ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH...

122
ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP CAPITAL ADEQUECY RATIO DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENAWARAN KREDIT MODAL KERJA BANK UMUM SWASTA NASIONAL (Periode 2004 sampai dengan 2009) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat- Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh : Sesy Rizkiyanti Oktavia 106081002346 JURUSAN MANAJEMEN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

Transcript of ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH...

Page 1: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH

UANG BEREDAR TERHADAP CAPITAL ADEQUECY RATIO

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENAWARAN KREDIT

MODAL KERJA BANK UMUM SWASTA NASIONAL

(Periode 2004 sampai dengan 2009) Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat- Syarat Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

Disusun Oleh : Sesy Rizkiyanti Oktavia

106081002346

JURUSAN MANAJEMEN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1431 H / 2010 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Hal

3.1 Tabel Standar Kesesuaian (Fit) 42

4.1 Tabel Data BI Rate 48

4.2 Tabel Data Inflasi 49

4.3 Tabel Data JUB 51

4.4 Tabel Data CAR 52

4.5 Tabel Data Penawaran kredit 53

4.6 Hasil Korelasi 55

4.7 Pengaruh BI Rate, inflasi, JUB, ke CAR 59

4.8 Pengaruh BI Rate, inflasi, JUB, CAR ke Kredit 64

4.9 Pengujian pengaruh variable eksogen dan endogen 69

4.10 Hasil Uji goodness fit 70

4.11 Hasil Setelah Modifikasi 71

4.12 Hasil Perhitungan Setelah Triming 72

4.13 Hasil Korelasi 73

4.14 Hasil Uji Penaruh BI Rate, inflasi, JUB, ke CAR 75

4.15 Hasil Uji Pengaruh BI Rate, inflasi, JUB ke kredit 79

4.16 Rangkuman Dekomposisi 81

Page 3: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Hal

2.1 Gambar Demand Inflation 12

2.2 Gambar Cosh Push Inflation 13

2.3 Gambar Paradigma Penelitian 27

2.4 Gambar Kerangka Pemikiran 29

3.1 Gambar Hubungan Kausal X1, X2, X3 ke Y 34

3.2 Gambar Hubungan Kausal X1,X2,X3 ke Z 35

3.3 Gambar Kausal pengaruh lansung dan tidak langsung 36

4.1 Gambar grafik BI Rate 50

4.2 Gambar grafik Inflasi 51

4.3 Gambar grafik Jumlah uang beredar 52

4.4 Gambar grafik Capital Adequecy Ratio 54

4.5 Gambar grafik Penawaran kredit 55

Page 4: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

DAFTAR DIAGRAM

Nomor Keterangan Hal

4.6 Diagram Jalur Hasil Perhitungan 55

4.7 Diagram Jalur Subtruktur I 58

4.8 Diagram Jalur Subtruktur II 63

Page 5: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

DAFTAR PUSTAKA

Agenor, P.R, J. Aizenman, dan A. Hoffmaister. “The Credit Crunch in East Asia : What Can Bank Excess Liquid Assets Tell Us?”, artikel diakses tanggal 9 November 2009, dari http://Papers.ssrn.com

Anggun E.A, Meisy. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit UMKM di Indonesia tahun 1992-2007”, artikel diakses tanggal 10 November 2009, dari http://www.digilib.uns.ac.id/

Aryaningsih, Nyi Nyoman, ” pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Penghasilan terhadap Permintaan Kredit di PT. BPD Cabang Pembantu Kediri” Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains & Humaniora, 2008.

Bank Indonesia. “Kajian Stabilitas Keuangan No.13 September 2009”. Jakarta : Bank Indonesia. 2009.

Budisantoso, Totok. “Lembaga-lembaga Keuangan”, 2006.

Boediono, “Ekonomi Moneter” Edisi ke Tiga, BFE, Yogyakarta, 2001.

Francisca dan Hasan Sakti Siregar. “Pengaruh Faktor Internal Bank terhadap Volume Kredit pada Bank yang GO PUBLIC di Indonesia”, artikel diakses tanggal 15 November 2009, dari http://www.akuntansi.usu.ac.id

Ghozali, Imam. “Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program Amos 16.0”, Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2008.

Hadad, Muliaman. “Fungsi Intermediasi Dalam Mendorong Sektor Riil”, artikel diakses tanggal 16 November 2009, dari http:// www.bi.go.id

Hamid, Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS UIN Press, Jakarta, 2007.

Harmanta dan Mahyus Ekananda. “Disintermediasi Fungsi Perbankan di Indonesia pasca Krisis 1997: Faktor Permintaan dan Penawaran Kredit, sebuah pendekatan dengan Model Diseqluibrium”, Buletin Ekonomi dan Moneter dan Perbankan, Juni 2005.

Ika, Maharani L, dkk. “Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”, artikel diakses tanggal 13 November 2009, dari http://www.epository.gunadarma.ac.id

Istiwiyono, Yoko, “Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga SBI, Tingkat Inflasi, Tingkat Suku Bunga Kredit Modal Kerja Terhadap Posisi Kredit Modal Kerja”. Skripsi FEIS UIN, 2009.

Page 6: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Judisseno, Rimsky. “Sistem Moneter dan Perbankan di Indonesia”, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005

Kasmir. “Dasar-Dasar Perbankan”, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2003.

Khalwaty, T. “Inflasi Dan Solusinya”, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.2001.

Mankiw, Gregory. “Principles of Economics (Pengantar Ekonomi Mikro)”, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Marsya, Amiranti. “Analisis Pengaruh Variabel Internal dan Eksternal Perbankan Terhadap Penawaran Kredit UMKM”. Skripsi sarjana FISIP UI, Jakarta. 2009.

Meydianawathi, Luh Gede, “Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan Kepada Sektor UMKM di Indonesia”, Buletin Studi Ekonomi Volume 12 Nomor 2 Tahun 2007.

Miskhin, Fredric S. “Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan”, Edisi 8 Salemba Empat, Jakarta, 2008.

Nanga, Muana. “Teori, Masalah, dan Kebijakan”, Rajawali Gravindo, Jakarta, 2005.

Pariyo. “Variabel Makro Ekonomi yang mempengaruhi Penghimpunan Dana Pihak Ketiga”, Universitas Indonesia, Jakarta, 2004.

Republik Indonesia. “Undang-undang No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan”, Jakarta, 1998.

Rodoni, Ahmad dan Indoyama N. “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Center for Sosial Economics Studies, Jakarta, 2007.

Samuelson dan Nordhaus. “Ilmu Makroekonomi”, Edisi Tujuh Belas, PT. Media Global Edukasi, Jakarta. 2004

Sukirno, Sadono. “Teori Pengantar Makro Ekonomi”. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2004.

Susilo, dkk. “Bank & Lembaga Keuangan Lain”, Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Warjiyo, Perry. “Stabilitas Sistem Perbankan dan Kebijakan Moneter”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Bank Indonesia, Jakarta, 2004

Page 7: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Wibowo, Arief.. “Pengaruh Jumlah Penghimpunan dana Bank, Suku Bunga Kredit Modal Kerja, dan Tingkat Laju Inflasi Terhadap Jumlah Alokasi Kredit Modal Kerja pada Bank-Bank Umum di Indonesia”, Skripsi sarjana Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. 2007.

Zeta Ersha “ Pengaruh Inflasi dan jumlah uang beredar terhadap penawaran kredit Bank”, Skripsi Sarjana Fakultas Ekonomi STEKPI, 2008.

www.bi.go.id

www.wikipedia.com

Page 8: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Abstract

The purpose of this study is to analyze how much the variables in the BI Rate, Inflation and Money Supply Against Capital Adequecy Ratio (CAR) and Their Implication To Offer Credit National Private Banks. This study uses secondary data from January 2004 until December 2009 by using the data results of the publication of Bank Indonesia. And supported literature study by collecting data in accordance with the scope of discussion. The analytical tool used in this research is Path Analysis. Path analysis can show direct and indirect relationships between exogenous and endogenous variables.Results obtained in this study divided into two parts. First, the test results of sub structure I shows the BI Rate, inflation and money supply have a significant influence on the CAR of 0.670. second, the test results of sub structure II shows the BI Rate, inflation and money supply have a significant influence on credit supply by 0,977. Keywords : BI Rate, Inflation, money supply, Capital Adequecy Ratio and Loan Offers.

Page 9: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar variabel BI Rate, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Capital Adequecy Ratio( CAR) Serta Implikasinya Terhadap Penawaran Kredit Pada Bank Umum Swasta Nasional. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Januari 2004 sampai dengan Desember 2009 dengan memanfaatkan data-data hasil publikasi Bank Indonesia. Serta ditunjang studi kepustakaan dengan cara mengumpulkan data yang sesuai dengan ruang lingkup pembahasan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Jalur. Analisis Jalur dapat memperlihatkan hubungan langsung dan tidak langsung antara variabel eksogen dan endogen. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama, hasil pengujian sub struktur I menunjukkan BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar memiliki pengaruh signifikan terhadap CAR sebesar 0,670. kedua, hasil pengujian sub struktur II menunjukkan BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar memiliki pengaruh signifikan terhadap penawaran kredit sebesar 0,977.

Kata kunci : BI Rate, Inflasi, Jumlah uang beredar, Capital Adequecy Ratio dan Penawaran Kredit

Page 10: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, Puji dan Syukur atas kekuatan yang diberikan Allah padaku untuk bisa berjuang menyelesaikan amanah dan segala kewajibanku sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh BI Rate, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Capital Adequecy Ratio( CAR) dan Implikasinya Terhadap Penawaran Kredit Pada Bank Umum Swasta Nasional”. Skripsi ini tersusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan Skripsi ini penulis mengalami banyak kesulitan, namun dengan support dan bantuan dari berbagai pihak, kesulitan tersebut dapat diatasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan meski masih jauh dari kesempurnaan.

Penyusunan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Papaku Ahmad Subandi, SH dan Mamaku Ayoh tercinta yang selalu menguatkan

diriku dengan do’a, yang selalu memberiku kasih sayang, semangat, serta menasehatiku dan membimbingku untuk keberhasilan dalam segala hal.

2. Seluruh Adik-adiku Hana dan Melia yang turut memberikan semangatnya. Semoga Allah Subhanahu Wata’ala senantiasa melindungi dan memberikan kebahagiaan kepada mereka, Amin.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, sekaligus Dosen Pembimbing I, terima kasih atas bimbingan dan pengarahan dengan penuh kesabaran.

4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, Pudek I Bidang Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu memberikan arahan dan nasihat, terima kasih atas nasihat dan saran-saran yang berharga kepada penulis.

5. Bapak Indoyama Nasarudin, MAB, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu memberikan arahan dan nasihat, terima kasih atas nasihat dan saran-saran yang berharga kepada penulis.

6. Bapak Arief Mufraini Lc. Msi. selaku dosen mata kuliah, seminar perbankan dan sekaligus dosen pembimbing II, terima kasih atas bimbingan, motivasi dan arahan yang berharga kepada penulis sehingga menjadi pengalaman yang tak terlupakan di hati penulis.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah khususnya jurusan Manajemen yang telah memberikan Ilmu yamg sangat berharga bagi saya pribadi..

8. Seluruh Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Page 11: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

9. Sahabat-sahabatku di kampus khususnya Mia Wahyuni, Hana Rosdiana, Wulan

Effendi, Arlinda dan Nunita yang selalu bersamaku. 10. Seluruh teman-teman di kelas Manajemen A 2006 dan Manajemen Perbankan A

terima kasih atas kebesamaannya selama ini khususnya Rudi. Semoga segala amalan yang baik tersebut akan memperoleh balasan rahmat

dan karunia dari Allah SWT, Amien. Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang ada pada penulis sehingga tidak menutup kemungkinan bila skripsi ini masih banyak kekurangan.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat membuka jalanku untuk meraih cita-cita. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, November 2010

Sesy Rizkiyanti Oktavia

Page 12: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi………………………………………………... i

Daftar Riwayat Hidup ................................................................................ ii

Abstract ...................................................................................................... iii

Abstrak ....................................................................................................... iv

Kata Pengantar ........................................................................................... v

Daftar Isi ..................................................................................................... viii

Daftar Tabel ............................................................................................... xi

Daftar Gambar ........................................................................................... xiii

Daftar Diagram……………………………………………………………… ix

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ............................................................. 1

B. Perumusan Masalah....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 8

A. Lembaga Keuangan ...................................................................... 8

B. BI Rate……………………………………………………………. 10

C. Inflasi…………………………………………………………….. 12

D. Jumlah Uang Beredar……………………………………………. 17

E. Capital Adequecy Ratio………………………………………….. 18

F. Penawaran Kredit………………………..……………………….. 20

G. Penelitian Terdahulu ………………………………………………26

H. Paradigma Penelitian ....................................................................29

I. Kerangka Pemikiran .....................................................................30

J. Hipotesis ........................................................................................33

Page 13: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................ 34

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 34

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................... 34

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 35

D. Metode Analisis ........................................................................... 35

E. Operasional Variabel .................................................................... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 50

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ................................... 50

B. Penemuan dan Pembahasan .......................................................... 51

1. Analisis Deskriptif ..................................................................... 51

2. Analisis Jalur…………...………………………………………. 57

3. Uji Kesesuaian Model ............................................................... 75

C. Analisis Jalur Setelah Trimming…………………………………. 78

D. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung……………………….. 89

E. Interpretasi……………………………………………………….. 91

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ............................................... 94

A. Kesimpulan .................................................................................. 94

B. Implikasi ...................................................................................... 95

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel
Page 15: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sektor perbankan merupakan sektor yang sangat strategis dalam

menjembatani kebutuhan modal kerja dengan pemilik dana. Dalam industri

perbankan terjadi proses sinergi keuangan di masyarakat. Masyarakat yang

kelebihan dana dapat menyalurkan dananya untuk masyarakat lain yang

membutuhkan dana, baik untuk proses produksi maupun konsumsi agar

dapat tercipta pemerataan dan pembangunan nasional.

Dalam Laporan Tinjauan Kebijakan Moneter Indonesia Desember

2009 penulis memahami bahwa dengan adanya pembangunan diharapkan

akan terjadinya pertumbuhan. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan

berbagai saranan dan prasana, terutama dukungan dana yang memadai.

Dalam hal inilah perbankan memiliki peran yang cukup penting

sebagaimana fungsi perbankan Indonesia adalah penghimpun dan penyalur

dana dalam masyarakat dan memiliki tujuan untuk menunjang salah satu

program pemerintah khususnya di bidang pelaksanaan pembangunan

nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi ke

arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak dan stabilitas nasional.

Sebagai suatu lembaga keuangan yang beroperasi dengan dana

masyarakat dan kembali menyalurkannya dalam bentuk kredit, bank

merupakan suatu lembaga yang harus dapat menarik kepercayaan

Page 16: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

2

masyarakat. Ini terutama disebabkan maju dan mundurnya suatu industri

perbankan tergantung dari kepercayaan masyarakat yang menyimpan

dananya pada suatu bank. Oleh karena itu dalam mengelola suatu bank,

pihak manajemen perbankan mendasarkan pada perencanaan yang terarah,

pengorganisasian yang efisien dan efektif serta pengawasan yang baik.

Dalam UU No.10 tahun 1998 dikatakan bahwa “bank adalah badan

usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-

bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat

banyak”. Dengan demikian, bank merupakan bagian dari lembaga keuangan

yang mempunyai fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari

masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkan dana yang dihimpunnya

kepada masyarakat yang kekurangan dana. Masyarakat yang memiliki

kelebihan dana dapat menyimpan dana tersebut di bank dalam bentuk giro,

tabungan, deposito dan bentuk lain yang dapat dipersamakan dengan itu

sesuai dengan kebutuhan dan disebut sebagai dana pihak ketiga. Sementara

masyarakat yang mengalami kekurangan dan membutuhkan dana dapat

mengajukan pinjaman atau kredit pada bank.

Hasil penelitian Ersa Zheta (2008) menunjukkan bahwa jumlah uang

beredar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran

kredit. Walaupun sangat kecil dikarenakan kondisi perekonomian saat itu

sedikit lebih stabil.

Page 17: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

3

Berkaitan dengan masalah di atas, untuk dapat memperoleh hasil

yang optimal, bank dituntut untuk melakukan pengelolaan dananya secara

efektif dan efisien, baik atas dana-dana yang dikumpulkan dari masyarakat,

serta dana modal pemilik/pendiri bank maupun atas pemanfaatan atau

penanaman dana tersebut.

Untuk itu, perlu didukung dengan aspek permodalan yang kuat.

Kekuatan aspek permodalan ini dimungkinkan terbangunnya kondisi bank

yang dipercaya oleh masyarakat. Sebagaimana diketahui bersama, bank

adalah lembaga kepercayaan. Sehubungan dengan persoalan kepercayaan

masyarakat terhadap bank tersebut, maka manajemen bank harus

menggunakan semua perangkat operasionalnya untuk mampu menjaga

kepercayaan masyarakat itu. Salah satu perangkat yang sangat strategis

dalam menopang kepercayaan itu adalah permodalan yang cukup memadai.

Oleh karena itu, masalah kecukupan modal merupakan hal yang sangat

penting dalam bisnis perbankan. Bank yang mempunyai tingkat kecukupan

modal baik menunjukkan indikator sebagai bank yang sehat. Sebab

kecukupan modal bank menunjukkan keadaan yang dinyatakan dengan suatu

rasio tertentu yang disebut rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy

Ratio (CAR).

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/1/PBI/2001 tentang

kewajiban penyediaan modal minimum bank umum bahwa setiap bank

wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang

menurut resiko yang diporposikan dengan rasio Capital Adequecy Ratio

Page 18: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

4

(CAR). Jika ketentuan ini tidak dipatuhi maka Bank Indonesia akan

menempatkan bank tersebut ke dalam pengawasan khusus bank Indonesia.

Di saat krisis lalu, perbankan Indonesia sempat mengalami penurunan

permodalan yang cukup tajam dikarenakan besarnya dan anjloknya lualitas

aset yang dimiliki.

Dalam kondisi seperti itu wajar jika bank bertahan untuk tidak

menyalurkan kredit karena semakin besar krdit yang disalurkan maka bank

sama saja dengan menambah modal (Juda Agung, 2001). Hal ini berarti

semakin besar nilai CAR maka memungkinkan bank untuk melakukan

penawaran kredit yang lebih banyak. Menurut Meydianawati (2006), CAR

yang tinngi mencerminkan stabilnya jumlah modal dan rendahnya resiko

yang dimiliki oleh bank sehingga memungkinkan bank untuk bisa lebih

banyak menyalurkan kredit kepada sektor UMKM. Atau dengan kata lain

hubungan CAR dan kredit adalah searah.

