ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS …etheses.iainponorogo.ac.id/7741/1/ISI ALL TESIS...
Transcript of ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS …etheses.iainponorogo.ac.id/7741/1/ISI ALL TESIS...
-
1
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP
KUALITAS PELAYANAN SYARIAH DI SURYA MART
PONOROGO 2019
TESIS
Oleh:
Arif Dwi Septian
NIM: 212117002
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONOROGO
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
PASCASARJANA
MEI 2019
-
2
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP
KUALITAS PELAYANAN SYARIAH DI SURYA MART
PONOROGO 2019
TESIS
Diajukan Kepada
Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo
Untuk Memenuhi Tugas Akhir Dalam
Menyelesaikan Program Magister Ekonomi Syariah
Oleh:
Arif Dwi Septian
NIM: 212117002
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
PONOROGO
PASCASARJANA
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
MEI 2019
-
3
-
4
PERSETUJUAN PENGUJI
Tesis yang berjudul “Analisis Kepuasan Pelanggan
Terhadap Kualitas Pelayanan Syariah di Surya Mart Ponorogo
2019” Yang ditulis oleh Arif Dwi Septian, NIM 212117002,
telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran Tim Penguji pada
ujian Tesis, tanggal 25 Juni 2019.
MENYETUJUI TIM PENGUJI:
1. Ketua Sidang:
Dr. Abid Rohmanu, M.H.I.
(............................................)
NIP: 197602292008011008 Tanggal: 8 Juli
2019
2. Penguji 1:
-
5
Dr. Wirawan Fadly, M.Pd.
(............................................
-
6
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Arif Dwi Septian
NIM : 212117002
Program Studi
Perguruan
Tinggi
: Magister Ekonomi Syariah
: Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Ponorogo
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang
berjudul “Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas
Pelayanan Syariah di Surya Mart Ponorogo 2019”, adalah
benar-benar hasil karya sendiri. Di dalamnya tidak terdapat
bagian yang plagiat dari karya orang lain, dan saya tidak
melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak
sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku. Apabila di
kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika
keilmuan di dalam karya tulis ini, saya bersedia menanggung
resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya.
-
7
Ponorogo,
28 Mei
2019
ABSTRAK
Septian, Arif Dwi. 2019. Analisis Kepuasan Pelanggan
Terhadap Kualitas Pelayanan Syariah di Surya Mart
Ponorogo 2019. Tesis. Program Studi Ekonomi
Syariah, Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Ponorogo. Pembimbing Dr. Shinta Maharani,
S.E. M.AK.
Kata Kunci: Kualitas Pelayanan Syariah CARTER, IPA,
Diagram Kartesius, CSI.
Semua perusahaan selalu berusaha menjadikan para
pelanggannya merasa puas agar loyal. Untuk menjadikan
pelanggan merasa puas perusahaan memerlukan evaluasi
kinerja pelayanan karena berhubungan langsung dengan
pelanggan. Perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk
mengevaluasi tingkat kepuasan pelanggan dan evaluasi kualitas
pelayanan. Oleh karena itu setiap perusahaan menyadari agar
dapat bersaing dalam dunia perdagangan yang ketat saat ini,
perusahaan membutuhkan evaluasi tingkat kepuasan pelanggan
dan evaluasi kualitas pelayanan. Walaupun kepuasan
pelanggan bersifat abstrak, tetapi hal ini dapat diukur dengan
suatu metode analisis penelitian.
Maka dari itu, penelitian ini bertujuan (1) mengevaluasi
Surya Mart Ponorogo dalam memprioritaskan atribut-atribut
kualitas pelayanan syariahnya (2) menunjukkan atribut-atribut
kualitas pelayanan syariah yang menjadi prioritas utama agar
ditingkatkan (3) menunjukkan nilai tingkat CSI kepuasan
pelanggan.
-
8
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan objek penelitian di Surya Mart Ponorogo. Data dalam
penelitian ini didapat dari wawancara, observasi, dokumentasi,
dan kuesioner. Peneliti menggunakan rumus Slovin dengan
tingkat e= 5%. Namun dengan keterbatasan waktu, dana, dan
tenaga peneliti hanya menggunakan 100 sampel responden
yang lengkap saja. Penelitian ini memiliki dua variabel utama
yaitu variabel X kualitas pelayanan syariah dan variabel Y
kepuasan konsumen. Variabel X dibagi menjadi enam dimensi:
(1) Compliance with Islamic law, (2) Assurance, (3)
Reliability, (4) Tangible, (5) Emphaty, dan (6) Responsiveness
dan setiap dimensi memiliki tiga atribut pernyataan. Data-data
diuji dengan uji validitas dan reliabilitas kemudian dianalisis
dengan IPA (Importance Performance Analysis), Diagram
Kartesius dan CSI (Customer Satisfaction Index).
Penelitian ini menghasilkan tiga temuan. Pertama, hasil
analisis IPA (Importance Performance Analysis) pada tingkat
kesesuaian maka didapatkan urutan prioritas kesenjangan atau
gap sebagai berikut: Prioritas ke 1, KPT/S 10 dengan nilai
83,09%; dan yang terakhir ke 18, KPT/S 2 dengan nilai
93,48%. Kedua, dari hasil analisis Diagram Kartesius atribut
yang masuk dalam kuadran A (prioritas utama) yaitu atribut
kualitas pelayanan syariah nomer (4), (9), (13), (14), (17) dan
(18). Ketiga, nilai tingkat kepuasan pelanggan pada kualitas
pelayanan syariah pada Surya Mart Ponorogo menurut analisis
CSI yaitu 75,2% yang artinya pelanggan merasa puas.
-
9
ABSTRACT
Septian, Arif Dwi. 2019. Analisis Kepuasan Pelanggan
Terhadap Kualitas Pelayanan Syariah di Surya Mart
Ponorogo 2019. Thesis. Program Studi Ekonomi
Syariah, Pascasarjana, Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Ponorogo. Advisor Dr. Shinta Maharani,
S.E. M.AK.
Keywords: Quality of Sharia Services CARTER, IPA,
Cartesius Diagram, CSI.
All companies always try to make their customers feel
satisfied to be loyal. To make customers feel satisfied the
company needs an evaluation of service performance because it
deals directly with customers. Companies need a measurement
tool to evaluate the level of customer satisfaction and
evaluation of service quality. Therefore, every companies
realize that in order to compete in the world of tight trade
today, companies need an evaluation of the level of customer
satisfaction and evaluation of service quality. Although
customer satisfaction is abstract, but this can be measured by a
method of research analysis.
Therefore, this study aims (1) to evaluate Surya Mart
Ponorogo in prioritizing its sharia service quality attributes (2)
to show the quality attributes of sharia services as the top
priority to be improved (3) to show the value level of CSI.
This study uses a quantitative approach with the object
of research at Surya Mart Ponorogo. Data in this study were
obtained from interviews, observation, documentation, and
questionnaires. The researcher used the Slovin formula with a
level of e = 5%. However, with limited time, funds, and
research personnel, only 100 respondent samples were used.
This study has two main variables, namely variable X sharia
service quality and variable Y customer satisfaction. Variable
-
10
X is divided into six dimensions: (1) Compliance with Islamic
law, (2) Assurance, (3) Reliability, (4) Tangible, (5) Emphaty,
and (6) Responsiveness and each dimension has three
statement attributes. The data were tested by validity and
reliability then analyzed by IPA (Importance Performance
Analysis), Cartesius Diagram and CSI (Customer Satisfaction
Index).
This study produced three findings. First, the results of
IPA (Importance Performance Analysis) at the level of
conformity then get the priority sequence gap as follows:
Priority 1, KPT/S 10 with a value of 83,09%; and the last is
18th, KPT/S 2 with a value of 93,48%. Second, from the
results of the Cartesius Diagram analysis the attributes included
in quadrant A (top priority) are sharia service quality attributes
number (4), (9), (13), (14), (17) and (18). Third, the value of
customer satisfaction on the quality of sharia services at Surya
Mart Ponorogo according to CSI analysis is 75,2%, which
means that customers feel satisfied.
-
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING......................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ............. iii
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................... iv
ABSTRAK .............................................................................. v
KATA PENGANTAR ........................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................... xiii
DAFTAR SINGKATAN ..................................................... xiv
PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian ............................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Terdahulu (temuan) .................................... 9
B. Landasan Teori .................................................... 14
C. Kualitas Pelayanan Syariah (CARTER) .............. 14
1. Hubungan Kualitas Pelayan dengan Kepuasan
Pelanggan .................................................................. 17
-
12
2. Kepuasan Pelanggan Islami ................................. 18
D. Hipotesis Penelitian .............................................. 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ........................................... 21
B. Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel
dan Instrumen ............................................................... 21
C. Teknik Pengumpulan Data ................................... 22
D. Lokasi, Populasi, Sampel ..................................... 23
E. Teknik Analisis Data ............................................ 25
1. Uji Korelasi .......................................................... 26
2. Uji Validitas ......................................................... 26
3. Uji Reliabilitas ..................................................... 30
4. IPA (Importance Performance Analysis) ............ 32
5. Diagram Kartesius ............................................... 35
6. CSI (Customer Satisfaction Index) ..................... 37
F. MATRIKS PENELITIAN ................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Surya Mart Ponorogo ........................................... 41
1. Sejarah Surya Mart Ponorogo .............................. 41
2. Visi, Misi dan Motto Surya Mart Ponorogo......... 43
3. Struktur Organisasi Surya Mart Ponorogo ........... 45
4. Surya Mart Ponorogo saat ini ............................... 46
-
13
a. Perkembangan Surya Mart Ponorogo .................. 46
b. Program Kemitraan .............................................. 48
B. Deskripsi Data Responden ................................... 51
1. Jenis Kelamin Responden .................................... 52
2. Umur Responden .................................................. 53
3. Latar Belakang Pendidikan Responden ............... 54
4. Pendapatan Responden ......................................... 56
5. Bidang Pekerjaan Responden ............................... 57
C. Uji Instrumen Penelitian ...................................... 58
1. Uji Korelasi Ganda ............................................... 58
2. Uji Validitas ........................................................ 60
3. Uji Reliablitas....................................................... 62
D. Analisis IPA (Importance Performance
Analysis) ........................................................................ 63
1. Atribut-atribut Mutu Pelayanan
Surya Mart Ponorogo ..................................................... 63
2. Analisis Tingkat Kepentingan dan
Tingkat Kinerja .............................................................. 65
3. Analisis Tingkat Kesesuaian/
Gap/ Kesenjangan .......................................................... 69
E. Analisis Diagram Kartesius .................................. 73
F. Analisis CSI (Customer Satisfaction Index) ........ 78
BAB V PEMBAHASAN
-
14
A. Prioritas Surya Mart Ponorogo dalam
memprioritaskan atribut kualitas pelayanan
syariahnya menurut hasil analisis IPA pada
tingkat kesenjangan atau gap ......................................... 81
B. Atribut-atribut Kualitas Pelayanan Syariah
yang menjadi prioritas utama agar ditingkatkan
Surya Mart Ponorogo dalam upaya meningkatkan
kepuasan pelanggan menurut analisis
Diagram Kartesius ......................................................... 82
1. Kuadran A (Prioritas Utama) ............................... 83
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi) ....................... 89
3. Kuadran C (Prioritas Rendah) .............................. 96
4. Kuadran D (Berlebihan) ..................................... 100
C. Tingkat Kepuasan Pelanggan di
D. Surya Mart Ponorogo ........................................ 103
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................ 105
B. Saran ................................................................... 107
DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 109
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................... 113
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................
