ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan...

32
ANALIS KIMIA PLTU | 1 ANALISIS KIMIA PLTU

Transcript of ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan...

Page 1: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 1

ANALISIS KIMIA PLTU

Page 2: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 2

PENGETAHUAN TERAPAN MENJADI ANALIS KIMIA

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

PEMBINA:

I NYOMAN BUDA (MANAJER)

SLAMET MUJIO (ASMAN OPERASI)

NARASUMBER :

MUHAMMAD NAZIF

PENULIS :

MGS M TANTHOWI TOM

EDITOR :

ARI RUDIANTO

MGS M TANTHOWI TOM

DOKUMENTASI :

ADITYA DHARMA

MGS M TANTHOWI TOM

TIM PENDUKUNG :

ADITYA DHARMA

MUHAMMAD EDO

PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Teluk Sirih

Page 3: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ 4

ABSTRAK ................................................................................................................. 5

BAB I ......................................................................................................................... 6

CASE AND TRICKS ANALIS KIMIA PEMBANGKIT ........................................... 6

BAB II ...................................................................................................................... 17

PENGUKURAN DAN DIAGNOSA ....................................................................... 17

BAB III .................................................................................................................... 24

PENGENDALIAN MUTU ...................................................................................... 24

BAB IV .................................................................................................................... 26

SHARING UNTUK INDONESIA TERANG .......................................................... 26

BAB V ..................................................................................................................... 31

BIODATA ................................................................................................................ 31

Page 4: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 4

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena

hanya dengan Berkah dan Rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan kegiatan

Knowledge Capturing Pengetahuan Terapan Menjadi Analis Kimia Pada Pembangkit

Listrik Tenaga Uap dengan Narasumber Pegawai 4 Windu – Muhammad Nazif.

Banyak pihak yang membantu dalam penyusunan buku ini, untuk itu penulis

ingin menyampaikan ucapan Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak I Nyoman Buda, selaku Manager PT PLN (Persero) Pembangkitan

Sumatera Bagian Selatan Sektor Teluk Sirih, atas bimbingan, perhatian dan

saran-sarannya sehingga buku ini dapat terwujud dengan baik.

2. Jajaran Manajemen Sektor Teluk Sirih, Bapak Slamet Mujio selaku Asman

Operasi, Bapak Awalluddin Sahid selaku Asman Enjinering, Bapak Mudrika

selaku Asman Pemeliharaan, Bapak Darmansyah selaku Asman CAH dan

Bapak Sartoni selaku Asman KSA.

3. Bapak Hertadi, selaku ketua Tim KM beserta Tim KM Kitsbs dan Tim KM

STIR, yang telah memberikan dukungan dalam penulisan ini.

4. Ari Rudianto, selaku mentor dan editor penulisan buku ini.

5. Staff Analis Kimia PLTU Teluk Sirih, Muhammad Edo dan Aditya Dharma,

yang ikut berpartisipasi dalam pembahasan, dokumentasi dan sumber data

pendukung.

6. Seluruh rekan-rekan dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu.

Terima kasih telah memberikan masukan dan dorongan moral yang sangat

berarti kepada penulis.

Tulisan ini masih dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga sangat

memerlukan kritik serta saran yang membangun dari semua pihak. Semoga metode

yang dimaksudkan dalam buku ini dapat bermanfaat, menambah wawasan, serta dapat

terus diterapkan di Sektor Pembangkitan Teluk Sirih serta pembangkit lain yang

sejenis.

Teluk Sirih, 17 Agustus 2017

Dengan hormat,

Penulis

Page 5: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 5

ABSTRAK

LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan

selama itupula menekuni bidang kimia di PLTU, beliau kini bertugas sebagai

Supervisor Analis Kimia PLTU Teluk Sirih. Total 3 Sektor Pembangkitan yang

pernah beliau kelola sebagai analis kimia, PLTU Belawan, PLTU Ombilin dan kini di

PLTU Teluk Sirih. Pengalamannya sebagai analis kimia di PLTU sudah tidak dapat

diragukan lagi, beliau membagi kegiatannya menjadi BAB-BAB pada buku ini.

Pengalaman beliau selama menjadi analis laboratorium kimia air dan kimia batubara,

Community of Practice, Inovasi serta Troubleshooting dan diagnosa akan menjadi

bahasan yang menarik dalam buku capturing kali ini. Di akhir masa dinas beliau, saat

ini terdapat fenomena baru, yakni mulai berkembangnya alihdaya Water Treatment

Plant dan Analis Kimia. Hal ini membuat beliau merasa butuhnya transfer ilmu

melalui program capturing sehingga tim yang akan beliau tinggalkan kelak tidak

melupakan intisari dari seorang analis kimia di pembangkitan.

Kata kunci : Kimia Air, Kimia Batubara, Community of Practice, Inovasi,

Troubleshooting, Diagnosa

Page 6: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 6

BAB I

CASE AND TRICKS ANALIS KIMIA PEMBANGKIT

PT PLN (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang diamanatkan

untuk melaksanakan bisnis dan pelayanan ketenagalistrikan di Indonesia. Dalam

bidang Usaha tersebut, core bisnis PLN dibagi menjadi 3 bagian utama,

Pembangkitan, Transmisi dan Distribusi. Untuk menunjang aktifitas utama tersebut,

terdapat unit-unit penunjang seperti Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT), Penelitian

dan Pengembangan (LITBANG), Manajemen Konstruksi (MANKON) dan lain

sebagainya.

Awal terbentuknya PLN di tahun 1945 kegiatan bisnis PLN tidak begitu

terstruktur, tujuan utamanya hanya untuk menerangi rumah dan mempercepat

pembangunan infrastruktur. Di tahun 1984, saat seorang lulusan STMA Negeri di

Kota Padang ini bergabung, kondisi ini masih cukup sama. Beliau bergabung di

Wilayah II Sumatera Utara dimana saat itu Pembangkitan, Transmisi dan Distribusi

masih berada di satu kantor induk yang sama.

Sebagai seorang Operator Kimia, masa itu beliau juga ikut melakukan

pengujian-pengujian pada bagian distribusi dan transmisi, terutama pada kualitas

minyak transformator. Namun fokus utama seorang operator kimia adalah bidang

pembangkitan, menjaga kualitas air, uap dan bahan bakar. Pada bidang pembangkitan

Tim Kimia dibagi menjadi Operator Kimia dan Staff Kimia.

Tugas seorang Staff Kimia adalah untuk mengelola Water Treatment Plant

dan Cooling Tower, sedangkan seorang Operator Kimia bertugas melakukan analisa

kualitas external dan internal. Namun pada PLTU dengan air laut, staff dan operator

kimia digabung menjadi analis kimia, hal ini dikarenakan pengelolaan air laut relative

lebih mudah dibandingkan air sungai/payau, sehingga tidak diperlukan perhatian yang

sangat khusus pada proses pengelolaannya dan tidak membutuhkan pengelolaan

Cooling Tower karena sistem pendinginan kondensernya adalah One Through.

Untuk membahas lebih lanjut tugas Analis Kimia dan memfokuskan

pembahasan, selanjutnya akan penulis bagi menjadi beberapa sub bab.

A. Penyediaan Air Baku untuk Proses Pembangkitan

Air Baku atau Raw / Fresh Water, adalah air mentah yang bisa diolah.

Untuk pengolahan melalui sumber air laut Raw Water memiliki karakteristik

conductivity < 20 μs/cm, sedangkan untuk air sungai parameter yang

disesuaikan adalah turbidity < 5 NTU. Sehingga jenis pengolahan sumber air

(Pre-Treatment) di air laut dan air sungai/payau menjadi berbeda.

Pada air laut fokus utama ada pada Reverse Osmosis (RO) /

Desalination system sedangkan air sungai fokus utamanya ada pada clarifier,

sedangkan untuk air payau menyesuaikan kondisi air dan waktu pengambilan,

jika saat pasang akan lebih banyak air laut yang terangkut sehingga proses RO

/ Desalinasi yang akan menjadi fokus, sedangkan saat surut Air Sungai yang

lebih banyak terangkut sehingga clarifier akan lebih difokuskan.

Page 7: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 7

Air Baku rata-rata diperlukan produksi 100-120 m³/jam untuk

produksi demin, service water dan pengisi tangki firefighting, sedangkan untuk

cooling tower rata-rata dibutuhkan 100 m³/jam.

1) Inlet Filtration

Pada musim kemarau, serangan lumut pada air sungai sering

terjadi di bagian intake bahkan mencapai ke pompa-pompa, untuk itu

perlu adanya filter didepan intake khusus untuk PLTU sungai. Inlet

Filtration pada PLTU air sungai biasanya berupa tumpukan kayu-kayu

alami, fungsinya untuk mencegah lumut masuk ke sistem selanjutnya.

Permasalahannya adalah karena konstruksinya adalah berupa

kayu, pada musim penghujan sering terjadi patah karena terhantam batu

dan gelondongan lainnya di sungai. Perbaikan dilakukan secara

konvensional dan partial, hanya pada bagian-bagian yang rusak. Kayu

yang dipilih adalah kayu yang tahan air.

Ada juga fenomena dimana pasir menutup keseluruhan intake,

hal ini terjadi saat musim hujan dimana laju sedimentasi menjadi cukup

tinggi, material pasir biasanya terbawa ke sisi intake, jika kondisi pasir

sudah sampai menutupi intake barulah dilakukan dredging / pengerukan

dengan alat berat.

