ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR),...
Transcript of ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR),...
i
ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), RETURN
ON ASSETS (ROA), NON PERFORMING LOAN (NPL), DAN BIAYA
OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP
SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA SATU BULAN PADA BANK
PERSERO DI INDONESIA
Skripsi
Disusun Oleh :
Nur Sabila Qisthi
109081000200
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013
ii
ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), RETURN
ON ASSETS (ROA), NON PERFORMING LOAN (NPL), DAN BIAYA
OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP
SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA SATU BULAN PADA BANK
PERSERO DI INDONESIA TAHUN 2006-2011
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh :
Nur Sabila Qisthi
109081000200
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hj. Pudji Astuty Murdiyah Hayati S. Kom, MM
NIDN. 03110658 05 NIP. 19741003 200312 001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini kamis, 21 Maret 2013telah dilakukan ujian komprehensif atas
mahasiswa:
1. Nama : Nur Sabila Qisthi
2. NIM : 109081000200
3. Jurusan : Manajemen
4. JudulSkripsi : “AnalisisPengaruhCapital Adequacy Ratio (CAR),
Return On Asset(ROA), Non Performing Loan(NPL)dan Biaya
OperasionalPendapatan
Operasional(BOPO)terhadapSukuBungaDepositopada Bank Persero di
Indonesia Tahun 2006-2011”
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk
melanjutan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Maret 2013
1. Fitri Amalia, M.Si ( )
NIP : 198207102009122002 Ketua
2. Herni Ali HT, SE, MM ( )
NIP: 0422125902 Sekretaris
3. Adhitya Ginanjar, SE, M.Si ( )
NIP: 19720809 200501 2 004 PengujiAhli
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hasil ini telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa :
1. Nama : Nur Sabila Qisthi
2. NIM : 109081000200
3. Jurusan : Manajemen
4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR),
Return On Asset (ROA), Non Performing Loan (NPL),
dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO) Terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka
Satu Bulan Pada Bank Persero di Indonesia.
Setelah mencermati dan dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 26 Agustus 2013
1. Herni Ali HT, SE, MM ( )
NIP: 0422125902 Ketua
2. Dr. H. A. Dumyati Bashori, MA ( )
NIP. 19700106 200312 1 001 Sekretaris
3. Dr. H. Pudji Astuty ( )
NIDN. 03110658 05 Pembimbing I
4. Murdiyah Hayati S. Kom, MM ( )
NIP. 19741003 200312 001 Pembimbing II
5. Amalia, SE,. M.S.M ( )
NIP 19731221 2005 01 2 002 Penguji Ahli
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nur Sabila Qisthi
No. Induk Mahasiswa : 109081000200
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan
dan Mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 18 Juli 2013
Yang Menyatakan
(Nur Sabila Qisthi)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Nur Sabila Qisthi
2. Tempat tanggal lahir : Tangerang, 14 September 1991
3. Alamat : Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Mesjid
Kenanga
RT 003/002. Cipondoh,
Tangerang
4. Telepon : 085781238944
5. E-mail : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SD Negeri 12 Tangerang Tahun 1997-2003
2. SMP Negeri 16 Tangerang Tahun 2003-2006
3. SMA Negeri 10 Tangerang Tahun 2006-2009
4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tahun 2009-2013
III. PENGALAMAN ORGANISASI
2010 Anggota Himpunan Mahasiswa Indonesia
2012-2013 Bendahara Umum Paduan Suara
Mahasiswa UIN
Jakarta
2012-2013 Sponsorship UIN Fashion Fair
vii
ABSTRACT
Deposit is one of the best alternative to save funds. This research aimed to
analyze the effect of variable CAR, ROA, NPL and ROA of the Interest Rate
Deposit 1 Month on Bank Limited. The population is a group of banks that are
owned banks located in Indonesia. And samples in this study were 1 Bank group
that includes the state-owned banks.
This research use econometric and regression techniques with methods of
Ordinary Least Square (OLS) simultaneously results indicate that CAR, ROA,
NPL, and ROA have a significant impact on Interest Rate Deposit 1 Month at
state-owned banks operating in Indonesia. With a probability level of 0.0000.
Meanwhile, partial NPL has a positive influence and ROA has a positive
influence to the level of probability, respectively NPL of 0.0000 and ROA sum of
0.0130. While the CAR and ROA negative effect partially by the level of
probability, respectively CAR of 0.0001 and ROA by 0.3389. Value of adjusted R
square of 69.1%, which berartibahwa independent variables can explain
changes in the dependent variable was 69.1% and the remaining 30.9% is
explained by other variables such as LDR, Inflation, liquidity economy and so
forth.
Keywords: Deposit Rate, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA
(Return on Assets), NPL (Non Performing Loan), BOPO (Cost
Operating Operating Income), Bank Limited, Engineering
Regression Ordinary Least Square.
viii
ABSTRAK
Deposito merupakan salah satu alternatif yang paling baik untuk
menyimpan dana. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari
Variabel CAR, ROA, NPL dan BOPO terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka
1 Bulan di Bank Persero. Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok bank
yang merupakan Bank Persero yang berada di Indonesia. Dan sampel dalam
penelitian ini adalah 1 kelompok Bank yang termasuk dalam Bank Persero.
Penelitian ini menggunakan alat ekonometrik dan teknik regresi dengan
metode Ordinary Least Square (OLS) secara simultan hasil menunjukan bahwa
CAR, ROA, NPL, dan BOPO memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku
Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero yang beroperasi di
Indonesia. Dengan tingkat probabilitas sebesar 0,0000. Sedangkan, secara
parsial NPL memiliki pengaruh positif dan BOPO memiliki pengaruh yang
positif dengan tingkat probabilitas masing-masing NPL sebesar 0,0000 dan
BOPO Sebesar 0,0130. Sedangkan CAR dan ROA berpengaruh negatif secara
parsial dengan tingkat probabilitas yaitu masing-masing CAR sebesar 0,0001
dan ROA sebesar 0,3389. Nilai adjusted R square sebesar 69,1%, yang
berartibahwa variabel independen dapat menjelaskan perubahan pada variabel
dependen sebesar 69,1% dan sisanya 30,9% dijelaskan oleh variabel lain seperti
LDR, Inflasi, likuiditas Perekonomian dan lain sebagainya.
Kata Kunci : Suku Bunga Deposito, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA
(Return On Asset), NPL (Non Performing Loan), BOPO (Biaya
Operasional Pendapatan Operasional), Bank Persero, Teknik
Regresi Ordinary Least Square.
ix
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
kasih sayangNya hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW
dan para sahabatnya. Adapun, penyusunan skripsi ini dimaksudkan agar
memenuhi sebagian syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terwujud
dengan baik tanpa dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil.
Maka dari itu, izinkan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama
kepada :
1. Kedua Orang tua, Ayahanda tercinta H. Ahmad Saifullah dan ibunda
tersayang Siti
Nurjannah yang telah memberikan dukungan terbaiknya baik moril
maupun materil
serta doa yang tidak pernah putus kepada penulis.
2. Segenap keluarga besar yang telah menyemangati penulis dengan doa
yang tak henti-hentinya. Terutama kepada Adik-Adikku Ima, Ozan,
Syamil dan kepada Tante-Tante dan Omku yang baik. Terimakasih telah
mengirimkan doa dan support yang tak ternilai harganya.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Dr. Ahmad Dumyati Bashori, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Dr. Hj. Pudji Astuty selaku dosen pembimbing I yang telah berkenan
memberikan waktu, ilmu dan pengetahuan kepada penulis serta bimbingan
dan arahan selama penulis menyusun skripsi.
x
6. Ibu Murdiyah Hayati S. Kom, MM selaku dosen pembimbing II yang
telah berkenan memberikan waktu, ilmu dan pengetahuan kepada penulis
serta bimbingan dan arahan selama penulis menyusun skripsi.
7. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa
perkuliahan.
8. Seluruh Teman-Teman Paduan Suara Mahasiswa UIN Jakarta yang tiada
hentinya memberikan support terbaiknya kepada penulis. Menemani
penulis dalam suka maupun duka. Hingga penulis akhirnya dapat
menyelesaikannya dengan baik dan menyelesaikan tugas penulis sebagai
mahasiswa.
9. Seluruh Teman-Teman Manajemen Angkatan 2009, Terimakasih telah
menemani dalam berbagai keadaan, baik suka maupun duka. Semoga tali
persahabatan yang telah kita jalin selama menjadi civitas UIN Jakarta.
10. Seluruh Teman-Teman Manajemen Perbankan 2009, Terimakasih telah
menemani dalam suka maupun duka. Terutama kepada, Aci, Fajar, Adan,
Astri, Auli dan Dian yang telah memberikan banyak motivasi terbaiknya
kepada penulis.
11. Seluruh Teman-teman Manajemen E Angkatan 2009. Terimakasih telah
mengisi hari-hari penuh suka cita selama penulis berada di UIN Jakarta.
Terutama kepada Kebot, Sucay dan Risa. Terimakasih karena telah
menjadi sahabat terbaik selama ini.
12. Sahabat-sahabatku yang penuh support dan cinta. Dydy, Dila, Nesya,
Uci, Tata, Deri, Dhimas, Uncle Doy, Kak Piyan, dan Eka yang tiada
hentinya memberikan support kepada penulis demi terselesaikan skripsi
ini dengan baik. Terimakasih telah mengisi hari-hari penulis di UIN
Jakarta dengan kebahagian yang tak ternilai. Semoga kelak kita menjadi
orang-orang yang sukses.
Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah terselesaikan ini masih jauh
diatas kata sempurna, dikarenakan terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang
xi
penulis miliki. Maka dari itu, penulis mengharapkan segala bentuk masukan,
saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat untuk kita semua, terutama kepada penulis dan seluruh pihak.
Jakarta, 18 Juli 2013
Penulis,
(Nur Sabila Qisthi)
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ................................................................ iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... vi
ABSTRACT. ....................................................................................................................... vii
ABSTRAK ......................................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xvi
DAFTAR GRAFIK ........................................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xix
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. LatarBelakang ......................................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................................................ 10
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 11
D. Manfaat Penelitian .................................................................................................. 12
BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................................... 13
xiii
A. KerangkaTeoritis .................................................................................................... 13
1. Pengertian Bank ................................................................................................ 13
2. Pengertian Lembaga Keuangan ........................................................................ 15
3. Jenis Bank ......................................................................................................... 17
4. Fungsi dan Kegiatan Bank ................................................................................ 24
5. Deposito ........................................................................................................... 26
a. PengertianDeposito ................................................................................ 26
b. Jenis-Jenis Deposito ............................................................................... 27
6. SukuBunga ........................................................................................................ 29
7. Jenis Suku Bunga .............................................................................................. 33
8. Capital Adequacy Ratio (CAR) ........................................................................ 34
9. Return On Asset (ROA) .................................................................................... 35
10. Non Performing Loan (NPL) ............................................................................ 36
11. Biaya Operasional Pendapatn Operasional (BOPO) ........................................ 38
A. Pengaruh Variabel Independen Dengan Variabel Dependen ....................................... 38
B. Penelitian Terdahulu ..................................................................................................... 43
C. Kerangka Pemikiran ..................................................................................................... 54
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................................... 55
BAB III. METEDOLOGI PENELITIAN ...................................................................... 57
A. RuangLingkupPenelitian ........................................................................................ 57
B. Metode Pengumpulan Sampel. ............................................................................... 57
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................... 58
D. Metode Analisis Data ............................................................................................. 58
xiv
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 59
a. Uji Normalitas ............................................................................................ 59
b. Uji Multikolinieritas ................................................................................... 60
c. Uji Heteroskedatisitas ................................................................................. 61
d. Uji Autokolerasi .......................................................................................... 61
1. Analisis Regresi Berganda ................................................................................ 63
2. Uji Signifikansi ................................................................................................. 64
a. UjiKoefisienDeterminasi ........................................................................ 64
b. UjiSignifikansiSimultan ( Uji F) ................................................................ 64
c. UjiParsial ( Uji T ) ...................................................................................... 66
2. Operasional Variabel Penelitian ....................................................................... 67
1. VariabelIndependen .......................................................................................... 67
a. Capital Adequacy Ratio (CAR) .................................................................. 67
b. Return On Asset (ROA) .............................................................................. 68
c. Non Performing Loan (NPL) ...................................................................... 68
d. Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) ................................. 69
1. Variabel Dependen .......................................................................................... 69
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................... 70
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................................... 70
B. Pengujian dan Pembahasan ..................................................................................... 72
1. Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 72
a. Uji Normalitas ............................................................................................ 72
b. Uji Multikolinieritas ................................................................................... 73
xv
c. Uji Heterokedaktisitas ................................................................................ 75
d. Uji Autokolerasi .......................................................................................... 77
1. Analisis Regresi Berganda ................................................................................ 79
2. Uji Signifikansi ................................................................................................. 84
3. Uji Koefisien Determinasi Adj. .................................................................... 86
4. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F) .................................................................... 86
5. UjiParsial ( Uji T ) ............................................................................................ 88
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 92
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 92
B. Implikasi ................................................................................................................ 93
C. Saran ....................................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 96
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 99
xvi
DAFTAR TABEL
No. Keterangan Halaman
1.1 Rata-Rata Bunga Deposito 1 Bulan ................................................... 3
1.2 Penghimpuan Deposito Rupiah ......................................................... 4
1.3 Perkembangan CAR, ROA, NPL dan BOPO .................................... 5
2.1 PenelitianTerdahulu ........................................................................... 47
4.1 Hasil Uji Multikolinieritas Bank Persero .......................................... 75
4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Bank Persero ........................................ 76
4.3 Hasil Uji Autokolerasi Bank Persero ................................................. 78
4.4 Hasil Uji AnalisisRegresiBerganda Bank Persero ............................. 80
4.5 Hasil Uji Adj. Bank Persero ......................................................... 85
4.6 Hasil Uji F Bank Persero ................................................................... 87
4.7 Hasil Uji T Bank Persero ................................................................... 88
xvii
DAFTAR GRAFIK
No. Grafik Keterangan Halaman
a. Hasil Uji Normalitas Bank Persero ............................................... 73
xviii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Keterangan Halaman
2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................... 54
2.2 Model Konseptual Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan .... 55
xix
DAFTAR LAMPIRAN
No. Keterangan Halaman
1. Data Lampiran Sampel Penelitian ..................................................... 99
2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 103
3. Uji Regresi Bank Persero ................................................................... 106
4. Uji Signifikansi ................................................................................... 108
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank dalam perkembangannya, selain menghimpun dana dan
menyalurkan dananya, juga mengembangkan berbagai produk dan jasa
pelayanan lainnya. Perbankan memiliki peranan yang penting dalam
aktivitas perekonomian. Bank terkenal sebagai lembaga intermediary atau
lembaga perantara terbesar untuk melancarkan perekonomian.Bank
merupakan lembaga kepercayaan masyarakat yang dijadikan sarana
perantara antara pihak yang mengalami kelebihan dana dan
menyalurkannya kepada pihak yang kekurangan dana.
Industri perbankan yang sehat dan efisien adalah lembaga yang
menyediakan sumber pembiayaan yang baik bagi pembangunan dengan
meningkatkan investasi. Salah satu produk perbankan yang dapat
dijadikan alternatif masyarakat untuk beinvestasi adalah Deposito.
Menurut Undang-Undang No. 10/1998, Pasal 1 ayat 7 (1998, hal. 7) yang
memberikan pengertian deposito adalah sebagai berikut: “Deposito adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Deposito
adalah produk simpanan di bank yang penyetoran maupunpenarikannya
hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu saja atau sesuai dengan jatuh
temponya sehingga deposito dikenal juga sebagai tabungan berjangka
2
(Almilia dan Anton, 2006). Daya tarik utama bagi masyarakat adalah
bunga yang diberikan oleh bank-bank untuk melakukan kegiatan
penyimpanan uang. Sama halnya dengan produk deposito perbankan,
bankbersaing dalam menetapkan suku bunga deposito berjangka 1 bulan, 3
bulan, 6 bulan dan 12 bulan untuk menarik nasabah agar menyimpan uang
di bank.
