ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM...
Transcript of ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM...
-
ANALISIS KINERJA PROSES CO2 REMOVAL PADA KOLOM STRIPPER DI PABRIK AMONIAKUNIT 1 PT. PETROKIMIA GRESIK
OLEH :
NANDA DIAN PRATAMA
2412105013
DOSEN PEMBIMBING :
TOTOK RUKI BIYANTO, PHD
IR. RONNY DWI NORIYATI, M.KES
TEKNIK FISIKA ITS
2014
-
Latar Belakang Amoniak dan CO2 adalah bahan yang dibutuhkan
untuk membuat pupuk urea. CO2 removal adalah proses untuk memisahkan CO2
dari zat yang lain. Proses CO2 removal memerlukan banyak energi. Kinerja proses dapat dilihat melalui penggunaan
energinya. Menjaga kinerja proses dari kolom stripper, karena
kinerja mengalami penurunan dari waktu ke waktu.
-
Tujuan PenelitianTujuan yang akan dicapai dari tugas akhir ini adalah. Mengetahui cara menilai kinerja proses CO2
removal pada kolom stripper. Mengetahui bagaimana kinerja proses CO2
removal pada kolom stripper. Memberikan rekomendasi cara meningkatkan
kinerja proses CO2 removal pada kolom stripper.
-
Batasan Masalah Pekerjaan ini fokus menganalisa kinerja proses CO2
removal pada kolom stripper. Analisis kinerja dilakukan dengan membandingkan
kondisi desain dengan kondisi aktual. Data aktual diambil dari DCS dengan rentang data
April 2013 hingga April 2014. Reaksi kimia pada proses diabaikan. Solvent yang digunakan adalah diethanolamine
-
PFD CO2 Removal
-
Diagram Blok Proses
111-C Sepparator102 F1
Absorber101 E
Flash tank133 FStripper
102 E
Methanator
Flash tank132 F
107-C
105-C 113-C 106-C
109-C
Primary Refoemer
-
METODOLOGI PENELITIAN
I PENGAMBILAN DATA
II PERANCANGAN MODEL
III UJI VALIDASI
IV SIMULASI DATA AKTUAL
V ANALISA DAN KESIMPULAN
VI PENYUSUNAN LAPORAN
-
I PENGAMBILAN DATA
Data desainData desain dikumpulkan berdasarkan datasheet
dari masing-masing komponen dalam plant CO2removal. Data aktual
Data aktual adalah data harian yang tertera diinterface DCS. Data aktual dikumpulkan dalamrentang waktu April 2013 sampai April 2014.
-
Merancang tiruan dari masing - masingkomponen berdasarkan informasi dari datadesain dengan bantuan software Hysys.
Langkah-langkah perancangan :1. Memilih komponen yang ada didalam plant.2. Memilih model termodinamika atau fluid package.3. Menyusun flowsheet dari plant4. Melakukan spesifikasi properties komposisi dan
kondisi aliran. Perancangan model berdasar data desain
sebagai dasar.
II PERANCANGAN MODEL
-
Pemodelan kondisi desain diberikan nilai inputsesuai data aktual.
Dengan melakukan simulasi kondisi aktual ini,dapat diketahui kualitas dan kuantitas produkjika diberi nilai masukan tertentu.
IV SIMULASI DATA AKTUAL
-
Input dan Output Kolom Stripper17
3
Srtipper
Flash Drum
CO2 Product
To 105 C
From 113-C
To HE 109 C
5
6
8
9
10
To Semi Lean
Flash Tank
From 105-C
-
Analisa Kinerja Kolom Stripper
Dengan memanfaatkan simulasi dapat diketahui kinerjadari pada kolom stripper dengan mengamati perbedaankondisi desain dan aktual.
Simulasi dilakukan dengan merubah suhu, tekanan, danlaju aliran massa pada kondisi desain dan aktual.
