ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN...

119
ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP VOLUME PENYALURAN KPR (Studi Banding Bank Umum Konvensional dan Syariah Tahun 2015-2019) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh: TSIQAH KHUMAIRAH NIM. 1113046000034 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Transcript of ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN...

Page 1: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH TERHADAP VOLUME PENYALURAN KPR

(Studi Banding Bank Umum Konvensional dan Syariah Tahun 2015-2019)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi (S.E)

Oleh:

TSIQAH KHUMAIRAH

NIM. 1113046000034

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Page 3: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Hari ini Rabu, 10 Juni 2020 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

Nama : Tsiqah Khumairah

NIM : 1113046000034

Jurusan : Ekonomi Syariah

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Kinerja Bank dan Kebijakan Pemerintah

terhadap Volume Penyaluran KPR (Studi Banding Bank Umum

Konvensional dan Syariah Tahun 2015-2019)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di

atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Juni 2020

1. Dr. Erika Amelia, S.E., M.Si. (_______________)

NIP. 197711092009122001 Ketua

2. Ir. RR. Tini Anggraeni, ST., M.Si (_______________)

NIDN. 2010088001 Pembimbing

3. Nur Hidayah, M.A., Ph.D. (_______________)

NIP. 197610312001122002 Penguji Ahli

Page 4: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Tsiqah khumairah

NIM : 1113046000034

Program Studi : Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang laintanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau

tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap

dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 31 Mei 2020

Yang menyatakan

Materai 6000

Tsiqah Khumairah

Page 5: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

iv

ABSTRACT

People who lack of funds to afford home can use mortgage loan either

from conventional or sharia bank. Mortgage loan distribution influenced by

internal and external banking variable. This study aims to determine the influence

of ROA (Return on Asset), NPL/NPF (Non Performing Loan/Non Performing

Finance), CAR (Capital Adequancy Ratio), LDR/FDR (Loan to Deposit

Ratio/Finance to Deposit Ratio), BI rate, and inflation to mortgage loan

distribution on the Conventional and Sharia Commercial Banks in Indonesia from

2015 to 2019. The method of analysis used is multiple linear regression with

SPSS 23 application.

The results of this study shows that for distribution of mortgage loan,

variable ROA and inflation have no significance influence; NPL and BI rate have

negative influence; CAR and LDR have positive influence. While for sharia

mortgage loan, variable ROA and inflation have no significance influence; NPF,

FDR and BI rate have negative influence; CAR has positive influence. So, it can

be concluded that variables which influencing mortgage loan is influencing sharia

mortgage loan too. And variables which isn‟t influencing mortgage loan, isn‟t

influencing sharia mortgage loan too.

Keywords : mortgage loan, sharia mortgage loan, commercial banks, ROA, NPL,

NPF, CAR, LDR, FDR, BI rate, inflation, multiple linear regression.

Page 6: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

v

ABSTRAK

Ketidakcukupan dana seseorang untuk memenuhi kebutuhannya akan

rumah dapat dijembatani oleh fasilitas KPR, baik konvensional maupun syariah.

Penyaluran KPR dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal bank. Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh ROA (Return on Asset), NPL/NPF

(Non Performing Loan/Non Performing Finance), CAR (Capital Adequancy

Ratio), LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to Deposit Ratio), BI rate, dan

tingkat inflasi terhadap volume penyaluran KPR pada bank umum konvensional

dan bank umum syariah tahun 2015 – 2019. Penelitian ini dianalisis menggunakan

uji regresi linear berganda yang diolah dengan aplikasi SPSS 23.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada volume penyaluran KPR

konvensional, ROA dan tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan; NPL dan BI

rate berpengaruh negatif; CAR dan LDR berpengaruh positif. Sedangkan pada

KPR syariah, ROA dan tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan; NPF, FDR

dan BI rate berpengaruh negatif; CAR berpengaruh positif. Dapat disimpulkan

bahwa variabel yang memengaruhi KPR konvensional juga memengaruhi KPR

syariah, dan variabel yang tidak memengaruhi KPR konvensional juga tidak

memengaruhi KPR syariah.

Kata kunci : KPR konvensional, KPR syariah, bank umum, ROA, NPL, NPF,

CAR, LDR, FDR, BI rate, inflasi, regresi linear berganda.

Page 7: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah

Subhanahu wa Ta‟ala yang telah meberikan kepada penulis limpahan rahmat dan

kasih sayangNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH TERHADAP VOLUME PENYALURAN KPR (Studi Banding

Bank Umum Konvensional dan Syariah Tahun 2015-2019)”. Salawat serta salam

juga penulis persembahakn kepada Rasulullah, Nabi Muhammad Shallallahu

„Alaihi wa Sallam.

Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu syarat untuk menyelasaika

program studi Ekonomi Syariah Strata Satu (S1), Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan ,

kritik, saran, doa dan semangat, serta motivasi kepada penulis untuk

menyelesaikan penulisan skripsi ini. Terima kasih sebesar-besarnya penulis

berikan kepada:

1. Bapak Dr.Ahmad Tholabi Kharlie, S.H, M.H, M.A selaku Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E,AK,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak AM.Hasan Ali, M.A, dan Bapak Abdurrauf, Lc, M.A selaku Tim Task

Force Passing Out Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Erika Amelia,S.E, M,Si selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah

dan Ibu Dwi Nur‟aini Ihsan, MM selaku Sekretaris Program Studi Ekonomi

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Ir. RR. Tini Anggraini, ST., M.Si., selaku dosen pembimbing akedemik

dan pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan dan masukan kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

Page 8: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

vii

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum dan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan banyak ilmu

kepada penulis.

7. Pimpinan dan seluruh staff akademik dan staff perpustakaan utama dan

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. (Almh) ibunda penulis dan ayahanda penulis yang telah membesarkan dan

membimbing penulis selama hidupnya sampai saat ini.

9. Adik-adik dan seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberi bantuan,

semangat, motivasi dan mengingatkan penulis dalam pentingya penyelesaian

penulisan skripsi ini.

10. Almas, Asri, Keke, Nina, Nurul, Rahma, dan Tata. Teman-teman penulis sejak

awal masuk perkuliahan hingga saat ini. Terima kasih karena kalianlah

kehidupan perkuliahan penulis sangat menyenangkan dan tidak berbelok ke

jalan yang tidak diinginkan.

11. Delil, Tama, Sinad. Teman-teman sepermainan sejak SMP penulis yang selalu

mendengarkan keluh kesah dan menghibur penulis.

12. Teman-teman seperjuangan passing out penulis. Kiki, Farah, Nanda, Eliya,

Diah, Dara, Vina, dan teman-teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu. Terima kasih untuk saling membantu dan mengingatkan dalam

penyelesaian skripsi penulis.

13. Teman-teman organisasi, C.O.I.N.S Fighters yang telah memberikan banyak

ilmu dan pengalaman di luar kegiatan belajar formal di kampus.

14. Teman-teman KKN Saga 4 yang sudah bersama-sama menempuh segala suka

duka selama persiapan, pelaksanaan, dan pembuatan laporan kegiatan KKN.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat, baik

kepada penulis sendiri maupun kepada pihak lain yang membaca skripsi ini.

Jakarta, 31 Mei 2020.

Penulis.

Page 9: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ............................... iii

ABSTRACT ........................................................................................................... iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 9

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 12

A. Landasan Teori ........................................................................................... 12

1. Kedit Pemilikan Rumah ......................................................................... 12

2. Pembiayaan Pemilikan Rumah (KPR Syariah) ...................................... 18

3. ROA (Return on Asset) .......................................................................... 24

4. NPL/NPF (Non Performing Loan/Non Performing Finance) ................ 25

5. CAR (Capital Adequancy Ratio) ............................................................ 26

6. LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to Deposit Ratio) ............... 27

7. BI Rate .................................................................................................... 28

8. Tingkat Inflasi ........................................................................................ 30

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 33

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 41

D. Hipotesis ..................................................................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.............................................................. 45

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 45

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 45

Page 10: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

ix

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 46

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 46

1. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 47

2. Regresi Linear Berganda ........................................................................ 49

3. Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................................. 52

4. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ........................................................... 52

5. Uji Parsial (Uji t) .................................................................................... 54

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 56

A. Analisis Data .............................................................................................. 56

1. KPR KONVENSIONAL ........................................................................ 56

2. KPR SYARIAH...................................................................................... 69

B. Pembahasan ................................................................................................ 80

1. KPR KONVENSIONAL ........................................................................ 80

2. KPR SYARIAH...................................................................................... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 90

A. Kesimpulan ................................................................................................ 90

B. Saran ........................................................................................................... 91

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 92

LAMPIRAN .......................................................................................................... 96

A. Data Variabel Dependen dan Independen .................................................. 96

1. Data Bank Konvensional ........................................................................ 96

2. Data Bank Syariah .................................................................................. 99

B. Hasil Uji dengan Aplikasi SPSS .............................................................. 102

1. Data Bank Konvensional ...................................................................... 102

2. Data Bank Syariah ................................................................................ 105

Page 11: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1. Volume Kredit/Pembiayaan Rumah Tinggal Bank Umum

Konvensional dan Syariah dan Pertumbuhannya Tahun 2014 – 2018. .................. 4

Tabel 4.1.1 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................. 58

Tabel 4.1.2 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 59

Tabel 4.1.3 Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................................................... 61

Tabel 4.1.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 63

Tabel 4.1.5 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ....................................................... 64

Tabel 4.1.6 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...................................................................... 66

Tabel 4.2.1 Hasil Uji Multikolinearitas................................................................. 70

Tabel 4.2.2 Hasil Uji Autokorelasi ....................................................................... 71

Tabel 4.2.3 Hasil Uji Regresi Linear Berganda .................................................... 72

Tabel 4.2.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi ........................................................ 75

Tabel 4.2.5 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................................. 75

Tabel 4.2.6 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...................................................................... 77

Page 12: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1.1 Normal Probability Plot Hasil Uji Normalitas ............................... 57

Gambar 4.1.2 Grafik Histogram Hasil Uji Normalitas ......................................... 57

Gambar 4.1.3 Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................ 60

Gambar 4.2.1 Normal Probability Plot Hasil Uji Normalitas ............................... 69

Gambar 4.2.2 Grafik Histogram Hasil Uji Normalitas ......................................... 70

Gambar 4.2.3 Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................ 71

Page 13: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Manusia selama hidupnya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi.

Kebutuhan adalah segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk mencapai

kesejahteraan. Kebutuhan manusia sangat banyak dan beragam. Salah satu

jenis kebutuhan adalah berdasarkan intensitas kegunaannya yang dibagi

menjadi tiga macam yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan

kebutuhan tersier.

Kebutuhan primer atau juga biasa disebut kebutuhan pokok adalah

kebutuhan utama yang harus dipenuhi agar manusia dapat mempertahankan

hidupnya secara layak. Kebutuhaan ini mendasar dan harus dipenuhi agar

manusia tetap hidup. Yang termasuk kebutuhan primer adalah sandang

(pakaian), pangan (makanan), dan papan (tempat tinggal).

Allah pun sudah berfirman mengenai hal ini yang dapat kita lihat di

kitab suci Al-Qur‟an, bahwasanya manusia membutuhkan makan dan minum

agar tidak kelaparan dan kehausan, pakaian untuk menutupi aurat, dan tempat

tinggal agar terhindar dari panasnya matahari. Sebagaimana firman Allah

dalam QS Thaha (20) ayat 117-119.

Page 14: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

2

Maka Kami berkata: "Hai Adam, Sesungguhnya ini

(iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, Maka

sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu

berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi

celaka. (117) Sesungguhnya kamu tidak akan

kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, (118)

dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga

dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di

dalamnya". (119)

Salah satu kebutuhan hidup manusia yang utama adalah memiliki

tempat tinggal. Memiliki tempat tinggal yang dimaksud adalah kita dapat

bernaung di suatu tempat, baik yang dimiliki dengan transfer kepemilikan

seperti jual-beli, maupun dengan transfer manfaat seperti menyewa. Tempat

tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah susun,

rumah kontrakan, maupun rumah toko, bahkan rumah mobile (rumah yang

bisa berpindah tempat) (Arsiyanti, 2012: 51).

Rumah adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Hal ini telah

diatur dalam UUD 1945 Pasal 28 H angka 1 (Amandemen Kedua Tahun 2000)

yang menyebutkan bahwa “setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan

batin bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan

sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan”. Ketentuan lebih

Page 15: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

3

lanjutnya pun diatur dalam Pasal 5 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992

tentang Perumahan dan Pemukiman bahwa “setiap warga negara mempunyai

hak untuk menempati dan/atau menikmati dan/atau memiliki rumah yang

layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur”. Berdasarkan

dua ketentuan tersebut, sudah jelas bahwa kebutuhan rumah adalah kebutuhan

pokok dan setiap warga negara Indonesia berhak atasnya.

Namun, kemampuan setiap masyarakat untuk membeli rumah

tidaklah sama. Ditambah lagi dengan harga rumah dari tahun ke tahun yang

terus menanjak seiring dengan lonjakan harga tanah dan bahan bangunan.

Untuk itu, diperlukan upaya dari berbagai pihak dalam pembangunan

perumahan dan pemukiman yang harus terus menerus dilaksanakan dengan

tujuan memenuhi kebutuhan perumahan dengan harga terjangkau, terutama

bagi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan bahwa mayoritas

keluarga Indonesia tidak mampu membeli rumah jika hanya mengandalkan

pendapatan sendiri. Sebanyak 40% masyarakat membutuhkan subsidi dan 20%

sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk membeli rumah. Persoalan

perumahan yang ada saat ini adalah permintaan yang sangat tinggi tetapi

penawarannya kurang (RY, http://ppdpp.id/daya-beli-rumah-masyarakat-

masih-rendah/, akses 28 Desember 2018).

Permintaan rumah yang signifikan ini pada akhirnya diantisipasi

oleh perbankan dengan melahirkan suatu sistem yang disebut dengan kredit

pemilikan rumah (KPR). Fasilitas KPR menjadi salah satu pilihan utama bagi

Page 16: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

4

masyarakat untuk memiliki rumah tinggal. Hal ini dikarenakan daya beli

masyarakat yang terbatas untuk membeli hunian secara tunai.

Dengan adanya jasa KPR di bank syariah dan bank konvensional,

masyarakat dihadapkan pada kedua pilihan tersebut. Namun, tingkat

awereness kedua jenis bank ini di masyarakat tidak seimbang. Hal ini

tercermin dalam market share bank syariah yang hanya 5,96% per Desember

2018 (Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia, 2018: 10). Data

OJK per Juli 2019 menunjukkan bahwa jumlah pembiayaan/kredit pengadaan

rumah bank konvensional masih jauh di atas bank syariah. Sekilas, hal ini

terasa wajar dengan pertimbangan jumlah awereness masyarakat yang masih

terbiasa dengan bank konvensional dibandingkan dengan bank syariah.

Terlebih lagi, ada prejudice bahwa bank syariah lebih mahal dibandingkan

bank konvensional, khususnya pada produk pengadaan rumah atau KPR.

Tabel 1. 1. Volume Kredit/Pembiayaan Rumah Tinggal Bank Umum

Konvensional dan Syariah dan Pertumbuhannya Tahun 2014 – 2018.

TAHUN

VOLUME

KREDIT/PEMBIAYAAN

(MILIAR RUPIAH)

PERTUMBUHAN

(PRESENTASE)

Konvensional Syariah Konvensional Syariah

2014 280.262 22.654 - -

2015 302.207 24.120 7,262% 6,079%

2016 326.084 27.564 7,322% 12,494%

2017 362.734 30.180 10,104% 8,667%

2018 412.516 32.680 12,068% 7,649%

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2014 – 2018, diolah.

Page 17: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

5

Berdasarkan tabel di atas, dapat kita lihat bahwa kredit/pembiayaan

untuk rumah tinggal yang disalurkan oleh kedua bank selalu mengalami

kenaikan dan pertumbuhan positif tiap tahunnya. Di tengah dominasi produk

KPR oleh bank konvensional, bank syariah sempat mengalami pertumbuhan

melebihi bank konvensional.

Selain itu, mengacu pada Laporan Perkembangan Keuangan Syariah

Indonesia yang dikeluarkan oleh OJK (2018: 67), pembiayaan KPR syariah

tumbuh 19,11% (yoy) per Oktober 2017. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata

pertumbuhan KPR secara umum sebesar 10,9% (yoy) di Oktober 2017.

Risiko pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) di sektor

perumahan juga lebih rendah dari pada rata-rata rasio NPF perbankan syariah,

yaitu sebesar 2,46%, lebih rendah dibandingkan rata-rata NPF perbankan

syariah sebesar 3,67% per Oktober 2017. Hal ini memberikan sinyal positif

bahwa pembiayaan sektor perumahan syariah masih mempunyai ruang besar

untuk berkembang. Hal tersebut menarik minat penulis untuk melakukan

penelitian antara KPR bank syariah dan bank konvensional.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) baik di bank konvensional dan bank

syariah termasuk dalam kegiatan penyaluran kredit/pembiayaan, khususnya

kredit konsumsi yang artinya objek yang dikreditkan bukan untuk barang

modal dalam kegiatan usaha (Sularsi, 2016: 8). Pada umumnya, setiap bank

memiliki prosedur sendiri dalam pelaksanaan penyaluran kredit ini namun

tetap berada di bawah pengawasan dan peraturan Bank Indonesia dan Otoritas

Jasa Keuangan.

