ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea)...

14
eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (3): 956-969 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018 ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA PT. IRASAI ABADI DI BONTANG Muliati 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan PT. Irasai Abadi, dimana selama ini PT. Irasai Abadi tidak pernah melakukan pengukuran kinerja keuangan menggunakan rasio. Oleh karena itu, PT. Irasai Abadi harus melakukan pengukuran melalui analisis rasio keuangan agar dapat mempertahankan kebenaran perusahaan dan mampu meningkatkan keberadaan perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan tiga rasio, yang meliputi rasio Likuiditas (current ratio, cash ratio) Solvabilitas (debt to asset ratio, debt to equity ratio) dan Profitabilitas (net profit margin, return on asset, return on equity). Hasil analisis yang penulis lakukan terlihat bahwa tingkat likuiditas perusahaan pada tahun 2012- 2014 dari segi current ratio dalam kondisi baik, dari segi cash ratio dalam kondisi baik. Pada rasio solvabilitas dari segi debt to asset ratio dalam kondisi baik, dari segi debt to equity ratio dalam kondisi baik. Pada rasio profitabilitas dari segi net profit margin dalam kondisi baik, dari segi return on asset dalam kondisi baik, dan dari segi return on equity dalam kondisi baik. Kata kunci : Kinerja Keuangan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas Pendahuluan Perusahaan didirikan sebagai suatu organisasi yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan betujuan untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Agar tujuan yang akan dicapai dapat terwujud, maka diperlukan kebijaksanaan perusahaan yaitu perusahaan harus mempunyai manajemen yang baik. Suatu perusahaan dinilai memiliki kualitas yang baik apabila perusahaan tersebut telah menjalankan kaidah manajen dengan baik, penilaian ini dapat dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan. Kinerja keuangan dapat dinilai berdasarkan pada laporan keuangan yang dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan yang tercermin dalam neraca, dan laporan laba rugi serta sumber-sumber lain yang dapat mempengaruhi penilaian kinerja 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Transcript of ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea)...

Page 1: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

eJournal Administrasi Bisnis, 2018, 6 (3): 956-969 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2018

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI

RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN

PROFITABILITAS PADA PT. IRASAI ABADI DI

BONTANG

Muliati1

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kinerja

keuangan PT. Irasai Abadi, dimana selama ini PT. Irasai Abadi tidak pernah

melakukan pengukuran kinerja keuangan menggunakan rasio. Oleh karena itu,

PT. Irasai Abadi harus melakukan pengukuran melalui analisis rasio keuangan

agar dapat mempertahankan kebenaran perusahaan dan mampu meningkatkan

keberadaan perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

menggunakan tiga rasio, yang meliputi rasio Likuiditas (current ratio, cash

ratio) Solvabilitas (debt to asset ratio, debt to equity ratio) dan Profitabilitas

(net profit margin, return on asset, return on equity). Hasil analisis yang

penulis lakukan terlihat bahwa tingkat likuiditas perusahaan pada tahun 2012-

2014 dari segi current ratio dalam kondisi baik, dari segi cash ratio dalam

kondisi baik. Pada rasio solvabilitas dari segi debt to asset ratio dalam kondisi

baik, dari segi debt to equity ratio dalam kondisi baik. Pada rasio profitabilitas

dari segi net profit margin dalam kondisi baik, dari segi return on asset dalam

kondisi baik, dan dari segi return on equity dalam kondisi baik. Kata kunci : Kinerja Keuangan Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas

Pendahuluan

Perusahaan didirikan sebagai suatu organisasi yang dimanfaatkan untuk

memenuhi kebutuhan manusia dan betujuan untuk mendapatkan keuntungan

yang maksimal. Agar tujuan yang akan dicapai dapat terwujud, maka

diperlukan kebijaksanaan perusahaan yaitu perusahaan harus mempunyai

manajemen yang baik. Suatu perusahaan dinilai memiliki kualitas yang baik

apabila perusahaan tersebut telah menjalankan kaidah manajen dengan baik,

penilaian ini dapat dilakukan dengan melihat sisi kinerja keuangan. Kinerja

keuangan dapat dinilai berdasarkan pada laporan keuangan yang dimiliki oleh

perusahaan yang bersangkutan yang tercermin dalam neraca, dan laporan laba

rugi serta sumber-sumber lain yang dapat mempengaruhi penilaian kinerja

1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Mulawarman. Email: [email protected]

