ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS …etheses.iainponorogo.ac.id/7741/1/ISI ALL TESIS...

253
1 ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN SYARIAH DI SURYA MART PONOROGO 2019 TESIS Oleh: Arif Dwi Septian NIM: 212117002 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH PASCASARJANA MEI 2019

Transcript of ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS …etheses.iainponorogo.ac.id/7741/1/ISI ALL TESIS...

  • 1

    ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP

    KUALITAS PELAYANAN SYARIAH DI SURYA MART

    PONOROGO 2019

    TESIS

    Oleh:

    Arif Dwi Septian

    NIM: 212117002

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    PONOROGO

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    PASCASARJANA

    MEI 2019

  • 2

    ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP

    KUALITAS PELAYANAN SYARIAH DI SURYA MART

    PONOROGO 2019

    TESIS

    Diajukan Kepada

    Pascasarjana

    Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo

    Untuk Memenuhi Tugas Akhir Dalam

    Menyelesaikan Program Magister Ekonomi Syariah

    Oleh:

    Arif Dwi Septian

    NIM: 212117002

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    PONOROGO

    PASCASARJANA

    PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

    MEI 2019

  • 3

  • 4

    PERSETUJUAN PENGUJI

    Tesis yang berjudul “Analisis Kepuasan Pelanggan

    Terhadap Kualitas Pelayanan Syariah di Surya Mart Ponorogo

    2019” Yang ditulis oleh Arif Dwi Septian, NIM 212117002,

    telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran Tim Penguji pada

    ujian Tesis, tanggal 25 Juni 2019.

    MENYETUJUI TIM PENGUJI:

    1. Ketua Sidang:

    Dr. Abid Rohmanu, M.H.I.

    (............................................)

    NIP: 197602292008011008 Tanggal: 8 Juli

    2019

    2. Penguji 1:

  • 5

    Dr. Wirawan Fadly, M.Pd.

    (............................................

  • 6

    PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

    Yang bertanda tangan di bawah ini:

    Nama : Arif Dwi Septian

    NIM : 212117002

    Program Studi

    Perguruan

    Tinggi

    : Magister Ekonomi Syariah

    : Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Ponorogo

    Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang

    berjudul “Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas

    Pelayanan Syariah di Surya Mart Ponorogo 2019”, adalah

    benar-benar hasil karya sendiri. Di dalamnya tidak terdapat

    bagian yang plagiat dari karya orang lain, dan saya tidak

    melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak

    sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Apabila di

    kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika

    keilmuan di dalam karya tulis ini, saya bersedia menanggung

    resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya.

  • 7

    Ponorogo,

    28 Mei

    2019

    ABSTRAK

    Septian, Arif Dwi. 2019. Analisis Kepuasan Pelanggan

    Terhadap Kualitas Pelayanan Syariah di Surya Mart

    Ponorogo 2019. Tesis. Program Studi Ekonomi

    Syariah, Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. Shinta Maharani,

    S.E. M.AK.

    Kata Kunci: Kualitas Pelayanan Syariah CARTER, IPA,

    Diagram Kartesius, CSI.

    Semua perusahaan selalu berusaha menjadikan para

    pelanggannya merasa puas agar loyal. Untuk menjadikan

    pelanggan merasa puas perusahaan memerlukan evaluasi

    kinerja pelayanan karena berhubungan langsung dengan

    pelanggan. Perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk

    mengevaluasi tingkat kepuasan pelanggan dan evaluasi kualitas

    pelayanan. Oleh karena itu setiap perusahaan menyadari agar

    dapat bersaing dalam dunia perdagangan yang ketat saat ini,

    perusahaan membutuhkan evaluasi tingkat kepuasan pelanggan

    dan evaluasi kualitas pelayanan. Walaupun kepuasan

    pelanggan bersifat abstrak, tetapi hal ini dapat diukur dengan

    suatu metode analisis penelitian.

    Maka dari itu, penelitian ini bertujuan (1) mengevaluasi

    Surya Mart Ponorogo dalam memprioritaskan atribut-atribut

    kualitas pelayanan syariahnya (2) menunjukkan atribut-atribut

    kualitas pelayanan syariah yang menjadi prioritas utama agar

    ditingkatkan (3) menunjukkan nilai tingkat CSI kepuasan

    pelanggan.

  • 8

    Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif

    dengan objek penelitian di Surya Mart Ponorogo. Data dalam

    penelitian ini didapat dari wawancara, observasi, dokumentasi,

    dan kuesioner. Peneliti menggunakan rumus Slovin dengan

    tingkat e= 5%. Namun dengan keterbatasan waktu, dana, dan

    tenaga peneliti hanya menggunakan 100 sampel responden

    yang lengkap saja. Penelitian ini memiliki dua variabel utama

    yaitu variabel X kualitas pelayanan syariah dan variabel Y

    kepuasan konsumen. Variabel X dibagi menjadi enam dimensi:

    (1) Compliance with Islamic law, (2) Assurance, (3)

    Reliability, (4) Tangible, (5) Emphaty, dan (6) Responsiveness

    dan setiap dimensi memiliki tiga atribut pernyataan. Data-data

    diuji dengan uji validitas dan reliabilitas kemudian dianalisis

    dengan IPA (Importance Performance Analysis), Diagram

    Kartesius dan CSI (Customer Satisfaction Index).

    Penelitian ini menghasilkan tiga temuan. Pertama, hasil

    analisis IPA (Importance Performance Analysis) pada tingkat

    kesesuaian maka didapatkan urutan prioritas kesenjangan atau

    gap sebagai berikut: Prioritas ke 1, KPT/S 10 dengan nilai

    83,09%; dan yang terakhir ke 18, KPT/S 2 dengan nilai

    93,48%. Kedua, dari hasil analisis Diagram Kartesius atribut

    yang masuk dalam kuadran A (prioritas utama) yaitu atribut

    kualitas pelayanan syariah nomer (4), (9), (13), (14), (17) dan

    (18). Ketiga, nilai tingkat kepuasan pelanggan pada kualitas

    pelayanan syariah pada Surya Mart Ponorogo menurut analisis

    CSI yaitu 75,2% yang artinya pelanggan merasa puas.

  • 9

    ABSTRACT

    Septian, Arif Dwi. 2019. Analisis Kepuasan Pelanggan

    Terhadap Kualitas Pelayanan Syariah di Surya Mart

    Ponorogo 2019. Thesis. Program Studi Ekonomi

    Syariah, Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri

    (IAIN) Ponorogo. Advisor Dr. Shinta Maharani,

    S.E. M.AK.

    Keywords: Quality of Sharia Services CARTER, IPA,

    Cartesius Diagram, CSI.

    All companies always try to make their customers feel

    satisfied to be loyal. To make customers feel satisfied the

    company needs an evaluation of service performance because it

    deals directly with customers. Companies need a measurement

    tool to evaluate the level of customer satisfaction and

    evaluation of service quality. Therefore, every companies

    realize that in order to compete in the world of tight trade

    today, companies need an evaluation of the level of customer

    satisfaction and evaluation of service quality. Although

    customer satisfaction is abstract, but this can be measured by a

    method of research analysis.

    Therefore, this study aims (1) to evaluate Surya Mart

    Ponorogo in prioritizing its sharia service quality attributes (2)

    to show the quality attributes of sharia services as the top

    priority to be improved (3) to show the value level of CSI.

    This study uses a quantitative approach with the object

    of research at Surya Mart Ponorogo. Data in this study were

    obtained from interviews, observation, documentation, and

    questionnaires. The researcher used the Slovin formula with a

    level of e = 5%. However, with limited time, funds, and

    research personnel, only 100 respondent samples were used.

    This study has two main variables, namely variable X sharia

    service quality and variable Y customer satisfaction. Variable

  • 10

    X is divided into six dimensions: (1) Compliance with Islamic

    law, (2) Assurance, (3) Reliability, (4) Tangible, (5) Emphaty,

    and (6) Responsiveness and each dimension has three

    statement attributes. The data were tested by validity and

    reliability then analyzed by IPA (Importance Performance

    Analysis), Cartesius Diagram and CSI (Customer Satisfaction

    Index).

    This study produced three findings. First, the results of

    IPA (Importance Performance Analysis) at the level of

    conformity then get the priority sequence gap as follows:

    Priority 1, KPT/S 10 with a value of 83,09%; and the last is

    18th, KPT/S 2 with a value of 93,48%. Second, from the

    results of the Cartesius Diagram analysis the attributes included

    in quadrant A (top priority) are sharia service quality attributes

    number (4), (9), (13), (14), (17) and (18). Third, the value of

    customer satisfaction on the quality of sharia services at Surya

    Mart Ponorogo according to CSI analysis is 75,2%, which

    means that customers feel satisfied.

  • 11

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................... i

    LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING......................... ii

    LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ............. iii

    PERNYATAAN KEASLIAN ............................................... iv

    ABSTRAK .............................................................................. v

    KATA PENGANTAR ........................................................... vi

    DAFTAR ISI ....................................................................... viii

    DAFTAR TABEL ................................................................. xi

    DAFTAR GAMBAR ........................................................... xiii

    DAFTAR SINGKATAN ..................................................... xiv

    PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................... xv

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ........................................ 1

    B. Rumusan Masalah ................................................. 7

    C. Tujuan Penelitian ................................................... 7

    D. Kegunaan Penelitian ............................................... 8

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Kajian Terdahulu (temuan) .................................... 9

    B. Landasan Teori .................................................... 14

    C. Kualitas Pelayanan Syariah (CARTER) .............. 14

    1. Hubungan Kualitas Pelayan dengan Kepuasan

    Pelanggan .................................................................. 17

  • 12

    2. Kepuasan Pelanggan Islami ................................. 18

    D. Hipotesis Penelitian .............................................. 19

    BAB III METODE PENELITIAN

    A. Rancangan Penelitian ........................................... 21

    B. Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel

    dan Instrumen ............................................................... 21

    C. Teknik Pengumpulan Data ................................... 22

    D. Lokasi, Populasi, Sampel ..................................... 23

    E. Teknik Analisis Data ............................................ 25

    1. Uji Korelasi .......................................................... 26

    2. Uji Validitas ......................................................... 26

    3. Uji Reliabilitas ..................................................... 30

    4. IPA (Importance Performance Analysis) ............ 32

    5. Diagram Kartesius ............................................... 35

    6. CSI (Customer Satisfaction Index) ..................... 37

    F. MATRIKS PENELITIAN ................................... 40

    BAB IV HASIL PENELITIAN

    A. Surya Mart Ponorogo ........................................... 41

    1. Sejarah Surya Mart Ponorogo .............................. 41

    2. Visi, Misi dan Motto Surya Mart Ponorogo......... 43

    3. Struktur Organisasi Surya Mart Ponorogo ........... 45

    4. Surya Mart Ponorogo saat ini ............................... 46

  • 13

    a. Perkembangan Surya Mart Ponorogo .................. 46

    b. Program Kemitraan .............................................. 48

    B. Deskripsi Data Responden ................................... 51

    1. Jenis Kelamin Responden .................................... 52

    2. Umur Responden .................................................. 53

    3. Latar Belakang Pendidikan Responden ............... 54

    4. Pendapatan Responden ......................................... 56

    5. Bidang Pekerjaan Responden ............................... 57

    C. Uji Instrumen Penelitian ...................................... 58

    1. Uji Korelasi Ganda ............................................... 58

    2. Uji Validitas ........................................................ 60

    3. Uji Reliablitas....................................................... 62

    D. Analisis IPA (Importance Performance

    Analysis) ........................................................................ 63

