ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN...

30
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER PADA PTBANK CIMBNIAGA Tbk. (Studi Kasus PTBank Lippo Tbk., PTBank Niaga Tbk.Dan PTBank CIMB Niaga Tbk.) (Skripsi) Oleh: Nama : Rina (085669759234) ([email protected]) NPM : 0641031141 Jurusan : S1 Akuntansi Pembimbing I : Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C. P. A. Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E.,Akt. FALKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012

Transcript of ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN...

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH

MERGER PADA PTBANK CIMBNIAGA Tbk.

(Studi Kasus PTBank Lippo Tbk., PTBank Niaga Tbk.Dan PTBank CIMB Niaga Tbk.)

(Skripsi)

Oleh:

Nama : Rina (085669759234) ([email protected])

NPM : 0641031141

Jurusan : S1 Akuntansi

Pembimbing I : Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C. P. A.

Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E.,Akt.

FALKUTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2012

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN

SESUDAH MERGER PADA PT BANK CIMB NIAGA Tbk.

OLEH:

Rina

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

ABSTRAK

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH

MERGER PADA PT BANK CIMB NIAGA Tbk.

Oleh

RINA

Laporan Keuangan Perbankan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan bank

secara keseluruhan termasuk kelemahan dan kekuatan yang dimiliki.Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui kinerja keuangan perbankan sebelum dan sesudah merger pada PT Bank

CIMB Niaga Tbk. Ada empat hipotesis yang diajukan oleh peneliti yaitu :

(1)Apakah terdapat perbedaan capital setelah merger. Indikator yang digunakan untuk

menilai komponen faktor permodalan adalah dengan menggunakan CAR. (2)Apakah

terdapat perbedaan kualitas asset setelah merger.Indikator yang digunakan untuk menilai

komponen faktor kualitas asset ini dengan menggunakan tingkat kecukupan pembentukan

PPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif). (3)Apakah terdapat perbedaan faktor

rentabilitas setelah merger.Indikator yang digunakan adalah dengan menggunakan ROA

(Return on Assets), ROE (Return on Equity), NIM (Net Interest Margin) dan BOPO (Rasio

Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional). (4)Apakah terdapat perbedaan faktor

likuiditas setelah merger. Indikator yang digunakan adalah dengan menggunakan LDR (Loan

to Deposit Ratio)

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa (1)Komponen permodalan yang

diwakili oleh rasio CAR menunjukkan terjadi penurunan rasio setelah terjadinya merger

tetapi rasio permodalan ini masih tetap jauh berada di atas rata-rata rasio yang ditetapkan oleh

Bank Indonesia. (2)Komponen kualitas asset yang diwakili oleh rasio tingkat pembentukkan

PPAP mengalami peningkatan setelah melakukan merger. (3)Komponen rentabilitas yang

diwakili oleh rasio ROA mengalami peningkatan sesudah merger, rasio ROE mengalami

peningkatan sesudah melakukan merger, rasio NIM mengalami peningkatan setelah

melakukan merger, rasio BOPO mengalami penurunan dibandingkan setelah melakukan

merger. (4)Komponen likuiditas yang diwakili oleh rasio LDR mengalami penurunan setelah

melakukan merger akan tetapi penurunan tersebut masih berada pada tingkat yang aman.

Dilihat dari keempat komponen diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Bank

CIMB Niaga Tbk setelah melakukan merger mengalami peningkatan karena penurunan yang

terjadi tidak berdampak pada peringkat kinerja keuangan PT Bank CIMB Niaga.

Merger

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Pendahuluan

Perkembangan dalam dunia bisnis saat ini mengalami kemajuan yang pesat.Hal ini

disebabkan adanya persaingan bebas dan globalisasi.Persaingan bebas dalam dunia bisnis

ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang ikut masuk dalam

kompetisi.Globalisasi membuat perusahaan mengembangkan strategi untuk tetap dapat

mengikuti persaingan.

Strategi yang dikembangkan dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.Secara

internal dilakukan dengan memperluas perusahaan dari dalam, seperti peningkatan

kapasitas produksi, menambah produk, efisiensi biaya atau mencari pasar baru.Sedangkan

strategi eksternal adalah meningkatkan nilai perusahaan dengan menggabungkan dua atau

lebih perusahaan.Merger dan akuisisi adalah cara yang biasa dipilih perusahaan sebagai

strategi eksternal dalam mempertahankan hidupnya.

Persaingan dalam dunia perbankanpun mengharuskan setiap bank melakukan langkah-

langkah manajemen untuk memperkuat modal perusahaan dalam mempertahankan

kelangsungan usahanya.Saat ini salah satu alternatif yang mungkin dilakukan untuk

meningkatkan modalnya adalah melalui penggabungan antar bank. Hal ini dikarenakan

untuk menambah modal dari pemilik dibutuhkan dana yang sangat besar yang tentu saja

tidak semua bank memilikinya. Dengan adanya penggabungan ini, kemampuan

perbankan untuk bersaing akan lebih besar, karena dari segi modal dan dana pihak ketiga

serta jaringan pelayanan juga lebih banyak dari sebelumnya.

Pada Tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan pengaturan Bank Indonesia Nomor

:8/16/PBI/2006 mengenai Kepemilikan Tunggal Pada Perbankan Indonesia. Peraturan ini

dikeluarkan dengan tujuan untuk memudahkan pengawasan dan pengaturan Bank-Bank

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini mewajibkan semua

pihak hanya dapat menjadi pemegang saham pengendali (PSP) hanya pada satu bank saja.