Kinerja perkreditan juga ditentukan oleh faktor-faktor ekonomi

makro secara umum seperti laju inflasi dan fluktuasi nilai tukar. Di sisi lain,

faktor pertumbuhan ekonomi pun seringkali mempengaruhi kebijakan

alokasi kredit perbankan pada sektor-sektor tertentu, sehingga memberikan

dampak adanya konsentrasi risiko pemberian kredit pada sektor usaha

tertentu.

Apabila dilihat, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi dan

kondisi perbankan secara umum di Indonesia semakin membaik. Seharusnya

lembaga keuangan khususnya bank harus terus menjalankan fungsinya

Page 19: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

5

sebagai lembaga intermediasi agar pertumbuhan ekonomi dapat meningkat.

Namun, kebijakan moneter dan kondisi perbankan yang cukup solid tersebut

tidak dibarengi oleh pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh bank.

Dengan latar belakang di atas dan mengingat betapa pentingnya

fungsi bank saat ini sebagai intermediasi untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi. Dalam hal ini, peneliti mencoba mengetahui variabel apa saja yang

mempengaruhi penawaran kredit perbankan. Maka peneliti memilih judul

“Analisis Pengaruh BI Rate, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar Terhadap

Capital Adequecy Ratio (CAR) dan Implikasinya Terhadap Penawaran

Kredit Modal Kerja Pada Bank Swasta Nasional Periode Tahun 2004 sampai

dengan 2009 ”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka

permasalahan dalam penelitian dengan menggunakan analisis jalur ini

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh variabel BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar

terhadap CAR.

2. Bagaimana pengaruh variabel BI Rate, inflasi, jumlah uang beredar, dan

CAR terhadap penawaran kredit.

3. Bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung variabel BI Rate,

inflasi, jumlah uang beredar dan CAR terhadap penawaran kredit.

Page 20: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, maka penelitian ini

terutama bertujuan untuk :

1. Untuk menganalisis pengaruh variabel BI Rate, inflasi dan jumlah uang

beredar terhadap Capital Adequecy Ratio (CAR).

2. Untuk menganalisis pengaruh variabel BI Rate, inflasi, jumlah uang

beredar dan Capital Adequecy Ratio (CAR) terhadap penawaran kredit.

3. Untuk menganalisis pengaruh langsung dan tidak langsung variabel BI

Rate, inflasi, jumlah uang beredar dan Capital Adequecy Ratio(CAR)

terhadap penawaran kredit.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda,

yakni manfaat akademis maupun praktis.

1. Dari segi teoritis pada perspektif akademis, penelitian ini akan

bermanfaat untuk:

a. Bagi peneliti untuk mendapatkan pengembangan dan melatih diri

dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh.

b. Bagi civitas akademika dapat menambah informasi sumbangan

pemikiran dan bahan kajian penelitian.

2. Kepentingan praktis hasil penelitian ini, bisa dipandang bermanfaat

untuk:

a. Bagi manajemen perusahaan perbankan diharapkan dapat

memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi

Page 21: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

7

manajemen perbankan sebagai bahan acuan dalam menjalankan

fungsinya sebagai lembaga intermediasi.

b. Kalangan perbankan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka

mengantisipasi berbagai faktor makro ekonomi yang dapat

mempengaruhi penawaran kredit.

Page 22: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Lembaga Keuangan

1. Pengertian Lembaga Keuangan

Menurut Totok Budisantoso (2006) Lembaga keuangan

(financial institution) merupakan suatu badan usaha atau institusi yang

kekayaannya terutama dalam bentuk asset-asset keuangan (financial

assets) maupun (non-financial asset) atau asset riil.

Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 14/1967 yang kemudian

diganti dengan Undang-Undang No. 7/1992 tentang perbankan di

Indonesia bahwa lembaga keuangan merupakan badan atau lembaga

yang kegiatannya menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya

kepada masyarakat.

Dalam keputusan SK Menkeu RI No. 792 Tahun 1990

dinyatakan bahwa lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang

kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dana,

penyaluran dana kepada masyarakat terutama dalam membiayai

investasi pembangunan.

Dari pengertian tersebut di atas maka yang bisa dikatakan

sebagai lembaga keuangan adalah suatu badan usaha atau institusi yang

memiliki kekayaan utama dalam bentuk asset-asset baik financial

maupun non-fiancial yang aktivitasnya menghimpun dana dari

8

Page 23: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

9

masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat terutama

dalam membiayai investasi pembangunan.(Abdullah: 2008).

Menurut Ahmad Rodoni (2007) lembaga keuangan dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Lembaga Keuangan Depositori

Lembaga keuangan depositori (bank) mendapatkan dana

yang bersumber langsung dari masyarakat (unit surplus) dalam

bentuk simpanan yaitu tabungan, giro, deposito berjangka dan

sertifikat deposito. Unit surplus dapat berupa perusahaan,

pemerintah, rumah tangga dan orang asing yang memiliki kelebihan

pendapatan setelah dikurangi kebutuhan untuk konsumsi. Lembaga

keuangan depositori (bank) merupakan komponen penting dari

penawaran uang (money supply). Yang termasuk depositori antara

lain: Commercial Bank, Saving and Loan Associations (S&Ls),

Mutual Saving Banks dan Credit Unions.

b. Lembaga Keuangan Non-Depositori

Lembaga keuangan non-depositori (bukan bank) ini

dikelompokkan menjadi tiga bagian. Pertama, bersifat kontraktual

(contractual institutions) yaitu menarik dana dari masyarakat dengan

menawarkan dana untuk memproteksi penabung terhadap risiko

ketidakpastian, misalnya perusahaan asuransi dan dana pensiun.

Kedua, lembaga keuangan investasi (investment institutions) yaitu

lembaga keuangan yang kegiatannya melakukan investasi di pasar

Page 24: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

10

uang dan pasar modal, misalnya perusahaan efek dan reksadana. Dan

yang ketiga adalah tidak termasuk dalam kelompok kontraktual dan

investasi yaitu perusahaan modal ventura (venture capital) dan

perusahaan pembiayaan (finance company,) yang menawarkan jasa

pembiayaan sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (faktoring),

pembiayaan konsumen (consumer company) dan kartu kredit (credit

card).

B. BI Rate

1. Pengertian

Bi rate merupakan suku bunga dengan tenor 1 bulan yang

diumumkan oleh bank Indonesia secara periodic yang berfungsi sebagai

sinyal (stance) kebijakan moneter. Secara sederhana, BI rate merupakan

indikasi suku bunga jangka pendek yang diinginkan bank Indonesia

dalam upaya mencapai target inflasi.(Bank Indonesia:2006).

Bi rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter untuk

mengarahkan agar suku bunga SBI 1 bulan hasil lelang operasi pasar

terbuka berada disekitar BI rate. Selanjutnya suku bunga BI diharapkan

mempengaruhi PUAB, suku bunga simpanan, dan suku bunga lainnya

dalam jangka panjang.

Sasaran akhir suatu kebijakan moneter dalam arti luas

mencangkup stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, perluasan

kesempatan kerja, keseimbangan neraca pembayaran, stabilitas financial

market, dan stabilitas pasar valutaa asing. Secara ideal, semua sasaran

Page 25: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

11

tersebut dapat dicapai secara bersama – sama. Namun pada kenyataanya,

di Indonesia seringkali mengandung unsur – unsur yang kontradiktif.

Misalnya, usaha untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan

perluasan kesempatan kerja pada umumnya dapat berdampak negative

terhadap kestabilan harga dan neraca pembayaran. Menyadari hal ini, BI

memfokuskan sasaran kebijakan moneternya pada stabilitas nilai rupiah,

yang dicapai melalui stabilitas harga (inflasi) dan stabilitas nilai tukar.

Untuk mencapai sasaran akhir tersebut, maka diperlukan suatu respon

kebijakan untuk mengendalikan situasi moneter dan pasar keuangan agar

tetap berada di koridor yang diinginkan. Respon kebijakan yang

dimaksud dinyatakan dalam kenaikan, penurunan atau tidak berubahnya

BI rate, sebagai sinyal kebijakan moneter untuk mengarahkan dan

mempengaruhi suku bunga yang berlaku dipasar keuangan. Arah

kebijakan moneter secara konsisten ditunjukan untuk mencapai sasaran

inflasi jangka menengah yang rendah dan stabil (inflation targeting),

yang ditetapkan oleh pemerintah setelah berkordinasi dengan Bank

Indonesia.

2. Penetapan BI Rate

Penetapan respon kebijakan moneter biasa dilakukan dalam

Rapat Dewan Gubernur (RDG) triwulanan, untuk berlaku selama

triwulan berjalan. Apabila diperlukan , perugahan BI rate juga dapat

dilakukan dalam RDG bulanan. Dalam setiap RDG triwulanan yang

dilakukan asesment menyeluruh terhadap kondisi makroekonomi,

Page 26: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

12

prakiran inflasi, dan penentuan respon kebijakan moneter. Dalam RDG

bulanan, review atas perkembangan inflasi, nilai tukar, dan kondisi

moneter dan likuiditas di pasar dilkukan monitor dan menilai apakah

sesuai dengan prakiraan yang dilakukan RDG triwulanan. Perubahan BI

rate dilakukan dalam kelipatan 25 bps (perubahan dapat sebesar 25, 50,

75 sesuai dengan kondisi ekonomi yang terjadi).

Bi rate ditetapkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia dengan

mempertimbangkan rekomendasi BI rate yang dihasilkan oleh fungsi

reaksi kebijakan dalam model ekonomi untuk pencapaian sasaran inflasi.

Selain itu sasaran BI rate yang ditetapkan juga mempertimbangkan

berbagai informasi lainnya seperti leading indicators, survey, informasi

anecdotal, variable informasi, expert opinion, assessment factor resiko

dan ketidakpastian serta hasil – hasil riset ekonomi dan kebijakan

moneter.

Bi rate diumumkan ke publik setelah ditetapkan oleh RDG.

Langkah – langkah tersebut dilakukan dengan tujuan untuk

meningkatkan efektifitas tata kelola (governance) kebijakan moneter

dalam mencapai kestabilan harga sebagai elemen sasaran akhir

kebijakan ekonomi makro yang menyeluruh.

C. Inflasi

1. Definisi Inflasi

Menurut Sukirno (2004:27) inflasi adalah kenaikan harga-harga

secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu periode ke

Page 27: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

13

periode lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah presentasi kenaikan

harga-harga pada suatu tahun tertentu berbanding dengan tahun

sebelumnya. Menurut Nanga (2005), inflasi adalah suatu gejala dimana

tingkat harga umum mengalami kenaikan secara terus-menerus. Inflasi

berarti kenaikan harga /komoditas dan jasa dalam perode waktu tertentu.

Inflasi dapat dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya

penurunan nilai unit perhitungan moneter terhadap suatu komoditas

(Adiwarman karim, 2002:63)

2. Jenis-jenis Inflasi

Menurut Boediono (2001:162) inflasi dapat di golongkan menjadi dua

golongan, golongan pertama didasarkan pada “parah” atau tidaknya inflasi

tersebut, yaitu :

a. Inflasi ringan ( dibawah 10% setahun)

b. Inflasi sedang (antara10-30% setahun)

c. Inflasi berat ( antara 30-100% setahun)

d. Hiperinflasi (diatas 100% setahun)

Penggolongan yang kedua adalah atas dasar sebab awal dari

inflasi. Atas dasar ini di bedakan 2 macam inflasi : (Yoopi Abimanyu,

2004:13-14).

Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai

barang terlalu kuat. Infasi ini disebut demand inflation.

Page 28: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

14

Gambar 2.1 Demand Inflation

Gambar 2.1 tersebut menunjukan demand inflation. Karena

permintaan mas.yarakat akan barang-barang (agrerate demand)

bertambah (misalkan, karena bertambahnya pengeluaran pemerintah

yang dibiayai dengan pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar

negeri akan barang-barang ekspor, atau kenaikan permintaan luar negeri

akan barang-barang ekspor, atau bertambahnya pengeluaran investasi

swasta karena kredit yang murah), maka kurva aggregate demand

bergeser dari D1 ke D2. Akibatnya tingkat harga umum naik dari H1 ke

H2.

Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi, ini disebut

cost inflation.

Harga

Output

H2 H1

Q1 Q

DD

S

Q2 Q

(Sumber : Boediono, 2001)

Page 29: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

15

Gambar 2.2 Cost Inflation

(Sumber : Boediono, 2001)

Gambar 2.2 tersebut menunjukan cost inflation, yaitu jika biaya

produksi naik (misalkan karena kenaikan harga sarana produksi yang

didatangkan dari luar negeri, atau karena kenaikan bahan bakar minyak)

maka kurva penawaran masyarakat (Aggregate supply) bergeser dari S1

ke S2.

3. Efek Buruk Inflasi

Menurut Paul A. Samuelson (2004:116), efek-efek buruk dari

inflasi yaitu sebagai berikut :

a. Inflasi dan Perkembangan Ekonomi

Inflasi yang tinggi tingkatnya akan menggalakkan

perkembangan ekonomi. Biaya yang terus menerus naik

menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Maka

Harga

Output

S2 S1

D

H4 H3

Q4 Q3

Page 30: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

16

pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk

tujuan spekulasi. Investasi produktif akan berkurang dan tingkat

kegiatan ekonomi akan menurun. Sebagai akibatnya lebih banyak

pengangguran akan terwujud.

b. Inflasi dan Kemakmuran Rakyat

Disamping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan

ekonomi Negara inflasi juga akan menimbulkan efek-efek terhadap

individu dan masyarakat.

c. Inflasi akan menurunkan pendapatan riil orang-orang yang

berpendapatan tetap.

Pada umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan

harga-harga. Maka inflasi akan menurunkan upah riil individu-

individu yang berpendapatan tetap. Sehingga daya beli masyarakat

juga akan menurun.

d. Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang.

Sebagian kekayaan masyarakat disimpan dalam bentuk uang.

Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam institusi-

institusi keuangan lain merupakan simpanan keuangan. Nilai riilnya

akan menurun apabila inflasi berlaku.

e. Memperburuk pembagian kekayaan

Telah ditunjukkan bahwa penerima pendapatan tetap akan

menghadapi kemorosotan dalam nilai riil pandapatanya, dan pemilik

kekayaan bersifat keuangan mengalami penurunan dalam nilai riil

Page 31: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

17

kekayaannya. Sebagian penjual/pedagang dapat mempertahankan

nilai riil pendapatannya. Dengan demikian inflasi menyebabkan

pembagian pendapatan diantara golongan berpendapat tetap dengan

pemilik-pemilik harta tetap dan penjual/pedagang akan menjadi

semakin tidak merata.

D. Jumlah Uang Beredar ( JUB )

1. Pengertian

Menurut Iskandar Putong (2007:401) jumlah uang beredar adalah

keseluruhan jumlah uang yang dikeluarkan secara resmi baik oleh bank

sentral berupa uang kartal, maupun uang giral dan uang kuasi (tabungan,

valas, deposito).

JUB merupakan penawaran uang (money supply) adalah jumlah

uang yang beredar di masyarakat, berupa penjumlahan dari uang kartal

dan uang giral. Jumlah uang beredar di masyarakat besarnya sudah

tentu, didasarkan kepada otoritas moneter, yakni Bank Sentral.(Eeng

Ahman:197).

2. Pembagian Jumlah Uang Beredar :

a. M1, adalah uang kartal dan uang giral. M1 terdiri dari asset-asset

yang dapat digunakan secara langsung, instan dan tanpa hambatan

dalam melakukan pembayaran. Asset finansial ini bersifat liquid,

karena dapat dengan cepat, mudah dan murah digunakan untuk

melakukan pembayaran. M1 berhubungan dengan kebanyakan

definisi tradisional mengenai uang sebagai alat pembayaran;

Page 32: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

18

b. M2, adalah jumlah M1 ditambah uang kuasi. Uang kuasi adalah

simpanan rupiah dan valuta asing milik penduduk pada sistem

moneter, yang untuk sementara waktu kehilangan fungsinya sebagai

alat tukar. Uang kuasi merupakan kewajiban sistem moneter dalam

deposito berjangka, tabungan dalam rupiah dan saldo rekening valuta

asing milik penduduk. M2 memasukkan asset yang tidak liquid

secara instan. Penarikan deposito berjangka, misalnya memerlukan

pemberitahuan kepada institusi penyimpan. Dana mutual pasar uang

menentukan nilai minimum yang dapat diambil. Namun, dengan

kualifikasi ini, asset tambahan ini juga masuk ke dalam kategori

uang secara lebih luas.

E. Capital Adequecy Ratio (CAR)

Capital Adequecy Ratio (CAR) adalah rasio yang digunakan untuk

menghitung penyediaan modal minimum bagi bank. CAR adalah ratio

kinerja bank untuk menunjang aktifa yang mengandung atau menghasilkan

resiko. CAR merupakan indicator terhadap kemampuan suatu bank untuk

menutupi penurunan aktifanya sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank

yang disebabkan oleh aktifa yang beresiko.

Menurut Kasmir (2008:296), CAR merupakan perbandingan antara

equty capital dengan total loans dan securities.

CAR = Equity Capital X 100 Total Loans + Securities

Page 33: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

19

Menurut surat edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tanggal 31

Mei 2004, CAR merupakan perbandingan antara modal dengan aktiva

Tertimbang Resiko (ATMR).

CAR = Modal x 100 ATMR

"Fungsi utama dari modal bank adalah melindungi para penyimpan

uang (deposan) dari kerugian yang timbul" (Sinungan, 1993).

Walaupun sebenarnya dari pernyataan di atas mengandung

kebenaran, tetapi tidak cukup memngungkapkan sifat-sifat asli dari fungsi

protektif modal bank. Modal bank adalah manifestasi dari keinginan para

pemegang saham untuk berperan dalam bisnis perbankan. Modal bank

digunakan untuk menjaga kepercayaan masyarakat, khususnya masyarakat

peminjam. Kepercayan masyarakat amat penting artinya bagi bank, karena

dengan demikian bank akan dapat menghimpun dana untuk operasioanl

bank. Oleh karena itu modal merupakan faktor yang amat penting bagi

perkembangan pat menjaga kepercayaan masyarakat.

