manusia sebagai kholifah dimuka bumi ini. Sholawat serta salam kita
sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing dan
mendidik umat manusia menuju jalan kebenaran.
Berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
mengenai “Analisis Pengaruh Lokasi, Brand Image dan Word of Mouth Terhadap
Proses Keputusan Nasabah dalam Memilih Produk Tabungan Haji di Perbankan
Syariah (Studi pada Wilayah Jakarta Selatan)”. Penulis ucapkan terima kasih
kepada Allah SWT, kepada seluruh dosen yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Skripsi yang penulis buat merupakan salah satu persyaratan kelulusan untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali
menemui hambatan-hambatan. Akan tetapi Alhamdulillah berkat doa, semangat,
motivasi, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Oleh sebab itu, pada kesempatan
kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Orang tua tercinta (Alm. M. Chotib dan Taqwalillah), kakak (Ihsan Rizqie
dan Muhammad Arief Fajri), adik (Muhammad Shobarrudin), serta keluarga
besarku tercinta yang telah memberikan motivasi, semangat dan doa restunya
demi kelancaran dan kesuksesan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. M, Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan dan Ibu Ela
Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
5. Bapak Faizul Mubarok, MM selaku Dosen Penasihat Akademik, yang telah
memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid selaku Dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan banyak nasihat, ilmu, pendapat, arahan, waktu luang
membimbing dan terus memberikan motivasi kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
7. Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, SE., MM selaku Dosen Pembimbing II, yang telah
meluangkan waktunya untuk membimbing dan mengarahkan serta
memberikan motivasi yang begitu besar kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik.
8. Seluruh Dosen dan Staf Akademik FEB UIN Syarif Hidayatullah yang telah
memberikan pengetahuannya kepada penulis serta bantuan dalam pemenuhan
kebutuhan akademis.
9. Muhammad Alfian Yasir, yang selalu memberikan doa, motivasi, perhatian
akan skripsi ini, semangat, saran, serta selalu setia membantu banyak hal
dalam proses pembuatan skripsi ini.
10. Luvi, Givari, Rian, Hendry, Elok yang telah memberikan bantuan dan
motivasi agar skripsi ini cepat selesai.
11. Teman-teman CCIT FTUI 2013 dan MIPS 2014 yang telah banyak
membantu dari awal perkuliahan hingga skripsi ini selesai.
12. Perpustakaan FEB, Perpusatakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan tempat-tempat yang telah banyak memberikan
inspirasi dalam penyusunan skripsi ini.
Demi kesempurnaan tugas akhir ini penulis mengharap kritik dan saran dari
pembaca. Kritik dan saran penulis butuhkan agar tugas akhir ini menjadi lebih
baik dan digunakan sebagaimana fungsinya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Jakarta,
Penulis,
Siti Sholihah Putri
xi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi
ABSTRACT ............................................................................................................ vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 12
A. Landasan Teori ........................................................................................... 12
B. Hubungan Antar Variabel .......................................................................... 48
C. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 50
D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 54
E. Hipotesis ..................................................................................................... 55
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 58
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 58
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ................................................... 59
C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 61
D. Metode Analisis Data ................................................................................. 64
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 76
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 80
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 80
xii
B. Analisis dan Pembahasan ........................................................................... 94
C. Interpretasi dan Pembahasan .................................................................... 164
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 169
A. Kesimpulan .............................................................................................. 169
B. Saran-Saran .............................................................................................. 170
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 172
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 179
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kuota Jemaah Haji Indonesia .................................................................. 2
Tabel 1.2 Tabel 1.2 Jumlah Tabungan Haji di Bank Konvensional dan Perbankan
Syariah..................................................................................................................... 4
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 51
Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................... 62
Tabel 3.2 Contoh Perhitungan Skala Likert (1) .................................................... 63
Tabel 3.3 Contoh Perhitungan Skala Likert (2) .................................................... 63
Tabel 3.4 Operasional Variabel Penelitian ............................................................ 78
Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Bank Syariah yang Digunakan untuk
Tabungan Haji ....................................................................................................... 95
Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................... 96
Tabel 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Lama menjadi Nasabah Tabungan Haji
di Perbankan Syariah............................................................................................. 97
Tabel 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ................................................... 98
Tabel 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......................... 99
Tabel 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan ......................................... 100
Tabel 4.7 Jumlah Responden Berdasarkan Penghasilan Bruto ........................... 102
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi .................................................... 103
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image .......................................... 104
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Word of Mouth ..................................... 104
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Proses Keputusan ................................ 105
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 106
Tabel 4.13 Bank Syariah Mudah untuk Ditemukan ............................................ 107
Tabel 4.14 Perhitungan Likert X11 ..................................................................... 107
Tabel 4.15 Bank Syariah dapat Dilihat dengan Jelas dari Jarak Pandang Normal
............................................................................................................................. 108
Tabel 4.16 Perhitungan Likert X12 ..................................................................... 108
Tabel 4.17 Bank Syariah Mudah Dijangkau dengan Sarana Transportasi Umum
............................................................................................................................. 109
Tabel 4.18 Perhitungan Likert X13 ..................................................................... 110
Tabel 4.19 Bank Syariah Dekat dengan Tempat Tinggal Saya ........................... 110
Tabel 4.20 Perhitungan Likert X14 ..................................................................... 111
Tabel 4.21 Bank Syariah Dekat dengan Lingkungan Kerja Saya ....................... 111
Tabel 4.22 Perhitungan Likert X15 ..................................................................... 112
Tabel 4.23 Bank Syariah Mempunyai Banyak Kantor Cabang .......................... 112
Tabel 4.24 Perhitungan Likert X16 ..................................................................... 113
Tabel 4.25 Bank Syariah Berada di Sekitar Perkantoran .................................... 114
xiv
Tabel 4.26 Perhitungan Likert X17 ..................................................................... 114
Tabel 4.27 Bank Syariah Berada di Sekitar Perniagaan (Pasar) ......................... 115
Tabel 4.28 Perhitungan Likert X18 ..................................................................... 115
Tabel 4.29 Bank Syariah Mempunyai Tempat Parkir yang Luas ....................... 116
Tabel 4.30 Perhitungan Likert X19 ..................................................................... 117
Tabel 4.31 Bank Syariah Mempunyai Tempat Parkir yang Aman ..................... 117
Tabel 4.32 Perhitungan Likert X110 ................................................................... 118
Tabel 4.33 Terdapat Pos Keamanan di Sekitar Bank Syariah ............................. 118
Tabel 4.34 Perhitungan Likert X111 ................................................................... 119
Tabel 4.35 Bank Syariah Berada di Tempat yang Ramai ................................... 119
Tabel 4.36 Perhitungan Likert X112 ................................................................... 120
Tabel 4.37 Bank Syariah Berada di Tempat yang Bebas dari Macet .................. 120
Tabel 4.38 Perhitungan Likert X113 ................................................................... 121
Tabel 4.39 Produk Tabungan Haji di Bank Syariah yang Saya Gunakan Baik dan
Mempunyai Manfaat ........................................................................................... 122
Tabel 4.40 Perhitungan Likert X21 ..................................................................... 122
Tabel 4.41 Saya Mendapatkan Ketenangan dengan Menggunakan Produk
Tabungan Haji di Bank Syariah .......................................................................... 123
Tabel 4.42 Perhitungan Likert X22 ..................................................................... 124
Tabel 4.43 Produk Tabungan Haji di Bank Syariah yang Saya Gunakan
Mempunyai Ciri Khas yang Berbeda dengan Produk Tabungan Haji di Bank
Syariah Lain ........................................................................................................ 124
Tabel 4.44 Perhitungan Likert X23 ..................................................................... 125
Tabel 4.45 Produk Tabungan Haji di Bank Syariah yang Saya Gunakan
Mempunyai Atribut yang Mudah Diingat (Logo, Nama, Warna, Gambar) ....... 126
Tabel 4.46 Perhitungan Likert X24 ..................................................................... 126
Tabel 4.47 Produk Tabungan Haji di Bank Syariah yang Saya Gunakan
Mempunyai Manfaat dan Memberikan Solusi untuk Masalah Saya .................. 127
Tabel 4.48 Perhitungan Likert X25 ..................................................................... 128
Tabel 4.49 Saya Mendapatkan Rekomendasi dari Orang Lain Terkait Produk
Tabungan Haji di Bank Syariah .......................................................................... 128
Tabel 4.50 Perhitungan Likert X31 ..................................................................... 129
Tabel 4.51 Saya Mendapatkan Motivasi dari Orang Lain untuk Menggunakan
Produk Tabungan Haji di Bank Syariah ............................................................. 130
Tabel 4.52 Perhitungan Likert X32 ..................................................................... 130
Tabel 4.53 Saya Mendapatkan Informasi Terkait Produk Tabungan Haji di Bank
Syariah dari Berbagai Sumber ............................................................................ 131
Tabel 4.54 Perhitungan Likert X33 ..................................................................... 132
xv
Tabel 4.55 Saya Mendapatkan Informasi Terkait Produk Tabungan Haji di Bank
Syariah dari Orang yang Mempunyai Pengalaman terhadap Produk Tersebut
(Keluarga, Teman, Rekan Kerja, Tokoh Agama) ............................................... 132
Tabel 4.56 Perhitungan Likert X34 ..................................................................... 133
Tabel 4.57 Saya Melakukan Komunikasi Melalui Sarana Digital untuk
Mendapatkan Informasi Terkait Produk Tabungan Haji di Bank Syariah (Sosial
Media seperti Facebook, Twitter, Blog, WA) ..................................................... 134
Tabel 4.58 Perhitungan Likert X35 ..................................................................... 134
Tabel 4.59 Saya Mendapatkan Kesesuaian Produk Tabungan Haji di Bank Syariah
Tersebut dengan Informasi yang Diberikan ........................................................ 135
Tabel 4.60 Perhitungan Likert X36 ..................................................................... 136
Tabel 4.61 Informasi yang Disebarluaskan dengan Begitu Cepat, Membuat Saya
Memiliki Persepsi tentang Produk Tabungan Haji di Bank Syariah................... 136
Tabel 4.62 Perhitungan Likert X37 ..................................................................... 137
Tabel 4.63 Saya Menggunakan Produk Tabungan Haji di Bank Syariah Karena
Sesuai dengan Keinginan dan Kebutuhan ........................................................... 138
Tabel 4.64 Perhitungan Likert Y1 ....................................................................... 138
Tabel 4.65 Saya Mengetahui Informasi Mengenai Produk Tabungan Haji di Bank
Syariah dari Keluarga/Teman/Tetangga ............................................................. 139
Tabel 4.66 Perhitungan Likert Y2 ....................................................................... 140
Tabel 4.67 Saya Mengetahui Informasi Mengenai Produk Tabungan Haji di Bank
Syariah dari Iklan (Situs Web, Sosial Media, TV).............................................. 140
Tabel 4.68 Perhitungan Likert Y3 ....................................................................... 141
Tabel 4.69 Saya Mengetahui Informasi Mengenai Produk Tabungan Haji di Bank
Syariah dari Publik (Media Massa, Organisasi) .................................................. 142
Tabel 4.70 Perhitungan Likert Y4 ....................................................................... 142
Tabel 4.71 Produk Tabungan Haji di Bank Syariah Memberikan Solusi Atas
Kebutuhan Saya .................................................................................................. 143
Tabel 4.72 Perhitungan Likert Y5 ....................................................................... 143
Tabel 4.73 Saya Memutuskan Memilih Produk Tabungan Haji di Bank Syariah
Karena Mempunyai Banyak Keunggulan Dibandingkan dengan Lembaga
Keuangan Lain .................................................................................................... 144
Tabel 4.74 Perhitungan Likert Y6 ....................................................................... 145
Tabel 4.75 Saya Merasa Puas Menggunakan Produk Tabungan Haji di Bank
Syariah Tersebut.................................................................................................. 145
Tabel 4.76 Perhitungan Likert Y7 ....................................................................... 146
Tabel 4.77 Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) ........................................... 150
Tabel 4.78 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................ 151
Tabel 4.79 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Analisis Statistik) ............................. 153
Tabel 4.80 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 154
xvi
Tabel 4.81 Hasil Uji Parsial (t) ............................................................................ 157
Tabel 4.82 Kesimpulan Uji Parsial Variabel Lokasi ........................................... 158
Tabel 4.83 Kesimpulan Uji Parsial Variabel Brand Image ................................. 159
Tabel 4.84 Kesimpulan Uji Parsial Variabel Word of Mouth ............................. 160
Tabel 4.85 Hasil Uji Simultan (F) ....................................................................... 162
Tabel 4.86 Hasil Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 163
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Diagram Kerangka Pemikiran ........................................................... 55
Gambar 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Bank Syariah yang Digunakan untuk
Tabungan Haji ....................................................................................................... 95
Gambar 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 96
Gambar 4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Lama menjadi Nasabah Tabungan
Haji di Perbankan Syariah ..................................................................................... 98
Gambar 4.4 Jumlah Responden Berdasarkan Usia ............................................... 99
Gambar 4.5 Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .................... 100
Gambar 4.6 Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan ..................................... 101
Gambar 4.7 Jumlah Responden Berdasarkan Penghasilan Bruto ....................... 102
Gambar 4.8 Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik) ........................................... 148
Gambar 4.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Analisis Grafik) .............................. 152
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ........................................................................ 179
Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden............................................................... 186
Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data .................................................................... 195
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah
penduduk beragama Islam terbesar di dunia yang terdiri dari berbagai suku
bangsa, tingkatan ekonomi, status sosial dan sebagainya. Menurut data
Badan Pusat Statistik (2010), terdapat sekitar 87% masyarakat Indonesia
beragama Islam, dengan 13% sisanya terdiri dari agama lain seperti
Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Kong Hu Chu, dan agama lainnya.
Setiap tahun semakin banyak umat Islam dari seluruh dunia yang
mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji, termasuk umat Islam di
Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah Arab Saudi menetapkan aturan
kuota haji bagi setiap negara yang memberangkatkan jemaah haji,
termasuk Indonesia. Hal tersebut dimaksudkan untuk membatasi jumlah
jemaah haji yang berangkat serta menjaga keamanan dan kenyamanan dari
setiap jemaah haji.
Pada 12 tahun terakhir, jumlah kuota haji di Indonesia mengalami
kenaikan dan penurunan. Jumlah kuota terbesar jemaah haji terjadi pada
tahun 2012. Kenaikan tersebut terjadi karena minat masyarakat Indonesia
terhadap pergi haji semakin bertambah. Penurunan kuota haji terjadi pada
tahun 2013 sampai dengan 2016. Menurut data Kementrian Agama (2016),
hal tersebut terjadi karena adanya keputusan pemerintah Arab Saudi untuk
2
menerapkan pemotongan kuota haji sebesar 42.200 atau sekitar 20%
sebagai dampak perluasan Masjidil Haram. Data tersebut bisa dilihat pada
tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1
Kuota Jemaah Haji Indonesia
No Tahun Jumlah Kuota Jemaah Haji Indonesia
1 2005 205.000
2 2006 205.000
3 2007 210.000
4 2008 207.000
5 2009 207.000
6 2010 211.000
7 2011 211.000
8 2012 221.000
9 2013 168.800
10 2014 168.800
11 2015 168.800
12 2016 168.800
(Sumber: www.haji.kemenag.go.id, 2016)
Perkembangan jumlah jemaah haji dari tahun ke tahun yang selalu
meningkat, ditambah lagi dengan adanya perluasan Masjidil Haram yang
menyebabkan kuota jemaah haji Indonesia menurun, membuat daftar
tunggu calon jemaah haji Indonesia semakin panjang. Tidak terkecuali di
DKI Jakarta yang merupakan Ibu Kota Indonesia yang juga merupakan
mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Menurut data Kementrian
Agama (2016), sampai dengan tahun 2034 tercatat sudah ada 130.734
jemaah haji yang menunggu keberangkatan haji dengan kuota pertahun
yang diberikan sebesar 7.891.
Keinginan masyarakat Indonesia untuk menjalankan rukun Islam
tersebut nampaknya tidak dapat dilaksanakan dengan cara membayar
Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) secara tunai. Hal tersebut
3
disebabkan karena adanya keterbatasan pendapatan yang diterima oleh
masyarakat Indonesia per bulannya. Menurut data Badan Pusat Statistik
(2016), pendapatan rata-rata masyarakat DKI Jakarta mendekati 4 juta per
bulan. Pendapatan tersebut harus dapat dikelola dengan baik oleh
masyarakat agar dapat menyisihkan sedikit uangnya untuk ditabung
sebagai simpanan yang dapat digunakan untuk membayar BPIH.
Kementrian Agama telah menetapkan bahwa Badan Penerima
Setoran BPIH ialah perbankan syariah yang telah ditunjuk oleh Badan
Pengelola Keuangan Haji (BPKH) sebagaimana diatur dalam UU No. 34
tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji. Hal tersebut berarti
perbankan konvensional sudah tidak diperbolehkan untuk menjadi Badan
Penerima Setoran BPIH. Keputusan tersebut sebagai salah satu upaya agar
perbankan syariah tetap bisa bersaing dengan bank konvensional dan tetap
mendapatkan sumber pendapatan dalam bentuk jasa (fee base income)
sebagai pengganti pendapatan dari produk talangan haji yang sudah tidak
diperbolehkan. Hal tersebut berdampak pada menurunnya jumlah tabungan
haji di beberapa bank konvensional, dan memberikan dampak yang positif
bagi perbankan syariah yang menyebabkan terjadinya kenaikan jumlah
tabungan haji. Perkembangan jumlah tabungan haji di Bank Konvensional
dan di Perbankan Syariah dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut.
4
Tabel 1.2
Jumlah Tabungan Haji di Bank Konvensional dan Perbankan Syariah (dalam jutaan rupiah)
No
Nama Bank
Jumlah Tabungan Haji
2012 2013 2014 2015 2016
Bank Konvensional
1 Bank Mandiri
938.976 2% 943.190 0,5% 877.926 -7% 666.507 -24% 543.828 -18%
2 BRI 1.688.478 -11% 1.386.724 -17% 818.105 -41% 417.270 -48% 460.832 10%
3 BNI 1.045.920 9% 1.110.845 6% 1.540.100 38% 1.012.046 -34% 918.853 -9%
4 BTN 137.373 5% 91.299 -33% 107.138 17% 112.171 5% 112.836 0,6%
5 Bank
Bukopin
14.000 20% 16.000 14% 21.000 31% 18.000 -14% 14.000 -22%
Perbankan Syariah
1 Bank
Muamalat
Indonesia
171.056 0,8% 143.582 -16% 128.375 -10% 115.515 -10% 99.901 -13%
2 BNI Syariah 236.975 13% 279.484 17% 396.960 42% 722.072 81% 971.055 34%
3 BRI Syariah 193.597 21% 266.005 37% 343.955 29% 654.096 90% 933.624 43%
4 Bank Syariah
Mandiri
2.674.435 6% 2.939.993 10% 3.064.296 4% 3.318.724 8% 3.696.282 11%
5 Bank Mega Syariah
126.652 -17% 108.690 -14% 106.438 -2% 108.456 2% 114.605 6%
6 Bank Panin
Dubai
Syariah
- - 184 - 5.768 3034
%
15.445 168
%
26.328 71%
(Sumber: Annual Report 2012 – 2016)
Dengan adanya keterbatasan masyarakat dalam membayar BPIH
secara tunai dan dengan adanya keputusan Kementrian Agama yang telah
menetapkan bahwa Badan Penerima Setoran BPIH ialah perbankan syariah
yang telah ditunjuk oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH),
menjadi suatu keuntungan bagi lembaga keuangan, khususnya perbankan
syariah. Keuntungan tersebut ialah adanya kesempatan untuk membuat
produk tabungan haji yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat
dalam mengumpulkan biaya haji dan pendaftarannya. Karena tabungan
haji merupakan bentuk simpanan yang tidak dapat digunakan atau diambil
untuk keperluan lain, dan hanya bisa digunakan untuk keperluan
5
pendaftaran biaya haji. Apabila dana simpanan nasabah sudah mencapai
35 juta, maka perbankan syariah akan mendaftarkan nasabah tersebut ke
Kementrian Agama untuk mendapatkan porsi keberangkatan.
Produk tabungan haji yang dikeluarkan oleh setiap perbankan
syariah pasti memiliki keunggulan masing-masing. Misalnya Bank
Muamalat Indonesia yang memberikan banyak bonus berupa souvenir
serta perlengkapan haji hingga kesempatan mendapatkan umrah gratis jika
tercapai BPIH. Bank BRI Syariah yang memberikan kemudahan
bertransaksi di seluruh jaringan kantor cabang BRI Syariah secara online
hingga mendapatkan gratis asuransi jiwa dan kecelakaan. Bank Mega
Syariah yang menyediakan fasilitas autodebit untuk setoran bulanan, dan
lain-lain.
Keunggulan dari setiap produk tabungan haji yang dikeluarkan
oleh perbankan syariah merupakan salah satu bentuk inovasi. Hal ini dapat
menarik minat calon nasabah dan mempertahankan nasabahnya, yang
dapat memberikan dampak positif maupun negatif terhadap perubahan
jumlah tabungan haji. Dalam melakukan inovasi perbankan syariah dapat
menggunakan berbagai faktor. Dari berbagai faktor tersebut, perbankan
syariah harus dapat menentukan faktor mana yang paling memberikan
hasil yang positif yang dapat meningkatkan jumlah tabungan haji. Karena
apabila faktor tersebut memberikan hasil yang negatif maka akan
berdampak pada menurunnya jumlah tabungan haji pada perbankan
syariah tersebut.
6
Setiap bank mempunyai inovasi dan cara yang berbeda antara satu
perbankan dengan perbankan lainnya. Salah satu cara yang digunakan
perbankan syariah adalah penentuan lokasi. Lokasi yang strategis dapat
membuat calon nasabah menjadikan perbankan syariah sebagai sarana
pemberi jasa terhadap uang yang mereka tabung. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Laroche dan Manning (2015), bahwa lokasi
merupakan faktor terpenting dalam memilih institusi yang akan menjadi
satu-satunya sumber layanan keuangan selama bertahun-tahun, seperti
halnya yang terjadi pada perbankan ritel di Exeter, Inggris. Hasil yang
sama juga disampaikan oleh Budi Gautama (2016), menyatakan bahwa
faktor lokasi juga mempengaruhi minat nasabah dalam menggunakan jasa
perbankan syariah, semakin strategis letak lokasi suatu bank maka semakin
memberikan akses mudah bagi nasabah dalam bertransaksi, seperti halnya
yang terjadi pada nasabah produk giro wadi’ah di PT. Bank Sumut cabang
syariah Padangsidimpuan.
Untuk menjadikan produknya lebih unggul dibandingkan yang lain,
perbankan syariah juga harus mampu membangun brand image yang baik
dari produk tersebut. Karena brand image merupakan aset yang tak ternilai
dari suatu perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rokhmat Subagiyo (2016), menyatakan bahwa brand image pada suatu
produk dijadikan sebagai pedoman oleh nasabah sebelum memberikan
keputusan untuk memilih dan mempergunakan produk yang dikeluarkan
oleh lembaga keuangan syariah, seperti halnya yang terjadi pada nasabah
7
di BMT Sahara Tulungagung. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Anca dan Roderick (2005), dengan hasil bahwa faktor
brand image memiliki pengaruh yang lebih spesifik terhadap persepsi
konsumen terhadap produk, seperti halnya yang terjadi pada perusahaan
manufaktur di wilayah Bekasi, Indonesia.
Perbankan syariah juga harus melakukan promosi untuk menarik
minat calon nasabah. Salah satu promosi yang tidak dilakukan perbankan
tetapi mempunyai efek ialah word of mouth atau komunikasi dari mulut ke
mulut. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Fatma dan Aysenur (2013),
menyatakan bahwa dalam mengambil keputusan, nasabah perlu
menggunakan berbagai sumber informasi. Sumber informasi tersebut bisa
dari orang-orang yang mereka percaya, seperti anggota keluarga, teman,
rekan kerja, dan orang-orang di lingkungan sekitar mereka. Hal tersebut
bisa dengan memberikan pengalaman positif atau negatif terhadap suatu
produk, seperti halnya yang terjadi pada konsumen saat memilih agen
perjalanan di Provinsi Aydin, Turki. Hal tersebut sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Finnan Aditya dkk (2015), menyatakan bahwa
komunikasi word of mouth dianggap nyata dan jujur. Seseorang cenderung
lebih mempercayai informasi produk yang mereka dengar dari teman,
kerabat atau orang terdekat dari orang yang berpengalaman terhadap suatu
produk tersebut dibandingkan informasi dari iklan, seperti halnya yang
terjadi pada konsumen kober mie setan jalan Simpang Soekarno-Hatta,
Malang.
8
Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Aqwa Naser (2017),
menyatakan bahwa terdapat tiga faktor yang berhubungan dengan
perkembangan produk tabungan haji. Faktor yang berkaitan langsung
dengan produk; seperti pelayanan dan akad yang digunakan, kebijakan
pemerintah mengenai keterbatasan kuota haji yang mengharuskan
mekanisme waiting list, dan peningkatan pendapatan masyarakat.
Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Vera dan Doli (2013),
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan bank oleh
nasabah tabungan haji adalah faktor pelayanan bank, faktor fasilitas dan
faktor lokasi. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Fanny Puspita
dan Yuniati (2016), menyatakan bahwa harga, brand image dan word of
mouth mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah
dalam membeli suatu produk. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh
Makhdaleva Hanura (2017), menyatakan bahwa faktor promosi,
kepercayaan dan kesadaran merek secara simultan berpengaruh terhadap
keputusan menggunakan produk tabungan haji.
Dari penelitian terdahulu tersebut dapat diperoleh kesimpulan
bahwa terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi nasabah dalam
memilih produk tabungan haji di perbankan syariah. Selain dari penelitian
terdahulu tersebut, peneliti juga telah melakukan pre-riset dengan
memberikan beberapa pertanyaan kepada nasabah perbankan syariah yang
memiliki produk tabungan haji. Peneliti memberikan pertanyaan yang
berkaitan dengan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi nasabah
9
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah tertentu, yang
kemudian setelah dikumpulkan terdapat beberapa faktor atau variabel yang
menunjukkan keputusan nasabah memilih tabungan haji di perbankan
syariah, yaitu lokasi, brand image, word of mouth, regulasi, pelayanan,
fasilitas, dan produk.
Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin meneliti lebih lanjut
mengenai faktor lokasi, brand image dan word of mouth terhadap proses
keputusan nasabah tabungan haji. Oleh karena itu, diambil judul:
“Analisis Pengaruh Lokasi, Brand Image dan Word of Mouth
Terhadap Proses Keputusan Nasabah dalam Memilih Produk
Tabungan Haji di Perbankan Syariah (Studi pada Wilayah Jakarta
Selatan)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di
atas, maka rumusan dari penelitian ini adalah:
1. Apakah lokasi, brand image dan word of mouth berpengaruh secara
parsial terhadap proses keputusan nasabah dalam memilih produk
tabungan haji di perbankan syariah di wilayah Jakarta Selatan?
2. Apakah lokasi, brand image dan word of mouth berpengaruh secara
simultan terhadap proses keputusan nasabah dalam memilih produk
tabungan haji di perbankan syariah di wilayah Jakarta Selatan?
10
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan apakah lokasi,
brand image dan word of mouth berpengaruh secara parsial terhadap
proses keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan haji di
perbankan syariah di wilayah Jakarta Selatan.