Pemegang saham pengendali adalah badan hukum dan atau perorangan dan atau

kelompok usaha yang (a) memiliki saham Bank sebesar 25% (dua puluh lima per seratus)

atau lebih dari jumlah saham yang dikeluarkan Bank dan memiliki hak suara; (b)

memiliki saham pada Bank kurang dari 25% (dua puluh lima per seratus) dari jumlah

saham yang dikeluarkan bank dan mempunyai hak suara, namun dapat dibuktikan telah

melakukan pengendalian Bank baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebijakan

ini tidak berlaku pada Pemegang Saham Pengendali pada dua Bank yang masing-masing

melakukan kegiatan dengan perinsip usaha yang berbeda, yakni secara konvensional dan

berdasarkan perinsip syariah, Pemegang Saham Pengendali pada Bank yang salah satunya

merupakan Bank campuran (Joint Venture Bank) dan yang terakhir pada Bank Holding

Company.

Beberapa contoh perusahaan yang memiliki kepemilikan lebih dari satu Bank di

Indonesia antara lain: Perusahaan dari Malaysia Khazanah Aset Berhad yang memiliki

kepemilikan pada PT Bank NiagaTbk dan PT Bank LippoTbk serta Termasuk Holdings

Pte. Ltd, Lembaga investasi milik Pemerintah Singapura yang memiliki kepemilikan pada

PT DanamonTbk serta PT Bank InternasionalTbk. Dengan adanya peraturan yang

dikeluarkan oleh Bank Indonesia ini, maka pihak-pihak yang telah menjadi PSP lebih dari

satu Bank wajib melakukan penyesuaian struktur kepemilikan dengan memilih satu dari

tiga opsi yang diberikan oleh Bank Indonesia. Opsi pertama adalah dengan mengalihkan

sebagian atau seluruh kepemilikan sahamnya pada salah satu atau lebih Bank yang

dikendalikannya pada pihak lain sehingga yang bersangkutan hanya menjadi Pemegang

Saham Pengendali pada satu Bank. Opsi kedua adalah melakukan merger atau

konsolidasi dengan Bank-Bank yang dikendalikannya. Opsi ketiga adalah membentuk

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Perusahaan Induk di Bidang Perbankan (Bank Holding Company) dengan cara

mendirikan badan hukum baru sebagai Bank Holding Company atau menunjuk salah satu

Bank yang dikendalikannya sebagai Bank Holding Company.

Sesuai dengan peraturan yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia mengenai Single

Presence Policy (SPP) atau yang lebih dikenal dengan Kebijakan Kepemilikan Tunggal,

para pemegang saham mayoritas dari PT Bank NiagaTbk dan PT Bank LippoTbk

memutuskan untuk melakukan merger sebagai opsi terbaik untuk kepentingan seluruh

stakeholders. Pada tanggal 2 Juni 2008 PTBank NiagaTbk dan PTBank LippoTbk

menandatangani perjanjian mergernya. Pada tanggal 1 November 2008 PT Bank

LippoTbk resmi bergabung menjadi PT Bank CIMB NiagaTbk. Dengan melakukan

merger, maka diharapkan PT Bank CIMB NiagaTbk dapat meningkatkan kinerja

keuangannya.

Kinerja keuangan perbankan dapat diukur dengan mengunakan metode CAMEL

(Capital, Asset Quality, Management, Earning, Liquidity) sebagai mana tercantum dalam

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank mencangkup penilaian

terhadap faktor-faktor sebagai berikut: permodalan (capital), kualitas aset (asset quality),

manajemen (management), rentabilitas (earning), likuiditas (liquidity).

Laporan Keuangan Bank

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Setiap bank yang melakukan operasinya di wilayah hukum Negara Indonesia wajib

menyampaikan laporan-laporan keuangan kepada Bank Indonesia selaku pengawas dan

Pembina perbankan Indonesia.Kewajiban penyampaian laporan keuangan ini

dimaksudkan untuk memantau kegiatan operasi bank yang bersangkutan. Pemantauan

keadaan bank diperlukan dalam rangka melindungi dana masyarakat dan menjaga

keberadaan lembaga perbankan.

Laporan keuangan bank disusun berdasarkan pada PSAK 31 tentang “Akuntansi

Perbankan” dan Pedoman Akuntansi Indonesia (PAPI).Laporan keuangan bank harus

sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum.

Jenis-jenis Laporan Keuangan Bank

Untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, laporan keuangan bank harus disusun

berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan terdiri dari :

a. Neraca

Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan bank pada tanggal

tertentu, posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi aktiva (Harta) dan passiva

(Kewajiban dan Ekuitas) suatu bank.Penyusunan komponen di dalam neraca

didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo.

b. Laporan komitmen dan kontinjensi

Laporan komitmen merupakan suatu ikatan atau kontrak yang berupa janji yang

tidak dapat dibatalkan secara sepihak dan harus dilaksanakan apabila persyaratan

yang disepakati bersama dipenuhi. Contoh laporan komitmen adalah komitmen

kredit, komitmen penjualan atau pembelian aktiva bank dengan syarat Repurchase

Agrement (Repe), sedangkan laporan kontijensi merupakan tagihan atau kewajiban

bank yang kemungkinan timbulnya tergantung pada terjadi atau tidak terjadinya satu

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

atau lebih peristiwa dimasa yang akan datang. Penyajian laporan komitmen

disajikan tersendiri tanpa pos lama.

c. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan bank yang menggambarkan hasil

usaha bank dalam suatu periode tertentu.

d. Laporan Arus Kas

Merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan

bank yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap kas.Laporan arus kas

harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan.

e. Catatan atas Laporan Keuangan

Merupakan laporan yang berisi catatan mengenai posisi devisa neto menurut jenis

mata uang dan aktiva lainnya.

f. Laporan Keuangan Gabungan dan Konsolidasi

Laporan gabungan merupakan laporan dari seluruh cabang-cabang bank yang

bersangkutan baik yang ada di dalam negeri maupun di luar negeri.Sedangkan laporan

konsolidasi merupakan laporan bank yang didasarkan dengan anak perusahaannya.

