ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN...
Transcript of ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN...
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN
INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT DENGAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
Oleh:
NOVRIZAH 106082002649
JURUSAN AKUNTANSI
KONSENTRASI AKUNTANSI AUDITING FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H./2010 M
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN
INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT DENGAN UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK
SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi
Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
NOVRIZAH 106082002649
JURUSAN AKUNTANSI
KONSENTRASI AKUNTANSI AUDITING FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H./2010 M
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Novrizah
NIM : 106082002649
Program Studi : Akuntansi
Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit
dengan Ukuran Kantor Akuntan Publik Sebagai
Variabel Moderating (Studi Empiris Pada
Kantor Akuntan Publik di Jakarta)
Menyatakan bahwa hasil penulisan skripsi yang telah saya buat ini
merupakan hasil karya sendiri dan benar keasliannya. Apabila teryata di
kemudian hari penulisan skripsi ini merupakan hasil plagiat atau penjiplakan
terhadap karya orang lain, maka saya bersedia mempertanggungjawabkan
sekaligus menerima sangsi berdasarkan aturan tata tertib di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tidak
ada unsur paksaan.
Jakarta, Nopemeber 2010
(Novrizah)
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN UKURAN KANTOR
AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah DKI Jakarta)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Novrizah
NIM: 106082002649
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Amilin, SE., Ak., MSi Drs. M.A. Bintoro Dibyoseputro, Ak., MBM
NIP: 197306150 200501 1 009 NIP:
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 H/2010 M
i
Pada hari Jumat Tanggal Tiga September Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian
Komprehensif atas nama Novrizah NIM: 106082002649 dengan judul skripsi
“ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI
AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN UKURAN
KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)”. Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 3 September 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Drs. Abdul Hamid Cebba, MBA., CPA Fitri Damayanti, SE., M.Si
Penguji II Penguji III
Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM
Penguji I
ii
Pada hari Jumat Tanggal Sepuluh Nopember Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
Ujian Skripsi atas nama Novrizah NIM: 106082002649 dengan judul skripsi
“ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI
AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN UKURAN
KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Jakarta)”. Memperhatikan
kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi
ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 10 Nopember 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr. Amilin, SE., Ak., M.Si Drs. M.A. Bintoro Dibyoseputro, Ak., MBM
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Azzam Jasin, MBA Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si
Penguji Ahli I Penguji Ahli II
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Novrizah
2. Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta, 1 Nopember 1988
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jalan Swadharma Raya Gg. H. Rohimin
RT 017/003 No. 26A, Ulujami –
Pesanggrahan, Jakarta Selatan, 12250.
6. Telepon : 021-94519463 / 085692648146
7. E-Mail : - [email protected]
II. PENDIDIKAN FORMAL
1. TK Al Athfal - Jakarta 1993 - 1994
2. SDN 04 Pagi Pesanggrahan - Jakarta 1994 - 2000
3. SMP Negeri 267 Jakarta 2000 - 2003
4. SMU Negeri 32 Jakarta 2003 - 2006
5. FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2006 – 2010
iv
III. PENDIDIKAN INFORMAL
1. Pelatihan Brevet Pajak A&B Artha Bhakti Nagara Jakarta 2010
IV. PENGALAMAN KERJA
1. Staff Incharge input data pada Karim Business Consulting 2009
2. Magang/ KKS-BT BTM Berkah Mentari Pamulang 2009
3. Auditor Incharge pada KAP Nunuk Saryadi 2010
V. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Paskibra SMP Negeri 267 Jakarta 2001 – 2002
2. Basket SMA Negeri 32 Jakarta 2003 – 2004
3. Anggota Divisi Sosial dan Agama BEM Jur. Akuntansi 2007 – 2008
4. Koordinator Div. Litbang BEM Jur. Akuntansi 2008 – 2009
Hormat Saya,
Novrizah
v
THE ANALYSIS OF THE EFFECT OF COMPETENCY AND INDEPENDECY TO THE AUDIT QUALITY AND AUDIT FIRM SIZE AS A
MODERATING VARIABLE (An Empirical Study At Audit Firm In DKI Jakarta)
ABSTRACT
This research aimed to evaluate the relation of competency and
independency to the quality of audit and also want to know the impact of moderating variable (audit firm size) to competency, audit quality and independency, considering some years lately frequent auditor profession related to various scandal befalling big companies. In this study, used primary data by dissemination of the questionnaires conducted audit firm in Jakarta with auditor who working in audit firm as a respondent.
Questionnaire in this research were distributed and collected from September 20th, 2010 until November 4th, 2010 done to 21 audit firm in Jakarta. 132 questionnaires were distributed, total questionnaires that return and could be statistic as 120 questionnaires (91%). The result of this research indicates that competency and independency effected audit quality significantly. This research found evidence that interaction between audit firm size and competency do not have significantly effect to the audit qualtity. And that interaction between audit firm size and independency do not have significantly effect to the audit quality. Future research expected can extend survey area coverage, categorize research object, and include behavioral and conditional variable as moderating variable, influencing independency and competency and also the quality of audit Key Words: Competency, Independency, Audit Quality, Audit Firm Size.
vi
vii
ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN UKURAN KANTOR
AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah DKI Jakarta)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dan juga ingin mengetahui dampak dari variabel moderating (ukuran kantor akuntan publik) dengan kompetensi, kualitas audit dan independensi, mengingat beberapa tahun belakangan ini profesi auditor sering terkait dengan berbagai skandal menimpa perusahaan besar. Dalam studi ini, digunakan data primer dengan penyebaran kuesioner yang dilakukan pada kantor akuntan publik di Jakarta dengan auditor yang bekerja di kantor akuntan publik sebagai responden.
Kuesioner dalam penelitian ini dibagikan dan dikumpulkan dari tanggal 20 September 2010 sampai dengan tanggal 4 November 2010 pada 21 kantor akuntan publik di Jakarta. Kuesioner disebar sebanyal 132 kuesioner, total kuesioner yang kembali dan dapat diolah secara statistik adalah sebanyak 120 kuesioner (91%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian ini menemukan bukti bahwa interaksi antara ukuran kantor akuntan publik dan kompetensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Dan menemukan juga interaksi antara ukuran kantor akuntan publik dan independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas cakupan wilayah survei, mengkategorikan objek penelitian, dan termasuk variabel perilaku dan kondisional sebagai variabel moderating, yang sekiranya dapat mempengaruhi independensi dan kompetensi serta kualitas audit Kata Kunci: Kompetensi, Independensi, Kualitas Audit, Ukuran KAP
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini. Pada
kesempatan kali ini penulis mengangkat bahasan tentang “Analisis Pengaruh
Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan ukuran
Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai Variabel Moderating”.
Penyusunan skripsi ini untuk memenuhi sebagaian syarat-syarat guna
mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari
orang-orang terdekat, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada yang terhormat:
1. Orang tua, yang telah memberikan semangat serta doa yang tiada henti-
hentinya.
2. Keluargaku yang telah menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Amilin, Ak., M.Si. selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang
telah bersedia meluangkan waktunya, memberikan pengarahan dan
bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
4. Bapak Drs. M.A. Bintoro Dibyoseputro, Ak., MBM. selaku dosen
Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktunya,
memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si. selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
viii
8. Zulaika Hajar Sukmarani, SE. yang telah memberikan semangat dan doa
tiada henti untuk penulis sampai skripsi ini selesai.
9. Muhammad Firdaus, Murniasari, Siti Nur Aisyah, dan sahabat-sahabat
yang lain, terima kasih atas doa kalian.
10. Seluruh staf pengajar dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberi bantuan kepada penulis.
11. Seluruh teman-teman jurusan akuntansi tahun 2006 dan semua pihak yang
tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah bersedia menjadi tempat
berkeluh kesah selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima kritik dan saran yang dapat
membangun guna memperbaiki kekurangan tersebut.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat diterima dan
disetujui.
Jakarta, 28 Nopember 2010
(Novrizah)
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan Skripsi ....................................................... i
Lember Pengesahan Uji Komprehensif……………………… ... ii
Lembar Pengesahan Uji Skripsi ................................................... iii
Daftar Riwayat Hidup ................................................................. iv
Abstract ....................................................................................... vi
Abstrak ........................................................................................ vii
Kata Pengantar ............................................................................ viii
Daftar Isi ..................................................................................... x
Daftar Tabel ................................................................................ xv
Daftar Gambar ............................................................................. xvi
Daftar Lampiran .......................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ............................................................ 1
B. Perumusan Masalah .................................................................... 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 11
1. Tujuan Penelitan ..................................................................... 11
2. Manfaat Penelitian .................................................................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................... 13
A. Tinjauan Umum Atas Audit ........................................................ 13
x
1. Pengertian Auditing .............................................................. 13
2. Standar Auditing ................................................................... 14
a. Standar Umum ................................................................ 14
b. Standar Pekerjaan Lapangan ........................................... 15
c. Standar Pelaporan ............................................................ 15
B. Teori Keagenan ........................................................................... 16
C. Kompetensi .................................................................................. 17
D. Independensi ............................................................................... 20
E. Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) ........................................ 25
F. Kualitas Audit ............................................................................. 29
G. Penelitian Terdahulu ................................................................... 30
H. Keterkaitan Antar Variabel ......................................................... 33
1. Kompetensi Auditor dengan Kualitas Audit ......................... 33
2. Independensi dengan Kualitas Audit .................................... 34
3. Ukuran KAP dengan Kualitas Audit ..................................... 36
4. Kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan
ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP dengan
kualitas audit ......................................................................... 36
I. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ............................................. 36
1. Kerangka Pemikiran .............................................................. 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................... 38
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 38
B. Metode Penentuan Sampel .......................................................... 38
xi
C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 39
D. Metode Analisis .......................................................................... 40
1. Statistik Deskriptif ................................................................ 40
2. Uji Kualitas Data ................................................................... 40
a. Uji Validitas .................................................................... 41
b. Uji Reliabilitas ................................................................ 41
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 42
a. Uji Multikolinieritas ........................................................ 42
b. Uji Heteroskedastisitas .................................................... 42
c. Uji Normalitas Data ........................................................ 43
4. Uji Hipotesis ......................................................................... 43
a. Koefisien Determinasi ..................................................... 45
b. Uji Signifikansi Simultan ................................................ 45
c. Uji Signifikansi Parameter Individual ............................. 46
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................... 46
1. Variabel Bebas (Independent Variable) ................................ 46
2. Variabel Terikat (Dependent Variable) ................................ 47
3. Variabel Moderating (Moderating Variable) ........................ 47
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...................................... 55
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 55
1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 55
2. Karakteristik Profil Responden ............................................. 56
a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 57
xii
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan .............. 57
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan ..................... 58
d. Deskripsi Responden Berdasarkan pengalaman Kerja .... 59
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ..................................................... 59
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................ 59
2. Hasil Uji Kualitas Data ......................................................... 60
a. Hasil Uji Validitas ............................................................ 60
b. Uji Reliabilitas .................................................................. 64
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ....................................................... 65
a. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................ 65
b. Hasil Uji Normalitas ......................................................... 67
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................ 68
4. Hasil Uji Hipotesis ................................................................ 69
a. Uji Koefisien Determinasi ................................................ 69
b. Hasil Uji Statistik t ........................................................... 70
c. Hasil Uji Statistik F ........................................................... 73
C. Pembahasan ................................................................................. 74
1. Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit ....................... 74
2. Pengaruh interaksi kompetensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit 75
3. Pengaruh independensi terhadap kualitas audit .................... 76
4. Pengaruh interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas
audit ...................................................................................... 77
5. Pengaruh ukuran KAP terhadap kualitas audit ...................... 77
xiii
6. Pengaruh kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi
dan ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap
kualitas audit ......................................................................... 78
BAB V PENUTUP ............................................................................... 79
A. Kesimpulan .................................................................................. 79
B. Keterbatasan ................................................................................ 81
C. Implikasi dan Saran ..................................................................... 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 52
Lampiran-lampiran
xiv
Daftar Tabel
Tabel Keterangan Hal
2.1 Peringkat Auditor Internasional ...................................... 28
2.2 Penelitian Terdahulu ...................................................... 31
3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ............................. 48
4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian ................................. 55
4.2 Data Sampel Penelitian .................................................. 56
4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 57
4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan 57
4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan .... 58
4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman 59
4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................... 60
4.8 Hasil Uji Validitas Sebelum Penghapusan Item ............ 61
4.9 Hasil Uji Validitas Setelah Penghapusan Item ............... 63
4.10 Hasil Uji Reliabilitas Sebelum Penghapusan Item ......... 64
4.11 Hasil Uji Reliabilitas Setelah Penghapusan Item ........... 65
4.12 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................. 66
4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................... 70
4.14 Hasil Uji Statistik t ......................................................... 71
4.15 Hasil Uji Statistik F ........................................................ 74
xv
Daftar Gambar
Gambar Keterangan Hal
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran .................................... 37
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-Plot ............. 67
Gambat 4.2 Grafik Scatterplot ..................................................... 68
xvi
xvii
Daftar Lampiran
Lampiran Keterangan Hal
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian .................................................. 87
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian ................................................. 89
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian dari KAP ................................. 99
Lampiran 4 Daftar Skor Jawaban Responden .............................. 105
Lampiran 5 Hasil Uji SPSS .......................................................... 117
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Berawal dari mega skandal antara KAP Arthur Andersen yang notabene
merupakan anggota dari KAP “The Big Five” yang melakukan konspirasi
dengan Enron yang merupakan salah satu perusahaan energi terbesar di dunia
dalam kejahatan keuangan yaitu manipulasi keuangan. Arthur Andersen
melakukan pemusnahan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan hasil
auditnya pada laporan keuangan Enron. Selanjutnya timbul kasus-kasus baru
seperti WorldCom, Tyco, dan Global Crossing. Di Indonesia timbul juga
kasus seperti ini, yaitu kasus Telkom. Eddy Pianto yang saat itu mangaudit
Telkom untuk keperluan Telkom Listing di New York tidak diakui hasil
auditnya oleh SEC karena KAP Eddy Pianto tidak terdaftar sebagai KAP
yang diakui oleh SEC. Mungkin SEC masih meragukan kompetensi dan
independensi dari KAP tersebut. Karena kompetensi dan independensi
merupakan dua hal yang harus dijunjung tinggi dalam profesi audit.
Ernst&Young (EY) dianggap berperan dalam jatuhnya Lehman
Brothers. Ernst&Young dianggap memberikan laporan audit “palsu” soal
keuangan Lehman Brothers. Menurut laporan, Lehman menggunakan
rekayasa laporan keuangan atas utangnya yang mencapai US$ 50 miliar.
Apabila semua ini terbukti maka ini merupakan sebuah tamparan keras yang
1
kesekian kalinya atas profesi akuntan. Publik merasa dibohongi kembali atas
tindakan para akuntan kotor ini dan mungkin sebenarnya masih banyak lagi
kasus-kasus audit yang masih belum terungkap.
Tahun 2009 lalu Menteri Keuangan telah membekukan izin operasi
beberapa kantor akuntan publik dan akuntan publiknya. Diantaranya adalah
akuntan publik Drs. Basyiruddin Nur, Drs. Hans Burhanuddin Makarao dan
Drs. Dadi Muchidin. Serta beberapa KAP yang dikenakan sanksi dibekukan
izin usahanya selama tiga bulan sampai enam bulan. Diantaranya adalah
Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Dadi Muchidin, KAP Matias Zakaria,
KAP Drs. Soejono, KAP Drs. Abdul Azis B., dan KAP Drs. M. Isjwara.
(sumber:http://putra-1388.blogspot.com/2009/10/8-kap-kantor-akuntan-
publik-yang_10.html).
Sebagai profesi kepercayaan akuntan harus selalu menyadari bahwa
fungsinya adalah tempat bersandingnya kepercayaan masyarakat yang harus
selalu dijaga. Kelangsungan profesinya akan tetap terjaga apabila seorang
akuntan dapat menjaga amanah ini yaitu kepercayaan masyarakat yang
disandingkan kepadanya, dengan cara mempertaruhkan nama baik serta
kredibilitasnya sebagai seorang akuntan dan auditor. Dalam akuntabilitas
manajemen publik harus dibarengi profesionalisme yang tinggi, dan itu saja
tidak menjamin akan membawa manfaat yang lebih besar jika tidak didukung
moral dan etika yang baik (Darmoko (2004: 128)).
Dalam era globalisasi ini perusahaan dituntut harus selalu siap untuk
menghadapi persaingan. Dengan adanya pasar bebas, batasan suatu negara
2
sudah tidak lagi menjadi penghalang suatu organisasi/entitas untuk
melebarkan sayap bisnisnya. Hal ini menyebabkan persaingan menjadi
semakin ketat di berbagai lini dan sektor industri, baik sektor industri barang
maupun jasa. Kantor Akuntan Publik (KAP), yang juga termasuk dalam
kategori industri jasa akan mengalami persaingan yang ketat pula. Dengan era
globalisasi ini, maka KAP di berbagai belahan dunia pun dapat masuk ke
berbagai negara, termasuk pula ke Indonesia. Persaingan yang ketat ini, baik
antar KAP dalam negeri maupun persaingan dengan KAP luar negeri,
semakin menuntut KAP untuk terus meningkatkan pelayanannya secara
optimal kepada klien demi mempertahankan keberlangsungan usahanya.
Kualitas audit menurut penelitian DeAngelo (1981) adalah suatu
kemungkinan dimana seorang auditor dapat memperoleh temuan-temuan di
dalam laporan keuangan dan sistem akuntansi klien, dan kemungkinan untuk
menyampaikan atau melaporkan temuan tersebut berdasarkan kepada
independensinya. Hal tersebut akan dapat mudah ditemukan apabila seorang
auditor dapat melaksanakan auditnya sesuai dengan prosedur dan sesuai
dengan SPAP. Hingga saat ini, sudah banyak penelitian yangng tujuan untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit. Deis dan Giroux
(1992: 462) melakukan penelitian tentang empat hal yang dianggap
mempunyai hubungan yang kuat dengan kualitas audit, yaitu (1) lama waktu
auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure),
semakin lama dan sering seorang auditor telah melaksanakan tugas audit pada
klien yang sama maka kualitas yang dihasilkan akan semakin rendah, (2)
3
jumlah klien, semakin banyak jumlah klien yang diaudit maka kualitas
auditnya akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak
akan berusaha menjaga reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin
sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut
untuk memberi tekanan kepada auditor agar tidak mengikuti standar dan
prosedur, (4) review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika
auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan di-review oleh
pihak ketiga.
Mukhlasin (2004: 41) melakukan penelitian tentang faktor atau atribut-
atribut kualitas audit oleh kantor akuntan publik yang mempunyai pengaruh
terhadap kepuasan klien. Terdapat 14 atribut yang digunakan dalam
penelitian ini, diantaranya yaitu (1) pengalaman melakukan audit, (2)
memahami industri klien, (3) responsif atas kebutuhan klien, (4) taat terhadap
standar umum, (5) independensi, (6) bersikap hati-hati (exercised due care),
(7) komitmen terhadap kualitas audit, (8) melibatkan pimpinan/rekan KAP
dalam penugasan audit, (9) melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat dan
layak, (10) keterlibatan komite audit, (11) standar etika yang tinggi, (12)
bersikap skeptis/tidak mudah percaya dalam penugasan audit, (13) portofolio
jasa audit, (14) reputasi kantor akuntan publik.