Page 18: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

6

Dalam Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang Sistem

Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Pasal 2 bahwa bank wajib

melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip kehati-hatian dan

manajemen resiko dalam rangka menjaga dan/atau meningkatkan tingkat

kesehatan bank. Untuk Bank syariah, berlaku juga peraturan yang sama dan

ditambah dengan prinsip syariah (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.

8/POJK.03/2014). Peraturan ini tentunya juga berlaku pada kegiata

penyaluran kredit yang dilakukan oleh bank umum konvensional dan syariah.

Dalam penelitian ini, kegiatan usaha yang dimaksud adalah

kredit/pembiayaan pemilikan rumah.

Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian atas berbagai aspek

yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank (Ikatan Bankir

Indonesia (IBI), 2016: 10). Faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank

terdiri dari profil risiko (risk profile), tata kelola perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance (GCG)), penilaian rentabilitas (earnings), dan

penilaian permodalan (capital).

Kesehatan suatu bank harus dipelihara dan/atau ditingkatkan karena

ia sangat penting bagi semua pihak terkait untuk mengambil keputusan atas

bank itu sendiri. Bagi pemilik dan manajemen bank tersebut, tingkat

kesehatan bank penting untuk mengidentifikasi risiko yang signifikan dan

dinilai perlu untuk segera dilakukan tindak lanjut (Ikatan Bankir Indonesia

(IBI), 2016: 17). Bagi pemerintah pun berguna sebagai alat pengawasan

terhadap kegiatan bank dan untuk mengambil keputusan ataupun menetapkan

Page 19: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

7

kebijakan. Dan tentu saja tingkat kesehatan bank juga penting bagi

masyarakat sebagai pengguna jasa keuangan.

Karena menyalurkan KPR hanyalah satu dari sekian banyak kegiatan

bank konvensional dan bank syariah, maka diharapkan tingkat kesehatan

bank selalu baik sehingga dapat terus menyalurkan kredit kepada masyarakat

yang memerlukan. Salah satu cara untuk melihat tingkat kesehatan suatu bank

adalah dengan menganalisis rasio keuangan. Rasio keuangan merupakan

suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang

berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja

perusahaan.

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan

antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai

hubungan yang relevan dan signifikan. Perbandingan dapat dilakukan antara

satu pos dengan pos lainnya dalam satu laporan keuangan atau antarpos yang

ada di antara laporan keuangan (Hery, 2014: 138). Maka dapat dikatakan

bahwa analisis rasio keuangan adalah analisis yang dilakukan dengan

menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada rasio keuangan yang dapat

digunakan untuk menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

Untuk mendapatkan rasio keuangan suatu bank, kita harus

menganalisis laporan keuangan bank tersebut. Laporan keuangan perlu

dianalisa karena dengan analisa tersebut akan diperoleh semua jawaban yang

berhubungan dengan masalah posisi keuangan dan hasil-hasil yang dicapai

oleh bank yang bersangkutan (Munawir 2014: 34).

Page 20: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

8

Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari laporan neraca, laporan

laba-rugi, dan laporan perubahan ekuitas yang masing-masing

menggambarkan keadaan bank dalam periode tertentu. Neraca

menggambarkan jumlah aset, kewajiban dan ekuitas. Laporan laba-rugi

memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh bank serta beban yang

terjadi selama periode tertentu. Laporan perubahan ekuitas menunjukkan

sumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahan

ekuitas bank tersebut (Munawir 2014: 5).

Jika dilihat dari sisi penawaran (supply side), penyaluran kredit

dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal bank. Faktor-faktor intenal,

misalnya struktur dan besarnya aktiva dan pasiva bank yang tersedia, jenis,

keadaan dan komposisi sarana perbankan dan personalia yang ada. Faktor-

faktor eksternal, seperti suasana dunia usaha pada umumnya dan suasana

bisnis perbankan pada khususnya, lokasi bank, dan sebagainya (Ikatan Bankir

Indonesia (IBI), 2015: 176). Faktor internal yang digunakan dalam penelitian

ini berupa rasio-rasio keuangan bank yaitu ROA (Return on Asset), NPL/NPF

(Non Performing Loan/Non Performing Finance), CAR (Capital Adequancy

Ratio), LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to Deposit Ratio).

Sedangkan faktor eksternal yang digunakan sebagai variabel penelitan adalah

hasil dari kebijakan pemerintah yang berupa BI rate dan tingkat inflasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis memutuskan untuk

melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENGARUH KINERJA

BANK DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH TERHADAP VOLUME

Page 21: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

9

PENYALURAN KREDIT PERUMAHAN (STUDI BANDING BANK

UMUM KONVENSIONAL DAN SYARIAH TAHUN 2015-2019).

B. Rumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan penulis adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana pengaruh ROA (Return on Asset), NPL/NPF (Non

Performing Loan/Non Performing Finance), CAR (Capital Adequancy

Ratio), LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to Deposit Ratio), BI

rate, dan tingkat inflasi secara bersama-sama (simultan) terhadap

penyaluran KPR pada bank umum konvensional dan syariah?

2. Bagaimana pengaruh ROA (Return on Asset) terhadap penyaluran

KPR pada bank umum konvensional dan syariah?

3. Bagaimana pengaruh NPL/NPF (Non Performing Loan/Non

Performing Finance) terhadap penyaluran KPR pada bank umum

konvensional dan syariah?

4. Bagaimana pengaruh CAR (Capital Adequancy Ratio) terhadap

penyaluran KPR pada bank umum konvensional dan syariah?

5. Bagaimana pengaruh LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to

Deposit Ratio) terhadap penyaluran KPR pada bank umum

konvensional dan syariah?

6. Bagaimana pengaruh BI rate terhadap penyaluran KPR pada bank

umum konvensional dan syariah?

Page 22: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

10

7. Bagaimana pengaruh tingkat inflasi terhadap penyaluran KPR pada

bank umum konvensional dan syariah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengaruh ROA (Return on Asset), NPL/NPF (Non

Performing Loan/Non Performing Finance), CAR (Capital

Adequancy Ratio), LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to

Deposit Ratio), BI rate, dan tingkat inflasi secara bersama-sama

terhadap penyaluran KPR pada bank umum konvensional dan

syariah.

2. Untuk mengetahui pengaruh ROA (Return on Asset) terhadap

penyaluran KPR pada bank umum konvensional dan syariah.

3. Untuk mengetahui pengaruh NPL/NPF (Non Performing Loan/Non

Performing Finance) terhadap penyaluran KPR pada bank umum

konvensional dan syariah.

4. Untuk mengetahui pengaruh CAR (Capital Adequancy Ratio)

terhadap penyaluran KPR pada bank umum konvensional dan

syariah.

5. Untuk mengetahui pengaruh LDR/FDR (Loan to Deposit

Ratio/Finance to Deposit Ratio) terhadap penyaluran KPR pada

bank umum konvensional dan syariah.

Page 23: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

11

6. Untuk mengetahui pengaruh BI rate terhadap penyaluran KPR pada

bank umum konvensional dan syariah.

7. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap penyaluran KPR

pada bank umum konvensional dan syariah.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan penulis adalah sebagai berikut.

1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan,

ilmu pengetahuan, dan referensi kepustakaan bagi peneliti

selanjutnya, khususnya mengenai kredit pemilikan rumah.

2. Bagi instansi terkait, penelitian ini diharapkan dapat menjadi

informasi untuk menentukan kebijakan dalam menyalurkan KPR.

3. Bagi masyarakat luas, penelitian ini diharapkan sebagai tambahan

pengetahuan dan referensi dalam memilih produk KPR.

Page 24: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kedit Pemilikan Rumah

Dalam bahasa latin, kredit disebut credere yang artinya percaya.

Maksudnya adalah, si pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit

bhwa kredit yang diberikan pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian.

Sedangkan bagi si penerima kredit berarti ia telah menerima kepercayaan

sehingga memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman sesuai

dengan jangka waktu yang telah dijanjikan. (Kasmir, 2018: 112)

Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, kredit

adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Dikutip dari Kariyoto, menurut Sastradipoera dalam buku Strategi

Manajemen Bisnis Perbankan (2004: 15), menyatakan bahwa kredit

merupakan kemampuan untuk melakukan suatu pembelian atau suatu

pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilaksanakan,

ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. (Kariyoto, 2017:

197).

Page 25: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

13

Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kredit

adalah kepercayaan untuk menyerahkan uang atau tagihan yang nilainya

diukur dengan uang. Bank sebagai kreditur (pihak pemberi kredit) dan

nasabah sebagai debitur (pihak yang menerima kredit) sepakat

melakukan transaksi kredit sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat

bersama. Dalam perjanjian tersebut sudah tercakup hak dan kewajiban

masing-masing pihak, jangka waktu pengembalian, bunga yang harus

dibayarkan, dan juga sanksi bila debitur melanggar perjanjian.

Perbedaan mendasar antara kredit di bank konvensional dengan

pembiayaan di bank syariah adalah bentuk keuntungan yang diharapkan

dari transaksi ini. Pada bank konvensional, keuntungan yang diharapkan

adalah dalam bentuk bunga. Sedangkan pada bank syariah, keuntungan

yang diharapkan adalah dalam bentuk imbalan (ujroh) dan bagi hasil.

Menurut Kasmir dalam bukunya “Dasar-Dasar Perbankan”,

pembebanan besarnya suku bunga kredit dibedakan kepada jenis

kreditnya. Penggunaan metode perhitungan yang digunakan akan sangat

memengaruhi jumlah bunga yang harus dibayar. Jumlah bunga akan

memengaruhi jumlah angsuran per bulan karena jumlah angsuran terdiri

dari pinjaman pokok ditambah bunga. Adapun metode pembebanan

bunga adalah sebagai berikut. (Kasmir, 2018: 160)

a. Flat rate, adalah pembebanan bunga yang setiap bulan tetap dari

jumlah pinjamannya. Demikian pula pokok pinjaman setiap bulan

juga jumlahnya sama sehingga angsuran setiap bulan juga sama

Page 26: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

14

sampai kredit lunas. Bunga jenis ini biasanya diberikan kepada kredit

yang bersifat konsumtif seperti pembelian rumah tinggal, kendaraan

pribadi, peralatan elektronik rumah tangga, dan kredit konsumtif

lainnya.

b. Sliding rate, adalah pembebanan bunga yang setiap bulan dihitung

dari sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah

setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman.

Tetapi, pembayaran pokok pinjaman setiap bulan jumlahnya sama.

Angsuran anasabah pun otomatis semakin menurun setiap bulan.

Bunga jenis ini iasanya diberikan kepada sektor produktif dengan

maksud agar nasabah tidak merasa terbebani oleh pinjamannya.

c. Floating rate, adalah pembebanan bunga yang ditetapkan mengikuti

bunga yang berlaku di pasar uang. Jumlah bunga yang dibayarkan

dapat lebih tinggi atau lebih rendah atau sama setiap bulannya selama

jangka waktu pelunasan kredit. Angsuran yang dibayarkan setiap

bulan pun bisa tetap, naik, atau turun jumlahnya.

Menurut Suyatno (2000: 19) dalam buku Dasar-Dasar Perkreditan,

menyatakan bahwa jenis-jenis kredit terdiri dari: (Kariyoto, 2017: 200)

1. Berdasarkan kegunaan

a. Kredit konsumtif, merupakan kredit yang diberikan dengan tujuan

untuk memperlancar jalannya proses konsumtif.

b. Kredit produktif, merupakan kredit yang diberikan dengan tujuan

untuk memperlancar jalannya proses produksi.

Page 27: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

15

c. Kredit perdagangan, merupakan kredit yang diberikan dengan

tujuan untuk mebeli barang-barang dan untuk dijual kembali.

d. Kredit working capital, merupakan kredit yang diberikan dengan

tujuan modal kerja.

2. Berdasarkan jangka waktu

a. Kredit jangka pendek, memiliki jangka waktu kurang dari satu

tahun atau paling lama satu tahun.

b. Kredit jangka menengah, memiliki jangka waktu antara satu tahun

sampai dengan tiga tahun.

c. Kredit jangka panjang, memiliki jangka waktu lebih dari tiga tahun.

3. Berdasarkan jaminannya

a. Kredit tanpa jaminan, merupakan kredit yang tidak harus

menyerahkan jaminannya dalam pengembalian fasilitas kredit.

b. Kredit dengan jaminan, merupakan kredit yang menyertakan

jaminan sebagai jalan kedua apabila kredit yang diambil nasabah

mengalami hambatan pembayaran.

4. Berdasarkan cara pembayarannya

a. Pinjaman angsuran, merupakan oinjaman dengan pengembalian

pinjaman pokoknya melalui cara angsuran bertahap.

b. Pinjaman tetap, merupakan pinjaman dengan cara pengembalian

pokok pinjaman menurut jangka waktu tertentu.

Page 28: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

16

c. Demand loan (permintaan pinjaman), merupakan pinjaman yang

dapat ditarik sewaktu-waktu sesuai fasilitas yang tersedia dan

pengembaliannya menurut jangka waktu tertentu.

d. Pinjaman promes, merupakan pinjaman yang didasarkan atas

jaminan promes sesuai nominal maupun jatuh tempo pembayaran.

Kredit Pemilikan Rumah adalah salah satu dari banyaknya jenis

kredit yang disalurkan oleh bank. Menurut OJK, Kredit Pemilikan

Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan

kepada para nasabah perorangan yang akan membeli atau memperbaiki

rumah. Saat ini ada 2 jenis KPR di Indonesia yaitu:

(https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/47, akses 18

Oktober 2019)

1. KPR Subsidi, yaitu kredit untuk masyarakat berpenghasilan

menengah ke bawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan

atau perbaikan rumah yang telah dimiliki. Bentuk subsidi yang

diberikan berupa keringanan kredit dan subsidi menambah dana

pembangunan atau perbaikan rumah. Kredit subsidi ini diatur

tersendiri oleh Pemerintah, sehingga tidak setiap masyarakat yang

mengajukan kredit dapat diberikan fasilitas ini. Batasan yang

ditetapkan dalam memberikan subsidi ini adalah penghasilan

pemohon dan maksimum kredit yang diberikan.

2. KPR Non Subsidi, yaitu KPR yang diperuntukan bagi seluruh

masyarakat. Ketentuan KPR ditetapkan oleh bank, sehingga

Page 29: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

17

penentuan besarnya kredit maupun suku bunga dilakukan sesuai

kebijakan bank yang bersangkutan.

Secara umum, syarat dan ketentuan yang diperlakukan oleh bank

untuk nasabah yang akan mengambil KPR relatif sama. Untuk

mengajukan KPR, pemohon harus melampirkan:

1. KTP suami dan atau istri (bila sudah menikah) dan Kartu Keluarga

2. Keterangan penghasilan atau slip gaji

3. Laporan keuangan (untuk wiraswasta)

4. NPWP Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 100 juta)

5. SPT PPh Pribadi (untuk kredit di atas Rp. 50 juta)

6. Salinan sertifikat induk dan atau pecahan bila membeli dari developer

7. Salinan sertifikat (bila jual beli perorangan)

8. Salinan IMB

Selain syarat administrasi di atas, nasabah akan dikenakan

beberapa biaya, diantaranya: biaya appraisal, biaya notaris, provisi bank,

biaya asuransi kebakaran, biaya premi asuransi jiwa selama masa kredit.

Menggunakan fasilitas KPR memiliki keuntungan tersendiri, baik

KPR pada bank konvensional maupun bank syariah, baik KPR subsidi

maupun non subsidi. Keuntungan tersebut antara lain adalah tidak harus

menyediakan dana secara tunai untuk membeli rumah. Nasabah cukup

menyediakan uang muka. Keuntungan lainnya yaitu, karena KPR

memiliki jangka waktu yang panjang, angsuran yang dibayar dapat

diiringi dengan ekspektasi peningkatan penghasilan.

Page 30: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

18

Dengan kemudahan dan banyaknya keuntungan dari fasilitas KPR

maka tidak heran banyak masyarakat yang mengajukan permohonan

KPR untuk dapat memiliki hunian idamannya. Namun, ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam membeli rumah. Hal tersebut antara lain

adalah sebagai berikut.

1. Bila membeli rumah dari perorangan, pastikan bahwa sertifikat rumah

tersebut tidak bermasalah dan IMB sesuai dengan kondisi bangunan.

2. Bila membeli rumah dari developer, pastikan bahwa developer

dimaksud telah mempunyai izin-izin, antara lain Izin Peruntukan

Tanah, IMB Induk, sertifikat tanah minimal SHGB atau HGB Induk

atas nama developer.

