ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA TRANSPORTASI … · 2017. 12. 21. · Penelitian ini lakukan untuk...

114
i ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA TRANSPORTASI TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Studi kasus pada Kereta Api Prambanan Ekspress (PRAMEKS) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Manajemen Oleh : Monika Atika Tyas Martanilofa NIM : 042214128 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

Transcript of ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA TRANSPORTASI … · 2017. 12. 21. · Penelitian ini lakukan untuk...

  • i

    ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA TRANSPORTASI TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN

    Studi kasus pada Kereta Api Prambanan Ekspress (PRAMEKS)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

    Program Manajemen

    Oleh :

    Monika Atika Tyas Martanilofa NIM : 042214128

    PROGRAM STUDI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2009

  • ii

  • iii

  • iv

  • v

  • vi

    HALAMAN PERSEMBAHAN

    Skripsi ini saya persembahkan kepada :

    † Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan berkat

    dan karunia Nya dalam kehidupan ku

    † Alamamater ku Sanata Dharma

    † Mama dan Papa yang membimbing ku dengan cinta kasih,

    dan selalu memberikan support, kepercayaan kepada ku

    dalam setiap langkah hidup ku

    † Adikku Alm. Andreas Awang Prasetyo Jati dan Clara Adika Kartika Sari

    yang menjadikan ku kuat dalam menghadapi apapun

    dalam hidup ini

    † Keluarga besar Cilacap yang selalu memberikan support

    † Dosen – dosen yang telah membimbing ku dalam menyelesaikan skripsi ini

    † Monami u’re the best

    † Semua teman-teman yang tidak dapat kusebutkan satu persatu

  • vii

    HALAMAN MOTTO

    Berdoa dan berusaha adalah kunci kesuksesan

    Jangan pernah menyerah pada keadaan karena sesuatu yang

    mustahil bagi kita, akan mungkin terjadi apabila kita percaya

    kepada-Nya

    Percaya pada kemampuan diri sendiri

  • viii

    ABSTRAK ANALISIS PENGARUH KUALITAS JASA TRANSPORTASI

    TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN Studi Kasus Pada Kereta Api Prambanan Ekspress (Prameks)

    Monika Atika Tyas Martanilofa Universitas Sanata Dharma

    Yogyakarta 2009

    Penelitian ini lakukan untuk mengetahui karakteristik pengguna jasa

    transportasi Kereta Api Prambanan Ekspress (Prameks), dan untuk mengetahui apakah kualitas jasa transportasi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kuesioner dan dokumentasi. Dengan sampel sebanyak 100 responden dari pelanggan kereta api Prambanan Ekspress (Prameks). Kemudian untuk teknik analisis data penelitian, penulis menggunakan Distribusi Sederhana dan Regresi Linier Sederhana.

    Berdasarkan hasil analisis data dapat diketahui bahwa : 1). Karakteristik konsumen yang menggunakan jasa transportasi kereta api Prameks didominasi oleh laki-laki yang merupakan mahasiswa, usi antara 20 tahun - 30 tahun dengan pendidkan terakhir yang tinggi (SMA keatas) dan memiliki status ekonomi yang rendah. 2). Kualitas jasa transportasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

  • ix

    ABSTRACT

    AN ANALYSIS ON THE INFLUENCE OF QUALITY TRANSPORTATION SERVICE TO CUSTOMER LOYALTY

    Case study at Prambanan Express Train (Prameks)

    Monika Atika Tyas Martanilofa

    Sanata Dharma Univercity Yogyakarta

    2009

    This research was done to know (1) the characteristic user of transportation of Prambanan Express Train (Prameks) and (2) whether the quality of transportation service have an effect on to customer loyalty.

    To obtain the data, the research used the questionaires and documentation method using sample as many as 100 respondent from the customer of Prambanan Express Train (Prameks). Then for the technique the analysis research data, the research used the Simple Distribution and Simple Linear Regression.

    Based to the data analysis, the research found that 1) Consumer characteristic using service the transportation Prameks Train was predominated by male most of them were students, aged between 20 to 30 year, with graduated from high school (SMA and up) and had the low economics status 2) The quality of transportation service had the positive and significant influence to customer loyalty.

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala penyertaan,

    pendampingan, pengajaran, dan berkat yang dikaruniakan, sehingga penulis dapat

    menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas

    Jasa Transportasi Kereta Api Prambanan Ekspress terhadap Loyalitas

    Pelanggan”. Studi Kasus pada Kereta Api Prambanan Ekspress. Adapun

    Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk meraih

    gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

    semua pihak yang telah membantu memberikan pengarahan, bimbingan, serta

    motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung selama proses penyusunan

    skripsi ini. Ucapan terima kasih yang tulus penulis sampaikan kepada :

    1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono P., S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

    2. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Dekan Fakultas

    Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

    3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE, MBA selaku Kaprodi Manajemen

    Universitas Sanata Dharma.

    4. Ibu Dra. Diah Utari. BR., M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah

    meluangkan waktu dan memberikan saran dalam membantu dan

    membimbing dalam penulisan skripsi ini.

    5. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang

    telah meluangkan waktu dan memberikan saran dalam membantu dan

    membimbing dalam penulisan skripsi ini.

  • xi

    6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen Universitas Sanata

    Dharma yang telah memberikan ide, saran, dan tempat berdiskusi selama

    penulis belajar di kampus tercinta ini serta karyawan sekretariat FE dan

    perpustakaan terima kasih atas bantuannya.

    7. Teman-teman mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang telah banyak

    membantu penulis dalam memberikan informasi dan melengkapi data yang

    diperlukan dalam penulisan skripsi ini.

    8. Pihak PT. KAI yang telah memberikan ijin penelitian.

    9. Kedua orang tua dan keluarga saya yang selalu memberikan dukungan dan

    doa sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

    10. Keluarga besar Cilacap yang selalu memberikan doa, dukungan, sehingga

    saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

    11. Monami -Dimas Hendra Kurniawan- yang selalu mendampingi, memberikan

    support, dengan setia menemani dan telah menjadi motivasiku dalam

    menyelesaikan skripsi ini. Manete in me.

    12. Makcik Tyas, Pakcik Wing, Makcik Nith, Mz Eko, yang selalu menanyakan

    kapan lulus, sehingga saya termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi.

    13. Anak-anak kos KEDATON ASRI (cicik, prengkii, mpok indun, omenk, cella,

    putrii, age, mas sugeng) yang senantiasa memberikan semangat, sehingga

    saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

    14. Anak-anak manajemen 04 (enggar, dian, soni, mala, niko, yor, harry, mara,

    billy, fauzan, angga, catur, dkk) yang masih setia menemaniku bimbingan,

    walaupun sebagian sudah lulus. Terima kasih teman.

  • xii

    15. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah

    membantu terselesaikannya skripsi ini, saya mengucapkan banyak terima

    kasih.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih

    sangat banyak kekurangan, oleh sebab itu dengan segenap kerendahan hati penulis

    mohon maaf atas kesalahan yang terdapat dalam skripsi ini.

    Harapan penulis semoga skripsi ini dapat berguna memberikan referensi

    dan ilmu pengetahuan bagi semua pihak.

    Yogyakarta,

    Penulis

  • xiii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL……………………………………………… i HALAMAN MOTTO…………………………………………….. ii HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………….. iii HALAMAN KEASLIAN KARYA……………………………… iv KATA PENGANTAR……………………………………………. v DAFTAR ISI……………………………………………………… viii DAFTAR TABEL………………………………………………… xi DAFTAR LAMPIRAN………………………………………….... xii ABSTRAK ………………………………………………………… xiii

    BAB I PENDAHULUAN………………………………… . 1

    A. Latar Belakang…………………………………. . 1

    B. Rumusan Masalah………………………………... 4

    C. Batasan Masalah…………………………………. 4

    D. Tujuan Penelitian………………………………… 5

    E. Manfaat Penelitian……………………………….. 5

    F. Sistemetika Penulisan…………………………….. 6

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Pengertian pemasaran…………………………….. 8

    B. Fungsi Kegiatan Pemasaran………………………. 9

    C. Manajemen Pemasaran……………………………. 10

    D. Manajemen Jasa…………………………………… 12

    E. Kualitas Pelayanan Jasa…………………………… 14

    F. Perilaku Konsumen………………………………... 16

    G. Loyalitas Pelanggan……………………………….. 21

  • xiv

    H. Kerangka Teoritis Penelitian……………………… 23

    I. Hipotesis………………………………………….. 24

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………….. 25

    A. Jenis Penelitian…………………………………… 25

    B. Subyek Penelitian………………………………… 25

    C. Obyek Penelitian…………………………………. 25

    D. Waktu dan tempat Penelitian……………………. 26

    E. Data yang dibutuhkan……………………………. 26

    F. Variabel Penelitian……………………………….. 26

    G. Teknik Pengumpulan Data……………………….. 28

    H. Teknik Pengambilan Sampel…………………….. 28

    I. Teknik Pengujian Instrumen…………………….. 29

    J. Teknik Analisis Data…………………………….. 32

    BAB IV Gambaran Umum Perusahaan…………………….. 36

    A. Sejarah Perkereta Apian Indonesia………………. 36

    B. Visi dan Misi PT KAI……………………………. 39

    C. Makna Logo Kereta Api…………………………. 40

    D. Budaya Perusahaan………………………………. 42

    E. Tujuan Perusahaan……………………………….. 42

    F. Sasaran Perusahaan………………………………. 43

    G. Sejarah Kereta Api Prameks……………………… 43

    H. Perkembangan Kereta Api Prameks……………… 46

    I. Jadwal Kereta Api Prameks……………………… 46

  • xv

    BAB V Analisis Data dan Pembahasan……………………… 48

    A. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas kuesioner… 48

    B. Karakteristik Konsumen…………………………... 50

    C. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian…………… 56

    D. Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Transportasi Terhadap

    Loyalitas Pelanggan………………………………. 58

    E. Pembahasan……………………………………….. 59

    BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN.. 62

    A. Kesimpulan…………………………………………. 62

    B. Saran……………………………………………….. 62

    C. Keterbatasan Penelitian……………………………. 63

    DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 64

    LAMPIRAN

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    TABEL V.1 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel

    Kualitas Pelayanan…………………………………………….49

    TABEL V.2 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel

    Loyalitas Pelanggan……………………………………………49

    TABEL V.3 Distribusi Frekuensi berdasarkan Jenis Kelamin……………51

    TABEL V.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan Usia……………………….51

    TABEL V.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan Pendidikan Terakhir……52

    TABEL V.6 Distribusi Frekuensi berdasarkan Pekerjaan………………...53

    TABEL V.7 Distribusi Frekuensi berdasarkan Penghasilan………………54

    TABEL V.8 Distribusi Frekuensi berdasarkanFrekuensi Penggunaan…..55

    TABEL V.9 Deskripsi Variabel Penelitian………………………………….56

    TABEL V.10 Hasil Pengujian Hipotesis………………………………………58

  • xvii

    DAFTAR LAMPIRAN

    LAMPIRAN 1 : Kuesioner

    LAMPIRAN 2 : Rekapitulasi Data Penelitian

    LAMPIRAN 3 : Tabulasi Data Kuesioner

    LAMPIRAN 4 : Validitas dan Reliabilitas

    LAMPIRAN 5 : Karakteristik Konsumen

    LAMPIRAN 6 : Descriptives Variabel Penelitian

    LAMPIRAN 7 : Pengujian Hipotesis

    LAMPIRAN 8 : Tabel t

    LAMPIRAN 9 : Surat ijin penelitian

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Dengan kemajuan dan perkembangan industri jasa saat ini, maka

    semakin banyak pula usaha dalam bidang jasa bermunculan, seperti :

    pendidikan, hiburan, jasa finansial, transportasi, kesehatan,

    telekomunikasi, pengiriman barang, klinik kecantikan, dsb. Dengan

    beragamnya usaha-usaha jasa tersebut akan menimbulkan persaingan dan

    semakin bervariasinya perilaku konsumen. Khususnya industri jasa di kota

    Yogyakarta dalam beberapa tahun terakhir ini menunjukkan

    perkembangan yang sangat pesat.

