Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI...

24
1 Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Tingkat Pengungkapan Risiko Keuangan (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016) Putri Della Abriani 1 , Inge Lengga Sari Munthe 2 , Asmaul Husnah 3 Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH), Tanjungpinang, Indonesia Email : [email protected] Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan risiko keuangan pada laporan keuangan interim di perusahaan manufaktur. Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran dewan komisaris dan ukuran komite audit. Karakteristik perusahaan yang dipakai dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas dan risiko pelaporan keuangan. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam melakukan pemilihan sampel. Sebanyak 39 sampel laporan keuangan interim per 30 Juni tahun 2013-2016 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar BEI ( Bursa Efek Indonesia) yang dijadikan sampel penelitian. Teori agensi dan stakeholder digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, tingkat profitabilitas dan likuiditas berhubungan signifikan dengan tingkat pengungkapan risiko keuangan perusahaan. Sedangkan ukuran perusahaan dan leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan risiko pada laporan keuangan interim perusahaan. Kata Kunci : risiko, pengungkapan risiko, laporan keuangan interim, teori agensi, teori stakeholder, ukuran dewan komisaris, komite audit, ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas dan risiko pelaporan keuangan PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Penerapan GCG yang baik adalah aspek utama untuk membangun fundamental perusahaan yang kokoh. Menurut Wimboh, kinerja keuangan perusahaan tidak akan berkelanjutan bila tidak dilandasi oleh praktik-praktik tata kelola yang baik. Selain itu, ia menilai laporan tahunan yang didukung GCG akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas publik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan

Transcript of Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI...

Page 1: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

1

Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik

Perusahaan terhadap Tingkat Pengungkapan Risiko Keuangan (Studi

Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa

Efek Indonesia Periode 2013-2016)

Putri Della Abriani1, Inge Lengga Sari Munthe

2, Asmaul Husnah

3

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

(UMRAH), Tanjungpinang, Indonesia

Email : [email protected]

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi pengungkapan risiko keuangan pada laporan keuangan interim di

perusahaan manufaktur. Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

dewan komisaris dan ukuran komite audit. Karakteristik perusahaan yang dipakai dalam

penelitian ini adalah ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas dan risiko

pelaporan keuangan. Penelitian ini menggunakan purposive sampling dalam melakukan

pemilihan sampel. Sebanyak 39 sampel laporan keuangan interim per 30 Juni tahun

2013-2016 pada perusahaan manufaktur yang terdaftar BEI ( Bursa Efek Indonesia)

yang dijadikan sampel penelitian. Teori agensi dan stakeholder digunakan untuk

menjelaskan hubungan antar variabel. Metode statistik yang digunakan untuk menguji

hipotesis adalah analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil bahwa

ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, tingkat profitabilitas dan likuiditas

berhubungan signifikan dengan tingkat pengungkapan risiko keuangan perusahaan.

Sedangkan ukuran perusahaan dan leverage tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap tingkat pengungkapan risiko pada laporan keuangan interim perusahaan.

Kata Kunci : risiko, pengungkapan risiko, laporan keuangan interim, teori agensi, teori

stakeholder, ukuran dewan komisaris, komite audit, ukuran perusahaan,

profitabilitas, leverage, likuiditas dan risiko pelaporan keuangan

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Penerapan GCG yang baik adalah aspek utama untuk membangun fundamental

perusahaan yang kokoh. Menurut Wimboh, kinerja keuangan perusahaan tidak akan

berkelanjutan bila tidak dilandasi oleh praktik-praktik tata kelola yang baik. Selain itu,

ia menilai laporan tahunan yang didukung GCG akan meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas publik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan

Page 2: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

2

investor. Meningkatnya kepercayaan investor, kata Wimboh, pada akhirnya bisa

mendongkrak investasi baik dari investor dalam negeri maupun investor asing melalui

beragam produk pasar modal di Indonesia maupun melalui investasi langsung. Safyra

Primadhyta , CNN Indonesia | Rabu, 20/09/2017 08:51 WIB.

Dalam hal ini, perusahaan mencoba untuk memenuhi kebutuhan pengguna

informasi akuntansi dengan mengungkapkan informasi lebih lanjut tentang risiko yang

berbeda yang dihadapi perusahaan dan keberlanjutan operasional mereka. Risiko akan

selalu ada dalam setiap jenis usaha. Risiko sendiri berkaitan dengan unsur-unsur

ketidakpastian tentang sesuatu yang akan terjadi di masa depan yang bisa saja

menimbulkan keuntungan atau bahkan kerugian. Untuk mengurangi ataupun

menghindari risiko terjadinya kerugian, maka perusahaan harus memiliki kemampuan

mengelola risiko yang baik. Salah satu cara mengelola risiko adalah dengan manajemen

risiko (Kountur, 2006 dalam Mubarok, 2013).

Dalam konteks laporan keuangan, penentuan karakteristik perusahaan dapat

ditetapkan dengan menggunakan tiga kategori, yaitu: karakteristik yang berhubungan

dengan struktur (structure), kinerja (performance), dan pasar (market) menurut

Subiyantoro (Ruwita, 2012). Struktur meliputi ukuran (size) perusahaan dan

kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban atau leverage (solvabilitas

perusahaan). Kemudian kinerja mencakup kemampuan perusahaan dalam mendanai

operasional perusahaan dan melunasi kewajiban jangka pendek perusahaan (likuiditas

perusahaan) dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas

perusahaan). Selanjutnya karakterisitik yang berhubungan dengan pasar, ditentukan oleh

faktor-faktor yang bersifat kualitatif, misalnya tipe industri dan tipe auditor. Namun

dalam penelitian ini faktor-faktor yang bersifat kualitatif tidak digunakan

Peneliti menggunakan variabel profitabilitas karena perusahaan dengan

profitabilitas yang baik akan mengungkapkan informasi yang lebih banyak untuk

membenarkan kinerja mereka saat ini kepada para pemegang saham. Penelitian ini

sejalan dengan penelitian yang dilakukan Christie (2014). Dalam penelitian tersebut,

terdapat pengaruh signifikan antara profitabilitas dengan luas pengungkapan risiko.