Berdasarkan uraian diatas, hasil penelitian menunjukkan yang memiliki
hubungan signifikan terhadap kualitas audit dan kepuasan klien ada 11
(sebelas), diantaranya adalah pengalaman melakukan audit, memahami
industri klien, responsif terhadap kebutuhan klien, taat pada standar yang
4
berlaku umum, independensi, sikap hati-hati (due care), komitmen terhadap
kualitas, melakukan pekerjaan lapangan yang tepat, keterlibatan komite audit,
standar etika yang tinggi, reputasi kantor akuntan publik. sedangkan 3 (tiga)
atribut lainnya yaitu, keterlibatan pimpinan audit terhadap pemeriksaan, sikap
tidak mudah percaya (Skepticism), dan portofolio jasa audit tidak berpengaruh
terhadap kepuasan kliennya (Mukhlasin, 2004: 41). Dalam penelitian ini
hanya mengambil 6 (enam) atribut saja, diantaranya adalah pengalaman
melakukan audit, independensi, komitmen terhadap kualitas audit, standar
etika yang tinggi, dan reputasi/ukuran kantor akuntan publik.
Selain 14 (empat belas) atribut diatas, sebelumnya penelitian dari
DeAngelo (1981) telah menyatakan bahwa KAP dengan ukuran besar lebih
cenderung mempertahankan kliennya dengan kualitas auditnya. Hal ini
dikarenakan KAP dengan ukuran besar memiliki lebih banyak sumber daya
manusia dibandingkan dengan KAP dengan ukuran kecil dan sedang
disamping itu KAP juga memiliki lebih banyak klien, sehingga KAP besar
tidak tergantung dengan satu klien saja. Oleh karena KAP besar sudah
dipandang memiliki kualitas audit yang baik oleh masyarakat maka KAP
besar akan terus berusaha untuk menjaga reputasinya. Sehingga dengan kata
lain KAP kecil memiliki kualitas audit yang lebih rendah dibanding dengan
KAP ukuran besar. Serta KAP ukuran besar juga lebih komitmen untuk selalu
menjaga reputasinya.
Pengukuran besarnya KAP juga dapat dilihat dari reputasinya. Menurut
Tjondro (2007) dalam Redithe (2009: 2) menyatakan bahwa reputasi KAP
5
dapat dikategorikan menjadi dua yaitu: 1) KAP bertaraf internasional,
termasuk dalam kategori ini adalah KAP dengan kriteria: a) brand name the
big four (Belver et all, 1988), b) Audit Firm Grouping Based On Size (Beatty,
1989); dan 2) KAP bertaraf lokal yang belum jelas reputasinya. Penggunaan
kriteria ini didasarkan dari penelitian DeAngelo (1981). Penilaian reputasi di
atas didukung oleh penelitian Beatty (1989) yang menunjukkan bukti bahwa
penilaian pasar terhadap perusahaan klien berhubungan positif dengan nama
atau reputasi auditornya. Sehingga dapat dikatakan bahwa pasar menganggap
KAP big four memiliki kualitas audit yang lebih baik akibat dari reputasi.
KAP dengan reputasi baik menurut Meutia (2004: 347) akan memiliki
kemampuan lebih untuk menemukan salah saji dalam laporan keuangan dan
punya pengaruh yang melebihi kliennya. Selanjutnya, KAP dengan ukuran
kecil, yang menurut DeAngelo (1981) memiliki ketergantungan terhadap
klien, dibuktikan dengan hasil penelitian dari Meutia (2004: 347), dimana
KAP kecil sering gagal dalam menemukan salah saji dalam laporan keuangan
karena KAP kecil mempunyai auditor yang kurang pengalaman dan kurang
berkualitas.
Christiawan (2002: 83) menyatakan bahwa kualitas audit ditentukan
oleh dua hal yaitu kompetensi dan independensi. Auditor dalam
melaksanakan penugasan audit harus bertindak sebagai seorang yang ahli
dalam bidang akuntansi dan auditing. Pencapaian keahlian atau kompetensi
ini dimulai dengan pendidikan formal, yang selanjutnya melalui pengalaman
dan praktek audit (SPAP, 2001: seksi 210). Selain itu auditor harus menjalani
6
pelatihan teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan
umum.
Penelitian mengenai independensi sebelumnya sudah banyak dilakukan,
diantaranya Murtini (2003: 6) yang menerangkan hasilnya bahwa KAP yang
beroperasi di lingkungan yang sangat kompetitif sekalipun, lama ikatan
dengan klien, tekanan dari klien dan telaah dari rekan auditor tidak
berpengaruh terhadap independensi auditor. Selanjutnya adalah Ishak (2003:
68) yang menghasilkan sebuah pendapat bahwa independensi yang dituntut
tersebut, adalah dikarenakan adanya kebutuhan keobjektifan dan
keintegritasan dalam setiap pelaksanaan tugas audit. Kemudian Lavin (1976)
dalam Alim (2007: 8) menerangkan hasil penelitiannya secara lebih
mendalam mengenai konsep independensi dalam hal hubungan antara klien
dan auditor melalui pengamatan pihak ketiga. Telah banyaknya penelitian
mengenai independensi ini menunjukkan bahwa atribut/faktor independensi
ini merupakan faktor yang penting untuk auditor dalam menjalankan
profesinya.
Oleh karena banyaknya penelitian mengenai independensi sebelumnya
maka itu menunjukkan bahwa independensi merupakan salah satu
komponen/faktor yang sangat penting dan harus selalu dijaga dan dijunjung
tinggi oleh para auditor dalam menjalankan profesinya. Independen berarti
auditor tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaan untuk
kepentingan umum. Auditor berkewajiban untuk selalu jujur kepada semua
pihak, bukan hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan tetapi auditor
7
juga harus jujur kepada semua pihak lain yang menaruh kepercayaan atas
profesi akuntan publik. Sikap independen ini harus dilaksanakan oleh auditor
dalam fakta (in fact) maupun dalam pelaksanaan (in appearance). Fenomena
mengenai independensi ini sering terjadi dalam pelaksanaan audit (in
appearance). Sekurang-kurangnya ada dua hal yang sering mengakibatkan
auditor kehilangan independensinya, yaitu (1) Kantor Akuntan Publik (KAP)
sering melakukan multi service kepada klien yang sama dan periode lebih
dari satu tahun dan (2) kurangnya pengawasan terhadap KAP yang
memberikan jasa selain jasa non-audit yang terkadang juga melakukan jasa
audit kepada klien yang sama, walaupun ada peraturan yang mengatur
lamanya KAP dalam melakukan audit kepada klien yang sama tetapi
terkadang praktek tersebut hanya pergantian tanda tangan rekan saja
(Christiawan, 2002: 88).
Christiawan (2002: 84) menyatakan bahwa kompetensi berkaitan
dengan pendidikan dan pengalaman memadai yang dimiliki akuntan publik
dalam bidang akuntansi dan auditing. Keahlian tersebut dimulai dengan
pendidikan formal, yang selanjutnya diperluas dengan pengalaman kerja
dalam praktek audit. Selain itu, akuntan publik juga harus memiliki keahlian
teknis yang cukup yang mencakup aspek teknis maupun pendidikan umum.
Akuntan junior/akuntan pemula dalam penugasan audit harus dan wajib
mendapat supervisi yang memadai dan review atas pekerjaannya dari
atasannya yang lebih berpengalaman. Akuntan publik juga harus selalu
mengikuti perkembangan yang terjadi dalam dunia bisnis dan profesinya.
8
Dengan mempelajari dan memahami ketentuan-ketentuan baru yang nantinya
akan diterapkan ke dalam penugasan auditnya agar kualitas auditnya dapat
terus terjaga (Christiawan, 2002: 83).
Berdasarkan fenomena dan isu di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian ini karena sangat penting untuk mengetahui apakah Kantor
Akuntan Publik (KAP), khususnya para auditornya telah menerapkan standar
Auditing secara tepat dan layak serta menguji komitmen untuk selalu
menjaga reputasi dan kualitas auditnya. Karena berdasarkan kasus-kasus di
atas dan yang telah terjadi selama ini yang menimpa Kantor Akuntan Publik
(KAP) berukuran besar maka menjadi sebuah pertanyaan besar mengapa
Kantor Akuntan Publik (KAP) besar bisa melakukan dan terjerumus hal
tersebut. Karena akan menjadi sebuah ironi yang besar apabila kita
bandingkan dengan hasil penelitian yang dilakuan oleh DeAngelo (1981)
yang menyatakan bahwa ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) berpengaruh
positif terhadap kualitas audit yang dilakukannya.
Berdasarkan uraian di atas penelitian ini penulis beri judul “Analisis
Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan
ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai Variabel Moderating” (Studi
Empiris pada KAP di Jakarta). Penelitian ini merupakan kompilasi atas
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh M. Nizarul Alim, et al.
(2007). Adapun perbedaan antara penelitian ini dengan sebelumnya yaitu:
9
1. Variabel Penelitian
Pada penelitian sebelumnya yang menjadi Variabel Moderating adalah
Etika Auditor. Sedangkan penelitian ini menggunakan ukuran KAP
sebagai Variabel Moderating. Alasan memakai ukuran KAP adalah karena
ingin melihat apakah variabel ukuran KAP sebagai variabel moderating
dapat mempengaruhi variabel kompetensi dan independensi terhadap
variabel kualitas audit.
2. Periode Penelitian
Tahun penelitian berbeda dengan tahun yang dilakukan penelitian
sebelumnya yaitu adalah tahun 2007. Sedangkan penelitian ini akan
dilaksanakan pada tahun 2010.
3. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja
pada Kantor Akuntan Publik di wilayah Jakarta, sedangkan penelitian
sebelumnya menggunakan sampel auditor yang bekerja pada Kantor
Akuntan Publik di wilayah Jawa Timur.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ruumusan masalah yang
dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?
2. Apakah independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?
10
3. Apakah ukuran kantor akuntan publik (KAP) berpengaruh terhadap
kualitas auditnya?
4. Apakah ukuran kantor akuntan publik (KAP) memoderasi hubungan antara
kompetensi dan independensi terhadao kualitas audit?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit.
2. Untuk menganalsis pengaruh interaksi antara kompetensi dan ukuran
KAP terhadap kualitas audit.
3. Untuk menganalisis pengaruh independensi terhadap kualitas audit.
4. Untuk menganalisis pengaruh interaksi antara independensi dan
ukuran KAP terhadap kualitas audit.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, diantaranya:
a. Kantor Akuntan Publik (KAP)
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi kebijakan yang
dapat dilakukan untuk mengatasi kemungkinan terjadinya praktik
yang dapat menurunkan kompetensi dan independensi, dengan tetap
11
12
meningkatkan kualitas audit melalui peningkatan kualitas informasi
yang disajikan.
b. Auditor
Bagi Akuntan Publik (auditor) sebagai tinjauan yang diharapkan dapat
dijadikan sumber informasi untuk tetap meningkatkan kualitas
auditnya.
c. Pemakai Laporan Keuangan Auditan (klien)
Bagi perusahaan atau user diharapkan sebagai informasi dalam
menilai kualitas audit sebuah KAP.
d. Penulis
Bagi penulis, dapat menjadi sebuah sumber ilmu dalam menambah
wawasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit.
e. Dapat dijadikan referensi pada penelitian selanjutnya.
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti mengenai kualitas audit
mungkin penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi
penelitiannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Atas Audit
1. Pengertian Auditing
Auditing menurut Arens, Elder, Beasley, dan Jusuf (2009:4) adalah
sebagai berikut:
“Auditing is the accumulation an evaluation of evidence about information to determine and report on the degree of correspondence between the information and established criteria. Auditing should be done by a competent, independent person”.
Artinya auditing adalah pengumpulan dan penilaian bukti mengenai
informasi untuk menentukan dan melaporkan tingkat kesesuaian antara
informasi tersebut dan kriteria yang ditetapkan. Auditing harus dilakukan
oleh orang yang kompeten dan independen.
Menurut Halim (2008:1), definisi audit yang berasal dari ASOBAC
(A Statement of Basic Accounting Concepts) adalah sebagai berikut:
“Auditing adalah suatu proses sistematis untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan”.
Berdasarkan definisi di atas, pengertian auditing adalah suatu proses
sistematis dan kritis yang dilakukan oleh pihak yang independen untuk
menghimpun dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai informasi
13
14
dengan tujuan untuk menetapkan dan melaporkan tingkat kesesuaian
antara informasi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan, serta
menyampaikan hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.
2. Standar Auditing
Standar auditing berkenaan dengan kriteria atau ukuran mutu
pelaksanaan audit serta dikaitkan dengan tujuan yang hendak dicapai.
Standar auditing merupakan pedoman bagi auditor dalam menjalankan
tanggung jawab profesionalnya. Standar ini meliputi pertimbangan
kualitas profesional auditor, seperti keahlian dan independensi,
persyaratan pelaporan, dan bahan bukti. Standar auditing terdiri dari
sepuluh standar yang dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan (IAI,
2001:150.1).
a. Standar Umum
1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki
keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.
2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh
auditor.
3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor
wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan
seksama.
15
b. Standar Pekerjaan Lapangan
1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan
asisten harus disupervisi dengan semestinya.
2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh
untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup
pengujian yang akan dilakukan.
3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui
inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi
sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan
keuangan.
c. Standar Pelaporan
1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,
ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam
penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan
dengan penerapan prinsip tersebut dalam periode sebelumnya.
3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus
dipandang memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan
auditor.
4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat
mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi
16
bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat
secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan
keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas
mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan
tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.
Standar audit diatas harus dijalankan auditor dalam menjalankan
kewajiban profesionalnya. Standar audit ini merupakan suatu kriteria
untuk mempertahankan kualitas audit. Audit dikatakan berkualitas apabila
auditor telah melaksanakan standar profesi yang ada.
B. Teori Keagenan
Teori keagenan (Agency Theory) merupakan basis teori yang
mendasari praktik bisnis perusahaan yang dipakai selama ini. Teori tersebut
berakar dari sinergi teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori
organisasi. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak atas
kepentingan mereka sendiri. Salah satu hipotesis dalam teori ini adalah bahwa
manajemen dalam mengelolah perusahaan cenderung lebih mementingkan
kepentingan pribadinya daripada meningkatkan nilai perusahaan.
Manajemen dan pemegang saham mengalami asimetri informasi.
Manajemen lebih diuntungkan karena memiliki informasi lebih banyak dari
pemegang saham sehingga manajemen akan berbuat apapun untuk memenuhi
utilitasnya. Akibat asimetri informasi ini pemegang saham tidak begitu saja
17
percaya dengan laporan pertanggung jawaban manajemen dalam bentuk
laporan keuangan perusahaan. Pemegang saham membutuhkan pihak ketiga
untuk memeriksa laporan keuangan yang telah dibuat oleh manajemen, yaitu
auditor atau akuntan publik.
Auditor selaku pihak ketiga yang diberi kepercayaan oleh pemegang
saham (principal) untuk memeriksa laporan keuangan yang telah dibuat oleh
manajemen dianggap ahli dalam bidang akuntansi, auditing dan perpajakan.
Dari kepercayaan yang diberikan ini maka auditor dituntut untuk dapat
menjaga independensinya sehingga pekerjaan yang dilakukannya pun akan
dianggap berkualitas.
Apabila auditor tersebut dapat menjaga independensinya maka audit
yang dilakukannya dapat dianggap berkualitas walaupun ukuran kualitas
audit bukan hanya sikap mental independen saja. Audit yang berkualitas akan
membuat pemegang saham (principal) puas sehingga hubungan auditor dan
pemegang saham pun akan baik. Berawal dari kepuasan tersebut pemegang
saham akan tetap mempercayakan penugasan audit selanjutnya kepada kantor
akuntan tersebut sehingga audit tenure yang panjang dapat teradi.
C. Kompetensi
Menurut penelitian dari Ida Suraida (2005) dalam Senjani (2009: 8)
mengenai Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit, Risiko Audit dan
Skeptisisme Profesional Auditor terhadap Ketepatan Pemberian Opini
Akuntan Publik, bahwa atribut kompetensi auditor dan pengalaman audit
18
auditor memiliki hubungan positif yang signifikan sehingga atribut tersebut
menentukan kualitas auditor.
Menurut Kamus Kompetensi LOMA (1998) dalam Lasmahadi (2002)
dalam Alim (2007: 6) kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi
dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja
superior. Sedangkan menurut Syafei (2007) kompetensi adalah keterampilan-
keterampilan individu yang mencerminkan kemampuan potensial untuk
melakukan sesuatu hal. Sedangkan dalam Susanto (2000) dalam Alim (2007:
6) definisi mengenai kompetensi adalah karakteristik-karakteristik yang
mendasari individu untuk melakukan suatu pekerjaan superior.
Dari pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
kompetensi merupakan suatu karakteristik dan keterampilan individu yang
mencerminkan kemampuan potensialnya dalam melakukan suatu pekerjaan
superior. Karakteristik dan keterampilan individu dapat dimiliki sebagai hasil
dari menempuh jalur pendidikan formal maupun non-formal, serta ujian,
sertifikasi maupun keikutsertaan dalam seminar, pelatihan, lokakarya, dan
lain-lain. Berarti kompetensi dalam audit berarti seorang auditor setelah
menempuh pendidikan formalnya serta mengikuti pelatihan-pelatihan dan
akan semakin terasah keahliannya tersebut dengan melakukan praktek audit.
Kompetensi auditor juga dapat diukur melalui banyaknya sertifikat
atau ijazah yang dimiliki serta banyak/seringnya keikutsertaan dalam
pelatihan/seminar yang berkaitan dengan profesinya. Semakin sering seorang
auditor yang bersangkutan hadir dan mengikuti pelatihan/seminar maka
19
auditor yang bersangkutan diharapkan dan seharusnya akan lebih cakap dan
lebih lihai dalam melaksanakan tugas auditnya (Senjani, 2009: 8).
Kompetensi berkaitan dengan pendidikan dan pengalaman memadai
yang dimiliki akuntan publik dalam bidang auditing dan akuntansi. dalam
melaksanakan tugasnya, seorang auditor harus bertindak sebagai seorang
yang ahli dalam bidangnya, yakni auditing dan akuntansi. Akuntan publik
harus terus bersikap dinamis dalam menanggapi perubahan dan
perkembangan dari suatu standar. Auditor sebagai seorang yang ahli harus
selalu mempelajari dan memahami semua perkembangan ketentuan maupun
ketentuan baru yang diterapkan dalam bisnis maupun organisasi profesi.
