ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan...

92
ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA UPACARA PERNIKAHAN ADAT MELAYU OLEH KELOMPOK LINTAU DI KAMPUNG LALANG KECAMATAN MEDAN SUNGGAL SKRIPSI SARJANA Dikerjakan O L E H NAMA : M. TEGUH ALAMSYAH NIM : 120707054 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI MEDAN 2017

Transcript of ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan...

Page 1: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA UPACARA PERNIKAHAN ADAT MELAYU OLEH KELOMPOK LINTAU DI KAMPUNG LALANG KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

SKRIPSI SARJANA

Dikerjakan

O

L

E

H

NAMA : M. TEGUH ALAMSYAH

NIM : 120707054

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2017

Page 2: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

PENGESAHAN

ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA UPACARA PERNIKAHAN ADAT MELAYU OLEH KELOMPOK LINTAU DI KAMPUNG LALANG KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

Skripsi Sarjana

Dikerjakan Oleh :

NAMA : M. TEGUH ALAMSYAH

NIM : 120707054

Disetujui Oleh

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Muhammad Takari,M.Hum.,Ph.D. Dra. Heristina Dewi, M.Pd. NIP. 196512211991031001 NIP.196605271994032001

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

MEDAN

2017

Page 3: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

DISETUJUI OLEH

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

MEDAN, FEBRUARI 2018

PROGRAM STUDI ETNOMUSIKOLOGI

KETUA,

Arifni Netrirosa, SST., M.A NIP.196502191994032002

Page 4: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

PENGESAHAN

DITERIMA OLEH :

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara untuk

melengkapi salah satu syarat Ujian

Sarjana Seni dalam bidang disiplin Etnomusikologi pada Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Dr. Budi Agustono, M.S

NIP. 196008051987031001

Panitia Ujian : Tanda Tangan

1. Arifni Netrirosa, SST., M.A ( )

2. Drs. Muhammad Takari, M.Hum.,Ph.D. ( )

3. Dra. Heristina Dewi, M.Pd. ( )

4. Drs. Setia Dermawan Purba, M.Si. ( )

Page 5: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga penulis sampai pada akhir penulisan

Skripsi penulis yang berjudul “Analisis Musik Iringan dan Fungsi Silat Pada

Upacara Pernikahan Adat Melayu Oleh Kelompok Lintau di Kampung Lalang

Kecamatan Medan Sunggal”.

Dalam proses penyelesaian tulisan ini, banyak pihak yang telah

membantu dan mendukung penulis baik dalam bentuk doa, semangat serta materi

agar proses penyelesaian serta hal-hal yang dibutuhkan dapat terlaksana dengan

baik. Pada kesempatan ini penulis ingin mempersembahkan skripsi ini dan

mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Zulfan

Husairi dan Ibunda Siti Rosmala Girsang. Terimakasih atas segala kasih penulisng

dan ketulusan kalian sehingga penulis bisa seperti sekarang ini. Terimakasih untuk

perhatian yang tak pernah berhenti terkhusus selama proses pengerjaan skripsi ini.

Terimakasih untuk semangat dan doa yang kalian panjatkan sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga berterimakasih kepada adik Sarah

Rizkia. Terimakasih untuk perhatian, semangat serta doa yang telah diberikan

untuk penulis.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Budi Agustono,

M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU Medan. Terimakasih juga kepada

Bapak Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing I yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 6: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

ii

Terimakasih juga kepada Ibu Dra. Heristina Dewi, M.Pd. selaku Dosen

Pembimbing II penulis yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk nasehat, ilmu, dan perhatian yang

telah bapak dan ibu berikan selama penulis kuliah di Program Studi

Etnomusikologi.

Penulis juga berterimakasih kepada seluruh dosen di Program Studi

Etnomusikologi, Ibu Arifni Netrirosa, SST., M.A., selaku ketua Program Studi

Etnomusikologi, Bapak Drs. Bebas Sembiring, M.Si., selaku sekretaris Program

Studi Etnomusikologi, Bapak Prof. Mauly Purba, M.A.,Ph.D., Bapak Drs.

Irwansyah, M.A., Ibu Dra. Rithaony Hutajulu, M.A.,Bapak Drs. Fadlin, M.A,

Bapak Drs. Perikuten Tarigan, M.A., Ibu Dra. Frida Deliana, M.Si., Bapak Drs.

Setia Dermawan Purba, M.Si., Bapak Drs. Torang Naiborhu, M.Hum, Bapak

Kumalo Tarigan, M.A.,seluruh dosen praktek musik beserta staff di Program

Studi Etnomusikologi yang telah memberikan pembelajaran, bimbingan dan

arahan kepada penulis hingga sampai pada tugas akhir penulis ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Datuk Ahmad Fauzi

selaku dosen praktik musik Melayu di Program Studi Etnomusikologi USU

karena telah berkenan menjadi salah satu informan dalam penulisan skripsi ini.

Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Harto, Bapak Ifan, Alfi, dan

Raihan. Terimakasih untuk selalu menerima dan menyambut penulis dengan baik.

Terimakasih atas segala informasi dan bantuan dari bapak dan teman-teman

sekalian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 7: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

iii

Terima kasih kepada teman-teman Etnomusikologi stambuk 2012,terkhusus

Yomi, Rivai, Firli, Reza, Raudatul, Rahmatika, Intan, Marthin, Philipus, Sayuti,

yang selalu saling memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi ini.

Penulisjuga berterima kasih kepada teman-teman kampus seperjuangan

penulisIhsan, Sanjaya, Yuda, Zulfiqar, Zaki, dan Rahmat yang selalu memberi

semangat kepada penulis. Kemudian penulis juga berterima kasih kepada

Muhammad Rizki dan Muhammad Aksani Takwim yang selalu siap menemani

penulis untuk pengerjaan skripsi ini. Penulis juga berterima kasih kepada semua

pihak yang telah ikut berperan dalam penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih belum sempurna. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap kiranya skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi disiplin ilmu

pengetahuan Etnomusikologi.

Penulis,

M.Teguh Alamsyah

120707054

Page 8: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

iv

ABSTRAK

Skripsi ini akan mengkaji tentang struktur musik iringan silat dan fungsisilat dalam upacara pernikahan adat Melayu di Medan. Penelitian ini akan menggunakan pendekatan metode penelitian kualitatif. Adapun dalam proses kerjanya, penulis akan melakukan pengumpulan dan pengolahan data dengan beberapa cara yaitu studi kepustakaan (termasuk pustaka online), observasi, wawancara, perekaman data visual dan audio, serta kerja laboratorium. Penelitian ini akan menggunakan teori weighted scale untuk menganalisis struktur musik iringan silat yaitu patam-patam dan beberapa teori untuk menganalisis fungsi silat dalam upacara pernikahan adat Melayu. Penelitian ini berada di Kampung Lalang Medan, di mana para pesilat ini latihan dan terdapat upacara pernikahan adat Melayu. Hasildari penelitian merupakan bentuk penyajian hasil analisis musik patam-patam yang telah di notasikan dalam bentuk not-notdan beberapa fungsi guna mempermudah pembacaannya.

Kata kunci : silat, patam-patam, struktur musik, fungsi

Page 9: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

v

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ......................................................................................... i ABSTRAK ......................................................................................................... iv DAFTAR ISI ...................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 1.2 Pokok Permasalahan .......................................................................... 3 1.3 Tujuan dan ManfaatPenelitian ........................................................... 3 1.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3 1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................................... 4 1.4 Konsep Dan Teori .............................................................................. 4

1.4.1 Konsep....................................................................................... 4 1.4.2 Teori ....................................................................................... ..5

1.5 Metode Penelitian ............................................................................... 7 1.5.1 Studi Pustaka ............................................................................ 8 1.5.2 Observasi ................................................................................. 8 1.5.3 Wawancara ............................................................................... 9 1.5.4 Dokumentasi ............................................................................ 9 1.5.5 Kerja Laboratorium ................................................................ 10

1.6 Lokasi Penelitian ............................................................................. 10

BABII GAMBARAN UMUM SUKU MELAYU DALAM MASYARAKAT YANG HETEROGEN DI KAMPUNG LALANG

2.1 Letak Geografis ............................................................................... 11 2.2 Jumlah Dan Susunan Penduduk ....................................................... 11 2.3 Sejarah Suku Melayu ....................................................................... 12 2.4 Sistem Kekerabatan .......................................................................... 17 2.5 Sistem Mata Pencaharian ................................................................. 18 2.6 Sistem Religi ................................................................................... 19 2.7 Kesenian dan Adat ........................................................................... 20

BAB III DESKRIPSI UPACARA PERNIKAHAN ADAT MELAYU DAN GAMBARAN UMUM KELOMPOK LINTAU

3.1 Deskripsi Upacara Pernikahan Adat Melayu .................................... 23 3.1.1Merisik ..................................................................................... 23

3.1.2Meminang................................................................................. 24 3.1.3Jamu Sukut ............................................................................... 26 3.1.4Malam Berinai .......................................................................... 27 3.1.5Berandam dan Mandi Bunga ..................................................... 29 3.1.6Mengantar Bunga Sirih ............................................................. 29 3.1.7Akad Nikah............................................................................... 30

Page 10: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

vi

3.1.8Bersanding ................................................................................ 32 3.1.9Silat Tarik ................................................................................. 33 3.1.10Silat Laga ................................................................................ 35 3.1.11Hempang Batang..................................................................... 36 3.1.12Tari Persembahan ................................................................... 37 3.1.13Hempang Pintu ....................................................................... 37 3.1.14Pijak Batu Lagan ..................................................................... 37 3.1.15Sembah Mertua ....................................................................... 38 3.1.16Hempang Kipas ...................................................................... 38 3.1.17Tepung Tawar ......................................................................... 38 3.1.18Makan Nasi Hadap-hadapan.................................................... 42 3.1.19Mandi Berdimbar .................................................................... 44 3.1.20Meminjam Pengantin .............................................................. 44 3.2 Pendukung Pertunjukan ................................................................... 45 3.2.1 Pemusik ........................................................................................ 45 3.2.2 Pesilat ........................................................................................... 46 3.2.3 Penonton....................................................................................... 47 3.3Perlengkapan Pertunjukan ................................................................ 47 3.4 Alat Musik yang Digunakan ........................................................... 48 3.4.1 Biola ............................................................................................. 48 3.4.2 Gendang Ronggeng ...................................................................... 49 3.5Gambaran Umum Kelompok Lintau .................................................. 50

BAB IVDESKRIPSI SILATDAN ANALISIS MUSIK PENGIRING SILAT

4.1 Deskripsi Silat ................................................................................. 52 4.2 Analisis Musik Pengiring ................................................................. 56

4.2.1Tangga Nada ............................................................................. 59 4.2.2 Nada Dasar. .............................................................................. 60 4.2.3 Wilayah Nada ........................................................................... 61 4.2.4Frekuensi Pemakaian Nada ........................................................ 62 4.2.5Formula Melodik ....................................................................... 62 4.2.6Jumlah Interval .......................................................................... 63 4.2.7Pola Kadensa ............................................................................. 65 4.2.8Kontur ....................................................................................... 65

BAB V FUNGSI SILAT

5.1Fungsi Berdasarkan Teori Alan P. Merriam ....................................... 68 5.2Fungsi Berdasarkan Teori Kurath ..................................................... 69 5.3Fungsi Berdasarkan Teori Shay ........................................................ 70 5.4Fungsi Berdasarkan Teori Radcliffe-Brown ...................................... 71 5.5Fungsi Berdasarkan Teori Narawati dan Soedarsono ......................... 73

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ..................................................................................... 76 6.2 Saran ................................................................................................ 77

Page 11: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

vii

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 78 DAFTAR INFORMAN .................................................................................... 80

Page 12: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Melayu memiliki berbagai macam kesenian yang difungsikan

di dalam kehidupan mereka. Di antara banyaknya kesenian Melayu, ada yang

difungsikan di dalam upacara pernikahan, seperti pantun, tari persembahan, silat,

dan tari inai. Upacara pernikahan dalam kebudayaan masyarakat Melayu di dalam

pelaksanaannya berdasar kepada tata cara adat Melayu dan agama Islam.

Peraturan tersebut melibatkan tata cara komunikasi yang digunakan ketika proses

upacara pernikahan berlangsung. Upacara pernikahan yang dilaksanakan oleh

masyarakat Melayu merupakan gabungan dua faktor yang saling melengkapi,

yaitu aspek syari’at sebagaimana yang diajarkan di dalam agama Islam dan aspek

adat. Setiap upacara pernikahan dalam budaya Melayu melibatkan adat-istiadat

dan agama Islam yang akan dilakukan secara tertib dan berurutan dari awal

sampai akhir.

Seperti disebutkan di atas, di dalam pernikahan adat Melayu terdapat silat.

Ada 2 macam silat yang dipertunjukkan di dalam pernikahan adat Melayu, yaitu

silat tarik dan silat tempur atau silat laga. Namun keduanya memiliki musik

pengiring yang sama, yaitu musik patam-patam. Silat yang biasanya digunakan

untuk membela diri ataupun untuk bertarung, kini silat digunakan untuk

menyambut pengantin. Ditambah lagi gerakan silat tersebut diiringi oleh musik.

Hal inilah yang membuat penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang silat ini.

Silat di sini berkaitan dengan tari inai pada malam sebelum hari pernikahan

Page 13: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

2

berlangsung. Akan tetapi, di sini penulis hanya membahas tentang silat yang

terjadi pada hari pernikahan saja.

Silat tarik digunakan untuk menyambut pengantin laki-laki yang sudah

tampak dari kejauhan. Masyarakaat Melayu umumnya banyak bertempat tinggal

di tepian muara atau sungai sehingga sarana kendaraan satu-satunya adalah

kendaraan air seperti sampan, rakit, dan lain-lain. Tempat kendaraan tersebut

berlabuh disebut tangkahan yang umumnya terletak di atas permukaan air. Untuk

naik mencapai daratan dari tepian ke atas haruslah menaiki tangga yang tersedia.

Silat ini melambangkan rasa persaudaraan untuk menolong yang datang dari

tepian menarik orang ke atas agar naik mudah ke daratan (Yuscan, 2007: 73-74).

Ketika pihak pengantin perempuan menanyakan secara berpantun

bagaimana seandainya datang orang kampung yang ingin membuat kekacauan di

daerah tersebut, apakah ia sanggup menjaga marwah kampung tersebut. Maka

diutuslah seorang anak beru dari pihak pengantin laki-laki sebagai bukti dan

mewakilinya ke tengah gelanggang untuk menunjukkan kebolehannya dalam hal

menjaga diri oleh pihak pengantin laki-laki yang datang dan disambut pula oleh

pihak perempuan sehingga terjadilah apa yang disebut silat laga (Yuscan, 2007:

77).

Dalam penelitian ini penulis mengkaji beberapa hal, yaitu struktur musik

pengiring silat pada upacara pernikahan adat Melayu. Alat musik untuk

mengiringi pencak silat adalah gendang ronggeng sebagai pembawa rentak atau

tempo dan biola sebagai pembawa melodi. Penelitian ini juga akan

Page 14: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

3

memperhatikan fungsi pertunjukan silat dalam konteks upacara pernikahan

masyarakat Melayu yang berada di Kampung Lalang Medan.

1.2 Pokok Permasalahan

Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat tiga pokok permasalahan, yaitu

sebagai berikut:

1. Bagaimana deskripsi gerakan silat oleh kelompok Lintau di Kampung

Lalang yang digunakan dalam upacara adat pernikahan Melayu?

2. Bagaimana struktur musik iringan silat oleh kelompok Lintau di

Kampung Lalang yang digunakan dalam upacara adat pernikahan

Melayu?

