ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

211
i ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA SKRIPSI Disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Mei Arisman NIM 122110123 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016

Transcript of ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Page 1: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

i

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA

DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA

DI KELAS XI SMA

SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Mei Arisman

NIM 122110123

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

2016

Page 2: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 3: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 4: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 5: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

Masa depan tidak tergantung pada pekerjaan yang dilakukanya, melainkan pada

orang yang mengerjakanya. (Dr. George Crag)

Hidup selalu berada dalam permasalahan, dan setiap permasalahan pasti ada

solusinya.

PERSEMBAHAN

Penulis persembahkan karya sederhana ini untuk:

Ibu (Kemi) dan Bapak (Parikin) terima kasih atas

perjuangan, kasih sayang, dukungan, dan doa yang telah

mengiringi setiap langkahku. Engkaulah alasanku untuk

terus melangkah maju. Tanpa engkau, cita-citaku hanya

sebatas mimpi.

Skripsi ini penulis hadiahkan untuk:

1. Kakakku, Wijiasih dan Sulastri yang selalu

mendoakan dan memberikan motivasi untuk

keberhasilanku;

2. Keponakanku, Ilham dan Zidni yang selalu

mengajarkan untuk tetap hidup seperti anak kecil

yang tanpa beban hidup;

3. untuk teman-temanku, baik teman kelas, teman

organisasi, teman kos, dan teman seperjuangan 2012

yang selalu mendukung, dan selalu memberikan

suasana baru serta menghiburku.

Page 6: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

vi

PRAKATA

Alhamdulillah, tiada sanjungan dan pujian yang berhak diucapkan, selain

hanya kepada Allah Swt. atas limpahan karunia dan segala kemudahan yang telah

diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi berjudul “Analisis majas

dalam novel Ayah karya Andrea Hirata dan rencana pelaksanaan pembelajaranya

di kelas XI SMA”.

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi

Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas

Muhammadiyah Purworejo. Penyusunan skripsi ini penulis banyak mengalami

kesulitan, namun berkat adanya bantuan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai

pihak maka skripsi ini dapat diselesaikan.

Terwujudnya skripsi ini semoga dapat memberikan gambaran tentang

pemakaian media pembelajaran guna meningkatkan keterampilan siswa dalam

belajar. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banya terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk belajar di Universitas Muhammadiyah Purworejo dari

awal sampai akhir studi;

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Purworejo;

Page 7: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 8: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

viii

ABSTRAK

Arisman, Mei.2016. “Analisis Majas dalam novel Ayah karya Andrea Hirata dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaranya di Kelas XI SMA”. Skripsi. Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Masalah yang dibahas antara lain mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik

dalam novel Ayah, (2) majas dalam novel Ayah, dan (3) rencana pelaksanaan

pembelajaran dalam novel Ayah di Kelas XI SMA. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan: (1) unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata,

(2)majas dan fungsinya dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, dan (3) rencana

pelaksanaan pembelajarannya di kelas XI SMA.

Objek penelitian ini adalah analisis majas yang terdapat dalam novel Ayah

karya Andrea Hirata. Fokus penelitian ini pada unsur intrinsik, majas serta

fungsinya dalam novel Ayah karya Andrea Hirata dan rencana pelaksanaan

pembelajarannya di kelas XI SMA. Sumber data dalam penelitian ini adalah data

primer dan data skunder. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi

pustaka. Instrumen penelitian yang digunakan adalah dengan kartu pencatat data.

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan membaca ulang. Analisis

data dalam penelitian ini dilakukan secara analisis isi. Teknik yang digunakan

penulis untuk menyajikan hasil analisis adalah teknik penyajian informal.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) unsur intrinsik dalam

novel Ayah karya Andrea Hirata, mencangkup lima aspek, yaitu tema, tokoh dan

penokohan, alur, latar, dan sudut pandang (2) majas dan fungsinya yang

digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata yaitu: (a) majas perbandingan

(majas hiperbola, majas metonomia, majas personifikasi, majas perumpamaan,

majas metafora, majas alusio, majas eufemisme, dan majas simbolik), (b) majas

perulangan (majas antanaklasis, majas aliterasi, majas repetisi, dan majas retoris),

(c) majas sindiran (majas ironi, majas antifrasis, majas satire, sinisme, dan majas

sarkasme), (d) majas pertentangan (majas litotes, majas paradoks, majas

antithesis, dan majas oksimoron), majas berfungsi untuk membangkitkan seni

kata, seni bahasa dalam suatu perkataan maupun dalam bentuk tulisan dan

membuat kata serta bahasa menjadi lebih menarik, (3) rencana pelaksanaan

pembelajarannya dikelas XI SMA dengan menggunakan model pembelajaran

Group Investigation. Metode pembelajaran yang digunakan: metode ceramah,

diskusi, tanya jawab, dan pemberian tugas. Evaluasi yang digunakan dalam

pembelajaran ini yaitu tertulis dengan menggunakan tes esai.

Kata Kunci : Unsur Intrinsik, Majas, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Page 9: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ............................................................................................................ i

PERSETUJUAN ............................................................................................. ii

PENGESAHAN ............................................................................................... iii

PERNYATAAN .............................................................................................. iv

MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

PRAKATA ................................................................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 7

C. Batasan Masalah .......................................................................... 7

D. Penegasan Istilah .......................................................................... 8

E. Rumusan Masalah ............................................................................. 9

F. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9

G. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10

H. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS ........................ 13

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................... 13

1. Buku Rujukan ................................................................................ 13

2. Hasil Penelitian yang Relevan....................................................... 15

B. Kajian Teoretis .................................................................................. 17

1. Unsur Intrinsik dalam Karya Sastra ............................................. 18

a. Tema ........................................................................................ 18

b. Tokoh dan Penokohan ............................................................. 19

c. Alur .......................................................................................... 20

d. Latar ......................................................................................... 23

e. Sudut Pandang .......................................................................... 24

Page 10: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

x

2. Majas dalam Novel ....................................................................... 24

a. Penegetian majas .................................................................... 25

b. Jenis-jenis majas..................................................................... 27

c. Fungsi majas .......................................................................... 32

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran di kelas XI SMA ................ 34

a. Identitas sekolah ..................................................................... 35

b. Standar kompetensi ................................................................ 35

c. Kompetesi dasar ..................................................................... 35

d. Indikator ................................................................................ 36

e. Tujuan pembelajaran .............................................................. 36

f. Materi pokok ......................................................................... 36

g. Kegiatan pembelajaran .......................................................... 36

h. Metode pembelajaran ……………………………………. 37

i. Model pembelajaran ……………………………………... 37

j. Alokasi waktu ……………………………………………. 39

k. Sumber dan media belajar ………………………………. 39

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 41

A. Objek Penelitian ................................................................................ 41

B. Fokus Penelitian ............................................................................... 41

C. Sumber Data ...................................................................................... 41

D. Instrument Penelitian ........................................................................ 42

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 42

F. Validitas Data .................................................................................... 43

G. Teknik Analisis Data.......................................................................... 43

H. Teknik Penyajian Hasil Analisis ........................................................ 44

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA .................................. 46

A. Penyajian Data .................................................................................. 46

1. Unsur Intrinsik dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata ............. 46

2. Majas dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata ............................. 48

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Ayah karya Andrea

Hirata di kelas XI SMA ................................................................. 54

B. Pembahasan Data .............................................................................. 54

1. Unsur Intrinsik dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata ............. 54

a. Tema ........................................................................................ 53

b. Tokoh dan Penokohan ............................................................. 70

c. Alur .......................................................................................... 83

d. Latar ......................................................................................... 91

e. Sudut Pandang .......................................................................... 100

2. Majas dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata ............................. 102

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Ayah

Karya Andrea Hirata ..................................................................... 141

Page 11: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

xi

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 147

A. Simpulan ........................................................................................... 147

B. Saran ................................................................................................. 150

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

xii

DAFTAR TABEL

Daftar 1. Unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

Daftar 2. Majas dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

Daftar 3. Rencana pelaksanaan pembelajaran dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata di kelas XI SMA.

Page 13: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Sampul Novel

Lampiran 2. Biografi Pengarang

Lampiran 3. Sinopsis

Lampiran 4. Silabus

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 6. Kartu Pencatat Data

Lampiran 7. Kartu Bimbingan Skripsi

Page 14: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab pertama ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan

masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Pemaparannya adalah sebagai

berikut.

A. Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan karya imajinatif yang digunakan pengarang

dalam bentuk tulisan yang mempunyai nilai estetika. Karya imajinatif tersebut

terlahir dari kreasi dan juga daya khayal pengarang. Karya sastra merupakan

penjabaran kehidupan dan pengalaman pengarang atas kehidupan di

sekitarnya. Menurut Nurgiyantoro (2013: 2) menyatakan bahwa karya sastra

sebagai karya imajinatif, menawarkan berbagai permasalah manusia dan

kemanusiaan, hidup dan kehidupan.

Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Sebagaimana yang

dikatakan (Nurhayati dalam Nurgiyantoro, 2012: 7), novel merupakan

pengungkapan dari fragmen (cuplikan) kehidupan manusia dalam jangka yang

lebih panjang. Novel tidak hanya berisi khayalan belaka, tetapi menampilkan

gambaran kehidupan yang merupakan suatu kenyataan sosial yang terjadi di

lingkungan masyarakat. Novel adalah karya fiksi yang dibangun melalui

berbagai unsur intrinsiknya. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan

pengarang dan dibuat mirip dengan dunia yang nyata lengkap dengan

peristiwa-peristiwa di dalamnya sehingga tampak seperti sungguh ada dan

Page 15: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

2

terjadi. Unsur inilah yang akan menyebabkan karya sastra (novel) hadir. Unsur

intrinsik sebuah novel adalah unsur yang secara langsung membangun sebuah

cerita. Keterpaduan berbagai unsur intrinsik ini akan menjadikan sebuah novel

yang sangat bagus. Kemudian, untuk menghasilkan novel yang bagus juga

diperlukan pengolahan bahasa. Bahasa merupakan sarana atau media untuk

menyampaikan gagasan atau pikiran pengarang yang akan dituangkan dalam

sebuah karya, yaitu salah satunya novel tersebut.

Bahasa dalam karya sastra mengandung unsur keindahan. Keindahan

adalah aspek dari estetika. Keindahan dalam karya seni sastra dibangun oleh

seni kata, dan seni kata atau seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah

yang terwujud dari ekspresi jiwa. Terkait dengan pernyataan tersebut, maka

membaca sebuah karya sastra atau buku menjadi menarik apabila informasi

yang diungkapkan penulis disajikan dengan bahasa yang mengandung nilai

estetik. Sebuah buku sastra atau bacaan yang mengandung nilai estetik

memang dapat membuat pembaca lebih bersemangat dan tertarik untuk

membacanya. Apalagi dalam bahasa tersebut diungkapkan dengan bahasa puisi

pasti akan terlihat lebih romantis.

Bahasa yang mengandung nilai estetik, yakni dituangkan dalam bentuk

puisi. Puisi merupakan salah satu karya sastra yang digunakan sebagai sarana

untuk menyampaikan pikiran atau ungkapan jiwa pengarang kepada

pembacanya. Puisi sebagai karya sastra menggunakan bahasa sebagai media

untuk mengungkapkan makna. Dalam arti lain puisi ialah suatu karya sastra

yang inspiratif dan mewakili makna yang tersirat dari ungkapan batin seorang

Page 16: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

3

penyair. Sehingga setiap kata atau kalimat tersebut secara tidak langsung

mempunyai makna yang abstrak dan memberikan imaji terhadap pembaca.

Kata-kata yang terdapat dalam puisi dapat membentuk suatu bayangan

khayalan bagi pembaca sehingga memberikan makna yang sangat kompleks.

Dalam puisi sering digunakan bahasa yang cenderung menyimpang dari kaidah

kebahasaan, bahkan menggunakan bahasa yang dianggap aneh atau serta

penyajian bahasanya dengan majas yang unik dan menarik.

Istilah majas diterjemahkan dari kata trope (Yunani), figure of speech

(Inggris), berarti persamaan atau kiasan (Ratna, 2009: 3). Majas (figure of

speech) adalah pilihan kata tertentu sesuai dengan maksud pengarang atau

pembicara dalam rangka memperoleh aspek keindahan. Majas dalam hal ini

berkaitan dengan gaya dan gaya bahasa. Ilmu tentang gaya dan gaya bahasa itu

disebut stilistika.

Majas dan tulisan merupakan salah satu unsur yang menarik dalam

sebuah bacaan. Setiap penulis mempunyai gaya yang berbeda-beda dalam

menuangkan ide setiap tulisanya. Setiap tulisan yang dihasilkan mempunyai

gaya penulisan yang dipengaruhi oleh penulisnya. Oleh karena itu, dapat

dikatakan bahwa watak seorang penulis sangat mempengaruhi sebuah karya

yang ditulisnya. Jadi, majas dapat dijadikan sebagai cara mengungkapkan

pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian

penulis dengan pilihan kata, frasa, klausa, dan kalimatnya.

Novel Ayah diterbitkan pertama kali pada mei 2015. Sejak kemunculan

novel Ayah banyak mendapatkan tanggapan positif dari penikmat sastra. Salah

Page 17: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

4

satu alasan demikian, yakni dalam penggunaan tata tulis pengarang menyajikan

dengan bahasa sederhana tetapi menarik dan mudah dipahami. Pengarang juga

mengemas novel Ayah dengan bahasa yang sederhana imajinatif, tetapi tetap

memperhatikan kualitas isi dan ada kombinasi puisi sehingga semakin

membuat novel ini bernilai sastra tinggi. Karya seni seperti puisi, pantun, sajak,

dan karya seni tulis lainnya melantun indah setiap bab dalam lembaran-

lembaran kertas yang pengarang tulis. Kaitanya dengan hal tersebut, peneliti

berminat untuk menganalisis majas dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

Alasan mendasar kenapa peneliti berminat menganalisis majas dalam

novel Ayah karya Andrea Hirata dan rencana pelaksanaan pembelajaran di

SMA, yakni dalam novel tersebut, pengarang menyajikan dengan bahasa tulis

yang indah, menarik, imajinatif, serta tetap memperhatikan kualitas isi dan ada

kombinasi puisi sehingga semakin membuat novel ini bernilai sastra tinggi.

Sesuai dengan silabus SMA terdapat standar kompetensi untuk menganalisis

novel. Hal tersebut dimaksudkan untuk dapat mengembangkan imajinasi siswa

dalam berpikir, khususnya dalam hal mengarang.

Cerita novel Ayah diperoleh pengarang dari kisah persahabatan yang

dialaminya sendiri. Ceritanya tentang empat sahabat bernama Sabari, Ukun,

Tamat, dan Toharun. Keempatnya bersekolah di sekolah yang sama. Mirip

dengan tokoh-tokoh di Laskar Pelangi, masing-masing dari keempat sahabat

memiliki karakter unik. Mereka begitu polos dan naïf, tetapi kadang bisa

cerdas. Bahasa yang digunakan dalam novel tersebut kebanyakan

menggunakan bahasa yang bermakna konotasi dan banyak mengandung unsur

Page 18: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

5

estetik karena dalam setiap bagian ceritanya diselingi dengan puisi. Novel

tersebut mengangkat kisah cinta antara laki-laki kepada perempuan, dan

sekaligus menitikberatkan kepada kisah cinta ayah kepada anaknya, juga

sebaliknya. Kisah ini mengambil latar di tanah Belitong, tanah lahir Andrea

Hirata, dan beberapa tempat lainya seperti Sumatera, dan sedikit di Australia.

Andrea mengambil latar waktu untuk kisah ini adalah sejak tahun 1970an

hingga awal 2013.

Andrea Hirata telah menerbitkan 9 novel edisi bahasa Indonesia (Laskar

Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Padang Bulan, Cinta di

Dalam Gelas, Sebelas Patriot, Laskar Pelangi Song Book, dan Ayah), ia telah

menerima 3 penghargaan sastra internasional. Sebelumnya, ia juga menjadi

pemenang pertama Buchaward 2013 di Jerman untuk novelnya 'Die

Regenbogen Truppe' yaitu Laskar Pelangi dalam versi bahasa Jerman yang

diterbitkan oleh Hanser Berlin. Beliau sekaligus pemenang pertama New York

Book Festival 2013 kategori general fiction untuk novelnya ‘The Rainbow

Troops’ (Laskar Pelangi edisi Amerika yang diterbitkan oleh Farrar, Straus

and Giroux, New York).

Kaitanya dengan hal tersebut, dapat diketahui bahwa pengarang memiliki

kelebihan dalam menyusun dan mengolah karyanya untuk menjadi sebuah

karya sastra yang menarik untuk dibaca. Terbukti dengan hasil karyanya yang

terdahulu dari Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, sampai yang terakhir saat ini,

yakni novel Ayah, dan masing-masing novel tersebut mendapatkan tanggapan

positif dari setiap pembaca. Dalam novel Ayah juga banyak memiliki

Page 19: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

6

kelebihan, yakni dilihat dari segi tata tulis, bahasa, alur, setting, dan konflik itu

menjadi sebuah bumbu yang sangat lezat untuk dinikmati.

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka peneliti berminat untuk

menganalisis majas novel Ayah karya Andrea Hirata dan rencana pelaksanaan

pembelajaranya di kelas XI SMA. Karya sastra khususnya novel mempunyai

peran yang sangat besar dalam pembentukan dan pengembangan karakter

peserta didik karena pembelajaran sastra dapat membantu siswa dalam

memahami dan mengekspresikan sebuah karya sastra dengan baik. Melalui

pembelajaran sastra, guru tidak hanya mengajar, tetapi juga mendidik siswa.

Dengan pembelajaran tersebut, siswa diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan dapat mengambil nilai-nilai yang baik untuk dicontoh.

Keterkaitan novel dengan pembelajaran di SMA ini dapat dilihat dalam Standar

Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia kelas X1 yang terdapat dalam silabus.

Pada bagian tersebut terdapat kopetensi dasar untuk menganalisis novel. Materi

yang dijadikan sebagai bahan ajar adalah menganalisis unsur instrinsik novel.

Hasil yang diperoleh dalam analisis unsur instrinsik, yakni majas apa saja yang

terdapat dalam novel tersebut dan pengaruh majas terhadap karya sastra

khususnya novel.

Sastra diajarkan di sekolah dengan tujuan membentuk ketrampilan

berbahasa, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan cipta rasa, serta

menunjang pembentukan watak. Selain itu, tujuan pembelajaran sastra di

sekolah secara umum adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan daya

apresiasi siswa. Pendidikan mempunyai peran penting termasuk di dalamnya

Page 20: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

7

adalah pembelajaran sastra. Berdasarkan tujuan tersebut sastra memang sangat

perlu diajarkan di sekolah dalam pembelajaran sastra di SMA. Novel Ayah

karya Andrea Hirata diharapkan dapat menambahkan khasanah tentang arti

perjuangan dalam hidup dan dapat mengambil nilai positif dalam upaya

pembentukan kepribadian serta dapat meningkatkan apresiasi terhadap karya

sastra.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka diidentifikasi masalah, sebagai

berikut;

1. karya sastra merupakan karya fiksi yang dapat digunakan sebagai relevansi

pembelajaran di SMA;

2. novel dapat digunakan sebagai bahan ajar di SMA;

3. penggunaan majas dan fungsinya dalam novel Ayah karya Andrea Hirata;

4. bahasa yang mengandung nilai estetika dan dituangkan dalam bentuk puisi;

dan

5. rencana pelaksanaan pembelajaran novel Ayah karya Andrea Hirata.

C. Batasan Masalah

Batasan masalah berfungsi sebagai alat untuk memfokuskan penelitian

agar penelitian lebih mendalam dan detail. Dalam penelitian ini batasan

masalahnya, yaitu majas dalam novel Ayah Karya Andrea Hirata, dan Rencana

pelaksanaan pembelajaran novel Ayah karya Andrea Hirata di kelas XI SMA.

Page 21: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

8

D. Penegasan Istilah

Penelitian ini berjudul “Analisis Majas dalam Novel Ayah Karya Andrea

Hirata dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaranya di Kelas XI SMA”, supaya

tidak terjadi kasalahan penafsiran, peneliti perlu menjelaskan makna yang

berkaitan dengan judul penelitian ini.

1. Analisis

Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan,

perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.

Pendapat lain tentang analisis yaitu proses pemecahan persoalan yang

dimulai dengan dugaanakan kebenaranya.

2. Majas

Majas dan tulisan merupakan salah satu unsur yang menarik dalam

sebuah bacaan. Setiap penulis mempunyai gaya yang berbeda-beda

dalam menuangkan ide setiap tulisanya. Setiap tulisan yang dihasilkan

mempunyai gaya penulisan yang dipengaruhi oleh penulisnya sehingga

dapat dikatakan bahwa watak seorang penulis sangat mempengaruhi

sebuah karya yang ditulisnya.

3. Novel Ayah

Novel Ayah karya Andrea Hirata merupakan karya imajinatif dalam

bentuk tulisan yang mempunyai nilai estetika. Karya sastra juga dapat

dikatakan penjabaran kehidupan dan pengalaman pengarang atas

kehidupan di sekitarnya.

Page 22: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

9

4. Andrea Hirata

Andrea Hirata adalah sosok seorang sastrawan di Indonesia yang

sudah menerbitkan karya-karyanya yang berbentuk novel. Berkat

kecerdasan, keuletan, dan semangat yang tinggi novel-novelnya laku

terjual di pasar internasional.

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Majas di sekolah

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana berupa langkah

demi langkah yang tertulis secara terperinci yang digunakan sebagai

acuan dalam proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan untuk mencapai tujuan pendidik.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diketahui rumusan masalah yang

timbul dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata?

2. Bagaimanakah majas dan fungsinya dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata?

3. Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran dalam novel Ayah

karya Andrea Hirata di kelas XI SMA?

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut;

Page 23: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

10

1. mendeskripsikan unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata;

2. mendeskripsikan majas dan fungsinya dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata; dan

3. mendeskripsikan rencana pelaksanaan pembelajaran dalam novel Ayah

karya Andrea Hirata di kelas XI SMA.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah

keilmuan dalam pengajaran bidang bahasa dan sastra, khususnya tentang

majas dan pembelajaran sastra tentang keindahan bahasa dalam novel.

2. Manfaat Praktis, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh beberapa

pihak, antara lain.

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini memberikan gambaran bagi guru untuk

dijadikan pedoman dalam pembelajaran sastra yang menarik, kreatif,

dan inovatif.

b. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini bagi pembaca diharapkan dapat lebih

memahami isi novel Ayah dan mengambil manfaat darinya. Selain itu,

diharapkan pembaca jeli dalam memilih bahan bacaan (khususnya

novel) dengan memilih novel-novel yang menggunakan bahasa kiasan

atau majas dan dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk sarana

pembinaan dalam pembelajaran sastra dengan analisis majas.

Page 24: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

11

c. Bagi Peneliti yang Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi

maupun bahan pijakan penelitian lain untuk melakukan penelitian

yang lebih mendalam.

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan

bagian akhir. Pada bagian awal skripsi, peneliti menyajikan halaman judul,

persetujuan, pengesahan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, dan daftar

isi. Pada bagian isi, peneliti menyajikan isi skripsi yang terdiri dari lima bab,

yang tersusun sebagai berikut ini.

Bab I berisi pendahuluan. Pendahuluan berisi latar belakang masalah,

identifikasi masalah, batasan masalah, penegasan istilah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II berisi tinjauan pustaka dan kajian teoritis. Dalam bab ini, berisikan

teori-teori yang dijadikan landasan peneliti sebelum melaksanakan penelitian

dan pembahasan penelitian.

Bab III metode penelitian. Metode penelitian berisi jenis penelitian,

subjek dan objek penelitian, fokus penelitian, data penelitian, teknik

pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas data, teknik analisis data,

dan teknik penyajian hasil analisis.

Bab IV penyajian dan pembahasan data. Dalam bab ini, peneliti

menguraikan tentang data penelitian yang diambil dari novel Ayah Karya

Page 25: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

12

Andrea Hirata mengenai unsur intrinsik dan majas yang terdapat dalam novel

tersebut.

Bab V berisi penutup yang terdiri dari simpulan dan saran. Pada bagian

akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran.

Page 26: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KAJIAN TEORETIS

Pada bab ini berisi tinjauan pustaka dan kajian teoretis. Tinjauan pustaka

berisi kajian buku yang menjadi acuan penelitian dan hasil penelitian yang relevan

dengan penelitian ini. Kajian teoretis berisi paparan teori yang menjadi acuan

penelitian.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan kajian secara kritis untuk membandingkan

kajian terdahulu dengan penelitian ini. Jadi, dapat diketahui perbedaan dan

kesamaan yang khas antara kajian-kajian tersebut.

1. Buku Rujukan

Buku Teori Pengkajian Fiksi (Nurgiyantoro, 2013). Dalam buku

tersebut dibahas mengenai: (1) fiksi sebuah teks prosa naratif; (2) membaca

teks fiksi; (3) kajian fiksi; (4) tema; (5) cerita; (6) plot; (7) tokoh; (8) latar;

(9) sudut pandang; (10) bahasa; dan (11) moral.

Buku Super Lengkap Majas dan EYD (Putera Rais, 2012). Dalam

buku tersebut dibahas mengenai: (1) pengertian majas; (2) jenis-jenis majas;

(3) fungsi majas; (4) pemakaian huruf; (5) penggunaan tanda baca; (6)

penulisan kata; dan (7) penggunaan konjungtor.

Buku Teori Fiksi (Stanton, 2012). Dalam buku tersebut dibahas

mengenai: (1) fiksi: selayang pandang; (2) membaca fiksi; (3) cerpen; (4)

novel; (5) tipe-tipe fiksi; dan (6) menulis makalah kritik sastra.

Page 27: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

14

Buku Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Arikunto,

2013). Dalam buku tersebut dibahas mengenai: (1) kegiatan penelitian; (2)

alur dan ragam penelitian; (3) penelitian evaluatif; (4) cara mengadakan

penelitian; (5) memilih masalah; (6) studi pendahuluan; (7) merumuskan

masalah; (8) merumuskan anggapan dasar; (9) merumuskan hipotesis; (10)

memilih pendekatan; (11) menentukan variabel; (12) menentukan sumber

data; (13) menentukan dan menyusun instrumen; (14) pengumpulan data;

(15) analisis data; (16) menarik kesimpulan; dan (17) menulis laporan. Buku

Metodologi Penelitian Sastra (Endraswara, 2013) dibahas mengenai; (1)

problem penelitian sastra; (2) manajemen penelitian sastra; (3) epistemologi

penelitian sastra; (4) aliran penelitian sastra; (5) model baru penelitian

sastra; (6) penelitian formalisme dan strukturalisme murni; (7)

pengembangan penelitian strukturalisme sastra; (8) penelitian estetika dan

stilistika; (9) penelitian sosiologi sastra; (10) penelitian psikologi sastra;

(11) penelitian antropologi sastra; (12) penelitian pragmatik dan resepsi

sastra; (13) penelitian sastra bandingan; (14) penelitian feminisme sastra;

(15) penelitian sastra lisan; (16) penelitian sastra; (17) model

postmodernisme dan poskolonialisme; (18) sebuah penjelajahan awal; dan

(19) penelitian pengajaran sastra.

Buku Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum (Sukirno,

2013). Dalam buku tersebut dibahas mengenai: (1) latar belakang, tujuan,

dan manfaat belajar menulis kreatif; (2) pengertian, dasar, tujuan, dan

manfaat belajar kuantum; (3) asumsi, ciri-ciri, dan macam-macam gaya

Page 28: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

15

belajar kuantum; (4) belajar menulis pengalaman pribadi; (5) belajar

menulis biografi; (6) belajar menulis cerita pendek; (7) belajar menulis

legenda; (8) belajar menulis dongeng; (9) belajar menulis naskah drama;

(10) belajar menulis skenario film; (11) belajar menulis opini; dan (12)

belajar menulis puisi. Buku Metode Pengajaran Sastra (Rahmanto, 1988)

dibahas mengenai; (1) apakah sastra itu; (2) sastra dalam pengajaran; (3)

pemilihan bahan pengajaran; (4) pentahapan penyajian; (5) pengajaran puisi;

(6) pengajaran prosa cerita; (7) pengajaran drama; (8) penulisan kreatif; dan

(9) evaluasi.

2. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan merupakan penelitian sebelumnya yang

relevan dan dapat dijadikan acuan serta masukan. Penelitian yang relevan

dalam penelitian ini adalah.

Atminingsih dalam penelitian berjudul “Analisis Majas dan Nilai

Pendidikan Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata”. Dalam

penelitianya terdapat majas yang digunakan dalam novel Laskar Pelangi

antara lain personifikasi, hiperbola, antithesis, simile, metafora, epizeukis,

eponym, anadipsis, repetisi, parifrasis, tautology, koreksio, pleonasme,

ironi, paradox, satire, hipalase, innuendo, metonomia, sinekdoke

parsprototo, sinekdoke totum pro parte, alusio, epitet, antonomasia, ellipsis,

asidenton, tautotes, anaphora, pertanyaan retoris. Atminingsih juga

menyatakan alasan pengarang menggunakan majas pada novel Laskar

Pelangi adalah untuk mengungkapkan ekspresi jiwa atau perasaan tertentu,

Page 29: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

16

untuk menunjukkan kreativitas seni dalam bentuk bahasa, kesan keindahan

pada novel, untuk memperjelas makna kata, untuk menampilkan variasi dan

gaya yang berbeda dengan karangan novel lain. Nilai pendidikan yang

digunakan adalah nilai religius, nilai moral, dan nilai sosial. Karya ilmiah

Atminingsih dengan penulis sama-sama mengkaji objek yaitu novel, tetapi

karya Atminingsih mengkaji untuk mendata majas yang digunakan dalam

novel Laskar Pelangi serta nilai pendidikan dalam novel Laskar pelangi.

Sedangkan penulis menganalisis majas dan unsur intrinsik serta rencana

pelaksanaan pembelajaran di kelas XI SMA.

Triyatmi dalam penelitian berjudul “Kajian Majas dalam Kain

Rentang Kampanye Pemilu 2004” penelitian ini disimpulkan; (1) majas

yang digunakan dalam Kain Rentang Kampanye 2004, baik kampanye

legislative, calon presiden, dan calon wakil presiden sebagai berikut; (a)

empat jenis majas yang digunakan; (1) majas perbandingan meliputi

eufemisme, epitet, hiperbola, simile, personifikasi, sinekdoke, dan asosiasi;

(2) Majas perulangan, meliputi anaphora dan aliterasi; (3) majas sindiran

(satire); (4) majas pertentangan (oksimoron). (b) Tidak ditemukan majas

penegasan. (c) Majas yang sering digunakan dalam kain rentang kampanye

2004 adalah eufemisme dan epitet. (2) Alasan penggunaan majas pada kain

rentang kampanye 2004, yaitu; (a) penyesuaian konsep yang menjadi dasar

penulisan kain rentang oleh masing-masing tim sukses partai; (b) kain

rentang yang dibuat merupakan salah satu media publikasi yang digunakan

untuk sosialisasi programkerja partai yang bersangkutan; (c) bahasa yang

Page 30: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

17

sederhana, simpatik, dan meyakinkan merupakan media yang mudah diingat

dan menarik perhatian massa calon pemilih. Karya ilmiah Triyatmi dengan

penulis yaitu sama-sama mengkaji majas, tetapi dalam simpulan karya

ilmiah Triyatmi tidak ditemukan majas penegasan. Perbedaanya adalah

objek yang diteliti. Objek yang diteliti Triyatmi adalah kain rentang

kampanye 2004, sedangkan peneliti objek yang diteliti adalah novel Ayah

karya Andrea Hirata.

Rasman dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Majas dalam

Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata dan Relevansinya dengan

Pembelajaran Keterampilan Menulis di Kelas XI SMA”. Antara Rasman

dengan peneliti terdapat persamaan dan juga perbedaan, sama-sama

menganalisis majas dalam karya sastra (novel) dan dikaitkan dengan

pembelajaran di SMA. Perbedaanya antara Rasman dengan peneliti antara

lain analisis Rasman tidak membahas mengenai unsur intrinsik novel dan

lebih menitikberatkan dalam pembelajaran keterampilan menulis di SMA,

sedangkan analisis yang dilakukan oleh peneliti membahas mengenai unsur

intrinsik novel dan tidak menitikberatkan terhadap pembelajaran

keterampilan menulis.

