ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

99
ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH PADA AKAD MURABAHAH DI BTN CAKRA HIDAYAT REGENCY KAB. GOWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh NUR AMELIA NIM : 10525 1108216 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1441 H/2020 M

Transcript of ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

Page 1: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH

PADA AKAD MURABAHAH DI BTN CAKRA

HIDAYAT REGENCY KAB. GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)

Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NUR AMELIA

NIM : 10525 1108216

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H/2020 M

Page 2: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

ii

ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH

PADA AKAD MURABAHAH DI BTN CAKRA

HIDAYAT REGENCY KAB. GOWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH)

Pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

NUR AMELIA

NIM : 10525 1108216

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1441 H/2019 M

Page 3: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

Scanned by TapScanner

Page 4: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

Scanned by TapScanner

Page 5: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

v

Page 6: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

Scanned by TapScanner

Page 7: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

vii

ABSTRAK

Nur Amelia. 105 251 1082 16. Analisis Preferensi Masyarakat Terhadap KPR

Syariah Pada Akad Murabahah di BTN Cakra Hidayat Regency Kab. Gowa.

Dibimbing oleh Muchlis Mappangaja dan Siti Walida Mustamin.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang dilakukan di Kab.

Gowa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana preferensi masyarakat

terhadap KPR Syariah pada akad murabahah di BTN Cakra Hidayat Regency Kab.

Gowa. Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu X1 Preferensi Masyarakat

sebagai variabel independen, X2 Akad Murabahah dan Y KPR Syariah sebagai

variabel dependen.

Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Pengumpulan data

dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner atau angket. Selanjutnya data yang

diperoleh tersebut kemudian diolah melalui metode Partial Least Square (PLS) yaitu

metode berbasis regresi.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel preferensi masyarakat tidak

memiliki pengaruh karena nilai thitung = 1.76374 < dari ttabel = 2.00172 terhadap variabel

KPR Syariah, variabel preferensi masyarakat berpengaruh signifikan dengan nilai

thitung = 5.988931 > dari pada nilai ttabel = 2.00172 terhadap variabel akad murabahah.

Sedangkan hubungan antara variabel akad murabahah berpengaruh signifikan dengan

nilai thitung = 3.9894 > dari pada nilai ttabel = 2.00172 variabel KPR Syariah.

Kata Kunci : Preferensi Masyarakat, Akad Murabahah dan KPR Syariah

Page 8: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

viii

ABSTRACT

Nur Amelia. 105 251 1082 16. Analysis of Community Preferences of Sharia

Mortgages in Murabahah Contracts at BTN Cakra Hidayat Regency District Gowa,

Supervised by Muchlis Mappangaja and Siti Walida Mustamin.

This type of research is a quantitative study, conducted in the District Gowa.

This study aims to determine how people's preferences towards Sharia mortgages on

murabahah contracts at BTN Cakra Hidayat Regency District Gowa. In this study

consisted of three variables, namely X1 community preference as an independent

variable, X2 murabahah contracts and Y sharia mortgages as the dependent variable.

The total sample in this study amounted to 60 people. Data collection is done

by distributing questionnaires. Furthermore, the data obtained is then processed

through the Partial Least Square (PLS) method, which is a regression based method.

The results of this study prove that the community preference variable has no

effect because the value of tcount = 1.76374 < of ttable = 2.00172 on the Sharia

mortgages variable, the community preference variable has a significant effect with

tcount

= 5.988931 > than the ttable = 2.00172 against the murabahah contract variable.

While the relationship between murabahah contract variables has a significant effect

on the tcount = 3.9894 > than the ttable = 2.00172 Sharia mortgages variables.

Keywords: Community Preferences, Murabahah Agreement and Sharia

Mortgages

Page 9: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah rabbil alamin, puji dan syukur senantiasa teriring dalam setiap

hela nafas atas kehadirat dan junjungan Allah SWT. Bingkisan salam dan shalawat

tercurah kepada kekasih Allah, Nabiullah Muhammad SAW, para sahabat dan

keluarganya serta ummat yang senantiasa istiqamah di jalan-Nya.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesan

tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian skripsi. Namun, semua tak lepas dari

uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan

moril dan materil.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga, peneliti haturkan kepada :

1. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, Dekan Fakultas Agama Islam

3. Dr. Ir. H. Muchlis Mappangaja, MP, Ketua Prodi Hukum Ekonomi Syariah dan

Pembimbing I yang telah memberikan banyak masukan demi perbaikan skripsi ini

dan Sekretaris Prodi Hukum Ekonomi Syariah, dan para dosen Prodi Hukum

Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Siti Walida Mustamin, S.Pd., M.Si, pembimbing II yang telah memberikan

banyak masukan demi perbaikan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

x

5. Kedua orang tua tercinta Bapak Singking dan Ibu Ramlah, saudara-saudara

terkasih, Ardianto, S.Pd, Gandi Afriadi dan Alfian Sirama yang tiada henti-

hentinya mendoakan, memberikan dorongan moril maupun materil selama saya

menempuh pendidikan.

6. Sahabat penulis Arwini Puspita yang telah rela berbagi laptop, juga teman-teman

HES C, dan angkatan 2016 yang tidak bisa di sebutkan satu-persatu yang selalu

memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak yang

sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti

sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah – mudahan skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.

Makassar, 13 Dzul Qaidah 1441 H

04 Juli 2020 M

Penulis

Nur Amelia

Page 11: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................. iii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ............................................................ iv

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ v

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 8

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Kajian Teori ......................................................................................... 10

Page 12: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

xii

1. Pengertian Preferensi ..................................................................... 10

2. Perbankan Syariah .......................................................................... 11

3. Akad ............................................................................................... 12

4. Pembiayaan .................................................................................... 14

5. Murabahah...................................................................................... 18

6. KPR Syariah ................................................................................... 24

B. Kerangka Pikir ..................................................................................... 27

C. Kerangka Konseptual ........................................................................... 28

D. Hipotesis ............................................................................................... 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 30

B. Objek dan Lokasi Penelitian ................................................................ 30

C. Variabel Penelitian ............................................................................... 30

D. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 31

E. Populasi dan Sampel ............................................................................ 32

F. Instrumen Penelitian............................................................................. 33

G. Tekhnik Pengumpulan Data ................................................................. 33

H. Tekhnik Analisis Data .......................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 38

B. Prosedur Pengajuan Pembiayaan KPR Syariah ................................... 41

C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 43

D. Evaluasi Model Pengukuran ................................................................ 51

E. Evaluasi Model Struktural.................................................................... 55

F. Jawaban Hasil Penelitian...................................................................... 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 62

B. Saran ..................................................................................................... 62

Page 13: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

xiii

C. Rekomendasi ........................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

Page 14: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Pikir ......................................................................... 27

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual .............................................................. 28

Gambar 4.1 Model Spesification ................................................................. 47

Gambar 4.2 Kurva Pengujian Dua Sisi ........................................................ 58

Gambar 4.3 Kurva Pengujian Dua Sisi ........................................................ 59

Gambar 4.4 Kurva Pengujian Dua Sisi ........................................................ 61

Page 15: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ........................................................................................... 35

Tabel 4.1 Batas Wilayah Kab. Gowa ................................................................... 39

Tabel 4.2 Deskripsi Variabel Preferensi Masyarakat ........................................... 43

Tabel 4.3 Deskripsi Variabel Akad Murabahah ................................................... 44

Tabel 4. 4 Deskripsi Variabel KPR Syariah ........................................................ 45

Tabel 4.5 Overview ............................................................................................... 48

Tabel 4.6 Redudancy ........................................................................................... 48

Tabel 4.7 Chronbachs Alpha ................................................................................ 49

Tabel 4.8 Latent Variable Corelation ................................................................... 49

Tabel 4.9 R Square ............................................................................................... 49

Tabel 4.10 Ave ................................................................................................... 49

Tabel 4.11 Communality ....................................................................................... 50

Tabel 4.12 Total Effects ....................................................................................... 50

Tabel 4.13 Composite Reability ........................................................................... 50

Tabel 4.14 Outer Loadings (Mean,STDEV, T-Values) ..................................... 51

Tabel 4.15 Overview ........................................................................................... 53

Page 16: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

xvi

Tabel 4.16 Cross Loadings .................................................................................. 54

Tabel 4.17 Latent Variable Corelations .............................................................. 55

Tabel 4.18 Path Coefficients (Mean,STDEV, T-Values) ................................. 55

Tabel 4.19 : Distribusi ttabel .................................................................................. 56

Tabel 4.20 R Square ........................................................................................... 57

Page 17: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang, salah satu ciri negara

berkembang adalah tingginya angka pertumbuhan penduduk. Konsekuensi

logis dari pertambahan penduduk ini adalah semakin tingginya juga

kebutuhan akan perumahan untuk penduduk tersebut. Permasalahan

perumahan dan permukiman di Indonesia, serta kekurangsiapan kota

dengan sistem perencanaan dan pengelolaan kota yang tepat, dalam

mengantisipasi pertambahan penduduk dengan berbagai motif dan

keragaman, nampaknya menjadi penyebab utama yang memicu timbulnya

permasalahan perumahan dan permukiman.

Secara sederhana permasalahan perumahan dan permukiman ini

adalah tidak sesuainya jumlah hunian yang tersedia jika dibandingkan

dengan kebutuhan dan jumlah masyarakat yang akan menempatinya.

Tetapi apa bila dilihat lebih dalam lagi, pokok-pokok permasalahan dalam

perumahan dan pemukiman ini sebenarnya adalah :

1. Penduduk Indonesia yang selalu berkembang, merupakan faktor

utama yang menyebabkan permasalahan perumahan dan permukiman

ini selalu menjadi sorotan utama pihak pemerintah dan masyarakat

yang membutuhkan.

2. Tata ruang dan pengembangan wilayah. Daerah perkotaan dan

pedesaan merupakan satu kesatuan wilayah yang seharusnya menjadi

Page 18: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

2

perhatian khusus pihak yang berkepentingan dalam hal pembangunan

ini, khususnya pembangunan perumahan dan permukiman.

3. Pembangunan perumahan dan permukiman dalam skala besar akan

selalu dihadapkan kepada masalah lahan yang didaerah perkotaan

menjadi semakin langka dan semakin mahal.

4. Permasalahan biaya merupakan salah satu poin penting dalam

pemecahan permasalahan perumahan. Secara mikro, hal ini

disebabkan oleh kemampuan ekonomis masyarakat Indonesia untuk

menjangkau harga rumah yang layak bagi mereka masih sangat susah

sekali, karena sebagian besar masyarakat Indonesia merupakan

masyarakat dengan tingkat perekonomian menengah kebawah.

Sedangkan secara makro hal ini juga tidak terlepas dari kemampuan

ekonomi nasional untuk mendukung pemecahan masalah perumahan

secara menyeluruh.

5. Teknologi industri bahan bangunan dan industri jasa konstruksi.

6. Perangkat kelembagaan dibidang perumahan, merupakan satu

kesatuan sistem kelembagaan untuk mewujudkan pembangunan

perumahan secara berencana, terarah dan perpadu, baik itu yang

berfungsi sebagai pemegang kebijaksanaan, pembinaan dan

pengaturan pada berbagai tingkat pemerintahan, maupun lembaga-

lembaga pelaksana pembangunan di sektor pemerintah dan swasta.

