Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan...

13
Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012 - 73 - Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, Kesempatan Kerja dan Pengangguran 5.1. Analisis Kemiskinan Kemiskinan merupakan salah satu masalah pelik yang masih dihadapi baik di tingkat kabupaten/kota, propinsi maupun nasional pada umumnya. Dalam rangka menuntaskan kemiskinan, pada Rapat Koordinasi Kesehatan tingkat Provinsi NTB Wakil Gubernur NTB, Ir. Badrul Munir, MM. memaparkan 4 pilar strategis penanggulangan kemiskinan di NTB dengan menggunakan model klaster. Strategi tersebut meliputi : Perlindungan dan bantuan sosial berbasis rumah tangga; Pemberdayaan masyarakat berbasis KelompokMasyarakat (POKMAS); Pengembangan usaha UMKM berbasis unit usaha; serta Program pendukung berbasis wilayah. Pemerintah Kabupaten Bima untuk tahun 2011 telah menetapkan target penurunan angka kemiskinan sebesar 1,5%. Pelaksanaan ke empat pilar tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Bima telah menyebabkan terjadinya penurunan signifikan angka kemiskinan, dari 19,41% tahun 2010 menjadi 18,33% tahun 2011. Penurunan ini juga akibat stabilnya harga kebutuhan pokok dan membaiknya pendapatan masyarakat miskin. Adapun trend perkembangan kemiskinan sebagaimana tampak dalam grafik 5.1 berikut.

Transcript of Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan...

Page 1: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 73 -

Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, Kesempatan Kerja dan Pengangguran

5.1. Analisis Kemiskinan

Kemiskinan merupakan salah satu masalah pelik yang masih dihadapi baik

di tingkat kabupaten/kota, propinsi maupun nasional pada umumnya. Dalam rangka

menuntaskan kemiskinan, pada Rapat Koordinasi Kesehatan tingkat Provinsi NTB

Wakil Gubernur NTB, Ir. Badrul Munir, MM. memaparkan 4 pilar strategis

penanggulangan kemiskinan di NTB dengan menggunakan model klaster. Strategi

tersebut meliputi : Perlindungan dan bantuan sosial berbasis rumah tangga;

Pemberdayaan masyarakat berbasis KelompokMasyarakat (POKMAS);

Pengembangan usaha UMKM berbasis unit usaha; serta Program pendukung

berbasis wilayah. Pemerintah Kabupaten Bima untuk tahun 2011 telah menetapkan

target penurunan angka kemiskinan sebesar 1,5%. Pelaksanaan ke empat pilar

tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Bima telah menyebabkan terjadinya

penurunan signifikan angka kemiskinan, dari 19,41% tahun 2010 menjadi 18,33%

tahun 2011. Penurunan ini juga akibat stabilnya harga kebutuhan pokok dan

membaiknya pendapatan masyarakat miskin. Adapun trend perkembangan

kemiskinan sebagaimana tampak dalam grafik 5.1 berikut.

Page 2: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 74 -

Sumber : BPS NTB, berbagai edisi

Grafik 5.1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Kabupaten Bima

(2007-2011)

Berdasarkan grafik 5.1 di atas pada tahun 2007 tingkat kemiskinan di

Kabupaten Bima mencapai 25,12%, terus mengalami penurunan menjadi 21,79%

pada tahun 2008, kemudian mengalami penurunan tahun 2009 menjadi 20,42%

menurun cukup signifikan pada tahun 2010 menjadi 19,41% dan pada tahun 2011

penurunan mencapai 18,33 %. Terjadinya penurunan pada tahun 2011 disebabkan

meningkatnya pendapatan riil masyarakat miskin akibat : efektifnya program anti

kemiskinan lintas bidang, stabilnya harga sembilan bahan pokok serta semakin

banyaknya upaya perlindungan terhadap masyarakat miskin, baik di bidang

pendidikan, kesehatan maupun infrastruktur. Keberhasilan Pemerintah Kabupaten

Bima menekan angka kemiskinan ini tidak terlepas dari berbagai kebijakan

pembangunan terutama dalam hal penanggulangan kemiskinan yang dijabarkan

dalam APBD tiap tahunnya. Bupati Bima H. Ferry Zulklarnain, ST selalu

mengingatkan SKPD untuk selalu mensingkronisasikan berbagai program kegiatan

dalam rangka penanggulangan kemiskinan”, makanya tidak berlebihan jika

pemerintah daerah sekarang mampu memberikan dampak positif pembangunan

Page 3: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 75 -

pada penurunan angka kemiskinan.