-
15
-
16
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Struktur Komponen Konsumsi Rumah Tangga
Kabupaten Ponorogo 2013-2017 .......................................... 2
1.2 Data Pertumbuhan Bank-Bank di Indonesia menurut
Data BPS 2017 .................................................................... 5
2.1 Persamaan dan Perbedaan Kajian
Terdahulu (Temuan) ............................................................. 9
3.1 Pra Penelitian Uji Validitas Kepentingan ..................... 27
3.2 Pra Penelitian Uji Validitas Kepuasan ......................... 28
3.3 Pra Penelitian Uji Reliabilitas Kepentingan ................. 31
3.4 Pra Penelitian Uji Reliabilitas Kepuasan ..................... 31
3.5 Skala Likert .................................................................. 32
3.6 Rentang Tingkat Kepentingan ...................................... 33
3.7 Rentang Tingkat Kinerja .............................................. 34
3.8 Kriteria Tingkat Kepuasan Pelanggan .......................... 39
4.1 Jenis Kelamin Responden ............................................ 52
4.2 Umur Responden .......................................................... 53
4.3 Latar Belakang Pendidikan Responden ........................ 54
4.4 Pendapatan Responden ................................................. 56
4.5 Latar Belakang Pendidikan Responden ........................ 57
4.6 Korelasi variabel CARTER ......................................... 59
4.7 Uji Validitas Kepentingan ............................................ 60
-
17
4.8 Uji Validitas Kepuasan ................................................. 61
4.9 Hasil Akhir Uji Reliabilitas Kepentingan .................... 63
4.10 Hasil Akhir Uji Reliabilitas Kepuasan ....................... 63
4.11 Atribut-atribut Mutu
Pelayanan Surya Mart Ponorogo ........................................ 64
4.12 Analisis Skor Tingkat Kepentingan ........................... 66
4.13 Analisis Skor Tingkat Tingkat Kinerja ...................... 68
4.14 Tingkat Kesesuaian antara Kepentingan dan
Tingkat Kinerja dari setiap Atribut
Mutu Pelayanan .................................................................. 70
4.15 Tingkat Prioritas dari setiap
Tingkat Kesesuaian ............................................................ 72
4.16 Nilai rataan penilaian tingkat kepentingan
dan tingkat kinerja pada atribut kualitas pelayanan
syariah Surya Mart ............................................................. 73
4.17 Tabel Perhitungan Customer Service
Indeks Atau Indeks Kepuasan Pelanggan .......................... 79
-
18
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional
Variabel Dan Instrumen ................................................... 22
3.2 Diagram Kartesius ...................................................... 36
3.3 Matriks Penelitian ...................................................... 40
4.1 Struktur Organisasi Surya Mart Ponorogo ................. 45
4.2 Diagram Jenis Kelamin Responden ........................... 53
4.3 Diagram Umur Responden ......................................... 54
4.4 Diagram Latar Belakang Pendidikan ......................... 55
4.5 Diagram Pendapatan Responden ................................ 57
4.6 Diagram Pekerjaan Responden .................................. 58
4.7 Analisis Diagram Kartesius 1 ..................................... 75
4.8 Analisis Diagram Kartesius 2 ..................................... 76
-
19
DAFTAR SINGKATAN
1. BPS : Badan Pusat Statistik
2. BUMM : Badan Usaha Milik Muhammadiyah
3. CARTER : Compliance With Islamic Law,
Assurance, Reliability, Tangibles, Empathy,
Responsiveness
4. CSI : Customer Satisfaction Index
5. DK : Diagram Kartesius
6. IPA : Importance Performance Analysis
7. KPPT : Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
8. KPT : Kepentingan
9. KPS : Kepuasan
10. KPT/S : Kepentingan/Kepuasan
11. SIUP : Surat Ijin Usaha Perdagangan
12. WF : Weighted Factor
13. WS : Weighted Scale
14. WT : Weighted Total
-
20
TRANSLITERASI
1. Konsonan:
Arab Ind. Arab Ind. Arab Ind. Arab Ind.
k ك }d ض d د ‘ ء
l ل {t ط dh ذ b ب
m م }z ظ r ر t ت
n ن ‘ ع z ز th ث
h ه gh غ s س j ج
w و f ف sh ش }h ح
y ي q ق {s ص kh خ
2. Vokal pendek:
Fath}ah = a, kasrah = i, d}ammah = u
3. Vokal panjang:
Fath}ah = a>, kasrah = i
-
21
3. Vokal rangkap (diftong) ditransliterasikan dengan gabungan
dua huruf ‚ay‛ dan ‚aw‛
Contoh:
Bayna, ̀alayhim, qawl, mawd}u>’ah
4. Kata yang ditransliterasikan dan kata-kata dalam bahasa asing
yang belum terserap menjadi bahasa baku Indonesia dicetak
miring.
5. Bunyi huruf hidup akhir sebuah kata pada umumnya tidak
dinyatakan dalam transliterasi. Transliterasi hanya berlaku
pada huruf konsonan akhir.
Contoh:
Ibn Taymimu. …. Fahuwa
wa>jib bukan fahuwa wa’ marbu>t}ah selain pada mud}a>f ditransliterasikan dengan
‚ah‛ sedangkan pada mud}a>f ditransliterasikan dengan ‚at‛.
Contoh:
a. Na’t dan mud}a>f ilayh : Sunnah sayyi’ah, al-
maktabah al-mis}rif : mat}ba’at al-‘ a>mmah.
7. Kata yang berakhir dengan ya>’ mushaddadah (ya’ bertashdit}ah
-
22
maka transliterasinya adalah i’ bertashdili
-
23
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Pada saat ini kompetisi global telah menjadi
fenomena yang tidak dapat dihindari dalam dunia
perdagangan, yang ditandai dengan perubahan yang cepat
di sektor komunikasi, informasi dan teknologi. Di era itu,
produksi dan layanan sangat membutuhkan kemampuan
baru untuk membuat perusahaan sukses di dunia
perdagangan.1
Pelayanan prima telah menjadi tuntutan yang harus
dipenuhi untuk setiap perusahaan agar dapat bersaing
secara efektif pada persaingan dunia perdagangan.
Sekarang ada paradigma dislokasi dari logika barang
dominan menjadi logika layanan dominan, yang terpenting
adalah bertujuan untuk pertukaran ekonomi dan pemasaran.
Individu dan organisasi mengubah layanan satu sama lain,
sementara barang-barang, uang, jaringan, atau organisasi
menjadi mediator atau lembaga tambahan yang
1 Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2002), 8
-
24
memudahkan proses pertukaran layanan dari satu ke
layanan lain.2
Dikutip dari data BPS Ponorogo pada tahun 2017
jumlah kepemilikan surat ijin usaha perdagangan (SIUP)
yang telah diterbitkan oleh kantor pelayanan perijinan
terpadu (KPPT) kabupaten Ponorogo mencapai 913 ijin
usaha. Sementara bila dilihat menurut sektor usahanya,
sebagian besar usaha yang mendaftar bergerak di sektor
perdagangan (36,80 persen), sektor pertanian (16,43
persen), dan sektor jasa kemasyarakatan (13,47 persen).
