Audit Internal Corporate Governance

24
BAB II GAMBARAN MENGENAI CORPORATE GOVERNANCE A. Konsep Keagenan Dasar utama dari corporate governance adalah berdasarkan pada konsep keagenan. Tubuh dari suatu perusahaan dipimpin oleh dewan direksi yang ditunjuk oleh pemilik atau pemegang saham. Dewan direksi memformulasikan suatu corporate strategy untuk mencapai tujuan dan mencapai pengharapan pasar, yang kemudian diimplementasikan oleh para manager dan pegawai. Model sederhananya ditunjukkan di bawah ini. Shareholders Directors Terdapat dua mekanisme yang dibutuhkan dalam model ini untuk mencerminkan aspek performance dan accountability yang sangat penting dalam teori keagenan. Manag ers Superv isors Operational and front line staff DIRECTOR’S REPORT PERFORMANCE REVIEW FINAL ACCOUNTS PROFIT AND LOSS BALANCE SHEET ACCOUNTING POLICIES OBJECTIVES POLICIES STRATEGIES PLANS KEY PIS PROCEDURES PERFORMANCE PERFORMA AKUNTABILITAS

description

Tentang auditing.. Konsep keagenan...

Transcript of Audit Internal Corporate Governance

Page 1: Audit Internal Corporate Governance

BAB II

GAMBARAN MENGENAI CORPORATE GOVERNANCE

A. Konsep Keagenan

Dasar utama dari corporate governance adalah berdasarkan pada konsep keagenan. Tubuh dari suatu perusahaan dipimpin oleh dewan direksi yang ditunjuk oleh pemilik atau pemegang saham. Dewan direksi memformulasikan suatu corporate strategy untuk mencapai tujuan dan mencapai pengharapan pasar, yang kemudian diimplementasikan oleh para manager dan pegawai. Model sederhananya ditunjukkan di bawah ini.

Shareholders Directors

Terdapat dua mekanisme yang dibutuhkan dalam model ini untuk mencerminkan aspek performance dan accountability yang sangat penting dalam teori keagenan.

Managers

Supervisors

Operational

and front

line staff

Managers

Supervisors

Operational

and front

line staff

DIRECTOR’S REPORT

PERFORMANCE REVIEW

FINAL ACCOUNTS

PROFIT AND LOSS

BALANCE SHEET

ACCOUNTING POLICIES

STATUTORY DISCLOSURES

OBJECTIVES

POLICIES

STRATEGIES

PLANS

KEY PIS

PROCEDURES

PERFORMANCE REPORT

PERFORMA AKUNTABILITAS

Page 2: Audit Internal Corporate Governance

Standar model akuntabilitas dan performa membutuhkan tiga elemen untuk memastikan kelangsungan bisnisnya, meliputi:

Peraturan Publikasi eksternal dari laporan keuangan Kode etik standar yang kuat

B. Model Corporate Governance

Pengalaman InggrisPerusahaan Cadbury di Inggris memberikan gambaran mengenai prinsip utama, yaitu:

1. Keterbukaan

Pendekatan yang terbuka terhadap pengungkapan informasi memberikan efisiensi untuk

mengambil keputusan yang efektif dan mengijinkan pemegang saham dan pengguna lainnya

untuk dapat mengetahui perusahaan lebih dalam.

2. Integritas

Segala sesuatu yang dilaporkan dalam laporan keuangan haruslah benar adanya dan harus

menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari perusahaan Negara. Integritas laporan

tergantung pada orang yang menyiapkan dan menyusun laporan tersebut.

3. Akuntabilitas

Kebijakan dewan direksi harus dapat dipertanggungjawabkan kepada para pemegang saham

melalui informasi yang berkualitas yang dilapirkan kepada pemegang saham dan pemegang

saham tersebut juga harus bertanggung jawab sebagai pemilik.

Rutteman

Tugas dari peninjauan kembali dari kendali keuangan haruslah dilaksanakan sebaik-baiknya

walaupun kebutuhan untuk menilai dan melaporkan efektivitas perusahaan cukup sulit. Hal ini

dikarenakan pengendalian tidaklah 100% efektif, kadang dapat terjadi kemungkinan kesalahan.

Perusahaan pemerintah dalam menghadapi dewan dan pengendali keuangan dihadapkan juga pada

kepentingan bisnis dimana lebih mementingkan seting, implementasi, dan strategi untuk mengghasilkan

hasil yang baik.

Page 3: Audit Internal Corporate Governance

Hampel

Direktur perusahaan harus mereview efektivitas pengendalian internal. Audit internal sebaiknya

dilakukan walaupun tidak harus, walaupun kebutuhan audit internal harus ditinjau ulang setiap tahun.

Efektivitas telah terbukti sulit baik bagi manajemen maupun auditor dalam konteks laporan keuangan

publik. Pengendalian dapat mencegah kesalahan dan kerugian tetapi kenyataannya tidak ada sistem

pengendalian yang dapat mencegah kesalahan manusia (human error).

