ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, BRAND...
Transcript of ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, BRAND...
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, BRAND TRUST,
BRAND IMAGE DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP
BRAND LOYALITY PADA AIR MINERAL AQUA
(Studi Kasus Pada Konsumen Air Mineral Aqua di Wilayah Tangerang Selatan)
Oleh
Aris Prabowo
NIM: 106081002356
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Nama Mahasiswa : Aris Prabowo
NIM : 106081002356
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan mempertanggungjawabkannya
2. Tidak melakukan plagiat tehadap naskah karya orang lain
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini
Jikalau dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melakukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata ditemukan
bukti bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai
sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, Juni 2013
(Aris Prabowo)
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
1. Nama : Aris Prabowo
2. Tempat /Tanggal Lahir : Jakarta / 09 Mei 1988
3. Alamat : Bulak Jaya Rt 015/008 no. 108.
Pulogebang. Cakung. Jakarta Timur
4. Nama Orang Tua
(Bapak) : Sriyono
(Ibu) : Sri Safarodhia
5. Agama : Islam
6. Telp : 08999772470
O81316678800
E-Mail : [email protected]
B. DATA PENDIDIKAN
1. Tahun 1994-2000 : SD Muhammadiyah I Kemayoran
2. Tahun 2000-2003 : MTs N 6 Jakarta
3. Tahun 2003-2006 : SMA Negeri 31 Jakarta
C. PENGALAMAN ORGANISASI
1. OSIS MTs N 6 Jakarta Timur
2. OSIS SMA N 31 Jakarta Bidang Olahraga
3. Anggota BEM J manajemen Tahun 2008 divisi seni dan olahraga
vi
ABSTRACT
This study has the objective to analyze simultaneously the influence of the quality
of the product, brand trust, brand image, customer satisfaction on brand loyalty,
to analyze the effect of partially between the quality of the product, brand trust,
brand image, customer satisfaction on brand loyalty, to analyze the independent
variables which most affects brand loyalty. The data used in this study using
primary data obtained from the answers of the respondents who had consumed
Aqua mineral water. The method of analysis used in this study using multiple
linear regression analysis consisting of the classical assumption, t test, F test, test
and test determination of multiple linear regression equation. The selection of the
sample in this study are all consumers who consume mineral water Aqua. Results
of this study indicate that there are significant simultaneously at variable product
quality, brand trust, brand image and customer satisfaction on brand loyalty. The
results also showed variable product quality, brand trust, brand image and
customer satisfaction partially significant effect on brand loyalty. There is an
influence on the determination test of 77.9% which affects brand loyalty is
explained by the variable quality of the product, brand trust, brand image and
customer satisfaction, while the remaining 22.1% is influenced by other variables
and are not included in the regression analysis.
Keywords: quality of product, brand trust, brand image, customer satisfaction,
brand loyality
vii
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan untuk Menganalisis pengaruh secara simultan
antara kualitas produk, brand trust, brand image, kepuasan pelanggan terhadap
brand loyality, untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara kualitas produk,
brand trust, brand image, kepuasan pelanggan terhadap brand loyality, untuk
menganalisis variabel independen manakah yang paling mempengaruhi brand
loyality. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data primer yang
diperoleh dari jawaban dari responden yang pernah mengkonsumsi air mineral
Aqua. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis
regresi linier berganda yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji t, uji F, uji
determinasi dan uji persamaan regresi linier berganda. Pemilihan sampel pada
penelitian ini adalah semua konsumen yang mengkonsumsi air mineral Aqua.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada
variabel kualitas produk, brand trust, brand image dan kepuasan pelanggan
terhadap brand loyality. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel kualitas
produk, brand trust, brand image dan kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap brand loyality. Pada uji determinasi terdapat pengaruh
sebesar 77,9% yang mempengaruhi brand loyality yang dijelaskan oleh variabel
kualitas produk, brand trust, brand image dan kepuasan pelanggan, sedangkan
sisanya 22,1% dipengaruhi oleh variabel lain dan tidak termasuk kedalam analisis
regresi ini.
Kata kunci: kualitas produk, brand trust, brand image, kepuasan pelanggan,
brand loyality
viii
KATA PENGANTAR
Assalamu‟alaikum wr.wb. alhamdulillahi Rabbil‟ alamin, segala puji hanya bagi
Allah SWT pemilik segala sesuatu yang ada di bumi dan di langit. Atas berkat
rahmat dan ridho-Nya, kami sampaikan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,
karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk nabi Muhammad SAW yang
menjadi panutan dan telah membawa manusia dari alam jahiliyah menuju jalan
cahaya, beserta keluarga, para sahabat dan para pengikut-pengikutnya hingga
akhir zaman.
Penulisan ini merupakan salah satu syarat untuk menempuh Ujian Program
Strata 1 dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi penyempurnaan
skripsi ini.
Dengan segenap kerendahan hati, melalui kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Wali Allah SWT di dunia yaitu Kedua orang tuaku tercinta, Sriyono & Sri
Safarodhia, terima kasih atas kasih sayang, support dan do‟a yang tak pernah
henti untukku selama ini. Terima kasih karena telah sabar dalam mendidik
penulis dari lahir hingga sekarang ini.
2. Bapak Prof. Dr. Komaruddin Hidayat, MA. Rektor Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan terima kasih. Semoga Allah SWT
selalu memberikan perlindungan kepada Bapak dan Keluarga.
ix
3. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan terima
kasih atas support yang telah Bapak berikan selama ini. Semoga Allah SWT
selalu memberikan perlindungan kepada Bapak dan Keluarga.
4. Dr. Ahmad Dumyathi Bashori, MA selaku Kepala Jurusan Program
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Saya ucapkan terima kasih atas support yang telah
Bapak berikan selama ini. Semoga Allah SWT selalu memberikan
perlindungan kepada Bapak dan Keluarga.
5. Yahya Hamja, Dr selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen pembimbing I
yang telah memberikan masukan dan bimbingan dengan kesabaranya dan
keikhlasanya. Terima kasih atas semua arahan dan saran yang telah diberikan
selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
6. Ibu Yunia Silvia Sesunan. SE, MM selaku Dosen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan selaku dosen
pembimbing II yang telah memberikan masukan dan bimbingan dengan
kesabaranya dan keikhlasannya. Terima kasih atas semua arahan dan saran
yang telah diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
7. Ibu Muniaty Aisyah, selaku penguji skripsi dan juga dosen penasehat
akademik dari penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UIN
Jakarta.
8. Bapak Herni Ali HT. SE, MM selaku dosen penguji skripsi dari penulis.
Terima kasih atas masukannya kepada penulis untuk menjadikan skripsi ini
lebih baiklagi.
9. Dosen - Dosen UIN Jakarta FEB yang telah mengajar dan mendidik penulis
selama menjadi mahasiswa di FEB UIN Jakarta, terima kasih atas
pengorbanan waktu dan ilmu yang diberikan kepada penulis dan kawan-
kawan mahasiswa lainnya. Semoga Allah SWT mencatat semuanya sebagai
amal ibadah yang tak akan terputus hingga akhir zaman. Amin.
x
10. Seluruh staff bagian akademik dan perpustakaan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis terima kasih atas keramahanya dalam memberikan pelayanan.
11. Kepada kekasih hatiku, Dwi Ika Setiawati, yang selalu memberikan semangat
dan motivasinya untukku agar dapat segera menyelesaikan skripsi ini.
12. Kepada teman-temanku di kelas manajemen A angkatan 2006 dan konsentrasi
Pemasaran, terima kasih untuk persahabatan dan pertemanan kita selama ini.
13. Kepada seluruh teman-teman GAYO FC, semoga persahabatan dan
silaturahmi kita selalu terjaga selamanya.
14. Terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
Demikianlah dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak
kekurangan penulisan, penulis mengharapkan saran dan kritik membangun untuk
skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Terima kasih.
Wassalamu‟alaikum wr.wb.
Jakarta, 18 Juni 2013
Aris Prabowo
xi
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................ i
Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................... ii
Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................. iii
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................. iv
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... v
Abstract .............................................................................................................. vi
Abstrak .............................................................................................................. vii
Kata Pengantar ................................................................................................ viii
Daftar Isi ........................................................................................................... xi
Daftar Tabel ...................................................................................................... xiv
Daftar Gambar ................................................................................................. xvii
Daftar Lampiran .............................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 11
A. Manajemen Pemasaran ................................................................. 11
B. Kualitas Produk ............................................................................. 13
C. Brand Trust ................................................................................... 16.
D. Citra Merek (Brand Image) .......................................................... 24.
E. Kepuasan Pelanggan ..................................................................... 31.
xii
F. Brand Loyality ............................................................................... 35
G. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 43
H. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 45
I. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 46
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 47
A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 47
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 47
C. Metode Pengumpulan Data ............................................................ 48
D. Metode Analisis Data ..................................................................... 48
1. Statistik Deskriptif..................................................................... 48
2. Uji Kualitas Data ....................................................................... 49
3. .Uji Asumsi Klasik .................................................................... 51
4. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 54
5. Uji Hipotesis Penelitian ............................................................ 55
E. Operasional Variabel ..................................................................... 57
.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 59
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................. 59
B. Karakteristik Responden ............................................................... 61
C. Hasil Dan Pembahasan ................................................................. 64
1. Uji Kualitas Data ...................................................................... 64
2. Penemuan dan Pembahasan ..................................................... 72
D. Hasil Analisa Data ........................................................................ 97
1. Hasil Uji Asumsi Klasik .......................................................... 97
a. Hasil Uji Normalitas Data ................................................... 97
b. Uji Multikolinieritas ............................................................ 98
c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 99
2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................... 100
a. Hasil Uji Determinasi Koefisien Determinasi
(Uji Adjusted R2) ................................................................. 100
xiii
b. Hasil Uji Regresi Linier Berganda ...................................... 101
3. Hasil Uji Hipotesis ................................................................... 103
a. Hasil Uji Statistik F (Simultan) ........................................... 103
b. Hasil Uji t (Uji Secara Parsial) ............................................ 104
E. Interpretasi .................................................................................... 107
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 111
A. Kesimpulan ................................................................................... 111
B. Implikasi ....................................................................................... 112
C. Saran ............................................................................................. 113
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 114
LAMPIRAN - LAMPIRAN ............................................................................ 118
xiv
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 43
3.1 Operasional Variabel Penelitian ...................................................... 57
4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan
Terakhir Responden, Usia Responden ............................................. 61
4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk ................................. 65
4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Trust ........................................ 66
4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image ...................................... 67
4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan .......................... 67
4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Brand Loyality ................................... 68
4.7 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Produk ............................. 70
4.8 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Trust .................................... 70
4.9 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Image .................................. 71
4.10 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pelanggan ...................... 71
4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Loyality ............................... 72
4.12 – 4.52 Frekuensi Jawaban Responden ................................................... 72 – 96
4.53 Uji Multikolinieritas ........................................................................ 98
4.54 Uji Determinasi (Adjusted R2) ......................................................... 100
4.55 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .................................................. 101
4.56 Hasil Uji F (Simultan) ..................................................................... 103
4.57 Hasil Uji t (Parsial) .......................................................................... 104
xv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 45
4.1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................................. 62
4.2 Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........................ 62
4.3 Data Responden Berdasarkan Usia Responden .............................. 63
4.4 Uji Normalitas Data (P-P Plot) ....................................................... 97
4.5 Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas) ............................................... 99
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
1 Kuisioner Penelitian ........................................................................ 118
2 Data Mentah Jawaban Responden ................................................... 123
3 Frekuensi Data Jawaban Responden ............................................... 128
4 Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda Dengan SPSS ................ 138
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi dan meningkatnya persaingan menyebabkan perusahaan-
perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan perhatian dari konsumen, sehingga
perusahaan dituntut bersikap proaktif dalam menanggapi berbagai perubahan pada
lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan dapat berupa harga, promosi
maupun perang dalam kualitas pelayanan. Hal tersebut dilakukan perusahaan-
perusahaan tidak lepas dari keinginan konsumen yang selalu menginginkan untuk
memperoleh barang-barang dengan kualitas baik, sehingga perusahaan-perusahaan
yang ada sekarang ini harus mempunyai keunggulan daya saing bagi setiap
produk-produknya. Bisnis pada abad 21 akan semakin banyak menghadapi
tantangan karena konsumen lebih memandang kepada produk yang lebih high-
quality, lowcost, dan bisnis tersebut juga harus lebih responsive terhadap
perubahan yang sangat cepat. Pada banyak industri, perubahan sosial politik yang
cepat akan meningkatkan jumlah dan kekuatan pesaing-pesaing baru dari negara
asing. Pesaing-pesaing baru ini semakin cakap dan lebih produktif karena manajer-
manajer mereka lebih berpendidikan dan memiliki keahlihan teknik serta
ketidakjelasan lintas batas teknologi dan informasi menjadikan mereka dengan
cepat mengakses cara-cara dan peralatan terkini (Putra, 2011:1).
Loyalitas pelanggan terhadap merek produk merupakan konsep yang
sangat penting khususnya pada kondisi tingkat persaingan yang sangat ketat
dengan pertumbuhan yang rendah. Pada kondisi demikian loyalitas pada merek
2
sangat dibutuhkan agar perusahaan dapat bertahan hidup. Di samping itu,
upaya mempertahankan loyalitas merek ini merupakan upaya strategis yang
lebih efektif dibandingkan dengan upaya menarik pelanggan baru. Persoalan
merek menjadi salah satu persoalan yang harus dipantau secara terus menerus
oleh setiap perusahaan. Merek yang kuat, teruji, dan bernilai tinggi terbukti
tidak hanya sukses mengalahkan hitungan rasional, tetapi juga canggih
mengolah sisi - sisi emosional konsumen. Merek bisa memiliki nilai tinggi
karena ada brand building activity yang bukan sekadar berdasarkan
komunikasi, tetapi merupakan segala macam usaha lain untuk memperkuat
merek tersebut (Petra, 2007:56).
Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif maka setiap perusahaan
dituntut untuk mampu memuaskan konsumennya (Barsky, 2000:25). Sehingga
strategi yang didasarkan pada komitmen manajemen untuk meningkatkan
kualitas pelayanan untuk memuaskan pelanggan secara terus-menerus
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan, baik yang menghasilkan barang nyata
maupun jasa. Hal ini dilakukan karena adanya kenyataan bahwa konsumen
yang tidak puas terhadap barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari
penyedia barang atau jasa dari perusahaan lain yang mampu memuaskan
kebutuhannya.
Dewasa ini persaingan dalam bisnis semakin ketat. Untuk dapat
bertahan perusahaan perlu merencanakan strategi pemasarannya. Hal yang
mendasar dalam strategi pemasaran adalah pemahaman tentang konsep
pemasaran, dimana kepuasan konsumen adalah titik sentralnya. Kepuasan
3
terkait dengan kualitas produk atau jasa. Jadi untuk dapat bertahan dan
mencapai tujuan perusahaan yang bersifat umum yaitu laba maka perusahaan
perlu memperhatikan kualitas produk atau jasanya agar konsumen merasa puas,
jadi disini „nilai‟ kualitas dipandang dari sisi puas atau tidaknya konsumen.
Memuaskan konsumen tidaklah mudah, karena bersifat relatif, untuk itu maka
perlulah manajemen „memahami‟ konsumennya. (Hernama, 2006:1).
Produk yang baru lahir biasanya lebih mengutamakan daya tarik untuk
merebut posisi di pasar, baik dari segi inovasi maupun harga yang relatif
murah. Tidak jarang ada beberapa produsen menghasilkan produk “baru” yang
merupakan produk hasil inovasi peniruan yang menunjukkan tidak adanya
perbedaan pola pengkonsumsian dan hanya menciptakan kembali produk yang
sudah ada dengan sedikit modifikasi. Dalam kondisi semakin meningkatnya
persaingan antara produk-produk sejenis, maka perusahaan yang satu dengan
yang lain saling bersaing merebutkan konsumen. Perusahaan yang mampu
menciptakan dan mempertahankan pelangganlah yang akan sukses dalam
persaingan. Setiap perusahaan berusaha untuk memahami perilaku konsumen
pada pasar sasaran untuk kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Perilaku
konsumen yang ada tersebut akan mempengaruhi cara konsumen dalam
melihat atau memandang suatu produk. Konsumen dalam memilih suatu brand
produk akan melalui tahap percobaan terlebih dahulu, pada tahap ini seringkali
konsumen akan mencoba berbagai brand yang berbeda. Jika dirasakan bahwa
brand tersebut sudah cocok dan memenuhi apa yang diharapkan dari produk
sejenis maka konsumen akan terus mencari brand tersebut. Merek merupakan
salah satu faktor penting dalam kegiatan pemasaran karena kegiatan
4
memperkenalkan dan menawarkan produk dan jasa tidak terlepas dari merek
yang diandalkan, dan merek harus sesuai dengan komponen – komponen
proses pemasaran lainya (Surachman, 2008:1).
Brand atau merek adalah nama, istilah, tanda, symbol atau rancangan,
atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi
barang atau jasa penjual atau kelompok penjual dan untuk
mendiferensiasikannya dari barang atau jasa. (Kotler, 2007:332). Sedangkan
menurut Surachman (2008:3) menyatakan bahwa merek adalah nama atau
simbol yang bersifat membedakan (seperti logo, cap, simbol, lambang, tanda,
slogan kata-kata atau kemasan) untuk mengidentifikasikan barang atau jasa
dari penjual atau pemegang merek.
Brand loyalty (loyalitas merek) merupakan spuatu ukuran keterkaitan
pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran
tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk yang
lain, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik
menyangkut harga ataupun atribut lain (Durianto, dkk, 2001:47). Banyak
produk yang telah memiliki brand loyality yang baik dimata konsumen salah
satu produk dengan memiliki brand loyality yang baik adalah produk AQUA,
bahkan telah melekat di hati masyarakat. Ditambah dengan pentingnya air
sebagai sumber kehidupan bagi manusia. Mengkonsumsi air sangat bermanfaat
bagi kesehatan, antara lain adalah menjaga keseimbangan pH pada tubuh,
menjaga suhu tubuh, melancarkan metabolisme dalam tubuh
(http://tugaskelompok1sim.wordpress.com/2011/01/05/kebaikanairbagikesehat
an).
5
Menurut (Grewal, Monroe dan Krishnan, 2006) menemukan adanya
peran harga, merek sebagai indikator kualitas dan adanya peran internal
reference price sebagai indikator nilai persepsian. Model ini merupakan
pengembangan dari price/effect model dimana memasukkan dimensi perceived
transaction value dan perceived acquisition value. Berbeda dari price/effect
model, model ini menekankan pada pengaruh diskon harga yang merupakan
bagian dari marketing mix terhadap kualitas persepsian dan internal reference
price. Dalam membangun kinerja merek harga yang ditetapkan dapat dilihat
berdasarkan metode atau pendekatan bagaimana harga yang saat ini berlaku
ditetapkan (Surachman, 2008:28).
Seitovszky dalam (Monroe, 2006:52) mengungkapkan bahwa
penggunaan harga sebagai indikator kualitas produk dikatakan tidak irasional,
akan tetapi mencerminkan tingkat kepercayaan bahwa harga dipasar ditentukan
oleh kekuatan pasar. Karena harga ditentukan oleh kekuatan pasar (kekuatan
demand dan supply), terjadi suatu mekanisme tersendiri dimana pada saat
konsumen memilih barang di pasar, mereka tentunya akan memilih barang
yang memiliki kualitas yang tinggi dengan harga yang terjangkau. Akibatnya
permintaan akan barang tersebut meningkat. Sesuai hukum pasar, pada saat
demand suatu barang meningkat pesat, maka secara otomatis harga barang
tersebut akan meningkat dan menjadi lebih tinggi dibandingkan barang lain
yang sejenis. Jadi, mengunakan harga sebagai indikator kualitas tidaklah
selamanya benar. Meskipun banyak penelitian yang mengungkapkan adanya
hubungan positif yang kuat antara harga dan kualitas.
6
Promosi dan image juga merupakan penentu peningkatan suatu
loyalitas merek karena dengan promosi yang baik akan menanamkan ingatan
mengenai merek, karena elemen-elemen suatu merek yang terdiri dari mudah
diingat, dapat dimengerti, perlindungan penyesuaian dan mudah ditransfer akan
berkembang dengan adanya pengenalan melalui suatu kegiatan promosi,
sehingga akan menanamkan merek yang semakin loyal (Surachman, 2008:32).
Image suatu produk akan meningkatkan kekuatan suatu merek sehingga
kekuatan merek akan suatu produk perlu ditingkatkan dengan meningkatkan
kualitas produk karena dengan kualitas dan nilai - nilai produk akan
menentukan baik atau tidaknya suatu kinerja produk (Surachman, 2008:26).
Untuk mewujudkan persaingan yang terjadi dalam hal merek perusahaan perlu
mengarahkan seluruh jajaran yang berkompeten dalam manajemen merek
perusahaan, merek produk yang ditawarkan akan memiliki kekuatan dengan
indikasi dapat memuaskan keinginan pelanggan (Surachman, 2008:268).
