ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN …

7
Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69 - 133 ISSN 1412-5609 (Print) http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/intekna/issue/archive ISSN 2443-1060 (Online) 78 ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN MENGGUNAKAN METODE PEMBOBOTAN DAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (Studi Kasus : Kelurahan Kelayan Dalam) Henyningtyas Suhel (1) , Arif Eko Wibawanto (2) , Rifkon Hidayat (3) (1) [email protected], (2) [email protected], (3) [email protected] (1,2) Pengajar Staf Pengajar Program Studi Teknik Geodesi Politeknik Negeri Banjarmasin (3) Mahasiswa Program Studi Teknik Geodesi Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kecamatan Banjarmasin Selatan merupakan objek utama penelitian sehingga peneliti mengambil lokasi yang memiliki jumlah penduduk sangat padat yakni di Kelurahan Kelayan Dalam dengan luas wilayah : 0.35/km 2 , jumlah penduduk 10.503 jiwa/km 2 dan kepadatan penduduk 30.009/km (BPS. Banjarmasin, 2015). Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas lingkungan permukiman di Kelurahan Kelayan Dalam, Banjarmasin Selatan. Terdapat lima parameter penentu untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kondisi kualitas permukiman di daerah penelitian. Kualitas lingkungan permukiman dinilai berdasarkan parameter komposit yang merupakan gabungan dari lima parameter yaitu kesesuian kelas parameter pohon pelindung, lebar jalan, kondisi jalan masuk, kepadatan permukiman dan pola tata letak bangun kelayan dalam. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dengan pengambilan data secara acak (Proportional Random Sampling) dan menggunakan metode analisis pembobotan (scoring) dengan analisis spasial SIG. Hasil dari pembuatan peta kualitas lingkungan permukiman yang ditinjau dari parameter kepadatan permukiman dan pola tata letak bangun menunjukkan kualitas lingkungan terbilang dalam kelas cukup baik dengan persentase 80.79% dan jika ditinjau dari parameter pohon pelindung, lebar jalan masuk dan kondisi jalan masuk, di Kelurahan Kelayan Dalam untuk kualitas lingkungan permukiman direntang kelas baik dengan persentase 58.45%. Kata Kunci : Kualitas, Lingkungan, Permukiman, Pembobotan, SIG 1. PENDAHULUAN Permukiman menurut Finch (1975) adalah kelompok satuan tempat tinggal atau kediaman manusia, mencakup fasilitasnya seperti bangunan rumah, pohon pelindung serta jalur jalan, dan fasilitas lain yang digunakan sebagai sarana pelayanan manusia tersebut. Batasan ini memiliki arti permukiman sebagai kelompok satuan kediaman manusia disuatu wilayah tidak hanya bangunan rumah tempat tinggal tetapi mencakup segala fasilitas yang diperlukan untuk menunjang penghuninya. Kualitas lingkungan merupakan sebuah cara untuk menjelaskan dan menilai seperangkat atribut dan kondisi yang meliputi pengaturan suatu area beserta lingkungannya, dimana sekelompok hunian Kualitas lingkungan permukiman dapat diartikan sebagai penilaian atas kondisi lingkungan permukiman yang didasarkan pada penataan atribut-atribut di dalamnya. (Ucok, 2015). Banjarmasin Selatan memiliki ciri khas pada model permukimannya. Keadaan geografis Banjarmasin Selatan yang banyak terdapat di sungai dapat mempengaruhi bentuk permukiman yang berada di tepian sungai. Masyarakat Kelurahan Kelayan Dalam merupakan bagian dari masyarakat di Banjarmasin Selatan yang bermukim di atas permukaan air rawa dan air sungai. Kelurahan Kelayan Dalam memiliki jumlah penduduk yang sangat padat dengan luas wilayah : 0.35/km 2 , jumlah penduduk 10.503 jiwa/km 2 dengan kepadatan penduduk 30.009/km (BPS. Banjarmasin, 2015). Kepadatan Penduduk tersebut secara tidak langsung berdampak pada kualitas lingkungan di Kota Banjarmasin. (BPS. Banjarmasin, 2015). Pada Tahun 2018, di Banjarmasin Selatan terdapat 30 persen dari 570 hektare bangunan permukiman di bantaran sungai yang

Transcript of ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN …

Page 1: ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN …

Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69 - 133 ISSN 1412-5609 (Print) http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/intekna/issue/archive ISSN 2443-1060 (Online)

78

ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN MENGGUNAKAN METODE PEMBOBOTAN DAN

TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (Studi Kasus : Kelurahan Kelayan Dalam)

Henyningtyas Suhel

(1), Arif Eko Wibawanto

(2), Rifkon Hidayat

(3)

(1) [email protected], (2) [email protected], (3) [email protected]

(1,2) Pengajar Staf Pengajar Program Studi Teknik Geodesi Politeknik Negeri Banjarmasin

(3) Mahasiswa Program Studi Teknik Geodesi Politeknik Negeri Banjarmasin

Ringkasan Kecamatan Banjarmasin Selatan merupakan objek utama penelitian sehingga peneliti mengambil lokasi yang memiliki jumlah penduduk sangat padat yakni di Kelurahan Kelayan Dalam dengan luas wilayah : 0.35/km

2, jumlah penduduk 10.503 jiwa/km

2 dan kepadatan penduduk

30.009/km (BPS. Banjarmasin, 2015). Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas lingkungan permukiman di Kelurahan Kelayan Dalam, Banjarmasin Selatan. Terdapat lima parameter penentu untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kondisi kualitas permukiman di daerah penelitian. Kualitas lingkungan permukiman dinilai berdasarkan parameter komposit yang merupakan gabungan dari lima parameter yaitu kesesuian kelas parameter pohon pelindung, lebar jalan, kondisi jalan masuk, kepadatan permukiman dan pola tata letak bangun kelayan dalam. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode survei dengan pengambilan data secara acak (Proportional Random Sampling) dan menggunakan metode analisis pembobotan (scoring) dengan analisis spasial SIG. Hasil dari pembuatan peta kualitas lingkungan permukiman yang ditinjau dari parameter kepadatan permukiman dan pola tata letak bangun menunjukkan kualitas lingkungan terbilang dalam kelas cukup baik dengan persentase 80.79% dan jika ditinjau dari parameter pohon pelindung, lebar jalan masuk dan kondisi jalan masuk, di Kelurahan Kelayan Dalam untuk kualitas lingkungan permukiman direntang kelas baik dengan persentase 58.45%. Kata Kunci : Kualitas, Lingkungan, Permukiman, Pembobotan, SIG 1. PENDAHULUAN

Permukiman menurut Finch (1975) adalah kelompok satuan tempat tinggal atau kediaman manusia, mencakup fasilitasnya seperti bangunan rumah, pohon pelindung serta jalur jalan, dan fasilitas lain yang digunakan sebagai sarana pelayanan manusia tersebut. Batasan ini memiliki arti permukiman sebagai kelompok satuan kediaman manusia disuatu wilayah tidak hanya bangunan rumah tempat tinggal tetapi mencakup segala fasilitas yang diperlukan untuk menunjang penghuninya.

Kualitas lingkungan merupakan sebuah cara untuk menjelaskan dan menilai seperangkat atribut dan kondisi yang meliputi pengaturan suatu area beserta lingkungannya, dimana sekelompok hunian Kualitas lingkungan permukiman dapat diartikan sebagai penilaian atas kondisi lingkungan permukiman yang didasarkan pada penataan atribut-atribut di dalamnya. (Ucok, 2015).

Banjarmasin Selatan memiliki ciri khas pada model permukimannya. Keadaan geografis Banjarmasin Selatan yang banyak terdapat di sungai dapat mempengaruhi bentuk permukiman yang berada di tepian sungai. Masyarakat Kelurahan Kelayan Dalam merupakan bagian dari masyarakat di Banjarmasin Selatan yang bermukim di atas permukaan air rawa dan air sungai.

Kelurahan Kelayan Dalam memiliki jumlah penduduk yang sangat padat dengan luas wilayah : 0.35/km

2, jumlah penduduk

10.503 jiwa/km2

dengan kepadatan penduduk 30.009/km (BPS. Banjarmasin, 2015).

Kepadatan Penduduk tersebut secara tidak langsung berdampak pada kualitas lingkungan di Kota Banjarmasin. (BPS. Banjarmasin, 2015).

Pada Tahun 2018, di Banjarmasin Selatan terdapat 30 persen dari 570 hektare bangunan permukiman di bantaran sungai yang

Page 2: ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN …

ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69 - 133 ISSN 2443-1060 (Online) http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/intekna/issue/archive

79

belum memenuhi standar permukiman baik. (DLH. Banjarmasin, 2018).