Dengan melihat pekembangan usaha perdagangan yang
ada, maka tiap usaha baik itu usaha besar menengah kecil
maupun mikro dituntut agar dapat berkompetisi agar dapat
bertahan dan berkembang.3
Perusahaan harus mampu memberikan kepuasan
kepada pelanggan untuk memenangkan kompetisi di era
globalisasi ini, seperti memberikan kualitas yang lebih baik
dari beberapa produk terbaik, harga yang lebih murah,
layanan yang lebih cepat, dan lebih baik dari pesaing
2 Fandy Tjiptono, Service Management Mewujudkan Layanan Prima, Edisi
2 (Yogyakarta: ANDI, 2012), v 3 Badan Pusat Statistik Kabupaten Ponorogo, Statistik Daerah Kabupaten
Ponorogo 2018, Katalog 1102001.3502, Nomer Publikasi 35020.1826, 20
-
25
lainnya.4 Dengan kondisi ini, pengukuran kepuasan
pelanggan sangat berguna untuk perusahaan dalam
mengevaluasi posisi perusahaan saat ini dibandingkan
pesaing dan untuk mengetahui bagian yang perlu
perbaikan.5
Tabel 1.1 Struktur Komponen Konsumsi Rumah Tangga Kabupaten
Ponorogo 2013-20176
Kelompok
Konsumsi 2013 2014 2015 2016* 2017**
N
o A B C D E F
1
Makanan,
Minuman, dan
Rokok
36,34
% 35,21%
34,95
%
34,57
% 34,00%
2 Pakaian dan Alas
Kaki 3,34% 3,28% 3,22% 3,16% 3,16%
3
Perumahan,
Perkakas,
Perlengkapan dan
Penyelenggaraan
Rumah Tangga
8,62% 8,58% 8,49% 8,47% 8,46%
4 Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan (Jakarta: Rineka
Cipta, 2011), 1 5 Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction, 5
6 Badan Pusat Statistik Ponorogo, Produk Domestik Regional Bruto
Kabupaten Ponorogo Menurut Pengeluaran 2013 – 2017, Katalog :
9302023.3502, Nomor Publikasi : 35020.1803, 38
-
26
Kelompok
Konsumsi 2013 2014 2015 2016* 2017**
N
o. A B C D E F
4 Kesehatan &
Pendidikan 8,86% 8,65% 9,04% 9,12% 9,29%
5
Transportasi,
Komunikasi,
Rekreasi, dan
Budaya
22,69
% 23,67%
23,78
%
23,83
% 24,02%
6 Hotel & Restoran 14,73
% 15,13%
15,17
%
15,46
% 15,62%
7 Lainnya 5,41% 5,48% 5,35% 5,39% 5,44%
Total Konsumsi 100% 100% 100% 100% 100%
Keterangan : * sementara ** sangat sementara
Dikutip dari Katalog BPS Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Ponorogo
Menurut Pengeluaran 2013 – 2017
Dari data di atas dapat dilihat meskipun proporsi
pengeluaran untuk makanan cenderung menurun dari tahun
ke tahun, yaitu 36,34 persen (2013); 35,21 persen (2014);
34,95 persen (2015); 34,57 persen (2016); dan 34,00 persen
(2017). Sementara untuk kelompok pengeluaran bukan
makanan tertinggi ada pada sub komponen transportasi,
komunikasi, rekreasi dan budaya yang berada pada kisaran
-
27
22 sampai 24 persen dari total konsumsi akhir rumah
tangga, namun tingkat konsumsi rumah tangga tertinggi di
Ponorogo masih pada sektor pertama, yaitu makanan,
minuman dan rokok. Maka dapat diketahui bahwa
mayoritas rumah tangga di Ponorogo akan membelanjakan
uangnya untuk makanan, minuman dan rokok yang dapat
diperoleh di swalayan, supermarket, dan warung-warung,
karena tingginya konsumsi rumah tangga di Ponorogo
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitiannya di
salah satu unit perekonomian retail yaitu swalayan.
Islam adalah agama yang sempurna (komprehensif)
yang mengatur aspek kehidupan manusia, baik akidah,
ibadah, akhlak maupun muamalah. Salah satu ajaran yang
sangat penting adalah bidang ekonomi Islam. Namun
dalam perjalanan waktu yang panjang dan demi meraup
keuntungan sebesar-besarnya ajaran muamalah ekonomi
Islam cenderung diabaikan oleh umat Islam, padahal
muamalah dengan syariah Islam ialah satu kerangkaian
pada ekonomi islam. Akibat terlupakannya ajaran syariat
islami maka umat Islam tertinggal dalam ekonomi dan
banyak orang Islam yang melanggar perinsip ekonomi
Islam dalam mencari nafkah kehidupan, seperti transaksi
-
28
dan barang-barang yang mengandung unsur riba, maysir,
gharar, haram dan bathil.7
Pelanggan akan lebih puas jika ada pelaksanaan
pengukuran kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
perusahaan dan sistem bisnis syariah. Dan untuk membuat
pelanggan mereka menjadi konsisten, loyal dan puas
perusahaan atau pasar perlu penelitian untuk masyarakat
Ponorogo, yang berjumlah 855.281 orang.8
Tabel 1.2 Data Pertumbuhan Bank-Bank di Indonesia
menurut Data BPS 20179
Rincia
n 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Bank-Bank Umum
Bank Persero
Jumlah
bank 4 4 4 4 4 4 4 4
Jumlah
kantor
bank 4189
1414
5
1563
2r
1663
7
1743
0r
1780
9
1810
6
1826
2
7 Mardani, Fiqh Ekonomi Syariah Fiqh Muamalah, Cet. 2 (Jakarta:
KENCANA, 2013), 5-6
8 https://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-
penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-
2010.html diakses 14 November 2018
9 https://www.bps.go.id/statictable/2015/09/28/1856/bank-dan-kantor-bank-
-2010---2017.html diakses 12 November 2018
https://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.htmlhttps://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.htmlhttps://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.htmlhttps://www.bps.go.id/statictable/2015/09/28/1856/bank-dan-kantor-bank--2010---2017.htmlhttps://www.bps.go.id/statictable/2015/09/28/1856/bank-dan-kantor-bank--2010---2017.html
-
29
Bank Pemerintah Daerah
Jumlah
bank 26 26 26 26 26 26 26 27
Jumlah
kantor
bank 1413 1 472 2 802r 3254
r 3524
r 3781 3926 4130
Bank Swasta Nasional
Jumlah
bank 57 56 56 56 56 55 r 52 50
Jumlah
kantor
bank 6 526 7108 9275r 9465
r 9226
r 9052 8384 7680
Bank Umum Syariah
Jumlah
bank 11 11 11 11 12 12 13 13
Jumlah
kantor
bank 1 1215 1390 1734 1987 2163 1990 1869 1825
Bank Asing dan Campuran
Jumlah
bank 24 23 23 23 21 21 r 21 21
Jumlah
kantor
bank 494 465 502r 504
r 396
r 331 445 388
Jumlah
Bank 122 120 120 120 119 118 116 115
Kanto
r bank
1383
7
2458
0
2994
5r
3184
7r
3273
9r
3296
3
3273
0
3228
5
Catatan : r Angka Diperbaiki
1 Tidak Termasuk Gerai Muamalat
Dikutip dari Publikasi Statistik Indonesia
Dari pemaparan data BPS tersebut dapat
diperhatikan bahwa tingkat pertumbuhan bank syariah
mengalami pertumbuhan yang baik dengan bukti
-
30
bertambahnya jumlah bank yang ada dari tahun 2010-2017
sebesar 18 persen. Sedangkan selain bank syariah yang
mengalami pertumbuhan hanya bank pemerintah daerah
saja sebesar 0,3 persen. Dan bank-bank lain mengalami
penurunan hingga 14 persen yaitu pada bank swasta
nasional, bank asing dan campuran. Dari sini dapat
diketahui bahwa minat masyarakat indonesia pada produk
syariah yaitu perusahaan yang menerapkan konsep syariah
ialah tinggi, berkaitan dengan tesis penulis
mencantumkannya karena berkaitan dengan objek
penelitian yang mana berkonsep syariah di Surya Mart
Ponorogo.
Sejak dibangun Surya Mart Ponorogo yaitu Badan
Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) pada tanggal 10
November 1999-2019, Surya Mart selalu menerapkan
kualitas pelayanan syariah untuk mendapatkan kepuasan
pelanggan, walaupun kepuasan pelanggan bersifat abstrak,
tetapi dapat diukur melalui penelitian ilmiah. Untuk
memahami kebutuhan dan untuk mengukur kepuasan
pelanggan adalah hal penting yang harus dilakukan oleh
Surya Mart Ponorogo untuk menjaga pelanggan tidak
pindah ke toko lainnya, oleh karena itu, guna mengetahui
kepuasan pelanggan pada kualitas pelayanan syariah di
-
31
Surya Mart Ponorogo dibutuhkan penelitian untuk
membandingkan tingkat kepentingan pelanggan pada
atribut dari kualitas pelayanan syariah dengan tingkat
kinerjanya, yang pada akhirnya memberikan hasil tingkat
kepuasan pelanggan Surya Mart Ponorogo. Selain itu
penelitian ini harus dilakukan, karena penelitian tentang
kepuasan pelanggan belum pernah dilakukan sebelumnya
di Surya Mart Ponorogo.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul "Analisis Kepuasan
Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan Syariah di
Surya Mart Ponorogo 2019”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penelitian penulis ingin
menganalisis masalah yang ditemukan di Surya Mart
Ponorogo, sebagai berikut:
1. Bagaimana Surya Mart Ponorogo memprioritaskan
atribut-atribut kualitas pelayanan syariahnya menurut
hasil analisis IPA pada tingkat kesenjangan atau gap?
2. Apa atribut-atribut kualitas pelayanan syariah yang
menjadi prioritas utama agar ditingkatkan Surya Mart
-
32
Ponorogo dalam upaya meningkatkan kepuasan
pelanggan menurut analisis diagram kartesius?
3. Bagaimana tingkat kepuasan pelanggan pada kualitas
pelayanan syariah pada Surya Mart Ponorogo menurut
analisis CSI?
C. TUJUAN PENELITIAN
Pada penulisan tesis ini penulis ingin menunjukkan
tujuan penelitian berdasarkan rumusan masalah, yaitu:
1. Mengevaluasi Surya Mart Ponorogo dalam
memprioritaskan atribut-atribut kualitas pelayanan
syariahnya menurut hasil analisis IPA pada tingkat
kesenjangan atau gap.
2. Menunjukkan atribut-atribut kualitas pelayanan syariah
yang menjadi prioritas utama agar ditingkatkan Surya
Mart Ponorogo dalam upaya meningkatkan kepuasan
pelanggan menurut analisis Diagram Kartesius.
3. Menunjukkan nilai tingkat CSI kepuasan pelanggan
pada kualitas pelayanan syariah Surya Mart Ponorogo.
-
33
D. KEGUNAAN PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Kepentingan Ilmiah
Diharapkan dari penelitian ini dapat
memperkaya pengetahuan ekonomi islam. Khususnya
bagi pemilik dari Surya Mart Ponorogo dan pelanggan
mengenai analisis kepuasan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan syariah di Surya Mart Ponorogo 2019.
2. Kepentingan Terapan
Diharapkan dengan adanya penelitian ini bisa
menjadi salah satu rujukan. Dan juga berkontribusi
terhadap swalayan syariah dan perusahaan islami yang
akan membangun kualitas pelayanan syariah untuk
mengikat kepuasan pelanggan. Khususnya untuk Surya
Mart Ponorogo agar bisa menjaga dan memperbaiki
kualitas pelayanan syariah mereka agar lebih baik dari
sebelumnya untuk menjaga rasa kepuasan pelanggan.