B. Kajian Teoretis

Kajian teoretis merupakan penjabaran kerangka teori yang memuat

beberapa kumpulan materi terpilih dari berbagai sumber untuk dijadikan

sebagai acuhan dalam membahas masalah yang diteliti. Pada bagian ini

diuraikan pengertian majas dalam karya sastra, unsur intrinsik novel (tema,

Page 31: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

18

tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang), dan pembelajaran sastra

di SMA. Paparan mengenai teori-teori tersebut adalah sebagai berikut.

1. Unsur Intrinsik Novel

Unsur intrinsik novel adalah unsur yang bersifat timbal balik, saling

menentukan, saling mempengaruhi yang secara bersama membentuk satu

kesatuan yang utuh, Waluyo (2011: 6). Unsur sebuah novel adalah unsur-

unsur yang (secara langsung) turut serta membangun cerita. Unsur intrinsik

yang peneliti bahas dalam penelitian ini meliputi tema, tokoh dan

penokohan, alur, latar, dan sudut pandang. Berikut adalah pembahasan

mengenai unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

a. Tema

Stanton (2012: 36) mengungkapkan bahwa tema merupakan aspek

cerita yang sejajar denga sesuatu yang menjadikan suatu pengalaman

begitu diingat. Ada banyak cerita yang menggambarkan dan menelaah

kejadian atau emosi yang dialami manusia seperti cinta, derita, rasa takut,

kedewasaan, keyakinan, pengkhianatan manusia terhadap diri sendiri,

atau bahkan usia tua. Tema adalah pokok utama permasalahan yang

dijadikan tujuan utama oleh seorang pengarang dalam karyanya.

Kaitannya dengan pokok permasalahan yang hendak dijadikan sebagai

tema, seorang pengarang biasanya menggunakan pengalaman

kehidupannya, seperti masalah cinta, kasih, rindu, takut, maut, religius,

dan sebagainya yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah cerita

yang utuh. Tema adalah hal yang pokok dalam sebuah cerita, tanpa

Page 32: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

19

adanya sebuah tema suatu cerita akan kabur dan tidak terarah. Itu

sebabnya tema dikatakan sebagai gagasan pokok sebuah cerita.

Kaitannya dengan tema, Nurgiyantoro (2012: 82-83), membagi

tema menjadi dua, yaitu tema mayor (tema utama) dan tema minor (tema

tambahan). Tema mayor diartikan sebagai makna pokok cerita yang

menjadi dasar atau gagasan dasar umum cerita itu, sementara tema minor

sendiri diartikan sebagai makna yang hanya terdapat bagian-bagian

tertentu cerita saja yang fungsinya hanya mempertegas eksitensi makna

utama atau tema mayor.

b. Tokoh dan Penokohan

Tokoh dan penokohan merupakan salah satu unsur penting dalam

novel. Istilah “tokoh” digunakan untuk menunjuk pada pelaku cerita,

sedangkan istilah “penokohan” digunakan untuk melukiskan gambaran

yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita

(Nurhayati, 2013: 16). Selanjutnya , Abrams menyatakan bahwa tokoh

adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu cerita atau drama,

yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan

kecenderungan tertentu, seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan

apa yang dilakukan dalam tindakan (Nurgiyantoro, 2012: 165).

Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam

sebuah cerita, tokoh dibedakan menjadi tokoh utama dan tokoh

tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang tergolong penting dan

ditampilkan terus-menerus sehingga terasa mendominasi sebagian cerita,

Page 33: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

20

sedangkan tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya dimunculkan sekali

atau beberapa kali dalam cerita dan itu pun mungkin dalam porsi

penceritaan yang relatif pendek (Nurgiyantoro, 2012: 176). Berdasarkan

beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tokoh dan

penokohan sangat erat kaitannya. Tokoh adalah pelaku yang terdapat

dalam karya sastra, sedangkan penokohan adalah karakter atau sifat yang

dimiliki oleh pelaku dalam karya sastra. Ada dua kategori tokoh, yakni

berdasarkan tingkatnya tokoh dalam cerita dan peran tokoh dalam

pengembangan plot.

1) Berdasarkan Tingkat Pentingnya Tokoh dalam Cerita.

Dilihat dari segi peran atau tingkat tokoh dalam sebuah cerita, tokoh

ada dua yaitu tokoh utama dan tokoh tambahan.

a) Tokoh Utama

Tokoh utama adalah tokoh yang tergolong penting dan

ditampilkan terus-menerus sehingga terasa mendominasi sebagian

besar cerita. Ia merupakan paling banyak diceritakan, baik sebagai

pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian karena tokoh utama

paling banyak diceritakan dan selalu berhubungan dengan tokoh-

tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan plot secara

keseluruhan. Ia selalu hadir sebagai pelaku, atau dikenai kejadian

dan konflik.

Page 34: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

21

b) Tokoh Tambahan

Tokoh tambahan adalah tokoh yang hanya dimunculkan

sekali atau beberapa kali dalam sebuah cerita, dan itu pun mungkin

dalam porsi penceritaan yang relatif pendek. Pemunculan tokoh-

tokoh tambahan dalam keseluruhan cerita lebih sedikit, tidak

dipentingkan, dan kehadirannya hanya jika ada keterkaitannya

dengan tokoh utama, secara langsung maupun tidak langsung.

c. Alur

Lukman Ali (Waluyo, 2013: 9) menyatakan alur cerita (plot)

adalah sambung-sinambungnya cerita berdasarkan hubungan sebab

akibat dan menjelaskan mengapa seuatu terjadi. Tahapan-tahapan

peristiwa yang ada di dalam cerita terbentuk dalam rangkaian peristiwa

yang berbagai macam.

Tasrif (Nurgiyantoro, 2013: 209) membedakan tahapan alur

menjadi lima bagian, yaitu:

1) tahap penyituasian (situation)

tahap ini berisi pelukisan dan pengenalan situasi (latar) dan tokoh-

tokoh cerita;

2) tahap pemunculan konflik (generating circumstances)

tahap ini berisi masalah-masalah dan peristiwa-peristiwa yang

menyulut terjadnya konflik mulai dimunculkan;

Page 35: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

22

3) tahap peningkatan (rising actions)

tahap ini berisi konlfik yang telah dimunculkan pada tahap

sebelumnya semakin berkembang;

4) tahap klimak (climax)

tahap ini berisi konflik atau pertentangan yang terjadi pada tokoh

cerita mencapai titik puncak;

5) tahap penyelesaian (denouement)

tahap ini berisi konflik yang telah mencapai klimaks yang diberi jalan

keluar dan cerita diakhiri.

Berdasarkan kriteria urutan waktu ada tiga macam alur. Ketiga alur

tersebut sebagai berikut ini.

1) Alur maju

alur maju ini berisi peristiwa-peristiwa tersusun secara kronologis,

artinya peristiwa pertama diikuti peristiwa kedua, dan selanjutnya.

Ceritanya umum dimulai dari tahap awal sampai tahap akhir.

2) Alur sorot balik

alur ini berisi peristiwa-peristiwa yang dikisahkan tidak kronologis

(tidak runtut ceritannya).

3) Alur campuran

alur ini berisi peristiwa-peristiwa gabungan dari plot progesif dan

regresif.

Page 36: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

23

Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa alur merupakan

rangkaian cerita yang dihadirkan oleh para pelaku dalam cerita, dibentuk

oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita.

d. Latar/setting

Latar adalah lingkungan tempat peristiwa terjadi. Latar cerita itu

berkaitan dengan dimana, kapan, dan suasana peristiwa itu berlangsung.

Nurgiyantoro (2012: 227), membedakan unsur latar kedalam tiga

unsur pokok, yaitu; (1) latar tempat mengacu pada lokasi terjadinya

peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi, misalnya desa,

gunung, kota, hotel, rumah, dan sebagainya; (2) latar waktu mengacu

pada kapan terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya

fiksi, misalnya tahun, bulan, pagi, siang, malam, dan jam; (3) latar sosial

menggambarkan hal-hal yang berhubungan dengan perilaku kehidupan

masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi, misalnya

kebiasaan hidup, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir, dan

bersikap.

e. Sudut Pandang

Menurut Baldic (dalam Nurgiyantoro, 2013: 259) sudut pandang

adalah posisi atau sudut mana yang menguntungkan untuk

menyampaikan kepada pembaca terhadap peristiwa dan cerita yang

diamati dan dikisahkan. Sudut pandang merupakan penyebutan kata ganti

nama untuk tokoh-tokoh dalam cerita, dan posisi narator dalam cerita.

Page 37: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

24

Ada dua metode dalam pusat pengisahan, yaitu (1) metode orang

pertama tunggal (aku), pengarang menceritakan kisah aku. Aku

berkemungkinan pengarangnya tetapi dapat pula hanya sebagai narator

(pencerita), dan (2) metode orang kedua (dia), yaitu pengarang

menceritakan kisah dia atau mereka. Dalam hal ini, pengarang

menjadi seseorang yang serba tahu. Kedudukan pengarang dapat sebagai

tokoh utama akan tetapi dapat pula sebagai tokoh tambahan (bukan tokoh

utama).

2. Majas dalam Novel

Majas merupakan bagian penting dalam karya sastra. Hal itu

dikarenakan majas mengandung nilai estetik atau keindahan. Keindahan

dalam karya sastra dibangun oleh seni kata, dan seni kata atau seni bahasa

tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari ekspresi jiwa.

Terkait dengan pernyataan tersebut, maka membaca sebuah karya sastra

atau buku menjadi menarik apabila informasi yang diungkapkan penulis

disajikan dengan bahasa yang mengandung nilai estetik. Sebuah buku sastra

atau bacaan yang mengandung nilai estetik memang dapat membuat

pembaca lebih bersemangat dan tertarik untuk membacanya.

a. Pengertian Majas

(Sudjiman, 1998: 13) menyatakan bahwa sesungguhnya majas

dapat digunakan dalam segala ragam bahasa baik ragam lisan, tulis,

nonsastra, dan ragam sastra. Akan tetapi, secara tradisional majas selalu

ditautkan dengan teks sastra, khususnya teks sastra tertulis. Majas

Page 38: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

25

mencaakup diksi atau pilihan leksikal, struktur kalimat, majas, dan

citraan, pola rima, matra yang digunakan seorang sastrawan atau yang

terdapat dalam sebuah karya sastra.

Majas baik bagi penulis maupun pembaca berfungsi untuk

mengeksplorasi kemampuan bahasa khususnya bahasa yang digunakan.

Stilistika dengan demikian memperkaya cara berpikir, cara pemahaman,

dan cara perolehan terhadap substansi kultural pada umunya.

Retorika merupakan penggunaan bahasa untuk memperoleh efek

estetik yang diperoleh melalui beraktivitas pengungkapan bahasa, yaitu

bagaimana seorang pengarang menyiasati bahasa sebagai sarana untuk

mengungkapkan gagasanya. Pengungkapan bahasa dalam sastra

mencerminkan sikap dan perasaan pengarang yang dapat digunakan

untuk mempengaruhi sikap dan perasaan pembaca. Untuk itu, bentuk

pengungkapan bahasa harus efektif dan mampu mendukung gagasan

secara tepat yang memiliki segi estetis sebagai sebuah karya. Kekhasan,

ketepatan, dan kebaruan pemilihan bentuk-bentuk pengungkapan yang

berasal dari imajinasi dan kreativitas pengarang dalam pengungkapan

bahasa dan gagasan sangat menentukan keefektifan wacana atau karya

yang dihasilkan. Hal ini dapat dikatakan bahwa bahasa akan menentukan

nilai kesastraan yang akan diciptakan.

Karya sastra adalah sebuah wacana yang memiliki kekhasan

tersendiri. Seorang pengarang dengan kreativitasnya mengekspresikan

gagasanya dengan menggunakan bahasa dengan memanfaatkan semua

Page 39: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

26

media yang ada dalam bahasa. Gaya berbahasa dan cara pandang seorang

pengarang dalam memanfaatkan dan menggunakan bahasa tidak akan

sama satu sama lain dan tidak dapat ditiru oleh pengaranglain karena hal

ini sudah menjadi bagian dari pribadi seorang pengarang. Kalaupun ada

yang meniru pasti akan dapat ditelusuri sejauh mana persamaan atau

perbedaan antara karya yang satu dengan yang lainya. Hal ini dapat

diketahui mana karya yang hanya sebuah jiplakan atau imitasi.

Pemilihan bentuk bahasa yang digunakan pengarang akan

berkaitan fungsi dan konteks pemakaianya. Pemakaian gaya dalam sastra

selalu dikaitkan dengan konteks yang melatar belakangi pemilihan dan

pemakaian bahasa. Semua majas ituberkaitan langsung dengan latar

sosial dan kehidupan di mana bahasa itu digunakan.

Menurut KBBI (2012: 859) majas adalah cara melukiskan sesuatu

dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain (kiasan). Majas

dapat dikatakan sebagai keahlian seorang pengarang dalam mengolah

kata-kata. Jangkauan majas sangat luas, tidak hanya menyangkut masalah

kata, tetapi juga rangkaian dari kata-kata tersebut yang meliputi frasa,

klausa, kalimat, dan wacana secara keseluruhan termasuk kemahiran

pengarang dalam memilih ungkapan yang menentukan keberhasilan,

keindahan, dan kemasuk akalan suatu karya yang merupakan suatu hasil

ekspresi diri. Bagaimanapun perasaan saat menulis, jika menggunakan

majas, karya yang dihasilkan akan semakin indah. Jadi, dapat dikatakan

bahwa majas adalah pembungkus ide yang akan menghaluskan teks

Page 40: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

27

sastra. Melalui majas pembaca dapat menilai kepribadian dan

kemampuan pengarang, semakin baik majas yang digunakan, semakin

baik pula penilaian terhadapnya. Sering dikatakan bahwa bahasa adalah

pengarang yang terekam dalam karya yang dihasilkanya. Oleh sebab itu,

setiap pengarang mempunyai gayanya masing-masing.

Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa pengertian

majas adalah cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam

bentuk tulisanatau lisan. Kekhasan dari majas ini terletak pada pemilihan

kata-katanya yang tidak secara langsung menyatakan makna yang

sebenarnya.

b. Jenis-jenis Majas

Rais, (2012: 9) berpendapat bahwa pada dasarnya, majas terbagi

menjadi empat macam, yaitu majas perbandingan, majas perulangan,

majas sindiran dan majas pertentangan. Dari keempat majas tersebut,

masing-masing memiliki peran dan fungsi masing-masing dalam kata,

klausa, dan bahasa.

Sementara itu, (Ade Nurdin dkk, 2002: 21-30) berpendapat majas

dibagi menjadi lima golongan, yaitu; (1) majas penegasan, yaitu repetisi

dan paralelisme; (2) majas perbandingan, yaitu hiperbola, metonomia,

personifikasi, perumpamaan, mertafora, sinekdoke, alusio, simile,

asosiasi, eufemisme, pars prototo, epitet, eponim, dan hipalase; (3) majas

pertentangan, yaitu paradoks, antithesis, litotes, oksimoron, hysteron

prosteron, dan okupasi; (4) majas sindiran, yaitu ironi, sinisme, innuendo,

Page 41: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

28

melosis, sarkasme, satire, dan antifarsis; (5) majas perulangan, yaitu

aliterasi, antanaklasis, anafora, anadiplasis, asonansi, smploke,

mesodiplosis, eponalipsis, dan epizuksis.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa majas

dapat dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu; (1) majas

perbandingan; (2) majas perulangan; (3) majas sindiran; dan (4) majas

pertentangan.

1) Majas Perbandingan

Menurut Nurgiyantoro (2014: 218) menyatakan majas

perbandingan adalah majas yang membandingkan suatu dengan

sesuatu yang lain melalui ciri-ciri kesamaan antara keduanya. Adapun

majas perbandingan ini meliputi: hiperbola, metonomia, personifikasi,

perumpamaan atau smile, metafora, alusio, eufemisme, dan simbolik.

a) Hiperbola

Hiperbola adalah majas yang mengandung suatu pernyataan yang

berlebihan dengan membesar-besarkan suatu unsur dari suatu

kenyataan yang sebenarnya.

b) Metonomia

Metonomia adalah majas yang memberikan penamaan terhadap

suatu benda dengan menggunakan nama yang sudah terkenal atau

melekat pada suatu benda tersebut.

Page 42: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

29

c) Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang mengumpamakan benda mati

seolah-olah hidup seperti manusia.

d) Perumpamaan atau Smile

Perumpamaan atau smile adalah majas yang membandingkan

sesuatu dengan sesuatu yang lain dengan menggunakan kata

perumpamaan atau perbandingan secara eksplisit.

e) Metafora

Metafora adalah majas perbandingan yang kata-kata

pembandingnya tidak dicantumkan (dimplisitkan).

f) Alusio

Alusio adalah majas yang merujuk sesuatu secara tidak langsung

kesamaan antara orang, peristiwa, atau tempat.

g) Eufemisme

Eufemisme adalah majas penghalus untuk menjaga kesopanan atau

menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.

h) Simbolik

Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu untuk menyetakan

maksud.

2) Majas Perulangan

Majas perulangan adalah majas yang mengulang kata demi kata

entah itu yang diulang pada bagian depan, tengah, atau akhir sebuah

Page 43: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

30

kalimat. Majas perulangan ini yaitu: antanaklasis, aliterasi, repetisi,

dan retoris.

a) Antanaklasis

Antanaklasis adalah majas yang mengandung ulangan kata yang

sama makna yang berbeda. Jadi, antanaklasis adalah sebuah

perulangan kata yang sama dengan maksud yang berbeda.

b) Aliterasi

Aliterasi adalah majas yang berwujud pengulangan konsonan yang

sama.

c) Repetisi

Repetisi adalah majas penegasan dengan perulangan kata, frasa,

dan klausa yang sama dalam satu kalimat.

d) Retoris

Retoris adalah majas yang mengandung tanya jawab, dimana

jawabanya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.

3) Majas Sindiran

Majas sindiran atau ironi adalah suatu acuan yang ingin

mengatakan sesuatu dengan makna atau maksud berlainan dari apa

yang terkandung dalam rangkaian kata-katanya. majas sindiran ini

meliputi: ironi, antifrasis, satire, sarkasme, dan sinisme.

a) Ironi

Ironi adalah majas sindiran halus berupa pernyataan yang

maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya.

Page 44: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

31

b) Antifrasis

Antifrasis adalah majas semacam ironi yang berwujud penggunaan

sebuah kata dengan nama kebalikannya yang bisa saja dianggap

ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk merangkai

kejahatan, roh jahat, dan sebagainya.

c) Satire

Satire adalah majas yang berbentuk ungkapan dengan maksimal

menertawakan atau menolak sesuatu.

d) Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran dengan menggunakan kata-kata

yang kasar dan keras.

e) Sinisme

Sinisme adalah majas sindiran yang berbentuk kesangsian yang

mengandung ejekan secara kasar.

4) Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah majas yang maknanya bertentangan

dengan kata-kata yang ada. Majas pertentangan meliputi: litotes,

paradoks, antitesis, dan oksimoron.

a) Litotes

Litotes adalah majas yang dipakai untuk menyatakan sesuatu

dengan tulisan merendahkan diri.

b) Paradoks

Page 45: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

32

Paradoks adalah majas yang kata-katanya mengandung

pertentangan dengan fakta yang ada.

c) Antitesis

Antitesis adalah majas yang mengandung gagasan-gagasan yang

bertentangan dengan menggunakan kata-kata atau kelompok kata

yang berlawanan.

d) Oksimoron

Oksimoron adalah majas yang menyatakan dua hal yang bagian-

bagiannya saling bertentangan.

c. Fungsi Majas

Penulis menggunakan gaya bahasa atau majas untuk menciptakan

sebuah novel, supaya memiliki unsur puitis. Salah satu unsur yang

menjadikan novel terasa puitis adalah majas karena majas merupakan

gaya penyampaian yang khas yang digunakan penulis untuk

mengembangkan imajinasi pembaca dan warna emosi tertentu. Majas

berfungsi untuk untuk memperoleh efek estetis, untuk memaksimalkan

ekspresi, serta untuk memperoleh kesan atau rasa tertentu (Maskurun,

2006: 18).

Fungsi majas di dalam novel, yakni untuk mengkonkritkan,

membandingkan, menegaskan, menghaluskan, memperindah, dan

menyindir (Putera Rais, 2012: 7). Berikut penjelasan dari keenam fungsi

majas tersebut.

Page 46: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

33

1) Mengkonkritkan

Fungsi majas untuk mengkongkritkan adalah untuk memperjelas

pernyataan yang disampaikan dan untuk mempermudah tingkat

pemahaman pembaca.

2) Membandingkan

Fungsi majas untuk membandingkan adalah untuk menyamakan sesuatu

hal dengan hal yang lain dan ada bagian yang membandingkan.

3) Menegaskan

Fungsi majas untuk menegaskan makna adalah untuk menguatkan

pernyataan yang terdapat dalam gaya bahasa. Sebuah gaya bahasa

dikatakan penegas jika mampu menegaskan maksud dari gaya bahasa

tersebut.

4) Menghaluskan

Fungsi majas untuk menghaluskan adalah jika gaya bahasa tersebut

mampu menghaluskan ungkapan yang terdapat di dalam kalimat

tersebut, sehingga arti dari gaya bahasa tersebut walaupun agak kasar,

namun memiliki gaya bahasa yang bisa dihaluskan.

5) Memperindah

Fungsi majas untuk memperindah adalah untuk mengindahkan

pernyataan yang terdapat di dalam gaya bahasa, sehingga kalimat

tersebut akan terdengar indah di telinga pembaca.

Page 47: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

34

6) Menyindir atau Mengkritik

Fungsi majas untuk menyindir atau mengkritik adalah untuk

memberikan kritik sosial terhadap sesuatu keadaan dan suasana

tertentu.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran di kelas XI SMA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang

menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk

mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi

dan dijabarkan dalam silabus. Setiap guru dalam satuan pendidikan wajib

menyusun RPP secara lengkap dan sistematis. Tidak hanya itu, penyusunan

RPP juga harus memperhatikan komponen dan prinsip penyusunan. Supaya

pembaca mengenai RPP lebih jelas maka pada pembahasan berikut akan

dibahas mengenai komponen.

Tahapan yang paling utama dalam rencana pembelajaran adalah

menguasai isi komponen RPP yang terdiri atas identitas sekolah, alokasi

waktu, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi pokok,

metode, model pembelajaran, penilaian, sumber dan media belajar (Sukirno,

2009:110). Dibawah ini diuraikan pokok-pokok pembahasan tersebut.

a. Identitas sekolah

Identitas sekolah memuat jenjang pendidikan atau nama sekolahan,

mata pelajaran, kelas/semester, dan alokasi waktu. Alokasi waktu

digunakan untuk menentukan berapa lama pembelajaran kompetensi

dasar itu dapat diselesaikan (Sukirno, 2009:103).

Page 48: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

35

b. Standar Kompetensi

Standar kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan

peserta didik yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan perilaku

(Sukirno, 2009:104).Standar kompetensi merupakan kualifikasi

kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada

setiap kelas dan atau semester pada satu mata pelajaran.

c. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kemampuan hasil belajar yang harus

dicapai oleh peserta didik mengikuti proses pembelajaran materi pokok

mata pelajaran tertentu (Sukirno, 2009:104). Kompetensi dasar dapat

digunakan sebagai titik acuan untuk belajar.

d. Indikator

Indikator pencapaian kompetensi adalah kompetensi dasar yang

lebih spesifik dan merupakan acuan dalam menentukan penilaian

(Sukirno, 2009:105). Oleh karena itu, rumusan indikator harus dapat

diukur dengan berbagai teknik dan alat penilaian.

e. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar

yang diharapkan dicapai oleh peserta didik. Tujuan pembelajaran ini

harus sesuai dengan kompetensi dasar.

Page 49: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

36

f. Materi Pokok

Meteri pokok adalah bagian dari struktur keilmuan suatu bahan

kajian yang dapat berupa pengertian konseptual, gusus isi atau

konteks, proses, bidang ajar, pokok bahasan, dan keterampilan.

(Sukirno, 2009:106).

g. Kegiatan Pembelajaran

a) Pendahuluan

Pendahuluan merupakan suatu kegiatan awal dalam suatu

pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan

motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b) Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD.

Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif.

c) Penutup

Kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktifitas pembelajaran

yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,

penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

h. Metode pembelajaran

Metode merupakan cara yang digunakan seorang guru dalam

menyampaikan pelajaran untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan

Page 50: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

37

kurikulum yang berlaku. Seorang guru dapat memilih metode yang

digunakan dalam proses belajar mengajar dengan menyesuaikan

materi pelajaran, keadaan siswa, dan suasana kelas. Metode yang

dapat digunakan dalam pembelajaran sastra di sekolah, yaitu: ceramah,

diskusi, pemberian tugas, dan tanya jawab

i. Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang

dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran

jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan

membimbing pembelajaran di kelas agar tujuan yang telah disusun

bisa tercapai secara optimal (Rusman, 2014: 133). Penulis melakukan

penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

Investigasi kelompok (Group Investigation). Perencanaan dengan tipe

Investigasi kelompok (Group Investigation) adalah kelompok yang

dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan anggota 2-6 orang, tiap

kelompok bebas memilih topik dari keseluruhan materi yang akan

diajarkan, dan membuat laporan kelompok. Selanjutnya, setiap

kelompok mempresentasikan hasil laporan kepada seluruh kelas,

untuk saling tukar pendapat dan informasi tentang hasil laporan

masing-masing kelompok (Rusman, 2012: 220).

1) Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation

Page 51: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

38

Rusman (2012: 223), mengemukakan bahwa model

pembelajaran kooperatif dirancang untuk membantu terjadinya

pembagian tanggung jawab ketika siswa mengikuti pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation, langkah-

langkah pembelajarannya adalah:

a. membagi siswa ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari ± 5 siswa;

b. memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis;

c. mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab

pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam

kurun waktu yang disepakati.

2) Kelebihan dan Kelemahan Model Group Investigation

Model Group Investigation memiliki kelebihan dan

kelemahan. Adapun kelebihan dari model pembelajaran Group

Investigation sebagai berikut.

a) Meningkatkan kemampuan kreativitas siswa yang ditempuh

melalui pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran

dan pengembangan alat bantu yang secara eksplisit mendukung

kreativitas.

b) Meningkatkan peluang keberhasilan dalam memecahkan suatu

masalah.

c) Membangun keterampilan komunikasi antarkelompok.

Selain memiliki beberapa kelebihan, model pembelajaran

Group Investigation juga memiliki beberapa kelemahan.

Page 52: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

39

Kelemahan dari model pembelajaran Group Investigation sebagai

berikut.

a) Tidak cocok untuk siswa yang kurang aktif dalam komunikasi,

karena dalam model pembelajaran ini sangat membutuhkan

keterampilan berkomunikasi.

b) Mengutamakan emosional dari pada intelektual.

j. Alokasi Waktu

Alokasi waktu pembelajaran adalah durasi waktu yang digunakan

pada waktu proses pembelajaran itu dimulai sampai berakhir proses

pembelajaran itu.

k. Sumber dan Media Belajar

Sumber belajar adalah bahan ajar yang memuat teks atau materi

ajar yang dijadikan rujukan untuk mencapai kompetensi dasar.

Sedangkan media belajar yakni alat yang berfungsi sebagai alat bantu

belajar mengajar yang efektif (Sukirno, 2009:108).

l. Evaluasi

Evaluasi dalam pembelajaran sastra ini meliputi evaluasi dalam

aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan), dan

afektif (sikap). Evaluasi dalam aspek kognitif berhubungan dengan

akal pikiran dalam mengerjakan soal tes dan subtansi tugas, penilaian

dalam aspek psikomotorik berupa keterampilan bahasa siswa (dapat

dievaluasi dari penggunaan bahasa dalam mengerjakan tugas),

Page 53: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

40

sedangkan penilaian dalam aspek afektif berhubungan dengan

peggunaan gaya bahasanya.

Page 54: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

41

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh penulis dalam

mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2013: 203). Dalam hal ini

dipaparkan objek penelitian, fokus penelitian, data dan sumber data, instrumen

penelitian, teknik pengumpulan data, validitas data, dan teknik penyajian hasil

analisis. Rincian dari metode penelitian dijabarkan sebagai berikut:

1. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:

161). Objek dalam penelitian ini adalah majas dan fungsinya yang terdapat

dalam novel Ayah karya Andrea Hirata..

2. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah batasan masalah penelitian kualitatif yang berisi

pokok masalah yang masih bersifat umum (Sugiyono 2010: 285-286).

Penelitian ini difokuskan pada: (1) unsur-unsur intrinsik dalam novel Ayah

karya Andrea Hirata meliputi tema, tokoh dan penokoham, alur, latar, dan sudut

pandang, (2) majas dan fungsinya dalam novel Ayah dan, (3) rencana pelak-

sanaan pembelajarannya di kelas XI SMA.

3. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang digunakan untuk memperoleh

data dalam penelitian (Arikunto, 2010: 172). Sumber primer adalah sumber

data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2013:

Page 55: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

42

193). Sumber data skunder merupakan data yang diperoleh peneliti untuk

mendukunng data primer (Sugiyono, 2013: 193).

Sumber data primer dalam penelitian ini yaitu novel Ayah karya Andrea

Hirata memiliki tebal 396 halaman, diterbitkan oleh Bentang Pustaka, cetakan

pertama pada tahun 2015. Sumber sekunder penelitian ini meliputi data yang

peneliti sajikan berupa dialog, kutipan langsung dan tidak langsung, serta

buku-buku yang mengenai sastra yang menyangkut dengan isi penelitian.

4. Instrumen Penelitian

Arikunto (2010: 203) menyatakan bahwa instrumen penelitian yaitu

sebuah fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data agar

pekerjaannya lebih mudah serta memperoleh hasil yang baik, dalam arti lebih

cermat, lengkap serta sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penulis dibantu alat kertas pencatat data,

dan alat tulisnya. Kertas pencatat data dipergunakan untuk mencatat data hasil

dari pembacaan novel yang berupa kutipan-kutipan yang berkaitan dengan

pembahasan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data

(Sugiyono, 2012: 308). Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis

dalam penelitian ini adalah teknik pustaka, teknik baca, dan teknik catat.

Teknik pustaka adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan sumber-

sumber tertulis (Subroto, 1992: 42). Teknik baca adalah teknik pengumpulan

Page 56: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

43

data yang dilakukan dengan bekerja secara terus menerus lewat pembacaan

teks sastra secara bolak-balik dari awal sampai akhir (Sangidu, 2004: 19).

Teknik catat adalah teknik mengumpulkan data dengan melakukan pencatatan

terhadap data relevan yang sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian

(Subroto, 1992: 42).

Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam mengumpulkan data

sebagai berikut:

1. membaca keseluruhan novel secara kritis dan cermat;

2. mencatat data-data yang yang relevan dengan masalah yang diteliti dalam

novel Ayah karya Andrea Hirata; dan

3. mengklasifikasikan data sesuai masalah yang diteliti masing-masing.

6. Validitas Data

Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid

apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2013: 363). Uji

validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik

membaca ulang. Dalam peneliti membaca ulang objek yang diteliti dengan

meningkatkan kecermatan dan mencocokkanya dengan teori yang digunakan.

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan bagian yang penting dalam sebuah

penelitian karena dengan analisis data yang diteliti akan dapat diketahui makna

atau jawaban pemecahan masalahnya. Sugiyono (2012: 334) mengungkapkan

bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

Page 57: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

44

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain.

Teknik anaslisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis isi (content analysis). Endraswara (2013: 161) mengungkapkan bahwa

analisis isi adalah strategi untuk menangkap pesan karya sastra.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. mendeskrepsikan tema dan fakta cerita dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata;

2. menafsirkan data majas dalam novel Ayah karya Andrea Hirata berupa

kutipan percakapan secara pragmatis atau dengan kata-kata informal;

3. menganalisis data dari segi pembelajaran sesuai atau tidak sebagai

bahan ajar dan langkah-langkah pembelajaran novel Ayah karya

Andrea Hirata; dan

4. membuat kesimpulan.

8. Teknik Penyajian Hasil Analisis

Sudaryanto (1993: 241) menyatakan teknik penyajian informal adalah

penyajian hasil analisis data dengan kata-kata biasa tanpa menggunakan tanda

dan lambang. Teknik penyajian analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik penyajian informal. Teknik penyajian informal adalah perumusan

dengan kata-kata biasa. Jadi, teknik penyajian hasil analisis data dalam penelitian

ini dipaparkan dengan kata-kata tanpa menggunakan tanda dan lambang-lambang.

Page 58: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

45

Data-data dari novel Ayah karya Andrea Hirata yang telah dianalisis disajikan

dengan kalimat biasa tanpa menggunakan lambang atau tanda-tanda tertentu yang

disebut teknik penyajian informal.

