ANALISIS PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK … · faktor penghambat dalam penegakan hukum...
Transcript of ANALISIS PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAP TINDAK … · faktor penghambat dalam penegakan hukum...
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
ANALISIS PENEGAKAN HUKUM PIDANA TERHADAPTINDAK PIDANA PENIPUAN BISNIS ONLINE DI
MEDAN
Oleh : Putri Gloria Ginting. SH., MHDosen Fakultas Sosial Sains UNPAB Medan
ABSTRAKKejahatan media internet adalah penipuan dengan mengatasnamakan bisnisonline dengan menggunakan media internet. Yang menawarkan berbagai macamproduk penjualan yang dijual dengan harga dibawah rata-rata. Berdasarkan hal-hal tersebut maka dirumuskan permasalahan hukum mengenai penegakanhukum pidana terhadap tindak pidana penipuan bisnis online, dan faktor-faktor penghambat dalam penegakan hukum pidana terhadap tindak pidanapenipuan bisnis online. Penulis melakukan penelitian dengan dua pendekatan.Pendekatan yuridis normatif dan pendekatan yuridis empiris. Metodepengambilan sempel yang digunakan adalah purposive sampling, dengan satu (1)orang Polisi Polda Bandar Pembangunan Panca Budi Medan, satu (1) orang PakarHukum Telematika, dan satu (1) orang Dosen Hukum Pidana Fakultas HukumUniversitas Pembangunan Panca Budi Medan. Data yang diperoleh dikeloladengan menggunakan metode induktif yaitu dengan melakukan editing,klarifikasi dan sistematika data. Penegakan hukum pidana terhadap tindakpidana penipuan bisnis online dilakukan sesuai dengan aturan hukum pidanayaitu Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Dikenakan Pasal 378KUHP. Tetapi karena dalam Pasal 378 KUHP untuk ancaman pidananya terlaluringan maka aparat kepolisian juga menggunakan Pasal 28 ayat (1) dan Pasal 45ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi danTransaksi Elektronik sudah mampu menjerat pelaku. Faktor penghambat dalampenegakan hukum pidana terhadap tindak pidana penipuan bisnis online yaitu (a)faktor hukumnya sendiri yang dalam hal ini undang-undang yang hukumannyaterlalu ringan dan tidak memnimbulkan efek jera sehingga masih banyak oknum-oknum yang ingin memanfaatkan keadaan yang ada tanpa memikirkan yang lain,(b) penegakan hukum kurangnya anggota, (c) sarana dan fasilitas yang belumsepenuhnya memadai seperti anggaran yang terkadang tidak mencukupi. Penegakhukum perlu meningkatkan pemahaman dan kinerja dikalangan aparatpenegak hukum dalam mencegah tindak pidana penipuan bisnis online.Pemerintah sudah selayaknya segera melakukan amandemen terhadapKUHP terutama Pasal 378 yang dinilai sudah layak dipakai karena sanksi yangkurang berat bagi para pelaku penipuan bisnis online.Kata kunci : Penegakan Hukum Pidana, Tindak Pidana Penipuan,
Bisnis Online
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
I. PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologikomunikasi saat ini tidak hanyasekedar untuk kepentingan menjalinkomunikasi dan bersosialisasi saja,tetapi telah membuka mata duniaakan sebuah dunia baru, interaksibaru, market place baru, dan sebuahjaringan bisnis dunia yang tanpabatas.
Internet telah memberikankontribusi yang demikian besar bagimasyarakat, perusahaan/industrimaupun pemerintah. Hadirnyainternet telah menunjang efektivitasdan efesiensi operasionalperusahaan, terutama peranannyasebagai sarana komunikasi,publikasi serta sarana untukmendapatkan berbagai informasiyang dibutuhkan oleh sebuah badanusaha dan bentuk badan usaha ataulainnya.
Kemajuan teknologi dalamdunia online sudah digunakanmasyarakat sebagai alat untukberbisnis bahkan untuk kepentinganpolitik. Namun karena kemudahanuntuk berkreativitas banyak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawabyang memanfaatkan kesempatantersebut untuk hal-hal yangmerugikan orang banyak.
Bisnis online adalah bisnisyang dilakukan via internet sebagaimedia pemasaran denganmenggunakan website sebagaikatalog. Bisnis online sudahmenjadi tren saat ini, akan tetapimembuka cela bagi pihak yangtidak bertanggung jawab untuk
melakukan suatu tindak kejahatanyang menyebabkan kerugian bagiorang lain. Bisnis secara onlinemempermudah para pelakupenipuan dalam melakukan aksinya.
Manusia adalah makhluksosial yang membutuhkan interaksi,dan kebutuhannya yang tidakterbatas. Hal tersebut menuntutuntuk pemenuhan kebutuhan yangsemakin bertambah setiapharinya, berbagai cara dilakukanuntuk dapat memenuhi kebutuhanhidup. Salah satu cara pemenuhankebutuhan adalah dengan kegiatanjual-beli. Dengan adanya internetpembeli dapat melihat langsungbarang yang diperdagangkan dalamdunia maya, membayarnya dengantransfer bank dan hanya menunggubeberapa saat hingga barang itu tiba.
Contoh kasus yang terjadidi Kota Medan, pelaku kejahatanmemiliki situs atau website yangmenjual barang-barang elektronikberupa handphone, kameradigital, ipod serta leptop.Korban yang melihat fotohandphone blackberry yang ada disitus atau website tertarik untukmelakukan transaksi jual beli danberselang beberapa waktu korbantelah mentransfer uang kepada sipelaku secara berangsur. Akantetapi hingga pembayarannya telahlunas korban tidak kunjungmendapatkan handphone blackberryyang telah dibayarnya tersebut.
Contoh selanjutnya yangterjadi pada bulan Juli lalu, terjadipada seorang mahasiswa. Ia menjadikorban penipuan salah satu lembaga
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
iklan berbasis online. Pelakumenguras uang korban hinggasebesar Rp 7 juta, dimana awalkejadian korban berinisial Bungaingin membeli sepeda motor lewattoko online. Ia menemukan sebuahtoko iklan berbasis online yanggencar digunakan orang saat ini.Kemudian komunikasi terjadi, iabertukar nomor ponsel dan pinBlacberry Messenger (BBM)dengan si pelaku. Pelaku yangmengaku seorang doktermenyepakati Bunga akan membelisatu buah unit motor dengan merekyamaha Mio seharga Rp. 7 juta.Korban begitu tergiur dengan hargayang fantastis, sang Dokter hanyameminta Bunga untuk membayarsetengah harga motor (uang muka)yang dikirim melalui rekening.Tanpa berpikir itu penipuan,bunga mengikuti semua yangdisarankan oleh Dokter tersebut.Bunga berhasil melakukan transaksipengiriman uang lewat AnjunganTunai Mandiri (ATM). Namun sipelaku mulai berlaga aneh iamemnita Bunga melunasikekurangan pembayaran jika tidakdilunasi, maka sepeda motor tidakbisa dikirim. Korban pun takutuang yang sudah dikirim hangus, iamelunasi kekurangan tersebut.Keanehan pelaku makin menjadisetelah pembayaran sepeda motorlunas, sang pelaku sulit dihubungi.Kontak BBM korban dihapus olehpelaku, pelaku mengaku berada diMedan dan bertugas di salah saturumah sakit di Medan. Ketikainternet telah menjadi kebutuhan
bagi sebagian masyarakat, prosesjual beli melalui internet sudahtidak asing lagi. Karena internetbukan hanya konsumsi golongantertentu saja seperti bertahun-tahunyang lalu, tapi sudah merambah kemasyarakat golongan menengahkebawah. Dimana proses jual belionline/bisnis online disebut e-commerce atau electronic commercepada dasarnya bagian dari electronicbusiness.
