ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA...

117
ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA PENSIUN SYARIAH TERHADAP FATWA DSN MUI NOMOR 88/DSN- MUI/XI/2013 (STUDI PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PUSAT) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Disusun Oleh: Tri Puji Lestari 1110046100091 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H

Transcript of ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA...

Page 1: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA

PENSIUN SYARIAH TERHADAP FATWA DSN MUI NOMOR

88/DSN- MUI/XI/2013

(STUDI PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PUSAT)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Disusun Oleh:

Tri Puji Lestari

1110046100091

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015 M/1436 H

Page 2: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

i

Page 3: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

ii

Page 4: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

i

Page 5: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

ABSTRAK

Tri Puji Lestari, 1110046100091. Analisis Kesesuaian Penerapan Pengelolaan

Dana Pensiun Syariah Terhadap Fatwa DSN MUI Nomor 88/DSN-

MUI/XI/2013 (Studi Pada PT Bank Syariah Mandiri Pusat). Strata Satu (S1)

konsentrasi Perbankan Syariah Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)

Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji bagaimana Bank

Syariah Mandiri dalam mengelola dana pensiun syariah sesuai dengan Fatwa DSN

MUI. Jenis penelitian ini adalah kualitatif yang sumber datanya dengan cara

melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah Mandiri Pusat.

Selain melakukan wawancara, penulis menganalisis hasil wawancara dengan

acuan seperti studi literatur, yaitu buku-buku, referensi dari berbagai sumber, studi

terdahulu.

Dari hasil análisis penulis diperoleh hasil mekanisme pengelolaan dana pensiun

syariah pada PT Bank Syariah Mandiri Pusat sangat sederhana. Dengan

diawalinya setoran iuran peserta untuk kemudian dana tersebut ditampung oleh

pihak PT Bank Syariah Mandiri pada rekening-rekening penampungan sesuai

dengan pilihan peserta, setelah dikumpulkan dana tiap rekening tersebu tmencapai

jumlah yang memungkinkan untuk diinvestasikan, maka pihak PT Bank Syariah

Mandiri melakukan placement pada instrument investasi pilihan peserta. Adapun

tempat, besar jumlah penempatan serta kesepakatan-kesepakatan yang

menyangkut investasi dengan regulasi yang berlaku. Kesesuaian penerapan

pengelolaan dana pensiun syariah PT Bank Syariah Mandiri terhadap Fatwa DSN

MUI Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013, sebagai berikut: Kesesuaian pihak penerima

dana pensiun syariah pada PT BSM sudah sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor

88/DSN-MUI/XI/2013 yaitu, pemberi kerja (PT Taspen), peserta dana pensiun

syariah, investee, dan penerima Manfaat Pensiun. Kesesuaian pada akad yang

digunakan PT BSM dalam program pensiun syariah yaitu akad mudharabah

muthlaqah. Kesesuaian dalam penyelenggaraan kegiatan investasi, pada dana

pensiun syariah di PT BSM boleh dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan sesuai dengan prinsip syariah. Kesesuaian akad yang

terjadi antara PT BSM dengan investee sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor

88/DSN-MUI/XI/2013 karena pada Fatwa DSN MUI tersebut ketentuannya

menggunakan akad mudharabah.

Kata kunci: Dana Pensiun, Fatwa DSN MUI, Bank Syariah Mandiri

i

Page 6: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah-Nya, serta solawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS

KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA PENSIUN SYARIAH

TERHADAP FATWA DSN MUI NOMOR 88/DSN-MUI/XI/2013 (STUDI

PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI PUSAT)”. Banyak pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik secara langsung maupun

tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, MA, selaku Dekan Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak H. Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag, M. H, Ketua Program Studi

Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta danBapak H. AbdurraufLc, MA, selaku sekretaris prodi

Muamalat (Ekonomi Islam).

3. Bapak M. Buchori Muslim Lc, M.A, selaku dosen pembimbing skripsi yang

senantiasa meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan masukan bagi

penulis sehingga dapat meyelesaikan skripsi ini.

4. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

yang dengan ikhlas dan baik memberikan ilmunya kepada penulis selama

masa kuliah.

5. Staff karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum, Perpustakaan

Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan staff akademik Fakultas Syariah

dan Hukum.

6. Kepada Bagian Department Head Bank Syariah Mandiri Pusat, Bapak Lilik

Priyadi yang telah membantu saya dalam mengadakan penelitian di Bank

Syariah Mandiri Pusat.

7. Kepada Ibuku tercinta Mama Seniah, I Love You Mom! You are my

everything, terimakasih untuk cintamu, dukunganmu, doamu siang dan

ii

Page 7: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

malam setiap hari, tenagamu selama ini mengurusku, semuanya yang telah

engkau berikan untukku. Insya Allah kelakak aku bisa membahagiakanmu

amiin

8. Ayahanda tercinta Bapak Sukarjo serta Kakak-kakak tercinta Mas Eko

Sugiarto, Mba Yuni Listiawati, dan Mas Udin serta keponakanku Fatih dan

Farhan Prasetyo yang selalu mendukung, mendoakan, mensupport penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Sodara-sodaraku keluarga besar Wiryorejo terimakasih untuk doa,

dukungannya kepada penulis

10. Terkasih Soni Ahmad S.E, terimakasih buat dukungan, doa, dan

bantuannya

11. Sahabat-sahabat seperjuanganku Maryam Jamilah SE,Sy dan Ersy Elmafiza

Rihad SE,Sy yang selalu mendukung dan membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.

12. Sahabat-sahabat rumah Nita Decita S.E, Rere dan Reni Wahyuningsih yang

selalu beri semangat serta doa.

13. Sahabat-sahabat kerjaan yang selalu member doa, dukungan dan semangat

(Nay, Anty, Keke, Nofvini, Shita, Tachy, Dyna, Anggun)

14. Sahabat-sahabat RESE yang selalu support (Fitri, Kharisma, Dewi, Firliza)

15. Sahabat-sahabat DPR (dibawah pohon rindang) yang selalu bercanda kapan

pun dimana pun tanpa henti.

16. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah 2010 B yang berjuang

bersama selama perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta , 18 Juni 2015

Tri Puji Lestari

iii

Page 8: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 7

1. Pembatasan Masalah ................................................................................ 7

2. Perumusan Masalah.................................................................................. 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 7

1. Tujuan Penelitian...................................................................................... 7

2. Manfaat penelitian .................................................................................... 8

D. Sistematika Penulisan .................................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 11

A. Dana Pensiun.............................................................................................. 11

1. Pengertian Dana Pensiun ........................................................................ 11

2. Jenis Dana Pensiun ................................................................................. 14

3. Dasar Hukum Dana Pensiun ................................................................... 27

4. Kebijakan dan Kendala Pengembangan Dana Pensiun Syariah ............. 29

B. Mudharabah................................................................................................ 32

1. Pengertian Mudharabah .......................................................................... 32

2. Dasar Hukum Mudharabah..................................................................... 34

3. Jenis-Jenis Mudharabah ......................................................................... 38

4. Rukun-rukun Akad Mudharabah ............................................................ 39

5. Syarat-syarat Akad Mudharabah ............................................................ 41

6. Keunggulan Sistem Mudharabah ........................................................... 42

7. Berakhirnya Akad Mudharabah ............................................................. 44

C. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 44

D. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 46

iv

Page 9: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 48

A. Metode Penelitian....................................................................................... 48

B. Sumber dan Jenis Data Penelitian .............................................................. 49

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 49

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 51

E. Waktu dan Tempat Wawancara ................................................................. 52

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................... 53

A. Profil Perusahaan ....................................................................................... 53

B. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri ...................................................... 54

C. Visi dan Misi .............................................................................................. 56

D. Shared Values............................................................................................. 58

E. Pengertian Mekanisme Pengelolaan Dana Pensiun Syariah ...................... 58

F. Sumber Penerimaan Dana Pensiun Syariah PT Bank Syariah Mandiri Pusat

…………………………………………………………………………….67

G. Pengelolaan Dana Pensiun ( Investasi ) ..................................................... 70

H. Analisis Kesesuaian Penerapan Pengelolaan Dana Pensiun Syariah

Terhadap Fatwa DSN MUI Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 ……………......... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 82

A. Kesimpulan ................................................................................................ 82

B. Saran........................................................................................................... 83

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84

LAMPIRAN .......................................................................................................... 86

v

Page 10: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap

orang, dimana bekerja merupakan sarana guna mendapatkan penghasilan

untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal-hal yang berhubungan dengan

kebutuhan tidak akan berhenti meski individu tersebut sudah tidak lagi

produktif bekerja. Kebutuhan yang tercukupi merupakan suatu bentuk dari

kesejahteraan yang didambakan oleh setiap orang, terutama ketika memasuki

hari tua dengan tenang tanpa harus memikirkan lagi urusan pekerjaan, maka

dibutuhkan suatu jaminan.

Jaminan kesejahteraan adalah hal terpenting bagi setiap orang yang

bekerja.Untuk itu, setiap pekerja berusaha melakukan kewajiban kerja dengan

sebaik-baiknya. Namun demikian dengan berusaha sebaiknya dalam bekerja

tidaklah cukup tanpa adanya penyisihan pendapatan selama masa aktif bekerja

dimana harapan untuk menikmati kesejahteraan di hari tua setelah pensiun

sulit untuk terwujud. Mengingat hal tersebut, pada saat ini dalam masyarakat

kita telah berkembang suatu bentuk tabungan masyarakat yang semakin

banyak dikenal oleh para karyawan, yaitu dana pensiun.1

1 Johar Arifin & A. Fauzi, Cara Cerdas Merancang Dan Menghitung Pensiun Dengan

Excel, (Jakarta : PT.Elex Media Komputerindo, 2007), h.175

1

Page 11: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

2

Dengan diberlakukannya dana pensiun pada suatu perusahaan, dapat

memberikan kemungkinan untuk memperkecil permasalahan – permasalahan

yang timbul ditengah masyarakat heterogen dalam menghadapi kehidupan hari

tuanya, misalnya resiko kehilangan perkerjaan, resiko kecelakaan yang tidak

mungkin lagi untuk bekerja, atau resiko meninggal dunia. Risiko tersebut

memberi dampak financial terutama bagi pegawai atau keluarga sehingga

kesejahteraan yang bersangkutan secara otomatis akan terganggu dan

menimbulkan goncangan – goncangan yang pada gilirannya akan menggangu

kelangsungan hidupnya.2

Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam,

ini menyebabkan banyak berkembangnya aktivitas-aktivitas muamalah dalam

rangka memenuhi kegiatan ekonomi secara syar’i.3 Bagi masyarakat muslim,

sebelum berinvestasi tidak hanya harus mempertimbangkan produk, biaya,

keuntungan, dan resiko semata. Kesesuaian investasi dengan Prinsip Syariah

adalah faktor utama karena berkaitan dengan hubungan vertikal kepada Allah

sebagai bentuk ketaatan menjalani ajaran Islam.

Semakin berkembangnya sektor ekonomi syariah diIndonesia

menyebabkan lembaga-lembaga keuangan di Indonesia khususnya berlomba-

lomba mengkaji produk syariah yang belum ada atau masih jarang di

Indonesia, salah satunya adalah dana pensiun syariah.

2 Dahlan, Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, Edisi Ke Empat), h. 465 3 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, ( EKONISIA : Kampus Fakultas

Ekonomi UII, 2004, Cet. Pertama), h. 195

Page 12: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

3

Dana pensiun menurut undang-undang nomor 11 tahun 1992 adalah

badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan

manfaat pensiun, berupa pembayaran berkala yang dibayarkan kepada peserta.

Dari pengertian tersebut terlihat bahwa dana pensiun merupakan salah satu

pilihan sistem pendanaan dalam membentuk akumulasi dana, yang dibutuhkan

untuk memelihara kesinambungan penghasilan peserta pada hari tua.

Keyakinan akan adanya kesinambungan penghasilan menimbulkan

ketentraman kerja, sehingga akan meningkatkan motivasi kerja karyawan yang

merupakan iklim yang kondusif bagi peningkatan produktifitas.4

Dana Pensiun Syariah menurut Fatwa DSN MUI Nomor 88/DSN-

MUI/XI/2013 adalah dana pensiun yang dikelola dan dijalankan berdasarkan

prinsip syariah. Pertumbuhan lembaga keuangan syariah di Indonesia, secara

lambat tetapi pasti juga mendorong perkembangan dana pensiun yang

beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. Sampai saat ini dana pensiun syariah

berkembang pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang

dilaksanakan oleh beberapa bank syariah.

Pengelolaan dana pensiun yang sesuai dengan ajaran Islam akan

memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang loyal

terhadap syariah. Al-Quran sendiri mengajarkan umatnya untuk tidak

meninggalkan keturunan yang lemah dan menyiapkan hari esok agar lebih

baik, terdapat dalam surat al-Hasyr ayat 59, yang berbunyi :

ا أيها الذين آمنوا اتقوا اللو لتنظر نفس ام قدمت لغدو اتقوا الل ن الل بير ا تو

4 Usman Rachmadi, Aspek – Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia, (Gramedia Pustaka

Utama, 2001), h. 50-51

Page 13: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

4

Artinya : "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah

danhendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah dibuat untuk hari

esok (masa depan). Dan bertakwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Ajaran tersebut dapat dimaknai sebagai pentingnya pencadangan

sebagai kekayaan untuk hari depan. Hal ini sangat penting, mengingat setelah

pensiun manusia masih memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Dengan pencadangan tersebut ketika seseorang memasuki masa kurang

produkif, masih memiliki sumber pendapatan.

Maka dari itu, melihat perkembangan dana pensiun syariah yang relatif

tertinggal bila dibandingkan dengan industri keuangan syariah lainnya. Hal ini

dikarenakan masih minimnya dukungan strategi, tata kelola, dan regulasi

untuk dana pensiun syariah masih terbatas.

Dalam dana pensiun syariah, akad yang digunakan adalah mudharabah

murni. Dan mudharabah itu sendiri adalah kerjasama dalam hubungan bisnis

untuk mencari keuntungan. Kerjasama ini dilakukan antara seseorang pemilik

modal (investor/shahibul mal) dengan pelaku usaha. Tentu saja pelaku usaha

yang akan dipercaya oleh pemilik modal untuk melakukan suatu bisnis

tertentu, didasari oleh unsur kepercayaan yang kuat.

Unsur kepercayaan ini mencakup dua hal, pertama, adalah mengenai

kualitas personal pelaku usaha. Persoalan pertama ini menyangkut moralitas

pelaku usaha. Ini sangat penting di dalam mudharabah, karena pemilik modal

akan melepaskan dananya di tangan orang lain, yang bukan dalam kedudukan

Page 14: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

5

sebagai peminjam uang. Jika pelaku usaha tidak mempunyai komitmen

moralitas yang kuat, dikhawatirkan akan terjadi penyelewangan atau

penyimpangan dana dan atau bahkan penipuan.

Sedangkan persoalan kedua adalah mengenai kualitas keahlian pelaku

usaha terhadap usaha bisnis yang dia lakukan. Persoalan keahlian ini

memerlukan perhatian yang serius. Pemilik modal yang akan memberikan

dananya untuk suatu usaha bisnis perlu kehati-hatian. Hal ini dikarenakan

dana yang digunakan oleh pelaku usaha adalah seratus persen secara lahiriah

ditangan pelaku usaha. Jika pelaku usaha tidak atau kurang mempunyai

keahlian dalam bidang usahanya, akan dikhawatirkan akan mengalami

kerugian.

Pada prinsipnya mudharabah mutlak dimana shahibul mal tidak

menetapkan restriksi atau syarat-syarat tertentu kepada mudharib. Bentuk

mudharabah ini disebut mudrharabah mutlaqah. Namun apabila dipandang

perlu, shahibul mal dapat menetapkan batasan-batasan atau syarat-syarat

tertentu guna menyelamatkan modalnya dari resiko kerugian. Syarat-syarat

atau batsan-batasan ini, ia harus bertanggung jawab atas kerugian yang timbul,

dan jenis mudharabah seperti ini disebut mudharabah muqayyadahatau dalam

bahasa Inggrisnya Restricted Invesment Account.