Keseriusan pemerintah daerah di bawah kendali H. Ferry Zulkarnain, ST

untuk menekan angka kemiskinan bisa dibilang tidak main-main. Pada beberapa

sektor prioritas seperti bidang ekonomi, membawa dampak yang cukup

komprehensif terhadap berbagai kebijakan penanggulan kemiskinan. Kebijakan

penanggulangan kemiskinan harus berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang

memperluas lapangan pekerjaan”, demikian kata Bupati Bima H.Ferry Zulkarnain, ST.

“Disektor-sektor strategis seperti sektor pertanian, industri kecil dan jasa

perdagangan harus mampu menyerap tenaga kerja. Begitu juga terus diupayakan

pemberdayaan dan perlindungan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan

memenuhi kebutuhan dasar minumum”.

Pada bidang ekonomipun dilakukan kegiatan pemberdayaan ekonomi lintas

sektoral (pertanian, perdagangan, Kredit Usaha Kecil Menengah (KUKM), dan Sosial).

Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan Desa, seperti

Alokasi Dana Desa (ADD), subsidi pada badan usaha Milik Desa (BUMDes),

pembangunan infrastruktur desa dan transmigrasi. Juga pemberian sarana produksi

dan permodalan kepada masyarakat miskin dan peningkatan kapasitas masyarakat

seperti pelatihan dan bantuan promosi dan pemasaran

Grafik 5.2

Perbandingan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Bima dan Provinsi NTB (2007 - 2011)

Page 4: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 76 -

Bila dibandingkan trend penurunan kemiskinan Kabupaten Bima dan

Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagaimana terlihat pada grafik 5.2 di atas, tampak

bahwa Kabupaten Bima memiliki prestasi yang sangat bagus jika ditarik

perbandingan dari kondisi tahun 2007. Bahkan jika dinilai dari sejak Pemerintahan

Bupati Ferry Zulkarnain awal 2005 dimana kemiskinan Kabupaten Bima sebesar

24,93% dan provinsi 25,92%, maka penurunan Kabupaten Bima menjadi 18,33%

tahun 2011 jauh lebih baik daripada angka kemiskinan provinsi NTB sebesar

19,73%. Namun demikian, Pemerintah harus terus berupaya keras menurunkan

angka kemiskinan sampai titik terendah sebagai wujud nyata komitmen

meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menjadi visi daerah. Sebab

kesejahteraan adalah inti dan tujuan dari pembangunan itu sendiri. Program

terobosan harus terus dilakukan dengan mengedepankan program lokal spesifik

untuk melengkapi program nasional yang ada saat ini.

Menurunnya kemiskinan tersebut tidak terlepas dari adanya perbaikan Nilai

Tukar Petani (NTP) yang menunjukan daya tukar (term of trade) dari produk

pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.

Dengan demikian, tampak bahwa kondisi kemiskinan di Kabupaten Bima masih

relatif besar dan sangat rentan terhadap perubahan harga komoditi pangan dan non

pangan yang menjadi kebutuhan hidup mereka. Sedangkan apabila dilihat dalam

aspek wilayah, sebagian besar yang miskin tinggal di desa dan berprofesi dibidang

pertanian dalam arti luas seperti pertanian, perkebunan, perikanan, nelayan dan

sejenisnya. Sementara di bidang perdagangan kecil dan usaha informal juga terbelit

masalah kemiskinan, karena disamping skalanya kecil, juga tidak dapat mencukupi

kebutuhannya.

