analisis kualitatif
description
Transcript of analisis kualitatif
KATA PENGANTAR
Rasa syukur secara mendalam penulis ucapkan kepada Tuhan Yang maha
Esa, karena kemurahan Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini penulis buat dengan judul “Metode Penelitian Dengan Metode
Kualitatif” dimana dalam menyusun sebuah karya ilmiah untuk keperluan tugas
akhir mahasiswa dapat menggunakan beberapa metode dan salah satunya seperti
judul makalah ini.
Makalah ini penulis buata untuk memperdalam pemahaman tentang
metode penelitian sengan metode kualitatif sehingga dapat digunakan sebagai
salah satu acuan dalam menulis karya ilmiah nantinya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna, untuk
itu penulis harapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan karya penulis
diwaktu yang akan datang. Demikian makalh ini saya buat semoga bermanfaat.
Palangka raya, 05 Desember 2015
Penyusun
Hermanto Sidabariba
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2. Tujuan........................................................................................................1
1.3. Rumusan Masalah.....................................................................................1
1.4. Batasan Masalah........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................2
2.1. Pengertian Penelitian Dengan Metode Kualitatif..........................................2
2.2. Contoh Penelitian dengan Metode Kualitatif................................................3
2.2.1. Instrumen Penelitian..................................................................................3
2.2.3. Pedoman Wawancara.................................................................................4
2.2.6 .Hasil Penelitian..........................................................................................5
2.2.7. Pembahasan..............................................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
3.1 Kesimpulan..................................................................................................10
3.2 Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang MasalahTugas Akhir merupakan suatu karya ilmiah yang wajib diselesaikan oleh
seorang mahasiswa sebagai salah satu syarat kelulusan. Penulisan dari tugas
akhir biasanya menggunakan berbagai metode/cara dalam penulisannya, salah
satunya ialah metode kualitatif.
1.2. Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini ialah untuk memehami pengertian
penelitian menggunakan metode kualitatif serta dapatmengetahui seperti apa
contoh penelitian dengan metode tersebut.
1.3. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian dengan metode kualitatif ?
2. Seperti apa contoh penelitian dengan metode kualitatif ?
1.4. Batasan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini penulis membatasi masalah sebagai
berikut :
1. Penulis hanya membahas pengertian penelitian dengan metode kualitatif
serta cara penulisannya.
2. Penulis hanya memberi contoh penelitian dengan metode kualitatif.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Penelitian Dengan Metode Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan
teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian
kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada
penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan; sedangkan dalam
penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada
sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu “teori”.
Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei
kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan
informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam
dan grup fokus. Sifat dari jenis penelitian ini adalah penelitian dan penjelajahan
terbuka berakhir dilakukan dalam jumlah relatif kelompok kecil yang
diwawancarai secara mendalam.
Peserta diminta untuk menjawab pertanyaan umum, dan interviewer atau
moderator group periset menjelajah dengan tanggapan mereka untuk
mengidentifikasi dan menentukan persepsi, pendapat dan perasaan tentang
gagasan atau topik yang dibahas dan untuk menentukan derajat kesepakatan yang
ada dalam grup. Kualitas hasil temuan dari penelitian kualitatif secara langsung
tergantung pada kemampuan, pengalaman dan kepekaan dari interviewer atau
moderator group.
2
2.2. Contoh Penelitian dengan Metode Kualitatif
Penelitian merupakan serangkaian upaya pencarian sesuatu secara sistematis.
Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan peneliti adalah melalui
pendekatan kualitatif yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui naskah
wawancara, catatan, lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen
resmi lainnya. Sehingga dapat menjadi suatu kesimpulan atau tujuan dari peneliti
kualitatif yaitu dapat menggambarkan realita empiric dibalik fenomena secara
lebih mendalam, rinci, dan akurat.
2.2.1. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi instrumen penelitian adalah peneliti
sendiri.Peneliti sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian,
memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data dan membuat kesimpulan atas temuannya.
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab sehingga dapat dikonfirmasikan makna dalam suatu topic
tertentu.
Dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam
tentang partisipan dalam menginterprestasikan setaiap dari fenomena yang terjadi
yang tidak mungkin di temukan melalui observasi.
2.2.2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi partisipasi: dalam observasi ini, peneliti terlibat langsung dengan
kegiatan-kegiatan sehari-hari yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data penelitian.
b. Observasi terang-terangan: pada saat melakukan pengumpulan data, peneliti
menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa ia sedang melakukan
penelitian.
c. Observasi tak terstruktur: observasi ini tidak dipersiapkan secara sistematis
tentang apa yang akan di observasi.
