ANALISIS MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT BERKOMPUTER...
Transcript of ANALISIS MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT BERKOMPUTER...
-
i
ANALISIS MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT BERKOMPUTER
DENGAN SOFTWARE ACL (AUDIT COMMAND LANGUAGE) SEBAGAI
PENDUKUNG PENGUASAAN MATERI PENGAUDITAN
(Studi Eksplorasi Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan
2015)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Andreas Donny Susanto
NIM : 142114027
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ANALISIS MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT BERKOMPUTERDENGAN SOFTWARE ACL (AUDIT COMMAND I-,INGUAGE) SEBAGAI
PENDUKUNG PENGUASAAN MATERI PENGAUDITAN(Studi Eksplorasi Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan
20ts)
i Suryandari, S.E., SIP., M.Sc., Ak., C.A. Tanggal:24 Mei 2018
Dosen Pembimbing,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ANALISIS MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT BERKOMPUTERDENGAN SOFTWARE ACL (AUDIT COMMAND L,ANGAAGE-) SEBAGAI
PENDUKUNG PENGUASAAN MATERI PENGAUDITAN(Studi Eksplorasi Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Sanata Dharma angkatan
201s)
Dipersiapkan dan ditulis oleh:Andreas Donny Susanto
NIM:142114027
Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada Tanggal 12 Juli 2018
Dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Ilewan Penguii
Nama Lengkap
Dr. Fr.Reni Retno Anggraini. M.Si., Ak., CA
LisiaApriani, S.E",I\4.Si.. Ak.. QIA., CA
ilsa Haruti Suryandari, S.E., SIP., M.Sc., Ak., CA.
Ir. Drs.Hansiadi Yuli Harlanto, M.Si., Ak., QIA.. CA
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA
Yogyakarta, 3 1 Juli 2018Fakultas Ekonomi
Dharma
Tanda Tangan
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
Iil
'^O
4:{Fd'rry
uniarto, SE.,IVI.B.A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Hanya ada dua pilihan: menjadi apatis atau mengikuti arus. Tapi, aku memilih
menjadi manusia yang merdeka”
-Soe Hok Gie-
Kupersembahkan skripsi ini untuk
Tuhan Yang Maha Esa,
Bapak Ibuku terkasih,
Sahabat dan teman-temanku,
Terima kasih tak terhingga
atas segala kasih dan dukungan yang kuterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih yang tak
terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk dapat belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, SE., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Ilsa Haruti Suryandari, S.E., S.I.P., M.Sc., Ak. CA. selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah membantu dan membimbing penulis menyelesaikan skripsi.
5. Dra. YMF. Gien Agustinawansari Ak, M.M. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing dan mengajar penulis selama proses perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
7. Bapak Agustinus Yuwantono (alm) dan Ibu Maria Tutik Kuncorowati yang
selalu memberikan semangat bagi penulis, yang telah membiayai penidikan
penulis, terimakasih yang tak terhingga atas segala doa, pengorbanan dan kasih
sayang yang selalu diberikan, Stellamaris Yossy yang sudah selalu memberi
semangat dan dukungan pada penulis.
8. Teman-teman yang selalu memberikan bantuan dan masukan saat mengerjakan
skripsi, teman-teman MPAT kelas F.
9. Teman-teman seperjuangan akuntansi angkatan 2014 kelas A. Khususnya Aji,
Ajie, Prima, Rendy, Yudha, Abi, Alfa, Krisna, Candra, Omes, Lutfi, Yunan, Aak
Step, Ulrich dan Septian.
10. Teman-teman Mudika St Petrus dan Tarcisius Wilayah Warak dan teman-teman
Trah Siesen Insadha.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh karena iti penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 23 Mei 2018
Penulis,
Andreas Donny Susanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL…………….…………………………..………..……………..i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…..…………………….…..…….ii
HALAMAN PENGESAHAN…..…...………..…….....………………….……….iii
HALAMAN PERSEMBAHAN…..………………….…..…..…….…..………….iv
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS…..………………….…………...……v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………….……..…………...vi
HALAMAN KATA PENGANTAR……………………………………….….….vii
DAFTAR ISI……………………………………………………..……………...…ix
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………...xii
ABSTRAK………………………………………………………………...………xiii
ABSTRACT………………………………………………………………...…...…xiv
BAB I PENDAHULUAN……...…………………………..……………...……...…1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….....1
B. Rumusan Masalah…………....………………………………..…5
C. Batasan Masalah…………………………………………………5
D. Tujuan Penelitian…………………………………………......….5
E. Manfaat Penelitian………………………………………..…..….6
F. Sistematika Penulisan……………………………………...….…7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……..……..……………………………..…….....9
A. Pengertian Pembelajaran……..………………..…………………9
B. Komponen Pembelajaran.……..…..………………...………….10
C. Tipe-tipe pembelajaran.……..……..……………...………….....11
D. Komputer sebagai media pembelajaran ……..…...……………..13
E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Komputer……....………14
F. Akuntansi……..………………...……………………………….16
G. Auditing.…………………………...…………………………….17
H. Perbedaan Akuntansi (accounting) dan Pemeriksaan Akuntansi
(auditing)……………………………...…….…………...………18
I. Dampak Teknologi Pada Proses Audit………………….…..…..29
J. Software……………………….………….…………….……….20
K. Software Pengauditan……….………….……………………….21
L. Penelitian Terdahulu…………………....…….………...…….…27
BAB III METODE PENELITIAN……………………………..……...…………28
A. Obyek Penelitian…………………..………………...………….28
B. Subyek Penelitian….………….………………………….......…28
C. Tempat dan Waktu Penelitian……….…..…………...................29
D. Metode dan Desain Penelitian……….……………….………....29
E. Teknik Pengumpulan Data……….…………………………......31
F. Teknik Analisis Data……….…………………………...............33
BAB IV GAMBARAN UMUM……….………………………..............................36
A. Tumbuh dan Kembangnya Program Studi Akuntansi Universitas
Sanata Dharma……….……………….......................................36
B. Mata Kuliah Praktek Akuntansi Berkonputer dengan menggunakan
software ACL (Audit Command Language)………...………….38
C. Mata Kuliah Pengauditan I……...……………………….……..40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
D. Mata Kuliah Pengauditan II…...…………….......……….……..44
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN………………….…...………………47
A. Deskripsi Mata Kuliah Pengauditan yang di Tempuh
Mahasiswa……………………………………………………...47
B. Deskripsi Mata Kuliah Praktek Audit Berkomputer yang di
Tempuh Mahasiswa………………..…………………………...48
C. Pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah Praktek
Audit Berkomputer dengan menggunakan software ACL (Audit
Command Language) Untuk Mendukung Penguasaan
Pengauditan……………………………………………………..51
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman
Mahasiswa dalam Pembelajaran software ACL (Audit Command
Language)……………….……………………………………...56
1. Faktor-faktor Penghambat.…………………………………..56
2. Faktor-faktor Pendukung…….…………………………........72
BAB V KESIMPULAN……………………………………...…………….…...…78
A. KESIMPULAN….………………………………………….…..78
B. KETERBATASAN PENELITIAN……….……………….……79
C. SARAN………………….………………………………….…..80
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………...….…………..……82
LAMPIRAN………………..………………………………...……………….……83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1 Pola Tipe Pembelajaran……………………………………………12
Gambar 2.1 Software ACL (Audit Common Language) Versi 9………………..65
Gambar 3.1 Software ACL (Audit Common Language) Versi 8………………..66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
ABSTRAK
ANALISIS MATA KULIAH PRAKTIKUM AUDIT BERKOMPUTER
DENGAN SOFTWARE ACL (AUDIT COMMAND LANGUAGE) SEBAGAI
PENDUKUNG PENGUASAAN MATERI PENGAUDITAN
Andreas Donny Susanto
NIM: 142114027
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran Mata Kuliah
Praktikum Audit Berkomputer dengan software ACL (Audit Command Language)
dapat mendukung mahasiswa dalam penguasaan materi pengauditan. Selain itu
penelitian ini juga bertujuan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat pemahaman mahasiswa terhadap pembelajaran software ACL (Audit
Command Language).
Jenis penelitian ini adalah studi eksplorasi. Teknik pengumpulan data
penelitian menggunakan dokumentasi, wawancara dan observasi. Teknik analisis data
yang digunakan yaitu dengan membandingkan antara teori dan keadaan yang terjadi
sehubungan dengan pembelajaran mata kuliah praktek audit berkomputer dengan
software ACL (Audit Command Language)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran mata kuliah praktek
audit berkomputer dengan software ACL (Audit Command Language) dapat
mendukung mahasiswa dalam penguasaan materi pengauditan. Terdapat juga
beberapa faktor-faktor penghambat dan pendukung yang mempengaruhi tingkat
pemahaman mahasiswa terhadap pembelajaran software ACL (Audit Command
Language).
Kata kunci: Pembelajaran, Pengauditan, software Pengauditan, ACL (Audit
Command Language)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
ABSTRACT
ANALYSIS AUDIT COMPUTER PRACTICE COURSE WITH ACL (AUDIT
COMMAND LANGUAGE) SOFTWARE AS A SUPPORTED OF THE
AUDITING MATERIAL
Andreas Donny Susanto
NIM: 142114027
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2018
The purpose of this research is to determine whether the Audit Computer
Practice course with ACL (Audit Command Language) software can support students
in mastering the auditing subject’s material. Besides, it explores the factors which
influence students’ understanding level in the ACL software learning.
This research was an exploratory study. The data were collected through
documentation, interview, and observation. The data were analyzed by comparing the
theories with the situations happened in the Audit Computer Practice course with
ACL (Audit Command Language) software.