2. Untuk mengetahui, menganalisis dan menjelaskan apakah lokasi,
brand image dan word of mouth berpengaruh secara simultan terhadap
proses keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan haji di
perbankan syariah di wilayah Jakarta Selatan.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dapat diharapkan dari
hasil penelitian ini dapat diperoleh manfaat dan kegunaannya antara lain
sebagai beriku:
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan menjadi informasi
kepada pihak akademisi apakah pemilihan produk tabungan haji
dipengaruhi oleh lokasi, brand image dan word of mouth.
b. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi pengalaman di bidang
penelitian mengenai lokasi, brand image dan word of mouth
11
terhadap proses keputusan nasabah dalam memilih produk
tabungan haji di perbankan syariah di wilayah Jakarta Selatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perbankan syariah, penelitian ini diharapkan dapat
menghasilkan masukan yang bermanfaat untuk perbankan, dan
juga dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi pengaruh
lokasi, brand image dan word of mouth terhadap proses keputusan
nasabah dalam memilih produk tabungan haji di perbankan
syariah.
b. Bagi Masyarakat, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
informasi mengenai produk tabungan haji di perbankan syariah.
c. Bagi Pemerintah, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan masukan dalam menyusun peraturan dan pelaksanaan
tentang produk tabungan haji di perbankan syariah.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Lokasi
a. Pengertian Lokasi
Lokasi fasilitas jasa merupakan faktor krusial yang
berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa karena lokasi erat
kaitannya dengan pasar potensial penyedia jasa. Secara garis
besar, ada dua kemungkinan pertimbangan dalam hal lokasi
fasilitas jasa. Pertama, pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa,
misalnya pasien datang ke tempat praktik dokter, Puskesmas, atau
rumah sakit. Kemungkinan kedua adalah penyedia jasa yang
mendatangi pelanggan, misalnya mobil pemadam kebakaran
mendatangi lokasi kebakaran untuk menangani dan memadamkan
api. Selain itu, dimunginkan pula penyedia jasa
mengkombinasikan keduanya. Sebagai contoh, dokter yang selain
berpraktik di lokasi khusus, namun bersedia pula mendatangi
pasien di rumah mereka pada jam-jam tertentu, misalnya sewaktu
istirahat makan siang atau setelah jam praktik. (Tjiptono,
2014:158).
Lokasi merupakan faktor utama dalam mengembangkan
strategi pemasaran jasa karena adanya ketidakterpisahan layanan
13
dari produsen. Secara historis dalam pemasaran jasa, sedikit
perhatian telah diberikan pada distribusi. Tetapi seiring
pertumbuhan persaingan, nilai distribusi atau akses menjadi
mudah dikenali. Di industri perbankan, nasabah bank yang
menggunakan sistem Cirrus dapat mengakses salah satu dari
ribuan sistem teller otomatis di seluruh negara. Ketersediaan
distribusi elektronik melalui internet sekarang menyediakan
cakupan global untuk layanan perjalanan, perbankan, hiburan,
layanan asuransi, perdagangan saham, dan banyak layanan
berbasis informasi lainnya. (Kerin et al, 2006:329).
Lokasi dalam pemasaran bank adalah jejaring (net-
working) di mana produk dan jasa bank disediakan dan dapat
dimanfaatkan oleh nasabah. Oleh karena itu jejaring pemasaran
bank tidak hanya berupa kantor bank sendiri di mana disediakan
produk dan jasa bank sendiri saja tetapi termasuk juga kantor
bank lain bahkan mesin ATM bank lain di mana produk dan jasa
bank dapat dimanfaatkan. (Wahjono, 2010:126).
b. Tujuan dalam Penentuan Lokasi
Penentuan lokasi pada hakikatnya untuk mendekatkan diri
dengan nasabah, baik nasabah sumber dana maupun nasabah
kredit, namun selain itu terdapat beberapa tujuan dalam
penentuan lokasi bank, yaitu (Wahjono, 2010:127):
14
1) Memudahkan pelayanan nasabah dengan mendekati dan
memudahkan pencapaiannya (aksesibilitas). Termasuk dalam
pengertian aksesibilitas ini adalah bukan hanya dekatnya
jarak, tetapi juga kemudahan menjangkaunya dari angkutan
umum, terletak di jalan yang mudah dijangkau dari arah
mana saja, terletak di tengah kota, dan banyak dilewati
angkutan kota sepanjang jam kerja kantor bank. Termasuk
kemudahan dalam hal parkir kendaraan;
2) Kemudahan pemasangan dan ketersambungan dengan
jejaring teknologi;
3) Lokasi memungkinkan bank menata kantor dan tata-letak
in/out-door dengan leluasa sehingga mendukung ketersediaan
parkir, ruang layanan, ruang tunggu dan sarana layanan
lainnya sehingga mampu membuat kenyamanan dan
kepuasan nasabah dalam memanfaatkan produk dan jasa
bank;
4) Tata letak di dalam kantor memungkinkan sistem antrian
yang efektif, tapi sekaligus efisien. Dukungan penataan udara
ruangan, kelapangan lokasi antrian, dukungan hiburan di
tempat antrian (audio-video) adalah hal yang perlu
diperhatikan;
5) Memudahkan tenaga kerja penggerak kantor bank dalam
mencapainya. Hal ini diharapkan dapat mempermudah
15
karyawan dalam melayani nasabah dengan baik tanpa
diganggu dengan keterlambatan masuk kantor dengan alasan
jalanan ramai dan padat.
c. Faktor-faktor dalam Lokasi
Terdapat beberapa faktor yang bisa digunakan sebagai
variabel pengukuran lokasi, faktor-faktor tersebut adalah
(Tjiptono, 2014:159):
1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau
sarana transportasi umum;
2) Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan
jelas dari jarak pandang normal;
3) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang
ditawarkan;
4) Tempat parkir, yaitu lokasi mempunyai tempat parkir yang
luas, nyaman dan aman, baik untuk kendaraan roda dua
maupun roda empat; dan
5) Lalu lintas (traffic), yaitu lokasi berada di tempat yang ramai
dan bebas dari macet.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa faktor
yang digunakan sebagai pengukuran variabel lokasi adalah akses,
visibilitas, lingkungan, tempat parkir dan lalu lintas.
16
2. Brand Image
a. Pengertian Merek (Brand)
Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan
kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut, yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasikan (barang atau jasa) dari seorang penjual
atau kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk
saingan. Penentuan merek dagang dari produk yang dipasarkan
merupakan salah-satu teknik dari kebijakan produk yang
mendasari strategi pemasaran. Hal ini karena merek dagang itu
hendaklah mudah diingat, mudah dibaca, dan mudah dibedakan.
Kegiatan memperkenalkan dan mempopulerkan merek dagang
suatu produk merupakan syarat untuk berhasilnya perusahaan
memasarkan produk tersebut. Usaha untuk memilih merek dagang
yang tepat, sangat erat hubungannya dengan strategi promosi
penjualan dan pengemasan (packaging).
Pemberian merek pada suatu produk dimaksudkan untuk
beberapa alasan, yaitu:
1) Untuk tujuan identifikasi, guna mempermudah penanganan
(handling) atau mencari jejak (tracing) produk yang
dipasarkan.
2) Melindungi produk yang unik dari kemungkinan ditiru
pesaing.
17
3) Produsen ingin menekankan mutu tertentu yang ditawarkan
dan untuk mempermudah konsumen menemukan produk
tersebut kembali.
4) Sebagai landasan untuk mengadakan diferensiasi harga.
Meskipun merek adalah nama atau tanda, akan tetapi
merek mempunyai arti yang penting dalam pemasaran, karena
merek amat efektif sebagai alat untuk meningkatkan atau
mempertahankan jumlah penjualan. Hal ini dapat diharapkan
apabila konsumen memperoleh kepuasan dari suatu produk
tertentu, sehingga dengan pemberian merek, konsumen dapat
mencari dan membeli produk yang diinginkannya tersebut, karena
selalu diingat oleh konsumen (brand loyalty). Apabila merek
telah dikenal oleh konsumen, maka dapat diharapkan konsumen
mempunyai preferensi atas merek (brand preference) produk
tersebut. Sedangkan para produsen menggunakan merek untuk
meyakinkan para konsumen bahwa suatu merek tertentu
menunjukkan standar kualitas/mutu tertentu, dengan demikian,
diharapkan dapat diperoleh jumlah penjualan dan penguasaan
(share) pasar yang stabil dan jika mungkin dapat lebih besar.
Selain itu, merek yang digunakan untuk membedakan produk
tersebut dengan produk saingan yang ada, karena seorang
konsumen yang ingin membeli suatu produk akan selalu mencoba
mengenali ciri-ciri dari produk tersebut. Sehingga hal ini
18
menunjukkan bahwa merek itu pada dasarnya mempunyai dua
fungsi, yaitu (Assauri, 2010:204):
1) Memberikan identifikasi terhadap suatu produk, sehingga
para konsumen mengenal merek dagang yang berbeda
dengan produk lain.
2) Untuk menarik calon pembeli.
Merek erat kaitannya dengan alam pikir manusia yang
meliputi semua hal yang eksis dalam pikiran konsumen terhadap
merek seperti perasaan, pengalaman, citra, persepsi, keyakinan,
sikap sehingga dapat dikatakan merek adalah sesuatu yang
sifatnya imaterial. Merek merubah hal yang sifatnya tangible
menjadi sesuatu yang bernilai. Proses transformasi berjalan
dengan menyediakan sesuatu yang bernilai. Proses transformasi
ini sepenuhnya menjadi wewenang konsumen untuk melanjutkan
atau menghentikannya. (Ferrinadewi, 2008:138).
b. Manfaat Merek (Brand)
Merek memberi banyak manfaat bagi konsumen
diantaranya membantu konsumen dalam mengidentifikasi
manfaat yang ditawarkan dan kualitas produk. Konsumen lebih
mempercayai produk dengan merek tertentu daripada produk
tanpa merek meskipun manfaat yang ditawarkan serupa.
(Ferrinadewi, 2008:139).
19
Merek (brand) memberikan manfaat sebagai berikut
(Sangadji dan Sopiah, 2013:324):
1) Bagi pembeli, merek (brand) bermanfaat untuk menceritakan
mutu dan membantu memberi perhatian terhadap produk-
produk baru yang mungkin bermanfaat bagi mereka.
2) Bagi masyarakat, merek (brand) memberikan manfaat dalam
tiga hal, yaitu:
a) Memungkinkan mutu produk lebih terjamin dan lebih
konsisten;
b) Meningkatkan efisiensi pembeli karena merek dapat
menyediakan informasi tentang produk dan tempat untuk
membelinya;
c) Meningkatkan inovasi-inovasi baru karena produsen
terdorong untuk menciptakan keunikan-keunikan baru
guna mencegah peniruan dari pesaing.
3) Bagi penjual, merek (brand) memberikan manfaat, yaitu:
a) Memudahkan penjual mengolah pesanan dan menelusuri
masalah-masalah yang timbul;
b) Memberikan perlindungan hukum atas keistimewaan
atau ciri khas produk;
c) Memungkinkan menarik sekelompok pembeli yang setia
dan menguntungkan;
d) Membantu penjual melakukan segmentasi pasar.
20
c. Pengertian Citra (Image)
Citra adalah konsep yang mudah dimengerti, tetapi sulit
dijelaskan secara sistematis karena sifatnya abstrak. Citra
terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa
keyakinan dan preferensi terhadap suatu merek. (Sangadji dan
Sopiah, 2013:327).
d. Pengertian Citra Merek (Brand Image)
Citra merek (brand image) dapat dianggap sebagai jenis
asosiasi yang muncul di benak konsumen ketika mengingat
sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut dapat muncul dalam
bentuk pemikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan suatu
merek, sama halnya ketika kita berpikir mengenai orang lain.
Citra merek (brand image) dapat bersifat positif atau negatif,
tergantung pada persepsi seseorang terhadap sebuah merek.
(Sangadji dan Sopiah, 2013:327). Brand image yakni deskripsi
tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek
tertentu. (Tjiptono, 2011:112).
Brand image adalah persepsi tentang merek yang
merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada
merek tersebut. Dapat juga dikatakan bahwa brand image
merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan
subyektif dan emosi pribadinya. (Ferrinadewi, 2008:165).
21
e. Komponen Citra Merek (Brand Image)
Citra merek (brand image) terdiri dari beberapa
komponen, yaitu (Sangadji dan Sopiah, 2013:328):
1) Dukungan asosiasi merek
Dukungan asosiasi merek berkaitan dengan persepsi
konsumen terhadap produk yang menganggap bahwa produk
yang dikonsumsi itu baik dan bermanfaat bagi konsumen.
2) Kekuatan asosiasi merek
Kekuatan asosiasi merek ditunjukkan dengan reputasi baik
yang dimiliki produk tersebut di mata konsumen, produk
tersebut dirasa memiliki manfaat ekspresi diri dan menambah
rasa percaya diri konsumen.
3) Keunikan asosiasi merek
Jika sebuah produk mempunyai ciri khas yang
membedakannya dari produk lain, produk tersebut akan
diingat oleh konsumen. Ingatan konsumen itu akan semakin
kuat jika konsumen sudah merasakan manfaat dari sebuah
produk dan merasa bahwa merek lain tidak akan bisa
memuaskan keinginannya tersebut.
Menurut Bob Foster (2016), komponen dalam pengukuran
brand image terdiri dari:
1) Attributes, brand image mempunyai atribut yang mudah
diingat;
22
2) Benefits, brand image mempunyai manfaat yang dapat
memberikan solusi untuk masalah konsumen.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa
komponen dalam pengukuran variabel brand image adalah
dukungan asosiasi merek, kekuatan asosiasi merek, keunikan
asosiasi merek, attributes dan benefits.
3. Word of Mouth
a. Pengertian Word of Mouth
Manusia adalah makhluk sosial yang selalu akan
membutuhkan orang lain, tidak bisa hidup sendiri. Manusia
melakukan komunikasi untuk membagi pengetahuan dan
pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk
bahasa, sinyal, bicara, tulisan, gerakan dan penyiaran. Dengan
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang
dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya
akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan
sama oleh penerima pesan tersebut.
Komunikasi akan berlangsung dengan komunikatif
apabila ada kesamaan makna. Kesamaan bahasa belum tentu
menimbulkan kesamaan makna. Komunikasi dikatakan
komunikatif apabila keduabelah pihak selain mengerti bahasa
yang digunakan, juga mengerti makna dari apa yang disampaikan.
23
Kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, tetapi juga persuatif.
(Feriyanto dan Endang, 2015:13)
Word of mouth merupakan sebuah komunikasi yang
beredar dan muncul di antara konsumen dan calon pembeli yang
dapat berupa komunikasi langsung maupun dengan menggunakan
sosial media yang mampu memasarkan dan mempromosikan
produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Dengan adanya
komunikasi dari mulut ke mulut atau word of mouth, apapun bisa
dibicarakan, diobrolkan dan dijadikan sesuatu yang perlu
diperhatikan. (Prisgunanto, 2014:117).
Dalam pemasaran, word of mouth terdiri dari
mentransmisikan saran dan jenis informasi lainnya tentang
produk, merek, dan pengalaman berbelanja. Sampai sekitar 15
tahun yang lalu, informasi terkait konsumsi yang ditransmisikan
oleh konsumen hanya bisa menjangkau sedikit orang (misalnya
teman, keluarga, kelompok kerja, dan anggota organisasi lain
yang menjadi milik tersebut). Saat ini ulasan seseorang tentang
sebuah film, buku, produk, universitas, profesor, dan bahkan
atasan dapat dengan mudah dan cepat diposkan secara online dan
menjangkau ribuan orang. Selanjutnya, teknologi baru yang terus
muncul memungkinkan orang untuk mengkompilasi dan
mengirim materi yang semakin canggih dan menarik perhatian
secara online dan dengan jelas berbagi pengalaman konsumsi
24
mereka dengan orang lain, baik secara visual maupun secara
verbal.
Word of mouth yang berlangsung secara online disebut e-
wom dan terjadi di social networks, brand communities, blogs,
chat rooms, dan tweets. (Schiffman dan Wisenblit, 2015:248).
1) Social Networks
Secara online, jaringan sosial adalah komunitas virtual di
mana orang berbagi informasi tentang dirinya dengan orang
lain, umumnya dengan minat yang sama, dengan siapa
mereka menjalin hubungan yang sebagian besar hanya ada di
dunia maya. Karena konsumsi dan produk yang orang beli
merupakan bagian turun temurun dari kehidupan mereka,
profil online dan diskusi mereka dengan yang lain mencakup
sejumlah besar informasi dan saran pembelian. Jaringan
sosial yang utama adalah Facebook, Youtube, Twitter dan
Myspace. Terdapat tiga dimensi yang mendasari keterlibatan
konsumen dalam e-wom, yaitu:
a) Tie strength, tingkat keakraban dan frekuensi kontak
antara pencari informasi dan sumbernya.
b) Similarity, kesamaan di antara anggota kelompok dalam
hal demografi dan gaya hidup.
c) Source credibility, persepsi pencari informasi tentang
keahlian sumber.
25
2) Brand Communities
Komunitas merek adalah komunitas khusus yang tidak terikat
secara geografis terbentuk atas dasar keterikatan pada produk
atau merek.
3) Weblogs
Puluhan situs memungkinkan seseorang mengirimkan
informasi tentang apapun dan semuanya dengan cepat untuk
mendapatkan informasi secara bebas, dimanapun dan
kapanpun. Banyak situs juga terus mengakses chat rooms di
mana diskusi di antara banyak peserta berlangsung secara
real time.
b. Faktor-faktor dalam Word of Mouth
Terdapat beberapa faktor yang bisa digunakan sebagai
variabel pengukuran word of mouth. Menurut Fanny dan Tri
Yuniati (2016), komunikasi dari mulut ke mulut atau word of
mouth dapat diukur dengan faktor berikut, yaitu:
1) Mendapatkan rekomendasi dari orang lain;
2) Menumbuhkan motivasi, konsumen terdorong untuk
melakukan pembelian dikarenakan motivasi dari orang lain;
dan
3) Mendapatkan informasi, konsumen mendapatkan informasi
tentang perbankan syariah.
26
Selain beberapa faktor diatas, word of mouth juga dapat
diukur dengan menggunakan faktor-faktor berikut, yaitu:
(Prisgunanto, 2014:132):
1) Siapa yang menuturkan
Faktor terpenting dalam word of mouth adalah siapa si
penutur atau yang berbicara. Pada konteks ini, siapa saja yang
menjadi penutur dianggap kuat secara kedudukan sosial dan
ekonomi, seperti artis, pemuka adat, alim ulama, pejabat,
orangtua, guru dan pihak-pihak lain yang dianggap tua atau
lebih mumpuni untuk berbicara isu-isu tertentu.
2) Bentuk komunikasi langsung
Komunikasi dapat menggunakan berbagai sarana digital, baik
melalui surat elektronik (email), chatting, bahkan media
jejaring sosial, seperti: facebook, twitter kaskus, tell a friend,
blog, yahoo messenger, whatsapp dan blackberry messenger.
3) Bentuk persuasif
Persuasi yang diberikan di dalam word of mouth diharapkan
lebih mendekati pada kebenaran dan ketulusan dari produsen
terhadap isi dari produk yang ditawarkan kepada pasar.
4) Topik pembicaraan
Semua pesan dari word of mouth ini akan mengarah pada
sebuah merek (brand) tertentu yang tentu akan
disebarluaskan dengan begitu cepat, melebihi dari kecepatan
27
apapun dalam hitungan nano detik dalam pembicaraan antar
manusia.
Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa
terdapat beberapa faktor yang dapat digunakan sebagai variabel
pengukuran word of mouth, yaitu mendapatkan rekomendasi dari
orang lain, menumbuhkan motivasi, mendapatkan informasi,
siapa yang menuturkan, bentuk komunikasi langsung, bentuk
persuasif, dan topik pembicaraan.
4. Proses Keputusan
a. Pengertian Keputusan
Proses pengambilan keputusan pembelian sangat
dipengaruhi oleh perilaku konsumen. Proses tersebut sebenarnya
merupakan proses pemecahan masalah dalam rangka memenuhi
keinginan atau kebutuhan konsumen. (Sangadji dan Sopiah,
2013:332).
b. Peran dalam Pembelian
Terdapat lima peran berbeda yang dimainkan orang dalam
keputusan pembelian, yaitu (Abdullah dan Tantri, 2016:124):
1) Pencetus ide (initiator): orang yang pertama kali
mengusulkan untuk membeli produk atau jasa tertentu.
2) Pemberi pengaruh (influencer): orang yang pandangan atau
pendapatnya memengaruhi keputusan pembelian.
28
3) Pengambil keputusan (decider): orang yang memutuskan
setiap komponen dalam keputusan pembelian: apakah
membeli, apa yang dibeli, bagaimana membeli, atau di mana
membeli.
4) Pembeli (buyer): orang yang melaksanakan pembelian aktual.
5) Pemakai: orang yang mengonsumsi atau menggunakan
produk atau jasa yang dibeli.
Perusahaan perlu mengidentifikasi peran-peran ini, karena
berimplikasi pada perancangan produk, penentuan pesan-pesan,
dan alokasi anggaran promosi.
c. Jenis-jenis Perilaku Pembelian
Pengambilan keputusan konsumen bervariasi sesuai
dengan jenis keputusan pembelian. Terdapat empat jenis perilaku
pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli
dan tingkat perbedaan antara berbagai merek, yaitu (Kotler dan
Armstrong, 2010:176):
1) Perilaku pembelian kompleks
Konsumen mempunyai perilaku pembelian kompleks jika
mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari
adanya perbedaan signifikan antara berbagai merek. Biasanya
konsumen tidak mengetahui banyak kategori produk dan
harus banyak belajar. Pembeli ini akan melalui suatu proses
belajar yang ditandai dengan mengembangkan keyakinan
29
mengenai produk tersebut, kemudian sikap, dan lalu
membuat pilihan pembelian dengan bijaksana.
2) Perilaku pembelian mengurangi ketidaksesuaian (disonansi)
Pembeli ini akan berkeliling untuk mempelajari apa saja yang
tersedia, tetapi akan melakukan pembelian dengan cukup
cepat karena perbedaan merek tidak nyata. Pembeli mungkin
menanggapi hanya berdasarkan harga yang cocok atau
berdasarkan kemudahan dalam membeli.
3) Perilaku pembelian menurut kebiasaan
Banyak produk yang dibeli dengan keterlibatan konsumen
yang rendah dan tidak ada perbedaan merek yang signifikan.
Pembeli ini cenderung melakukan pembelian dikarena
kebiasaan atas pembelian suatu produk, bukan karena
loyalitas merek yang kuat. Perilaku konsumen dalam jenis ini
tidak melalui tahap-tahap keyakinan/sikap/perilaku yang
normal.
4) Perilaku pembelian mencari variasi
Dalam hal ini, konsumen kerapkali melakukan peralihan
merek (brand switching). Hal tersebut bisa terjadi akibat
adanya rasa bosan atau karena ingin mencoba sesuatu yang
berbeda dengan produk sebelumnya. Peralihan produk atau
merek terjadi karena alasan untuk variasi dan bukan karena
ketidakpuasan.
30
d. Struktur Keputusan Pembelian
Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur
sebanyak tujuh. Komponen-komponen tersebut adalah (Sunyoto,
2013:85):
1) Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli
sebuah produk. Dalam hal ini perusahaan harus memusatkan
perhatiannya kepada orang-orang yang berminat membeli
suatu produk serta alternatif lain yang mereka
pertimbangkan.
2) Keputusan tentang bentuk produk
Keputusan ini menyangkut ukuran, mutu, corak dan
sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset
pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang
produk bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik
mereknya.
3) Keputusan tentang merek
Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana
yang akan dibeli. Setiap merek memiliki perbedaan-
perbedaan tersendiri. Dalam hal ini perusahaan harus
mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merek.
31
4) Keputusan tentang penjualnya
Konsumen harus mengambil keputusan di mana produk
tersebut akan dibeli. Dalam hal ini produsen, pedagang besar,
dan pengecer baru mengetahui bagaimana konsumen memilih
penjual tertentu.
5) Keputusan tentang jumlah produk
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa
banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam
hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk
sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para
pembeli.
6) Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia
harus melakukan pembelian. Masalah ini akan menyangkut
adanya uang. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
dalam penentuan waktu pembelian.
7) Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau
cara pembayaran produk yang akan dibeli. Keputusan
tersebut akan mempengaruhi keputusan tentang penjual dan
jumlah pembeliannya. Dalam hal ini perusahaan harus
mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.
32
e. Tahap-tahap dalam Proses Keputusan
Dalam melakukan pembelian dari sebelum membeli
sampai setelah melakukan pembelian, proses pembelian
konsumen melewati tahap-tahap membeli, yang
dikonseptualisasikan dalam model lima tahap proses membeli.
Model tersebut yaitu sebagai berikut (Sunyoto, 2013:86):
1) Pengenalan masalah
Masalah timbul dari dalam diri konsumen yang berupa
kebutuhan, yang digerakkan oleh rangsangan dari dalam diri
pembeli atau dari luar.
2) Pencarian informasi
Setelah timbul suatu masalah berupa kebutuhan yang
digerakkan oleh rangsangan dari luar, dan didorong untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, konsumen akan mencari
informasi tentang objek yang bisa memuaskan keinginannya.
Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat
kelompok, yaitu:
a) Sumber pribadi, keluarga, teman, tetangga, kenalan;
b) Sumber komersial, iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan,
pajangan di toko;
c) Sumber publik, media massa, organisasi penentu
peringkat konsumen; dan
33
d) Sumber pengalaman, penanganan, pengkajian, dan
pemakaian produk.
3) Penilaian alternatif
Dari informasi yang diperoleh konsumen, digunakan untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai alternatif-
alternatif yang dihadapi serta daya tarik masing-masing
alternatif.
4) Keputusan membeli
Tahap evaluasi berakibat bahwa konsumen membentuk
preferensi diantara alternatif-alternatif merek barang yang
disukainya.
5) Perilaku setelah pembelian
Setelah melakukan pembelian konsumen akan merasakan
kepuasan atau mungkin ketidakpuasan.
5. Tabungan Haji
a. Pengertian Tabungan
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1 Ayat 21, yang
dimaksud dengan tabungan adalah simpanan berdasarkan akad
wadi’ah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau
akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan
ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
34
dengan cek, bilyet giro, dan/atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Menurut Fatwa DSN No: 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang
Tabungan, terdapat dua jenis tabungan, yaitu tabungan yang tidak
dibenarkan secara syari’ah, yaitu tabungan yang berdasarkan
perhitungan bunga, dan tabungan yang dibenarkan, yaitu
tabungan yang berdasarkan prinsip wadi’ah dan mudharabah.
b. Manfaat Tabungan
Tabungan memiliki beberapa manfaat antara lain
(Muhamad, 2015:37):
1) Bagi bank
a) Sumber pendanaan bank baik dalam Rupiah maupun
valuta asing;
b) Salah satu sumber pendapatan dalam bentuk jasa (fee
base income) dari aktivitas lanjutan pemanfaatan
rekening tabungan oleh nasabah.
2) Bagi nasabah
a) Kemudahan dalam pengelolaan likuiditas baik dalam hal
penyetoran, penarikan, transfer, dan pembayaran
transaksi yang fleksibel;
b) Dapat memperoleh bonus atau bagi hasil.
35
c. Pengertian Haji
Ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam, yakni
sebagai rukun terakhir setelah syahadat, shalat, puasa dan zakat.
Haji merupakan penyempurna Islam. Seorang Muslim menjadi
lebih sempurna adalah jika mampu menunaikan ibadah haji ke
dua Tanah Suci Makkah dan Madinah. Pelaksanaan pilar Islam
yang kelima ini tidak diwajibkan kepada setiap orang. Hanya
mereka yang tergolong mampu dan sanggup saja yang diwajibkan
untuk melaksanakan. Kemampuan dan kesanggupan dimaksud
terutama sekali terkait dengan penguasaan ilmu, fisik, dan
pembiayaan untuk menunaikan ibadah haji yang memang tidak
sedikit. (Nafi’, 2015:xix).
