ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN...

35
Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian www. setjen. pertanian.go.id Kementerian Pertanian www.pertanian.go.id Workshop Jabatan Fungsional Analis Ketahanan Pangan Bogor, 23 Juli 2019 BADAN KETAHANAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2019 ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGA Oleh: Dr. Ir. Adang Agustian, MP (Peneliti Madya PSEKP)

Transcript of ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN...

Page 1: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Workshop Jabatan Fungsional Analis Ketahanan Pangan

Bogor, 23 Juli 2019

BADAN KETAHANAN PANGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2019

ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGA

Oleh:

Dr. Ir. Adang Agustian, MP (Peneliti Madya PSEKP)

Page 2: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Kegiatan pemasaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terjadi dalam

proses mengalirkan barang dan jasa dari sentra produksi ke sentra konsumsi

guna memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan bagi konsumen serta

memberikan keuntungan bagi produsen.

Konsep ini menunjukkan bahwa peranan pemasaran sangat penting dalam

rangka meningkatkan nilai guna bentuk, nilai guna waktu, nilai guna tempat dan

nilai guna hak milik dari suatu barang dan jasa secara umum dan juga pada

komoditas pertanian (Limbong dan Sitorus, 1995).

Sistem pemasaran komoditas pertanian didasarkan pada mekanisme pasar,

dimana pembentukan harga terjadi melalui keseimbangan permintaan dan

penawaran yang terjadi di pasar.

2

ANALISIS PEMASARAN KOMODITAS PERTANIAN

Page 3: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Sifat produk pertanian yang mudah rusak (perishable) menyebabkan harga

cenderung fluktuatif (variasi perubahan harga cukup besar), sehingga perubahan

harga terjadi sangat cepat. Perubahan harga yang relatif sangat cepat diharapkan

akan direspon secara cepat oleh para pelaku pasar sehingga para pelaku pasar

dapat segera mengambil keputusan yang tepat, dan pasar jadi lebih efisien.

Tujuan dari pemasaran yaitu menjembatani apa yang diinginkan produsen dan

konsumen dalam melengkapi proses produksi.

Ketika pemasaran dilakukan secara efisien dan adil, pemasaran secara

keseluruhan dapat meningkatan efisiensi ekonomi, peningkatan keuntungan

produsen dan peningkatan kepuasan konsumen (Beierlein et al 2014).

Hammond dan Dahl (1977): Pemasaran pertanian merupakan sistem yang terdiri

dari sub-sub sistem dari fungsi-fungsi pemasaran (fungsi pertukaran, fungsi fisik,

dan fungsi fasilitas).

Saat ini dikenal pendekatan pendekatan manajerial antara lain supply chain, value

chain, dan global value chain.3

Page 4: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

SC merupakan suatu aliran dan transformasi produk, aliran informasi dan

keuangan dari tahapan bahan baku hingga pengguna akhir. Pengertian lain SC

merupakan jaringan organisasi yang dilibatkan dalam pe-mindahan material,

informasi, dan uang sebagai aliran bahan baku dari sumber masing-masing hingga

melewati proses produksi hingga bahan baku dikirimkan sebagai produk akhir atau

jasa untuk konsumen akhir.

SCM berfokus pada integrasi dari pengelolaan seluruh proses dan aktivitas bisnis

penting pada suatu SC se-efisien mungkin untuk memenuhi permintaan

konsumen. Definisi SCM yang dipandang sebagai strategi bisnis masa kini,

maka tujuan utama SCM adalah meningkatkan keunggulan bersaing: lebih unggul

dari SC lain dalam hal memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar (merespon

pasar) .