    1. Atribut-atribut Mutu Pelayanan

    Surya Mart Ponorogo ..................................................... 63

    2. Analisis Tingkat Kepentingan dan

    Tingkat Kinerja .............................................................. 65

    3. Analisis Tingkat Kesesuaian/

    Gap/ Kesenjangan .......................................................... 69

    E. Analisis Diagram Kartesius .................................. 73

    F. Analisis CSI (Customer Satisfaction Index) ........ 78

    BAB V PEMBAHASAN

  • 14

    A. Prioritas Surya Mart Ponorogo dalam

    memprioritaskan atribut kualitas pelayanan

    syariahnya menurut hasil analisis IPA pada

    tingkat kesenjangan atau gap ......................................... 81

    B. Atribut-atribut Kualitas Pelayanan Syariah

    yang menjadi prioritas utama agar ditingkatkan

    Surya Mart Ponorogo dalam upaya meningkatkan

    kepuasan pelanggan menurut analisis

    Diagram Kartesius ......................................................... 82

    1. Kuadran A (Prioritas Utama) ............................... 83

    2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) ....................... 89

    3. Kuadran C (Prioritas Rendah) .............................. 96

    4. Kuadran D (Berlebihan) ..................................... 100

    C. Tingkat Kepuasan Pelanggan di

    D. Surya Mart Ponorogo ........................................ 103

    BAB VI PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................ 105

    B. Saran ................................................................... 107

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 109

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................... 113

    LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................

  • 15

  • 16

    DAFTAR TABEL

    Tabel Halaman

    1.1 Struktur Komponen Konsumsi Rumah Tangga

    Kabupaten Ponorogo 2013-2017 .......................................... 2

    1.2 Data Pertumbuhan Bank-Bank di Indonesia menurut

    Data BPS 2017 .................................................................... 5

    2.1 Persamaan dan Perbedaan Kajian

    Terdahulu (Temuan) ............................................................. 9

    3.1 Pra Penelitian Uji Validitas Kepentingan ..................... 27

    3.2 Pra Penelitian Uji Validitas Kepuasan ......................... 28

    3.3 Pra Penelitian Uji Reliabilitas Kepentingan ................. 31

    3.4 Pra Penelitian Uji Reliabilitas Kepuasan ..................... 31

    3.5 Skala Likert .................................................................. 32

    3.6 Rentang Tingkat Kepentingan ...................................... 33

    3.7 Rentang Tingkat Kinerja .............................................. 34

    3.8 Kriteria Tingkat Kepuasan Pelanggan .......................... 39

    4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................ 52

    4.2 Umur Responden .......................................................... 53

    4.3 Latar Belakang Pendidikan Responden ........................ 54

    4.4 Pendapatan Responden ................................................. 56

    4.5 Latar Belakang Pendidikan Responden ........................ 57

    4.6 Korelasi variabel CARTER ......................................... 59

    4.7 Uji Validitas Kepentingan ............................................ 60

  • 17

    4.8 Uji Validitas Kepuasan ................................................. 61

    4.9 Hasil Akhir Uji Reliabilitas Kepentingan .................... 63

    4.10 Hasil Akhir Uji Reliabilitas Kepuasan ....................... 63

    4.11 Atribut-atribut Mutu

    Pelayanan Surya Mart Ponorogo ........................................ 64

    4.12 Analisis Skor Tingkat Kepentingan ........................... 66

    4.13 Analisis Skor Tingkat Tingkat Kinerja ...................... 68

    4.14 Tingkat Kesesuaian antara Kepentingan dan

    Tingkat Kinerja dari setiap Atribut

    Mutu Pelayanan .................................................................. 70

    4.15 Tingkat Prioritas dari setiap

    Tingkat Kesesuaian ............................................................ 72

    4.16 Nilai rataan penilaian tingkat kepentingan

    dan tingkat kinerja pada atribut kualitas pelayanan

    syariah Surya Mart ............................................................. 73

    4.17 Tabel Perhitungan Customer Service

    Indeks Atau Indeks Kepuasan Pelanggan .......................... 79

  • 18

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional

    Variabel Dan Instrumen ................................................... 22

    3.2 Diagram Kartesius ...................................................... 36

    3.3 Matriks Penelitian ...................................................... 40

    4.1 Struktur Organisasi Surya Mart Ponorogo ................. 45

    4.2 Diagram Jenis Kelamin Responden ........................... 53

    4.3 Diagram Umur Responden ......................................... 54

    4.4 Diagram Latar Belakang Pendidikan ......................... 55

    4.5 Diagram Pendapatan Responden ................................ 57

    4.6 Diagram Pekerjaan Responden .................................. 58

    4.7 Analisis Diagram Kartesius 1 ..................................... 75

    4.8 Analisis Diagram Kartesius 2 ..................................... 76

  • 19

    DAFTAR SINGKATAN

    1. BPS : Badan Pusat Statistik

    2. BUMM : Badan Usaha Milik Muhammadiyah

    3. CARTER : Compliance With Islamic Law,

    Assurance, Reliability, Tangibles, Empathy,

    Responsiveness

    4. CSI : Customer Satisfaction Index

    5. DK : Diagram Kartesius

    6. IPA : Importance Performance Analysis

    7. KPPT : Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu

    8. KPT : Kepentingan

    9. KPS : Kepuasan

    10. KPT/S : Kepentingan/Kepuasan

    11. SIUP : Surat Ijin Usaha Perdagangan

    12. WF : Weighted Factor

    13. WS : Weighted Scale

    14. WT : Weighted Total

  • 20

    TRANSLITERASI

    1. Konsonan:

    Arab Ind. Arab Ind. Arab Ind. Arab Ind.

    k ك }d ض d د ‘ ء

    l ل {t ط dh ذ b ب

    m م }z ظ r ر t ت

    n ن ‘ ع z ز th ث

    h ه gh غ s س j ج

    w و f ف sh ش }h ح

    y ي q ق {s ص kh خ

    2. Vokal pendek:

    Fath}ah = a, kasrah = i, d}ammah = u

    3. Vokal panjang:

    Fath}ah = a>, kasrah = i

  • 21

    3. Vokal rangkap (diftong) ditransliterasikan dengan gabungan

    dua huruf ‚ay‛ dan ‚aw‛

    Contoh:

    Bayna, ̀alayhim, qawl, mawd}u>’ah

    4. Kata yang ditransliterasikan dan kata-kata dalam bahasa asing

    yang belum terserap menjadi bahasa baku Indonesia dicetak

    miring.

    5. Bunyi huruf hidup akhir sebuah kata pada umumnya tidak

    dinyatakan dalam transliterasi. Transliterasi hanya berlaku

    pada huruf konsonan akhir.

    Contoh:

    Ibn Taymimu. …. Fahuwa

    wa>jib bukan fahuwa wa’ marbu>t}ah selain pada mud}a>f ditransliterasikan dengan

    ‚ah‛ sedangkan pada mud}a>f ditransliterasikan dengan ‚at‛.

    Contoh:

    a. Na’t dan mud}a>f ilayh : Sunnah sayyi’ah, al-

    maktabah al-mis}rif : mat}ba’at al-‘ a>mmah.

    7. Kata yang berakhir dengan ya>’ mushaddadah (ya’ bertashdit}ah

  • 22

    maka transliterasinya adalah i’ bertashdili

  • 23

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG MASALAH

    Pada saat ini kompetisi global telah menjadi

    fenomena yang tidak dapat dihindari dalam dunia

    perdagangan, yang ditandai dengan perubahan yang cepat

    di sektor komunikasi, informasi dan teknologi. Di era itu,

    produksi dan layanan sangat membutuhkan kemampuan

    baru untuk membuat perusahaan sukses di dunia

    perdagangan.1

    Pelayanan prima telah menjadi tuntutan yang harus

    dipenuhi untuk setiap perusahaan agar dapat bersaing

    secara efektif pada persaingan dunia perdagangan.

    Sekarang ada paradigma dislokasi dari logika barang

    dominan menjadi logika layanan dominan, yang terpenting

    adalah bertujuan untuk pertukaran ekonomi dan pemasaran.

    Individu dan organisasi mengubah layanan satu sama lain,

    sementara barang-barang, uang, jaringan, atau organisasi

    menjadi mediator atau lembaga tambahan yang

    1 Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction (Jakarta: Gramedia

    Pustaka Utama, 2002), 8

  • 24

    memudahkan proses pertukaran layanan dari satu ke

    layanan lain.2

    Dikutip dari data BPS Ponorogo pada tahun 2017

    jumlah kepemilikan surat ijin usaha perdagangan (SIUP)

    yang telah diterbitkan oleh kantor pelayanan perijinan

    terpadu (KPPT) kabupaten Ponorogo mencapai 913 ijin

    usaha. Sementara bila dilihat menurut sektor usahanya,

    sebagian besar usaha yang mendaftar bergerak di sektor

    perdagangan (36,80 persen), sektor pertanian (16,43

    persen), dan sektor jasa kemasyarakatan (13,47 persen).