The result of this research shows that the Audit Computer Practice course
with ACL (Audit Command Language) software can support the students in
mastering the auditing material. There were some inhibiting and supporting factors
which also influence the students’ understanding level in the ACL software learning.
Keywords: Learning process, Auditing, auditing software, AC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi seperti saat ini, perkembangan sebuah perusahaan
seringkali membuat kegiatan akuntansi menjadi sulit dilakukan karena
permasalahan kompleksitas data transaksi pada perusahaan tersebut.
Kelemahan dasar manusia seperti kelelahan dan kecermatan serta ketelitian
dapat mempengaruhi hasil pekerjaan. Berkaca pada hal tersebut, maka suatu
teknologi diterapkan untuk memudahkan pekerjaan yang dilakukan manusia,
yaitu dengan penggunaan komputer. Kelebihan yang dimiliki komputer
dirasakan dapat menutupi kekurangan yang dimiliki oleh manusia.
Tidak dipungkiri beberapa individu masih nyaman menggunakan cara
manual. Hal itu disebabkan beberapa faktor, pertama karena individu tersebut
tidak mau keluar dari zona nyaman mereka yaitu tetap melakukan pekerjaan
dengan cara manual. Kedua, individu tersebut terlambat untuk menerima
sebuah sistem yang baru untuk memudahkan seorang akuntan mencatat siklus
hidup perusahaan dan tentunya membantu menyelesaikan pekerjaan
akuntansi. Seorang akuntan modern menggunakan berbagai macam aplikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
2
komputer untuk melakukan pekerjaan sehari-hari. Mereka menggunakan
email untuk berkomunikasi, mesin pencari untuk berkonsultasi.
Sementara perangkat lunak akuntansi, digunakan untuk mencatat dan
menganalisis transaksi keuangan serta melakukan pengambilan keputusan.
Sistem akuntansi manual kini telah diganti sistem akuntansi berkomputer di
sebagian besar organisasi (McDowall and Jackling, 2006; Curtis et al. 2009)
dalam Boulianne (2011:23). Berkaca dari hal tersebut, Di universitas
mahasiswa akuntansi semakin dikenalkan manfaat kegunaan komputer, dan
didorong untuk memanfaatkan teknologi informasi. Dengan demikian,
penugasan menggunakan perangkat lunak akuntansi telah dikembangkan
untuk membantu siswa dalam pengetahuan.
Di dunia bisnis, pengetahuan sebagai aset yang memungkinkan
perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif. Pengetahuan bisa
diperiksa dan dikonseptualisasikan. Dengan dua cara yang berbeda,
katakanlah pengetahuan deklaratif yang bisa dianggap pengetahuan fakta
seperti definisi dan peraturan, atau pengetahuan prosedural yang menjadi
pengetahuan cara melakukan pekerjaan, disimpulkan oleh perilaku seperti
pengalaman langsung dan praktek dalam memecahkan masalah (Rose et al.
2007; Bonner, 2008) dalam Boulianne (2011:24). Sebagai ilustrasi,
Pengetahuan deklaratif berarti mengetahui bahwa sepeda memiliki roda,
tempat duduk, pedal, alat kemudi, dan saat seseorang duduk, gunakan pedal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
3
untuk menjalankan roda dan alat kemudi untuk mengarahkannya itu adalah
pengertian teoritis. Namun, tahu cara mengendarai sepeda jatuh ke ranah
pengetahuan prosedural atau pengetahuan praktis. Oleh sebab itu mahasiswa
harus dibekali pengetahuan untuk nantinya mencapai profesionalitas.
Di dalam pengauditan sendiri memerlukan kompetensi untuk
mencapai profesionalitas agar hasil audit tersebut juga membantu perusahaan
untuk mengambil keputusan. Untuk mencapai hal tersebut, Saat ini
Universitas Sanata Dharma telah membekali mahasiswanya terutama Program
Studi Akuntansi dengan pengetahuan mengenai aplikasi akuntansi khususya
untuk melakukan audit, salah satunya adalah ACL (Audit Command
Language).
ACL (Audit Command Language) telah dikembangkan dengan fungsi
untuk memenuhi kebutuhan analisis data seluruh aktivitas bisnis operasional
di dalam perusahaan, di antaranya pada bidang audit untuk analisis data,
pencocokan dan pembandingan data, laporan penyimpangan dan yang lainnya
pada bidang IT (Information Technology) untuk data migration, data
cleansing, data matching, data integrity testing selain itu juga untuk analisis,
konsolidasi, rekonsiliasi data, dan pelaporan pada divisi lain seperti keuangan,
pemasaran, distribusi, operasional, dan lain sebagainya.
ACL (Audit Command Language) dapat membaca data dari berbagai
macam sistem yang terbentang mulai dari model sistem mainframe lama
seperti Microsoft Excel, Microsoft Word dan notepad hingga ke relational
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
4
database modern seperti Microsoft access. ACL adalah aplikasi yang hanya
‘read-only’, ACL (Audit Command Language) tidak pernah mengubah data
sumber asli sehingga aman untuk menganalisis jenis live-data. ACL (Audit
Command Language) membaca beberapa sumber data secara langsung
dengan mengimpor dan menyalin sumber data sehingga dapat dianalisis. ACL
dirancang khusus untuk menganalisa data dan menghasilkan laporan audit
baik untuk pengguna biasa (common/nontechnical users) maupun pengguna
ahli (expert users). Dengan menggunakan ACL (Audit Command Language),
pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat daripada proses auditing secara
manual yang memerlukan waktu sampai berjam-jam bahkan sampai berhari-
hari.
Hal ini memberikan pemahaman bahwa kemampuan mahasiswa untuk
menggunakan software audit dan tentunya telah terkomputerisasi tidak bisa
dilepaskan dari pembelajaran teori itu sendiri. Adanya perusahaan yang
menggunakan software ACL (Audit Command Language) untuk menjalankan
siklus hidupnya, mencerminkan bahwa perusahaan yang bergantung dengan
software akuntansi untuk melakukan pengauditan salah satunya ACL (Audit
Command Language), sebagai pengendalian internal maupun digunakan
sebagai alat untuk mengambil keputusan perusahaan secara akurat. Hal ini
menunjukan bahwa pembelajaran software ACL (Audit Command Language)
menjadi penting bagi seorang calon akuntan. Tetapi disisi lain, seorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
5
akuntan juga harus memahami teori pengauditan sehingga calon akuntan
memiliki pengetahuan yang lengkap.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang ingin dibahas dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana pendapat Mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2015
terhadap pembelajaran Mata Kuliah Praktek Pengauditan Berkomputer
dengan software ACL (Audit Command Language) untuk mendukung
penguasaan materi Pengauditan ?
2. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman
Mahasiswa Program Studi Akuntansi terhadap pembelajaran Mata Kuliah
Praktek Pengauditan Berkomputer dengan software ACL (Audit
Command Language)?
C. Batasan Masalah
Agar penelitian tidak terlalu luas cakupannya, maka perlu adanya
batasan untuk mempersempit ruang penelitian. Batasan-batasan penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bahan pembelajaran Mata Kuliah Praktek Pengauditan Berkomputer
dengan software ACL (Audit Command Language) beserta Mata kuliah
Pengauditan 1 dan 2 pada silabus Mahasiswa Program Studi Akuntansi
angkatan 2015 Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
6
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk dapat mengetahui pendapat mahasiswa Program Studi Akuntansi
terhadap pembelajaran Mata Kuliah Praktek Pengauditan Berkomputer
dengan software ACL (Audit Command Language) untuk mendukung
penguasaan materi pengauditan.
2. Untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pemahaman Mahasiswa Program Studi Akuntansi terhadap pembelajaran
software ACL (Audit Command Language).
E. Manfaat Penelitian
a. Bagi Universitas Sanata Dharma
Sebagai langkah aplikatif agar Program Studi Akuntansi Universitas
Sanata Dharma menciptakan lulusan yang perofesional di dunia kerja.
b. Bagi Program Studi Akuntansi
Diharapkan bagi para pembaca khususnya Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma untuk dapat memahami cara membagi ilmu
yang baik dan merangsang peforma para calon akuntan yang dapat
mengoptimalkan contoh kinerja lapangan mereka, bagi calon akuntan
yang membaca diharapkan penelitian ini dapat menjadi refleksi akan daya
kinerja mereka apakah sudah lebih baik atau belum dengan data yang
dimiliki peneli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
7
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai wujud dorongan motivasi agar mahasiswa Program
Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma semakin mampu menguasai
keterampilan menggunakan software akuntansi audit yaitu ACL (Audit
Command Language) disertai penguasaan pengauditan secara materi.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan yang
menggambarkan alasan dipilihnya masalah yang akan diteliti,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penelitian.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori yang mendasari serta
mendukung dalam penelitian ini.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian
yaitu jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan
objek penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Objek Penelitian
Bab ini berisi tentang penjelasan serta informasi objek
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
8
Bab V Analisis Data Dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang pembahasan serta analisis data yang
diperoleh menggunakan teori-teori yang digunakan guna
menjawab masalah yang telah dirumuskan.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pembelajaran
Menurut Kingskey dalam Rusman et al. (2011:8) mengatakan bahwa
“learning is the process by which behavior (in the boarder sence) is
originated or changed through practice or training” Belajar adalah proses
dimana tingkah laku (dalam arti luas) di timbulkan atau di ubah dalam
praktik latihan.
Sedangkan menurut Surya (1997) dalam Rusman et al. (2011:8)
belajar dapat diartikan sebagai suatu proses yang di lakukan individu untuk
memeroleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengamalan individu itu sendiri yang berinteraksi dengan lingkungannya.
