ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR),...

128
i ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), RETURN ON ASSETS (ROA), NON PERFORMING LOAN (NPL), DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA SATU BULAN PADA BANK PERSERO DI INDONESIA Skripsi Disusun Oleh : Nur Sabila Qisthi 109081000200 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013

Transcript of ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR),...

i

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), RETURN

ON ASSETS (ROA), NON PERFORMING LOAN (NPL), DAN BIAYA

OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP

SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA SATU BULAN PADA BANK

PERSERO DI INDONESIA

Skripsi

Disusun Oleh :

Nur Sabila Qisthi

109081000200

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H / 2013

ii

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), RETURN

ON ASSETS (ROA), NON PERFORMING LOAN (NPL), DAN BIAYA

OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP

SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA SATU BULAN PADA BANK

PERSERO DI INDONESIA TAHUN 2006-2011

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Nur Sabila Qisthi

109081000200

Dibawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Pudji Astuty Murdiyah Hayati S. Kom, MM

NIDN. 03110658 05 NIP. 19741003 200312 001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H / 2013

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini kamis, 21 Maret 2013telah dilakukan ujian komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Nur Sabila Qisthi

2. NIM : 109081000200

3. Jurusan : Manajemen

4. JudulSkripsi : “AnalisisPengaruhCapital Adequacy Ratio (CAR),

Return On Asset(ROA), Non Performing Loan(NPL)dan Biaya

OperasionalPendapatan

Operasional(BOPO)terhadapSukuBungaDepositopada Bank Persero di

Indonesia Tahun 2006-2011”

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 Maret 2013

1. Fitri Amalia, M.Si ( )

NIP : 198207102009122002 Ketua

2. Herni Ali HT, SE, MM ( )

NIP: 0422125902 Sekretaris

3. Adhitya Ginanjar, SE, M.Si ( )

NIP: 19720809 200501 2 004 PengujiAhli

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hasil ini telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :

1. Nama : Nur Sabila Qisthi

2. NIM : 109081000200

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),

Return On Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL),

dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) Terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka

Satu Bulan Pada Bank Persero di Indonesia.

Setelah mencermati dan dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 26 Agustus 2013

1. Herni Ali HT, SE, MM ( )

NIP: 0422125902 Ketua

2. Dr. H. A. Dumyati Bashori, MA ( )

NIP. 19700106 200312 1 001 Sekretaris

3. Dr. H. Pudji Astuty ( )

NIDN. 03110658 05 Pembimbing I

4. Murdiyah Hayati S. Kom, MM ( )

NIP. 19741003 200312 001 Pembimbing II

5. Amalia, SE,. M.S.M ( )

NIP 19731221 2005 01 2 002 Penguji Ahli

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nur Sabila Qisthi

No. Induk Mahasiswa : 109081000200

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan Mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 18 Juli 2013

Yang Menyatakan

(Nur Sabila Qisthi)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Nur Sabila Qisthi

2. Tempat tanggal lahir : Tangerang, 14 September 1991

3. Alamat : Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Mesjid

Kenanga

RT 003/002. Cipondoh,

Tangerang

4. Telepon : 085781238944

5. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD Negeri 12 Tangerang Tahun 1997-2003

2. SMP Negeri 16 Tangerang Tahun 2003-2006

3. SMA Negeri 10 Tangerang Tahun 2006-2009

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun 2009-2013

III. PENGALAMAN ORGANISASI

2010 Anggota Himpunan Mahasiswa Indonesia

2012-2013 Bendahara Umum Paduan Suara

Mahasiswa UIN

Jakarta

2012-2013 Sponsorship UIN Fashion Fair

vii

ABSTRACT

Deposit is one of the best alternative to save funds. This research aimed to

analyze the effect of variable CAR, ROA, NPL and ROA of the Interest Rate

Deposit 1 Month on Bank Limited. The population is a group of banks that are

owned banks located in Indonesia. And samples in this study were 1 Bank group

that includes the state-owned banks.

This research use econometric and regression techniques with methods of

Ordinary Least Square (OLS) simultaneously results indicate that CAR, ROA,

NPL, and ROA have a significant impact on Interest Rate Deposit 1 Month at

state-owned banks operating in Indonesia. With a probability level of 0.0000.

Meanwhile, partial NPL has a positive influence and ROA has a positive

influence to the level of probability, respectively NPL of 0.0000 and ROA sum of

0.0130. While the CAR and ROA negative effect partially by the level of

probability, respectively CAR of 0.0001 and ROA by 0.3389. Value of adjusted R

square of 69.1%, which berartibahwa independent variables can explain

changes in the dependent variable was 69.1% and the remaining 30.9% is

explained by other variables such as LDR, Inflation, liquidity economy and so

forth.

Keywords: Deposit Rate, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA

(Return on Assets), NPL (Non Performing Loan), BOPO (Cost

Operating Operating Income), Bank Limited, Engineering

Regression Ordinary Least Square.

viii

ABSTRAK

Deposito merupakan salah satu alternatif yang paling baik untuk

menyimpan dana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari

Variabel CAR, ROA, NPL dan BOPO terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka

1 Bulan di Bank Persero. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok bank

yang merupakan Bank Persero yang berada di Indonesia. Dan sampel dalam

penelitian ini adalah 1 kelompok Bank yang termasuk dalam Bank Persero.

Penelitian ini menggunakan alat ekonometrik dan teknik regresi dengan

metode Ordinary Least Square (OLS) secara simultan hasil menunjukan bahwa

CAR, ROA, NPL, dan BOPO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku

Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero yang beroperasi di

Indonesia. Dengan tingkat probabilitas sebesar 0,0000. Sedangkan, secara

parsial NPL memiliki pengaruh positif dan BOPO memiliki pengaruh yang

positif dengan tingkat probabilitas masing-masing NPL sebesar 0,0000 dan

BOPO Sebesar 0,0130. Sedangkan CAR dan ROA berpengaruh negatif secara

parsial dengan tingkat probabilitas yaitu masing-masing CAR sebesar 0,0001

dan ROA sebesar 0,3389. Nilai adjusted R square sebesar 69,1%, yang

berartibahwa variabel independen dapat menjelaskan perubahan pada variabel

dependen sebesar 69,1% dan sisanya 30,9% dijelaskan oleh variabel lain seperti

LDR, Inflasi, likuiditas Perekonomian dan lain sebagainya.

Kata Kunci : Suku Bunga Deposito, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA

(Return On Asset), NPL (Non Performing Loan), BOPO (Biaya

Operasional Pendapatan Operasional), Bank Persero, Teknik

Regresi Ordinary Least Square.

ix

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

kasih sayangNya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW

dan para sahabatnya. Adapun, penyusunan skripsi ini dimaksudkan agar

memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terwujud

dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil.

Maka dari itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama

kepada :

1. Kedua Orang tua, Ayahanda tercinta H. Ahmad Saifullah dan ibunda

tersayang Siti

Nurjannah yang telah memberikan dukungan terbaiknya baik moril

maupun materil

serta doa yang tidak pernah putus kepada penulis.

2. Segenap keluarga besar yang telah menyemangati penulis dengan doa

yang tak henti-hentinya. Terutama kepada Adik-Adikku Ima, Ozan,

Syamil dan kepada Tante-Tante dan Omku yang baik. Terimakasih telah

mengirimkan doa dan support yang tak ternilai harganya.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. Ahmad Dumyati Bashori, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan

memberikan waktu, ilmu dan pengetahuan kepada penulis serta bimbingan

dan arahan selama penulis menyusun skripsi.

x

6. Ibu Murdiyah Hayati S. Kom, MM selaku dosen pembimbing II yang

telah berkenan memberikan waktu, ilmu dan pengetahuan kepada penulis

serta bimbingan dan arahan selama penulis menyusun skripsi.

7. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa

perkuliahan.

8. Seluruh Teman-Teman Paduan Suara Mahasiswa UIN Jakarta yang tiada

hentinya memberikan support terbaiknya kepada penulis. Menemani

penulis dalam suka maupun duka. Hingga penulis akhirnya dapat

menyelesaikannya dengan baik dan menyelesaikan tugas penulis sebagai

mahasiswa.

9. Seluruh Teman-Teman Manajemen Angkatan 2009, Terimakasih telah

menemani dalam berbagai keadaan, baik suka maupun duka. Semoga tali

persahabatan yang telah kita jalin selama menjadi civitas UIN Jakarta.

10. Seluruh Teman-Teman Manajemen Perbankan 2009, Terimakasih telah

menemani dalam suka maupun duka. Terutama kepada, Aci, Fajar, Adan,

Astri, Auli dan Dian yang telah memberikan banyak motivasi terbaiknya

kepada penulis.

11. Seluruh Teman-teman Manajemen E Angkatan 2009. Terimakasih telah

mengisi hari-hari penuh suka cita selama penulis berada di UIN Jakarta.

Terutama kepada Kebot, Sucay dan Risa. Terimakasih karena telah

menjadi sahabat terbaik selama ini.

12. Sahabat-sahabatku yang penuh support dan cinta. Dydy, Dila, Nesya,

Uci, Tata, Deri, Dhimas, Uncle Doy, Kak Piyan, dan Eka yang tiada

hentinya memberikan support kepada penulis demi terselesaikan skripsi

ini dengan baik. Terimakasih telah mengisi hari-hari penulis di UIN

Jakarta dengan kebahagian yang tak ternilai. Semoga kelak kita menjadi

orang-orang yang sukses.

Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah terselesaikan ini masih jauh

diatas kata sempurna, dikarenakan terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang

xi

penulis miliki. Maka dari itu, penulis mengharapkan segala bentuk masukan,

saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat untuk kita semua, terutama kepada penulis dan seluruh pihak.

Jakarta, 18 Juli 2013

Penulis,

(Nur Sabila Qisthi)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................ iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... vi

ABSTRACT. ....................................................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xvi

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xviii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. LatarBelakang ......................................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................................ 10

C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 11

D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 12

BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................................... 13

xiii

A. KerangkaTeoritis .................................................................................................... 13

1. Pengertian Bank ................................................................................................ 13

2. Pengertian Lembaga Keuangan ........................................................................ 15

3. Jenis Bank ......................................................................................................... 17

4. Fungsi dan Kegiatan Bank ................................................................................ 24

5. Deposito ........................................................................................................... 26

a. PengertianDeposito ................................................................................ 26

b. Jenis-Jenis Deposito ............................................................................... 27

6. SukuBunga ........................................................................................................ 29

7. Jenis Suku Bunga .............................................................................................. 33

8. Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................................................................ 34

9. Return On Asset (ROA) .................................................................................... 35

10. Non Performing Loan (NPL) ............................................................................ 36

11. Biaya Operasional Pendapatn Operasional (BOPO) ........................................ 38

A. Pengaruh Variabel Independen Dengan Variabel Dependen ....................................... 38

B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................................... 43

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................................................... 54

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................................... 55

BAB III. METEDOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 57

A. RuangLingkupPenelitian ........................................................................................ 57

B. Metode Pengumpulan Sampel. ............................................................................... 57

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 58

D. Metode Analisis Data ............................................................................................. 58

xiv

1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 59

a. Uji Normalitas ............................................................................................ 59

b. Uji Multikolinieritas ................................................................................... 60

c. Uji Heteroskedatisitas ................................................................................. 61

d. Uji Autokolerasi .......................................................................................... 61

1. Analisis Regresi Berganda ................................................................................ 63

2. Uji Signifikansi ................................................................................................. 64

a. UjiKoefisienDeterminasi ........................................................................ 64

b. UjiSignifikansiSimultan ( Uji F) ................................................................ 64

c. UjiParsial ( Uji T ) ...................................................................................... 66

2. Operasional Variabel Penelitian ....................................................................... 67

1. VariabelIndependen .......................................................................................... 67

a. Capital Adequacy Ratio (CAR) .................................................................. 67

b. Return On Asset (ROA) .............................................................................. 68

c. Non Performing Loan (NPL) ...................................................................... 68

d. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ................................. 69

1. Variabel Dependen .......................................................................................... 69

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................... 70

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 70

B. Pengujian dan Pembahasan ..................................................................................... 72

1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 72

a. Uji Normalitas ............................................................................................ 72

b. Uji Multikolinieritas ................................................................................... 73

xv

c. Uji Heterokedaktisitas ................................................................................ 75

d. Uji Autokolerasi .......................................................................................... 77

1. Analisis Regresi Berganda ................................................................................ 79

2. Uji Signifikansi ................................................................................................. 84

3. Uji Koefisien Determinasi Adj. .................................................................... 86

4. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F) .................................................................... 86

5. UjiParsial ( Uji T ) ............................................................................................ 88

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 92

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 92

B. Implikasi ................................................................................................................ 93

C. Saran ....................................................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 96

LAMPIRAN ..................................................................................................................... 99

xvi

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Rata-Rata Bunga Deposito 1 Bulan ................................................... 3

1.2 Penghimpuan Deposito Rupiah ......................................................... 4

1.3 Perkembangan CAR, ROA, NPL dan BOPO .................................... 5

2.1 PenelitianTerdahulu ........................................................................... 47

4.1 Hasil Uji Multikolinieritas Bank Persero .......................................... 75

4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Bank Persero ........................................ 76

4.3 Hasil Uji Autokolerasi Bank Persero ................................................. 78

4.4 Hasil Uji AnalisisRegresiBerganda Bank Persero ............................. 80

4.5 Hasil Uji Adj. Bank Persero ......................................................... 85

4.6 Hasil Uji F Bank Persero ................................................................... 87

4.7 Hasil Uji T Bank Persero ................................................................... 88

xvii

DAFTAR GRAFIK

No. Grafik Keterangan Halaman

a. Hasil Uji Normalitas Bank Persero ............................................... 73

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 54

2.2 Model Konseptual Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan .... 55

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1. Data Lampiran Sampel Penelitian ..................................................... 99

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 103

3. Uji Regresi Bank Persero ................................................................... 106

4. Uji Signifikansi ................................................................................... 108

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bank dalam perkembangannya, selain menghimpun dana dan

menyalurkan dananya, juga mengembangkan berbagai produk dan jasa

pelayanan lainnya. Perbankan memiliki peranan yang penting dalam

aktivitas perekonomian. Bank terkenal sebagai lembaga intermediary atau

lembaga perantara terbesar untuk melancarkan perekonomian.Bank

merupakan lembaga kepercayaan masyarakat yang dijadikan sarana

perantara antara pihak yang mengalami kelebihan dana dan

menyalurkannya kepada pihak yang kekurangan dana.

Industri perbankan yang sehat dan efisien adalah lembaga yang

menyediakan sumber pembiayaan yang baik bagi pembangunan dengan

meningkatkan investasi. Salah satu produk perbankan yang dapat

dijadikan alternatif masyarakat untuk beinvestasi adalah Deposito.

