analisis kimia 2

9
. Identifikasi ion merkuri (larutan uji HgCl2 0,05 M) a. Ketika larutan uji HgCl2 yang tidak berwarna ditambahkan larutan NaOH (tidak berwarna) terbentuk endapan berwarna merah kecoklatan dari HgO dan ketika ditambahkan NaOH secara berlebih endapan tersebut tidak larut. Namun ketika ditambahkan H2SO4 terbentuk larutan tidak berwarna. Ini mengindikasikan bahwa endapan HgO ini tidak larut dalam basa kuat tetapi larut dalam asam kuat. Adapun reaksi yang terjadi adalah : Hg2+(aq) + 2 OH-(aq) → HgO(s)↓ + H2O(l) b. Prosedur ini dilakukan menggunakan gas H2S. Pada saat gas H2S dialirkan ke dalam larutan uji, maka akan terbentuk endapan hitam yang merupakan campuran dari merkuri (II) sulfida dan logam merkuri. Dengan reaksi sebagai berikut. Hg22+(aq) + H2S(s) → Hg(l)↓ + HgS(s)↓ + 2 H+(aq) 3Hg2+ (aq)+ 2Cl-(aq) + 2H2S(g) → Hg3S2Cl2(s)↓ + 4H+(aq) Hg3S2Cl2(aq)↓ + H2S(g) → 3HgS(s)↓ + 2H+(aq) + 2Cl-(aq) 4. Identifikasi ion kupri (larutan uji CuSO4 0,25 M) a. Ketika larutan uji CuSO4 yang berwarna biru ditambahkan larutan NaOH (tak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna biru dan endapan biru dari Cu(OH)2. Reaksi yang terjadi adalah Cu2+(aq) + 2OH-(aq) → Cu(OH)2(s)↓ Dan setelah dipanaskan terbentuk endapan hitam dari CuO. Adapun reaksinya yaitu: Cu(OH)2(s) ↓ → CuO(s)↓ + H2O(l) b. Ketika larutan uji ditambahkan larutan KI (tak berwarna) terbentuk endapan putih (CuI) yang jumlahnya sedikit dan larutan yang berwarna kecoklatan. Reaksi yang terjadi adalah 2Cu2+(aq) + 5 I-(aq) → 2 CuI(s) ↓ + I3-(aq) Putih coklat Terbentuknya larutan yang berwarna kecoklatan karena adanya ion-ion triiodida (I3-). Ion ini tidak stabil dan mudah terurai menjadi ion I- dan I2. Larutan I2-lah yang menyebabkan larutan berwarna coklat. I3-(aq) I-(aq) + I2(aq) coklat Secara teori dengan menambahkan natrium tiosulfat secara berlebih pada larutan tersebut, ion triiodida akan direduksi menjadi ion iodida yang

description

analitik

Transcript of analisis kimia 2

Page 1: analisis kimia 2

. Identifikasi ion merkuri (larutan uji HgCl2 0,05 M)a. Ketika larutan uji HgCl2 yang tidak berwarna ditambahkan larutan NaOH (tidak berwarna) terbentuk endapan berwarna merah kecoklatan dari HgO dan ketika ditambahkan NaOH secara berlebih endapan tersebut tidak larut. Namun ketika ditambahkan H2SO4 terbentuk larutan tidak berwarna. Ini mengindikasikan bahwa endapan HgO ini tidak larut dalam basa kuat tetapi larut dalam asam kuat. Adapun reaksi yang terjadi adalah :Hg2+(aq) + 2 OH-(aq) → HgO(s)↓ + H2O(l)b. Prosedur ini dilakukan menggunakan gas H2S. Pada saat gas H2S dialirkan ke dalam larutan uji, maka akan terbentuk endapan hitam yang merupakan campuran dari merkuri (II) sulfida dan logam merkuri. Dengan reaksi sebagai berikut.Hg22+(aq) + H2S(s) → Hg(l)↓ + HgS(s)↓ + 2 H+(aq)3Hg2+ (aq)+ 2Cl-(aq) + 2H2S(g) → Hg3S2Cl2(s)↓ + 4H+(aq)Hg3S2Cl2(aq)↓ + H2S(g) → 3HgS(s)↓ + 2H+(aq) + 2Cl-(aq)