Selanjutnya variabel yang digunakan adalah leverage. Leverage digunakan dalam

penelitian ini karena perusahaan dengan leverage yang tinggi mungkin tidak ingin

menarik perhatian atas tingginya risiko yang mereka miliki, dan karena itu mereka

enggan untuk secara sukarela mengungkapkan informasi risiko lebih banyak. Penelitian

Christie (2014) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara risiko finansial

yang ditunjukkan dengan besarnya leverage dengan pengungkapan risiko. Namun,

penelitian yang dilakukan Elzahar dan Hussainey (2012) tidak menemukan pengaruh

signifikan antar kedua variabel.

Peneliti menggunakan variabel likuiditas karena perusahaan yang likuiditasnya

tinggi dapat mengungkapkan lebih banyak informasi risiko untuk memberikan sinyal

positif kepada investor (Elzahar dan Hussainey, 2012). Dalam penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Mangena dan Pike), terdapat hubungan yang signifikan antara

likuiditas dengan pengungkapan risiko pada laporan keuangan perusahaan.

Good Corporate Governance (GCG) merupakan sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan guna menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua

Page 3: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

3

stakeholder (Kaihatu, 2006) Secara umum terdapat lima prinsip dasar penerapan Good

Corporate Governance antara lain keterbukaan (transparency), akuntabilitas

(acountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan

kewajaran (fairness).

Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) seperti yang

tertuang dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia oleh KNKG

(Komite Nasional Kebijakan Governance) memiliki maksud dan tujuan dalam rangka

mendorong tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang

didasarkan pada asas transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta

kewajaran dan kesetaraan kemudian mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian

masing-masing organ perusahaan, yaitu Dewan Komisaris, Direksi dan Rapat Umum

Pemegang Saham, selain itu untuk mendorong pemegang saham, anggota Dewan

Komisaris dan anggota Direksi agar dalam membuat keputusan dan menjalankan

tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan serta mendorong timbulnya kesadaran dan tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap masyarakat juga kelestarian lingkungan terutama di sekitar

perusahaan dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi pemegang saham dengan tetap

memperhatikan pemangku kepentingan lainnya serta meningkatkan daya saing

perusahaan secara nasional maupun internasional, sehingga meningkatkan kepercayaan

pasar yang dapat mendorong arus investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional yang

berkesinambungan.

Dalam Pedoman Umum KNKG (2006) diatas juga disebutkan bahwa Dewan

Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif

untuk melakukan pengawasan dan memberikan saran atau nasihat kepada Direksi dan

memastikan bahwa Perusahaan telah menerapkan GCG. Dewan Komisaris dibagi

menjadi dua yaitu Komisaris dan Komisaris Independen. Komisaris Independen adalah

anggota dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota dewan Komisaris

lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat

mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Jumlah Komisaris

Independen harus dapat menjamin agar mekanisme pengawasan berjalan secara efektif

dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Komite audit juga memiliki peranan penting dalam penerapan GCG. Komite audit

berfungsi untuk membantu tugas dan fungsi dewan komisaris. Komite audit dipandang

sebagai alat untuk menghindari kecurangan dalam pelaporan keuangan dan

memonitoring kinerja manajemen (Suhardjanto, 2012). Dalam kasus ini komite audit

turut berperan dalam proses pengungkapan (disclosure) dalam laporan keuangan.

Selanjutnya, perusahaan-perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia yang dipilih untuk diteliti lebih lanjut adalah karena perusahaan-perusahaan

tersebut memiliki karakteristik yang berbeda daripada perusahaan keuangan dan

perbankan yang regulasinya sangat kompleks. Perusahaan Indonesia yang go public

harus mematuhi peraturan yang disyaratkan oleh Bapepam dan Lembaga Keuangan,

seperti peraturan Nomor: Kep-36/PM/2003 dan Kep-346/BL/2011 mengenai Kewajiban

Penyampaian Laporan Keuangan Berkala bagi Emiten atau Perusahaan Publik.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh

Page 4: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

4

Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Tingkat

Pengungkapan Risiko Keuangan (Studi Empiris Terhadap Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)”

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, dapat diajukan pertanyaan rumusan

masalah sebagai berikut :

a. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan risiko

keuangan?

b. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan

risiko keuangan?

c. Apakah komite audit berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan risiko keuangan?

d. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan risiko keuangan?

e. Apakah leverage berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan risiko keuangan?

f. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan risiko keuangan?

g. Apakah ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit,

profitabilitas, leverage, dan likuiditas berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan

risiko keuangan?

KAJIAN TEORI, PENELITIAN TERDHULU DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Teori Keagenan (Agency Theory)

Morris (1987) mendefinisikan teori keagenan (agency theory) sebagai suatu

kontrak yang mana satu atau lebih prinsipal (pemilik) menggunakan orang lain agen

(manajer) untuk menjalankan aktifitas perusahaannya. Teori keagenan dapat

diimplikasikan sebagai dasar pemahaman dalam praktik risk disclosure. Manajer

merupakan pihak agen, memiliki informasi perusahaan yang lebih detail dan lebih

akurat, dibandingkan dengan pemegang saham. Informasi tersebut mencakup seluruh

kondisi perusahaan, termasuk kondisi-kondisi yang mungkin akan dihadapi perusahaan

di masa datang. Pemegang saham, kreditur dan stakeholder lainnya memerlukan

informasi-informasi tersebut untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan yang akan

dilakukan (Wardhana, 2013).

Teori Stakeholder

Menurut Freeman (1984) dalam Ruwita (2012) dikatakan bahwa stakeholders

merupakan pihak-pihak yang berkepentingan secara langsung dengan organisasi-

organisasi, diantaranya pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok atau suplier,

para pemberi pinjaman dan masyarakat.

Pengungkapan Resiko

Pengungkapan risiko dalam laporan keuangan terdiri dari pengungkapan wajib

(mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure).

Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang memiliki kandungan informasi

berupa hal-hal yang wajib sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Sedangkan

Page 5: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

5

pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan dengan tambahan informasi di

dalamnya selain informasi yang wajib dicantumkan sehingga dapat digunakan oleh

manajemen untuk memberikan informasi kepada pengguna laporan tahunan dalam

mengambil keputusan. Pengungkapan sukarela dapat mengubah harapan pemangku

kepentingan tentang nilai perusahaan (Einhorn, 2007).