Selain itu juga dapat diketahui bahwa kualitas auditor juga dapat diukur dari
tingkat kompetensi dan independensinya (Christiawan, 2002: 89).
Anis (2008: 10) mengenai Pengaruh Kompetensi Dan Independensi
Terhadap Kelangsungan Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) bahwa
terdapat pengaruh yang kuat dalam kelangsungan usaha KAP. Secara parsial,
kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha KAP
karena klien akan menilai kompetensi dari suatu KAP dalam menggunakan
jasanya. Sedangkan independensi tidak berpengaruh secara signifikan dalam
kelangsungan usaha suatu KAP karena klien sebelum menggunakan jasa
suatu KAP tidak memperhitungkan apakah KAP tersebut akan berlaku
independen atau tidak.
Penelitian Choo dan Trotman (1991: 470) menyatakan bahwa
hubungan yang kuat antara pengalaman dan kompetensi dimana seorang
20
auditor yang memiliki pengalaman yang banyak akan menemukan lebih
banyak kesalahan yang tidak umum dibandingkan dengan auditor dengan
pengalaman yang sedikit namun tidak ada perbedaan yang besar dalam
menemukan kesalahan yang umum baik bagi auditor yang berpengalaman
banyak maupun yang berpengalaman sedikit. Bahwa pengalaman akan
tampak lebih jelas pengaruhnya apabila yang menjadi pertimbangan adalah
tingkat kompleksitas suatu pekerjaan.
Dari hasil penelitian-penelitian di atas maka dapat kita simpulkan
bahwa kompetensi seorang auditor itu sangat dipengaruhi oleh pengalaman
audit yang pernah dilakukan. Tingkat pendidikan serta pelatihan yang pernah
diikuti juga berpengaruh terhadap kompetensi seorang auditor. Kantor
Akuntan Publik yang memiliki auditor dengan kompetensi yang baik akan
mendapat reputasi yang baik pula, sehingga klien akan lebih sering
menggunakan jasa KAP tersebut.
D. Independensi
Definisi independensi dalam The CPA Handbook dalam Alim (2007:
8) adalah merupakan suatu standar auditing yang penting karena opini
akuntan independen bertujuan untuk menambah kredibilitas laporan keuangan
yang disajikan oleh manajemen. Apabila seorang auditor tidak dapat menjaga
independensinya maka opini yang diberikan atas audit keuangan klien tidak
akan memberikan apapun, tidak menambah kredibilitas atas laporan keuangan
klien. Kode Etik Akuntan tahun 1994 menyebutkan bahwa independensi
21
adalah sikap yang diharapkan dari seorang auditor untuk tidak mempunyai
kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan
prinsip integritas dan obyektivitas.
Menurut Mulyadi et al (1988: 82) dan Susiana (2007: 6), ada dua
aspek independensi, yaitu:
1. Independensi sikap mental (independence of mind/independence of mental
attitude), independensi sikap mental ditentukan oleh pikiran akuntan
publik untuk bertindak dan bersikap independen.
2. Independensi penampilan (image projected to the public/appearance of
independence), independensi penampilan ditentukan oleh kesan
masyarakat terhadap independensi akuntan publik.
Definisi independensi menurut Standar Profesional Akuntan Publik
(SPAP, 2001: seksi 220) adalah suatu keadaan dimana auditor tidak mudah
dipengaruhi, karena auditor melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan
umum. Dengan demikian auditor eksternal diharapkan dan tidak dibenarkan
memihak kepada kepentingan siapa pun, sebab bagaimana pun sempurnanya
keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak, yang
justru sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya. Sikap
mental independen tersebut meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun
dalam penampilan (in appearance).
Dalam Mukhlasin (2004: 31) menyebutkan bahwa setiap auditor harus
memelihara integritas dan keobyektifan dalam tugas profesional dan setiap
auditor harus independen dari semua kepentingan yang bertentangan atau
22
pengaruh yang tidak layak. Setiap auditor harus dapat menghindar dari
keadaan yang dapat membuat opini masyarakat/pihak ketiga bahwa auditor
tidak lagi dapat menjaga independensinya bahwa auditor sudah terlibat dalam
suatu konflik/pertentangan kepentingan sehingga auditor sudah tidak lagi
bersikap obyektif.
Kepercayaan masyarakat umum atas independensi dalam profesi audit
sangatlah penting bagi perkembangan profesi akuntan publik itu sendiri.
Masyarakat tidak akan lagi percaya jika terdapat bukti bahwa auditor sudah
kehilangan independensinya. Untuk bertindak independen, auditor harus
menjaga sikap mentalnya yaitu sikap mental intelektual jujur. Auditor harus
mengelola praktiknya dalam semangat independensi dan aturan yang
ditetapkan untuk mencapai derajat independensi dalam melaksanakan
pekerjaannya (SPAP, 2001: seksi 220).
Berkaitan dengan hal itu terdapat 4 hal yang mengganggu
independensi akuntan publik, yaitu : (1) Akuntan publik memiliki mutual atau
conflicting interest dengan klien, (2) Mengaudit pekerjaan akuntan publik itu
sendiri, (3) Berfungsi sebagai manajemen atau karyawan dari klien dan (4)
Bertindak sebagai penasihat (advocate) dari klien. Akuntan publik akan
terganggu independensinya jika memiliki hubungan bisnis, keuangan dan
manajemen atau karyawan dengan kliennya (Elfarini, 2007: 34).
Mulyono (1988) dalam Alim (2007: 9) telah melakukan penelitian
mengenai independensi auditor di Indonesia. Penelitian tersebut mempelajari
atribut-atribut yang mempengaruhi independensi auditor yaitu (1) ikatan
23
keputusan keuangan dan hubungan usaha dengan klien; (2) persaingan antar
KAP; (3) permberian jasa lain selain jasa audit; (4) lama penugasan audit; (5)
besar kantor akuntan; (6) besarnya audit fee. Responden dalam penelitian
tersebut adalah direktur keuangan perusahaan yang telah go public, partner
KAP, pejabat kredit bank dan lembaga keuangan non-bank, dan Bapepam.
Penelitian ini menguji pengaruh dari independensi terhadap integritas
laporan keuangan yang dinyatakan melalui berapa besar fee audit yang
dibayarkan klien kepada auditor. Jika KAP menerima fee audit yang tinggi,
maka KAP akan menghadapi tekanan ekonomis untuk memberikan opini
yang bersih (dalam hal ini wajar tanpa pengecualian) dan di lain sisi juga
dalam rangka mempertahankan klien itu sendiri sehingga tidak berpindah
pada KAP atau auditor lain (Susiana, 2007: 7).
Deis dan Giroux (1992: 465) mengatakan bahwa dalam konflik
kekuatan, klien dapat menekan auditor untuk melawan standar profesional
dan dalam ukuran yang besar, kondisi keuangan klien yang sehat dapat
digunakan sebagai alat untuk menekan auditor dengan cara mengancam akan
melakukan pergantian auditor. Hal tersebut akan membuat auditor tidak
nyaman sehingga dapat menyebabkan auditor kehilangan independensinya.
Posisi auditor dalam keadaan ini sangatlah dilematis karena auditor mendapat
tekanan untuk memenuhi keinginan klien yang apabila dipenuhi maka auditor
akan melanggar standar profesionalnya.
Selain disebabkan oleh konflik kepentingan dan hubungan khusus
antara perusahaan dan akuntan publik, independensi juga dipengaruhi oleh
24
budaya setempat. Penelitian yang dilakukan pada beberapa auditor di satu
kantor akuntan publik yang berlatar belakang budaya Jawa, menyatakan
bahwa nilai-nilai budaya Jawa bukanlah ancaman terhadap independensi, atau
dapat memperlemah independensi, tetapi justru memperkuatnya dengan cara
yang khas (Christiawan, 2002: 87).
Hasil penelitian Anis (2008: 10) menyatakan bahwa independensi
tidak memiliki pengaruh terhadap kelangsungan bisnis KAP tetapi variabel
kompetensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan usaha
KAP. Dengan kata lain dalam pemilihan atau penggunaan jasa KAP, klien
tidak memperhatikan atribut independensi, apakah KAP tersebut independen
atau tidak, melainkan mempertimbangkan kompetensi dan pengalaman KAP
tersebut.
Dari penelitian di atas dapat dilihat bahwa independensi auditor
sangatlah penting. Auditor akan kehilangan nilainya apabila dia tidak dapat
menjaga independensinya. Independensi auditor inilah yang terkadang
membuat auditor berada dalam keadaan yang dilematis. Apabila kita
mendasarinya dengan teori keagenan, maka audit fee yang diterima auditor
akan mengakibatkan berkurangnya independensi akuntan publik. Auditor
selaku penerima penugasan (agen) akan mendapatkan kontra prestasi dalam
bentuk audit fee.
25
E. Ukuran Kantor Akuntan Publik
Skandal akuntansi yang terjadi pada kasus Enron, WorldCom, Tyco,
Telkom, dan lainnya, merupakan skandal akuntansi antara klien dan KAP
yang mengauditnya. Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memberikan jasa
audit kepada mereka merupakan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
berukuran besar dan bertaraf internasional serta memiliki reputasi di bidang
keuangan. Namun hal tersebut tidak memberikan jaminan bahwa KAP
tersebut dapat memberikan jasa yang berkualitas yang mencerminkan nilai
dan taraf perusahaan mereka yang sebenarnya. (Riyatno, 2007: 148).
Penelitian-penelitian sebelumnya yang menggunakan proksi kualitas
audit dengan acuan ukuran dan reputasi Kantor Akuntan Publik (KAP) sudah
banyak dilakukan. Diantaranya DeAngelo (1981), Mayangsari (2004), dan
Riyatno (2007), memberikan hasil bahwa kualitas audit akan meningkat
sejalan dengan besarnya Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut. Kualitas
audit dapat dilihat dari besarnya ukuran KAP yang melakukan audit. Kantor
Akuntan Publik (KAP) besar (big four accounting firms) dipersepsikan akan
melakukan audit dengan lebih berkualitas dibandingkan dengan KAP kecil
(non-big four accounting firms), dikarenakan KAP besar lebih
mempertimbangkan reputasinya dibandingkan dengan KAP kecil.
Namun dengan terjadinya kasus skandal-skandal keuangan yang
melibatkan KAP besar yang bertaraf internasional dengan perusahaan-
perusahaan besar dengan motif untuk memperindah tampilan keuangan dalam
laporan keuangannya dengan tujuan akan menaikkan nilai saham mereka
26
sehingga para investor akan membeli saham mereka di pasar modal semakin
membuat masyarakat dan investor semakin mempertanyakan kualitas audit
yang telah dilakukan KAP, terutama KAP besar dengan taraf internasional
yang memiliki reputasi baik. Sehingga telah terciptanya pandangan
masyarakat bahwa KAP besar pun tidak menjamin laporan keuangan yang
diauditnya tidak mengandung salah saji yang material (Riyatno, 2007: 149).
Penelitian-penelitian yang menggunakan ukuran KAP sebagai proksi
dari kualitas audit berhasil membuktikan secara empiris bahwa terdapat
perbedaan kualitas antara KAP berukuran besar (big four accounting firms)
dengan KAP berukuran kecil (non-big four accounting firms). Lennox (1999)
dalam Senjani (2009: 13) melihat pada dua penjelasan mengenai hubungan
yang positif antara ukuran KAP dan kualitas audit, yaitu alasan reputasi dan
deep pocket yang dimiliki oleh KAP besar. Penelitiannya membuktikan
kesesuaian dengan hipotesis reputasi yang berargumen bahwa KAP besar
mempunyai insentif lebih besar untuk mengaudit lebih akurat karena mereka
memiliki lebih banyak hubungan spesifik dengan klien yang akan hilang jika
mereka memberikan laporan yang tidak akurat. Selain itu karena KAP besar
memiliki sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan KAP kecil,
sehingga mereka memiliki resiko terancam (exposed) oleh tuntutan hukum
pihak ketiga yang lebih besar bila menghasilkan laporan audit yang tidak
akurat atau keliru.
Saat ini KAP dengan label the big five telah berubah menjadi KAP
dengan label the big four dikarenakan setelah kasus skandal akuntansi besar
27
yang melibatkan Enron dengan KAP yang mengauditnya yaitu Arthur
Andersen yang merupakan saat itu salah satu dari KAP the big five dicabut
izin usahanya. Berdasarkan sumber dari directory KAP IAPI (Institut
Akuntan Publik Indonesia), di Indonesia ada empat KAP besar yang
berafiliasi dengan KAP the big four, berdasarkan sumber dari IAPI
diantaranya adalah:
1. KAP Osman Bing Satrio & Rekan afiliasi dari Deloitte & Touche.
2. KAP Purwanto, Sarwoko & Sandjaja afiliasi dari Ernst & Young.
3. KAP Haryanto Sahari & Rekan afiliasi dari Pricewaterhouse & Cooper.
4. KAP Sidharta Sidharta & Harsono afiliasi dari KPMG.
Keempat KAP the big four diatas dianggap memiliki kualitas audit
yang diberikan lebih baik dibandingkan dengan KAP-KAP lain di Indonesia
(KAP non-big four). Sehingga keempat KAP tersebut diatas diberi label KAP
the big four. Hal tersebut juga didasarkan pada ukuran dan reputasi KAP
tersebut dalam memberikan jasa audit.
Wikipedia (2008) menjelaskan Auditor Empat Besar (The Big Four
Auditors) adalah kelompok empat firma jasa profesional dan akuntansi
internasional terbesar, yang menangani mayoritas pekerjaan audit untuk
perusahaan publik maupun perusahaan tertutup. Auditor Empat Besar adalah
sebagai berikut, dengan data terakhirnya:
28
Tabel 2.1 Peringkat Auditor Internasional
Firma Pendapatan Karyawan Tahun
Fiskal
PriceWaterhouseCoopers $ 28.2 miliar 146.700 2008
Deloitte Touche Tohmatsu $ 27.4 miliar 165.000 2008
Ernst & Young $ 24.5 miliar 130.000 2008
KPMG $ 19.8 miliar 123.000 2008
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/The_Big_Four_auditors.html
Pada penelitian ini, penulis mengacu pada indikator yang digunakan
oleh Riyatno (2007: 151) yaitu Ukuran KAP sebagai proksi kualitas
membedakan KAP menjadi KAP besar (Big four accounting firms) dan KAP
kecil (Non big four accounting firms). Pembedaan tersebut dilakukan
berdasarkan jumlah klien yang dilayani oleh suatu KAP, jumlah
rekan/anggota yang bergabung, serta total pendapatan yang diperoleh dalam
satu periode yaitu tahun 2008-2009. Namun karena keterbatasan sumber daya
yang dimiliki, penulis hanya menggunakan data jumlah rekanan/anggota yang
bergabung sebagai ukuran KAP. Kantor Akuntan Publik (KAP) dikatakan
besar menurut Majalah Akuntan Indonesia Edisi No. 16/tahun III/April 2009
apabila memiliki minimal 10 (sepuluh) akuntan publik, sedangkan KAP
dikatakan sedang apabila memiliki 3 (tiga) – 10 (sepuluh) akuntan publik, dan
KAP dikatakan kecil apabila memiliki 1 (satu) – 3 (tiga) akuntan publik.
29
F. Kualitas Audit
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-2 (1994), kualitas
adalah tingkat baik buruknya sesuatu. Sedangkan pengertian audit adalah
pemeriksaan tentang keuangan atau pengujian efektivitas keluar masuknya
uang dan penilaian kewajaran laporan yang dihasilkan.
Menurut Rahayu (2010: 1), auditing adalah suatu proses yang
sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif
mengenai informasi tingkat kesesuaian tindakan atau peristiwa ekonomi
dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta melaporkan hasilnya kepada
pihak yang berkepentingan, auditing harus dilakukan oleh orang yang
kompeten dan independen.
Menurut pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas audit
adalah tingkat baik buruknya suatu proses yang sistematis untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara objektif atas suatu informasi untuk
menentukan apakah suatu informasi disajikan secara wajar dan sesuai dengan
kriteria yang sudah ditetapkan dan dilakukan oleh orang yang kompeten dan
independen.
DeAngelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai suatu
probabilitas dimana seorang auditor dapat menemukan serta melaporkan
tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi klien serta hasil
penelitiannya tersebut juga menyimpulkan bahwa KAP yang besar akan
berusaha untuk menyajikan kualitas yang lebih besar dibandingkan dengan
KAP yang kecil.
30
Deis dan Giroux (1992: 462) melakukan penelitian tentang empat hal
dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (1) lama waktu
auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan, semakin
lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka
kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah klien,
semakin banyak jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga
reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan
klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor
agar tidak mengikuti standar, dan (4) review oleh pihak ketiga, kualitas audit
akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya
akan di-review oleh pihak ketiga.
Dari beberapa definisi dan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan
bahwa kualitas audit adalah kemampuan seorang auditor dalam memperoleh
dan mengevaluasi bukti untuk menemukan apakah terjadi misstatement dan
pelanggaran serta auditor mampu untuk melaporkannya sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, auditor yang berkualitas dalam audit
adalah auditor yang mampu menemukan salah saji dan pelanggaran serta juga
mampu untuk melaporkannya sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
G. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai kualitas audit serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya seperti kompetensi, independensi, audit fee, kepuasan
klien dan kontrol kualitas oleh KAP, reputasi KAP telah banyak dilakukan
31
oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Penelitian-penelitian tersebut banyak
memberikan masukan serta kontribusi tambahan bagi auditor untuk
mendeteksi dan mengatasi terjadinya audit yang tidak berkualitas. Tabel 2.2
menunjukkan hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai kualitas audit.
Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu
Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang Diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian
M. Nizarul Alim, Trisni
Hapsari, dan Liliek Purwanti (2007)
Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderating
1. Kompetensi (X1)
2. Independensi (X2)
3. Etika Auditor (X3)
4. Kualitas Audit (Y)
Sampel: auditor yang bekerja di KAP di Jawa Timur.
Metode analisis data menggunakan Analisis Regresi Moderat Two Way Interactions.
