ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA...

53
ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN BERAS ANALOG DI KELURAHAN WAY KANDIS KECAMATAN TANJUNG SENENG BANDAR LAMPUNG (Tesis) Oleh IKRAR TRIASTUTI MAGISTER TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2017

Transcript of ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA...

Page 1: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMENBERAS ANALOG DI KELURAHAN WAY KANDIS

KECAMATAN TANJUNG SENENG BANDAR LAMPUNG

(Tesis)

Oleh

IKRAR TRIASTUTI

MAGISTER TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2017

Page 2: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMENBERAS ANALOG DI KELURAHAN WAY KANDIS

KECAMATAN TANJUNG SENENG BANDAR LAMPUNG

Oleh

IKRAR TRIASTUTI

Tesis

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarMagister Sains

PadaProgram Studi Magister Teknologi Industri Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

MAGISTER TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2017

Page 3: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

ABSTRACT

ANALYSIS OF BUSINESS FEASIBILITY AND CONSUMERPRINCIPLES OF ARTIFICIAL IN WAY LANDIS VILLAGE TANJUNG

SENENG DISTRICT BANDAR LAMPUNG

By

Ikrar Triastuti

Artificial rice is a product of non-rice ingredients and has a shape resembling ricein general. The resulting rice is commonly in the form granule, some of wich arewhite and slightly yellowis, and smelled typical of cassava. This product has alow glycemic index so it good consumered for diabetics. Therefore, an artificialcassava based business will be established Way Kandis, Tanjung Seneng District,Bandar Lampung. This studyaims to determine the feasibility of artificial ricebusiness and know the preferences of consumers to artificial rice products madefrom cassava. The result of financial feasibility analysis is declared feasible,proved by the value of NPV (Net Present Value) (525.618.459), IRR (48%), B/Cratio (3.92), and PBP (Pay Back Period) (2,73 years). The result of consumer preferenceattribute analysis which is included in quadrant I is promotion. Quadrant II there are enemattributes of price, benefits, motivation, ease of purchase, composition, and familymembers. Attributes included in quadrant III are bonus, brand, information, place, salesperson, other persob, and friend and no attribute is located in quadrant IV. This showsthat the performance of artificial rice is not excessive and does not need to decreaseattributes.

Keyword : artificial rice, feasibility, consumer preference

Page 4: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

ABSTRAK

ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMENBERAS ANALOG DI KELURAHAN WAY KANDIS KECAMATAN

TANJUNG SENENG BANDAR LAMPUNG

Oleh

IkrarTriastuti1524051006

Magister Teknologi Industri Pertanian

Beras analog merupakan produk beras dari bahan non padi dan memiliki bentukmenyerupai beras pada umumnya. Beras analog yang dihasilkan umumnyaberbentuk butiran/granule, ada yang berwarna putih dan agak kekuningan, danberaroma khas singkong. Produk ini memiliki indeks glikemik rendah sehingga baiksekali dikonsumsi bagi penderita diabetes. Oleh karena itu akan didirikan usaha berasanalog berbahan dasar ubikayu di Way Kandis, Kecamatan Tanjung Seneng, BandarLampung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha berasanalog dan mengetahui preferensi konsumen terhadap produk beras analogberbahan ubikayu. Hasil analisis kelayakan financial dinyatakan layak, terbuktidengan nilai NPV (Net Present Value) (Rp269255452.03), IRR (Internal Rate ofReturn) (32%), B/C Ratio (2.49), dan PBP (Payback Periode) (3.62 tahun). Hasilanalisis preferensi konsumen atribut yang termasuk pada kuadran I adalahpromosi. Kuadran II terdapat enam atribut yaitu harga, manfaat, motivasi,kemudahan membeli, komposisi, dan anggota keluarga. Atribut yang termasukpada kuadran III adalah bonus, merk, informasi, tempat, tenaga penjual, oranglain, dan teman dan tidak ada atribut yang terletak pada kuadran IV. Hal inimenunjukkan bahwa kinerja beras analog tidak ada yang berlebihan dan tidakperlu menurunkan atribut.

Kata kunci : beras analog, kelayakan, preferensi konsumen

Page 5: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog
Page 6: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog
Page 7: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog
Page 8: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

RIWAYAT HIDUP

Ikrar Triastuti panggilan Tias lahir di Pringsewu pada tanggal 2 Mei 1990 , dari

pasangan Bapak Suladi dan Ibu Sri Sulistyaningsih. Penulis adalah anak ke tiga

dari tiga bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Jl. Kebasen No. 65 RT

003/001 Pekon Patoman, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Pendidikan yang telah di tempuh oleh penulis yaitu TK Aisyiyah Bustanul Athfal

Patoman, diselesaikan pada tahun 1996, dilanjutkan di Sekolah Dasar Negeri 1

Patoman, diselesaikan pada tahun 2002, kemudian dilanjutkan ke Sekolah

Menengah Pertama Negeri 1 Pagelaran yang diselesaikan pada tahun 2005, dan

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pringsewu yang diselesaikan pada tahun 2008.

Pada tahun 2008, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil

Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) dan selesai pada tahun 2013.

Penulis pernah bekerja di PT. Garudafood Putra Putri Jaya Lampung pada tahun

2013-2015 sebagai Staff Product Development Officer. Pada Tahun 2015 penulis

terdaftar sebagai Mahasiswa Magister Teknologi Industri Pertanian Universitas

Lampung.

Page 9: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

SANWACANA

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan tesis yang berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Dan Preferensi

Konsumen Beras Analog Di Kelurahan Way Kandis Kecamatan Tanjung

Seneng Bandar Lampung”.

Dengan selesainya tesis ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banua, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Sri Hidayati, S.T.P., M.P., selaku Ketua Program Studi Magister

Teknologi Industri Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung atas

arahan, bimbingan, dan izin penelitian yang diberikan.

3. Bapak Dr. Ir. Tanto Pratondo Utomo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing

Akademik dan Pembimbing Satu tesis yang telah banyak memberikan

pengarahan, saran dan masukan dalam menyelesaikan tesis ini;

4. Bapak Dr. Ir. Subeki, M.Si., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Dua yang

telah banyak memberikan pengarahan, saran dan masukan dalam

menyelesaikan tesis ini;

5. Bapak Dr. Erdi Suroso, S.T.P., M.T.A., selaku Dosen Penguji yang telah

memberikan saran-saran guna terselesaikanya tesis ini;

Page 10: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengajar, staff administrasi, serta seluruh

karyawan di Program Studi Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas

Pertanian Universitas Lampung,

7. Keluarga tercinta (Bapak, Ibu, Mbak, dan Mamas) yang telah memberikan

motivasi, nasehat-nasehat bijaksananya, dan kasih sayang ikhlasnya yang

selalu menyertai penulis dalam do’a,

8. Andi Perdana terimakasih untuk kesabaran, do’a, dan semangatnya,

9. Teman seperjuangan tesis (Rukmini) dan teman-teman angkatan 2015 (Mbak

Fia, Rohmat, Pak Hadi, Fajar, dan Mbak Metri), Kak Bigi, Pak Novi, Okta,

dan Pak Syam terimakasih atas ilmu, kebersamaan dan canda tawanya.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan mereka, dan penulis

berharap tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, 2017

Penulis

Ikrar Triastuti

Page 11: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL ............................................................................…. iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vii

I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1. Latar Belakang dan Masalah ................................................... 1

1.2. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5

1.3. Kerangka Pemikiran ................................................................ 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 8

2.1. Studi Kelayakan ..................................................................... 8

2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan ............................................ 8