4. Identifikasi ion kupri (larutan uji CuSO4 0,25 M)a. Ketika larutan uji CuSO4 yang berwarna biru ditambahkan larutan NaOH (tak berwarna) terbentuk larutan yang berwarna biru dan endapan biru dari Cu(OH)2. Reaksi yang terjadi adalahCu2+(aq) + 2OH-(aq) → Cu(OH)2(s)↓Dan setelah dipanaskan terbentuk endapan hitam dari CuO. Adapun reaksinya yaitu:Cu(OH)2(s) ↓ → CuO(s)↓ + H2O(l)b. Ketika larutan uji ditambahkan larutan KI (tak berwarna) terbentuk endapan putih (CuI) yang jumlahnya sedikit dan larutan yang berwarna kecoklatan. Reaksi yang terjadi adalah2Cu2+(aq) + 5 I-(aq) → 2 CuI(s) ↓ + I3-(aq)Putih coklatTerbentuknya larutan yang berwarna kecoklatan karena adanya ion-ion triiodida (I3-). Ion ini tidak stabil dan mudah terurai menjadi ion I- dan I2. Larutan I2-lah yang menyebabkan larutan berwarna coklat.I3-(aq) I-(aq) + I2(aq)coklatSecara teori dengan menambahkan natrium tiosulfat secara berlebih pada larutan tersebut, ion triiodida akan direduksi menjadi ion iodida yang tidak berwarna dan warna putih dari endapan CuI akan terlihat dengan jelas.reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :I3-(aq) + 2S2O32-(aq) → 3I-(aq) + S4O62-(aq)Reaksi ini dapat dipakai dalam analisis kuantitatif untuk penentuan tembaga secara iodometri.c. Setelah larutan uji ditambahkan KSCN yang tidak berwarna terbentuk endapan hitam dan setelah beberapa saat larutan berwarna hijau. Adapun reaksinya adalah sebagai berikut :Cu2+(aq) + 2 SCN-(aq) → Cu(SCN)2(s)↓Selanjutnya didiamkan beberapa saat endapan terurai perlahan-lahan membentuk tembaga (I) tiosianat putih, dan terbentuk tiosianogen.2Cu(SCN)2(s) ↓ → 2 CuSCN(s) ↓ + (SCN)2(s) ↓

5. Identifikasi ion kadmium (larutan uji CdCl2 0,25 M)a. Pada percobaan ini larutan uji CdSO4 setelah NaOH ditambahkan ke dalam larutan uji, terbentuk

Page 2: analisis kimia 2

endapan putih dari Cd(OH)2, dan ketika ditambahkan NaOH secara berlebih endapan putih tersebut tidak larut. Reaksi yang terjadi adalah :Cd2+(aq) + 2 OH-(aq) Cd(OH)2(s) ↓ Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan, dimana apabila dilakukan penambahan asam encer menyebabkan endapan putih kadmium (II) hidroksida menjadi larut sehingga kesetimbangan bergeser ke kiri. b. Setelah larutan uji ditambahkan KI yang tidak berwarna, terbentuk larutan yang putih susu pada bagian atas dan berwarna tidak berwarna pada bagian bawah namun tidak terbentuk endapan. Hal inilah yang membedakannya dengan ion kupri. Penambahan larutan kalium iodida ke dalam larutan yang mengandung ion kupri akan membentuk endapan putih dari tembaga (I) iodida. Jika dibandingkan dengan ion kupri, maka reaksi antara ion Cd2+ dengan I- tidak dapat membentuk ion-ion triiodida seperti yang terjadi pada reaksi antara ion kupri dengan I-.c. Setelah larutan uji ditambahkan KSCN, terbentuk larutan yang tidak berwarna pada bagian atas dan berwarna putih susu pada bagian bawah kedua larutan semakin memisah. Jika dibandingkan dengan ion kupri, dimana ion kupri yang direaksikan dengan KSCN dapat membentuk endapan hitam Cu(SCN)2 sedangkan ion kadmium jika direaksikan dengan ion tiosianat tidak dapat membentuk endapan (uji ini dapat digunakan untuk membedakan ion Cu2+ dengan ion Cd2+).