4

Page 5: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Menurut Gerrefi (1994), value chain digambarkan sebagai struktur teritorial

(geografis) dan teknis yang terdiri dari para aktor (pelaku) mulai dari penyedia

input hingga konsumen akhir. Rantai nilai dipandang sebagai media untuk

mengembangkan sistem produksi, teknologi, logistik, sumberdaya manusia, relasi

organisasi dan jejaring (networks). Dengan demikian rantai nilai mendeskripsikan

keterlibatan dari seluruh pelaku bisnis yang terlibat pada suatu komoditi atau

produk tertentu mulai dari penyedia input sampai dengan konsumen akhir.

Struktur VC terdiri dari aktivitas penyediaan input, proses produksi primer

(misalnya on-farm), proses pengolahan produk, pemasaran produk sam-pai ke

tangan konsumen akhir. Proses yang berbeda dapat dilakukan oleh pelaku usaha

yang sama ataupun pelaku usaha yang berbeda sangat tergantung dari jumlah,

kualitas dan kerumitan proses produksi suatu produk.

5

Page 6: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Dalam analisis marketing channel untuk peningkatan nilai-nilai tambah banyak

dianalisis melalui pendekatan analisis marjin pemasaran dan farmer share.

Marjin dalam pemasaran (perspektif ekonomi) merupakan perbedaan harga di

tingkat petani produsen dengan harga di tingkat konsumen akhir atau di tingkat

retail. Marjin digunakan sebagai salah satu indikator efisiensi pada sistem

pemasaran produk agribisnis yang setara (equivalen). Marjin pemasaran (dari

perspektif makro atau sistem pemasaran) menggambarkan kondisi pasar ditingkat

lembaga-lembaga yang berbeda, minimal ada dua tingkat pasar.

Farmer share merupakan rasio antara harga di tingkat petani terhadap harga di

tingkat retail (Hudson 2007). Farmer share merupakan bagian harga dari biaya

produksi yang dikeluarkan oleh petani ditambah keuntungan yang diterimanya.

6

Page 7: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

7Gambar Marjin pemasaran Mp= Pr-Pf

Page 8: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Farmer share dipengaruhi oleh: tingkat pemrosesan, biaya transportasi, keawetan

produk, biaya transportasi, dan jumlah produk (Kohls dan Uhl 2002). Semakin

tinggi farmer share menyebabkan semakin tinggi pula bagian harga yang diterima

petani.

Dengan Analisis marjin dan farmer share dapat diketahui saluran-saluran

pemasaran yang efisien. Efisiensi pemasaran harus memperhitungkan fungsi-

fungsi pemasaran yang ada, biaya-biaya dan atribut produk.

Analisis yang dilakukan terhadap struktur pasar meliputi analisis pangsa pasar,

konsentrasi pasar, dan hambatan masuk pasar.

8

Page 9: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Pangsa pasar merupakan total produksi suatu perusahaan terhadap total produksi

seluruh perusahaan dalam suatu industri. Semakin tinggi persentase pangsa pasar

(market share) menunjukkan kekuatan suatu perusahaan dalam suatu industri.

Konsep konsentrasi pasar mengukur berapa jumlah output dalam sebuah industri

yang diproduksi dari empat perusahaan terbesar dalam sebuah industri (Baye,

2010). Konsentrasi pasar berkaitan dengan market share yang dikuasai oleh

perusahaan-perusahaan dalam satu industri. Konsep umum merupakan cerminan

dari empat perusahaan besar yang diukur dengan concentration ratio. Jika empat

perusahaan tersebut memiliki pangsa pasar lebih dari 60 persen maka pasar

cenderung berstruktur monopoli.

Semakin tinggi hambatan masuk pasar, maka pasar cenderung berada pasar

monopoli dan sebaliknya jika pelaku cenderung lebih mudah masuk pasar

(hambatan kecil) maka pasar cenderung berada pasar bersaing.

9

Page 10: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Marjin pemasaran (Mp) adalah selisih harga produk ditingkat konsumen (Pr)

dengan harga ditingkat produsen (Pf) atau penjumlahan biaya pada tiap lembaga

pemasaran (bi) dengan parameter keuntungan masing-masing (ki).