3. Jangan melakukan transaksi jual beli di bawah tangan. Artinya adalah,

bila rumah yang akan dibeli masih dalam status dijaminkan di bank,

maka lakukanlah pengalihan kredit pada Bank yang bersangkutan dan

dibuat akte jual beli di hadapan notaris. Jangan sekali-kali melakukan

transaksi pengalihan kredit di bawah tangan yang hanya berdasarkan

kepercayaan saja dan tanda buktinya hanya berupa kwitansi biasa,

karena bank tidak mengakui transaksi seperti ini.

2. Pembiayaan Pemilikan Rumah (KPR Syariah)

Pada dasarnya, kegiatan usaha bank syariah dapat dikelompokkan

ke dalam tiga jenis produk yaitu produk simpanan, produk pembiayaan,

dan produk jasa-jasa. Dari ketiga jenis kegiatan usaha tersebut, bank

Page 31: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

19

syariah mendapatkan penghasilan berupa margin keuntungan, bagi hasil,

imbalan (ujrah), dan pungutan lainnya seperti biaya administrasi. Namun,

pendapatan bank syariah sebagian besar masih berasal dari kegiatan

usaha pembiayaan, karenanya pembiayaan masih merupakan kegiatan

paling dominan pada bank syariah. (Wangsawidjaja, 2012: 78).

Menurut Ikatan Bankir Indonesia, pembiayaan di bank syariah atau

disebut kredit di bank konvensional, pada dasarnya merupakan sebuah

kesepakatan bank dengan nasabah yang memerlukan dana untuk

membiayai kegiatan atau aktivitas tertentu. Kesepakatan penyaluran

pemmbiayaan bank kepada nasabah tersebut dapat dibedakan

berdasarkan akad yang digunakan. Akad pembiayaan bisa berupa akad

jual beli, akad penanaman modal atau investasi, akad sewa/beli, dan akad

lainnya. Ada pula akad pinjam-meminjam uang tanpa bunga. (Ikatan

Bankir Indonesia, 2015: 202).

Dalam Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998,

pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

antara bank dan pihak lain yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau

tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil.

Sedangkan pada Pasal 1 angka 25 Undang-Undang Perbankan

Syariah, yang dimaksud dengan pembiayaan adalah penyediaan dana

atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:

Page 32: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

20

a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudarabah dan musyarakah;

b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam

bentuk ijarah muntahiya bittamlik;

c. transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah,, salam, dan

istishna;

d. transaksi pinjam-meminjam dalam benuk piutang qard; dan

e. transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multijasa,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank syariah

dan/atau UUS dan pihak lain (nasabah penerima fasilitas) yang

menwajibkan pihak lain yang dibiayai dan/atau diberi fasilitas dana untuk

mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan

imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil.

Pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah berbeda dengan

kredit yang diberikan oleh bank konvensional. Dalam perbankan

konvensional, keuntungan atas kredit adalah dalam bentuk bunga, namun

pada bank syariah keuntungan atas pembiayaan dalam bentuk lain sesuai

dengan akad yang digunakan.

Bank syariah tidak menjadikan bunga sebagai instrumen

operasional bisnis. Penggunaan bunga pada pinjaman dianggap riba dan

hal tersebut tidak diperkenankan dalam prinsip syariah. Hal ini

dilandaskan pada QS Al Baqarah (2) ayat 275, Allah berfirman:

Page 33: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

21

Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat

berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan

syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka

yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata

(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,

Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai

kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari

mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya

dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah)

kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka

orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di

dalamnya.(275)

Sudah jelas pada ayat tersebut bahwa Allah menghalalkan jual beli

dan mengharamkan riba. Atas dasar itu, bank syariah menjalankan

kegiatan pembiayaan yang bebas riba. Pembiayaan pada bank syariah

tidak menggunakan bunga, melainkan menggunakan skema murabahah

(akad jual beli), mudharabah, musyarakah (penanaman modal/investasi),

ijarah/IMBT (akad sewa/sewa-beli), salam/istishna (akad jual beli sewa

Page 34: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

22

dengan penyerahan barang di kemudian hari), dan qard (pinjaman), serta

kombinasi dari akad-akad tersebut.

Menurut Karim (2013), pembiayaan pada bank syariah dapat

dibedakan ke dalam beberapa jenis sebagai berikut.

1. Pembiayaan modal kerja syariah, adalah pembiayaan jangka pendek

yang diberikan kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal

kerja usahanya berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Jangka waktunya

satu tahun dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan.

Perpanjangan ini dilakukan atas dasar hasil analisis terhadap debitur

dan fasilitas pembiayaan secara keseluruhan.

2. Pembiayaan investasi syariah, adalah pembiayaan jangka menengah

atau jangka panjang untuk pembelian barang-barang modal yang

diperlukan untuk pendirian proyek baru, rehabilitasi, modernisasi,

relokasi, dan/atau relokasi proyek yang sudah ada.

3. Pembiayaan konsumtif syariah, adalah jenis pembiayaan yang

diberikan untuk tujuan di luar usaha dan umumnya bersifat

perorangan.

4. Pembiayaan sindikasi, adalah pembiayaan yang diberikan lebih dari

satu lembaga keuangan bank untuk satu objek pembiayaan tertentu.

Pada umumnya pembiayaan ini diberikan kepada nasabah korporasi

yang memiliki nilai transaksi yang sangat besar.

Page 35: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

23

5. Pembiayaan berdasarkan take over, adalah pembiayaan yang timbul

sebagai akibat dari take over terhadap transaksi non syariah yang telah

berjalan yang dilakukan oleh bank syariah atas permintaan nasabah.

6. Pembiayaan Letter of Credit (L/C), adalah pembiayaan yang diberikan

untuk memfasilitasi transaksi impor atau ekspor nasabah.

Pembiayaan pemilikan rumah atau yang lebih dikenal dengan KPR

syariah termasuk dalam jenis pembiayaan konsumtif karena merupakan

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah untuk membiayai barang-

barang konsumtif, dalam hal ini yaitu fasilitas pembiayaan untuk

pembelian/pembangunan/renovasi rumah.

Akad yang digunakan pada fasilitas KPR syariah umumnya adalah

akad murabahah, yaitu akad jual beli antara bank dan nasabah. Dalam

hal ini, bank membeli rumah yang telah ditunjuk oleh nasabah untuk

kemudian dijual kepada nasabah tersebut sebesar harga pokok ditambah

dengan keuntungan atau margin yang telah disepakati bersama.

Walaupun pada umumnya KPR syariah menggunakan akad murabahah,

tidak menutup kemungkinan bahwa bank syariah akan menawarkan KPR

syariah dengan akad lainnya seperti istishna, musyarakah mutanaqishah

dan ijarah muntahiyyah bit tamlik (IMBT).

Untuk syarat administrasi saat pengajuan KPR di bank

konvensional dan bank syariah relatif sama. KPR syariah juga

mengenakan biaya lainnya seperti biaya administrasi, biaya provisi, biaya

asuransi, biaya notaris, dan biaya lainnya, sama seperti KPR

Page 36: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

24

konvensional. Namun terdapat salah satu perbedaan yang mencolok

antara KPR konvensional dengan KPR syariah yaitu jumlah angsurannya.

Dalam KPR syariah, nasabah tidak akan dipusingkan dengan kenaikan

atau kemungkinan kenaikan jumlah angsuran. Hal ini karena produk

KPR syariah tidak terpengaruh oleh fluktuasi suku bunga. Selain itu, jika

nasabah ingin melunasi sisa angsuran sebelum jangka waktu berakhir,

tidak akan dikenakan pinalti seperti pada bank konvensional.

3. ROA (Return on Asset)

ROA (Return on Asset) adalah rasio yang menggambarkan tingkat

profitabilitas sebuah bank. Artinya adalah, ROA menunjukkan

menunjukkan tingkat pengembalian dari bisnis atas seluruh investasi

yang telah dilakukan. (Jopie, 2014: 78). Dengan kata lain, ROA

menunjukkan laba yang diperoleh atas setiap dana yang diinvestasikan.

Cara menghitung ROA pada bank konvensional dan bank syariah sama,

yaitu:

Tingkat profitablitas yang tinggi akan menarik minat masyarakat

untuk menyimpan dana mereka di bank tersebut. Semakin banyak dana

yang dihimpun oleh bank, maka akan semakin banyak pula dana yang

dapat disalurkan oleh bank untuk keperluan kredit. Selain itu, semakin

tinggi profitabilitas suatu bank berarti semakin besar laba atau

keuntungan yang dihasilkan bank tersebut. Dengan tingginya laba maka

Page 37: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

25

kemampuan bank untuk menyalurkan kredit pun tinggi. Maka diduga

bahwa ROA memiliki hubungan positif dengan penyaluran KPR baik di

bank konvensional maupun bank syariah.

4. NPL/NPF (Non Performing Loan/Non Performing Finance)

NPL/NPF (Non Performing Loan/Non Performing Finance) adalah

salah satu rasio yang merupakan indikator tingkat kesehatan bank dengan

istilah NPL digunakan pada bank konvensional dan NPF digunakan pada

bank syariah. NPL/NPF mencerminkan ketidakmampuan bank dalam

proses penilaian sampai dengan pencairan dana kepada debitur.

NPL/NPF juga menyebabkan tingginya biaya modal yang akan

berpengaruh terhadap perolehan laba bersih bank. (Latumaerissa,, 2014:

164). NPL/NPF dapat dihitung masing-masing dengan persamaan berikut.

Kredit/pembiayaan yang disalurkan oleh bank kepada nasabahnya

dapat dibagi menjadi lima kriteria yaitu:

1. Lancar

2. Dalam perhatian khusus

3. Kurang lancar

4. Diragukan, dan

5. Macet

Page 38: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

26

Jadi yang dimaksud kriteria 3,4,5 pada persamaan untuk

perhitungan NPL dan NPF di atas adalah kredit/pembiayaan yang

tergolong kurang lancar, diragukan, dan macet.

Semakin besar NPL/NPF suatu bank maka bank tersebut harus

mengeluarkan biaya besar untuk menutupi kredit-kredit macet tersebut

yang dananya diambil dari modal bank. Hal ini pun akan mengakibatkan

kemampuan bank untuk menyalurkan kredit menurun. Jadi, diduga

NPL/NPF memiliki hubungan negatif dengan penyaluran KPR baik di

bank konvensional maupun di bank syariah.

5. CAR (Capital Adequancy Ratio)

CAR (Capital Adequancy Ratio) adalah rasio yang menunjukkan

kondisi suatu bank apakah ia memiliki tingkat kecukupan modal yang

baik atau tidak. Tingkat kecukupan modal yang baik menunjukkan

bahwa bank tersebut adalah bank yang sehat. (Muhamad, 2014: 140).

Untuk mendapatkan nilai CAR, dapat dihitung dari persamaan berikut.

Semakin tinggi nilai CAR maka berarti bank tersebut dalam

kondisi yang baik untuk menjalankan seluruh kegiatannya mulai dari

pengimpunan dana, penyaluran dana, dan juga jasa lainnya. Termasuk

pula kemampuan bank dalam menyalurkan KPR. Maka diduga terdapat

hubungan yang positif antara CAR dengan penyaluran KPR baik di bank

konvensional maupun bank syariah.

Page 39: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

27

6. LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to Deposit Ratio)

LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to Deposit Ratio)

adalah rasio yang menghitung perbandingan antara kredit atau

pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang

berhasil dihimpun oleh bank. Rasio ini menggambarkan sejauh mana

simpanan dapat digunakan untuk pemberian pinjaman. Rasio ini juga

menunjukkan tingkat likuiditas bank tersebut.

Kredit/pembiayaan merupakan aset penting untuk bank, sedangkan

deposito merupakan sumber dana penting dan terbesar untuk bank. Jadi,

semakin tinggi angka ini semakin tidak likuid bank tersebut karena

semakin besar dana tertanam pada pinjaman. Jika ada penarikan dana

oleh nasabah, bank bisa mengalami kesulitan. Di lain pihak, semakin

tinggi angka ini, semakin besar profitabilitasnya karena bank tersebut

mampu melempar dana lebih efektif. Ada trade-off antara tingkat

keuntungan dengan resiko. (Hanafi, 2012: 331). Angka LDR/FDR

masing-masing dapat ditemukan dengan menghitung persamaan berikut.

Semakin tinggi nilai LDR/FDR pada suatu bank, maka pihak bank

akan menurunkan jumlah penawaran kredit yang dilakukan. Jadi diduga

bahwa LDR/FDR memiliki hubungan negatif dengan penyaluran KPR.

Page 40: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

28

7. BI Rate

Suku bunga bank Indonesia atau yang biasa disebut dengan BI rate

adalah suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai

bank sentral di Indonesia. Pada laman resminya, BI rate diartikan sebagai

suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau pendirian (stance)

kebijakan moneter yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. BI rate

diumumkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia setiap Rapat Dewan

Gubernur bulanan dan diimplementasikan pada operasi moneter yang

dilakukan Bank Indonesia melalui pengelolaan likuiditas (liquidity

management) di pasar uang untuk mencapai sasaran operasional

kebijakan moneter.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain dalam perekonomian,

Bank Indonesia akan menyesuaikan besaran BI rate sesuai dengan

perkiraan tingkat inflasi. Umumnya BI Rate akan dinaikkan apabila

inflasi diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetepkan, dan

sebaliknya BI Rate akan diturunkan apabila inflasi diperkirakan berada di

bawah sasaran yang telah ditetapkan.

Menurut Kasmir (2018: 154), dalam kegiatan perbankan

konvensional sehari-hari ada dua macam bunga yang diberikan bank

kepada nasabahnya yaitu sebagai berikut.

a. Bunga simpanan, merupakan harga beli yang harus dibayar bank

kepada nasabah pemilik simpanan. Bunga ini diberikan sebagai balas

Page 41: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

29

jasa kepada nasbah aatas kepercayaan mereka menyimpan uangnya di

bank, baik dalamm bentuk tabungan, deposito, maupun giro.

b. Bunga pinjaman, mmerupakan bunga yang dibebankan kepada para

debitur atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah peminjam

kepada bank.

BI rate diduga memiliki hubungan dengan penyaluran KPR. Ketika

BI rate meningkat maka suku bunga simpanan dan suku bunga pinjaman

di bank umum pun akan ikut meningkat. Bunga simpanan yang tinggi

akan menarik minat masyarakat untuk menyimpan uang mereka di bank.

Dengan demikian, bank pun akan memiliki cukup dana untuk disalurkan

kembali dalam bentuk kredit.

Namun, bunga pinjaman yang tinggi kurang menarik minat

masyarakat untuk mengambil pinjaman di bank karena tentunya jumlah

pinjaman yang harus dikembalikan nasabah kepada bank juga akan lebih

tinggi. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan pada penyaluran kredit

pada bank konvensional yang menggunakan sistem bunga sebagai bentuk

keuntungan fasilitas kredit.

Maka dari itu, diduga BI rate memiliki pengaruh negatif terhadap

penyaluran KPR di bank konvensional dan diduga BI rate tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR di bank syariah karena

bank syariah tidak menggunakan sistem bunga dalam fasilitas kreditnya.

Page 42: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

30

8. Tingkat Inflasi

Dikutip dari Karim (2013: 135), menurut Douglas Greenwald

dalam bukunya Encyclopedia of Economic (1982: 510), inflasi adalah

kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan

terhadap barang-barang/komoditas dan jasa.

Masih menurut Karim (2016: 424), pengertian inflasi Islam tidak

berbeda dengan inflasi konvensional. Inflasi mempunyai pengertian

sebagai sebuah gejala kenaikan harga barang yang bersifat umum dan

terus-menerus. Dari pengertian ini , inflasi merupakan gejala yang terjadi

karena kenaikan harga barang yang terjadi secara sengaja ataupun secara

alami yang terjadi tidak hanya di suatu tempat, tetapi di seluruh penjuru

suatu negara, bahkan dunia. Kenaikan harga ini berlangsung secara

berkesinammbungan dan bisa semakin meninggi jika tidak ditemukan

solusi pemcahan penyimpangan-penyimpanagan yang menyebabkan

terjadinya inflasi tersebut.

Dari beberapa pengertian inflasi di atas yang dikemukakan oleh

ekonom konvensional dan ekonom syariah, dapat diambil kesimpulan

bahwa inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang

terjadi secara terus menerus.

Besarnya tingkat inflasi dapat diukur dengan tingkat perubahan dari

tingkat harga secara umum. Berikut persamaan untuk menghitung tingkat

inflasi.

Page 43: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

31

Dari teori konvensional, menurut Yuniarti (2016: 135), dampak

yang ditimbulkan oleh inflasi adalah sebagai berikut.

a. Redistribusi pendapatan dan kekayaan. Salah satunya adalah

redistribusi dari kreditur ke debitur.

b. Distorsi harga. Saat tingkat inflasi rendah, masyarakat menyadari

inflasi tersebut dan bisa membedakan inflasi antarbarang yang saling

substitusi. Namun saat tingkat inflasi tinggi, masyarakat tidak

memahami perbedaan laju inflasi karena semua harga barang naik.

c. Distorsi penggunaan uang. Setiap orang mengubah cara

menggunakan uang karena inflasi berarti menurunkan nilai real uang.