    Kemajuan dalam dunia usaha transportasi juga sudah mengalami

    perkembangan, hal ini dikarenakan dengan bantuan alat transportasi

    konsumen dapat melakukan aktifitas hidupnya dengan lebih mudah. Jasa

    transportasi yang ditawarkan mulai dari transportasi darat sampai

    transportasi udara. Jasa transportasi tersebut melayani berbagai rute tujuan.

    Fasilitas yang ditawarkan pun beragam, dan dibagi menjadi beberapa kelas

    sesuai dengan harga yang ditawarkan. Jenis transportasi yang banyak

    digunakan adalah transportasi darat.

    Perusahaan jasa transportasi yang saat ini berkembang pesat salah

    satunya perusahaan kereta api. Karena selain harganya terjangkau, waktu

    tempuh yang relatif lebih singkat, kereta api juga mempunyai resiko kecil

  • 2

    terhadap terjadinya kecelakaan. Menurut pengamatan penulis kereta api

    bisnis yang selalu penuh penumpang salah satunya adalah kereta api

    Prambanan Ekspress (prameks) Solo-Yogyakarta atau Yogyakarta-Solo.

    Kesuksesan PT KAI mengoperasikan Prameks dapat dibuktikan dengan

    bertambahnya rute perjalanan prameks (rute yang sebelumnya prameks

    hanya melayani jalur Solo-Yogya, sekarang prameks melanyani jalur Solo-

    Kutoarjo dan sebaliknya). PT KAI mengharapkan fasilitas jasa yang

    ditawarkan kereta api Prameks dapat memenuhi kebutuhan konsumen

    sehingga konsumen dapat loyal terhadap jasa trasportasi ini, karena

    apabila konsumen tersebut loyal terhadap Prameks maka konsumen

    tersebut telah terpuaskan oleh jasa layanan Prameks.

    Kualitas pelayanan dari perusahaan memberikan kontribusi yang

    besar terhadap kepuasan konsumen, pangsa pasar, profitabilitas dan

    loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan adalah komitmen pelanggan

    terhadap terhadap suatu merek atau pemasok, berdasarkan sikap yang

    sangat positif dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten

    (Fandi,2000). Loyalitas pelanggan tercipta apabila konsumen membeli dan

    menikmati suatu produk atau jasa merasa puas maka cenderung akan

    melakukan tindakan menggunakan kembali produk atau jasa tersebut .

    Loyalitas pelanggan itu menjadi penting karena jika perusahaan

    transportasi tidak dapat membangunnya maka kemungkinan perusahaan

    harus mengeluarkan uang, tenaga ekstra untuk mencari pelanggan baru.

    Dan jika ini terjadi efektivitas dan efisiensi perusahaan tidak terwujud.

  • 3

    Salah satu faktor penting dalam rangka pemeliharaan hubungan

    baik dengan pelanggan yang menciptakan loyalitas pelanggan tersebut

    adalah kualitas jasa yang di tawarkan oleh produsen. Hal tersebut menjadi

    faktor pendukung serta menentukan bagi produk jasa itu sendiri. Kualitas

    jasa sangat beranekaragam tergantung pada jenis produk yang ditawarkan.

    Kualitas produk jasa tersebut terbagi menjadi 5 dimensi, yaitu keandalan

    (Reliability) dapat dilihat dari kemampuan pihak perusahaan untuk

    memberikan pelayanan dengan segera dan memuaskan atau keandalan

    dalam penyampaian jasa, bukti fisik (Tangibles) dapat dilihat dari kondisi

    fisik yang seimbang dengan jenis jasa yang ditawarkan kereta api

    Prameks, daya tanggap (Responsiveness) dapat dilihat dari daya tanggap

    para staff dalam memberikan pelayanan, jaminan (Assurance) dapat dilihat

    dari kesopanan, kesabaran, dan sifat yang dapat dipercaya dari para staff,

    empati (Emphaty) dapat dilihat dari perhatian perusahaan secara individu,

    komunikasi yang baik antara para staff Prameks dengan pelanggan

    Prameks. Kualitas jasa tersebut bila dikelola dengan baik maka diharapkan

    menjadi pilihan utama pelanggan untuk diadopsi dan pelanggan semakin

    percaya terhadap perusahaan agar dapat memuaskan kebutuhan pelanggan

    dan akhirnya menjadi pelanggan yang loyal terhadap perusahaan tertentu

    saja dengan loyalitas pelanggan ini perusahaan transportasi akan

    diuntungkan dan memenangkan persaingan

    Dari uraian diatas penulis ingin membuat sebuah penelitian dengan

    judul Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Transportasi Terhadap

  • 4

    Loyalitas Pelanggan. Studi kasus pada kereta api Prambanan Ekspress

    (Prameks).

    B. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan, penulis

    merumuskan masalah yang akan diteliti :

    1. Bagaimana karakteristik pengguna jasa transportasi kereta api

    Prambanan Ekspress (Prameks)?

    2. Apakah kualitas jasa transportasi berpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan?

    C. BATASAN MASALAH

    Berdasarkan cakupan perumusan masalah, maka perlu diadakan

    penyempitan ruang lingkup, yaitu :

    1. Pelanggan yang diteliti adalah konsumen yang hanya

    menggunakan jasa transportasi kereta api Prameks jurusan Solo –

    Yogyakarta atau Yogyakarta - Solo.

    2. Dimensi kualitas jasa yang akan diteliti, meliputi: tangibles,

    reliability, responsiveness, assurance, emphaty.

    3. Dimensi untuk mengukur loyalitas pelanggan yang akan diteliti,

    meliputi: frekuensi melakukan pembelian atau kunjungan berulang

    dalam periode tertentu, merekomendasikan kepada orang lain

  • 5

    untuk menggunakan barang atau jasa dan menunjukkan kekebalan

    terhadap tarikan dari pesaing.

    D. TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan penelitian adalah suatu pernyataan tentang apa yang kita

    ingin tentukan atau yang kita akan cari. Adapun tujuan yang ingin

    dicapai penulis sehubungan dengan penelitian sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui karakteristik pengguna yang menggunakan jasa

    transportasi kereta api Prambanan Ekspress (Prameks).

    2. Untuk mengetahui apakah kualitas jasa transportasi berpengaruh

    signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    E. MANFAAT PENELITIAN

    1. Bagi perusahaan

    Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi informasi yang

    berguna bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan pelayanan

    terhadap pelanggan sehingga dapat menjaga loyalitas pelanggan

    tehadap perusahaan.

    2. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Penulis berharap hasil penelitian tentang pengaruh kualitas jasa

    transportasi terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan dapat

    menjadi masukan atau dapat digunakan sebagai bahan referensi

  • 6

    bagi mahasiswa, khususnya mahasiswa fakultas ekonomi

    Universitas Sanata Dharma.

    3. Bagi Peneliti

    Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi sarana penerapan

    ilmu yang didapatkan selama kuliah dan menambah pengetahuan

    untuk menghadapi dunia kerja.

    F. Sistematika Penulisan

    Bab I : Pendahuluan

    Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan

    masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

    dan sistematika penulisan.

    Bab II : Landasan Teori

    Dalam bab ini mengemukakan tentang teori-teori pengertian

    pemasaran, fungsi kegiatan pemasaran, manajemen pemasaran,

    manajemen jasa, kualitas pelayanan jasa, perilaku konsumen,

    loyalitas pelanggan, kerangka teoritis penelitian dan hipotesis.

    Bab III : Metode Penelitian

    Dalam bab ini mengemukakan mengenai jenis penelitian, subyek

    dan obyek yang diteliti, waktu dan lokasi, data yang dibutuhkan,

    variabel penelitian, teknik pengumpulan data, tehnik

    pengambilan sampel, teknik pengujian instrumen dan teknik

    analisis data.

  • 7

    Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

    Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan, sejarah

    kereta api di Indonesia, visi dan misi perusahaan, makna karakter

    logo kereta api Prameks, budaya perusahaan, tujuan perusahaan,

    sasaran perusahaan, sejarah kereta api Prameks, Perkembangan

    kereta api Prameks, Jadwal perjalanan kereta api Prameks.

    Bab V : Analisi Data

    Bab ini mengemukakan tentang menganalisis data-data yang telah

    dikumpulkan berdasarkan teknik analisi data yang sudah

    ditentukan serta pembahasannya.

    Bab VI : Kesimpulan, Saran, Keterbatasan Penelitian

    Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan, saran

    yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait serta

    keterbatasan yang ada dalam penelitian yang dilakukan.

  • 8

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Pengertian Pemasaran

    Kegiatan pemasaran sangat penting, karena akan angat menentukan

    perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Dengan semakin

    keras persaingan dalam bisnis saat ini mendorong perusahaan untuk

    mencari data yang efektif dan efisien agar produknya dapat diterima dan

    memuaskan konsumen. Membicarakan tentang pemasaran, banyak pakar

    mencoba mendefinisikan.

    Pemasaran menurut Kotler (1997:8) adalah suatu proses sosial dan

    manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan

    keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan

    produk dan nilai dengan individu dan kelompok lain.

    Pemasaran menurut Swastha (1985:7) adalah suatu sistem total dari

    kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, mendistribusikan,

    menentukan harga, mempromosikan barang yang memuaskan keinginan

    dan kebutuhan baik kepada konsumen pada saat ini maupun konsumen

    potensial.

    Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

    dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

    mendistribusikan barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa yang

  • 9

    baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial (Staton,

    1997:7)

    Pengertian pemasaran lain adalah sejumlah kegiatan yang

    dilakukan oleh organisasi dan sekaligus proses sosial (Mc. Carthy dan

    Perreault, 1996 : 8) Dengan kata lain pemasaran pada tingkat mikro dan

    makro.

    1. Pemasaran mikro adalah pelaksanaan sejumlah kegiatan yang

    dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi dengan mengantisipasi

    kebutuhan pelanggan serta mengarahkan arus barang dan jasa yang

    dibutuhkan dari produsen kepada pelanggan.

    2. Pemasaran makro adalah proses sosial yang mengarah arus ekonomi

    dari produsen kepada konsumen secara efektif menyesuaikan

    penawaran dan permintaan serta mencapai tujuan masyarakat.