3
2.2.3. Pedoman Wawancara
Berdasarkan pada teori yang digunakan dalam wawancara pedoman
wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang
akan ditanyakan. Wawancara tak terstruktur yang disebut juga wawancara
terbuka, digunakan dalam penulisan pendahuluan atau untuk penelitian yang lebih
mendalam tentang subjek yang diteliti.
Pedoman wawancara yang peneliti buat disini menggunakan teori manajemen
R.Terry
No. Uraian Informasi
1 Bagaimana Manajemen Pengelolaan
Lahan Parkir di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Serang. Penanganan dan upaya
apa saja yang sudah dilakukan dari pihak
Rektorat dari segi pengelolaan dan
keamanannya, serta bagaimana
kelangsungan pengelolaannya yang
dilibatkan terhadap Satuan Pengamanan
(satpam) dengan setiap pembawa
kendaraan yang keluar masuk dari
lingkungan kampus Untirta.
a. Bagian
Umum/Rumah
Tangga
b. Satuan Pengamanan
(satpam)
c. Mahasiswa/i Untirta
2.2.4. Informan Penelitian
Pada penelitian ini penulis menggunakan narasumber untuk mendapatkan data
dan informasi yang diperlukan.Dalam penelitian ini penulis menggunakan
informan purposive (sudah ditentukan informan untuk menghasilkan informasi).
Untuk melakukan penelitian diperlukan adanya informan dan key informan untuk
mendapatkan untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat.
4
Kod
e
Informan keterangan
1.1 a Staff Bagian Umum/Rumah Tangga Key Informan
1.2 a Satuan Pengamanan (satpam) Key Informan
1.3 a Mahasiswa/i Untirta Secondary Informan
2.2.5. Teknik Analisis Data
a. Aktivtas dalam analisis data yaitu:
1. Data reduction: data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak,
untuk itu perlu di catat secara teliti dan rinci
2. Mereduksi data: merangkum, memilih hal-hal yang perlu, memfokuskan pada
hal-hal yang penting dicari dari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu
b. Data display (penyajian data): setelah data di reduksi maka langkah
selanjutnya adalah mendisplaykan data. Data display data dalam penelitian
kualitatif bias dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, keduanya antar
kategori flow chat
c. Verification: langkah ketiga adalah kegiatan penarikan kesimpulan dan
klarifikasi, kesimpulan awal yang dilakukan masih bersifat sementara dan akan
berupa bila tidak ditemukan bukti yang kuat yang mendukung, pada pengumpulan
tahap berikutnya namun kesimpulan memang telah didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti melakukan penelitian ke lapangan
mengumpulkan data. Maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan
kesimpulan yang dapat dipercaya.
2.2.6 .Hasil Penelitian
2.2.6.1. Deskripsi DataManajemen Parkir menawarkan ruang diskusi yang luas dan sangat terbuka.
Tidak mungkin meniru langkah-langkah yang terbukti sukses pada kondisi yang
spesifik untuk menyelesaikan masalah pada kondisi yang lain. Manajemen Parkir
seringkali perlu diadaptasi untuk kondisi yang spesifik dan solusi-solusi yang
5
diusulkan harus sesuai dengan kondisi yang ada. Seringkali pemangku
kepentingan yang terkena dampak yang berbeda dari manajemen perparkiran
menggunakan argument yang sama untuk menolak usulan manajemen perparkiran
yang ternyata hanya mitos belaka yang tidak lolos verifikasi setelah diteliti lebih
mendalam.
Kebutuhan kendaraan untuk diparkir disebut dengan kebutuhan parkir.Apabila
jumlah kendaraan dalam suatu lingkungan bertambah, begitu pula dengan
kebutuhan ruang parkir. Kebutuhan akan parkir akan semakin bertambah apabila
sebagian besar dari kendaraan tersebut digunakan untuk berpergian sehingga
dibutuhkan lebih dari satu unit ruang parkir.