Masyarakat akan cenderung meminimalisasi jumlah uang yang

mereka pegang.

d. Distorsi pajak. Semakin tinggi inflasi maka semakin tinggi pula

beban pajak secara riil.

Sedangkan dari sudut pandang ekonomi Islam, inflasi pun memiliki

akibat yang buruk bagi perekonomian. Dikutip dari Karim (2013: 139),

karena beberapa alasan berikut yang dikemukakan oleh Rafiq al-Masri

dalam judul penelitiannya Inflation and Its Impact on Societies (1996),

akibat buruk inflasi bagi perekonomian adalah sebagai berikut.

a. Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang terutama terhadap

fungsi tabungan, fungsi pembayaran di muka, dan fungsi unit

perhitungan.

Page 44: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

32

b. Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari

masyarakat.

c. Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja tertutama barang-

barang non-primer dan barang mewah lainnya.

d. Meninggalkan investasi produktif seperti investasi di bidang

pertanian, industrial, perdagangan, dan mengarahkan investasi pada

hal-hal yang non produktif yaitu penumpukan kekayaan dalam

bentuk tanah, bangunan, logam mulia, dan mata uang asing.

Inflasi diduga memiliki hubungan dengan penyaluran KPR baik di

bank konvensional maupun bank syariah. Semakin harga barang dan jasa

mengalami kenaikan, maka masyarakat akan lebih memilih untuk

memenuhi kebutuhan pokok jangka pendek terlebih dahulu dibandingkan

memenuhi kebutuhan pokok jangka panjang, terlebih lagi yang

membutuhkan jumlah uang yang besar seperti rumah. Karena permintaan

berkurang, maka jumlah penyaluran KPR pun akan berkurang sebagai

akibat dari inflasi.

Selain itu, karena harga-harga yang mengalami kenaikan,

masyarakat akan mengambil simpanan mereka di bank untuk memenuhi

kebutuhan. Dengan berkurangnya jumlah uang masyarakat yang

disimpan di bank, hal ini akan menurunkan juga jumlah penyaluran

kredit yang dapat diberikan bank dan tidak terkecuali fasilitas kredit

pemilikan rumah juga akan mengalami penurunan penyaluran. Maka dari

Page 45: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

33

itu, diduga inflasi memiliki pengaruh yang negatif terhadap penyaluran

KPR, baik di bank konvensional mapun bank syariah.

B. Penelitian Terdahulu

No

Judul Penelitian/

Peneliti/ Tahun

Variabel dan Metode Penelitian

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1 Analisis

Pengaruh

Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Dana

Pihak Ketiga

(DPK), Suku

Bunga Bank

Indonesia (BI

Rate), Non

Performing

Loan (NPL),

dan Tingkat

Inflasi terhadap

Penyaluran

Kredit

Kepemilikan

1. Menggunakan

variabel CAR

(Capital

Adequacy

Ratio), BI

Rate (Suku

Bunga Bank

Indonesia),

NPL (Non

Performing

Loan), dan

Tingkat

inflasi.

2. Menggunakan

metode

analisis regresi

linier berganda

Menggunakan

variabel DPK

(Dana Pihak

Ketiga).

NPL (Non

Performing

Loan), DPK

(Dana Pihak

Ketiga) dan BI

rate

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap

penyaluran

kredit

perumahan

komersial pada

BPD Bali

sedangkan CAR

(Capital

Page 46: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

34

Rumah (KPR)

Komersial

(Studi pada BPD

Bali Periode

2013-2017).

Kadek Adi Wira

Darma, Putu

Eka Dianita

Marvilianti

Dewi, Made

Arie Wahyuni

(2017).

dan program

SPSS.

Adequacy Ratio)

dan tingkat

inflasi tidak

berpengaruh

signifikan.

2 Analisis

Pengaruh LDR,

CAR, ROA, dan

Faktor Eksternal

Perbankan

terhadap

Volume KPR

pada Bank

Persero Periode

2008-2012.

1. Menggunakan

variabel LDR

(Loan to

Deposit

Ratio), CAR

(Capital

Adequancy

Ratio), ROA

(Return on

Asset), BI

Seluruh variabel

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap volume

penyaluran

KPR.

Page 47: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

35

Yoga Pradana

(2013).

rate, dan

tingkat inflasi.

2. Menggunakan

metode

analisis regresi

linier berganda

dan program

SPSS.

3 Analisis

Pengaruh FDR

(Financing to

Deposit Ratio),

NPF (Non

Performing

Financing),

Suku Bunga dan

Bank Size

terhadap

Pembiayaan

KPR Syariah

(Studi Kasus

pada Bank

Umum Syariah

Menggunakan

variabel FDR

(Financing to

Deposit Ratio),

NPF (Non

Performing

Financing), dan

suku bunga.

1. Menggunakan

variabel bank

size.

2. Menggunakan

metode

analisis regresi

data panel dan

program

Eviews.

NPF (Non

Performing

Financing) dan

tingkat inflasi

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

KPR Syariah.

Variabel suku

bunga

berpengaruh

negatif

sedangkan

Page 48: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

36

di Indonesia dan

Malaysia

Periode 2010-

2016).

Nisa Nurjanah

(2017).

variabel bank

size berpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

KPR Syariah.

4 Pengaruh FDR,

BOPO, NPF,

dan Inflasi

terhadap

Pembiayaan

Murabahah

Perbankan

Syariah Tahun

2010-2015.

Ahmad

Misbahul Munir

(2016).

Menggunakan

variabel FDR

(Financing to

Deposit Ratio)

dan NPF (Non

Performing

Financing).

1. Menggunakan

variabel

BOPO (Biaya

Operasional

terhadap

Pendapatan

Operasional)

2. Menggunakan

metode

Ordinary

Least Square

(OLS) sebagai

teknik analisis.

Financing to

Deposit Ratio

(FDR) memiliki

pengaruh

signifikan dan

positif,

sedangkan

BOPO,

NPF, dan Inflasi

memiliki

pengaruh

signifikan dan

negatif terhadap

pembiayaan

murabahah.

5 Dampak Kinerja Menggunakan 1. Menggunakan DPK, ROA,

Page 49: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

37

Keuangan dan

Makro Ekonomi

terhadap

Keputusan Bank

Umum Syariah

dalam

Penyaluran

Pembiayaan

Mudharabah

(Periode Januari

2016 – Maret

2019).

Uphi Samsurin

(2019).

variabel ROA

(Return on

Asset), FDR

(Financing to

Deposit Ratio),

BI rate, dan

inflasi.

variabel DPK

(Dana Pihak

Ketiga), ROE

(Return on

Equity).

2. Menggunakan

metode

analisis regresi

data panel dan

metode

Analytical

Network

Process

(ANP)

berdasarkan

justifikasi

pakar.

ROE, dan FDR

menunjukkan

secara parsial

berpengaruh

signifikan

terhadap

pembiayaan

mudharabah

sedangkan

inflasi dan BI

rate tidak

berpengaruh

signifikan secara

parsial terhadap

pembiayaan

mudharabah.

6 Faktor yang

Mempengaruhi

Pembiayaan

Mudharabah

pada Bank

Umum Syariah

1. Menggunakan

variabel FDR,

NPF, ROA,

dan CAR.

2. Menggunakan

analisis regresi

Menggunakan

variabel tingkar

bagi hasil.

Variabel FDR

berpengaruh

negatif terhadap

pembiayaan

mudharabah.

NPF tidak

Page 50: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

38

di Indonesia.

Nur Gilang

Giannini (2013).

berganda. berpengaruh

terhadap

pembiayaan

mudharabah.

Sedangkan

untuk variabel

ROA, CAR, dan

tingkat bagi

hasil

berpengaruh

positif terhadap

pembiayaan

mudharabah.

7 Pengaruh

Inflasi, BI Rate,

Dana Pihak

Ketiga (DPK),

Non Performing

Loan (NPL) dan

Capital

Adequacy Ratio

(CAR) terhadap

Penyaluran

Menggunakan

variabel inflasi,

BI Rate, Non

Performing

Loan (NPL) dan

Capital

Adequacy Ratio

(CAR).

1. Menggunakan

variabel Dana

Pihak Ketiga

(DPK).

2. Menggunakan

regresi data

panel dengan

model random

effect.

Inflasi dan DPK

berpengaruh

positif terhadap

penyaluran

kredit

sedangkan BI

rate, NPL, dan

CAR

berpengaruh

negatif terhadap

Page 51: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

39

Kredit (Studi

Kasus pada 10

Bank Terbesar

di Indonesia

Berdasarkan

Kredit).

Ati Astuti

(2013).

penyaluran

kredit.

8 Pengaruh Dana

Pihak Ketiga,

Capital

Adequacy Ratio,

Return On

Asset, Net

Interest Margin

dan Non

Performing

Loan terhadap

Penyaluran

Kredit Bank

Umum di

Indonesia.

Menggunakan

variabel Capital

Adequacy Ratio,

Return On

Asset, dan Non

Performing

Loan.

1. Menggunakan

variabel Dana

Pihak Ketiga

dan Net

Interest

Margin.

2. Menggunakan

metode Error

Correction

Model (ECM)

dalam E-

views.

DPK memiliki

pengaruh positif

dan signifikan

terhadap

penyaluran

kredit,

sedangkan CAR

dan ROA

masing-masing

tidak

berpengaruh. Di

sisi lain, NPL

berpengaruh

negatif dan

Page 52: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

40

Susan Pratiwi &

Lela Hindasah

(2014).

signifikan

terhadap

penyaluran

kredit.

9 Analisis

Pengaruh Return

On Asset

(ROA), Capital

Adequacy Ratio

(CAR), Non

Performing

Financing

(NPF), dan

Dana Pihak

Ketiga (DPK)

terhadap

Pembiayaan

Murabahah pada

Perbankan

Syariah.

Eta Zulfina

(2017).

1. Menggunakan

variabel

Return On

Asset (ROA),

Capital

Adequacy

Ratio (CAR),

dan Non

Performing

Financing

(NPF).

2. Menggunakan

metode

analisis regresi

linier

berganda.

Menggunakan

variabel Dana

Pihak Ketiga

(DPK).

DPK memiliki

pengaruh

signifikan

positif terhadap

pembiayaan

murabahah,

sedangkan CAR

berpengaruh

signifikan

negatif. ROA

dan NPF tidak

berpengaruh

terhadap

pembiayaan

murabahah.

Page 53: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

41

C. Kerangka Berpikir

Regresi Linear Berganda Uji Koefisien Determinasi

Kredit Perumahan Konvensional

Kredit Perumahan Syariah

Uji Asumsi Klasik

Interpretasi

Kesimpulan

Uji F

ROA (Return on Asset )

CAR (Capital Adequancy Ratio )

NPL (Non Performing Loan )

LDR (Loan to Deposit Ratio )

NPF (Non Performing Finance )

NPF (Non Performing Finance )

FDR (Finance to Deposit Ratio )

NPL/NPF (Non Performing

Loan/Non Performing Finance )

LDR/FDR (Loan to Deposit

Ratio/Finance to Deposit Ratio )

Laporan Keuangan

ROA (Return on

Asset )

CAR (Capital

Adequancy

Ratio )

NPL/NPF (Non

Performing

Loan/Non

Performing

Finance )

LDR/FDR (Loan

to Deposit

Ratio/Finance to

Deposit Ratio )

Kredit Perumahan

Uji F Uji t

Bank Umum

Konvensional

Bank Umum

Syariah

Pemerintah

Kebijakan

Moneter

BI RateTingkat

Inflasi

Page 54: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

42

D. Hipotesis

1. Pengaruh ROA (Return on Asset), NPL/NPF (Non Performing Loan/Non

Performing Finance), CAR (Capital Adequancy Ratio), LDR/FDR (Loan

to Deposit Ratio/Finance to Deposit Ratio), BI rate, dan tingkat inflasi

secara bersama-sama (simultan) terhadap penyaluran KPR pada bank

umum konvensional dan syariah.

H0 : ROA, NPL/NPF, CAR, LDR/FDR, BI rate dan inflasi secara

simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR bank

konvensional dan syariah.

H1 : ROA, NPL/NPF, CAR, LDR/FDR, BI rate dan inflasi secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR bank

konvensional dan syariah.

2. Pengaruh ROA (Return on Asset) terhadap penyaluran KPR pada bank

umum konvensional dan syariah.

H0 : ROA (Return on Asset) secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap penyaluran KPR bank konvensional dan syariah.

H1 : ROA (Return on Asset) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

penyaluran KPR bank konvensional dan syariah.

3. Pengaruh NPL/NPF (Non Performing Loan/Non Performing Finance)

terhadap penyaluran KPR pada bank umum konvensional dan syariah.

H0 : NPL/NPF (Non Performing Loan/Non Performing Finance) secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR bank

konvensional dan syariah.

Page 55: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

43

H1 : NPL/NPF (Non Performing Loan/Non Performing Finance) secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR bank

konvensional dan syariah.

4. Menganalisis pengaruh CAR (Capital Adequancy Ratio) terhadap

penyaluran KPR pada bank umum konvensional dan syariah.

H0 : CAR (Capital Adequancy Ratio) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap penyaluran KPR bank konvensional dan syariah.

H1 : CAR (Capital Adequancy Ratio) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap penyaluran KPR bank konvensional dan syariah.

5. Menganalisis pengaruh LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to

Deposit Ratio) terhadap penyaluran KPR pada bank umum konvensional

dan syariah.

H0 : LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to Deposit Ratio) secara

parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR bank

konvensional dan syariah.

H1 : LDR/FDR (Loan to Deposit Ratio/Finance to Deposit Ratio) secara

parsial berpengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR bank

konvensional dan syariah.

6. Menganalisis pengaruh BI rate terhadap penyaluran KPR pada bank

umum konvensional dan syariah.

H0 : BI rate secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

penyaluran KPR bank konvensional dan syariah.

Page 56: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

44

H1 : BI rate secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penyaluran

KPR bank konvensional dan syariah.

7. Menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap penyaluran KPR pada

bank umum konvensional dan syariah.

H0 : Tingkat inflasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

penyaluran KPR bank konvensional dan syariah.

H1 : Tingkat inflasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

penyaluran KPR bank konvensional dan syariah.

Page 57: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah bank umum konvensional dan

bank umum syariah di Indonesia periode Januari 2015 hingga September

2019. Penelitian ini penulis lakukan untuk menganalisis pengaruh kinerja

kedua jenis bank tersebut dan kebijakan moneter pemerintah terhadap volume

penyaluran kredit perumahan selama periode tersebut. Penelitian ini

menggunakan data sekunder hasil publikasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan),

BPS (Badan Pusat Statistik), dan Bank Indonesia yang dapat diperoleh dari

laman resmi masing-masing lembaga tersebut. Perhitungan dan pengelolaan

data kemudian menggunakan metode analisis regresi berganda dengan

software IBM SPSS Statistics 23.

B. Metode Penentuan Sampel

Untuk menentukan sampel pada penelitian ini, penulis menggunakan

pendekatan nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling.

Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu.

Tujuan yang dimaksud di sini tentunya adalah tujuan penelitian. Suatu data

diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa data tersebut

memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya (Fatihudin, 2015: 76).

Page 58: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

46

Sedangkan yang dimaksud dengan nonprobability sampling adalah

metode pengambilan sampel di mana tidak semua anggota dalam sebuah

populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel

dikarenakan subjektifitas peneliti dalam memilih sampel di antara populasi

(Rumengan, dkk, 2015: 56).

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data

sekunder yang berupa data runtun waktu (time series). Data ini diperoleh dari

laporan yang dipublikasikan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan BPS

(Badan Pusat Statistik) dalam rentang waktu yang dimulai dari Januari 2015

hingga September 2019.

Untuk dapat memahami dan menginterpretasikan hasil penelitian,

penulis melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah segala usaha

yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan

dengan masalah yang sedang diteliti. Informasi ini dapat dapat diperoleh dari

berbagai literatur seperti buku, laporan penelitian, karangan ilmiah, tesis dan

disertasi, peraturan-peraturan, dan sumber-sumber tertulis lainnya baik cetak

maupun elektronik (Hermawan, 2019: 18).

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

Page 59: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

47

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi

pada analisis regresi linear berganda agar diperoleh model regresi dengan

estimasi yang tidak bias dan pengujian dapat dipercaya. Setidaknya ada

empat uji asumsi klasik yaitu sebagai berikut.

a. Uji normalitas

Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual

yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.

Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang

terdistribusi secara normal. Beberapa metode uji normalitas yang

digunakan penulis dalam penelitian ini adalah dengan analisis

grafik Normal Probability Plot dan Histogram.

Pada grafik Normal Probability Plot, jika titik-titik

menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai

residual tersebut telah normal (Purnomo, 2016: 109). Sedangkan

pada grafik Histogram, jika sebaran data menyebar ke semua

daerah kurva normal, berbentuk simetris dan lonceng, maka dapat

disimpulkan data tersebut mempunyai distribusi normal.

b. Uji multikolinieritas

Multikolinearitas artinya antar variabel independen yang

terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang

sempurna atau mendekati sempurna (koefisien korelasinya tinggi

atau bahkan 1). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

Page 60: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

48

korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel

bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisien

korelasi tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar.