Menurut Undang-Undang No. 10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998, hal. 7) yang

memberikan pengertian deposito adalah sebagai berikut: “Deposito adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Deposito

adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupunpenarikannya

hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja atau sesuai dengan jatuh

temponya sehingga deposito dikenal juga sebagai tabungan berjangka

2

(Almilia dan Anton, 2006). Daya tarik utama bagi masyarakat adalah

bunga yang diberikan oleh bank-bank untuk melakukan kegiatan

penyimpanan uang. Sama halnya dengan produk deposito perbankan,

bankbersaing dalam menetapkan suku bunga deposito berjangka 1 bulan, 3

bulan, 6 bulan dan 12 bulan untuk menarik nasabah agar menyimpan uang

di bank.

Kebanyakan masyarakat memilih deposito sebagai alternatif yang

paling baik untuk menyimpan dana yang mereka miliki. Daya tarik

masyarakat untuk menyimpan dananya adalah tergangtung pada besar

kecilnya suku bunga deposito yang ditawarkan oleh suatu bank. Dewasa

ini, bank-bank umum seperti halnya bank-bank persero sangat menguasai

dan mendominasi pasar perbankan terutama untuk produk deposito dalam

hal menentukan tingkat bunga dan jumlah deposito yang berhasil

dihimpun.

Suku bunga deposito sebagai daya tarik utama bagi masyarakat

dalam menghimpun dananya dibank, akan tetapi harus dilakukan secara

hati-hati dan teliti karena apabila suku bunga deposito pada suatu bank

rendah akan membuat masyarakat justru enggan menabung. Dan apabila

suku bunga terlalu tinggipun akanberdampak pada suku bunga yang secara

otomatis menjadi sangat tinggi dan tentu akan menyulitkan suatu bank

dalam menyalurkan kreditnya.

Kasmir (2003: 133) menyatakan bunga bank merupakan balas jasa

yangdiberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada

3

nasabah yangmembeli atau menjual produknya. Atau bisa diartikan

sebagai harga yang harusdibayar kepada nasabah (yang memiliki

simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank

(nasabah yang memiliki pinjaman).

Tingkat bunga menjadi salah satu indikator yang sangat peting

untuk menggambarkan kondisi perekonomian. Kondisi perekonomian

yang tidak menentu mengakibatkanfluktuasi pada suku bunga deposito

baik bila dipengaruhi oleh indikator makroekonomi maupun indikator

perbankan itu sendiri ( Tabel 1.1 ).

Tabel 1.1

Rata-Rata Bunga Deposito 1 Bulan

Bank Persero (dalam %)

Sumber : Statistika Ekonomi Keuangan Indonesia

Pada 6 tahun terakhir ini bila dilihat pada tabel 1.1 jumlah penghimpunan

deposito berjangka terus menerus meningkat (Tabel 2). Besar kecilnya tingkat

Bulan 2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 11.84 8.39 6.84 9.82 6.75 6.44

2 11.64 8.23 6.66 9.20 6.84 6.50

3 11.36 7.84 6.38 9.02 6.56 6.59

4 11.29 7.70 6.31 8.89 6.54 6.54

5 11.27 7.39 6.36 8.67 6.53 6.57

6 11.04 7.24 6.52 8.42 6.48 6.55

7 10.70 7.04 6.85 8.33 6.46 6.56

8 10.51 6.97 7.42 7.89 6.43 6.53

9 10.28 6.95 8.55 7.21 6.39 6.57

10 9.90 6.97 9.39 7.14 6.43 6.46

11 9.41 7.01 9.80 6.92 6.46 6.36

12 8.71 7.00 10.14 6.59 6.48 6.04

4

suku bunga yang berlaku merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

pertumbuhan pada deposito berjangka yang artinya apabila semakin tinggi tingkat

bunga yang ditawarkan semakin besar pula keinginan masyarakat untuk

menghimpun pendapatannya yang disimpan dalam bentuk deposito. Dengan

demikian semakin tinggi tingkat suku bunga deposito akan mendorong

masyarakat untuk menabung sehingga akan mempengaruhi jumlah simpanan

deposito. Pemilik deposito akan mengambil ataupun memperpanjang simpanan

dana deposito yang dia milik adalah tergantung pada tingkat suku bunga yang

ditawarkan oleh bank yang bersangkutan. Apabila tingkat suku bunga deposito

pada bank tersebut dinilai tinggi maka akan semakin naik tingkat jumlah

simpanan deposito yang dimiliki.

Tabel 1.2

Penghimpunan Deposito Rupiah

Bank Umum 7 Tahun Terakhir

No Tahun Deposito

1. 2005 455.038

2. 2006 510.008

3. 2007 540.982

4. 2008 675.983

5. 2009 758.280

6. 2010 928.089

7. 2011 1.072.665

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia

Dapat kita lihat dalam tabel 1.2 bahwa penghimpunan deposito pada bank

umum 7 tahun terakhir terlihat bahwa setiap tahun jumlah penghimpunan dana

deposito dibank mengalami kenaikan yang cukup jelas. Hal tersebut membuktikan

5

bahwa masyarakat mulai banyak yang menggunakan simpanan deposito sebagai

alternatif bagi mereka untuk menghimpun dana.

Tabel 1.3

Perkembangan CAR, ROA, NPL dan BOPO

Bank Persero 7 Tahun Terakhir

Tahun CAR ROA NPL BOPO

2005 19 3 14,75 95

2006 21 2,22 10,70 97,05

2007 18 2,76 6,50 90,68

2008 14 2,72 3,74 89,92

2009 14 2,71 3,46 92,35

2010 15,36 3,08 2,80 88,23

2011 15,04 3,60 2,55 91,94

Sumber : Statistik Perbankan Indonesia

Pada tabel 1.3 seperti ditunjukkan oleh Capital Adequacy Ratio (CAR).

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang

mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank (Amilia dan Wahyu :

2006). Sementara itu, indikator Return On Assets (ROA) secara umum mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun, penurunan hanya terjadi pada tahun 2008. Return

On Assets mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu.

Sedangkan Non Perforing Loan (NPL) mengalami kenaikan terus menerus tiap

tahunnya. Dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami

fluktuasi yang tidak menentu tiap tahunnya.

Indonesia mengalami krisis moneter yang cukup hebat pada pertengahan

tahun 1997. Hal tersebut berdampak kepada krisisnya kepercayaan masyarakat

6

terhadap bank dan lembaga keuangan serta mengalami penarikan dana secara

besar-besaran.

Dengan begitu penyebab terjadinya krisis moneter yang berdampak bagi

perekonomian di Indonesia itu adalah karena disebabkan oleh merosotnya nilai

tukar rupiah terhadap US$. Sekitar tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis

nilai tukar semakin melonjak tajam hal ini disebabkan karena tingkat inflasi pada

saat itu sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05 % persen dan

menyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam. Krisis yang demikian ini

akan mengakibatkan beban hutang perusahaan terutama hutang-hutang dalam

mata uang asing yang pembiayaannya tergantung dari bank menjadi besar karena

bank sendiri mengalami kesulitan menyediakan likuiditas operasional sehari-hari.

Akan lebih lanjut, timbul Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang

secara langsung dan tidak langsung akan mengganggu operasional bank (Tajul

Kahalwaty, 2000 : 5).

Dampak dari krisis ini adalah tingginya NPL yang juga menyebabkan

kualitas aset pada neraca perbankan menjadi turun. Dampak selanjutnya adalah

rendahnya Capital Adequacy Ratio ( ratio kecukupan modal sebagai hasil bagi

antara aset dan modal). Dengan semakin kecilnya CAR, sebagian perbankan tidak

bisa lagi menjalankan kegiatan operasionalnya.

Pada sejumlah penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa para

investor begitu apresiatif dengan perbedaan tingkat bunga bank yang begitu besar

dalam negeri dan bunga luar negeri. Hal ini terkait dengan persepsi mereka yang

melihat bahwa perbedaan tingkat suku bunga yang cukup besar terjadi pada

7

periode krisis, dipandang sebagai tempat penanaman investasi yang

menguntungkan dan memiliki corporate value yang baik karena menawarkan

tingkat keuntugan yang besar bagi mereka. Bunga yang diberikan oleh bank-bank

pada masyarakat merupakan daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk

melakukan penyimpanan uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar

dana masyarakat yang bisa dihimpun akan meningkatkan kemampuan bank untuk

membiayai operasional aktivanya yang sebagian besar berupa pemberian kredit

pada masyarakat.

Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi

pemerintah tersebut, maka dalam hal ini pemerintah harus bisa memutuskan

kebijaksanaan yang harus diambil sehingga dapat memperbaiki maupun

meningkatkan struktur dan kualitas perbankan Indonesia. Atas dasar pemikiran

tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan tentang Besarnya

pengaruh tingkat inflasi, ROA (Return On Assets) serta NPL (Non Performing

Loan ) perbankan terhadap tingkat suku bunga deposito satu bulan pada Bank

Persero yang ada di Indonesia.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia dan Wahyu (2006) yang

meneliti pengaruh variabel independen CAR, ROA, LDR, likuiditas

perekonomian, tingkat inflasi, dan pertumbuhan ekonomi terhadap variabel

dependen tingkat suku bunga deposito 1, 3, 6, dan 12 bulan menunjukkan bahwa

secara parsial variabel inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat suku

bunga deposito berjangka 3 bulan, variabel ROA dan LDR memiliki pengaruh

8

signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan 12 bulan,

sementara variabel CAR tidak berpengaruh secara signifikan.

Dan penelitian oleh Nugroho (2010) menyatakan bahwa ROA (Return On

Assets), LDR (Loan to Deposit Ratio), CAR (Capital Adequacy Ratio) dan inflasi

secara bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap tingkat suku bunga

deposito berjangka pada bank umum di Indonesia. Dan secara parsial, variabel

ROA berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito,

sementara variabel CAR dan LDR tidak memiliki pengaruh secara signifikan.

Sudarmadi dan Oswari (2009) dalam penelitiannya yang berjudul

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Return On Asset dan Loan to Deposit Ratio

terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 12 bulan menghasilkan bahwa

secara bersama – sama CAR, ROA, dan LDR memiliki pengaruh yang signifikan

(pada confidence level 95%) terhadap suku bunga deposito berjangka 12 bulan

bank persero di Indonesia. Namun secara parsial variabel yang berpengaruh secara

signifikan adalah CAR, sementara ROA dan LDR tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka

Achmad Kurniawan (2012) dalam penelitiannya dengan judul Analisis

Pengaruh CAR, ROA, dan NPL Terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Tiga

Bulan Pada Bank Persero di Indonesia. Menghasilkan bahwa secara simultan

CAR, ROA dan NPL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku Bunga

Deposito Berjangka 3 bulan. Sedangkan, pada ROA tidak memiliki pengaruh

terhadap suku bunga deposito berjangka 3 bulan secara parsial.

9

Melalui penelitian sebelumnya fenomena perbankan persero di Indonesia

yang sedang mengalami kondisi yang naik turun dalam menjaga stabilitas

keuangan dan pertumbuhan perbankan perseroan di Indonesia. Dengan adanya

pemasalahan-permasalahan yang harus dihadapi perbankan tersebut, maka dalam

hal ini perbankan harus bisa memutuskan kebijaksanaan yang harus diambil

sehingga dapat memperbaiki maupun meningkatkan struktur dan kulaitas

perbankan. Atas dasar pemikiran tersebut, 4 bank persero yang termasuk sebagai

10 bank yang memiliki aset terbesar di Indonesia cukup mewakili bank-bank yang

ada di Indonesia sebagai objek yang akan diteliti.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan tentang besarnya

pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA ( Return On Asset ), NPL ( Non

Performing Loan ) dan BOPO ( Biaya Operasional Pendapatan Operasional )

terhadap suku bunga deposito satu bulan pada bank-bank persero di Indonesia.

Berdasarkan fenomena dan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan maka

penulis terinspirasi mengambil judul skripsi “Analisis Pengaruh CAR, ROA,

NPL dan BOPO terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan pada

Bank Persero di Indonesia”.

10

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalahnya adalah sebagai

berikut :

1. Apakah variabel CAR berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga

deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia?

2. Apakah variabel ROA berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga

deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia?

3. Apakah variabel NPL berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga

deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia?

4. Apakah variabel BOPO berpengaruh secara parsial terhadap suku

bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia?

5. Apakah variabel CAR, ROA, NPL dan BOPO berpengaruh secara

simultan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank

Persero di Indonesia?

11

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis apakah variabel CAR berpengaruh secara parsial

terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero

di Indonesia.

2. Untuk menganalisis apakah variabel ROA berpengaruh secara parsial

terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero

di Indonesia.

3. Untuk menganalisis apakah variabel NPL berpengaruh secara parsial

terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero

di Indonesia.

4. Untuk menganalisis apakah variabel BOPO berpengaruh secara parsial

terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero

di Indonesia.

5. Untuk menganalisis apakah variabel CAR, ROA, NPL dan BOPO

berpengaruh secara parsial terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1

Bulan pada Bank Persero di Indonesia.

12

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan serta informasi yang

berguna bagi berbagai pihak yang berkepentingan, antara lain :

1. Bagi pemerintah, sebagai masukan dan pertimbangan dalam

pengambilan kebijakan dibidang ekonomi khususnya kebijakan

perbankan.

2. Bagi masyarakat, sebagai sumber informasi pembanding dalam

melakukan penelitian lebih lanjut.

3. Bagi penulis, sebagai proses pembelajaran yang memberikan banyak

tambahan ilmu dan pengetahuan dan menyelaraskan apa yang telah

penulis dapatkan semasa kuliah dan dalam kehidupan di lapangan.

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. KERANGKA TEORITIS

1. Pengertian Bank

Bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana deposito

dan memberikan kredit pinjaman (Manurung dan Rahardja, 2004:118).

Menurut Pasal 1 Undang – Undang No. 4 Tahun 2003 tentang

perbankan, bank adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan

prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran.

Peranan perbankan masih sangat dibutuhkan oleh perekonomian

negara saat iniagar perekonomian yang berjalan akan tetap stabil

dengan kebijaksanaan pemerintah dengan melalui bank sentral untuk

membuat kebijakan perbankan dalam mengantisipasi kestabilan sistem

perekonomian.

Rimsky K. Judisseno (2005:94) menyatakan bahwa bank adalah

suatu lembaga 3 yang lahir karena fungsinya sebagai agent of trust dan

agent of development. Sebagai agent of trust adalah suatu lembaga

perantara yang dipercaya untuk melayani segala kebutuhan keuangan

dari dan untuk masyarakat. Sedangkan sebagai agent of development,

bank adalah suatu lembaga perantara yang dapat mendorong kemajuan

14

pembangunan melalui fasilitas kredit dan kemudahan-kemudahan

pembayaran dan penarikan dalam proses transaksi yang dilakukan oleh

para pelaku ekonomi.

Adapun pengertian atau definisi Bank adalah menurut Undang-

Undang nomer 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang telah diubah

dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 menyebutkan : Siamat

(2005:276)

a. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan

proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

b. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyaalurkannya

kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangkan meningkatkan taraf hidup rakyat

banyak.