2.1.2. Aspek Teknis................................................................... 10

2.1.3. Aspek Finansial ............................................................... 12

2.1.4. Aspek Pasar dan Pemasaran............................................ 13

2.1.5. Analisis Sensitivitas ........................................................ 14

2.2. Perilaku Konsumen .................................................................. 15

2.3. Preferensi Konsumen ............................................................... 16

2.4. Beras Analog ............................................................................ 19

2.4.1. Proses Pembuatan Beras Analog .................................... 21

Page 12: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

ii

III. BAHAN DAN METODE .............................................................. 32

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 32

3.2. Bahan Penelitian dan Pengumpulan Data .............................. 32

3.3. Metode Analisis Data ............................................................. 33

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 34

4.1. Analisis Kelayakan ................................................................... 34

4.1.1. Aspek Teknis................................................................... 34

4.1.2. Aspek Manajemen........................................................... 40

4.1.3. Aspek Pasar dan Pemasaran...................................... …. 40

4.1.4. Aspek Lingkungan ………......................................... 42

4.1.5. Aspek Finansial ............................................................... . 42

a. Biaya Investasi……....................................…………... 43

b. Biaya Susut Mesin …........................................…. ….. 44

c. Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi.................. 48

d. Analisis Penentuan Harga Jual Beras Analog.............. 49

e. Kritria Kelayakan Investasi……………...................... 50

4.1.6. Analisis Sensitivitas ........................................................ 53

4.2. Preferensi Konsumen ................................................................ 55

4.2.1. Karakteristik Responden ................................................. 55

a. Jenis Kelamin Responden......................................…. 55

b. Jenis Pekerjaan ………..........................................…. 56

c. Pengeluaran Tiap Bulan …......................................... 57

4.3. Proses Pengembalian Keputusan Pembelian Beras Analog...... 59

4.3.1. Pengenalan Kebutuhan.................................................... 59

Page 13: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

iii

4.3.2. Pencarian Informasi ........................................................ 61

4.3.3. Evaluasi Alternatif .......................................................... 63

4.3.4. Keputusan Pembelian...................................................... 65

4.3.5. Evaluasi Pasca Pembelian ............................................... 70

4.4. Importance Performance Analysis (IPA).................................. 73

4.4.1. Kuadran I (Prioritas Pertama) ......................................... 75

4.4.2. Kuadran II (Prioritas Prestasi)........................................ 75

4.4.3. Kuadran III (Prioritas Rendah) ...................................... 76

4.4.4. Kuadran IV (Berlebihan)................................................ 77

V. KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 78

5.1. Kesimpulan ............................................................................ 78

5.2. Saran ....................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 80

LAMPIRAN .......................................................................................... 82

Page 14: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

iv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar peralatan operasional beras analog .................................................. 35

2. Biaya investasi industri beras analog .......................................................... 43

3. Perhitungan harga pokok produksi beras analog......................................... 49

4. Nilai NPV pada industri kecil beras analog ................................................ 50

5. Net B/C Ratio pada industri kecil beras analog .......................................... 51

6. Nilai IRR pada industri kecil beras analog.................................................. 52

7. Nilai Pay Back Periode pada industri kecil beras analog .......................... 52

8. Hasil analisis sensitivitas harga bahan bakar naik 10% dengan hargajual tetap ...................................................................................................... 53

9. Hasil analisis sensitivitas harga bahan baku naik 10% dengan hargajual tetap ...................................................................................................... 54

10. Hasil analisis sensitivitas harga bahan baku naik 30% dengan hargajual tetap ...................................................................................................... 54

11. Hasil analisis sensitivitas harga bahan pembantu naik 30% dengan hargajual tetap ...................................................................................................... 55

12. Karakteristik responden beras analog menurut jenis kelamin.................... 56

13. Karakteristik responden menurut jenis pekerjaan ....................................... 57

14. Karakteristik responden terhadap tingkat pengeluaran tiap bulan. ............. 57

15. Atribut pertanyaan berdasarkan tahap pengenalan kebutuhan.................... 60

16. Atribut pertanyaan berdasarkan tahap pencarian informasi ........................ 62

Page 15: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

v

17. Atribut pertanyaan berdasarkan tahap evaluasi alternatif ........................... 64

18. Atribut pertanyaan tahap keputusan pembelian .......................................... 67

19. Atribut pertanyaan berdasarkan tahap evaluasi pasca pembelian ............... 71

20. Tabel Perhitungan IPA................................................................................ 73

Page 16: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Proses pengupasan ubi kayu (a) dan pencucian ubi kayu (b) ..................... 22

2. Proses pemarutan ubi kayu ......................................................................... 22

3. Proses pemerasan ubi kayu ......................................................................... 23

4. Proses pengendapan pati ubi kayu .............................................................. 23

5. Proses pengeringan ampas ubi kayu dan tepung tapioka ............................ 24

6. Tepung ubi kayu.......................................................................................... 25

7. Penimbangan pung ubi kayu ....................................................................... 25

8. Penimbangan tepung ubi kayu (a) dan pengadukan adonan (b)................. 25

9. Proses pengukusan adonan.......................................................................... 26

10. Proses pencetakan butiran beras analog (a) dan mesin ekstruder (b).......... 26

11. Proses pengeringan...................................................................................... 27

12. Hasil pengemasan beras siger ..................................................................... 28

13. Diagram alir pembuatan tepung tapioka dan tepung ubi kayu.................... 37

14. Pembuatan beras analog .............................................................................. 39

15. Biaya penyusutan mesin ektruder .............................................................. 44

16. Biaya penyusutan mixer ............................................................................. 45

17. Biaya penyusutan mesin penggiling........................................................... 46

18. Biaya penyusutan mesin penepung ............................................................ 47

Page 17: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

vii

19. Biaya penyusutan mesin pengepress .......................................................... 48

20. Matriks Importance Performance Analysisi (IPA) untuk atribut-atribut yangmempengaruhi pembelian beras siger ......................................................... 74

Page 18: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Masalah

Pola konsumsi masyarakat saat ini masih belum sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut Badan Pusat Statistik (2007), pola konsumsi penduduk suatu negara dapat

dijadikan cerminan kondisi sosial ekonomi negara tersebut. Data pola konsumsi dapat

dijadikan acuan dalam memprediksi indikator-indikator kesejahteraan penduduk seperti

status kesehatan penduduk, status gizi dan status kemiskinan penduduk. Pemilihan jenis

pangan dan pola konsumsi yang kurang baik dapat menyebabkan berbagai macam

penyakit degeneratif seperti diabetes. Penyakit ini terjadi akibat kemunduran

fungsi organ tubuh yang bersifat kronis dan tidak menular. Indonesia merupakan

negara yang berada di urutan ke 4 dengan prevalensi diabetes tertinggi di dunia

setelah India, China, dan Amerika Serikat (Sam, 2007). Berdasarkan data dari

Depkes yang berasal dari Depkes Care (2004), pada tahun 2030 diperkirakan akan

ada sekitar 21,3 juta pasien dibetes mellitus di Indonesia. Oleh karena untuk

menekan penderita diabetes maka perlu dilakukan pencegahan penyakit tesebut

dengan mengkontrol pola makan dan pemilihan jenis pangan yang rendah gula

dan berserat tinggi. Salah satu jenis pangan yang berkadar gula rendah dan

berserat tinggi adalah beras analog.

Page 19: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

2

Beras analog merupakan salah satu pangan fungsional , yang memberikan efek

kesehatan apabila dikonsumsi karena pada beras analog mengandung serat

pangan. Menurut Hidayat (2016), beras analog mengandung serat pangan sebesar

14,95%. Kandungan serat pangan beras analog yang tinggi merupakan sumbangan

dari tingginya kandungan serat pangan tepung singkong utamanya terkait dengan

kandungan pati resistennya yang terbentuk selama proses pengolahan. Menurut

Wang et al., (2012), pati resisten memiliki manfaat dalam menurunkan kolesterol

dan indeks glikemik, serta memiliki efek positif bagi kesehatan usus besar. Bahan

pangan dengan kandungan serat pangan yang tinggi dapat digunakan sebagai

pangan fungsional untuk menurunkan kadar kolestrol darah.

Beras analog merupakan produk beras dari bahan non padi dan memiliki bentuk

menyerupai beras pada umumnya. Menurut Budijanto (2012), beras analog

merupakan tiruan dari beras yang terbuat bahan-bahan seperti umbi-umbian dan

serealia yang bentuk maupun komposisi gizinya mirip seperti beras. Khusus untuk

komposisi gizinya, beras analog bahkan dapat melebihi apa yang terkandung pada

beras. Beras analog dikonsumsi layaknya makan nasi dari beras padi dan dapat

dirancang sehingga memiliki kandungan gizi yang hampir sama dengan beras

padi.