Sedangkan akad yang digunakan dalam pengelolaan program pensiun

di Bank Syariah Mandiri Pusat ini adalah akad mudharabah muthlaqah yang

merupakan sistem mudharabah dimana pemilik modal menyerahkan modal

Page 15: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

6

kepada pengelola tanpa pembatasan jenis usaha. Jenis ini memberikan

kebebasan kepada mudhorib melakukan apa saja yang dipandang dapat

mewujudkan kemaslahatan.

Akad mudharabah mutlaqah dalam tabungan berjangka telah

membantu minat masyarakat yang ingin mencoba menginvestasikan dananya

agar dapat berkembang dengan memperoleh keuntungan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mencoba

membahas dan mengkaji bagaimana kesesuaian Fatwa DSN-MUI Nomor

88/DSN-MUI/XI/2013 pada PT Bank Syariah Mandiri Pusat. Dipilihnya Bank

Syariah Mandiri ini dikarenakan bank ini memiliki produk dana pensiun yang

diolah secara sehat dan bekerjasama dengan lembaga Taspen yang merupakan

induk pengumpulan dana pensiun dari para pegawai yang menyisihkan dana

untuk masa tua mereka. Dan program pensiun ini sendiri sudah ada sejak

tahun 2010 dan Fatwa tentang dana pensiun syariah ini sendiri baru ada pada

tahun 2013. Oleh karena itu, penulis menyusun skripsi ini dengan judul

“ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN

DANA PENSIUN SYARIAH TERHADAP FATWA DSN MUI NOMOR

88/DSN-MUI/XI/2013 (STUDI PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI

PUSAT)”.

Page 16: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

7

B. Identifikasi Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar mendapatkan suatu batasan yang jelas guna mencegah

terjadinya pembahasan yang meluas yang tidak ada kaitannya dengan

pokokpermasalahan serta waktu penulis yang terbatas. Maka dalam hal ini

penulis hanya akan membahas mengenai kesesuaian Fatwa DSN MUI

terhadap pengelolaan dana pensiun syariah di Bank Syariah Mandiri.

2. Perumusan Masalah

Dalam rangka memfokuskan pembahasan, maka penulis

merumuskan hal yang perlu dikemukakan dalam skripsi ini, yaitu:

1. Bagaimana mekanisme pengelolaan dana pensiun syariah pada PT

Bank Syariah Mandiri Pusat?

2. Bagaimana kesesuaian penerapan pengelolaan dana pensiun

syariah pada PT Bank Syariah Mandiri Pusat terhadap Fatwa DSN

MUI Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Merujuk pada rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin

penulis capai melalui penelitian ini adalah:

a. Mengetahui mekanisme pengelolaan dana pensiun syariah di PT

Bank Syariah Mandiri Pusat.

Page 17: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

8

b. Mengetahui kesesuaian penerapan pengelolaan dana pensiun pada

PTBank Syariah Mandiri Pusat terhadap Fatwa DSN MUI Nomor

88/DSN-MUI/XI/2013.

2. Manfaat penelitian

Harapan penulis semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis

sebagai bagian dari masyarakat yang selalu mendukung perkembangan

perbankan syariah di Indonesia, serta bagi beberapa pihak antara lain:

a. Bagi penulis, sebagai wawasan keilmuwan yang dapat

menstimulus penulis untuk terus belajar mengenai bank syariah

dan produk perbankan syariah.

b. Bagi akademisi, hasil penelitian ini dapat menambah khasanah

pengetahuan, melengkapi dan memberikan informasi serta

perbandingan bagi peneliti lain.

c. Bagi Bank Syariah Mandiri, bisa menjadi acuan untuk bisa

meningkatkan dan mengembangkan produk-produk yang sudah

ada agar lebih inovatif dan variatif kedepannya sesuai prinsip

syariah.

d. Bagi masyarakat, agar lebih mengenal dan menambah wawasan,

khususnya mengenai produk-produk tabungan pensiun dan dapat

dijadikan pertimbangan yang cocok dalam memenuhi

kebutuhannya.

Page 18: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

9

D. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran secara sederhana agar dapat

memudahkan penulisan skripsi, maka disusun sistematika penulisan yang

terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah,

pembatasan masalah dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori berdasarkan

tinjauan pustaka mengenai Dana Pensiun , peraturan

terkait, DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) dan

akad mudharabah.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi metodologi penelitian yang mencakup jenis

penelitian, sumber data dan jenis data, teknik pengumpulan

data, teknik analisis data, dan teknik penulisan.

Page 19: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

10

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai mekanisme

pengelolaan dana pensiun syariah di PT Bank Syariah

Mandiri, kesesuaianFatwa DSN MUI terhadap pengelolaan

dana pensiun syariah di PT Bank Syariah Mandiri Pusat.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari

pembahasan bab-bab sebelumnya serta saran yang

diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang

menggunakan.

Page 20: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Dana Pensiun

1. Pengertian Dana Pensiun

Pengertian dana pensiun secara umum merupakan lembaga atau

badan hukum yang mengelola program pensiun. Program ini dimaksudkan

untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan

terutama karyawan yang mencapai usia pensiun sesuai perjanjian, artinya

dana pensiun dikelola oleh lembaga atau badan hukum dan memungut dana

dari pendapatan para karyawan suatu perusahaan kemudian membayarkan

kembali dana tersebut dalam bentuk manfaat pensiun setelah jangka waktu

terttentu sesuai dengan perjanjian. Dalam hal ini pensiun baru dapat

diberikan apabila karyawan tersebut sudah memasuki usia pensiun atau

sebab-sebab lain sehingga memperoleh hak untuk mendapatkan manfaat

pensiun5

Dana pensiun menurut undang-undang nomor 11 tahun 1992

adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang

menjanjikan manfaat pensiun, berupa pembayaran berkala yang dibayarkan

kepada peserta. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa dana pensiun

merupakan salah satu pilihan sistem pendanaan dalam membentuk

5Kashmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2002), hal. 306

11

Page 21: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

12

akumulasi dana, yang dibutuhkan untuk memelihara kesinambungan.

penghasilan peserta pada hari tua. Keyakinan akan adanya kesinambungan

penghasilan menimbulkan ketentraman kerja, sehingga akan meningkatkan

motivasi kerja karyawan yang merupakan iklim yang kondusif bagi

peningkatan produktifitas.6

Sedangkan yang dimaksud dana pensiun syariah adalah dana yang

dikelola dan dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Pertumbuhan lembaga

keuangan syariah di Indonesia, secara lambat tetapi pasti juga mendorong

perkembangan dana pensiun yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah.

Sampai saat ini dana pensiun syariah berkembang pada Dana Pensiun

Lembaga Keuangan (DPLK) yang dilaksanakan oleh beberapa bank dan

asuransi syariah. Kondisi ini memang menunjukkan lambannya

pertumbuhan dana pensiun syariah. Hal ini disebabkan beberapa faktor

antara lain, keterbatasan regulasi,keterbatasan instrument investasi, belum

jelasnya model tata kelola dana pensiun syariah serta kurangnya sosialisasi

dan edukasi tentang pentingnya dana pensiun syariah.7

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dana pensiun

merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun

yang dimaksudkan untukmemberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu

perusahaan terutama yang telah pensiun. Penyelenggaraan program pensiun

tersebut dapat dilakukan oleh pemberi kerja atau dengan menyerahkan

6 Usman Rachmadi, Aspek – Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia, (Jakarta:Gramedia

Pustaka Utama, 2001), h. 50-51 7 AndriSoemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 293

Page 22: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

13

kepada lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa pengelolaan

program pensiun, misalnya bank-bank atau perusahaan asuransi jiwa.8

Selanjutnya pengertian pensiun adalah hak seseorang untuk

memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki

usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah

ditetapkan.9Penghasilan dalam hal ini biasanya diberikan dalam bentuk uang

dan besarnya tergantung dari peraturanyang ditetapkan.

Jadi, kegiatan perusahaan dana pensiun adalah memungut dana dari

iuran yang dipotong dari pendapatan karyawan suatu perusahaan. Iuran ini

kemudian diinvestasikan lagi ke dalam berbagai kegiatan usaha yang

dianggap paling menguntungkan. Bagi perusahaan dana pensiun iuran yang

dipungut dari para karyawan suatu perusahaan tidak dikenakan pajak. Hal

ini dilakukan pemerintah dalam rangka mengembangkan program pensiun

kepada masyarakat luas, seperti yang tertuang dalam peraturan perundang-

undangan di bidang perpajakan yang memberikan fasilitas penundaan pajak

penghasilan seperti dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang pajak

penghasilan: “Iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang disetuji

Menteri Keuangan, baik yang dibayar oleh pemberi kerja maupun oleh

karyawan dari penghasilan dan pensiun dari modal yang ditanamkan dalam

8 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, 1988), h. 466 9Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya,(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h.325

Page 23: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

14

bidang-bidang tertentu berdasarkan keputusan Menteri Keuangan tidak

termasuk objek pajak.10

2. Jenis Dana Pensiun

a. Berdasarkan Pilihan Pegawai

1) Pensiun Normal

Pensiun normal yaitu pensiun yang diberikan untuk pegawai

usianya telah mencapai usia pensiun seperti yang ditetapkan oleh

perusahaan.Usia pensiun normal tersebut biasanya ditentukan

dalam suatu peraturan dana pensiun dimana pegawai berhak

untuk pensiun penuh. Di Indonesia rata-rata usia pensiun adalah

55 tahun atau 65 tahun untuk profesi tertentu.

2) Pensiun Dipercepat

Jenis pensiun ini diberikan untuk kondisi tertentu. Pensiun ini

biasanya pegawai untuk pensiun lebih awal sebelum mencapai

usia pensiun normalnya. Kadang-kadang, karena satu dan alasan

lain, pegawai mengajukan permohonan kepada pemberi kerja

(perusahaan) agar masa pensiunnya dipercepat, atau bahkan

pensiun dapat terjadi karena adanya pengurangan karyawan di

perusaan tersebut.

Ketentuan pensiun dipercepat ini biasanya telah diatur dalam

peraturan dana pensiun bahwa pegawai

dimungkinkan untuk pensiun lebih awal daripada usia pensiun

10Ibid, h. 310

Page 24: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

15

normal dengan persyaratan khusus setelah usia tertentu misalnya

50 tahun dan disamping itu harus telah memenuhi masa kerja

minimal 10, 15, atau 20 tahun, pensiun dipercepat memerlukan

persetujuan dari pemberi kerja. Beberapa peraturan dana pensiun

mengatur bahwa pensiun dipercepat hanya dapat dilakukan

apabila pegawai telah mencapai usia misalnya 10 tahun sebelum

usia pensiun normal atau karena pegawai mengalami cacat tetap.11

3) Pensiun Ditunda

Menurut pasal 1 ayat 13 UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana

Pensiun menjelaskan bahwa penegrtian pensiun ditunda ialah hak

atas manfaat pensiun bagi peserta yang berhenti kerja sebelum

mencapai usia pension normalyang ditunda pembayarannya sampai

pada saat peserta pensiun sesuai dengan peraturan dana pensiun12,

maksudnya adalah bahwa pensiun ini diberikan kepada pegawai

yang meminta pensiun sendiri, namun usia pensiun belum

memenuhi untuk pensiun. Dalam hal tersebut pegawai yang

mengajukan tetap keluar dan pensiunnya baru dibayar pada saat

usia pensiun tercapai.

Namun beberapa peraturan program pensiun memperkenankan

pegawainya untuk terus bekerja meskipun telah mencapai usia

pensiun normal ntuk memperoleh tambahan penghasilan

disamping untuk memperbesar penghasilan dasar pensiunnya.

11 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta : Lembaga Penertbit FE UI),

Edisi Keempat hal.468 12 UU No. 11 Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun

Page 25: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

16

4) Pensiun Cacat

Pensiun cacat itu diberikan bukan karena usia peserta akan tetapi

lebih disebabkan peserta mengalami kecelakaan yang

mengakibatkan cacat tetap sehingga dianggap tidakmampu

melaksankan pekerjaannya. Pembayaran pensiun biasanya

dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun normal dimana

masa kerja diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal.

b. Berdasarkan Jumlah dan Saat Pembayaran Iuran

1) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)

Program pensiun manfaat pasti atau sering disebut difined benefit

plan ialah suatu program yang memberikan formula atas manfaat

yang akan diterima pegawai pada saat mencapai usiapensiun. Pada

program ini besarnya manfaat pensiun yang akan diterima oleh

peserta pada saat pensiun ditentukan terlebih dahulu berdasarkan

suatu rumusan manfaat pensiun yang biasanya mempunyai

variable masa kerja danpenghasilan dana pensiun, kemudian

aktuaris yang akan menentukan kontribusi perusahaan lebih besar

dari kontribusi pegawai, sehingga resiko investasi pada hakekatnya

ditanggung oleh perusahaan.

Program ini memungkinkan adanya kenaikan manfaat pensiun jika

masa kerja pegawai bertambah. Total kompensasi bagi seorang

pegawai untuk suatu periode terdiri dari gaji periode berjalan

ditambah

Page 26: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

17

hak untuk menerima suatu jumlah tertentu dari tunjangan

mendatang.

Kelebihan program pensiun manfaat pasti.

a) Lebih menekankan pada hasil akhir.

b) Manfaat pensiun ditentukan terlenih dahulu mengingat manfaat

dikaitkan dengan gaji pegawai.

c) Program pensiun manfaat pasti dapat mengakomodasi masa kerja

yang telah dilalui pegawai apabila program pensiun dibentuk

setelah perusahaan berjalan.

d) Pegawai lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan

diterima pada saat mencapai usia pensiun.

e) Kelemahan program pensiun manfaat pasti.

f) Perusahaan menanggung resiko atas kekurangan dana apabila hasil

investasi tidak mencukupi.

g) Relatif lebih sulit untuk diadministrasikan.

2) program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)

Program pensiun iuran pasti atau benefit contribution plan adalah

program pensiun yang menetapkan besarnya iuran pegawai dan

perusahaan (pemberi kerja). Sedangkan benefit yang akan diterima

pegawai dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan

hasil pemngembangan atau investasinya.

Page 27: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

18

Kelebihan program pensiun iuran pasti:

a) Pendanaan (biaya/iuran) dari perusahaan lebih dapat

diperhitungkan atau diperkirakan.

b) Pegawai dapat memperhitungkan besarnya iuran yang akan

dilakukan setiap tahunnya.

c) Lebih mudah untuk diadministrasikan.

Kelemahan program pensiun iuran pasti

a) Penghasilan pada saat mencapai usia pensiun lebih sulit untuk

diperkirakan.

b) Pegawai menganggung resiko atas ketidakberhasilan investasi.

c) Tidak dapat mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui

pegawai.13

c. Berdasarkan UU No. 11 Tentang Dana Pensiun

Menurut UU No. 11 tahun 1992 Tentang Dana Pensiun, dana pensiun

dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis, yaitu:

1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)

Dana pensiun pemberi kerja yaitu dana pensiun yang dibentuk oleh orang

atau badan yeng memperkerjakan pegawai, selaku pendiri untuk

menyelenggarakan program pensiun, bagi kepentingan sebagian atau

seluruh pegawainya sebagai peserta dan yang menimbulkan kewajiban

terhadap pemberi kerja. Dana pensiun pemberi kerja dapat

13Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta : Lembaga Penertbit FE UI),

Edisi Keempat hal.472-476

Page 28: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

19

menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti (definet benefit

program) maupun program iuran pasti ( defined contribution program ).

2. Dana Pensiun Lembga Keuangan ( DPLK )

Dana pensiun lembaga keuangan adalah dana pensiun yang diebntuk

olehbak atau perusahaan asuransi untuk menyelenggarakan program

pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik pegawai maupun pekerja

mandiri, yang terpisah dari dana pensiun pemberi kerja baik pegawai bank

atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.14

Pada umumnya perusahaan-perusahaan besar dengan jumlah pegawai yang

relative besar cenderung untuk menyelenggarakan dan pensiun sendiri

dalam bentuk Dana Pensiun pemberi Kerja ( DPPK). Hal ini disebabkan

karena perusahaan-perusahaan tersebut pada umumnya sudah emiliki

kemampuan dalam pengelolaannya. Sedangkan bagi perusahaan dengan

jumlah yang relative sedikit, umumnya akan mempercayakan kepada dana

pensiun lembaga keuangan,cara ini biasanya dipergunakan dengan alasan

pertimbangan efiensi biaya.