6. Identifikasi ion stano (larutan uji SnCl2 0,25 M)a. setelah larutan uji SnCl2 yang agak keruh ditambahkan NaOH terbentuk endapan putih dari stanno hidroksida (Sn(OH)2). Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :Sn2+(aq) + 2 OH-(aq) Sn(OH)2(s) ↓ Ketika ditambahkan NaOH berlebih endapan putih tersebut menjadi larut membentuk ion kompleks tetrahidroksostanat atau ion stanit. Reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah :Sn(OH)2(s) ↓ + 2 OH-(aq) [Sn(OH)4]2-(aq)b. Setelah (NH4)2CO3 yang tidak berwarna ditambahkan ke dalam larutan uji terbentuk endapan putih dari stano hidroksida. Adapaun reaksi yang terjadi :Sn2+(aq) + CO32-(aq) → SnCO3(s)↓Ketika ditambahkan reagensia secara berlebih endapan putih tersebut tidak larut.

7. Identifikasi ion aluminium (larutan uji AlCl3 0,1 M)a. Ketika larutan uji AlCl3 yang tidak berwarna ditambahkan Na2CO3 terbentuk endapan putih Aluminium hidroksida berupa serabut-serabut putih dengan reaksi sebagai berikut :Al3+(aq) + 3 H2O(l) Al(OH)3(s) ↓ + 3 H+(aq)CO32-(aq) + 2 H+(aq) → H2CO3(aq) → H2O(l) + CO2(aq) ↑Penambahan reagensia berlebih pada endapan menyebabkan endapan melarut. Adapun reaksinya yaitu:Al(OH)3(s) ↓ + CO32-(aq) + H2O(l) → [Al(OH)4]-(aq) + HCO3-(aq)Endapan putih aluminium hidroksida terbentuk karena natrium karbonat menetralkan asam yang dibebaskan pada hidrolisis aluminium dengan melepaskan gas karbon dioksida. Endapan aluminium hidrolsida dengan penambahan reagen berlebih akan melarut membentuk kompleks [Al(OH)4]- menurut reaksi:

Page 3: analisis kimia 2

Al(OH)3(s) ↓ + CO32-(aq) + H2O(l) → [Al(OH)4]-(aq) + HCO3-(aq)

b. Setelah larutan uji ditambahkan amoniak terbentuk koloid Al(OH)3. Reaksi yang terjadi adalah :Al3+(aq) + 3 NH3(aq) + 3 H2O(l) → Al(OH)3(s) ↓ + 3 NH4+(aq)Ketika ditambahkan larutan NH4Cl yang tidak berwarna, koloid yang terbentuk tidak larut. Hal ini disebabkan karena berkurangnya kelarutan dengan adanya garam amonium, NH4C2O4 (efek ion sejenis). Dimana sebagian kecil endapan masuk ke dalam larutan sebagai koloid aluminium hidroksida (sol). Sol ini berkoagulasi pada pendidihan atau pada penambahan garam-garam yang larut, misalnya amonium oksalat.

8. Identifikasi ion ferri (larutan uji FeCl3 0,1 M)a. Setelah larutan uji FeCl3 yang berwarna kuning ditambahkan NaOH terbentuk endapan merah coklat dari besi (III) hidroksida. Reaksi pembentukkannya adalah sebagai berikut :Fe3+(aq) + 3 OH-(aq) → Fe(OH)3(s) ↓ Setelah ditambahkan NaOH berlebih endapan tersebut tidak larut dan larutannya tidak berwarna.b. Setelah larutan uji ditambahkan NH3 terbentuk endapan merah dari besi (III) hodroksida. Reaksi yang terjadi adalah :Fe3+(aq) + 3 NH3(aq) + 3 H2O(l) → Fe(OH)3(s) ↓ + 3 NH4+(aq)Ketika ditambahkan NH3 secara berlebih endapan merah tersebut tidak larut tetapi setelah ditambahkan H2SO4 17 M terbentuk larutan berwarna kekuningan. Dari penmambahan asam tersebut maka ion Fe3+ akan direduksi menjadi ion Fe2+ yang berwarna kuning.