Saat ini ada beberapa industri rumah tangga yang memproduksi beras analog

berbahan dasar singkong di Lampung. Beras analog yang dihasilkan umumnya

berbentuk butiran/granule, ada yang berwarna putih dan agak kekuningan, dan

beraroma khas singkong. Salah satu industri yang memproduksi beras analog

adalah yang berlokasi di Way Kandis Bandar Lampung. Beras analog yang

Page 20: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

3

dihasilkan berbentuk bulir yang menyerupai beras padi dan berwarna putih. Beras

analog memiliki tekstur kepulenan yang hampir menyerupai nasi, bahkan lebih

kenyal dari nasi. Rasanya tidak jauh berbeda dengan nasi namun karena dibuat

dari singkong maka beras analog ada rasa khas singkong. Ukuran butiran beras

analog dibuat menyerupai ukuran beras pada umumnya. Hal ini dimaksudkan agar

psikologi masyarakat saat mengkonsumsi beras analog sama dengan saat

mengkonsumsi nasi (Halim, 2012). Untuk dapat menghasilkan beras analog,

dibutuhkan investasi dan biaya produksi yang tidak sedikit sehingga perlu

dihitung dan diketahui tingkat kelayakan agroindustri beras analog apakah dalam

jangka panjang masih menguntungkan atau tidak. Menurut Budijanto (2012),

beras analog memiliki prospek yang baik sebagai produk substansi beras

konvensional yang mendukung program diversifikasi pangan. Agroindustri beras

analog memberikan keuntungan bagi pemilik agroindustri beras analog, agar

produksi beras analog ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan maka

perlu dilakukan analisis kelayakan usaha beras analog.

Pengetahuan masyarakat akan produk beras analog masih minim, padahal untuk

mengembangkan perusahaan, produsen perlu pengetahuan yang baik pada apa

yang dikehendaki oleh masyarakat yang pada akhirnya menjadi sasaran untuk

menjadi konsumen beras analog. Mempelajari apa yang dibutuhkan dan

diinginkan konsumen akan menuntun pada kebijakan pemasaran yang tepat dan

efisien. Saat ini banyak pilihan produk beras analog baik berupa jenis beras,

kemasan, harga, rasa, dan hal lainnya serta perbedaan dan pengaruh lingkungan

budaya, kelas sosial, daya beli, motivasi, dan gaya hidup membentuk perilaku

konsumen yang berbeda-beda. Hal ini menuntut para produsen untuk

Page 21: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

4

menyediakan produk beras analog yang sesuai dengan keinginan konsumen,

khususnya segmen pasar yang dituju. Studi konsumen memberikan petuntuk

untuk memperbaiki dan memperkenalkan produk, menetapkan harga, perencanaan

saluran, menyususn pesan, dan mengembangkan kegiatan pemasaran lain. Dalam

model perilaku konsumen, proses dimulai dari stimuli marketing dan stimuli

lainnya dari luar seperti ekonomi, teknologi, budaya, dan politik. Serangkaian

stimuli tersebut dipengaruhi dan mempengaruhi psikologi dan karakteristik

konsumen, yang selanjutnya berlanjut pada proses keputusan pembelian (Kotler,

2012). Perilaku konsumen dalam membeli dan menggunakan suatu produk dapat

dipengaruhi oleh beberapa faktor menurut Setiadi (2003) yaitu faktor budaya,

faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Perilaku konsumen sangat

menentukan dalam proses pengambilan keputusan membeli untuk memenuhi dan

memuaskan kebutuhan (Rahman, 2001).

Preferensi dan kepuasan yang terus berkembang menuntut adanya peningkatan

pada kualitas beras yang selama ini dikonsumsi. Untuk menghasilkan beras yang

sesuai dengan harapan konsumen, langkah awal yang harus diperhatikan produsen

adalah pengetahuan mengenai perilaku konsumen. Pengetahuan mengenai

preferensi perlu dilakukan agar setiap keputusan yang diambil tidak bertentangan

dengan harapan konsumen, mengingat semua keputusan konsumsi ada ditangan

konsumen. Preferensi konsumen dapar berarti kesukaan, pilihan atau suatu hal

yang lebih disukai konsumen. Preferensi terbentuk dari persepsi konsumen

terhadap produk. Preferensi konsumen terhadap suatu barang dapat diketahui

dengan menentukan atribut-atribut atau faktor-faktor yang melekat pada produk.

Atribut-atribut tersebut yang dapat mempengaruhi seseorang sebagai

Page 22: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

5

pertimbangan untuk memilih suatu barang. Konsumen memegang kendali dan

pemasar dikatakan berhasil bila produk atau jasanya dipandang menawarkan

manfaat yang riil. Preferensi konsumen dapat berarti kesukaan, pilihan atau

sesuatu hal yang lebih disukai konsumen. Preferensi ini terbentuk dari persepsi

konsumen terhadap produk. Untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap

beras analog maka perlu dilakukan preferensi konsumen terhadap produk beras

analog ini.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis kelayakan usaha beras analog dari aspek teknis dan teknologis,

aspek manajemen, aspek finansial, aspek pasar dan pemasaran dan aspek

sensitivitas terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada manfaat dan

biaya..

2. Mengetahui preferensi konsumen terhadap produk beras analog berbahan

singkong.

1.3. Kerangka Pemikiran

Pola konsumsi masyarakat saat ini belum sesuai yang diharapkan. Masih banyak

masyarakat yang mengkonsumsi makanan beresiko seperti makanan tinggi lemak,

gula, dan garam. Kecederungan masyarakat yang dewasa ini menyukai makanan

beresiko dapat berkorelasi dengan penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes

melitus, darah tinggi, dan penyakit jantung. Hal ini perlu diimbangi dengan

konsumsi pangan rendah gula dan bisa dikonsumsi setiap hari yang memiliki sifat

Page 23: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

6

fungsional bagi tubuh. Salah satu pangan fungsional yang dapat dikonsumsi

sehari-hari adalah beras analog. Agroindustri beras analog merupakan salah satu

bentuk agroindutri yang memiliki peranan dalam menggerakkan potensi sumber

daya hasil pertanian yaitu melalui diversifikasi produk dengan memanfaatkan

komoditas singkong menjadi makanan pokok pengganti beras yang memiliki sifat

fungsional.

Salah satu pelaku usaha yang bergerak di bidang pengolahan beras analog

berbahan dasar singkong berlokasi di Way Kandis. Bermula dari ketersediaan

bahan baku yang melimpah di Lampung, perusahaan ini menciptakan produk

olahan singkong yang berkualitas dengan basis hasil pertanian Lampung yaitu

singkong. Oleh sebab itu maka perlu ditingkatkan pemanfaatan dari singkong,

salah satunya dengan mengolahnya menjadi sumber makanan pokok yang

memiliki komposisi gizi yang menyerupai beras.

Usaha pembuatan beras analog yang dijalankan diharapkan dapat memberi

keuntungan sesuai dengan target yang diharapkan. Oleh karena itu agar tujuan

perusahaan tercapai makan terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan untuk

menilai investasi yang akan ditanamkan di perusahaan tersebut layak atau tidak

untuk dijalankan. Dalam mengembangkan usaha beras analog pada perusahaan ini

maka perlu mengidentifikasi karakteristik usaha tersebut dengan melihat berbagai

aspek. Aspek yang perlu dikaji antara lain aspek teknis dan teknologis, aspek

finansial, aspek pasar dan pemasaran serta analisis sensitivitas. Aspek teknis dan

teknologis akan ditentukan kapasitas produksi, jenis teknologi yang paling tepat

untuk digunkan dan penggunaan peralatan dan mesin serta tata letak pabrik. Pada

Page 24: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

7

aspek finansial dilakukan analisis Cash flow sebagai landasan untuk melakukan

pengukuran dengan beberapa kriteria kelayakan investasi, yang meliputi NPV,

IRR, dan B/C Ratio. Untuk mengetahui waktu pengembalian investasi dianalisis

dengan Payback Period, kemudian untuk mengetahui dimana keadaan perusahaan

tidak mendapatkan keuntungan dan juga mengalami kerugian dianalisis dengan

BEP. Aspek pasar digunakan untuk meneliti seberapa besar pasar yang akan

dimasuki, seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menguasai pasar dan

bagaimana strategi yang akan dijalankan. Analisis sensitivitas dilakukan untuk

mengetahui sejauh mana pengaruh yang terjadi atas perubahan-perubahan pada

manfaat dan biaya terhadap kelayakan usaha tersebut.