Terdapat beberapa peraturan tentang pengungkapan telah diterapkan di Indonesia,

salah satunya adalah ketentuan tentang pengungkapan risiko. Pengungkapan risiko

diatur dalam BAPEPAM dan LK Nomor:Kep-134/BL/2006 tentang : kewajiban

penyampaian laporan tahunan bagi emiten dan perusahaan publik. Sedangkan Ketentuan

mengenai pengungkapan informasi diatur dalam PSAK No.60 (Revisi 2010) tentang

Instrumen keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. Standar ini menggabungkan dan

memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan yang telah ada sebelumnya dan

menambahkan beberapa pengungkapan baru.

Corporate Governance

Prinsip-prinsip Corporate Governance telah dijadikan acuan oleh berbagai negara

termasuk Indonesia. Prinsip-prinsip tersebut dijadikan dasar dalam mewujudkan Good

Corporate Governance dalam suatu perusahaan. Good corporate governance (GCG)

merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan guna menciptakan

nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder (Kaihatu, 2006) Secara umum

terdapat lima Prinsip dasar penerapan Good Corporate Governance antara lain

keterbukaan (transparency) akuntabilitas (acountability), pertanggungjawaban

(responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness). Pengungkapan

risiko adalah salah satu bukti nyata dalam penerapan mekanisme corporate governance

sehingga dengan adanya pengungkapan risiko dapat mendorong terwujudnya good

corporate governance.

Selain itu setiap perusahaan harus memastikan bahwa asas GCG diterapkan pada

setiap aspek bisnis dan di semua jajaran perusahaan. Asas GCG yaitu transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan

untuk mencapai kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan

memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders).

Ukuran Dewan Komisaris

Dalam prinsip corporate governance, transparansi memiliki sejumlah indikator

salah satunya kepemilikan saham dewan komisaris. Dewan komisaris memainkan peran

penting dalam tata kelola di perusahaan yang listing di Bursa Efek. Dewan komisaris

sebagai puncak dari sistem pengelolaan internal perusahaan berperan terhadap aktivitas

pengawasan. Dengan peran dewan komisaris tersebut diharapkan dapat meningkatkan

pengungkapan risiko oleh manajemen melalui fungsi monitoring atas pelaporan

keuangan.

Besar kecilnya ukuran dewan komisaris bukanlah menjadi faktor penentu utama

dari efektivitas pengawasan terhadap manajemen perusahaan. Akan tetapi, mekanisme

pengendalian tergantung pada nilai, norma dan kepercayaan yang diterima dalam suatu

organisasi serta peran dewan komisaris dalam aktivitas pengendaliaan terhadap

manajemen (Ujiyantho, 2007). Dalam penelitian ini jumlah anggota dewan komisaris

menjadi proksi untuk mewakili ukuran dewan komisaris dalam pengaruhnya terhadap

pengungkapan risiko di laporan keuangan interim perusahaan.

Page 6: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

6

Komite Audit

Penerapan Good Corporate Governance dengan prinsip akuntabilitas memiliki

standar Komite Audit paling kurang 3 (tiga) dan paling banyak sama dengan jumlah

anggota direksi. Komite audit merupakan suatu komite yang dibentuk oleh dewan

komisaris untuk melakukan tugas pengawasan perusahaan. Komite audit memiliki peran

yang sangat penting dan strategis dalam hal memelihara kredibilitas proses penyusunan

laporan keuangan seperti halnya menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan

yang memadai serta dilaksanakannya good corporate governance (Rachmawati dan

Triatmoko, 2007).

Perusahaan yang memiliki komite audit akan lebih bertanggungjawab, terbuka,

dalam pelaporan keuangan dan menghindari praktik manipulasi pengungkapan

informasi mengenai risiko karena komite audit akan memonitor kegiatan yang ada di

perusahaan. Ukuran komite audit adalah jumlah orang yang berperan menjadi anggota

dalam komite audit. Jumlah tersebut menjadi proksi dalam mewakili ukuran komite

audit yang dapat menjelaskan pengaruhnya dengan pengungkapan risiko di laporan

keuangan interim perusahaan.

Karakteristik Perusahaan

Karakteristik perusahaan merupakan unsur-unsur tertentu dalam perusahaan yang

dapat mewakili dalam penilaian perusahaan tersebut. Perbedaan pengungkapan sukarela

tersebut dapat dipengaruhi oleh karakteristik perusahaan. Karakteristik perusahaan

mendapat perhatian penting dalam penelitian karena bertitik tolak dari pemikiran

bahwa sejauh mana pengungkapan sukarela oleh perusahaan sangat tergantung pada

perbandingan antara biaya dan manfaat pengungkapan tersebut, dan perbandingan

biaya-manfaat tersebut akan sangat ditentukan oleh karakteristik-karakteristik tertentu

dari perusahaan yang bersangkutan (Suripto, 1999). Trade off antara biaya dan manfaat

pengungkapan sukarela dipengaruhi oleh faktor kondisi diri perusahaan

(karakteristik perusahaan), sehingga akan mengakibatkan perbedaan pengungkapan

antar perusahaan. Jadi dapat disimpulkan bahwa karakteristik perusahaan akan

menentukan sejauh mana pengungkapan sukarela dilakukan, sehingga dapat diketahui

lebih besar biaya atau manfaat yang diperoleh dari pengungkapan tersebut.

Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya

perusahaan. Ukuran perusahaan biasanya diukur dengan menggunakan total penjualan,

total aset, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar nilai total penjualan, total aset, dan

kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan. Lebih rinci, semakin

besar total aset maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan

maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka

semakin besar pula perusahaan dikenal dalam masyarakat (Sudarmadji dan Sularto,

2007).