National Health Service (NHS)

Perusahaan negara adalah suatu sistem organisasi dengan tujuan untuk mencapai hasil dan

standar yang diperlukan yaitu akuntabilitas, keterbukaan, dan kejujuran. Ada 19 kriteria:

Struktur dewan, komite dan subkomite berdasarkan peraturan dan petunjuk dari NHS.

Kode etik dewan mencerminkan nilai-nilai pelayanan publik dan sesuai dengan peraturan NHS.

Pemerintah Pusat

Departemen keuangan bertanggung jawab untuk membuat standar antara pemerintah pusat dan

daerah sesuai dengan prinsip akuntansi, audit internal, dan akuntabilitas. Departemen keuangan juga

harus mengikuti perkembangan sektor swasta dan mensinergikan kinerja perusahaan negara dengan

organisasi-organisasi pemerintah lainnya.

Insititut Auditor Internal (Institute of Internal Auditors- IIA)

IIA merupakan pemegang peranan dalam membuat kebijakan mengenai perusahaan Negara dan

menilai bagaimana seoarang auditor internal bekerja. IIA mengeluarkan pedoman dan prinsip-prinsip

dari perusahaan negara :

1. Interaksi (Interaction)

2. Tujuan Perusahaan (Board Purpose)

3. Tanggung Jawab Perusahaan

4. Independensi (Independence)

5. Keahlian (Expertise)

6. Pertemuan dan Informasi

7. Kepemimpinan (Leadership)

8. Pengungkapan (Disclosure)

9. Komite (Committes)

10. Audit Internal

11. Model Pelaporan (Reporting Model)

12. Filosofi dan Budaya (Philosophy and

culture)

13. Audit Committees

14. Fraud

15. Audit Perusahaan

16. Profesi Audit Eksternal

17. Analis

Page 4: Audit Internal Corporate Governance

C. Menjalankan Perusahaan Negara

Menurut Andrew Chambers ada 10 prinsip dari perusahaan Negara yang efektif yaitu :

1. Pemegang saham mengendalikan perusahaan.

2. Laporan keuangan yang maksimal dan dapat dipercaya.

3. Kekuasaan yang berlebihan di puncak perusahaan harus dihindari.

4. Komposisi manajemen yang seimbang.

5. Dewan direksi yang terlibat dengan kuat.

6. Elemen badan yang independen dan kuat.

7. Pengawasan manajemen yang efektif oleh badan.

8. Kompeten dan komitmen.

9. Penilaian risiko dan pengendalian.

10. Keberadaan audit yang kuat.

Pengungkapan Kebijakan Pemerintah

Dewan direksi bertanggung jawab untuk mengatur perusahaan dan bertindak yang terbaik demi

perusahaan, memberikan arahan dan petunjuk manajamen perusahaan untuk mencapai tujuan

perusahaan dan memaksimalkan kekayaan pemegang saham.

Realitas PelaporanLaporan yang dipublikasikan hanya sebatas pada informasi yang dapat dipercaya di dalamnya.

Sayangnya, kebutuhan perusahaan untuk melaporkan kebutuhan perusahaan Negara tidak berarti

petunjuk yang telah diberikan tidak digunakan oleh perusahaan. Suatu waktu, perusahaan hanya

menyalin standar susunan kata yang digunakan oleh perusahan-perusahaan yang lebih maju dalam

pelaporan perusahaan negaranya.

Dewan DireksiDewan bertanggung jawab untuk melaporkan susunan perusahaan Negara mereka. IIA telah

menyediakan definisi dari dewan itu sendiri yaitu: Dewan direksi, komite audit, kepala BPK, dewan

gubernur, dan organisasi nirlaba, atau badan / organisasi pemerintah lainnya. Dewan mempunyai tugas

untuk:

Mendirikan visi, misi, dan nilai perusahaan.

Menerapkan strategi dan struktur perusahaan.

Mendelegasikan kepada manajemen perusahaan.

Page 5: Audit Internal Corporate Governance

Melaksanakan akuntabilitas kepada pemegang saham dan bertanggung jawab kepada pengguna

informasi lainnya.

Tanggung jawab direktur: Menentukan tujuan strategis perusahaan.

Mengawasi kemajuan pencapaian tujuan dan kebijakan yang dilaksanakannya.

Menunjuk manajemen senior.

Melaksanakan akuntansi kegiatan perusahaan untuk pihak yang relevan.

Tugas menurut undang-undang: Seorang direktur tidak boleh menempatkan dirinya dimana terdapat konflik kepentingan

perusahaan dengan kepentingan pribadinya atau dengan pihak lain.

Seorang direktur dilarang mengambil keuntungan pribadi dari posisinya sebagai direktur kecuali

diijinkan oleh perusahaan.

