ANALISIS PENGARUH KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI …eprints.perbanas.ac.id/1560/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf ·...
Transcript of ANALISIS PENGARUH KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI …eprints.perbanas.ac.id/1560/1/ARTIKEL ILMIAH.pdf ·...
1
ANALISIS PENGARUH KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI
OPERASIONAL, LIKUIDITAS, KUALITAS ASET DAN
UKURAN TERHADAP PROFITABILITAS BANK DENGAN
JENIS BANK SEBAGAI VARIABEL MODERASI
ARTIKEL ILMIAH
Oleh :
Ayu Widyamurti
2015621029
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCA SARJANA
STIE PERBANAS
SURABAYA
2016
1
ANALISIS PENGARUH KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI
OPERASIONAL, LIKUIDITAS, UKURAN, DAN KUALITAS ASET
TERHADAP PROFIBILITAS BANK DENGAN JENIS BANK SEBAGAI
VARIABEL MODERASI
Oleh : Ayu Widyamurti
Pasca Sarjana STIE Perbanas Surabaya
Jalan Nginden Semolo 34-36 Surabaya 60118
ABSTRAK
Industri dunia perbankan masih memegang peranan yang dominan dalam
sistem keuangan di Indonesia, hal tersebut disebabkan oleh keberadaannya dunia
perbankan banyak berhubungan dengan kegiatan pada sektor riil, sehingga kondisi
sektor perbankan akan sangat memengaruhi sektor - sektor perekonomian
lainnya.
Keberadaan sektor perbankan di Indonesia, baik bank domestik (bank
milik negara, milik pemerintah daerah maupun swasta nasional), bank campuran,
serta bank asing memang menarik untuk diamati.Pencapaian dan kondisi suatu
bank akan sangat ditentukan oleh kinerja bank tersebut, baik dilihat dari
keberhasilan dalam menghimpun dana dari masyarakat maupun menyalurkan
dana (kredit) ke masyarakat.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap kinerja
perbankan melalui pengaruh rasio keuangan bank yang diproksi kedalam rasio
Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performance
Loan (NPL), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO)
dan Total Asset (Size) sebagai variabel independen serta Return on Asset (ROA)
sebagai variabel dependen, dengan jenis bank (Bank Umum Kelompok Usaha 1
dan 2) sebagai variabel moderasi
Adapun teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan dua teknik
analisis. Untuk menyelesaikan persamaan pertama menggunakan regresi linier
berganda (multiple linier regression) dan kedua regresi moderasi (moderated
regression analysis).
Hasil penelitian menunjukan bahwa:
1. Kecukupan modal, efisiensi operasional,likuiditas, kualitas aktiva, dan
ukuran perusahaan, berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas
2. Jenis bank tidak memoderasi pengaruh kecukupan modal, likuiditas,dan
kualitas aktiva terhadap tingkat profitabilitas
2
3. Jenis bank memoderasi pengaruh efisiensi operasional dan ukuran
perusahaan terhadap tingkat profitabilitas
Kata Kunci :Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non
Performance Loan (NPL), rasio biaya operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO) dan Total Asset (Size) sebagai variabel independen serta
Return on Asset (ROA), profitabilitas, moderasi
ABSTRACT
The banking industry still holds a dominant role in the financial system in
Indonesia, it is caused by the existence banking world are associated with activity
in the real sector, so that the condition of the banking sector will greatly affect
other economic sectors.
The existence of the banking sector in Indonesia, both domestic banks
(state-owned banks, local governments and private-owned national), joint venture
banks and foreign bank is interesting to observe. Achievement and the condition
of a bank will be largely determined by the performance of the bank, in terms of
success in raising funds from the public and distributing funds (credit) to the
public.
In this study, carried out further tests on bank performance through the
influence of financial ratios of banks are proxied into the ratio of Capital
Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non-Performance Loan
(NPL) ratio of operating expenses to operating income ratio (ROA) and Total
Assets (Size) as the independent variable and the Return on Assets (ROA) as the
dependent variable, with the type of bank (Commercial Bank Business Groups 1
and 2) as a moderating variable
The technique of analysis in this study using two analytical techniques. To
complete the first equation using multiple linear regression (multiple linear
regression) and the second regression moderation (moderated regression
analysis).
The results showed that:
1. Capital adequacy, operating efficiency, liquidity, asset quality, and the
size of the company, significant negative effect on profitability. 2. Type the banks do not moderate the effect of capital adequacy,
liquidity, asset quality and the level of profitability. 3. Type banks moderating influence operational efficiency and the size of
the company the level of profitability.
3
Keywords: Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non-
Performance Loan (NPL) ratio of operating expenses to operating income ratio
(ROA) and Total Assets (Size) as the independent variable and the Return on
Assets (ROA) , profitability, moderation
1. PENDAHULUAN
Perekenomian global pada triwulan
ke dua di tahun 2015 mengalami
perlambatan sejalan dengan memburuknya
kondisi perekonomian di negara – negara
maju.Krisis utang Yunani, serta
perlambatan perekonomian di Amerika
Serikat dan Tiongkok memberikan
dampak signifikan terhadap perekonomian
global. Di Amerika Serikat (AS), data
pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan
beberapa indikator lain tidak sesuai dengan
perkiraan dimana pertumbuhan ekonomi
AS terkontraksi lebih dalam. Perlambatan
perekenomian juga dialami Tiongkok
diawali melemahnya sektor properti pada
awal triwulan II – 2015 ditunjukkan
dengan adanya koreksi yang dalam atas
harga perumahan.Pelemahan juga disertai
dengan menurunnya aktivitas industry dan
penjualan ritel.Di zona Eropa, krisis utang
Yunani menyebabkan perekonomian
Eropa mengalami tekanan.Perekonomian
Eropa berkutat dengan penurunan aktivitas
industri, tingkat pengangguran yang belum
membaik, serta keyakinan konsumen yang
lemah.