    B. Fungsi Kegiatan Pemasaran

    Fungsi kegiatan pemasaran ( Gitosudarmo, 1994;16 )

    1. Fungsi Pertukaran

    Fungsi yang merupakan bentuk dari kegiatan jual beli yang terjadi

    antar penjual dan pembeli.

    2. Fungsi Penyediaan Fisik

    Fungsi kegiatan transportasi atau pengangkutan, pengundangan

    serta pendistribusian.

  • 10

    3. Fungsi Pemberian Fasilitas

    Penyediaan fasilitas baik fisik maupun non fisik yang diperlukan

    bagi terselenggarakannya kegiatan pemasaran atau fungsi yang

    terdahulu secara efektif dan efisien.

    C. Manajemen Pemasaran

    1. Pengertian Manajemen Pemasaran

    Manajemen menurut Stoner (dalam Hani Handoko, 2001:8) adalah

    sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

    pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber

    daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.

    Manajemen pemasaran menurut Kotler (2002:3) adalah proses

    perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi, serta

    penyaluran gagasan barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

    memuaskan tujuan individu dan organisasional.

    2. Konsep Pemasaran

    Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang mengatakan

    bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social

    bagi kelangsungan hidup perusahaan (Swastha, 1996:7).

    Berdasarkan apa perusahaan dalam organisasi melakukan kegiatan,

    ada 5 konsep yang dapat dilakukan (Kotler, 1997:14) yaitu :

  • 11

    a. Konsep produk

    Konsumen akan memilih produk yang menawarkan kualitas dan

    prestasi paling baik serta keistimewaan yand dapat menonjol, oleh

    karena itu organisasi harus merencanakan usaha terus menerus dan

    melakukan perbaikan produk.

    b. Konsep produksi

    Konsumen akan memakai produk yang tersedia dan sesuai dengan

    kemampuan, oleh karena itu manajemen harus berkonsentrasi pada

    peningkatan efisiensi produk dan distribusi.

    c. Konsep penjualan

    Konsumen tidak akan membeli cukup banyak produk, terkecuali

    organisasi menjalankan usaha promosi dan penjualan secara agresif.

    d. Konsep pemasaran

    Kunci sukses untuk mencapai tujuan organisasi adalah pemenuhan

    kebutuhan dan keinginan pasar sasaran (target market) dan pemberian

    keputusan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari para

    pesaing.

    e. Konsep pemasaran holistic

    Konsep pemasaran holistik bardasakan pada pengembangan desain dan

    pelaksanaan program serta aktivitas yang mengakui keadaan

    pemasaran yang saling bergantung. Konsep pemasaran holistik adalah

    pendekatan untuk memasarkan usaha untuk mengakui dan menyatukan

    bidang dan kesulitan dalam kerumitan aktivitas pemasaran. Pemasaran

  • 12

    holistik mengakui bahwa semua hal yang berhubungan dengan

    pemasaran, persepktif gabungan sering kali menjadi utama.

    D. Manajemen Jasa

    1. Pengertian Jasa

    Menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2005:11) jasa adalah setiap

    tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak atau lebih

    kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak meningkatkan

    kepemilikan apapun.

    Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan

    manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari

    tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas

    nama penerima jasa tersebut (Lovelock,2007:5).

    Dari definisi yang telah diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan

    bahwa jasa mencakup setiap tindakan atau kegiatan yang ditawarkan oleh

    satu pihak ke pihak lain yang dapat memberikan manfaat bagi pelanggan

    pada waktu dan tempat tertentu yang secara umum konsumsi dan

    produksinya dilakukan pada waktu yang sama atau simultan dan nilai

    tambah yang diberikan dalam bentuk yang secara prinsip intangible, yaitu:

    kenyamanan, hiburan, kecepatan, pelayanan, dan kesehatan bagi

    konsumen.

  • 13

    2. Karakteristik Jasa

    Membedakan barang atau jasa sering kali sulit dilakukan, karena

    dalam pembelian jasa juga sering melibatkan pembelian barang-barang.

    Ada 4 karakteristik jasa untuk membedakan dengan barang, meliputi

    (Tjiptono, 2005:22) :

    a. Tidak berwujud (Intangibility)

    Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, dan dicium

    sebelum jasa itu dibeli.

    b. Tidak dapat dipisahkan (Simultaneity of production and

    consumption)

    Jasa yang dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Tidak

    seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan,

    didistribusikan lewat berbagai penjual kemudian baru dikonsumsi.

    c. Variabilitas (Heterogenitas)

    Jasa sangat bervariasi tergantung pada waktu, tempat, apa yang

    sedang dibutuhkan dan kepada siapa jasa tersebut ditawarkan.

    d. Jasa tidak tahan lama (Perishability)

    Jasa tidak tahan lama dan tidak tahan disimpan karena permintaan

    dan kebutuhan pasar yang sering berubah-ubah.

  • 14

    E. Kualitas Pelayanan Jasa

    1. Pengertian Kualitas Pelayanan

    Menurut Lewis dan booms (dalam Tjiptono, 2005:121) pengertian

    kualitas pelayanan jasa adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang

    diberikan mampu sesuai dengan eskpeksitasi pelanggan.

    Kualitas pelayanan jasa adalah evaluasi kognitif jangka panjang

    pelanggan terhadap penyerahan jasa suatu perusahaan (Lovelock,

    2007:96).

    Dari beberapa pengertian yang telah diuraikan diatas dapat

    disimpulkan bahwa kualitas pelayanan yang baik atau bermutu sangat

    penting dilakukan dalam perusahaan karena dengan kualitas yang baik

    konsumen akan terpuaskan. Oleh karena itu, baik tidaknya kualitas jasa

    tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan

    pelanggannya secara konsisten.

    2. Kualitas Pelanyanan Jasa

    Konsekuensi atas pendekatan kualitas pelayanan barang atau jasa

    memiliki esensi penting bagi strategi perusahaan untuk mempertahankan

    diri dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan. Menurut

    Pasuraman, Zeithmal, dan Berry (dalam Tjiptono 2000:26) dimensi

    kualitas jasa dalam menentukan kualitas pelayanan jasa, yaitu:

    a. Keandalan (reliability) : merupakan suatu kemampuan yang dapat

    diandalkan, akurat dan konsisten dalam mengerjakan jasa sesuai

    dengan yang diinginkan konsumen atau pembelian jasa.

  • 15

    b. Tanggapan (responsbility) : merupakan suatu kemampuan untuk

    membantu konsumen dan memberikan jasa dengan segera.

    c. Jaminan (assurance) : mencakup keandalan atau jaminan

    kompetensi, dapat dipercayai, kejujuran pemberian jasa,

    kepemilikan kecakapan dan pengetahuan yang diperlukan untuk

    mengerjakan jasa dan kredibilitas.

    d. Empati (Emphaty) : merupakan suatu upaya imajinasif untuk

    mengenali kebutuhan konsumen.

    e. Bukti Fisik (tangibles) : merupakan suatu penampilan fasilitas atau

    elemen-elemen fisikal, peralatan, personel, dan material-material

    komunikasi dengan tujuan untuk memperkuat kesan tentang

    kualitas, kenyamanan dan keamanan dari jasa yang ditawarkan

    kepada konsumen.

    3. Pengukuran Kualitas Pelayanan Jasa

    Mengukur kualitas jasa berarti mengevaluasi atau

    membandingkan kinerja suatu jasa dengan seperangkat standar yang telah

    ditetapkan terlebih dahulu. Dalam pengukuran kepuasan konsumen, ada

    tiga aspek penting yang saling berkaitn yaitu : apa yang diukur, metode

    pengukuran, dan skala pengukuran.

    Pengukuran sapaerti ini diharapkan dapat dilakukan secara

    berkesinambungan agar dapat mengetahui setiap perubahan yang terjadi

    dalam kaitannya dengan jaringan relasi yang berhubungan dengan

    konsumen. Tetapi hinggan saat ini belum ada ukuran tunggal yang terbaik

  • 16

    yang digunakan untuk mengukur kepuasan pelanggan yang disepakati

    secara universal.

    Metode pengukuran Pasuraman.A., et al. membuat skala multi-

    item yang diberi nama SERVQUAL, yaitu dirancang untuk mengukur

    harapan dan persepsi pelanggan, serta kesenjangan (gap) di antara

    keduanya dalam dimensi-dimensi utama kualitas jasa. Pengukuran dapat

    dilakukan dengan Skala Likert, dimana responden tinggal memilih derajat

    kesetujuan atau ketidaksetujuan atas pertanyaan mengenai penyampaian

    kualitas jasa.

    Rumus-rumus yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas jasa :

    Skor kualitas jasa = skor kinerja-skor harapan

    Skor kualitas jasa = skor x (skor kinerja – skor harapan kepentingan)

    Skor kualitas jasa = (skor kinerja)

    Skor kualitas jasa = skor derajat kepentingan dikalikan x (skor kinerja)

    F. Perilaku Konsumen

    Untuk bisa menganalisis kebutuhan dan keinginan konsumen,

    maka para perusahaan perlu memahami perilaku konsumennya. Perilaku

    konsumen tidak hanya melibatkan aktivitas fisik saja yang mudah dilihat,

    tetapi juga melibatkan proses pengambilan keputusan yang sulit diamati.

    1. Pengertian perilaku konsumen

    Menurut Angel, Blackwell, Miniard (1992;3) perilaku konsumen

    sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan,

  • 17

    mengkonsumsi, dan menghebiskan produk dan jasa, termasuk proses

    keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Perusahaan perlu

    mencari informasi semaksimal mungkin mengenai perilaku konsumen

    yang tidak dapat secara langsung dikendalikannya.

    Perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan individu yang

    secara langsung dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa,

    termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan

    penentuan kegiatan-kegiatan. Jadi, perilaku konsumen dapat dikatakan

    sebagai suatu tindakan secara langsung untuk mendapatkan,

    mengkonsumsi serta menghabiskan produk dan jasa termasuk didalamnya

    proses pengambilan keputusan yang mendahului tindakan tersebut.

    Perilaku terdiri dari dua bagian, yaitu :

    a. Perilaku yang tampak

    Variabel-variabel yang termasuk dalam perilaku ini adalah jumlah

    pembelian, waktu, karena siapa, dengan siapa, dan bagaimana

    konsumen melakukan pembelian.

    b. Perilaku yang tidak tampak

    Variabel-variabelnya antara lain adalah persepsi, ingatan, terhadap

    informasi dan kepemilikan konsumen. Perilaku konsumen

    berkenaan dengan niat dan tindakan konsumen untuk membeli

    produk yang ditawarkan, niat membeli merupakan indikator bagi

    tindakan membeli dimasa yang akan datang.

  • 18

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

    Ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu

    faktor eksternal dan faktor internal ( Swastha dan Handoko, 1990; 75 ),

    sebagai berikut :

    a. Faktor intenal adalah factor yang berasal dari dalam diri konsumen

    dan dapat mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya :

    1. Motivasi

    Motivasi adalah keadaan didalam pribadi seseorang yang

    mendorong keinginan individu.