Menurut Kashmir (2003:12) bank merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang keuangan, artinya masalah perbankan selalu

berkaitan masalah bidang keuangan, jadi dapat disimpulkan bahwa

perbankan meliputi tiga kegiatan utama :

a. Menghimpun dana

b. Menyalurkan dana

c. Memberikan jasa bank lainnya

15

Berdasarkan pemaparan pengertian diatas, dapat disimpulkan

bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya

menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat baik dalam

bentuk kredit maupun bentuk yang lainnya.

2. Pengertian Lembaga Keuangan

Prathama Rahardja dan Mandala Manurung (2004:109) lembaga

keuangan adalah lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun dan

menyalurkan dana, denganmotif mendapatkan keuntungan. Porsi

terbesar asetnya merupakan finansial. Fungsi utama lembaga keuangan

adalah sebagai perantara pihak-pihak yang membutuhkan modal

(pemakai dana) dengan pihak-pihak yang memilikinya (pemilik dana).

Jika uang dapat dianalogikan sebagai darah yang dibutuhkan untuk

kehidupan ekonomi, maka lembaga keuangan adalah jantungnya.

Sebab melalui lembaga keuanganlah uang yang ada dalam

perekonomian dihimpun dan dialirkan ke sektor-sektor kegiatan yang

membutuhkan.

Menurut Sadono Sukirno (2004:273-274) yang dimaksudkan

dengan lembaga keuangan atau instansi keuangan adalah semua

perusahaan yang kegiatan utamanya meminjamkan uang yang

disimpankan kepada mereka.

Lembaga Keuangan menurut UU No.14/1967 Pasal 1 ialah Semua

badan yang melalui kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang

dari dan menyalurkannya dalam masyarakat. Artinya kegiatan yang

16

dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang

keuangan. Menurut Manurung dan Rahardja (2004:109) lembaga

keuangan (financial institution) adalah lembaga yang kegiatan

utamanya mengumpulkan dan menyalurkan dana dari pihak yang

memiliki kelebihandana (unit surplus) kepada pihak yang

membutuhkan dana (unit defisit).

Ahmad Rodoni (2007 :1) lembaga keuangan dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu :

a. Lembaga Keuangan Depositori

Lembaga keuangan depositori (bank) mendapatkan dana yang

bersumber langsung dari masyarakat ( unit surplus ) dalam

bentuk simpanan yaitu tabungan, giro, deposito berjangka dan

sertifikat deposito. Unit surplus dapat berupa perusahaan,

pemerintah, rumah tangga dan orang asing yang emmiliki

kelebihan pendapatan setelah dikurangi kebutuhan untuk

konsumsi. Lembaga keuangan dispositori (bank) merupakan

komponen penting dari penawaran uang (money supply). Yang

termasuk depositori antara lain : Commercial bank, Saving and

Loan Associations, Mutual Saving Banks, dan kredit unions.

b. Lembaga Keuangan Non-Depositori

Lembaga keuangan non-depositori (bukan bank) ini

dikelompokkan menjadi tiga bagian. Pertama, bersifat

17

kontraktual (contractual institutions) yaitu menarik dana dari

masyarakat dengan menawarkan dana untuk memproteksi

penabung terhadap resiko ketidakpastian, misalnya perusahaan

asuransi dan dana pensiun. Kedua, lembaga keuangan investasi

(investment institutions) yaitu lembaga keuangan yang

kegiatannya melakukan investasi dipasar uang dan pasar

modal, misalnya perusahaan efek dan reksadana. Dan yang

ketiga, adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan

investasi yaitu perusahaan modal ventura (ventura capital) dan

perusahaam pembiayaan (financial company) yang

menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha (leasing), anjak

piutang (factoring), pembiayaan konsumen (consumer

company) dan kartu kredit card (credit card).

3. Jenis Bank

Dalam praktek perbankan di Indonesia, saat ini terdapat beberapa

jenis perbankan yang diatur dengan Undang-Undang perbankan No. 10

tahun 1998, yaitu : (Rodoni dan Indoyama, 2007:21)

a. Dilihat dari segi fungsinya terdiri dari :

- Bank Umum : Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 1992

tentang perbankan yang kemudian diubah dengan Undang-

Undang Tahun 1998 Bank Umum adalah bank yang melakukan

kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan

18

prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa

dalam lalulintas pembayaran.

Fungsi pokok bank umum adalah (Rodoni dan Indoyama, 2007

: 22) :

a. Menyediakan mekanisme alat pembayaran yang lebih

efisisen dalam kegiatan ekonomi.

b. Menciptakan uang.

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada

masyarakat.

d. Menawarkan jasa-jasa keuangan.

Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Umum menurut

UU No. 10 Tahun 1998 adalah: (Rodoni dan Indoyama,

2006:22)

a. Menghimpun dana dari masyarakat

b. Memberikan kredit

c. Menerbitkan surat pengakuan hutang

d. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri

maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.

e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri

maupun untuk kepentingan nasabah.

19

f. Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari, atau

meminjamkan dana kepada bank lain, baik dalam

menggunakan surat, saran telekomunikasi maupun dengan

wesel tunjuk, cek atau sarana lainnya.

g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berhargadan

melakukan perhitungan antara pihak ketiga.

h. Menyediakan tempat untuk barang dan surat berharga.

i. Menentukan kegiatan penitipan tempat untuk kepentingan

pihak lain berdasarkan suatu kontrak (custodian).

j. Melakukan penempatan dana kepada nasabah lainnya

dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di

bursaefek.

k. Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun

sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya

kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli

tersebut wajib dicairkan secepatnya.

l. Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit

dan kegiatan wali amanat (trustee).

m. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.

- Bank Perkreditan Rakyat : BPR adalah bank yang

melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau

20

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Menurut (Rodoni dan Indoyama : 57) kegiatan-kegiatan yang

tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu :

a. Menerima simpanan berupa giro.

b. Mengikuti kliring.

c. Melakukan kegiatan valuta asing.

d. Melakukan kegiatan perasuransian.

Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR

meliputi hal hal berikut ini ( Rodoni, 2006:55) :

a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan

simpanan deposito.

b. Memberikan pinjamana kepada masyarakat.

c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana

berdasarkan prinsip syariah.

d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank

Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposit, dan

tabunganpada bank lain.

21

b. Dilihat dari segi kepemilikannya terdiri dari :

Jenis Bank dilihat dari segi kepemilikannya adalah sebagai berikut

( Kasmir, 2003:26):

- Bank milik pemerintah adalah bank dimana baik akta pendirian

maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh

keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya :

Bank Rakyat Indonesia ( BRI), Bank Mandiri.

- Bank milik swasta nasional adalah bank yang seluruh atau

sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta

akta pendiriannyapun didirikan oleh swasta, begitu pula

pembagian keuntungannya juga dipertunjukan untuk swasta

pula. Contohnya : Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank

Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.

- Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada diluar

negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing.

Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya

ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.

c. Dilihat dari segi statusnya: (Kasmir 2003:26)

– Bank devisa (foreign exchange bank) : bank yang dalam

kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta

asing, baik dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana,

serta dalam pemberian jasa-jasa keuangan. Dengan demikian,

22

bank devisa dapat melayani secara langsung transaksi-transaksi

dalam skala internasional.

– Bank non devisa : Bank umum yang masih berstatus non devisa

hanya dapat melayani transaki- transaksi di dalam negeri

(domestik). Bank umum non devisa dapat meningkatkan

statusnya menjadi bank devisa setelah memenuhi ketentuan-

ketentuan antara lain: volume usaha minimal mencapai jumlah

tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya dalam

memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja yang

berpengalaman dalam valuta asing.

- Dilihat dari segi menentukan harga: (Kasmir, 2008:40)

Jenis bank jika dilihat dari segi caranya dalam menentukan

harga baik harga jual maupun harga beli terdiri dari dua

kelompok.

- Bank Berdasarkan Prinsip Konvensional : bank yang

berdasarkan prinsip konvesional menggunakan dua metode

yaitu menetapkan bunga sebagai harga baik untuk simpanan

seperti giro, tabungan maupun deposito dan untuk jasa-jasa

bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau

menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau

presentase tersebut.

- Bank Berdasarkan Prinsip Syariah : bank berdasarkan prinsip

syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan prinsip hukum

23

islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan

danaatau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

Menurut Dahlan Siamat (2005 :407) bank syariah adalah bank

yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam

makasudnya adalah bank yang dalam mengikuti ketentuan-

ketentuan yariah islam, khususnya yang menyangkut tata cara

bermuamalah secara islam.

Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah

(Kasmir, 2004:24) :

a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

(musharakah).

c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(murabahah).

d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa

pilihan (ijarah).

e. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa

dari pihak bank oleh bank pihak lain (ijarah wa iqtina).

24

4. Fungsi dan Kegiatan Bank

Secara umum, fungsi bank adalah menghimpum dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk

berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary yaitu sebagai

lembaga perantara menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Secara lebih spesifik

bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development,

agent of servies. Menurut Sigit, Budisantoso dan Triandaru (2006:9),

fungsi bank yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :

a. Agent of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik

dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat

akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya

unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan

disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik,

bank tidak akan bangkrut dan pad saat yang telah dijanjikan

simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank

sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada

debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur

kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa pihak debitur tidak akan

menyalagunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana

pinjamannya dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan

25

untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai

niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban

lainnya pada saat jatuh tempo.

b. Agent of development

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan sektor

riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu

berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat

berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja

dengan baik. Kegiatan bank berupa berupa penghimpunan dan

penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kerugian

perekonomian di sektor rill. Kegiatan bank tersebut memungkinkan

masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta

kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan

investasi-distribusi-konsumsi ini tidak dapat dilepaskan dari

adanya penggunan uang. Kelancaran kegiata investasi-distribusi-

konsumsi ini tidak lai adalah kegiatan pembangunan perekonomian

masyarakat.

c. Agent of servies

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran

dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain

kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya

dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini

26

antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang,penitipan barang

berharga, pemberian jaminan bank, da penyelesaian tagihan.

Ketiga fungsi bank diatas diharapkan dapat memberikan gambaran

yang menyeluruh dan lengkap mengenai funsi bank dalam

perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai

lembaga perantara keuangan (financial intermediary intituton).

5. Deposito

a. Pengertian Deposito

Sebagaimana halnya badan usaha yang berorientasi pada laba,

bank juga berupaya menawarkan berbagai produk/jasa kepada

masyarakat semenarik mungkin untuk masyarakat yang ingin

menghimpun dananya dalam bentuk produk-produk deposito. Secara

umum, deposito daat diartikan sebagai simpanan masyarakat atau

pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu

menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.

Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 (Kasmir, 2008:85)

Tentang Perbankan Indonesia Deposito adalah “simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan

perjanjian nasabah penyimpan dengan baik”

Menurut Lukman Dendawijaya (2001:27) : “ Deposito adalah

simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya

dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara

pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan “.

27

Menurut Drs.O.P Simorangkir (2004:80), dalam bukunya

“Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank” Deposito adalah

Simpanan dalam rupiah milik pihak ketiga yang penarikannya

dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara

bank dengan si penyimpan.

Disisi bank, sumber dana deposito berjangka ini digolongkan

sebagai dana mahal dibandingkan dana lainnya, namun keuntungannya

yaitu penyediaan likuiditas untuk kebutuhan penarikan dana ini hampir

dapat diprediksi secara aurat (Siamat, 2005:301)

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bila waktu

yang ditentukan telah habis maka pihak deposan dapat melakukan :

1. Menarik deposito tersebut

2. Memperpanjang dengan suatu periode yang di inginkan jangkah

waktu deposito dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan yaitu : 1

bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan.

b. Jenis – Jenis Deposito

Jenis-jenis deposito menurut Kasmir (2008:85) :

1. Deposito Berjangka

Deposito berjangka adalah merupakan deposito yang diterbitkan

menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya

bervariasi mulai 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito

berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga.

28

Artinya, didalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau

lembaga.

a) Deposito Automatic All Over yaitu deposito berjangka yang

otomatis diperpanjang oleh bank jika deposito tersebut

telah jatuh tempo meskipun telah dicairkan oleh

pemiliknya. Perpanjangannya sama dengan jangka waktu

deposito sebelumnya, tetapi dengan tingkat suku bunga atau

bersifat floating rate. Sistem ini sangat menguntungkan

deposan, karena selama belum dicairkan, deposan selalu

mendapat bunga deposito.

b) Deposito Non Automatic All Over yaitu deposito berjangka

yang tidak otomatis diperpanjang oleh bank jika deposito

tersebut telah jatuh tempo tetapi belum dicairkan oleh

pemiliknya. Jadi, deposan tidak akan mendapat bunga.

Deposan macam ini berubah sifatnya menjadi tabungan non

produktif ( uang titipan ) bagi bank.

2. Sertifikat Deposito

Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu

2,3,6, 12 dn 24 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas

unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan

atau dipindahtangankan kepada pihak lain.

Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di

muka, baik tunai maupun non tunai.

29

Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam

berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Dengan

demikian, nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak

untuk jumlah nominal yang sama.

3. Deposito on Call

Deposito on call merupakan deposito yang berjangka waktu

minimal 7 hari dan paling lama kurang dari satu bulan.

Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang

besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang

bersangkutan).

Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya

untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara

nasabah dengan pihak bank.

6. SukuBunga

Menurut Kasmir, (2002:121) suku bunga bank dapat diartikan

sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip

konvesional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.

Sadono Sukirno (2006:375) menyatakan suku bunga adalah bunga

yang dinyatakan sebagai persentasi dari modal. Bunga adalah biaya

yang dibayar oleh peminjam atas penggunaan dananya. Perusahaan

dan pemerintah meminjam dana dengan meneritkan obligasi, dan

mereka membayar bunga kepada perusahaan dan rumah tangga yang

membeli obligasi tersebut. Rumahtangga atau perusahaan yang telah

30

meminjam dari sebuah bank harus membayar bunga atau pinjaman

tersebut kepada bank ( Case dan Fair, 2004:153).

Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang

diberikan kepada nasabahnya, yaitu (Sadono Sukirno, 2006:375) :

a. Bunga Simpanan

Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi

nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan

merupakan harga yang harus dibayar kepada nasabahnya. Sebagai

contoh : jasa giro, bunga tabungan, bunga deposito.

b. Bunga Pinjaman

Bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang

harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh :

bunga kredit.

Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya

dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana

yang harus dikelurkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman

merupakan dana yang diterima dari nasabah. Bunga simpanan maupun

bunga pinjaman masing-masing mempengaruhi satu sama lainnya.

Sabagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi maka secara

otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula

sebaliknya.