Seorang direktur harus bertindak atas nama perusahaan secara keseluruhan bukan bertindak

untuk tujuan tertentu.

Tidak ada perbedaan antara direktur eksekutif dengan non eksekutif. Direktur non eksekutif mempunyai

peranan untuk menyediakan kontribusi yang kreatif kepada dewan dengan memberikan kritik yang

membangun. Biasanya mereka adalah orang yang independen, tidak berat sebelah, berpengalaman luas,

memiliki pengetahuan khusus, dan kualitas pribadi yang baik.

Tanggung jawab direktur non eksekutif :

Tujuan strategis dengan perspektif yang lebih jelas dan lebih luas.

Mengawasi kinerja manajemen eksekutif.

Komunikasi, menggunakan opini dan pihak luar.

Audit, adalah tugas seluruh direksi untuk meyakinkan bahwa rekening perusahaan diterapkan

secara benar terhadap pemegang sahamnya dengan menyajikan gambaran kinerja keuangan

yang jujur dan adil dan kebutuhan akan sistem pengendalian internal diletakkan dan diawasi

secara teratur dan teliti.

Remunerasi untuk direktur eksekutif.

Menunjuk direktur.

Page 6: Audit Internal Corporate Governance

Review mengenai peranan dan tanggung jawab (2003) :

Dewan

Dewan bertanggung jawab untuk mensukseskan perusahaan.

Jumlah pertemuan dewan dengan komite dilaporkan dalam laporan tahunan perusahaan.

Jumlah anggota dewan harus sesuai dengan ketentuan.

Ketua Dewan

Ketua mempunyai peranan yang penting untuk memilih direktur yang efektif.

Peranan dan tanggung jawab ketua dan presiden eksekutif harus dipisahkan sengan persetujuan

dewan.

Presiden eksekutif tidak boleh menjadi ketua dewan pada perusahaan yang sama.

Peranan Direktur Non Eksekutif :

Mengefektifkan perusahaan.

Melakukan pertemuan dengan direktur eksekutif minimal setahun sekali.

Independensi

Semua direktur harus mengambil keputusan secara objektif demi kepentingan perusahaan.

Peraturan independensi dituangkan dalam kode etik.

Rekruitmen dan Persetujuan

Dibentuk komite nominasi untuk rekruitmen dan rekomendasi kepada dewan.

Komite ini harus mengevaluasi kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman serta peranan dan

tanggung jawab apa saja yang dibutuhkan perusahaan.

Komite nominasi memberikan dukungan kepada dewan dalam mensukseskan rencana

perusahaan.

Pelantikan dan Pengembangan Profesional

Program pengembangan yang komprehensif harus disediakan oleh perusahaan.

Kinerja dewan, komite, dan anggotanya harus dievaluasi minimal satu tahun sekali.

Sekretaris perusahaan harus akuntabel terhadap dewan dan kepentingan pemerintah.

Masa Jabatan dan Waktu Komitmen

Page 7: Audit Internal Corporate Governance

Seorang direktur non eksekutif diharapkan dapat bekerja selama 2-3 periode.

Komite nominasi meninjau waktu yang dibutuhkan oleh direktur non eksekutif setiap tahun.

Direktur eksekutif tidak boleh merangkap direktur non eksekutif, ketua, atau pemimpin

perusahaan.

Remunerasi

Remunerasi untuk direktur non eksekutif harus cukup menarik dan adil sesuai dengan kinerja.

Direktur non eksekutif tidak mempunyai opsi saham dalam perusahaan.

Ketika direktur eksekutif menjadi non eksekutif diberikan remunerasi dan dilaporkan dalam

laporan.

Pengunduran Diri

Apabila seorang direktur non eksekutif mengundurkan diri harus tertulis melalui ketua dan alas

an pengunduran diri.

Audit and Komite Remunerasi

Komite remunerasi harus terdiri dari minimal 3 anggota yang independen.

Komite remunerasi mendelegasikan tanggungjawab untuk menerapkan remunerasi semua

direktur eksekutif termasuk ketua.

Direktur non eksekutif tidak boleh duduk menjadi anggota komite remunerasi.

Hubungan dengan Pemegang Saham.

Semua direktur non eksekutif dan ketua komite harus menghadiri Pertemuan Umum Tahunan

untuk mendiskusikan berbagi isu dan peranan yang mincul.

Perusahaan harus menentukan langkah untuk meyakinkan anggota dewan dan direktur non

eksekutif, mengembangkan pengertian yang seimbang antara pandangan-pandangan investor.

Dengan menggunakan pendekatan pemerintah oleh institusi pemegang saham untuk menjalin

hubungan dengan perusahaan di mana mereka berinvestasi.