Pemakai Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan yang diterbitkan oleh setiap bank ini dapat digunakan oleh berbagai

pihak dengan berbagai kepentingan yaitu antara lain:

1. Kepentingan masyarakat

Masyarakat berkepentingan terhadap laporan keuangan bank guna mengetahui dan

mengikuti perkembangan masing-masing banknya secara umum, khususnya

perkembangan likuiditasnya. Apabila bank yang bersangkutan menunjukkan tanda-

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

tanda mengalami kesulitan likuiditas maka yang bersangkutan akan dapat

menggambil tindakan yang diperlukan.

2. Kepentingan pemilik dan pemegang saham

Pemilik dan pemegang saham berkepentingan atas laporan keuangan guna

mengetahui apakah pihak manajemen dapat mengelola dana yang ditanamkan dalam

bank dengan baik dan akan menghasilkan laba yang diharapkan.

3. Kepentingan perpajakan

Dengan mempelajari laporan-laporan keuangan yang telah diumumkan tersebut pihak

pajak akan lebih mudah menjalankan tugasnya dalam menetapkan besarnya pajak

perseroan bagi bank yang bersangkutan, karena laba tersebut akan terlihat jelas dalam

laporan laba rugi.

4. Kepentingan pemerintah

Pemerintah menganggap bank sebagai kesatuan usaha yang vital dengan tugas untuk

membantu mengatur kegiatan perekonomian Negara pada umumnya dan kegiatan

moneter pada khususnya.Mengingat kedudukan yang strategis tersebut maka Bank

Indonesia perlu mengadakan pengawasan dan pembinaan yang insentif terhadap

bank-bank pemerintah maupun bank-bank swasta.

Bahkan bila perlu akan ikut campur tangan langsung apabila ada suatu bank yang

mengalami berbagai kesulitan yang serius.

5. Kepentingan karyawan

Para karyawan berkepentingan untuk mengetahui posisi dan kondisi keuangan bank

dimana ia bekerja, karena para karyawan mengharapkan banknya berkembang dengan

baik sehingga mampu menjamin hidupnya. Disamping itu karyawan berkepentingan

terhadap penghasilan yang diterimanya, maupun pembagian laba atau bonus yang

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

akan diterimanya tiap akhir apakah sepadan dengan pengorbanan yang kepada bank

dimana ia bekerja.

6. Kepentingn manajemen bank

Pihak manajemen berkepentingan atas laporan keuangan guna mengetahui dan

mengatur sebaik-baiknya posisi likuiditasnya, mengatur semaksimal mungkin

pemanfaatan earning asset-nya.Selain itu dengan mengetahui laporan keuangan, pihak

manajemen dapat menilai apakah mereka telah melakukan tugas dan kewajibannya

dengan baik atau tidak.

Pengertian Penggabungan Usaha

Penggabungan usaha salah satu cara dari sekian banyak cara bagi perusahaan untuk

mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.Perusahaan melakukan alternatif ini

sebagai dasar agar perusahaan dapat berkembang menjadi lebih baik lagi dan kuat lagi

dalam menghadapi persaingan global.

Perusahaan yang tetap ingin bersaing, tetapi tidak memiliki cukup modal atau terhadap

kendala lainnya dapat memperkuat kedudukannya, yaitu dengan cara merger atau akuisisi

yang terdapat di penggabungan usaha. Dalam bahasa akuntansi, peristiwa merger atau

akuisisi disebut sebagai kombinasi bisnis (business combination) yang didefinisikan

sebagai penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi suatu entitas

ekonomi. Penggabungan usaha yang dilakukan perusahaan-perusahaan akan berdampak

langsung pada aktivitas dan keuangan di kedua perusahaan.

Penggabungan ini dimaksudkan untuk merubah keseimbangan kompetitif agar

menguntungkan kedua perusahaan tersebut. Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey

(2005), penggabungan usaha ini mengacu pada merger, akuisisi, reorganisasi, atau

restrukturisasi atau dua atau lebih perusahaan untuk membentuk sebuah perusahaan

lainnya.

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Jenis-Jenis Penggabungan usaha

1. Merger

Moin (2003) mendefinisikan merger berasal dari kata “mergere” (latin) yang artinya

bergabung bersama, menyatu, berkombinasi selain itu juga menyebabkan hilangnya

identitas karena terserap atau tertelan sesuatu. Istilah merger bisa dipakai secara luas

untuk menggambarkan penggabungan suatu obyek.

Merger yang dilakukan oleh perusahaan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Semua

ini dibedakan berdasarkan bidang usaha dan industrinya, karena tidak semua perusahaan

yang melakukan merger berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang yang sama atau

bergerak di industri yang sama, ada juga merger yang terjadi pada perusahaan yang

memiliki hubungan timbal balik seperti pemasok dengan pembeli, dan lain sebagainya.

2. Akuisisi

Akuisisi merupakan tindakan untuk membeli atau melakukan pengambilalihan usaha

atau perusahaan lain. Ditinjau dari segi sumber pendanaanya akuisisi dapat dibiayai

melalui dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru, penerbitan instrument utang

maupun dari pinjaman bank. Akuisisi dapat dianggap sebagai suatu investasi untuk

mengantisipasi adanya kesempatan pertumbuhan di masa yang akan datang.

Pertumbuhan dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu melalui ekspansi internal (internal

expansion) dengan cara meningkatkan dan memperbaiki kualitas hasil produksi serta

distribusi hasil produksi yang sudah ada, atau melalui pengembangan buku baru, dan

melalui ekspansi eksternal (external expansion) dengan cara melakukan akuisisi atas

perusahaan lain atau sebagian dari aktivanya saja.