Menurut Withherington (1952) dalam Rusman et al. (2011:8)
menyatakan bahwa “belajar merupakan bahwa perubahan dalam
kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru
berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan dan kecakapan”
Lebih jauh menurut Crow dan Crow dalam Rusman et al. (2011:8)
yang menjelaskan bahwa “belajar adalah diperolehnya kebiasaan-
kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
B. Komponen Pembelajaran
Dalam Rusman et al. (2011:42) tujuan pendidikan sendiri adalah
untuk meningatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta ketrampilan hidup mandiri dan mengikuti pendidikan yang lebih lanjut
dengan kata lain pendidikan merupakan peran snetral dalam
mengembangkan sumberdaya manusia.
a. Sumber Belajar, diartikan sebagai segala bentuk atau segala sesuatu yang
ada di luar diri seseorang yang bisa digunakan untuk membuat atau
memudahkan terjadinya proses belajar pada diri sendiri atau peerta didik,
apapun bentuknya, apapun bendanya asal bisa digunakan untuk
memudahkan proses belajar, maka benda itu bisa digunakan sebagai
sumber belajar.
b. Strategi Pembelajaran, adalah tipe pendekatan yang spesifik untuk
menyampaikan informasi, dan kegiatan yang mendukung penyelesaian
tujuan khusus. Seterategi pembelajaran pada hakikatnya merupakan
penerapan prinsip-prinsip psikologi pada prinsip-prinsip pendidikan bagi
perkembangan mahasiswa.
c. Media Pembelajaran, merupakan salah satu alat untuk untuk
mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa
dengan lingkungan dan sebagai alat bantu mengajar dapat menunjang
metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam proses mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
d. Evaluasi Pemebelajaran, merupakan alat indikator untuk menilai
pencapaian-pencapain tujuan yang ditentukan serta menilai proses
pelaksanaan megajar secara keseluruhan, evaluasi bukan hanya menilai
aktivitas secara spontan dan incidental,melainkan kegiatan untuk menilai
sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasar tujuan yang jelas.
C. Tipe-tipe pembelajaran
Menurut Ibrahim (2003:85) dalam Rusman et al. (2011:43) tipe
pembelajaran-pembelajaran pada dasarnya merupakan pengelolan dan
pengembanan yang dilakukan terhadap komponen pembelajaran.
Joice dan Weil (1996) dalam Rusman et al. (2011:43)
mengelompokkan model-model mengajar dalam empat orientasi, di
antaranya:
a. Information Procesing Orientation, mencakup semua model megajar yang
semua titik beratnya mengembangkan kempuan intelektual maupun
kongitif siswa dengan menggunakan proses deduktif-induktif serta
pemecahan maslaah lainnya.
b. Social-Interaction Orientation, mencakup berbagai model mengajar yang
tujuannya di samping memajukan, saling memahami kehidupan suatu
kelpompok satu sama lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
c. Person Orientation, mencakup model-model mengajar seperti yang di
kembangkan oleh para penganut Humanistci Education sasarannya adalah
untuk memberika kesmpatan setiap individu siswa yang bersangkutan.
d. Behavior-Modification Orientation, mencakup berbagai berbagai metode
megajar yang di gunakan dan dititikberatkan pada perubahan perilaku
kearah yang di harapkan guru.
Sedangkan menurut Moris dalam Rusman et al. (2011:44) yang
menjelaskan kaitan antara media dengan proses pembelajaran, membagi
pembelajaran menjadi empat tipe yaitu :
a. Pola Pembelajaran Tradisional 1
b. Pola Pembelajaran Tradisional 2
c. Pola Pembelajaran Guru dan Media
Tujuan PENETAPAN
ISI DAN
METODE
SISWA GURU
Tujuan PENETAPAN
ISI DAN
METODE
GURU
DENGAN
MEDIA
SISWA
Tujuan PENETAPAN
ISI DAN
METODE
GURU
MEDIA
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
d. Pola Pembelajaran Bermedia
Gambar 1.1
Kaitan antara media dengan proses pembelajaran
D. Komputer sebagai media pembelajaran
Media adalah teknologi pembawa pesan yang dapat di manfaatkan
untuk keperluan pembelajaran (Scarmm 1997) dalam Rusman et al.
(2011:102)
Sedangkan Sadiman (1984:6) dalam Rusman et al. (2011:103)
mengatakan bahwa “media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan
pesan sertamerangsang siswa untuk belajar, seperti film, buku, kaset dan
komputer”.
Dari pandangan di atas dapat dikatakana bahwa media adalah alat
yang memungkinkan siswa untuk mengerti dan memahami sesuatu dengan
mudah untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibndingkan dengan
penyampaian materi pelajaran degan tatap muka dan ceramah tanpa alat bantu
atau media pembelajaran.
Tujuan PENETAPAN
ISI DAN
METODE
MEDIA SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Berbasis Komputer
Pembelajaran berbasis komputer merupakan program pembelajaran
dengan menggunakan software komputer berupa program komputer yang
berisi tentang muatan pembelajaran meliputi: judul, tujuan, materi
pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Prinsip-prinsip pembelajaran
berbasis komputer sendiri sebagai berikut menurut Rusman et al. (2011:98):
a. Berorientasi pada Tujuan Pemebelajaran
Dalam mengembangkan pembelajaran berbasis komputer harus
berorientasi pada tujuan pembelajaran baik kepada standar kompetensi ,
jompentensi dasar, dan indikator yang harus dicapai pada setiap kegiatan
pembelajaran. Apapun model pembelajaran berbasis komputer yang harus
di kembangkan baik itu drill, tutorial maupun simulasi.
b. Berorientasi pada pembelajaran individual
Dalam pelaksanaannya pembelajaran berbasis komputer dilakukan
seara individual oleh masing-masing siswa di laboratorium komputer. Hal
ini sangat memberikan keleluasaan pada siswa untuk menggunakan sesuai
dengan waktu sesuai dengan kebutuhannya dan kemampuannya. Bagi
siswa yang memiliki kempuan akan cepat selesai dalam mempelajari
meteri yang ada dan di progamkan dalam pembelajaran berbasis komputer
tapi bagi siswa yang kutrang memiliki kemampuan akan lambat dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
mengerjakan atau memahami materi yang ada dalam pembelajaran
berbasis komputer. Namun semua itu di fasilitasi oleh bembelajaran
berbasis komputer karena bersifat individual sehingga tidak ada siswa
yang di tahan-tahan dan tidak ada siswa yang di paksa-paksa untuk
memahami materi semuanya berjalan sesuai dengan interest dan
kempuannya.
c. Berorientasi pada Pembelajaran mandiri
Pembelajaran berbasis komputer bersifat individual, sehingga
menuntut pembelajaran secara mandiri. Dalam pelaksanaannya
pembelajaran berbasis komputer dilakukan secara mandiri dimana guru
atau mentor hanya berperan sebagai fasilitator, semua pengalaman belajar
dikemas dalam program pembelajaran berbasis komputer
d. Berorientasi pada Pembelajaran Tuntas
Keunggulan pembelajaran berbasis komputer adalah penerapan
perinsip belajar tuntas atau mastery learning. Dalam pelaksanannya
pembelajaran berbasis komputer semua siswa harus dapat meneyelesaikan
semua pengalaman belajar yang dikemas dalam program pembelajaran
berbasis komputer, baik berupa pemahaman materi dan tugas mengerjakan
tes atau evaluasi yang harus diselesaikan dengan benar. Bila siswa salah
dalam mengerjakan soal-soal latihan maka komputer akan memberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
feedback, bahwa jawaban salah sehingga siswa harus kembali kepada
uraian materi yang belum dipahaminya. Setelah itu siswa kembali ke soal
latihan untuk mengerjakan kembali dengan benar.
Sedangkan menurut Heinich et al. dalam buku Rusman et al.
(2011:97) yang mengatakan “computer system can delivery instruction by
allowing them to interact with the lesson programed in to system this is
refered to computer base instruction”. Sistem komputer bisa menyampaikan
pembelajatan secara individual dan langsung dengan para siswa dengan cara
berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan kedalam sistem
komputer, inilah yang disebut pembelajaran berbasis komputer.
F. Akuntansi
Akuntansi adalah proses identifikasi, pengumpulan dan penyimpanan
data serta proses pengembangan, pengukuran dan komunikasi informasi.
Romney dan Steinbart (2014:11), berikut adalah kegiatan-kegiatan yang di
lakaukan dalm proses akuntansi;
a. Menganalisa: Melihat kegiatan atau kejadian yang terjadi dan bagaimana
dampaknya pada perusahaan.
b. Mencatat: menempatkan informasi kedalam sistem informasi akuntansi.
c. Mengkasifikasi: mengumpulkan seluruh kegiatan yang sama (misalnya:
pembelian dalam satu kelompok).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
d. Summarizing: mengelopokkan seluruh kegiatan yang sama dalam satu
kelompok.
e. Melaporkan: menerbitkan laporan keuangan yang merupakan hasil dari
proses-proses sebelumnya.
Dari situlah proses akuntansi bisa di lakukan menggunakan komputer,
akuntansi sebenarnya adalah bahsa bisnis karena akuntansi menyediakan
informasi bagi manager, pemilik, investor, pemerintah dan pihak-pihak yang
terkait dengan perusahaan.
G. Auditing
Menurut Hayes (2004:4) dalam Agoes (2017:2) audit adalah “An audit
is a systematic of objectively obtaining and evaluating evidence regarding
assertion about economic action and events to ascertain the degree of
correspondence between these assertion an established criteria and
communicating the result to interested users” Suatu proses sistematis untuk
secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bahan bukti mengenai aseri
tentang kejadian dan kegiatan ekonomi untuk meyakinkan tingkat asersi
tersebut dengan kriteria yang telah di tetapkan dan mengkomunikasikan
hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Menurut Konrath (2002:5) dalam Agoes (2017:3) mendefinisikan audit
sebagai “suatu proses sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegitan-kegiatan dan kejadian
kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan anatara asersi tersebut
dan kriteria yang telah di tetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
Sedangkan menurut Arens dan Loebbecke (1992) dalam Sunyoto (2014)
memberikan pengertian audit yaitu sebagai berikut, auditing adalah proses yang
ditempuh oleh seseorang yang kompeten dan independen agar dapat
menghimpun dan mengevaluasi bikti-bukti suatu informasi yang terukur dari
suatu entitas usaha untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuian
dari informasi yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah di tetapkan.