1. Tujuan dan Fungsi DPLK

a) Bagi Perusahaan

1. meningkatkan Efisiensi.

2. Penyelenggaraan administrasi.

3. Tidak perlu memiliki tenaga khusus untuk melakukan

investasi

14 Setiadi, Dana Pensiun Sebagai Lembaga Badan Hukum, ( Jakarta : PT. Citra Aditya

Bakti, 1995 ) Cet Ke I, hal. 18-19

Page 29: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

20

4. Iuran bagian perusahaan sebagai biaya, sehingga

mengurangipajak.

5. Loyalitas Karyawan yang dapat meningkatkan produktivitas

kerja.

6. mengurangi turn over karyawan potensial.

7. Citra perusahaan meningkat.

b) Bagi Peserta

1. Memiliki kepastian akan adanya jaminan hari tua dan

keluarga.

2. Ketenangan dalam bekerja.

3. Menambah pendapatan tidak kena pajak (PTKP).

4. Pengelolaan yang aman karena ditangani oleh tenaga

professional dengan hasil yang optimal.

c) Bagi penyelenggara dana pensiun

1. Mengelola dana pensiun untuk memperoleh keuntungan.

2. Turut membantu dan mendukung program pemerintah.

3. Sebagai bakti sosial terhadap para peserta.

Maka, DPLK adalah sebagai salah satu dari program pensiun

sangat menarik, lentur, serta transparan dengan segmentasi yang luas

sehingga mudah untuk dinikmati dan dilaksanakan para pesertanya dengan

jangkauan yang lebih menyeluruh ke semua lapisan masyarakat. Tidak

hanya pekerja swasta maupun pekerja mandiri saja, pegawai negeri sipil

Page 30: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

21

(PNS) dan ABRI punbisa menjadi peserta DPLK, yang nantinya akan

merupakan pensiun ganda disamping PNS maupun ABRInya.15

d. Berdasarkan akumulasi dana.

1) Program Rencana Pensiun Yang Didanai (Funded pension Plans

Program)

Program ini perusahaan diharuskan untuk menyisikan dana tertentu untuk

keperluan jaminan pensiun dimasa yang akan datang dengan membayar

kepada suatu lembaga keuangan yang berdiri sendiri (Independen) atau

yang terpisah dari perusahaan, seperti bank atau perusahaan asuransi.

Badan tersebut akan mengelola dana yang terkumpul melalui berbagai

investasi danmelakukanpembayaran penisunkepada karyawan yang telah

berhak menerimanya.

2) Program Rencana Pensiun Yang Tidak Didanai ( Unfunded Pension

Plans Program)

Pada program ini perusahaan melakukan sendiri pembayaran pensiun

kepada karyawan, baik dengan penumpukan dana maupun tidak dengan

penumpukan dana. Pada program ini dana seluruhnya dikelola oleh

perusahaan sendiri dan buakn oleh lembaga pengelola.16

15Ibid., h. 9-10 16 Amin Widjaya Tunggal, Dasar-Dasar Akuntansi Dana Pensiun,( Jakarta : Reneka

Cipta, 1995 ), Cet Ke 1, hal. 13-14

Page 31: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

22

e. Sistem Pembayaran Manfaat Pensiun

Pada saat akan menerima pensiun, biasanya perusahaan menawarkan 2

(dua) macam sistem pembayaran kepada karyawannya. Pembayaran ini

ditujukan sesuai dengan kepentingan perusahaan dan karyawan itu sendiri,

dengan kata lain setiap sistem pembayaran mengandung suatu maksud

tertentu yang saling menguntungkan.

Meurut keputusan Menteri Keuangan No 343/KMK.0.17/1998, tanggal

13 juli 1998. Pembayaran pensiun dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1) Pembayaran secara sekaligus ( lump sum )

2) Pembayaran secara bulanan atau berkala ( anuili )

Sulit untuk menentukan cara mana yang lebih baik dari kedua cara

pembayaran manfaat tersebut karena hal ini tergantung dari keinginan

penerima manfaat pensiun.

Seseorang lebih cenderung memilih pembayaran manfaat pensiun

dengan cara sekaligus, karena selain nilai uang yang diterima sekarang

tentunya lebih tinggi daripada waktu yang akan datang,juga manfaat yang

diterima secara lump sum dapat dipakai untuk melakukan suatu usaha yang

memberikan hasil secara kontinu. Namun tidak semua orang dapat berbuat

demikian, bahkan dalam banyak hal, pembayaran secara sekaligus oleh

yang bersangkutan kemungkinan akan habis terpakai untuk dikonsumsi,

maka dimasa yang akan datang akan mengalami kesulitan keuangan.

Karena pertimbangan-pertimbangan diatas, maka banyak

perusahaan baik swasta maupun pemerintah memberikan manfaat pensiun

Page 32: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

23

kepada pegawai yang telah mencapai usia pensiun dengan jalan

menggunkan sistem pembayaran dengan secara berkala (bulanan),

kebijakan semacam ini juga diberlakukan di Indonesia dengan UU No. 11

Tahun 1992 Tentang Dana Pensiun.

Adapun fungsi program dana pensiun bagi para peserta antara lain:

1. Asuransi, yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat

sebelum mencapai usia pensiun dapat diberikan uang

pertanggungan atas beban bersama.

2. Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan iuran pemberi

kerja merupakan tabungan untuk dan atas nama pesertanya

sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan dapat dilihat

setiap bulan sebagai tabungan bagi para pesertanya.

3. Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran

pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan dibayarkan

dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama sejak

mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta, dan

janda/duda peserta.17

f. Manajemen Kekayaan Dana Pensiun

Pendanaan suatu program pensiun apakah dalam rangka memenuhi

ketentuan dan untuk tujuan pengelolaan manajemen keuangan akan

menyebabkan terjadinya akumulasi kekayaan yang nantinya digunakan untuk

17Y. Sri Susilo dkk, Bank dan Lembaga Keuangan Lain, (Jakarta: Salemba Empat, 2000),

h. 217-218

Page 33: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

24

membayar manfaat pensiun dan biaya administrasi. Penggunaan secara

produktif atas kekayaan dana pensiun akan mengurangi biaya-biaya langsung

suatu program pensiun manfaat pasti dan meningkatkan manfaat pensiun yang

dapat dibayarkan bagi pensiun iuran pasti.

Dana pensiun biasanya mengembangkan suatu kebijakan investasi

secara tertulis dalam pengelolaan kekayaannya.Namun tidak semua program

pensiun memiliki kebijakan investasi formal, kalaupun ada biasanya relatif

sederhana dan banyak didelegasikan kepada perusahaan investasi atau

perusahaan asuransi.

Pada prinsipnya dana pensiun dapat melakukan investasi dalam

berbagai bentuk. Portofolio investasi dana pensiun umumnya didominasi

dalam bentuk saham, obligasi jangka menengah-panjang, instrument pasar

uang, kontrak anuitas grup dan jenis investasi lainnya. Porsi yang relative

lebih kecil diinvestasikan dalam real estate, surat-surat berharga asing, dan

instrument investasi baru yang dapat menawarkan prospek yang lebih tinggi

dibandingkan dengan keuntungan rata-rata.Dana pensiun di Indonesia masih

belum diperkenankan melakukan investasi dalam surat-surat berharga yang

diterbitkan pihak luar negeri.

Investasi dana pensiun secara umum diarahkan pada deposito

berjangka di bank, deposito pada bank, sertifikat deposito pada bank, obligasi

yang tercatat di bursa efek, tanah, bangunan, tanah dan bangunan, reksadana,

Sertifikat Bank Indonesia, surat berharga yang diterbitkan pemerintah, saham,

Page 34: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

25

surat pengakuan utang badan hukum RI, penyertaan atau penempatan

langsung pada badan hukum RI.

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor, 199/PMK.010/2008

tentang Investasi Dana Pensiun dapat melakukan investasi dananya pada:

a. Surat berharga Negara

b.

Tabungan pada Bank

c.

Deposito berjangka pada bank

d.

Deposito on call pada bank

e.

Sertifikat deposito pada bank

f.

Sertifikat Bank Indonesia

g.

Saham yang tercatat di bursa efek di Indonesia

h.

Obligasi yang tercatat di bursa efek di Indonesia

i.

Sukuk yang tercatat di bursa efek di Indonesia

j.

Unit penyertaan reksadana, dari :

1. Reksadana pasar uang, reksadana pendapatan

tetap, reksadana

campuran, dan reksadana saham.

2. Reksadana terproteksi, reksadana dengan penjaminan dengan

reksadana indeks.

3. Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas.

4. Reksadana yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek.

k. Efek beragun asset dari kontrak investasi kolektif efek beragun asset

l. Unit penyertaan dana investasi real estate berbentuk kontrak investasi

kolektif

Page 35: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

26

m. Kontrak opsi paham yang tercatat di bursa efek di Indonesia

n. Penempatan langsung pada saham

o. Tanah di Indonesia dan/atau

p. Bangunan di Indonesia

Bagi dana pensiun yang beroperasi secara syariah, maka kebijakan

investasi harus memenuhi prinsip-prinsip syariah. Investasi hanya boleh

dilakukan pada instrumen-instrumen yang dibenarkan menurut Fatwa DSN-

MUI.Dana pensiun syariah harus mengelola dan menginvestasikan dananya

pada portofolio instrument syariah.Hampir seluruh investasi yang ditentukan

oleh Peraturan Menteri Keuangan di atas sudah tersedia dalam bentuk syariah.

Kebijakan investasi dana pensiun syariah di samping terpenuhinya

prinsip syariah juga minimal mencakup komponen:

a. Tingkat keuntungan (rate of return), yang dapat dilakukan dengan

berbagai cara, antara lain dengan memaksimalkan keuntungan dengan

memperhatikan keamanan dana dan kebutuhan likuiditas. Beberapa

strategi dapat dilakukan baik dengan tidak menyebutkan suatu jumlah

tertentu, menyebutkan besaran jumlah pengembangan yang diinginkan

atau menyatakan tingkat bunga nominal keuntungan.

b. Resiko yang diterima, yaitu penentuan jumlah resiko yang mungkin

dihadapi dalam kegiatan investasi.

Page 36: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

27

c. Kebutuhan likuiditas, dana pensiun membutuhkan likuiditas lebih kecil,

apabila ada kebutuhan likuiditas khusus, maka perlu ditetapkan dalam

pedoman kebijakan investasi.

d. Diversifikasi yang merupakan metode untuk mencapai tingkat keuntungan

yang diinginkan, menjaga berkurangnya dana dari resiko investasi dan

memenuhi kebutuhan likuiditas. Diversifikasi portofolio dapat dilakukan

dengan menggunakan jenis kekayaan, sektor dan kualitas perangkat asset

yang akan dijadikan sebagai instrumen investasi.

3. Dasar Hukum Dana Pensiun

Mengingat akan adanya pengembangan dana yang berperan pula terhadap

manfaat pensiun, maka lembaga DPLK wajib mengarahkan pesertanya agar dapat

menyimpan atau menginvestasikan dananya pada sasaran yang tepat dalam arti

kata lain, diperoleh keuntungan yang maksimal dan dapat menghindari resiko

yang timbul sebagai akibat dari penempatan tersebut.18

Di dalam lembaga DPLK, tidak ditetapkan secara pasti akan peraturan

dana pensiun terhadap manfaat yang diterima oleh peserta, tetapi hanya ditetapkan

besarnya iuran pasti. Hal ini disebabkan karena manfaat yang akan diterima dan

disesuaikan dengan pertumbuhan investasi setiap tahunnya, sehingga perolehan

keuntungan dari waktu ke waktu tidak pasti dan tidaktetap tergantung kepada hasil

usaha yang benar-benar dihasilkan oleh bank sebagai pengelola dana

18 Dahlan Siamat,Manajemen Lembaga Keuangan, ( Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI,

2004, edisi keempat), h. 472-476

Page 37: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

28

(mudhaarib). Untuk itu, pengelola dana akan berusaha mengoptimalkan

keuntungan dari pemakai dana. Keuntungan inidinamakan sistem bagi hasil.

Yang dimaksud dengan sistem bagi hasil ialah suatu sistem yang meliputi

tata cara pembagian hasil usaha antara bank dan nasabah penerima dana. Hasil

usaha bank yang dibagikan kepadapenyimpan adalah laba usaha yang telah

dihitung selama periode tertentu.

Apabila besar keuntungan ini telah ditetapkan terlebih dahulu secara pasti

di muka (fixed) dalam bentuk persentase (%), keuntungan yang diperoleh ini

termasuk ke dalam bunga. Sedangkan, membungakan uang merupakan kegiatan

usaha yang kurang mengandung resiko karena perolehan pengembaliannya berupa

bunga yang relatif pasti dan tetap.Membungakan uang adalah sangat dilarang oleh

Allah SWT, dankegiatan ini tidaklah sesuai dengan syariat Islam.

Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Quran (Surat Ar-rum 39)

وما آتتم نم را لرو في أومال الناس فل يرو عند الل

وما آتتم من زكاة تريدو وجه الل فأولئك هم الضفو

Artinya:“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia

bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi

Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan

untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah

orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).”

Page 38: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

29

Berdasarkan surat tersebut, apabila bunga yang ditetapkan di muka

(fixed), dianggap mendahului takdir karena seolah-olah meminjam uang

dipastikan akan memperoleh keuntungan sehingga mampu membayar

pokok pinjaman dan juga bunganya pada waktu yang telah ditetapkan.19

Demikianlah ayat yang menegaskan tentang pendirian Islam

terhadap bunga begitu pasti dan tidak dapat ditawar-tawarlagi. Maka

bunga dan riba adalah sama, dan dilarang dalam segala bentuknya.

4. Kebijakan dan Kendala Pengembangan Dana Pensiun Syariah

Pengelolan dana pensiun yang sesuai dengan ajaran islam akan

memiliki banyak manfaat bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang

loyal terhadap syariah. Al-Quran sendiri mengajarkan umatnya untuk tidak

meninggalkan keturunan yang lemah dan menyiapkan hari esok agar lebih

baik. Ajaran tersebut dapat dimaknai sebagai pentingnya pencadangan

sebagian kekayaan untuk hari depan. Hal ini sangat penting, mengingat

setelah pensiun manusia masih memiliki kebutuhan dasar yang harus

dipenuhi.Dengan pencadangan tersebut ketika seseorang memasuki masa

kurang produktif, masih memiliki sumber pendapatan.

Dana pensiun syariah memiliki potensi besar untuk berkembang di

Indonesia dengan sejumlah alasan:

19 Karnaen, A. Perwaatmadja, Berbagai Aspek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Tiara

Wacana, 1992), h.146

Page 39: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

30

1. Masih sedikit sekali proporsi masyarakat yang mau mengikuti

program dana pensiun. Kecuali pegawai negeri yang secara

otomatis menjadi anggota taspen dan Askes, pegawai swasta dan

pegawai mandiri (wiraswasta) yang jumlahnya sangat besar sangat

potensial untuk menjadi target pasar program dana pensiun syariah.

2. Dengan berkembangnya lembaga keuangan dan bisnis syariah,

tentunya SDM yang bekerja dalam institusi tersebut menjadi pasar

khusus yang jelas bagi dana pensiun syariah.

3. Rasa percaya, rasa memiliki, dan kesadaran masyarakat terhadap

pentingnya industri keuangan dan bisnis syariah yang terus

membaik akan menjadi modal dasar yang penting untuk terus

memperbesar konsumen dan nasabah yang loyal, terutama bagi

dana pensiun syariah.

Untuk itu, kebijakan dan program akselerasi sangat dibutuhkan

untuk mempercepat pertumbuhan dana pensiun syariah. Kebijakan dan

program tersebut diharapkan mencukupi untuk dapat mendorong

pertumbuhan dari sisi supply dan demand secara seimbang dan

memperkuat permodalan, manajemen, dan sumber daya manusia bagi

dana pensiun syariah. Selain itu, sasaran selanjutnya yang juga penting

adalah melibatkan seluruh stakeholder dana pensiun syariah untuk

berpartisipasi aktif dalam program akselerasi sesuai otoritas, tanggung

jawab, dan kompetensi masing-masing.