Penilaian kualitas lingkungan permukiman dikatakan baik atau tidak menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terdapat 5 (lima) kriteria untuk menentukan kualitas lingkungan permukiman yakni kesesuian kelas pohon pelindung, lebar jalan, dan kondisi jalan masuk, kepadatan permukiman dan pola tata letak bangun.

Dari permasalahan di atas maka peneliti ingin membangun sebuah sistem informasi geografis dalam memetakan kualitas lingkungan permukiman di Kelurahan Kelayan Dalam. sistem informasi ini dapat dijadikan penilaian yang mendukung kualitas lingkungan permukiman di Kelurahan Kelayan Dalam. 2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana cara menentukan kualitas lingkungan permukiman menggunakan analisis pembobotan Scoring dengan teknologi Sistem Informasi Geografis dan berapa tingkat persentase kualitas lingkungan permukiman di Kelurahan Kelayan Dalam? 3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas lingkungan permukiman dengan melihat kesesuian kelas pohon pelindung, lebar jalan, dan kondisi jalan masuk, kepadatan permukiman dan pola tata letak bangun. selain itu, dalam menentukan keputusan yang akan diambil dengan menggunakan analisa pembobotan scoring dan teknologi Sistem Informasi Geografis. 4. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan yakni metode survei dengan pengambilan data secara mengacak survei di lapangan (Proportional Random Sampling) dan menggunakan metode

pembobotan teknik pengharkatan

pembobotan (Scoring) yang merupakan suatu

cara untuk memberikan nilai atau harkat pada masing-masing karakteristik suatu parameter sehingga dapat dihitung nilainya. Pada setiap parameter juga diberi nilai sebagai pembobot. Alasan digunakan faktor pembobotan karena setiap parameter memiliki pengaruh berbeda dalam penentuan kualitas lingkungan permukiman. Hasil faktor pembobotan di timbang dengan faktor-faktor yang juga berperan dalam penyajian peta kualitas lingkungan permukiman

Tahapan penelitian ini adalah seperti pada diagram alir berikut :

Gambar 1. Diagram Pengolahan Data

Menganalisis Kualitas Lingkungan Permukiman

Cara untuk menganalisis kualitas lingkungan permukiman sebagai berikut: 1. Survei Lapangan

Hal yang dilakukan pada saat dilapangan yaitu : a. Observasi Lapangan

Observasi lapangan adalah metode untuk mendapatkan data dengan melakukan pengamatan langsung dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang terkait tanpa mengajukan pertanyaan antara lain, pengamatan pada kualitas lingkungan permukiman kelurahan Kelayan Dalam dengan mendatangi lokasi secara langsung.

b. Identifikasi

Data kepadatan permukiman di setiap blok permukiman dihitung berdasarkan jumlah luas seluruh atap dibagi dengan luas blok permukiman dalam satuan unit permukiman. Dari perhitungan kepadatan permukiman kemudian

Page 3: ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN …

Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69 - 133 ISSN 1412-5609 (Print) http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/intekna/issue/archive ISSN 2443-1060 (Online)

80

diklasifikasikan berdasar tabel 1 klasifikasi kepadatan permukiman Penentuan Sampe.

2. Penentuan sampel berdasarkan Proporsional Random Sampling, yaitu sampel diambil secara acak. Dalam tahap ini dilakukannya pengambilan sampel dengan menggunakan kamera handphone/visual mata untuk mengetahui kebenaran hasil parameter seperti kondisi jalan masuk, lebar jalan dan pohon pelindung dari jalan.

Metode Pembobotan

Metode Spasial pembobotan sering juga dikenal dengan istilah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode pembobotan yaitu Dengan hasil yang didapatkan menghitung bobot setiap parameter untuk menghasilkan peta sebaran kualitas lingkungan Permukiman.

Rumus yang digunakan untuk mencari total harkat sebagai berikut :

Hasil Interpretasi Citra = (H. Kepadatan Permukiman x 3) + ( H. Pola Tata Letak Bangunan x 1) + (H.Lebar Masuk Jalan x 3) + ( H. Kondisi Masuk Jalan x 2)+ (H.Pohon Pelindung x 2).

Setelah harkat total diketahui selanjutnya adalah melakukan klasifikasi untuk parameter dari citra. Klasifikasi ini bertujuan untuk mengkelaskan blok permukiman kedalam kelas baik, sedang atau buruk. Sebelum melakukan klasifikasi, terlebih dahulu menghitung interval kelas. (Dinas Lingkungan Hidup, 2018).

Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Interval Kelas=

Menentukan Nilai Pada Setiap Parameter Atribut

Menentukan nilai pada setiap parameter yaitu menggunakan identifikasi parameter. Pengembangan kualitas lingkungan permukiman, melibatkan variabel yang nantinya akan berpengaruh terhadap tercapainya solusi terbaik (Avandi, 2014). Sistem analisis pembobotan akan diproses berdasarkan skor yang di dapat. Kategori yang digunakan ada 5 yaitu: a. Kepadatan Permukiman dengan bobot

perkalian 3; b. Pola Tata Letak Bangunan dengan bobot

perkalian 1; c. Pohon Pelindung dengan bobot perkalian 2; d. Lebar Masuk Jalan dengan bobot perkalian

3; e. Kondisi Jalan Masuk dengan bobot perkalian

2;

Dari kategori diatas ada beberapa kategori yang dijabarkan menjadi beberapa kriteria. Keterangan dan penjabaran kategori diatas ada yaitu: a. Kepadatan Permukiman

Kepadatan permukiman di setiap blok permukiman dihitung berdasarkan jumlah luas seluruh atap dibagi dengan luas blok permukiman dalam satuan unit permukiman. Variabel yang digunakan dalam penilaian Kepadatan Permukiman adalah :

1. Rata–Rata Mukmin =

2. Jumlah Total Atap = Jumlah Rumah x Rata Mukim

3. Rumus Kepadatan Permukiman =

Tabel 1. Klasifikasi Kepadatan Permukiman

b. Pola Tata Letak Bangunan

Penilaian parameter ini berdasarkan keteraturan letak, dan besar/kecilnya bangunan. Bangunan yang memiliki ukuran relatif sama dan letaknya mengikuti pola tertentu, maka dikelompokan pada satuan unit pemetaan yang sama. Klasifikasi penilaian pola tata letak bangunan terdapat pada tabel 2, sebagai berikut :

Tabel 2. Pola Tata Letak Bangunan

c. Pohon Pelindung

Pohon pelindung ini adalah pohon atau tutupan kanopi daun yang terdapat pada kanan kiri jalan masuk pada blok permukiman. Kenampakan obyek pohon pelindung yang terekam pada citra dapat mudah dikenali melalui warna dari obyek tersebut. Perhitungan luasan tutupan kanopi adalah jumlah luas tutupan kanopi daun

Page 4: ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN …

ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69 - 133 ISSN 2443-1060 (Online) http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/intekna/issue/archive

81

dibagi dengan luas suatu blok permukiman dikalikan 100%.

Tabel 3. Pohon Pelindung

d. Lebar Masuk Jalan

Lebar jalan masuk yang dimaksud dalam parameter ini adalah lebar jalan yang menghubungkan jalan lingkungan permukiman dengan jalan utama. Klasifikasi yang digunakan untuk penilaian lebar jalan masuk terdapat pada tabel 4 sebagi berikut :

Tabel 4. Lebar Masuk Jalan

e. Kondisi Jalan Masuk

Kondisi jalan masuk merupakan kondisi dari permukaan jalan itu sendiri. Kondisi permukaan jalan dibedakan atas bahan pengeras jalan (aspal atau semen) sehingga untuk melakukan pengenalan melalui citra dengan memperhatikan rona dari obyek tersebut.

Tabel 5. Kondisi Jalan Masuk

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kualitas lingkungan permukiman merupakan gabungan dari kondisi satuan lingkungan bangunan rumah meliputi aspek melihat kesesuian kelas pohon pelindung, lebar jalan, dan kondisi jalan masuk, kepadatan permukiman dan pola tata letak bangun.

Masing-masing parameter pembentuk lingkungan permukiman tersebut saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Kondisi keseluruhan parameter kualitas lingkungan permukiman akan membentuk

lingkungan permukiman dengan kualitas tertentu. Penilaian kualitas lingkungan permukiman dalam penelitian ini dilakukan dengan pemberian skor pada masing‐masing parameter penilaian.

Hasil diperoleh dari interpretasi, survei lapangan dan analisis pembobotan menggunakan sistem informasi geografis sebagai berikut : Analisis Kepadatan Permukiman

Citra quickbird sebaran kepadatan permukiman yang di peroleh dari kerja lapangan, dan juga pengolahan data menggunakan SIG dapat diperoleh bahwa luas wilayah permukiman di daerah Kelayan Dalam yakni :

Grafik 1. Kepadatan Permukiman

Berdasarkan Grafik 1. tingkat Kepadatan

permukiman padat dengan luasan 222,707 km2

dan permukiman kategori sedang dengan luasan 232,262 km

2 dan pada kategori jarang

dengan memiliki luasan 4,13 km2. Dengan

jumlah blok sebanyak 76 blok permukiman.