Seiring dengan tren perbaikan
perekomian AS, pemerintah AS
melakukan langkah pengurangan stimulus
ekonomi (tapering off).Rencana tersebut
kemudian menimbulkan ketidakpastian
dan memicu sentimen negatif di pasar
keuangan global, termasuk di negara –
negara Emerging Market
(EM).Ketidakpastian kemudian
mendorong pelarian modal dari negara –
negara Emerging Market dan
menimbulkan gejolak di pasar keuangan
dan memberikan tekanan terhadap
berbagai negara Emerging Market,
termasuk Indonesia.
Proses penyesuaian ekonomi
domestik yang tetap terkendali ditopang
stabilitas sistem keuangan yang terjaga,
terutama ketahanan perbankan yang tetap
kuat. Seperti diketahui bahwa, perbankan
mempunyai peran yang sangat penting
dalam kegiatan perekonomian Indonesia
dan keuangan Indonesia, yaitu sebagai
fungsi intermediasi.
Berdasarkan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan.
Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dan atau bentuk - bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Dalam menjalankan usahanya
sebagai lembaga Keuangan yang menjual
kepercayaan dan jasa, setiap bank
berusaha sebanyak mungkin menarik
nasabah baru ataupun investor,
4
memperbesar dananya dan juga
memperbesar pemberian kredit dan
jasanya, sehingga peran perbankan sangat
strategis.Namun, kesehatan dan stabilitas
perbankan menjadi sesuatu yang sangat
vital.Dimana bank yang sehat, baik secara
individu, maupun secara keseluruhan
sebagai suatu sistem, merupakan
kebutuhan suatu perkenomian yang ingin
tumbuh dan berkembang dengan
baik.Tetapi, terganggunya fungsi
intermediasi perbankan setelah terjadinya
krisis perbankan di Indoneisa telah
mengakibatkan lambannya kegianta
investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Secara keseluruhan, industri dunia
perbankan masih memegang peranan yang
dominan dalam sistem keuangan di
Indonesia.Menurut data Kajian Stabilitas
Keuangan Nomor 23, September 2014,
dominasi nilai aset industri perbankan
dalam semester I 2014 mencapai 78,6
persen dari total aset sektor keuangan
(Gambar 1.1). Hal ini menunjukkan
besarnya peran sektor perbankan sebagai
penyokong utama sektor keuangan di
Indonesia.
Gambar 1.1 Grafik Komposisi Aset
Lembaga Keuangan
Sumber : Otoritas Jasa Keuangan (Diolah)
Keberadaan sektor perbankan di
Indonesia, baik bank domestik (bank milik
negara, milik pemerintah daerah maupun
swasta nasional), bank campuran, serta
bank asing memang menarik untuk
diamati. Hal tersebut disebabkan oleh
keberadaannya dunia perbankan banyak
berhubungan dengan kegiatan pada sektor
riil, sehingga kondisi sektor perbankan
akan sangat memengaruhi sektor - sektor
perekonomian lainnya. Pencapaian dan
kondisi suatu bank akan sangat ditentukan
oleh kinerja bank tersebut, baik dilihat dari
keberhasilan dalam menghimpun dana dari
masyarakat maupun menyalurkan dana
(kredit) ke masyarakat.
Penilaian kinerja suatu bank dapat
dilakukan dengan menganalisis dan
menyimpulkan dari laporan keuangan
bank yang dipublikasikan pada periode
tertentu. Berdasarkan laporan keuangan
yang dipublikasikan tersebut bisa
diperoleh adanya informasi tentang posisi
keuangan, dan informasi lain yang
berkaitan dengan kinerja bank tersebut.
Informasi mengenai kinerja bank dan
informasi lainnya dapat dihitung
berdasarkan rasio-rasio keuangan dalam
laporan tersebut.
Profitabilitas merupakan indikator
yang paling penting untuk mengukur
kinerja suatu bank.Menurut Lukman
(2005) profitabilitas merupakan
kemampuan bank untuk menghasilkan
atau memperoleh laba secara efektif dan
efisien. Menurut Brigham dan Houston
(2010) Untuk mengukur profitabilitas
bank, biasanya menggunakan rasio
profitabilitas karena rasio profitabilitas
sudah mencakup rasio utang, rasio
aktivitas maupun rasio likuiditas yang
terdiri dari ROE (Return on Equity) yaitu
rasio yang menggambarkan besarnya
kembalian atas modal untuk menghasilkan
keuntungan, dan ROA (Return on Asset)
yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan
dari keseluruhan asset yang ada dan
5
digunakan untuk menghasilkan
keuntungan. Selain itu, dalam penentuan
tingkat kesehatan suatu bank, Bank
Indonesia lebih mementingkan penilaian
ROA daripada ROE karena Bank
Indonesia lebih mengutamakan nilai
profitabilitas suatu bank yang diukur
dengan asset yang dananya sebagian besar
berasal dari simpanan masyarakat
sehingga ROA lebih mewakili dalam
mengukur tingkat profitabilitas perbankan.
Semakin besar ROA suatu bank, semakin
besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai bank tersebut dan semakin baik
pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan asset (Lukman,
2005).Sehingga dalam penelitian ini
penulis menggunakan rasio ROA sebagai
ukuran kinerja perbankan untuk
menghasilkan profitabilitas.
Return on Asset (ROA) penting
dalam mengukur profitabilitas suatu bank,
dimana menggambarkan kemampuan
suatu bank dalam memperoleh laba secara
keseluruhan. Maka faktor Utama yang
mempengaruhi profibilitas bank menurut
Vincent (2013) adalah kecukupan modal,
kecukupan kewajiban deposito, ukuran dan
komposisi portfolio kredit, kebijakan suku
bunga, produktivitas tenaga kerja, tingkat
resiko, kualitas manejemen, ukuran bank
serta kepemilikan bank dan sejenisnya.
Capital Adequacy Ratio (CAR)
atau kecukupan modal merupakan salah
satu masalah yang dihadapi perbankan
dalam sektor internal. Bank harus
memelihara modal yang cukup untuk
mendukung aktivitas pengambilan
risiko.Peranan modal sangat penting,
dimana kegiatan operasional bank dapat
berjalan dengan lancar apabila memiliki
modal yang cukup, sehingga pada saat
masa – masa kritis bank tetap aman karena
memiliki cadangan modal di Bank
Indonesia (Kasmir, 2008).