Page 40: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

31

Harus diakui bahwa perkembangan dana pensiun syariah relatif

tertinggal bila dibandingkan dengan industri keuangan syariah yang

lain. Hal ini terjadi diantaranya disebabkan minimnya dukungan

strategi dan regulasi. Hal ini dapat terlihat dalam beberapa hal:

1. Dalam konteks strategi pengembangan industri. Ketika

perbankan, asuransi, dan pasar modal syariah sudah memiliki

dan masuk dalam road map strategi pengembangan masing-

masing industri, dana pensiun syariah belum disentuh sedikit

pun dalam kebijakan dan strategi pengembangan Industri

Dana Pensiun Tahun 2007-2011.

2. Dalam konteks regulasi. Jika perbankan, asuransi, obligasi,

dan reksa dana syariah sudah banyak memiliki peraturan dan

juga dukungan Fatwa DSN-MUI, maka dana pensiun syariah

belum ada satu pun peraturan dan fatwa yang mendukung.

Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional dana pensiun

syariah hanya mengacu pada peraturan dana pensiun yang

umum dan Fatwa MUI yang juga umum, tidak bersifat

khusus dan mendetail.

3. Ketentuan Investasi langsung dalam UU No. 11/1992 tentang

Dana Pensiun. Selama ini Dana Pensiun Lembaga Keuangan

(DPLK) Syariah mengeluhkan tentang produk investasi

terikat (Mudharabah muqayyadah/restricted investment)

yang berpotensi besar, tidak dapat dimasuki oleh DPLK

Page 41: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

32

Syariah. Produk mudharabah muqayadah merupakan produk

bank syariah berupa investasi di bidang properti atau

infrastruktur dengan nilai proyek sangat besar, tidak dapat

dimasuki oleh DPLK Syariah. Selama ini bank syariah

kesulitan membiayai proyek tersebut karena terbentur dengan

batas maksimum pemberian kredit.

Instrumen investasi dana pensiun syariah perlu dimasukkan ke dalam

revisi UU Dana Pensiun. DPLK Syariah memerlukan regulasi itu untuk

memperluas instrument investasi yang sesuai dengan karakternya.

Keterbatasan instrument investasi ini kemudian berakibat dana kelolaan dana

pensiun syariah justru kebanyakan ditanam dalam bentuk obligasi, saham, dan

reksa dana syariah saja. Padahal dengan potensi besar masyarakat muslim dan

dengan pasar yang sangat terbuka lebar tentunya dana pensiun syariah

memiliki harapan masa depan yang cerah.20

B. Mudharabah

1. Pengertian Mudharabah

Dalam fiqih Islam mudharabah merupakan salah satu bentuk

kerjasama antara rab al-mal (investor) dengan seorang pihak kedua

(mudharib) yang berfungsi sebagai pengelola dalam berdagang.Istilah

mudharabah oleh ulama fiqih Hijaz menyebutkan dengan

Qiradh.Mudharabah berasal dari kata dharb, berarti memukul atau

301-304

20Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h.

Page 42: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

33

berjalan. Pengertian memukul atau berjalan ini lebih tepatnya adalah

proses seseorang memukul kakinya untuk menjalankan usahanya.21

Secara terminologi, ulama fiqih mendefinisikan mudharabah atau

qiradh dengan, “Pemilik modal menyerahkan modalnya kepada pekerja

(pedagang) untuk diperdagangkan, sedangkan keuntungan dagang itu

dibagi menurut kesepakatan bersama.” Apabila terjadi kerugian dalam

perdagangan tersebut, kerugian ini ditanggung sepenuhnya oleh pemilik

modal. Definisi ini menunjukkan bahwa yang diserahkan kepada

pekerja tersebut adalah berbentuk modal, bukan manfaat seperti

menyewakan rumah.22

“pemilik modal (investor) menyerahkan modalnya kepada pekerja

(pedagang) untuk diperdagangkan, sedangkan keuntungan dagang itu

menjadi milik bersama dan dibagi menurut kesepakatan”.

Menurut Abdur Rahman L. Doi, mudharabah dalam terminologi

hukum adalah suatu kontrak dimana suatu kekayaan (property) atau

persediaan (stock) tertentu (Ras Al Mal) ditawarkan oleh pemiliknya atau

pengurusnya (Rabb Al Mal) kepada pihak lain untuk membentuk suatu

kemitraan itu akan berbagi keuntungan. Pihak yang lain berhak untuk

memperoleh keuntungan karena kerjanya mengelola kekayaan itu. Orang

21Muhammad Syafi’in Antoni, Bank Syariah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani

Press, 2001), h. 95. 22 Abdul Aziz Dahlan,et.al. Ensiklopedia Hukum Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve,

1996, Jilid 4), h. 1196

Page 43: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

34

ini disebut mudharib.Perjanjian ini adalah suatu contract of

copartnership.23

Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No.07/DSN-

MUI/IV/2000, pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan yang

disalurkan oleh LKS kepada pihak lain untuk usaha yang produktif.

Jadi, definisi yang representative sebagai jalan tengah kelengkapan

definisi dari ahli maupun mazhab menurut hemat penulis, pembiayaan

mudharabah adalah suatu pembiayaan kerjasama antara pemilik modal

dengan pengelola dimana keuntungan dari usaha tersebut akan dibagi

menurut kesepakatan bersama.

2. Dasar Hukum Mudharabah

Akad mudharabah dibenarkan dalam Islam, karena bertujuan

selain membantu antara pemilik modal dan orang yang memutarkan

uang.24Secara umum, landasan dasar syariah al mudharabah lebih

mencerminkan anjuran untuk melakukan usaha. Hal ini tampak dalam

ayat-ayat dan hadist berikut ini:

23 Sultan Remi Sjahdeni, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum

Perbankan Indonesia, (Jakarta: PT. Temprint, 1999), h. 29 24 Dr. Muhammad Muslehudin, Sistem Perbankan Islam, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2004), h. 65

Page 44: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

35

a. Al-Quran

1) Ash Shad : 24

ون كثار من الخطاء ليغي ضهم عى ض نل الذين آمنوا وعوا الصالاا

وقل ام هم

Artinya: “Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang

berserikat itu sebagianmereka berbuat zalim kepada sebagian orang lain,

kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh;

dan amat sedikitlah mereka ini” (QS Ash Shad: 24)

2) Al-Jumuah: 10

فإاذ قضت الصلة فانتشروا في األضرو اتغوا من فضل اللو ذاكروا الل

كثار لكم تفاو

Artinya:“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di

muka bumi dan carilah karunia Allah”(QS Al-Jumuah: 10)

Pada potongan ayat dari surat Al-Jumuah ayat 10 diatas telah

memberi sebuah penjelasan bahwa Allah telah mewajibkan seorang

muslim untuk menunaikan shalat sebagai bukti tingkat ketakwaan seorang

hamba kepada Tuhannya. Dalam ayat ini juga memberikan penjelasan

bahwa Allah telah mewajibkan seorang muslim mencari karunia Allah di

muka bumi yang telah diperintahkan Allah agar seorang muslim tersebut

Page 45: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

36

mendapat kemuliaan dan hidup yang makmur di dunia dan akhirat. Karena

sesungguhnya Allah adalah yang Maha sebaik-baiknya pemberi rezeki.

b. Ijma

Diriwayatkan, sejumlah sahabat menyerahkan (kepada orang,

mudharib) harta anak yatim yaitu sebagai mudharabah dan tidak ada

seorangpun mengingkari mereka. Karenanya, hal itu dipandang

sebagai ijma’.25

c. Qiyas

Mudharabah diqiyaskan kepada al musaqah (menyuruh seseorang

untuk mengelola kebun). Selain di antara manusia, ada yang miskin

dan ada pula yang kaya. Di satu sisi, tidak sedikit orang miskin yang

mau bekerja, tetapi tidak memiliki modal. Dengan demikian dengan

adanya mudharabah ditujukan antara lain untuk memenuhi kebutuhan

kedua golongan di atas, yakni untuk kemaslahatan manusia dalam

rangka memenuhi kebutuhan mereka.

d. Fatwa DSN

Undang-undang No. 21 tahun 2008 Pasal 1 angka 21 yang

mengatur perbankan syariah memberikan rumusan pengertian

tabungan, yaitu: “Tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadiah

atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang

25 Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 07/DSN-MUI/2000 Tentang Pembiayaan

Mudharabah (Qiradh)

Page 46: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

37

tidak bertentangan dengan prinsip syariah yang penarikannya hanya

dapat dilakukan menurut syariat dan ketentuan tertentu yang

disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau

alat lainnya yang dipersamakan dengan itu”. Dewan Syariah Nasional

mengatur tabungan syariah dalam fatwa Nomor 02/DSN-MUI/IV

/2000, yaitu:

“Produk tabungan yang dibenarkan atau diperbolehkan secara

syariah adalah tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan

wadiah, sehingga kita mengenal tabungan mudharabah dan

tabungan wadiah”.

e. Peraturan Bank Indonesia

Menurut ketentuan Pasal 1 angka 5 Peraturan Bank

Indonesia Nomor 7/46/PBI/2005, yang dimaksud dengan

mudharabah adalah:

“Penanaman dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada

pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha

tertentu, dengan pembagian menggunakan metode bagi untung rugi

(profit and lost sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue

sharing) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah

disepakati sebelumnya”

Page 47: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

38

3. Jenis-Jenis Mudharabah

Secara umum mudharabah terbagi kepada dua jenis,

yaitumudharabah mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.

a. Mudharabah Muthlaqah

Transaksi yang dimaksud dengan mudharabah muthlaqah adalah

bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang

cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha,

waktu dan daerah bisnis. Dalam pembahasanfiqih ulama salaf al Shalih

sering kali dicontohkan dengan ungkapan if al ma syi‟ta (lakukan

sesukamu) dari shahibul maal ke mudharib yang memberikan

kekuasaan sangat besar.

Dalam dunia perbankan mudharabah muthlaqah ini sering disebut

juga dengan istilah General Investment. Yang dimana dalam aplikasi

perbankan yang sesuai dengan akad ini adalah time deposit biasa.26

b. Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah muqayyadah atau disebut juga dengan istilah

retricted mudharabah/spesicified mudharabah adalah kebalikan dari

mudharabah muthlaqah. Si mudharib dibatasi dengan batasan jenis

usaha, waktu atau tempat usaha.Adanya pembatasan ini seringkali

mencerminkan kecenderungan umum si shahibul maal memasuki

26Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001), h. 150

Page 48: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

39

dunia usaha.27Atau dalam pengertian lain dari akad Mudharabah

Muqayyadah adalah pekerja tertentu. Mengikuti syarat-syarat yang

dicantumkan dalam perjanjian yang dikemukakan oleh pemilik modal.

Umpamanya,harus memperdagangkan barang-barang tertentu, di

daerah tertentu dan membeli barang di pabrik (toko) tertentu.28

4. Rukun-rukun Akad Mudharabah

Dari pengertian yang telah dipaparkan di atas, tentunya akad

mudharabah mempunyai beberapa rukun dan syarat-syarat tertentu dalam

menjalankannya.Dan dari rukun dan syarat-syarat tersebut mempunyai

banyak pandangan, yang dilihat dari beberapa mazhab.

Menurut ulama mazhab Hanafi rukun mudharabah hanya ijab (dari

pemilik modal) dan qobul (dari pedagang/pelaksana). Sedangkan menurut

Jumhur Ulama berpendapat lain tentang rukun mudharabah, bahwa rukun

mudharabah adalah orang yang berakal, modal, keuntungan, kerja, dan

akad.29

Sehingga didapat rukun-rukun dari akad mudharabah dari berbagai

macam pandangan para ulama. Faktor-faktor yang harus ada (rukun)

dalam akad mudharabah adalah:

a. Pelaku (pemilik modal maupun pelaksana usaha)

27Ibid,. h.97 28 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam (Fiqh Muamalat), (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2004), h. 172-173 29 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam:Fiqh Muamalat, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada, 2004), h.170

Page 49: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

40

b. Objek mudharabah (modal dan kerja)

c. Persetujuan kedua belah pihak (ijab qobul)

d. Nisbah Keuntungan

Pelaku, dalam akad mudharabah harus ada minimal 2 (dua) pelaku

transaksi.Pihak pertama, bertindak sebagai pemilik modal (shahibul mal),

sedangkan pihak kedua bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib atau

„amil).Tanpa adanya 2 (dua) pelaku ini maka akad mudharabah tidak dapat

terlaksana.

Objek mudharabah, merupakan konsekuensi logis dari tindakan yang

dilakukan oleh para pelaku.Pemilik modal menyerahkan modalnya sebagai

objek mudharabah, sedangkan pelaksana usaha menyerahkan kerjanya

sebagai objek mudharabah.Modal yang diserahkan sebagai objek

mudharabah bisa berupa uang atau berbentuk barang yang dirinci berapa nilai

uangnya.Sedangkan kerja yang diserahkan bisa berbentuk keahlian,

keterampilan, selling skill, management skill, dan lain-lain.Tanpa dua objek

ini, akad mudharabah juga tidak dapat terlaksana.

Persetujuan kedua belah pihak (ijab qobul), merupakan konsekuensi

dari prinsip an-taradin minkum (sama-sama rela).Si pemilik dan harus setuju

mengkontribusikan dananya untuk menjadi modal usaha, sementara si

pelaksana usaha setuju dengan perannya untuk mengkontribusikan kerjanya.

Nisbah keuntungan, faktor keempat inilah yang menjadi ciri khas dari

akad mudharabah yang menjadi pembeda dengan akad jual beli lainnya.

Page 50: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

41

Nisbah ini mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah

pihak yang bermudharabah.Mudharib mendapatkan imbalan atas kerjanya,

sedangkan shahibul maal mendapat imbalan atas penyertaan modalnya.

Nisbah keuntungan inilah yang mencegah terjadinya perselisihan antara

kedua belah pihak mengenai cara pembagian keuntungan.30

5. Syarat-syarat Akad Mudharabah

Adapun syarat-syarat mudharabah adalah sebagai berikut:31

a. Modal atau barang yang diserahkan itu berbentuk uang tunai.

Apabila barang itu berbentuk emas atau perak batangan (tabar)

emas hiasan atau barang dagangan lainnya, maka mudharabah

tersebut dianggap batal.

b. Modal harus diketahui dengan jelas agar dapat dibedakan antar

modal yang diperdagangkan dengan laba atau keuntungan dari

perdagangan tersebutyang akan dibagikan kepada dua belah pihak,

sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

c. Keuntungan yang akan menjadi milik pengelola dan pemilik modal

harus jelas persentasinya, umpamanya setengah, sepertiga,

seperempat.

d. Pemilik dana memberi kebebasan kepada pengelola. Maksudnya,

pemilik dana tidak boleh mengikat pengelola di dalam mengelola

30Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2006), h. 205 31Sahrani, Sohari dan Ru’fah Abdullah, Fikih Muamalah, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

2011), h. 199

Page 51: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

42

dananya kepada satu macam barang yang biasanya tidak ada di

waktu itu.

Oleh sebab itu, apabila modal itu berbentuk barang, maka menurut

ulama tidak diperbolehkan, karena sulit untuk menentukan

keuntungannya.Demikian halnya dengan hutang, tidak bisa dijadikan

modal mudharabah.Namun, apabila modal itu berupa al-wadi‟ah (titipan)

pemilik modal kepada pedagang, boleh dijadikan modal mudharabah.

Menurut mazhab Hanafi, Maliki, dan Syafi’I apabila modal itu

dipegang sebagiannya oleh pemilik modal tidak diserahkan sepenuhnya,

maka akad itu tidak dibenarkan. Namun, menurut mazhab Hambali, boleh

saja sebagian modal itu berada di tangan pemilik modal, asal saja tidak

mengganggu kelancaran jalan perusahaan tersebut.