Page 19: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

3

7. Kebijaksanaan dasar negara menyatakan bahwa setiap warga negara

Indonesia berhak atas perumahan yang layak, tetapi juga mempunyai

peran serta dalam pengadaannya.

8. Peraturan dan perundang-undangan yang merupakan landasan hukum

bagi penerapan berbagai kebijaksanaan dasar maupun kebijaksanaan

pelaksanaan di bidang pemerintahan maupun bidang pembangunan.

Kebutuhan akan hunian yang selalu meningkat dan juga disertai

oleh faktor keterbatasan masyarakat dalam pemenuhannya, sehingga hal

ini telah menyebabkan kecenderungan sarana hunian masyarakat menjadi

pemukiman kumuh yang tidak mudah untuk dikendalikan.1 Misalnya, kota

Makassar yang telah menjadi kota metropolitan di Indonesia Timur dan

merupakan salah satu kota yang memiliki garis pantai yang cukup panjang

di Indonesia. Luas wilayah kota Makassar adalah 175,77 km2.2

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan, jumlah

penduduk Sulawesi Selatan saat ini mencapai 885.124.000 jiwa.3

Pertumbuhan penduduk tidak hanya disebabkan oleh fertilitas, juga

disebabkan oleh migrasi dari daerah lain. Pertumbuhan penduduk yang

tidak dibarengi dengan ketersediaan lahan maupun biaya yang cukup

mahal, menyebabkan masyarakat menempati pemukiman yang tidak

layak. Berdasarkan data dari Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI

(Real Estate Indonesia) Sulawesi Selatan, M. Sadiq mengatakan, angka

1M. Umer Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi, (Surabaya : Risalah Gusti, 1999). h. 21 2https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Makassar (10 Desember 2019) 3https://sulsel.bps.go.id/ (10 Desember 2019)

Page 20: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

4

kekurangan (backlog) perumahan di Sulawesi Selatan di angka 350 ribu

unit.4

Dalam perekonomian yang sedang berkembang, masyarakat selalu

membutuhkan modal finansial untuk membuka usaha baru dan

memperluas bisnis yang sudah berjalan. Para pelaku usaha biasanya

memperoleh modal finansial dari bank. Hal ini disebabkan oleh akses

terhadap perbankan relatif lebih mudah dan jaringan kantornya lebih luas

di berbagai daerah mulai dari kota sampai desa. Lembaga keuangan non

bank seperti pasar modal, modal ventura, koperasi, asuransi, perusahaan

dana pensiun dan pegadaian memang semakin berkembang.

Semenjak tahun 1992, dunia perbankan di Indonesia makin

bervariasi dengan kehadiran perbankan syariah. Bank syariah ini

memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh perbankan

konvensional. Dalam sistem perbankan konvensional, bank selain

berperan sebagai jembatan antara pemilik dana dan dunia usaha, juga

masih menjadi penyekat antara kedua belah pihak karena tidak adanya

transfer ability risk dan return. Tidak demikian halnya dengan sistem

perbankan syariah. Pada perbankan syariah, bank menjadi mitra investasi,

wakil, atau pemegang amanat (custodian) dari pemilik dana atas investasi

di sektor riil. Investasi tersebut di fasilitasi dengan skema bagi hasil

4Muhammad Fadhly Ali. 2019, Kuota KPR Rumah Subsidi Diprediksi Habis, REI Sulsel: Developer FLPP Bisa Gulung Tikar, Tribun News, https://makassar.tribunnews.com/2019/07/15/kuota-kpr-rumah-subsidi-diprediksi-habis-rei-sulsel-developer-flpp-bisa-gulung-tikar. (10 Desember 2019)

Page 21: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

5

(mudharabah) dan kemitraan (musyarakah). Dengan skema tersebut

keberhasilan dan risiko dunia usaha di distribusikan kepada pemilik dana

sehingga dapat menciptakan suasana yang harmoni antara keduanya.

Selain itu, perbankan syariah juga memfasilitasi kegiatan distribusi

melalui skema pembiayaan jual beli (murabahah) dan sewa menyewa

(ijarah).5

Walaupun telah banyak menangguk keberhasilan, selain juga

menghadapi banyak hambatan, akan tetapi setelah lebih dari seperempat

abad, penerapan bank syariah perlu terus dikaji ulang dan diperbaiki

sistemnya. Bahkan beberapa seminar dan muktamar telah dilakukan, tak

lain untuk menegaskan kepada kita tingkat keberhasilannya, selain

mengemukakan beberapa titik kelemahan dan kekurangan dalam

beberapa hal.

Selain itu, bank syariah juga perlu mengambil langkah-langkah

progresif lain. Karena itu, kita tak boleh puas dengan hasil yang telah

dicapainya selama beberapa tahun belakangan. Bagaimanapun,

Sunnatullah menegaskan bahwa siapa yang tiak berani maju, maka ia

akan tertinggal. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Muddassir : 37-

38).

م أ CDEF أن IKLN ءPQ RST وW XPEF ZL[رھ _ a PSb def ha

5Amir Machmud dan Ukmana, Bank Syariah : Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di

Indonesia, (Jakarta : Erlangga, 2010). h. 7

Page 22: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

6

Terjemahan :

(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang ingin maju atau mundur, setiap

orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.6

Berbagai macam produk dikembangkan bank syariah, murabahah

masih mendominasi pembiayaan yang ditawarkan perbankan syariah.

Murabahah adalah akad jual beli dengan menyatakan harga perolehan dan

keuntungan (margin) yang disepakati penjual dan pembeli.7 Salah satu

produk yang menggunakan akad murabahah adalah pembiayaan Kredit

Pemilikan Rumah (KPR). KPR Syariah atau sering disebut dengan KPR

iB (Islamic Banking) merupakan salah satu alternatif bagi masyarakat

untuk mendapatkan segala kebutuhan yang berkaitan dengan perumahan

dengan akad syariah.8 Munculnya KPR bertujuan untuk mempermudah

masyarakat khususnya yang berpenghasilan rendah untuk memiliki hunian

yang diinginkan.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Syariah (SPS), pembiayaan

Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) untuk

pemilikan rumah tinggal per Agustus 2019 telah mencapai Rp 77,72

triliun. Nilai ini tumbuh 14,69 persen secara tahunan (year-on-year/yoy),

6 Kementerian Agama RI 7Adiwarman A. Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2011). h.103. 8Zainab Zakiah Boni. 2019. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap Penyaluran

Dana KPR Syariah Di Bank BTN Syariah”, Skripsi : Fakultas Agama Islam Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 23: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

7

lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan KPR secara industri yang

sebesar 10,77 persen yoy.9

Salah satu penyalur KPR syariah adalah Bank BTN Syariah yang

merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan

bentuk Perseroan Terbatas (PT), merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang perbankan dengan unit kerja sebagai bank umum yang

mempunyai tugas menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkanya kembali kepada masyarakat melalui

berbagai produk.10 Salah satu perumahan yang bekerja sama dengan Bank

BTN syariah adalah BTN Cakra Hidayat Regency. Dengan adanya

fenomena kebutuhan masyarakat dalam kepemilikan rumah dengan cara

dicicil dan sesuai dengan prinsip syariat Islam, serta maraknya produk

KPR oleh bank syariah, penulis memilih judul Analisis Preferensi

Masyarakat Terhadap KPR Syariah Pada Akad Murabahah Di BTN

Cakra Hidayat Regency Kab. Gowa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah skripsi sebagai

berikut :

1. Apakah variabel preferensi masyarakat berpengaruh terhadap variabel

KPR syariah?

9Lalu Rahadian. 2019, “KPR Syariah Lebih Diminati Daripada Konvensional, Kenapa

ya?”, Bisnis.com. 18 November2019.https://finansial.bisnis.com/read/20191118/90/1171705/kpr-syariah-lebih-diminati-daripada-konvensional-kenapa-ya (Diakses pada 28 November 2019)

10http://btn.co.id (Diakses pada 28 November 2019)

Page 24: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

8

2. Apakah variabel preferensi masyarakat berpengaruh terhadap variabel

akad murabahah?

3. Apakah variabel akad murabahah berpengaruh terhadap variabel KPR

syariah?

C. Tujuan Penelitian`

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan diatas,

maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Guna mengetahui apakah variabel preferensi masyarakat berpengaruh

terhadap variabel KPR syariah.

2. Guna menganalisis apakah variabel preferensi masyarakat berpengaruh

terhadap variabel akad murabahah.

3. Guna mengetahui apakah varibel akad murabahah berpengaruh

terhadap variablel KPR syariah.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Menjadi tambahan pengetahuan dan pembelajaran sebelum

memasuki dunia perbankan.

2. Bagi Bank

Diharapkan sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan

mengenai saran-saran untuk bagaimana kedepannya bank membantu

nasabah dalam memfasilitasi aktivitas pembiayaan KPR syariah.

Page 25: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

9

3. Bagi Konsumen dan Pembaca

Sebagai sumbangan pustaka dan bahan tambahan pengetahuan

mengenai perbankan syariah khususnya dalam pembiayaan KPR

syariah.

Page 26: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

10

BAB II

TINJUAN TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Pengertian Preferensi

Menurut Kotler, preferensi konsumen menunjukkan kesukaan

konsumen dari berbagai pilihan produk jasa yang ada.11 Preferensi

merupakan kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.12

Preferensi juga diartikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh

seseorang terhadap suatu produk, barang atau jasa yang dikonsumsi.

Preferensi adalah seperangkat objek yang dinilai sesuai atau

mendekati kesesuaian dengan persyaratan yang dikehendaki

konsumen. Konsep utamanya adalah menggunakan gambar secara

geometrik. Konsep ini mengasumsikan bahwa seperangkat stimulasi

yang diterima seperti merek, produk, harga dan lainnya dapat disajikan

dalam bentuk titik dalam suatu peta atau ruang multidimensi.13

Secara sederhana, preferensi adalah proses seseorang dalam

memilih informasi yang disukai. Preferensi konsumen dapat diartikan

sebagai pilihan, kesukaan, dan sesuatu yang lebih disukai oleh

konsumen, yang dalam hal ini KPR syariah.

11 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Cet Ke-10, (Jakarta : Prehalindo, 2000). h. 154 12 Poerwadaminta,W.J.S., Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, (Jakarta : Balai

Pustaka, 2006). h. 769 13Wasilatul Aliah. 2010. “Preferensi Nasabah Terhadap Kredit Pemilikan Rumah (KPR)

Syariah”. Skripsi : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21717/1/WASILATUL%20ALIAH-FSH.pdf (1 Desember 2019).

Page 27: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

11

2. Perbankan Syariah

Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses

dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Bank adalah badan usaha

yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya pada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-

bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang

bank syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS), mencakup kelembagaan,

kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan

usahanya. 14

Dalam perbankan syariah ada beberapa akad yang digunakan, salah

satunya adalah akad murabahah. Ada hal mendasar yang membedakan

bank syariah dan bank konvesional diantaranya sebagai berikut.

a. Dilihat dari falsafah bank syariah tidak berdasarkan bunga,

spekulasi dan ketidakjelasan, sedangkan bank konvesional

berdasarkan bunga.

b. Dilihat dari operasional bank syariah, dana masyarakat berupa

titipan dan investasiyang baru akan mendapatkan hasil jika

diusahakan lebih dahulu, sedangkan bank konvensional, dana yang

disimpan dibayar dengan bunga pada saat jatuh tempo.