Bisnis secara online memangmempermudah para pelakupenipuan dalam melakukan aksinya.Penipuan dengan modus penjualandi via internet akhir-akhir ini,dengan mengaku dengan hargamurah di pasaran sehingga membuatbanyak orang tertarik untukmembelinya, meski penipuan bisnisonline sudah sebagian terkuak,namun penindakan oknum terhadaptindakan tersebut banyak yangbelum sampai kerana hukum. Inidisebabkan para korban penipuanonline enggan untuk melaporkankepada penegak hukum,sedangkan tindak pidanapenipuan dikatagorikan sebagaidelik biasa.
Hukum merupakankeseluruhan peraturan tingkah lakuyang berlaku dalam suatu kehidupanbersama, yang dapat dipaksakandengan suatu sanksi. Pelaksanaanhukum dapat berlangsung secaraformal dan damai tetapi dapatterjadi juga karena pelanggaranhukum harus ditegakkan.
Penegakan hukum yangkurang tegas dan jelas terhadap
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
pelaku tindak pidana penipuanbisnis online, seringkali mejadipemicu tindak pidana penipuan ini.Dimana Kitab Undang-UndangHukum Pidana (KUHP) danUndang-Undang Nomor 11 Tahun2008 Tentang Informasi danTransaksi Elektronik memberikansanksi hukum terhadap pelakutindak pidana penipuan ini. Untukkasus seperti ini maka akanditegakkan dengan menggunakankedua pasal ini yaitu sebagaiberikut: Pasal 378 KUHP: Barangsiapa dengan maksud untukmenguntungkan diri sendiri atauorang lain dengan melawan hukum,dengan memakai nama palsu ataumartabat palsu, dengan tipumuslihat ataupun dengan rangkaiankebohongan menggerakan oranglain untuk meyerahkan sesuatubenda kepadanya, atau supayamemberi hutang maupumenghapuskan piutang, diancamkarena penipuan dengan pidanapenjara paling lama 4 tahun. Pasal28 ayat (1) Undang-Undang Nomor11 Tahun 2008: Setiap orangdengan sengaja, dan tanpa hakmenyebarkan berita bohong danmenyesatkan yang mengakibatkankerugian konsumen dalam transaksielektronik.
Berdasarkan uraian latarbelakang di atas menurut penulis,ternyata perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi yangpesat selalu diikuti atau diiringidengan perkembangan kejahatanatau tindak pidana yang makincanggih dan maju pula. Hal ini
ditandai dengan pesatnyaperkembangan cara melakukankejahatan (modus operandi)maupun alat yang digunakannya.Oleh karenanya perlu diketahuilebih jauh mengenai tindak pidanapenipuan bisnis online ini sertaperaturan apa saja yang digunakanuntuk upaya penanggulangannyaoleh aparat penegak hukum.Berdasarkan hal tersebut penulismengajukan penelitian yangberjudul “Analisis PenegakanHukum Pidana Terhadap TindakPidana Penipuan Bisnis Online DIMedan ”.
B. Rumusan Permasalahana. Bagaimanakah penegakan
hukum pidana terhadaptindak pidana penipuan bisnisonline?
b. Apakah faktor-faktorpenghambat dalam penegakanhukum pidana terhadap tindakpidana penipuan bisnis online?
C. Tujuan PenelitianBerdasarkan permasalahan di
atas tujuan diadakannya penelitianini adalah:
a. Untuk mengetahuipenegakan hukum pidanaterhadap tindak pidanapenipuan bisnis online.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalampenegakan hukum pidanaterhadap tindak pidanapenipuan bisnis online
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
D. Kerangka Teoritis danKonseptual
1. Kerangka TeoritisKerangka teoritis adalah
konsep-konsep yang sebenarnyamerupakan abstraksi dari hasilpemikiran atau kerangka acuan yangpada dasarnya bertujuan untukmengadakan identifikasi terhadapdimensi-dimensi sosial yangdianggap relevan oleh peneliti.
Pada setiap penelitian selaludisertai dengan pemikiran-pemikiran teoritis. Hal ini karenaadanya hubungan timbal balik yangerat antara teori dengan kegiatanpengumpulan, pengolahan,analisis, dan konstruksi data.Kerangka teori yang akandigunakan dalam penelitian iniadalah pengaturan penegakanhukum pidana terhadap tindakpidana penipuan bisnis online,faktor-faktor penghambat dalampenegakan hukum pidana terhadaptindak pidana penipuan bisnisonline.a. Penegakan Hukum Pidana
Pengertian penegakan hukumpidana dapat disamakan pengertiandengan penanganan danpenindakan. Penegakan hukumpidana (PHP) dapat diartikansebagai berikut:1) Keseluruhan rangkaian
kegiatanpenyelenggara/pemeliharaankeseimbangan hak dankewajiban warga masyarakatsesuai harkat dan martabatmanusia sertapertanggungjawaban masing-
masing sesuai denganfungsinya secara adil danmerata dengan aturan hukum,peraturan hukum danperundang- undangan (dibidang hukum pidana) yangmerupakan pBungaujudanPancasila dan Undang-UndangDsar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 (UUDNRI Tahun 1945).
2) Keseluruhan kegiatan daripara aparat/pelaksana penegakhukum kearah penegaknyahukum, keadilan, danperlindungan terhadap harkatdan martabat manusia,ketertiban ketentraman dankepastian hukum (di bidanghukum pidana) sesuai denganUndang-Undang Dsar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945(UUD NRI Tahun 1945).
3) Pengertian praktis: prosesmenegakkan/mengoperasionalkan secara konkret hukumpidana.Terdapat beberapa tahapan
dalam penegakan hukum pidana,yaitu:a) Tahap Formulasi
Adalah tahap penegakan hukumpidana in abstracto oleh badanpembuat undang- undang yangmelakukan kegiatan memilihnilai-nilai yang sesuai dengankeadaan dan situasi masa kinidan yang akan datang,kemudian merumuskannyadalam bentuk peraturanperundang-undangan yangpaling baik dalam arti
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
memenuhi syarat keadilan dandaya guna.
b) Tahap AplikasiAdalah tahap penegakan hukumpidana oleh aparat penegakhukum, mulai dari kepolisiansampai ke pengadilan ataupemeriksaan dihadapanpersidangan.
c). Tahap EksekusiAdalah tahap penegakan hukum(pelaksanaan hukum) secarakonkret oleh aparat- aparatpelaksana pidana pada tahap iniaparat penegak hukumpelaksana pidana bertugasmengakkan peraturanperundang-undangan yang telahdibuat oleh badan pembentukundang-undang melaluipenerapan pidana yangditetapkan oleh pengadilan.
b. Faktor PenghambatSoerjono Soekanto menyatakanbahwa ada beberapa faktorpenghambat dalam penegakanhukum, yaitu:1). Faktor hukumnya sendiri
Adanya beberapa asasdalam undang-undang yangtujuannya agar undang-undang tersebutmempunyai dampakpositif. Artinya, agarundang-undang tersebutmencapai tujuannya secaraefektif dalam kehidupanmasyarakat.