Keterbatasan sarana dan prasarana, sedikitnya lapangan usaha dan

kesempatan kerja dan semakin berkurangnya sumber daya yang diperoleh langsung

dari alam, menjadikan mereka tetap bergelut dengan kemiskinan. Secara spesifik

sebabnya adalah : rendahnya kualitas SDM, rendahnya produktivitas, sempitnya

lahan produktif, budaya yang masih mengabaikan waktu, Akses terhadap modal

terbatas, jiwa wirausaha yang lemah, tidak memiliki keterampilan serta rendahnya

Page 5: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 77 -

kreatifitas meningkatkan/menciptakan nilai tambah.

Page 6: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 78 -

BOKS 5.1

Gambaran Umum Program Penanggulangan Kemiskinan dari APBN 1. Program Beras Miskin (Raskin). Secara umum program ini cukup membantu masyarakat

mendapatkan beras yang relatif murah. Namun ada masalah dalam penyalurannya di tiap desa. Raskin diatur oleh kepala desa meskipun telah ditetapkan dengan ketat juklak dan juknisnya. Jatah penerima dikurangi dan uang bayar raskin tidak disampaikan kepada dolog oleh aparat desa. Secara umum program ini menghadapi masalah terkait masih cukup tingginya tunggakan raskin.

2. Program Jamkesmas/ Jamkesda. Program in sangat membantu masyarakat miskin yang

menghadapi masalah kesehatan. Banyak orang miskin yang terbantu oleh program ini. Hanya saja diperlukan penyuluhan yang intensif sehingga semua orang miskin mendapatkan fasilitas ini. Sayangnya program ini belum meng-cover persalinan yang umumnya dikeluhkan oleh pasien keluarga miskin.

3. Program Keluarga Harapan. Program ini cukup membantu wanita yang berusaha

produkitf. Meskipun demikian ada juga beberapa sasaran yang tidak tepat karena dananya tidak digunakan untuk usaha produktif. Pada tahun 2011 jumlah dana untuk Program Keluarga Harapan sebesar Rp. 14.903.750.000,- sementara tahun 2012 Rp. 8.236.620.000 penggunaan dana tersebut diperuntukan bagi rumah tanga sangat miskin.

4. Program PNPM Mandiri Pedesaan diarahkan untuk prasarana umum, prasarana

pendidikan, prasarana kesehatan dan simpan pinjaman kelompok perempuan. Secara rinci meliputi kegiatan pembangunan : saluran irigasi, perkerasan jalan, rabat beton jalan, perkerasan jalan, MCK, air bersih perpipaan, saluran drainase, gedung sekolah, beronjong, bea siswa, listrik pedesaan dan simpan pinjam kelompok perempuan. Program ini dilaksanakan oleh BPMD. Total anggaran TA 2010 sebesar 22 milyar dan 2011 sebesar 19,2 milyar sementara tahun 2012 sebesar 19,8 milyar. Program ini dilaksanakan di Kecamatan Sape, Wera, Lambu, Monta, Belo, Donggo, Ambalawi dan Sanggar mencakup 80 desa

Hasil Quick Survey Tim selama April- Oktober 2012 di beberapa Kecamatan di Kabupaten Bima (Bag. Administrasi Perekonomian Setda)

Page 7: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 79 -

BOKS 5.2

Gambaran Kemiskinan di Desa- Desa Kabupaten Bima

Secara kasat mata orang miskin umumnya memiliki pendapatan yang sangat rendah dan tidak tetap. Kemampuan memenuhi kebutuhan makan saja hanya 1 kali atau 2 kali sehari. Kondisi rumahnya juga memprihatinkan, belum lagi keadaan sanitasi, wc maupun penerangan dalam rumahnya juga keadaannya hampir sama.

Keluarga miskin ini umumnya memiliki anak cukup banyak. Ia bekerja sekitar 12 jam sehari. Bapak mengambil kayu di hutan, ibu mengurus rumah tangga. Tidak memiliki sawah, pengetahuannya terbatas karena tidak mampu membaca dan menulis. Inilah potret kemiskinan di desa. Pemerintah telah menyalurkan bantuan secara rutin. Jatah raskin tetap mendapat bagian. BLT juga demikian. Jamkesmas dilayani. Namun, acapkali lebih banyak menunggu. Sikap mental mandiri dan hidup dengan lebih bermartabat masih jauh dari harapannya.