    Dengan melihat pekembangan usaha perdagangan yang

    ada, maka tiap usaha baik itu usaha besar menengah kecil

    maupun mikro dituntut agar dapat berkompetisi agar dapat

    bertahan dan berkembang.3

    Perusahaan harus mampu memberikan kepuasan

    kepada pelanggan untuk memenangkan kompetisi di era

    globalisasi ini, seperti memberikan kualitas yang lebih baik

    dari beberapa produk terbaik, harga yang lebih murah,

    layanan yang lebih cepat, dan lebih baik dari pesaing

    2 Fandy Tjiptono, Service Management Mewujudkan Layanan Prima, Edisi

    2 (Yogyakarta: ANDI, 2012), v 3 Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo, Statistik Daerah Kabupaten

    Ponorogo 2018, Katalog 1102001.3502, Nomer Publikasi 35020.1826, 20

  • 25

    lainnya.4 Dengan kondisi ini, pengukuran kepuasan

    pelanggan sangat berguna untuk perusahaan dalam

    mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan

    pesaing dan untuk mengetahui bagian yang perlu

    perbaikan.5

    Tabel 1.1 Struktur Komponen Konsumsi Rumah Tangga Kabupaten

    Ponorogo 2013-20176

    Kelompok

    Konsumsi 2013 2014 2015 2016* 2017**

    N

    o A B C D E F

    1

    Makanan,

    Minuman, dan

    Rokok

    36,34

    % 35,21%

    34,95

    %

    34,57

    % 34,00%

    2 Pakaian dan Alas

    Kaki 3,34% 3,28% 3,22% 3,16% 3,16%

    3

    Perumahan,

    Perkakas,

    Perlengkapan dan

    Penyelenggaraan

    Rumah Tangga

    8,62% 8,58% 8,49% 8,47% 8,46%

    4 Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan (Jakarta: Rineka

    Cipta, 2011), 1 5 Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction, 5

    6 Badan Pusat Statistik Ponorogo, Produk Domestik Regional Bruto

    Kabupaten Ponorogo Menurut Pengeluaran 2013 – 2017, Katalog :

    9302023.3502, Nomor Publikasi : 35020.1803, 38

  • 26

    Kelompok

    Konsumsi 2013 2014 2015 2016* 2017**

    N

    o. A B C D E F

    4 Kesehatan &

    Pendidikan 8,86% 8,65% 9,04% 9,12% 9,29%

    5

    Transportasi,

    Komunikasi,

    Rekreasi, dan

    Budaya

    22,69

    % 23,67%

    23,78

    %

    23,83

    % 24,02%

    6 Hotel & Restoran 14,73

    % 15,13%

    15,17

    %

    15,46

    % 15,62%

    7 Lainnya 5,41% 5,48% 5,35% 5,39% 5,44%

    Total Konsumsi 100% 100% 100% 100% 100%

    Keterangan : * sementara ** sangat sementara

    Dikutip dari Katalog BPS Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ponorogo

    Menurut Pengeluaran 2013 – 2017

    Dari data di atas dapat dilihat meskipun proporsi

    pengeluaran untuk makanan cenderung menurun dari tahun

    ke tahun, yaitu 36,34 persen (2013); 35,21 persen (2014);

    34,95 persen (2015); 34,57 persen (2016); dan 34,00 persen

    (2017). Sementara untuk kelompok pengeluaran bukan

    makanan tertinggi ada pada sub komponen transportasi,

    komunikasi, rekreasi dan budaya yang berada pada kisaran

  • 27

    22 sampai 24 persen dari total konsumsi akhir rumah

    tangga, namun tingkat konsumsi rumah tangga tertinggi di

    Ponorogo masih pada sektor pertama, yaitu makanan,

    minuman dan rokok. Maka dapat diketahui bahwa

    mayoritas rumah tangga di Ponorogo akan membelanjakan

    uangnya untuk makanan, minuman dan rokok yang dapat

    diperoleh di swalayan, supermarket, dan warung-warung,

    karena tingginya konsumsi rumah tangga di Ponorogo

    maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitiannya di

    salah satu unit perekonomian retail yaitu swalayan.

    Islam adalah agama yang sempurna (komprehensif)

    yang mengatur aspek kehidupan manusia, baik akidah,

    ibadah, akhlak maupun muamalah. Salah satu ajaran yang

    sangat penting adalah bidang ekonomi Islam. Namun

    dalam perjalanan waktu yang panjang dan demi meraup

    keuntungan sebesar-besarnya ajaran muamalah ekonomi

    Islam cenderung diabaikan oleh umat Islam, padahal

    muamalah dengan syariah Islam ialah satu kerangkaian

    pada ekonomi islam. Akibat terlupakannya ajaran syariat

    islami maka umat Islam tertinggal dalam ekonomi dan

    banyak orang Islam yang melanggar perinsip ekonomi

    Islam dalam mencari nafkah kehidupan, seperti transaksi

  • 28

    dan barang-barang yang mengandung unsur riba, maysir,

    gharar, haram dan bathil.7

    Pelanggan akan lebih puas jika ada pelaksanaan

    pengukuran kepuasan pelanggan terhadap pelayanan

    perusahaan dan sistem bisnis syariah. Dan untuk membuat

    pelanggan mereka menjadi konsisten, loyal dan puas

    perusahaan atau pasar perlu penelitian untuk masyarakat

    Ponorogo, yang berjumlah 855.281 orang.8

    Tabel 1.2 Data Pertumbuhan Bank-Bank di Indonesia

    menurut Data BPS 20179

    Rincia

    n 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

    Bank-Bank Umum

    Bank Persero

    Jumlah

    bank 4 4 4 4 4 4 4 4

    Jumlah

    kantor

    bank 4189

    1414

    5

    1563

    2r

    1663

    7

    1743

    0r

    1780

    9

    1810

    6

    1826

    2

    7 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah, Cet. 2 (Jakarta:

    KENCANA, 2013), 5-6

    8 https://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-

    penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-

    2010.html diakses 14 November 2018

    9 https://www.bps.go.id/statictable/2015/09/28/1856/bank-dan-kantor-bank-

    -2010---2017.html diakses 12 November 2018

    https://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.htmlhttps://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.htmlhttps://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.htmlhttps://www.bps.go.id/statictable/2015/09/28/1856/bank-dan-kantor-bank--2010---2017.htmlhttps://www.bps.go.id/statictable/2015/09/28/1856/bank-dan-kantor-bank--2010---2017.html

  • 29

    Bank Pemerintah Daerah

    Jumlah

    bank 26 26 26 26 26 26 26 27

    Jumlah

    kantor

    bank 1413 1 472 2 802r 3254

    r 3524

    r 3781 3926 4130

    Bank Swasta Nasional

    Jumlah

    bank 57 56 56 56 56 55 r 52 50

    Jumlah

    kantor

    bank 6 526 7108 9275r 9465

    r 9226

    r 9052 8384 7680

    Bank Umum Syariah

    Jumlah

    bank 11 11 11 11 12 12 13 13

    Jumlah

    kantor

    bank 1 1215 1390 1734 1987 2163 1990 1869 1825

    Bank Asing dan Campuran

    Jumlah

    bank 24 23 23 23 21 21 r 21 21

    Jumlah

    kantor

    bank 494 465 502r 504

    r 396

    r 331 445 388

    Jumlah

    Bank 122 120 120 120 119 118 116 115

    Kanto

    r bank

    1383

    7

    2458

    0

    2994

    5r

    3184

    7r

    3273

    9r

    3296

    3

    3273

    0

    3228

    5

    Catatan : r Angka Diperbaiki

    1 Tidak Termasuk Gerai Muamalat

    Dikutip dari Publikasi Statistik Indonesia

    Dari pemaparan data BPS tersebut dapat

    diperhatikan bahwa tingkat pertumbuhan bank syariah

    mengalami pertumbuhan yang baik dengan bukti

  • 30

    bertambahnya jumlah bank yang ada dari tahun 2010-2017

    sebesar 18 persen. Sedangkan selain bank syariah yang

    mengalami pertumbuhan hanya bank pemerintah daerah

    saja sebesar 0,3 persen. Dan bank-bank lain mengalami

    penurunan hingga 14 persen yaitu pada bank swasta

    nasional, bank asing dan campuran. Dari sini dapat

    diketahui bahwa minat masyarakat indonesia pada produk

    syariah yaitu perusahaan yang menerapkan konsep syariah

    ialah tinggi, berkaitan dengan tesis penulis

    mencantumkannya karena berkaitan dengan objek

    penelitian yang mana berkonsep syariah di Surya Mart

    Ponorogo.

    Sejak dibangun Surya Mart Ponorogo yaitu Badan

    Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) pada tanggal 10

    November 1999-2019, Surya Mart selalu menerapkan

    kualitas pelayanan syariah untuk mendapatkan kepuasan

    pelanggan, walaupun kepuasan pelanggan bersifat abstrak,

    tetapi dapat diukur melalui penelitian ilmiah. Untuk

    memahami kebutuhan dan untuk mengukur kepuasan

    pelanggan adalah hal penting yang harus dilakukan oleh

    Surya Mart Ponorogo untuk menjaga pelanggan tidak

    pindah ke toko lainnya, oleh karena itu, guna mengetahui

    kepuasan pelanggan pada kualitas pelayanan syariah di

  • 31

    Surya Mart Ponorogo dibutuhkan penelitian untuk

    membandingkan tingkat kepentingan pelanggan pada

    atribut dari kualitas pelayanan syariah dengan tingkat

    kinerjanya, yang pada akhirnya memberikan hasil tingkat

    kepuasan pelanggan Surya Mart Ponorogo. Selain itu

    penelitian ini harus dilakukan, karena penelitian tentang

    kepuasan pelanggan belum pernah dilakukan sebelumnya

    di Surya Mart Ponorogo.

    Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk

    melakukan penelitian dengan judul "Analisis Kepuasan

    Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Syariah di

    Surya Mart Ponorogo 2019”.

    B. RUMUSAN MASALAH

    Berdasarkan latar belakang penelitian penulis ingin

    menganalisis masalah yang ditemukan di Surya Mart

    Ponorogo, sebagai berikut:

    1. Bagaimana Surya Mart Ponorogo memprioritaskan

    atribut-atribut kualitas pelayanan syariahnya menurut

    hasil analisis IPA pada tingkat kesenjangan atau gap?

    2. Apa atribut-atribut kualitas pelayanan syariah yang

    menjadi prioritas utama agar ditingkatkan Surya Mart

  • 32

    Ponorogo dalam upaya meningkatkan kepuasan

    pelanggan menurut analisis diagram kartesius?

    3. Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan pada kualitas

    pelayanan syariah pada Surya Mart Ponorogo menurut

    analisis CSI?

    C. TUJUAN PENELITIAN

    Pada penulisan tesis ini penulis ingin menunjukkan

    tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah, yaitu:

    1. Mengevaluasi Surya Mart Ponorogo dalam

    memprioritaskan atribut-atribut kualitas pelayanan

    syariahnya menurut hasil analisis IPA pada tingkat

    kesenjangan atau gap.

    2. Menunjukkan atribut-atribut kualitas pelayanan syariah

    yang menjadi prioritas utama agar ditingkatkan Surya

    Mart Ponorogo dalam upaya meningkatkan kepuasan

    pelanggan menurut analisis Diagram Kartesius.

    3. Menunjukkan nilai tingkat CSI kepuasan pelanggan

    pada kualitas pelayanan syariah Surya Mart Ponorogo.

  • 33

    D. KEGUNAAN PENELITIAN

    Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

    1. Kepentingan Ilmiah

    Diharapkan dari penelitian ini dapat

    memperkaya pengetahuan ekonomi islam. Khususnya

    bagi pemilik dari Surya Mart Ponorogo dan pelanggan

    mengenai analisis kepuasan pelanggan terhadap kualitas

    pelayanan syariah di Surya Mart Ponorogo 2019.