Pada saat musim tanam, kandungan silica pada air sering

mengalami kenaikan, yang sebelumnya 8-12 ppm, jika musim tanam bisa

mencapai 16-18 ppm. Hal ini dikarenakan penggunaan pupuk. Lain

halnya pada musim hujan, air sungai sering keruh dan turbidity naik

signifikan.

Wilayah gunung berapi juga ada kemungkinan terjadi anomaly,

yaitu saat gunung meletus, air sungai dapat berubah drastis, bahkan dapat

merubah kondisi komposisi air sungai. Hal ini pernah terjadi di PLTU

Ombilin, setelah gunung marapi meletus Maret 2009, air sungai yang

dahulu mayoritas berasal dari danau singkarak sekarang justru mayoritas

berasal dari air gunung. Kondisi ini mengakibatkan flow sungai menurun

signifikan. Selain itu saat kejadian tersebut, turbidity menaik tajam,

sehingga memaksa pengurangan produksi air. Untuk memenuhi

kebutuhan air baku PLTU maka inisiatif yang diambil adalah

pengurangan blowdown cooling tower.

2) Pompa River / Sea Water

Pompa River / Sea Water merupakan peralatan utama untuk

meneruskan aliran air dari sungai menuju ke sistem selanjutnya. Pada

bagian ini hal-hal yang cukup klasik masih terjadi, terutama miss -

koordinasi dan kecakapan operator, seperti permit start yang tidak sesuai

standar, pembukaan valve yang terlalu kecil, patrol check tidak optimal

sehingga ada kesiapan peralatan yang tidak terpantaun dan lain

sebagainya. Hal ini setelah terjadi berulang-ulang selama bertahun-tahun

Page 8: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 8

membaik seiring pengalaman dan juga pengetatan disisi tata kelola

pembangkit, dan saat ini hampi sudah tidak terjadi lagi.

Pada kondisi air laut, pernah juga terjadi shaft patah, dan

ditemukan korosif. Perlunya pertimbangan material yang digunakan agar

memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak

mengganggu proses produksi air. Selain itu juga life time peralatan itu

sendiri, sehingga perlunya perencanaan change over dan pemeliharaan

yang tepat sehingga breakdown sekalipun dapat direncanakan dan tidak

mengganggu produksi air.

3) Travelling Screen (Air Sungai)

Rutinitas operasi travelling screen dibutuhkan agar aliran air ke

clarifier menjadi lancar. Selama operasi river pump, sebaiknya travelling

screen juga dioperasikan. Karena itu perlu adanya koordinasi yang baik

antara tim har dengan analis kimia, sehingga saat akan melakukan

pemeliharaan di travelling screen harus dilakukan pemenuhan level air

terlebih dahulu agar tidak mengganggu kontinuitas kebutuhan air.

4) Sodium Hypochlorite

Digunakan untuk membunuh bakteri, gangguan yang terjadi

biasanya terdapat di konsentrasi yang turun, hal ini dikarenakan sodium

hypochlorite dapat menguap, sehingga sodium hypochlorite harus di

injeksikan secepatnya setelah proses delivery / proses produksi.

Harus dilakukan flushing pada line sodium hypochlorite untuk

menghindari penggaraman. Biasanya rutin sebelum dan setelah pompa

start/stop, flushing menggunakan raw water.

5) Pompa Dosing Tawas

Pompa tawas harus menggunakan mixer, jika tidak

menggunakan mixer akan mengakibatkan tawas menjadi

kental/menggumpal. Dan dapat menyumbat pipa line injeksi. Harus sering

di flushing sebelum dan setelah start pompa menggunakan raw water.

Fungsi tawas adalah mengikat partikel-partikel dalam air,

sehingga partikel tersebut menjadi menggumpal dan mudah untuk

ditangkap. Jika terjadi gangguan pada pompa dosing tawas akan

mengakibatkan proses clarifier tidak sempurna.

6) Polimer

Polimer memiliki perlakuan yang mirip dengan tawas, operasi

mixer harus continue, dan harus sering di flushing menggunakan raw

water, flushing dapat dilakukan 4-5 jam sekali.

Fungsi polimer adalah pelengkap fungsi tawas, setelah partikel-

partikel tersebut menggumpal, polimer akan mengakibatkan partikel

tersebut menjadi lebih berat sehingga akan jatuh ke dasar clarifier, ini

akan mempermudah pembuangan lumpur melalui blowdown.

Page 9: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 9

7) Clarifier

Clarifier memiliki pengaturan waktu untuk blowdown, jika

tidak tepat lumpur akan menjadi tebal dan dapat mengakibatkan air yang

masuk ke raw storage menjadi keruh. Ada clarifier yang memiliki sirip

dibagian bawah untuk menahan agar lumpur tidak naik ke bagian atas.

Pada clarifier PLTU Ombilin, gangguan juga terjadi saat pompa

vacuum pulsator out of service yang bisa diakibatkan oleh lifetime.Pernah

terjadi sirip pada bagian bawah clarifier patah, hal ini dikarenakan

clarifier lama tidak terpakai, sehingga kering dan menjadi lapuk. Hal ini

merupakan kesalahan perencanaan operasional, sehingga perlunya jadwal

change over yang baik.

8) Sand Filter (Air Laut)

Ada hal menarik di sand filter PLTU Teluk Sirih, karena bentuk

konstruksinya dapat berisiko blocking / plugging jika terlalu banyak pasir

didalam sand filter. Kemungkinan akan dilakukan Engineering Change

Proposal untuk hal ini. Fungsi sand filter sendiri hanya seperti filter-filter

lainnya, untuk melakukan penyaringan terhadap material ikutan dalam air.

9) Multi Medium Filter (Air Laut)

Multi medium filter harus rutin dilakukan backwash, jika tidak

dilakukan akan berdampak pada pasir kuarsa memadat dan flow produksi

akan menjadi berkurang. Gangguan backwash terkadang terjadi bocor

dikarenakan kualitas material.

10) Sea Water Reverse Osmosis & Brackish Water Reverse Osmosis (Air

Laut)

Pada Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) & Brackish Water

Reverse Osmosis (BWRO) terdapat 2 peralatan utama, yakni Cartidge

Filter dan Membrane.

Cartridge filter sering mengalami kendala hancur pada material

filter, sehingga tekanan ke membrane RO menjadi berkurang. Untuk

mengurangi kejadian tsb, harus dilakukan periodic maintenance untuk

pembersihan manual cartridge filter, dengan cara disemprot bertekanan

menggunakan raw water.

Membrane RO memiliki jadwal rutin cleaning per 3 bulan,

dengan menggunakan bahan kimia cleaning. Klo tidak dilakukan

cleaning, akan berakibat jebolnya membrane dan life time plant secara

keseluruhan menjadi berkurang. Hasil yang diperoleh pun secara

parameter raw water tidak sesuai lagi dengan standar baku. Jika tidak

dilakukan cleaning juga akan mengakibatkan flow berkurang, rencana

produksi bisa tidak tercapai dan akan mengakibatkan beban unit dapat

menjadi derating.

Page 10: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 10

11) Raw Water Tank / Storage

Jika dalam berbentuk tank, maka material tanki harus tahan

korosif dan dapat ditambahkan cathodic. Sedangkan jika berbentuk

bak/storage dari concrete sering mengalami gangguan pertumbuhan

lumut, hal ini dapat diatasi dengan pengaturan dosing sodium

hypochlorite.

B. Demin Plant

Demin Plant merupakan system yang diperuntukkan untuk Proses

Produksi Air Demin. Air Demin digunakan pada siklus Air-Uap PLTU untuk

menghindari kerusakan peralatan. Semakin murni suatu air (murni H2O) maka

akan semakin baik untuk digunakan, karena mineral-mineral yang terkandung

dalam air dapat berakibat pada kerusakan sudu-sudu turbin, meningkatkan laju

pengerakan ataupun laju korosif. Komponen pada Demin Plant PLTU Air

Sungai dan PLTU Air Laut akan berbeda, sedangkan PLTU air payau akan

menyesuaikan kondisi mana parameter yang lebih banyak dalam kandungan air

tersebut.

1) Active Carbon (Air Sungai)

Active Carbon berfungsi untuk mengikat cl2 (gas klorin). Gas

ini akan menghancurkan resin kation, sehingga perlu dibuang terlebih

dahulu sebelum masuk ke sistem kation exchanger ataupun mixed bed.

Harus dilakukan backwash rutin setiap akan dilakukan produksi

air demin, jika tidak dilakukan akan mengakibatkan active carbon

menjadi padat, dan flow akan berkurang.

Pernah terjadi beberapa nozzle mengalami jebol/terlepas,

biasanya dikarenakan lifetime material. Jika terjadi adanya nozzle yang

jebol maka akan berakibat pada lepasnya active carbon ke siklus sistem.

Nozzle yang terlepas ini lama-kelamaan akan tertahan di strainer pada

sistem selanjutnya (Kation Exchanger), dan dikarenakan adanya tekanan

dari pompa, maka strainer juga akan ikut terlepas dan masuk ke kation

Exchanger sehingga menambah volume pada kation exchanger. Jika hal

ini sudah terjadi makan fungsi kation untuk mengikat ion positif menjadi

kurang sempurna. Jika dibiarkan lebih lanjut akan berlanjut ke system-

sistem lain selanjutnya. Untuk itu perlunya meningkatkan patrol cek

operator sehingga gangguan yang terjadi dapat diminimalisir.

2) Kation Exchanger (Air Sungai)

Mengikat ion ion positif, supaya air yang keluar menjadi murni

terhadap ion-ion positif. Dengan penggunaan / produksi yang terus

menerus, kation exchanger akan mengalami kejenuhan. Tingkat

kejenuhan ditentukan berdasarkan manual peralatan biasanya dalam

tonnase produksi air atau dalam jam operasi, atau secara best practice

lapangan dapat juga ditunjukkan dengan terjadinya kenaikan hasil analisa

hardness pada outlet kation.