Hasil observasi dan wawancara di beberapa kecamatan menunjukkan sebagian besar masyarakat Bima tidak memiliki sawah dan lahan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat yang tinggal di pesisir sepanjang Kecamatan Soromandi ternyata tidak lebih dari separuhnya berprofesi sebagai nelayan. Namun lebih banyak yang keluar desanya untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. Desa- desa di Kecamatan Ambalawi maupun Wera juga menghadapi persoalan sempitnya lahan untuk bercocok tanam, sementara usaha perkebuhan dan ternak juga menghadapi kendala.

Demikian juga dengan kondisi wilayah dan masyarakat di wilayah langgudu, monta yang sangat bergantung pada kondisi alam laut dan curah hujan. Kegagalan panen yang menimpa masyarakat di pedesaan akhir- akhir ini bila tidak ditangani dengan segera akan menyebabkan pembengkakan angka kemiskinan di Bima.

Tekanan penduduk yang semakin berat dan pernikahan usia muda di desa di tengah sulitnya mencari nafkah menjadi sulit untuk mengatasi kemiskinan secara permanen. Program –program ekonomi produktif masih belum mencukupi untuk mengatasi kemiskinan, terutama terkait besaran modal atau bantuan diberikan per kepala keluarga. Indikasi ketidaktepatan sasaran dari setiap program antikemiskinan belum mendapat perhatian yang serius untuk segera ditangani. Hasil Quick Survey Tim selama April- Oktober 2012 di beberapa Kecamatan di Kabupaten Bima (Bag. Administrasi Perekonomian Setda)

5.2. Analisis Pembangunan Manusia

IPM Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan pada tahun 2011 sebesar

65,74 sementara NTB sebesar 66,23. Upaya peningkatan IPM sangat membutuhkan

pembangunan di berbagai bidang yang terpadu dan berkelanjutan. Pembangunan

sosial- budaya dan ekonomi harus berjalan secara bersamaan dan saling mendukung

satu sama lain. Kendati IPM Kabupaten Bima terus mengalami peningkatan namun

peringkatnya di NTB pada tahun 2007 masih berada pada urutan 6 dari 9

Kabupaten/kota yang ada.

Page 8: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 80 -

5.3. Analisis Kesempatan Kerja dan Pengangguran

5.3.1. Analisis Kesempatan Kerja

Angka resmi tingkat pengangguran umumnya menggunakan indikator

pengangguran terbuka, yaitu jumlah angkatan kerja yang secara sungguh-sungguh

tidak bekerja sama sekali dan sedang mencari kerja pada saat survei dilakukan.

Sementara yang setengah pengangguran dan penganggur terselubung tidak dihitung

dalam angka pengangguran terbuka, karena mereka masih menggunakan waktu

produktifnya selama seminggu untuk bekerja meskipun tidak sampai 35 jam penuh.

Apabila dilihat dari jumlah pencari kerja yang tercatat pada Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima dari tingkat pendidikan SD sebanyak 885

orang, SMP sebanyak 684 orang, berpendidikan SMTA sebanyak 1.075 orang dan

perguruan tinggi, yaitu sekitar 6.871 orang yang terdiri dari D.I dan D.II sebanyak

574 orang, D.III sebanyak 1.600 orang, S1 sebanyak 4.639 orang dan S2 sebanyak 58

orang.diploma III dan sarjana (S1). Dengan demikian,total pencari kerja adalah

sebesar 9.515 orang (BPS, Bima Dalam Angka 2012) Sempitnya lapangan kerja di

Kabupaten Bima tidak terlepas dari masih rendahnya potensi ekonomi yang

dimanfaatkan terutama pada sektor pertanian dan industri. Adapun penyerapan

tenaga kerja yang baru lebih banyak mengandalkan sektor jasa pemerintahan

melalui kebijakan pemerintah pusat mengangkat tenaga honor daerah menjadi PNS

dimana selama 2005 s/d 2010 diperkirakan mencapai lebih dari 5.000 orang.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam analisis ketenagakerjaan adalah