1. Kompetensi (X1) dan Independensi (X2) memiliki memiliki pengaruh signifikan terhadap Kualitas Audit (Y).
2. Interaksi Kompetensi (X1) dan Etika Auditor (X3) tidak dapat dianalisis karena kedua variable tersebut dikeluarkan dari model penelitian
3. Interaksi Independensi (X2) dan Etika Auditor (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kualitas audit (Y)
Nurkholis (2003)
Atribut Kualitas Audit: Persepsi Auditor, Manajer Akuntansi dan Pemakai Laporan Keuangan
1. Atribut Kualitas Audit
Sampel: Manajer Akuntansi pada perusahaan Go Public, Auditor Big Five Accounting Firm, dan
Terjadi perbedaan persepsi di antara ketiga kelompok responden. Faktor pengalaman KAP, kemampuan merespon kebutuhan klien,
32
Tabel 2.2 (Lanjutan) Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang Diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian (Kesimpulan)
Pemegang Saham Metode analisis data menggunakan Analisis Faktor
pemahaman terhadap industri klien dan keterlibatan komite audit menjadi factor penting dalam meningkatkan kualitas audit
Mukhlasin (2004)
Pengaruh Atribut Kualitas
Audit, Portofolio Jasa
Audit, dan Reputasi KAP
terhadap Kepuasan Klien
1. Kualitas Audit (X1)
2. Portofolio Jasa Audit (X2) 3. Reputasi KAP
(X3) 4. Kepuasan
Klien (Y)
Sampel: Kontroler atau
Internal Auditor Perusahaan
Metode analisis data menggunakan Analisis Regresi Berganda
Kualitas Audit (X1), Portofolio Jasa Audit (X2), dan Reputasi KAP (X3) berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Klien (Y)
Sri Murtini (2003)
Persepsi Auditor tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Auditor
1. Audit Tenure (X1) 2. Tekanan dari Klien (X2) 3. Review Rekan Auditor (X3) 4. Independensi (Y)
Sampel: Random Sampling Auditor yang bekerja pada KAP
Audit Tenure (X1), Tekanan dari Klien (X2), dan Review Rekan Auditor (X3) berpengaruh signifikan terhadap Independensi (Y)
HW Darmoko
(2004)
Profesionalisme Auditor KAP dilihat dari Perbedaan Gender, Tipe KAP, dan Hirarki Jabatannya
1. Perbedaan Gender (X1)
2. Tipe KAP (X2) 3. Hirarki Jabatan
(X3) 4.Profesionalisme Auditor (Y)
Sampel: auditor yang bekerja pada KAP Analisis data menggunakan analisis t-test, ANOVA dan non metrik
1. Gender (X1) tidak menentukan Profesionalisme (Y) 2. Tipe KAP (X2) menentukan Profesionalisme (Y) 3. Hirarki Jabatan (X3) menentukan Profesionalisme seorang Auditor
Marini Purwanto dan Simon
Pengaruh Kualitas Audit, Pergantian
1. Kualitas Audit (X1) 2. Pergantian
Sampel: Internal Auditor pada perusahaan
1. Kualitas Audit (X1) berpengaruh terhadap
33
Tabel 2.2 (Lanjutan) Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian
Variabel yang Diteliti
Metodologi Penelitian
Hasil Penelitian (Kesimpulan)
Haryanto (2004)
Auditor terhadap Kepuasan Klien KAP di Indonesia
Auditor (X2) 3. Kepuasan Klien (Y)
Industri yang go public Analisis data menggunakan Analisis Regresi Berganda
Kepuasan Klien (Y) 2. Pergantian Auditor (X2) berpengaruh terhadap Kepuasan Klien (Y)
Yulius Yogi Christiawan
(2002)
Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik: Refleksi hasil Penelitian Empiris
1. Kompetensi (X1) 2. Independensi (X2) 3. Kualitas Audit (Y)
Studi terhadap literature dan kajian ilmiah
Kualitas audit ditentukan oleh dua hal, yaitu kompetensi dan independensi
Sumber: Diolah dari berbagai refrensi
H. Keterkaitan Antar Variabel
1. Kompetensi Auditor dengan Kualitas Audit
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Alim, et al. (2007: 18),
kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Kualitas audit
dapat tercapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik dimana
kompetensi tersebut terdiri dari dua dimensi yaitu pengalaman dan
pengetahuan. Hal ini menunjukkan bahwa audit yang berkualitas dapat
tercapai apabila auditor yang ditugaskan dalam penugasan audit memiliki
kompetensi yaitu dari segi pengalaman dan pengetahuan yang sudah
memadai. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Libby dan Libby (1989), Ashton (1991), Choo dan
Trootman (1991), dalam Mayangsari (2003).
34
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Christiawan (2002),
pengalaman akan mempengaruhi kemampuan auditor untuk mengetahui
kekeliruan yang ada di perusahaan yang menjadi kliennya dan pelatihan
yang dilakukan akan meningkatkan keahlian akuntan publik dalam
melaksanakan audit. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi yang dapat
diukur dari pengalaman dan pengetahuan akan mempengaruhi kualitas
audit. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari (2003)
dan Christiawan (2002), dapat disimpulkan bahwa kompetensi berpengaruh
secara signifikan terhadap kualitas audit.
Ha1 : Kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit.
Selanjutnya, Senjani (2009) meneliti mengenai pengaruh kualitas
auditor yang dimoderasi oleh variabel ukuran KAP membuktikan bahwa
kualitas auditor yang salah satu tolak ukurnya adalah kompetensi memiliki
pengaruh terhadap kualitas audit. Seperti penelitian Redithe (2009)
membuktikan bahwa ukuran KAP belum tentu membuktikan kualitas audit
mereka.
Ha2 : Interaksi kompetensi dan ukuran KAP berpengaruh terhadap
kualitas audit.
2. Independensi dengan Kualitas Audit
Menurut penelitian Alim et al. (2007), independensi berpengaruh
secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian Shockley (1981), DeAngelo (1981), Knapp (1985), Deis
dan Giroux (1992), dan Mayangsari (2003). Dari hasil penelitian di atas
35
dapat dilihat bahwa sikap independen merupakan suatu hal yang sangat
diperlukan dalam penugasan audit. Seorang auditor harus selalu menjaga
independensinya karena profesi auditor merupakan suatu profesi yang
menjadi tempat bersandarnya kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu,
apabila seorang auditor tidak dapat menjaga independensinya maka laporan
keuangan yang diauditnya tidak dapat diakui kredibilitasnya. Dari
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa independensi berpengaruh
secara signifikan terhadap kualitas audit.
Ha3 : Independensi berpengaruh terhadap kualitas audit.
Selanjutnya, Redithe (2009) menemukan bahwa ukuran KAP yang
besar belum tentu membuktikan audit yang dilakukannya juga berkualitas
karena banyaknya tuntutan hukum setelah perusahaan klien diaudit oleh
KAP besar. Menurut penelitian yang dilakukan Mukhlasin (2004), ia
meneliti 14 kriteria kualitas audit yang salah satunya adalah sikap mental
yang independen. Sikap mental independen ini sangat penting yang
dibuktikan dengan banyaknya penelitian mengenai independensi auditor.
Hasil kerja auditor tidak akan dianggap apabila auditor tersebut kehilangan
independensinya.
Ha4 : Interaksi independensi dan ukuran KAP berpengaruh terhadap
kualitas audit.
36
3. Ukuran KAP dengan Kualitas Audit
Salah satu yang diduga mempengaruhi kepuasan klien adalah
reputasi dan ukuran KAP. Reputasi dan ukuran KAP terbentuk sejalan
dengan perkembangan keahlitan spesifik industri. Klien biasanya
mempersepsikan bahwa auditor yang bekerja pada KAP sedang akan
memberikan audit yang berkualitas dibandingkan dengan auditor yang
bekerja pada KAP kecil. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa
ukuran KAP dapat berpengaruh terhadap kualitas audit.
Ha5 : Ukuran KAP berpengaruh terhadap kualitas audit.
4. Kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan
ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP dengan
kualitas audit
Ha6 : kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi
dan ukuran KAP, dan interaksi independensi daun ukuran KAP
secara simultan berpengaruh terhadap kualitas audit.
I. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian di atas, gambaran menyeluruh mengenai model
penelitian ini dapat ditunjukkan dengan kerangka pemikiran teoritis yang
dituangkan dalam model skema sebagai berikut:
Model (a)
Ukuran Kantor Akuntan Publik
(KAP)
Kualitas Audit
Kompetensi
Model (b)
Kualitas Audit
Independensi
37
Ukuran Kantor Akuntan Publik
(KAP)
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas merupakan tipe
penelitian dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara
dua variabel atau lebih (Indriantoro dan Supomo, 2002: 27). Penelitian ini
bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan
cara berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada dan mencari kembali
faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu.
Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel, yaitu variabel independen
(Kompetensi dan Independensi), variabel dependen (Kualitas Audit), dan
variabel moderating (Ukuran KAP).
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor kantor akuntan publik
(KAP) di Jakarta. Teknik penentuan sampel yang peneliti gunakan adalah
metode Convenience Sampling dengan pertimbangan kesediaan auditor untuk
berpartisipasi dalam penelitian sehingga data mudah diperoleh (Indriantoro
dan Supomo, 2002: 130). Berdasarkan data KAP dalam directory KAP dan
akuntan publik tahun 2009 diketahui jumlah auditor di Jakarta sebanyak 665
orang, dari jumlah tersebut penulis memilih 120 responden dari 30 KAP di
38
39
Jakarta dengan asumsi terdapat minimal 4 (empat) akuntan publik di setiap
KAP.
Jakarta dengan asumsi terdapat minimal 4 (empat) akuntan publik di setiap
KAP.
C. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengiriman kuesioner
kepada responden. Pertanyaan yang harus dijawab oleh responden dalam
kuesioner, terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah mengenai data diri
auditor KAP yang menjadi responden yang akan diukur dengan skala
nominal, sedangkan bagian kedua adalah pilihan jawaban atas pertanyaan
mengenai Kompetensi, Independensi, dan Kualitas Audit.
Penulis menyusun elemen kuesioner penelitian dengan mengacu pada
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan indikator-indikator lain yang
diambil dari buku, literatur, dan teori lainnya yang penulis dapatkan
mengenai kualitas audit. Kemudian elemen kuesioner penelitian ini
dikirimkan secara langsung kepada auditor dengan mengunjungi KAP yang
bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini. Selain itu, penulis juga
mengirimkan kuesioner melalui e-mail (pesan elektronik).
Peneliti juga menggunakan data sekunder yang berupa data daftar
KAP di Jakarta yang diperoleh dari directory database KAP yang disusun
oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Agar penelitian ini dapat
berjalan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan harapan, peneliti
menggunakan metode sebagai berikut:
39
1. Penelitian Kepustakaan dengan mengumpulkan data-data teoritis serta
mempelajari dengan teliti teori yang berkaitan dengan permasalahan yang
sedang dibahas sebagai dasar dalam menganalisis masalah dalam penelitian
ini.
2. Penelitian Lapangan dengan melakukan survei untuk mendapatkan tanggapan
secara langsung dan pendapat dari para responden melalui media kuesioner.
D. Metode Analisis
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan oleh peneliti untuk memberikan
informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan data
demografi responden. Statistik deskriptif variabel penelitian menjelaskan skor
jawaban responden pada setiap variabel penelitian dengan ukuran tendensi
sentral (mean, median, modus) dan standar deviasi demografi responden.
Penelitian ini menggunakan ukuran frekuensi absolut (f) dan proporsi (%)
ditinjau dari kategori jenis kelamin, jenjang pendidikan, jabatan, dan lama
kerja.
2. Uji Kualitas Data
Data-data yang diperoleh, berupa jawaban atas kuesioner yang
disebarkan, akan diuji keandalan dan keakuratannya melalui uji validitas dan
uji realibilitas. Uji validitas adalah pengujian yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sementara itu, uji
reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan untuk menampilkan suatu nilai
40
yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala
yang sama (Husein Umar, 2003: 113).
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian ini menggunakan Reliability Analysis, yaitu dengan menghitung
antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total item correlation
(Nisfiannoor, 2009). Kriteria valid atau tidak valid adalah jika korelasi antara
skor masing-masing butir pertanyaan dengan total item correlation
mempunyai skor diatas 0,2 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan
valid, dan jika korelasi skor masing-masing butir pertanyaan dengan total
skor mempunyai tingkat skor dibawah 0,2 maka butir pertanyaan tersebut
tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang
digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil
yang konsisten meskipun diuji berkali-kali. Untuk menguji reliabilitas
konstruk dalam penelitian ini akan digunakan teknik uji Croncbach’s Alpha.
Croncbach’s Alpha adalah patokan untuk menafsirkan korelasi antara skala
yang dibuat dengan semua skala variabel yang ada. Hasil uji reabilitas dengan
bantuan SPSS akan menghasilkan Croncbach’s Alpha dibawah 0,5 maka data
tersebut memiliki keandalan (reliable) yang relatif rendah. Suatu konstruk
atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Croncbach’s Alpha di
atas 0,6 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2005).
41
3. Uji Asumsi Klasik
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
regresi. Metode yang menghubungkan satu variabel dependen dengan dua
atau lebih variabel independen, sesuai dengan hipotesis yang diuji dalam
penelitian. Selain dari pada itu penelitian ini juga menggunakan uji asumsi
klasik, diantaranya adalah:
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen
(tidak terjadi multikolinieritas) (Ghozali, 2005). Uji multikolinearitas dilihat
dari nilai tolerance dan variance inflantion factor (VIF). Suatu model regresi
yang bebas dari multikolinearitas adalah mempunyai nilai VIF lebih kecil dari
10 dan mempunyai tolerance lebih besar dari 0,1, maka apabila VIF lebih 10
dan mempunyai tolerance lebih besar dari 0,1, maka apabila VIF lebih kecil
dari 0,1 dan lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di
42
mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas.
Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter
plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai
residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu
pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau
sebaliknya melebar kemudian menyempit (Ghozali, 2005).
c. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dalam model regresi bertujuan untuk menguji apakah
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti
diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Asumsi normalitas ini dilakukan dengan menggunakan
kurva normal, dengan cara membuat titik temu antara data interval yang
diletakkan pada sumbu X dan jumlah frekuensi pada sumbu Y. Jika titik-titik
temu tersebut membentuk kurva normal, maka memang sampel maupun
populasi dapat dianggap berdistribusi normal (Umar, 2005 dalam Senjani,
2009).
4. Uji Hipotesis
Untuk menguji pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap
Kualitas Audit dengan Ukuran KAP sebagai variabel moderating, alat uji
yang akan digunakan adalah dengan teknik analisis Uji Nilai Selisih Mutlak
yang dikembangkan oleh Frucot dan Shearon (1991, dalam Ghozali, 2005
dalam Senjani, 2009). Model ini akan menguji pengaruh moderasi dengan
43
selisih mutlak dari variabel independen dengan rumus persamaan regresi
sebagai berikut:
KA = a + b1 Kt + b2 Ind + b3 UK + b4 | Kt-UK| + b5 |Ind-UK| + e
Keterangan:
KA : Kualitas Audit
KtA : Kompetensi Auditor
Indp : Independensi Auditor
UK : Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP)
|KtA-UK| : Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai
absolut perbedaan antara Kt dan UK
|Ind-UK| : Merupakan interaksi yang diukur dengan nilai
absolut perbedaan antara Ind dan UK
Persamaan regresi tersebut untuk menguji (1) apakah Kompetensi
auditor berpengaruh terhadap Kualitas Audit, (2) apakah Independensi
berpengaruh terhadap Kualitas Audit, (3) apakah Ukuran KAP berpengaruh
terhadap Kualitas Audit, dan (4) apakah Kompetensi Auditor berpengaruh
terhadap Kualitas Audit dengan Ukuran KAP sebagai variabel moderating.
Alasan digunakan uji nilai selisih mutlak ini adalah karena menurut
Furcot dan Shearon (1991, dalam Ghozali, 2005), interaksi seperti ini lebih
disukai karena ekspektasi sebelumnya berhubungan dengan kombinasi antara
X1 (Kompetensi), X2 (Independensi), dan X3 (Ukuran KAP) serta
berpengaruh terhadap Y (Kualitas Audit). Selain itu penggunaan metode
44
regresi dengan uji interaksi umumnya menimbulkan masalah terjadinya
multikolinieritas antara variabel-variabel independen.
a. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel-variabel dependen (Ghozali, 2005).
b. Uji Signifikansi Simultan
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-
sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005). Kriteria yang dipakai
untuk membuat keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah
berdasarkan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas
kesalahan sebesar 5 %. Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1. Jika probabilitas > 0,05 dan nilai F< 4, maka Ha ditolak
2. Jika probabilitas < 0,05 dan nilai F> 4, maka Ha diterima
Dimana Ha : ρ ≠ 0 ~ semua variabel independen secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
45
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yang dimasukan dalam model regresi secara individual terhadap
variabel dependen (Ghozali, 2005). Kriteria yang dipakai untuk membuat
keputusan terhadap hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat
signifikansi sebesar 0,05 yang menunjukan probabilitas kesalahan sebesar
5%, dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1. Nilai signifikansi > 0,05 dan nilai t < 2, maka Ha ditolak
2. Nilai signifikansi < 0,05 dan nilai t > 2, maka Ha diterima
Dimana, Ha : ρ ≠ 0 ~ variable independent secara parsial mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel-variabel operasional dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain (Indriantoro dan Supomo, 2002:63). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kompetensi dan
independensi. Peneliti menggunakan dua dimensi kompetensi dari Murtanto
(1998) dalam Mayangsari (2003) yaitu pengalaman dan pengetahuan.
Kompetensi diukur dengan mengunakan pertanyaan sebagai indikator sebagai
berikut: (1) jumlah klien yang diaudit, (2) komunikasi dengan klien, (3)
46
ketepatan waktu penyelesaian audit, (4) kecakapan asisten, (5) litigasi
peruahaan, (6) pengetahuan dari pendidikan strata, (7) pengetahuan dari
pelatihan dan kursus. Semua item diukur pada skala Likert 1 sampai 5.
Independensi diukur dengan dimensi tekanan klien dan lama
kerjasama dengan klien. Terdapat lima pertanyaan yang dijadikan sebagai
indikator yaitu (1) pengungkapan kecurangan klien, (2) besarnya fee audit,
(3) pemberian fasilitas dari klien, (4) penggantian auditor, dan (5)
penggunaan jasa non audit. Semua item pertanyaan diukur dengan skala
Likert 1 sampai 5.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh
variabel lain (Indriantoro dan Supomo, 2002:63). Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel terikat adalah kualitas audit yang diukur dengan pertanyaan
yang dijadikan sebagai indikator adalah (1) deteksi salah saji, (2) kesesuaian
dengan SPAP, (3) kepatuhan terhadap SOP, (4) risiko audit, (5) prinsip
kehati-hatian, (6) proses pengendalian atas pekerjaan oleh supervisor, dan (7)
perhatian yang diberikan oleh manajer atau partner. Semua item pertanyaan
diukur pada skala Likert 1 sampai 5.
3. Variabel moderating (Moderating Variable)
Variabel moderating adalah tipe variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan
variabel dependen (Indriantoro dan Supomo, 2002:64). Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel moderating adalah ukuran kantor akuntan publik
47
(KAP) yang diukur dengan skala nominal. Pengukuran variabel Ukuran KAP
pada penelitian sebelumnya adalah KAP yang berafiliasi dengan The Big
Four dianggap sebagai KAP besar dengan skor pengukuran 2 dan KAP yang
tidak berafiliasi dengan The Big Four dianggap sebagai KAP kecil dengan
skor pengukuran 1. Dalam penelitian ini, penulis menetapkan KAP yang
memiliki akuntan publik 4 akuntan publik dianggap sebagai KAP sedang
dengan skor pengukuran 2, sedangkan KAP yang memiliki akuntan publik
kurang dari 4 orang, dianggap sebagai KAP kecil dengan skor pengukuran 1.