Banyak faktor yang mempengaruhi
tingkat profitabilitas bank yang diukur
dengan return on asset. Kecukupan modal
merupakan salah satu aspek penting yang
perlu diperhatikan.Penelitian yang
dilakukan oleh Yogi Prasanjaya (2013),
Vincent Okoth (2013), Defri (2012),
Ahmet (2011) menunjukan kecukupan
modal atau yang lebih dikenal dengan
Capital Adequacy Ratio berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return on
asset. Sementara Andra (2013),
menunjukkan bahwa CAR berpengaruh
negatif terhadap ROA. Berdasarkan hasil
dari beberapa penelitian tersebut
menunjukkan adanya hasil yang tidak
konsisten sehingga perlu diperlakukan
penelitian lanjutan.
Selanjutnya menurut Malayu
(2008), likuiditas adalah kemampuan bank
untuk membayar semua utang jangka
pendeknya dengan alat – alat likuid yang
dikuasainya. Menurut Kasmir (2008),
likuiditas merupakan rasio untuk
mengukur kemampuan bank dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya
pada saat ditagih. Dengan kata lain, dapat
membayar kembali pencairan dana
deposannya pada saat ditagih serta dapat
mencukupi permintaan kredit yang telah
diajukan. Salah satu cara dalam mengukur
likuiditas bank yaitu dapat diukur dengan
LDR. LDR mencerminkan kegiatan utama
suatu bank yang dapat diartikan tingkat
penyaluran kredit juga mempengaruhi
besarnya nilai ROA, dimana rasio yang
mengukur perbandingan jumlah kredit
yang diberikan bank dengan dana yang
diterima oleh bank. Menurut Veithzal, dkk
(2007) semakin tinggi rasio ini, maka
semakin tinggi dana yang disalurkan ke
dana pihak ketiga, sehingga LDR yang
6
meningkat dapat meningkatkan profibilitas
bank. Akan tetapi, semakin tinggi rasionya
mengindikasikan rendahnya kemampuan
likuiditas bank, hal ini karena jumlah dana
yang diperlukan untuk membiayaikredit
menjadi semakin besar.
Efisiensi operasional juga
mempengaruhi lemahnya kondisi internal
sector perbankan. Karena hal ini berkaitan
dengan operasional perbankan, maka
efisiensi operasional merupakan masalah
yang kompleks dimana setiap perusahaan
perbankan selalu berusaha untuk
memberikan layanan yang terbaik kepada
nasabah, namun pada saat yang sama bank
harus berupaya untuk beroperasi dengan
efisien (Veithzal, 2007).
Dalam mengukur efisiensi
operasional, rasio BOPO merupakan rasio
yang salah satunya mempengaruhi ROA.
Menurut Vithzal, dkk (2007) rasio BOPO
adalah perbandingan antara biaya
operasional dengan pendapatan
operasional dalam mengukur tingkat
efisiensi dan kemampuan bank dalam
melakukan kegiatan operasinya.
Mengingat kegiatan utama bank pada
prinsipnya adalah bertindak sebagai
perantara, yaitu menghimpun dan
menyalurkan dana masyarakat, maka biaya
dan pendapatan operasional bank
didominasi oleh biaya bunga dan hasil
bunga. Rasio BOPO ini bertujuan untuk
mengukur kemampuan pendapatan
operasional dalam menutup biaya
operasional. Menurut Lukman (2005),
setiap peningkatan biaya operasional akan
berakibat pada berkurangnya laba sebelum
pajak yang pada akhirnya akan
menurunkan laba atau profibilitas (ROA)
bank yang bersangkutan. Aturan dalam
Surat Edaran Internal BI (2004), rasio
yang semakin meningkat mencerminkan
kurangnya kemampuan bank dalam
menekan biaya operasional dan
meningkatkan pendapatan operasionalnya
yang dapat menimbulkan kerugian karena
bank kurang efisien dalam mengeloala
usahanya. Sebaliknya menurut Veithzal,
dkk (2007), semakin kecil rasio biaya
(beban) operasionalnya akan lebih baik,
karena bank yang bersangkutan dapat
menutup biaya (beban) operasional dengan
pendapatan operasionalnya. Berdasarkan
hasil dari beberapa penelitian tersebut
menunjukkan adanya hasil yang tidak
konsisten sehingga perlu diperlakukan
penelitian lanjutan.
Bank yang mempunyai ukuran
yang semakin besar akan semakin
memperkokoh fondasi bank tersebut,
sehingga dapat mempengaruhi
kemampuan bank tersebut dalam
meningkatkan tingkat profitabilitas melalui
produk – produk perbankan yang
diluncurkan. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Edward (2007) bahwa size
mempunyai berpengaruh positif terhadap
profibilitas hanya sebatas beberapa aspek,
pada kenyataannya bank yang mempunyai
asset dan tumbuh menjadi sangat besar
mengakibatkan profibiltas meningkat.
Sebaliknya penelitian yang dilakukan oleh
Yogi (2013) menyatakan bahwa hasil
ukuran perusahaan (size) tidak
berpengaruh signifikan negatif terhadap
profibilitas perbankan.Berdasarkan hasil
dari beberapa penelitian tersebut
menunjukkan adanya hasil yang tidak
konsisten sehingga perlu diperlakukan
penelitian lanjutan.
Non Performing Loan (NPL) yang
diteliti oleh Jogiyanto (1999)
menunjukkan pengaruh yang signifikan
terhadap profitabilitas. Penelitian Ahmad
(2009) dan Andra (2013) hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa NPL
tidak berpengaruh signifikan negatif
7
terhadap profitabilitas.Berdasarkan hasil
dari beberapa penelitian tersebut
menunjukkan adanya hasil yang tidak
konsisten sehingga perlu diperlakukan
penelitian lanjutan.
Pada penelitian ini dilakukan
pengujian lebih lanjut terhadap temuan –
temuan empiris mengenai pengaruh rasio
keuangan yang diproksi kedalam rasio
Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to
Deposit Ratio (LDR), Non Performance
Loan (NPL), rasio biaya operasional
terhadap pendapatan operasional (BOPO)
dan Total Asset (Size) sebagai variabel
independen serta Return on Asset (ROA)
sebagai variabel dependen.