2). Faktor penegak hukumPenegak hukummempunyai kedudukan danperanan. Penegakan hukum
merupakan salah satu pilarterpentig dalam prosespenegakan hukum, seringmelakukan berbagaitindakan yangbertentangan denganketentuan hukumsehingga menimbulkanberbagai masalah.
3) Faktor sarana atau fasilitasPenegakan hukum tidakmungkin berjalan denganlancar tanpa adanyafaktor saran atau fasilitas.Sarana atau fasilitastersebut antara lain tenagamanusia yangberpendidikan danterampil, organisasi yangbaik, peralatan yangmemadai dan keuanganyang cukup.
4). Faktor masyarakatPenegakan hukum berasaldari masyarakat. Bertujuanuntuk mencapai kedamaiandalam masyarakat, olehkarena itu dipandang darisudut tertentu masyarakatdapat mempengaruhipenegakan hukum.
5). Faktor kebudayaanKebudayaan hukummasyarakat merupakansuatu proses internalisasinilai-nilai dalam rangkamemahami dan berupayauntuk menerapkannyasecara baik demikepentingan bersama.Kebudayaan pada dasarnyamencakup nilai-nilai yang
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
mendasari hukum yangberlaku, nilai-nilai yangnerupakan konsepsi abstrakmenegani apa yangdianggap baik dan apa yangdianggap buruk.
2. KonseptualKonseptual adalah kerangka
yang menggambarkan hubunganantara konsep- konsep khusus yangmerupakan kumpulan dari arti-artiyang berkaitan dengan istilah yangakan diteliti.
Untuk memberikan kesatuanpemahaman terhadap dengan judulskripsi ini, maka di bawah ini akandibahas mengenai konsep atau artidari beberapa istilah yangdigunakan dalam penulisan skripsi.
a. Keseluruhan kegiatan daripara aparat/pelaksanapenegak hukum kearahpenegaknya hukum, keadilan,dan perlindungan terhadapharkat dan martabat manusia,ketertiban ketentraman dankepastian hukum (di bidanghukum pidana) sesuaidengan Undang-UndangDasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945 (UUDNRI Tahun 1945).
b. Tindak Pidana adalahperbuatan yang dilarangoleh suatu aturan hukum,larangan mana yang disertaiancaman (sanksi) yangberupa pidana tertentu, bagibarangsiapa melanggarlarangan tersebut.
c. Penipuan berasal dari katatipu yang berarti perbuatan
atau perkataan yang tidakjujur atau bohong, palsu dansebagainya dengan maksuduntuk menyesatkan,mengakali atau mencarikeuntungan. Tindakanpenipuan merupakan suatutindakan yang merugikanorang lain sehinggatermasuk kedalam tindakanyang dapat dikenakanhukuman pidana.
d. Kejahatan Dunia Maya(Cybercrime) adalahkejahatan yang dilakukandengan mempergunakan mediainternet sebagai alat untukmenjalankan aksinya.
e. Transaksi Elektronik (E-commerce) adalahTransaksi Elektronik ataudisingkat E-commerce adalahkegiatan-kegiatan bisnis yangmenyangkut konsumen,manufaktur, service providers,dan pedagang perantaradengan menggunakanjaringan-jaringan komputer,yaitu E-commerce sudahmeliputi seluruh spektrumkegiatan komersial.
f. Bisnis Online adalah sebuahcara promosi atau menawarkanbarang atau jasam yang dilakukan menggunakan jaringaninternet, Untuk mudahnyapengertian bisnis online adalahmenjual atau promosi yangdilakukan dengan cara onlineatau menggunakan internetdengan saling berkomukasi.
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
II. TINJAUAN PUSTAKAA. Pengertian Penegakan
Hukum PidanaPenegakan hukum adalah
proses dilakukannya upaya untuktegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagaipedoman prilaku dalam lalu lintasatau hubungan-hubungan hukumdalam kehidupan bermasyarakat danbernegara. Ditinjau dari sudutsubyeknya, penegakan hukum itudapat dilakukan oleh subyek yangluas dan dapat pula diartikansebagai upaya penegakan hukumitu melibatkan semua subyek.
Penegakan hukum adalahsuatu usaha untuk mewujudkanide-ide tentang keadilan-keadilan,kepastian hukum dan kemanfaatansosial menjadi kenyataan.
Penegakan hukum pidanaadalah suatu usaha untukmewujudkan ide-ide tentang kedilandalam hukum pidana dalamkepastian hukum dan kemanfaatansosial menjadi kenyataan hukumdalam kepastian hukum dankemanfaatan sosial menjadikenyataan hukum dalam setiaphubungan hukum.
Menurut Andi Hamzah,istilah penegakan hukum seringdisalah artikan seakan-akan hanyabergerak di bidang hukum pidanaatau di bidang represif. Istilahpenegakan hukum disini meliputibaik yang represif maupun yangpreventif. Jadi kurang lebihmaknanya sama dengan istilahBelanda rechtshanhaving. Berbedadengan istilah law enforcement,
yang sekarang diberi maknarepresif, sedangkan yang preventifberupa pemberian informasi,persuasive, dan petunjuk disebutlaw compliance, yang berartipemenuhan dan penataan hukum.Oleh karena itu lebih tepat jikadipakai istilah penanganan hukumatau pengendalian hukum. MenurutSatjipto Rahardjo, penegakanhukum merupakan suatu usahauntuk mewujudkan ide-ide dankonsep-konsep menjadi kenyataan.Sedangkan menurut SoerjonoSoekanto, secara konsepsional,maka inti dari arti penegakanhukum terletak pada kegiatanmenyerasikan hubungan nilai-nilaiyang dijabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mantap dan sikapakhir untuk menciptakan,memelihara dan mempertahankankedamaian pergaulan hidup.Penegakan hukum pidana terdiri daridua tahap inti yaitu:1) Penegakan Hukum Pidana InAbstracto
Penegakan hukum pidana inabstracto merupakan tahappembuatan/perumusan (TahapFormulasi) sudah berakhir saatdiundangkannya suatu peraturanperundang-undangan. Tahaplegislasi/formulasi dilanjutkan ketahap aplikasi dan tahap eksekusi.Dalam ketentuan perundang-undangan itu harus diketahui tigamasalah pokok hukum pidana yangberupa, yaitu:a) Tindak pidana (strafbaar
feit/criminal act/actus reus)b) Kesalahan (schuld/guit/mens rea)
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
c) Pidana (straf/punishment/poena)Penegakan hukum pidana
(PHP) merupakan bagian (sub-sistem) dari keseluruhansistem/kebijakan penegakan hukumnasional, yang pada dasarnya jugamerupakan bagian darisistem/kebijakan pembangunannasional. Kebijakan hukum pidana(penal policy), baik dalam arti PHPin abstracto dan in concreto,merupakan bagian dari keseluruhankebijakan sistem (penegakan)hukum nasional dan merupakanbagian dari upaya menunjangkebijakan pembangunan nasional(national development policy).