Setelah mendapatkan hasil tentang studi kelayakan pada perusahaan beras analog

tersebut, maka dapat dismpulkan apakah usaha tersebut layak atau tidak. Apabila

usaha dikatakan layak maka usaha dapat terus dilaksanakan dan dilnjutkan

sedangkan apabila usaha tersebut tidak layak maka perusahaan harus mengadakan

perbaikan manajemen dalam perusahaan dan efisiensi terhadap biaya yang

dikeluarkan. Ketidakstabilan permintaan beras analog juga terkait dengan

kepuasan yang dirasakan konsumen terhadap atribut-atribut yang melekat pada

beras analog yaitu diantaranya atribut harga, rasa, tekstur, aroma, warna, desain

kemasan, ukuran kemasan, ketersediaan, kebersihan dan masa simpan. Kepuasan

konsumen adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau

hasil yang dia rasakan terhadap produk/jasa dibandingkan dengan harapannya

(Kotler dkk, 2000). Untuk mengukur tingkat kepuasan rumah tangga terhadap beras

analog, dalam penelitian ini dikaji preferensi konsumen terhadap beras analog.

Page 25: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

1

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Studi Kelayakan

2.1.1.Pengertian Studi Kelayakan

Studi kelayakan merupakansebagai suatu kegiatan yang mempelajari secara

mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam rangka

menentukan layak atau tidak usaha tersebut dijalankanmerupakan. Studi

kelayakan merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan,

apakah menerima atau menolak suatu gagasan usaha atau proyek yang

direncanakan. Gumawan (2013), menyatakan bahwa studi kelayakan merupakan

penelitian terhadap rencana usaha yang menganalisa layak atau tidak layak usaha

dibangun, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian

keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Pengertian layak

dalam penilaian tersebut adalah kemungkinana gagasan usaha atau proyek yang

akan dilaksanakantersebut memberi manfaat, baik dalam arti manfaat finansial

maupun dalam arti soaial. Kajian kelayakan usaha penting karena setiap kegiatan

usaha tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Kemungkinan

ketidakberhasilan suatu usaha terjadi karena melibatkan banyak faktor yang

mempengaruhi keberhasilan usaha tersebut. Oleh karena itu, kajian secara

Page 26: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

2

sistemastis terhadap semua faktor sebelum melakukan suatu kegiatan (usaha)

penting dilakukan.

Menurut Kusnadi (1998) dalam Muhadi (2013), tahapan studi kelayakan usaha

meliputi:

1. Tahap identifikasi

Tahap ini diawali dengan penentuan ide yang didasarkan pada pemikiran yang

masuk akal tentang adanya peluang usaha.

2. Tahap seleksi pendahuluan

Tahap identifikasi akan menghasilkan sejumlah alternatif usaha. Dari sejumlah

alternatif usaha yang ada selanjutnya akan dilakukan penilaian penahuluan untuk

menentukan usaha-usaha mana yang paling mengkin menjadi penghambat dan

pendukung dipilihnya suatu usaha. Hal-hal yang menjadi pertimbangan adalah

jumlah modal dan sumbernya, ketersediaan bahan baku, ketersediaan tenaga ahli,

dan prospek pemasaran.

3. Tahap pengkajian

Tahap ini merupakan penilaian secara lebih mendalam terhadap beberapa aspek

suatu usaha yanag berhasil terpilih pada seleksi pendahuluan.Aspek kajian

meliputi aspek pasar, aspek teknis dan teknologis, ekonomi dan finansial serta

aspek menejerial dan yuridis. Dari hasil analisis akan diperoleh petunjuk apakah

rencana usaha dapat dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan selanjutnya atau tidak.

Page 27: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

3

4. Tahap penilaian

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam penyusunan atau rencana usaha yaitu

mengimplementasikan segala sesuatu yang telah dirumuskan dalam rencana

usaha.

5. Tahap evaluasi

Tahap evaluasi dilakukan melalui penilaian terhadap keberhasilan atau kegagalan

usaha yang sedang atau sudah dilakukan. Hasil evaluasi akan menjadi masukan

berharga bagi para pengusaha, pemilik modal, pemerintah di dalam memilih usaha

yang sejenis di masa yang akan datang. Kajian terhadap keadaan dan prospek

suatu industri dilakukan atas aspek-aspek tertentu, seperti aspek produksi, aspek

teknis, aspek menejerial dan administratif, aspek organisasi, aspek pemasaran,

aspek finansial dan aspek ekonomi.Aspek-aspek tersebut dianalisis dengan teknik-

teknik tertentu dengan memperimbangkan manfaat bagi industri tersebut.

2.1.2.Aspek Teknis

Aspek teknis merupakan suatu aspek yang berkaitan dengan prosedur

pembangunan proyek secara teknis pengoprasiannya serta menghasilkan informasi

berupa spesifikasi teknis, lokasi proyek, kapasitas produksi, layout tempat usaha

dan pemilihan jenis teknologi dan equipment (Lutfi dkk, 2015).

1. Lokasi Proyek

Variabel yang mempengaruhi pemilihan bisnis terdiri atas variabel utama dan

variabel bukan utama yang dimungkinkan untuk berubah.

Page 28: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

4

2. Kapasitas Produksi

Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan kapasitas produksi yaitu batasan

permintaan, tersedianya kapasitas mensin, jumlah dan kemampuan tenaga kerja

pengelolaan proses produksi, kemampuan finansial dan manejemen perusahaan,

dan kemungkinanan adanya perubahan teknologi produksi dimasa yang akan

datang. Pada produk baru, kapasitas produksi biasanya masih belum optimal,

namun sebaiknya kapasitas produksi ini masih berada pada titik impas.

3. Proses Produksi

Proses produksi terdiri atas tiga jenis yaitu proses produksi yang terputus-putus,

proses produksi yang berkelanjutan, dan proses produksi kombinasi.

4. Pemilihan Jenis Teknologi dan Equipment

Pada dasarnya pemilihan teknologi ini berpatokan pada seberapa jauh derajat

mekanisasi yang didinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan. Pemilihan

mesin dan peralatan serta jenis teknologi mempunyai hubungan yang erat sekali

karena pemilihan mesin wajib mengikuti ketentuan jenis teknologi yang telah

ditetapkan walaupun juga mempertimbangkan faktor non teknologi lainnya seperti

keadaan infrastruktur dan fasilitas pengangkutan mesin, keadaan fasilitas

pemeliharaan dan perbaikan mesin dan peralatan yang ada disekitar lokasi bisnis,

kemungkianan memperoleh tenaga ahli yang akan mengelola mesin dan peralatan

tersebut.

Page 29: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

5

2.1.3. Aspek Finansial

Aspek fianansial digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan.Analisis finansial

dilakukan untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang diperoleh, biaya yang

dikeluarkan, berapa keuntungannya, kapan pengembalian investasi terjadi dan

tingkat suku bunga berapa invetasi memberikan manfaat (Suharjito dkk., 2008).

Menurut Lutfi (2015), tujuan menganalisis aspek finansial dari studi kelayakan

proyek bisnis adalah untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan

biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran

dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek

untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan

menilai apakah proyek dapat berkembang terus atau tidak. Beberapa indikator

kelayakan usaha atau investasi antara lain adalah Net Present Value (NPV),

Interval Rate of Return (IRR), danPayback Periode (PP).

1. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) merupakan ukuran yang digunakan untuk mendapatkan

hasil neto (net benefit) secara maksimal yang dapat dicapai dengan investasi

model atau pengorbanan sumber-sumber lain. Analisis ini bertujuan untuk

mengetahui tingkat keuntungan yang diperoleh selama umur ekonomi proyek.

Proyek dikatakan layak dilaksanakan apabila nilai NPV yang diperoleh lebih

besar atau sma dengan nol, dan tidak layak atau ditolak jika nilai NPV kurang dari

nol atau negative (Lutfi, 2015).