Profitabilitas

Menurut pengertian Husnan (2001) bahwa Profitabilitas adalah kemampuan suatu

perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (profit) pada tingkat penjualan, aset, serta

modal saham tertentu. Sedangkan menurut Sartono hubungannya dengan penjualan,

total aktiva maupun modal sendiri. Rasio Profitabilitas menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba yang berkaitan dengan penjualan, total aktiva,

Page 7: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

7

maupun modal sendiri. Semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan maka akan

semakin tinggi efisiensi perusahaan tersebut dalam memanfaatkan fasilitas perusahaan.

Dengan demikian profitabilitas merupakan ukuran pokok keseluruhan keberhasilan

suatu perusahaan.

Ukuran Rasio Profitabilitas

Pengertian Ratio Profitabilitas menurut (Syafri, 2008:304) adalah: “Rasio

profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam

mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan sumber yang ada seperti kegiatan

penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang dan sebagainya

Leverage

Menurut Agnes Sawir (2000) Rasio leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu

perusahaan. Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala

kewajiban finansialnya seandainya perusahaan pada saat itu dilikuidasi. Dengan

demikian solvabilitas berarti kemampuan perusahaan untuk membayar utang –

utangnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Ukuran-ukuran yang umum

digunakan untuk mewakili tingkat leverage perusahaan yaitu debt to equity ratio, debt to

asset ratio, debt service coverage, dan long term debt to total equity. Namun dalam

penelitian ukuran yang dipakai untuk menggambarkan tingkat leverage adalah

pembagian dari penjumlahan pinjaman jangka pendek (termasuk overdrafts) dan

liabilitas jangka panjang terhadap dana pemegang saham (modal saham). Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan Elzahar dan Hussainey (2012) untuk mengukur

gearing atau leverage.

Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membiayai liabilitas jangka

pendeknya. Ukuran yang dapat mewakili likuiditas adalah dengan membandingkan

antara total aset lancar yang dimiliki perusahaan dengan total liabilitas jangka

pendeknya. Semakin tinggi tingkat likuiditasnya, manajer akan melakukan

pengungkapan yang lebih mengenai risiko yang dihadapinya dalam laporan keuangan

interim perusahaan. Hal tersebut dilakukan agar membedakan yang dilakukan oleh

manajer yang melakukan pengungkapan risiko lebih sedikit pada tingkat likuiditas yang

rendah (Elzahar dan Hussainey, 2012).

Hipotesis

Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka hipotesis yang dapat diajukan adalah

sebagai berikut:

H1 : Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan risiko

keuangan.

H2 : Ukuran Komite Audit berpengaruh terhadap pengungkapan risiko keuangan.

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan risiko keuangan.

H4 : Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan risiko keuangan.

H5 : Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan risiko keuangan

H6 : Likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan risiko keuangan.

Page 8: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

8

H7 : Ukuran Dewan Komisaris. Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas,

Leverage, dan Likuiditas berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan.

METODE PENELITIAN

Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Objek yang dipilih untuk melakukan penelitian ini adalah perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode 2013-2016. Perusahaan

manufaktur menjadi pusat penelitian ini karena perusahaan manufaktur merupakan

perusahaan pengelola sumber daya yang kompleks dan luas serta melakukan kegiatan

transaksi ekonomi dengan melibatkan banyak pihak internal maupun eksternal yaitu

stakeholder (pemasok, kreditur, konsumen dan investor). Perusahaan yang dalam

kegiatan ekonominya melibatkan banyak pihak akan menimbulkan banyak risiko.

Sedangkan ruang lingkup penelitian dalam penelitian ini merupakan laporan

keuangan triwulan II perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2013-2016 yang mengungkapkan risiko keuangannya per 30 Juni.

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan

keuangan triwulan II atau laporan keuangan tengah tahunan per 30 Juni 2013-2016.

Data mengenai pengungkapan risiko diperoleh dalam Catatan Atas Laporan Keuangan.

Selanjutnya, dalam bagian kuantitatif, dapat ditemukan data mengenai ukuran

perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas. Informasi mengenai corporate

governance diperoleh melalui laporan tahunan untuk tahun 2013-2016.Data tersebut

diperoleh dari: situs BEI (Bursa Efek Indonesia) yaitu www.idx.co.id.

Operasioanal Variabel

Adapun definisi operasional dari variabel tersebut:

Variabel Dependen

Metode yang digunakan adalah metode indeks pengungkapan risiko berdasarkan

penelitian Hassan (2009) yaitu membandingkan isi dari laporan keuangan masing-

masing perusahaan dalam daftar item pengungkapan. Namun penelitian ini

menggunakan laporan keuangan triwulan II sehingga item yang diungkapan dalam

laporan keuangan triwulan II tidak seluas laporan tahunan perusahaan. Pengukuran

variabel dependen ini dengan menggunakan jumlah pengungkapan risiko yang disajikan

dalam laporan keuangan triwulan II. Risiko keuangan menurut penelitian Amran (2009)

merupakan risiko yang berkaitan dengan instrumen keuangan perusahaan seperti risiko

pasar, kredit, likuiditas, nilai tukar serta tingkat bunga atas arus kas kemudian risiko

operasi juga dikelompokkan dalam kelompok risiko keuangan.

Pengukuran variabel dependen ini dengan mengunakan jumlah pengungkapan

risiko keuangan berdasarkan klasifikasi risiko keuangan berdasarkan penelitian Amran

(2009), kemudian di dalam tabel pengelompokkan risiko akan diberikan nilai 1 (satu)

jika perusahaan tersebut melakukan pengungkapan risiko, dan jika tidak melakukan

pengungkapan risiko diberikan nilai 0 (nol). Pengelompokkan jenis-jenis risiko yang

digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah.