Page 59: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

46

BAB IV

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN DATA

Bab ini menyajikan dua hal paparan pokok. Data dari bab ini, yaitu (1)

penyajian data dan (2) pembahasan data yang merupakan hasil penelitian dari

unsur-unsur intrinsik, majas, dan rencana pelaksanaan pembelajaran novel Ayah

karya Andrea Hirata di Kelas XI SMA.

A. Penyajian Data

Sebelum peneliti membahas data penelitian tentang novel Ayah karya

Andrea Hirata melalui penggunaan majas, terlebih dahulu peneliti menyajikan

data. Data-data dalam penyajian ini merupakan gambaran mengenai masalah-

masalah yang akan peneliti bahas dalam pembahasan data.

1. Unsur intrinsik novel Ayah karya Andra Hirata

Unsur intrinsik yang peneliti analisis dalam novel Ayah Andrea Hirata

antara lain meliputi tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut

pandang. Unsur intrinsik tersebut disajikan dalam tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1

Unsur Intrinsik Novel Ayah karya Andrea Hirata

No. Unsur Pembentuk

Karya Sastra

Penyajian Data

1 Tema

a. Tema Minor 1) Masalah Rumah

Tangga

2, 178, 207

2) Masalah Percintaan 3, 67, 73

3) Masalah Ekonomi 41, 53

4) Masalah Mengasuh

Anak

185, 187

5) Masalah Perceraian 212, 243, 266

6) Masalah Kehilangan 219, 228

Page 60: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

47

Anak

7) Masalah Kejiwaan 284, 209, 306

8) Masalah Perjuangan

untuk Anak

357, 373

9) Masalah Hukum

Karma

3, 357

b. Tema Mayor 1) percintaan (cinta

ayah kepada anak,

cinta suami kepada

istri, dan cinta anak

kepada ayah)

2 Tokoh dan Penokohan

a. Tokoh Utama 1) Sabari

(sabar, patang

menyerah, pekerja

keras, dan

penyayang)

32, 156, 373

b. Tokoh Tambahan 1) Marlena

(sombong, durhaka,

dan pembosan)

27, 266

2) Amiru (Zorro)

(cerdas dan penurut)

25, 259, 260

3) Tamat

(baik dan suka

menolong)

295, 346,

4) Markoni

(tegas dan pantang

menyerah)

17, 145

5) Ukun

(baik dan suka

menolong)

295

6) Izmi

(rajin dan pekerja

keras)

40, 60

7) Zuraida

(baik dan perhatian)

284, 285, 285

8) Toarun

(baik, keras, dan

disiplin)

355, 355

3 Alur

1) Tahap Penyituasian 1,3

2) Tahap Pemunculan

Konflik

170, 172

3) Tahap Peningkatan

Konflik

191, 228

Page 61: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

48

4) Tahap Klimaks 284, 285

5) Tahap Penyelesaian 286, 342, 381

4 Latar

a. Latar Tempat 9, 20, 32, 36, 60, 65,

112, 120, 194

b. Latar Waktu 32, 53, 75, 187

c. Latar Sosial 7, 137

5 Sudut Pandang 97, 373

2. Majas dalam novel Ayah karya Andrea Hirata

Majas dalam novel Ayah Karya Andrea Hirata, sebagai berikut:

majas perbandingan (hiperbola, metonomia, personifikasi, perumpamaan,

metafora, alusio, eufemisme, simbolik, retoris, senestesia dan eponim),

majas perulangan (antanaklasis, aliterasi, repetisi, polisidenton, dan

elipsis), Majas Sindiran (ironi, antifrasis, satire, sarkasme, dan sinisme),

dan Majas Pertentangan (litotes, paradoks, antithesis, dan oksimoron).

Berikut penyajian data tabel 2-5.

a. Data Majas Perbandingan dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata

Data hasil penelitian novel Ayah selanjutnya disajikan dalam

bentuk tabel. Berikut data hasil penelitian.

Tabel 2

Data Majas Perbandingan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata

No Majas Pebandingan Penyajian Data

1 Hiperbola a. Didekapnya pensil itu, bunga-bunga

ilalang beterbangan dalam dadanya

(Ayah : 2).

b. Disuruh belajar sama susahnya

dengan menyuruh kambing berkokok

(Ayah : 27).

c. Mendidih hatinya, apalagi

didengarnya desas-desus bahwa

Page 62: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

49

masalah Sabari bersangkut paut

dengan Ukun, Tamat, Toharun, dan

Bogel Leboi (Ayah : 69).

d. Burung kutilang di sekitar rumah

seakan ikut tertawa (Ayah : 183).

e. Hati Sabari seperti digunting melihat

panitera pengadilan menggunting

buku nikahnya dan buku nikah lena

(Ayah : 212).

f. Lantainya dingin, pilar-pilarnya

gagah, seakan dapat memanggul

gunung (Ayah : 305).

g. Bersekutu dengan Waktu (Ayah : 386).

2 Metonomia a. Dua kaleng biskuis Khing Khong

(Ayah : 116).

b. Senin, Lena Diantar pria naik motor

Honda Bebek Super Cup (Ayah :

150).

c. Sabari juga kagum pada sepeda

motor tua Yamaha Bebek V 80-nya

yang baru hidup setelah lebih kurang

enam belas kali diengkol (Ayah :

204).

3 Personifikasi a. Radio itu pun tersenyum kepadanya

(Ayah : 133).

b. Sabari terkejut tak kepalang karena

yang menanyakan kabarnya itu

adalah kambing di depanya (Ayah :

166).

c. Awan dapat dirayu agar tak

menurunkan hujan, nyanyikanlah

puisi untuk awan (Ayah : 223).

d. Setiap hari Sabari dicekik kerinduan

sekaligus kecemasan akan keadaan

anaknya (Ayah : 238).

e. Motor kuno itu menjerit-jerit (Ayah :

244)

4 Perumpamaan/simile a. Setelah berpamitan, lelaki yang besar

seperti lemari itu tak ada kabar

beritanya (Ayah : 113).

Page 63: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

50

b. Wajah anak itu lonjong macam biji

buah tandong (Ayah : 182).

c. Bagai ikan terikat pada lautan (Ayah:

271).

d. Bagaikan seekor kijang (Ayah : 368)

5 Metafora a. Lady Diana adalah kembang dunia

yang selalu membesarkan orang

miskin, kata mereka (Ayah : 7).

b. Bukan satu-dua orang yang

mengingatkan tokoh kita itu soal

watak Markoni, bahwa dia memang

orang jujur, tetapi berkepala batu,

pemberang bukan buatan (Ayah :

144)

c. Atau, boleh pula motor BSA yang

sangat hebat itu dicuri orang sekalian

sehingga sore itu dia tak pergi ke

toko obat, atau perusahaan yang

membuat aspirin gulung tikar

sehingga di dunia ini tidak ada lagi

aspirin (Ayah : 302)

6 Alusio a. Lempar Batu Sembunyi Tangan

(Ayah : 10)

b. Sebaliknya, Lena yang kemudian

tahu Sabari bekerja di pabrik ayahnya

di samping rumah mereka, dan tahu

strategi udang di balik batu yang

tengah diluncurkanya, memuncak

bencinya kepada si Gigi Tupai itu

(Ayah : 150).

c. Keesokanya Sabari Berkongkalikong

dengan tukang parker di depan Restoran

Bundo Kanduang (Ayah : 224).

d. Kegagalan yang pahit adalah lebih

baik daripada hanya berpangku

tangan (Ayah : 340).

7 Eufemisme a. Maka, jika ada kesempatan

memperdengarkan kebolehan pada

dunia, tanpa harus demam panggung

atau dilempari penonton pakai sandal,

Page 64: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

51

itu adalah kesempatan emas (Ayah : 95)

8 Simbolik a. Katanya bukan dia yang menetapkan

syarat-syarat itu, melainkan

semuanya karangan Laila, yang

sudah empat kali kawin ceraidan

menganggap semua lelaki di dunia

tak lain selain buaya darat (Ayah :

241).

b. Data Majas Perulangan dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata

Data hasil penelitian novel Ayah selanjutnya disajikan dalam

bentuk tabel. Berikut data hasil penelitian.

Tabel 3

Data Majas Perulangan dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata

No Majas Perulangan Penyajian Data

1 Antanaklusis a. “Aku pun tahu lagu “Trully” itu,

aduh, nadanya tinggi sekali, lebih

tinggi daripada tiang bendera di

kantor bupati!” (Ayah : 96).

b. Tegangan dynamo tinggi karena

tegangan saya sendiri tinggi, pak,

sebab saya mau punya bini (Ayah :

175).

2 Aliterasi a. Mereka punya delapan anak, Zainap,

Zinap, Mainap, Tatap, Rangkap,

Inap, Mantap, dan Genap (Ayah :

289).

3 Repetisi a. Satu patah kata ayahnya, dua patah

kata dia (Ayah : 27)

b. Miring ke kiri salah, ke kanan salah

(Ayah : 30).

c. Sabari mengarungi hari demi hari bak

mengarungi samudra waktu (Ayah :

32).

d. Satu Senyum dari telinga ke telinga

(Ayah : 35).

Page 65: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

52

e. Fakta demi fakta dibeberkan secara

lengkap, sistematis, dan masuk akal

(Ayah : 210).

f. Kalau kita punya, yang kita punya

bisa diambil orang, kalu kita tak

punya, tak ada yang diambil orang

(Ayah : 263).

4 Retoris a. Dan tahukah kau, kawan, apa yang

ada dalam the itu? (Ayah : 142).

c. Data Majas Sindiran dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata

Data hasil penelitian novel Ayah selanjutnya disajikan dalam

bentuk tabel. Berikut data hasil penelitian.

Tabel 4

Data Majas Sindiran dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata

No Majas Sindiran Penyajian Data

1 Ironi a. Agustus berikutnya, Sabari yang suka

bolos upacara, terpilih masuk tim

paskibra SMA (Ayah : 41).

2 Antifrasis a. Izmi gembira, Amiru sedih (Ayah :

105).

b. Pekerjaan berat, ringan saja baginya

(Ayah : 149).

c. Dia Dapat membuat beban berat jadi

ringan, marah jadi senang, tangis jadi

senyuman (Ayah : 278).

d. Lebih baik kita ke utara dulu baru

turun ke selatan karena turun lebih

gampang daripada naik. (Ayah : 303).

3 Satire a. Nanti kalau kau sudah SMP, sudah

belajar soal gelombang radio, baru ke

sini lagi (Ayah : 47).

b. Berkali-kali ulangan, nilai Izmi sangat

buruk kalau tak mau

disebutmemalukan sehingga dia

pernah disemprot guru habis-habisan

Page 66: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

53

di depan kelas (Ayah : 59).

4 Sarkasme a. Kudengar tren Zaman sekarang ini

banyak perempuan cantik suka sama

lelaki yang dungu, siapa tahu. (Ayah :

54).

b. Mereka yang ke pantai itu adalah

orang-orang yang tak laku (Ayah :

137).

c. “Bilang sama Sabari aku tak perlu

rumah reyotnya” (Ayah : 220).

5 Sinisme a. Ai, sejak kapan kau tahu soal puisi?

Ujian Geografi saja kau menyontek

jawabanku (Ayah : 50).

b. Muka bulat tak punya dagu, bibir

macam dilempar sekehendak hati saja

oleh seseorang sambil naik sepeda,

lalu mendarat di bawah hidungmu

yang bentuknya macam tatakan kue

kembang itu (Ayah : 164).

d. Data Majas Pertentangan dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata

Data hasil penelitian novel Ayah selanjutnya disajikan dalam bentuk

tabel. Berikut data hasil penelitian.

Tabel 5

Data Majas Pertentangan dalam Novel Ayah karya Andrea Hirata

No Majas Pertentangan Penyajian Data

1 Litotes a. Bolehkah khalayak awan semacam

saya dan mitra saya ini punya

daripada kartu nama (Ayah : 326).

2 Paradoks a. Ada juga yang berspekulasi mungkin

istri manikam bodan pada kemapanan

sedangkan istri jon bosan dengan

ketidakmapanan (Ayah : 195).

3 Antitesis a. Sepi, hanya padang di kiri-kanan

Page 67: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

54

jalan (Ayah : 132).

b. Turun-naik dada Markoni karena

muntab (Ayah : 163).

4 Oksimoron a. Lebih senang mengenakan kemeja

daripada kaus, sebaiknya tidak suka

mengenakan celana jins dan akan

lebih baik jika selalu mengenakan

ikat pinggang, berpendidikan

minimal D-3 di bidang manajemen

kalau bisa, bidang Peternakan dan

Perikanan juga disukai, perjaka atau

duda boleh saja, jumlah anak (kalau

duda) tidaklah masalah, tetapi harus

punya pekerjaan tetap (bergaji

bulanan), berperangai tidak grusa-

grusu, menyukai masakan rumah,

senang mendengarkan musik pop

masa kini, senang mendengar radio,

dan senang menonton sinetron (Ayah

: 216).

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Ayah Karya Andrea

Hirata

Pembelajaran novel Ayah karya Andrea Hirata dalam keterampilan

membaca di kelas XI SMA meliputi: identifikasi sekolah, alokasi waktu,

standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar,

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, model

pembelajaran, media belajar, sumber belajar, langkah-langkah kegiatan

pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan evaluasi pembelajaran.

Pembelajaran novel tersebut berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang diawali dengan membuat Rencana Pelaksanaan

Page 68: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

55

Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut dapat

dilihat pada tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Ayah Karya Andrea

Hirata di Kelas XI SMA

No Komponen Deskripsi

1 Sekolah SMA

2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

3 Kelas/Semester XI/1

4 Alokasi Waktu 4 X 45 menit (2 pertemuan)

5 Standar Kompetensi Membaca: memahami berbagai hikayat, novel

Indonesia terjemahan

6 Kompetensi Dasar Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik

novel Indonesia.

7 Indikator 1) Siswa mampu mengidentifikasi unsur

intrinsik novel Ayah karya Andrea Hirata.

2) Siswa mampu mengidentifikasi majas dalam

novel Ayah karya Andrea Hirata.

8 Tujuan Pembelajaran 1) Siwa mampu menganalis unsur intrinsik

novel Ayah karya Andrea Hirata.

2) Siwa mampu menguraikan majas novel

Ayah karya Andrea Hirata.

9 Materi Pembelajaran 1) Pengertian novel.

2) Unsur intrinsik yang terkandung dalam

novel.

3) Majas yang terkandung dalam novel.

10 Metode Pembelajaran 1) Diskusi

2) Ceramah

3) Pemberian Tugas

4) Tanya Jawab

11 Model Pembelajaran 1. Investigasi Kelompok (Group Investigation)

12 Media Pembelajaran 1) Power point materi mengenai pengertian

unsur intrinsik dan majas dalam novel.

2) Laptop dan proyektor.

13 Sumber Belajar 1) Novel Ayah karya Andrea Hirata.

2) Buku bahasa indonesia Ekspresi Diri dan

Akademik kelas XI.

3) Buku Pelengkap Materi Pembelajaran.

14 Kegiatan pembelajaran

a. Pertemuan Pertama 1. Pendahuluan

a) guru mengucapkan salam dan berdoa;

b) guru mempresensi dan mengkondisikan

Page 69: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

56

kelas agar siswa siap dalam mengikuti

kegiatan belajar;

c) guru menyampaikan kompetensi dasar

dan tujuan pembelajaran;

d) guru memberikan apersepsi dan memo-

tivasi siswa tentang pelajaran yang akan

dilaksanakan.

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(1) siswa diberi kesempatan untuk men-

cari materi sesuai dengan kompetensi

dasar pembelajaran yang berupa teori

unsur intrinsik dan majas;

(2) siswa menyampaikan hasil pencarian

materinya di depan kelas.

b) Elaborasi

(1) beberapa siswa maju ke depan untuk

menjawab pertanyaan guru. Pertanya-

an dapat berupa, “Sebutkan tiga ma-

cam alur berdasarkan urutan waktu?”;

(2) siswa menyebutkan tiga macam alur

berdasarkan urutan waktu;

(3) siswa yang lainnya memberikan tang-

gapan;

(4) guru memberikan materi mengenai

unsur intrinsik novel dan majas yang

terdapat dalam novel;

(5) guru menyuruh siswa untuk membuat

kelompok;

(6) guru menyediakan subjek penelitian

(novel Ayah) dan guru menyuruh

siswa untuk membaca novel. Waktu

yang dibutuhkan untuk mebaca novel

cukup lama.

(c) Konfirmasi

(1) guru memberikan tugas kelompok

kepada siswa untuk dikerjakan di

rumah. Tugasnya, yakni membaca

kemudian menganalis unsur intrinsik

dan majas novel Ayah karya Andrea

Hirata;

(2) guru membatasi waktu penyelesaian

tugasnya.

3. Penutup

a) guru bersama siswa menyimpulkan kem-

bali pembelajaran yang telah dipelajari;

Page 70: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

57

b) guru mengucapkan salam penutup.

b. Pertemuan Kedua 1. Pendahuluan

a) guru mengucapkan salam dan memimpin

doa;

b) guru mempresensi dan mengkondisikan

kelas agar siswa siap dalam mengikuti

kegiatan belajar, supaya tercipta kegiatan

belajar mengajar yang tertib;

c) guru mengajukan pertanyaan yang berkai-

tan dengan materi yang sudah disampai-

kan pada pertemuan sebelumnya.

2. Kegiatan Inti

a) Eksplorasi

(1) guru menanyakan tugas pertemuan se-

belumnya

(2) guru sedikit mengulas kembali materi

yang sudah dibahas dengan cara me-

mantau keaktifan siswa;

(3) siswa membentuk kelompok.

b) Elaborasi

(1) siswa mempresentasikan hasil dari

tugas mengkaji unsur intrinsik dan

majas yang terdapat dalam novel

Ayah;

(2) kelompok yang tidak maju bertugas

untuk menanggapinya.

c) Kofirmasi

guru memberikan umpan balik terha-

dap keberhasilan siswa dalam mene-

rima materi dalam bentuk pengharga-

an.

3. Penutup

a) guru bersama siswa menyimpulkan kem-

bali materi yang sudah dipelajari;

b) guru mengadakan evaluasi

c) guru mengakhiri proses pembelajaran de-

ngan salam penutup.

15 Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian dalam pembelajaran ini

menggunakan teknik tes tertulis dan praktik.

2. Bentuk tes dalam pembelajaran ini mengg-

unakan tes tertulis berupa uraian (ulangan

harian) dan tugas kelompok (presentasi).

16 Instrumen Penilaian 1. Aspek kognitif (Uraian bebas)

a. Jelaskan pengertian novel !

b. Sebutkan unsur intrinsik dalam novel

Ayah !

Page 71: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

58

c. Temukan majas dalam novel Ayah!

2. Penilaian psikomotorik (Persentasi kelom-

pok).

Mengidentifikasi unsur intrinsik dan majas

yang terdapat dalam novel Ayah !

3. Penilaian afektif.

Indikator sikap yang dinilai meliputi: sopan

santun, rajin, disiplin, kerjasama, dan tang-

gung jawab.

B. Pembahasan Data

1. Unsur Intrinsik Novel Ayah karya Andrea Hirata.

Unsur Intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra

itu sendiri. Penulis dalam skripsi ini menganalisis unsur intrinsik novel

Ayah karya Andrea Hirata yang meliputi: (a) tema, (b) tokoh dan

penokohan, (c) alur, (d) latar, dan (e) dan sudut pandang.

a. Tema

Tema merupakan pokok pikiran, dasar cerita yang dipakai

sebagai dasar dalam mengarang. Novel Ayah karya Andrea Hirata,

terdapat dua tema, yakni tema minor dan tema mayor. Tema minor

meliputi masalah rumah tangga, masalah percintaan, masalah ekonomi,

masalah mengasuh anak, masalah perceraian, masalah kehilangan

anak, masalah kejiwaan, masalah perjuangan untuk anak, dan masalah

hukum karma, sedangkan tema mayornya, yakni tentang perjuangan

cinta dan perjuangan untuk anak.

Page 72: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

59

a) Tema Minor

Tema minor yang terdapat dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata, terdapat Sembilan masalah. Sembilan masalah tersebut,

dibahas sebagai berikut.

1) Masalah Rumah Tangga

Masalah rumah tangga dalam novel ini terjadi pada saat

Sabari ditinggalkan oleh anak dan istrinya, yakni Marlena dan

Zorro. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Seekor kucing berbulu hitam, tetapi telah berubah menjadi

abu-abu, karena suka tidur di tungku, melompat ke

pangkuanya. Kucing yang telah berjanji pada dirinya

sendiri, untuk ikut Sabari sampai ajal menjemput, juga

merana. Biduk rumah tangganya persis rumah tangga

Sabari, telah karam. Marleni, istrinya, telah minggat,

direbut kucing garong dari pasar pagi Tanjong Pandan yang

tak tahu adat.” (Ayah: 2)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa kesedihan yang dialami

oleh Sabari. Sabari tidak ikhlas jika hidupnya harus tanpa anak dan

istrinya. Kepergian Marlena dan Zorro menyebabkan Sabari seperti

orang gila yang tidak memiliki semangat dan tujuan hidup.

“Rumah tangga Sabari dimulai dengan sangat unik. Yaitu

Lena tetap tinggal di rumah orangtuanya dan Sabari di

rumah orangtuanya juga. Tak pernah meski hanya sehari,

apa-apa semalam, Lena tinggal dengan Sabari.” (Ayah:

178)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa keunikan rumah tangga

Sabari yang unik dan lucu. Suami istri, tetapi tinggal tidak dalam

satu rumah. Mereka tinggal dengan orangtuanya masing-masing.

Page 73: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

60

Marlena merasa tidak senang tinggal satu rumah dengan Sabari.

Hal tersebut yang menyebabkan Lena tinggal bersama suaminya,

menikah dengan Sabari pun karena terpaksa.

“Drs. Makmur Manikam menjawab waktu hakim ketua

bertanya. Sebab, siapa pun yang terlibat dalam perkara itu

tahu bahwa masalah ketidakbahagiaan sebagai alasan

perceraian bukanlah baru terjadi sehari-dua hari, sudah

menahun, berlarut-larut.” (Ayah: 207)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa terjadi masalah keluarga

dalam keluarga Manikam. Hal tersebut terjadi perceraian yang

disebabkan oleh ketidakbahagiaan yang dialami oleh pihak

keluarga. Manikam merasa tidak nyaman memiliki istri yang tidak

mau diatur oleh suaminya.

2) Masalah Percintaan

Remaja tidak akan lepas dengan dunia percintaan begitu

juga Sabari, dia adalah remaja yang tengah merasakan manis dan

pahitnya percintaan terhadap gadis yang bernama Marlena. Cinta

bertepuk sebelah tangan, itu yang dialami oleh Sabari. Hal itu

terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Marlena, oh, Marlena, perempuan yang telah membuat

Sabari senewen karena kasmaran. Cinta pertamanya,

belahan jiwanya, segala-galanya. Sayang seribu sayang, tak

sedikitpun Lena mengacuhkanya. Gambar-gambar hitam

putih, karena sudah lama tentu saja, silih berganti melayang

dalam kepala lelaki lugu yang melankolis itu. Gambar

waktu Sabari mengambil saput tangan Lena yang jatuh di

lapangan Upacara.” (Ayah: 3)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa remaja adalah masa di

mana anak mencari jati diri dan biasanya ditandai dengan perasaan

Page 74: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

61

suka atau tertarik terhadap lawan jenis. Dalam kutipan tersebut

jelas terlihat bahawa wanita yang didambakan Sabari adalah

Marlena. Marlena membuat Sabari senawen karena kasmaran.

“Jangankan Sabari, bahkan Ukun, Tamat dan Toharun tak

habis mengerti melihat sikap Lena. Ingat benar Ukun kata

manis Lena untuk Sabari, romeo, juliet-mu. Namun

nyatanya. Lena tetaplah Lena. Boro-boro senang dengan

Sabari, melirik pun tidak .” (Ayah: 67)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Marlena tidak

menghiraukan perasaan Sabari. Cinta Sabari pernah dihentikan

oleh para sahabatnya namun, usaha sahabatnya tidak berhasil.

Cinta Sabari ke Lena sudah terlalu melekat dihatinya, apapun

rintangan menghadang akan diterjang olehnya.

“ Mungkin bagi banyak orang hal itu absurd. Hanya karena

cinta? Namun, mengingat banyak orang di dunia ini

menjerat leher mereka sendiri karena cinta, bolehlah

tindakan Sabari disebut konyol, tetapi tidak luar biasa.”

(Ayah: 73)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa remaja adalah masa di

mana anak mencari jati diri dan biasanya ditandai dengan perasaan

suka atau tertarik terhadap lawan jenis. Rasa cinta pun dialami oleh

Sabari, Marlena, dan Bogel. Sabari sangat mencintai Marlena,

tetapi Marlena tidak mencintainya. Marlena hanya mencintai Bogel

dan menganggap hanya Bogel yang dapat menarik hati Marlena.

Jadi, dapat diketahui bahwa cinta Sabari terhadap Lena bertepuk

sebelah tangan.

Page 75: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

62

3) Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi dalam novel ini terjadi pada keluarga

Izmi, Izmi menjadi mengubur dalam cita-citanya setelah ayahnya

di tangkap polisi karena korupsi dan semua hartanya di sita. Hidup

tanpa uang rasanya seperti mati, karena apapun hal yang

diinginkan tidak dapat tergapai. Berikut kutipan yang

menggambarkan masalah ekonomi.

“Keluarga Izmi tadinya kaya, tetapi mendadak miskin.

Waktu Izmi kelas satu SMP, ayahnya ditangkap polisi

lantaran korupsi. Semua hartanya disita. Keluarga itu

kocar-kacir. Untuk bertahan, ibu Izmi berjualan kue. Izmi,

anak tertua, menjadi tukang cuci dan strika” (Ayah: 41)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa masalah ekonomi itu

terjadi karena ayah Izmi adalah seorang yang tidak bertanggung

jawab terhadap pekerjaanya. Pekerjaan ayahnya adalah sebagai

pegawai pajak, namun karena memiliki iman yang lemah akhirnya

ayahnya terjerat masalah korupsi dan ditangkap polisi. Izmi

mempunyai cita-cita menjadi dokter hewan, tetapi ia mengubur

dalam cita-citanya. Hal itu karena ia sekarang menjadi orang

miskin yang tidak memiliki harta benda.

“Amiru tak tahu ayahnya telah menggadaikan radio itu.

Pulang dari sekolah dia terkejut melihat radio itu tak ada

lagi di tempatnya. Dari menggadaikan radio itu, Amirza

bisa membawa istrinya pulang setelah beberapa waktu

dirawat di rumah sakit.” (Ayah: 53)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa masalah ekonomi telah

menimpa keluarga Amiru. Ayahnya tidak memiliki uang untuk

Page 76: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

63

berobat ibunya sehingga ayahnya terpaksa harus menggadaikan

radio kesayanganya untuk berobat ibunya ke rumah sakit.

Radionya telah menjadi harta satu-satunya yang dimiliki keluarga

Amiru.

4) Masalah Mengasuh Anak

Rasa cinta orang tua terhadap anak memang luar biasa.

Apapun akan dilakukan demi membahagiakan anaknya. Begitu

juga apa yang dilakukan Sabari, ia bersedia mengundurkan diri dari

pekerjaanya demi mengasuh anaknya. Hal itu terlihat pada kutipan

di bawah ini.

“Sebagai mertua Sabari sekaligus kakek dari anak kecil itu,

tersentuh dia membaca bahwa Sabari mengundurkan diri

dari pekerjaan karena harus mengurus anaknya, dan betapa

dia merasa dirinya diberkahi karena mendapat kesempatan

itu.” (Ayah: 185)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa masalah Sabari

mengirimkan surat kepada mertuanya, yang isinya ialah

pengunduran diri kerja. Hal tersebut dilakukan karena Sabari ingin

fokus untuk mendidik dan membesarkan Zorro selaku cucu

Markoni.

“Adapun Sabari, setelah mengundurkan diri bekerja di

pabrik Markoni, membuka warung sembako di rumahnya.

Pekerjaan di warung dan memelihara kambing

memungkinkanya untuk selalu berada dekat Zorro.

Semuanya sangat menyenangkan, apalagi sejak ada Zorro,

keajaiban terjadi setiap hari di rumah Sabari.” (Ayah: 187)

Page 77: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

64

Kutipan di atas menjelaskan bahwa permasalahan

mengasuh anak telah terjadi pada diri Sabari yang telah bersedia

mengorbankan segalanya demi Zorro. Ia rela keluar dari

pekerjaanya dan menjadi peternak sapi. Hal tersebut dilakukan

demi menjaga buah hatinya. Sebuah perjuangan orang tua yang

patut untuk dicontoh.

5) Masalah Perceraian

Masalah perceraian yang terjadi di dalam novel Ayah,

terjadi di dalam rumah tangga Marlena. Marlena beberapa kali

menikah dan melakukan perceraian dengan suaminya. Pernikahan

yang sepatutnya tidak untuk dicontoh. Marlena selalu merasa

bosan dan kesepian ketika ditinggal kerja oleh suaminya. Hal itu

terjadi pada kutipan di bawah ini.

“Hati Sabari seperti digunting melihat panitera pengadilan

menggunting buku nikahnya dan buku nikah Lena. Yang

mulia mengetuk palu. Majelis menutup sidang .” (Ayah:

212)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa terjadi masalah

perceraian antara Sabari dengan Marlena, sekaligus

menggambarkan perasaan Sabari yang berantakan. Ia telah gagal

membangun rumah tangga yang selama ini ia impikan. Sabari tidak

ikhlas dan belum siap jika harus bercerai dengan wanita yang

selama ini ia damba-dambakan.

Page 78: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

65

“Bersusah payah Manikam meminta izin dari kantor untuk

perceraian kedua. Akhirnya, Manikam-Marlena tutup

buku.” (Ayah: 243)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa terjadi perceraian antara

Manikam dengan Marlena. Manikam telah menggugat Marlena,

karena tidak kuat dengan tingkah laku Marlena yang susah diatur

dan tidak patuh dengan suami.

“Semua tampak sempurna, sayangnya tak berlangsung

lama. Lena mengetahui Jon tidak setia, yang menurut

banyak orang menjadi penyebab dua perceraian

sebelumnya.” (Ayah: 266)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Marlena telah

meengguat cerai Jon. Alasan Marlena semakin kuat untuk bercerai

dengan Jon, saat ia mengetahui bahwa Jon telah berselingkuh

dengan wanita lain. Hal tersebut yang menyebabkan Marlena

menggugat cerai Jon. Akhirnya Marlena dan Jon bercerai.

6) Masalah Kehilangan Anak

Anak merupakan harta yang paling berharga dalam sebuah

keluarga. Anak dapat dijadikan sebagai aset untuk masa depan.

Pada cerita novel Ayah, terjadi masalah kehilangan anak, yakni

dialami oleh Sabari, karena anaknya telah dibawa pergi oleh

mantan istrinya Sabari, yakni Marlena. Masalah tersebut dapat

dibuktikan dengan kutipan di bawah ini.

“Sabari menggigil. Tak ada yang paling ditakutkannya

selain Zorro diambil darinya. Namun, Sabari membujuk

dirinya sendiri dengan mengatakan Buncai adalah pembual

kelas satu.” (Ayah: 219)

Page 79: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

66

Kutipan di atas menjelaskan bahwa perasaan Sabari yang

ketakutan kehilangan Zorro. Sabari takut kalau Zorro tidak

bersamanya dan memilih tinggal bersama ibunya. Hal tersebut

terjadi pada diri Sabari karena Satu-satunya semangat hidup Sabari

hanya Zorro.

“Lena meraih Zorro, langsung menggendongnya dan

bergegas pergi. Zorro meronta. Sabari mendekat, dua pria

tadi menghalanginya. Lena bergegas pergi. Zorro

memberontak dan memanggil-manggil, aya! Aya!

Tanganya menggapai-gapai. Semuanya terjadi dengan

sangat cepat. Tahu-tahu Lena dan Zorro telah berada di

seberang jalan, lalu masuk mobil dan meluncur.” (Ayah:

228)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Zorro sedang diambil

secara paksa oleh ibunya dari tangan ayahnya. Meskipun anak

memberontak, tetapi apalah daya karena Marlena membawa dua

pria tangguh untuk membantunya. Perasaan Sabari sangat sedih

melihat Zorro direbut oleh ibunya. Sabari hanya bisa menangis dan

tidak dapat berbuat apa-apa.

7) Masalah Kejiwaan

Masalah kejiwaan telah dialami Oleh Sabari setelah Zorro

direbut oleh Marlena selaku ibunya. Sabari menjadi orang yang

tidak punya tujuan hidup, kakinya dilangkahkan ke arah tanpa

tujuan. Kerjanya hanya melamun dan meratapi nasib. Kejiwaanya

sangat labil. Hanya Zorro yang berada di pikiranya. Berikut

kutipan masalah kejiwaan yang dialami Sabari.