D. Audit Eksternal

Page 8: Audit Internal Corporate Governance

Auditor eksternal menyediakan laporan mengenai laporan keuangan yang dihasilkan oleh dewan. Auditor eksternal memeriksa apakah nilai yang disajikan dalam laporan keuangan benar dan wajar, menggambarkan performa, posisi asset dan kewajiban pada akhir tahun buku. Auditor Eksternal ditempatkan pada layer tambahan pada model Corporate Governance, sebagai berikut:

Tujuan yang BerbedaPerbedaan tujuan yang jelas antara audit eksternal dan internal adalah:

Auditor Eksternal : bertugas melakukan pengujian berdasarkan transaksi yang berasal dari Laporan Keuangan

Auditor Internal : bertugas memberikan saran / masukan kepada manajemen atas kegiatan operasi berkaitan yang terkait langsung dengan manajemen risiko dan internal control.

Latar Belakang Eksternal AuditBeberapa peranan auditor eksternal untuk membantu mengetahui hubungan antara internal dan eksternal auditor:

Auditor eksternal pada umumnya adalah anggota CCAB dan bekerja untuk mengaudit perusahaan yang terdaftar di bursa

Auditor eksternal ditunjuk setiap tahun dan mengadakan pertemuan dengan klien secara tahunan

Pendapatan yang diperoleh tetap pada setiap meeting

MANAGER

SUPERVISORS

STAF OPERASONAL

DIRECTOR’S REPORT

PERFORMANCE REVIEW

FINAL ACCOUNTS

PROFIT AND LOSS

BALANCE SHEET

ACCOUNTING POLICIES

STATUTORY DISCLOSURES

OBJECTIVES

POLICIES

STRATEGIES

PLANS

KEY PIS

PROCEDURES

PERFORMANCE REPORT

PERFORMA AKUNTABILITAS

CORPORATE LEGISLATION AND REGULATIONFINAL ACCOUNTS

EXTERNAL AUDIT

STAKEHOLDERS

ETHICAL STANDARDS

Page 9: Audit Internal Corporate Governance

Auditor eksternal memiliki hak untuk menghadiri general meeting dan menanggapi segala sesuatu yang berkaitan dengan audit

Auditor eksternal memiliki hak untuk mengakses dokumen yang berkaitan dengan Laporan Keuangan

Auditor eksternal dapat diberhentikan dengan catatan khusus pada perusahaan go public Auditor eksternal tidak dapat merangkap pegawai, partner atau pimpinan pada perusahaan Pada saat memberikan opini, auditor eksternal harus dapat memberikan penjelasan terhadap

opini, dengan memaparkan bukti-bukti tertulis atas nama auditor Apabila terdapat permasalahan pada pencatatan akuntansi, auditor eksternal harus

memberikan laporan yang memadai mengenai permasalahan atau kesalahan tersebut.

Laporan keuangan sektor publik dan organisasi nirlaba juga dilakukan audit oleh auditor eksternal. Opini auditor eksternal diformulasikan sebagai berikut:

EFFECT ON THE ACCOUNTS

AUDITOR'SVIEW MATERIAL FUNDAMENTALUNCERTAINTY "SUBJECT TO" "DISCLAIMER"DISAGREEMENT "EXCEPT FOR" "ADVERSE"

Persamaan yang mendasar antara Internal dan Eksternal Auditor Keduanya melakukan urutan test dan pengujian atas banyak jenis transaksi Keduanya berfokus pada prosedur dan kecukupan bukti Keduanya menggunakan sistem informasi sebagai basis control manajemen dan penyusunan

laporan keuangan Keduanya menggunakan etika professional dan berpatokan pada standar profesi Dalam pengujian, keduanya berfokus pertama tama pada pengendalian internal Bila terdapat temuan, keduanya berfokus pada pengujian akibat temuan atau kesalahan

tersebut

Perbedaan yang mendasar antara Internal dan Eksternal Auditor Auditor eksternal adalah kontraktor eksternal yang tidak berposisi sebagai pegawai pada

organisasi. Auditor internal masuk dalam struktur organisasi, atau berfungsi sebagai fungsi dalam organisasi Auditor eksternal menguji data untuk membuktikan apakah pencatatan akun dilakukan secara

benar dan wajar. Auditor internal memberikan opini atas kecukupan dan efektivitas sistem manajemen risiko dan

internal kontrol.

Terdapat 3 (tiga) elemen kunci dalam model ini, meliputi:

Page 10: Audit Internal Corporate Governance

ORGANIZATIONAL ACTIVITIES

FINANCIAL SYSTEMS CORPORATE SYSTEMS ORGANIZATIONAL SYSTEMS

CORPORATE SYSTEMSANNUAL A/CS FINANCIAL MGM OPERATIONAL MGM

1. Sistem financial digunakan oleh auditor eksternal sebagai jalan pintas untuk menguji keseluruhan akun dalam melaksanakan proses audit. Internal auditor juga menggunakan sistem ini dalam bagian proses auditnya.

