ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM ... - prosiding.arab-um.com

8
471 ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM KITAB AL-BALAGHAH AL-WADHIHAH Siti Rauhillah Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor [email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi buku ajar al-Balaghah al- Wadhihah karya ‘Ali al-Jarim dan Musthafa Amin yang digunakan sebagai buku ajar Balaghah di Madrasah Aliyah Keagamaan NW Pancor. Evaluasi buku ini menggunakan metode kajian pustaka dengan mengkaji teori tentang prinsip dan kriteria buku ajar yang baik sebagai alat analisa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kitab al-Balaghah al-Wadhihah disajikan dengan metode induksi. Kitab al- Balaghah al-Wadhihah tergolong dalam kitab dengan kriteria yang baik jika kitab ini digunakan untuk siswa Arab karena kitab ini disusun oleh penulis untuk pelajar di Mesir dan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya, namun jika kitab ini digunakan untuk siswa non Arab, belum tergolong dalam kitab dengan kriteria yang baik, terlihat dalam pemilihan kata pada teks, jelas tidak sesuai dan tidak memperhatikan aspek sosiokultural peserta didik. Dari aspek penyajian materi, kitab ini memenuhi kesesuaian pada aspek gradasi, sedangkan pada aspek seleksi, presentasi dan repetisi kurang sesuai. Kata kunci: Analisis Materi, Al-Balaghah Al-Wadhihah A. Pendahuluan Buku pelajaran atau buku daras (textbook) merupakan media sekaligus sumber pembelajaran yang sangat signifikan dalam proses pendididkan itu sendiri, baik didalam maupun diluar kelas. Buku tidak hanya sumber informasi, melainkan juga media interaksi antara pendidik dan pembelajar. Keduanya terlibat dalam pemaknaan tujuan dan materi pembelajaran. Kerena itu buku yang baik (efektif dan inspiratif) adalah buku yang mampu membuat proses pembelajaran menjadi interaktif, dialogis dan konstruktivistik. Pembelajar merasa nyaman dan senang mempelajari buku itu, sehingga ia termotivasi untuk meninglatkan daya pembacaan dan pemahamannya. Penulisan dan pengembangan buku daras terkait erat dengan hasil penelaahan dan penelitian (riset). Buku yang baik adalah buku yang disusun berdasarkan hasil riset yang memadai, sehingga tingkat kebenaran yang dikandung oleh buku itu lebih meyakinkan dan tidak menimbulkan keraguan atau tanda tanya bagi para pembacanya. Menurut Tamam Hassan, metode pemikiran (manhaj fikri) mutlak dimiliki oleh penulis buku dalam mengelaborasi dan mengonstruksi substansi dan materi buku yang ditulisnya, sehingga dapat menyajikannya dalam formulasi yang sistematis, tepat dan akurat. 1 Buku al-Balaghah al-Wadhihah ditulis dengan harapan agar dapat mempermudah para siswa dalam memahami bahasa arab dengan baik, agar para siswa bisa menyingkap keindahan dan keagungan uslubnya. Disamping itu pengarang juga menuturkan bahwa tujuan lain yang ingin dicapai yakni membimbing agar para siswa dalam menghadapi berbagai ungkapan-ungkapan sastra berbahasa Arab, mereka memiliki ketajaman analisis. Dengan harapan bahwa langkah ini merupakan suatu langkah menghidupkan sastra Arab dan dapat 1 Tamam_Hasan, Tathwir al-Ta’lif fi Majalat al-Lughah al-Arabiyah, diakses dari http://www.isesco.org.ma/pub/arabic/langue_arabe/p2.htm pada tanggal 5 oktober 2017.

Transcript of ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM ... - prosiding.arab-um.com

Page 1: ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM ... - prosiding.arab-um.com

471

ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM KITAB

AL-BALAGHAH AL-WADHIHAH

Siti Rauhillah

Institut Agama Islam Hamzanwadi NW Pancor

[email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi buku ajar al-Balaghah al-

Wadhihah karya ‘Ali al-Jarim dan Musthafa Amin yang digunakan sebagai buku

ajar Balaghah di Madrasah Aliyah Keagamaan NW Pancor. Evaluasi buku ini

menggunakan metode kajian pustaka dengan mengkaji teori tentang prinsip dan

kriteria buku ajar yang baik sebagai alat analisa. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa kitab al-Balaghah al-Wadhihah disajikan dengan metode induksi. Kitab al-

Balaghah al-Wadhihah tergolong dalam kitab dengan kriteria yang baik jika kitab

ini digunakan untuk siswa Arab karena kitab ini disusun oleh penulis untuk pelajar

di Mesir dan menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya, namun jika

kitab ini digunakan untuk siswa non Arab, belum tergolong dalam kitab dengan

kriteria yang baik, terlihat dalam pemilihan kata pada teks, jelas tidak sesuai dan

tidak memperhatikan aspek sosiokultural peserta didik. Dari aspek penyajian materi,

kitab ini memenuhi kesesuaian pada aspek gradasi, sedangkan pada aspek seleksi,

presentasi dan repetisi kurang sesuai.