14Abu Muhammad Dwiono Koesen Al-Jambi. Ayo Ke Bank Syariah. (Jakarta : Mitra

Sukses/ Pustaka Ar Rayhan, 2016). h. 5

Page 28: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

12

c. Kalau bank syariah melakukan investasi yang halal-halal saja

sedangkan bank konvesional yang haram dan yang halal.

d. Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa sedangkan bank

konvesional memakai perangkat bunga.

e. Bank syariah hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan

kemitraan sedangkan bank konvensional hubungan dalam bentuk

debitor.15

3. Akad

Akad adalah peristiwa hukum berupa kesepakatan antara dua pihak

atau lebih yang berisi ijab dan kabul, baik secara lisan, isyarat, maupun

tulisan yang memiliki implikasi hukum yang mangikat untuk

melaksanakannya. Menurut mayoritas fukaha, rukun akad terdiri dari :

a. Pernyataan untuk mengikatkan diri (sighah al-aqd),

b. Pihak-pihak yang berakad, dan

c. Obyek akad

Allah mewajibkan orang beriman untuk menjalankan akad atau

janji atau perikatan, baik ketika akad itu berkaitan dengan Allah SWT

maupun kepada sesama manusia. Perintah ini tertuang dalam ayat

pertama QS Al-Maidah : 1 sebagai berikut :

.…. ا او tLNا RFvTا PwFPF دtDzTPb t{

15Ikit, Manajemen Dana Bank Syariah, (Lubuklinggau : GAVA MEDIA, 2017). h. 37-38

Page 29: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

13

Terjemahan :

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu…(QS Al-

Maidah : 1)16

Menurut ulama fiqh, suatu akad akan berakhir apabila terjadi hal-

hal berikut :

a. Berakhir masa berlaku akad itu, apabila akad itu memiliki

tenggang waktu.

b. Dibatalkan oleh pihak-pihak yang berakad, apabila akad itu

mengikat.

c. Dalam suatu akad yang bersifat mengikat, akad dapat berakhir

bila:

1. Akad itu fasid, artinya jual beli yang keluar dari ketentuan

syara’.

2. Berlaku khiar ‘aib yaitu khiyar jual beli yang memperbolehkan

bagi pembeli suatu barang untuk membatalkan akad jual beli

dikarenakan terdapat cacat pada barang yang dibeli, baik cacat

itu sudah ada pada waktu akad tawar menawar atau sesudahnya

yang sebelumnya tidak diketahui oleh pembeli.

3. Akad itu tidak dilaksanakan oleh salah satu pihak yang

berakad.

4. Telah tercapai tujuan akad itu secara sempurna.

d. Wafat salah satu pihak yang berakad. Menurut hemat penulis,

walaupun salah satu pihak wafat, dapat diteruskan oleh ahli

16https://quran.kemenag.go.id/ ( Diakses pada 1 Desember 2019)

Page 30: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

14

warisnya seperti akad sewa menyewa, gadai (rahn) dan

perserikatan dagang (syirkah). Dengan demikian, tidak ada pihak

yang dirugikan.17

4. Pembiayaan

Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang diberikan oleh

suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah

direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga.18 Sebelum

pembiayaan diberikan, nasabah perlu memenuhi kriteria kelayakan

pembiayaan yang dikenal dengan istilah 6C, yaitu :

a. Character (karakter), adalah keadaan watak/sifat dari customer

baik dalam lingkungan pribadi maupun lingkungan usaha.

b. Capital (modal), adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimili

nasabah.

c. Capacity (kemampuan), yaitu kemampuan yang dimiliki oleh calon

nasabah dalam menjalankan usahanya, guna memperoleh laba yang

diharapkan.

d. Collateral (agunan), yaitu barang yang diserahkan oelh nasabah

sebagai agunan terhadap pembiayaan yang diterimanya.

e. Condition of economy (kondisi ekonomi), yaitu situasi dan kondisi

politik, ekonomi, sosial dan budaya yang mempengaruhi keadaan

perekonomian dan memungkinkan pada suatu saat mempengaruhi

kelancaran perusahaan calon nasabah atau costumer.

17 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004) h. 103 18 Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah (Yogyakarta : YKPN, 2005), h.5

Page 31: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

15

f. Costrains (batasan), yaitu batasan dan hambatan yang tidak

memungkinkan suatu bisnis dilaksanakan di tempat tertentu.19

Dalam masyarakat Indonesia, selain dikenal istilah utang-piutang,

juga dikenal istilah kredit dalam perbankan konvensional dan istilah

pembiayaan dalam perbankan syariah. Utang-piutang biasanya

digunakan oleh masyarakat dalam konteks pemberian pinjaman kepada

pihak lain. Seseorang yang meminjamkan hartanya kepada orang lain,

maka ia dapat disebut telah memberikan utang kepadanya. Adapun

istilah kredit atau pembiayaan lebih banyak digunakan oleh

masyarakat pada transaksi perbankan dan pembelian yang tidak

dibayar secara tunai Secara esensial, antara utang dan kredit atau

pembiayaan tidak jauh berbeda dalam pemaknaannya di masyarakat.

Lazimnya dalam bisnis prinsip pembiayaan, ada tiga skim dalam

melakukan akad pada bank syariah, yaitu :

a. Prinsip bagi hasil. Prinsip bagi hasil terdapat dalam produk

mudharabah, musyarakah, dan muzara’ah.

b. Prinsip jual beli, terdapat dalam produk ba’i al-murabahah, bai al-

muqayyadah, ba’i al-mutlaqah, ba’i as-salam, dan ba’i al-istisna.

c. Prinsip sewa menyewa, terdapat dalam akad ijarah dan ijarah

muntabiha bi at-tamlik.

Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokkan

menurut beberapa aspek, di antaranya :

19 Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 348

Page 32: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

16

a. Pembiayaan menurut tujuan. Pembiayaan menurut tujuan dalam

bank syariah dibedakan menjadi :

1) Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan

untuk mendapatkan modal dalam rangka pengembangan usaha.

2) Pembiayaan investasi, yaitu pembiayaan yang dimaksudkan

untuk melakukan investasi atau pengadaan barang

konsumtif.

b. Pembiayaan menurut jangka waktu. Pembiayaan menurut jangka

waktu dibedakan menjadi :

1) Pembiayaan jangka waktu pendek, yaitu pembiayaan yang

dilakukan dengan waktu 1 bulan sampai dengan 1 tahun.

2) Pembiayaan jangka waktu menengah, yaitu pembiayaan yang

dilakukan dengan waktu 1 tahun sampai dengan 5 tahun.

3) Pembiayaan jangka waktu panjang, yaitu pembiayaan yang

dilakukan dengan watu lebih dari 5 tahun.

Selain itu, pembiyaan dalam bank syari’ah juga diwujudkan

dalam bentuk pembiayaan aktiva produktif dan aktiva tidak

produktif. Adapun jenis pembiayaan yang dimaksud sebagai

berikut :

a. Pembiayaan yang bersifat aktiva produktif, yaitu :

1. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil. Jenis pembiayaan

dengan prinsip bagi hasil ini meliputi :

Page 33: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

17

a) Pembiayaan mudharabah. Pembiayaan mudharabah

merupakan akad bagi hasil ketika pemilik dana/modal

atau biasa disebut shohibul mal menyediakan modal

(100%) kepada pengusaha sebagai pengelola atau biasa

disebut mudharib untuk melakukan aktivitas produktif

dengan syarat bahwa keuntungan yang dihasilkan

akan dibagi di antara mereka menurut kesepakatan

yang ditentukan sebelumnya dalam akad.

b) Pembiayaan musyarakah. Pembiayaan musyarakah

adalah suatu perjanjian usaha antara dua atau beberapa

pemilik modal untuk menyertakan modalnya pada suatu

proyek, di mana masing-masing pihak mempunyai hak

untuk ikut serta, mewakilkan atau menggugurkan

haknya dalam manajemen proyek. Keuntungan dari

hasil usaha bersama ini dapat dibagikan, baik menurut

proporsi penyertaan modal masing-masing maupun

sesuai dengan kesepakatan bersama (unproportional).

Manakala merugi, kewajiban hanya terbatas sampai

batas modal masing-masing.

2. Pembiayaan dengan prinsip jual beli. Prinsip jual beli

dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda (transfer of property).

Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi

Page 34: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

18

bagian atas barang yang dijual. Pembiayaan ini

menggunakan akad murabahah.

3. Pembiayaan dengan prinsip sewa. Transaksi ijarah

(sewa) dilandasi adanya pemindahan manfaat. Jadi, pada

dasarnya ijarah sama dengan prinsip jual beli, tetapi

perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada

jual beli objek transaksinya adalah barang, pada ijarah

objek transaksinya adalah jasa.

b. Pembiyaan yang bersifat aktiva tidak produktif. Jenis aktiva

tidak produktif yang berkaitan dengan aktivitas pembiayaan

adalah berbentuk pinjaman, yaitu pinjaman qard atau talangan,

yaitu penyediaan dana atau tagihan antara bank Islam

dengan pihak peminjam yang mewajibkan pihak peminjam

melakukan pembayaran sekaligus atau secara cicilan dalam

jangka waktu tertentu.20

5. Murabahah

Murabahah berasal dari kata ribhu (keuntungan) adalah teransaksi

jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Bank

bertindak sebagai penjual, sementara nasabah sebagai pembeli. Harga

jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua

pihak harus menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran.

Harga jual dicantumkan di awal dalam akad jual beli dan jika telah

20Rahmat Ilyas. 2015. “Konsep Pembiayaan Dalam Perbankan Syariah”. https://www.researchgate.net/publication/307088422_KONSEP_PEMBIAYAAN_DALAM_PERBANKAN_SYARI'AH (Diakses pada 1 Desember 2019)

Page 35: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

19

disepakati tidak dapat berubah selama berlakunya akad. Dalam

perbankan, murabahah lazimnya dilakukan dengan cara pembayaran

cicilan (ba’i tsaman ajil). Dalam transaksi ini barang diserahkan segera

setelah akad sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh.