    2. Kepentingan Terapan

    Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa

    menjadi salah satu rujukan. Dan juga berkontribusi

    terhadap swalayan syariah dan perusahaan islami yang

    akan membangun kualitas pelayanan syariah untuk

    mengikat kepuasan pelanggan. Khususnya untuk Surya

    Mart Ponorogo agar bisa menjaga dan memperbaiki

    kualitas pelayanan syariah mereka agar lebih baik dari

    sebelumnya untuk menjaga rasa kepuasan pelanggan.

  • 34

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. KAJIAN TERDAHULU (TEMUAN)

    Guna menunjukkan posisi penulisan tesis ini, maka

    penulis membaca dan menggunakan referensi pada tesis-

    tesis dan jurnal-jurnal berikut yang berkaitan dengan judul

    tesis penulis.

    Penelitian mengenai analisis kepuasan pelanggan

    terhadap kualitas pelayanan sebenarnya sudah banyak

    ditulis, baik dalam bentuk skripsi, tesis maupun jurnal.

    Namun belum ada yang menulis penelitian mengenai

    analisis kepuasan pelanggan terhadap pelayanan syariah

    pada unit usaha retail berbasis syariah dengan teori

    CARTER yang dianalisis menggunakan metode IPA,

    diagram kartesius dan CSI. Hal ini ditemukan dari

    beberapa penelitian terdahulu yaitu:

  • 35

    Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Kajian

    Terdahulu (Temuan)

    No. Peneliti dan

    Judulnya

    Persamaan Perbedaan

    1. Junaidi Safitri. 2014.

    Analisis Pengaruh

    Kualitas Pelayanan

    Terhadap Tingkat

    Kepuasan Pelanggan

    pada Bank BRI

    Syariah Cabang

    Yogyakarta.

    Program Studi

    Hukum Islam,

    Yogyakarta: UIN

    Sunan Kalijaga.10

    Persamaan

    terdapat pada

    pengaplikasian

    teori adaptasi

    model CARTER

    pada penelitian

    Perbedaan pada metode

    dan objek penelitian

    yaitu penulis

    menggunakan CSI dan

    IPA pada Surya Mart,

    sedangkan penelitian

    terdahulu menggunakan

    analisis structural

    equation modelling

    (SEM) AMOS 22.

    2. Hidup Marsudi.

    November 2011.

    Kualitas layanan

    yang menentukan

    kepuasan dan

    Penelitian

    terdahulu ini

    sama pada

    Pengaplikasian

    Teori adaptasi

    Perbedaan pada metode

    analisis dan objek

    penelitan. Peneliti

    menggunakan metode

    CSI dan IPA di Surya

    10

    Junaidi Safitri, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat

    Kepuasan Pelanggan pada Bank BRI Syariah Cabang Yogyakarta, Program

    Studi Hukum Islam Kensentrasi Keuangan dan Perbankan Syariah

    (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014)

  • 36

    loyalitas pelanggan

    lembaga keuangan

    mikro syariah

    (Baitul Mall Wal

    Tamwil/BMT) adopsi

    model CARTER,

    jurnal GRADUASI.

    Vol. 26 Edisi, ISSN

    2088 – 6594.11

    model CARTER

    pada

    penelitiannya

    Mart Ponorogo dan

    penelitian terdahulu

    menggunakan multi-

    step regression di Baitul

    Mall Wal Tamwil/BMT

    3. Musa Gambo. 2013.

    customer perception

    of the effectiveness of

    service quality

    delivery of Islamic

    Banks in Nigeria: an

    evaluation of Jaiz

    Bank. Journal of

    marketing and

    consumer research -

    an open access

    Penelitian

    terdahulu ini

    sama pada

    penggunakan

    teori adaptasi

    CARTER.

    Perbedaan pada metode

    analisis dan objek

    penelitan. Peneliti

    menggunakan metode

    CSI dan IPA di Surya

    Mart dan penelitian

    terdahulu menggunakan

    metode statistikal

    deskriptif pada Islamic

    Banks di Negeria.

    11

    Hidup Marsudi, “Kualitas Layanan yang Menentukan Kepuasan dan

    Loyalitas Pelanggan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Baitul Mall Wal

    Tamwil/BMT) Adopsi Model CARTER” dalam Jurnal GRADUASI. (Vol.

    26 Edisi November 2011, ISSN 2088 – 6594), 22

  • 37

    international journal

    Vol.1.12

    4. Abdul Othman Qawi,

    & Lynn Owen.

    Adopting and

    measuring customer

    service quality in

    Islamic Banks: A

    case study in

    Kuwait Finance

    House. International

    journal of islamic

    financial service .

    Vol. 3 No. 1.13

    Penelitian

    terdahulu ini

    sama pada

    pengaplikasian

    Teori adaptasi

    CARTER pada

    penelitiannya.

    Perbedaan pada metode

    analisis dan objek

    penelitan. Penelitia

    menggunakan metode

    CSI dan IPA di Surya

    Mart Ponorogo dan

    penelitian terdahulu

    menggunakan metode

    gaps model pada

    Kuwait Finance

    House.

    5. Parasuraman and

    Zeithaml Berry.

    Spring 1988.

    SERVQUAL: A

    multiple-item scale

    Pada dasarnya

    tidak ada

    persamaan yang

    tertulis pada

    penelitian ini,

    Penelitian terdahulu ini

    berbeda pada metode

    analisis dan objek

    penelitan. Penelitian

    menggunakan metode

    12

    Musa Gambo, “Customer Perception of the Effectiveness of Service

    Quality Delivery of Islamic Banks in Nigeria: An Evaluation of Jaiz Bank”

    in Journal of Marketing and Consumer Research - An Open Access

    International Journal (Vol.1 2013), 9 13

    Abdul Othman Qawi & Lynn Owen. “Adopting and Measuring Customer

    Service Quality in Islamic Banks: A Case Study in Kuwait Finance House”

    in International Journal of Islamic Financial Service, (Vol. 3 No. 1) 10

  • 38

    for measuring

    consumer perception

    of service quality.

    Journal of

    Retailing.Volume 64.

    Number 1.14

    namun uniknya

    teori CARTER

    yang digunakan

    oleh penelitian

    saat ini ialah

    hasil adopsi dari

    penelitian

    terdahulu

    Parasuraman and

    Zeithaml, Berry

    dengan teori

    SERVQUAL.

    CSI dan IPA di Surya

    Mart Ponorogo dan

    penelitian terdahulu

    menggunakan metode

    skala multiple item pada

    pusat perbelanjaan di

    kota metropolitan

    Southwest.

    6. Binti Nasukah, 2014.

    Analisis Kepuasan

    Mahasiswa atas

    Kualitas Pelayanan

    Perguruan Tinggi

    Agama Islam Negeri

    (Studi Kaus di

    Universitas Islam

    Negeri Maulana

    Malik Ibrahim

    Malang). Program

    Penelitian

    terdahulu ini

    sama pada

    pengaplikasian

    metode

    analisisnya yaitu

    Importance

    Performance

    Analysis (IPA)

    dan Customer

    Satisfaction

    Perbedaan penilitian ini

    teletak pada teori yang

    digunkan yaitu teori

    SERVPERF dan

    HEdPERF dan juga

    objek penelitiannya

    yaitu di Universitas

    Islam Negeri Maulana

    Malik Ibrahim Malang

    dengan respondennya

    mahasiswa.

    14

    Parasuraman and Zeithaml. Spring 1988, SERVQUAL: A Multiple-Item

    Scale for Measuring Consumer Perception of Service Quality. Journal of

    Retailing. Volume 64. Number 1.

  • 39

    Magister Manajemen

    Pendidikan Islam.

    Universitas Islam

    Negeri Maulana

    Malik Ibrahim

    Malang.15

    Index (CSI).

    7. Dini Ratih Priyanti,

    2013. Analisis Mutu

    Pelayanan di Bank

    Syariah (Studi Kasus

    pada Unit Usaha

    Syariah – Bank

    Permata). Program

    Magister Manajeman,

    Universitas

    Gunadarma.16

    Persamaan pada

    penelitian ini

    ialah pada

    pengaplikasian

    teori CARTER

    dan metode

    analisisnya yaitu

    Diagram

    Kertesius dan

    Importance

    Performance

    Analysis (IPA).

    Perbedaan penelitian ini

    terletak pada objek

    penelitiannya yaitu di

    Bank Syariah (Studi

    Kasus pada Unit Usaha

    Syariah – Bank

    Permata). Dan juga

    dimana Peneliti saat ini

    menggunakan metode

    analisis tambahan yaitu

    Customer Satisfaction

    Index (CSI).

    15

    Binti Nasukah, Analisis Kepuasan Mahasiswa atas Kualitas Pelayanan

    Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (Studi Kaus di Universitas Islam

    Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang), Program Magister Manajemen

    Pendidikan Islam (Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik

    Ibrahim Malang, 2014). 16

    Dini Ratih Priyanti, Analisis Mutu Pelayanan di Bank Syariah (Studi

    Kasus pada Unit Usaha Syariah – Bank Permata). Program Magister

    Manajeman, (Universitas Gunadarma, 2013).

  • 40

    8. Estie Kusuma

    Wardhani, 2006.

    Pengukuran Tingkat

    Kepuasan Konsumen

    Jasa Penerbangan

    (Studi Kasus pada

    Jasa Penerbangan

    Garuda Indonesia

    Semarang - Jakarta).

    Jurusan Manajemen

    Fakultas Ekonomika

    dan Bisnis

    Universitas

    Diponegoro.17

    Persamaan pada

    penelitian ini

    ialah pada

    metode

    analisisnya yaitu

    Diagram

    Kertesius dan

    Importance

    Performance

    Analysis (IPA).

    Perbedaan penelitian ini

    terletak pada teori yang

    digunkan yaitu teori

    pelayanan

    SERVQUAL, objek

    penelitiannya yaitu di

    Jasa Penerbangan

    Garuda Indonesia

    Semarang - Jakarta.

    Dan juga dimana

    Peneliti saat ini

    menggunakan metode

    analisis tambahan yaitu

    Customer Satisfaction

    Index (CSI).

    9. Melfa Yola, Duwi

    Budianto, 2013.

    Analisis Kepuasan

    Konsumen Terhadap

    Kualitas Pelayanan

    dan Harga Produk

    pada Supermarket

    Persamaan pada

    penelitian ini

    ialah pada jenis

    objeknya yaitu

    bisnis retail di

    supermarket dan

    metode

    Perbedaan penelitian ini

    terletak pada teori yang

    digunkan yaitu teori

    pelayanan

    SERVQUAL, Dan juga

    dimana Peneliti saat ini

    menggunakan metode

    17

    Estie Kusuma Wardhani, Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen Jasa

    Penerbangan (Studi Kasus pada Jasa Penerbangan Garuda Indonesia

    Semarang - jakarta) dalam Jurnal Studi Manajemen & Organisasi Volume

    3, Nomor 1, Januari, Tahun 2006, 40

  • 41

    dengan

    Menggunakan

    Metode Importance

    Performance

    Analysis (IPA).