Dalam Al-Qur’an juga sudah dijelaskan bagaimana ibadah
haji diwajibkan kepada umat Islam yang mampu, yakni terdapat
dalam QS. Al-Imran ayat 97, yaitu:
وللــھ عـلـی النـاس حـخ البـیــت مــن اسـتـطـاع إلـیــھ ســبیـال ومـن كـفـر فــإن
هللا غـنـي عــن الـعـا لـمـیـن
Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barang siapa mengingkari kewajiban haji, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam.”
36
d. Pengertian Tabungan Haji
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tabungan haji
ialah simpanan berdasarkan akad wadiah maupun mudharabah
yang digunakan untuk memudahkan masyarakat dalam
mengumpulkan biaya untuk persiapan menunaikan ibadah haji
untuk melaksanakan rukun Islam, dan tidak dapat diambil kecuali
hanya untuk keperluan pendaftaran Biaya Penyelenggaraan
Ibadah Haji (BPIH).
6. Perbankan Syariah
a. Pengertian Perbankan Syariah
Lembaga bank adalah lembaga yang dalam aktivitasnya
berkaitan dengan uang. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu
dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan alat pelancar
terjadinya perdagangan yang utama. Kegiatan dan usaha bank
akan selalu dikaitkan dengan komoditas, antara lain (Muhamad,
2015:3):
1) Memindahkan uang;
2) Menerima dan membayarkan kembali uang dalam rekening
koran;
3) Mendiskonto surat wesel, surat order maupun surat berharga
lainnya;
4) Membeli dan menjual surat-surat berharga;
5) Membeli dan menjual cek, surat wesel, kertas dagang; dan
37
6) Memberi jaminan bank.
Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem
bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam.
Dengan kata lain, bank Islam lahir sebagai salah satu solusi
alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank
dengan riba. Dengan demikian, kerinduan umat Islam Indonesia
yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapat
jawaban dengan lahirnya bank Islam. Bank Islam lahir di
Indonesia, yang gencarnya, pada sekitar tahun 90an atau tepatnya
setelah ada Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang
Perbankan, yang direvisi dengan Undang-Undang No. 10 Tahun
1998 tentang Perbankan, dalam bentuk sebuah bank yang
beroperasinya dengan sistem bagi hasil atau bank syariah.
Keberadaan bank syariah semakin mapan setelah diundangkannya
UU RI No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1 Ayat 1, yang
dimaksud dengan Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1 Ayat 7, yang
38
dimaksud Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri
atas Bank Umum Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah.
Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,
sedangkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah adalah bank syariah
yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 1 Ayat 10, yang
dimaksud dengan Unit Usaha Syariah adalah unit kerja dari
kantor pusat Bank Umum Konvensional yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor atau unit yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan Prinsip Syariah, atau unit kerja di kantor
cabang dari suatu bank yang kedudukannya di luar negeri yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang berfungsi
sebagai kantor induk dari kantor cabang pembantu syariah
dan/atau unit syariah.
b. Asas Perbankan Syariah
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah Pasal 2, perbankan syariah dalam melakukan
kegiatan usahanya berasaskan Prinsip Syariah, demokrasi
ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.
39
Kegiatan usaha yang berasaskan Prinsip Syariah, antara
lain, adalah kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur:
1) Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil)
antara lain dalam transaksi pertukaran barang sejenis yang
tidak sama kualitas, kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl),
atau dalam transaksi pinjam-meminjam yang
mempersyaratkan Nasabah Penerima Fasilitas
mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok pinjaman
karena berjalannya waktu (nasi’ah);
2) Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu
keadaan yang tidak pasti dan bersifat untung-untung;
3) Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak
dimiliki, tidak diketahui keberadaannya, atau tidak dapat
diserahkan pada saat transaksi dilakukan kecuali diatur lain
dalam syariah;
4) Haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah;
atau
5) Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi
pihak lainnya.
Sedangkan yang dimaksud dengan demokrasi ekonomi
adalah kegiatan ekonomi syariah yang mengandung nilai
keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan kemanfaatan. Hukum
syariah mewajibkan kita menegakkan keadilan kapan dan
40
dimanapun. Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 29 yang
artinya: “katakanlah ya Muhammad, “Tuhanmu memerintahkan
bertindak adil”. Semua perbuatan harus dilakukan dengan adil,
adil dalam menimbang, adil dalam bertindak, dan adil dalam
menghukum. Adil itu harus dilakukan dimanapun dan dalam
keadaan apapun, baik diwaktu senang maupun diwaktu susah.
Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip kehati-hatian
adalah pedoman pengelolaan bank yang wajib dianut guna
mewujudkan perbankan yang sehat, kuat, dan efisien sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bank wajib
untuk tidak merugikan kepentingan nasabah yang
mempercayakan dananya kepada bank. Dana yang tersimpan
dalam bank tidak bebas begitu saja dipergunakan oleh bank,
melainkan harus dipergunakan sedemikian rupa sehingga
mendatangkan keuntungan dan aman bagi bank dan nasabah.
Prinsip-prinsip kehati-hatian ini diatur dalam Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal
35-37, yaitu sebagai berikut:
Pasal 35 ayat
1) Bank Syariah dan UUS dalam melakukan kegiatan usahanya
wajib menerapkan prinsip kehati-hatian.
2) Bank Syariah dan UUS wajib menyampaikan kepada Bank
Indonesia laporan keuangan berupa neraca tahunan dan
41
perhitungan laba rugi tahunan serta penjelasannya yang
disusun berdasarkan prinsip akuntansi syariah yang berlaku
umum, serta laporan berkala lainnya, dalam waktu dan
bentuk yang diatur dengan peraturan Bank Indonesia.
3) Neraca dan perhitungan laba rugi tahunan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) wajib terlebih dahulu diaudit oleh
kantor akuntan publik.
4) Bank Indonesia dapat menetapkan pengecualian terhadap
kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3) bagi Bank
Perkreditan Rakyat Syariah.
5) Bank Syariah wajib mengumumkan neraca dan laporan laba
rugi kepada publik dalam waktu dan bentuk yang ditentukan
oleh Bank Indonesia.
Pasal 36
Dalam menyalurkan pembiayaan dan melakukan kegiatan
usaha lainnya, Bank Syariah dan UUS wajib menempuh cara-cara
yang tidak merugikan Bank Syariah dan/atau UUS dan
kepentingan nasabah mempercayakan dananya.
Pasal 37
1) Bank Indonesia menetapkan ketentuan mengenai batas
maksimum penyaluran dana berdasarkan prinsip syariah,
pemberian jaminan, penempatan investasi surat berharga
yang berbasis syariah, atau hal lain yang serupa, yang dapat
42
dilakukan oleh Bank Syariah dan UUS kepada nasabah
penerima fasilitas yang terkait, termasuk kepada perusahaan
dalam kelompok yang sama dengan Bank Syariah dan UUS
yang bersangkutan.
2) Bank maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
boleh melebihi 30% (tiga puluh persen) dari modal Bank
Syariah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.
3) Bank Indonesia menetapkan ketentuan mengenai batas
maksimum penyaluran dana berdasarkan prinsip syariah,
pemberian jaminan, penempatan investasi surat berharga,
atau hal lain yang serupa yang dapat dilakukan oleh Bank
Syariah kepada:
a) Pemegang saham yang memiliki 10% (sepuluh persen)
atau lebih dari modal disetor Bank Syariah.
b) Anggota dewan komisaris.
c) Anggota direksi.
d) Keluarga dari pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, huruf b dan huruf c.
e) Pejabat bank lainnya, dan
f) Perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan dari
pihak sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampai
dengan huruf e.
43
4) Batas maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
boleh melebihi 20% (dua puluh persen) dari modal Bank
Syariah sesuai dengan ketentuan yang diterapkan oleh Bank
Indonesia.
5) Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (3) wajib dilaporkan sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Asas-asas perbankan ini sangat diperlukan terutama
terhadap Perbankan Syariah karena untuk mencapai tujuan dari
kegiatan-kegiatan usahanya, supaya kegiatan usahanya tersebut
tidak keluar dengan asas-asas Perbankan Syariah yang telah
ditetapkan di dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah yang berbeda dengan asas-asas
perbankan konvensional, yaitu pada prinsip syariahnya. Bank
Syariah dalam menjalankan kegiatan usahanya tidak boleh
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah yang telah ditetapkan
di dalam Al-Quran dan Al-Hadis.
c. Tujuan Perbankan Syariah
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah Pasal 3, perbankan syariah bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka
meningkatkan keadilan, kebersamaan, dan pemerataan
kesejahteraan rakyat. Dalam mencapai tujuan menunjang
44
pelaksanaan pembangunan nasional, perbankan syariah tetap
berpegang pada prinsip syariah secara menyeluruh (kaffah) dan
konsisten (istiqomah).
d. Fungsi Perbankan Syariah
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah Pasal 4, perbankan syariah mempunyai fungsi
sebagai berikut:
1) Bank syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.
2) Bank syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi sosial
dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang
berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial
lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola
zakat.
3) Bank syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang
berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada
pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi
wakaf (wakif).
4) Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dan ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
45
e. Kegiatan Usaha Perbankan Syariah
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 21
Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah Pasal 19, kegiatan usaha
Bank Umum Syariah meliputi:
1) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro,
tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan akad wadi’ah atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah;
2) Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito,
tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan akad mudharabah atau akad lainnya yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah;
3) Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad
mudharabah, akad musyarakah, atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah;
4) Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad murabahah,
akad salam, akad istishna, atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah;
5) Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad
lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah;
6) Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau
tidak bergerak kepada nasabah berdasarkan akad ijarah
dan/atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik
46
atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah;
7) Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah
atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah;
8) Melakukan usaha kartu debit dan/atau kartu pembiayaan
berdasarkan Prinsip Syariah;
9) Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat
berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi
nyata berdasarkan Prinsip Syariah, antara lain, seperti akad
ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah, atau
hawalah.
10) Membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang
diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia;
11) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antar pihak
ketiga berdasarkan Prinsip Syariah;
12) Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu akad yang berdasarkan Prinsip Syariah;
13) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat
berharga berdasarkan Prinsip Syariah;
14) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun
untuk kepentingan nasabah berdasarkan Prinsip Syariah;
47
15) Melakukan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan akad
wakalah;
16) Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi
berdasarkan Prinsip Syariah;
17) Melakukan kegiatan lain yang lazin dilakukan di bidang
perbankan dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan
dengan Prinsip Syariah dan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud
dalam pasal 19 ayat (1), Bank Umum Syariah dapat pula:
1) Melakukan kegiatan valuta asing berdasarkan Prinsip
Syariah;
2) Melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank Umum
Syariah atau lembaga keuangan yang melakukan kegiatan
usaha berdasarkan Prinsip Syariah;
3) Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk
mengatasi akibat kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip
Syariah, dengan syarat harus menarik kembali
penyertaannya;
4) Bertindak sebagai pendiri dan pengurus dana pensiun
berdasarkan Prinsip Syariah;
48
5) Melakukan kegiatan dalam pasar modal sepanjang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah dan ketentuan peraturan
peundang-undangan di bidang pasar modal;
6) Menyelenggarakan kegiatan atau produk bank yang
berdasarkan Prinsip Syariah dengan menggunakan sarana
elektronik;
7) Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat
berharga jangka pendek berdasarkan Prinsip Syariah, baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar uang;
8) Menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat
berharga jangka panjang berdasarkan Prinsip Syariah, baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar modal;
9) Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank
Umum Syariah lainnya yang berdasarkan Prinsip Syariah.
B. Hubungan Antar Variabel
1. Hubungan Lokasi terhadap Proses Keputusan
Lokasi adalah tempat kedudukan bank yang mempengaruhi
perilaku konsumen dalam keputusan menabung karena ada unsur
kedekatan dan mudah dijangkau transportasi (Mariyaningsih, 2004).
Lokasi dalam pemasaran bank adalah jejaring (net-working) di mana
produk dan jasa bank disediakan dan dapat dimanfaatkan oleh
nasabah. Oleh karena itu, jejaring pemasaran bank tidak hanya berupa
49
kantor bank sendiri di mana disediakan produk dan jasa bank sendiri
saja tetapi termasuk juga kantor bank lain. Bahkan mesin ATM bank
lain di mana produk dan jasa bank dapat dimanfaatkan. (Wahjono,
2010:126).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Neneng Fajriyah
(2012), menyatakan bahwa variabel lokasi secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap proses keputusan nasabah dalam menggunakan
produk tabungan haji, seperti halnya yang terjadi pada nasabah produk
tabungan haji di Bank Syariah Mandiri KCP Tangerang Bintaro
Sektor III.
2. Hubungan Brand Image terhadap Proses Keputusan
Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan kombinasi
dari dua atau lebih unsur tersebut, yang dimaksudkan untuk
mengidentifikasikan (barang atau jasa) dari seseorang penjual atau
kelompok penjual dan yang membedakannya dari produk saingan.
Meskipun merek adalah nama atau tanda, akan tetapi merek
mempunyai arti yang penting dalam pemasaran, karena merek amat
efektif sebagai alat untuk meningkatkan atau mempertahankan jumlah
penjualan. (Assauri, 2010:204).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Fanny Puspita
Sari (2016), menyatakan bahwa brand image secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan
nasabah dalam memilih produk. Sedangkan menurut hasil penelitian
50
Rizky Iryanita dan Sugiarto (2013), menyatakan bahwa variabel brand
image secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
proses keputusan nasabah dalam memilih produk, seperti halnya yang
terjadi pada nasabah produk ATBM di Pekalongan.
3. Hubungan Word of Mouth terhadap Proses Keputusan
Word of Mouth adalah rekomendasi dari mulut ke mulut yang
membuat konsumen tertarik untuk melakukan pembelian. (Lupiyoadi,
2013:160). Word of Mouth merupakan sebuah komunikasi yang
beredar dan muncul di antara konsumen dan calon pembeli yang dapat
berupa komunikasi langsung maupun dengan menggunakan sosial
media yang mampu memasarkan dan mempromosikan produk dan
jasa dari produsen ke konsumen. Dengan adanya komunikasi dari
mulut ke mulut atau word of mouth, apapun bisa dibicarakan
diobrolkan dan dijadikan sesuatu yang perlu diperhatikan.
(Prisgunanto, 2014:117).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Fanny Puspita
Sari (2016), menyatakan bahwa variabel word of mouth secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap proses keputusan
pembelian.
C. Penelitian Terdahulu
Berikut beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian analisis pengaruh lokasi, brand image dan word of mouth
51
terhadap proses keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan haji di
perbankan syariah yang terdapat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Fatma Cakir, dan
Aysenur Cetin
ISSN 1309-8047
International
Journal Of Business
And Management
Studies
Vol.5, No.1 2013
The Effect of
Word of Mouth
Communicatio
n on The
Consumers
Travel Agency
Choices
a. Variabel word
of mouth
b. Variabel
keputusan
c. Menggunakan
uji kualitas
data (uji
validitas dan
uji reliabilitas)
d. Menggunakan
uji t
1) Tidak terdapat
variabel lokasi
2) Tidak terdapat
variabel brand
image
3) Lokasi
penelitian di
Aydin, Turkey
a) Hasil dari
penelitian ini
menunjukkan
bahwa konsumen
mempengaruhi
pengalaman
positif dan negatif
dan saran dari
orang disekitar
mereka dan
mereka juga bisa
berbagi
pengalaman.
2 Nawaz Ahmad,
Jolita Vveinhardt,
dan Rizwan
Raheem Ahmed
ISSN 2222-1905
European Journal
of Business and
Management
Vol.6 No.31 2014
Impact of word
of mouth on
consumer
buying
decision
a. Variabel word
of mouth
b. Variabel
keputusan
1) Tidak terdapat
variabel lokasi
2) Tidak terdapat
variabel brand
image
3) Lokasi
penelitian di
Pakistan
4) Menggunakan
frequency
distribution
dan ranking
(statics
technique)
a) Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa word of
mouth
berpengaruh
terhadap
keputusan.
3 Onigbinde Isaac
Oladepo dan
Odunlami Samuel
Abimbola
ISSN 2053-4051
British Journal of
Marketing Studies
The Influence
Of Brand
Image And
Promotional
Mix On
Consumer
Buying
Decision. (A
Study Of
Beverage
a. Variabel brand
image
b. Variabel
keputusan
c. Menggunakan
uji kualitas
data (uji
validitas dan
1) Tidak terdapat
variabel lokasi
2) Tidak terdapat
variabel word
of mouth
3) Lokasi
penelitian di
Nigeria
a) Hasil penelitian
ini menunjukkan
bahwa secara
simultan brand
image,
periklanan,
promosi, dan
penjualan
personal
berpengaruh
52
No Nama Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Vol.3 No.4 Mei
2015
Consumers In
Lagos State,
Nigeria)
uji reliabilitas)
d. Menggunakan
analisis regresi
linier berganda
e. Menggunakan
uji hipotesis
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen.
b) Dari penelitian ini
menunjukkan
bahwa brand
image dan bauran
promosi memberi
pengaruh besar
pada keputusan
pembelian
konsumen.
4 Angelina Rares,
dan Rotinsulu Jopie
Jorie
ISSN 2303-1174
Jurnal EMBA
Vol.3 No.2 Juni
2015
The Effect Of
The Price,
Promotion,
Location,
Brand Image
And Quality
Products
Towards The
Purchase
Decision Of
Consumers At
Bengkel Gaoel
Store Manado
Town Square
a. Variabel
lokasi
b. Variabel
brand image
c. Variabel
keputusan
d. Menggunakan
uji kualitas
data (uji
validitas dan
uji reliabilitas)
e. Menggunakan
uji asumsi
klasik (uji
normalitas, uji
heteroskedastis
itas, dan uji
multikolinearit
as)
f. Menggunakan
analisis regresi
linier berganda
g. Menggunakan
uji hipotesis
(uji F dan uji
t)
h. Menggunakan
koefisien
1) Tidak terdapat
variabel word
of mouth
2) Lokasi
penelitian di
Manado
a) Secara simultan
harga, promosi,
lokasi, brand
image, dan
kualitas produk
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen.
b) Secara parsial
promosi, lokasi,
dan brand image
tidak berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen.
53
No Nama Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
Determinasi
(R2)
5 Fanny Puspita Sari
dan Tri Yuniati
ISSN 2461-0593
Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen
Vol.5 No.6 Juni
2016
Pengaruh
Harga, Citra
Merek dan
Word Of
Mouth
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Konsumen
a. Variabel brand
image
b. Variabel word
of mouth
c. Variabel
keputusan
d. Menggunakan
uji kualitas
data (uji
validitas dan
uji reliabilitas)
e. Menggunakan
uji asumsi
klasik (uji
normalitas, uji
multikolinearit
as, dan uji
heteroskedastis
itas)
f. Menggunakan
analisis regresi
linier berganda
g. Menggunakan
uji hipotesis
(uji F dan uji t)
h. Menggunakan
koefisien
korelasi
determinasi
(R2)
1) Tidak terdapat
variabel lokasi
2) Lokasi
penelitian di
Sidoarjo
a) Hasil penelitian
ini menunjukkan
bahwa harga,
citra merek dan
word of mouth
secara parsial
berpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen di
Panties Pizza
Sidoarjo.
6 Sabri Hasan,
Muhsin Wahid, dan
Muh. Syafi’i
Basalamah
ISSN 2319-8028
Marketing Mix
Effect On The
Decision Of
Customers In
The Matter In
Choosing The
Home
Purchase
Loans In
Pt.BNI 46
a. Variabel lokasi
b. Variabel
keputusan
c. Menggunakan
analisis regresi
linier berganda
d. Menggunakan
1) Tidak terdapat
variabel brand
image
2) Tidak terdapat
variabel word
of mouth
3) Lokasi
penelitian di
a) Hasil uji regresi
menunjukkan
bahwa bauran
pemasaran
(produk, promosi,
lokasi, karyawan,
infrastruktur, dan
proses pelayanan)
dalam regresi
mempunyai
54
No Nama Peneliti
Judul
Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
International
Journal of Business
and Management
Invention
Vol.5 No.6 Juni
2016
Griya BNI
(Persero) Tbk
Branch
Makassar
uji hipotesis
(uji F dan uji t)
Makassar dampak positif
dan signifikan
terhadap
keputusan
pelanggan dalam
memilih KPR
BNI Griya.
b) Hasil pengujian
baik secara
simultan maupun
parsial, bauran
pemasaran secara
simultan
mempunyai efek
signifikan
terhadap
keputusan
pelanggan dalam
memilih KPR
BNI Griya.
D. Kerangka Pemikiran
Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang bagaimana
teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai
masalah yang penting (Sugiyono, 2016:128). Dalam kerangka berfikir ini,
menggambarkan adanya pengaruh lokasi (X1), brand image (X2), dan
word of mouth (X3) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam memilih
produk tabungan haji di perbankan syariah. Berdasarkan uraian dan
penjelasan tersebut maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
55
Gambar 2.1
Diagram Kerangka Pemikiran
E. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
(Sugiyono, 2016:134). Hipotesis pada penelitian ini antara lain:
Lokasi
(𝑋1)
Brand Image
(𝑋2)
Word of Mouth
(𝑋3)
Proses Keputusan
(Y)
Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
2. Uji Reabilitas
Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
2. Uji Multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
Analisis Regresi Linier
Berganda
Uji Hipotesis
1. Uji t
2. Uji F
Koefisien Determinasi
(R2)
Kesimpulan
dan Saran
Landasan
Teori
56
1. Ho1 : 𝛽1 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi
(𝑋1) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam memilih produk
tabungan haji di perbankan syariah.
Ha1 : 𝛽1 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi (𝑋1)
terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam memilih produk
tabungan haji di perbankan syariah.
2. Ho2 : 𝛽2 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara brand
image (𝑋2) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam memilih
produk tabungan haji di perbankan syariah.
Ha2 : 𝛽2 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara brand image
(𝑋2) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam memilih produk
tabungan haji di perbankan syariah.
3. Ho3 : 𝛽3 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara word of
mouth (𝑋3) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam memilih
produk tabungan haji di perbankan syariah.
Ha3 : 𝛽3 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara word of mouth
(𝑋3) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam memilih produk
tabungan haji di perbankan syariah.
4. Ho4 : 𝛽1, 𝛽2, 𝛽3 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara simultan antara
lokasi (𝑋1), brand image (𝑋2), dan word of mouth (𝑋3) terhadap
proses keputusan (Y) nasabah dalam memilih produk tabungan haji di
perbankan syariah.
57
Ha4 : 𝛽1, 𝛽2, 𝛽3 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara simultan antara lokasi
(𝑋1), brand image (𝑋2), dan word of mouth (𝑋3) terhadap proses
keputusan (Y) nasabah dalam memilih produk tabungan haji di
perbankan syariah.
58
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah diterapkan. (Sugiyono, 2015:14).
Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul
penelitian, yaitu analisis pengaruh lokasi, brand image dan word of mouth
terhadap proses keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan haji
di perbankan syariah di wilayah Jakarta Selatan.
Penelitian ini dilakukan pada perbankan syariah karena adanya
keputusan Kementrian Agama yang menetapkan bahwa Badan Penerima
Setoran BPIH ialah perbankan syariah yang telah ditunjuk sebagaimana
diatur dalam UU No. 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji.
Berdasarkan data Kementrian Agama (2013), perbankan syariah yang
ditetapkan sebagai Badan Penerima Setoran BPIH ialah Bank Muamalat
Indonesia, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega
Syariah dan Bank Panin Dubai Syariah.
59
Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang
akan diteliti, serta hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya
diantaranya variabel yang diteliti adalah lokasi (𝑋1), brand image (𝑋2) dan
word of mouth (𝑋3), dan proses keputusan (Y).
B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas:
objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. (Sugiyono, 2017:111).
Populasi pada penelitian ini adalah nasabah yang memutuskan
untuk memilih produk tabungan haji di perbankan syariah di wilayah
Jakarta Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah 600.000 nasabah
tabungan haji di perbankan syariah yang berada di wilayah Jakarta
Selatan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila jumlah populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari keseluruhan populasi tersebut
yang dikarenakan adanya keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka
peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
60
tersebut. (Sugiyono, 2017:111). Untuk itu sampel yang diambil dari
populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti
adalah nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang / kesempatan
sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. (Sugiyono, 2017:117). Teknik pengambilan sampel yang
digunakan oleh peneliti adalah metode purposive sampling. Purposive
sampling adalah responden, subjek atau elemen yang dipilih karena
memiliki karakteristik atau kualitas tertentu, dan mengabaikan mereka
yang tidak memenuhi kriteria yang ditentukan. (Morissan, 2015:117).
Peneliti memilih menggunakan teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling karena responden yang menjadi
sasaran untuk diteliti harus mempunyai karakteristik tertentu, yaitu
sudah menjadi nasabah tabungan haji di perbankan syariah yang
berada di wilayah Jakarta Selatan yang lebih dari 5 tahun, sehingga
mereka dapat memberikan alasan apa yang menyebabkan mereka
akhirnya memutuskan untuk menjadi nasabah tabungan haji di
perbankan syariah tersebut.
Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan
rumus Yamane, Isaac, dan Michael (Sugiyono, 2017:123):
𝒏 = 𝑵
𝟏 + 𝑵(𝒆)𝟐
61
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Besar ukuran populasi
e
=
Standar error atau kesalahan maksimum yang bisa di
toleransi, disini ditetapkan sebesar 5% atau 0,05
𝑛 = 600.000
1 + 600.000(0,05)2=
600.000
1 + 600.000(0,0025)=
600.000
1.501= 399,73
Pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
responden yang merupakan nasabah tabungan haji yang berada di
wilayah Jakarta Selatan, yaitu sebanyak 400 sampel. Karena
keterbatasan biaya dan waktu, peneliti hanya mengambil 100 sampel
dari jumlah populasi nasabah tabungan haji yang berada di wilayah
Jakarta Selatan sebanyak 600.000.
C. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Data Primer
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data. (Sugiyono, 2015:193). Data primer ini
dikumpulkan melalui teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner yang dibuat oleh peneliti. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
62
yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden.
Kuesioner ini diperoleh dari variabel yang akan diukur dan dijabarkan
menjadi indikator variabel, selanjutnya indikator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan. (Sugiyono, 2017:130).
Dalam kuesioner ini, peneliti menggunakan skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengembangkan instrumen yang digunakan
untuk mengukur sikap, persepsi dan pendapat seseorang atau
sekelompok orang terhadap potensi dan permasalahan suatu objek,
alternatif kebijakan yang harus dibuat, implementasi kebijakan, output
kebijakan dan outcome kebijakan. (Sugiyono, 2017:132). Peneliti
menggunakan skala Likert karena skala ini paling banyak digunakan
untuk pengukuran perilaku, lebih menarik dan lebih mudah dipahami.
Kuesioner dengan skala Likert dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1
Skala Likert
Kode Kriteria Jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
RR Ragu-ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
(Sumber: Sugiyono, 2017:132)
Kemudian dengan teknik pengumpulan data angket, maka
instrumen tersebut misalnya diberikan kepada 100 orang karyawan
yang diambil secara random. Dari 100 orang pegawai setelah
dilakukan analisis misalnya:
63
Tabel 3.2
Contoh Perhitungan Skala Likert (1)
25 Orang menjawab SS
40 Orang menjawab S
5 Orang menjawab RR
20 Orang menjawab TS
10 Orang menjawab STS
(Sumber: Sugiyono, 2009:94)
Berdasarkan data tersebut 65 orang (40+25) atau 65%
responden menjawab setuju dan sangat setuju. Jadi kesimpulannya
mayoritas karyawan setuju dengan adanya metode kerja baru.