Seperti dijelaskan diatas bahwa untuk menentukan besar kecilnya

tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh

31

keduanya. Artinya baik bunga maupun pinjaman saling mempengaruhi

disamping pengaruh faktor-faktor lainnya. Menurut Kasmir,

(2002:122) faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya

penetapan suku bunga adalah:

a. Kebutuhan dana

Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman

meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut

cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan.

Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula

meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana yang ada

simpanan banyak sementara pemohonan simapanan sedikit maka

bunga simpanan akan turun.

b. Persaingan

Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor

promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan

pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16%

maka, jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga

simpanan kita naikkan diatas bunga pesaing, misalnya 16%.

Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada

dibawah bunga pesaing.

32

c. Kebijakan Pemerintah

Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman

kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah.

d. Target laba yang diinginkan

Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang

diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.

e. Jangka waktu

Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin

tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko

dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman

berjangka pendek, maka bunga relatif lebih rendah.

f. Hubungan baik

Biasanya bank menggolongkan antara nasabah utama (primer) dan

nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada

keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank.

Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan

pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganyapun berbeda

dengan nasabah biasa.

Pada prinsipnya, tingkat suku bunga adalah harga atas penggunaan

uang yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) untuk jangka

waktu tertentu.

33

7. Jenis Suku Bunga

Jenis suku bunga atau tingkat bunga dapat berbeda karena tiga hal,

yaitu (Mankiw, 2000):

1. Jangka waktu pinjaman (terms).

Beberapa jenis pinjaman memiliki jangka waktu pendek, bahkan

ada yang berjangka semalam (over-night). Pinjaman lain

memiliki jangka waktu 30 tahun atau bahkan lebih panjang dari

itu. Tingkat bunga pinjaman tergantung pada jangka waktu

pinjaman ini. Tingkat bunga pinjaman jangka panjang biasanya,

namun tidak selalu, lebih tinggi dari pada tingkat bunga

pinjaman jangka pendek.

2. Risiko kredit (credit risk)

Dalam memutuskan pemberian pinjaman, seseorang pemberi

pinjaman harus memperhitungkan probabilitas peminjam untuk

membayar kembali pinjamannya. Undang-undang

memungkinkan peminjam untuk tidak membayar pinjamannya

jika ia dinyatakan bangkrut menurut undang-undang. Semakin

tinggi probabilitas ketidakmampuan membayar kembali

pinjaman, maka semakin tinggi tingkat bunganya.

3. Pajak (tax)

Pajak yang dikenakan pada tingkat bunga berbagai jenis obligasi

berbedabeda. Pada obligasi yang diterbitkan pemerintah pusat

dan daerah yang dinamakan municipal bonds, para pemegang

34

obligasi tidak membayar pajak penghasilan untuk tingkat bunga

yang diperolehnya. Oleh karena itu,

municipal bonds hanya memberikan tingkat bunga yang rendah.

8. Capital Adequacy Ratio ( CAR )

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh

aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal

sendiri bank disamping memperoleh dana dari sumber-sumber di luar

bank (Dendawijaya, 2003:122). Menurut Dahlan Siamat (2005:295)

kewajiban penyediaan modal minimum bagi semua bank berdasarkan

paket kebijakan perbankan 2005 adalah sebesar 8% dari ATMR.

Secara matematis CAR dapat dirumuskan sebagai berikut

(Dendawijaya, 2003:123) :

Pada penelitian (Almilia dan Wahyu, 2006) CAR adalah rasio yang

memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung

risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. CAR adalah

rasio kecukupan modal yang merupakan faktor yang penting bagi

bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko

kerugian. Semakin kecilnya CAR, sebagian perbankan tidak bisa lagi

menjalankan kegiatan operasionalnya. Rendahnya CAR secara

CAR =

x 100%

35

langsung akan menyebabkan corporate value dari perbankan menurun

di pasar bursa. Agregasi dari hal ini akan menyebabkan sentimen yang

kurang baik pada pasar yang secara umum akan membawa

perekonomian kearah resesi.

9. Return On Asset ( ROA )

Menurut Dendawijaya (2003:120) ROA digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh

keuntungan (laba) secara keseluruhan.

Dalam menjalankan atau setiap kegiatan tertentu harapan yang

pertama kali diinginkan adalah memperoleh keuntungan atau

profitabilitas. Yang dimaksud dengan profitabilitas atau rentabilitas

adalah kemampuan suatu bank dalam memperoleh laba (O.P.

Simorangkir, 2004:152).

Dalam bukunya, Frederic Mishkin (2007:232) menyatakan bahwa

because owners of a bank must know wheter their bank is being

managed well, they need good measures of bank profitability. A basic

measure of bank profitability is Return On Asset (ROA). Atau

Frederic Miskhin (2007:232) menyatakan bahwakarena pemilik bank

harus tahu wheter bank mereka sedang dikelola dengan baik, mereka

perlu langkah-langkah yang baik dari profitabilitas bank. Sebuah

ukuran dasar profitabilitas bank adalah Return On Asset (ROA).

36

Menurut Lukman Dendawijaya (2005:118) menjelaskan

”Rentabilitas adalah alat untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan”.

Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan menggunakan kekayaan (total asset) yang

dimiliki perusahaan yang bersangkutan setelah disesuaikan dengan

biaya – biaya yang mendananai aset tersebut.

10. Non Performing Loan ( NPL )

Menurut Riyadi (2006:160), non performing loan (NPL) gross

merupakan rasio yang menunjukkan jumlah pembiayaan yang

tergolong dalam kolektibilitas 3 sampai dengan 5. Jika NPL suatu

bank selalu tinggi maka akan mempengaruhi permodalan bank

tersebut karena dengan NPL yang tinggi akan membuat bank

mempunyai kewajiban untuk memenuhi PPAP yang terbentuk.

Menurut Dahlan Siamat (2005:361) NPL dapat diartikan sebagai

pinjaman yangmengalami kesulitan pelunasan akibat faktor

kesengajaan dan atau karena faktor eksternal diluar kemampuan

debitur. Sedangkan menurut Darmawan dalam Artwienda (2009:21)

NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur

%100Asset Total

Bersih LabaROA

37

kemampuan bank dalam mengcover risiko kegagalan pengembalian

oleh debitur.

Persyaratan yang ketat dalam kebijakan kredit akan mengurangi

kemungkinan terjadinya kredit bermasalah, namun tidak akan

menghilangkan timbulnya masalah-masalah seperti terjadinya default

atau penunggakan pembayaran. Menurut surat edaran Bank Indonesia

Nomor 3/30/DPNPt tanggal 14 Desember 2001 besarnya NPL

dihitung sebagai berikut :

Menurut Mabruroh dalam artwienda (2009:22) NPL berpengaruh

negatif terhadap perubahan laba. Semakin tinggi NPL maka semakin

menurun perubahan laba. Dan Dendawijaya (2003) mengungkapkan

dimana adanya kredit bermasalah yang semakin besar dibandingkan

dengan aktiva produktifnya dapat mengakibatkan kesempatan untuk

memperoleh pendapatan income dari kredit yang diberikan, sehingga

mengurangi laba bank.

Bank Indonesia sebagai regulator perbankan di Indonesia telah

mengeluarkan peraturan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP

tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan NPL maksimim 5%. Semakin

rendah NPL semakin bagus karena jumlah kredit yang

bermasalah/macet pada bank tersebut semakin kecil begitupun

NPL =

x 100%

38

sebaliknya semakin tinggi NPL suatu bank maka akan semakin besar

kredit yang bermasalah/macet pada bank tersebut.

11. Biaya Operasional Pendapatan Operasional

Pengertian BOPO Menurut Veithzal Rivai (2007:722) menyatakan

bahwa: “BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan

pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.” BOPO

dihitung dengan rumus yang sesuai dengan Surat Edaran Bank

Indonesia No 12/11/DPNP, 31 Maret 2010, yaitu:

B. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

1. Capital Adequacy Ratio ( CAR ) dengan Suku Bunga Deposito

CAR adalah rasio kecukupan modal yang merupakan faktor

yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan

menampung risiko kerugian. Bank Indonesia menerapkan CAR yaitu

kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu

dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari

total aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR) atau secara matematis

dapat dirumuskan sebagai berikut (Lukman Dendawijaya, 2003 : 122) :

BOPO =

x 100%

39

Penelitian yang telah diteliti oleh Sudarmadi dan Oswari pada

tahun 2009, terhadap 5 bank Persero yang ada di Indonesia yang

tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh CAR ( Capital Adequacy

Ratio ) , ROA (Return On Asset ) , dan LDR (Loan to Deposit Ration)

terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 12 bulan untuk

kategori Bank Persero yang berada di Indonesia, dengan periode

pengamatan selama tiga tahun dan pada tahun 2006 sampai dengan

tahun 2008 secara triwulan. Dalam penelitian tersebut hasil

menunjukan bahwa adanya pengaruh secara parsial antara CAR

terhadap Suku Bunga Deposito.

H1 : Diduga ada pengaruh positif antara Capital Adequacy ratio

dengan Suku Bunga Deposito Bank Persero.

2. Return On Asset ( ROA ) dengan Suku Bunga Deposito

Return On Asset atau ROA digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)

secara keseluruhan. Semain besar ROA suatu bank, semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik posisi

bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2003:120):

Profitabilitas yang tinggi menunjukkan keyakinan bank untuk

mampu membayarkan kembali simpanan deposito berjangkanya saat

CAR =

x 100%

40

jatuh tempo berikut bunganya (Almilia dan Wahyu, 2006). Maka

mereka cenderung akan menurunkan tingkat suku bunga depositonya

untuk mengurangi biaya bunganya, dan pada saat yang bersamaan

bank tersebut tidak perlu cemas akan kekurangan dana karena dengan

kredibilitas yang tinggi, tidak perlu takut kehilangan nasabah.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Return On Asset

merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik dengan

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan

berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai

aktivanya.Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula

keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi

bank tersebut dari segi penggunaan aset.

Hal ini membuat semakin besarnya keuntungan yang diperoleh,

maka bank akan menurunkan penetapan bunga depositonya, sehingga

ROA memiliki pengaruh negatif terhadap suku bunga deposito

berjangka.

%100Asset Total

Bersih LabaROA

41

Penelitian yang telah dilakukan oleh Sudarmadi (2009) dan Dewi Ayu

(2007) yang menyatakan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang

signifikan secara parsial terhadap suku bunga deposito pada Bank

Persero.

Namun penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Wahyu

(2006) terhadap Bank Umum yang ada di Indonesia yang masih

beroperasi selama tahun 1999 hingga 2003, secara parsial dapat

menyimpulkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara ROA

terhadap penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan

12 bulan. Hasil ini menunjukkan setiap kali ada perubahan pada ROA

maka bank-bank umum harus segera melakukan perubahan pada

tingkat suku bunga depositonya.

Berdasarkan analisis dari teori yang ada dan temuan penelitian

terdahulu, maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:

H2: Diduga ada pengaruh negatif Return On Asset (ROA)

terhadap tingkat suku bunga deposito bank umum.

3. Non Performing Loan ( NPL ) dengan Suku Bunga Deposito

Menurut Riyadi (2006:160), non performing loan (NPL) gross

merupakan rasio yang menunjukkan jumlah pembiayaan yang

tergolong dalam kolektibilitas 3 sampai dengan 5. Jika NPL suatu bank

selalu tinggi maka akan mempengaruhi permodalan bank tersebut

42

karena dengan NPL yang tinggi akan membuat bank mempunyai

kewajiban untuk memenuhi PPAP yang terbentuk.

Dewi Ayu (2007) dalam penelitiannya yang menghasilkan bahwa

NPL berpengaruh signifikan terhadap Suku Bunga Deposito pada

Bank Persero. Dewi Ayu (2007) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa NPL mencerminkan resiko kredit, bahwa semakin kecil NPL

semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. Dan

Achmad Kurniawan (2012) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa

NPL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap suku bunga deposito

berjangka tiga bulan.

H3: Diduga ada pengaruh positif Non Performing Loan

(NPL)terhadap tingkat Suku Bunga Deposito Bank Persero.

4. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) dengan Suku

Bunga Deposito

Pengertian BOPO Menurut Veithzal Rivai (2007:722) menyatakan

bahwa: “BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan

pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.” BOPO

dihitung dengan rumus yang sesuai dengan Surat Edaran Bank

Indonesia No 12/11/DPNP, 31 Maret 2010, yaitu:

43

Dewi Ayu Prihastuti (2007) yang menghasilkan bahwa BOPO

berpengaruh secara signifikan terhadap Suku Bunga Deposito

Berjangka pada Bank Persero di Indonesia. Akan tetapi Hasil ini tidak

sesuai dengan teori, menurut teori BOPO berpengaruh terhadap

penetapan suku bunga deposito karena untuk menentukan besarnya

bunga deposito, pihak bank juga perlu memperhitungkan biaya

operasional yang dikeluarkan dan pendapatan operasional yang

didapatkan. Ketidaksesuaian ini diperkirakan disebabkan oleh

terjadinya pendapatan yang cukup besar tiap bulannya secara rata-rata

khususnya pada pendapatan (beban) non operasional atau pendapatan

yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan bank-bank persero,

sehingga bank–bank persero tidak terlalu memperhatikan rasio BOPO

dalam mengambil keputusan mengenai besarnya suku bunga deposito

berjangka waktu pendek yaitu 1,3,6 dan 12 bulan.

C. Penelitian Terdahulu

Sudarmadi dan Oswari (2009) dalam penelitiannya mengenai

Pengaruh Capital Adequacy ratio, Return On Asset, Loan To Deposit

Terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 12 Bulan menghasilkan Nilai

Sig.F lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) sebesar 0,014

menunjukkan bahwa CAR,ROA dan LDR secara bersama-sama memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap suku bunga deposito sampai dua belas

bulan diIndonesia Persero Bank. Adjusted R Square sebesar 0,612 nilai

dengan tingkat kesalahan prediksi 1,09336 menunjukkan bahwa tingkat

44

suku bunga deposito dua belas bulan pada Bank Indonesia Persero

dipengaruhi oleh CAR, ROA dan LDR secara bersama-sama untuk 61,2%

sedangkan 38,8% dipengaruhi oleh faktor lain seperti. CAR hanya

sebagian memiliki pengaruh yang signifikan tidak ROA dan LDR tidak

signifikan. Dengan konstanta -1,172 maka jika tidak ada CAR, ROA dan

LDR nilai suku bunga deposito dua belas bulan adalah -1,172%. CAR,

ROA dan LDR dampak positif pada suku bunga deposito dua belas bulan

dengan koefisien regresi masing-masing untuk CAR 0.258,0,722 dan

0,021 untuk ROA ke LDR.

Noegroho (2002) dalam penelitiannya Analisis Faktor – Faktor yang

Mempengaruhi Besarnya Tingkat Bunga Deposito di Indonesia meneliti

variabel independen tingkat inflasi, jumlah beredar, suku bunga SBI, suku

bunga luar negeri dan nilai tukar terhadap variabel dependen tingkat

bunga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap besarnya tingkat bunga deposito bank

di Indonesia.

