ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN … · saluran distribusi yang bekerjasama dengan bank....
Transcript of ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN … · saluran distribusi yang bekerjasama dengan bank....
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN
PEMASARAN
(STUDI KASUS BANCASSURANCE AIG LIPPO CAB. BOGOR)
Oleh :
M . YUSUF
H24102048
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
ABSTRAK M.Yusuf. H24102048. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Bauran Pemasaran (Studi Kasus AIG LIPPO Bogor). Dibawah bimbingan Wita Juwita Ermawati
Industri perasuransian sudah cukup lama dikenal di Indonesia, namun baru
beberapa tahun terakhir ini industri ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, ditandai dengan semakin maraknya perkembangan produk asuransi yang ada. Bancassurance sebagai salah satu saluran pemasaran mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan asuransi yang membuka saluran distribusi yang bekerjasama dengan bank. Melihat realitas yang ada, perusahaan perlu melakukan penerapan berbagai kebijakan bauran pemasaran yang tepat, efektif, efisien dengan memahami karakteristik dan kepuasan konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik umum nasabah. Selain itu penelitian ini juga bertujuan menganalisis penilaian konsumen terhadap tingkat kepuasan atribut bauran pemasaran Bancassurance AIG LIPPO dan menformulasikan alternatif kebijakan bauran pemasaran sebagai implikasi dari penilaian konsumen. Bauran Pemasaran mencakup 7P yang terdiri dari product, place, promotion, price, people, process, physical evidence
Pengambilan data dilakukan dengan pengumpulan data primer melalui kuesioner dan wawancara dan data sekunder yang berupa studi literatur (buku, skripsi, dan internet) Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk mendapatkan karakteristik konsumen AIG LIPPO, sedangkan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen menggunakan analisis Importance Performance Analysis (IPA) yang akan dipetakan dalam Diagram Kartesius. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan Microsoft Excel dan sofware SPSS for windows.
Hasil penelitian terhadapa 100 responden AIG LIPPO menunjukkan bahwa kebanyakan responden adalah perempuan dengan persentase sebesar 69 persen, berdasarkan usia persentase terbesar adalah usia di atas 43 tahun dengan persentase sebesar 32 persen, pekerjaan yang memiliki persentase terbesar adalah wiraswasta sebesar 47 persen. Dilihat dari pendapatan responden, kebanyakan responden berpenghasilan di atas lima juta dengan persentase sebesar 54 persen, sedangkan berdasarkan pendidikan nasabah persentase terbesar adalah lulusan SMU.
Dari analisis IPA dapat diketahui yang berada pada kuadran I (prioritas utama), yaitu pelayanan diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan, iklan media cetak, proses klaim meninggal atau sakit. Pada kuadran II (pertahankan prestasi), yaitu kemudahan menjangkau lokasi, sarana parkir, personal selling, kualitas staf, tingkat pengetahuan karyawan tentang produk, kejujuran karyawan AIG LIPPO, keramahan dan kesopanan karyawan dalam memberikan pelayanan, dan prosedur pembayaran premi. Pada kuadran III (prioritas rendah), yaitu keragaman produk yang ditawarkan, manfaat produk, besarnya premi yang dibayarkan, besarnya bunga, besarnya tingkat pertanggungan yang didapat, iklan
media cetak, desain dan layout kantor, kebersihan dan kenyamanan kantor dan peralatan kantor. Pada kuadran IV ( berlebih), yaitu besarnya tingkat pengembalian dan penggunaan Billboard.
Hasil perhitungan indeks kepuasan konsumen yang menunjukkan tingkat kepuasan secara keseluruhan adalah puas dengan nilai 70%, berarti kinerja bauran pemasaran dirasa baik oleh nasabah.
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN
PEMASARAN
(STUDI KASUS BANCASSURANCE AIG LIPPO CAB. BOGOR)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
M.YUSUF
H24102048
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2007
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP BAURAN
PEMASARAN
(STUDI KASUS BANCASSURANCE AIG LIPPO CAB. BOGOR)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh :
M.Yusuf
H24102048
Menyetujui, Januari 2007
Wita Juwita Ermawati, STP. MM Dosen pembimbing
Mengetahui,
Ketua Departemen Manajemen
Dr. Ir. Jono. M. Munandar, M.sc Ketua Departemen Manajemen
Tanggal Ujian : 2 Februari 2007 Tanggal Lulus :
i
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Majene (Sulawesi Barat) pada tanggal 14 April 1984,
Penulis merupakan anak ketiga dari delapan bersaudara dari pasangan H. Darwis
Sewai dan Hj. Hajrah.
Pada tahun 1996 Penulis lulus dari SD Inpres Negeri 065 Polewali,
kemudian melanjutkan studi ke Pesantren Moder’n Al-Iklash Campalagian dan
lulus pada tahun 1999. Setelah lulus dari SMU Al-Azhar Boarding School Lippo
Cikarang Bekasi tahun 2002, penulis melanjutkan pendidikan Strata I jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
ii
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Skripsi ini mengambil topik mengenai “ Analisis kepuasan konsumen
terhadap Bauran Pemasaran (Studi kasus Bancassurance AIG LIPPO Cabang
Bogor). Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan konsumen
terhadap bauran pemasaran yang akan menjadi bahan pertimbangan untuk
perusahaan dalam memperbaiki kebijakan bauran pemasaran, sehingga
perusahaan dapat terus bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Wita Juwita Ermawati. STP, MM selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak masukan, arahan, dan bimbingan kepada penulis selama
penulisan skripsi ini hingga selesai.
2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Ibu Hardiana Widyastuti, S Hut, MM.
selaku penguji yang telah memberikan saran dan masukan dalam
penyempurnaan skripsi ini.
3. Ayahanda H. Darwis Sewai dan Ibunda Hj. Hajrah yang telah memberikan
doa, semangat, kasih sayang, dan dukungan kepada penulis.
4. Bapak Muh Yusuf selaku Marketing Manager AIG LIPPO Cabang Bogor
yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
5. Kakak-kakakku Fauziah dan Umar, serta Adik-adikku Rahmat, Salman, Nur
Walida, Muh Rikab dan Fadil yang bungsu yang selalu memberikan semangat.
6. Rekan-rekan Asrama Mahasiswa Latimojong Bogor : Boy, Todjo, G-vhenk,
Illot, Coelala, Bomen, Kachoci, Quchit, Dokka, Bongkeng, Dampola, Lale,
Collong, Jempang, Bolang, Dg Umar, Kadir, Joko, Kiddang, Sakka, Ballo
dan Konja atas kebersamaanya.
7. Teman-teman Manajemen’39, teman–teman manajemen semua angkatan dan
sekretariat Departemen Manajemen, sekretariat Fakultas Ekonomi dan
iii
Manajemen dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8. Rekan-rekan IKAMI SULSEL Cabang Bogor atas dorongan dan
semangatnya.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang secara langsung
maupun tidak langsung telah banyak membantu penyelesaian skripsi ini.
Bogor, Januari 2007
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………................................................. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… iv
DAFTAR TABEL………………………………………………………….……... vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….………….. ix
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….... x
I. PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang………………………………………………………… 1 1.2. Perumusan Masalah…………………………………………………… 2 1.3. Ruang Lingkup………………………………………………………... 3 1.4. Tujuan Penelitian……………………………………………………… 3 1.5. Manfaat Penelitian…………………………………………………….. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………. 5 2.1. Pengertian Asuransi…………………………………………………… 5 2.2. Penggolongan Bidang Asuransi………………………………………. 5 2.3. Definisi Bancassurance………………………….……………………. 6 2.4. Definisi Konsumen……………………………………………………. 7 2.5. Bauran Pemasaran…………………………………………………….. 7 2.5.1. Bauran Produk……………………………………………......... 8 2.5.2. Bauran Harga………………………………………………….. 9 2.5.3. Bauran Tempat………………………………………………… 9 2.5.4. Bauran Promosi………………………………………………... 10 2.5.5. Bauran Proses…………………………………………….......... 11 2.5.6. Bauran Orang………………………………………………….. 12 2.5.7. Bauran Bukti Fisik…………………….………………………. 12 2.6. Karakteristik Konsumen…………………….………………………… 13 2.7. Kepuasan Konsumen……………………..…………………………… 14 III. METODOLOGI PENELITIAN ………………………………………….. 16 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual.……………………………………... 16 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian………………..………………………… 18 3.3. Jenis dan Sumber Data……………………………...………………… 18 3.4. Metode Pengumpulan Data……………………………………...……. 18 3.5. Teknik Pegolahan Data……………………………………………….. 19 3.5.1. Uji Validitas…………………………………………………… 19 3.5.2. Uji Reliabilitas………………………………………………… 20 3.5.3. Pengolahan dan Analisis Data………………………………… 20 3.5.4. Importance-Performance Analysis……………………………. 22 3.5.5. Customer Satisfaction Index …………………………………. 24
v
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………….. 26 4.1. Sejarah Perkembangan Perusahaan…………………………………… 26 4.2. Gambaran Singkat Produk AIG LIPPO………………………………. 27 4.3. Pengujian Kuesioner………………………………………………….. 29 4.4. Karakteristik Responden……………………………………………… 29 4.5. Gambaran Kepesertaan Asuransi AIG LIPPO....................................... 33
4.6. Analisis Tingkat Kesesuaian antara Tingkat Kepentingan dengan
Tingkat Pelaksanaan Kinerja………………………………………….. 37 4.6.1. Bauran Produk……………………………………………........ 37 4.6.2. Bauran Harga………………………………………………...... 41 4.6.3. Bauran Tempat………………………………………………... 45 4.6.4. Bauran Promosi………………………………………………... 48 4.6.5. Bauran Orang…………………………………………………... 53 4.6.6. Bauran Proses………………………………………………….. 58 4.6.7. Bauran Bukti Fisik……………………………………………... 65
4.7. Pemetaan Atribut Bauran Pemasaran Pada Diagram
Kartesius………………………………………………………………. 69
4.8. Kebijakan Bauran Pemasaran sebagai Implikasi dari Penilaian
Kepuasan Konsumen………………………………………………….. 75 4.8.1. Produk………………………………………………………….. 75 4.8.2. Harga…………………………………………………………... 76 4.8.3. Tempat…………………………………………………………. 77 4.8.4. Promosi……………………………………………………….... 77 4.8.5. Orang…………………………………………………………... 78 4.8.6. Proses…………………………………………………………... 78 4.8.7. Bukti Fisik……………………………………………………... 79 4.9. Customer Satisfaction Index………………………………………….. 79 V. KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………... 82 5.1. Kesimpulan……………………………………………………………. 82 5.2. Saran…………………………………………………………………... 83 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 84 LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 85
vi
DAFTAR TABEL Nomor Halaman
1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin…….………… 30
2. Karakteristik responden berdasarkan agama.……………………... 30
3. Karakteristik responden berdasarkan usia………….……………... 31
4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan…….…………….. 31
5. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan…...…………….. 32
6. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan…...……………... 32
7. Jenis produk yang digunakan…………………………………….... 33
8. Tujuan memilih produk AIG LIPPO……………………………... . 34
9. Lama kepesertaan………………………………………………….. 35
10. Alasan mengikuti Asuransi AIG LIPPO…………………………... 35
11. Asuransi lain yang diikuti………………………………………….. 36
12. Media pembayaran yang digunakan……………………………….. 36
13. Penilaian tingkat kepentingan keragaman produk yang
ditawarkan…………………………………………………………. 38
14. Penilaian tingkat pelaksanaan keragaman produk yang
ditawarkan…………………………………………………………. 38
15. Penilaian tingkat kepentingan manfaat produk…………………..... 39
16. Penilaian tingkat pelaksanaan manfaat produk….……………….... 39
17. Penilaian tingkat kepentingan besarnya bunga…………………...... 40
18. Penilaian tingkat pelaksanaan besarnya bunga….………………..... 41
19. Penilaian tingkat kepentingan besarnya jumlah premi….………..... 42
20. Penilaian tingkat pelaksanaan Besarnya Jumlah Premi..…………. 42
21 Penilaian tingkat kepentingan Besarnya Pertanggungan yang
Didapat……………………………………………………………... 43
22. Penilaian tingkat pelaksanaan besarnya pertanggungan yang
didapat………………………………………….….………………. 44
23. Penilaian tingkat kepentingan besarnya tingkat pengembalian yang
didapat……………………………………………………………… 44
vii
24. Penilaian tingkat pelaksanaan besarnya tingkat pengembalian yang
didapat……………...…………………….….……………………... 45
25. Penilaian tingkat kepentingan kemudahan menjangkau tempat........ 46
26. Penilaian tingkat pelaksanaan kemudahan menjangkau tempat........ 47
27. Penilaian tingkat kepentingan sarana parkir……………………….. 47
28. Penilaian tingkat pelaksanaan sarana parkir….….……………….... 48
29. Penilaian tingkat kepentingan iklan media elektronik……………... 49
30. Penilaian tingkat pelaksanaan iklan media elektronik……………... 50
31. Penilaian tingkat kepentingan iklan media cetak………………....... 50
32. Penilaian tingkat pelaksanaan iklan media cetak………………....... 51
33. Penilaian tingkat kepentingan penggunaan billboard……………… 51
34. Penilaian tingkat pelaksanaan penggunaan billboard…………….... 52
35. Penilaian tingkat kepentingan personal selling…………………….. 53
36. Penilaian tingkat pelaksanaan personal selling…………………..... 53
37. Penilaian tingkat kepentingan kualitas staf……………………....... 54
38. Penilaian tingkat pelaksanaan kualitas staf……………………....... 55
39. Penilaian tingkat kepentingan tingkat pengetahuan karyawan
tentang produk…………………………………………………….. 55
40. Penilaian tingkat pelaksanaan tingkat pengetahuan karyawan
tentang produk…………………………………………………….. 56
41. Penilaian tingkat kepentingan tingkat kepercayaan dan kejujuran
karyawan…………………………………………………………… 57
42. Penilaian tingkat pelaksanaan tingkat kepercayaan dan kejujuran
karyawan……………………………………………….................... 58
43. Penilaian tingkat kepentingan keramahan dan kesopanan karyawan
dalam memberikan pelayanan……………………………………... 59
44. Penilaian tingkat pelaksanaan keramahan dan kesopanan karyawan
dalam memberikan pelayanan…………………………................... 60
45. Penilaian tingkat kepentingan pelayanan diberikan sesuai dengan
prosedur dan kebijakan yang ditetapkan…………………………… 60
viii
46. Penilaian tingkat pelaksanaan pelayanan diberikan sesuai dengan
prosedur dan kebijakan yang ditetapkan…………………………... 61
47. Penilaian tingkat kepentingan prosedur pembayaran premi……….. 62
48. Penilaian tingkat pelaksanaan prosedur pembayaran premi……...... 63
49. Penilaian tingkat kepentingan proses klaim meninggal atau
sakit………………………………………………………………. 63
50. Penilaian tingkat pelaksanaan proses klaim meninggal atau
sakit………………………………………………………………... 64
51. Penilaian tingkat kepentingan desain atau layout kantor………….. 65
52. Penilaian tingkat pelaksanaan desain atau layout Kkntor………..... 66
53. Penilaian tingkat kepentingan kebersihan dan kenyamanan
kantor……………………………………………………………..... 66
54. Penilaian tingkat pelaksanaan kebersihan dan kenyamanan
kantor……………………………………………………………..... 67
55. Penilaian tingkat kepentingan peralatan kantor……………………. 68
56. Penilaian tingkat pelaksanaan peralatan kantor…………………..... 69
57. Tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat
pelaksanaan……………………………………………………….... 70
58. Atribut bauran pemasaran………………………………………….. 75
59.. Hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan…………………...... 80
ix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Kerangka pemikiran konseptual…………………………………... 16
2. Diagram kartesius………………………………………………… 23
3. Diagram kartesius………………………………………………… 72
x
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1. Kuesioner penelitian………………………………...…………….. 84
2. Uji reliabilitas…………………………...………………………… 87
3. Uji validitas tingkat kepentingan...………………………………... 88
4. Uji validitas tingkat pelaksanaan kinerja………………………...... 90
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia dewasa ini melaksanakan pembangunan di segala
bidang. Salah satunya adalah pembangunan di bidang perekonomian dengan
sasaran utama memenuhi kebutuhan rakyat dan terciptanya struktur ekonomi
yang selaras. Diharapkan pula, dengan berkembangnya pembangunan ini
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata.
Salah satu pembangunan bidang perekonomian yang kini terbilang
berkembang pesat baik di Indonesia maupun di dunia internasional adalah
Lembaga perasuransian. Berkembangnya lembaga perasuransian ini tentunya
tidak terlepas dari kegiatan pasar yang dalam kenyataannya sejalan dan seiring
dengan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks. Apalagi semakin
majunya jaman, manusia mulai menyadari bahwa disetiap pemenuhan
kebutuhan hidupnya akan ada kemungkinan-kemungkinan risiko yang perlu
ditanggulangi. Segala kemungkinan tersebut sifatnya tidak pasti sehingga
masyarakat perlu meminimalkan risiko tersebut dengan tindakan yang tepat
(Hartono, 1985).
Bisnis asuransi akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Salah satu upaya untuk memenangkan persaingan di industri asuransi
adalah dengan membentuk suatu aliansi strategis dengan institusi keuangan
lain di luar asuransi, seperti bank dan perusahaan investasi. Bank dapat
membantu perusahaan asuransi dalam memasarkan produk. Sementara
perusahaan investasi akan membantu asuransi mengelola portofolio investasi.
Peluang bisnis asuransi sekarang terbuka lebar. Indikasinya terlihat pada tahun
2002, lembaga perasuransian mengalami peningkatan sebesar 1,8 persen. Hal
ini menyebabkan jumlah perusahaan perasuransian di Indonesia per 31
Desember 2003 naik menjadi 357 perusahaan yang mempunyai izin untuk
beroperasi di Indonesia dan per 31 Agustus 2004 menjadi 361 perusahaan
(DAI, 2005).
Di industri perbankan, memasarkan produk proteksi dan investasi
dikenal dengan istilah bancassurance. Praktik bancassurance mulai marak
2
sejak tahun 2004 dengan menawarkan berbagai macam produk dan merek
dagang. Gencarnya para pemain baru memasuki industri ini, ditunjang dengan
masih terbukanya pasar. Hal ini membuat persaingan cukup tinggi antara
bancassurance yang menyebabkan Bancassurance AIG LIPPO harus bisa
bertahan dan bersaing. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan
kepuasan konsumen, karena dengan meningkatkan kepuasan konsumen maka
Bancassurance AIG LIPPO dapat mempertahankan dan meningkatkan
nasabah.
Kepuasan konsumen merupakan sesuatu yang abstrak, tetapi dapat
dirasakan dan diukur. Menurut Irawan (2003), pengukuran kepuasan
konsumen mutlak diperlukan untuk dua hal. Pertama, agar perusahaan tidak
membuang uang percuma. Tanpa pengukuran perusahaan tidak mampu
melakukan prioritas perbaikan kebijakan bauran pemasaran yang diharapkan
pelangganya. Kedua, agar perusahaan dapat menggalang komitmen dari
semua lapisan karyawan untuk terlibat dalam peningkatan kepuasan
konsumen.
Mengukur kepuasan nasabah merupakan suatu hal yang penting
dilakukan Bancassurance AIG LIPPO, karena dengan pengukuran tersebut
akan diketahui apakah ada kesenjangan antara kebijakan bauran pemasaran
yang diharapkan dan diterima oleh nasabah. Pengukuran kepuasan nasabah
dilakukan untuk mencari masukan bagi perbaikan kinerja perusahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Munculnya beragam perusahaan asuransi baik perusahaan lokal
maupun patungan lokal dengan asing merupakan reaksi atas permintaan
konsumen dan pangsa pasar yang besar serta dampak dari globalisasi. Hal ini
dipengaruhi oleh informasi, pendidikan, kesadaran pentingnya berasuransi,
dan pentingnya perencanaan keuangan.