Mp = Pr – Pf atau Mp = ∑bi + ∑ki

dimana:

Mp= Marjin pemasaran; Pr = Harga di tingkat konsumen (user)

Pf = Harga di tingkat produsen (farm); bi = Biaya tata niaga ke-i:

ki = keuntungan ke-i.

Suatu sistem distribusi pemasaran dikatakan efisien jika besarnya tingkat marjin

pemasaran bernilai kurang dari 50% dari tingkat harga yang di bayarkan

konsumen.

10

Page 11: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Farmer Share & Efisiensi Pemasaran

Soekartawi (2005), share harga yang diterima Petani (SPf) adalah besarnya

bagian yang diterima petani dari harga yang dibayar konsumen atas suatu produk

yang dinyatakan dalam persen. Rumus farmer’s share adalah sebagai berikut:

SPf = Pr/ Pf x 100% dimana:

SPf = Share harga di tingkat petani; Pr = Harga di tingkat konsumen (user); Pf =

Harga di tingkat petani (farm)

Efisiensi Pemasaran: dapat dihitung dengan menggunakan rumus efisiensi

pemsaran (Ep) (Downey dan Erickson, 1992) sebagai berikut:

Ep= (Biaya pemasaran)/(Nilai Produk yang dipasarkan)

Kaidah Keputusan: 1. Ep > 1 berarti tidak efisien; 2. Ep < 1 berarti efisien.

11

Page 12: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Analisis Transmisi Harga

Ketersediaan informasi harga yang baik merupakan salah satu indikator

tercapainya suatu sistem pemasaran yang terintegrasi (pasar dapat dikatakan

efisien). Informasi harga yang lancar akan digunakan secara baik dalam kegiatan

pembelian di pasar dan keputusan produksi, sehingga harga pasar dapat secara

tepat mencerminkan keseimbangan permintaan dan penawaran.

Jika asumsi dimana pembeli dan penjual memiliki informasi sempurna dan lengkap

tersebut dipenuhi, maka perubahan harga akan dapat segera direspon oleh pelaku

pasar sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

Hal tersebut akan menunjukkan bahwa antara pasar satu dan lainnya telah

terintegrasi dengan baik.

12

Page 13: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Ravallion (1986): dalam suatu pasar yang terintegrasi, harga dari pasar yang

berbeda akan berkorelasi positif sebagai pencerminan lancarnya arus informasi

(perkembangan komoditi tertentu) atas pasar. Pemahaman terhadap tingkat

integrasi pasar akan mempermudah pengawasan terhadap perubahan harga, juga

dapat digunakan sebagai dasar perbaikan kebijakan yang lebih relevan untuk

pengembangan pasar pertanian di suatu daerah.

Kendala yang sering dihadapi pada pemasaran produk pertanian adalah fasilitas

pasar yang tidak memadai serta skala produksi yang kecil. Hal ini dapat

menyebabkan struktur pasar yang terbentuk adalah pasar persaingan tidak

sempurna.

Umumnya struktur pasar produk pertanian bersifat oligopsoni, dimana petani akan

memperoleh harga yang lebih rendah. Kondisi pasar yang tidak sempurna tersebut

akan menyebabkan informasi harga yang didapatkan oleh pelaku pasar juga tidak

sempurna (terjadi disintegrasi informasi) menyebabkan lambatnya respon

penyesuaian harga sehingga pasar menjadi tidak efisien.13

Page 14: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Transmisi harga diukur melalui regresi sederhana di antara dua harga pada dua

tingkat pasar, dan selanjutnya dihitung elastisitasnya.

14

Page 15: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

keterangan:

ET = Elastisitas transmisi harga; ∂Pr = Perubahan harga di tingkat

Konsumen; ∂Pf = Perubahan harga di tingkat produsen

Pr̅ = Rata-rata harga di tingkat konsumen; Pf ̅ = Rata-rata harga di tingkat produsen

Dengan kriteria nilai et adalah sebagai berikut:

Jika et = 1, perubahan harga sebesar 1 % di tingkat konsumen akan

mengakibatkan perubahan harga sebesar 1 % di tingkat produsen, pasar bersaing

sempurna, dan sistem tata niaga sudah efisien.