Sistem penegakan hukumpidana (SPHP) yang integral perludilihat secara in abstracto (lawmaking and law reform) karenaPHP in abstracto(pembuatan/perubahan undang-undang, law making/ law reform)merupakan tahappembuatan/perumusan (formulasi)undang-undang leh badanlegislatif (dapat disebut tahaplegislasi). Menurut Barda nawawiarief, penegakan hukum inabstracto dilakukan melalui (proseslegislasi/formulasi/pembuatanperaturan perundang-undangan)dilakukan melaluilegislasi/formulasi/pembuatanperaturan perundang-undangan.Proses legislasi/formulasi inimerupakan awal yang sangatstrategis dari proses penegakan hukuin concreto.
SPHP yang ada pada saat inibelum integral secara in abstracto
(law making and law reform) padatahap proses pembuatan produkperundang-undangan. Karena belumadanya keterjalinan erat atau satukesatuan sari sub-sistem(komponen) sistem norma/subtansihukum pidana yang integralmeliputi hukum pidana materiel,hukum pidana formal, dan hukumpelaksanaan pidana yang seharusnyaintegrated legal system atauintegrated legal substance.
2) Penegakan Hukum Pidana InConcretoPenegakan hukum pidana in
concreto terdiri dari:a) Tahap penerapan/aplikasi
(penyidikan)b) Tahap pelaksanaan undang-
undang oleh aparat penegakhukum, yang dapat disebuttahap judisial dan tahapeksekusi.
Penegakan hukum pidana inconcreto, pada hakikatnyamerupakan proses penjatuhanpidana atau proses pemidanaan.Proses pemidanaan itu sendirimerupakan proses penegakanhukum pidana dalam rangkamenegakkan kebenaran dankeadilan. kedua tahap itu merupakanaspek-aspek atau titik krusial daripenanganan dan penindakan suatuperkara pidana karena penegakanhukum pidana akan diwarnaisebagai berikut:a) Masalah permainan kotor
(perbuatan uang suap danperbuatan tercela lainnya).
b) Masalah optimalisasipendekatan keilmuan (scientific
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
culture/approach) dalampenegakan hukum.
Penegakan hukum pidanapada tahap in concreto (tahapaplikasi) juga masih dipengaruhioleh kebiasaan/budaya permainankotor dan jalan pintas yangdilakukan oleh oknum aparatpenegak hukum yang korup dankolutif dengan pelaku tindak pidana.Barda Nawawi Arief menyatakanbahwa istilah permainan kotor lebihmengena dari pada mafia peradilan,karena hanya memberi kesan padabentuk-bentuk perbuatan tercelayang terjadi selama prosespengadilan, padahal tidak sedikitkeluhan masyarakat yang menjadiobjek pemerasan dan perbuatantercela/permainan kotor lainnyasebelum proses perkaranyadilimpahkan ke pengadilan.
Penegakan hukum itu kuranglebih merupakan upaya yangdilakukan untuk menjadikan hukum,baik dalam arti formil yang sempitmaupun arti materiil yang luas,sebagai pedoman prilaku dalamsetiap perbuatan hukum, baik olehpara subyek hukum yangbersangkutan maupun oleh aparaturpenegakan hukum yang resmi diberitugas dan kewenangan olehUndang-undang untuk menjaminberfungsinya norma-norma hukumyang berlaku dalam kehidupanbermasyarakat dan bernegara.
Masalah penegakan hukummerupakan masalah yang rumitdikarenakan oleh sejumlah faktoryang mempengaruhi seperti :a) Isi peraturan perundang-
undangan;b) Kelompok kepentingan dalam
masyarakat;c) Budaya hukum; sertad) Moralitas para penegak hukum
yang terlibat dalam prosesperadilan.
Oleh karena itu penegakanhukum akan bertukar aksi denganlingkungannya, yang bisa disebutsebagai pertukaran aksi denganunsur manusia, sosial budaya,politik dan lain sebagainya. Untukitu dalam menegakkan hukum adatiga hal yang harus diperhatikan,yaitu kepastian hukum,kemanfaatan, dan keadilan.
Berdasarkan hal tersebutdiatas, dapat dikatakan bahwafungsi penegakan hukum adalahuntuk mengaktualisasikan aturan-aturan hukum agar sesuai denganyang dicita-citakan oleh hukum itusendiri, yakni mewujudkan sikapatau tingkah laku manusia sesuaidengan bingkai (frame work) yangtelah ditetapkan oleh suatu undang-undang atau hukum.
Untuk menegakkan hukumpidana harus melalui beberapa tahapyang dilihat sebagai suatu usahaatau proses rasional yang sengajadirencakan untuk mencapai suatutujuan tertentu yang merupakansuatu jalinan mata rantai aktifitasyang tidak termasuk bersumber darinilai-nilai dan bermuara padapidana dan pemidanaan.Tahap-tahap tersebut adalah :a. Tahap Formulasi
Adalah tahap penegakan hukumpidana in abstracto oleh badan
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
pembuat undang- undang yangmelakukan kegiatan memilihnilai nilai yang sesuai dengankeadaan dan situasi masa kinidan yang akan datang, kemudianmerumuskannya dalam bentukperaturan perundang-undanganyang paling baik dalam artimemenuhi syarat keadilan dandaya guna. Tahap ini disebutdengan tahap kebijakanlegislatif.
b. Tahap AplikasiAdalah tahap penegakan hukumpidana (tahap penegakan hukumpidana) oleh aparat penegakhukum, mulai dari kepolisiansampai kepengadilan ataupemeriksaan dihadapanpersidangan. Dengan demikianaparat penegak hukum bertugasmenegakkan serta menerapkanperaturan perundang-undanganyang telah dibuat oleh pembuatundang-undang, dalammelaksanakan tugas ini aparatpenegak hukum harusberpegang teguh pada nilai-nilaikeadilan dan daya guna.Tahap ini disebut tahap yudikatif.
c. Tahap EksekusiAdalah tahap penegakan hukum(pelaksanaan hukum) secarakonkret oleh aparat- aparatpelaksana pidana pada tahap iniaparat penegak hukum pelaksanapidana bertugas menegakkanperaturan perundang-undanganyang telah dibuat oleh badanpembentuk undang-undangmelalui penerapann pidanayang ditetapkan oleh pengadilan.