3.Konsolidasi

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Konsolidasi adalah penggabungan usaha dilakukan dimana kedua perusahaan yang

bergabung dibubarkan serta aktiva dan kewajiban dari perusahaan tersebut dipindahkan

ke perusahaan yang baru dibentuk.

Metode CAMEL

Dalam kamus perbankan (Institut Banker Indinesia 1999).CAMEL adalah aspek yang

paling banyak berpengaruh terhadap kondisi keuangan Bank yang berpengaruh juga

terhadap tingkat kesehatan Bank.CAMEL merupakan tolak ukur obyek pemeriksaan

Bank yang dilakukan oleh pengawas Bank. CAMEL terdiri dari lima kriteria yaitu: (1)

modal, (2) aktiva, (3) manajemen, (4) pendapatan, dan (5) likuiditas. Rasio CAMEL

adalah menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu

dengan jumlah yang lain. Dengan analisis rasio dapat diperoleh gambaranbaik buruknya

keadaan atau posisi keuangan suatu Bank (Almilia,2005)

Penilaian tingkat kesehatan Bank mencangkup penilaian faktor-faktor CAMEL yang

terdiri dari (Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004).

a. Permodalan (Capital)

b. Aset (Assets)

c. Manajemen (Management)

d. Rentabilitas (Earnings)

e. Likuiditas (Liquidity)

Rasio keuangan yang digunakan untuk perhitungan CAMEL antara lain (Almilia, 2005):

a) CAR (Capital Adequacy Ratio)

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva Bank yang

mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada Bank lain) yang ikut

dibiayai dan modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di

luar Bank

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Menurut Dendawijaya, CAR merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa jauh

seluruh aktiva Bank yang mengandung risiko (kredit penyertaan, surat berharga, tagihan

pada Bank lain) untuk dibiayai dari dana modal Bank sendiri, disamping memperoleh

dana-dana dari sumber-sumber di luar, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang) dan

lain-lain. Menurut standar Internasional, yaitu Banking for International Settlement

(BIS) yang berpusat di Geneva, minimum bobot Capital Adequacy Ratio sebesar 8%

dari waktu ke waktu, akan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan perbankan

yang terjadi. Sementara itu, Bank Indonesia telah menetapkan kewajiban penyediaan

modal inti minimum Bank umum sebesar Rp.80 Milyar pada akhir tahun 2007 dan

meningkat menjadi Rp.100 Milyar pada tahun 2010 (Hamonangan, 2008)

b) Rasio PPAPAP (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap

Aktiva Produktif)

Rasio PPAPAP menunjukkan kemampuan manajemen Bank dalam menjaga kualitas

aktiva produktif sehingga jumlah PPAP dapat dikelola dengan baik. Semakin tinggi PPAP

maka semakin buruk aktiva produktif Bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan

suatu Bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Cangkupan komponen aktiva

produktif dan PPAP yang telah dibentuk sesuai dengan ketentuan Kualitas Aktiva

Produktif yang berlaku.

c) Rasio Pemenuhan PPAP

Rasio ini menunjukkan kemampuan Bank dalam menentukan besarnya PPAP yang telah

dibentuk terhadap PPAP yang wajib dibentuk. Semakin besar rasio ini maka

kemungkinan Bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Perhitungan PPAP yang

wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Kualitas Aktiva Produktif yang berlaku

d) ROA (Return on Assets)

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Rasio ini digunakan mengukur kemampuan manajemen Bank dalam memperoleh

keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset Bank yang

bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai Bank sehingga kemungkinan suatu Bank dalam kondisi bermasalah semakin

kecil. Laba sebelum pajak adalah laba bersih dari kegiatan operasional sebelum pajak.

Sedangkan rata-rata total aset adalah rata-rata volume usaha atau aktiva.

e) ROE (Return on Equity)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen Bank dalam mengelolah modal

yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin besar

pula tingkat keuntungan yang dicapai Bank sehingga kemungkinan suatu Bank dalam

kondisi bermasalah semakin kecil. Laba setelah pajak adalah laba bersih dari kegiatan

operasional setelah dikurangi pajak, sedangkan rata-rata total ekuitas adalah rata-rata

modal inti yang dimiliki Bank. Perhitungan modal ini dilakukan berdasarkan ketentuan

kewajiban modal minimum yang berlaku.

f) NIM (Net Interest Margin)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen Bank dalam mengelolah

aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga

bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini

makin meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelolah Bank

sehingga kemungkinan suatu Bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

g) BOPO (Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan operasional)

Rasio yang sering disebut rasio efesiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen Bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan

operasional. Semakin kecil rasio ini semakin efesien biaya operasional yang dikeluarkan

Bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu Bank dalam kondisi bermasalah

Page 15: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total beban

bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan operasional adalah penjumlahan

dari total pendapatan bunga dan total pendapatan operasional lainnya.

h) LDR (Loan to Deposit Ratio)

Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu Bank yang dengan cara membagi

jumlah kredit yang diberikan oleh Bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio

ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas suatu Bank yang bersangkutan sehingga

kemungkinan suatu dalam kondisi bermasalah akan semakin besar. Kredit yang diberikan

tidak termasuk kredit kepada Bank lain, sedangkan dana pihak ketiga adalah giro,

tabungan, simpanan berjangka, sertifikat deposito.

Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan Bank dalam membayar

semua dana masyarakat serta modal sendiri dengan mengandalkan kredit yang telah

didistribusikan kepada masyarakat. Dengan kata lain Bank dapat memenuhi kewajiban

jangka pendeknya, seperti membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat

ditagih, serta dapat mencungkupi permintaan kredit yang telah diajukan. Menurut

Riyadi (2004), LDR dapat dijadikan tolak ukur kinerja lembaga intermediasi yaitu

lembaga yang menghubungkan antara pihak yang kelebihan dana (unit surplus of funds)

dengan pihak yang membutuhkan dana (unit deficit of funds). (Hamonangan,2008).

Pengertian Bank

Menurut Kasmir (2007) ”Bank adalah lembaga keuangan yang kegiataan utamanya

adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke

masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya”. Kemudian pengertian bank menurut

Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan

adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

Page 16: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Lebih lanjut lagi menurut Hasibuan (2007) ”Bank adalah lembaga keuangan. Berarti bank

adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan (financial

assets) serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan

saja”.

Dalam usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama yaitu: menghimpun dana,

menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.

Pentingnya Bank

Menurut Hasibuan (2007), bank sangat penting dan berperan untuk mendorong

pertumbuhan perekonomian suatu bangsa karena bank adalah:

1. Pengumpul dana dari SSU( surplus spending unit) dan penyalur DSU

(defisit spending unit)

2.Tempat menabung yang efektif dan produktif bagi masyarakat

3. Pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran dengan aman,

praktis, dan ekonomis

4. Penjamin penyelesaian perdagangan dengan menerbitkan L/C

5. Penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan bank garansi.

Page 17: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

METODOLOGI

1.1 Kerangka Pikir

Langkah awal yang dilakukan dalam memulai penelitian ini adalah dengan mengumpulkan

data-data keuangan yang dibutuhkan.Data-data keuangan tersebut dapat diperoleh dalam

financial report perusahaan.Setelah mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, maka

selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan metode CAMEL, untuk melihat

bagaimana kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan merger.

Setelah diperoleh hasil perhitungan, maka selanjutnya dibuat suatu analisis mengenai hasil

perhitungan yang telah dilakukan, dan kemudian didapat suatu kesimpulan mengenai hasil

pengolahan dan analisis data tersebut dengan menggunakan metode CAMEL.

3.2 Model Analisis

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis yang menggunakan

metode riset kepustakaan, dengan cara mengumpulkan data-data kuantitatif dan kualitatif

yang diperlukan. Data-data tersebut diperoleh dari annual report PTBank Niaga Tbk dan

Laporan Keuangan PT Bank Lippo

Tbk, PT Bank Niaga Tbk, dan PT

Bank CIMB Niaga Tbk.

Pengolahan data dengan

menggunakan metode CAMEL

Analisis dengan menggunakan

metode CAMEL

Kesimpulan

Page 18: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

PTBank CIMB Niaga Tbk serta buku-buku dan literatur yang dapat digunakan sebagai bahan

referensi, jurnal, artikel, maupun website yang berkaitan dengan data yang diperlukan untuk

penelitian ini. Data yang digunakan merupakan laporan keuangan konsolidasi perusahaan

selama periode tahun 2006-2010.

3.3 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode CAMELNon

Management. Komponen-komponen rasio yang diperlukan dalam metode CAMEL antara

lain (Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004):

1. Komponen Faktor Permodalan (Capital)

Indikator yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap

komponen faktor permodalan (capital) adalah CAR. Rumus yang digunakanuntuk

menghitung CAR adalah:

CAR = Modal Bank

Total ATMRx 100%

2. Komponen Faktor Kualitas Aset (Aset Quality)

Indikator yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap komponen faktor

kualitas aset (aset quality) adalah tingkat kecukupan pembentukan PPAP. Rumus yang

digunakan untuk menghitung tingkat kecukupan pembentukan PPAP adalah:

Tingkat KecukupanPembentukan PPAP=PPAP yang telah dibentuk

PPAP yang wajib dibentuk x100%

3. Komponen Faktor Rentabilitas (Earnings)

Indikator yang dapat digunakan untuk melakukan analisis terhadap faktor rentabilitas

(earning) adalah ROA, ROE, NIM dan BOPO.

Rumus yang digunakan untuk perhitungan ROA adalah:

ROA =Laba Sebelum Pajak

Rata −rata Total Aset x 100%

Rumus yang digunakan untuk perhitungan ROE adalah:

ROE =Laba Sesudah Pajak

Rata −rata Ekuitas x 100%

Rumus yang digunakan untuk perhitungan NIM adalah:

Page 19: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

NIM =Pendapatan Bunga Bersih

Aktiva Produktif x 100%

Rumus yang digunakan untuk perhitungan BOPO adalah:

BOPO =Biaya Operasional

Pendapatan Operasionalx 100%

4. Komponen Faktor Likuiditas (Liquidity)

Indikator yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap komponen faktor

likuiditas (liquidity) adalah LDR. Rumus yang digunakan untuk menghitung LDR

adalah:

LDR = Total Kredit

Total Dana Pihak Ketiga x100%

3.4 Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan. Variabel

utama yang berkaitan dengan penelitian ini adalah CAR, tingkat kecukupan pemenuhan

PPAP, ROA, ROE, NIM, BOPO dan LDR.

3.5 Populasi

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTBank Lippo Tbk, PTBank Niaga

Tbk, dan PTBank CIMB Niaga Tbk.

3.6 Metode Pengumpulan Data

Sebuah penelitian bertujuan untuk menghasilkan data-data yang berguna untuk memberikan

pemahaman yang memadai mengenai objek penelitian dan permasalahan yang dihadapinya.