Dari interval tersebut juga dianalisis dengan menghitung rata-
rata jawaban berdasarkan skoring setiap jawaban dari responden.
Berdasarkan skor yang telah ditetapkan dapat dihitung sebagai
berikut:
Tabel 3.3
Contoh Perhitungan Skala Likert (2)
Jumlah skor untuk 30 orang yang menjawab SS = 25 x 5 = 125
Jumlah skor untuk 40 orang yang menjawab S = 40 x 4 = 160
Jumlah skor untuk 5 orang yang menjawab RR = 5 x 3 = 15
Jumlah skor untuk 15 orang yang menjawab TS = 20 x 2 = 40
Jumlah skor untuk 10 orang yang menjawab STS = 10 x 1 = 10
Jumlah total = 350
(Sumber: Sugiyono, 2009:94)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5 x 100 =
500 (seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor yang diperoleh
dari penelitian = 350. Jadi berdasarkan data itu maka tingkat
persetujuan terhadap instrumen tersebut adalah (350 ÷ 500) x 100% =
70% dari yang diharapkan (100%). (Sugiyono, 2009:94).
Kuesioner dalam penelitian ini disebar dengan cara
mengajukan pertanyaan atau pernyataan baik secara langsung maupun
64
secara online kepada 100 responden yang merupakan nasabah
tabungan haji di perbankan syariah yang berada di wilayah Jakarta
Selatan.
2. Data Sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. (Sugiyono, 2015:193). Adapun data sekunder
yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Dalam studi
kepustakaan ini peneliti membaca, meneliti, dan mempelajari bahan-
bahan tertulis seperti buku-buku, artikel-artikel, jurnal-jurnal, internet
dan informasi-informasi tertulis lainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah
penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kuantitatif survei, analisis data
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data
lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari variabel dari seluruh responden, menyajikan data
tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan. (Sugiyono, 2017:140).
65
Tujuan metode analisis data adalah untuk menginterpretasikan dan
menarik kesimpulan dari sejumlah data yang terkumpul. Metode analisis
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji kualitas data, uji asumsi
klasik, analisis regresi linier berganda, uji hipotesis dan koefisien
determinasi (R2).
1. Uji Kualitas Data
Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan
instrumen kuesioner harus dilakukan pengujian kualitas terhadap data
yang diperoleh. Pengujian ini bertujuan untuk menggambarkan data
yang telah terkumpul dan untuk mengetahui apakah instrumen yang
digunakan valid dan reliabel sebab kebenaran data yang diolah sangat
menentukan kualitas hasil penelitian. Uji kualitas data dapat diukur
dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
a. Uji Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang
terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan
oleh peneliti. Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau
valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan atau pernyataan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. (Sugiyono, 2016:430).
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membandingkan nilai signifikan dua arah (sig 2-Tailed). Jika
66
signifikan dua arah (sig 2-Tailed) < 0,05 maka butir atau
pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika
signifikansi dua arah (sig 2-Tailed) > 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid. (Ghozali, 2016:52).
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan
stabilitas data atau temuan. Suatu kuesioner dapat dikatakan
reliabel apabila terdapat beberapa peneliti dengan objek yang
sama pada waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama.
(Sugiyono, 2016:431).
Pengukuran reliabilitas yang akan digunakan dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara One Shot atau pengukuran
sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur
korelasi antar jawaban pertanyaan.
Software SPSS 23.0 memberikan fasilitas untuk mengukur
reliabilitas dengan uji statistik Cronboach Alpha (α). Kuesioner
dikatakan reliabel jika Cronboach Alpha > 0,70 dan tidak reliabel
jika sama dengan atau dibawah 0,70. (Ghozali, 2016:48).
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan
untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
67
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Termasuk dalam statistik deskriptif antara lain adalah
penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram,
perhitungan modus, median, mean, perhitungan desil, persentil,
perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar
deviasi, perhitungan prosentase. Dalam statistik deskriptif tidak ada
uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak
bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan
generalisasi. (Sugiyono, 2017:141).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk memberikan kepastian
bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam
estimasi, tidak bias dan konsisten. Model regresi linier berganda dapat
disebut model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi, dan
terbebas dari asumsi klasik statistik, baik itu normalitas,
multikolinearitas, dan heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara yang tepat untuk
68
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali, 2016:154).
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan
melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya
untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal
adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika penyebaran data
pada grafik normal P-P Plot mengikuti garis normal (45
derajat), maka data berdistribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploating data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas
adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
69
memenuhi asumsi normalitas. Dan jika data menyebar jauh
dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram yang tidak menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi
asumsi normalitas. (Ghozali, 2016:154).
2) Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika
tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara
statistik bisa sebaliknya. Oleh sabab itu dianjurkan disamping
uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Salah satu uji
statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistik non-parametrik dengan uji
Kolmogorov-smirnov (K-S). Dasar pengambilan
keputusannya adalah jika signifikansi di bawah 0,05 berarti
terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di
atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika
signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji
mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal
baku, berarti data tersebut tidak normal. (Ghozali, 2016:156).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
70
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas (independen). Jika variabel bebas
(independen) saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas (independen)
yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas (independen)
sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi adalah sebagai berikut
(Ghozali, 2016:103):
1) Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-
variabel bebas (independen) banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel terikat (dependen).
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas
(independen). Jika antar variabel bebas (independen) ada
korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal
ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.
3) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai toleransi dan
lawannya variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel bebas (independen) manakah
yang dijelaskan oleh variabel bebas (independen) lainnya.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
71
dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut homokedastisitas. Dan jika berbeda disebut dengan
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik
scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (z variabel),
dengan residualnya (s residualnya) (Ghozali, 2016:134):
1) Analisis Grafik
a) Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya
menyebar di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitasAnalisis Regresi
Linier Berganda.
2) Analisis Statistik
a) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05,
kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05,
kesimpulannya adalah terjadi heteroskedastisitas.
72
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen / terikat dengan satu atau lebih
variabel independen / bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi dan
atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui.
Hasil regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing
variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi
nilai variabel dependen dengan suatu persamaan. Koefisien regresi
dihitung dengan dua tujuan sekaligus; pertama, meminimumkan
penyimpanan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen
berdasarkan data yang ada. (Ghozali, 2016:93).
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
pengaruh variabel bebas yaitu lokasi (X1), brand image (X2), dan
word of mouth (X3) terhadap proses keputusan (Y). Adapun bentuk
persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
𝒀 = 𝜶 + 𝜷𝟏𝑿𝟏 + 𝜷𝟐𝑿𝟐 + 𝜷𝟑𝑿𝟑 + 𝒆
Keterangan:
Y = Proses Keputusan
α = Konstanta
𝑋1 = Lokasi
𝑋2 = Brand Image
𝑋3 = Word of Mouth
73
𝛽1, 𝛽2, 𝛽3 = Koefisien Regresi (menunjukkan angka peningkatan
atau penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada hubungan nilai variabel independen
E = Standar Error
5. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji secara parsial dan uji
secara simultan, berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:
a. Uji Parsial (t)
Uji t digunakan untuk menguji siignifikansi hubungan
antara variabel X dan variabel Y secara parsial atau dapat
dikatakan uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi-variasi dependen.
Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan, maka dalam
penelitian ini uji signifikansi parameter individual (Uji t)
menggunakan pengujian dua arah (two tail test). Peneliti
menggunakan pengujian dua arah dikarenakan Ha merupakan
hipotesis komposit dua arah yang bisa menunjukkan variabel
bebas dapat berpengaruh negatif atau positif terhadap variabel
terikat. Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel
bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut (Ghozali, 2016:97):
74
1) Menentukan Ho dan Ha (hipotesis nihil dan hipotesis
alternatif).
2) Dengan melihat hasil print out computer program SPSS 23.0
for windows, diketahui nilai t-hitung dengan nilai signifikansi
nilai t.
3) Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
4) Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Artinya:
a) Jika Sig / Probabilitas > 0,05 Ho diterima
b) Jika Sig / Probabilitas < 0,05 Ho ditolak
Atau
a) Jika t hitung < tabel maka Ho diterima
b) Jika t hitung > tabel maka Ho ditolak.
b. Uji Simultan (F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F menguji
joint hipotesis bahwa 𝛽1, 𝛽2, dan 𝛽3 secara simultan sama dengan
nol, atau:
Ho : 𝛽1 = 𝛽2 = ….. = 𝛽𝑘 = 0,
Ha : 𝛽1 ≠ 𝛽2 ≠ ….. ≠ 𝛽𝑘 ≠ 0
75
Untuk menguji hipotesis ini dengan kriteria dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Ghozali,
2016:96):
1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak
atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua
variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
Atau
1) Jika F hitung < tabel maka Ho diterima
2) Jika F hitung > tabel maka Ho ditolak
6. Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien
76
determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel
independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambahkan kedalam model. Dalam kenyataan
nilai Adjusted R² dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki
harus bernilai positif. (Ghozali, 2016:95).
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek,
yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
objek dengan objek yang lain. Dinamakan variabel karena ada variasinya.
Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel.
Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada
sekelompok sumber data atau objek yang bervariasi. (Sugiyono, 2016:95).
Tipe-tipe variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi
beberapa jenis yaitu variabel independen dan variabel dependen. Seluruh
variabel dalam penelitian ini akan diukur dengan dimensi atau indikator-
indikator tertentu yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk
pernyataan-pernyataan. Pengukuran variabel dalam penelitian ini
77
menggunakan skala Likert dan dalam penelitian ini terdapat dua variabel
yang akan diteliti, yaitu:
1. Variabel Bebas / Independen (X)
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
predictor, antecedent. Variabel bebas merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (terikat). (Sugiyono, 2016:96). Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah:
a. Lokasi (𝑋1)
b. Brand Image (𝑋2)
c. Word of Mouth (𝑋3)
2. Variabel Terikat / Dependen
Variabel ini sering disebut sebagai variabel output, kriteria,
konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Sugiyono,
2016:97). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah proses
keputusan untuk menjadi nasabah tabungan haji di perbankan syariah
di wilayah Jakarta Selatan.
Dalam penelitian ini operasional variabel penelitian dan
pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.
78
Tabel 3.4
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Lokasi (𝑋1)
Fandy Tjiptono (2014:159)
a. Visibilitas 1. Mudah ditemukan
2. Dapat dilihat dari jarak
pandang normal
Likert
b. Akses 3. Mudah dijangkau sarana
transportasi umum
4. Dekat dengan tempat
tinggal
5. Dekat dengan lingkungan
kerja
6. Mempunyai banyak
kantor cabang
c. Lingkungan 7. Berada di sekitar
perkantoran
8. Berada di sekitar
perniagaan
d. Tempat parkir 9. Mempunyai tempat
parkir yang luas
10. Mempunyai tempat
parkir yang aman
11. Terdapat pos keamanan
di sekitar lokasi
e. Lalu lintas
(traffic)
12. Berada di tempat yang
ramai
13. Bebas dari macet
Brand Image (𝑋2)
Etta Mamang Sangadji dan
Sopiah (2013:328), dan
Bob Foster (2016)
a. Dukungan
asosiasi merek
14. Produk tabungan haji
yang digunakan baik dan
mempunyai manfaat
Likert
b. Kekuatan asosiasi
merek
15. Produk tabungan haji
menambah rasa percaya
diri
c. Keunikan asosiasi
merek
16. Produk tabungan haji
mempunyai ciri khas
d. Attributes 17. Atribut dari produk
tabungan haji mudah
diingat
e. Benefits 18. Produk tabungan haji
mempunyai manfaat dan
memberikan solusi untuk
masalah konsumen
Word of Mouth (𝑋3)
a. Mendapatkan
rekomendasi
19. Adanya rekomendasi dari
orang lain
b. Menumbuh-kan
motivasi
20. Adanya motivasi dari
orang lain
79
Variabel Sub Variabel Indikator Skala
Fanny dan Tri Yuniati
(2016), dan
Ilham Prisgunanto (2014:132)
c. Mendapatkan
informasi
21. Mendapatkan informasi
dari berbagai sumber
Likert
d. Siapa yang
menuturkan
22. Sumber informasi berasal
dari orang terdekat
e. Bentuk
komunikasi
langsung
23. Komunikasi melalui
sarana digital
f. Bentuk persuasif 24. Adanya kesesuaian
informasi dengan produk
yang ditawarkan
g. Topik
pembicaraan
25. Membangun persepsi
tentang suatu produk
Proses Keputusan (Y)
Danang Sunnyoto
(2013:86)
a. Pengenalan
Masalah
26. Mengetahui masalah
Likert
b. Pencarian
informasi
27. Pencarian informasi dari
sumber pribadi
28. Pencarian informasi dari
sumber komersial
29. Pencarian informasi dari
sumber umum
c. Penilaian
alternatif
30. Mencari solusi atau
alternatif dari masalah
d. Keputusan
Membeli
31. Mengambil keputusan
e. Perilaku Setelah
Membeli
32. Merasa puas
80
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“Bank Muamalat
Indonesia”) memulai perjalanan bisnisnya sebagai Bank Syariah
pertama di Indonesia pada 1 November 1991 atau 24 Rabi’us Tsani
1412 H. pendirian Bank Muamalat Indonesia digagas oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI). Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI) dan pengusaha muslim yang kemudian mendapat dukungan
dari Pemerintah Republik Indonesia.
Sejak resmi beroperasi pada 1 Mei 1992 atau 27 Syawal 1412
H, Bank Muamalat Indonesia terus berinovasi dan mengeluarkan
produk-produk keuangan syariah seperti Asuransi Syariah (Asuransi
Takaful), Dana Pensiun Lembaga Keuangan Muamalat (DPLK
Muamalat) dan multifinance syariah (Al-Ijarah Indonesia Finance)
yang seluruhnya menjadi terobosan di Indonesia. Selain itu produk
Bank yaitu Shar-e yang diluncurkan pada tahun 2004 juga merupakan
tabungan instan pertama di Indonesia. Produk Shar-e Gold Debit Visa
yang diluncurkan pada tahun 2011 tersebut mendapatkan penghargaan
dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Kartu Debit Syariah
dengan teknologi chip pertama di Indonesia serta layanan e-channel
81
seperti internet banking, mobile banking, ATM, dan cash
management. Seluruh produk-produk tersebut menjadi pionir produk
syariah di Indonesia dan menjadi tonggak sejarah penting di industri
perbankan syariah.
Pada 27 Oktober 1994, Bank Muamalat Indonesia
mendapatkan izin sebagai Bank Devisa dan terdaftar sebagai
perusahaan publik yang tidak listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tahun 2003, Bank dengan percaya diri melakukan Penwaran
Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(HMETD) sebanyak 5 (lima) kali dan merupakan lembaga perbankan
pertama di Indonesia yang mengeluarkan Sukuk Suborganisasi
Mudharabah. Aksi korporasi tersebut semakin menegaskan posisi
Bank Muamalat Indonesia di peta industri perbankan Indonesia.
Seiring kapasitas Bank yang semakin diakui, Bank semakin
melebarkan sayap dengan terus menambah jaringan kantor cabangnya
di seluruh Indonesia. Pada tahun 2009, Bank mendapatkan izin untuk
membuka kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia dan menjadi
bank pertama di Indonesia serta satu-satunya yang mewujudkan
ekspansi bisnis di Malaysia. Hingga saat ini, Bank telah memiliki 325
kantor layanan termasuk 1 (satu) kantor cabang di Malaysia.
Operasional Bank juga didukung oleh jaringan layanan yang luas
berupa 710 unit ATM Muamalat, 120.000 jaringan ATM Bersama dan
82
ATM Prima, serta lebih dari 11.000 jaringan ATM di Malaysia
melalui Malaysia Electronic Payment (MEPS).
Menginjak usianya yang ke-20 pada tahun 2012, Bank
Muamalat Indonesia melakukan rebranding pada logo Bank untuk
semakin meningkatkan awareness terhadap image sebagai Bank
syariah Islami, Modern dan Profesional. Bank pun terus mewujudkan
berbagai pencapaian serta prestasi yang diakui baik secara nasional
maupun internasional. Hingga saat ini, Bank beroperasi bersama
beberapa entitas anaknya dalam memberikan layanan terbaik yaitu Al-
Ijarah Indonesia Finance (ALIF) yang memberikan layanan
pembiayaan syariah, (DPLK Muamalat) yang memberikan layanan
dana pension melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan, dan Baitul
maal Muamalat yang memberikan layanan untuk menyalurkan dana
Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS).
Sejak tahun 2015, Bank Muamalat Indonesia bermetamorfosa
untuk menjadi entitas yang semakin baik dan meraih pertumbuhan
jangka panjang. Dengan strategi bisnis yang terarah Bank Muamalat
Indonesia akan terus melaju mewujudkan visi menjadi “The Best
Islamic Bank and Top 10 Bank in Indonesia with Strong Regional
Presence”.
Sebagai bank umum syariah pertama di Indonesia, sejak tahun
1999 Bank Muamalat selalu mendapat kepercayaan dari Kementrian
Agama menjadi salah satu BPS BPIH (Bank Penerima Setoran Biaya
83
Penyelenggara Ibadah Haji). Karenanya, profesionalitas Bank
Muamalat dalam mengantarkan nasabah-nasabahnya untuk bisa
berangkat ibadah haji dan umrah tentu tak perlu diragukan lagi.
Produk tabungan haji di Bank Muamalat Indonesia atau yang
diberi nama Tabungan iB Muamalat Haji dan Umrah merupakan
tabungan haji yang dijalankan berdasarkan akad Wadiah yang
bertujuan untuk memberi ketenangan batin dalam menjalankan ibadah
haji karena dana dikelola secara syariah.
2. BNI Syariah
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan
ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3
(tiga) pilarnya yaitu adil, transparan, dan maslahat mampu menjawab
kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil.
Dengan berlandaskan pada Undang-Undang No, 10 Tahun 1998. Pada
tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI
dengan 5 kantor cabang di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara
dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28
kantor Cabang dan 31 kantor Cabang Pembantu.
Di samping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah
di Kantor Cabang BNI Konvensional (office channeling) dengan lebih
kurang 1500 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di
dalam pelaksanaan operasional perbankan. BNI Syariah tetap
memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah. Dengan Dewan
84
Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH. Ma’ruf
Amin. Semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS
sehingga telah memenuhi aturan syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin
usaha kepada PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan
UUS BNI tahun 2003 ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer
dan akan dilakukan spin off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana
pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai
Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan Juni 2010
tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang
kondusif yaitu dengan diterbitkannya UU No. 19 Tahun 2008 tentang
Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dan UU No. 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah. Di samping itu, komitmen Pemerintah
terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat dan
kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga
semakin meningkat.
Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor
Cabang, 161 Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil
Layanan Gerak dan 20 Payment Point.
Produk tabungan haji di BNI Syariah atau yang diberi nama
BNI Baitullah iB Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah
atau Wadiah yang dipergunakan sebagai sarana untuk mendapatkan
85
kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah haji (reguler/khusus)
dan merencanakan ibadah umrah sesuai keinginan penabung dengan
setoran bebas atau bulanan dalam mata uang rupiah dan USD.
3. BRI Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah
mendapatkan izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui
suratnya o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17
November 2008 PT. Bank BRISyariah secara resmi beroperasi.
Kemudian PT. Bank BRISyariah merubah kegiatan usaha yang
semula beroperasional secara konvensional, kemudian diubah menjadi
kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah islam.
Dua tahun lebih PT. Bank BRISyariah hadir
mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan
layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan
termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan
pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan beragam
produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRISyariah di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang
mengikuti logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan
tuntutan masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT. Bank
BRISyariah yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan
86
modern. Kombinasi warna yang digunakan merupakan turunan dari
warna biru dan putih sebagai benang dengan brand PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero), Tbk.
Aktivitas PT. Bank BRISyariah semakin kokoh setelah pada
19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam
PT. Bank BRISyariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada
tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapa Sofyan
Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero),
Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT. Bank
BRISyariah.
Saat ini PT. Bank BRISyariah menjadi bank syariah ketiga
terbesar berdasarkan aset. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk., sebagai Kantor Layanan Syariah dalam
mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpunan
dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip Syariah.
Produk tabungan haji di BRI Syariah atau yang diberi nama
Tabungan Haji BRISyariah iB merupakan tabungan persiapan bagi
masyarakat yang ingin melakukan perjalanan ibadah haji guna
menunaikan rukun islam ke-5 dengan prinsip bagi hasil (Mudharabah
Muthlaqah) dalam bentuk investasi. Tabungan ini memberikan
87
ketenangan, kenyamanan serta lebih berkah dalam penyempurnaan
ibadah karena pengelolaan dana sesuai syariah.
4. Bank Syariah Mandiri
Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan
hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-
1998. Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli
1997, yang disusul dengan krisis multi-dimensi termasuk di panggung
politik nasional, telah menimbulkan beragam dampak negatif yang
sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat, tidak
terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan
nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami
krisis luar biasa. Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan
menstrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia.
Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan penggabungan
(merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank
Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank
Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan
penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. sebagai pemilik mayoritas baru BSB.
Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri
melakukan konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan
Perbankan Syariah. Pemberikan tim ini bertujuan untuk
mengembangkan layanan perbankan syariah di kelompok perusahaan
88
Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun
1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi
syariah (dual banking system).
Tim Pengembang Perbankan Syariah memandang bahwa
pemberlakuan UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk
melakukan konversi PT Bank Susila Bakto dari bank konvensional
menjadi bank syariah. Oleh karenanya, Tim Pengembangan
Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan
infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank
konvensional menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip
syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana
tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23 tanggal 8
September 1999. Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank
syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK
Gubernur BI No. 1/24/KEP.BI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya,
melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No.
1/1/KEP.DGS/1999, BI menyetujui perubahan namaa menjadi PT
Bank Syariah Mandiri. menyusul pengukuhan dan pengakuan legal
tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi
sejak Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.
PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai
bank yang mampu memadukan idealism usaha dengan nilai-nilai
rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara
89
idealism usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu
keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan
Indonesia. BSM hadir untuk bersama membangun Indonesia menuju
Indonesia yang lebih baik.
Produk tabungan haji di Bank Syariah Mandiri atau yang
diberi nama Tabungan Mabrur adalah tabungan dalam mata uang
rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah.
Tabungan mabrur dijalankan berdasarkan prinsip Mudharabah
Muthlaqoh yang tidak dapat dicairkan kecuali untuk melunasi BPIH.
5. Bank Mega Syariah
Berawal dari PT Bank Umum Tugu (Bank Tugu). Bank umum
yang didirikan pada 14 Juli 1990 melalui Keputusan Menteri
Keuangan RI No.1046/KMK/013/1990 tersebut, diakuisisi CT
Corpora (d/h Para Group) melalui Mega Corpora (d/h PT Para Global
Invesindo) dan PT Para Rekan Investama pada 2001. Sejak awal, para
pemegang saham memang ingin mengonversi bank umum
konvensional itu menjadi bank umum syariah. Keinginan tersebut
terlaksana ketika Bank Indonesia mengizinkan Bank Tugu dikonversi
menjadi bank syariah melalui Keputusan Deputi Gubernur Bank
Indonesia No.6/10/KEP.DpG/2004 menjadi PT Bank Syariah Mega
Indonesia (BSMI) pada 27 Juli 2004, sesuai dengan keputusan Deputi
Gubernur Bank Indonesia No.6/11/KEP.DpG/2004. Pengonversian
tersebut dicatat dalam sejarah perbankan Indonesia sebagai upaya
90
pertama pengonversian bank umum konvensional menjadi bank
umum syariah.
Pada 25 Agustus 2004, BSMI resmi beroperasi. Hampir tiga
tahun kemudian, pada 7 November 2007, pemegang saham
memutuskan perubahan bentuk logo BSMI ke bentuk logo bank
umum konvensional yang menjadi sister company-nya, yaitu PT Bank
Mega, Tbk., tetapi berbeda warna. Sejak 2 November 2010 sampai
dengan sekarang, melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.12/75/KEP.GBI/DpG/2010, PT. Bank Syariah Mega Indonesia
berganti nama menjadi PT Bank Mega Syariah.
Untuk mewujudkan visi “Tumbuh dan Sejahtera Bersama
Bangsa”, CT Corpora sebagai pemegang saham mayoritas memiliki
komitmen dan tanggung jawab penuh untuk menjadikan Bank Mega
Syariah sebagai bank umum syariah terbaik di industri perbankan
syariah nasional. Komitmen tersebut dibuktikan dengan terus
memperkuat modal bank. Dengan demikian, Bank Mega Syariah akan
mampu memberikan pelayanan terbaik dalam menghadapi persaingan
yang semakin ketat dan kompetitif di industri perbankan nasional.
Misalnya, pada 2010, sejalan dengan perkembangan bisnis, melalui
rapat umum pemegang saham (RUPS), pemegang saham
meningkatkan modal dasar dar Rp400 miliar menjadi Rp1,2 triliun
dan modal disetor bertambah dari Rp150,060 miliar menjadi
91
Rp318,864 miliar. Saat ini, modal disetor telah mencapai Rp787,204
miliar.
Di sisi lain, pemegang saham bersama seluruh jajaran
manajemen Bank Mega Syariah senantiasa bekerja keras, memegang
teguh prinsip kehati-hatian, serta menunjang tinggi asas keterbukaan
dan profesionalisme dalam melakukan kegiatan usahanya. Beragam
produk jasa terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
serta didukung infrastruktur layanan perbankan yang semakin lengkap
dan luas, termasuk dukungan sejumlah kantor cabang di seluruh
Indonesia.
Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus
mengukuhkan semboyan “Untuk Kita Semua”, pada 2008, Bank Mega
Syariah mulai memasuki pasar perbankan mikro dan gadai. Strategi
tersebut ditempuh karena ingin berperan lebih besar dalam
penginkatan perekonomian umat yang mayoritas memang berbisnis di
sektor usaha mikro dan kecil.
Produk tabungan haji di Bank Mega Syariah atau yang diberi
nama Tabungan Haji iB adalah tabungan yang ditujukan untuk
nasabah perorangan yang diperuntukkan untuk merencanakan dana
keberangkatan ibadah haji. Simpanan dalam mata uang rupiah ini
dijalankan berdasarkan akad Mudharabah Muthlaqah. Dana simpanan
tidak dapat ditarik, kecuali untuk setoran awal porsi haji dan setoran
pelunasan BPIH.
92
6. Bank Panin Dubai Syariah
Bank Panin Dubai Syariah didirikan berdasarkan Akta
Perseroan Terbatas No. 12 tanggal 8 Januari 1972, yang dibuat oleh
Moeslim Dalidd, Notaris di Malang dengan nama PT Bank Pasar
Bersaudara Djaja. Bank Panin Dubai Syariah telah beberapa kali
melakukan perubahan nama, berturut-turut menjadi PT Bank
Bersaudara Djaja, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 25
tanggal 8 Januari 1990, yang dibuat oleh Indrawati Setiabudi, S.H.,
Notaris di Malang. Kemudian menjadi PT Bank Harfa berdasarkan
Akta Berita Acara No. 27 tanggal 27 Maret 1997 yang dibuat oleh
Alfian Yahya, S.H., Notaris di Surabaya. Kemudian menjadi PT Bank
Panin Syariah sehubungan bank perubahan kegiatan usaha dari semula
menjalankan kegiatan usaha perbankan konvensional menjadi
kegiatan usaha perbankan syariah dengan prinsip bagi hasil
berdasarkan syariat Islam, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar
Biasa No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, yang dibuat oleh Drs. Bambang
Tedjo Anggono Budi, S.H., M.Kn., pengganti dari Sutjipto, S.H.,
Notaris di Jakarta.