Kata kunci: Analisis Materi, Al-Balaghah Al-Wadhihah

A. Pendahuluan

Buku pelajaran atau buku daras (textbook) merupakan media sekaligus sumber

pembelajaran yang sangat signifikan dalam proses pendididkan itu sendiri, baik didalam

maupun diluar kelas. Buku tidak hanya sumber informasi, melainkan juga media

interaksi antara pendidik dan pembelajar. Keduanya terlibat dalam pemaknaan tujuan

dan materi pembelajaran. Kerena itu buku yang baik (efektif dan inspiratif) adalah buku

yang mampu membuat proses pembelajaran menjadi interaktif, dialogis dan

konstruktivistik. Pembelajar merasa nyaman dan senang mempelajari buku itu, sehingga

ia termotivasi untuk meninglatkan daya pembacaan dan pemahamannya.

Penulisan dan pengembangan buku daras terkait erat dengan hasil penelaahan

dan penelitian (riset). Buku yang baik adalah buku yang disusun berdasarkan hasil riset

yang memadai, sehingga tingkat kebenaran yang dikandung oleh buku itu lebih

meyakinkan dan tidak menimbulkan keraguan atau tanda tanya bagi para pembacanya.

Menurut Tamam Hassan, metode pemikiran (manhaj fikri) mutlak dimiliki oleh penulis

buku dalam mengelaborasi dan mengonstruksi substansi dan materi buku yang

ditulisnya, sehingga dapat menyajikannya dalam formulasi yang sistematis, tepat dan

akurat.1

Buku al-Balaghah al-Wadhihah ditulis dengan harapan agar dapat

mempermudah para siswa dalam memahami bahasa arab dengan baik, agar para siswa

bisa menyingkap keindahan dan keagungan uslubnya.

Disamping itu pengarang juga menuturkan bahwa tujuan lain yang ingin dicapai

yakni membimbing agar para siswa dalam menghadapi berbagai ungkapan-ungkapan

sastra berbahasa Arab, mereka memiliki ketajaman analisis. Dengan harapan bahwa

langkah ini merupakan suatu langkah menghidupkan sastra Arab dan dapat

1 Tamam_Hasan, Tathwir al-Ta’lif fi Majalat al-Lughah al-Arabiyah, diakses dari

http://www.isesco.org.ma/pub/arabic/langue_arabe/p2.htm pada tanggal 5 oktober 2017.

Page 2: ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM ... - prosiding.arab-um.com

472

mengarahkan para pengajar dan para siswa untuk menerapkan metode yang penulis

rintis dalam mempelajari ilmu Balagah.

Ilmu Balaghah secara bertahap mengajarkan kita bagaimana mengungkapkan ide

secara teratur dan efektif. Pada ilmu ma’ani, kita belajar bagaimana memilih diksi yang

tepat dengan konteks perbincangan. Setelah memahami ilmu ma’ani, ilmu bayan

mengajarkan kita bagaimana cara menyusun redaksi yang tepat dengan berbagai opsi

penyusunan yang memungkinkan. Meskipun ide kita hanya satu, namun kita dapat

mengutarakannya melalui beberapa konsep yang diajarkan dalam ilmu bayan. Selain

memperhatikan aspek ide yang diatur sedemikian rupa agar dapat diterima oleh

mukhatab dengan baik, ilmu balagah juga mencakup ilmu badi’.

Ilmu badi’ merupakan ilmu yang mengkaji tentang aspek-aspek yang berkaitan

dengan keindahan bahasa baik dari segi lafaz maupun maknanya, sebagaimana

dijelaskan dalam kitab qawaid al-lughah:

لمقتضى الحال وهذه الوجوه علم البديع هو علم يعرف به وجوه تحسين الكلام المطابق ترجع إلى تحسين اللفظ يسمى بالمحسنات اللفظية وما ترجع منها إلى تحسين المعنى

.يسمى بالمحسنات المعنوية Tujuan ilmu badi’ yaitu untuk menguasai seluk beluk sastra, sehingga

memudahkan seseorang dalam meletakkan kata sesuai tempatnya, sehingga kata-kata

tadi indah, sedap didengar dan mudah diucapkan.