H. Perbedaan Akuntansi (accounting) dan Pemeriksaan Akuntansi (auditing)
Akuntansi (accounting) menurut Tuanakkota (1979:5) adalah meliputi
cara dan pengolahan data keuangan yang penting untuk kemudian disampaikan
dalam bentuk laporan-laporan atau ikhtisar-ikhtisar yang dapat dipakai untuk
pengambilan keputusan.
Sementara pemeriksaan akuntansi (auditing) mempunyai bentuk analitis
yakni memecah-mecah atau menguraikan informasi yang ada dalam ikhtisar
keuangan untuk mencari pembuktian yang dapat mendukung pendapat akutan
mengenai kelayakan penyajian informasi tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
Sedangkan menurut Arens dan Loebbecke, (2003), Auditing sebagai
proses pengumpulan dan evaluasi bukti informasi yang dapat diukur pada suatu
entitas ekonomi yang membuat kompeten dan independen untuk dapat
menentukan dan melaporkan informasi sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh independen dan kompeten.
Menurut Mulyadi (2002), Auditing adalah proses yang sistematis untuk
memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif atas tuduhan kegiatan
ekonomi dan kegiatan dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian
antara laporan dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil
kepada pengguna yang bersangkutan.
I. Dampak Teknologi Pada Proses Audit
Ketika pertama kali sistem komputer muncul banyak auditor
memperhatikan sifat dasar dari audit terkait dengan perubahan untuk menguasai
teknologi banyak auditor harus competent evaluasi secara independen pada
serangkaian aktivitas ekonomi yang telah di catat dan di laporkan sesuai dengan
standart atau kriteria. Meskipun demikian sistem komputer secara garis besar
berdampak pada dua fungsi dasar menurut Weber (1998) dalam Halim
(2004:28) yaitu:
a. Perubahan pengumpulan bukti, pengumpulan bukti yang dapat di percaya
pada sistem komupter lebih komples dari pada pengumpulan bukti yang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
dapat pada sistem manual. Kesulitan auditor untuk memahami teknologi
pengendalian tidak mudah karena hardware dan software berkembang
secara cepat. Kondisi tersebut menuntut auditor menguasai keteampilan
audit dengan teknologi yang ada.
b. Perubahan evaluasi bukti, meningkatya kompleksitas pada sistem atau
software yang digunakan sehingga proses audit juga menghasilkan data
yang kompleks.
J. Software
Menurut Roger (2002:10) software adalah sebuah perintah program dalam
sebuah komputer, yang apabila dieksekusi oleh usernya akan memberikan
fungsi dan kerja seperti yang diharapkan usernya. Pernyataan tersebut
menggambarkan bahwa software berfungsi untuk memberi perintah kepada
komputer agar komputer dapat berfungsi secara optimal, sesuai dengan
kemauan user yang memberikan perintahah.
Sedangkan Melwin (2007), bahwa perangkat lunak atau software itu
sendiri merupakan sebuah perangkat yang berfungsi sebagai pengatur aktivitas
kerja komputer dan semua instruksi yang mengarah kepada sebuah sistem
komputer. Lebih lanjut disebutkan pula bahwa sebuah perangkat lunak
merupakan sebuah perangkat yang menjembatani interaksi user dengan
komputer yang menggunakan bahasa mesin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Jadi, apabila kita hubungkan dengan elemen atau komponen komputer
yang seudah dibahas, kedudukan software adalah berada di tengah – tengah,
diantara hardware dan juga brainware, yang bertugas untuk membantu usernya
(sebagai brainware) dalam melakukan interaksi degnan komputer (hardware).
K. Software Pengauditan
Perkembagan zaman semakin hari semakin pesat, hal ini berpengaruh
juga dengan dunia di sekitarnya, seperti keadaan ekonomi, teknologi maupun hal
yang komplekspun kita bisa dpatkan dengan mudah. Disamping itu semakin
maju keadaan ekonomi suatu Negara menandakan bahwa Negara itu semakin
berkembang. Oleh kerena sebab itu berpengaruh juga di dalam dunia akuntansi
khususnya auditing karena di dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP)
juga ditekankan perlunya pemahaman auditor dalam pemeriksaan sebuah sistem
akuntansi berbasis komputer. Sehingga dunia audit juga di tuntut seperti itu dan
sekarang dunia audit mempunyai Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK)
atau Computer Assisted Technique Tools (CAATT) yaitu berupa penggunaan
teknologi informasi sebagai alat bantu dalam kegiatan audit. Penggunaan Teknik
Audit Berbantuan Komputer (TABK) atau Computer Assisted Technique Tools
(CAATT) akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas auditor dalam
melaksanakan audit dengan memanfaatkan segala kemampuan yang dimiliki
oleh komputer. Adapun beberapa jenis software Teknik Audit Berbantuan
Komputer (TABK) atau Computer Assisted Audit Technique Tools (CAATT) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
1. ACL (Audit Command Language)
ACL for Windows (sering disebut ACL) adalah sebuah program
untuk membantu akuntan dalam melakukan pemeriksaan di lingkungan
sistem informasi berbasis komputer atau Pemrosesan Data Elektronik. ACL
secara khusus dirancang untuk menganalisa data, memanipulasi data dan
mengekspor data sehingga membuatnya menjadi lebih berguna bagi
auditor.Dengan menggunakan ACL, pekerjaan auditing akan jauh lebih cepat
daripada proses auditing secara manual yang memerlukan waktu hingga
berjam-jam bahkan sampai berhari-hari.
2. IDEA (Interactive Data Analysis Software)
Merupakan software audit yang dapat digunakan untuk membuat
rekonsiliasi, investigasi kecurangan, internal/operational audit, pemindahan
file, mempersiapkan laporan manajemen dan analisis-analisis lainnya,
termasuk menelusuri security log. IDEA (Interactive Data Analysis
Software) adalah software yang powerful dan mudah dioperasikan untuk
membantu akuntan dan professional keuangan meningkatkan keahlian
auditing, mendeteksi kecurangan, dan memenuhi dokumen-dokumen standar.
Software ini memungkinkan kita untuk mengimpor data dengan cepat,
menyertakan, menganalisa, mengambil sample dan mengekstrak data dari
berbagai macam sumber, termasuk laporan yang dicetak dari sebuah file.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
IDEA Interactive Data Analysis Software adalah sebuah software audit
yang juga dapat membaca data asli yang telah diimpor. Field baru dapat
dibuat, walaupun data asli tidak pernah diubah. Tidak seperti Microsoft
Access dan Microsoft Excel, yang memungkinkan pengguna untuk
melakukan manipulasi data yang telah diimpor yang dapat mengakibatkan
kerusakan data akibat pengeditan ataupun penghapusan data.
3. APG (Audit Program Generator)
Waktu, biaya, tenaga, tanggal penyelesaian, adalah semua elemen yang
harus diperhitungkan ketika sebuah tim audit membuat perencanaan audit.
Langkah pertama dalam perencanaan audit tersebut akan dipersiapkan dalam
sebuah daftar perencanaan audit.
APG memungkinkan tim audit mempersiapkan daftar perencanaan
audit mereka. APG (Audit Program Generator) memungkinkan tim audit
untuk menambah, menghapus atau melakukan modifikasi item-item
individual dalam daftar perencanaan audit untuk menyesuaikan antara
pekerjaan auditor dengan keperluan klien mereka.
Daftar perencanaan audit dari APG termasuk item-item untu menetapkan:
a. Persetujuan penerimaan tugas
b. Persetujuan personel audit terhadap perikatan audit
c. Tingkat independensi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
d. Pengetahuan terhadap kesatuan usaha
e. Taksiran kemampuan audit
f. Surat Perikatan
g. Taksiran risiko audit dan tingkat materialitas
h. Taksiran risiko pengendalian
i. Tindakan-tindakan melanggar hukum
j. Tingkat kesalahan dan ketidakpatuhan
k. Prosedur analitikal
l. Strategi audit dan program audit
APG dapat membantu dalam memenuhi standar auditing,
mempertimbangkan struktur pengendalian internal dalam sebuah laporan
keuangan auditan. Standar auditing mengharuskan auditor mendapatkan
pemahaman terhadap tiga elemen dari struktur pengendalian dan apakah
kebijakan-kebijakan yang relevan, prosedur-prosedur dan catatan-catatan
yang mendasar telah diterapkan pada perusahaan yang diaudit.
4. Microsoft Excel
Software lain yang kemungkinan digunakan oleh Kantor Akuntan
Publik dalam melakukan audit berbantuan computer adalah dengan
menggunakan Microsoft Excel. Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa
Microsoft Excel adalah program aplikasi spreadsheet yang paling populer
saat ini. Dengan kemampuannya membaca file database seperti DBF dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
MDB, serta ditambah dengan dukungan fungsi-fungsi/formula-formula yang
ada, maka dapat dikatakan bahwa Microsoft Excel juga dapat dijadikan
sebagai software audit.
Dengan memilih menggunakan Microsoft Excel sebagai audit, maka
berarti Kantor Akuntan Publik yang bersangkutan telah melakukan efisiensi
biaya. Hal ini karena Microsoft Excel adalah program aplikasi yang cukup
populer, yang dapat dipastikan ada pada setiap PC (personal Computer),
terlepas dari apakah software tersebut asli atau bajakan.