Metode uji multikolinearitas yang digunakan penulis

dalam penelitian ini adalah dengan melihat nilai Tolerance dan

Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Bila nilai VIF

kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka dapat

dikatakan tidak terjadi multikolinearitas (Purnomo, 2016: 121).

c. Uji autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk data time series (misal: data

laporan keuangan, penjualan, inflasi; yang berdasarkan periode

waktu), bukan untuk data cross section (seperti data angket). Uji

autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi linear ada korrelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode ke t dengan kesalahan pada periode t-1 (periode

sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas dari

masalah autokorelasi (Rumengan, dkk, 2015: 403).

Salah satu cara untuk mengidentifikasi apakah terdapat

masalah autokorelasi atau tidak pada suatu model regresi adalah

dengan melihat nilai Durbin Watson (D-W) dengan ketentuan

sebagai berikut.

Page 61: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

49

1) Jika nilai D-W di bawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif

2) Jika nilai D-W di antara -2 sampai +2 maka tidak terdapat

autokorelasi

3) Jika nilai D-W di atas +2 berarti terdapat autokorelasi negatif

d. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan lain. Konsekuensi dari adanya

heteroskedastisitas dalam suatu model regresi adalah hasil taksiran

yang diperoleh tidak efisien baik dalam skala kecil maupun besar.

Salah satu cara untuk mengetahui ada tidaknya gejala

heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot. Jika

ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

yang teratur (misalnya bergelombang, melebar, kemudian

menyempit) maka hal tersebut mengindikasikan bahwa telah terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi. Jika tidak ada pola yang

jelas maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas (Rochaety, dkk,

2019: 181).

2. Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linier berganda bermanfaat untuk mengetahui

pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen,

apakah masing-masing variabel independen tersebut berpengaruh positif

Page 62: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

50

atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila

nilai variabel independen tersebut mengalami kenaikan atau penurunan.

Secara umum, dapat dikatakan bahwa analisis regresi berkaitan

dengan studi ketergantungan dari suatu variabel, yaitu variabel tak bebas

(dependent variable), pada satu atau lebih variabel yang lain, yaitu

variabel bebas (independent variable), dengan maksud menduga dan atau

meramalkan nilai rata-rata hiutng (mean) atau rata-rata (populasi) dari

variabel tak bebas berdasarkan nilai-nilai yang diketahui atau tetap

(dalam pengambilan sampel berulang) dari variabel bebas.

Ditinjau dari banyaknya variabel dalam model, analisis regresi

dapat dibedakan menjadi:

a. Analisis regresi sederhana (simple regression analysis) atau regresi

dua variabel. Analisis ini mempelajari ketergatungan satu variabel

tak bebas hanya pada satu variabel bebas.

b. Analisis regresi berganda (multiple regression analysis) atau regresi

lebih dari dua variabel. Analisis ini mempelajari ketergantungan

suatu variabel tak bebas pada lebih dari satu variabel bebas.

Berdasarkan sifat linearitasnya, analisis regresi juga dapat

dibedakan menjadi:

a. Analisis regresi linear, merupakan persamaan regresi di mana semua

koefisien parameter dan semua variabel yang digunakan (baik

variabel bebas maupun tak bebas) dalam persamaan tersebut bersifat

linear.

Page 63: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

51

b. Analisis regresi nonlinear, merupakan persamaan regresi di mana

salah satu atau lebih variabel yang digunakan (baik variabel bebas

maupun tak bebas) dalam persamaan tersebut bersifat nonlinear,

tetapi koefisien parameternya tetap bersifat linear.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda

adalah suatu persamaan di mana variabel dependen (dependent variable)

tergantung pada lebih dari satu variabel independen (independent

variable) yang seluruh variabel tersebut bersifat linear. Analisis regresi

linear berganda ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dua atau lebih

variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian akan

dilakukan dengan model persamaan regresi berganda sebagai berikut.

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6 + ε

Keterangan:

Y = variabel dependen (volume penyaluran kredit pemilikan

rumah di bank umum konvensional/syariah).

α = konstanta.

β1- β6 = koefisien regresi setiap variabel independen.

X1 = variabel independen ROA (Return on Asset).

X2 = variabel independen NPL/NPF (Non Performing

Loan/Non Performing Finance).

X3 = variabel independen CAR (Capital Adequancy Ratio)

X4 = variabel independen LDR/FDR (Loan to Deposit

Ratio/Finance to Deposit Ratio).

Page 64: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

52

X5 = variabel independen BI rate.

X6 = variabel independen tingkat inflasi.

ε = error/tingkat kesalahan.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

R adalah korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih

variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara

0 sampai 1. Jika mendekati maka hubungan semakinerat dan sebaliknya,

jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah.

R square (R²) atau kuadrat dari R, menunjukkan koefisien

determinasi. Angka ini diubah ke bentuk persen yang artinya persentase

sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel independen.

(Priyatno, 2017: 178). Contoh, nilai R2 sebesar 0,557 berarti persentase

sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

sebesar 55,7%, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan ke dalam model penelitian.

4. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah

variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel

dependen maka digunakan tingkat signifikansi sebesar 0.05. Jika nilai

Page 65: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

53

probabilitas F lebih besar dari 0.05, maka model regresi tidak dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen, dengan kata lain

variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen, dan sebaliknya (Ghozali, 2011: 178).

Uji F juga dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah

sebagai berikut (Priyatno, 2017: 180).

a. Merumuskan hipotesis

H0 : variabel independen secara simultan tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

H1 : variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

b. Menentukan F hitung dan F tabel

F hitung diperoleh dari data output dan F tabel dapat dilihat pada

tabel statistik.

c. Kriteria pengujian

a. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak yang berarti variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

b. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima yang berarti variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Page 66: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

54

5. Uji Parsial (Uji t)

Pengujian hipotesis secara parsial, dapat diuji dengan

menggunakan rumus uji t. Pengujian t-statistik bertujuan untuk menguji

ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen (X)

terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2011: 84). Untuk mengetahui

hasilnya, uji t dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah

sebagai berikut (Priyatno, 2017: 184).

a. Merumuskan hipotesis

H0 : variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

H1 : variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

b. Menentukan t hitung, t tabel, dan nilai signifikansi

Nilai t hitung dan signifikansi diperoleh dari data output dan t tabel

dapat dilihat pada tabel statistik.

c. Kriteria pengujian

1) Jika –t hitung ≥ -t tabel atau t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima

yang berarti variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

2) Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka H0 ditolak

yang berarti variabel independen secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

Berdasarkan signifikansi, kriteria pengujiannya sebagai berikut.

Page 67: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

55

1) Jika nilai signifikansi t > 0.05 maka H0 diterima yang berarti

variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

2) Jika nilai signifikansi t < 0.05 maka H0 ditolak yang berarti

variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Page 68: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

56

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. KPR KONVENSIONAL

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau

tidaknya suatu distribusi data. Model regresi yang baik adalah yang

memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Metode uji

normalitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

dengan analisis grafik Normal Probability Plot dan Histogram.

Pada grafik Normal Probability Plot, jika titik-titik menyebar

di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual

tersebut telah normal (Purnomo, 2016: 109). Sedangkan pada

grafik Histogram, jika sebaran data menyebar ke semua daerah

kurva normal, berbentuk simetris dan lonceng, maka dapat

disimpulkan data tersebut mempunyai distribusi normal.

Page 69: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

57

Gambar 4.1.1 Normal Probability Plot Hasil Uji Normalitas

Gambar 4.1.1 di atas menunjukkan titik-titik menyebar di

sekitar garis dan mengikuti garis diagonal. Hal ini menunjukkan

bahwa data sudah terdistribusi dengan normal.

Gambar 4.1.2 Grafik Histogram Hasil Uji Normalitas

Gambar 4.1.2 di atas menunjukkan daerah kurva simetris dan

membentuk lonceng yang berarti data penelitian mempunyai

distribusi yang normal.

Page 70: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

58

2) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas artinya antar variabel independen yang

terdapat dalam model regresi memiliki hubungan linear yang

sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati

sempurna di antara variabel bebasnya. Ada tidaknya

multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai Tolerance

dan Variance Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Bila nilai

VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka dapat

dikatakan tidak terjadi multikolinearitas dan sebaliknya.

Tabel 4.1.1 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.569 1.910 -1.868 .068

ROA -.045 .073 -.034 -.615 .542 .561 1.782

NPL -.206 .044 -.353 -4.725 .000 .308 3.251

CAR .056 .017 .378 3.387 .001 .138 7.268

LDR_LN 3.540 .408 .632 8.669 .000 .324 3.091

BI RATE -.051 .009 -.428 -5.578 .000 .291 3.434

INFLASI .015 .010 .153 1.506 .138 .167 5.988

a. Dependent Variable: KPR_LN

Dari tabel 4.1.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance

seluruh variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF seluruh variabel

lebih kecil dari 10,00. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas.

Page 71: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

59

3) Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi linear ada korrelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode ke t dengan kesalahan pada periode t-1

(periode sebelumnya). Model regresi yang baik adalah yang bebas

dari masalah autokorelasi. Salah satu cara untuk mengidentifikasi

apakah terdapat masalah autokorelasi atau tidak pada suatu model

regresi adalah dengan melihat nilai Durbin Watson (D-W) dengan

ketentuan sebagai berikut.

1. Jika nilai D-W di bawah -2 berarti terdapat autokorelasi positif

2. Jika nilai D-W di antara -2 sampai +2 maka tidak terdapat

autokorelasi

3. Jika nilai D-W di atas +2 berarti terdapat autokorelasi negatif

Tabel 4.1.2 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .956a .914 .904 .04334 .961

a. Predictors: (Constant), INFLASI, ROA, NPL, BI RATE, LDR_LN, CAR

b. Dependent Variable: KPR_LN

Dari tabel 4.1.2 di atas dapat dilihat bahwa nilai D-W adalah

0.961. Karena angka tersebut berada di antara -2 sampai +2 maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

4) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual

Page 72: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

60

suatu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik

adalah yang bebas dari masalah heteroskedastisitas. Salah satu cara

untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah

dengan melihat grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu seperti

titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka telah

terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Jika tidak ada pola

yang jelas yaitu titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Gambar 4.1.3 Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar 4.1.3 di atas dapat dilihat bahwa grafik scatter

plot menunjukkan tidak ada pola tertentu dan data tersebar di atas

dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

Page 73: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

61

b. Regresi Linear Berganda

Tabel 4.1.3 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.569 1.910 -1.868 .068

ROA -.045 .073 -.034 -.615 .542 .561 1.782

NPL -.206 .044 -.353 -4.725 .000 .308 3.251

CAR .056 .017 .378 3.387 .001 .138 7.268

LDR_LN 3.540 .408 .632 8.669 .000 .324 3.091

BI RATE -.051 .009 -.428 -5.578 .000 .291 3.434

INFLASI .015 .010 .153 1.506 .138 .167 5.988

a. Dependent Variable: KPR_LN

Pengujian akan dilakukan dengan model persamaan regresi

berganda sebagai berikut.

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6 + ε

Keterangan:

Y = variabel dependen (volume penyaluran KPR di bank

umum konvensional).

α = konstanta.

β1- β6 = koefisien regresi setiap variabel independen.

X1 = variabel independen ROA (Return on Asset).

X2 = variabel independen NPL (Non Performing Loan).

X3 = variabel independen CAR (Capital Adequancy Ratio)

X4 = variabel independen LDR (Loan to Deposit Ratio).

X5 = variabel independen BI rate.

X6 = variabel independen tingkat inflasi.

Page 74: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

62

ε = error/tingkat kesalahan.

Dari tabel 4.1.3 di atas dapat dilakukan estimasi dengan melihat

nilai-nilai B di kolom Unstandardized Coefficients. Dari nilai tersebut

dan keterangan di atas, maka model persamaan regresinya adalah:

Y = -3.569 - 0.045X1 - 0.206X2 + 0.056X3 + 3.540X4 - 0.051X5 +

0.015X6. Persamaan tersebut bermakna sebagai berikut.

1. Nilai konstanta menunjukkan angka sebesar -3.569. Hal ini

menunjukkan bahwa penyaluran KPR bank konvensional akan

bernilai -3.569 satuan jika nilai variabel independen adalah nol.

2. Variabel ROA memiliki nilai koefisien -0.045. Hal ini

menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan ROA sebesaar 1%

maka akan menurunkan penyaluran KPR bank konvensional

sebesar 0.045% dengan asumsi variabel independen lain nilainya

tetap.

3. Variabel NPL memiliki nilai koefisien -0.206. Hal ini

menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan NPL sebesar 1% akan

menurunkan penyaluran KPR bank konvensional sebesar 0.206%

dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

4. Variabel CAR memiliki nilai koefisien 0.056. Hal ini

menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan CAR sebesar 1%

maka akan menyebabkan kenaikan penyaluran KPR bank

konvensional sebesar 0.056% dengan asumsi variabel independen

lain nilainya tetap.

Page 75: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

63

5. Variabel LDR memiliki nilai koefisien 3.540. Hal ini

menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan LDR sebesar 1% maka

akan menyebabkan kenaikan penyaluran KPR bank konvensional

sebesar 3. 540% dengan asumsi variabel independen lain nilainya

tetap.

6. Variabel BI rate memiliki nilai koefisien -0.051. Hal ini

menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan BI rate sebesar 1%

akan menurunkan penyaluran KPR bank konvensional sebesar

0.051% dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

7. Variabel inflasi memiliki nilai koefisien 0.015. Hal ini

menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan inflasi sebesar 1%

akan menaikkan penyaluran KPR bank konvensional sebesar

0.015% dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.1.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .956a .914 .904 .04334 .961

a. Predictors: (Constant), INFLASI, ROA, NPL, BI RATE, LDR_LN, CAR

b. Dependent Variable: KPR_LN

Angka R diperoleh sebesar 0.956 artinya adalah korelasi antara

variabel-variabel independen (ROA, NPL, CAR, LDR, BI rate, inflasi)

terhadap penyaluran KPR pada bank konvensional sebesar 0.956. Hal

Page 76: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

64

ini berarti terjadi hubungan yang sangat erat karena nilainya sangat

mendekati 1.

Nilai R2 sebesar 0.914 artinya persentase sumbangan pengaruh

variabel-variabel independen (ROA, NPL, CAR, LDR, BI rate, inflasi)

terhadap penyaluran KPR pada bank konvensional sebesar 91.4%

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model regresi ini.

d. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Tabel 4.1.5 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.000 6 .167 88.732 .000b

Residual .094 50 .002

Total 1.094 56

a. Dependent Variable: KPR_LN

b. Predictors: (Constant), INFLASI, ROA, NPL, BI RATE, LDR_LN, CAR

Berdasarkan tabel 4.1.5 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji

F menunjukkan nilai signifikansi (0.000) lebih kecil dibandingkan

nilai probabilitas (0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel

ROA, NPL, CAR, LDR, BI rate dan inflasi secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh terhadap penyaluran KPR bank konvensional.

Uji F berikutnya adalah dengan membandingkan nilai F hitung

dengan F tabel. Hipotesis untuk uji F ini adalah sebagai berikut.

Page 77: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

65

H0 : ROA, NPL, CAR, LDR, BI rate dan inflasi secara simultan

tidak berpengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR bank

konvensional.

H1 : ROA, NPL, CAR, LDR, BI rate dan inflasi secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR bank

konvensional.

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah:

1. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak yang berarti variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

2. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima yang berarti variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Berdasarkan tabel 4.1.5 di atas, nilai F hitung sebesar 88.732.

Dengan nilai probabilitas sebesar 0.05, derajat kebebasan (df1) = 6

(jumlah variabel dikurangi 1), derajat kebebasan (df2) = n-k-1 = 57-6-

1 = 50 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel

independen), maka diperoleh nilai F tabel sebesar 2.40.

Karena F hitung (88.732) lebih besar dari F tabel (2.40) maka

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti variabel independen

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Page 78: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

66

e. Uji Parsial (Uji t)

Tabel 4.1.6 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.569 1.910 -1.868 .068

ROA -.045 .073 -.034 -.615 .542 .561 1.782

NPL -.206 .044 -.353 -4.725 .000 .308 3.251

CAR .056 .017 .378 3.387 .001 .138 7.268

LDR_LN 3.540 .408 .632 8.669 .000 .324 3.091

BI RATE -.051 .009 -.428 -5.578 .000 .291 3.434

INFLASI .015 .010 .153 1.506 .138 .167 5.988

a. Dependent Variable: KPR_LN

Uji parsial ini dilakukan dengan berdasaarkan nilai signifikansi t

dan perbandingan antara t hitung dengan t tabel dengan hipotesis

sebagai berikut.

H0 : variabel independen secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen.

H1 : variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah:

1. Jika –t hitung ≥ -t tabel atau t hitung ≤ t tabel maka variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

2. Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka variabel

independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Page 79: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

67

Berdasarkan signifikansi, kriteria pengujiannya sebagai berikut.