Murabahah diatur dalam Fatwa No. 04/DSN-MUI/IV/2000, tanggal

Dzulhijjah 1420 H / 1 April 2000 M.21

Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesanan atau tanpa

pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan, bank melakukan

pembelian barang setelah ada pemesanan dari nasabah, dapat bersifat

mengikat atau tidak mengikat nasabah untuk membeli barang yang

dipesannya (bank dapat meminta uang muka pembelian kepada

nasabah). Dalam murabahah melalui pesanan ini, si penjual boleh

meminta pembayaran hamish ghadiyah, yakni uang tanda bukti ketika

ijab kabul. Hal ini sekedar untuk menunjukkan bukti keseriusan si

pembeli.22

Rukun akad murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi

diantaranya adalah :

a. Pelaku, yaitu adanya pembeli (cakap hukum dan baligh) dan

adanya penjual (pihak yang memproduksi atau menjual barang).

b. Obyek akad murabahah yang terdiri dari jenis, kuantitas,

kualitasnya, halal, manfaatnya, dan harga barang harus diketahui

21Abu Muhammad Dwiono Koesen Al-Jambi, op. cit., h.143 22Adiwarman A. Karim, op. cit., h. 115

Page 36: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

20

dengan jelas dan benar sehingga terhindar dari hal-hal yang

merusak akad murabahah.

c. Serah terima (ijab kabul) artinya adanya pernyataan dari kedua

belah pihak untuk saling rela dalam serah terima barang.23

Landasan syariah akad murabahah dapat kita lihat dalam Al Quran

dan Al Hadits diantaranya :

Dalam hadits :

ZaW_T: اT_]� أن اLT_� ��� الله ��]� وP� I��ل : �� ث }]Rw ا

� T�_]� (رواه [_�T W[z �TPb W_Tا ��Xو ,Z�WDSTوا ,h�أ �Tإ

(�[w� R� ��PN Rbا

Artinya :

“Dari Suhaib ar-Rumi r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda yang tiga

hal di dalamnya terdapat keberkahan yaitu jual beli secara tangguh,

muqaraddah (mudharabah) dan mencampur tepung dengan gandum

untuk keperluan rumah tangga bukan untuk dijual.” (HR Ibnu

Majah).24

Sedangkan dalam Al Quran, terdapat dalam : QS Al-Baqarah : 275,

yaitu :

��_�EF يvTم اtDF PSa �ن إtNtDF � Pb WTن اt�a�F RFvTا

h�وأ Pb WTا h�N �[_Tا PSfا إtTP� Iwf�b �T ]�Pن RN اdST ذ �Tا

WTم ا W�tz[_Tا P� RS{ Pbءه RN Z¢�tN رPN ��{ �wEfP{ �b الله

23 Ikit, op. cit., h. 126 24Ikit, op. cit., h. 122

Page 37: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

21

Pw[{ Iر ھPLTب اP¥�أ �¦ Tد }�وP� RNو ��§ وأWNه إT� الله

CTPXون

Terjemahan :

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri

melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran

(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah

disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan

mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya

larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba),

maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang

kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni

neraka; mereka kekal di dalamnya.

Kemudian dalam QS An-Nisa : 29 Allah SWT berfirman :

ان ¨tKن PwFPF اRFvT اtLNا � ¨ ا اtNاP_TPb IKL[b IKTطh ا� t�a�

IK ان efا ا t�ED¨ �و IKL N اضW¨ R� رةP­¨ IKb نPa الله

I[�ر

Terjemahan : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan

harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha

Penyayang kepadamu.25

Adapun ciri dasar kontrak murabahah adalah sebagai berikut :

a. Si pembeli harus memiliki pengetahuan tentang biaya-biaya terkait

dan tentang harga hasil barang. Batas laba (mark up) harus

ditetapkan dalam bentuk nominal/presentase dari total harga plus

biaya-biayanya.

25https://quran.kemenag.go.id/

Page 38: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

22

b. Apa yang dibayar adalah barang atau komoditas dan dibayar

dengan uang.

c. Apa yang diperjual-belikan harus ada dan dimiliki oleh si penjual

dan si penjual harus mampu menyarahkan barang itu kepada si

pembeli.

d. Pembayaran ditangguhkan.26

Ketika bank syariah memutuskan menggunakan akad

murabahah, maka terdapat beberapa hal yang harus dipenuhi oleh bank

syariah tersebut, yaitu :

a. Pihak bank syariah harus memberitahukan akad yang digunakan

dalam kepada para nasabahnya.

b. Kontrak yang ada dalam setiap transaksi syariah harus dipastikan

sah.

c. Harus terdapat kejelasan akan transaksi yang dilakukan antara

pihak bank syariah dengan nasabah berkaitan dengan objek barang

yang menjadi transaksi antara nasabah dengan bank syariah.

d. Bank syariah sebagai penjual harus menjelaskan semua hal

berkaitan dengan aktivitas pembelian dan penjualan barang

tersebut.

e. Keuntungan yang diminta oleh bank syariah dan juga harus

diketahui secara jelas oleh nasabah.

26 Binti Nur Aisyah, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, (Yogyakarta : KALIMEDIA, 2015) h. 224-225

Page 39: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

23

f. Harga jual bank yang merupakan harga beli bank ditambah dengan

keuntungan yang diambil oleh bank.

g. Harga jual yang tidak boleh berubah selama masa perjanjian.

h. Sistem pembayaran yang telah disepakati bersama.

Adapun skema pembiayaan murabahah, sebagai berikut :

1. Negosiasi

2. Akad Jual Beli

6. Bayar

Terima Barang dan Dokumen

Gambar 2.1 : Skema Pembiayaan Murabahah

6. KPR Syariah

Produk KPR merupakan produk yang dikeluarkan oleh

kalangan perbankan dalam rangka membantu masyarakat memenuhi

kebutuhan perumahan mereka. Keikutsertaan kalangan perbankan

dalam membantu pengadaan perumahan bagi masyarakat sangat

Bank Syariah

Developer

3. Beli barang 4. kirim

Nasabah

Page 40: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

24

penting karena merupakan bagian dari program pemerintah untuk

membantu pengadaan perumahan bagi masyarakat.

Dalam dunia perbankan, produk ini biasa dinamakan dengan

Kredit Pemilikan Rumah atau biasa dikenal dengan nama KPR. Dalam

KPR yang biasa dijalankan oleh perbankan konvensional produk

tersebut dapat dipastikan tidak akan lepas dari bunga yang merupakan

ciri utama dari bank konvensional. Dalam KPR konvensional biasa

terlibat berbagai unit-unit lain seperti pihak perseroan terbatas yang

akan menyediakan lokasi yang dipergunakan dalam kegiatan

pembangunan rumah. Selain itu juga terdapat hal lain yang terdapat

dalam KPR konvensional diantaranya adalah harga jual yang bersifat

kontan, uang muka dan suku bunga angsuran yang harus dibayarkan

oleh nasabah serta berbagai barang dan juga keperluan lain yang harus

dibayarkan oleh pihak debitur.

KPR sendiri dibagi menjadi dua, yaitu :

a. KPR subsidi, ditujukan untuk masyarakat kelas menengah ke

bawah yang ingin memiliki rumah. KPR jenis ini disediakan oleh

bank sebagai bagian dari program pemerintah untuk membantu

mendanai kepemilikan rumah masyarakat dalam bentuk Rumah

Sederhana Sehat. Dalam KPR ini, debitur akan diberikan subsidi

berupa keringanan kredit atau uang muka.

b. KPR non subsidi, yaitu KPR yang diperuntukkan bagi seluruh

masyarakat tanpa adanya campur tangan dari pihak pemerintah.

Page 41: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

25

Produk KPR yang ada pada perbankan syariah pada dasarnya

berbeda dengan KPR yang ada di perbankan konvensional. Perbedaan

ini dapat terjadi karena terdapat perbedaan prinsip antara perbankan

syariah dengan perbankan konvensional. Dalam perbankan syariah

biasa dikenal konsep berbasis bagi hasil dan juga perdagangan.

Sedangkan dalam perbankan konvensional dikenal sistem yang

berbasis bunga. Dalam produk yang biasa dikenal dengan nama KPR

syariah ini terdapat beberapa karakteristik yang berbeda, di antaranya

adalah tidak adanya pemberlakuan sistem kredit yang ada pada

perbankan konvensional. Sementara pada perbankan syariah dikenal

sistem murabahah yang berbasis margin, musyarakah mutanaqisah

yang memiliki ciri khas partisipasi kepemilikan.

KPR syariah dapat juga menggunakan akad murabahah yang

berbasis jual beli. Dalam kebiasaan yang ada pada perbankan syariah,

konsep murabahah merupakan konsep perdagangan berbasis jual beli

yang pembayarannnya dilakukan secara tangguh atau cicilan. Dalam

akad ini pihak bank syariah bertindak sebagai penjual yang akan

melakukan penjualan aset kepada nasabahnya secara tangguh atau

dengan cicilan. Dalam akad murabahah pihak bank syariah akan

melakukan penjualan barang dagangan kepada para nasabahnya

dengan keuntungan yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Akad KPR syariah yang menggunakan sistem murabahah membuat

pihak bank syariah harus memberitahukan kepada pihak nasabahnya

Page 42: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

26

berkaitan dengan harga perolehan rumah yang diperoleh bank syariah

dari pihak developer. Kemudian bank syariah dengan harga tersebut

lalu menetapkan keuntungan yang akan diambilnya di mana margin

keuntungan tersebut disepakati oleh kedua belah pihak.

Penerapan KPR syariah, atau dengan bahasa lain biasa dikenal

dengan Islamic home mortgage financing berjalan dengan baik di

beberapa bank syariah yang ada di luar negeri, di antaranya adalah Al

Manzil Islamic Bank (Amerika Serikat), CAIR Minnesota (Amerika

Serikat), dan La Riba (Amerika Serikat). Ketiga lembaga tersebut

menggunakan kombinasi akad murabahah dan ijarah wa iqtina untuk

akad KPR syariah.27

27 Mohamad Heykal. 2014 “Analisis Tingkat Pemahaman KPR Syariah Pada Bank

Syariah Di Indonesia : Studi Pendahuluan”, vol. 5 no. 2 https://media.neliti.com/media/publications/167900-ID-analisis-tingkat-pemahaman-kpr-syariah-p.pdf (Diakses pada 1 Desember 2019)

Page 43: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

27

B. Kerangka Pikir

Al-Qur’an

QS. Al-Baqarah : 275

QS. An-Nisa : 29

As-Sunnah

HR. Ibnu Majah

Gambar 2.2 : Kerangka Pikir

Studi Teoritik

1.Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.(Abu Muhammad Dwiono Koesen Al-Jambi : 2016)

2.Murabahah adalah menjual dengan harga asal ditambah dengan margin keuntungan yang telah disepakati. (Ibnu Qudamah : 280)

3.Pembiayaan adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak untuk mendukung investasi yang direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun lembaga. (Rivai dan Arifin 2010 : 681)

Studi Empirik

1. Zainab Zakiah Boni : 2019

Pengaruh pembiayaan murabahah terhadap penyaluran dana KPR syariah pada bank BTN syariah cabang Makassar

2. Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan dukungan kepemilikan rumah melalui kebijakan kemudahan dan/atau bantuan pembangunandan perolehan rumah.

Studi

Rumusan Masalah

Hipotesis

Skripsi

1. Pengembangan ilmu

2. Manfaat karya ilmiah

3. Motifasi penelitian

lanjutan

4. Kesimpulan dan

5. Rekomendasi

Analisis Kuantitatif

Page 44: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

28

C. Kerangka Konseptual

Keterangan : Variabel Indikator

Gambar 2.3 : Kerangka Konseptual

Akad Murabahah (�)

Prefenrensi Masyarakat)

(�)

KPR Syariah (�)

Pilihan (X1) Pengetahuan (X2) Kesukaan (X3)

Bantuan (Y1)

Kualitas (Y2)

Kebutuhan (Y3)

Jual Beli (x5) Produk Pembiayaan (x6) Kesepakatan (x7)

Page 45: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

29

D. Hipotesis

Secara etimologis, hipotesis dibentuk dari dua kata, yaitu kata hypo

dan kata thesis. Hypo berarti kurang dan thesis adalah pendapat. Kedua

kata itu kemudian digunakan secara bersama menjadi hypothesis dan

dalam penyebutan dialek Indonesia menjadi hipotesa kemudian berubah

menjadi hipotesis yang maksudnya adalah suatu kesimpulan yang masih

kurang atau kesimpulan yang masih belum sempurna.28 Hipotesis adalah

jawaban sementara atau dugaan sementara atas permasalahan penelitian

yang memerlukan data untuk menguji kebenaran dugaan tersebut.29 Dari

permasalahan sebelumnya, penulis mengemukakan hipotesis dari

penelitian ini, yaitu :

1. Diduga, variabel preferensi masyarakat berpengaruh terhadap variabel

KPR syariah.