Jika et > 1, perubahan harga sebesar 1 % di tingkat konsumen akan

mengakibatkan perubahan harga lebih besar dari 1 % di tingkat produsen, pasar

bersaing tidak sempurna, dan pasar belum efisien.

Jika et < 1, perubahan harga sebesar 1 % di tingkat konsumen akan

mengakibatkan perubahan harga kurang dari 1 % di tingkat produsen, pasar

bersaing tidak sempurna dan pasar belum efisien, dimana terdapat kekuatan

monopsoni atau oligopsoni. 15

Page 16: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Analisis Rasio Konsentrasi Pasar

Untuk melihat struktur pasar suatu komoditas, dapat dilakukan dengan pengukuran

rasio konsentrasi pasar yang didefinisikan sebagai jumlah dan ukuran distribusi

penjual dan pembeli dalam pasar, semakin tinggi nilai konsentrasi rasionya, maka

kemungkinan pasar semakin tidak kompetitif. Nilai CR akan menunjukan

presentase output pasar yang dihasilkan oleh tiga produksi terbesar di suatu

wilayah.

Pengukuran konsentrasi rasio dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

Untuk Tingkat Petani

16

Keterangan:

MS1 : Produksi terbesar ke-1

MS2 : Produksi terbesar ke-2

MS3 : Produksi terbesar ke-3

MSi : Seluruh produksi yang ada

Page 17: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Untuk Tingkat Pedagang

Semakin besar nilai rasio konsentrasi menunjukan bahwa industri tersebut

semakin terkonsentrasi dan semakin sedikit jumlah pedagang yang berada di

pasaran. Sedangkan semakin rendah rasio konsentrasi menunjukan pasar

bersaing lebih kompetitif dikarenakan tidak ada pedagang secara signifikan yang

menguasai pasar.

17

Keterangan :

MS1 : Pembelian pedagang ke-1

MS2 : Pembelian pedagang ke-2

MS3 : Pembelian pedagang ke-3

MSi : Total pembelian

Page 18: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

KEBIJAKAN HARGA

18

Kebijakan Harga Dasar (Harga Minimum)

Page 19: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

19

Apabila permintaan agak datar bentuknya (landai) =elastis, maka pergeseran kurva

penaawaran akan menimbulkan perubahan yang sedikit, tetapi perubahan julah yang

diperjualbelikan cukup besar.

Apabila permintaan bentuknya menurun dengan sangat curam (inelastis), maka pergeseran ke

atas kurva penawaran akan menimbulkan perubahan harga yang besar, tetapi perubahan

jumlah yang diperjualbelikan adalah relatif kecil.

Page 20: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

20

Kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP)

Page 21: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

21

Kebijakan Harga Atap (Ceiling Price) (Harga Maksimum)

Page 22: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

22

Kebijakan HET Beras

Kontrol harga adalah salah satu bentuk intervensi pemerintah dalam

mengendalikan flutuasi harga beras (Suryana et al., 2014).

Jika harga suatu barang dianggap terlalu tinggi sehingga tidak dapat dijangkau

lagi oleh konsumen, maka pemerintah dapat menetapkan harga maksimum

atau biasa disebut Harga Eceran Tertinggi (HET). Dengan ditetapkannya HET,

suatu barang tidak boleh dijual dengan harga lebih tinggi daripada yang telah

ditetapkan tersebut Misalnya pada Beras.

Menurut Lipsey (1995) Harga eceran tertinggi adalah harga maksimal yang

ditetapkan oleh Pemerintah pada komoditi dan jasa tertentu yang diyakini telah

dijual pada tingkat harga yang lebih tinggi dari wajar yang merugikan

konsumen.