Dengan semakin banyak perusahaan asuransi yang muncul,
perusahaan asuransi dituntut untuk selalu memberikan pelayanan yang baik,
produk yang inovatif, dan mudah diperoleh. Dari latar belakang tersebut,
Bancassurance AIG LIPPO Bogor dalam merencanakan peningkatan
3
penjualan memerlukan informasi mengenai karakteristik dan tingkat kepuasan
konsumen.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik konsumen Bancassurance AIG LIPPO Bogor ?
2. Bagaimana tingkat kepuasan konsumen Bancassurance AIG LIPPO Bogor?
3. Bagaimana kebijakan bauran pemasaran yang tepat untuk Bancassurance
AIG LIPPO Cabang Bogor sehingga dapat bersaing dengan bancassurance
yang lain ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi karakteristik umum nasabah Bancassurance AIG LIPPO
Bogor.
2. Menganalisis penilaian konsumen terhadap tingkat kepuasan atribut
bauran pemasaran Bancassurance AIG LIPPO Bogor.
3. Memformulasikan alternatif kebijakan bauran pemasaran sebagai
implikasi dari penilaian konsumen.
1.4 Ruang Lingkup
Penelitian ini dibatasi pada pengukuran karakteristik dan kepuasan
konsumen AIG LIPPO Bogor sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan
bauran pemasaran Bancassurance melalui pendekatan Importance
Performance Analysis (IPA).
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai masukan untuk
Bancassurance AIG LIPPO Bogor mengenai karakteristik konsumen,
kepuasan konsumen, serta faktor-faktor lain yang penting bagi konsumen. Hal
ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan
dalam mengambil keputusan, khususnya dalam menyusun kebijakan bauran
pemasaran yang sesuai. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif yang dapat menambah wawasan, serta
sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan proses pembelian asuransi.
4
Bagi penulis sendiri diharapkan agar penelitian ini berguna sebagai
sarana melatih diri dalam mengamati gejala yang terjadi di masyarakat, dan
kemudian menghubungkannya dengan teori-teori yang penulis dapatkan
selama kuliah. Diharapkan juga bagi mahasiswa lain, penelitian ini dapat
memberikan informasi mengenai kepuasan konsumen dan karakteristik
konsumen Bancassurance AIG LIPPO Bogor yang dapat digunakan sebagai
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Asuransi
Menurut pasal 246 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
dalam Purba (1992) asuransi atau pertanggungan adalah suatu persetujuan
dimana penanggung mengikat diri pada tertanggung dengan mendapat premi
untuk mengganti kerugian, kehilangan, atau tidak diperolehnya keuntungan
yang diharapkan yang dapat diderita karena peristiwa yang tidak ketahui
terlebih dahulu.
Menurut Djojosoedarso (2003), asuransi adalah transaksi
pertanggungan yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan penanggung.
Selain itu, asuransi merupakan suatu alat mengurangi resiko yang melekat
pada perekonomian. Hal tersebut dilakukan dengan cara menggabungkan
sejumlah unit-unit yang terkena resiko yang sama atau hampir sama dalam
jumlah yang cukup besar agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan. Jika
kerugian dapat diramalkan terjadi maka akan dibagi secara proporsional oleh
semua pihak dalam gabungan tersebut. Penanggung menjamin pihak
tertanggung, maka ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian
yang mungkin akan dideritanya sebagai akibat peristiwa yang semula belum
tentu akan terjadi.
2.2. Penggolongan Bidang Asuransi
Secara umum asuransi terdiri dari tiga kategori, (1) Asuransi kerugian,
untuk harta benda, keuangan, tanggung jawab hukum; (2) Asuransi jiwa,
menyangkut masalah keuangan kematian, kesehatan atau kecelakaan,
pendidikan tertanggung; (3) Asuransi sosial, merupakan program asuransi
yang wajib diselenggarakan pemerintah untuk memberikan jaminan kepada
masyarakat (Rasyid 1995). Asuransi pendidikan merupkan bagian dari
asuransi jiwa. Jika merujuk pada penggolongan bidang asuransi yang
dikemukakan oleh Rasyid.
2.3. Definisi Bancassurance
Berdasarkan surat edaran (SE) Bank Indonesia No.6/43/DPNP tanggal
7 Oktober 2004 adalah merupakan dasar kerjasama antara bank dengan
6
asuransi untuk melakukan kerjasama dengan perbankan dalam pemasaran
asuransi yang disebut Bancassurance. Konsep Bancassurance yang
diperbolehkan oleh Bank Indonesia adalah pihak bank menjual asuransi
kepada nasabah melalui tiga cara yaitu penawaran secara tatap muka (direct
marketing), penggunaan sarana komunikasi (telemarketing) serta direct
mailling. Sedangkan untuk perjanjian aliansi strategis bank diharuskan
memodifikasi asuransi dengan produk bank agar memenuhi kebutuhan
nasabah. Di sisi lain, aliansi strategis juga dapat melalui penggunaan saluran
pemasaran termasuk penggunaan sebagian ruangan bank oleh perusahaan
asuransi (management channel).
Konsep Bancassurance adalah penjualan dan distribusi produk oleh
petugas asuransi melalui channel banking. Produk asuransi yang dijual bisa
melalui pendebetan rekening bank, kartu kredit transfer, payroll system,
referal system dan sebagainya yang berhubungan dengan fasilitas/sistem yang
ada pada Bank. Konsep bank asuransi berasal dari Perancis dan berkembang
di Spanyol dan Inggris. Tetapi baru berkembang pesat di dunia mulai tahun
1999 sejak regulasi AS berubah yaitu bank dan asuransi dapat bergabung.
Keuntungan Bancassurance bagi :
• Bank
Meningkatkan produktivitas cabang dengan meningkatnya
pembukaan rekening
Meningkatkan loyalitas customer terhadap bank (deposit retention)
Meningkatkan komisi cabang (fee) dari bisnis seperti pendebetan
rekening setiap bulan, komisi cabang, sewa counter dan lain-lain
Meningkatkan profit (better return on capital)
Memperkuat brand image karena bank memberikan manfaat yang
lebih kepada customer.
• Insurance
Biaya rendah – distribution standardized product
Resiko dari kesalahan penjualan dan kontrol lebih mudah
Produk di desain sederhana, premi tidak terlalu besar sehingga
proses underwriting lebih mudah.
7
2.4. Definisi Konsumen
Menurut Undang-undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen, definisi konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa
yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan sendiri, keluarga,
orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Menurut Sumarwan (2004), konsumen diartikan sebagai dua jenis
konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen
individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri. Konsumen
organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor
pemerintah, dan lembaga lainnya yang membeli barang atau jasa untuk
menjalankan kegiatan organisasi.
2.5. Bauran Pemasaran
Dalam pemasaran, bauran pemasaran mempunyai peran yang sangat
penting. Kotler (2002) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai seperangkat
alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai
tujuan pemasaran. McCarty (dalam Kotler, 2002) mengklasifikasikan alat
pemasaran itu menjadi kelompok yang luas, yang disebut dengan 4P dalam
pemasaran yakni: Produk (Product), harga (Price), tempat (Place), dan
Promosi (Promotion). Menurut Booms dan Bitner dalam Sumarwan (2003),
selain 4P tersebut ada juga 3P lain yang digunakan dalam bidang industri jasa
yaitu: proses (process), orang (people), dan bukti fisik (physical evidence).
Sehingga bauran pemasaran yang dilaksanakan dalam bisnis asuransi menjadi
7P. Masing-masing unsur akan berinteraksi satu sama lain dan harus
dikembangkan, sehingga dapat saling mendukung dan berinteraksi. Menurut
Sumarwan (2003) terdapat tiga tingkat interaksi antara unsur-unsur bauran
pemasaran yaitu:
1. Konsistensi, dimana ada kesuaian yang logis dan bermanfaat antara
dua atau lebih unsur bauran pemasaran.
2. Integrasi, yang menyangkut interaksi harmonis aktif antara unsur-
unsur bauran.
8
3. Leverage, yang mencakup pendekatan yang lebih canggih dan
berkaitan dengan setiap unsur sebaik mungkin untuk mendukung
semua unsur bauran pemasaran.
Dengan demikian, hubungan bauran pemasaran yang efektif didasari oleh
pemilihan dan perancangan unsur-unsur bauran pemasaran. Keputusan bauran
pemasaran harus diambil untuk mempengaruhi saluran perdagangan dan juga
konsumen akhir.
2.5.1. Bauran Produk
Menurut Swastha dan Sukotjo (2000), produk adalah suatu sifat yang
kompleks baik yang dapat diraba maupun yang tidak dapat diraba,
termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, dan pengecer,
pelayanan perusahaan, dan pengecer yang diterima oleh pembeli unntuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk bukan saja sekedar barang
dan jasa yang dirancang, dibuat, dan ditawarkan untuk dijual tetapi juga
mencakup seluruh perencanaan yang mendahului produksi aktual. Produk
mencakup riset dan pengembangan, dan juga mencakup semua layanan
yang menyertai produk seperti instalasi dan pemeliharaan (Hiam dan
Schewe, 1994).
Bauran produk suatu perusahaan memiliki lebar, panjang, kedalaman,
dan konsistensi tertentu. Keempat dimensi bauran produk ini
memberikan pegangan untuk mendefinisikan strategi perusahaan.
Perusahaan dapat memperluas bisnisnya dalam empat cara. Perusahaan
dapat menambah lini produk baru sehingga memperlebar bauran
produknya. Perusahaan dapat menambah lebih banyak varian produk dan
memperdalam bauran produknya Sehingga perusahaan dapat
mengusahakan konsistensi yang lebih tinggi atau lebih rendah tergantung
apakah perusahaan ingin meraih reputasi dalam suatu bidang atau ingin
berperan dalam berbagai bidang.
2.5.2. Bauran Harga
Hiam dan Schewe (1994) berpendapat bahwa harga dapat
disamakan dengan sebuah tripod (kaki tiga), penetapan harga didasarkan
pada tiga landasan yaitu: biaya, permintaan dan persaingan. Harga adalah
9
sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
barang atau jasa beserta pelayanannya (Swastha dan Sukotjo, 2000)
Menurut Kotler (2002), harga merupakan satu-satunya unsur dari
bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, sedangkan ketiga P
lainnya hanya menghasilkan biaya. Harga yang dibayarkan konsumen
terhadap produk yang dibeli merupakan apresiasi konsumen terhadap
kepuasan yang didapatkan dari produk atau jasa yang dibeli, oleh karena
itu harga harus sesuai dengan variabel-variabel produk yang dapat menjadi
pertimbangan konsumen. Pengaruh harga terhadap konsumen
merefleksikan berbagai faktor, antara lain harga yang menurut konsumen
pantas dibayarkan untuk sebuah produk, alternatif harga yang tersedia bagi
konsumen, harga yang dibayarkan konsumen dimasa lampau dan
sensitivitas konsumen terhadap perubahan harga (Assael, 1992).
2.5.3. Bauran Tempat
Keputusan membeli suatu produk dapat juga dipengaruhi oleh
kemudahan memperolehnya desain peletakannya ataupun sarana tempat
pembeliannya. Pilihan tempat juga merupakan fungsi dari empat variabel,
yaitu kriteria evaluasi, karakteristik toko yang dirasakan, proses
perbandingan dan toko-toko yang dapat diterima dan tidak dapat diterima
(Engel,et al,1995).
Keputusan tentang tempat dimana konsumen akan membeli suatu
produk dipengaruhi atribut yang mencolok dari tempat tersebut, seperti
harga, iklan, dan promosi, personel penjualan, pelayanan yang diberikan,
atribut fisik, pelanggan toko, atmosfer toko dan pelayanan sesudah
transaksi.
2.5.4. Bauran Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel bauran pemasaran yang
digunakan oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan
pasarnya, karena dengan adanya promosi maka konsumen akan
mengetahui hadirnya suatu produk. Promosi juga dapat diartikan sebagai
komunikasi, karena melalui komunikasi yang efektif akan terjadi interaksi
yang saling menguntungkan.
10
Promosi sangat berperan dalam mengkomunikasikan produk
kepada konsumen sasaran. Menurut Blattberg dan Nesling dalam Kotler
(1997), mendefinisikan bahwa promosi terdiri dari kumpulan kiat intensif
yang beragam, kebanyakan berjangka pendek, dirancang untuk mendorong
pembelian suatu produk/jasa tertentu secara lebih cepat atau lebih besar
oleh konsuman maupun pedagang. Keberhasilan suatu promosi terlihat
pada tingginya tingkat prefensi masyarakat terhadap produk yang
ditawarkan.
Bauran promosi disebut juga bauran komunikasi pemasaran yang
terdiri atas lima cara komunikasi utama, Kotler (2002) membagi promosi
kedalam lima elemen penting, yaitu :
1. Personal Selling
Personal selling adalah komunikasi lansung antara penjual dan
calon konsumen untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
konsumen dan membentuk pemahaman konsumen terhadap suatu
produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.
2. Mass Selling
Mass selling terdiri atas publisitas dan periklanan. Mass selling
merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam suatu waktu.
Metode ini tidak sefleksibel personal selling, namun merupakan
alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi ke
khalayak yang jumlah sangat besar.
3. Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui
penggunaan insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian
produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang yang dibeli
konsumen. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat menarik
konsumen baru, mempengaruhi konsumennya untu mencoba produk
baru, mendorong konsumen membeli dalam jumlah yang banyak,
menyerang aktivitas promosi perusahaan pesaing, atau meningkatkan
impulse buying.
11
4. Public Relation
Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari
suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan
sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang
dimaksud dengan kelompok-kelompok itu adalah mereka yang terlibat,
mempunyai kepentingan, dan dapat mempengaruhi kemampuan
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelompok tersebut terdiri dari
karyawan dan keluarganya, pemegang saham konsumen, masyarakat,
pemasok, perantara, pemerintah serta media massa.
5. Direct Marketing
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif,
yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
menimbulkan respon yang terukur dan transaksi disembarang lokasi.
Dalam direct marketing, komunikasi promosi yang ditujukan langsung
kepada kosumen individual, baik via telepon, pos, atau dengan datang
langsung ke tempat pemasar. Melalui direct marketing, konsumen
dapat memperoleh manfaat berupa penghematan waktu dalam
berbelanja secara rahasia.
2.5.5. Bauran Proses
Menurut Payne (2001) seluruh kegiatan kerja adalah proses.
Proses-proses meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme,
kegiatan, dan rutinitas dimana suatu produk disampaikan kepada
konsumen yang diatur dalam manajemen proses. Hal ini melibatkan
keputusan kebijakan tentang keterlibatan konsumen dan keleluasan
karyawan.
Manajemen proses ini melibatkan unsur orang yang merupakan
salah satu unsur bauran pemasaran, sehingga kedua bauran ini saling
berinteraksi terutama dalam layanan konsumen. Bila proses-proses dalam
penyampaian produk tidak diperhatikan, misalnya menyediakan
permintaan tidak sesuai waktu yang ditetapkan, kelambatan dalam
melakukan transaksi, maka akan mengakibatkan tidak puasnya
12
konsumen. Hal ini menegaskan bahwa kerja sama yang akrab antara staf
pemasaran dan operasi yang terlibat dalam manajemen proses.
2.5.6. Bauran Orang
Menurut Payne (2001) orang atau karyawan merupakan unsur
bauran pemasaran yang memiliki peran penting, karena terlibat langsung
dalam kegiatan penyampaian produk ke tangan konsumen. Kesuksesan
pemasaran sangat tergantung pada seleksi, motivasi dan manajemen
sumber daya manusia. Image suatu perusahaan salah satunya diukur dari
orang-orang yang memberikan pelayanan pada konsumen. Salah satu cara
perusahaan mempertahankan konsumennya adalah dengan meluncurkan
serangkaian program yang berfokus pada orang-orang di dalam organisasi.
Para karyawan yang dilibatkan dalam proses memulihkan perusahaan
melalui pengembangan peningkatan kesadaran akan pentingnya
konsumen. Para karyawan dilatih untuk mengembangkan sikap-sikap baru
terhadap para konsumen dengan menekankan bahwa perusahaan tersebut
ingin memuaskan konsumen.
Pentingnya orang dalam pemasaran mengarah pada minat yang
lebih besar dalam menarik, memotivasi, melatih dan mempertahankan
kualitas karyawan dalam mengembangkan pekerjaan-pekerjaan untuk
memuaskan kebutuhan individu. Dengan menyadari kontribusi setiap
orang dalam menarik dan memepertahankan konsumen, di dalam bauran
pemasaran secara keseluruhan, kinerja kompetitif akan secara substansi
akan meningkat.
2.5.7. Bauran Bukti Fisik
Bukti fisik merupakan lingkungan fisik perusahaan dimana jasa
diciptakan dan dimana penyedia dan konsumen berinteraksi ditambah
unsur-unsur berwujud yang ada dan dipakai untuk berkomunikasi atau
mendukung peran jasa. Dalam bisnis jasa, pemasar mengimbangi kondisi
ketidak terwujudnya dengan menyediakan petunjuk-petunjuk fisik untuk
menguatkan positoning dan citra perusahaan (Payne, 2001).
13
2.6. Karakteristik Konsumen
Karakteristik konsumen atau pengaruh individu yang mempengaruhi
proses pengambilan keputusan antara lain usia, jenis kelamin, pendapatan,
pendidikan, pekerjaan (Engel et al, 1995).
Usia
Kotler 1997 menyatakan bahwa usia dapat mempengaruhi selera
seseorang terhadap beberapa barang dan jasa. Usia seseorang merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi persepsinya dalam membuat
keputusan untuk menerima segala sesuatu (produk, jasa dan ide) sebagai
sesuatu yang baru. Informasi pengaruh usia akan menjadi penting dalam
karakteristik nasabah Bancassurance AIG LIPPO Bogor.
Jenis Kelamin
Jenis kelamin telah menjadi dasar segmentasi pasar yang
digunakan pada berbagai produk. Misalnya wanita bekerja merupakan
yang responsif untuk perhiasan mahal, hal ini disebabkan perbedaan
kesukaan pria dan wanita dimana pria dianggap lebih menyukai hal-hal
yang bersifat keras dan sportif, sedangkan wanita sebaliknya (Engel at al,
1995). Informasi pengaruh jenis kelamin akan menjadi penting dalam
karakteristik nasabah Bancassurance AIG LIPPO Bogor.
Pendapatan
Tingkat pendapatan seseorang sangat berpengaruh dalam
membelanjakan kebutuhannya. Semakin tingkat pendapatan seseorang
maka ada kecenderungan pola kebutuhannya juga meningkat, sehingga
pola pengeluaran untuk kebuthannya baik berupa barang konsumsi
maupun jasa.
Pendidikan
Pendidikan merupakan faktor dari seseorang yang mempengaruhi
perilakunya. Orang yang memiliki pengetahuan dan pendidikan yang lebih
tinggi cenderung untuk membeli bahan pangan/jasa yang kualitasnya lebih
baik daripada orang yang berpendidikan lebih rendah (Suhardjo dan
Hardiansyah, 1987).
14
2.7. Kepuasan Konsumen
Tujuan survei kepuasan konsumen merupakan salah satu cara untuk
mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam diri konsumen (customer values).
Salah satu tujuan penting dari survei kepuasan konsumen adalah untuk
memberikan keuntungan secara maksimum kepada konsumen sehingga
perusahaan dapat menghasilkan produk atau jasa yang mampu menciptakan
nilai superior kepada konsumen.
Menurut Gerson (2001), ada lima manfaat pengukuran mutu dan kepuasan
konsumen, sebagai berikut :
Pengukuran menyebabkan orang memiliki rasa berhasil dan
berprestasi, yang kemudian diterjemahkan menjadi pelayanan yang
prima kepada konsumen.
Pengukuran bisa dijadikan dasar menentukan standar kinerja dan
standar prestasi yang harus dicapai, yang akan mengarahkan menuju
mutu yang semakin baik dan kepuasan konsumen yang meningkat.
Pengukuran memberikan umpan balik segera kepada pelaksana,
terutama bila konsumen sendiri yang mengukur kinerja pelaksana atau
perusahaan yang memberikan pelayanan.
Pengukuran memberitahu anda apa yang harus dilakukan untuk
memperbaiki mutu dan kepuasan konsumen serta bagaimana harus
melakukannya.