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Skala Pengukuran
No. Butir Pertanyaan
Kompetensi (X₁)
(Sumber: Senjani
(2009) dan Alim et al.
(2007))
Kompetensi auditor
1. Keikutsertaan pelatihan yang meningkatkan kompetensi.
2. Keikutsertaan seminar/simposium di dalam negeri.
3. Keikutsertaan seminar/simposium di luar negeri.
4. Jumlah penugasan audit yang diterima dalam 2 tahun terakhir (2008-2009).
5. Keragaman jenis penugasan yang dikerjakan selama berprofesi sebagai auditor.
Skala Interval
1
2
3
4
5
48
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran No. Butir
PertanyaanIndependensi
(X₂) (Sumber:
Alim et al. (2007),
Christiawan (2002) dan
Murtini (2003))
Pemberian fasilitas kepada
auditor dan jasa non audit
yang diberikan auditor
1. Apakah anda setuju untuk melaporkan adanya pelanggaran yang terjadi pada sistem akuntansi klien yang anda audit?
2. Apakah besar audit fee dapat mempengaruhi anda dalam melakukan audit?
3. Apakah anda setuju jika auditor yang menerima fasilitas dari klien selama dalam melakukan audit?
4. Apakah anda setuju adanya penggantian auditor selama waktu audit jika auditor tidak independen?
5. Apa anda setuju dengan pemberian jasa nonaudit selama auditor mengaudit klien tersebut?
Skala Interval
6
7
8
9
10
Ukuran Kantor AkuntanPublik ( AP)
K
(X₃) (Sumber: Senjani (2009))
Jumlah akuntan
publik yang bergabung
dalam rekanan
1. Jumlah akuntan publik yang bergabung dalam rekanan/anggota.
Skala Nominal
11
49
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran No. Butir
PertanyaanKualitas Audit
(X₄) (Sumber:
Alim (2007), Nurkholis
(2003), dan Mukhlasin
(2004))
Pengalaman anggota tim audit dalam bidang audit
(1-4)
Kemampuan merespon terhadap
kebutuhan klien (5-9)
1. Senior manager setidaknya telah berpengalaman dalam bidang audit minimal sejak 2 tahun terakhir.
2. KAP setidaknya telah 3 tahun berpengalaman dalam pelaksanaan audit/berada dalam ruang lingkup audit.
3. Manager setidaknya telah berpengalaman minimal selama 2 tahun dalam pelaksanaan tugas-tugas audit.
4. Partner audit telah bekerja dalam tugas-tugas audit setidaknya selama 3 tahun terakhir.
5. Audit fee menentukan luas lingkup (scope) audit.
6. Auditor dapat memahami kesibukan pimpinan perusahaan klien dan hanya menghubungi mereka apabila terdapat hal-hal yang sangat penting.
7. Dalam memilih prosedur audit, kriteria utama yang dijadikan pegangan adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan prosedur audit tersebut.
Skala Interval
12
13
14
15
16
17
18
50
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran No. Butir
Pertanyaan
Pemahaman terhadap bidang
industri klien (10-13)
Keterlibatan komite audit
(14-15)
Tanggung jawab
individual (16-18)
8. KAP bersedia untuk menyelesaikan tugas audit sesuai tanggal yang telah ditentukan oleh klien.
9. KAP cenderung untuk lebih memilih memiliki kantor yang besar (sentralisasi) daripada kantor-kantor kecil (desentralisasi).
10. Senior manager dan manager yang ditugaskan dalam pelaksanaan audit sangat memahami industri yang ditekuni oleh perusahaan klien yang diaudit.
11. Senior yang ditugaskan dalam pelaksanaan audit sangat memahami industri yang ditekuni oleh perusahaan klien yang diaudit.
12. Partner audit yang ditugaskan sangat memahami industri yang ditekuni oleh perusahaan klien yang diaudit.
13. Partner audit dan senior manager sering melakukan kunjungan ke area (objek) audit.
14. Perusahaan memiliki komite audit yang aktif dan ahli dalam audit.
15. Terdapat komunikasi yang intensif antara tim audit dan komite audit.
16. KAP memiliki garis pedoman yang ketat terhadap langkah-langkah audit yang tidak lengkap.
Skala Interval
19
20
21
22
23
24
25
26
27
51
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran No. Butir
Pertanyaan
Penelitian pendahuluan
terhadap klien (19-20)
Reputasi KAP (21-22)
Kualifikasi anggota tim
audit (23-25)
Anggaran waktu dalam penyelesaian tugas audit
(26-27)
17. KAP memiliki keahlian seperti misalnya paraturan-peraturan tentang Pasar Modal.
18. Partner audit secara aktif terlibat dalam pelaksanaan audit sejak dari perencanaan awal dan selama proses audit, hingga tahap akhir audit.
19. KAP melakukan studi secara teliti atas sistem pengendalian internal perusahaan klien.
20. Sebelum menerima klien baru, KAP meneliti latar belakang manajemen dari calon klien.
21. KAP jarang melakukan kelalaian dalam perkara hukum (misalnya: pelaksanaan audit yang kurang memadai).
22. Reputasi atas seluruh aspek dari KAP adalah positif/baik.
23. Auditor yang ditugaskan untuk melaksanakan audit sangat memahami standar akuntansi dan standar auditing.
24. Auditor yang ditugaskan dalam pelaksanaan audit memiliki standar etik yang tinggi.
25. Staf di bawah tingkat senior dalam pelaksanaan audit telah lulus ujian Sertifikasi Akuntan Publik.
26. KAP mengembangkan anggaran waktu yang ketat bagi tiap area audit dan berharap staf yang ditugaskan dapat memenuhinya.
Skala Interval
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
52
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran No. Butir
Pertanyaan
Komunikasi dengan
manajemen perusahaan
(28-29)
Pelaksanaan tugas audit di
lapangan (30-32)
Peranan KAP
dalam peningkatan
kualitas (33-35)
27. KAP memiliki kebijaksanaan kepada karyawannya atas jumlah maksimum waktu kerja per hari dan per minggu.
28. KAP meminta manajemen perusahaan untuk selalu memberikan informasi tentang perkembangan akuntansi dan keuangan selama periode audit yang mungkin dapat mempengaruhi manajemen perusahaan.
29. Tim audit dan manajemen perusahaan perlu melakukan komunikasi yang intensif.
30. KAP menggunakan teknik-teknik statistik yang ekstensif dalam pelaksanaan tugas auditnya.
31. KAP menggunakan mikro komputer secara ekstensif dalam pelaksanaan tugas auditnya.
32. KAP memiliki keahlian dalam menemukan cara-cara akuntansi yang dapat diterima untuk transaksi yang memberikan hasil sebagaimana diinginkan manajemen.
33. KAP secara aktif mendorong anggota stafnya untuk mengambil pendidikan atau kursus dalam bidang-bidang yang banyak ditekuni oleh
Skala Interval
38
39
40
41
42
43
44
53
54
Tabel 3.1 (Lanjutan) Variabel Dimensi Indikator Skala
Pengukuran No. Butir
Pertanyaan
Fokus keahlian audit
(36-37)
sebagian besar perusahaan klien mereka (misalnya melalui Pendidikan Profesi Berkelanjutan, PPL).
34. KAP adalah anggota Forum Akuntan Pasar Modal (FAPM).
35. Anggota tim audit dirotasi secara periodik.
36. KAP yang melaksanakan tugas audit memiliki klien lain di bidang industri yang sama.
37. KAP yang memimpin pelaksanaan audit tidak boleh memberikan jasa konsultasi manajemen kepada klien.
Skala Interval
45
46
47
48
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor
Akuntan Publik (KAP) yang berada di wilayah Jakarta. Auditor yang
berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi rekan, manajer, supervisor,
auditor.
Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner
penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada KAP di
wilayah Jakarta dan terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik
2010 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).
Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 20
September 2010 hingga 4 Nopember 2010. Peneliti mengambil sampel
sebanyak 21 KAP dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah Jakarta,
dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel 4.1.
Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian
No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuisioner dikirim
Kuisioner dikembalikan
1. Usman dan Rekan 10 6 2. Herman, Dodi, Tanumihardja &
Rekan 5 5
3. Drs. Heryanto S. Gani 4 4 4. Nugroho & Rekan 10 8 5. Toni H. Ratim 5 5 6. Ishak, Saleh, Soewondo & Rekan 5 5
Bersambung pada halaman selanjutnya
55
56
Tabel 4.1 (Lanjutan) No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuisioner
dikirim Kuisioner
dikembalikan 7. Purbalauddin & Rekan 5 4 8. Riza, Wahono & Rekan 10 10 9. Drs. Chaeroni & Rekan 10 10 10. Bismar, Muntalib, dan Yunus 10 5 11. Abdul Hamid & Khairunnas 5 5 12. Armanda & Enita 5 5 13. Hasnil, M. yasin, dan rekan 5 5 14. Jamaludin, Aria, Sukimto & Rekan 5 5 15. Soejatna, Mulyana, dan Rekan 5 5 16. Rama Wendra 5 5 17. Drs. Tasnim Ali Widjanarko & Rekan 5 5 18. Doli, Bambang, Sudarmadji, dan
Dadang 5 5
19. Dedy Zeinirwan Santosa 6 6 20. Drs. Mulyamin Sensi Suryanto 10 10 21. Drs. Krisnawan Ak. 2 2
Total 132 120 Sumber: Data Primer
Kuesioner yang disebarkan berjumlah 132 buah dan jumlah
kuesioner yang kembali adalah sebanyak 120 kuesioner atau 91%.
Kuesioner yang tidak kembali sebanyak 12 buah atau 9%. Pada penelitian
ini kuesioner yang dapat diolah berjumlah 120 buah atau 91%. Gambaran
mengenai data sampel ini dapat dilihat pada tabel 4.2.
Table 4.2 Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Auditor Persentase 1. Jumlah kuesioner yang disebar 132 100% 2. Jumlah kuesioner yang kembali 120 91% 3. Jumlah kuesioner yang tidak kembali 12 9% 4. Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0% 5. Jumlah kuesioner yang dapat diolah 120 91%
Total 132 100% Sumber: Data primer yang diolah
2. Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada
KAP di Jakarta. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden
penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, pendidikan terakhir, posisi
terakhir, dan pengalaman kerja responden.
a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Table 4.3 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
57
Sumber: Data primer yang diolah
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Wanita 51 42.5 42.5 42.5 Laki-laki 69 57.5 57.5 100.0 Total 120 100.0 100.0
Tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa sekitar 69 orang atau 57,5%
responden didominasi oleh jenis kelamin pria, dan sisanya sebesar 51
orang atau 42,5% responden berjenis kelamin wanita.
b. Deskripsi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
D3 12 10.0 10.0 10.0 S1 102 85.0 85.0 95.0 S2 5 4.2 4.2 99.2 S3 1 .8 .8 100.0 Total 120 100.0 100.0
58
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berpendidikan terakhir Strata Satu (S1) dengan jumlah 102
responden atau 85%. Sedangkan untuk pendidikan terakhir D3 ada 12
responden atau 10%, untuk pendidikan terakhir S2 ada 5 responden atau
4,2% dan sisanya sebesar 0,8% atau sebanyak 1 orang berpendidikan
terakhir S3.
c. Deskripsi responden berdasarkan jabatan terakhir
Table 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Terakhir
Frequency PercentValid
Percent Cumulative
Percent Valid Partner 1 .8 .8 .8
Supervisor 5 4.2 4.2 5.0Manajer 8 6.7 6.7 11.7Auditor 106 88.3 88.3 100.0Total 120 100.0 100.0
Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan table 4.5 dapat diperoleh informasi bahwa mayoritas
responden sebanyak 106 orang atau sebesar 88,3% menduduki jabatan
sebagai auditor. Responden yang menduduki jabatan sebagai supervisor
sebanyak 5 orang atau 4,2%, jabatan sebagai manajer sebanyak 8 orang
atau 6,7% dan sisanya adalah partner sebanyak 1 orang atau sekitar 0,8%.
59
d. Deskripsi responden berdasarkan pengalaman kerja
Table 4.6 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid < 1 tahun 19 15.8 15.8 15.8
1 -3 tahun 62 51.7 51.7 67.5
3 -5 tahun 22 18.3 18.3 85.8
> 5 tahun 17 14.2 14.2 100.0
Total 120 100.0 100.0 Sumber: Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden atau sebanyak 51,7% atau sekitar 62 auditor memiliki
pengalaman bekerja 1-3 tahun, 18,3% atau sekitar 22 auditor memiliki
pengalaman kerja kurang dari 3-5 tahun, 15,8% atau sekitar 19 auditor
memiliki pengalaman kerja kurang dari 1 tahun dan sisanya 14,2% atau
sekitar 17 auditor memiliki pengalaman di atas 5 tahun.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deksriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kompetensi,
independensi, ukuran Kantor Akuntan Publik, dan Kualitas audit akan
diuji secara statistik deskriptif, namun untuk variabel ukuran Kantor
Akuntan Publik tidak dimasukkan ke dalam pengujian statistik deskriptif
dikarenakan variabel tersebut menggunakan skala nominal. Pengujian
secara statistik deksriptif tersebut akan disajikan dalam tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Deskriptif
60
kompetensi independensi kualitas N Valid 120 120 120
Missing 0 0 0 Mean 26.4583 20.5583 129.3583 Std. Deviation 5.12351 2.26703 11.28604 Minimum 13.00 14.00 98.00 Maximum 39.00 25.00 162.00
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada variabel kompetensi jawaban
minimum responden sebesar 13 dan maksimum sebesar 39, dengan rata-
rata total jawaban sebesar 26,458 dan standar deviasi sebesar 5,1235.
Variabel independensi jawaban minimum responden sebesar 14 dan
maksimum sebesar 25, dengan rata-rata total jawaban sebesar 20,558 dan
standar deviasi sebesar 2,2670. Pada variabel kualitas audit jawaban
minimum responden sebesar 98 dan maksimum sebesar 162, dengan rata-
rata total jawaban 129,358 dan standar deviasi sebesar 11,2860.
2. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid atau sah jika pertanyaan
pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Hasil uji tersebut dikatakan valid apabila nilai
korelasinya lebih besar dari 0,2 (Nisfiannoor, 2009:305). Tabel 4.8
menunjukkan hasil validitas dari tida variabel yang digunakan dalam
61
penelitian ini, yaitu kompetensi (KT), independensi (Ind), dan kualitas
audit (KA).
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Sebelum Penghapusan Item
Butir
Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
KT1 0,609 Valid KT2 0,579 Valid KT3 0,487 Valid KT4 0,665 Valid KT5 0,554 Valid KT6 0,479 Valid KT7 0,418 Valid KT8 0,277 Valid Ind1 0,410 Valid Ind2 0,302 Valid Ind3 0,477 Valid Ind4 0,432 Valid Ind5 0,244 Valid KA1 0,345 Valid KA2 0,390 Valid KA3 0,288 Valid KA4 0,427 Valid KA5 0,246 Valid KA6 0,398 Valid KA7 0,386 Valid KA8 0,414 Valid KA9 0,165 Tidak Valid KA10 0,406 Valid KA11 0,390 Valid KA12 0,373 Valid KA13 0,209 Valid
Bersambung pada halaman selanjutnya
62
Tabel 4.8 (Lanjutan) Butir
Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
KA14 0,438 Valid KA15 0,389 Valid KA16 0,347 Valid KA17 0,506 Valid KA18 0,506 Valid KA19 0,512 Valid KA20 0,357 Valid KA21 0,237 Valid KA22 0,531 Valid KA23 0,491 Valid KA24 0,512 Valid KA25 -0,011 Tidak Valid KA26 0,430 Valid KA27 0,404 Valid KA28 0,242 Valid KA29 0,433 Valid KA30 0,145 Tidak Valid KA31 0,304 Valid KA32 0,481 Valid KA33 0,449 Valid KA34 0,412 Valid KA35 0,478 Valid KA36 0,250 Valid KA37 -0,071 Tidak Valid
Sumber: Data primer yang diolah
Pada tabel 4.8 menunjukkan semua pertanyaan untuk variabel
kompetensi dan independensi memiliki kriteria valid untuk setiap item
pertanyaan dengan nilai korelasi lebih besar dari 0,2. Hal ini berarti setiap
item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini mampu
mengungkapakan sesuatu yang diukur dalam kuesioner tersebut.
Sedangkan untuk variabel kualitas audit ada sekitar empat pertanyaan yang
nilai korelasinya lebih kecil dari 0,2 sehingga item pertanyaan tersebut
harus dihapus untuk melanjutkan ke uji reliabilitas. Pada tabel 4.9 akan
63
disajikan kembali pertanyaan variabel kualitas audit setelah penghapusan
empat item yang tidak masuk ke dalam kriteria valid.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Setelah Penghapusan Item (Kualitas Audit)
Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total Correlation
Keterangan
KA1 0,359 Valid KA2 0,363 Valid KA3 0,233 Valid KA4 0,448 Valid KA5 0,252 Valid KA6 0,440 Valid KA7 0,418 Valid KA8 0,471 Valid KA10 0,458 Valid KA11 0,424 Valid KA12 0,441 Valid KA13 0,242 Valid KA14 0,461 Valid KA15 0,394 Valid KA16 0,304 Valid KA17 0,520 Valid KA18 0,464 Valid KA19 0,518 Valid KA20 0,378 Valid KA21 0,473 Valid KA22 0,567 Valid KA23 0,532 Valid KA24 0,554 Valid KA26 0,449 Valid KA27 0,412 Valid KA28 0,253 Valid KA29 0,498 Valid KA31 0,287 Valid KA32 0,504 Valid KA33 0,438 Valid KA34 0,399 Valid KA35 0,469 Valid KA36 0,288 Valid
Sumber: Data primer yang diolah
64
Tabel 4.9 menjelaskan bahwa untuk pertanyaan nomor 9, 25, 30, dan
37 dihapus atau dikeluarkan dari penelitian karena tidak memenuhi kriteria
valid yang mengharuskan sebuah pertanyaan memiliki nilai korelasi lebih
besar dari 0,2. Dan selanjutnya untuk uji reliabilitas pertanyaan-pertanyaan
tersebut tidak dimasukkan kembali dan harus dikeluarkan dari penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah suatu pengujian untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseoarang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu
variabel atau konstruk dinyatakan reliabel jika memberi nilai Cronbach
Alpha lebih besar dari 0,60 (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2005). Tabel
4.10 menunjukkan hasil uji reliabilitas untuk tiga variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas Sebelum Penghapusan Item
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kompetensi 0,797 Reliabel Independensi 0,612 Reliabel
Kualitas Audit 0,852 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.10 menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas variabel
kompetensi sebesar 0,797, variabel independensi sebesar 0,612, dan untuk
variabel kualitas audit adalah sebesar 0,852. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena
mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60. Hal ini
65
menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan akan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan
kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban
sebelumnya. Namun pada pengujian diatas, pada pertanyaan untuk
variabel kualitas audit ada empat pertanyaan yang tidak valid sehingga
harus dikeluarkan dari penelitian dan harus melakukan uji reliabilitas
kembali. Tabel 4.11 akan menunjukkan hasil uji reliabilitas setelah
penghapusan item pertanyaan untuk variabel kualitas audit.