Oleh karena itu, data yang diperoleh dari penelitian hendaknya dapat dipercaya, relevan, dan

dapat memberikan gambaran mengenai keadaan yang sebenarnya. Metode pengumpulan

data yang digunakan untuk mengumpulkan data dari objek penelitian dengan melakukan

penelitian kepustakaan. Metode penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara

mengumpulkan data-data dari literatur maupun buku-buku refresensi dan juga data-data

keuangan yang mempunyai hubungan dengan masalah yang diteliti.

3.7 Hipotesis

Page 20: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Pengertian merger secara sempit adalah penggabungan sumber daya dua perusahaan dengan

ekuitas yang hampir sama. Berdasarkan pengertian tersebut diharapkan dengan merger maka

capital dan asset bank akan meningkat dalam rangka memenuhi kebijakan Bank Indonesia

No. 8/16/PBI/2006 yaitu jumlah minimum modal Bank CIMB Niaga Tbk.Salah satu unsur

modal dalam perbankan adalah laba tahun berjalan.Latar belakang merger adalah adanya

sinergi.Sinergi adalah kemampuan lebih yang diperoleh dari penggabungan dua atau lebih

kekuatan.Sinergi menggambarkan penggabungan dua faktor akan menghasilkan tenaga yang

lebih besar dibandingkan dengan jumlah tenaga yang dihasilkan sebelum bergabung. Salah

satunya adalah sinergi finansial, sinergi ini bermakna kemampuan menghasilkan laba

perusahaan hasil merger dan akuisisi yang lebih besar dari kemampuan laba masing-masing

perusahaan sebelum merger dan akuisisi. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penelitian

ini menggunakan hipotesis:

H1: Terdapat perbedaan capital setelah merger

Indikator yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan terhadapkomponen faktor

permodalan (capital) adalah CAR.

H2: Terdapat perbedaan kualitasasset setelahmerger

Indikator yang dapat digunakan untuk melakukan perhitungan terhadap komponen faktor

kualitas aset (asset quality) adalah tingkat kecukupan pembentukan PPAP.

Selain sinergi finansial, juga terdapat sinergi operasional yang menjadi tujuan merger.

Sinergi operasional dapat terjadi berupa peningkatan pendapatan (revenue enhancement) dan

pengurangan biaya (cost reduction). Para perencana merger dan akuisisi cenderung melihat

pengurangan biaya sebagai sumber utama sinergi operasional. Dari penjelasan tersebut maka

penelitian menggunakan hipotesis:

H3: Terdapat perbedaan rentabilitas setelah merger

Page 21: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Indikator yang dapat digunakan untuk melakukan analisis terhadap faktor rentabilitas

(earning) adalah ROA, ROE, NIM dan BOPO.

Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban hutang hutangnya, dapat

membayar kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang

diajukan para debitur tanpa terjadi penangguhan.Secara praktis, likuiditas suatu bank sering

dikaitkan dengan jumlah dana pihak ketiga yang terdapat di bank tersebut pada waktu

tertentu. Dalam hal ini, untuk kondisi Indonesia, Pemerintah melalui Bank Sentral

menetapkan kewajiban setiap bank untuk memelihara likuiditas wajib minimum sebesar 5%

dari besarnya kewajiban terhadap pihak ketiga.Dalam hal ini, kewajiban kepada pihak

ketiga.Merger adalah penggabungan hak dan kewajiban bank-bank yang merger, maka

dengan merger terjadi penggabungan dana pihak ketiga dari bank-bank yang merger,

sehingga akan terjadi perubahan pada likuiditas bank. Berdasarkan hal tersebut, maka

hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah:

H4: Terdapat perbedaan likuiditas setelah merger

Indikator yang dapat digunakan untuk melakukan analisis terhadap faktor likuiditas

adalah menggunakan LDR

Page 22: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. PT Bank Lippo Tbk

LippoBank didirikan pada bulan Maret 1948. Menyusul merger PT Bank Umum Asia.

LippoBank mencatat sahamnya di bursa efek pada November1989. Pemerintahan

Republik Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas di LippoBank melalui program

rekapitalisasi yang dilaksanakan pada 28 Mei 1999.

Pada tanggal 30 September 2005, setelah memperoleh persetujuan Bank Indonesia,

Khanzah Nasional Berhad mengakuisisi kepemilikan sahammayoritas di Lippo

Bank.Sejak saat itu, LippoBank bergerak cepat untuk mendesain strategi pertumbuhan

baru, yang dirancang untuk membawa LippoBank setera dengan bank kelas dunia.

Sebagai salah satu pelopor layanan E-Banking di Indonesia, per Oktober 2008 LippoBank

merupakan salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan memiliki hampir

5.000karyawan, yang menghadirkan produk dan layanan perbankan berkualitas melalui

408 kantor cabang dan 741 ATM untuk melayani nasabah di lebih dari 100 kota di

seluruh Indonesia.

4.1.2. PT Bank CIMB Niaga Tbk

Bank CIMB Niaga berdiri pada tanggal 26 September 1955 dengan nama Bank Niaga.

Pada dekade awal berdirinya, fokus utama adalah pada membangun nilai-niai inti dan

profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas sebagai

penyedia produk dan layanan berkualitas yang tercapai. Di tahun 1987, Bank Niaga

membedakan dirinya dari para pesaingnya di pasar domestik dengan menjadi yang

Page 23: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

pertama menawarkan nasabahnya layanan perbankan melalui mesin ATM di Indonesia.

Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dunia perbankan moderen.

Kepemimpinan Bank dalam penerapan teknologi terkini semakin dikenal di tahun 1991

dengan menjadi yang pertama memberikan nasabahnya layanan perbankan online.

Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

(kini Bursa Efek Indonesia BEI) pada tahun 1989. Keputusan untuk menjadi perusahaan

terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank dengan meningkatkan akses pendanaan

yang lebih luas. Langkah ini menjadi katalis bagi pengembangan jaringan Bank diseluruh

pelosok negeri.

Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi pemegang saham

mayoritas Bank CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir tahun 1990-an. Pada

bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad (CAHB), kini dikenal luas

sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group Holdings), mengakuasisi saham

mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan

Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham berpindah tangan ke CIMB Group sebagai

bagian dari reorganisasi internal untuk mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak

perusahaan CIMB Group dengan platform universal banking.

Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas CIMB

Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas LippoBank pada tanggal 30

September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini berpindah tangan menjadi CIMB Group

pada tanggal 28 Oktober 2008 sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk

Page 24: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan plat form

universal banking.

Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group) dan

LippoBank, sejak tahun 2007 Khanazah memandang penggabungan (merger) sebagai

suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan single presence policy

(SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan ini merupakan merger

pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada bulan Mei 2008. Nama Bank

Niaga berubah menjadi Bank CIMB Niaga.

Kesepakatan Rencana Penggabungan Bank CIMB Niaga dan Lippo Bank telah ditanda-

tangani pada bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana

Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat Persetujuan

Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di bulan Oktober 2008.

LippoBank secara resmi bergabung ke dalam Bank Cimb Niaga pada tanggal 1 November

2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang diikuti dengan pengenalan logo baru kepada

masyarakat luas.

Bergabungnya Lippo Bank ke dalam Bank CIMB Niaga merupakan sebuah lompatan

besar di sektor perbankan Asia Tenggara. Bank CIMB Niaga kini menawarkan

nasabahnya layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia dengan menggabungkan

kekuatan di bidang perbankan ritel. UKM dan korporat dan juga layanan transaksi

pembayaran. Penggabungan ini menjadikan Bank CIMB Niaga menjadi bank terbesar

ke-5 dalam hal aktiva, pendanaan kredit dan luasnya jaringan cabang. Dengan

komitmennya pada integritas, ketentuan untuk menempatkan perhatian utama kepada

nasabah dan semangat untuk terus unggul, Bank CIMB Niaga akan terus memanfaatkan

Page 25: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

seluruh daya yang dimilikinya untuk menciptakan sinergi dari penggabungan ini.

Keseluruhannya merupakan nilai-nilai inti Bank CIMB Niaga dan merupakan kewajiban

yang harus dipenuhi bagi masa depan yang sangat menjanjikan.

Komponen permodalan yang diwakili oleh rasio CAR menunjukkan bahwa terjadi

penurunan rasio di tiap tahunnya, baik sebelum melakukan merger maupun sesudah

melakukan merger.Hal ini disebabkan oleh penurunan modal dan juga peningkatan

aktiva tertimbang menurut risiko yang diatur oleh Bank Indonesia. Rasio CAR

menunjukkan bahwa komponen permodalan Bank CIMB Niaga mengalami penurunan

setelah melakukan merger.

Pembahasan CAMEL

Komponen Permodal (Capital)

Komponen permodalan yang diwakili oleh rasio CAR menunjukkan bahwa terjadi

penurunan rasio di tiap tahunnya, baik sebelum melakukan merger maupun sesudah

melakukan merger.Hal ini disebabkan oleh penurunan modal dan juga peningkatan

aktiva tertimbang menurut risiko yang diatur oleh Bank Indonesia. Rasio CAR

menunjukkan bahwa komponen permodalan Bank CIMB Niaga mengalami penurunan

setelah melakukan merger.

Komponen Kualitas Aset (Asset Quality)

Komponen kualitas asset diwakili oleh rasio tingkat kecukupan pembentukan PPAP.

Rasio ini mengalami penurunan pada tahun 2007, meningkat pada tahun 2009 dan pada

tahun 2010 mengalami penurunan tetapi tidak berpengaruh pada peringkat rasio bank.

Dapat disimpulkan bahwa kinerja kualitas aset Bank CIMB Niaga mengalami

peningkatan setelah melakukan merger.

Komponen Rentabilitas (Earnings)

Komponen rentabilitas diwakili oleh rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO

Page 26: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Rasio ROA pada tahun 2007 mengalami kenaikkan dibandingkan pada tahun 2006 dan

mengalami penurunan yang tidak segnifikan pada tahun 2009 tetapi pada tahun 2010

mengalami kenaikkan kembali. Dapat disimpulkan bahwa rasio ROA mengalami

peningkatan setelah melakukan merger.

Rasio ROE pada tahun 2007 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2006

dan mengalami penurunan yang tidak segnifikan pada tahun 2009 tetapi pada tahun 2010

mengalami kenaikkan kembali. Dapat disimpulkan bahwa rasio ROE mengalami

peningkatan setelah melakukan merger.

Rasio NIM mengalami peningkatan dari tahun sebelum terjadi nya proses merger sampai

pada tahun sesudah terjadinya merger walaupun pada tahun 2010 mengalami penurunan

yang tidak segnifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa kinerja rasio NIM mengalami peningkatan setelah melakukan merger

Rasio BOPO sebelum melakukan merger mengalami penurunan yaitu penurunan pada

tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006 dan mengalami peningkatan pada tahun 2009

akan tetapi kembali menurun pada tahun 2010. Sehingga dapat ditarik kesimpulan rasio

BOPO mengalami penurunan setelah melakukan merger.

Jika ditinjau dari komponen rentabilitas secara menyeluruh, maka dapat dilihat bahwa

kinerja rentabilitas Bank CIMB Niaga mengalami peningkatan setelah melakukan merger.

Komponen Likuiditas (Liquidity)

Komponen likuiditas yang diwakili dengan rasio LDR mengalami penurunanpersentasi

setelah melakukan merger . Namun penurunan ini tidak mempengaruhi peringkat kinerja

bank yang tetap sama baik sebelum dan sesudah melakukan merger.Dapat disimpulkan

bahwa kinerja likuiditas Bank CIMB Niaga setelah melakukan merger mengalami

penurunan.