Almilia dan Wahyu (2006) melakukan penelitian terhadap faktor –

faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada

bank umum di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menyediakan bukti

empiris mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga

deposito berjangka. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ROA,

LDR, CAR, Inflasi, likuiditas perekonomian, dan pertumbuhan ekonomi.

Sementara variabel dependennya adalah tingkat suku bunga deposito bank

45

umum berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan. Dalam waktu pengamatan dari

tahun 1999 hingga 2003 penelitian ini menghasilkan variabel

perkembangan likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, perkembangan

perekonomian, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return on Asset)

dan LDR (Loan to Deposits Ratio) secara simultan mempunyai pengaruh

yang sangat bermakna atau signifikan pada taraf 95% (J = 0,05) terhadap

penetapan tigkat suku bunga deposito berjangka satu bulan, tiga bulan,

enam bulan dan dua belas bulan pada bank umum di Indonesia. Dan secara

parsial variabel ROA dan LDR memiliki pengaruh signifikan terhadap

tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan 12 bulan. Kemudian

variabel inflasi hanya berpengaruh signifikan pada tingkat suku bunga

deposito berjangka 3 bulan.

Nugroho (2010), melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum.

Hasil penelitian menyatakan bahwa ROA (Return On Assets), LDR (Loan

to Deposit Ratio), CAR (Capital Adequacy Ratio) dan inflasi secara

bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap tingkat suku bunga

deposito berjangka pada bank umum di Indonesia. Dan secara parsial,

variabel ROA berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat suku bunga

deposito, sementara variabel CAR danLDR tidak memiliki pengaruh

secara signifikan.

Dewi Ayu Prihastuti (2007), melakukan penelitian yang

menghasilkan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat

46

disimpulkan bahwa untuk penentuan tingkat suku bunga deposito

berjangka satu bulan, variabel independen yang paling berpengaruh secara

parsial adalah variabel LDR sebesar 48% dilanjutkan dengan variabel NPL

sebesar 46.1%, variabel CAR sebesar 3%, variabel BOPO sebesar 2.5%

dan di urutan terakhir adalah variabel ROA sebesar 1.5%. Untuk

penentuan tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan, variabel

independen yang paling berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR

sebesar 51.1% dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar 46.6%, variabel

BOPO sebesar 3.5%, variabel CAR sebesar 3.3% dan di urutan terakhir

adalah variabel ROA sebesar 2.9%. Dari hasil analisis itu juga dapat

disimpulkan untuk penentuan tingkat suku bunga deposito berjangka enam

bulan, variabel independen yang paling berpengaruh secara parsial adalah

variabel LDR sebesar 52.2% dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar

44%, variabel ROA sebesar 5.6%, variabel BOPO sebesar 3.8% dan di

urutan terakhir adalah variabel CAR sebesar 2%. Disamping itu, dari hasil

analisis itu juga dapat disimpulkan untuk penentuan tingkat suku bunga

deposito berjangka 12 bulan, variabel independen yang paling

berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR sebesar 59% dilanjutkan

dengan variabel NPL sebesar 46.2%, variabel ROA sebesar 12.8%,

variabel BOPO sebesar 8.5% dan di urutan terakhir adalah variabel CAR

sebesar 0.01%.

Untuk lebih jelasnya hasil – hasil penelitian terdahulu di atas dapat

diringkas seperti tampak pada tabel 2.1 berikut ini:

47

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Model Analisis Hasil penelitian

1. Lawrence G.

Goldberga,

Sylvia C.

Hudgins (2001)

Depositor

discipline and

changing

strategies for

regulating thrift

institutions

(USA)

Panel Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

deposan yang tidak

diasuransikan memiliki

insentif untuk memonitor

dan disiplin S & L risiko

eksposur sehingga

mengurangi batas asuransi

deposito akan meningkatkan

disiplin pasar pada

Thrifts. Studi ini juga

menemukan bahwa

perubahan peraturan telah

mempengaruhi perilaku

deposito tidak diasuransikan.

2. Febri DwiAstuti

(2006)

Analisis Faktor-

Faktor yang

mempengaruhi

Suku Bunga

Deposito Pada

Bank-Bank

Umum

Pemerintah di

Indonesia

Vector

Autoregression

(VAR).

Hasil penelitian menemukan

bahwa variabel perubahan

harga 1 bulan sebelumnya

berpengaruh

signifikan secara negatif

terhadap perubahan suku

bunga deposito. Peningkatan

perubahan harga 1 bulan

sebelumnya sebesar 1 persen

akan menurunkan

48

perubahan suku bunga

deposito sebesar 0,56 persen

(cateris paribus). Inflasi

yang

terus terjadi akan

menyebabkan pihak bank

untuk meningkatkan suku

bunga

deposito nominalnya yang

bertujuan untuk

menyesuaikan dengan inflasi

yang

terus meningkat. Suku bunga

SBI berpengaruh signifikan

secara positif terhadap

penetapan

suku bunga deposito pada

bank-bank pemerintah.

Indikator perbankan yang

dalam penelitian ini diwakili

oleh LDR (Loan to

Deposit Ratio) memiliki

pengaruh signifikan secara

positif terhadap penetapan

suku bunga deposito.

Artinya, peningkatan sebesar

1 persen pada perubahan

LDR

1 bulan sebelumnya akan

berpengaruh terhadap

peningkatan perubahan suku

49

bunga deposito sebesar 0,26

persen (cateris paribus).

4. Luciana Spica

Almilia dan

Anton Wahyu

Utomo 2006

Faktor-faktor

yang

memepengaruhi

Tingkat Suku

Bunga Deposito

Berjangka Pada

Bank Umum di

Indonesia

Regresi Linier

Berganda

Variabel independen secara

simultan berpengaruh

signifikan

terhadap variabel dependen.

-Secara parsial variabel

inflasi

berpengaruh signifikan

terhadap

bunga deposito 3 bulan.

-Secara parsial variabel ROA

dan

LDR berpengaruh signifikan

terhadap bunga deposito 3,

6, 12

bulan.

-Secara parsial variabel CAR

tidak

berpengaruh signifikan.

5. Dewi Ayu

Prihastuti, 2007

Analisis Faktor-

Faktor yang

Mempengaruhi

Tingkat Suku

Bunga Deposito

Berjangka Pada

Bank Persero di

Indonesia

Analisis

Regresi

Berganda

Variabel ROA, CAR, LDR,

BOPO dan NPL secara

serempak mempunyai

pengaruh yang signifikan

terhadap penetapan tingkat

suku bunga deposito

berjangka waktu 1,3,6 dan

12 bulan pada Bank Persero

di Indonesia

2. Pada penetapan tingkat

50

suku bunga deposito

berjangka 1,3 dan 6 bulan,

variabel-variabel bebas yang

berpengaruh sigifikan adalah

variabel LDR dan

NPL

3. Pada penetapan tingkat

suku bunga deposito

berjangka 12 bulan,

variabelvariabel

bebas yang berpengaruh

sigifikan adalah variabel

ROA, LDR,

BOPO dan NPL

4. Secara umum disimpulkan

bahwa variabel independen

yang digunakan pada

penelitian kali ini lebih

berpengaruh secara

signifikan terhadap

penetapan

tingkat suku bunga deposito

berjangka 12 bulan

dibandingkan dengan suku

bunga deposito berjangka

1,3 dan 6 bulan.

51

6. Sudarmadi dan

Oswari, 2009

Pengaruh

Capital

Adequacy

Ratio, Return

On Assets dan

Loan to Deposit

Ratio Terhadap

Tingkat Suku

Bunga Deposito

Berjangka 12

Bulan.

Teknik regresi

linier berganda

-Variabel independen secara

simultan berpengaruh

signifikan

terhadap variabel dependen.

-Secara parsial CAR

berpengaruh

signifikan terhadap bunga

deposito

12 bulan.

-Secara parsial ROA dan

LDR

tidak berpengaruh signifikan

terhadap bunga deposito 12

bulan.

7. Yohanes Eko

Nugroho, 2010

Analisis

Faktorfaktor

yang

Mempengaruhi

Tingkat Suku

Bunga Deposito

Berjangka Bank

Umum di

Indonesia

Teknik regresi

Linier

Berganda

-Variabel independen secara

simultan berpengaruh

signifikan

terhadap variabel dependen.

- Secara parsial variabel

ROA

berpengaruh signifikan

terhadap

bunga deposito.

-Secara parsial variabel CAR

dan

LDR tidak berpengaruh

signifikan

8. May karlina

Dewi, 2010

Analisis

Pengaruh Capital

Adequacy Ratio

Teknik regresi

linier berganda

Hasil perhitungan secara

parsial terhadap tingkat suku

52

(CAR),Loan To

Deposit

(LDR)Dan

Return On Asset

Terhadap Suku

Bunga Deposito

Berjangka Pada

Bank Central

Asia, Tbk Tahun

2001-2010

bunga deposito sebagai

berikut:

1) CAR berpengaruh negatif

dan tidak signifikan terhadap

tingkat suku bunga deposito

pada Bank Central Asia,Tbk,

sehingga H1 ditolak.

2) LDR berpengaruh positif

dan tidak signifikan terhadap

tingkat suku bunga deposito

pada Bank Central Asia,Tbk,

sehingga H2 ditolak.

3) ROA berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap

tingkat suku bunga deposito

pada Bank Central Asia,Tbk,

sehingga H3 diterima.

9. Achmad

Kurniawan, 2012

Analisis

Pengaruh CAR,

ROA, NPL

terhadap tingkat

Suku Bunga

Deposito

Berjangka Tiga

Bulan Pada Bank

Teknik Analisis

regresi

Berganda

Terdapat pengaruh yang

signifikan CAR, ROA, NPL

terhadap Suku Bunga

Deposito berjangka Tiga

Bulan Pada Bank Persero di

Indonesia.

53

Persero di

Indonesia.

10. Nada Dreca,

2012

Evaluation of

Financial

Performance of

Banking Sector:

Evidence from

Bosnia and

Herzegovina,

Croatia, Serbia

and Slovenia

- Kinerja keuangan pada

penelitian ini diukur dengan

indikator yang dipilih,

seperti return on asset

(ROA), return on equity

(ROE), rasio kecukupan

modal (CAR), pangsa kredit

bermasalah (NPL),

partisipasi deposito, aset dan

pinjaman dalam Produk

Domestik Bruto (PDB) dari

acara country.Data bahwa

sistem perbankan negara ini

mengalami masalah di sektor

perbankan, sebagian besar

dipengaruhi oleh utang yang

besar kepada IMF, situasi

politik, krisis keuangan,

situasi internal dan faktor

politik lainnya

Sumber : Kumpulan Penelitian Terdahulu

54

D. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Bank Indonesia

Bank Persero

Uji Model Regresi

Uji Asumsi Klasik

1. Uji normalitas

2. Uji Multikolinieritas

3. Uji Heterskedastisitas

4. Uji autokolerasi

5.

Uji Regresi Berganda

Uji F Adjusted R square Uji T

Interpretasi

Kesimpulan

Independen

X1 : CAR

X2 : ROA

X3 : NPL

X4 : BOPO

Dependen

Y : Suku Bunga

Deposito

55

Berdasarkan kerangka berpikir tersebut maka dapat diperoleh model

konseptual dari penelitian ini sebagai berikut :

Gambar 2.2

Model Konseptual Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan yang

dipengaruhi Variabel CAR, ROA, LDR, NPL

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan permasalahan yang ada, maka dapat diambil

beberapa hipotesis sebagai berikut :

CAR

ROA

NPL

BOPO

Tingkat Suku Bunga

Deposito Berjangka 1

Bulan

56

H1: Diduga ada pengaruh negatif Capital Adequacy Ratio ( CAR )

terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan.

H2: Diduga ada pengaruh negatif Return On Asset ( ROA ) terhadap

suku bunga deposito berjangka 1 bulan.

H3: Diduga ada pengaruh positif dari Non Performing Loan ( NPL )

terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan.

H4: Diduga ada pengaruh positif dari Biaya Operasional Pendapatan

Operasional (BOPO) terhadap suku bunga deposito berjangka 1

bulan.

H5: Diduga secara simultan CAR, ROA, NPL dan BOPO terhadap

suku bunga deposito berjangka 1 bulan.

57

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yaitu data yang merupakan data time series. Data yang diperlukan

merupakan data sekunder yaitu inflasi dan kinerja keuangan bank persero

pada periode tahun 2006-2011 yang diperoleh dari data Statistik Ekonomi

Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan Indonesia yang

dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

Penelitian ini dilengkapi dengan hasil penelitian terdahulu dan dari

reverensi dari bank lain yang relevan misalnya seperti jurnal dan

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Model dalam penelitian ini

menggunakanan lima variabel yaitu Suku Bunga Satu bulan, Capital

Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Non Performing Loan

(NPL), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO).

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok bank yang termasuk

dalam bank persero yang ada di Indonesia pada periode tahun 2006-2011.

Dan dan dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel 1 kelompok

58

Bank yaitu Bank Persero. Antara lain adalah Bank Rakyat Indonesia (

BRI ), Bank Tabungan Negara ( BTN), Bank Negara Indonesia dan Bank

Mandiri.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara :

1. Studi kepustakaan, yaitu memperoleh dari berbagai literatur, jurnal-

jurnal yang telah dipublikasikan, penelitian terdahulu dan dari

berbagai sumber lainnya.

2. Data sekunder, yaitu merupakan sumber data penelitian yang

diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Penelitian ini menggunakan

data time series bulanan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia

periode tahun 2006-2011. Data – data tersebut diperoleh dari:

a. Statistik Ekonomi Perbankan Indonesia ( SEKI )

b. Statistik Perbankan Indonesia ( SPI )

D. Metode Analisis Data

Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan

menggunakan regresi berganda. analisis regresi merupakan salah satu alat

analisis yang menjelaskan tentang akibat yang ditimbulkan oleh satu atau

lebih variabel bebas dan variabel terikat ( tidak bebas ) ( sudarmanto,

2005 ). Dengan menggunakan software eviews 6.0 setelah semua data-

59

data terkumpul maka selanjutnya data-data tersebut dianalisis dengan uji

asumsi klasik dan uji hipotesis.

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik ini dilakukan sebagai parameter untuk mengukur

apakah data yang digunakan ini bersifat blue atau tidak.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai

residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi

normal atau tidak (Suliyanto 2011:67).Apabila sebaran data sudah

berdistribusi normal, maka uji lanjut dengan menggunakan

statistik parametrik bisa dilakukan. Sebaliknya, bila data tidak

berdistribusi normal maka uji lanjut dengan menggunakan statistik

parametrik tidak bisa dilakukan, tetapi menggunakan statistik non

parametrik. Untuk menguji normalitas sebaran data bisa dilakukan

dengan empat cara, yaitu Chi-Square, Lilifors dan Kormogorov

Smirnov dan Skewness Kurtosis.