Page 11: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 11

Jika sudah berada pada tingkat jenuhnya dibutuhkan perlakuan

regenerasi kation. Regenerasi kation dapat menggunakan HCL (Asam

Klorida) dengan dosis 3,5% dari volume kation exchanger. Jika tidak

dilakukan regenerasi maka mineral yang terkandung dalam air akan dapat

melewati proses ini sehingga air demin menjadi tercemar ion positif.

Pompa injeksi regen juga beberapa kali mengalami gangguan,

seperti motor yang beroperasi namun daya hisap pompa tidak ada, ini akan

mengakibatkan konsentrasi menjadi berkurang (tidak mencapai 3,5 %),

jika hal ini terjadi maka regenerasi menjadi gagal dilakukan, dan perlu

diulangi lagi. Perlu dicek kondisi pompa tersebut dari tim pemeliharaan,

apakah ada penyumbatan di sisi inlet, apakah terdapat gangguan pada

valve inlet/outlet, kondisi mechanical seal pompa dll.

3) Degassifier (Air Sungai)

Membuang gas yang terlarut dalam air, tujuannya adalah 0%.

Hal ini untuk mengurangi laju korosif pada line demin water.

Pernah terjadi gangguan pada pompa penghisap udara (vacuum)

degassifier yang setelah dilakukan pengecekan ternyata pada impeller

pompa mengalami korosif, untuk itu perlu dilakukan pemeliharaan rutin

pada pompa ini meskipun ukuran pompa nya kecil. Jika pompa sudah

mengalami kerusakan namun tidak diketahui oleh operator wtp, hal ini

dapat mengakibatkan oksigen yang terkandung dalam air tidak terbuang

ke atmosfir dan mengakibatkan korosif pada sistem selanjutnya.

4) Anion Exchanger (Air Sungai)

Mengikat ion ion negatif, supaya air yang keluar menjadi murni

terhadap ion-ion negatif. Dengan penggunaan / produksi yang terus

menerus, Anion exchanger akan mengalami kejenuhan. Tingkat

kejenuhan ditentukan berdasarkan manual peralatan biasanya dalam

tonnase produksi air atau dalam jam operasi, atau secara best practice

lapangan dapat juga ditunjukkan dengan hasil analisa conductivity >2,5

μs/cm, silica >20 ppb pada outlet Anion exhcanger. Biasanya kejenuhan

Anion exchanger juga berbarengan dengan kejenuhan pada kation

exchanger.

Jika sudah berada pada tingkat jenuhnya dibutuhkan perlakuan

regenerasi Anion. Regenerasi kation dapat menggunakan NaOH (Sodium

Hidroksida) dengan dosis 3,5% dari volume Anion exchanger. Jika tidak

dilakukan regenerasi maka mineral yang terkandung dalam air akan dapat

melewati proses ini sehingga air demin menjadi tercemar ion negatif.

Sama halnya dengan kation exchanger, Pompa injeksi

regenerasi anion exchanger juga beberapa kali mengalami gangguan,

seperti motor yang beroperasi namun daya hisap pompa tidak ada, ini akan

mengakibatkan konsentrasi menjadi berkurang (tidak mencapai 3,5 %),

jika hal ini terjadi maka regenerasi menjadi gagal dilakukan, dan perlu

diulangi lagi. Perlu dicek kondisi pompa tersebut dari tim pemeliharaan,

Page 12: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 12

apakah ada penyumbatan di sisi inlet, apakah terdapat gangguan pada

valve inlet/outlet, kondisi mechanical seal pompa dll.

Perbedaan antara Anion dan Kation Exchanger terletak pada

dibutuhkannya pemanas (heater) karena silica air sungai yang cukup

tinggi. Tujuannya untuk melunakkan silica, temperature berkisar antara

50-60 C dan tidak boleh lebih dari range tersebut, karena jika terlalu tinggi

akan mengakibatkan resin anion menjadi pecah.

5) Mixed Bed

Pada mixed bed terdapat 2 resin, fungsinya adalah sebagai stage

terakhir untuk menghilangkan ion ion positif dan negatif. Untuk sistem

Demin Plant yang telah memiliki kation dan anion exchanger sebelum

mixed bed, maka kerja resin mixed bed bisa lebih mudah, namun biasanya

demin plant tersebut dilengkapi dengan kation dan anion exchanger

karena tingginya kadar mineral dalam air dan ini biasanya pada air sungai.

Sama seperti anion exchanger, resin anion membutuhkan konsentrasi dan

temperature yang tepat sehingga mixed bed juga dilengkapi dengan

heater.

C. Cooling Tower System (Air Sungai)

Cooling tower merupakan sebuah sistem yang dibangun di daerah

sungai untuk menjaga kontinuitas sistem pendinginan condenser. Hal ini

dilakukan karena turbidity air sungai sangat tinggi, sehingga jika menggunakan

sistem terbuka seperti halnya air laut akan meningkatkan kemungkinan

terjadinya sedimentasi pada jalur pemipaan sistem pendingin. Oleh karenanya

pada pendinginan air sungai, air cooling tower juga di preparasi melalui system

pre treatment dan merupakan fresh/raw water.

Pada cooling tower tetap dilakukan blowdown secara continues, hal

ini dilakukan karena pada cooling tower terjadi penguapan air, sehingga kadar

silica dan conductivity pada bak cooling tower akan selalu meningkat seiring

waktu, hal ini lah yang dijaga melalui continues blowdown cooling tower.

Di cooling tower juga perlu dilakukan injeksi antiscalant agar tidak

terjadi kerak dan korosif dan mencegah perkembangan biota. Selainitu diinjeksi

juga bahan kimia Anti korosif untuk mencegah korosif dan sodium hypochlorite

untuk membatasi perkembangan lumut.

Karena adanya filler/sirip maka harus dilakukan pengecekan RSI

(Ryznar Stability Index), standar di PLTU Ombilin dijaga di 5-7 dengan kondisi

terbaik pada 6,2-6,8. Jika terjadi peningkatan diatas standar akan

mengakibatkan pengerakan sehingga perlu penambahan pembukaan

blowdown, jika penurunan dibawah standar akan menjadikan laju korosif yang

tinggi sehingga perlu ditambahkan injeksi anti korosif pada cooling tower.

pH cooling tower harus diatur pada range 6,5 – 8,0 karena jika

dibawah 6,5 akan bersifat korosif, dapat membuat tube condenser bocor, jika

hal ini terjadi maka dilakukan injeksi NaOH, namun hal ini hampir mustahil

terjadi karena pH air sungai rata-rata tinggi. Diatas 8,0 akan mengakibatkan laju

Page 13: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 13

kerak pada filler dan ini dapat mengakibatkan filler roboh dan pendinginan di

tower tidak optimal, untuk itu jika pH diatas 8,0 maka perlu di injeksikan HCL.

Selain permasalahan pada air cooling tower, sering juga serangan

yang terjadi terdapat pada bar screen dan biasanya gangguannya berupa

penumpukan sampah dari luar pada bar screen. Perlu dilakukan pembersihan

secara rutin di area ini.

D. Open Cycle Cooling System (Air Laut/Payau)

Pada sistem ini hal yang dibutuhkan adalah cathodic protection.

Cathodic protection berfungsi untuk mencegah korosi air laut menyerang ke

sistem pemipaan pendingin dan tube condenser. Cathodic biasanya merupakan

senyawa Magnesium ataupun senyawa lain pada deret alkali dan alkali tanah

yang memiliki deret volta dibagian bawah. Tube condenser pada sistem air laut

biasanya menggunakan material titanium (kelas 2 dibawah platinum pada deret

volta), sehingga korosi yang diakibatkan air laut akan lebih dahulu

menghabiskan cathodic yang telah sengaja dijadikan umpan. Biasanya umur

cathodic dapat mencapai 10 tahun operasi, namun setiap Inspeksi periodic,

sebaiknya dilakukan pengecekan kondisi cathodic, jika sudah berkurang >75%,

harus segera dijadwalkan penggantiannya pada outage selanjutnya.

Pada sistem open cycle juga dibutuhkan chlorination plant, tujuannya

untuk memabukkan biota laut, sehingga biota tersebut tidak menempel di tube-

tube condenser. Jika terjadi kegagalan chlorination plant dapat mengakibatkan

laju kerak meningkat dan akan menurunkan flow pendinginan dan berdampak

pada penurunan kemampuan vacuum.

Selain itu perlu adanya tube cleaning, menggunakan bola sponge

(tapproge) untuk memastikan kebersihan tube condenser. Keluaran air

pendingin / outfall dijaga konsentrasi chlorin nya di antara 2-5 ppm residual

chlorin. Hal ini dilakukan karena jika <2 ppm biota laut tidak akan merasakan

mabuk dan dapat berkembang di condenser. Sedangkan jika berlebihan >5ppm

akan mengakibatkan kenaikan laju korosif.

Sistem chlorination juga perlu dilakukan yang namanya shock dosing,

biasanya selama 1 jam sebanyak 1 kali dalam 1 bulan, hal ini dilakukan agar

biota laut yang sudah kebal dapat lepas kembali. Shock dosing dilakukan dengan

mengatur injeksi chlorin dengan residual chlorin 7-10 ppm.