    2. Pengamatan

    Rangsangan yang datang dari luar individu, sebelum

    memperoleh tanggapan harus melalui seleksi dulu, yaitu dalam

    bentuk pengamatan. Pengamatan dapat didefinisikan sebagai

    suatu proses dimana konsumen menyadari dan

    menginteprestasikan aspek lingkungannya.

    3. Belajar

    Hasil dari proses belajar adalah perubahan psikologi yang

    akhirnya akan mengubah perilaku seseorang, proses belajar

    akan menjadi pengalaman dan akan mempengaruhi perilaku

    konsumen dalam melakukan pembelian dimasa yang akan

    datang.

  • 19

    4. Kepribadian dan konsep diri

    Setiap individu mempunyai kepribdian yang berbeda-beda.

    Kepribadian seseorang selain mempengaruhi perilaku

    pembelian mereka, juga mencerminkan sikap, sifat dan

    kebiasaan dari seseorang yang membedakan dari orang lain.

    5. Sikap

    Sikap adalah perasaan positif atau negatif, senang atau tidak

    senang, setuju atau tidak setuju yang dirasakan oleh seseorang

    terhadap sebuah obyek (London, 1984 :520). Sikap dapat

    disebabkan oleh:

    a. Pengalam pribadi (Personal Experience)

    Pengalaman langsung konsumen dengan suetu produk

    dapat membantu menciptakan dan mempertajam sikap

    konsumen terhadap objek.

    b. Kelompok

    Sikap seseorang selalu dipengaruhi oleh anggota lain dalam

    kelompoknya. Sikap terhadap objek dipengaruhi oleh

    kelompok keluarga, kelompok kerja dan budaya.

    c. Pengaruh orang lain

    Sikap dapat dibentuk dan diubah melalui hubungan dengan

    orang lain yang berpengaruh terhadapnya, misalnya teman

    dan opinion leader.

  • 20

    b. Faktor ekternal faktor yang berasal dari luar diri konsumen dan

    dapat mempengaruhi perilaku konsumen diantaranya :

    1. Kebudayaan

    Kebudayaan adalah symbol dan fakta yang kompleks, yang

    diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi ke generasi

    sebagai penentu dan pengatur perilaku manusia yang ada.

    Kebudayaan sifatnya sangat luas dan menyangkut segala aspek

    kehidupan, baik aspek pengetahuan, moral, hukum, dan adat

    istiadat serta kebiasaan manusia yang didaptkan sebagai

    anggota masyarakat.

    2. Kelas sosial

    Kelas sosial pada prinsipnya lapisan sosial atau kelas sosial

    dalam masyarakat dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

    golongan ekonomi atas (pengusaha-pengusaha kaya dan

    pejabat-pajabat tinggi), golongan ekonomi menengah (para

    pengusaha-pengusaha menengah dan para karyawan-karyawan

    instansi pemerintah), golongan ekonomi rendah (buruh-buruh

    pabrik, pegawai rendah dan pedagang kecil). Kriteria yang

    dipakai dalam penggolongan kelas sosial dalam masyarakat

    Indonesia, biasanya berdasarkan kekayaan, kekuasaan,

    kehormatan, ilmu pengetahuan, dan lokasi tempat tinggal.

    Keanggotaan seseorang dalam suatu kelas social akan

    mempengaruhi perilakunya dalam pembelian.

  • 21

    3. Kelompok Referensi

    Kelompok referensi adalah kelompok sosial yang menjadi

    ukuran seseorang untuk membentuk kepribadian dan

    perilakunya. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku

    seseorang dalam pembalian dan dijadikan pedoman bagi

    konsumen untuk bertingkah laku. Anggota-anggota kelompok

    referensi sering menjadi penyebar pengaruh dalam selera dan

    hobby. Yang termasuk dalam kelompok referensi antara lain

    serikat buruh, team olahraga, perkumpulan agama,dan

    perkumpulan kesenian. Dalam kelompok referensi biasanya

    terdapat pelopor opini yang mempengaruhi anggota-

    anggotanya dalam membeli sesuatu. Interaksi biasanya

    dilakukan secara individual, sehingga orang akan mudah

    terpengaruh oleh pendapat orang lain daripada iklan di majalah,

    surat kabar, dan radio.

    G. Loyalitas Pelanggan

    1. Pengertian Loyalitas Pelanggan

    Menurut Hawkins dan Coney (dalam Handoyo, 2004;163) loyality

    atau loyalitas merek adalah suatu tanggapan perilaku cenderung untuk

    dinyatakan setiap waktu oleh beberapa unit pembuat keputusan dengan

    perhatian pada satu atau lebih alternatif merek-merek tertentu yang sejenis

    dan merupakan sutau proses psikologis.

  • 22

    Loyalitas pelanggan menurut Dick & Basu (dalam Fandi, 2000)

    didefinisikan sebagai komitmen pelanggan terhadap suatu merek dan

    pemasok, berdasarkan sikap yang sangat positif dan tercermin dalam

    pembelian ulang yang konsisten.

    2. Tujuh tahap menumbuhkan pelanggan yang loyal (Griffin, 2003;35),

    yaitu :

    a. Tersangka (suspect) adalah orang yang mungkin membeli produk

    atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

    b. Prospek adalah orang yang membutuhkan produk atau jasa dan

    memiliki kemampuan untuk membeli produk atau jasa yang

    ditawarkan perusahaan.

    c. Prospek yang diskualifikasi adalah prospek yang telah cukup

    dipelajari untuk mengetahui bahwa mereka tidak membutuhkan

    atau tidak memiliki kemampuan membeli produk atau jasa.

    d. Pelanggan pertama kali adalh orang yang telah membeli dari satu

    kali, bisa merupakan pelanggan atau bisa menjadi pelanggan

    pesaing.

    e. Pelanggan berulang adalah orang yang telah membeli dua kali atau

    lebih produk jasa yang sama.

    f. Klien adalah apapun yang kita jual dan dapat ia gunakan, orang ini

    membeli sacara teratur.

    . Penganjur (advocate) adalah seperti klien atau pendukung membeli

    apa pun yang dijual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara

  • 23

    teratur. Tetapi penganjur juga mendorong orang lain untuk beli dari

    anda.

    2. Mengukur Loyalitas Pelanggan

    Menurut Storm dan Thiry (dalam Griffin, 2003:31) pelanggan yang

    loyal:

    a. Frekuensi melakukan pembelian atau kunjungan berulang secara

    teratur dalam periode tertentu.

    b. Membeli lini barang atau jasa.

    c. Merekomendasikan kepada orang lain untuk menggunakan barang

    atau jasa.

    d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

    Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mengukur loyalitas

    pelanggan, yaitu : frekuensi melakuakn pembelian atau kunjungan

    berulang dalam periode tertentu, merekomendasikan kepada orang

    lain untuk menggunakan jasa, menunjukkan kekebalan terhadap

    tarikan dari pesaing.

    H. Kerangka teoritis penelitian

    Loyalitas Konsumen

    Kualitas Pelayanan Jasa

  • 24

    I. Hipotesis

    Hipotesis merupakan pernyataan atau dugaan sementara dari

    penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian ini penulis kemukakan alasan

    mengenai perumusan hipotesis, sebagai berikut :

    Perusahaan kereta api mengasumsikan bahwa loyalitas pelanggan

    merupakan salah satu faktor yang dianggap paling menentukan dalam

    promosi perusahaan pada konsumen potensial. Karena loyalitas pelanggan

    adalah kesetiaan pelanggan untuk tetap menggunakan kereta api prameks.

    Oleh karena itu, manajemen perusahaan dituntut untuk mendesain dan

    mengaplikasikan strategi pemasaran yang mampu menciptakan,

    mempertahankan dan meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap barang

    atau jasa yang ditawarkan. Dari alasan tersebut di atas, penulis kemukakan

    rumusan hipotesis : Kualitas jasa transportasi berpengaruh secara

    signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

  • 25

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Berdasarkan cakupan populasi dan kesimpulan yang diharapkan,

    maka penelitian ini termasuk jenis penelitian studi kasus. Studi kasus

    adalah suatu penelitian yang terinci mengenai suatu obyek tertentu selama

    kurun waktu tertentu termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya

    dengan cukup menyeluruh.

    B. Subyek Penelitian

    Subyek penelitian adalah pihak pimpinan perusahaan dan

    pelanggan kereta api Prambanan Ekspress (prameks).

    C. Obyek Penelitian

    Obyek penelitian ini adalah :

    1. Kualitas jasa (tangibles, reliability, responsiveness, assurance,

    emphaty) yang ditawarkan kereta api Prameks

    2. Loyalitas pelanggan yang terdiri dari : frekuensi pelanggan

    menggunakan jasa transportasi kereta api Prameks, pelanggan

    merekomendasikan kepada orang lain, menunjukkan kekebalan

    kereta api Prameks terhadap pesaing.

  • 26

    D. Waktu dan Tempat penelitian

    Waktu penelitian : bulan Juli 2009.

    Tempat penelitian : didalam kereta api Prambanan Ekspress

    (Prameks).

    E. Data yang dibutuhkan

    1. Data primer adalah data yang diambil langsung dari tanggapan

    terhadap atribut produk jasa yang ditawarkan perusahaan.

    2. Data sekunder adalah data yang diambil perusahaan tentang

    perusahaan tentang gambaran umum perusahaan.

    F. Variabel Penelitian

    1. Variabel bebas atau variabel independen (X) adalah variabel

    yang akan menjelaskan variabel terikat. Sekelompok kualitas jasa

    yang membentuk loyalitas pelanggan meliputi :

    a. Keandalan (Reliability)

    Aspek yang diungkapkan dalam variabel ini, meliputi :

    kemampuan dalam memberikan pelayanan dengan segera

    dan memuaskan serta sesuai dengan yang telah

    dijanjikan, kehandalan dalam penyampaian jasa.

    b. Bukti Fisik (Tangibles)

    Aspek yang diungkapkan dalam variabel ini, meliputi :

    kondisi fisik kereta api Prameks, penampilan fasilitas

  • 27

    fisik yang seimbang dengan jenis jasa yang diberikan,

    pegawai,dan sarana komunikasi.

    c. Daya Tanggap (Responsiveness)

    Aspek yang diungkapkan dalam variabel ini, meliputi :

    keinginan para staf untuk membantu pelanggan dan

    memberikan pelayanan dengan tanggap.

    d. Jaminan (Assurance)

    Aspek yang diungkapkan dalam variabel ini, meliputi :

    kemampuan, kesabaran, kesopanan dan sifat dapat

    dipercaya dari para staf, bebas dari bahaya, resiko

    ataupun keragu-raguan.

    e. Empati (Emphaty)

    Aspek-aspek yang diungkapkan dalam variabel ini,

    meliputi : perhatian perusahaan secara individu,

    kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi

    yang baik, kesesuaian jam kerja dengan kebutuhan

    konsumen.

    Pengukuran variabel independen diperoleh dari

    kuesioner, dimana jawaban setiap responden dikuantitatifkan

    terlebih dahulu dengan cara memberikan skor (bobot) pada

    masing-masing jawaban.

  • 28

    2. Variabel terikat atau variabel dependen (Y) adalah variabel

    yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Loyalitas pelanggan

    atau konsumen meliputi :

    1. Frekuensi menggunakan jasa transportasi kereta api

    Prameks.