3. Apa fungsi silat oleh kelompok Lintau di Kampung Lalang dalam

konteks upacara adat pernikahan Melayu?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitan

1.3.1 Tujuan Penelitian

Dari pokok permasalahan di atas, maka terdapat tujuan penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan seperti apa gerakan silat oleh

kelompok Lintau padaupacara pernikahan adat Melayu di Kampung

Lalang Kecamatan Medan Sunggal.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis struktur ritme dan melodi musik

pengiring yang digunakan mengiringi silat oleh kelompok Lintau di

Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal.

Page 15: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

4

3. Untuk mengetahui dan menganalisis fungsi silat oleh kelompok Lintau

di Kampung Lalang pada upacara pernikahan adat Melayu.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diambil dari penelitian yang diwujudkan dalam skripsi ini

adalah sebagai berikut.

1. Sebagai dokumentasi dan bahan literatur dalam disiplin

Etnomusikologi berkaitan tentang upacara pernikahan Melayu.

2. Sebagai bahan informasi bagi pembaca dan masyarakat

mengenaikesenian pencak silat Melayu.

3. Sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di

Program Studi Etnomusikologi Fakultas Ilmu Budaya.

1.4 Konsep dan Teori

1.4.1 Konsep

Koentjaraningrat (1991:21), mengemukakan konsep sebenarnya adalah

secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala. Konsep merupakan defenisi dari

apa yang kita amati, konsep menentukan antara variabel-variabel mana yang kita

inginkan untuk menentukan hubungan empiris.

Musik dan tarian merupakan fenomena yang berbeda, tetapi dapat

bergabung apabila terdapat aspek yang sama mengkoordinasikannya.Musik

merupakan audio (bunyi) yang tidak terlihat, dan tari merupakan fenomena visual

(gerak) yang tidak terdengar. Baik musik dan tari bergerak di dalam ruang dan

Page 16: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

5

waktu serta dapat dirasakan melalui getaran yang dihasilkannya.(Sachs, 1993:1-4

dan Blacking 1974:64-74) Aspek dasar yang menghubungkan keduanya adalah

waktu, yaitu gerak ritmis dan tempo.

Dalam tulisan ini yang dimaksud silat dari etnik Melayu yang digunakan

dalam konteks upacara pernikahan. Gerakannya menggunakan istilah-istilah gerak

tertentu yang dari tahun ke tahun mengalami perubahan dan terdapat gerakan-

gerakan variatif sesuai ide si penari. Pemusiknya terdiri dari pemain bioladan

gendang ronggeng.

1.4.2 Teori

Dalam rangka mendeskripsikan musik iringan, penulis menggunakan

beberapa teori yang berhubungan dengan judul di atas dan dianggap relevan.

Teori yang dimaksud sesuai dengan pendapat Koentjaraningrat (1990:30), yaitu

bahwa pengetahuan yang diperoleh dari buku-buku, dokumen-dokumen, serta

pengalaman kita sendiri merupakan landasan dari pemikiran untuk memperoleh

pengertian tentang suatu teori bersangkutan. Dengan demikian teori adalah

pendapat yang dijadikan acuan dalam membahas tulisan ini.

Untuk mendeskripsikan musik iringan pencak silat ini, penulis

menggunakan teori “bobot tangga nada” (weighted scale), yang ditawarkan oleh

Malm (1977). Ia menawarkan delapan parameter untuk mendeskripsikan melodi,

yaitu tangga nada, nada dasar, wilayah nada,interval, frekuensi pemakaian nada,

formula melodi, pola-pola kadensa, dan kontur.

Page 17: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

6

Dalam hal ini, penulis juga akan membuat transkrip musik pengiring

pencak silat dengan menggunakan teori Nettl (1964:98) yang memberikan dua

pendekatan, yaitu kita dapat menguraikan dan menganalisis apa yang kita dengar

dan kita dapat menulis apa yang kita dengar tersebut di atas kertas serta dapat

mendeskripsikan apa yang kita lihat tersebut.

Sebagai tambahan penelitian ini, peneliti ingin melihat fungsi apa yang

terdapat pada silat. Untuk itu penulis menggunakan teori use and function dari

Allan P. Merriam yang dalam bukunya The Anthropologhy of Music sebagai

berikut.

Music is used in certain situations and becomes a part of them, but it may or may not also have a deeper function. If the lover uses song to who his love, the function of such music may be analyzed as the continuity and perpetuation of the biological group. When the supplicant uses music to the approach his god, he is employing a particular mechanism in conjunction with other mechanism as such as dance, prayer, organized ritual, and ceremonial acts. The function of music, on the other hand, is enseparable here from the function of religion which may perhaps be interpreted as the establishment of a sense of security vis-á-vis the universe. “Use” them, refers to the situation in which music is employed in human action; “function” concerns the reason for its employment and perticularly the broader purpose which it serves (1964:210).

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Merriam membedakan pengertian

penggunaan dan fungsi musik berdasarkan kepada tahap dan pengaruhnya dalam

sebuah masyarakat. Musik dipergunakan dalam situasi tertentu dan menjadi

bahagian dari stuasi tersebut. Penggunaan bisa atau tidak bisa menjadi fungsi yang

lebih dalam. Dia memberikan contoh, jika seeorang menggunakan nyanyian yang

ditujukan untuk kekasihnya, maka fungsi musik seperti itu bisa dianalisis sebagai

perwujudan dari kontinuitas dan kesinambungan keturunan manusia. Jika

Page 18: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

7

seseorang menggunakan musik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, maka

mekanisme tersebut behubungan dengan mekanisme lain, seperti menari, berdoa,

mengorganisasikan ritual dan kegiatan-kegiatan upacara.

Penggunaanmenunjukkan situasi musik yang dipakai dalam kegiatan manusia,

sedangkan fungsi berkaitan dengan alasan mengapa si pemakai melakukan, dan

terutama tujuan-tujuan yang lebih jauh dari sekedar apa yang dapat dilayani oleh

adanya musik itu.

Meriam menyatakan bahwa terdapat sepuluh fungsi musik, yaitu fungsi

pengungkapan emosional, fungsi pengungkapan estetika, fungsi hiburan, fungsi

komunikasi, fungsi perlambangan, fungsi reaksi jasmani, fungsi yang berkaitan

dengan norma sosial, fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara keagamaan,

fungsi kesinambungan kebudayaan, dan fungsi pengintregasian masyarakat. Di

samping itu penulis juga memberikan teori menurut beberapa ahli mengenai

fungsi silat pada pernikahan adat Melayu

1.5 Metode Penelitian

Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, sesuai dengan apa yang

dikemukakan oleh Kirk Miller dalam Moleong (1990:3) yang mengatakan:

“Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang

secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia dalam kawasannya

sendiri dan berhubungan dengan orang-orang dalam bahasa dan peristilahannya.”

Penelitian kualitatif dapat dibagi dalam empat tahap yaitu: tahap sebelum

kelapangan, pekerjaan lapangan, analisis data, dan penulisan laporan. Pada tahap

Page 19: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

8

pra lapangan penulis mempersiapkan segala macam kebutuhan yang diperlukan

sebelum turun ke dalam penelitian itu sendiri. Dalam bagian ini disusun

rancangan penelitian ini, menjajaki atau menilai keadaan lapangan, memilih

informan, perlengkapan penelitian, dan etika penelitian.

Menurut Bruno Nettl (1964: 62-64) dalam penelitian etnomusikologi

terdapat dua cara kerja yaitu field work (kerja lapangan) dan desk work (kerja

laboratorium). Dengan demikian untuk menjawab permasalahan dalam penelitian

serta untuk mendapat hasil akhir yang diinginkan, penulis menggunakan kedua

cara kerja tersebut.

1.5.1 Studi Pustaka

Sebelum melakukan penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan studi

pustaka. Penulis mencari referensi dan informasi tentang pengetahuan dasar objek

yang akan diteliti. Dalam hal ini penulis mencari referensi dari buku-buku ataupun

makalah yang berhubungan dengan musik iringan silat maupun adat pernikahan

Melayu. Selain itu penulis juga melakukan pencarian pada tulisan-tulisan di

internet yang berkaitan dengan topik penelitian.

1.5.2 Observasi

Nurkancana (1986:142) mengatakan,“Observasi adalah suatu cara untuk

mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan

sistematis. Data-data yang dieperoleh dalam obsevasi itu dicatat dalam suatu

catatan observasi. Kegiatan pencatatan hal ini adalah merupakan bagian dari pada

Page 20: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

9

kegiatan pengamatan”. Maka di sini penulis langsung datang ke acara pernikahan

adat Melayu.

1.5.3 Wawancara

Wawancara bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi secaralisan

dari para informan. Untuk ini penulis mengacu pada pendapat Koentjaraningrat

(1990:129-155) yang membagi tiga kegiatan wawancara yaitu :persiapan

wawancara, teknik wawancara, dan pencatatan data wawancara.Sedangkan

wawancara terdiri dari wawancara terfokus, wawancara bebas, dan wawancara

sambil lalu. Di sini penulis melakukan teknik wawancara berfokus, yaitu bertanya

pada pusat pokok permasalahan dan juga wawancara bebas, yaitu pertanyaan yang

tidak selalu berpusat pada pokok permasalahan yang bertujuan untuk memperoleh

data yang beraneka ragam namun tidak menyimpang pada pokok permasalahan.

1.5.4 Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian sangat penting untuk mengumpulkan data.

Penulis melakukan pendokumentasian dengan 2 cara, yaitu:

(a) Perekaman yang penulis lakukan yaitu perekaman suara dengan informan.

Perekaman ini sebagai bahan untuk menambah data tentang tulisan ini.

(b) Pengambilan gambar dan video melalui handphone yang berguna untuk

sebagai tambahan di tulisan ini. Tentunya pengambilan gambar dan video ini

dilakukan setelah mendapat izin dari pihak yang bersangkutan.

Page 21: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

10

1.5.5 Kerja Laboratorium

Kerja laboratorium merupakan proses penganalisisan data-data yang telah

didapat dari lapangan. Setelah semua data yang diperoleh dari lapangan maupun

bahan dari studi kepustakaan terkumpul, selanjutnya dilakukan pembahasan dan

penyusunan tulisan. Sedangkan untuk hasil rekaman dilakukan pentranskripsian

dan selanjutnya dianalisa. Pada akhirnya hasil dari pengolahan data dan

penganalisaan disusun secara sistematis dengan mengikuti kerangka penulisan.

1.6 Lokasi Penelitian

Penulis memiliih daerah Kampung Lalang karena di sini ada ditemukan

upacara adat Melayu yang menyajikan silat Melayu dan musik patam-patam

sebagai pengiringnya dan juga tempat latihan silat berada di daerah tersebut.

Peristiwa yang terjadi adalah saat upacara perkawinan antara Dendi dan Mira.

Page 22: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

11

BAB II

GAMBARAN UMUM SUKUMELAYU DALAM MASYARAKAT YANG HETEROGENDI KAMPUNG LALANG

2.1 Letak Geografis

Kampung Lalang merupakan salah satu kelurahan yang berada di wilayah

Kecamatan Medan Sunggal. Kelurahan ini adalah pintu gerbang sebelah barat

Kota Medan, dilintasi oleh Jalan Raya Lintas Sumatera menjadikan daerah ini

sebagai sebuah daerah yang pesat perkembangannya di Kota Medan. Berdasarkan

dari data statistik Kantor Camat Medan Sunggal Kampung Lalang daerahnya

landai, berada di dataran rendah dengan ketinggian 20 sampai 40 M diatas

permukaan laut. Suhu udara pada umumnya panas dan sedang, dipengaruhi iklim

musim kemarau dan penghujan. Luas wilayah Kampung Lalang adalah 1.25 Km2,

sebagian besar dari wilayah desa ini digunakan sebagai tempat pemukiman

penduduk. Kelurahaan ini berbatasan dengan :

(1) Sebelah Utara dengan Kelurahaan Tanjung Gusta,

(2) Sebelah Selatan dengan Desa Paya Geli,

(3) Sebelah Barat dengan desa Mulio Rejo, dan

(4) Sebelah Timur dengaan Desa Sei Belawan

2.2 Jumlah dan Susunan Penduduk

Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa/lurah

Lalang memiliki jumlah penduduk sebanyak 14996 jiwa atau 3136 KK, dengan

Page 23: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

12

7433 laki-laki, dan 7563 perempuan jiwa yang terdiri dari beraneka ragam etnis.

Penduduk ini tersebar di 13 lingkungan di Kampung Lalang.

Penduduk Kampung Lalang bersifat heterogen, karena memiliki berbagai

macam etnis di dalamnya. Adapun etnis yang mendominasi di daerah ini adalah

etnis Melayu, Jawa, Karo dan Batak Toba walaupun penduduk aslinya adalah

Jawa dan Melayu. Selain itu, diluar dari warga negara Indonesia juga banyak yang

menetap dan menjadi warga negara Indonesia yang sah, seperti: Cina dan India.

Oleh sebab itu, dengan beraneka ragamnya etnis di daerah tersebut mereka juga

saling bertoleransi artinya walaupun banyak etnis di daerah mereka saling

menghormati antar suku yang berbeda.

2.3Sejarah Suku Melayu

Sejarah persebaran Melayu dimulai dari terjadinya peperangan yang

melibatkan 2kerajaan, yaitu Kerajaan Aceh dan Kerajaan Aru. Kerajaan Aceh

yang dipimpin oleh Panglima Hisyamuddin berhasil menaklukkan kerajaan

Kerajaan Aru yang bertempat di daerah Sungai Lalang yang sekarang ini disebut

Delitua. Dan pada akhirnya Panglima Hisyamuddin diangkat oleh Sultan Iskandar

Muda dari Kerajaan Aceh sebagai wakil Kerajaan Aceh untuk daerah Sumatera

Timur yang berkedudukan di sungai Lalang dan beliau diberi gelar “Panglima

Gocah Pahlawan.”

Panglima Gocah Pahlawan adalah keturunan dara India, Aceh, dan Karo.

Pada generasi sebelumnya, Panglima Gocah Pahlawan memiliki nenek moyang

yang disebut dengan Manipuridan yang berasal dari pencampuran India dengan

Page 24: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

13

Aceh. Setelah Sultan Deli lahir, beliau menikahi wanita bersukukan karo dari

Kedatukan Sunggal / Anak Raja Sunggal yang turun temurun sampai

sekarangtersebut sampai sekarang sebagai Kesultanan Deli. Kesultanan

Deli adalah sebuah Kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 oleh

Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli (kini Kota

Medan dan Kabupaten Deli Serdang). Kesultanan Deli masih tetap eksis hingga

kini meski tidak lagi mempunyai kekuatan politik setelah berakhirnya Perang

Dunia II dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia.

Melayu yang ada di Kota Medan dikenal dengan “Melayu Deli”. Karena

letak geografis Kota Medan sekarang adalah bekas kekuasaan Kerajaan

Kesultanan Deli. Bukti-bukti Kerajaan Melayu Deli, yaitu Istana Maimun yang

merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Deli, Mesjid Raya Medan, taman

Srideli, Sejarah Putri Hijau, dan Meriam Puntung.

Berikut ini adalah Sultan Kerajaan Melayu Deli dari masa ke masa :

1. Tuanku Panglima Gocah Pahlawan

Karena perubahan waktu dan situasi, pada tahun 1632 Kerajaan Aceh menetapkan

berdirinya Kerajaan Deli dan disaat itu pula diteteapkannya Panglima Gocah

Pahlawan menjadi Raja Deli I dengan gelar Tuanku Panglima Gocah Pahlawan.

Beliau meninggal pada tahun 1669.