1. Jika nilai signifikansi t > 0.05 maka H0 diterima yang berarti

variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikansi t < 0.05 maka H0 ditolak yang berarti

variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Berdasarkan tabel 4.1.6 di atas, dapat ditemukan nilai t tabel

dengan nilai probabilitas sebesar 0.05, derajat kebebasan (df) = n-k-1

= 57-6-1 = 50 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel

independen), maka diperoleh nilai t tabel sebesar 2.009.

Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut.

1. Variabel ROA memiliki nilai –t hitung (-0.615) lebih besar dari -t

tabel (-2.009) dan nilai signifikansi (0.542) lebih besar dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel ROA secara parsial tidak

berpengaruh pada jumlah penyaluran KPR bank konvensional.

2. Variabel NPL memiliki nilai –t hitung (-4.725) lebih kecil dari -t

tabel (-2.009) dan nilai signifikansi (0.000) lebih kecil dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel NPL secara parsial

berpengaruh negatif dan signifikan pada jumlah penyaluran KPR

bank konvensional.

3. Variabel CAR memiliki nilai t hitung (3.387) lebih besar dari t

tabel (2.009) dan nilai signifikansi (0.001) lebih kecil dari 0.05

Page 80: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

68

maka dapat disimpulkan bahwa variabel CAR secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan pada jumlah penyaluran KPR

bank konvensional.

4. Variabel LDR memiliki nilai t hitung (8.669) lebih besar dari t

tabel (2.009) dan nilai signifikansi (0.000) lebih kecil dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel LDR secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan pada jumlah penyaluran KPR

bank konvensional.

5. Variabel BI rate memiliki nilai –t hitung (-5. 578) lebih kecil dari

-t tabel (-2.009) dan nilai signifikansi (0.000) lebih kecil dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel BI rate secara parsial

berpengaruh negatif dan signifikan pada jumlah penyaluran KPR

bank konvensional.

6. Variabel inflasi memiliki nilai t hitung (1.506) lebih kecil dari t

tabel (2.009) dan nilai signifikansi (0.138) lebih besar dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi secara parsial

tidak berpengaruh pada jumlah penyaluran KPR bank

konvensional.

Page 81: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

69

2. KPR SYARIAH

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Metode uji normalitas yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah dengan analisis grafik Normal Probability Plot

dan Histogram.

Gambar 4.2.1 Normal Probability Plot Hasil Uji Normalitas

Gambar 4.2.1 di atas menunjukkan titik-titik menyebar di

sekitar garis dan mengikuti garis diagonal. Hal ini menunjukkan

bahwa data sudah terdistribusi dengan normal.

Page 82: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

70

Gambar 4.2.2 Grafik Histogram Hasil Uji Normalitas

Gambar 4.2.2 di atas menunjukkan daerah kurva simetris dan

membentuk lonceng yang berarti data penelitian mempunyai

distribusi yang normal.

2) Uji Multikolinearitas

Tabel 4.2.1 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 12.403 .994 12.484 .000

ROA .033 .020 .097 1.639 .107 .244 4.102

NPF -.048 .011 -.279 -4.286 .000 .202 4.945

CAR .019 .005 .333 3.690 .001 .106 9.479

FDR_LN -.486 .213 -.200 -2.276 .027 .111 8.980

BI RATE -.024 .006 -.213 -3.921 .000 .291 3.435

INFLASI -.001 .004 -.015 -.320 .750 .410 2.436

a. Dependent Variable: KPRS_LN

Page 83: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

71

Dari tabel 4.2.1 di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance

seluruh variabel lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF seluruh variabel

lebih kecil dari 10,00. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolinearitas.

3) Uji Autokorelasi

Tabel 4.2.2 Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .978a .957 .952 .02914 .903

a. Predictors: (Constant), INFLASI, ROA, BI RATE, NPF, FDR_LN, CAR

b. Dependent Variable: KPRS_LN

Dari tabel 4.2.2 di atas dapat dilihat bahwa nilai D-W adalah

0.903. Karena angka tersebut berada di antara -2 sampai +2 maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

4) Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.2.3 Grafik Scatterplot Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 84: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

72

Dari gambar 4.2.3 di atas dapat dilihat bahwa grafik scatterplot

menunjukkan tidak ada pola tertentu dan data tersebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas.

b. Regresi Linear Berganda

Tabel 4.2.3 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 12.403 .994 12.484 .000

ROA .033 .020 .097 1.639 .107 .244 4.102

NPF -.048 .011 -.279 -4.286 .000 .202 4.945

CAR .019 .005 .333 3.690 .001 .106 9.479

FDR_LN -.486 .213 -.200 -2.276 .027 .111 8.980

BI RATE -.024 .006 -.213 -3.921 .000 .291 3.435

INFLASI -.001 .004 -.015 -.320 .750 .410 2.436

a. Dependent Variable: KPRS_LN

Pengujian akan dilakukan dengan model persamaan regresi

berganda sebagai berikut.

Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + β6 X6 + ε

Keterangan:

Y = variabel dependen (volume penyaluran KPR di bank

umum syariah).

α = konstanta.

β1- β6 = koefisien regresi setiap variabel independen.

X1 = variabel independen ROA (Return on Asset).

Page 85: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

73

X2 = variabel independen NPF (Non Performing Finance).

X3 = variabel independen CAR (Capital Adequancy Ratio)

X4 = variabel independen FDR (Financing to Deposit Ratio).

X5 = variabel independen BI rate.

X6 = variabel independen tingkat inflasi.

ε = error/tingkat kesalahan.

Dari tabel 4.2.3 di atas dapat dilakukan estimasi dengan melihat

nilai-nilai B di kolom Unstandardized Coefficients. Dari nilai tersebut

dan keterangan di atas, maka model persamaan regresinya adalah:

Y = 12.403+ 0.033X1 - 0.048X2 + 0.019X3 - 0.486X4 - 0.024X5 -

0.001X6. Persamaan tersebut bermakna sebagai berikut.

1. Nilai konstanta menunjukkan angka sebesar 12.403. Hal ini

menunjukkan bahwa penyaluran KPR bank syariah akan bernilai

12.403 satuan jika nilai variabel independen adalah nol.

2. Variabel ROA memiliki nilai koefisien 0.033 Hal ini

menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan ROA sebesaar 1%

maka akan menyebabkan kenaikan penyaluran KPR bank syariah

sebesar 0.033% dengan asumsi variabel independen lain nilainya

tetap.

3. Variabel NPF memiliki nilai koefisien -0.048. Hal ini

menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan NPF sebesar 1% akan

menurunkan penyaluran KPR bank syariah sebesar 0.048%

dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

Page 86: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

74

4. Variabel CAR memiliki nilai koefisien 0.019. Hal ini

menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan CAR sebesar 1%

maka akan menyebabkan kenaikan penyaluran KPR bank syariah

sebesar 0.019% dengan asumsi variabel independen lain nilainya

tetap.

5. Variabel FDR memiliki nilai koefisien -0.486. Hal ini

menunjukkan bahwa jika terjadi kenaikan FDR sebesar 1% maka

akan menurunkan penyaluran KPR bank syariah sebesar 0.486%

dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

6. Variabel BI rate memiliki nilai koefisien -0.024. Hal ini

menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan BI rate sebesar 1%

akan menurunkan penyaluran KPR bank syariah sebesar 0.024%

dengan asumsi variabel independen lain nilainya tetap.

7. Variabel inflasi memiliki nilai koefisien -0.001. Hal ini

menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan inflasi sebesar 1%

akan menyebabkan penurunan penyaluran KPR bank syariah

sebesar 0.001% dengan asumsi variabel independen lain nilainya

tetap.

Page 87: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

75

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.2.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .978a .957 .952 .02914 .903

a. Predictors: (Constant), INFLASI, ROA, BI RATE, NPF, FDR_LN, CAR

b. Dependent Variable: KPRS_LN

Angka R diperoleh sebesar 0.978 artinya adalah korelasi antara

variabel-variabel independen (ROA, NPF, CAR, FDR, BI rate, inflasi)

terhadap penyaluran KPR pada bank syariah sebesar 0.978. Hal ini

berarti terjadi hubungan yang sangat erat karena nilainya sangat

mendekati 1. Nilai R2 sebesar 0.957 artinya persentase sumbangan

pengaruh variabel-variabel independen (ROA, NPF, CAR, FDR, BI

rate, inflasi) terhadap penyaluran KPR pada bank syariah sebesar 95.7%

sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam model regresi ini.

d. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Tabel 4.2.5 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .946 6 .158 185.558 .000b

Residual .042 50 .001

Total .988 56

a. Dependent Variable: KPRS_LN

b. Predictors: (Constant), INFLASI, ROA, BI RATE, NPF, FDR_LN, CAR

Berdasarkan tabel 4.2.5 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji

F menunjukkan nilai signifikansi (0.000) lebih kecil dibandingkan

Page 88: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

76

nilai probabilitas (0.05). Maka dapat disimpulkan bahwa variabel

ROA, NPF, CAR, FDR, BI rate dan inflasi secara bersama-sama

(simultan) berpengaruh terhadap penyaluran KPR bank syariah.

Uji F berikutnya adalah dengan membandingkan nilai F hitung

dengan F tabel. Hipotesis untuk uji F ini adalah sebagai berikut.

H0 : ROA, NPF, CAR, FDR, BI rate dan inflasi secara simultan tidak

berpengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR bank syariah.

H1 : ROA, NPF, CAR, FDR, BI rate dan inflasi secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR bank syariah.

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah:

1. Jika F hitung > F tabel, maka H0 ditolak yang berarti variabel

independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

2. Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima yang berarti variabel

independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Berdasarkan tabel 4.2.5 di atas, nilai F hitung sebesar 185.558.

Dengan nilai probabilitas sebesar 0.05, derajat kebebasan (df1) = 6

(jumlah variabel dikurangi 1), derajat kebebasan (df2) = n-k-1 = 57-6-

1 = 50 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel

independen), maka diperoleh nilai F tabel sebesar 2.40.

Page 89: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

77

Karena F hitung (185.558) lebih besar dari F tabel (2.40) maka

dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak yang berarti variabel independen

secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

e. Uji Parsial (Uji t)

Tabel 4.2.6 Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 12.403 .994 12.484 .000

ROA .033 .020 .097 1.639 .107 .244 4.102

NPF -.048 .011 -.279 -4.286 .000 .202 4.945

CAR .019 .005 .333 3.690 .001 .106 9.479

FDR_LN -.486 .213 -.200 -2.276 .027 .111 8.980

BI RATE -.024 .006 -.213 -3.921 .000 .291 3.435

INFLASI -.001 .004 -.015 -.320 .750 .410 2.436

a. Dependent Variable: KPRS_LN

Uji parsial ini dilakukan dengan berdasaarkan nilai signifikansi t

dan perbandingan antara t hitung dengan t tabel dengan hipotesis:

H0 : variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

H1 : variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah:

1. Jika –t hitung ≥ -t tabel atau t hitung ≤ t tabel maka variabel

independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Page 90: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

78

2. Jika –t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel maka variabel

independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen.

Berdasarkan signifikansi, kriteria pengujiannya sebagai berikut.

1. Jika nilai signifikansi t > 0.05 maka H0 diterima yang berarti

variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

2. Jika nilai signifikansi t < 0.05 maka H0 ditolak yang berarti

variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap variabel dependen.

Berdasarkan tabel 4.2.6 di atas, dapat ditemukan nilai t tabel

dengan nilai probabilitas sebesar 0.05, derajat kebebasan (df) = n-k-1

= 57-6-1 = 50 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel

independen), maka diperoleh nilai t tabel sebesar 2.009.

Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut.

1. Variabel ROA memiliki nilai t hitung (1.639) lebih kecil dari t

tabel (2.009) dan nilai signifikansi (0.107) lebih besar dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel ROA secara parsial tidak

berpengaruh pada jumlah penyaluran KPR bank syariah..

2. Variabel NPF memiliki nilai –t hitung (-4.286) lebih kecil dari -t

tabel (-2.009) dan nilai signifikansi (0.000) lebih kecil dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel NPF secara parsial

Page 91: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

79

berpengaruh negatif dan signifikan pada jumlah penyaluran KPR

bank syariah.

3. Variabel CAR memiliki nilai t hitung (3.690) lebih besar dari t

tabel (2.009) dan nilai signifikansi (0.001) lebih kecil dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel CAR secara parsial

berpengaruh positif dan signifikan pada jumlah penyaluran KPR

bank syariah.

4. Variabel FDR memiliki nilai -t hitung (-2.276) lebih kecil dari -t

tabel (-2.009) dan nilai signifikansi (0.027) lebih kecil dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel FDR secara parsial

berpengaruh negatif dan signifikan pada jumlah penyaluran KPR

bank syariah.

5. Variabel BI rate memiliki nilai –t hitung (-3.921) lebih kecil dari

-t tabel (-2.009) dan nilai signifikansi (0.000) lebih kecil dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel BI rate secara parsial

berpengaruh negatif dan signifikan pada jumlah penyaluran KPR

bank syariah.

6. Variabel inflasi memiliki nilai -t hitung (-0.320) lebih besar dari -t

tabel (-2.009) dan nilai signifikansi (0.750) lebih besar dari 0.05

maka dapat disimpulkan bahwa variabel inflasi secara parsial

tidak berpengaruh pada jumlah penyaluran KPR bank syariah.

Page 92: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

80

B. Pembahasan

1. KPR KONVENSIONAL

a. Pengaruh ROA (Return on Asset), NPL (Non Performing Loan),

CAR (Capital Adequancy Ratio), LDR (Loan to Deposit Ratio), BI

rate, dan Tingkat Inflasi secara bersama-sama (simultan) terhadap

Volume Penyaluran Kredit Perumahan pada Bank Umum

Konvensional.

Sebagaimana hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa F

hitung lebih besar dari F tabel. Jadi, dapat diambil kesimpulan

bahwa variabel independen, yaitu ROA, NPL, CAR, LDR,,BI rate,

dan tingkat inflasi, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

volume penyaluran KPR di bank konvensional.

b. Pengaruh ROA (Return on Asset) terhadap Volume Penyaluran

Kredit Perumahan pada Bank Umum Konvensional

Seperti yang bisa dilihat pada hasil penelitian di atas, diketahui

bahwa pada variabel ROA, H0 diterima yang berarti bahwa variabel

ROA secara parsial tidak berpengaruh pada jumlah penyaluran KPR

bank konvensional.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian oleh Pratiwi dan

Hindasah (2014). ROA tidak memiliki pengaruh terhadap

penyaluran kredit perbankan karena ada beberapa pendanaan yang

diprioritaskan selain pada pendanaan kredit. Disamping itu, ROA

Page 93: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

81

juga bukan merupakan sumber pendanaan utama untuk kredit

perbankan, sehingga naik atau turunnya rasio ROA pada perbankan

tidak mempengaruhi jumlah penyaluran kredit.

c. Pengaruh NPL (Non Performing Loan) terhadap Volume Penyaluran

Kredit Perumahan pada Bank Umum Konvensional

Sebagaimana hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa pada

variabel NPL, H0 ditolak. Dan dengan melihat nilai t hitung, dapat

disimpulkan bahwa NPL secara parsial berpengaruh negatif dan

signifikan pada jumlah penyaluran KPR bank konvensional.

Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian oleh Pratiwi

dan Hindasah (2014) dan Astuti (2013), serta sesuai dengan teori di

mana diduga NPL memiliki hubungan negatif dengan penyaluran

KPR baik di bank konvensional maupun bank syariah karena

semakin besar nilai NPL maka kemampuan bank untuk menyalurkan

kredit akan menurun. Jika NPL tinggi maka perbankan akan sangat

selektif dan hati-hati dalam menyalurkan kredit karena ada potensi

kredit tidak tertagih.

d. Pengaruh CAR (Capital Adequancy Ratio) terhadap Volume

Penyaluran Kredit Perumahan pada Bank Umum Konvensional

Sebagaimana hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa pada

variabel CAR, H0 ditolak. Dengan melihat nilai t hitung, dapat

Page 94: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

82

disimpulkan bahwa variabel CAR secara parsial berpengaruh positif

dan signifikan pada jumlah penyaluran KPR bank konvensional.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pradana (2013) yang menyatakan bahwa CAR

berpengaruh positif terhadap penyaluran KPR konvensional. Hal

tersebut pun juga sejalan dengan teori di mana CAR diduga memiliki

hubungan positif dengan penyaluran KPR karena semakin besar nilai

CAR maka semakin besar pula kemampuan bank untuk menyalurkan

KPR. Hal ini berarti modal yang dialokasikan oleh bank untuk

fasilitas kredit tinggi.

e. Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio) terhadap Volume Penyaluran

Kredit Perumahan pada Bank Umum Konvensional

Sesuai dengan hasil penelitian di atas, variabel LDR menolak

H0. Dengan melihat nilai t hitungnya, dapat disimpulkan bahwa

variabel LDR secara parsial berpengaruh positif dan signifikan pada

jumlah penyaluran KPR bank konvensional.