    2. Dimensi merekomendasikan kepada orang lain.

    3. Dimensi menunjukkan kekebalan terhadap pesaing.

    F. Teknik Pengumpulan Data

    1. Kuesioner yaitu pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan

    responden selaku pelanggan yang beberapa kali membeli produk

    jasa, tentang atribut produk jasa dan loyalitas pelanggan.

    2. Dokumentasi perusahaan yaitu pengumpulan data yang didapat dari

    gambaran umum perusahaan.

    G. Teknik Pengambilan Sampel

    Sampel adalah sebagian dari populasi yang katakteristiknya hendak

    diselidiki. Sampel dalam penelitian ini adalah Seluruh pelanggan kereta

    api Prameks jurusan Solo – Yogyakarta atau Yogyakarta – Solo.

    Sedangkan populasi dari jumlah seluruh objek (satuan atau individu) yang

    karakteristiknya hendak diduga. Populasi dalam penelitian ini adalah

    Masyarakat yang memilih jasa kereta api Prameks. Berhubung yang harus

  • 29

    diteliti luas maka penulis mengambil 100 responden yang dipilih sebagai

    sampel penelitian.

    Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    Purposive Sampling.

    H. Teknik Pengujian Instrumen

    Untuk mengetahui apakah setiap pertanyaan dari kuesioner yang

    digunakan sudah valid reliable atau belum maka dilakukan uji statistik

    untuk mngukur kestabilan butir dan kehandalan butir dengan mengukur

    analisis validitas dan reliabilitas

    1. Uji validitas

    Analisis yang digunakan untuk menunjukkan tingkat validitas

    butir dengan menggunakan rumus koefisien korelasi product moment

    dari person.

    ( )( )

    ( ){ } ( ){ }[ ]∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

    −−

    −= 2222 yyNxx

    yxxyNrxy

    Keterangan :

    = Korelasi produk moment

    X = nilai setiap item

    Y = nilai dari jumlah item

    N = Jumlah responden

  • 30

    Jika dengan taraf keyakinan 95% maka intrumen

    dikatakan valid. Jika dengan taraf keyakinan 95% maka

    instrumen dikatakan tidak valid. Untuk uji validitas dan reliabilitas uji

    coba kuesioner sebanyak 100 responden.

    2. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas (Arikunto, 2006:178) menunjuk pada satu pengertian

    bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan

    sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

    Pengujian reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

    membandingkan alphahitung dengan nilai alpha sebesar 0.60 apabila,

    alpha hitung > nilai alpha 0.60 dan alphahitung bernilai positif maka item

    pernyataan yang digunakan adalah reliabel. Adapun rumusnya seperti

    berikut:

    ⎟⎟⎠

    ⎞⎜⎜⎝

    ⎛−⎟

    ⎠⎞

    ⎜⎝⎛

    −= ∑ 2

    2

    11 11 tb

    kkr

    σ

    σ

    Keterangan:

    11r : Reliabilitas instrumen

    k : Banyaknya butir pernyataan

    2tσ : Varian total

    ∑ 2bσ : Jumlah varian butir

  • 31

    3. Skala Likert

    Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.

    Karena skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau

    persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Selain

    itu skala likert lebih mudah dimengerti oleh responden.

    Dalam metode skala likert, responden diminta untuk

    mengidentifikasi tingkat sangat setuju hingga sangat tidak setuju atas

    berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan obyek yang diteliti. Setiap

    jawaban diberi skor berupa :

    Sangat setuju : 5

    Setuju : 4

    Netral : 3

    Tidak setuju : 2

    Sangat tidak setuju : 1

    I. Teknik Analisis Data

    1. Teknik analisis data pertama dengan menggunakan distribusi

    frekuensi. Distribusi frekuensi adalah penyusunan suatu data mulai

    data terkecil sampai terbesar yang membagi banyaknya data

    kedalam beberapa kelas. Kegunaan data yang masuk distribusi

    frekuensi adalah untuk memudahkan data dalam penyajian, mudah

    dipahami, mudah dibaca sebagai bahan informasi, pada gilirannya

  • 32

    digunakan untuk perhitungan memuat gambar statistik dalam

    berbagai bentuk penyajian data.

    Untuk mengetahui gambaran jawaban dari responden, langkah-

    langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

    a. Urutkan dari data terkecil hingga terbesar

    b. Hitung jarak atau rentangan (R)

    Rumus :

    R = data tertinggi – data terendah

    c. Hitung jumlah kelas (K) dengan Sturges

    Rumus :

    Jumlah kelas (K) = 1 + 3,3 log n

    n : jumlah data

    d. Hitung panjang kelas interval (P)

    Rumus :

    e. Tentukan batas data terendah atau ujung data pertama

    lanjutkan menghitung kelas interval, caranya

    menjumlahkan ujung bawah kelas sampai pada data

    akhir.

    f. Membuat tabel frekuensi dengan cara memindahkan semua

    angka frekuensi (f)

  • 33

    2. Teknik analisis data kedua yang digunakan yaitu Regresi linier

    sederhana. Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui

    ada tidaknya hubungan pengaruh kualitas jasa transportasi terhadap

    loyalitas pelanggan digunakan regresi linier sederhana.

    Menentukan bentuk regresi linier sederhana dapat dilakukan

    dengan cara memakai grafik dalam suatu scatter diagram atau

    dengan cara matematis. Jika sudah diketahui yang mana variabel

    bebas X (tangibles, reliability, responsibility, assurance, emphaty)

    dan mana variabel terikat Y (dependen), lalu akan dihitung atau

    dicari nilai-nilai Y yang lain berdasarkan nilai X yang sudah

    diketahui.

    Regresi Linier Sederhana menggunakan rumus :

    Dimana :

    : Variabel dependen yang diprediksikan.

    Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepuasan

    dan loyalitas pelanggan.

    x : Variabel independen yang diprediksikan

    Variabel independen dalam penelitian ini adalah kualitas

    pelayanan jasa transportasi.

    a : nilai intercept (konstan)

    b : koefisien arah regresi

  • 34

    3. Uji Keberartian

    Ho : koefisien arah regresi tidak berarti (b = 0)

    Ha : koefisien itu berarti (b ≠ 0)

    Untuk menguji hipotesis nol, maka dipakai statistik T (T

    hitung) dibandingkan dengan T tabel dengan db pembilang = 1 dan

    db penyebut = n-2.

    Untuk menguji hipotesis nol, kriterianya adalah tolak hipotesis nol

    apabila koefisien T hitung lebih besar dari harga T tabel

    berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan db yang bersesuaian.

    T hitung > T tabel baik untuk taraf kesalahan 5 % maupun 1 %,

    kesimpulannya koefisien itu berarti (b ≠ 0)

    T hitung < T tabel baik untuk taraf kesalahan 5 % maupun 1 %,

    kesimpulannya koefisien regresi itu tidak berarti (b=0)

    4. Uji linieritas

    Ho : Regresi linier

    Ha : Regresi non linier

    Statistik (T hitung) dibandingkan dengan T tabel dengan

    db pembilang (k-2) dan db penyebut (n-k). Untuk menguji

    hipotesis nol, tolak hipotesis regresi linier, jika statistik T hitung

    yang diperoleh lebih besar dari harga T dari tabel yang

    menggunakan taraf kesalahan yang dipilih dan db yang

    bersesuaian.

  • 35

    T hitung < T tabel baik untuk taraf kesalahan 5% maupun 1%

    kesimpulannya regresi linier.

    T hitung > T tabel baik untuk taraf kesalahan 5% maupun 1%

    kesimpulannya regresi non linier.

  • 36

    BAB IV

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. Sejarah Kereta Api di Indonesia

    Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai dengan pencangkulan

    pertama pembangunan jalan KA didesa Kemijen Jum'at tanggal 17 Juni

    1864 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr. L.A.J Baron Sloet van

    den Beele. Pembangunan diprakarsai oleh "Naamlooze Venootschap

    Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM) yang

    dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes dari Kemijen menuju desa Tanggung (26

    Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Ruas jalan ini dibuka untuk angkutan

    umum pada Hari Sabtu, 10 Agustus 1867.

    Keberhasilan swasta, NV. NISM membangun jalan KA antara

    Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada tanggal 10 Februari 1870 dapat

    menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), akhirnya

    mendorong minat investor untuk membangun jalan KA didaerah lainnya.

    Tidak mengherankan, kalau pertumbuhan panjang jalan rel antara 1864 -

    1900 tumbuh dengan pesat. Kalau tahun 1867 baru 25 km, tahun 1870

    menjadi 110 km, tahun 1880 mencapai 405 km, tahun 1890 menjadi 1.427

    km dan pada tahun 1900 menjadi 3.338 km.

    Selain di Jawa, pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh

    (1874), Sumatera Utara (1886), Sumatera Barat (1891), Sumatera Selatan

  • 37

    (1914), bahkan tahun 1922 di Sulawasi juga telah dibangun jalan KA

    sepanjang 47 Km antara Makasar - Takalar, yang pengoperasiannya

    dilakukan tanggal 1 Juli 1923, sisanya Ujungpandang - Maros belum

    sempat diselesaikan. Sedangkan di Kalimantan, meskipun belum sempat

    dibangun, studi jalan KA Pontianak - Sambas (220 Km) sudah

    diselesaikan. Demikian juga di pulau Bali dan Lombok, juga pernah

    dilakukan studi pembangunan jalan KA.

    Sampai dengan tahun 1939, panjang jalan KA di Indonesia

    mencapai 6.811 km. Tetapi, pada tahun 1950 panjangnya berkurang

    menjadi 5.910 km, kurang lebih 901 km raib, yang diperkirakan karena

    dibongkar semasa pendudukan Jepang dan diangkut ke Burma untuk

    pembangunan jalan KA disana.

    Jenis jalan rel KA di Indonesia semula dibedakan dengan lebar

    sepur 1.067 mm; 750 mm (di Aceh) dan 600 mm dibeberapa lintas cabang

    dan tram kota. Jalan rel yang dibongkar semasa pendudukan Jepang (1942

    - 1943) sepanjang 473 km, sedangkan jalan KA yang dibangun semasa

    pendudukan Jepang adalah 83 km antara Bayah - Cikara dan 220 km

    antara Muaro - Pekanbaru. Ironisnya, dengan teknologi yang seadanya,

    jalan KA Muaro - Pekanbaru diprogramkan selesai pembangunannya

    selama 15 bulan yang memperkerjakan 27.500 orang, 25.000 diantaranya

    adalah Romusha. Jalan yang melintasi rawa-rawa, perbukitan, serta sungai

  • 38

    yang deras arusnya ini, banyak menelan korban yang makamnya

    bertebaran sepanjang Muaro - Pekanbaru.

    Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17

    Agustus 1945, karyawan KA yang tergabung dalam "Angkatan Moeda

    Kereta Api" (AMKA) mengambil alih kekuasaan perkeretaapian dari

    pihak Jepang. Peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 28 September

    1945, pembacaan pernyataan sikap oleh Ismangil dan sejumlah anggota

    AMKA lainnya, menegaskan bahwa mulai tanggal 28 September 1945

    kekuasaan perkeretaapian berada ditangan bangsa Indonesia. Orang

    Jepang tidak diperkenankan lagi campur tangan dengan urusan

    perkeretaapian di Indonesia. Inilah yang melandasi ditetapkannya 28

    September 1945 sebagai Hari Kereta Api di Indonesia, serta dibentuknya

    "Djawatan Kereta Api Republik Indonesia" (DKARI).