Screening pada line Open cycle lebih banyak dibandingkan cooling

tower, hal ini karena sampah pada system pendingin tidak dapat diatur

kuantitasnya. Pada PLTU Teluk Sirih, inlet intake terdapat bar screen,

dilanjutkan trash screen, kemudian terdapat travelling screen dan terakhir

system secondary / debris filter.

Sistem pendinginan Open Cycle / air laut, merupakan nyawa utama

dari PLTU yang berada di aliran air laut, sehingga kondisi-kondisi kelainan pada

peralatan harus sangat diprioritaskan.

E. Sistem Air Pengisi

Page 14: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 14

Air Pengisi / Feedwater adalah komponen utama pada siklus air-uap

di PLTU. Pergantian antara fase air dan fase uap terjadi di boiler drum. Sehingga

komponen sebelum boiler drum adalah termasuk kedalam sistem air pengisi.

Peralatan tersebut terdiri atas, Hotwell Condenser, Low Pressure Heater,

Deaerator, High Pressure Heater dan Economizer.

Seorang analis kimia pembangkit melakukan analisa sampel pada

Condenser dan Deaerator. Pada peralatan lain tidak dilakukan dikarenakan

akses dan efektifitas analisa.

1) Condenser

Pada bagian ini dilakukan Injeksi ammonia (NH4OH), hal ini

dikarenakan pada condenser kondisi temperature masih cukup rendah

kisaran 40-60 C. jika ammonia di injeksikan pada temperature yang lebih

tinggi dapat mengakibatkan suatu reaksi dan akan mengubah NH4OH

menjadi Ammonium (NH3) + H2O. Jika kandungan ammonium tinggi

akan mengakibatkan korosi di tube condenser.

Pada condenser hal utama yang harus dijaga adalah kualitas air

pengisi / demin. sehingga saat ada kenaikan kadar silica atau conductivity

kemungkinan telah terjadi kebocoran pada tube condenser. Atau jika pH

turun juga menjadi indikasi kebocoran tube condenser.

Berdasarkan best practice yang pernah ditemui pak Nazif

selama di PLTU Belawan dan PLTU Ombilin, kadar Silica >1200 ppb,

conductivity >200 μs/cm dan pH <6,0 menandakan kondisi kebocoran

sudah sangat ekstrim sehingga harus dilakukan stop unit sebelum terjadi

kerusakan yang lebih parah, karena jika ketiga parameter ini sudah terjadi

maka kondisi unit sudah tidak dapat diselamatkan lagi.

Jika unit masih terus dipaksa beroperasi, kondisi silica akan

menghantam sudu-sudu turbin dan mengakibatkan kerusakan pada blade

turbin. Dengan tingginya conductivity akan mengakibatkan kerusakan

pada line / pemipaan unit. Sedangkan pH yang rendah mengakibatkan

korosif pada seluruh peralatan.

Sebelum mengambil langkah stop, ketiga parameter tersebut

sebaiknya terpenuhi keseluruhan, karena ada kemungkinan kesalahan

analisa, kesalahan preparasi sampel ataupun kesalahan peralatan ukur.

Namun jika ketiga parameter sudah melampaui batasan diatas, maka dapat

dipastikan terdapat kebocoran pada tube condenser.

Biasanya trend kenaikan terjadi dalam waktu sangat singkat

hanya berkisar 2-3 jam. Jika ditemukan parameter yang berlebih, maka

harus dilakukan pengecekan ulang. Jika hasil pengecekan ulang masih

menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda, maka dilakukan pengecekan

pada tempat sampel yang lain (contohnya di deaerator dan boiler drum).

Berdasarkan pengalaman di PLTU Belawan, pernah juga terjadi

yang dinamakan “bocor halus” tube condenser. Dengan inisiatif rekan-

rekan saat itu, dicobakan memasukkan saw dust (serbuk gergaji) ke jalur

pendinginan melalui media ball cleaning condenser. Dengan harapan

Page 15: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 15

serbuk tersebut akan menutupi bagian yang bocor (karena ada efek

vacuum condenser) dan hal ini pernah mengalami keberhasilan.

Untuk menentukan fenomena “bocor halus” tersebut, dilakukan

pengecekan chloride (CL-) melalui sampel demin. jika nilainya >5 ppm,

sedangkan parameter silica, conductivity dan pH tidak pada range normal

namun belum masuk kategori ekstrim diatas, maka hal ini menandakan

telah terjadi “bocor halus”.

Jika hanya terjadi kenaikan silica, maka bisa juga dicek tangki

demin, pernah terjadi di PLTU ombilin kenaikan kadar silica condenser

dikarenakan jebolnya mixed bed.

2) Deaerator

Pada bagian ini terjadi Injeksi hydrazine untuk mengikat

oksigen dalam air pengisi. Hanya di deaerator terdapat pembuangan

oksigen yang memungkinkan. Untuk melihat keberhasilan proses

pengikatan oksigen, dilakukan pengecekan dissolved oksigen monitoring

di condenser. Jika konsentrasi oksigen terlalu tinggi maka laju korosif

akan meningkat, yang terbaik adalah kadar oksigen 0%.

F. Sistem Boiler Drum

Pada bagian ini terjadi Injeksi phosphate dengan tujuan untuk

menaikkan pH menuju standar boiler drum. Hal yang terjadi di drum, seringkali

adaah pengaturan blowdown yang tidak terbuka sesuai dengan kebutuhan.

Terjadi fenomena silica tinggi di drum karena di drum terjadi perubahan fase

air dan uap, sehingga terjadi pengendapan partikel-partikel yang tidak dapat

menguap. Partikel inilah yang harus dibuang melalui blowdown.

Injeksi phosphate juga mengakibatkan kenaikan silica, hal ini karena

phosphate yang murni masih belum ada di pasaran. Untuk mengurangi silica di

drum, harus dilakukan pengamatan dengan seksama parameter pH. Hal ini dapat

dilakukan jika kita mampu menjaga injeksi ammonia pada condenser. Hal ini

cukup sulit karena ammonia akan terurai di economizer (karena high

temperature).

Jika kita rutin melakukan injeksi phosphate namun kadar silica sangat

kecil, kemungkinan besar valve blowdown terbuka cukup besar, ini akan

mengakibatkan effisiensi boiler turun. Jika blowdown sudah di tutup namun

masih juga anomaly tersebut terjadi, ada kemungkinan passing pada valve. Hal

ini pernah terjadi pada PLTU Teluk Sirih.

G. Siklus Uap PLTU

Pada siklus uap hal yang dimonitor utamanya adalah silica.

Pengaturannya melalui blowdown di drum. Jika terjadi kenaikan conductivity

pada siklus uap maka ada indikasi stroke pompa phosphate berlebih.

Penanganannya dapat dengan adjust ulang stroke pompa hal ini diikuti dengan

kenaikan pH. Jika terjadi anomaly kenaikan conductivity namun pH turun, maka

Page 16: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 16

ada kemungkinan permasalahannya bukan pada injeksi phosphate namun tangki

demin yang sudah tercemar.

Page 17: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 17

BAB II

PENGUKURAN DAN DIAGNOSA

Proses pengukuran dan diagnonas dalam segi kimia dapat dibagi

berdasarkan material yang akan diukur. Terdapat 2 laboratorium utama yang ada di

Pembangkitan yakni laboratorium air dan laboratorium batubara (PLTU Batubara).

Sedangkan untuk laboratorium pendukung seperti pengecekan pelumasan atau

material biasanya dilakukan di laboratorium external.

Pengelolaan Laboratorium haruslah dilakukan secara professional dengan

melibatkan seluruh stakeholder yang berhubungan dengan laboratorium. Hubungan

antara seorang analis, dengan operator pembangkit, tim pemeliharaan, enjiniring dan

perencanaan serta tidak juga dilupakan dengan manajemen. Dengan komunikasi dan

koordinasi yang baik, hasil yang diperoleh dari pengukuran dan diagnose analis kimia

akan berdampak terbaik bagi Pembangkit dan juga PLN secara umum.

A. Laboratorium Air

Laboratorium Air sangat dibutuhkan untuk mengetahui kondisi dan

kualitas air baik yang berupa liquid ataupun vaporize, air produksi ataupun

limbah, serta stage proses produksinya. Ada perbedaan antara proses analisa air

pada sistem air sungai dan sistem air laut.

1) Pengenalan Peralatan Analisa Laboratorium Kimia Air

Peralatan laboratorium kimia air yang wajib dimiliki oleh analis

kimia adalah conductivity meter, spektrofotometer, pH meter, turbidity

meter. Sedangkan sebagai penunjang kelengkapan analisa dapat juga

dilengkapi dengan oksigen meter , titrasi, SDI meter serta bahan kimia

analisa.

Parameter wajib yang diukur pada siklus air dan uap adalah,

conductivity, silica, turbidity, pH dan Free Residual Chlorine, kadar

hydrazine, kadar ammonia, kadar phosphate.

Masing-masing peralatan memiliki manual masing-masing

sehingga prosedur pengujian adalah berdasarkan peralatan yang

dipergunakan. Namun secara umum, setiap pengujian sampel, probe

peralatan harus dibilas menggunakan air demin atau air sampel sebanyak 2

- 3 kali sebelum pengujian dilakukan.

2) Analisa Air Unit Pembangkit

Air unit pembangkit merupakan penentu kualitas / kehandalan

operasional unit pembangkit. Dengan menjaga kualitas air pada unit,

lifetime pembangkit akan menjadi lebih panjang. Pembangkit-pembangkit

biasanya memiliki online analyzer yang langsung terhubung dengan sistem

Distributed Control System (DCS). Namun untuk melakukan uji

pembanding keakuratan data, maka tetap diperlukan analisa di

laboratorium.