6. Keunggulan Sistem Mudharabah

Salah satu keistimewaan dari sistem mudharabah adalah para

peran ganda dari mudharib, yakni sebagai wakil (agen) sekaligus

mitra.Mudharib adalah wakil dari rabb ala maal dalam setiap transaksi

yang ia lakukan pada harta mudharabah. Mudharib kemudian menjadi

mitra dan rabb al maal ketika ada keuntungan, karena mudharabah adalah

sebuah kemitraan dalam keuntungan, dan seorang wakil tidak berhak

mendapatkan keuntungan atas dasar kerja dia setelah munculnya

keuntungan. Tapi ia menjadi seorang mitra dalam situasi ini disebabkan

oleh perjanjian kemitraan.

Page 52: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

43

Ada beberapa manfaat sekaligus menjadi keunggulan dari konsep

mudharabah yang diterapkan dalam bank berdasarkan prinsip-prinsip

syariah:

a. Bank akan menikmati peningkatan bagi hasil pada saat keuntungan

untuk nasabah meningkat.

b. Bank tidak berkewajiban membayar bagi hasil kepada nasabah

pendanaan secara tetap. Tetapi disesuaikan dengan

pendapatan/hasil usaha bank, sehingga bank tidak akan pernah

mengalami negative spread.

c. Pengembalian pokok pembiayaan disesuaikan dengan cash

flow/arus kas untuk nasabah, sehingga tidak memberatkan nasabah.

d. Bank akan lebih selektif dan prudent “hati-hati” mencari usaha

yang benar-benar halal, aman dan menguntungkan. Karena

keuntungan yang konkrit dan benar-benar terjadi itulah yang akan

dibagikan.

e. Prinsip bagi hasil mudharabah /musyarakah ini berbeda dengan

prinsip bunga tetap dimana bank akan tetap menagih penerima

pembiayaan (nasabah) satu jumlah bunga tetap berapa pun

keuntungan yang dihasilkan nasabah, sekalipun merugi dan terjadi

krisis ekonomi.32

32 Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Sistem

Operasiona,(Jakarta: Gema Insani, 2004, Cet.I), h. 337

Page 53: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

44

7. Berakhirnya Akad Mudharabah

Akad mudharabah dinyatakan berakhir atau batal dalam hal sebagai

berikut:

a. Masing-masing pihak menyatakan batal, atau pekerja dilarang

untuk bertindak hukum terhadap modal yang diberikan, atau

pemilik modal menarik modalnya.

b. Salah seorang yang berakad meninggal dunia.

c. Salah seorang yang berakad gila, karena orang gila tidak cakap lagi

bertindak hukum.

d. Pemilik modal murtad (keluar dari agama Islam), menurut Imam

Abu Hanifah, akad mudharabah batal.

C. Penelitian Terdahulu

Adapun kajian yang berkaitan dengan masalah yang ingin dibahas

oleh penulis yang diambil dari redaksi terdahulu yang dilakukan oleh

mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum atau dari referensi lain yang pernah

melakukan penelitian terlebih dahulu, antara lain:

Page 54: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

45

No. Judul karya Ilmiah Subtansi Perbedaan

dengan penulis

1.

2.

Mulyani/2011”Manajemen

Pengelolaan Dana DPLK PT Bank

Muamalat Indonesia Tbk Ditinjau

dari Aspek Hukum Islam”

Iing Suprihatin/2012 “Faktor Yang

Mempengaruhi Minat Nasabah

Terhadap Dana Pensiun Lembaga

Keuangan (DPLK Muamalat)”

Menjelaskan bagaimana

pengelolaan dana

pensiun di DPLK Bank

Muamalat Indonesia.

Membahas apa saja

factor yang

mempengaruhi minat

nasabah terhadap dana

pensiun lembaga

keungan (DPLK

Muamalat).

Penulis hanya

meneliti

kesesuaian

Fatwa DSN

MUI Nomor

88/DSN-

MUI/XI/2013

pada penerapan

pengelolaan

dana pensiun

syariah di PT

Bank Syariah

Mandiri Pusat.

Penulis hanya

meneliti

kesesuaian

Fatwa DSN

MUI Nomor

88/DSN-

MUI/XI/2013

Page 55: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

46

pada penerapan

pengelolaan

dana pensiun

syariah di PT

Bank Syariah

Mandiri Pusat.

D. Kerangka Pemikiran

1. Kerangka Teori dan Konseptual

Dalam konteks penelitian ini, aspek-aspek yang diukur dalam

pengelolaan dana pensiun syariah adalah akad , sumber dana , alokasi

dana dan regulasi yang terkait.

a. Akad yang dimaksudkan disini adalah akad mudharabah muthlaqah,

yaitu bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang

cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha,

waktu dan daerah bisnis.33

b. Sumber dana yang dimaksud disini adalah dana pensiun ini diperoleh

dari setoran peserta atau pemberi kerja kepada pengelola dana pensiun

yang dibukukan pada rekening masing – masing peserta.

33Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik (Jakarta: Gema

Insani Press, 2001) h. 150

Page 56: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

47

c. Alokasi dana yang dimaksud disini adalah dana pensiun yang dikelola

PT Bank Syariah Mandiri akan dialokasikan ke sektor masyarakat

sesuai dengan prinsip syariah seperti UMKM dan Pembiayaan.

d. Regulasi yang dimaksud disini adalah pengelolaaan dana pensiun

syariah harus sesuai dengan undang-undang, peraturan atau fatwa yang

berkaitan dengan penyelenggaraan program pensiun pada DPLK, yaitu

Fatwa Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 dimana fatwa ini berisi tentang

pedoman penyelenggaraan program pensiun berdasarkan prinsip

syariah.

Page 57: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian kualitatif

dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala

menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.34

Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menggali

atau membangun satu proporsi atau menjelaskan makna dibalik realita. Peneliti

berpijak dari realita atau peristiwa yang berlangsung di lapangan.35Penelitian

metode kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data-data

deskriptif, mengenai kata-kata lisan maupun tulisan, dan tingkah laku yang dapat

diamati dari orang-orang yang diteliti.36

Penelitian kualitatif juga merupakan penelitian yang menghasilkan

deskripsi berupa kata-kata atau lisan dari fenomena yang diteliti atau dari orang-

orang yang berkompeten dibidangnya.

h. 82

34Suharsimi Arikunto, Management Penelitian, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2005), h.234 35Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),

36Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2005), h. 166

48

Page 58: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

49

B. Sumber dan Jenis Data Penelitian

Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah

kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan

lain-lain.37

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari

individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian

kuesioner yang dilakukan oleh peneliti.38 Data primer diperoleh langsung

dengan cara wawancara kepada narasumber bagian Department Head di PT

Bank Syariah Mandiri Pusat.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-

diagram.39

C. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka (Library Research)

Studi pustaka yang dilakukan antara lain melalui beberapa buku

dan literatur yang dipandang mewakili (resprentatif) dan berkaitan

(relevan) dengan objek penelitian. Objek penelitian yang dimaksud adalah

37Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2011,cet.29), h.157 38 Husain Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004, cet.VI), h.42 39Ibid., h.42.

Page 59: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

50

dana pensiun syariah yang dikelola PT Bank Syariah Mandiri Pusat

dengan tujuan apakah sudah sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor

88/DSN-MUI/XI/201340

b. Studi Lapangan (Field Research)

Metode ini dilakukan dengan cara mengunjungi lembaga yang

menjadi objek penelitianya, yaitu Bapak Lilik Priyadi selaku Department

Head PT Bank Syariah Mandiri bagian produk Tabungan Pensiun

Syariah.

Studi lapangan ini dapat dilakukan dengan cara:

1. Observasi, yaitu Teknik pengumpulan data dengan mengamati

langsung terhadap objek penelitian. Observasi juga merupakan

pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala

yang diteliti.41Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung

ketempat penelitian yaitu PT Bank Syariah Mandiri untuk

mendapatkan data yang tepat.

2. Wawancara, yaitu Salah satu cara pengumpulan informasi dengan

tanya jawab secara bertahap dengan muka responden42. Dalam hal ini

penulis melakukan wawancara langsung dengan Bapak Lilik Priyadi

selaku Department Head PT Bank Syariah Mandiri Kantor Pusat.

40http://www.dsnmui.or.id/index ( diakses: Jakarta, 15 July 2014) 41Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metedologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2003, Cet.4), h.54 42Soeratno dan Lincolin Arsyad, Metode Penelitian Untuk Ekonomi dan Bisnis Edisi Revisi

,(Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi manajemen Perusahaan YKPN, 2003),

hal.96

Page 60: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

51

3. Studi Dokumentasi, yaitu Pengumpulan data diambil dari

dokumentasi-dokumentasi yang penulis dapatkan selama observasi.

Mendapatkan data yang diperlukan, mengumpulkan dan mempelajari

dipandang mewakili (representatif),relevan dan berhubungan dengan

objek penelitian.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, factual

dan akurat mengenai analisa kesesuaian pengelolaan Dana Pensiun Syariah

terhadap Fatwa DSN MUI Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 .Maka dari hasil kajian

kepustakaan akan dianalisis secara deskriptif analitis, yaitu pengumpulan data,

beberapa pendapat pakar untuk diteliti dan dianalisa sehingga menjadi sebuah

kesimpulan.

Secara detail analisis data ini memiliki langkah-langkah dalam

menggambarkan tentang bagaimana mekanisme pengelolaan dana pensiun

syariah, kemudian manfaatnya membantu program pemerintah, serta tinjauan

hukum Islam dan kesesuaian terhadap Fatwa DSN MUI Nomor 88/DSN-

MUI/XI/2013

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam. Dengan

pengamatan terus-menerus tersebut mengakibatkan variasi data yang digunakan

belum ada polanya yang jelas.43

43Zainuddin Ali, Metedologi Penelitian Hukum, (Jakarta: SinarGrafika, 2013,cet.2), h.43

Page 61: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

52

Metode yang dipakai adalah metode deskriptif analisis komparitif, yakni

mendeskripsikan masalah secara utuh sebagai sebuah masalah dan menganilisis

masalah tersebut, kemudian memberikan komparasi dengan hukum Islam dan

memberikan solusi terhadap masalah tersebut.

E. Waktu dan Tempat Wawancara

Tempat wawancara dilakukan di PT Bank Syariah Mandiri Pusat yang

beralamat di Wisma Mandiri II, Jl. MH.Thamrin No. 5 Jakarta 10340 –

Indonesia,dimana wawancara ini dilakukan pada tanggal 11 Februari 2015.

Page 62: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

Saat ini dunia perbankan tidak haya didominasi oleh bank yang berkonsep

konvensional, tetapi bank yang berkonsep syariah pun mulai menjamur untuk

meramaikan persaingan antar bank di Indonesia. Bank Syariah Mandiri

merupakan salah satu bank yang berkonsep syariah di Indonesia. Bank Syariah

Mandiri juga merupakan salah satu pelopor berdirinya bank-bank berkonsep

syariah di Indonesia dan merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia

saat ini.

PT Bank Syariah Mandiri didirikan pada tanggal 25 Oktober 1999 dan

mulai beroperasi pada tanggal 1 November 1999. Modal dasar pendirian Bank

Syariah Mandiri sebesar Rp. 2,5 Triliyun dengan modal disetor sebanyak Rp.

1.489.021.935,- (satu trilyun empat ratus delapan puluh sembilan milyar dua

puluh satu juta sembilan ratus tiga puluh lima ribu rupiah). dengan modal sebesar

itu sampai Desember 2010 aset bank Syariah Mandiri mencapai Rp. 32,48

triliyun.44

Saat ini Bank Syariah Mandiri telah memiliki total kantor cabang

mencapai, 1.171 kantor, di luar cabang unit bisnis mikro. Dari jumlah tersebut,

sebanyak 977 unit berstatus Kantor Cabang (KC) dan Kantor Cabang Pembantu

44 Asset Bank Syariah Mandiri Rp. 32,48 Trilyun, Kompas, 19 April 2011, h. 14

53

Page 63: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

54

(KCP) serta 194 unit berupa Kantor Kas (KK) yang semuanya tersebar di 33

provinsi di Indonesia. Selain itu Bank Syariah Mandiri juga memiliki jaringan

ATM sejumlah 921 ATM Syariah Mandiri, 11.886 ATM Mandiri, 60.922 ATM

Bersama (termasuk ATM Mandiri dan ATM BSM), 74.050 ATM Prima, 196.870

unit EDC BCA, 10.596 ATM BCA dan 12.010 unit Malaysia Electronic Payment

System (MEPS).

Sampai saat ini hampir 100 persen BSM Masih milik Mandiri.Hanya satu

lembar saham yang dimiliki oleh Mandiri sekuritas. Ini membuktikan bahwa Bank

Syariah Mandiri merupakan salah satu bank dengan prinsip syariah terbesar di

Indonesia.

B. Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri

Nilai-nilai perusahaan yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan integritas

telah lama tertanam kuat pada segenap insan Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak

awal pendiriannya.Kehadiran BSM sejak tahun 1999, sesungguhnya merupakan

hikmah sekaligus berkah pasca krisis ekonomi dan moneter 1997-

1998.Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter sejak Juli 1997, yang

disusul dengan krisis multidimensi termasuk di panggung politik nasional, telah

menimbulkan beragam dampak negative yang sangat hebat terhadap seluruh sendi

kehidupan masyarakat, tidak terkecuali dunia usaha.Dalam kondisi tersebut,

industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank-bank konvensional

mengalami krisis luar biasa.Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan

merestrukturisasi dan merekapitalisasi sebagaian bank-bank di Indonesia.

Page 64: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

55

Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) yang dimiliki

oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT

Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. BSB berusaha keluar dari situasi

tersebut dengan melakukan upaya merger dengan beberapa bank lain serta

mengundang investor asing.

Pada saat bersamaan, pemerintah melakukan

penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya,

Bank Exim, dan Bapindo) menjadi satu bank baru bernama PT Bank Mandiri

(Persero) pada tanggal 31 Juli 1999.Kebijakan penggabungan tersebut juga

menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri (Persero) Tbksebagai pemilik

mayoritas baru BSB.

Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger, Bank Mandiri melakukan

konsolidasi serta membentuk Tim Pengembangan Perbankan Syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah

di kelompok perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU

No. 10 tahun 1998, yang memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi

syariah (dual banking system).

Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan

UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT

Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,

Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan

infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional

menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Page 65: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

56

Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto, SH, No. 23

tanggal 8 September 1999.

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum syariah dikukuhkan

oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No. 1/24/ KEP.BI/1999,

25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior

Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui perubahan nama menjadi

PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan pengakuan legal tersebut,

PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi sejak Senin tanggal 25

Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999.

PT Bank Syariah Mandiri hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang

mampu memadukan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi

kegiatan operasionalnya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani

inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam

kiprahnya di perbankan Indonesia.BSM hadir untuk bersama membangun

Indonesia menuju Indonesia yang lebih baik.45

C. Visi dan Misi

Visi

Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha.

Misi

a. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang

berkesinambungan.

45http:/www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/ diakses pada tanggal 28

Agustus 2014

Page 66: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

57

b. Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan

pada segmen UMKM.

c. Merekrut dan mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja

yang sehat.

d. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

e. Menyelenggarakan operasional bank standar perbankan yang sehat.

PT Bank Syariah Mandiri sebagai bank yang beroperasi atas dasar

prinsip syariah menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada

akhlakul karimah yaitu sikap pribadi kaum muslimin. Sikap tersebut

terangkum dalam sikap dasar yang disingkat dengan kata SIFAT yaitu:

a. Siddiq (Integritas)

b. Istiqomah (Kesabaran)

c. Fathonah (Profesionalisme)

d. Amanah (Terpercaya)

e. Tabligh (Kasih Sayang)

Selain itu, dalam operasionalnya, PT Bank Syariah Mandiri

mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Keadilan

b. Kemitraan

c. Transparasi

d. Universal dan kemitraan46

46 Ibid

Page 67: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

58

D. Shared Values

Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawi

sejakpertengahan tahun 2005, lahirlah nilai-nilai perusahaan yang baru yang

disepakati bersama untuk di shared oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri

yang disebut Shared Values Bank Syariah Mandiri disingkat “ETHIC”

1. Excellence:

Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang terpadu dan

berkesinambungan.

2. Teamwork:

Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi

3. Humanity:

Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang reigius.

4. Integrity

Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.