Page 80: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

67

“Dari sore sampai malam, Sabari adalah satu-satunya

manusia di platform pasar ikan. Dia berjalan melalui

relung-relung gang pasar yang sepi sambil menggendong

Abu Meong dan memanggil-manggil Marleni. Kerap pula

memanggil Marlena dan Zorro. Langkahnya diikuti

belasan kucing pasar. Jika ada penertiban gelandangan dan

orang gila, kerap Sabari dinaikan bak mobil pikap polisi

pamong praja, tetapi tak lama kemudian dia akan kembali

lagi ke pasar ikan.” (Ayah: 284)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa kehidupan Sabari setelah

tidak bersama Zorro menjadi berantakan, tidak memiliki semangat hidup.

Ia tidak mengurus dirinya dan tak menghiraukan apa yang dilakukan

orang sekitar terhadap dirinya. Ia sering dinaikan mobil polisi pamong

praja oleh petugas karena sering terlihat seperti gelandangan/pengemis,

tetapi tidak lama ia dibebaskan. Hidup Sabari berantakan dan sangat

menderita.

“Dia makin jengkel karena orang yang mengetuk pintu itu

ternyata orang pintar yang dikirim abangnya untuk

mengobatinya.” (Ayah: 306)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Jon adalah suami ketiga

Marlena dan Jon mengalami masalah kejiwaan karena ditinggal oleh

Marlena dan Zorro. Aktivitas Jon hanya berada di dalam rumah. Dia

tidak ingin bertemu dan berbicara dengan orang lain kecuali dengan

Marlena dan Zorro. Melihat kondisi demikian, salah satu kerabat Jon

berusaha untuk mengobatinya, tetapi usahanya tetap gagal.

8) Masalah Perjuangan untuk Anak

Masalah perjuangan untuk anak pada novel Ayah,

dilakukan oleh Sabari untuk menyambut anaknya datang dan

kembali ke pelukanya lagi. Sabari akan mempersembahkan piala

Page 81: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

68

lomba maraton. Latihan yang dilakukan Sabari tidak main-main.

Sabari berlatih dengan tekun dan sungguh-sungguh, karena dia

ingin menjadi juara dilomba tersebut. Berikut kutipan tentang

masalah perjuangan untuk anak.

“Sungguh kejam latihan dari Toharun, tetapi nyata

kemajuan yang dirasakan Sabari. Maka, dia tak pernah

mengeluh, lagi pula piala maraton itu begitu manis untuk

menjadi hadiah selamat datang bagi anaknya nanti. Karena

latihan super keras itu, Sabari semakin yakin dia akan

menggondol juara pertama. Penat tubuhnya lenyap jika

Sabari membayangkan menyerahkan piala itu kepada

Zorro di pelabuhan nanti.” (Ayah: 357)

Kutipan di atas menjelaskan tentang perjuangan seorang

Ayah demi menyambut anaknya datang ke pelukanya lagi. Sabari

ingin melihat Zorro bangga kepada ayahnya yang dapat menjadi

juara lomba maraton. Latihan keras Sabari untuk memenangkan

perlombaan tersebut. Toharun melatih Sabari dengan giat, dan

dapat terlihat perbedaan yang meningkat dari diri Sabari

“Meski kakinya perih dan napasnya tersengal-sengal, meski

sampai finis malam nanti, Sabari bertekad untuk terus

berlari karena dia teringat akan anaknya. Dia tak mau

menyerah demi Zorro.” (Ayah: 373)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Sabari memiliki

semangat yang tinggi untuk tetap berlari sampai melewati garis

finis. Segala cara dan dalam kondisi yang terluka Sabari tetap

berusaha berlari. Dia tidak ingin terlihat lemah di mata orang lain

termasuk Zorro, meski kakinya bercucuran darah, tatapi kakinya

Page 82: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

69

tetap dilangkahkan menuju garis finis. Dan akhirnya dia sampai

digaris finis pada malam hari.

9) Masalah Hukum Karma

Hukum karma adalah suatu hal yang dilakukan seseorang

dengan niat tidak baik, dan hal tersebut kelak terjadi kepadanya

sendiri. Masalah hukum karma dalam novel tersebut dialami oleh

Markoni. Markoni berkelakuan buruk kepada ayahnya, dan

akhinya sekarang dia diperlakukan buruk oleh anak-anaknya

sendiri. Berikut kutipan tentang masalah hukum karma.

“Akan tetapi, hukum karma tetap berlaku dan masih

berlaku. Dua anak lelakinya, seperti dirinya dulu,

menempuh jalan hidup sebagai bedebah. ” (Ayah: 27)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa terjadi masalah hukum

karma terhadap diri Markoni. Ia diperlakukan buruk oleh anak-

anaknya. Kedua anak Markoni telah menempuh hidup sebagai

bedebah, yakni seperti apa yang dilakukan Markoni terhadap

ayahnya dulu.

“Lantas, Markoni bilang bahwa kesabaranya sudah habis

karena Lena suka meraupkan abu ke mukanya, satu

ungkapan betapa malunya orang Melayu. Bahwa dia tak

mau lagi menerima Lena kecuali anaknya itu sudah tobat”

(Ayah: 235)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Markoni yang dulunya

ketika masih sekolah telah menjadi bedebah, sekarang sifat

bedebah itu telah menurun kepada anaknya sendiri. Marlena selaku

Page 83: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

70

anaknya juga tidak memiliki sopan santun kepadanya. Omongan

Markoni selalu dibantah oleh Marlena

b) Tema Mayor

Tema Mayor merupakan tema keseluruhan dari isi novel

Ayah karya Andrea Hirata. Dalam novel tersebut tema mayornya

adalah gabungan dari tema minor yang meliputi masalah rumah

tangga, masalah percintaan, masalah ekonomi, masalah mengasuh

anak, masalah perceraian, masalah kehilangan anak, masalah

kejiwaan, masalah perjuangan untuk anak, dan masalah hukum

karma. Semua masalah tersebut menjadi satu kesatuan bahwa tema

dalam novel Ayah adalah sebuah percintaan (cinta ayah kepada

anak, cinta suami kepada istri, dan cinta anak kepada ayah).

b. Tokoh dan penokohan

Tokoh dan penokohan merupakan kunci kualitas novel , karena

tokoh dan penokohan menjadi segala persoalan berasal, berpijak, dan

berujung pada sang tokoh. Tokoh dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata dibedakan menjadi dua. Dua tokoh itu ialah tokoh utama dan

tokoh tambahan. Berikut ini data yang disajikan tentang tokoh dan

penokohan.

1) Tokoh utama

Tokoh utama adalah tokoh yang berhubungan dengan

setiap peristiwa dan diutamakan penceritaannya di dalam novel

yang bersangkutan. Berdasarkan hal tersebut, di dalam novel

Page 84: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

71

Ayah ini tokoh utamanya adalah Sabari. Tokoh ini lebih sering

dimunculkan oleh pengarang dalam tiap bab dan tokoh ini

merupakan penggerak konflik cerita.

a. Tokoh Sabari

Sabari adalah sosok seseorang yang sabar, ulet,

pekerja keras, ramah, dan pantang menyerah. Sikap dan

watak Sabari disukai banyak orang. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Dulu, diantara kawan-kawannya, Sabari paling

terlambat pandai naik sepeda. Dia juga terakhir pandai

mengaji, pandai menulis dan membaca, semua itu

lantaran kesabarannya.” (Ayah: 32)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Sabari adalah

anak yang tertinggal dengan teman-temanya dalam hal naik

sepeda, mengaji, menulis, dan membaca. Namun Sabari

tetap sabar dan terus berusaha untuk dapat menyusul teman-

temanya.

“Kesimpulan pertama, dengar baik-baik nasihat

ayahmu. Kedua, pabrik batako kita ini adalah tulang

punggung pembangunan sekolah. Maka, buatlah

batako yang kuat, liat, tangguh macam kawan kita

kuli mentah Sabari ini. ”Sabari tersenyum bangga.“

Ketiga, juga seperti Sabari, jujur!.Jangan kau kurangi

takaran semen jika mencetak batako.” (Ayah : 156).

Kutipan di atas menjelaskan pada saat Markoni

sedang berpidato dalam acara pemilihan karyawan terbaik.

Markoni memuji Sabari, ia berkata bahwa Sabari adalah

orang yang pekerja keras dan jujur. Sikapnya wajib

Page 85: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

72

diteladani oleh karyawan lain. Menurut Markoni batako

adalah tulang punggung pembangunan sekolah.

“Matahari mengendap, malam menjelang, telapak

kaki Sabari melepuh, lalu berdarah. Bercak-bercak

darah tertinggal di aspal. Meskin kakinya perih dan

nafasnya tersengal-sengal, meski sampai finis malam

nanti, Sabari bertekad untuk terus berlari karena dia

teringat akan anaknya. Dia tak mau menyerah demi

Zorro.” (Ayah: 373)

Kutipan di atas menjelaskan watak Sabari yang sabar,

orang yang pantang menyerah dan rela berjuang demi

anaknya. Meskipun pemenang sudah diumumkan dan

matahari sudah tenggelang, tetapi Sabari tetap menunjukan

sikap kesatria untuk menginjak garis finis. Sebuah

pengorbanan yang patut untuk dicontoh.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh

utama dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, yaitu sosok

seorang ayah yang memiliki rasa kasih sayang terhadap keluarga.

Apapun akan dilakukanya demi kebahagiaan anak dan istrinya.

Sabari disebut tokoh utama karena ia mendominasi alur cerita

dalam novel Ayah. Kemunculan konflik dan penyelesaian konflik

terjadi pada diri Sabari.

2) Tokoh tambahan

Tokoh tambahan dalam novel ini lebih banyak

dibandingkan dengan tokoh utama. Beberapa di antaranya adalah

Zuraida, Ibu Basaria, Toharun, Amirza, Syarif Miskin, Insyafi,

Juru Antar, Bogel Leboi, John Pijareli, Brother Nil, dan Larisa.

Page 86: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

73

a. Tokoh Marlena

Marlena adalah seorang tokoh yang keras kepala

dan berani melawan orang tuanya. Marlena mempunyai

watak yang kaku dan tegas dalam mengambil keputusan..

Hal tersebut dapat di lihat pada kutipan berikut :

“Si bungsu sudah menunjukkan tanda-tanda

brandal sejak SD di suruh belajar sama susahnya

seperti menyuruh kambing berkokok. Dimarahi,

dianggapnya seperti angina lalu saja. Di

peringatkan, tak mempan. Di ancam, tak gentar. Di

nasihati, melawan. Satu patah kata ayahnya, dua

patah kata dia. Di hardik supaya rajin belajar agar

bisa sekolah tinggi, di pulangkannya kata-kata

ayahnya,bahwa ayahnya sendiri dulu drop out.”

(Ayah: 27)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Marlena sudah

menjadi bedebah sejak SD. Merkoni hanya bisa merenung

melihat tingkah anak-anaknya yang menjadi bedebah

termasuk Marlena. Marlena menjadi harapan orang tuanya,

tetapi ia tidak dapat memberikan yang terbaik untuk orang

tuanya.

“Lena mengetahui John tak setia, yang menurut

banyak orang juga menjadi penyebab dua

perceraiannya sebelumnya. Lena bukanlah tipe

lampu hijau, lampu kuning, lampu merah. Dia

hanya akan memperingatkan sekali, setelah itu

tiada maaf, khatam, tamat, the end, finite, game

over. Pesannya untuk kawan- kawannya dan

dirinya sendiri terutama, jika menghadapi pasangan

yang selingkuh : get out, don’t look back,. Berkali-

kali John membujuk Lena dan minta ampun

macam orang lebaran, tetapi lena adalah

perempuan besi dengan pendirian yang lebih tegak

Page 87: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

74

dari pada tiang bendera di Lapangan Merdeka.”

(Ayah: 266)

Kutipan di atas menjelaskan tentang sikap tidak

sopan dan berani menentang orang tuanya, Marlena

menjadi bedebah, menjadi seorang anak yang berani

membangkang omongan orang tuanya. Namun, Marlena

juga memiliki sifat yang bijaksana dan tegas, yakni

ditunjukan ketika Marlena melihat suaminya telah

selingkuh, dia langsung berani mengambil keputusan untuk

bercerai dengan suaminya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

Marlena merupakan sosok perempuan sekaligus anak yang

tidak berbakti terhadap orang tuanya. Ia selalu membantah

apa yang dikatakan dan disuruh ayahnya. Sejak SD ia sudah

menunjukan sifat tidak berbaktinya, dan ketika dewasa pun

sikapnya tidak berubah. Sampai menikah ia tetap tidak

menghiraukan omongan suaminya. Sikapnya masih sering

marah tidak jelas, angkuh, dan hanya suka jalan-jalan.

b. Tokoh Amiru (Zorro)

Zorro adalah seorang anak yang pintar, penyayang,

dan pandai bercerita. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah

ini.

“Zorro naik kelas dua dan menduduki peringkat

pertama. Nilai-nilainya jauh meninggalkan Imelda di

peringkat kedua.” (Ayah: 25 )

Page 88: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

75

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Zorro adalah

seorang anak yang pintar. Dia menjadi juara kelas dan nilai-

nilainya jauh meninggalkan Imelda yang peringkat kedua.

“Penonton terpana mendengar anak dua kelas SD

dapat bercerita seperti itu. Jon ternganga, Lena

menggenggam tanganya kuat-kuat. Tadinya mereka

piker akan mendengar cerita Zorro, seperti cerita

anak-anak lainya, tentang kucing, kancil, petualangan

ke rumah bibi sela libur sekolah mereka. Namun,

cerita Zorro sangat berbeda.” (Ayah: 259)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Zorro adalah

seorang anak yang pintar, dan berbakat dalam bercerita. Hal

tersebut ternyata ilmu atau bakat yang dimiliki ayahnya

telah menurun ke dalam diri Zorro. Darah seni Sabari telah

mengalir ke tubuh Zorro.

“Zorro menjadi juara lomba. Di rumah Lena bertanya,

bagaimana dia bisa mengarang kisah keluarga langit

itu? Zorro menatap ibunya. Dia tak bisa menjawab

karena dia sendiri heran bagaimana dia bisa bercerita

seperti itu.” (Ayah: 260)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Zorro memiliki

bakat yang tidak dimiliki orang lain. Dia menjadi juara

lomba. Ilmu dari ayahnya, yakni ilmu Sabari telah ditelan

dengan baik. Zorro sering mendengarkan ayahnya bercerita

ketika menidurkanya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Zorro adalah sosok anak yang pandai dan berbakat.

Sering kali ia ikut dalam perlombaan tingkat sekolah, dan

Page 89: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

76

hasilnya ia tetap meraih juara. Di dalam kelasnya ia selalu

mendapatkan peringkat pertama. Hobinya berpuisi, hampir

setiap ia mengalami suatu peristiwa pasti dibuat puisi.

Kepandaianya dalam berpuisi, tidak lain ia menuruni

ayahnya yang gemar akan bahasa.

c. Tokoh Tamat

Tamat adalah sosok yang baik hati, suka menolong,

dan senang bersahabat. Hal itu terlihat pada kutipan di

bawaah ini.

“Jadi, kalian mau mencari Lena dan Zorro, agar

Sabari tidak jadi orang sinting? Itu baru namanya

kawan, sungguh mulia”. (Ayah: 295)

Kutipan di atas menjelaskan tentang perjuangan

Tamat untuk sahabatnya itu, yakni Sabari. Tamat dan Ukun

tidak ingin melihat sahabatnya sinting karena memikirkan

anak dan istrinya.

“Tak lagi tampak lelaki linglung lilir mudik macam

orang hilang uang di kawasan pasar ikan karena

Sabari sudah pulang, mencukur rambut, jengggot, dan

kumisnya, mandi dan menggosok gigi. Seperti

Jonpijareli yang merasa terlahir kembali setelah

kedatangan Tamat dan Ukun, Sabari pun terlahir

kembali gara-gara Surat Tamat.” (Ayah: 346)

Kutipan di atas menjelaskan tentang perjuangan

Tamat untuk sahabatnya itu, yakni Sabari. Tamat pun

senang bergaul dengan orang yang belum dikenalnya, yakni

Page 90: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

77

Jon pijareli. Hal tersebut dilakukan Tamat supaya Sabari

tidak gila.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Tamat adalah sosok seorang penolong yang baik hati

dan setia terhadap sahabatnya. Apapun akan dilakukan dan

diperjuangkan demi keselamatan sahabatnya. Ia rela pergi

menjelajahi pulau Sumatera untuk mencari Marlena dan

Zoro, semua itu ia lakukan semata-mata demi sahabatnya.

d. Tokoh Markoni

Markoni adalah seorang ayah yang tegas dan juga

keras dalam mendidik anak-anaknya. Markoni seperti itu,

karena takut pengalamanya akan terjadi pada anak-anaknya.

Markoni di sekolahkan ayahnya tetapi tidak tamat. Hal itu

terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Ayah yang keras, begitu semua anaknya

menganggap Markoni. Markoni sadar akan hal itu,

tetapi tak dapat mengubahnya. Sistem militan yang

diterapkanya di rumah adalah akibat dari penyesalan

paling besar dalam hidupnya, yang tak ada hari

dilaluinya tanpa menyesalinya, yaitu tidak sempat

sekolah tinggi.” (Ayah: 17)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Markoni khawatir

dengan masa depan anak-anaknya yang tidak mau sekolah.

Markoni menginginkan anak-anaknya menjadi orang pintar

dan terpelajar, tetapi darah bedebah yang dimiliki Markoni

telah mengalir ke tubuh anak-anaknya.

Page 91: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

78

“Mencetak batako perlu ketegasan! Sikap pasti, teliti,

cepat, waspada, bijaksana, tidak ragu! Orang-orang

yang berjiwa lemah dan tidak punya pandangan jauh

ke depan tidak bisa bekerja mencetak batako”

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Markoni

menginginkan memiliki karyawan yang handal dan mampu

untuk bekerja keras dalam mencetak batakonya. Tuturan di

atas sengaja dilakukan oleh Markoni supaya Sabari menjadi

karyawan yang tidak korupsi, karyawan yang tidak

mengurangi jumlah takaran matrial dalam pembuatan

batako.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh markoni adalah sosok ayah yang perhatian terhadap

masa depan anak-anaknya. Ia tidak ingin masa depan

anaknya tidak jelas dan dia juga memiliki sikap yang tegas

dalam memimpin usahanya. Hal tersebut menyebabkan

Markoni dalam mendidik anaknya sangat berhati-hati.

Meskipun demikian, tetapi anaknya tetaplah menjadi

seorang bedebah yang tidak mau sekolah dan selalu

membatah omonganya.

e. Tokoh Ukun

Ukun adalah sosok yang baik hati, suka menolong,

dan senang bersahabat. Hal itu terlihat pada kutipan di

bawah ini.

Page 92: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

79

“Jadi, kalian mau mencari Lena dan Zorro, agar

Sabari tidak jadi orang sinting? Itu baru namanya

kawan, sungguh mulia”. (Ayah: 295)

Kutipan di atas menjelaskan tentang sikap mulia yang

dimiliki Ukun. Ukun akan mencari Zorro dan Marlena

untuk sahabatnya itu, yakni Sabari. Ukun mencari Lena dan

Zorro demi Sabari, supaya ia tidak sinting.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Ukun adalah sosok seorang penolong yang baik hati

dan setia terhadap sahabatnya. Apapun akan dilakukan dan

diperjuangkan demi keselamatan sahabatnya. Ia rela pergi

menjelajahi pulau Sumatera untuk mencari Marlena dan

Zoro, semua itu ia lakukan semata-mata demi sahabatnya.

f. Tokoh Izmi

Izmi adalah anak perempuan yang berpenampilan

biasa-biasa saja, namun dalam hal pekerjaanya Izmi sangat

rajin. Izmi tanggung jawab atas segala pekerjaanya

meskipun baru SD. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah

ini.

“Izmi kawan sekelas Zurai, dianggap siswa lain mirip

Ukun, Tamat, Toharun dan Sabari sendiri. Yakni

sama-sama orang yang tidak keren, para pecundang.”

(Ayah: 40)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Izmi merupakan

seorang anak yang sederhana dan orang miskin seperti

Ukun, Tamat, dan Sabari. Dia juga orang yang tidak keren

Page 93: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

80

dan pecundang,tetapi dia memiliki semangat juang yang

tinggi.

“Pulang sekolah, seperti biasa, Izmi berangkat

kerumah seorang tauke, untuk mencuci, dan

menyetrika segunung pakaian. Tak mudah mengurus

pakaian tauke yang mempunyai anak lima beserta ibu

bapak dari pihak suami dan istri. Sebelas orang

semuanya.” (Ayah: 60)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Izmi merupakan

seorang anak yang sederhana dan rajin dalam hal pekerjaan.

Dia memiliki semangat bekerja yang tinggi meskipun baru

SD. Hal tersebut terjadi karena Ismi terinspirasi oleh

Sabari.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Izmi adalah sosok seorang anak yang pekerja keras.

Sejak menduduki bangku Sekolah Dasar ia sudah bekerja.

Ia juga sosok yang sederhana, tidak seperti teman-teman

yang lain. Hal tersebut ia lakukan lantaran keluarganya

yang mendadak miskin karena seluruh hartanya disita oleh

polisi akibat ayahnya yang tertangkap kasus korupsi.

g. Tokoh Zuraida

Zuraida adalah sosok wanita yang prihatin dan

perhatian terhadap Sabari. Ia juga mempunyai rasa

penasaran yang tinggi. Hal itu terlihat pada kutipan di

bawah ini.

Page 94: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

81

“Suatu ketika Zuraida melihat Sabari berkelabat di

pasar ikan, langsung jalanya dipotong Zurai.”

(Ayah: 284).

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Zuraida prihatin

dan perhatian melihat keadaan yang dialami oleh Sabari.

Zuraida adalah sahabat Marlena sekaligus teman Sabari.

Zuraida tidak ingin melihat Sabari gila.

“Zuraida merampas map itu dan membukanya.

Terkejut dia melihat berlembar-lembar daftar menu

restoran”. (Ayah: 285)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Zuraida adalah

seseorang yang memiliki rasa penasaran yang tinggi,

terhadap hal yang dialami Sabari. Akhirnya Zuraida

terkejut melihat kertas yang dibawa Sabari, karena isinya

adalah menú makanan di restoran.

“Pulanglah, mandi sana, cukur rambut, nonton layar

tancab, lihat pasar malam, goda-goda perempuan di

Pantai Tanjong pendam, macam orang laki lainya,

kembalikan hidupmu! Jangan sinting begini.”

(Ayah: 285)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Zuraida prihatin

dan perhatian melihat keadaan yang dialami oleh Sabari.

Zuraida berusaha membujuk Sabari untuk hidup normal

seperti laki-laki lainya.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

Zuraida adalah sosok yang perhatian dan suka menolong.

Hal tersebut terbukti pada saat ia menyuruh Ukun dan

Page 95: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

82

Tamat untuk mencari Marlena dan Zorro, untuk mengobati

kerinduan Sabari. Zuraida merasa kasian dengan tingkah

Sabari yang tidak memiliki semangat hidup.

h. Tokoh Toharun

Toharun adalah sosok seorang sahabat sekaligus

pelatih fisik Sabari sebelum Sabari ikut lomba maraton.

Toharun melatih Sabari dengan habis-habisan dan dia juga

memberikan semangat kepada Sabari. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Sabari senang bukan buatan karena menemukan

pelatih. Disalaminya Toharun kuat-kuat. Sejak itu

Sabari setiap hari kena gencet Toharun.” (Ayah:

355)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Sabari

menemukan sosok pelatih, yakni Toharun. Sabari merasa

sangat senang karena karena sudah dapat pelatih untuk

persiapan lomba maraton.

“Hebat! Kau lebih cepat daripada musang yang

paling sehat sekalipun! Kata Toharunmenyemangati

Sabari yang ngos-ngosan. Setelah seminggu ditekan

Toharun habis-habisan, catatan waktu Sabari cukup

memuaskan.” (Ayah: 355)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Toharun sosok

pelatih yang professional dan pandai dalam menyemangati

Sabari. Sabari merasa sangat senang dapat dilatih oleh

Page 96: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

83

Toharun. Toharun melatih Sabari dengan habis-habisan

segala ilmu yang dimiliki diturunkanya ke Sabari.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

tokoh Toharun adalah sosok yang penolong. Hal tersebut

terbukti pada saat ia menolong Sabari untuk berlatih

mempersiapkan mengikuti perlombaan maraton. Ia tidak

mau dibayar, ia suka rela untuk menong dan ikhlas.hal

tersebut lantaran ia kasiahan melihat Sabari tidak ada yang

melatihnya. Ia melatih semampunya, karena sebenarnya dia

bukanlah seorang pelatih fisik.

Pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengarang novel

ini menggambarkan penokohan secara analitik. Penokohan secara

analitik adalah pelukisan tokoh cerita dengan memberi deskripsi,

uraian, atau penjelasan secara langsung. Hal tersebut jelas terlihat pada

setiap adegan atau karakter yang diperankan oleh masing-masing

tokoh.

b. Alur

Plot atau alur merupakan jalan cerita dalam suatu karya sastra

untuk memperjelas kejadian secara runtun yang memiliki hubungan

sebab akibat sehingga menimbulkan keutuhan dalam sebuah cerita.

Alur yang digunakan dalam penceritaan novel Ayah karya Andrea

Hirata adalah alur campuran.

Page 97: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

84

1) Tahap Penyituasian (situation)

Bagian pertama dilukiskan bahwa Sabari sedang duduk di

beranda merasa sedih dan diselimuti rasa kesepian. Pikiran Sabari

hanya tertuju pada Marlena. Marlena adalah seorang yang

membuatnya jatuh cinta. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Meski tersembul di antara gumpalan awan April, purnama

kedua belas terang benderang. Begitu terang sehingga Sabari

yang duduk sendiri di beranda, sedih, kesepian, dan merana,

dapat melihat guratan nasib di telapak tangan kirinya. Tangan

kanannya erat menggengam pensil.” (Ayah: 1)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Sabari hanya dapat

merenungi nasibnya. Dia merasa sedih, kesepian dan merana.

Semua itu terjadi karena yang ada dipikiranya hanyalah satu nama,

yakni Marlena binti Markoni. Wanita dambaan hatinya, wanita

cinta matinya. Hal tersebut menjadi tahap penyituasian dalam

cerita novel Ayah.

“marlena, oh Marlena, perempuan yang telah membuat

Sabari senawen karena kasmaran. Cinta pertamanya, belahan

jiwanya, segala-galanya.Sayang seribu sayang tak sedikitpun

Lena mengacuhkannya. Gambar-gambar hitam putih, karena

sudah lama tentu saja , silih berganti melayang dalam kepala

lelaki lugu yang melankolis itu. Gambar waktu sabari

mengambil saputangan Lena yang jatuh di lapangan

upacara.” (Ayah: 3)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Sabari ditolak cintanya

oleh Marlena, tetapi Sabari pantang menyerah untuk mendapatkan

Marlena. Wajah Marlena selalu terbayang-bayang dalam

Page 98: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

85

ingatanya. Bayangan Sabari kelak akan bersanding dipelaminan

bersama Marlena. Sungguh manusia yang digilakan oleh cinta.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahap

penyituasian terjadi pada saat tokoh utama mulai mengalami

adanya situasi yang menjadi beban pikiran. Hal tersebut sering

terjadi pada diri Sabari saat membayangkan dan hanya merenung

tentang sosok seorang wanita yang ia damba-dambakan. Setiap

malam ia selalu melamun di beranda rumah sambil memandangi

langit yang gelap.

2) Tahap Pemunculan Konflik (generating circumstances)

Tahap ini menggambarkan bagaimana Sabari adalah seorang

pecinta namun cintanya hanya bertepuk sebelah tangan. Rasa

kasihnya diabaikan begitu saja oleh orang yang disayangnya. Hal

itu terlihat pada kutipan dibawah ini.

“Awan takjub melihat seorang lelaki yang mencintai seorang

perempuan di seberang meja itu lebih dari apapun di dunia

ini, sedangkan perempuan itu membenci lelaki itu, lebih dari

apa pun di dunia ini, dan mereka akan segera menikah. Cinta

sungguh, sungguh ajaib.” (Ayah: 170)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa terjadi hal yang sangat

aneh. Ketika ada seseorang lelaki yang suka dengan perempuan,

tetapi perempuan tersebut telah membenci lelaki tersebut. Namun

mereka akan menikah. Sungguh ajaib hidup ini. Entah apa yang

akan terjadi dalam rumah tangganya, pastilah akan kacau,

Page 99: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

86

berantakan. Hal tersebut menjadi tahap pemunculan konflik dalam

cerita novel Ayah karya Andrea Hirata.

“Sabari gagah dalam baju pengantin Melayu Tradisional. Dia

tersenyum terus seolah ada peternakan senyum dalam

mulutnya. Marlena berbaju pengantin sederhana saja. Dia

menunduk, sesekali memandang lurus, kaku, dan dingin,

mirip patung Lenin.” (Ayah: 172)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa terjadinya pemunculan

konfik dalam cerita dalam novel Ayah, yakni karena kemunculan

pernikahan antara Sabari dengan Marlena. Sabari sangat mencintai

Lena, tetapi Lena sangat membenci Sabari. Pernikahan yang

sungguh ironi. Sejak penikahan itulak pemunculan-pemunculan

konflik terjadi, dari masalah rumah tangga sampai mengasuh hak

anak.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahap

pemunculan konflik mulai terjadi pada saat Sabari mulai

mengungkapkan perasaanya kepada Lena, dan akhirnya ia ditolak.

Cinta ditolak, tetapi ia tetap akan memperjuangkan cintanya

sampai mendapatkan Lena. Meskipun berkali-kali dilecehkan oleh

Marlena, tetapi ia tetap mencintainya. Seorang laki-laki yang

bodoh, karena wanita di dunia ini banyak, namun Sabari tidak

berpikiran ke arah arah pemikiran demikian.

3) Tahap Peningkatan Konflik (rising action)

Keadaan ini menceritakan ketika persidangan gugatan cerai

Marlena terhadap Sabari, sekaligus Zorro diambil secara paksa

Page 100: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

87

oleh Marlena dari tangan Sabari. Hal itu terlihat pada kutipan di

bawah ini.

“Gosip perceraian itu kian hari kian gencar. Sabari tak

karuan. Dia berharap semua itu hanyalah kabar burung. Di

tengah kekalutan itu, saat Sabari mau menidurkan Zorro,

Zorro menatap ayahnya, lalu dari mulut mungilnya terdengar

bunyi, aya! Aya!.” (Ayah: 191)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Sabari digugat cerai oleh

Marlena. Sungguh perasaan Sabari sangat gelisah, ia tidak dapat

membayangkan jika harus berpisah dengan Marlena. Di tengah

kekalutan itu, Sabari menidurkan Zorro, dan dari mulut mungilnya

Zorro terdengar bunyi Aya!. Hal tersebut menjadi tahap

peningkatan konflik dalam cerita novel Ayah karya Andrea Hirata.

“Lena meraih Zorro langsung menggendongnya dan bergegas

pergi. Zorro meronta. Sabari mendekat, dua pria tadi

menghalanginya. Lena bergegas pergi. Zorro memberontak

dan memanggil-manggil, Aya! Aya, tanganya menggapai-

gapai.” (Ayah: 228)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa perceraian Sabari dan

Marlena berada di depan mata. Sabari pun tidak ada daya untuk

mempertahankan Zorro tetap bersamanya, akhirnya Zorro tinggal

bersama ibunya, dan Sabari hanya dapat melamun dan tak punya

tujuan hidup karena semua yang telah dimiliki telah pergi.

sekalipun. Hal tersebut menjadi tahap peningkatan konflik dalam

cerita novel Ayah karya Andrea Hirata.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tahap

peningkatan konflik terjadi pada saat Sabari ditinggalkan oleh

Page 101: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

88

Marlena dan Zorro. Kehidupannya tidak jelas, pekerjaanya hanya

melamun dan memikirkan Marlena dan Zorro.

4) Tahap Klimaks (climax)

Pemaparan klimaks novel Ayah, tampak ketika Sabari seperti

orang sinting yang kerjaanya hanya melamun, berjalan tanpa arah

tujuan, dan tidak mengurus badanya. Hal itu terlihat pada kutipan di

bawah ini.