Page 18: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 18

Dari pengalaman di PLTU Belawan, PLTU Ombilin dan PLTU

Teluk Sirih, parameter yang harus terpenuhi pada masing-masing titik

sampel adalah sama. Hal ini juga karena kapasitas boiler ketiga PLTU

tersebut masih sama/berdekatan.

i. Condensate Water (Air Kondensat)

Air Kondensat merupakan air yang berada pada stage

awal/akhir (kunci loop pada sirkulasi air-uap) Unit Pembangkit

PLTU. Air ini berfungsi sebagai air make-up (pemenuh) kebutuhan

pengisian air ketel. Pengambilan sampel air ini terletak pada hotwell

condenser.

Pada sistem tertutup sirkulasi air-uap, air kondensat memiliki

peran yang besar dan memiliki resiko tercemar paling tinggi, pada

titik ini terdapat kontak tidak langsung dengan system pendingin air

non-demin yang hanya dipisahkan oleh tube condenser, dan juga

berlangsung pengisian ulang (akibat losses) menggunakan air demin

baru (dari tangki demin).

Yang perlu dilakukan analisa pada air kondensat antara lain

pH, Conductivity dan Silica. Standar control bergantung pada

spesifikasi manufaktur boiler, namun rata-rata pembangkit dengan

kapasitas 400 t/h memiliki kriteria pH 8.8 – 9.2, conductivity 3.0 –

11.0 μs/cm dan silica ≤ 20 ppb.

ii. Feed Water (Air Pengisi)

Air pengisi dibedakan menjadi air yang berada pada stage

tekanan rendah dan tekanan tinggi. Air ini dipompakan berdasarkan

karakteristik tekanan tersebut melewati beberapa tingkat pemanas

(heater) dengan tujuan akhir adalah Boiler Drum/ketel. Pengambilan

sampel air ini terletak pada deaerator.

Yang perlu dilakukan analisa pada air pengisi antara lain pH,

Conductivity, Silica dan kadar hydrazine. Standar control bergantung

pada spesifikasi manufaktur boiler, namun rata-rata pembangkit

dengan kapasitas 400 t/h memiliki kriteria pH 8.8 – 9.2, conductivity

3.0 – 11.0 μs/cm, silica ≤ 20 ppb dan kadar hydrazine < 30 μg/L.

iii. Boiler Drum Water (Air Ketel)

Air Ketel / Drum merupakan fase antara air dan uap. Drum

juga menjadi kunci penting dalam siklus air dan uap terutama karena

bertekanan tinggi. Disini terjadi perubahan fasa, sehingga tingkat

silica akan meningkat pada bagian ini, untuk proses control terdapat

pada blowdown di stage ini.

Yang perlu dilakukan analisa pada air ketel antara lain pH,

Conductivity, Silica, dan Ortho Phosphate. Standar control

bergantung pada spesifikasi manufaktur boiler, namun rata-rata

pembangkit dengan kapasitas 400 t/h memiliki kriteria pH 9.2 – 10.0,

Page 19: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 19

conductivity ≤ 50 μs/cm, silica ≤ 1500 ppb, dan ortho phospate 2 - 10

mg/L.

iv. Saturated Steam (Uap Jenuh)

Uap Jenuh merupakan suatu titik dimana air tidak terdapat

kandungan cair. Kondisi ini dapat dilakukan pengecekan melalui

kubah uap. Uap jenuh pada boiler merupakan stage antara drum

menuju superheater.

Yang perlu dilakukan analisa pada uap jenuh antara lain pH,

Conductivity dan Silica. Standar control bergantung pada spesifikasi

manufaktur boiler, namun rata-rata pembangkit dengan kapasitas

400 t/h memiliki kriteria pH 8.8 – 9.2, conductivity 3-11 μs/cm, silica

≤ 20 ppb.

v. Superheated Steam (Uap Panas tingkat Lanjut)

Uap Panas tingkat lanjut merupakan suatu titik dimana air

dipanaskan lebih lanjut diatas kondisi jenuhnya. Kondisi ini dilakukan

untuk memastikan kondisi uap yang masuk kedalam turbin tidak

mudah menjadi air saat menabrak sudu-sudu turbin.

Yang perlu dilakukan analisa pada uap panas tingkat lanjut

antara lain pH, Conductivity dan Silica. Standar control bergantung

pada spesifikasi manufaktur boiler, namun rata-rata pembangkit

dengan kapasitas 400 t/h memiliki kriteria pH 8.8 – 9.2, conductivity

3-11 μs/cm, silica ≤ 20 ppb.

vi. Cooling Water (Air Pendingin)

Air pendingin dibedakan menjadi 2, pendinginan

menggunakan raw water (pada pltu sungai) atau air laut (pada pltu

laut) dan pendinginan air demin. Perbedaan ini terdapat pada flow

cairan pendingin yang dibutuhkan dan peralatan yang didinginkan.

kondisi pemipaan antara 2 jenis cairan ini berbeda, sehingga pada

pendinginan menggunakan air demin perlu dilakukan juga

pengecekan kualitas air, agar tidak terjadi kontaminasi diluar batas

yang dapat merusak peralatan.

Yang perlu dilakukan analisa pada air pendingin antara lain

pH dan Conductivity. Standar control kriteria pH > 9.5, conductivity

≤ 30 μs/cm.

3) Analisa Pre-Treatment System

Pre-treatment system pada air sungai dan air laut memiliki

perbedaan dengan tujuan yang sama yakni preparasi untuk menghasilkan

kualitas fresh water yang sesuai standar. Oleh karenanya setiap

pembangunan Water treatment Plant selalu dimulai dengan Feasibility

Study, penentuan kualitas air bahan baku Water Treatment Plant. Dari situ

Page 20: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 20

pula kemudian ditentukan sistem preparasi yang dibutuhkan dan analisa

yang harus dilakukan.

Berikut akan kami bahas mengenai Pre-treatment pada system air

sungai, air payau dan air laut yang pernah dijumpai saat mendapatkan dinas

di PLTU Belawan (Air Payau), PLTU Ombilin (Air Sungai) dan PLTU

Teluk Sirih(Air Laut).

i. Pre-Treatment System Air Sungai dan/atau payau

Pada System air sungai dan payau hampir memiliki kesamaan,

yang membedakan adalah pada tingkat pembentukan raw water, yang

dipergunakan antara lain clarifier berlapis untuk proses pengendapan

lumpur/sedimentasi air sungai. Untuk itu dilakukan pengukuran

kondisi inlet dan outlet clarifier.

Pada clarifier dilakukan beberapa analisa untuk mengetahui

kebutuhan pembukaan blowdown sehingga memberikan optimalisasi

proses operasional & pemakaian bahan kimia. Performa & Kinerja

Equipment akan beroperasi optimal sehingga lifetime peralatan akan

lebih baik. Yang perlu dilakukan analisa pada inlet antara lain pH,

Conductivity dan Total Hardness. Sedangkan pada outlet cukup

analisa pH dan Turbidity.

ii. Pre-Treatment System Air Laut

Pada system air laut peralatan yang digunakan adalah

clarifier/sea water storage. Disini terjadi perlakuan floaculant

desilterasi. Untuk itu dilakukan pengukuran kondisi inlet dan kondisi

outlet clarifier. Yang perlu dilakukan analisa pada inlet antara lain pH

dan Conductivity. Sedangkan pada outlet cukup analisa pH dan

Turbidity

4) Analisa Air Multi Medium Filter (Air Laut)

Multi Medium filter terdapat pada sistem air laut dan payau. Pada

sistem air sungai peran multi medium filter sudah diambil alih oleh sand

filter dan active carbon. Pada peralatan ini yang perlu dilakukan analisa

adalah Free Residual Chlorine

Dibutuhkan pengecekan free residual chlorine sebagai upaya

pemantauan kebutuhan injeksi cl2. Hal ini harus dikontrol untuk menekan

penumbuhan alga, lumut, serta mico-organisme lainnya yang bisa

mengganggu proses lanjutan dan merusak peralatan.

5) Analisa Air Desalination / RO Plant

Desalinasi dan RO Plant hanya dilakukan pada air laut dan/atau air

payau. Sea Water RO adalah dari air laut menjadi air mentah, dari

conductivity 35000 μs/cm menjadi <1000 μs/cm sedangkan pada Brackish

Water RO menurunkan conductivity dari < 1000 μs/cm menjadi <20 μs/cm.

dilakukan juga pegecekan SDI untuk mengecek kondisi membrane, klo SDI

tinggi membrane sudah mengalami kerusakan.

Page 21: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 21

6) Analisa Air Demineralization Plant

Demin Plant merupakan fase terakhir preparasi air sebelum menjadi

air pengisi di unit pembangkit. Air demin juga dikenal dengan istilah air

murni, karena memiliki kadar conductivity < 0,5 μs/cm. selain conductivity

juga perlu dilakukan analisa pH berkisar 6.5 – 7.0 dan silica < 20 ppb.

Sebagai tambahan dapat dilakukan pengecekan Dissolved Oxygen <30 ppm.

7) Analisa Air Waste Water Treatment Plant (WWTP)

WWTP adalah sebuah plant untuk melakukan pengolahan limbah

cair. Limbah cari berasal dari Blowdon Pool, Regenerasi WTP dan

backwash Multimedium Filter. Pengolahan WWTP sangat berkaitan erat

dengan pengelolaan lingkungan di pembangkit dan memiliki peranan dalam

tercapainya proper. Parameter yang perlu diukur disesuaikan dengan

standar limbah cair yang dapat dibuang kembali ke alam berdasarkan

regulasi pemerintah.