Pada penelitian ini, Uji normalitas menggunakan jarque

bera yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen, variabel independen maupun keduanya

berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah yang

memiliki distribusi data yang normal. Pada penelitian ini untuk

menguji normalitas dalam persamaan regresi adalah dengan dua

cara:

60

a. Membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan nilai

X2 tabel. Jika nilai JB ≤ X2 tabel maka nilai residual

terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal.

Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai derajat

kesalahan α = 0.05, maka penelitian ini tidak ada permasalahan

normalitas atau dengan kata lain, data terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan hubungan linier antara

variabel independen didalam regresi berganda. (Agus Widarjono,

2010:75).

Ada beberapa metode untuk mendeteksi ada tidaknya

masalah multikolinieritas dalam suatu model regresi berganda.

multikolinieritas bisa dideteksi dengan melihat kolerasi linier

antara variabel independen di dalam regresi. Sebagai aturan yang

kasar (rule of thumb), jika koefisien kolerasi cukup tinggi yaitu

diatas 0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model.

Sebaliknya jika koefisien kolerasi kurang dari 0,85 maka kita duga

model tidak mengandung unsur multikolinieritas. Akan tetapi

perlu kehati-hatian terutama pada data time series seringkali

menunjukan kolerasi antar variabel independen cukup tinggi.

Kolerasi tinggi ini terjadi karena data time series seringkali

menunjukan unsur tren yaitu data bergerak naik dan turun secara

bersamaan (Agus Widarjono, 2010:77).

61

c. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model

regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel

pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka

disebut dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model

regresi adalah yang homoskedastisitas (Suliyanto, 2011: 95).

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan uji park

utuk menguji masalah heteroskedastisitas data.. Cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas melalui Uji Park

yaitu meregresi nilai logaritma dari kuadrat residual terhadap

variabel independen. Apabila probabilitas signifikansi variabel

independen lebih besar dari derajat kesalahan yaitu 5%, maka

dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi

homoskedastisitas. Namun apabila probabilitas signifikansi kurang

dari derajat kesalahan 5%, maka dalam model regresi ada indikasi

terjadi heteroskedastisitas (Winarno, 2009:5.12).

d. Uji Autokolerasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu

model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu

pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari

62

autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji

Durbin-Watson (D-W), dengan tingkat kepercayaan = 5%.

Apabila D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada

autokorelasi (Santoso. 2002 : 219).

Pendapat lain untuk mendeteksi tentang uji autokorelasi

secara umum bisa diambil patokan (Singgih, 2000:218):

1) Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif

2) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak

autokorelasi

3) Angka D-W diatas +2, berarti ada korelasi negatif.

Pendapat lain dari Danang Sunyoto (2011:134) salah satu

ukuran dalam menentukan adanya tidaknya masalah autokolerasi

adalah dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai

berikut :

1) Terjadi autokolerasi positif jika nilai DW dibawah -2

(DW < -2)

2) Tidak terjadi autokolerasi, jika nilai DW berada

diantara -2 dan =2 atau -2 < DW , +2

3) Terjadi autokolerasi negatif jika nilai DW berada diatas

+2 atau DW > +2

63

2. Analisis Regresi Berganda

Menurut Winarno (2009:4.1) analisis regresi digunakan untuk

mengetahui hubungan antara suatu variabel dependen dan satu

variabel independen, disebut analisis regresi sederhana. Apabila

terdapat beberapa variabel independen, analisisnya disebut dengan

analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel

independen yaitu CAR, ROA, NPL dan BOPO. Maka penelitian ini

menggunakan analisis regresi berganda.

Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y’ = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4 …..+ bnXn +

Keterangan:

Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

yaitu Suku Bunga Deposito

X1 = Variabel Independen Capital Adequacy Ratio

(CAR )

X2 = Variabel Independen Return On Aset ( ROA )

X3 = Variabel Independen Non Performing Loan

(NPL )

X4 = Variabel Independen Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO)

a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)

64

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun

penurunan)

= eror

3. Uji Signifikansi

a. Uji Koefisien Determinasi (Adj. )

Adjusted R squareadalah suatu indikator yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke

dalam suatu persamaan regresi. Nilai adjusted R2 telah dibebaskan

dari pengaruh derajat kebebasan (degree of freedom) yang berarti

nilai tersebut telah benar-benar menunjukkan bagaimana pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Santoso

dalam buku (Priyatno, 2008:81), Adjusted R square adalah

R square yang telah disesuaikan nilai ini selalu lebih kecil dari

R square dari angka ini bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk

regresi dengan lebih dari dua variabel bebas

digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.

b. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F)

Uji simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari

variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara

serentak/bersama-sama/sekaligus.

65

Uji F ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua

variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel

dependen atau terikat (Ghozali, 2011:98). Hipotesis nol (H0) yang

akan diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama

dengan nol, atau Ho : b1 = b2 = …= bk = 0 Artinya, apakah semua

variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak

semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:

Ha : b1 ≠ b2 ≠ … ≠ bk ≠ 0 Artinya variabel tersebut

merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Adapun hipotesis dalam uji model ini adalah: Ho = tidak

ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan

terhadap variabel dependen. Ha = ada pengaruh signifikan dari

variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.

Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika

probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika

probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketepatan model

(goodness of fit). Uji F ini juga sering disebut sebagai uji simultan,

untuk menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam

model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel tergantung

atau tidak. Untuk menyimpulkan apakah variabel bebas yang

66

digunakan dalam model masuk dalam kategori cocok atau tidak,

kita harus membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel

dengan derajat bebas: df : , (k-1), (n-k). (Suliyanto, 2011:61)

c. Uji Parsial ( Uji T )

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi

variabel terikat. Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien

regresi secara individual.

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2011:98).

Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah apakah suatu

parameter (bi) sama dengan nol, atau: Ho : bi = 0 Artinya, apakah

suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang

signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya

(Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi

≠ 0 Adapun hipotesis dalam uji model ini adalah:

Ho = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel

independen secara simultan terhadap variabel dependen.

Ha = ada pengaruh signifikan dari variabel independen

secara simultan terhadap variabel dependen. Aturan pengambilan

67

keputusan adalah sebagai berikut: Jika probabilitas > 0,05 maka

Ho diterima dan Ha ditolak.Jika probabilitas < 0,05 maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah variabel

tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

tergantung atau tidak. Suatu variabel akan memiliki pengauh yang

berarti jika nilai t hitung variabel tersebut lebih besar

dibandingkan dengan t tabel. (Suliyanto, 2011:62).

E. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan model yang digunakan dalam penelitian ini maka

variabel yang digunakan terdiri dari:

1. Variabel Independen

variabel bebas atau independent sering disebut juga variabel

predictor, stimulus, input, antencendent atau variabel yang

mempengaruhi. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi

sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat).

Sehingga variabel independent dapat dikatakan sebagai variabel yang

mempengaruhi

a. Capital Adequacy Ratio ( CAR )

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh

aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal

sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di

68

luar bank. CAR adalah rasio kecukupan modal yang merupakan faktor

yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan

menampung risiko kerugian. Semakin kecilnya CAR, sebagian

perbankan tidak bisa lagi menjalankan kegiatan operasionalnya.

Rendahnya CAR secara langsung akan menyebabkan corporate value

dari perbankan menurun di pasar bursa. Agregasi dari hal ini akan

menyebabkan sentimen yang kurang baik pada pasar yang secara

umum akan membawa perekonomian kearah resesi. (Penelitian

Almilia, 2006).

b. Return On Asset (ROA)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank

dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin

besar ROA suatu bank, semakin besar pula keuntungan yang dicapai

bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi

penggunaan aset.

c. Non Performing Loan ( NPL )

NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (kriteria

kurang lancar, diragukan dan macet) terhadap total kredit yang

disalurkan bank. NPL menunjukan kemampuan kolektibilitaas sebuah

bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh

bank sampai lunas.

69

d. Biaya Operasional Pendapatan Operasional

BOPO Menurut Veithzal Rivai (2007:722) menyatakan bahwa:

“BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan

pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.”

2. Variabel Dependen

variabel dependen atau terikat sering juga disebut variabel kriteria

respon output (hasil). Variabel dependen merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

independent (bebas).

Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini

merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat

ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan.

Pada prinsipnya, tingkat suku bunga adalah harga atas penggunaan

uang yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) untuk jangka waktu

tertentu.

Deposito Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang

pokok-pokok Perbankan Indonesia. Deposito adalah “simpanan pihak

ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan

jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan

bank yang bersangkutan”.

70

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Bank persero merupakan bank pemerintah yang sebagian besar

dari seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia atau BUMN

(badan usaha milik negara indonesia) dimana definisi BUMN menurut

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha yang seluruh

atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan

secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.

BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk

menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat yang sejak tahun 2001

seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian

BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN di Indonesia

berbentuk perusahaan perseroan, perusahaan umum, dan perusahaan

jawatan. Bank persero atau juga sering disebut Bank BUMN, Pada

awalnya masing-masing didirikan dengan undang-undang tersendiri

mengenai bidang tugas masing-masing bank. Dalam kegiatan

operasionalnya, bank persero tetap tunduk pada undang-undang tentang

perbankan.

Menurut Dahlan Siamat (2005;54) dalam bukunya yang berjudul

“Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan”,

mengemukakan bahwa :“Bank Persero, atau sering juga disebut bank

71

pemerintah, adalah bank umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki

pemerintah”.

Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa bank

persero merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dikuasai oleh

pemerintah. Bank-bank yang termasuk ke dalam kelompok bank persero,

antara lain :

a. Bank Negara Indonesia (BNI)

b. Bank Rakyat Indonesia (BRI)

c. Bank Tabungan Negara (BTN)

d. Bank Mandiri (sebelum 1998 adalah Bank Dagang Negara ,

Bank Bumi Daya , Bank Exim , Bank Pembangunan

Indonesia)

Bank Persero, atau sering juga disebut bank pemerintah, adalah bank

umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah. Di dekade 2000-an,

pemerintah melakukan restrukturisasi yang sangat fundamental terhadap bank-

bank persero sebagai dampak terjadinya krisis perbankan. Bank persero yang

sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil jumlahnya menjadi hanya 4 bank.

Kebijakan pemerintah terhadap bank persero dilakukan dengan menggabungkan

(merger)Bank Bumi Daya, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Dagang

Negara ke dalam Bank Mandiri. Sementar BTN, Bank BNI 46, dan BRI tetap

terus beroperasi seperti sebelumnya. Bank Ekspor Impor Indonesia berubah

fungsi menjadi lembaga pembiayaan ekspor. Dengan demikian, fungsi Bank

Exim sebelumnya sebagai bank umum kini tidak lagi dilakukan. Komposisi

72

kepemilikan bank persero juga ikut mengalami perubahan, dimana saham bank-

bank persero telah menjadi bank publik melalui penjualan sebagian sahamnya

melalui pasar modal (divestasi) antara lain: BNI, Mandiri, dan BRI. (Nresna

Iqlima, 2010:64).

B. Pengujian dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai

residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi

normal atau tidak (Suliyanto 2011:67).Apabila sebaran data sudah

berdistribusi normal, maka uji lanjut dengan menggunakan

statistik parametrik bisa dilakukan. Sebaliknya, bila data tidak

berdistribusi normal maka uji lanjut dengan menggunakan statistik

parametrik tidak bisa dilakukan, tetapi menggunakan statistik non

parametrik. Untuk menguji normalitas sebaran data bisa dilakukan

dengan empat cara, yaitu Chi-Square, Lilifors dan Kormogorov

Smirnov dan Skewness Kurtosis.

Pada penelitian ini, Uji normalitas menggunakan jarque

bera yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel dependen, variabel independen maupun keduanya

berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah yang

memiliki distribusi data yang normal. Pada penelitian ini untuk

73

menguji normalitas dalam persamaan regresi adalah dengan dua

cara:

a. Membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan nilai X2

tabel. Jika nilai JB ≤ X2 tabel maka nilai residual

terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal.

b. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai derajat kesalahan α

= 0.05, maka penelitian ini tidak ada permasalahan normalitas

atau dengan kata lain, data terdistribusi normal.

Grafik 4.1

Hasil Uji Normalitas ( Bank Persero )

Dari grafik histogram diatas dapat dilihat bahwa nilai Jarque-Bera sebesar

6.608625 atau berada dibawah nilai tabel Chi Square yaitu sebesar 9,48773,

maka diterima. Kesimpulannya adalah data terdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model

0

2

4

6

8

10

12

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: Residuals

Sample 2007M01 2011M12

Observations 58

Mean 7.33e-16

Median -0.163812

Maximum 2.153284

Minimum -1.337144

Std. Dev. 0.857568

Skewness 0.826828

Kurtosis 2.995293

Jarque-Bera 6.608625

Probability 0.036724

74

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel

bebas.

Pada penelitian ini, ada atau tidaknya multikolinieritas dapat

diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variabel

bebas. Jika koefisien kolerasi diantara masing-masing variabel bebas

lebih besar dari 0,85 maka terjadi multikolinieritas (Agus Widarjono,

2010 : 77)

Multikolinieritas bisa dideteksi dengan melihat kolerasi linier

antara variabel independen di dalam regresi. Sebagai aturan yang

kasar (rule of thumb), jika koefisien kolerasi cukup tinggi yaitu diatas

0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya

jika koefisien kolerasi kurang dari 0,85 maka kita duga model tidak

mengandung unsur multikolinieritas. Akan tetapi perlu kehati-hatian

terutama pada data time series seringkali menunjukan kolerasi antar

variabel independen cukup tinggi. Kolerasi tinggi ini terjadi karena

data time series seringkali menunjukan unsur tren yaitu data bergerak

naik dan turun secara bersamaan (Agus Widarjono, 2010:77).

75

Tabel 4.1

Hasil Uji Multikolinieritas ( Bank Persero )

CAR ROA NPL BOPO

CAR 1.000000 -0.331138 0.815997 0.368379

ROA -0.331138 1.000000 -0.646299 -0.466746

NPL 0.815997 -0.646299 1.000000 0.370541

BOPO 0.368379 -0.466746 0.370541 1.000000

Sumber data : Diolah Menggunakan Eviews 6.0

Berdasarkan tampilan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa tidak ada

masalah dalam persamaan regresi berganda. hal ini dikarenakan nilai dari

matrix kolerasi (colleration matrix ) dari semua variabel adalah < 0,85

Menurut (Agus Widarjono, 2010 : 77).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah suatu kondisi dimana terjadi

ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik adalah

data yang homoskedastisitas. Homoskedastisitas adalah kesamaan

varians dalam model regresi.

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

melalui Uji Park yaitu meregresi nilai logaritma dari kuadrat residual

terhadap variabel independen. Apabila probabilitas signifikansi

variabel independen lebih besar dari derajat kesalahan yaitu 5%, maka

dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi

homoskedastisitas. Namun apabila probabilitas signifikansi kurang

76

dari derajat kesalahan 5%, maka dalam model regresi ada indikasi

terjadi heteroskedastisitas (Winarno, 2009:5.12).