Dengan demikian prosespelaksanaan pemidanaan yangtelah ditetapkan dalam putusanpengadilan. Aparat-aparat pidanaitu dalam melaksanakan tugasnyaharus berpedoman pada peraturanperundang-undangan pidanayang telah dibuat olehpembuat undang-undang dannilai guna dan keadilan
B. Tinjauan Umum TentangTindak Pidana Penipuan
1. Pengertian Tindak PidanaPenipuan
Penipuan berasal dari katatipu yang berarti perbuatan atauperkataan yang tidak jujur ataubohong, palsu dan sebagainyadengan maksud untukmenyesatkan, mengakali ataumencari keuntungan. Tindakanpenipuan merupakan suatu tindakanyang merugikan orang lain sehinggatermasuk kedalam tindakan yangdapat dikenakan hukum pidana.
Pengertian penipuan di atasmemberikan gambaran bahwatindakan penipuan memilikibeberapa bentuk, baik berupaperkataan bohong atau berupaperbuatan yang dengan maksuduntuk mencari keuntungan sendiridari orang lain. Keuntungan yangdimaksud baik berupa keuntunganmateril maupun keuntungan yangsifatnya abstrak, misalnyamanjatuhkan seseorang darijabatannya.
Di dalam KUHP tepatnyapada Pasal 378 KUHP ditetapkankejahatan penipuan dalam bentuk
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
umum, sedangkan yang tercantumdalam Bab XXV Buku II KUHP,memuat berbagai bentuk penipuanterhadap harta benda yangdirumuskan dalam beberapa pasal,yang masing-masing pasalmempunyai nama-nama khusus.Keseluruhan pasal pada Bab XXVini dikenal dengan nama bedrogatau perbuatan orang.
Kejahatan penipuan(bedrog) dimuat dalam Bab XXVBuku II KUHP, dari Pasal 378sampai dengan Pasal 349. Title aslibab ini adalah bedrog yang telahbanyak ahli diterjemahkan sebagaipenipuan, atau ada juga yangmenerjemahkan sebagai perbuatanorang. Perkataan penipuan itusendiri mempunyai duapengertian, yakni:a. Penipuan dalam arti luas, yaitu
semua kejahatan yangdirumuskan dalam Bab XXVKUHP.
b. Penipuan dalam arti sempit,ialah bentuk penipuan yangdirumuskan dalam Pasal 378KUHP (bentuk pokoknya) danPasal 379 KUHP (bentukkhusunya).
Dalam Pasal 378 KUHP yangmengatur sebagai berikut; Barangsiapa dengan maksud hendakmenguntungkan diri sendiri atauorang lain dengan melawan hak,baik dengan memakai nama palsu,baik dengan aksi dan tipu muslihatmaupun dengan karangan-karanganperkataan bohong, membujuk orangsupaya memberikan suatu barang,membuat utang atau menghapuskan
piutang, diancam karena penipuandengan hukuman penjara selama-lamanya empat tahun.
Penipuan sendiri dikalanganmasyarakat merupakan perbuatanyang sangat tercela namun jarangdari pelaku tindak kejahatantesebut tidak dilaporkan ke pihakkepolisian. Penipuan yang bersifatkecil-kecilan dimana korban tidakmelaporkannya membuat pelakupenipuan terus mengembangkanaksinya yang pada akhirnya pelakupenipuan tersebut menjadi pelakupenipuan yang berskala besar.2. Unsur-unsur Tindak Pidana
PenipuanUnsur-unsur tindak pidana
penipuan adalah sebagai berikut:a. Ada seseorang yang dibujuk
atau digerakan untukmeyerahkan suatu barang ataumembuat hutang ataumenghapus piutang.barang itudiserahkan oleh yang punyadengan jalan tipu muslihat.Barang yang diserahkan itu tidakselamanya harus kepunyaansendiri, tetapi juga kepunyaanorang sendiri.
b. Penipuan itu bermaksud untukmenguntungkan dirinya sendiriatau orang lain tanpa hak. Darimaksud itu ternyata bahwatujuannya adalah untukmerugikan orang yangmenyerahkan barang tersebut.
c. Yang menjadi korban penipuanitu harus digerakkan untukmenyerahkan barang itu denganjalan:1) Penyerahan barang itu harus
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
dari tindakan tipu daya2) Si penipu harusmemperdayakan sikorban dengansatu akal yang tersebut dalamPasal 378 KUHP.
3. Jenis-jenis Tindak PidanaPenipuan
Tindak pidana penipuanyang diatur dalam Buku II babXXV Pasal 378 KUHP. Pasal-pasaltersebut menjelaskan tentang jenis-jenis tindak pidana penipuan dalamKUHP, yaitu:a. Pasal 378 KUHP mengenai
tindak pidana penipuan dalambentuk pokok.
b. Pasal 379 KUHP mengenaitindak pidana penipuanringan. Kejahatan inimerupakan bentukgeprivilegeerd delict atau suatupenipuan dengan unsur- unsuryang meringankan.
c. Pasal 379 (a) KUHPmerupakan pokok yangdisebut penarikan botol(Fleesentrekkerij) yangmengatur tentang tindak pidanakebiasaan membeli barangtanpa membayar lunasharganya. Unsur dari(Fleddentrekkerij) adalah unsurmenjadikan sebagai matapencaharian atau sebagaikebiasaan.
d. Pasal 380 ayat (1) dan ayat (2)KUHP yaitu tindak pidanapemalsuan nama dan tanda atassesuatu karya ciptaan orang.
e. Pasal 381 KUHPmengenai penipuan padapertanggungan atau
peransuransian.f. Pasal 382 KUHP mengatur
tindak pidana yangmenimbulkan kerusakan padabenda yangdipertanggujawabkan.
g. Pasal 282 bis KUHP mengaturtentang tindak pidanapersaingan curang atauoneerlijke mededinging.
h. Pasal 382 KUHP mengaturtindak pidana penipuan dalamjual-beli.
i. Pasal 383 KUHP mengetahuipenipuan dalam penjalanbeberapa salinan (copy)kognosement.
C. Kejahatan Dunia Maya(Cybercrime)
1. Pengertian Kejahatan DuniaMaya (Cybercrime)
Kejahatan Dunia Maya(Cybercrime) adalah tindak kriminalyang dilakukan denganmenggunakan teknologi komputersebagai alat kejahatan utama.Kejahatan Dunia Maya merupakankejahatan yang memanfaatkanperkembangan teknologi komputerkhusunya internet. KejahatanDunia Maya (Cybercrime)didefinisikan sebagai perbuatanmelanggar hukum yangmemanfaatkan teknologi komputeryang berbasis pada kecanggihanperkembangan teknologi internet.