  • 39

    Ringkasan Sejarah Perkeretaapian Indonesia

    Periode Status Dasar Hukum

    Th. 1864 Pertama kali dibangun Jalan Rel sepanjang 26 km antara Kemijen Tanggung oleh Pemerintah Hindia Belanda.

    1864 s.d 1945 Staat Spoorwegen (SS) Verenigde Spoorwegenbedrifj (VS) Deli Spoorwegen Maatschappij (DSM)

    IBW

    1945 s.d 1950 DKA IBW

    1950 s.d 1963 DKA – RI IBW

    1963 s.d 1971 PNKA PP. No. 22 Th. 1963

    1971 s.d.1991 PJKA PP. No. 61 Th. 1971

    1991 s.d 1998 PERUMKA PP. No. 57 Th. 1990

    1998 s.d. ...... PT. KERETA API (Persero) PP. No. 19 Th. 1998

    Keppres No. 39 Th. 1999

    Akte Notaris Imas Fatimah

    B. Visi dan Misi Perusahaan Kereta Api Indonesia

    Visi Perusahaan:

    Penyediaan jasa Kereta Api sebagai pilihan utama dengan:

    1. Seluruh lapisan masyarakat adalah pelanggan

  • 40

    2. Berkembang dan terdepan dalam keselamatan dan keandalan

    3. Pelopor dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan

    4. Karyawan bangga dan sejahtera

    5. Keuangan perusahaan sehat

    Melalui semangat top-21 yang merupakan “RAILWAY SPIRIT

    FOR STRATEGIC CHANGE” untuk mencapai misi perusahaan.

    Misi Perusahaan :

    1. Mewujudkan transportasi yang bersifat massal untuk

    pertumbuhan ekonomi serta menunjang pembangunan sektor

    lain dan pemerataannya.

    2. Mampu menghidupkan diri sendiri dan memupuk keuntungan

    untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan.

    C. Makna Karakter Logo Kereta Api

    Gambar lambang menyiratkan sifat: tegas, pasti, tajam, gerak

    horizontal, juga bolak balik. Dua garis lurus dengan ujung lengkung

    meruncing, dengan arah berlawanan, selain menggambarkan arah bolak

    balik perjalanan kereta api, juga melambangkan pelayanan (memberi dan

    menerima).

  • 41

    Gaya gambar: lugas, langsung, tajam, selaras dengan staf teknis

    kereta api. Ujung garis tajam tapi melengkung untuk menyiratkan arah /

    kecepatan (aerodinamis), tetapi cenderung agak tumpul melengkung, tidak

    terlampau tajam, agar memberi kesan aman (sesuatu bentuk yang

    terlampau runcing lebih memberi kesan ancaman, rasa sakit dan

    agresivitas; asosiatif kepada senjata tajam, duri dan semacamnya).

    Sifat gambar: Sifat gambar lebih lugas, obyektif, karena bentuk

    geometrisnya yang dominan dan lebih bersifat maskulin. Kesan sangat

    modern, teknis, jelas terlihat.

    Makna Top-21:

    Teknologi :

    Kemajuan teknologi dimanfaatkan untuk peningkatan pelayanan, kapasitas

    angkut, keandalan operasi dan nilai lebih pegawai.

    Operasi :

    Keselamatan, ketetapan, kenyamanan yang tinggi dari operasi kereta api

    menjadikan kereta api terpercaya sebagai sarana transportasi utama.

    Pelayanan Prima :

    Perbaikan terus menerus atas pelayanan untuk meningkatkan kepuasan

    pelanggan.

    Makna 21 (dua satu)

    Dua ( Selain mengandung arti abad ke-21) berarti :

    Kereta api merupakan alat utama dalam SISTRANAS untuk

    mendukung pembangunan nasional.

  • 42

    Keuangan yang sehat menjamin pertumbuhan yang tinggi dan

    meningkatkan kemampuan sumber daya perusahaan.

    Satu berarti :

    Penyediaan jasa kereta api yang andal merupakan bukti nyata

    kemampuan perusahaan.

    D. Budaya Perusahaan

    Budaya perusahaan merupakan pola sikap, keyakinan, asumsi dan

    harapan yang dimiliki bersama menjadi pegangan teguh dan pedoman

    dalam melakukan interaksi antar karyawan dalam usaha mencapai sasaran

    perusahaan, yang disebut RELA.

    RELA berarti ikhlas bekerja, ikhlas berjuang, ikhlas berkorban dan

    ikhlas belajar untuk kemajuan perusahaan. RELA juga merupakan

    penjabaran dari :

    R : Ramah,

    E : Efisien dan efektif

    L : Lancar

    A : Aman.

  • 43

    E. Tujuan Perusahaan

    Turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan

    pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di

    bidang transportasi.

    Mendukung penyediaan barang atau jasa di bidang perkeretaapian

    yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat di pasar domestik maupun

    mancanegara.

    Meningkatkan kemampuan perawatan prasarana dan sarana

    perkeretaapian, serta menyelenggarakan usaha penunjang di bidang

    prasarana dan sarana kereta api dan kemanfaatan umum dengan

    menerapkan prinsip-prinsip perseroan terbatas.

    F. Sasaran Perusahaan

    Kuantitatif, secara terus menerus dan bertahap meningkatkan

    kinerja pelayanan dan keuangan melalui berbagai strategi pertumbuhan,

    antara lain peningkatan produktifitas, efektifitas, efisiensi serta investasi

    secara selektif.

    Kualitatif, memproyeksikan pertumbuhan angkutan penumpang

    rata-rata 4,68% per tahun, sasaran kinerja tahun 2004 dapat mengangkut

    241,66 juta penumpang atau 22,192 Milyar Pnp – Km, dan

    memproyeksikan pertumbuhan angkutan barang rata-rata 4,29 % per

  • 44

    tahun, sasaran kinerja tahun 2004 dapat mengangkut 23,43 juta ton barang

    atau 6,341 Milyar Ton – km.

    G. Sejarah Kereta api Prambanan Ekspress (Prameks)

    Cikal bakal kereta komuter yang melayani rute Yogya-Solo telah

    beroperasi sejak tahun 1960-an hingga akhir 1970-an. Kereta tersebut

    bernama "Kuda Putih" (karena ada logo bergambar kuda di bagian

    atasnya) dan merupakan KRD pertama di Indonesia. Setelah Kuda Putih

    tidak aktif (dihentikan pada tahun 1980-an, tidak ada lagi kereta api

    komuter yang menghubungkan kedua kota itu.

    KA Prameks Solo–Yogyakarta pergi pulang (PP) kali pertama

    diluncurkan tanggal 20 Mei 1994, dengan hanya menggunakan empat

    rangkaian kereta kelas bisnis yang ditarik oleh lokomotif diesel dengan

    tarif 2000 rupiah. Rangkaian ini memakai kereta milik KA Senja Utama

    Solo yang beroperasi hanya pada malam hari. Awalnya KA itu berjalan

    hanya dua kali sehari pergi-pulang. Dalam kurun pengoperasiannya, KA

    Prameks telah mengalami beberapa kali perubahan jadwal

    pemberangkatan maupun sarana yang dipergunakan. Bahkan untuk

    periode yang singkat, ke dalam rangkaian ini pernah pula ditambahkan

    satu gerbong KA eksekutif dengan tarif 5000 rupiah. Setelah pola

    keberangkatannya diubah sesuai dengan keinginan pelanggan menjadi

    lima kali PP sehari, maka pada masa angkutan Lebaran 1998, manajemen

  • 45

    PT KA (Persero) mengganti rangkaian kereta yang ditarik oleh lokomotif

    menjadi tiga set rangkaian KRD (kereta rel diesel). Namun karena

    rangkaian KRD ini dianggap uzur (buatan tahun 1980-an), KA Prameks

    sering mengalami kerusakan yang mengakibatkan keterlambatan.

    Akhirnya Ditjen KA Dephub bersama manajemen PT KA menambah satu

    set armada Prameks berupa KRDE prototipe pertama dari PT Inka Madiun

    pada 1 Maret 2006. Rangkaian ini adalah yang pertama kali dioperasikan

    di Indonesia. KRDE ini merupakan modifikasi dari KRL buatan BN/Holec

    ("Belgien-Nederland-Holland Electric", perusahaan KA Belanda-Belgia),

    Belgia, yang dimodifikasi oleh PT INKA dengan mengganti sumber daya

    menggunakan satu mesin diesel. Lima unit kereta Prameks per rangkaian

    KRDE tersebut terdiri atas satu unit kereta mesin (engine, KDE) diesel,

    satu unit kereta ko-trailer, dua unit kabin trailer dan satu unit trailer

    ditambah kabin masinis. KRDE ini diberi kode KDE-3, yang berarti

    KRDE kelas ekonomi.

    Sejak 13 Maret 2006, ditambahlah dua perjalanan KA Prameks ini

    menjadi tujuh kali PP. Seiring dengan dioperasikannya jalur rel ganda

    Yogyakarta-Kutoarjo pada 29 September 2007 dan sekaligus untuk

    memenuhi permintaan masyarakat Kulonprogo dan Kutoarjo, PT KA

    Daop VI Yogyakarta sejak 15 Oktober 2007 mulai melakukan uji coba

    perjalanan KA Prameks Yogyakarta-Kutoarjo-Solo Balapan PP dengan

    pola operasi dua kali perjalanan sehari.

  • 46

    Dengan bertambahnya dua set KRDE yang diluncurkan oleh

    Menhub di Setasiun Solo Balapan, 16 Februari 2008, pola operasi KA

    Prameks Solo-Yogyakarta mengalami peningkatan dari tujuh kali menjadi

    sepuluh kali PP, sedangkan Solo - Yogyakarta - Kutoarjo menjadi empat

    kali PP. Kereta api ini juga sekarang berhenti di Stasiun Maguwo (Bandara

    Adisucipto), sebagai bagian dari sistem terpadu transportasi Yogyakarta

    yang menghubungkan sarana transportasi umum darat (bus TransJogja dan

    taksi), kereta api, dan pesawat terbang.

    H. Perkembangan Kereta Api Prambanan Ekspress (Prameks)

    Penumpang KA Prameks terbagi dalam beberapa komunitas

    penumpang KA Prameks menjadi enam bagian. Pertama, adalah

    pelanggan harian atau pelaju yang berprofesi sebagai dosen, dokter,

    pegawai pemerintah, atau pegawai swasta. Kedua, adalah para mahasiswa

    S1, S2, S3 yang melaju setiap hari atau terkadang sepekan sekali. Ketiga,

    adalah pedagang yang memiliki akses dengan Pasar Beringharjo dan

    Malioboro di Yogyakarta atau di Pasar Klewer dan Pasar Gede di Solo

    yang jumlahnya relatif kecil. Keempat, adalah penumpang yang betul-

    betul baru, mereka mengisi liburan bersama keluarga sekaligus ingin

    menikmati perjalanan dengan KA Prameks. Kelima, adalah turis

    mancanegara yang sedang dalam perjalanan dari Yogyakarta menuju ke

    Solo atau sebaliknya. Keenam, adalah rombongan wisata dadakan anak-

  • 47

    anak TK dengan tujuan Yogyakarta atau Solo, rombongan wisata siswa

    pelajar dari luar kota seperti Magelang dan Temanggung.