Objek kajian dalam ilmu badi’ yaitu upaya untuk memperindah bahasa baik

pada lafaz maupun makna. Adapun ruang lingkup dalam pembahasan ilmu badi’ yaitu

muhassinat lafdziyah (keindahan-keindahan lafadz), dan muhassinat ma’nawiyah

(keindahan-keindahan makna).

Pada makalah ini penulis akan berusaha memaparkan tentang kajian teori yang

terkait dengan ilmu badi’ dan bahan ajar, bentuk penyajian materi dalam kitab al-

Balaghah al-Wadhihah karya Ali Aljarimi dan Musthofa Amin, kemudian analisa bahan

ajar al-Balaghah al-Wadhihah sesuai dengan kajian teori.

B. Gambaran umum isi kitab al-Balaghah al-Wadhihah

1. Maksud dan tujuan penyusunannya

Pengarang kitab ini, Ali al Jarim dan Musthofa Amin menuturkan dalam kata

pengantar kitab tersebut, bahwa tujuan dalam menyusun kitab ini adalah dengan

harapan agar dapat mempermudah para siswa dalam memahami bahasa arab dengan

baik, agar para siswa bisa menyingkap keindahan dan keagungan uslubnya.

Disamping itu pengarang juga menuturkan bahwa tujuan lain yang ingin dicapai

yakni membimbing agar para siswa dalam menghadapi berbagai ungkapan-ungkapan

sastra berbahasa Arab, mereka memiliki ketajaman analisis. Dengan harapan bahwa

langkah ini merupakan suatu langkah menghidupkan sastra Arab dan dapat

mengarahkan para pengajar dan para siswa untuk menerapkan metode yang penulis

rintis dalam mempelajari ilmu Balagah.

Dari apa yang ditulis diatas, jelas sekali bahwa ditulisnya buku al-Balaghah al-

Wadhihah merupakan wujud dari upaya-upaya untuk memahamkan ilmu balaghah

kepada siswa dengan metode penyampaian materi yang telah diorganisir oleh penulis.

Penulis mencoba memperbarui metode penyampaian materi agar para siswa lebih

mudah memahaminya. Tentu saja pembaharuan tersebut telah melalui proses yang

Page 3: ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM ... - prosiding.arab-um.com

473

cukup pelik dan usaha keras kedua penyusunnya dalam melakukan langkah-langkah

yang tepat dalam menyusun sebuah buku pengantar ilmu sastra bahasa Arab (Ilmu

Balaghah).

2. Petunjuk pengajaran kitab

Dalam menyampaikan materinya, penulis telah memberikan petunjuk

pengajaran, yakni dalam muqoddimahnya, penulis menyampaikan dan menjelaskan

tentang apa-apa yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum lebih jauh mempelajari

ilmu Balaghah.

Disini penulis menjelaskan tentang fashahah, balaghah dan uslub, yang mana

ketiganya saling berkaitan didalam sebuah kalimat atau syair-syair yang sesuai dengan

kaidah sastra bahasa Arab.

Penulis juga mengemukakan pendapat-pendapat para ahli balaghah, sastrawan,

filosof, dan para penyair-penyair masyhur berkaitan dengan fashahah, balaghah dan

uslub dalam ilmu balagahah ini.

3. Sistematika pembahasan materi kitab

Sistemtika pembahasan materi dalam kitab ini mencakup beberapa pokok

bahasan, yakni sebagai berikut:

a. Judul materi

b. Al-Amtsilah : yakni contoh teks yang diambil dari al-Qur’an atau dari

syair Arab.

Page 4: ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM ... - prosiding.arab-um.com

474

c. Al-Bahts : yakni pembahasan dan penjelasan tentang teks pada al-

amtsilah.

d. Al-Qa’idah : kaidah yang terkait dengan teks

e. Namuudzaj : contoh soal dan cara penyelesaian. Bagian ini hanya ada

pada pembahasan ilmu ma’ani dan ilmu bayan, dalam pembahasan ilmu

badi’, setelah pembahasan al-qoidah langsung pembahasan tamrinat

sebagaimana tampak pada gambar diatas.

f. Tamrinat : latihan-latihan.