Selanjutnya, nama Bank Panin Dubai Syariah diubah kembali
menjadi PT Bank Panin Syariah Tbk, sehubungan perubahan status
Bank Panin Dubai Syariah dari semula perseroan tertutup menjadi
perseroan terbuka, berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa
No. 71 tanggal 19 Juni 2013 yang dibuat oleh Fathiah Helmi, S.H.,
93
Notaris di Jakarta. Pada 2016, nama Bank Panin Dubai Syariah
berubah menjadi PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk sehubungan
dengan masuknya Dubai Islamic Bank PJSC sebagai salah Pemegang
Saham Pengendali bank, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
RUPS Luar Biasa No. 54 tanggal 19 April 2016, yang dibuat oleh
Fathiah Helmi, Notaris di Jakarta, yang berlaku efektif sejak 11 Mei
2016 sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hal Asasi Manusia
RI No.AHU 0008935.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 11 Mei 2016.
Penetapan penggunaan izin usaha dengan nama baru PT Bank Panin
Dubai Syariah Tbk telah diterima dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
sesuai salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-
29/D03/2016 tanggal 26 Juli 2016.
Sejak mengawali keberadaan di industri perbankan syariah di
Indonesia, Bank Panin Dubai Syariah secara konsisten menunjukkan
kinerja dan pertumbuhan usaha yang baik. Bank Panin Dubai Syariah
berhasil mengembangkan asset dengan pesat berkat kepercayaan
nasabah yang menggunakan berbagai produk pembiayaan dan
menyimpan dananya.
Dukungan penuh dari perusahaan induk PT Bank Panin Tbk
(Panin Bank) sebagai salah satu bank swasta terbesar di antara 10
(sepuluh) bank swasta terbesar lainnya di Indonesia, serta Dubai
Islamic Bank PJSC yang merupakan salah satu bank Islam terbesar di
dunia, telah membantu tumbuh kembang Bank Panin Dubai Syariah.
94
Bank Panin Dubai Syariah terus berkomitmen untuk membangun
kepercayaan nasabah dan masyarakat melalui pelayanan dan
penawaran produk yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah serta
memenuhi kebutuhan nasabah.
Produk tabungan haji di Bank Panin Dubai Syariah atau yang
diberi nama Tabungan Haji PaS merupakan rekening tabungan
berprinsip Wadiah dengan jumlah setoran awal tertentu yang
ditujukan untuk mewujudkan rencana ibadah haji. Simpanan ini tidak
dapat ditarik kecuali untuk melunasi BPIH.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Profil Responden
Objek dalam penelitian ini adalah responden yang menjadi
nasabah tabungan haji di perbankan syariah yang berada di wilayah
Jakarta Selatan. Sampel yang diambil yaitu berjumlah 100 responden.
Berikut adalah penyajian hasil mengenai profil responden.
a. Jumlah Responden Berdasarkan Bank Syariah yang digunakan
untuk tabungan haji
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan bank
syariah yang digunakan untuk tabungan haji pada 100 responden,
diperoleh hasil seperti tabel berikut:
95
Tabel 4.1
Jumlah Responden Berdasarkan Bank Syariah yang
Digunakan untuk Tabungan Haji
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Bank Mega Syariah 10 10,0 10,0 10,0
Bank Muamalat Indonesia 12 12,0 12,0 22,0
Bank Panin Dubai Syariah 9 9,0 9,0 31,0
Bank Syariah Mandiri 32 32,0 32,0 63,0
BNI Syariah 19 19,0 19,0 82,0
BRI Syariah 18 18,0 18,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa frekuensi
terbanyak adalah Bank Syariah Mandiri yaitu berjumlah 32
responden atau 32%. Hal tersebut sesuai dengan data Bank
Syariah Mandiri yang memiliki jumlah nasabah tabungan haji
lebih besar dari bank syariah lainnya di wilayah Jakarta Selatan,
yaitu sekitar 300.000 nasabah. Untuk lebih jelasnya berikut grafik
jumlah responden berdasarkan bank syariah yang digunakan
untuk tabungan haji pada 100 responden:
Gambar 4.1
Jumlah Responden Berdasarkan Bank Syariah yang Digunakan
untuk Tabungan Haji
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
10%
12%
9%
32%
19%
18%
Bank Mega Syariah
Bank Muamalat Indonesia
Bank Panin Syariah
Bank Syariah Mandiri
BNI Syariah
BRI Syariah
96
b. Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan jenis
kelamin pada 100 responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 47 47,0 47,0 47,0
Perempuan 53 53,0 53,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data dioleh dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa jenis kelamin
dari 100 responden nasabah tabungan haji di perbankan syariah di
wilayah Jakarta Selatan lebih banyak perempuan dengan jumlah
53 responden atau 53%. Jadi dapat disimpulkan bahwa nasabah
perempuan lebih memiliki kesadaran untuk membuka rekening
tabungan haji di perbankan syariah di wilayah Jakarta Selatan.
Untuk lebih jelasnya berikut grafik jumlah responden
berdasarkan jenis kelamin pada 100 responden:
Gambar 4.2
Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
47%
53%
Laki-Laki
Perempuan
97
c. Jumlah Responden Berdasarkan Lama menjadi Nasabah
Tabungan Haji di Perbankan Syariah
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan lama
menjadi nasabah tabungan haji di perbankan syariah pada 100
responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Lama menjadi Nasabah
Tabungan Haji di Perbankan Syariah
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid < 1 Tahun 26 26,0 26,0 26,0
> 6 Tahun 5 5,0 5,0 31,0
1 - 3 Tahun 58 58,0 58,0 89,0
4 - 6 Tahun 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa dari 100
responden yang mengisi kuesioner, frekuensi terbanyak berada
pada rentang 1-3 tahun dengan jumlah 58 responden atau 58%.
Jadi dapat diartikan bahwa dengan adanya keputusan Kementrian
Agama untuk menjadikan perbankan syariah sebagai Badan
Penerima Setoran BPIH pada tahun 2014, memberikan dampak
positif yang membuat jumlah nasabah tabungan haji perbankan
syariah naik pada 3 tahun terakhir.
Untuk lebih jelasnya berikut grafik jumlah responden
berdasarkan lama menjadi nasabah tabungan haji di perbankan
syariah pada 100 responden:
98
Gambar 4.3
Jumlah Responden Berdasarkan Lama menjadi Nasabah
Tabungan Haji di Perbankan Syariah
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
d. Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan usia
pada 100 responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid > 50 Tahun 16 16,0 16,0 16,0
17 - 30 Tahun 23 23,0 23,0 39,0
31 - 40 Tahun 30 30,0 30,0 69,0
41 - 50 Tahun 31 31,0 31,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dari 100
responden yang mengisi kuesioner, frekuensi terbanyak berada
pada rentang usia 41-50 tahun dengan jumlah 31 responden atau
31%. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan
responden untuk menyimpan uang di tabungan haji berada pada
rentang usia 41-50. Tetapi tidak berbeda jauh dengan rentang 31-
40 dengan jumlah responden 30, yang dapat diartikan bahwa
26%
5%
58%
11% < 1 Tahun
> 6 Tahun
1 - 3 Tahun
4 - 6 Tahun
99
mulai ada keinginan yang tinggi untuk menunaikan ibadah haji
dengan menggunakan produk tabungan haji pada rentang tersebut.
Untuk lebih jelasnya berikut grafik jumlah responden
berdasarkan usia pada 100 responden:
Gambar 4.4
Jumlah Responden Berdasarkan Usia
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
e. Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan usia
pada 100 responden, diperoleh hasil seperti tabel berikut:
Tabel 4.5
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Diploma 15 15,0 15,0 15,0
Pascasarjana (S2, S3) 12 12,0 12,0 27,0
Sarjana (S1) 46 46,0 46,0 73,0
SMA / sederajat 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa dari 100
responden yang mengisi kuesioner, frekuensi terbanyak adalah
Sarjana (S1) dengan jumlah 46 responden atau 46%. Jadi dapat
16%
23%
30%
31% > 50 Tahun
17 - 30 Tahun
31 - 40 Tahun
41 - 50 Tahun
100
disimpulkan bahwa pendidikan terakhir dapat berpengaruh
terhadap tingkat kesadaran nasabah untuk menyimpan uang di
tabungan haji.
Untuk lebih jelasnya berikut grafik jumlah responden
berdasarkan pendidikan terakhir pada 100 responden:
Gambar 4.5
Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
f. Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan
pekerjaan pada 100 responden, diperoleh hasil seperti tabel
berikut:
Tabel 4.6
Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Guru / Dosen 13 13,0 13,0 13,0
Ibu Rumah Tangga 4 4,0 4,0 17,0
Mahasiswa 10 10,0 10,0 27,0
Pegawai Swasta / BUMN 34 34,0 34,0 61,0
PNS / TNI / POLRI 14 14,0 14,0 75,0
Wirausaha 25 25,0 25,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
15%
12%
46%
27%
Diploma
Pascasarjana
(S2, S3)
Sarjana (S1)
SMA / sederajat
101
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa dari 100
responden yang mengisi kuesioner, frekuensi terbanyak adalah
Pegawai Swasta / BUMN dengan jumlah 34 responden atau 34%.
Hal tersebut dapat diartikan bahwa pegawai swasta / BUMN
mempunyai kemampuan finansial yang lebih tinggi untuk
menyimpan uang di tabungan haji.
Untuk lebih jelasnya berikut grafik jumlah responden
berdasarkan pekerjaan pada 100 responden:
Gambar 4.6
Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
g. Jumlah Responden Berdasarkan Penghasilan Bruto
Pengumpulan data melalui kuesioner berdasarkan
penghasilan bruto pada 100 responden, diperoleh hasil seperti
tabel berikut:
13% 4%
10%
34%
14%
25%
Guru / Dosen
Ibu Rumah Tangga
Mahasiswa
Pegawai Swasta / BUMN
PNS / TNI / POLRI
Wirausaha
102
Tabel 4.7
Jumlah Responden Berdasarkan Penghasilan Bruto
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid > 9 Juta Rupiah 6 6,0 6,0 6,0
1 - 3 Juta Rupiah 33 33,0 33,0 39,0
4 - 6 Juta Rupiah 34 34,0 34,0 73,0
7 - 9 Juta Rupiah 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa dari 100
responden yang mengisi kuesioner, frekuensi terbanyak berada
pada rentang 4-6 juta rupiah dengan jumlah 34 responden atau
34%. Hal ini sesuai dengan mayoritas pekerjaan responden yaitu
pegawai swasta dengan penghasilan sesuai UMR.
Untuk lebih jelasnya berikut grafik jumlah responden
berdasarkan penghasilan bruto pada 100 responden:
Gambar 4.7
Jumlah Responden Berdasarkan Penghasilan Bruto
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
6%
33%
34%
27% > 9 Juta Rupiah
1 - 3 Juta Rupiah
4 - 6 Juta Rupiah
7 - 9 Juta Rupiah
103
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan
membadingkan nilai signifikansi dua arah (sig 2-Tailed). Jika,
signifikansi dua arah (sig 2-Tailed) < 0,05 maka butir atau
pernyataan atau indikator tersebut dinyatakan valid, tetapi jika
signifikansi dua arah (sig 2-Tailed) > 0,05 maka butir pertanyaan
tersebut tidak valid. (Ghozali, 2016:52). Jumlah responden untuk
uji coba adalah sebanyak 30 responden. Uji validitas akan
menguji masing-masing indikator dari setiap variabel yang akan
digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas
dari variabel lokasi, brand image, word of mouth dan proses
keputusan.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Lokasi
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Pertanyaan
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
X11 0,000 Valid
X12 0,000 Valid
X13 0,001 Valid
X14 0,000 Valid
X15 0,017 Valid
X16 0,019 Valid
X17 0,029 Valid
X18 0,007 Valid
X19 0,000 Valid
X110 0,001 Valid
X111 0,000 Valid
X112 0,001 Valid
X113 0,003 Valid
104
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel lokasi
memiliki nilai sig (2-Tailed) < 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
butir dari pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image
Pertanyaan
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
X21 0,000 Valid
X22 0,000 Valid
X23 0,000 Valid
X24 0,000 Valid
X25 0,000 Valid
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat bahwa variabel brand
image memiliki nilai sig (2-Tailed) < 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan butir dari pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid.
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Word of Mouth
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa variabel word
of mouth memiliki nilai sig (2-Tailed) < 0,05. Sehingga dapat
Pertanyaan
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
X31 0,000 Valid
X32 0,000 Valid
X33 0,001 Valid
X34 0,000 Valid
X35 0,000 Valid
X36 0,000 Valid
X37 0,000 Valid
105
disimpulkan butir dari pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid.
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Proses Keputusan
Pertanyaan
Sig (2-
Tailed)
Keterangan
Y1 0,000 Valid
Y2 0,023 Valid
Y3 0,000 Valid
Y4 0,000 Valid
Y5 0,000 Valid
Y6 0,000 Valid
Y7 0,000 Valid
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa variabel proses
keputusan memiliki nilai sig (2-Tailed) < 0,05. Sehingga dapat
disimpulkan butir dari pertanyaan atau indikator tersebut
dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji konsistensi data
dalam jangka waktu tertentu, yaitu untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran yang digunakan dapat dipercaya dan diandalkan.
Variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronboach
Alpha > 0,70. (Ghozali, 2016:48). Berikut hasil uji reliabilitas dari
variabel lokasi, brand image, word of mouth dan proses
keputusan dengan jumlah sampel 30 responden.
106
Tabel 4.12
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronboach Alpha Keterangan
Lokasi 0,816 Reliabel
Brand Image 0,744 Reliabel
Word of Mouth 0,840 Reliabel
Proses Keputusan 0,835 Reliabel
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa lokasi (X1),
brand image (X2), word of mouth (X3) dan proses keputusan Y
dapat dikatakan reliabel karena memiliki nilai Cronboach Alpha >
0,70.
3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan jenis penelitian yang bertujuan
untuk menganalis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. (Sugiyono, 2017:141). Statistik deskriptif pada penelitian
ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel Lokasi
Dalam meneliti dan mengukur variabel lokasi (X1) peneliti
menggunakan 13 pertanyaan, yaitu:
107
Tabel 4.13
Bank Syariah Mudah untuk Ditemukan X11
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 3 3,0 3,0 4,0
Ragu-Ragu 24 24,0 24,0 28,0
Setuju 52 52,0 52,0 80,0
Sangat Setuju 20 20,0 20,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.13 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 1 atau sebesar 1% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 52 atau
sebesar 52%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Hal tersebut dikarenakan bank syariah
sudah mulai gencar menambahkan jumlah kantornya seiring
dengan naiknya minat masyarakat terhadap bank syariah. Dari
tabel 4.13 di atas, berikut ini adalah perhitungan skala Likert
untuk pernyataan bank syariah mudah untuk ditemukan.
Tabel 4.14
Perhitungan Likert X11 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah mudah untuk ditemukan 100 4 1 5 3,87
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,87. Jadi berdasarkan tabel 4.14 di
108
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah mudah
untuk ditemukan bernilai setuju.
Tabel 4.15
Bank Syariah dapat Dilihat dengan Jelas dari Jarak
Pandang Normal X12
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 12 12,0 12,0 13,0
Ragu-Ragu 28 28,0 28,0 41,0
Setuju 48 48,0 48,0 89,0
Sangat Setuju 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.15 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 1 atau sebesar 1% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 48 atau
sebesar 48%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.15 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan bank syariah
dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.
Tabel 4.16
Perhitungan Likert X12 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah dapat dilihat dengan jelas dari
jarak pandang normal 100 4 1 5 3,56
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
109
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,56. Jadi berdasarkan tabel 4.16 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah dapat
dilihat dengan jarak pandang normal bernilai setuju.
Tabel 4.17
Bank Syariah Mudah Dijangkau dengan Sarana Transportasi
Umum
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.17 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 10 atau sebesar 10% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 41 atau
sebesar 41%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
responden yang memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.17 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan bank syariah
mudah dijangkau dengan sarana transportasi umum.
X13
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 10 10,0 10,0 10,0
Ragu-Ragu 28 28,0 28,0 38,0
Setuju 41 41,0 41,0 79,0
Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
110
Tabel 4.18
Perhitungan Likert X13 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah mudah dijangkau dengan sarana
transportasi umum 100 4 2 5 3,73
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,73. Jadi berdasarkan tabel 4.18 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah mudah
dijangkau dengan sarana transportasi umum bernilai setuju.
Tabel 4.19
Bank Syariah Dekat dengan Tempat Tinggal Saya
X14
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 9 9,0 9,0 10,0
Ragu-Ragu 34 34,0 34,0 44,0
Setuju 30 30,0 30,0 74,0
Sangat Setuju 26 26,0 26,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.19 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 1 atau sebesar 1% dan
frekuensi terbesar yaitu Ragu-Ragu dengan jumlah responden 34
atau sebesar 34%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih ragu-ragu. Hal tersebut dikarenakan perluasan
111
bank syariah hanya menyebar pada wilayah perkantoran. Dari
tabel 4.19 di atas, berikut ini adalah perhitungan skala Likert
untuk pernyataan bank syariah dekat dengan tempat tinggal
responden.
Tabel 4.20
Perhitungan Likert X14 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah dekat dengan tempat tinggal saya 100 4 1 5 3,71
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,71. Jadi berdasarkan tabel 4.20 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah dekat
dengan tempat tinggal saya bernilai setuju.
Tabel 4.21
Bank Syariah Dekat dengan Lingkungan Kerja Saya
X15
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 13 13,0 13,0 13,0
Ragu-Ragu 17 17,0 17,0 30,0
Setuju 50 50,0 50,0 80,0
Sangat Setuju 20 20,0 20,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.21 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 13 atau sebesar 13% dan
112
frekuensi terbesar yatu Setuju dengan jumlah responden 50 atau
sebesar 50%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidiak ada
responden yang memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.21 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan bank syariah
dekat dengan lingkungan kerja saya.
Tabel 4.22
Perhitungan Likert X15 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah dekat dengan lingkungan kerja saya 100 4 2 5 3,77
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,77. Jadi berdasarkan tabel 4.22 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah dekat
dengan lingkungan kerja saya bernilai setuju.
Tabel 4.23
Bank Syariah Mempunyai Banyak Kantor Cabang
X16
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 4 4,0 4,0 4,0
Ragu-Ragu 36 36,0 36,0 40,0
Setuju 41 41,0 41,0 81,0
Sangat Setuju 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
113
Berdasarkan tabel 4.23 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 4 atau sebesar 4% dan frekuensi
terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 41 atau 41%.
Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas responden memilih
setuju. Dari tabel 4.23 di atas, berikut ini adalah perhitungan skala
Likert untuk pernyataan bank syariah mempunyai banyak kantor
cabang.
Tabel 4.24
Perhitungan Likert X16 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah mempunyai banyak kantor cabang 100 4 2 5 3,75
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,75. Jadi berdasarkan tabel 4.24 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah
mempunyai banyak kantor cabang bernilai setuju.
114
Tabel 4.25
Bank Syariah Berada di Sekitar Perkantoran
X17
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 12 12,0 12,0 12,0
Ragu-Ragu 30 30,0 30,0 42,0
Setuju 51 51,0 51,0 93,0
Sangat Setuju 7 7,0 7,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.25 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Setuju dengan jumlah responden 7 atau sebesar 7% dan frekuensi
terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 51 atau sebesar
51%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas responden memilih
setuju. Dari tabel 4.25 di atas, berikut ini adalah perhitungan skala
Likert untuk pernyataan bank syariah berada di sekitar
perkantoran.
Tabel 4.26
Perhitungan Likert X17 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah berada di sekitar perkantoran 100 4 2 5 3,53
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,53. Jadi berdasarkan tabel 4.26 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
115
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah berada
di sekitar perkantoran bernilai setuju.
Tabel 4.27
Bank Syariah Berada di Sekitar Perniagaan (Pasar)
X18
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulativ
e Percent
Valid Tidak Setuju 9 9,0 9,0 9,0
Ragu-Ragu 39 39,0 39,0 48,0
Setuju 36 36,0 36,0 84,0
Sangat Setuju 16 16,0 16,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.27 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 9 atau sebesar 9% dan frekuensi
terbesar yaitu Ragu-Ragu dengan jumlah responden 39 atau
sebesar 39%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
responden yang memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas
responden memilih ragu-ragu. Hal tersebut bisa disebabkan
karena adanya ketidaktahuan responden terhadap lokasi bank
syariah. Dari tabel 4.27 di atas, berikut ini adalah perhitungan
skala Likert untuk pernyataan bank syariah berada di sekitar
perniagaan (pasar).
Tabel 4.28
Perhitungan Likert X18 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah berada di sekitar perniagaan (pasar) 100 4 2 5 3,59
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
116
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,59. Jadi berdasarkan tabel 4.28 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah berada
di sekitar perniagaan (pasar) bernilai setuju.
Tabel 4.29
Bank Syariah Mempunyai Tempat Parkir yang Luas
X19
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8,0 8,0 8,0
Ragu-Ragu 32 32,0 32,0 40,0
Setuju 40 40,0 40,0 80,0
Sangat Setuju 20 20,0 20,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.29 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 8 atau sebesar 8% dan frekuensi
terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 40 atau sebesar
40%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas responden memilih
setuju. Dari tabel 4.29 di atas, berikut ini adalah perhitungan skala
Likert untuk pernyataan bank syariah mempunyai tempat parkir
yang luas.
117
Tabel 4.30
Perhitungan Likert X19 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah mempunyai tempat parkir yang luas 100 4 2 5 3,72
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,72. Jadi berdasarkan tabel 4.30 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah
mempunyai tempat parkir yang luas bernilai setuju.
Tabel 4.31
Bank Syariah Mempunyai Tempat Parkir yang Aman
X110
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 8 8,0 8,0 8,0
Ragu-Ragu 23 23,0 23,0 31,0
Setuju 52 52,0 52,0 83,0
Sangat Setuju 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.31 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 8 atau sebesar 8% dan frekuensi
terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 52 atau sebesar
52%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas responden memilih
setuju. Dari tabel 4.31 di atas, berikut ini adalah perhitungan skala
118
Likert untuk pernyataan bank syariah mempunyai tempat parkir
yang aman.
Tabel 4.32
Perhitungan Likert X110 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah mempunyai tempat parkir yang aman 100 4 2 5 3,78
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,78. Jadi berdasarkan tabel 4.32 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah
mempunyai tempat parkir yang aman bernilai setuju.
Tabel 4.33
Terdapat Pos Keamanan di Sekitar Bank Syariah
X111
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 12 12,0 12,0 12,0
Ragu-Ragu 35 35,0 35,0 47,0
Setuju 38 38,0 38,0 85,0
Sangat Setuju 15 15,0 15,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.33 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 12 atau sebesar 12% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 38 atau
sebesar 38%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
119
responden yang memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.33 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan terdapat pos
keamanan di sekitar bank syariah.
Tabel 4.34
Perhitungan Likert X111 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Terdapat pos keamanan di sekitar Bank Syariah 100 4 2 5 3,56
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,56. Jadi berdasarkan tabel 4.34 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan terdapat pos
keamanan di sekitar bank syariah bernilai setuju.
Tabel 4.35
Bank Syariah Berada di Tempat yang Ramai
X112
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 5 5,0 5,0 5,0
Ragu-Ragu 29 29,0 29,0 34,0
Setuju 49 49,0 49,0 83,0
Sangat Setuju 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.35 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 5 atau sebesar 5% dan frekuensi
120
terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 49 atau sebesar
49%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas responden memilih
setuju. Dari tabel 4.35 di atas, berikut ini adalah perhitungan skala
Likert untuk pernyataan bank syariah berada di tempat yang
ramai.
Tabel 4.36
Perhitungan Likert X112 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah berada di tempat yang
ramai 100 4 2 5 3,78
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,78. Jadi berdasarkan tabel 4.36 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah berada
di tempat yang ramai bernilai setuju.
Tabel 4.37
Bank Syariah Berada di Tempat yang Bebas dari Macet
X113
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 15 15,0 15,0 15,0
Ragu-Ragu 26 26,0 26,0 41,0
Setuju 43 43,0 43,0 84,0
Sangat Setuju 16 16,0 16,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
121
Berdasarkan tabel 4.37 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 15 atau sebesar 15% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 43 atau
sebesar 43%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
responden yang memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.37 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan bank syariah
berada di tempat yang bebas dari macet.
Tabel 4.38
Perhitungan Likert X113 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Bank Syariah berada di tempat yang bebas dari macet 100 4 2 5 3,60
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,60. Jadi berdasarkan tabel 4.38 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan bank syariah berada
di tempat yang bebas dari macet bernilai setuju.
b. Variabel Brand Image
Dalam meneliti dan mengukur variabel brand image (X2)
peneliti menggunakan 5 pertanyaan, yaitu:
122
Tabel 4.39
Produk Tabungan Haji di Bank Syariah yang Saya Gunakan
Baik dan Mempunyai Manfaat
X21
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 6 6,0 6,0 6,0
Ragu-Ragu 18 18,0 18,0 24,0
Setuju 49 49,0 49,0 73,0
Sangat Setuju 27 27,0 27,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.39 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 6 atau sebesar 6% dan frekuensi
terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 49 atau sebesar
49%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas responden memilih
setuju. Hal tersebut dikarenakan responden memilih untuk
membuka rekening tabungan haji karena mempunyai manfaat,
yaitu untuk mempermudah dalam mengumpulkan BPIH. Dari
tabel 4.39 di atas, berikut ini adalah perhitungan skala Likert
untuk pernyataan produk tabungan haji di bank syariah yang
responden gunakan baik dan mempunyai manfaat.
Tabel 4.40
Perhitungan Likert X21 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Produk tabungan haji di Bank Syariah yang saya
gunakan baik dan mempunyai manfaat 100 4 2 5 3,97
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
123
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,97. Jadi berdasarkan tabel 4.40 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan produk tabungan
haji di bank syariah yang saya gunakan baik dan mempunyai
manfaat bernilai setuju.
Tabel 4.41
Saya Mendapatkan Ketenangan dengan Menggunakan
Produk Tabungan Haji di Bank Syariah
X22
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 9 9,0 9,0 9,0
Ragu-Ragu 35 35,0 35,0 44,0
Setuju 47 47,0 47,0 91,0
Sangat Setuju 9 9,0 9,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.41 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dan Sangat Setuju dengan jumlah responden 9 atau sebesar
9% dan frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden
47 atau sebesar 47%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
responden yang memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.41 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya
mendapatkan ketenangan dengan menggunakan produk tabungan
haji di bank syariah.
124
Tabel 4.42
Perhitungan Likert X22 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya mendapatkan
ketenangan dengan
menggunakan produk
tabungan haji di Bank
Syariah
100 4 2 5 3,56
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,56. Jadi berdasarkan tabel 4.42 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya mendapatkan
ketenangan dengan menggunakan produk tabungan haji di bank
syariah bernilai setuju.