berkaitan dengan rasio beban tanggungan atau burden of dependency ratio. Yang

dimaksud dengan dependency ratio adalah beban yang ditanggung oleh penduduk

produktif terhadap penduduk tidak produktif. Oleh karena itu, semakin banyak

penduduk produktif yang tidak bekerja, maka dengan sendirinya akan meningkatkan

beban tanggungan. Kondisi ini juga banyak ditemukan di Kabupaten Bima di mana

masyarakatnya tinggal di wilayah pedesaan yang mana laki-laki muda banyak tidak

bekerja demikian pula dengan wanitanya.

Masalah–masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Bima yang paling menonjol

antara lain :

Page 9: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 81 -

1. Rendahnya minat tenaga kerja untuk menciptakan lapangan kerja baru melalui

kegiatan wirausaha, terutama tamatan dari sekolah kejuruan maupun SMA.

2. Kurangnya inovasi di bidang pertanian, industri dan sektor jasa dalam

meningkatkan investasi padat tenaga kerja.

3. Tenaga kerja berpendidikan sarjana umumnya bekerja sebagai setengah

penganggur karena memasuki bidang yang tidak sesuai dengan keahliannya dan

bekerja kurang dari 36 jam per minggu.

4. Minimnya investasi dan pabrik yang dapat menampung tenaga kerja skala besar.

5. Tidak seimbangnya antara permintaan dan penawaran tenaga kerja, yang

disebabkan oleh kualifikasi sarjana di Kabupaten Bima didominasi oleh ilmu–

ilmu sosial dibandingkan ilmu–ilmu eksakta yang lebih bersifat aplikatif.

6. Hambatan budaya yang lebih memandang PNS sebagai pekerjaan prestisius,

sehingga mematikan kreatifitas untuk bekerja di luar sektor jasa pemerintahan.

5.3.2. Tingkat Pengangguran

Besar kecilnya angka pengangguran sangat dipengaruhi oleh tingkat

pertumbuhan dan kinerja ekonomi daerah secara keseluruhan, disamping

pertumbuhan angkatan kerja. Selama tahun 2011 tingkat pengangguran di

Kabupaten Bima sebesar 5,13%, sementara tingkat pengangguran di tingkat

provinsi NTB sebesar 5,33% mengalami penurunan jika dibandingkan dengan

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Pebruari 2011 yang mencapai sekitar

5,35%. Sementara itu jumlah PekerjaTidak Penuh (bekerja kurang dari 35 jam dalam

seminggu) mencapai 811.170 orang atau sekitar 37,16 persen dari total angkatan

kerja yang sedang bekerja

Rendahnya tingkat pengangguran tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya

pertumbuhan sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, bangunan, transportasi dan

telekomunikasi dan jasa-jasa. Artinya aktivitas kerja para tenaga kerja sudah mulai

beralih dan tidak selalu menggantungkan diri pada sektor pertanian. Kerja

bangunan, proyek padat karya, usaha bisnis, usaha jasa sosial kemasyarakatan dan

perorangan.

Page 10: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 82 -

Apabila diperhatikan dengan seksama hubungan pertumbuhan sektor dan

penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Bima, maka hanya beberapa sektor yang

berpengaruh signifikan dalam penyerapan tenaga kerja, seperti Pertanian, Bangunan,

industri pengolahan, Perdagangan, Hotel dan Restoran, Keuangan dan Jasa- jasa.

Peran pertumbuhan sektor listrik, gas dan air (LGA) serta Pengangkutan dan

Komunikasi secara langsung dalam menyerap tenaga kerja tidaklah signifikan. Jadi

perannya hanya mendorong atau menarik pertumbuhan sektor lainnya dalam

penyerapan tenaga kerja baru.

Rendahnya tingkat pengangguran di Kabupaten Bima tidak terlepas dari

terus meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun dan semakin

efektifnya beberapa program pengangguran yang diprogramkan dalam APBD

Kabupaten maupun program nasional.