Page 9: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

9

Jenis–Jenis Risiko Keuangan

No Risiko Keuangan

1 Risiko Bunga

2 Risiko Nilai Tukar

3 Komoditas

4 Likuiditas

5 Kredit

Sumber Amran et al, 2009

%Pengungkapan Risiko Keuangan =

Jumlah Pengungkapan

Risiko Keuangan

Perusahaan x 100 %

Total Pengungkapan Risiko

Keuangan

Variabel Independen

Board Size (Ukuran Dewan Komisaris)

Ukuran Dewan Komisaris merupakan jumlah atau banyaknya orang yang

menjabat di Dewan Komisaris. Dewan komisaris berperan dalam meningkatkan

pengungkapan risiko oleh manajemen melalui fungsi monitoring atas pelaporan

keuangan. Dalam penelitian ini, variabel ukuran Dewan Komisaris diukur menggunakan

total jumlah anggota yang ada di Dewan Komisaris. Adapun pengukurannya dengan

menggunakan rumus :

UDK= ∑ Dewan Komisaris Perusahaan

Audit Committee Size (Ukuran Komite Audit)

Komite audit dianggap sebagai alat untuk menghindari kecurangan dalam

pelaporan keuangan dan memonitoring kinerja manajemen (Suhardjanto, 2012). Dalam

Penelitian ini, ukuran Komite Audit diukur dari jumlah total anggota Komite Audit.

UKA = ∑ Komite Audit

Ukuran Perusahaan

Variabel ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan.

Ukuran perusahaan diwakili dengan menggunakan total aset perusahaan pada 30 Juni

2013.

Profitabilitas

Page 10: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

10

Tingkat profitabilitas merupakan salah satu indikator kemajuan perusahaan dilihat

dari laba yang dihasilkan serta merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam

memanfaatkan sumber daya yang dimiliki. Tingkat profitabilitas dalam penelitian ini

menggunakan Net Profit Margin (NPM). NPM digunakan untuk menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih. Pada tiap tingkat penjualan

tertentu yang dilakukan. Rumus yang digunakan dalam menghitung NPM adalah :

Profitabilitas = Laba Bersih Setelah Pajak

x 100 % Penjualan Bersih

Leverage

Tingkat leverage merupakan penggunaan aset dalam sumber dana oleh

perusahaan yang memiliki biaya tetap (beban bunga) agar meningkatkan keuntungan.

Debt to asset ratio adalah proporsi dari jumlah hutang dibandingkan dengan jumlah aset

perusahaan.

Leverage = Total Hutang

x 100 % Total Aktiva

Likuiditas

Tingkat likuiditas merupakan tingkat dari kemampuan perusahaan dalam

membiayai liabilitas jangka pendeknya. Ukuran variabel tingkat likuiditas yang dipakai

dalam penelitian ini adalah hasil pembagian antara total aset lancar dengan total

liabilitas jangka pendek. Penelitian ini menggunakan hasil perhitungan atau angka yang

dihasilkan oleh rumus berikut untuk mewakili variabel likuiditas masing-masing

perusahaan sampel. Apabila dirumuskan sebagai berikut :

Liq = Aset Lancar

Liabilitas Lancar

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Data Penelitian

Populasi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data dari

www.idx.co.id jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2013-2016 adalah 145

perusahaan. Dari populasi tersebut diambil sampel dengan menggunakan metode

purposive sampling. Dari 145 perusahaan yang termasuk dalam populasi penelitian,

perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel adalah sebagai berikut:

Adapun kriteria sampel yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

Page 11: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

11

Sampel Penelitian

No Kriteria Jumlah

Perusahaan

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2013-2016.

145

2. Perusahaan tersebut tidak mempublikasikan laporan

keuangan secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia

selama periode 2013-2016.

(31)

3. Perusahaan manufaktur yang tidak mempublikasikan

laporan keuangan tahunan periode 2012-2015 secara

lengkap.

(10)

4. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan

keuangan dalam mata uang rupiah pada tahun 2013-2016

(24)

5. Perusahaan manufaktur yang tidak menghasilkan laba per

30 Juni Periode 2013-2016.

(33)

6. Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan informasi

tata kelola perusahaan mengenai ukuran direksi serta

ukuran komite audit secara lengkap per 30 Juni Periode

2013-2016.

(8)

Total Pemilihan Sampel 39

Menurut kriteria tersebut jumlah perusahaan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 9 perusahaan per tahun pada periode tahun 2013 2014, 2015 dan

2016 sehingga didapatkan jumlah sampel (n) sebanyak 39 x 4 periode = 156 observasi.

Adapun perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:

Data Penelitian

Data penelitian digunakan untuk mengetahui seberapa banyak data yang

digunakan dalam penelitian sehingga nantinya dapat mengetahui variabel apa yang

digunakan dalam penelitian ini. Data penelitian dalam penelitian ini berdasarkan

variabel yang digunakan sehingga dapat memberikan gambaran secara umum

mengenani Ukuran Dewan Komisaris, Ukuran Komite Audit, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas terhadap PengungkapanRisiko Keuangan.

Hasil Analisis Data

Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2011), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

dan minimum.

Page 12: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

12

Hasil Uji Descriptive Statistics

Descriptive Statistics

N Minimu

m

Maximum Mean Std.

Deviation

UDK 156 2 12 4.53 2.102

UKA 156 1 5 3.16 .551

UP 156 .13316 249.55400 13.8535169 39.03513170

PROF 156 .00011 .45968 .0836557 .07146821

LEV 156 .05788 .83814 .4102288 .16473049

LIQ 156 .97173 11.62634 2.4688703 1.78093031

PRK 156 .40 1.00 .8436 .12085

Valid N

(listwise)

156

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018

Dari tabel diatas menunjukkah bahwa :

1. Ukuran Dewan Komisaris (X1) terdapat nilai minimum adalah 2 nilai maximum

adalah 12, nilai mean adalah 4.53 dan std. deviation 2.102.

2. Ukuran Komite Audit (X2) terdapat nilai minimum adalah 1, nilai maximum

adalah 5, nilai mean adalah 3.16 dan std. deviation 0.551.

3. Ukuran perusahaan (X3) terdapat nilai minimum adalah 0.13316, nilai

maximum adalah 249.55400, nilai mean adalah 13.8535169 dan std. deviation

39.03513170.

4. Profitabilitas (X4) terdapat nilai minimum adalah 0.00011, nilai maximum

adalah 0.45968, nilai mean adalah 0.0836557 dan std. Deviation 0.07146821.

5. Leverage (X5) terdapat nilai minimum adalah 0.05788, nilai maximum adalah

0.83814, nilai mean adalah 0.4102288 dan std. deviation 0.16473049.