Untuk jenis-jenis parkir sendiri disini aka nada empat penjelasan jenis parkir,
yaitu :
a. Parkir di ruang milik jalan (on street)
Sesuai namanya, adalah ruang parkir pada jalan umum, meskipun hal ini menjadi
kabur apabila jalan, atau milik jalan seringkali mengambil ruang, baik secara legal
maupun tidak, yang sebelumnya disediakan untuk pejalan kaki.
b. Parkir umum di luar ruang milik jalan (public off street)
Parkir kendaraan tidak dijalan umum, dimana semua anggota masyarakat dapat
menggunakan sesuai ketentuan berlaku (misal: waktu parkir maksimum dalam
satuan jam atau pengenaan biaya parkir). Parkir jenis ini dapat dimiliki/
dioperasikan oleh pemerintah ata swasta.
c. Parkir swasta non residensial di luar ruang parkir milik jaln (private non
residensial (PNR) off street)
Parkir jenis ini adalah yang umum dijumpai di dalam suatu bangunan gedung atau
tata guna lahan.Secara teoritis, hanya mereka yang terkait dengan gedung tersebut
yang dapat menggunakan ruang parkir.
d. Parkir pribadi dalam permukiman
Jenis ini biasa ditemui dalam gedung yang terkait dengan perumahan atau rumah
susun.Secara teoritis, hanya penghuni yang dapat menggunakan parkir disini.
Dalam penelitian ini, data didapatkan dengan cara peneiti terjun langsung ke
lapangan yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, meneliti lahan parkir
6
serta perencanaan pengelolaannya dengan melakukan wawancara terhadap bagian
umum/rumah tangga untirta, satuan pengamanan untirta, serta mahasiswa/i untirta
sendiri sebagai kebanyakan pengguna dari lahan parkir.
Adapun kesimpulan yang dapat peneliti paparkan berdasarkan data dan hasil
wawancara dengan beberapa informan diatas yang sekiranya paham dengan
pengelolaan lahan parkir yang ada di Untirta Serang.
“ Kebenarannya, lahan parkir yang tersedia di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Serang memanglah sebuah lahan yang sangat sempit untuk sebuah
kampus utama Negeri dengan kendaraan yang jumlahnya sendiri melebihi
kapasitas lahan parkir, hal ini menjadi skala perbandingan yang sangat menjadi
masalah dalam pengelolaan lahan parkir disini.
Dalam mengatasi hal ini tentu diperlukannya mencari solusi yang matang,
dalam suatu pengelolaan lahan parkir tentu solusinya adalah manajemen parkir,
namun Untirta sendiri masih belum memiliki/menerapkan hal tersebut yang
berkaitan dengan mengelola, mengatur segala bentuk aktivitas di lahan parkir. Hal
ini tentu menjadi PR yang berat bagi seluruh Civitas Akademika Untirta.
Upaya pengelolaan yang sudah dilakukan oleh pihak Rektorat sejauh ini belum
memberikan hasil yang maksimal, masih seringkali Untirta mengalami macet di
dalam lingkungan kampus dikarenakan terlalu banyaknya muatan kendaraan serta
lahan yang minim menjadi suatu masalah sehingga parkiran tidak tertata
dikarenakan pemilik kendaran mencari spot-spot lain yang tidak seharusnya
dijadikan sebagai lahan parkir namun mereka alih fungsikan sebagai lahan parkir
karena sudah tidak tersedianya lagi lahan untuk kendaraan parkir.”
Dari masalah disini seharusnya pihak Rektorat lebih bisa melirik keadaan ini
dengan mencari jalan keluar dari permasalahan yang sudah menjadi tabiat
dikampus ini, salah satu solusinya jika menerapkan dari teori manajemen itu
sendiri adalah dengan membuat manajemen parkir dimana dalam pengelolaan
lahan parkir disini di tata sesuai fungsi dari manajemen itu sendiri, dalam konsep
teori manajemen di gambarkan menjadi empat klarifikasi, yaitu :
a. Perencanaan (planning)
7
Sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan
dipakai untuk tujuan tersebut tentu harus merencanakannya terlebih dahulu.
Merencanakan artinya mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan
matang-matang apa saja yang menjadi biang kendala, dan merumuskan bentuk
pelaksanaan kegiatan yang bermaksud untuk mencapai tujuan.
b. Pengorganisasian
Sebagai cara untuk menempatkan orang-orang dan menempatkan mereka sesuai
dengan kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
c. Pengarahan
Untuk menggerakan suatu organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja
masing-masing serta menggerakkan seluruh sumber daya yang ada agar pekerjaan
yang dilakukan bias berjalan sesuai dengan yang diarahkan agar dapat mencapai
tujuan.
d. Pengawasan
Pimpinan seharusnya dapat mengawasi apakah pekerjaan dari suatu organisasi
telah sesuai dengan rencana, serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam
organisasi agar sumber daya tersebut dapat terarah sesuai kebutuhannya secara
efektif dan efisien tanpa keluar jalur dari manajemen itu sendiri.