2. Keseluruhan penyusunan manajemen risiko menjadi fokus internal auditor dalam kontrol untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Akun final adalah fokus dari eksternal auditor, yang menguji apakah data yang disajikan benar dan wajar.

Koordinasi antara internal dan eksternal auditorDalam IIA Performance Standard 2050 dimungkinkan terdapatnya koordinasi antara internal dan eksternal auditor.

Metodologi audit yang umumPendekatan audit yang umum digunakan untuk koordinasi antara internal dan eksternal auditor

Program pelatihan gabunganProgram pelatihan yang terintegrasi penuh idealnya tidak mungkin dilakukan karena perbedaan dasar dari auditor internal dan eksternal. Kebijakan pelatihan gabungan bagaimanapun juga dapat dilakukan sepanjang sebatas pada teknik audit umum.

Rencana gabungan pelaksanaan auditUntuk mengkoordinasi auditor eksternal dan internal disusun kebijakan dengan mengharmonisasikan perencanaan. Dilakukan dengan beberapa tingkatan:

1. TAHAP PERTAMAa. Pertukaran salinan rencana yang telah selesai

2. TAHAP KEDUAa. Pertemuan gabungan untuk membahas rencana dan diselaraskan

3. TAHAP KETIGAa. Pertemuan rutin untuk mengintegrasikan rencana dalam satu dokumen gabungan

Perbedaan Internal dan Eksternal Auditor

Page 11: Audit Internal Corporate Governance

Faktor Internal Audit Eksternal Audit

Tujuan Opini atas manajemen risiko dan control

Opini atas kewajaran akun

Lingkup kerja Keseluruhan sistem, VFM, MIS dan fraud

Akun, neraca, laba rugi, dan sistem akuntansi

Independensi Dari operasi dengan profesionalisme dan status

Dari perusahaan melalui hak yang dilindungi undang-undang

Struktur Bervariasi: chief, manager, senior dan asisten

Terkualifikasi dan bagian akuntan terkualifikasi

Metodologi Audit berbasis risiko Vouching dan verifikasi

Laporan Laporan komprehensif kepada manajemen

Laporan singkat yang memiliki format standar

Standar IIA dan standar lain APB dan SPAP

Ukuran Hanya organisasi yang besar

Semua organisasi yang terdaftar di bursa dan sector public

Source: Handbook Internal Auditing, p33

Langkah perbantuan langsung dengan proyek lainPertukaran sumberdaya dapat meningkatkan koordinasi seperti keahlian dasar auditing.

IIA Practice Advisory 2050 – 1Petunjuk dari 2050 – 1 membahas tentang koordinasi antara internal dan eksternal auditor, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pekerjaan internal dan eksternal auditor harus dikoordinasikan untuk memastikan kecukupan lingkup dan meminimalisasi duplikasi pekerjaan

Supervisi pekerjaan eksternal auditor meliputi koordinasi dengan kegiatan internal auditor adalah tanggungjawab dewan.

Page 12: Audit Internal Corporate Governance

Chief Audit Executive dapat member persetujuan bekerja untuk eksternal auditor dalam rangka audit laporan keuangan

Dalam rangka peran supervisi, dewan dapat memnita CAE untuk mengawasi performa auditor eksternal

Eksternal auditor dapat mengkomunikasikan issue kepada dewan, seperti: independensi, signifkian control, kelemahan, error, dan lain lain

Koordinasi- lingkup audit meliputi program audit dan kertas kerja, pertukaran laporan audit dan management letter, sebagai pemahaman umum teknik audit, metode dan terminology

Akan lebih effektif apabila internal dan eksternal auditor menggunakan teknik, metode dan terminology yang serupa.

Pelaporan keuangan dan independensiPelaporan keuangan menjadi hal yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, di mana perusahaan mengkomunikasikan performa perusahaan kepada pihak luar. Apabila terdapat kesalaha dalam pelaporan keuangan tersebut, dapat mempengaruhi opini dan kebijakan sector perbankan, pemegang saham, investor dan pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut. Auditor eksternal bertugas untuk melakukan verifikasi atas kewajaran akun dalam laporan keuangan tersebut. Dalam melakukan uji material, auditor eksternal harus independen dan tidak terpengaruh oleh manajemen. Tugas auditor eksternal adalah untuk mendeteksi fraud dan pengaruh material dalam laporan keuangan. Banyak permasalahan yang timbul dari perbedaan persepsi antara eksternal auditor dan pengguna laporan keuangan. Perbedaan ini disebut dengan expectation gap. Di mana pengguna mengharapkan auditor melakukan pengujian terhadap keseluruhan bukti. Namun auditor hanya bekerja berdasarkan standar, yaitu melakukan pengujian dengan sampling.