-
34
BAB II
LANDASAN TEORI
A. KAJIAN TERDAHULU (TEMUAN)
Guna menunjukkan posisi penulisan tesis ini, maka
penulis membaca dan menggunakan referensi pada tesis-
tesis dan jurnal-jurnal berikut yang berkaitan dengan judul
tesis penulis.
Penelitian mengenai analisis kepuasan pelanggan
terhadap kualitas pelayanan sebenarnya sudah banyak
ditulis, baik dalam bentuk skripsi, tesis maupun jurnal.
Namun belum ada yang menulis penelitian mengenai
analisis kepuasan pelanggan terhadap pelayanan syariah
pada unit usaha retail berbasis syariah dengan teori
CARTER yang dianalisis menggunakan metode IPA,
diagram kartesius dan CSI. Hal ini ditemukan dari
beberapa penelitian terdahulu yaitu:
-
35
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Kajian
Terdahulu (Temuan)
No. Peneliti dan
Judulnya
Persamaan Perbedaan
1. Junaidi Safitri. 2014.
Analisis Pengaruh
Kualitas Pelayanan
Terhadap Tingkat
Kepuasan Pelanggan
pada Bank BRI
Syariah Cabang
Yogyakarta.
Program Studi
Hukum Islam,
Yogyakarta: UIN
Sunan Kalijaga.10
Persamaan
terdapat pada
pengaplikasian
teori adaptasi
model CARTER
pada penelitian
Perbedaan pada metode
dan objek penelitian
yaitu penulis
menggunakan CSI dan
IPA pada Surya Mart,
sedangkan penelitian
terdahulu menggunakan
analisis structural
equation modelling
(SEM) AMOS 22.
2. Hidup Marsudi.
November 2011.
Kualitas layanan
yang menentukan
kepuasan dan
Penelitian
terdahulu ini
sama pada
Pengaplikasian
Teori adaptasi
Perbedaan pada metode
analisis dan objek
penelitan. Peneliti
menggunakan metode
CSI dan IPA di Surya
10
Junaidi Safitri, Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat
Kepuasan Pelanggan pada Bank BRI Syariah Cabang Yogyakarta, Program
Studi Hukum Islam Kensentrasi Keuangan dan Perbankan Syariah
(Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2014)
-
36
loyalitas pelanggan
lembaga keuangan
mikro syariah
(Baitul Mall Wal
Tamwil/BMT) adopsi
model CARTER,
jurnal GRADUASI.
Vol. 26 Edisi, ISSN
2088 – 6594.11
model CARTER
pada
penelitiannya
Mart Ponorogo dan
penelitian terdahulu
menggunakan multi-
step regression di Baitul
Mall Wal Tamwil/BMT
3. Musa Gambo. 2013.
customer perception
of the effectiveness of
service quality
delivery of Islamic
Banks in Nigeria: an
evaluation of Jaiz
Bank. Journal of
marketing and
consumer research -
an open access
Penelitian
terdahulu ini
sama pada
penggunakan
teori adaptasi
CARTER.
Perbedaan pada metode
analisis dan objek
penelitan. Peneliti
menggunakan metode
CSI dan IPA di Surya
Mart dan penelitian
terdahulu menggunakan
metode statistikal
deskriptif pada Islamic
Banks di Negeria.
11
Hidup Marsudi, “Kualitas Layanan yang Menentukan Kepuasan dan
Loyalitas Pelanggan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Baitul Mall Wal
Tamwil/BMT) Adopsi Model CARTER” dalam Jurnal GRADUASI. (Vol.
26 Edisi November 2011, ISSN 2088 – 6594), 22
-
37
international journal
Vol.1.12
4. Abdul Othman Qawi,
& Lynn Owen.
Adopting and
measuring customer
service quality in
Islamic Banks: A
case study in
Kuwait Finance
House. International
journal of islamic
financial service .
Vol. 3 No. 1.13
Penelitian
terdahulu ini
sama pada
pengaplikasian
Teori adaptasi
CARTER pada
penelitiannya.
Perbedaan pada metode
analisis dan objek
penelitan. Penelitia
menggunakan metode
CSI dan IPA di Surya
Mart Ponorogo dan
penelitian terdahulu
menggunakan metode
gaps model pada
Kuwait Finance
House.
5. Parasuraman and
Zeithaml Berry.
Spring 1988.
SERVQUAL: A
multiple-item scale
Pada dasarnya
tidak ada
persamaan yang
tertulis pada
penelitian ini,
Penelitian terdahulu ini
berbeda pada metode
analisis dan objek
penelitan. Penelitian
menggunakan metode
12
Musa Gambo, “Customer Perception of the Effectiveness of Service
Quality Delivery of Islamic Banks in Nigeria: An Evaluation of Jaiz Bank”
in Journal of Marketing and Consumer Research - An Open Access
International Journal (Vol.1 2013), 9 13
Abdul Othman Qawi & Lynn Owen. “Adopting and Measuring Customer
Service Quality in Islamic Banks: A Case Study in Kuwait Finance House”
in International Journal of Islamic Financial Service, (Vol. 3 No. 1) 10
-
38
for measuring
consumer perception
of service quality.
Journal of
Retailing.Volume 64.
Number 1.14
namun uniknya
teori CARTER
yang digunakan
oleh penelitian
saat ini ialah
hasil adopsi dari
penelitian
terdahulu
Parasuraman and
Zeithaml, Berry
dengan teori
SERVQUAL.
CSI dan IPA di Surya
Mart Ponorogo dan
penelitian terdahulu
menggunakan metode
skala multiple item pada
pusat perbelanjaan di
kota metropolitan
Southwest.
6. Binti Nasukah, 2014.
Analisis Kepuasan
Mahasiswa atas
Kualitas Pelayanan
Perguruan Tinggi
Agama Islam Negeri
(Studi Kaus di
Universitas Islam
Negeri Maulana
Malik Ibrahim
Malang). Program
Penelitian
terdahulu ini
sama pada
pengaplikasian
metode
analisisnya yaitu
Importance
Performance
Analysis (IPA)
dan Customer
Satisfaction
Perbedaan penilitian ini
teletak pada teori yang
digunkan yaitu teori
SERVPERF dan
HEdPERF dan juga
objek penelitiannya
yaitu di Universitas
Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang
dengan respondennya
mahasiswa.
14
Parasuraman and Zeithaml. Spring 1988, SERVQUAL: A Multiple-Item
Scale for Measuring Consumer Perception of Service Quality. Journal of
Retailing. Volume 64. Number 1.
-
39
Magister Manajemen
Pendidikan Islam.
Universitas Islam
Negeri Maulana
Malik Ibrahim
Malang.15
Index (CSI).
7. Dini Ratih Priyanti,
2013. Analisis Mutu
Pelayanan di Bank
Syariah (Studi Kasus
pada Unit Usaha
Syariah – Bank
Permata). Program
Magister Manajeman,
Universitas
Gunadarma.16
Persamaan pada
penelitian ini
ialah pada
pengaplikasian
teori CARTER
dan metode
analisisnya yaitu
Diagram
Kertesius dan
Importance
Performance
Analysis (IPA).
Perbedaan penelitian ini
terletak pada objek
penelitiannya yaitu di
Bank Syariah (Studi
Kasus pada Unit Usaha
Syariah – Bank
Permata). Dan juga
dimana Peneliti saat ini
menggunakan metode
analisis tambahan yaitu
Customer Satisfaction
Index (CSI).
15
Binti Nasukah, Analisis Kepuasan Mahasiswa atas Kualitas Pelayanan
Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (Studi Kaus di Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang), Program Magister Manajemen
Pendidikan Islam (Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim Malang, 2014). 16
Dini Ratih Priyanti, Analisis Mutu Pelayanan di Bank Syariah (Studi
Kasus pada Unit Usaha Syariah – Bank Permata). Program Magister
Manajeman, (Universitas Gunadarma, 2013).
-
40
8. Estie Kusuma
Wardhani, 2006.
Pengukuran Tingkat
Kepuasan Konsumen
Jasa Penerbangan
(Studi Kasus pada
Jasa Penerbangan
Garuda Indonesia
Semarang - Jakarta).
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomika
dan Bisnis
Universitas
Diponegoro.17
Persamaan pada
penelitian ini
ialah pada
metode
analisisnya yaitu
Diagram
Kertesius dan
Importance
Performance
Analysis (IPA).
Perbedaan penelitian ini
terletak pada teori yang
digunkan yaitu teori
pelayanan
SERVQUAL, objek
penelitiannya yaitu di
Jasa Penerbangan
Garuda Indonesia
Semarang - Jakarta.
Dan juga dimana
Peneliti saat ini
menggunakan metode
analisis tambahan yaitu
Customer Satisfaction
Index (CSI).
9. Melfa Yola, Duwi
Budianto, 2013.
Analisis Kepuasan
Konsumen Terhadap
Kualitas Pelayanan
dan Harga Produk
pada Supermarket
Persamaan pada
penelitian ini
ialah pada jenis
objeknya yaitu
bisnis retail di
supermarket dan
metode
Perbedaan penelitian ini
terletak pada teori yang
digunkan yaitu teori
pelayanan
SERVQUAL, Dan juga
dimana Peneliti saat ini
menggunakan metode
17
Estie Kusuma Wardhani, Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen Jasa
Penerbangan (Studi Kasus pada Jasa Penerbangan Garuda Indonesia
Semarang - jakarta) dalam Jurnal Studi Manajemen & Organisasi Volume
3, Nomor 1, Januari, Tahun 2006, 40
-
41
dengan
Menggunakan
Metode Importance
Performance
Analysis (IPA).
Program Studi
Teknik Industri,
Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.18
analisisnya yaitu
Diagram
Kertesius dan
Importance
Performance
Analysis (IPA).
analisis tambahan yaitu
Customer Satisfaction
Index (CSI).
10. Nina Indah Febriana,
2016. Analisis
Kualitas Pelayanan
Bank Terhadap
Kepuasan Pelanggan
pada Bank Muamalat
Indonesia Kantor
Cabang Pembantu
Tulungagung. Institut
Agama Islam Negeri
Persamaan pada
penelitian ini
ialah pada teori
yang
diaplikasikan
yaitu teori
CARTER dan
metode
analisisnya yaitu
Diagram
Perbedaan penelitian ini
terdapat pada objek
penelitiannya di Bank
Muamalat Indonesia
Kantor Cabang
Pembantu Tulungagung
dengan pelanggan
sebagai respondennya.