Mengambi kesimpulan dari beberapa informan yang telah ditunjuk dan
diwawancarai oleh peneliti, sebenarnya yang menjadi masalah dalam pengelolaan
lahan parkir di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang adalah :
a. Kurangnya perhatian dari pihak pengelola kampus terhadap pengelolaan
lahan parkir Untirta yang masih dianggap buruk.
b. Lahan parkir yang sempit sehingga tidak sebanding dengan kapasitas
kendaraan yang masuk ke dalam lingkungan kampus.
c. Kurangnya sistem keamanan yang ada dilihat dari kasus pemilik kendaraan
yang masih sering terjadi kehilangan, sehingga perlu ditingkatkan lagi sistem
keamanan yang ada juga mempertegas mental satuan pengamanan dalam berjaga
dan bertugas.
d. Kurangnya kesadaran mahasiswa/i atau pihak lain dalam menempatkan
kendaraan kedalam spot yang tidak semstinya ditempatkan sebagai lahan parkir.
8
Serta kesadaran bagi setiap pembawa kendaraan untuk mengambil kartu parkir
setiap akan kedalam dan keluar lingkungan kampus.
2.2.7. Pembahasan
Dilihat dari berbagai aspek masalah dan nformasi – informasi yang telah
didapatkan oleh peneliti disini dapat dibahas bahwa Manajemen Pengelolaan
Lahan Parkir di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang ini masih sangat jauh
dari perencanaan manajemen parkir yang baik. Dilihat dari teorinya R. Terry telah
dijelaskan bahwa :
“ Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah dilakukan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.”
Dari teori yang telah dipaparkan barusan dapat diketahui bahwa Manajemen
Pengelolaan Lahan Parkir Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang sangat
berhubungan dengan empat klasifikasi dari teori manajemen yaitu tentang
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan. Adapun program
perencanaan yang telah dijalankan adalah :
a. Penggunaan kartu parkir terhadap setiap kendaraan yang masuk ataupun
keluar dari lingungan kampus. Sanksi yang diberikan apabila kartu parkir hilang
dikenakan denda dan memperlihatkan STNK kendaraan. Namun, program ini
tidak begitu efektif terlihat dari banyaknya pembawa kendaraan (mahasiswa/pihak
lain) yang tidak mengambil karcis saat masuk kedalam maupun keluar lingkungan
kampus dikarenakan status sosial mereka didalam kampus ataupun kedekatan
sosial terhadap satuan pengamanan kampus.
b. Satuan pengamanan bertugas keliling dalam waktu tertentu untuk memantau
keadaan di setiap lahan parkir untuk tujuan keamanan yang diberikan kepada
pemilik kendaraan agar tidak terjadinya hal yang tidak diinginkan seperti
kehilangan
9
3.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian kualitatif dengan teknik observasi,
wawancara dan dokumentasi yang dilaksanakan di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa Serang tentang Manajemen Pengelolaan Lahan Parkir dapat diambil
beberapa kesimpulan. Kesimpulan tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut :
“Sesuai data yang di dapat oleh peneliti, perencanaan pengelolaan lahan parkir di
Untirta sendiri ternyata memang belum memiliki manajemen yang mengatur
didalamnya, namun upaya untuk menata dan menertibkan sistem perparkiran di
Untirta tetap ada dan berfungsi seperti pengadaan kartu parkir, penataan,
pengawasan dan kemanan. Namun hasilnya sendiri masih kurang maksimal
dikarenakan lahan yang sempit sehingga menyulitkan untuk menampung
kapasitas kendaraan yang banyak.
Keamanan yang belum maksimal juga belum terlaksana oleh satuan
pengamanan kampus, hal ini juga tentunya terjadi karena kurangnya pengawasan
dari pihak pengelola kampus terhadap satuan pengamanan yang berada langsung
di lapangan.Kasus-kasus seperti kehilangan kendaraan pun akhirnya terjadi akibat
sistem keamanan kampus yang masih terbilang lemah.Hal ini tentu
mengakibatkan pembawa kendaraan tidak merasa nyaman dengan kendaraan yang
dibawanya serta penilaian buruk terhadap satuan pengamanan yang seharusnya
bisa menjaga kendaraan dengan baik di lahan parkir.