Kebanyakan masyarakat memilih deposito sebagai alternatif yang
paling baik untuk menyimpan dana yang mereka miliki. Daya tarik
masyarakat untuk menyimpan dananya adalah tergangtung pada besar
kecilnya suku bunga deposito yang ditawarkan oleh suatu bank. Dewasa
ini, bank-bank umum seperti halnya bank-bank persero sangat menguasai
dan mendominasi pasar perbankan terutama untuk produk deposito dalam
hal menentukan tingkat bunga dan jumlah deposito yang berhasil
dihimpun.
Suku bunga deposito sebagai daya tarik utama bagi masyarakat
dalam menghimpun dananya dibank, akan tetapi harus dilakukan secara
hati-hati dan teliti karena apabila suku bunga deposito pada suatu bank
rendah akan membuat masyarakat justru enggan menabung. Dan apabila
suku bunga terlalu tinggipun akanberdampak pada suku bunga yang secara
otomatis menjadi sangat tinggi dan tentu akan menyulitkan suatu bank
dalam menyalurkan kreditnya.
Kasmir (2003: 133) menyatakan bunga bank merupakan balas jasa
yangdiberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip konvensional kepada
3
nasabah yangmembeli atau menjual produknya. Atau bisa diartikan
sebagai harga yang harusdibayar kepada nasabah (yang memiliki
simpanan) dan harga yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank
(nasabah yang memiliki pinjaman).
Tingkat bunga menjadi salah satu indikator yang sangat peting
untuk menggambarkan kondisi perekonomian. Kondisi perekonomian
yang tidak menentu mengakibatkanfluktuasi pada suku bunga deposito
baik bila dipengaruhi oleh indikator makroekonomi maupun indikator
perbankan itu sendiri ( Tabel 1.1 ).
Tabel 1.1
Rata-Rata Bunga Deposito 1 Bulan
Bank Persero (dalam %)
Sumber : Statistika Ekonomi Keuangan Indonesia
Pada 6 tahun terakhir ini bila dilihat pada tabel 1.1 jumlah penghimpunan
deposito berjangka terus menerus meningkat (Tabel 2). Besar kecilnya tingkat
Bulan 2006 2007 2008 2009 2010 2011
1 11.84 8.39 6.84 9.82 6.75 6.44
2 11.64 8.23 6.66 9.20 6.84 6.50
3 11.36 7.84 6.38 9.02 6.56 6.59
4 11.29 7.70 6.31 8.89 6.54 6.54
5 11.27 7.39 6.36 8.67 6.53 6.57
6 11.04 7.24 6.52 8.42 6.48 6.55
7 10.70 7.04 6.85 8.33 6.46 6.56
8 10.51 6.97 7.42 7.89 6.43 6.53
9 10.28 6.95 8.55 7.21 6.39 6.57
10 9.90 6.97 9.39 7.14 6.43 6.46
11 9.41 7.01 9.80 6.92 6.46 6.36
12 8.71 7.00 10.14 6.59 6.48 6.04
4
suku bunga yang berlaku merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan pada deposito berjangka yang artinya apabila semakin tinggi tingkat
bunga yang ditawarkan semakin besar pula keinginan masyarakat untuk
menghimpun pendapatannya yang disimpan dalam bentuk deposito. Dengan
demikian semakin tinggi tingkat suku bunga deposito akan mendorong
masyarakat untuk menabung sehingga akan mempengaruhi jumlah simpanan
deposito. Pemilik deposito akan mengambil ataupun memperpanjang simpanan
dana deposito yang dia milik adalah tergantung pada tingkat suku bunga yang
ditawarkan oleh bank yang bersangkutan. Apabila tingkat suku bunga deposito
pada bank tersebut dinilai tinggi maka akan semakin naik tingkat jumlah
simpanan deposito yang dimiliki.
Tabel 1.2
Penghimpunan Deposito Rupiah
Bank Umum 7 Tahun Terakhir
No Tahun Deposito
1. 2005 455.038
2. 2006 510.008
3. 2007 540.982
4. 2008 675.983
5. 2009 758.280
6. 2010 928.089
7. 2011 1.072.665
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia
Dapat kita lihat dalam tabel 1.2 bahwa penghimpunan deposito pada bank
umum 7 tahun terakhir terlihat bahwa setiap tahun jumlah penghimpunan dana
deposito dibank mengalami kenaikan yang cukup jelas. Hal tersebut membuktikan
5
bahwa masyarakat mulai banyak yang menggunakan simpanan deposito sebagai
alternatif bagi mereka untuk menghimpun dana.
Tabel 1.3
Perkembangan CAR, ROA, NPL dan BOPO
Bank Persero 7 Tahun Terakhir
Tahun CAR ROA NPL BOPO
2005 19 3 14,75 95
2006 21 2,22 10,70 97,05
2007 18 2,76 6,50 90,68
2008 14 2,72 3,74 89,92
2009 14 2,71 3,46 92,35
2010 15,36 3,08 2,80 88,23
2011 15,04 3,60 2,55 91,94
Sumber : Statistik Perbankan Indonesia
Pada tabel 1.3 seperti ditunjukkan oleh Capital Adequacy Ratio (CAR).
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank (Amilia dan Wahyu :
2006). Sementara itu, indikator Return On Assets (ROA) secara umum mengalami
kenaikan dari tahun ke tahun, penurunan hanya terjadi pada tahun 2008. Return
On Assets mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu.
Sedangkan Non Perforing Loan (NPL) mengalami kenaikan terus menerus tiap
tahunnya. Dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) mengalami
fluktuasi yang tidak menentu tiap tahunnya.
Indonesia mengalami krisis moneter yang cukup hebat pada pertengahan
tahun 1997. Hal tersebut berdampak kepada krisisnya kepercayaan masyarakat
6
terhadap bank dan lembaga keuangan serta mengalami penarikan dana secara
besar-besaran.
Dengan begitu penyebab terjadinya krisis moneter yang berdampak bagi
perekonomian di Indonesia itu adalah karena disebabkan oleh merosotnya nilai
tukar rupiah terhadap US$. Sekitar tahun 1997, permasalahan inflasi dan krisis
nilai tukar semakin melonjak tajam hal ini disebabkan karena tingkat inflasi pada
saat itu sudah mencapai angka dua digit yaitu sekitar 11,05 % persen dan
menyebabkan nilai mata uang rupiah merosot tajam. Krisis yang demikian ini
akan mengakibatkan beban hutang perusahaan terutama hutang-hutang dalam
mata uang asing yang pembiayaannya tergantung dari bank menjadi besar karena
bank sendiri mengalami kesulitan menyediakan likuiditas operasional sehari-hari.
Akan lebih lanjut, timbul Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang
secara langsung dan tidak langsung akan mengganggu operasional bank (Tajul
Kahalwaty, 2000 : 5).
Dampak dari krisis ini adalah tingginya NPL yang juga menyebabkan
kualitas aset pada neraca perbankan menjadi turun. Dampak selanjutnya adalah
rendahnya Capital Adequacy Ratio ( ratio kecukupan modal sebagai hasil bagi
antara aset dan modal). Dengan semakin kecilnya CAR, sebagian perbankan tidak
bisa lagi menjalankan kegiatan operasionalnya.
Pada sejumlah penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa para
investor begitu apresiatif dengan perbedaan tingkat bunga bank yang begitu besar
dalam negeri dan bunga luar negeri. Hal ini terkait dengan persepsi mereka yang
melihat bahwa perbedaan tingkat suku bunga yang cukup besar terjadi pada
7
periode krisis, dipandang sebagai tempat penanaman investasi yang
menguntungkan dan memiliki corporate value yang baik karena menawarkan
tingkat keuntugan yang besar bagi mereka. Bunga yang diberikan oleh bank-bank
pada masyarakat merupakan daya tarik yang utama bagi masyarakat untuk
melakukan penyimpanan uangnya dibank, sedangkan bagi bank, semakin besar
dana masyarakat yang bisa dihimpun akan meningkatkan kemampuan bank untuk
membiayai operasional aktivanya yang sebagian besar berupa pemberian kredit
pada masyarakat.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan yang harus dihadapi
pemerintah tersebut, maka dalam hal ini pemerintah harus bisa memutuskan
kebijaksanaan yang harus diambil sehingga dapat memperbaiki maupun
meningkatkan struktur dan kualitas perbankan Indonesia. Atas dasar pemikiran
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan tentang Besarnya
pengaruh tingkat inflasi, ROA (Return On Assets) serta NPL (Non Performing
Loan ) perbankan terhadap tingkat suku bunga deposito satu bulan pada Bank
Persero yang ada di Indonesia.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia dan Wahyu (2006) yang
meneliti pengaruh variabel independen CAR, ROA, LDR, likuiditas
perekonomian, tingkat inflasi, dan pertumbuhan ekonomi terhadap variabel
dependen tingkat suku bunga deposito 1, 3, 6, dan 12 bulan menunjukkan bahwa
secara parsial variabel inflasi memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat suku
bunga deposito berjangka 3 bulan, variabel ROA dan LDR memiliki pengaruh
8
signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan 12 bulan,
sementara variabel CAR tidak berpengaruh secara signifikan.
Dan penelitian oleh Nugroho (2010) menyatakan bahwa ROA (Return On
Assets), LDR (Loan to Deposit Ratio), CAR (Capital Adequacy Ratio) dan inflasi
secara bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap tingkat suku bunga
deposito berjangka pada bank umum di Indonesia. Dan secara parsial, variabel
ROA berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito,
sementara variabel CAR dan LDR tidak memiliki pengaruh secara signifikan.
Sudarmadi dan Oswari (2009) dalam penelitiannya yang berjudul
Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Return On Asset dan Loan to Deposit Ratio
terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 12 bulan menghasilkan bahwa
secara bersama – sama CAR, ROA, dan LDR memiliki pengaruh yang signifikan
(pada confidence level 95%) terhadap suku bunga deposito berjangka 12 bulan
bank persero di Indonesia. Namun secara parsial variabel yang berpengaruh secara
signifikan adalah CAR, sementara ROA dan LDR tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka
Achmad Kurniawan (2012) dalam penelitiannya dengan judul Analisis
Pengaruh CAR, ROA, dan NPL Terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Tiga
Bulan Pada Bank Persero di Indonesia. Menghasilkan bahwa secara simultan
CAR, ROA dan NPL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku Bunga
Deposito Berjangka 3 bulan. Sedangkan, pada ROA tidak memiliki pengaruh
terhadap suku bunga deposito berjangka 3 bulan secara parsial.
9
Melalui penelitian sebelumnya fenomena perbankan persero di Indonesia
yang sedang mengalami kondisi yang naik turun dalam menjaga stabilitas
keuangan dan pertumbuhan perbankan perseroan di Indonesia. Dengan adanya
pemasalahan-permasalahan yang harus dihadapi perbankan tersebut, maka dalam
hal ini perbankan harus bisa memutuskan kebijaksanaan yang harus diambil
sehingga dapat memperbaiki maupun meningkatkan struktur dan kulaitas
perbankan. Atas dasar pemikiran tersebut, 4 bank persero yang termasuk sebagai
10 bank yang memiliki aset terbesar di Indonesia cukup mewakili bank-bank yang
ada di Indonesia sebagai objek yang akan diteliti.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan kejelasan tentang besarnya
pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA ( Return On Asset ), NPL ( Non
Performing Loan ) dan BOPO ( Biaya Operasional Pendapatan Operasional )
terhadap suku bunga deposito satu bulan pada bank-bank persero di Indonesia.
Berdasarkan fenomena dan penelitian terdahulu yang telah dijelaskan maka
penulis terinspirasi mengambil judul skripsi “Analisis Pengaruh CAR, ROA,
NPL dan BOPO terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan pada
Bank Persero di Indonesia”.
10
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, perumusan masalahnya adalah sebagai
berikut :
1. Apakah variabel CAR berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga
deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia?
2. Apakah variabel ROA berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga
deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia?
3. Apakah variabel NPL berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga
deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia?
4. Apakah variabel BOPO berpengaruh secara parsial terhadap suku
bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero di Indonesia?
5. Apakah variabel CAR, ROA, NPL dan BOPO berpengaruh secara
simultan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank
Persero di Indonesia?
11
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis apakah variabel CAR berpengaruh secara parsial
terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero
di Indonesia.
2. Untuk menganalisis apakah variabel ROA berpengaruh secara parsial
terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero
di Indonesia.
3. Untuk menganalisis apakah variabel NPL berpengaruh secara parsial
terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero
di Indonesia.
4. Untuk menganalisis apakah variabel BOPO berpengaruh secara parsial
terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan pada Bank Persero
di Indonesia.
5. Untuk menganalisis apakah variabel CAR, ROA, NPL dan BOPO
berpengaruh secara parsial terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1
Bulan pada Bank Persero di Indonesia.
12
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan serta informasi yang
berguna bagi berbagai pihak yang berkepentingan, antara lain :
1. Bagi pemerintah, sebagai masukan dan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan dibidang ekonomi khususnya kebijakan
perbankan.
2. Bagi masyarakat, sebagai sumber informasi pembanding dalam
melakukan penelitian lebih lanjut.
3. Bagi penulis, sebagai proses pembelajaran yang memberikan banyak
tambahan ilmu dan pengetahuan dan menyelaraskan apa yang telah
penulis dapatkan semasa kuliah dan dalam kehidupan di lapangan.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KERANGKA TEORITIS
1. Pengertian Bank
Bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dana deposito
dan memberikan kredit pinjaman (Manurung dan Rahardja, 2004:118).
Menurut Pasal 1 Undang – Undang No. 4 Tahun 2003 tentang
perbankan, bank adalah bank umum dan bank perkreditan rakyat yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran.
Peranan perbankan masih sangat dibutuhkan oleh perekonomian
negara saat iniagar perekonomian yang berjalan akan tetap stabil
dengan kebijaksanaan pemerintah dengan melalui bank sentral untuk
membuat kebijakan perbankan dalam mengantisipasi kestabilan sistem
perekonomian.
Rimsky K. Judisseno (2005:94) menyatakan bahwa bank adalah
suatu lembaga 3 yang lahir karena fungsinya sebagai agent of trust dan
agent of development. Sebagai agent of trust adalah suatu lembaga
perantara yang dipercaya untuk melayani segala kebutuhan keuangan
dari dan untuk masyarakat. Sedangkan sebagai agent of development,
bank adalah suatu lembaga perantara yang dapat mendorong kemajuan
14
pembangunan melalui fasilitas kredit dan kemudahan-kemudahan
pembayaran dan penarikan dalam proses transaksi yang dilakukan oleh
para pelaku ekonomi.
Adapun pengertian atau definisi Bank adalah menurut Undang-
Undang nomer 7 tahun 1992 tentang perbankan, yang telah diubah
dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1998 menyebutkan : Siamat
(2005:276)
a. Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan
proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
b. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyaalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk
lainnya dalam rangkan meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Menurut Kashmir (2003:12) bank merupakan perusahaan yang
bergerak dalam bidang keuangan, artinya masalah perbankan selalu
berkaitan masalah bidang keuangan, jadi dapat disimpulkan bahwa
perbankan meliputi tiga kegiatan utama :
a. Menghimpun dana
b. Menyalurkan dana
c. Memberikan jasa bank lainnya
15
Berdasarkan pemaparan pengertian diatas, dapat disimpulkan
bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatannya
menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat baik dalam
bentuk kredit maupun bentuk yang lainnya.