2. Tuanku Panglima Parunggit

Beliau adalah Raja II Kerajaan Deli yang memerintah dari tahun 1669 dan

memindahkan pusat Kerajaan dari daerah Sungai Lalang ke daerah Padang Datar

Page 25: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

14

yang sekarang ini disebut Medan. Tuanku Panglima Parunggit meninggal pada

tahun 1698 dan diberi gelar “Marhum Kesawan”.

3. Tuanku Panglima Padrap

Beliau adalah Raja Deli III Kerajaan Deli dan memerintah dari tahun 1698. Beliau

memiliki 4 orang putra. Dan juga beliau memindahkan pusat Kerajaan Deli dari

padang datar ke daerah Pulo Brayan sekarang. Beliau meninggal pada tahun 1728.

4. Tuanku Panglima Pasutan

Beliau adalah Raja Deli ke IV yang memerintah dari tahun 1728 sampai tahun

1761. Beliau memindahkan pusat Kerajaan Deli ke Labuhan Deli serta

memberikan gelar “Datuk” untuk memperkokoh kedudukan para kepala-kepala

suku yang merupakan penduduk asli Kerajaan Deli. Dan yang lebih dikenal

dengan sebutan “Datuk Empat Suku”. Keempat daerah yang memperoleh gelar

Datuk adalah:

(1) Daerah Sepuluh Dua Kuta (Daerah Hamparan Perak dan sekitarnya)

(2) Daerah Serbanyaman (Daerah Sunggal dan sekitarnya)

(3) Daerah Senembah (Daerah Patumbak, Tanjung Morawa dan sekitarnya)

(4) Daerah Sukapiring (Daerah Kampung Baru dan Medan Kota dan sekitarnya)

5. Tuanku Panglima Gandar Wahid

Beliau adalah Raja Deli V Kerajaan Deli dan memerintah dari tahun 1761. Di

bawah kepemimpinan beliau, kedudukan Datuk Empat Suku semakin kokoh

sebagai wakil rakyat. Beliau meninggal pada tahun 1805.

Page 26: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

15

6. Sultan Amaluddin Mengedar Alam

Beliau adalah putra ke-3 dari Raja Deli yang sebelumnya, Tuanku Panglima

Gandar Wahid. Beliau memerintah dari tahun 1805. Pada masa pemerintahan

beliau, Kerajaan Deli lebih mengeratkan hubungan dengan Kerajaan Siak

daripada Kerajaan Aceh, hal ini ditandai dengan pemberian gelar “Kesultanan”

kepada Kerajaan Deli. Beliau meninggal pada tahun 1850.

7. Sultan Oesman Perkasa Alam

Beliau memerintah dari tahun 1850. Pada masa pemerintahannya, Kerajaan Deli

mendapatkan pengesahan dari Kerajaan Aceh bahwasanya Kesultanan Deli

merupakan daerah yang berdiri sendiri, yang ditandai dengan diberikannya

Pedang Bawar dan Cap Sembilan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi pengaruh

Kerajaan Siak di Kesultanan Deli ini. Beliau meninggal ada tahun 1850.

8. Sultan Mahmud Al-Rasyid Perkasa Alamsyah

Beliau memerintah dari tahun 1858. Pada masa pemerintahan beliau, Kesultanan

Deli menjalin hubungan dengan Pemerintah Belanda, hal ini ditandai dengan

kerjasama pembukaan lahan tembakau di daerah Kesultanan Deli. Beliau

meninggal pada tahun 1873.

9. Sultan Ma’mun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah

Beliau dinobatkan menjadi Sultan saat usia beliau masih muda, dan memerintah

dari tahun 1873 sampai tahun 1924. Pada masa pemeririntahan beliau, pedagang

tembakau sudah semakin maju dan kemakmuran Kesultanan Deli mencapai

puncaknya. Beliau juga memindahkan Pusat Kesultanan Deli dari daerah Labuhan

Page 27: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

16

Deli ke daerah Medan, dan mendirikan Istana Maimun pada tanggal 26 Agustus

1888, dan diresmikan pda tanggal 18 Mei 1891.

Selain itu, dimasa pemerintahan beiau, beliau juga mendirikan:

(a) Mesjid Raya Al-Mashun yang didirikan oada tahun 1906 dan diresmikan

pada hari Jum’at 10 September 1909,

(b) Pada tahun 1906 beliau membangun sebuah kantor kerapatan Sultan Ma’mun

Al-Rasyid Alamsyah dan diresmikan pada tanggal 5 Mei 1913,

(c) Beliau juiga banyak membangun fasilitas-fasilitas kepentingan umum lainnya

demi kemajuan masyarakat dan juga membangun 2 mesjid di daerah-daerah

untuk kepentingan Syiar Agama Islam pada saat itu.

10. Sultan Amaluddin Al-Sani Perkasa Alamsyah

Beliau memerintah dari tahun 1924 sampai tahun 1945. Pada masa pemerintahan

beliau, hubungan dagang dengan luar negeri dan kerajaan-kerajaan lainnya di

nusantara terjalin dengan baik Hal ini ditandai dengan pengembangan pelabuhan

laut.Dengan diproklamirkannya kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1945, Pemerintahan Kesultanan Deli mengakui kedaulatan Negara

RepublikIndonesia dan kedudukan sultan-sultan selanjutnya menjadi penguasa

tertinggi Adat Istiadat dan kebudayaan Melayu Deli.

11. Sultan Osman Al-Sani Perkasa Alam

Beliau adalah anak tertua dari Sultan Amaluddin Al Sani Perkasa Alamsyah, dan

menjadi penguasa Adat dari tahun 1945 sampai 1967.

Page 28: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

17

12. Sultan Azmi Perkasa Alam

Beliau menggantikan Ayahandanya, Sultan Osman Al Sani Perkasa Alam, dan

menjadi penguasa Adat dari tahun 1967 sampai tahun 1998.

13. Sultan Otteman Mahmud Perkasa Alam

Beliau menjadi Penguasa Adat dari tahun 1998 sampai tahun 2005.

14. Sultan Mahmud Lamantjiji Perkasa Alam

Beliau menjadi penguasa Adat dari tahun 2005 sampai sekarang ini

(www.melayuonline.com).

Suku Melayu adalah salah satu suku yang mendiami kabupaten Deli

Serdang. Penyebaran meliputi kota Medan, deli tua, daerah pesisir, pinggiran

sungai Deli dan Labuhan. Di kota Medan suku Melayu banyak menempati daerah

pinggiran kota.Masyarakat Melayu terkenal dengan seni berpantun Melayu yang

terkenal sampai saat ini. Dalam berpantun digunakan untuk mengungkap isi hati

mereka, karena orang Melayu umumnya segan menyatakan sesuatu secara terus

terang sehingga harus menggunakan isyarat, perumpamaan atau kiasan yang

terwujud dalam pantun tersebut.

2.4Sistem Kekerabatan

Dalam kebudayaan Melayu, garis keturunan ditentukan berdasarkan pada

garis keturunan bilateral, yaitu garis keturunan dari pihak ayah maupun ibu.

Namun, dengan masuknya agama Islam dalam kehidupan etnik Melayu yang

dijadikan pandangan hidupnya, maka garis keturunan cenderung ke arah garis

keturunan patrilineal, yaitu berdasarkan garis keturunan ayah.

Page 29: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

18

Sistem kekerabatan etnik Melayu yang dimulai dari urutan tertua sampai

yang termuda adalah nini, datu, oyang(moyang), atok(datuk), ayah, anak,cucu,

cicit, dan seterusnya. Sapaan dan istilah kekerabatan adalah ayah, emak, abang

(abah), akak (kakak), uwak (saudara ayah atau ibu yang paling tua umurnya), uda

(saudara ayah atau ibu yang paling muda umurnya), uwakulung (saudara ayah

atau saudara ibu yang pertama baik laki-laki maupun perempuan), uwak ngah

(uwak tengah, saudara ayah atau saudara ibu yang kedua baik laki-laki maupun

perempuan), uwak alang (saudara ayah atau saudara ibu yang ketiga baik laki-laki

maupun perempuan), uwak utih (saudara ayah atau saudara ibu yang keempat baik

laki-laki maupun perempuan), uwak andak (saudara ayah atau saudara ibu yang

kelima baik laki-laki maupun perempuan), uwak uda (saudara ayah atau saudara

ibu yang keenam baik laki-laki maupun perempuan), uwak ucu (saudara ayah atau

saudara ibu yang bungsu/paing akhir baik laki-laki maupun perempuan).

2.5Sistem Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Kampung Lalang sangat bervariasi, namun

mata pencaharian yang utama adalah sebagai Wiraswasta (berdagang) dan

Pengusaha. Ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang tinggal di daerah ini

dan sekitarnya yang berdagang (berjualan) di Pasar Kampung Lalang. Masyarakat

di Kampung Lalang juga terkenal pekerja keras, karena jika dilihat setiap harinya

mulai pukul 2 pagi, aktivitas masyarakat sudah banyak berlangsung karena

wilayahnya berdekatan dengan pasar Kampung Lalang. Sebagian kecil dari

penduduk Kampung Lalang ada juga yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil

Page 30: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

19

(PNS) seperti Pegawai di Kantor Kecamatan, pegawai di Kantor Kepala Desa,

Guru, dan ada juga sebagai TNI dan Polisi.

Mata Pencaharian Jumlah

PNS 330

TNI 20

Polisi 16

Swasta 1638

Pedagang 1521

Petani 30

Tukang 50

Pensiunan 67

Sumber Data (BPS 2015)

Mata pencaharian di bidang swasta adalah mata pencahariaan terbesar

penduduk Kelurahaan Lalang sekitar 1638 orang, Pedagang 1521 orang, PNS 330

orang, Pensiunan 67 orang, Tukang 50 orang, TNI 20 orang, Polisi 16 orang, dan

Petani 30 orang,

2.6Sistem Religi

Penduduk di Kelurahan Kampung Lalang mayoritas memeluk agama

Islam, Kristen dan selebihnya adalah agama lain. Hal ini dapat dilihat dari

beberapa tempat pelaksanaan ibadah yang ada di daerah tersebut.

Page 31: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

20

Agama Jumlah

Islam 6636

Kristen 6347

Katolik 504

Hindu 80

Budha 70

Sumber Data (BPS 2015)

2.7 Kesenian dan Adat

Pepatah Melayu menyebutkan "tak hilang adat dimakan zaman" yang

artinya adat istiadat sampai hari terakhir atau hari kiamat pun masih

ada.Walaupun penduduk Melayu itu telah beragama Islam, tanda-tanda Animisme

masih ada pada sebagian penduduknya. Ada kepercayaan pada masyarakat

Melayu bahwa kita harus memberi salam kepada penghuni rimba, sungai, dan

tanah yang berbukit, dan tempat-tempat yang dianggap angker. Kalau tidak

memberi salam, ada kepercayaan, kita akan sakit atau sesat dalam perjalanan.

Jenis kepercayaan lainnya adalah tentang burung sibirit-birit yang terbang pada

malam hari dianggap membawa kabar tidak baik. Selain itu, kunyit dianggap

mempunyai daya tangkal. Kunyit dapat menjaga seorang ibu yang baru bersalin

dan anak yang baru dilahirkan dari gangguan roh orang yang sudah meninggal.

Kunyit juga berkhasiat untuk ”memanggil semangat” orang yang sedang

menghadapi suatu kejadian atau sakit.

Page 32: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

21

Suku Melayu juga memiliki teater tradisional, yaitu Makyong. Selain itu

ada seni tari Main Lukah Menari, semacam tarian bersifat magis dengan memakai

Lukah (semacam orang-orangan) dan membawakan nyanyian yang berisi mantra-

mantra.

Simbol yang dimiliki Sultan Deli dengan simbol kerajaan-kerajaan Melayu

di seluruh dunia itu hampir sama, yang membedakannya adalah dalam hal adat.

Karena simbol warna kuning, semua khas Sultan-sultan Melayu, menggunakan

warna kuning. Kemudian seperti simbol tepak, tepak sirih juga dimana-mana

Kesultanan Melayu memiliki tepak sirih. Tepak sirih ini sebagai wadah pada adat

perkawinan untuk memberikan sambutan selamat datang, yang artinya dalam

tepak ini ada makanan yang bermacam-macam yang bisa dimakan. Yang

membedakannya hanya adatnya karena setiap Kesultanan memiliki adat masing-

masing. Seperti balay, merinjis (tepung tawar). Yang membedakannya hanya

adatnya. Misalnya adat pengangkatan Tengku menjadi Sultan Deli, berbeda

dengan adat pada acara lain. Misalnya Sultan Deli meninggal, berbeda dengan

adat-adat Kesultanan Deli yang lain. Apabila sedang berkabung, para penduduk

Istana dan masyarakat Deli menggunakan kain hitam-hitam seperti sarung, tidak

boleh kain bertabur (songket), baju hitam-hitam dengan peci dengan lis putih.

Perempuan dengan pakaian hitam-hitam dengan jilbab putih. Berbeda dengan adat

Kesultanan Deli yang lain, seperti Kesultanan Serdang. Apabila Kesultanan

Serdang berkabung, masyarakat yang terkait menggunakan pakaian putih-putih,

baju putih celana putih, dengan kain sarung hitam, peci hitam bercampur putih,

begitu juga dengan adat.

Page 33: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

22

Dengan keberadaan kebudayaan yang demikian inilah masyarakat Melayu

di Kampung Lalang Medan, menjalankan kehidupan sehari-harinya. Satu sisi

mereka mempertahankan kebudayaan dan di sisi lain sebagai tuan rumah mereka

juga menerima etnik lain dalam hidup berdampingan secara sosial, dalam konteks

Medan yang heterogen.

Demikian pula dalam pelaksanaan upacara perkawinan dengan

menggunakan pencak silat sebagai salah satu ekspresinya, maka kegiatan tersebut

adalah sebagai salah satu upaya pemeliharaan dan kontinuitas dari seni silat di

dalam kebudayaan Melayu. Silat adalah salah satu identitas yang meneguhkan

kebudayaan Melayu secara umum.

Page 34: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

23

BAB III

DESKRIPSI UPACARA ADAT PERNIKAHAN ADAT MELAYU DAN GAMBARAN UMUM KELOMPOK SILAT LINTAU

3.1 Deskripsi Upacara Pernikahan AdatMelayu

Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan tahap-tahap, terminologi dan

ciri khas pernikahan etnik Melayu, khususnya yang berada dalam wilayah

kebudayaan Melayu Sumatera Utara. Pada kebudayaan etnik Melayu dikawasan

Kampung Lalang ini, biasanya berjalan secara konseptual dan praktik, atas

persetujuan keluarga dari kedua belah pihak calon pengantin. Pernikahan akan

dilakukan jika masing-masing calon pengantin sudah dewasa dan akil baligh.

Pengertian dewasa dalam agama Islam bagi kaum wanita adalah telah mendapat

haid (menstruasi) sekitar umur 12 tahun, sedangkan untuk kaum pria apabila

suaranya telah menjadi parau (berubahnya suara untuk sementara waktu dari suara

kanak-kanak menjadi suara yang agak membesar). Artinya seorang anak pria dan

wanita dapat dinikahkan oleh tuan kadi apabila telah dewasa (akil baligh menurut

hukum Islam).

Rangkaian upacara dan adat istiadat pernikahanMelayu yang biasanya

dilalui oleh sepasang mempelai pengantin sebelum, selama, dan setelah

pernikahan meliputi hal-hal sebagai berikut.