Kejahatan Dunia Mayamemiliki karakteristik unik yaitu :
a. Ruang lingkup kejahatan
b. Sifat kejahatan
c. Pelaku kejahatan
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
d. Modus kejahatan
e. Jenis kerugian yang ditimbulkanDari beberapa karakteristik
yang telah disebutkan di atas,maka cybercrime diklasifikasikanmenjadi beberapa yaitu sebagaiberikut:
a. Cyberpiracy:.b. Cybertrespass:c. Cybervandalism:
2. Jenis-Jenis Kejahatan DuniaMaya (Cybercrime)
Berdasarkan jenisaktivitasnya cybercrime dibagimenjadi beberapa jenis, yaitu:a. Unauthorized Access to
Computer System and Service
Kejahatan yang dilakukandengan memasuki/menyusupke dalam suatu sistem jaringankomputer secara tidak sah,tanpa izin atau tanpasepengetahuan dari pemiliksystem jaringan komputeryang dimasukinya.
b. Konten Tidak Sah (IllegalContents)Merupakan kejahatan denganmemasukkan data atau informasike internet tentang sesuatu halyang tidak benar, tidak etis,dan dapat dianggap melanggarhukum atau menggangguketertiban umum.
c. Pemalsuan Data (Data Forgery)Merupakan kejahatan denganmemalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang tersimpansebagai scriptless documentmelalui internet.
d. Mata-mata (Cyber Espionage)Merupakan kejahatan yang
memanfaatkan jaringaninternet untuk melakukankegiatan mata-mata terhadappihak lain, dengan memasukisistem jaringan komputer(computer network system) pihaksasaran.
e. Cyber Sabotage and ExtortionKejahatan ini dilakukan denganmembuat gangguan, perusakanatau penghancuran terhadapsuatu data, program komputeratau sistem jaringan komputeryang terhubung dengan internet.
f. HijackingKejahatan ini ditujukan terhadapHak atas Kekayaan Intelektualyang dimiliki pihak lain diinternet.
g. Infringements of PrivacyKejahatan ini ditujukanterhadap informasi seseorangyang merupakan hal yangsangat pribadi dan rahasia.
h. CrackingKejahatan dengan menggunakanteknologi komputer yangdilakukan untuk merusak systemkeamaanan suatu systemkomputer dan biasanyamelakukan pencurian, tindakananarkis begitu merekammendapatkan akses.
i. CardingAdalah kejahatan denganmenggunakan teknologikomputer untuk melakukantransaksi dengan menggunakancard credit orang lain sehinggadapat merugikan orang tersebutbaik materil maupun non materil.
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
D. Transaksi Elektronik (E-commerce)
Transaksi Elektronik ataudisingkat E-commerce adalahkegiatan-kegiatan bisnis yangmenyangkut konsumen, manufaktur,service providers, dan pedagangperantara dengan menggunakanjaringan-jaringan komputer, yaitu E-commerce sudah meliputi seluruhspektrum kegiatan komersial. E-commerce merujuk pada semuabentuk transaksi komersial yangmenyangkut organisasi atauindividu yang didasarkanpemprosesan dan transaksi datayang digitalisasikan, termasuk suaradan gambar.
Menurut Robert E. JohnsonE-commerce merupakan suatutindakan melakukan transaksibisnis secara elektonik denganmenggunakan internet sebagaimedia komunikasi yang palingutama. Sedangkan menurut GaryCoulter & John Buddemen E-commerce berhubungan denganpenjualan, periklanan, pemesananproduk yang semuanya di kerjakanmelalui internet.
Pada saat ini, kitamenggunakan peralatan elektronikuntuk melaksanakan transaksikomersial sedemikian rupa sehinggakita merasa tidak perlumengacuhkan implikasi-implikasiyang akan ditimbulkannya.Misalnya, penarikan uang dariAnjungan Tunai Mandiri (ATM),membayar bensin di pompa bensindengan menggunakan ATM Cardsatau credit card atau debit card.
Penggunaan ATM Cards atauCredit Cards di dalam perdagangantelah menjadi suatu yang biasa,karena tidak lagi merasa bahwakegiatan-kegiatan tersebut adalahsesuatu yang tidak biasa.
Terdapat tahapan-tahapandalam transasksi elektonik mealaluie-commerce dapat diurutkan sebagaiberikut:a. E-customer dan e-merchant
bertemu dalam dunia mayamelalui server yang disewa dariInternet Server Provider (ISP)oleh e-merchant.
b. Transaksi melalu e-commercedisertai term ofuse dan salesterm condition atau klausulastandar, yang pada umumnya e-merchant telah meletakkanklausula kesepakatan padawebsitenya, sedangkan e-customer jika berminat tinggalmemilih tombol accept ataumenerima.
c. Penerimaan e-customermelalui mekanisme “klik”tersebut sebagai pBungaujudandan kesepakatan yang tentunyamemikat pihak e-merchant.
d. Pada saat kedua belah pihakmecapai kesepakatan, kemudiandiikuti dengan prosespembayaran, yang melibatkandua bank perantara dari masing-masing pihak yaitu acquiringmerchant bank dan issuingcustomer bank.
e. Setelah proses pembayaranselesai kemudian diikutidengan proses pemenuhanprestasi oleh pihak e-merchant
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
berupa pengiriman barang sesuaidengan kesepakatan mengenaisaat penyerahan dan spesifikasibarang.
E. Bisnis Online1. Pengertian Bisnis Online
Menurut Mariam DarusBadrulzaman, bahwa jual belionline atau bisnis online adalahtransaksi dagang antara penjualdengan pembeli untuk menyediakanbarang, jasa atau mengambil alihhak. Kontrak ini dilakukan denganmedia electronic (digital medium)di mana para pihak tidak hadirsecara fisik dan medium initerdapat dalam jaringan umumdengan sistem terbuka yaitu internetatau world wide web. Transaksi initerjadi terlepas dari batas wilayahdan syarat nasional.
Bisnis online adalah sebuahcara promosi atau menawarkanbarang atau jasa yang di lakukanmenggunakan jaringan internet,Untuk mudahnya pengertian bisnisonline adalah menjual atau promosiyang dilakukan dengan cara onlineatau menggunakan internet dengansaling berkomukasi.
Proses pengikatan transaksijual beli secara elektronik inidilakukan dalam beberapa tahap,sebagai berikut :1. Penawaran, yang dilakukan
oleh penjual atau pelakuusaha melalui website padainternet.
2. Penerimaan, dapat dilakukantergantung penawaran yangterjadi. Apabila penawarandilakukan melalui e-mail
address, maka penerimaandilakukan melalui e-mail,karena penawaran hanyaditujukan pada sebuah e-mailyang dituju sehingga hanyapemegang e-mail tersebut yangdituju.
3. Pembayaran, dapat dilakukanbaik secara langsung maupuntidak langsung, misalnyamelalui fasilitas internet, namuntetap bertumpu pada keuangannasional, yang mengacu padasistem keuangan lokal.
4. Pengiriman, merupakan suatuproses yang dilakukan setelahpembayaran atas barang yangditawarkan oleh penjual kepadapembeli, dalam hal ini pembeliberhak atas penerimaan barangtermaksud.