E. Komite Audit

Komite audit (Audit Comitee – AC) adalah standing comitee dari dewan utama yang terdiri dari minimal 3 (tiga) non executive directors (NEDs). NED normalnya terdiri dari:

Audit comitee dan CFO External audit CEO dan CAE (saat diperlukan)

Groundbreaking memformulasikan 10 kunci rekomendasi dalam memperbaiki efektivitas komite audit, antara lain:

1. NYSE dan NASD mengadopsi definisi direktur independen (tidak bekerja dalam 5 tahun terakhir di asosiasi. Tidak berhubungan dengan perusahaan , yang akan menyebabkan menurunnya independensi

2. NYSE dan NASD merekomendasikan bahwa perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas $200M memiliki AC hanya NEDs

Page 13: Audit Internal Corporate Governance

3. NYSE dan NASD merekomendasikan bahwa perusahaan dengan kapitalisasi pasar di atas $200M memiliki memiliki AC yang minimum 3 direktur adalah ahli financial dan salahsatunya memiliki keahlian manajemen keuangan.

4. NYSE dan NASD merekomendasikan bahwa perusahaan ,harus melakukan evaluasi atas kontrak AC setiap tahun.

5. Peraturan SEC – mensyaratkan bahwa AC harus memenuhi tanggungjawabnya terhadap kontrak6. NYSE dan NASD kontrak, perusahaan harus memastikan bahwa auditor eksternalnya akuntabel

terhadap dewan, dan AC memiliki kekuasaan penuh untuk memilih, mengevaluasi dan mengganti auditor eksternal.

7. NYSE dan NASD mensyaratkan bahwa AC memperoleh pernyataan formal mengenai hubungan antara auditor eksternal dan perusahaan.

8. GAAP mensyaratkan eksternal audit untuk mendiskusikan opini auditor tentang prinsip akuntanis dan pelaporan keuangan dengan AC

9. SEC mengadopsi peraturan bahwa AC membuat form laporan tahunan 10-K*, meliputi: manajemen harus mendiskusikan prinsip akuntansi, dengan EA, bersama anggota AC. Apakah AC meyakini bahwa laporan keuangan telah dilaporkan sesuai dengan GAAP.

10. SEC mengadopsi peraturan bahwa auditor eksternal melaksanakan SAS 71 Interim Financial Review, sebelum mengisi form 10-Q ** dan mendiskusikan laporan keuangan dengan AC sebelum mengisi form tersebut.

Peranan Komite Audit

1. Proses Audit EksternalUntuk me-review proses audit eksternal (yang dilakukan oleh pihak luar) dan memberikan rekomendasi/saran kepada pimpinan manakah yang sesuai.

2. Tanggung Jawab Akhir Untuk mempertimbangkan rekening tahunan dan laporan audit eksternal terhadap rekening ini.

3. Sistem Pengendalian InternalUntuk mempertimbangkan kelayakan dari sistem pengendalian internal.

4. Audit InternalKeterlibatan di dalam penunjukkan auditor internal dan memastikan bahwa fungsi dari audit internal berjalan sesuai standar profesional, diselenggarakan dengan baik dan pemberhentian tanggungjawabnya sesuai dengan rencana dan strategi audit.

5. Manajemen RisikoKomite audit akan memastikan bahwa sistem yang efektif dari manajemen risiko di dalam organisasi dan sistem ini mendukung kontrol yang pada akhirnya nanti akan menghasilkan ekspektasi yang masuk akal dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

6. Kebenaran dan PemenuhanKekeliruan sistem dan prosedur ditujukan untuk memastikan pemenuhan terhadap peraturan, kebijakan, hukum dan prosedur dan kode etik organisasi. Juga untuk memastikan bahwa organisasi mampu untuk mencegah, menemukan dan merespon penipuan dan dugaan penipuan.

Page 14: Audit Internal Corporate Governance

7. Manajemen KeuanganUntuk mempertimbangkan keuangan dan pengeluaran organisasi dan memastikan bahwa laporan keuangan yang baik dan sistem anggaran sesuai dan menjadi dasar yang baik dalam menyiapkan laporan tahunan.

8. Penyelidikan KhususKomita audit boleh meminta penyelidikan khusus dari auditor internal, semua pegawai, auditor eksternal dan ahli dari luar yang dibutuhkan untuk penyelidikan masalah khusus yang dikirim.