5. Consumer Focus;

Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk menjadikan Bank

Syariah Mandiri sebagai mitra terpercaya dan menguntungkan.

E. Pengertian Mekanisme Pengelolaan Dana Pensiun Syariah

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, definisi dari mekanisme

adalah cara kerja suatu organisasi47, pengelolaan adalah jumlah uang yang

228

47 J.S. Badudu, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta : Pustaka Harapan, 1996), hal

Page 68: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

59

disediakan untuk suatu keperluan48. Pensiun adalah hak seseorang untuk

memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki

usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah

ditetapkan49. Dana pensiun syariah adalah dana pensiun yang

menyelenggarakan program pensiun berdasarkan prinsip syariah. Jadi

pengertian dari mekanisme pengelolaan dana pensiun syariah adalah cara

kerja suatu organisasi dalam pengurusan atau penyelenggaraan sejumlah uang

yang nantinya akan digunakan untuk pembayaran hak karyawan disaat

karyawan telah berhenti bekerja atau pensiun berdasarkan prinsip syariah.

Dalam pendaftaran menjadi nasabah program pensiun syariah di Bank

Syariah Mandiri yang bekerja sama dengan PT TASPEN ada beberapa

tahapan:

a. Proses pendaftaran

Pada proses pendaftaran, yang pertama-tama dilakukan kantor

pelaksana memberikan pelayanan kepada peserta/penerima pensiun

antara lain berupa penyampaian paket formulir/dokumen lain/informasi

yang diterima dari kantor cabang PT TASPEN melalui cabang

coordinator. Kemudian, membuka rekening peserta yaitu rekening

tabungan BSM atas nama peserta atau membuka rekening khusus

pensiun yaitu rekening tabungan BSM atas nama penerima pensiun yang

48 Ibid, hal. 307 49 Kashmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,

2002, hal 307

Page 69: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

60

pada sampul depan dan sampul sebelah dalamnya diberi sticker

PENSIUNAN. Mengarahkan peserta/penerima Pensiun untuk memproses

sendiri pendaftaran di kantor cabang PT TASPEN. Khusus untuk

penerima pensiun yang grabbing-nya melalui pemberian pembiayaan

take over dari kantor bayar lain, kantor pelaksana memproses

permohonan pembayaran kepada kantor cabang koordinator di wilayah

yang satu propinsi dengan lokasi kantor pelaksana.

Sedangkan yang dilakukan cabang coordinator adalah menerima

paket permohonan pembayaran dari kantor pelaksana termasuk pensiun

janda/duda penerima pensiun yang telah diisi dan dilengkapi oleh

janda/duda. Kemudian, meneruskan paket permohonan pembayaran

kepada kantor cabang PT TASPEN yang satu kota dengan lokasi cabang

koordinator.

b. Proses Pembayaran

a. Ketentuan Pembayaran di PT TASPEN

1) Pembayaran harus atas permintaan dan atas nama

peserta/penerima pensiun sendiri.

2) Peserta harus telah mempunyai rekening peserta dan penerima

pensiun harus telah mempunyai rekening khusus pensiun.

3) Khusus untuk pembayaran pensiun bulanan, penerima pensiun

bulanan sudah mempunyai rekening khusus pensiun,

menunjukkan buku tabungan dan mengisi formulir SP3R serta

Page 70: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

61

telah memnuhi persyaratan lainnya yang berlaku pada saat

mengajukan surat permintaan pembayaran.

4) Formulir SP3R tersebut dibuat rangkap 3 (tiga) dengan

peruntukkan sebagai berikut:

a) Asli untuk kantor cabang PT TASPEN

b) Lembar kedua untuk kantor pelaksana

c) Lembar ketiga untuk penerima pensiun yang bersangkutan.

d. Proses Pembayaran Pensiun

1) Kantor Pelaksana

a) Memonitor pelaksanaan pembayaran pensiun yang

dilakukan oleh cabang coordinator kepada rekening peserta

maupun rekening khusus pensiun.

b) Melaporkan kepada cabang coordinator apabila diketahui

terdapat peserta/penerima Pensiun yang telah meninggal

dunia selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja setelah

diterimanya laporan kematian dari ahli waris

peserta/penerima pensiun.

2) Cabang Koordinator

a) Memproses penerimaan dana yang diterima dari kantor

cabang PT TASPEN melalui bilyet giro. Dana agar

ditampung terlebih dahulu di rekening perantara cabang

(RPAK).

Page 71: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

62

b) Menerima daftar pengantar pembayaran pensiun yang berisi

nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanggal efektif

dana dari kantor cabang PT TASPEN.

c) Melakukan pembayaran pensiun kepada yang berhak

dengan cara pemindahbukuan melaui sistem e-payroll atau

standinginstruction ke rekening peserta/rekening khusus

pensiun selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sejak

diterimanya dana. Apabila pemindahbukuan lebih dari 1

(satu) hari kerja, cabang coordinator harus membayar ganti

rugi kepada peserta/penerima pensiun sesuai ketentuan yang

telah disepakati sebelumnya. Dalam hal ini diketahui bahwa

peserta/penerima pensiun telah meninggal dunia, maka

pembayaran kepada ahli waris peserta/penerima pensiun

dilakukan setelah mendapat rekomendasi dari PT TASPEN.

d) Menyampaikan laporan/pertanggungjawaban pembayaran

kepada kantor cabang PT TASPEN dengan mengembalikan

daftar pengantar pembayaran pensiun yang telah dibubuhi

cap “telah dipindahbukukan”, dan diberi tanggal

pemindahbukuan, stempel BSM, tanda tangan dan nama

pejabat cabang coordinator, selambat-lambatnya 5 (lima)

hari kerja setelah pemindahbukuan.

e) Melaporkan kepada kantor cabang PT TASPEN apabila

diketahui terdapat peserta/penerima opensiun yang telah

Page 72: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

63

meninggal duina selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja

setelah diterimanya laporan kematian dari kantor pelaksana.

Layanan dana pensiun nasabah program PT TASPEN yaitu layanan

transaksi pembayaran uang pensiun kepada para pegawai penerima pensiun

yang sumber dananya berasal dari kantor cabang PT TASPEN yang

sebelumnya telah diterima cabang coordinator dan kemudian dikreditkan ke

rekening khusus pensiun yang dibuka atas nama masing-masing penerima

pensiun.

Sedangkan akad yang digunakan pada program pensiun PT TASPEN

dengan BSM adalah akad Mudharabah Muthlaqah, yaitu bentuk kerjasama

antara shahibul maal dan mudharib yang cakupannya sangat luas dan tidak

dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha. Berikut ini adalah bentuk akad

mudharabah muthlaqah pada program pensiun syariah di Bank Syariah

Mandiri, terdiri dari beberapa ketentuan dan syarat antara lain:

1. Penabung (the Account Holder)

a. Penabung ialah perorangan

b. Penabung harus menyerahkan fotocopy Kartu Pengenal (KTP)

c. Bank akan membukukan segala transaksi baik mengenai

pengambilan secara tunai atau melalui cek dan penyetoran uang oleh

si penabung maupun penerima atau pembayaran yang dilakukan

bank untuk kepentingan atau atas beban si penabung.

d. Pada tabungan ini melekat fasilitas kartu ATM BSM Card.

Page 73: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

64

2. Penyetoran dan Penarikan Dana

a. Setiap setoran ke dalam rekening harus disertai dengan slip atau

aplikasi lain yang di tandatangani oleh yang menyetor dan atau

dengan cara lain yang ditentukan dan diterima baik oleh bank sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

b. Bank akan memberikan tanda bukti penyetoran dalam bentuk yang

ditentukan oleh bank akan tetapi jika penyetoran tidak dapat

dibuktikan atau bilaman terjadi ketidaksesuaian terhadap rekening

maka perhitungan bank yang dianggap benar.

c. Penarikan dana dapat dilakukan secara tunai sengan menggunakan

slip penarikan tabungan kecuali rekening giro yang dalam

penarikannya menggunakan cek atau pemindahbukuan atau slip

transfer, serta dapat dilakukan melaui ATM.

d. Penarikan tunai dengan menggunakan cek dapat dilakukan oleh

giran atau kuasanya.

e. Saldo tabungan yaitu Rp. 50.000,- dan Rp. 20.000,- bagi yang tidak

memiliki fasilitas ATM BSM Card dan saldo minimal giro adalah

Rp. 500.000,- untuk rekening perorangan.

Sejauh ini, program pensiun syariah di Indonesia masih

dilaksanakan secara terbatas oleh DPLK (Dana Pensiun Lembaga

Keuangan) di beberapa bank dan asuransi syariah. Umumya, produk

DPLK syariah merupakan salah satu poduk penghimpunan dana yang

ditawarkan oleh bank atau asuransi syariah untuk memberikan jaminan

Page 74: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

65

kesejahteraan di hari tua atau di akhir masa jabatan karyawan ataupun

nasabahnya.50

Prosedur yang harus dilalui oleh peserta program DPLK syariah,

umumnya adalah:

1. Peserta merupakan perorangan atau badan usaha.

2. Usia minimal 18 tahun atau telah menikah.

3. Mengisi formulir pendaftaran kepesertaan DPLK Syariah.

4. Iuran bulanan dengan minimum jumlah tertentu, misalnya Rp

100.000.

5. Menyerahkan copian kartu identitas diri dan kartu keluarga.

6. Membayar biaya pendaftaran.

7. Membayar iuran tambahan berupa premi bagi peserta program

dana pensiun plus asuransi jiwa.

8. Memenuhi semua akad yang ditetapkan oleh DPLK Syariah.

Umumnya, produk dana pensiun yang ditawarkan oleh DPLK

Syariah menawarkan produk pensiun dengan konsep tabungan dan produk

pensiun plus asuransi jiwa. Karakteristik produk dana pensiun dengan

konsep tabungan antara lain:

1. Berbentuk setoran tabungan dengan jadwal penarikan diatur

dalam ketentuan.

299

50Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009), h.

Page 75: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

66

2. Selama masa kepesertaan tidak dilindungi oleh asuransi jiwa.

3. Manfaat pensiun sebesar total iuran dan hasil investasinya.

Sedangkan karakteristik produk dana pensiun plus asuransi jiwa

antara lain:

1. Berbentuk setoran tabungan dengan jadwal penarikan diatur

dalam ketentuan.

2. Selama masa kepesertaan tidak dilindungi oleh asuransi jiwa.

Manfaat pensiun yang akan diterima adalah sebesar:

a. Manfaat asuransi apabila peserta meninggal dunia sebelum

memasuki usia pensiun.

b. Total iuran ditambah hasil investasinya apabila telah memasuki

usia pensiun.

Para peserta DPLK Syariah memiliki beberapa hak, antara lain:

1. Menetapkan sendiri usia pensiun, umumnya antara usia 45 s/d 65

tahun.

2. Batas menentukan pilihan atau perubahan jenis investasi.

3. Melakukan penarikan sejumlah iuran tertentu selama masa

kepesertaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4. Mendapatkan informasi saldo dana pensiun/statement setiap

periode tertentu, misalnya enam bulan atau melalui telepon setiap

saat diinginkan.

Page 76: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

67

5. Menunjuk dan mengganti pihak yang ditunjuk sebagai ahli

warisnya

6.

Memilih perusahaan asuransi jiwa

guna

memperoleh

pembayaran dana pensiun bulanan.

7.

Mengalihkan kepesertaan ke DPLK lain.

8.

Memperoleh manfaat pensiun.

F. Sumber Penerimaan Dana Pensiun Syariah PT Bank Syariah Mandiri

Pusat

Dana pensiun selain sebagai penyelenggaraan program pensiun yang

menjanjikan manfaat pensiun berupa penghasilan yang berkesinambungan bagi

pesertanya disaat sudah berhenti bekerja/pensiun, juga merupakan lembaga

penghimpun dana masyarakat yang diperoleh dari iuran peserta dan iuran pemberi

kerja dan hasil pengembangan investasi.

PT Bank Syariah Mandiri yang merupakan salah satu dari Dana Pensiun

Lembaga Keuangan (DPLK) mendapatkan kekayaannya antara lain dihimpun dari

Iuran pemberi kerja, Iuran peserta, Hasil investasi, dan Pengalihan dari dana

pensiun lain :

1. Iuran pemberi kerja

Pemberi kerja dalam hal ini adalah PT TASPEN wajib membayar

iuran yang besarnya ditetapkan perhitungan aktuaria, iuran pemberi kerja

tidak sama dan selalu berubah dari tahun ke tahun, karena besarnya iuran

pemberi kerja dipengaruhi oleh bertambahnya masa kerja dan usia

Page 77: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

68

peserta, karena jika masa kerja peserta bertambah maka bertambah pula

kewajiban Dana Pensiun dalam membayar manfaat pensiun, dan jika

bertambah usia peserta maka hasil investasi Dan Pensiun akan berkurang,

dan besar iuran pemberi kerja tergantung dari pendapatan yang diterima

oleh PT Bank Syariah Mandiri, jika pendapatan yang diperolehnya

kurang dan tidak mampu untuk membiayai kewajiban Dana Pensiun,

maka iuran yang diberikan oleh Pemberi Kerja akan semakin besar,

begitupun sebaliknya, jika pendapatan yang diterima besar maka iuran

yang dibayarkan oleh pemberi kerja akan semakin kecil.

2. Iuran peserta

Iuran peserta ialah iuran untuk mendanai program pensiun yang

menjadi kewajiban peserta, bila memang diwajibkan berdasarkan

peraturan Dana pensiun.

3. Hasil investasi

Selain dari iuran pemberi kerja dan iuran peserta, pendapatan yang

diperoleh oleh PT Bank Syariah Mandiri juga berasal dari hasil

pengembangan investasi.

Hasil-hasil investasi yang diperoleh dari PT Bank Syariah Mandiri

adalah sebagai berikut :

a. Pendapatan Bagi Hasil

Pendapatan bagi hasil investasi adalah pendapatan yang diperoleh

dari instrument investasi berpendapatan tetap seperti deposito,

pembiayaan dan lain sebagainya.

Page 78: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

69

b. Pendapatan Deviden

Pendapatan deviden merupakan pendapatan yang diperoleh dari

investasi dalam bentuk saham, yaitu saham yang terdaftar di Bursa

Efek dan pendapatan yang diperoleh dari investasi reksadana

syariah.

c. Laba (Rugi) Pelepasan Investasi

Dana pensiun sebagai badan usaha yang mencari keuntungan yang

sebesar-sebesarnya dengan tingkat resiko sekecil-kecilnya dapat

melepaskan investasi yang selama ini dijalankannya, hal ini

dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang besar ataupun juga

investasi yang dilakukan tidak memberikan keuntungan yang besar,

namun dalampelepasan investasi seorang manajer Investasi harus

melihat dari segala sisi baik manfaat maupun kerugian yang

ditimbulkan.

PT Bank Syariah Mandiri dalam hal pelepasan investasi

tentunya sama dengan badan usaha lain yaitu tidak ingin terjadinya

kerugian dalam pelepasan investasi, karena jika terjadi kerugian

tentu akan mengganggu kelancaran operasioanlnya, terutama dalam

membayar manfaat pensiun.

4. Pengalihan Dari Dana Pensiun lain

Pendapatan PT Bank Syariah Mandiri dari kegiatan ini terjadi

apabila peserta pada saat mendaftar pernah menjadi peserta Dana Pensiun

di tempat sebelumnya bekerja, maka dana dari Dana Pensiun tersebut

Page 79: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

70

dialihkan kepada Dana Pensiun Syariah PT Bank Syariah Mandiri.

Kegiatan ini merupakan pendapatan PT Bank Syariah Mandiri.

G. Pengelolaan Dana Pensiun ( Investasi )

Pada Investasi Dana Pensiun Syariah PT Bank Syariah Mandri, Iuran

peserta dan iuran pemberi kerja pada hakikatnya merupakan dana yang harus

dipupuk dan dikembangkan melalui instrument investasi, hal ini disebabkan

karena adanya perbedaan waktu yang cukup panjang antara penerimaan iuran

dengan pembayaran manfaat pensiun dapat disebut sebagai dana yang bersifat

jangka panjang.