Pengukuran memotivasi orang untuk melakukan dan mencapai tingkat
produktivitas yang lebih tinggi.
2.8. Penelitian Terdahulu
Penelitian Heny Suhesti (2005) mengenai analisis kepuasan
konsumen dan loyalitas terhadap bauran pemasaran (7P) oleh pedagang di
Pasar Bunga Rawa Belong bertujuan untuk menganalisis tingkat kepuasan
konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran oleh para penjual bunga
di Pasar Rawa Belong, mengidentifikasi indikator-indikator bauran
pemasaran untuk loyal pada penjual bunga, dan menyusun strategi bauran
pemasaran yang dapat diterapkan para penjual bunga untuk meningkatkan
kepuasan konsumen dan membangun loyalitas konsumen. Kesimpulan yang
15
diperoleh yaitu bahwa tingkat kesesuaian konsumen terhadap kinerja penjual
bunga di Pasar Bunga Rawa Belong memenuhi kepuasan konsumen sebesar
91,91 persen. Hal ini menunujukkan bahwa kepuasan konsumen di Pasar
Bunga Rawa Belong sudah hampir mendekati sesuai.
Penelitian Dethya Dewi Febrina (2006) mengenai analisis respon
konsumen terhadap strategi bauran pemasaran Hotel Mirah Bogor bertujuan
untuk mengetahui karakteristik umum konsumen Hotel Mirah, mengkaji
pelaksanaan strategi bauran pemasaran yang dijalankan oleh Hotel Mirah,
menganalisis penilaian konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran.
Kesimpulan yang diperoleh adalah bahwa berdasarkan analisis kepentingan
dan kinerja (IPA) menunjukkan bahwa secara keseluruhan konsumen sudah
merasa terpuaskan terhadap pelaksanaan strategi bauran pemasaran,
meskipun hasil yang diperoleh belum mencapai hasil yang maksimal yang
diharapkan oleh perusahaan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Tingkat persaingan yang ketat dan maraknya dunia bisnis saat ini,
menuntut perusahaan untuk melakukan usaha dalam mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri. Di tengah situasi persaingan
antar perusahaan Bancassurance, sudah selayaknya kepuasan pelanggan
menjadi prioritas utama. Kepuasan pelanggan mencakup upaya-upaya dalam
memenuhi bahkan melampaui harapan nasabah. Melalui pengarahan
terhadap kepuasan nasabah seutuhnya dapat tercipta suatu tingkat
produktivitas yang lebih tinggi, yang pada akhirnya akan dapat memberikan
dampak profitabilitas.
Peningkatan mutu bauran pemasaran dapat dilakukan apabila diketahui
atribut-atribut bauran pemasaran dan karakteristik nasabah. Diharapkan
pihak AIG LIPPO dapat mengetahui tanggapan dari nasabah tentang atribut
bauran pemasaran yang telah dilaksanakan dengan menilai tingkat
kepentingan dan tingkat pelaksanaan kinerja atribut bauran pemasaran.
Tanggapan nasabah akan diperoleh melalui penyebaran kuesioner
kepada para nasabah untuk menilai tingkat kepentingan dan tingkat
pelaksanaan kinerja atribut bauran pemasaran, dengan metode Importance-
Performance Analysis akan diketahui tingkat kepuasan nasabah terhadap
atribut bauran pemasaran.
Berdasarkan hasil analisis tingkat kepuasan, selanjutnya akan
dianalisis deskriptif untuk menghasilkan formulasi kebijakan pemasaran
yang lebih baik. Secara sistematik, kerangka pemikiran konseptual untuk
penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 1.
17
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Konseptual
Peningkatan Kepuasan
Dimensi Bauran Pemasaran (Produk, Promosi, Tempat, Harga,
Proses, Orang, Bukti Fisik).
Tanggapan Konsumen
Tingkat Kepentingan
Tingkat Pelaksanaan
Kepuasan Konsumen
Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Bauran Pemasaran
Bancassurance AIG LIPPO
Tingkat Persaingan Bancassurance
18
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Bancassurance AIG Lippo, suatu perusahaan
asuransi jiwa yang berlokasi di jalan Ir. H. Juanda Bogor. Penelitian
dilakukan pada bulan Juli- Agustus 2006.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data
sekunder. Data primer melalui hasil wawancara langsung dengan karyawan
AIG LIPPO, selain itu data primer juga diperoleh melalui hasil kuesioner yang
diberikan langsung kepada nasabah AIG LIPPO Cabang Bogor yang menjadi
responden, serta melalui pengamatan langsung guna memperoleh informasi
tambahan yang dapat mendukung data yang diperoleh. Sementara itu, data
sekunder diperoleh dari studi literatur yang berhubungan dengan topik
penelitian, yang bersumber dari berbagai instansi terkait seperti Dewan
Asuransi Indonesia (DAI), internet serta literatur lainnya seperti buku-buku
yang berhubungan dengan topik penelitian.
3.4. Metode Pengumpulan Sampel dan Pengumpulan Data
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak convenience
sampling, dimana contoh diambil atau terpilih karena ada ditempat dan waktu
yang bersamaan dengan ketika penulis melakukan pengumpulan data
kuesioner. Hal ini ditujukan agar dapat benar-benar memberikan penilaian
secara obyektif terhadap kuesioner yang diajukan. Untuk memperoleh jumlah
sampel dari populasi, digunakan rumus Slovin (Umar, 2003), yaitu:
n = 21 NeN
+ ..................................................................................(1)
dimana: n= Jumlah sampel
N= Ukuran sampel
e= Persen kelonggaran ketidaktelitian kerena kesalahan
pengambilan sampel populasi yang masih ditolelir sebesar
10 persen.
Dari rumus tersebut, didapatkan jumlah sampel 100 orang dari
jumlah populasi nasabah AIG LIPPO Cabang bogor sebanyak 2.570 orang.
19
3.5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis terhadap indikator-indikator kinerja yang
diperoleh adalah dengan menggunakan metode sesuai dengan kriteria dan
ketentuan yang ada.
3.5.1. Uji Validitas
Setelah kuesioner akhir terbentuk, langkah awal yang dilakukan
adalah menguji validitas kuesioner. Uji validitas kuesioner
merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu alat
ukur/instrumen (dalam hal ini kuesioner). Teknik yang dipakai untuk
menguji validitas kuesioner digunakan rumus teknik korelasi product
moment. Suatu instrumen sahih apabila memperoleh data yang tepat
dari peubah yang teliti.
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat mengukur
apa yang ingin diukur (Umar, 2003). Uji validitas digunakan untuk
menghitung kolerasi (r0) antara data pada masing-masing pernyataan
dengan skor total yang digunakan. Rumus teknik korelasi product
moment adalah sebagai berikut:
( ) ( )( ) ( ) ( )( )2222 ∑∑∑∑∑ ∑ ∑
−−
−=
yynxxn
yxxynr .......................(2)
Keterangan : xyr = korelasi antara x dan y
x = skor pertanyaan
y = skor total
n = jumlah responden
Uji validitas dilakukan pada 30 responden dimana nilai korelasi
yang dihitung dinyatakan sahih apabila nilai korelasinya (r) lebih dari
0,361.
3.5.2. Uji Reliabilitas
Jika alat ukur dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur
tersebut diuji. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan
konsistensi suatu alat ukur di dalam mengukur gejala yang sama
20
(Umar, 2003). Untuk mengukur reliabilitas dalam bentuk skala dapat
digunakan teknik Cronbach sebagai berikut:
11r⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−= ∑
2
2
11 t
b
kk
σσ
........................................................(3)
Keterangan : 11r = reliabilitas instrumen
k = banyak butir pertanyaan
2tσ = varians total
∑ 2bσ = jumlah varians total
Untuk menghitung nilai varians digunakan rumus sebagai
berikut :
( )
nnx
x∑ ∑−=
22
2σ ............................................................(4)
Keterangan : n = jumlah responden
x = nilai skor yang dipilih (total dari nomor-
nomor butir-butir pertanyaan)
3.5.3. Pengolahan dan Analisis data
Analisis deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan
karakteristik, dimana data karakteristik meliputi data tentang usia,
jenis kelamin, pekerjaan, agama, pendapatan, serta pendidikan. Data
tersebut diolah dengan menggunakan program SPSS Versi 11.50,
kemudian disajikan dalam bentuk tabel-tabel yang dapat
memperlihatkan presentase dari tiap karakteristik konsumen
Bancassurance AIG LIPPO Bogor.
Metode yang digunakan untuk menganalisis tingkat kepuasan
konsumen terhadap atribut bauran pemasaran Bancassurance AIG
LIPPO Cabang Bogor adalah Importance-Performance Analysis
(IPA). Analisis kepentingan dan kinerja ( IPA) digunakan untuk
mendapatkan tingkat kepuasan konsumen dengan cara mengukur
tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan kinerja. Untuk
21
menghasilkan implikasi kebijakan bauran pemasaran dilakukan
analisis secara deksriptif.
Untuk melihat seberapa penting faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan nasabah digunakan skala 5 tingkat (likert)
yang terdiri dari sangat penting, penting, cukup penting, kurang
penting, dan tidak penting (Supranto, 2001). Kelima penilaian
tersebut diberikan bobot sebagai berikut:
1. Jawaban sangat penting diberi bobot 5
2. Jawaban penting diberi bobot 4
3. Jawaban cukup penting diberi bobot 3
4. Jawaban kurang penting diberi bobot 2
5. Jawaban tidak penting diberi bobot 1
Untuk kinerja atau pelaksanaan diberikan lima penilaian dengan
bobot sebagai berikut:
1. Jawaban sangat puas diberi bobot 5
2. Jawaban puas diberi bobot 4
3. Jawaban cukup puas diberi bobot 3
4. Jawaban kurang puas diberi bobot 2
5. Jawaban tidak puas diberi bobot 5
Adapun kisaran untuk setiap skala (Martilla dan James dalam
Gunawan, 2004) adalah:
Xib - Xik .......................................................................(5)
Skala Pengukuran
Xib = skor terbesar yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa
semua responden memberikan jawaban sangat penting atau
sangat puas.
Xik = skor terkecil yang mungkin diperoleh dengan asumsi bahwa
semua responden memberikan jawaban sangat tidak penting
atau sangat tidak puas.
Maka besar kisaran untuk tiap kelas yang diteliti adalah
805
100500=
−
22
Sehingga pembagian kelas berdasarkan tingkat kepentingan adalah :
1. 100 – 179 tidak penting
2. 180 – 259 kurang penting
3. 260 – 339 cukup penting
4. 340 – 419 penting
5. 420 – 500 sangat penting
Sedangkan pembagian kelas berdasarkan tingkat pelaksanaan
kinerja adalah:
1. 100 – 180 tidak baik
2. 180 – 259 kurang baik
3. 260 – 339 cukup baik
4. 340 – 419 baik
5. 420 – 500 sangat baik
3.5.4. Importance-Performance Analysis
Metode analisis kepentingan dan kinerja dilakukan melalui
pengukuran tingkat kesesuaian, yang merupakan perbandingan skor
tingkat pelaksanaan kinerja dengan skor tingkat kepentingan. Tingkat
kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas faktor yang
mempengaruhi kepuasan nasabah Bancassurance AIG LIPPO. Dalam
penelitian ini, ada dua peubah yang dinotasikan sebagai X dan Y,
dimana X merupakan tingkat pelaksanaan kinerja AIG LIPPO dan Y
merupakan tingkat kepentingan nasabah Bancassurance AIG LIPPO
Cabang Bogor. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
i
iki Y
XT = .....................................................................................(6)
Tki = tingkat kesesuaian
Xi = skor penilaian pelaksanaan kinerja AIG LIPPO
Yi = skor penilaian kepentingan nasabah AIG LIPPO
Sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat kepuasan
kinerja dan sumbu tegak (Y) akan diisi skor tingkat kepentingan.
23
Dalam penyederhanaan rumus, setiap faktor akan mempengaruhi
kepuasan nasabah AIG LIPPO dengan :
nX
X i∑=
nY
Y ii∑= .............................................(7)
iX = skor rataan tingkat kinerja
iY = skor rataan tingkat kepentingan
n = jumlah contoh
Diagram kartesius digunakan untuk menjabarkan tingkat
kepentingan dan tingkat pelaksanaan kinerja atribut-atribut pada mutu
pelayanan. Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang terbagi
empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak
lurus pada titik ( YX , ).
k
XX
n
i∑== 1
k
YY
n
i∑== 1 ..................................................(8)
X = skor rataan dari tingkat pelaksanaan kinerja seluruh atribut
komponen bauran pemasaran.
Y = skor rataan dari tingkat kepentingan seluruh atribut komponen
bauran pemasaran.
k = banyaknya atribut dari komponen bauran pemasaran yang dapat
mempengaruhi kepuasan nasabah AIG LIPPO.
Kuadran I
Attribute to Improve
Kuadran II
Maintain Performance
Kuadran III
Atribute to Maintain
Kuadran IV
Maintain Priority
Kinerja
Gambar. 2 Diagram Importance Performance Analysis (IPA).
Sumber : Rangkuti (2003)
kepentingan
24
Kuadran I (atributes to improve), menunjukkan atribut-atribut
yang dianggap samgat penting, namun perusahaan belum
melaksanakan sesuai dengan harapan nasabah.
Kuadran II (maintain performance), menunjukkan atribut
yang dianggap sangat penting dan perusahaan telah berhasil
melaksanakan sesuai dengan harapan nasabah.
Kuadran III (attributes to maintain), menunjukkan beberapa
atribut yang kurang penting pengaruhnya bagi nasabah, nasabah dan
pelaksanaan kurang baik.
Kuadran IV (main priority), merupakan wilayah yang memuat
faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan
dirasakan terlalu berlebihan.
3.5.5. Customer Satisfaction Index
Menurut Irawan (2003) pengukuran terhadap CSI diperlukan
karena hasil dari pengukuran dapat digunakan sebagai acuan untuk
menentukan sasaran yang akan datang. Tanpa adanya CSI, Top
management tidak dapat menentukan goal dalam meningkatkan
kepuasan pelanggan. Indeks diperlukan karena proses pengukuran
kepuasan pelanggan bersifat kontinyu.
Metode pengkuran CSI meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
1. Menghitung Weighting Factor (WF), yaitu mengubah nilai rata-
rata kepentingan menjadi angka-angka persentase dari total rata-
rata tingkat kepentingan seluruh atribut yang diuji, sehingga
didapat kan total WF100 persen.
2. Menghitung Weighted Scored (WS), yaitu nilai perkalian antar
nilai rata-rata tingkat kinerja (kepuasan) masing-masing atribut
dengan WF masing-masing tersebut.
3. Menghitung Weigh Total (WT), yaitu menjumlahkan WS dari
semua atribut kualitas jasa.
4. Menghitung satisfaction index, yaitu WT dibagi skala maksimal
yang digunakan ( dalam penelitian ini skala maksimal adalah 5),
kemudian dikali 100 persen.
25
Dari tingkat kepuasan responden secara keseluruhan dapat
dilihat dari kriteria tingkat kepuasan pelanggan atau konsumen,
dengan kriteria sebagai berikut :
0,00 – 0,34 = Tidak puas
0,35 – 0,50 = Kurang puas
0,51 – 0,63 = Cukup puas
0,66 – 0,80 = Puas
0,81 – 1,00 = Sangat puas
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
AIG LIPPO merupakan suatu perusahaan asuransi patungan antara
AIG (American International Group, Inc) dan PT.Asuransi Jiwa Lippo
Utama atau biasa disebut Lippo Life. Lippo Life sebagai bagian dari Lippo
Group merupakan perusahaan asuransi non pemerintah terbesar di
Indonesia. Lippo Life didirikan pada tahun 1983 dan tercatat untuk publik
tahun 1988. AIG merupakan organisasi perusahaan asuransi Internasional
Amerika yang terdepan di bidang asuransi dan perdagangan (underwriter of
commercial and industrial coverage). Selain asuransi properti, kecelakaan,
kelautan, dana asuransi jiwa, AIG juga menangani berbagai jasa keuangan
lain dilebih 130 negara dan yuridiksi di seluruh dunia, termasuk jasa
pengelolaan investasi.
AIG memiliki salah satu perusahaan Dana Pensiun terbesar di
Amerika yang dikelola oleh AIG Sun Amerika, sedang AIG VALIC menjadi
pemimpin dalam bisnis pengelolaan aset baik untuk perseorangan dan
lembaga yang pengelolaan investasinya dikhususkan pada aset, pendapatan
tetap, investasi alternatif, dan real estate. Saham AIG terdaftar di bursa
saham New York, Tokyo, Paris dan Swiss.
AIG dan LIPPO LIFE mulai kerja samanya pada tahun 2000. AIG
LIPPO merupakan perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia, dengan
pangsa pasar bisnis baru individu sebesar 29 persen dan total pendapatan
premi Rp 1,7 triliun (Laporan Keuangan per Desember 2002). AIG LIPPO,
dengan modal dasar disetor terbesar di industri asuransi Indonesia, menjadi
pelopor sekaligus pelaku bisnis Bancassurance yang paling dominan. Batas
tingkat solvabilitas minimun (Risk Based Capital, RBC) AIG LIPPO pada
akhir Desember 2002 sebesar 209 persen. Pencapaian ini melebihi batas
solvabilitas minimum yang disyaratkan pemerintah sebesar 75 persen (akhir
2002) dan 120 persen (akhir 2004). Pelayanan AIG LIPPO meliputi 70 kota
diseluruh Indonesia. AIG LIPPO sudah menerapkan sistem manajemen
mutu internasional ISO 9001 versi 2000.
27
Visi AIG LIPPO adalah menjadi penyedia jasa keuangan yang paling
dibutuhkan dan terpercaya di Indonesia. AIG LIPPO akan menjadi
pemimpin disetiap jalur bisnis dengan menawarkan beragam produk yang
fleksibel, inovatif dan bernilai tinggi, melalui distribusi multi channel yang
terbaik di Indonesia. Ini terbukti dengan banyaknya cabang AIG LIPPO
yang tersebar di Indonesia.
Misi AIG LIPPO adalah untuk meningkatkan kehidupan masyarakat
Indonesia yang lebih baik dengan memenuhi kebutuhan finansial mereka
yang terus berubah sambil memahami harapan dari para pemegang polis,
mitra perusahaan dan pemegang saham.
4.2. Gambaran Singkat Produk Bancassurance
Dalam menjalankan usahanya AIG LIPPO menawarkan lima produk
unggulannya, yang terdiri dari:
1. Program Rezeki Reguler
Rezeki reguler adalah cara terbaik untuk menabung dan
berasuransi melalui rekening bank atau kartu kredit tanpa biaya tambahan.
Rezeki reguler memungkinkan nasabah menabung disiplin setiap bulan
dengan hasil investasi melebihi tabungan biasa, sekaligus memberikan
perlindungan asuransi seketika dan gratis selama 10 tahun. Program ini
juga bisa dijadikan sebagai cadangan tunai setiap saat, warisan bagi
kelanjutan pendidikan anak-anak, dan jaminan bagi keluarga akan standar
hidup yang sama di hari depan.
2. Program Rezeki Junior
Rezeki Junior adalah hadiah terbaik untuk masing-masing anak
secara pribadi satu persatu, berupa investasi dan asuransi yang dapat
dibayar melalui rekening atau kartu kredit tanpa biaya tambahan. Rezeki
junior memungkinkan nasabah berinvestasi untuk setiap anak secara
pribadi (personalized), mudah, pasti, praktis dan disiplin setiap bulan.
Selain itu program ini juga menjadi cadangan tunai setiap saat, bekal bagi
kelanjutan pendidikan dan jaminan bagi anak akan standar hidup yang
sama di hari depan.
28
3. Program Rezeki Asri
Rezeki asri merupakan cara terbaik untuk berasuransi dan
berinvestasi melalui rekening bank atau kartu kredit tanpa biaya tambahan,
memungkinkan nasabah berinvestasi untuk keluarga secara pasti, praktis
dan disiplin setiap bulan.