4. Bentuk-bentuk latihan

Dalam buku al-Balaghah al-Wadhihah setiap bahasan materi pelajaran diikuti

latihan-latihan sebagai penguat akan materi yang telah diberikan kepada siswa. Model-

model latihan yang diberikan dapat diklasifikasi sebagai berikut:

a. Latihan menjelaskan.

b. Latihan menentukan dan membedakan.

Page 5: ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM ... - prosiding.arab-um.com

475

c. Latihan menguraikan dan menerangkan.

d. Latihan menggambarkan.

e. Latihan membuat kalimat.

f. Latihan menyusun kalimat.

g. Latihan merubah.

h. Latihan melengkapi.

5. Metode penyampaian materi.

Dalam kitab ini, bentuk penyajian materi yang dilakukan oleh penulis

menggunakan metode induksi (istiqroiyah), yakni suatu metode dalam rangka

memahamkan materi kepada siswa dengan cara mengemukakan contoh-contoh terlebih

dahulu kemudian dianalisa lalu diambil kaidahnya.2

6. Biografi penyusun

Ali al-Jarimi, nama lengkapnya adalah Ali bin Sholeh bin Abdul Fatah al-Jarimi,

beliau lahir di Rasyid tahun 1299 H/ 1881 M dan wafat tahun 1368 H/ 1949 M. Bliau

adalah seorang terpelajar dan sastrawan Mesir, telah banyak syair-syair atau puisi-puisi

yang dihasilkannya begitu juga nadzam-nadzam. Bliau menyelesaikan pendidikannya di

Kairo dan Inggris.

C. Kajian Teori

Upaya untuk mengevaluasi buku ajar al-Balaghah al-Wadhihah, diperlukan

landasan teoritis tentang bahan ajar bahasa Arab untuk pelajar non Arab, baik dari segi

materi (konten), metode maupun model penyajian materi agar pembelajaran menjadi

efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

1. Materi Bahan Ajar Ada sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan dan dijadikan sebagai dasar

dalam penyusunan buku pelajaran atau buku teks bahasa Arab, yaitu prinsip-prinsip

psikologis, kultural, edukatif, dan linguistik.

a) Prinsip-prinsip psikologis, antara lain meliputi:

1) Materi/substansi sesuai dengan karakteristik, kebutuhan, dan kema

mpuan pelajar.

2) Penyusunan materi memperhatian perbedaan individual (minat,

motivasi, dan tujuan siswa belajar bahasa Arab).

3) Tingkat atau standar kompetensi dan performa yang dikehendaki

ditentukan secara jelas, termasuk keterampilan berbahasa yang

ditargetkan.

4) Penentuan posisi keterampilan berbahasa dalam penyusunan materi.

5) Materi hendaknya memenuhi tuntutan/kebutuhan pelajar, menarik,

dan sesuai dengan kesanggupan pelajar.

b) Prinsip-prinsip kultural, antara lain meliputi:

1) Materi merupakan representasi dari nilai-nilai budaya Arab dan Islam

2) Materi memberikan potret kehidupan bangsa Arab yang tepat (tidak

distortif)

3) Materi mengembangkan pemikiran sesuai dengan nilai-nilai budaya

Arab dan Islam.

4) Materi hendaknya sesuai dengan pengalaman pelajar.

2 Abd Aziz Abd Majid, al-Lughah al-Arabiyah Ushuluha an Nafsiyah wa Thuruqu Tadrisiha,

(Makkah: Daar al Ma’arif, 1961), h. 351

Page 6: ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM ... - prosiding.arab-um.com

476

c) Prinsip-prinsip edukatif, meliputi prinsip seleksi, gradasi, presentasi, dan

repetisi, dengan beberapa indikator sebagai berikut:

1) Gradasi dan sistematika isi, termasuk keterampilan yang disajikan,

hendaknya berkelanjutan dan logis.

2) Materi memberi manfaat atau nilai praktis bagi kehidupan

masyarakat

3) Materi kebahasaan (ashwât, mufradât, gramatika, dan keterampilan

berbahasa) diberikan secara proporsional.

4) Bahasa yang digunakan jelas, lugas, dan ringkas; dan

multiinterpretasi.

5) Materi memang layak untuk dibelajarkan sesuai dengan ling

kungan pembelajaran yang ada.

6) Proses pembelajarannya berorientasi kompetensi dan perubahan

perilaku berbahasa.