6. Likuiditas (X6) terdapat nilai minimum adalah 0.97173, nilai maximum adalah

11.62634, nilai mean adalah 2.4688703 dan std. deviation 1.78093031.

7. Pengungkapan Risiko Keuangan (Y) terdapat nilai minimum adalah 0.40, nilai

maximum adalah 1.00, nilai mean adalah 0.8436 dan std. deviation 0.12085.

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Pengujian dengan menggunakan uji statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov

Test (K-S). Jika nilai probabilitas signifikansi K-S lebih besar dari 0.05, maka data

berdistribusi normal. (Ghozali, 2011).

Page 13: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

13

Hasil Uji Normalitas dengan One Sampel K-S Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 156

Normal Parametersa,b

Mean .0000000

Std. Deviation .10166941

Most Extreme

Differences

Absolute .101

Positive .065

Negative -.101

Kolmogorov-Smirnov Z 1.264

Asymp. Sig. (2-tailed) .082

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018

Berdasarkan table diatas dapat dilihat bahwa hasil analisis dengan menggunakan

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test menunjukkan bahwa jumlah Kolmogrov-Smirnov

Z 1.264 dan jumlah signifikan 0.082 karena p-value = 0.082 ˃ 0.05, maka diketahui Ho

diterima yang berarti data residual berdistribusi secara normal.

Page 14: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

14

Uji Multikolinearitas

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

UDK .515 1.942

UKA .894 1.119

UP .553 1.808

PROF .719 1.391

LEV .419 2.385

LIQ .499 2.004

a. Dependent Variable: PRK

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018

Berdasarkan tabel diatas, keseluruhan variabel untuk nilai VIF dan Tolerance

untuk variabel Ukuran Dewan Komisaris (X1) memiliki nilai tolerance 0.515 > 0.10,

dengan VIF 1.942 < 10, Ukuran Komite Audit (X2) memiliki nilai tolerance 0.894 >

0.10, dengan VIF 1.119 < 10, variabel Ukuran Perusahaan (X3) memiliki nilai tolerance

0.553 > 0.10, dengan VIF 1.808 < 10, variabel Profitabilitas (X4) memiliki nilai

tolerance 0.719 > 0.10, dengan VIF 1.391 < 10, variable Leverage (X5) memiliki nilai

tolerance 0.419 > 0.10, dengan VIF 2.385 < 10, variabel Likuiditas (X6) memiliki nilai

tolerance 0.499 > 0.10, dengan VIF 2.004 < 10.

Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang

baik adalah yang Homoskedastisitas atau yang tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Kebanyakan data crossection mengandung situasi Heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar).

Cara mendeteksi Heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara

nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya dan melihat ada tidaknya pola

Page 15: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

15

teretentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk suatu pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas,

serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas. (Ghozali, 2011).

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot

Berdasarkan gambar diatas Dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak

serta tersebar baik di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Selain ini uji heterokeastisitas juga

dapat menggunakan uji Spearman’s rho, jika nilai signifikansi lebih besar dari 0.05

maka tidak terjadi heterokedasitas.

Page 16: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

16

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Spearman’s rho

Correlations

Unstandardized

Residual

Spearman's rho

UDK

Correlation

Coefficient

.011

Sig. (2-tailed) .891

N 156

UKA

Correlation

Coefficient

.015

Sig. (2-tailed) .848

N 156

UP

Correlation

Coefficient

.122

Sig. (2-tailed) .130

N 156

PROF

Correlation

Coefficient

.149

Sig. (2-tailed) .063

N 156

LEV

Correlation

Coefficient

-.033

Sig. (2-tailed) .680

N 156

LIQ

Correlation

Coefficient

.063

Sig. (2-tailed) .436

N 156

Page 17: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

17

Unstandardized Residual

Correlation

Coefficient

1.000

Sig. (2-tailed) .

N 156

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai signifikansi untuk Ukuran

Dewan Komisaris (X1) 0.891 ˃ 0.05, Ukuran Komite Audit (X2) 0.848 ˃ 0.05, Ukuran

Perusahaan (X3) 0.130 ˃ 0.05, Profitabilitas (X4) 0.063 ˃ 0.05, Leverage (X5) 0.680 ˃

0.05 dan Likuiditas (X6) 0.436 ˃ 0.05. Dapat disimpulkan bahwa pada uji ini

menunjukkan tidak adanya heterokedasitas.

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-Watson

1 .541a .292 .264 .10370 .780

a. Predictors: (Constant), LIQ, UDK, UKA, PROF, UP, LEV

b. Dependent Variable: PRK

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018

Berdasarkan table diatas menunjukkan bahwa nilai DW adalah sebesar 0.780

yang berarti bahwa -2 ˂ 0.780 ˂ +2 Hal ini berarti bahwa tidak terjadi autokorelasi

dalam model yang digunakan, sehingga model regresi layak digunakan.

Page 18: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

18

Uji Regresi Linear Berganda

Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .767 .074 10.390 .000

UDK .018 .006 .315 3.277 .001

UKA .038 .016 .172 2.366 .019

UP .000094 .000 .031 .329 .742

PROF -.453 .137 -.268 -3.298 .001

LEV -.106 .078 -.144 -1.354 .178

LIQ -.018 .007 -.272 -2.784 .006

a. Dependent Variable: PRK

Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS, 2018

Dari table diatas apat disusun persamaan regresi sebagai berikut:

PR = 0.767 + 0.018 UDK + 0.038 UKA + 0.000094 UP - 0.453 PROF - 0.106 LEV -

0.018 LIQ + ε

Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Konstanta (a)

Nilai konstansta (a) bernilai positif yaitu 0.767, ini berarti jika semua variabel bebas

memiliki angka (0), maka nilai variabel Pengungkapan Risiko Keuangan adalah

sebesar 0.767.

b. Koefisien b1 untuk variabel Ukuran Dewan Komisaris

Besarnya nilai koefisien regresi (b1) sebesar 0.018, nilai b1 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Ukuran Dewan