    Program Studi

    Teknik Industri,

    Universitas Islam

    Negeri Sultan Syarif

    Kasim Riau.18

    analisisnya yaitu

    Diagram

    Kertesius dan

    Importance

    Performance

    Analysis (IPA).

    analisis tambahan yaitu

    Customer Satisfaction

    Index (CSI).

    10. Nina Indah Febriana,

    2016. Analisis

    Kualitas Pelayanan

    Bank Terhadap

    Kepuasan Pelanggan

    pada Bank Muamalat

    Indonesia Kantor

    Cabang Pembantu

    Tulungagung. Institut

    Agama Islam Negeri

    Persamaan pada

    penelitian ini

    ialah pada teori

    yang

    diaplikasikan

    yaitu teori

    CARTER dan

    metode

    analisisnya yaitu

    Diagram

    Perbedaan penelitian ini

    terdapat pada objek

    penelitiannya di Bank

    Muamalat Indonesia

    Kantor Cabang

    Pembantu Tulungagung

    dengan pelanggan

    sebagai respondennya.

    Dan juga dimana

    Peneliti saat ini

    18

    Melfa Yola, Duwi Budianto. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap

    Kualitas Pelayanan dan Harga Produk pada Supermarket dengan

    Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA). Program

    Studi Teknik Industri, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

    dalam Jurnal Optimasi Sistem Industri ISSN 2088-4842, Mei, Tahun 2013,

    301

  • 42

    (IAIN)

    Tulungagung.19

    Kertesius,

    Importance

    Performance

    Analysis (IPA).

    menggunakan metode

    analisis tambahan yaitu

    Customer Satisfaction

    Index (CSI).

    Pada kenyataannya penelitian mengenai analisis

    kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan syariah

    tidak hanya diperlukan dan diaplikasikan pada lembaga

    keuangan saja, namun pada zaman modern saat ini sudah

    banyak lembaga, serta unit usaha syariah yang

    mengaplikasikannya. Akan tetapi masih minim yang

    meneliti pada ranah tersebut. Hal ini berbahaya karena

    lambat laun jika tidak ada penelitian yang dilakukan pada

    ranah tersebut dapat menurunkan omset unit usaha syariah

    tersebut dikarenakan pelayan yang buruk dan kerasnya

    persaingan usaha pada era modern saat ini. Hadirnya

    penelitian ini memberikan jawaban serta solusi untuk

    menjadikan perusahaan bisa bersaing pada kerasnya era

    bisnis modern saat ini.

    19

    Nina Indah Febriana, 2016. Analisis Kualitas Pelayanan Bank Terhadap

    Kepuasan Pelanggan pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang

    Pembantu Tulungagung. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.

    Jurnal AN-NISBAH, Vol. 03, No. 01, Oktober 2016, 145

  • 43

    B. LANDASAN TEORI

    1. Kualitas Pelayanan Syariah (CARTER)

    Menurut Zeithaml,20

    kualitas pelayanan dapat

    didefinisikan dengan kualitas pelayanan yang diterima

    oleh pelanggan yang dinyatakan oleh besar perbedaan

    antara harapan atau keinginan pelanggan dalam persepsi

    mereka.

    Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

    model CARTER yang dirumuskan oleh Othman Abdul

    Qawi dan Lynn Owen. Itu merupakan instrumen

    variabel yang dapat digunakan untuk mendefinisikan

    dan mengukur kualitas pelayanan syariah dan ini

    berguna sebagai alat penilaian kualitas. Mekanisme

    pengukuran CARTER adalah sama dengan metode

    SERVQUAL dari Parasuraman, Berry dan Ziethaml.

    Hanya saja dalam metode CARTER ditambahkan

    dimensi baru (kepatuhan dengan hukum islam) jadi ada

    6 dimensi. Kata CARTER merupakan singkatan dari

    20

    Zeithaml et. al. dalam Fajar Laksana, Kualitas Pelayanan dalam

    Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 88

  • 44

    compliance with islamic law, assurance, reliability,

    tangibles, empathy, responsiveness, yaitu: 21

    a. Compliance with Islamic law, yaitu kemampuan

    untuk memenuhi hukum Islam dan beroperasi di

    bawah prinsip hukum Islam. Dengan variabel ini

    Surya Mart Ponorogo Ponorogo harus beroperasi di

    bawah hukum Islam. Surya Mart harus menjauhi

    barang terlarang dan dilarang bertransaksi yang

    dilarang Islam seperti daging babi, bir, minuman

    beralkohol, manipulasi, gharar dan lain-lain. Karena

    Allah SWT. mengatakan di al Quran:22

    َم َوَلََْم اْْلِْنزِيِر َوَما أُِهلم ِبِه لَِغْْيِ َا َحرمَم َعَلْيُكُم اْلَمْيَتَة َوالدم ِإَّنمَر بَاٍغ َوال َعاٍد َفال ِإْْثَ َعَلْيِه ِإنم اللمَه اللمِه َفَمِن اْضطُرم َغي ْ

    (٣٧١َغُفوٌر َرِحيٌم )البقرة:

    21

    Abdul Othman Qawi & Lynn Owen. “Adopting and Measuring Customer

    Service Quality in Islamic Banks: A Case Study in Kuwait Finance House”

    in International Journal of Islamic Financial Service, (Vol. 3 No. 1) 10

    22 Ahmad Muhammad Yusuf, Himpunan Dalil Dalam Al-Quran dan

    Hadits, jilid 5 (Jakarta: PT Segoro Madu Pustaka, 2008), 16

  • 45

    لَِباًسا يُ َوارِي َسْوآِتُكْم َورِيًشا يَا َبِِن آَدَم َقْد أَنْ زَْلَنا َعَلْيُكْم ٌر َذِلَك ِمْن آيَاِت اللمِه لََعلمُهْم َولَِباُس الت مْقَوى َذِلَك َخي ْ

    (٦٦َيذمكمُروَن )األعراف:b. Assurance, adalah pengetahuan dan kesopanan

    karyawan dan kemampuan mereka untuk

    menyampaikan kepercayaan dan keyakinan. Ini

    mencakup komunikasi verbal dan tertulis antara staf

    toko dan pelanggan. Dalam variabel ini, Surya Mart

    Ponorogo harus memiliki karyawan yang bekerja

    dengan baik dan terampil untuk membuat pelanggan

    mereka percaya pada toko ini. Dalam Islam

    pelayanan harus baik dan sopan untuk membuat

    pelanggan mereka jauh dari ketakutan, tidak percaya,

    perasaan berbahaya dari pelayanan tersebut. Kasus

    ini telah dijelaskan dalam al Quran:

    فَِبَما َرْْحٍَة ِمَن اللمِه لِْنَت ََلُْم َوَلْو ُكْنَت َفظًّا َغِليَظ اْلَقْلِب ُهْم َواْستَ ْغِفْر ََلُْم َوَشاِوْرُهْم النْ َفضُّوا ِمْن َحْوِلَك فَاْعُف َعن ِْف األْمِر فَِإَذا َعَزْمَت فَ تَ وَكمْل َعَلى اللمِه ِإنم اللمَه ُيُِبُّ

    (٣٥١)ال عمران:اْلُمتَ وَكِِّلنَي

  • 46

    c. Reliability, adalah kemampuan untuk menunjukkan

    janji pelayanan, kehandalan dan akurasi. Dalam hal

    ini Surya Mart Ponorogo harus cocok dengan

    harapan pelanggan. Seperti tepat waktu dalam

    memberikan pelayanan untuk setiap pelanggan tanpa

    kesalahan, sikap simpatik, dan akurasi yang tinggi.

    Kasus ini telah dijelaskan di al Quran :

    ُقُضوا األْْيَاَن بَ ْعَد َوَأْوُفوا ِبَعْهِد اللمِه ِإَذا َعاَهْدُُتْ َوال تَ ن ْتَ وِْكيِدَها َوَقْد َجَعْلُتُم اللمَه َعَلْيُكْم َكِفيال ِإنم اللمَه يَ ْعَلُم َما

    (١٣ْفَعُلوَن )النحل:ت َ d. Tangible, adalah seperti penampilan fasilitas fisik,

    peralatan, personel, dan materi komunikasi. Dalam

    variabel ini Surya Mart Ponorogo harus melengkapi

    fasilitas Islam, peralatan, dan personil mereka.

    Seperti musholla, tempat parkir, pakaian islami bagi

    karyawan dan bangunan harus tampak Islami. Dalam

    Islam bermegah-megahan dilarang, karena Allah

    SWT. mengatakan di al Quran:

    (َكال َسْوَف ٦(َحَّتم ُزْرُُتُ اْلَمَقاِبَر )٣َأَْلَاُكُم التمَكاثُ ُر )(َكال َلْو تَ ْعَلُموَن ٤ُموَن )(ُْثم َكال َسْوَف تَ ْعلَ ١تَ ْعَلُموَن )

    (٣-٥()التكاثر: ٥ِعْلَم اْلَيِقنِي )

  • 47

    e. Empathy, adalah sikap peduli. Perhatian individual

    dari toko Islam kepada pelanggan. Artinya, toko

    memahami masalah pelanggan dan kepentingan

    pelanggan.23

    Dalam hal ini Surya Mart Ponorogo

    harus memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang

    pelanggan mereka, toko memahami kebutuhan

    pelanggan secara spesifik dan juga memiliki waktu

    operasi yang nyaman bagi pelanggan.

    f. Responsiveness, adalah kesediaan untuk membantu

    pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat.

    Dalam hal ini Surya Mart Ponorogo harus membantu

    dan memberikan pelayanan responsif terhadap

    pelanggan dengan informasi yang jelas. Membiarkan

    menunggu pelanggan tanpa alasan jelas akan

    menyebabkan persepsi negatif dan buruk dalam

    kualitas pelayanan.

    2. Hubungan antara Kualitas Pelayan dengan

    Kepuasan Pelanggan.

    Hubungan antara kualitas pelayan dengan

    kepuasan pelanggan menurut Kotler, adalah mengenai

    23

    Fandy Tjiptono, Service Management Mewujudkan Layanan Prima, Edisi

    2, 175

  • 48

    komponen harapan dan kinerja atau hasil yang

    dirasakan. Umumnya, harapan pelanggan adalah

    estimasi atau keyakinan tentang apa yang ia terima saat

    ia membeli atau mengkonsumsi produk barang atau

    jasa. Sementara kinerja yang dirasakan adalah persepsi

    pelanggan tentang apa yang ia terima setelah

    mengkonsumsi produk yang ia beli. 24

    Jadi, jika kepuasan pelanggan diibaratkan

    seperti rasio atau perbandingan. Maka dapat

    dirumuskan sebagai berikut: Z = X / Y, di mana Z

    adalah kepuasan pelanggan, X adalah kualitas yang

    dirasakan pelanggan, dan Y adalah kebutuhan,

    keinginan, dan harapan pelanggan. Jadi, puas atau tidak

    puas adalah perbandingan antara harapan pelanggan dan

    realitas kualitas pelayanan yang dirasakan oleh

    pelanggan.