2. Diduga, preferensi masyarakat berpengaruh variabel akad murabahah.

3. Diduga variabel akad murabahah berpengaruh terhadap variabel KPR

syariah.

28 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi, Dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : KENCANA PRENADA MEDIA GRUP, 2011). h. 95

29 Roni Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis Edisi Revisi 2, (Jakarta : PPM, 2007). h.89

Page 46: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang

menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan

mengenai apa yang ingin diketahui.30

B. Objek dan Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilakukan di BTN Cakra Hidayat Regency, Jl.

Belaka Taeng, Desa Taeng, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Objek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang menggunakan

pembiayaan KPR syariah dari Bank BTN Syariah cabang Makassar.

C. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas (independent variable), atau disebut juga variable

perubahan atau penyebab (change or course variable), adalah variabel

yang menyebabkan perubahan pada suatu fenomena. Peubah bebas juga

diistilahkan sebagai peubah yang menjelaskan (explanatory variables)

keragaman atau perubahan dari peubah tidak bebas (dependent

variables).31 Dalam penelitian ini, yang menjadi variable bebas adalah

variable preferensi nasabah.

30Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian (Malang : UIN-Maliki Press Malang, 2008).

h.149 31Abuzar Asra, dkk. Metode Penelitian Survei (Bogor : IN MEDIA, 2015). h.32

30

Page 47: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

31

2. Variabel tidak bebas atau terikat (dependent variables) yang juga disebut

sebagai variable luaran akibat (outcome or effect variables), merupakan

variabel akibat dari variabel bebas.32 Dalam penelitian ini, yang menjadi

variabel terikat adalah KPR syariah.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan penjelas dari masing-

masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-

indikator yang membentuknya.33

1. Variabel preferensi merupakan proses seseorang dalam memilih

informasi yang disukai dalam hal ini KPR syariah.

2. Variabel KPR (Kredit Pemilikan Rumah) merupakan produk yang

dikeluarkan oleh kalangan perbankan dalam rangka membantu

masyarakat memenuhi kebutuhan perumahan mereka. Keikutsertaan

kalangan perbankan dalam membantu pengadaan perumahan bagi

masyarakat sangat penting karena merupakan bagian dari program

pemerintah untuk membantu pengadaan perumahan bagi masyarakat.

3. Variabel akad murabahah adalah variabel berasal dari kata ribhu

(keuntungan) yaitu transaksi jual beli dimana bank/ penjual menyebut

jumlah keuntungan yang diperoleh dari hasil penjualan suatu barang.

32

Ibid, h. 32 33Zainab Zakiah Boni, op. cit., h.45

Page 48: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

32

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Secara sederhana, sebuah populasi adalah kumpulan dari seluruh

unsur atau elemen atau unit pengamatan (observation unit) yang akan

diteliti.34 Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal di

BTN Cakra Hidayat Regency sebanyak 150 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari unsur atau elemen atau unit

pengamatan dari populasi yang sedang dipelajari.35 Adapun sampel

dalam penelitian ini adalah sebagian masyarakat yang menggunakan

pembiayaan KPR syariah di BTN Cakra Hidayat Regency sebanyak 60

orang. Pada saat penelitian akan berlangsung menggunakan rumus

sloving, sebagai berikut :

Rumus Sloving : n = �

�����

Keterangan :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

e = Tingkat error (10%)

34 Abuzar Asra, op. cit., h. 70 35

Ibid. h. 70

Page 49: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

33

Diketahui : n = 150

1+(0.1)2(150)

= 150

2,5

n = 60 Responden

F. Instrumen Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder. Data primer, yaitu data yang diperoleh dan dikumpulkan secara

langsung objek yang diteliti, yang berupa angket. Sedangkan data sekunder,

yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau penelitian arsip yang

memuat peristiwa masa lalu yang dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku,

dan data statistik maupun internet.

Selain itu data juga dapat diperoleh dalam bentuk yang sudah

dipublikasikan yang tersedia diperusahaan seperti literatur, company profile,

jurnal, dan sebagainya. Selanjutnya dalam kegiatan penelitian ini, penulis

menggunakan beberapa alat yang mendukung dalam melakukan penelitian

ini, yaitu : handphone, alat tulis, serta kamera.

G. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor penting

demi keberhasilan penelitian. Metode pengumpulan data merupakan teknik

atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Teknik yang

Page 50: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

34

dipergunakan dalam proses pengumpulan data dalam penelitian ini tediri

atas metode :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung atau peninjauan secara

cermat di lapangan atau lokasi penelitian yang sedang dilakukan.

Observasi dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data-data konkret di

tempat penelitian. Observasi digunakan dalam melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan

juga ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih dalam.

2. Kuesioner (Angket)

Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan

memberikan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan untuk dijawab oleh

para responden. Dalam hal ini, jumlah maupun kualifikasi para

responden ditentukan berdasarkan dengan metode pengambilan sampel.

Cara pengumpulan data ini di pilih dengan harapan bahwa peneliti,

melalui jawaban responden mampu memperoleh informasi yang relevan

dengan permasalahan yang dikaji dan mempunyai derajat yang tinggi.

Jumlah pertanyaan yang ada, diambil dari masing-masing indikator

variabel, baik indikator independen maupun variabel dependen.

Angket diberikan langsung kepada responden dengan tujuan agar

lebih efektif dan efesien menjangkau jumlah sampel daan mudah

memberikan penjelasan berkenaan dengan pengisian angket tersebut.

Instrument yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini

Page 51: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

35

menggunakan skala Likert dengan skor 1-5. Jawaban responden berupa

pilihan 5 (lima) alternatif yang ada yaitu :

ALTERNATIF JAWABAN

JAWABAN SKOR

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Table 3.1 : Skala Likert

3. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan dilakukan oleh dua pihak yakni pewawancara ( interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.36

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi

dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat di konstruksikan makna

suatu topik tertentu.37

Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah

wawancara terstruktur dengan menggunakan alat bantu berupa pedoman

wawancara. Model yang digunakan meneliti dalam wawancara untuk

36 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta 2010). h.186 37 Rachman dan Maman. Metode Penelitian Pendidikan Moral. (Semarang : UnnesPress,

2011). h. 163

Page 52: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

36

mengungkap data yakni dengan mengajukan pertanyaan secara langsung

kepada masyarakat bagaimana preferensi masyarakat tentang KPR

syariah pada akad murabahah di BTN Cakra Hidayat Regency Kab.

Gowa.

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data melalui

metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan dan sebagainya.38

Dokumentasi ini di gunakan untuk mendapatkan keterangan dan

penerangan pengetahuan dan bukti.

H. Tekhnik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara analisis kuantitatif dengan

menggunakan metode Smart PLS.2 0M3. Partial Least Square (PLS) adalah

suatu metode yang berbasis regresi yang dikenalkan oleh Herman O.A Word

untuk menciptakan dan pembangunan model dan metode untuk ilmu-ilmu

sosial dengan pendekatan yang berorientasi pada prediksi. PLS memiliki

asumsi penelitian bebas distribusi (Distribution-Free), artinya data

penelitian tidak mengacuh pada salah satu distribusi tertentu (misalnya

distribusi normal). PLS merupakan pengembangan metode alternatif dari

Structural Equation Modeling (SEM) yang dapat digunakan untuk

mengatasi permasalahan hubungan antara variabel yang kompleksitas

38 Arikunto, op. cit., h.149.

Page 53: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

37

namun ukuran sampel datanya yang kompleks datanya kecil (30 sampai

100), mengingat SEM memilki ukuran sampel data minimal 100.

PLS digunakan untuk mengetahui kompleksitas hubungan suatu

konstrak dan konstrak yang lain, serta hubungan suatu konstrak dan

indikator-indikatornya. PLS didefenisikan oeh dua persamaan, yaitu inner

model dan outer model. Inner model menentukan spesifikasi hubungan

antara konstrak dan konstrak yang lain sedangkan outer model menentukan

spesifikasi hubungan antara konstrak dan indikator-indikatornya. Konstrak

terbagi menjadi dua yaitu konstrak eksogen dan konstrak endogen.Konstark

eksogen merupakan konstrak penyebab, konstrak yang dipengaruhi oleh

konstrak lainnya. Konstrak endogen adalah efek dari konstrak eksogen.

PLS dapat bekerja untuk model hubungan konstrak dan indikator-

indikatornya yang bersifat reflektif dan formatif, sedangkan SEM hanya

bekerja pada model hubungan yang bersifat reflektif saja.39

39Imam Ghozali dan Hengky Latan, Partial least Square, Konsep, Teknik dan Aplikasi

Menggunakan Program Smart Pls 3.0 untuk penelitian empiris, (Semarang : BP Universitas Diponegoro, 2015). h. 17-18

Page 54: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di perumahan BTN Cakra Hidayat Regency,

Jl. Belaka Taeng, Desa Taeng, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi

Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di kota Sungguminasa.

Jarak antara Kabupaten Gowa ke kota Makassar hanya ± 10 menit.

Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.883,32 km² dan berpenduduk

sebanyak ± 755.235 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak

221.478 jiwa. Secara geografis, Kabupaten Gowa terletak pada 5°33' -

5°34' Lintang Selatan dan 120°38' - 120°33' Bujur Timur. Kabupaten

Gowa terdiri dari wilayah dataran rendah dan wilayah dataran tinggi

dengan ketinggian antara 10-2800 meter diatas permukaan air laut.

Namun demikian wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar

merupakan dataran tinggi yaitu sekitar 72,26% terutama di bagian timur

hingga selatan karena merupakan Pegunungan Tinggimoncong,

Pegunungan Bawakaraeng-Lompobattang dan Pegunungan Batureppe-

Cindako. Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30% mempunyai kemiringan

tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah Kecamatan Parangloe,

Tinggimoncong, Bungaya dan Tompobulu. Kabupaten Gowa dilalui oleh

banyak sungai yang cukup besar sebanyak 15 sungai. Sungai dengan luas

38

Page 55: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

39

daerah aliran yang terbesar adalah Sungai Jeneberang yaitu seluas 881 km²

dengan panjang sungai utama 90 km.

2. Batas Wilayah

Batas-batas wilayah Kab. Gowa adalah sebagai berikut :

Utara Kota Makassar, Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone

Timur

Kabupaten Sinjai, Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten

Jeneponto

Selatan Kabupaten Takalar dan Kabupaten Jeneponto

Barat Kota Makassar dan Kabupaten Takalar

Tabel 4.1 : Batas Wilayah Kab. Gowa

3. Sumber Pendapatan

a. Pertambangan

Bahan-bahan galian golongan C di sepanjang Daerah Aliran

Sungai (DAS) Jenebarang, seperti pasir, batu kali dan kerikil secara

turun-temurun mampu memberikan nafkah bagi penduduk sekitarnya.

