Analisis Masalah 4d 4f

download Analisis Masalah 4d 4f

of 5

Transcript of Analisis Masalah 4d 4f

  • 7/25/2019 Analisis Masalah 4d 4f

    1/5

    ANALISIS MASALAH

    4. Andi mengalami dislokasi articulation glenohumeral dextra anterior disertai

    dengan cedera pada n. axillaris, dan kemungkinan robekan pada musculotendinous

    rotator cuff.

    d. agaimana regenerasi dari sel otot saat cedera!

    "edera pada sel otot akan memicu ter#adin$a proses $ang bertu#uan

    untuk memulihkan kembali sel otot $ang rusak dan semaksimal mungkin

    mengembalikan fungsi $ang hilang akibat cedera. Normaln$a proses ini akan

    memakan %aktu sekitar empat minggu dan meliputi empat tahapan, $ang

    terkadang saling tumpang tindih, meliputi&

    '. (egenerasi sel otot $ang rusak

    )roses degenerasi tersebut diinisiasi oleh pembengkakan secara lokal

    *local s%elling+ dan pembentukan hematoma, di mana makrofag, sel

    mononuklear dan limfosit menginfiltrasi #aringan otot $ang cedera. Neutrofil

    akan merekrut makrofag. Makrofag akan memfagositosis debris sel lebih

    lan#ut dan mengeluarkan sitokinin $ang akan meningkatkan permeabilitas

    -askular dan menginisiasi ter#adin$a inflamasi.

    . Inflamasi *peradangan+

    Setelah serat otot mengalami cedera, akan ter#adi influx ion "alcium

    ke dalam sel sehingga mengaktifkan berbagai protease, salah satun$a adalah

    fosfolipase. /osfolipase akan merombak fosfolipid *membran sel+ men#adi

    asam arakidonat, $ang selan#utn$a akan diubah men#adi prostaglandin.

    )rostaglandin tersebut berperan dalam menghasilkan n$eri, inflamasi, dan

    regenerasi. Selain cedera pada otot, kemungkinan besar ter#adi #uga cedera

    -askular. 0leh karena itu, terbentuklah hematoma $ang men$ebabkan influks

    sel1sel radang seperti neutrofil, makrofag, dan limfosit . 2adar neutrofil akan

    menetap selama 3 hari lalu digantikan oleh limfosit *pada inflamasi kronik+.

    Makrofag #uga akan mengeluarkan kemoatraktan untuk memperkuat respons

    inflamasi dan melepaskan faktor pertumbuhan $ang akan memicu diferensiasi

    m$otube.

    . 5egenerasi sel otot

  • 7/25/2019 Analisis Masalah 4d 4f

    2/5

    Secara fisiologis, otot rangka merupakan #aringan $ang sudah

    berdiferensiasi secara akhir *nukleusn$a bersifat post1mitotik+. Namun

    demikian, terdapat sel1sel satelit di sarkolema dan di ba%ah membran basalis

    $ang dapat berproliferasi untuk menggantikan sel1sel otot $ang rusak. Sel

    satelit adalah sel1sel kecil dengan inti tunggal $ang merupakan cadangan sel1

    sel mioblas embrional. Sel satelit a%aln$a adalah sel mononucleat $ang diam,

    diakti-asi oleh makrofag dan sebagai respons terhadap cedera #aringan.

    )uncak akti-asi sel satelit ini ter#adi sekitar '6 hari setelah cedera, dia%ali

    oleh proses degenerasi dan inflamasi. Setelah berproliferasi, sel satelit akan

    bersatu dengan serabut otot $ang ada, untuk beregenerasi dan memperbaiki

    serabut otot $ang rusak. Selain itu, diketahui bah%a berbagai faktor

    pertumbuhan, seperti Insulin1like 7ro%th /actor1' *I7/1'+, basic /ibroblast

    7ro%th /actor *b/7/+, 8pidermal 7ro%th /actor *87/+, Hepatoc$te 7ro%th

    /actor *H7/+, and ransforming 7ro%th /actor eta1' *7/19+ #uga turut

    berperan dalam menstimulasi proliferasi sel1sel satelit dan diferensiasi dari

    m$oblasts dan stem sel otot in -itro.