    3. Kepuasan Pelanggan Islami

    Kepuasan pelanggan adalah perasaan seseorang

    senang atau kecewa yang muncul setelah

    membandingkan harapan produk atau jasa yang

    24

    Fajar Laksana, Kualitas Pelayanan dalam Manajemen Pemasaran, 96

  • 49

    dirasakan oleh pelanggan dengan kinerjanya. 25

    Jadi,

    jika kinerja di bawah harapan maka pelanggan tidak

    puas dan sebaliknya, bila memenuhi atau melebihi

    harapan maka pelanggan akan puas.

    Kepuasan dalam Islam diibaratkan dengan

    Qana’ah yang tidak hanya merasa senang atau kecewa

    yang muncul setelah membandingkan harapan produk

    atau jasa yang dirasakan oleh pelanggan dengan kinerja

    yang diharapkan, tetapi juga menerima dengan tulus

    kondisi apa pun yang dialami, apakah kaya atau miskin

    ia akan selalu puas. Dari Abu Hurairah r.a. Rasullah

    SAW. bersabda:

    ع ن أه هري رة رض ن ا عن هيب ع ن الن ل يْسْ ق ال:)لَْيَ يب َواَلِك نم الغِ َِن َغ ِِن ال نَ ْفِ ( متف ِِ الغِ َِن َع ْن َكاْ َرِة الَع َر

    26عليهJadi, Qana’ah membentuk karakter kepuasan yang

    fleksibel, kepuasan orang itu secara fisik dan mental.27

    25

    Ibid, 177

    26 Ahmad Muhammad Yusuf, Jilid 4, Himpunan Dalil Dalam Al-Quran dan

    Hadits, jilid 5, 329

    27 Muhammad Muflih, M.A., Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu

    Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), 88

  • 50

    Karena dalam Islam tujuan konsumsi adalah

    mendapatkan maslahah terbesar, sehingga ia dapat

    meraih kemenangan di dunia dan akhirat.

    C. HIPOTESIS

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

    rumusan masalah penelitian, dimana penelitian telah

    dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan

    sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan

    pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta

    empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi,

    hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

    terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban

    empirik dengan data.28

    1. Ha: Surya Mart Ponorogo dapat memprioritaskan

    atribut kualitas pelayanan syariahnya menurut hasil

    analisis IPA pada tingkat kesenjangan atau gap.

    Ho: Surya Mart Ponorogo tidak dapat memprioritaskan

    atribut kualitas pelayanan syariahnya menurut hasil

    analisis IPA pada tingkat kesenjangan atau gap.

    28

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Alfabeta,

    2016), 96

  • 51

    2. Ha: Peneliti menunjukkan atribut pelayanan syariah

    yang menjadi prioritas utama agar ditingkatkan oleh

    Surya Mart Ponorogo dalam upaya meningkatkan

    kepuasan pelanggan menurut analisis Diagram

    Kartesius.

    Ho: Peneliti tidak menunjukkan atribut pelayanan

    syariah yang menjadi prioritas utama agar ditingkatkan

    oleh Surya Mart Ponorogo dalam upaya meningkatkan

    kepuasan pelanggan menurut analisis Diagram

    Kartesius.

    3. Ha: Tingkat kepuasan pelanggan di swalayan Surya

    Soekarno Hatta akan ditunjukkan dari hasil analisis CSI

    berkisar 0,66 – 0,80 yang artinya puas atau 0,81 – 1,00

    yang artinya sangat puas.

    Ho: Tingkat kepuasan pelanggan di swalayan Surya

    Soekarno Hatta akan ditunjukkan dari hasil analisis CSI

    berkisar 0,35 – 0,50 yang artinya tidak puas atau 0,00 –

    0,34 yang artinya sangat tidak puas

  • 52

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. RANCANGAN PENELITIAN

    Dalam rancangan penelitian ini, peneliti

    menggunakan pendekatan kuantitatif. Yang terdiri dari

    enam bab yaitu; pendahuluan, landasan teori, metode

    penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan penutup.

    Sebelum masuk pada pengujian dan analisis utama peneliti

    menerapkan pra penelitian dengan uji validitas dan uji

    reliabilitas pada responden awal berjumlah 30 responden.

    Sedangkan untuk pengujian utama menggunakan 100

    responden dengan melakukan pengujian data dengan uji

    validitas dan reliabilitas, setelah semua data dinyatakan

    valid dan reliabel maka peneliti menganalisis data yang

    sudah terkumpul menggunakan teknik analisis IPA,

    diagram kartesius dan CSI.

    B. VARIABEL PENELITIAN, DEFINISI

    OPERASIONAL VARIABEL DAN INSTRUMEN

    Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah dengan membagi kuesioner kepada 125 responden

    dari populasi Ponorogo. Dari sini penulis akan mengambil

  • 53

    variabel dependen / Y = kepuasan pelanggan, dengan

    variabel bebas/X = X1 = Compliance with Islamic law,

    X2= Assurance, X3= Reliability, X4= Tangible, X5=

    Empathy, X6= Responsiveness. Untuk lebih jelasnya bisa

    dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:

    Gambar 3.1 Variabel Penelitian, Definisi

    Operasional Variabel Dan Instrumen

    C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

    Disebutkan sebelumnya bahwa penelitian ini ialah

    penelitian kuantitatif maka peneliti membutuhkan data.

    Data akan dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:

    1. Wawancara, ialah proses memperoleh keterangan untuk

    tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil

    bertatap muka antara penanya dengan responden

    Assurance

    Reliability

    Tangible

    Empathy

    Responsiveness

    CSI,

    IPA,

    DK

    Kepuasan

    Konsumen

    Compliance

  • 54

    dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan

    wawancara.29

    Dalam hal ini penulis mewawancarai

    responden dengan cara tanya jawab kepada responden

    secara langsung dengan menggunakan panduan

    wawancara.

    2. Observasi langsung, adalah cara pengambilan data

    dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat

    standar lain untuk keperluan tersebut.30

    Dalam hal ini

    penulis akan pemantauan langsung ke swalayan Surya

    Mart Ponorogo, kemudian menulis apa yang terjadi di

    dalamnya dan mengambil kesimpulan.

    3. Dokumentasi, ialah mengumpulkan data dari berkas-

    berkas yang ada hubungannya dengan judul penulis.

    Dalam hal ini penulis mengumpulkan data yang berasal

    dari berkas-berkas, tulisan-tulisan dalam dokumen,

    buku dan lainya yang berkenaan dengan judul penulis.

    4. Angket Kuesioner, adalah sebuah set pertanyaan yang

    secara logis berhubungan dengan masalah penelitian,

    dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang

    mempunyai makna dalam menguji hipotesis.31

    Dalam

    29

    Ibid, 193

    30 Ibid, 175

    31 Ibid, 203

  • 55

    hal ini penulis menggunakan kuisoner dalam bentuk

    pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan analisis

    kepuasan pelanggan terhadap pelayanan syariah, yang

    nantinya akan dibagikan kepada para pelanggan Surya

    Mart Ponorogo yang merupakan responden dalam

    kegiatan penelitian ini.

    D. LOKASI, POPULASI, SAMPEL

    Populasi adalah sekumpulan individu dengan

    kualitas dan karakteristik yang telah diputuskan. Kualitas

    atau karakteristik yang disebut dengan variabel.32

    Hal ini

    dilakukan, agar penelitian dapat mengukur hal-hal yang

    tepat untuk penelitiannya. Dalam penelitian ini penulis

    menggunakan penduduk dari Ponorogo 2019. Lokasi

    penelitian dilakukan di Surya Mart Ponorogo Jl. Soekarno

    Hatta No.41, Mangkujayan, Banyudono, Ponorogo, Jawa

    Timur.

    Sampel adalah bagian dari populasi.33

    Hal ini

    dimaksudkan oleh sampel ini untuk mewakili seluruh

    populasi dan agar sampel dapat mewakili populasi, maka

    sampel harus tepat. Dalam penelitian ini, penulis

    32

    Ibid, 271

    33 Ibid, 271

  • 56

    menggunakan metode-metode sampel yang tersedia.

    Penulis menggunakan rumus Slovin34

    ini:

    N

    1 + Ne2

    Keterangan:

    N = Ukuran Populasi

    n = Ukuran Sampel

    e = Persen ketidak akuratan karena kesalahan

    pengambilan sampel yang dapat ditoleransi, contoh:

    2%. Namun dalam tesis ini penulis menggunakan e =

    5% dari total penduduk Ponorogo ini mereka

    855.281orang.35

    Dengan Rumus Slovin:

    855.281

    1 +855.281.0,052

    855.281

    34

    Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisni. (Jakarta:

    Rajawali Pers, 2013), 78

    35 https://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-

    penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-

    2010.html diakses 14 November 2018

    n =

    n =

    n =

    https://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.htmlhttps://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.htmlhttps://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.html

  • 57

    2.139,20

    n = 399,81

    Dengan hasil penghitungan di atas, responden yang

    akan diambil oleh penulis adalah 400 responden. Namun

    dengan adanya keterbatasan waktu, tenaga dan dana

    peneliti hanya mengambil responden berjumlah 125

    responden.36

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan

    metode sampling non-probability dengan jenis sampel

    aksidenta yaitu dengan menentukan sampel secara acak,

    maka siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

    peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang

    orang tersebut sesuai sebagai sumber data. 37

    E. TEKNIK ANALISIS DATA

    Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan

    Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16 untuk windows untuk

    menguji Validitas dan Reliabilitas. Untuk menganalisis

    atribut penting dan menganalisis laporan kinerja dalam

    mencapai kepuasan pelanggan dianalisis dengan metode

    IPA. Dan untuk mengukur kepuasan pelanggan secara

    36

    Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 81

    37 Soeratno et. al, Metodologi Penelitian (UPP STIM YKPN, Juni 2008),

    112

  • 58

    keseluruhan dengan semua atribut dianalisis dengan metode

    CSI. Dan kuesioner akan diuji dengan uji validitas dan uji

    reliabilitas.

    1. Uji Korelasi

    Korelasi adalah hubungan, dalam ilmu statistika

    berarti hubungan antara dua variable atau lebih.38

    Adapun yang dimaksud korelasi dalam penelitian ini

    adalah hubungan antara variabel dependen Y:

    compliance with islamic law dengan variabel

    independen X: assurance, reliability, tangibles,

    empathy, responsivenes. Dalam penelitian ini, teknik

    analisis data yang digunakan adalah Korelasi Bivariate

    Pearson untuk mununjukkan kuatnya hubungan antara

    variabel independen dan dependen.39

    Peneliti akan

    menguji korelasinya menggunakan SPSS 16.