Asri menjamin nasabah dengan fasilitas Hospital Cash Benefits
(santunan rawat inap) baik karena kecelakaan maupun karena sakit,
dengan masa pertanggungan 10 tahun, 24 jam setiap hari. Dengan rezeki
asri memungkinkan nasabah berinvestasi jangka panjang karena manfaat
serta keuntungannya yang pasti dan makin berkembang dari waktu ke
waktu sampai ke masa depan. Selain itu reseki asri membuat nasabah
tenang di tengah-tengah situasi melambungnya biaya-biaya pengobatan
karena santunan kesehatan asri selalu siap menopang nasabah setiap saat
diperlukan.
4. Program Rezeki Utama
Rezeki utama adalah kombinasi antara manfaat investasi dan
perlindungan asuransi jiwa yang lengkap, rezeki utama adalah pilihan
investasi yang layak ada dalam daftar rencana keuangan. Rezeki utama
memberikan kemudahan bagi nasabah karena dengan hanya membayar
premi resiko selama 10 tahun, konsumen akan mendapatkan perlindungan
jiwa selama 20 tahun, ditambah manfaat santunan meninggal karena
kecelakaan sebesar 200 persen dari uang pertanggungan serta pembebasan
pembayaran premi apabila mengalami kondisi cacat tetap total. Manfaat
tambahan yang diperoleh adalah mendapatkan manfaat tambahan sebesar
2 kali 70% dari premi setahun apabila nasabah hidup sampai akhir tahun
polis ke 10 atau meninggal dalam 10 tahun pertama masa asuransi.
5. Medisave
Dengan medisave, nasabah dapat mempercayakan dana kesehatan
nasabah karena medisave melindungi nasabah kapanpun dan dimanapun.
Santunan harian rawat inap karena sakit atau kecelakaan. Perlindungan
selama 7 tahun dengan pengembalian premi 100 persen setelah program 7
tahun selesai.
29
Program ini dirancang khusus bagi seluruh keluarga dari usia 2
(dua) tahun hingga 59 (lima puluh sembilan) tahun. Santunan rawat inap
karena sakit, atau kecelakaan sampai maksimum 100 juta per tahun.
Manfaat kematian karena kecelakaan dalam 2 (dua tahun pertama setelah
polis berlaku), sebesar 50 kali jumlah santunan harian yang dipilih.
4.3. Pengujian Kuesioner
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuesioner dinyatakan sahih
karena nilai r untuk masing-masing atribut lebih dari nilai minimum r yang
ditetapkan (Lampiran 3 dan 4) . Untuk nilai n=30 nilai r-nya harus lebih besar
dari 0,361 dan semakin sahih jika nilainya semakin mendekati 1,00 (Umar,
2003)
Hasil penelitian dinyatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0,61
(Rangkuti, 2003). Hasil pengujian kuesioner dengan n = 30 menunjukkan
bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian dinyatakan andal. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai alphanya (r) untuk tingkat kepentingan sebesar 0,857
(Lampiran 2) dan nilai alpha untuk tingkat kinerja sebesar 0,8048 (Lampiran
2).
4.4. Karakteristik Demografis Responden
Penelitian yang dilakukan terhadap nasabah AIG LIPPO Cabang
Bogor menghasilkan beberapa karakteristik demografi yakni meliputi jenis
kelamin, agama, usia, pekerjaan, pendapatan serta pendidikan terakhir.
Karakteristik nasabah AIG LIPPO Bogor perlu diketahui guna melakukan
segmentasi dan mengetahui kebutuhan mereka, karena dengan diketahuinya
karakteristik nasabah AIG LIPPO akan terlihat keinginan dan kebutuhan
nasabah. Karakteristik tersebut merupakan gambaran kondisi/keadaan
demografis nasabah yang dimiliki oleh AIG LIPPO Cabang Bogor.
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil jawaban kuesioner oleh 100 orang responden,
diketahui bahwa perbandingan antara pria dan wanita yang menjadi
nasabah AIG Lippo terdiri dari 31 persen laki-laki dan 69 persen
perempuan. Selisih nilainya cukup besar, jadi dapat disimpulkan bahwa
30
komposisi antara laki-laki dan perempuan yang menjadi nasabah AIG
LIPPO adalah tidak seimbang. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan
lebih mengkhawatirkan risiko yang akan datang.
Tabel 1. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin Jumlah (orang) Persentase Laki-laki 31 31 Perempuan 69 69
Total 100 100
2. Agama
Untuk karakteristik agama, sebanyak 49 persen beragama Islam, 22
persen Budha, 19 persen Protestan dan sebanyak 10 persen beragama
Katolik. Hal ini disebabkan karena agama Islam merupakan agama
mayoritas dan harus menjadi perhatian bagi Bancassurance AIG LIPPO,
karena saat ini prinsip syariah semakin diminati.
Tabel 2. Jumlah responden berdasarkan agama
Agama Jumlah (orang) Persentase (%) Islam 49 49 Protestan 19 19 Katolik 10 10 Hindu 0 0 Budha 22 22
Total 100 100
3. Usia
Responden yang menjadi sampel pada penelitian ini terbagi atas
enam kelompok yang dapat dilihat pada Tabel 3, dengan responden
terbanyak adalah pada usia di atas 43 tahun yakni sebanyak 32 persen, dan
yang memiliki presentase terkecil adalah usia 26-31 sebesar 12 persen.
Namun secara umum, responden yang diwawancarai adalah berusia diatas
30 tahun sebanyak 73 persen. Hal ini terjadi karena pada usia tersebut,
nasabah mulai memperhatikan kesehatan, risiko, dan pendidikan anak
mereka.
31
Tabel 3. Karakteristik responden berdasarkan usia
Usia Jumlah (orang) Persentase (%) 20 – 25 14 14 26 – 31 12 12 32 – 37 20 20 38 – 43 22 22 >43 32 32
Total 100 100
4. Pekerjaan
Berdasarkan karakteristik pekerjaan, umumnya responden yang
diwawancarai adalah bekerja sebagai wiraswasta yakni sebanyak 47
persen, sedangkan yang memiliki presentase terkecil adalah PNS/ABRI
sebesar 12 persen. Hal ini terjadi karena kalangan wiraswasta mempunyai
banyak kelebihan dana bila dibandingkan dengan pekerjaan lain untuk
diasuransikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan
Pekerjaan Jumlah Persentase Pegawai negeri 12 12 Pegawai swasta 14 14 Ibu Rumah Tangga 20 20 Petani 4 4 Wiraswasta 47 47 Lainnya 3 3
Total 100 100
5. Pendapatan
Pendapatan terbanyak yang diterima oleh responden adalah 54
persen responden yang memiliki pendapatan di atas 5 juta dan sebanyak 2
persen dengan pendapatan di bawah 1,5 juta. Data selengkapnya dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan
Pendapatan Jumlah (orang) Persentase(%) <1.5 juta 2 2 1,5 – 2,0 juta 8 8 2,0 – 3,0 juta 10 10 3,0 – 4,0 juta 12 12
32
Lanjutan Tabel 5 4,0 – 5,0 juta 14 14 > 5 juta 54 54
Total 100 100
6. Pendidikan
Karakteristik yang terakhir adalah pendidikan (Tabel 6), dan
gambaran yang diperoleh adalah bahwa umumnya responden memiliki
pendidikan terakhir adalah sebatas SMU Sederajat yakni sebanyak 40
persen. Responden yang berpendidikan setingkat sarjana adalah sebanyak
20 persen, setingkat diploma sebanyak 15 persen, setingkat pascasarjana
sebanyak 11 persen, setingkat SMP Sederajat sebanyak 12 persen,
selebihnya adalah tamatan SD dalam persentase yang lebih kecil/rendah.
Hal ini terjadi karena yang menjadi nasabah AIG LIPPO adalah
kebanyakan dari kalangan Ibu rumah tangga dan Wiraswasta yang latar
belakang pendidikannya SMU sampai pasca sarjana dan target nasabah
Bancassurance AIG LIPPO adalah masyarakat perkotaan.
Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan
Pendidikan Jumlah Jawaban Responden
Persentase (%)
Tidak sekolah 0 0 SD 2 2 SMP 12 12 SMU 40 40 Diploma 15 15 Sarjana 20 20 Pasca Sarjana 11 11
Total 100 100
4.5. Gambaran Kepesertaan Asuransi AIG LIPPO CABANG BOGOR
Untuk mengetahui preferensi nasabah AIG LIPPO tentang bauran
pemasaran yang ada, maka dibuatlah enam pertanyaan yang dianalisis sebagai
berikut:
1. Jenis Produk yang Digunakan
Jenis produk yang ditawarkan oleh AIG Lippo kepada nasabah
terdiri dari Rezeki Reguler, rezeki junior, rezeki utama, medisave, dan
fortuna. Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden,
33
diketahui bahwa jenis produk yang diminati oleh responden/nasabah
adalah asuransi jenis “Rezeki Reguler” dengan persentase sebesar 60
persen, Rezeki junior 18 persen, Rezeki Utama 11 persen, Medisave 8
persen, Rezeki Asri 7 persen. Tingginya nilai produk rezeki reguler di
mata nasabah karena produk tersebut dianggap memberikan keuntungan
yang lebih kepada nasabah dibandingkan dengan produk lainnya. Dari
produk tersebut nasabah memperoleh manfaat tabungan (hasil investasi)
sekaligus manfaat uang pertanggungan asuransi apabila nasabah
mengalami musibah meninggal dunia, selain itu nasabah juga memperoleh
uang bonus dari kepesertaan asuransinya. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7. Jenis produk yang digunakan nasabah
Produk Jumlah Jawaban Responden Persentase (%)
Rezeki Reguler 60 60 Rezeki Junior 14 14 Rezeki Utama 11 11 Medisave 8 8 Rezeki Asri 7 7
Total 100 100
2. Tujuan memilih produk AIG LIPPO
Masing-masing orang mengikuti asuransi mempunyai tujuan yang
berbeda-beda. Tujuan nasabah mengikuti asuransi di AIG LIPPO Cabang
Bogor dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Tujuan memilih produk AIG LIPPO
Tujuan Jumlah Jawaban Responden Persentase (%)
Menabung 12 12 Investasi 24 24 Proteksi 5 5 Biaya pendidikan 28 28 Asuransi 20 4 Coba-coba 4 20 Lain-lain 5 5
Total 100 100
34
Dari tabel tersebut, diketahui tujuan mengikuti asuransi bagi nasabah
yang paling banyak adalah untuk biaya pendidikan (28%), untuk tujuan
investasi dengan persentase sebesar 24 persen, untuk tujuan asuransi
sebesar 20 persen, untuk menabung 12 persen, dan selebihnya adalah
untuk proteksi dan coba-coba.
3. Lama Kepesertaan
Responden yang diwawancarai merupakan gambaran yang mewakili
nasabah AIG LIPPO Cabang Bogor. Berdasarkan jangka waktu
keanggotaan responden tersebut terlihat bahwa umumnya para responden
telah menjadi nasabah AIG LIPPO Cabang Bogor selama tiga sampai
empat tahun dengan persentase sebanyak 33 persen. Sebanyak 30 persen
responden telah menjadi nasabah selama dua hingga tiga tahun, sebanyak
12 persen responden telah menjadi nasabah selama empat sampai lima
tahun. Bahkan beberapa diantaranya telah menjadi nasabah diatas enam
tahun dengan persentase sebesar 17 persen. Hal ini mengindikasikan
bahwa responden/nasabah memiliki tingkat kepercayaan yang cukup
tinggi terhadap AIG LIPPO Cabang Bogor dan produk yang ditawarkan,
karena apabila nasabah merasa tidak percaya terhadap produk tersebut
maka akan memilih untuk berhenti menjadi nasabah pada waktu yang
tidak dibatasi oleh pihak AIG LIPPO Cabang Bogor. Artinya
nasabah/responden diberi kebebasan untuk berhenti menjadi nasabah pada
waktu yang mereka inginkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 9.
Tabel 9. Lama kepesertaan
Lama kepesertaan Jumlah (orang) Persentase (%) <1 tahun 8 8 2 – 3 tahun 30 30 3 – 4 tahun 33 33 4 – 5 tahun 12 12 >6 tahun 17 17
Total 100 100
35
4. Alasan mengikuti Asuransi AIG LIPPO
Jangka waktu responden menjadi nasabah AIG LIPPO Cabang
Bogor yang tergolong cukup lama berkaitan dengan prosedur yang
diterapkan oleh pihak AIG LIPPO Cabang Bogor dalam melayani
nasabah. Adapun alasan utama yang dikemukakan oleh para responden
adalah bahwa persyaratan di AIG LIPPO Cabang bogor yang dirasakan
mudah dan tidak berbelit-belit (60 persen) adalah menjadi alasan utama
responden/nasabah percaya terhadap produk AIG LIPPO Cabang Bogor.
Alasan lainnya adalah dikarenakan nasabah tersebut adalah juga nasabah
LIPPO BANK (28 persen), sehingga secara prosedur lebih memudahkan,
untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Alasan responden mengikuti asuransi AIG LIPPO Bogor
Alasan Responden Jumlah Jawaban Responden
Persentase (%)
Sudah menjadi nasabah LIPPO Bank 28 28
Persyaratannya mudah 60 60 Ada keluarga yang bekerja di AIG LIPPO 10 10
Lain-lain 2 2 Total 100 100
5. Asuransi lain yang diikuti
Kepemilikan asuransi lain selain asuransi AIG LIPPO Cabang
Bogor yang memiliki persentase terbesar adalah berada pada kategori
missing system dengan persentase sebesar 68 persen, Kemudian CAR
sebesar 18 persen, jiwasraya dengan persentase sebesar 10 persen dan
untuk asuransi EKA LIFE dan BUMIPUTERA masing-masing 2 persen.
Dari hasil yang ada ditemukan data missing system sebesar 68 persen
artinya bahwa responden/nasabah yang ikut asuransi di Bancassurance
AIG LIPPO Cabang Bogor 68 persen belum pernah mengikuti asuransi,
sehingga ini menjadi peluang bagi Bancassurance AIG LIPPO Cabang
Bogor untuk tetap melakukan penetrasi market dan tetap memberikan
layanan yang baik kepada nasabahnya agar nasabah tetap percaya dengan
36
Bancassurance AIG LIPPO Bogor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 11.
Tabel 11. Asuransi lain yang diikuti
Nama Asuransi Jumlah Jawaban Responden Persentase (%)
CAR 18 18 EKA LIFE 2 2 BUMIPUTERA 2 2 JIWASRAYA 10 10 Lainnya 0 0 Missing system 68 68
Total 100 100
6. Media pembayaran yang digunakan
Media pembayaran premi yang paling banyak digunakan nasabah
AIG LIPPO Cabang Bogor adalah Debet LIPPO (63 persen) dengan premi
perbulan Rp 100.000 – 240.000 setiap bulannya (40 persen). Nasabah
memilih media tersebut dikarenakan caranya mudah.
Informasi terhadap media pembayaran sangat berpengaruh dalam
menawarkan kepada nasabah, terutama dalam upaya pemilihan media
yang efektif dan efisien untuk mempromosikan produk/jasanya agar
berhasil dipasar. Informasi pada Tabel 12 berikut ini, merupakan
rangkuman dari berbagai media informasi mengenai AIG LIPPO dalam
kepesertaannya.
Tabel 12. Media pembayaran premi yang dipakai
Media pembayaran Jumlah Jawaban Responden
Persentase (%)
Debet(Lippo,BCA,MANDIRI,dll) 62 62 Tunai 15 15 Transfer 5 5 Kartu kredit 8 8 Lainnya 0 0
Total 100 100
37
4.6. Analisis Tingkat Kesesuaian antara Tingkat Kepentingan dengan
Tingkat Pelaksanaan Kinerja.
Bauran pemasaran yang dianalisis terdiri dari tujuh bauran yang terdiri
dari produk, harga, promosi, tempat, orang, proses, dan bukti fisik. Setiap
dimensi dibagi kembali menjadi beberapa atribut yang mendefinisikan
beberapa bentuk bauran pemasaran.
4.6.1. Bauran Produk
Bauran pemasaran ini menjelaskan beberapa kriteria untuk
menghadirkan dan mengemas berbagai macam produk/jasa sehingga
sesuai dengan permintaan nasabah, dari bauran ini terdapat tiga atribut
yang dianalisis yaitu : keragaman produk yang ditawarkan, mamfaat
produk, dan besarnya bunga yang ditawarkan.
1. Keragaman produk yang ditawarkan
Keragaman produk adalah variasi produk yang ditawarkan
kepada konsumen, ini diperlukan oleh konsumen agar dapat
memilih produk yang sesuai dengan kebutuhannya. Dari hasil
penelitian terhadap 100 responden, menunjukkan bahwa 46 persen
menyatakan atribut keragaman produk cukup penting, 28 persen
menyatakan kurang penting, 16 persen menyatakan penting, dan 10
persen menyatakan sangat penting. Setelah dilakukan pembobotan,
didapat total skor penilaian responden terhadap tingkat kepentingan
adalah 308 (Tabel 13). Hal ini menunjukkan bahwa di mata
nasabah atribut ini cukup penting.
Tabel 13. Tingkat kepentingan keragaman produk yang ditawarkan
Penilaian Nasabah Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 28 28 56 Cukup penting 3 46 46 138 Penting 4 16 16 64 Sangat penting 5 10 10 50
Total 100 100 308
38
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
72 persen responden menyatakan atribut keragaman produk yang
ditawarkan adalah cukup baik, 24 persen menyatakan baik, dan 4
persen menyatakan sangat baik. Setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor tingkat pelaksanaan atribut adalah 332 (Tabel
14). Nilai ini menunjukkan bahwa pelaksanaan terhadap atribut
keragaman produk yang ditawarkan dinilai cukup baik oleh
nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut keragaman
produk yang ditawarkan adalah (332 : 308) x 100% = 107,7%.
Angka ini menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut ini sudah
melebihi harapan nasabah dengan persentase 107,7 persen. Hal ini
terjadi karena produk yang ditawarkan AIG LIPPO sudah
memuaskan para nasabah.
Tabel 14. Penilaian terhadap pelaksanaan atribut keragaman produk yang ditawarkan
Penilaian Nasabah Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 0 0 0 Cukup baik 3 72 72 216 Baik 4 24 24 96 Sangat baik 5 4 4 20
Total 100 100 332
2. Manfaat produk
Dalam dunia asuransi, para konsumen selalu ingin
mendapatkan produk yang memberikan manfaat yang lebih besar
sehingga dalam membeli suatu produk asuransi para konsumen
selalu memilih produk yang memberikan manfaat yang lebih besar.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100 responden
mengenai atribut peralatan kantor, menunjukkan bahwa 43 persen
menyatakan cukup penting, 36 persen menyatakan penting, 21
persen menyatakan kurang penting. Setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat
39
kepentingan atribut ini adalah 315 (Tabel 15). Hal ini menunjukkan
bahwa atribut ini dinilai penting oleh nasabah.
Tabel 15. Penilaian tingkat kepentingan atribut manfaat produk
Penilaian Nasabah Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 21 21 42 Cukup penting 3 43 43 129 Penting 4 36 36 144 Sangat penting 5 0 0 0
Total 100 100 315
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
50 persen responden menyatakan atribut ini adalah baik, 46 persen
menyatakan cukup baik, dan 4 persen menyatakan kurang baik.
Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat
pelaksanaan atribut adalah 346 (Tabel 16). Nilai ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan terhadap atribut ini dinilai baik oleh nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut ini adalah
(346 : 315) x 100% = 109,7%. Angka ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan atribut ini sudah melebihi harapan nasabah dengan
persentase sebesar 109,7 persen.
Tabel 16. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut manfaat produk
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 4 4 8 Cukup baik 3 46 46 138 Baik 4 50 50 200 Sangat baik 5 0 0 0
Total 100 100 346
3. Besarnya Bunga
Besarnya bunga sangat berpengaruh dalam pemilihan produk
asuransi, karena besarnya bunga menjadi salah satu keuntungan
bagi nasabah dalam dunia asuransi. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan terhadap 100 responden mengenai besarnya bunga,
40
menunjukkan bahwa 52 persen menyatakan penting, 41 persen
menyatakan cukup penting, dan 7 persen menyatakan kurang
penting. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor
penilaian responden terhadap tingkat kepentingan atribut ini adalah
345 (Tabel 17). Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini dinilai
penting oleh nasabah.