Menurut SK Dir. BI Nomor 26/20/KEP/DIR/29 Mei 1993 (dalam

Suseno dan Piter Abdullah, 2003), di Indonesia jumlah modal minimum

yang harus ada pada bank diatur oleh BI, yaitu sebesar 8% dari ATMR.

CAR diharapkan berkorelasi positif dengan penawaran kredit.

Page 34: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

20

F. Penawaran Kredit

1. Pengertian Kredit

Dalam bahasa latin kredit disebut “credere” yang artinya

percaya. Maksudnya si pemberi kredit percaya kepada si penerima

kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pastii akan dikembalikan sesuai

perjanjian. Sedangkan bagi si penerima kredit berarti menerima

kepercayaan, sehingga mempunyai kewajiban untuk membayar kembali

pinjmanan tersebut sesuai dengan jangka waktunya. (Kasmir, 2003:101).

Menurut UU No. 10 Tahun 1998 kredit adalah penyediaan uang

atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan

persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antar bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau

pembagian hasil keuntungan.

Menurut Susilo (2000:69) kredit adalah penyediaan uang atau

tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam

antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk

melunasi kewajibannya setelah jangka waktu tertentu. Kewajiban

tersebut dapat berupa pokok pinjaman, bunga, imbalan atau pembagian

hasil keuntungan.

Dari pengertian tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pihak yang mendapatkan kredit (debitor) adalah yang mendapat

kepercayaan dari pihak yang memberikan kredit (creditor), tentunya

Page 35: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

21

setelah memenuhi syarat dan penilaian atas kemampuan dan niat

baiknya.

2. Unsur-unsur Kredit

Dari pengertian di atas, menurut Judisseno (2005:166) maka

unsur-unsur kredit adalah sebagai berikut:

a. Kepercayaan, yaitu keyakinan dari seseorang yang memberikan

pinjaman atau kredit kepada orang yang menerimanya bahwa di

masa yang akan datang ia akan dapat mengembalikan pinjamannya

sesuai dengan perjanjian kedua belah pihak.

b. Waktu/tenor, adalah masa yang menjadi jarak antara saat kredit

tersebut diberikan sampai pada saat kredit tersebut dikembalikan

sepenuhnya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

c. Tingkat resiko, adalah segala kemungkinan yang terjadi akibat dari

rentan waktu pemberian kredit hingga kredit tersebut dikembalikan.

Semakin lama jangka waktu pengembalian kredit, maka semakin

besar tingkat risiko yang ditanggung oleh pemberi pinjaman. Oleh

sebab itu, kredit memerlukan jaminan.

d. Prestasi, adalah objek yang akan dijadikan sebagai sesuatu yang

dipinjamkan baik dalam bentuk uang, barang maupun jasa

3. Tujuan Kredit

Setiap usaha dalam suatu sistem ekonomi tidak pernah lepas dari

tujuan mencari keuntungan, demikian juga dalam pemberian kredit.

Namun karena di dalam kredit terdapat resiko, maka usaha mencari

Page 36: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

22

keuntungan tersebut harus memperhatikan prinsip kehati-hatian, karena

dana yang dialirkan dalam bentuk kredit adalah dana simpanan

masyarakat. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan

kredit adalah untuk memperoleh keuntungan yang aman, sehingga pada

saatnya masyarakat peminjam dana di bank dapat memperoleh kembali

simpanannya berikut bunga tanpa dikuatirkan oleh adanya kredit yang

macet. ( Judisseno, 2005:167).

Menurut Judisseno (2005) selain profitability dan safety, bank,

khususnya bank pemerintah, mengemban tugas sebagai agent of

development yaitu dalam hal:

a. Ikut mensukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan

pembangunan;

b. Meningkatkan efektivitas perusahaan agar dapat menjalankan

fungsinya, guna menjamin terpenuhinya kebutuhan masyarakat;

c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin dan

dapat memperluas usahanya.

Dari tujuan-tujuan yang dicoba untuk diraih di atas, maka fungsi

kredit dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Meningkatkan daya guna uang. Para pemilk uang/modal baik secara

langsung atau melalui penyimpanan dana di bank, dapat

meminjamkan uangnya kepada perorangan atau perusahaan-

perusahaan untuk meningkatkan usahanya;

Page 37: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

23

b. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang. Dengan adanya

kredit, pengusaha yang kesulitan dalam produksi, misalnya, dapat

terbantu untuk memproses bahan baku menjadi barang jadi;

c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit uang yang

disalurkan melalui rekening giro dapat menciptakan pembayaran

dengan menggunakan uang giral seperti cek, bilyet giro, dan lainnya

yang sejenis;

d. Sebagai alat stabilitas ekonomi, kredit dapat digunakan sebagai alat

pengendalian ekonomi. Dalam keadaan inflasi pemerintah dapat

menerapkan kebijakan uang ketat (tight money policy) antara lain

dengan membatasi pemberian kredit. Sebaliknya dalam keadaan

ekonomi yang lesu karena deflasi, pemerintah dapat melonggarkan

kebijakan pemberian kredit sehingga akan menimbulkan kegairahan

dalam usaha;

e. Meningkatkan kegairahan berusaha. Pihak-pihak yang usahanya

terlambat karena kekurangan modal dapat meningkatkan usahanya

melalui bantuan kredit yang diberikan oleh bank.

f. Meningkatkan pemerataan pendapatan. Dengan adanya kredit,

perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan usahanya bahkan dapat

mendirikan proyek baru yang akan membutuhkan tenaga kerja. Hal

itu dapat mengurangi pengangguran dan selanjutnya pemerataan

pendapatan akan meningkat pula.

Page 38: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

24

g. Meningkatkan hubungan internasional. Pengusaha di dalam negeri

dapat pula memperoleh kredit baik secara langsung maupun tidak

langsung. Bahkan suatu negara yang sedang berkembang dapat

memperoleh kredit dari negara-negara yang telah maju. Bantuan

dalam bentuk kredit tersebut dapat sekaligus mempercepat hubungan

antarnegara yang bersangkutan.

4. Jenis-jenis Kredit

Pemberian kredit pada umumnya ditujukan untuk meningkatkan

kemampuan perorangan atau badan yang membutuhkan. Bank Indonesia

sebagai pemberi kredit, dapat memberikan bantuannya secara langsung

kepada pihak ketiga bukan bank, seperti Pertamina, yang disebut dengan

kredit langsung. Sedangkan kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia

ke bank-bank umum, ditujukan untuk membantu bank umum dalam

memenuhi kebutuhan likuiditasnya maupun kebutuhan yang akan

disalurkan ke nasabahnya. Kredit jenis ini disebut dengan Kredit

Likuiditas (Judisseno, 2005:170).

Adapun jenis-jenis kredit menurut Judisseno (2005:170) adalah

sebagai berikut:

a. Kredit dari segi tujuannya, meliputi:

1) Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan maksud

untuk memperlancar kegiatan yang sifatnya konsumtif, seperti

Kredit Pemilikian Rumah (KPR), Kredit Pembelian

Mobil/Motor, Credit Card, dan kredit konsumtif lainnya.

Page 39: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

25

2) Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan maksud

untuk memperlancar proses produksi.

3) Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan untuk membantu

pihak-pihak yang akan membeli barang untuk dijual kembali,

seperti bank garansi, anjak piutang, self liquidity credit, pinjaman

berjangka (term loan), pembiayaan bersama, dan jenis-jenis

pinjaman lainnya yang dikeluarkan oleh bank untuk membantu

pembiayaan modal kerjanya seperti L/C dan sebagainya.

b. Kredit dari segi penggunaanya, meliputi:

1) Kredit eksploitasi, yaitu kredit berjangka waktu pendek yang

diberikan oleh bank kepada perusahaan yang membutuhkan

modal kerja untuk memperlancar kegiatan operasional

perusahaan. Kredit ini sering disebut sebagai kredit modal kerja;

2) Kredit investasi, kredit ini adalah kredit jangka menengah atau

jangka panjang yang diberikan oleh bank kepada pihak

perusahaan yang membutuhkan dana untuk investasi atai

penanaman modal.

c. Kredit dilihat dari segi jangka waktunya, meliputi:

1) Jangka pendek, biasanya berkisar antara 1 (satu) tahun.

2) Menengah, biasanya berkisar antara 1-3 tahun.

3) Jangka panjang, biasanya berkisar lebih dari 3 tahun.

Page 40: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

26

G. Penelitian Terdahulu

Luh Gede Meydianawathi (2007) meneliti tentang analisis perilaku

penawaran kredit perbankan kepada sektor UMKM di Indonesia (2002 –

2006). Metode analisis yang digunakan adalah ordinary least square,

dilanjutkan dengan uji signifikansi secara parsial dan serempak melalui uji t

dan uji F. Hasil penelitian dalam kurun waktu Januari 2002 - Februari 2006

memperoleh simpulan sebagai berikut. Pertama, pulihnya kepercayaan

terhadap sistem perbankan dengan adanya program penjaminan pemerintah

telah mendorong kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK). Selain itu, program

rekapitalisasi perbankan mampu mengatasi permasalahan modal dan

rentabilitas bank (yang tercermin dalam rasio CAR dan ROA) serta non

performing loan (NPLs) yang berhasil ditekan telah meningkatkan

kemampuan bank umum dalam menyalurkan kredit investasi dan modal

kerja kepada sektor UMKM di Indonesia. Kedua, secara serempak variabel-

variabel DPK, ROA, CAR, dan NPLs berpengaruh nyata dan signifikan

terhadap penawaran kredit investasi dan kredit modal kerja bank umum

kepada sektor UMKM di Indonesia. Ketiga, secara parsial variabel DPK,

ROA, dan CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran

kredit investasi dan modal kerja bank umum kepada sektor UMKM di

Indonesia. Sebaliknya, NPLs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

penawaran kredit investasi dan modal kerja bank umum kepada sektor ini.

Arief Wibowo (2007) meneliti tentang pengaruh jumlah

penghimpunan dana bank, suku bunga kredit modal kerja, dan tingkat laju

Page 41: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

27

inflasi terhadap jumlah alokasi kredit modal kerja pada bank-bank umum di

Indonesia (2001.01–2006.04). Alat analisis yang digunakan adalah analisis

regresi berganda. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah penghimpunan

dana secara individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap alokasi

kredit modal kerja. Jadi semakin besar jumlah penghimpunan dana yang

masuk ke bank semakin besar pula jumlah alokasi kredit modal kerja.

Tingkat inflasi secara individu berpengaruh positif namun tidak signifikan

terhadap alokasi kredit modal kerja. Suku bunga kredit modal kerja secara

individu berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah alokasi kredit

modal kerja.

Francisca dan Hasan S Siregar (2008) meneliti tentang pengaruh

faktor internal bank terhadap volume kredit pada bank yang GO PUBLIC di

Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

faktor internal bank terhadap volume kredit yang GO PUBLIC di

Indonesia. Penelitian ini menggunakan faktor internal sebagai variabel

independent dan volume kredit sebagai variabel dependent. Faktor internal

bank diukur dengan BI Rate (X1), Inflasi (X2), JUB (X3) dan CAR ().

Party fund (X1), capital adequacy ratio (X2), return on asset (X3) and non

performing loan (X4). Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier

berganda. Hasil dari penelitian ini adalah dana pihak ketiga dan ROA

memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap volume kredit, Capital

adequacy ratio (CAR) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan

terhadap volume kredit. Non performing loan (NPL) memiliki pengaruh

Page 42: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

28

negatif dan tidak signifikan terhadap volume kredit. Hasil dari uji F

memperlihatkan F hitung > F tabel 0,000 < 0,05. Dari hasil analisis dapat

diambil kesimpulan bahwa dana pihak ketiga, CAR. ROA, dan NPL

memilki pengaruh secara simultan terhadap volume kredit.

Nyi Nyoman Aryaningsih (2008). Pada penelitian mengenai

pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Jumlah Penghasilan terhadap Permintaan

Kredit di PT. BPD Cabang Pembantu Kediri. Menyimpulkan beberapa hal

sebagai berikut: Pertama, perhitungan analisis regresi linier berganda secara

parsial diperoleh nilai koefisien regresi suku bunga terhadap permintaan

kredit sebesar 0,659 (65,9%) ini berarti suku bunga berpengaruh terhadap

permintaan kredit sebesar 65, 9% sisanya sekitar 34,1% dipengaruhi oleh

variabel lain. Namun dari uji t, diperoleh hitung lebih kecil dari t table,

sehingga suku bunga tidak berpengaruh secara parsial terhadap permintaan

kredit. Kedua, perhitungan analisis regresi linier berganda secara parsial

diperoleh nilai koefisien regresi inflasi terhadap permintaan kredit sebesar

0,475 (47,5%). Sisanya sekitar 52,5% permintaan kredit dipengaruhi oleh

variabel lain. Dari hasil perhitungan dengan uji t variabel inflasi secara

partial tidak berpengaruh banyak terhadap permintaan kredit. Ketiga,

perhitungan analisis regresi linier berganda secara parsial diperoleh nilai

koefisien pengaruh penghasilan terhadap permintaan kredit sebesar 0,739

(73,9%). Ini berarti penghasilan berpengaruh sebesar 73,9% Sisanya sekitar

26,1% dipengaruhi oleh variabel lain. Dari hasil perhitungan dengan uji t,

variabel pendapatan berpengaruh secara parsial terhadap permintaan kredit.

Page 43: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

29

Keempat, perhitungan uji statistika regresi linier berganda secara simultan

menunjukan suku bunga, inflasi, dan pendapatan secara simultan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan kredit. Hasil ini

ditunjukan oleh perolehan F hitung 2,443 lebih kecil dari F tabel sebesar

2,82.

H. Paradigma Penelitian

Apabila dilihat dari judul yang peneliti ambil, maka dapat

digambarkan sebuah konstruk dari variabel-variabel yang akan diteliti

sebagai berikut:

Gambar 2.3 Paradigma penelitian

Keterangan:

X1 = BI Rate Z = Penawaran Kredit

X2 = Inflasi

X3 = Jumlah Uang Beredar

Y1 = Capital Adequecy Ratio (CAR)

Page 44: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

30

I. Kerangka Pemikiran

Kerangka Pemikiran merupakan suatu proses dari peneliti

memperoleh data kemudian mengolah data tersebut dan

menginterprestasikan hasil data yang telah diolah.

Penelitian ini didasarkan atas penelitian-penelitian dan teori-teori

yang telah ada sebelumnya. Dari beberapa teori yang telah ada peniliti

merangkainya menjadi satu kesatuan yang saling berhubungan. Metode

analisis yang digunakan adalah Analisis Jalur. Hal ini dikarenakan analisis

jalur dapat memperlihatkan hubungan langsung dan tidak langsung antar

variabel.

Setelah menentukan judul dan metode analisis, peneliti

mengumpulkan data-data dari variabel-variabel yang akan diteliti. Objek

yang akan diteliti merupakan salah satu dari kelompok jenis bank, yaitu

Bank Umum Swasta Nasional. Variabel yang diteliti adalah BI Rate, Inflasi,

Jumlah Uang Beredar, Capital Adequecy Ratio (CAR), dan Penawaran

Kredit. Dalam penelitian ini yang akan menjadi variabel eksogen adalah BI

Rate, Inflasi, dan Jumlah Uang Beredar. Sedangkan yang akan menjadi

variabel endogen adalah Capital Adequecy Ratio (CAR) dan Penawaran

Kredit.

Peneliti mengambil data dari masing-masing variabel dari situs Bank

Indonesia dan Perpustakaan Bank Indonesia. Pencarian data dibagi menjadi

dua bagian. Yang pertama, pengambilan data masing-masing variabel

eksogen yang diambil dari laporan kebijakan moneter Bank Indonesia.

Page 45: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

31

Kedua, pengambilan data masing-masing variabel endogen yang diambil

dari statsitik perbankan.

Setelah memperoleh data-data dari setiap variabel peneliti mulai

melakukan analisis. Langkah awal yang diperlukan adalah menentukan

struktur persamaan linier dari paradigma penelitian yang telah dibentuk

berdasarkan teori-teori yang ada. Kemudian data diolah dengan

menggunakan software AMOS 16. Dari output tersebut dapat dianalisa

korelasi, hubungan antara variabel, besarnya R square dan kesesuaian model

(Goodness of Fit). Setelah malakukan analisis tersebut peneliti dapat

mengambil kesimpulan dan implikasi dari hasil penelitian yang telah

dilakukan.

Berikut ini adalah gambaran mengenai kerangka pemikiran yang

peneliti bentuk secara sederhana untuk menjelaskan proses penelitian ini :

Page 46: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

32

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.4

Kebijakan Moneter

Bank Swasta

BI-rate JUB Inflasi Penawaran Kredit

CAR

Analisis

Hubungan langsung dan tidak langusng

Interpretasi

Pengujian Hipotesa

Uji Kesesuaian Model

Page 47: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

33

J. Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka hipotesisis

yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. BI Rate, inflasi, JUB terhadap CAR .

Ho; ρ = 0: BI Rate, inflasi, JUB tidak berpengaruh terhadap CAR.

Ha; ρ ≠ 0: BI Rate, inflasi, JUB berpengaruh terhadap CAR.

2. BI Rate, JUB, inflasi dan CAR terhadap kredit

Ho; ρ = 0: BI Rate, inflasi, JUB dan CAR tidak berpengaruh terhadap

kredit.

Ha;ρ ≠ 0:BI Rate, inflasi, JUB dan CAR berpengaruh terhadap kredit.

3. BI Rate, inflasi, JUB terhadap kredit

Ho; ρ = 0: BI Rate, inflasi, JUB berpengaruh langsung terhadap kredit.

Ha;ρ ≠ 0:BI Rate, inflasi, JUB berpengaruh tidak langsung terhadap

kredit

Page 48: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya pengaruh dari kondisi

makro ekonomi, yaitu melalui variabel BI Rate, inflasi dan jumlah uang

beredar terhadap CAR (Capital Adequecy Ratio) serta implikasinya terhadap

penawaran kredit. Penelitian ini dilakukan pada bank Bank Umum Swasta

Nasional periode Januari 2004 sampai Desember 2009. Pengumpulan data

dilakukan, baik melalui observasi terhadap dokumen atau laporan instansi

terkait maupun hasil-hasil publikasi, lalu dilakukan pencatatan terhadap data

yang dibutuhkan sebelum dianalisis.