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Setelah Penghapusan Item
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kompetensi 0,797 Reliabel Independensi 0,612 Reliabel
Kualitas Audit 0,880 Reliabel Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.11 menjelaskan hasil uji reliabilitas setelah mengeluarkan
item pertanyaan yang dianggap tidak memenuhi kriteria valid sehingga
menghasilkan nilai cronbach’s alpha variabel kualitas audit sebesar 0,880.
Untuk dua variabel lain nilainya tetap karena tidak dilakukan pengujian
reliabilitas kembali.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel. Uji multikolinieritas dilakukan
dengan melihat (1) nilai tolerance dan lawannya (2) Variance Inflation
Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel independen.
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas
Sumber: Data primer yang diolah
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolera
nce VIF 1 (Constant) 129.346 1.956 66.128 .000
Zscore: kompetensi
3.105 1.033 .275 3.004 .003 .826 1.211
Zscore: independensi
2.774 .978 .246 2.836 .005 .921 1.085
Zscore: ukuran
1.575 1.056 .140 1.491 .139 .790 1.265
Absx1_x3 -1.877 1.408 -.113 -1.333 .185 .969 1.032Absx2_x3 1.709 1.241 .128 1.377 .171 .797 1.255
a. Dependent Variable: kualitas
Berdasarkan tabel 4.12 diatas terlihat bahwa nilai tolerance bernilai
0,826 untuk variabel kompetensi, nilai 0,921 untuk variabel independensi,
nilai 0,790 untuk variabel ukuran KAP, nilai 0,969 untuk variabel
Absx1_x3 yang merupakan interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan
nilai 0,797 untuk variabel Absx2_x3 yang merupakan interaksi
independensi dan ukuran KAP dan nilai Variance Inflation Factor (VIF)
sebesar 1,211 untuk variabel kompetensi, sebesar 1,091 untuk variabel
independensi, sebesar 1,265 untuk variabel ukuran KAP, sebesar 1,035
untuk variabel Absx1_x3, dan sebesar 1,255 untuk variabel Absx2_x3.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak
66
terdapat problem multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian
ini.
b. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Hasil
pengujian normalitas berupa grafik yang disebut normal probability plot.
Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data yang normal atau
mendekati normal. Berikut hasil pengujian normalitas.
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot
67
Gambar 4.1, memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa
model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan
pada gambar 4.4, gambar 4.5 dan gambar 4.6.
Sumber: Data primer yang diolah
Gambar 4.2 Grafik Scatterplot
68
69
Berdasarkan gambar 4.2 grafik scatterplot menunjukkan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak
terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi,
sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi kualitas audit
berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu kompetensi,
independensi, dan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) sebagai variabel
moderating.
4. Hasil Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis
regresi berganda (multiple regression analysis) dengan variabel
moderating. Sedangkan untuk pengujian variabel moderating
menggunakan metode nilai selisih mutlak. Hasil uji hipotesis dalam
penelitian ini digambarkan, yaitu:
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen.
70
Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 .459a .211 .176 10.24307 1.469a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas
Sumber: Data primer yang diolah
Tabel 4.13 menunjukkan nilai R sebesar 0,459 atau 45,9%. Hal ini
berarti bahwa hubungan atau korelasi antara faktor-faktor yang
mempengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit adalah cukup
kuat karena berada dikisaran 0,40-0,599 (Riduwan dan Ahmad, 2007:62).
Nilai adjusted R square sebesar 0,176 atau 17,6% yang berarti bahwa
variabel kualitas audit dapat dijelaskan oleh variabel kompetensi dan
independensi adalah sekitar 0,176 atau 17,6%. Sedangkan sisanya 0,824
atau 82,4% (1-0,176) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
disertakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji
statistik t dapat dilihat pada tabel 4.14, jika nilai probability t lebih kecil
dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai
probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.14 Hasil Uji Statistik t
71
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta Tolera
nce VIF 1 (Constant) 129.346 1.956 66.128 .000
Zscore: kompetensi
3.105 1.033 .275 3.004 .003 .826 1.211
Zscore: independensi
2.774 .978 .246 2.836 .005 .921 1.085
Zscore: ukuran
1.575 1.056 .140 1.491 .139 .790 1.265
Absx1_x3 -1.877 1.408 -.113 -1.333 .185 .969 1.032Absx2_x3 1.709 1.241 .128 1.377 .171 .797 1.255
a. Dependent Variable: kualitas
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit.
Hasil uji hipotesis 1 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel kompetensi
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,003. Hal ini berarti menerima
Ha1 sehingga dapat dikatakan bahwa kompetensi berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel kompetensi lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh interaksi kompetensi dan ukuran
KAP terhadap kualitas audit.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel interaksi
kompetensi dan ukuran KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar
72
0,185. Hal ini berarti menolak Ha2 sehingga dapat dikatakan bahwa
interaksi kompetensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel
interaksi kompetensi dan ukuran KAP lebih besar dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh independensi terhadap kualitas audit.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel independensi
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,005. Hal ini berarti menerima
Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa independensi berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel independensi lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 4: Pengaruh interaksi independensi dan ukuran
KAP terhadap kualitas audit.
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel interaksi
independensi dan ukuran KAP mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0,171. Hal ini berarti menolak Ha4 sehingga dapat dikatakan bahwa
interaksi independensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel interaksi independensi dan ukuran KAP lebih besar dari 0,05.
Hasil Uji Hipotesis 5: Pengaruh ukuran KAP terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.14, variabel ukuran KAP
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,139. Hal ini berarti menolak Ha5
sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran KAP tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit karena tingkat signifikansi yang dimiliki
variabel ukuran KAP lebih besar dari 0,05.
Berdasarkan tabel 4.14, maka diperoleh model persamaan regresi
sebagai berikut.
Y = 129,346+3,105Kt+2,774Ind-1,575UK-1,877|Kt-UK|+1,709|Ind-UK|+e
Keterangan:
Y = Kualitas audit
Kt = Kompetensi
Ind = Independensi
UK = Ukuran KAP
Absx1_x3 = Interaksi kompetensi dan ukuran KAP
Absx2_x3 = Interaksi independensi dan ukuran KAP
e = Error
c. Hasil Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil
uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.15, jika nilai probabilitas lebih
kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai
probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.
73
74
Tabel 4.15 Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
Model Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
1 Regression 3196.650 5 639.330 6.093 .000a
Residual 11960.941 114 104.921 Total 15157.592 119
a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas
Sumber: Data primer yang diolah
Hasil Uji Hipotesis 6: Pengaruh kompetensi, independensi, ukuran
KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan interaksi
independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit.
Hasil uji hipotesis 5 dapat dilihat pada tabel 4.15 nilai F diperoleh sebesar
6,093 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,05 maka Ha6 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa
kompetensi, independensi, dan ukuran KAP berpengaruh secara simultan
dan signifikan terhadap kualitas audit.
C. Pembahasan
1. Pengaruh kompetensi terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel
kompetensi adalah sebesar 0,003 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
Hal ini berarti bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki
75
kompetensi yang baik. Kompetensi memiliki dua indikator, yaitu
pengetahuan dan pengalaman. Auditor sebagai pihak yang berada di ujung
tombak penugasan audit memang harus selalu meningkatkan
pengetahuannya baik melalui seminar maupun pelatihan keprofesiannya.
Hasil dari penerapan pengetahuan tersebut adalah bertambahnya
pengalaman auditor tersebut yang akan menghasilkan suatu audit yang
berkualitas. Hasil penelitian ini dapat mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Alim ( 2007) dan Nurkholis (2003) yang menyatakan
kompetensi dan pengalaman berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit. Hasil penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan
oleh Senjani (2009) tetapi dalam penelitian Senjani (2009) yang menjadi
variabel dependennya adalah kualitas kertas kerja audit. Hasil penelitian
Senjani (2009) menghasilkan kualitas auditor yang diukur oleh kompetensi
dan independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas kertas kerja audit.
2. Pengaruh interaksi kompetensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel
Absx1_x3 yang merupakan variabel interaksi kompetensi dan ukuran KAP
0,185 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Absx1_x3 atau
interaksi kompetensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas audit. Hal ini berarti bahwa tidak adanya perbedaan
kualitas audit yang dihasilkan oleh auditor yang bekerja pada KAP sedang
maupun KAP kecil. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya pelatihan-
pelatihan dan seminar-seminar yang membahas masalah teknis
76
pelakasanaan audit yang berkualitas sehingga para auditor, baik yang
bekerja pada KAP sedang maupun KAP kecil semakin terasah kemampuan
auditnya yang akan menghasilkan audit yang berkualitas. Dengan
banyaknya kasus-kasus audit yang menyeret KAP besar, itu dapat
membuktikan bahwa saat ini ukuran dan reputasi KAP tidak dapat
dijadikan tolak ukur kualitas audit yang diberikan.
3. Pengaruh independensi terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel
independensi 0,005 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
independensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.
Hal ini berarti bahwa audit tenure yang menjadi tolak ukur independensi
berpengaruh terhadap kualitas audit. Auditor dalam penugasannya harus
selalu menjaga sikap independennya. Auditor harus memiliki kemampuan
dan pengetahuan dalam pengumpulan bukti dimana hal tersebut harus
selalu didukung oleh sikap independennya. Hal ini menjadi bukti bahwa
independensi pun menjadi syarat mutlak seorang auditor. Tidak mudah
dalam menjaga independensi agar tetap sesuait dengan yang seharusnya,
penugasan yang terlalu lama pun dapat mempengaruhi independensi
seorang auditor karena dengan fasilitas yang didapatkan seorang auditor
selama penugasan dapat membuat auditor “dapat dikendalikan” oleh klien
karena auditor berada pada posisi yang dilematis. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Alim (2007) dan Nurkholis
77
(2003) yang menyatakan independensi dan audit tenure berpengaruh
terhadap kualitas audit.
4. Pengaruh interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel
interaksi independensi dan ukuran KAP 0,171 > 0,05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel interaksi independensi dan ukuran KAP tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini berarti
bahwa tingkat independensi auditor yang bekerja pada KAP sedang dan
KAP kecil adalah sama. Hal ini dikarenakan bahwa auditor telah
memahami mengenai kode etik auditor yang dibuat oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Auditor telah sadar bahwa betapa pentingnya
independensi seorang auditor karena profesi auditor ini adalah profesi
dimana bersandingnya kepercayaan masyarakat. Apabila seorang auditor
kehilangan independensinya maka hasil audit yang dikerjakannya
dianggap tidak bernilai.
5. Pengaruh ukuran KAP terhadap kualitas audit
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikansi variabel
ukuran KAP 0,139 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
Hal ini berarti tidak membuktikan judgement Mustofa yang diungkapkan
dalam Majalah Akuntan Indonesia edisi No. 16/tahun III/April 2009
mengenai KAP yang memiliki minimal 4 akuntan publik bisa
melaksanakan fungsi manajemen KAP dengan lebih baik. Kebijakan
78
saling review antar rekan, program quality control hasil pekerjaan,
pelatihan internal dan lain-lain akan bisa berjalan lebih baik di kantor
dengan minimal 4 akuntan publik.
6. Pengaruh kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi
dan ukuran KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap
kualitas audit
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa variabel kompetensi,
independensi, dan ukuran KAP berpengaruh secara simultan dan
signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 dalam pengujian statistik F. Dengan demikian,
kompetensi dan independensi auditor yang bekerja di KAP baik kecil dan
sedang berpengaruh terhadap kualitas audit. Auditor yang bekerja pada
KAP kecil dan besar memiliki kompetensi dan independensi yang sama.
Ini dikarenakan dengan banyaknya seminar dan pelatihan mengenai teknis
audit yang berkualitas sehingga melatih auditor untuk melakukan audit
yang berkualitas pula.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi,
independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran KAP, dan
interaksi independensi dan ukuran KAP terhadap kualitas audit. Responden
penelitian ini berjumlah 120 orang auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan
Publik (KAP) yang terletak di Jakarta dan berdasarkan Directory KAP yang
diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tahun 2010.
Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah
dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi
berganda dengan variabel moderating, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Kompetensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini
dijelaskan oleh nilai signifikansinya sebesar 0,003. Hasil penelitian ini
konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Alim (2007) dan
Nurkholis (2003) tetapi hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil
penelitian Senjani (2009) yang memberikan hasil kualitas auditor yang
diukur dengan kompetensi dan independensi tidak berpengaruh terhadap
kualitas kertas kerja, yang kita ketahui kertas kerja audit merupakan salah
satu faktor untuk mengukur kualitas audit.
79
2. Interaksi kompetensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas audit. Hal ini dijelaskan dengan nilai signifikansi sebesar
0,185. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Senjani
(2009) yang memberi hasil kualitas auditor yang diukur dengan
kompetensi dan independensi berpengaruh terhadap kualitas kertas kerja
audit yang kita ketahui bahwa kualitas kertas kerja juga menentukan
kualitas audit setelah dimoderasi dengan variabel ukuran KAP.
3. Independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal
ini dijelaskan dengan nilai signifikansi sebesar 0,005. Hasil penelitian ini
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Alim (2007) dan
Nurkholis (2003) yang menyatakan bahwa independensi berpengaruh
secara signifikan terhadap kualitas audit.
4. Interaksi independensi dan ukuran KAP tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dijelaskan dengan nilai
signifikansi sebesar 0,171. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil
penelitian Senjani (2009) yang memberi hasil kualitas auditor yang diukur
dengan kompetensi dan independensi berpengaruh terhadap kualitas
kertas kerja audit yang kita ketahui bahwa kualitas kertas kerja juga
menentukan kualitas audit setelah dimoderasi dengan variabel ukuran
KAP.
5. Ukuran KAP tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,139. Hasil penelitian
ini tidak mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Senjani (2009)
80
yang memberi hasil ukuran KAP berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas kertas kerja audit seperti yang kita ketahui kertas kerja audit
merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas audit.
6. Kompetensi, independensi, ukuran KAP, interaksi kompetensi dan ukuran
KAP, dan interaksi independensi dan ukuran KAP berpengaruh secara
simultan dan signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 dalam uji statistik F.
B. Keterbatasan
Penulis menemukan beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yang
kemungkinan dapat menimbulkan bias atau ketidakakuratan pada hasil
penelitian ini antara lain:
1. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
penelitian, bukan berupa hasil wawancara langsung atau observasi
lapangan bahkan masuk ke dalam penugasan audit sebenarnya sehingga
kesimpulan yang diambil hanya berdasarkan pada data yang dikumpulkan
secara tertulis sehingga dapat mempengaruhi dari kualitas data itu sendiri
yang dapat mengakibatkan terjadinya bias dalam hasil penelitian.
2. Butir pertanyaan kuesioner penelitian untuk variabel dependen (kualitas
audit) diperoleh dari literatur dan referensi jurnal. Disamping itu yang
menjadi mayoritas responden adalah auditor yang bekerja selama 1 – 3
tahun yang diasumsikan belum begitu banyak menerima penugasan audit.
81
3. Hasil penelitian ini hanya dapat dihubungkan pada auditor yang bekerja
pada KAP di wilayah Jakarta, dengan ukuran KAP kecil dan KAP sedang
saja sehingga kemungkinan memiliki perbedaan hasil dan kesimpulan
apabila dilakukan untuk objek dan profesi yang berbeda.
4. Penelitian ini hanya menggunakan populasi KAP kecil dan KAP sedang
saja, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat mewakili KAP besar.
C. Implikasi dan Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas menyatakan bahwa kompetensi secara
parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, independensi
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan ukuran KAP
tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini perlu diperhatikan oleh KAP
untuk terus menjaga kualitas auditnya dengan melakukan tertib administrasi,
saling review antar rekan dan pengendalian kualitas oleh KAP. Audit yang
berkualitas akan memberikan kepuasan bagi klien dan pihak-pihak yang
berkepentingan serta bagi KAP pengendalian kualitas dapat meningkatkan
reputasinya sehingga dapat menerima penugasan audit lebih banyak lagi.
Untuk penelitian selanjutnya mungkin saran-saran berikut dapat
berguna, yaitu:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel
independen lainnya, baik yang berasal dari faktor eksternal maupun faktor
internal auditor atau menambahkan variabel moderating lain guna
82
83
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel
penelitian serta memperluas wilayah sampel penelitian, bukan hanya di
Jakarta tetapi juga di kota-kota besar lainnya, sehingga dapat diperoleh
hasil penelitian dengan tingkat generalisasi yang lebih tinggi.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian
yang berbeda seperti metode wawancara langsung kepada responden untuk
memperoleh data yang lebih berkualitas.
4. Penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan waktu penelitian. Waktu
penelitian diharapkan tidak dilakukan pada waktu sibuk auditor. Sehingga
tingkat pengembalian (respon rate) kuesioner dapat lebih tinggi, dan
mendapatkan hasil yang lebih akurat.
5. Penelitian selanjutnya diharapkan juga dapat mengikutsertakan KAP besar
dalam populasi penelitiannya sehingga hasil penelitiannya dapat mewakili
semua ukuran KAP.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2003. Pengaruh Kode Etik, Standar Profesional Akuntan Publik dan Standar Pengendalian Mutu Terhadap Mutu Auditing dalam Praktik Auditing di Indonesia. Jurnal Akuntansi.
Alim, M. Nizarul, Trisni Hapsari dan Liliek Purwanti. 2007. Pengaruh
Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi. Simposium Nasional Akuntansi X.
Anis, Canyaning. 2008. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap
Kelangsungan Usaha Kantor Akuntan Publik (KAP) di Malang. Malang: FE UMM.
Arens, Alvin A., Randal K. Elder, Mark S. Beasley, dan Amir Abadi jusuf.
“Auditing and Assurance Services An Integrated Approach: An Indonesian Adaptation”. 13th edition, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Boynton, William C., dkk. 2007. Modern Auditing. Jakarta: Edisi Kedelapan,
Penerbit Erlangga. Choo, F. Dan K. T. Trotman. 1991. The Relationship Between Knowledge
Structure and Judgement for Experienced and Inexperienced Auditors. The Accounting Review. Juli. p. 464 – 485.
Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi dan Independensi Akuntan
Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4 No. 2; 79 – 92.
Darmoko, H. W. 2004. Profesionalisme Auditor KAP Dilihat dari Perbedaan
Gender, Tipe KAP, dan Hirarki Jabatannya. Jurnal ”SOSIAL” Volume 4 Nomor 2; 128 – 140.
DeAngelo, L. E. 1981. Auditor Independence, ”Low Balling,” and Disclose
Regulation, dalam Journal of Accounting & Economics 3 (August): 113127.