Bentuk penyaluran dana atau investasi dana dalam PT Bank Syariah

Mandiri dapat disalurkan melalui bentuk-bentuk sebagai berikut:

a. Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerjasama atau percampuran antara 2 orang atua

lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif

dengan kesepatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai dengan

nisbah yang disepakati, kemudian resiko kerugian akan ditanggung

sesuai porsi modal yang dikeluarkan.51 Dalam perekonomian sekarang

istilah musyarakah lebih dikenal dengan kemitraan.

51 Sunarto Zulfikli, Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah, ( Jakarta : Zikrul

Hakim, 1996 ) hal 51

Page 80: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

71

b. Mudharabah

Mudharabah adalah suatu bentuk kerjasama antara kedua belah pihak,

dimana salah satu pihak sebagai penyedia dana ( shahibul maal ) dan

pihak lainnya sebagai pengelola dana ( mudharib ) adapun keuntungan

dan kerugian dibagi sesuai dengan kesepakatan. Secara umum

mudharabah dapat diabgi menjadi 2 macam, yaitu:

1) Mudharabah Muthlaqah

Mudharabah muthlaqah adalah salah satu jenis mudharabah dimana

mudharib diberikan hak yang tidak terbatas untuk melakukan

investasi oleh shahibul maal atau dapat dikatakan kontrak yang tidak

memiliki ikatan tertentu dan bersifat unrestricted fund.

2) Mudharabah Muqayyadah

Mudharabah Muqayyadah adalah jenis mudharabah dimana

mudharib dibatasi haknya oleh shahibal maal, antara lain dalam hal

jenis usaha, waktu, tempat usaha dan lail-lain. Mudharabah jenis ini

pada akadnya dicantumkan persyaratan-persyaratan tertentu dan

bersifat restricted fund.

3) Al Qardh

Qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih

atau diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa

mengharapkan imbalan. Qardh juga dapat didefinisikan sebagai akad

pinjaman dari bank ( muqridh ) kepada pihak tertentu ( muqtaridh )

Page 81: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

72

yang wajib dikembalikan dengan jumlah yang sama sesuai dengan

pinjaman.

Pada prinsipnya dana pensiun dapat dilakukan melakukan investasi

dalam berbagai bentuk, namun kebebasan investasi dana pensiun biasanya

tetap oleh ketentuam-ketentuan yang sesuai dengan arahan investasi

baikketentuan dari pendiri maupun ketentuan dari regulasi atau peraturan-

peraturan terkait, dan dilakukan dengan pengawasan oleh Dewan Pengawas

Syariah serta masukan dari pengurus.

Arahan investasi dana pensiun oleh pemerintah telah diatur dalam

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

511/KMK.06/2002 Tanggal 4 Desember 2002 tentang Investasi Dana

Pensiun, namun tanpa mengurangi ketentuan tersebut, maka arahan investasi

yang ditetapkan oleh PT Bank Syariah Mandiri adalah sebagai berikut:52

1) UMKM………………………………………. 40%

2) PEMBIAYAAN……………………………… 30%

3) KONSUMEN………………………………… 15%

4) KOORPORASI……………………………….. 15%

52Wawancara oleh Bpk Lilik Priyadi Department Head PT Bank Syariah Mandiri Pusat

Page 82: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

73

H. Analisis Kesesuaian Penerapan Pengelolaan Dana Pensiun Syariah

Terhadap Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 88/DSN-

MUI/XI/2013

Dana pensiun merupakan salah satu alternatif untuk memberikan

jaminan kesejahteraan kepada pegawainya setelah pegawai tersebut berhenti

bekerja/pensiun atau meninggal dunia, bahkan bukan saja kepada pegawai

saja tetapi juga kepada keluarganya. Dana pensiun bersifat social yang

bertujuan untuk memberikan kesinambungan penghasilan bagi peserta dan /

atau keluarganya setelah purna bakti, namun mensejahterakan peserta melalui

program pensiun, maka pengelolaannya harus berlandaskan pada aturan

syariah dan fatwa yang sudah ditetapkan dalam program pensiun ini, hal ini

diperlukan untuk menghindarkan pengelolaan Dana Pensiun dari hal-hal yang

bertentangan dengan syariah.

Dalam Fatwa DSN MUI Nomor 88/DSN-MUI/XI/2012 tentang

Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan Prinsip

Syariah, pada point Keempat mengenai Ketentuan terkait PPMP ( Program

Pensiun Manfaat pasti ) adalah sebagai berikut:

a. Ketentuan Para pihak dan akad PPMP

a. Para pihak dalam PPMP adalah pemberi kerja, peserta Dana Pensiun

Syariah, Investee, Aktuaris, dan Penerima Manfaat Pensiun.

Sama halnya dengan Dana Pensiun Syariah di PT Bank Syariah

Mandiri, yang menjadi pihak-pihak dalam program pensiun ini

Page 83: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

74

adalah, PT TASPEN sebagai pemberi kerja, pegawai PNS sebagai

peserta, PT Bank Syariah Mandiri sebagai pengelola DPLK, Sektor

riil sebagai investee, dan pensiunan PNS sebagai Penerima Manfaat

Pensiun. Dalam penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa hal ini

sudah sesuai.53

b. Akad antara Pemberi Kerja dengan Peserta adalah Hibah bisyarth;

Pemberi Kerja sebagai Pemberi (Wahib), dan Peserta sebagai

Penerima (Mauhub lah);

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Lili Priyadi, dalam hal ini

Bank Syariah Mandiri tidak terlibat dalam hal tersebut karna PT

BSM hanya sebagai penghimpun dana.

c. Pemberi Kerja memiliki hak untuk menentukan pihak-pihakyang

berhak menerima manfaat pensiun dengan akad Hibah Muqayyadah

sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun Syariah;

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Lili Priyadi, dalam hal ini

yang berwenang dalam menentukan pihak-pihak tersebut adalah PT

TASPEN.

d. Akad antara Pemberi Kerja dengan Dana Pensiun Syariahadalah

akad wakalah; Pemberi Kerja berkedudukan sebagai Muwakkil, dan

Dana Pensiun Syariah sebagai Wakil;

Akad yang digunakan PT TASPEN dengan PT Bank Syariah

Mandiri dalam program pensiun ini adalah mudharabah Mutlaqah,

Pusat

53 Wawancara dengan Bapak Lilik Priyadi, Department HeadPT Bank Syariah Mandiri

Page 84: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

75

dimana PT Taspen berkedudukan sebagai shahibul maal, dan PT

Bank Syariah Mandiri berkedudukan sebagai mudharib.54

Berdasarkan penjabaran diatas bahwasanya dalam hal akad di fatwa

dengan penggunaan di Bank Syariah Mandiri tidak sesuai.

e. Akad antara Peserta dengan Dana Pensiun Syariah adalah

akadWakalah; Peserta berkedudukan sebagai Muwakkil, dan Dana

Pensiun Syariah sebagai Wakil;

f. Dalam rangka penyelenggaraan kegiatan investasi dan non investasi,

Dana Pensiun Syariah boleh melakukan perjanjian (akad) dengan

pihak lain berdasarkan syariah yang tidak bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

Dalam hal ini PT Bank Syariah Mandiri melakukan investasi dalam

bidang riil dan spesifikasi usaha dalam investasi ini adalah UMKM

yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah

g. Akad antara Dana Pensiun Syariah dengan Investee/Manajer

lnvestasi adalah akad Wakalah bil Ujrah atau akad Mudharabah.

Dana Pensiun Syariah sebagai Muwakkil, dan Investee/Manajer

lnvestasi sebagai Wakil dalam akad wakalan bil ujrah; dan Dana

Pensiun Syariah sebagai Shahib al-Mal, dan Investee/Manajer

lnvestasi sebagai Mudharib dalam akad Mudharabah;

Akad yang digunakan PT Bank Syariah Mandiri dengan pihak

investee dalam melakukan investasi adalah mudharabah dengan

5454Wawancara oleh Bpk Lilik Priyadi Department Head PT Bank Syariah Mandiri Pusat

Page 85: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

76

pembagian menggunakan metode bagi hasil untung rugi (profit and

lost sharing) atau metode bagi pendapatan (revenue sharing) antara

kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati

sebelumnya.

h. Akad antara Dana Pensiun Syariah dengan Bank Kustodian,

Penasehat lnvestasi, Akuntan Publik, dan Konsultan Aktuaria adalah

akad ijarah; Dana Pensiun Syariah sebagai Musta 'jir; dan Bank

Kustodian, Penasehat lnvestasi, Akuntan Publik dan Konsultan

Aktuaria sebagai Ajir.

b. Ketentuan luran PPMP

1. Pemberi Kerja dan/atau Peserta memberikan dananya untuk iuran

penyelenggaraan program pensiun, dan menyerahkannya kepada

Dana Pensiun Syariah dengan akad wakalah;

Akad yang digunakan PT TASPEN dan peserta kepada PT Bank

Syariah Mandiri sebagai DPLK adalah mudaharabah muthlaqah,

yaitu bentuk kerjasama antara shahibul maal dan mudharib yang

cakupannya sangan luas dan tidak dibatasi jenis usahanya.

Jadi berdasarkan penjabaran diatas akad yang digunakan PT Bank

syariah dengan peserta atau PT TASPEN dalam program iuran

pensiun tidak sesuai dengan fatwa DSN MUI.

2. Akad antara Pemberi Kerja dengan Peserta adalah hibah bi

syarth;Pemberi Kerja sebagai Pemberi (Wahib), dan Peserta sebagai

Penerima (Mauhub lah);

Page 86: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

77

Berdasarkan wawancara dengan bapak Lili Priyadi, dalam hal ini PT

Bank Syariah Mandiri tidak berkaitan dengan fatwa DSN MUI poin

diatas.

a. Dalam hal vesting right, akad hibah dari Pemberi Kerja kepada

Peserta akan berlaku apabila syarat-syaratnya telah terpenuhi sesuai

kesepakatan dan/atau ketentuan yang ditentukan Pemberi Kerja yang

substansinya sesuai dengan syariah dan/ atau peraturan perundang -

undangan; Apabila Pemberi Kerja gagal memenuhi memenuhi

kewajiban pada masa vesting right, Mauhub bih menjadi milik

Pekerja;

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Lili Priyadi, dalam hal ini PT

Bank Syariah Mandiri tidak berkaitan dengan fatwa DSN MUI poin

diatas.

b. Dalam hal locking in, dana hibah dari Pemberi Kerja berikut hasil

pengelolaannya, sudah menjadi milik Peserta tapi belum bisa

dikuasai secara penuh;

Berdasarkan wawancara dengan Bapak Lili Priyadi, dalam hal ini PT

Bank Syariah Mandiri tidak berkaitan dengan fatwa DSN MUI poin

diatas.

c. Peserta berhak menarik dana miliknya dari Dana Pensiun Syariah,

dan Dana Pensiun Syariah wajib menunaikannya, pada saat Peserta

yang bersangkutan mencapai usia pensiun yang ditetapkan dalam

Peraturan Dana Pensiun (pensiun dipercepat, normal, atau ditunda);

Page 87: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

78

Sama halnya, PT Bank Syariah Mandiri memberikan hak pensiun

para peserta sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam

Peraturan Dana Pensiun.

Dalam hal ini PT Bank Syariah Mandiri sudah sesuai dengan Fatwa

DSN-MUI terlihat dari syarat dan ketentuan dalam Tabunga Pensiun

yang ada di PT Bank Syariah Mandiri.

d. Apabila peserta meninggal dunia, maka manfaat pensiun diberikan

kepada pihak yang ditunjuk dengan syarat tidak bertentangan dengan

prinsip syariah.

Dalam hal ini penerima manfaat pensiun dalah peserta, isteri/suami

dari peserta, anak-anak yang sah dari peserta, atau pihak lain yang

ditunjuk oleh peserta, sebagaimana diatur dalam Peraturan Dana

Pensiun, hal ini terlihat dalam ketentuan dan syarat prosedur

pembuatan Tabungan Pensiun PT Bank Syariah Mandiri.

3. Ketentuan Pengelolaan Kekayaan Peserta PPMP

a. Pengelolaan kekayaan harus didasarkan pada prinsip kehatihatian,

profesionalisme dan memenuhi Prinsip Syariah;

Pengelolaan dana pensiun syariah pada PT Bank Syariah Mandiri

didasarkan tidak semanat-mata hanya dituntut untuk mengamankan

dana yang diterimanya, tetapi juga dituntut untuk mengupayakan

agar dana pensiun tidak mengendap atau menganggur, oleh sebab itu

pengelola dana pensiun syariah harus dapat mendayagunakan dana

tersebut ke dalam berbagai jenis investasi guna mendapatkan return

Page 88: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

79

yang tinggi, sehingga pada gilirannya mampu untuk meningkatkan

kesejahteraan para pesertanya melalui pembayarn manfaat pensiun.

Semua pengelolaan yang dilakukan oleh PT Bank Syariah Mandiri

diawasi langsung oleh DPS (Dewan Pengawas Syariah) dan

mengacu pada peraturan Dana Pensiun seperti Fatwa DSN-MUI,

Peraturan Bank Indonesia.

b. luran yang diterima Dana Pensiun Syariah harus diinvestasikan

sesuai dengan Prinsip Syariah;

Iuran peserta dan iuran pemberi kerja pada hakikatnya merupakan

dana yang harus dipupuk dan dikembangkan melalui instrument

investasi, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan waktu yang

cukup panjang antara penerimaan iuran dengan pembayaran manfaat

pensiun dapat disebut sebagai dana yang bersifat jangka panjang.

Pada prinsipnya dana pensiun dapat dilakukan melakukan investasi

dalam berbagai bentuk, namun kebebasan investasi dana pensiun

biasanya tetap oleh ketentuam-ketentuan yang sesuai dengan arahan

investasi baikketentuan dari pendiri maupun ketentuan dari regulasi

atau peraturan-peraturan terkait, dan dilakukan dengan pengawasan

oleh Dewan Pengawas Syariah serta masukan dari pengurus.

Arahan investasi dana pensiun oleh pemerintah telah diatur dalam

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

511/KMK.06/2002 Tanggal 4 Desember 2002 tentang Investasi

Dana Pensiun, namun tanpa mengurangi ketentuan tersebut, maka

Page 89: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

80

arahan investasi yang ditetapkan oleh PT Bank Syariah Mandiri

adalah sebagai berikut:55

1) UMKM………………………………………. 40%

2) PEMBIAYAAN……………………………… 30%

3) KONSUMEN………………………………… 15%

4) KOORPORASI……………………………….. 15%

c. Kegiatan investasi menggunakan akad yang berlaku sesuai dengan

Prinsip Syariah.

Kegiatan investasi menggunakan akad yang berlaku sesuaidengan

Prinsip Syariah.Akad pengelolaan yang digunakan pada PT Bank

Syariah Mandiri adalah Mudharabah Muthlaqah. Dimana dalam

pengertian ini, Bank bebas menginvestasikan dananya dimana saja

dengan menggunakan metode bagi hasil bersaing sesuai dengan

kesepakatan bersama di awal.

4. Ketentuan Manfaat Pensiun PPMP

a. luran Peserta dan/atau dana hibah dari Pemberi Kerja yang dikelola

Dana Pensiun Syariah beserta hasil investasinya, menjadi milik

Peserta apabila telah dipenuhi persyaratan yang ditentukan Pemberi

Kerja dan/atau disepakati dalam perjanjian yang tidak bertentangan

dengan syariah dan peraturan perundang-undangan;

55Wawancara oleh Bpk Lilik Priyadi Department Head PT Bank Syariah Mandiri Pusat

Page 90: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

81

Mengacu pada fatwa DSN di atas dalam hal ini PT Bnak Syariah

Mandiri tidak menggunakan dana hibah kepada PT Taspen.

b. Serah terima manfaat pensiun harus didasarkan pada kesepakatan

sesuai prinsip syariah dan tidak bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Dalam peraturan Bank Syariah Mandiri, peserta manfaat pensiun

harus membuka rekening awal di PT Bank Syariah Mandiri untuk

nantinya dapat mengambil manfaat pensiun setiap bulannya

langsung di cabang PT Bank Mandiri Syariah terdekat.

Mengacu pada fatwa DSN di atas dalam hal ini, ketentuan tersebut

sudah sesuai dengan fatwa.