Cara kerja audit berbantuan computer dengan Microsoft Excel
sebenarnya hampir sama dengan software audit yang lain, yaitu setelah file
data diimpor atau disalin, maka selanjutnya dapat dilakukan
pengolahan/manipulasi data sesuai keperluan audit yang dilakukan, tentunya
dengan menginputkan formula-formula yang diperlukan.
Sekalipun demikian, tetap harus diakui bahwa penggunaan Microsoft
Excel untuk audit tetap memiliki kekurangan dibandingkan dengan paket
software yang memang dikhususkan untuk audit. Hal ini karena file yang
telah diimpor atau disalin bukanlah jenis file read only sehingga sangat
rentan kesalahan yang diakibatkan kesalahan pengetikan dan pengeditan
yang dilakukan. Keterbatasan lainnya adalah keterbatasannya dalam
mengenali dan membaca file sumber data, jika dibandingkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
program seperti ACL dan IDEA yang mempunyai kemampuan membaca file
dalam banyak tife/ekstensi.
5. QSAQ
Software ini digunakan untuk menjadwalkan, mengelola analisis dan
mengadakan internal audit, penilaian, pengujian dan pemeriksaan. Software
ini didesain untuk mengorganisasikan, melangsungkan, mendokumentasikan,
dan melaporkan dalam internal audit dan eksternal audit.
6. Random Audit Assistant
Adalah software untuk mendapatkan sample audit yang valid dari
batasan audit yang telah ditetapkan.
7. RAT-STATS
Adalah paket software statistik yang didesain untuk membantu auditor
dalam menetapkan sample audit secara acak dan mengevaluasi hasilnya.
8. Auto Audit
Software ini merupakan sistem informasi audit yang terintegrasi.
Software ini memungkinkan departemen audit untuk menyelesaikan
pekerjaan mereka dalam satu database. Dengan fasilitas untuk menaksir
risiko, perencanaan, penjadwalan, kertas kerja, dan lainnya, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
menggunakan software ini merupakan pilihan yang tepat untuk mengelola
sebuah departemen audit.
L. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Boulianne (2012) melakukan
penelitian tentang “Impact of accounting software utilization on students
knowledge acquisition An important change in accounting education” yaitu
dampak dari pemanfaatan software akuntansi pada siswa untuk akusisisi
pengetahuan penting dalam pendidikan akuntansi, penelitian menggunakan
metode uji ANOVA. Hasil penelitian dalam artikel ini adalah siswa yang
pertama menyelesaikan kasus secara manual dan kemudian menyelesaikan
kasus yang sama menggunakan perangkat lunak akuntansi mengalami akuisisi
pengetahuan terbaik. Ini menunjukkan bahwa cara terbaik bagi siswa untuk
memperoleh pengetahuan konkret dari siklus akuntansi adalah dengan
menyelesaikan kasus menggunakan kedua metode.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Objek di dalam penelitian ini berupa dokumen, catatan,
prosedur dan software ACL (Audit Command Language) serta Mata
Kuliah Pengauditan yang ada dalam pembelajaran Mahasiswa
Program Studi Akuntansi 2015 Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bagian yang terkait dengan pembelajaran ACL (Audit Command
Language) dan Pengauditan yang meliputi:
i. Subjek Penelitian
a. Dosen Mata Kuliah Pengauditan.
b. Dosen Mata Kuliah ACL (Audit Command Language)
c. Asisten Dosen Mata Kuliah Pembelajaran ACL (Audit
Command Language).
d. Mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2015 yang
menempuh mata kuliah ACL (Audit Command Language).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
e. Personel lain dalam organisasi yang bekaitan dengan
pembelajaran ACL (Audit Command Language).
2. Objek Penelitian:
a. Program Akuntansi untuk audit ACL (Audit Command
Language).
b. Mata Kuliah Pengauditan.
c. Dokumen berupa panduan silabus mahasiswa.
d. Prosedur penggunaan software ACL (Audit Command
Language).
C. Tempat dan Waktu Penelitian
b. Tempat penelitian :
Universitas Sanata Dharma Fakultas Ekonomi Program Studi
Akuntansi Jalan Affandi Tromol Pos 29, Mrican, Catur Tunggal,
Depok, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55002
c. Waktu penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan November tahun 2017 sampai
dengan bulan Maret tahun 2018.
D. Metode dan Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti menggunakan analisis
berjenis kualitatif pendekatan eksploratif. Morissan (2012:35)
menjelaskan, “Penelitian eksploratif dilakukan jika topik penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
yang dipilih merupakan topik baru yang belum pernah dilakukan
sebelumnya. Penelitian eksploratif merupakan penelitian awal yang
bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai suatu topik
penelitian untuk nantinya diteliti lebih jauh. Tidak ada satu metode
penelitian tertentu yang secara khusus digunakan dalam penelitian
eksploratif. Selain itu, kesimpulan yang dihasilkan lebih merupakan
suatu gagasan atau saran, dan bukan merupakan kesimpulan yang
bersifat definitif”. Sedangkan menurut Hermawan (2009:18)
“Penelitian eksploratif dilakukan apabila penelitian sebelumya masih
jarang. Tujuannya adalah untuk melihat pola,gagasan,atau
merumuskan hipotesis bukan untuk menguji hipotesis”.
“Penelitian kualitatif eksploratif bertujuan untuk
menggambarkan suatu fenomena, dalam penelitian ini tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya
menggambarkan apa adanya suatu gejala” Sumarni (2006:49)
Hal yang dilakukan oleh peneliti, antara lain:
1. Peneliti melakukan wawancara kepada lebih dari satu narasumber
dengan pertanyaan yang sama.
2. Pada saat wawancara, peneliti menanyakan sebuah pertanyaan
yang sama dua kali kepada subjek penelitian untuk meyakinkan
jawaban dari narasumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
3. Peneliti membandingkan data yang didapat dari hasil wawancara
dengan data hasil observasi.
4. Peneliti membandingkan data yang didapat dari hasil wawancara
dengan dokumen yang berkaitan.
5. Peneliti membandingkan data hasil observasi dengan dokumen
yang berkaitan.
Setelah peneliti melakukan hal-hal tersebut, peneliti mungkin
akan mendapatkan perbedaan data. Saat hal ini terjadi, peneliti perlu
mencari penyebab terdapat perbedaan data. Hal ini dilakukan peneliti
agar data yang dikumpulkan dan dianalisis merupakan data yang
benar.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh
peneliti untuk menjawab rumusan masalah atau tujuan penelitian
yang dilakukan dalam penelitian eksploratif Hermawan (2009:168).
Teknik Pengumpulan Data Primer
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data
menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian
yang mempunyai kaitan terhadap objek penelitian. Didalam
penelitian ini dilakukan wawancara kepada narasumber yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
mahasiswa program studi Akuntansi angkatan 2015 Univeritas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Sampel narasumber dalam penelitian ini adalah mahasiswa
program studi Akuntansi angkatan 2015 karena di anggap sedang
mengambil mata kuliah Praktikum Audit Berkomputer dengan
software ACL (Audit Command Language) dan sudah menempuh
mata kuliah Pengauditan 1 dan 2 dengan jangka waktu yang berlum
terlalu lama. Wawancara yang dilakukan bersifat pertanyaan yang
eksploratif untuk menjawab rumusan masalah pada penelitian ini.
b. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
melihat dan mengamati secara langsung tanpa ada pertanyaan atau
komunikasi dengan subjek yang diteliti. Pada penelitian ini
dilakukan observasi pada software ACL (Audit Command
Language) 8 dan software ACL (Audit Command Language) 9
untuk melihat apakah ada perbedaan pada kedua software tersebut
dikarenakan pembelajaran menggunakan kedua software tersebut
namun menggunakan modul yang sama.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
mendokumentasikan data yang berkaitan dengan objek penelitian.
Pada penelitian ini pendokumentasian dilakukan pada silabus mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
kuliah Praktikum Audit Berkomputer dengan software ACL (Audit
Command Language) serta mata kuliah Pengauditan 1 dan 2
sebagai bahan penilaian peneliti untuk mengetahui apakah
mahasiswa menguasai materi yang ada.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan struktur data historis mengenai
variabel-variabel yang dikumpulkan dan dihimpun sebelumya
oleh pihak lain yang bisa diperoleh dari dalam perusahaan,
berbagai internet website, perpusakaan umum maupun lembaga
yang memang mengkhususkan diri menyajikan data sekunder
Hermawan (2009:168). Pada penelitian ini peneliti mencari data-
data sekunder berupa definisi-definisi tertentu menurut para ahli
untuk mendukung penelitian.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang di gunakan untuk menjawab rumusan
masalah yang pertama, Bagaimana pendapat Mahasiswa Program
Studi Akuntansi angkatan 2015 terhadap pembelajaran Mata Kuliah
Praktikum Pengauditan Berkomputer dengan software ACL (Audit
Command Language) untuk mendukung penguasaan materi
pengauditan?
Ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
1. Peneliti mendeskripsikan Mata Kuliah Pengauditan yang
Ditempuh Mahasiswa.
2. Peneliti mendiskripsikan Mata Kuliah Praktek Audit Berkomputer
dengan software ACL (Audit Command Language) yang di
Tempuh Mahasiswa.
3. Selanjutnya peneliti memilih pendapat dari narasumber yang dapat
menjawab rumusan masalah atau dengan kata kunci pendapat
mahasiswa terhadap pembelajaran Mata Kuliah Praktikum Audit
Berkomputer menggunakan Software ACL (Audit Command
Language) untuk mendukung penguasaan materi Pengauditan.
4. Peneliti menarik kesimpulan apakah Praktikum Pengauditan
Berkomputer dengan software ACL (Audit Command Language)
dianggap bisa membantu menguasai materi pengauditan 1 maupun
2.