Page 30: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

6

2. Interval Rate of Return (IRR)

Interval Rate of Return (IRR) merupakan alat untuk mencari tingkat bunga yang

menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa yang akan

datang atau penerimaan kas dengan mengeluarkan unvestasi awal. Kriteria

penilaian pada metode Interval Rate of Return (IRR) ini adalah jika Interval Rate

of Return (IRR) lebih kecil dari bunga pinjaman maka investasi ditolak, dan jika

IRR lebih dari suku bunga pinjaman maka investasi diterima (Lutfi, 2015).

3. Net Benefit Cost Ratio

Net B/C Ratio menunjukkan kemampuan usaha menghasilkan laba per satuan

milai investasi. Menurut Sanusi (2000), Net B/C Ratio adalah perbandingan

antara manfaat (B) dengan biaya (C) yang telah didiskonto.

4. Payback Periode (PP)

Payback Periode (PP) merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup

kembali pengeluaran investasi dengan menggunakan aliran kas (Lutfi, 2015).

2.1.4.Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar pada dasarnya merupakan inti dari penyusunan studi kelayakan

bisnis.Aspek pasar merupakan analisis untuk meneliti seberapa besar pasar yang

akan dimasuki, seberapa besar kemapuan perusahaan untuk menguasai pasar dan

bagaimana strategi yang akan dijalankan (Sulistyo,2015). Ada 3 aspek pasar,

yaitu:

Page 31: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

7

1. Pasar Potensial

Pasar potensial adalah sekumpulan konsumen yang memiliki tingkat keinginan

tertentu terhadap penawaran pasar tertentu.

2. Pasar Tersedia

Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang memiliki keinginan,

penghasilan, dan akses penawaran pasar tertentu. Dalam pasar yang tersedia,

konsumen juga memiliki kemampuan daya beli suatu barang atau produk.

3. Pasar Sasaran

Pasar sasaran adalah kelompok sepsifik dari pelanggan potensial yang dijadikan

sasaran dalam rencana pemasaran suatu perusahaan.

2.1.5. Analisis Sensitivitas

Analisa sensitivitas merupakan analisa yang dilakukan untuk melihat sensitivitas

proyek yang hendak dilakukan terhadap perubahan-perubahan yang mungkin

terjadi selama berjalannya waktu investasi. Analisa sensitivitas dilakukan dengan

cara mengubah variabel yang dapat mempengaruhi usaha dengan demikian dapat

dilihat sejauh mana proyek yang akan dijalankan tersebut dapat bertahan

(Kusuma, 2014). Batasan nilai-nilai perubahan/fluktuasi tersebut yang akan

mampu mengubah kembali keputusan sebelumnya disebut dengan tingkat

sensitivitas dari suatu parameter yang di uji. Parameter-parameter investasi yang

memerlukan analisis sensitivitas antara lain investasi, benefit/pendapatan,

biaya/pengeluaran, dan suku bunga. Analisis sensitivitas umumnya mengandung

asumsi bahwa hanya satu parameter saja yang berubah (variabel), sedangkan

Page 32: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

8

parameter yang lainnya diasumsikan relatif tetap dalam satu persamaan analisis.

Untuk mengetahui sensitivitas parameter lainnya, maka diperlukan persamaan

kedua, ketiga, dan seterusnya.

2.2. Perilaku Konsumen

Konsumen adalah orang yang melakukan tindakan menghabiskan nilaibarang dan

jasa setelah mengeluarkan sejumlah biaya.Tujuan utama darimengkonsumsi

barang dan jasa adalah untuk memenuhi kebutuhan dan diukursebagai kepuasan

yang diperoleh.Besarnya kepuasan konsumen diukur darisejumlah nilai yang

diperoleh dari mengkonsumsi suatu barang dan jasa terhadapbiaya yang

dikeluarkan (Kotler, 2000).

Menurut Engel et al.,(1994) perilaku konsumen adalah tindakan yanglangsung

terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produkdan jasa,

termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.Definisi

lain dari perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan

yangmensyaratkan aktivitas individu yang mengevaluasi, memperoleh,

menggunakan,atau mengatur barang dan jasa (Simamora, 2004), sedangkan

menurut Sumarwan (2004) perilaku konsumen adalah semua kegiatan tindakan

serta proses psikologisyang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum

membeli, ketika membeli,menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah

melakukan hal-hal di atasatau kegiatan mengevaluasi.Perilaku konsumen

merupakan hal penting yang harus diperhatikan olehprodusen dengan tujuan

memberikan kepuasan kepada konsumen.Mempelajariperilaku konsumen berarti

Page 33: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

9

mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusandengan menggunakan

sumberdaya yang dimiliki (waktu, uang, dan usaha) untukmemperoleh produk dan

jasa yang mereka inginkan.Dimana didalamnyamenyangkut pembahasan tentang

jenis alasan, waktu, tempat, dan frekuensipemakaian suatu produk barang dan

jasa. Perilaku konsumen mencerminkantanggapan mereka terhadap berbagai

rangsangan dari produk dan dari merekasendiri yang berupa pengaruh lingkungan,

perbedaan individu, dan prosespsikologis.

2.2. Preferensi Konsumen

Preferensi konsumen didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak sukaoleh

seseorang terhadap suatu produk barang atau jasa yang dikonsumsi.

MenurutKotler (2000), preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen

dariberbagai pilihan produk yang ada. Teori preferensi digunakan untuk

menganalisistingkat kepuasan bagi konsumen, misalnya bila seseorang konsumen

inginmengkonsumsi produk dengan sumberdaya terbatas maka ia harus

memilihalternatif sehingga nilai guna atau utilitas yang diperoleh mencapai

optimal.Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan

dan nilai relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk.Atribut

fisik yang ditampilkan pada suatu produk dapat menimbulkan daya tarik pertama

yang dapat mempengaruhi konsumen.

Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaandan nilai

relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk.Atributfisik yang

ditampilkan pada suatu produk dapat menimbulkan daya tarik pertama yang dapat

Page 34: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

10

mempengaruhi konsumen.Penilaian terhadap produk menggambarkansikap

konsumen terhadap produk tersebut dan sekaligus dapat mencerminkanperilaku

konsumen dalam membelanjakan dan mengkonsumsi suatu produk.Konsumen

memiliki sikap berbeda-beda dalam menimbang atribut yangdianggap penting.

Mereka akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yangmemberikan

manfaat-manfaat yang dicarinya. Pasar sebuah produk seringdisegmentasikan

berdasarkan atribut yang menonjol dalam kelompok konsumenyang berbeda

(Kotler, 2000).

Menurut Supranto (2001), metode Importance and Performance Analysis IPA

digunakan untuk menentukan preferensi konsumen mengenai atribut mutu beras.

Metode Importance and Performance Analysis (IPA) atau Analisis Tingkat

Kepentingan dan Kinerja menggambarkan kinerja sebuah merek dibandingkan

dengan harapan dan tingkat kepentingan yang didepresiasikan dalam matrik

IPA.Tingkatkepentingan yang dimaksud adalah seberapa penting suatu atribut

bagi pelanggan.Sedangkan tingkat kinerja adalah kinerja aktual dari atribut yang

dirasakan olehkonsumen.Tingkat kinerja ini erat kaitannya dengan penilaian

konsumen. Apabila skor tingkat kinerja sesungguhnya lebih atau sama dengan

harapan atau tingkat kepentingan maka responden dikategorikan puas sedangkan

bila tingkat pelaksanaan sesungguhnya kurang dari harapan atau tingkat

kepentingan responden dikategorikan tidak puas (Rangkuti, 2006).

Menurut Rangkuti (2006), matriks IPA diperlukan untuk penjabaran tingkat

kinerja dan kepuasan konsumen. Kuadran I merupakan daerah prioritas utama,

kuadran II merupakan daerah yang harus dipertahankan, kuadran III merupakan

Page 35: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

11

daerah prioritas rendah, dan kuadran IV merupakan daerah berlebihan.Bentuk

matriks IPA disajikan pada diagram berikut.

Menurut Rangkuti (2006), bentuk matriks Importance Performance Analysis

(IPA) terbagi atas empat kuadran, yaitu :

1. Prioritas Utama

Atribut yang berada pada kuadran ini memiliki tingkat kepentingan yang cukup

tinggi, namun memiliki kinerja di bawah rata-rata atau dinilai konsumen kurang

memuaskan. Dengan demikian, kinerja atribut-atribut yang berada pada kuadran

ini harus ditingkatkan agar dapat memuaskan konsumen.