Tabel 17. Penilaian tingkat kepentingan atribut besarnya bunga
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 7 7 14 Cukup penting 3 41 41 123 Penting 4 52 52 108 Sangat penting 5 0 0 0
Total 100 100 345
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
72 persen responden menyatakan atribut besarnya bunga adalah
baik, 22 persen menyatakan cukup baik, 4 persen menyatakan
kurang baik, dan 2 persen menyatakan sangat baik. Setelah
dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat pelaksanaan
atribut adalah 322 (Tabel 18). Nilai ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan terhadap dinilai cukup baik oleh nasabah.
Nasabah menganggap atribut penting dan dinilai cukup
baik, perbandingan antara total skor kepentingan dan total skor
pelaksanaan masih menunjukkan adanya selisih sebesar 23 poin,
yaitu 345 – 322. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sudah
mencapai tingkat kinerja yang cukup baik, tetapi belum dapat
memenuhi harapan nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut besarnya
premi adalah (322 : 341) x 100% = 94,4%. Angka ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut ini hanya dapat
memenuhi harapan nasabah sebesar 94,4 persen.
41
Tabel 18. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut besarnya bunga.
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 4 4 8 Cukup baik 3 22 22 66 Baik 4 72 72 288 Sangat baik 5 2 2 10
Total 100 100 322
4.6.2. Bauran Harga
Bauran ini menjadi tolak ukur dari kemampuan AIG LIPPO
dalam menetapkan harga sehingga dirasa pas dan dapat diterima oleh
nasabah. Dari bauran ini terdapat tiga atribut yang akan dianalisis
yaitu: besarnya jumlah premi, besarnya pertanggungan yang didapat,
dan besarnya tingkat pengembalian.
1. Besarnya jumlah premi
Besarnya jumlah premi yang dibayarkan merupakan hal
penting bagi nasabah, karena premi adalah jumlah uang yang akan
dikeluarkan oleh nasabah setiap bulan. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan pada 100 responden mengenai besarnya jumlah
premi, menunjukkan bahwa 46 persen menyatakan cukup penting,
39 persen menyatakan penting, 7 persen menyatakan sangat
penting, 4 persen menyatakan kurang penting, dan 4 persen
menyatakan tidak penting. Setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat
kepentingan atribut ini adalah 341 (Tabel 19). Hal ini menunjukkan
bahwa atribut ini dinilai penting oleh nasabah.
Tabel 19. Penilaian terhadap tingkat kepentingan atribut besarnya jumlah premi
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 4 4 4 Kurang penting 2 4 4 8 Cukup penting 3 46 46 138
42
Lanjutan Tabel 19 Penting 4 39 39 156 Sangat penting 5 7 7 35
Total 100 100 341
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
56 persen responden menyatakan atribut besarnya jumlah premi
adalah cukup baik, 30 persen menyatakan baik, dan 12 persen
menyatakan kurang baik, 2 persen menyatakan sangat baik. Setelah
dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat pelaksanaan
atribut adalah 322 (Tabel 20). Nilai ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan terhadap atribut besarnya premi dinilai cukup baik
oleh nasabah.
Nasabah menganggap atribut penting dan dinilai cukup
baik, perbandingan antara total skor kepentingan dan total skor
pelaksanaan masih menunjukkan adanya selisih sebesar 19 poin,
yaitu 341 – 322. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan sudah
mencapai tingkat kinerja yang cukup baik, tetapi belum dapat
memenuhi harapan nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut besarnya
premi adalah (322 : 341) x 100% = 94,4%. Angka ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut ini hanya dapat
memenuhi harapan nasabah sebesar 94,4 persen.
Tabel 20. Penilaian tingkat pelaksanan atribut besarnya premi
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 12 12 24 Cukup baik 3 56 56 168 Baik 4 30 30 120 Sangat baik 5 2 2 10
Total 100 100 322
43
2. Besarnya Pertanggungan yang didapat
Besarnya pertanggungan yang didapat merupakan sejumlah
uang yang didapat karena adanya suatu kejadian atau peristiwa
yang tidak diinginkan. Hal ini menjadi pertimbangan konsumen
dalam memilih produk asuransi.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden,
menunjukkan bahwa 52 persen menyatakan atribut besarnya
pertanggungan yang didapat adalah cukup penting, 39 persen
menyatakan penting, 7 persen menyatakan kurang penting, dan 2
persen menyatakan sangat penting. Setelah dilakukan pembobotan,
didapat total skor penilaian responden terhadap tingkat kepentingan
adalah 336 (Tabel 21). Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini
penting.
Tabel 21. Tingkat kepentingan terhadap besarnya pertanggungan yang didapat
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 7 7 14 Cukup penting 3 52 52 156 Penting 4 39 39 156 Sangat penting 5 2 2 10
Total 100 100 336
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
46 persen responden menyatakan atribut besarnya pertanggungan
yang didapat adalah cukup baik, 46 persen menyatakan baik, 4
persen menyatakan sangat baik, dan 4 persen menyatakan kurang
baik. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat
pelaksanaan atribut adalah 350 (Tabel 22). Nilai ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan terhadap atribut besarnya pertanggungan yang
didapat dinilai baik oleh nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut ini adalah
(350 : 336) x 100% = 104,1%. Angka ini menunjukkan bahwa
44
pelaksanaan atribut ini sudah melebihi harapan nasabah dengan
persentase 104,1 persen.
Tabel 22. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut besarnya pertanggungan yang didapat
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 4 4 8 Cukup baik 3 46 46 138 Baik 4 46 46 184 Sangat baik 5 4 4 20
Total 100 100 350
3. Besarnya tingkat pengembalian
Dalam setiap transaksi asuransi ada tingkat pengembalian
yang akan diterima nasabah, apabila dalam jangka pertanggungan
tidak terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Berdasarkan hasil
penelitian terhadap 100 responden, menunjukkan bahwa 52 persen
menyatakan atribut besarnya tingkat pengembalian cukup penting,
46 persen menyatakan penting, dan 2 persen menyatakan kurang
penting. Setelah dilakukan pembobotan, didapat total skor
penilaian responden terhadap tingkat kepentingan adalah 314
(Tabel 23). Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini cukup penting.
Tabel 23. Penilaian terhadap tingkat kepentingan besarnya tingkat pengembalian
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 2 2 4 Cukup penting 3 52 52 156 Penting 4 46 46 184 Sangat penting 5 0 0 0
Total 100 100 314
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
46 persen responden menyatakan atribut besarnya tingkat
pengembalian adalah baik, 26 persen menyatakan cukup baik, 20
persen menyatakan sangat baik, dan 8 persen menyatakan tidak
baik. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat
45
pelaksanaan atribut ini adalah 370 (Tabel 24). Nilai ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan terhadap atribut besarnya tingkat
pengembalian adalah baik oleh nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut besarnya
tingkat pengembalian yang didapat adalah (370 : 314) x 100% =
117,8%. Angka ini menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut ini
sudah melebihi harapan nasabah dengan persentase sebesar 117,8
persen.
Tabel 24. Penilaian terhadap tingkat pelaksanaan besarnya tingkat pengembalian yang didapat
Penilaian Nasabah
Bobot (a) Jumlah (b) Persentase
(%) Skor
(c = a x b) Tidak baik 1 8 8 8 Kurang baik 2 0 0 0 Cukup baik 3 26 26 78 Baik 4 46 46 184 Sangat baik 5 20 20 100
Total 100 100 370
4.6.3. Bauran Tempat
Bauran ini menggambarkan kemampuan AIG LIPPO dalam
menerapkan kebijakan tempat yang baik sehingga dapat
mempermudah nasabah menjangkau lokasi dan mendapatkan sarana
parkir yang luas.
1. Kemudahan menjangkau lokasi (strategis)
Jasa secara umum diproduksi dan dikonsumsi pada waktu
yang bersamaan, sehingga untuk mengkonsumsi jasa secara umum
konsumen harus datang langsung ke tempat penyedia jasa tersebut.
Dalam hal ini AIG LIPPO harus menentukan lokasi kantor yang
tepat agar mudah di jangkau oleh nasabahnya.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 100 responden,
menunjukkan bahwa 58 persen menyatakan atribut kemudahan
menjangkau lokasi penting, 27 persen menyatakan cukup penting,
10 persen menyatakan sangat penting, 3 persen menyatakan kurang
penting, dan 2 persen menyatakan tidak penting. Setelah dilakukan
46
pembobotan, didapat total skor penilaian responden terhadap
tingkat kepentingan adalah 371 (Tabel 25). Hal ini menunjukkan
bahwa atribut ini penting.
Tabel 25. Penilaian tingkat kepentingan kemudahan menjangkau lokasi
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 2 2 2 Kurang penting 2 3 3 6 Cukup penting 3 27 27 81 Penting 4 58 58 232 Sangat penting 5 10 10 50
Total 100 100 371
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
54 persen responden menyatakan atribut kemudahan menjangkau
lokasi adalah baik, 20 persen menyatakan cukup baik, 16 persen
menyatakan sangat baik, 6 persen menyatakan kurang baik, dan 4
persen menyatakan tidak baik. Setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor tingkat pelaksanaan atribut ini adalah 372
(Tabel 26). Nilai ini menunjukkan bahwa pelaksanaan terhadap
atribut kemudahan menjangkau lokasi baik oleh nasabah.
Nasabah menganggap atribut kemudahan menjangkau
lokasi penting dan penilaian terhadap atribut ini baik,
perbandingan antara total skor kepentingan dan total skor
pelaksanaan masih menunjukkan adanya selisih sebesar 2 poin,
yaitu 370 – 372. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut
ini mencapai tingkat kinerja baik dan sudah dapat memenuhi
harapan nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut ini adalah
(372 : 370) x 100% = 100,5%. Angka ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan atribut ini sudah melebihi harapan nasabah dengan
persentase sebesar 100,5 persen.
47
Tabel 26. Penilaian tingkat pelaksanaan kemudahan menjangkau lokasi
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 4 4 4 Kurang baik 2 6 6 12 Cukup baik 3 20 20 60 Baik 4 54 54 216 Sangat baik 5 16 16 80
Total 100 100 372
2. Sarana Parkir
Dengan sarana parkir yang luas, maka memudahkan
nasabah untuk memarkir kendaraannya. Berdasarkan hasil
penelitian terhadap 100 responden, menunjukkan bahwa 68 persen
menyatakan atribut sarana parkir penting, 19 persen menyatakan
cukup penting, 9 persen menyatakan kurang penting, dan 4 persen
menyatakan sangat penting. Setelah dilakukan pembobotan,
didapat total skor penilaian responden terhadap tingkat kepentingan
atribut ini adalah 367 (Tabel 27). Hal ini menunjukkan bahwa
atribut ini penting.
Tabel 27. Penilaian terhadap tingkat kepentingan sarana parkir
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 9 9 18 Cukup penting 3 19 19 57 Penting 4 68 68 272 Sangat penting 5 4 4 20
Total 100 100 367
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
84 persen responden menyatakan atribut sarana parkir adalah baik,
10 persen menyatakan sangat baik, 4 persen menyatakan tidak
baik, dan 2 persen menyatakan cukup baik. Setelah dilakukan
pembobotan, diperoleh total skor tingkat pelaksanaan atribut ini
adalah 400 (Tabel 28). Nilai ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
terhadap atribut sarana parkir dinilai baik oleh nasabah.
48
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut sarana parkir
adalah (367 : 400) x 100% = 108,9%. Angka ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan atribut ini sudah melebihi harapan nasabah
dengan persentase sebesar 108,9 persen.
Tabel 28. Penilaian terhadap pelaksanaan sarana parkir
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 9 9 18 Cukup baik 3 19 19 57 Baik 4 68 68 272 Sangat baik 5 4 4 20
Total 100 100 400
4.6.4. Bauran Promosi
Bauran pemasaran ini menggambarkan kemampuan AIG LIPPO
dalam memilih dan menggunakan sarana promosi yang tepat dalam
membujuk para pelanggan potensial agar tertarik menjadi nasabah AIG
LIPPO Cabang Bogor. Dari bauran ini terdapat empat atribut yang
akan dianalisis yaitu: iklan media eletronik, iklan media cetak, promosi
door to door, dan penggunaan billboard.
1. Iklan Media Eletronik
Dunia sekarang sudah masuk era globalisasi, dimana media
untuk melakukan promosi tidak hanya melalui surat kabar,
billboard, atau selebaran/ pamflet, sekarang sudah tersedia media
eletronik sebagai media promosi. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada 100 responden mengenai atribut iklan media
eletronik, menunjukkan bahwa 60 persen menyatakan penting, 26
persen menyatakan cukup penting, 10 persen menyatakan sangat
penting, dan 4 persen menyatakan kurang penting. Setelah
dilakukan pembobotan, diperoleh total skor penilaian responden
terhadap tingkat kepentingan atribut ini adalah 376 (Tabel 29). Hal
ini menunjukkan bahwa atribut ini dinilai penting oleh nasabah.
49
Tabel 29. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut iklan media eletronik
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 4 4 8 Cukup penting 3 26 26 78 Penting 4 60 60 240 Sangat penting 5 10 10 50
Total 100 100 376
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
50 persen responden menyatakan atribut ini adalah cukup baik, 26
persen menyatakan baik, 12 persen menyatakan kurang baik, 8
persen menyatakan tidak baik, dan 4 persen menyatakan sangat
baik. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat
pelaksanaan atribut adalah 306 (Tabel 30). Nilai ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan terhadap atribut iklan media eletronik cukup
baik oleh nasabah.
Nasabah menganggap atribut iklan media eletronik penting
dan menilai tingkat pelaksanaan atribut ini cukup baik,
perbandingan antara total skor kepentingan dan total skor
pelaksanaan menunjukkan adanya selisih sebesar 70 poin, yaitu
376 – 306. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut ini
sudah mencapai level cukup baik, tetapi belum dapat memenuhi
harapan nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut ini adalah
(306 : 376) x 100% = 81,3%. Angka ini Angka ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan atribut ini hanya dapat memenuhi harapan
nasabah sebesar 81,3 persen. Ini juga disebabkan karena teknologi
media eletronik yang semakin maju sehingga konsumen ingin AIG
LIPPO lebih memanfaatkan media eletronik dalam melakukan
promosi.
50
Tabel 30. Penilaian terhadap tingkat pelaksanaan atribut iklan media eletronik
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 8 8 8 Kurang baik 2 12 12 24 Cukup baik 3 50 50 150 Baik 4 26 26 104 Sangat baik 5 4 4 20
Total 100 100 306
2. Iklan Media Cetak
Pemasangan iklan media cetak merupakan salah satu cara
dalam melakukan promosi terhadap konsumen. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan pada 100 responden mengenai atribut,
menunjukkan bahwa 40 persen menyatakan penting, 40 persen
menyatakan cukup penting, 8 persen menyatakan kurang penting, 7
persen menyatakan tidak penting, dan 5 persen menyatakan sangat
penting. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor
penilaian responden terhadap tingkat kepentingan atribut ini adalah
328 (Tabel 31). Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini dinilai
cukup penting oleh nasabah.
Tabel 31. Penilaian tingkat kepentingan atribut iklan media cetak
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 7 7 7 Kurang penting 2 8 8 16 Cukup penting 3 40 40 120 Penting 4 40 40 160 Sangat penting 5 5 5 25
Total 100 100 328
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
78 persen responden menyatakan atribut iklan media cetak adalah
baik, 12 persen menyatakan sangat baik, 4 persen menyatakan
kurang baik, 4 persen menyatakan cukup baik, dan 2 persen
menyatakan tidak baik. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh
total skor tingkat pelaksanaan atribut adalah 344 (Tabel 32). Nilai
51
ini menunjukkan bahwa pelaksanaan terhadap atribut iklan media
cetak dinilai baik oleh nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut in adalah (328
: 344) x 100% = 104,8%. Angka ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan atribut ini melebihi harapan nasabah, atau dengan kata
lain bahwa para nasabah merasa puas terhadap pelaksanaan atribut
tersebut.
Tabel 32. Penilaian terhadap tingkat pelaksanaan atribut iklan media cetak
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 2 2 2 Kurang baik 2 4 4 8 Cukup baik 3 4 4 12 Baik 4 78 78 312 Sangat baik 5 12 12 60
Total 100 100 344
3. Penggunaan Billboard
Penggunaan billboard juga salah satu cara dalam
mempromosikan produk atau jasa, disamping promosi dengan
iklan di media cetak. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
pada 100 responden mengenai atribut penggunaan Billboard,
menunjukkan bahwa 47 persen menyatakan cukup penting, 46
persen menyatakan penting, dan 5 persen menyatakan kurang
penting, dan 2 persen menyatakan sangat penting. Setelah
dilakukan pembobotan, diperoleh total skor penilaian responden
terhadap tingkat kepentingan atribut ini adalah 345 (Tabel 33). Hal
ini menunjukkan bahwa atribut ini dinilai penting oleh nasabah.
Tabel 33. Penilaian tingkat kepentingan atribut penggunaan Billboard
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 5 5 10 Cukup penting 3 47 47 141
52
Lanjutan Tabel 33 Penting 4 46 46 184 Sangat penting 5 2 2 10
Total 100 100 345
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
74 persen responden menyatakan atribut ini adalah baik, 18 persen
menyatakan cukup baik, 4 persen menyatakan kurang baik dan 4
persen menyatakan sangat baik. Setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor tingkat pelaksanaan atribut adalah 378 (Tabel
34). Nilai ini menunjukkan bahwa pelaksanaan terhadap atribut
penggunaan Billboard dinilai baik oleh nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut ini adalah
(378 : 345) x 100% = 109,6%. Angka ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan atribut ini melebihi harapan nasabah, atau dengan kata
lain bahwa para nasabah merasa puas terhadap pelaksanaan atribut
tersebut.
Tabel 34. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut penggunaan Billboard
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 4 4 8 Cukup baik 3 18 18 54 Baik 4 74 74 296 Sangat baik 5 4 4 20
Total 100 100 378
4. Promosi door to door atau Personal selling
Promosi door to door dilakukan oleh perusahaan, dimana
karyawan perusahaan langsung menemui para konsumennya untuk
menawarkan produk. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
pada 100 responden mengenai atribut promosi door to door,
menunjukkan bahwa 64 persen menyatakan penting, 20 persen
menyatakan cukup penting, dan 2 persen menyatakan kurang
penting. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor
penilaian responden terhadap tingkat kepentingan atribut ini adalah
53
368 (Tabel 35). Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini dinilai
penting oleh nasabah.
Tabel 35. Penilaian terhadap tingkat kepentingan atribut personal selling
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 8 8 16 Cukup penting 3 22 22 66 Penting 4 64 64 256 Sangat penting 5 6 6 30
Total 100 100 368
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
81 persen responden menyatakan atribut ini adalah baik, 18 persen
menyatakan cukup baik, dan 1 persen menyatakan kurang baik.
Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat
pelaksanaan atribut adalah 380 (Tabel 36). Nilai ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan terhadap atribut ini dinilai baik oleh nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut ini adalah
(368 : 376) x 100% = 102,1%. Angka ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan atribut ini melebihi harapan nasabah, atau dengan kata
lain bahwa para nasabah merasa puas terhadap pelaksanaan atribut
tersebut.
Tabel 36. Penilaian terhadap pelaksanaan atribut personal selling
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 1 1 2 Cukup baik 3 18 18 54 Baik 4 81 81 324 Sangat baik 5 0 0 0
Total 100 100 380
4.6.5. Bauran Orang
Bauran pemasaran ini menjelaskan kriteria kemampuan AIG
LIPPO membentuk karyawan yang berkualitas tinggi sehingga para
nasabah merasa puas, karena dilayani oleh karyawan yang berkualitas.