Kegiatan penggalian memang cukup besar karena selain tersedianya

material dari DAS, juga ada batu gunung dan tanah liat. Truk-truk lalu-

lalang mengangkut material ini di sepanjang jalan protokol yang

menghubungkan Kabupaten Gowa dengan Kota Makassar. Bahan

galian memang mampu memberikan pemasukan yang besar bagi kas

Pemkab Gowa.

Page 56: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

40

b. Pertanian

Potensi Kabupaten Gowa yang sesungguhnya adalah sektor

pertanian. Kecamatan-kecamatan yang berada di dataran tinggi seperti

Parangloe, Bungaya dan terutama Tinggimoncong merupakan sentra

penghasil sayur-mayur. Sayuran yang paling banyak dibudidayakan

adalah kentang, kubis, sawi, bawang daun dan buncis. Per tahunnya

hasil panen sayur-sayuran melebihi 5.000 ton. Sayuran dari Kabupaten

Gowa mampu memenuhi pasar Kota Makassar dan sekitarnya, bahkan

sampai ke Pulau Kalimantan dan Maluku melalui Pelabuhan Parepare

dan Pelabuhan Mamuju.

Selain bertani sayur yang memiliki masa tanam pendek, petani

Gowa juga banyak yang bertani tanaman umur panjang. Salah satunya

adalah tanaman markisa (Fassifora sp). Mengunjungi Makassar kurang

afdal rasanya kalau tidak membawa buah tangan sirup

atau jus markisa. Jika kita melihat pemandangan di bandara atau

pelabuhan, kebanyakan para calon penumpang yang akan

meninggalkan Makassar membawa sari buah beraroma segar ini.

4. Potensi Pariwisata

a. Wisata Religi

Masjid Katangka, Makam Sultan Hasanuddin, Makam Arung

Palakka, dan Makam Syech Yusuf.

Page 57: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

41

b. Wisata Sejarah

Kompleks Istana Balla Lompoa, Benteng Somba Opu, dan Gowa

Discovery Park.

c. Wisata Alam

Air terjun Parangloe, air terjun Tombolo Pao, air terjun Takapala,

air terjun Lembanna, air terjun Ketemu Jodoh, permandian Lembah

Biru, bendungan Bili-Bili, hutan wisata Malino (hutan pinus),

perkebunan teh, dan perkebunan markisa.37

B. Prosedur Pengajuan Pembiayaan KPR Syariah

Salah satu perumahan yang menggunakan pembiayaan KPR

syariah dengan akad murabahah dari Bank BTN Syariah Cabang Makassar

adalah BTN Cakra Hidayat Regency jenis KPR syariah bersubsidi yaitu

pembiayaan yang ditujukan untuk program kesejahteraan masyarakat

berpenghasilan rendah yang bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam rangka kemudahan

kepemilikan rumah, dengan akad murabahah (jual beli) yang memberikan

berbagai macam manfaat.

Sebelum debitur memperoleh pembiayaan terlebih dahulu harus

melalui tahapan-tahapan penilaian mulai dari pengajuan proposal

pembiayaan dan dokumen-dokumen yang diperlukan, pemeriksaan

keaslian dokumen, analisis pembiayaan sampai dengan pembiayaan

37

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Gowa (Diakses pada 30 Juni 2020)

Page 58: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

42

dikucurkan. Tujuan prosedur pemberian pembiayaan adalah untuk

memastikan kelayakan suatu pembiayaan, diterima atau ditolak.38

KPR BTN Syariah diperuntukkan bagi pemohon atau calon

nasabah yang memenuhi persyaratan dan dengan tujuan penggunaan untuk

membeli rumah, rumah toko, apartemen, dan jenis rumah tinggal lainnya

atau berikut tanah guna dimiliki atau dipergunakan sendiri. Secara umum,

persyaratan yang harus dipenuhi untuk pembiayaan KPR Syariah adalah

sebagai berikut :

1. Warga Negara Indonesia (WNI).

2. Berusia minimal 21 tahun atau telah telah menikah dan berwenang

dalam melakukan tindakan hukum.

3. Pada saat pembiayaan lunas usia tidak lebih dari 65 tahun.

4. Minimum masa kerja/usaha 1 (satu) tahun.

5. Tidak memiliki kredit/pembiayaan bermasalah ( IDI BI Clear).

6. Pemohon yang masih berstatus sebagai nasabah dan/atau lembaga

pembiayaan harus memiliki kemampuan membayar yang cukup untuk

membayar angsuran atas keseluruhan pembiayaan yang diminta.

7. Menyampaikan NPWP pribadi dan SPT tahunan PPh sesuai

perundang-undangan yang berlaku.

38

Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2003), h. 95

Page 59: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

43

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

analisis yang diperoleh dari analisis preferensi masyarakat terhadap

KPR syariah pada akad murabahah di BTN Cakra Hidayat Regency

dan diolah dengan menggunakan model Smart PLS 2.0 M3.

a. Deskripsi Hasil Penelitian

1.) Preferensi Masyarakat

No. Indikator Pernyataan Responden

5 4 3 2 1

1. X1 (Pilihan) 27 33 - - -

2. X2 (Pengetahuan) 24 36 - - -

3. X3 (Kesukaan) 26 34 - - -

Tabel 4.2 : Deskripsi Variabel Preferensi Masyarakat

Kesimpulan :

X1 = untuk indikator (pilihan) yang memiliki kategori setuju

sebanyak 27 responden atau 45%. Indikator ini mampu

memengaruhi variabel preferensi.

X2 = untuk indikator (pengetahuan) yang memiliki kategori

setuju sebanyak 24 responden atau 40%. Indikator ini mampu

memengaruhi variabel preferensi.

Page 60: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

44

X3 = untuk indikator (kesukaan) yang memiliki kategori setuju

sebanyak 26 responden atau 43,33%. Indikator ini mampu

memengaruhi variabel preferensi.

2.) Akad Murabahah

No. Indikator Pernyataan Responden

5 4 3 2 1

1. X4 (Jual Beli) 31 29 - - -

2. X5(Produk

Pembiayaan)

29 31 - - -

3. X6 (Kesepakatan) 33 27 - - -

Tabel 4.3 : Deskripsi Variabel Akad Murabahah

Kesimpulan :

X4 = untuk indikator (jual beli) yang memiliki kategori setuju

sebanyak 31 responden atau 51,66%. Indikator ini mampu

memengaruhi variabel akad murabahah.

X5 = untuk indikator (produk pembiayaan) yang memiliki

kategori setuju sebanyak 29 responden atau 48,33%. Indikator

ini mampu memengaruhi variabel akad murabahah.

X6 = untuk indikator (kesepakatan) yang memiliki kategori

setuju sebanyak 33 responden atau 55%. Indikator ini mampu

memengaruhi variabel akad murabahah.

Page 61: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

45

3.) KPR Syariah

No. Indikator Pernyataan Responden

5 4 3 2 1

1. Y1 (Bantuan) 28 32 - - -

2. Y2 (Kualitas) 29 31 - - -

3. Y3 (Kebutuhan) 32 28 - - -

Tabel 4.4 : Deskripsi Variabel KPR Syariah

Kesimpulan :

Y1 = untuk indikator (bantuan) yang memiliki kategori setuju

sebanyak 28 responden atau 46,66%. Indikator ini mampu

memengaruhi variabel KPR syariah.

Y2 = untuk indikator (kualitas) yang memiliki kategori setuju

sebanyak 29 responden atau 48,33%. Indikator ini mampu

memengaruhi variabel KPR syariah.

Y3 = untuk indikator (kebutuhan) yang memiliki kategori

setuju sebanyak 32 responden atau 53.33%. Indikator ini

mampu memengaruhi variabel KPR syariah.

b. Uji Validasi dan Realibility

Diperoleh nilai validasi dan reliability digunakan composite

reliability dengan nilai diatas 0.70 (> 0.70). Preferensi masyarakat

sebesar 0.67 < 0.70 jadi data tersebut tidak reliability. Untuk nilai

validasi digunakan cronbach alpha dengan nilai (0.05) digunakan

Page 62: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

46

0.25 > 0.05 sangat valid. Akad murabahah 0.67 < 0.70 jadi data

tersebut tidak reliability. Untuk nilai validasi digunakan cronbach

alpha dengan nilai (0.05) digunakan 0.32 > 0.05 sangat valid. KPR

syariah nilai 0.56 < 0.70 jadi data tersebut tidak reliability. Untuk

nilai validasi digunakan cronbach alpha (0.05) digunakan 0.32 >

0.05 sangat valid.

1. Uji Model Spesification

a.) Measurement Model Specification

Measurement model specification adalah

pengukuran mean (rata-rata) hasil identifikasi yang terdiri

dari X1 sampai X3 untuk variabel preferensi masyarakat,

X4 sampai X6 untuk variabel akad murabahah, Y1 sampai

Y3 untuk KPR syariah. Terlihat dari olah data

menunjukkan pada variabel Preferensi Masyarakat adalah

X1 rata2 > 4, X2 rata2 > 4 , X3 rata2 > 4. Pada variabel

Akad Murabahah X4 rata2 > 5, X5 rata2 > 4, X6 rata2 >

5. Pada variabel KPR syariah adalah Y1 rata2 >4, Y2 rata2

>4, dan Y3 rata2 > 5.

b.) Manifest Variable Score

1.) Variabel preferensi masyarakat (α)

2.) Variabel akad murabahah (β)

3.) Variabel KPR Syariah (γ)

Page 63: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

47

Manifest di variabel preferensi masyarakat telah diukur

dari (X1 sampai X3), variabel akad murabahah telah diukur

dari (X4 sampai X6 ) dan variabel KPR syariah telah diukur

dari (Y1 sampai dengan Y3).

c.) Struktural Model Spesification

H3

H1

H2

Gambar 4.1 : Model Spesification

Ini adalah struktur (path model) model jalur

pengaruh variabel (α) terhadap variabel (β), variabel (β)

terhadap variabel (γ) dan variabel (α) terhadap variabel (γ).

Kriteria quality Smart Partial Least Square dapat dilihat

dari :

1.) Overview

2.) Redudancy

3.) Cronbach Alpha

Prefenrensi

Masyarakat

(�)

Akad

Murabahah (�)

KPR Syariah

(�)

Page 64: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

48

4.) Laten Variable Correlations

5.) R Square

6.) AVE

7.) Communality

8.) Total Effects

9.) Composite Reliability

Struktur Model Specification Hasil olah data diperoleh

melalui Smart Partial Least Square (Smart-PLS M3).

AVE Composite

Reliability

R

Square

Cronbachs

Alpha Communality Redundancy

AKAD

MURABAHAH 0.41114 0.67487 0.224442 0.327121 0.411139 0.087032

KPR SYARIAH 0.463635 0.566098 0.328509 0.324002 0.463635 0.128735

PREFERENSI

MASYARAKAT 0.413882 0.672249 0.258986 0.413883

Tabel 4.5 : Overview

Tabel 4.6 : Redudancy

Redundancy

AKAD

MURABAHAH 0.087032

KPR SYARIAH 0.128735

PREFERENSI

MASYARAKAT

Page 65: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

49

Tabel 4.7 : Cronbach Alpha

AKAD

MURABAHAH

KPR

SYARIAH

PREFERENSI

MASYARAKAT

AKAD

MURABAHAH 1

KPR SYARIAH 0.543946 1

PREFERENSI

MASYARAKAT 0.473753 0.416779 1

Tabel 4.8 : Latent Variable Correlation

R Square

AKAD

MURABAHAH 0.224442

KPR SYARIAH 0.328509

PREFERENSI

MASYARAKAT

Tabel 4. 9 : R Square

AVE

AKAD

MURABAHAH 0.41114

KPR SYARIAH 0.463635

PREFERENSI

MASYARAKAT 0.413882

Tabel 4. 10 : AVE

Cronbachs Alpha

AKAD

MURABAHAH 0.327121

KPR SYARIAH 0.324002

PREFERENSI

MASYARAKAT 0.258986

Page 66: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

50

Communality

AKAD

MURABAHAH 0.411139

KPR SYARIAH 0.463635

PREFERENSI

MASYARAKAT 0.413883

Tabel 4. 11 : Communality

AKAD

MURABAHAH

KPR

SYARIAH

PREFERENSI

MASYARAKAT

AKAD

MURABAHAH 0.44677

KPR SYARIAH

PREFERENSI

MASYARAKAT 0.473753 0.416779

Tabel 4.12: Total Effects

Composite Reliability

AKAD

MURABAHAH 0.67487

KPR SYARIAH 0.566098

PREFERENSI

MASYARAKAT 0.672249

Tabel 4. 13 : Composite Realibility

]

Page 67: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

51

Original

Sample

(O)

Sample

Mean (M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|)

X1 <-

PREFERENSI

MASYARAKAT

0.523644 0.497684 0.251935 0.251935 2.078493

X2 <-

PREFERENSI

MASYARAKAT

0.791445 0.746126 0.10524 0.10524 7.520403

X3 <-

PREFERENSI

MASYARAKAT

0.584003 0.539069 0.257669 0.257669 2.266486

X4 <- AKAD

MURABAHAH 0.723819 0.691394 0.185274 0.185274 3.906747

X5 <- AKAD

MURABAHAH 0.586723 0.562644 0.192432 0.192432 3.048985

X6 <- AKAD

MURABAHAH 0.604368 0.593105 0.182264 0.182264 3.315896

Y1 <- KPR

SYARIAH 0.722507 0.705218 0.141885 0.141885 5.092202

Y2 <- KPR

SYARIAH -0.18683 -0.193 0.241848 0.241848 0.772496

Y3 <- KPR

SYARIAH 0.913227 0.886684 0.079568 0.079568 11.47725

Tabel 4. 14 : Outer Loadings (Mean, STDEV, T-Values)

D. Evaluasi Model Pengukuran

Evaluasi model pengukuran adalah evaluasi hubungan antara

konstrak dengan indikatornya. Evaluasi ini meliputi dua tahap, yaitu

evaluasi terhadap convergent validity dan discriminant validity.

Convergent validity dapat dievaluasi dalam tiga tahap, yaitu indikator

Page 68: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

52

validasi, reliabilitas konstrak, dan nilai Average Variance Extracted

(AVE). Indikator validitas dapat dilihat dari nilai faktor loading. Bila nilai

faktor loading suatu indikator lebih dari 0.5 dan nilai t statistik lebih dari

2.0 maka dapat dikatakan valid. Sebaliknya bila nilai loading faktor

kurang dari 0.5 dan memiliki nilai t statistik kurang dari 2.0 maka

dikeluarkan dari model.

Semua loading faktor memiliki nilai t statsistik lebih dari 2.0

sehingga jelas memiliki validitas yang signifikan. Nilai t statistik untuk

loading variabel preferensi masyarakat X1 sampai dengan X3, untuk

variabel akad murabahah X4 sampai dengan X6 dan untuk variabel KPR

syariah Y1 sampai Y3 adalah valid.

Syarat jika faktor loading > 0.5 dan nilai t statistic < 2.0 maka

dikeluarkan dari model.dan untuk model penelitian tersebut yang dimana :

1. Variabel Preferensi Masyarakat (α) dimana :

X1 (4.165079) > 0.5

X2 (4.128571) > 0.5

X3 (4.179365) > 0.5

2. Variabel Akad Murabahah (β) dimana :

X4 (4.174603) > 0.5

X5 (4.255556) > 0.5

X6 (4.222222) > 0.5

Page 69: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

53

3. Variabel Pendapatan (γ) dimana :

Y1 (4.212698) > 0.5

Y2 (4.252381) > 0.5

Y3 (4.226984) > 0.5

Olah data tersebut menunjukkan faktor loading > 0.5 yang

diartikan data sangat akurat (valid).

Semua loading faktor memiliki nilai t statistik lebih dari 2.0

sehingga jelas memiliki validasi yang signifikan. Nilai t statistik untuk

loading faktor indikator adalah (> 2.0).

AVE Composite

Reliability

R

Square

Cronbachs

Alpha Communality Redundancy

AKAD

MURABAHAH 0.41114 0.67487 0.224442 0.327121 0.411139 0.087032

KPR SYARIAH 0.463635 0.566098 0.328509 0.324002 0.463635 0.128735

PREFERENSI

MASYARAKAT 0.413882 0.672249 0.258986 0.413883

Tabel 4.15 : Overview

Pemeriksaan selanjutnya dari convergent validity adalah realibilitas

konstrak dengan melihat output composite reliability atau cronbachs alpha.

Kriteria dikatakan reliable adalah nilai composite reliability atau

cronbachs alpha lebih dari 0.50. Dari tabel overview diatas menunjukkan

konstrak preferensi masyarakat sebesar 0.413882, konstrak akad

murabahah sebesar 0.41114, yang berarti nilai cronbachs alpha kurang dari

nilai 0.5. adapun konstrak KPR syariah sebesar 0.463635 yang berarti nilai

Page 70: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

54

cronbach alpha sebesar 0.50, sehingga tetap dikatakan reliable. Begitu juga

dengan nilai composite reliability, nilai preferensi masyarakat, akad

murabahah, dan KPR syariah (>0.50) sehingga tetap dikatakan reliable.

Evaluasi discriminant validity dilakukan dalam dua tahap, yaitu

melihat nilai cross loading dan membandingkan antara nilai kuadrat

korelasi antara konstrak dengan nilai AVE atau korelasi antara konstrak

dengan akar AVE. Kriteria dalam cross loading adalah bahwa setiap

indikator yang mengukur konstraknya haruslah berkorelasi lebih tinggi

dengan konstraknya dibandingkan dengan konstrak lainnya. Hasil output

cross loading sebagai berikut :

AKAD

MURABAHAH KPR SYARIAH

PREFERENSI

MASYARAKAT

X1 0.240614 0.273494 0.523644

X2 0.319578 0.325492 0.791445

X3 0.34788 0.197501 0.584003

X4 0.723819 0.427631 0.413702

X5 0.586723 0.21615 0.312691

X6 0.604368 0.376087 0.140346

Y1 0.317579 0.722507 0.260667

Y2 -0.14671 -0.18683 -0.03413

Y3 0.532251 0.913227 0.414918

Tabel 4.16 : Cross Loading

Korelasi X1, X2, X3 konstrak preferensi masyarakat adalah

0.523644, 0.791445, 0.584003, 0.413702 lebih rendah dari 0.70. Sama

halnya dengan X4, X5, X6, Y1, Y2, dan Y3. Berdasarkan tabel cross loading

diatas, setiap indikator berkorelasi lebih rendah dengan konstarknya

Page 71: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

55

masing-masing, sehingga dikatakan memiliki discriminant validity yang

baik. Pemeriksaan selanjutnya adalah membandingkan antara korelasi

AVE konstrak. Hasilnya adalah sebagai berikut :

AKAD

MURABAHAH

KPR

SYARIAH

PREFERENSI

MASYARAKAT

AKAD

MURABAHAH 1

KPR SYARIAH 0.543946 1

PREFERENSI

MASYARAKAT 0.473753 0.416779 1

Tabel 4. 17 : Latent Variable Correlation

E. Evaluasi Model Struktural

Original

Sample

(O)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(|O/STERR|)

AKAD

MURABAHAH ->

KPR SYARIAH

0.44677 0.460986 0.111989 0.111989 3.9894

PREFERENSI

MASYARAKAT ->

AKAD

MURABAHAH

0.473753 0.497892 0.079105 0.079105 5.988931

PREFERENSI

MASYARAKAT ->

KPR SYARIAH

0.20512 0.201919 0.116299 0.116299 1.76374

Tabel 4.18 : Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)

Page 72: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

56

Tabel 4.19 : Distribusi ttabel

Berdasarkan table di belakang, untuk variabel akad murabahah

terhadap KPR syariah (hipotesis 3) dan variabel preferensi masyarakat

Page 73: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

57

terhadap variabel akad murabahah (hipotesis 2) memiliki hubungan yang

signifikan karena memiliki nilai t statistik lebih besar dari 2.0. sedangkan

untuk variabel preferensi masyarakat terhadap KPR syariah memilki nilai

t statistik dibawah 2.0. Nilai R Square adalah sebagai berikut :

R Square

AKAD MURABAHAH 0.224442

KPR SYARIAH 0.328509

PREFERENSI

MASYARAKAT

Tabel 1.20 : R Square

Nilai R Square variabel akad murabahah adalah 0.224442. Artinya,

akad murabahah dan preferensi masyarakat secara simultan mampu

menjelaskan variability sebesar 22%. Nilai R Square variabel KPR syariah

adalah 0.328509. Artinya variabel KPR syariah dan preferensi masyarakat

secara simultan mampu menjelaskan variability sebesar 32%.

F. Jawaban Hasil Penelitian

1. Hipotesis 1 : Variabel Preferensi Masyarakat Tidak Berpengaruh

Terhadap Variabel KPR Syariah

Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukkan

bahwa hubungan antara variabel preferensi masyarakat memilki

pengaruh yang tidak signifikan terhadap variabel KPR syariah sebesar

1.76374. Sedangkan berdasarkan tabel distribusi t menunjukkan bahwa

thitung = 1.76374 lebih besar dari ttabel = 2.00172 yang menunjukkan

Page 74: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

58

bahwa dari hipotesis 1 ditolak karena tidak terdapat pengaruh antara

preferensi masyarakat terhadap variabel KPR syariah.

1.76 Tidak Berpengaruh

-ttabel = 2.00172 + ttabel = 2.00172

Gambar 4.2 : Kurva Pengujian Dua Sisi

Berdasarkan gambar diatas, jumlah tstatistik lebih kecil dari jumlah

ttabel, artinya variabel preferensi masyarakat tidak memberikan pengaruh

terhadap variabel KPR syariah. Hasil wawancara terhadap beberapa warga

yang tinggal di BTN Cakra Hidayat Regency menyatakan bahwa terdapat

satu kesepakatan yang dilanggar oleh pihak bank yaitu apabila pembiayaan

di lunasi sebelum tenggang waktu yang disepakati, maka akan bebas

pinalty, namun pada kenyataanya terdapat warga yang dikenai pinalty

karena melunasi pembiayaan sebelum tenggang waktu yang telah

disepakati.