Komite Audit dan Audit InternalPerkembangan yang signifikan dari Komite Audit telah hilang selangkah demi selangkah

dengan lebih menggantungkan pada audit internal sebagai aspek utama dari solusi dari ‘corporate governance’. Pada tahun 2002, Aturan NYSE menjelaskan bahwa setiap perusahaan harus mempunyai fungsi audit internal. Auditor internal harus menghormati Komite Audit dan menghargai bahwa kelompok tersebut merupakan pelanggan penting. Satu area penting dimana audit internal mempunyai dominasi keahlian adalah dalam menerapkan model pengendalian terhadap organisasi, dan dalam hal ini CAE mungkin membantu Komite Audit memahami manfaat dan desain dari model pengendalian melalui bermacam sudut pandang dari pengendalian internal yang mungkin akan mereka rekomendasikan kepada pimpinan. Banyak perwakilan audit internal mempunyai garis putus-putus yang bertanggungjawab kepada Komite Audit. Auditor internal juga harus memastikan bahwa terdapat hubungan yang bersih antara CAE dan Dewan Eksekutif sesuai referensi atas IIA Performance Standard of 2060 tentang Laporan kepada Dewan Pimpinan dan Manajemen Senior:

Bahwa CAE harus melaporkan secara berkala kepada Dewan Pimpinan dan Manajemen Senior atas tujuan, kewenangan, tanggung jawab, dan penyelenggaraan kegiatan audit internal relatif terhadap rencananya. Pelaporan seharusnya juga termasuk pengungkapan risiko yang signifikan dan masalah pengawasan, kebijakan corporate governance dan hal-hal lainnya yang dibutuhkan atau diminta oleh Dewan Pimpinan dan Manajemen Senior.

Sementara itu, definisi IIA dari audit internal menempatkan CAE sebagai inti dari peran Komite Auditdan menghasilkan sebuah platform/program untuk memberikan jaminan dan konsultasi kerja dalam manajemen risiko, pengawasan dan proses pemerintahan.

F. Audit InternalBuku The Essential Handbook of Internal Auditing terutama membahas tentang peran,

tanggungjawab dan penyelenggaraan fungsi dari audit internal. IIA telah menyiapkan standard penyelenggaraan 2130 yang dikeluarkan, yaitu: ‘Kegiatan audit internal seharusnya menilai dan membuat rekomendasi yang tepat untuk meningkatkan proses pemerintahan untuk mencapai beberapa tujuan berikut: (1) mempromosikan etika yang baik dan nilai dalam organisasi, (2) memastikan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, (3) secara efektif membicarakan risiko dan mengawasi informasi dalam bidang yang sesuai dalam organisasi, (4) secara efektif mengkoordinasikan kegiatannya dan mengkomunikasikan informasi di antara pimpinan, auditor eksternal dan auditor internal dan manajemen.’ Sehingga hal ini memungkinkan kita menempatkan audit internal dalam model corporate governance sesuai dengan gambar di bawah ini.

Page 15: Audit Internal Corporate Governance

Directors

DIRECTOR’S REPORTPERFORMANCE REVIEW

FINAL ACCOUNTSPROFIT AND LOSSBALANCE SHEET

ACCOUNTING POLICIESSTATUTORY DISCLOSURES

Audit committe

Operational and front line staff

Supervisors

Managers

OBJECTIVESPOLICIES

STRATEGIESPLANSKEY PIS

PROCEDURESPERFORMANCE REPORT

PERFORMANCE ACCOUNTABILITY

CORPORATE LEGISLATION AND REGULATION

FINAL ACCOUNTS

EXTERNAL AUDIT

STAKEHOLDERS

ETHICAL STANDARDS

Corporate structures

Disclosure arrangements

Internal control framework

Risk management Internal controls

Corporate governance codes

Corporate strategies and review

G. Hubungan Manajemen Risiko dan Pengendalian InternalKita telah mengetahui bahwa peran dari audit internal mencakup gabungan dari manajemen risiko, pengawasa dan proses pemerintahan. Untuk lebih jelasnya kita lihat gambar di bawah ini:

Figure 2.9 Corporate governance (6)

Figure 2.10 Lingking RM to internal control.

Page 16: Audit Internal Corporate Governance

Kita lihat pada masing-masing bagian dari model di atas:1. Corporate governance codes

Ini merupakan hal yang sangat penting, yaitu kode, pemandu, peraturan dan standard, terlepas dari urusan kekeluargaan, meliput organisasi yang lebih besar.

2. Corporate structureSturktur kekuasaan dan prosesnya termasuk semua rencana untuk memastikan memenuhi kode-kode pemerintahan. Hal ini meliputi, susunan pimpinan, pemisahan CEO dan peranan pemimpin, kode pelaksanaan, komite audit, NED, internal audit dan eksternal dan lainnya.

3. Disclosure arrangementsBerbagai hal yang harus dimasukkan dalam laporan tahunan termasuk rekening yang telah diaudit, laporan audit eksternal, catatan atas rekening, laporan direktur dan review operasional. Hal ini juga termasuk pengungkapan dan pemenuhan terhadap undang-undang corporate governance, rencana manajemen risiko dan pernyataan atas pengendalian internal.

4. Internal control frameworkBahwa semua organisasi besar harus mengadopsi kerangka pengawasan yang mengedepankan visinya atas pengawasan/kontrol. Hal ini akan menghasilkan sebuah konsep mengenai lingkungan pengendalian, bagaimana orang saling berhuibungan dan berkomunikasi, struktur dan proses corporate governance seperti disebutkan diatas.