54
Dari bauran ini terdapat tiga atribut yang akan dianalisis yaitu: kualitas
staf, kepercayaan dan kejujuran karyawan, dan tingkat pengetahuan
karyawan tentang produk.
1. Kualitas Staf/Pegawai
Dalam memasarkan suatu produk, perusahaan harus
mempunyai staf atau pegawai yang berkualitas, karena dengan staf
yang berkualitas rencana promosi dapat berjalan sesuai dengan
rencana. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100
responden mengenai atribut kualitas staff, menunjukkan bahwa 56
persen menyatakan penting, 33 persen menyatakan cukup penting,
5 persen menyatakan kurang penting dan 6 persen menyatakan
sangat penting. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor
penilaian responden terhadap tingkat kepentingan atribut ini adalah
363 (Tabel 37). Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini dinilai
penting oleh nasabah.
Tabel 37. Penilaian tingkat kepentingan atribut kualitas staf
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 5 5 10 Cukup penting 3 33 33 99 Penting 4 56 56 224 Sangat penting 5 6 6 60
Total 100 100 363
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
74 persen responden menyatakan atribut ini adalah baik, 20 persen
menyatakan cukup baik, 4 persen menyatakan kurang baik dan 2
persen menyatakan sangat baik. Setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor tingkat pelaksanaan atribut adalah 374 (Tabel
38). Nilai ini menunjukkan bahwa pelaksanaan terhadap atribut
kualitas staf/ pegawai dinilai baik oleh nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut kualitas
staf/pegawai adalah (363 : 374) x 100% = 103%. Angka ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut ini melebihi harapan
55
nasabah, atau dengan kata lain bahwa para nasabah merasa puas
terhadap pelaksanaan atribut tersebut.
Tabel 38. Penilaian tingkat kinerja atribut kualitas staf/pegawai
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 4 4 8 Cukup baik 3 20 20 60 Baik 4 74 74 296 Sangat baik 5 2 2 10
Total 100 100 374
2. Tingkat pengetahuan karyawan tentang produk
Setiap karyawan harus mengetahui seluk-beluk produk
yang ditawarkan, sehingga dalam menjelaskan kepada nasabah
tidak terjadi kesalah pahaman, karena ada kesalahan dalam
penjelasan mengenai produk. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan pada 100 responden mengenai atribut tingkat
pengetahuan karyawan terhadap produk, menunjukkan bahwa 60
persen menyatakan penting, 29 persen menyatakan cukup penting,
dan 11 persen menyatakan sangat penting. Setelah dilakukan
pembobotan, diperoleh total skor penilaian responden terhadap
tingkat kepentingan atribut ini adalah 382 (Tabel 39). Hal ini
menunjukkan bahwa atribut ini dinilai penting oleh nasabah.
Tabel 39. Penilaian tingkat kepentingan tingkat pengetahuan karyawan tentang produk
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 0 0 0 Cukup penting 3 29 29 87 Penting 4 60 60 240 Sangat penting 5 11 11 55
Total 100 100 382
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
88 persen responden menyatakan atribut tingkat pengetahuan
karyawan tentang produk adalah baik, 10 persen menyatakan
56
cukup baik, dan 2 persen menyatakan sangat baik. Setelah
dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat pelaksanaan
atribut adalah 392 (Tabel 40). Nilai ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan terhadap atribut ini dinilai baik oleh nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut ini adalah
(392 : 382) x 100% = 102,6%. Angka ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan atribut ini melebihi harapan nasabah, atau dengan kata
lain bahwa para nasabah merasa puas terhadap pelaksanaan atribut
tersebut.
Tabel 40. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut tingkat pengetahuan karyawan tentang produk
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 0 0 0 Cukup baik 3 10 10 30 Baik 4 88 88 352 Sangat baik 5 2 2 10
Total 100 100 392
3. Tingkat Kepercayaan dan Kejujuran Karyawan AIG LIPPO
Kepercayaan dan kejujuran karyawan sangat dituntut oleh
para nasabah, karena kejujuran dari karyawan dapat menjadi nilai
tambah perusahaan dimata nasabah. Semakin tinggi tingkat
kejujuran, semakin bagus nilai perusahaan dimata nasabah.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100
responden mengenai atribut kepercayaan dan kejujuran karyawan
AIG LIPPO, menunjukkan bahwa 56 persen menyatakan penting,
27 persen menyatakan cukup penting, dan 17 persen menyatakan
sangat penting. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor
penilaian responden terhadap tingkat kepentingan atribut ini adalah
390 (Tabel 41). Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini dinilai
penting oleh nasabah.
57
Tabel 41. Penilaian terhadap tingkat kepentingan atribut kepercayaan dan kejujuran karyawan AIG LIPPO
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 0 0 0 Cukup penting 3 27 27 81 Penting 4 56 56 224 Sangat penting 5 17 17 85
Total 100 100 390
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
68 persen responden menyatakan atribut kepercayaan dan
kejujuran karyawan AIG LIPPO adalah baik, 16 persen
menyatakan baik, 8 persen menyatakan tidak baik, 4 persen
menyatakan kurang baik dan 4 persen menyatakan sangat baik.
Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat
pelaksanaan atribut adalah 356 (Tabel 42). Nilai ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan terhadap atribut kepercayaan dan kejujuran
karyawan AIG LIPPO dinilai baik oleh nasabah.
Nasabah menganggap atribut kepercayaan dan kejujuran
karyawan AIG LIPPO penting dan menilai tingkat pelaksanaan
atribut ini baik, perbandingan antara total skor kepentingan dan
total skor pelaksanaan masih menunjukkan adanya selisih sebesar
34 poin, yaitu 390 – 356. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun
pelaksanaan atribut ini sudah mencapai level baik, tetapi tidak
dapat memenuhi harapan nasabah secara maksimal.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut ini adalah
(356 : 390) x 100% = 91,2%. Angka ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan atribut ini hanya memenuhi harapan nasabah sebesar
91,2 persen, atau dengan kata lain bahwa para nasabah belum
merasa puas terhadap pelaksanaan atribut tersebut.
58
Tabel 42. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut kepercayaan dan kejujuran karyawan AIG LIPPO
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 8 8 8 Kurang baik 2 4 4 8 Cukup baik 3 16 16 48 Baik 4 68 68 272 Sangat baik 5 4 4 20
Total 100 100 356
4.6.6. Bauran Proses
Bauran pemasaran ini menggambarkan kemampuan AIG
LIPPO dalam memberikan pelayanan kepada nasabahnya, semakin
baik pelayanan yang diberikan maka nasabah akan merasa puas. Dari
bauran ini terdapat empat atribut yang dianalisis yaitu: keramahan dan
kesopanan karyawan dalam memberikan pelayanan, pelayanan
diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan,
prosedur pembayaran premi, dan proses klaim meninggal atau sakit.
1. Keramahan dan Kesopanan Karyawan dalam memberikan
Pelayanan
Keramahan dan kesopanan yang diberikan dalam industri
jasa akan menimbulkan citra positif bagi perusahaan. AIG LIPPO
sebagai salah satu penyedia jasa keuangan asuransi, dituntut untuk
dapat memberikan pelayanan yang terbaik untuk nasabahnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100
responden mengenai atribut keramahan dan kesopanan karyawan
dalam memberikan pelayanan, menunjukkan bahwa 65 persen
menyatakan penting, 31 persen menyatakan cukup penting, dan 4
persen menyatakan sangat penting. Setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat
kepentingan atribut ini adalah 373 (Tabel 43). Hal ini menunjukkan
bahwa atribut ini dinilai penting oleh nasabah.
59
Tabel 43. Penilaian tingkat kepentingan atribut keramahan dan kesopanan karyawan dalam memberikan pelayanan
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 0 0 0 Cukup penting 3 31 31 93 Penting 4 65 65 260 Sangat penting 5 4 4 20
Total 100 100 373
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
52 persen responden menyatakan keramahan dan kesopanan
karyawan dalam memberikan pelayanan adalah baik, 32 persen
menyatakan baik, 8 persen menyatakan kurang baik, 6 persen
menyatakan tidak baik dan 2 persen menyatakan sangat baik. Setelah
dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat pelaksanaan
atribut adalah 336 (Tabel 44). Nilai ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan terhadap atribut keramahan dan kesopanan karyawan
dalam memberikan pelayanan dinilai baik oleh nasabah.
Nasabah menganggap atribut keramahan dan kesopanan
karyawan dalam memberikan pelayanan penting dan menilai tingkat
pelaksanaan atribut ini baik, perbandingan antara total skor
kepentingan dan total skor pelaksanaan masih menunjukkan adanya
selisih sebesar 37 poin, yaitu 373 – 336. Hal ini menunjukkan bahwa
meskipun pelaksanaan atribut ini sudah mencapai level baik, tetapi
tidak dapat memenuhi harapan nasabah secara maksimal.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut keramahan dan
kesopanan karyawan dalam memberikan pelayanan adalah (336 :
373) x 100% = 90,8%. Angka ini menunjukkan bahwa pelaksanaan
atribut ini hanya memenuhi harapan nasabah sebesar 90,8 persen,
atau dengan kata lain bahwa para nasabah belum merasa puas
terhadap pelaksanaan atribut tersebut.
60
Tabel 44. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut keramahan dan kesopanan karyawan dalam memberikan pelayanan
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b) Persentase (%) Skor
(c = a x b) Tidak baik 1 6 6 6 Kurang baik 2 8 8 16 Cukup baik 3 32 32 96 Baik 4 52 52 208 Sangat baik 5 2 2 10
Total 100 100 336
2. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan
yang ditetapkan
Dalam setiap aktivitas yang dilakukan selalu dibatasi oleh
norma ataupun aturan yang berlaku. Dalam layanan fasilitas asuransi
yang diberikan AIG LIPPO kepada nasabahnya, petugas harus
tunduk dan taat pada prosedur dan kebijakan yang dikeluarkan oleh
perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100
responden mengenai atribut pelayanan yang diberikan sesuai dengan
prosedur dan kebijakan yang ditetapkan, menunjukkan bahwa 51
persen menyatakan penting, 42 persen menyatakan cukup penting,
dan 3 persen menyatakan sangat penting. Setelah dilakukan
pembobotan, diperoleh total skor penilaian responden terhadap
tingkat kepentingan atribut ini adalah 365 (Tabel 45). Hal ini
menunjukkan bahwa atribut ini dinilai penting oleh nasabah.
Tabel 45. Penilaian tingkat kepentingan atribut pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 0 0 0 Cukup penting 3 42 42 126 Penting 4 51 51 204 Sangat penting 5 7 7 35
Total 100 100 365
61
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
48 persen responden menyatakan atribut pelayanan yang diberikan
sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan adalah baik,
40 persen menyatakan baik, 6 persen menyatakan kurang baik, 4
persen menyatakan sangat baik dan 2 persen menyatakan tidak
baik. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat
pelaksanaan atribut adalah 346 (Tabel 46). Nilai ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan terhadap atribut pelayanan yang diberikan
sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan dinilai baik
oleh nasabah.
Nasabah menganggap atribut pelayanan yang diberikan
sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan penting dan
menilai tingkat pelaksanaan atribut ini baik, perbandingan antara
total skor kepentingan dan total skor pelaksanaan masih
menunjukkan adanya selisih sebesar 19 poin, yaitu 365 – 346. Hal
ini menunjukkan bahwa meskipun pelaksanaan atribut ini sudah
mencapai level baik, tetapi tidak dapat memenuhi harapan nasabah
secara maksimal.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut pelayanan
yang diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang
ditetapkan adalah (346 : 365) x 100% = 94,7%. Angka ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut ini hanya memenuhi
harapan nasabah sebesar 90,7 persen, atau dengan kata lain bahwa
para nasabah belum merasa puas terhadap pelaksanaan atribut
tersebut.
Tabel 46. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan
Penilaian Nasabah
Bobot (a) Jumlah (b) Persentase
(%) Skor
(c = a x b)Tidak baik 1 2 2 2 Kurang baik 2 6 6 12 Cukup baik 3 40 40 120 Baik 4 48 48 142
62
Lanjutan Tabel 46 Sangat baik 5 4 4 20
Total 100 100 346
3. Prosedur Pembayaran Premi
Bagi nasabah asuransi, mudahnya prosedur pembayaran
premi merupakan hal penting, karena para nasabah ingin mendapat
kemudahan sehingga tidak mengganggu aktivitas lain.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100 responden
mengenai prosedur pembayaran premi, menunjukkan bahwa 52
persen menyatakan penting, 44 persen menyatakan cukup penting,
2 persen menyatakan sangat penting dan 2 persen menyatakan
kurang penting. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total
skor penilaian responden terhadap tingkat kepentingan atribut ini
adalah 354 (Tabel 47). Hal ini menunjukkan bahwa atribut ini
dinilai penting oleh nasabah.
Tabel 47. Penilaian tingkat kepentingan atribut prosedur pembayaran premi
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 2 2 4 Cukup penting 3 44 44 132 Penting 4 52 52 208 Sangat penting 5 2 2 10
Total 100 100 354
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
58 persen responden menyatakan atribut proses pembayaran premi
adalah baik, 30 persen menyatakan cukup baik, 8 persen menyatakan
sangat baik, dan 4 persen menyatakan kurang baik. Setelah dilakukan
pembobotan, diperoleh total skor tingkat pelaksanaan atribut adalah
370 (Tabel 48). Nilai ini menunjukkan bahwa pelaksanaan terhadap
atribut prosedur pembayaran premi dinilai baik oleh nasabah.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut prosedur
pembayaran premi adalah (370 : 354) x 100% = 105,6%. Angka ini
63
menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut ini melebihi harapan
nasabah, atau dengan kata lain bahwa para nasabah merasa puas
terhadap pelaksanaan atribut tersebut.
Tabel 48. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut prosedur pembayaran premi
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 4 4 8 Cukup baik 3 30 30 90 Baik 4 58 58 232 Sangat baik 5 8 8 40
Total 100 100 370
4. Proses Klaim Meninggal atau Sakit
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100
responden mengenai atribut proses klaim meninggal atau sakit,
menunjukkan bahwa 62 persen menyatakan penting, 33 persen
menyatakan cukup penting, 3 persen menyatakan sangat penting, dan
2 persen menyatakan kurang penting. Setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat
kepentingan atribut ini adalah 366 (Tabel 49). Hal ini menunjukkan
bahwa atribut ini dinilai penting oleh nasabah.
Tabel 49. Penilaian tingkat kepentingan atribut proses klaim meninggal atau sakit
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 2 2 4 Cukup penting 3 33 33 99 Penting 4 62 62 248 Sangat penting 5 3 3 15
Total 100 100 366
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
40 persen responden menyatakan atribut proses klaim meninggal
atau sakit adalah baik, 40 persen menyatakan baik, 16 persen
menyatakan kurang baik dan 4 persen menyatakan sangat baik.
Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat
64
pelaksanaan atribut adalah 332 (Tabel 50). Nilai ini menunjukkan
bahwa pelaksanaan terhadap atribut proses klaim meninggal atau
sakit dinilai cukup baik oleh nasabah.
Nasabah menganggap atribut proses klaim meninggal/sakit
penting dan menilai tingkat pelaksanaan atribut ini cukup baik,
perbandingan antara total skor kepentingan dan total skor
pelaksanaan masih menunjukkan adanya selisih sebesar 32 poin,
yaitu 366 – 332. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun
pelaksanaan atribut ini sudah cukup baik, tetapi tidak dapat
memenuhi harapan nasabah secara maksimal.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut proses klaim
meninggal atau sakit adalah (332 : 366) x 100% = 90,7%. Angka
ini menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut ini hanya memenuhi
harapan nasabah sebesar 90,7 persen, atau dengan kata lain bahwa
para nasabah belum merasa puas terhadap pelaksanaan atribut
tersebut.
Tabel 50. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut proses klaim meninggal atau sakit
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 16 16 32 Cukup baik 3 40 40 120 Baik 4 40 40 160 Sangat baik 5 4 4 20
Total 100 100 332
4.6.7. Bauran Bukti Fisik
Bauran ini menjelaskan tentang kemampuan AIG LIPPO dalam
memperlihatkan bukti fisik yang menarik sehingga dapat memberikan
kenyaman kepada para nasabah. Bauran ini juga dapat menandakan
bahwa AIG LIPPO adalah perusahaan yang besar. Dari bauran ini
terdapat tiga atribut yang akan dianalisis yaitu desain dan layout
kantor, kebersihan dan kenyamanan kantor, dan peralatan kantor.
65
1. Desain atau Layout Kantor
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100
responden mengenai atribut desain dan layout kantor,
menunjukkan bahwa 66 persen menyatakan cukup penting, dan 34
persen menyatakan penting. Setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat
kepentingan atribut ini adalah 334 (Tabel 51). Hal ini menunjukkan
bahwa atribut ini dinilai cukup penting oleh nasabah.
Tabel 51. Penilaian tingkat kepentingan atribut desain dan layout kantor
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 0 0 0 Cukup penting 3 66 66 198 Penting 4 34 34 136 Sangat penting 5 0 0 0
Total 100 100 334
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
70 persen responden menyatakan desain dan layout kantor adalah
cukup baik, 18 persen menyatakan baik, dan 12 persen menyatakan
kurang baik. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor
tingkat pelaksanaan atribut adalah 306 (Tabel 52). Nilai ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan terhadap atribut desain dan
layout dinilai cukup baik oleh nasabah.
Walaupun nasabah menganggap atribut desain layout
kantor cukup penting dan menilai tingkat pelaksanaan atribut ini
cukup baik, tetapi perbandingan antara total skor kepentingan dan
total skor pelaksanaan masih menunjukkan adanya selisih sebesar
28 poin, yaitu 334 – 306. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun
pelaksanaan atribut ini sudah cukup baik, tetapi tidak dapat
memenuhi harapan nasabah secara maksimal.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut desain dan
layout kantor adalah (306 : 334) x 100% = 91,6%. Angka ini
66
menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut ini hanya memenuhi
harapan nasabah sebesar 91,6 persen, atau dengan kata lain bahwa
para nasabah belum merasa puas terhadap pelaksanaan atribut
tersebut.
Tabel 52. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut desain dan layout kantor
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 12 12 24 Cukup baik 3 70 70 210 Baik 4 18 18 72 Sangat baik 5 0 0 0
Total 100 100 306
2. Kebersihan dan Kenyamanan Kantor
Ruangan yang bersih dan nyaman akan menimbulkan citra
yang positif bagi perusahaan. AIG LIPPO Cabang Bogor selalu
menjaga kebersihan ruang kantor, Agar para nasabah datang bisa
merasa nyaman.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100
responden mengenai atribut kebersihan dan kenyamanan kantor,
menunjukkan bahwa 53 persen menyatakan cukup penting, dan 47
persen menyatakan penting. Setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat
kepentingan atribut ini adalah 347 (Tabel 53). Hal ini menunjukkan
bahwa atribut ini dinilai penting oleh nasabah.
Tabel 53. Penilaian tingkat kepentingan atribut kebersihan dan kenyamanan kantor
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 0 0 0 Cukup penting 3 53 53 159 Penting 4 47 47 188 Sangat penting 5 0 0 0
Total 100 100 347
67
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
64 persen responden menyatakan atribut kebersihan dan
kenyamanan kantor adalah cukup baik, 34 persen menyatakan
cukup baik, dan 2 persen menyatakan sangat baik. Setelah
dilakukan pembobotan, diperoleh total skor tingkat pelaksanaan
atribut adalah 338 (Tabel 54). Nilai ini menunjukkan bahwa
pelaksanaan terhadap atribut kebersihan dan kenyamanan kantor
dinilai baik oleh nasabah.
Nasabah menganggap atribut kebersihan dan kenyamanan
kantor penting dan menilai tingkat pelaksanaan atribut ini baik,
perbandingan antara total skor kepentingan dan total skor
pelaksanaan masih menunjukkan adanya selisih sebesar 6 poin,
yaitu 347 – 338. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan atribut
ini sudah mencapai level baik, tetapi belum dapat memenuhi
harapan nasabah secara optimun.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut kebersihan
dan kenyamanan kantor adalah (338 : 347) x 100% = 97,4%.