Dengan image yang baik akan meningkatkan kepercayaan konsumen
pada suatu produk. Menurut Ballestar (2001) dalam Afandi (2011:2),
mengemukakan bahwa Brand Trust merupakan perasaan aman yang diperoleh
konsumen dalam interaksinya dengan merek yang didasarkan pada persepsi
bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan memenuhi kepentingan serta
keselamatan konsumen. Trust didefinisikan sebagai persepsi konsumen
mengenai reliabilitas yang didasarkan pada pengalaman atau serangkaian
transaksi/ interaksi yang dikarakteristikkan oleh konfirmasi dari harapan atas
kinerja produk dan kepuasan.
7
Dengan kepuasan yang dimiliki pelanggan akan meningkatkan loyalitas
pada produk sehingga loyalitas merek akan tercipta dan akan berdampak pada
perluasan pemasaran secara tersendiri dengan informasi dari mulut ke mulut
dan pelanggan harus merasakanya, seperti pernyataan yang diungkapkan oleh
Lovelock (2007:96) yang menyatakan bahwa konsumen tidak hanya menilai
kepuasan berdasarkan informasi dari mulut ke mulut atau iklan perusahaan.
Namun, pelanggan harus benar-benar menggunakan suatu jasa untuk
mengetahui puas atau tidaknya dengan hasilnya.
Menurut Kotler (2007:177) kepuasan merupakan perasaan senang atau
kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk
yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Maka bagi
perusahaan perlu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan strategi yang lebih
baik lagi agar terciptanya loyalitas yang tinggi bagi pelanggan, sehingga
mencapai tujuan yang lebih baik lagi sebagai perusahaan yang besar. Karena
keberhasilan perusahaan, karena perusahaan yakin pelanggan merupakan satu-
satunya “pusat laba” sejati bagi perusahan (Kotler, 2007:172).
Apabila produk memiliki nilai yang tinggi bagi konsumen maka akan
memperkuat minat konsumen untuk membeli produk. Proses ini merupakan
evaluasi produk yang dilakukan oleh konsumen sebelum memutuskan untuk
membeli produk, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
”Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Brand Image, Promosi
Terhadap Brand Loyality Pada Konsumen Air Mineral Aqua (Studi Kasus
Pada Konsumen Air Mineral Aqua di Wilayah Tangerang Selatan)”.
8
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang mengenai brand loyality yang diuraikan
oleh penulis, maka pokok - pokok rumusan permasalahan yang akan dibahas
antara lain:
1. Apakah ada pengaruh secara parsial antara kualitas produk terhadap brand
loyality ?
2. Apakah ada pengaruh secara parsial antara brand trust terhadap brand
loyality ?
3. Apakah ada pengaruh secara parsial antara brand image terhadap brand
loyality ?
4. Apakah ada pengaruh secara parsial antara kepuasan pelanggan terhadap
brand loyality ?
5. Apakah ada pengaruh secara simultan antara kualitas produk, brand trust,
brand image, kepuasan pelanggan terhadap brand loyality ?
6. Variabel independen manakah yang paling berpengaruh terhadap brand
loyality ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah, maka
tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara kualitas produk terhadap
brand loyality ?
2. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara brand trust terhadap
brand loyality ?
9
3. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara brand image terhadap
brand loyality ?
4. Untuk menganalisis pengaruh secara parsial antara kepuasan pelanggan
terhadap brand loyality ?
5. Untuk menganalisis pengaruh secara simultan antara kualitas produk, brand
trust, brand image, kepuasan pelanggan terhadap brand loyality ?
6. Untuk mengetahui variabel independen manakah yang paling berpengaruh
terhadap brand loyality ?
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Dapat memberikan informasi atau bahan masukan yang berguna dalam hal
ini yakni para pemasar di dalam merumuskan strategi pemasaran yang tepat
serta berupaya menciptakan inovasi-inovasi baru yang dapat menarik
konsumen.
2. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan, wawasan serta dapat menerapkan
pengalaman dan ilmu yang telah di dapat di bangku kuliah ke dalam
praktek, khususnya yang ada hubungannya dengan masalah penelitian
tersebut.
3. Bagi akademis
Dapat menjadi bahan kepustakaan yang dapat digunakan sebagai informasi
dan sumber ilmu pengatahuan yang bisa dipergunakan bagi pihak-pihak
yang membutuhkan.
10
4. Bagi pihak lain
Dapat dipergunakan sebagai data tambahan bagi yang secara kebetulan
sedang meneliti penelitian yang sejenis serta dapat menjadi informasi yang
bisa membantu untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh produk, harga,
brand image, promosi terhadap Brand Loyality pada konsumen yang
mengkonsumsi Air Mineral Aqua.
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Manajemen Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran
Dalam setiap suatu perusahaan memerlukan adanya suatu pemasaran
tanpa adanya pemasaran suatu produk tidak akan mengalami penjualan.
Karena dengan pemasaran akan mengetahui kebutuhan yang diinginkan
konsumen. Dengan mengetahui kebutuhan konsumen akan menarik
konsumen mengunakan produk yang ditawarkan. Menurut Kotler (2007:6)
pemasaran adalah sesuatu yang berhubungan dengan mengidentifikasikan
dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat.
Pemasaran secara mudahnya adalah kegiatan memasarkan barang
atau jasa umumnya kepada masyarakat, dan khususnya kepada pembeli
potensial. Pemasaran dikembangkan suatu pola yang tertata dalam suatu
sistem yang sering kali disebut sebagai ilmu dan juga dikembangkan dengan
cara masing-masing pelaku sehingga disebut improvisasi dan karenanya
disebut seni (Ma‟ruf, 2006:3).
Pemasaran merupakan mengidentifikasikan dan memenuhi
kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dan
pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan
(Kotler dan keller, 2009:5). American marketing association (AMA) dalam
kotler dan keller (2009:5) mendefinisikan pemasaran adalah suatu fungsi
12
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan
dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan
pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku
kepentingannya.
2. Pengertian Manajemen Pemasaran
Manajemen memiliki arti suatu ilmu dan seni merencanakan,
mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga
manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (Swastha, 2010:82). Dengan manajemen yang baik akan
meningkatkan penjualan yang lebih baik lagi, sehingga akan
mempertahankan posisi perusahaan, untuk mewujudkanya perlu adanya
perencanaan dalam suatu perencanaan harus menggambarkan mengenai
”apa”, ”Bagaimana”, ”Mengapa” dan kapan dilakukan (Swastha, 2010:83).
Pemasaran berasal dari kata pasar, menurut Ma‟ruf (2006:4) pasar
memiliki 3 pengertian, yang pertama pasar dalam arti ”tempat” berarti
tempat bertemunya penjual dengan pembeli, pengertian yang kedua pasar
dalam arti ”interaksi permintaan dan penawaran” berarti tidak hanya adanya
penjual dan pembeli tetapi adanya kebutuhan dan pasokan barang, dan yang
ketiga pasar dalam arti ”sekelompok anggota masyarakat yang memiliki
kebutuhan dan daya beli” pengertian ini merujukpada dua kata kunci
”kebutuhan” dan ”daya beli”. Pasar menurut Kotler (2007:12) adalah tempat
fisik dimana para pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan
menjual barang.
13
Aktivitas pemasaran bermula dari pengamatan kebutuhan konsumen,
sebuah cara menganalisa kebutuhan konsumen adalah dengan mencari tahu
mengapa orang membeli barang atau jasa (Ma‟ruf, 2006:5). Pemasaran akan
tercipta dengan baik bila memiliki manajemen yang baik juga. Perlu adanya
pemahaman mengenai manajemen pemasaran.
Menurut Kotler (2007:6) menyatakan bahwa manajemen pemasaran
adalah seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan, dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.
B. Kualitas Produk
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan lebih menyukai
produk-produk yang menawarkan fitur-fitur yang paling bermutu, berprestasi,
atau inovatif. Para manajer dalam organisasi ini berfokus pada membuat
produk yang superior dan meningkatkanya sepanjang waktu. Akan tetapi, para
manajer ini kadang-kadang terperangkap dalam urusan cinta dengan produk-
produk mereka (Kotler, 2007:18). Produk adalah segala sesuatu yang dapat
ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler,
2007:4).
Menurut Tjiptono (2007:110-111) kualitas adalah upaya pemenuhan
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk
mengimbangi harapan pelanggan. Sedangkan delapan dimensi kualitas menurut
Garvin (1987) dalam Tjiptono (2008:25 - 26) adalah sebagai berikut:
14
1. Kinerja (performance), karakteristik operasi suatu produk utama, seperti
minuman kesehatan, memperlancar metabolisme dalam tubuh
(http://tugaskelompok1sim.wordpress.com/2011/01/05/kebaikanairbagikese
hatan).
2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (feature), yaitu fasilitas pendukung
seperti tutup kemasan yang protektif.
3. Keandalan (reliability), air mineral yang berkualitas (mata air terpilih).
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh
mana karakterisik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah
ditentukan, misalkan uji laboratorium nasional (BPOM, No registrasi:MD
265210012020) dan memenuhi standar kesehatan (Good Manufacturing
Practice dan Good Sanitation-Hygienic Practice sekaligus kualitas produk
akhir sesuai dengan SNI 01-3553-2006 atau “Codex for Bottle Water”)
5. Daya Tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut
dapat digunakan.
6. Kemampuan melayani (serviceability), meliputi kecepatan, kompetensi,
kenyamanan, kemudahan direparasi, serta penanganan keluhan yang
memuaskan.
7. Estetika (estethic), yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalkan
bentuk fisik, model / desain yang artistik, warna dan sebagainya.
8. Ketepatan kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan
reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
15
Menurut Garvin (1988) dalam Tjiptono (2007:113 - 114), ada lima
perspektif kualitas yang berkembang saat ini antara lain:
a. Transcendental approach,dalam perspektif ini, kualitas dipandang
sebagai innate excellence, yaitu sesuatu yang secara intuitif bisa
dipahami, namun nyaris tidak mungkin dikomunikasikan, contohnya
kecantikan atau cinta. Perspektif ini menegaskan bahwa orang hanya bisa
belajar memahami kualitas melalui pengalaman yang didapatkan dari
eksposur berulang kali (repeated exposure).
b. Product-based approach, perspektif ini mengasumsikan bahwa kualitas
merupakan karakteristik, komponen atau atribut obyektif yang dapat
dikuantitatifkan dan dapat diukur.
c. User-based approach, perspektif ini didasarkan pada pemikiran bahwa
kualitas bergantung pada orang yang menilainya (eyes of the beholder),
sehingga produk yang paling memuaskan preferensi seseorang (maximum
satisfaction) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
d. Manufacturing-based approach, perspektif ini bersifat supply-based dan
lebih berfokus pada praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan,
serta mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian atau kecocokan dengan
persyaratan (conformance to requirements).
e. Value-based approach, perspektif ini memandang kualitas dari aspek
nilai (value) dan harga (price). Dengan mempertimbangkan trade-off
antara kinerja dan harga, kualitas didefinisikan sebagai affordable
excellence, yakni tingkat kinerja „terbaik‟ atau yang sepadan dengan
harga yang dibayarkan.
16
Kualitas berkaitan erat dengan kepuasan konsumen. Kualitas
memberikan dorongan khusus kepada konsumen untuk menjalin ikatan
relasi saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan perusahaan.
Selain itu perusahaan juga dapat meningkatkan pangsa pasarnya melalui
pemenuhan kualitas yang bersifat customer driven. Kualitas juga dapat
mengurangi biaya, karena biaya untuk mewujudkan produk berkualitas jauh
lebih kecil dibandingkan biaya yang ditimbulkan akibat kegagalan
perusahaan dalam memenuhi standar kualitas (Tjiptono, 2007:115-116).
Berdasarkan pengertian mengenai kualitas dan produk, maka dapat dibuat
suatu kesimpulan mengenai produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan
ke pasar untuk memuaskan kebutuhan pelanggan sesuai dengan harapannya.
C. Brand Trust
Keahlian yang sangat unik dari pemasar profesional adalah
kemampuannya untuk menciptakan, memelihara, melindungi, dan
meningkatkan merek. Para pemasar mengatakan bahwa pemberian merek
adalah seni dan bagian paling penting dalam pemasaran. Menurut American
Marketing Association (Kotler, 2000:460), merek adalah nama, istilah, tanda,
simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan
untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang atau kelompok penjual
dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
Menurut Delgado, 2004 kepercayaan merek adalah harapan akan
kehandalan dan intensi merek. Karena itu, kepercayaan merek merefleksikan 2
hal yakni brand reliability dan brand intentions. Brand reliability atau
17
kehandalan merek, yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk
tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi
bahwa merek tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan
kepuasan. Brand reliability, merupakan hal yang esensial bagi terciptanya
kepercayaan terhadap merek karena kemampuan merek dapat memenuhi nilai
yang dijanjikan dan akan membuat konsumen menaruh rasa yakin serta
mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk keluar dari perasaan terancamnya.
Sedangkan brand intention didasarkan pada keyakinan konsumen
bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen ketika
masalah dalam konsumsi produk muncul secara tidak terduga. Kedua
komponen kepercayaan merek bersandar pada penilaian konsumen yang
subyektif atau didasarkan pada persepsi masing-masing konsumen terhadap
manfaat yang dapat diberikan produk atau merek.
Sistem identitas merek meliputi nilai yang diciptakan dalam rangka
mremberikan manfaat fungsional, pernyataan nilai sebuah merek yang
mencakup manfaat emosional dan manfaat ekspresi diri. Manfaat emosional
berhubungan dengan kemampuan merek tersebut untuk membuat pembeli atau
pengguna merek merasakan sesuatu pada saat proses pembelian yang dapat
dijadikan pengalaman, sedangkan manfaat ekspresi diri akan terasa ada ketika
merek itu dapat memberikan gambaran yang dapat menyatakan pribadi tertentu
(Surachman, 2008:56).
18
Merek sebenarnya merupakan janji penjual untuk secara konsisten
memberikan keistimewaan, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek-
merek terbaik memberikan jaminan mutu. Akan tetapi, merek lebih dari
sekadar simbol. Merek dapat memiliki enam level pengertian (Surachman,
2008:3) yaitu sebagai berikut:
1. Atribut: merek mengingatkan pada atribut tertentu. Mercedes memberi
kesan sebagai mobil yang mahal, dibuat dengan baik, dirancang dengan
baik, tahan lama, dan bergengsi tinggi.
2. Manfaat: bagi konsumen, kadang sebuah merek tidak sekadar menyatakan
atribut, tetapi manfaat. Mereka membeli produk tidak membeli atribut,
tetapi membeli manfaat. Atribut yang dimiliki oleh suatu produk dapat
diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan atau emosional
3. Nilai: merek juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. Jadi,
Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, gengsi, dan lain-lain.
4. Budaya: merek juga mewakili budaya tertentu. Mercedes mewakili budaya
Jerman, terorganisasi, efisien, bermutu tinggi.
5. Kepribadian: merek mencerminkan kepribadian tertentu. Mercedes
mencerminkan pimpinan yang masuk akal (orang), singa yang memerintah
(binatang), atau istana yang agung (objek).
6. Pemakai: merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk tersebut.
Pada intinya merek adalah penggunaan nama, logo, trade mark, serta
slogan untuk membedakan perusahaan perusahaan dan individu-individu satu
sama lain dalam hal apa yang mereka tawarkan. Penggunaan konsisten suatu
19
merek, simbol, atau logo membuat merek tersebut segera dapat dikenali oleh
konsumen sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengannya tetap diingat.
Dengan demikian, suatu merek dapat mengandung tiga hal, yaitu sebagai
berikut:
1. Menjelaskan apa yang dijual perusahaan.
2. Menjelaskan apa yang dijalankan oleh perusahaan.
3. Menjelaskan profil perusahaan itu sendiri.
Suatu merek memberikan serangkaian janji yang di dalamnya
menyangkut kepercayaan, konsistensi, dan harapan. Dengan demikian, merek
sangat penting, baik bagi konsumen maupun produsen. Bagi konsumen, merek
bermanfaat untuk mempermudah proses keputusan pembelian dan merupakan
jaminan akan kualitas. Sebaliknya, bagi produsen, merek dapat membantu
upaya-upaya untuk membangun loyalitas dan hubungan berkelanjutan dengan
konsumen.
1. Loyalitas Merek (Brand Loyalty)
Loyalitas merek (brand loyalty) merupakan suatu konsep yang
sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan konsumen yang loyal
pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat bertahan hidup.
Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang mendalam untuk
melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi preferensinya
secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara membeli ulang
merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan usaha pemasaran
yang dapat menimbulkan perilaku peralihan.
20
Loyalitas merek menunjukkan adanya suatu ikatan antara pelanggan
dengan merek tertentu dan ini sering kali ditandai dengan adanya pembelian
ulang dari pelanggan. Mowen (2002:109) mengemukakan bahwa loyalitas
dapat didasarkan pada perilaku pembelian aktual produk yang dikaitkan
dengan proporsi pembelian.
2. Kepercayaan terhadap Merek (Trust In a Brand)
Pemahaman yang lengkap tentang loyalitas merek tidak dapat
diperoleh tanpa penjelasan mengenai kepercayaan terhadap merek (trust in a
brand) dan bagaimana hubungannya dengan loyalitas merek. Dalam
pemasaran industri, para peneliti telah menemukan bahwa kepercayaan
terhadap sales dan supplier merupakan sumber dari loyalitas.
Menurut Lau dan Lee (1999:44), terdapat tiga faktor yang
mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan
dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan
konsumen. Adapun ketiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri,
perusahaan pembuat merek, dan konsumen. Selanjutnya Lau dan Lee
memproposisikan bahwa kepercayaan terhadap merek akan menimbulkan
loyalitas merek. Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan merek
dapat digambarkan sebagai berikut.
a. Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam
menentukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu
merek. Hal ini disebabkan oleh konsumen melakukan penilaian sebelum
21
membeli. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek
meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi, dan kompeten.
b. Company characteristic yang ada di balik suatu merek juga dapat
mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut.
Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada di balik merek
suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhadap
merek suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan,
motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan.
c. Consumer-brand characteristic merupakan merupakan dua kelompok
yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen –
merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteristik
ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan
kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap
merek.
Kepribadian merek adalah asosiasi yang terkait dengan merek yang
diingat oleh konsumen dan konsumen dapat menerimanya. Konsumen
seringkali berinteraksi dengan merek seolah-olah merek tersebut adalah
manusia. Dengan demikian, kesamaan antara konsep diri konsumen dengan
kepribadian merek sangat berkaitan dengan kepercayaan konsumen terhadap
merek tersebut.
Kesukaan terhadap merek menunjukkan kesukaan yang dimiliki oleh
suatu kelompok terhadap kelompok lain karena kesamaan visi dan daya
tarik. Untuk mengawali hubungan suatu kelompok harus disukai atau
22
mendapat simpati dari kelompok yang lain. Bagi konsumen, untuk
membuka hubungan dengan suatu merek, maka konsumen harus menyukai
dahulu merek tersebut.
3. Faktor Kepuasan Pelanggan
Konsep trust (kepercayaan) menjadi suatu isu yang populer dalam
bidang pemasaran dengan munculnya orientasi relasional dalam aktivitas
pemasaran. Trust dipandang sebagai dasar dalam hubungan dengan
konsumen dan trust merupakan atribut terpenting yang dimiliki oleh merek.
Para peneliti pemasaran menyatakan bahwa trust merupakan faktor
fundamental yang dapat mengembangkan loyalitas konsumen.
Adanya kepuasan pada konsumen akan menimbulkan kepercayaan,
karena adanya konsistensi merek dalam memenuhi harapan konsumen Di
samping itu, merek yang dipilih dapat melindungi, menjaga keselamatan,
keamanan, dan kepentingan konsumen. Dengan demikian, keyakinan
mengenai keandalan dan kenyamanan merupakan hal yang penting dari trust
(kepercayaan).
Menurut Irawan (2003:16), kepuasan pelanggan merupakan salah
satu alat ukur untuk melihat daya saing suatu perusahaan. Berdasarkan
beberapa artikel ilmiah tentang kepuasan pelanggan, terdapat lima faktor
utama yang menentukan tingkat kepuasan pelanggan.
Pertama adalah kualitas produk. Konsumen atau pelanggan akan
merasa puas bila hasil evaluasi menunjukkan bahwa produk yang mereka
gunakan berkualitas. Beberapa dimensi yang berpengaruh dalam
23
membentuk kualitas produk adalah performance, features, reliability,
conformance to spesification, durability, serviceability, estetika, dan
perceived quality. Kedua adalah kualitas pelayanan. Pelanggan akan merasa
puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan
yang diharapkan. Dimensi kualitas pelayanan sudah banyak dikenal yang
meliputi reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible.