9. Identifikasi ion krom (larutan uji CrCl3 0,25 M)a. Setelah larutan uji CrCl3 yang berwarna hijau ditambahkan NH3 terbentuk endapan berwarna hijau keabuan dari Cr(OH)3 dan berbentuk seperti gelatin. Reaksi yang terjadi adalahCr3+(aq) + 3 NH3(aq) + 3 H2O(l) → Cr(OH)3(s)↓ + 3 NH4+(aq)Ketika ditambahkan NH3 secara berlebih, endapan menjadi larut dan terbentuk larutan berwarna ungu yang mengandung ion kompleks heksaaminakromat (III).Reaksi yang terjadi sebagai berikut :Cr(OH)3(s) ↓ + 6 NH3(aq) → [Cr(NH3)6]3+(aq) + 3 OH-(aq)b. Setelah larutan uji ditambahkan Na2CO3 terbentuk endapan berwarna hijau keabu-abuan. Reaksi yang terjadi yaitu :2 Cr3+(aq) + 3 CO32-(aq) + 3 H2O(aq) → 2 Cr(OH)3(s)↓ + 3 CO2(g) ↑

10. Identifikasi ion mangan (larutan uji MnCl2 0,25 M)a. Pada saat larutan uji MnCl2 yang tidak berwarna ditambahkan NaOH terbentuk endapan putih dari Mn(OH)2. Adapun reaksi yang terjadi adalah :Mn2+(aq) + 2 OH-(aq) → Mn(OH)2(s)↓Setelah didiamkan beberapa saat, endapan putih berubah menjadi coklat. Hal ini terjadi karena endapan mangan (II) hidroksida mudah teroksidasi bila terkena udara luar. Ketika terbentuk mangan dioksida berhidrat, MnO(OH)2. Reaksi pembentukannya sebagai berikut :Mn(OH)2(s)↓ + O2(g) + H2O(l) → MnO(OH)2(s)↓ + 2 OH-(aq)

Page 4: analisis kimia 2

b. Ketika larutan uji ditambahkan Na2CO3 terbentuk endapan putih dari MnCO3. Reaksi yang terjadi adalah :Mn2+(aq) + CO32- (aq) → MnCO3(s)↓Setelah beberapa saat larutan berubah menjadi kuning coklat. Hal ini terjadi karena MnCO3 yang telah terbentuk mudah teroksidasi jika terkena udara luar membentuk endapan MnO2 yang berwarnakuning kecoklatan.

11. Identifikasi ion nikel (larutan uji NiSO4 0,25 M)a. Pada saat larutan uji NiSO4 yang berwarna hijau muda, ditambahkan NaOH terbentuk endapan hijau dari Ni(OH)2. Endapan hijau ini terbentuk akibat adanya reaksi antara NiSO4 dan NaOH sesuai denagn persamaan reaksi berikut :Ni2+(aq) + 2 OH-(aq) → Ni(OH)2(s)↓Setelah ditambahkan NaOH berlebih endapan hijau tersebut tidak larut.b. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan gas H2S. Ketika gas H2S dialirkan ke dalam larutan uji hanya sebagian dari nikel mengendap secara perlahan sebagai nikel sulfida dari larutan netral, tidak terjadi endapan dari larutan yang mengandung asam mineral atau banyak asam asetat. Namun, pengendapan sempurna terjadi dari larutan yang dijadikan basa dengan larutan amonium, atau dari larutan yang mengandung asetat alkali berlebih yang sedikit diasamkan dengan asam asetat. Selain itu, saat gas H2S dialirkan kemudian diidentifikasi menggunakan kertas saring maka tidak terjadi perubahan apapun pada kertas saring termasuk perubahan warna.