    2. Uji Validitas

    Kuesioner yang disebarkan akan diuji dengan

    uji validitas. Pengujian validitas dimaksudkan untuk

    mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur

    38

    Hartono, Statistik Untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)

    75 39

    Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: CV Alpa Beta, 2007) 231

  • 59

    (instrument) mengukur apa yang diukur. Kuesioner

    yang dikatakan tepat, apabila memiliki butir-butir

    pertanyaan kuesioner yang saling berhubungan dengan

    konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada

    pertanyaan yang tidak berhubungan, berarti pertanyaan

    tersebut tidak tepat dan dihilangkan atau diganti dengan

    pertanyaan lain yang lebih tepat. Rumus yang

    digunakan adalah teknik korelasi Product Moment

    Pearson, sebagai berikut:

    ∑ (∑ )(∑ )

    √* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +

    Dimana:

    Keterangan:

    = koefisien korelasi antara variabel X dan

    variabel Y

    ∑ = jumlah skor total variabel X

    ∑ = jumlah skor total variabel Y

    variabel X (kualitas pelayanan syariah)

    variabel Y (Kepuasan pelanggan)40

    40

    Retno Widyaningrum, Statistika Edisi Revisi (Yogyakarta: Pustaka

    Felicha, 2014), 107

  • 60

    Dengan cara yang sama didapatkan keofesien

    korelasi untuk item pertanyaan yang lain. Setelah itu

    untuk mendapatkan informasi kevalidannya,masing-

    masing nilai rxy dibandingkan dengan nilai rtabel.

    Apabila nilai rxy > rtabel maka item pertanyaan

    dinyatakan valid.41

    Untuk pengujian awal peneliti menguji 30

    responden dengan 18 pertanyaan dan menggunakan

    0.05 atau 5% dari tingkat rtabel yaitu 0,349.42

    Adapun

    beberapa tabel rekapitulasi uji validitas setiap item

    instrumen variabel dari kepentingan dan kepuasan

    diantaranya:

    Tabel 3.1 Pra Penelitian Uji Validitas

    Kepentingan

    No. No Item rTabel 5% rHitung Keterangan

    1 KPT 1 0,349 0,734 Valid

    2 KPT 2 0,349 0,803 Valid

    3 KPT 3 0,349 0,715 Valid

    41

    Ibid, 84

    42 Ibid, 230

  • 61

    4 KPT 4 0,349 0,768 Valid

    No. No Item rTabel 5% rHitung Keterangan

    5 KPT 5 0,349 0,745 Valid

    6 KPT 6 0,349 0,718 Valid

    7 KPT 7 0,349 0,735 Valid

    8 KPT 8 0,349 0,805 Valid

    9 KPT 9 0,349 0,758 Valid

    10 KPT 10 0,349 0,815 Valid

    11 KPT 11 0,349 0,682 Valid

    12 KPT 12 0,349 0,888 Valid

    13 KPT 13 0,349 0,832 Valid

    14 KPT 14 0,349 0,776 Valid

    15 KPT 15 0,349 0,813 Valid

    16 KPT 16 0,349 0,828 Valid

    17 KPT 17 0,349 0,808 Valid

    18 KPT 18 0,349 0,781 Valid

    Sumber: Hasil Uji SPSS 16

  • 62

    Tabel 3.2 Pra Penelitian Uji Validitas Kepuasan

    No. No Item r Tabel 5% r Hitung Keterangan

    1 KPS 1 0,349 0,677

    Valid

    2 KPS 2 0,349 0,742

    Valid

    3 KPS 3 0,349 0,481

    Valid

    4 KPS 4 0,349 0,744

    Valid

    5 KPS 5 0,349 0,751

    Valid

    6 KPS 6 0,349 0,772

    Valid

    7 KPS 7 0,349 0,888

    Valid

    8 KPS 8 0,349 0,595

    Valid

    9 KPS 9 0,349 0,801

    Valid

    10 KPS 10 0,349 0,648

    Valid

    11 KPS 11 0,349 0,648

    Valid

    12 KPS 12 0,349 0,766

    Valid

    13 KPS 13 0,349 0,844

    Valid

    14 KPS 14 0,349 0,749

    Valid

  • 63

    15 KPS 15 0,349 0,829

    Valid

    16 KPS 16 0,349 0,795

    Valid

    17 KPS 17 0,349 0,648

    Valid

    18 KPS 18 0,349 0,809

    Valid

    Sumber: Hasil Uji SPSS 16

    Dapat diperhatikan dari hasil pra penelitian uji

    validitas pada tabel uji validitas dari kepentingan dan

    kepuasan di atas bisa diketahui bahwa 18 variabel

    dengan 30 responden dinyatakan valid. Yaitu di mana

    nilai rhitung dari uji validitas kepentingan dengan KPT 12

    sebesar 0,888 ialah nilai tertinggi sedangkan

    terendahnya KPT 11 sebesar 0,682. Sedangkan nilai

    rhitung dari uji validitas kepuasan dengan KPS 7 sebesar

    0,888 ialah tertinggi sedangkan terendahnya KPS 3

    sebesar 0,481.

    3. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah derajat ketepatan alat

    tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya.43

    Uji

    reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah

    43

    Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan (Surabaya:

    Usaha Nasional, 1982), 295

  • 64

    instrument yang ada dalam kuesioner dapat digunakan

    lebih dari satu kali, artinya kuesioner yang reliable

    adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara

    berulang kepada kelompok yang sama akan

    menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan

    terhadap pertanyaan tingkat kepentingan dan tingkat

    kinerja untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam

    mengukur gejala yang sama atau mengetahui tingkat

    kesalahan pengukuran. Menurut Husein Umar

    pengukuran relibialitas dapat menggunakan teknik

    Cronbach Alpha serta dengan bantuan SPSS 16. Dan

    rumus dari teknik Cronbach Alpha adalah sebagai

    berikut:

    r11 = (

    ( )) (

    )

    Keterangan :

    r11 : Reliabilitas internal seluruh instrument

    k : Banyaknya butir soal

    : Jumlah Varian butir

    :Varian total

  • 65

    Setelah didapatkan hasil pengujian validitas

    maka dilakukan pengujian reliabilitas. Berikut ialah

    hasil dari pengujian uji reliabilitas dari variabel

    kepentingan dan kepuasan:

    Tabel 3.3 Pra Penelitian Uji Reliabilitas Kepentingan

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    0.961 18

    Sumber: Hasil Uji SPSS 16

    Dari hasil pengujian didapat nilai Cronbach's

    Alpha dari variabel Kepentingan sebesar 0.961 > 0.60,

    maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam

    uji reliabilitas dapat diketahui bahwa semua item

    pertanyaan angket kuesioner kepentingan adalah

    reliabel atau konsisten.

    Tabel 3.4 Pra Penelitian Uji Reliabilitas Kepuasan

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

  • 66

    Reliability Statistics

    Cronbach's Alpha N of Items

    0.948 18

    Sumber: Hasil Uji SPSS 16

    Dari hasil pengujian didapat nilai Cronbach's

    Alpha dari variabel Kepuasan sebesar 0.948> 0.60,

    maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam

    uji reliabilitas dapat diketahui bahwa semua item

    pertanyaan angket kuesioner kepuasan adalah reliabel

    atau konsisten.

    4. IPA (Importance Performance Analysis)

    Untuk menentukan nilai tingkat kualitas

    pelayanan syariah Surya Mart Ponorogo dalam

    penelitian ini, penulis menggunakan metode IPA

    (Importance Performance Analysis)44

    yang merupakan

    teknik aplikasi untuk mengukur atribut-atribut dari

    tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Analisis tingkat

    kepentingan dan tingkat kinerja diukur dengan

    menggunakan skala 5 tingkat Likert. skala Likert adalah

    44

    Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction, 109

  • 67

    salah satu varian yang mendekati diferensial semantik

    yang mana responden akan diminta untuk menjawab

    antara level 1 sampai 5. Mengenai skala Likert yang

    digunakan lebih jelasnya bisa melihat pada Tabel 3.5

    Skala Likert sebagai berikut ini: 45

    Tabel 3.5 Skala Likert

    Skor Level Kepentingan Skor Level Kinerja

    5 Sangat Penting 5 Sangat Puas

    4 Penting 4 Puas

    3 Cukup Penting 3 Cukup Puas

    2 Tidak Penting 2 Tidak Puas

    1 Sangat Tidak Penting 1 Sangat Tidak Puas

    Sumber: Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction

    Jumlah tingkat kepentingan dan tingkat kinerja

    setiap atribut yang diperoleh dengan menjumlahkan

    hasil skor perkalian masing-masing skala dengan

    45

    Ibid, 87

  • 68

    jumlah responden yang memilih skala Likert. Kisaran

    untuk setiap skala adalah:

    (xib - xik)

    Jumlah skala pengukuran =

    Penjelasan:

    xib= skor terbesar dapat diperoleh dengan asumsi

    bahwa semua responden memberikan jawaban

    yang sangat penting

    xik= skor terbesar dapat diperoleh dengan asumsi

    bahwa semua responden memberikan jawaban

    yang tidak penting.

    Maka Besaran Jarak untuk masing-masing tingkatan

    yang diteliti adalah sebagai berikut:

    [(5x100) - (1x100) = 80

    5

    Tabel 3.6 Rentang Tingkat Kepentingan

    Tingkat Kepentingan Rentang

    Sangat Tidak Penting 100-179

    Tidak Penting 180-259

  • 69

    Cukup Penting 260-339

    Penting 340-419

    Sangat Penting 420-499

    Sumber: Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan

  • 70

    Tabel 3.7 Rentang Tingkat Kinerja

    Tingkat Kinerja Rentang

    Sangat Tidak Puas 100-179

    Tidak Puas 180-259

    Cukup Puas 260-339

    Puas 340-419

    Sangat Puas 420-499

    Sumber: Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan

    Berdasarkan penelitian dari tingkat kepentingan

    dan tingkat kinerja, ia akan menampilkan perhitungan

    dari tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pelayanan.

    Sementara itu, untuk menghitung tingkat kesesuaian

    pelanggan dapat dilakukan dengan membandingkan

    skor rata-rata kinerja dan nilai rata-rata kepentingan,

    yang menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan

    terhadap kinerja pelayanan yang dihasilkan. Ini akan

    menentukan peringkat prioritas tingkat faktor yang

    mempengaruhi kepuasan pelanggan. Rumus yang

    digunakan adalah: 46

    46

    Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, 241

  • 71

    Penjelasan:

    Tki = tingkat kesesuaian responden

    Xi = Skor dari penilaian pelanggan pada tingkat laporan

    kinerja.