Ketiga adalah faktor emosional. Konsumen merasa bangga dan
mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia apabila
menggunakan produk dengan merek tertentu. Kepuasan ini bukan semata-
mata karena kualitas produk tersebut, tetapi social value yang membuat
pelanggan menjadi puas terhadap merek produk tertentu. Keempat adalah
harga. Produk yang mempunyai kualitas yang sama, tetapi menetapkan
harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
pelanggan. Di sini jelas bahwa faktor harga juga merupakan faktor yang
penting bagi pelanggan untuk mengevaluasi tingkat kepuasannya. Kelima
adalah biaya dan kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa.
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan suatu biaya tambahan atau tidak
perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa akan
cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
24
D. Citra Merek (Brand Image)
1. Pengertian Brand (Merek)
Merek merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan
pemasaran karena kegiatan memperkenalkan dan menawarkan produk dan
jasa tidak terlepas dari merek yang dapat diandalkan. Hal ini berarti bahwa
merek tidak berdiri sendiri. Merek harus sesuai dengan komponen proses
pemasaran lainya (Surachman, 2008:1). Selain itu, pengertian merek bukan
sekedar sesuatu yang dapat menampilkan nilai fungsionalnya, melainkan
juga dapat memberikan nilai tertentu dalam lubuk hati atau benak konsumen
(Surachman, 2008:2).
Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai
“nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari
semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
pesaing”. Dengan demikian sebuah merek adalah produk atau jasa
penambah dimensi yang dengan cara tertentu mendiferensiasikan dari
produk dan jasa lain yang dirancang untuk memuaskan kebutuhan yang
sama. Perbedaan ini bisa fungsional, rasional, atau berwujud yang dikaitkan
dengan kinerja produk dari merek (Kotler, 2009:332).
Menurut UU Merek N0.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 dalam
Tjiptono (2011:3) merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata,
huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan
perdagangan barang atau jasa. Perkembangan terakhir menunjukan bahwa
bentuk, suara, hologram, dan bahkan aroma juga dimasukkan dalam lingkup
25
definisi merek (Tjiptono, 2011:3). Melalui pengetahuan merek yang cukup,
konsumen dapat menghemat waktu dan biaya pencarian (searching cost)
serta menghindari risiko-risiko yang dapat muncul kemudian, seperti risiko
fungsional, finansial, fisik, sosial, dan psikologis. Bagi konsumen, kesan
merek yang melekat pada suatu produk disebut citra merek. Fenomena
persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan
sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan
pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share (pangsa
pasar). Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah brand
(merek).
Senada dengan pengertian di atas Tjiptono (2008:104) menyatakan
bahwa merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain,
warna, gerak, atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan
dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.
Tjiptono (2008:104) menyatakan pada dasarnya suatu merek juga
merupakan janji penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian
ciri-ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek yang baik juga
menyampaikan jaminan dan jasa tertentu skepada para pembeli. Merek
mengindentifikasikan sumber atau pembuat produk dan memungkinkan
konsumen untuk menetapkan tanggung jawab pada pembuat atau distributor
tertentu. Konsumen bisa mengevaluasi produk identik secara berbeda,
tergantung pada bagaimana produk diberi merek. Mereka dapat menemukan
merek mana yang memuaskan dan mana yang tidak (Kotler, 2009:332).
26
Walaupun pesaing bisa dengan mudah meniru proses pembuatan dan
rancangan produk mereka tidak dapat menandingi kesan terakhir dalam
pikiran konsumen mengenai pengalaman produk dengan pengertian lain
bahwasannya kekuatan merek dapat dilihat sebagai sarana yang kuat untuk
mengamankan keuntungan bersaing (Kotler, 2009:333).
Merek sendiri pada dasarnya digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu
(Tjiptono, 2008:104):
a. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan
produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.
b. Alat promosi, sebagai daya tarik produk.
c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan
kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.
d. Untuk mengendalikan pasar.
Merek memiliki peranan yang penting dalam pemasaran. Ada
perbedaan yang cukup besar antara produk dan merek. Produk hanyalah
sesuatu yang dihasilkan pabrik dan mudah ditiru, sedangkan merek
merupakan sesuatu yag dibeli konsumen dan selalu memiliki keunikan
yang sulit untuk ditiru (Tjiptono, 2008:105).
2. Pengertian Image (Citra)
Image (Citra) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau
produknya. Image dipengaruhi oleh banyak faktor yang di luar kontrol
perusahaan. Citra yang efektif melakukan tiga hal:
27
a. Memanfaatkan karakter produk.
b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak
dikacaukan dengan karakter pesaing.
c. Memberikan kekuatan emosional yang lebih dari sekedar citra mental.
Supaya bisa berfungsi citra itu harus disampaikan melalui setiap
sarana komunikasi yang tersedia dalam sarana kontak merek (Kotler,
2002:338). Mengembangkan citra yang kuat membutuhkan kreatifitas dan
kerja keras. Citra tidak dapat ditanamkan dalam pikiran manusia dalam
semalam atau disebarkan melalui media masa. Sebaliknya, citra itu harus
disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan disebarkan
secara terus-menerus. Untuk berhasil memperoleh dan mempertahankan
konsumennya maka perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk
menampilkan produk dengan memiliki citra merek (brand image) yang
positif di mata konsumen. Dengan menampilkan produk yang memiliki citra
merek yang positif dapat mempertinggi kepercayaan konsumen terhadap
produknya dan mendorong konsumen semakin lama akan menjadi
konsumen yang loyal terhadap produknya tersebut.
3. Manfaat Merek
Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen,
merek berperan penting sebagai (Tjiptono, 2011:43):
a. Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau
pelacakan produk bagi perusahaan, terutama dalam pengorganisasian
sediaan dan pencatatan akuntansi.
28
b. Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik.
c. Signal tingkat kualitas bagi para pelanggan yang puas, sehingga mereka
bisa dengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu.
d. Sarana menciptakan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk
dari para pesaing.
e. Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukum,
loyalitas pelanggan, dan citra unik yang terbentuk dalam benak
konsumen.
f. Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa datang.
Keller (2003) dalam Tjiptono (2011:44) mengemukakan 7 manfaat
pokok merek bagi konsumen, yaitu sebagai identifikasi sumber produk;
penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu;
pengurang resiko; penekan biaya pencarian (search costs) internal dan
eksternal; janji atau ikatan khusus dengan produsen; alat simbolis yang
memproyeksikan citra diri; dan signal kualitas.
Menurut Tjiptono (2011:44) fungsi potensial sebuah merek meliputi
identifikasi, praktikalitas, garansi, optimisasi, karakterisasi, kontinuitas,
hedonistic, dan fungsi etis. sementara itu, Ambler (2000) dalam Tjiptono
(2011:44) mengelompokkan manfaat-manfaat merek ke dalam tiga kategori:
raritas (manfaat ekonomi atau value for money), virtositas (manfaat
fungsional atau kualitas) dan complacibilitas (manfaat psikologis atau
kepuasan pribadi).
29
4. Pengertian Brand image
Adapun pengertian brand image adalah “pada mulanya konsumen
mengembangkan sekumpulan keyakinan merek tentang dimana posisi setiap
merek dalam masing-masing atribut. Kumpulan dari keyakinan atas suatu
merek tersebut akan membentuk brand image (Citra Merek)”. (kotler,
2002:338).
Brand Image (citra merek) adalah sekumpulan asosiasi merek yang
terbentuk dan melekat di benak konsumen. Konsumen yang terbiasa
menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap
brand image (Rangkuti, 2002:244-245). Menurut Kotler (2007:346) citra
merek ialah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen, seperti
tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen.
Sedangkan citra merek atau brand image oleh Paul Temporal dalam
Plummer (2002:56) didefinisikan sebagai persepsi konsumen terhadap
sebuah merek yang dibangun oleh pengalaman mereka terhadap merek
tertentu sehingga membentuk asosiasi-asosiasi. Untuk menuju ekuitas
merek yang tinggi hanya terjadi saat konsumen menyadari keberadaan
merek (aware of the brand) dan konsumen memiliki image/asosiasi kuat,
menguntungkan, dan menyadari keunikan / keunggulan merek tertentu.
Citra merek kadang-kadang dapat berubah, ketika dibutuhkan suatu
perubahan citra merek maka model peran yang harus ditemukan. Sebagai
bagian dari identifikasi merek, model peran tersebut seyogianya dapat
mewakili elemen identitas inti sebuah merek (Surachman, 2008:108).
30
5. Pengukuran Citra Merek
Menurut pendapat Kotler dan Keller (2009) pengukuran citra merek
adalah subjektif, artinya tidak ada ketentuan baku untuk pengukuran citra
merek (brand image). Bahwa pengukuran citra merek dapat dilakukan
berdasarkan pada aspek sebuah merek yaitu Strengthness, Uniqueness, dan
Favorable.
a. Strengthness (Kekuatan)
Strengthness (kekuatan) dalam hal ini adalah keunggulan-
keunggulan yang dimiliki oleh merek yang bersifat fisik dan tidak
ditemukan pada merek lainnya. Keunggulan merek ini mengacu pada
atribut-atribut fisik atas merek tersebut sehingga biasa dianggap sebagai
sebuah kelebihan dibandingkan dengan merek lain, yang termasuk pada
kelompok strength ini antara lain: fisik produk, keberfungsian semua
fasilitas produk, harga produk, maupun penampilan fasilitas pendukung
dari produk tersebut.
b. Uniqueness (Keunikan)
Uniqueness (keunikan) adalah kemampuan untuk membedakan
sebuah merek di antara merek-merek lainnya. Kesan unik ini muncul dari
atribut produk, menjadi kesan unik berarti terdapat diferensiasi antara
produk satu dengan produk lainnya. Termasuk dalam kelompok unik ini
antara lain: variasi layanan yang biasa diberikan sebuah produk, variasi
harga dari produk-produk yang bersangkutan maupun diferensiasi dari
penampilan fisik sebuah produk.
31
c. Favorable (Kesukaan)
Favorable (kesukaan) mengarah pada kemampuan merek tersebut
agar mudah diingat oleh konsumen, yang termasuk dalam kelompok
favorable ini antara lain: kemudahan merek tersebut diucapkan,
kemampuan merek untuk tetap diingat oleh pelanggan, maupun
kesesuaian antara kesan merek di benak pelanggan dengan citra yang
diinginkan perusahaan atas merek yang bersangkutan.
E. Kepuasan Pelanggan
1. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Banyak perusahaan secara sistematik mengukur kepuasan pelanggan
dan faktor-faktor yang membentuknya. Sebagai contoh, IBM menelusuri
bagaimana pelanggan yang puas berlaku terhadap setiap tenaga penjual IBM
ketika mereka bertemu dan membuat ini menjadi satu faktor dalam
kompensasi masing-masing tenaga penjual (Kotler, 2007:179).
Kaitan antara kepuasan pelanggan dan kesetiaan pelanggan tidak
bersifat proposional. Andaikan kepuasan diberikan peringkat dengan skala
satu sampai lima, pada level kepuasan pelanggan diberikan peringkat sangat
rendah (level satu), para pelanggan cenderung menjauhi perusahaan dan
menyebarkan cerita jelek tentang perusahaan tersebut. Pada level dua
sampai empat, pelanggan agak puas, tetapi masih merasa mudah untuk
beralih ketika tawaran yang lebih baik muncul. Pada level lima pelanggan
cenderung membeli ulang bahkan menyampaikan cerita pujian tentang
perusahaan. Kepuasan atau rasa senang yang tinggi akan menciptakan ikatan
emosional dengan merek atau perusahaan tersebut (Kotler, 2007:179).
32
Menurut Kotler (2007:177) kepuasan merupakan perasaan senang
atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil)
produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Jika
kinerja berada dibawah harapan, pelanggan tidak akan puas. Jika kinerja
memenuhi harapan, pelanggan akan puas. Jika kinerja melebihi harapan,
pelanggan amat puas dan senang (Kotler, 2007:177).
Menurut Lovelock (2007:96) menyatakan bahwa kepuasan
pelanggan merupakan reaksi emosional jangka pendek pelanggan terhadap
kinerja jasa tertentu. Pelanggan menilai tingkat kepuasan dan ketidakpuasan
mereka setelah menggunakan jasa dan menggunakan informasi untuk
memperbaharui persepsi mereka tentang kualitas, tetapi sikap terhadap
kualitas tidak bergantung pada pengalaman. Konsumen tidak hanya menilai
kepuasan berdasarkan informasi dari mulut ke mulut atau iklan perusahaan.
Namun, pelanggan harus benar-benar menggunakan suatu jasa untuk
mengetahui puas atau tidaknya dengan hasilnya (Lovelock, 2007:96).
Menurut Oliver (1997) dalam (Tjiptono, 2007:196) menyatakan
bahwa kepuasan pelanggan adalah penilaian bahwa fitur produk atau jasa,
atau produk/jasa itu sendiri memberikan tingkat pemenuhan berkaitan
dengan konsumsi yang menyenangkan, termasuk tingkat under-fulfillment
dan over-fulfillment. Cadotte, woodruff & Jenkins (1987) dalam (Tjiptono,
2007:197) mendefinisikan kepuasan pelanggan merupakan sesuatu yang
dikonseptualisasikan sebagai perasaan yang timbul setelah mengevaluasi
pengalaman pemakaian produk. Kepuasan merupakan penilaian evaluative
global terhadap pemakaian atau konsumsi produk (Westbrook (1987) dalam
Tjiptono (2007:197).
33
2. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan
Menurut Rangkuti (2003:30) kepuasan pelanggan didefinisikan
sebagai respon pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat
kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah
pemakaian. Adapun faktor–faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan
sebagai berikut:
a. Nilai pelanggan antara lain:
1) Menerima atas keluhan pelanggan
2) Tanggap atas keluhan pelanggan
3) Memiliki banyak jenis pelayanan
4) Memberikan informasi dengan baik terhadap sesuatu yang dibutuhkan
pelanggan
b. Respon pelanggan antara lain:
1) Tetap setia lebih lama
2) Membeli lebih banyak ketika perusahaan memperkenalkan produk
baru dan memperbaharui produk-produk yang ada
3) Membicarakan hal-hal yang baik tentang perusahaan dengan produk-
produknya
4) Memberi perhatian yang lebih sedikit kepada merek-merek dan
iklan-iklan pesaing serta kurang peka terhadap harga
5) Menawarkan gagasan jasa atau produk kepada perusahaan
34
c. Persepsi pelanggan antara lain:
1) Pelanggan merasa puas dengan proses dan pelayanan yang diberikan
2) Pelanggan merasa aman dan nyaman selama berurusan dengan
perusahaan tersebut
3) Memberikan saran untuk keluhan pelanggan baik melalui kotak
saran atau e-mail.
3. Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Peralatan perusahaan mengamati dan mengukur kepuasan pelanggan
beragam dari yang sederhana hingga yang canggih. Metode dibawah ini
banyak digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan (Fandy Tjiptono
2008:175).
a. Sistem Keluhan Dan Saran
Organisasi yang berwawasan pelanggan akan membuat mudah
pelanggannya memberikan saran atau keluhan. Alur informasi ini
memberikan banyak gagasan baik dan perusahaan dapat bergerak lebih
cepat untuk menyelesaikan masalah.
b. Survei Kepuasan Pelanggan
Perusahaan tidak dapat beranggapan bahwa sistem keluhan dan
saran dapat menggambarkan secara jelas kepuasan dan kekecewaan
pelanggan. Perusahaan tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai
ukuran kepuasan pelanggan, karena hanya sebagian kecil pelanggan yang
mau mengungkapkan keluhannya dan menganggap itu sebagai hal yang
sia-sia. Perusahaan yang responsif mengukur kepuasan pelanggan dengan
mengadakan survei secara berkala.
35
c. Wawancara Para Pelanggan
Yakni menghubungi atau mewawancarai para pelanggan yang
telah beralih pemasok dalam rangka memahami penyebabnya dan
melakukan perbaikan layanan.
d. Riset Observasi Partisipatoris
Yaitu salah satu bentuk yang memakai jasa orang-orang yang
„menyamar‟ sebagai pelanggan perusahaan dan pesaing sembari
mengamati secara rinci aspek-aspek layanan dan kualitas produk.
F. Brand Loyality
1. Pengertian Brand Loyality
Schiffman dan Kanuk (2004:56) dalam Fajrianthi et,al (2005:23)
mendefinisikan loyalitas merek sebagai prefensi konsumen secara konsisten
untuk melakukan pembelian pada merek yang sama pada produk yang
spesifik atau layanan tertentu. Menurut Mowen (1998) dalam Indriyani
(2004), definisi ini didasarkan pada pendekatan sikap yaitu loyalitas
menggunakan kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap
sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud
meneruskan pembeliannya di masa mendatang. Pendekatan keperilakuan
mengungkapkan bahwa loyalitas berbeda dengan perilaku beli ulang,
loyalitas merek menyertakan aspek emosi, perasaan atau kesukaan terhadap
merek tertentu di dalamnya, sedangkan pembelian ulang hanya perilaku
konsumen yang membeli berulang-ulang. Loyalitas merek merupakan suatu
konsep yang sangat penting dalam strategi pemasaran. Keberadaan
konsumen yang loyal pada merek sangat diperlukan agar perusahaan dapat
36
bertahan hidup. Loyalitas dapat diartikan sebagai suatu komitmen yang
mendalam untuk melakukan pembelian ulang produk atau jasa yang menjadi
preferensinya secara konsisten pada masa yang akan datang dengan cara
membeli ulang merek yang sama meskipun ada pengaruh situasional dan
usaha pemasaran yang dapat menimbulkan perilaku peralihan.
Perusahaan yang mempunyai basis pelanggan yang mempunyai
loyalitas merek yang tinggi dapat mengurangi biaya pemasaran perusahaan
karena biaya untuk mempertahankan pelanggan jauh lebih murah
dibandingkan dengan mendapatkan pelanggan baru. Loyalitas merek yang
tinggi dapat meningkatkan perdagangan dan dapat menarik minat pelanggan
baru karena mereka memiliki keyakinan bahwa membeli produk bermerek
minimal dapat mengurangi resiko. Keuntungan lain yang di dapat dari
loyalitas merek adalah perusahaan dapat lebih cepat untuk merespon
gerakan pesaing.
2. Fungsi Loyalitas Merek
Pengelolaan dan pemanfaatan yang benar dari suatu strategi
pemasaran, maka akan membuat loyalitas merek menjadi aset strategis bagi
perusahaan. Beberapa potensi yang dapat diberikan oleh loyalitas merek
kepada perusahaan menurut Durianto (2001):
a. Mengurangi biaya pemasaran
Adanya loyalitas merek berkaitan dengan biaya pemasaran. Biaya
pemasaran akan lebih murah terutama dalam mempertahankan pelanggan
dibandingkan dengan upaya untuk mendapatkan pelanggan baru. Jadi,
biaya pemasaran akan menjadi kecil jika loyalitas merek meningkat.
37
b. Meningkatkan perdagangan
Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan menghasilkan
peningkatan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara
pemasaran. Semakin biasa konsumen membeli suatu, maka semakin
tinggi frekuensi pembelian konsumen tersebut, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan penjualan.
c. Menarik pelanggan baru.
Banyaknya pelanggan yang merasa puas dan suka pada merek tertentu,
maka akan menimbulkan perasaan yakin atau percaya pada calon
pelanggan lain untuk mengkonsumsi merek tertentu tersebut. Di samping
itu, pelanggan yang puas umumnya merekomendasikan merek yang
pernah atau sedang dikonsumsi kepada teman atau kerabat dekatnya,
sehingga akan menarik pelanggan baru.
d. Memberi waktu untuk menanggapi ancaman-ancaman pesaing
Loyalitas konsumen akan memberikan waktu pada perusahaan untuk
merespon gerakan pesaing. Jika salah satu pesaing mengembangkan
produk baru dan unggul, maka pelanggan yang loyal akan memberikan
waktu pada perusahaan untuk memperbaharui produk yang dihasilkan
dengan cara menyesuaikan atau mengadakan inovasi untuk dapat
mengungguli produk baru pesaing.
3. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek
Menurut Marconi (1993) dalam Fajrianthi et,al (2005:25)
menyebutkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap loyalitas merek
adalah sebagai berkut:
38
a. Nilai (Harga Dan Kualitas).
Penggunaan suatu merek dalam waktu yang lama akan
mengarahkan pada loyalitas, karena itu pihak perusahaan harus
bertanggung jawab untuk menjaga merek tersebut. Perlu diperhatikan,
pengurangan standar kualitas dari suatu merek akan mengecewakan
konsumen bahkan konsumen yang paling loyal sekalipun begitu juga
dengan perubahan harganya.
b. Citra (Baik Dari Kepribadian Dan Reputasi Dari Merek Tersebut).
Citra dari perusahaan dan merek diawali dengan kesadaran.
Produk yang memiliki citra yang baik akan dapat menimbulkan loyalitas
konsumen pada merek.
c. Kenyamanan Dan Kemudahan Untuk Mendapatkan Merek.