2. Pengertian Lembaga Keuangan
Prathama Rahardja dan Mandala Manurung (2004:109) lembaga
keuangan adalah lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun dan
menyalurkan dana, denganmotif mendapatkan keuntungan. Porsi
terbesar asetnya merupakan finansial. Fungsi utama lembaga keuangan
adalah sebagai perantara pihak-pihak yang membutuhkan modal
(pemakai dana) dengan pihak-pihak yang memilikinya (pemilik dana).
Jika uang dapat dianalogikan sebagai darah yang dibutuhkan untuk
kehidupan ekonomi, maka lembaga keuangan adalah jantungnya.
Sebab melalui lembaga keuanganlah uang yang ada dalam
perekonomian dihimpun dan dialirkan ke sektor-sektor kegiatan yang
membutuhkan.
Menurut Sadono Sukirno (2004:273-274) yang dimaksudkan
dengan lembaga keuangan atau instansi keuangan adalah semua
perusahaan yang kegiatan utamanya meminjamkan uang yang
disimpankan kepada mereka.
Lembaga Keuangan menurut UU No.14/1967 Pasal 1 ialah Semua
badan yang melalui kegiatannya di bidang keuangan, menaruh uang
dari dan menyalurkannya dalam masyarakat. Artinya kegiatan yang
16
dilakukan oleh lembaga keuangan selalu berkaitan dengan bidang
keuangan. Menurut Manurung dan Rahardja (2004:109) lembaga
keuangan (financial institution) adalah lembaga yang kegiatan
utamanya mengumpulkan dan menyalurkan dana dari pihak yang
memiliki kelebihandana (unit surplus) kepada pihak yang
membutuhkan dana (unit defisit).
Ahmad Rodoni (2007 :1) lembaga keuangan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu :
a. Lembaga Keuangan Depositori
Lembaga keuangan depositori (bank) mendapatkan dana yang
bersumber langsung dari masyarakat ( unit surplus ) dalam
bentuk simpanan yaitu tabungan, giro, deposito berjangka dan
sertifikat deposito. Unit surplus dapat berupa perusahaan,
pemerintah, rumah tangga dan orang asing yang emmiliki
kelebihan pendapatan setelah dikurangi kebutuhan untuk
konsumsi. Lembaga keuangan dispositori (bank) merupakan
komponen penting dari penawaran uang (money supply). Yang
termasuk depositori antara lain : Commercial bank, Saving and
Loan Associations, Mutual Saving Banks, dan kredit unions.
b. Lembaga Keuangan Non-Depositori
Lembaga keuangan non-depositori (bukan bank) ini
dikelompokkan menjadi tiga bagian. Pertama, bersifat
17
kontraktual (contractual institutions) yaitu menarik dana dari
masyarakat dengan menawarkan dana untuk memproteksi
penabung terhadap resiko ketidakpastian, misalnya perusahaan
asuransi dan dana pensiun. Kedua, lembaga keuangan investasi
(investment institutions) yaitu lembaga keuangan yang
kegiatannya melakukan investasi dipasar uang dan pasar
modal, misalnya perusahaan efek dan reksadana. Dan yang
ketiga, adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan
investasi yaitu perusahaan modal ventura (ventura capital) dan
perusahaam pembiayaan (financial company) yang
menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha (leasing), anjak
piutang (factoring), pembiayaan konsumen (consumer
company) dan kartu kredit card (credit card).
3. Jenis Bank
Dalam praktek perbankan di Indonesia, saat ini terdapat beberapa
jenis perbankan yang diatur dengan Undang-Undang perbankan No. 10
tahun 1998, yaitu : (Rodoni dan Indoyama, 2007:21)
a. Dilihat dari segi fungsinya terdiri dari :
- Bank Umum : Menurut Undang-Undang No.7 Tahun 1992
tentang perbankan yang kemudian diubah dengan Undang-
Undang Tahun 1998 Bank Umum adalah bank yang melakukan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan
18
prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalulintas pembayaran.
Fungsi pokok bank umum adalah (Rodoni dan Indoyama, 2007
: 22) :
a. Menyediakan mekanisme alat pembayaran yang lebih
efisisen dalam kegiatan ekonomi.
b. Menciptakan uang.
c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada
masyarakat.
d. Menawarkan jasa-jasa keuangan.
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank Umum menurut
UU No. 10 Tahun 1998 adalah: (Rodoni dan Indoyama,
2006:22)
a. Menghimpun dana dari masyarakat
b. Memberikan kredit
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang
d. Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri
maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.
e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri
maupun untuk kepentingan nasabah.
19
f. Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari, atau
meminjamkan dana kepada bank lain, baik dalam
menggunakan surat, saran telekomunikasi maupun dengan
wesel tunjuk, cek atau sarana lainnya.
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berhargadan
melakukan perhitungan antara pihak ketiga.
h. Menyediakan tempat untuk barang dan surat berharga.
i. Menentukan kegiatan penitipan tempat untuk kepentingan
pihak lain berdasarkan suatu kontrak (custodian).
j. Melakukan penempatan dana kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di
bursaefek.
k. Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun
sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya
kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli
tersebut wajib dicairkan secepatnya.
l. Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit
dan kegiatan wali amanat (trustee).
m. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.
- Bank Perkreditan Rakyat : BPR adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau
20
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Menurut (Rodoni dan Indoyama : 57) kegiatan-kegiatan yang
tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu :
a. Menerima simpanan berupa giro.
b. Mengikuti kliring.
c. Melakukan kegiatan valuta asing.
d. Melakukan kegiatan perasuransian.
Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR
meliputi hal hal berikut ini ( Rodoni, 2006:55) :
a. Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan
simpanan deposito.
b. Memberikan pinjamana kepada masyarakat.
c. Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana
berdasarkan prinsip syariah.
d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank
Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposit, dan
tabunganpada bank lain.
21
b. Dilihat dari segi kepemilikannya terdiri dari :
Jenis Bank dilihat dari segi kepemilikannya adalah sebagai berikut
( Kasmir, 2003:26):
- Bank milik pemerintah adalah bank dimana baik akta pendirian
maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh
keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya :
Bank Rakyat Indonesia ( BRI), Bank Mandiri.
- Bank milik swasta nasional adalah bank yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta
akta pendiriannyapun didirikan oleh swasta, begitu pula
pembagian keuntungannya juga dipertunjukan untuk swasta
pula. Contohnya : Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank
Central Asia, Bank Lippo, Bank Niaga, dan lain-lain.
- Bank milik asing merupakan cabang dari bank yang ada diluar
negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing.
Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya
ABN AMRO bank, City Bank, dan lain-lain.
c. Dilihat dari segi statusnya: (Kasmir 2003:26)
– Bank devisa (foreign exchange bank) : bank yang dalam
kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta
asing, baik dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana,
serta dalam pemberian jasa-jasa keuangan. Dengan demikian,
22
bank devisa dapat melayani secara langsung transaksi-transaksi
dalam skala internasional.
– Bank non devisa : Bank umum yang masih berstatus non devisa
hanya dapat melayani transaki- transaksi di dalam negeri
(domestik). Bank umum non devisa dapat meningkatkan
statusnya menjadi bank devisa setelah memenuhi ketentuan-
ketentuan antara lain: volume usaha minimal mencapai jumlah
tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya dalam
memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja yang
berpengalaman dalam valuta asing.
- Dilihat dari segi menentukan harga: (Kasmir, 2008:40)
Jenis bank jika dilihat dari segi caranya dalam menentukan
harga baik harga jual maupun harga beli terdiri dari dua
kelompok.
- Bank Berdasarkan Prinsip Konvensional : bank yang
berdasarkan prinsip konvesional menggunakan dua metode
yaitu menetapkan bunga sebagai harga baik untuk simpanan
seperti giro, tabungan maupun deposito dan untuk jasa-jasa
bank lainnya pihak perbankan barat menggunakan atau
menerapkan berbagai biaya-biaya dalam nominal atau
presentase tersebut.
- Bank Berdasarkan Prinsip Syariah : bank berdasarkan prinsip
syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan prinsip hukum
23
islam antara bank dengan pihak lain untuk menyimpan
danaatau pembiayaan usaha atau kegiatan perbankan lainnya.
Menurut Dahlan Siamat (2005 :407) bank syariah adalah bank
yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah islam
makasudnya adalah bank yang dalam mengikuti ketentuan-
ketentuan yariah islam, khususnya yang menyangkut tata cara
bermuamalah secara islam.
Berikut ini prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah
(Kasmir, 2004:24) :
a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).
b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal
(musharakah).
c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan
(murabahah).
d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa
pilihan (ijarah).
e. Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa
dari pihak bank oleh bank pihak lain (ijarah wa iqtina).
24
4. Fungsi dan Kegiatan Bank
Secara umum, fungsi bank adalah menghimpum dana dari
masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk
berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary yaitu sebagai
lembaga perantara menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali kepada masyarakat. Secara lebih spesifik
bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of development,
agent of servies. Menurut Sigit, Budisantoso dan Triandaru (2006:9),
fungsi bank yang lebih spesifik adalah sebagai berikut :
a. Agent of trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik
dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat
akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya
unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan
disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik,
bank tidak akan bangkrut dan pad saat yang telah dijanjikan
simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank
sendiri akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada
debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur
kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa pihak debitur tidak akan
menyalagunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana
pinjamannya dengan baik, debitur akan mempunyai kemampuan
25
untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai
niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban
lainnya pada saat jatuh tempo.
b. Agent of development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan sektor
riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu
berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat
berkinerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja
dengan baik. Kegiatan bank berupa berupa penghimpunan dan
penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kerugian
perekonomian di sektor rill. Kegiatan bank tersebut memungkinkan
masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta
kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan
investasi-distribusi-konsumsi ini tidak dapat dilepaskan dari
adanya penggunan uang. Kelancaran kegiata investasi-distribusi-
konsumsi ini tidak lai adalah kegiatan pembangunan perekonomian
masyarakat.
c. Agent of servies
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran
dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain
kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya
dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini
26
antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang,penitipan barang
berharga, pemberian jaminan bank, da penyelesaian tagihan.
Ketiga fungsi bank diatas diharapkan dapat memberikan gambaran
yang menyeluruh dan lengkap mengenai funsi bank dalam
perekonomian, sehingga bank tidak hanya dapat diartikan sebagai
lembaga perantara keuangan (financial intermediary intituton).
5. Deposito
a. Pengertian Deposito
Sebagaimana halnya badan usaha yang berorientasi pada laba,
bank juga berupaya menawarkan berbagai produk/jasa kepada
masyarakat semenarik mungkin untuk masyarakat yang ingin
menghimpun dananya dalam bentuk produk-produk deposito. Secara
umum, deposito daat diartikan sebagai simpanan masyarakat atau
pihak ketiga yang penarikannya dapat dilakukan pada waktu tertentu
menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan.
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 (Kasmir, 2008:85)
Tentang Perbankan Indonesia Deposito adalah “simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan
perjanjian nasabah penyimpan dengan baik”
Menurut Lukman Dendawijaya (2001:27) : “ Deposito adalah
simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya
dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara
pihak ketiga dengan bank yang bersangkutan “.
27
Menurut Drs.O.P Simorangkir (2004:80), dalam bukunya
“Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank” Deposito adalah
Simpanan dalam rupiah milik pihak ketiga yang penarikannya
dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara
bank dengan si penyimpan.
Disisi bank, sumber dana deposito berjangka ini digolongkan
sebagai dana mahal dibandingkan dana lainnya, namun keuntungannya
yaitu penyediaan likuiditas untuk kebutuhan penarikan dana ini hampir
dapat diprediksi secara aurat (Siamat, 2005:301)
Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa bila waktu
yang ditentukan telah habis maka pihak deposan dapat melakukan :
1. Menarik deposito tersebut
2. Memperpanjang dengan suatu periode yang di inginkan jangkah
waktu deposito dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan yaitu : 1
bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan.
b. Jenis – Jenis Deposito
Jenis-jenis deposito menurut Kasmir (2008:85) :
1. Deposito Berjangka
Deposito berjangka adalah merupakan deposito yang diterbitkan
menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya
bervariasi mulai 1,2,3,6,12,18 sampai dengan 24 bulan. Deposito
berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga.
28
Artinya, didalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau
lembaga.
a) Deposito Automatic All Over yaitu deposito berjangka yang
otomatis diperpanjang oleh bank jika deposito tersebut
telah jatuh tempo meskipun telah dicairkan oleh
pemiliknya. Perpanjangannya sama dengan jangka waktu
deposito sebelumnya, tetapi dengan tingkat suku bunga atau
bersifat floating rate. Sistem ini sangat menguntungkan
deposan, karena selama belum dicairkan, deposan selalu
mendapat bunga deposito.
b) Deposito Non Automatic All Over yaitu deposito berjangka
yang tidak otomatis diperpanjang oleh bank jika deposito
tersebut telah jatuh tempo tetapi belum dicairkan oleh
pemiliknya. Jadi, deposan tidak akan mendapat bunga.
Deposan macam ini berubah sifatnya menjadi tabungan non
produktif ( uang titipan ) bagi bank.
2. Sertifikat Deposito
Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu
2,3,6, 12 dn 24 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas
unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan
atau dipindahtangankan kepada pihak lain.
Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan di
muka, baik tunai maupun non tunai.
29
Penerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam
berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Dengan
demikian, nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak
untuk jumlah nominal yang sama.
3. Deposito on Call
Deposito on call merupakan deposito yang berjangka waktu
minimal 7 hari dan paling lama kurang dari satu bulan.
Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang
besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang
bersangkutan).
Besarnya bunga biasanya dihitung per bulan dan biasanya
untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara
nasabah dengan pihak bank.
6. SukuBunga
Menurut Kasmir, (2002:121) suku bunga bank dapat diartikan
sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip
konvesional kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya.
Sadono Sukirno (2006:375) menyatakan suku bunga adalah bunga
yang dinyatakan sebagai persentasi dari modal. Bunga adalah biaya
yang dibayar oleh peminjam atas penggunaan dananya. Perusahaan
dan pemerintah meminjam dana dengan meneritkan obligasi, dan
mereka membayar bunga kepada perusahaan dan rumah tangga yang
membeli obligasi tersebut. Rumahtangga atau perusahaan yang telah
30
meminjam dari sebuah bank harus membayar bunga atau pinjaman
tersebut kepada bank ( Case dan Fair, 2004:153).
Dalam kegiatan perbankan sehari-hari ada 2 macam bunga yang
diberikan kepada nasabahnya, yaitu (Sadono Sukirno, 2006:375) :
a. Bunga Simpanan
Bunga yang diberikan sebagai rangsangan atau balas jasa bagi
nasabah yang menyimpan uangnya di bank. Bunga simpanan
merupakan harga yang harus dibayar kepada nasabahnya. Sebagai
contoh : jasa giro, bunga tabungan, bunga deposito.
b. Bunga Pinjaman
Bunga yang diberikan kepada para peminjam atau harga yang
harus dibayar oleh nasabah peminjam kepada bank. Sebagai contoh :
bunga kredit.
Kedua macam bunga ini merupakan komponen utama faktor biaya
dan pendapatan bagi bank. Bunga simpanan merupakan biaya dana
yang harus dikelurkan kepada nasabah sedangkan bunga pinjaman
merupakan dana yang diterima dari nasabah. Bunga simpanan maupun
bunga pinjaman masing-masing mempengaruhi satu sama lainnya.
Sabagai contoh seandainya bunga simpanan tinggi maka secara
otomatis bunga pinjaman juga terpengaruh ikut naik dan demikian pula
sebaliknya.
Seperti dijelaskan diatas bahwa untuk menentukan besar kecilnya
tingkat suku bunga simpanan dan pinjaman sangat dipengaruhi oleh
31
keduanya. Artinya baik bunga maupun pinjaman saling mempengaruhi
disamping pengaruh faktor-faktor lainnya. Menurut Kasmir,
(2002:122) faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya
penetapan suku bunga adalah:
a. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman
meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut
cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan.
Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan pula
meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana yang ada
simpanan banyak sementara pemohonan simapanan sedikit maka
bunga simpanan akan turun.
b. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor
promosi, yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan
pesaing. Dalam arti jika untuk bunga simpanan rata-rata 16%
maka, jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga
simpanan kita naikkan diatas bunga pesaing, misalnya 16%.
Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada
dibawah bunga pesaing.
32
c. Kebijakan Pemerintah
Dalam arti baik untuk bunga simpanan maupun bunga pinjaman
kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh
pemerintah.
d. Target laba yang diinginkan
Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang
diinginkan besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya.
e. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin
tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko
dimasa mendatang. Demikian pula sebaliknya jika pinjaman
berjangka pendek, maka bunga relatif lebih rendah.
f. Hubungan baik
Biasanya bank menggolongkan antara nasabah utama (primer) dan
nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada
keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank.
Nasabah utama biasanya mempunyai hubungan yang baik dengan
pihak bank, sehingga dalam penentuan suku bunganyapun berbeda
dengan nasabah biasa.
Pada prinsipnya, tingkat suku bunga adalah harga atas penggunaan
uang yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) untuk jangka
waktu tertentu.
33
7. Jenis Suku Bunga
Jenis suku bunga atau tingkat bunga dapat berbeda karena tiga hal,
yaitu (Mankiw, 2000):
1. Jangka waktu pinjaman (terms).
Beberapa jenis pinjaman memiliki jangka waktu pendek, bahkan
ada yang berjangka semalam (over-night). Pinjaman lain
memiliki jangka waktu 30 tahun atau bahkan lebih panjang dari
itu. Tingkat bunga pinjaman tergantung pada jangka waktu
pinjaman ini. Tingkat bunga pinjaman jangka panjang biasanya,
namun tidak selalu, lebih tinggi dari pada tingkat bunga
pinjaman jangka pendek.
2. Risiko kredit (credit risk)
Dalam memutuskan pemberian pinjaman, seseorang pemberi
pinjaman harus memperhitungkan probabilitas peminjam untuk
membayar kembali pinjamannya. Undang-undang
memungkinkan peminjam untuk tidak membayar pinjamannya
jika ia dinyatakan bangkrut menurut undang-undang. Semakin
tinggi probabilitas ketidakmampuan membayar kembali
pinjaman, maka semakin tinggi tingkat bunganya.
3. Pajak (tax)
Pajak yang dikenakan pada tingkat bunga berbagai jenis obligasi
berbedabeda. Pada obligasi yang diterbitkan pemerintah pusat
dan daerah yang dinamakan municipal bonds, para pemegang
34
obligasi tidak membayar pajak penghasilan untuk tingkat bunga
yang diperolehnya. Oleh karena itu,
municipal bonds hanya memberikan tingkat bunga yang rendah.
8. Capital Adequacy Ratio ( CAR )
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh
aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal
sendiri bank disamping memperoleh dana dari sumber-sumber di luar
bank (Dendawijaya, 2003:122). Menurut Dahlan Siamat (2005:295)
kewajiban penyediaan modal minimum bagi semua bank berdasarkan
paket kebijakan perbankan 2005 adalah sebesar 8% dari ATMR.
Secara matematis CAR dapat dirumuskan sebagai berikut
(Dendawijaya, 2003:123) :
Pada penelitian (Almilia dan Wahyu, 2006) CAR adalah rasio yang
memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung
risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank. CAR adalah
rasio kecukupan modal yang merupakan faktor yang penting bagi
bank dalam rangka pengembangan usaha dan menampung risiko
kerugian. Semakin kecilnya CAR, sebagian perbankan tidak bisa lagi
menjalankan kegiatan operasionalnya. Rendahnya CAR secara
CAR =
x 100%
35
langsung akan menyebabkan corporate value dari perbankan menurun
di pasar bursa. Agregasi dari hal ini akan menyebabkan sentimen yang
kurang baik pada pasar yang secara umum akan membawa
perekonomian kearah resesi.
9. Return On Asset ( ROA )
Menurut Dendawijaya (2003:120) ROA digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh
keuntungan (laba) secara keseluruhan.
Dalam menjalankan atau setiap kegiatan tertentu harapan yang
pertama kali diinginkan adalah memperoleh keuntungan atau
profitabilitas. Yang dimaksud dengan profitabilitas atau rentabilitas
adalah kemampuan suatu bank dalam memperoleh laba (O.P.
Simorangkir, 2004:152).
Dalam bukunya, Frederic Mishkin (2007:232) menyatakan bahwa
because owners of a bank must know wheter their bank is being
managed well, they need good measures of bank profitability. A basic
measure of bank profitability is Return On Asset (ROA). Atau
Frederic Miskhin (2007:232) menyatakan bahwakarena pemilik bank
harus tahu wheter bank mereka sedang dikelola dengan baik, mereka
perlu langkah-langkah yang baik dari profitabilitas bank. Sebuah
ukuran dasar profitabilitas bank adalah Return On Asset (ROA).
36
Menurut Lukman Dendawijaya (2005:118) menjelaskan
”Rentabilitas adalah alat untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan”.
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan menggunakan kekayaan (total asset) yang
dimiliki perusahaan yang bersangkutan setelah disesuaikan dengan
biaya – biaya yang mendananai aset tersebut.
10. Non Performing Loan ( NPL )
Menurut Riyadi (2006:160), non performing loan (NPL) gross
merupakan rasio yang menunjukkan jumlah pembiayaan yang
tergolong dalam kolektibilitas 3 sampai dengan 5. Jika NPL suatu
bank selalu tinggi maka akan mempengaruhi permodalan bank
tersebut karena dengan NPL yang tinggi akan membuat bank
mempunyai kewajiban untuk memenuhi PPAP yang terbentuk.
Menurut Dahlan Siamat (2005:361) NPL dapat diartikan sebagai
pinjaman yangmengalami kesulitan pelunasan akibat faktor
kesengajaan dan atau karena faktor eksternal diluar kemampuan
debitur. Sedangkan menurut Darmawan dalam Artwienda (2009:21)
NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur
%100Asset Total
Bersih LabaROA
37
kemampuan bank dalam mengcover risiko kegagalan pengembalian
oleh debitur.
Persyaratan yang ketat dalam kebijakan kredit akan mengurangi
kemungkinan terjadinya kredit bermasalah, namun tidak akan
menghilangkan timbulnya masalah-masalah seperti terjadinya default
atau penunggakan pembayaran. Menurut surat edaran Bank Indonesia
Nomor 3/30/DPNPt tanggal 14 Desember 2001 besarnya NPL
dihitung sebagai berikut :
Menurut Mabruroh dalam artwienda (2009:22) NPL berpengaruh
negatif terhadap perubahan laba. Semakin tinggi NPL maka semakin
menurun perubahan laba. Dan Dendawijaya (2003) mengungkapkan
dimana adanya kredit bermasalah yang semakin besar dibandingkan
dengan aktiva produktifnya dapat mengakibatkan kesempatan untuk
memperoleh pendapatan income dari kredit yang diberikan, sehingga
mengurangi laba bank.
Bank Indonesia sebagai regulator perbankan di Indonesia telah
mengeluarkan peraturan Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP
tanggal 31 Mei 2004 yang menetapkan NPL maksimim 5%. Semakin
rendah NPL semakin bagus karena jumlah kredit yang
bermasalah/macet pada bank tersebut semakin kecil begitupun
NPL =
x 100%
38
sebaliknya semakin tinggi NPL suatu bank maka akan semakin besar
kredit yang bermasalah/macet pada bank tersebut.
11. Biaya Operasional Pendapatan Operasional
Pengertian BOPO Menurut Veithzal Rivai (2007:722) menyatakan
bahwa: “BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan
pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.” BOPO
dihitung dengan rumus yang sesuai dengan Surat Edaran Bank
Indonesia No 12/11/DPNP, 31 Maret 2010, yaitu:
B. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen
1. Capital Adequacy Ratio ( CAR ) dengan Suku Bunga Deposito
CAR adalah rasio kecukupan modal yang merupakan faktor
yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan
menampung risiko kerugian. Bank Indonesia menerapkan CAR yaitu
kewajiban penyediaan modal minimum yang harus selalu
dipertahankan oleh setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari
total aktiva tertimbang menurut resiko (ATMR) atau secara matematis
dapat dirumuskan sebagai berikut (Lukman Dendawijaya, 2003 : 122) :
BOPO =
x 100%
39
Penelitian yang telah diteliti oleh Sudarmadi dan Oswari pada
tahun 2009, terhadap 5 bank Persero yang ada di Indonesia yang
tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh CAR ( Capital Adequacy
Ratio ) , ROA (Return On Asset ) , dan LDR (Loan to Deposit Ration)
terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka 12 bulan untuk
kategori Bank Persero yang berada di Indonesia, dengan periode
pengamatan selama tiga tahun dan pada tahun 2006 sampai dengan
tahun 2008 secara triwulan. Dalam penelitian tersebut hasil
menunjukan bahwa adanya pengaruh secara parsial antara CAR
terhadap Suku Bunga Deposito.
H1 : Diduga ada pengaruh positif antara Capital Adequacy ratio
dengan Suku Bunga Deposito Bank Persero.
2. Return On Asset ( ROA ) dengan Suku Bunga Deposito
Return On Asset atau ROA digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba)
secara keseluruhan. Semain besar ROA suatu bank, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik posisi
bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya, 2003:120):
Profitabilitas yang tinggi menunjukkan keyakinan bank untuk
mampu membayarkan kembali simpanan deposito berjangkanya saat
CAR =
x 100%
40
jatuh tempo berikut bunganya (Almilia dan Wahyu, 2006). Maka
mereka cenderung akan menurunkan tingkat suku bunga depositonya
untuk mengurangi biaya bunganya, dan pada saat yang bersamaan
bank tersebut tidak perlu cemas akan kekurangan dana karena dengan
kredibilitas yang tinggi, tidak perlu takut kehilangan nasabah.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Return On Asset
merupakan rasio antar laba bersih yang berbanding terbalik dengan
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan laba. Rasio ini menunjukan
berapa besar laba bersih yang diperoleh perusahaan diukur dari nilai
aktivanya.Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula
keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi
bank tersebut dari segi penggunaan aset.
Hal ini membuat semakin besarnya keuntungan yang diperoleh,
maka bank akan menurunkan penetapan bunga depositonya, sehingga
ROA memiliki pengaruh negatif terhadap suku bunga deposito
berjangka.
%100Asset Total
Bersih LabaROA
41
Penelitian yang telah dilakukan oleh Sudarmadi (2009) dan Dewi Ayu
(2007) yang menyatakan bahwa ROA tidak memiliki pengaruh yang
signifikan secara parsial terhadap suku bunga deposito pada Bank
Persero.
Namun penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Wahyu
(2006) terhadap Bank Umum yang ada di Indonesia yang masih
beroperasi selama tahun 1999 hingga 2003, secara parsial dapat
menyimpulkan adanya pengaruh positif dan signifikan antara ROA
terhadap penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan
12 bulan. Hasil ini menunjukkan setiap kali ada perubahan pada ROA
maka bank-bank umum harus segera melakukan perubahan pada
tingkat suku bunga depositonya.
Berdasarkan analisis dari teori yang ada dan temuan penelitian
terdahulu, maka hipotesis penelitian dinyatakan sebagai berikut:
H2: Diduga ada pengaruh negatif Return On Asset (ROA)
terhadap tingkat suku bunga deposito bank umum.
3. Non Performing Loan ( NPL ) dengan Suku Bunga Deposito
Menurut Riyadi (2006:160), non performing loan (NPL) gross
merupakan rasio yang menunjukkan jumlah pembiayaan yang
tergolong dalam kolektibilitas 3 sampai dengan 5. Jika NPL suatu bank
selalu tinggi maka akan mempengaruhi permodalan bank tersebut
42
karena dengan NPL yang tinggi akan membuat bank mempunyai
kewajiban untuk memenuhi PPAP yang terbentuk.
Dewi Ayu (2007) dalam penelitiannya yang menghasilkan bahwa
NPL berpengaruh signifikan terhadap Suku Bunga Deposito pada
Bank Persero. Dewi Ayu (2007) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa NPL mencerminkan resiko kredit, bahwa semakin kecil NPL
semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. Dan
Achmad Kurniawan (2012) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa
NPL memiliki pengaruh yang signifikan terhadap suku bunga deposito
berjangka tiga bulan.
H3: Diduga ada pengaruh positif Non Performing Loan
(NPL)terhadap tingkat Suku Bunga Deposito Bank Persero.
4. BOPO (Biaya Operasional Pendapatan Operasional) dengan Suku
Bunga Deposito
Pengertian BOPO Menurut Veithzal Rivai (2007:722) menyatakan
bahwa: “BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan
pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.” BOPO
dihitung dengan rumus yang sesuai dengan Surat Edaran Bank
Indonesia No 12/11/DPNP, 31 Maret 2010, yaitu:
43
Dewi Ayu Prihastuti (2007) yang menghasilkan bahwa BOPO
berpengaruh secara signifikan terhadap Suku Bunga Deposito
Berjangka pada Bank Persero di Indonesia. Akan tetapi Hasil ini tidak
sesuai dengan teori, menurut teori BOPO berpengaruh terhadap
penetapan suku bunga deposito karena untuk menentukan besarnya
bunga deposito, pihak bank juga perlu memperhitungkan biaya
operasional yang dikeluarkan dan pendapatan operasional yang
didapatkan. Ketidaksesuaian ini diperkirakan disebabkan oleh
terjadinya pendapatan yang cukup besar tiap bulannya secara rata-rata
khususnya pada pendapatan (beban) non operasional atau pendapatan
yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan bank-bank persero,
sehingga bank–bank persero tidak terlalu memperhatikan rasio BOPO
dalam mengambil keputusan mengenai besarnya suku bunga deposito
berjangka waktu pendek yaitu 1,3,6 dan 12 bulan.
C. Penelitian Terdahulu
Sudarmadi dan Oswari (2009) dalam penelitiannya mengenai
Pengaruh Capital Adequacy ratio, Return On Asset, Loan To Deposit
Terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 12 Bulan menghasilkan Nilai
Sig.F lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) sebesar 0,014
menunjukkan bahwa CAR,ROA dan LDR secara bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap suku bunga deposito sampai dua belas
bulan diIndonesia Persero Bank. Adjusted R Square sebesar 0,612 nilai
dengan tingkat kesalahan prediksi 1,09336 menunjukkan bahwa tingkat
44
suku bunga deposito dua belas bulan pada Bank Indonesia Persero
dipengaruhi oleh CAR, ROA dan LDR secara bersama-sama untuk 61,2%
sedangkan 38,8% dipengaruhi oleh faktor lain seperti. CAR hanya
sebagian memiliki pengaruh yang signifikan tidak ROA dan LDR tidak
signifikan. Dengan konstanta -1,172 maka jika tidak ada CAR, ROA dan
LDR nilai suku bunga deposito dua belas bulan adalah -1,172%. CAR,
ROA dan LDR dampak positif pada suku bunga deposito dua belas bulan
dengan koefisien regresi masing-masing untuk CAR 0.258,0,722 dan
0,021 untuk ROA ke LDR.
Noegroho (2002) dalam penelitiannya Analisis Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Besarnya Tingkat Bunga Deposito di Indonesia meneliti
variabel independen tingkat inflasi, jumlah beredar, suku bunga SBI, suku
bunga luar negeri dan nilai tukar terhadap variabel dependen tingkat
bunga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa inflasi tidak memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap besarnya tingkat bunga deposito bank
di Indonesia.