“Dari sore sampai malam, Sabari adalah satu-satunya

manusia di platform pasar ikan. Dia berjalan melalui relung-

relung gang pasar yang sepi sambil menggendong-gendong

Abu Meong Marleni.” (Ayah: 284)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa betapa malang hidup

yang dialami Sabari harus menderita ditinggalkan oleh anak dan

istrinya. Pekerjaanya hanya mondar-mandir dengan Abu Meong

selaku kucing yang setia menemani Sabari. Hidupnya gelap dan

tidak memiliki semangat. Hal tersebut menjadi tahap klimaks

dalam cerita novel Ayah karya Andrea Hirata.

“Pulanglah, mandi sana, cukur rambut, nonton layar tancab,

lihat pasar malam, goda-goda perempuan di Pantai Tanjong

pendam, macam orang laki lainya, kembalikan hidupmu!

Jangan sinting begini.” (Ayah: 285)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa betapa malang hidup

yang dialami Sabari harus menderita ditinggalkan oleh anak dan

istrinya. Dia seperti orang sinting yang tidak punya tujuan hidup.

Badanya tidak diurus, penampilanya kucel memprihatinkan. Hal

Page 102: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

89

tersebut menjadi tahap klimaks dalam cerita novel Ayah karya

Andrea Hirata.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa situasi

konflik sudah menurun dan sudah ada jalan menuju penyelesaian.

Kondisi Sabari sangat memprihatinkan, para sahabatnya tidak tega

melihatnya. Ingin sekali para sahabatnya dapat menolongnya,

tetapi apalah daya obat satu-satunya adalah mengembalikan

Marlena dan Zorro ke rumahnya..

5) Tahap Penyelesaian (denouement)

Peristiwa-peristiwa yang terjadi akhirnya menemukan

pemecahan masalah, yaitu Ukun dan Tamat memutuskan untuk

mencari Marlena dan Zorro. Selang beberapa waktu mereka

menemukan Marlena dan Zorro, dan membujuk untuk pulang

kembali ke Sabari dan mereka akhirnya mau. Bertemulah kembali

Zorro dengan Sabari, hal tersebut membual Sabari lebih semangat

untuk menjalani hidup. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Setelah mempertimbangkan berbagai macam aspek, mereka

memutuskan untuk mencari Lena dan Zorro ke Sumatra dan

membawa keduanya pulang ke Belitong.” (Ayah: 286)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa sahabat Sabari, yakni

Ukun dan Tamat memutuskan untuk mencari Lena dan Zorro.

Akhirnya mereka menemukan Lena dan Zorro, dan membawanya

ke Belitong. Hal tersebut menjadi tahap penyelesaian dalam cerita

Page 103: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

90

novel Ayah karya Andrea Hirata, Karena titik akhir dari cerita

novel tersebut Sabari dan Zorro tinggal satu atap lagi.

“Sabari langsung membaca surat itu.Tanpa yth. Ini itu, tanpa

menanyakan kabar, keadaan musim atau harga-harga di

pasar, surat itu singkat saja Ri. Kami sudah menemukan Lena

dan Zorro. Kami akan bawa Zorro pulang naik kapal kayu

dari pelabuhan Dabo dan akan merapat di Tanjong Pandan,

sore, 7 September 1997. Demikian, supaya maklum.

Seumpama Kakanda…” (Ayah: 342)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Sabari sangat senang

menerima surat dari Ukun dan Tamat, yang isinya tidak lain bahwa

mereka telah menemukan Lana dan Zorro. Hidup Sabari pulih

kembali sperti baru dilahirkan, semangatnya membara untuk

menjalani hidup. Hal tersebut menjadi tahap penyelesaian dalam

cerita novel Ayah karya Andrea Hirata.

“Tak lepas Sabari menatap penumpang yang keluar satu

persatu melalui pintu itu. Umumnya mereka orang-orang

dewasa, lelaki dan perempuan.Tak lama kemudian dilihatnya

seorang anak melangkah ke luar.Dia terpana karena langsung

mengenali kemeja yang dikenakan anak itu.Sabari merasa

kakinya tak menginjak bumi.Amiru pun langsung mengenali

laki-laki yang berdiri di sampingsepeda sambil memegang

piala itu. Dia berlari menyongsong,Aya ! Aya! Panggilnya.

Zorro, Zorro !panggil Sabari, tetapi taka da suara yang keluar

dari mulutnya.” (Ayah: 381)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa semua yang dilakukan

pasti akan ada hasilnya. Sabari merasa senang telah mendapatkan

surat dari Ukun dan Tamat, yang isi suratnya tidak lain yaitu

bahwa mereka sudah menemukan Lena dan Zorro dan akan

membawanya pulang. Penyambutan yang sungguh dramatik

Page 104: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

91

dilakukan Sabari untuk menyenangkan buah hatinya, yakni dengan

membawa pernak-pernik mainanya Zorro waktu kecil.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sahabat

Sabari sudah mulai khawatir dengan kondisinya. Lalu sahabatnya

memutuskan untuk mencari Marlena dan Zorro. Seiring berjalanya

waktu sahabatnya terus berusaha mencari ke seluruh pelosok

Sumatera. Hari keberuntungan telah datang ke Sabari, perasaannya

sudah tenang dan senang, karena kedua sahabatnya telah memberi

kabar bahwa mereka telah menemukan Marlena dan Zorro. Ukun

dan Tamat akan segera membawa pulang orang yang telah

dicarinya. Rasa semangat secara mendadak langsung

menghinggapi diri Sabari. Ia langsung bersih-bersih badan dan

rumah. Rambut dan kumis serta jenggotnya telah dicukur.

Rumahnya yang berantakan telah ditata rapi. Semua itu ia lakukan

semata-mata untuk keluarganya

Berdasarkan kriteria urutan waktu, novel Ayah mengalami alur

campuran. Dikatakan alur campuran karena pada bagian awal

menceritakan masa lampau, selanjutnya bagian tengah menceritakan

masa sekarang, dan bagian akhir menceritakan bagian awal.

d. Latar

Unsur latar dibagi menjadi tiga bagian, yaitu latar tempat, latar

waktu, dan latar sosial. Untuk mendapat gambaran secara lengkap

Page 105: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

92

mengenai latar tempat, latar waktu, dan latar sosial dalam novel Ayah

sebagai berikut:

1) latar tempat

Latar tempat yang terdapat dalam novel Ayah terdiri lebih

dari satu tempat. Hal itu terlihat pada uraian berikut ini.

a) Desa Belantik

Desa Belantik merupakan desa yang berada ujung di

pinggir laut belitong. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Dulu dia tak ubah anak-anak lain di desa Belantik.

Kampung paling ujung di pinggir laut Belitong sebelah

timur.” (Ayah : 9)

Kutipan di atas menjelasan bahwa latar tempat yang ada

dalam novel Ayah berada di Tanjung Pandan. menceritakan

anak-anak di desa belantik. Menceritakan juga tentang lokasi

desa Belantik.

b) Warung Kopi

Warung kopi tempat para orang-rang pusing dengan

berbagai masalahnya. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Tercenung Markoni di warung kopi. “ (Ayah : 20)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Markoni sedang

tercenung di Warung Kopi. Markoni merasa bersalah terhadap

hal yang dilakukan ke orang tuanya dulu. Warung kopi

menjadi tempat sandaran untuk melamun.

Page 106: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

93

c) Gedung MPB

Gedung MPB digunakan merupakan tempat yang pernah

dipijak oleh Sabari. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Sejak siang Sabari sudah bercokol di pekarangan

Gedung MPB.” (Ayah : 32)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Sabari telah berada

di pekarangan gedung MPB. Ia menunggu pengumuman

tentang kapal yang akan mendarat di pelabuhan Tanjung

Pandan. Sabari sejak siang sudah berada di tempat itu. Ia

sangat bersemangat, karena ia akan menunggu kapal yang

membawa Zorro dan Marlena.

d) Pasar Belantik

Pasar Belantik disitulah tempat para pedagang dan

pemebeli beraktifitas. Uang dan dagangan ditukarkan. Hal itu

terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Tahu-tahu dia punya pekerjaan usai jam sekolah, yaitu

menghambabudakkan dirinya kepada tukang sampah di

Pasar Belantik.” (Ayah: 36)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa pasar adalah tempat

Izmi untuk menghambabudakkan dirinya. Di situlah rezeki

orang-orang berada termasuk rezeki Izmi.

e) Rumah Tauke

Rumah tauke adalah rumah dimana tempat Izmi bekerja.

Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

Page 107: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

94

“Pulang sekolah, sebagaimana biasa, Izmi berangkat

kerumah tauke, untk mencuci dan menyetrika segunung

pakaian.” (Ayah: 60)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa rumah Tauke

merupakan tempat Izmi untuk membanting tulang. Izmi yang

baru SD, sudah harus bekerja keras seperti itu. Hal tersebut

dilakukan Izmi karena keluarga Izmi bangkrut dan sekarang

menjadi orang kere. Ayahnya telah berada dalam penjara

karena kasus korupsi.

f) Sungai Lengan

Sungai Lengan merupakan tujuan Sabari dan Zoro untuk

menyaksikan terbenamnya matahari. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Anak dan Ayah itu menuju dermaga, untuk menyaksikan

matahari terbenam nun di muara Sungai Lengan.” (Ayah: 65)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa sungai Lengan

merupakan sungai yang indah dilihat ketika sore hari. Hal

tersebut menyebabkan Zorro dan ayahnya ingin ke tempat

tersebut.

g) Tanjung Pandan

Tanjung Pandan adalah tempat untuk Ukun, Tamat, dan

Sabari merantau. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Untuk membuat cerita panjang menjadi pendek, tak

lama kemudian Ukun,Tamat, dan Sabari sudah bekerja di

Tanjung Pandan.” (Ayah: 112)

Page 108: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

95

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Tanjung Pandan

menjadi tempat untuk merantau tiga bersahabat itu. Tanjung

Pandan merupakan kota besar yang ada di Sumatra. Ukun,

Tamat, dan Sabari memiliki pekerjaan masing-masing di kota

tersebut. Meskipun mereka bekerja di tempat yang berbeda,

tetapi persahabatanya selalu erat.

h) Taman Balai Kota

Taman Balai Kota adalah tempat orang-orang untuk

menongkrong, sama halnya dengan Marlena dan teman-

temanya. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Setiap sabtu sore Sabari menghabiskan waktu di taman

balai kota karena kata orang sabtu sore Marlena dan

sekongkolannya suka nongkrong di taman balai kota.”

(Ayah: 120)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Taman Balai Kota

menjadi tempat berkumpul Marlena dan teman-temanya.

Sabari pun ingin melihat Marlena dan akhirnya Sabari datang

ke Taman Balai Kota untuk melihat Marlena.

i) Kota Bengkulu

Kota Bengkulu menjadi tempat kawasan Manikan

tinggal. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Manikam tinggal di kawasan perumahan terpandang di

pinggir kota Bengkulu.” (Ayah: 194)

Page 109: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

96

Kutipan di atas menjelaskan bahwa Bengkulu telah

menjadi tempat di mana Manikam Tinggal. Manikan tinggal

di kawasan perumahan terpandang.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa latar

tempat yang digunakan oleh Andrea Hirata dalam novel Ayah,

berada di tanah Belitong, tanah lahir Andrea Hirata, dan beberapa

tempat lainya seperti Sumatera, dan sedikit di Australia. Latar

tempat di Belitong menceritakan kehidupan Sabari menghadapi

berbagai masalah, latar tempat di Sumatra menceritakan perjuangan

Ukun dan Tamat yang bersusah payah mencari Lena dan Zorro,

dan latar tempat di Australia menceritakan seorang nelayan

Australia yang menemukan penyu.

2) Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan “kapan” terjadinya

peristiwa. Latar waktu yang terjadi dalam novel Ayah, berupa pagi,

siang, sore, dan malam.

a) Malam

Waktu yang menunjukkan ketika Amiru mengalami

kesepian dan tidak dapat tidur, karena memikirkan radio

ayahnya. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Malam beranjak, Amiru tak dapat tidur karena dia telah

terbiasa mendengar bunyi radio itu sejak masih kecil. Tak

pernah dia mengalami malam sesenyap dan sepahit

malam itu.” (Ayah: 53)

Page 110: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

97

Kutipan di atas menjadi bukti bahwa latar waktu terjadi

pada malam hari. Waktu di mana Amiru melihat ayahnya yang

tidak dapat mendengarkan radio, karena radionya telah

digadaikan untuk berobat ibunya di rumah sakit.

b) Pagi

Waktu yang menunjukkan saat Sabari berusaha untuk

menjadi pusat perhatianya Marlena. Pagi-pagi dia Menyapu

ruang olahraga yang jelas-jelas bukan piketnya pada hari itu.

Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Keesokanya, pagi-pagi sekali, sebelum siswa lain datang,

tampak Sabari menyapu ruang olahraga dengan gesit, meski

hari itu bukan jadwal piketnya. Setelah itu, dia membuka baju

dan berlari mengelilingi lapangan upacara.” (Ayah: 75)

Kutipan di atas menjadi bukti bahwa latar waktu terjadi

pada pagi hari. Waktu di mana Sabari mencoba untuk menjadi

pusat perhatianya Marlena. Pagi-pagi Sabari menyapu ruang

olahraga, yang pada saat itu bukan jadwal piketnya.

c) Siang

Waktu yang menunjukkan Sabari sedang menunggu

pengumuman yang amat penting sejak siang dia di pekarangan

MPB. Hal itu terlihat pada kutipan di bawah ini.

“Sabari mengarungi hari demi hari bak mengarungi

samudra waktu. Akhirnya, tibalah hari pengumuman yang

mendebarkan itu. Sejak siang Sabari sudah bercokol di

pekarangan gedung MPB. Belum perna dia merasa waktu

berjalan begitu lambat sekaligus cepat. Cepat sekaligus

lambat. Membingungkan.” (Ayah: 32)

Page 111: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

98

Kutipan di atas menjadi bukti bahwa latar waktu terjadi

pada siang hari. Waktu di mana Sabari sedang menunggu

pengumuman yang amat penting dan mendebarkan. Waktu

yang cepat sekaligus lambat, dan waktu yang membingungkan.

d) Sore

Waktu yang menunjukan kedua sahabat Sabari ke

pantai Barat, untuk melihat langit menjadi biru. Hal itu terlihat

pada kutipan di bawah ini.

“Setiap sore, tak pernah absen, kedua sahabat itu ke

pantai barat, tetapi sampai hari terakhir februari, langit

tak kunjung menjadi biru.” (Ayah: 187)

Kutipan di atas menjadi bukti bahwa latar waktu terjadi

pada sore hari. Waktu di mana Ukun dan Tamat menunggu

langit menjadi biru.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa novel

Ayah karya Andrea Hirata, menggunakan latar waktu malam, pagi,

siang, dan sore. Latar waktu malam hari menjelaskan ketika Sabari

sedang melamun dan merasa kesepian karena memikirkan

seseorang yang dicintainya tidak mencintainya. Latar waktu pagi

hari menjelaskan pada saat Sabari mencari perhatian Marlena, pagi-

pagi ia menyapu ruang olahraga yang pada saat itu bukan piketnya.

Latar waktu siang hari menjelaskan bahwa Sabari sedang

menunggu pengumuman kapal yang akan mendarat di Dermaga.

Page 112: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

99

Latar waktu sore hari menjelaskan ketika kedua sahabat Sabari

melihat langit berubah menjadi biru.

3) latar sosial

Novel Ayah, menjelaskan latar sosial tentang kehidupan

orang tua, muda, wanita maupun pria. Semuanya suka

mendengarkan radio lokal, apabila sedikit acara radio

menyinggung sedikit saja nama Lady Diana, lekas volume radio

ditambah. Seluruh penduduk kampong Nira gemar sekali Ladi

Diana. Menurut mereka, Lady Diana adalah kembang dunia yang

selalu membesarkan hati orang miskin. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

“Acara kesenangan ayahnya adalah ceramah agama Islam,

sandiwara radio, lagu-lagu semenanjung, dan tak lupa,

berita tentang Lady Diana. Entah bagaimana mulanya,

penduduk kampong Nira gemar sekali kepada Lady Diana.

Tak peduli tua, muda, wanita maupun pria. Kegemaran itu

tak luput menghinggapi ayah Amiru. Jika RRI atau radio

lokal menyinggung sedikit saja nama Lady Diana, lekas-

lekas Amirza membesarkan volume radio.” (Ayah: 7)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa latar sosial masyarakat

penduduk Nira sama-sama gemar mendengarkan berita tentang

Lady Diana. Menurut mereka Lady Diana adalah kembang dunia

yang selalu membesarkan hati orang miskin. Ayah Amiru juga

gemar mendengarkan berita tentang Lady Diana.

“Karena itu, Februari adalah bulan yang paling mendebarkan

bagi para bujang lapuk di kampong kami. Jika Februari tiba,

berbondong-bondonglah mereka ke pantai barat.” (Ayah: 137)

Page 113: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

100

Kutipan di atas menjelaskan bahwa setiap bulan Februari,

seseorang yang belum memiliki pasangan pasti akan datang ke

pantai barat untuk melihat langit menjadi biru. Kepercayaan orang

tanjung pandan jika melihat langit menjadi biru maka jodoh akan

segera datang, dan tempat yang paling pas digunakan untuk

melihat langit menjadi biru, yakni di pantai barat.

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa latar sosial

yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, yaitu ketika

seluruh penduduk Nira bersama-sama menyaksikan siaran radio

mengenai Lady Diana. Penduduk nira berkumpul jadi satu untuk

mendengarkan siaran tersebut sambil tertawa dan bercanda bersama.

e. Sudut Pandang

Sudut pandang dalam novel Ayah, pengarang menggunakan

pusat pengisahan persona ketiga serba tahu. Pengarang menjadi

narator, yaitu seseorang yang berada di luar cerita yang menampilkan

tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama atau kata gantinya ia, dia,

dan mereka. Dengan mengkombinasikan metode dramatik-ironik

dengan metode objektif. Pengkombinasian ini mengakibatkan

pencerita tahu segala hal mengenai peristiwa, sikap, pikiran dan

perasaan tokoh, tetapi dia tidak mengomentari hal tersebut sehingga

sudut pandang tetap terkontrol dan cerita tidak diganggu dengan

berbagai komentar atau nasihat pengarang. Hal itu terlihat pada

kutipan di bawah ini.

Page 114: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

101

“Akhirnya, tibalah malam minggu yang ditunggu-tunggu itu.

Tak mau kalah dengan peserta lain, Sabari berdandan seronok.

Dia mengantri di stasiun radio sejak pukul 19.30, setelah lima

belas peserta, tibalah giliranya.” (Ayah: 97)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa sudut pandang yang

digunakan pengarang dalam novel tersebut adalah sudut pandang

orang ketiga. Berdasarkan kutipan di atas bahwa pengarang menyebut

nama “Sabari” dan kata “dia”. Jadi, dapat dikatakan bahwa novel

tersebut menggunakan sudut pandang orang ketiga karena pengarang

berada diluar cerita dan serba tahu.

“Matahari mengendap. Malam menjelang. Telapak kaki Sabari

melepuh, lalu berdarah. Bercak-bercak darah tertinggal di

aspal. Meski kakinya perih dan napasnya tersengal-sengal,

meski sampai finis malam nanti, Sabari bertekad untuk terus

berlari karena dia teringat akan anaknya. Dia tak mau

menyerah demi Zorro. Seorang ayah, tak boleh menyerah demi

anaknya, begitu kata hati Sabari.” (Ayah: 373)

Kutipan di atas menjelaskan bahwa sudut pandang yang

digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata hal tersebut dapat

diketahui bahwa dalam kutipan tersebut menggunakan kata “dia”.

Pengarang seolah-olah terlibat dalam peristiwa tersebut, tetapi

mengetahui seluruh alur ceritanya. Pada kutipan tersebut menjelaskan

bahwa betapa besar perjuangan seorang ayah untuk anaknya, keringat

sudah biasa, tetapi kalau darah itu luar biasa. Sabari melakukan semua

itu untuk menyenangkan anaknya, yakni Zorro. Sabari sangat

menyayangi anaknya. Tidak ada hal lain yang dipedulikan , kecuali

mempedulikan anaknya.

Page 115: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

102

Novel Ayah, pengarang menempatkan posisi sebagai orang

yang berada di luar cerita. Ia tidak terlibat secara langsung, tetapi

pengarang mengetahui kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh-

tokoh dan berusaha untuk menceritakan kembali kepada pembaca

dengan bahasanya sendiri.

2. Majas yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea Hirata

a. Majas Perbandingan

Majas pebandingan yang terdapat dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata, meliputi majas hiperbola, majas metonomia, majas

personifikasi, majas perumpamaan, majas metafora, majas alusio,

majas eufemisme, dan majas simbolik. Berikut majas perbandingan

yang dapat peneliti sajikan.

1) Hiperbola

Hiperbola adalah ungkapan kata yang melebih-lebihkan

apa yang sebenarnya dimaksudkan baik jumlah, ukuran, atau

sifatnya. Hasil analisis dalam novel ayah terdapat data majas

hiperbola, yaitu sebagai berikut.

a) Didekapnya pensil itu, bunga-bunga ilalang beterbangan

dalam dadanya (Ayah : 2).

Kalimat “didekapnya pensil itu, bunga-bunga ilalang

beterbangan dalam dadanya”, dapat dikategorikan dalam

majas hiperbola karena dalam kutipan tersebut terdapat

tuturan melebih-lebihkan apa yang sebenarnya dimaksudkan

baik jumlah, ukuran, atau sifatnya. Kata “beterbangan”,

Page 116: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

103

yakni identik dengan udara, tetapi dalam kutipan tersebut

dikaitkan dengan kata “dadanya” sehingga kalimat tersebut

berkesan melebih-lebihkan.

Pada kutipan di atas majas hiperbola berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

yang sedang dialami oleh si tokoh. Tokoh merasa senang

karena dapat menulis dengan pensil yang didekapnya untuk

menulis puisi. Bayanganya hanya tertuju pada wanita yang

dicintainya. Tokoh merasa ia adalah orang yang paling

berbahagia di dunia. Jadi, fungsi majas hiperbola dalam

kutipan tersebut untuk membangkitkan seni kata, seni

bahasa dalam suatu perkataan maupun dalam bentuk tulisan

dan membuat kata serta bahasa menjadi lebih menarik

b) Disuruh belajar sama susahnya dengan menyuruh kambing

berkokok (Ayah : 27).

Kalimat “Disuruh belajar sama susahnya dengan

menyuruh kambing berkokok”, dapat dikategorikan dalam

majas hiperbola karena dalam kutipan tersebut terdapat

tuturan melebih-lebihkan apa yang sebenarnya, yakni kata

“kambing berkokok”. Kata tersebut merupakan kata yang

mustahil karena kambing tidak dapat berkokok. Binatang

yang dapat berkokok, yakni hanyalah ayam.

Pada kutipan di atas majas hiperbola berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

Page 117: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

104

bagaimana Markoni dengan susahnya menyuruh anak untuk

belajar. Pembaca seolah-olah diajak untuk ikut terlarut

merasakanya. Jadi, fungsi majas hiperbola dalam kutipan

tersebut untuk membangkitkan seni kata, seni bahasa, dan

untuk mengimajinasi pembaca.

c) Mendidih hatinya, apalagi didengarnya desas-desus bahwa

masalah Sabari bersangkut paut dengan Ukun, Tamat,

Toharun, dan Bogel Leboi (Ayah : 69).

Kalimat “Mendidih hatinya, apalagi didengarnya

desas-desus bahwa masalah Sabari bersangkut paut dengan

Ukun, Tamat, Toharun, dan Bogel Leboi”, dapat

dikategorikan dalam majas hiperbola karena dalam kutipan

tersebut terdapat kata yang melebih-lebihkan suatu

kenyataan, yakni kata “mendidih hatinya”. Kata “mendidih

hatinya” dalam kutipan tersebut memiliki makna bahwa

perasaanya sedang kesal karena merasa dibohongi oleh

tokoh lain. Kata “mendidih” lebih tepat digunakan terhadap

air yang sedang direbus.

Pada kutipan di atas majas hiperbola berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

yang sedang dialami Marlena karena dibohongi oleh sahabat

Sabari, yakni Ukun, Tamat, dan Toharun. Pembaca seolah-

olah ikut terlarut merasakan keadaan yang dialami Marlena.

Jadi, fungsi majas hiperbola dalam kutipan tersebut untuk

Page 118: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

105

membangkitkan seni kata, seni bahasa, dan untuk

mengimajinasi pembaca.

d) Burung kutilang di sekitar rumah seakan ikut tertawa

(Ayah: 183). Kalimat “Burung kutilang di sekitar rumah seakan

ikut tertawa”, dapat dikategorikan dalam majas hiperbola

karena dalam kutipan tersebut terdapat tuturan yang

melebih-lebihkan keadaan sebenarnya, yakni kata “burung

yang ikut tertawa”. Kata “tertawa”, dalam kalimat tersebut

termasuk melebih-lebihkan karena tertawa hanya dapat

dilakukan oleh manusia.

Pada kutipan di atas majas hiperbola berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan di

sekitar rumah, yaitu seekor burung yang seakan tertawa.

Pembaca seolah-olah ikut merasakan suasana yang sedang

terjadi.

e) Hati Sabari seperti digunting melihat panitera pengadilan

menggunting buku nikahnya dan buku nikah lena (Ayah :

212).

Kalimat “Hati Sabari seperti digunting melihat

panitera pengadilan menggunting buku nikahnya dan buku

nikah lena”, dapat dikategorikan dalam majas hiperbola

karena dalam kutipan tersebut terdapat tuturan yang

melebih-lebihkan suatu kenyataan, yakni kata “Hati sabari

seperti digunting”. Kata tersebut temasuk melebih-lebihkan

Page 119: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

106

kenyataan, karena hanya melihat buku nikah digunting masa

langsung hati seseorang merasa di gunting. Kata “Hati

sabari seperti digunting”, sebenarnya memiliki arti makna

perasaanya sedih karena melihat buku nikah yang di gunting

oleh hakim pengadilan.

Pada kutipan di atas majas hiperbola berfungsi

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

yang berada dalam ruang sidang. Pembaca seolah-olah ikut

terlarut merasakan perasaan yang dialami Sabari. Dadanya

sesak seperti terkena anak panah yang menancap di hatinya.

f) Lantainya dingin, pilar-pilarnya gagah, seakan dapat

memanggul gunung (Ayah : 305).

Kalimat “Lantainya dingin, pilar-pilarnya gagah,

seakan dapat memanggul gunung”, dapat dikategorikan

sebagai majas hiperbola karena dalam kutipan tersebut

terdapat tuturan yang melebih-lebihkan suatu kenyataan,

yakni kata “pilar-pilarnya gagah, seakan dapat memanggul

gunung”. Kata tersebut termasuk dalam majas hiperbola

karena melebih-lebihkan pilar yang dapat memanggul

gunung, padahal gunung tidak dapat dipanggul oleh apapun.

Pada kutipan di atas majas hiperbola berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan betapa

kokoh pilar-pilar yang berada di dalam masjid. Pembaca

seolah-olah ikut terlarut merasakan di dalamnya, yakni

Page 120: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

107

merasakan bangunan masjid yang memiliki tiang begitu

kokoh.

g) Bersekutu dengan Waktu (Ayah : 386).

Kalimat “Bersekutu dengan Waktu”, dapat

dikategorikan sebagai majas hiperbola karena dalam kutipan

tersebut terdapat tuturan yang melebih-lebihkan suatu

kenyataan. Waktu hanyalah benda mati yang tidak dapat

diajak kerja sama. Jadi, kutipan tersebut termasuk dalam

majas hiperbola.

Pada kutipan di atas majas hiperbola berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan sebuah hal

yang mustahil, yakni bersekutu dengan waktu. Pembaca

seolah-olah ikut terlarut merasakan di dalamnya.

Simpulan uraian di atas, yaitu bahwa majas hiperbola

dalam novel Ayah, berfungsi untuk mengajak pembaca

berimajinasi membayangkan suatu peristiwa atau suatu

ungkapan yang tidak lazim. Hal tersebut membuat cerita dari

novel tersebut lebih menarik karena menggunakan kata dan

bahasa yang berseni.

2) Metonomia

Metonomia adalah majas yang memberikan penamaan

terhadap suatu benda dengan menggunakan nama (merk) yang

Page 121: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

108

sudah terkenal atau melekat pada suatu benda tersebut. Majas

metonomia dalam novel Ayah, sebagai berikut.

a) Dua kaleng biskuit Khing Khong (Ayah : 116).

Kalimat “dua keleng biskuit Khing Khong”, dapat

dikategorikan dalam majas metonomia karena dalam kutipan

tersebut terdapat tuturan yang menyebutkan nama merk roti

yakni Kata “biskuit Khing Khong”. Roti dengan nama merk

tersebut sudah sangat terkenal karena sering dipromosikan

di televisi dan barangnya sudah tersebar diseluruh Indonesia

bahkan luar negeri.

Pada kutipan di atas majas metonomia berfungsi

untuk mengajak pembaca membayangkan dua kaleng roti

biskuit Khing Khong. Pengarang mengajak pembaca seolah-

olah dapat melihat dua kaleng biskuit Khing Khong. Jadi,

majas metonomia berfungsi untuk mengiklankan atau

mempromosikan suatu produk.

b) Senin, Lena Diantar pria naik motor Honda Bebek Super

Cup (Ayah : 150).

Kalimat “Senin, Lena Diantar pria naik motor Honda

Bebek Super Cup”, dapat dikategorikan dalam majas

metonomia karena dalam kutipan tersebut terdapat tuturan

yang menyebutkan nama merk motor Honda, yakni kata

“motor Honda Bebek Super Cup”. Kutipan tersebut

menjelaskan bahwa tokoh yang bernama Lene sering

Page 122: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

109

diantar-jemput oleh pacarnya menggunakan motor Honda

Bebek Super Cup.

Pada kutipan di atas majas metonomia berfungsi

untuk mengajak pembaca berimajinasi membayangkan

situasi yang dialami oleh Lena yang telah diantar oleh

seorang pria menggunakan motor bebek Super Cup.

Pembaca diajak seolah-olah dapat melihat situasi yang

dialami oleh Lena. Jadi, dalam kutipan tersebut majas

metonomia berfungsi untuk mempromosikan suatu produk.

c) Sabari juga kagum pada sepeda motor tua Yamaha Bebek V

80-nya yang baru hidup setelah lebih kurang enam belas

kali diengkol (Ayah : 204).

Kalimat “Sabari juga kagum pada sepeda motor tua

Yamaha Bebek V 80-nya yang baru hidup setelah lebih

kurang enam belas kali diengkol”, dapat dikategorikan

sebagai majas metonomia karena dalam kutipan tersebut

terdapat tuturan yang menyebutkan nama merek, yakni

sepeda motor Yamaha Bebek V 80. Sepeda motor tersebut

pada zamanya termasuk sepeda motor yang memiliki harga

tinggi dan dimemiliki hanya orang-orang tertentu saja.

Setelah bertambahnya hari, minggu, bulan, dan tahun sepeda

motor tersebut terlihat butut, bahkan ketika diengkol saja

susah.

Page 123: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

110

Pada kutipan di atas majas metonomia berfungsi

untuk mengajak pembaca berimajinasi membayangkan

keadaan Sabari yang kagum akan motor tua yang digunakan

oleh Juru Antar. Pembaca seolah-olah ikut terlarut

merasakan di dalamnya.

Simpulan uraian di atas, yaitu bahwa majas metonomia

dalam novel Ayah, berfungsi untuk mengajak pembaca

berimajinasi membayangkan suatu barang yang

dipromosikan/diiklankan. Hal tersebut membuat cerita dari

novel tersebut lebih menarik/persuasif karena menggunakan

kata dan bahasa yang berseni.

3) Personifikasi

Personifikasi adalah majas yang mengumpamakan benda

mati seolah-olah hidup seperti manusia. Majas personifikasi

dalam novel ayah, sebagai berikut.

a) Radio itu pun tersenyum kepadanya (Ayah : 133).

Kalimat “Radio itu pun tersenyum kepadanya”, dapat

dikategorikan dalam majas personifikasi karena dalam

kutipan tersebut terdapat hal mengumpamakan benda mati

seolah-olah hidup seperti manusia, yakni kata “radio” yang

dapat tersenyum kepadanya, sedangkan radio itu kan benda

mati. Seperti yang kita ketahui, apakah radio memiliki

Page 124: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

111

mulut? Tentu jawabanya “tidak”. Jadi, kutipan tersebut

dapat dikategorikan dalam majas personifikasi.