Dalam situasi yang penuh tekanan dan permintaan pasar yang
menuntut akan adanya kemudahan, pihak perusahaan dituntut untuk
menyediakan produk yang nyaman dan mudah didapatkan.
d. Kepuasan Yang Dirasakan Oleh Konsumen.
e. Pelayanan.
Dengan kualitas pelayanan yang baik yang ditawarkan oleh suatu
merek dapat mempengaruhi loyalitas merek.
f. Garansi Dan Jaminan Yang Diberikan Oleh Merek.
4. Penggolongan Loyalitas Merek
Aaker dalam Fajrianthi et,al (2005:54) membagi loyalitas merek ke
dalam lima tingkatan, sebagai berikut:
39
a. Switcher (Pembeli Yang Berpindah - Pindah)
Merupakan tingkatan loyalitas merek yang terendah. Pembeli
sama sekali tidak loyal atau tidak tertarik terhadap merek apapun yang
ditawarkan. Ciri dari jenis pembeli ini adalah mereka membeli suatu
produk karena harganya murah.
b. Habitual Buyer (Pembeli Yang Bersifat Kebiasaan).
Merupakan pembeli yang puas dengan merek produk yang
dikonsumsinya atau setidaknya mereka tidak mengalami ketidakpuasan
dalam mengkonsumsi merek produk tersebut. Pembeli ini membeli suatu
merek didasarkan atas kebiasaan merek selama ini.
c. Satisfied Buyer (Pembeli Yang Puas Dengan Biaya Peralihan).
Pada tingkatan ini pembeli merek termasuk ke dalam kategori
puas bila mereka mengkonsumsi merek tersebut. Meskipun demikian
mungkin saja mereka memindahkan pembeliannya ke merek lain dengan
menanggung switching cost (biaya peralihan) yang terkait dengan waktu,
uang, atau risiko kinerja yang melekat dengan tindakan mereka beralih
merek.
d. Liking The Brand (Pembeli Yang Menyukai Merek).
Pembeli pada tingkatan ini merupakan pembeli yang sungguh-
sungguh menyukai merek tersebut. Pada tingkatan ini dijumpai perasaan
emosional yang terkait pada merek. Meskipun demikian seringkali rasa
suka ini merupakan suatu perasaan yang sulit diidentifikasi dan ditelusuri
dengan cermat untuk dikategorikan ke dalam sesuatu yang spesifik.
40
e. Committed Buyer (Pembeli Yang Komit Atau Setia).
Pembeli pada tingkatan ini merupakan pelanggan yang setia.
Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan
bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka, dipandang
dari segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa
sebenarnya mereka. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas
konsumen ditunjukkan oleh tindakan merekomendasikan dan
mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain.
5. Ciri-Ciri Konsumen Yang Loyal Terhadap Suatu Merek
Menurut Giddens (2002) dalam Fajrianthi et,al (2005:22)
konsumen yang loyal terhadap suatu merek memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
a. Memiliki komitmen pada merek tersebut.
b. Berani membayar lebih pada merek tersebut bila dibandingkan dengan
merek yang lain.
c. Akan merekomendasikan merek tersebut pada orang lain.
d. Dalam melakukan pembelian kembali produk tersebut tidak melakukan
pertimbangan.
e. Selalu mengikuti informasi yang terkait merek tersebut.
f. Mereka dapat menjadi juru bicara dari merek tersebut dan mereka
selalu mengembangkan hubungan dengan merek tersebut.
6. Pengukuran Brand Loyality
Menurut Aaker (2005:54) terdapat lima pengukuran brand loyality
terhadap suatu merek oleh konsumen, adapun pengukuran tersebut adalah
sebagai berikut:
41
a. Behaviour Measures (Pengukuran Perilaku)
Suatu cara langsung untuk menetapkan loyalitas terutama untuk
habitual behavior (perilaku kebiasaan) adalah dengan
memperhitungkan pola pembelian yang aktual. Berikut beberapa ukuran
yang dapat digunakan:
1) Repurchase rate (tingkat pembelian ulang), yaitu tingkat persentase
pelanggan yang membeli merek yang sama pada kesempatan
membeli jenis produk tersebut.
2) Percent of purchase (persentase pembelian), yaitu tingat persentase
pelanggan untuk setiap merek yang dibeli dari beberapa pembelian
terakhir.
3) Number of brands purchase (jumlah merek yang dibeli), yaitu
tingkat persentase pelanggan dari suatu produk untuk hanya membeli
satu merek, dua merek, tiga merek, dan seterusnya.
Loyalitas pelanggan sangat bervariasi di antara beberapa kelas
produk, tergantung pada jumlah merek yang bersaing dan karakteristik
produk tersebut. Data mengenai prilaku walaupun obyektif tetap saja
keterbatasan dalam kaitannya dengan kompleksitas ataupun biaya
perolehannya.
b. Measuring Switching Cost (Pengukuran Biaya Peralihan)
Pengukuran terhadap variabel ini dapat mengidentifikasikan
loyalitas pelanggan terhadap suatu merek. Pada umumnya jika biaya
untuk berganti merek sangat mahal, pelanggan akan enggan untuk
berganti merek sehingga laju penyusutan kelompok pelanggan dari
waktu ke waktu akan rendah.
42
c. Measuring Satisfaction (Pengukuran Kepuasan)
Pengukuran terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan
pelanggan suatu merek merupakan indikator penting dari brand
loyality. Bila ketidakpuasan pelanggan suatu merek rendah, maka pada
umumnya tidak cukup alasan bagi pelanggan untuk beralih
mengkonsumsi merek lain kecuali bila ada faktor – faktor penarik yang
sangat kuat. Dengan demikian sangat perlu bagi perusahaan untuk
mengeksplor informasi dari pelanggan yang memindahkan
pembeliannya ke merek lain dalam kaitannya dengan permasalahan
yang dihadapi pelanggan ataupun alasan yang terkait dengan
ketergesaan mereka memindahkan pilihannya.
d. Measuring Liking The Brand (Pengukuran Kesukaan Terhadap Merek)
Kesukaan terhadap merek, kepercayaan, perasaan-perasaan
hormat atau bersahabat dengan suatu merek membangkitkan
kehangatan dalam perasaan pelanggan. Akan sangat sulit bagi merek
lain untuk dapat menarik pelanggan yang sudah mencintai merek
hingga pada tahapan ini. Pelanggan dapat saja sekedar suka pada suatu
merek dengan alasan yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya melalui
persepsi dan kepercayaan mereka yang terkait dengan atribut merek.
Ukuran dari rasa suka tersebut dapat dicerminkan dengan kemauan
membayar harga yang lebih mahal untuk memperoleh merek tersebut.
e. Measuring Commitment (Pengukuran Komitmen)
Salah satu indikator kunci adalah jumlah interaksi dan
komitmen pelanggan yang berkaitan dengan produk tersebut. Kesukaan
pelanggan terhadap suatu merek akan medorong mereka untuk
membicarakan merek tersebut kepada pihak lain, baik dalam taraf
43
sekedar menceritakan alasan pembelian mereka pada suatu merek atau
bahkan tiba pada taraf merekondasikannya kepada orang lain untuk
mengkonsumsi merek tersebut. Indikator lain adalah sejauh mana
tingkat kepentingan merek tersebut bagi seseorang berkenaan dengan
aktivitas dan kepribadian mereka, misalnya manfaat atau kelebihan
yang dimiliki dalam kaitannya dengan penggunaan.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan suatu acuan dalam menganalisa suatu
penelitian, maka perlu adanya sumber penelitian terdahulu yang dapat menjadi
pembanding, adapun beberapa penelitian terdahulu dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian
Peneliti Dan Tahun Metode Penelitian
Hasil Penelitian
1 Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetian Merek (Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya)
Hatane Samuel (2003) Regresi Linier Berganda
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh terhadap kesetiaan merek
2 Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas Diponegoro Semarang
Lutiary E R (2007) Regresi Linier Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh antara brand image terhadap brand loyality.
44
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul
Penelitian Peneliti Dan Tahun Metode
Penelitian Hasil
Penelitian 3 Pengaruh Trust In A
Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua Di Kota Denpasar
Gede Riana (2008) Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama dan parsial variabel trust in a brand berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty.
4 Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Tingkat Brand Loyalty Motor Merek Suzuki Pada Cv Turangga Mas Motor
Anis Rahayu Damayanti (2009)
Regresi Linier Berganda
Hasil menyatakan bahwa terdapat hubungan dan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen terhadap loyalitas merek
5 Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Dan Kepercayaan Merek (Brand Trust) Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Maskapai Penerbangan Batavia Air
Dewanty Dewi Perdana (2009)
Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek dan kepercayaan merek perusahaan kategori baik, namun masih terdapat masalah dalam ketepatan waktu penerbangan yang sering tidak sesuai jadwal. Loyalitas merek kategori tinggi, namun masih terdapat masalah yaitu pengguna jasa mudah terpengaruh pada merek lain dikarenakan pelanggan kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh jasa maskapai Batavia Air, serta banyaknya pesaing yang ada.
6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada Konsumen Pasta Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar Surakarta
Azizah Rahmiyati (2009)
Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen (kualitas produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel komposisi, dan variabel harga) terhadap variabel dependen.
7 “The Relationship Between Extrinsic Attributes of Product Quality with Brand Loyalty on Malaysia National Brand Motorcycle/Scooter”
Mohd Rizaimy Shaharudin (2010)
Regresi Linier Berganda
Hasil penelitian menyatakan bahwa persepsi kualitas dan brand trust memiliki pengaruh yang signifikan terhadap brand loyality.
45
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul
Penelitian Peneliti Dan Tahun Metode
Penelitian Hasil
Penelitian 8 Pengaruh Kepuasan
Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek Minuman Sari Buah Dalam Kemasan Abc Di Surabaya Selatan (Studi kasus Carrefour Jl. Jend. A. Yani Surabaya)
Bagus Perdana (2010) Regresi Linier Berganda
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen berpengaruh positif terhadap kesetiaan merek dapat diterima.
H. Kerangka Pemikiran
Adapun kerangka pemikiran yang digunakan penulis dalam
merumuskan masalah ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Kualitas Produk (X1), Brand Trust (X2), Brand Image (X3), Kepuasan Pelanggan (X4)
Uji Model Regresi Linier Berganda
Uji Asumsi Klasik
Uji Reliabilitas & Validitas
Uji Regresi Linier Berganda
Berganda
Uji Adjusted R
2
Interpretasi
Uji F Uji t
Brand Loyality (Y)
Kesimpulan dan Saran
46
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan suatu
hipotesis yang merupakan dugaan sementara dalam menguji suatu
penelitian,yaitu:
1. Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan antara
variabel kualitas produk (X1) terhadap brand loyality.
Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel kualitas produk
(X1) terhadap brand loyality.
2. Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan antara
variabel brand trust (X2) terhadap brand loyality.
Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel brand trust (X2)
terhadap brand loyality.
3. Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan antara
variabel brand image (X3) terhadap brand loyality.
Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel brand image (X3)
terhadap brand loyality.
4. Ho : Tidak terdapat pengaruh secara parsial yang signifikan antara
variabel kepuasan pelanggan (X4) terhadap brand loyality.
Ha : Terdapat pengaruh secara parsial antara variabel kepuasan pelanggan
(X4) terhadap brand loyality.
5. Ho : Tidak terdapat pengaruh secara simultan yang signifikan antara
variabel kualitas produk (X1), brand trust (X2), brand image (X3),
kepuasan pelanggan (X4) terhadap brand loyality (Y).
Ha : Terdapat pengaruh secara simultan antara variabel kualitas produk
(X1), brand trust (X2), brand image (X3), kepuasan pelanggan (X4)
terhadap brand loyality.
47
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mengetahui ruang lingkup penelitian maka kita melihat batasan
lokasi dan waktu agar tidak keluar dari wilayah yang ditelitinya, dengan ini
penelitian dilakukan pada konsumen yang mengkonsumsi produk air mineral
Aqua pada wilayah tangerang selatan.
Pemilihan lokasi penelitian (sampling) dilakukan secara sengaja dengan
responden yang merupakan konsumen yang mengkonsumsi air mineral Aqua
yang sesuai dan layak dijadikan objek penelitian.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara convenience sampling, yaitu
istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden.
Convenience sampling berarti unit sampel yang ditarik mudah dihubungi, tidak
menyusahkan, mudah untuk mengukur, dan bersifat kooperatif. Sedangkan
untuk ukuran sampel penelitian menurut Roscoe dalam buku research methods
for business (Sugiono, 2010:52) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak
dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500. Begitu juga menurut Gay dan
Diehl (dalam Gustia, 2009:24) yang menyatakan bahwa besarnya sampel
minimum untuk sebuah penelitian adalah 30 responden. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan jumlah sampel pada penelitian sebanyak 60 responden.
48
C. Metode Pengumpulan Data
Berdasrkan tujuan penelitian, maka metode pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan:
1. Data Primer
Data primer yang digunakan yaitu melalui penyebaran angket
(Kuisioner) yaitu tekhnik pengumpulan data dengan cara memperoleh data
melalui responden dengan menyebar beberapa pertanyaan tertulis kepada
konsumen yang mengkonsumsi produk air mineral Aqua.
2. Data Sekunder
Penelitian kepustakaan (library research) yaitu data yang diperoleh
dari membaca buku, literature, catatan, surat kabar, majalah, internet, dan
bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Peneliti
mengunjungi lembaga yang terkait dengan penelitian, seperti perpustakaan
UIN, UI, LIPI dan lembaga – lembaga lainnya yang membantu dalam
penyusunan skripsi.
D. Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
analisis statistik deskriptif, yaitu dengan menyebarkan 60 kuesioner yang
diisi oleh para kinsmen airm mineral Aqua. Statistik deskriptif memberikan
gambaran mengenai suatu data. Dalam hal ini, statistik deskriptif
menjelaskan mengenai karakteristik responden dan variabel yang
digunakan. Gambaran umum mengenai karakteristik responden dijelaskan
49
dengan tabel stastistik responden yang diukur dengan skala nominal.
Kuesioner menggunakan Skala Litker dengan rumusan sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju diberi skor 5
S = Setuju diberi skor 4
R = Ragu Ragu diberi skor 3
TS = Tidak Setuju diberi skor 2
STS = Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Untuk menjaga validitas dan reliabelitas butir-butir pertanyaan
yang ada pada kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas
terlebih dahulu dengan melakukan try out terhadap beberapa responden.
2. Uji Kualitas Data
Suatu instrument dapat dikatakan baik apabila sudah memenuhi
beberapa kriteria seperti validitas dan reliabilitas, untuk itu suatu instrument
harus dilakukan dua pengujian tersebut (Umar, 2010:176).
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dianggap valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu
memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam
penyusunan kuisioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan.
Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang
diukur.
50
Variabel masih bisa dipecah menjadi sub variabel atau indikator
apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur sebenarnya kuisioner
telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu, validitas logis sangat
dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam memahami masalah
penelitian serta menyusun kuisioner. Untuk menguji tingkat validitas
instrument peneliti dapat melakukan try out dengan memakai responden
terbatas terlebih dahulu.
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung
dengan rtabel, Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output
(Corrected Item- Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar
dari rtabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung
lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
(Ghozali, 2009:45).
b. Uji Reliabilitas
Setelah menentukan validitas instrumen penelitian, tahap
selanjutnya adalah mengukur reliabilitas data dan instrumen penelitian.
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar,
2010:194).
Uji ini mengukur ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur disebut
memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat ukur yang digunakan stabil.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur dalam penelitian melalui nilai Alpha
Cronbach karena menggunakan jenis data likert/essay. Teknik ini dapat
51
menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan semua variabel yang ada
(Umar, 2010:2007). Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti
menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang
digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu
variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam
pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai.
Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari
0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak reliable (Ghozali, 2009:42).
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk megetahui apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak
mendekati normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data (titik) menyebar di sekitar
garis diagonal dan menngikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan
pola distribusi normal yang mengindikasikan bahwa model regresi
memenuhi asumsi normalitas. Jika data (titik) menyebar menjauh dari
garis diagonal, maka tidak menunjukkan pola distribusi normal yang
mengindikasikan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi
normalitas (Ghozali, 2009:10).
52
Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga
dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Dalam uji
kolmogorov smirnov hipotesa yang berlaku adalah:
Ho = Sampel berasal dari data/populasi yang terdistribusi normal
Ha = Sampel berasal dari data/populsi yang tidak terdistribusi normal
Dalam uji ini apabila nilai sig. < 0,05 maka data tidak
terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig. > 0,05 maka data
terdistribusi dengan normal (Santoso, 2011:193-196).
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan atau korelasi diantara variabel independen. Multikolinearitas
menyatakan hubungan antar sesama variabel independen. Dalam
penelitian ini uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah ada
korelasi atau hubungan diantara variabel citra, kepercayaan dan kepuasan
terhadap loyalitas merek. Model regresi yang baik seharusnya tidak
terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen
saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal, variabel
orthogonal adalah variabel independen yang memiliki nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol. Multikolinearitas dapat
dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor
(VIF). Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya nilai
multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai
VIF >10 (Ghozali, 2009:91).
53
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
suatu model regresi terdapat persamaan atau perbedaan varian yang dapat
dilihat dari grafik plot. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot antara ZRESID dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah Y telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya)
yang telah di-studentized. Analisis pada gambar scatterplot yang
menyatakan tidak terdapat heterokesdastisitas apabila:
1) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0
pada sumbu Y.
2) Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah aja.
3) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
4) Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
Jika plot membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar,
kemudian menyempit) maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas. Jika plot tidak membentuk pola tertentu, seperti titik-
titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka
mengindikasikan telah terjadi homokedastisitas. Model regresi yang baik
adalah plot yang mengindikasikan homokedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. (Ghozali, 2009:105).
54
4. Analisis Regresi Linear Berganda
a. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R²)
Koefisien determinasi (Adjusted R2) bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel
Model Summaryb
dan tertulis Adjusted R Square. Nilai R2 sebesar 1,
berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh
variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan
fluktuasi variabel dependen. Jika nilai Adjusted R2 berkisar antara 0
sampai dengan 1, berarti semakin kuat kemampuan variabel independen
dapat menjelaskan fluktuasi variabel dependen (Ghozali, 2009:45).
b. Persamaan Regresi Linier Berganda
Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar
variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang
sudah diketahui besarnya (Santoso, 2002:163). Variabel independen
terdiri dari kualitas produk (X1), brand trust (X2), brand image (X3),
kepuasan pelanggan (X4) sedangkan variabel dependennya adalah brand
loyality (Y). Rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e
55
Dimana:
Y : Brand Loyality
a : Konstanta
b1-b3 : Koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada
hubungan nilai variabel independen
X1 : Kualitas Produk
X2 : Brand Trust
X3 : Brand Image
X4 : Kepuasan Pelanggan
e : Standar error
5. Uji Hipotesis
a. Uji Statistik F (Simultan)
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen
atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F
digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel
dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2009:84).
Menurut Santoso (2002:120) dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
56
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen
atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
b. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali,
2009:84).
Menurut Santoso (2002:168) dasar pengambilan keputusan adalah
sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas
tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel
dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau Ha
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau
bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel
dependen atau terikat.
57
E. Operasional Variabel Penelitian
Penelitian mengenai pengaruh kualitas produk (X1), brand trust (X2),
brand image (X3), kepuasan pelanggan (X4) terhadap brand loyality pada
konsumen produk air mineral Aqua yang diteliti pada konsumen air mineral
Aqua pada wilayah tangerang selatan. Adapun penjelasan mengenai
operasional variabel dalam penelitian ini dalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
No Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran
1. Kualitas Produk
(Garvin, 1987)
dalam (Fandy
Tjiptono dan
Gregorius
Chandra,
2008:130 - 131)
Kinerja (Performance)
a. Minuman Kesehatan
b. Memperlancar metabolisme
dalam tubuh
Ordinal
Keistimewaan tambahan
(Feature)
a. Fasilitas pendukung seperti
tutup kemasan yang protektif Ordinal
Keandalan (Reliability) a. Air mineral yang berkualitas Ordinal
Kesesuaian dengan
spesifikasi (conformance to
specifications)
a. Sesuai dengan uji
laboratorium nasional
(BPOM)
b. Memenuhi standar kesehatan
(SNI)
Ordinal
Daya tahan (durability) a. Bertahan lama Ordinal
Estetika (estethic) a. Desain yang Artistik
(kemasan yang menarik)
b. Bentuk fisik yang menarik
Ordinal
Ketepatan kualitas yang
dipersepsikan
a. Citra dan reputasi produk
b. Tanggung jawab perusahaan Ordinal
2.