Berdasarkan proses transaksijual-beli secara online yang telahdiuraikan di atas, menggambarkanbahwa ternyata jual-beli tidak hanyadapat dilakukan secarakonvensional, dimana antara penjualdengan pembeli saling bertemusecara langsung, namun dapat jugahanya melalui media internet,sehingga orang yang salingberjauhan atau berada pada lokasiyang berbeda tetap dapat melakukantransaksi jual-beli tanpa harusbersusah payah untuk salingbertemu secara langsung, sehinggameningkatkan efektifitas danefisiensi waktu serta biaya baik bagipihak penjual maupun pembeli.Namun, di sisi lain transaksi jualbeli online akan menimbulkanperbuatan curang dengan cara
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 201837
melakukan penipuan, apabila barangyang dibeli ataupun dipesan tidakpernah dikirim, sedangkan uangsudah dikirim melalui rekening.2. Jenis-Jenis Bisnis Onlinea. HYIP (High Yield Investment
Program)HYIP atau High YieldInvestment Program merupakanprogram investasi yang tumbuhdan berkembang pesat terutamasaat ini.
b. Affiliate MarketingAffiliate marketing adalahbisnis yang memasarkan produkperusahaan/orang lain melaluionline, dalam hal denganmenggunakan media website,blog, dan lain sebagainyadengan kesepakatan yang telahditentukan yaitu sistem bagihasil bekisar 30%-70%.
c. PPC Publisher (Pay Per ClickPublisher)Pay Per Click Publisher adalahsuatu program bisnis onlineberupa iklan konten/text dangambar/ banner dari seorangatau perusahaan yangmemberikan komisi atau akanmelakukan pembayaran apabilaiklan yang terpasang tersebutdiklik oleh pengunjung.
d. PTC (Paid To Click)Paid To Click merupakansuatu program bisnis onlineperantara antara pemasangiklan dan anggota (member)program ptc tersebut.Beberapa bisnis online ptcyang paling populer sepertineobux, probux, clicksense,
nerdbux dan lain-lain.e. PTR (Paid To Review)
Paid To Review adalah bisnisonline untuk menghasilkanuang yang sangat mudah dikerjakan, cukup denganmengulas atau review suatuproduk dariadvertiser/pemasang iklan.
f. AdvertiserAdvertiser adalah bisnis onlineadvertiser merupakan jasapasang iklan berbayar dimanadalam proses kerjanya biasapihak terkait membuat satuhalaman dinamis/statistikweb/blognya untukmempermudah customermelihat syarat dan ketentuanyang diberlakukan untukcustomer agar dapat memasangiklannya.
g. Revenue SharingRevenue sharing adalah bisnisonline yang menawarkan bagihasil baik antara pemilik bisnisdan setiap anggotanya(member), sebagai contohbisnis online revenue sharingseperti Adhitprofits, Clickzordan lain sebagainya.Kebanyakan bisnis onlinerevenue sharing berbasis jasalayanan iklan, dan yangmenjadi produk andalannyaadalah trafik bagi setiapmember yang memasangiklan didalamnya.
III. METODE PENELITIANMetode penelitian dilakukan
dalam usaha untuk memperoleh
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
data yang akurat serta dapatdipertanggungjawabkankebenarannya. Penelitian hukummerupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metodesistematika, dan pemikiran tertentu,dengan jalan menganalisisnya.Selain itu, juga diadakanpemeriksaan yang mendalamterhadap fakta hukum tersebut untukkemudian mengusahakan suatupemecahan atas permasalahan yangtimbul.A. Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah yangdigunakan dalam penelitian iniadalah dengan menggunakanpendekatan yuridis normatif danyuridis empiris. Pendekatan yuridisnormatif adalah pendekatan yangdilakukan dengan cara mengkajikaidah- kaidah hukum pidana,peratuan perundang-undangan, sertaperaturan-peraturan lainnya yangrelevan dengan permasalahandengan permasalahan yang diteliti.
Pendekatan yuridis empirisadalah pendekatan yang dilakukandengan dengan menelaah hukumdalam kenyataan atau berdasarkanfakta yang didapat secara obyektif dilapangan baik berupa data,informasi, dan pendapat yangdidasarkan pada identifikasi hukumdan efektifitas hukum, yang didapatmelalui wawancara denganakademisi yang berkompeten terkaitdengan masalah yang penulisangkat dalam penelitian ini.
B. Sumber dan jenis dataSumber data penelitian ini
berasal dari data lapangan dan data
kepustakaan. Sedangkan jenis datayang akan digunakan di dalampenelitian ini meliputi data primerdan data sekunder, yaitu :1. Data Primer
Data primer adalah datadiperoleh langsung dari hasilstudi dan penelitian di lapanganyang tentunya berkaitandengan pokok penelitian.Penulis akan mengkaji danmeneliti sumber data yangdiperoleh dari hasil wawancararesponden, dalam hal inidilakukan guna mengetahuibagaimana proses penegakanhukum pidana terhadap tindakpidana penipuan bisnis online.
2. Data SekunderData sekunder adalah datayang diperoleh dari hasilpenelitian kepustakaan dengancara melakukan studikepustakaan, yakni melakukanstudi dokumen, arsip danliteratur-literatur denganmempelajari hal-hal yang bersifatteoritis, konsep- konsep,pandangan-pandangan, doktrindan asas-asas hukum yangberkaitan dengan pokokpenulisan, serta ilmupengetahuan hukum mengikatyang terdiri dari bahan hukumantara lain :a. Bahan hukum primer
Bahan hukum primer adalahbahan hukum yang bersifatmengikat berupa peraturanperundang-undangan. Dalampenelitian digunakan bahanhukum sebagai berikut :
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
1) Undang-Undang Nomor 11Tahun 2008 TentangInformasi dan TransaksiElektronik.
2) Kitab Undang- UndangHukum Pidana (KUHP).
3) Kitab Undang-UndangHukum Acara Pidana(KUHAP).
b. Bahan hukum sekunderBahan hukum sekunderyaitu bahan-bahan yangberhubungan dengan bahanhukum primer dan dapatmembantu menganalisis danmemahami bahan hukumprimer antara lain literatur danreferensi.
c. Bahan hukum tersierBahan hukum tersier yaitubahan-bahan yangmemberikan petunjuk dan
penjelasan terhadap bahanhukum primer dan sekunderseperti kamus, karya- karyailmiah, bahan seminar, hasil-hasil penelitian para sarjanaberkaitan dengan pokokpermasalahan yang akandibahas dalam skripsi ini.
C. Penentuan NarasumberPopulasi yaitu jumlah
keseluruhan dari unit analisa yangdapat diduga-duga. Populasi adalahsejumlah manusia atau unit yangmempunyai ciri-ciri dankarakteristik yang sama. Sampelmerupakan sejumlah objek yangjumlahnya kurang dari populasi.Oleh karena itu narasumber dalammembahas skripsi ini meliputi :
a. Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum
Polda Medan : 1 Orang
b. Pakar Hukum Telematika : 1 Orang
c. Dosen Fakultas Hukum Universitas PembangunanPanca Budi Medan
: 1 Orang
Jumlah Narasumber : 3 Orang
D. Prosedur Pengumpulan danPengolahan Data
1. Prosedur Pengumpulan Dataa. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah carapengumpulan data denganmembaca, memahami, danmengutip, merangkum, dan
membuat catatan-catatan sertamenganalisis peraturanperundang-undangan.
b. Studi LapanganStudi Lapangan adalahmengumpulkan data denganpenelitian langsung padatempat atau objek penelitian
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 201875
yang dilakukan denganwawancara kepada parainforman yang sudahditentukan.