Sedangkan langkah-langkah untuk menjawab rumusan masalah
yang ke dua yaitu, Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pemahaman Mahasiswa Program Studi Akuntansi terhadap
pembelajaran mata kuliah praktek audit berkomputer menggunakan
software ACL (Audit Command Language)?, ditempuh dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
1. Peneliti mendeskripsikan Mata Kuliah Pengauditan yang
Ditempuh Mahasiswa.
2. Peneliti mendiskripsikan Mata Kuliah Praktek Audit
Berkomputer dengan software ACL (Audit Command Language)
yang di Tempuh Mahasiswa.
3. Selanjutnya peneliti memilih pendapat dari narasumber yang
dapat menjawab rumusan masalah atau dengan kata kunci faktor-
faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman mahasiswa
dalam pembelajaran software ACL (Audit Command Language).
4. Langkah selanjutnya jika peneliti sudah mendapat hasil
wawancara dengan narasumber berupa pendapat mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pemahaman
mahasiswa Program Studi Akuntansi angkatan 2015 terhadap
pembelajaran mata kuliah Praktikum Audit berkomputer
menggunakan software ACL (Audit Command Language),
peneliti melakukan analisis dengan membandingkan pendapat
dari narasumber dengan teori prinsip-prinsip pembelajaran
berbasis komputer menurut Rusman et al. (2011:98) dan tipe-tipe
pembelajaran menurut Moris dalam Rusman et al. (2011:44).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Tumbuh dan Kembangnya Program Studi Akuntansi Universitas
Sanata Dharma
Berdiri sejak beralihnya Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP)
Sanata Dharma menjadi Universitas Sanata Dharma (USD) berdasarkan
SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 46/D/0/1993 tanggal
20 April 1993. Berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Nomor 48/D/0/1993 tanggal 26 April 1993, Program Studi Akuntansi
USD mendapatkan status terdaftar. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa Program Studi Akuntansi USD didirikan sejak tanggal 26 April
1993.
Sebagai bentuk upaya perbaikan berkelanjutan dalam penyelenggaran
suatu Program Studi dan evaluasi diri, maka Program Studi Akuntansi
USD mengajukan penilaian pengelolaan program studi kepada pihak yang
berwenang yaitu Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN –
PT). Berdasarkan Keputusan BAN-PT nomor: 03110/Ak-I-III-
017/USDAKT/VII/2000, Program Studi Akuntansi USD dinyatakan
terakreditasi dengan peringkat Akreditasi B (Baik). Pada tahun akademik
2009/2010, Program Studi Akuntansi USD kembali mengajukan
reakreditasi kepada BAN – PT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Berdasarkan Keputusan BAN-PT nomor: 042/BAN-PT/Ak-
XIII/S1/I/2011, Program Studi Akuntansi USD dinyatakan terakreditasi
dengan peringkat Akreditasi A (Amat Baik) yang berlaku sejak tanggal 21
Januari 2011 sampai dengan 21 Januari 2016. Lalu pada 2016 Program
Studi akuntansi dengan Surat keputusan yang baru mendapat Akreditasi B
(Baik) samapai sekarang.
1. Visi Program Studi Akuntansi
Sebagai penjabaran dari visi dan misi universitas dan fakultas, visi
dan misi Program Studi Akuntansi sebagaimana dicantumkan dalam
Rencana Strategis Program Studi Akuntansi Tahun 2014 – 2018 sebagai
berikut:
Visi Program Studi Akuntansi dirumuskan sebagai berikut:
“Menjadi Program Studi Akuntansi yang unggul dalam menghasilkan
analis keuangan dan perpajakan, analis sistem informasi keuangan, dan
auditor yang cerdas, humanis, dan profesional demi terwujudnya
masyarakat yang semakin bermartabat”
2. Misi Program Studi Akuntansi dirumuskan sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang berlandaskan
paradigma Pedagogi Ignasian yang berciri cura personalis,
dialogis, pluralistik, dan transformatif;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
b. Menyelenggarakan penelitian yang menghargai kebebasan
akademik dan otonomi keilmuan untuk mengembangkan ilmu
akuntansi;
c. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang mengasah
kepekaan dan kepedulian sosial sebagai penerapan ilmu dan hasil
penelitian untuk memberdayakan masyarakat.
B. Mata Kuliah Praktek Audit Berkomputer dengan menggunakan
software ACL (Audit Command Language)
Praktek audit berkomputer menggunakan software untuk audit ACL
(Audit Command Language) yang di lakukan di Laboratorium Komputer
Dasar I,II dan III. Tentunya dalam pembelajaran software ACL (Audit
Command Language) juga mempunyai karakteristik tersendiri karena lebih
bersifat praktek. Pembelajaran di lakukan dengan dosen selain itu adapun
asisten dosen yang sifatnya membantu pembelajaran tersebut, Praktek
Akuntansi Berkomputer dengan mengguanakan software ACL (Audit
Command Language) mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Metode Praktek Pengauditan Berkomputer dengan mengguanakan
software ACL (Audit Command Language)
Mata kuliah ini merupakan praktek pengauditan di suatu
perusahaan simulasi (menggunakan Methapor Corpration) dengan cara
mengimpor data yang sudah ada di perusahaan. Data bisa berupa exel,
notepad, acess maupun yang lainnya. Dalam mengikuti matakuliah ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
mahasiswa di harapkan aktif dan mandiri dalam membuat project
beserta tebel-tabelnya dan membuat analisa yang di pandu oleh dosen.
2. Materi Praktek Pengauditan Berkomputer dengan mengguanakan
software ACL (Audit Command Language)
Di dalam pemebalajaran Praktek Akuntansi Berkomputer
dengan mengguanakan software ACL (Audit Command Language)
terdapat beberapa materi pokok yang harus di pelajari untuk mencapai
stsndar, berikut materi yang ada :
1) Membuat project ACL (Audit Command Language)
2) Melakukan cek dan verivikasi data
3) Menganalisis data karyawan
4) Menganalisis gaji dan bonus
5) Mencari kartu kredit expired
6) Mencari transaksi untuk konsumen (by number)
7) Melakulan cek saldo kartu kredit
8) Menghitung biaya total
9) Menghitung total transaksi per kartu kredit
10) Menemukan transaski yang melanggar aturan
Materi-materi tersebut adalah materi yang harus di pelajai
dalam pembelajaran Praktek Akuntansi Berkomputer dengan
mengguanakan software ACL (Audit Command Language).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
3. Kompetensi yang di harapkan sesudah mahasiswa melakukan
pembelajaran Praktek Akuntansi Berkomputer dengan
mengguanakan software ACL (Audit Command Language)
Di harapkan mahasiswa mempu mebuat project dan membuat
pengauditan serta menciptkan hasil dari projek tersebut dan
menyajikan dalam bentuk format yang lain seperti exel dan yang
lainnya. terutama memberikan penglaman untuk mahasiswa
melakukan praktek audit menggunakan komputer.
C. Mata Kuliah Pengauditan I
Mata Kuliah Pengauditan di dalam Progran Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharam ini sendiri di bagi menjadi dua Mata kuliah
Pengauditan, yaitu Mata Kuliah Pengauditan I dan Pengauditan II.
Untuk Mata Kuliah Pengauditan I tentunya memiliki karakteristik
maupun metode pembelajaran yang berbeda, yaitu sebagi berikut :
1. Metode pembelajaran Pengauditan 1
Metode yang di guanakan dalam pembelajaran mata
kuliah Pengauditan I adalah student centred learning (SCL), yaitu
diskusi dalam kelompok kecil dan kliah mimbar. Selain itu siswa
wajib aktif dalm diskusi, baik mengajukan pertanyaan maupun
mengemukakan pendapat yang berkaitan denga topik yang di
diskusikan saat pembelajaaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
2. Materi Pembelajaran Mata Kuliah Pengauditan I
Materi mata kuliah Pengauditan I meliputi lingkungan audit,
konsep-konsep pengauditan, teknik pengauditan, materialitas dan
resiko audit, pemahaman dan penilaian serta pemberian asersi atas
pengendalian internal entitas klien, perencanaan penugasan audit
berbasis resiko, prosedur-prosedur audit, tata cara
pendokumentasian hasil pemeriksaan. Penekanan pembahasan
pada mata kuliah ini adalah pengauditan atas laporan keuangan
yang di sajikan oleh entitas klien. Adapun pokok-pokok bahasan
dalam mata kuliah Pengauditan I di tetapkan sebagai berikut:
a. Penugasan asurans
b. Audit berbasis resiko
c. Etika professional akuntan public
d. Undang-undang yang berkaitan dengan pengauditan
e. Audit laporan kuangan
f. Penerimaan penugasan dan perencanaan audit
g. Resiko audit dan materialitas
h. Mempertimbangkan resiko kecurangan
i. Pemehaman pengendalian internal klien
j. Prosedur audit dan bukti audit
k. Pendokumentasian hasil audit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
3. Kompetensi yang di harapkan sesudah mahasiswa melakukan
pembelajaran Pengauditan I.
Capaian pembelajaran mata kuliah Pengauditan I ini adalah
mahasiswa mampu menerapkan prosedur audit untuk memperoleh
bukti audit pada tahap perencanaan audit dalam kaus sederhana
dengan pendekatan audit berbasis resiko dan sesuai dengan standar
audit, peraturan perundang-undangan serta etika profesi.
Kemudian capaian pembelajaran setelah mahasiswa
menempuh mata kuliah ini juga di bedakan menjadi :
a. Sikap :
1) Mahasiswa mampu bekerjasama dan memiliki kepekaan
serta kepedulian sosial teradap anggota dalam sebuah tim
kerja.