    I. Jadwal kereta Api Prambanan Ekspress (Prameks)

    KA ini berhenti di Stasiun Kutoarjo, Jenar, Wates, Stasiun Yogyakarta

    (Tugu), Lempuyangan, Maguwo (Bandara Adisucipto), Klaten, Purwosari,

    Solo Balapan, Solo Jebres, serta Stasiun Palur di ujung timur Surakarta.

    Prameks relasi Kutoarjo - Yogyakarta - Solo Balapan – Sragen

    Kutoarjo Jenar Wates Yogyakarta Lempuyangan Maguwo Klaten Purwosari Solo Balapan Solo

    Jebres Palur Sragen

    - - - - - - - - 04.30 04.36 ls 04.46- - - 05.45 05.51 Ls 06.15 06.40 - - - - 05.50 06.02 06.24 06.55 07.01 Ls 07.25 07.50 07.57 08.03 - - - - - 08.30 08.36 08.42 09.00 09.25 09.32 - - - 09.00 09.14 09.34 10.05 10.11 10.17 10.35 11.00 11.12 - - - - - - 11.15 11.21 11.27 11.45 12.10 12.17 - - - - - - 13.15 13.21 13.27 13.45 14.10 14.17 - - - - - - 14.30 14.37 14.43 15.00 15.25 15.32 - - - 14.55 15.09 15.30 16.05 16.11 16.17 16.35 17.00 17.07 17.13 - - - - - 17.30 17.36 17.42 18.00 18.25 18.25 - - - 17.40 17.54 18.15 18.45 18.51 18.57 19.15 19.40 18.25 - - -

    Prameks relasi Sragen - Solo Balapan - Yogyakarta - Kutoarjo Sragen Palur Solo Jebres Solo Balapan Purwosari Klaten Maguwo Lempuyangan Yogyakarta Wates Jenar Kutoarjo- - - - - - - - 04.45 05.12 05.32 05.47 05.05 05.24 05.31 05.45 05.52 06.17 ls 06.41 06.50 - - - - - - 06.55 07.02 07.27 ls 07.51 - - - - - 08.35 08.37 08.45 08.52 09.17 09.33 09.41 - - - - - 09.50 09.50 10.00 10.07 10.32 10.48 10.56 - - - - - 11.30 11.30 11.38 11.55 12.28 12.51 12.59 - - - - - 12.35 12.35 12.45 12.52 13.17 13.33 13.41 13.47 14.14 14.34 14.50 - 14.35 14.35 14.45 14.52 15.17 15.33 15.41 15.50 16.17 16.37 16.53 - 17.39 17.39 17.45 17.25 ls 18.29 18.37 - - - - - - - 18.45 18.52 19.17 19.33 19.41 - - - - 17.40 17.54 18.15 18.45 18.51 18.57 19.15 19.40 18.25 - - -

  • 48

    BAB V

    ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

    Penelitian ini menggunakan dua analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis

    regresi sederhana. Selain digunakan untuk menggambarkan karakteristik

    responden dalam bentuk tabel frekuensi, analisis deskriptif juga digunakan untuk

    mengetahui kualitas pelayanan jasa transportasi dan loyalitas pelanggan.

    Sedangkan analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah kualitas

    pelayanan jasa transportasi tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan.

    A. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner

    Sebelum kuesioner digunakan dalam penelitian, kuesioner diuji terlebih

    dahulu apakah kuesioner bisa dikatakan sahih (valid) dan dapat memberikan

    daya persepsi yang sama antara responden satu dengan responden yang

    lainnya (reliabel) agar hasil penelitian akurat. Item dikatakan valid jika nilai r

    hitung > r tabel. Sedangkan variabel dikatakan reliabel jika nilai alpha-nya > r

    tabel.

    Banyaknya responden yang digunakan untuk uji pendahuluan ini

    sebanyak 30 orang. Dengan α = 5% dan nilai derajat bebas sebesar n – 2 = 30

    – 2 = 28 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,241. Hasil pengujian validitas

    terhadap item-item pertanyaan akan dipaparkan pada tabel dibawah ini.

  • 49

    Tabel 1.

    Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pelayanan

    Item r hitung r tabel Status 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

    0,748 0,518 0,421 0,772 0,568 0,544 0,473 0,667 0,606 0,454 0,396 0,434 0,629

    0,241 0,241 0,241 0,241 0,241 0,241 0,241 0,241 0,241 0,241 0,241 0,241 0,241

    Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

    alpha 0,8084 0,241 Reliabel Sumber: Data Primer (diolah)

    Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa nilai r hitung seluruh item

    pada variabel kualitas pelayanan lebih besar dari r tabel maka dapat

    disimpulkan seluruh item pada variabel tersebut valid. Sedangkan nilai alpha-

    nya juga lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,8084 yang berarti bahwa

    variabel kualitas pelayanan tersebut reliabel. Jadi seluruh item pada variabel

    kualitas pelayanan tersebut dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut.

    Tabel 2. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

    Variabel Loyalitas Pelanggan

    Item r hitung r tabel Status 1 2 3 4 5 6

    0,783 0,511 0,329 0,555 0,513 0,543

    0,241 0,241 0,241 0,241 0,241 0,241

    Valid Valid Valid Valid Valid Valid

  • 50

    7 8

    0,662 0,701

    0,241 0,241

    Valid Valid

    alpha 0,7019 0,241 Reliabel Sumber: Data Primer (diolah)

    Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa nilai r hitung seluruh item

    pada variabel loyalitas pelanggan lebih besar dari r tabel maka dapat

    disimpulkan seluruh item pada variabel tersebut valid. Sedangkan nilai alpha-

    nya juga lebih besar dari r tabel yaitu sebesar 0,7019 yang berarti bahwa

    variabel loyalitas pelanggan tersebut reliabel. Jadi seluruh item pada variabel

    loyalitas pelanggan tersebut dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut.

    B. Karakteristik Konsumen

    Setelah melakukan serangkaian penelitian guna memperoleh data yang

    diperlukan, maka pada sub bab ini akan disampaikan beberapa hasil analisis

    data yang telah dikumpulkan. Jumlah responden yang dijadikan sampel dalam

    penelitian ini adalah 100 orang yang merupakan konsumen atau pelanggan

    kereta api Prameks. Adapun karakteristik responden penelitian ini disajikan

    berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan

    dan frekuensi penggunaan kereta api.

    1. Jenis Kelamin

    Dari data 100 responden yang berhasil dikumpulkan, diperoleh data

    tentang jenis kelamin responden penelitian ini. Adapun gambaran jenis

    kelamin responden secara lengkap adalah sebagai berikut.

  • 51

    Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

    Jenis kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 57 57,0

    Perempuan 43 43,0 Jumlah 100 100,0 Sumber: Data Primer (diolah)

    Tabel 3 menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin responden

    adalah laki-laki yaitu berjumlah 57 orang (57%) dan sisanya 43 orang

    (43%) adalah perempuan. Berdasarkan jenis kelamin responden yang

    diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa jumlah pelanggan kereta api

    Parameks didominasi oleh laki-laki daripada perempuan.

    2. Usia

    Dari data 100 responden yang berhasil dikumpulkan, diperoleh data

    tentang usia responden penelitian ini. Adapun gambaran usia responden

    secara lengkap adalah sebagai berikut.

    Tabel 4.

    Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

    Usia (Tahun) Jumlah Persentase

    < 20 14 14,0 20 – 30 77 77,0 31 – 40 6 6,0 41 – 50 2 2,0

    > 50 1 1,0 Jumlah 100 100,0 Sumber: Data Primer (diolah)

  • 52

    Tabel 4 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden berkisar

    antara 20 sampai 30 tahun yaitu berjumlah 77 orang (77%). Sementara

    banyaknya responden yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 14

    orang (14%), banyaknya responden yang berusia 31 sampai 40 tahun

    sebanyak 6 orang (6%), banyaknya responden yang berusia 41 sampai 50

    tahun sebanyak 2 orang (2%) dan 1 orang yang lainnya (1%) berusia lebih

    dari 50 tahun. Berdasarkan usia responden yang diperoleh maka dapat

    disimpulkan bahwa jumlah pelanggan kereta api Parameks didominasi

    oleh anak muda daripada orang dewasa.

    3. Pendidikan Terakhir

    Dari data 100 responden yang berhasil dikumpulkan, diperoleh data

    tentang pendidikan terakhir responden penelitian ini. Adapun gambaran

    pendidikan terakhir responden secara lengkap adalah sebagai berikut.

    Tabel 5.

    Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

    Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase SD - -

    SLTP 6 6,0 SLTA 56 56,0

    Diploma/Sarjana 35 35,0 Pasca Sarjana 3 3,0

    Jumlah 100 100,0 Sumber: Data Primer (diolah)

    Tabel 5 menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan terakhir

    responden adalah SLTA yaitu berjumlah 56 orang (56%). Sementara

  • 53

    banyaknya responden yang memiliki pendidikan terakhir Diploma atau

    Sarjana sebanyak 35 orang (35%), banyaknya responden yang memiliki

    pendidikan terakhir SLTP sebanyak 6 orang (6%) dan banyaknya yang

    memiliki pendidikan terakhir Pasca Sarjana sebanyak 3 orang (3%).

    Berdasarkan pendidikan terakhir responden yang diperoleh maka dapat

    disimpulkan bahwa jumlah pelanggan kereta api Parameks didominasi

    oleh konsumen yang memiliki pendidikan terakhir yang tinggi yaitu SLTA

    dan Diploma atau Sarjana.

    4. Pekerjaan

    Dari data 100 responden yang berhasil dikumpulkan, diperoleh data

    tentang pekerjaan responden penelitian ini. Adapun gambaran pekerjaan

    responden secara lengkap adalah sebagai berikut.

    Tabel 6.

    Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan

    Pekerjaan Jumlah Persentase Pelajar/Mahasiswa 75 75,0

    PNS 2 2,0 Karyawan Swasta 11 11,0

    Wiraswasta 9 9,0 Lain-lain 3 3,0 Jumlah 100 100,0 Sumber: Data Primer (diolah)

    Tabel 6 menunjukkan bahwa mayoritas pekerjaan responden adalah

    pelajar/mahasiswa yaitu berjumlah 75 orang (75%). Sementara banyaknya

    responden yang bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 11 orang

  • 54

    (11%), banyaknya responden yang berprofesi wiraswasta sebanyak 9

    orang (9%), banyaknya responden PNS sebanyak 2 orang (2%) dan

    lainnya (3%). Berdasarkan pekerjaan responden yang diperoleh maka

    dapat disimpulkan bahwa jumlah pelanggan kereta api Parameks

    didominasi oleh pelajar atau mahasiswa.