B. Metode Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini penulis mengunakan metode Judgement

Sampling dalam menentukan sampel. Metode judgement sampling atau

purposive pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan atau

pertimbangan pribadi semata. (Abdul Hamid, 2007:29). Penggunaan metode

ini adalah untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan

kriteria yang telah ditentukan. Penelitian ini menggunakan data dari tahun

2004-2009 karena pada masa tersebut berada di dalam siklus lengkap, yakni

pertumbuhan ekonomi dari masa pemulihan pasca krisis ekonomi di

Indonesia sampai dengan pertumbuhan ekonomi mulai mengalami

pemulihan .

34

Page 49: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

35

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder

yang berasal dari literatur-literatur/sumber lain dari dalam maupun luar BI,

sedangkan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain (sudah

tersedia) dan digunakan untuk penelitian lain. Data tersebut meliputi:

a. Laporan keuangan tahunan perusahaan BUSN yang dipublikasikan

di BI.

b. Data BI Rate, Inflasi, dan jumlah uang beredar yang dipublikasikan

di www.bi.go.id

2. Library Research

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilengkapi pula

dengan membaca dan mempelajari serta menganalisis literature yang

bersumber dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan

penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mendapat landasan teori dan

konsep yang tersusun. Peneliti melakukan penelitian dengan membaca,

mengutip bahan-bahan yang berkenaan dengan penelitian.

D. Metode Analisis

Analisis jalur merupakan pengembangan dari model regresi yang

digunakan untuk kesesuaian (fit) dari matrik korelasi dari dua atau lebih

model yang dibandingkan oleh si peneliti. Model biasanya digambarkan

dengan lingkaran dan anak panah yang menunjukkan hubungan kausalitas.

Page 50: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

36

Regresi dilakukan untuk setiap variabel dalam model. Nilai regresi yang

diprediksi oleh model dibandingkan dengan matrik korelasi hasil observasi

variabel dan nilai goodness of-fit dihitung. Model terbaik dipilih

berdasarkan nilai goodness of fit. (Imam Ghozali, 2008:21).

Analisis jalur merupakan pengembangan lebih lanjut dari analisis

regresi berganda dan bivariate. Analisis jalur ingin menguji persamaan

regresi yang melibatkan beberapa variabel eksogen dan endogen sekaligus

sehingga memungkinkan pengujian terhadap variabel mediating/intervening

atau variabel antara. Disamping itu analisis jalur juga dapat mengukur

hubungan langsung antar variabel dalam model maupun hubungan tidak

langsung antar variabel dalam model. Hubungan langsung antara variabel

eksogen terhadap variabel dapat dilihat pada koefisien beta. Hubungan tidak

langsung adalah seberapa besar pengaruh variabel eksogen terhadap variabel

endogen melalui variabel intervening. Pengaruh total dapat diperoleh

dengan menjumlahkan hubungan langsung dan tidak langsung. (Imam

ghozali, 2008:93).

Dilihat dari paradigma penelitian, maka dapat diperoleh 2 (dua)

substruktur linier sebagai berikut:

Page 51: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

37

Sub struktur I :

Gambar 3.1 Hubungan Kausal X1, X2, X3

terhadap Y

Bila dirumuskan kedalam persamaan matematis akan didapat

model sebagai berikut:

Y1 = ρYX1 + ρYX2 + YρX3 + 2

Keterangan : X1 = BI Rate X2 = Inflasi X3 = Jumlah uang beredar 2 = Residual Error

X1

X2

X3

Y

e1

1

Page 52: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

38

Sub struktur II : Gambar 3.2

Hubungan Kausal X1, X2, X3 terhadap z

Bila dirumuskan kedalam persamaan matematis akan didapat model

sebagai berikut:

Y1 = ρZX1 + ρZX2 + ρZX3 + 2

Keterangan : X1 = BI Rate Y1 = CAR X2 = Inflasi X3 = Jumlah uang beredar 2 = Residual Error

Hair et. al (1998) dalam Imam Ghozali (2008:61) mengajukan

tahapan pemodelan dan analisis persamaan structural menjadi 7 (tujuh)

langkah yaitu:

Langkah 1: Pengembangan Model Berdasar Teori

Model persamaan structural didasarkan pada hubungan kausalitas,

dimana perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat pada perubahan

variabel lainnya. Hubungan kausalitas dapat berarti hubungan yang ketat

seperti ditemukan dalam proses fisik seperti dalam riset perilaku yaitu alas

an seseorang membeli produk tertentu. Kuatnya hubungan kausalitas antara

X1

X2

X3

Y Z

e1

1

e2

1

Page 53: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

39

dua variabel yang diasumsikan oleh peneliti bukan terletak pada metode

analisis yang dia pilih, tetapi terletak pada justifikasi (pembenaran) secara

teoritis untuk mendukung analisis. Jadi jelas bahwa hubungan antar variable

dalam model merupakan dedukasi dari teori.

Langkah 2 dan 3: Menyusun Diagram Jalur dan Persamaan Struktural

Langkah berikutnya adalah menyusun hubungan kausalitas dengan

diagram jalur dan menyusun persamaan strukturalnya. Ada dua hal yang

perlu dilakukan yaitu menyusun model struktural yaitu menghubungkan

antar model konstruk laten baik endogen maupun eksogen dan menyusun

measurement model yaitu menghubungkan konstrak laten endogen atau

eksogen dengan variabel indikator atau manifest.

Langkah 4: Memilih Jenis Input Matrik dan Estimasi Model yang

Diusulkan

Model persamaan strukturak berbeda dari teknik analisis multivariate

lainnya, SEM hanya menggunakan data input berupa matrik

varian/kovariabn atau matrik korelasi. Data mentah obesrvasi individu dapat

dimasukkan dalam program AMOS, tetapi program AMOS akan merubah

dahulu data mentah menjadi matrik kovarian atau matrik korelasi. Analisis

terhadap data outlier harus dilakukan sebelum matrik kovarian atau korelasi

dihitung. Teknik estimasi model persamaan structural pada awalnya

dilakukanb dengan ordinary least square (OLS) regression, tetapi teknik ini

mulai digantikan oleh Maximum Likelihood Estimation (ML) yang lebih

efisien dan unbiased jika asumsi normalitas multivariate dipenuhi. Teknik

Page 54: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

40

ML sekarang digunakan oleh banyak program komputer. Namun demikian

teknik ML sangat sensitif terhadap non-normalitas data sehingga diciptakan

teknik estimasi lain seperti weight least square (WLS), generalized least

square (GLS) dan asymptotivally distribution free (ADF).

Langkah 5 : Menilai Identifikasi Model Struktural

Selama proses estimasi berlangsung dengan program komputer,

sering didapat hasil estimasi yang tidak logis atau meaningless dan hal ini

berkaitan dengan masalah identifikasi model structural. Problem identifikasi

adalah ketidakmampuan proposed model untuk menghasilkan unique

estimate. Cara melihat ada tidaknya problem identifikasi adalah dengan

melihat hasil estimasi yang meliputi: (1) adanya nilai standar error yang

bvesar untuk satu atau lebih koefisien, (2) ketidakmampuan program untuk

invert information matrix, (3) nilai estimasi yang tidak mungkin misalkan

error variance yang negatif , (4) adanya nilai korelasi yang tinggi ( > 0,90)

antar koefisien estimasi.

Langkah 6 : Menilai Kriteria Goodness-of-Fit

Salah satu tujuan dari Analisis Jalur adalah menentukan apakah

model planusible (masuk akal) atau fit. Suatu model penelitian dikatakan

baik, apabila memiliki model fit yang baik pula. Tingkat kesesuaian model

dalam buku Imam Ghozali (2008) terdiri dari:

1. Absolute Fit Measure

Absolute fit measure mengukur model fit secara keseluruhan

(baik model strultural maupun model pengukuran secara bersamaan).

Page 55: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

41

a. LikeliHood-Ratio Chi-Square Statistic

Ukuran fundamental dari overall fit adalah likeliHood-ratio

chi-square ( 2 ). Nilai chi-square yang tinggi relative terhadap

degree of freedom menunjukkan bahwa matrik kovarian atau

korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara

nyata dan ini menghasilkan probabilitas (p) akan menghasilkan nilai

probabilitas (p) yang lebih besar dari tingkat signifikansi ( ) dan ini

menunjukkan bahwa input matrik kovariab abtara prediksi dengan

observasi sesungguhnya tidak berbeda secara signifikan. Dalam hal

ini peneliti harus mencari nilai chi-square yang tidak signifikan (p

0.05) karena mengharapkan bahwa model yang diusulkan cocok atau

fit dengan data observasi

b. CMIN/DF

Adalah nilai chi-square dibagi dengan degree of freedom.

Beberapa pengarang menganjurkan menggunakan ratio ukuran ini

untuk mengukur fit. Menurut Wheaton et. Al (1977) dalam Imam

GHozali (2008) nilai ratio 5 (lima) atau kurang dari lima merupakan

ukuran yang reasonable. Peniliti lainnya seperti Byrne (1988)

mengusulkan nilai ratio ini < 2 merupakan ukuran fit.

c. Goodness of Fit Index (GFI)

Goodness of Fit Index (GFI) dikembangkan oleh Joreskog

dan Sorbon (1984) yaitu ukuran non-statistik yang nilainya berkisar

antar 0 (poor fit) sampai 1 (perfect fit). Nilai GFI tinggi

Page 56: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

42

menunjukkan fit yang lebih baik dan berapa nilai GFI dapat diterima

sebagai nilai yang layak belum ada standarnya, tetapi banyak peneliti

menganjurkan nilai di atas 90% sebagai ukuran good fit.

d. Root Mean Square Erorrs of Approximation (RMSEA)

Root mean square error of approximination (RMSEA)

merupakan ukuran yang mencoba memperbaikia kecenderungan

statistic chi-square menolak model dengan jumlah sampel yang

besar. Nilai RMSEA antara 0,05 sampai 0,08 merupakan ukuran

yang dapat diterima. Hasil uji empiris RMSEA cocok untuk menguji

model konfitmatori atau competing model strategy dengan jumlah

sampel besar.

2. Incremental Fit Measures

Incremental fit measures membandingkan proposed model

dengan baseline model sering disebut dengan null model. Null model

merupakan model realistic dimana model-model yang lain harus

diatasnya.

a. Adjusted Goodness of Fit Indes (AGFI)

Adjusted Goodnbess of Fit Index (AGFI) merupakan

pengembangan dari GFI yang disesuaikan dengan ratio degree of

freedom untuk propsed model dengan degree of freedom untuk null

model. Nilai yang direkomendasikan adalah 0,90.

Page 57: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

43

b. Tucker-Lewis Index (TLI)

Tucker-Lewis Index atau dikenal dengan nonnormed fit index

(NNFI). Pertama kali diusulkan sebagai alat untuk mengevaluasi

analisis faktor, tetapi sekarang dikembangkan untuk SEM. Ukuran

ini menggabungkan ukuran parsimony kedalam indek komparasi

antara proposal model dan null model dan nilai TLI berkisar dari 0

sampai 1.0. Nilai TLI yang direkomemdasikan adalah 0,90.

c. Normed Fit Index (NFI)

Normed Fit Index merupakan ukuran perbandingan antara

proposed model dan null model. Nilai NFI akan bervariasi dari 0 (no

fit at all) sampai 1.0 (perfect fit). Seperti halnya TLI tidak ada nilai

absolute yang dapat digunakan sebagai standar, tetapi umumnya

direkomendasikan 0,90.

3. Parsimony Fit Measures

Ukuran ini menghubungkan goodness-of-fit model dengan

sejumlah koefisien estimasi yang diperlukan untuk mencapai level fit.

Tujuan dasarnya adalah untuk mendiagnose apakah model fit telah

tercapai dengan “overfitting” data yang memiliki banyak koefisien.

Prosedur ini mirip dengan “adjustment” terhadap nilai R2 didalam

multiple regression. Namun demikian karena tidak ada uji statistic yang

tersedia maka penggunaannya hanya terbatas untuk membandingkan

model.

Page 58: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

44

a. Parsimony Goodness of Fit Index (PGFI)

Parsimonious goodness-of-fit index (PGFI) memodifikasi

GFI atas dasar parsimony estimated model. Nilai PGFI berkisar

antara 0 sampai 1.0 debngan nilai semakin tinggi menunjukkan

model lebih parsimony.

b. Parsimony Normed Fit Index (PNFI)

Parsimonious normal fit index (PNFI) merupakan modifikasi

dari NFI. PNFI memasukkan jumlahb degree of freedom yang

digunakan untuk mencapai level fit. Semakin tinggi nilai PNFI

semakin baik. Kegunaan utama dari PNFI adalah untuk

membandingkan model dengan degree of freedom yang berbeda.

Digunakan untuk membandingkan model alternative sehingga tidak

ada nilai yang direkomendasikan sebagai nilai fit yang diterima.

Namun demikian jika membandingkan dua model maka perbedaan

PNFI 0,60 sampai 0,90 menunjukkan adanya perbedaan model yang

signifikan.

Page 59: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

45

Tabel 3.1 Standar Penilaian Kesesuaian (Fit)

Nilai yang Direkomendasikan

Imam Ghozali (2008) Laporan Statistik

Cut of value Keterangan Absolut Fit

Probabilitas 2 Tidak signifikan (p > 0.05) Model yang diusulkan cocok/fit dengan data observasi

2 /df 5 < 2

- Ukuran yang reasonable - Ukuran fit

RMSEA

< 0.1 < 0.05 < 0.01

0.05 x 0.08

- good fit - very good fit - outstanding fit - reasonable fit

GFI > 0.9 good fit Incremental Fit

AGFI 0.9 good fit TLI 0.9 good fit NFI 0.9 good fit

Parsimonious Fit

PNFI 0-1.0 lebih besar lebih baik PGFI 0-1.0 lebih besar lebih baik

(Sumber : Imam Ghozali, 2008)

Langkah 7 : Interpretasi dan Modifikasi Model

Ketika model telah dinyatakan diterima, maka peneliti dapat

mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk memperbaiki

penjelasan teoritis atau goodness-of-fit. Modifikasi dari model awal harus

dilakukan setelah dikaji banyak pertimbangan. Jika model dimodifikasi,

maka model tersebut harus di cross-validated (diestimasi dengan data

terpisah) sebelum model modifikasi diterima.

Page 60: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

46

E. Operasional Variabel

1. Variabel Endogen

a. Pengertian CAR

Capital Adequacy Ratio ( CAR ) menurut Lukman

Dendawijaya (2000:122) adalah” Rasio yang memperlihatkan

seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ( kredit,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain ) ikut di biayai

dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana – dana

dari sumber – sumber di luar bank, seperti dana dari masyarakat,

pinjaman dan lain – lain.

CAR merupakan indikator terhadap kemampuan bank untuk

menutupi penurunan aktivanya sebagai akibat dari kerugian –

kerugian bank yang di sebabkan oleh aktiva yang berisiko.

b. Penawaran Kredit

Kredit berasal dari bahasa Latin/Yunani yang berarti Credere

atau Creditum atau kepercayaan. Menurut UU No. 10 Tahun 1998

kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu

dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.

Pihak-pihak yang kelebihan dana, baik perseorangan, badan usaha,

yayasan, maupun lembaga pemerintah dapat menyimpan kelebihan

Page 61: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

47

dananya di bank dalam bentuk rekening giro, tabungan, ataupun

deposito berjangka sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya

(Suseno dan Piter A, 2003:6). Sementara itu pihak-pihak yang

kekurangan dan membutuhkan dana akan mengajukan pinjaman atau

kredit kepada bank. Kredit tersebut dapat berupa kredit investasi,

kredit modal kerja, dan kredit konsumsi. Data penawaran kredit yang

digunakan adalah jumlah kredit pada Bank Umum Swasta Nasional

(BUSN) periode Januari 2004 – Desember 2009. Data tersebut

diperoleh dari Statistik Keuangan dan Perbankan Indonesia pada

situs www.bi.go.id.

2. Variabel Eksogen

a. BI Rate

Bi rate merupakan suku bunga dengan tenor 1 bulan yang

diumumkan oleh bank Indonesia secara periodic yang berfungsi

sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter. Secara sederhana, BI rate

merupakan indikasi suku bunga jangka pendek yang diinginkan bank

Indonesia dalam upaya mencapai target inflasi.

Bi rate digunakan sebagai acuan dalam operasi moneter

untuk mengarahkan agar suku bunga SBI 1 bulan hasil lelang operasi

pasar terbuka berada disekitar BI rate.selanjutnya suku bunga BI

diharapkan mempengaruhi PUAB, suku bunga simpanan, dan suku

bunga lainnya dalam jangka panjang.

Page 62: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

48

Sasaran akhir suatu kebijakan moneter dalam arti luas

mencangkup stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, perluasan

kesempatan kerja, keseimbangan neraca pembayaran, stabilitas

financial market, dan stabilitas pasar valutaa asing. Secara ideal,

semua sasaran tersebut dapat dicapai secara bersama – sama. Namun

pada kenyataanya, di Indonesia seringkali mengandung unsur –

unsur yang kontradiktif. Misalnya, usaha untuk mendorong laju

pertumbuhan ekonomi dan perluasan kesempatan kerja pada

umumnya dapat berdampak negative terhadap kestabilan harga dan

neraca pembayaran. Menyadari hal ini, BI memfokuskan sasaran

kebijakan moneternya pada stabilitas nilai rupiah, yang dicapai

melalui stabilitas harga (inflasi) dan stabilitas nilai tukar. Untuk

mencapai sasaran akhir tersebut, maka diperlukan suatu respon

kebijakan untuk mengendalikan situasi moneter dan pasar keuangan

agar tetap berada di koridor yang diinginkan. Respon kebijakan yang

dimaksud dinyatakan dalam kenaikan, penurunan atau tidak

berubahnya BI rate, sebagai sinyal kebijakan moneter untuk

mengarahkan dan mempengaruhi suku bunga yang berlaku dipasar

keuangan. Arah kebijakan moneter secara konsisten ditunjukan

untuk mencapai sasaran inflasi jangka menengah yang rendah dan

stabil (inflation targeting), yang ditetapkan oleh pemerintah setelah

berkordinasi dengan Bank Indonesia.(Bank Indonesia:2009).