Demi tercapainya proper, pengujian tidak dapat dilakukan oleh

laboratorium yang tidak memiliki akreditasi, sehingga rata-rata pembangkit

PLN melakukan uji bulanan dengan laboratorium external. Namun guna

menjaga pencemaran air, PLN tetap secara rutin memonitor beberapa

parameter utama seperti pH 6.0 – 9.0, suspended solid <100 ppm dan

turbidity < 5 NTU.

8) Kunci Sukses Menjaga Kualitas Analisa Laboratorium Kimia Air

Untuk menjaga kualitas analisa laboratorium air, seorang analis

kimia harus bekerja sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP),

tingkat ketelitian yang tinggi dan disiplin dalam segala aspek. Hal ini perlu

didukung dengan peralatan yang perform mengacu pada standar ASTM

(berdasarkan masing-masing jenis analisa).

Factor eksternal yang dapat mempengaruhi kualitas analisa seperti

ketersediaan bahan baku analisa, proses delivery, expiring date, kesiapan

plant (pompa injeksi, vacuum pulsator, line cleaning, backwash, dll).

9) Analis Kimia dan Perencanaan Produksi Air

Ada hal yang cukup menarik bagi seorang supervisor analis kimia,

di PLN, perencanaan dan evaluasi produksi air dibebankan pada jabatan

analis kimia. Padahal Balance of Plant (BOP) harusnya tetap menjadi

tanggung jawab supervisor operasi ataupun supervisor rendal operasi.

Karena kebutuhan utama produksi air adalah untuk keberlangsungan

pembangkit. Seorang analis kimia murni, seharusnya hanyalah melakukan

analisa dan menjaga kualitas tiap parameter.

Namun dewasa ini, hal semacam ini tidak dapat diindahkan begitu

saja, terutama setelah masuknya alih daya dalam bisnis produksi air di

pembangkitan. Peran analis kimia bergeser dari yang semula melakukan

analisa langsung menjadi supervisi analisa yang dilakukan alih daya

Page 22: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 22

(auditor). Sehingga dengan bergesernya peran tersebut, analis kimia juga

menjadi perencana sekaligus pengendali sistem produksi air dan kualitas

pada siklus air – uap PLTU.

B. Laboratorium Batubara

Laboratorium Batubara dibutuhkan sebagai pengujian kecocokan

kondisi batubara yang dikirimkan terhadap kondisi batubara yang diperlukan

sebuah unit pembangkit. Pada pembangkitan, bahan bakar menjadi hal yang

menarik untuk diperbincangkan karena dari sinilah effisiensi dan biaya

pembangkitan tersebut paling besar pengaruhnya.

Tanpa laboratorium batubara internal, PLN akan kesulitan menentukan

kapan dibutuhkannya uji umpire, dan PLN akan sulit mengetahui apakah terjadi

“kecurangan” dalam proses pasokan batubara. Untuk membantu mengurangi

losses akibat energy primer, peran analis kimia menjadi penting disini.

A. Pengenalan Peralatan Analisa Laboratorium Kimia Batubara

Peralatan laboratorium kimia Batubara yang wajib dimiliki oleh

analis kimia adalah Bomb Kalorimeter, oven, sulfur analyzer, proximate

analyzer, Rotary Sample Divider, timbangan, neraca analytic, asam

benzoate, desikator, drying oven dan CHN Analyzer.

Parameter wajib yang diukur pada batubara antara lain total

moisture, ash content, sulfur content dan nilai kalori. Untuk memperoleh

nilai analisa yang akurat perlu dilakukan kalibrasi peralatan seperti bomb

calorimeter 1 minggu 1 kali.

B. Analisa Sizing Batubara

Sizing batubara sangat berperan untuk stabilitas temperature ruang

bakar, dan juga distribusi batubara. Di PLTU Pulverizad hal ini juga

berperan untuk menetukan kualitas pembakaran dan performa mill. Efek

yang terjadi jika sizing terlalu besar adalah pemerataan temperature dan

juga tidak terbakarnya dengan sempurna batubara di ruang bakar.

Sedangkan jika terlalu halus, maka akan mengakibatkan dust batubara yang

terlalu tinggi dan bisa mengakibatkan kebakaran di jalur transport batubara.

Kesulitan yang sering ditemui saat akan melakukan analisa sizing

adalah, misskomunikasi antara bagian bahan bakar dan analis kimia,

sehingga waktu pengambilan sampel tidak sesuai. Keterbatasan akses

pengambilan sampel, sehingga hasil analisa pun kurang akurat.

C. Aturan pada ASTM mengenai Metode Sampling

4,75 mm,

D. Metode Preparasi Sampel

Proses preparasi di PLTU biasanya sudah terbantu oleh peralatan

mechanical sampler, sehingga batubara langsung digiling menuju ukuran

yang dibutuhkan sesuai standar ASTM yakni 4,75 mm.

Page 23: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 23

E. Analisa Air Dry Losses (ADL) / Free Moisture

Untuk melakukan analisa ADL perlu dilakukan penimbangan awal

sampel pada Loyang oven yang telah disiapkan. Lakukan pencatatan berat

sampel lalu masukkan ke dalam oven selama 12 jam. Setelah 12 jam cek

kembali timbangan Loyang tersebut dan catat setelahnya masukkan kembali

kedalam oven, dan lakukan penimbangan tiap jam setelahnya hingga nilai

timbangan antara Jam H dan Jam H-1 adalah sama/konstan. Maksimum

proses adalah 18 Jam dan temperature maksimum 40 C, karena jika

melebihi 18 jam dan temperature >40 C hasilnya akan menjadi tidak baik

dan tidak akurat. Perbedaan timbangan awal dan hasil drying oven adalah

nilai Free Moisture dari batubara tersebut.

Setelah didapatkan hasil analisa ADL tersebut, sampel di preparasi

untuk melakukan analisa selanjutnya dengan cara di crushing / dihaluskan

hingga 0.25 mm. sampel kemudian dibagi dua, 1 untuk General Analysis

dan 1 untuk pengujian Residual Moisture Analysis.

F. General Analysis

Pada analisa general / analisa umum, yang dilakukan pengujian

antara lain nilai kalori, Inherent Moisture, Sulfur Content, Volatille Matter,

Ash Content dan Ultimate Analysis.

G. Residual Moisture

H. Analisa Sizing Bed Material (PLTU CFB)

Pada PLTU Circulating Fluidized Bed (CFB) terdapat keunikan

pada ruang bakarnya, selain bahan bakar dan udara bakar, terdapat material

lain yang dinamakan bed material. Material ini antara lain berupa pasir

kuarsa (Sand) dan batu kapur (Limestone).

Berdasarkan pengalaman di PLTU CFB Teluk Sirih, yang perlu

dijaga adalah sizing pada pasir baru dan bottom ash yang akan dimasukkan

kembali ke dalam boiler. Perlakuannya mirip dengan pengecekan sizing

batubara, namun memiliki perbedaan screen ayakan.

I. Analisa Kemampuan Bed Material/Bottom Ash

Ash diffusion / unburnt carbon

J. Kunci Sukses Menjaga Kualitas Analisa Laboratorium Kimia Batubara

K. Analis Kimia dan Perencanaan Bahan Bakar

Page 24: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 24

BAB III

PENGENDALIAN MUTU

Setiap kegiatan selalu dapat diukur berdasarkan kuantitas dan kualitas. Pada

analisa kimia, kualitas analisa ditentukan oleh 3 faktor, Kompetensi SDM,

Standarisasi Prosedur dan Performa Peralatan Analisa.

A. Kompetensi SDM

SDM pada analis kimia, harus memiliki background pendidikan

kimia. Disertai pelatihan-pelatihan penguasaan peralatan, ketelitian,

kemampuan mengikuti prosedur dan memahami standar keselamatan.

B. Standarisasi Prosedur

C. Performa Peralatan

D. Klasifikasi Mutu

Sebagai dasar penentuan dalam pengendalian mutu, maka kita harus

mampu membedakan / mengklasifikasikan standar pengolahan/penganganan.

Dalam dunia pembangkitan mutu yang perlu dikendalikan dapat dibagi menjadi

:

1) Mutu Bahan Baku

Bahan Baku pada PLTU terdiri dalam 2 bagian utama, bahan

baku cairan dan bahan baku padat. Bahan baku udara tidak dilakukan

karena kondisi ambient pada dasarnya tidak berubah dan telah dilakukan

pengujian saat feasibility test. Pada bahan baku cair yang diuji adalah Air

Penambah / Demin, HSD dan Pelumasan, sedangkan Bahan Baku Padat

dapat berupa Batu Bara, Pasir, Limestone dan Material Pemeliharaan.

Beberapa pengujian tidak dapat dilakukan on site karena

keterbatasan alat, untuk itu demi menjaga mutu bahan maka PLN selalu

berusaha meminta supplier untuk dapat melampirkan hasil analisa

laboratorium terhadap barang yang mereka pasok. Sedangkan untuk

pengujian yang juga dapat dilakukan langsung oleh laboratorium PLN,

maka akan langsung diuji untuk mengetahui jika terjadi penyimpangan

mutu.

Jika hasil antara Laboratorium PLN dan analisa lab supplier

berbeda melebihi standar, maka akan dilakukan uji umpire pada

laboratorium independent, hal ini lah yang menjadi concern bagi tim

laboratorium untuk menjaga kualitas penyediaan bahan baku. Biasanya di

PLTU yang paling sering dan difokuskan untuk dijaga mutunya adalah

bahan bakar Batubara dan HSD.