12. Identifikasi ion kobalt (larutan uji CoCl2 0,25 M)a. Pada percobaan ini larutan uji CoCl2 ditambahkan NaOH, terbentuk endapan berwarna biru dari Co(OH)Cl dengan persamaan reaksi sebagai berikut :Co2+(aq) + OH-(aq) + Cl-(aq) → Co(OH)Cl(s) ↓Setelah dipanaskan dengan kelebihan NaOH terbentuk endapan berwarna coklat yang semakin memudar seperti merah jambu dan larutannya berwarna bening. Endapan merah jambu ini merupakan endapan Co(OH)2 yang terbentuk dari reaksi sebagai berikut :CoOHCl(s) ↓ + OH-(aq) → Co(OH)2(s) ↓ + Cl-(aq)b. Prosedur ini tidak dilakukan karena tidak tersedia KNO2 di laboratorium. Namun secara teori, bila larutan uji ditambahkan larutan KNO2 akan terbentuk endapan kuning dari senyawa kompleks kalium heksanitritokobaltat (III), K3[Co(NO2)6]. 3 H2O. Adapun reaksinya yaitu:Co2+(aq) + 7 NO2-(aq) + 2 H+(aq) + 3 K+(aq) → K3[Co(NO2)6](s) ↓ + NO(g) ↑+ H2O(l)Dalam reaksi ini terjadi dua tahapan reaksi, yaitu:* Mula-mula, nitrit mengoksidasikan kobalt (II) menjadi kobalt (III):Co2+(aq) + NO2-(aq) + 2 H+(aq) → Co3+(aq) + NO(g) ↑ + H2O(l)* Selanjutnya ion kobalt (III)bereaksi dengan ion nitrit dan kalium:Co3+(aq) + 6 NO2-(aq) +3 K+(aq) → K3[Co(NO2)6](s) ↓Oleh karena itu, pada percobaan ini digunakan KNO3 dan setelah penambahan maka terbentuk larutan yang berwarna merah jambu dengan kata lain tidak terjadi perubahan apapun.

Page 5: analisis kimia 2

13. Identifikasi ion seng (larutan uji ZnCl2 0,25 M)a. Pada saat larutan uji ZnCl2 yang tidak berwarna ditambahkan NaOH terbentuk endapan gelatin putih dari Zn(OH)2 dengan reaksi sebagai berikut :Zn2+(aq) + 2 OH-(aq) Zn(OH)2(s)↓Endapan Zn(OH)2 ketika terus ditambahkan NaOH berlebih endapan tersebut menjadi larut dan larutannya menjadi bening. Reaksi yang terjadi adalah :Zn(OH)2(s) ↓ + 2 OH-(aq) [Zn(OH)4]2-(aq)Ketika endapan putih tersebut ditambahkan amonia , endapan tersebut menjadi larut dan terbentuk larutan yang tidak berwarna. Adapun reaksi yang terjadi adalah:Zn(OH)2(s)↓ + 4NH3(aq) [Zn(NH3)4]2+(aq) + 2OH-(aq)Dan ketika asam sulfat ditambahkan ke dalam endapan putih tersebut , endapannya menjadi larut dan terbentuk larutan yang tidak berwarna. Adapun reaksi yang terjadi adalah :Zn(OH)2(s) ↓ + 2 H+(aq) Zn2+(aq) + 2 H2O(l)

b. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan gas H2S. Bila larutan ZnCl2 dialiri gas H2S maka terbentuk endapan putih dari ZnS. Reaksinya yaitu:Zn2+ + H2S → ZnS↓ + 2H+Selain itu, tidak terjadi perubahan warna yang ditunjukkan oleh kertas saring. Hal ini diakibatkan oleh warna endapan yang sama dengan warna kertas saring sehingga sulit mengamati endapan yang terbentuk.

14. Identifikasi ion kalsium (larutan uji CaCl2 0,5 M)a. Pada saat larutan uji CaCl2 yang tidak berwarna ditambahkan NaOH terbentuk endapan putih dari Ca(OH)2 dan larutannya keruh. Reaksi yang terjadi sebagai berikut :Ca2+(aq) + 2 OH-(aq) → Ca(OH)2(s) ↓

b. Pada saat larutan uji ditambahkan larutan asam sulfat encer ( H2SO4 2 M) terbentuk larutan berwarna putih dan keruh seperti larutan koloid. Dan jika didiamkan beberapa saat maka akan terbentuk endapan berwarna putih. Endapan ini larut dalam asam mineral misalnya HCl, HNO3 dan tidak larut dalam asam asetat. Adapun reaksinya yaitu:Ca2+(aq) + SO4 2-(aq) → CaSO4(s)↓ Endapan yang terbentuk larut dalam asam klorida pekat tetapi tidak larut dalam asam asetat. Adapun reaksinya yaitu:CaSO4(s) + 2 H+(aq) → Ca2+(aq) + H2SO4 (aq)Pada saat larutan uji ditambahkan K2CrO4 yang berwarna kuning terbentuk larutan yang berwarna kuning dari CaCrO4 dengan reaksi sebagai berikut :Ca2+(aq) + CrO42-(aq) → CaCrO4(s)c. Pada saat larutan uji ditambahkan dengan Na2CO3 (seharusnya digunakan amonium karbonat yang tidak berwarna terbentuk endapan amorf berwarna putih keunguan dari CaCO3 dengan reaksi sebagai berikut :Ca2+(aq) + CO32-(aq) → CaCO3(s)↓Setelah endapan putih tersebut dipanaskan endapan menjadi larut dan terbentuk larutan yang