5. Risk managementDi dalam konteks kerangka pengendalian, organisasi harus menggunakan sebuah proses untuk mengidentifikasi, menilai dan mengelola risiko.

6. Internal controlsSetelah berhasil menilai risiko utama, hal itu akan diperlukan untuk dikelola dengan stategi manajemen risiko yang telah ditetapkan. Komponen penting dalam strategi ini adalah menjalankan pengendalian internal secara wajar untuk mecari dan mengurangi tingkat risiko yang tidak bisa diterima.

7. Corporate strategies and reviewStrategi untuk mengelola risiko dan memastikan pengawasan terhadap pekerjaan yang seharusnya dilakukan yang kemudian terintegrasi dengan semua strategi yang menggerakkan organisasi untuk mencapai prestasi dari tujuan organisasi tersebut. Seluruh proses harus diarahkan, dinilai, direview dan ditingkatkan dalam hubungannya dengan sistem pengukuran standar penyelenggaraan.

H. Pelaporan Dalam Pengendalian Internal

Sir Adrian Cadbury telah mengatakan bahwa corporate governance adalah mengenai cara organisasi itu diarahkan dan diawasi. Organisasi pemerintah yang baik harus memiliki pengendalian yang bagus dan pernyataan mengenai pengendalian internal mewakili suara yang penting atas keyakinan dari pimpinan kepada pemegang saham dan pemegang kepentingan lainnya.

Page 17: Audit Internal Corporate Governance

DIRECTOR’S REPORTPERFORMANCE REVIEW

FINAL ACCOUNTSACCOUNTING POLICIES

CORP. GOV. DISCLOSURESSIC

OBJECTIVESPOLICIES

STRATEGIESPLANS

PROCEDURESTRAINING AND DEVELOPMENT

ETHICAL STANDARDS

Operational and front line staff

Supervisors

Managers

System of internal control

Performance management

KPIs

Board of Directors

CORPORATE LEGISLATION AND REGULATION

FINAL ACCOUNTS

EXTERNAL AUDIT

STAKEHOLDERS

Audit committe

CONFORMANCE ACCOUNTABILITYPERFORMANCE

COMMITMENT AND CAPABILITY

Model pengendalian oleh COSO mencakup aspek:

lingkungan pengendalian penilaian risiko aktivitas pengendalian informasi dan komunikasi pengawasan

Bisa dipahami dengan jelas bahwa pimpinan dapat menjamin atas informasi dari berfungsinya pengendalian internal yang bersumber di dalam organisasi itu yang sebagian besar berasal dari proses manajemen risiko dan jaminan atas pelaporan yang telah ditetapkan. Internal dan eksternal auditor juga menghasilkan input yang penting seperti halnya komite audit. Beberapa organisasi membutuhkan pimpinan puncak untuk menjamin laporan yang dikeluarkan yang diperkuat dengan pengendalian yang sesuai telah dijalankan, yang telah dilakukan review dan ditingkatkan dan hal tersebut didesain untuk membantu mengelola semua risiko yang bersifat material untuk mencapai tujuan organisasi. Selain itu, dalam laporan mungkin juga memasukkan pertimbangan bahwa apakah pengendalian telah diterapkan sebagai kontrol dan hal tersebut bisa diandalkan. Audit internal berperan besar dalam hal ini untuk mengawasi laporan dan kebanyakan tim audit memfokuskan diri untuk mendapatkan pengesahan dari pimpinan.

Model corporate governance secara menyeluruh yang dibahas dalam bab ini tampak seperti gambar di bawah ini:

Page 18: Audit Internal Corporate Governance

I. Ringkasan dan Kesimpulan

Perdebatan mengenai corporate governance berlangsung terus menerus. Bermacam undang-undang dan pedoman yang telah disiapkan di seluruh dunia cenderung untuk membangun apa yang telah tersedia. Undang-undang baru mempunyai keuntungan dari informasi terkini pada apa yang berjalan dengan baik dan apakah masih dalam kondisi bermasalah mempertemukan antara teori dengan kehidupan nyata. Secepatnya kita mengungkapkan posisi terakhir dalam praktik berdasarkan undang-undang, itu segera diambilalih oleh versi terbaru yang lebih fokus dan secara umum lebih luas cakupannya. Undang-undang internasional dikeluaran secara bersamaan sebagai bentuk pemahaman yang umum tentang bagaimana badan hukum, komersial dan kehidupan sosial diselenggarakan. Tekanan hebat yang melekat dalam lingkungan kelompok dan aktivis global menempatkan bagaimana organisasi besar diselenggarakan di dalam menyoroti dimanakah orang mulai untuk menetapkan perilaku korporasi yang bisa diterima dan tidak bisa diterima.