Page 63: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

49

b. Inflasi

Menurut Sukirno (2004:27) inflasi adalah kenaikan harga-

harga secara umum berlaku dalam suatu perekonomian dari suatu

periode ke periode lainnya, sedangkan tingkat inflasi adalah

presentasi kenaikan harga-harga pada suatu tahun tertentu

berbanding dengan tahun sebelumnya. Data inflasi yang digunakan

adalah perkembangan inflasi per bulan periode Januari 2004-

Desember 2009. Data tersebut diperoleh dari situs www.bi.go.id

c. Jumlah Uang Beredar

Menurut Kuncoro (2008), JUB merupakan penawaran uang

(money supply) adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat,

berupa penjumlahan dari uang kartal dan uang giral. Jumlah uang

beredar di masyarakat besarnya sudah tentu, didasarkan kepada

otoritas moneter, yakni Bank Sentral (Eeng Ahman:197).

Data jumlah uang beredar dalam penelitian ini diwakili oleh

periode Januari 2004-Desember 2009. Data tersebut diperoleh dari

situs www.bi.go.id.

Page 64: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

50

50

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Menurut Pasal 1 Undang-Undang No. 14/1967 yang kemudian

diganti dengan Undang-Undang No. 7/1992 tentang perbankan di Indonesia

bahwa lembaga keuangan merupakan badan atau lembaga yang kegiatannya

menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat.

Dalam keputusan SK Menkeu RI no. 792 Tahun 1990 dinyatakan

bahwa lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang kegiatannya di

bidang keuangan melakukan penghimpunan dana, penyaluran dana kepada

masyarakat terutama dalam membiayai investasi pembangunan.

Dari pengertian tersebut di atas maka yang bisa dikatakan sebagai

lembaga keuangan adalah suatu badan usaha atau institusi yang memiliki

kekayaan utama dalam bentuk asset-asset baik financial maupun non-

fiancial yang aktivitasnya menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkannya kemabali kepada masyarakat terutama dalam membiayai

investasi pembangunan. Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya

berasaskan pada prinsip kehati-hatian (prudent). Fungsi utama perbankan

Indonesia adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat serta

bertujuan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam

rangka meningkatkan pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya,

pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah peningkatan taraf

Page 65: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

51

hidup rakyat banyak. Berdasarkan undang-undang, struktur perbankan di

Indonesia, terdiri atas bank umum dan BPR. Perbedaan utama bank umum

dan BPR adalah dalam kegiatan operasional yang terbatas. Selanjutnya,

dalam kegiatan usahanya dianut dual bank system, yaitu bank umum dapat

melaksanakan kegiatan usaha bank konvensional dan atau berdasarkan

prinsip syariah.

B. Penemuan Dan Pembahasan

1. Analisis Deskriptif

a. Analisis Deskriptif Variabel Tingkat BI Rate

Tabel 4.1 Data BI Rate

BI Rate Bulan 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari 0.0065 0.0061 0.0106 0.0079 0.0066 0.0072 Februari 0.0062 0.0061 0.0106 0.0077 0.0066 0.0068 Maret 0.0061 0.0062 0.0106 0.0075 0.0066 0.0064 April 0.0061 0.0064 0.0106 0.0075 0.0066 0.0062 Mei 0.0061 0.0066 0.0104 0.0072 0.0068 0.006 Juni 0.0061 0.0068 0.0104 0.007 0.007 0.0058 Juli 0.0061 0.007 0.0102 0.0068 0.0072 0.0056 Agustus 0.0061 0.0072 0.0097 0.0068 0.0075 0.0054 September 0.0061 0.0083 0.0093 0.0068 0.0077 0.0054 Oktober 0.0061 0.0091 0.0089 0.0068 0.0079 0.0054 November 0.0061 0.0102 0.0085 0.0068 0.0079 0.0054 Desember 0.0061 0.0106 0.0081 0.0066 0.0077 0.0054

(Sumber : data diolah)

Tabel 4.1 di atas menunjukkan fluktuasi BI Rate pada periode

Januari 2004 -Desember 2009.

Untuk lebih mudah kita lihat grafik berikut ini :

Page 66: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

52

BI RATE

0

0.002

0.004

0.006

0.008

0.01

0.012Ja

n - 0

4

Apr

- 04

Jul -

04

Okt

- 04

Jan

- 05

Apr

- 05

Jul -

05

Okt

- 05

Jan

- 06

Apr

- 06

Jul -

06

Okt

- 06

Jan

- 07

Apr

- 07

Jul -

07

Okt

- 07

Jan

- 08

Apr

- 08

Jul -

08

Okt

- 08

Jan

- 09

Apr

- 09

Jul -

09

Okt

- 09

BI Rate

Grafik 4.1 Data BI Rate

c. Analisis Deskriptif Variabel Inflasi

Data inflasi yang digunakan adalah perkembangan inflasi per

bulan periode Januari 2004-Desember 2009. Data tersebut diperoleh

dari situs www.bi.go.id.

Tabel 4.2 Data Inflasi

Inflasi Bulan 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Januari 0.0042 0.0061 0.0142 0.0052 0.0061 0.0076 Februari 0.0038 0.006 0.0149 0.0053 0.0062 0.0072 Maret 0.0043 0.0073 0.0131 0.0054 0.0068 0.0066 April 0.0049 0.0068 0.0128 0.0058 0.0075 0.0061 Mei 0.0054 0.0062 0.013 0.005 0.0087 0.005 Juni 0.0057 0.0062 0.0129 0.0048 0.0092 0.003 Juli 0.006 0.0065 0.0126 0.0051 0.0099 0.0023 Agustus 0.0056 0.0069 0.0124 0.0054 0.0099 0.0023 September 0.0052 0.0076 0.0121 0.0058 0.0101 0.0024 Oktober 0.0052 0.0149 0.0052 0.0057 0.0098 0.0021 November 0.0052 0.0153 0.0044 0.0056 0.0097 0.002 Desember 0.0053 0.0143 0.0055 0.0055 0.0092 0.0023

(Sumber : data diolah)

Page 67: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

53

Tabel 4.2 menunjukkan fluktuasi tingkat inflasi periode

Januari 2004-Desember 2009.

Untuk lebih mudah kita lihat grafik berikut ini:

Grafik 4.2 Data Inflasi

d. Analisis Deskriptif Variabel Jumlah uang beredar

Data nilai tukar rupiah dalam penelitian ini diwakili oleh

periode Januari 2004- Desember 2009. Data tersebut diperoleh dari

situs www.bi.go.id.

INFLASI

0

0.002 0.004 0.006 0.008

0.01 0.012 0.014 0.016 0.018

Jan - 04 Apr - 04 Jul - 04Okt - 04 Jan - 05 Apr - 05 Jul - 05 Okt - 05 Jan - 06Apr - 06 Jul - 06 Okt - 06 Jan - 07 Apr - 07 Jul - 07 Okt - 07 Jan - 08 Apr - 08 Jul - 08 Okt - 08Jan - 09 Apr - 09 Jul - 09 Okt - 09

Inflasi

Page 68: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

54

Tabel 4.3 Data Jumlah Uang Beredar (jutaan)

JUB

Bulan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Januari 8.441 9.165 9.395 9.09 9.291 11.355 Februari 8.447 9.26 9.23 9.16 9.051 11.98 Maret 8.587 9.48 9.075 9.118 9.217 11.575 April 8.661 9.57 8.775 9.083 9.234 10.713 Mei 9.29 9.495 9.22 8.828 9.318 10.34 Juni 9.415 9.713 9.3 9.054 9.225 10.225 Juli 9.168 9.819 9.07 9.186 9.118 9.92 Agustus 9.328 10.24 9.1 9.41 9.153 10.06 September 9.127 10.31 9.235 9.137 9.378 9.681 Oktober 9.09 10.09 9.11 9.103 10.995 9.545 November 9.018 10.035 9.165 9.376 12.151 9.48 Desember 9.29 9.83 9.02 9.419 10.95 9.4

(Sumber : data diolah)

Tabel 4.3 menunjukkan fluktuasi transaksi jumlah uang

beredar pada periode Januari 2004-Desember 2009.

Untuk lebih mudah kita lihat grafik berikut ini :

Grafik 4.3 Data Jumlah uang beredar (jutaan)

JUB

0

2

4

6

8

10

12

14

Jan

- 04

Apr

- 04

Jul -

04

Okt

- 04

Jan

- 05

Apr

- 05

Jul -

05

Okt

- 05

Jan

- 06

Apr

- 06

Jul -

06

Okt

- 06

Jan

- 07

Apr

- 07

Jul -

07

Okt

- 07

Jan

- 08

Apr

- 08

Jul -

08

Okt

- 08

Jan

- 09

Apr

- 09

Jul -

09

Okt

- 09

jub

Page 69: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

55

d. Analisis Deskriptif Capital Adequecy Ratio (CAR)

Data digunakan adalah perkembangan CAR yang terjadi pada

Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) periode Januari 2004 –

Desember 2009. Data tersebut diperoleh dari Statistik Keuangan dan

Perbankan Indonesia pada situs www.bi.go.id .

Tabel 4.4 Data Capital Adequecy Ratio

CAR

Bulan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Januari 0.229 0.210 0.197 0.212 0.205 0.155 Februari 0.227 0.207 0.197 0.212 0.188 0.158 Maret 0.226 0.202 0.197 0.208 0.183 0.156 April 0.222 0.196 0.195 0.205 0.173 0.162 Mei 0.218 0.188 0.190 0.207 0.166 0.162 Juni 0.208 0.184 0.190 0.203 0.165 0.166 Juli 0.200 0.184 0.191 0.196 0.162 0.161 Agustus 0.196 0.176 0.194 0.196 0.160 0.156 September 0.195 0.179 0.204 0.190 0.161 0.168 Oktober 0.191 0.178 0.196 0.181 0.154 0.171 November 0.183 0.177 0.197 0.196 0.155 0.167 Desember 0.180 0.169 0.198 0.182 0.148 0.166 (Sumber : data diolah)

Tabel 4.4 menunjukkan perkembangan Capital adequecy Ratio

pada Bank Umum Swasta Nasional periode Januari 2004- Desember

2009.

Page 70: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

56

CAR

0

0.005

0.01

0.015

0.02

0.025Ja

n - 0

4

Apr

- 04

Jul -

04

Okt

- 04

Jan

- 05

Apr

- 05

Jul -

05

Okt

- 05

Jan

- 06

Apr

- 06

Jul -

06

Okt

- 06

Jan

- 07

Apr

- 07

Jul -

07

Okt

- 07

Jan

- 08

Apr

- 08

Jul -

08

Okt

- 08

Jan

- 09

Apr

- 09

Jul -

09

Okt

- 09

CAR

Untuk lebih mudah kita lihat grafik berikut ini :

Grafik 4.4 Data Capital Adequecy Ratio

e. Analisis Deskriptif Penawaran Kredit

Data menunjukkan perkembangan penawaran kredit pada Bank

Umum Swasta Nasional periode Januari 2004-Desember 2009.

Tabel 4.5 Data Penawaran Kredit

Kredit

Bulan 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Januari 156.264 207.617 271.905 306.614 403.668 510.577 Februari 157.313 212.609 271.23 310.067 409.211 509.396 Maret 160.217 219.98 273.939 315.095 426.652 502.127 April 165.272 227.547 275.778 326.518 439.355 498.159 Mei 172.841 236.531 280.392 333.465 453.072 497.546 Juni 179.667 241.367 280.797 344.637 474.775 505.36 Juli 179.467 241.401 287.759 369.463 482.805 501.951 Agustus 185.921 252.605 290.498 359.098 493.861 510.84 September 191.492 267.435 295.654 370.258 506.933 518.445 Oktober 191.454 272.949 298.214 379.308 517.941 519.464 November 199.640 272.502 302.926 391.013 520.394 532.02 Desember 209.176 277.591 315.256 407.742 524.295 555.617

(Sumber : data diolah)

Page 71: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

57

Penawaran Kredit

0

100

200

300

400

500

600

Janu

ari 200

4

April 2

004

Juli 2

004

Oktobe

r 200

4

Janu

ari 200

5

April 2

005

Juli 2

005

Oktobe

r 200

5

Janu

ari 200

6

April 2

006

Juli 2

006

Oktobe

r 200

6

Janu

ari 200

7

April 2

007

Juli 2

007

Oktobe

r 200

7

Janu

ari 200

8

April 2

008

Juli 2

008

Oktobe

r 200

8

Janu

ari 200

9

April 2

009

Juli 2

009

Oktobe

r 200

9

Bulan

Kre

dit

Untuk lebih mudah kita lihat grafik berikut ini :

Grafik 4.5 Data Penawaran Kredit

2. Analisis Jalur (Path Analize)

Analisis jalur ini dibagi menjadi dua substruktur. Substruktur

yang pertama menganalisis pengaruh BI Rate, Inflasi dan Jumlah Uang

Beredar sebagai variabel eksogen terhadap Capital Adequecy Ratio

(CAR) sebagai variabel endogen. Substruktur yang kedua menganalisis

pengaruh BI Rate, Inflasi, Jumlah Uang Beredar dan Capital Adequecy

Ratio (CAR) sebagai variabel eksogen terhadap penawaran kredit

sebagai variabel endogen. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan

AMOS 16, maka dapat digambarkan diagram jalur sebagai berikut.

Page 72: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

58

Gambar 4.1 Diagram Jalur dengan Hasil Perhitungan

(Sumber : Output AMOS 16) 3. Menganalisis pengaruh BI Rate, inflasi, dan jumlah uang beredar

terhadap CAR (Capital Adequecy Ratio).

a). Analisis Korelasi

Korelasi antara suku bunga BI Rate, Inflasi, dan Jumlah

Uang Beredar Kelompok Bank Umum Swasta Nasional dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut.

Tabel 4.6 Hasil Korelasi antara BI Rate, Inflasi dan Jumlah Uang Beredar

Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas BI Rate <--> Inflasi 0,86 0,00 BI Rate <--> JUB -0,23 0,57 Inflasi <--> JUB -0,21 0,84

(Sumber : data diolah)

BI_RATE

INFLASI

JUB

.67

CAR

.98

KMK

.86

-.21

-.23

.53

-.74

-.75

-.15

.97

-.03 .22

e1 e2

Page 73: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

59

1) Korelasi antara BI Rate dengan Inflasi

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara

variabel BI Rate dan Inflasi sebesar 0,00. Untuk menafsirkan

angka tersebut digunakan kriteria sebagai berikut:

0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)

> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat

> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat

Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis:

Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara

dua variabel.

Ha; ρ≠0: Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua

variabel.

Pengujian berdasarkan signifikan:

Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

Korelasi sebesar 0,86 mempunyai maksud hubungan

antara variabel BI Rate dan Inflasi sangat kuat dan berlawanan

arah. Berlawanan arah artinya apabila terjadi kenaikan BI Rate,

maka jumlah uang beredar akan mengalami kenaikan, dan

sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai

probabilitas sebesar 0,00 < 0,05 maka telah cukup bukti untuk

Page 74: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

60

menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠ 0 sehingga korelasi

signifikan.

Fluktuasi suku bunga berhubungan dengan fluktuasi

inflasi disebut sebagai efek fisher. Efek fisher merupakan

penyesuaian suku bunga nominal terhadap angka inflasi. Ketika

bank sentral memutuskan mempercepat peredaran pertumbuhan

penawaran uang akan menyebabkan timbulnya inflasi dan suku

bunga nominal yang lebih tinggi (Mankiw,2001). Kenaikan inflasi

biasanya akan diikuti oleh kenaikan suku bunga yang akan diikuti

oleh penurunan investasi dan berdampak pada penurunan GDP

output.

Digunakan angka 0,01 karena hasil perhitungan SPSS

memberikan angka signifikansi sebesar 0,01 yang ditandai dengan

dua bintang (**). Standar SPSS antar 0,01 sampai dengan 0,05

(Jonathan Sarwo,2007:118)

2) Korelasi antara BI Rate dengan jumlah uang beredar

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara

variabel BI Rate dan jumlah uang beredar sebesar -0,23. Korelasi

sebesar -0,23 mempunyai maksud hubungan antara variabel BI

Rate dan jumlah uang beredar sangat lemah dan berlawanan.

Berlawanan arah artinya apabila terjadi kenaikan BI Rate, maka

nilai dari jumlah uang beredar akan mengalami penurunan, dan

sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut mempunyai

Page 75: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

61

probabilitas sebesar 0,57 > 0,05 maka tidak cukup bukti untuk

menolak menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠ 0 sehingga

korelasi tidak signifikan.

3) Korelasi antara inflasi dan jumlah uang beredar

Berdasarkan perhitungan, diperoleh angka korelasi antara

variabel inflasi dan jumlah uang beredar sebesar -0,21. Korelasi

sebesar -0,21 mempunyai maksud hubungan antara variabel

inflasi dan jumlah uang beredar sangat lemah dan berlawanan

arah. Berlawanan arah artinya apabila terjadi kenaikan tingkat

inflasi, maka dari junlah uang beredar juga akan mengalami

penurunan, dan sebaliknya. Korelasi dua variabel tersebut

mempunyai probabilitas sebesar 0,84 > 0,05 maka telah cukup

bukti untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠ 0 sehingga

korelasi tidak signifikan.

Menurut Boediono (2001:156) inflasi tidak hanya

disebabkan oleh jumlah uang beredar yang mengakibatkan

permintaan yang lebih kuat dibandingkan penawaran barang

(demand inflation) tetapi juga disebabkan oleh ongkos produksi

yang tinggi sehingga harga barang menjadi naik (cost inflation).

Hal ini terjadi pada saat kenaikan BBM (2002) dan menguatnya

nilai Dollar terhadap rupiah yang menyebabkan harga bahan –

bahan produksi yang diimpor mengalami kenaikan yang secara

dominan mempengaruhi kenaikan inflasi.

Page 76: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

62

b). Pengaruh BI Rate, Inflasi dan Jumlah uang beredar terhadap

Capital Adequecy Ratio (CAR).

Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur

pertama adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2 Diagram Jalur Sub Struktur I

(Sumber : data diolah)

Analisis jalur sub struktur yang pertama adalah menganalisis

pengaruh BI Rate, inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap Capital

Adequecy Ratio (CAR) baik secara simultan maupun secara parsial.