Almilia dan Wahyu (2006) melakukan penelitian terhadap faktor –
faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada
bank umum di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menyediakan bukti
empiris mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga
deposito berjangka. Variabel independen dalam penelitian ini adalah ROA,
LDR, CAR, Inflasi, likuiditas perekonomian, dan pertumbuhan ekonomi.
Sementara variabel dependennya adalah tingkat suku bunga deposito bank
45
umum berjangka 1, 3, 6, dan 12 bulan. Dalam waktu pengamatan dari
tahun 1999 hingga 2003 penelitian ini menghasilkan variabel
perkembangan likuiditas perekonomian, tingkat inflasi, perkembangan
perekonomian, CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return on Asset)
dan LDR (Loan to Deposits Ratio) secara simultan mempunyai pengaruh
yang sangat bermakna atau signifikan pada taraf 95% (J = 0,05) terhadap
penetapan tigkat suku bunga deposito berjangka satu bulan, tiga bulan,
enam bulan dan dua belas bulan pada bank umum di Indonesia. Dan secara
parsial variabel ROA dan LDR memiliki pengaruh signifikan terhadap
tingkat suku bunga deposito berjangka 3, 6, dan 12 bulan. Kemudian
variabel inflasi hanya berpengaruh signifikan pada tingkat suku bunga
deposito berjangka 3 bulan.
Nugroho (2010), melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada bank umum.
Hasil penelitian menyatakan bahwa ROA (Return On Assets), LDR (Loan
to Deposit Ratio), CAR (Capital Adequacy Ratio) dan inflasi secara
bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap tingkat suku bunga
deposito berjangka pada bank umum di Indonesia. Dan secara parsial,
variabel ROA berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat suku bunga
deposito, sementara variabel CAR danLDR tidak memiliki pengaruh
secara signifikan.
Dewi Ayu Prihastuti (2007), melakukan penelitian yang
menghasilkan Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dapat
46
disimpulkan bahwa untuk penentuan tingkat suku bunga deposito
berjangka satu bulan, variabel independen yang paling berpengaruh secara
parsial adalah variabel LDR sebesar 48% dilanjutkan dengan variabel NPL
sebesar 46.1%, variabel CAR sebesar 3%, variabel BOPO sebesar 2.5%
dan di urutan terakhir adalah variabel ROA sebesar 1.5%. Untuk
penentuan tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan, variabel
independen yang paling berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR
sebesar 51.1% dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar 46.6%, variabel
BOPO sebesar 3.5%, variabel CAR sebesar 3.3% dan di urutan terakhir
adalah variabel ROA sebesar 2.9%. Dari hasil analisis itu juga dapat
disimpulkan untuk penentuan tingkat suku bunga deposito berjangka enam
bulan, variabel independen yang paling berpengaruh secara parsial adalah
variabel LDR sebesar 52.2% dilanjutkan dengan variabel NPL sebesar
44%, variabel ROA sebesar 5.6%, variabel BOPO sebesar 3.8% dan di
urutan terakhir adalah variabel CAR sebesar 2%. Disamping itu, dari hasil
analisis itu juga dapat disimpulkan untuk penentuan tingkat suku bunga
deposito berjangka 12 bulan, variabel independen yang paling
berpengaruh secara parsial adalah variabel LDR sebesar 59% dilanjutkan
dengan variabel NPL sebesar 46.2%, variabel ROA sebesar 12.8%,
variabel BOPO sebesar 8.5% dan di urutan terakhir adalah variabel CAR
sebesar 0.01%.
Untuk lebih jelasnya hasil – hasil penelitian terdahulu di atas dapat
diringkas seperti tampak pada tabel 2.1 berikut ini:
47
Tabel 2.1
Daftar Penelitian Terdahulu
No. Nama Peneliti Judul Penelitian Model Analisis Hasil penelitian
1. Lawrence G.
Goldberga,
Sylvia C.
Hudgins (2001)
Depositor
discipline and
changing
strategies for
regulating thrift
institutions
(USA)
Panel Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
deposan yang tidak
diasuransikan memiliki
insentif untuk memonitor
dan disiplin S & L risiko
eksposur sehingga
mengurangi batas asuransi
deposito akan meningkatkan
disiplin pasar pada
Thrifts. Studi ini juga
menemukan bahwa
perubahan peraturan telah
mempengaruhi perilaku
deposito tidak diasuransikan.
2. Febri DwiAstuti
(2006)
Analisis Faktor-
Faktor yang
mempengaruhi
Suku Bunga
Deposito Pada
Bank-Bank
Umum
Pemerintah di
Indonesia
Vector
Autoregression
(VAR).
Hasil penelitian menemukan
bahwa variabel perubahan
harga 1 bulan sebelumnya
berpengaruh
signifikan secara negatif
terhadap perubahan suku
bunga deposito. Peningkatan
perubahan harga 1 bulan
sebelumnya sebesar 1 persen
akan menurunkan
48
perubahan suku bunga
deposito sebesar 0,56 persen
(cateris paribus). Inflasi
yang
terus terjadi akan
menyebabkan pihak bank
untuk meningkatkan suku
bunga
deposito nominalnya yang
bertujuan untuk
menyesuaikan dengan inflasi
yang
terus meningkat. Suku bunga
SBI berpengaruh signifikan
secara positif terhadap
penetapan
suku bunga deposito pada
bank-bank pemerintah.
Indikator perbankan yang
dalam penelitian ini diwakili
oleh LDR (Loan to
Deposit Ratio) memiliki
pengaruh signifikan secara
positif terhadap penetapan
suku bunga deposito.
Artinya, peningkatan sebesar
1 persen pada perubahan
LDR
1 bulan sebelumnya akan
berpengaruh terhadap
peningkatan perubahan suku
49
bunga deposito sebesar 0,26
persen (cateris paribus).
4. Luciana Spica
Almilia dan
Anton Wahyu
Utomo 2006
Faktor-faktor
yang
memepengaruhi
Tingkat Suku
Bunga Deposito
Berjangka Pada
Bank Umum di
Indonesia
Regresi Linier
Berganda
Variabel independen secara
simultan berpengaruh
signifikan
terhadap variabel dependen.
-Secara parsial variabel
inflasi
berpengaruh signifikan
terhadap
bunga deposito 3 bulan.
-Secara parsial variabel ROA
dan
LDR berpengaruh signifikan
terhadap bunga deposito 3,
6, 12
bulan.
-Secara parsial variabel CAR
tidak
berpengaruh signifikan.
5. Dewi Ayu
Prihastuti, 2007
Analisis Faktor-
Faktor yang
Mempengaruhi
Tingkat Suku
Bunga Deposito
Berjangka Pada
Bank Persero di
Indonesia
Analisis
Regresi
Berganda
Variabel ROA, CAR, LDR,
BOPO dan NPL secara
serempak mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap penetapan tingkat
suku bunga deposito
berjangka waktu 1,3,6 dan
12 bulan pada Bank Persero
di Indonesia
2. Pada penetapan tingkat
50
suku bunga deposito
berjangka 1,3 dan 6 bulan,
variabel-variabel bebas yang
berpengaruh sigifikan adalah
variabel LDR dan
NPL
3. Pada penetapan tingkat
suku bunga deposito
berjangka 12 bulan,
variabelvariabel
bebas yang berpengaruh
sigifikan adalah variabel
ROA, LDR,
BOPO dan NPL
4. Secara umum disimpulkan
bahwa variabel independen
yang digunakan pada
penelitian kali ini lebih
berpengaruh secara
signifikan terhadap
penetapan
tingkat suku bunga deposito
berjangka 12 bulan
dibandingkan dengan suku
bunga deposito berjangka
1,3 dan 6 bulan.
51
6. Sudarmadi dan
Oswari, 2009
Pengaruh
Capital
Adequacy
Ratio, Return
On Assets dan
Loan to Deposit
Ratio Terhadap
Tingkat Suku
Bunga Deposito
Berjangka 12
Bulan.
Teknik regresi
linier berganda
-Variabel independen secara
simultan berpengaruh
signifikan
terhadap variabel dependen.
-Secara parsial CAR
berpengaruh
signifikan terhadap bunga
deposito
12 bulan.
-Secara parsial ROA dan
LDR
tidak berpengaruh signifikan
terhadap bunga deposito 12
bulan.
7. Yohanes Eko
Nugroho, 2010
Analisis
Faktorfaktor
yang
Mempengaruhi
Tingkat Suku
Bunga Deposito
Berjangka Bank
Umum di
Indonesia
Teknik regresi
Linier
Berganda
-Variabel independen secara
simultan berpengaruh
signifikan
terhadap variabel dependen.
- Secara parsial variabel
ROA
berpengaruh signifikan
terhadap
bunga deposito.
-Secara parsial variabel CAR
dan
LDR tidak berpengaruh
signifikan
8. May karlina
Dewi, 2010
Analisis
Pengaruh Capital
Adequacy Ratio
Teknik regresi
linier berganda
Hasil perhitungan secara
parsial terhadap tingkat suku
52
(CAR),Loan To
Deposit
(LDR)Dan
Return On Asset
Terhadap Suku
Bunga Deposito
Berjangka Pada
Bank Central
Asia, Tbk Tahun
2001-2010
bunga deposito sebagai
berikut:
1) CAR berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap
tingkat suku bunga deposito
pada Bank Central Asia,Tbk,
sehingga H1 ditolak.
2) LDR berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap
tingkat suku bunga deposito
pada Bank Central Asia,Tbk,
sehingga H2 ditolak.
3) ROA berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap
tingkat suku bunga deposito
pada Bank Central Asia,Tbk,
sehingga H3 diterima.
9. Achmad
Kurniawan, 2012
Analisis
Pengaruh CAR,
ROA, NPL
terhadap tingkat
Suku Bunga
Deposito
Berjangka Tiga
Bulan Pada Bank
Teknik Analisis
regresi
Berganda
Terdapat pengaruh yang
signifikan CAR, ROA, NPL
terhadap Suku Bunga
Deposito berjangka Tiga
Bulan Pada Bank Persero di
Indonesia.
53
Persero di
Indonesia.
10. Nada Dreca,
2012
Evaluation of
Financial
Performance of
Banking Sector:
Evidence from
Bosnia and
Herzegovina,
Croatia, Serbia
and Slovenia
- Kinerja keuangan pada
penelitian ini diukur dengan
indikator yang dipilih,
seperti return on asset
(ROA), return on equity
(ROE), rasio kecukupan
modal (CAR), pangsa kredit
bermasalah (NPL),
partisipasi deposito, aset dan
pinjaman dalam Produk
Domestik Bruto (PDB) dari
acara country.Data bahwa
sistem perbankan negara ini
mengalami masalah di sektor
perbankan, sebagian besar
dipengaruhi oleh utang yang
besar kepada IMF, situasi
politik, krisis keuangan,
situasi internal dan faktor
politik lainnya
Sumber : Kumpulan Penelitian Terdahulu
54
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Bank Indonesia
Bank Persero
Uji Model Regresi
Uji Asumsi Klasik
1. Uji normalitas
2. Uji Multikolinieritas
3. Uji Heterskedastisitas
4. Uji autokolerasi
5.
Uji Regresi Berganda
Uji F Adjusted R square Uji T
Interpretasi
Kesimpulan
Independen
X1 : CAR
X2 : ROA
X3 : NPL
X4 : BOPO
Dependen
Y : Suku Bunga
Deposito
55
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut maka dapat diperoleh model
konseptual dari penelitian ini sebagai berikut :
Gambar 2.2
Model Konseptual Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka 1 Bulan yang
dipengaruhi Variabel CAR, ROA, LDR, NPL
E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan permasalahan yang ada, maka dapat diambil
beberapa hipotesis sebagai berikut :
CAR
ROA
NPL
BOPO
Tingkat Suku Bunga
Deposito Berjangka 1
Bulan
56
H1: Diduga ada pengaruh negatif Capital Adequacy Ratio ( CAR )
terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan.
H2: Diduga ada pengaruh negatif Return On Asset ( ROA ) terhadap
suku bunga deposito berjangka 1 bulan.
H3: Diduga ada pengaruh positif dari Non Performing Loan ( NPL )
terhadap suku bunga deposito berjangka 1 bulan.
H4: Diduga ada pengaruh positif dari Biaya Operasional Pendapatan
Operasional (BOPO) terhadap suku bunga deposito berjangka 1
bulan.
H5: Diduga secara simultan CAR, ROA, NPL dan BOPO terhadap
suku bunga deposito berjangka 1 bulan.
57
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yaitu data yang merupakan data time series. Data yang diperlukan
merupakan data sekunder yaitu inflasi dan kinerja keuangan bank persero
pada periode tahun 2006-2011 yang diperoleh dari data Statistik Ekonomi
Perbankan Indonesia dan Statistik Perbankan Indonesia yang
dipublikasikan oleh Bank Indonesia.
Penelitian ini dilengkapi dengan hasil penelitian terdahulu dan dari
reverensi dari bank lain yang relevan misalnya seperti jurnal dan
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Model dalam penelitian ini
menggunakanan lima variabel yaitu Suku Bunga Satu bulan, Capital
Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), Non Performing Loan
(NPL), dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO).
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah kelompok bank yang termasuk
dalam bank persero yang ada di Indonesia pada periode tahun 2006-2011.
Dan dan dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel 1 kelompok
58
Bank yaitu Bank Persero. Antara lain adalah Bank Rakyat Indonesia (
BRI ), Bank Tabungan Negara ( BTN), Bank Negara Indonesia dan Bank
Mandiri.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. Studi kepustakaan, yaitu memperoleh dari berbagai literatur, jurnal-
jurnal yang telah dipublikasikan, penelitian terdahulu dan dari
berbagai sumber lainnya.
2. Data sekunder, yaitu merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara
(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Penelitian ini menggunakan
data time series bulanan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia
periode tahun 2006-2011. Data – data tersebut diperoleh dari:
a. Statistik Ekonomi Perbankan Indonesia ( SEKI )
b. Statistik Perbankan Indonesia ( SPI )
D. Metode Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan
menggunakan regresi berganda. analisis regresi merupakan salah satu alat
analisis yang menjelaskan tentang akibat yang ditimbulkan oleh satu atau
lebih variabel bebas dan variabel terikat ( tidak bebas ) ( sudarmanto,
2005 ). Dengan menggunakan software eviews 6.0 setelah semua data-
59
data terkumpul maka selanjutnya data-data tersebut dianalisis dengan uji
asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik ini dilakukan sebagai parameter untuk mengukur
apakah data yang digunakan ini bersifat blue atau tidak.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai
residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi
normal atau tidak (Suliyanto 2011:67).Apabila sebaran data sudah
berdistribusi normal, maka uji lanjut dengan menggunakan
statistik parametrik bisa dilakukan. Sebaliknya, bila data tidak
berdistribusi normal maka uji lanjut dengan menggunakan statistik
parametrik tidak bisa dilakukan, tetapi menggunakan statistik non
parametrik. Untuk menguji normalitas sebaran data bisa dilakukan
dengan empat cara, yaitu Chi-Square, Lilifors dan Kormogorov
Smirnov dan Skewness Kurtosis.
Pada penelitian ini, Uji normalitas menggunakan jarque
bera yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel dependen, variabel independen maupun keduanya
berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah yang
memiliki distribusi data yang normal. Pada penelitian ini untuk
menguji normalitas dalam persamaan regresi adalah dengan dua
cara:
60
a. Membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan nilai
X2 tabel. Jika nilai JB ≤ X2 tabel maka nilai residual
terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal.
Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai derajat
kesalahan α = 0.05, maka penelitian ini tidak ada permasalahan
normalitas atau dengan kata lain, data terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas merupakan hubungan linier antara
variabel independen didalam regresi berganda. (Agus Widarjono,
2010:75).