Page 2: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan (Muliati)

957

keuangan tersebut. Rasio keuangan merupakan alat bantu yang dapat digunakan

untuk menilai kondisi dan kinerja keuangan suatu perusahaan. Melalui analisis

rasio keuangan, perusahaan dapat lebih mudah mengetahui tingkat kesehatan

keuangan perusahaan, masalah yang dihadapi dan penyebabnya. Rasio

keuangan melibatkan dua jenis perbandingan, yaitu analisis dengan

perbandingan rasio saat ini dengan rasio masalalu dan rasio yang akan datang

yang terjadi diperusahaan yang sama (perbandingan internal), atau menganalisa

dengan membandingkan rasio suatu perusahaan dengan perusahaan sejenis

pada waktu yang sama (perbandingan eksternal).

Analisis rasio keuangan ini menyediakan informasi yang sangat

bermanfaat bagi pihak manajemen untuk mengetahui keadaan dan

perkembangan financial perusahaan, beberapa analisis rasio keuangan yang

dapat digunakan perusahaan dalam menilai kinerja keuangan adalah analisis

rasio likuiditas, solvabilitas dan profitabilitas.

Rasio likuiditas yaitu rasio yang menunjukkan hubungan antara kas

perusahaan dan aktiva lancar lainya dengan hutang lancar. Rasio likuiditas

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi

kewajiban-kewajiban finansialnya yang harus segera dipenuhi atau kewajiban

jangka pendek yang sudah jatuh tempo. Artinya, kemampuan untuk membayar

kewajiban yang sudah waktunya dibayar sesuai jadwal batas waktu yang telah

ditetapkan.

Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar

beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya.

Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur

kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibanya, baik jangka

pendek maupun jangka panjang.

Rasio profitabilitas untuk mengukur seberapa besar tingkat keuntungan

yang dapat diperoleh oleh perusahaan. Semakin besar tingkat keuntungan

menunjukkan semakin baik manajemen dalam mengelola perusahaan.

PT. Irasai Abadi sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam

bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di

Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa lainnya, tentu saja

banyak memiliki pesaing usaha yang sejenis. Dalam pengelolaan keuangan

perusahaan sangat dituntut secara efesien dan efektif untuk membiayai

operasional perusahaan sehari-hari. Oleh karena itu laporan keuangan

perusahaan merupakan tolak ukur penilaian prestasi kinerja perusahaan selama

beroperasi, dan untuk mengetahui perkembangan kinerja keuangan PT. Irasai

Abadi, dimana selama ini PT. Irasai Abadi tidak pernah melakukan pengukuran

kinerja keuangan menggunakan rasio. Oleh karena itu, PT. Irasai Abadi harus

melakukan pengukuran melalui analisis rasio keuangan agar dapat

mempertahankan kebenaran perusahaan dan mampu meningkatkan keberadaan

perusahaan ditengah pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat.

Page 3: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 956-969

958

Untuk mengukur dan mengetahui hal tersebut maka dapat dilakukan

dengan menganalisa laporan keuangan PT. Irasai Abadi. Salah satu cara untuk

mengetahuinya adalah dengan menganalisis rasio. Analisis rasio adalah alat

yang digunakan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan sehat atau tidak

sehat dan menghubungkan unsur-unsur neraca dan laporan laba rugi sehingga

dapat diperoleh gambaran tentang posisi keuangan perusahaan.

Kerangka Dasar Teori Pengertian Manajemen Keuangan

Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan manajer

keuangan untuk berpartisipasi terhadap perubahan, meningkatkan dana

perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam

aset-aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila

perusahaanya dikembangkan dengan baik oleh manajer keuangan, maka pada

giliranya kondisi perekonomiannya secara keseluruhan juga menjadi lebih baik.

Menurut Martono (2007:2) manajemen keuangan (Financial

Management), atau dalam literatur lain disebut pembelanjaan, adalah segala

aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana,

dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata

lain manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai

bagaimana memperoleh aset, mendanai aset untuk mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan Manajemen keuangan Tujuan yang ingin dicapai manajemen keuangan adalah

memaksimalkan kesejahteraan pemilik perusahaan atau memaksimalkan nilai

perusahaan. Manajemen keuangan sebagai aktivitas memperoleh dana,

menggunakan dana, dan mengelola aset secara efisien membutuhkan tujuan

atau sasaran. Di mana menurut Martono dan Agus (2010:13) tujuan manajemen

keuangan adalah “Memaksimumkan nilai perusahaan (memaksimumkan

kemakmuran pemegang saham) yang diukur dari harga saham perusahaan”.