Untuk melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat terlihat pada

kolom estimasi pada tabel Square Multiple Correlation. Besarnya

pengaruh antara variabel secara individu dapat terlihat dari besarnya

angka estimasi pada tabel Standardized Regression Weight.

Sedangkan untuk melihat signifikansi pengaruh antar variabel dapat

terlihat pada angka di tabel Regression Weight kolom Probability.

(Lihat Lampiran).

BI_RATE

INFLASI

JUB

CAR

.86

-.21

-.23

.53

-.74

-.75

.2

Page 77: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

63

Adapun hasil perhitungan dengan menggunakan AMOS 16

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.7

Pengaruh antara BI Rate, Inflasi dan Jumlah uang beredar terhadap Capital Adequecy Rario (CAR)

Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas R Square BI Rate <--> CAR 0,53 0 Inflasi <--> CAR -0,74 0 0,668 JUB <--> CAR -0,75 0

(Sumber data diolah)

Untuk melihat pengaruh BI Rate, inflasi dan jumlah uang

beredar secara gabungan terhadap Capital Adequecy Ratio (CAR),

kita dapat melihat hasil perhitungan pada tabel khususnya angka R

square.

Besarnya angka R square (r2) adalah 0,668. Angka tersebut

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel BI Rate,

inflasi, dan jumlah uang beredar secara gabungan terhadap CAR

dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan

menggunakan rumus berikut:

KD = r2 x 100%

KD = 0,668 x 100%

KD = 66,8%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh variable

BI Rate, inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap CAR secara

gabungan adalah 66,8%, sedangkan sisanya sebesar 34,2% (100%-

66,8%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabel dapat

Page 78: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

64

diterangkan dengan menggunakan BI Rate, inflasi, dan jumlah uang

beredar adalah sebesar 66,8%, sementara pengaruh yang disebabkan

oleh variabel-variebel lain di luar model ini adalah sebesar 34,2%.

Untuk melihat besarnya pengaruh BI Rate, inflasi, dan

jumlah uang beredar terhadap CAR, digunakan kolom estimasi pada

tabel di bawah ini, sedangkan untuk melihat signifikansi digunakan

kolom probabilitas.

1) Pengaruh antara BI Rate dengan CAR

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara BI Rate

dengan CAR, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai

berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara BI Rate dengan

CAR

Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara BI Rate dengan CAR

Dengan kriteria sebagai berikut:

Jika probabilitas penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

Jika probabilitas penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 < 0,05. maka

telah cukup data untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠

0. Artinya, ada hubungan linier antara BI Rate dengan CAR.

Page 79: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

65

Besarnya pengaruh BI Rate terhadap CAR sebesar 0,53 atau 53

%.

BI Rate memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap CAR. Artinya, apabila terjadi kenaikan BI Rate, maka

jumlah CAR juga akan mengalami kenaikan, begitu juga

sebaliknya. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Desi Arisandi, SE (2007) bahwa program rekapitulasi perbankan

mampu mengatasi permasalahan modal dan rentabilitas bank

yang tercermin dalam rasio CAR dan ROA serta NPL yang

berhasil ditekan telah meningkatkan kemampuan bank umum

dalam menyalurkan kredit di Indonesia.

2) Pengaruh antara inflasi dengan CAR

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara inflasi

dengan CAR, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai

berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0: Tidak ada hubungan linier antara inflasi dengan CAR

Ha; ρ ≠ 0: Ada hubungan linier antara inflasi dengan CAR

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 < 0,05. maka

telah cukup data untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠

0. Artinya, ada hubungan linier antara inflasi dengan CAR.

Besarnya pengaruh inflasi terhadap CAR sebesar -0,74 atau -74

%.

Page 80: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

66

Inflasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

CAR. Artinya, apabila Inflasi meningkat, maka CAR akan

mengalami meningkat, begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Budiawan (2008)

yang menyatakan bahwa tingkat kecukupan modal berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kredit. CAR tinggi

memungkinkan modal yang cukup namun belum diikuti

pengmanfaatan modal ke dalam aktiva yang menguntungkan .

Sehingga hal tersebut memungkinkan bank menyalurkan

modalnya ke dalam aktiva berebentuk kredit dan mengurangi

adanya idle fund.

3) Pengaruh antara jumlah uang beredar dengan CAR

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara jumlah

uang beredar dengan CAR, dapat melakukan langkah-langkah

analisis sebagai berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0: Tidak ada hubungan linier antara JUB dengan CAR

Ha; ρ ≠ 0: Ada hubungan linier antara JUB dengan CAR

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel

jumlah uang beredar dengan CAR, dapat melakukan langkah-

langkah analisis sebagai berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Page 81: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

67

Ho : Tidak ada hubungan linier antara jumlah uang beredar

dengan CAR

Ha : Ada hubungan linier antara jumlah uang beredar dengan

CAR

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 > 0,05. maka

telah cukup data untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠

0. Artinya, ada hubungan linier antara jumlah uang beredar

dengan CAR. Besarnya pengaruh jumlah uang beredar terhadap

CAR sebesar -0,75 atau -75 %.

Jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap CAR. Artinya, apabila jumlah uang beredar

mengalami peningkatan maka jumlah CAR juga akan mengalami

peningkatan. Menurut Tajur Khalwaty (2000:144) inflasi dapat

dikendalikan oleh kebijakan suku bunga dengan melalui jumlah

uang beredar. Ketika jumlah uang beredar di masyarakat

meningkat, maka bank umum menaikan suku bunga simpanan

untuk mendorong investor menanamkan investasinya(modal) di

bank yang memberikan tingkat pengembalian yang lebih besar

dibandingkan menginvestasikan modalnya pada sektor – sektor

produktif yang memiliki tingkat resiko yang lebih besar,

sehingga inflasi dapat dikendalikan.

Page 82: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

68

BI_RATE

INFLASI

JUB

CAR

.98

KMK

.86

-.21

-.23

-.03 .22

e1 e2

c). Pengaruh Variabel BI Rate, inflasi, jumlah uang beredar dan

CAR Terhadap Penawaran Kredit

Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur

pertama adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3

Diagram Jalur Sub Struktur II

(Sumber : data diolah)

Analisis jalur sub struktur yang pertama adalah menganalisis

pengaruh BI Rate, Inflasi, Jumlah uang beredar dan CAR terhadap

penawaran kredit baik secara simultan maupun secara parsial. Untuk

melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat terlihat pada kolom

estimasi pada tabel Square Multiple Correlation. Besarnya pengaruh

antara variabel secara individu dapat terlihat dari besarnya angka

estimasi pada tabel Standardized Regression Weight. Sedangkan untuk

melihat signifikansi pengaruh antar variabel dapat terlihat pada angka di

tabel Regression Weight kolom Probability. Untuk melihat besarnya

Page 83: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

69

pengaruh. Adapun Ringkasan hasil perhitungan dengan menggunakan

AMOS 16 adalah sebagai berikut.

Tabel 4.8 Pengaruh antara BI Rate, Inflasi, Jumlah uang beredar dan CAR

terhadap penawaran kredit

(Sumber : data diolah)

Untuk melihat pengaruh variabel BI Rate, Inflasi, Jumlah uang

beredar dan CAR terhadap penawaran kredit secara gabungan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini kolom R Square.

Besarnya angka R square (r2) adalah sebesar 0,978. Angka

tersebut menjelaskan bahwa pengaruh BI Rate, Inflasi, Jumlah uang

beredar dan CAR terhadap penawaran kredit secara gabungan adalah

97,8% (0,978 x 100%), sedangkan sisanya sebesar 2,2% (100%-97,8%)

dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kepuasan

yang dapat diterangkan dengan menggunakan variable BI Rate, Inflasi,

Jumlah uang beredar dan CAR 97,8%, sementara pengaruh 2,2 %

disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini.

Untuk melihat signifiansi pengaruh BI Rate, Inflasi, Jumlah uang

beredar dan CAR terhadap penawaran kredit secara parsial, digunakan

Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas R Square BI Rate --> KMK -0,15 0,00 Inflasi --> KMK 0,21 0,00 JUB --> KMK 0,97 0,00 CAR --> KMK -0,02 0,42 0,978

Page 84: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

70

kolom probabilitas, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh

digunakan angka estimasi pada tabel di bawah ini.

1) Pengaruh antara variabel BI Rate terhadap kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel BI

Rate terhadap kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara BI Rate terhadap kredit

Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara BI Rate terhadap kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 > 0,05. maka

tidak cukup data untuk menolak Ho;ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0.

Artinya, tidak ada hubungan linier antara variable BI Rate dengan

kredit. Besarnya pengaruh BI Rate terhadap kredit sebesar -0,15.

BI Rate memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap penawaran kredit. Menurut samuelson & Nordhous

(2001:227) tingkat diskonto (BI rate) digunakan sebagai tanda

perubahan kebijakan utama pasar. Tingkat diskonto mengikuti bunga

pasar untuk mencegah bank umum mendapatkan untung yang lebih

besar dari meminjam dengan tingkat diskonto yang rendah kemudian

meminjamkan ke pasar dengan bunga yang lebih tinggi. Artinya,

ketika suku bunga diskonto naik maka bank umum akan merespon

dengan menaikan suku bunga pembiayaan dan merubah suku bunga

simpanan.

Page 85: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

71

2) Pengaruh antara variabel inflasi terhadap kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel BI

Rate terhadap kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara inflasi terhadap kredit

Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara inflasi terhadap kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 < 0,05. maka

tidak cukup data untuk menolak Ho;ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0.

Artinya, tidak ada hubungan linier antara variable inflasi dengan

kredit. Besarnya pengaruh inflasi terhadap kredit sebesar 0,21.

Inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap penawaran kredit. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mochamad Fazza (2007) bahwa hasil analisis data

menunjukkan bahwa inflasi mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap Permintaan kredit perbankan. Sedangkan untuk

variabel PDB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Permintaan Kredit Perbankan. Secara bersama-sama variabel

pengaruh Produk Domestik regional Bruto, Suku Bunga, Inflasi dan

variabel dummy krisis ekonomi berpengaruh signifikan terhadap

Permintaan Kredit perbankan Pada Bank Umum di Propinsi Jawa

Tengah. Untuk pengujian terhadap uji asumsi klasik tidak terdapat

multikolinieritas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Sehingga

Page 86: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

72

mengharapkan kepada peneliti lain yang sejenis untuk melengkapi

baik dengan menambah variabel atau data-data yang digunakan

sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik.

3) Pengaruh antara variabel jumlah uang beredar terhadap kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel

jumlah uang beredar terhadap kredit, dapat melakukan langkah-

langkah analisis sebagai berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara jumlah uang beredar

terhadap kredit

Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara jumlah uang beredar terhadap

kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 < 0,05. maka

telah cukup data untuk menolak Ho;ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0.

Artinya, ada hubungan linier antara variabel jumlah uang bereda

terhadap penawaran kredit kredit. Besarnya pengaruh jumlah uang

beredar terhadap penawaran kredit sebesar 0,97.

Jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap penawaran kredit. Artinya, apabila jumlah uang

beredar mengalami peningkatan maka jumlah penawaran kredit juga

akan mengalami peningkatan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Ersa

Zheta (2008). Bahwa jumlah uang beredar terhadap penawaran

kredit berpengaruh positif signifikan dimana saat itu jumlah uang

Page 87: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

73

yang beredar relatif stabil walaupun sangat kecil dikarenakan kondisi

perekonomian saat itu sedikit lebih stabil sehingga berpengaruh baik

terhadap kredit di Indonesia.

4) Pengaruh antara variabel CAR terhadap kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel

inflasi terhadap kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho ; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara CAR terhadap kredit

Ha;ρ ≠ 0: Ada hubungan linier antara CAR terhadap kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,42 > 0,05. maka

telah cukup data untuk menolak Ho;ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0.

Artinya, ada hubungan linier antara variabel CAR terhadap kredit.

Besarnya pengaruh CAR terhadap kredit sebesar -0,02.

CAR memiliki pengaruh yang positif dan tidak signifikan

terhadap penawaran kredit. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Riset Akuntansi (2010) bahwa CAR (X2) memiliki

pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap volume kredit. Besar

t hitung < t tabel (0,727 < 1,999) dengan nilai signifikansi (0,470 >

0,05). Hal ini dapat dikatakan bahwa tidak setiap kenaikan volume

kredit akan diikuti oleh kenaikan modal, dimana bank tetap dapat

meningkatkan kredit selama peningkatan kredit tersebut tidak

menjadikan modal bank di bawah ketetapan 8 % Bank Indonesia.

Page 88: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

74

ROA (X3) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

volume kredit. Besar t hitung > t tabel (2,583 > 1,999) dengan nilai

signifikansi (0,012 < 0,05). Setiap kenaikan return on asset 1% akan

diikuti dengan kenaikan volume kredit sebesar 18,3%. Menurut

Perry Warjiyo (2004), dalam kenyataannya perilaku penawaran

kredit perbankan tidak hanya dipengaruhi oleh dana yang tersedia

yang bersumber dari DPK (Dana Pihak Ketiga), tetapi juga

dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap prospek usaha debitor dan

kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan atau CAR (Capital

Adequacy Ratio), jumlah kredit macet atau NPLs (Non Performing

Loans), dan LDR (Loan to Deposit Ratio).

Tabel 4.9 Pengujian Pengaruh antar Variabel Eksogen dengan Endogen

Pengaruh Variabel Estimasi Probabilitas Kesimpulan BI Rate<--> CAR 0,53 0,00 Signifikan Inflasi<--> CAR -0,74 0,00 Signifikan JUB <--> CAR -0,75 0,00 Signifikan

BI Rate<--> Kredit -0,15 0,00 Signifikan Inflasi<--> Kredit 0,21 0,00 Signifikan JUB <--> Kredit 0,97 0,00 Signifikan CAR <--> Kredit -0,02 0,42 Tidak Signifikan

(Sumber : data diolah)

Page 89: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

75

3. Uji Kesesuaian Model (Goodness of Fit)

Untuk mengetahui apakah model tersebut sudah sesuai atau

belum, maka dilakukan uji kesesuaian model (Goodness of Fit) sebagai

berikut

Tabel 4.10 Hasil Uji Goodness of Fit Pengaruh BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar terhadap Capital Adequecy Ratio serta Implikasinya terhadap

penawaran Kredit

Laporan Statistik

Nilai yang Direkomendasikan

(Kelloway) Hasil Keteranga

n

Absolut Fit

Y1 Tidak signifikan 0 Model tidak cocok

Df 0 -

X2/df 2 < X2/df < 5 < 2 Over fitting

- -

RMR < 0.05 0 Fit

RMSEA < 0.1 good fit < 0.05 very good fit < 0.01 outstanding fit

0.633 Tidak Fit

GFI > 0.9 good fit 1 Fit Comparative Fit

NFI > 0.9 good fit 1 Fit TLI > 0.9 good fit - - CFI > 0.9 good fit 1 Fit RFI > 0.9 good fit - -

Parsimonious Fit PNFI 0-1 (lebih besar lebih baik) 0 Tidak Fit PGFI 0-1 (lebih besar lebih baik) 0 Tidak Fit

Hasil uji Goodness of Fit tersebut masih banyak yang tidak

terdefinisimaka pengujian tersebut dianggap kurang Fit. Hal ini

disebabakan dalam model tersebut masih banyak pengaruh antar

variabel yang tidak signifikan. Selanjutnya peneliti akan melakukan

analisis jalur model trimming. Analisis Jalur Model Trimming adalah

Page 90: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

76

model yang digunakan untuk memperbaiki suatu model struktur bila

coefisien betanya (eksogen) tidak signifikan. Dalam hal ini peneliti

menghilangkan salah satu jalur (panah) yang memiliki koefisien betanya

tidak signifikan dan yang memiliki probabilitas terbesar. Rangkuman

hasil trimming model dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.11 Hasil Uji Goodness of Fit Setelah Modifikasi

Cut-Off Value Hasil Uji Indeks

Goodness of Fit (Kelloway) Sebelum Trimming Trimming I

Absolut Fit Prob Y1 Tidak signifikan 0 0.42

Df 0 1

2 < X2/df < 5 Y1/df

< 2

- 0.16

RMR < 0.05 0 0 < 0.1 good fit

< 0.05 very good fit RMSEA

< 0.01 outstanding fit

0.633 0

GFI > 0.9 good fit 1 1 Comparative Fit

NFI > 0.9 good fit 1 1 TLI > 0.9 good fit - 0.00 CFI > 0.9 good fit 1 1 RFI > 0.9 good fit - 0.978

Parsimonious Fit

PNFI 0-1 (lebih besar lebih baik) 0 0.048

PGFI 0-1 (lebih besar lebih baik) 0 0.036

Page 91: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

77

Pada trimming pertama, jalur (panah) CAR terhadap Kredit

dihilangkan karena memiliki probabilitas 0,42 > 0,05 (tidak signifikan).

Dari hasil modifikasi I model analisis jalur dengan menghilangkan jalur

(panah) CAR terhadap Kredit, diperoleh indeks kesesuaian model yang

cukup baik (Lihat Lampiran).

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Setelah Trimming

Pengaruh Variabel Estimasi Probabilitas Kesimpulan BI Rate<--> CAR 0,53 0,00 Signifikan Inflasi<--> CAR -0,74 0,00 Signifikan JUB <--> CAR -0,75 0,00 Signifikan

BI Rate <--> Kredit -0,16 0,00 Signifikan Inflasi<--> Kredit 0,99 0,00 Signifikan JUB <--> Kredit 0,23 0,00 Signifikan

Dikarenakan terjadi beberapa trimming bagi jalur yang tidak

signifikan, maka dari itu penelitian selanjutnya bertujuan sebagai

berikut:

1. Untuk menganalisis hubungan BI Rate, inflasi dan JUB, terhadap

CAR .

2. Untuk menganalisis hubungan BI Rate, inflasi dan JUB, CAR

terhadap penawaran Kredit.

3. Untuk menganalisis hubungan BI Rate, inflasi dan JUB, terhadap

penawaran Kredit secara langsung dan tidak langsung.