Hasil penelitian tersebut sama dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pradana (2013) yang menyatakan bahwa LDR

berpengaruh positif terhadap penyaluran KPR konvensional. Hasil

penelitian ini pun sejalan dengan teori di mana LDR diduga

memiliki hubungan positif dengan penyaluran KPR karena semakin

Page 95: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

83

besar nilai LDR menunjukkan bahwa bank sedang menggunakan

dana tersebut untuk menyalurkan kredit dan termasuk juga KPR.

f. Pengaruh BI Rate terhadap Volume Penyaluran Kredit Perumahan

pada Bank Umum Konvensional

Seperti yang dapat dilihat pada hasil penelitian di atas, variabel

BI rate menolak H0. Dengan melihat hasil nilai t, maka dapat

disimpulkan bahwa variabel BI rate secara parsial berpengaruh

negatif dan signifikan pada jumlah penyaluran KPR bank

konvensional.

Meningkatnya BI Rate akan menaikkan suku bunga simpanan

yang diikuti dengan suku bunga pinjaman. Meningkatnya suku

bunga pinjaman akan membuat masyarakat segan untuk mengajukan

kredit. Dengan begitu kredit yang disalurkan pihak bank pun akan

ikut terhambat. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Astuti

(2013) yang menyatakan BI Rate berpengaruh negatif signifikan

terhadap kredit.

g. Pengaruh Tingkat Inflasi terhadap Volume Penyaluran Kredit

Perumahan pada Bank Umum Konvensional

Sesuai dengan hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa

variabel inflasi menerima H0 yang berarti variabel inflasi secara

parsial tidak berpengaruh signifikan pada jumlah penyaluran KPR

Page 96: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

84

bank konvensional. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

Darma, dkk (2017) yang menyatakan bahwa tingkat inflasi tidak

berpengaruh signifikan pada volume penyaluran KPR.

Tingkat inflasi yang terjadi pada periode penelitian

menunjukkan jenis inflasi yang ringan. Inflasi yang terjadi masih

dapat dikendalikan pemerintah sehingga perubahan ini tidak akan

mempengaruhi suku bunga bank yang akan dapat mempengaruhi

penyaluran kredit bank.

2. KPR SYARIAH

a. Pengaruh ROA (Return on Asset), NPF (Non Performing Finance),

CAR (Capital Adequancy Ratio), FDR (Finance to Deposit Ratio),

BI rate, dan Tingkat Inflasi secara bersama-sama (simultan) terhadap

Volume Penyaluran Kredit Perumahan pada Bank Umum Syariah

Sebagaimana hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa F

hitung lebih besar dari F tabel, maka dapat disimpulkan bahwa

variabel independen yaitu ROA, NPF, CAR, FDR, BI rate, dan

tingkat inflasi, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

volume penyaluran KPR di bank syariah.

Page 97: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

85

b. Pengaruh ROA (Return on Asset) terhadap Volume Penyaluran

Kredit Perumahan pada Bank Umum Syariah

Sesuai dengan hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa

variabel ROA menerima H0 yang berarti bahwa variabel ROA secara

parsial tidak berpengaruh pada jumlah penyaluran KPR bank syariah.

Hasil tersebut berbeda dengan teori bahwa diduga ROA memiliki

pengaruh postif terhadap penyaluran KPR.

Namun, hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Zulfina

(2017). Penyebab perbedaan hasil penelitian ini dengan teori yang

ada adalah karena tidak konsistennya antara kenaikan atau

penurunan ROA terhadap jumlah pembiayaan. Salah satu contohnya

adalah pada September 2018 jumlah penyaluran KPR syariah

sebesar 32,103 miliar rupiah dengan tingkat ROA sebesar 1.41%.

kemudian pada Desember 2018 terjadi kenaikan pada jumlah

penyaluran KPR syariah menjadi sebesar 32,680 miliar rupiah

sedangkan nilai ROA mengalami penurunan menjadi 1.28%. Data

yang digunakan sebagai contoh ini merupakan salah satu data yang

digunakan dalam penelitian dan dapat ditemukan dalam lampiran.

Jadi, peningkatan nilai ROA belum tentu secara pasti akan

turut meningkatkan jumlah pembiayaan khususnya KPR syariah, dan

begitu pula sebaliknya. Penurunan nilai ROA belum tentu akan

menurunkan jumlah penyaluran KPR syariah.

Page 98: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

86

c. Pengaruh NPF (Non Performing Finance) terhadap Volume

Penyaluran Kredit Perumahan pada Bank Umum Syariah

Seperti yang dapat dilihat pada hasil penelitian di atas, variabel

NPF menolak H0. Dengan melihat nilai t hitung, dapat disimpulkan

bahwa variabel NPF secara parsial berpengaruh negatif dan

signifikan pada jumlah penyaluran KPR bank syariah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa diduga NPF

memiliki hubungan negatif dengan penyaluran KPR karena semakin

besar nilai NPF maka kemampuan bank untuk menyalurkan kredit

semakin menurun. Tentunya penyaluran KPR juga semakin menurun.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian oleh Munir (2016)

yang menyatakan bahwa NPF mempunyai pengaruh negatif terhadap

pembiayaan murabahah pada Bank Umum Syariah. Penelitian ini

dikatakan mendukung penelitian tersebut karena KPR syariah adalah

salah satu produk bank dengan akad murabahah.

d. Pengaruh CAR (Capital Adequancy Ratio) terhadap Volume

Penyaluran Kredit Perumahan pada Bank Umum Syariah

Sebagaimana hasil penelitian di atas, variabel CAR menolak

H0. Dan dari nilai t hitung, dapat disimpulkan bahwa variabel CAR

secara parsial berpengaruh positif dan signifikan pada jumlah

penyaluran KPR bank syariah.

Page 99: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

87

Hal tersebut mendukung penelitian oleh Pradana (2013) dan

sejalan dengan teori bahwa diduga terdapat hubungan yang positif

antara CAR dengan penyaluran KPR baik di bank konvensional

maupun bank syariah karena semakin tinggi nilai CAR maka

kemampuan bank tersebut untuk menyalurkan kredit (atau dalam

istilah syariah, pembiayaan) juga tinggi, termasuk KPR syariah.

e. Pengaruh FDR (Finance to Deposit Ratio) terhadap Volume

Penyaluran Kredit Perumahan pada Bank Umum Syariah

Seperti yang dapat dilihat pada hasil penelitian di atas, variabel

FDR menolak H0. Dengan melihat nilai t hitung, dapat disimpulkan

bahwa variabel FDR secara parsial berpengaruh negatif dan

signifikan pada jumlah penyaluran KPR bank syariah. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian oleh Giannini (2013).

Hal ini menunjukkan bahwa bank syariah masih

mengutamakan tingkat likuiditasnya. Namun, keadaan bank yang

semakin likuid menunjukkan banyaknya dana yang menganggur

sehingga memperkecil kesempatan bank untuk memperoleh

penerimaan yang lebih besar karena fungsi intermediasi tidak

tercapai dengan baik. Oleh karena itu, bank harus bisa mengelola

dana yang dimiliki dengan mengoptimalkan penyaluran pembiayaan

sekaligus menjaga kondisi likuiditas bank tetap terjaga.

Page 100: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

88

f. Pengaruh BI Rate terhadap Volume Penyaluran Kredit Perumahan

pada Bank Umum Syariah

Sebagaimana hasil penelitian di atas, variabel BI rate menolak

H0. Dan sesuai dengan nilai t hitungnya, maka dapat disimpulkan

bahwa variabel BI rate secara parsial berpengaruh negatif dan

signifikan pada jumlah penyaluran KPR bank syariah.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Nurjanah

(2017) yang menyatakan bahwa BI rate memiliki pengaruh negatif

terhadap penyaluran KPR syariah. Meskipun suku bunga

pembiayaan masih berada pada kisaran yang cukup tinggi, namun

permintaan masyarakat akan pembiayaan KPR Syariah juga tetap

ada, selain itu suku bunga kredit atau pembiayaan yang diberikan

pada tiap-tiap nasabah tidak sama persis dengan suku bunga

kebijakan dari BI yang dijadikan acuan yaitu BI rate pada saat

terjadi kenaikan BI rate.

g. Pengaruh Tingkat Inflasi terhadap Volume Penyaluran Kredit

Perumahan pada Bank Umum Syariah

Sesuai dengan hasil penelitian di atas, dapat dilihat bahwa

variabel inflasi menerima H0 yang artinya adalah, variabel inflasi

secara parsial tidak berpengaruh pada jumlah penyaluran KPR bank

syariah dan mendukung hasil penelitian Samsurin (2019).

Page 101: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

89

Hal ini disebabkan bahwa transaksi dalam perbankan Syariah

menggunakan sistem bagi hasil yang mana besar kecilnya

pengembalian yang didapat oleh nasabah sesuai dengan kesepakatan

antara bank Syariah dan nasabah di awal akad. Faktor lain yang

mendukung inflasi tidak berpengaruh terhadap pembiayaan yaitu

inflasi pada tahun objek penelitian tidak terlalu tinggi. Dengan

keadaan inflasi yang berada di bawah 10% termasuk dalam kategori

rendah sehingga masyarakat masih bisa memenuhi konsumsinya dan

tidak mempengaruhi jumlah pembiayaan pada perbankan Syariah.

Page 102: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

90

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis

regresi berganda dengan aplikasi SPSS 23 mengenai hubungan antara ROA

(Return on Asset), NPL/NPF (Non Performing Loan/Non Performing

Finance), CAR (Capital Adequancy Ratio), LDR/FDR (Loan to Deposit

Ratio/Finance to Deposit Ratio), BI rate, dan inflasi dengan volume

penyaluran KPR pada bank konvensional dan bank syariah, maka peneliti

mengambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Variabel ROA (Return on Asset), NPL/NPF (Non Performing Loan/Non

Performing Finance), CAR (Capital Adequancy Ratio), LDR/FDR (Loan

to Deposit Ratio/Finance to Deposit Ratio), BI rate, dan tingkat inflasi

secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap penyaluran

KPR pada bank umum konvensional dan syariah.

2. Variabel NPL/NPF (Non Performing Loan/Non Performing Finance),

CAR (Capital Adequancy Ratio), LDR/FDR (Loan to Deposit

Ratio/Finance to Deposit Ratio), dan BI rate masing-masing berpengaruh

signifikan terhadap penyaluran KPR pada bank umum konvensional dan

syariah. Sementara variabel ROA (Return on Asset) dan inflasi tidak

memiliki pengaruh signifikan terhadap penyaluran KPR pada bank

umum konvensional dan syariah.

Page 103: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

91

3. Kpr konvensional dan syariah jelas berbeda jika dilihat dari prinsip

perbankan yang dijalankan, namun tidak terdapat perbedaan signfikan

antara KPR konvensional dan syariah jika dilihat faktor-faktor internal

dan eksternal bank yang memengaruhi penyaluran KPR di kedua jenis

bank tersebut. Variabel independen yang sama memiliki signifikansi

yang sama terhadap penyaluran KPR konvensional dan syariah, begitu

pula dengan variabel independen yang tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap penyaluran KPR konvensional dan syariah.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian dan mengambil kesimpulan di atas,

penulis memberikan saran sebagai berikut yang diharapkan dapat dijadikan

sebagai masukan untuk keperluan penelitian berikutnya.

1. Disarankan untuk penelitian berikutnya untuk menambah objek

penelitian ke Bank Perkreditan Rakyat dan Unit Usaha Syariah.

2. Mengkaji lebih dalam lagi mengenai teori tentang hubungan antara ROA

dan inflasi dengan penyaluran KPR konvensional karena hasil penelitian

kali ini tidak sejalan dengan teori yang ada.

3. Mengkaji lebih dalam lagi mengenai teori tentang hubungan antara ROA,

FDR, BI rate dan inflasi dengan penyaluran KPR syariah karena hasil

penelitian kali ini tidak sejalan dengan teori yang ada.

4. Menambah atau memodifikasi variabel independen agar dapat lebih

akurat dalam menjelaskan variabel dependen.

Page 104: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

92

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Arsiyanti, L. D. (2012). Perencanaan Pembelian Rumah Tinggal. Jurnal Ekonomi

Islam Al-Infaq, Vol. 3 No. 1, 50-57.

Giannini, N. G. (2013). Faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah

pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Accounting Analysis

Journal, 2(1), 96-103. https://doi.org/10.15294/aaj.v2i1.1178.

Pratiwi, S., Hindasah, L. (2014). Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy

Ratio, Return On Asset, Net Interest Margin dan Non Performing Loan

terhadap Penyaluran Kredit Bank Umum di Indonesia. Jurnal Manajemen

& Bisnis, Vol.5 No.2, 192-208.

Buku

Fatihudin, D. (2015). Metode Penelitian Untuk Ilmu Ekonomi, Manajemen, dan

Akuntansi. Sidoarjo: Zifatama Publisher.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafi, M. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UUP STIM YKPN.

Hermawan, I. (2019). Metodologi Penelitian Pendidikan (Kualitatif, Kuantitatif

dan Mixed Method). Kuningan: Hidayatul Quran.

Hery. (2014). Analisis Kinerja Manajemen: The Best Financial Analysis: Menilai

Kinerja Manajemen Berdasarkan Rasio Keuangan. Jakarta: PT Grasindo.

Hery. (2014). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Grasindo.

Ikatan Bankir Indonesia (IBI). (2015). Bisnis Kredit Perbankan. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Ikatan Bankir Indonesia (IBI). (2016). Manajemen Kesehatan Bank Berbasis

Risiko. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ikatan Bankir Indonesia (IBI). (2015). Memahami Bisnis Bank Syariah. Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama.

Jopie, J. (2014). Analisis Kredit untuk Credit (Account) Officer. Edisi Revisi

Maret 2014 Cetakan Ke-12. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 105: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

93

Karim, A. A. (2013). Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Edisi 4 Cetakan

9. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Karim, A. A. (2016). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Cetakan 7. Jakarta:

Rajawali Pers.

Kariyoto. (2017). Analisa Laporan Keuangan. Malang: Universitas Brawijaya

Press (UB Press).

Kasmir. (2018). Dasar-Dasar Perbankan. Edisi Revisi 2014 Cetakan ke-15.

Depok: PT RajaGrafindo.

Latumaerissa, J. (2014). Manajemen Bank Umum. Surabaya: Mitra Wacana Media.

Muhamad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.

Munawir, S. (2014). Analisa Laporan Keuangan. Cetakan Kelima Belas.

Yogyakarta: Liberty.

Priyatno, D. (2017). Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS. Yogyakarta:

ANDI Publisher.

Purnomo, R. A. (2016). Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis dengan SPSS.

Ponorogo: CV. Wade Group.

Rochaety, E., Tresnati, R., Latief, A. M. (2019). Metodologi Penelitian Bisnis:

Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Rumengan, J., Khaddafi, M., Milanie, F. (2015). Metodologi Penelitian

Kuantitatif. Medan: Perdana Publishing.

Sularsi dkk. (2016). Kajian mengenai Praktek Perbankan di Indonesia terhadap

Debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dalam kaitannya dengan

Prinsip-prinsip Perlindungan Konsumen. Jakarta: Perkumpulan Prakarta.

Wangsawidjaja. (2012). Pembiayaan Bank Syariah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Yuniarti, V. S. (2016). Ekonomi Mikro Syariah. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Prosiding Konferensi

Syaputra, A. A., Tohirin A. (2019). Pengaruh Kebijakan Financing To Value dan

Faktor Ekonomi terhadap Pembiayaan Pemilikan Rumah di Bank Syariah.

Conference on Islamic Management, Accounting, and Economics

(CIMAE) Proceeding, 207-216.

Page 106: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

94

Tesis atau Disertasi

Astuti, A. (2013). Pengaruh Inflasi, BI Rate, Dana Pihak Ketiga (DPK), Non

Performing Loan (NPL) dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap

Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada 10 Bank Terbesar di Indonesia

Berdasarkan Kredit). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

Jakarta, Indonesia.

Darma, K. A. W., Dewi P. E. D. M., Wahyuni, M. A. (2017). Analisis Pengaruh

Capital Adequacy Ratio (CAR), Dana Pihak Ketiga (DPK), Suku Bunga

Bank Indonesia (BI Rate), Non Performing Loan (NPL), dan Tingkat

Inflasi terhadap Penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR)

Komersial (Studi pada BPD Bali Periode 2013-2017). Universitas

Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia.

Munir, A. M. (2016). Pengaruh FDR, BOPO, NPF, dan Inflasi terhadap

Pembiayaan Murabahah Perbankan Syariah Tahun 2010-2015.

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia.

Nurjanah, N. (2017). Analisis Pengaruh FDR (Financing to Deposit Ratio), NPF

(Non Performing Financing), Suku Bunga dan Bank Size terhadap

Pembiayaan KPR Syariah (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di

Indonesia dan Malaysia Periode 2010-2016). Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia.

Pradana, Y. (2013). Analisis Pengaruh LDR, CAR, ROA, dan Faktor Eksternal

Perbankan terhadap Volume KPR pada Bank Persero Periode 2008-

2012. Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia.