Dan juga dimana
Peneliti saat ini
18
Melfa Yola, Duwi Budianto. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap
Kualitas Pelayanan dan Harga Produk pada Supermarket dengan
Menggunakan Metode Importance Performance Analysis (IPA). Program
Studi Teknik Industri, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
dalam Jurnal Optimasi Sistem Industri ISSN 2088-4842, Mei, Tahun 2013,
301
-
42
(IAIN)
Tulungagung.19
Kertesius,
Importance
Performance
Analysis (IPA).
menggunakan metode
analisis tambahan yaitu
Customer Satisfaction
Index (CSI).
Pada kenyataannya penelitian mengenai analisis
kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan syariah
tidak hanya diperlukan dan diaplikasikan pada lembaga
keuangan saja, namun pada zaman modern saat ini sudah
banyak lembaga, serta unit usaha syariah yang
mengaplikasikannya. Akan tetapi masih minim yang
meneliti pada ranah tersebut. Hal ini berbahaya karena
lambat laun jika tidak ada penelitian yang dilakukan pada
ranah tersebut dapat menurunkan omset unit usaha syariah
tersebut dikarenakan pelayan yang buruk dan kerasnya
persaingan usaha pada era modern saat ini. Hadirnya
penelitian ini memberikan jawaban serta solusi untuk
menjadikan perusahaan bisa bersaing pada kerasnya era
bisnis modern saat ini.
19
Nina Indah Febriana, 2016. Analisis Kualitas Pelayanan Bank Terhadap
Kepuasan Pelanggan pada Bank Muamalat Indonesia Kantor Cabang
Pembantu Tulungagung. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
Jurnal AN-NISBAH, Vol. 03, No. 01, Oktober 2016, 145
-
43
B. LANDASAN TEORI
1. Kualitas Pelayanan Syariah (CARTER)
Menurut Zeithaml,20
kualitas pelayanan dapat
didefinisikan dengan kualitas pelayanan yang diterima
oleh pelanggan yang dinyatakan oleh besar perbedaan
antara harapan atau keinginan pelanggan dalam persepsi
mereka.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
model CARTER yang dirumuskan oleh Othman Abdul
Qawi dan Lynn Owen. Itu merupakan instrumen
variabel yang dapat digunakan untuk mendefinisikan
dan mengukur kualitas pelayanan syariah dan ini
berguna sebagai alat penilaian kualitas. Mekanisme
pengukuran CARTER adalah sama dengan metode
SERVQUAL dari Parasuraman, Berry dan Ziethaml.
Hanya saja dalam metode CARTER ditambahkan
dimensi baru (kepatuhan dengan hukum islam) jadi ada
6 dimensi. Kata CARTER merupakan singkatan dari
20
Zeithaml et. al. dalam Fajar Laksana, Kualitas Pelayanan dalam
Manajemen Pemasaran (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008), 88
-
44
compliance with islamic law, assurance, reliability,
tangibles, empathy, responsiveness, yaitu: 21
a. Compliance with Islamic law, yaitu kemampuan
untuk memenuhi hukum Islam dan beroperasi di
bawah prinsip hukum Islam. Dengan variabel ini
Surya Mart Ponorogo Ponorogo harus beroperasi di
bawah hukum Islam. Surya Mart harus menjauhi
barang terlarang dan dilarang bertransaksi yang
dilarang Islam seperti daging babi, bir, minuman
beralkohol, manipulasi, gharar dan lain-lain. Karena
Allah SWT. mengatakan di al Quran:22
َم َوَلََْم اْْلِْنزِيِر َوَما أُِهلم ِبِه لَِغْْيِ َا َحرمَم َعَلْيُكُم اْلَمْيَتَة َوالدم ِإَّنمَر بَاٍغ َوال َعاٍد َفال ِإْْثَ َعَلْيِه ِإنم اللمَه اللمِه َفَمِن اْضطُرم َغي ْ
(٣٧١َغُفوٌر َرِحيٌم )البقرة:
21
Abdul Othman Qawi & Lynn Owen. “Adopting and Measuring Customer
Service Quality in Islamic Banks: A Case Study in Kuwait Finance House”
in International Journal of Islamic Financial Service, (Vol. 3 No. 1) 10
22 Ahmad Muhammad Yusuf, Himpunan Dalil Dalam Al-Quran dan
Hadits, jilid 5 (Jakarta: PT Segoro Madu Pustaka, 2008), 16
-
45
لَِباًسا يُ َوارِي َسْوآِتُكْم َورِيًشا يَا َبِِن آَدَم َقْد أَنْ زَْلَنا َعَلْيُكْم ٌر َذِلَك ِمْن آيَاِت اللمِه لََعلمُهْم َولَِباُس الت مْقَوى َذِلَك َخي ْ
(٦٦َيذمكمُروَن )األعراف:b. Assurance, adalah pengetahuan dan kesopanan
karyawan dan kemampuan mereka untuk
menyampaikan kepercayaan dan keyakinan. Ini
mencakup komunikasi verbal dan tertulis antara staf
toko dan pelanggan. Dalam variabel ini, Surya Mart
Ponorogo harus memiliki karyawan yang bekerja
dengan baik dan terampil untuk membuat pelanggan
mereka percaya pada toko ini. Dalam Islam
pelayanan harus baik dan sopan untuk membuat
pelanggan mereka jauh dari ketakutan, tidak percaya,
perasaan berbahaya dari pelayanan tersebut. Kasus
ini telah dijelaskan dalam al Quran:
فَِبَما َرْْحٍَة ِمَن اللمِه لِْنَت ََلُْم َوَلْو ُكْنَت َفظًّا َغِليَظ اْلَقْلِب ُهْم َواْستَ ْغِفْر ََلُْم َوَشاِوْرُهْم النْ َفضُّوا ِمْن َحْوِلَك فَاْعُف َعن ِْف األْمِر فَِإَذا َعَزْمَت فَ تَ وَكمْل َعَلى اللمِه ِإنم اللمَه ُيُِبُّ
(٣٥١)ال عمران:اْلُمتَ وَكِِّلنَي
-
46
c. Reliability, adalah kemampuan untuk menunjukkan
janji pelayanan, kehandalan dan akurasi. Dalam hal
ini Surya Mart Ponorogo harus cocok dengan
harapan pelanggan. Seperti tepat waktu dalam
memberikan pelayanan untuk setiap pelanggan tanpa
kesalahan, sikap simpatik, dan akurasi yang tinggi.
Kasus ini telah dijelaskan di al Quran :
ُقُضوا األْْيَاَن بَ ْعَد َوَأْوُفوا ِبَعْهِد اللمِه ِإَذا َعاَهْدُُتْ َوال تَ ن ْتَ وِْكيِدَها َوَقْد َجَعْلُتُم اللمَه َعَلْيُكْم َكِفيال ِإنم اللمَه يَ ْعَلُم َما
(١٣ْفَعُلوَن )النحل:ت َ d. Tangible, adalah seperti penampilan fasilitas fisik,
peralatan, personel, dan materi komunikasi. Dalam
variabel ini Surya Mart Ponorogo harus melengkapi
fasilitas Islam, peralatan, dan personil mereka.
Seperti musholla, tempat parkir, pakaian islami bagi
karyawan dan bangunan harus tampak Islami. Dalam
Islam bermegah-megahan dilarang, karena Allah
SWT. mengatakan di al Quran:
(َكال َسْوَف ٦(َحَّتم ُزْرُُتُ اْلَمَقاِبَر )٣َأَْلَاُكُم التمَكاثُ ُر )(َكال َلْو تَ ْعَلُموَن ٤ُموَن )(ُْثم َكال َسْوَف تَ ْعلَ ١تَ ْعَلُموَن )
(٣-٥()التكاثر: ٥ِعْلَم اْلَيِقنِي )
-
47
e. Empathy, adalah sikap peduli. Perhatian individual
dari toko Islam kepada pelanggan. Artinya, toko
memahami masalah pelanggan dan kepentingan
pelanggan.23
Dalam hal ini Surya Mart Ponorogo
harus memiliki pemahaman dan pengetahuan tentang
pelanggan mereka, toko memahami kebutuhan
pelanggan secara spesifik dan juga memiliki waktu
operasi yang nyaman bagi pelanggan.
f. Responsiveness, adalah kesediaan untuk membantu
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat.
Dalam hal ini Surya Mart Ponorogo harus membantu
dan memberikan pelayanan responsif terhadap
pelanggan dengan informasi yang jelas. Membiarkan
menunggu pelanggan tanpa alasan jelas akan
menyebabkan persepsi negatif dan buruk dalam
kualitas pelayanan.
2. Hubungan antara Kualitas Pelayan dengan
Kepuasan Pelanggan.
Hubungan antara kualitas pelayan dengan
kepuasan pelanggan menurut Kotler, adalah mengenai
23
Fandy Tjiptono, Service Management Mewujudkan Layanan Prima, Edisi
2, 175
-
48
komponen harapan dan kinerja atau hasil yang
dirasakan. Umumnya, harapan pelanggan adalah
estimasi atau keyakinan tentang apa yang ia terima saat
ia membeli atau mengkonsumsi produk barang atau
jasa. Sementara kinerja yang dirasakan adalah persepsi
pelanggan tentang apa yang ia terima setelah
mengkonsumsi produk yang ia beli. 24
Jadi, jika kepuasan pelanggan diibaratkan
seperti rasio atau perbandingan. Maka dapat
dirumuskan sebagai berikut: Z = X / Y, di mana Z
adalah kepuasan pelanggan, X adalah kualitas yang
dirasakan pelanggan, dan Y adalah kebutuhan,
keinginan, dan harapan pelanggan. Jadi, puas atau tidak
puas adalah perbandingan antara harapan pelanggan dan
realitas kualitas pelayanan yang dirasakan oleh
pelanggan.