Brand Trust, (Lau
dan Lee, 1999)
Brand Characteristic
(karakteristik merek)
a. Reputasi merek
b. Kompetensi merek Ordinal
Company Characteristic
(karakteristik perusahaan)
a. Reputasi perusahaan
b. Motivasi merek
c. Integritas perusahaan
Ordinal
Consmer-Brand
Characteristic (karakteristik
konsumen-merek)
a. Kepribadian merek
b. Kesukaan terhadap merek
c. Pengalaman terhadap merek
Ordinal
58
Tabel 3.1 (Lanjutan)
No Variabel Sub Variabel Indikator Ukuran 3. Brand image
(Kotler dan Keller, 2009)
Strengthness (kekuatan) a. Sebagai market leader b. Harga produk c. Merek dikenal berkualitas
baik
Ordinal
Uniqueness (keunikan) a. Diferensiasi antara produk satu dengan produk lainnya
b. Diferensiasi penampilan fisik Ordinal
Favorable (kesukaan) a. Merek mudah diucapkan b. Merek mudah diingat c. Merek Mudah dikenali
Ordinal
4. Kepuasan Pelanggan (Rangkuti, 2003)
Nilai pelanggan
a. Menerima atas keluhan pelanggan
b. Tanggap atas keluhan pelanggan
c. Memberikan informasi dengan baik terhadap sesuatu yang dibutuhkan pelanggan
Ordinal
Respon pelanggan
a. Tetap setia lebih lama b. Memberi perhatian yang lebih
Ordinal
Persepsi pelanggan
a. Pelanggan merasa aman dan nyaman selama berurusan dengan perusahaan tersebut
b. Memberikan saran untuk keluhan pelanggan
Ordinal
5. Brand Loyality, (AAker, 2005)
1. Behaviour Measures (Pengukuran Prilaku)
a. Perilaku pembelian ulang b. Perilaku persentase pembelian c. Perilaku pembelian produk
lebih dari satu
Ordinal
2. Measuring Switching Cost (Pengukuran Biaya)
a. Tidak akan berpindah produk lain karena harga yang murah
Ordinal
3. Measuring Satisfaction (Pengukuran Kepuasan)
a. Sudah terbiasa dengan produk air mineral Aqua dan sesuai dengan biaya peralihan
b. Puas dengan kualitas yang dimiliki air mineral Aqua
Ordinal
4. Measuring Liking The Brand (Pengukuran Kesukaan Terhadap Merek)
a. Kepercayaan b. Perasaan-perasaan sangat
menyukai Ordinal
5. Measuring Commitment (Pengukuran Komitmen)
a. Merekomendasikan kepada konsumen lain
Ordinal
59
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sekilas Mengenai PT. Aqua
Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK)
yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi di Indonesia sejak
tahun 1973. Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura. Aqua adalah
merek AMDK dengan penjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah
satu merek AMDK yang paling terkenal di Indonesia, sehingga telah
menjadi seperti merekgenerik untuk AMDK.
Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua dengan
kepemilikan berbeda-beda (10 pabrik dimiliki oleh PT. Tirta Investama, 3
pabrik dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Brastagi,
Sumatera Utara dimiliki oleh PT Tirta Sibayakindo). Sejak
tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam
bidang makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari
penggabungan PT Aqua Golden Mississippi dengan Danone (www.
wikipedia.org).
2. Sejarah Singkat Aqua
PT. Aqua didirikan pada tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan
perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai pertamina
pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi
60
sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika
istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi
air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya
yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang
direbus, tetapi air yang telah disterilkan. Ia dan saudara-saudaranya mulai
mempelajari cara memproses air minum dalam kemasan. Ia meminta
adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah perusahaan
AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak
mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai
dari bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci
botol serta pengisi air. Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok
Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu Golden Mississippi dengan kapasitas
produksi enam juta liter per tahun. Tirto sempat ragu dengan nama Golden
Mississippi yang meskipun cocok dengan target pasarnya, ekspatriat, namun
terdengar asing di telinga orang Indonesia. Konsultannya, Eulindra Lim,
mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej
air minum dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan
mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun
kemudian, produksi pertama Aqua diluncurkan dalam bentuk kemasan botol
kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75, hampir dua kali lipat harga
bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml (www.aqua.com).
61
B. Karakteristik Responden
Objek dalam penelitian ini adalah konsumen yang mengkonsumsi aqua,
dan sampel yang di tarik berjumlah 60 responden dengan asumsi responden
yang dihubungi konsumen yang telah merasakan dan telah mengkonsumsi air
mineral aqua. Dari data yang diperoleh yang telah diklasifikasikan mengenai
data responden sebagai berikut:
Tabel 4.1
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Pendidikan Terakhir
Responden, Usia Responden
Jenis Kelamin
Kategori Responden Persentase
Laki- Laki 33 55%
Perempuan 27 45%
60 100%
Pendidikan Terakhir
SLTP 5 8%
Diploma 19 32%
SMU/SMK 23 38%
Sarjana 13 22%
60 100%
Usia Responden
< 20 tahun 4 6%
21 – 30 tahun 24 40%
31 – 40 tahun 19 32%
41 – 50 tahun 10 17%
> 50 tahun 3 5%
60 100%
Sumber: Data diolah
62
Gambar 4.1
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Data diolah
Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa laki-laki
lebih mendominasi dari pada perempuan, hal ini terlihat dengan angka
persentase laki-laki sebesar 33 responden dari 60 responden yang berarti 55%
lalu perempuan sebesar 27 responden dari 60 responden yang berarti 45%.
Gambar 4.2
Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Sumber: Data diolah
SLTP
8%
Diploma
32%
SMU/SMK
38%
Sarjana
22%
63
Dari hasil data responden yang diterima, disini terlihat bahwa
responden dengan pendidikan terakhir SLTP sebanyak 5 responden dari 60
responden atau sebesar 8%, pendidikan terakhir diploma sebanyak 19
responden dari 60 responden atau sebesar 32%, pendidikan terakhir SMU/SMK
sebanyak 23 responden dari 60 responden atau sebesar 38% dan pendidikan
Sarjana sebanyak 13 responden dari 60 responden atau sebesar 22%.
Gambar 4.3
Data Responden Berdasarkan Usia Responden
Sumber: Data diolah
Dari hasil data responden yang diterima berdasarkan usia responden, di
sini terlihat bahwa usia responden terbesar pada usia responden 21 – 30 tahun
sebanyak 24 responden dari 60 responden atau 40%, pada urutan kedua pada
usia responden 31 – 40 tahun sebanyak 19 responden dari 60 responden atau
32%, pada urutan ke tiga pada usia responden 41 – 50 tahun sebanyak 10
responden dari 60 responden atau 17%, pada urutan ke empat pada usia
responden di bawah 20 tahun sebanyak 4 responden dari 60 responden atau
6%, dan posisi terakhir terdapat pada usia responden di atas 50 tahun sebanyak
3 responden dari 60 responden atau 5%.
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
40%
< 20 tahun 21 – 30 tahun 31 – 40 tahun 41 – 50 tahun > 50 tahun
64
C. Hasil Dan Pembahasan
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dianggap valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan. Dengan kata lain, mampu
memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Dalam
penyusunan kuisioner, pertanyaan yang ingin diajukan perlu dipastikan.
Untuk menentukannya, sebelumnya harus sudah jelas variabel apa yang
diukur. Variabel masih bisa dipecah menjadi sub variabel atau indikator
apabila penyusunannya dilakukan sesuai prosedur sebenarnya kuisioner
telah memenuhi validitas logis. Oleh karena itu, validitas logis sangat
dipengaruhi oleh kemampuan peneliti dalam memahami masalah
penelitian serta menyusun kuisioner. Untuk menguji tingkat validitas
instrument peneliti dapat melakukan try out dengan memakai responden
terbatas terlebih dahulu.
Uji Validitas dilakukan dengan membandingkan nilai rhitung
dengan rtabel, Dengan membandingkan nilai rhitung dari hasil output
(Corrected Item- Total Correlation) dengan rtabel, jika rhitung lebih besar
dari rtabel maka butir pertanyaan tersebut adalah valid, tetapi jika rhitung
lebih kecil dari pada rtabel maka butir pertanyaan tersebut tidak valid
(Ghozali, 2009:45). Untuk mendapatkan data primer, penulis melakukan
penyebaran kuesioner kepada responden pada sebanyak 60 responden.
Sebelum kuesioner disebarkan kepada 60 responden, penulis melakukan
try out kepada 20 responden dengan memberikan 43 butir pertanyaan.
65
Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 20 responden
dengan 43 butir pertannyaan yang dibagi menjadi 5 variabel utama yaitu
kualitas produk, brand trust, brand image, kepuasan pelanggan dan
brand loyality. Berikut ini adalah hasil perhitungan validitas yang
dijelaskan per variabel, yaitu:
1) Kualitas Produk
Adapun dalam pertanyaan kualitas produk terdapat 11
pertanyaan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel
kualitas produk, yaitu:
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk
Item
Pertanyaan
Corrected Item-Total
Correlation
rtabel
Keterangan
K1 0,693 0,468 Valid
K2 0,703 0,468 Valid
K3 0,741 0,468 Valid
K4 0,593 0,468 Valid
K5 0,566 0,468 Valid
K6 0,658 0,468 Valid
K7 0,664 0,468 Valid
K8 0,664 0,468 Valid
K9 0,673 0,468 Valid
K10 0,689 0,468 Valid
K11 0,664 0,468 Valid
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan
pada variabel kualitas produk memiliki nilai rhitung > rtabel yang
dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak
sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
66
2) Brand Trust (Kepercayaan Merek)
Adapun dalam pertanyaan brand trust terdapat 8 pertanyaan
yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel brand
trust, yaitu:
Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Brand Trust
Item
Pertanyaan
Corrected Item-Total
Correlation
rtabel
Keterangan
BT1 0,893 0,468 Valid
BT2 0,792 0,468 Valid
BT3 0,758 0,468 Valid
BT4 0,753 0,468 Valid
BT5 0,758 0,468 Valid
BT6 0,784 0,468 Valid
BT7 0,717 0,468 Valid
BT8 0,796 0,468 Valid
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan
pada variabel brand trust memiliki nilai rhitung > rtabel yang dinyatakan
seluruh pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak sebagai
penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
3) Brand Image (Citra Merek)
Adapun dalam pertanyaan brand image terdapat 8 pertanyaan
yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel brand
image, yaitu:
67
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Brand Image
Item
Pertanyaan
Corrected Item-Total
Correlation
rtabel
Keterangan
BI1 0,833 0,468 Valid
BI2 0,749 0,468 Valid
BI3 0,837 0,468 Valid
BI4 0,494 0,468 Valid
BI5 0,506 0,468 Valid
BI6 0,788 0,468 Valid
BI7 0,744 0,468 Valid
BI8 0,609 0,468 Valid
Sumber: Data diolah
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan
pada variabel promosi memiliki nilai rhitung > rtabel yang dinyatakan
seluruh pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak sebagai
penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
4) Kepuasan Pelanggan
Adapun dalam pertanyaan kepuasan pelanggan terdapat 7
pertanyaan yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel
kepuasan pelanggan, yaitu:
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan
Item
Pertanyaan
Corrected Item-Total
Correlation
rtabel
Keterangan
KP1 0,784 0,468 Valid
KP2 0,687 0,468 Valid
KP3 0,665 0,468 Valid
KP4 0,784 0,468 Valid
KP5 0,644 0,468 Valid
KP6 0,712 0,468 Valid
KP7 0,686 0,468 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS
68
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan
pada variabel keputusan pembelian memiliki nilai rhitung > rtabel yang
dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak
sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
5) Brand Loyality (Kesetiaan Merek)
Adapun dalam pertanyaan brand loyality terdapat 9 pertanyaan
yang akan diuji validitas, berikut hasil uji validitas variabel brand
loyality, yaitu:
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Brand Loyality
Item
Pertanyaan
Corrected Item-Total
Correlation
rtabel
Keterangan
BL1 0,796 0,468 Valid
BL2 0,779 0,468 Valid
BL3 0,775 0,468 Valid
BL4 0,759 0,468 Valid
BL5 0,828 0,468 Valid
BL6 0,696 0,468 Valid
BL7 0,621 0,468 Valid
BL8 0,607 0,468 Valid
BL9 0,650 0,468 Valid
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa seluruh pertanyaan
pada variabel keputusan pembelian memiliki nilai rhitung > rtabel yang
dinyatakan seluruh pertanyaan valid maka pertanyaan dianggap layak
sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
69
b. Uji Reliabilitas
Setelah menentukan validitas instrumen penelitian, tahap
selanjutnya adalah mengukur reliabilitas data dan instrumen penelitian.
Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi
suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Husein Umar,
2010:194). Uji ini mengukur ketepatan alat ukur. Suatu alat ukur disebut
memiliki reliabilitas yang tinggi jika alat ukur yang digunakan stabil.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini untuk menunjukkan
konsistensi suatu alat pengukur dalam penelitian melalui nilai alpha
cronbach karena menggunakan jenis data likert/essay. Teknik ini dapat
menafsirkan korelasi antara skala diukur dengan semua variabel yang ada
(Husein Umar, 2010:2007). Dalam pengujian reliabilitas ini, peneliti
menggunakan metode statistik Cronbach Alpha dengan signifikansi yang
digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu
variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam
pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang memadai.
Sebaliknya, jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari
0,6 maka butir pertanyaan tersebut tidak reliabel (Ghozali, 2009:42).
Pendapat lain menurut Bhuno, (2005:72) uji reliabilitas dilakukan
dengan melihat nilai cronbach's alpha dengan kriteria Jika nilai
Cronbach's Alpha > 0,6 maka suatu instrumen dikatakan reliabel dan Jika
nilai Cronbach's Alpha < 0,6 maka suatu instrumen dikatakan tidak
reliabel.
70
1) Kualitas Produk
Adapun dalam pertanyaan kualitas produk terdapat 11
pertanyaan yang akan diuji reliabilitas, berikut uji reliabilitas variabel
kualitas produk, yaitu:
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Produk Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.912 11
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pada variabel
kualitas produk memiliki nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted >
0,60 yang dinyatakan reliabel maka jawaban responden dianggap
layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
2) Brand Trust (Kepercayaan Merek)
Adapun dalam pertanyaan brand trust terdapat 8 pertanyaan
yang akan diuji reliabilitas, berikut uji reliabilitas variabel brand trust,
yaitu:
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Trust Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.937 8
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas ditemukan pertanyaan pada variabel
brand trust memiliki nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted > 0,6
yang dinyatakan reliabel maka jawaban responden dianggap layak
sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
71
3) Brand Image
Adapun dalam pertanyaan brand image terdapat 8 pertanyaan
yang akan diuji reliabilitas, berikut hasil uji reliabilitas variabel brand
image, yaitu:
Tabel 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Image Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.903 8
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas ditemukan pertanyaan pada variabel
brand image memiliki nilai Cronbach's Alpha if Item Deleted > 0,60
yang dinyatakan reliabel maka jawaban responden dianggap layak
sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap selanjutnya.
4) Kepuasan Pelanggan
Adapun dalam pertanyaan kepuasan pelanggan terdapat 7
pertanyaan yang akan diuji reliabilitas, berikut hasil uji reliabilitas
variabel kepuasan pelanggan, yaitu:
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pelanggan Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.901 7
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pertanyaan pada
variabel kepuasan pelanggan memiliki nilai Cronbach's Alpha if Item
Deleted > 0,60 yang dinyatakan reliabel maka jawaban responden
dianggap layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap
selanjutnya.
72
5) Brand Loyality
Adapun dalam pertanyaan brand loyality terdapat 9 pertanyaan
yang akan diuji reliabilitas, berikut hasil uji reliabilitas variabel
kepuasan pelanggan, yaitu:
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Brand Loyality Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.923 9
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas ditemukan bahwa pertanyaan pada
variabel brand loyality memiliki nilai Cronbach's Alpha if Item
Deleted > 0,60 yang dinyatakan reliabel maka jawaban responden
dianggap layak sebagai penelitian dapat dilanjutkan pada tahap
selanjutnya.
2. Penemuan dan Pembahasan
Pengaruh kualitas produk, brand trust, brand image, kepuasan
pelanggan terhadap brand loyality akan dilihat dari indikator masing-masing
variabel. Berikut adalah hasil jawaban jawaban responden berdasarkan
kuisioner adalah sebagai berikut:
a. Kualitas Produk (X1)
Adapun dalam variabel kualitas produk pada kuisioner penulis
memasukan 11 pertanyaan, hasil output nya sebagai berikut:
Tabel 4.11 Air Mineral Aqua Merupakan Minuman Kesehatan Bagi Konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 30 50.0 50.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
73
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa air mineral aqua merupakan minuman kesehatan
bagi konsumen. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 30 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20
responden.
Tabel 4.12
Air Mineral Aqua Dapat Memperlancar Metabolisme Dalam Tubuh Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 28 46.7 46.7 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 21
responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa air mineral aqua dapat memperlancar metabolisme
dalam tubuh. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 28 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 21
responden.
74
Tabel 4.13
Air Mineral Aqua Memiliki Kemasan Yang Protektif Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 27 45.0 45.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden atau 21,7%
menjawab ragu-ragu, 27 responden atau 45% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa air mineral aqua memiliki kemasan yang protektif.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 27
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden.
Tabel 4.14
Aqua Merupakan Air Mineral Yang Berkualitas Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 30 50.0 50.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan air mineral yang berkualitas.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 30
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden.
75
Tabel 4.15
Aqua Merupakan Air Mineral Yang Sesuai Dengan
Uji Laboratorium Nasional Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 32 53.3 53.3 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 18
responden atau 30% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan air mineral yang sesuai dengan uji
laboratorium nasional. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 32 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 18 responden.
Tabel 4.16 Aqua Merupakan Air Mineral Yang Telah Memenuhi
Standar Kesehatan Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 30 50.0 50.0 63.3
Sangat Setuju 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 8 responden atau 13,3%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 22
responden atau 36,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan air mineral yang telah memenuhi
76
standar kesehatan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 30 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 22
responden.
Tabel 4.17 Aqua Merupakan Air Mineral Yang Bersih Dan Jernih
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 34 56.7 56.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 34 responden atau 28,3% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan air mineral yang bersih dan jernih.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 34
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 17 responden.
Tabel 4.18
Aqua Memiliki Kemasan Yang Menarik Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 40 66.7 66.7 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 8 responden atau 13,3%
menjawab ragu-ragu, 40 responden atau 66,7% menjawab setuju dan 12
responden atau 20% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
77
menunjukkan bahwa aqua memiliki kemasan yang menarik. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 40 responden dan
yang menjawab sangat setuju berjumlah 12 responden.
Tabel 4.19
Aqua Memiliki Bentuk Atau Wadah Yang Menarik Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 28 46.7 46.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden atau 26,7%
menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju, dan
16 responden atau 26,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua memiliki bentuk atau wadah yang menarik.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 responden.
Tabel 4.20
Aqua Merupakan Air Mineral Yang Memiliki Reputasi Yang
Baik Di Masyarakat Sejak Dahulu Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 37 61.7 61.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 8 responden atau 13,3%
menjawab ragu-ragu, 37 responden atau 61,7% menjawab setuju dan 15
78
responden atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan air mineral yang memiliki reputasi
yang baik di masyarakat sejak dahulu. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 37 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 15 responden.
Tabel 4.21
Aqua Merupakan Perusahaan Yang Bertanggung Jawab
Terhadap Kualitas Produknya Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 8 13.3 13.3 15.0
Setuju 35 58.3 58.3 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju, 1 responden atau 1.7 % menjawab tidak
setuju, 8 responden atau 13,3% menjawab ragu-ragu, 35 responden atau
58,3% menjawab setuju dan 16 responden atau 26,7% menjawab sangat
setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa aqua merupakan
perusahaan yang bertanggung jawab terhadap kualitas produknya.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 35
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 16 responden.
b. Brand Trust (X2)
Untuk variabel brand trust dalam kuisioner penelitian ini terdapat
8 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut:
79
Tabel 4.22
Aqua Memiliki Reputasi Merek Sebagai Air Mineral
Yang Berkualitas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 17 28.3 28.3 28.3
Setuju 26 43.3 43.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 17 responden atau 28,3%
menjawab ragu-ragu, 26 responden atau 43,3% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua memiliki reputasi merek sebagai air mineral
yang berkualitas. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 26 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 17
responden.
Tabel 4.23
Aqua Merupakan Merek Air Mineral Yang Mampu Bersaing
Dengan Air Mineral Lainya Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 32 53.3 53.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan merek air mineral yang mampu
80
bersaing dengan air mineral lainya. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 32 responden dan yang menjawab sangat
setuju berjumlah 17 responden.
Tabel 4.24
Aqua Merupakan Perusahaan Yang Telah Dikenal
Lama Di Masyarakat Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 25 41.7 41.7 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25%
menjawab ragu-ragu, 25 responden atau 41,7% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan perusahaan yang telah dikenal
lama di masyarakat. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 37 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 15 responden.
Tabel 4.25
Aqua Adalah Perusahaan Air Mineral Yang Mampu Memberikan
Inovasi Produk Bagi Konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 26 43.3 43.3 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
81
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden atau 21,7%
menjawab ragu-ragu, 26 responden atau 43,3% menjawab setuju dan 21
responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua adalah perusahaan air mineral yang mampu
memberikan inovasi produk bagi konsumen. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 26 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 21 responden.