Alasan penentuan variabel –
variabel independen tersebut diambil
karena dari berbagai penelitian terdahulu
terdapat hasil yang tidak konsisten
(research gap), baik yang dilakukan di
Indonesia maupun di luar negeri, sehingga
masih perlu dilakukan penelitian kembali
terhadap variabel – variabel tersebut.
Objek penelitian sendiri ada jenis bank,
yaitu bank umum kelompok usaha
(BUKU) 1 dan 2 pada periode penelitian
2010 – 2014.
Perbankan di Indonesia dalam
kelompok usahanya dibagi menjadi 4
kelompok usaha (Bank Umum Kelompok
Usaha BUKU) yaitu BUKU 1 dimana
bank dengan modal inti kurang dari Rp. 1
Triliun, BUKU 2 dimana bank dengan
modal inti Rp. 1 Ttriliun sampai dengan
kurang dari Rp. 5 Triliun, BUKU 3 dimana
bank dengan modal ini Rp. 5 Triliun
sampai dengan kurang dari Rp. 30 Triliun
dan BUKU 4 dimana bank dengan modal
inti diatas Rp. 30 Triliun. Namun ada satu
hal yang menarik perhatian penulis, bahwa
bank umum yang termasuk BUKU 1 dan
BUKU 2 lebih banyak daripada BUKU 3
dan BUKU 4. Hal ini dikarenakan modal
yang digunakan untuk mendirikan bank,
terutama bank BUKU 1 dan BUKU 2
tidaklah cukup besar sehingga para
investor lebih mudah untuk mendirikan
bank, dengan bermunculnya bank – bank
kecil tersebut penulis ingin menangkap
adanya fenomena bagaimana kebijakan
dari bank tersebut menghadapi
perlambatan perekonomian yang sedang
terjadi di Indonesia. Selain itu bank umum
mendominasi system financial di
Indonesia yang memiliki penawaran
menarik sehingga banyak menarik
perhatian investor maupun masyarakat
umum.
Terdapat research gap dan
berbagai hal yang telah dikemukakan
mendorong peneliti untuk menulis
“Analisis Pengaruh Kecukupan Modal,
Efisiensi Operasional, Likuiditas,
Ukuran, dan Kualitas Aset terhadap
Profibilitas Bank dengan Jenis Bank
sebagai Variabel Moderasi”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian dan
permasalahan latar belakang di atas, maka
yang menjadi permasalahan dalam
penelitian ini adalah:
1) Apakah kecukupan modal
berpengaruh positif terhadap
profitabilitas bank umum
kelompok usaha 1 dan 2?
2) Apakah efisiensi operasional
berpengaruh negatif terhadap
profitabilitas bank umum
kelompok usaha 1 dan 2?
3) Apakah likuiditas berpengaruh
positif terhadap profitabilitas bank
umum kelompok usaha 1 dan 2?
4) Apakah kualitas aset berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas bank
umum kelompok usaha 1 dan 2?
8
5) Apakah ukuran berpengaruh positif
terhadap profitabilitas bank umum
kelompok usaha 1 dan 2?
6) Apakah jenis bank (bank umum
kelompok usaha 1 dan 2)
memoderasi pengaruh antara
kecukupan modal terhadap
profitabilitas bank?
7) Apakah jenis bank (bank umum
kelompok usaha 1 dan 2)
memoderasi pengaruh antara
efisiensi operasional terhadap
profitabilitas bank?
8) Apakah jenis bank (bank umum
kelompok usaha 1 dan 2)
memoderasi pengaruh antara
likuiditas terhadap profitabilitas
bank?
9) Apakah jenis bank (bank umum
kelompok usaha 1 dan 2)
memoderasi pengaruh antara
ukuran terhadap profitabilitas
bank?
10) Apakah jenis bank (bank umum
kelompok usaha 1 dan 2)
memoderasi pengaruh antara
kualitas aset terhadap profitabilitas
bank?
2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah,
penelitian terdahulu dan landasan teori,
maka hipotesis yang diangkat pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
H1 : Kecukupan Modal mempunyai
pengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas bank umum
kelompok usaha 1 dan bank umum
kelompok usaha 2.
H2 : Efisiensi operasional mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas bank umum
kelompok usaha 1 dan bank umum
kelompok usaha 2.
H3 : Likuditas mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap
profitabilitas bank umum kelompok
usaha 1 dan bank umum kelompok
usaha 2.
H4 :Kualitas asset mempunyai pengaruh
positif dan signifikan terhadap
profitabilitas bank umum kelompok
usaha 1 dan bank umum kelompok
usaha 2
H5 : Ukuran mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap profitabilitas
bank umum kelompok usaha 1 dan
bank umum kelompok usaha 2.
H6 : Jenis Bank (bank umum kelompok
usaha 1 dan bank umum kelompok
usaha 2) memoderasi pengaruh
Kecukupan Modal terhadap
profitabilitas.
H7 : Jenis Bank (bank umum kelompok
usaha 1 dan bank umum kelompok
usaha 2) memoderasi pengaruh
Efisiensi operasionals terhadap
profitabilitas.
H8 : Jenis Bank (bank umum kelompok
usaha 1 dan bank umum kelompok
usaha 2) memoderasi pengaruh
Likuiditas terhadap profitabilitas
H9 : Jenis Bank (bank umum kelompok
usaha 1 dan bank umum kelompok
usaha 2) memoderasi pengaruh
Kualitas aset terhadap profitabilitas
H10 :Jenis Bank (bank umum kelompok
usaha 1 dan bank umum kelompok
usaha 2) memoderasi pengaruh Ukuran
terhadap profitabilitas
9
2.1 Kerangka Pemikiran
3. Metodologi Penelitian
3.1 Data dan Metode Pengumpulan
Data
Dalam penelitian ini semua data
yang digunakan adalah data sekunder,
yaitu data atau laporan keuangan
perusahaan sampel yang dipublikasikan
melalui Otoritas Jasa Keuangan. Dengan
kata lain sumber data yang diperoleh
peneliti secara tidak langsung dari
perusahaan melainkan melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak
lain). Data sekunder yang digunakan pada
penelitian ini antara lain laporan keuangan
perbankan periode tahun 2010 sampai
dengan 2014 yang dipublikasikan pada
Otoritas Jasa Keuangan.