Page 92: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

78

BI_RATE

INFLASI

JUB

.67

CAR

.98

KMK

.86

-.21

-.23

.53

-.74

-.75

-.16

.99

.24

e1 e2

C. Analisis Jalur Setelah Trimming

Pengujian analisis jalur setelah trimming terdiri dari 2 (dua) sub

struktur. Yang pertama adalah pengaruh antara BI Rate, Inflasi dan jumlah

uang beredar terhadap CAR.Yang kedua manganalisis pengaruh BI Rate,

Inflasi dan jumlah uang beredar terhadap penawaran kredit.

Gambar 4.4 Hasil Perhitungan Setelah Trimming

Tabel 4.13 Hasil Korelasi antara variabel BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar

setelah Trimming

( Sumber : data diolah)

Korelasi Antar Variabel Estimasi Probabilitas Keterangan

BI Rate <--> Inflasi 0,86 0,00 Signifikan

BI Rate <--> JUB -0,23 0,05 Signifikan Inflasi <--> JUB -0,21 0,08 Signifikan

Page 93: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

79

Korelasi antara BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar

Kelompok Bank Umum Swasta Nasional tidak berbeda dengan analisis

korelasi sebelum trimming.

1) Pengaruh BI Rate, Inflasi dan jumlah uang beredar terhadap

Capital Adequecy Ratio.

Adapun gambar hasil analisis diagram jalur sub struktur

pertama adalah sebagai berikut.

Gambar 4.5 Diagram Jalur Sub Struktur I Setelah Trimming

(Sumber : data diolah)

Agar lebih jelas diagram jalur tersebut disajikan dalam

bentuk ringkasan tabel sebagai berikut:

BI_RATE

INFLASI

JUB

CAR

.86

-.21

-.23

.53

-.74

-.75

.24

e1

Page 94: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

80

Tabel 4.14 Hasil Uji Pengaruh BI Rate, Inflasi, jumlah uang beredar terhadap Capital

Adequecy Ratio

Pengaruh antar variabel

Estimasi Probabilitas R Square

BI Rate - - > CAR 0,53 0,00 Inflasi - - > CAR -0,74 0,00 0,670 JUB - - > CAR -0,75 0,00

Untuk melihat pengaruh BI Rate, inflasi dan jumlah uang

beredar secara gabungan terhadap Capital Adequecy Ratio (CAR),

kita dapat melihat hasil perhitungan pada tabel khususnya angka R

square.

Besarnya angka R square (r2) adalah 0,670. Angka tersebut

digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel BI Rate,

Inflasi, dan jumlah uang beredar secara gabungan terhadap CAR

dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) dengan

menggunakan rumus berikut:

KD = r2 x 100%

KD = 0,670 x 100%

KD = 67,0%

Angka tersebut mempunyai maksud bahwa pengaruh variable

BI Rate, inflasi, dan jumlah uang beredar terhadap CAR secara

gabungan adalah 67,0%, sedangkan sisanya sebesar 33% (100%-

67,0%) dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabel dapat

diterangkan dengan menggunakan BI Rate, inflasi, dan jumlah uang

Page 95: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

81

beredar adalah sebesar 67,0%, sementara pengaruh yang disebabkan

oleh variabel-variabel lain di luar model ini adalah sebesar 33,%.

Untuk melihat besarnya pengaruh BI Rate, inflasi, dan

jumlah uang beredar terhadap CAR, digunakan kolom estimasi pada

tabel di bawah ini, sedangkan untuk melihat signifikansi digunakan

kolom probabilitas.

1) Pengaruh antara BI Rate dengan CAR

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara BI Rate

dengan CAR, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai

berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara BI Rate dengan

CAR

Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara BI Rate dengan CAR

Dengan kriteria sebagai berikut:

Jika probabilitas penelitian < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha

diterima.

Jika probabilitas penelitian > 0,05 maka Ho diterima dan Ha

ditolak

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 < 0,05. maka

telah cukup data untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠

0. Artinya, ada hubungan linier antara BI Rate dengan CAR.

Page 96: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

82

Besarnya pengaruh BI Rate terhadap CAR sebesar 0,53 atau 53

%.

BI Rate memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap CAR. Artinya, apabila terjadi kenaikan BI Rate, maka

jumlah CAR juga akan mengalami kenaikan, begitu juga

sebaliknya. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Desi Arisandi, SE (2007) bahwa program rekapitulasi perbankan

mampu mengatasi permasalahan modal dan rentabilitas bank

yang tercermin dalam rasio CAR dan ROA serta NPL yang

berhasil ditekan telah meningkatkan kemampuan bank umum

dalam menyalurkan kredit di Indonesia.

2) Pengaruh antara inflasi dengan CAR

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara inflasi

dengan CAR, dapat melakukan langkah-langkah analisis sebagai

berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0: Tidak ada hubungan linier antara inflasi dengan CAR

Ha; ρ ≠ 0: Ada hubungan linier antara inflasi dengan CAR

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 < 0,05. maka

telah cukup data untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠

0. Artinya, ada hubungan linier antara inflasi dengan CAR.

Besarnya pengaruh inflasi terhadap CAR sebesar -0,74 atau -

74%.

Page 97: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

83

Inflasi memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap

CAR. Artinya, apabila inflasi meningkat, maka CAR akan

mengalami meningkat, begitu pula sebaliknya. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian yang dilakukan Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Budiawan (2008)

yang menyatakan bahwa tingkat kecukupan modal berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kredit. CAR tinggi

memungkinkan modal yang cukup namun belum diikuti

pengmanfaatan modal ke dalam aktiva yang menguntungkan .

Sehingga hal tersebut memungkinkan bank menyalurkan

modalnya ke dalam aktiva berebentuk kredit dan mengurangi

adanya idle fund.

3) Pengaruh antara jumlah uang beredar dengan CAR

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel

jumlah uang beredar dengan CAR, dapat melakukan langkah-

langkah analisis sebagai berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho : Tidak ada hubungan linier antara jumlah uang beredar

dengan CAR

Ha : Ada hubungan linier antara jumlah uang beredar dengan

CAR

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 > 0,05. maka

telah cukup data untuk menolak Ho; ρ = 0 dan menerima Ha; ρ ≠

Page 98: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

84

0. Artinya, ada hubungan linier antara jumlah uang beredar

dengan CAR. Besarnya pengaruh jumlah uang beredar terhadap

CAR sebesar -0,75 atau 75%.

Jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap CAR. Artinya, apabila jumlah uang beredar

mengalami peningkatan maka jumlah CAR juga akan mengalami

peningkatan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

Menurut Tajur Khalwaty (2000:144) inflasi dapat dikendalikan

oleh kebijakan suku bunga dengan melalui jumlah uang beredar.

Ketika jumlah uang beredar di masyarakat meningkat, maka

bank umum menaikan suku bunga simpanan untuk mendorong

investor menanamkan investasinya di bank yang memberikan

tingkat pengembalian yang lebih besar dibandingkan

menginvestasikan modalnya pada sektor – sektor produktif yang

memiliki tingkat resiko yang lebih besar, sehingga inflasi dapat

dikendalikan.

Page 99: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

85

2) Pengaruh BI Rate, inflasi, jumlah uang beredar terhadap

penawaran kredit.

Gambar 4.6 Diagram Jalur Sub Struktur II Setelah Trimming

(Sumber : data diolah)

Tabel 4.15 Hasil Uji Pengaruh antara BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar

terhadap penawaran kredit

Pengaruh antar variabel Estimasi Probabilitas R Square

BI Rate - - > Kredit -0,16 0,00 Inflasi - - > Kredit 0,24 0,00 0,977 JUB - - > Kredit 0,99 0,00

Untuk melihat pengaruh variabel BI Rate, inflasi, jumlah uang

beredar dan CAR terhadap penawaran kredit secara gabungan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini kolom R Square.

Besarnya angka R square (r2) adalah sebesar 0,977. Angka

tersebut menjelaskan bahwa pengaruh BI Rate, inflasi, jumlah uang

beredar dan CAR terhadap penawaran kredit secara gabungan adalah

97,7% (0,977 x 100%), sedangkan sisanya sebesar 2,3% (100%-97,7%)

BI_RATE

INFLASI

JUB

CAR

.98

KMK

.86

-.21

-.23

.24

e1 e2

Page 100: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

86

dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan kata lain, variabilitas kepuasan

yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel BI Rate, Inflasi,

Jumlah uang beredar dan CAR 97,7%, sementara pengaruh 2,3%

disebabkan oleh variabel-variabel lain di luar model ini.

Untuk melihat signifiansi pengaruh BI Rate, inflasi, jumlah uang

beredar dan CAR terhadap penawaran kredit secara parsial, digunakan

kolom probabilitas, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh

digunakan angka estimasi pada tabel di bawah ini.

1. Pengaruh antara variabel BI Rate terhadap kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel BI

Rate terhadap kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara BI Rate terhadap kredit

Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara BI Rate terhadap kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 > 0,05. maka

tidak cukup data untuk menolak Ho;ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0.

Artinya, tidak ada hubungan linier antara variable BI Rate dengan

kredit. Besarnya pengaruh BI Rate terhadap kredit sebesar -0,16.

BI Rate memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap penawaran kredit. Menurut samuelson & Nordhous

(2001:227) tingkat diskonto (BI rate) digunakan sebagai tanda

perubahan kebijakan utama pasar. Tingkat diskonto mengikuti bunga

Page 101: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

87

pasar untuk mencegah bank umum mendapatkan untung yang lebih

besar dari meminjam dengan tingkat diskonto yang rendah kemudian

meminjamkan ke pasar dengan bunga yang lebih tinggi. Artinya,

ketika suku bunga diskonto naik maka bank umum akan merespon

dengan menaikan suku bunga pembiayaan dan merubah suku bunga

simpanan.

2. Pengaruh antara variabel inflasi terhadap kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel

inflasi terhadap kredit, dapat melakukan langkah-langkah analisis

sebagai berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara inflasi terhadap kredit

Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara inflasi terhadap kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 < 0,05. maka

tidak cukup data untuk menolak Ho;ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0.

Artinya, tidak ada hubungan linier antara variable inflasi dengan

kredit. Besarnya pengaruh inflasi terhadap kredit sebesar 0,24.

Inflasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap penawaran kredit. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Mochamad Fazza (2007) bahwa hasil analisis data

menunjukkan bahwa inflasi mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap Permintaan kredit perbankan. Sedangkan untuk

variabel PDB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

Page 102: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

88

Permintaan Kredit Perbankan. Secara bersama-sama variabel

pengaruh Suku Bunga, inflasi dan variabel dummy krisis ekonomi

berpengaruh signifikan terhadap Permintaan Kredit perbankan Pada

Bank Umum di Propinsi Jawa Tengah. Untuk pengujian terhadap uji

asumsi klasik tidak terdapat multikolinieritas, heteroskedastisitas dan

autokorelasi. Sehingga mengharapkan kepada peneliti lain yang

sejenis untuk melengkapi baik dengan menambah variabel atau data-

data yang digunakan sehingga dapat memberikan hasil yang lebih

baik.

3. Pengaruh antara variabel jumlah uang beredar terhadap kredit

Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara variabel

jumlah uang beredar terhadap kredit, dapat melakukan langkah-

langkah analisis sebagai berikut:

Ketentuan Hipotesis:

Ho; ρ = 0 : Tidak ada hubungan linier antara jumlah uang beredar

terhadap kredit

Ha; ρ ≠ 0 : Ada hubungan linier antara jumlah uang beredar terhadap

kredit

Hasil perhitungan menunjukkan angka 0,00 < 0,05. maka

telah cukup data untuk menolak Ho;ρ=0 dan menerima Ha;ρ≠0.

Artinya, ada hubungan linier antara variabel jumlah uang beredar

terhadap penawaran kredit kredit. Besarnya pengaruh jumlah uang

beredar terhadap penawaran kredit sebesar 0,99.

Page 103: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

89

Jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap penawaran kredit. Artinya, apabila jumlah uang

beredar mengalami peningkatan maka jumlah penawaran kredit juga

akan mengalami peningkatan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Ersa

Zheta (2008). Bahwa jumlah uang beredar terhadap penawaran

kredit berpengaruh positif signifikan walaupun sangat kecil

dikarenalan kondisi perekonomian saat itu sedikit lebih stabil.

Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan dalam diagram

jalur setelah trimming, dapat dilihat pada gambar 4.7 berikut :

Gambar 4.7 Diagram Jalur Setelah Trimming

(Sumber : data diolah)

D. Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

Beberapa pengaruh langsung dan tidak langsung (melalui CAR)

dan pengaruh total tentang pengaruh BI Rate, inflasi, jumlah uang

beredar terhadap penawaran kredit dapat dilihat pada tabel dan uraian

sebagai berikut:

BI_RATE

INFLASI

JUB

.67

CAR

.98

KMK

.86

-.21

-.23

.53

-.74

-.75

-.16

.99

.24

e1 e2

Page 104: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

90

a) Pengaruh antara variabel BI Rate terhadap CAR

Pengaruh langsung = 0.53 = pengaruh total

b) Pengaruh antara variabel BI Rate terhadap Kredit

Pengaruh langsung = - 0.16 = pengaruh total

c) Pengaruh antara variabel Inflasi terhadap CAR

Pengaruh langsung = -0.74 = pengaruh total

d) Pengaruh antara variabel Inflasi terhadap Kredit

Pengaruh langsung = 0.23 = pengaruh total

e) Pengaruh antara variabel JUB terhadap CAR

Pengaruh langsung = 0,75 = pengaruh total

6) Pengaruh antara variabel JUB terhadap Kredit

Pengaruh langsung = 0.99 = pengaruh total

Tabel 4.16 Rangkuman Dekomposisi dari Koefisien Jalur, Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung, dan Pengaruh Total tentang BI Rate (X1), inflasi (X2), Jumlah uang beredar (X3), CAR (Y1) terhadap Penawaran Kredit (Z)

Pengaruh Kausal Pengaruh Tidak Langsung

Pengaruh Variabel Langsung

Melalui Y1 Melalui Total

X 1 terhadap Y 1 0.53 - - 0.53 X 1 terhadap Z -0.16 - [ -0.034592

X 2 terhadap Y1 -0.55 - - -0.55 X 2 terhadap Z 0.14 - - 0.1477 X3 terhadap Y1 0.72 - - 0.72 X3 terhadap Z 0.97 - - 1.6684 Y1 terhadap Z - - - -

Page 105: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

91

E. Interpretasi

Berikut merupakan pembahasan hasil penelitian pengaruh suku bunga

SBI, uang beredar dan Inflasi sebagai berikut :

1. Persamaan Sub Struktur I

Capital Adequecy Ratio = 0,86 BI Rate + - 0,23 Inflasi + - 0,21 JUB

1 ; R square = 0,670

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan diketahui variabel BI

Rate, inflasi dan jumlah uang beredar berpengaruh signifikan terhadap

Capital Adequecy Ratio. Uraian lebih lanjut adalah sebagai berikut

a. Pengaruh BI Rate Terhadap Capital Adequecy Ratio

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel BI Rate memiliki

pengaruh yang positif signifikan terhadap Capital Adequecy Ratio.

Artinya, apabila terjadi kenaikan BI Rate hal tersebut akan

meningkatkan Capital Adequecy Ratio.

b. Pengaruh Inflasi Terhadap Capital Adequecy Ratio

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel Inflasi memiliki

pengaruh yang positif signifikan terhadap Capital Adequecy Ratio.

Artinya, apabila terjadi kenaikan inflasi hal tersebut akan meningkatkan

Capital Adequecy Ratio.

c. Pengaruh Jumlah Uang Beredar Terhadap Capital Adequecy Ratio

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel jumlah uang

beredar memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Capital

Page 106: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

92

Adequecy Ratio . Artinya, apabila terjadi kenaikan uang beredar hal

tersebut akan meningkatkan Capital Adequecy Ratio.

2. Persamaan Sub Struktur II

Penawaran Kredit = -0,16 BI Rate + 0,99 JUB + 0,24 Inflasi 1

; R square = 0,977

Berdasarkan hasil penlakukan diketahui variabel BI Rate,jumlah

uang beredar dan inflasi berpengaruh signifikan terhadap penawaran

kredit. Uraian lebih lanjut adalah sebagai berikut:

a. Pengaruh BI Rate terhadap Penawaran kredit

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variable BI Rate memiliki

pengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran kredit. Artinya,

apabila terjadi kenaikan BI Rate hal tersebut akan menaikan penawaran

kredit.

b. Pengaruh Inflasi terhadap penawaran kredit

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel inflasi memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pebiayaan. Artinya,

apabila terjadi kenaikan inflasi hal tersebut akan meningkatkan

penawaran kredit.

c. Pengaruh Jumlah uang beredar terhadap Penawaran kredit

Hasil pengujian secara parsial, diketahui variabel uang beredar

memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap penawaran

Page 107: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

93

kredit. Artinya, apabila terjadi kenaikan uang beredar hal tersebut akan

meningkatkan penawaran kredit.

Page 108: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

94

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengujian setelah trimming, diketahui variabel BI Rate, inflasi dan

jumlah uang beredar memiliki pengaruh positif signifikan secara

simultan terhadap Capital Adequecy Ratio sebesar 0,670. Hasil

pengujian secara parsial, diketahui variabel BI Rate memiliki pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap CAR, sedangkan variabel inflasi

dan jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan

terhadap CAR.

2. Hasil pengujian setelah trimming, diketahui variabel BI Rate, inflasi dan

jumlah uang beredar dan CAR memiliki pengaruh secara simultan pada

kredit sebesar 0,977. Hasil pengujian secara parsial, diketahui bahwa

hanya variabel BI Rate memiliki pengaruh negatif dan signifikan,

sedangkan inflasi dan jumlah uang beredar berpengaruh positif dan

signifikan pada penawaran kredit.

3. Hasil penelitian, diketahui hanya ada pengaruh langsung variabel BI

rate, inflasi, jumlah uang beredar yang berpengaruh signifikan terhadap

kredit sedangkan variabel BI rate, inflasi, jumlah uang beredar tidak

94

Page 109: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

95

memiliki pengaruh secara tidak langsung terhadap kredit karena tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel CAR terhadap kredit.