Ada beberapa metode untuk mendeteksi ada tidaknya
masalah multikolinieritas dalam suatu model regresi berganda.
multikolinieritas bisa dideteksi dengan melihat kolerasi linier
antara variabel independen di dalam regresi. Sebagai aturan yang
kasar (rule of thumb), jika koefisien kolerasi cukup tinggi yaitu
diatas 0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model.
Sebaliknya jika koefisien kolerasi kurang dari 0,85 maka kita duga
model tidak mengandung unsur multikolinieritas. Akan tetapi
perlu kehati-hatian terutama pada data time series seringkali
menunjukan kolerasi antar variabel independen cukup tinggi.
Kolerasi tinggi ini terjadi karena data time series seringkali
menunjukan unsur tren yaitu data bergerak naik dan turun secara
bersamaan (Agus Widarjono, 2010:77).
61
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas berarti ada varian variabel pada model
regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika varian variabel
pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan) maka
disebut dengan homoskedastisitas. Yang diharapkan pada model
regresi adalah yang homoskedastisitas (Suliyanto, 2011: 95).
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan uji park
utuk menguji masalah heteroskedastisitas data.. Cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas melalui Uji Park
yaitu meregresi nilai logaritma dari kuadrat residual terhadap
variabel independen. Apabila probabilitas signifikansi variabel
independen lebih besar dari derajat kesalahan yaitu 5%, maka
dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi
homoskedastisitas. Namun apabila probabilitas signifikansi kurang
dari derajat kesalahan 5%, maka dalam model regresi ada indikasi
terjadi heteroskedastisitas (Winarno, 2009:5.12).
d. Uji Autokolerasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi.
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
62
autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji
Durbin-Watson (D-W), dengan tingkat kepercayaan = 5%.
Apabila D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada
autokorelasi (Santoso. 2002 : 219).
Pendapat lain untuk mendeteksi tentang uji autokorelasi
secara umum bisa diambil patokan (Singgih, 2000:218):
1) Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif
2) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak
autokorelasi
3) Angka D-W diatas +2, berarti ada korelasi negatif.
Pendapat lain dari Danang Sunyoto (2011:134) salah satu
ukuran dalam menentukan adanya tidaknya masalah autokolerasi
adalah dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
1) Terjadi autokolerasi positif jika nilai DW dibawah -2
(DW < -2)
2) Tidak terjadi autokolerasi, jika nilai DW berada
diantara -2 dan =2 atau -2 < DW , +2
3) Terjadi autokolerasi negatif jika nilai DW berada diatas
+2 atau DW > +2
63
2. Analisis Regresi Berganda
Menurut Winarno (2009:4.1) analisis regresi digunakan untuk
mengetahui hubungan antara suatu variabel dependen dan satu
variabel independen, disebut analisis regresi sederhana. Apabila
terdapat beberapa variabel independen, analisisnya disebut dengan
analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini terdapat empat variabel
independen yaitu CAR, ROA, NPL dan BOPO. Maka penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda.
Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:
Y’ = a + b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4 …..+ bnXn +
Keterangan:
Y’ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
yaitu Suku Bunga Deposito
X1 = Variabel Independen Capital Adequacy Ratio
(CAR )
X2 = Variabel Independen Return On Aset ( ROA )
X3 = Variabel Independen Non Performing Loan
(NPL )
X4 = Variabel Independen Biaya Operasional
Pendapatan Operasional (BOPO)
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X1, X2…..Xn = 0)
64
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun
penurunan)
= eror
3. Uji Signifikansi
a. Uji Koefisien Determinasi (Adj. )
Adjusted R squareadalah suatu indikator yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke
dalam suatu persamaan regresi. Nilai adjusted R2 telah dibebaskan
dari pengaruh derajat kebebasan (degree of freedom) yang berarti
nilai tersebut telah benar-benar menunjukkan bagaimana pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Menurut Santoso
dalam buku (Priyatno, 2008:81), Adjusted R square adalah
R square yang telah disesuaikan nilai ini selalu lebih kecil dari
R square dari angka ini bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk
regresi dengan lebih dari dua variabel bebas
digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi.
b. Uji Signifikansi Simultan ( Uji F)
Uji simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari
variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) secara
serentak/bersama-sama/sekaligus.
65
Uji F ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua
variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model
mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel
dependen atau terikat (Ghozali, 2011:98). Hipotesis nol (H0) yang
akan diuji adalah apakah semua parameter dalam model sama
dengan nol, atau Ho : b1 = b2 = …= bk = 0 Artinya, apakah semua
variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan
terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) tidak
semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:
Ha : b1 ≠ b2 ≠ … ≠ bk ≠ 0 Artinya variabel tersebut
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.
Adapun hipotesis dalam uji model ini adalah: Ho = tidak
ada pengaruh signifikan dari variabel independen secara simultan
terhadap variabel dependen. Ha = ada pengaruh signifikan dari
variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Aturan pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: Jika
probabilitas > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Jika
probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Nilai F hitung digunakan untuk menguji ketepatan model
(goodness of fit). Uji F ini juga sering disebut sebagai uji simultan,
untuk menguji apakah variabel bebas yang digunakan dalam
model mampu menjelaskan perubahan nilai variabel tergantung
atau tidak. Untuk menyimpulkan apakah variabel bebas yang
66
digunakan dalam model masuk dalam kategori cocok atau tidak,
kita harus membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel
dengan derajat bebas: df : , (k-1), (n-k). (Suliyanto, 2011:61)
c. Uji Parsial ( Uji T )
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi
variabel terikat. Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien
regresi secara individual.
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali,2011:98).
Hipotesis nol (H0) yang akan diuji adalah apakah suatu
parameter (bi) sama dengan nol, atau: Ho : bi = 0 Artinya, apakah
suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya
(Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau: Ha : bi
≠ 0 Adapun hipotesis dalam uji model ini adalah:
Ho = tidak ada pengaruh signifikan dari variabel
independen secara simultan terhadap variabel dependen.
Ha = ada pengaruh signifikan dari variabel independen
secara simultan terhadap variabel dependen. Aturan pengambilan
67
keputusan adalah sebagai berikut: Jika probabilitas > 0,05 maka
Ho diterima dan Ha ditolak.Jika probabilitas < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
Nilai t hitung digunakan untuk menguji apakah variabel
tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
tergantung atau tidak. Suatu variabel akan memiliki pengauh yang
berarti jika nilai t hitung variabel tersebut lebih besar
dibandingkan dengan t tabel. (Suliyanto, 2011:62).
E. Operasional Variabel Penelitian
Berdasarkan model yang digunakan dalam penelitian ini maka
variabel yang digunakan terdiri dari:
1. Variabel Independen
variabel bebas atau independent sering disebut juga variabel
predictor, stimulus, input, antencendent atau variabel yang
mempengaruhi. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi
sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (terikat).
Sehingga variabel independent dapat dikatakan sebagai variabel yang
mempengaruhi
a. Capital Adequacy Ratio ( CAR )
CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh
aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal
sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di
68
luar bank. CAR adalah rasio kecukupan modal yang merupakan faktor
yang penting bagi bank dalam rangka pengembangan usaha dan
menampung risiko kerugian. Semakin kecilnya CAR, sebagian
perbankan tidak bisa lagi menjalankan kegiatan operasionalnya.
Rendahnya CAR secara langsung akan menyebabkan corporate value
dari perbankan menurun di pasar bursa. Agregasi dari hal ini akan
menyebabkan sentimen yang kurang baik pada pasar yang secara
umum akan membawa perekonomian kearah resesi. (Penelitian
Almilia, 2006).
b. Return On Asset (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin
besar ROA suatu bank, semakin besar pula keuntungan yang dicapai
bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi
penggunaan aset.
c. Non Performing Loan ( NPL )
NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (kriteria
kurang lancar, diragukan dan macet) terhadap total kredit yang
disalurkan bank. NPL menunjukan kemampuan kolektibilitaas sebuah
bank dalam mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh
bank sampai lunas.
69
d. Biaya Operasional Pendapatan Operasional
BOPO Menurut Veithzal Rivai (2007:722) menyatakan bahwa:
“BOPO adalah perbandingan antara biaya operasional dengan
pendapatan operasional dalam mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.”
2. Variabel Dependen
variabel dependen atau terikat sering juga disebut variabel kriteria
respon output (hasil). Variabel dependen merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
independent (bebas).
Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini
merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat
ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan.
Pada prinsipnya, tingkat suku bunga adalah harga atas penggunaan
uang yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) untuk jangka waktu
tertentu.
Deposito Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 1967 tentang
pokok-pokok Perbankan Indonesia. Deposito adalah “simpanan pihak
ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan
jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak ketiga dengan
bank yang bersangkutan”.
70
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Bank persero merupakan bank pemerintah yang sebagian besar
dari seluruh sahamnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia atau BUMN
(badan usaha milik negara indonesia) dimana definisi BUMN menurut
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha yang seluruh
atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
BUMN dapat pula berupa perusahaan nirlaba yang bertujuan untuk
menyediakan barang atau jasa bagi masyarakat yang sejak tahun 2001
seluruh BUMN dikoordinasikan pengelolaannya oleh Kementerian
BUMN, yang dipimpin oleh seorang Menteri BUMN di Indonesia
berbentuk perusahaan perseroan, perusahaan umum, dan perusahaan
jawatan. Bank persero atau juga sering disebut Bank BUMN, Pada
awalnya masing-masing didirikan dengan undang-undang tersendiri
mengenai bidang tugas masing-masing bank. Dalam kegiatan
operasionalnya, bank persero tetap tunduk pada undang-undang tentang
perbankan.
Menurut Dahlan Siamat (2005;54) dalam bukunya yang berjudul
“Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan”,
mengemukakan bahwa :“Bank Persero, atau sering juga disebut bank
71
pemerintah, adalah bank umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki
pemerintah”.
Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa bank
persero merupakan bank yang kepemilikan sahamnya dikuasai oleh
pemerintah. Bank-bank yang termasuk ke dalam kelompok bank persero,
antara lain :
a. Bank Negara Indonesia (BNI)
b. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
c. Bank Tabungan Negara (BTN)
d. Bank Mandiri (sebelum 1998 adalah Bank Dagang Negara ,
Bank Bumi Daya , Bank Exim , Bank Pembangunan
Indonesia)
Bank Persero, atau sering juga disebut bank pemerintah, adalah bank
umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki pemerintah. Di dekade 2000-an,
pemerintah melakukan restrukturisasi yang sangat fundamental terhadap bank-
bank persero sebagai dampak terjadinya krisis perbankan. Bank persero yang
sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil jumlahnya menjadi hanya 4 bank.
Kebijakan pemerintah terhadap bank persero dilakukan dengan menggabungkan
(merger)Bank Bumi Daya, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Dagang
Negara ke dalam Bank Mandiri. Sementar BTN, Bank BNI 46, dan BRI tetap
terus beroperasi seperti sebelumnya. Bank Ekspor Impor Indonesia berubah
fungsi menjadi lembaga pembiayaan ekspor. Dengan demikian, fungsi Bank
Exim sebelumnya sebagai bank umum kini tidak lagi dilakukan. Komposisi
72
kepemilikan bank persero juga ikut mengalami perubahan, dimana saham bank-
bank persero telah menjadi bank publik melalui penjualan sebagian sahamnya
melalui pasar modal (divestasi) antara lain: BNI, Mandiri, dan BRI. (Nresna
Iqlima, 2010:64).
B. Pengujian dan Pembahasan
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk menguji apakah nilai
residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi
normal atau tidak (Suliyanto 2011:67).Apabila sebaran data sudah
berdistribusi normal, maka uji lanjut dengan menggunakan
statistik parametrik bisa dilakukan. Sebaliknya, bila data tidak
berdistribusi normal maka uji lanjut dengan menggunakan statistik
parametrik tidak bisa dilakukan, tetapi menggunakan statistik non
parametrik. Untuk menguji normalitas sebaran data bisa dilakukan
dengan empat cara, yaitu Chi-Square, Lilifors dan Kormogorov
Smirnov dan Skewness Kurtosis.
Pada penelitian ini, Uji normalitas menggunakan jarque
bera yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel dependen, variabel independen maupun keduanya
berdistribusi normal atau tidak. Model yang baik adalah yang
memiliki distribusi data yang normal. Pada penelitian ini untuk
73
menguji normalitas dalam persamaan regresi adalah dengan dua
cara:
a. Membandingkan statistik Jarque-Bera (JB) dengan nilai X2
tabel. Jika nilai JB ≤ X2 tabel maka nilai residual
terstandarisasi dinyatakan berdistribusi normal.
b. Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai derajat kesalahan α
= 0.05, maka penelitian ini tidak ada permasalahan normalitas
atau dengan kata lain, data terdistribusi normal.
Grafik 4.1
Hasil Uji Normalitas ( Bank Persero )
Dari grafik histogram diatas dapat dilihat bahwa nilai Jarque-Bera sebesar
6.608625 atau berada dibawah nilai tabel Chi Square yaitu sebesar 9,48773,
maka diterima. Kesimpulannya adalah data terdistribusi dengan normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model
0
2
4
6
8
10
12
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
Series: Residuals
Sample 2007M01 2011M12
Observations 58
Mean 7.33e-16
Median -0.163812
Maximum 2.153284
Minimum -1.337144
Std. Dev. 0.857568
Skewness 0.826828
Kurtosis 2.995293
Jarque-Bera 6.608625
Probability 0.036724
74
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel
bebas.
Pada penelitian ini, ada atau tidaknya multikolinieritas dapat
diketahui atau dilihat dari koefisien korelasi masing-masing variabel
bebas. Jika koefisien kolerasi diantara masing-masing variabel bebas
lebih besar dari 0,85 maka terjadi multikolinieritas (Agus Widarjono,
2010 : 77)
Multikolinieritas bisa dideteksi dengan melihat kolerasi linier
antara variabel independen di dalam regresi. Sebagai aturan yang
kasar (rule of thumb), jika koefisien kolerasi cukup tinggi yaitu diatas
0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya
jika koefisien kolerasi kurang dari 0,85 maka kita duga model tidak
mengandung unsur multikolinieritas. Akan tetapi perlu kehati-hatian
terutama pada data time series seringkali menunjukan kolerasi antar
variabel independen cukup tinggi. Kolerasi tinggi ini terjadi karena
data time series seringkali menunjukan unsur tren yaitu data bergerak
naik dan turun secara bersamaan (Agus Widarjono, 2010:77).
75
Tabel 4.1
Hasil Uji Multikolinieritas ( Bank Persero )
CAR ROA NPL BOPO
CAR 1.000000 -0.331138 0.815997 0.368379
ROA -0.331138 1.000000 -0.646299 -0.466746
NPL 0.815997 -0.646299 1.000000 0.370541
BOPO 0.368379 -0.466746 0.370541 1.000000
Sumber data : Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Berdasarkan tampilan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa tidak ada
masalah dalam persamaan regresi berganda. hal ini dikarenakan nilai dari
matrix kolerasi (colleration matrix ) dari semua variabel adalah < 0,85
Menurut (Agus Widarjono, 2010 : 77).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah suatu kondisi dimana terjadi
ketidaksamaan varians dalam fungsi regresi. Data yang baik adalah
data yang homoskedastisitas. Homoskedastisitas adalah kesamaan
varians dalam model regresi.
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas
melalui Uji Park yaitu meregresi nilai logaritma dari kuadrat residual
terhadap variabel independen. Apabila probabilitas signifikansi
variabel independen lebih besar dari derajat kesalahan yaitu 5%, maka
dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi
homoskedastisitas. Namun apabila probabilitas signifikansi kurang
76
dari derajat kesalahan 5%, maka dalam model regresi ada indikasi
terjadi heteroskedastisitas (Winarno, 2009:5.12).