    Yi = Skor dari penilaian pelanggan pada tingkat atribut

    Kepentingan.

    Tingkat kesesuaian digunakan untuk

    mengetahui sejauh mana kepuasan pelanggan. Jika skor

    kesesuaian di atas nilai rata-rata (> 100%), maka dapat

    dikatakan bahwa pelanggan merasa sangat puas. Jadi,

    jika skor kesesuaian sama total rata-rata, maka dapat

    dikatakan bahwa pelanggan tidak puas. Setelah

    mendapatkan skor tingkat kesesuaian, maka penulis

    memetakan skor rata-rata dari setiap atribut kualitas

    pelayanan dalam diagram Kartesius.

    5. Diagram Kartesius

    Diagram Kartesius adalah diagram yang

    dibentuk dari dua garis. Kedua garis disebut dengan

    garis horisontal (X) akan diisi oleh skor tingkat kinerja,

  • 72

    dan garis vertikal (Y) akan diisi oleh skor tingkat

    kepentingan. Skor yang digunakan untuk mengisi setiap

    atribut adalah rata skor yang diperoleh dengan

    membagi total skor tingkat kepentingan dengan total

    responden yang dilambangkan dengan Yi dan Xi adalah

    hasil dari pembagian total skor tingkat kinerja dengan

    total responden, dengan rumus: 47

    ∑ Xi ∑ Xi

    n n

    Penjelasan:

    Xi = skor rata-rata tingkat kinerja setiap atribut.

    Yi = skor rata-rata tingkat kepentingan setiap atribut.

    n = Jumlah responden

    Diagram Kartesius dibagi menjadi empat

    bagian, di mana pembatas adalah garis Y dan X,

    dimana X adalah nilai rata-rata dari laporan kinerja

    keseluruhan yang dianalisis dan, Y adalah skor rata-rata

    dari laporan pentingnya keseluruhan yang dianalisis.

    Kartesius diagram dapat dilihat di Gambar 3.2:

    47

    Ibid, 241

    X= Y=

  • 73

    Sumber: Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan

    Pelanggan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011)

    Gambar 3.2 Diagram Kartesius48

    a. Kuadran A (prioritas utama). Daerah

    menunjukkan laporan dari kualitas pelayanan

    yang memiliki tingkat kepentingan tinggi atau di

    atas skor rata-rata, sedangkan skor kinerja

    dianggap rendah. Laporan dari kualitas

    pelayanan yang termasuk dalam kuadran ini

    harus ditingkatkan oleh perusahaan tersebut.

    b. Kuadran B (pertahankan prestasi). Daerah

    menunjukkan laporan dari kualitas pelayanan

    yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi

    dan tingkat kinerja di atas skor rata-rata. 48

    Ibid, 242

    A

    Prioritas Utama

    B

    Pertahankan Prestasi

    C

    Prioritas Rendah

    D

    Berlebihan

    Y (Kepentingan)

    X

    (Kinerja)

    Tinggi

    Y

    Rendah

    Rendah X Tinggi

  • 74

    Laporan dari kualitas pelayanan yang termasuk

    dalam kuadran ini harus dikelola dengan baik,

    karena memiliki keunggulan di mata pelanggan.

    c. Kuadran C (prioritas rendah). Daerah

    menunjukkan laporan dari kualitas pelayanan

    yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah

    dan tingkat kinerja di bawah skor rata-rata.

    Laporan dari kualitas pelayanan yang termasuk

    dalam kuadran ini tidak terlalu penting oleh

    pelanggan dan toko. Dan Surya Mart Ponorogo

    hanya melakukannya biasa saja sehingga

    mereka tidak perlu berinvestasi lebih untuk

    laporan ini termasuk dalam kuadran ini.

    d. Kuadran D (berlebihan). Daerah menunjukkan

    laporan dari kualitas pelayanan yang memiliki

    tingkat kepentingan yang rendah dan tingkat

    kinerja yang tinggi. Laporan dari kualitas

    pelayanan yang termasuk dalam kuadran ini

    dianggap berlebihan oleh pelanggan dalam

    pelaksanaannya.49

    49

    Ibid, 243

  • 75

    6. CSI (Customer Satisfaction Index)

    Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI) digunakan untuk

    menentukan tingkat keseluruhan kepuasan pelanggan

    dengan pendekatan yang mempertimbangkan

    keseluruhan tingkat kepuasan pelanggan, dan dengan

    pendekatan yang mempertimbangkan tingkat

    kepentingan dari laporan kualitas pelayanan yang

    diukur. Dengan indeks kepuasan pelanggan (CSI) ini

    manajemen dapat menggunakannya untuk: 50

    a. Instrumen kebijaksanaan untuk mengambil

    keputusan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

    b. Instrumen untuk mengatur strategi pemasaran.

    c. Instrumen untuk memantau dan mengendalikan

    kegiatan sehari-hari perusahaan.

    d. Instrumen untuk mencapai misi yang telah

    diputuskan, untuk mendapatkan kepercayaan dari

    kepuasan pelanggan.

    Tahapan pengukuran CSI oleh Stratford:51

    50

    Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction, 164

    51 Tiena Amran, “Pengukuran Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode

    Kano dan Root Cause Analysis (Studi Kasus PLN Tangerang)” dalam

    Jurnal Teknik Industri, (ISSN: 1411-6340.) 164

  • 76

    a. Menghitung Weighted Factor (WF), adalah untuk

    mengubah skor rata-rata tingkat kepentingan untuk

    menjadi persentase dari total skor rata-rata tingkat

    kepentingan untuk semua laporan diuji, sehingga

    akan mendapatkan total Berat Factor 100%..

    b. Menghitung Weighted Scale (WS), adalah skor

    perkalian antara skor rata-rata tingkat kinerja

    (kepuasan) masing-masing atribut dengan berat

    faktor setiap atribut.

    c. Menghitung Weighted Total (WT), adalah

    penjumlahan total tertimbang dari semua atribut

    kualitas pelayanan.

    d. Penghitungan Indeks Kepuasan, yaitu jumlah

    tertimbang dibagi dengan skala maksimum (dalam

    penelitian ini skala maksimum adalah lima), dan

    kemudian dikalikan dengan 100%.

    Semua tingkat kepuasan pelanggan dapat dilihat

    dari kriteria tingkat kepuasan pelanggan di Tabel 3.8,

    berikut:

  • 77

    Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kepuasan Pelanggan

    No. Rentang prosentase % Kreteria Kepuasan

    1 0,00 – 0,34 Sangat Tidak Puas

    2 0,35 – 0,50 Tidak Puas

    3 0,51 – 0,65 Cukup Puas

    4 0,66 – 0,80 Puas

    5 0,81 – 1,00 Sangat Puas

    Sumber: Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction

  • 78

    F. MATRIKS PENELITIAN

  • Surya Mart Ponorogo

    Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan

    Syariah di Surya Mart Ponorogo 2019

    Usaha Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Syariah

    CARTER di Surya Mart Ponorogo

    Instrumen-instrumen Atribut Kualitas

    Pelayanan Syariah di Surya Mart Ponorogo

    Persepsi Konsumen dari Instrumen-instrumen

    Atribut Kualitas Pelayanan Syariah di Surya

    Mart Ponorogo

    Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja

    CSI, IPA, Diagram Kartesius

    Gambar 3.3 Matriks Penelitian

  • BAB IV

    HASIL PENELITIAN

    A. Surya Mart Ponorogo5253

    1. Sejarah Surya Mart Ponorogo

    Surya Mart merupakan Badan Usaha Milik

    Muhammadiyah (BUMM) yang didirikan pada tanggal

    5 Maret 1999 yang bergerak dibidang retail, grosir, dan

    distributor yang secara resmi dimuat dalam akta

    Notaris Soetomo, SH di Ponorogo tanggal 10

    November 1999. No 10. Anggaran dasar tersebut telah

    mendapat pengesahan dengan Keputusan Menteri

    Hukum dan Perundang -undangan Republik Indonesia

    tertanggal 10 Maret 2000 No. C-6120 HT.01.01.Th

    2000.

    Anggaran dasar tersebut sudah mengalami

    beberapa kali perubahan yaitu akta pernyataan

    keputusan rapat tanggal 24 Mei 2002 No. 81 dan telah

    di laporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi

    Manusia Republik Indonesia tanggal 13 Juni 2002 No.

    C-10468 HT.01.04.TH.2002. Akta Perubahan

    52

    Dokumentasi Profil Perusahaan Surya Mart Ponorogo.

    53 Parno, Wawancara, Ponorogo , 27 April 2019

  • Anggaran Dasar Surya Mart tanggal 05 Februari 2008

    No.01 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri

    Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

    tanggal 07 April 2008 No. AHU-17037.AH01.02.Th.

    2008. Akta Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 30

    November 2010 No. 79 dan telah mendapat pengesahan

    dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 02

    Februari 2011 No. AHU-AH.01.10-03489. Ketiga Akta

    tersebut di buat di hadapan Notaris Sutomo,S.H.

    Notaris di Ponorogo.

    Dalam berjalanannya waktu Surya Mart sudah

    beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan,

    baik di tingkat Dewan Komisaris maupun ditingkat

    Dewan Direksi. Dan yang terakhir pergantian Dewan

    Komisaris dan Direksi tertuang dalam Akta Keputusan

    Rapat tanggal 30 juni 2011 No. 115 yang dibuat oleh

    Notaris Muhammad Ali Fauzi, S.H, Notaris di Madiun

    dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak

    Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 12 April

    2012 dengan No. AHU-AH.01.10-12365.

    Perusahan yang dikenal dengan brand

    “SURYA” sampai saat ini sudah bisa menyinari

  • perekonomian Ponorogo, dan sudah berkembang

    hampir seluruh Kecamatan di Ponorogo.

    Dalam kurun waktu lima tahun, perseroan telah

    mengayuhkan langkahnya menuju pasar yang lebih

    besar dan meramaikan dunia perdagangan di Kota

    Ponorogo. Tepatnya di awal bulan Maret tahun 2005,

    perseroan mendirikan pusat perkulakan dengan nama

    “SURYA GROSIR”. Perseroan terus menggali potensi

    yang ada untuk memenuhi permintaan pasar luas.

    Bermodalkan atas kepercayaan yang diberikan oleh

    mitra kerja yang kompeten, perseroan berhasil

    membangun lagi jaringan usaha di kota Ponorogo.

    Tepatnya pada tahun 2006, perseroan dipercaya oleh

    mitra kerja untuk menjadi salah satu distributor di

    wilayah Ponorogo dan sekitarnya. Awalanya, jenis

    usaha yang digeluti hanya distributor air minum dengan

    area pemasaran di seluruh Kecamatan Ponorogo. Dari

    distributor air minum, perseroan memperoleh

    kepercayaan lebih da