Gambar 2. Peta Kepadatan Permukiman Kelayan

Dalam

Analisis Pola Letak Bangun

Hasil yang di dapat pada pola letak bangun permukiman sebagai permukiman

0

50000

100000

150000

200000

250000

Jarang Sedang Padat

222,707

23,262 4,13

Tingkat Kepadatan Pemukiman

Kelurahan Kelayan Dalam

Page 5: ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN …

Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69 - 133 ISSN 1412-5609 (Print) http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/intekna/issue/archive ISSN 2443-1060 (Online)

82

setiap rumah merupakan unit pemetaan dalam penelitian ini. Pola letak bangun ini dikategorikan berdasarkan hasil pembobotan.

Grafik 2. Pola Tata Letak Bangun Kelayan Dalam

Berdasarkan Grafik 2. Kelurahan Kelayan

Dalam pada pola letak bangun yang memiliki permukiman teratur dengan luasan 24,229 km

2

dan permukiman yang memiliki pola letak bangun cukup teratur dengan luasan 67,207 km

2 dan pada permukiman pola letak bangun

yang tidak teratur dengan memiliki luasan 150,744 km

2.

Gambar 3. Peta Pola Tata Letak Bangunan

Kelurahan Kelayan Dalam

Analisis Pohon Pelindung

Berdasarkan hasil dari citra Quickbird dengan hasil digitasi pohon pelindung yang berada pada jalan permukiman Kelurahan Kelayan Dalam yaitu:

Gambar 4. Peta Pohon Pelindung Kelurahan

Kelayan Dalam

Analisis Lebar Jalan Masuk

Berdasarkan hasil dari citra Quickbird dengan hasil Lebar Jalan Masuk Kelurahan Kelayan Dalam yaitu:

Grafik 3. Lebar Jalan Masuk Kelayan Dalam

Berdasarkan Grafik 3. Kelurahan Kelayan

Dalam yang memiliki lebar jalan rata – rata 1-3 m.

Gambar 5. Peta Lebar Jalan Masuk Kelurahan

Kelayan Dalam

Analisis Kondisi Jalan Masuk

Berdasarkan hasil dari citra Quickbird dengan Kondisi Jalan Masuk Kelurahan Kelayan Dalam yaitu:

0

50,000

100,000

150,000

200,000

Teratur CukupTeratur

TidakTeratur

24,229

67,207

150,744

Tingkat Pola Tata Letak Bangun

Kelurahan Kelayan Dalam

0

200

Sedang 4 -6m

Buruk 1 - 3m

4

119

Lebar Jalan Masuk Kelurahan Kelayan Dalam

Page 6: ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN …

ISSN 1412-5609 (Print) Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69 - 133 ISSN 2443-1060 (Online) http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/intekna/issue/archive

83

Grafik 4. Kondisi Jalan Masuk

Gambar 6. Peta Kondisi Jalan Masuk Kelurahan

Kelayan Dalam

Berdasarkan Grafik 5, Kelurahan Kelayan Dalam pada kondisi jalan masuk, dengan memiliki 3 kelas yaitu. Dengan kelas baik dengan keterangan aspal memiliki jumlah 103 jalan, dengan kelas sedang dengan keterangan masih semen dengan memiliki jumlah 12 jalan, dan pada kelas buruk dengan keterangan belum aspal dengan memiliki jumlah 8 jalan. Analisis Kualitas Permukiman Kelurahan Kelayan Dalam

Berdasarkan hasil analisis Kualitas Permukiman di Kelurahan Kelayan Dalam maka didapatkan hasil sebagai berikut : a. Analisis Kepadatan Permukiman dengan

Pola Letak Bangun

Tabel 6. Persentase Kesesuian Kepadatan Permukiman dan Pola Tata Letak Bangun Kelurahan

Kelayan Dalam

Kepadatan Permukiman dan Pola Tata Letak

Bangun

Luas (km2)

Persentasi (%)

Sangat Baik 10,097 4.05

Baik 13,578 5.44

Cukup Baik 201,478 80.79

Buruk 24,229 9.72

Jumlah 249,382 100

Gambar 7. Peta Kepadatan Permukiman Terhadap Tata Letak Bangunan Kelurahan Kelayan Dalam