Tabel 4.2
Hasil Uji Heteroskedastisitas Bank Persero
Sumberdata : Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Pada tampilan tabel 4.2 menunjukkan tingkat probabilitasbaik
varibel konstanta dan variabel-variabel independen CAR, ROA, NPL
dan BOPO bebas dari heteroskedastisitas yang ditunjukkandengan
tingkat signifikansi > 5%.
Dependent Variable: LOG(RES2)
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:54
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 71
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.428978 2.579834 0.553903 0.5815
CAR -0.195961 0.159817 -1.226163 0.2245
ROA -0.547022 0.539023 -1.014840 0.3139
NPL 0.066691 0.123295 0.540907 0.5904
BOPO 0.013486 0.016569 0.813945 0.4186
R-squared 0.094930 Mean dependent var -1.692581
Adjusted R-squared 0.040077 S.D. dependent var 2.008341
S.E. of regression 1.967685 Akaike info criterion 4.259412
Sum squared resid 255.5378 Schwarz criterion 4.418756
Log likelihood -146.2091 Hannan-Quinn criter. 4.322778
F-statistic 1.730630 Durbin-Watson stat 1.266212
Prob(F-statistic) 0.153726
77
d. Uji Autokolerasi
Untuk mendeteksi adanya autokorelasi, dalam penelitian ini
menggunakan uji Durbin-Watson. Uji D-W merupakan salah satu uji
yang banyak dipakai untuk mengetahui ada tidaknya otokorelasi
(Winarno, 2009:5.27).
Untuk mendeteksi tentang uji autokorelasi secara umum bisa
diambil patokan (Singgih, 2000:218):
1) Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif
2) Angka D-W diantara -2 sampai +2, berarti tidak
autokorelasi
3) Angka D-W diatas +2, berarti ada korelasi negatif.
Autokolerasi terjadi ketika kesalahan pengganggunya saling
kolerasi satu sama lainnya. Uji autokolerasi ini digunakan untuk
mengetahui apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode
t-1 ( sebelumnya ). Jika terjadi kolerasi maka dinamakan ada
problema autokolerasi dalam penelitian ini maka digunakan uji
Durbin Watson ( DW).
Pendapat lain dari Danang Sunyoto (2011:134) salah satu
ukuran dalam menentukan adanya tidaknya masalah autokolerasi
adalah dengan uji Durbin Watson (DW) dengan ketentuan sebagai
berikut :
78
1) Terjadi autokolerasi positif jika nilai DW dibawah -2 (DW
< -2)
2) Tidak terjadi autokolerasi, jika nilai DW berada diantara -2
dan =2 atau -2 < DW , +2
3) Terjadi autokolerasi negatif jika nilai DW berada diatas +2
atau DW > +2.
Tabel 4.3
Hasil Uji Autokolerasi Bank Persero
Dependent Variable: DEP
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:55
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000
CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001
ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389
NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000
BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130
R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389
Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116
S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152
Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253
Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092
F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa nilai
Durbin Watson adalah sebesar 0.443480. nilai ini akan dibandingkan
dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5%,
79
Jumlah sampel nya adalah 4 dan jumlah variabel independen adalan
4. Dari tabel 4.3 diatas di dapat nilai Durbin Watson adalah -2 <
0.443480 < 2, maka dapat disimpulkan tidak ada autokolerasi baik
secara positif maupun secara negatif.
2. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui hubungan antara
suatu variabel dependen dan satu variabel independen, disebut analisis
regresi sederhana. Apabila terdapat beberapa variabel independen,
analisisnya disebut dengan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini
terdapat empat variabel independen yaitu CAR, ROA, NPL dan BOPO.
Maka penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. (Winarno,
2009:4.1).
Sedangkan, Menurut Ajija R. dkk (2001:23) Ordinary Least
Square(OLS) merupakan metode estimasi yang sering digunakan untuk
mengestimasi fungsi regresi populasi dari fungsi regresi sampel. Kriteria
dari OLS adalah “line of best fit”atau dengan kata lain jumlah kuadrat dari
deviasi antara titik-titik observasi dengan garis regresi adalah minimum.
Berikut ini adalah hasil dari Analisis Regresi Berganda dengan
menggunakan metode Least Square yang bertujuan untuk menguji variabel
CAR, ROA, NPL dan BOPO terhadap suku bunga deposito satu bulan di
Bank Persero.
80
Tabel 4.4
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Bank Persero
Dependent Variable: DEP
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:55
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000
CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001
ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389
NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000
BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130
R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389
Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116
S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152
Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253
Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092
F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Berdasarkan hasil output diatas didapatkan hasil regresi
sebagai berikut :
= 9,52990 – 0,319784 - 0,238679 + 0,377648 +
0,019531 +
81
Keterangan :
Y = Suku Bunga Deposito
= Capital Adequacy Ratio ( CAR )
= Return On Asset ( ROA )
= Non Performing Loan (NPL)
= Biaya Operasional Pendapatan Operasional
(BOPO )
= Erorr
Berdasarkan hasil uji hipotesis diatas, dapat diuraikan sebagai berikut :
Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki tingkat probabilitas
sebesar 0.0001, yang berati dibawah 0,05 maka diterima. Akan
tetapi variabel CAR tidak berpengaruh secara parsial terhadap suku
bunga deposito di bank persero. Hal ini tidak sesuai dengan teori CAR,
dalam teori seharusnya CAR mempunyai pengaruh terhadap suku
bunga deposito karena untuk melihat besar kecilnya bunga pihak bank
harus memperhatikan kinerja yang berasal dari sisi permodalan yaitu
dengan melihat pada rasio tersebut. Namun, hal ini terjadi
dimungkinkan adalah karena CAR berkaitan dengan jumlah modal
yang dimiliki oleh bank sedangkan modal inti bank sebenarnya hanya
terdiri atas modal disetor, agio saham, cadangan umum dan laba ditahan
bukan didominasi dari banyaknya jumlah simpanan masyarakat di bank.
Hasil penelitian ini konsisten terhadap penelitian sebelumnya oleh
82
Luciana Spica Almilia dan Wahyu Utomo (2006) dan Dewi Ayu
Prahastuti (2007).
Variabel ROA Return On Asset tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan Pada
Bank Persero yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh tingkat
probabilitas pada ROA adalah sebesar 0,3389 yang berarti berada diatas
0,05 atau 5%. Maka dari itu, ROA tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan. Hal
tersebut dikuatkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Sudarmadi (2009) dan Dewi Ayu (2007) yang menyatakan bahwa ROA
tidak memiliki pengaruh terhadap suku bunga deposito pada Bank
Persero. Tetapi tidak pula mendukung penelitian yang telah dilakukan
oleh Almilia (2006). Penelitian yang dilakukan oleh Almilia (2006)
yang lalu menyatakan bahwa ROA berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel suku bunga deposito berjangka 1,3,6 dan 12 bulan,
akan tetapi pada penelitian kali ini juga diperoleh hasil bahwa variabel
ROA mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap suku bunga
deposito berjangka waktu 12 bulan dan hasil ini sesuai dengan teori
serta hasil penelitian terdahulu.
Variabel NPL Non Performing Loan NPL memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka Satu Bulan
Pada Bank Persero yang ada di Indonesia. Hal ini disebabkan karena
tingkat probabilitas NPL adalah sebesar 0,0000 yang berarti berada
83
dibawah 0,05 atau 5%. Hasil pengujian ini diperkuat dengan penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dewi Ayu (2007) dan Achmad
Kurniawan (2012) yang menyatakan bahwa NPL berpengaruh
signifikan terhadap Suku Bunga Deposito pada Bank Persero. Dewi
Ayu (2007) dalam penelitiannya menyatakan bahwa NPL
mencerminkan resiko kredit, bahwa semakin kecil NPL semakin kecil
pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank. Variabel NPL
berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya suku bunga deposito
berjangka baik 1, 3, 6 maupun 12 bulan sesuai dengan teori dan
hipotesis yang menduga bahwa ada pengaruh NPL terhadap suku bunga
deposito, Hal ini diperkirakan karena tingginya NPL yang berarti
banyaknya kredit yang bermasalah menyebabkan bank menaikkan suku
bunganya untuk menutupi bahwa bank tersebut mengalami masalah
dalam perkreditan, selain itu agar bank mampu menarik minat
masyarakat supaya mau menyimpan danaya di bank sehingga walaupun
kreditnya bermasalah, bank masih bisa menjalankan kegiatan
operasinya dengan menggunakan dana dari simpanan deposito
masyarakat tersebut.
Variabel BOPO Biaya Operasional Pendapatan Operasional
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito
Berjangka Satu Bulan Pada Bank Persero di Indonesia. Hal ini
disebabkan karena tingkat probabilitas BOPO adalah sebesar 0,0130
yng berarti berada dibawah 0,05 atau kurang dari 5%. Hal ini sesuai
84
dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Dewi Ayu Prihastuti
(2007) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan
terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Persero. Akan
tetapi Hasil ini tidak sesuai bahwa BOPO berpengaruh terhadap
penetapan suku bunga deposito karena untuk menentukan besarnya
bunga deposito, pihak bank juga perlu memperhitungkan biaya
operasional yang dikeluarkan dan pendapatan operasional yang
didapatkan. Ketidaksesuaian ini diperkirakan disebabkan oleh
terjadinya pendapatan yang cukup besar tiap bulannya secara rata-rata
khususnya pada pendapatan (beban) non operasional atau pendapatan
yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan bank-bank persero,
sehingga bank–bank persero tidak terlalu memperhatikan rasio BOPO
dalam mengambil keputusan mengenai besarnya suku bunga deposito
berjangkawaktu pendek yaitu 1,3,6 dan 12 bulan.
3. Uji Signifikansi
a. Uji Koefisien Determinasi (Adj. )
Adjusted R squareadalah suatu indikator yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen
ke dalam suatu persamaan regresi. Nilai adjusted R2 telah
dibebaskan dari pengaruh derajat kebebasan (degree of freedom)
yang berarti nilai tersebut telah benar-benar menunjukkan
bagaimana pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen.Menurut Santoso dalam buku (Priyatno,
85
2008:81), Adjusted R square adalah R square yang telah
disesuaikan nilai ini selalu lebih kecil dari R square dari angka ini
bisa memiliki harga negatif, bahwa untuk regresi dengan lebih dari
dua variabel bebas digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien
determinasi
Tabel 4.5
Hasil Uji Adjusted Bank Persero
Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Adjusted R-Squared
( ) adalah 0.691554 angka tersebut dapat digunakan untuk melihat
nesarnya pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset
(ROA), Non Performing Loan (NPL), dan Badan Operasional
Dependent Variable: DEP
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:55
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000
CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001
ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389
NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000
BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130
R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389
Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116
S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152
Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253
Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092
F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480
Prob(F-statistic) 0.000000
86
Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap suku bunga deposito
berjangka satu bulan.
Analisis melalui software eviews 6.0 dapat diestimasi
nilaiadjusted R square pada Bank Persero sebesar 0,691554
menandakanbahwa variasi dari perubahan nilai kredit (Y) mampu
dijelaskan secaraserentak oleh variabel-variabel CAR ( , ROA (
, NPL dan BOPO sebesar 69,1%, sedangkan sisanya
sebesar 30,9%dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak masuk
dalam model.
b. Uji Signifikansi ( Uji F )
Uji F ini bertujuan untuk mengetahuin apakah seluruh variabel
independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel Independen ( Duwi Priyatno, 2011 : 258 )
87
Tabel 4.6
Hasil Uji F Bank Persero
Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Dari hasil regresi diatas, maka bisa dilihat bahwa variabel independen
berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel Y dengan
probabilitas sebesar 0,000000 yang berarti dibawah 0,05. Maka, H0
ditolak dan H1 diterima yang artinya variabel independen (CAR, ROA,
NPL dan BOPO) secara simultan atau bersama-sama mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 1 bulan pada
Bank Persero.
Dependent Variable: DEP
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:55
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 72
Variable
Coefficien
t Std. Error t-Statistic Prob.
C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000
CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001
ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389
NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000
BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130
R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389
Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116
S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152
Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253
Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092
F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480
Prob(F-statistic) 0.000000
88
c. Uji Signifikansi ( Uji T )
Uji T bertujuan ini adalah untuk mempengaruhi besarnya pengaruh
masing-masing variabel secara parsial terhadap variabel terikat. Apabila
nilai signifikansi lebih kecil dari : 5% (0,05) (sig , ), berarti
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara
parsial dengan variabel independen.
Tabel 4.7
Hasil Uji T Bank Persero
Dependent Variable: DEP
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:55
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000
CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001
ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389
NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000
BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130
R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389
Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116
S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152
Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253
Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092
F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
89
Berdasarkan tabel 4.6, maka dapat dilihat sebagai berikut :
1. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki tingkat probabilitas
sebesar 0.0001, yang berati dibawah 0,05 maka diterima. Akan tetapi
variabel CAR tidak berpengaruh secara parsial terhadap suku bunga
deposito di bank persero. Hal ini tidak sesuai dengan teori CAR, dalam
teori seharusnya CAR mempunyai pengaruh terhadap suku bunga deposito
karena untuk melihat besar kecilnya bunga pihak bank harus
memperhatikan kinerja yang berasal dari sisi permodalan yaitu dengan
melihat pada rasio tersebut. Namun, hal ini terjadi dimungkinkan adalah
karena CAR berkaitan dengan jumlah modal yang dimiliki oleh bank
sedangkan modal inti bank sebenarnya hanya terdiri atas modal disetor,
agio saham, cadangan umum dan laba ditahan bukan didominasi dari
banyaknya jumlah simpanan masyarakat di bank. Hasil penelitian ini
konsisten terhadap penelitian sebelumnya oleh Luciana Spica Almilia dan
Anton Wahyu Utomo (2006) dan Dewi Ayu Prahastuti (2007).
2. Variabel Return On Asset (ROA) memiliki tingkat probabilitas sebesar
0,3389, yang berarti diatas 0,05 maka ditolak. Maka variabel ROA
tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito di
bank persero. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Almilia Pada tahun 2006 bahwa ROA memiliki pengaruh secara
parsial terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan. Hal tersebut
dikuatkan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Achmad
Kurniawan pada tahun 2012, Sudarmadi (2009), Anis Fachriyyah (2010)
90
dan Dewi Ayu (2007) yang menyatakan bahwa ROA tidak memiliki
pengaruh terhadap suku bunga deposito pada Bank Persero. Tetapi tidak
pula mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Almilia (2006).
3. Variabel Non Performing Loan ( NPL ) memiliki tingkat probabilitas
sebesar 0,0000, yang berarti bahwa berada dibawah 0,05 maka diterima.
Maka variabel NPL memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga
deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero. Hasil pengujian ini
diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Dewi
Ayu (2007) dan Achmad Kurniawan (2012) yang menyatakan bahwa NPL
berpengaruh signifikan terhadap Suku Bunga Deposito pada Bank Persero.
4. Variabel Biaya Operasional Pendapatan Operasional ( BOPO ) memiliki
probabilitas sebesar 0,0130, yang berarti bahwa berada dibawah 0,05 maka
diterima. Maka variabel BOPO memiliki pengaruh secara parsial
terhadap suku bunga deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero. Hal
ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Dewi Ayu Prihastuti
(2007) yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh secara signifikan
terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Persero. Akan tetapi
Hasil ini tidak sesuai dengan teori, menurut teori BOPO berpengaruh
terhadap penetapan suku bunga deposito karena untuk menentukan besarnya
bunga deposito, pihak bank juga perlu memperhitungkan biaya operasional
yang dikeluarkan dan pendapatan operasional yang didapatkan.
Dengan demikian variabel CAR, NPL dan BOPO memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap suku bunga deposito Bank Persero di Indonesia. Dengan
91
tingkat probabilitas dibawah 0,05 yaitu 0,0001 , 0,0000 , 0,0130 sedangkan
variabel ROA tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap sukubunga
deposito Bank Persero di Indonesia karena tingkat probabilitas berada diatas 0,05
yaitu 0,3389.