Pada kutipan di atas majas personifikasi berfungsi

untuk mengajak pembaca berimajinasi membayangkan

keadaan yang dialami oleh Amiru yang sangat senang,

karena Amiru dapat menebus radio yang telah digadaikan

ayahnya di tempat pegadaian.

b) Sabari terkejut tak kepalang karena yang menanyakan

kabarnya itu adalah kambing di depanya (Ayah : 166)

Kalimat “Sabari terkejut tak kepalang karena yang

menanyakan kabarnya itu adalah kambing di depanya”,

dapat dikategorikan sebagai majas personifikasi, karena

dalam kutipan tersebut terdapat tuturan yang

mengumpamakan benda mati seolah-olah hidup selayaknya

manusia, yakni tuturan “kambing yang menanyakan

kabarnya Sabari”, padahal yang kambing tidak dapat

berbicara.

Pada kutipan di atas majas personifikasi berfungsi

untuk mengajak pembaca berimajinasi membayangkan

keadaan yang sedang dialami Sabari, yakni terkejut bukan

kepalang karena mendengar hal yang aneh. Pembaca diajak

seolah-olah dapat ikut merasakan situasi yang dialami

Sabari.

Page 125: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

112

c) Setiap hari Sabari dicekik kerinduan sekaligus kecemasan

akan keadaan anaknya (Ayah : 238).

Kalimat “Setiap hari Sabari dicekik kerinduan

sekaligus kecemasan akan keadaan anaknya”, dapat

dikategorikan sebagai majas personifikasi karena dalam

kutipan tersebut terdapat tuturan yang mengumpamakan

benda mati dianggap seolah-olah hidup selayaknya manusia,

yakni kata “Sabari dicekik kerinduan”. Kerinduan hanyalah

sebuah perasaan saja dan tidak memiliki tangan untuk

mmencekik, yang dapat mencekik, yakni hanyalah makhluk

hidup yang memiliki kedua tangan. Kutipan tersebut

berkisah tentang kerinduan Sabari kepada anak dan istrinya

yang telah pergi meninggalkanya.

Pada kutipan di atas majas personifikasi berfungsi

untuk mengajak pembaca berimajinasi membayangkan

keadaan Sabari. Pembaca seolah-olah ikut terlarut

merasakan di dalamnya. Secara bahasa fungsi majas

menambah daya tarik tersendiri bagi pembaca.

d) Motor kuno itu menjerit-jerit (Ayah : 244)

Kalimat “Motor kuno itu menjerit-jerit”, dapat

dikategorikan sebagai majas personifikasi karena dalam

kutipan tersebut terdapat tuturan yang mengumpamakan

benda mati dianggap menjadi selayaknya benda hidup atau

manusia, yakni kata “Motor menjerit-jerit”. Kata “menjerit-

Page 126: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

113

jerit” kurang cocok digunakan untuk motor karena motor

tidak mempunyai mulut untuk menjerit dan motor hanyalah

benda mati yang diciptakan oleh manusia. Kutipan tersebut

sebenarnya bermakna motor kuno yang suara knalpotnya

keras, karena motor tersebut motor yang sudah berumur.

Pada kutipan di atas majas personifikasi berfungsi

untuk mengajak pembaca berimajinasi membayangkan

keadaan motor tua yang suara knalpotnya sudah tidak layak

inga orangpakai karena suaranya sudah sangat mengganggu

.Pembaca seolah-olah ikut terlarut merasakanya.

Simpulan uraian di atas, yaitu bahwa majas personifikasi

dalam novel Ayah, berfungsi untuk mengajak pembaca

berimajinasi membayangkan suatu peristiwa atau suatu

ungkapan yang tidak lazim. Hal tersebut membuat cerita dari

novel tersebut lebih menarik karena menggunakan kata dan

bahasa yang berseni.

4) Perumpamaan/smile

Perumpamaan atau smile adalah majas yang

membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain dengan

menggunakan kata perumpamaan atau perbandingan secara

eksplisit. Majas perumpamaan dalam novel Ayah, sebagai

berikut.

Page 127: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

114

a) Setelah berpamitan, lelaki yang besar seperti lemari itu tak

ada kabar beritanya (Ayah : 113).

Kalimat “setelah berpamitan, lelaki yang besar

seperti lemari itu tak ada kabar beritanya”, dapat

dikategorikan dalam majas perumpamaan karena dalam

tuturan tersebut membandingkan sesuatu dengan sesuatu

yang lain dengan menggunakan kata perumpamaan atau

perbandingan secara eksplisit, yakni pada kata “lelaki yang

besar seperti lemari”. Kutipan tersebut membandingkan

antara seseorang dengan sebuah barang, yakni lemari. Hal

tersebut terjadi karena orang yang dibandingkan tersebut

memiliki kualitas ukuran tubuh yang besar sehingga

diumpamakan seperti lemari.

Pada kutipan di atas majas perumpamaan berfungsi

untuk mengajak pembaca berimajinasi membayangkan

keadaan bahwa ada seseorang yang memiliki badan besar

dan diibaratkan seperti lemari. Pembaca seolah-olah melihat

seseorang yang memiliki badan besar.

b) Wajah anak itu lonjong macam biji buah tandong (Ayah :

182).

Kalimat “Wajah anak itu lonjong macam biji buah

tandong”, dapat dikategorikan dalam majas perumpamaan

karena dalam tuturan tersebut membandingkan sesuatu

dengan sesuatu yang lain dengan menggunakan kata

perumpamaan atau perbandingan secara eksplisit, yakni

Page 128: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

115

“lonjong macam biji buah tandong”. Dalam kutipan tersebut

terjadi perumpamaan antara suatu kata “wajah lonjong”

dengan “biji buah tandong”,dan jika lihat secara bahasa

keduanya memiliki makna yang berbeda.

Pada kutipan di atas majas perumpamaan berfungsi

untuk mengajak pembaca berimajinasi membayangkan

keadaan wajah seseorang yang memiliki wajah seperti biji

buah tandong. Pembaca diajak seolah-olah ikut

membayangkan wajah yang lonjong tersebut.

Simpulan uraian di atas, yaitu bahwa majas perumpamaan

dalam novel Ayah, berfungsi untuk mengajak pembaca

berimajinasi membayangkan untuk membandingkan suatu hal

yang berbeda dari segi ukuran, fisik, dan kualitasnya. Hal

tersebut membuat cerita dari novel tersebut lebih menarik

karena menggunakan kata dan bahasa yang berseni.

5) Metafora

Metafora adalah majas perbandingan yang kata-kata

pembandingnya tidak dicantumkan (dimplisitkan). Majas

metafora dalam novel Ayah, sebagai berikut.

a) Lady Diana adalah kembang dunia yang selalu

membesarkan orang miskin, kata mereka (Ayah : 7).

Kalimat “Lady Diana adalah kembang dunia yang

selalu membesarkan orang miskin, kata mereka”, dapat

dikategorikan dalam majas metafora sebab kutipan tersebut

Page 129: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

116

membandingkan dengan kata-kata yang pembandingnya

tidak dicantumkan (dimplisitkan), yakni kata “kembang

dunia”. Kata “kembang dunia” dalam kutipan tersebut

sebenarnya memiliki makna seseorang yang cantik dan baik

di dunia, namun kata tersebut tidak dicantumkan secara

langsung.

Pada kutipan di atas majas metafora berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan sesosok

Lady Diana yang selalu membesarkan orang miskin.

Pembaca seolah-olah diajak untuk melihat kepribadian

Lady Diana. Pembaca seolah-olah ikut terlarut merasakan di

dalamnya.

b) Bukan satu-dua orang yang mengingatkan tokoh kita itu

soal watak Markoni, bahwa dia memang orang jujur, tetapi

berkepala batu, pemberang bukan buatan (Ayah : 144)

Kalimat “Bukan satu-dua orang yang mengingatkan

tokoh kita itu soal watak Markoni, bahwa dia memang

orang jujur, tetapi berkepala batu, pemberang bukan

buatan”, dapat dikategorikan dalam majas metafora karena

dalam kutipan tersebut terdapat tuturan yang

membandingkan dengan kata-kata yang pembandingnya

tidak dicantumkan (dimplisitkan) yakni kata “berkepala

batu”. Kata tersebut sebenarnya bermakna orang yang keras

Page 130: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

117

kepala/sulit dinasihati. Berarti dalam kutipan tersebut bahwa

watah dari tokoh Markoni keras kepala/sulit dinasihati.

Pada kutipan di atas majas metafora berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan karakter

tokoh Markoni yang susah dinasihati. Pembaca seolah-olah

ikut terlarut merasakan keadaan yang ada dalam cerita

tersebut.

Simpulan uraian di atas, yaitu bahwa majas metafora

dalam novel Ayah, berfungsi untuk mengajak pembaca

berimajinasi membayangkan suatu peristiwa atau suatu

ungkapan yang tidak lazim. Biasanya membandingkan manusia

dengan tumbuhan, manusia dengan binatang, dan manusia

dengan alam. Hal tersebut membuat cerita dari novel tersebut

lebih menarik karena menggunakan kata dan bahasa yang

berseni.

6) Alusio

Alusio adalah suatu majas yang menggunakan

ungkapan/pribahasa dan merujuk sesuatu secara tidak langsung

kesamaan antara orang, peristiwa, atau tempat. Majas alusio

dalam novel Ayah, sebagai berikut.

a) Lempar Batu Sembunyi Tangan (Ayah : 10)

Kalimat “lempar batu sembunyi tangan”, dapat

dikategorikan sebagai majas alusio karena dalam kutipan

Page 131: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

118

tersebut terdapat tuturan yang menggunakan

ungkapan/pribahasa dan merujuk sesuatu secara tidak

langsung kesamaan peristiwa. Ungkapan tersebut

sebenarnya sudah sangat populer dan sudah sering

digunakan oleh para penulis. Kutipan tersebut memiliki

makna “memfitnah orang lain”.

Pada kutipan di atas majas alusio berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan bagaimana

seseorang melakukan kesalahan, tetapi orang tersebut tidak

mengakui kesalahanya. Pembaca seolah-olah ikut terlarut

merasakan di dalamnya.

b) Sebaliknya, Lena yang kemudian tahu Sabari bekerja di

pabrik ayahnya di samping rumah mereka, dan tahu strategi

udang di balik batu yang tengah diluncurkanya, memuncak

bencinya kepada si Gigi Tupai itu (Ayah : 150).

Kalimat “Sebaliknya, Lena yang kemudian tahu

Sabari bekerja di pabrik ayahnya di samping rumah

mereka, dan tahu strategi udang di balik batu yang tengah

diluncurkanya, memuncak bencinya kepada si Gigi Tupai

itu”, dapat dikategorikan sebagai majas alusio karena dalam

kutipan tersebut terdapat tuturan yang menggunakan

ungkapan/pribahasa dan merujuk sesuatu secara tidak

langsung kesamaan peristiwa, yakni kata “udang dibalik

batu”,. Kata tersebut merupakan pribahasa yang sudah

lazim sering digunakan oleh para penulis untuk

Page 132: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

119

memperindah suatu bahasa. Kata tersebut memiliki makna

“menginginkan keuntungan dibalik suatu kebaikan”.

Pada kutipan di atas majas alusio berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan akal

seseorang yang sangat cerdik dan licik, yakni mendapatkan

keuntungan yang lebih besar dari apa yang dilakukanya.

Simpulan uraian di atas, yaitu bahwa majas alusio dalam

novel Ayah, berfungsi untuk mengajak pembaca berimajinasi

membayangkan suatu peristiwa atau suatu ungkapan yang tidak

lazim. Hal tersebut membuat cerita dari novel tersebut lebih

menarik karena menggunakan kata dan bahasa yang berseni.

7) Eufemisme

Eufemisme adalah majas penghalus untuk menjaga

kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak

menyenangkan. Majas eufemisme dalam novel Ayah, sebagai

berikut.

a) Maka, jika ada kesempatan memperdengarkan kebolehan pada

dunia, tanpa harus demam panggung atau dilempari penonton

pakai sandal, itu adalah kesempatan emas (Ayah : 95)

Kalimat “Maka, jika ada kesempatan memperdengarkan

kebolehan pada dunia, tanpa harus demam panggung atau

dilempari penonton pakai sandal, itu adalah kesempatan

emas”, dapat dikategorikan sebagai majas eufemisme

karena dalam kutipan tersebut teradap tuturan halus untuk

Page 133: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

120

menjaga kesopanan dan menghindari timbulnya kesan yang

tidak menyenangkan, yakni kata “demam penggung”. Kata

tersebut termasuk kata halus yang digunakan Andrea Hirata

dan kata lain yang kasar, yakni kata“gerogi”.

Pada kutipan di atas majas eufemisme berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan situasi

ketika seseorang gerogi berada di atas panggung. Pembaca

seolah-olah ikut terlarut merasakan di dalamnya.

Simpulan uraian di atas, yaitu bahwa majas eufemisme

dalam novel Ayah, berfungsi untuk mengajak pembaca

berimajinasi membayangkan suatu peristiwa dengan

menggunakan bahasa yang halus. Hal tersebut membuat cerita

dari novel tersebut lebih menarik karena menggunakan kata dan

bahasa yang berseni.

8) Simbolik

Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan

menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.

Majas simbolik dalam novel Ayah, sebagai berikut.

a) Katanya bukan dia yang menetapkan syarat-syarat itu,

melainkan semuanya karangan Laila, yang sudah empat kali

kawin ceraidan menganggap semua lelaki di dunia tak lain

selain buaya darat (Ayah : 241).

Kalimat “Katanya bukan dia yang menetapkan

syarat-syarat itu, melainkan semuanya karangan Laila,

yang sudah empat kali kawin cerai dan menganggap semua

Page 134: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

121

lelaki di dunia tak lain selain buaya darat”, dapat

dikategorikan sebagai majas simbolik karena kutipan

tersebut melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol

atau lambang untuk menyatakan maksud, yakni kata “buaya

darat”. Kata “buaya darat” memiliki arti makna, yakni

seorang lelaki yang tidak benar (sering merayu wanita).

Pada kutipan di atas majas simbolik berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan bagaimana

keadaan yang dialami Laila yang sudah empak kali kawin

cerai. Pembaca seolah-olah ikut terlarut merasakan di

dalamnya.

Simpulan uraian di atas, yaitu bahwa majas hiperbola

dalam novel Ayah, berfungsi untuk mengajak pembaca

berimajinasi membayangkan suatu peristiwa atau suatu

ungkapan yang tidak lazim dan melukiskan dengan symbol-

simbol agar terlihat lebih jelas. Hal tersebut membuat cerita dari

novel tersebut lebih menarik karena menggunakan kata dan

bahasa yang berseni.

b. Majas Perulangan

Majas perulangan adalah majas yang mengulang kata demi kata

entah itu yang diulang pada bagian depan, tengah, atau akhir sebuah

kalimat. Berikut majas perulangan yang dapat peneliti sajikan.

Page 135: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

122

1) Antanaklasis

Antanaklasis adalah majas yang mengandung ulangan kata

yang sama, makna yang berbeda. Majas antanaklasis dalam

novel Ayah, sebagai berikut.

a) “Aku pun tahu lagu “Trully” itu, aduh, nadanya tinggi

sekali, lebih tinggi daripada tiang bendera di kantor bupati!”

(Ayah : 96).

Kalimat “Aku pun tahu lagu “Trully” itu, aduh, nadanya

tinggi sekali, lebih tinggi daripada tiang bendera di kantor

bupati!”, dapat dikategorikan sebagai majas antanaklasis

karena kutipan tersebut mengandung ulangan kata yang

sama makna yang berbeda, yakni kata “tinggi” yaitu antara

“nada tinggi” dan “tinggi tiang bendera”. Kata “nada

tinggi” kaitanya dengan suara, sedangkan “tinggi tiang

bendera” kaitanya dengan tiang bendera yang berada di

halaman kantor bupati.

Pada kutipan di atas majas antanaklasis berfungsi

untuk mengajak pembaca berimajinasi membayangkan

bagaimana tinggi nada dan tinggi tiang bendera di halaman

kantor bupati. Pembaca seolah-olah ikut melihat situasi

tersebut.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

antanaklasis merupakan unsur pembangun seni bahasa yang

ada dalam novel Ayah. Kemunculan majas tersebut

Page 136: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

123

menyebabkan pembaca untuk berimajinasi membayangkan

betapa banyak kosa kata bahasa Indonesia.

2) Aliterasi

Aliterasi adalah majas yang berwujud pengulangan

konsonan yang sama. Majas aliterasi dalam novel Ayah, sebagai

berikut.

a) Mereka punya delapan anak, Zainap, Zinap, Mainap, Tatap,

Rangkap, Inap, Mantap, dan Genap (Ayah : 289).

Kalimat “Mereka punya delapan anak, Zainap, Zinap,

Mainap, Tatap, Rangkap, Inap, Mantap, dan Genap”, dapat

dikategorikan dalam majas aliterasi karena dalam kutipan

tersebut terdapat tuturan yang berwujud pengulangan

konsonan yang sama, yakni kata “Zainap, Zinap, Mainap,

Tatap, Rangkap, Inap, Mantap, dan Genap”, dari tiap kata

nama kutipan tersebut menggunakan konsonan sama, yakni

huruf “P”.

Pada kutipan di atas majas aliterasi berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi atau membayangkan delapan

anak yang memiliki nama dengan dengan huruf terakhir “P”.

Pembaca seolah-olah melihat situasi tersebut, betapa lucunya

delapan anak dengan nama huruf terakhir “P”.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

aliterasi merupakan unsur pembangun seni bahasa yang ada

dalam novel Ayah. Kemunculan majas tersebut menyebabkan

Page 137: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

124

pembaca untuk berimajinasi membayangkan gabungan kata

yang setiap katanya diakhiri dengan huruf “P”. Hal tersebut

menjadi bukti betapa banyak kosa kata bahasa Indonesia.

3) Repetisi

Repetisi adalah majas penegasan yang perulangan kata,

frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat. Majas repetisi

dalam novel Ayah, sebagai berikut.

a) Satu patah kata ayahnya, dua patah kata dia (Ayah : 27)

Kalimat “Satu patah kata ayahnya, dua patah kata

dia”, dapat dikategorikan sebagai majas repetisi karena

dalam kutipan tersebut terdapat perulangan kata, frasa, dan

klausa yang sama dalam suatu kalimat, yakni kata “patah

kata”. Kata tersebut diulangi dua kali dalam kalimat

tersebut. Dalam kutipan tersebut terlihat bahwa ada seorang

anak yang membantah perkataan ayahnya.

Pada kutipan di atas majas repetisi berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

yang tegang. Pembaca seolah-olah ikut terlarut merasakan

di dalamnya.

b) Miring ke kiri salah, ke kanan salah (Ayah : 30).

Kalimat “Miring ke kiri salah, ke kanan salah”, dapat

dikategorikan sebagai majas repetisi karena dalam kutipan

tersebut terdapat tuturan yang menggunakan perulangan

Page 138: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

125

kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat, yakni

kata “salah”. Dalam kutipan tersebut terjadi suatu

ketidaknyamanan.

Pada kutipan di atas majas repetisi berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan bagaimana

keadaan ketidaknyamanan. Pembaca seolah-olah ikut

terlarut merasakan di dalamnya.

c) Fakta demi fakta dibeberkan secara lengkap, sistematis, dan

masuk akal (Ayah : 210).

Kalimat “Fakta demi fakta dibeberkan secara

lengkap, sistematis, dan masuk akal”, dapat dikategorikan

sebagai majas repetisi karena dalam kutipan tersebut

terdapat tuturan yang menggunakan perulangan kata, frasa,

dan klausa yang sama dalam suatu kalimat, yakni kata

“fakta”. Kata fakta diulang dua kali dan kata tersebut

dimaksudkan untuk memperjelas dan memperkut suatu

argument.

Pada kutipan di atas majas repetisi berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

Ukun dan Tamat yang sedang membela Sabari di dalam

ruang sidang. Pembaca seolah-olah ikut terlarut merasakan

di dalamnya.

d) Kalau kita punya, yang kita punya bisa diambil orang, kalau

kita tak punya, tak ada yang diambil orang (Ayah : 263).

Page 139: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

126

Kalimat “Kalau kita punya, yang kita punya bisa

diambil orang, kalau kita tak punya, tak ada yang diambil

orang”, dapat dikategorikan sebagai majas repetisi karena

dalam kutipan tersebut terdapat tuturan yang menggunakan

perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu

kalimat, yakni kata “kita punya”. Kata tersebut diulang

sebanyak dua kali. Jadi, kutipan tersebut dapat dinyatakan

sebagai majas repetisi.

Pada kutipan di atas majas repetisi berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

Sabari yang telah kehilangan anak dan istrinya. Pembaca

seolah-olah ikut terlarut merasakan di dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

repetisi merupakan unsur pembangun seni bahasa yang ada

dalam novel Ayah. Kemunculan majas tersebut

menyebabkan pembaca untuk berimajinasi membayangkan

dua kata yang sama dan masing-masing dari kata tersebut

memiliki mperan yang berbeda. Hal tersebut menjadi bukti

betapa banyak kosa kata bahasa Indonesia.

4) Retoris

Retoris adalah majas yang mengandung Tanya jawab, di

mana jawabanya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.

Majas retoris dalam novel Ayah, sebagai berikut.

Page 140: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

127

a) Dan tahukah kau, kawan, apa yang ada dalam teh itu?

(Ayah : 142).

Kalimat “Dan tahukah kau, kawan, apa yang ada

dalam teh itu?”, dapat dikategorikan sebagai majas retoris

karena kutipan tersebut mengandung Tanya jawab, di mana

jawabanya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.

Pertanyaan tersebut dilontarkan dari Sabari untuk para

kawanya dan jawaban dari pertanyaan tersebut terkandung

di dalamnya.

Pada kutipan di atas majas retoris berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

Sabari. Pembaca seolah-olah ikut terlarut merasakan di

dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

retoris merupakan unsur pembangun seni bahasa yang ada

dalam novel Ayah. Kemunculan majas tersebut untuk

membangkitkan seni kata, seni bahasa dalam suatu

perkataan maupun dalam bentuk tulisan dan membuat kata

serta bahasa menjadi lebih menarik. Hal tersebut menjadi

bukti betapa banyak kosa kata bahasa Indonesia.

c. Majas Sindiran

Keraf (2010: 143) berpendapat bahwa majas sindiran atau ironi

adalah suatu acuan yang ingin mengatakan sesuatu dengan makna atau

Page 141: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

128

maksud berlainan dari apa yang terkandung dalam rangkaian kata-

katanya. Berikut majas sindiran yang dapat peneliti sajikan.

1) Ironi

Ironi adalah majas sindiran halus berupa pernyataan yang

maknanya bertentangan dengan makna sebenarnya. Majas ironi

dalam novel Ayah, sebagai berikut.

a) Agustus berikutnya, Sabari yang suka bolos upacara,

terpilih masuk tim paskibra SMA (Ayah : 41).

Kalimat “Agustus berikutnya, Sabari yang suka bolos

upacara, terpilih masuk tim paskibra SMA”, dapat

dikategorikan sebagai majas ironi karena dalam kutipan

tersebut terdapat tuturan yang menggunakan sindiran halus

berupa pernyataan yang maknanya bertentangan dengan

makna sebenarnya, yakni kata “Sabari yang suka bolos

upacara, terpilih masuk tim paskibra SMA”, dalam kutipan

tersebut terdapat sindiran yang ditujukkan terhadap tokoh

Sabari. Sabari seorang yang tukang bolos sekolah tetapi

malah terpilih menjadi salah satu tim paskibra SMA.

Pada kutipan di atas majas ironi berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

yang dialami Sabari. Pembaca seolah-olah ikut terlarut

merasakan di dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas ironi

merupakan unsur pembangun seni bahasa yang ada dalam

Page 142: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

129

novel Ayah, dan berfungsi untuk menyindir seseorang

dengan cara yang halus, sehingga orang yang disindir sadar

diri. Kemunculan majas tersebut untuk membangkitkan seni

kata, seni bahasa dalam suatu perkataan maupun dalam

bentuk tulisan dan membuat kata serta bahasa menjadi lebih

menarik. Hal tersebut menjadi bukti betapa banyak kosa

kata bahasa Indonesia.

2) Antifrasis

Antifrasis adalah majas semacam ironi yang berwujud

penggunaan sebuah kata dengan nama kebalikannya yang bisa

saja dianggap ironi sendiri, atau kata-kata yang dipakai untuk

merangkai kejahatan, roh jahat, dan sebagainya. Majas antifrasis

dalam novel Ayah, sebagai berikut.

a) Izmi gembira, Amiru sedih (Ayah : 105).

Kalimat “Izmi gembira, Amiru sedih”, dapat

dikategorikan sebagai majas antifrasis kerena dalam butipan

tersebut terdapat tuturan kata atau kelompok kata yang memiliki

arti berlawanan, yakni kata “gembira”, dengan kata “sedih”.

Kedua kata tersebut memiliki arti berlawanan. Kutipan tersebut

menggambarkan perasaan Izmi yang sedang gembira karena

melihat nilai-nilai raportnya meningkat, dan menggambarkan

perasaan Amiru yang sedang bersedih karena teringat

dengan radio Ayahnya yang berada di kantor gadai.

Page 143: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

130

Pada kutipan di atas majas antifrasis berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

Izmi dan Amiru. Pembaca seolah-olah ikut terlarut

merasakan di dalamnya.

b) Pekerjaan berat, ringan saja baginya (Ayah : 149).

Kalimat “pekerjaan berat, ringan saja baginya”,

dapat dikateorikan dalam majas antifrasis karena dalam

kutipan tersebut terdapat tuturan kata atau kelompok kata

yang memiliki arti berlawanan, yakni kata “berat” dan

“ringan”, kedua kata tersebut memiliki arti makna yang

berlawanan. Kutipan tersebut menceritakan bahwa semangat

dapat merubah pekerjaan yang berat menjadi ringan.

Pada kutipan di atas majas antifrasis berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan bahwa

semangat dapat merubah segalanya, yakni suatu pekerjaan

berat berubah menjadi ringan. Pembaca seolah-olah ikut

terlarut merasakan di dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

antifrasis merupakan majas yang menggunakan lawan kata

dalam satu kalimat serta sebagai unsur pembangun seni

bahasa yang ada dalam novel Ayah. Kemunculan majas

tersebut untuk membangkitkan seni kata, seni bahasa dalam

suatu perkataan maupun dalam bentuk tulisan dan membuat

Page 144: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

131

kata serta bahasa menjadi lebih menarik. Hal tersebut

menjadi bukti betapa banyak kosa kata bahasa Indonesia.

3) Satire

Satire adalah majas yang berbentuk ungkapan dengan

maksud menertawakan atau menolak sesuatu. Majas satire

dalam novel Ayah, sebagai berikut.

a) Nanti kalau kau sudah SMP, sudah belajar soal gelombang

radio, baru ke sini lagi (Ayah : 47).

Kalimat “Nanti kalau kau sudah SMP, sudah belajar

soal gelombang radio, baru ke sini lagi”, dapat

dikategorikan sebagai majas satire karena dalam kutipan

tersebut terdapat tuturan yang berbentuk ungkapan dengan

maksud menertawakan atau menolak sesuatu, yakni “Nanti

kalau kau sudah SMP, sudah belajar soal gelombang

radio”, tuturan tersebut memiliki arti makna menolak untuk

member tahu tentang gelombang radio karena dia umurnya

masih kecil belum SMP.

Pada kutipan di atas majas satire berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

yang dialami oleh Amiru. Pembaca seolah-olah ikut terlarut

merasakan di dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas satire

merupakan unsur pembangun seni bahasa yang ada dalam

novel Ayah. Kemunculan majas tersebut untuk

Page 145: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

132

membangkitkan seni kata, seni bahasa dalam suatu

perkataan maupun dalam bentuk tulisan dan membuat kata

serta bahasa menjadi lebih menarik. Hal tersebut menjadi

bukti betapa banyak kosa kata bahasa Indonesia.

4) Sarkasme

Sarkasme adalah majas sindiran dengan menggunakan

kata-kata yang kasar dan keras. Majas sarkasme dalam novel

Ayah, sebagai berikut.

a) Mereka yang ke pantai itu adalah orang-orang yang tak laku

(Ayah : 137).

Kalimat “Mereka yang ke pantai itu adalah orang-

orang yang tak laku”, dapat dikategorikan sebagai majas

sarkasme karena dalam kutipan tersebut terdapat tuturan

yang menyindir dengan menggunakan kata-kata yang kasar

dan keras, yakni kata “orang-orang tak laku”. Secara

bahasa ungkapan tersebut termasuk sindiran dan kata-kata

kasar. Kata “tak laku” tidak cocok untuk digunakan

terhadap seseorang, karena seseorang tidak untuk diperjual-

belikan. Kata “tak laku” seharusnya digunakan pada sebuah

dagangan yang diperjual-belikan.

Pada kutipan di atas majas sarkasme berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

dalam kutipan tersebut. Pembaca seolah-olah ikut terlarut

merasakan di dalamnya.

Page 146: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

133

b) “Bilang sama Sabari aku tak perlu rumah reyotnya” (Ayah :

220).

Kalimat “Bilang sama Sabari aku tak perlu rumah

reyotnya”, dapat dikategorikan sebagai majas sarkasme

karena dalam kutipan tersebut terdapat tuturan yang

menyindir dengan menggunakan kata-kata yang kasar dan

keras, yakni kata “rumah reyotmu”. Kata tersebut termasuk

kata yang menyindir secara keras sehingga dapat

menimbulkan perasaan yang membuat seseorang sakit hari

karena merasa terhina.

Pada kutipan di atas majas sarkasme berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

yang dialami oleh Sabari. Pembaca seolah-olah ikut terlarut

merasakan di dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

sarkasme merupakan majas sindiran secara kasar sehingga

orang yang disindir langsung tanggap. Majas ini sebagai

unsur pembangun seni bahasa yang ada dalam novel Ayah.

Kemunculan majas tersebut untuk membangkitkan seni

kata, seni bahasa dalam suatu perkataan maupun dalam

bentuk tulisan dan membuat kata serta bahasa menjadi lebih

menarik. Hal tersebut menjadi bukti betapa banyak kosa

kata bahasa Indonesia.

Page 147: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

134

5) Sinisme

Sinisme adalah majas sindiran yang berbentuk kesangsian

yang mengandung ejekan secara kasar. Majas sinisme dalam

novel Ayah, sebagai berikut.

a) Ai, sejak kapan kau tahu soal puisi? Ujian Geografi saja kau

menyontek jawabanku (Ayah : 50).

Kalimat “Ai, sejak kapan kau tahu soal puisi? Ujian

Geografi saja kau menyontek jawabanku”, dapat

dikategorikan dalam majas sinisme karena dalam kutipan

tersebut terdapat tuturan yang berbentuk kesangsian yang

mengandung ejekan secara kasar. Kutipan tersebut seolah-

olah meremehkan seseorang yang tidak tahu apa-apa tentang

puisi, karena ujian geografi saja menyontek.

Pada kutipan di atas majas sinisme berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

Zuraida. Pembaca seolah-olat ikut terlarut merasakan

keadaan di dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

sinisme merupakan unsur pembangun seni dan bahasa yang

ada dalam novel Ayah. Kemunculan majas tersebut untuk

memberikan sindiran/ejekan terhadap orang lain serta untuk

membangkitkan seni kata, seni bahasa dalam suatu

perkataan maupun dalam bentuk tulisan dan membuat kata

Page 148: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

135

serta bahasa menjadi lebih menarik. Hal tersebut menjadi

bukti betapa banyak kosa kata bahasa Indonesia.

d. Majas Pertentangan

Majas pertentangan adalah majas yang maknanya bertentangan

dengan kata-kata yang ada. Berikut majas pertentangan yang dapat

peneliti sajikan.

1) Litotes

Litotes adalah majas yang dipakai untuk menyatakan

sesuatu dengan penurunan kualitas dan merendahkan diri. Majas

litotes dalam novel Ayah, sebagai berikut.

a) Bolehkah khalayak awan semacam saya dan mitra saya ini

punya daripada kartu nama (Ayah : 326).

Kalimat “Bolehkah khalayak awan semacam saya

dan mitra saya ini punya daripada kartu nama”, dapat

dikategorikan dalam majas litotes karena dalam kutipan

tersebut terdapat tuturan yang dipakai untuk menyatakan

sesuatu dengan penurunan kualitas dan merendahkan diri,

yakni kata “khalayak awan semacam saya”. Kata tersebut

menurunkan kualitas diri menjadi seseorang yang tidak

tahu apa-apa/bodoh, namun sebenarnya orang tersebut

orang tinggi, yakni orang yang cerdas.

Pada kutipan di atas majas litotes berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

Ukun dan Tamat yang bertamu dengan penuh kesantunan

Page 149: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

136

dalam bersikap maupun bertutur. Pembaca seolah-olah ikut

terlarut di dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

litotes merupakan unsur pembangun seni bahasa yang ada

dalam novel Ayah. Bahasa yang sederhana dan kesanya

merendah, membuat cerita novel semakin menarik.