B. Implikasi

Berkaitan dengan implikasi pada penelitian ini, peneliti menganalisis

tiga variabel eksogen yaitu BI Rate, inflasi dan jumlah uang beredar

terhadap variabel endogen yaitu Capital Adequecy Ratio (CAR) pada Bank

Umum Swasta Nasional pada periode 2004:01 hingga 2009:12. Agar dapat

memperoleh gambaran yang lebih mendalam serta komprehensif maka

penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Menggunakan data yang lebih akurat dengan jumlah yang lebih banyak

dan dengan rentang waktu yang lebih panjang. Penggunaan data yang

lebih akuran dan dengan rentang waktu yang lebih panjang

memungkinkan hasil penelitian lebih baik.

2. Menggunakan metode dan alat uji yang lebih lengkap dan akurat

sehingga diperoleh kesimpulan yang lebih valid.

Page 110: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

KMK JUB CAR BI rate INFLASI 944396 89225Jan-04 83846 939143 22.90% 0.65% 0.42% 939143 -0.006 83846Feb-04 84589 927053 22.70% 0.62% 0.38% 927053 -0.013 84589Mar-04 85027 927302 22.60% 0.61% 0.43% 927302 0.000 85027Apr-04 87236 928584 22.20% 0.61% 0.49% 928584 0.001 87236May-04 91800 951848 21.80% 0.61% 0.54% 951848 0.025 91800Jun-04 95201 973398 20.80% 0.61% 0.57% 973398 0.023 95201Jul-04 92971 974097 20.00% 0.61% 0.60% 974097 0.001 92971Aug-04 96129 982669 19.60% 0.61% 0.56% 982669 0.009 96129Sep-04 99701 988173 19.50% 0.61% 0.52% 988173 0.006 99701Oct-04 101659 998167 19.10% 0.61% 0.52% 998167 0.010 101659Nov-04 103283 1001586 18.30% 0.61% 0.52% 1001586 0.003 103283Dec-04 109726 1033877 18.00% 0.61% 0.53% 1033877 0.032 109726Jan-05 107261 1017491 21.00% 0.61% 0.61% 1017491 -0.016 107261Feb-05 110242 1014376 20.70% 0.61% 0.60% 1014376 -0.003 110242Mar-05 114779 1022703 20.20% 0.62% 0.73% 1022703 0.008 114779Apr-05 118045 1046656 19.60% 0.64% 0.68% 1046656 0.023 118045May-05 122111 1049516 18.80% 0.66% 0.62% 1049516 0.003 122111Jun-05 123587 1076526 18.40% 0.68% 0.62% 1076526 0.026 123587Jul-05 121462 1092206 18.40% 0.70% 0.65% 1092206 0.015 121462Aug-05 126544 1119102 17.60% 0.72% 0.69% 1119102 0.025 126544Sep-05 134106 1154053 17.90% 0.83% 0.76% 1154053 0.031 134106Oct-05 136379 1168842 17.80% 0.91% 1.49% 1168842 0.013 136379Nov-05 135634 1169085 17.70% 1.02% 1.53% 1169085 0.000 135634Dec-05 140508 1202762 16.90% 1.06% 1.43% 1202762 0.029 140508Jan-06 135495 1194939 19.70% 1.06% 1.42% 1194939 -0.007 135495Feb-06 135687 1197772 19.70% 1.06% 1.49% 1197772 0.002 135687Mar-06 137862 1198748 19.70% 1.06% 1.31% 1198748 0.001 137862Apr-06 140031 1197122 19.50% 1.06% 1.28% 1197122 -0.001 140031May-06 144423 1241865 19.00% 1.04% 1.30% 1241865 0.037 144423Jun-06 147092 1257785 19.00% 1.04% 1.29% 1257785 0.013 147092Jul-06 149499 1252816 19.10% 1.02% 1.26% 1252816 -0.004 149499Aug-06 151215 1274084 19.40% 0.97% 1.24% 1274084 0.017 151215Sep-06 152902 1294744 20.40% 0.93% 1.21% 1294744 0.016 152902Oct-06 154724 1329425 19.60% 0.89% 0.52% 1329425 0.027 154724Nov-06 158112 1341940 19.70% 0.85% 0.44% 1341940 0.009 158112Dec-06 165997 1382493 19.80% 0.81% 0.55% 1382493 0.030 165997Jan-07 158820 1367957 21.20% 0.79% 0.52% 1367957 -0.011 158820Feb-07 160565 1369243 21.20% 0.77% 0.53% 1369243 0.001 160565Mar-07 164268 1379237 20.80% 0.75% 0.54% 1379237 0.007 164268Apr-07 171688 1385715 20.50% 0.75% 0.58% 1385715 0.005 171688May-07 173693 1396067 20.70% 0.72% 0.50% 1396067 0.007 173693

Page 111: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Jun-07 181250 1454577 20.30% 0.70% 0.48% 1454577 0.042 181250Jul-07 182291 1474769 19.60% 0.68% 0.51% 1474769 0.014 182291Aug-07 187563 1493050 19.60% 0.68% 0.54% 1493050 0.012 187563Sep-07 194616 1516884 19.00% 0.68% 0.58% 1516884 0.016 194616Oct-07 199379 1533846 18.10% 0.68% 0.57% 1533846 0.011 199379Nov-07 206960 1559569 19.60% 0.68% 0.56% 1559569 0.017 206960Dec-07 218715 1649662 18.20% 0.66% 0.55% 1649662 0.058 218715Jan-08 212643 1596565 20.50% 0.66% 0.61% 1596565 -0.032 212643Feb-08 215668 1603750 18.80% 0.66% 0.62% 1603750 0.005 215668Mar-08 227063 1594390 18.30% 0.66% 0.68% 1594390 -0.006 227063Apr-08 232957 1611691 17.30% 0.66% 0.75% 1611691 0.011 232957May-08 240529 1641733 16.60% 0.68% 0.87% 1641733 0.019 240529Jun-08 254676 1703381 16.50% 0.70% 0.92% 1703381 0.038 254676Jul-08 255848 1686050 16.20% 0.72% 0.99% 1686050 -0.010 255848Aug-08 261270 1682811 16.00% 0.75% 0.99% 1682811 -0.002 261270Sep-08 267577 1778139 16.10% 0.77% 1.01% 1778139 0.057 267577Oct-08 271716 1812490 15.40% 0.79% 0.98% 1812490 0.019 271716Nov-08 271134 1851023 15.50% 0.79% 0.97% 1851023 0.021 271134Dec-08 277345 1895839 14.80% 0.77% 0.92% 1895839 0.024 277345Jan-09 264178 1874145 15.50% 0.72% 0.76% 1874145 -0.011 264178Feb-09 262808 1900208 15.80% 0.68% 0.72% 1900208 0.014 262808Mar-09 258782 1916752 15.60% 0.64% 0.66% 1916752 0.009 258782Apr-09 254069 1912623 16.20% 0.62% 0.61% 1912623 -0.002 254069May-09 253763 1927070 16.20% 0.60% 0.50% 1927070 0.008 253763Jun-09 257927 1977532 16.60% 0.58% 0.30% 1977532 0.026 257927Jul-09 251877 1960950 16.10% 0.56% 0.23% 1960950 -0.008 251877Aug-09 257448 1995294 15.60% 0.54% 0.23% 1995294 0.018 257448Sep-09 261521 2018510 16.80% 0.54% 0.24% 2018510 0.012 261521Oct-09 259558 2021517 17.10% 0.54% 0.21% 2021517 0.001 259558Nov-09 266514 2062206 16.70% 0.54% 0.20% 2062206 0.020 266514Dec-09 282916 2141384 16.60% 0.54% 0.23% 2141384 0.038 282916

Page 112: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

CAR-0.060 Jan-04 22.90%0.009 Feb-04 22.70%0.005 Mar-04 22.60%0.026 Apr-04 22.20%0.052 May-04 21.80%0.037 Jun-04 20.80%

-0.023 Jul-04 20.00%0.034 Aug-04 19.60%0.037 Sep-04 19.50%0.020 Oct-04 19.10%0.016 Nov-04 18.30%0.062 Dec-04 18.00%

-0.022 Jan-05 21.00%0.028 Feb-05 20.70%0.041 Mar-05 20.20%0.028 Apr-05 19.60%0.034 May-05 18.80%0.012 Jun-05 18.40%

-0.017 Jul-05 18.40%0.042 Aug-05 17.60%0.060 Sep-05 17.90%0.017 Oct-05 17.80%

-0.005 Nov-05 17.70%0.036 Dec-05 16.90%

-0.036 Jan-06 19.70%0.001 Feb-06 19.70%0.016 Mar-06 19.70%0.016 Apr-06 19.50%0.031 May-06 19.00%0.018 Jun-06 19.00%0.016 Jul-06 19.10%0.011 Aug-06 19.40%0.011 Sep-06 20.40%0.012 Oct-06 19.60%0.022 Nov-06 19.70%0.050 Dec-06 19.80%

-0.043 Jan-07 21.20%0.011 Feb-07 21.20%0.023 Mar-07 20.80%0.045 Apr-07 20.50%0.012 May-07 20.70%

Page 113: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

0.044 Jun-07 20.30%0.006 Jul-07 19.60%0.029 Aug-07 19.60%0.038 Sep-07 19.00%0.024 Oct-07 18.10%0.038 Nov-07 19.60%0.057 Dec-07 18.20%

-0.028 Jan-08 20.50%0.014 Feb-08 18.80%0.053 Mar-08 18.30%0.026 Apr-08 17.30%0.033 May-08 16.60%0.059 Jun-08 16.50%0.005 Jul-08 16.20%0.021 Aug-08 16.00%0.024 Sep-08 16.10%0.015 Oct-08 15.40%

-0.002 Nov-08 15.50%0.023 Dec-08 14.80%

-0.047 Jan-09 15.50%-0.005 Feb-09 15.80%-0.015 Mar-09 15.60%-0.018 Apr-09 16.20%-0.001 May-09 16.20%0.016 Jun-09 16.60%

-0.023 Jul-09 16.10%0.022 Aug-09 15.60%0.016 Sep-09 16.80%

-0.008 Oct-09 17.10%0.027 Nov-09 16.70%0.062 Dec-09 16.60%

Page 114: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Estimates (Group number 1 - Default model)

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label CAR <--- BI_RATE 7.053 1.867 3.778 *** CAR <--- INFLASI -4.319 .813 -5.313 *** CAR <--- JUB .000 .000 -10.386 *** KMK <--- BI_RATE -6295605.089 1637793.171 -3.844 *** KMK <--- JUB .173 .005 32.455 *** KMK <--- CAR -78967.522 99507.751 -.794 .427 KMK <--- INFLASI 4007354.342 774565.168 5.174 ***

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate CAR <--- BI_RATE .530 CAR <--- INFLASI -.742 CAR <--- JUB -.752 KMK <--- BI_RATE -.151 KMK <--- JUB .974 KMK <--- CAR -.025 KMK <--- INFLASI .219

Means: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label BI_RATE .007 .000 40.674 *** INFLASI .007 .000 17.440 *** JUB 1412077.458 42165.932 33.489 ***

Intercepts: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label CAR .227 .012 19.475 *** KMK -35352.115 24432.623 -1.447 .148

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label BI_RATE <--> INFLASI .000 .000 5.508 *** INFLASI <--> JUB -256.889 148.602 -1.729 .084 BI_RATE <--> JUB -124.189 65.341 -1.901 .057

Page 115: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate BI_RATE <--> INFLASI .864 INFLASI <--> JUB -.210 BI_RATE <--> JUB -.232

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label BI_RATE .000 .000 5.958 *** INFLASI .000 .000 5.958 *** JUB 126235571523.510 21186907675.292 5.958 *** E1 .000 .000 5.790 *** E2 89019560.487 14948839.991 5.955 ***

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate CAR .668 KMK .978

Matrices (Group number 1 - Default model)

Total Effects (Group number 1 - Default model)

JUB INFLASI BI_RATE CAR CAR .000 -4.319 7.053 .000 KMK .176 4348395.668 -6852525.141 -78967.522

Standardized Total Effects (Group number 1 - Default model)

JUB INFLASI BI_RATE CAR CAR -.752 -.742 .530 .000 KMK .992 .238 -.164 -.025

Direct Effects (Group number 1 - Default model)

JUB INFLASI BI_RATE CAR CAR .000 -4.319 7.053 .000 KMK .173 4007354.342 -6295605.089 -78967.522

Standardized Direct Effects (Group number 1 - Default model)

JUB INFLASI BI_RATE CAR CAR -.752 -.742 .530 .000 KMK .974 .219 -.151 -.025

Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

Page 116: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

JUB INFLASI BI_RATE CAR CAR .000 .000 .000 .000 KMK .003 341041.326 -556920.051 .000

Standardized Indirect Effects (Group number 1 - Default model)

JUB INFLASI BI_RATE CAR CAR .000 .000 .000 .000 KMK .019 .019 -.013 .000

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF Default model 20 .000 0 Saturated model 20 .000 0 Independence model 5 441.488 15 .000 29.433

Baseline Comparisons

Model NFI Delta1

RFI rho1

IFI Delta2

TLI rho2 CFI

Default model 1.000 1.000 1.000 Saturated model 1.000 1.000 1.000 Independence model .000 .000 .000 .000 .000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI Default model .000 .000 .000 Saturated model .000 .000 .000 Independence model 1.000 .000 .000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90 Default model .000 .000 .000 Saturated model .000 .000 .000 Independence model 426.488 361.621 498.773

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90

Page 117: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Model FMIN F0 LO 90 HI 90 Default model .000 .000 .000 .000 Saturated model .000 .000 .000 .000 Independence model 6.218 6.007 5.093 7.025

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE Independence model .633 .583 .684 .000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC Default model 40.000 43.692 Saturated model 40.000 43.692 Independence model 451.488 452.411

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI Default model .563 .563 .563 .615 Saturated model .563 .563 .563 .615 Independence model 6.359 5.445 7.377 6.372

HOELTER

Model HOELTER .05

HOELTER .01

Default model Independence model 5 5

BI_RATE

INFLASI

JUB

.67

CAR

.98

KMK

.86

-.21

-.23

.53

-.74

-.75

-.15

.97

-.03.22

e1 e2

Page 118: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

HASIL OUTPUT SETELAH TRIMMING

Scalar Estimates (Group number 1 - Default model)

Maximum Likelihood Estimates

Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label CAR <--- BI_RATE 7.108 1.867 3.807 *** CAR <--- INFLASI -4.341 .813 -5.339 *** CAR <--- JUB .000 .000 -10.432 *** KMK <--- BI_RATE -6852525.141 1486340.659 -4.610 *** KMK <--- JUB .176 .003 54.121 *** KMK <--- INFLASI 4348395.668 647250.796 6.718 ***

Standardized Regression Weights: (Group number 1 - Default model)

Estimate CAR <--- BI_RATE .533 CAR <--- INFLASI -.743 CAR <--- JUB -.753 KMK <--- BI_RATE -.164 KMK <--- JUB .992 KMK <--- INFLASI .238

Means: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label BI_RATE .007 .000 40.674 *** INFLASI .007 .000 17.440 *** JUB 1412077.458 42165.932 33.489 ***

Intercepts: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label CAR .227 .012 19.469 *** KMK -53297.988 9291.183 -5.736 ***

Covariances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label BI_RATE <--> INFLASI .000 .000 5.508 ***

Page 119: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Estimate S.E. C.R. P Label INFLASI <--> JUB -256.889 148.602 -1.729 .084 BI_RATE <--> JUB -124.189 65.341 -1.901 .057

Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate BI_RATE <--> INFLASI .864 INFLASI <--> JUB -.210 BI_RATE <--> JUB -.232

Variances: (Group number 1 - Default model)

Estimate S.E. C.R. P Label BI_RATE .000 .000 5.958 *** INFLASI .000 .000 5.958 *** JUB 126235571523.512 21186907675.292 5.958 *** E1 .000 .000 5.790 *** E2 89854758.172 15080887.602 5.958 ***

Squared Multiple Correlations: (Group number 1 - Default model)

Estimate KMK .977 CAR .670

Model Fit Summary

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF Default model 19 .625 1 .429 .625 Saturated model 20 .000 0 Independence model 5 441.488 15 .000 29.433

Baseline Comparisons

Model NFI Delta1

RFI rho1

IFI Delta2

TLI rho2 CFI

Default model .999 .979 1.001 1.013 1.000 Saturated model 1.000 1.000 1.000 Independence model .000 .000 .000 .000 .000

Parsimony-Adjusted Measures

Model PRATIO PNFI PCFI Default model .067 .067 .067

Page 120: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Model PRATIO PNFI PCFI Saturated model .000 .000 .000 Independence model 1.000 .000 .000

NCP

Model NCP LO 90 HI 90 Default model .000 .000 5.900 Saturated model .000 .000 .000 Independence model 426.488 361.621 498.773

FMIN

Model FMIN F0 LO 90 HI 90 Default model .009 .000 .000 .083 Saturated model .000 .000 .000 .000 Independence model 6.218 6.007 5.093 7.025

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE Default model .000 .000 .288 .469 Independence model .633 .583 .684 .000

AIC

Model AIC BCC BIC CAIC Default model 38.625 42.132 Saturated model 40.000 43.692 Independence model 451.488 452.411

ECVI

Model ECVI LO 90 HI 90 MECVI Default model .544 .549 .632 .593 Saturated model .563 .563 .563 .615 Independence model 6.359 5.445 7.377 6.372

HOELTER

Model HOELTER .05

HOELTER .01

Default model 437 755 Independence model 5 5

Page 121: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

BI_RATE

INFLASI

JUB

.67

CAR

.98

KMK

.86

-.21

-.23

.53

-.74

-.75

-.16

.99

.24

e1 e2

Page 122: ANALISIS PENGARUH BI RATE, INFLASI DAN JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/3640/1/SESY... · “Buku Panduan Penulisan Skripsi ... Mankiw, Gregory. ... “Variabel

Daftar Riwayat Hidup

Data Pribadi

Nama : Sesy Rizkiyanti Oktavia

Tempat/tanggal lahir : Bogor, 07 Oktober 1987

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Kebangsaan : Indonesia

Status perkawinan : Belum menikah

Alamat : Jl. Kesadaran 1 No.17 Rt 004/01

Pondok Petir Sawangan Depok 16517

No. Telp : 085691188281/02174700757

Alamat E-mail : [email protected]

Pendidikan Formal

1) Tamatan SD Negeri 03 Pondok Petir

2) Tamatan MTS AL-Hamidiyah Depok 2003

3) Tamatan MA AL-Hamidiyah Depok 2006

4) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Jurusan Manajemen Perbankan 2006 – 2010.