92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil empiris yang telah dilakukan adalah secara simultan
CAR, ROA, NPL dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap
suku bunga deposito berjangka 1 bulan pada bank persero di
Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa probabilitas sebesar
0,000000 yang berarti dibawah 0,05. Artinya ditolak dan
diterima.
2. Hasil empiris yang telah dilakukan secara parsial bahwa
Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki tingkat probabilitas
sebesar 0.0001, yang berati dibawah 0,05 maka diterima.
Akan tetapi variabel CAR tidak berpengaruh secara parsial
terhadap suku bunga deposito di bank persero. Return On
Asset (ROA) memiliki tingkat probabilitas sebesar 0,3389,
yang berarti diatas 0,05 maka ditolak. Maka variabel ROA
tidak memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga
deposito di bank persero.Non Performing Loan ( NPL )
memiliki tingkat probabilitas sebesar 0,0000, yang berarti
93
bahwa berada dibawah 0,05 maka diterima. Maka variabel
NPL memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga
deposito berjangka satu bulan pada Bank Persero.Biaya
Operasional Pendapatan Operasional ( BOPO ) memiliki
probabilitas sebesar 0,0130, yang berarti bahwa berada
dibawah 0,05 maka diterima. Maka variabel BOPO memiliki
pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito
berjangka satu bulan pada Bank Persero.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa CAR, NPL dan
BOPO memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga
deposito berjangka 1 bulan pada Bank Persero dengan tingkat
probabilitas masing-masing CAR sebesar 0,0001 , NPL sebesar
0,0000 dan BOPO sebesar 0,0130. Sedangkan ROA tidak
memiliki pengaruh secara parsial terhadap suku bunga deposito
berjangka satu bulan pada bank persero karena tingkat
probabilitas berada diatas 0,05 yaitu 0,3389.
B. IMPLIKASI
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, ada beberapa implikasi
yang mungkin bisa bermanfaat, diantaranya:
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi untuk
penelitian-penelitian selanjutnya.
94
2. Bagi Perbankan
Diharapkan dengan adanya penemuan dalam penelitian ini, pihak
perbankan sebagai lembaga intermediasi dapat lebih meningkatkan
kinerjanya dalam hal pemberian kredit untuk mendorong
pembangunan ekonomi Indonesia. Terutama dalam hal kebijakan
penghimpunan DPK, pengelolaan kredit bermasalah, meningkatkan
perolehan laba, serta lebih waspada terhadap perubahan ekonomi
makro.
3. Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan kepada masyarakat luas mengenai bank persero dan bank
asing sehingga masyarakat dapat lebih selektif dalam hal pengajuan
kredit ke perbankan.
C. SARAN
Berikut merupakan saran dari peneliti untuk peneliti selanjutnya :
1. Dalam penelitian ini variabel dependen yang digunakan oleh peneliti
adalah suku bunga deposito berjangka satu bulan Bank Persero di
Indonesia. Dan variabel independen adalah CAR, ROA, NPL dan
BOPO. Saran peneliti adalah sebaiknya pada penelitian selanjutnya
menggunakan variabel yang berbeda agar lebih beragam.
2. Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan Bank Persero sebagai
sampel. Diharapkan kepada penelitian selanjutnya menggunakan
95
beberapa kelompok bank yang berbeda atau bank secara keseluruhan
agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
3. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan periode tahun 2006-
2011 berjangka 6 tahun. Disarankan kepada penelitian selanjutnya
menambah periode tahun yang lebih banyak agar mendapatkan hasil
yang lebih baik.
4. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis regresi
berganda atau metode estimasi Least Square. Disarankan kepada
penelitian selanjutnya adalah memakai metode yang berbeda dari
penelitian yang telah dilakukan ini.
96
DAFTAR PUSTAKA
Almilia, Luciana dan Wahyu Utomo.„Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat
Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum di Indonesia”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Vol. 10 No. 1, Oktober, 2006.
Ayu Prihastuti, Dewi. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku
Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Perserodi Indonesia”. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. 2007.
Case, Karl E dan Fair. “Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro”, Indeks, Jakarta, 2004.
Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan”, Edisi Kedua, Cetakan Kedua,
Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003.
DwiAstuti, Febri. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Deposito Pada Bank-Bank Umum Pemerintah di Indonesia”, Skripsi IPB,
Bogor, 2006.
Fachriyyah, Anis. “Analisis Faktor-Faktor Konfirmatori Penetapan Tingkat Suku
Bunga Deposito Berjangka”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2010.
Frederic S, Mishkin. “Will Monetary Policy Become More of a Scienc”. NBER
working Papers 13566, National Bureau of Economic Research. 2007
Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS,” Edisi
Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. 2009.
Karlina, May. “Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio ( CAR ), Loan to
Deposit Ratio (LDR), dan Return On Asset (ROA) terhadap Suku Bunga
Deposito Berjangka Pada Bank Central Asia Tbk 2001-2010), Skripsi
Universitas Hasanudin, Makassar, 2012.
Kasmir. “Dasar-Dasar Perbankan”. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2002.
Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Edisi Revisi”. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta. 2008.
Kasmir. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta. 2004.
Kasmir. “Manajemen Perbankan”, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.
97
Khalwaty, Tajul. “Inflasi dan Solusinya”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,
2000.
Kurniawan, Achmad. “Analisis Pengaruh CAR, ROA, LDR, NPL Terhadap
Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Tiga Bulan Pada Bank Persero
di Indonesia”, Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah,
Jakarta, 2012.
Mabruroh. “Manfaat Pengaruh Rasio Keuangan dalam Analisis Kineja Kuangan
Perbankan” Benefit Vol. 8 No.1 Juni. 2004
Mankiw, N. Gregory. “Makroekonomi”. Erlangga. Jakarta. 2000.
Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja. “Uang, Perbankan dan Ekonomi
Monete” Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2004
Nughroho, Yohanes. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku
Bunga Deposito Berjangka pada Bank Umum di Indonesia Tahun 2006-
2008”, Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang, 2010.
Prihastuti, Dewi Ayu. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku
Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Persero di Indonesia”, Skripsi
STIE Perbanas, Surabaya, 2007.
Raharja, Sanityasa. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku
Bunga Deposito Bank Umum di Indonesia 2007-2010”, Skripsi
Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Rimsky K, Judisseno. “Pajak dan Strategi Bisnis” Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2005.
Rivai, Veithzal. “Bank and Financial Institute Management”. PT . Raja Grafindo
Persada. 2007
Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liability Management”, Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.
Rodoni, Ahmad dan Indoyama N.“Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”,
Center for Sosial Economics Studies, Jakarta : 2007.
Rodoni Ahmad dan Maratush Sholihah. “Pengujian Empiris Balance Theory,
Pecking Order Theory dan Signaling Theory pada Struktur Modal
Perusahaan di indonesia”. Jurnal Ekonomi. 2006.
Siamat, Dahlan. “Manajemen Lembaga Keuangan” LPFEUI, Jakarta,2005.
98
Simorangkir, .P. “Pengantar Lembaga keuangan Bank dan Non Bank”. Ghalia
Indonesia, Bogor, 2004.
Singgih, Santoso. “Buku Latihan SPSS Parametri”. Elex Media Komputindo.
Jakarta, 2000.
Sudarmadi dan Teddy Oswari. “The Influence of Capital Adequacy Ratio, Return
On Asset and Loan to Deposit Ratio to Deposit Twelve Month Bank
Persero in Indonesia”, Jurnal Universitas Gunadharma, Jakarta, 2009.
Sukirno, Sadono. “Makro Ekonomi Teori Pengantar”, Rajawali Press. Jakarta.
2004.
Suliyanto. “Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS”. Penerbit
Andi, Yogyakarta. 2009.
Triandaru, Sigit dan Totol Budisantoso. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”,
Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Widarjono, Agus. “Analisa Statistika Multivariat Terapan”, Cetakan Pertama,
UPP STIM YKPN, Yogyakarta. 2010.
Winarno, Wing Wahyu. “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”.
Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Yogyakarta. 2009.
www.okezone.com
www.google.com
www.vivanews.com
www.bi.go.id
www.wikipedia.com
99
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Data Lampiran Sampel Penelitian
1. Variabel Independen dan Variabel Dependen Bank Persero
TAHUN BULAN DEP CAR ROA NPL BOPO
2006 Januari 11.84 20.93 -1.51 15.33 174.97
Februari 11.64 20.49 1.76 15.95 106.11
Maret 11.36 21.94 1.93 16.08 126.2
April 11.29 22.19 2.23 15.69 123.74
Mei 11.27 21.69 2.08 16.17 107.63
Juni 11.04 20.38 2.02 16.03 99.41
Juli 10.70 20.85 1.96 16.39 97.71
Agustus 10.51 20.68 1.96 16.32 96.97
September 10.28 19.25 2.12 15.40 96.06
Oktober 9.90 20.54 2.08 16.30 99.19
November 9.41 20.63 2.19 15.93 96.44
Desember 8.71 21.20 2.22 10.70 97.05
2007 Januari 8.39 22.27 2.87 10.83 149.99
Februari 8.23 22.43 3.05 11.05 114.01
Maret 7.84 20.53 2.74 10.43 102.73
April 7.70 21.5 2.71 10.82 100.03
Mei 7.39 21.17 2.76 10.76 92.94
100
Juni 7.24 19.63 2.67 10.03 92.04
Juli 7.04 19.6 2.66 10.13 90.39
Agustus 6.97 20.23 2.68 10.08 91.11
September 6.95 22.97 2.65 8.68 92.65
Oktober 6.97 19.84 2.68 8.50 90.97
November 7.01 19.06 2.68 8.09 90.88
Desember 7.00 17.85 2.76 6.50 90.68
2008 Januari 6.84 20.52 3.28 6.89 99.85
Februari 6.66 20.94 3.24 6.79 92.01
Maret 6.38 19.92 2.74 5.59 89.98
April 6.31 18.70 2.63 5.69 90.6
Mei 6.36 16.79 2.65 5.56 90.28
Juni 6.52 15.45 2.43 5.15 90.17
Juli 6.85 15.74 2.69 5.11 87.04
Agustus 7.42 15.39 2.73 5.02 86.95
September 8.55 15.05 2.62 4.62 87.36
Oktober 9.39 14.36 2.65 4.58 89.26
November 9.80 14.00 2.6 4.80 89.22
Desember 10.14 14.31 2.72 3.74 89.92
2009 Januari 9.82 15.7 2.89 3.59 121.14
Februari 9.20 15.62 2.92 3.72 107.5
Maret 9.02 15.53 2.74 3.93 98.64
101
April 8.89 14.85 2.63 4.06 96.26
Mei 8.67 14.57 2.6 4.14 94.18
Juni 8.42 14.21 2.68 3.94 92.13
Juli 8.33 13.81 2.64 4.06 93.62
Agustus 7.89 13.51 2.64 3.98 93.62
September 7.21 13.27 2.57 3.80 96.44
Oktober 7.14 13.11 2.67 3.84 92.96
November 6.92 12.77 2.63 3.82 92.42
Desember 6.59 13.81 2.71 3.31 92.35
2010 Januari 6.75 15.67 2.9 3.47 96.37
Februari 6.84 15.62 2.77 3.54 88.42
Maret 6.56 15.10 3.05 3.36 84.81
April 6.54 14.46 2.95 3.17 87.25
Mei 6.53 14.17 2.87 3.21 85.72
Juni 6.48 14.19 2.96 2.98 89.32
Juli 6.46 13.80 3.03 3.02 84.95
Agustus 6.43 13.45 3.00 3.01 85.2
September 6.39 14.04 3.02 2.96 87.99
Oktober 6.43 14.27 3.06 3.05 87.47
November 6.46 14.89 3.13 3.06 86.81
Desember 6.48 15.36 3.08 2.56 88.23
2011 Januari 6.44 16.33 3.32 3.20 173.89
102
Februari 6.50 17.93 3.67 3.28 84.51
Maret 6.59 17.47 3.82 3.14 87.93
April 6.54 17.56 3.76 3.21 86.89
Mei 6.57 16.96 3.59 3.52 87.57
Juni 6.55 16.43 3.8 3.30 92.02
Juli 6.56 17.16 3.56 3.37 96.15
Agustus 6.53 16.87 3.56 3.39 101.08
September 6.57 15.6 3.72 3.18 96.58
Oktober 6.46 16.54 3.67 3.21 95.74
November 6.36 15.33 3.6 2.99 93.98
Desember 6.04 15.04 3.6 2.55 91.94
103
Lampiran 2 : Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Bank Persero
Sumber Data : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Uji Multikolinieritas Bank Persero
CAR ROA NPL BOPO
CAR 1.000000 -0.331138 0.815997 0.368379
ROA -0.331138 1.000000 -0.646299 -0.466746
NPL 0.815997 -0.646299 1.000000 0.370541
BOPO 0.368379 -0.466746 0.370541 1.000000
Sumber Data : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
0
2
4
6
8
10
12
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0
Series: Residuals
Sample 2007M01 2011M12
Observations 58
Mean 7.33e-16
Median -0.163812
Maximum 2.153284
Minimum -1.337144
Std. Dev. 0.857568
Skewness 0.826828
Kurtosis 2.995293
Jarque-Bera 6.608625
Probability 0.036724
104
Uji Heterokedaktisitas Bank Persero
Sumber Data : Data Diolah Menggunakan Eviews 6.0
Dependent Variable: LOG(RES2)
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:54
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 71
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 1.428978 2.579834 0.553903 0.5815
CAR -0.195961 0.159817 -1.226163 0.2245
ROA -0.547022 0.539023 -1.014840 0.3139
NPL 0.066691 0.123295 0.540907 0.5904
BOPO 0.013486 0.016569 0.813945 0.4186
R-squared 0.094930 Mean dependent var -1.692581
Adjusted R-squared 0.040077 S.D. dependent var 2.008341
S.E. of regression 1.967685 Akaike info criterion 4.259412
Sum squared resid 255.5378 Schwarz criterion 4.418756
Log likelihood -146.2091 Hannan-Quinn criter. 4.322778
F-statistic 1.730630 Durbin-Watson stat 1.266212
Prob(F-statistic) 0.153726
105
Uji Autokolerasi Bank Persero
Dependent Variable: DEP
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:55
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000
CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001
ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389
NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000
BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130
R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389
Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116
S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152
Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253
Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092
F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0
106
Lampiran 3 : Uji Regresi Bank Persero
Dependent Variable: DEP
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:55
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000
CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001
ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389
NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000
BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130
R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389
Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116
S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152
Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253
Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092
F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0
107
Lampiran 4 : Uji Signifikansi
Hasil Uji Adjusted R-square Bank Persero
Dependent Variable: DEP
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:55
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000
CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001
ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389
NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000
BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130
R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389
Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116
S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152
Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253
Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092
F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0
108
Hasil Uji F Bank Persero
Dependent Variable: DEP
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:55
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000
CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001
ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389
NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000
BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130
R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389
Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116
S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152
Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253
Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092
F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0
109
Hasil Uji T Bank Persero
Dependent Variable: DEP
Method: Least Squares
Date: 07/11/13 Time: 11:55
Sample: 2006M01 2011M12
Included observations: 72
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C 9.529900 1.188145 8.020819 0.0000
CAR -0.319784 0.073983 -4.322392 0.0001
ROA -0.238679 0.247794 -0.963215 0.3389
NPL 0.377648 0.057077 6.616495 0.0000
BOPO 0.019531 0.007655 2.551413 0.0130
R-squared 0.708922 Mean dependent var 7.806389
Adjusted R-squared 0.691544 S.D. dependent var 1.640116
S.E. of regression 0.910902 Akaike info criterion 2.718152
Sum squared resid 55.59269 Schwarz criterion 2.876253
Log likelihood -92.85346 Hannan-Quinn criter. 2.781092
F-statistic 40.79462 Durbin-Watson stat 0.443480
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber Data : Data Diolah Menggunaka Eviews 6.0