Page 23: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

23

Apabila HET ditetapkan sama dengan atau lebih tinggi daripada harga

keseimbangan yang ditentukan oleh penawaran (supply) dan permintaan

(demand) di pasaran, maka penetapan HET tidak banyak pengaruhnya dan

hanya sekadar untuk mencegah para penjual untuk menaikkan harga lebih

daripada batas yang ditetapkan tersebut.

Namun bila HET itu lebih rendah daripada harga keseimbangan, maka akan

timbul berbagai persoalan. Persoalan yang timbul jika HET ditetapkan lebih

rendah daripada harga keseimbangan pasar adalah jumlah barang yang diminta

dengan harga HET lebih besar daripada barang yang tersedia (Qd > Qs)

sehingga menimbulkan kekurangan supply (Gambar 1).

Untuk mengatasi keadaan kelangkaan ini, pemerintah dapat melakukan

berbagai kebijakan seperti operasi pasar, memberikan subsidi produsen,

mengurangi pajak dan impor barang agar jumlah barang meningkat dan

permintaan dapat terpenuhi pada tingkat harga eceran terendah.

Page 24: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

24

Dalam upaya mengontrol stabilitas harga

beras agar daya beli masyarakat tetap

terjaga, pemerintah selain mengeluarkan

Permendag No. 57 tahun 2017 tentang

Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras juga

melalui Kementerian Pertanian

menetapkan pembagian mengenai kelas

mutu beras melalui Peraturan Menteri

Pertanian Nomor 31/Permentan/PP.130/8

/2017 tentang Kelas Mutu Beras

(Kementan, 2017). Pengkategorian kelas

mutu beras lebih disederhanakan, yakni

medium, premium, dan beras khusus.

Page 25: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

25

Kebijakan Tarif

Page 26: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

26

Kebijakan Subsidi

Suparmoko (2003), subsidi (transfer): salah satu bentuk pengeluaran

pemerintah yang juga diartikan sebagai pajak negatif yang akan menambah

pendapatan mereka yang menerima subsidi atau mengalami peningkatan

pendapatan riil apabila mereka mengkonsumsi atau membeli barang yang

disubsidi pemerintah dengan harga jual yang rendah.

Subsidi, 2 bentuk: (1) bentuk uang (cash transfer) dan (2) bentuk barang atau

subsidi innatura (in kind subsidy).

Subsidi:

dimana: SHi = Subsidi harga produk ke-i per kg; HNSi= Harga non subsidi

produk ke-i per kg; dan HSi= Harga subsidi produk ke-i per kg.

Page 27: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

27

Subsidi harga sarana produksi bertujuan meningkatkan daya beli petani

yang kurang mampu agar dapat membeli saprotan dalam jumlah cukup

untuk meningkatkan atau mempertahankan pdvts dan pendapatan

usahataninya.

Bentuk subsidi produsen (Pindyck and Rubinfeld, 2005): (1) Input Subsidy,

(2) Perlindungan Harga (Floor Price), (3) Insurance, dan (4) Income

Subsidy. Contoh Input Subsidy antara lain: subsidi harga pupuk.

Kelamahan subsidi input pertanian:

(1) Penyelewengan program sehingga tidak tepat sasaran.

(2) Subsidi input dalam bentuk barang rawan penyimpangan

(3) Subsidi bunga kredit tani tidak termanfaatkan secara optimal karena;

(4) Tidak mampu meningkatkan kesejahteraan petani akibat jatuhnya

harga komoditas saat panen; dan

(5) Subsidi input dalam bentuk barang seringkali tidak optimal dalam

penggunaanya.

Page 28: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

28

Subsidi memiliki eksternalitas positif dan negatif.

eksternalitas positif :

1) alat pemerataan output,

2) alat stabilitas harga: mekanisme intervensi harga, dan

3) alat optimalisasi output: elastisitas penawaran.

eksternalitas negatif, jika tidak transparan akan timbulkan:

1)distorsi baru dalam perekonomian,

2)menciptakan inefisiensi, dan

3)tidak dinikmati oleh masyarakat yang berhak.