3. Kepuasan Pelanggan Islami
Kepuasan pelanggan adalah perasaan seseorang
senang atau kecewa yang muncul setelah
membandingkan harapan produk atau jasa yang
24
Fajar Laksana, Kualitas Pelayanan dalam Manajemen Pemasaran, 96
-
49
dirasakan oleh pelanggan dengan kinerjanya. 25
Jadi,
jika kinerja di bawah harapan maka pelanggan tidak
puas dan sebaliknya, bila memenuhi atau melebihi
harapan maka pelanggan akan puas.
Kepuasan dalam Islam diibaratkan dengan
Qana’ah yang tidak hanya merasa senang atau kecewa
yang muncul setelah membandingkan harapan produk
atau jasa yang dirasakan oleh pelanggan dengan kinerja
yang diharapkan, tetapi juga menerima dengan tulus
kondisi apa pun yang dialami, apakah kaya atau miskin
ia akan selalu puas. Dari Abu Hurairah r.a. Rasullah
SAW. bersabda:
ع ن أه هري رة رض ن ا عن هيب ع ن الن ل يْسْ ق ال:)لَْيَ يب َواَلِك نم الغِ َِن َغ ِِن ال نَ ْفِ ( متف ِِ الغِ َِن َع ْن َكاْ َرِة الَع َر
26عليهJadi, Qana’ah membentuk karakter kepuasan yang
fleksibel, kepuasan orang itu secara fisik dan mental.27
25
Ibid, 177
26 Ahmad Muhammad Yusuf, Jilid 4, Himpunan Dalil Dalam Al-Quran dan
Hadits, jilid 5, 329
27 Muhammad Muflih, M.A., Perilaku Konsumen Dalam Perspektif Ilmu
Ekonomi Islam (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), 88
-
50
Karena dalam Islam tujuan konsumsi adalah
mendapatkan maslahah terbesar, sehingga ia dapat
meraih kemenangan di dunia dan akhirat.
C. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan
sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi,
hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban
empirik dengan data.28
1. Ha: Surya Mart Ponorogo dapat memprioritaskan
atribut kualitas pelayanan syariahnya menurut hasil
analisis IPA pada tingkat kesenjangan atau gap.
Ho: Surya Mart Ponorogo tidak dapat memprioritaskan
atribut kualitas pelayanan syariahnya menurut hasil
analisis IPA pada tingkat kesenjangan atau gap.
28
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Alfabeta,
2016), 96
-
51
2. Ha: Peneliti menunjukkan atribut pelayanan syariah
yang menjadi prioritas utama agar ditingkatkan oleh
Surya Mart Ponorogo dalam upaya meningkatkan
kepuasan pelanggan menurut analisis Diagram
Kartesius.
Ho: Peneliti tidak menunjukkan atribut pelayanan
syariah yang menjadi prioritas utama agar ditingkatkan
oleh Surya Mart Ponorogo dalam upaya meningkatkan
kepuasan pelanggan menurut analisis Diagram
Kartesius.
3. Ha: Tingkat kepuasan pelanggan di swalayan Surya
Soekarno Hatta akan ditunjukkan dari hasil analisis CSI
berkisar 0,66 – 0,80 yang artinya puas atau 0,81 – 1,00
yang artinya sangat puas.
Ho: Tingkat kepuasan pelanggan di swalayan Surya
Soekarno Hatta akan ditunjukkan dari hasil analisis CSI
berkisar 0,35 – 0,50 yang artinya tidak puas atau 0,00 –
0,34 yang artinya sangat tidak puas
-
52
BAB III
METODE PENELITIAN
A. RANCANGAN PENELITIAN
Dalam rancangan penelitian ini, peneliti
menggunakan pendekatan kuantitatif. Yang terdiri dari
enam bab yaitu; pendahuluan, landasan teori, metode
penelitian, hasil penelitian, pembahasan dan penutup.
Sebelum masuk pada pengujian dan analisis utama peneliti
menerapkan pra penelitian dengan uji validitas dan uji
reliabilitas pada responden awal berjumlah 30 responden.
Sedangkan untuk pengujian utama menggunakan 100
responden dengan melakukan pengujian data dengan uji
validitas dan reliabilitas, setelah semua data dinyatakan
valid dan reliabel maka peneliti menganalisis data yang
sudah terkumpul menggunakan teknik analisis IPA,
diagram kartesius dan CSI.
B. VARIABEL PENELITIAN, DEFINISI
OPERASIONAL VARIABEL DAN INSTRUMEN
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan membagi kuesioner kepada 125 responden
dari populasi Ponorogo. Dari sini penulis akan mengambil
-
53
variabel dependen / Y = kepuasan pelanggan, dengan
variabel bebas/X = X1 = Compliance with Islamic law,
X2= Assurance, X3= Reliability, X4= Tangible, X5=
Empathy, X6= Responsiveness. Untuk lebih jelasnya bisa
dilihat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:
Gambar 3.1 Variabel Penelitian, Definisi
Operasional Variabel Dan Instrumen
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Disebutkan sebelumnya bahwa penelitian ini ialah
penelitian kuantitatif maka peneliti membutuhkan data.
Data akan dikumpulkan dengan cara sebagai berikut:
1. Wawancara, ialah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil
bertatap muka antara penanya dengan responden
Assurance
Reliability
Tangible
Empathy
Responsiveness
CSI,
IPA,
DK
Kepuasan
Konsumen
Compliance
-
54
dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan
wawancara.29
Dalam hal ini penulis mewawancarai
responden dengan cara tanya jawab kepada responden
secara langsung dengan menggunakan panduan
wawancara.
2. Observasi langsung, adalah cara pengambilan data
dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat
standar lain untuk keperluan tersebut.30
Dalam hal ini
penulis akan pemantauan langsung ke swalayan Surya
Mart Ponorogo, kemudian menulis apa yang terjadi di
dalamnya dan mengambil kesimpulan.
3. Dokumentasi, ialah mengumpulkan data dari berkas-
berkas yang ada hubungannya dengan judul penulis.
Dalam hal ini penulis mengumpulkan data yang berasal
dari berkas-berkas, tulisan-tulisan dalam dokumen,
buku dan lainya yang berkenaan dengan judul penulis.
4. Angket Kuesioner, adalah sebuah set pertanyaan yang
secara logis berhubungan dengan masalah penelitian,
dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang
mempunyai makna dalam menguji hipotesis.31
Dalam
29
Ibid, 193
30 Ibid, 175
31 Ibid, 203
-
55
hal ini penulis menggunakan kuisoner dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan analisis
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan syariah, yang
nantinya akan dibagikan kepada para pelanggan Surya
Mart Ponorogo yang merupakan responden dalam
kegiatan penelitian ini.
D. LOKASI, POPULASI, SAMPEL
Populasi adalah sekumpulan individu dengan
kualitas dan karakteristik yang telah diputuskan. Kualitas
atau karakteristik yang disebut dengan variabel.32
Hal ini
dilakukan, agar penelitian dapat mengukur hal-hal yang
tepat untuk penelitiannya. Dalam penelitian ini penulis
menggunakan penduduk dari Ponorogo 2019. Lokasi
penelitian dilakukan di Surya Mart Ponorogo Jl. Soekarno
Hatta No.41, Mangkujayan, Banyudono, Ponorogo, Jawa
Timur.
Sampel adalah bagian dari populasi.33
Hal ini
dimaksudkan oleh sampel ini untuk mewakili seluruh
populasi dan agar sampel dapat mewakili populasi, maka
sampel harus tepat. Dalam penelitian ini, penulis
32
Ibid, 271
33 Ibid, 271
-
56
menggunakan metode-metode sampel yang tersedia.
Penulis menggunakan rumus Slovin34
ini:
N
1 + Ne2
Keterangan:
N = Ukuran Populasi
n = Ukuran Sampel
e = Persen ketidak akuratan karena kesalahan
pengambilan sampel yang dapat ditoleransi, contoh:
2%. Namun dalam tesis ini penulis menggunakan e =
5% dari total penduduk Ponorogo ini mereka
855.281orang.35
Dengan Rumus Slovin:
855.281
1 +855.281.0,052
855.281
34
Husein Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisni. (Jakarta:
Rajawali Pers, 2013), 78
35 https://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-
penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-
2010.html diakses 14 November 2018
n =
n =
n =
https://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.htmlhttps://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.htmlhttps://ponorogokab.bps.go.id/statictable/2015/01/19/32/jumlah-penduduk-kabupaten-ponorogo-hasil-sensus-penduduk-tahun-2000-dan-2010.html
-
57
2.139,20
n = 399,81
Dengan hasil penghitungan di atas, responden yang
akan diambil oleh penulis adalah 400 responden. Namun
dengan adanya keterbatasan waktu, tenaga dan dana
peneliti hanya mengambil responden berjumlah 125
responden.36
Dalam penelitian ini penulis menggunakan
metode sampling non-probability dengan jenis sampel
aksidenta yaitu dengan menentukan sampel secara acak,
maka siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang
orang tersebut sesuai sebagai sumber data. 37
E. TEKNIK ANALISIS DATA
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
Microsoft Excel 2010 dan SPSS 16 untuk windows untuk
menguji Validitas dan Reliabilitas. Untuk menganalisis
atribut penting dan menganalisis laporan kinerja dalam
mencapai kepuasan pelanggan dianalisis dengan metode
IPA. Dan untuk mengukur kepuasan pelanggan secara
36
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, 81
37 Soeratno et. al, Metodologi Penelitian (UPP STIM YKPN, Juni 2008),
112
-
58
keseluruhan dengan semua atribut dianalisis dengan metode
CSI. Dan kuesioner akan diuji dengan uji validitas dan uji
reliabilitas.
1. Uji Korelasi
Korelasi adalah hubungan, dalam ilmu statistika
berarti hubungan antara dua variable atau lebih.38
Adapun yang dimaksud korelasi dalam penelitian ini
adalah hubungan antara variabel dependen Y:
compliance with islamic law dengan variabel
independen X: assurance, reliability, tangibles,
empathy, responsivenes. Dalam penelitian ini, teknik
analisis data yang digunakan adalah Korelasi Bivariate
Pearson untuk mununjukkan kuatnya hubungan antara
variabel independen dan dependen.39
Peneliti akan
menguji korelasinya menggunakan SPSS 16.