Tabel 4.43
Produk Tabungan Haji di Bank Syariah yang Saya Gunakan
Mempunyai Ciri Khas yang Berbeda dengan Produk
Tabungan Haji di Bank Syariah Lain
X23
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 13 13,0 13,0 15,0
Ragu-Ragu 30 30,0 30,0 45,0
Setuju 41 41,0 41,0 86,0
Sangat Setuju 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.43 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 2 atau sebesar 2% dan
125
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 41 atau
sebesar 41%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.43 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan produk
tabungan haji di bank syariah yang responden gunakan
mempunyai ciri khas yang berbeda dengan produk tabungan haji
di bank syariah lain.
Tabel 4.44
Perhitungan Likert X23 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Produk tabungan haji di Bank Syariah yang saya
gunakan mempunyai ciri khas yang berbeda
dengan produk tabungan haji di Bank Syariah lain
100 4 1 5 3,52
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,52. Jadi berdasarkan tabel 4.44 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan produk tabungan
haji di bank syariah yang saya gunakan mempunyai ciri khas yang
berbeda dengan produk tabungan haji di bank syariah lain bernilai
setuju.
126
Tabel 4.45
Produk Tabungan Haji di Bank Syariah yang Saya Gunakan
Mempunyai Atribut yang Mudah Diingat (Logo, Nama,
Warna, Gambar)
X24
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 13 13,0 13,0 14,0
Ragu-Ragu 27 27,0 27,0 41,0
Setuju 44 44,0 44,0 85,0
Sangat Setuju 15 15,0 15,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.45 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 1 atau sebesar 1% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 44 atau
sebesar 44%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.45 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan produk
tabungan haji di bank syariah yang responden gunakan
mempunyai atribut yang mudah diingat (logo, nama, warna,
gambar).
Tabel 4.46
Perhitungan Likert X24 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Produk tabungan haji di Bank Syariah yang saya
gunakan mempunyai atribut yang mudah diingat
(logo, nama, warna, gambar)
100 4 1 5 3,59
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
127
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,59. Jadi berdasarkan tabel 4.46 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan produk tabungan
haji di bank syariah yang saya gunakan mempunyai atribut yang
mudah diingat (logo, nama, warna, gambar) bernilai setuju.
Tabel 4.47
Produk Tabungan Haji di Bank Syariah yang Digunakan
Mempunyai Manfaat dan Memberikan Solusi untuk Masalah
Saya
X25
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Sangat Setuju 6 6,0 6,0 7,0
Ragu-Ragu 33 33,0 33,0 40,0
Setuju 49 49,0 49,0 89,0
Sangat Setuju 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.47 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 1 atau sebesar 1% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 49 atau
sebesar 49%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.47 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan produk
tabungan haji di bank syariah yang digunakan mempunyai
manfaat dan memberikan solusi untuk masalah responden.
128
Tabel 4.48
Perhitungan Likert X25 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Produk tabungan haji di Bank Syariah yang
digunakan mempunyai manfaat dan memberikan
solusi untuk masalah saya
100 4 1 5 3,63
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,63. Jadi berdasarkan tabel 4.48 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan produk tabungan
haji di bank syariah yang saya gunakan mempunyai manfaat dan
memberikan solusi untuk masalah saya bernilai setuju.
c. Variabel Word of Mouth
Dalam meneliti dan mengukur variabel brand image (X2)
peneliti menggunakan 7 pertanyaan, yaitu:
Tabel 4.49
Saya Mendapatkan Rekomendasi dari Orang Lain Terkait
Produk Tabungan Haji di Bank Syariah
X31
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 6 6,0 6,0 8,0
Ragu-Ragu 23 23,0 23,0 31,0
Setuju 48 48,0 48,0 79,0
Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
129
Berdasarkan tabel 4.49 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 2 atau sebesar 2% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 48 atau
sebesar 48%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.49 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya
mendapatkan rekomendasi dari orang lain terkait produk tabungan
haji di bank syariah.
Tabel 4.50
Perhitungan Likert X31 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya mendapatkan rekomendasi dari orang lain
terkait produk tabungan haji di Bank Syariah 100 4 1 5 3,80
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,80. Jadi berdasarkan tabel 4.50 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya mendapatkan
rekomendasi dari orang lain terkait produk tabungan haji di bank
syariah bernilai setuju.
130
Tabel 4.51
Saya Mendapatkan Motivasi dari Orang Lain untuk
Menggunakan Produk Tabungan Haji di Bank Syariah
X32
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 14 14,0 14,0 16,0
Ragu-Ragu 34 34,0 34,0 50,0
Setuju 44 44,0 44,0 94,0
Sangat Setuju 6 6,0 6,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.51 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 2 atau sebesar 2% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 44 atau
sebesar 44%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.51 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya
mendapatkan motivasi dari orang lain untuk menggunakan
produk tabungan haji di bank syariah.
Tabel 4.52
Perhitungan Likert X32 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya mendapatkan motivasi
dari orang lain untuk
menggunakan produk
tabungan haji di Bank Syariah
100 4 1 5 3,38
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
131
diperoleh dari penelitian = 3,38. Jadi berdasarkan tabel 4.52 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya mendapatkan
motivasi dari orang lain untuk menggunakan produk tabungan
haji di bank syariah bernilai setuju.
Tabel 4.53
Saya Mendapatkan Informasi Terkait Produk Tabungan Haji
di Bank Syariah dari Berbagai Sumber
X33
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0
Tidak Setuju 9 9,0 9,0 12,0
Ragu-Ragu 27 27,0 27,0 39,0
Setuju 50 50,0 50,0 89,0
Sangat Setuju 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.53 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 3 atau sebesar 3% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 50 atau
sebesar 50%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.53 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya
mendapatkan informasi terkait produk tabungan haji di bank
syariah dari berbagai sumber.
132
Tabel 4.54
Perhitungan Likert X33 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya mendapatkan informasi terkait
produk tabungan haji di Bank
Syariah dari berbagai sumber
100 4 1 5 3,57
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,57. Jadi berdasarkan tabel 4.54 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya mendapatkan
informasi terkait produk tabungan haji di bank syariah dari
berbagai sumber bernilai setuju.
Tabel 4.55
Saya Mendapatkan Informasi Terkait Produk Tabungan Haji
di Bank Syariah dari Orang yang Mempunyai Pengalaman
terhadap Produk Tersebut (Keluarga, Teman, Rekan Kerja,
Tokoh Agama)
X34
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4,0 4,0 4,0
Tidak Setuju 5 5,0 5,0 9,0
Ragu-Ragu 35 35,0 35,0 44,0
Setuju 42 42,0 42,0 86,0
Sangat Setuju 14 14,0 14,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.55 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 4 atau sebesar 4% dan
133
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 42 atau
sebesar 42%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.55 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya
mendapatkan informasi terkait produk tabungan haji di bank
syariah dari orang yang mempunyai pengalaman terhadap produk
tersebut (keluarga, teman, rekan kerja, tokoh agama).
Tabel 4.56
Perhitungan Likert X34 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya mendapatkan informasi terkait
produk tabungan haji di Bank Syariah
dari orang yang mempunyai pengalaman
terhadap produk tersebut (keluarga,
teman, rekan kerja, tokoh agama)
100 4 1 5 3,57
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,57. Jadi berdasarkan tabel 4.56 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya mendapatkan
informasi terkait produk tabungan haji di bank syariah dari orang
yang mempunyai pengalaman terhadap produk tersebut (keluarga,
teman, rekan kerja, tokoh agama) bernilai setuju.
134
Tabel 4.57
Saya Melakukan Komunikasi Melalui Sarana Digital untuk
Mendapatkan Informasi Terkait Produk Tabungan Haji di
Bank Syariah (Sosial Media seperti Facebook, Twitter, Blog,
WA)
X35
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 7 7,0 7,0 7,0
Tidak Setuju 14 14,0 14,0 21,0
Ragu-Ragu 28 28,0 28,0 49,0
Setuju 40 40,0 40,0 89,0
Sangat Setuju 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.57 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 7 atau sebesar 7% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 40 atau
sebesar 40%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.57 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya melakukan
komunikasi melalui sarana digital untuk mendapatkan informasi
terkait produk tabungan haji di bank syariah (sosial media seperti
facebook, twitter, blog, WA).
Tabel 4.58
Perhitungan Likert X35 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya melakukan komunikasi melalui sarana
digital untuk mendapatkan informasi terkait
produk tabungan haji di Bank Syariah
(sosial media seperti facebook, twitter, blog,
WA)
100 4 1 5 3,34
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
135
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,34. Jadi berdasarkan tabel 4.58 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya melakukan
komunikasi melalui sarana digital untuk mendapatkan informasi
terkait produk tabungan haji di bank syariah (sosial media seperti
facebook, twitter, blog, WA) bernilai setuju.
Tabel 4.59
Saya Mendapatkan Kesesuaian Produk Tabungan Haji di
Bank Syariah Tersebut dengan Informasi yang Diberikan
X36
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 5 5,0 5,0 5,0
Tidak Setuju 10 10,0 10,0 15,0
Ragu-Ragu 30 30,0 30,0 45,0
Setuju 43 43,0 43,0 88,0
Sangat Setuju 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.59 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 5 atau sebesar 5% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 43 atau
sebesar 43%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.59 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya
mendapatkan kesesuaian produk tabungan haji di bank syariah
tersebut dengan informasi yang diberikan.
136
Tabel 4.60
Perhitungan Likert X36 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya mendapatkan kesesuaian produk
tabungan haji di Bank Syariah tersebut dengan
informasi yang diberikan
100 4 1 5 3,47
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,47. Jadi berdasarkan tabel 4.60 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya mendapatkan
kesesuaian produk tabungan haji di bank syariah tersebut dengan
informasi yang diberikan bernilai setuju.
Tabel 4.61
Informasi yang Disebarluaskan dengan Begitu Cepat,
Membuat Saya Memiliki Persepsi tentang Produk Tabungan
Haji di Bank Syariah
X37
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Ragu-Ragu 37 37,0 37,0 38,0
Setuju 51 51,0 51,0 89,0
Sangat Setuju 11 11,0 11,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.61 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 1 atau sebesar 1% dan frekuensi
terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 51 atau sebesar
137
51%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas responden memilih
setuju. Dari tabel 4.61 di atas, berikut ini adalah perhitungan skala
Likert untuk pernyataan informasi yang disebarluaskan dengan
begitu cepat, membuat responden memiliki persepsi tentang
produk tabungan haji di bank syariah.
Tabel 4.62
Perhitungan Likert X37 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Informasi yang disebarluaskan dengan begitu
cepat, membuat saya memiliki persepsi tentang
produk tabungan haji di Bank Syariah
100 4 2 5 3,72
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,72. Jadi berdasarkan tabel 4.62 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan informasi yang
disebarluaskan dengan begitu cepat, membuat saya memiliki
persepsi tentang produk tabungan haji di bank syariah bernilai
setuju.
d. Variabel Proses Keputusan
Dalam meneliti dan mengukur variabel proses keputusan
(Y) peneliti menggunakan 7 pertanyaan, yaitu:
138
Tabel 4.63
Saya Menggunakan Produk Tabungan Haji di Bank Syariah
Karena Sesuai dengan Keinginan dan Kebutuhan
Y1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Ragu-Ragu 17 17,0 17,0 17,0
Setuju 62 62,0 62,0 79,0
Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.63 frekuensi terkecil yaitu Ragu-Ragu
dengan jumlah responden 17 atau sebesar 17% dan frekuensi
terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 62%. Dapat
diambil kesimpulan bahwa tidak ada responden yang memilih
sangat tidak setuju dan tidak setuju, dan mayoritas responden
memilih setuju. Dari tabel 4.63 di atas, berikut ini adalah
perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya menggunakan
produk tabungan haji di bank syariah karena sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan.
Tabel 4.64
Perhitungan Likert Y1 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya menggunakan produk tabungan haji di
Bank Syariah karena sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan
100 5 3 5 4,04
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
139
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 4,04. Jadi berdasarkan tabel 4.64 di
atas, dengan range 5 di mana nilai 5 pada skala Likert adalah
sangat setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya
menggunakan produk tabungan haji di bank syariah karena sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan bernilai sangat setuju.
Tabel 4.65
Saya Mengetahui Informasi Mengenai Produk Tabungan
Haji di Bank Syariah dari Keluarga/Teman/Tetangga
Y2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 14 14,0 14,0 14,0
Ragu-Ragu 39 39,0 39,0 53,0
Setuju 39 39,0 39,0 92,0
Sangat Setuju 8 8,0 8,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.65 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Setuju dengan jumlah responden 8 atau sebesar 8% dan frekuensi
terbesar yaitu Ragu-Ragu dan Setuju dengan jumlah responden 39
atau sebesar 39%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
responden yang memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas
responden memilih ragu-ragu. Dari tabel 4.65 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya
mengetahui informasi mengenai produk tabungan haji di bank
syariah dari keluarga/teman/tetangga.
140
Tabel 4.66
Perhitungan Likert Y2 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya mengetahui informasi mengenai
produk tabungan haji di Bank Syariah
dari keluarga/teman/tetangga
100 4 2 5 3,41
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,41. Jadi berdasarkan tabel 4.66 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya mengetahui
informasi mengenai produk tabungan haji di bank syariah dari
keluarga/teman/tetangga bernilai setuju.
Tabel 4.67
Saya Mengetahui Informasi Mengenai Produk Tabungan
Haji di Bank Syariah dari Iklan (Situs Web, Sosial Media,
TV)
Y3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4,0 4,0 4,0
Tidak Setuju 16 16,0 16,0 20,0
Ragu-Ragu 24 24,0 24,0 44,0
Setuju 46 46,0 46,0 90,0
Sangat Setuju 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.67 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 4 atau sebesar 4% dan
141
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 46 atau
sebesar 46%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari data 4.67 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk mengukur pernyataan saya
mengetahui informasi mengenai produk tabungan haji di bank
syariah dari iklan (situs web, sosial media, TV).
Tabel 4.68
Perhitungan Likert Y3 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya mengetahui informasi
mengenai produk tabungan haji
di Bank Syariah dari iklan
(situs web, sosial media, TV)
100 4 1 5 3,42
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,42. Jadi berdasarkan tabel 4.68 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya mengetahui
informasi mengenai produk tabungan haji di bank syariah dari
iklan (situs web, sosial media, TV) bernilai setuju.
142
Tabel 4.69
Saya Mengetahui Informasi Mengenai Produk Tabungan
Haji di Bank Syariah dari Publik (Media Massa, Organisasi)
Y4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 9 9,0 9,0 9,0
Tidak Setuju 20 20,0 20,0 29,0
Ragu-Ragu 24 24,0 24,0 53,0
Setuju 37 37,0 37,0 90,0
Sangat Setuju 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.69 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 9 atau sebesar 9% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 37 atau
sebesar 37%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.69 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya
mengetahui informasi mengenai produk tabungan haji di bank
syariah dari publik (media massa, organisasi).
Tabel 4.70
Perhitungan Likert Y4 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya mengetahui informasi mengenai produk
tabungan haji di Bank Syariah dari publik
(media massa, organisasi)
100 4 1 5 3,19
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,19. Jadi berdasarkan tabel 4.70 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
143
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya mengetahui
informasi mengenai produk tabungan haji di bank syariah dari
publik (media massa, organisasi) bernilai setuju.
Tabel 4.71
Produk Tabungan Haji di Bank Syariah Memberikan Solusi
Atas Kebutuhan Saya
Y5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 9 9,0 9,0 9,0
Ragu-Ragu 22 22,0 22,0 31,0
Setuju 50 50,0 50,0 81,0
Sangat Setuju 19 19,0 19,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.71 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden 9 atau sebesar 9% dan frekuensi
terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 50 atau sebesar
50%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada responden yang
memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas responden memilih
setuju. Dari tabel 4.71 di atas, berikut ini adalah perhitungan skala
Likert untuk pernyataan produk tabungan haji di bank syariah
memberikan solusi atas kebutuhan responden.
Tabel 4.72
Perhitungan Likert Y5 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Produk tabungan haji di Bank
Syariah memberikan solusi atas
kebutuhan saya
100 4 2 5 3,79
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
144
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,79. Jadi berdasarkan tabel 4.72 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan produk tabungan
haji di bank syariah memberikan solusi atas kebutuhan saya
bernilai setuju.
Tabel 4.73
Saya Memutuskan Memilih Produk Tabungan Haji di Bank
Syariah Tersebut Karena Mempunyai Banyak Keunggulan
Dibandingkan dengan Lembaga Keuangan Lain
Y6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Tidak Setuju 7 7,0 7,0 9,0
Ragu-Ragu 25 25,0 25,0 34,0
Setuju 51 51,0 51,0 85,0
Sangat Setuju 15 15,0 15,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.73 frekuensi terkecil yaitu Sangat
Tidak Setuju dengan jumlah responden 2 atau sebesar 2% dan
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 51 atau
sebesar 51%. Dapat diambil kesimpulan bahwa mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.73 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya
memutuskan memilih produk tabungan haji di bank syariah
tersebut karena mempunyai banyak keunggulan dibandingkan
dengan lembaga keuangan lain.
145
Tabel 4.74
Perhitungan Likert Y6 Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya memutuskan memilih produk tabungan haji
di Bank Syariah tersebut karena mempunyai
banyak keunggulan dibandingkan dengan lembaga
keuangan lain
100 4 1 5 3,70
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,70. Jadi berdasarkan tabel 4.74 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya memutuskan
memilih produk tabungan haji di bank syariah tersebut karena
mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan lembaga
keuangan lain bernilai setuju.
Tabel 4.75
Saya Merasa Puas Menggunakan Produk Tabungan Haji di
Bank Syariah Tersebut
Y7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0
Ragu-Ragu 26 26,0 26,0 29,0
Setuju 49 49,0 49,0 78,0
Sangat Setuju 22 22,0 22,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.75 frekuensi terkecil yaitu Tidak
Setuju dengan jumlah responden yaitu 3 atau sebesar 3% dan
146
frekuensi terbesar yaitu Setuju dengan jumlah responden 49 atau
sebesar 49%. Dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada
responden yang memilih sangat tidak setuju, dan mayoritas
responden memilih setuju. Dari tabel 4.75 di atas, berikut ini
adalah perhitungan skala Likert untuk pernyataan saya merasa
puas menggunakan produk tabungan haji di bank syariah tersebut.
Tabel 4.76
Perhitungan Likert Y7
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean
Saya merasa puas menggunakan produk
tabungan haji di Bank Syariah tersebut 100 4 2 5 3,90
Valid N (listwise) 100
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item = 5
(seandainya semua menjawab SS). Jumlah skor rata-rata yang
diperoleh dari penelitian = 3,90. Jadi berdasarkan tabel 4.76 di
atas, dengan range 4 di mana nilai 4 pada skala Likert adalah
setuju, jadi kesimpulannya adalah penyataan saya merasa puas
menggunakan produk tabungan haji di bank syariah tersebut
bernilai setuju.
4. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik yang sering digunakan untuk analisis regresi
yaitu uji multikolinearitas, uji normalitas, uji, heteroskedastisitas, uji
autokorelasi, dan uji linearitas. Dalam penelitian ini, peneliti tidak
menggunakan uji autokorelasi karena data yang digunakan bukan data
147
time series melainkan data cross section di mana pengukuran semua
variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Uji
linearitas juga tidak perlu dilakukan karena peneliti membangun
model berdasarkan telaah teoritis bahwa hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikatnya adalah linear.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F
mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid
untuk jumlah sampel kecil. Ada du acara yang tepat untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan analisis statistik. (Ghozali, 2016:154).
1) Analisis Grafik
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas
residual adalah dengan melihat grafik histogram yang
membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan
melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya
untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal
adalah dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
148
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika penyebaran data
pada grafik normal P-P Plot mengikuti garis normal (45
derajat), maka data berdistribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploating data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas
adalah jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas. (Ghozali, 2016:154).
Gambar 4.8
Hasil Uji Normalitas (Analisis Grafik)
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
149
Berdasarkan hasil pengujian dengan memperhatikan
grafik P-P Plot pada gambar 4.8, terlihat bahwa model regresi
pada grafik tersebut dapat dikatakan normal, karena data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal.
2) Analisis Statistik
Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan jika
tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara
statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, dianjurkan di
samping uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Salah satu
uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
residual adalah uji statistik non-parametrik dengan uji
Kolmogorov-smirnov (K-S).
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika
signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang
signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak
terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji
Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di
bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai
perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti
data tersebut tidak normal. (Ghozali, 2016:156).
150
Tabel 4.77
Hasil Uji Normalitas (Analisis Statistik) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,41184648
Most Extreme Differences Absolute ,086
Positive ,086
Negative -,068
Test Statistic ,086
Asymp. Sig. (2-tailed) ,069c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.77 menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi residual (2-Tailed) sebesar 0,069 > 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa model regresi memiliki distribusi
data normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel bebas (independen). Jika variabel bebas
(independen) saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas (independen)
sama dengan nol. Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai tolerance
151
≥ 0,1 dan nilai VIF ≤ 10/10,00 menunjukkan bahwa tidak ada
multikolinearitas pada antar variabel independennya. (Ghozali,
2016:103).
Tabel 4.78
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant) Lokasi (x1) ,504 1,983
Brand Image(x2) ,537 1,861
Word of Mouth(x3) ,470 2,128
a. Dependent Variable: total y
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.78 di atas dapat dilihat nilai tolerance
pada lokasi (X1) = 0,504, brand image (X2) = 0,537, dan word of
mouth (X3) = 0,470. Nilai VIF pada lokasi (X1) = 1,983, brand
image (X2) = 1,861, dan word of mouth (X3) = 2,128. Karena
variabel independen memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,1
dan nilai VIF kurang dari 10/10.00, maka dapat dinyatakan tidak
terjadi multikolinearitas antar variabel independen dalam model
regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan yang lainnya. Jika variance dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan tetap, maka disebut
Homokedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
152
Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak
terjadi heterokedastisitas.
Cara untuk mendeteksinya adalah dengan melihat grafik
scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (z variabel),
dengan residualnya (s residualnya) (Ghozali, 2016:134):
1) Analisis Grafik
a) Jika ada pola tertentu yang teratur, seperti titik-titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya
menyebar di atas dan di bawah angka nol (0) pada sumbu
Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitasAnalisis Regresi
Linier Berganda.
Gambar 4.9
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Analisis Grafik)
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
153
Dari gambar 4.9 di atas, terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak dan tersebar baik di atas maupun di
bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,
sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi
proses keputusan berdasarkan variabel lokasi, brand image
dan word of mouth.
2) Analisis Statistik
a) Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05,
kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
b) Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05,
kesimpulannya adalah terjadi heteroskedastisitas.
Tabel 4.79
Hasil Uji Heteroskedastisitas (Analisis Grafik)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3,928 1,368 2,872 ,005
Lokasi ,049 ,037 ,174 1,298 ,197
Brand Image -,008 ,085 -,012 -,093 ,926
Word of Mouth ,076 ,094 ,150 1,446 ,102
a. Dependent Variable: RES_2
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.79, dapat diambil kesimpulan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada variabel lokasi,
brand image dan word of mouth. Hal tersebut dapat dilihat
pada hasil signifikansi yang lebih dari 0,05 yaitu 0,197 untuk
154
variabel lokasi, 0,926 untuk variabel brand image dan 0,102
untuk variabel word of mouth.
5. Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam analisis regresi linier berganda, selain mengukur
kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan
arah hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Variabel
terikat diasumsikan random, yang berarti mempunyai distribusi
probabilistic. Variabel bebas diasumsikan memiliki nilai yang tetap
dimana variabel yang digunakan dalam penelitian ini lebih dari satu.
(Ghozali, 2016:94).
Dalam penelitian ini, variabel terikat yang digunakan terdiri
dari variabel proses keputusan dan variabel bebas adalah variabel
lokasi, brand image dan word of mouth. Dari analisis regresi yang
dilakukan, disajikan output nya secara lengkap dalam tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.80
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,676 2,137 1,252 ,213
Lokasi (x1) ,141 ,058 ,221 2,417 ,018
Brand Image (x2) ,401 ,133 ,268 3,024 ,003
Word of Mouth (x3) ,349 ,085 ,391 4,123 ,000
a. Dependent Variable: total y
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda pada tabel
4.80 di atas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
155
𝐘 = 𝛂 + 𝛃𝟏𝐗𝟏 + 𝛃𝟐𝐗𝟐 + 𝛃𝟑𝐗𝟑 + 𝐞
𝐘 = 𝟐, 𝟔𝟕𝟔 + 𝟎, 𝟏𝟒𝟏𝐗𝟏 + 𝟎. 𝟒𝟎𝟏𝐗𝟐 + 𝟎, 𝟑𝟒𝟗𝐗𝟑 + 𝟐, 𝟏𝟑𝟕
Keterangan:
Y = Proses Keputusan
α = Konstanta
𝑋1 = Lokasi
𝑋2 = Brand Image
𝑋3 = Word of Mouth
𝛽1, 𝛽2, 𝛽3 = Koefisien Regresi (menunjukkan angka peningkatan
atau penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada hubungan nilai variabel independen
e = Standar Error
Dari persamaan analisis regresi linier berganda tersebut
menunjukkan bahwa:
a. Jika variabel independen dianggap konstan (nol), dan jika variabel
lokasi, brand image dan word of mouth positif.
b. Jika variabel lokasi (X1) positif, maka dapat diartikan bahwa
apabila lokasi meningkat maka akan meningkatkan proses
keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan haji di
perbankan syariah.
c. Jika variabel brand image (X2) positif, maka dapat diartikan
bahwa apabila brand image meningkat maka akan meningkatkan
156
proses keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan haji di
perbankan syariah.
d. Jika variabel word of mouth (X3) positif, maka dapat diartikan
bahwa apabila word of mouth meningkat maka akan
meningkatkan proses keputusan nasabah dalam memilih produk
tabungan haji di perbankan syariah.
6. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji secara parsial dan uji
secara simultan, berikut uji hipotesis dalam penelitian ini:
a. Uji Parsial (t)
Uji t digunakan untuk menguji siignifikansi hubungan
antara variabel X dan variabel Y secara parsial atau dapat
dikatakan uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan
variasi-variasi dependen.
Berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskan, maka dalam
penelitian ini uji signifikansi parameter individual (Uji t)
menggunakan pengujian dua arah (two tail test). Peneliti
menggunakan pengujian dua arah dikarenakan Ha merupakan
hipotesis komposit dua arah yang bisa menunjukkan variabel
bebas dapat berpengaruh negatif atau positif terhadap variabel
terikat. Untuk menunjukkan apakah masing-masing variabel
157
bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut (Ghozali, 2016:97):
1) Menentukan Ho dan Ha (hipotesis nihil dan hipotesis
alternatif).
2) Dengan melihat hasil print out computer program SPSS 23.0
for windows, diketahui nilai t-hitung dengan nilai signifikansi
nilai t.
3) Jika signifikansi nilai t < 0,05 maka ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
4) Jika signifikansi nilai t > 0,05 maka tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Artinya:
a) Jika Sig / Probabilitas > 0,05 Ho diterima
b) Jika Sig / Probabilitas < 0,05 Ho ditolak
Atau
a) Jika t hitung < tabel maka Ho diterima
b) Jika t hitung > tabel maka Ho ditolak
Tabel 4.81
Hasil Uji Parsial (t) Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2,676 2,137 1,252 ,213
Lokasi (x1) ,141 ,058 ,221 2,417 ,018
Brand Image (x2) ,401 ,133 ,268 3,024 ,003
Word of Mouth (x3) ,349 ,085 ,391 4,123 ,000
a. Dependent Variable: total y
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
158
Berdasarkan tabel 4.50 di atas untuk mengetahui besarnya
pengaruh masing-masing variabel bebas secara parsial terhadap
variabel terikat adalah sebagai berikut:
1) Pengaruh lokasi terhadap proses keputusan nasabah dalam
memilih produk tabungan haji di perbankan syariah.