2) Mahasiswa menunjukan sikap bertanggungjawab atas
pekerjaan di bidang keahliannya khususnya bidang
pengauditan secara mandiri
b. Penguasaan pengetahuan :
1) Mahasiswa menguasai konsep teoritis secara mendalam dan
terampil memehami perencanaan prosedur dan
pendokumentasian hasil audit dalam kasus sederhana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
c. Keterampilan khusus
2) Mahasiswa mampu dibawah supervisi mengevaluasi bukti
audit atas laporan keuangan entitas komersial sesuai
dengan standar audit yang ada dan sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku dalam audit atas laporan
keuangan.
Kemudian capaian pembelajaran akhir yang di rancang
dalam mata uliah ini adalah sebaga berikut :
a. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan penugasan asurans.
b. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan audit berbasis resiko.
c. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan etika profesi akuntan
publik.
d. Mahasiswa mampu untuk menjelaskan undang-undang dan
peraturan yang berkaitan dengan pengauditan.
e. Mahasiswa mampu untuk mengklasifikasi audit laporan
keuangan.
f. Mahasiswa mampu untuk mengambarkan proses penerimaan
penugasan dan perencanaan audit.
g. Mahasiswa mampu untuk menilai resiko audit dan materialitas.
h. Mahasiswa mampu untuk menilai dalam memperimbangkan
resiko kecurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
i. Mahasiswa mampu untuk mengambarkan pengendalian internal
klien.
j. Mahasiswa mampu untuk memilih prosedur audit dan bukti
audit
k. Mahasiswa mampu untuk mengambarkan pendokumentasian
hasil audit.
D. Mata Kuliah Pengauditan II
Untuk Mata Kuliah Pengauditan II tentunya juga memiliki
karakteristik maupun metode pembelajaran yang berbeda juga, yaitu
sebagi berikut :
1. Metode pembelajaran Pengauditan 1I.
Di dalam pembelajaran Mata Kuliah Pengauditan II
mengunakan metode pembelajaran yang lebih bersifat diskusi.
Diskusi kelompok, diskusi kelas, kasus dan tanya jawab setiap
siswa wajib aktif dalm diskusi, baik mengajukan pertanyaan
maupun mengemukakan pendapat yang berkaitan denga topik
yang di diskusikan. Selain itu, mahasiswa juga membentuk
kelompok kemudian setiap kelompok mencari laporan auditor
hasil pemeriksaan atas laporan keuangan historis untuk tahun
pengauditan tertentu dan dengan ketetuan-ketentuen yang lain di
tentukan sendiri-sendiri di setiap kelasnya.
2. Materi Pembelajaran Mata Kuliah Pengauditan I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
Adapun materi pokok yang menjadi ketentuan
pembelajaran Mata Kuliah Pengauditan II adalah sebagai berikut:
a. Pendekatan siklus
b. Pengauditan siklus penerimaan (pendapatan)
c. Pengauditan siklus pengeluaran
d. Pengauditan siklus produksi
e. Pengauditan siklus personalia
f. Pengauditan siklus investasi
g. Pengauditan siklus pembelanjaan
h. Pengauditan saldo kas dan saldo investasi
i. Penyelesaian penugasan dan tanggung jawab paska audit
j. Laporan auditor
k. Jasa-jasa lain dan pelaporannya
3. Kompetensi yang di harapkan sesudah mahasiswa melakukan
pembelajaran Pengauditan II
Kompetensi yang di harapkan sesudah mahasiswa
melakukan pembelajaran Pengauditan II. Mahasiwa dapat
merencanakan penugasan audit dengan pendekatan siklus,
kemudian membuat laporan audit, serta mahasiswa terdorong
untuk melakukan audit yang jujur dan mampu membnatu sesama
berkaitan dengan penerapan pengauditan atas laporan keuangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
Setiap mahasswa juga di harapkan terbantu karena dengan adanya
tugas mencari laporan auditor yang akan memberikan gambaran
kepada mahasiswa tentang leporan auditor yang benar dan
memberikan pengalaman kepada mahasiswa bentuk laporan
keuanagan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Mata Kuliah Pengauditan yang Ditempuh Mahasiswa
Mahasiswa Program Studi Akuntansi menempuh mata kuliah
Pengauditan 1 pada semester IV dan Pengauditan II pada semester V. Mata
kuliah pengauditan 1 yang mempelajari tentang Audit Berbasis ISA
(International Standards on Auditing). Dari situ timbul pertanyan mengapa
ISA ? ada beberapa dorongan untuk melakukan audit berbasis ISA, yaitu :
1. Kekuatan Pasar
Kantor akuntan publik yang sudah menyiapkan diri kearah itu, kantor
akuntan pulik memiliki jaringan global seperti the big four dan jaringan-
jaringan internasional (banyak di antaranya second-tier firms) melayani
klien global dan internasional yang mengadopsi IFAC. Bagi kantor
akuntan publik yang melayani audit semacam ini, ISA bukan pilihan. Atau
lebih tepatnya “pilih ISA atau keluar dari jarinagn kerjasama global atau
internasional” hal ini tersirat sangat jelas bahwa kekuatan pasar
merupakan salah satu penetu.
2. Ada Nilai Tambah
Pembahasan mengenai kekuatann pasar juga sedikit meyakinkan bahwa
mnegdopsi ISA akan menaikan nilai tambah yang ada dalam kerjasama
kerjasama global atau internasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
Dilanjutkan ke pengauditan 2 mahasiswa lebih belajar menegenai
proses pengauditan namun materi itu juga mengintegrasikan kosep-konsep
pengauditan yang diakui secara internasional, karena hal itu dapat
membantu mahasiswa dalam memahami pengambilan keputusan audit dan
pengumpulan bukti dalam lingkungan pengauditan global yang kompleks.
Pada materi Pengauditan 2 ini dikelompokkan menjadi beberapa bagian
yaitu:
a. Bagian I Profesi Auditing
a) Pengauditan dan Jasa Asurans
b) Audit Laporan Keuangan Historis dan Laporan Auditor
Independen
c) Kode Etik Profesional Akuntan Publik
b. Bagian II Proses Pengauditan
a) Tujuan Pengauditan Dan Tnaggung Jawab Auditor
b) Bukti Audit dan Kertas Kerja Audit
c) Perencanaan Audit
d) Materialitas dan Resiko Audit
e) Memahami Pengendalian Internal
f) Mempertimbangkan Resiko Kecurangan
g) Setrategi Audit Keseluruhan dan Program Audit
b. Bagian III Proses Pengauditan Berdasarkan Pendekatan Siklus
a) Pengauditan Siklus Penjualan dan Pengumpulan Piutang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
49
b) Sampling Audit Untuk Pengujuan Pengendalian
c) Penyelesaian pengujuan dalam Siklus Penjualan dan Pengumpulan
Piutang
d) Sampling Audit untuk Pengujian Rinci Saldo
Mata kuliah ini dirasa membantu mahasiswa semakin mengenali
pengauditan dan semakin membantu proses pengauditan secara nyata
selain itu mahasiswa juga dituntut untuk mengembangkan pola pemikiran
pengauditan agar mahasiswa juga bisa mendeteksi kecurangan-kecurangan
yang ada.
B. Deskripsi Mata Kuliah Praktek Audit Berkomputer dengan software
ACL (Audit Command Language) yang di Tempuh Mahasiswa.
Praktek pengauditan berkomputer sendiri menggunakan aplikasi
untuk audit ACL (Audit Command Language) yang di lakukan di
Laboratorium Komputer Dasar I, II dan III. Tentunya dalam pembelajaran
ACL (Audit Command Language) juga di lakukan dengan dosen selain itu
adapun asisten dosen yang sifatnya membantu pembelajaran tersebut dan
komponen penunjang hardware seperti monitor, CPU (central processing
unit), mouse dan keyboard software ACL (Audit Command Language),
dan bahan pembelajaran ACL (Audit Command Language) seperti modul
dan data-data yang akan diolah mengguakan ACL (Audit Command
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
50
Language) sebagaimana komponen pembelajaran menurut Rusman et al.
(2011:42) :
1. Sumber Belajar, diartikan sebagai segala bentuk atau segala sesuatu
yang ada di luar diri seseorang yang bisa digunakan untuk membuat
atau memudahkan terjadinya proses belajar pada diri sendiri atau
peserta didik, apapun bentuknya, apapun bendanya asal bisa
digunakan untuk memudahkan proses belajar, maka hal itu bisa
digunakan sebagai sumber belajar.
2. Setrategi Pembelajaran. Setrategi Pembelajaran adalah tipe pendekatan
yang spesifik untuk menyampaikan informasi, dan kegiatan yang
mendukung penyelesaian tujuan khusus. Setrategi pembelajaran pada
hakikatnya merupakan penerapan prinsip-prinsip psikologi pada
prinsip-prinsip pendidikan bagi perkembangan mahasiswa.
3. Media Pembelajaran, merupakan salah satu alat untuk untuk
mempertinggi proses interaksi guru dengan siswa dan interaksi siswa
dengan lingkungan dan sebagai alat bantu mengajar dapat menunjang
metode mengajar yang digunakan oleh guru dalam proses mengajar.
4. Evaluasi Pembelajaran, merupakan alat indikator untuk menilai
pencapaian-pencapain tujuan yang ditentukan serta menilai proses
pelaksanaan megajar secara keseluruhan, evaluasi bukan hanya
menilai aktivitas secara spontan dan incidental, melainkan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
51
untuk menilai sesuatu secara terencana, sistematik dan terarah berdasar
tujuan yang jelas.
C. Pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah Praktek
Audit Berkomputer dengan menggunakan software ACL (Audit
Command Language) Untuk Mendukung Penguasaan Materi
Pengauditan.