2) Mutu Proses

Proses pada suatu PLTU memiliki alur yang cukup panjang dan

berbeda beda berdasarkan karakteristik bahan yang akan diuji. Pada

batubara sampel berasal dari proses bongkar dan pengisian, dan pada saat-

Page 25: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 25

saat tertentu (misalkan performance test) dilakukan juga pengambilan

sampel dari Coal Feeder.

Sedangkan untuk Air Demin, berdasarkan siklus Air dan Uap

dilakukan pengambilan sampel pada Condenser, Deaerator, Feedwater

Tank, Boiler Drum, Saturated Steam dan Superheated Steam.

Pengujian pelumas dilakukan pada Transformator, Turbin dan

Pompa – Pompa 6 kV.

3) Mutu Limbah

Limbah pembangkit dibagi menjadi 3, Limbah Padat, Cair dan

Gas. Seorang analis kimia melakukan pengujian pada limbah yang

tergolong B3. Limbah padat yang diuji antara lain Bottom Ash dan Fly

Ash. Limbah cair antara lain Air Buangan Blowdown, air backwash multi

medium filter, final pit WWTP dan final Pit Coaly Waste Water. Limbah

gas yang diuji antara lain gas buang / emisi.

Khusus mutu limbah, beberapa dapat dilakukan pengolahan.

Secara skala lab dapat dilakukan langsung dengan izin penelitian. Namun

saat akan dilakukan penerapan maka tetap harus memiliki izin dari bidang

terkait antara lain dari kementerian lingkungan hidup. Limbah dari

pembangkit terutama PLTU yang cukup bervariasi merupakan peluang

dan menjadi factor penilaian proper.

Beberapa limbah yang pernah dilakukan pengembangan antara

lain

Page 26: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 26

BAB IV

SHARING UNTUK INDONESIA TERANG

A. S.W.A.T (Sea Water)

S.W.A.T adalah sebuah ide yang didasari oleh kekhawatiran

terhadap kondisi pemakaian air raw yang begitu tinggi di Sektor Teluk

Sirih. Air raw digunakan untuk beberapa tempat, antara lain sebagai air

service, potable, bahan baku demin plant, dan juga untuk air pengisi tanki

fire fighting. Beberapa kondisi peralatan yang tidak optimal, mengakibatkan

neraca limbah air juga menjadi cukup tinggi, hal ini akan menghambat

proses proper PLTU Teluk Sirih.

Setelah dicek melalui neraca air, didapatkan salah satu pemakaian

terbesar air raw adalah untuk produksi demin dan untuk pengisi tanki fire

fighting. Untuk memberikan kepastian terhadap pengamanan kondisi

kebakaran, tanki fire fighting tidak dapat ditawar-tawar levelnya. Indikasi

kebocoran pada line memang disinyalir kuat memberikan kontribusi

meningkatnya kuantitas kebutuhan air. Selain itu pemakaian air unit pun

meningkat begitu tingginya, berdasarkan analisa silica di drum sangat

bagus, padahal tim labor sudah meminta tutup blowdown untuk

penghematan air yang perlu dibuang. Tiap hari blowdown diperkirakan

tetap terbuang mencapai 25 ton.

Dua kondisi ini lah yang kemudian dianggap oleh pak nazif sebagai

peluang untuk melakukan penghematan pemakaian air. Belum lagi air fire

fighting tidak membutuhkan kualitas yang sempurna, air blowdown

seharusnya sudah cukup untuk memenuhi kualitas tersebut. Untuk

mendukung teorinya, beliau tidak ragu untuk melakukan pengecekan di lab

terhadap kondisi air blowdown dan final drain pit.

B. Pemakaian Bottom Ash untuk pengganti Tawas

C. Aplikasi Analisa kadar konsentrasi HCL dan NaOH

Pada aplikasi ini dilakukan perhitungan konsentrasi menggunakan

hydrometer dan mengurangi paparan bahan kimia jika dibandingkan dengan

metode konvensional yaitu dengan alat titrasi. Belum lagi harus dilakukan

perhitungan manual, sedangkan dengan aplikasi, rumus sudah masuk

kedalam aplikasi, sehingga akan langsung dilakukan perhitungan komputer

dan akan keluar nilai hasil yang diinginkan.

D. Pengaturan kualitas Air sungai berdasarkan Musim

Orang pasti tahu 2 musim yang ada di Indonesia, musim hujan dan

musim kemarau. Namun ada musim tambahan khusus sungai Ombilin,

yakni musim bercocok tanam. Mari kita bahas satu-persatu.

Page 27: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 27

1. Musim Kemarau

Saat kemarau, lumut akan banyak dan seringkali menyumbat

system pipa dan pompa, sehingga dibutuhkan modifikasi di hulu

dengan saringan dari batangk kayu. Kayu yang baik tidak akan mudah

lapuk, sedangkan jika menggunakan besi akan cepat karat.

2. Musim Hujan

Saat musim penghujan, air danau singkarak masih mengalir

sehingga air ke sungai ombilin akan berkurang. Saat musim hujan

berlumpur turbidity hanya berkisar 50 NTU. Tapi jika aliran singkarak

diperkecil, air berlumpur akan menjadi >1000 NTU.

Jika mengikuti SOP lama, tidak akan mampu menjaga

kualitas air dan akan berkurang produksi air. Sehingga dibuatlah

modifikasi untuk clarifier bertingkat, dan dijalankan kedua clarifier.

Selain itu juga dilakukan rutinitas drain lumpur yang mengendap.

3. Musim Bercocok Tanam

Pada musim bercocok tanam, penggunaan pupuk oleh petani

akan meningkat, sehingga silica pada air akan ikut meningkat. Sering

gagal regenerasi anion dikarenakan kualitas silica <20 ppb tidak

tercapai, sehingga reject kekentalan untuk injeksi regenerasi

dinaikkan yang awalnya 3,5% menjadi 5 %. Pada percobaan pertama

bahkan dinaikkan hingga 7%, seiring waktu dilakukan evaluasi dan

didapat angka optimal pada 5%.

E. Rencana Penelitian / Harapan

Pak Nazif masih belum cukup puas melakukan penelitian di bidang

kimia, jikalau di akhir masa kerja nya ini beliau tidak dapat melakukannya,

beliau berharap staffnya dapat menggantikannya kelak. Terutama setelah

beliau kini bergelut dengan PLTU berbahan bakar batubara berkalori rendah

dan juga dengan spesifikasi yang tidak biasa, PLTU CFB Teluk Sirih.

Banyaknya failure disisi refractory. Hal ini tidak beliau temukan di PLTU

tipe Pulverized. Rataan pada PLTU PC, yang sangat ditakutkan adalah

kualitas air/steam karena kontraktual sudah cukup untuk mengatasi

permasalahan disisi batubara. Sedangkan pada PLTU CFB, air dan batubara

sama-sama dapat menjadi masalah besar bagi keberlangsungan produksi

PLTU. Bahkan lebih sering terdengar permasalahan pada internal

combustion lah yang membuat EAF PLTU CFB menurun.

Dengan adanya penelitian ini, beliau berharap kedepan material dan

kualitas refractory dapat dilakukan pengecekan rutin seperti halnya bahan

bakar dan air, setidaknya setiap ada kondisi shutdown unit yang bisa

dijadikan waktu untuk pengambilan sampel.

F. Literature dan Ilmu Terapan

Page 28: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 28

Sering orang memiliki pemahaman bahwa ilmu terapan sudah

cukup dalam pekerjaan, ada pula yang beranggapan Literature lah yang

terbaik. Namun nyatanya kedua hal tersebut sangat saling berhubungan.

Tanpa literature kita tidak akan tahu darimana kita akan memulai, kenapa

suatu kejadian terjadi dan lain sebagainya, namun ini hanya kondisi yang

sangat ideal berdasarkan hasil penelitian orang-orang terdahulu, sehingga

sedikit saja ada perbedaan kondisi dapat berpengaruh pada pondasi

literature, disitulah tempat ilmu terapan itu.

Banyaknya pengalaman tidak pernah bohong, kecepatan dalam

melakukan hal yang tepat akan menjadi pembedanya. Karena secara naluri

intuitifnya, seseorang dengan pengalaman akan memilah kemungkinan

berdasarkan banyaknya kejadian serupa yang ditemuinya dalam

pengalamannya tersebut. Bagi pak Nazif, disinilah letak menariknya

menjadi analis kimia. Perkembangan kimia selalu ada dari tahun ketahun,

penelitian dari dalam maupun luar negeri terus dilakukan, baik dari sisi

kesehatan, efektifitas produksi, maupun bahan kimia baru yang ramah

lingkungan. Sehingga selalu ada hal baru yang bisa dipelajari, walau tidak

semuanya memang akan kita implementasikan dalam pekerjaan, namun

kondisi ini memicu kreatifitas seorang analis.

G. Kegiatan BKK, Kegiatan Keagamaan dan Kegiatan Non-Corporate

Pak Nazif pernah berperan dalam Badan Kesejahteraan Karyawan

(BKK) di bidang Sosial, contoh kegiatan, menjenguk orang sakit, saran

untuk meningkatkan tali silaturahim antar pegawai, agar dapat diadakan

pertemuan keluarga / family gathering tahunan.

Selain itu beliau juga sempat aktif dalam Kegiatan Keagamaan di

bidang dakwah, kegiatannya antara lain mencari penceramah, rutinitas

tahunan seperti idul adha, idul fitri, 1 muharram, maulid nabi dll. Saran dari

beliau adalah kegiatan seperti ini agar dapat lebih dirutinkan lagi dan lebih

bagus jika dapat diadakan bulanan.