2. Pertahankan Prestasi

Atribut pada kuadran II menjadi kekuatan produk karena memiliki tingkat

kepentingan dan kinerja yang tinggi.Semua atribut harus tetap dipertahankan

karena atribut-atribut ini merupakan keunggulan dari produk tersebut.Kuadran ini

menjelaskan wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap penting oleh

konsumen dan faktor-faktor dinggap oleh konsumen sudah sesuai dengan yang

Kuadran I(Prioritas Utama)

Kuadran II(Prioritas Prestasi)

Kuadran III(Prioritas Rendah)

Kuadran IV(Berlebihan)

Penting

TidakPenting

KEPENTINGAN

Tidak Baik BaikKINERJA

Page 36: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

12

dirasakannya sehingga tingkat kepuasannya relative tinggi.Kinerja suatu variabel

dan diharapkan konsumen berada pada tingkat tinggi sehingga perusahaan cukup

mempertahankan kinerjanya.

3. Prioritas Rendah

Kuadran III adalah wilayah yang memuat faktor-faktor yang dianggap kurang

penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak terlalu

istimewa.Kinerja suatu variabel dan harapan konsumen berada pada tingkat

rendah sehingga perusahaan belum perlu melakukan perbaikan.Atribut pada

kuadran III memiliki tingkat kepentingan dan kinerja yang relatif

rendah.Peningkatan kinerja atribut-atribut yang termasuk pada kuadran ini

sebaiknya dilakukan setelah kinerja atribut-atribut pada kuadran I telah

ditingkatkan sehingga sesuai dengan harapan konsumen karena peningkatan

kinerja atribut-atribut pada kuadran III dianggap tidak penting oleh konsumen.

4. Berlebihan

Atribut yang berada pada kuadran ini adalah atribut yang memiliki kinerja relatif

baik namun tingkat kepentingannya rendah.Kinerja atribut-atribut pada kuadran

ini dianggap berlebihan oleh konsumen sehingga investasi pada atribut-atribut

pada kuadran ini sebaiknya dialihkan pada peningkatan kinerja atribut-atribut

pada Kuadran I.

2.4. Beras Analog

Beras analog adalah produk olahan yang dapat dibuat dari sebagian atau

seluruhnya bahan non-beras (Mishra et al. 2012 dalam Budijanto dkk. 2015),

Page 37: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

13

sedangkan Budijanto dan Yuliyanti (2012) menyatakan beras analog yang

berbentuk seperti butiran beras dapat dibuat dari seluruhnya tepung non-beras.

Beras analog merupakan tiruan dari beras yang terbuat bahan-bahan seperti umbi-

umbian dan serealia yang bentuk maupun komposisi gizinya mirip seperti beras.

Khusus untuk komposisi gizinya, beras analog bahkan dapat melebihi apa yang

terkandung pada beras (Budijanto, 2012). Beras analog merupakan produk kering

dengan usia simpan yang cukup lama (hingga satu tahun). Cara penyajian beras

analogsama seperti nasi hanya perlu dikukus selama 15-20 menit. Beras analog

dikonsumsi sebagai makanan pokok pendamping beras serta digunakan sebagai

makanan cadangan oleh sebagian masyarakat.

Pada pembuatan beras analog menggunakan teknologi ekstrusi, yaitu suatu proses

yang melibatkan pencampuran bahan dibawah pengaruh kondisi operasi pen-

campuran dan pemanasan dengan suhu tinggi (Mishra et al. 2012; Budijanto &

Yulianti 2012). Pada tahap ekstrusi adonan akan mengalami proses pemanasan

lagi pada suhu yang sedikit lebih tinggi dibanding proses sebelumnya. Pembuatan

beras analog dengan proses ekstrusi bisa dilakukan dengan ekstruder ulir tunggal

maupun ulir ganda. Namun ekstruder ulir ganda lebih banyak digunakan karena

mempunyai kemampuan dan fleksibilitas yang lebih besar untuk mengendalikan

parameter proses dan produk. Desain yang fleksibel memungkinkan perawatan

screwdan barrellebih cepat dan mudah (Budijanto et al. 2013).

Untuk menghasilkan beras analog yang memiliki sifat-sifat kimia fisika,

penanakan dan tekstur yang mirip dengan beras perlu memperhatikan beberapa

variabel dan parameter yang terlibat dalam proses ekstrusi. Variabel-variabel

Page 38: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

14

tersebut meliputi variabel input yang terdiri dari komposisi bahan (pati, protein,

serat, lemak), kadar air, ukuran partikel dan aditif dan variabel proses yang

berkaitan dengan kondisi operasional proses seperti suhu, kecepatan screw,laju

alir umpan dan kecepatan pisau potong. Sedangkan parameter sistem ekstrusi

mencakup specific mechanical energy(SME), energi thermal,waktu tinggal,

viskositas lelehan, suhu dan tekanan produk, luas bukaan diedan juga hambatan

aliran. Parameter output proses ekstrusi lainnya adalah gelatinisasi adonan di

dalam barrelekstruder, kadar air dan suhu produk (Budijanto et al. 2013). Namun

semua karakterisitk produk tersebut hanya dipengaruhi secara langsung oleh

empat parameter pengolahan kritis yaitu: kadar air adonan di dalam proses

ekstrusi, energi mekanik masuk, energi panas masuk dan waktu tinggal bahan di

dalam barrel ekstruder (Budijanto et al. 2013).

2.4.1. Proses Pembuatan Beras Analog

Beras analog merupakan beras yang berbahan bakusingkong. Beras analog

berbentuk butiran seperti beras pada umumnya, yang diharapkan dapat menjadi

alternatif pengganti beras. Proses pembuatan beras analog menurut Saptomi

(2017)adalah sebagai berikut:

A. Pembuatan Tepung Tapioka dan Tepung Ubi Kayu

Tepung bikayu ditentukan oleh kadar air, kotoran, derajat putih, dan kekentalan.

Ubi kayu muda menghasilkan tepung dengan kekentalan rendah.Umur ubi kayu

yang baik untuk pembuatan tepung ubi kayu adalah minimal 8 bulan. Tahapan

pembuatan tepung tapioka dan tepung ubi kayu adalah:

Page 39: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

15

a. Pengupasan dan pencucian ubi kayu

Ubi kayu dikupas dengan manual menggunakan pisau dengan cara menyayat kulit

ubi kayu untuk membuang kulitnya, ubi kayu selanjutnya dicuci hingga bersih

dengan air mengalir untuk membuang sisa kulit dan kotoran tanah. Pengupasan

ubi kayuyang masih segar relative lebih mudah.Proses pengupasan dan pencucian

ubi kayu disajikan pada Gambar 1.

(a) (b)Gambar 1. Proses pengupasan ubi kayu (a) dan pencucian ubi kayu

2. Pemarutan

Ubi kayu setelah dicuci bersih selanjutnya diparut dengan menggunakan alat

pemarut.Pemarutan ini dimaksudkan agar permukaan menjadi luas dan

mempermudah dalam ekstraksi pati. Proses pemarutan ubi kayu disajikan pada

Gambar 2.

Gambar 2. Proses pemarutan ubi kayu

Page 40: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

16

3. Pemerasan

Ubi kayu yang sudah diparut kemudian di peras untuk memisahkan antara serat

kasar dan pati ubi kayu.Pemerasan selanjutnya dilakukan dengan pengepresan

menggunakan alat pengepes hal ini dilakukan agar terekstrak sempurna. Proses

pemerasan ubi kayu disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Proses pemerasan ubi kayu

4. Pengendapan

Pati ubi kayu hasil pemerasan dan pengepresan selanjutnya direndam untuk

memisahkan air dan pati yang selanjutnya pati akan dikeringkan dan digunakan

untuk bahan pencampur pembuatan beras analog. Proses pengendapan pati ubi

kayu disajikan pada Gambar 4.