3.1.1 Merisik

Merisik adalah sebuah upaya dari seorang calon pengantin lelaki dalam

mendekati calon istri yang masih belum diketahui apakah sang calon sudah

Page 35: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

24

memiliki calon lain atau belum. Biasanya dilakukan oleh ibu-ibu yang dijadikan

utusan untuk merisik dan mencari informasi tentang sang calon. Ketika merisik

kecil selesai kemudian dilanjutkan dengan merisik resmi yang dihadiri oleh sanak

famili kedua belah pihak. Penghulu Telangkai adalah sebutan untuk utusan dari

calon pengantin laki-laki kepada orang tua calon istri untuk menanyakan hal-hal

yang disepakati untuk dipersiapkan ketika acara peminangan nanti.

3.1.2 Meminang

Pelaksanaan acara meminang ini diadakan setelah ada kata sepakat dari

kedua belah pihak. Pada hari yang ditentukan, serombongan pihak laki-laki yang

dipimpin anak beru (menantu laki-laki dan perempuan) dan orang tua yang

berpengalaman dalam hal adat pernikahan datang kerumah calon pengantin

perempuan. Penghulu telangkai ikut serta sebagai saksi, karena dari awal

penghulu telangkai sudah menjadi penghubung resmi. Biasanya anak beru lah

yang mengurus semua peralatan adat yang akan dibutuhkan oleh keluarga.

Biasanya yang tertua ataupun yang mampu diantara mereka jadi pimpinan. Utusan

ini bertujuan, agar calon pengantin perempuan setuju diikat secara adat dalam

menuju jenjang pernikahan dengan calon pengantin laki-laki. Hal ini perlu

disampaikan kembali di depan orang banyak, agar jangan sampai terjadi salah

paham dikemudian hari. Dalam acara meminang ini, pihak laki-laki datang

membawa tepak sirih sebanyak lima tepak, yaitu:

1) Tepak sirih pembuka kata

2) Tepak sirih merisik

Page 36: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

25

3) Tepak sirih meminang

4) Tepak sirih bertukar tanda

5) Tepak sirih ikat janji dan beberapa tepak sirih pengiring.

Sedangkan dari pihak perempuan telah menanti tiga tepak sirih, yaitu :

1) Tepak menanti

2) Tepak ikat janji

3) Tepak tukar tanda

Kemudian, proses pemberian tepak ini selalu diiring dengan pantun. Jika

kedua belah pihak telah berhadapan, maka pihak perempuan memberikan sebuah

tepak sirih (Sirih Menanti) kepada pihak tamu keluarga laki-laki sebagai

penyambut tamu.Pihak laki-laki memakan sirih tersebut kemudian memberikan

sebuah tepak pembuka kata yang telah dibuka, menuju pihak perempuan sambil

berpantun.

Waktu menyorongkan tiap-tiap tepak haruslah hati-hati, jangan ekor sirih

yang tersorong lebih dahulu. Tepak sirih yang dari pihak laki-laki diberikan pula

kepada pihak perempuan dan keluarga pihak perempuan. Kemudian dari pihak

laki-laki memberikan Tepak Merisik sambil berpantun yang isinya menyampaikan

maksud kedatangannya.

Setelah berbalas pantun sekian lamanya akhirnya mendapatkan

penyelesaian, terutama ketika pihak laki-laki mengutarakan maksud

kedatangannya, maka seluruh tamu mendengarkan dengan penuh perhatian.

Secara resmi pihak perempuan bertanya siapa kira-kira pihak calon yang

meminang, siapa gadisnya yang hendak dipinang. Akhirnya semuanya diterima

Page 37: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

26

oleh pihak perempuan. Kemudian, mulailah mereka memakan sirih risik, Setelah

risik diterima, maka pihak laki-laki menyodorkan kepada pihak perempuan

tepakpeminang dan pihak perempuan setelah mendengar niat dan janji laki-laki

lalu menerima sirih peminang tersebut dan diberikan pula ke ruangan belakang

agar dicicipi oleh keluarga. Setelah selesai, maka pihak laki-laki mengeluarkan

cincin, yang telah dimasukkan dalam sebuah tempat yang indah berhias dan

disertai oleh sebuah tepak bertukar tanda, langsung diserahkan kepihak

perempuan. Demikian juga pihak perempuan menyorongkan sebuah tanda benda

berharga dalam baki yang telah dihiasi disertai tepak bertukar tanda. Tanda ini

boleh berupa cincin ataupun perhiasan lain. Setelah bertukar tanda, maka pihak

laki-laki menyorongkan pula sebuah tepak ikat janji, untuk memperbincangkan

dan menentukan hari pernikahan, mengantar sirih besar, hari mengantar mas

kawin, hari bersanding, jumlah besarnya mas kawin, adat-adat lain yang dipakai,

dan syarat-syarat seperti yang diuraikan diwaktu meminang.

3.1.3 Jamu Sukut

Jamu sukut ialah acara memberikan jamuan makan yang disediakan oleh

orang tua calon pengantin untuk kaum kerabat dan tetangga terdekat. Tujuan acara

tersebut adalah untuk memberitahukan acara peminangan dari pihak laki-laki

untuk meminang calon istri (pihak yang menerima pinangan), jamuan makan ini

diadakan oleh orang tua calon pengantin perempuan sambil mengharapkan juga

bantuan moral dan material dari keluarga, serta kaum kerabat terdekat. Bantuan

ini diharapkan dapat meringankan beban persoalan yang dihadapi pihak orang tua

Page 38: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

27

calon mempelai perempuan. Sejak itu yang tuan rumah hanya memperhatikan

proses kerja, menyediakan bahan dan hal-hal yang diperlukan. Sedangkan

pelaksanaan dan tanggungjawab atas lancarnya pekerjaan diserahkan kepada anak

beru dan keluarga lainnya.Setelah selesai jamu sukut, maka pihak laki-laki juga

pihak perempuan memberi kabar kepada semua keluarga.

3.1.4 Malam Berinai

Upacara berinai diadakan sehari sebelum menikah di rumah pengantin

masing-masing dan dihadiri oleh famili dan teman-teman terdekat dari kedua

calon pengantin. Ada tiga upacara berinai yaitu berinai curi, berinai kecil dan

berinai besar. Namun sekarang, malam berinai dilaksanakan satu malam saja

karena untuk mempersingkat waktu dan dana. Malam berinai yang dilakukan

pihak laki-laki hanya tepung tawar oleh keluarga dan teman-temannya saja,

sedangkan malam berinai yang dilakukan oleh pihak perempuan ialah serangkaian

acara sakral malam berinai diawali dengan bersalaman kepada kedua orangtua

sebelum calon pengantin wanita duduk diatas pelaminan, kemudian dilanjutkan

oleh acara hiburan dan kemudian silat sebagai pelengkap kesakralan upacara

malam berinai tersebut. Biasanya malam berinai dilakukan selama 3 malam

berturut-turut yakni : Malam berinai pertama disebut Malam Inai Curi ialah

pengantin yang diberi inai oleh teman-temannya sewaktu ia tidur sehingga tidak

ketahuan. Malam kedua disebut malam Inai kecil, pengantin wanita dihiasi,

didandani dan didudukkan di atas pelaminan yang dihadiri oleh sanak keluarga,

tetangga, dan kerabat untuk ditepungtawari. Lalu dilanjutkan dengan malam Inai

Page 39: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

28

besar, terlebih dahulu silat ditampilkan dan tarian Melayu lainnya, kemudian

pengantin wanita dipasangkan inai pada kuku jari-jari tangan dan kakinya oleh

kedua orangtuanya, keluarga, dan teman-teman dekatnya. Setelah semua acara

selesai, selanjutnya pengantin wanita dipasangkan inai yang sebenarnya yang

disebut berinai besar.

Sesuai perkembangan zaman, kini malam berinai hanya dilakukan satu

malam dan acara sakralnya diadakan dirumah pihak perempuan saja karena faktor

dana dan waktu yang kurang mendukung. Sehingga, malam berinai yang

dilakukan hanya malam berinai besar saja yang dihadiri seluruh keluarga dan

kerabat pihak perempuan. Jika upacara malam berinai tidak diadakan, upacara

pernikahan keesokan harinya tetap berlangsung. Malam berinai adalah merupakan

seni pertunjukan yang melibatkan tari dan musik. Dahulu, malam berinai

dilakukan setelah menikah dan kedua mempelai didudukkan untuk diberikan inai

pada kuku jari tangan dan kaki kedua mempelai. Namun, kini hanya dilakukan di

rumah pengantin wanita saja, sedangkan di rumah pengantin pria tidak dilakukan

upacara malam berinai. Hanya saja inai akan dihantar dari rumah pengantin

wanita kerumah si calon pengantin pria. Kemudian menurut adat diadakan tepung

tawar dan dilanjutkan pemasangan inai ke kuku jari-jari tangan dan kakinya oleh

keluarga dan teman-teman dekat calon pengantin pria. Gerakan silat yang

dilakukan merupakan kombinasi dari gerak-gerak hewan atau kejadian-kejadian

alam, sehingga gerakannya hampir menyerupai gerakan silat.

Page 40: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

29

3.1.5 Berandam dan Mandi Bunga

Upacara berandam dilakukan di rumah pengantin perempuan. Calon

pengantin perempuan digunting rambutnya sedikit-sedikit agar cantik didandani

dan dengan pisau cukur lalu pengantin diandam atau dikerik rambut-rambut halus

yang ada di wajah setelah itu pengantin mandi berhias yaitu mandi dengan air

wangi-wangian. Setelah itu bersiap-siap untuk didandani. Pengantin laki-laki juga

berandam. Makna dari upacara berandam adalah membersihkan fisik pengantin

dengan harapan agar batinnya juga bersih. Makna simbolisnya adalah sebagai

lambang kebersihan diri untuk menghadapi dan menjalani hidup baru. Berandam

yang paling utama adalah mencukur rambut, karena bagian tubuh ini merupakan

letak kecantikan mahkota perempuan. Di samping itu, berandam juga mencakup

kegiatan yaitu mencukur dan membersihkan rambut-rambut tipis sekitar wajah,

leher, tengkuk, memperindah kening, dan menaikkan seri muka dengan

menggunakan sirih pinang. Setelah berandam kemudian dilakukan mandi bunga,

yaitu memandikan pengantin dengan menggunakan air bunga dengan berbagai

jenis agar terlihat segar dan berseri. Nama lain dari mandi bunga ini yaitu mandi

tolak bala. Tujuan mandi bunga ini adalah menyempurnakan kesucian, menaikkan

seri wajah, dan menjauhkan dari segala bencana.

3.1.6 Mengantar Bunga Sirih

Tujuan dari mengantar bunga sirih adalah untuk meramaikan suasana

iring-iringan dari pihak laki-laki ke rumah pihak perempuan. Jumlah bunga sirih

dapat menunjukkan banyaknya keluarga dan kerabat pihak laki-laki. Tepak bunga

Page 41: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

30

sirih dibuat bermacam-macam bentuk yang indah dan beraneka ragam warna.

Misalnya bentuk burung,bunga, rumah,buah, binatang dan lain-lain. Biasanya di

dalam bunga sirih ini diletakkan secarik kertas yang berisi pantun atau kata-kata

sindiran yang manis yang ditujukan kepada kedua mempelai. Namun seiring

berjalannya waktu bunga sirih ini berganti dengan benda-benda yang lebih

bermanfaat seperti alat sholat, pakaian,peralatan mandi, buah, makanan yang juga

dibentuk dengan berbagai bentuk yang indah dan cantik, hal ini mungkin

disebabkan zaman sekarang sulit mendapatkan sirih yang banyak untuk dirangkai

dan juga zaman sekarang jarang orang yang mau makan sirih seperti orang-orang

dahulu sehingga jika dipaksakan dibuat maka sirih-sirih tersebut akan terbuang

percuma,perubahan ini dapat diterima suku Melayu karena sesuai dengan

semboyan orang Melayu “Sekali air bah sekali tepian berubah”, maksudnya suku

Melayu dapat menerima perubahan selagi tidak melanggar syariat agama dan adat.

3.1.7 Akad Nikah

Akad nikah biasanya diadakan pada pagi hari, calon pengantin laki-laki

diantar oleh keluarga dan famili ke rumah pihak perempuan untuk mengucapkan

akad nikah. Hantaran yang dibawa pada akad nikah:

1. Uang mahar seperti yang telah dijanjikan dan biasanya uang maharditambah

juga pada waktu nikah.

2. Uang tambahan dibungkus dan diikat dengan benang perca warnawarnidiikat

dengan simpul hidup. Kemudian uang yang telah dibungkus itu dimasukkan ke

dalam cepu atau peti kecil dan cepu ini dibungkus pula dalam sehelai kain

Page 42: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

31

panjang dan setelah itu diletakkan di atas sebuah dulang kecil. Uang mahar ini

digendong sewaktu dibawa ke rumah pihak perempuan dengan penuh kasih

penulisng seperti menggendong bayi laki-laki nya.

3. Pahar berisi pulut kuning dan panggang ayam.

4. Tepak nikah yang di dalamnya dimasukkan sebagian upah nikah untuk tuan

kadi yang biasanya dibayar oleh kedua belah pihak. Pada kesempatan yang

sama pihak perempuan juga mempersiapkan tepak sirih dan pahar berisi pulut

kuning dan ayam panggang yang akan dipertukarkan dengan hantaran dari

pihak laki-laki. Jika rombongan pihak laki-laki telah sampai maka pengantin

laki-laki didudukkan di sebuah tilam yang di atasnya dibentangkan tikar. Tepak

sirihnikah, pulut kuning dan bungkusan uang mahar berada di tengah-tengah

majelis atau keluarga dan tamu. Kemudian tuan rumah menyodorkan tepak

sirihpenyambut untuk dimakan dan mulailah acara berpantun untuk pengantar

nikah, setelah itu maka oleh anak beru dari pihak perempuan dibukalah

bungkusan uang mahar secara hati-hati dan dihitung jumlah isinya jika telah

cukup maka oleh famili yang tua-tua bergantian maksudnya agar pernikahan itu

nanti mendapat kekekalan dan keselamatan seperti pernikahan orang tua-tua

dulu, kemudian uang diserahkan kepada ibu bapak pengantin perempuan.

Setelah itu mulailah ijab kabul dilaksanakan, jika akad nikah telah selesai

dibacakan doa dan makan bersama. Lalu pihak laki-laki pulang dengan

membawa pahar pulut kuning dari pihak perempuan serta alat-alat lainnya .

Page 43: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

32

3.1.8 Bersanding

Pelaksanaan upacara bersanding diadakan di rumah pengantin perempuan.

Pengantin perempuan telah dirias dengan memakai sanggul dan menggengam

sirih genggam kemudian naik ke tas pelaminan dan ditutup beberapa pintu dan

hempang kipas. Pihak laki-laki yang terdiri atas kerabat dekat ikut serta untuk

mengantar pengantin laki-laki yang menggenggam sirihgenggam. Hantaran yang

dibawa pada acara bersanding ialah:

1. Balai berupa meja kecil bertingkat, berkaki empat, tinggi kaki lebih kurang 40

cm. Kotak balai berbentuk segi empat; segi lima; segi enam atau segi delapan

tinggi tiap tingkat lebih kurang 10 cm. Jumlah tingkatan balai selalu ganjil, 1, 3,

5, 7 dan 9. Ketinggian tingkat sebuah balai melambangkan kedudukan dan

posisi yang memiliki balai. Semakin tinggi tingkatan balai, menunjukkan

semakin tinggi pula kedudukan yang mempunyai acara. Kini, ketinggian

tingkat balai hanya sampai pada tiga tingkat. Balai tersebut berisi pulut kuning.

Di tengah-tengah balai diletakkan ayam panggang dan dipacakkan bunga

kemuncak, di tingkat kedua dipacakkan bunga telur dan tingkat yang paling

bawah dipacakkan merawal atau bendera. Khusus warna balai ini untuk

kalangan raja dan bangsawan hanya ada kuning dan putih. Kuning untuk

upacara pernikahan, menyambut tamu dan lain-lain. Putih untuk upacara

khataman, naik haji. Namun untuk rakyat biasa balai ini boleh berwarna warni.