Penggunaan kartu parkir yang bertujuan untuk salah satu upaya
pengamanan kampus masih tidak efektif dikarenakan masih banyak pembawa
kendaraan yang tidak mengambil kartu parkir saat keluar masuk kampus.Hal ini
terjadi karena status sosial pemilik kendaraan seperti mahasiswa aktivis maupun
petinggi kampus/fakultas yang biasanya melakukan hal seperti ini, kedekatan
antara pemilik kendaraan dengan satuan pengamanan yang berjaga di pos juga
mengakibatkan pemilik kendaraan tidak mengambil kartu parkir yang tujuannya
sendiri adalah untuk pengamanan kendaraan.
10
Kurangnya kedekatan antara presma dan satuan pengamanan kampus juga
ternyata menjadi salah satu masalah, tidak ada komunikasi antara keduanya
mengakibatkan mahasiswa yang bernotabene aktivis kampus menjadi sulit
diarahkan dalam memarkinkan kendaraan di sembarangan tempat.Setiapada
acara-acara tertentu yang diadakan mahasiswa pun menjadi tugas berat dadakan
terhadap satuan pengamanan kampus karena banyaknya orang berdatangan dan
kendaraan yang masuk melebihi kapasitas ruang parkir.Kurangnya koordinasi
antara pihak mahasiswa selaku penyelenggara acara dengan satuan pengamanan
pun ternyata yang menjadi suatu masalah.
3.2 SaranBerdasarkan hasil penelitian ditemukan beberapa permasalahn yang belum
terpecahkan, sehingga peneliti mengajukan beberaa saran antara lain :
a. Memperluas kapasitas lahan parkir sangat berpengaruh dalam pengelolaan
lahan parkir di Untirta, selain dapat menampung jumlah kendaraan yang banyak
proses manajemen parkir pun akan berjalan dengan efektif. Maka seharusnya
dibuatkan lahan khusus tempat parkir entah itu membeli atau menyewa tanah
kosong ataupun membuat gedung basemen sehingga cuku efektif untuk menata
dan menampung kendaraan yang kapasitasnya besar ini. Dengan memperluas
kapasitas lahan parkir tentunya akan lebih tertata pengelolaan lahan parkir di
Untirta. Penarikan biaya per kendaraan pun (misal mengadakan kerjasama
terhadap pihak swasta untuk pengelolaan parkir) tidak menjadi masalah apabila
sistem pengelolaan dan keamanannya terbilang bonafit. Mengapa tidak untuk
memberlakukan hal tersebut karena kualitas yang baik pun tentu akan
membutuhkan biaya yang mahal.
b. Perlunya meningkatkan keamanan, masalah keamanan yang ada di Untirta
yang saat ini masih sangat terbilang buruk. Seharusnya pihak kampus harus lebih
sigap dalam menangani hal ini, melihat dari banyaknya kasus kehilangan
kendaraan di kampus. Dengan mempertebal sistem keamanan di kampus tentu
akan meminimalisir hal tersebut dengan cara mempertegas satuan pengamanan
kampus atau menambah jumlah satuan pengamanan. Melatih setiap satuan
11
pengamanan kampus secara militer agar terciptanya sikap yang tegas dalam
mengamankan kampus dan tidak pandang bulu.
c. Presiden Mahasiswa juga seharusnya bisa mencari solusi dalam hal ini, selaku
mediator antara mahasiswa dengan pihak kampus. Sampai saat ini yang terjadi
Presma serta Ormawa Kampus tidak dekat dengan pihak pengelola kampus,
begitupun sebaliknya pihak kampus juga tidak melirik kepada pihak mahasiswa.
Maka seharusnya jalinlah kerjasama dan kekeluargaan yang erat antara keduanya,
dengan menjalin suatu hubungan yang baik antara mahasiswa dengan pihak
kampus maka akan terciptanya solusi-solusi yang hebat untuk keluar dari
permasalahan seperti ini. Mahasiswa tentunya lebih tau bagaimana keadaan yang
terjadi di lapangan dengan itu lakukan lah sharing terhadap pihak kampus melalui
presma dan nantinya akandiajukan menjadi sebuah jalan keluar dalam masalah
pengelolaan lahan parkir agar menjadi lebih baik kedepannya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,http://studimanajemen.blogspot.com/2012/08/fungsi-manajemen-
menurut-george-terry.
Anonim,http://ygaprmn.blogspot.com/
13