3.2 Teknis Analisis Data
3.2.1 Uji Asumsi Klasik
Pada penelitian ini juga akan dilakukan
beberapa uji asumsi klasik yang meliputi :
3.2.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel
dependen dan variabel independen
mempunyai distribusi normal atau tidak
3.2.1.2 Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2005) uji ini bertujuan
menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel
independen.Pada model regresi yang baik
seharusnya antar variabel independen tidak
terjadi kolerasi.
3.2.1.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah dalam suatu model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan penggangu
pada periode t dengan kesalahan periode t-
1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi maka
dinamakan ada problem
autokorelasi.Model regresi yang baik
adalah yang bebas autokorelasi.
3.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain
3.2.2 Analisis Regresi Berganda
Model yang digunakan dalam penelitian
ini dinyatakan dalam regresi logarithma
linear sebagai berikut :
1. ROAit = α + β1CARit + β2BOPOit +
β3LDRit + β4NPLit + β5SIZEit + e
2. ROAit = α + β6CARit + β7BOPOit +
β8LDRit + β9NPLit + β10SIZEit +
β11BANKit + e
dimana :
α= Konstanta dari persamaan regresi
β= Koefisien regresi
e= Residual atau kesalahan prediksi
3.2.3 Uji Moderasi
Persamaan regresi moderasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
ROAit = α + β12CARit + β13BOPOit +
β14LDRit +β15NPLit + β16SIZEit +
β17BANKit +β18CAR*BANKit+
β19BOPO*BANKit+ β20LDR*BANKit+
β21NPL*BANKit + β22SIZE×BANKit+ e
10
dimana :
α= Konstanta dari persamaan regresi
β= Koefisien regresi
e= Residual atau kesalahan prediksi
3.2.4 Penilai dalam Uji Moderasi
Dalam uji moerasi terdapat ketentuan yaitu
:
No Sig.
Koefisien
Regeresi
Moderasi
Sig.
Koefisien
Regresi
Variabel
Bebas *
Moderasi
Kesimpulan
1 Sig Sig Quasi
Moderasi
2 Tidak Sig Sig Pure Moderasi
3 Sig Tidak Sig Variabel
Independen
4 Tidak Sig Tidak Sig Homologyzer
4.Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan teknik analisis yang telah
dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: (1)
Interpretasi dari nilai koefisien REGRESI
LINIER BERGANDA di atas :
1. Koefisien variabel CAR sebesar -
0.200, yang berarti apabila CAR
ditingkatkan satu persen maka ROA
akan menurun sebesar 0.200 dan
sebaliknya apabila CAR diturunkan
satu persen maka ROA akan
meningkat sebesar 0.200 dengan
asumsi variabel lain konstan.
2. Koefisien variabel BOPO sebesar -
0.849, yang berarti apabila BOPO
ditingkatkan satu persen maka ROA
akan menurun sebesar 0.849 dan
sebaliknya apabila BOPO diturunkan
satu persen maka ROA akan
meningkat sebesar 0.849 dengan
asumsi variabel lain konstan.
3. Koefisien variabel LDR sebesar -
0.015, yang berarti apabila LDR
ditingkatkan satu persen maka ROA
akan menurun sebesar 0.015 dan
sebaliknya apabila LDR diturunkan
satu persen maka ROA akan
meningkat sebesar 0.015 dengan
asumsi variabel lain konstan.
4. Koefisien variabel NPL sebesar -0.171,
yang berarti apabila NPL ditingkatkan
satu persen maka ROA akan menurun
sebesar 0.171 dan sebaliknya apabila
NPL diturunkan satu persen maka
ROA akan meningkat sebesar 0.171
dengan asumsi variabel lain konstan.
5. Koefisien variabel Size sebesar -0.156,
yang berarti apabila Size ditingkatkan
satu persen maka ROA akan menurun
sebesar 0.156 dan sebailknya apabila
Size diturunkan satu persen maka ROA
akan meningkat sebesar 0.156 dengan
asumsi variabel lain konstan.
6. Nilai konstanta sebesar 0.094 yang
berarti apabila tidak ada variabel lain
maka nilai ROA 0.094.
Berikut adalah interpretasi dari nilai
koefisien REGRESI MODERASI di
atas adalah :
1. Koefisien interaksi variabel
CAR*JenisBank sebesar -0.002, yang
berarti apabila interaksi variabel
CAR*JenisBank ditingkatkan satu
persen maka ROA akan menurun
sebesar 0.002 dan sebaliknya apabila
interaksi variabel CAR*JenisBank
diturunkan satu persen maka ROA
akan meningkat sebesar 0.002 dengan
asumsi variabel lain konstan. Hasil ini
juga menunjukkan bahwa jenis bank
melemahkan pengaruh CAR terhadap
ROA.
2. Koefisien interaksi variabel
BOPO*Jenisbank sebesar 0.187, yang
berarti apabila interaksi variabel
BOPO*JenisBank ditingkatkan satu
(1) Lampiran 1
11
persen maka ROA akan meningkat
sebesar 0.187 dan sebaliknya apabila
interaksi variabel BOPO*JenisBank
diturunkan satu persen maka ROA
akan menurun sebesar 0.187 dengan
asumsi variabel lain konstan. Hasil ini
juga menunjukkan bahwa jenis bank
menguatkan pengaruh BOPO terhadap
ROA.
3. Koefisien interaksi variabel
LDR*JenisBank sebesar -0.021, yang
berarti apabila interaksi variabel
LDR*JenisBank ditingkatkan satu
persen maka ROA akan menurun
sebesar 0.021 dan sebaliknya apabila
interaksi variabel LDR*JenisBank
diturunkan satu persen maka ROA
akan meningkat sebesar 0.021 dengan
asumsi variabel lain konstan. Hasil ini
juga menunjukkan bahwa jenis bank
melemahkan pengaruh LDR terhadap
ROA.