Kemunculan majas tersebut untuk membangkitkan seni

kata, seni bahasa dalam suatu perkataan maupun dalam

bentuk tulisan dan membuat kata serta bahasa menjadi lebih

menarik. Hal tersebut menjadi bukti betapa banyak kosa

kata bahasa Indonesia.

2) Paradoks

Paradoks adalah majas yang kata-katanya mengandung

pertentangan dengan fakta yang ada. Majas paradoks dalam

novel Ayah, sebagai berikut.

a) Ada juga yang berspekulasi mungkin istri Manikam bosan

pada kemapanan sedangkan istri Jon bosan dengan

ketidakmapanan (Ayah : 195).

Kalimat “Ada juga yang berspekulasi mungkin istri

Manikam bosan pada kemapanan sedangkan istri Jon

bosan dengan ketidakmapanan”, dapat dikategorikan dalam

majas paradoks karena kutipan tersebut terdapat tuturan

yang kata-katanya mengandung pertentangan dengan fakta

yang ada. Kata “kemapanan” dan “ketidakmapanan”, ada

Page 150: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

137

saat orang bosan dengan kemapanan dan ada juga orang

yang bosan dengan ketidakmapanan.

Pada kutipan di atas majas paradoks berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

istri Manikam dan istri Jon. Pembaca seolah-olah ikut

terlarut di dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

paradoks merupakan unsur pembangun seni bahasa yang

ada dalam novel Ayah. Kemunculan majas tersebut untuk

membangkitkan seni kata, seni bahasa dalam suatu

perkataan maupun dalam bentuk tulisan dan membuat kata

serta bahasa menjadi lebih menarik. Hal tersebut menjadi

bukti betapa banyak kosa kata bahasa Indonesia.

3) Antitesis

Antitesis adalah majas yang mengandung gagasan-

gagasan bertentangan dengan menggunakan kata-kata atau

kelompok kata yang berlawanan. Majas antithesis dalam novel

Ayah, sebagai berikut.

a) Sepi, hanya padang di kiri-kanan jalan (Ayah : 132).

Kalimat “Sepi, hanya padang di kiri-kanan jalan”,

dapat dikategorikan sebagai majas antithesis karena dalam

kutipan tersebut terdapat tuturan yang mengandung gagasan-

gagasan bertentangan dengan penggunakan kata atau

Page 151: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

138

kelompok kata yang berlawanan, yakni kata “kiri-kanan”.

Kata “kiri”, yakni bertentangan dengan kata “kanan”.

Kutipan tersebut menggambarkan bagaimana keadaan

disekitar jalan.

Pada kutipan di atas majas antithesis berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

disekitar jalan. Pembaca seolah-olah ikut terlarut merasakan

keadaan di dalamnya.

b) Turun-naik dada Markoni karena muntab (Ayah : 163).

Kalimat “Turun-naik dada Markoni karena muntab”,

dapat dikategorikan sebagai majas antithesis karena dalam

kutipan tersebut terdapat tuturan yang mengandung gagasan-

gagasan bertentangan dengan penggunaan kata atau

kelompok kata yang berlawanan, yakni kata “turun-naik”.

Kata “turun”, yakni lawanya “naik”. Kata tersebut

merupakan perasaan yang dialami oleh Markoni, karena

salah satu karyawanya ada yang suka dengan putrinya.

Pada kutipan di atas majas antithesis berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

yang dialami oleh Markoni. Pembaca seolah-olah ikut

terlarut merasakan keadaan di dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

antithesih merupakan unsur pembangun seni bahasa yang

Page 152: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

139

ada dalam novel Ayah. Kemunculan majas tersebut untuk

membangkitkan seni kata, seni bahasa dalam suatu

perkataan maupun dalam bentuk tulisan dan membuat kata

serta bahasa menjadi lebih menarik. Hal tersebut menjadi

bukti betapa banyak kosa kata bahasa Indonesia.

4) Oksimoron

Oksimoron adalah majas yang menyatakan dua hal yang

bagian-bagiannya saling bertentangan. Majas oksimoron dalam

novel Ayah, sebagai berikut.

a) Lebih senang mengenakan kemeja daripada kaus, sebaiknya

tidak suka mengenakan celana jins dan akan lebih baik jika

selalu mengenakan ikat pinggang, berpendidikan minimal

D-3 di bidang manajemen kalau bisa, bidang Peternakan

dan Perikanan juga disukai, perjaka atau duda boleh saja,

jumlah anak (kalau duda) tidaklah masalah, tetapi harus

punya pekerjaan tetap (bergaji bulanan), berperangai tidak

grusa-grusu, menyukai masakan rumah, senang

mendengarkan musik pop masa kini, senang mendengar

radio, dan senang menonton sinetron (Ayah : 216).

Kalimat “Lebih senang mengenakan kemeja daripada

kaus, sebaiknya tidak suka mengenakan celana jins dan akan

lebih baik jika selalu mengenakan ikat pinggang, berpendidikan

minimal D-3 di bidang manajemen kalau bisa, bidang

Peternakan dan Perikanan juga disukai, perjaka atau duda

boleh saja, jumlah anak (kalau duda) tidaklah masalah, tetapi

harus punya pekerjaan tetap (bergaji bulanan), berperangai

tidak grusa-grusu, menyukai masakan rumah, senang

mendengarkan musik pop masa kini, senang mendengar radio,

Page 153: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

140

dan senang menonton sinetron”, dapat dikategorikan sebagai

majas oksimoron karena dalam kutipan tersebut terdapat

tuturan yang menyatakan dua hal yang bagian-bagiannya

saling bertentangan. Kata “perjaka” atau “duda”,

merupakan dua kata yang bertentangan “perjaka” berarti

seseorang yang belum pernah menikah, sedangkan “duda”,

seseorang yang sudah menikah tetapi bercerai.

Pada kutipan di atas majas oksimoron berfungsi untuk

mengajak pembaca berimajinasi membayangkan keadaan

memberatkan. Pembaca seolah-olah ikut merasakan betapa

berat syarat yang diajukan oleh Marlena. Pembaca seolah-

olah dapat ikut terlarut merasakan di dalamnya.

Simpulan dari uraian di atas, yaitu bahwa majas

oksimoron merupakan unsur pembangun seni bahasa yang

ada dalam novel Ayah. Kemunculan majas tersebut untuk

membangkitkan seni kata, seni bahasa dalam suatu

perkataan maupun dalam bentuk tulisan dan membuat kata

serta bahasa menjadi lebih menarik. Hal tersebut menjadi

bukti betapa banyak kosa kata bahasa Indonesia.

Page 154: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

141

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Novel Ayah karya Andrea Hirata

di Kelas XI SMA

Pembelajaran merupakan suatu proses, cara atau perbuatan yang

dilakukan agar siswa bisa membangun makna atau pemahaman secara

maksimal. Pembelajaran sastra disamping berisi tentang sejarah sastra dan

teori sastra, perlu terutama diarahkan kepada pembinaan apresiasi sastra

yang mencakup adanya pemberian kesempatan untuk mengkaji, atau

mencoba sendiri menciptakan karya sastra. Pembelajaran sastra harus

diarahkan kepada pembinaan apresiasi sastra peserta didik agar anak didik

mampu memahami, menikmati, dan menghargai karya sastra. Oleh sebab

itu, peneliti mencoba untuk membuat sebuah rencana pelaksanaan

pembelajaran sastra dengan novel Ayah karya Andrea Hirata sebagai

media dalam pembelajaran aprisiasi sastra. Penjabaran lebih lanjut

mengenai RPP tersebut adalah sebagai berikut.

a. Standar Kompetensi

Standar kompetensi, mengikat guru dalam menyelenggarakan

kegiatan pembelajaran dan sekaligus sebagai kontrol kualitas

pendidikan nasional. Standar kompetensinya adalah (membaca)

memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/terjemahan.

b. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah kemampuan minimal pada tiap mata

pelajaran yang harus dicapai siswa. Kompetensi dasar pembelajaran

sastra penelitian ini adalah 7.2 menganalisis unsur-unsur intrinsik dan

ekstrinsik novel Ayah karya Andrea Hirata.

Page 155: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

142

c. Indikator

Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat

diukur atau diobservasi untuk menunjukan ketercapaian kompetensi

dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Oleh

karena itu, pembelajaran novel indikator mempunyai tujuan sebagai

berikut:

1) menceritakan isi novel Ayah karya Andrea Hirata;

2) menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata;

3) menjelaskan majas dan fungsinya dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata.

d. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pokok yang harus dicapai dalam pembelajaran novel

sebagai berikut:

1) siswa mampu menceritakan isi novel Ayah karya Andrea Hirata;

2) siswa mampu menjelaskan unsur intrinsik dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata;

3) siswa mampu menjelaskan majas dan fungsinya dalam novel Ayah

karya Andrea Hirata.

e. Materi Pembelajaran Sastra

Materi dalam pembelajaran sastra mencakup sebagai berikut:

Page 156: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

143

1) Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang melekat langsung pada

bagian pokok dari karya sastra. Unsur intrinsik yang penulis

analisis dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, meliputi tema,

tokoh dan penokohan, alur, latar, dan sudut pandang.

2) Unsur Ekstrinsik

Majas dalam novel Ayah karya Andrea Hirata. Terdapat

empat majas, yakni majas perbandingan, majas perulangan, majas

sindiran, dam majas pertentangan.

f. Metode pembelajaran

Mengajarkan suatu karya sastra (novel) penulis harus memilih

metode pembelajaran yang tepat. Berdasarkan kebutuhan dan materi

pembelajaran sastra dan bahasa, metode pembelajaran sastra dan

bahasa yang masih menunjang untuk dipakai dalam pembelajaran

sastra adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan pemberian

tugas.

g. Model Pembelajaran

Model pembelajaran yang digunakan peneliti dalam pembe-

lajaran sastra unsur intrinsic dan ekstrinsik novel Ayah karya Andrea

Hirata dalam keterampilan membaca di kelas XI SMA adalah

menggunakan model pembelajaran investigasi kelompok (group

investigation). Model group investigation merupakan salah satu ben-

tuk model pembelajaran kooperatif, yang mana dalam implementasi-

Page 157: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

144

nya, setiap kelompok presentasi atas hasil investigasi mereka di depan

kelas. Tugas kelompok lain, ketika satu kelompok presentasi di depan

kelas adalah melakukan evaluasi sajian kelompok.

h. Langkah-langkah Pembelajaran

1) Pertemuan Pertama (2x45)

a. Pendahuluan

1. Guru mengawali pelajaran dengan mengucapakan salam

dan memimpin doa.

2) Guru mengkondisikan kelas, mengabsen, dan

mengkondisikan kesiapan siswa mengikuti proses

pembelajaran.

3) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator

pencapaian yang harus dikuasai siswa setelah pembelajaran

berakhir.

4) Guru bertanya kepada siswa mengenai kehidupan sehari-

hari yang ada kaitannya dengan materi yang akan dibahas

dengan tujuan untuk memotivasi dan menciptakan empati

siswa terhadap materi yang akan dibahas.

b. Kegiatan Inti

1) Eksplorasi

(a) Guru membagi siswa ke dalam kelompok, setiap

kelompok terdiri dari 5-6 siswa.

Page 158: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

145

(b) Guru menentukan sumber data yaitu brupa novel Ayah

karya Andrea Hirata.

(c) Guru menetapkan materi berupa unsur intrinsik dan

majas yang akan dipelajari, menetapkan novel Ayah

karya Andrea Hirata untuk dibaca setiap kelompok

dengan tujuan agar siswa dapat memahami unsur

intrinsik dan majas yang terkandung dalam novel

tersebut.

2) Elaborasi

a) Siswa dalam tiap kelompok saling tukar informasi dan

ide, berdiskusi, klarifikasi, mengumpulkan informasi, dan

menganalisis data, serta membuat informasi mngenai

unsur intrinsik dan majas pada novel Ayah karya Andrea

Hirata.

b) Dalam menganalisis data dan membuat informai tiap

kelompok harus membaca keseluruhan novel. Untuk

membaca novel memerlukan waktu ynag cukup lama,

oleh karena itu guru mengajak siswa melanjutkan

membaca novel Ayah karya Andrea Hirata di luar jam

sekolah.

3) Konfirmasi

a) Tiap kelompok diberi tugas yang dikerjakan di rumah

yaitu membaca dan menganalisis unsur intrinsik dan

Page 159: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

146

majas yang terkandung dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata.

b) Guru meminta hasil diskusi tiap kelompok dikerjakan

dalam bentuk laporan untuk dipresentasikan pada

pertemuan berikutnya.

c. Penutup

1) Guru dan siswa melaksanakan refleksi (reflikasi) terhadap

proses pembelajaran yaitu mengenai kesulitan siswa dalam

memahami unsur intrinsik dan majas yang terkandung

dalam novel.

2) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan

salam dan mengingatkan siswa untuk tidak lupa

mengerjakan tugasnya.

2) Pertemuan Kedua (2x45 menit)

a) Pendahuluan

(1) Guru mengawali pelajaran dengan mengucapkan salam dan

memimpin doa.

(2) Guru mengkondisikan kelas, mengabsen, dan

mengkondisikan kesiapan siswa mengikuti pelajaran.

(3) Guru memotifasi siswa dengan mengarahkan pada situasi

pembelajaran.

Page 160: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

147

b) Kegiatan inti

(1) Eksplorasi

a. Guru menanyakan tentang tugas yang diberikan pada

pertemuan sebelumnya.

b. Guru mengulang sedikit materi.

c. Setiap kelompok mengumpulkan laporannya dan

menyipakan kelompoknya untuk mempresentasikan

hasil diskusinya.

(2) Elaborasi

a. Salah satu kelompok menyajikan hasil análisis novel di

depan kelas.

b. Kelompok lain mengamati, mengevaluasi,

mengklarifikasi, dan mengajukan pertanyaan atau

tanggapan.

(3) Konfirmasi

a. Masing-masing siswa dalam kelompok melakukan

koreksi terhadap laporan masing-masing berdasarkan

hasil diskusi kelas.

b. Siswa dan guru berkolaborasi mengevaluasi pembelajaran

yang dilakukan, melakukan penilaian hasil belajar yang

difokuskan pada pencapaian pemahaman.

Page 161: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

148

c) Penutup

(1) Guru dan siswa melaksanakan refleksi (reflikasi) terhadap

proses pembelajaran yaitu mengenai kesulitan siswa dalam

memahami unsur intrinsik dan majas yang terkandung

dalam novel.

(2) Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran.

(3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.

i. Sumber Belajar

Sumber belajar yang dipakai adalah hasil karya sastra, pribadi

guru, dan buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil karya

sastra misalnya penggalan novel, siswa dapat secara langsung

mengkaji novel secara keseluruhan, baik unsur intrinsik maupun

ekstrinsiknya. Adapun novel yang dianalisis, yakni novel Ayah karya

Andrea Hirata, yang diterbitkan oleh penerbit PT Bentang Pustaka

pada tahun 2015, merupakan cetakan pertama dan terdiri dari 396

halaman.

Sumber belajar atau media dalam pembelajaran sastra dan

bahasa khususnya novel Ayah karya Andrea Hirata diantaranya, yakni

buku-buku referensi berupa: (a) buku paket pelajaran bahasa

Indonesia yang diwajibkan seperti Buku Bahasa Indonesia Ekpresi

Diri dan Akademik kelas X1, (b) buku pelengkap, artinya buku yang

menunjang (buku acuan) bahan ajar atau materi pelajaran selain buku

wajib atau buku utama. Dapat juga berupa media cetak (surat kabar

Page 162: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

149

dan majalah). Media cetak sebagai sumber belajar harus

mempertimbangkan segi bahasa, estetika, psikologi, materi dan tujuan

belajar. Misalnya cerpen, dan puisi yang ada di surat kabar.

j. Alokasi Waktu

Waktu yang digunakan dalam pembelajaran dapat diatur sesuai

dengan keleluasan dan kedalam materi. Sesuai silabus, pembelajaran

sastra dalam satu Minggunya ada dua kali pertemuan dengan sekali

pertemuan waktunya 2 jam (2 x 45 menit).

k. Evaluasi

Evaluasi dalam pembelajaran sastra ini meliputi evaluasi

dalam aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (keterampilan), dan

afektif (sikap). Evaluasi dalam aspek kognitif berhubungan dengan

akal pikiran dalam mengerjakan soal tes dan subtansi tugas, penilaian

dalam aspek psikomotorik berupa keterampilan bahasa siswa (dapat

dievaluasi dari penggunaan bahasa dalam mengerjakan tugas),

sedangkan penilaian dalam aspek afektif berhubungan dengan

peggunaan gaaya bahasanya.

Skor Penilaian.

Penilaian Kognitif

No. Aspek yang dinilai Skor

1.

2.

3.

Jelaskan pengertian novel?

Sebutkan dan jelaskan unsur intrinsik novel

Ayah karya Andrea Hirata ?

Sebutkan dan jelaskan majas serta fungsinya

dalam novel Ayah karya Andrea Hirata?

Page 163: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

150

Kriteria Skor:

Setiap jawaban lengkap (5 unsur atau lebih) = 20

Jawaban kurang lengkap = 10

Tidak ada jawaban = 0

Penilaian Psikomotorik

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Mengidentifikasi unsur intrinsik dan unsur

ekstrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata?

Kriteria Skor:

Sangat baik = 4

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang = 1

Penilaian Afektif

No Nama

Siswa

Indikator Sikap

Tekun Rajin Disiplin Kerjasama

Tanggu

ng

jawab

Kriteria Skor:

Sangat baik = 4

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang = 1

Mengetahui

Kepala Sekolah

……………………….

…….............................

Purworejo,

Guru Mata Pelajaran

Mei Arisman

NIM. 122110123

Page 164: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

151

Page 165: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

151

BAB V

PENUTUP

Bab ini berisi simpulan dan saran. Simpulan berisi jawaban atas masalah-

masalah yang diteliti, sedangkan saran berisi masukan dari penulis yang berkaitan

dengan hasil penelitian.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap novel Ayah

karya Andrea Hirata, sebagaimana telah disajikan pada bab IV. Penulis

dapat mengambil simpulan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan

penelitian sebagai berikut.

1. Unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea Hirata, mencangkup

enam aspek, yaitu tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut

pandang, dan amanat. Adapun hasil penemuan dari keenam aspek

tersebut berikut penjelasanya. (a) tema novel ini adalah percintaan. (b)

tokoh utamanya adalah Sabari, sedangkan tokoh tambahannya adalah

Marlena, Zorro, Markoni, Ukun, Tamat, Toharun, Zuraida, Ismi, Insyafi,

Bu Basaria, Juru Antar, John Pijareli, Bogel Leboi, Manikan, Brother

Nil, dan Larisa. Penokohan dalam novel ini adalah sabar, perhatian,

penyayang, tegas, cerdas, pembosan, ulet, patang menyerah, dan pekerja

keras, (c) alur yang digunakan adalah alur campuran, (d) latar dibagi

menjadi 3 yaitu latar tempat, latar waktu, latar sosial. latar tempat: kota

Bengkulu, taman balai kota, Tanjung Pandan, sungai lengan, rumah

Tauke, pasar Belantik, gedung MPB, warung kopi, desa Belantik,

Page 166: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

152

Sumatra, Belitong, dan Australia, latar waktu (malam, pagi, siang, dan

sore hari), dan latar sosialnya adalah di Kampung Nira yang saat itu

seluruh penduduk kampong tersebut mendengarkan bersama siaran Lady

Diana, (e) sudut pandang dalam novel Ayah, pengarang menggunakan

pusat pengisahan persona ketiga serba tahu.

2. Majas dan fungsinya yang digunakan dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata yaitu: (1) Majas perbandingan (majas hiperbola, majas

metonomia, majas personifikasi, majas perumpamaan, majas metafora,

majas alusio, majas eufemisme, dan majas simbolik). Majas

perbandingan berfungsi untuk menyamakan suatu hal dengan hal lain

sehingga kata atau bahasa yang digunakan lebih terlihat menarik. (2)

Majas perulangan (majas antanaklasis, majas aliterasi, majas repetisi,

dan majas retoris). Majas perulangan berfungsi untuk menguatkan

pernyataan yang terdapat dalam segi kata maupun bahasa. (3) Majas

sindiran ( majas ironi, majas antifrasis, majas satire, sinisme, dan majas

sarkasme). Majas sindiran berfungsi untuk menghaluskan ungkapan

yang terdapat di dalam kalimat, sehingga arti dari ungkapan tersebut

tidak kasar meskipun sebenarnya kasar. (4) Majas pertentangan (majas

litotes, majas paradoks, majas antithesis, dan majas oksimoron). Majas

pertentangan berfungsi untuk membangkitkan seni kata, seni bahasa

dalam suatu perkataan maupun dalam bentuk tulisan dan membuat kata

serta bahasa menjadi lebih menarik.

Page 167: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

153

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran novel dengan materi majas pada

novel Ayah karya Andrea Hirata berfokus pada aspek membaca.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat berdasarkan silabus

standar kompetensi membaca 7. Memahami berbagai hikayat, novel

Indonesia/novel terjemahan, kompetensi dasar 7.2 menganalisis unsur-

unsur intrinsic dan majas dalam novel Indonesia/novel terjemahan.

Dalam pembelajaran sastra novel Ayah karya Andrea Hirata satu

minggunya ada dua kali pertemuan sekali sesuai dengan silabus. Dalam

pembelajaran novel satu minggu sebelum dimulai pembelajaran siswa

diminta untuk membaca novel tersebut terlebih dahulu di rumah. Dalam

kegiatan pembelajaran dibagi menjadi tiga tahap yaitu tahap

pendahuluan, tahap inti, dan tahap penutup. Dalam pendahuluan guru

mengkondisikan keadaan siswa agar siapa saja untuk menerima materi

pelajaran yang disampaikan. Dalam kegiatan inti menerangkan materi

tentang unsur-unsur karya sastra, kemudian guru meminta para siswa

untuk berdiskusi dalam kelompok yang telah dibentuk untuk

menemukan unsur intrinsik dan majas yang terkandung dalam novel

untuk kemudian dibahas dengan kelompok lain. Dalam tahap penutup

guru merefleksi kegiatan pembelajaran sastra menanamkan bahasa yang

mengandung makna konotatatif sehingga siswa dapat berimajinasi dan

membayangkan suatu hal dengan menggunakan bahasa.

Ketiga aspek tersebut mendukung novel Ayah yang disesuaikan

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran sastra di kelas XI SMA.

Page 168: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

154

Pemanfaatan novel Ayah sebagai rencana pelaksanaan pembelajaran di

kelas XI SMA semester 1 yang terdapat dalam standar kompetensi

membaca: memahami berbagai hikayat, novel terjemahan dengan

kompetensi dasar: menganalisis unsur-unsur intrinsik dan majas yang

ada dalam novel Indonesia atau novel terjemahan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat dalam

novel Ayah karya Andrea Hirata sebagaimana yang telah disajikan dalam

bab IV, dapat diambil saran yang berkaitan dengan hasil penelitian. Saran

tersebut berisi usulan yang bermanfaat bagi pendidik, bagi peserta didik,

dan bagi peneliti selanjutnya.

1. Bagi Pendidik

Bagi pendidik, diharapkan dapat menciptakan kegiatan belajar

yang menyenangkan sehingga menumbuhkan rasa cinta peserta didik

terhadap pembelajaran sastra khususnya novel, yaitu dengan cara

memanfaatkan berbagai metode pembelajaran salah satunya seperti

mengombinasikan berbagai metode pembelajaran dalam suatu kegiatan

belajar sehingga dapat tercipta suasana yang tidak membosankan.

Selanjutnya, novel Ayah karya Andrea Hirata diharapkan dapat

dijadikan sebagai bahan pembelajaran sastra yang bermanfaat untuk

diajarkan kepada peserta didik dengan kandungan yang ada pada novel

tersebut. Kemudian diterapkan dengan bahasa-bahasa yang bermakna

Page 169: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

155

konotatif sehingga peserta didik dapat berimajinasi dan membayangkan

sesuatu dengan bahasa.

2. Bagi Peserta didik

Bagi peserta didik, diharapkan novel Ayah karya Andrea

Hirata dapat dijadikan acuan menuju ke arah yang lebih baik dalam

kelangsungan hidup sehari-hari. Menggugah peserta didik untuk

brimajinasi dan pastinya menambah wawasan peserta didik.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan skripsi ini dapat

dijadikan sebagai referensi untuk penelitian yang serupa. Menambah

motivasi peneliti selanjutnya supaya dalam melakukan penelitian dapat

lebih kritis lagi.

Page 170: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

Endraswara, Suwardi. 2005. Metode Teori Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Buana

Pustaka.

Hirata, Andrea. 2015. Ayah. Yogyakarta: Bentang Pustaka

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Nurhayati. 2012. Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta: Cakrawala Media.

Rais, Putera. 2012. Panduan Super Lengkap Majas EYD Pribahasa.Yogyakarta:

Buku Pintar

Rasman. 2013. Analisis Majas dalam Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata

dan Relevansinya dengan Pembelajaran Keterampilan Menulis di Kelas

XI SMA. Purworejo: Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Sangidu. 2004. Metode Penelitian Sastra, Pendekatan Teori, Metode dan Kiat.

Yogyakarta: UGM.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Sudjiman, Panuti. 1998. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya.

Stanton, Robert. 2012. Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2013. Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 171: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Suharso, Ana Retnoningsih. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang:

Widya Karya.

Sukirno.2009. Sistem Membaca Pemahaman yang Efektif. Purworejo: Putra

Offset Purwokerto.

Sukirno. 2013. Belajar Cepat Menulis Kreatif Berbasis Kuantum. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Tim Penyusunan Kamus. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Waluyo, J. Herman. 2011. Pengkajian dan Apresiasi Prosa Fiksi. Surakarta: UNS

Press.

Page 172: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

LAMPIRAN

Page 173: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Lampiran 1

Page 174: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Lampiran 2

BIOGRAFI ANDREA HIRATA

Andrea Hirata lahir di pulau Belitung,

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tanggal 24

Oktober 1982. Setelah menyelesaikan studi S1

ekonomi di Universitas Indonesia, Andrea mendapat

beasiswa untuk mengikuti studi Master of Science di

Université de Paris, Sorbonne, Perancis dan

melanjutkan studi di Sheffield Hallam University,

Inggris. Andrea bekerja sebagai pegawai di PT. Telekomunikasi Indonesia.

Ia adalah penulis tetralogi Laskar Pelangi. Novel tetralogi Andrea adalah:

Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor dan Maryamah Karpov. Selain tetralogi

laskar pelangi, Andrea juga menulis novel dwilogi Padang Bulan, yaitu novel

Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas, dan novel garapanya yang terakhir

adalah Ayah terbit tahun 2015.

Andrea dapat membuat orang tertawa, dan sedih bahkan menangis ketika

membaca novelnya. Dengan pilihan kata-kata yang tepat, ia mengggambarkan

situasi, tingkah laku dan perasaan anak-anak dan orang dewasa (guru) dalam kisah

novelnya. Ia adalah seorang penulis yang teliti dalam mengamati situasi

lingkungan, kondisi alam dan karakter manusia. Kisah maupun kata-kata dalam

novelnya juga dapat memberi motivasi agar tidak mudah menyerah, tetap tekun

meraih mimpi walaupun hidup dalam kesederhanaan dan kesusahan.

Page 175: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Penggambarannya tentang beragam karakter manusia, alur cerita dan cara

memunculkan suspense membuat novel-novel Andrea disukai semua kalangan,

usia muda maupun tua.

Pada tahun 2008, sukses novel Laskar Pelangi disambut baik oleh

produser, Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza untuk pembuatan film layar

lebar. Mereka membuat film layar lebar berjudul Laskar Pelangi dan film ini pun

sukses dalam ukuran jumlah penontonnya.

Pada bulan Maret 2012 Andrea Hirata menyepakati penerbitan novel

Laskar Pelangi dalam bahasa Inggris berjudul The Rainbow Troops dengan

Penerbit FSG (Farrar, Straus and Giroux) dan Kathleen Anderson Literary

Management di Amerika. FSG adalah salah satu penerbit terbaik di Amerika

dengan kemampuan distribusi yang luas sehingga memungkinkan novel Andrea

dikenal luas di dunia internasional. Banyak pemenang Nobel yang karyanya

diterbitkan oleh Penerbit FSG. Penerbitan novel Laskar Pelangi akan berlanjut

terus dan dalam proses penerjemahan dan peluncuran di berbagai negara, seperti

Italia, Jerman, Belanda, Spanyol, Jepang, China, Vietnam, Taiwan, Korea,

Australia, dan Prancis.

Page 176: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Lampiran 3

SINOPSIS NOVEL AYAH ARYA ANDREA HIRATA

Novel Ayah menceritakan tentang tokoh Sabari, seorang lelaki yang

berperawakan kurus, muka berantakan, telinga macam cantelan wajan, yang

mencintai seorang perempuan cantik bermata indah dan berlesung pipi dalam

bernama Marlena. Cinta Sabari pada Marlena ini mulai tumbuh sejak pertama kali

Marlena menyambar kertas ujiannya saat ujian nasional sekolah menengah

pertama dilakukan. Marlena yang diancam ayahnya bakal dijodohkan kalau tidak

lulus SMP, macam orang kesurupan menyontek lembar jawaban ujian Bahasa

Indonesia milik Sabari di detik-detik terakhir ujian berlangsung. Saat itu Marlena

sama sekali tidak mengenal Sabari, begitu juga Sabari, tidak mengenal Marlena.

Namun, satu hal yang Marlena tidak sadari, Sabari adalah seorang Isaac Newton-

nya Bahasa Indonesia. Alhasil, Marlena diselamatkan oleh hasil nilai ujian Bahasa

Indonesia-nya,tercetak angka 95 di pengumuman kelulusan. Marlena pun lulus

dan tidak jadi dijodohkan ayahnya.

Setelah memasuki babak kehidupan SMA, Sabari yang dulunya

menganggap cinta adalah racun manis penuh tipu muslihat, mendadak berubah

menjadi majenun (gila) cinta pada Marlena. Sabari dan Marlena bersekolah di

SMA yang sama, hanya beda kelas. Bagi Sabari, sepasang mata Marlena bak

purnama kedua belas yang selalu membuatnya merinding saat menatapnya.

Air susu dibalas air tuba, begitu pepatah yang cocok bagi cinta Sabari pada

Marlena. Kebencian Marlena pada Sabari nampaknya jauh lebih besar dibanding

rasa cinta Sabari pada Marlena meski Sabari tidak mau mengakuinya, baginya

Page 177: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

cinta ia pada Marlena tak dapat dikalahkan apapun, hal ini pun membuat ketiga

sahabat Sabari jatuh iba pada Sabari. Ketiga sahabat Sabari yang setia itu bernama

Ukun, Tamat, dan Toharun. Masing-masing adalah siswa peringkat terendah

sekolah Sabari. Ketiga sahabatnya itu sudah melarang Sabari untuk berharap

kepada Lena, tetapi Sabari tetap nekat.

Usai lulus SMA, Sabari sendiri, sesungguhnya bercita-cita menjadi guru

Bahasa Indonesia. Sederhana saja, karena ia amat mencintai sastra dan berpuisi.

Ada begitu banyak hal sederhana di dunia ini, yang mungkin orang lain anggap

hal itu sepele, tetapi di mata Sabari dan dunia puisi, hal-hal sepele itu adalah seni

yang sangat berharga. Ironisnya, Sabari justru mencari pekerjaan berat seperti

buruh kasar, pengangkut balok es, dan pekerjaan berat lainnya, alasannya tak lain

yaitu untuk menipu pikiranya yang selalu tertuju pada Marlena.

Marlena adalah anak Pak Markoni, pengusaha batako. Suatu ketika Sabari

ingin kerja di perusahaan batako tersebut untuk mencuri pandang melihat

kecantikan Marlena. Selama bekerja di perusahaan batako Pak Markoni, Sabari

menggaet gelar pekerja teladan karena dedikasi tingginya terhadap perusahaan itu.

Sabari yang periang dan gemar berpuisi juga langsung disukai para karyawan

perusahaan batako itu.

Tibalah pada saatnya, Tuhan selalu menghitung, dan suatu ketika, Tuhan

berhenti menghitung. Akhirnya, benarlah, Tuhan berhenti menghitung. Sabari

menikahi Lena lantaran Lena terjebak peristiwa hamil di luar nikah dengan pacar

yang entah ke berapanya. Sabari dengan sukarela “menumbalkan” dirinya untuk

menikahi Lena karena seperti yang kita tahu, budaya timur Indonesia sangatlah

Page 178: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

menjunjung tinggi moral dan kehormatan. Pernikahan itu berlangsung lantaran

keluarga Markoni terpaksa menjaga kehormatan dan nama baik keluarganya.