2. Prosedur Pengolahan DataData yang diperoleh baik daristudi lapangan maupun daristudi kepustakaan kemudiandiolah dengan cara sebagaiberikut :
a. Seleksi DataSeleksi data yaitu memilihdata yang sesuai denganobjek yang akan dibahasdalam penelitian.
b. Klasifikasi DataKlasifikasi data yaitupengelompokan datamenjadi pokok bahasansehingga sesuai dengan tujuanagar mudah menganalisis datayang akan ditentukan.
c. Sistematisasi DataYaitu data yang telahdiklasifikasi kemudianditempatkan dengan sesuaidengan posisi pokokpermasalahan secarasistematis.
E. Analisis DataData yang diperoleh,
dianalisis secara metode kualitatifyaitu memaparkan kenyataan-kenyataan yang di dasarkan atashasil penelitian. Dari analisis datatersebut, dilanjutkan denganmenarik kesimpulan motodeinduktif yaitu suatu cara berfikirkhusus lalu kemudian diambilkesimpulan secara umum gunamenjawab permasalahan yangdiajukan.
V. PENUTUPA. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitiandan pembahasan yang telahdipaparkan dalam bab terdahulu,maka dapat diambil kesimpulanbahwa :1. Penegakan hukum pidana
terhadap pelaku penipuan bisnisonline dilakukan sesuai denganaturan hukum pidana yaitu KitabUndang-Undang Hukum Pidana(KUHP). Karena di dalam kasusterdapat unsur penipuandikenakan Pasal 378 KUHPdimana penegakan hukumnyadimulai dari beberapa tahapan.Tetapi karena dalam Pasal 378KUHP untuk ancaman pidananyaterlalu ringan maka aparatkepolisian menggunakan Pasal28 ayat (1) dan Pasal 45 ayat(2) Undang-Undang Nomor 11Tahun 2008 Tentang InformasiDan Transaksi Elektronik sudahmampu menjerat pelaku.Walaupun dalam Pasal 28 ayat(1) tidak mengatur secarakhusus mengatur mengenaitindak pidana penipuan bisnisonline, namun terkait dengantimbulnya kerugian konsumendalam transaksi elektronikmaka dapat juga dikenakandengan pasal tersebut. dalamkasus tindak pidana penipuanbisnis online ini yaitu proses dilakukan penyelidikan oleh pihakkepolisian apakah benar telahterjadi peristiwa penipuankemudian di lakukan penyidikandengan cara olah tempat kejadian
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
perkara (TKP) oleh pihakkepolisian. Tetapi hal tersebutmemiliki kendala dimanaaparat kepolisian memilikikesusahan. Aparat kepolisianyang berperan sebagai penyidikmempunyai kesusahan karenaterkendalanya bukti-bukti yangdidapat untuk menguatkan kasusini supaya bisa masuk kekejaksaan. Sehingga untukperkara penipuan bisnis onlinetidak bisa di lanjutkan kekejaksaan.
2. Faktor penghambat dalampenegakan hukum pidanaterhadap tindak pidana penipuanbisnis online yaitu faktorhukumnya sendiri yang dalamhal ini undang-undang yangancaman pidananya terlalu ringandan tidak menimbulkan efekjera sehingga masih banyakoknum-oknum yang inginmemanfaatkan keadaan yang adatanpa memikirkan yang lain,sementara dalam faktor penegakhukum kurangnya anggota atautim penyidik yang benar-benarberkompeten dalam menanganikasus tersebut sehingga dalamproses penyidikan sedikitterkendala. Sarana dan fasilitasyang belum sepenuhnyamemadai seperti anggaran yangterkadang tidak mencukupi.
B. Saranselain kesimpulam yang
telah dirumuskan di atas, penulisakan memberikan beberapa saranberkaitan dengan penelitian ini,yaitu sebagai berikut :
1. Pemerintah dan aparatpenegak hukum seharusnyauntuk perkara kasus penipuanbisnis online ini dikenakandengan menggunakan Pasal 28ayat (1) dan Pasal 45 ayat (2)Undang-Undang Nomor 11Tahun 2008 Tentang InformasiDan Transaksi Elektronik. Danperlu meningkatkan pemahamandan kinerja dikalangan aparatpenegak hukum dalam mencegahtindak pidana penipuan bisnisonline.
2. Peran aktif pemerintah dan paraaparat penegak hukum dalammengedukasi masyarakat tentangseluk beluk dan bahaya bisnisberkedok online juga sangatdibutuhkan. Jika hal ini tidaksegera direalisasikan, makamodus penipuan berkedok bisnisonline akan selalu terjadi danmenimbulkan banyak korban.Penulis juga menyarankankepada masyarakat untuk lebihberhati- hati lagi dalam sebuahbisnis berbasis online, agar tidakterjadi lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKAAndrisman, Tri. 2013. Asas dan
Dasar Aturan Umum HukumPidana Indonesia SertaPerkembangannya DalamKonsep KUHP 2013. AnugrahUtama Raharja, BandarPembangunan Panca BudiMedan
Farid, Zainal Abidin. 2007, Asas-Asas Hukum Pidana. SinarGrafika. Jakarta
Jurnal Ilmiah Research Sains VOL. 4. NO. 1 Juni 2018
Hamzah, Andi. 1987. Aspek-AspekDi Bidang Komputer. RinekaCipta. Jakarta
----------1994. Masalah PenegakanHukum Pidana. Grafika Indah,Jakarta
----------1996. Hukum Acara PidanaIndonesia. Grafika Indah,Jakarta
----------1996. Hukum Pidana YangBerkaitan Dengan Komputer.Sinar Grafika. Jakarta
Makarim, Edmon. 2000. KompilasiHukum Telematika. RajaGrafindo Persada, Jakarta
----------2003. Kompilasi HukumTelematika. Grafindo persada.Jakarta
Marzuki, Peter Mahmud. 2012.Pengantar Ilmu Hukum.Kencana Prenada,. Jakarta
Muhammad, Abdulkadir, 2004.Hukum dan PenelitianHukum. PT. Citra AdityaBakti, Bandung.
Nawawi, Arief, Barda. 1998.Beberapa Aspek KebijakanPenegakkan DanPengembangan HukumPidana. Citra Aditya Bakti.Bandung
----------2002. Kebijakan HukumPidana. PT. Citra AdityaBhakti, Bandung
Projodikoro, Wirjono. 1997.Hukum Perdata tentangPersetujuan-persetujuanTertentu. Sumur. Bandung
Rahardjo, Sajipto. 1987. MasalahPenegakan Hukum. Sinar Baru,Bandung
----------1980. Hukum danMasyarakat, CetakanTerakhir. Angkasa. Bandung
Retnoningsih, Ana. 2011. KamusBesar Bahasa Indonesia.Widya Karya. Semarang