Ho1 : 𝛽1 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara
lokasi (𝑋1) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam
memilih produk tabungan haji di perbankan syariah.
Ha1 : 𝛽1 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara lokasi
(𝑋1) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam memilih
produk tabungan haji di perbankan syariah.
Tabel 4.82
Kesimpulan Uji Parsial Variabel Lokasi
t Tabel t Hitung Sig. Sig. Hasil Kesimpulan
1,984 2,417 0,05 0,018 Ho1 ditolak
Ha1 diterima
Diketahui bahwa t hitung lokasi (X1) 2,417 sedangkan
t tabel dapat dihitung dari a = 0,05, karena menggunakan
hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai a dibagi dua
menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi df = 100-2 = 98, dan
didapat nilai t tabel sebesar 1,984. Sehingga hasil yang
didapat t hitung > t tabel di mana 2,417 > 1,984 dan nilai
probabilitas signifikan 0,018 < 0,05. Maka dapat disimpulkan
bahwa Ho1 ditolak dan Ha1 diterima. Hal tersebut berarti
variabel lokasi berpengaruh secara parsial terhadap proses
159
keputusan dalam memilih produk tabungan haji di perbankan
syariah.
2) Pengaruh brand image terhadap proses keputusan nasabah
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah.
Ho2 : 𝛽2 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara
brand image (𝑋2) terhadap proses keputusan (Y) nasabah
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah.
Ha2 : 𝛽2 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara brand
image (𝑋2) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam
memilih produk tabungan haji di perbankan syariah.
Tabel 4.83
Kesimpulan Uji Parsial Variabel Brand Image
t Tabel t Hitung Sig. Sig. Hasil Kesimpulan
1,984 3,024 0,05 0,003 Ho2 ditolak
Ha2 diterima
Diketahui bahwa t hitung brand image (X2) 3,024
sedangkan t tabel dapat dihitung dari a = 0,05, karena
menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai
a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi df = 100-2
= 98, dan didapat nilai t tabel sebesar 1,984. Sehingga hasil
yang didapat t hitung > t tabel di mana 3,024 > 1,984 dan
nilai probabilitas signifikan 0,003 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa Ho2 ditolak dan Ha2 diterima. Hal tersebut
berarti variabel brand image berpengaruh secara parsial
160
terhadap proses keputusan dalam memilih produk tabungan
haji di perbankan syariah.
3) Pengaruh word of mouth terhadap proses keputusan nasabah
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah.
Ho3 : 𝛽3 = 0 ; Tidak terdapat pengaruh secara parsial antara
word of mouth (𝑋3) terhadap proses keputusan (Y) nasabah
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah.
Ha3 : 𝛽3 ≠ 0 ; Terdapat pengaruh secara parsial antara word
of mouth (𝑋3) terhadap proses keputusan (Y) nasabah dalam
memilih produk tabungan haji di perbankan syariah.
Tabel 4.84
Kesimpulan Uji Parsial Variabel Word of Mouth
t Tabel t Hitung Sig. Sig. Hasil Kesimpulan
1,984 4,123 0,05 0,000 Ho3 ditolak
Ha3 diterima
Diketahui bahwa t hitung word of mouth (X3) 4,123
sedangkan t tabel dapat dihitung dari a = 0,05, karena
menggunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, nilai
a dibagi dua menjadi 0,025 serta df = n-2 menjadi df = 100-2
= 98, dan didapat nilai t tabel sebesar 1,984. Sehingga hasil
yang didapat t hitung > t tabel di mana 4,123 > 1,984 dan
nilai probabilitas signifikan 0,000 < 0,05. Maka dapat
disimpulkan bahwa Ho3 ditolak dan Ha3 diterima. Hal tersebut
berarti variabel word of mouth berpengaruh secara parsial
161
terhadap proses keputusan dalam memilih produk tabungan
haji di perbankan syariah.
b. Uji Simultan (F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F menguji
joint hipotesis bahwa 𝛽1, 𝛽2, dan 𝛽3 secara simultan sama dengan
nol, atau:
Ho : 𝛽1 = 𝛽2 = ….. = 𝛽𝑘 = 0,
Ha : 𝛽1 ≠ 𝛽2 ≠ ….. ≠ 𝛽𝑘 ≠ 0
Untuk menguji hipotesis ini dengan kriteria dasar
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut (Ghozali,
2016:96):
1) Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima
atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai signifikan lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak
atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua
variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.
162
Atau
1) Jika F hitung < tabel maka Ho diterima
2) Jika F hitung > tabel maka Ho ditolak
Tabel 4.85
Hasil Uji Simultan (F)
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 842,867 3 280,956 46,835 ,000b
Residual 575,883 96 5,999 Total 1418,750 99
a. Dependent Variable: total y
b. Predictors: (Constant), x3 total, x2 total, x1 total
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan hasil uji Anova atau uji F pada tabel 4.81 di
atas, didapatkan nilai F hitung = 46,835. Dengan tingkat
signifikansi sebesar 5% dan df1 = 3 dari (K-1) dengan K adalah
jumlah variabel dan df2 = 96 dari (100-4) dengan 100 adalah total
responden dan 4 adalah jumlah variabel, didapat nilai F tabel =
2,70. Karena nilai F hitung (46,835) > nilai F tabel (2,70), dan
nilai probabilitas signifikansi pada penelitian ini 0,000 < 0,05,
maka dapat disimpulkan Ho4 ditolak dan Ha4 diterima, yaitu
lokasi, brand image dan word of mouth mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel proses keputusan dalam
memilih produk tabungan haji di perbankan syariah.
7. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
163
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien
determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan kedalam model. Setiap tambahan satu variabel
independen, maka R² pasti meningkat tidak peduli apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan
nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi terbaik.
Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu
variabel independen ditambahkan kedalam model. Dalam kenyataan
nilai Adjusted R² dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki
harus bernilai positif. (Ghozali, 2016:95).
Tabel 4.86
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,771a ,594 ,581 2,449
a. Predictors: (Constant), x3 total, x2 total, x1 total
b. Dependent Variable: total y
(Sumber: Data diolah dengan SPSS 23, 2018)
Berdasarkan tabel 4.86 di atas dapat dilihat bahwa nilai
adjusted R2 adalah 0,581 atau 58,1%. Hal ini berarti bahwa variabel-
variabel independen yaitu lokasi, brand image dan word of mouth
164
mampu menjelaskan variabel dependen yaitu proses keputusan
sebesar 58,1% dan selebihnya 41,9% (didapatkan dari 100%-58,1%)
ditentukan atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk
dalam model regresi ini.
C. Interpretasi dan Pembahasan
Secara umum penelitian ini menunjukkan hasil yang baik, hal ini
dapat ditunjukkan dari banyaknya tanggapan positif dari responden
terhadap masing-masing pernyataan dalam variabel penelitian.
Kesimpulan dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa variabel
lokasi, brand image dan word of mouth memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap proses keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan haji
di perbankan syariah. Penjelasan dari masing-masing variabel yaitu
sebagai berikut:
1. Pengaruh Lokasi Terhadap Proses Keputusan
Dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah,
nasabah mempertimbangkan lokasi yang dekat dengan lingkungan
rumah, lingkungan kerja, dan mempunyai akses yang mudah. Hal
tersebut dapat dilihat pada jawaban responden yang mayoritas
mengatakan setuju terhadap pernyataan-pernyataan yang ada pada
variabel lokasi.
Jawaban responden tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan secara parsial antara variabel lokasi terhadap
165
proses keputusan nasabah dalam memilih tabungan haji di perbankan
syariah. Dengan signifikansi yaitu 0,018 < 0,05 dan dibuktikan pada
saat uji statistik t dimana t hitung lebih besar dari pada t tabel yaitu
2,417 > 1,984 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima dan
Ho1 ditolak.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Neneng Fajriyah (2012), menunjukkan bahwa variabel lokasi secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam
menggunakan tabungan haji. Hal tersebut juga sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sabri Hasan, dkk (2016), yang
menunjukkan bahwa variabel lokasi secara parsial mempunyai
dampak positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah dalam
memilih produk KPR, seperti halnya yang terjadi pada nasabah di
Makassar, Indonesia.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel lokasi berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah dalam
memilih produk tabungan haji di perbankan syariah di wilayah Jakarta
Selatan.
2. Pengaruh Brand Image Terhadap Proses Keputusan
Selain variabel lokasi, variabel brand image juga memiliki
pengaruh yang besar terhadap pertimbangan nasabah dalam memilih
produk tabungan haji di perbankan syariah. Hal tersebut disebabkan
karena adanya keputusan Kementrian Agama untuk menjadikan
166
perbankan syariah sebagai Badan Penerima Setoran BPIH pada tahun
2014, sehingga yang terpikirkan oleh nasabah pada saat mendengar
produk tabungan haji sudah pasti berhubungan dengan perbankan
syariah yang bebas dari riba dan berdasarkan prinsip islam.
Pengaruh tersebut juga dapat dilihat pada hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
antara variabel brand image terhadap proses keputusan nasabah dalam
memilih produk tabungan haji di perbankan syariah. Dengan
signifikansi 0,003 < 0,05 dan dibuktikan pada saat uji statistik t
dimana t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 3,024 > 1,984 sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima dan Ho2 ditolak.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Rizky Iryanita dan Sugiarto (2013), menunjukkan bahwa variabel
brand image secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk. Hal tersebut juga
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Onigbinde Isaac dan
Odunlami Samuel (2015), yang menyatakan bahwa brand image
memberi pengaruh besar pada keputusan pembelian konsumen secara
parsial, seperti halnya yang terjadi pada nasabah di Nigeria.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel brand image berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah di wilayah
Jakarta Selatan.
167
3. Pengaruh Word of Mouth Terhadap Proses Keputusan
Kekuatan word of mouth memberikan pengaruh luar biasa
dalam mempengaruhi orang lain untuk menggunakan suatu produk.
Salah satu bukti bahwa word of mouth mempunyai pengaruh besar
dalam mempengaruhi orang lain untuk menggunakan suatu produk
dapat dilihat pada hasil jawaban responden yang menunjukkan bahwa
mayoritas responden setuju dengan pernyataan responden
mendapatkan rekomendasi dari orang lain terkait produk tabungan haji
di bank syariah, responden mendapatkan motivasi dari orang lain
untuk menggunakan produk tersebut, responden mendapatkan
informasi terkait produk tabungan haji di bank syariah dari berbagai
sumber dan pernyataan lain yang ada di variabel word of mouth.
Pengaruh tersebut juga dapat dilihat pada hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
antara variabel word of mouth terhadap proses keputusan nasabah
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah. Dengan
signifikansi 0,000 < 0,05 dan dibuktikan pada saat uji statistik t
dimana t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 4,123 > 1,984 sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima dan Ho3 ditolak.
Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Fanny Puspita Sari (2016), menunjukkan bahwa variabel word of
mouth secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
keputusan nasabah dalam memilih produk. Hal tersebut juga sejalan
168
dengan penelitian yang dilakukan oleh Nawaz Ahmad, dkk (2014),
yang menyatakan bahwa variabel word of mouth secara parsial
berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam memilih produk,
seperti halnya yang terjadi pada nasabah di Pakistan.
Dari hasil penemuan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
variabel brand image berpengaruh terhadap proses keputusan nasabah
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah di wilayah
Jakarta Selatan.
169
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai
pengaruh lokasi, brand image dan word of mouth terhadap proses
keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan haji di perbankan
syariah di wilayah Jakarta Selatan, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Ho1 ditolak dan Ha1 diterima, yang artinya secara parsial variabel
lokasi berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah di wilayah
Jakarta Selatan.
2. Ho2 ditolak dan Ha2 diterima, yang artinya secara parsial variabel
brand image berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan
nasabah dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah di
wilayah Jakarta Selatan.
3. Ho3 ditolak dan Ha3 diterima, yang artinya secara parsial variabel word
of mouth berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan nasabah
dalam memilih produk tabungan haji di perbankan syariah di wilayah
Jakarta Selatan.
4. Ho4 ditolak dan Ha4 diterima, yaitu terdapat pengaruh signifikan secara
simultan antara variabel lokasi, brand image dan word of mouth
170
terhadap proses keputusan nasabah dalam memilih produk tabungan
haji di perbankan syariah di wilayah Jakarta Selatan.
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan di atas,
maka dapat diajukan beberapa saran, yaitu:
1. Bagi Perbankan Syariah
a. Untuk memudahkan nasabah membuka rekening tabungan haji,
bank syariah dapat membuat inovasi dengan cara menyediakan
pembukaan rekening secara online. Dengan demikian nasabah
yang mempunyai kesibukan dikarenakan pekerjaan atau lain hal
dapat mempunyai rekening tabungan haji tanpa harus
menyediakan waktu lebih yang biasa digunakan untuk membuka
rekening secara langsung di lokasi bank tersebut.
b. Untuk meningkatkan brand image pada tabungan haji, bank
syariah dapat membuat slogan-slogan unik yang mudah diingat
oleh nasabah. Misalnya seperti “Tabungan Haji Ya di Bank
Syariah”. Hal-hal yang unik dapat dengan mudah diingat oleh
nasabah sehingga dapat meningkatkan brand image terhadap
produk tersebut.
c. Untuk mempertimbangkan faktor lokasi, brand image dan word
of mouth, dan juga harus terus berinovasi dalam mengembangkan
produk tabungan haji di perbankan syariah.
171
2. Untuk peneliti selanjutnya, diharapkan menambah variabel dari pre-
riset yang telah dilakukan peneliti yaitu pelayanan dan fasilitas,
ataupun faktor lainnya, untuk mengetahui faktor apa yang paling
mempengaruhi nasabah dalam memilih produk tabungan haji di
perbankan syariah selain karena adanya regulasi dari Kementrian
Agama.
172
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Abdullah, Thamrin. dan Tantri, Francis. “Manajemen Pemasaran”,
Rajawali Pers, Jakarta, 2016.
Assauri, Sofjan. “Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep, dan Strategi”,
Rajawali Pers, Jakarta, 2010.
Ferrinadewi, Erna. “Merek & Psikologis Konsumen”, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2008.
Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariete”, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang, 2016.
Kerin, Roger A. et al. “Marketing”, Andy Wintson, United Stated, 2006.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. “Principles of Marketing”, Pearson
Education, United Stated of America, 2010.
Lupiyoadi, R. “Manajemen Pemasaran Jasa”, Salemba Empat, Jakarta,
2013.
Morissan. “Metode Penelitian Survei”, Prenadamedia Group, Jakarta,
2015.
Muhamad. “Manajemen Dana Bank Syariah”, Rajawali Pers, Jakarta,
2015.
Nafi’ CH, M. “Haji dan Umrah: Sebuah Cermin Hidup”, Erlangga,
Jakarta, 2015.
173
Prisgunanto, Ilham. “Komunikasi Pemasaran Era Digital”, Prisani
Cendekia, Jakarta, 2014.
Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. “Perilaku Konsumen”, Andi,
Yogyakarta, 2013.
Schiffman, Leon G. dan Wisenblit, Joseph L. “Consumer Behavior”,
Courier Kendallville, United States of America, 2015.
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D”, Alfabeta,
Bandung, 2009.
________. “Metode Penelitian Pendidikan”, Alfabeta, Bandung, 2015.
________. “Metode Penelitian Manajemen”, Alfabeta, Bandung, 2016.
________. “Metode Penelitian Kebijakan”, Alfabeta, Bandung, 2017.
Sunyoto, Danang. “Teori, Kuesioner & Analisis Data”, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2013.
Tjiptono, Fandy. “Manajemen & Strategi Merek”, Andi, Yogyakarta,
2011.
______________. “Pemasaran Jasa – Prinsip, Penerapan, dan
Penelitian”, Andi, Yogyakarta, 2014.
Wahjono, Sentot Imam. “Manajemen Pemasaran Bank”, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2010.
B. Jurnal
Andreti, Junio., dkk. “The Analysis of Product, Price, Place, Promotion
and Service Quality on Customers’ Buying Decision of
Convenience Store: A Survey of Young Adult in Bekasi, West Java,
174
Indonesia”, International Journal of Advances in Management and
Economics, Vol.2 Iss.6, 2013.
Daulay, Aqwa Naser. “Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Perkembangan Produk Tabungan Haji Perbankan Syariah di
Indonesia”, Jurnal Human Falah, Vol.4 No.1, 2017.
Cakir, Fatma. dan Cetin, Aysenur. “The Effect of Word of Mouth
Communication on the Consumers’ Travel Agency Choices”,
International Journal of Business and Management Studies, Vol.5
No.1, 2013.
Cretu, Anca E. dan Brodie, Roderick J.. “The Analysis of Product, Price,
Place, Promotion and Service Quality on Customers’ Buying
Decision of Convenience Store”, International Journal of Advances
in Management and Economics, Vol.2 Iss.6, 2013.
Erlinda, Vera. dan Ritonga, Haroni Doli H. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Bank oleh Nasabah Tabungan Haji”,
Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol.1 No.3, 2013.
Fajriyah, Neneng. “Pengaruh Promosi, Reputasi dan Lokasi Strategis
Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan Produk Tabungan
Haji Bank Mandiri KCP Tangerang Bintaro Sektor III”,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2013.
Feriyanto, Andri. dan Triana, Endang Shyta. “Komunikasi Bisnis: Strategi
Komunikasi dalam Mengelola Bisnis”, Mediatera, Kebumen, 2015.
Foster, Bob. “Impact of Brand Image on Purchasing Decision on Mineral
Water Product “Amidis” (Case Study on Bintang Trading
Company)”, American Research Journal of Humanities and Social
Sciences (ARJHSS), Vol.2, 2016.
Hasan, Sabri., Wahid, Muhsin., dan Basalamah, Muh. Syafi’i. “Marketing
Mix Effect On The Decision Of Customers In The Matter In
Choosing The Home Purchase Loans In Pt.BNI 46 Griya BNI
175
(Persero) Tbk Branch Makassar”, International Journal of
Business and Management Invention, Vol.5 No.6, 2016.
Iryanita, Rizky. dan Sugiarto. “Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi
Harga dan Persepsi Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi pada Konsumen Produk ATBM Pekalongan)”,
Diponegoro Journal of Management, Vol.2 No.2, 2013.
Laroche, Michel. dan Taylor, Thomas. “An Empirical Study of Major
Segmentation Issues in Retail Banking”, International Journal of
Bank Marketing, Vol.6 Iss.1, 2015.
Mariyaningsih, Nining. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen dalam Pengambilan Keputusan Menabung pada BMT di
Salatiga (ditinjau dari Aspek Keuangan dan Aspek Non
Keuangan)”, ASET, Vol.6 No.2, 2004.
Nugraha, Finnan Aditya Ajie., Suharyono dan Kusumawati, Andriani.
“Pengaruh Word of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian dan
Kepuasan Konsumen”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 22 No.1,
2015.
Oladepo, Onigbinde Isaac. dan Abimbola, Odunlami Samuel. ” The
Influence of Brand Image and Promotional Mix on Consumer
Buying Decision. (A Study of Beverage Consumers in Lagos State,
Nigeria)”, British Journal of Marketing Studies, Vol.3 No.4, 2015.
Rares, Angelina. dan Jorie, Rotinsulu Jopie. “The Effect of the Price,
Promotion, location, Brand Image and Quality Products Towards
the Purchase Decision of Consumers at Bengkel Gaoel Store
Manado Town Square”, Jurnal EMBA, Vol.3 No.2, 2015.
Sari, Fanny Puspita. dan Yuniati, Tri. “Pengaruh Citra Merek dan Word
of Mouth Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen”, Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen, Vol.5 No.6, 2016.
Siregar, Budi Gautama. “Pengaruh Promosi dan Lokasi Usaha Terhadap
Peningkatan Jumlah Nasabah Produk Giro Wadi’ah di PT. Bank
176
Sumut Cabang Syariah Padangsidimpuan”, Jurnal Penelitian Ilmu-
ilmu Sosial dan Keislaman, Vol.2 No.2, 2016.
Subagiyo, Rochmat. “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Nasabah dalam Memilih Pembiayaan di BMT Sahara
Tulungagung”, Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, Vol.8
No.1, 2016.
Tajudin, Makhdaleva Hanura. “Pengaruh Promosi, Kepercayaan Dan
Kesadaran Merek Terhadap Keputusan Nasabah Menggunakan
Produk Tabungan Haji (Mabrur) Bank Syariah Mandiri Kcp.
Sawangan”, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta,
2017.
C. Akses Internet
Fatwa DSN MUI Tentang Tabungan, diakses pada tanggal 14 November
2017 dari https://dsnmui.or.id
Kemenag Tetapkan Bank Penerima Setoran BPIH, diakses pada tanggal 19
Desember 2017 dari www.kemenag.go.id
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Muamalat
Indonesia, diakses pada tanggal 10 November 2017, dari:
www.bankmuamalat.co.id
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) BNI Syariah,
diakses pada tanggal 10 November 2017, dari
www.bnisyariah.co.id
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) BRI Syariah,
diakses pada tanggal 10 November 2017, dari
www.brisyariah.co.id
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Syariah
Mandiri, diakses pada tanggal 10 November 2017, dari:
www.syariahmandiri.co.id
177
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Mega
Syariah, diakses pada tanggal 10 November 2017, dari:
www.megasyariah.co.id
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Panin
Dubai Syariah, diakses pada tanggal 10 November 2017, dari:
www.paninbanksyariah.co.id
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Mandiri,
diakses pada tanggal 19 November 2017, dari:
www.bankmandiri.co.id
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) BRI, diakses
pada tanggal 19 November 2017, dari: www.bri.co.id
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) BNI, diakses
pada tanggal 19 November 2017, dari: www.bni.co.id
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) BTN, diakses
pada tanggal 19 November 2017, dari: www.btn.co.id
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan (Annual Report) Bank Bukopin,
diakses pada tanggal 19 November 2017, dari: www.bukopin.co.id
Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut, diakses pada tanggal
25 Oktober 2017 dari www.bps.go.id
Reformulasi Kuota: Proyeksi Pertumbuhan Waitinglist Jemaah Haji 2017,
diakses pada tanggal 27 Oktober 2017 dari
www.haji.kemenag.go.id
Statistik Perbankan Syariah Januari 2017, diakses pada tanggal 10
November 2017 dari www.ojk.go.id
178
Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Pengelolaan Keuangan Haji,
diakses pada tanggal 8 November 2017 dari
www.haji.kemenag.go.id
Undang-Undang Republik Indonesia Tentang Perbankan Syariah, diakses
pada tanggal 20 Oktober 2017 dari www.bi.go.id
Waiting List, diakses pada tanggal 27 Oktober 2017 dari
www.haji.kemenag.go.id
179
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS PENGARUH LOKASI, BRAND IMAGE DAN WORD OF
MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MEMILIH
PRODUK TABUNGAN HAJI DI PERBANKAN SYARIAH
(Studi pada Wilayah Jakarta Selatan)
Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh
Lokasi, Brand Image dan Word of Mouth Terhadap Proses Keputusan Nasabah
dalam Memilih Produk Tabungan Haji di Perbankan Syariah (Studi pada
Wilayah Jakarta Selatan)”. Maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Siti Sholihah Putri
NIM : 11140810000154
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Program Studi : Manajemen
Mohon ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden
dengan mengisi lembar kuesioner ini. Mengingat data yang saya kumpulkan ini
sangat besar arti dan pengaruhnya terhadap hasil penelitian ini, maka saya mohon
untuk mengisi kuesioner ini secara benar dan jujur. Peneliti menjamin kerahasiaan
identitas dan jawaban Bapak/Ibu/Saudara/i. Atas ketersediaan dan bantuan
responden, saya ucapkan terima kasih.
Hormat Saya
Siti Sholihah Putri
180
PROFILE RESPONDEN
Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list () atau tanda silang (X) pada
salah pilihan jawaban yang disediakan di bawah ini.
1. Apakah Anda nasabah tabungan haji di Perbankan Syariah wilayah Jakarta
Selatan?
Tidak, Bukan nasabah tabungan haji di Perbankan Syariah
Cukup sampai disini
Ya, Saya nasabah tabungan haji di Perbankan Syariah
Jika Ya, lanjut pengisian profile responden
2. Bank Syariah apa yang Anda gunakan untuk tabungan haji tersebut?
Bank Muamalat Indonesia BNI Syariah
BRI Syariah Bank Syariah Mandiri
Bank Mega Syariah
Lainnya (sebutkan)…………..
Bank Panin Dubai Syariah
3. Nama Anda : …………………………………………….
4. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
5. Sudah berapa lama Anda menjadi nasabah tabungan haji di Bank Syariah
tersebut?
< 1 Tahun 4 – 6 Tahun
1 -3 Tahun > 6 Tahun
6. Usia Anda saat ini :
17 – 30 Tahun 41 – 50 Tahun
31 – 40 Tahun > 50 Tahun
7. Pendidikan terakhir Anda :
SMA/sederajat Sarjana (S1)
Diploma Pascasarjana (S2, S3)
181
8. Pekerjaan Anda saat ini :
Mahasiswa Pegawai Swasta / BUMN
Guru / Dosen PNS / TNI / POLRI
Wirausaha Lainnya (sebutkan)…………….
9. Penghasilan bruto Anda saat ini :
1 – 3 Juta Rupiah 7 – 9 Juta Rupiah
4 – 6 Juta Rupiah > 9 Juta Rupiah
A. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda check list
() atau tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban yang ada, adapun
makna dari jawaban alternatif yang ada pada kuesioner ini adalah:
Kode Kriteria Jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
RR Ragu-ragu 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
182
B. DAFTAR PERNYATAAN
LOKASI (X1)
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Visibilitas
1 Bank Syariah mudah untuk
ditemukan.
2 Bank Syariah dapat dilihat dengan
jelas dari jarak pandang normal.
Akses
3 Bank Syariah mudah dijangkau
dengan sarana transportasi umum.
4 Bank Syariah dekat dengan tempat
tinggal saya.
5 Bank Syariah dekat dengan
lingkungan kerja saya.
6 Bank Syariah mempunyai banyak
kantor cabang.
Lingkungan
7 Bank Syariah berada di sekitar
perkantoran.
8 Bank Syariah berada di sekitar
perniagaan (pasar).
Tempat Parkir
9 Bank Syariah mempunyai tempat
parkir yang luas.
10 Bank Syariah mempunyai tempat
parkir yang aman.
11 Terdapat pos keamanan di sekitar
Bank Syariah.
Lalu Lintas (Traffic)
12 Bank Syariah berada di tempat
yang ramai.
13 Bank Syariah berada di tempat
yang bebas dari macet.
BRAND IMAGE
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Dukungan Asosiasi Merek
1 Produk tabungan haji di Bank
Syariah yang saya gunakan baik
dan mempunyai manfaat.
183
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Kekuatan Asosiasi Merek
2 Saya mendapatkan ketenangan
dengan menggunakan produk
tabungan haji di Bank Syariah.
Keunikan Asosiasi Merek
3 Produk tabungan haji di Bank
Syariah yang saya gunakan
mempunyai ciri khas yang berbeda
dengan produk tabungan haji di
Bank Syariah lain.
Attributes
4 Produk tabungan haji di Bank
Syariah yang saya gunakan
mempunyai atribut yang mudah
diingat (logo, nama, warna,
gambar).
Benefits
5 Produk tabungan haji di Bank
Syariah yang digunakan
mempunyai manfaat dan
memberikan solusi untuk masalah
saya.