Page 91: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Mekanisme pengelolaan dana pensiun syariah pada PT BSM sangat

sederhana. Dengan diawalinya setoran iuran peserta untuk kemudian

dana tersebut ditampung oleh pihak PT BSM pada rekening-rekening

penampungan sesuai dengan pilihan peserta, setelah dikumpulkan dana

tiap rekening tersebut mencapai jumlah yang memungkinkan untuk

diinvestasikan, maka pihak PT BSM melakukan placement pada

instrument investasi pilihan peserta, adapun tempat, besar jumlah

penempatan serta kesepakatan-kesepakatan yang menyangkut investasi

dengan regulasi yang berlaku.

2. Kesesuaian penerapan pengelolaan dana pensiun syariah PT BSM

terhadap Fatwa DSN MUI Nomor 88/DSN-MUI/XI/2013, sebagai

berikut: Kesesuaian pihak penerima dana pensiun syariah pada PT

BSM sudah sesuai dengan Fatwa DSN MUI nomor 88/DSN-

MUI/XI/2013 yaitu, pemberi kerja (PT Taspen), peserta dana pensiun

syariah, investee, dan penerima Manfaat Pensiun. Kesesuaian pada

akad yang digunakan PT BSM dalam program pensiun syariah yaitu

akad mudharabah muthlaqah. Kesesuaian dalam penyelenggaraan

kegiatan investasi, pada dana pensiun syariah di PT BSM boleh

dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

82

Page 92: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

83

dan sesuai dengan prinsip syariah. Kesesuaian akad yang terjadi antara

PT BSM dengan investee sesuai dengan Fatwa DSN MUI Nomor

88/DSN-MUI/XI/2013 karna pada Fatwa DSN MUI tersebut

ketentuannya menggunakan akad mudharabah.

B. Saran

Dari beberapa kesimpulan diatas, maka penulis dapat

memberikan saran, yaitu:

1. Bagi PT Bank Syariah Mandiri hendaknya lebih

mengoptimalkan segala produknya, khususnya produk-

produk penghimpunan dana agar menjadi produk bank

syariah yang dapat diandalkan bagi kemajuan

perekonomian masyarakat serta tetap mampu menjaga

kemurnian syariahnya dan tetap memperhatikan fatwa-

fatwa yang berlaku dalam mengoperasionalkan produknya.

2. Bagi masyarakat pada umumnya diharapkan memiliki

pengetahuan tentang teori dan prinsip dasar syariah di

lembaga keuangan syariah agar dapat mengevaluasi bahkan

ikut berpartisipasi dalam upaya mengembangkan Lembaga

Keuangan Syariah di Indonesia.

Page 93: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

84

DAFTAR PUSTAKA

Andri, Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2009)

Ascarya , Akad dan Produk Bank Syariah , Jakarta , PT Raja Grafindo Persada,

2007, Ed. I,h.6.

Bungin, Burhan, “ Analisis Data Penelitian Kualitatif ”, Jakarta , PT Grafindo

Persada, 2003.

Dahlan, Siamat. Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta : Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Edisi Ke Empat), h. 465

Darmono, Ani M. Hasan, Menyelesaikan Skripsi Dalam Satu Semester, Jakarta,

PT Grasindo, 2002.

Dergibson Siagian dan Sugiarto, Metode Statistik untuk Bisnis dan Ekonomi,

Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Istijanto M.M, Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2005.

J. Tito Sutarto, C. IsmulCokro, Pensiun Bukan Akhir Segalanya, Jakarta ,

PT.Gramedia Pustaka Utama.

J.Supranto, Statistik: Teori & Aplikasi, edisi 6, jilid 1, Jakarta, Erlangga , 2000.

Johar Arifin & A. Fauzi, Cara Cerdas Merancang Dan Menghitung Pensiun

Dengan Excel, Jakarta , PT.Elex Media Komputerindo, 2007.

Kadar Budiman et.al, Makalah Lembaga Keuangan Non Bank, Jakarta , MPI,

2002.

Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta , Divisi Buku Perguruan

Tinggi, RajaGrafindo Persada, 2002.

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial lainnya, Jakarta, Kencana , 2007.

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, EKONISIA , Kampus Fakultas

Ekonomi UII, 2004 , Cet.I.,

Sarwono Jonathan, Pintar Menulis Karangan Ilmiah , Yogyakarta, Andi Offset,

2010.

Page 94: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

85

Semiawan, conny R, Metode Penelitian Kualitatif , Jakarta, PT. Grasindo 2010.

Setiadi, Dana Pensiun Sebagai Lembaga Badan Hukum, ( Jakarta : PT. Citra

Aditya Bakti, 1995 ) Cet Ke I

Siagian,Hasiholan,Managemen Dana Pensiun di Indonesia, Jakarta , PT. Bpk

Gunung Mulia,1994.

Sri Y Susilo, “ Bank Dan Lembaga Keuangan Lain “, Jakarta , Salemba Empat,

2010.

Usman, Rachmadi, Aspek – Aspek Hukum Perbankan Di Indonesia, (Gramedia

Pustaka Utama, 2001), h. 50-51

W. Gulo, Metodologi Penelitian, Jakarta, Grasindo , 2000.

Wirdaningsih, SH.MH,et al, Bank dan Asuransi di Indonesia, Jakarta, Kencana,

2005 Ed.I,Cet.2,H. 15.

http://www.dsnmui.or.id/index ( diakses: Jakarta, 15 July 2014)

http://www.syariahmandiri.co.id ( Diakses : Jakarta, 15 July 2014 )

wawancara oleh Bapak Lilik Priyadi selaku DepartmentHead PT Bank Syariah

Mandiri

Pusat

Page 95: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

86

LAMPIRAN

Hasil Wawancara Dengan PT Bank Syariah Mandiri Pusat

1. Apa yang menjadi visi dan misi PT Bank Syariah Mandiri?

Visi: menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha

Misi:

Mewujudkan pertumbuhan dan keuntunagn yang berkesinambungan

Mengutamakan penghimpunan dana consumer dan penyaluran

pembiayaan pada segmen UMKM

Merekrut dan mengembangkan pegawai professional dalam

lingkungan kerja yang sehat

Mengembangkan nilai-nlai syariah yang universal

Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang

sehat.

2. Menurut anda apa dana pensiun yang ada di bsm ini?

Dana pensiun yang dikelola secara syariah dengan pengelolaannya

berprinsip dengan bagi hasil, dana yang disalurkan ke objek yang halal.

Dalam hal ini dana pensiun dibukukan menjadi tabungan pensiun syariah.

3. Kapan awal berdirinya dana pensiun syariah?

Tabungan pensiun itu mulai ada tahun 2010/2011, alasan membuat produk

ini karena melihat perkembangan pensiun yang semakin tahun semakin

banyak dan perusahaan biasanya menempatkan dananya ke asuransi, maka

PT Bank Syariah Mandiri mempunya peluang besar melihat hal ini. Dan

juga kita ingin memperkenalkan kepada masyarakat bahwa saat ini bank

syariahpun sudah berkembang dalam dana pensiun syariah.

4. Darimana saja sumber dana pensiun syariah yang ada di PT BSM ?

Sumber uang yang masuk dalam program pensiun syariah di PT Bank

Syariah Mandiri Pusat ini antara lain, Iuran Pemberi Kerja, dalam hal ini

PT TASPEN, Iuran Peserta dana pensiun syariah, Hasil Investasi, seperti

pendapatan bagi hasil, pendapatan deviden, dan laba rugi pelepasan

investasi. Kalau dari pegawai bank mandiri sendiri, kita menggunakan dana

pihak ketiga yaitu pengelola dana pensiunan orang bsm (asuransi

Manulife).

Page 96: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

87

5. Apa landasakan hukum yang digunakan PT Bank Syariah Mandiri dalam

mengelola dana pensiun?

Tidak lepas dari kata syariah, Bank Syariah Mandiri dalam mengelola dana

pensiun syariah mengikuti beberapa aturan, seperti:

Memorandum of Understanding nomor: MOU-14/DIR/2007 tanggal

17 April 2007 dan perjanjian Kerja sama sebagai tindaklanjutnya.

Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 2/DSN-MUI/IV/2000 tentang

Tabungan

Peraturan Umum Bank Indonesia tentang Dana Pensiun

Surat Edaran Revisi Operasi Nomor: 9/008/OPS, tanggal 23 April

2007 perihal Pedoman Penghimpunan Dana

6. Akad apa yang digunakan PT Bank Syariah mandiri Pusat dalam

mengelola dana pensiun?

Pengelolaan dana pensiun di Bank Syariah Mandiri menggunakan akad

Mudharabah Muthlaqah, artinya dimana Bank bebas menginvestasikan

dananya kemana saja dan tidak ada batasan waktu tapi tetap berdasarkan

prinsip syariah.

7. Bagaimana pengelolaan Dana Pensiun Syariah di PT Bank Syariah

mandiri Pusat?

berbicara dana pensiun, ini kan uang umat ya amanah jadi harus adanya

prinsip kehati-hatian dalam mengalokasikan dananya jangan sampai salah.

Yang pertama adalah tentu kita kumpulkan dana-dana pensiun dari

berbagai perusahaan yang menempatkan dananya ke PT Bank Syariah

mandiri., untuk saat ini PT Bank Syariah Mandiri bekerja sama dengan PT

TASPEN. Yang kedua setelah dana terkumpul, PT Bank Syariah Mandiri

menyerahkan ke masyarakat, dalam hal ini PT Bank Syariah Mandiri

menginvestasikan dana tersebut ke Pendanaan dan Pembiayaan, seperti UMKM dan konsumen, karna mutlaqoh kan artinya bank bebas mau

menaruh dananya kemana saja yang pasti tetap tidak melenceng dr pada

prinsip syariah. Yang ketiga, keuntungan dari investasi tersebut nantinya

akan diberikan secara bagi hasil atas dana pensiun tersebut. Yang nantinya

dana pensiun yang telah dikelola tersebut akan dibukukan ke rekening

masing-masing peserta pensiun dapat menikamti manfaat pensiunnya.

8. Apa perbedaan pengelolaan dana pensiun syariah dengan dana pensiun

yang ada di konvensional?

Page 97: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

88

Jelas berbeda.. tentunya pada Bank Syariah Mandiri pengelolaan

didasarkan pada akad dan pembagian keuntungan menggunakan bagi hasil

sesuai dengan prinsip syariah dan fatwa yang telah ditetapkan serta

penginvestasian juga harus ditempatkan yang halal dan hati-hati.

Sedangkan di bank konvensional, dana pensiun diinvestasikan ke berbagai

jenis investasi agar mendapatkan laba yang besar dan tidak menggunakan

prinsip bagi hasil.

9. Bagaimana dengan presentase bagi hasil pada produk tabungan pensiun

syariah di BSM?

Kalau tabungan pada bsm menggunakan nisbah, persentase hasil

seluruhnya itu dicampur kita tidak bisa mengspesifikasikan berapa-

berapanya semua uang yang terkumpul dikelola secara bersamaan.

Portfolio bsm sekarang ini banyak di sektor umkm 40% dan consumer

30%, sisanya di komersil dan korporasi. Semuanya itu dicampur.

10. Apa saja persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah jika ingin menjadi

peserta program pensiun syariah?

Pensiunan dan Calon pensiunan Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara,

JHakim, TNI, Polri.

Penerima tunjangan yang dibayarkan oleh PT Taspen, yaitu neteran PKRI

dan KNIP

Fotokopi KTP/SIM

11. Apa yang dimaksud Tabungan Pensiun Syariah?

Tabungan Pensiun BSM adalah simpanan dalammata uang rupiah

berdasarkan prinsip mudharabah muthlaqah, yang penarikannya dapat

dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat dan ketentuan yang

disepakati. Produk ini merupakan kerjasama BSM dengan PT Taspen.

Page 98: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

89

12. Apa tujuan adanya Produk Tabungan Pensiun pada Bank Syariah mandiri

ini?

Menambah jumlah rekening dan saldo rekening tabungan.kantor Pusat

BSM harus berupaya agar Peserta/Penerima Pensiun tidak mengambil

semua uang pensiunnya sebagai salah satu sarana cross selling produk BSM

lainnya.

13. Bagaimana mekanisme pendaftaran menjadi nasabah program pensiun

syariah di Bank Syariah Mandiri

3. Penabung (the Account Holder)

e. Penabung ialah perorangan

f. Penabung harus menyerahkan

g. Bank akan membukukan segala transaksi baik mengenai

pengambilan secara tunai atau melalui cek dan penyetoran uang oleh

si penabung maupun penerima atau pembayaran yang dilakukan

bank untuk kepentingan atau atas beban si penabung.

h. Pada tabungan ini melekat fasilitas kartu ATM BSM Card.

4. Penyetoran dan Penarikan Dana

i. Setiap setoran ke dalam rekening harus disertai dengan slip atau

aplikasi lain yang di tandatangani oleh yang menyetor dan atau

dengan cara lain yang ditentukan dan diterima baik oleh bank sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

j. Bank akan memberikan tanda bukti penyetoran dalam bentuk yang

ditentukan oleh bank akan tetapi jika penyetoran tidak dapat

dibuktikan atau bilaman terjadi ketidaksesuaian terhadap rekening

maka perhitungan bank yang dianggap benar.

Page 99: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

90

k. Penarikan dana dapat dilakukan secara tunai sengan menggunakan

slip penarikan tabungan kecuali rekening giro yang dalam

penarikannya menggunakan cek atau pemindahbukuan atau slip

transfer, serta dapat dilakukan melaui ATM.

l. Penarikan tunai dengan menggunakan cek dapat dilakukan oleh

giran atau kuasanya.

m. Saldo tabungan yaitu Rp. 50.000,- dan Rp. 20.000,- bagi yang tidak

memiliki fasilitas ATM BSM Card dan saldo minimal giro adalah

Rp. 500.000,- untuk rekening perorangan.

14. Bagaimana kesesuaian program pensiun syariah di PT Bank Syariah

Mandiri Pusat dengan adanya peraturan baru Fatwa Dewan Syariah Nomor

88/DSN-MUI/XI/2013?

Program pensiun syariah yang diselenggarakan di PT Bank Syariah

Mandiri ini merupakan jenis tabungan yang menghimpun dana pensiun PT

Taspen. Peraturan yang digunakan dalam program pensiun syariah ini pun

sebagamaina dijelaskan di awal tadi masih menggunakan peraturan yang

ada dan lama. Tetapi tidak menutup kemungkinan PT BSM akan

menggunakan fatwa baru, jika ada perubahan atau penambahan pada

ketentuan-ketentuan program dana pensiun syariah yang telah berjalan

selama fatwa tersebut seusai dengan prinsip syariah. Berikut ini adalah

bentuk kesesuaian program dana pensiun syariah kami terhadap fatwa DSN

yang baru:

Page 100: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

91

a. Kesesuaian pihak penerima dana pensiun syariah pada PT BSM sudah

sesuai dengan fatwa DSN MUI nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 yaitu,

pemberi kerja (PT Taspen), peserta dana pensiun syariah, investee, dan

penerima Manfaat Pensiun.

b. Kesesuaian pada akad yang digunakan PT BSM dalam program pensiun

syariah yaitu akad mudharabah muthlaqah

c. Kesesuaian dalam penyelenggaraan kegiatan investasi, pada dana pensiun

syariah di PT BSM boleh dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan sesuai dengan prinsip syariah

d. Kesesuaian akad yang terjadi antara PT BSM dengan investee sesuai

dengan fatwa DSN MUI nomor 88/DSN-MUI/XI/2013 karna pada fatwa

DSN tersebut ketentuannya menggunakan akad mudharabah.

Page 101: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

92

Page 102: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

93

Page 103: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

94

Page 104: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

95

Page 105: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

96

Page 106: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

97

Page 107: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

98

Page 108: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

99

Page 109: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

100

Page 110: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

101

Page 111: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

102

Page 112: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

103

Page 113: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

104

Page 114: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

105

Page 115: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

106

Page 116: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

107

Page 117: ANALISIS KESESUAIAN PENERAPAN PENGELOLAAN DANA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30568/1/TRI PUJI... · melakukan wawancara terhadap Department Head Bank Syariah

108