Tabel 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas Bank Persero

Sumberdata : Diolah Menggunakan Eviews 6.0

Pada tampilan tabel 4.2 menunjukkan tingkat probabilitasbaik

varibel konstanta dan variabel-variabel independen CAR, ROA, NPL

dan BOPO bebas dari heteroskedastisitas yang ditunjukkandengan

tingkat signifikansi > 5%.

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:54

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 71

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.428978 2.579834 0.553903 0.5815

CAR -0.195961 0.159817 -1.226163 0.2245

ROA -0.547022 0.539023 -1.014840 0.3139

NPL 0.066691 0.123295 0.540907 0.5904

BOPO 0.013486 0.016569 0.813945 0.4186

R-squared 0.094930 Mean dependent var -1.692581

Adjusted R-squared 0.040077 S.D. dependent var 2.008341

S.E. of regression 1.967685 Akaike info criterion 4.259412

Sum squared resid 255.5378 Schwarz criterion 4.418756

Log likelihood -146.2091 Hannan-Quinn criter. 4.322778

F-statistic 1.730630 Durbin-Watson stat 1.266212

Prob(F-statistic) 0.153726

77

d. Uji Autokolerasi

Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, dalam penelitian ini

menggunakan uji Durbin-Watson. Uji D-W merupakan salah satu uji

yang banyak dipakai untuk mengetahui ada tidaknya otokorelasi

(Winarno, 2009:5.27).

Untuk mendeteksi tentang uji autokorelasi secara umum bisa

diambil patokan (Singgih, 2000:218):

1) Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif

2) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak

autokorelasi

3) Angka D-W diatas +2, berarti ada korelasi negatif.

Autokolerasi terjadi ketika kesalahan pengganggunya saling

kolerasi satu sama lainnya. Uji autokolerasi ini digunakan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode

t-1 ( sebelumnya ). Jika terjadi kolerasi maka dinamakan ada

problema autokolerasi dalam penelitian ini maka digunakan uji

Durbin Watson ( DW).

Pendapat lain dari Danang Sunyoto (2011:134) salah satu

ukuran dalam menentukan adanya tidaknya masalah autokolerasi

adalah dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai

berikut :

78

1) Terjadi autokolerasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW

< -2)

2) Tidak terjadi autokolerasi, jika nilai DW berada diantara -2

dan =2 atau -2 < DW , +2

3) Terjadi autokolerasi negatif jika nilai DW berada diatas +2

atau DW > +2.

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokolerasi Bank Persero

Dependent Variable: DEP

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:55

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000

CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001

ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389

NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000

BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130

R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389

Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116

S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152

Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253

Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092

F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa nilai

Durbin Watson adalah sebesar 0.443480. nilai ini akan dibandingkan

dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%,

79

Jumlah sampel nya adalah 4 dan jumlah variabel independen adalan

4. Dari tabel 4.3 diatas di dapat nilai Durbin Watson adalah -2 <

0.443480 < 2, maka dapat disimpulkan tidak ada autokolerasi baik

secara positif maupun secara negatif.

2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara

suatu variabel dependen dan satu variabel independen, disebut analisis

regresi sederhana. Apabila terdapat beberapa variabel independen,

analisisnya disebut dengan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini

terdapat empat variabel independen yaitu CAR, ROA, NPL dan BOPO.

Maka penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. (Winarno,

2009:4.1).

Sedangkan, Menurut Ajija R. dkk (2001:23) Ordinary Least

Square(OLS) merupakan metode estimasi yang sering digunakan untuk

mengestimasi fungsi regresi populasi dari fungsi regresi sampel. Kriteria

dari OLS adalah “line of best fit”atau dengan kata lain jumlah kuadrat dari

deviasi antara titik-titik observasi dengan garis regresi adalah minimum.

Berikut ini adalah hasil dari Analisis Regresi Berganda dengan

menggunakan metode Least Square yang bertujuan untuk menguji variabel

CAR, ROA, NPL dan BOPO terhadap suku bunga deposito satu bulan di

Bank Persero.

80

Tabel 4.4

Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Bank Persero

Dependent Variable: DEP

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:55

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000

CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001

ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389

NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000

BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130

R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389

Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116

S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152

Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253

Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092

F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0

Berdasarkan hasil output diatas didapatkan hasil regresi

sebagai berikut :

= 9,52990 – 0,319784 - 0,238679 + 0,377648 +

0,019531 +

81

Keterangan :

Y = Suku Bunga Deposito

= Capital Adequacy Ratio ( CAR )

= Return On Asset ( ROA )

= Non Performing Loan (NPL)

= Biaya Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO )

= Erorr

Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, dapat diuraikan sebagai berikut :

Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki tingkat probabilitas

sebesar 0.0001, yang berati dibawah 0,05 maka diterima. Akan

tetapi variabel CAR tidak berpengaruh secara parsial terhadap suku

bunga deposito di bank persero. Hal ini tidak sesuai dengan teori CAR,

dalam teori seharusnya CAR mempunyai pengaruh terhadap suku

bunga deposito karena untuk melihat besar kecilnya bunga pihak bank

harus memperhatikan kinerja yang berasal dari sisi permodalan yaitu

dengan melihat pada rasio tersebut. Namun, hal ini terjadi

dimungkinkan adalah karena CAR berkaitan dengan jumlah modal

yang dimiliki oleh bank sedangkan modal inti bank sebenarnya hanya

terdiri atas modal disetor, agio saham, cadangan umum dan laba ditahan

bukan didominasi dari banyaknya jumlah simpanan masyarakat di bank.

Hasil penelitian ini konsisten terhadap penelitian sebelumnya oleh

82

Luciana Spica Almilia dan Wahyu Utomo (2006) dan Dewi Ayu

Prahastuti (2007).

Variabel ROA Return On Asset tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan Pada

Bank Persero yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tingkat

probabilitas pada ROA adalah sebesar 0,3389 yang berarti berada diatas

0,05 atau 5%. Maka dari itu, ROA tidak memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan. Hal

tersebut dikuatkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh

Sudarmadi (2009) dan Dewi Ayu (2007) yang menyatakan bahwa ROA

tidak memiliki pengaruh terhadap suku bunga deposito pada Bank

Persero. Tetapi tidak pula mendukung penelitian yang telah dilakukan

oleh Almilia (2006). Penelitian yang dilakukan oleh Almilia (2006)

yang lalu menyatakan bahwa ROA berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel suku bunga deposito berjangka 1,3,6 dan 12 bulan,

akan tetapi pada penelitian kali ini juga diperoleh hasil bahwa variabel

ROA mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap suku bunga

deposito berjangka waktu 12 bulan dan hasil ini sesuai dengan teori

serta hasil penelitian terdahulu.

Variabel NPL Non Performing Loan NPL memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan

Pada Bank Persero yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan karena

tingkat probabilitas NPL adalah sebesar 0,0000 yang berarti berada

83

dibawah 0,05 atau 5%. Hasil pengujian ini diperkuat dengan penelitian

yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dewi Ayu (2007) dan Achmad

Kurniawan (2012) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh

signifikan terhadap Suku Bunga Deposito pada Bank Persero. Dewi

Ayu (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa NPL

mencerminkan resiko kredit, bahwa semakin kecil NPL semakin kecil

pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. Variabel NPL

berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya suku bunga deposito

berjangka baik 1, 3, 6 maupun 12 bulan sesuai dengan teori dan

hipotesis yang menduga bahwa ada pengaruh NPL terhadap suku bunga

deposito, Hal ini diperkirakan karena tingginya NPL yang berarti

banyaknya kredit yang bermasalah menyebabkan bank menaikkan suku

bunganya untuk menutupi bahwa bank tersebut mengalami masalah

dalam perkreditan, selain itu agar bank mampu menarik minat

masyarakat supaya mau menyimpan danaya di bank sehingga walaupun

kreditnya bermasalah, bank masih bisa menjalankan kegiatan

operasinya dengan menggunakan dana dari simpanan deposito

masyarakat tersebut.

Variabel BOPO Biaya Operasional Pendapatan Operasional

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito

Berjangka Satu Bulan Pada Bank Persero di Indonesia. Hal ini

disebabkan karena tingkat probabilitas BOPO adalah sebesar 0,0130

yng berarti berada dibawah 0,05 atau kurang dari 5%. Hal ini sesuai

84

dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Dewi Ayu Prihastuti

(2007) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan

terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Persero. Akan

tetapi Hasil ini tidak sesuai bahwa BOPO berpengaruh terhadap

penetapan suku bunga deposito karena untuk menentukan besarnya

bunga deposito, pihak bank juga perlu memperhitungkan biaya

operasional yang dikeluarkan dan pendapatan operasional yang

didapatkan. Ketidaksesuaian ini diperkirakan disebabkan oleh

terjadinya pendapatan yang cukup besar tiap bulannya secara rata-rata

khususnya pada pendapatan (beban) non operasional atau pendapatan

yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan bank-bank persero,

sehingga bank–bank persero tidak terlalu memperhatikan rasio BOPO

dalam mengambil keputusan mengenai besarnya suku bunga deposito

berjangkawaktu pendek yaitu 1,3,6 dan 12 bulan.

3. Uji Signifikansi

a. Uji Koefisien Determinasi (Adj. )

Adjusted R squareadalah suatu indikator yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen

ke dalam suatu persamaan regresi. Nilai adjusted R2 telah

dibebaskan dari pengaruh derajat kebebasan (degree of freedom)

yang berarti nilai tersebut telah benar-benar menunjukkan

bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen.Menurut Santoso dalam buku (Priyatno,

85

2008:81), Adjusted R square adalah R square yang telah

disesuaikan nilai ini selalu lebih kecil dari R square dari angka ini

bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi dengan lebih dari

dua variabel bebas digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien

determinasi

Tabel 4.5

Hasil Uji Adjusted Bank Persero

Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Adjusted R-Squared

( ) adalah 0.691554 angka tersebut dapat digunakan untuk melihat

nesarnya pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset

(ROA), Non Performing Loan (NPL), dan Badan Operasional

Dependent Variable: DEP

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:55

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000

CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001

ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389

NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000

BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130

R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389

Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116

S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152

Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253

Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092

F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480

Prob(F-statistic) 0.000000

86

Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap suku bunga deposito

berjangka satu bulan.

Analisis melalui software eviews 6.0 dapat diestimasi

nilaiadjusted R square pada Bank Persero sebesar 0,691554

menandakanbahwa variasi dari perubahan nilai kredit (Y) mampu

dijelaskan secaraserentak oleh variabel-variabel CAR ( , ROA (

, NPL dan BOPO sebesar 69,1%, sedangkan sisanya

sebesar 30,9%dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk

dalam model.

b. Uji Signifikansi ( Uji F )

Uji F ini bertujuan untuk mengetahuin apakah seluruh variabel

independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap variabel Independen ( Duwi Priyatno, 2011 : 258 )

87

Tabel 4.6

Hasil Uji F Bank Persero

Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0

Dari hasil regresi diatas, maka bisa dilihat bahwa variabel independen

berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel Y dengan

probabilitas sebesar 0,000000 yang berarti dibawah 0,05. Maka, H0

ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel independen (CAR, ROA,

NPL dan BOPO) secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 bulan pada

Bank Persero.

Dependent Variable: DEP

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:55

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Variable

Coefficien

t Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000

CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001

ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389

NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000

BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130

R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389

Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116

S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152

Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253

Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092

F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480

Prob(F-statistic) 0.000000

88

c. Uji Signifikansi ( Uji T )

Uji T bertujuan ini adalah untuk mempengaruhi besarnya pengaruh

masing-masing variabel secara parsial terhadap variabel terikat. Apabila

nilai signifikansi lebih kecil dari : 5% (0,05) (sig , ), berarti

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara

parsial dengan variabel independen.

Tabel 4.7

Hasil Uji T Bank Persero

Dependent Variable: DEP

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:55

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000

CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001

ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389

NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000

BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130

R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389

Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116

S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152

Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253

Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092

F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0

89

Berdasarkan tabel 4.6, maka dapat dilihat sebagai berikut :

1. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki tingkat probabilitas

sebesar 0.0001, yang berati dibawah 0,05 maka diterima. Akan tetapi

variabel CAR tidak berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga

deposito di bank persero. Hal ini tidak sesuai dengan teori CAR, dalam

teori seharusnya CAR mempunyai pengaruh terhadap suku bunga deposito

karena untuk melihat besar kecilnya bunga pihak bank harus

memperhatikan kinerja yang berasal dari sisi permodalan yaitu dengan

melihat pada rasio tersebut. Namun, hal ini terjadi dimungkinkan adalah

karena CAR berkaitan dengan jumlah modal yang dimiliki oleh bank

sedangkan modal inti bank sebenarnya hanya terdiri atas modal disetor,

agio saham, cadangan umum dan laba ditahan bukan didominasi dari

banyaknya jumlah simpanan masyarakat di bank. Hasil penelitian ini

konsisten terhadap penelitian sebelumnya oleh Luciana Spica Almilia dan

Anton Wahyu Utomo (2006) dan Dewi Ayu Prahastuti (2007).

2. Variabel Return On Asset (ROA) memiliki tingkat probabilitas sebesar

0,3389, yang berarti diatas 0,05 maka ditolak. Maka variabel ROA

tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito di

bank persero. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Almilia Pada tahun 2006 bahwa ROA memiliki pengaruh secara

parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan. Hal tersebut

dikuatkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Achmad

Kurniawan pada tahun 2012, Sudarmadi (2009), Anis Fachriyyah (2010)

90

dan Dewi Ayu (2007) yang menyatakan bahwa ROA tidak memiliki

pengaruh terhadap suku bunga deposito pada Bank Persero. Tetapi tidak

pula mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia (2006).

3. Variabel Non Performing Loan ( NPL ) memiliki tingkat probabilitas

sebesar 0,0000, yang berarti bahwa berada dibawah 0,05 maka diterima.

Maka variabel NPL memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga

deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero. Hasil pengujian ini

diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dewi

Ayu (2007) dan Achmad Kurniawan (2012) yang menyatakan bahwa NPL

berpengaruh signifikan terhadap Suku Bunga Deposito pada Bank Persero.

4. Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional ( BOPO ) memiliki

probabilitas sebesar 0,0130, yang berarti bahwa berada dibawah 0,05 maka

diterima. Maka variabel BOPO memiliki pengaruh secara parsial

terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero. Hal

ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Dewi Ayu Prihastuti

(2007) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan

terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Persero. Akan tetapi

Hasil ini tidak sesuai dengan teori, menurut teori BOPO berpengaruh

terhadap penetapan suku bunga deposito karena untuk menentukan besarnya

bunga deposito, pihak bank juga perlu memperhitungkan biaya operasional

yang dikeluarkan dan pendapatan operasional yang didapatkan.