WORD OF MOUTH
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Mendapatkan Rekomendasi
1 Saya mendapatkan rekomendasi
dari orang lain terkait produk
tabungan haji di Bank Syariah.
Menumbuhkan Motivasi
2 Saya mendapatkan motivasi dari
orang lain untuk menggunakan
produk tabungan haji di Bank
Syariah.
Mendapatkan informasi
3 Saya mendapatkan informasi
terkait produk tabungan haji di
Bank Syariah dari berbagai
sumber.
184
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Siapa yang Menuturkan
4 Saya mendapatkan informasi
terkait produk tabungan haji di
Bank Syariah dari orang yang
mempunyai pengalaman terhadap
produk tersebut (keluarga, teman,
rekan kerja, tokoh agama).
Bentuk Komunikasi Langsung
5 Saya melakukan komunikasi
melalui sarana digital untuk
mendapatkan informasi terkait
produk tabungan haji di Bank
Syariah (sosial media seperti
facebook, twitter, blog, WA).
Bentuk Persuasif
6 Saya mendapatkan kesesuaian
produk tabungan haji di Bank
Syariah tersebut dengan informasi
yang diberikan.
Topik Pembicaraan
7 Informasi yang disebarluaskan
dengan begitu cepat, membuat saya
memiliki persepsi tentang produk
tabungan haji di Bank Syariah
PROSES KEPUTUSAN
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
Pengenalan Masalah
1 Saya menggunakan produk
tabungan haji di Bank Syariah
karena sesuai dengan keinginan
dan kebutuhan.
Pencarian Informasi
2 Saya mengetahui informasi
mengenai produk tabungan haji di
Bank Syariah dari
keluarga/teman/tetangga.
3 Saya mengetahui informasi
mengenai produk tabungan haji di
Bank Syariah dari iklan (situs web,
sosial media, TV).
185
NO PERNYATAAN STS TS RR S SS
4 Saya mengetahui informasi
mengenai produk tabungan haji di
Bank Syariah dari publik (media
massa, organisasi)
Penilaian Alternatif
5 Produk tabungan haji di Bank
Syariah memberikan solusi atas
kebutuhan saya.
Keputusan Membeli
6 Saya memutuskan memilih produk
tabungan haji di Bank Syariah
tersebut karena mempunyai banyak
keunggulan dibandingkan dengan
lembaga keuangan lain.
Perilaku Setelah Membeli
7 Saya merasa puas menggunakan
produk tabungan haji di Bank
Syariah tersebut.
186
Lampiran 2 Tabel Jawaban Responden
A. Variabel Lokasi
No X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X110 X111 X112 X113 Total
1 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 55
2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 49
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
4 3 3 3 3 5 3 3 3 2 3 2 3 3 39
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 55
7 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 45
8 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 2 48
9 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 51
10 4 4 4 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 45
11 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 53
12 5 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 55
13 4 3 4 3 5 3 2 5 3 4 3 3 4 46
14 4 5 3 5 2 5 2 5 3 4 4 4 5 51
15 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 54
16 4 4 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 51
17 4 5 4 3 5 3 4 4 4 5 5 5 5 56
18 5 4 3 2 3 5 5 3 3 4 4 2 5 48
19 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 55
20 4 4 4 3 5 3 5 4 3 5 4 5 4 53
21 5 4 3 5 5 3 4 4 3 4 4 5 3 52
22 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 2 41
23 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 47
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52
25 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 60
26 5 4 4 5 3 4 3 4 3 4 3 4 3 49
27 1 2 3 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 41
28 4 4 3 5 3 5 4 4 2 2 3 4 2 45
29 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 44
30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 51
31 5 4 4 3 4 4 3 3 5 3 3 3 3 47
32 5 4 4 5 3 4 2 3 3 5 5 4 5 52
33 4 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 4 3 51
34 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 58
35 3 3 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 50
36 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 56
37 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 51
38 5 4 5 4 4 4 3 3 5 3 3 4 3 50
39 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 4 3 49
40 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 57
41 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 46
42 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 44
187
43 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 52
44 3 4 3 3 4 4 3 3 5 3 3 4 5 47
45 4 4 4 3 5 4 4 3 5 5 4 4 3 52
46 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 55
47 3 4 5 4 5 3 2 3 4 2 5 4 5 49
48 5 4 4 3 5 5 4 4 3 5 5 3 4 54
49 4 4 3 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 56
50 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 3 4 4 53
51 5 4 5 4 4 5 3 4 4 5 3 3 5 54
52 4 4 3 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 54
53 5 4 5 3 4 3 4 5 5 4 3 4 3 52
54 4 4 5 3 5 5 4 4 3 5 3 3 4 52
55 5 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 4 52
56 5 3 3 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 51
57 5 5 4 4 5 3 4 5 4 4 3 5 3 54
58 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 42
59 4 3 4 5 2 3 3 4 4 4 3 3 3 45
60 4 4 5 3 5 5 5 5 4 4 3 3 3 53
61 3 3 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 49
62 4 5 5 5 3 2 2 2 3 4 4 3 4 46
63 4 1 3 5 2 4 3 4 4 4 2 5 5 46
64 5 3 4 2 3 3 2 3 4 4 2 3 2 40
65 4 2 3 2 4 5 3 4 4 3 3 4 2 43
66 3 2 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 38
67 3 4 3 3 2 3 4 3 5 4 2 5 2 43
68 4 3 3 2 2 5 4 3 4 3 3 2 4 42
69 2 3 4 3 4 2 3 3 5 4 3 4 3 43
70 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4 37
71 4 2 3 3 5 2 3 2 3 2 3 3 2 37
72 4 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 4 3 37
73 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 45
74 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 51
75 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 5 4 4 48
76 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 38
77 4 2 5 4 4 3 4 2 3 3 3 5 4 46
78 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 38
79 3 2 4 3 5 3 4 2 3 3 2 4 3 41
80 3 2 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 40
81 4 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 41
82 3 4 5 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 43
83 4 3 2 3 3 3 3 4 2 3 3 4 2 39
84 4 3 3 2 4 3 4 3 2 3 2 3 4 40
85 5 3 3 4 2 3 3 2 4 3 4 2 2 40
86 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 5 3 2 41
87 5 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 3 4 43
88 2 4 2 3 4 2 4 3 5 3 4 3 4 43
89 4 3 5 5 2 4 3 3 2 4 4 4 4 47
90 3 4 2 3 4 5 2 4 3 5 3 4 3 45
188
91 3 4 3 3 5 4 3 3 4 3 2 4 5 46
92 3 3 2 4 3 5 3 2 4 3 2 3 3 40
93 3 4 2 5 4 4 2 4 5 2 4 2 3 44
94 4 2 5 5 2 4 2 4 4 4 4 5 2 47
95 4 3 2 4 2 5 2 2 4 2 2 4 4 40
96 4 2 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 54
97 4 3 5 4 4 3 2 4 3 4 5 4 4 49
98 5 4 2 4 4 4 5 4 2 4 4 4 5 51
99 4 2 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 54
100 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 54
B. Variabel Brand Image
No X21 X22 X23 X24 X25 Total
1 5 4 4 5 4 22
2 3 3 3 3 3 15
3 4 4 4 4 4 20
4 3 3 3 3 3 15
5 5 5 4 5 5 24
6 4 3 2 4 3 16
7 4 4 3 4 4 19
8 2 2 2 4 2 12
9 4 4 4 5 4 21
10 4 4 3 4 5 20
11 5 4 4 5 5 23
12 5 4 4 5 4 22
13 4 4 3 2 3 16
14 5 3 2 4 3 17
15 5 3 3 4 5 20
16 4 4 5 4 4 21
17 4 5 5 4 4 22
18 4 3 5 4 4 20
19 4 3 5 4 3 19
20 5 4 3 5 4 21
21 5 3 5 5 3 21
22 4 4 3 4 4 19
23 4 4 4 4 4 20
24 4 4 4 4 4 20
25 5 4 1 4 3 17
26 5 5 4 4 4 22
27 4 4 4 4 4 20
28 4 3 3 3 3 16
29 5 4 4 4 4 21
30 4 4 4 4 4 20
31 4 4 4 5 4 21
32 2 5 4 5 3 19
189
33 4 4 4 4 4 20
34 4 4 5 4 5 22
35 5 4 3 4 4 20
36 4 4 4 4 4 20
37 4 4 4 4 4 20
38 4 4 4 4 3 19
39 4 4 3 4 4 19
40 4 5 4 5 4 22
41 3 3 3 3 3 15
42 3 4 4 3 4 18
43 4 4 4 3 3 18
44 4 4 3 4 4 19
45 4 4 3 5 5 21
46 4 4 4 4 4 20
47 4 3 4 5 3 19
48 5 4 3 4 3 19
49 5 4 3 5 4 21
50 5 4 5 3 4 21
51 5 3 4 4 4 20
52 5 4 3 4 5 21
53 4 3 3 3 3 16
54 5 4 3 3 3 18
55 4 3 3 4 5 19
56 4 5 4 4 3 20
57 5 3 4 4 4 20
58 4 3 5 3 3 18
59 5 4 5 3 4 21
60 3 3 5 3 2 16
61 5 3 4 4 4 20
62 5 3 3 4 4 19
63 4 2 3 4 5 18
64 5 4 3 2 4 18
65 4 3 1 2 4 14
66 3 3 2 3 2 13
67 3 4 2 3 4 16
68 4 3 2 3 3 15
69 3 4 2 3 2 14
70 2 3 2 3 4 14
71 5 3 4 2 3 17
72 3 2 4 2 2 13
73 3 4 3 3 3 16
74 3 3 4 4 3 17
75 4 3 5 3 4 19
76 3 3 4 3 4 17
77 3 4 3 2 2 14
78 2 3 2 3 3 13
79 4 3 4 2 3 16
80 4 3 4 2 3 16
190
81 3 4 4 3 4 18
82 3 4 3 3 3 16
83 4 3 4 2 4 17
84 4 3 4 3 3 17
85 3 2 3 3 4 15
86 3 4 3 5 3 18
87 3 5 3 4 1 16
88 4 3 4 3 3 17
89 2 4 2 5 4 17
90 4 3 5 1 3 16
91 4 2 3 4 3 16
92 4 3 2 3 4 16
93 5 2 4 4 4 19
94 5 2 4 2 3 16
95 5 4 2 4 4 19
96 2 2 4 4 4 16
97 4 4 5 2 4 19
98 4 5 4 2 5 20
99 4 5 2 4 5 20
100 4 2 5 2 4 17
C. Variabel Word of Mouth
No X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 Total
1 5 4 5 5 5 4 4 32
2 3 3 3 3 3 3 3 21
3 4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 2 3 3 2 3 3 19
5 4 5 4 4 4 5 5 31
6 4 4 4 5 3 4 4 28
7 4 4 4 4 4 4 4 28
8 3 3 4 1 1 3 3 18
9 4 3 4 4 4 4 4 27
10 4 4 4 3 2 4 3 24
11 5 4 5 5 5 5 5 34
12 5 5 5 4 4 5 5 33
13 5 4 3 3 4 5 3 27
14 5 4 5 4 5 4 4 31
15 4 3 4 4 3 4 4 26
16 4 4 4 5 4 4 4 29
17 5 4 4 4 3 3 5 28
18 3 5 4 4 3 5 4 28
19 4 3 4 5 5 4 5 30
20 5 4 3 4 4 3 5 28
21 5 4 3 4 5 3 4 28
22 4 3 4 3 3 4 4 25
191
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 4 4 4 4 4 4 4 28
25 5 5 4 5 5 5 4 33
26 4 4 3 4 4 4 4 27
27 4 4 4 4 4 4 4 28
28 4 4 4 4 4 3 4 27
29 3 4 4 4 3 4 4 26
30 4 4 4 4 4 4 4 28
31 3 2 4 4 2 4 3 22
32 5 4 5 5 3 5 3 30
33 5 3 4 4 4 4 3 27
34 5 4 4 4 4 4 4 29
35 4 4 4 4 5 4 4 29
36 4 4 4 4 4 4 4 28
37 5 4 4 4 4 4 4 29
38 4 3 3 3 3 3 3 22
39 4 4 4 3 4 4 4 27
40 4 5 4 5 4 5 4 31
41 4 3 3 4 3 3 3 23
42 3 3 4 3 3 3 3 22
43 4 3 3 3 3 4 4 24
44 4 4 4 4 4 4 4 28
45 3 4 4 4 3 4 4 26
46 4 4 4 4 5 5 4 30
47 4 3 2 4 5 3 4 25
48 5 4 4 5 3 4 4 29
49 5 3 4 3 3 2 4 24
50 4 4 5 5 5 4 3 30
51 3 4 2 3 4 4 5 25
52 5 4 3 4 4 4 5 29
53 2 3 4 3 3 4 4 23
54 5 4 5 3 4 3 3 27
55 5 3 3 3 4 2 3 23
56 5 3 4 4 3 3 4 26
57 2 2 3 3 4 4 3 21
58 3 3 2 1 1 2 3 15
59 3 3 4 3 4 4 3 24
60 4 3 5 2 1 3 4 22
61 4 4 5 3 3 4 3 26
62 4 3 3 4 4 1 3 22
63 4 3 2 3 3 2 3 20
64 2 3 3 4 2 4 3 21
65 3 1 1 1 2 4 3 15
66 1 1 3 3 2 3 3 16
67 1 2 2 3 2 3 3 16
68 4 2 3 3 3 3 3 21
69 4 4 3 3 4 3 4 25
70 4 3 4 3 3 2 3 22
192
71 4 2 3 3 2 3 3 20
72 2 3 2 1 3 2 4 17
73 4 4 3 3 4 5 5 28
74 4 3 4 3 4 5 4 27
75 4 3 3 3 4 3 4 24
76 3 4 3 4 3 3 3 23
77 2 3 1 3 1 4 3 17
78 3 2 3 4 3 2 3 20
79 3 3 4 3 3 3 3 22
80 4 3 3 4 2 3 4 23
81 3 3 4 4 3 3 4 24
82 4 3 4 3 4 3 3 24
83 3 4 3 4 3 3 2 22
84 3 4 3 2 3 2 3 20
85 3 2 4 3 4 4 3 23
86 4 3 4 3 4 3 4 25
87 4 3 4 5 4 2 3 25
88 3 4 2 3 2 3 4 21
89 3 4 2 3 1 3 3 19
90 4 2 3 4 4 3 4 24
91 3 2 4 3 2 1 3 18
92 3 3 4 2 4 1 4 21
93 2 2 1 4 1 4 5 19
94 4 2 4 5 4 1 4 24
95 5 4 2 4 2 1 4 22
96 5 4 5 2 2 4 4 26
97 4 4 3 2 1 4 5 23
98 4 2 4 5 2 2 4 23
99 4 5 4 5 4 5 4 31
100 4 2 5 4 5 4 4 28
D. Variabel Proses Keputusan
No Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Total
1 4 4 5 5 4 5 4 31
2 3 3 3 3 3 3 3 21
3 4 4 4 4 4 4 4 28
4 3 3 3 2 3 3 3 20
5 5 3 5 5 5 5 5 33
6 4 4 4 4 4 4 4 28
7 4 4 4 3 4 4 4 27
8 3 4 1 1 2 2 2 15
9 4 3 4 4 4 4 4 27
10 5 4 3 3 5 5 4 29
11 5 4 5 4 5 4 5 32
12 5 4 4 4 5 5 5 32
193
13 4 3 4 3 5 3 4 26
14 5 5 4 4 4 4 4 30
15 4 4 3 5 5 4 4 29
16 4 5 4 5 4 3 4 29
17 4 4 4 4 4 3 2 25
18 5 4 5 3 4 5 4 30
19 4 5 4 3 4 5 4 29
20 4 3 5 4 5 4 4 29
21 4 4 3 5 4 3 5 28
22 4 4 3 2 4 4 4 25
23 4 4 4 4 4 4 4 28
24 4 4 4 4 4 4 4 28
25 5 4 4 3 5 5 5 31
26 5 5 3 2 4 4 4 27
27 4 4 2 2 4 4 4 24
28 3 3 4 4 4 4 4 26
29 4 4 4 4 4 4 4 28
30 4 4 4 4 4 4 4 28
31 4 2 4 4 4 5 5 28
32 3 3 5 4 2 4 5 26
33 4 4 2 2 5 4 4 25
34 5 4 4 5 4 4 4 30
35 5 3 5 3 4 4 4 28
36 4 4 4 4 4 4 4 28
37 4 3 4 4 4 4 4 27
38 4 3 3 3 3 3 3 22
39 4 4 3 4 4 4 4 27
40 4 5 4 5 4 4 4 30
41 3 3 4 4 3 3 3 23
42 3 3 4 4 3 4 3 24
43 3 4 3 4 3 4 3 24
44 4 4 3 2 4 4 4 25
45 5 4 4 3 4 4 4 28
46 5 4 4 4 4 4 5 30
47 4 3 4 3 5 4 5 28
48 4 5 5 4 4 4 5 31
49 5 4 3 4 4 5 5 30
50 5 3 4 4 3 4 4 27
51 5 4 2 3 4 3 3 24
52 4 4 3 5 4 4 4 28
53 4 3 4 3 3 5 5 27
54 3 3 2 3 4 5 4 24
55 4 3 5 4 4 3 4 27
56 4 4 5 3 4 4 5 29
57 5 3 3 1 4 3 5 24
58 4 3 1 3 4 5 5 25
59 4 4 3 4 3 5 3 26
60 4 4 4 3 2 3 4 24
194
61 4 3 4 2 3 1 3 20
62 5 2 4 1 2 3 3 20
63 4 3 2 1 3 4 2 19
64 4 5 4 4 5 5 3 30
65 5 3 4 4 5 4 4 29
66 4 3 2 2 3 3 3 20
67 5 3 2 2 3 3 4 22
68 4 3 3 2 2 2 5 21
69 4 3 3 2 3 4 4 23
70 4 2 3 2 3 3 3 20
71 3 2 4 1 2 3 4 19
72 4 3 4 3 2 3 3 22
73 4 3 3 4 3 3 4 24
74 4 5 4 5 4 4 4 30
75 4 4 4 5 5 4 3 29
76 3 3 3 4 4 3 3 23
77 3 3 2 2 3 4 3 20
78 4 3 2 3 3 2 3 20
79 4 2 2 3 4 2 3 20
80 4 3 4 2 3 3 4 23
81 3 4 3 4 3 4 3 24
82 3 4 2 2 3 4 3 21
83 4 3 3 3 4 2 3 22
84 4 3 4 2 3 2 3 21
85 4 3 4 3 4 3 4 25
86 4 3 4 3 4 4 3 25
87 3 4 2 2 4 3 4 22
88 4 3 4 2 4 4 3 24
89 4 2 3 2 4 3 4 22
90 4 2 3 3 4 2 3 21
91 3 2 1 1 4 3 4 18
92 3 2 1 4 2 1 4 17
93 4 4 2 1 5 4 4 24
94 5 2 4 4 2 5 5 27
95 4 2 4 1 5 4 4 24
96 5 2 2 4 5 4 5 27
97 4 2 2 1 5 4 5 23
98 4 2 4 2 4 4 5 25
99 4 4 4 4 5 4 5 30
100 4 3 2 4 5 4 5 27
195
Lampiran 3 Hasil Uji Kualitas Data
A. Uji Validitas Data
1. Variabel Lokasi
Correlations
X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X110 X111 X112 X113 Total
X11 Pearson Correlation 1 ,614** ,262 ,655** ,098 ,333 ,221 ,167 ,304 ,204 ,226 ,127 ,216 ,624**
Sig. (2-tailed) ,000 ,162 ,000 ,607 ,072 ,241 ,377 ,102 ,279 ,230 ,502 ,252 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X12 Pearson Correlation ,614** 1 ,155 ,593** ,057 ,332 ,136 ,136 ,448* ,155 ,408* ,215 ,323 ,637**
Sig. (2-tailed) ,000 ,413 ,001 ,765 ,073 ,472 ,474 ,013 ,413 ,025 ,253 ,082 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X13 Pearson Correlation ,262 ,155 1 ,218 ,309 ,120 ,188 ,276 ,560** ,433* ,423* ,322 ,195 ,583**
Sig. (2-tailed) ,162 ,413 ,247 ,096 ,526 ,321 ,140 ,001 ,017 ,020 ,082 ,302 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X14 Pearson Correlation ,655** ,593** ,218 1 ,182 ,446* -,048 ,295 ,196 ,030 ,252 ,348 ,034 ,610**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,247 ,336 ,014 ,801 ,113 ,299 ,876 ,179 ,059 ,857 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X15 Pearson Correlation ,098 ,057 ,309 ,182 1 -,212 ,163 ,271 ,255 ,309 ,325 ,229 ,129 ,432*
Sig. (2-tailed) ,607 ,765 ,096 ,336 ,260 ,389 ,147 ,174 ,096 ,079 ,223 ,498 ,017
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X16 Pearson Correlation ,333 ,332 ,120 ,446* -,212 1 ,116 ,211 ,218 ,024 ,274 -,045 ,217 ,425*
Sig. (2-tailed) ,072 ,073 ,526 ,014 ,260 ,540 ,263 ,247 ,900 ,143 ,815 ,249 ,019
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X17 Pearson Correlation ,221 ,136 ,188 -,048 ,163 ,116 1 -,190 ,289 ,257 ,458* ,306 ,188 ,399*
Sig. (2-tailed) ,241 ,472 ,321 ,801 ,389 ,540 ,314 ,122 ,171 ,011 ,100 ,319 ,029
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X18 Pearson Correlation ,167 ,136 ,276 ,295 ,271 ,211 -,190 1 ,312 ,167 ,289 ,223 ,341 ,482**
Sig. (2-tailed) ,377 ,474 ,140 ,113 ,147 ,263 ,314 ,093 ,377 ,122 ,236 ,065 ,007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X19 Pearson Correlation ,304 ,448* ,560** ,196 ,255 ,218 ,289 ,312 1 ,551** ,617** ,381* ,305 ,717**
Sig. (2-tailed) ,102 ,013 ,001 ,299 ,174 ,247 ,122 ,093 ,002 ,000 ,038 ,101 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X110 Pearson Correlation ,204 ,155 ,433* ,030 ,309 ,024 ,257 ,167 ,551** 1 ,610** ,457* ,390* ,592**
Sig. (2-tailed) ,279 ,413 ,017 ,876 ,096 ,900 ,171 ,377 ,002 ,000 ,011 ,033 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X111 Pearson Correlation ,226 ,408* ,423* ,252 ,325 ,274 ,458* ,289 ,617** ,610** 1 ,496** ,393* ,764**
Sig. (2-tailed) ,230 ,025 ,020 ,179 ,079 ,143 ,011 ,122 ,000 ,000 ,005 ,032 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X112 Pearson Correlation ,127 ,215 ,322 ,348 ,229 -,045 ,306 ,223 ,381* ,457* ,496** 1 ,144 ,557**
Sig. (2-tailed) ,502 ,253 ,082 ,059 ,223 ,815 ,100 ,236 ,038 ,011 ,005 ,447 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X113 Pearson Correlation ,216 ,323 ,195 ,034 ,129 ,217 ,188 ,341 ,305 ,390* ,393* ,144 1 ,530**
Sig. (2-tailed) ,252 ,082 ,302 ,857 ,498 ,249 ,319 ,065 ,101 ,033 ,032 ,447 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation ,624** ,637** ,583** ,610** ,432* ,425* ,399* ,482** ,717** ,592** ,764** ,557** ,530** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,017 ,019 ,029 ,007 ,000 ,001 ,000 ,001 ,003
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
196
2. Variabel Brand Image
Correlations
X21 X22 X23 X24 X25 Total
X21 Pearson Correlation 1 ,470** ,143 ,516** ,497** ,700**
Sig. (2-tailed) ,009 ,452 ,004 ,005 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X22 Pearson Correlation ,470** 1 ,324 ,255 ,626** ,728**
Sig. (2-tailed) ,009 ,081 ,174 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X23 Pearson Correlation ,143 ,324 1 ,291 ,375* ,661**
Sig. (2-tailed) ,452 ,081 ,119 ,041 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X24 Pearson Correlation ,516** ,255 ,291 1 ,443* ,679**
Sig. (2-tailed) ,004 ,174 ,119 ,014 ,000
N 30 30 30 30 30 30
X25 Pearson Correlation ,497** ,626** ,375* ,443* 1 ,806**
Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,041 ,014 ,000
N 30 30 30 30 30 30
Total
Pearson Correlation ,700** ,728** ,661** ,679** ,806** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
3. Variabel Word of Mouth
Correlations
X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 Total
X31 Pearson Correlation 1 ,411* ,283 ,444* ,675** ,237 ,483** ,715**
Sig. (2-tailed) ,024 ,129 ,014 ,000 ,207 ,007 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X32 Pearson Correlation ,411* 1 ,324 ,412* ,410* ,595** ,422* ,698**
Sig. (2-tailed) ,024 ,081 ,024 ,025 ,001 ,020 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X33 Pearson Correlation ,283 ,324 1 ,348 ,269 ,436* ,391* ,569**
Sig. (2-tailed) ,129 ,081 ,060 ,150 ,016 ,033 ,001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X34 Pearson Correlation ,444* ,412* ,348 1 ,742** ,370* ,614** ,812**
Sig. (2-tailed) ,014 ,024 ,060 ,000 ,044 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X35 Pearson Correlation ,675** ,410* ,269 ,742** 1 ,354 ,530** ,836**
Sig. (2-tailed) ,000 ,025 ,150 ,000 ,055 ,003 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X36 Pearson Correlation ,237 ,595** ,436* ,370* ,354 1 ,254 ,629**
Sig. (2-tailed) ,207 ,001 ,016 ,044 ,055 ,175 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X37 Pearson Correlation ,483** ,422* ,391* ,614** ,530** ,254 1 ,727**
Sig. (2-tailed) ,007 ,020 ,033 ,000 ,003 ,175 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation ,715** ,698** ,569** ,812** ,836** ,629** ,727** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
197
4. Variabel Proses Keputusan
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Total
Y1 Pearson Correlation 1 ,547** ,424* ,197 ,681** ,655** ,621** ,768**
Sig. (2-tailed) ,002 ,020 ,297 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y2 Pearson Correlation ,547** 1 ,048 ,138 ,093 ,291 ,232 ,414*
Sig. (2-tailed) ,002 ,802 ,466 ,624 ,119 ,218 ,023
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y3 Pearson Correlation ,424* ,048 1 ,627** ,560** ,541** ,469** ,772**
Sig. (2-tailed) ,020 ,802 ,000 ,001 ,002 ,009 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y4 Pearson Correlation ,197 ,138 ,627** 1 ,474** ,241 ,442* ,683**
Sig. (2-tailed) ,297 ,466 ,000 ,008 ,199 ,015 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y5 Pearson Correlation ,681** ,093 ,560** ,474** 1 ,604** ,714** ,813**
Sig. (2-tailed) ,000 ,624 ,001 ,008 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y6 Pearson Correlation ,655** ,291 ,541** ,241 ,604** 1 ,625** ,766**
Sig. (2-tailed) ,000 ,119 ,002 ,199 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Y7 Pearson Correlation ,621** ,232 ,469** ,442* ,714** ,625** 1 ,803**
Sig. (2-tailed) ,000 ,218 ,009 ,015 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Total Pearson Correlation ,768** ,414* ,772** ,683** ,813** ,766** ,803** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,023 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
B. Uji Reliabilitas
1. Variabel Lokasi
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,816 13
198
2. Variabel Brand Image
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,744 5
3. Variabel Word of Mouth
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,840 7
4. Variabel Proses Keputusan
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,835 7