    5egenerasi #aringan otot dimulai pada minggu pertama setelah cedera.

    5egenerasi #aringan otot dia%ali dengan degenerasi sarkoplasma dan

    munculn$a m$oblast. Setelah 14 hari, m$oblast akan berubah men#adi

    m$otube. Sel satelit diakti-asi pada 4 #am setelah cedera, tetapi a%al dari fase

    regenerasi ditandai oleh proliferasi m$oblast, puncakn$a saat differensiasi

    m$oblast dan pen$atuan men#adi multinucleated m$ofibers lalu men#adi

    m$ofiber de%asa.

  • 7/25/2019 Analisis Masalah 4d 4f

    3/5

    4. )embentukan fibrosis

    /ibrosis, atau #aringan parut akan terbentuk apabila cedera otot terlalu

    parah dan proses inflamasi kronik berlan#ut. :aringan parut akan terbentuk di

    antara minggu ketiga dan keempat setelah cedera. )ada proses ini ter#adi

    akti-asi matriks ekstraselular dan peningkatan produksi #aringan kolagen

    *terutama tipe I dan III+. Hematoma pada celah nekrosi otot akan mulai

    digantikan oleh #aringan ikat luka $ang dibuat dari kolagen tipe III dan

    kolagen tipe I, dimulai saat hari ketiga setelah cedera. :aringan fibrosa ini

    memberikan bantuan untuk m$ofiber $ang rusak atau putus, tapi setelah ;1'4

    hari setelah cedera, itu akan menghentikan pertumbuhan regenerasi m$ofiber.

    )en$embuhan melalui pembentukan #aringan parut #uga dapat ter#adi

    bersamaan dengan regenerasi sel otot *proliferasi sel satelit+.

    f. agaimana penangan dislokasi articulation glenohumeral!

    (apat dilakukan dengan cara $aitu operati-e treatment dan non1

    operati-e treatment. Non1operati-e treatment meliputi reposisi dan reduksi,

    menggunakan metode berikut ini, $aitu&

    '. Metode Stimson

    Metode ini mudah dilakukan dan tidak memerlukan anestesi .)enderita

    diminta tidur telungkup dengan lengan $ang terkena dibiarkan menggantung

    ke ba%ah dengan memberikan beban kg $ang diikatkan pada pergelangan

    tangan. )ada saat otot bahu dalam keadaan relaksasi, diharapkan ter#adi

    reposisi akibat berat lengan $ang tergantung disamping tempat tidur

    tersebut. Metode ini dilakukan selama '61'3 menit.

  • 7/25/2019 Analisis Masalah 4d 4f

    4/5

    . MetodeHippocrates

    Metode ini dilakukan #ika metode stimson tidak memberikan hasil

    dalam %aktu '3 menit. 5eposisi dilakukan dalam keadaan anestesi

    umum. Lengan pasien ditarik kearah distal punggung dengan sedikit abduksi,

    sementara kaki penolong berada diketiak pasien untuk mengungkit kaput

    humerus kearah lateral dan posterior. Setelah reposisi, bahu dipertahankan

    dalam posisi endorotasi dengan pen$angga ke dada selama paling sedikit

    minggu.

  • 7/25/2019 Analisis Masalah 4d 4f

    5/5

    . )rosedur risto%

    )ada prosedur risto%, dan -ariann$a, proses korakoid dipindahkan

    melalui tendon muskulus subskapularis sebagai metode pengobatan

    ketidakstabilan anterior $ang berulang pada bahu. efeksling> pada caput humerus.

    eknik ini telah diambil langsung dari makalah Magnuson1Stack $ang

    asli. Secara umum, approach subskapularis $aitu melalui inter-aldelto1

    pektoral. Insersi subskapularis diidentifikasi dan dipisahkan dengan blok

    tulang, kemudian dilekatkan pada alur lateral ke bicipital groove pada

    tuberositas ma$or dari humerus.