Deis, Donald R. dan Gary A. Giroux. 1992. Determinants of Audit Quality in
the Public Sector. The Accounting Review. Juli. p. 462-479. Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh kompetensi dan Independensi
Auditor terhadap Kualitas Audit.
84
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariative dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, Abdul. “Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan”, Edisi 4,
Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) STIM YKPN, Yogyakarta, 2008. Husein, Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama. Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesionalisme Akuntan Publik per
1 Januari 2001., Jakarta: Salemba Empat Cet. Ke-1. Ikatan Akuntan Publik Indonesia, 2009. Directory Kantor Akuntan Publik
dan Akuntan Publik. Institut Akuntan Publik Indonesia dan Departemen Keuangan Sekretariat Jenderal Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta: Edisi Pertama Cet. Ke-2, BPFE. Ishak, Muhammad. 2003. Independensi Auditor: Harapan dan Kenyataan.
Jurnal Telaah Akuntansi vol. 1 No. 1; 59-70. Iskak, Jamaludin. 1999. Pengaruh Besarnya Perusahaan, dan Lamanya
Waktu Audit serta Besarnya Kantor Akuntan Publik terhadap ”Audit Fee”. Publikasi FE Untar No. 2 ; 20 – 29.
Mayangsari, Sekar. 2004. Bukti Empiris Pengaruh Spesialisasi Industri
Auditor terhadap Earnings Response Coefficient. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia vol. 7 No. 2; 154-178.
Meutia, Inten. 2004. Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen
Laba untuk KAP Big 5 dan Non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia vol.7 No. 3; 333-350.
Mukhlasin, 2004. Pengaruh Atribut Kualitas Audit, Portfolio Jasa Audit, dan
Reputasi Kantor Akuntan Publik terhadap Kepuasan Klien. BALANCE FE Univ. Katolik Indonesia Atma Jaya ; 27 – 45.
Mulyadi dan Supriyono RA, 1988. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Independensi Penampilan Akuntan Publik. BPPS-UGM vol. 1 No. 1; 81-94.
Murtini, Sri. 2003. Persepsi Auditor Tentang Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Independensi Auditor. JABPI vol. 9 No. 1; 1-7.
85
86
Nisfiannoor, Muhammad. 2009. Pendekatan Statistika Modern Untuk Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Empat.
Nurkholis, 2003. Atribut Kualitas Audit: Persepsi Auditor, Manajer
Akuntansi dan Pemakai Laporan Keuangan. Jurnal Ekonomi Bisnis Tahun 8 No. 3 ; 463 – 481.
Rahayu, Siti Kurnia dan Ely Suhayati. 2010. Auditing: Konsep Dasar dan
Pedoman Pemeriksaan Akuntan Publik. Yogyakarta: Graha Ilmu. Redithe, Ryan Ardi. 2009. Studi Komparasi Pengujian Kualitas Audit Pada
Big Four dan Non-Big Four Melalui Metode Analisis Probit. Riyatno, 2007. Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Earnings
Response Coefficients dalam Jurnal Keuangan dan Bisnis vol. 5 No. 2 ; 148 – 162.
Senjani, Yayu Putri. 2009. Analisis Pengaruh Kualitas Auditor terhadap
Kualitas Kertas Kerja Audit dengan Ukuran Kantor Akuntan Publik Sebagai Variabel Moderating.
Susiana dan Arleen Herawaty. Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme
Corporate Governance, Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan. SNA X.
Syafei, Buyung Ahmad. 2007. Kompeten dan Kompetensi.
http://deroe.wordpress.com/2007/10/05/kompeten-dan-kompetensi/. Diakses Januari 2010.
Wijaya, Tony. 2010. Analisis Multivariate. Yogyakarta: Penerbit UAJY. Wikipedia. 2009. Auditor Empat Besar.
http://id.wikipedia.org/wiki/The_Big_Four_auditors.html. Diakses pada Januari 2010.
DAFTAR JAWABAN RESPONDEN
responden
DEMOGRAFI RESPONDEN kompetensi independensi
KELAMIN PENDIDIKAN JABATAN LAMA KERJA
UKURAN KAP Kt1 Kt2 Kt3 Kt4 Kt5 Kt6 Kt7 Kt8 Ind1 Ind2 Ind3 Ind4 Ind5
1 1 2 4 2 2 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 3
2 0 2 4 2 2 4 4 2 4 4 3 5 4 4 4 3 4 5
3 1 2 4 3 2 3 3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4
4 0 2 4 3 2 3 3 2 3 3 3 4 3 5 4 3 3 3
5 1 3 3 4 2 5 5 2 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5
6 1 2 4 1 2 1 1 1 3 5 4 5 3 5 4 5 5 4
7 1 2 4 2 2 3 3 1 3 5 4 5 3 5 4 5 5 4
8 1 2 1 4 2 5 4 1 5 5 3 3 5 5 5 4 5 4
9 0 2 4 1 2 1 1 1 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2
10 1 2 4 1 2 3 3 1 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4
11 0 2 4 1 2 1 1 1 3 3 3 4 4 5 4 4 5 4
12 0 2 4 1 2 1 1 1 4 3 4 4 5 5 4 4 5 4
13 0 1 4 2 2 4 3 1 4 3 5 4 5 5 5 4 5 2
14 0 2 4 2 2 3 3 1 4 3 5 4 5 5 5 4 5 2
15 1 2 4 2 2 2 1 1 3 3 4 4 5 4 4 3 2 2
16 0 2 4 3 2 3 2 1 4 4 4 4 5 4 4 3 5 4
17 1 2 4 2 2 3 2 1 4 4 4 4 5 4 4 3 5 3
18 1 2 4 2 2 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 4 3 4
19 1 2 4 1 2 2 2 1 2 3 4 4 4 4 3 3 4 3
20 1 1 4 1 2 1 1 1 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5
21 1 2 4 3 2 2 2 2 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5
22 1 2 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
23 1 2 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
24 0 2 4 1 2 3 3 1 4 4 5 4 3 5 4 3 5 5
25 1 1 4 2 2 1 1 1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4
26 1 2 4 2 2 1 3 1 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4
27 0 1 4 2 2 2 1 1 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4
28 0 2 4 2 2 1 1 1 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4
29 1 4 3 2 2 1 1 1 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4
30 1 2 4 2 2 2 2 1 2 2 5 5 5 5 5 4 5 4
31 1 2 4 3 2 3 1 1 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
32 1 2 4 2 2 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 1 2 4 3 2 2 1 1 1 2 2 3 5 5 4 4 4 5
34 0 2 4 2 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 3 5 3
35 0 2 4 3 2 5 2 1 4 3 4 3 3 5 3 3 4 5
36 1 2 4 2 2 4 2 1 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4
37 1 2 4 4 2 5 3 1 3 5 4 3 4 3 4 3 4 5
38 1 2 4 3 2 5 2 1 4 3 4 5 3 3 3 4 5 5
39 1 2 4 2 2 4 2 1 4 3 4 3 4 5 3 3 3 3
40 1 2 2 4 2 5 3 1 5 5 5 4 3 4 4 4 3 4
41 0 2 4 2 2 4 2 1 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4
42 1 2 4 2 2 3 2 1 4 3 5 3 3 4 4 3 3 4
43 0 2 4 2 2 3 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 5 5
44 1 2 4 2 2 3 2 1 3 2 4 4 3 4 4 5 5 5
45 0 2 4 2 2 2 3 1 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
46 1 2 4 2 2 3 4 1 5 5 5 3 4 5 5 5 5 4
47 0 2 4 2 2 2 1 1 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4
48 1 2 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
49 1 2 4 2 2 4 4 1 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4
50 0 2 4 2 2 3 3 1 3 2 4 4 5 5 4 5 5 4
51 1 3 3 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5
52 0 2 4 1 2 1 2 1 2 2 4 5 5 4 4 4 4 5
53 0 2 4 3 2 3 2 2 5 4 3 3 5 5 5 4 4 4
54 1 2 4 1 2 1 1 1 1 2 1 3 3 4 5 3 3 4
55 1 2 4 3 2 4 4 1 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4
56 1 2 4 2 2 3 3 1 3 3 4 3 4 5 3 4 4 4
57 0 2 4 2 2 3 3 1 5 3 5 5 5 5 3 3 3 3
58 1 2 4 1 2 1 1 1 2 4 4 5 3 5 4 5 5 5
59 0 2 4 2 2 3 3 1 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4
60 0 2 4 1 1 2 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3
61 0 2 4 1 1 2 2 3 2 3 4 4 4 5 3 5 4 4
62 0 2 4 2 2 2 2 1 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5
63 0 2 4 2 2 3 3 1 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4
64 1 2 4 3 2 5 4 3 5 5 3 4 3 4 5 4 3 4
65 0 2 4 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4
66 1 2 4 2 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
67 0 2 4 2 1 2 1 1 3 3 4 4 4 3 2 4 3 4
68 0 2 4 2 1 1 1 1 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4
69 1 1 4 2 1 2 1 1 5 5 5 5 2 5 4 5 5 5
70 0 2 4 2 1 1 1 1 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5
71 1 2 4 2 1 2 1 1 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5
72 0 2 4 2 1 1 1 1 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4
73 0 2 4 1 1 2 1 1 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3
74 1 2 4 2 1 2 2 1 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
75 0 2 2 4 2 4 4 3 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4
76 0 2 3 4 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
77 0 2 2 4 2 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5
78 1 2 4 2 2 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
79 0 2 2 4 2 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5
80 1 2 4 2 1 3 3 1 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4
81 0 2 4 3 1 3 2 2 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4
82 1 3 3 4 1 3 4 1 5 3 5 4 4 4 4 3 3 3
83 0 3 4 2 1 1 1 1 3 2 5 4 3 5 3 3 4 4
84 1 2 4 3 1 1 2 1 3 2 5 4 4 5 4 3 4 3
85 1 2 4 2 1 4 3 1 4 2 4 4 3 4 5 4 3 4
86 0 3 2 3 1 4 4 2 4 4 5 3 2 4 2 4 3 4
87 1 2 4 2 1 4 3 4 4 3 4 4 2 4 2 3 5 4
88 0 2 4 1 1 3 4 1 2 2 3 4 1 4 3 4 5 4
89 1 2 4 1 1 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4
90 0 2 4 1 1 2 2 2 2 4 4 3 4 5 4 4 5 5
91 1 2 4 2 1 2 1 1 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5
92 1 2 4 4 1 2 2 1 2 3 3 3 3 4 5 5 4 4
93 0 1 4 2 1 2 1 1 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
94 0 1 4 2 1 2 1 1 3 5 4 4 5 4 4 4 5 4
95 1 1 4 2 1 2 2 1 2 3 3 3 3 4 5 4 4 5
96 1 2 4 3 2 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4
97 1 2 4 3 2 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4
98 1 2 4 2 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4
99 0 2 4 3 2 5 5 3 5 4 5 5 5 5 3 5 5 4
100 1 2 4 2 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5
101 1 1 3 4 1 3 2 1 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4
102 1 1 4 4 1 4 4 1 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4
103 1 1 4 4 1 3 2 1 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4
104 1 2 4 1 1 2 2 1 3 3 2 5 5 5 3 3 5 3
105 0 2 4 3 1 3 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
106 0 2 4 2 2 3 1 1 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
107 1 2 4 2 2 2 2 1 3 3 3 4 4 4 4 5 4 5
108 0 2 4 2 2 3 2 1 3 3 4 4 5 5 5 4 4 4
109 1 2 4 2 2 2 2 1 2 2 3 5 5 4 3 4 3 3
110 0 2 4 3 2 3 2 1 3 3 4 4 5 5 4 4 5 4
111 1 2 4 2 2 3 2 1 4 2 4 4 4 4 5 4 2 4
112 1 1 4 2 1 1 1 1 2 5 2 3 5 5 5 4 4 4
113 1 2 3 4 1 3 2 1 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5
114 1 2 4 4 1 3 2 1 3 2 3 3 3 5 5 5 5 2
115 0 2 4 2 1 1 1 1 2 3 3 3 5 5 5 4 4 4
116 1 2 3 4 2 3 1 1 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5
117 0 2 4 3 2 3 1 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4
118 0 2 4 3 2 3 1 1 5 5 5 4 5 5 3 4 5 5
119 1 2 4 2 2 3 1 1 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4
120 1 2 4 3 2 3 1 1 5 5 5 4 5 5 4 4 5 3
Jawaban Kualitas Audit
Responden
Kualitas Audit
KA1
KA2
KA3
KA4
KA5
KA6
KA7
KA8
KA10
KA11
KA12
KA13
KA14
KA15
KA16
KA17
KA18
KA19
KA20
KA21
KA22
KA23
KA24
KA26
KA27
KA28
KA29
KA31
KA32
KA33
KA34
KA35
KA36
1 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2
2 2 2 2 2 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
3 3 4 4 4 2 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2
5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
6 4 2 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 1 5 3 4 5 5 4 5
7 4 2 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 1 5 3 4 5 5 4 5
8 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
9 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4
10 2 3 2 2 3 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 5 3 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 2 3 1
11 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2
12 4 3 3 1 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3
13 5 3 2 2 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3
14 5 2 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
15 5 5 4 4 4 4 2 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 2 4 5 4 3 4 4 3 4 3
16 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4
17 2 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4
18 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3
19 5 5 5 5 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4
20 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4
24 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3
25 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
26 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
27 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
28 5 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
30 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
31 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
32 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
33 1 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4
34 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
35 4 5 4 5 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 5 4 3 4 4 3 4 3 5 4 3 4 4 3 4 5 5 4
36 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 3 4 5 4 3 4 3 4 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3
37 5 4 4 3 3 4 5 5 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 3 4 4
38 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 3 3 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 3
39 3 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4
40 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 4 3 3 3 4 3 3 5 4 3 4
41 4 5 4 3 4 5 4 4 3 3 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5
42 5 4 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5
43 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 5 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3
44 4 4 5 5 3 3 4 4 2 3 3 4 4 5 3 3 4 2 4 3 4 2 4 4 5 4 3 4 5 3 4 3 4
45 1 4 2 2 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 2 4 4 2 5 4
46 2 4 2 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 4 5 5 2 4 4 2 5 4
47 2 4 2 4 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 2 5 4 4 4 5 4 4 5 5 2 4 4 2 5 4
48 5 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
49 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4
50 5 4 4 4 4 2 2 5 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 5 4 3 4 4 4 4 3
51 2 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4
52 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 2 2 2
53 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 5 3 3 2 3 5 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
54 4 2 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
55 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 3 1 3 4
56 1 2 2 1 2 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 1 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4
57 2 4 2 2 2 5 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2
58 4 3 3 4 5 3 2 3 2 4 3 3 4 5 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 5 5 3 4 3 2 1 5
59 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 5 3 3 4 5
60 2 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3
61 5 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 5 4 3 4 2
62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4
63 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 5 5 5 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 5 3 3 3 3
65 4 3 5 3 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 3 3 3 4 5 5 3 3 3 3
66 5 4 3 4 5 4 4 3 5 5 5 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 4 3 3 3 3
67 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
68 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
69 5 3 3 4 2 4 4 5 5 5 5 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 3 3 3 3
70 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 4 2 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 1 3 3 5
71 4 4 4 3 5 5 5 5 4 3 5 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 1 3 3 4
72 4 4 4 5 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3
73 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
74 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
78 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
79 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
80 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 3 4 4
81 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4
82 2 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
83 4 4 5 5 1 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
84 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
85 2 5 5 4 3 4 1 3 3 5 3 5 3 4 4 3 5 5 5 4 2 4 4 5 5 5 4 4 4 1 4 3 5
86 5 5 4 2 3 4 4 2 5 5 4 4 4 5 3 4 5 5 3 3 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 5 3
87 4 5 3 4 5 3 1 2 3 2 4 4 4 2 3 3 5 4 5 4 4 5 5 3 3 2 3 5 3 4 5 4 2
88 5 4 3 4 3 3 4 3 1 2 3 4 4 4 3 5 2 3 3 3 4 5 3 3 4 3 2 3 4 4 4 5 5
89 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
90 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 2 4 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3 3
91 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4
92 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
93 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4
94 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4
95 5 5 5 5 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3
96 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 3
97 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
98 2 3 2 3 3 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 3
99 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3
100 4 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4
101 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4
102 5 5 5 5 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4
103 2 3 2 2 1 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 3 3
104 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
105 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3
106 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
107 3 3 3 2 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4
108 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4
109 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
110 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4
111 2 3 2 2 4 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
112 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
113 5 5 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
114 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
115 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
116 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
117 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
118 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