4. Koefisien interaksi variabel
NPL*JenisBank sebesar 0.082, yang
berarti apabila interaksi variabel
NPL*Jenisbank ditingkatkan satu
persen maka ROA akan meningkat
sebesar 0.082 dan sebaliknya apabila
interaksi variabel NPL*JenisBank
diturunkan satu persen maka ROA
akan menurun sebesar 0.082 dengan
asumsi variabel lain konstan. Hasil ini
juga menunjukkan bahwa jenis bank
menguatkan pengaruh NPL terhadap
ROA.
5. Koefisien interaksi variabel
Size*JenisBank sebesar 0.090, yang
berarti apabila interaksi variabel
Size*JenisBank ditingkatkan satu
persen maka ROA akan meningkat
sebesar 0.090 dan sebaliknya apabila
interaksi variabel Size*Jenisbank
diturunkan satu persen maka ROA
akan menurun sebesar 0.090 dengan
asumsi variabel lain konstan. Hasil ini
juga menunjukkan bahwa jenis bank
menguatkan pengaruh Size terhada
ROA.
6. Nilai konstanta sebesar 0.039 yang
berarti apabila tidak ada variabel lain
maka nilai ROA 0.039.
5.Kesimpulandan Saran
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang
dilakukan maka diperoleh hasil penelitian
yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kecukupan modal berpengaruh negatif
signifikan terhadap profitabilitas.
Dengan hasil ini maka hipotesis
penelitian tidak diterima
kebenarannya. Tidak selalu semakin
besar Capital Adequacy Ratio (CAR)
akanmemberikan keuntungan bagi
perbankan.
2. Efisiensi Operasional berpengaruh
negatif signifikan terhadap
profitabilitas. Dengan hasil ini maka
hipotesis penelitian diterima
kebenarannya. Semakin besar rasio
BOPO maka semakin kecil
kemampuan perbankan mendapatkan
profitabilitas.
3. Likuiditas berpengaruh negatif
signifikan terhadap profitabilitas.
Dengan hasil ini maka hipotesis
penelitian tidak diterima
kebenarannya. Tidak selalu semakin
besar rasio LDR akan memberikan
keuntungan yang lebih besar pula bagi
perbankan.
4. Kualitas aktiva berpengaruh negatif
signifikan terhadap profitabilitas.
Dengan hasil ini maka hipotesis
penelitian dapat diterima
kebenarannya. Semakin besar rasio
NPL maka semakin kecil kemampuan
12
perbankan untuk mendapatkan
profitabilitas.
5. Ukuran perusahaan berpengaruh
negatifsignifikan terhadap tingkat
profitabilitas. Dengan hasil ini maka
hipotesis penelitian tidak diterima
kebenarannya. Hal tersebut berarti
bank yang memiliki asset besar
maupun asset kecil tidakada
hubungannya untuk mempunyai
peluang dalam mendapatkan profit
yang lebih tinggi.
6. Jenis bank tidak memoderasi pengaruh
kecukupan modal terhadap tingkat
profitabilitas. Dengan hasil ini maka
hipotesis penelitian tidak dapat
diterima kebenarannya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
hubungan antara kecukupan modal
Bank Umum Kelompok Usaha 1 dan 2
tidak mempunyai pengaruh
memperkuat atau memperlemah
terhadap profitabilitas yang dicapai.
7. Jenis bank memoderasi pengaruh
efisiensi operasional terhadap tingkat
profitabilitas. Dengan hasil ini maka
hipotesis penelitian diterima
kebenarannya. Hasil penelitian juga
menunjukkan bahwa pengaruh
moderasi jenis bank adalah positif
yang berarti memperkuat pengaruh
efisiensi operasional terhadap
profitabilitas. Dimana Bank Umum
Kelompok Usaha 1 memiliki nilai
BOPO cenderung lebih tinggi
dibandingkan Bank Umum Kelompok
Usaha 2.
8. Jenis bank tidak memoderasi pengaruh
likuiditas terhadap tingkat
profitabillitas. Dengan hasil ini maka
hipotesis penelitian tidak diterima
kebenarannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hubungan antara
nilai LDR Bank Umum Kelompok
Usaha 1 dan 2 tidak mempunyai
pengaruh memperkuat atau
memperlemah terhadap profitabilitas
yang dicapai.
9. Jenis bank tidak memoderasi pengaruh
kualitas aktiva terhadap tingkat
profitabillitas. Dengan hasil ini maka
hipotesis penelitian tidak diterima
kebenarannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hubungan antara
nilai NPL Bank Umum Kelompok
Usaha 1 dan 2 tidak mempunyai
pengaruh memperkuat atau
memperlemah terhadap profitabilitas
yang dicapai.
10. Jenis bank memoderasi pengaruh
ukuran perusahaan terhadap tingkat
profitabilitas. Dengan hasil ini maka
hipotesis penelitian diterima
kebenarannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hubungan antara
nilai Size Bank Umum Kelompok
Usaha 1 dan 2 mempunyai pengaruh
memperkuat atau memperlemah
terhadap profitabilitas yang dicapai.
5.2 Saran
Adapun saran untuk Bank Umum
Kelompok Usaha 1 dan 2 dari penulis
yaitu :
1. Untuk Bank yang termasuk dalam
Bank Umum Kelompok Usaha 1 dan 2
sebaiknya lebih memperhatikan
pengelolaan modal, khususnya
pengeluaran dana dalam bentuk
pinjaman, supaya kualitas asset
menjadi lebih baik dan berimbas juga
dengan profit yang akan diperoleh
akan meningkat.
13
2. Bank supaya lebih bijak dalam
kebijakan operasional, terutama
pengeluaran – pengeluaran yang
kurang diperlukan. Hal tersebut dapat
menggerus profit yang akan diperoleh
dan membuat cadangan dana akan
semakin berkurang.