Demikian sudah dipaparkan materi. Namun, di sisi lain Audit
Common Language dimana praktek penunjang pengauditan lebih terjun
langsung untuk melakukan simulasi praktek audit berkomputer. Di dalam
praktek Audit Command Language mahasiswa diajak untuk melakukan
beberapa cara audit langsung dibandingkan pembelajaran pengauditan
berbasis teori, namun tentunya pembelajaran berbasis teori juga harus di
kuasai sebagai kunci pemahaman akan lapangan dan prakteknya. Dalam
praktek pembelajaran Audit Command Language ini, ditampilkan ajarkan
cara kerja Audit Command Language untuk proses audit.
Pertama mahasiswa dapat melakukan import file data kedalam
bentuk table Audit Common Language. Terdapat beberapa item untuk di
input seperti kertas kerja Credit Card Metaphor, kertas kerja Trans April,
File Unacceptable Codes, File Company Departemen, Employee lalu data
base access Acceptable, setalah semua di import ke dalam Audit Common
Language pertama-tama dapat di lakukan pencarian duplikasi nomer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
52
karyawan untuk menjegah karyawan fiktif yang tujuannya tidak di sengaja
atau segaja yang bertujuan timbulnya fraud. Kemudian bisa juga
dilakukan Analisa gaji dan bonus melalui metaphor, methapor sendiri
adalah struktur kompensasi yang kompleks kompensasi di berikan
berdasarkan proyek yang ada beberapa karyawan mempunyai kompensasi
atau bonus. Setelah di ketahui berapa bonus yang ada kemudian juga bisa
dilakukan penghitungan total bonus yang di terima masing-masing
karyawan.
Setalah itu dapat dilakukan pengurutan gaji terbesar sampai ke
yang terkecil di sini juga membantu untuk melakukan telah rasional
contonya kesesuaian jabatan dengan gaji yang di terima apakah masuk
akal atau tidak. Berikutnya dapat di lakuakan filter untuk mengetahui
karyawan dengan periode tahun tertentu, sebagai contoh karyawan A yang
kontraknya dimulai tahun 2000 berbeda levelnya dengan karyawan B yang
mulai kontrak di tahun 2003.
Selain mengaudit tentang bagian keuangan yang bersinggungan
dengan biaya gaji atau bonus yang didapat, Audit Command Language
juga bisa belihat bagian teransaksi keuangan yang dilakukan oleh
perusahaan pada nilai-nilai tertentu sebagai usaha pengendalian internal.
Misalnya mencari transaksi yang lebih besar dari transaki normal yang di
tetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
53
Berikut paparan narasumber menganai persepsi apakah praktik
ACL (Audit Command Language) membantu menguasai materi pada
pengauditan
“…Jadi contohnya kayak gini misalnya namanya double jadi kita bisa
mencari nama atau nomer rekening yang double agar saat melakukan
transfer gaji atau bonus perusahaan tidak mengirimkan ke semua nama
atau nomer rekening yang double sementara pemilik rekening atau nama
itu hanya satu orang, dari situ mengajarkan kita untuk contoh pengen
dalian internal yang sesunguhnya pada materi pengauditan, selain itu
melihat data gaji terbesar dan terendah apakah gaji dan terbesar dan
terendah itu cocok sesuai jabatanya, jika jabatannya tidak sesuai
menerima gaji yang besar mungkin itu perlu di pertanyakan atau di cek.”
(Hasil wawancara dengan Stefanus Nicko Julian, pada tanggal 6 Maret
2018)
Dari paparan narasumber di atas dapat dilihat bahwa narasumber
sudah terbantu memberikan contoh yang nyata tentang wujud
pengendalian internal, dan contoh yang nyata tentang wujud pengendalian
internal tersebut didapatkan melalui pengalaman pembelajaran praktek
ACL (Audit Command Language).
Sebagaimana juga yang di terima berdasarkan paparan narasumber berikut
“…Kayak kita lebih bisa mengerti pengendalian internal, bagaimana
saja bentuk bentuk pengendalian internal yang realistis di dalam
perusahaan, seperti Analisa data karyawan untuk Analisa data karyawan
yang fiktif yang mungkin saja imbasnya ke tindak kecurangan.”
(Hasil wawancara dengan Maya Angelicca, pada tanggal 8 Maret 2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
54
Dari paparan narasumber diatas dapat dilihat bahwa narasumber sudah
terbantu memberikan contoh yang nyata tentang pengendalin internal
yang realistis karena mahasiswa melakukan praktek nyata untuk
melaukan pengandalian internal tersebut.
“…Mungkin dari pembelajaran ACL kita bisa mengerti untuk kita
menerapkan pengendalian internal kaya melihat atau mencari transaksi
gaji yang di lakukan perusaan kepada karyawan karena itu termasuk
pengendalian internal. Dan kartu kredit memungkinkan perusaan
mengetahui gaji yang di terima karyawan karena terrecord di dalam
sistem.”
“…Pada intinya ACL sangat membantu jadi justru mungkin ACL bisa di
gabung dengan teorinyanya seperti praktikum 8 jp karena praktek lebih
memberi gambaran kita ketika melakukan audit.”
(Hasil wawancara dengan Georgius Ariyadi Nugroho, pada tanggal 6
Maret 2018)
Dari pernyataan narasumber di atas dapat dilihat narasumber sudah
terbantu memberikan contoh yang nyata tentang wujud pengendalian
internal begitu juga dengan narasumber yang lainnya, sehingga dari
kelima narasumber merasa bahwa pebelajaran praktek ACL (Audit
Command Language) membantu mahasiswa untuk lebih memahami
tentang pengendalian internal pada pembelajaran pengauditan karena
mereka mendapat pengalaman dan gambaran bagaimana melakukan
pengendalian di dalam perusahaan itu sendiri untuk mencegah kecurangan
atau kesalahan yang berdampak merugikan bagi pihak terkait. Sebagai
mana juga mengacu pada capaian pembelajaran pada mata kuliah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
55
pengauditan yaitu mahasiswa mampu untuk mengambarkan pengendalian
internal klien dan mampu untuk membuat pendokumentasian audit.
Kemudian juga mahasiswa dapat melakukan pengauditan melaluai
pendekatan siklus-siklus misalnya siklus pengeluaran, siklus personalia,
siklus pembelanjaan dengan melalui olah data pada pembelajaran mata
kuliah praktek audit berkomputer dengan menggunakan software ACL
(Audit Command Language).
Dari situ juga tujuan ACL (Audit Command Language) sebagai
pembelajaran berbasis komputer sudah terlaksana sesuai dengan teori
sebagaimana dimaksud Heinich et al. dalam Rusman et al. (2011:97) yang
mengatakan “computer system can delivery instruction by allowing them
to interact with the lesson programed in to system this is refered to
computer base instruction”. Sistem komputer bisa menyampaikan
pembelajaran secara individual dan langsung dengan para siswa dengan
cara berinteraksi dengan mata pelajaran yang diprogramkan kedalam
sistem komputer, inilah yang disebut pembelajaran berbasis komputer.
Selain itu, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran ACL (Audit Command
Language) mendukung mahasiswa untuk lebih menguasai materi
pengauditan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
56
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Mahasiswa
dalam Pembelajaran software ACL (Audit Command Language)
1. Faktor-faktor Penghambat
Di samping komponen-komponen yang harus dipenuhi untuk
tercapainya pembelajaran penulis mendapatkan pernyataan dari salah satu
narasumber dari hasil wawancara sebagai penghambat dalam
pembelajaran ACL (Audit Command Language):
“…Kalo sama asdosnya itu kan di modul ada kayak langkah-
langkahnya terus kita ngikutin kita ngerjain bareng asdosnya nah tapi
Kalo sama dosennya jadi misalnya ada materi baru tentang penghitngan
total bonus nah di jelasin di awal jadi ini fungsinya buat ini di jelasin dulu
kitanya di awal nah setelah itu buat ngerjainnya Dosennya nggak
langsung kayak asdonya, kalo asdonsya kan langusung dikerjain walupun
itu kita bareng-bareng jadi lebih mudah, kalo Dosennya Lebih di biarin
aja coba kalian ikutin langkah-langkah ini, jadi lebih enak sama
Dosennya kalo sama asdonya memang benar kita dituntun langkah
langkahnya tapi kita nggak tau sebenarnya ini buat apa sih, langkah-
langkah ini kita kerjakan untuk mencari apa sih seperti itu, pada dasarnya
kalo dengan metodenya dosen walupun kita di kerjakan sendiri kita
setelah mengerjakan kita juga akan mengerti langkah-langkahnya plus
kita di awal juga di jelasakan proses ini di gunakan untuk mencari data
apa sehingga pengetahuan kita mejadi utuh kayak gitu”
(Hasil wawancara dengan Stefanus Nicko Julian, pada tanggal 6 Maret
2018)
Dari paparan narasumber diatas ada bisa di simpulkan beberapa
komponen pembelajaran yang terkadang kurang, sebaiknya dosen selalu
memberikan penjelasan di awal pertemuan pada. Karena sumber belajar
sendiri menurut Rusman et al. (2011:42) diartikan sebagai segala bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
57
atau segala sesuatu yang ada di luar diri seseorang yang bisa digunakan
untuk membuat atau memudahkan terjadinya proses belajar pada diri
sendiri atau peserta didik, apapun bentuknya, apapun bendanya asal bisa
digunakan untuk memudahkan untuk proses belajar, maka benda itu bisa
digunakan sebagai sumber belajar. Pada pembelajaran tersebut beberapa
kali pertemuan kurang diadakan penjelasan dari komponen utama
sehingga penyampaian pengetahuan kepada mahasiswa kurang sempurna,
yang berakibat pengetahuan yang di terima mahasiswa kurang maksimal
sehingga ketika dilakukan evaluasi pembelajaran juga hasilnya kurang
maksimal, karena evaluasi pembelajaran sendiri sebagai alat indikator
untuk menilai pencapaian-pencapain tujuan yang