Dari sisi ekonomi, beliau pernah menjadi pengurus Koperasi

sebagai ketua, wakil ketua maupun pengawas. Menjadi pengurus koperasi

berbeda dengan saat menjadi pegawai PLN. Karena koperasi adalah sistem

bisnis, sehingga perlu ada kemampuan relasi ke bagian lain dan kemampuan

itu harus kuat begitu pula dengan sisi kemampuan mengatur finansial.

Selain internal PLN, beliau bahkan pernah diamanatkan sebagai

Sekretaris Tim Pekan Olahraga di kota sawahlunto, kemampuan relasi

sangat dibutuhkan terutama dengan masyarakat umum dan berbeda dengan

relasi ke sesama pegawai.

H. Pandangan terhadap Dunia Kelistrikan PLN dimasa lampau, kini dan nanti

32 Tahun sudah berlalu sejak “Negarawan” satu ini memulai

karirnya di PT PLN (Persero) Wilayah II sebagai Pengatur Teknik.

Page 29: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 29

Sepanjang perjalanan karirnya, sebagian besar dihabiskan sebagai seorang

Analis Kimia pada pembangkit.

Dimasa sulit, saat penerapan APD tidak begitu diutamakan seperti

saat ini, beliau mengaku pernah terkena percikan bahan kimia berbahaya,

namun respon penanganan cepat dan intensitasnya yang tidak cukup besar

membuat Ayah 4 orang anak ini tidak mengalami gangguan yang berarti.

Saat ini diakuinya, pemetaan risiko di PLN sudah semakin baik,

risiko tersebut dapat sangat minimal. Hal ini memberikan dampak yang

bagus kepada pegawai, namun sosialisasinya harus terus ditingkatkan

sehingga kewaspadaan pegawai tetap terjaga dan fokus untuk keselamatan.

Selain masalah keselamatan dalam bekerja, beliau juga menyoroti

giatnya PLN saat ini dalam membudayakan Community of Practice (CoP)

dan Inovasi, menurutnya geliat ini sudah dimulai di awal millennium ini

dengan hadiah yang menarik setiap tahunnya. Beliau sangat mendorong

staffnya untuk terus berperan aktif dalam mencari ide-ide baru khususnya

dibidang kimia, karena bidang ini menurutnya merupakan bidang yang terus

menerus berkembang seiring waktu. Asalkan rajin melakukan penelitian,

memiliki fondasi pengetahuan yang cukup, orang kimia akan mampu

melahirkan mahakarya yang dapat bermanfaat bagi PLN bahkan bagi

Bangsa ini.

Pendorong semangat pegawai memang tidak lain salah satunya

adalah masalah finansial. Lagi-lagi korporasi kita memiliki langkah yang

bijak melihat hal ini. Beberapa tahun belakangan, sering kita dapatkan hasil

dari kerja keras tahunan berupa bonus/iks. Hal ini menurutnya seharusnya

ditanggapi positif dari pegawai PLN saat ini, apalagi kebanyakan pegawai

baru / generasi “Y”.

Fenomena yang terjadi dikalangan generasi “Y” antara lain adalah

gemar mencari alternative lain. Belajar sambil bekerja, setelah selesai

menempuh pendidikan mencoba bekerja ditempat yang lebih bergengsi,

tidak salah memang dengan hal itu. Namun bagi “Negarawan” kita hal

tersebut keliru, selama 32 tahun beliau berada di PLN, beliau merasa apa

yang diberikan oleh PLN sudah lebih dari kelaikan hidup, sehingga untuk

berpindah perusahaan tidak pernah terpikirkan oleh beliau selama 32 tahun

ini.

Bedanya dengan generasi “Y”, menurut beliau adanya pemetaan

antara jalur pelaksana dan jalur D3/S1 yang mengakibatkan career path

lulusan SMA menjadi terbatas bahkan bisa dianggap mustahil. Belum lagi

ketentuan pensiun usia 46 tahun membuat anak-anak muda ini akan berpikir

ulang jika mendapat tawaran dari perusahaan lain.

Namun solusinya menurut “negarawan” kita ini adalah, boleh

melanjutkan studi, namun setelahnya alih-alih melamar ke perusahaan lain,

lebih baik melamar kembali ke PLN melalui jalur S1/D3. Ini jauh lebih pas

dibandingkan pergi keluar perusahaan. Disamping ada kerugian pada

karyawan, yang akan lebih dirugikan lagi adalah PLN sendiri.

Page 30: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 30

Jika memungkinkan, sarannya, PLN dapat memberikan juga

kesempatan bagi mereka yang ada di jalur pelaksana, melalui semacam

seleksi khusus bagi mereka yang berprestasi. Sehingga kesempatan itu tetap

ada walau hanya kecil sekali.

Ada satu hal lagi yang menurut pak nazif yang harus diingat oleh

pegawai PLN, untuk bekerja tanpa ada “embel-embel” seseorang.

Maksudnya, jangan gantungkan kehidupan pekerjaanmu dengan seseorang.

Ada yang bilang blok A, blok B dan Blok lainnya, ada yang menyebutnya

Orangnya si A, Orangnya si B, atau Gerbong A, Gerbong B dan sebagainya,

Jangan !

Ingatlah jabatan orang yang kita gantungkan kehidupan kita itu

tidak kekal selamanya, lakukan kerja dengan benar dan baik, dan itulah

yang justru akan membimbing mencapai tujuan.

I. Antara Keluarga dan Pekerjaan

“Mantan Pacar” pak Nazif bernama Sri Wahyuni. Mantan pacar

tersebut kini sudah menjadi Ibu bagi anak-anak pak nazif, usia pernikahan

sudah hamper masuk usia perak (saat ini 24 tahun). Pernikahan itu terjadi

di tahun 1987, atau kira-kira 2 tahun setelah pak nazif diterima sebagai

tenaga harian di PLN.

Saat ditanya tips nya untuk pegawai yang juga berada di awal masa

pernikahan dan di awal karirnya, pak nazif menyampaikan agar memastikan

komitmen bersama antara suami dan istri. Hal ini harus dilakukan, karena

di awal masa kerja kita akan sering dipanggil bos untuk datang ke unit,

sering diganggu hari liburnya, dan akan terbagi pikiran kita antara rumah

dan kantor.

Perlu diyakinkan sang istri mampu menerimanya, perlu dipastikan

saat kelak dikaruniai anak, kita mampu membagi waktu yang tepat. Jika ada

pekerjaan yang sangat mendesak sedangkan di rumah juga ada yang

mendesak, pastikan ada yang dapat menggantikan peran kita disalah satu

tugas tersebut. Yang paling memungkinkan adalah peran di kantor.

Sehingga jangan pernah pelit dengan ilmu yang kita miliki, sehingga semua

orang dapat mem-backup kita.

Page 31: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 31

BAB V

BIODATA

NARASUMBER

Nama : MUHAMMAD NAZIF

NIPEG : 6485068A

Tempat, Tanggal Lahir : PADANG , 18 Januari 1964

Jenis Kelamin dan Agama : Laki-laki , Islam

Stat Perkawinan & Jml Kel : Kawin Laki-laki

1 Istri 4 Anak

Alamat : PERUM. UNAND BLOK B II/2

JL FISIKA I No. 15 PADANG 25163

Indonesia

Sekolah Dasar : SDN I BATUSANGKAR

SMP : SMP NEGERI II BATUSANGKAR

STM Kimia : STMA NEGERI PADANG

Tanggal Masuk : 18 Februari 1985

Tanggal Calon Pegawai : 01 Agustus 1987

Tanggal Pegawai Tetap : 01 April 1988

Golongan Terakhir : 2C05c

Jabatan Terakhir : SUPERVISOR ANALISA KIMIA

Sejak 01 Oktober 2014

Grade/Skala Grade Terakhir : System 4/SYS04-20

(Sejak 01 Juli 2014 )

Riwayat Jabatan : Analis Kimia selama 32 Tahun

Pejabat Pengadaan selama 9 Tahun

Bahan Bakar selama 1 Tahun

Karya CoP & Inovasi :

Page 32: ANALISIS KIMIA PLTU - pln-uiksbs.co.id Capturing 2017...ANALIS KIMIA PLTU | 5 ABSTRAK LAHIR dengan nama Muhammad Nazif telah berkarir selama 32 tahun di PLN dan selama itupula menekuni

ANALIS KIMIA PLTU | 32

PENULIS

Nama : MGS M TANTHOWI TOM

NIPEG : 9113261ZY

Tempat, Tanggal Lahir : PALEMBANG , 20 Mei 1991

Jenis Kelamin dan Agama : Laki-laki , Islam

Stat Perkawinan & Jml Kel : Belum Kawin

Alamat : Komp. Kenten Permai Blok I No 5 Kalidoni

Palembang

SD : SD Negeri 596 Palembang

SMP : SMP Negeri 29 Palembang

SMA : SMA Plus Negeri 17 Palembang

D3 : STT – PLN Jakarta

Tanggal Masuk : 01 April 2013

Jabatan Terakhir : SUPERVISOR RENDAL OPERASI

Sejak 01 Februari 2017

Grade/Skala Grade Terakhir : Basic 1/BAS01-03

(Sejak 01 Juli 2016 )

Riwayat Jabatan : Operator selama 3 Tahun

Perencana dan Pengendalian Operasi

selama 1 Tahun

Pemeliharaan Listrik selama 1 Tahun

Karya CoP & Inovasi : Paku Payung (2015)

SiSir (2014)

SIMBA (2013)