Makna yang terkandung dalam alat-alat pada balai ini:

(a) Pulut kuning berarti lambang kesuburan dan kemuliaan,

(b) Ayam panggang berarti lambang pengorbanan,

Page 44: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

33

(c) Telur ayam berarti lambang keberhasilan, keturunan, perkembangan,

kejayaan,

(d) Bunga kemuncak berarti lambang pelindung, pengayom, pemimpin, kukuh

danjaya

(e) Bendera atau merawal berarti lambang persatuan, kehormatan, kemuliaan.

2. Tepak sirih penyongsong,

3. Bunga sirih,

4. Nasi dengan lauk pauknya,

5. Tabur taburan berupa beras putih, beras kuning, bertih, bunga rampai,

6. Tujuh buah telur ayam mentah (telur aluan),

7. Sisa uang hantaran,

8. Uncang hempang batang,

9. Uncang hempang pintu,

10. Uncang hempang kipas,

3.1.9 Silat Tarik

Silat ini dilakukan ketika rombongan pengantin laki-laki sudah tampak

dari kejauhan, maka disambut dengan silat tarik yang melambangkan rasa

persaudaraan yang tinggi. Kisahnya sama kita ketahui menurut sejarah tempo dulu,

masyarakat Melayu umumnya banyak bertempat tinggal ditepian muara/sungai

sehingga saran kendaraan satu-satunya adalah kendaraan air seperti sampan, rakit,

dan lain-lain. Tempat kendaraan tersebut bertempat/berlabuh dinamakan

tangkahan yang umumnya terletak diatas permukaan air, untuk naik mencapai

Page 45: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

34

daratan dari tepian atas haruslah menaiki tangga yang tersedia. Silat tarik ini

melambangkan rasa kesetiaan dan persaudaraan untuk menolong yang datang dari

tapian menarik orang keatas agar mudah naik ke daratan. Ketika musik patam-

patam dimainkan maka pesilat mulai menyambut pengantin dengan gerakan silat.

Gambar 1 : Silat Tarik

Dokumentasi penulis

Page 46: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

35

Gambar 2 : Silat Tarik

Dokumentasi Penulis

3.1.10 Silat Laga

Setelah silat tarik dilakukan, maka pihak penunggu menanyakan secara

berpantun bagaimana seandainya datang orang kampung nak membuat kekacauan

di daerah ini, apakah dia bisa dan sanggup menjaga marwah kampung ini atau

tidak. Maka diutuslah seorang anak beru dari pihak pengantin laki-laki sebagai

bukti dan mewakilinya ke tengah gelanggang untuk menunjukan kebolehannya

dalam hal menjaga diri oleh pihak pengantin laki-laki yang datang dan disambut

pula oleh pihak pengantin perempuan, maka terjadilah apa yang disebut silat laga.

Sambil tetap memainkan musik patam-patam, para pesilat pun bertarung dan

akhirnya pesilat dari pihak laki-laki menang.

Page 47: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

36

Gambar 3 : Silat Laga

Dokumentasi penulis

3.1.11 Hempang Batang

Hempang batang adalah sebuah tradisi Melayu untuk penyambutan

kedatangan rombongan pengatin pria. Dalam pelaksanannya terdapat beberapa

perbedaan untuk beberapa daerah Melayu, hempang batang dilaksanakan oleh

orang kampung masyarakat setempat dan beberapa daerah lainnya dilaksanakan.

Hempang batang dibuat dari sebatang bambu/kayu kecil diberikan hiasan daun

kelapa muda yang sudah dibuang lidinya dan dipegang oleh dua orang pemuda.

Ketika rombongan pengantin pria sampai maka mereka akan dihadang/dihempang

oleh hempang batang tersebut yang dipimpin oleh penghulu telangkai dari pihak

Page 48: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

37

perempuan dengan berpantun menanyakan tentang asal rombongan dan tujuan

datang ke tempat ini. Setelah berbalas pantun, maka pihak laki-laki akan

memberikan uncang. Setelah uncang diberikan, maka masuklah rombongan

pengantin laki-laki.

3.1.12 Tari Persembahan

Tari persembahan biasanya dilakukan oleh anak-anak dara sebagai tanda

sambutan penghormatan dan kebahagiaan atas datangnya rombongan tamu yang

dihormati.

3.1.13 Hempang Pintu

Hempang pintu adalah tradisi budaya yang selalu dilaksanakan dalam

perhelatan perkawinan Melayu. Dalam pelaksananya dua orang pemuda

memegang kain panjang berdiri tepat didepan pintu masuk untuk menghempang

pengantin pria dan rombongannya. Pengantin pria beserta rombongannya tidak

diperbolehkan masuk sebelum memberikan kunci berupa uncang yang berisi uang

recehan.

3.1.14 Pijak Batu Lagan

Setelah pengantin laki-laki melewati hempang pintu, maka didalam

ruangan telah tersedia anak batu gilingan yang terletak didalam talam dan ditaburi

bunga rampai. Batu gilingan ini harus dipijak oleh pengantin laki-laki sebagai

baahwa sejak saat itu ia bertanggung jawab terhadap rumah tangganya.

Page 49: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

38

3.1.15 Sembah Mertua

Setelah pengantin laki-laki melaksanakan tradisi pijak batu lagan maka dia

akan menghadap ayah dan ibu mertua dengan dibimbing adik perempuan ayah,

ataupun adik perempuan dari ibu. Pengantin perempuan untuk memohon doa dan

restu dengan menyembah dan memberi hormat.

3.1.16 Hempang Kipas

Setelah pengantin laki-laki melaksanakan sembah tradisi sembah mertua,

maka sebelum ia disandigkan dengan pengantin perepuan terlebih dahulu ia harus

melewati sebuah hempang lagi yang bernama hempang kipas atau juga dengan

hempang pelaminan. Dua orang wanita menutup wajah pengantin perempuan

dengan kipas atau selendang tipis untuk menuntut bagian adat mereka. Setelah

diberikan uncang sebanyak dua buah, hempang pelaminan pun dibuka dan

pengantin laki-laki dipersilahkan untuk duduk bersanding dengan pengantin

perempuan diatas pelaminan.

3.1.17 Tepung Tawar

Tepung tawar bagi masyarakat Melayu merupakan tradisi yang sudah

dilaksanakan secara turun-temurun sejak dahulu. Sejak masuknya Islam kedaerah

pesisir, sebagian masyarakat Melayu menganggap bahwa tepung tawar

bertentangan dengan ajaran Islam karena sebagian dalam pelaksanaannya

menggunakan kemenyan sebagai pedupa (pengasapan). Sedangkan sebagian lain

menganggapnya sebagai sarana dalam penyampaian doa kepada yang maha kuasa.

Page 50: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

39

Seiring dengan berjalannya waktu akhirnya beberapa bahan yang

digunakan dalam tepung tawar tersebut seperti pembakaran kemenyan dan daun

kemangi tidak lagi digunakan karena diaggap bertentagan dengan syariat Islam.

Biasanya dalam mengadakan suatu acara ataupun perhelatan balai dan tepung

tawar selalu disandingkan. Dengan kata lain apabila dalam suatu acara ataupun

perhelatan menggunakan balai sebagai pelengkap adat maka tidak ketinggalan

pula dilaksanakan tepung tawar dalam acara tersebut.

Sama halnya dengan balai, pada saat ini tepung tawar juga telah menjadi

sebuah trend dikalang masyarakat luas. Hampir seluruh msyarakat melakukan

tepung tawar dalam setiap acara dan perhelatan yang diadakannya seperti

pernikahan, berkhitan, acara selamatan dan lain-lain.

Bagi masyarakat Melayu, tepung tawar dianggap sebagai saran pengiring

doa dalam pelaksanaannya digunakan daun tumbuhan tumbuhan yang dianggap

memiliki kekuatan gaib untuk mengusir kekuatan-kekuatan jahat. Menurut

pendapat tokoh adat melayu yaitu Tengku Ahmad Faisal dan Tengku Husni

menyatakan bahwa seluruh daun-daun yang digunakan sebagai perincis dalam

tepung tawar mengandung sifat zat hidup dan memiliki makna sebagai berikut:

(1) Air sejuk melambangkan kejernihan, dengan harapan orang yang di tepung

tawari selalu memiliki pikiran dan hati yang jernih.

(2) Limau lemukur melambangkan kebersihan, dengan harapan orang yang

ditepung tawari selalu memiliki fikiran yang bersih.

(3) Daun sedingin melambangkan peyejuk, dengan harapan agar orag yang

ditepung tawari selalu memiliki ketenangan dan kesehatan.

Page 51: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

40

(4) Lenjuhang melambangkan pagar semangat, dengan harapan orang yang di

tepung tawari tidak mudah patah semangat.

(5) Pepulut melambangkan pelekat kebaikan, dengan harapan orang yang di

tepung tawari selalu dinaungi kebaikan.

(6) Ganda rusa melambangkan penangkal/perisai, dengan harapan orang di tepung

tawari di jauhkan dari gangguan-gangguan mahluk gaib dan sirik.

(7) Sipenuh melambangkan keberhasilan, dengan harapan orang yang ditepung

tawari mendapat kemudahan rejeki dan keberhasilan dalam setiap hajat.

(8) Sambau dan akarnya melabangkan pertahanan, keteguhan dan kekuatan,

dengan harapan agar orang yang ditepung tawari memiliki keteguhan dan

kekuatan dalam menghadapi cobaan(Tengku Husni Lah : 1986).

Pada zaman dahulu tepung tawar dilakukan dalam acara-acara seperti

pernikahan, berkhitanan, berkhatam Al-Quran, sembuh dari penyakit, penabalan

nama, berdamai dalam suatu perselisihan dan lain-lain. Dalam pelaksanaannya

apabila acara tersebut dihadiri oleh ketua-ketua adat, maka untuk menghormatinya

para ketua adat tersebut mendapat kesempatan pertama dalam melakukan

penepung tawar kepada si pemilik acara (orang yang berhajat) kemudian disusul

dengan pihak keluarga terdekat sesuai dengan tutur dan jalurnya misalnya pada

acara perhelatan perkawinan/pengkhitanan diawali oleh ayah dan ibunya,

kemudian disusul atok dan neneknya, uwak dan pamannya, abang, adik, sepupu

dan seterusnya. Bagi masyarakat Melayu acara tepung tawar dilakukan sebagai

berikut:

Page 52: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

41

1. Orang yang ditepung tawari duduk diatas pelaminan dengan posisi tangan

dalam keadaan terbuka (menampung).

2. Jika orang yang menepung tawar lebih tua maka orang yang ditepung tawari

harus mengangkat sembah terlebih dahulu, akan tetapi jika yag menepung

tawari lebih muda maka dialah yang lebih dahulu menangkat sembah.

3. Perencah yang berupa beras bertih, beras kuning/putih dan bunga rampai

ditaburkan pada orang yang ditepung tawari, sedangkan ikatan rincisandaun-

daunan dicelupkan kedalam air limau (air jeruk) kemudian dipercikkan sedikit

keatas kepala orang yang ditepung tawari.

4. Pada saat ini sebagian orang menambahkan tepung beras yang sudah dicampur

dengan sedikit air untuk dicolekkan ke telapak tangan orang yag ditepung

tawari.

5. Setelah selesaiorang yang ditepung tawari kembali mengangkat sembah sebagai

tanda terima kasih.

6. Orang yang menepung tawari diberi hadiah ataupun kenangan berupa telur

rebus pulut kuning.

Bahan-bahan tepung tawar terbagi kepada tiga bagian yaitu, penabur,

perincis (irisan daun tumbuh-tumbuhan yang telah disebutkan sebelumnya) dan

pedupa. Akan tetapi seperti yang telah dijelaskan pada bagian awal bahwa pedupa

yang terdiri dari kemenyan yang dibakar dengan bara saat sudah tidak digunakan

lagi karena dianggap bertentangan dengan syari’at islam.

Bagi masyarakat Melayu bahan-bahan yang digunakan dalam tepung

tawar menagndung arti sebagai berikut:

Page 53: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

42

1. Bertih (beras yang direndang) melambangkan perkembanagan.

2. Beras putih melambangkan kesuburan.

3. Beras kuning (beras yang dicampur dengan kunyit melambangkan kemulian).

4. Tepung beras melambangkan kebersihan, kesucian, serta keikhlasan.

5. Bunga rampai melambangkan persatuan dan keharuman.

Gambar 4 : Tepung Tawar

Dokumentasi Penulis

3.1.18 Makan Nasi Hadap-Hadapan

Dibawah pimpinan Telangkai, makan nasi hadap-hadapan menurut adat

resam Melayu dikhususkan hanya dihadiri untuk wanita yang sudah berumah

tangga saja.Pada upacara nasi hadap-hadapan ini pengantin akan didudukkan di

Page 54: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

43

depan dan dihadapkan nasi beserta lauk pauknya. Di dalam nasi tersebut

disembunyikan ayam panggang yang nantinya akan diperebutkan kedua pengantin.

Menurut kepercayaan orang Melayu, pengantin yang berhasil

mendapatkannya lebih dulu, menjadi pertanda bahwa dia akan lebih berperan

dalam mangarungi rumah tangga. Di samping itu, untuk lebih memeriahkan

suasana pada acara itu, disediakan berbagai macam makanan dan buah buahan

yang telah diukir atau dihias dengan indah. Begitu juga disediakan berbagai kue

dan manisan.

Gambar 5 : Makan nasi hadap-hadapan

Dokumentasi Penulis

Page 55: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

44

3.1.19 Mandi Berdimbar

Pada adat Melayu yang terdapat acara mandi bedimbar biasanya diadakan

dua kali, terutama untuk kalangan bangsawan. Mandi bedimbar artinyamandi

berhias. Setelahupacara ini kedua mempelai menghadap orang tua perempuan dan

keluargadekatnya, pada saat itu diberilah macam-macam hadiah cemetuk dari

tutur yanglebih tua sampai yang muda kecuali tutur adik.Selanjutnya mandi

berdimbar diulangi lagi karena lepas halangan yang dinamai mandi selamat,

upacaranyaserupa dengan mandi berdimbar pertama, selepas mandi pengantin

laki-lakimemberikan lagi cemetuk ke-2 kepada pengantin perempuan.

3.1.20 Meminjam Pengantin

Pada hari yang sudah ditentukan maka orang tua pengantin laki-laki

mengutus anak beru laki-laki dan perempuan dari pihak pengantin laki-laki

meminjam pengantin ke rumah ibu-bapa pengantin laki-laki dan pengantin

membawakan untuk mertua yakni kue-kue, tilam dan bantal, dan satu balai nasi

kuning.Secara simbolik tuan rumah menyerahkan kepada menantunya

asam,garam, beras, lesung, dan alat-alat memasakdengan maksud bila berada di

rumah mertua agar menantunya mau ikut turun ke dapur. Setelah diadakan

upacara tepung tawar, malamnya dilakukan Mebat, yaitu pengantin mengunjungi

kaum kerabat pihak laki-laki sambil membawa tepak sirih dan makanan dan pihak

kerabat memberikan cemetuk kepada kedua pengantin. Setelah tiga malam atau

menurut perjanjian maka pengantin diantar kembali ke rumah pihak perempuan

dan pengantin perempuan menerima dari mertua yakni tilam dan bantal, satu balai

Page 56: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

45

nasi kuning, bermacam-macam kue, pakaian, perhiasan, dan alat-alat rumah

tangga lainnya.Setelah itu, selesailah seluruh upacara pernikahan Melayu.