Tabel 4.26
Aqua Telah Membuktikan Sebagai Perusahaan Yang Tangguh Dari
Segi Tekhnologi Pengolahan Air Mineral Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 32 53.3 53.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua telah membuktikan sebagai perusahaan yang
tangguh dari segi tekhnologi pengolahan air mineral. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 32 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 17 responden.
82
Tabel 4.27
Merek Aqua Memiliki Tingkat Kualitas Yang Terjamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 31 51.7 51.7 76.7
Sangat Setuju 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25%
menjawab ragu-ragu, 31 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 14
responden atau 23,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa merek aqua memiliki tingkat kualitas yang terjamin.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 31
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 14 responden.
Tabel 4.28 Aqua Merupakan Air Mineral Yang Disukai Masyarakat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 32 53.3 53.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan air mineral yang disukai
masyarakat. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 32 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 17
responden.
83
Tabel 4.29
Aqua Merupakan Air Mineral Yang Banyak
Di Favoritkan Konsumen Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 32 53.3 53.3 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden atau 20%
menjawab ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 16
responden atau 26,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan air mineral yang banyak di
favoritkan konsumen. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 32 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 16 responden.
c. Brand Image (X3)
Untuk variabel brand image dalam kuisioner penelitian ini
terdapat 8 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.29
Aqua Merupakan Produk Air Mineral Yang Menjadi
Pemimpin Pasar Sejak Dulu Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 34 56.7 56.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
84
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 15
responden atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan aqua merupakan produk air
mineral yang menjadi pemimpin pasar sejak dulu. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 34 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 15 responden.
Tabel 4.30
Harga Yang Ditawarkan Aqua Cukup Terjangkau Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 7 11.7 11.7 11.7
Setuju 35 58.3 58.3 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 7 responden atau 11,7%
menjawab ragu-ragu, 35 responden atau 58,3% menjawab setuju dan 18
responden atau 30% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa harga yang ditawarkan aqua cukup terjangkau.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 35
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 18 responden.
Tabel 4.31
Aqua Merupakan Produk Yang Memiliki Merek Yang
Berkualitas Baik Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 31 51.7 51.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
85
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 31 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 19
responden atau 31,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan produk yang memiliki merek yang
berkualitas baik. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 31 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 19
responden.
Tabel 4.32
Aqua Merupakan Produk Air Mineral Yang Berkualitas Baik
Dibandingkan Produk Air Mineral Lainya Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 30 50.0 50.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan produk air mineral yang
berkualitas baik dibandingkan produk air mineral lainya. Terlihat dari
jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 30 responden dan
yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden.
86
Tabel 4.33
Aqua Merupakan Produk Yang Memiliki Desain Botol Yang Unik Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 32 53.3 53.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan produk yang memiliki desain botol
yang unik. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 32 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 17
responden.
Tabel 4.34
Aqua Merupakan Merek Yang Mudah Diucapkan Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 37 61.7 61.7 78.3
Sangat Setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 37 responden atau 61,7% menjawab setuju dan 13
responden atau 21,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan merek yang mudah diucapkan.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 37
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 13 responden.
87
Tabel 4.35
Aqua Merupakan Merek Yang Mudah Diingat Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 7 11.7 11.7 11.7
Setuju 40 66.7 66.7 78.3
Sangat Setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 7 responden atau 11,7%
menjawab ragu-ragu, 40 responden atau 66,7% menjawab setuju dan 13
responden atau 21,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan merek yang mudah diingat.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 40
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 13 responden.
Tabel 4.36
Aqua Merupakan Merek Yang Mudah Dikenali Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 29 48.3 48.3 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menjawab setuju dan 21
responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan merek yang mudah dikenali.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 29
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 21 responden.
88
d. Kepuasan Pelanggan (X4)
Untuk variabel kepuasan pelanggan dalam kuisioner penelitian ini
terdapat 7 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.37
Aqua Merupakan Perusahaan Yang Menerima Atas
Keluhan Konsumenya Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 28 46.7 46.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25%
menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan perusahaan yang menerima atas
keluhan konsumenya. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 28 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 17 responden.
Tabel 4.38
Aqua Merupakan Perusahaan Yang Tanggap Atas
Keluhan Pelanggan Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 14 23.3 23.3 23.3
Setuju 25 41.7 41.7 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
89
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden atau 23,3%
menjawab ragu-ragu, 25 responden atau 41,7% menjawab setuju dan 21
responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan merek yang mudah dikenali.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 25
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 21 responden.
Tabel 4.39 Aqua Merupakan Perusahaan Yang Memberikan Informasi Dengan
Baik Terhadap Sesuatu Yang Dibutuhkan Pelanggan Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 28 46.7 46.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden atau 21,7%
menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 19
responden atau 31,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan perusahaan yang memberikan
informasi dengan baik terhadap sesuatu yang dibutuhkan pelanggan.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 28
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 19 responden.
Tabel 4.40 Konsumen Aqua Merupakan Pelanggan Yang Setia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 19 31.7 31.7 31.7
Setuju 25 41.7 41.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
90
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 19 responden atau 31,7%
menjawab ragu-ragu, 25 responden atau 41,7% menjawab setuju dan 16
responden atau 26,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa konsumen aqua merupakan pelanggan yang setia.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 25
responden.
Tabel 4.41 Aqua Selalu Memberikan Perhatian Yang Lebih Bagi Pelangganya Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 30 50.0 50.0 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden atau 20%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 18
responden atau 30% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua selalu memberikan perhatian yang lebih bagi
pelangganya. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 29 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 21
responden.
Tabel 4.42 Pelanggan Aqua Merasa Aman Dan Nyaman Terhadap Perusahaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 32 53.3 53.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
91
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 32 responden atau 53,3% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa pelanggan aqua merasa aman dan nyaman terhadap
perusahaan. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 32 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 17
responden.
Tabel 4.43
Aqua Merupakan Perusahaan Yang Selalu Memberikan Saran Dan
Keluhan Atas Pelangganya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 30 50.0 50.0 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 13 responden atau 21,7%
menjawab ragu-ragu, 30 responden atau 50% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan perusahaan yang selalu
memberikan saran dan keluhan atas pelangganya. Terlihat dari jumlah
responden yang menjawab setuju berjumlah 30 responden dan yang
menjawab sangat setuju berjumlah 17 responden.
92
e. Brand Loyality (Y)
Untuk variabel brand loyality dalam kuisioner penelitian ini
terdapat 9 pertanyaan, Hasil outputnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.44
Aqua Merupakan Pilihan Yang Akan Saya Pilih Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 27 45.0 45.0 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 16 responden atau 26,7%
menjawab ragu-ragu, 27 responden atau 45% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa aqua merupakan pilihan yang akan saya pilih.
Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 27
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 17 responden.
Tabel 4.45
Saya Merupakan Pelanggan Aqua Yang Membeli Produk
Lebih Dari Satu Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 33 55.0 55.0 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 11 responden atau 18,3%
menjawab ragu-ragu, 33 responden atau 55% menjawab setuju dan 16
93
responden atau 26,7% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden merupakan pelanggan aqua yang
membeli produk lebih dari satu. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 29 responden dan yang menjawab sangat
setuju berjumlah 21 responden.
Tabel 4.46
Saya Membeli Produk Aqua Karena Harganya Yang Terjangkau Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 28 46.7 46.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 15 responden atau 25%
menjawab ragu-ragu, 28 responden atau 46,7% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden membeli produk aqua karena harganya
yang terjangkau. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju
berjumlah 28 responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 17
responden.
Tabel 4.47
Saya Sudah Terbiasa Mengkonsumsi Produk Aqua Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 31 51.7 51.7 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
94
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 31 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 20
responden atau 33,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden sudah terbiasa mengkonsumsi produk
aqua. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab setuju berjumlah 31
responden dan yang menjawab sangat setuju berjumlah 20 responden.
Tabel 4.48
Saya Merasa Puas Dengan Kualitas Yang Dimiliki Air Mineral Aqua Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 27 45.0 45.0 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 12 responden atau 20%
menjawab ragu-ragu, 27 responden atau 45% menjawab setuju dan 21
responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden merasa puas dengan kualitas yang
dimiliki air mineral aqua. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 29 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 21 responden.
Tabel 4.49
Saya Tidak Akan Membeli Produk Aqua Jika Tidak Ada
Air Mineral Aqua Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 26 43.3 43.3 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
95
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 10 responden atau 16,7%
menjawab ragu-ragu, 29 responden atau 48,3% menjawab setuju dan 21
responden atau 35% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa responden tidak akan membeli produk aqua jika
tidak ada air mineral aqua. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 29 responden dan yang menjawab sangat
setuju berjumlah 21 responden.
Tabel 4.50
Saya Merasa Bangga Jika Orang Lain Tahu Bahwa Saya
Menggunakan Merek Ini Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 34 56.7 56.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 responden atau 15%
menjawab ragu-ragu, 34 responden atau 56,7% menjawab setuju dan 17
responden atau 28,3% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa saya merasa bangga jika orang lain tahu bahwa saya
menggunakan merek ini. Terlihat dari jumlah responden yang menjawab
setuju berjumlah 34 responden dan yang menjawab sangat setuju
berjumlah 17 responden.
96
Tabel 4.51
Saya Akan Merekomendasikan Kepada Orang Lain
Untuk Menggunakan Aqua Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Ragu - Ragu 14 23.3 23.3 23.3
Setuju 31 51.7 51.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan tidak setuju, 14 responden atau 23,3%
menjawab ragu-ragu, 31 responden atau 51,7% menjawab setuju dan 15
responden atau 25% menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini
menunjukkan bahwa saya akan merekomendasikan kepada orang lain
untuk menggunakan aqua. Terlihat dari jumlah responden yang
menjawab setuju berjumlah 31 responden dan yang menjawab sangat
setuju berjumlah 15 responden.
Tabel 4.52
Saya Akan Melakukan Pembelian Ulang Merek Ketika
Membeli Produk Air Mineral Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 20.0
Setuju 33 55.0 55.0 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber: Data diolah dengan SPSS
Berdasarkan tabel di atas terlihat tidak satupun responden
menjawab sangat tidak setuju dan satu reponden menjawab 1 responden
tidak setuju atau 1,7%, 11 responden atau 16,7% menjawab ragu-ragu, 29
responden atau 48,3% menjawab setuju dan 21 responden atau 35%
97
menjawab sangat setuju. Dari pertanyaan ini menunjukkan bahwa aqua
merupakan merek yang mudah dikenali. Terlihat dari jumlah responden
yang menjawab setuju berjumlah 29 responden dan yang menjawab
sangat setuju berjumlah 21 responden.
D. Hasil Analisa Data
1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas Data
Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi
distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti
asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang
diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang
bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus
digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji
normalitas.
Gambar 4.4
Uji Normalitas Data (P-P Plot)
Sumber : Data diolah dengan SPSS
98
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa data penelitian memiliki
penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai
rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka
dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus
terbebas dari gejala multikolinearitas, gejala ini ditunjukan dengan
korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinearitas
dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) harus berada di
bawah 10, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 4.53 Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant) K .279 3.587
BT .420 2.383
BI .504 1.984
KP .342 2.927
a. Dependent Variable: BL
Sumber : Data primer yang telah diolah
Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi
gejala multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu
dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai
10 dan memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10. Maka data di atas dapat
dipastikan tidak terjadi gejala multikolinearitas. Karena data di atas
menunjukan bahwa nilai VIF lebih kecil dari 10, keadaan seperti itu
membuktikan tidak terjadinya multikolinearitas.
99
c. Hasil Uji Heteroskedatisitas
Sebelum berlanjut kepada langkah penelitian berikutnya peneliti
akan melakukan pengujian heteroskedatisitas untuk memastikan bahwa
data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas
ini akan dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar,
sebagai berikut:
Gambar 4.5
Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas)
Sumber: Data primer yang telah diolah
Pada gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan
di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu.
Dengan demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model
ini tidak ada gejala atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
100
2. Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Uji Adjusted R2)
Uji Koefesien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya
pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam penelitian ini. Uji ini
dapat dilakukan melalui pengujian nilai adjusted R² (adjusted R-
Squared). Adapun hasil uji determinasi dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.54 Uji Determinasi (Adjusted R
2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .891a .794 .779 .20252 2.078
a. Predictors: (Constant), KP, BI, BT, K b. Dependent Variable: BL
Sumber: Data primer yang telah diolah
Berdasarkan data hasil oleh model summary di atas maka dapat
diambil sebuah kesimpulan bahwasannya penelitian ini memiliki nilai
adjusted R² (adjusted R Squared) sebesar 0,779. Nilai tersebut dapat
digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel kualitas produk,
brand trust, brand image dan kepuasan pelanggan terhadap brand
loyality. Koefesien determinasi tersebut memiliki maksud bahwa
pengaruh variabel independen (secara keseluruhan) terhadap variabel
dependen adalah sebesar 77,9%. Sedangkan sisanya sebesar 22,1%
dipengaruhi faktor lain selain dalam penelitian ini, seperti kualitas harga,
kualitas pelayanan, kemasan.
101
b. Hasil Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
Adapun hasil regresi linier berganda pengaruh kualitas produk,
brand trust, brand image dan kepuasan pelanggan terhadap brand
loyality adalah sebagai berikut:
Tabel 4.55 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .332 .274 1.212 .231
K .351 .118 .346 2.982 .004
BT .153 .074 .195 2.060 .044
BI .189 .083 .196 2.273 .027
KP .221 .081 .287 2.739 .008
a. Dependent Variable: BL
Sumber: Data primer yang telah diolah
Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi
untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, brand trust, brand image
dan kepuasan pelanggan terhadap brand loyality sebagai berikut:
Y = 0,332 + 0,351 X1 + 0,153 X2 + 0,189 X3+ 0,221 X4
Keterangan:
Y = Brand Loyality
X1 = Kualitas Produk
X2 = Brand Trust
X3 = Brand Image
X4 = Kepuasan Pelanggan
102
Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas
dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar 0,323
menunjukkan bahwa jika variabel kualitas produk, brand trust, brand
image dan kepuasan pelanggan bernilai nol maka nilai brand loyality
meningkat sebesar 0,323 satuan atau 32,3%.
Variabel kualitas produk 0,351 menunjukkan bahwa jika variabel
kualitas produk meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan brand
loyality sebesar 0,351 satuan atau 35,1%, dengan catatan variabel lain
dianggap konstan.
Variabel brand trust 0,153 menunjukkan bahwa jika variabel
brand trust meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan brand loyality
sebesar 0,153 satuan atau 15,3%, dengan catatan variabel lain dianggap
konstan.
Variabel brand image 0,189 menunjukkan bahwa jika variabel
brand image meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan brand loyality
sebesar 0,189 satuan atau 18,9%, dengan catatan variabel lain dianggap
konstan.
Variabel kepuasan pelanggan 0,221 menunjukkan bahwa jika
variabel kepuasan pelanggan meningkat 1 satuan maka akan
meningkatkan kepuasan pelanggan sebesar 0,221 satuan atau 22,1%,
dengan catatan variabel lain dianggap konstan.
103
3. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji Statistik F (Simultan)
Untuk lebih meyakinkan akan kebenaran uji koefesien
determinasi di atas maka dapat diketahui melalui uji Anova atau Uji F.
Adapun bunyi hipotesa atas uji F ini adalah sebagai berikut (Jonathan
sarwono, 2007:177):
1) Ho : Tidak ada pengaruh linier antara seluruh variabel independen
dengan variabel dependen
2) Ha : Ada pengaruh linier antara seluruh variabel independen dengan
variabel dependen
Pada uji ini berlaku ketentuan sebagai berikut :
1) Apabila nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
2) Apabila nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
Dalam penelitian ini diperoleh hasil uji Anova sebagai berikut:
Tabel 4.56
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 8.691 4 2.173 52.975 .000b
Residual 2.256 55 .041
Total 10.947 59 a. Dependent Variable: BL b. Predictors: (Constant), KP, BI, BT, K
Sumber: Data primer yang telah diolah
104
Dari data di atas diperoleh hasil nilai signifikan sebesar 0,000 ini
mengartikan bahwa ketentuan nomor dua berlaku dalam penelitian ini
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil Uji F ini menyatakan bahwa
hasil uji secara simultan di atas benar adanya.
Untuk lebih meyakinkan hasil uji F ini maka dapat dilihat dari
nilai F tabel dari Uji Anova di atas, dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Apabila nilai F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak
2) Apabila nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima
Dalam penelian ini diperoleh nilai Fhitung sebesar 52,975 yang
lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2,54. Hal ini mengartikan bahwasanya
ketentuan nomor dua adalah benar. Kesimpulannya, terdapat pengaruh
yang linier antara variabel independen dengan variabel dependen.
b. Hasil Uji t (Uji Secara Parsial)
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari setiap variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial, maka dapat
dilakukan melalui Uji t. Berikut adalah hasil Uji t dalam penelitian ini:
Tabel 4.57 Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) .332 .274 1.212 .231
K .351 .118 .346 2.982 .004
BT .153 .074 .195 2.060 .044
BI .189 .083 .196 2.273 .027
KP .221 .081 .287 2.739 .008
a. Dependent Variable: BL
Sumber : Data primer yang telah diolah
105
1) Pengaruh Antara Kualitas Produk Terhadap Brand Loyality
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien kualitas produk adalah
2,982, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0.05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α
dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 55 (didapat dari rumus n - k - 1,
dimana n adalah jumlah data, 60 - 4 - 1 = 55). Didapat ttabel adalah
2,00404 (positif).
Variabel kualitas produk memiliki nilai signifikansi 0,004 <
0,05 artinya signifikan dan positif, sedangkan nilai thitung > ttabel, (2,982
> 2,00404), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien kualitas produk secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyality.
2) Pengaruh Antara Brand Trust Terhadap Brand Loyality
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien brand trust adalah 2, 060,
Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0,05, karena
digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α dibagi dua
menjadi 0,025, dan df = 55 (didapat dari rumus n - k - 1, dimana n
adalah jumlah data, 60 - 4 -1 = 55). Didapat ttabel adalah 2,00404
(positif).
Variabel brand trust memiliki nilai signifikansi 0,040 < 0,05
artinya signifikan dan positif, sedangkan nilai thitung > ttabel, (2,060 >
2,00404), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien brand trust secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap brand loyality.
106
3) Pengaruh Antara Brand Image Terhadap Brand Loyality
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien brand image adalah
2,273, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α = 0,05,
karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α
dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 55 (didapat dari rumus n - k - 1,
dimana n adalah jumlah data, 60 - 4 - 1 = 55). Didapat ttabel adalah
2,00404 (positif).
Variabel brand image memiliki nilai signifikansi 0,027 < 0,05
artinya signifikan dan positif, sedangkan thitung > ttabel, (2,273 >
2,00404), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien brand image secara parsial berpengaruh
positif dan signifikan terhadap brand loyality.
4) Pengaruh Antara Kepuasan Pelanggan Terhadap Brand Loyality
Terlihat bahwa thitung untuk koefisien kepuasan pelanggan
adalah 2,739, Sedang ttabel bisa dihitung pada tabel ttest, dengan α =
0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai α
dibagi dua menjadi 0.025, dan df = 55 (didapat dari rumus n - k - 1,
dimana n adalah jumlah data, 60 - 4 - 1 = 55). Didapat ttabel adalah
2,00404 (positif).
Variabel brand image memiliki nilai signifikansi 0,008 < 0,05
artinya signifikan dan positif, sedangkan thitung > ttabel, (2,739 >
2,00404), maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa koefisien kepuasan pelanggan secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap brand loyality.
107
E. Interpretasi
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda yang ditemukan variabel
yang berpengaruh signifikan terhadap brand loyality adalah kualitas produk,
brand trust, brand image, kepuasan pelanggan hasil ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Azizah Rahmiyati (2009) dalam penelitianya
yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada
Konsumen Pasta Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar Surakarta”.
Metode yang digunakan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian
menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel independen (kualitas
produk, variabel keunggulan pemakaian, variabel volume/isi, variabel
komposisi, dan variabel harga) terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil penelitian dengan uji regresi linier berganda
ditemukan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap brand
loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mohd Rizaimy
Shaharudin (2010), dalam penelitianya yang berjudul “The Relationship
Between Extrinsic Attributes of Product Quality with Brand Loyalty on
Malaysia National Brand Motorcycle/Scooter”. Metode yang digunakan
menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan bahwa
persepsi kualitas dan brand trust memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
brand loyality.