2. Uji Validitas
Kuesioner yang disebarkan akan diuji dengan
uji validitas. Pengujian validitas dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur
38
Hartono, Statistik Untuk Penelitian (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010)
75 39
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: CV Alpa Beta, 2007) 231
-
59
(instrument) mengukur apa yang diukur. Kuesioner
yang dikatakan tepat, apabila memiliki butir-butir
pertanyaan kuesioner yang saling berhubungan dengan
konsep-konsep yang diinginkan. Apabila ada
pertanyaan yang tidak berhubungan, berarti pertanyaan
tersebut tidak tepat dan dihilangkan atau diganti dengan
pertanyaan lain yang lebih tepat. Rumus yang
digunakan adalah teknik korelasi Product Moment
Pearson, sebagai berikut:
∑ (∑ )(∑ )
√* ∑ (∑ ) +* ∑ (∑ ) +
Dimana:
Keterangan:
= koefisien korelasi antara variabel X dan
variabel Y
∑ = jumlah skor total variabel X
∑ = jumlah skor total variabel Y
variabel X (kualitas pelayanan syariah)
variabel Y (Kepuasan pelanggan)40
40
Retno Widyaningrum, Statistika Edisi Revisi (Yogyakarta: Pustaka
Felicha, 2014), 107
-
60
Dengan cara yang sama didapatkan keofesien
korelasi untuk item pertanyaan yang lain. Setelah itu
untuk mendapatkan informasi kevalidannya,masing-
masing nilai rxy dibandingkan dengan nilai rtabel.
Apabila nilai rxy > rtabel maka item pertanyaan
dinyatakan valid.41
Untuk pengujian awal peneliti menguji 30
responden dengan 18 pertanyaan dan menggunakan
0.05 atau 5% dari tingkat rtabel yaitu 0,349.42
Adapun
beberapa tabel rekapitulasi uji validitas setiap item
instrumen variabel dari kepentingan dan kepuasan
diantaranya:
Tabel 3.1 Pra Penelitian Uji Validitas
Kepentingan
No. No Item rTabel 5% rHitung Keterangan
1 KPT 1 0,349 0,734 Valid
2 KPT 2 0,349 0,803 Valid
3 KPT 3 0,349 0,715 Valid
41
Ibid, 84
42 Ibid, 230
-
61
4 KPT 4 0,349 0,768 Valid
No. No Item rTabel 5% rHitung Keterangan
5 KPT 5 0,349 0,745 Valid
6 KPT 6 0,349 0,718 Valid
7 KPT 7 0,349 0,735 Valid
8 KPT 8 0,349 0,805 Valid
9 KPT 9 0,349 0,758 Valid
10 KPT 10 0,349 0,815 Valid
11 KPT 11 0,349 0,682 Valid
12 KPT 12 0,349 0,888 Valid
13 KPT 13 0,349 0,832 Valid
14 KPT 14 0,349 0,776 Valid
15 KPT 15 0,349 0,813 Valid
16 KPT 16 0,349 0,828 Valid
17 KPT 17 0,349 0,808 Valid
18 KPT 18 0,349 0,781 Valid
Sumber: Hasil Uji SPSS 16
-
62
Tabel 3.2 Pra Penelitian Uji Validitas Kepuasan
No. No Item r Tabel 5% r Hitung Keterangan
1 KPS 1 0,349 0,677
Valid
2 KPS 2 0,349 0,742
Valid
3 KPS 3 0,349 0,481
Valid
4 KPS 4 0,349 0,744
Valid
5 KPS 5 0,349 0,751
Valid
6 KPS 6 0,349 0,772
Valid
7 KPS 7 0,349 0,888
Valid
8 KPS 8 0,349 0,595
Valid
9 KPS 9 0,349 0,801
Valid
10 KPS 10 0,349 0,648
Valid
11 KPS 11 0,349 0,648
Valid
12 KPS 12 0,349 0,766
Valid
13 KPS 13 0,349 0,844
Valid
14 KPS 14 0,349 0,749
Valid
-
63
15 KPS 15 0,349 0,829
Valid
16 KPS 16 0,349 0,795
Valid
17 KPS 17 0,349 0,648
Valid
18 KPS 18 0,349 0,809
Valid
Sumber: Hasil Uji SPSS 16
Dapat diperhatikan dari hasil pra penelitian uji
validitas pada tabel uji validitas dari kepentingan dan
kepuasan di atas bisa diketahui bahwa 18 variabel
dengan 30 responden dinyatakan valid. Yaitu di mana
nilai rhitung dari uji validitas kepentingan dengan KPT 12
sebesar 0,888 ialah nilai tertinggi sedangkan
terendahnya KPT 11 sebesar 0,682. Sedangkan nilai
rhitung dari uji validitas kepuasan dengan KPS 7 sebesar
0,888 ialah tertinggi sedangkan terendahnya KPS 3
sebesar 0,481.
3. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan alat
tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya.43
Uji
reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah
43
Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan (Surabaya:
Usaha Nasional, 1982), 295
-
64
instrument yang ada dalam kuesioner dapat digunakan
lebih dari satu kali, artinya kuesioner yang reliable
adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara
berulang kepada kelompok yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan
terhadap pertanyaan tingkat kepentingan dan tingkat
kinerja untuk mengetahui konsistensi alat ukur dalam
mengukur gejala yang sama atau mengetahui tingkat
kesalahan pengukuran. Menurut Husein Umar
pengukuran relibialitas dapat menggunakan teknik
Cronbach Alpha serta dengan bantuan SPSS 16. Dan
rumus dari teknik Cronbach Alpha adalah sebagai
berikut:
r11 = (
( )) (
∑
)
Keterangan :
r11 : Reliabilitas internal seluruh instrument
k : Banyaknya butir soal
∑
: Jumlah Varian butir
:Varian total
-
65
Setelah didapatkan hasil pengujian validitas
maka dilakukan pengujian reliabilitas. Berikut ialah
hasil dari pengujian uji reliabilitas dari variabel
kepentingan dan kepuasan:
Tabel 3.3 Pra Penelitian Uji Reliabilitas Kepentingan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0.961 18
Sumber: Hasil Uji SPSS 16
Dari hasil pengujian didapat nilai Cronbach's
Alpha dari variabel Kepentingan sebesar 0.961 > 0.60,
maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam
uji reliabilitas dapat diketahui bahwa semua item
pertanyaan angket kuesioner kepentingan adalah
reliabel atau konsisten.
Tabel 3.4 Pra Penelitian Uji Reliabilitas Kepuasan
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
-
66
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0.948 18
Sumber: Hasil Uji SPSS 16
Dari hasil pengujian didapat nilai Cronbach's
Alpha dari variabel Kepuasan sebesar 0.948> 0.60,
maka sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam
uji reliabilitas dapat diketahui bahwa semua item
pertanyaan angket kuesioner kepuasan adalah reliabel
atau konsisten.
4. IPA (Importance Performance Analysis)
Untuk menentukan nilai tingkat kualitas
pelayanan syariah Surya Mart Ponorogo dalam
penelitian ini, penulis menggunakan metode IPA
(Importance Performance Analysis)44
yang merupakan
teknik aplikasi untuk mengukur atribut-atribut dari
tingkat kepentingan dan tingkat kinerja. Analisis tingkat
kepentingan dan tingkat kinerja diukur dengan
menggunakan skala 5 tingkat Likert. skala Likert adalah
44
Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction, 109
-
67
salah satu varian yang mendekati diferensial semantik
yang mana responden akan diminta untuk menjawab
antara level 1 sampai 5. Mengenai skala Likert yang
digunakan lebih jelasnya bisa melihat pada Tabel 3.5
Skala Likert sebagai berikut ini: 45
Tabel 3.5 Skala Likert
Skor Level Kepentingan Skor Level Kinerja
5 Sangat Penting 5 Sangat Puas
4 Penting 4 Puas
3 Cukup Penting 3 Cukup Puas
2 Tidak Penting 2 Tidak Puas
1 Sangat Tidak Penting 1 Sangat Tidak Puas
Sumber: Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction
Jumlah tingkat kepentingan dan tingkat kinerja
setiap atribut yang diperoleh dengan menjumlahkan
hasil skor perkalian masing-masing skala dengan
45
Ibid, 87
-
68
jumlah responden yang memilih skala Likert. Kisaran
untuk setiap skala adalah:
(xib - xik)
Jumlah skala pengukuran =
Penjelasan:
xib= skor terbesar dapat diperoleh dengan asumsi
bahwa semua responden memberikan jawaban
yang sangat penting
xik= skor terbesar dapat diperoleh dengan asumsi
bahwa semua responden memberikan jawaban
yang tidak penting.
Maka Besaran Jarak untuk masing-masing tingkatan
yang diteliti adalah sebagai berikut:
[(5x100) - (1x100) = 80
5
Tabel 3.6 Rentang Tingkat Kepentingan
Tingkat Kepentingan Rentang
Sangat Tidak Penting 100-179
Tidak Penting 180-259
-
69
Cukup Penting 260-339
Penting 340-419
Sangat Penting 420-499
Sumber: Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
-
70
Tabel 3.7 Rentang Tingkat Kinerja
Tingkat Kinerja Rentang
Sangat Tidak Puas 100-179
Tidak Puas 180-259
Cukup Puas 260-339
Puas 340-419
Sangat Puas 420-499
Sumber: Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan
Berdasarkan penelitian dari tingkat kepentingan
dan tingkat kinerja, ia akan menampilkan perhitungan
dari tingkat kepentingan dan tingkat kinerja pelayanan.
Sementara itu, untuk menghitung tingkat kesesuaian
pelanggan dapat dilakukan dengan membandingkan
skor rata-rata kinerja dan nilai rata-rata kepentingan,
yang menunjukkan tingkat kepuasan pelanggan
terhadap kinerja pelayanan yang dihasilkan. Ini akan
menentukan peringkat prioritas tingkat faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan. Rumus yang
digunakan adalah: 46
46
Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, 241
-
71
Penjelasan:
Tki = tingkat kesesuaian responden
Xi = Skor dari penilaian pelanggan pada tingkat laporan
kinerja.
Yi = Skor dari penilaian pelanggan pada tingkat atribut
Kepentingan.