Gambar 4. Proses pengendapan pati ubi kayu

Page 41: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

17

5. Pengeringan

Ampas hasil pemerasan selanjutnya dikeringkan, pengeringan ini masih

menggunakan pengering matahari yang tergantung pada cuaca.Penjemuran

dilakukan 3-4 hari dengan kondisi panas yang stabil, jika panas tidak stabil dapat

memakan waktu lebih lama lagi.Proses pengeringan bertujuan untuk mengurangi

kandungan air pada ampas ubi kayu. Kadar air yang aman dari serangan jamur

atau cendawan yaitu sekitar 13-14%. Proses pengeringan ampas ubi kayu dan

tepung tapioca disajikan pada Gambar 5.

Gambar 5. Proses pengeringan ampas ubi kayu dan tepung tapioka

6. Penggilingan/Penepungan

Ampas ubi kayu dan tapioka yang telah kering kemudian di giling dengan

menggunakan mesin penggiling, hal ini dilakukan agar berbentuk tepung.Setelah

di giling selanjutnya di ayak agar menghasikan tepung ubi kayu dan tepung ubi

kayu yang halus.Gambar tepung ubi kayu dan tepung tapioka disajikan pada

Gambar 6.

Page 42: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

18

Gambar 6.Tepung ubi kayu

B. Proses Pembuatan Beras Analog “Beras Siger Unila”

1. Pembuatan Adonan

Tepung ampas ubi kayu selanjutnya di buat adonan dengan menambahkan tepung

tapioka, air dan emulsifier kemudian dihomogenkan dengan tangan.Pengadukan

dilakukan terus hingga diperoleh adonan yan kalis dan homogen.Penambahan air

dilakukan secara tepat agar air tidak terlalu banyak dan terlalu sedikit.Jika iar

kebanyakan maka menghasilkan adonan yang lembek dan lengket dalam

pencetakan butiran dan jika terlalu sedikit maka hasil cetakan menjadi mudah

patah. Proses pembuatan adonan beras analogdisajikan pada Gambar 7

(a) (b)Gambar 8.Penimbangan tepung ubi kayu (a) danpengadukan adonan (b)

8. Pengukusan

Adonan bahan selanjutnya dikukus dalam panci. Pengukusan tersebut bertujuan

agar terjadi proses gelatinisasi pati sehingga bahan dapat menyatu menjadi butiran

Page 43: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

19

beras. Pengukusan yang singkat menyebabkan pati belum tergelatinisasi sempurna

sehingga butiran menjadi hancur saat dimasak. Proses pengukusan disajikan pada

Gambar 9.

Gambar 9. Proses pengukusan adonan

9. Pencetakan butiran beras

Pencetakan butiran beras siger dari adonan yang sudah homogen dengan

menggunakan alat ekstruder, adonan dimasukkan ke alat kemudian keluar

melewati lubang ukuran 2x6 mm , kemudian dipotong dengan pisau berputar.

Proses pencetakan butiran disajikan pada Gambar 10.

(a) (b)

Gambar 10. Proses pencetakan butiran beras analog (a) dan mesin ekstruder (b)

Page 44: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

20

10. Pengeringan

Butiran beras siger yang keluar dari alat pengukus kemudian dikeringkan dengan

memanfaatkan sinar matahari.Pengeringan beras siger dimaksudkan untuk

memperpanjang daya simpan produk. Proses pengeringan disajikan pada Gambar

11.

Gambar 11. Proses pengeringan

11. Pengemasan

Pengemsan merupakan aspek yang sangat penting pada pembuatan bers siger.

Dengan mengemas produk akan memberikan kemudahan bagi konsumen dalam

menikmati produk dan memberikan ketahanan terhadap kerusakan selama

distribusi maupun penyimpanan produk. Kemasan yang digunakan untuk

mengemas produk beras siger adalah plastik transparan. Kemasan ini dapat

mencegah masuknya udara luar ke dalam kemasan.Beras analog yang telah

dikemas disajikan pada Gambar 12.

Page 45: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

21

Gambar 12.Hasil pengemasan beras siger

Pembuatan beras analog menurut Novia (2012) adalah sebagai berikut :

a. Pengupasan dan pencucian

Pengupasan singkong dilakukan secara manual menggunakan pisau dengan cara

menyayat kulit singkong secara membujur sepanjang umbi. Setelah disayat,

bagian kulit singkong dikelupas dari bagian utama umbi.

b. Pengirisan dalam bentuk chips

Pengirisan dalam bentuk chips dilakukan agar dalam proses pengeringan singkong

tersebut dapat lebih cepat kering. Pengirisan dilakukan dengan cara memotong

atau mencacah singkong menjadi ukuran yang lebih kecil. Pemotongan atau

pencacahan dilakukan dengan menggunakan golok ataupun mesin pemotong.

Proses ini akan menghasilkan gaplek chips yang berdiameter kurang dari 1 cm

dengan ukuran panjang kurang dari 5 cm.

c. Pengeringan

Setelah singkong benar-benar bersih dari kulitnya, dijemur dengan terik matahari

atau mesin pengering.Penjemuran dilakukan 3-4 hari dengan kondisi panas yang

Page 46: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

22

stabil, jika kondisi panas tidak stabil dapat memakan waktu lebih lama lagi. Pada

tahap pengeringan ini agar tetap menjaga warna singkong tetap putih bersih

selama proses pengeringan singkong disirami air sedikit demi sedikit agar tidak

tumbuh jamur pada daging singkong.

d. Perendaman

Perendaman adalah proses selanjutnya setelah singkong menjadi kering.

Perendaman ini dilakukan menggunakan garam agar zat asam yang terkandung di

dalam singkong dapat dipecahkan. Proses perendaman dilakukan selama kurang

lebih 2 hari.

e. Pengeringan

Pengeringan dilakukan kembali dengan tujuan untuk mengeringkan singkong

yang telah direndam, proses pengeringan pada tahap ini umumnya hanya sebentar

yaitu selama satu hari.

f. Penggilingan

Singkong yang telah kering selanjutnya digiling dengan mesin penggiling hingga

halus sehingga menghasilkan tepung singkong.

g.Pembentukan butiran

Tepung singkong tersebut selanjutnya akan dibuat butiran, pembuatan ini dapat

menggunakan alat tradisional berupa tampah dan alat modern menggunakan

mesin granul. Dalam pembentukan butiran, dapat ditambahkan tepung jika hasil

gilingan dianggap terlalu lembek.

Page 47: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

23

h. Pengeringan lanjutan

Setelah berupa butiran seperti beras, maka dilakukan pengeringan kembali untuk

mengurangi kadar air yang masih terkandung. Pengeringan yang ke dua ini tidak

memakan waktu yang lama hanya sekitar 2-3 jam.

i. Pengukusan dan pendinginan

Butiran yang telah setengah kering lalu ditempatkan di kukusan untuk kemudian

dikukus hingga matang.Kematangan butiran ditandai dengan perubahan warna

yang sebelumnya berwarna putih menjadi kuningkecoklatan. Setelah dikukus,

butiran-butiran akan mengalami penggumpalan sehingga perlu di dinginkan

terlebih dahulu agar kemudian dapat dibentuk menjadi butiran-butiran kembali.

j. Pengeringan setelah pengukusan

Pengeringan kali ini dimaksudkan untuk mengeringkan butiran agar nantinya

beras analog mempunyai daya simpan yang lama yaitu berkisar 2 sampai 4 tahun

masa penyimpanan.

k. Pengemasan

Setelah menjadi beras analog, beras analog dapat dimasukkan ke dalam kemasan

untuk dijual kepada masyarakat.Pengemasan haruslah rapi agar para konsumen

tertarik untuk membeli

Page 48: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

32

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di industri kecil beras analog Way Kandis dan Universitas

Lampung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive).

Waktu yang digunakan dalam penelitian adalah April-Juli 2017.

3.2. Metode Penelitian dan Pengumpulan Data

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dan wawancara. Teknik

pengumpulan data dilakukan dengan metode penelitian deskriptif yang dilakukan

secara survei. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan kualitatif,

dengan data primer berupa hasil wawancara dan data skunder dari literatur.

Metode analisis data yang digunakan untuk analisis kelayakan finansial adalah

kriteria investasi (Net B/C, NPV, IRR, PBP), selain itu dilakukan analisis dari

aspek teknis, teknologi, manajemen, pasar dan pemasaran, aspek lingkungan, dan

analisis sensitivitas.