Berdasarkan hasil penelitian dengan uji regresi linier berganda
ditemukan bahwa brand trust berpengaruh signifikan terhadap brand loyality,
hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gede Riana (2008), dalam
penelitianya yang berjudul “Pengaruh Trust In A Brand Terhadap Brand
Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua Di Kota Denpasar”. Metode
108
peneliatian menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara bersama-sama dan parsial variabel trust in a brand
berpengaruh signifikan terhadap brand loyalty. Diperkuat dengan penelitian
yang dilakukan oleh Dewanty Dewi Perdana (2009), dalam penelitianya yang
berjudul “Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Dan Kepercayaan Merek
(Brand Trust) Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Maskapai
Penerbangan Batavia Air”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa citra merek
dan kepercayaan merek perusahaan kategori baik, namun masih terdapat
masalah dalam ketepatan waktu penerbangan yang sering tidak sesuai jadwal.
Loyalitas merek kategori tinggi, namun masih terdapat masalah yaitu pengguna
jasa mudah terpengaruh pada merek lain dikarenakan pelanggan kurang puas
terhadap pelayanan yang diberikan oleh jasa maskapai Batavia Air, serta
banyaknya pesaing yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian dengan uji regresi linier berganda
ditemukan bahwa brand image berpengaruh signifikan terhadap brand loyality,
hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Lutiary E R (2007), dalam
penelitianya yang berjudul “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image)
Operator Seluler Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada Mahasiswa
Pengguna Telepon Seluler Di Fakultas Ekonomi Reguler Universitas
Diponegoro Semarang”. Metode yang digunakan menggunakan regresi linier
berganda. Hasil penelitian menyatakan bahewa terdapat hubungan dan
pengaruh antara brand image terhadap brand loyality.
109
Berdasarkan hasil penelitian dengan uji regresi linier berganda
ditemukan bahwa kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap brand
loyality, hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bagus Perdana
(2010) “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek Minuman
Sari Buah Dalam Kemasan Abc Di Surabaya Selatan (Studi kasus Carrefour Jl.
Jend. A. Yani Surabaya)”. Metode yang digunakan menggunakan regresi linier
berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kepuasan konsumen
berpengaruh positif terhadap kesetiaan merek dapat diterima. Ditambahkan
oleh penelitian lain yang dilakukan oleh Anis Rahayu Damayanti (2009) dalam
penelitianya yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Tingkat
Brand Loyalty Motor Merek Suzuki Pada CV Turangga Mas Motor”. Metode
yang digunakan menggunakan regresi linier berganda. Hasil menyatakan
bahwa terdapat hubungan dan pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan
konsumen terhadap loyalitas merek
111
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan berdasarkan teori yang telah diuraikan
pada bab I sampai bab 4, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara Parsial (uji t)
menunjukkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap
brand loyality.
2. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara Parsial (uji t)
menunjukkan bahwa variabel brand trust berpengaruh positif terhadap
brand loyality pada air mineral Aqua.
3. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara Parsial (uji t)
menunjukkan bahwa variabel brand image berpengaruh positif terhadap
brand loyality pada air mineral Aqua.
4. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara Parsial (uji t)
menunjukkan bahwa variabel kepuasan pelanggan berpengaruh positif
terhadap brand loyality pada air mineral Aqua.
5. Berdasarkan uji regresi linier berganda Secara simultan (uji F) menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif antara variabel kualitas
produk, brand trust, brand image dan kepuasan pelanggan secara bersama-
sama terhadap brand loyality pada air mineral Aqua.
112
6. Dalam penelitian ditemukan bahwa variabel kualitas produk memiliki
pengaruh paling dominan diantara variabel lainya terhadap keputusan
pembelian dapat dilihat berdasarkan nilai beta paling besar diantara variabel
bebas lainya yaitu sebesar 0,346.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil analisis data, secara parsial (uji t) brand loyality air
mineral Aqua dipengaruhi kualitas produk, brand trust, brand image dan
kepuasan pelanggan. Hasil penelitian berpengaruh baik secara parsial maupun
simultan. Dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara kualitas produk, brand trust, brand image dan kepuasan
pelanggan, maka perusahaan harus melakukan peningkatan dalam hal
peningkatan kualitas produk, brand trust, brand image dan kepuasan
pelanggan yang mampu bersaing dalam hal mempertahankan kualitas produk.
Dalam hal kualitas perlu adanya peningkatan, karena kualitas produk
akan mempengaruhi kepercayaan konsumen terhadap produk air mineral.
Karena dengan kualitas yang baik akan membuat konsumen yakin dengan apa
yang mereka gunakan atau konsumsi. Dengan kepercayaan yang baik akan
meningkatkan image produk sebagai produk yang baik, sehingga akan
meningkatakan pengenalan merek serta kesetiaan akan merek akan terjadi.
113
C. Saran
Dari hasil penelitian ingin memberikan beberapa saran yang dapat
disampaikan yaitu :
1. Bagi peneliti, menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi brand
loyality dan menambah objek penelitian atau tidak hanya wilayah tangerang
selatan saja, melainkan beberapa wilayah.
2. Bagi Perusahaan Air Mineral Aqua, harus meningkatkan kualitas produk,
brand trust, brand image dan kepuasan pelanggan sebagai tujuan dalam
peningkatan penjualan dan kepercayaan terhadap produk sehingga akan
meningkatkan brand loyality.
3. Bagi akademisi, menambah jumlah data penelitian yang lebih banyak,
sehingga akan menghasilkan data yang lebih baik lagi.
114
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, David A, “Managing Brand Equity: Capitalizing on The Value of a Brand
Name”, The Free Press, United States of America, 2005.
Afandi, Mochamad, “Pengaruh Brand Trust Terhadap Brand Loyalty Pada
Konsumen Obat Flu Mixagrip Di Surabaya”, Universitas Pembangunan
veteran, Surabaya, 2011
Agarwal, S. dan Teas, R. K., “Perceives Value: Mediating Role of Perceived
Risk”, Jurnal, 2001
Azizah Rahmiyati, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Loyalty Pada
Konsumen Pasta Gigi Merek Pepsodent Di Kelurahan Banyuanyar
Surakarta”,Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009
Barsky, Keki R, “Beyond Customer Satisfaction to Customer Loyalty,
AMAManagement Briefing, New York, 2000
Damayanti, Anis Rahayu, “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap
Tingkat Brand Loyaltymotor Merek Suzuki Pada CV Turangga Mas
Motor”, Jurnal, 2009.
Delgado-Ballester, E., dan Munuera-Aleman, J. L. 2004, “Does Brand Trust
Matter to Brand Equity”, The Journal of Product and Brand Management,
2004
Durianto, Darmadi, Sugiarto & Sitinjak, Toni, ”Strategi Menaklukan Pasar
Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek”, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2001
Fajrianthi Zatul Farrah, “Strategi perluasan merek dan loyalitas konsumen”,
Insan Vol No 3,Desember, 2005
Ghozali, Imam.”Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS”, Badan
Penerbit Universitas Dipenogoro, Semarang 2009
Hamid, Abdul, “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, Cetakan Pertama, FEIS UIN
Press, Jakarta, 2007.
Hernama, “Analisis Kepuasan Pelanggan pada Produk Tepung Ketan Merk Rose
Brand PT Sungai Budi Jakarta”, Universitas Gunadarma, Jakarta, 2006
http://tugaskelompok1sim.wordpress.com/2011/01/05/kebaikanairbagikesehatan
115
Irawan, Handi, “Indonesian Customer Satisfaction, PT. Alex Media Computindo,
Jakarta, 2003
Kotler, Philip,”Manajemen Pemasaran”, Jilid 2, Bumi Aksara, Jakarta, 2000
_______, “Manajemen Pemasaran 1”, Edisi Milenium, PT. Prenhallindo, Jakarta,
2002
_______, “Manajemen Pemasaran Jilid I (edisi Bahasa Indonesia)”, PT. Indeks,
Jakarta, 2007
_______, “Manajemen Pemasaran 1”, Edisi ketigabelas, Jakarta, Erlangga, 2009
Lau, Geok Then and Sook Han Lee, “Customer’s Trust in a Brand and the Link to
Loyalty”, Journal of Market Focussed Management, 1999
Lovelock, Cristhoper H dan Lauren K. Wright, “Manajemen Pemasaran Jasa”,
Alih bahasa Agus Widyantoro, Cetakan Kedua, PT. INDEKS. Jakarta,
2007
Ma‟ruf, Hendri, “Pemasaran Ritel”, Edisi 2, PT.Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta. 2006.
Monroe, Dodds, W., K.B. dan Grewal, D, “Effects Of Price, Brand, and Store
Information On Buyers Product Evaluations”, Journal of Marketing
Research, 2006.
Mowen, John C. & Michael Minor, “Perilaku konsumen”, alih bahasa Lina
Salim, Erlangga, Jakarta, 2002
Perdana, Bagus, “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetiaan Merek
Minuman Sari Buah Dalam Kemasan ABC Di Surabaya Selatan (Studi
kasus Carrefour Jl. Jend. A. Yani Surabaya)”, Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, 2010
Perdana, Dewanty Dewi Pengaruh Citra Merek (Brand Image) Dan Kepercayaan
Merek (Brand Trust) Terhadap Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Maskapai
Penerbangan Batavia Air, Administrasi Bisnis FISIP Universitas
Diponegoro, Semarang, 2009
Petra, Surya Mega Wijaya, “Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty
Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia di Kota Yogyakarta”, Jurnal,
2007
Plummer, Joseph T, “How Personality Makes a Difference”, Journal of
Advertising Research, 79-83. November-Desember 2002.
116
Putra, Ocky Rosa Permana, “Analisis Strategi Inovasi Dan Kinerja Operasional
Pada Ukm Gerabah Di Dusun Kasongan, Kelurahan Bangunjiwo,
Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul”, Universitas Pembangunan
Veteran, Yogyakarta, 2011
Rangkuti, Freddy, “Measuring Customer satisfaction”, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2002
_______, “Riset Pemasaran”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003
_______, “The Power of Brands”, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2011.
Ratry, Lutiary Eka, “Hubungan Antara Citra Merek (Brand Image) Operator
seluluer Dengan Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Pada mahasiswa
Pengguna telepon Seluler”, Skripsi UNDIP, Semarang, 2007.
Riana, Gede, “Pengaruh “Trust In A Brand Terhadap Brand Loyalty Pada
Konsumen Air Minum Aqua Di Kota Denpasar”, Buletin Studi Ekonomi
Volume 13 Nomor 2, Universitas Udayana, 2008
Rizaimy Shaharudin, Mohd, “The Relationship Between Extrinsic Attributes of
Product Quality with Brand Loyalty on Malaysia National Brand
Motorcycle/Scooter”, Canadian Social Science Vol. 6, No. 3, 2010, pp.
165-175, Canada, 2010
Surachman, “Dasar-dasar Manajemen Merek”, Bayumedia Publishing Malang, 2008
_______, “Dasar-dasar Manajemen Merek”, Bayumedia Publishing Malang, 2008
Samuel, Hatane Foedjiawati, “Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Kesetian
Merek (Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya)”,
Universitas Kristen Petra Surabaya, Surabaya, 2003
Santoso, Singgih dan Fandy Tjiptono, “Riset Pemasaran : Konsep dan Aplikasi
dengan SPSS”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2002
Santoso, Singgih, “Mastering SPSS Versi 19”, Elex Media Komputindo, Jakarta,
2011
Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk, “Consumer Behavior”, Prentice
Hall International, Inc, 7th Edition, 2003
Simamora, Bilson, ”Aura Merek 7 Langkah Membangun Merek yang Kuat), PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2002.
117
_______, ”Panduan Riset Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka Utama, 2004
Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D”, Alfabeta.
Bandung, 2010
Swastha, B dan Handoko, T. H, ”Manajemen Pemasaran:Analisa
PerilakuKonsumen”, BPFE, Yogyakarta, 2000
_______, Bashu, Ibnu Sukotjo, “Pengantar Bisnis”, Liberti, Yogyakarta, 2010
Tjiptono, Fandy, Gregorius Chandra, “Service Quality Satisfaction” Andi,
Yogyakarta, 2007
_______,” Pemasaran Jasa”, Penerbit Bayu Media Publishing, Malang, 2008.
_______,” Strategi Pemasaran”, Andi, Yogyakarta, 2011
Umar, Husein, “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen”, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2010
118
Lampiran 1: Kuisioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, BRAND TRUST, BRAND
IMAGE DAN KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP BRAND LOYALITY
PADA AIR MINERAL AQUA
(Studi Kasus Pada Konsumen Air Mineral Aqua di Wilayah Tangerang Selatan)
Dalam rangka menyelesaikan Program Strata Satu Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta, yang sedang
menyusun skripsi sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Nama : Aris Prabowo
NIM : 106081002356
Jurusan : Manajemen Pemasaran
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Saya hendak melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Kualitas Produk, Brand Trust, Brand Image Dan Kepuasan Pelanggan
Terhadap Brand Loyality Pada Air Mineral Aqua (Studi Kasus Pada Konsumen
Air Mineral Aqua di Wilayah Tangerang Selatan)”. Untuk itu saya mohon
bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i agar sudi kiranya mengisi angket ini.
Mengingat mutu atau kualitas penelitian ini sangat tergantung dari angket
yang saudara/saudari, sehingga saya memohon agar Bapak/Ibu/Saudara/i mengisi
119
sejujurnya berdasarkan pengalaman yang saudara alami. Atas perhatiannya dan
kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
A. Petunjuk pengisian Kuesioner
1. Isilah data dari anda sebelum melakukan pengisian kuesioner.
2. Petunjuk pengisian
Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :
a. SS : Sangat Setuju
b. S : Setuju
c. RG : Ragu - Ragu
d. TS : Tidak Setuju
e. STS : Sangat Tidak Setuju
Pilihlah salah satu jawaban yang menurut saudara/saudari paling tepat dengan
memberi tanda [ x ] pada setiap butir pertanyaan.
B. Data Responden
1. Nama : ............................................
2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Pendidikan Terakhir : SLTP Diploma
SMU/SMK Sarjana
4. Usia : < 20 tahun 21 – 30 tahun
31 – 40 tahun 41 – 50 tahun
> 50 tahun
120
SCREENING
1. Apakah anda merupakan orang yang pernah dan selalu mengkonsumsi air
mineral merek Aqua ?
a. Ya, silahkan dilanjutkan ke pertanyaan berikutnya.
b. Tidak, Cukup sampai disini untuk pertanyaanya.
DAFTAR PERNYATAAN
Kualitas Produk
No Pernyataan SS S RG TS STS
1 Air mineral Aqua merupakan minuman
kesehatan bagi konsumen
2 Air mineral Aqua dapat memperlancar
metabolisme dalam tubuh
3 Air mineral Aqua memiliki kemasan yang
protektif
4 Aqua merupakan air mineral yang
berkualitas
5 Aqua merupakan air mineral yang sesuai
dengan uji laboratorium nasional
6 Aqua merupakan air mineral yang telah
memenuhi standar kesehatan
7 Aqua merupakan air mineral yang bersih
dan jernih
8 Aqua memiliki kemasan yang menarik
9 Aqua memiliki bentuk atau wadah yang
menarik
10
Aqua merupakan air mineral yang
memiliki reputasi yang baik di masyarakat
sejak dahulu
11
Aqua merupakan perusahaan yang
bertanggung jawab terhadap kualitas
produknya
121
Brand Trust
No Pernyataan SS S RG TS STS
1 Aqua memiliki reputasi merek sebagai air
mineral yang berkualitas
2 Aqua merupakan merek air mineral yang
mampu bersaing dengan air mineral lainya
3 Aqua merupakan perusahaan yang telah
dikenal lama di masyarakat
4
Aqua adalah perusahaan air mineral yang
mampu memberikan inovasi produk bagi
konsumen
5
Aqua telah membuktikan sebagai
perusahaan yang tangguh dari segi
tekhnologi pengolahan air mineral
6 Merek Aqua memiliki tingkat kualitas
yang terjamin
7 Aqua merupakan air mineral yang disukai
masyarakat
8 Aqua merupakan air mineral yang banyak
di favoritkan konsumen
Brand Image
No Pernyataan SS S RG TS STS
1 Aqua merupakan produk air mineral yang
menjadi pemimpin pasar sejak dulu
2 Harga yang ditawarkan Aqua cukup
terjangkau
3 Aqua merupakan produk yang memiliki
merek yang berkualitas baik
4
Aqua merupakan produk air mineral yang
berkualitas baik dibandingkan produk air
mineral lainya
5 Aqua merupakan produk yang memiliki
desain botol yang unik
6 Aqua merupakan merek yang mudah
diucapkan
7 Aqua merupakan merek yang mudah
diingat
8 Aqua merupakan merek yang mudah
dikenali
122
Kepuasan Pelanggan
No Pernyataan SS S RG TS STS
1 Aqua merupakan perusahaan yang
menerima atas keluhan konsumenya
2 Aqua merupakan perusahaan yang tanggap
atas keluhan pelanggan
3
Aqua merupakan perusahaan yang
memberikan informasi dengan baik
terhadap sesuatu yang dibutuhkan
pelanggan
4 Konsumen Aqua merupakan pelanggan
yang setia
5 Aqua selalu memberikan perhatian yang
lebih bagi pelangganya
6 Pelanggan Aqua merasa aman dan nyaman
terhadap perusahaan
7
Aqua merupakan perusahaan yang selalu
memberikan saran dan keluhan atas
pelangganya
Brand Loyality
No Pernyataan SS S RG TS STS
1 Saya akan melakukan pembelian ulang
merek ketika membeli produk air mineral
2 Aqua merupakan pilihan yang akan saya
pilih
3 Saya merupakan pelanggan Aqua yang
membeli produk lebih dari satu
4 Saya membeli produk Aqua karena
harganya yang terjangkau
5 Saya sudah terbiasa mengkonsumsi produk
Aqua
6 Saya merasa puas dengan kualitas yang
dimiliki air mineral Aqua
7 Saya tidak akan membeli produk Aqua jika
tidak ada air mineral Aqua
8 Saya merasa bangga jika orang lain tahu
bahwa saya menggunakan merek ini.