Tingkat kesesuaian digunakan untuk
mengetahui sejauh mana kepuasan pelanggan. Jika skor
kesesuaian di atas nilai rata-rata (> 100%), maka dapat
dikatakan bahwa pelanggan merasa sangat puas. Jadi,
jika skor kesesuaian sama total rata-rata, maka dapat
dikatakan bahwa pelanggan tidak puas. Setelah
mendapatkan skor tingkat kesesuaian, maka penulis
memetakan skor rata-rata dari setiap atribut kualitas
pelayanan dalam diagram Kartesius.
5. Diagram Kartesius
Diagram Kartesius adalah diagram yang
dibentuk dari dua garis. Kedua garis disebut dengan
garis horisontal (X) akan diisi oleh skor tingkat kinerja,
-
72
dan garis vertikal (Y) akan diisi oleh skor tingkat
kepentingan. Skor yang digunakan untuk mengisi setiap
atribut adalah rata skor yang diperoleh dengan
membagi total skor tingkat kepentingan dengan total
responden yang dilambangkan dengan Yi dan Xi adalah
hasil dari pembagian total skor tingkat kinerja dengan
total responden, dengan rumus: 47
∑ Xi ∑ Xi
n n
Penjelasan:
Xi = skor rata-rata tingkat kinerja setiap atribut.
Yi = skor rata-rata tingkat kepentingan setiap atribut.
n = Jumlah responden
Diagram Kartesius dibagi menjadi empat
bagian, di mana pembatas adalah garis Y dan X,
dimana X adalah nilai rata-rata dari laporan kinerja
keseluruhan yang dianalisis dan, Y adalah skor rata-rata
dari laporan pentingnya keseluruhan yang dianalisis.
Kartesius diagram dapat dilihat di Gambar 3.2:
47
Ibid, 241
X= Y=
-
73
Sumber: Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan
Pelanggan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011)
Gambar 3.2 Diagram Kartesius48
a. Kuadran A (prioritas utama). Daerah
menunjukkan laporan dari kualitas pelayanan
yang memiliki tingkat kepentingan tinggi atau di
atas skor rata-rata, sedangkan skor kinerja
dianggap rendah. Laporan dari kualitas
pelayanan yang termasuk dalam kuadran ini
harus ditingkatkan oleh perusahaan tersebut.
b. Kuadran B (pertahankan prestasi). Daerah
menunjukkan laporan dari kualitas pelayanan
yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi
dan tingkat kinerja di atas skor rata-rata. 48
Ibid, 242
A
Prioritas Utama
B
Pertahankan Prestasi
C
Prioritas Rendah
D
Berlebihan
Y (Kepentingan)
X
(Kinerja)
Tinggi
Y
Rendah
Rendah X Tinggi
-
74
Laporan dari kualitas pelayanan yang termasuk
dalam kuadran ini harus dikelola dengan baik,
karena memiliki keunggulan di mata pelanggan.
c. Kuadran C (prioritas rendah). Daerah
menunjukkan laporan dari kualitas pelayanan
yang memiliki tingkat kepentingan yang rendah
dan tingkat kinerja di bawah skor rata-rata.
Laporan dari kualitas pelayanan yang termasuk
dalam kuadran ini tidak terlalu penting oleh
pelanggan dan toko. Dan Surya Mart Ponorogo
hanya melakukannya biasa saja sehingga
mereka tidak perlu berinvestasi lebih untuk
laporan ini termasuk dalam kuadran ini.
d. Kuadran D (berlebihan). Daerah menunjukkan
laporan dari kualitas pelayanan yang memiliki
tingkat kepentingan yang rendah dan tingkat
kinerja yang tinggi. Laporan dari kualitas
pelayanan yang termasuk dalam kuadran ini
dianggap berlebihan oleh pelanggan dalam
pelaksanaannya.49
49
Ibid, 243
-
75
6. CSI (Customer Satisfaction Index)
Indeks Kepuasan Pelanggan (CSI) digunakan untuk
menentukan tingkat keseluruhan kepuasan pelanggan
dengan pendekatan yang mempertimbangkan
keseluruhan tingkat kepuasan pelanggan, dan dengan
pendekatan yang mempertimbangkan tingkat
kepentingan dari laporan kualitas pelayanan yang
diukur. Dengan indeks kepuasan pelanggan (CSI) ini
manajemen dapat menggunakannya untuk: 50
a. Instrumen kebijaksanaan untuk mengambil
keputusan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
b. Instrumen untuk mengatur strategi pemasaran.
c. Instrumen untuk memantau dan mengendalikan
kegiatan sehari-hari perusahaan.
d. Instrumen untuk mencapai misi yang telah
diputuskan, untuk mendapatkan kepercayaan dari
kepuasan pelanggan.
Tahapan pengukuran CSI oleh Stratford:51
50
Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction, 164
51 Tiena Amran, “Pengukuran Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode
Kano dan Root Cause Analysis (Studi Kasus PLN Tangerang)” dalam
Jurnal Teknik Industri, (ISSN: 1411-6340.) 164
-
76
a. Menghitung Weighted Factor (WF), adalah untuk
mengubah skor rata-rata tingkat kepentingan untuk
menjadi persentase dari total skor rata-rata tingkat
kepentingan untuk semua laporan diuji, sehingga
akan mendapatkan total Berat Factor 100%..
b. Menghitung Weighted Scale (WS), adalah skor
perkalian antara skor rata-rata tingkat kinerja
(kepuasan) masing-masing atribut dengan berat
faktor setiap atribut.
c. Menghitung Weighted Total (WT), adalah
penjumlahan total tertimbang dari semua atribut
kualitas pelayanan.
d. Penghitungan Indeks Kepuasan, yaitu jumlah
tertimbang dibagi dengan skala maksimum (dalam
penelitian ini skala maksimum adalah lima), dan
kemudian dikalikan dengan 100%.
Semua tingkat kepuasan pelanggan dapat dilihat
dari kriteria tingkat kepuasan pelanggan di Tabel 3.8,
berikut:
-
77
Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kepuasan Pelanggan
No. Rentang prosentase % Kreteria Kepuasan
1 0,00 – 0,34 Sangat Tidak Puas
2 0,35 – 0,50 Tidak Puas
3 0,51 – 0,65 Cukup Puas
4 0,66 – 0,80 Puas
5 0,81 – 1,00 Sangat Puas
Sumber: Freddy Rangkuti, Measuring Customer Satisfaction
-
78
F. MATRIKS PENELITIAN
-
Surya Mart Ponorogo
Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Kualitas Pelayanan
Syariah di Surya Mart Ponorogo 2019
Usaha Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Syariah
CARTER di Surya Mart Ponorogo
Instrumen-instrumen Atribut Kualitas
Pelayanan Syariah di Surya Mart Ponorogo
Persepsi Konsumen dari Instrumen-instrumen
Atribut Kualitas Pelayanan Syariah di Surya
Mart Ponorogo
Tingkat Kepentingan Tingkat Kinerja
CSI, IPA, Diagram Kartesius
Gambar 3.3 Matriks Penelitian
-
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Surya Mart Ponorogo5253
1. Sejarah Surya Mart Ponorogo
Surya Mart merupakan Badan Usaha Milik
Muhammadiyah (BUMM) yang didirikan pada tanggal
5 Maret 1999 yang bergerak dibidang retail, grosir, dan
distributor yang secara resmi dimuat dalam akta
Notaris Soetomo, SH di Ponorogo tanggal 10
November 1999. No 10. Anggaran dasar tersebut telah
mendapat pengesahan dengan Keputusan Menteri
Hukum dan Perundang -undangan Republik Indonesia
tertanggal 10 Maret 2000 No. C-6120 HT.01.01.Th
2000.
Anggaran dasar tersebut sudah mengalami
beberapa kali perubahan yaitu akta pernyataan
keputusan rapat tanggal 24 Mei 2002 No. 81 dan telah
di laporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia tanggal 13 Juni 2002 No.
C-10468 HT.01.04.TH.2002. Akta Perubahan
52
Dokumentasi Profil Perusahaan Surya Mart Ponorogo.
53 Parno, Wawancara, Ponorogo , 27 April 2019
-
Anggaran Dasar Surya Mart tanggal 05 Februari 2008
No.01 yang telah mendapat pengesahan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
tanggal 07 April 2008 No. AHU-17037.AH01.02.Th.
2008. Akta Pernyataan Keputusan Rapat tanggal 30
November 2010 No. 79 dan telah mendapat pengesahan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tanggal 02
Februari 2011 No. AHU-AH.01.10-03489. Ketiga Akta
tersebut di buat di hadapan Notaris Sutomo,S.H.
Notaris di Ponorogo.
Dalam berjalanannya waktu Surya Mart sudah
beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan,
baik di tingkat Dewan Komisaris maupun ditingkat
Dewan Direksi. Dan yang terakhir pergantian Dewan
Komisaris dan Direksi tertuang dalam Akta Keputusan
Rapat tanggal 30 juni 2011 No. 115 yang dibuat oleh
Notaris Muhammad Ali Fauzi, S.H, Notaris di Madiun
dan telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 12 April
2012 dengan No. AHU-AH.01.10-12365.
Perusahan yang dikenal dengan brand
“SURYA” sampai saat ini sudah bisa menyinari
-
perekonomian Ponorogo, dan sudah berkembang
hampir seluruh Kecamatan di Ponorogo.
Dalam kurun waktu lima tahun, perseroan telah
mengayuhkan langkahnya menuju pasar yang lebih
besar dan meramaikan dunia perdagangan di Kota
Ponorogo. Tepatnya di awal bulan Maret tahun 2005,
perseroan mendirikan pusat perkulakan dengan nama
“SURYA GROSIR”. Perseroan terus menggali potensi
yang ada untuk memenuhi permintaan pasar luas.
Bermodalkan atas kepercayaan yang diberikan oleh
mitra kerja yang kompeten, perseroan berhasil
membangun lagi jaringan usaha di kota Ponorogo.
Tepatnya pada tahun 2006, perseroan dipercaya oleh
mitra kerja untuk menjadi salah satu distributor di
wilayah Ponorogo dan sekitarnya. Awalanya, jenis
usaha yang digeluti hanya distributor air minum dengan
area pemasaran di seluruh Kecamatan Ponorogo. Dari
distributor air minum, perseroan memperoleh
kepercayaan lebih da