Page 6: analisis kimia 2

berwarna kuning keemasan Secara teoritis, apabila endapan CaCO3 yang dididihkan akan terbentuk kristal, tetapi pada percobaan ini tidaak terbentuk kristal karena endapan hanya dipanaskan (tidak sampai mendidih).

15. Identifikasi ion barium (larutan uji BaCl2 0,25 M)a. Pada saat larutan uji BaCl2 yang tidak berwarna ditambahkan NH4OH (tidak berwarna) terbentuk endapan putih dari Ba(OH)2. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :Ba2+(aq) + 2OH-(aq) → Ba(OH)2(s)↓2NH4OH(aq) + CO2(g) → (NH4)2CO3(aq) + H2O(l)BaCl2(aq) + (NH4)2CO3(aq) → BaCO3(s)↓ + 2NH4Cl(aq)b. Setelah larutan uji BaCl2 ditambahkan H2SO4 terbentuk endapan putih dari BaSO4 dan larutannya juga berwarna putih. Reaksinya adalah :Ba2+(aq) + SO42-(aq) → BaSO4(s)↓Setelah endapan putih ditambahkan HCl 0,025 N terbentuk endapan putih dan larutannya keruh. Hal ini terjadi karena adanya penambahan asam menyebabkan endapan yang terbentuk lebih banyak (larutan putih menjadi keruh karena sebagian zat dalam larutan telah mengendap).

16. Identifikasi ion magnesium (larutan uji MgCl2 0,5 M)a. Pada saat larutan uji MgCl2 yang tidak berwarna ditambahkan amonia terbentuk endapan gelatin yang berwarna putih dari Mg(OH)2. Adapun reaksinya yaitu:Mg2+(aq) + 2 NH3(aq) + 2 H2O(l) → Mg(OH)2(s)↓ + 2 NH4+(aq)Endapan yang terbentuk ditambahkan larutan NH4Cl, endapan larut dalam amonium klorida. Hal ini terjadi karena konsentrasi garam amonium menyebabkan konsentrasi ion hidroksil berkurang sehingga hasil kali kelarutan Mg(OH)2 tidak terlampaui. Dengan demikian magnesium tidak dapat diendapkan dengan adanya amonium klorida.b. Pada saat larutan uji ditambahkan karbona amonium karbonat tidak terbentuk endapan putih dari MgCO3. Dengan kata lain hasilnya negatif. Menurut teori, jika larutan uji ditambahkan karbona amonium karbonat maka akan terbentuk endapan putih dari garam basa sesuai persamaan reaksi berikut:5Mg2(aq) + 6 CO32-(aq) + 7 H2O(l) → 4 MgCO3 . Mg(OH)2 .5 H2O(s) ↓ +2 HCO3-(aq)

17. Identifikasi ion kalium (larutan uji KCl 0,25 M)Prosedur ini tidak dilakukan karena larutan kompleks [H2(PtCl6)] dan asam perklorat tidak tersedia. Namun secara teoria. Setelah larutan uji ditambahkan [H2(PtCl6)] terbentuk endapan kuning dari kalium heksakloroplatinat (IV). Adapun reaksinya yaitu:2 K+(aq) + [PtCl6]2-(aq) → K2[PtCl6](s) ↓b. Larutan KCl ditambahkan dengan larutan HClO4, terbentuk endapan putih dari KClO4. Adapun reaksinya yaitu:

Page 7: analisis kimia 2

K+(aq) + ClO4-(aq) → KClO4(s) ↓Endapan yang terbentuk sedikit larut dalam air dan tidak larut dalam alkohol 75%.