7) Materi sesuai dengan tujuan, metode, media, dan evaluasi yang

dirancang.

d) Prinsip-prinsip linguistik, antara lain meliputi:

1) Materi berupa bahasa Arab fushhâ, alami, dan tidak dibuat-buat

(kaku)

2) Kosakata (mufradât) yang disajikan termasuk populer dan akurat.

3) Materi kebahasaan (nahwu, sharaf, balâghah, dsb.) disajikan

secara valid, akurat, dan proporsional.

4) Materi kebahasaan baku/standar.

5) Jika disajikan dalam bentuk audio, hendaknya memperhatikan in

tonasi, stressing, dan fashâhah.

6) Memperhatikan fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan

memahami (teks, wacana, pembicaraan, dan sebagainya).3

2. Metode Pengajaran Setiap orang yang belajar bahasa termasuk belajar bahasa Arab, sering

dihadapkan pada tiga problem, yaitu: problem linguistik, sosiokultural, dan

metodologis. Problem linguistik yang terkait dengan gramatika, sintaksis dan semantik,

etimologis,leksikal dan morfologis sering menimbulkan interferensi (kerancuan) dalam

berbahasa. Problem sosiokultural menimbulkan beban psikologis pelajar, karena setiap

bahasa lahir dan berkembang dalam pranata sosial yang berbeda-beda. Adapun problem

metodologis biasanya terkait dengan banyaknya tawaran metode pengajaran yang

masing-masing cenderung mengetengahkan keunggulannya dan menafikan metode

yang lain tanpa melihat secara objektif realitas belajar dan kondisi sosiokultural

berlangsungnya proses belajar mengajar bahasa tersebut.

Dalam mempelajari ilmu Balaghah yang merupakan cabang dari bahasa Arab

mempunyai metode tersendiri dalam mempelajarinya, yaitu:

a. Metode Qiyasiah (deduksi), yaitu mengemukakan kaidah-kaidah terlebih dahulu

kemudian disertai dengan contoh.

b. Metode Istiqroiyah (induksi) yaitu mengemukakan contoh-contoh terlebih

dahulu, kemudian dianalisa dan diambil kaidah-kaidahnya.

3 Syamsuddin Asyrofi, et.al., Penulisan Buku Teks Bahasa Arab; Konsep, Prinsip, Problematika, dan

Proyeksi (Yogyakarta: Ombak (Anggota Ikapi), 2016), h.12-29.

Page 7: ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM ... - prosiding.arab-um.com

477

Adapun metode pembelajaran bahasa Arab dalam buku ajar seyogyanya

memperhatikan asas paedagogik yang meliputi aspek seleksi, gradasi dan

presentasi dan repetisi4.

a. Seleksi; pemilihan materi dari sumber-sumber, dengan mempertimbangkan

tingkat kemampuan siswa, lama waktu belajar, pilihan tipe bahasa yang dipelajar

dan faktor kemungkinan dipelajari.

b. Gradasi, materi disusun secara bertahap,karena materi yang telah diseleksi tidak

mungkin diajarkan sekaligus.

c. Presentasi; menyangkut penyampaian materi yang mudah dipahami siswa.

d. Repetisi, pengulangan kosa kata dalam bahan ajar baik secara lisan maupun

tulisan agar mudah terinternalisasi dalam benak pebelajar sehingga menjadi

bahasa yang siap pakai5.

D. Analisa Materi kitab al-Balaghah al-Wadhihah

Didalam menelaah materi-materi dalam buku teks al-Balaghah al-Wadhihah,

penulis mencoba menelaahnya dengan menggunakan aspek-aspek analisis yang

diungkapkan oleh Mackey dalam Nurhadi, yaitu seleksi, gradasi, presentasi dan repetisi.

1. Seleksi materi

Dalam menyeleksi materi ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan, yakni:

a) Kesesuaian antara tujuan dan materi.

b) Tujuan pembelajaran : dengan banyaknya contoh syair dan beragamnya kosakata,

menurut penulis materi sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, yakni untuk

menguasai seluk beluk sastra, sehingga memudahkan seseorang dalam meletakkan

kata sesuai tempatnya, sehingga kata-kata tadi indah, sedap didengar dan mudah

diucapkan.

c) Kesesuaian tingkat kemahiran peserta didik dan materi : jika kitab ini digunakan

oleh siswa Arab, kitab ini tentunya sudah sesuai dengan tingkat kemahiran

mereka. Akan tetapi jika digunakan oleh siswa non Arab khususnya siswa-siswi di

Indonesia penulis rasa tingkat kefariatifan kata terlalu tinggi sehingga siswa-siswi

non Arab membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempelajarinya.