Samsurin, U. (2019). Dampak Kinerja Keuangan dan Makro Ekonomi terhadap

Keputusan Bank Umum Syariah dalam Penyaluran Pembiayaan

Mudharabah (Periode Januari 2016 – Maret 2019). Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, Indonesia.

Zulfina, E. (2017). Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Capital Adequacy

Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan Dana Pihak Ketiga

(DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah.

Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Salatiga, Indonesia.

Website

OJK. Kredit Pemilikan Rumah. Diakses dari

https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/47 pada 18

Oktober 2019 pukul 16:46.

Page 107: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

95

RY. Daya Beli Rumah Masyarakat Masih Rendah. Diakses dari

http://ppdpp.id/daya-beli-rumah-masyarakat-masih-rendah/ pada 28

Desember 2018 pukul 17:03.

OJK. Apa itu KPR Syariah?, Seri Literasi Perbankan.

OJK. Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia 2018.

Pasal 1 angka 25 Undang-Undang Perbankan Syariah

Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 tentang Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.03/2014 tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

Quran Surah Al Baqarah (2) ayat 275.

Quran Surah Thaha (20) ayat 117-119.

Statistik Perbankan Indonesia Tahun 2014 – 2018.

Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998.

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 Pasal 5 tentang Perumahan dan

Pemukiman.

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H angka 1 (Amandemen Kedua Tahun

2000).

www.bi.go.id

www.ojk.go.id

www.bps.go.id

Page 108: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

96

LAMPIRAN

A. Data Variabel Dependen dan Independen

1. Data Bank Konvensional

Tahun Bulan Penerima KPR

(Miliar Rp)

(Y) Ln

KPR

(X1)

ROA (%)

(X2)

NPL (%)

2015

Jan 279,042 12.54 2.82 2.24

Feb 280,478 12.54 2.51 2.29

Mar 282,873 12.55 2.69 2.27

Apr 284,888 12.56 2.53 2.37

Mei 286,948 12.57 2.45 2.47

Jun 289,504 12.58 2.29 2.46

Jul 290,688 12.58 2.27 2.60

Ags 292,798 12.59 2.30 2.66

Sep 294,754 12.59 2.31 2.61

Okt 297,186 12.60 2.30 2.58

Nov 298,900 12.61 2.33 2.56

Des 302,207 12.62 2.32 2.40

2016

Jan 301,604 12.62 2.51 2.62

Feb 303,549 12.62 2.29 2.76

Mar 306,986 12.63 2.44 2.73

Apr 308,807 12.64 2.38 2.83

Mei 310,989 12.65 2.34 2.99

Jun 314,930 12.66 2.31 2.95

Jul 314,034 12.66 2.35 3.10

Ags 313,427 12.66 2.36 3.13

Sep 315,325 12.66 2.38 3.04

Okt 316,835 12.67 2.41 3.15

Nov 320,945 12.68 2.37 3.12

Des 326,084 12.69 2.23 2.86

2017

Jan 326,097 12.69 2.46 3.02

Feb 326,085 12.69 2.35 3.09

Mar 331,747 12.71 2.50 2.98

Apr 332,070 12.71 2.48 3.00

Mei 333,569 12.72 2.46 3.00

Jun 338,099 12.73 2.47 2.90

Jul 341,514 12.74 2.49 2.95

Page 109: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

97

Ags 344,318 12.75 2.47 2.98

Sep 348,237 12.76 2.47 2.87

Okt 351,479 12.77 2.49 2.88

Nov 356,361 12.78 2.48 2.78

Des 362,734 12.80 2.45 2.50

2018

Jan 363,912 12.80 2.50 2.77

Feb 364,861 12.81 2.36 2.78

Mar 371,265 12.82 2.55 2.67

Apr 372,286 12.83 2.40 2.71

Mei 380,245 12.85 2.38 2.71

Jun 384,029 12.86 2.43 2.63

Jul 387,869 12.87 2.46 2.69

Ags 393,751 12.88 2.47 2.69

Sep 398,629 12.90 2.50 2.61

Okt 399,413 12.90 2.52 2.60

Nov 405,447 12.91 2.52 2.62

Des 412,516 12.93 2.55 2.33

2019

Jan 412,763 12.93 2.59 2.52

Feb 414,723 12.94 2.45 2.55

Mar 420,547 12.95 2.60 2.47

Apr 424,076 12.96 2.42 2.53

Mei 431,066 12.97 2.41 2.58

Jun 431,925 12.98 2.51 2.47

Jul 434,496 12.98 2.50 2.52

Ags 436,573 12.99 2.49 2.57

Sep 440,145 12.99 2.48 2.63

Tahun Bulan

(X3)

CAR

(%)

LDR

(%)

(X4) Ln

LDR

(X5) BI

Rate

(%)

(X6)

Inflasi

(%)

2015

Jan 21.01 88.48 4.48 7.75 6.96

Feb 21.26 88.26 4.48 7.50 6.29

Mar 20.98 87.58 4.47 7.50 6.38

Apr 20.79 87.94 4.48 7.50 6.79

Mei 20.51 88.72 4.49 7.50 7.15

Jun 20.28 88.46 4.48 7.50 7.26

Jul 20.78 88.50 4.48 7.50 7.26

Ags 20.73 88.81 4.49 7.50 7.18

Sep 20.62 88.54 4.48 7.50 6.83

Page 110: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

98

Okt 21.05 89.74 4.50 7.50 6.25

Nov 21.33 90.47 4.51 7.50 4.89

Des 21.39 92.11 4.52 7.50 3.35

2016

Jan 21.75 90.95 4.51 7.25 4.14

Feb 21.93 89.50 4.49 7.00 4.42

Mar 22.00 89.60 4.50 6.75 4.45

Apr 21.95 89.52 4.49 6.75 3.6

Mei 22.41 90.32 4.50 6.75 3.33

Jun 22.56 91.19 4.51 6.50 3.45

Jul 23.19 90.18 4.50 6.50 3.21

Ags 23.26 90.04 4.50 5.25 2.79

Sep 22.60 91.71 4.52 5.00 3.07

Okt 23.19 90.77 4.51 4.75 3.31

Nov 23.04 90.70 4.51 4.75 3.58

Des 22.93 90.70 4.51 4.75 3.02

2017

Jan 23.21 89.59 4.50 4.75 3.49

Feb 23.18 89.12 4.49 4.75 3.83

Mar 22.88 89.12 4.49 4.75 3.61

Apr 22.79 89.50 4.49 4.75 4.17

Mei 22.86 88.57 4.48 4.75 4.33

Jun 22.74 89.31 4.49 4.75 4.37

Jul 23.23 89.20 4.49 4.75 3.88

Ags 23.34 89.17 4.49 4.50 3.82

Sep 23.25 88.74 4.49 4.25 3.72

Okt 23.42 88.68 4.49 4.25 3.58

Nov 23.37 88.97 4.49 4.25 3.3

Des 23.18 90.04 4.50 4.25 3.61

2018

Jan 23.43 89.10 4.49 4.25 3.25

Feb 23.24 89.21 4.49 4.25 3.18

Mar 22.65 90.19 4.50 4.25 3.4

Apr 22.25 90.43 4.50 4.25 3.41

Mei 22.19 91.99 4.52 4.75 3.23

Jun 22.01 92.76 4.53 5.25 3.12

Jul 22.56 93.11 4.53 5.25 3.18

Ags 22.83 93.79 4.54 5.50 3.2

Sep 22.91 94.09 4.54 5.75 2.88

Okt 22.97 93.71 4.54 5.75 3.16

Nov 23.32 93.19 4.53 6.00 3.23

Des 22.97 94.78 4.55 6.00 3.13

2019 Jan 23.22 93.97 4.54 6.00 2.82

Feb 23.45 94.12 4.54 6.00 2.57

Page 111: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

99

Mar 23.42 94.00 4.54 6.00 2.48

Apr 23.21 94.25 4.55 6.00 2.83

Mei 22.43 96.19 4.57 6.00 3.32

Jun 22.63 94.98 4.55 6.00 3.28

Jul 23.19 94.48 4.55 5.75 3.32

Ags 23.93 94.66 4.55 5.50 3.49

Sep 23.28 94.34 4.55 5.25 3.39

2. Data Bank Syariah

Tahun Bulan Penerima KPRS

(Miliar Rp)

(Y) Ln

KPRS

(X1)

ROA

(%)

(X2)

NPF

(%)

2015

Jan 22,739 10.03 0.88 5.63

Feb 23,004 10.04 0.78 5.83

Mar 23,084 10.05 0.69 5.49

Apr 23,308 10.06 0.62 5.20

Mei 23,510 10.07 0.63 5.44

Jun 23,784 10.08 0.50 5.09

Jul 23,888 10.08 0.50 5.30

Ags 24,055 10.09 0.46 5.30

Sep 24,188 10.09 0.49 5.14

Okt 23,615 10.07 0.51 5.16

Nov 23,864 10.08 0.52 5.13

Des 24,120 10.09 0.49 4.84

2016

Jan 24,179 10.09 1.01 5.46

Feb 24,385 10.10 0.81 5.59

Mar 24,576 10.11 0.88 5.35

Apr 24,671 10.11 0.80 5.48

Mei 24,830 10.12 0.16 6.17

Jun 24,920 10.12 0.73 5.68

Jul 24,915 10.12 0.63 5.32

Ags 24,946 10.12 0.48 5.55

Sep 26,473 10.18 0.59 4.67

Okt 26,803 10.20 0.46 4.80

Nov 27,306 10.21 0.67 4.68

Des 27,564 10.22 0.63 4.41

2017 Jan 27,666 10.23 1.01 4.72

Feb 27,045 10.21 1.00 4.78

Page 112: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

100

Mar 28,625 10.26 1.12 4.61

Apr 28,724 10.27 1.10 4.82

Mei 28,665 10.26 1.11 4.75

Jun 28,872 10.27 1.10 4.50

Jul 29,094 10.28 1.04 4.50

Ags 29,271 10.28 0.98 4.49

Sep 29,520 10.29 1.00 4.41

Okt 29,664 10.30 0.70 4.91

Nov 29,871 10.30 0.73 5.27

Des 30,180 10.31 0.63 4.76

2018

Jan 29,966 10.31 0.42 5.21

Feb 29,965 10.31 0.74 5.21

Mar 30,219 10.32 1.23 4.56

Apr 31,165 10.35 1.23 4.84

Mei 31,384 10.35 1.31 4.86

Jun 30,935 10.34 1.37 3.83

Jul 31,437 10.36 1.35 3.92

Ags 31,571 10.36 1.35 3.95

Sep 32,103 10.38 1.41 3.82

Okt 32,194 10.38 1.26 3.95

Nov 32,474 10.39 1.26 3.93

Des 32,680 10.39 1.28 3.26

2019

Jan 32,441 10.39 1.51 3.39

Feb 32,521 10.39 1.32 3.44

Mar 32,532 10.39 1.46 3.44

Apr 33,596 10.42 1.52 3.58

Mei 33,924 10.43 1.56 3.49

Jun 33,979 10.43 1.61 3.36

Jul 34,315 10.44 1.62 3.36

Ags 34,556 10.45 1.64 3.44

Sep 35,119 10.47 1.66 3.32

Tahun Bulan

(X3)

CAR

(%)

FDR

(%)

(X4) LN

FDR

(X5) BI

Rate

(%)

(X6)

Inflasi

(%)

2015

Jan 14.16 88.85 4.49 7.75 6.96

Feb 14.38 89.37 4.49 7.50 6.29

Mar 14.43 89.15 4.49 7.50 6.38

Apr 14.50 89.57 4.49 7.50 6.79

Page 113: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

101

Mei 14.37 90.05 4.50 7.50 7.15

Jun 14.09 92.56 4.53 7.50 7.26

Jul 14.47 90.13 4.50 7.50 7.26

Ags 15.05 90.72 4.51 7.50 7.18

Sep 15.15 90.82 4.51 7.50 6.83

Okt 14.96 90.67 4.51 7.50 6.25

Nov 15.31 90.26 4.50 7.50 4.89

Des 15.02 88.03 4.48 7.50 3.35

2016

Jan 15.11 87.86 4.48 7.25 4.14

Feb 15.44 87.30 4.47 7.00 4.42

Mar 14.90 87.52 4.47 6.75 4.45

Apr 15.43 88.11 4.48 6.75 3.6

Mei 14.78 89.31 4.49 6.75 3.33

Jun 14.72 89.32 4.49 6.50 3.45

Jul 14.86 87.58 4.47 6.50 3.21

Ags 14.87 87.53 4.47 5.25 2.79

Sep 15.43 86.43 4.46 5.00 3.07

Okt 15.27 86.88 4.46 4.75 3.31

Nov 15.78 86.27 4.46 4.75 3.58

Des 16.63 85.99 4.45 4.75 3.02

2017

Jan 16.99 84.74 4.44 4.75 3.49

Feb 17.04 83.78 4.43 4.75 3.83

Mar 16.98 83.53 4.43 4.75 3.61

Apr 16.91 81.36 4.40 4.75 4.17

Mei 16.88 81.96 4.41 4.75 4.33

Jun 16.42 82.69 4.42 4.75 4.37

Jul 17.01 80.51 4.39 4.75 3.88

Ags 16.42 81.78 4.40 4.50 3.82

Sep 16.16 80.12 4.38 4.25 3.72

Okt 16.14 80.94 4.39 4.25 3.58

Nov 16.46 80.07 4.38 4.25 3.3

Des 17.91 79.61 4.38 4.25 3.61

2018

Jan 18.05 77.93 4.36 4.25 3.25

Feb 18.62 78.35 4.36 4.25 3.18

Mar 18.47 77.63 4.35 4.25 3.4

Apr 17.93 78.05 4.36 4.25 3.41

Mei 19.04 79.65 4.38 4.75 3.23

Jun 20.59 78.68 4.37 5.25 3.12

Jul 20.41 79.45 4.38 5.25 3.18

Page 114: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

102

Ags 20.46 80.45 4.39 5.50 3.2

Sep 21.25 78.95 4.37 5.75 2.88

Okt 21.22 79.17 4.37 5.75 3.16

Nov 21.39 79.69 4.38 6.00 3.23

Des 20.39 78.53 4.36 6.00 3.13

2019

Jan 20.25 77.92 4.36 6.00 2.82

Feb 20.30 77.52 4.35 6.00 2.57

Mar 19.85 78.38 4.36 6.00 2.48

Apr 19.61 79.57 4.38 6.00 2.83

Mei 19.62 82.01 4.41 6.00 3.32

Jun 19.56 79.74 4.38 6.00 3.28

Jul 19.72 79.90 4.38 5.75 3.32

Ags 20.36 80.85 4.39 5.50 3.49

Sep 20.39 81.56 4.40 5.25 3.39

B. Hasil Uji dengan Aplikasi SPSS

1. Data Bank Konvensional

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .956a .914 .904 .04334 .961

a. Predictors: (Constant), INFLASI, ROA, NPL, BI RATE, LDR_LN, CAR

b. Dependent Variable: KPR_LN

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.000 6 .167 88.732 .000b

Residual .094 50 .002

Total 1.094 56

a. Dependent Variable: KPR_LN

b. Predictors: (Constant), INFLASI, ROA, NPL, BI RATE, LDR_LN, CAR

Page 115: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

103

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.569 1.910 -1.868 .068

ROA -.045 .073 -.034 -.615 .542 .561 1.782

NPL -.206 .044 -.353 -4.725 .000 .308 3.251

CAR .056 .017 .378 3.387 .001 .138 7.268

LDR_LN 3.540 .408 .632 8.669 .000 .324 3.091

BI RATE -.051 .009 -.428 -5.578 .000 .291 3.434

INFLASI .015 .010 .153 1.506 .138 .167 5.988

a. Dependent Variable: KPR_LN

Charts

Page 116: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

104

Page 117: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

105

2. Data Bank Syariah

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .978a .957 .952 .02914 .903

a. Predictors: (Constant), INFLASI, ROA, BI RATE, NPF, FDR_LN, CAR

b. Dependent Variable: KPRS_LN

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .946 6 .158 185.558 .000b

Residual .042 50 .001

Total .988 56

a. Dependent Variable: KPRS_LN

b. Predictors: (Constant), INFLASI, ROA, BI RATE, NPF, FDR_LN, CAR

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 12.403 .994 12.484 .000

ROA .033 .020 .097 1.639 .107 .244 4.102

NPF -.048 .011 -.279 -4.286 .000 .202 4.945

CAR .019 .005 .333 3.690 .001 .106 9.479

FDR_LN -.486 .213 -.200 -2.276 .027 .111 8.980

BI RATE -.024 .006 -.213 -3.921 .000 .291 3.435

INFLASI -.001 .004 -.015 -.320 .750 .410 2.436

a. Dependent Variable: KPRS_LN

Page 118: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

106

Charts

Page 119: ANALISIS PENGARUH KINERJA BANK DAN KEBIJAKAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/51581... · 2020. 7. 29. · tinggal yang dimaksud dapat berupa rumah teras, apartemen/rumah

107