3.2 Pendukung Pertunjukan

Silat dalam upacara pernikahan adat Melayu dapat dikatakan sebagai

pertunjukan. Sebuah pertunjukan tentunya harus didukung oleh beberapa hal agar

dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini, terdapat beberapa pendukung

pertunjukan ini, yaitu adanya pemusik, pesilat, dan penonton.

3.2.1 Pemusik

Dalam upacara pernikahan adat Melayu, pemusik sangat diperlukan

sebagai pengiring silat. Biasanya, ada tempat atau panggung yang sudah

disediakan bagi para pemusik. Dalam mengiringi silatini, yang memainkan alat

musik menggunakan 2-4 orang pemusik. Terdiri dari seorang pemain biola,satu

atau dua pemain gendang ronggeng, dan seorang pemain akordion. Namun

dalam hal ini, penggunaan alat musik tidak semua ditampilkan, terkadang hanya

sebuah biola dan gendang saja. Dalam penelitian ini sebagai pemain biola adalah

Datuk Ahmad Fauzi dan pemain gendang ronggengadalah Bapak Efendi.

Page 57: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

46

Gambar 6 : Pemusik

Dokumentasi Penulis

3.2.2 Pesilat

Pesilat merupakan bagian yang paling penting dalam upacara adat

pernikahan Melayu pada saat menyambut pengantin laki-laki. Hal ini dikarenakan

pesilatakan menjadi pusat perhatian dari penonton. Dalam menyambut pengantin,

biasanya pesilatnyaberkisar dari 2 pasang sampai 4 pasang. Pada pemilihan

pesilatuntuk menyambut pengantin biasanya tidak berdasarkan pada lamanya

menjadi anggota, tetapi pada kesanggupan pesilat untuk dapat menampilkannya.

Para pesilat yang dipilih haruslah bersedia meluangkan waktu untuk berlatih

mempelajari gerakan sebelum hari pelaksanaan acara pernikahan. Jadwal latihan

untuk upacara adat biasanya dimulai 2 minggu sebelum acara dipertunjukkan,

namun untuk latihan silat lintau dilakukan rutin setiap malam Selasa dan malam

Kamis.

Page 58: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

47

3.2.3 Penonton

Penonton pertunjukan silat dalam upacara pernikahan adalah kedua

mempelai, keluarga dari kedua belah pihak, dan warga yang menghadiri acara

pernikahan. Jika acara berlangsung, penonton tidak ikut berpartisipasi dalam

pertunjukan silat.

3.3 Perlengkapan Pertunjukan

Sebelum dimulainya pertunjukan silat dalam upacara pernikahan adat

Melayu, ada beberapa perlengkapan yang perlu dipersiapkan. Dimana

perlengkapan yang dipersiapkan nantinya akan mendukung jalannya pertunjukan

serta dapat menambah daya tarik pertunjukannya. Persiapan harus maksimal

dalam penyusunan dan penataannya agar dapat menghasilkan pertunjukan yang

terbaik.Pada pertunjukan silat dalam upacara pernikahan adat Melayu,pesilat

menggunakan baju kurung, celana panjang, kain songketyang diikat di pinggang,

danpeci hitam. Properti yang digunakan berupa pisau yang sudah dibalut dengan

kain, untuk menghindari cedera saat pesilat memperagakan silat laga.

1. Baju kurung merupakan simbol pakaian Melayu baikperempuan maupun laki-

laki. Ciri baju kurung adalah bentuk yang longgar pada bagian lengannya,

perut, dan dada dan ketika dipakai baju kurung sejajar dengan pangkal paha.

Baju kurung Melayu biasanya dipakai pada acara kebesaran orang Melayu.

Baju yang digunakan dalam silat tarik ini adalah baju berwarna hitam dan

merah muda. Hitam digunakan untuk dari pihak perempuan dan merah untuk

Page 59: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

48

pihak laki-laki. Namun terkadang,warna yang digunakan tergantung

kesepakatan para pemain.

2. Kain songket atau bisa juga kain sarung yang dililit di pinggang, tanggung

hanya sebatas lutut.

3.4 Alat Musik yang Digunakan

Alat musik dapat dikelompokkan menurut pendapat Curt Sachs dan

Hornbostel (1914) yaitu (1) Idiofon, yaitu alat penggetar utamanya badannya

sendiri, (2) Membranofon,yaitu alat penggetar utamanya adalah membran (3)

Kordofon, penggetar utamanya adalah senar, (4) Aerofon penggetar utamanya

adalah udara. Dalam hal ini, alat musik pengiring silat adalah biola dan gendang

ronggeng seperti yang diuraikan berikut ini.

3.4.1 Biola

Biola adalah sebuah alat musik yang tergolong kedalam klasifikasi

kordofon yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-

A-E) yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada

yang paling rendah adalah G. Kertas musik untuk biola hampir selalu

menggunakan atau ditulis pada kunci G. Sebuah nama yang lazim dipakai untuk

biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk

memainkan lagu-lagu tradisional.

Page 60: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

49

Gambar7: Biola

Dokumentasi penulis

3.4.2 Gendang Ronggeng

Gendang ronggeng terbuat dari kulit dan kayu termasuk kedalam

klasifikasi membranofon dan dimainkan dengan cara dipukul,sehingga penghasil

bunyi adalah membran. Membrannya dari kulit kambing dan kayunya biasanya

dari pohon kelapa.

Page 61: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

50

Gambar 8 : Gendang ronggeng

Dokumentasi penulis

3.5 Gambaran Umum Kelompok Silat Lintau

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Pak Ifan dan Pak Harto

bahwa Perguruan Silat Lintau di Kampung Lalang berasal dibawakan oleh

Tengku Muhammad Ishak yang berasal dariAceh Tamiang. Perguruan Lintau ini

berdiri pada tahun 1960 yang berada di Kampung Lalang dengan Guru Besar

Tengku Muhammad Ishak. Setelah Tengku Muhammad Ishak wafat, maka beliau

digantikan oleh Bapak Effendi atau Guru Muda.Pelintau yang berasal dari bahasa

Tamiang artinya “pelin” yaitu semua dan “tau” yaitu tahu, maka “pelintau”

memiliki makna semua tahu. Ada 16 jurus yang diajari dalam kelompok lintau ini.

Di sini maksudnya dipelajari pukulan dan tangkisan tersebut memiliki total

jumlah 16 pecahan jurus yaitu berupa tangkisan serta pukulan yang masih berada

Page 62: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

51

dalam tahap dengan kuda-kuda duduk. Ketika sudah mahir dan hendak berdiri

maka muridsudah bisa turun tanah atau disebut turun gelanggang. Penguasaan

silat lintau yang diajarkan tergantung penilaian guru, yang akan menentukan

murid layak turun gelanggang atau tidak. Jika sudah layak turun tanah akan ada

syarat yang di ajukan guru kepada murid, yaitu pemotongan jeruk purut oleh guru

yang dimaksud agar murid menjadi lebih bersih baik secara lahir maupun batin.

Namun sekarang ini, pemotongan jeruk purut sudah tidak dilakukan lagi.

Page 63: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

52

BAB IV

DESKRIPSI SILATDAN ANALISIS MUSIK PENGIRING SILAT

4.1 Deskripsi Silat

Penyusunan gerak dalam seni tari, gerak dari masing-masing penari

maupundari kelompok penari bersama, ditambah dengan penyesuaian dengan

ruang, sinar,warna, dan seni sastranya, kesemuanya merupakan suatu

pengorganisasian seni tariyang disebut koreografi (Djelantik, 1990:23). Dimana

koreografi ini memiliki ciri-cirikhas tertentu dari bentuk tarian yang dapat dilihat

dan dinikmati oleh pelakunyadan penontonnya.Dalam struktur penyajiannya, silat

ini digunakan dalam menyambut pengantin laki-laki. Dimana silat ini memiliki

gerakan-gerakan yang terpola dan disusun dalam bagian-bagian ragamnya.

Berikut akan dijelaskan bagaimana ragam dan pola gerak yang dibawakan dalam

silat tarik. Silat yang dipakai dalam silat tarik ini dinamakan silat songsong.

Page 64: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

53

Deskripsi Gerak Silat Tarik

Ragam Gambar Pola Gerak

Sembah

Posisi badan: mengarah ke depan dan membungkuk. Posisi kaki: jongkok dengan letak kaki kanan ke depan dan kaki kiri ditekuk ke belakang tetapi lutut tidak menyentuh tanah Posisi tangan: kedua tangan disejajarkan dengan kaki kanan dan ujung jari pada lantai

*depan *samping

Posisi badan: mengarah ke depan dan membungkuk. Posisi kaki: jongkok dengan letak kaki kanan ke depan dan kaki kiri ditekuk ke belakang tetapi lutut tidak menyentuh tanah Posisi tangan: kedua tangan ditempel dan didekatkan dengan mulut dan hidung

Page 65: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

54

Posisi badan: mengarah ke depan dan membungkuk. Posisi kaki: jongkok dengan letak kaki kanan ke depan dan kaki kiri ditekuk ke belakang tetapi lutut tidak menyentuh tanah Posisi tangan: kedua tangan disejajarkan dengan kaki kanan dan ujung jari pada lantai dan telapak tangan menghadap depan

Posisi badan: mengarah ke depan dan membungkuk. Posisi kaki: jongkok dengan letak kaki kanan ke depan dan kaki kiri ditekuk ke belakang tetapi lutut tidak menyentuh tanah Posisi tangan: ujung jari tangan kanan ditempel ke tanah dan menghadap depan sedangkan tangan kiri sejajar dengan bahu dan telapak menghadap depan

Page 66: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

55

Posisi badan: mengarah ke depan dan membungkuk. Posisi kaki: jongkok dengan letak kaki kanan ke depan dan kaki kiri ditekuk ke belakang tetapi lutut tidak menyentuh tanah Posisi tangan: ujung jari tangan kiri ditempel ke tanah dan menghadap depan sedangkan tangan kanan sejajar dengan bahu dan telapak menghadap depan

Bertahan dalam

Posisi badan: tegak. Posisi kaki: kedua kaki direntangkan sebahu Posisi tangan: tangan kiri sedikit ditekuk dan punggung tangan menghadap depan sedangkan tangan kanan dibuka dan didekatkan ke dada Setelah itu kaki kanan ditarik ke belakang

Sempok dalam

*depan *samping

Posisi badan: seperti duduk bersila Posisi kaki: kaki kanan di bawah dan kaki kiri di atas namun pergelangan kaki kiri melewati paha kanan Posisi tangan: tangan kanan direntangkan ke depan dan telapak menghadap atas sedangkan tangan kiri sejajar dengan bahu dan telapak menghadap depan

Page 67: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

56

Bertahan luar

Posisi kaki: kedua kaki direntangkan sebahu Posisi tangan: tangan kanan sedikit ditekuk dan punggung tangan menghadap depan sedangkan tangan kiri dibuka dan didekatkan ke dada Setelah itu kaki kiri ditarik ke belakang

Sempok luar

*depan *samping

Posisi badan: seperti duduk bersila Posisi kaki: kaki kiri di bawah dan kaki kanan di atas namun pergelangan kaki kanan melewati paha kiri Posisi tangan: tangan kiri direntangkan ke depan dan telapak menghadap atas sedangkan tangan kanan sejajar dengan bahu dan telapak menghadap depan

Sembah Penyudah

*depan *samping

Posisi badan: mengarah ke depan dan membungkuk. Posisi kaki: jongkok dengan letak kaki kanan ke depan dan kaki kiri ditekuk ke belakang tetapi lutut tidak menyentuh tanah Posisi tangan: kedua tangan ditempel dan didekatkan dengan mulut dan hidung

Page 68: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

57

Ketika pihak pengantin laki-laki sudah bersiap untuk melangkah ke tempat

pengantin perempuan, maka pertunjukan silat tarik pun dilakukan. Ketika musik

patam-patam dimainkan, pesilat pun mulai bergerak. Ada seseorang yang

memberi aba-aba berupa teriakan agar berganti ke ragam atau langkah selanjutnya.

Sebelum sembah penyudah, gerakan dari bertahan dalam sampai sempok luar

dilakukan berulang-ulang. Sampai sudah dekat pada hempang batang, maka

ditutup dengan sembah penyudah.

4.2 Analisis Musik Pengiring Silat

Menurut Nettl, (1964:98) ada dua pendekatan berkenaan dengan

pendeskripsian musik yaitu kita dapat mendeskripsikan dan menganalisis apa

yang kita dengar serta kita dapat menuliskan berbagai cara keatas kertas dan

mendeskripsikan apa yang kita lihat. Dari dua hal di atas untuk memvisualisasikan

musik iringan silat, penulis melakukan transkripsi agar lebih mudah

menganalisisnya. Sehingga dengan demikian diharapkan dapat membantu kita

untuk mengkomunikasikan kepada pihak lain tentang apa yang kita pikirkan dari

apa yang kita dengar. Dalam pentranskripsian, penulis menggunakan notasi Barat

untuk memperlihatkan bunyi musikal yang terdengar. Sebagaimana dikatakan

oleh Nettl, (1964:94) yang mengutip pendapat Seegers tentang penulisan notasi

musik bahwa notasi musik terdiri dari dua bagian yaitu notasi deskriptif dan notasi

preskriptif. Lebih lanjut dikatakan bahwa notasi deskriptif ialah notasi yang

menggambarkan secara terperinci aspek-aspek musikal yang terdapat pada musik.

Sedangkan notasi preskriptif hanya menuliskan bagian-bagian yang dianggap

Page 69: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

58

menonjol dalam suatu musik tanpa harus menuliskan secara lengkap hal-hal yang

ada dalam musik.

Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis menggunakan pendekatan yang

pertama yaitu notasi deskriptif. Salah satu dari notasi deskriptif adalah

penggunaan notasi balok. Hal ini didukung oleh keberadaannya yang dianggap

secara efektif dalam pentranskripsian. Demikian pula tinggi rendahnya nada,

simbol-simbol nada pada garis paranada, durasi, ritmis, dan lain-lain. Alasan

dalam hal ini dikarenakan notasi Barat dapat mewakili nada-nada yang terdapat

dalam musik iringan ini, dan juga sering digunakan dalam penulisan suatu musik.

Musik dalam pertunjukan silatpada pernikahan masyarakat Melayu hanya

sebagai musik pengiring dengan memakai alat musik biola dan gendang ronggeng

sebagai tempo. Keberadaan musik iringan dalam silat merupakan hal yang

berkaitan, dimana gerakan silat mengikuti musik. Iringan musik menjadi

pembentuk suasana, dan untuk memperjelas tekanan-tekanan gerakan begitu juga

pergantian ragam dan pola-pola gerakan yang ada.

Sebelum mengkaji struktur melodi lagu maka terlebih dahuludibentangkan

hasil transkripsi dari musik iringan tersebut. Melodi yang ditranskripsi adalah

melodi dari alat musik biola, karena biola berperan sebagai pembawa melodi pada

musik iringan silat dalam upacara pernikahan adat Melayu dan gendang ronggeng

berperan sebagai rentak. Musik yang ditranskripsi dalam bentuk notasi (visual)

adalah sebagai berikut.

Page 70: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

59

Patam-Patam

Firlianda Ilham dan M. Teguh Alamsyah

Page 71: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

60

4.2.1 Tangga Nada

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Nettl bahwa cara-cara untuk

mendeskripsikan tangga nada adalah menuliskan nada-nada yang dipakai tanpa

melihat fungsi masing-masing dalam musik. Tangga nada tersebut kemudian

digolongkan menurut beberapa klasifikasi, yaitu menurut jumlah nada yang

dipakai. Diatonic (dua nada),tritonic (tiga nada), tetratonic (empat nada),

Page 72: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

61

pentatonic (lima nada), hexatonic (enam nada), heptatonic (tujuh nada). Dua nada

yang mempunyai jarak satu oktaf biasanya dianggap satu nada saja. Yang

dimaksud tangga nada dalam tulisan ini yaitu nada-nada yang terdapat pada

melodi yang dihasilkan oleh biola.