Metode yang digunakan untuk mengkaji preferensi konsumen adalah dengan

metode survey preferensi konsumen terhadap produk beras siger. Survey

preferensi konsumen dilakukan secara sengaja. Instrumen utama yang digunakan

Page 49: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

33

dalam penelitian ini adalah berupa kuesioner, yang disusun untuk

mengidentifikasi dan menganalisis preferensi konsumen beras siger di Lampung.

Jenis kuesioner tersebut adalah pertanyaan terstruktur dan pertanyaan tidak

terstruktur. Pertanyaan terstruktur adalah pertanyaan yang jawabannya telah

ditentukan sebelumnya, sehingga responden cukup memilih jawaban yang telah

disediakan pada pertanyaan tersebut. Sedangkan pertanyaan tidak terstruktur

adalah daftar pertanyaan yang memberi kebebasan kepada responden untuk

menjawab pertanyaan itu dengan cara yang bebas, menurut pengertiannya sendiri,

menurut logikanya sendiri, dengan memakai istilah dan gaya bahasanya sendiri.

Data yang diperoleh ditabulasikan, disajikan dalam bentuk table dan dianalisis

dengan menggunakan importance performance analysis (IPA) dan analisis

deskriptif.

3.3 Metode Analisis Data

Metode analisis data dengan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif

digunakan untuk mengetahui aspek kelayakan usaha seperti teknis dan teknologi,

aspek manajemen, aspek lingkungan, aspek pasar dan pemasaran tersebut. Metode

kuantitatif dilakukan dengan perhitungan data yang diperoleh kemudian diolah

dengan menggunakan angka kuantitatif. Penggunaan angka kuantitatif pada

analisis kelayakan ini untuk mengetahui kelayakan finansial usaha beras analog.

Sedangkan untuk mengkaji preferensi konsumen menggunakan analisis deskriptif

dan Importance Performance Analysis (IPA).

Page 50: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

78

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah :

1. Hasil analisis kelayakan finansial dinyatakan layak, terbukti dengan nilai NPV

yang positif pada diskon faktor 0,9%, IRR lebih besar dari tingkat suku bunga

yang berlaku, dan nilai Net B/C Ratio lebih besar dari satu. Payback Period

menunjukkan bahwa usaha ini akan mengembalikan investasi dalam waktu

2,73 tahun. Hasil analisis kelayakan teknis lokasi pendirian pabrik akan

didirikan di Kelurahan Way Kandis, Jl. Tirtaria Kelurahan Way Kandis Bandar

Lampung dan teknologi proses pengolahan tergolong sederhana semi modern.

2. Hasil analisis preferensi konsumen atribut yang termasuk pada kuadran I

adalah promosi. Kuadran II terdapat enam atribut yaitu harga, manfaat,

motivasi, kemudahan membeli, komposisi, dan anggota keluarga. Atribut yang

termasuk pada kuadran III adalah bonus, merk, informasi, tempat, tenaga

penjual, orang lain, dan teman. Tidak ada atribut yang terletak pada kuadran

IV. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja beras analog tidak ada yang berlebihan

dan tidak perlu menurunkan atribut.

Page 51: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

79

5.2. Saran

Berdasarkan hasil yang telah disimpulkan di atas, penulis memberikan saran

apabila industry ini akan dijalankan maka perlu dibuat standar parameter proses

pengolahan beras siger dan dilakukan uji umur simpan beras analog tersebut.

Page 52: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

80

DAFTAR PUSTAKA

Atmaja, A., A. F. Sunartono, dan Mustapit. 2012. Analisis Perilaku KonsumenProduk Beras Cerdas CV. An-Nahlah di KabupatenJember. Berkala IlmiahPertanian: Vol x: No x

Astuti, E.P. 2008. Analisis Preferensi dan Kepuasan Konsumen Terhadap BerasDi Kecamatan Mulyorejo Surabaya Jawa Timur.Fakultas Pertanian. IstitutPertanian Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2007. Indikator Kesejahteraan Rakyat Indonesia.Jakarta :BPS.

Budijanto, S. 2012. Beras dari Tepung Nonpadi. Jurnal Balai Besar Penelitian danPengembangan Pasca Panen. Bogor.

Budijanto, S. F.S. Budi., P. Hariyadi., D. Syah.2013.Teknologi Proses Ekstrusiuntuk Membuat Beras Analog. Majalah Pangan. 22(3): 263-274.

Budijanto, S., S. Noviasari., F. Kusnandar., A. Setiyono. 2015. Beras AnalogSebagai Pangan Fungsional dengan Indeks Glikemik Rendah. Jurnal GiziPangan. 10(3) : 225-232.

Engel, J, F., dan D. Roger.1995.Perilaku konsumen edisi keenam Jilid 1. BinarupaAksara.

Halim. 2012. Beras Siger, Nasiatau Singkong?. http://www.polinela.ac.id/.Diakses 14 Desember 2016.

Hidayat, B. 2016. Prospek Pengembangan dan Teknologi Pengolahan Beras Siger.Pidato Ilmiah. UP Politeknik Negri Lampung. Bandar Lampung

Kotler, P. 2002. Marketing Management, Millenium Edition. Nort WesternUniversity. New Jersey, Prentice Hall inc.

Kotler, P. K. danL. Kevin.2012.Marketing and Management. USA: PT. PearsonEdition. Kotler, Philip & Keller, L. Kevin.(2009). ManajemenPemasaran.Ed isi 13, Jilid 1. Jakarta: Pearson Education,Inc

Page 53: ANALISIS KELAYAKAN USAHA DAN PREFERENSI KONSUMEN …digilib.unila.ac.id/28967/3/TESIS FULL TANPA BAB... · 2017-10-26 · analisis kelayakan usaha dan preferensi konsumen beras analog

81

Kusuma, P. dan N. K. I. Mayasti. 2014. Analisa Kelayakan FinansialPengembangan Usaha Produksi Komoditas Lokal: Mie Berbasis Jagung.Jurnal AGRITECH. Vol. 34( 2): 194-202.

Maulidah, S., dan F. Kusumawardani. 2011. NilaiTambah Agroindustri BelimbingManis (Averrhoacarambolal.) dan Optimalisasi Output sebagai UpayaPeningkatan Pendapatan.Jurnal AGRISE. 10 (1).

Mukti, N. 2017.Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Beras Siger.Skripsi.Fakultas Pertanian.Universitas Lampung.

Novia,W., W. A. Zakariadan D. A. H. Lestari. 2013.Analisis Nilai TambahdanKelayakan Pengembangan Agroindustri Beras Siger.Jurnal Ilmu-IlmuAgribisnis. 1 (3): 210-217.

Rahman, A. 2001.Preferensi Konsumen terhadap Produk Kripik Talas(ColoscasiaEsculenta) yang Berbentuk Chips. Skripsi Fakultas TeknologiPertanian. IPB. Bogor.

Rangkuti. 2006. The Power of Brands. Teknik Mengelola Brand Equity danStrategi Pengembangan Merek. Gramedia. Jakarta.

Sanusi, B. 2000. Pengantar Evaluasi Proyek. Lembaga Penerbit FakultasEkonomi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Saptomi, A. 2017. Kajian Penggunaan Asam Askorbat dan Lama Pengukusanterhadap Kualitas Beras Siger dari Ubi Kayu. (Skipsi). Fakultas Pertanian.Universitas Lampung.

Simamora. B. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta : PT.GramediaPustakaUtama.

Soetanto, 2001.PengolahanSingkong. Jakarta :BalaiPustakadan Media Wiyata.

Suharjito, Sundawati, danUtami. 2008. Aspek Sosial Ekonomi dan BudayaAgroforestri. ICRAF. Southeast Asia. Bogor.

Sulistyo, T A., E. Chumaidiyah, dan A. Pamoso. 2015. Analisis Kelayakan UsahaPengembangan Budidaya Ikan Lele Lele unutuk Perusahaan X diKabupaten Bandung. Universitas Telkom.

Sumarwan. U. 2004. PerilakuKonsumen :TeoridanPenerapannyadalamPemasaran.Bogor. Ghalia. Indonesia.