5.3.3. Upah Tenaga Kerja Pemberian Upah tenaga kerja di Kabupaten Bima belum sepenuhya mengikuti

Upah Minimum Provinsi. Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2011 ditetapkan

sebesar Rp. 950.000 per bulan dan menjadi patokan untuk upah Kabupaten Bima di

mana telah diperhitungkan kebutuhan fisik minimum. Tahun 2011 kabupaten Bima

menetapkan Upah Minimum Kabupaten sebesar Rp. 1.050.000. Sementara

untuk tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Bima telah mengajukan rekomendasi

kepada Pemerintah Provinsi untuk menetapkan Upah Minimum Kabupaten Bima

sebesar Rp. 1.123.500 dimana kenaikannya 7 % dimana Upah minimum propinsi

ditetapkan sebesar Rp. 1.000.00 per bulan untuk tenaga pengalaman nol tahun.

Penetapan kenaikan ini lebih didasarkan pada kebutuhan akan masuknya investor di

Kabupaten Bima. Jika dilakukan perhitungan pada kehidupan lajang diperoleh Rp.

1.792.000, kenaikan Upah Minimum Kabupaten 5-12 % adalah hal yang wajar.

Sementara dari hasil observasi di beberapa wilayah Kabupaten Bima diperoleh

informasi bahwa untuk sektor pertanian, upah per hari berkisar antara Rp. 20.000-

30.000 atau paling rendah Rp. 600.000- per bulan apabila menggunakan seluruh

waktunya untuk bekerja sebagai buruh tani. Sementara untuk sektor bangunan dan

Page 11: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 83 -

konstruksi , seorang pekerja profesional yang tukang batu dibayar sekitar Rp. 60.000

– 80.000 per hari atau Rp. 1.800.000 – Rp. 2.400.000 per bulan. Upah untuk pekerja

di sektor perdagangan, masih relatif lebih rendah yakni take home pay Rp 200-250

ribu per bulan di mana pekerja yang bersangkutan telah ditanggung kebutuhan

makanan. Sedangkan untuk sektor jasa pendidikan, misalnya, guru honor, maupun

dosen, masih sangat rendah yaitu sebesar Rp. 300.000 – Rp. 600.000,- per bulan.

Kendatipun demikian, masyarakat Bima umumnya memiliki pekerjaan lain sehingga

dapat memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pada dasarnya banyak tenaga kerja yang

bekerja rangkap khususnya setelah hari libur atau pulang kerja.

5.3.4. Pendapatan dari Tenaga Kerja Luar Negeri (Remmitance)

Berdasarkan Kajian Ekonomi Regional NTB yang diterbitkan Bank Mataram

(2011) bawa perkembangan jumlah pengiriman Tenaga Kerja Indonesia asal NTB

yang disalurkan bekerja di luar negeri mengalami peningkatan. Sepanjang triwulan

IV-2011, jumlah TKI asal NTB yang dikirim tercatat mencapai 11.762 orang, turun

hingga 13,84% dibanding periode sebelumnya yang mencapai 13.652 orang.

Sepanjang Triwulan II-2012 jumlah TKI yang berangkat tercatat sebanyak 6.272

orang, terkontraksi cukup signifikan hingga 70,53% dibandingkan pada periode yang

samatahun lalu mencapai 21.283 orang. Pulihnya pengiriman TKI tersebut

dipengaruhi faktor musiman (pasca hari raya Idul Fitri). Negara tujuan para TKI asal

Nusa Tenggara Barat berdasarkan penempatan, Malaysia kembali menjadi negara

tujuan bekerja dengan pangsa mencapai 86,32% atau sebanyak 10.53 orang (Data

BP3TKI Mataram) kemudian disusul UEA sebesar 6,36% atau sebanyak 748 orang.

Penurunan jumlah TKI ke Arab Saudi Arabia dan Malaysia disebabkan adanya

kebijakan pemerintah mengeluarkan moratorium (penghentian sementara)

pengiriman TKI khusus untuk sektor informal yang bekerja sebagai penatalayanan

rumah tangga sebagai upaya untuk melindungi hak-hak TKI..