Page 27: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Komponen permodalan yang diwakili oleh rasio CAR menunjukan bahwa terjadi

penurunan rasio setelah terjadinya mergersebesar 5.73%. Penurunan ini disebabkan

oleh penurunan modal dan peningkatan nilai ATMR yang ditetapkan oleh ketentuan

Bank Indonesia. Meskipun rasio CAR sesudah merger lebih rendah jika dibandingkan

dengan rasio CAR sebelum merger, rasio ini masih tetap jauh berada di atas rata-rata

rasio yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

Komponen kualitas aset yang diwakili oleh rasio tingkat kecukupan pembentukan

PPAP setelah terjadi proses merger mengalami peningkatan dibandingkan sebelum

terjadinya proses merger yaitu sebesar 90.34%

Komponen rentabilitas diwakili oleh rasio ROA, ROE, NIM dan BOPO. Rasio ROA

mengalami peningkatan sesudah terjadinya proses merger sebesar 0.14%

dibandingkan sebelum melakukan proses merger. Rasio ROE mengalami peningkatan

sesudah melakukan proses merger sebesar 1.29% dibandingkan sebelum melakukan

proses merger. Rasio NIM mengalami peningkatan setelah melakukan proses merger

dibandingkan sebelum melakukan proses merger yaitu sebesar 0.78%. Rasio BOPO

mengalami penurunan setelah melakukan proses merger dibandingkan dengan

sebelum melakukan proses merger sebesar 0.14%.

Komponen likuiditas yang diwakili oleh rasio LDR mengalami penurunan yang tidak

segnifikan pada tahun sesudah terjadinya proses merger dibandingkan sebelum

Page 28: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

melakukan merger yaitu sebesar 0.83%. Akan tetapi penurunan rasio ini tidak

berpengaruh pada peringkat bank yang masih sama sebelum maupun sesudah

melakukan merger.

Dilihat dari keempat komponen di atas, beberapa rasio kinerja mengalami penurunan

setelah melakukan merger, namun kembali mengalami peningkatan pada tahun

berikutnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Bank CIMB

Niaga setelah melakukan merger mengalami peningkatan karena penurunan yang

terjadi tidak berdampak pada peringkat kinerja keuangan Bank CIMB Niaga.

Saran

1. Bagi perusahaan agar dapat meningkatkan beberapa rasio yang mengalami

penurunan, seperti rasio CAR, rasio tingkat kecukupan pembentukan PPAP, rasio

BOPO dan rasio LDR agar dapat berada pada kisaran peringkat 1 dan 2. Untuk rasio-

rasio yang mengalami peningkatan dan rasio-rasio yang berada pada kisaran peringkat

1 dan 2 agar dapat dipertahankan kinerjanya.

2. Dalam penelitian ini tahun yang digunakan hanya mencangkup dua tahun sebelum

melakukan merger dan dua tahun sesudah melakukan merger. Penelitian selanjutnya

agar dapat memperluas cangkupan tahun penelitian yang digunakan.

Page 29: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

DAFTAR PUSTAKA

Agunan P. Samosir.200. Analisis Kinerja Bank Mandiri Setelah Merger dan Sebagai

BankRekapitalisasi.Kajian Ekonomi dan Keuangan, Vol. 7, No. 1.

Almilia, Luciana Spica Winni Herdinigtyas. 2005. Analisis Rasio CAMEL Terhadap Perdiksi

Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002,Jurnal Akuntansi

Keuangan, Volume 7. no.2:131-147.

Darmawi, Herman. 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: Bumi Aksara.

Harahap, S. S. 2008. Analisis kritis atas laporan keuangan. Jakarta : PT.Raja

Grafindo Persada.

Hasibuan, M. 2007. Dasar-dasar perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Jumingan.2009. Analisis Laporan Keuangan.PT. Bumi Aksara. Jakarta.

Kasmir. 2007. Manajemen perbankan. PT. Raja Grafindo Persada.Jakarta.

Kasmir. 2008. Analisis laporan keuangan. PT.Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Liliana, Henny.2007. Analisis Kinerja Keuangan PT.Bank Central Asia Tbk Sebelum Dan

Sesudah Peralihan Kepemilikan. Universitas Lampung, Lampung.

Moin. A. 2007. Merger, akuisisi, & divestasi (edisi 2). Ekonisia. Yogyakarta.

Peraturan Bank Indonesia No.5 / 8 / PBI / 2003, Penerapan Manajemen Risikobagi Bank

Umum.

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum.

Rinaldy, E. 2008.Membaca neraca bank. Indonesia Legal center PublishingSalemba

Empat.Jakarta.

Surat Edaran Bank Indonesia No 3/30 DPNP tgl 14 Desember 2001, Perihal Laporan

Keuangan Publikasi Bank Umum kepada Bank Indonesia,Bank Indonesia.Jakarta.

Page 30: ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERBANKAN …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/10082012-0641031141.pdf · Nasional serta Bank Asing yang beroperasi di Indonesia.Kebijakan ini ... Bank

Surat Edaran Bank Indonesia No 6/73/Intern DPNP tgl 24 Desember 2004,Perihal Pedoman

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum(CAMELS Rating), Bank Indonesia.

Jakarta.

Surat edaran rancangan penggabungan antara PT. Bank Niaga Tbk. dengan PT. Bank Lippo

Tbk. 2008.

Tambunan, A. P. 2007. Menilai harga wajar saham. PT. Elex MediaKomputindo.Jakarta.

------------,2008. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Universitas Lampung.

Bandar Lampung