-
Stream Tekanan Suhu Laju Aliran
3 Turun 0.13% - Turun 0.3%
5 Turun 0.43% Turun 0.08% -
6 Turun 0.5% Turun 2.6% -
8 Turun 0.25% Turun 4.2% -
9 Turun 0.43% Turun 0.09% Turun 0.06%
10 Turun 0.43% Naik 0.08% Turun 0.06%
14 Turun 0.29% Turun 2.3% Turun 0.09%
15 Turun 0.4% Turun 4.2% Turun 0.09%
16 - Turun 3.7% Turun 0.09%
17 Turun 0.43% Turun 0.04% -
-
Analisa Heat Exchanger Dengan memberikan suhu masukan kedalam simulasi
Hysys, akan didapatkan nilai koefisien perpindahan panasdari heat exchanger.
Setelah nilai U dan suhu keluaran didapat, maka bisadilakukan perhitungan LMTD dan Q melalui persamaan.
Th, in = Temperatur fluida panas yang masuk Tc, in = Temperatur fluida dingin yang masuk Th, out = Temperatur fluida panas yang keluar Tc, out = Temperatur fluida dingin yang keluar
incouth
outcinh
incouthoutcinh
TTTT
TTTTLMTD
,,
,,
,,,,
ln
(2)
-
Q = U A TLM
Q = Heat Duty (kcal/hr)U = Koefisien perpindahan panas (kcal/hr m2 oC)A = Heat Transfer Area (m2)TLM = Log Mean Temperature Difference (oC)
-
U Heat Exchanger 111-C
-
Control Chart LMTD Heat Exchanger 111-C
-
Q Heat Exchanger 111-C
-
U Heat Exchanger 105-C
-
Control Chart LMTD Heat Exchanger 105-C
-
Q Heat Exchanger 105-C
-
U Heat Exchanger 113-C
-
Control Chart LMTD Heat Exchanger 113-C
-
Q Heat Exchanger 113-C
-
U Heat Exchanger 107-C
-
LMTD Heat Exchanger 107-C
-
Q Heat Exchanger 107-C
-
Fouling Resistance
-
Rekomendasi Peningkatan Kinerja
Perawatan atau maintenance dapat dilakukan untukmeningkatkan kinerja, dengan cara melakukanpembersihan terhadap pengotor yang ada didalam heatexchanger secara berkala tiap satu tahun. Ditinjau dariRf masing-masing HE, pembersihan yang akan seringdilakukan adalah HE 111-C, diikuti HE 105-C, HE113-C, dan HE 107-C. Pembersihan ini akanmengurangi tahanan perpindahan panas akibatpengotor dan menaikkan nilai koefisien perpindahanpanas.
-
KESIMPULANKesimpulan dari tugas akhir ini adalah :
1. Ditinjau dari proses yang terjadi didalam kolom, tidak terjadi perubahanyang signifikan, oleh karena itu analisa kinerja dari proses ini dapatdilakukan melalui analisa kinerja heat exchanger.
2. Kinerja heat exchanger mengalami penurunan berdasarkan nilai U, nilaiU dari HE 111-C menurun menjadi 109.51 kcal/hr m2 C. Nilai U HE105-C menurun hingga 109.17 kcal/hr m2 C. Nilai U HE 113-Cmenurun hingga 220.71 kcal/hr m2C. Pada HE 107-C nilai U menurunmenjadi 411.75 kcal/hr m2C.
3. Untuk meningkatkan kinerja dari proses, dapat dilakukan melalui prosesmaintenance dengan cara pembersihan terhadap fouling secara berkalatiap satu tahun sekali, sehingga koefisien perpindahan panas dapatmeningkat. Ditinjau dari Rf dari masing-masing HE, HE yang akanmengalami pembersihan dengan interval paling sering adalah HE 111-C,diikuti HE 105-C, HE 113-C, dan HE 107-C.
Halaman 17
-
Sekian
TERIMA KASIH