3. Dalam rentan tahun 2013 – 2015 nilai
NPL meningkat dua kali lipat, yaitu
diangka 2.7%, hal tersebut harus telah
menjadi perhatian khusus bagi semua
bank di Indonesia, termasuk bank –
bank yang masuk kategori BUKU 1
dan BUKU 2 yang cenderung memiliki
modal dan kegiatan perbankan yang
terbatas. Pertumbuhan NPL yang
tinggi disertai dengan ekspansi kredit
yang rendah membuat rasio NPL terus
meningkat. Mengatasi kredit
bermasalah tidak hanya melalui
penagihan kepada nasabah, tetapi bisa
turut serta dengan cara restrukturisasi
jenis pinjaman yang sesuai dengan
perkembangan usaha dan financial
performance terakhir. Bank tidak ada
salahnya untuk melakukan review
lebih awal terhadap nasabah – nasabah
yang diindikasikan akan mengalami
NPL, sehingga angka NPL yang
tercatat pada pembukuan bank tidak
terlalu tinggi dan akan mempengaruhi
resiko yang diperoleh.
4. Bank harus mewaspadai melambatnya
dana dari pihak ketiga (DPK). Ini
disebutnya dapat membuat nilai loan to
deposit ratio (LDR) semakin
meningkat. Jika keadaan tersebut
terjadi, likuiditas akan semakin ketat
yang menyebabkan perlambatan
pertumbuhan padahal bank harus
mengeluarkan kredit lebih cepat.
Penulis menyarankan agar bank
mengeluarkan produk – produk baru
seperti obligasi dan memaksimalkan
sumber dana terutama dana pensiun
serta asuransi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia memang
diyakini semakin membaik pada 2016 hal
itu terlihat dari keputusan BI untuk
menurunkan BI rate 25 basis poin menjadi
6,50 %, itu pun akan dilakukan dua sampai
tiga kali di tahun 2016, bank optimis
bahwa kebijakan tersebut disambut baik
oleh pasar, akan tetapi bank harus tetap
memperhatikan beberapa poin diatas
sebagai langkah preventif. Sehingga bank
di Indonesia terlebih bank kategori BUKU
1 dan BUKU 2 dapat meminimalisasi
resiko yang akan terjadi di kemudian hari.
6. Daftar Rujukan
Achmad, Tarmizi & Willyanto K.
Kusumo. 2003. Analisis Rasio-
Rasio Keuangan sebagai Indikator
dalam Memprediksi Potensi
Kebangkrutan Perbankan
Indonesia. Jurnal Media Ekonomi
dan Bisnis. Vol XV No. 1.: 54-75
Algifari.2000. Analisis Regresi, Teori,
Kasus & Solusi.Yogyakarta :BPFE
UGM.
Athanasoglou, Brissimis. 2005. Bank -
Specific, Industry - Specific and
Macroeconomic Determinants of
Bank Profitability. Working
Paper.Bankof Greece, No.25, June.
A l m i l i a & H e r d i n i n g t y a s . 2 00 5 . Analisis Rasio CAMEL
Terhadap Prediksi Kondisi
Bermasalah Pada Lembaga
Perbankan Periode 2000-
2002 .Jurnal Akutansidan
Keuangan , V o l . 7 , N o . 2
Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran No
6/23/DPNP kepada Semua Bank
14
Umum yang Melaksanakan
Kegiatan Usaha Secara
konvensional di Indonesia perihal
Sistem Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum
Bank Indonesia. 2004. Surat Edaran No
13/24/DPNP kepada Semua Bank
Umum konvensional di Indonesia
perihal Penilaian Tingkat
Kesehatan Bank Umum.
Bank Indonesia. 2008. Peraturan Bank
Indonesia Nomor 10/15/PBI/2008
tentang Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum Bank Umum.
Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Bank
Indonesia No 13/30/DPNP perihal
Laporan Keuangan Publikasi
Triwulan dan Bulanan Bank Umum
serta Laporan Tertentu yang
Disampaikan kepada Bank
Indonesia
Bank Indonesia. 2012. Peraturan Bank
Indonesia No 14/26/PBI/2012
perihal Kegiatan Usaha dan
Jaringan Kantor Berdasarkan
Modal Inti Bank
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston.
2010. Dasar – dasar Manajemen
Keuangan, Edisi 11. Jakarta:
Salemba Empat
Damayanti, Pupik. 2012. Pengaruh ukuran
(Size), Capital Adequacy Ratio
(CAR), Pertumbuhan Deposit,
Loan To Deposit Rasio (LDR),
Terhadap Profitabilitas Perbankan
Go Public di Indonesia tahun 2005
– 2009. Jurnal Ilmu Manajemen
dan Akuntansi Terapan. STIE
Totalwin Semarang
Farid, Harianto dan Siswanto, Sudomo.
2001. Perangkat dan Teknik
Analisis Investasi di Pasar Modal
Indonesia. Jakarta : PT. Bursa Efek
Jakarta
Hanafi, Mamduh M. 1999.
Manajemen.Yogyakarta. YKPN
Imam Ghozali. 2014. Aplikasi Analisis
Multivariatedengan program
SPSS. Semarang :BadanPenerbit
Universitas Diponegoro.
Kasmir. 2012. Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja
Grafindo
Persada
Kuncoro, Mudrajad & Suhardjono.2002.
Manajemen Perbankan Teori dan
Aplikasinya.Yogyakarta :BPFE.
Kuncoro, Mudrajad & Suhardjono. 2004.
Manajemen Perbankan.
Yogyakarta :BPFE
LukmanDendawijaya. 2005. Manajemen
Perbankan.Jakarta: Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Malayu S.P. Hasibuan. 2008. Dasar –
Dasar Perbankan. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Mawardi, Wisnu. 2004. Analisis Faktor-
Faktor yang mempengaruhi
Kinerja Keuangan Bank Umum di
Indonesia.Tesis tidak
diterbitkan.Semarang Program
Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Diponegoro.
Munawir, S. 2000. Analisa Laporan
Keuangan. Yogyakarta : Liberty
Nusantara, Ahmad Buyung. 2009. Analisis
Pengaruh NPL, CAR, LDR dan
BOPO terhadap Profitabiltas
15
Bank. Tesis tidak diterbitkan.
Semarang Program Magister
Manajemen Universitas
Diponegoro
Okoth, Vincent. 2013. Determinants of
Financial Performance of
Commercial Banks in Kenya.