Saat bayi itu lahir, Sabari menyambutnya dengan suka cita, sudah

disiapkannya rumah baru bagi putranya yang ia beri nama Zorro itu.

Dibesarkannya Zorro dengan cerita-cerita dan puisi, Zorro pun amat lekat dengan

Sabari yang bak ayah merangkap ibu, karena Lena sering kabur dari rumah dan

tak tahu di mana rimbanya. Sabari sangat mencintai Zorro, dan ia merasa bahwa

dalam hidup ini, kita akan menemukan masa di mana kita menyadari untuk apa

kita dilahirkan di muka bumi ini. Sabari menyadari satu hal bahwa ia dilahirkan di

muka bumi ini untuk menjadi: Seorang “ayah”. Hati Sabari riang tak terperi.

Setelah Marlena melahirkan Zorro, Marlena menggugat cerai dan

mengambil Zorro dari hidup Sabari, ia bagai orang gila yang merasa hampa

selalu. Dihabiskannya waktu untuk melamun di beranda rumah bersama kucing

jantannya yang bernasib sama dengannya: ditinggal bini dan hidup nelangsa

kesepian. Lebih dari itu, kepergian Zorro telah merenggut jati dirinya sebagai

seorang ayah yang selalu mencintai Zorro sepenuh hatinya.

Sementara di Belitong, sedih melihat sahabatnya yang makin gila, Tamat

dan Ukun, sahabat SMA Sabari akhirnya memutuskan untuk mencari di mana

Marlena dan Zorro berada. Pulau Sumatera telah dikelilingi mereka, segala upaya

dikerahkan. Bahkan, Sabari dengan putus asanya menempelkan pelat alumunium

berisi pesan untuk mencari di mana Marlena dan Zorro berada dengan Bahasa

Inggris-nya yang menyedihkan, lalu ditempelkannya pada tempurung penyu.

Surat itupun berakhir di Australia dan membuat geger seorang Niel, yang

Page 179: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

kemudian merasa terpanggil untuk juga mencari keberadaan Zorro dan Lena di

Australia. Usaha itu tentu saja gagal.

Pada akhirnya, Ukun dan Tamat berhasil menemukan Lena dan Zorro.

Lena sudah menikah lagi dengan lelaki bernama Amirza. Zorro pun dinamai ulang

dengan nama Amiru. Total pernikahan Lena usai bercerai dengan Sabari adalah

empat kali, sedangkan Sabari hanya menikah sekali saja. Lena adalah cinta

pertama dan terakhirnya.

Zorro alias Amiru segera mengenali aroma ayahnya, yang saban malam

sebelum tidur, selalu dipeluknya kemeja itu, saat mereka bertemu di pelabuhan.

Kedua belahan jiwa itu akhirnya kembali berpelukan dan saling mengisi rumah

mereka yang sempat melamun tak ditinggali bertahun-tahun itu. Amiru yang

cerdas dan mencintai puisi seperti ayahnya, Sabari, sering menghabiskan waktu

berdua dengan Sabari, menunggu matahari tenggelam dan berbalas puisi.

Saat Sabari meninggal, Lena masih berumah tangga dengan Amirza, dan

di makam Sabari tertulis, “Biarkan aku mati dalam keharuman cintamu”. Amiru-

lah yang mengukir puisi itu sesuai permintaan Sabari sebelum wafat. Dan, setahun

berikutnya, Marlena yang dalam keadaan sekarat berpesan pada Amiru anaknya

untuk menguburkan jasadnya di sebelah makan Sabari dan ia juga berpesan untuk

menulis “Purnama kedua belas” di nisannya. Purnama kedua belas adalah

panggilan kesayangan Sabari pada Marlena sejak pertamakali mereka bertemu.

Amiru menurutinya, diukirnya tulisan itu pada nisan ibunya.

Sebelumnya, saat ayahnya masih hidup, Amiru bertanya pada ayahnya,

apakah ayahnya masih mencintai ibunya? Sabari menjawab, “Ingat, Boi, dalam

Page 180: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

hidup ini semuanya terjadi tiga kali. Pertama aku mencintai ibumu, kedua aku

mencintai ibumu, ketiga aku mencintai ibumu.”

Page 181: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

170

SILABUS

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Program : XI

Semester : 1

Standar Kompetensi : Membaca

7. Memahami berbagai hikayat, novel Indonesia / novel terjemahan

Kompetensi

Dasar

Materi

Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Indikator Penilaian

Alokasi

Waktu Sumber/ bahan

7.2 Menganalisis

unsur-unsur

intrinsik dan

ekstrinsik

novel

Indonesia.

Novel Indonesia

dan novel

terjemahan.

Unsur-unsur

intrinsik (alur,

tema,

penokohan,

sudut pandang,

latar, dan

amanat).

Unsur ekstrinsik

(majas)

Membaca novel

Indonesia dan

terjemahan.

Menganalisis

unsur-unsur

ekstrinsik dan

intrinsik (alur,

tema, penokohan,

sudut pandang,

latar, dan amanat)

novel Indonesia

dan terjemahan.

Membandingkan

unsur ekstrinsik

dan intrinsik novel

Indonesia dengan

novel terjemahan.

Menganalisis unsur-

unsur ekstrinsik (majas)

dan intrinsik novel

Indonesia (tema, tokoh,

dan penokohan, alur,

latar, dan amanat)

Menganalisis unsur-

unsur ekstrinsik dan

intrinsik novel

terjemahan.

Membandingkan unsur

ekstrinsik dan intrinsik

novel Indonesia dan

novel terjemahan.

Jenis tagihan

- Tugas individu

- Tugas

kelompok

- Ulangan

Bentuk intrumen

- Uraian bebas

- Pilihan ganda

- Jawaban singkat

Jenis tagihan

- Tugas

kelompok

- Ulangan

Bentuk instrumen

- Uraian bebas

- Pilihan ganda

- Jawaban singkat

4 Novel Ayah

karya Andrea

Hirata

Lam

piran

4

Page 182: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

171

Page 183: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Petanahan

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : X1/1

Materi Pokok : Menganalisis Novel Ayah

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Standar Kompetensi

7. (membaca) memahami berbagai hikayat, novel Indonesia/ terjemahan.

B. Kompetensi Dasar

7.2 Menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/

terjemahan

C. Indikator

a. Mengidentifikasi setiap unsur intrinsik dalam novel Ayah karya Andrea

Hirata.

b. Mengidentifikasi majas dalam novel Ayah karya Andrea Hirata.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah membaca novel Ayah, peserta didik dapat mengerti jalan ceritanya.

Page 184: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

2. Setelah membaca novel Ayah, peserta didik dapat menemukan unsur

intrinsik novel tersebut.

3. Setelah membaca novel Ayah, peserta didik dapat menguraikan majas dalam

novel.

E. Materi Pembelajaran

1. Menemukan isi novel Ayah.

2. Menemukan unsur intrinsik novel Ayah. Yang meliputi tema, alur/plot,

tokoh dan penokohan, latar/setting, dan sudut pandang.

3. Menemukan majas dalam novel Ayah.

F. Metode Pembelajaran

Metode Group Investigation

Metode: Ceramah, Diskusi, Pemberian Tugas

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

Novel Ayah karya Andrea Hirata

2. Alat dan Bahan

Laptop

LCD

Alat Tulis

3. Sumber Belajar

Buku Buku Bahasa Indonesia Ekpresi Diri dan Akademik kelas X1

Buku Pelengkap Materi Pembelajaran

Novel Ayah karya Andrea Hirata

Page 185: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan pertama

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Inti:

a. guru mengucapkan salam dan berdoa;

b. guru mempresensi dan mengkondisikan kelas

agar siswa siap dalam mengikuti ke- giatan

belajar;

c. guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran;

d. guru memberikan apersepsi dan memotivasi

siswa tentang materi pelajaran yang akan di-

laksanakan.

a. Eksplorasi

(1) siswa diberi kesempatan untuk mencari materi

sesuai dengan kompetensi dasar pembelajaran

yang berupa teori unsur intrinsik dan aspek nilai

moral novel;

(2) siswa menyampaikan tentang hasil pencarian

materinya di depan kelas.

b Elaborasi

( (1)beberapa siswa maju ke depan untuk menjawab

15 menit

60 menit

Page 186: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

pertanyaan guru. Pertanyaan dapat berupa,

“Sebutkan tiga macam alur berdasarkan urutan

waktu?”;

(2) siswa menyebutkan tiga macam tentang alur

berdasarkan urutan waktu;

(3) siswa yang lain memberikan tanggapan;

(4) guru memberikan materi mengenai unsur-

unsur intrinsik novel dan majas yang terdapat

dalam novel;

(5) guru menyuruh siswa untuk membuat

kelompok;

(6) guru menyediakan subjek penelitian (novel

Ayah) dan guru menyuruh siswa untuk

membaca novel. Waktu yang dibutuhkan untuk

membaca novel cukup lama.

c Konfirmasi

(1) guru memberikan tugas kepada siswa untuk

dikerjakan di rumah. Tugasnya, yakni

membaca kemudian menganalis unsur intrinsik

dan majas dalam novel Ayah;

(2) guru membatasi waktu penyelesaian tugasnya.

Page 187: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Kegiatan

Penutup:

a. guru bersama siswa menyimpulkan kembali

pembelajaran yang telah dipelajari;

b. guru mengucapkan salam penutup

15 menit

Pertemuan kedua,

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi

Waktu

Pendahuluan

Inti:

a) guru mengucapkan salam dan memimpin

doa;

b) guru mempresentasikan dan mengkondisi-

kan kelas agar siswa siap dalam mengikuti

kegiatan belajar, supaya tercipta kegiatan

belajar mengajar yang tertib;

c) guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan

dengan materi yang sudah disampaikan

pada pertemuan sebelumnya;

d) guru menyampaikan kompetensi dasar dan

tujuan pembelajaran.

a) Eksplorasi

(1) guru menanyakan tugas pertemuan se-

belumnya;

15 menit

60 menit

Page 188: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Kegiatan

Penutup:

(2) guru sedikit mengulas kembali materi

yang sudah dibahas dengan cara me-

mantau keaktifan siswa;

(3) siswa membentuk kelompok.

b) Elaborasi

(1) siswa mempresentasikan hasil dari

mengkaji unsur intrinsik dan majas yang

terdapat dalam novel Ayah;

(2) kelompok yang tidak maju bertugas

untuk menanggapinya.

c) Kofirmasi

(1) guru memberikan umpan balik terhadap

keberhasilan siswa dalam menerima

materi dalam bentuk penghargaan.

a) guru bersama siswa menyimpulkan kembali

materi yang sudah dipelajari;

b) guru mengadakan evaluasi

c) guru mengakhiri proses pembelajaran de-

gan salam penutup.

15 menit

Page 189: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

I. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Evaluasi Poses

Bacalah novel Ayah karya Andrea Hirata!

2. Evaluasi hasil

1) Jelaskan tema novel Ayah karya Andrea Hirata?

2) Jelaskan dan sebutkan majas yang terdapat dalam novel Ayah karya

Andrea Hirata?

Penilaian Kognitif

No. Aspek yang dinilai Skor

1.

2.

Jelaskan pengertian novel?

Sebutkan dan jelaskan unsur intrinsik dan unsur

ekstrinsik novel ?

Kriteria Skor:

Setiap jawaban lengkap (5 unsur atau lebih) = 20

Jawaban kurang lengkap = 10

Tidak ada jawaban = 0

Penilaian Psikomotorik

No. Aspek yang dinilai Skor

1. Mengidentifikasi tentang unsur intrinsik dan unsur

ekstrinsik?

Page 190: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Kriteria Skor:

Sangat baik = 4

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang = 1

Penilaian Afektif

No

Nama

Siswa

Indikator Sikap

Tekun Rajin Disiplin Kerjasama

Tanggung

jawab

Kriteria Skor:

Sangat baik = 4

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang = 1

Mengetahui

Kepala Sekolah

Dra. Puji Kartanti

NIP. 19650409200801 2005

Purworejo,

Guru Mata Pelajaran

Mei Arisman

NIM. 122110123

Page 191: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 192: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Lampiran 6

KARTU PENCATAT DATA

Unsur Intrinsik Novel Ayah Karya Andrea Hirata

Tema

No. Data Kutipan Novel Halaman

1. Masalah-masalah pembentuk tema

a. Masalah Rumah Tangga

“Seekor kucing berbulu hitam, tetapi telah berubah menjadi abu-

abu, karena suka tidur di tungku, melompat ke pangkuanya.

Kucing yang telah berjanji pada dirinya sendiri, untuk ikut Sabari

sampai ajal menjemput, juga merana. Biduk rumah tangganya

persis rumah tangga Sabari, telah karam. Marleni, istrinya, telah

minggat, direbut kucing garong dari pasar pagi Tanjong Pandan

yang tak tahu adat.”

“Rumah tangga Sabari dimulai dengan sangat unik. Yaitu Lena

tetap tinggal di rumah orangtuanya dan Sabari di rumah

orangtuanya juga. Tak pernah meski hanya sehari, apa-apa

semalam, Lena tinggal dengan Sabari.”

“Drs. Makmur Manikam menjawab waktu hakim ketua bertanya.

Sebab, siapa pun yang terlibat dalam perkara itu tahu bahwa

masalah ketidakbahagiaan sebagai alasan perceraian bukanlah

baru terjadi sehari-dua hari, sudah menahun, berlarut-larut.”

b. Masalah Percintaan

“Marlena, oh, Marlena, perempuan yang telah membuat Sabari

senewen karena kasmaran. Cinta pertamanya, belahan jiwanya,

segala-galanya. Sayang seribu sayang, tak sedikitpun Lena

mengacuhkanya. Gambar-gambar hitam putih, karena sudah lama

tentu saja, silih berganti melayang dalam kepala lelaki lugu yang

melankolis itu. Gambar waktu Sabari mengambil saput tangan

Lena yang jatuh di lapangan Upacara.”

“Jangankan Sabari, bahkan Ukun, Tamat dan Toharun tak habis

mengerti melihat sikap Lena. Ingat benar Ukun kata manis Lena

untuk Sabari, romeo, juliet-mu. Namun nyatanya. Lena tetaplah

Lena. Boro-boro senang dengan Sabari, melirik pun tidak .”

“Mungkin bagi banyak orang hal itu absurd. Hanya karena cinta?

Namun, mengingat banyak orang di dunia ini menjerat leher

2

178

207

3

67

73

Page 193: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

mereka sendiri karena cinta, bolehlah tindakan Sabari disebut

konyol, tetapi tidak luar biasa.”

c. Masalah Ekonomi

“Keluarga Izmi tadinya kaya, tetapi mendadak miskin. Waktu

Izmi kelas satu SMP, ayahnya ditangkap polisi lantaran korupsi.

Semua hartanya disita. Keluarga itu kocar-kacir. Untuk bertahan,

ibu Izmi berjualan kue. Izmi, anak tertua, menjadi tukang cuci dan

strika”

“Amiru tak tahu ayahnya telah menggadaikan radio itu. Pulang

dari sekolah dia terkejut melihat radio itu tak ada lagi di

tempatnya. Dari menggadaikan radio itu, Amirza bisa membawa

istrinya pulang setelah beberapa waktu dirawat di rumah sakit.”

d. Masalah Mengasuh Anak

“Sebagai mertua Sabari sekaligus kakek dari anak kecil itu,

tersentuh dia membaca bahwa Sabari mengundurkan diri dari

pekerjaan karena harus mengurus anaknya, dan betapa dia merasa

dirinya diberkahi karena mendapat kesempatan itu.”

“Adapun Sabari, setelah mengundurkan diri bekerja di pabrik

Markoni, membuka warung sembako di rumahnya. Pekerjaan di

warung dan memelihara kambing memungkinkanya untuk selalu

berada dekat Zorro. Semuanya sangat menyenangkan, apalagi

sejak ada Zorro, keajaiban terjadi setiap hari di rumah Sabari.”

e. Masalah Perceraian

“Hati Sabari seperti digunting melihat panitera pengadilan

menggunting buku nikahnya dan buku nikah Lena. Yang mulia

mengetuk palu. Majelis menutup sidang .”

“Bersusah payah Manikam meminta izin dari kantor untuk

perceraian kedua. Akhirnya, Manikam-Marlena tutup buku.”

“Semua tampak sempurna, sayangnya tak berlangsung lama. Lena

mengetahui Jon tidak setia, yang menurut banyak orang menjadi

penyebab dua perceraian sebelumnya.”

f. Masalah Kehilangan Anak

“Sabari menggigil. Tak ada yang paling ditakutkannya selain

Zorro diambil darinya. Namun, Sabari membujuk dirinya sendiri

dengan mengatakan Buncai adalah pembual kelas satu.”

“Lena meraih Zorro, langsung menggendongnya dan bergegas

pergi. Zorro meronta. Sabari mendekat, dua pria tadi

menghalanginya. Lena bergegas pergi. Zorro memberontak dan

memanggil-manggil, aya! Aya! Tanganya menggapai-gapai.

41

53

185

187

212

243

266

219

228

Page 194: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Semuanya terjadi dengan sangat cepat. Tahu-tahu Lena dan Zorro

telah berada di seberang jalan, lalu masuk mobil dan meluncur.”

g. Masalah Kejiwaan

“Dari sore sampai malam, Sabari adalah satu-satunya manusia di

platform pasar ikan. Dia berjalan melalui relung-relung gang pasar

yang sepi sambil menggendong Abu Meong dan memanggil-

manggil Marleni. Kerap pula memanggil Marlena dan Zorro.

Langkahnya diikuti belasan kucing pasar. Jika ada penertiban

gelandangan dan orang gila, kerap Sabari dinaikan bak mobil

pikap polisi pamong praja, tetapi tak lama kemudian dia akan

kembali lagi ke pasar ikan.”

h. Masalah Perjuangan untuk Anak

“Sungguh kejam latihan dari Toharun, tetapi nyata kemajuan yang

dirasakan Sabari. Maka, dia tak pernah mengeluh, lagi pula piala

maraton itu begitu manis untuk menjadi hadiah selamat datang

bagi anaknya nanti. Karena latihan super keras itu, Sabari semakin

yakin dia akan menggondol juara pertama. Penat tubuhnya lenyap

jika Sabari membayangkan menyerahkan piala itu kepada Zorro di

pelabuhan nanti.”

“Meski kakinya perih dan napasnya tersengal-sengal, meski

sampai finis malam nanti, Sabari bertekad untuk terus berlari

karena dia teringat akan anaknya. Dia tak mau menyerah demi

Zorro.”

i. Masalah Hukum Karma

“Akan tetapi, hukum karma tetap berlaku dan masih berlaku. Dua

anak lelakinya, seperti dirinya dulu, menempuh jalan hidup

sebagai bedebah. ”

“Lantas, Markoni bilang bahwa kesabaranya sudah habis karena

Lena suka meraupkan abu ke mukanya, satu ungkapan betapa

malunya orang melayu. Bahwa dia tak mau lagi menerima Lena

kecuali anaknya itu sudah tobat”

284

357

373

27

235

Page 195: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Tokoh dan Penokohan

No. Data Kutipan Novel Halaman

1.

2.

Tokoh Utama

1. Sabari

“Dulu, diantara kawan-kawannya, Sabari paling terlambat pandai

naik sepeda. Dia juga terakhir pandai mengaji, pandai menulis dan

membaca, semua itu lantaran kesabarannya.”

“Kesimpulan pertama, dengar baik-baik nasihat ayahmu. Kedua,

pabrik batako kita ini adalah tulang punggung pembangunan

sekolah. Maka, buatlah batako yang kuat, liat, tangguh macam

kawan kita kuli mentah Sabari ini. ”Sabari tersenyum bangga.“

Ketiga, juga seperti Sabari, jujur!.Jangan kau kurangi takaran

semen jika mencetak batako.”

“Matahari mengendap, malam menjelang, telapak kaki Sabari

melepuh, lalu berdarah. Bercak-bercak darah tertinggal di aspal.

Meskin kakinya perih dan nafasnya tersengal-sengal, meski

sampai finis malam nanti, Sabari bertekad untuk terus berlari

karena dia teringat akan anaknya. Dia tak mau menyerah demi

Zorro.”

Tokoh Tambahan

1. Marlena

“Si bungsu sudah menunjukkan tanda-tanda brandal sejak SD di

suruh belajar sama susahnya seperti menyuruh kambing berkokok.

Dimarahi, dianggapnya seperti angina lalu saja. Di peringatkan,

tak mempan. Di ancam, tak gentar. Di nasihati, melawan. Satu

patah kata ayahnya, dua patah kata dia. Di hardik supaya rajin

belajar agar bisa sekolah tinggi, di pulangkannya kata-kata

ayahnya,bahwa ayahnya sendiri dulu drop out.”

2. Amiru

“Zorro naik kelas dua dan menduduki peringkat pertama. Nilai-

nilainya jauh meninggalkan Imelda di peringkat kedua.”

3. Tamat

“Jadi, kalian mau mencari Lena dan Zorro, agar Sabari tidak jadi

orang sinting? Itu baru namanya kawan, sungguh mulia”.

4. Markoni

“Ayah yang keras, begitu semua anaknya menganggap Markoni.

Markoni sadar akan hal itu, tetapi tak dapat mengubahnya. Sistem

militan yang diterapkanya di rumah adalah akibat dari penyesalan

paling besar dalam hidupnya, yang tak ada hari dilaluinya tanpa

menyesalinya, yaitu tidak sempat sekolah tinggi.”

32

156

373

27

25

295

17

Page 196: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

5. Ukun

“Jadi, kalian mau mencari Lena dan Zorro, agar Sabari tidak jadi

orang sinting? Itu baru namanya kawan, sungguh mulia”.

6. Izmi

“Izmi kawan sekelas Zurai, dianggap siswa lain mirip Ukun,

Tamat, Toharun dan Sabari sendiri. Yakni sama-sama orang yang

tidak keren, para pecundang.”

7. Zuraida

“Suatu ketika Zuraida melihat Sabari berkelabat di pasar ikan,

langsung jalanya dipotong Zurai.”

8. Toharun

“Sabari senang bukan buatan karena menemukan pelatih.

Disalaminya Toharun kuat-kuat. Sejak itu Sabari setiap hari kena

gencet Toharun.”

295

40

284

355

Page 197: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Alur

No. Data Kutipan Novel Halaman

1.

a) Tahap Penyituasian

“marlena, oh Marlena, perempuan yang telah membuat Sabari

senawen karena kasmaran. Cinta pertamanya, belahan jiwanya,

segala-galanya.Sayang seribu sayang tak sedikitpun Lena

mengacuhkannya. Gambar-gambar hitam putih, karena sudah

lama tentu saja , silih berganti melayang dalam kepala lelaki lugu

yang melankolis itu. Gambar waktu sabari mengambil saputangan

Lena yang jatuh di lapangan upacara.”

b) Tahap Pemunculan Konflik

“Awan takjub melihat seorang lelaki yang mencintai seorang

perempuan di seberang meja itu lebih dari apapun di dunia ini,

sedangkan perempuan itu membenci lelaki itu, lebih dari apa pun

di dunia ini, dan mereka akan segera menikah. Cinta sungguh,

sungguh ajaib.”

c) Tahap Peningkatan Konflik

“Gosip perceraian itu kian hari kian gencar. Sabari tak karuan. Dia

berharap semua itu hanyalah kabar burung. Di tengah kekalutan

itu, saat Sabari mau menidurkan Zorro, Zorro menatap ayahnya,

lalu dari mulut mungilnya terdengar bunyi, aya! Aya!.”

d) Tahap Klimaks

“Pulanglah, mandi sana, cukur rambut, nonton layar tancab, lihat

pasar malam, goda-goda perempuan di Pantai Tanjong pendam,

macam orang laki lainya, kembalikan hidupmu! Jangan sinting

begini.”

e) Tahap Penyelesaian

“Setelah mempertimbangkan berbagai macam aspek, mereka

memutuskan untuk mencari Lena dan Zorro ke Sumatra dan

membawa keduanya pulang ke Belitong.”

3

170

191

285

286

Latar

No. Data Kutipan Novel Halaman

1.

Latar Tempat

1. Desa Belantik

“Dulu dia tak ubah anak-anak lain di desa Belantik. Kampung

paling ujung di pinggir laut Belitong sebelah timur.”

2. Warung Kopi

“Tercenung Markoni di warung kopi. “

9

20

Page 198: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

2.

3.

3. Sungai Lengan

“Anak dan Ayah itu menuju dermaga, untuk menyaksikan

matahari terbenam nun di muara Sungai Lengan.”

4. Tanjung Pandan

“Untuk membuat cerita panjang menjadi pendek, tak lama

kemudian Ukun,Tamat, dan Sabari sudah bekerja di Tanjung

Pandan.”

5. Kota Bengkulu

“Manikam tinggal di kawasan perumahan terpandang di pinggir

kota Bengkulu.”

6. Rumah Tauke

“Manikam tinggal di kawasan perumahan terpandang di pinggir

kota Bengkulu.”

Latar Waktu

1. Pagi

“Keesokanya, pagi-pagi sekali, sebelum siswa lain datang, tampak

Sabari menyapu ruang olahraga dengan gesit, meski hari itu bukan

jadwal piketnya. Setelah itu, dia membuka baju dan berlari

mengelilingi lapangan upacara.”

2. Siang

“Sabari mengarungi hari demi hari bak mengarungi samudra

waktu. Akhirnya, tibalah hari pengumuman yang mendebarkan

itu. Sejak siang Sabari sudah bercokol di pekarangan gedung

MPB. Belum perna dia merasa waktu berjalan begitu lambat

sekaligus cepat. Cepat sekaligus lambat. Membingungkan.”

3. Malam

“Malam beranjak, Amiru tak dapat tidur karena dia telah terbiasa

mendengar bunyi radio itu sejak masih kecil. Tak pernah dia

mengalami malam sesenyap dan sepahit malam itu.”

4. Sore

“Setiap sore, tak pernah absen, kedua sahabat itu ke pantai barat,

tetapi sampai hari terakhir februari, langit tak kunjung menjadi

biru.”

Latar Sosial

“Acara kesenangan ayahnya adalah ceramah agama Islam,

sandiwara radio, lagu-lagu semenanjung, dan tak lupa, berita

tentang Lady Diana. Entah bagaimana mulanya, penduduk

65

112

194

194

75

32

53

187

7

Page 199: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

kampong Nira gemar sekali kepada Lady Diana. Tak peduli tua,

muda, wanita maupun pria. Kegemaran itu tak luput

menghinggapi ayah Amiru. Jika RRI atau radio lokal

menyinggung sedikit saja nama Lady Diana, lekas-lekas Amirza

membesarkan volume radio.”

Sudut Pandang

No. Data Kutipan Novel Halaman

1.

Sudut pandang

“Akhirnya, tibalah malam minggu yang ditunggu-tunggu itu. Tak

mau kalah dengan peserta lain, Sabari berdandan seronok. Dia

mengantri di stasiun radio sejak pukul 19.30, setelah lima belas

peserta, tibalah giliranya.”

“Matahari mengendap. Malam menjelang. Telapak kaki Sabari

melepuh, lalu berdarah. Bercak-bercak darah tertinggal di aspal.

Meski kakinya perih dan napasnya tersengal-sengal, meski sampai

finis malam nanti, Sabari bertekad untuk terus berlari karena dia

teringat akan anaknya. Dia tak mau menyerah demi Zorro. Seorang

ayah, tak boleh menyerah demi anaknya, begitu kata hati Sabari.”

97

373

Page 200: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

Unsur Ekstrinsik (Majas) Novel Ayah Karya Andrea Hirata

Majas dalam Novel Ayah Karya Andrea Hirata

No. Data Kutipan Novel Halaman

1.

Majas Perbandingan

1. Hiperbola

“Disuruh belajar sama susahnya dengan menyuruh kambing

berkokok”

“Burung kutilang di sekitar rumah seakan ikut tertawa”

“Bersekutu dengan Waktu”

2. Metonomia

“Dua kaleng biskuit Khing Khong”

“Senin, Lena Diantar pria naik motor Honda Bebek Super Cup”

3. Personifikasi

“Radio itu pun tersenyum kepadanya”

“Sabari terkejut tak kepalang karena yang menanyakan kabarnya

itu adalah kambing di depanya”

“Motor kuno itu menjerit-jerit”

4. Perumpamaan

“Setelah berpamitan, lelaki yang besar seperti lemari itu tak ada

kabar beritanya”

“Wajah anak itu lonjong macam biji buah tandong”

5. Metafora

“Lady Diana adalah kembang dunia yang selalu membesarkan

orang miskin, kata mereka”

“Bukan satu-dua orang yang mengingatkan tokoh kita itu soal

watak Markoni, bahwa dia memang orang jujur, tetapi berkepala

batu, pemberang bukan buatan”

“Ini adalah surat paanggilan dari pengadilan agama karena kau

akan dimejahijaukan oleh lena”

6. Alusio

“Sebaliknya, Lena yang kemudian tahu Sabari bekerja di pabrik

ayahnya di samping rumah mereka, dan tahu strategi udang di

27

183

386

116

150

133

166

244

113

182

7

144

205

150

Page 201: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

2.

3.

balik batu yang tengah diluncurkanya, memuncak bencinya

kepada si Gigi Tupai itu”

7. Eufemisme

“Maka, jika ada kesempatan memperdengarkan kebolehan pada

dunia, tanpa harus demam panggung atau dilempari penonton

pakai sandal, itu adalah kesempatan emas”

8. Simbolik

“Katanya bukan dia yang menetapkan syarat-syarat itu, melainkan

semuanya karangan Laila, yang sudah empat kali kawin ceraidan

menganggap semua lelaki di dunia tak lain selain buaya darat”

9. Sinestesia

“Sabari tersenyum pahit”

Majas Perulangan

1. Antanaklusis

“Aku pun tahu lagu “Trully” itu, aduh, nadanya tinggi sekali,

lebih tinggi daripada tiang bendera di kantor bupati!”

2. Aliterasi

“Mereka punya delapan anak, Zainap, Zinap, Mainap, Tatap,

Rangkap, Inap, Mantap, dan Genap”

3. Repetisi

“Miring ke kiri salah, ke kanan salah”

“Fakta demi fakta dibeberkan secara lengkap, sistematis, dan

masuk akal”

“Kalau kita punya, yang kita punya bisa diambil orang, kalau kita

tak punya, tak ada yang diambil orang”

4. Retoris

“Dan tahukah kau, kawan, apa yang ada dalam teh itu?”

Majas Sindiran

1. Ironi

“Agustus berikutnya, Sabari yang suka bolos upacara, terpilih

masuk tim paskibra SMA”

2. Antifrasis

“Izmi gembira, Amiru sedih”

“Pekerjaan berat, ringan saja baginya”

95

241

68

96

289

30

210

263

142

41

105

149

Page 202: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …

4.

3. Satire

“kau sudah SMP, sudah belajar soal gelombang radio, baru ke sini

lagi”

4. Sarkasme

“Mereka yang ke pantai itu adalah orang-orang yang tak laku”

“Bilang sama Sabari aku tak perlu rumah reyotnya”

5. Sinisme

“Ai, sejak kapan kau tahu soal puisi? Ujian Geografi saja kau

menyontek jawabanku”

Majas Pertentangan

1. Litotes

“Bolehkah khalayak awan semacam saya dan mitra saya ini punya

daripada kartu nama”

2. Paradoks

“Ada juga yang berspekulasi mungkin istri Manikam bosan pada

kemapanan sedangkan istri Jon bosan dengan ketidakmapanan”

3. Antithesis

“Sepi, hanya padang di kiri-kanan jalan”

“Turun-naik dada Markoni karena muntab”

4. Oksimoron

“Lebih senang mengenakan kemeja daripada kaus, sebaiknya

tidak suka mengenakan celana jins dan akan lebih baik jika selalu

mengenakan ikat pinggang, berpendidikan minimal D-3 di bidang

manajemen kalau bisa, bidang Peternakan dan Perikanan juga

disukai, perjaka atau duda boleh saja, jumlah anak (kalau duda)

tidaklah masalah, tetapi harus punya pekerjaan tetap (bergaji

bulanan), berperangai tidak grusa-grusu, menyukai masakan

rumah, senang mendengarkan musik pop masa kini, senang

mendengar radio, dan senang menonton sinetron”

47

137

220

50

326

105

132

163

216

Page 203: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 204: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 205: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 206: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 207: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 208: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 209: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 210: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …
Page 211: ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL AYAH KARYA ANDREA HIRATA …