Selanjutnya menurut Husnan (2008:6) tujuan manajemen keuangan adalah

“Untuk mengambil keputusan-keputusan keuangan yang benar, keputusan

keuangan adalah untuk memaksimumkan nilai perusahaan”.

Kinerja Jumingan (2006:239) kinerja merupakan gambaran prestasi yang

dicapai perusahaan dalam kegiatan operasinya baik menyangkut aspek

keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana, dan penyaluran dana,

aspek teknologi, maupun aspek sumber daya manusianya. Menurut Mulyadi

(2001:416) kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan

misi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategi (startegy

planning) suatu organisasi. Secara umum dapat dikatakan bahwa kinerja

merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh organisasi dalam periode tertentu.

Page 4: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan (Muliati)

959

Prestasi tersebut merupakan efektifitas operasional baik dilihat dari sudut

pandang keuangan dan terutama pada sisi manajemen.

Kinerja Keuangan

Menurut Fahmi (2012:2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dan

menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.

Menurut Sawir (2005:1) kinerja keuangan merupakan kondisi yang

mencerminkan keadaan keuangan suatu perusahaan berdasarkan sasaran,

standar dan kriteria yang ditetapkan. Menurut Mulyadi (2007:2), menguraikan

kinerja keuangan ialah penetuan secara periodik efektivitas operasional suatu

organisasi dan karyawanya berdasarkan sasaran, standar, dan kriteria yang

ditetapkan sebelunya.

Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan

Tujuan penilaian kinerja keuangan perusahaan menurut Munawir (2000:31)

adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memperoleh kewajiban keuanganya yang harus segera dipenuhi pada saat

ditagih.

b. Untuk mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuanganya apabila perusahaan tersebut dilikuid baik

kewajiban keuanagn jangka pendek maupun panjang.

c. Untuk mengetahui tingat profitabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba selama periode tertentu

Manfaat Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan

Manfaat penilaian kinerja perusahaan sebagai berikut :

a. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatanya.

b. Selain untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan, untuk menilai

kontribusi suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara

keseluruhan.

c. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa

yang akan datang.

Laporan Keuangan

Menurut Baridwan (2008:17) laporan keuangan merupakan ringkasan

dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi –

transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Menurut Myer yang dikutip oleh Munawir (2002:5) yang dimaksud laporan

keuangan adalah dua daftar yang disusun oleh akuntan pada akhir periode

untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau posisi

keuangan dan daftar pendapatan.

Menurut Sutrisno (2009:9) laporan keuangan merupakan hasil akhir

dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan

Page 5: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 956-969

960

laporan laba rugi. Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk

menyediakan informasi keuangan suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang

berkepentingan sebagai bahan pertimbangan di dalam mengambil keputusan.

Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005:2) adalah untuk :

a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah

besar pamakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

b. Memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara

umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu.

c. Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban

manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Komponen-komponen Laporan Keuangan

Laporan keuangan dipersiapkan dengan maksud memberikan gambaran atau

laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak

manajemen yang bersangkutan yang berisikan tentang : (a) neraca; (b) laporan

laba rugi; dan laporan perubahan modal atau laba ditahan. Berikut ini akan

dijelaskan masing-masing laporan keuangan tersebut beserta komponen-

komponennya.

a. Neraca

Menurut Baridwan (2008:19) neraca adalah laporan yang menunjukkan

keadaan keuangan suatu unit usaha pada tanggal tertentu. Neraca adalah

laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu

perusahaan pada saat tertentu.

b. Laporan Laba Rugi

Menurut Astuti (2004:17), laporan laba rugi adalah laporan yang

mengikhtisarkan pendapatan dan beban perusahaan selama periode akuntansi

tertentu, yang umumnya setiap kuartal atau setiap tahun.

c. Laporan Laba ditahan

Definisi laba ditahan menurut Djarwanto (2000:47) adalah sebagai

bagian laba yang ditanamkan kembali dalam perusahaan. Laba yang diperoleh

perusahaan baik semuanya dibagikan kepada para pemilik (pemegang saham)

sebagai deviden tetapi sebagian akan ditahan dan ditanamkan kembali dalam

perusahaan untuk berbagai keperluan. Laporan laba ditahan ini menyajikan :

laba bersih, deviden, koreksi atas laba bersih tahun yang lalu.

Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan merupakan alat utama dalam analisis

keuangan, karena analisis ini dapat digunakan untuk menjawab berbagai

pernyataan tentang keadaan keuangan perusahaan Sutrisno (2007:231). Adapun

jenis-jenis rasio keuangan adalah sebagai berikut :

1) Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang diperlukan dalam menganalisa

keuangan perusahaan, karena rasio likuiditas merupakan rasio yang

Page 6: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan (Muliati)

961

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi jangka pendek yang

harus dipenuhi perusahaan.

Untuk mengukur rasio likuiditas adalah:

a. Current Ratio (Rasio Lancar)

Menurut Fahmi (2012:59) Rasio yang sering umum digunakan untuk

menganalisis posisi modal kerja suatu perusahaan adalah Current Ratio yaitu

perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar.

b. Cash Ratio (Rasio Kas)

Menurut Fahmi (2012:59) Rasio ini digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban yang jatuh

tempo.

2) Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi

seluruh kewajibanya baik jangka pendek maupun jangka panjang pada suatu

periode tertentu.

Menurut Kasmir (2008:151) rasio solvabilitas merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan

utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan

dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio

solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibanya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk mengukur rasio solvabilitas adalah :

a. Debt To Asset Ratio (Rasio Hutang atas Aktiva)

Rasio yang memperlihatkan perbandingan antara kewajiban yang dimiliki dan

seluruh kekayaan. Rasio ini dihitung dengan cara membagi total hutang (total

liabilities) dengan total aktiva (total assets).

a. Debt To Equity Ratio (Rasio Hutang atas Modal)

Rasio ini membandingan total utang (total liabilities) dengan modal

(stockholder equity). Rasio ini menggambarkan sampai sejauh mana modal

pemilik dapat menutupi utang-utang kepada pihak luar. Semakin kecil rasio ini

semakin baik.

3) Rasio Profitabilitas

Untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan dapat diketahui dengan suatu alat analisis yaitu analisis rasio

profitabilitas. Mamduh M. Hanif dan Abdul Halim (2009:83) mendifinisikan

rasio profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, asset dan

modal saham yang tertentu.

Beberapa jenis rasio profitabilitas menurut Sutrisno (2009:222) :

a. Net profit margin

Untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan

laba bersih dilihat dari volume penjualan.

Page 7: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 956-969

962

b. Return on asset

Ukuran kemampuan perusahaan dengan menghasilkan laba dengan

semua aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan

adalah laba sebelum bunga dan pajak.

c. Return on equity

Untuk mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan

laba bersih setelah bunga dan pajak dari modal sendiri yang dimiliki.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Istilah kuantitatif itu

sendiri menurut Margono (2000:105) adalah suatu proses yang menggunakan

data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang

ingin kita ketahui. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data sekunder yaitu laporan keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan

Laba Rugi tahun 2012 sampai dengan 2014 yang diambil dari PT. Irasai Abadi. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Analisis Rasio Likuiditas

Rasio Likuiditas merupakan rasio yang mengukur kemampuan PT.

Irasai dalam memenuhi segala kewajiban jangka pendeknya.

a. Current Ratio tahun 2012-2014

13,79%

x100% 0228.776.10 Rp

5315.487.82 Rp

x100%Lancar Hutang

Lancar AktivaRatioCurrent

21,03%

x100% 0229.476.05 Rp

7482.764.42 Rp

x100%Lancar Hutang

Lancar AktivaRatioCurrent

41,35%

x100% 0164.745.55 Rp

4681.305.06 Rp

x100%Lancar Hutang

Lancar AktivaRatioCurrent

Page 8: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan (Muliati)