International Journal of Economics
and Financial Issues Vol. 3, No 1
Pandu Mahardian (2008) tentang analisis
Pengaruh Rasio CAR, BOPO,
NPL, NIM, dan LDR terhadap
Kinerja Keuangan.Tesis tidak
diterbitkan. Semarang Program
Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Diponegoro
Purwana, Edward Gagah. 2009. Analisis
Pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR), Loan to Deposit Ratio
(LDR), SIZE, BOPO terhadap
Profitabilitas (Studi Perbandingan
Pada Bank Domestik dan Bank
Asing Periode Januari 2003-
Desember 2007). Tesis tidak
diterbitkan.Semarang Program
Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Diponegoro.
Puspitasari, Diana. 2009. Analisis
pengaruh CAR, NPL, PDN, NIM,
BOPO, LDR, dan Suku Bunga SBI
Terhadap ROA (Studi pada Bank
Devisa di Indonesia Periode 2003-
2007). Tesis tidak diterbitkan.
Semarang Program Magister
Manajemen Universitas
Diponegoro
Rahmadhani, Lintang. 2011. Analisis
Pengaruh CAR, Pertumbuhan
DPK, Pertumbuhan Simpanan dari
Bank Lain dan Suku Bunga SBI
terhadap Pertumbuhan Kredit.
Tesis tidak diterbitkan.Semarang
Program Pasca Sarjana Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Rasidah, Mohd Said dan Tumin, Mohd
Hanafi. 2008. Performance anf
Financial Ratios of Commercial
Banks in Malaysia and China.
Malaysia : School of Bussiness
Universiti Kebangsaan Malaysia
Restiyana . 2011. Pengaruh CAR, NPL,
BOPO, LDR, dan NIM terhadap
Profitabilitas Perbankan (Studi
pada Bank Umum di Indonesia
periode 2006-2010). Semarang
Program Pasca Sarjana Magister
Manajemen Universitas
Diponegoro.
Republik Indonesia. 2008. Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992
tentang Perbankan
Riyanto, Bambang. 2001. Dasar – Dasar
Pembelanjaan
Perusahaan.Yogyakarta : BPFE
Rizkita, Andra. 2013. Analisis pengaruh
CAR, BOPO, NIM, NPL, dan LDR
terhadap Perubahan Laba
Perbankan yang terdaftar di BEI.
Semarang Fakultas Ekonomi
Universitas Semarang.
Sofyan, Sofriza. 2002. Pengaruh Struktur
Pasar terhadap Kinerja Perbankan
di Indonesia. Media Riset Bisnis
&Manajemen , Vol II No 3, (12) :
194-219.
Siamat, Dahlan. 2002. Manajemen
Lembaga Keuangan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Stiawan, Adi. 2009. Analisis Pengaruh
Faktor Makroekonomi Pangsa
16
Pasar dan Karakteristik Bank
Terhadap Profitabilitas Bank
Syariah.Tesis tidak
diterbitkan.Semarang Program
Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Diponegoro.
Setyarini, Adhisti. 2009. Analisis Pengaruh
CAR, NIM, BOPO, LDR, GWM
terhadap Perubahan Laba (Studi
Pada Bank Pembangunan Daerah
di Indonesia Periode 2005 –
2007).Tesis tidak
diterbitkan.Semarang Program
Pasca Sarjana Magister Manajemen
Universitas Diponegoro.
Sudiyatno, Bambang. 2010. Analisis
Pengaruh Dana Pihak Ketiga,
BOPO, CAR, dan LDR terhadap
Kinerja Keuangan pada sector
perbankan yang Go Public di Bursa
Efek Indonesia (BEI). Jurnal
Dinamika Keuangan dan
Perbankan. Vol II No 2 : (125-137)
Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal
dan Ferry N. Idroes. 2007. Bank and
Financial Institution Management.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Perkasa
Wahyuningsih, Eni Kristiani dan Bambang
Hadinugroho. 2004. Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Harga
Saham (Studi Kasus pada
Perusahaan Perbankan di BEJ).
Fokus Manajerial. Vol. 2 No. 1
Yogi Prasanjaya. 2013.Analisis Pengaruh
Rasio CAR, BOPO, LDR dan Ukuran
Perusahaan terhadap profitabilitas Bank
yang terdaftar di BEI periode 2008-
2011. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana.Vol 4.1
Zulfikar, Taufik. 2013. Pengaruh CAR,
LDR, NPL, BOPO dan NIM
terhadap Kinerja Profitabilitas
(ROA) Bank Perkreditan Rakyat di
Indonesia. Jurnal Manajemen Bisnis
Magister Manajemen Universitas
Katolik Parahyangan.
17
Lampiran 1
Koefisien Regresi linier Berganda dan Regresi Moderasi
Variabel Model 1 Model 2 Model 3
Beta t Sig. Beta t Sig. Beta t Sig.
Konstanta 0.094 12.102 0.000 0.094 8.792 0.000 0.039 0.039 0.969
CAR -0.200 -6.032 0.000 -0.201 -5.609 0.000 -0.143 -4.204 0.000
BOPO -0.849 -25.164 0.000 -0.849 -25.003 0.000 -1.006 -26.563 0.000
LDR -0.015 -0.469 0.639 -0.015 -0.479 0.632 0.000 -0.002 0.999
NPL -0.171 -5.714 0.000 -0.171 -5.700 0.000 -0.011 -0.238 0.817
SIZE -0.156 -4.867 0.000 -0.160 -3.355 0.001 -0.154 -3.531 0.001
Jenis bank 0.005 0.112 0.911 -0.045 -1.069 0.286
CAR*jenis
bank
-0.002 -0.061 0.951
BOPO*jenis
bank
0.187 5.055 0.000
LDR*Jenis
Bank
-0.021 -0.652 0.515
NPL*Jenis
Bank
0.082 1.796 0.074
SIZE*jenis
bank
0.090 2.536 0.012
R 0.914 0.914 0.933
R2 0.835 0.835 0.871
Uji F 227.134 188.449 134.278
Signifikansi 0.000 0.000 0.000