9 Saya akan merekomendasikan kepada
orang lain untuk menggunakan Aqua
Terimakasih Atas Partisipasi Bapak/Ibu/Saudara/i
123
Lampiran 2: Data Mentah Jawaban Responden
Kualitas Produk
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10K11
1 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 50 4.55
2 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 49 4.45
3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 39 3.55
4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 38 3.45
5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 50 4.55
6 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 49 4.45
7 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 38 3.45
8 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 39 3.55
9 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 49 4.45
10 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 51 4.64
11 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 37 3.36
12 5 5 5 3 3 4 4 4 5 5 5 48 4.36
13 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 50 4.55
14 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 49 4.45
15 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 39 3.55
16 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 50 4.55
17 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 40 3.64
18 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 49 4.45
19 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 49 4.45
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 3.00
21 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 39 3.55
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4.00
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 5.00
24 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 49 4.45
25 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 38 3.45
26 3 3 3 5 5 5 3 3 3 5 5 43 3.91
27 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 49 4.45
28 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 38 3.45
29 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 50 4.55
30 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 40 3.64
31 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 47 4.27
32 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 49 4.45
33 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 45 4.09
34 3 3 3 4 4 4 4 4 5 3 4 41 3.73
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 4.00
36 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 50 4.55
37 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 46 4.18
38 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 48 4.36
39 4 4 5 5 4 4 5 4 3 4 5 47 4.27
40 5 5 4 4 5 5 5 3 5 4 5 50 4.55
41 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 42 3.82
42 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 48 4.36
43 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 46 4.18
44 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 46 4.18
45 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 5 41 3.73
46 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 50 4.55
47 4 4 5 5 3 3 4 4 4 5 4 45 4.09
48 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 47 4.27
49 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 48 4.36
50 4 5 5 5 3 3 5 5 5 4 5 49 4.45
51 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 42 3.82
52 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 2 45 4.09
53 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 49 4.45
54 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 51 4.64
55 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 42 3.82
56 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 47 4.27
57 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 42 3.82
58 4 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 45 4.09
59 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 42 3.82
60 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 3 49 4.45
Resp.NOMOR KUESIONER
Total Average
124
Brand Trust
BT1 BT2 BT3 BT4 BT5 BT6 BT7 BT8
1 4 4 5 4 5 4 4 4 34 4.25
2 5 5 4 4 4 5 5 5 37 4.63
3 3 3 4 4 4 3 3 3 27 3.38
4 4 4 3 5 3 4 4 4 31 3.88
5 5 5 5 4 5 5 5 5 39 4.88
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
7 3 3 3 5 3 3 3 3 26 3.25
8 4 4 4 3 4 4 4 4 31 3.88
9 5 5 5 5 5 5 4 4 38 4.75
10 4 4 4 4 4 4 5 5 34 4.25
11 3 4 4 4 4 4 4 3 30 3.75
12 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
13 5 5 5 5 5 4 4 5 38 4.75
14 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4.13
15 4 3 4 4 4 4 4 4 31 3.88
16 5 4 5 5 5 4 5 4 37 4.63
17 3 4 3 3 3 4 4 3 27 3.38
18 5 5 5 5 5 5 4 4 38 4.75
19 5 4 5 5 5 4 4 4 36 4.50
20 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.00
21 4 4 3 3 3 3 3 4 27 3.38
22 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
23 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5.00
24 4 4 5 5 5 5 5 5 38 4.75
25 4 4 3 3 3 4 4 4 29 3.63
26 3 4 4 4 4 4 4 3 30 3.75
27 4 5 4 4 4 5 4 5 35 4.38
28 3 4 3 3 3 4 3 4 27 3.38
29 5 4 5 5 5 4 5 4 37 4.63
30 3 3 4 4 4 4 3 3 28 3.50
31 4 4 4 5 4 5 4 5 35 4.38
32 5 5 5 4 5 4 5 4 37 4.63
33 3 3 3 4 3 4 4 4 28 3.50
34 4 4 4 3 4 3 4 3 29 3.63
35 4 4 4 4 5 4 5 4 34 4.25
36 5 5 5 5 4 5 4 5 38 4.75
37 4 4 4 4 3 4 4 4 31 3.88
38 3 3 3 3 4 3 4 3 26 3.25
39 4 4 5 4 5 5 4 4 35 4.38
40 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.63
41 3 3 4 4 4 3 5 3 29 3.63
42 4 4 5 5 4 3 4 5 34 4.25
43 4 5 5 5 4 4 5 4 36 4.50
44 4 5 4 4 4 4 4 5 34 4.25
45 4 4 3 3 4 3 3 4 28 3.50
46 5 4 5 5 4 5 5 4 37 4.63
47 4 4 3 4 4 3 4 4 30 3.75
48 5 4 4 5 5 4 5 4 36 4.50
49 5 5 4 4 4 5 4 5 36 4.50
50 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.00
51 3 4 4 3 3 4 3 4 28 3.50
52 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
53 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5.00
54 4 5 5 5 5 4 5 4 37 4.63
55 3 3 4 4 4 3 4 3 28 3.50
56 3 3 3 5 4 3 5 5 31 3.88
57 4 5 4 4 5 4 4 5 35 4.38
58 3 4 3 3 4 3 3 4 27 3.38
59 5 4 5 5 4 5 5 4 37 4.63
60 3 4 3 3 4 3 3 4 27 3.38
Resp.NOMOR KUESIONER
Total Average
125
Brand Image
BI1 BI2 BI3 BI4 BI5 BI6 BI7 BI8
1 4 4 4 5 4 4 4 5 34 4.25
2 5 5 5 4 5 5 5 4 38 4.75
3 3 3 3 4 3 3 3 4 26 3.25
4 4 4 4 3 4 4 4 3 30 3.75
5 4 4 4 4 5 5 5 5 36 4.50
6 5 5 5 5 4 4 4 4 36 4.50
7 4 4 4 4 3 3 3 3 28 3.50
8 3 3 3 3 4 4 4 4 28 3.50
9 4 4 4 5 3 4 4 5 33 4.13
10 5 5 5 4 4 5 5 4 37 4.63
11 3 3 3 4 4 3 3 3 26 3.25
12 4 4 4 3 3 4 4 4 30 3.75
13 5 5 5 4 4 4 5 5 37 4.63
14 4 5 5 4 5 5 4 4 36 4.50
15 3 4 3 3 4 3 4 3 27 3.38
16 5 4 5 5 4 5 4 5 37 4.63
17 3 4 4 3 4 4 3 3 28 3.50
18 4 5 5 4 5 5 4 4 36 4.50
19 5 4 4 5 4 4 5 5 36 4.50
20 3 3 3 3 3 3 3 3 24 3.00
21 3 4 3 4 3 3 4 4 28 3.50
22 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
23 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5.00
24 5 4 4 4 4 4 4 5 34 4.25
25 3 3 3 3 3 4 4 4 27 3.38
26 4 4 4 4 5 5 5 5 36 4.50
27 4 5 4 4 5 4 5 4 35 4.38
28 3 4 3 3 4 3 4 3 27 3.38
29 5 4 5 5 4 5 4 5 37 4.63
30 4 3 4 4 3 4 3 4 29 3.63
31 4 4 4 3 4 4 4 4 31 3.88
32 4 5 3 4 4 4 4 5 33 4.13
33 4 5 4 4 4 4 4 5 34 4.25
34 5 5 5 4 4 4 4 5 36 4.50
35 4 4 3 4 4 3 4 3 29 3.63
36 4 4 5 3 5 4 4 4 33 4.13
37 5 4 4 4 4 4 4 3 32 4.00
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4.00
39 4 4 4 4 3 3 4 4 30 3.75
40 4 4 4 4 3 4 4 4 31 3.88
41 4 4 4 5 5 4 3 5 34 4.25
42 5 5 5 5 4 4 4 5 37 4.63
43 4 4 4 4 4 4 5 5 34 4.19
44 4 4 4 5 5 4 4 5 35 4.31
45 5 5 5 5 5 4 4 4 37 4.56
46 4 4 4 4 4 4 4 4 32 3.94
47 4 5 5 5 3 3 4 4 33 4.13
48 4 4 4 4 4 4 4 5 33 4.13
49 3 4 4 5 5 4 4 4 33 4.13
50 4 5 5 4 4 4 4 3 33 4.13
51 4 4 4 5 4 4 4 5 34 4.19
52 3 4 4 4 5 4 4 5 33 4.13
53 4 4 5 5 5 4 4 5 36 4.50
54 5 5 4 4 5 4 4 4 35 4.38
55 4 4 4 5 4 5 5 4 35 4.38
56 4 5 4 5 4 4 4 4 34 4.25
57 4 4 5 5 4 5 5 4 36 4.50
58 5 5 4 4 5 5 5 4 37 4.63
59 4 4 5 5 4 5 5 4 36 4.50
60 4 3 5 5 5 4 4 4 34 4.25
Resp. TotalNOMOR KUESIONER
Average
126
Kepuasan Pelanggan
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7
1 5 5 5 5 4 4 4 32 4.57
2 4 4 4 4 5 5 5 31 4.43
3 4 4 4 4 3 3 3 25 3.57
4 3 3 3 3 4 4 4 24 3.43
5 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
6 5 5 5 5 5 5 5 35 5.00
7 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
8 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
9 5 4 4 5 5 4 4 31 4.43
10 4 5 5 4 4 5 5 32 4.57
11 3 4 3 3 3 4 4 24 3.43
12 3 5 5 3 3 4 4 27 3.86
13 4 5 4 4 4 5 5 31 4.43
14 4 4 5 4 5 4 5 31 4.43
15 3 3 4 3 4 3 4 24 3.43
16 5 5 4 5 4 5 4 32 4.57
17 3 4 4 3 3 4 4 25 3.57
18 4 5 4 4 5 5 4 31 4.43
19 5 4 5 5 4 4 5 32 4.57
20 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
21 4 3 4 4 3 3 4 25 3.57
22 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
23 5 5 5 5 5 5 5 35 5.00
24 4 5 4 4 4 4 5 30 4.29
25 3 4 3 3 4 4 4 25 3.57
26 3 5 5 3 3 4 3 26 3.71
27 4 4 5 4 5 4 5 31 4.43
28 3 3 4 3 4 3 4 24 3.43
29 5 5 4 5 4 5 4 32 4.57
30 3 3 4 3 4 4 3 24 3.43
31 4 4 4 4 5 5 5 31 4.43
32 5 5 5 5 4 4 4 32 4.57
33 3 3 3 3 4 4 4 24 3.43
34 4 4 4 4 3 3 3 25 3.57
35 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
36 5 5 5 5 5 5 5 35 5.00
37 4 4 4 4 4 4 4 28 4.00
38 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
39 4 4 5 5 4 4 5 31 4.43
40 5 5 5 4 5 5 4 33 4.71
41 3 3 4 4 4 3 3 24 3.43
42 4 4 5 5 5 5 3 31 4.43
43 4 5 5 5 5 4 4 32 4.57
44 4 5 4 5 4 5 4 31 4.43
45 4 4 3 3 3 4 3 24 3.43
46 5 4 5 4 5 4 5 32 4.57
47 4 4 3 3 4 4 3 25 3.57
48 5 4 4 5 5 4 4 31 4.43
49 5 5 4 4 4 5 5 32 4.57
50 3 3 3 3 3 3 3 21 3.00
51 4 5 4 5 4 4 4 30 4.29
52 5 5 5 4 5 4 4 32 4.57
53 5 4 4 4 5 4 4 30 4.29
54 5 5 5 5 5 5 5 35 5.00
55 4 3 3 3 4 4 4 25 3.57
56 4 5 5 4 4 5 5 32 4.57
57 4 4 4 3 4 4 3 26 3.71
58 4 4 4 4 4 3 4 27 3.86
59 4 3 3 3 4 4 4 25 3.57
60 5 3 3 4 5 5 5 30 4.29
Resp. TotalNOMOR KUESIONER
Average
127
Brand Loyality
BL1 BL2 BL3 BL4 BL5 BL6 BL7 BL8 BL9
1 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38 4.22
2 5 5 5 5 5 4 4 5 5 43 4.78
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 29 3.22
4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 34 3.78
5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 39 4.33
6 5 5 5 5 5 4 4 5 4 42 4.67
7 4 4 4 4 4 3 3 4 3 33 3.67
8 3 3 3 3 3 4 4 3 4 30 3.33
9 4 4 4 4 4 5 5 4 4 38 4.22
10 5 5 5 5 5 4 4 5 5 43 4.78
11 3 3 3 3 3 3 3 4 4 29 3.22
12 4 4 4 4 4 5 5 4 3 37 4.11
13 5 5 5 5 5 4 5 5 4 43 4.78
14 4 5 5 5 5 4 5 5 5 43 4.78
15 3 4 3 4 3 4 4 4 3 32 3.56
16 5 4 5 4 5 5 4 4 5 41 4.56
17 3 4 4 4 4 3 4 4 4 34 3.78
18 4 5 5 5 5 4 5 4 5 42 4.67
19 5 4 4 4 4 5 4 5 4 39 4.33
20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 3.00
21 4 4 3 4 4 4 3 4 3 33 3.67
22 4 4 4 4 5 5 4 4 4 38 4.22
23 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44 4.89
24 5 4 4 5 3 3 5 5 5 39 4.33
25 4 3 3 3 3 3 3 4 4 30 3.33
26 3 4 4 3 5 4 3 3 4 33 3.67
27 5 5 4 4 4 3 5 4 4 38 4.22
28 4 4 3 3 4 5 4 3 3 33 3.67
29 4 4 5 5 3 4 4 5 5 39 4.33
30 3 3 4 4 5 5 3 3 4 34 3.78
31 5 4 5 5 4 4 4 4 4 39 4.33
32 4 5 4 4 4 4 4 5 4 38 4.22
33 4 3 4 4 3 3 4 4 4 33 3.67
34 3 4 3 3 4 4 5 5 4 35 3.89
35 4 5 5 4 5 5 4 4 4 40 4.44
36 5 4 4 5 4 4 5 4 5 40 4.44
37 4 3 3 4 5 4 4 5 4 36 4.00
38 3 4 4 4 4 5 4 4 3 35 3.89
39 5 5 4 4 5 4 4 3 4 38 4.22
40 4 4 5 5 3 3 5 5 5 39 4.33
41 3 4 3 4 5 5 4 4 5 37 4.11
42 3 4 4 5 4 4 4 4 4 36 4.00
43 4 5 4 5 5 4 4 3 4 38 4.22
44 4 5 5 4 4 3 4 4 4 37 4.11
45 3 3 4 3 4 5 5 3 5 35 3.89
46 5 4 4 5 4 5 4 4 4 39 4.33
47 3 4 3 4 4 4 4 4 4 34 3.78
48 4 5 4 5 5 5 4 4 4 40 4.44
49 5 4 5 4 5 5 4 4 4 40 4.44
50 3 3 3 4 4 3 4 5 5 34 3.78
51 4 4 4 4 4 4 5 3 4 36 4.00
52 4 4 4 5 4 5 3 4 2 35 3.89
53 4 5 5 5 5 4 4 5 3 40 4.44
54 5 4 5 5 4 5 5 4 4 41 4.56
55 4 4 3 4 5 3 4 3 4 34 3.78
56 5 4 4 4 4 5 5 3 5 39 4.33
57 3 5 5 4 3 4 4 3 3 34 3.78
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 4.00
59 4 4 4 4 5 3 4 3 4 35 3.89
60 5 3 3 5 3 3 4 4 3 33 3.67
Resp.NOMOR KUESIONER
Total Average
128
Lampiran 3: Frekuensi Data Jawaban Responden
Kualitas Produk
K1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 30 50.0 50.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
K2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 28 46.7 46.7 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
K3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 27 45.0 45.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
K4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 30 50.0 50.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
K5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 32 53.3 53.3 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
129
K6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 30 50.0 50.0 63.3
Sangat Setuju 22 36.7 36.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
K7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 34 56.7 56.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
K8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 40 66.7 66.7 80.0
Sangat Setuju 12 20.0 20.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
K9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 28 46.7 46.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
K10
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 8 13.3 13.3 13.3
Setuju 37 61.7 61.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
K11
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu – Ragu 8 13.3 13.3 15.0
Setuju 35 58.3 58.3 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
130
Brand Trust
BT1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 17 28.3 28.3 28.3
Setuju 26 43.3 43.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
BT2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu – Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 32 53.3 53.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
BT3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 25 41.7 41.7 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
BT4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 26 43.3 43.3 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
BT5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 32 53.3 53.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
131
BT6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 31 51.7 51.7 76.7
Sangat Setuju 14 23.3 23.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
BT7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 32 53.3 53.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
BT8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 32 53.3 53.3 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
132
Brand Image
BI1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 34 56.7 56.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
BI2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 7 11.7 11.7 11.7
Setuju 35 58.3 58.3 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
BI3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 31 51.7 51.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
BI4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 30 50.0 50.0 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
BI5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 32 53.3 53.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
133
BI6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 37 61.7 61.7 78.3
Sangat Setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
BI7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 7 11.7 11.7 11.7
Setuju 40 66.7 66.7 78.3
Sangat Setuju 13 21.7 21.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
BI8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 10 16.7 16.7 16.7
Setuju 29 48.3 48.3 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
134
Kepuasan Pelanggan
KP1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 28 46.7 46.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 14 23.3 23.3 23.3
Setuju 25 41.7 41.7 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 28 46.7 46.7 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 19 31.7 31.7 31.7
Setuju 25 41.7 41.7 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 30 50.0 50.0 70.0
Sangat Setuju 18 30.0 30.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
135
KP6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 32 53.3 53.3 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
KP7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 13 21.7 21.7 21.7
Setuju 30 50.0 50.0 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
136
Brand Loyality
BL1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 16 26.7 26.7 26.7
Setuju 27 45.0 45.0 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
BL2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 18.3
Setuju 33 55.0 55.0 73.3
Sangat Setuju 16 26.7 26.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
BL3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 28 46.7 46.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
BL4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 31 51.7 51.7 66.7
Sangat Setuju 20 33.3 33.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
BL5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 12 20.0 20.0 20.0
Setuju 27 45.0 45.0 65.0
Sangat Setuju 21 35.0 35.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
137
BL6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 15 25.0 25.0 25.0
Setuju 26 43.3 43.3 68.3
Sangat Setuju 19 31.7 31.7 100.0
Total 60 100.0 100.0
BL7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 9 15.0 15.0 15.0
Setuju 34 56.7 56.7 71.7
Sangat Setuju 17 28.3 28.3 100.0
Total 60 100.0 100.0
BL8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Ragu - Ragu 14 23.3 23.3 23.3
Setuju 31 51.7 51.7 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
BL9
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 1 1.7 1.7 1.7
Ragu - Ragu 11 18.3 18.3 20.0
Setuju 33 55.0 55.0 75.0
Sangat Setuju 15 25.0 25.0 100.0
Total 60 100.0 100.0
138
Lampiran 4: Hasil Pengolahan Data Dengan SPSS
Validias dan Reliabilitas
Kualitas Produk
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.912 11
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
K1 4.05 .759 20 K2 4.15 .745 20 K3 4.10 .788 20 K4 4.00 .795 20 K5 3.90 .718 20 K6 4.05 .686 20 K7 4.10 .718 20 K8 4.10 .718 20 K9 4.10 .788 20 K10 4.15 .745 20 K11 4.10 .718 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
K1 40.75 29.461 .693 .903 K2 40.65 29.503 .703 .902 K3 40.70 28.853 .741 .900 K4 40.80 29.958 .593 .908 K5 40.90 30.726 .566 .909 K6 40.75 30.303 .658 .905 K7 40.70 30.011 .664 .905 K8 40.70 30.011 .664 .905 K9 40.70 29.379 .673 .904 K10 40.65 29.608 .689 .903 K11 40.70 30.011 .664 .905
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
44.80 35.747 5.979 11
139
Brand Trust
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.937 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
BT1 4.10 .788 20 BT2 4.10 .718 20 BT3 4.15 .745 20 BT4 4.00 .795 20 BT5 4.15 .745 20 BT6 4.05 .605 20 BT7 4.05 .605 20 BT8 3.95 .686 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
BT1 28.45 16.366 .893 .920 BT2 28.45 17.418 .792 .928 BT3 28.40 17.411 .758 .930 BT4 28.55 17.103 .753 .931 BT5 28.40 17.411 .758 .930 BT6 28.50 18.263 .784 .929 BT7 28.50 18.579 .717 .933 BT8 28.60 17.621 .796 .928
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
32.55 22.682 4.763 8
140
Brand Image
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.903 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
BI1 4.00 .795 20 BI2 4.10 .718 20 BI3 4.10 .788 20 BI4 3.95 .759 20 BI5 3.95 .686 20 BI6 4.05 .759 20 BI7 4.00 .725 20 BI8 4.00 .795 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
BI1 28.15 15.818 .833 .878 BI2 28.05 16.787 .749 .886 BI3 28.05 15.839 .837 .877 BI4 28.20 17.958 .494 .909 BI5 28.20 18.274 .506 .906 BI6 28.10 16.305 .788 .882 BI7 28.15 16.766 .744 .887 BI8 28.15 17.082 .609 .899
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
32.15 21.713 4.660 8
141
Kepuasan Pelanggan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.901 7
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
KP1 3.90 .788 20 KP2 4.15 .745 20 KP3 4.10 .718 20 KP4 3.90 .788 20 KP5 3.95 .759 20 KP6 4.10 .718 20 KP7 4.15 .671 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
KP1 24.35 12.029 .784 .877 KP2 24.10 12.726 .687 .889 KP3 24.15 12.976 .665 .891 KP4 24.35 12.029 .784 .877 KP5 24.30 12.853 .644 .894 KP6 24.15 12.766 .712 .886 KP7 24.10 13.147 .686 .889
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
28.25 16.934 4.115 7
142
Brand Loyality
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 20 100.0
Excludeda 0 .0
Total 20 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.923 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
BL1 4.10 .718 20 BL2 4.10 .718 20 BL3 4.10 .788 20 BL4 4.10 .788 20 BL5 4.05 .759 20 BL6 4.10 .788 20 BL7 3.95 .759 20 BL8 4.00 .725 20 BL9 4.10 .788 20
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
BL1 32.50 22.895 .796 .909 BL2 32.50 23.000 .779 .910 BL3 32.50 22.474 .775 .910 BL4 32.50 22.579 .759 .911 BL5 32.55 22.366 .828 .907 BL6 32.50 23.000 .696 .916 BL7 32.65 23.713 .621 .920 BL8 32.60 24.042 .607 .921 BL9 32.50 23.316 .650 .919
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
36.60 28.884 5.374 9
143
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
BL 4.0795 .43074 60 K 4.1268 .42483 60 BT 4.0732 .54771 60 BI 4.1218 .44627 60 KP 4.0668 .55945 60
Correlations
BL K BT BI KP
Pearson Correlation
BL 1.000 .835 .742 .684 .791
K .835 1.000 .690 .702 .757
BT .742 .690 1.000 .506 .732
BI .684 .702 .506 1.000 .512
KP .791 .757 .732 .512 1.000
Sig. (1-tailed)
BL . .000 .000 .000 .000 K .000 . .000 .000 .000 BT .000 .000 . .000 .000 BI .000 .000 .000 . .000 KP .000 .000 .000 .000 .
N
BL 60 60 60 60 60
K 60 60 60 60 60
BT 60 60 60 60 60
BI 60 60 60 60 60
KP 60 60 60 60 60
Model Summary
b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .891a .794 .779 .20252 2.078
a. Predictors: (Constant), KP, BI, BT, K b. Dependent Variable: BL
ANOVA
a
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 8.691 4 2.173 52.975 .000b
Residual 2.256 55 .041
Total 10.947 59 a. Dependent Variable: BL b. Predictors: (Constant), KP, BI, BT, K
144
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) .332 .274 1.212 .231 K .351 .118 .346 2.982 .004 .279 3.587
BT .153 .074 .195 2.060 .044 .420 2.383
BI .189 .083 .196 2.273 .027 .504 1.984
KP .221 .081 .287 2.739 .008 .342 2.927
a. Dependent Variable: BL
145
146