963

b. Cash Ratio tahun 2012-2014

57,36%

x100% 0228.776.10 Rp

7131.239.21 Rp

x100%Lancar Hutang

BankKasRatioCash

74,01%

x100% 0229.476.05 Rp

5169.847.12 Rp

x100%Lancar Hutang

BankKasRatioCash

172,67%

x100% 0164.745.55 Rp

0284.480.00 Rp

x100%Lancar Hutang

BankKasRatioCash

Analisis Rasio Solvabilitas

a. Debt To Assets Ratio tahun 2012-2014

24,4%

x100% 5937.477.82 Rp

0228.776.10 Rp

x100%Aktiva Total

Hutang TotalRatioAsset ToDebt

21,9%

x100% 4271.048.284. Rp

0229.476.05 Rp

x100%Aktiva Total

Hutang TotalRatioAsset ToDebt

13,84%

x100% 0641.190.355. Rp

0164.745.55 Rp

x100%Aktiva Total

Hutang TotalRatioAsset ToDebt

Page 9: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 956-969

964

b. Debt To Equity Ratio tahun 2012-2014

%28,50

%100 0455.000.00 Rp

0228.776.10 Rp

x100%Aktiva Total

Hutang TotalRatioEquity ToDebt

x

%43,50

%100 0455.000.00 Rp

050Rp229.476.

x100%Aktiva Total

Hutang TotalRatioEquity ToDebt

x

%20,36

%100 0455.000.00 Rp

0164.745.55 Rp

x100%Aktiva Total

Hutang TotalRatioEquity ToDebt

x

Analisis Rasio Profitabilitas

a. Net Profit Margin tahun 2012-2014

%99,17

x100% 0786.241.00 Rp

0141.441.27 Rp

x100%Pendapatan

EATMarginProfit Net

%15,20

x100% 0836.741.70 Rp

2168.606.65 Rp

x100%Pendapatan

EATMarginProfit Net

%56,20

x100% 0001.006.014. Rp

7206.801.13 Rp

x100%Pendapatan

EATMarginProfit Net

Page 10: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan (Muliati)

965

b. Return On Assets tahun 2012-2014

15,08%

x100% 5937.477.82 Rp

0141.441.27 Rp

x100%Aktiva Total

EATAssetOn Return

16,08%

x100% 4271.048.284. Rp

2168.606.65 Rp

x100%Aktiva Total

EATAssetOn Return

%37,71

x100% 5.064Rp1.190.35

7206.801.13 Rp

x100%Aktiva Total

EATAssetOn Return

c. Return On Equity tahun 2012-2014

31,08%

0455.000.00 Rp

0141.441.27 Rp

Sendiri Modal

EATEquityOn Return

37,05%

0455.000.00 Rp

2168.606.65 Rp

Sendiri Modal

EATEquityOn Return

45,45%

0455.000.00 Rp

7206.801.13 Rp

Sendiri Modal

EATEquityOn Return

Untuk melihat secara lebih terfokus mengenai perkembangan dari

tingkat likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas perusahaan, maka berikut ini

disajikan hasil perhitungan dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio

Page 11: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 956-969

966

profitabilitas dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dalam tabel berikut ini

:

Hasil perhitungan (kenaikan/penurunan) rasio likuiditas, solvabilitas, dan

profitabilitas PT. Irasai Abadi Tahun 2012-2014

Keterangan 2012 2013 2014 Kenaikan /

Penurunan

Rasio Likuiditas

a. Current Ratio 13,79% 21,03% 41,35% Naik

b. Cash Ratio 57,36% 74,01% 172,6% Naik

Rasio Solvabilitas

a. Debt To Asset Ratio 24,4% 21,9% 13,84% Turun

b. Debt To Equity Ratio 50.28% 50.43% 36.20% Fluktuatif

Rasio Profitabilitas

a. Net Profit Margin 17,99% 20,15% 20,56% Naik

b. Return On Asset 15,08% 16,08% 17,37% Naik

c. Return On Equity 31,08% 37,05% 45,45% Naik

Sumber : Data diolah

Pembahasan

Rasio Likuiditas

a. Current ratio

Current ratio adalah rasio yang membandingkan antara aktiva lancar

yang dimiliki perusahaan dengan hutang jangka pendeknya. Current ratio pada

PT. Irasai Abadi menunjukkan hasil pada tahun 2012 sebesar 13,79%

sedangkan tahun 2013 sebesar 21,03% dan tahun 2014 sebesar 41,35%. Pada

tahun 2013 mengalami peningkatan yaitu sebesar 7,24% dari tahun sebelumya

tahun 2012. pada tahun 2014 kembali mengalami peningkatan sebesar 20,32%,

hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah hutang lancar dan naiknya

jumlah aktiva lancar.

b. Cash ratio

Cash ratio adalah rasio yang membandingkan kas dengan hutang lancar

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

pendek dengan kas yang ada. Cash ratio pada tahun 2012 sebesar 57,36%,

sedangkan tahun 2013 sebesar 74,01% dan tahun 2014 sebesar 172,67%. Pada

tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 16,65% dari tahun sebelumnya

tahun 2012, hal ini dikarena turunnya jumlah hutang lancar dan dan naiknya

jumlah kas.