Maka yang di peroleh dari hasil interval kelas pada kepadatan permukiman dan pola tata letak bangun, yang memiliki 4 kelas yaitu, kelas I sangat baik dengan luasan 10,097 km

2

dengan persentase 4.05%, kelas II baik dengan luasan 13,578 km

2 dengan persentase 5.44%,

kelas III dengan cukup baik dengan luasan 201,478 km

2 dengan persentase 80.79% dan

kelas IV dengan kategori buruk memiliki luasan 24,229 km

2 dengan persentase 9.72%.

b. Analisis Kesesuaian Kelas Pohon Pelindung,

Lebar Jalan dan Kondisi Jalan Masuk

Tabel 7. Persentase Kesesuian Pohon Pelindung, Lebar Jalan, dan Kondisi Jalan Masuk Kelayan Dalam

Pohon Pelindung, Lebar Jalan dan

Kondisi Jalan Masuk

Luas (km2)

Persentasi (%)

Sangat Baik 152 8.11

Baik 1096 58.45

Cukup Baik 621 33.12

Buruk 6 0.32

Jumlah 1875 100

Gambar 8. Peta Kondisi Prasarana Kualitas

Lingkungan Kelurahan Kelayan Dalam

Maka Berdasarkan Tabel 7. yang di peroleh dari hasil interval kelas pada lebar

0

50

100

150

Baik Sedang Buruk

103

12 8

Kondisi Jalan Masuk Kelurahan Kelayan Dalam

Page 7: ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN …

Jurnal INTEKNA, Volume 19, No. 2, Nov 2019: 69 - 133 ISSN 1412-5609 (Print) http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/intekna/issue/archive ISSN 2443-1060 (Online)

84

jalan, kondisi jalan masuk dan pohon pelindung, yang memiliki 4 kelas yaitu, kelas I sangat baik dengan jumlah 152 persentase 8.11%, kelas II baik dengan jumlah 1096 persentase 58.45%, kelas III dengan cukup baik dengan jumlah 621 persentase 33.12%, dan kelas IV dengan kategori buruk memiliki jumlah 6 persentase 0.32%.

Hasil kualitas lingkungan di Kecamatan Banjarmasin Selatan pada Kelurahan Kelayan Dalam dengan kepadatan permukiman dan pola tata letak bangun didapatkan setiap interval kelasnya, maka pada hasil penilaian dalam kualitas lingkungan terbilang dalam kelas cukup baik dengan persentase 80.79% dan pada hasil pohon pelindung, lebar jalan masuk dan kondisi jalan masuk, di Kelurahan Kelayan Dalam untuk kualitas lingkungan dengan terbilang kelas baik dengan persentase 58.45%. 5. PENUTUP Kesimpulan

Penentuan kualitas lingkungan permukiman pada kelurahan kelayan dalam yaitu menggunakan analisis pembobotan dan SIG: 1. Hasil kualitas lingkungan di Kecamatan

Banjarmasin Selatan pada Kelurahan Kelayan Dalam dengan kepadatan permukiman dan pola tata letak bangun didapatkan setiap interval kelasnya, maka pada hasil penilaian dalam kualitas lingkungan terbilang dalam kelas cukup baik dengan persentase 80.79%,

2. hasil kualitas lingkungan ditinjau dari pohon pelindung, lebar jalan masuk dan kondisi jalan masuk, di Kelurahan Kelayan Dalam untuk kualitas lingkungan dengan terbilang kelas baik dengan persentase 58.45%

6. DAFTAR PUSTAKA

1. Ambrasakti Yoga. 2006 dan 2010. Analisis Kualitas Lingkungan Permukiman Dengan Menggunakan Aplikasi Citra Penginderaan Jauh Tahun 2006 dan 2010. Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Avandi. 2014. Persepsi Masyarakat Terhadap Lingkungan Permukiman. Skripsi : Universitas Andalas.

3. Badan Pusat Statistik. 2015. Kota Banjarmasin Dalam Angka Tahun 2015.

4. Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin. 2018. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Banjarmasin.

5. Finch, Verno C. 1957. Elements of Geography. New York: McGraw Hill Book Company.

6. Rahmawati, 2012. Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Permukiman. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Yudosono dkk, 1997 dalam Komarudin, Persepsi Masyarakat Terhadap Lingkungan Perumahan dan Permukiman.

7. Prahasta,Eddy. 2001. Konsep-Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Penerbit Informatika Bandung. Bandung.

8. Ucok. 2015. Kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat Suku. Skripsi : Universitas Diponegoro.