Komisaris dengan variabel Pengungkapan Risiko Keuangan yang artinya jika nilai

variabel Ukuran Dewan Komisaris naik sebesar 1, maka nilai Pengungkapan Risiko

Keuangan akan naik sebesar 0.018. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

c. Koefisien b2 untuk variabel Ukuran Komite Audit

Besarnya nilai koefisien regresi (b2) sebesar 0.038, nilai b2 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabe Ukuran Komite Audit

dengan variabel Pengungkapan Risiko Keuangan yang artinya jika nilai variabel

Page 19: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

19

Ukuran Komite Audit naik sebesar 1, maka nilai Pengungkapan Risiko Keuangan

akan naik sebesar 0.038. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

d. Koefisien b3 untuk variabel Ukuran Perusahaan

Besarnya nilai koefisien regresi (b3) sebesar 0.000094, nilai b3 yang positif

menunjukkan adanya hubungan yang searah antara variabel Ukuran Perusahaan

dengan variabel Pengungkapan Risiko Keuangan yang artinya jika nilai variabel

Ukuran Perusahaan naik sebesar 1 Triliun Rupiah, maka nilai Pengungkapan Risiko

Keuangan akan naik sebesar 0.000094. Dengan asumsi variabel bebas lainnya

konstan.

e. Koefisien b4 untuk variabel Profitabilitas Besarnya nilai koefisien regresi (b4) sebesar -0.453, nilai b4 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variabel Profitabilitas

dengan variabel Pengungkapan Risiko Keuangan yang artinya jika nilai variabel

Profitabilitas turun sebesar 1, maka nilai Pengungkapan Risiko Keuangan akan

turun sebesar -0.405. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

f. Koefisien b5 untuk variabel Leverage Besarnya nilai koefisien regresi (b5) sebesar -0.106, nilai b5 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variabel Leverage dengan

variabel Pengungkapan Risiko Keuangan yang artinya jika nilai variabel Leverage

turun sebesar 1, maka nilai Pengungkapan Risiko Keuangan akan turun sebesar --

0.106. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

g. Koefisien b6 untuk variabel Likuiditas Besarnya nilai koefisien regresi (b6) sebesar -0.018, nilai b6 yang negatif

menunjukkan adanya hubungan yang berlawanan antara variabel Likuiditas dengan

variabel Pengungkapan Risiko Keuangan yang artinya jika nilai variabel Likuiditas

turun sebesar 1, maka nilai Pengungkapan Risiko Keuangan akan turun sebesar -

0.018. Dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.

Uji Hipotesis

Uji F

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression .661 6 .110 10.252 .000b

Residual 1.602 149 .011

Total 2.264 155

a. Dependent Variable: PRK

b. Predictors: (Constant), LIQ, UDK, UKA, PROF, UP, LEV

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018

Page 20: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

20

Berdasarkan tabel Diatas dapat dilihat bahwa nilai F hitung sebesar 10.252

dengan tingkat signifikansi 0.000b nilai F hitung akan dibandingkan dengan nilai F

tabel. Jadi F hitung ˃ F tabel (10.252 ˃ 2.16) dan tingkat signifikansi sebesar 0.000b

maka keputusan H7 diterima Ukuran Dewan Komisaris, Ukuran Komite Audit, Ukuran

Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas secara simultan atau bersama-sama

berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016.

Uji T

Hasil Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .767 .074 10.390 .000

UDK .018 .006 .315 3.277 .001

UKA .038 .016 .172 2.366 .019

UP .000094 .000 .031 .329 .742

PROF -.453 .137 -.268 -3.298 .001

LEV -.106 .078 -.144 -1.354 .178

LIQ -.018 .007 -.272 -2.784 .006

a. Dependent Variable: PRK

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018

Dengan nilai n=156, α=5% : 2 =2.5%, α=2 (uji dua sisi) dengan derajat

keterbatasan (df) n-k-1 atau 156-6-1=149. Hasil untuk nilai t-tabel dengan pengujian

dua sisi yaitu 1.9760. Dengan ini dapat diambil kesimpulan dari analisis tabel diatas

Sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analasis pada table diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar 3.277 ˃ 1.9760 dan nilai signifikansi (p-value = 0.001 ˂ 0.05). Maka H1

ditolak dan Ho diterima, yang berarti variabel Ukuran Dewan Komisaris (X1)

secara parsial berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan (Y).

2. Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar 2.366 ˃ 1.9760 dan nilai signifikansi (p-value = 0.019 ˂ 0.05). Maka H2

diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Ukuran Komite Audit (X2) secara

parsial berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan (Y).

3. Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar 0.329 ˂ 1.9760 dan nilai signifikansi (p-value = 0.742 ˃ 0.05). Maka H3

Page 21: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

21

diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Ukuran Perusahaan (X3) secara

parsial tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan (Y).

4. Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar -3.298 ˂ -1.9760 dan nilai signifikansi (p-value = 0.001 ˂ 0.05). Maka

H4 ditolak dan Ho diterima, yang berarti Profitabilitas (X4) secara parsial

berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan (Y).

5. Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar -1.354 ˃ -1.9760 dan nilai signifikansi (p-value = 0.178 ˃ 0.05). Maka

H5 ditolak dan Ho diterima, yang berarti variabel Leverage (X5) secara parsial

tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan (Y).

6. Berdasarkan hasil analasis pada tabel diatas menunjukkan besarnya t-hitung

sebesar -2.784 ˂ -1.9760 dan nilai signifikansi (p-value = 0.006 ˂ 0.05). Maka

H6 diterima dan Ho ditolak, yang berarti variabel Likuiditas (X6) secara parsial

berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan (Y).

Uji Koefisien Determinasi

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 .541a .292 .264 .10370 .780

a. Predictors: (Constant), LIQ, UDK, UKA, PROF, UP, LEV

b. Dependent Variable: PRK

Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS, 2018

Berdasarkan tabel Diatas dapat dilihat bahwa dapat diketahui nilai Adjusted R²

(R Square) adalah 0.264. Jadi sumbangan pengaruh dari variabel independen (Ukuran

Dewan Komisaris, Ukuran Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage

dan Likuiditas) terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan pada perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016 yaitu 26.4% sedangkan

sisanya 73,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Pembahasan

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Ukuran Dewan Komisaris

berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan. Hasil penelitian ini didukung

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mubarok (2013) menunjukkan

bahwa Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan

dan dipertegas dengan penelitian yang dilakukan oleh Syaifurakhman dan Laksito

(2016) menunjukkan bahwa Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap

pengungkapan resiko keuangan. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh Christie (2014) menunjukkan bahwa Dewan Komisaris tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan dan dipertegas dengan hasil

Page 22: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

22

penelitian yang dilakukan oleh Utami (2015) menunjukkan bahwa Dewan Komisaris

tidak berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan.