Rasio Solvabilitas

a. Debt To Assets Ratio

Debt to asset ratio memperlihatkan perbandingan total hutang dengan

aktiva. Dari hasil perhitungan diperoleh rasio hutang terhadap total aktiva yaitu

Page 12: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan (Muliati)

967

pada tahun 2012 sebesar 24,4%, tahun 2013 sebesar 21,9% dan pada tahun

2014 sebesar 13,42%. Pada tahun 2013 mengalami penurunan nilai rasio

sebesar 2,5% dari tahun sebelumnya 2012. Pada tahun 2014 kembali menurun

yaitu sebesar 8,48% karena meningkatnya jumlah aktiva sehingga perusahaan

mampu membayar kewajiban jangka panjangnya.

b. Debt To Equity Ratio

Debt to equity ratio menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat

menutupi hutang, yaitu perbandingan total hutang dengan modal. Dari

perhitungan rasio hutang terhadap modal/ekuitas pada tahun 2012 sebesar

50,28%, tahun 2013 sebesar 54,34% dan tahun 2014 sebesar 36,20%. pada

tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 4,06% dari tahun sebelumnya

2012. pada tahun 2014 menglami penurunan nilai rasio sebesar 18,26%.

penurunan rasio ini disebabkan karena jumlah hutang menurun dari tahun

sebelumnya, sehingga perusahaan mampu membayar hutangnya.

Rasio Profitabilitas

a. Net profit margin

Net profit margin adalah rasio yang membandingkan laba bersih setelah

pajak dengan jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh PT. Irasai Abadi. Rasio

ini digunakan untuk mengetahui efesiensi perusahaan dengan melihat jumlah

laba bersih yang dihasilkan dan perbandingan dengan pendapatan yang

diterima perusahaan. Net profit margin pada PT. Irasai Abadi menunjukkan

hasil yang meningkat dari tahun 2012 sampai 2014. Net profit margin pada

tahun 2012 sebesar 17,99% sedangkan tahun 2013 sebesar 20,15% atau

meningkat 2,16% dan pada tahun 2014 sebesar 20,56% atau meningkat sebesar

0,41% dari tahun 2013, ini berarti aktiva yang digunakan mampu

menghasilkan laba bersih setelah pajak. Terjadinya peningkatan pada net profit

margin disebabkan karena meningkatnya laba bersih setelah pajak yang

dihasilkan oleh perusahaan pada tahun 2012 sampai dengan 2014.

b. Return on Assets

Return on assets adalah rasio yang membandingkan antara laba bersih

setelah pajak dengan total aktiva yang dimiliki pada PT. Irasai Abadi. Rasio ini

digunakan untuk menghitung seberapa besar perusahaan mampu menghasilkan

laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return on assets pada PT.

Irasai abadi menunjukkan peningkatan dari tahun 2012 sampai dengan 2014.

Return on assets pada tahun 2012 sebesar 15,08% dan pada tahun 2013 sebesar

16,08% atau meningkat sebesar 1% dan pada tahun 2014 sebesar 17,37% atau

meningkat sebesar 1,29% dari tahun 2013. terjadinya peningkayan pada return

on asset disebabkan karena meningkatnya laba besih setelah pajak.

c. Return on equity

Return on equity adalah rasio yang membandingkan laba bersih setelah

pajak dengan jumlah modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Return on assets