Page 29: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

29

Dampak Kebijakan Subsidi Pupuk terhadap kesejahteraan

Subsidi yang dibayar pemerintah = A + E + C + G + F. Produsen, bersedia

produksi Q0 Q1. Maka: ΔPS = A + E; dan ΔCS = C + G.

Perubahan total dalam kesejahteraan ΔCS ditambah ΔPS ditambah pengeluaran

pemerintah untuk membiayai subsidi pupuk menjadi -F. Segitiga F atau sebesar –F

DWL dari subsidi.

Page 30: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

30

Kebijakan Subsidi Ekspor

Page 31: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

31

Analisis Daya saing Komoditas Pangan Nasional

Konsep daya saing berpijak dari konsep keunggulan komparatif D. Ricardo

1823.

Konsep keunggulan kompetitif (RCA) digunakan untuk mengukur kebijakan

suatu aktivitas atau keuntungan privat yang dihitung atas harga pasar

berdasarkan analisis finansial.

Konsep keunggulan komparatif: (1) sebagai dasar menjelaskan pola

spesialisasi internasional dalam produksi dan perdagangan, (2) petunjuk

pemerintah dalam menentukan kebijaksanaan yang berhubungan dengan

sumber-sumber dan perdagangan.

Dalam Matrik PAM, keunggulan komparatif DRC dan keunggulan kompetitif

PCR.

Page 32: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Simatupang (2002), daya saing suatu usaha dalam hal ini dapat

didefinisikan sebagai kemampuan suatu usaha untuk tetap layak secara

privat (finansial) pada kondisi teknologi ust, lingkungan ekonomi dan

kebjk pemerintah yang ada.

Monke dan Pearson (1994) mengemukakan bahwa untuk mengukur

keunggulan kompetitif dapat didekati dengan cara menghitung

profitabilitas privat, sedangkan untuk mengukur keunggulan

komparatif dapat dilakukan dengan menghitung profitabilitas sosial.

Page 33: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

Analisis Data: kuantitatitif dan kualitatif. Analisis kuantitatif: Analisis

PAM (Policy Analisys Matrix).

Uraian

(description)

Pendapatan

(Revenue)

Rupiah

Biaya (Costs) RupiahKeuntung

an (Profit)

Rupiah

Yang dapat

diperdagangkan

(Tradable)

Domestik

(domestic)

Private A B C D

Sosial E F G H

Divergence I J K L

Page 34: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

A = penerimaan individu: jumlah produksi dikalikan harga pasar (Rp)

B = biaya input yang dapat diperdagangkan dikalikan harga pasar (Rp)

C = biaya dari input faktor domestik dikalikan harga pasar (Rp)

D = pendapatan individu = A-(B+C) (Rp)

E = penerimaan sosial yaitu jumlah produksi dikalikan harga sosial (Rp)

F = input yang dapat diperdagangkan dikali harga sosial (Rp)

G = input faktor domestik dikalikan harga sosial (Rp)

H = pendapatan sosial = E-(F+G) (Rp)

Suatu komoditas dapat dikatakan memiliki keunggulan komparatif jika

memiliki nilai DRCR <1 dan memiliki keunggulan kompetitif jika memiliki

nilai PCR <1

DRCR= G/(E-F) PCR= C/(A-B)

Page 35: ANALISIS PEMASARAN DAN KEBIJAKAN HARGAbkp.pertanian.go.id/storage/app/uploads/public/5d6/e0b/2... · 2019-09-03 · Pemasaran merupakan salah satu subsistem penting dari sistem agribisnis.

Sekretariat Jenderal

Kementerian Pertanianwww.setjen.pertanian.go.idKementerian Pertanian www.pertanian.go.id

35

TERIMA KASIH