Dengan demikian variabel CAR, NPL dan BOPO memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap suku bunga deposito Bank Persero di Indonesia. Dengan

91

tingkat probabilitas dibawah 0,05 yaitu 0,0001 , 0,0000 , 0,0130 sedangkan

variabel ROA tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap sukubunga

deposito Bank Persero di Indonesia karena tingkat probabilitas berada diatas 0,05

yaitu 0,3389.

92

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil empiris yang telah dilakukan adalah secara simultan

CAR, ROA, NPL dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap

suku bunga deposito berjangka 1 bulan pada bank persero di

Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa probabilitas sebesar

0,000000 yang berarti dibawah 0,05. Artinya ditolak dan

diterima.

2. Hasil empiris yang telah dilakukan secara parsial bahwa

Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki tingkat probabilitas

sebesar 0.0001, yang berati dibawah 0,05 maka diterima.

Akan tetapi variabel CAR tidak berpengaruh secara parsial

terhadap suku bunga deposito di bank persero. Return On

Asset (ROA) memiliki tingkat probabilitas sebesar 0,3389,

yang berarti diatas 0,05 maka ditolak. Maka variabel ROA

tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga

deposito di bank persero.Non Performing Loan ( NPL )

memiliki tingkat probabilitas sebesar 0,0000, yang berarti

93

bahwa berada dibawah 0,05 maka diterima. Maka variabel

NPL memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga

deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero.Biaya

Operasional Pendapatan Operasional ( BOPO ) memiliki

probabilitas sebesar 0,0130, yang berarti bahwa berada

dibawah 0,05 maka diterima. Maka variabel BOPO memiliki

pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito

berjangka satu bulan pada Bank Persero.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa CAR, NPL dan

BOPO memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga

deposito berjangka 1 bulan pada Bank Persero dengan tingkat

probabilitas masing-masing CAR sebesar 0,0001 , NPL sebesar

0,0000 dan BOPO sebesar 0,0130. Sedangkan ROA tidak

memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito

berjangka satu bulan pada bank persero karena tingkat

probabilitas berada diatas 0,05 yaitu 0,3389.

B. IMPLIKASI

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, ada beberapa implikasi

yang mungkin bisa bermanfaat, diantaranya:

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi untuk

penelitian-penelitian selanjutnya.

94

2. Bagi Perbankan

Diharapkan dengan adanya penemuan dalam penelitian ini, pihak

perbankan sebagai lembaga intermediasi dapat lebih meningkatkan

kinerjanya dalam hal pemberian kredit untuk mendorong

pembangunan ekonomi Indonesia. Terutama dalam hal kebijakan

penghimpunan DPK, pengelolaan kredit bermasalah, meningkatkan

perolehan laba, serta lebih waspada terhadap perubahan ekonomi

makro.

3. Masyarakat

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai bank persero dan bank

asing sehingga masyarakat dapat lebih selektif dalam hal pengajuan

kredit ke perbankan.

C. SARAN

Berikut merupakan saran dari peneliti untuk peneliti selanjutnya :

1. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan oleh peneliti

adalah suku bunga deposito berjangka satu bulan Bank Persero di

Indonesia. Dan variabel independen adalah CAR, ROA, NPL dan

BOPO. Saran peneliti adalah sebaiknya pada penelitian selanjutnya

menggunakan variabel yang berbeda agar lebih beragam.

2. Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan Bank Persero sebagai

sampel. Diharapkan kepada penelitian selanjutnya menggunakan

95

beberapa kelompok bank yang berbeda atau bank secara keseluruhan

agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

3. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan periode tahun 2006-

2011 berjangka 6 tahun. Disarankan kepada penelitian selanjutnya

menambah periode tahun yang lebih banyak agar mendapatkan hasil

yang lebih baik.

4. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis regresi

berganda atau metode estimasi Least Square. Disarankan kepada

penelitian selanjutnya adalah memakai metode yang berbeda dari

penelitian yang telah dilakukan ini.

96

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana dan Wahyu Utomo.„Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat

Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum di Indonesia”, Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Vol. 10 No. 1, Oktober, 2006.

Ayu Prihastuti, Dewi. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku

Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Perserodi Indonesia”. Sekolah

Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. 2007.

Case, Karl E dan Fair. “Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro”, Indeks, Jakarta, 2004.

Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”, Edisi Kedua, Cetakan Kedua,

Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.

DwiAstuti, Febri. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga

Deposito Pada Bank-Bank Umum Pemerintah di Indonesia”, Skripsi IPB,

Bogor, 2006.

Fachriyyah, Anis. “Analisis Faktor-Faktor Konfirmatori Penetapan Tingkat Suku

Bunga Deposito Berjangka”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2010.

Frederic S, Mishkin. “Will Monetary Policy Become More of a Scienc”. NBER

working Papers 13566, National Bureau of Economic Research. 2007

Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,” Edisi

Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2009.

Karlina, May. “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio ( CAR ), Loan to

Deposit Ratio (LDR), dan Return On Asset (ROA) terhadap Suku Bunga

Deposito Berjangka Pada Bank Central Asia Tbk 2001-2010), Skripsi

Universitas Hasanudin, Makassar, 2012.

Kasmir. “Dasar-Dasar Perbankan”. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2002.

Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi”. PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta. 2008.

Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta. 2004.

Kasmir. “Manajemen Perbankan”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.

97

Khalwaty, Tajul. “Inflasi dan Solusinya”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

2000.

Kurniawan, Achmad. “Analisis Pengaruh CAR, ROA, LDR, NPL Terhadap

Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Tiga Bulan Pada Bank Persero

di Indonesia”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,

Jakarta, 2012.

Mabruroh. “Manfaat Pengaruh Rasio Keuangan dalam Analisis Kineja Kuangan

Perbankan” Benefit Vol. 8 No.1 Juni. 2004

Mankiw, N. Gregory. “Makroekonomi”. Erlangga. Jakarta. 2000.

Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja. “Uang, Perbankan dan Ekonomi

Monete” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2004

Nughroho, Yohanes. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku

Bunga Deposito Berjangka pada Bank Umum di Indonesia Tahun 2006-

2008”, Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang, 2010.

Prihastuti, Dewi Ayu. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku

Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Persero di Indonesia”, Skripsi

STIE Perbanas, Surabaya, 2007.

Raharja, Sanityasa. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku

Bunga Deposito Bank Umum di Indonesia 2007-2010”, Skripsi

Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Rimsky K, Judisseno. “Pajak dan Strategi Bisnis” Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2005.

Rivai, Veithzal. “Bank and Financial Institute Management”. PT . Raja Grafindo

Persada. 2007

Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liability Management”, Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Rodoni, Ahmad dan Indoyama N.“Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”,

Center for Sosial Economics Studies, Jakarta : 2007.

Rodoni Ahmad dan Maratush Sholihah. “Pengujian Empiris Balance Theory,

Pecking Order Theory dan Signaling Theory pada Struktur Modal

Perusahaan di indonesia”. Jurnal Ekonomi. 2006.

Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan” LPFEUI, Jakarta,2005.

98

Simorangkir, .P. “Pengantar Lembaga keuangan Bank dan Non Bank”. Ghalia

Indonesia, Bogor, 2004.

Singgih, Santoso. “Buku Latihan SPSS Parametri”. Elex Media Komputindo.

Jakarta, 2000.

Sudarmadi dan Teddy Oswari. “The Influence of Capital Adequacy Ratio, Return

On Asset and Loan to Deposit Ratio to Deposit Twelve Month Bank

Persero in Indonesia”, Jurnal Universitas Gunadharma, Jakarta, 2009.

Sukirno, Sadono. “Makro Ekonomi Teori Pengantar”, Rajawali Press. Jakarta.

2004.

Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”. Penerbit

Andi, Yogyakarta. 2009.

Triandaru, Sigit dan Totol Budisantoso. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”,

Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Widarjono, Agus. “Analisa Statistika Multivariat Terapan”, Cetakan Pertama,

UPP STIM YKPN, Yogyakarta. 2010.

Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”.

Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. 2009.

www.okezone.com

www.google.com

www.vivanews.com

www.bi.go.id

www.wikipedia.com

99

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Lampiran Sampel Penelitian

1. Variabel Independen dan Variabel Dependen Bank Persero

TAHUN BULAN DEP CAR ROA NPL BOPO

2006 Januari 11.84 20.93 -1.51 15.33 174.97

Februari 11.64 20.49 1.76 15.95 106.11

Maret 11.36 21.94 1.93 16.08 126.2

April 11.29 22.19 2.23 15.69 123.74

Mei 11.27 21.69 2.08 16.17 107.63

Juni 11.04 20.38 2.02 16.03 99.41

Juli 10.70 20.85 1.96 16.39 97.71

Agustus 10.51 20.68 1.96 16.32 96.97

September 10.28 19.25 2.12 15.40 96.06

Oktober 9.90 20.54 2.08 16.30 99.19

November 9.41 20.63 2.19 15.93 96.44

Desember 8.71 21.20 2.22 10.70 97.05

2007 Januari 8.39 22.27 2.87 10.83 149.99

Februari 8.23 22.43 3.05 11.05 114.01

Maret 7.84 20.53 2.74 10.43 102.73

April 7.70 21.5 2.71 10.82 100.03

Mei 7.39 21.17 2.76 10.76 92.94

100

Juni 7.24 19.63 2.67 10.03 92.04

Juli 7.04 19.6 2.66 10.13 90.39

Agustus 6.97 20.23 2.68 10.08 91.11

September 6.95 22.97 2.65 8.68 92.65

Oktober 6.97 19.84 2.68 8.50 90.97

November 7.01 19.06 2.68 8.09 90.88

Desember 7.00 17.85 2.76 6.50 90.68

2008 Januari 6.84 20.52 3.28 6.89 99.85

Februari 6.66 20.94 3.24 6.79 92.01

Maret 6.38 19.92 2.74 5.59 89.98

April 6.31 18.70 2.63 5.69 90.6

Mei 6.36 16.79 2.65 5.56 90.28

Juni 6.52 15.45 2.43 5.15 90.17

Juli 6.85 15.74 2.69 5.11 87.04

Agustus 7.42 15.39 2.73 5.02 86.95

September 8.55 15.05 2.62 4.62 87.36

Oktober 9.39 14.36 2.65 4.58 89.26

November 9.80 14.00 2.6 4.80 89.22

Desember 10.14 14.31 2.72 3.74 89.92

2009 Januari 9.82 15.7 2.89 3.59 121.14

Februari 9.20 15.62 2.92 3.72 107.5

Maret 9.02 15.53 2.74 3.93 98.64

101

April 8.89 14.85 2.63 4.06 96.26

Mei 8.67 14.57 2.6 4.14 94.18

Juni 8.42 14.21 2.68 3.94 92.13

Juli 8.33 13.81 2.64 4.06 93.62

Agustus 7.89 13.51 2.64 3.98 93.62

September 7.21 13.27 2.57 3.80 96.44

Oktober 7.14 13.11 2.67 3.84 92.96

November 6.92 12.77 2.63 3.82 92.42

Desember 6.59 13.81 2.71 3.31 92.35

2010 Januari 6.75 15.67 2.9 3.47 96.37

Februari 6.84 15.62 2.77 3.54 88.42

Maret 6.56 15.10 3.05 3.36 84.81

April 6.54 14.46 2.95 3.17 87.25

Mei 6.53 14.17 2.87 3.21 85.72

Juni 6.48 14.19 2.96 2.98 89.32

Juli 6.46 13.80 3.03 3.02 84.95

Agustus 6.43 13.45 3.00 3.01 85.2

September 6.39 14.04 3.02 2.96 87.99

Oktober 6.43 14.27 3.06 3.05 87.47

November 6.46 14.89 3.13 3.06 86.81

Desember 6.48 15.36 3.08 2.56 88.23

2011 Januari 6.44 16.33 3.32 3.20 173.89

102

Februari 6.50 17.93 3.67 3.28 84.51

Maret 6.59 17.47 3.82 3.14 87.93

April 6.54 17.56 3.76 3.21 86.89

Mei 6.57 16.96 3.59 3.52 87.57

Juni 6.55 16.43 3.8 3.30 92.02

Juli 6.56 17.16 3.56 3.37 96.15

Agustus 6.53 16.87 3.56 3.39 101.08

September 6.57 15.6 3.72 3.18 96.58

Oktober 6.46 16.54 3.67 3.21 95.74

November 6.36 15.33 3.6 2.99 93.98

Desember 6.04 15.04 3.6 2.55 91.94

103

Lampiran 2 : Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas Bank Persero

Sumber Data : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0

Uji Multikolinieritas Bank Persero

CAR ROA NPL BOPO

CAR 1.000000 -0.331138 0.815997 0.368379

ROA -0.331138 1.000000 -0.646299 -0.466746

NPL 0.815997 -0.646299 1.000000 0.370541

BOPO 0.368379 -0.466746 0.370541 1.000000

Sumber Data : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0

0

2

4

6

8

10

12

-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0

Series: Residuals

Sample 2007M01 2011M12

Observations 58

Mean 7.33e-16

Median -0.163812

Maximum 2.153284

Minimum -1.337144

Std. Dev. 0.857568

Skewness 0.826828

Kurtosis 2.995293

Jarque-Bera 6.608625

Probability 0.036724

104

Uji Heterokedaktisitas Bank Persero

Sumber Data : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:54

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 71

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 1.428978 2.579834 0.553903 0.5815

CAR -0.195961 0.159817 -1.226163 0.2245

ROA -0.547022 0.539023 -1.014840 0.3139

NPL 0.066691 0.123295 0.540907 0.5904

BOPO 0.013486 0.016569 0.813945 0.4186

R-squared 0.094930 Mean dependent var -1.692581

Adjusted R-squared 0.040077 S.D. dependent var 2.008341

S.E. of regression 1.967685 Akaike info criterion 4.259412

Sum squared resid 255.5378 Schwarz criterion 4.418756

Log likelihood -146.2091 Hannan-Quinn criter. 4.322778

F-statistic 1.730630 Durbin-Watson stat 1.266212

Prob(F-statistic) 0.153726

105

Uji Autokolerasi Bank Persero

Dependent Variable: DEP

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:55

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000

CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001

ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389

NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000

BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130

R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389

Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116

S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152

Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253

Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092

F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0

106

Lampiran 3 : Uji Regresi Bank Persero

Dependent Variable: DEP

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:55

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000

CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001

ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389

NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000

BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130

R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389

Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116

S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152

Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253

Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092

F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0

107

Lampiran 4 : Uji Signifikansi

Hasil Uji Adjusted R-square Bank Persero

Dependent Variable: DEP

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:55

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000

CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001

ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389

NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000

BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130

R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389

Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116

S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152

Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253

Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092

F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0

108

Hasil Uji F Bank Persero

Dependent Variable: DEP

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:55

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000

CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001

ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389

NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000

BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130

R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389

Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116

S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152

Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253

Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092

F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0

109

Hasil Uji T Bank Persero

Dependent Variable: DEP

Method: Least Squares

Date: 07/11/13 Time: 11:55

Sample: 2006M01 2011M12

Included observations: 72

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000

CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001

ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389

NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000

BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130

R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389

Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116

S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152

Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253

Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092

F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480

Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0