Hal ini dilakukan pada pembagian nada-nada mulai dari nada yang

tertinggi hingga nada yang terendah. Penulis mengurutkan nada-nada yang

terdapat dalam melodi biola dari nada terendah sampai nada tertinggi. Terdiri dari

tujuh nada, yaitu nada F-G-A-B-C-D-E. Oleh karena itu tangga nadanya disebut

dengan Heptatonic.

4.2.2 Nada Dasar

Dalam menentukan nada dasar, penulis mempergunakan kriteria-kriteria

generalisasi yang ditawarkan oleh Bruno Nettl dalam bukunya yang berjudul

Thaory and Method in Ethnomusicology (1984:164). Menurutnya ada tujuh

kriteria yang ditawarkannya untuk menentukan nada dasar suatu lagu, yaitu

sebagai berikut.

1. Patokan yang paling umum adalah melihat nada mana yang paling sering

dipakai, dan mana yang paling jarang dipakai dalam sebuah komposisi musik;

2. Kadang-kadang nada yang harga ritmisnya besar dianggap sebagai nada dasar,

walaupun jarang dipakai dalam keseluruhan komposisi musik tersebut.

3. Nada yang dipakai pada awal atau akhir komposisi maupun pada bahagian

tengah komposisi musik dianggp mempunyai fungsi penting dalam

menentukan tonalitas komposisi musik tersebut.

Page 73: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

62

4. Nada yang berada pada posisi paling rendah atau posisi tengah dianggp

penting.

5. Interval-interval yang terdapat di antara nada , kadang-kadang dapat dipakai

sebagai patokan. Umpamanya kalau ada satu nada dalam tangga nada pada

sebuah komposisi musik yangdigunakan bersama oktafnya.

6. Adanya tekanan ritmis pada sebuah nada juga dapat dipakai sebagai patokan

tonalitas.

7. Harus diingat bahwa barangkali terdapat gaya-gaya musik yang mempunyai

sistem tonalitas yang tidak dapat dideskripsikan dengan keenam patokan

diatas. Untuk mendeskripsikan sistem tonalitas seperti itu, cara terbaik adalah

berdasar kepada pengalaman akrab dengan gaya musik tersebut.

Dengan mengacu pada teori yang ditawarkan Nettl, maka penulis

menyimpulkan bahwa nada dasar pada melodi patam-patam yaitu nada A.

4.2.3 Wilayah Nada

Wilayah nada dalam sebuah komposisi musik adalah jarak antara nada

terendah dengan nada tertinggi yang ada pada melodi tersebut. Dengan demikian,

penulis memasukkan melodi musik patam-patam ke dalam garis paranada untuk

dapat melihat dengan jelas susunan nada-nada danmempermudah penulis dalam

melihat nada terendah dan tertinggi dalam musik patam-patam tersebut. Wilayah

nada melodi patam-patam dapat kita lihat pada gambar berikut, berikut adalah

wilayah nada dari yang terendah hingga tertinggi.

Page 74: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

63

4.2.4 Frekuensi Pemakaian Nada

Frekuensi pemakaian nada dapat dilihat dari banyaknya jumlah nada yang

dipakai dalam suatu musik atau nyayian. Banyaknya jumlah nada yang terdapat

dalam melodi biola musikpatam-patamyaitu sebagai berikut:

No. Nama Nada Jumlah Nada

1 C 22

2 D 28

3 E 9

4 F 6

5 G 6

6 A 14

7 B 21

4.2.5 Formula Melodik

Formula melodik yang akan dibahas tulisan ini meliputi bentuk,frasa, dan

motif. Bentuk adalah gabungan dari beberapa frasa yang terjalin menjadisatu pola

melodi. Frasa adalah bagian-bagian kecil dari melodi. Motif adalah idemelodi

sebagai dasar pembentukan melodi.Berikut beberapa istilah untuk menganalisis

bentuk, yang dikemukakan oleh William P.Malm:

Page 75: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

64

1. Refetitif yaitu bentuk nyanyian/melodi yang diulang-ulang.

2. Ireratifyaitu bentuk nyanyian/melodi yang memakai formula melodi yang kecil

dengan kecenderungan pengulang-pengulang di dalam keseluruhan nyanyian.

3. Stroficyaitu bentuk nyanyian yang diulang tetapi menggunakan teks

nyanyian/melodi yang baru atau berbeda.

4. Revertingyaitu bentuk yang apabila dalam nyanyian/melodi terjadi pengulangan

pada frasa pertama setelah terjadi penyimpangan-penyimpangan melodi.

5. Progressiveyaitu bentuk nyanyian/melodi yang terus berubah dengan

menggunakan materi melodi yang selalu baru.

Dengan demikian, mengacu pada teori Malm di atas dan setelah

dihubungkan dengan melodi patam-patam, maka dapat disimpulkan bahwa

bentuk melodipatam-patamadalah bentuk refetitifdimana melodipatam-patam

tersebut diulang-ulang.

4.2.6 Jumlah Interval

Interval adalah jarak antara satu nada dengan nada yang lainnya (Manoff

1991:50). Jarak antara nada satu dengan nada lainnya yang terdiri dari interval

naik maupun interval turun menurut jumlah larasnya yang dapat mempengaruhi

jumlah interval tersebut. Jumlah interval merupakan banyaknya interval yang

dipakai dalam suatu komposisi musik atau nyanyian.

Page 76: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

65

Simbol

Interval

Nama Interval Jumlah

Laras

Contoh Nada

1P Prime perfect 0 C – C

2M Sekunda Mayor 1 C – D

3M Terts Mayor 2 C – E

4P Kwart Perfect 2,5 C – F

5P Kwint Perfect 3,5 C – G

6M Sekta mayor 4,5 C – A

7M Septime mayor 5,5 C – B

8P Oktaf perfect 6 C – C’

Dengan demikian, berdasarkan hukum interval di atas maka interval untuk

melodipatam-patam di atas dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Nama Interval Posisi Interval Jumlah Interval

1P _ 7

2M 25

2M 19

3M 3

4.2.7 Pola Kadensa

Page 77: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

66

Kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi lagu. Pola kadensa

dapat dibagi atasa dua bagian, yaitu semi kadens (half cadence) dan kadens penuh

(fullcadence). Semi kadens adalah suatu bentuk istirahat yang tidak lengkap atau

tidak selesai (complete) dan memberi kesan adanya gerakan ritem yang lebih

lanjut. Kadens penuh adalah suatu bentuk istirahat di akhir frasa yang terasa

selesai (complete) sehingga pola kadens seperti ini tidak memberika

n kesan untuk menambah gerakan ritem.Pola kadensa melodi biola yaitu :

4.2.8 Kontur

Kontur adalah garis melodi dalam sebuah lagu. Malm (1977 : 85)

membedakan beberapa jenis kontur, yaitu :

1. Ascending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk naik dari nada yang

lebih rendah ke nada yang lebih tinggi.

2. Descending yaitu garis melodi yang bergerak dengan bentuk turun dari nada

yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah.

3. Pendulous yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya melengkung dari nada

yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian kembali lagi ke nada yang

lebih tinggi atau sebaliknya.

4. Conjuct yaitu garis melodi yang sifatnya bergerak melangkah dari satu nada ke

nada yang lain baik naik maupun turun.

Page 78: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

67

5. Terraced yaitu garis melodi yang bergerak berjenjang baik dari nada yang lebih

tinggi ke nada yang lebih rendah atau dimulai dari nada yang lebih rendah ke nada

yang lebih tinggi.

6. Disjuct yaitu garis melodi yang bergerak melompat dari satu nada ke nada yang

lainnya, dan biasanya intervalnya di atas sekonde baik mayor maupun minor.

7. Static yaitu garis melodi yang bentuknya tetap yang jaraknya mempunyai batas-

batasan.

Garis kontur yang terdapat pada melodi biola dalam tulisan ini pada

umumnya adalah pendulous, yaitu garis melodi yang bentuk gerakannya

melengkung dari nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah, kemudian

kembali lagi ke nada yang lebih tinggi atau sebaliknya. Untuk lebih jelas dapat

dilihat dari gambar salah contoh melodi di bawah ini.

Page 79: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

68

BAB V

FUNGSI SILAT

Dalam ilmu-ilmu budaya dan sosial, yang dimaksud dengan fungsi adalah

sesuatu hal yang menyangkut tujuan pemakaian dalam pandangan luas dan

universal. Fungsi berbagai aktivitas yang terinstitusi di dalam masyarakat

sebenarnya adalah untuk memenuhi keperluan-keperluan yang dikehendaki di

dalam sebuah kebudayaan. Seperti dalam mekanismenya, teori fungsionalisme

adalah salah satu teori yang dipergunakan dalam ilmu sosial, yang menekankan

pada saling ketergantungan antara institusi-institusi dan kebiasaan-kebiasaan pada

masyarakat tertentu (Lorimer et al, 1991). Pada analisis fungsi ini akan dijelaskan

bagaimana susunan sosial didukung oleh fungsi institusi-institusi seperti negara,

agama, keluarga, aliran, pasar, dan lain-lainnya.

Demikian pula silat dalam upacara pernikahan adatMelayu pada umumnya

dan di Kampung Lalang secara khusus, memiliki fungsi-fungsi di dalam

masyarakatnya. Fungsi kegiatan atau pertunjukan silat adalah untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat di dalam kehidupan sosial dan budayanya. Kebutuhan

masyarakat tersebut dapat dipenuhi oleh pesilat tersebut. Misalnya silat ini

memenuhi kebutuhan masyarakat Melayu di Kampung Lalang untuk memelihara

tradisi dan adat istiadatnya. Lebih jauh dalam upacara pernikahan adat Melayu

akan menjadi lengkap dan sempurna jika disertai dengan gerakan silat beserta

musik pengiring, pantun, busana adat, dan lain-lain.

Adapun fungsi-fungsi silat dalam kebudayaan masyarakat Melayu adalah

sebagai berikut.

Page 80: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

69

5.1 Fungsi Berdasarkan Teori Alan P. Merriam

Alan P. Merriam menjabarkan sepuluh fungsi musik pada umumnya, yaitu:

(1) fungsi pengungkapan emosional, (2) penghayatan estetis, (3) hiburan, (4)

komunikasi, (5) perlambangan, (6) reaksi jasmani, (7) norma-norma sosial, (8)

pengesahan lembaga sosial dan upacara agama, (9) kesinambungan kebudayaan,

dan (10) pengintegrasian masyarakat. Fungsi tersebut menyangkut tujuan

pemakaian musik dalam pandangan luas. Dan kesepuluh fungsi umum ini akan

mendasari pembahasan mengenai fungsi silat pada pernikahan adat Melayu.

Musik mempunyai daya yang besar sebagai sarana untuk mengungkapkan

rasa atau emosi (misalnya rasa sedih, rindu, bangga, tenang, rasa kagum pada

dunia hasil ciptaan Tuhan) bagi para pendengarnya (Merriam,1964:223). Reaksi-

rekasi tersebut dapat berupa ekspresi langsung seperti menyanyi mengikuti lagu

yang dimainkan atau mendengarkan secara tenang dan seksama tanpa banyak

pengungkapan suasana hati yang terlihat secara langsung. Salah satu faktor dalam

menentukan reaksi suasana hati terhadap musik pengiring silat adalah tempo

musik yang dibawakan. Tempo yang cepat cenderung untuk menunjukkan

suasana riang dan kita akan dapat menjumpai suasana yang bersemangat.

Pada setiap masyarakat di dunia, musik berfungsi sebagai alat hiburan

karena musik dapat memberikan ketenangan, kebahagiaan dan kepuasan tertentu

kepada yang mendengar (Merriam 1964:224). Sama halnya ketika musik patam-

patam mengiringi silat yang dapat membuat para penonton merasa kagum dan

akhirnya yang melihat merasa puas dan terhibur. Oleh sebab itu, terkadang silat

ini tak hanya digunakan dalam konteks pernikahan tetapi juga ditampilkan untuk

Page 81: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

70

kalangan umum seperti menyambut tamu penting yang juga merupakan salah satu

hiburan.

Merriam (1964:224) berpendapat bahwa fungsi lain dari musik pada

masyarakat adalah sebagai pengiring dan perangsang reaksi jasmani. Reaksi-

reaksi ini dapat kita lihat mulai dari mengetuk-ngetukkan tangan atau kaki hingga

pada taraf yang lebih lanjut yakni gejala kesurupan. Bagi para pesilat, ketika

mendengar musik patam-patam mereka pun mulai melakukan penyambutan

berupa gerakan silat. Oleh karena itu musik pengiring merupakan hal yang

penting untuk mengiringi gerakan silat tersebut.

Merriam menekankan bahwa musik memenuhi berbagai fungsi

sebagaimana telah dibahas sebelumnya. Hal ini merupakan rangkuman dari nilai-

nilai dan konsep-konsep penting dalam sistem kebudayaan. Menurut Merriam

(1964:226) musik berfungsi sebagai wahana pengajaran adat menyambungkan

sebuah masyarakat dengan masa lampaunya, menjamin kesinambungan dan

stabilitas kebudayaan sampai generasi penerus. Maka di sini fungsi silat berfungsi

agar dapat mewarisi kebudayaan adat Melayu.

5.2 Fungsi Berdasarkan Teori Kurath

Gertrude Prokosch Kurath yang mengemukakan adanya 14 fungsi tari

dalam masyarakat, yaitu (1) sebagai media inisiasi (upacara pendewasaan), (2)

sebagai media percintaan, (3) sebagai media persahabatan atau kontak sesial, (4)

sarana untuk pernikahan atau pernikahan, (5) sebagai pekerjaan atau

matapencaharian, (6) sebagai media untuk sarana kesuburan atas pcrtanian, (7)

Page 82: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

71

sebagai sarana untuk perbintangan, (8) sebagai sarana untuk ritual perburuan, (9)

sebagai imitasi satwa, (10) sebagai imitasi peperangan, (11) sebagai sarana

pengobatan, (12) sebagai ritual kematian, (13) sebagai bentuk media untuk

pemanggilan roh, dan (14) sebagai komedian atau lawak.

Dari empat belas fungsi yang dikemukakan oleh Kurath seperti di atas

tersebut, maka salah satu fungsi yang paling utama adalah fungsinya sebagai

sarana untuk pernikahan. Silat ini dipertunjukkan saat sub bagian upacara

pernikahan adat Melayu.

Banyak tarian di dunia ini yang selalu berkait erat fungsinya dengan

pernikahan atau pesta kawin. Demikian pula silat dalam kebudayaan Melayu

adalah berkait erat dengan upacara pernikahan. Dengan demikian sesuai dengan

pendapat Kurath tersebut, silat berfungsi sebagai sarana pernikahan atauuntuk

memeriahkan acara pernkahan adat Melayu..

5.3 Fungsi Berdasarkan Teori Shay

Anthony V. Shay dalam disertasinya yang berjudul The Function of Dance

in Human Society, membagi tari dalam 6 fungsi, yaitu (1) sebagai refleksi dari

organisasi sosial, (2) sebagai sarana ekspresi sekuler serta ritual keagamaan, (3)

sebagai aktivitas rekreasi atau hiburan, (4) sebagai ungkapan serta pembebasan

psikologis, (5) sebagai refleksi nilai-nilai estetik atau murni sebagai aktivitas

estetis, dan (6) sebagai refleksi dari kegiatan ekonomi.