2. Gradasi

Setelah melakukan seleksi terhadap materi, maka materi tersebut perlu ditata

dan disusun tahap demi tahap, secara sistematis, karena tidak memungkinkan

untuk mengajarkan materi tersebut dalam sekali waktu. Maka materi tersebut

harus diurutkan menjadi sebuah urutan penyajian yang mendukung kecepatan dan

ketepatan proses belajar bahasa. Ada dua aspek pokok dalam pengurutan, yaitu:

a) Pengelompokan harus didasarkan pada prinsip keseragaman, dan keparalelan.

b) Pengurutan harus didasarkan pada prinsip psikologi belajar, yaitu dari umum ke

khusus, dari yang ringkas ke yang panjang, dari yang sederhana ke yang

kompleks.

Menurut penulis, dalam kitab al-Balaghah al-Wadhihah, materi-materi yang

ada sudah dikelompokkan dari yang paling sederhana sampai yang paling

kompleks. Dan diantara masing-masing materi ada keterkaitan tema bahasannya,

sebagaimana terlihat dalam daftar isi pokok-pokok bahasan dalam kitab ini.

4 Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan, Landasan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa, (Semarang: Ikip

Semarang Press, 1995), h. 402. 5 Beti Mulu, Pembelajaran Bahasa Arab;Teori, Desain Materi, Metode dan Media, (Kendari; LPSK

Quantum, 2011), h. 65.

Page 8: ANALISIS MATERI ILMU BADI’ DALAM ... - prosiding.arab-um.com

478

3. Presentasi

Presentasi menyangkut penyampaian materi teks yang mudah dipahami

siswa. Dalam kitab ini teks yang ada berupa syair-syair yang tentunya akan

menjadi kesulitan tersendiri jika dihadapkan pada siswa non Arab, khususnya

Indonesia.

4. Repetisi

Repetisi menyangkut pengulangan kosa kata dalam bahan ajar agar mudah

terinternalisasi dalam benak pebelajar sehingga menjadi bahasa yang siap pakai.

Dalam menyeleksi kata, seorang penyusun buku haruslah memperhatikan

kriteria frekuensi, ketersediaan, liputan, psikologis, dan didaktif.

Menurut penulis kriteria-kriteria diatas tidak diperhatikan oleh penyusun.

Frekuensi kata didalamnya tidak beraturan, mengingat dalam kitab ini banyak

membahas syair.

E. Kesimpulan

Dalam kesimpulan ini penulis akan menyimpulkan tentang kelebihan dan

kekurangan kitab berdasarkan analisa yang telah dipaparkan diatas.

1. Kitab al-Balaghah al-Wadhihah disajikan dengan metode induksi.

2. Kitab al-Balaghah al-Wadhihah belum tergolong dalam kitab dengan kriteria

yang baik jika kitab ini digunakan untuk siswa non Arab, terlihat dalam pemilihan

kata pada teks, jelas tidak sesuai dan tidak memperhatikan aspek sosiokultural

peserta didik.

3. Dari aspek penyajian materi, kitab ini memenuhi kesesuaian pada aspek gradasi,

sedang pada aspek seleksi, presentasi dan repetisi kurang sesuai.

DAFTAR PUSTAKA

Abd Aziz Abd Majid, al-Lughah al-Arabiyah Ushuluha an Nafsiyah wa Thuruqu

Tadrisiha, (Makkah; Daar al Ma’arif, 1961).

Beti Mulu, Pembelajaran Bahasa Arab;Teori, Desain Materi, Metode dan Media,

(Kendari; LPSK Quantum, 2011).

Nurhadi, Tata Bahasa Pendidikan, Landasan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa,

(Semarang; Ikip Semarang Press, 1995).

Syamsuddin Asyrofi, et.al., Penulisan Buku Teks Bahasa Arab; Konsep, Prinsip,

Problematika, dan Proyeksi (Yogyakarta; Ombak (Anggota Ikapi), 2016).

Tamam_Hasan, Tathwir al-Ta’lif fi Majalat al-Lughah al-Arabiyah, diakses dari

http://www.isesco.org.ma/pub/arabic/langue_arabe/p2.htm pada tanggal 5

oktober 2017.