mengalami peningkatan dari tahun 2012 sampai dengan 2014, pada tahun 2012

sebesar 31,08%, tahun 2013 sebesar 37,05% atau meningkat sebesar 5,97% dari

Page 13: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

eJournal Administrasi Bisnis, Volume 6, Nomor 3, 2018: 956-969

968

tahun sebelumnya, dan pada tahun 2014 sebesar 45,45% meningkat sebesar

8,4% dari tahun sebelumnya 2013. meningkatnya dikarenakan meningkatnya

jumlah laba bersih setelah pajak. Penutup

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, pada laporan keuangan

maka penulis menarik kesimpulan pada hasil perhitungan current ratio pada

tahun 2012 sampai dengan 2014 meningkat, 13,79% tahun 2012 , 21,03%

tahun 2013, dan 41,35% tahun 2014 hal ini dikatakan baik dikarenakan

perusahaan mampu membayar hutang jangka pendek. Cash Ratio pada tahun

2012 sampai dengan 2014 mengalami kenaikan, 57,36% tahun 2012, 74,01%

tahun 2013, dan 172,67% tahun 2014 dikarenakan meningkatnya jumlah kas

sehingga perusahaan dapat membayar hutang dengan tepat waktu. Dilihat dari

Rasio Solvabilitas debt to asset ratio pada tahun 2012 sampai 2014 mengalami

penurunan rasio, 24,40% tahun 2012, 21,90% tahun 2012, 13,42% tahun 2014

hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah aktiva sehingga perusahan mampu

membayar hutangnya dengan baik. Debt To Equity Ratio yaitu rasio hutang

terhadap modal, 50,28% tahun 2012, 54,34% tahun 2013, 36,20% tahun 2014,

rasio ini berfluktuatif tetapi perusahaan masih mampu membayar hutangnya.

Dilihat dari Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas dapat diukur dengan

menggunakan tiga rasio diantaranya net profit margin, return on assets dan

return on equity. Kinerja keuangan pada pada PT. Irasai Abadi dari tahun 2012

sampai dengan 2014 cenderung meningkat dan dalam keadaan baik setiap

tahunya.

Dari hasil penelitian tersebut kinerja keuangan baiknya ditinjau secara

terus menerus agar perubahan-perubahan yang terjadi pada keuangan

perusahaan dapat terlihat dengan jelas dan pihak manajemen dapat

mengantisispasi dengan cepat serta mengambil keputusan untuk kemungkinan-

kemungkinan yang bisa saja terjadi dimasa yang akan datang serta lebih

meningkatkan kinerja perusahaan dimasa yang akan datang.

Daftar Pustaka

Baridwan, Zaki, 2008. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan, cetakan

kedua, BPFE, Yogyakarta.

Djarwanto Ps, 2000. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama,

BPFE, Yogyakarta.

Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan, cetakan peratam, Alfabeta,

Bandung.

Halim, Abdul. 2009. Manajemen Keuangan Bisnis, Ghalia Indonesia, Bogor.

Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Pertama, PT. Bumi

Aksara, Jakarta.

Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan, cetakan ke empat, Rajawali Pers,

Jakarta.

Page 14: ANALISIS KINERJA KEUANGAN DITINJAU DARI RASIO …...bidang ekspedisi pengiriman barang (pupuk urea) antar kota yang berada di Bontang yang bersaing dengan berbagai perusahaan jasa

Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan (Muliati)

969

Martono, 2008, Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, cetakan ketujuh,

Ekonisia, Yogyakarta.

M Hanafi Mamduh dan Halim Abdul, 2009, Analisis Laporan Keuangan,

Edisis Keempat AMP YKPN, Yogyakarta.

Mulyadi, 2001, akuntasi manajemen konsep, manfaat dan rekayasa, edisi

kedua, UPP AMP sekolah tinggi ilmu ekonomi YKPN, yogyakarta.

Munawir, S. 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty,

Yogyakarta.

Payaman J Simanjuntak, 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia, PPM.

Jakarta.

Prawironegoro, Darsono dan Ari Purwanti 2009. Akuntansi Manajemen. Edisi

Ketig, Penerbit Mitra Wacana Media. Canada.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi

keempat, BPFE, Yogyakarta.

Sadeli, Lili M, 2005, Dasar-Dasar Akuntansi, Bumi Aksara, Jakarta.

Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, Edisi

Keempat Cetakan kedua, BPFE, Gajah Mada, Yogyakarta.

Sawir, agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sutrisno, 2009. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi, Cetakan

Ketuju, Ekonisia, Yogyakarta.

Syamsuddin, Lukman. 2000, Manajemen keuangan Perusahaan, Edisi Naru,

Cetakan Kelima, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Umar, Husein. 2003, Studi Kelayakan Bisnis, Teknik Menganalisa Kelayakan

Rencana Bisnis Secara Komperatif, Edisi kedua, Cetakan ketujuh,

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Warsono, 2003. manajemen keuangan, edisi ketiga, Cetakan Pertama,

Banyumedia Publishing, Yogyakarta.

Yusuf, Al Haryono. 2001. Dasar-dasar akuntansi, jilid I, edisi keempat, BPFE.

Yogyakarta.