119 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
120 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4
DEMOGRAFI RESPONDEN
Jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Wanita 51 42.5 42.5 42.5
Laki-laki 69 57.5 57.5 100.0
Total 120 100.0 100.0
Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid D3 12 10.0 10.0 10.0
S1 102 85.0 85.0 95.0
S2 5 4.2 4.2 99.2
S3 1 .8 .8 100.0
Total 120 100.0 100.0
lama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid < 1 tahun 19 15.8 15.8 15.8
1 -3 tahun 62 51.7 51.7 67.5
3 -5 tahun 22 18.3 18.3 85.8
> 5 tahun 17 14.2 14.2 100.0
Total 120 100.0 100.0
Jabatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid Partner 1 .8 .8 .8
Supervisor 5 4.2 4.2 5.0
Manajer 8 6.7 6.7 11.7
Auditor 106 88.3 88.3 100.0
Total 120 100.0 100.0
Jenis kelamin * kompetensi Crosstabulation
Count
kompetensi Total
13.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00 33.00 34.00 36.00 37.00 38.00 39.00
Jenis kelamin Wanita 0 0 1 2 4 2 4 3 6 6 2 4 4 5 2 1 0 0 1 1 1 2 0 51
Laki-laki
1 1 0 2 4 3 5 3 6 2 3 7 3 10 4 4 4 1 1 0 1 2 2 69
Total 1 1 1 4 8 5 9 6 12 8 5 11 7 15 6 5 4 1 2 1 2 4 2 120
Jenis kelamin * independensi Crosstabulation
Count
independensi
Total 14.00 15.00 16.00 17.00 18.00 19.00 20.00 21.00 22.00 23.00 24.00 25.00
Jenis kelamin Wanita 1 1 2 2 6 4 6 10 13 3 3 0 51
Laki-laki
0 1 0 5 5 12 9 6 13 12 5 1 69
Total 1 2 2 7 11 16 15 16 26 15 8 1 120
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL KOMPETENSI
(VARIABEL INDEPENDEN)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
kompetensi1 23.62 18.457 .609 .757
kompetensi2 24.08 18.817 .579 .763
kompetensi3 24.96 21.032 .487 .777
kompetensi4 22.71 19.351 .665 .749
kompetensi5 22.69 20.047 .554 .767
kompetensi6 22.40 21.771 .479 .779
kompetensi7 22.39 23.047 .418 .788
kompetensi8 22.36 22.921 .277 .806
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
26.46 26.250 5.124 8
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL INDEPENDENSI
(VARIABEL INDEPENDEN)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
independensi1 16.17 3.787 .410 .542
independensi2 16.63 3.699 .302 .593
independensi3 16.59 3.487 .477 .504
independensi4 16.34 3.168 .432 .521
independensi5 16.51 3.899 .244 .620
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20.56 5.139 2.267 5
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL KUALITAS AUDIT
(VARIABEL DEPENDEN)
(Sebelum Butir Pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 Dikeluarkan)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
kualitas1 138.27 120.285 .345 .849kualitas2 138.18 122.067 .390 .847kualitas3 138.54 122.116 .288 .851kualitas4 138.47 119.798 .427 .846kualitas5 138.45 123.241 .246 .852kualitas6 138.22 123.957 .398 .848kualitas7 138.42 121.220 .386 .848kualitas8 138.22 122.159 .414 .847kualitas9 139.03 126.083 .165 .853kualitas10 138.09 122.504 .406 .847kualitas11 138.08 123.936 .390 .848kualitas12 137.99 124.849 .373 .848kualitas13 138.47 125.898 .209 .852kualitas14 138.27 123.844 .438 .847kualitas15 138.22 124.209 .389 .848kualitas16 138.13 123.713 .347 .849kualitas17 138.03 122.469 .506 .845kualitas18 138.22 121.554 .506 .845kualitas19 138.12 121.364 .512 .845
kualitas20 137.97 124.923 .357 .849kualitas21 138.44 124.820 .237 .851kualitas22 138.23 121.273 .531 .844kualitas23 138.02 122.874 .491 .846kualitas24 138.02 122.646 .512 .846kualitas25 139.22 129.336 -.011 .859kualitas26 138.32 123.496 .430 .847kualitas27 138.22 124.428 .404 .848kualitas28 138.23 125.155 .242 .851kualitas29 138.08 124.127 .433 .847kualitas30 138.44 126.955 .145 .853kualitas31 138.27 124.352 .304 .850kualitas32 138.25 122.189 .481 .846kualitas33 138.12 121.892 .449 .846kualitas34 138.50 120.891 .412 .847kualitas35 138.27 122.264 .478 .846kualitas36 138.49 125.025 .250 .851kualitas37 138.83 130.678 -.071 .859
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
142.15 130.011 11.402 37
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL KUALITAS AUDIT
(VARIABEL DEPENDEN)
(Setelah Butir Pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 Dikeluarkan)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
kualitas1 125.48 117.411 .359 .879kualitas2 125.39 119.988 .363 .877kualitas3 125.75 120.794 .233 .882kualitas4 125.68 116.823 .448 .875kualitas5 125.66 120.513 .252 .881kualitas6 125.43 120.802 .440 .876kualitas7 125.63 118.035 .418 .876kualitas8 125.43 118.634 .471 .875kualitas10 125.30 119.086 .458 .875kualitas11 125.28 120.894 .424 .876kualitas12 125.20 121.405 .441 .876kualitas13 125.53 123.798 .242 .879kualitas14 125.48 120.974 .461 .876kualitas15 125.43 121.559 .394 .877kualitas16 125.34 121.823 .304 .878kualitas17 125.24 119.714 .520 .874kualitas18 125.43 119.643 .464 .875kualitas19 125.33 118.709 .518 .874kualitas20 125.18 122.062 .378 .877
kualitas21 125.53 120.638 .473 .875kualitas22 125.44 118.181 .567 .873kualitas23 125.23 119.756 .532 .874kualitas24 125.23 119.542 .554 .874kualitas26 125.53 120.655 .449 .876kualitas27 125.43 121.743 .412 .876kualitas28 125.44 122.366 .253 .880kualitas29 125.29 120.746 .498 .875kualitas31 125.48 122.050 .287 .879kualitas32 125.46 119.292 .504 .874kualitas33 125.33 119.501 .438 .876kualitas34 125.71 118.595 .399 .877kualitas35 125.48 119.831 .469 .875kualitas36 125.70 121.775 .288 .879
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
129.36 127.375 11.286 33
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KOMPETENSI
(VARIABEL INDEPENDEN)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.797 8
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
26.46 26.250 5.124 8
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL INDEPENDENSI
(VARIABEL INDEPENDEN)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean Std. Deviation N
independensi1 4.39 .612 120
independensi2 3.93 .753 120
independensi3 3.97 .673 120
independensi4 4.22 .832 120
independensi5 4.05 .732 120
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.612 5
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KUALITAS AUDIT
(VARIABEL DEPENDEN)
(Sebelum Butir Pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 Dikeluarkan)
Reliability StatisticsCronbach's
Alpha N of Items
.852 37
Case Processing Summary N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean Std. Deviation N
kualitas1 3.88 1.119 120kualitas2 3.97 .840 120kualitas3 3.61 1.063 120kualitas4 3.68 .989 120kualitas5 3.70 1.042 120kualitas6 3.93 .637 120kualitas7 3.73 .932 120kualitas8 3.93 .790 120kualitas9 3.12 .862 120kualitas10 4.06 .770 120kualitas11 4.08 .650 120kualitas12 4.16 .580 120kualitas13 3.68 .756 120kualitas14 3.88 .597 120kualitas15 3.93 .624 120kualitas16 4.02 .745 120kualitas17 4.12 .638 120kualitas18 3.93 .712 120kualitas19 4.03 .721 120kualitas20 4.18 .594 120
kualitas21 3.71 .844 120kualitas22 3.92 .705 120kualitas23 4.13 .621 120kualitas24 4.13 .616 120kualitas25 2.93 .954 120kualitas26 3.83 .640 120kualitas27 3.93 .582 120kualitas28 3.92 .784 120kualitas29 4.07 .576 120kualitas30 3.71 .760 120kualitas31 3.88 .751 120kualitas32 3.90 .691 120kualitas33 4.03 .761 120kualitas34 3.65 .913 120kualitas35 3.88 .688 120kualitas36 3.66 .783 120kualitas37 3.32 .840 120
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KUALITAS AUDIT
(VARIABEL DEPENDEN)
(Setelah Butir Pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 Dikeluarkan)
Case Processing Summary N %
Cases Valid 120 100.0
Excludeda 0 .0
Total 120 100.0a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability StatisticsCronbach's
Alpha N of Items
.880 33
Item Statistics Mean Std. Deviation N
kualitas1 3.88 1.119 120kualitas2 3.97 .840 120kualitas3 3.61 1.063 120kualitas4 3.68 .989 120kualitas5 3.70 1.042 120kualitas6 3.93 .637 120kualitas7 3.73 .932 120kualitas8 3.93 .790 120kualitas10 4.06 .770 120kualitas11 4.08 .650 120kualitas12 4.16 .580 120kualitas13 3.83 .599 120kualitas14 3.88 .597 120kualitas15 3.93 .624 120kualitas16 4.02 .745 120kualitas17 4.12 .638 120kualitas18 3.93 .712 120kualitas19 4.03 .721 120kualitas20 4.18 .594 120kualitas21 3.83 .613 120kualitas22 3.92 .705 120
kualitas23 4.13 .621 120kualitas24 4.13 .616 120kualitas26 3.83 .640 120kualitas27 3.93 .582 120kualitas28 3.92 .784 120kualitas29 4.07 .576 120kualitas31 3.88 .751 120kualitas32 3.90 .691 120kualitas33 4.03 .761 120kualitas34 3.65 .913 120kualitas35 3.88 .688 120kualitas36 3.66 .783 120
UJI HIPOTESIS
(KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI BERPENGARUH TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN UKURAN
KANTOR AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI VARIABEL MODERATING)
a. Statistik Deskriptif Variabel
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
kualitas 129.3583 11.28604 120
Zscore: kompetensi .0000000 1.00000000 120
Zscore: independensi .0000000 1.00000000 120
Zscore: ukuran .0000000 1.00000000 120
Absx1_x3 .9416 .67742 120
Absx2_x3 1.0415 .84774 120
b. Hasil Uji Hipotesis
c. d.
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .459a .211 .176 10.24307 1.469
a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore:
kompetensi, Zscore: ukuran
b. Dependent Variable: kualitas
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3196.650 5 639.330 6.093 .000a
Residual 11960.941 114 104.921
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukurana
. Enter
a. All requested variables entered.
Total 15157.592 119
a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi,
Zscore: ukuran
b. Dependent Variable: kualitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 129.346 1.956 66.128 .000
Zscore: kompetensi 3.105 1.033 .275 3.004 .003 .826 1.211
Zscore: independensi 2.774 .978 .246 2.836 .005 .921 1.085
Zscore: ukuran 1.575 1.056 .140 1.491 .139 .790 1.265
Absx1_x3 -1.877 1.408 -.113 -1.333 .185 .969 1.032
Absx2_x3 1.709 1.241 .128 1.377 .171 .797 1.255
a. Dependent Variable: kualitas
Collinearity Diagnosticsa
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
Variance Proportions
(Constant)
Zscore:
kompetensi
Zscore:
independensi Zscore: ukuran Absx1_x3 Absx2_x3
1 1 2.567 1.000 .03 .00 .00 .01 .04 .04
2 1.470 1.322 .01 .23 .14 .16 .01 .00
3 .911 1.678 .00 .00 .63 .32 .00 .00
4 .629 2.021 .00 .75 .22 .34 .00 .00
5 .277 3.046 .00 .01 .01 .06 .59 .54
6 .148 4.169 .96 .01 .00 .11 .36 .42
a. Dependent Variable: kualitas
Daftar Lampiran
Hasil uji validitas dan reliabilitas Kompetensi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.797 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
kompetensi1 2.84 1.209 120kompetensi2 2.38 1.196 120kompetensi3 1.50 .961 120kompetensi4 3.75 1.006 120kompetensi5 3.77 1.035 120kompetensi6 4.06 .843 120kompetensi7 4.07 .683 120kompetensi8 4.10 .929 120
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
kompetensi1 23.62 18.457 .609 .757 kompetensi2 24.08 18.817 .579 .763 kompetensi3 24.96 21.032 .487 .777 kompetensi4 22.71 19.351 .665 .749 kompetensi5 22.69 20.047 .554 .767 kompetensi6 22.40 21.771 .479 .779 kompetensi7 22.39 23.047 .418 .788 kompetensi8 22.36 22.921 .277 .806
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
26.46 26.250 5.124 8
Hasil uji validitas dan reliabilitas Independensi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.612 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
independensi1 4.39 .612 120independensi2 3.93 .753 120independensi3 3.97 .673 120independensi4 4.22 .832 120independensi5 4.05 .732 120
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
independensi1 16.17 3.787 .410 .542 independensi2 16.63 3.699 .302 .593 independensi3 16.59 3.487 .477 .504 independensi4 16.34 3.168 .432 .521 independensi5 16.51 3.899 .244 .620
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items
20.56 5.139 2.267 5
Hasil uji validitas dan reliabilitas Kualitas Audit (sebelum butir pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 dikeluarkan) Item Statistics
Mean Std. Deviation N
kualitas1 3.88 1.119 120kualitas2 3.97 .840 120kualitas3 3.61 1.063 120kualitas4 3.68 .989 120kualitas5 3.70 1.042 120kualitas6 3.93 .637 120kualitas7 3.73 .932 120kualitas8 3.93 .790 120kualitas9 3.12 .862 120kualitas10 4.06 .770 120kualitas11 4.08 .650 120kualitas12 4.16 .580 120kualitas13 3.68 .756 120kualitas14 3.88 .597 120kualitas15 3.93 .624 120kualitas16 4.02 .745 120kualitas17 4.12 .638 120kualitas18 3.93 .712 120kualitas19 4.03 .721 120kualitas20 4.18 .594 120kualitas21 3.71 .844 120kualitas22 3.92 .705 120kualitas23 4.13 .621 120kualitas24 4.13 .616 120kualitas25 2.93 .954 120kualitas26 3.83 .640 120kualitas27 3.93 .582 120kualitas28 3.92 .784 120kualitas29 4.07 .576 120kualitas30 3.71 .760 120kualitas31 3.88 .751 120kualitas32 3.90 .691 120kualitas33 4.03 .761 120kualitas34 3.65 .913 120kualitas35 3.88 .688 120kualitas36 3.66 .783 120kualitas37 3.32 .840 120
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.852 37
Scale Statistics
Mean Variance Std. DeviationN of
Items
142.15 130.011 11.402 37
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
kualitas1 138.27 120.285 .345 .849 kualitas2 138.18 122.067 .390 .847 kualitas3 138.54 122.116 .288 .851 kualitas4 138.47 119.798 .427 .846 kualitas5 138.45 123.241 .246 .852 kualitas6 138.22 123.957 .398 .848 kualitas7 138.42 121.220 .386 .848 kualitas8 138.22 122.159 .414 .847 kualitas9 139.03 126.083 .165 .853 kualitas10 138.09 122.504 .406 .847 kualitas11 138.08 123.936 .390 .848 kualitas12 137.99 124.849 .373 .848 kualitas13 138.47 125.898 .209 .852 kualitas14 138.27 123.844 .438 .847 kualitas15 138.22 124.209 .389 .848 kualitas16 138.13 123.713 .347 .849 kualitas17 138.03 122.469 .506 .845 kualitas18 138.22 121.554 .506 .845 kualitas19 138.12 121.364 .512 .845 kualitas20 137.97 124.923 .357 .849 kualitas21 138.44 124.820 .237 .851 kualitas22 138.23 121.273 .531 .844 kualitas23 138.02 122.874 .491 .846 kualitas24 138.02 122.646 .512 .846 kualitas25 139.22 129.336 -.011 .859 kualitas26 138.32 123.496 .430 .847 kualitas27 138.22 124.428 .404 .848 kualitas28 138.23 125.155 .242 .851 kualitas29 138.08 124.127 .433 .847 kualitas30 138.44 126.955 .145 .853 kualitas31 138.27 124.352 .304 .850 kualitas32 138.25 122.189 .481 .846 kualitas33 138.12 121.892 .449 .846 kualitas34 138.50 120.891 .412 .847 kualitas35 138.27 122.264 .478 .846 kualitas36 138.49 125.025 .250 .851 kualitas37 138.83 130.678 -.071 .859
Hasil uji validitas dan reliabilitas Kualitas Audit (setelah butir pertanyaan No. 9, 25, 30, dan 37 dikeluarkan)
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
kualitas1 3.88 1.119 120kualitas2 3.97 .840 120kualitas3 3.61 1.063 120kualitas4 3.68 .989 120kualitas5 3.70 1.042 120kualitas6 3.93 .637 120kualitas7 3.73 .932 120kualitas8 3.93 .790 120kualitas10 4.06 .770 120kualitas11 4.08 .650 120kualitas12 4.16 .580 120kualitas13 3.83 .599 120kualitas14 3.88 .597 120kualitas15 3.93 .624 120kualitas16 4.02 .745 120kualitas17 4.12 .638 120kualitas18 3.93 .712 120kualitas19 4.03 .721 120kualitas20 4.18 .594 120kualitas21 3.83 .613 120kualitas22 3.92 .705 120kualitas23 4.13 .621 120kualitas24 4.13 .616 120kualitas26 3.83 .640 120kualitas27 3.93 .582 120kualitas28 3.92 .784 120kualitas29 4.07 .576 120kualitas31 3.88 .751 120kualitas32 3.90 .691 120kualitas33 4.03 .761 120kualitas34 3.65 .913 120kualitas35 3.88 .688 120kualitas36 3.66 .783 120
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.880 33
Scale Statistics
Mean Variance Std.
Deviation N of Items
129.36 127.375 11.286 33
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
kualitas1 125.48 117.411 .359 .879 kualitas2 125.39 119.988 .363 .877 kualitas3 125.75 120.794 .233 .882 kualitas4 125.68 116.823 .448 .875 kualitas5 125.66 120.513 .252 .881 kualitas6 125.43 120.802 .440 .876 kualitas7 125.63 118.035 .418 .876 kualitas8 125.43 118.634 .471 .875 kualitas10 125.30 119.086 .458 .875 kualitas11 125.28 120.894 .424 .876 kualitas12 125.20 121.405 .441 .876 kualitas13 125.53 123.798 .242 .879 kualitas14 125.48 120.974 .461 .876 kualitas15 125.43 121.559 .394 .877 kualitas16 125.34 121.823 .304 .878 kualitas17 125.24 119.714 .520 .874 kualitas18 125.43 119.643 .464 .875 kualitas19 125.33 118.709 .518 .874 kualitas20 125.18 122.062 .378 .877 kualitas21 125.53 120.638 .473 .875 kualitas22 125.44 118.181 .567 .873 kualitas23 125.23 119.756 .532 .874 kualitas24 125.23 119.542 .554 .874 kualitas26 125.53 120.655 .449 .876 kualitas27 125.43 121.743 .412 .876 kualitas28 125.44 122.366 .253 .880 kualitas29 125.29 120.746 .498 .875 kualitas31 125.48 122.050 .287 .879 kualitas32 125.46 119.292 .504 .874 kualitas33 125.33 119.501 .438 .876 kualitas34 125.71 118.595 .399 .877 kualitas35 125.48 119.831 .469 .875 kualitas36 125.70 121.775 .288 .879
Hasil Uji Hipotesis
Descriptive Statistics
Mean Std. Deviation N
kualitas 129.3583 11.28604 120Zscore: kompetensi .0000000 1.00000000 120Zscore: independensi .0000000 1.00000000 120Zscore: ukuran .0000000 1.00000000 120Absx1_x3 .9416 .67742 120Absx2_x3 1.0415 .84774 120
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered
Variables Removed Method
1 Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukurana
. Enter
a. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .459a .211 .176 10.24307 1.469 a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3196.650 5 639.330 6.093 .000a
Residual 11960.941 114 104.921 Total 15157.592 119
a. Predictors: (Constant), Absx2_x3, Zscore: independensi, Absx1_x3, Zscore: kompetensi, Zscore: ukuran b. Dependent Variable: kualitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 129.346 1.956 66.128 .000 Zscore: kompetensi
3.105 1.033 .275 3.004 .003 .826 1.211
Zscore: independensi
2.774 .978 .246 2.836 .005 .921 1.085
Zscore: ukuran 1.575 1.056 .140 1.491 .139 .790 1.265
Absx1_x3 -1.877 1.408 -.113 -1.333 .185 .969 1.032
Absx2_x3 1.709 1.241 .128 1.377 .171 .797 1.255a. Dependent Variable: kualitas
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension Eigenvalue
Condition Index
Variance Proportions
(Constant) Zscore:
kompetensi Zscore:
independensi Zscore: ukuran Absx1_x3 Absx2_x3
1 1 2.567 1.000 .03 .00 .00 .01 .04 .04
2 1.470 1.322 .01 .23 .14 .16 .01 .00
3 .911 1.678 .00 .00 .63 .32 .00 .00
4 .629 2.021 .00 .75 .22 .34 .00 .00
5 .277 3.046 .00 .01 .01 .06 .59 .54
6 .148 4.169 .96 .01 .00 .11 .36 .42a. Dependent Variable: kualitas