Angka ini menunjukkan bahwa dari harapan nasabah terhadap
atribut ini, AIG LIPPO Cabang Bogor memenuhi harapan nasabah
sebesar 97,4 persen, berarti masih ada sebagian nasabah yang
belum puas.
Tabel 54. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut kebersihan dan kenyamanan kantor
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 0 0 0 Cukup baik 3 64 64 192 Baik 4 34 34 136 Sangat baik 5 2 2 10
Total 100 100 338
3. Peralatan Kantor
Peralatan kantor yang lengkap dan menarik akan
memberikan kesan yang baik kepada para nasabah, oleh karena itu
68
perusahaan harus menyediakan peralatan kantor yang bermutu
untuk para karyawannya dan nasabahnya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100
responden mengenai atribut peralatan kantor, menunjukkan bahwa
61 persen menyatakan cukup penting, 27 persen menyatakan
penting, 10 persen menyatakan kurang penting dan 2 persen
menyatakan sangat penting setelah dilakukan pembobotan,
diperoleh total skor penilaian responden terhadap tingkat
kepentingan atribut ini adalah 321 (Tabel 55). Hal ini menunjukkan
bahwa atribut ini dinilai cukup penting oleh nasabah.
Tabel 55. Penilaian tingkat kepentingan atribut peralatan kantor
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak penting 1 0 0 0 Kurang penting 2 10 10 20 Cukup penting 3 61 61 183 Penting 4 27 27 108 Sangat penting 5 2 2 10
Total 100 100 321
Pada tingkat pelaksanaan, dari 100 responden yang diteliti,
46 persen responden menyatakan atribut peralatan kantor adalah
cukup baik, 30 persen menyatakan baik, dan 24 persen menyatakan
kurang baik. Setelah dilakukan pembobotan, diperoleh total skor
tingkat pelaksanaan atribut adalah 306 (Tabel 56) Nilai ini
menunjukkan bahwa pelaksanaan terhadap atribut ini dinilai cukup
baik oleh nasabah.
Nasabah menganggap atribut peralatan kantor cukup penting
dan menilai tingkat pelaksanaan atribut ini cukup baik. Perbandingan
antara total skor kepentingan dan total skor pelaksanaan masih
menunjukkan adanya selisih sebesar 15 poin, yaitu 321 – 306. Hal ini
menunjukkan bahwa meskipun pelaksanaan cukup baik, tetapi belum
dapat memenuhi harapan nasabah secara optimum.
Tingkat kesesuaian yang dicapai oleh atribut peralatan kantor
adalah (306 : 321) x 100% = 95,3%. Angka ini menunjukkan bahwa
69
dari harapan nasabah terhadap atribut ini, AIG LIPPO Cabang Bogor
memenuhi harapan nasabah sebesar 95,3, yang berarti masih ada
sebagian kecil nasabah yang merasa belum puas.
Tabel 56. Penilaian tingkat pelaksanaan atribut peralatan kantor
Penilaian Nasabah
Bobot (a)
Jumlah (b)
Persentase (%)
Skor (c = a x b)
Tidak baik 1 0 0 0 Kurang baik 2 24 24 48 Cukup baik 3 46 46 138 Baik 4 30 30 120 Sangat baik 5 0 0 0
Total 100 100 306
4.7. Pemetaan Atribut Bauran Pemasaran dalam Diagram Kartesius
Tingkat kepentingan diukur untuk mengetahui atribut-atribut apa saja
yang dianggap paling penting dalam mempengaruhi kepuasan yang
dirasakan nasabah AIG LIPPO. Berdasarkan tingkat kepentingan dari
nasabah, AIG LIPPO/peneliti dapat mengetahui atribut pelayanan yang
paling dominan mempengaruhi kepuasan yang dirasakan nasabah. Melalui
konsep tingkat kepentingan, AIG LIPPO Cabang Bogor dapat lebih mudah
menangkap persepsi para nasabahnya, selanjutnya dapat mengetahui harapan
dari para nasabahnya. AIG LIPPO Cabang Bogor dapat membandingkan
antara tingkat kepentingan dengan tingkat pelaksanaan kinerja yang
dirasakan nasabahnya. Dari hasil proses perbandingan tersebut dapat
diketahui tingkat kepuasan yang dirasakan para nasabah terhadap kebijakan
bauran pemasaran yang sudah diterapkan oleh AIG LIPPO Cabang Bogor.
Alat yang digunakan untuk menganalisis tingkat kepentingan dan
tingkat pelaksaan kinerja adalah Importance-Performance Analysis. Dari
analisis ini. AIG LIPPO Cabang Bogor dapat mengetahui atribut mana yang
dalam pelaksanaannya masih rendah dan atribut-atribut mana yang harus
ditingkatkan kinerjanya, sehingga dapat meningkatkan kepuasan para
nasabah yang berhubungan dengan AIG LIPPO Cabang Bogor. Nilai
tersebut diperoleh dari data hasil kuesioner yang dipetakan nilainya dalam
diagram kartesius dan penyajiaan tersebut memberikan informasi tentang
posisi atribut kebijakan bauran pemasaran.
70
Tabel 57. Tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat pelaksanaan
Skor Rataan No Atribut Tingkat
Kepentingan Tingkat
Pelaksanaan Bauran Produk
1 Keragaman produk 3,08 3,32 2 Manfaat produk 3,15 3,46 3 Besarnya bunga yang diberikan 3,45 3,22
Bauran Harga
4 Besarnya jumlah premi yang dibayarkan 3,41 3,22
5 Besarnya pertanggungan yang didapat 3,36 3,50 6 Besarnya tingkat pengembalian 3,14 3,70
Bauran Tempat 7 Kemudahan menjangkau lokasi 3,71 3,72 8 Sarana parkir 3,67 4,00
Bauran Promosi 9 Iklan media eletronik 3,76 3,06 10 Iklan media cetak 3,28 3,44 11 Penggunaan billboard 3,45 3,79 12 Personal selling 3,68 3,80
Bauran Orang 13 Kualitas staf AIG LIPPO 3,63 3,74
14 Tingkat pengetahuan karyawan tentang produk 3,82 3,92
15 Kepercayaan dan kejujuran karyawan AIG LIPPO 3,90 3,56
Bauran Proses
16 Keramahan dan kesopanan karyawan dalam memberikan pelayanan 3,73 3,36
17 Pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan
3,65 3,46
18 Prosedur pembayaran premi 3,54 3,70 19 Proses klaim meninggal atau sakit 3,66 3,32
Bauran Bukti Fisik 20 Desain layout 3,34 3,06 21 Kebersihan dan kenyamanan kantor 3,47 3,38 22 Peralatan kantor 3,21 3,06
Total 77,09 77,04 Rata-rata 3,55 3,55
Berdasarkan nilai pada tabel, dapat dipetakan masing-masing nilai
rataan tersebut ke dalam diagram kartesius. Garis pembagi horisontal
71
1 2
34 56
7 89
1011
12131415
161718
19
2021
22
2.8
3.55
4.3
2.75 3.55
Tingkat Pelaksanaan Kinerja
Ting
kat K
epen
tinga
n
maupun vertikal dalam diagram kartesius didasarkan pada nilai rataan dari
tingkat kepentingan (3,55) dan nilai rataan tingkat pelaksanaan kinerja
(3,55). Posisi masing-masing atribut bauran pemasaran ini dapat dilihat pada
Gambar 2 dibawah ini.
Gambar 3. Diagram kartesius
Keterangan :
1 Keragaman produk 2 Manfaat produk 3 Besarnya bunga yang diberikan 4 Besarnya jumlah premi yang dibayarkan 5 Besarnya pertanggungan yang didapat 6 Besarnya tingkat pengembalian 7 Kemudahan menjangkau lokasi 8 Sarana parker 9 Iklan media eletronik 10 Iklan media cetak 11 Penggunaan billboard 12 Personal selling 13 Kualitas staf AIG LIPPO 14 Tingkat pengetahuan karyawan tentang produk 15 Kejujuran karyawan AIG LIPPO 16 Keramahan dan kesopanan karyawan dalam memberikan
pelayanan 17 Pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur dan
kebijakan yang ditetapkan 18 Prosedur pembayaran premi 19 Proses klaim meninggal atau sakit 20 Desain layout 21 Kebersihan dan kenyamanan kantor 22 Peralatan kantor
I II
III IV
72
I. Prioritas Utama
Kuadran Pertama, merupakan kuadran yang berisi atribut dengan
kepentingan tinggi, namun kepuasan yang diperoleh nasabah masih rendah
sehingga menjadi prioritas utama untuk diperbaiki. Sehingga pihak AIG
LIPPO harus meningkatkan kinerjanya secara optimal, caranya adalah
perusahaan melakukan perbaikan secara terus-menerus sehinggga
performance atribut yang ada dalam kuadran ini meningkat. Adapun
atribut yang masuk dalam kuadran ini, adalah :
a) Pelayanan diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang
ditetapkan (17)
b) Iklan media eletronik (9)
c) Proses klaim meninggal atau sakit (19)
II. Pertahankan prestasi
Kuadran II menunjukkan bahwa kinerja atribut yang ada dikuadran
ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi diatas rataan tingkat
kepentingan semua atribut. Selain itu, atribut yang ada di kuadran ini juga
memiliki tingkat kinerja yang tinggi dari semua rataan atribut. Meskipun
tingkat kinerja sudah diatas rata-rata, tidak semua atribut di kuadran II
memuaskan harapan nasabah. Untuk atribut yang telah berhasil
dilaksanakan AIG LIPPO wajib dipertahankan dan ditingkatkan. Adapun
atribut yang kinerjanya perlu dipertahankan adalah:
a) Kemudahan menjangkau lokasi (7)
b) Sarana parkir (8)
c) Personal selling (12)
d) Kualitas staf karyawan AIG LIPPO (13)
e) Tingkat pengetahuan karyawan produk (14)
f) Kejujuran karyawan AIG LIPPO (15)
g) Keramahan dan kesopanan karyawan dalam memberikan
pelayanan (16)
h) Prosedur pembayaran premi (18)
AIG LIPPO harus dapat mempertahankan posisi dari sejumlah
atribut bauran pemasaran yang telah dinilai baik dan sangat baik, karena
73
hal ini menunjukkan kekuatan dan keunggulan yang menjadikan AIG
LIPPO tetap berdiri dan berjalan dalam kancah persaingan bisnis asuransi
di Kota Bogor.
III. Prioritas rendah
Kuadaran III menunjukkan atribut bauran pemasaran yang
memiliki prioritas rendah. Tingkat kepentingan atribut-atribut ini dinilai
kurang penting bagi para nasabah. Tingkat kinerja AIG LIPPO terhadap
atribut-atribut ini masih tergolong rendah. Perbaikan kinerja atribut yang
ada di kuadran ini masih harus dipertimbangkan kembali, sebab pengaruh
terhadap kepuasan yang dirasakan nasabah sangat kecil. Adapun atribut
yang berada dalam kuadran III adalah sebagai berikut:
a) Keragaman produk (1)
b) Manfaat produk (2)
c) Besarnya bunga (3)
d) Besarnya premi yang dibayarkan (4)
e) Besarnya pertanggungan yang didapat (5)
f) Iklan media cetak (10)
g) Desain dan layout kantor (20)
h) Kebersihan dan kenyamanan kantor (21)
i) Peralatan kantor (22)
IV. Berlebih
Kuadran IV menampilkan atribut yang memiliki tingkat
kepentingan yang rendah dan dianggap kurang penting oleh nasabah,
tetapi dalam pelaksanaan AIG LIPPO telah melaksanakan dengan baik.
Walaupun tingkat kepentingan rendah dan tingkat kinerjanya tinggi,
kinerja atribut-atribut yang ada di kuadran ini harus dipertahankan dan
ditingkatkan. Adapun atribut yang berada di kuadran ini adalah sebagai
berikut:
a) Besarnya tingkat pengembalian (6)
b) Penggunaan billboard (11)
74
4.8. Kebijakan Bauran Pemasaran sebagai Implikasi dari Penilaian
Kepuasan Konsumen
Berdasarkan hasil penilaian kepuasan konsumen terhadap atribut
bauran pemasaran, berikut akan diuraikan kebijakan yang perlu dilakukan
oleh Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor sehingga diharapkan dapat
lebih meningkatkan kepuasan konsumen.
Tabel 58. Atribut Bauran Pemasaran
1 Keragaman produk 2 Manfaat produk 3 Besarnya bunga yang diberikan 4 Besarnya jumlah premi yang dibayarkan 5 Besarnya pertanggungan yang didapat 6 Besarnya tingkat pengembalian 7 Kemudahan menjangkau lokasi 8 Sarana parker 9 Iklan media eletronik 10 Iklan media cetak 11 Penggunaan billboard 12 Personal selling 13 Kualitas staf AIG LIPPO 14 Tingkat pengetahuan karyawan tentang produk 15 Kejujuran karyawan AIG LIPPO
16 Keramahan dan kesopanan karyawan dalam memberikan pelayanan
17 Pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan
18 Prosedur pembayaran premi 19 Proses klaim meninggal atau sakit 20 Desain layout 21 Kebersihan dan kenyamanan kantor 22 Peralatan kantor
4.8.1. Produk
Atribut bauran produk yang terdapat dalam kuadran III
adalah keragaman produk yang ditawarkan, manfaat produk dan
besarnya bunga. Hal ini terjadi karena pihak AIG LIPPO Cabang
Bogor telah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen sehingga atribut keragaman produk yang ditawarkan
termasuk dalam kuadaran III dimana tingkat pelaksanaan dan tingkat
75
kepentingannya berada pada tingkat yang rendah. Kebijakan produk
yang perlu dilakukan pihak AIG LIPPO Cabang Bogor adalah
sebaiknya meningkatkan kinerja atribut keragaman produk yang
ditawarkan, karena tidak semua nasabah menganggap keragaman
produk yang ditawarkan memiliki tingkat kepentingan yang rendah.
Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja keragaman produk yang
ditawarkan adalah menciptakan suatu produk asuransi yang lebih
baik yang dapat memenuhi kebutuhan para nasabah.
Untuk atribut manfaat produk, AIG LIPPO harus
memberikan manfaat yang lebih baik kepada setiap produk yang
ditawarkan. Semakin banyak manfaat yang diperoleh maka produk
tersebut akan semakin disukai oleh nasabah. Sedangkan untuk atribut
besarnya bunga, Bancassurance AIG LIPPO harus lebih
meningkatkan lagi kinerja atribut ini karena tingkat kepentingan
atribut ini lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pelaksanaan
kinerjanya.
4.8.2. Harga
Berdasarkan diagram kartesisus, atribut bauran harga yang
berada di kuadran III adalah besarnya jumlah premi yang dibayarkan
dan atribut besarnya pertanggungan yang didapat. Walaupun atribut
tersebut berada pada kuadran III, tetapi harus menjadi perhatian
karena berdasarkan tabel tingkat kepentingan atribut besarnya jumlah
premi dan besarnya pertanggungan yang didapat menunjukkan kedua
atribut ini penting bagi nasabah. Dengan demikian pihak
Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor harus meningkatkan
kinerjanya, salah satu caranya adalah dengan memperluas varian
besarnya premi sehingga nasabah memiliki pilihan yang lebih baik.
Untuk atribut besarnya pertanggungan yang didapat, tingkat kinerja
atribut ini menunjukkan nasabah sudah puas dengan kinerja atribut
ini.
Atribut bauran harga yang berada pada kuadran IV adalah
besarnya tingkat pengembalian. Konsumen menyatakan puas
76
terhadap atribut besarnya tingkat pengembalian yang sesuai dengan
keinginan nasabah. Pihak Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor
harus mempertahankan kinerja atribut ini.
4.8.3. Tempat
Atribut bauran tempat yang terdapat pada kuadran II adalah
kemudahan menjangkau lokasi dan sarana parkir. Di mata para
nasabah, Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor memiliki lokasi
yang strategis, dan sarana parkir yang memadai. Hal ini sudah
tertanam dalam pikiran nasabah Bancassurance AIG LIPPO Cabang
Bogor. Dengan demikian, Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor
perlu mempertahankan imagenya yaitu dengan cara tetap menjaga
ketiga hal tersebut.
Pemasar perlu memiliki jaringan distribusi yang kuat dan
tersebar di semua tempat penjualan guna mempermudah nasabah
memperoleh produk. AIG LIPPO dalam mempermudah kepesertaan
telah menerapkan strategi ini dengan membuka saluran distribusi
lewat kerja sama dengan Lippo Bank, Kantor Pos, Matahari
Department Store yang ada di Bogor.
4.8.4. Promosi
Atribut bauran promosi yang terdapat pada kuadran I adalah
Iklan media eletronik, kuadran II adalah personal selling, pada
kuadran III adalah iklan media cetak dan pada kuadran IV adalah
penggunaan billboard. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan
bahwa dari empat atribut bauran promosi, ada dua atribut bauran
yang tingkat kinerjanya masih sangat kurang yaitu iklan media cetak
dan iklan media eletronik. Oleh sebab itu pihak AIG LIPPO Cabang
Bogor mencoba meningkatkan penggunaan media cetak dan media
eletronik sebagai media untuk melakukan promosi. Salah satu
caranya adalah pihak AIG LIPPO lebih sering menggunakan media
cetak yang terkenal dalam melakukan promosi.
Dengan diberikan nilai baik oleh konsumen terhadap atribut
personal selling, dan penggunaan billboard, sebaiknya pihak
77
Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor tetap mempertahankan
prestasi tersebut dengan tetap memperhatikan dan melakukan
promosi melalui media tersebut secara kontinyu.
4.8.5. Orang
Semua atribut bauran orang yaitu keramahan dan kesopanan
dalam memberikan pelayanan, kepercayaan dan kejujuran karyawan,
tingkat pengetahuan karyawan tentang produk, dan kualitas
staf/karyawan berada pada kuadran II. Dengan kata lain, nasabah
Bancassurance AIG LIPPO cabang Bogor telah merasa puas dengan
kebijakan bauran orang yang telah dijalankan oleh Bancassurance
AIG LIPPO Cabang Bogor. Dengan demikian, Bancassurance AIG
LIPPO Cabang Bogor mencoba mempertahankan prestasi keempat
atribut bauran orang tersebut dengan melakukan evaluasi setiap
bulan untuk dapat selalu mengingatkan dan memperbaiki kinerja
para karyawan Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor.
4.8.6. Proses
Atribut bauran proses yang terdapat pada kuadran I adalah
pelayanan diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang
ditetapkan dan proses klaim meninggal atau sakit. Pada kuadran II
proses pembayaran premi dan keramahan dan kesopanan karyawan
dalam memberikan pelayanan. Proses pembayaran premi dan
keramahan dan kesopanan karyawan dalam memberikan pelayanan
Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor dinilai baik para nasabah.
Selama ini pihak Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor
memberikan pilihan prosedur pembayaran premi mulai dari fasilitas
debet sampai pembayaran tunai sehingga membuat para nasabah
merasa puas dengan pelayanan Bancassurance AIG LIPPO Cabang
Bogor. Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor memberikan
arahan kepada karyawan untuk selalu melayani nasabah dengan
ramah dan sopan.
Untuk mengatasi kurang puasnya nasabah atas atribut
pelayanan diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang
78
ditetapkan dan atribut proses klaim meninggal atau sakit,
Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor melakukan cara dapat
menerima proses klaim disetiap kantor cabang AIG LIPPO.
Mengenai pelayanan yang sesuai dengan prosedur, AIG LIPPO dapat
melakukan evaluasi setiap bulan terhadap kinerja para karyawanya.
4.8.7. Bukti Fisik
Semua atribut bauran bukti fisik yaitu kebersihan dan
kenyamanan kantor, peralatan kantor, dan desain dan layout kantor
berada di kuadran III. Ini menunjukkan bahwa ketiga atribut ini
dimata konsumen kurang penting dan tingkat pelaksanaannya juga
berada pada tingkat yang rendah. Pihak Bancassurance AIG LIPPO
harus meningkatkan kinerja ketiga atribut ini, karena tidak semua
nasabah menganggap ketiga atribut ini kurang penting. Salah satu
cara untuk meningkatkan atribut kebersihan dan kenyamanan adalah
dengan cara meningkatkan kinerja cleaning service, sedangkan untuk
peralatan kantor pihak Bancassurance AIG LIPPO Cabang Bogor
harus mengganti peralatan kantor yang sudah tidak layak untuk
digunakan.
4.9. Hasil analisis Customer satisfaction index (CSI)
Untuk memperoleh CSI dapat dihitung berdasarkan nilai rataan tingkat
kepentingan dan tingkat pelaksanaan kinerja dari masing-masing bobot
atribut. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 58.
Tabel 58. Hasil perhitungan indeks kepuasan pelanggan
No Atribut Rata-rata
tingkat kepentingan
WF (%)
Rata-rata tingkat kinerja
WS
Bauran Produk
1 Keragaman produk 3,08 3,99 3,32 0,13 2 Manfaat produk 3,15 4,08 3,46 0,14 3 Besarnya bunga yang diberikan 3,45 4,47 3,22 0,14
Bauran Harga 4 Besarnya jumlah premi yang
dibayarkan 3,41 4,42 3,22 0,14
79
Lanjutan Tabel 58 5 Besarnya pertanggungan yang
didapat 3,36 4,35 3,50 0,15
6 Besarnya tingkat pengembalian 3,14 4,07 3,70 0,15 Bauran Tempat
7 Kemudahan menjangkau lokasi 3,71 4,81 3,72 0,17 8 Sarana parker 3,67 4,76 4,00 0,19
Bauran Promosi 9 Iklan media eletronik 3,76 4,87 3,06 0,15 10 Iklan media cetak 3,28 4,25 3,44 0,14 11 Penggunaan billboard 3,45 4,47 3,79 0,17 12 Personal selling 3,68 4,77 3,80 0,18
Bauran Orang 13 Kualitas staf AIG LIPPO 3,63 4,70 3,74 0,17
14 Tingkat pengetahuan karyawan tentang produk 3,82 4,95 3,92 0,19
15 Kepercayaan dan Kejujuran karyawan AIG LIPPO
3,90 5,05 3,56 0,18
Bauran Proses 16 Keramahan dan kesopanan
karyawan dalam memberikan pelayanan
3,73 4,83 3,36 0,17
17 Pelayanan yang diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan
3,65 4,73 3,46 0,16
18 Prosedur pembayaran premi 3,54 4,59 3,70 0,17 19 Proses klaim meninggal atau sakit 3,66 4,74 3,32 0,16
Bauran Bukti Fisik 20 Desain layout 3,34 4,32 3,06 0,13 21 Kebersihan dan kenyamanan
kantor 3,47 4,50 3,38 0,15
22 Peralatan kantor 3,21 4,16 3,06 0,13 Total 77,09 100 76,84 3.50
Indeks Kepuasan Pelanggan = (Total WS : Skala Maksimum) x 100 %
= ( 3,50 : 5) x 100%
= 70 %
Dari Tabel 58, dapat diketahui bahwa indeks kepuasan pelanggan terhadap
bauran pemasaran AIG LIPPO Cabang Bogor adalah 70%. Angka ini
menunjukkan bahwa tingkat kepuasan nasabah AIG LIPPO Cabang Bogor secara
umum atau keseluruhan berada pada kategori puas. Oleh karena itu kinerja yang
ada sekarang harus ditingkatkan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disajikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut :
1. Dari penelitian terhadap 100 responden AIG LIPPO menunjukkan bahwa
kebanyakan responden adalah perempuan 69 persen, berdasarkan usia
persentase terbesar adalah usia di atas 43 tahun dengan persentase sebesar 32
persen, pekerjaan responden yang memiliki persentase terbesar adalah
wiraswasta sebesar 47 persen. Dilihat dari pendapatan responden, kebanyakan
responden berpenghasilan di atas lima juta dengan persentase sebesar 54
persen, sedangkan berdasarkan pendidikan nasabah persentase terbesar adalah
lulusan SMU (40 persen).
2. Tujuan mengikuti program asuransi AIG LIPPO Bogor adalah sebagian besar
responden memilih alasan untuk mempersiapkan beasiswa anak/biaya
pendidikan anak, selain itu alasan responden mengikuti asuransi adalah sebagai
investasi dan tabungan.
3. Peringkat tingkat kepentingan atribut bauran pemasaran yang mendapat urutan
tertinggi adalah kepercayaan dan kejujuran karyawan (skor rataan 3,90) dan
yang terendah adalah keragaman produk yang ditawarkan (skor rataan 3,08)
4. Peringkat tingkat pelaksanaan atribut bauran pemasaran yang mendapat urutan
tertinggi adalah sarana parkir (skor rataan 4,00) dan yang terendah adalah
peralatan kantor (skor rataan 3,06).
5. Importance-Performance Analysis yang digunakan untuk menganalisis atribut
bauran pemasaran menempatkan 22 atribut ke dalam empat kuadran. Pada
kuadran I, yaitu pelayanan diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan
yang ditetapkan, iklan media cetak, proses klaim meninggal atau sakit. Pada
kuadran II, yaitu kemudahan menjangkau lokasi,sarana parkir, personal
selling, kualitas staf, tingkat pengetahuan karyawan tentang produk, kejujuran
karyawan AIG LIPPO, keramahan dan kesopanan karyawan dalam
81
memberikan pelayanan, dan prosedur pembayaran premi. Pada kuadran III,
yaitu keragaman produk yang ditawarkan, manfaat produk, besarnya premi
yang dibayarkan, besarnya bunga, besarnya tingkat pertanggungan yang
didapat, iklan media cetak, desain dan layout kantor, kebersihan dan
kenyamanan kantor dan peralatan kantor. Pada kuadran IV, yaitu besarnya
tingkat pengembalian dan penggunaan Billboard.
6. Hasil perhitungan indeks kepuasan konsumen yang menunjukkan tingkat
kepuasan secara keseluruhan adalah puas dengan nilai 70%, berarti kinerja
bauran pemasaran dirasa baik oleh nasabah.
2. Saran
Berdasarkan diagram kartesius, untuk atribut yang berada di kuadran I
(pelayanan diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan, iklan
media cetak, proses klaim meninggal atau sakit ) harus menjadi prioritas utama
untuk dilakukan perbaikan. Untuk atribut yang berada pada kuadran II
(kemudahan menjangkau lokasi, sarana parkir, personal selling, kualitas staf,
tingkat pengetahuan karyawan tentang produk, kejujuran karyawan AIG LIPPO,
keramahan dan kesopanan karyawan dalam memberikan pelayanan, dan prosedur
pembayaran premi), sebaiknya dipertahankan agar kepuasan nasabah yang ada
sekarang terjaga. Sedangkan untuk atribut yang berada di kuadran III (keragaman
produk yang ditawarkan, manfaat produk, besarnya premi yang dibayarkan,
besarnya bunga, besarnya tingkat pertanggungan yang didapat, iklan media cetak,
desain dan layout kantor, kebersihan dan kenyamanan kantor dan peralatan
kantor) dan IV (besarnya tingkat pengembalian dan penggunaan Billboard),
walaupun tingkat kepentingannya rendah, sebaiknya dipertahankan dan
ditingkatkan kinerjanya ditingkatkan kinerjanya, karena persepsi dan harapan
nasabah berubah seiring perubahan waktu. AIG LIPPO juga perlu melakukan
penelitian secara priodik terhadap nasabah, sehingga selalu mengetahui apa yang
diinginkan dan dibutuhkan nasabah agar dapat menciptakan suatu kepuasan.
82
Untuk meningkatkan kinerja atribut bauran pemasaran sebaiknya AIG
LIPPO Cabang Bogor melakukan evaluasi setiap minggu atau bulan guna
meningkatkan kinerja atribut bauran pemasaran. Cara lain adalah dengan
melakukan inovasi baru terhadap atribut bauran pemasaran yang berada di
kuadran I, karena dengan adanya inovasi akan meningkatkan kinerja atribut
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Assael, H. 1992. Consumer Behaviour and Marketing Action. 4th Ed. Bosto: PWS-KENT
Publishing Company.
Djojosoedarso, s. 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen Resiko. Salemba Empat, Jakarta.
Engel, J. F., et al. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid I. Edisi keenam. Binarupa Aksara,
Jakarta.
Febriana, D.D. 2006. Analisis Respon Konsumen Terhadap Pelaksanaan Bauran
Pemasaran Hotel Mirah Bogor. Skripsi Departemen Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Gunawan, B. 2000. Penentuan Peluang Kebangkrutan Perusahaan Asuransi dari Peluang
Survival. Skripsi Sarjana Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, IPB, Bogor.
Gerson, R. F. 2001. Mengukur Kepuasan Pelanggan. Penerjemah Hesty Widyaningrum.
Pusat Pengembangan Manajemen, Jakarta.
Hartono, S. R. 1985. Asuransi dan Hukum Asuransi di Indonesia. IKIP Semarang Press,
Semarang.
Irawan, H. D. 2003. Indonesian Customer Satisfaction : Membedah Strategi Kepusan
Pelanggan Merek Pemenang ICSA. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan
Kontrol. Volume I dan II. Edisi Ketujuh. PT. Prehalindo, Jakarta
2002. Manajemen Pemasaran Edisi Millenium. PT. Prehalindo, Jakarta.
Payne, A. 2001. The Essence of Service Marketing Pemasaran Jasa. ANDI, Yogyakarta.
Purba, R. 1992. Memahami Asuransi di Indonesia. PT. Pustaka Binaman Pressindo,
Jakarta.
Rangkuti, F. 2003. Measuring Customer Saticfaction. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Rasyid. 1995. Industri Asuransi Di Indonesia. ANDI, Yogyakarta
Republik Indonesia. 1999. Undang-Undang Nomor 8 Tentang Perlindungan Konsumen.
Siagian, D dan Sugiarto. 2000. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Penerbit PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
84
Swastha, B dan Sukotjo. 2000. Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Modern).
Cetakan Kedelapan, Liberty Yogyakarta.
Suhesty, H. 2005. Analisis Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Pelaksanaan
Bauran Pemasaran (7P) Oleh Padagang di Pasar Bunga Rawa Belong. Skripsi
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran.
Edisi I. Ghalia Indonesia, Bogor.
. 2004. Perilaku Konsumen : Teori dan Penerapannya Dalam Pemasaran..
Edisi II. Ghalia Indonesia, Bogor.
Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan : Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. Edisi Baru. Rineka Cipta, Jakarta
Umar, Husein, 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen . Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
http://www.djlk.depkeu.go.id/asuransi
84
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
Saya Muh. Yusuf mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Fakultas Ekonomi dan Manajemen saat ini sedang mengadakan penelitian mengenai bauran pemasarann Bancassurance AIG LIPPO Bogor : Analisis Kepuasan Konsumen terhadap Bauran Pemasaran.
Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan jujur. Semua keterangan dalam kuesioner ini dijamin kerahasiaannya dan saya gunakan semata-mata untuk mendukung skripsi saya. Atas kesediaan dan peran serta Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.
• Isilah titik-titik di bawah. (1-4)
• Berilah Tanda (X) untuk jawaban anda, atas pertanyaan di bawah. ( 5-21)
IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden : ..............(diisi peneliti) Tgl Wawancara : .............(diisi peneliti)
1. Nama : ................................................................................. 2. Alamat : .................................................................................. 3 Kelurahan/Kecamatan : .................................................................................. 4. Kabupaten/Kota : ..................................................................................
5. Jenis Kelamin : 1. Pria 2. Wanita
6. Agama : 1. Islam 3. Katolik 5. Budha 2. Protestan 4. Hindu 6. Aliran kepercayaan 7. Usia Bapak/I saat ini : 1. 17-21 tahun 3. 27-31 tahun 5. 37-41 tahun 2. 22-26 tahun 4. 32-36 tahun 6. > 41 tahun 8. Pekerjaan Bapak Ibu saat ini : 1. Pegawai negeri/ABRI 4. Petani/Berkebun 2. Pegawai BUMN 5 Wiraswasta 3. Ibu rumah tangga 6. Lainnya ……………………….. 9. Jumlah total pendapatan anda perbulan : 1. Dibawah Rp 1.5 juta 4. RP 3 juta keatas – 4 juta 2.Rp 1,5 juta – 2 juta 5 Rp 4 juta – 5 juta
85
3. Rp 2 juta – 3 juta 6. Rp diatas 5 juta 10. Pendidikan terakhir : 1. SD 3 SMU sederajat 5. Sarjana 2. SMP sederajat 4. Akademi atau Dipoma 6. Pascasarjana 11. Sudah berapa lama Bapak/Ibu menjadi nasabah AIG LIPPO : 1. <1 tahun 3. 4 – 5 tahun 5. 8-9 tahun 2. 2-3 tahun 4. 6-7 tahun 6. > 10 tahun 12. Darimanakah Bapak/Ibu memperoleh informasi mengenai AIG LIPPO : (Jawaban
boleh > 1) 1. LIPPO BANK 3. Saudara/Kerabat 5.Iklan (bilbooart/TV/Majalah) 2. Pegawai AIG LIPPO 4.. Rekan Kantor 6. Teman 7. Lainya...................... 13. Alasan Bapak/I memilih/mempercayakan asuransi kepada AIG LIPPO : 1. Sudah menjadi nasabah LIPPO Bank sebelumnya 2. Persyaratan di AIG LIPPO mudah 3. Adanya saudara/keluarga yang bekerja di AIG LIPPO
4. Lain-lainya ……………………….
14. Produk AIG LIPPO apa yang Bapak/Ibu miliki saat ini : 1. Rezeki Reguler 3. Rezeki Utama 5. Rezeki asri 2. Rezeki Junior 4. Medisave 15. Besarnya premi yang Bapak/Ibu untuk produk tersebut : Rp …………………..
16. Kepemilikan asuransi lain, selain AIG LIPPO : 1. CAR 3. AXA MANDIRI 5. JIWASRAYA 2. EKA LIFE 4. BUMI PUTERA 6. Lainnya 17. Media pembayaran yang Bapak/I gunakan adalah : 1. Debet (LIPPO, BCA, MANDIRI, BII, NIAGA) Pilih salah satunya 2. Transfer ( ATM BCA, LIPPO) 3. Tunai 4. Kartu kredit (VISA, MASTER, BCA) 5. Lainya ......................................................
86
Beri Tanda (√ ) pada skala evaluasi 4 angka berjajar dari 1 sampai 4, berdasarkan hal-
hal berikut yang anda nilai penting terhadap produk asuransi AIG LIPPO.
Keterangan : 1= Sangat tidak puas /penting 2 = Tidak puas/tidak penting
3= Cukup puas/ cukup penting 4 = Puas/penting
5. Sangat baik/sangat penting
KEPUASAN KEPENTINGAN I. DIMENSI PRODUK
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1. Keragaman produk yang ditawarkan 2. Manfaat Produk 3. Besarnya bunga II. DIMENSI HARGA 4. Besarnya jumlah premi 5. Besarnya pertanggungan yang di dapat 6. Besarnya tingkat pengembalian III. DIMENSI TEMPAT/LOKASI 7. Kemudahan menjangkau lokasi 8. Sarana parkir IV. DIMENSI IKLAN DAN PROMOSI 9. Iklan media eletronik 10. Iklan media cetak 11. Promosi door to door atau personal selling 12. Penggunaan Billboard V. DIMENSI ORANG 13. Kualitas staf 14. Tingkat Kepercayaan dan Kejujuran Karyawan
AIG Lippo
15. Pengetahuan karyawan mengnai produk VI. DIMENSI PROSES 16. Keramahan dan kesopanan karyawan dalam
memberikan pelayanan
17. Pelayanan diberikan sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang ditetapkan
18. Prosedur pembayaran premi 19. Proses klaim meninggal atau sakit VI. DIMENSI BUKTI FISIK 20. Desain dan layout kantor 21. Kenyamanan dan kerapihan kantor 22. Peralatan kantor (meja, kursi, dll)
87
Lampiran 2. Uji Reliabilitas
****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) N of Cases = 30.0 Item Means Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance 3.5470 2.9667 4.0333 1.0667 1.3596 .1003 Item Variances Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance .4394 .2402 .9471 .7069 3.9426 .0417 Inter-item Covariances Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance .0941 -.1149 .4862 .6011 -4.2300 .0067 Reliability Coefficients 22 items Alpha = .8570 Standardized item alpha = .8622 ****** Method 2 (covariance matrix) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) N of Cases = 30.0 Item Means Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance 3.4939 2.6667 4.0333 1.3667 1.5125 .1259 Item Variances Mean Minimum Maximum Range Max/Min Variance .4916 .0644 1.2828 1.2184 19.9286 .1233 Reliability Coefficients 22 items Alpha = .8048 Standardized item alpha = .8436
88
Lampiran 3.Uji Validitas tingkat kepentingan
no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Total 1 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 85 2 3 2 4 2 2 3 1 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 71 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 80 4 3 3 4 1 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 74 5 3 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 2 2 3 3 2 69 6 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 81 7 2 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 76 8 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 80 9 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 2 75 10 2 4 3 3 3 3 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 82 11 2 2 2 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 59 12 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84 13 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 88 14 3 3 4 1 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 75 15 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 84 16 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 85 17 5 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 92 18 2 4 4 3 4 4 3 2 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 71 19 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 71 20 3 3 3 2 3 3 3 3 4 5 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 71 21 2 2 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 3 78 22 3 3 3 3 3 3 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 79 23 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 83 24 3 3 3 3 4 4 3 4 3 1 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 70 25 2 3 3 3 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 78 26 3 3 3 3 4 2 4 3 5 1 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 69 27 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 90 28 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 85
89
Lanjutan Lampiran 3 29 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 71 30 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 81 ∑ 95 94 108 93 118 115 129 115 129 99 131 123 129 121 129 117 131 123 129 121 129 117 2337 3.17 3.13 3.6 3.1 3.93 3.83 4.3 3.83 4.3 3.3 4.37 4.1 4.3 4.03 4.3 3.9 4.37 4.1 4.3 4.03 4.3 3.9 0.59 0.48 0.63 0.4 0.41 0.39 0.58 0.53 0.372 0.45 0.42 0.5 0.77 0.52 0.69 0.41 0.47 0.62 0.4 0.51 0.43 0.489
90
Lampiran 4. Uji Validitas Tingkat Pelaksanaan Kinerja
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 total 1 4 4 4 3 3 3 5 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 81 2 3 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 85 3 3 4 4 2 3 1 3 4 1 4 4 4 4 4 1 1 3 4 3 3 4 2 66 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 84 5 3 4 4 3 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 76 6 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 82 7 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 3 3 4 3 82 8 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 2 2 3 2 78 9 3 4 4 3 3 5 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 79
10 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 81 11 3 2 2 2 2 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 67 12 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 80 13 3 3 4 3 3 5 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 78 14 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 79 15 3 3 3 3 3 1 2 4 2 4 3 4 4 4 3 1 4 4 2 3 4 2 66 16 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 76 17 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 2 2 2 2 4 2 65 18 3 3 4 3 3 5 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 81 19 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 80 20 3 4 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 85 21 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 5 4 4 5 3 86 22 4 3 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 85 23 3 3 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 3 4 1 3 3 4 3 3 3 2 75 24 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 1 3 3 4 2 3 3 2 71 25 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 83 26 3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 80 27 3 3 4 3 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 74 28 3 3 4 4 4 4 4 4 1 3 3 3 3 4 1 3 3 4 2 3 3 3 69
91
Lampiran Lanjutan 4 29 3 3 3 3 3 4 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 69 30 3 3 3 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 63
JUMLAH 98 101 112 96 107 108 111 121 93 119 110 112 112 118 98 97 104 117 89 95 108 80 2306 RATAAN 3.3 3.4 3.7 3.2 3.6 3.6 3.7 4.0 3.1 4.0 3.7 3.7 3.7 3.9 3.3 3.2 3.5 3.9 3.0 3.2 3.6 2.7 HASIL 0.43 0.42 0.53 0.47 0.47 0.46 0.47 0.48 0.36 0.43 0.4 0.67 0.69 0.43 0.37 0.57 0.48 0.48 0.5 0.46 0.41 0.41 TABEL 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.4 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36