Page 83: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

72

Jika ditinjau dari teori fungsi tari yang dikemukakan Shay ini, maka silat

dalam kebudayaan Melayu adalah sebagai refleksi organisasi sosial Melayu. Juga

berfungsi sebagaihiburan, estetik, dan juga ekonomi.

Dalam hal silat sebagai refleksi organisasi sosial Melayu, dapat dilihat dari

silat yang merupakan bagian dari rangkaian upacara pernikahan.Dalam hal ini,

silat dapat memberikan hiburan kepada para penonton, tuan rumah, dan tetamu

yang terlibat dalam upacara pernikahan tersebut. Orang-orang pastilah terhibur

dengan adanya pertunjukan silat ini. Selain itu dalam hiburan tersebut tercermin

nilai-nilai budaya, seperti kebersamaan, kearifan lokal, keberanian, kekuatan fisik

dan spiritual, dan lain-lain. Silat juga memiliki fungsi sebagai ekspresi estetik.

Artinya di dalam kegiatan pertunjukannya, terdapat nilai-nilai keindahan yang

dipancarkan. Di antara keindahan itu adalah pada sisi visual seperti busana, warna,

aksesoris, musik pengiring, dan pemusik. Jadi jelaslah bahwa silat juga berfungsi

sebagai ekspresi estetika. Silat juga terkandung fungsi ekonomis. Artinya ialah

bahwa silat ini akan memberikan dampak ekonomis terhadap para senimannya,

yaitu pesilat, pemusik, dan semua yang terlibat dalaam oraganisasi pertunjukan

silat. Sedikit dan banyaknya, para seniman silat pastilah mengharapkan juga

sejumlah honorarium sebagai balasan jasa atas pertunjukan yang mereka lakukan

dalam setiap upacara pernikahan adat Melayu.

5.4 Fungsi Menurut Teori Radcliffe-Brown

Seorang ahli teori fungsionalisme dalam disiplin antropologi, yaitu

Radcliffe-Brown mengemukakan bahwa fungsi sangat berkaitan erat dengan

Page 84: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

73

struktur sosial masyarakat. Dalam kenyataannya bahwa struktur sosial itu

umumnya akan hidup terus, sedangkan individu-individu dapat berganti setiap

saat. Dengan demikian, Radcliffe-Brown yang melihat fungsi ini dari sudut

sumbangannya dalam suatu masyarakat, mengemukakan bahwa fungsi adalah

sumbangan suatu bagian aktivitas kepada keseluruhan aktivitas di dalam sistem

sosial masyarakatnya. Tujuan fungsi adalah untuk mencapai tingkat harmoni atau

konsistensi internal.

Berdasarkan kepada teori fungsi Radcliffe-Brown ini, maka dalam

kaitannya dengan silat pada upacara pernikahan adat Melayu, maka silat ini

adalah salah satu aktivitas dari sekian banyak aktivitas etnik Melayu, yang

tujuannya adalah untuk mencapai harmoni atau konsistensi internal. Silat dan

musik iringannya adalah bagian dari sistem sosial yang bekerja untuk mendukung

tegaknya budaya Melayu. Dari sisi pandangan aspek internal, maka silat ini

didukung oleh para pesilat, busana, aksesoris, gerak-gerak dengan ragam dan

polanya, dan seterusnya. Silat juga didukung oleh aktivitas musik, yang terdiri

dari pemain musik pembawa melodi dan pembawa ritme. Pemusik yang

membawa melodi adalah pemain biola. Sementara pembawa ritme adalah pemain

gendang ronggeng. Mereka menggunakan melodi dan ritme (rentak) yang disebut

patam-patam. Antara silat dan musik terjadi integrasi pertunjukan yang kuat.

Maka silat dan musik iringannya adalah berfungsi untuk memenuhi

institusi sosial lainnya yaitu pernikahan adat. Silat dan musik ini menjadi bagian

penting dalam tatanan upacara pernikahan adat Melayu, yang terdiri dari berbagai

Page 85: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

74

tahapan. Sementara pernikahan ini sendiri adalah institusi yang bertujuan atau

berfungsi utama untuk melanjutkan generasi manusia Melayu

Selain itu, dalam konteks yang lebih luas lagi, silat dan musik iringannya

adalah bagian dari kebudayaan Melayu, yang mendasarkan kebijakannya dalam

adat. Seperti diketahui bahwa adat Melayu adalah berdasar kepada konsep adat

bersendikan syarak, dan syarak bersendikan kitabullah. Artinya bahwa

kebudayaan Melayu beradasarkan adat dan dasar kebudayaan ini adalah berupa

ajaran-ajaran agama Islam. Dengan demikian, konsep, kegiatan, dan artefak silat,

adalah bagian dari adat dan kebudayaan Melayu secara umum.

5.5 Fungsi Berdasarkan Teori Narawati dan Soedarsono

Dua pakar tari lndonesia yaitu Narawati dan Soedarsono membedakan

fungsi tari menjadi dua, yaitu (1) kategori fungsi tari yang besifat primer, yang

dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) fungsi tari sebagai sarana ritual, (b) fungsi tari

sebagai ungkapan pribadi, dan (c) fungsi tari sebagai presentasi estetik, dan (2)

kategori fungsi tari yang bersifat sekunder, yaitu lebih mengarah pada aspek

komersial atau sebagai lapangan mata pencaharian (Narawati dan Soedarsoso,

2005: 15-16).

Berdasarkan kepada teori fungsi tari dari Narawati dan Soedarsono ini,

maka fungsi silat dalam kebudayaan Melayu di Kampung Lalang, mencakup baik

itu fungsi primer dan juga fungsi sekunder. Di dalam kegiatan silat ini terdapat

ungkapan pribadi, estetik, dan mata pencaharian. Silat ini menjadi bagian yang

tidak terpisahkan dari serangkaian upacara adat pernikahanMelayu. Di sisi lain,

Page 86: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

75

dalam memeragakan silat ini setiap individu penari diperkenankan membuat

gerakan-gerakan yang merupakan kreativitas pribadinya sekaligus sebagai

ungkapan dirinya dalam seni. Pada bagian lain di dalam silat ini juga terkandung

fungsi presentasi estetik, artinya melalui silat ini, setiap pesilat mengekspresikan

keindahan gerakan-gerakan yang dipandang estetik menurut tata estetik Melayu.

Namun demikian, silat ini memiliki fungsi sekundernya yaitu sebagai

sarana ekonomis atau mata pencaharian. Disadari atau tidak oleh masyarakat

pendukungnya, walaupun bukan fungsi utama di dalam setiap kegiatan silat

terdapat fungsi ekonomis, setiap pesilat atau pemusiknya mengharapkan imbalan

ekonomis, biasanya berupa uang.

Page 87: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

76

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada penjelasan dari bab-bab di atas, penulis menyimpulkan

pembahasan dari hasil penelitian yang penulis lakukan. Kesimpulan ini adalah

jawaban dari tiga pokok permasalah yang telah ditetapkan pada Bab I. Adapun

pokok masalah tersebut adalah: (a)deskripsi silat (b) struktur musik pengiring silat,

dan (c) fungsi silat.

(a) Terdapat 4 ragam dalam silat tarik yang dibawakan oleh kelompok lintau,

yaitu sembah, bertahan dalam dan luar, sempok dalam dan luar, serta sembah

penyudah. Gerakannya diulang-ulang sampai bila sudah dekat pada batas yang

ditentukan, maka pesilat akan mengakhirinya dengan sembah penyudah. Nama

silat tarik yang dibawakan oleh kelompok Lintau yaitu silat songsong. Dalam

penyajiannya, kurang lebih 4 ketuk untuk pesilat berganti langkah dan ada aba-

aba dari seorang pesilat berupa teriakan untuk berganti langkah. Dalam silat laga,

gerakannya lebih variatif sesuai dengan jurus yang diajarkan.(b) Silat diiringi oleh

satu ensambel musik yang terdiri dari biola dan gendang ronggeng. Biola

membawakan melodi dangendang ronggeng membawakan irama atau rentak.

Melodi dan rentak musik iringan untuk megiringi silat ini disebut dengan patam-

patam. Iringan musik dalam hal ini sangatlah penting,dimana sebagai pembentuk

suasana dan juga untuk memperjelas tekanan-tekanan gerak, sehingga silat dapat

dinikmati secara keseluruhan dengan baik. Hasil dari analisis ini, bentuk melodi

musik patam-patam bersifat repetitif yaitu melodi yang diulang-ulang. (c)

Page 88: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

77

Silatadalah salah satu jenis kesenian masyarakat Melayu yang sudah lama dikenal

dan disajikan pada saat kegiatan upacara pernikahan Melayuterutama menyambut

tamu. Banyak fungsi yang terdapat dalam silat dalam pernikahan adat

Melayuseperti estetika, ekonomi, hiburan, konsistensi internal, dan sebagai sarana

pernikahan, dan lain-lain. Kini penyajiannya sudah jarang ditemui karena faktor

waktu dan dana, karena biasanya yang melakukan upacara adat pernikahan

Melayu sampai lengkap adalah masyarakat yang ekonominya relatif baik. Namun,

tak jarang kita jumpai upacara pernikahan adat Melayu yang dimulai dari akad

sampai makan nasi hadap-hadapan.

Kedudukan silat dalam setiap upacara mengalami pergeseran dari zaman

dulu, yang dimana saat dulu silat ini penting digunakan dalam upacara

perkawinan masyarakat Melayu, namun dalam penerapan di masa sekarang adalah

sebagai salah satu pelengkap upacara perkawinan. Jika silat ini tidak ditampilkan,

upacara akan tetap terlaksana. Namun terasa kurang lengkap jika kesenian

tradisional ini tidak ditampilkan. Dalam konteks upacara pernikahan adat Melayu,

ada hubungan antara silat, musik iringan, dan fungsi di dalam masyarakat Melayu.

Hubungan itu berupa hubungan pertunjukan, yang memiliki bentuk dan siklusnya

tersendiri.

6.2 Saran

Silat sebagai salah satu kesenian tradisional masyarakat Melayu yang kini

sudah jarang dijumpai dan kesenian ini semakin berkembang dengan adanya

kreatifitas-kreatifitas sanggar yang berkembang, yang tentu saja akan mendapat

Page 89: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

78

pengaruh dari kesenian yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu, sebagai upaya

pelestariannya diperlukan wadah seperti sanggar-sanggar Melayu dan memiliki

kesadaran untuk menjaga kesenian tradisional ini.

Generasi muda diharapkan untuk berperan aktif dalam menjaga

kelangsungan kesenian daerahnya. Ini dapat dilakukan dengan melakukan

sosialisasi melalui pertunjukan kesenian tradisi yang sering diadakan untuk

membiasakan mereka mengenalnya. Rasa kesadaran dan cinta akan kesenian

tradisional merupakan kunci permasalahannya. Penulis juga menyadari bahwa

penelitian yang baru merupakan tahap awal ini masih banyak memiliki

kekurangan dan perlu mendapatkan penyempurnaan. Penelitian ini hanyalah

sebagian kecil permasalahan yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu

penulis menyarankan dan mengharapkan kepada siapa saja yang berminat untuk

melanjutkan penelitian ini untuk lebih mendalam lagi, sehingga dapat bermanfaat

bagi pengembangan Etnomusikologi dan sebagai dokumentasi data mengenai

kebudayaan musikal yang berkaitan dengan Melayu.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat memberikan

kontribusi yang positif terhadap apresiasi budaya dan pengetahuan terhadap ilmu

pengetahuan secara umum dan bidang Etnomusikologi secara khusus.

Page 90: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

79

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Syarifah. 2013. Tari Inai Dalam Konteks Upacara Perkawinan Melayu di Batang Kuis: Deskripsi Gerak, Musik Iringan, dan Fungsi. Fakultas Ilmu Budaya USU, Medan.

Blacking, John. 1984. “Dance as Cultural System and Human Capability: An Anthropological Perspective.” dalam buku Dance, A Multicultural Perspective. Report of the Third Study of Dance Conference, ed. J. Adshead, 4-21 Guildford. University of Surrey.

Damanik, Ramlan. 2002. Jurnal Fungsi dan Peranan Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Melayu Deli. Universitas Sumatera Utara.

Djelantik. 1990. Estetika, Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Farhan, Andi. 2014. Analisis Struktur Musik Kompang Dalam Upacara Mengantar Pengantin di Sungai Guntung Kecamatan Kateman Riau. Fakultas Ilmu Budaya USU, Medan.

Koentjaraningrat. 1991. Metode-metode Penelitian Lapangan. Jakarta: PT Gramedia Utama.

Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta. Husni, Tengku Lah, 1986. Butir-butir Adat Budaya Melayu Pesisir Sumatera

Timur. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Malm, William P. 1977. Music Cultures of The Pacific, Near East, and Asia.

Eaglewood Cliffs New Jersey: Prentice Hall. Merriam, Alan P. 1964. The Anthropology of Music. USA:

NorthwesternUniversity Press.Marshall, C dan Rossman. 1995. Designing Qualitative Research. London: Sage Publication.

Merriam, Alan P. 1964. The Anthropology of Music. USA: NorthwesternUniversity Press.Marshall, C dan Rossman. 1995. Designing Qualitative Research. London: Sage Publication.

Moleong, L.J, 1990. Penelitian Metodologi Kualitatif. Jakarta: Rosda Karya. Nenta, Evi. 2012. Fungsi dan Struktur Tari Anak yang Diiringi Musik Sikambang

Dalam Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Pesisir Sibolga Tapanuli Tengah di Kecamatan Sibolga Kota. Fakultas Ilmu Budaya USU, Medan.

Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method in Ethnomusicology. London: Collier Macmillan.

Nurkancana, Wayan dan Sumartana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Sachs, Curt. 1993. World History of The Dance. New York: The Norton Library. Sinar, Tengku Lukman. 1986. Sejarah Kesultanan Melayu Deli di Sumatera

Timur. Pekanbaru. Sinar, Tengku Lukman. 2005. Adat Budaya Melayu Jati Diri dan Kepribadian.

Medan: Forkala SU Soedarsono. 1986. Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari. Jakarta:

Direktorat Kesenian.

Page 91: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

80

Yulyati, Reny. 2013. Hubungan Struktur Tari, Musik Iringan, dan Fungsi Tari Galombang yang Dipertunjukkan Sanggar Tigo Sapilin Pada Upacara Adat Perkawinan Masyarakat Minangkabau di Kota Medan. Fakultas Ilmu Budaya, USU. Medan

Yuscan. 2007. Adat Istiadat Perkahwinan Melayu. Medan: Falsafah Luhur

Page 92: ANALISIS MUSIK PENGIRING DAN FUNGSI SILAT PADA … · pengesahan analisis musik pengiring dan fungsi silat pada upacara pernikahan adat melayu oleh kelompok lintau di kampung lalang

81

DAFTAR INFORMAN Nama : Suharto Umur : 56 tahun Pekerjaan : Wiraswasta / pesilat Alamat : Jl. Yossudarso no. 29 Glugur Kota Nama : Ifan Umur : 38 tahun Pekerjaan : Pesilat Alamat : Jl. Kopi 9 no. 11 P.Simalingkar Nama : Alfi Umur : 19 tahun Pekerjaan : Pesilat Alamat : Jl. Yossudarso lk. 14c Nama : Raihan Umur : 18 tahun Pekerjaan : Pesilat Alamat : Jl. Yossudarso lk. 14c Nama : Ahmad Fauzi Umur : 57 tahun Pekerjaan : Pemain biola Alamat : Jl. Garu no. 34a Nama : Efendi Umur : 43 tahun Pekerjaan : Pemain gendang Alamat : Jl. Garu gg. Murni no. 42