Dari sisi pengiriman dana, kegiatan Money remitance dengan tujuan wilayah

NTB yang tercatat melalui sistem perbankan mengalami peningkatan. Pada triwilan

IV-2011 jumlah dana yang dikrim ke NTB mencapai Rp. 138,39 milliar atau tumbuh

sebesar 5,09% (yoy), lebih tinggi dibanding jumlah pada periode yang sama tahun

Page 12: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 84 -

laluyang tercatat sebesar Rp. 131,69 miliar.

Berdasarkan wilayah asal pengiriman, negara utama yang mendominasi asal

pengiriman dana remitansi ke NTB pada triwulan IV-2011 masih didominasi Saudi

Arabia dengan pangsa mencapai 52,45% atau sebesar Rp. 72,59 milliar. Sedangkan

daerah utama tujuan pengiriman dana remitansi didominasi Lombok Barat

(termasuk Kota Mataram) dengan pangsa mencapai 47,77% atau sebesar Rp. 66,11

milliar.

Salah satu sumber pendapatan dari masyarakat adalah pendapatan yang

bersumber dari tenaga kerja yang bekerja di luar negeri. Berdasarkan data yang

dikeluarkan Bank Indonesia Mataram (2011) bahwa sebagian besar tenaga kerja di

Nusa Tenggara Barat yang bekerja di luar negeri adalah berasal dari : Pulau Lombok,

Kabupaten Sumbawa dan hanya sebagian kecil yang berasal dari Kabupaten Bima

dan Dompu. Tenaga kerja asal Kabupaten Bima yang bekerja di luar negeri umumnya

didominasi pendidikan SD dan SMP sebagian kecil SMA. Rendahnya keinginan tenaga

kerja dari Kabupaten Bima untuk bekerja di luar negeri antara lain dipengaruhi oleh

hal- hal sebagai berikut :

Dampak psikologis berita negatif tentang perlakuan tidak manusiawi yang

seringkali menimpa sebagian TKI baik secara hukum maupun menyangkut

hubungan antara pekerja dan majikan.

Sebagian besar tenaga kerja di Kabupaten Bima berpendidikan SMA ke atas

sehingga preferensi bekerja di luar negeri menjadi rendah karena lebih banyak

didominasi oleh tenaga kerja berpendidikan SMA ke bawah.

Minimnya informasi tentang pekerjaan di luar negeri dan lemahnya fasilitasi oleh

PJTKI maupun Balai Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (BPTKLN).

Umumnya Tenaga kerja dari Kabupaten Bima masih mengandalkan lapangan

kerja di dalam negeri seperti: wilayah Jabodetabek, Surabaya, Batam, Kalimantan.

Sikap PJTKI yang seringkali menelantarkan tenaga kerja khususnya setelah

sampai di luar negeri dan kurangnya tanggung jawab perlindungan atau

kompensasi terhadap kasus yang merugikan Tenaga Kerja, seperti kasus Malaysia

Timur dan beberapa negara lainnya.

Page 13: Analisis Kemiskinan, Pembangunan Manusia, …bimakab.go.id/files/Analisis kemiskinan dan kerja.pdf · untuk berusaha mencari peluang usaha di daerah lain di luar NTB. ... Pembangunan

Analisis dan Tinjauan Perekonomian Kabupaten Bima, 2011-2012

- 85 -

Tampaknya pola penempatan TKI di luar negeri sebagaimana data yang

dikeluarkan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi NTB adalah:

1. TKI Pulau Lombok berkonsentrasi di Malaysia

2. TKI Kab. Sumbawa berkonsentrasi di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi

3. TKI NTB menyebar di Jepang, Korea dan negara di sekitarnya

Berdasarkan data kesempatan kerja keluar negeri dari Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Bima tahun 2011 terdapat 1.693 orang yang tersebar

di Malaysia dan Saudi Arabia. Secara umum pekerjaan yang ditawarkan meliputi

ladang, konstruksi pembantu rumah tangga dan supir. Dilihat dari aspek jender,

pekerjaan yang dibutuhkan didominasi oleh perempuan 1.358 orang diikuti Laki –

laki yang dibutuhkan 335 orang.