    5. Penghasilan

    Dari data 100 responden yang berhasil dikumpulkan, diperoleh data

    tentang penghasilan responden penelitian ini. Adapun gambaran

    penghasilan responden secara lengkap adalah sebagai berikut.

    Tabel 7. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Penghasilan

    Penghasilan (Rp/Bulan) Jumlah Persentase

    < 500.000 12 12,0 500.000 – 1.000.000 50 50,0

    1.100.000 – 2.000.000 26 26,0 2.100.000 – 3.000.000 6 6,0

    > 3.000.000 6 6,0 Jumlah 100 100,0

    Sumber: Data Primer (diolah)

    Tabel 7 menunjukkan bahwa mayoritas penghasilan responden

    berkisar antara Rp.500.000 sampai Rp.1.000.000 per bulan yaitu

    berjumlah 50 orang (50%). Sementara banyaknya responden yang

    berpenghasilan antara Rp.1.100.000 sampai Rp.2.000.000 per bulan

    sebanyak 26 orang (26%), banyaknya responden yang berpenghasilan

    kurang dari Rp.500.000 per bulan sebanyak 12 orang (12%) dan

  • 55

    banyaknya responden yang berpenghasilan lebih dari Rp.2.000.000 per

    bulan sebanyak 12 orang (12%). Berdasarkan penghasilan responden yang

    diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa jumlah pelanggan kereta api

    Parameks didominasi oleh konsumen dengan status ekonomi rendah.

    6. Frekuensi Penggunaan

    Dari data 100 responden yang berhasil dikumpulkan, diperoleh data

    tentang frekuensi penggunaan jasa transportasi kereta api Prameks

    responden penelitian ini. Adapun gambaran frekuensi penggunaan jasa

    transportasi kereta api Prameks responden secara lengkap adalah sebagai

    berikut.

    Tabel 8. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Frekuensi Penggunaan Jasa

    Transportasi Kereta Api Prameks

    Frekuensi Penggunaan Jumlah Persentase 1x 12 12,0 2x 22 22,0 3x 8 8,0 4x 18 18,0

    > 4x 40 40,0 Jumlah 100 100,0 Sumber: Data Primer (diolah)

    Tabel 8 menunjukkan bahwa mayoritas frekuensi penggunaan kereta

    api Prameks responden adalah lebih dari 4 kali sebulan yaitu berjumlah 40

    orang (40%). Sementara banyaknya responden yang menggunakan

    Prameks sebanyak 2 kali sebulan sebanyak 22 orang (22%), yang

    menggunakan Prameks sebanyak 4 kali sebulan sebanyak 18 orang (18%),

  • 56

    yang menggunakan Prameks sebanyak 1 kali sebulan sebanyak 12 orang

    (12%) dan 8 orang yang lainnya (8%) menggunakan Prameks sebanyak 3

    kali sebulan. Berdasarkan frekuensi penggunaan kereta api Prameks

    responden yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa pelanggan

    kereta api Parameks didominasi oleh konsumen yang menggunakan jasa

    transportasi lebih dari 4 kali sebulan.

    C. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

    Analisa deskriptif digunakan untuk mengetahui tanggapan sebagian

    besar responden untuk tiap variabel yang diteliti. Dari hal ini, dapat diperoleh

    nilai rata-ratanya yang akan dikategorikan dalam beberapa kelompok. Nilai

    rata-rata yang diperoleh nantinya dapat digunakan untuk melihat kualitas

    pelayanan jasa transportasi dan loyalitas pelanggan. Hasil penelitian dapat

    dilihat pada Tabel 9 berikut ini.

    Tabel 9.

    Deskripsi Variabel Penelitian

    Variabel Minimum Maksimum Rata-rata Kualitas Pelayanan 20 47 33,37 Loyalitas Pelanggan 10 32 19,51

    1). Variabel Kualitas Pelayanan Jasa Transportasi

    Terlebih dahulu dibuat kategori tanggapan pada variabel kualitas

    pelayanan jasa transportasi yang terdiri dari 13 item di mana setiap item

    berentang 1 sampai 5. Oleh karena itu, tingkat kualitas pelayanan jasa

    transportasi kereta api Prameks dapat dikategorikan sebagai berikut:

  • 57

    13,00 – 23,39 : sangat buruk

    23,40 – 33,79 : buruk

    33,80 – 44,19 : cukup baik

    44,20 – 54,59 : baik

    54,60 – 65,00 : sangat baik

    Berdasarkan Tabel 9, dapat dilihat bahwa skor total responden

    berkisar antara 20 sampai 47. Sementara rata-rata skor total responden

    sebesar 33,37 yang masuk dalam kategori buruk. Jadi dapat diambil

    kesimpulan bahwa persepsi responden secara umum terhadap kualitas

    pelayanan jasa transportasi kereta api Parameks adalah buruk.

    2). Variabel Loyalitas Pelanggan

    Terlebih dahulu dibuat kategori tanggapan pada variabel loyalitas

    pelanggan yang terdiri dari 8 item di mana setiap item berentang 1 sampai

    5. Oleh karena itu, tingkat loyalitas pelanggan kereta api Prameks dapat

    dikategorikan sebagai berikut:

    8,00 – 14,39 : sangat rendah

    14,40 – 20,79 : rendah

    20,80 – 27,19 : cukup

    27,20 – 33,59 : tinggi

    33,60 – 40,00 : sangat tinggi

    Berdasarkan Tabel 9, dapat dilihat bahwa skor total responden

    berkisar antara 10 sampai 32. Sementara rata-rata skor total responden

  • 58

    sebesar 19,51 yang masuk dalam kategori rendah. Jadi dapat diambil

    kesimpulan bahwa loyalitas pelanggan kereta api Parameks adalah rendah.

    D. Analisis Pengaruh Kualitas Jasa Transportasi Terhadap Loyalitas Pelanggan

    Untuk menguji apakah kualitas jasa berpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas pelanggan digunakan alat analisis regresi linier sederhana. Kriteria

    pengujiannya jika nilai t hitung > t tabel atau t hitung < - t tabel maka dapat

    disimpulkan kualitas jasa berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

    Dengan α=5% dan derajat bebas = 98 diperoleh nilai t tabel sebesar 1,984.

    Hasil pengujian hipotesis pertama penelitian ini dapat dilihat pada Tabel

    10 berikut ini.

    Tabel 10. Hasil Pengujian Hipotesis

    Koefisien Regresi t hitung

    Konstanta Kualitas Jasa

    0,927 0,589

    3,504 5,804

    Dari hasil pengujian, dapat dibuat model regresi hipotesis pertama yaitu:

    Y = 0,927 + 0,589 X

    dimana Y : loyalitas pelanggan

    X : kualitas jasa

    Nilai konstanta 0,927 menunjukkan bila kualitas jasa tidak ada maka loyalitas

    pelanggan akan bernilai 0,927.

    Untuk membuktikan apakah kualitas jasa berpengaruh secara signifikan

    terhadap loyalitas pelanggan, dapat diuji dengan uji t. Dari pengolahan data

  • 59

    yang sudah dilakukan, diperoleh nilai t hitung sebesar 5,804. Nilai t hitung

    sebesar 5,804 > 1,984 yang berarti bahwa kualitas jasa berpengaruh signifikan

    terhadap loyalitas pelanggan.

    Tanda koefisien regresi menunjukkan pengaruh yang positif jika

    koefisien regresinya positif dan pengaruh negatif jika koefisien regresinya

    negatif. Dari pengolahan data yang dilakukan, diperoleh nilai koefisien regresi

    sebesar +0,589. Ini berarti kualitas jasa mempunyai pengaruh yang positif

    terhadap loyalitas pelanggan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik

    kualitas jasa pelayanan kepada pelanggan kereta api Prameks maka pelanggan

    akan semakin loyal, atau sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan kualitas jasa

    mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan

    yang berarti hipotesis penelitian ini dapat diterima.

    E. Pembahasan

    Kualitas jasa pelayanan yang diteliti penelitian ini adalah bukti fisik

    (tangible), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan

    (assurance) dan empati (emphaty). Kelima dimensi kualitas pelayanan

    tersebut memang saling mendukung satu sama lain, sebagai satu kesatuan

    dalam kaitannya dengan kepuasan pelanggan dan berpengaruh terhadap

    loyalitas pelanggan. Dengan demikian jika kelima dimensi kualitas pelayanan

    tersebut dapat diberikan secara baik dan seimbang kepada pelanggan kereta

    api Prameks maka pelanggan akan semakin loyal.

  • 60

    Berdasarkan analisis deskriptif kualitas jasa pelayanan kereta api

    Prameks dapat diketahui bahwa persepsi responden secara umum terhadap

    kualitas pelayanan jasa transportasi kereta api Parameks adalah buruk dengan

    rata-rata skor sebesar 33,37. Dari data penelitian dapat diketahui pelayanan

    yang dinilai paling buruk adalah dari segi bukti fisik (tangibles) yaitu kondisi

    kereta api Prameks secara keseluruhan tidak terawat dengan baik dengan rata-

    rata skor 2,23.

    Baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa

    dalam memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten. Untuk dapat

    meningkatkan loyalitas pelanggan, maka sebaiknya pihak kereta api dapat

    meningkatkan perawatan terhadap kondisi kereta api itu sendiri yaitu dengan

    memperhatikan fasilitas yang ada pada kereta api Prameks agar tetap dapat

    berfungsi dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi pelanggan.

    Meskipun harganya paling murah tapi tidak berarti pihak kereta api tidak

    memberikan pelayanan yang baik. Pelayanan yang diberikan harus tetap

    berkualitas agar kepuasan pelanggan tetap terjaga dengan baik dan pelanggan

    semakin loyal menggunakan kereta api tersebut. Sebab loyalitas pelanggan

    tercipta apabila konsumen membeli dan menikmati suatu produk atau jasa

    merasa puas maka cenderung akan melakukan tindakan menggunakan kembali

    produk atau jasa tersebut.

    Hal ini sesuai dengan hasil pengujian hipotesis penelitian ini yaitu

    kualitas pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan mempunyai pengaruh yang

    positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Artinya semakin baik

  • 61

    kualitas pelayanan yang diberikan kepada pelanggan kereta api Prameks maka

    loyalitas pelanggan akan meningkat, atau sebaliknya. Oleh karena itu sangat

    penting untuk menjaga kualitas pelayanan agar pelanggan dapat semakin loyal

    kepada kereta api Prameks. Loyalitas pelanggan menjadi penting karena jika

    perusahaan kereta api Prameks tidak dapat membangunnya maka

    kemungkinan perusahaan harus mengeluarkan uang, tenaga ekstra untuk

    mencari pelanggan baru. Sementara jika ini terjadi efektivitas dan efisiensi

    perusahaan tidak terwujud.

    Maka pihak kereta api Prameks harus tetap berupaya memberikan

    pelayanan sebaik-baiknya kepada pelanggan kereta api tersebut agar kepuasan

    pelanggan dapat meningkat dan pelanggan juga semakin loyal sehingga

    perusahaan tetap dapat berjalan dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep

    pemasaran menurut Swastha (1996: 7) bahwa sebuah falsafah bisnis yang

    mengatakan bahwa pemuas kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi