ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

20
ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING TERHADAP VOLATILITAS RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2007-2011 Rakhmad Hidayat Bernardus Yulianto Nugroho Ilmu Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ABSTRAK Globalisasi membuat interaksi antara negara menjadi semakin intensif dan tanpa batas. Salah satu dampak dari interaksi ini adalah adanya keterbukaan pasar modal terhadap aliran modal asing. Institusi asing dari seluruh dunia berusaha untuk menanamkan modalnya di negara-negara berkembang. Hal ini karena negara berkembang dinilai mempunyai risk premium yang lebih tinggi dari negara maju sehingga mampu memberikan keuntungan yang lebih besar. Namun aliran dana dari institusi asing ini membawa resiko global terhadap pasar modal. Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh kepemilikan institusi asing terhadap volatilitas return saham di Indonesia tahun 2007-2011. Dengan menggunakan data panel unbalance (768 observasi), penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan institusi asing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volatilitas return saham di Indonesia, bahkan setelah menambahkan variabel kontrol (kepemilikan institusi domestik, kepemilikan pemerintah domestik, size, turnover dan leverage) kedalam persamaan. Kata Kunci : kepemilikan institusi asing; keterbukaan pasar modal; volatilitas return ABSTRACT Globalization brings the interaction of the nations become more intense and limitless. One of the effect of the interaction is the opening market for foreign capital. Foreign institutional from all of the world trying to invest their money in emerging market. It because the emerging market has higher risk premium than developed market, so that would give bigger return. But, capital flow from foreign institution bring global risk to the capital market. This research try to explain the effect of foreign institutional ownership on stock return volatility in Indonesian stock exchange in period 2007-2011. Using unbalance panel data (768 observations), this research find that foreign institution ownership has not significant on stock return volatility in Indonesia, even after added control variable (domestic institutional ownership, domestic government ownership, size, turnover and leverage) on model. Keywords : capital market liberalization; foreign institutional ownwrship; return volatility Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Transcript of ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

Page 1: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING TERHADAP VOLATILITAS RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN

2007-2011

Rakhmad Hidayat Bernardus Yulianto Nugroho

Ilmu Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

ABSTRAK Globalisasi membuat interaksi antara negara menjadi semakin intensif dan tanpa batas. Salah satu dampak dari interaksi ini adalah adanya keterbukaan pasar modal terhadap aliran modal asing. Institusi asing dari seluruh dunia berusaha untuk menanamkan modalnya di negara-negara berkembang. Hal ini karena negara berkembang dinilai mempunyai risk premium yang lebih tinggi dari negara maju sehingga mampu memberikan keuntungan yang lebih besar. Namun aliran dana dari institusi asing ini membawa resiko global terhadap pasar modal. Penelitian ini berusaha menjelaskan pengaruh kepemilikan institusi asing terhadap volatilitas return saham di Indonesia tahun 2007-2011. Dengan menggunakan data panel unbalance (768 observasi), penelitian ini menemukan bahwa kepemilikan institusi asing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volatilitas return saham di Indonesia, bahkan setelah menambahkan variabel kontrol (kepemilikan institusi domestik, kepemilikan pemerintah domestik, size, turnover dan leverage) kedalam persamaan. Kata Kunci : kepemilikan institusi asing; keterbukaan pasar modal; volatilitas return

ABSTRACT Globalization brings the interaction of the nations become more intense and limitless. One of the effect of the interaction is the opening market for foreign capital. Foreign institutional from all of the world trying to invest their money in emerging market. It because the emerging market has higher risk premium than developed market, so that would give bigger return. But, capital flow from foreign institution bring global risk to the capital market. This research try to explain the effect of foreign institutional ownership on stock return volatility in Indonesian stock exchange in period 2007-2011. Using unbalance panel data (768 observations), this research find that foreign institution ownership has not significant on stock return volatility in Indonesia, even after added control variable (domestic institutional ownership, domestic government ownership, size, turnover and leverage) on model. Keywords : capital market liberalization; foreign institutional ownwrship; return volatility  

 

 

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 2: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

1. Latar Belakang

Globalisasi mempengaruhi kegiatan perekonomian dunia dan membuat batas antar

negara seolah-olah menjadi tidak ada (Friedman, 2005). Setiap negara membutuhkan kerjasama

dengan negara lain dan menuntut mereka untuk saling membuka diri bekerja sama satu sama

lain. Salah satunya adalah dengan membuka diri terhadap aliran modal asing. Keterbukaan pasar

menjadi faktor penting masuknya aliran modal asing ke suatu negara. Dengan adanya

keterbukaan pasar maka aliran investasi asing akan dengan mudah masuk ke suatu negara.

Dengan adanya globalisasi dan liberalisasi pasar serta didukung dengan kemajuan teknologi

maka perekonomian dunia berkembang menjadi satu pasar global (Tapscott and Williams, 2006).

Pasar modal Indonesia merupakan salah satu negara tujuan investasi bagi investor di

negara-negara maju (developed markets) yang dikenal sebagai emerging market (Morgan

Stanley, 2006). Pasar modal di negara-negara yang termasuk dalam emerging market

memberikan risk premium yang lebih tinggi daripada negara-negara yang termasuk dalam

developed market (Salomon & Grootveld, 2003) sehingga dapat memberikan expected return

yang lebih tinggi pula. Perkembangan kondisi perekonomian Indonesia sendiri dianggap baik

oleh para investor untuk menanamkan modalnya. Indikator ini ditunjukkan dari rata-rata

pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 6% per tahun (www.ekon.go.id).

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang cukup menarik minat modal

asing untuk berinvestasi. Perekonomian Indonesia tumbuh stabil beberapa tahun belakangan

bahkan ketika terjadi krisis ekonomi tahun 2008, Indonesia merupakan salah satu dari beberapa

negara yang masih mampu tumbuh positif sementara negara lain mengalami pertumbuhan

negatif (www.ekon.go.id). Hal ini kemudian menjadi daya tarik perekonomian Indonesia di mata

investor asing. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang baik dari tahun ke tahun, ketersediaan tenaga

kerja dan nilai tukar rupiah yang cukup stabil menjadikan pasar modal Indonesia menjadi salah

satu pasar modal yang banyak dilirik oleh investor domestik maupun asing.

Besarnya aliran modal asing ke pasar modal Indonesia didukung oleh tingkat suku

bunga Indonesia yang relativ tinggi, sehingga memberikan keuntungan yang cukup menggiurkan

bagi para investor. Selain itu berbagai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah juga

semakin mempermudah dan menarik minat investor asing untuk menanamkan modalnya di

Indonesia. Peran investor asing di pasar modal Indonesia bisa dikatakan cukup besar. Investor

asing rata-rata berkontribusi hampir 50 persen dari nilai transaksi investor lokal (idx.co.id).

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 3: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

Investor asing memberikan kontribusi yang cukup besar dalam perkembangan harga saham-

saham di bursa Indonesia.

Gambar 1.2 Nilai transaksi investor Indonesia dan asing

Per Desember 2011

Sumber :Statistik pasar modal 2011, minggu ke-4 Desember www.bapepan.co.id

Investor institusi asing memiliki karakteristik kuat dalam pendanaannya, sehingga

mereka mampu memimpin dalam pergerakan pasar karena mampu melakukan transaksi dalam

jumlah besar (Chandra, 2010). Selain itu Agarwall et al (2008) menambahkan bahwa investor

asing memiliki karakter agresif dalam melakukan transaksi perdagangan di negara berkembang.

Latar belakang ini yang kemudian menjadi dugaan bahwa investor asing akan mempengaruhi

volatilitas harga saham di pasar modal negara berkembang, salah satunya Indonesia. Berdasarkan

data dari laporan studi BAPEPAM LK (2011), kepemilikan investor asing di pasar modal

Indonesia mencapai 63,43% dari total nilai saham di bursa. Sementara nilai perdagangan yang

dilakukan oleh investor asing mencapai 33,76% dari total nilai transaksi di Bursa Efek Indonesia.

Selain itu juga ditemukan fakta bahwa volatilitas pasar modal Indonesia tergolong tinggi. Hal ini

disinyalir akibat dari adanya mispricing karena faktor psikologikal investor lokal yang

terpengaruh oleh transaksi asing.

Tingkat volatilitas yang tinggi memberikan dampak positif terhadap transaksi dan

volume perdagangan. Namun dilain pihak, volatilitas yang tinggi memberikan resiko pada pihak

lain dalam hal ini investor. Volatilitas akan memberikan capital gain bagi para investor ketika

mereka melakukan pembelian atau penjualan pada waktu yang tepat. Dilain pihak, tingkat

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 4: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

volatilitas yang rendah justru membuat perdagangan cenderung lesu. Namun memberikan tingkat

resiko yang lebih kecil bagi para investor.

Topik mengenai kepemilikan asing dan pengaruhnya terhadap volatiltas return saham

sudah beberapa kali menjadi bahan penelitian oleh beberapa pihak. Sebagian besar peneliti

menekankan tentang bagaimana kepemilikan asing terhadap saham sangat mempengaruhi

volatilitas return saham di negara berkembang. Hal ini terjadi karena dengan adanya

kepemilikan asing, maka pasar modal negara bersangkutan akan semakin terbuka terhadap resiko

yang bersifat global (Chen et al. 2013). Chen menemukan bahwa kepemilikan institusi asing

(baik institusi keuangan maupun non keuangan) meningkatkan volatilitas return saham

perusahaan di pasar modal China.

Chen melakukan penelitian terhadap 1458 perusahaan yang terdaftar di pasar modal

China dari tahun 1998 hingga tahun 2008. Chen mengidentifikasi 10 pemegang saham terbesar

di tiap perusahaan dan mengumpulkan informasi keuangan lain yang diperlukan dari laporan

tahunan dan laporan keuangan masing-masing perusahaan. Dalam penelitiannya, Chen juga

memasukan beberapa variabel kontrol antara lain kepemilikan institusi domestik, kepemilikan

pemeritah, kepemilikan individu baik asing maupun domestik, size, turnover serta leverage.

Chen menemukan bahwa kepemilikan institusi asing ternyata memberikan pengaruh signifikan

positif terhadap volatilitas return saham di pasar modal China bahkan setelah dimasukan variabel

kontrol. Variabel kepemilikan domestik, baik institusi, pemerintahan dan individu terbukti

memberikan pengaruh signifikan positif terhadap volatilitas return. Sementara kepemilikan

pemerintah domestik melemahkan efek kepemilikan asing terhadap volatilitas return, hal ini

memperlihatkan bahwa keterlibatan pemerintahan dalam perusahaan di China cenderung

membawa kepada praktek Corporate Governance yang buruk.

Sementara di Indonesia sendiri ada beberapa penelitian yang dilakukan terkait

kepemilikan asing terhadap volatilitas returns saham. Diantaranya adalah penelitian yang

dilakukan oleh Wang et al.(2007) yang meneliti mengenai dua hal yaitu aktifitas perdagangan

asing dan kepemilikan asing. Dalam penelitian Wang dua hal ini memiliki dampak yang berbeda

terhadap volatilitas return saham. Aktivitas perdagangan asing memiliki dampak yang positif

terhadap volatilitas, sementara kepemilikan asing memiliki dampak yang negatif. Selain Wang et

al. (2007), ada beberapa penelitian yang dilakukan di indonesia terutama oleh peneliti indonesia,

namun penelitian tersebut hanya meneliti mengenai komposisi kepemilikan asing saja tanpa

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 5: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

membahas mengenai dampaknya terhadap volatilitas return saham, salah satunya adalah

penelitian yang dilakukan oleh Chandra (2010).

Kepemilikan investor asing di pasar saham Indonesia memberikan dampak yang cukup

signifikan terhadap pergerakan harga saham di bursa efek. Keberadaan investor asing tersebut di

satu sisi memang memberikan pengaruh positif karena membuat bursa saham lebih likuid. Di sisi

lain, dominasi kepemilikan saham oleh investor asing membuat kinerja pasar modal bisa sangat

fluktuatif karena ada potensi penarikan dana setiap saat. Namun, kecendrungan adanya perilaku

konformitas investor lokal dalam melakukan transaksi jual beli saham yang masih terpengaruh

transaksi investor asing membuat para investor lokal kehilangan momentum (www.riaupos.co.id,

2008). Transaksi beli atau jual yang dilakukan oleh investor asing cenderung diikuti oleh

investor lokal, yang justru memberikan gain kepada investor asing. Hal inilah yang kemudian

menjadi salah satu dampak negatif dari adanya kepemilikan asing dalam pasar modal Indonesia.

Selain itu kemudahan keluar masuk pasar saham Indonesia membuat dana investor asing

memiliki tingkat likuiditas yang cukup tinggi, sehingga investor asing bisa saja mengucurkan

dana segar maupun menarik dananya dari pasar modal Indonesia dalam waktu singkat, hal ini

tentunya akan memberikan pengaruh terhadap stabilitas pasar saham Indonesia.

Berdasarkan beberapa penelitian yang telah peneliti jabarkan diatas, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan menduplikasi penelitian yang dilakukan oleh Chen et

al.(2012) di China. Penelitian Chen et al. ini dilakukan di China dengan beberapa pertimbangan.

Pertama, China merupakan negara berkembang terbesar saat itu, dan pertumbuhannya yang besar

menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti. Kedua karena praktek Corporate Governance di

China yang masih tergolong buruk (Allen et al., 2005) dibuktikan dengan rendahnya keterbukaan

laporan keuangan. Peneliti melihat adanya kesamaan karakter antara Indonesia dan China

sebagai emerging market yang paling berkembang di dunia saat ini.

Berdasarkan rumusan masalah yang dijabarkan diatas, penelitian ini ingin menganalisis

lebih jauh mengenai beberapa hal berkaitan dengan kepemilikan saham oleh institusi asing di

Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan penelitian sebagai berikut:

“Bagaimana pengaruh kepemilikan institusi asing terhadap volatilitas return saham di Bursa

Efek Indonesia pada tahun 2007 hingga 2011?”

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 6: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

2. Tinjauan Teoris

Dalam penelitian ini ada beberapa teori yang digunakan untuk menjelaskan volatilitas

return saham terhadap kepemilikan institusi asing, yaitu; saham; kepemilikan institusi asing;

volatilitas; dan return. Saham adalah surat berharga sebagai bentuk bukti penyertaan atau

pemilikan individu atau institusi dalam sebuah perusahaan (Robert Ang, 1997). Makna surat

berharga adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan tentunya dapat diperjual belikan. Pemegang

saham mempunyai hak dan tanggung jawab seperti halnya seorang pemilik perusahaan. Mereka

mempunyai hak untuk mentukan arah dan kebijakan umum perusahaan melalui Rapat Umum

Pemegang Saham (RUPS). Tentunya hak mereka dibatasi oleh presentase jumlah saham yang

mereka miliki karena berlaku prinsi “one share one vote”.

Saham yang diperdagangkan di bursa ada dua jenis, yaitu saham biasa (common stock) dan

saham preferen (prefered stock) (Anoraga, 2006). Saham biasa (common stock) adalah saham

yang menempatkan pemiliknya pada posisi yang paling akhir dalam pembagian dividen dan hak

atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Sedangkan, saham

preferen (prefered stock) adalah saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan

saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan yang tetap, tetapi juga bisa tidak

mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor (Darmadji, 2006). Dari kedua jenis saham

tersebut, saham biasa (common stock) yang paling banyak diperdagangkan di pasar modal.

Harga pasar saham adalah harga yang ditentukan melalui proses permintaan dan

penawaran. Pertemuan ini akan terjadi karena para investor sepakat dengan harga saham

tersebut. Harga saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal

(Agus Sartono, 2001). Harga saham mengalami perubahan naik dan turun dari waktu ke waktu.

Perubahan tersebut tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Apabila suatu saham

mengalami kelebihan penawaran, maka harga saham cenderung naik. Sebaliknya kalau terjadi

kelebihan penawaran maka harga saham akan cenderung turun. Pembelian saham yang dilakukan

investor tentunya memberikan manfaat, yaitu manfaat ekonomis dan manfaat non ekonomis

(Anoraga, 2006).

Institusi asing dalam penelitian ini diartikan sebagai entitas usaha baik yang dimilik oleh

pemerintahan maupun swasta yang mempunyai domain atau berasal dari luar Indonesia.

Investasi yang dilakukan oleh institusi asing ini merupakan bentuk aplikasi manajemen keuangan

perusahaan dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan. Investasi sendiri menurut Farid

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 7: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

Harianto dan Siswanto Sudomo (1998) diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan dana pada

satu atau lebih dari satu asset selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh

penghasilan dan atau peningkatan nilai investasi. Menurut Gideon (2005) persentase saham

tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses penyusunan laporan keuangan

yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan pihak manajemen.

Tarjo (2002) mengemukakan bahwa kepemilikan institusi yang dilandasi praktik good corporate

governance akan memberikan jaminan bagi investor atas investasi yang telah ditanamkan,

jaminan keamanan ini berarti mengurangi risiko dalam berinvestasi.

Pada teorinya, kepemilikan asing di bursa saham dapat memberikan dampak positif

maupun dampak negatif terhadap kinerja bursa itu sendiri. Arus modal asing yang dapat

memberikan dampak positif terhadap pasar modal domestik dapat melalui beberapa cara, salah

satunya melalui bentuk portofolio jangka panjang yang akan menciptakan investasi asing yang

berbasis non-utang yang bermanfaat bagi negara berkembang yang langka modal. Hal ini akan

meningkatkan jumlah tabungan domestik yang dapat digunakan sebagai investasi sehingga dapat

menutup gap antara investasi dan tabungan. Selain itu kepemilikan asing di bursa saham

domestik juga akan meningkatkan harga saham yang kemudian meningkatkan price earning

ratio (PER) perusahaan. Hal ini akan menjadi satu keuntungan bagi para trader domestik yang

mampu memanfaatkan momentum.

Namun dilain sisi, hal terakhir ini juga kemudian dianggap menajadi salah satu dampak

negatif pemodal asing di pasar modal domestik. Peningkatan harga saham yang tidak masuk ke

perusahaan namun hanya meningkatkan PER tidak akan membawa dampak multiplier pada

peningkatan output karena investasi hanya terjadi di pasar sekunder. Menurut Wang (2007),

peran asing dalam pasar sekunder dapat dilihat dari dua aspek yaitu aktivitas perdagangan dan

kepemilikan saham. Keduanya akan memberikan dampak berbeda bagi volatilitas di bursa.

Peningkatan harga saham dalam jangka pendek akan meningkatkan transaksi di pasar bursa

sehingga memberikan dampak peningkatan volatilitas.

Volatilitas adalah pengukuran statistik untuk fluktuasi harga selama periode tertentu

(Firmansyah, 2006). Ukuran tersebut menunjukkan penurunan dan peningkatan harga dalam

periode yang pendek dan tidak mengukur tingkat harga, namun derajat variasinya dari satu

periode ke periode berikutnya. Volatilitas yang tinggi mencerminkan karakteristik penawaran

dan permintaan yang tidak biasa. Secara umum, volatilitas diartikan sebagai tingkat resiko yang

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 8: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

dihadapi oleh investor karena mencerminkan fluktuasi pergerakan harga saham (BAPEPAM LK

2011). Pada beberapa kasus di negara berkembang umumnya, volatilitas memberikan pengaruh

yang cukup signifikan terhadap perekonomian suatu negara.

Menurut Gitman (2009) return didefenisikan sebagai total perubahan nilai dari sebuah

saham yang dimiliki oleh investor dalam kurun waktu tertentu. Return merupakan hal yang

diharapkan oleh semua investor ketika melakukan investasi. Husnan (1994) sebelumnya

mendefenisikan return sebagai ukuran yang mengukur besarnya perubahan kekayaan investor

baik kenaikan maupun penurunan serta menjadi bahan pertimbangan untuk membeli atau

mempertahankan sekuritasnya. Return saham dapat dibedakan menjadi dua (Sembel dan

Sugiharto, 2009) yaitu :

• Dividen

Merupakan pembagian sebagian keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan dalam

kurun waktu tertentu. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan deviden, maka pemodal

tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu tertentu.

• Capital Gain

Merupakan selisih yang terjadi antara harga beli dan harga jual. Capital gain terjadi

karena adanya aktivitas jual beli saham di pasar sekunder.

Selain dua jenis return diatas, juga dikenal apa yang disebut dengan adjusted return.

Adjusted return sendiri adalah return saham yang telah disesuaikan dengan capital gain dan

pembagian dividen. Adjusted return lebih menggambarkan return yang didapat karna melihat

pada capital gain dan dividen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan adjusted return.

Metode penghitungan saham ada dua macam (Brooks, 2008) yaitu :

a. Simple Return

Perhitungan return menggunakan metode simple return adalah metode perhitungan

return paling sederhana. Pergitungan simple return pada sebuah portofolio aset

adalah rata-rata tertimbang dari return individual aset. Simple return dapat

dinotasikan dalam persamaan sebagai berikut :

!! =  !! − !!!!!!!!

 ×100%

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 9: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

Dimana R adalah return dan P adalah harga. Namun, dalam literatur akademis

keuangan, peneliti lebih banyak memakai model yang kedua, yaitu cotinuously

compounded return atau dikenal juga dengan istilah log-return.

b. Cotinuously Compounded Return

Perhitungan return menggunakan metode cotinuously compounded return ini

sedikit berbeda dengan metode simple return. Dalam perhitungan ini frekuensi

return yang digabungkan tidak menjadi masalah, dan return antar aset akan mudah

untuk dibandingkan. Cotinuously compounded return dinotasikan sebagai berikut :

!! = 100%  ×ln  !!!!!!

Dimana r adalah return saham dan p adalah harga saham.

3. Metode Penelitian

3.1 Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel. Dimana data dihasilkan

dari pengamatan sampel individu dari waktu kewaktu, dan menghasilkan observasi berkali-kali

pada setiap individu dalam sampel. Ada pun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data kuantitatif laporan keuangan perusahaan pada periode 2007 hingga 2011 dan data historis

harga saham dari tahun 2007 hingga 2011. Pengumpulan data akan dilakukan melalui studi

kepustakaan atau studi literatur yang diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan

perusahaan yang diunduh dari website BEI, IDX Fact Book yang diunduh dari website BEI, serta

data historical adjusted price yang diunduh dari datastream Thomson Reuters. Penelitian ini

menggunakan data panel unbalance karena terdapat outliers setelah dilakukannya uji normalitas

pada data panel awal (balance panel). Sehingga total obeservasi yang awalnya berjumlah 770

unit observasi (164 perusahaan x 5 tahun) berkurang menjadi 768 unit observasi (dikurang 2

outliers).

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 10: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

Tabel 4.2 Deskriptif statistik variabel   DGOV   DINST   FINST   Volatilitas   Size   Turnover   Leverage  Mean   0,63   22,59   48,37   3,35   27,13   0,40   2,68  Median   0,00   16,28   50,06   3,21   26,88   0,08   1,12  Modus   0,00   0,00   85,00   0,00   26,72   0,00   0,29  Max   52,47   84,40   99,80   18,60   33,33   7,92   322,27  min     0,00   0,00   2,55   0,00   22,20   0,00   -­‐38,53  Std.  Dev   4,825150   23,38433   26,46770   1,889877   2,04222   0,842955   14,94234  N   770   770   770   770   770   770   770  

Sumber: Olahan penulis menggunakan Ms. Excel 2007 (2013)

3.2 Operasionalisasi Variabel

Terdapat 3 jenis variabel dalam peneltian, yaitu variabel dependen (bebas), variabel

independen (terikat) serta variabel kontrol. Berikut akan dijelaskan masing-masing variabel yang

akan digunakan dalam penelitian ini:

a. Variabel Dependen

Pada penelitian ini variabel dependen yang digunakan adalah volatilitas return saham.

Return saham dihitung dari proksi selisih adjusted price saham harian yang didapatkan dari

datastream Thomson Reuters. Penelitian ini menggunakan continiosly coumpounded return yang

diadopsi dari Brook (2013).Kemudian standar deviasi dari return saham yang didapatkan ini

dijadikan proksi untuk menghitung volatilitas.

b. Variabel Independen

Pada penelitian ini variable independen yang digunakan adalah kepemilikan institusi

asing. Proxi dari kepemilikan institusi asing ini didapatkan dari proporsi komulatif dari

kepemilikan institusi asing terhadap sebuah perusahaan yang tercantum secara rutin pada laporan

keuangan tahunan perusahaan. Laporan keuangan tahunan perusahaan ini didapatkan dari

website bursa efek Indonesia dan website masing-masing perusahaan.

c. Variabel kontrol

Variabel kontrol juga digunakan untuk menetralisis pengaruhnya yang dapat

mengganggu hubungan variabel dependen dan variabel independen dalam penelitian. Variable

kontrol pada penelitian ini adalah kepemilikan pemerintah domestik, kepemilikan institusi

domestik, size, turnover dan leverage. Variabel kepemilikan pemerintah domestik dan institusi

domestik memiliki karakteristik yang hampir sama dengan variabel independen kepemilkan

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 11: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

institusi asing. Proksi variabel kepemilikan pemerintah domestik dan institusi domestik juga

dilihat dari proporsi kepemilikan komulatif terhadap suatu perusahaan yang tercantum secara

rutin di dalam laporan keuangan tahunan. Sementara untuk variabel size dihitung dari logaritma

natural dari nilai pasar tiap saham pada akhir tahun fiskal.

!"#$ = ln(!"#$%  !  !"#$#%&'(&)  !ℎ!"#)

Dimana :

Price = harga penetupan pada akhir tahun perdagangan

Outstanding Share = Jumlah saham beredar pada akhir tahun fiskal

Sementara itu variabel turnover menjelaskan perbandingan antara total volume penjualan

saham selama setahun terhadap jumlah saham beredar. Variabel leverage didapatkan dari nilai

rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio). Informasi mengenai proksi kedua variabel ini

didapatkan dari IDX Fact Book dari website pasar modal Indonesia (idx.co.id).

3.3 Hipotesis Penelitian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, penelitian ini mencoba menemukan pengaruh

kepemilikan institusi asing terhadap tingkat volatilitas return saham di Bursa Efek Indonesia.

Melihat cukup tingginya tingkat kepemilikan institusi asing di Indonesia, maka peneliti tertarik

untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepemilikan institusi asing tersebut terhadap volatilitas

return saham di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Pada penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Zhian Chen (2012) di China ditemukan bahwa kepemilikan institusi asing

berpengaruh positif terhadap tingkat volatilitas return saham di pasar modal China. Artinya

kepemilikan institusi asing meningkatkan volatilitas return saham di pasar modal China. Selain

itu Chen juga memasukan variabel kontrol kedalam persaman model yang digunakan dalam

penelitiannya.Mengacu kepada hasil penelitian sebelumnya, penulis mencoba merumuskan

hipotesis sebagai berikut :

Hipotesis utama :

H0 : Tidak terdapat pengaruh kepemilikan institusi asing terhadap volatilitas return

saham di Bursa Efek Indonesia.

H1 : Terdapat pengaruh kepemilikan institusi asing terhadap volatilitas return saham di

Bursa efek Indonesia.

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 12: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

Hipotesis tambahan :

Penulis kemudian menambahkan satu hipotesis tambahan untuk menjelaskan

model penelitian dan variabel-variabel kontrol yang dipakai dalam penelitian ini. Hipotesis

ini juga berangkat dari penelitian yang dilakukan oleh Chen tahun 2012 dimana Chen

menemukan bahwa kepemilikan institusi asing memberikan pengaruh signifikan posistif

terhadap volatilitas return saham bahkan dengan memasukan variabel kontrol kedalam

model. Berdasarkan penelitian tersebut, penulis mencoba merumuskan hipotesis kedua

sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat pengaruh kepemilikan institusi asing bersama dengan variabel

kontrol (kepemilikan institusi domestik, kepemilikan pemerintah, SIZE,

TURNOVER dan LEVERAGE) terhadap volatilitas return saham di Bursa Efek

Indonesia.

H1 : Terdapat pengaruh kepemilikan institusi asing bersama dengan variabel kontrol

(kepemilikan institusi domestik, kepemilikan pemerintah, SIZE, TURNOVER dan

LEVERAGE) terhadap volatilitas return saham di Bursa Efek Indonesia.

3.4 Teknik Analisis Data Panel

Model penelitian yang digunakan pada penelitian kali ini mengacu pada model regresi

yang dipakai oleh Zhian Chen dan kawan-kawan (2012) pada penelitiannya yang berjudul,

“Does foreign institutional ownership increase return volatility? Evidence from China”.

Persamaan regresinya dinotasikan sebagai berikut :

!"#$%&#&%'!,! =  !! +  !!!"#$%!,! + !!!"#$%!,! + !!!"#$!,! + !!!"#$!,! + !!!"#$%&'#!,!+ !!!"#"$%&"!,!+!!,!

Dimana :

!"#$%&#&%'!,! : Volatilitas return

!"#$%!,! : Proporsi saham yang dimiliki oleh institusi asing

!"#$%!,! : Proporsi saham yang dimiliki oleh institusi domestik

!"#$!,! : Proporsisaham yang dimiliki oleh pemerintah domestik

!"#$!,! : Ukuran perusahaan yang dinilai dari nilai pasar akhir tahun

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 13: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

!"#$%&'#!,! : Rasio perputaran saham dinilai dari volume harian dibagi jumlah saham

beredar

!"#"$%&"!,! : Rasio jumlah Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)

!!,! : error

Kemudian untuk menghitung volatilitas return saham sebagai variabael terikat (dependen)

dalam penelitian ini digunakan proxy yang mengacu pada penelitian Bae et al.(2004) dan Li et

al.(2011). Volatilitas tersebut dinotasikan dalam persamaan berikut :

!"! =1

! − 1 (!"#$!%!,! −!"#$!,!)!!

!!!

Dimana n adalah jumlah hari perdagangan dalam satu tahun,return adalah imbal hasil

harian saham yang dihitung dari selisih dengan harga saham sebelumnya. Dan MEAN adalah

rata-rata tahunan dari return saham. Perhitungan dilakukan dengan cara menghitung standar

deviasi dari return saham harian.

4. Hasil dan Pembahasan

Dari enam variabel independen yang ada pada model penelitian ini, hanya terdapat tiga

variabel yang signifikan secara individual masing-masing pada level 10% yaitu kepemilikan

pemerintah domestic (DGOV) dan SIZE, serta pada level 1% yaitu TURNOVER. Ketiga

variabel ini merupakan variebel kontrol dalam penelitian. Sementara variabel independen utama

yaitu kepemilikan institusi asing (FINST) secara parsial justru tidak berpengaruh signifikan

terhadap volatilitas return saham. nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,073967 dan nilai

adjusted R2 sebesar 0.06666 yang menunjukan bahwa volatilitas return saham dapat dijelaskan

oleh variabel-variabel independen dan kontrol sebesar 7,3967% atau dengan nilai adjusted R2

sebesar 6,666%, sementara selebihnya dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian.

Nilai F-stat untuk keseluruhan sampel adalah 10,13078 dan nilai prob (F-statistic) sebesar

0,0000. Nilai probabilitas F-stat ini berada pada tingkat signifikansi 0,01 dengan tingkat

kepercayaan 99%. Nilai prob F-stat ini menunjukan bahwa variabel independen yang terdiri dari

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 14: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

kepemilikan institusi asing serta variabel kontrol yang terdiri dari kepemilikan pemerintah

domestik, kepemilikan institusi domestik, size, turnover dan leverage secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap volatilitas return.

Tabel 4.7 Hasil Random Effect Model Dependent Variable: VOLATILITAS Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/10/13 Time: 11:58 Sample: 2007 2011 Periods included: 5 Cross-sections included: 154 Total panel (unbalanced) observations: 768 Swamy and Arora estimator of component variances White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected) WARNING: estimated coefficient covariance matrix is of reduced rank

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. FINTS 0.003842 0.003586 1.071473 0.2843

DINST 0.001829 0.003188 0.573890 0.5662 DGOV -0.015068 0.008113 -1.857393 0.0636*** SIZE -0.120119 0.063081 -1.904225 0.0573***

TURNOVER 0.503615 0.096429 5.222652 0.0000* LEVERAGE -0.003320 0.003640 -0.912212 0.3619

C 6.174100 1.751820 3.524392 0.0004 Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 1.055811 0.3841

Idiosyncratic random 1.336957 0.6159 Weighted Statistics R-squared 0.073967 Mean dependent var 1.637869

Adjusted R-squared 0.066666 S.D. dependent var 1.387457 S.E. of regression 1.338822 Sum squared resid 1364.051 F-statistic 10.13078 Durbin-Watson stat 1.531744 Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics R-squared 0.078601 Mean dependent var 3.319083

Sum squared resid 2193.707 Durbin-Watson stat 0.952441 Keterangan :*,**,*** menunjukan tingkat signifikansi masing-masing secara berurutan

pada level 1%, 5%, dan 10%.

Sumber : Olahan Penulis menggunakan Eviews 6.0 (2013)

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 15: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

Kepemilikan institusi asing yang dinotasikan dengan FINST memiliki nilai t-stat

sebesar1.071473 , nilai koefisien sebesar 0.003842 dan nilai probabilitas sebesar 0.2843. Karena

nilai probabilitas FINST berada diatas tingkat signifikansi 10%, maka dapat dikatakan bahwa

kepemilikan institusi asing tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volatilitas. Berdasarkan

hasil penelitian maka H0 untuk hipotesis utama diterima, karena secara parsial tidak ditemukan

adanya hubungan signifikan antara kepemilikan institusi asing terhadap volatilitas. Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan hasil yang ditemukan oleh Chen et al (2013) yang mengatakan

bahwa kepemilikan institusi asing di pasar modal China memberikan pengaruh signifikan positif

terhadap volatilitas return saham. Sementara Umutlu et al (2010) menemukan bahwa

kepemilikan institusi asing memberikan pengaruh signifikan negatif terhadap volatilitas return

saham.

Namun, hasil penelitian Bekaert dan Harvey (1997) serta Kim dan Singal (2000)

menemukan bahwa kepemilikan institusi asing tidak memberikan dampak terhadap volatilitas

return saham. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian dimana tidak ditemukan hubungan

signifikan antara kepemilikan institusi asing dengan volatilitas return saham. Dalam jurnalnya,

Kim dan Singal menjelaskan bahwa masuknya modal asing kedalam pasar modal negara

berkembang memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang

ditandai dengan stabilitas harga saham. Pendapat ini juga didukung oleh Stulz (1999), Leuz et al

(2009) dan Chari et al (2010) yang mengatakan bahwa modal asing akan memilih saham

perusahaan dengan manajemen yang baik untuk berinvestasi dan ini secara lebih jauh akan

meningkatkan corporate governance.

Sementara Stiglitz (2000) dan Li et al (2011) menjelaskan bahwa masuknya modal

jangka panjang dari investor asing tidak hanya memberikan aliran modal finansial namun juga

transfer manajemen disegala bidang, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif

terhadap kinerja perusahaan. Sejalan dengan pendapat tersebut, penulis menyimpulkan bahwa

aliran modal asing yang masuk ke Indonesia dapat digolongkan pada modal jangka panjang,

dimana institusi asing yang melakukan penanaman modal tidak hanya melakukan spekulasi,

namun investasi. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata tingkat kepemilikan saham yang cenderung

stabil dari tahun ke tahun seperti yang terlihat pada grafik dibawah. Terlihat pada grafik

dibawah bahwa rata-rata kepemilikan saham berada diatas 46,5% sepanjang tahun penelitian

dimana hanya terjadi perubahan beberapa persen dari tahun ke tahun. Bahkan pada waktu terjadi

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 16: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

krisis keuangan pada tahun 2008, tingkat kepemilikan saham justru naik diikuti juga pada tahun

berikutnya.Sementara pada tahun 2010 dan 2011 terjadi penurunan, namun tidak terlalu

signifikan.

Grafik 4.2 Rata-rata kepemilikan Institusi Asing tahun 2007-2011

Sumber : olahan Penulis menggunakan Ms. Excel (2013)

5. Kesimpulan dan Saran

Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan volatilitas dengan kepemilikan institusi

asing di Indonesia pada tahun 2007 hingga 2011. Penelitian ini juga menyertakan lima variabel

kontrol kedalam model, yaitu kepemilikan institusi domestik, kepemilikan pemerintah domestik,

size, turnover dan leverage. Penelitian ini berangkat dari hipotesis bahwa kepemilikan institusi

asing diduga mempengaruhi volatilitas return saham di pasar modal negara berkembang. Dari

penelitian ini kemudian didapat kesimpulan sebagai berikut :

1) Variabel kepemilikan institusi asing (FINST) sebagai variabel independen utama

dalam penelitian ini secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel

volatilitas sebagai variabel dependen. Artinya keberadaan investor asing di pasar

modal Indonesia tidak memberikan dampak terhadap volatilitas return saham. Modal

47.33  

48.89   49.18  

48.30  

46.80  

2007   2008   2009   2010   2011  

kepemilikan  asing  dalam  persentase  

kepemilikan  asing  

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 17: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

asing yang masuk ke Indonesia bersifat sebagai investasi jangka panjang dan membuat

harga saham cenderung stabil.

2) Secara bersama-sama, variabel independen dan variabel kontrol mempengaruhi secara

signifikan terhadap variabel volatilitas sebagai variabel dependen dengan tingkat

signifikansi 1%. Secara keseluruahan model yang digunakan dalam penelitian mampu

menjelaskan variabel dependen sebesar 6,666% dan selebihnya dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak terdapat di dalam model.

Saran

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk memperkaya

literatur yang sudah ada. Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi

mengenai kepemilikan institusi asing di Indonesia. Namun penelitian ini masih memiliki

keterbatasan yang kedepannya diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian

selanjutnya.

1) Penelitian ini hanya meneliti porsi kepemilikan institusi asing di pasar modal

Indonesia selama kurun waktu relatif singkat, yaitu selama lima tahun. Hal ini

tentunya menghasilkan perilaku data yang kurang beragam dan tidak dapat dapat

menjelaskan perilaku investor asing secara keseluruhan. Oleh karena itu, untuk

penelitian selanjutnya dapat juga meneliti porsi kepemilikan individu asing dan

transaksi harian asing seperti pada beberapa penelitian lain (Wang, 2007). Selain itu

untuk penelitian selanjutnya juga dapat menambahkan rentang waktu penelitian untuk

melihat perilaku data yang lebih kompleks.

2) Penelitian ini melakukan penelitian dengan unit data time series tahunan sehingga

tidak mampu menjelaskan perilaku data secara lebih rinci. Oleh karena itu, untuk

penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan menggunakan data time

series bulanan, mingguan atau harian agar dapat melihat perilaku volatilitas dan

transaksi institusi asing dengan lebih jelas seperti yang dilakukan oleh Wang 2007.

3) Penggunaan variabel kontrol mungkin dapat ditambahkan dengan kepemilikan

individu jika dimungkinkan untuk memperoleh datanya. Selain itu untuk variabel

kontrol juga dapat menggunakan proksi yang berbeda untuk memperoleh hasil yang

berbeda, seperti proksi size yang pada penelitian ini menggunakan market value untuk

penelitian selanjutnya mungkin dapat menggunakan market capitalization.

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 18: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

Implikasi penelitian :

1. Bagi pelaku pasar modal

Kepemilikan institusi asing tidak mempengaruhi volatilitas return saham di pasar

modal Indonesia. Kepemilikan institusi asing justru cenderung memberikan

ketenangan pada harga saham karena aliran modal asing ini tidak hanya berupa aliran

finansial namun juga alih manajemen. Hal ini kemudian membuat manajemen

perusahaan akan semakin baik dan membuat harga cnederung stabil. Oleh karena itu

hal ini mungkin dapat dilihat oleh pelaku pasar modal terutama investor lokal sebagai

bahan pertimbangan dalam melakukan investasi.

2. Bagi pemerintah dan regulator

Keberadaan modal asing di beberapa negara berkembang memang telah terbukti

banyak memberikan dampak terhadap volatilitas return saham. Namun, hal ini tidak

terlihat pada pasar modal Indonesia melalui penelitian ini. Pemerintah sebagai

regulator dapat melihat hal ini sebagai masukan dalam pengambilan keputusan untuk

merancang undang-undang mengenai investasi asing di Indonesia agar kebutuhan

investor asing tersebut dapat terakomodir dan dapat memberikan manfaat yang

maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 19: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal, S. et al. “Why do foreign investors underperform domestic investors in trading

actifities? Evidence from Indonesia.”Journal of Financial Market (2008).

Allen, F., Qian, J., Qian, M.,.”Law, finance, and economic growth in China.”Journal of

Financial Economics 77,(2005).57–116.

Ang, Robert. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Jakarta: Media Staff Indonesia. (1997).

Anoraga, Pandji dan Piji Pakarta. Pengantar Pasar Modal, EdisiRevisi, Jakarta: Rineka Cipta.

(2006).

Bekaert, G.H., Harvey, C.R. “Emerging Equity Market Volatility.” Journal of Finance

Ecenomics.22, (1997).151-186.

Boediono, Gideon. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan

Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Symposium Nasional

Akuntansi VIII. AIAI, 2005.

Brooks, Chris. Introductory Ecenometrics for Finance.New York: Cambridge University Press.

(2008).

Chandra, R.“Analisis Pemilihan Saham oleh Investor Asing di Bursa Efek Indonesia.”Jurnal

Ilmu Administrasi dan Organisasi, Bisnis dan Birokasi, Mei-Agustus (2010), 101-113.

Chari, A. Ouimet, P.P., Tesar, L.L. “The Return to Developed Market Acquirers in Emerging

Markets.” Review of Financial Study 22.(2010) 1741-1770.

Chen, Z., et al.“Does foreign institutuional ownership increase return volatility? Evidence from

China.”Journal of Banking & Finance, 37,( 2013), 660-669.

Darmadji, Tjiptono dan Hendi M. Fakhrudin, Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya

Jawab. Jakarta: Salemba Empat. (2006).

Errunza, Vihang R. “On Benefits of Tapping Foreign Portfolio Investment: an Indian

Perspective.” Economic and Political Weekly. (1986).

Firmansyah. Analisis Volatilitas harga Kopi Internasional. Jakarta. 2006.

Gitman, Lawrence J., Principle of Managerial Finance.12th Edition. Boston: Prentice hall.

(2009).

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013

Page 20: ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSI ASING …

Harianto, Farid dan Sudomo, Siswanto. Perangkat dan teknik Analisis Investasi di Pasar Modal

Indonesia, Jakarta: PT Bursa Efek Jakarta. (1998)

Husnan, Suad. Dasar-dasar Teori Portofolio ; Edisi 2. Yogyakarta: AMP YKPN. (1994).

Leuz, C., Lins, K.V., Warnock, F.E., “Do Foreign Invest Less in Poorly Governed Firms?”

Review of Financial Study 22.(2009). 3245-3285.

Li, D. et al, “Large foreign ownership and firm level stock return volatility in emerging

market.”Journal of Financial and Quantitative Analisys, 46,(2011) 1127-1155.

Salomon, R., and Grootvelt, H. “The Equity Risk Premium: Emerging versus developed market.”

Emerging Market Review, 4.(2003).

Sartono, Agus. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPEF-YOGYAKARTA.

(2001).

Sembel, Roy dan Sugiharto, T. The Art of Best Win. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Kompas Gramedia. (2009). Stiglitz, J.E., “Capital Market Liberalization, Economic Growth, and Instability. ”World

Development 28.(2000). 1075-1086.

Stulz, R.M., “Globalization, Corporate Finance, and The Cost of Capital.” Journal of Applied

Corporate Finance 12.(1999). 8-25.

Tapscott, Don and Williams, Antony. “Wikinomics: How mass collaboration change

everything.” Portfolio. (2006).

Tarjo. “Analisa Free Cash Flow dan Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan Hutang pada

Perusahaan Mempublik di Indonesia”. Tesis S2 Program Pasca sarjana UGM,

Yogyakarta. (2002)

Thomas L. Freidman. The world is flat: A brief history of the twenty-first century, New York:

Farrar, Straus and Giroux. (2005).

Umutlu, M., Akdeniz, L., Altay-Salih, A., “The Degree of Financial Liberalization and

Aggregated Stock Return Volatility in Emerging market.”Journal of Banking and

Finance 34.(2010). 509-521.

Wang, J. “Foreign ownership and volatility dynamic of Indonesian stock.”Asia-Pacific Finance

Market, 14,(2007).201-210.

----------------- “Foreign equity trading and emerging market volatility: evidence from Indonesia

and Thailand.”Journal of Development Economic, 84, (2007) 798-811.

Analisis pengaruh…, Rakhmad Hidayat, FISIP UI, 2013