Pengaruh Ukuran Komite Audit Terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Ukuran Komite Audit

berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan. Hasil penelitian ini didukung

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Syaifurakhman dan Laksito (2016)

menunjukkan bahwa Ukuran Komite Audit berpengaruh terhadap pengungkapan resiko

keuangan. Tetapi berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mubarok (2013),

Christie (2014) dan Utami (2015) menunjukkan bahwa Ukuran Komite Audit tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan.

Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Ukuran Perusahaan tidak

berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan. Hasil penelitian ini didukung

dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Elazahar dan Hussainey (2012),

Mubarok (2013), Christie (2014) dan Yuniarti (2016) menunjukkan bahwa Ukuran

Perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan. Tetapi berbeda

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Amran et.al (2009), Hassan (2009), Anisa

(2010), Wardhana (2013), Daniel (2013) dan Utami (2015) menunjukkan bahwa

Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan.

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Profitabilitas berpengaruh

terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan. Hasil penelitian ini didukung dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Christie (2014) menunjukkan bahwa

Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan dan dipertegas oleh

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yuniarti (2016) menunjukkan bahwa

Tingkat Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan Tetapi

berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anisa (2010), Elzahar

dan Hussainey (2012) dan Mubarok (2013) menunjukkan bahwa Profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan.

Pengaruh Leverage Terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Leverage tidak berpengaruh

terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan. Hasil penelitian ini didukung dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Amran et.al (2009), Elazahar dan Hussainey

(2012), Daniel (2013) dan Wardhana (2013) menunjukkan bahwa Leverage tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan. Tetapi berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Anisa (2010), Christie (2014) dan Yuniarti (2016)

menunjukkan bahwa Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan.

Pengaruh Likuiditas Terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Likuiditas berpengaruh terhadap

Pengungkapan Risiko Keuangan. Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Daniel (2013) menunjukkan bahwa Likuiditas

berpengaruh terhadap pengungkapan resiko keuangan. Tetapi berbeda dengan hasil

penelitian yang dilakukan oleh Elzahar dan hussainey (2012), Mubarok (2013) dan

Page 23: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

23

Syaifurakhman dan Laksito (2016) menunjukkan bahwa Likuiditas tidak berpengaruh

terhadap pengungkapan resiko keuangan.

Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris, Ukuran Komite Audit, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas Terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Ukuran Dewan Komisaris,

Ukuran Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas

berpengaruh signifikan terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan dengan melihat nilai

signifikansi sebesar 0.000 dengan batas signifikansi 0.05. Maka signifikansi 0.000 ˂

0.05.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarakan uraian pembahasan diatas maka kesimpulan yang diambil adalah

sebagai berikut :

1. Ukuran Dewan Komisaris berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko

Keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2013-2016.

2. Ukuran Komite Audit berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2016.

3. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan

pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

2013-2016.

4. Profitabilitas berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016.

5. Leverage tidak berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016.

6. Likuiditas berpengaruh terhadap Pengungkapan Risiko Keuangan pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-

2016.

7. Ukuran Dewan Komisaris, Ukuran Komite Audit, Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage dan Likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap

Pengungkapan Risiko Keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2013-2016.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan terhadap penelitian yang akan

datang agar dapat :

1. Menggunakan periode yang berbeda atau periode terbaru, karena setiap tahun

data didalam perusahaan bisa mengalami fluktuasi. Kemudian hasilnya dapat

dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya agar dapat menjadi referensi

untuk peneliti selanjutnya dan bagi manajemen perusahaan.

Page 24: Analisis Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik ...repository.umrah.ac.id/1933/1/PUTRI DELLA ABRIANI-13046220110… · Corporate governance dalam penelitian ini adalah ukuran

24

2. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel independen yang dapat

mempengaruhi pengungkapan risiko perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, 2015. Analisis Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap

RiskDisclosure. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Andi Mubarok, 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Mekanisme Corporate

Governance Terhadap Pengungkapan Risiko Dalam Laporan Keuangan Interim.

Skripsi. Universitas Diponegoro.

Anisa, W. G. 2012. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Risiko.

Skripsi. Universitas Diponegoro.

Christie, 2014. Analisis Pengaruh Corporate Governance Dan Karakteristik Perusahaan

Terhadap Tingkat Pengungkapan Risiko Keuangan Dalam Interim Report.

Skripsi. Universitas Diponegoro.

Elzahar dan Hussainey (2012) Determinants of Narrative Risk Disclosures in UK

Interim Reports, Journal of Risk Finance, 13 (2), pp. 133-147.

Kaihatu. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 8 No. 1 Ed Maret.

Leony Lovancy Tristanti, 2012. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap

Kelengkapan Pengungkapan Sukarela. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Mubarok, 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Mekanisme

Corporategovernance Terhadap Pengungkapan Risiko Dalam Laporan

Keuangan Interim. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Mangena, M. And Pike, R., 2005. The Effect Of Audit Committee Shareholding,

Financial Expertise And Size On Interim Financial Disclosures. Accounting

And Business Research, 35 (4), Pp. 327

Ruwita, 2012. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan Corporate Governance

Terhadap Pengungkapan Risiko Perusahaan. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Safyra Primadhyta, 2017. CNN Indonesia | Rabu, 20/09/2017 08:51 WIB

Suhardjanto dan Miranti. 2009. Praktik Penerapan Indonesian Environmental

Reporting Index dan Kaitannya Dengan Karakteristik Perusahaan. Jurnal

Akuntansi & Auditing Indonesia 13(1): 63-77.

Sunyoto, 2011. Metodologi Penelitian untuk Ekonomi. Buku Ekonomi :135

Wardhana, 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan

Risiko. Skripsi. Universitas Diponegoro.