Selain itu, developer juga menjanjikan bahwa perumahan tersebut

tidak akan terdampak banjir, namun kenyataannya perumahan tersebut

akan terkena banjir saat musim hujan. Kedua hal ini tentu mengurangi

preferensi masyarakat terhadap KPR syariah di BTN Cakra Hidayat

Regency Kab. Gowa.

Page 75: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

59

2. Hipotesis 2 : Variabel Preferensi Masyarakat Berpengaruh Signifikan

Terhadap Variabel Akad Murabahah

Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukkan

bahwa hubungan antara variabel preferensi masyarakat memilki

pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel akad murabahah

sebesar 5.988931. Sedangkan berdasarkan tabel distribusi t

menunjukkan bahwa thitung = 5.988931 lebih besar dari ttabel = 2.00172

yang menunjukkan bahwa dari hipotesis 2 diterima karena terdapat

pengaruh antara variabel preferensi masyarakat terhadap variabel akad

murabahah.

5.98 = Berpengaruh Signifikan

-ttabel = 2.00172 + ttabel = 2.00172

Gambar 4.3 : Kurva Pengujian Dua Sisi

Kurva diatas menggambarkan bahwa variabel preferensi memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel akad murabahah sebesar

5.98 dan jumlahnya jauh melebihi jumlah ttabel. Hal ini sejalan dengan

jawaban masyarakat pada kuesioner yang telah dibagikan.

Masyarakat membenarkan bahwa pihak bank telah menjalankan

kontrak akad murabahah serta menjelaskan ketentuan-ketentuan yang

berkaitan dengan akad murabahah secara jelas, termasuk ketentuan

pembayaran dan kemudahan yang diberikan.

Page 76: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

60

Pendapat ini juga didukung oleh Rif’atul Khoiriyah dalam

skripsinya berjudul Analisis Preferensi Nasabah Dalam Menggunakan

Pembiayaan Murabahah dan Musyarakah Di BPRS Madinah

Lamongan tahun 2018 bahwa faktor yang paling mempengaruhi

preferensi nasabah dalam menggunakan pembiayaan murabahah ialah

yang pertama, faktor psikologi yang memuat persepsi nasabah pada

persyaratan produk, realisasi cepat dan pelayanan yang diberikan oleh

bank.

Faktor kemudahan persyaratan produk dan realisasi cepat akan

lebih menjadi pertimbangan nasabah pembiayaan murabahah, karena

kebanyakan nasabah tidak suka dengan persyaratan yang berbelit-belit

dan realisasi yang lama atau bahkan berminggu-minggu.39

Artinya, semakin baik pihak bank dalam menjelaskan dan

merealisasikan hal-hal yang berkaitan dengan akad murabahah, maka

akan semakin meningkat pula preferensi masyarakat terhadap akad

murabahah, khususnya pada masyarakat yang tinggal di BTN Cakra

Hidayat Kab. Gowa.

3. Hipotesis 3 : Variabel Akad Murabahah Berpengaruh Signifikan

Terhadap Variabel KPR Syariah

Hasil pengujian outer model yang telah dilakukan menunjukkan

bahwa hubungan antara variabel akad murabahah memilki pengaruh

39

Rif’atul Khoiriyah. 2018. Analisis Preferensi Nasabah dalam Menggunakan

pembiayaan Akad Murabahah dan Musyarakah di BPRS Madinah Lamongan. Skripsi : Universitas

Negeri Sunan Ampel.

http://digilib.uinsby.ac.id/27138/1/Rif%27atul%20Khoiriyah_G94214182.pdf (11 Juli 2020)

Page 77: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

61

yang signifikan terhadap variabel KPR syariah sebesar 3.9894.

Sedangkan berdasarkan tabel distribusi t menunjukkan bahwa thitung =

3.9894 lebih besar dari ttabel = 2.00172 yang menunjukkan bahwa dari

hipotesis 2 dapat diterima karena terdapat pengaruh antara akad

murabahah terhadap variabel KPR syariah.

3.98 = Berpengaruh Signifikan

ttabel = 2.00172 + ttabel = 2.00172

Gambar 4.4 : Kurva Pengujian Dua Sisi

Kurva diatas menggambarkan pengaruh akad murabahah

terhadap KPR Syariah sebesar 3.98, lebih besar dari jumlah ttabel

yaitu 2.00. Tentu kedua variabel ini saling mempengaruhi satu sama

lain karena pembiayaan KPR syariah menggunakan akad murabahah

dalam pembiayaannya. Hal ini telah dijelaskan pada bab sebelumnya

bahwa akad dalam prinsip jual beli pada perbankan syariah adalah

murabahahah, ba’i as-salam, dan ba’i al-istisna.

Page 78: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Variabel preferensi masyarakat tidak berpengaruh terhadap variabel KPR

syariah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel preferensi

masyarakat tidak dapat memengaruhi variabel KPR syariah.

2. Variabel preferensi masyarakat berpengaruh terhadap variabel akad

murabahah. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel

preferensi masyarakat dapat memengaruhi variabel akad murabahah.

3. Variabel akad murabahah berpengaruh terhadap variabel KPR syariah. Hal

ini menunjukkan bahwa hubungan antara variabel akad murabahah dapat

memengaruhi variabel KPR syariah.

B. Saran

Berdasarkan uraian dari penjelasan di atas, maka penyusun akan

memberikan saran-saran kepada pihak-pihak yang bersangkutan dengan

pembiayaan KPR syariah di BTN Cakra Hidayat Regency, sebagai berikut :

1. Bank BTN Syariah Cabang Makassar sebagai penyalur perumahan di BTN

Cakra Hidayat Regency perlu melakukan promosi kepada masyarakat

dengan berbagai cara, termasuk melalui media elektronik. Hal ini

dikarenakan bahwa berdasarkan jawaban dari kuesioner yang telah di

bagikan, kebanyakan masyarakat mengetahui KPR syariah dari mulut ke

mulut atau dari teman.

62

Page 79: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

63

2. Pihak penyalur perumahan sebaiknya tidak menjanjikan kenyamanan yang

tidak pasti kepada masyarakat yang akan tinggal diperumahan tersebut.

Hal ini berdasarkan pada beberapa masyarakat di BTN Cakra Hidayat

Regency mengatakan bahwa pihak penyalur perumahan menjanjikan

bahwa perumahan tersebut tidak akan terdampak banjir, namun tidak pada

kenyataannya.

3. Masyarakat harus berperan aktif dalam mencari informasi tentang KPR

agar lebih mudah memahami secara mendalam saat ingin melakukan

pembiayaan. Hal ini dikarenakan KPR syariah maupun KPR konvensional

lebih mengutamakan kalangan masyarakat berpenghasilan rendah bukan

untuk diinvestasikan.

C. Rekomendasi

1. Bagi para peneliti yang memiliki judul yang bersangkutan, agar

sebaiknya tidak menggunakan bahasa yang sulit dalam kuesioner,

karena tidak semua responden paham dengan pertanyaan yang

dimaksud.

2. Pihak penyalur dan developer perumahan perlu memasifkan sosialisasi

mengenai istilah-istilah dalam perbankan syariah seperti murabahah,

mudharabahah dan istilah-istilah lain. Ini juga didasarkan pada saat

pembagian kuesioner, beberapa warga masih asing dengan istilah

murabahah, tapi mengerti dengan konsep jual beli dalam transaksi

KPR syariah.

Page 80: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

64

3. Agar masyarakat yang menggunakan pembiayaan KPR syariah

semakin bertambah, penyalur maupun developer perumahan perlu

meningkatkan kualitas pelayanan maupun sarana dan prasarana dalam

proses pembiayaan.

Page 81: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

65

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Binti Nur. 2015 Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta :

KALIMEDIA.

Ali, Muhammad Fadhly. 2019, Kuota KPR Rumah Subsidi Diprediksi Habis,

REI Sulsel: Developer FLPP Bisa Gulung Tikar, Tribun News,

https://makassar.tribunnews.com/2019/07/15/kuota-kpr-rumah-subsidi-

diprediksi-habis-rei-sulsel-developer-flpp-bisa-gulung-tikar.

Aliah, Wasilatul. 2010. “Preferensi Nasabah Terhadap Kredit Pemilikan Rumah

(KPR) Syariah”. Skripsi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21717/1/WASIL

ATUL%20ALIAH-FSH.pdf

Al-Jambi, Abu Muhammad Dwiono Koesen. 2016. Ayo Ke Bank Syariah. Jakarta

: Mitra Sukses/ Pustaka Ar Rayhan.

Al-Jambi, Muhammad Dwiono Koesen. 2019. Hidup Berkah Tanpa Riba. Jakarta

: Iluvia Publishing.

Asra, Abuzar, dkk. 2015. Metode Penelitian Survei. Bogor : IN MEDIA.

Boni, Zakiah Zainab. 2019. “Pengaruh Pembiayaan Murabahah Terhadap

Penyaluran Dana KPR Syariah Di Bank BTN Syariah”, Skripsi : Fakultas

Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Komunikasi, Ekonomi,

Dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta :

KENCANA PRENADA MEDIA GRUP.

Chapra, M. Umer. 1999. Islam dan Tantangan Ekonomi. Surabaya : Risalah

Gusti.

Ghozali, Imam dan Hengky Latan, Partial Least Square, Konsep, Teknik Dan

Aplikasi Menggunakan Program Smart Pls 3.0 Untuk Penelitian Empiris.

2015. Semarang : BP Universitas Diponegoro.

Hasan, M. Ali. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam. 2004. Jakarta : PT

RajaGrafindo Persada.

Heykal, Mohamad. 2014 “Analisis Tingkat Pemahaman KPR Syariah Pada Bank

Syariah Di Indonesia : Studi Pendahuluan”, vol. 5 no. 2

https://media.neliti.com/media/publications/167900-ID-analisis-tingkat-

pemahaman-kpr-syariah-p.pdf

65

Page 82: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

66

Idris, Abdul Fattah Muhammad. 2014. Pustaka Pengetahuan Kontemporer Jilid

5. Jakarta : PT Pustaka Penerbit.

Ikit. 2017. Manajemen Dana Bank Syariah. Lubuklinggau : GAVA MEDIA.

Ilyas, Rahmat. 2015. “Konsep Pembiayaan Dalam Perbankan Syariah”.

https://www.researchgate.net/publication/307088422_KONSEP_PEMBIA

YAAN_DALAM_PERBANKAN_SYARI'AH.

Karim, Adiwarman. A. 2011. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta :

PT Raja Grafindo Persada.

Kasiram, Moh. 2008. Metodologi Penelitian. Malang : UIN-Maliki Press Malang.

Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Kementerian Agama RI.

Khoiriyah, Rif’atul. 2018. Analisis Preferensi Nasabah dalam Menggunakan

pembiayaan Akad Murabahah dan Musyarakah di BPRS Madinah

Lamongan. Skripsi : Universitas Negeri Sunan Ampel.

http://digilib.uinsby.ac.id/27138/1/Rif%27atul%20Khoiriyah_G94214182.

pdf.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran Cet Ke-10, Jakarta : Prehalindo.

Kountur, Roni. 2007. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis Edisi

Revisi 2. Jakarta : PPM.

Machmud, Amir dan Ukmana. 2009. Bank Syariah: Teori, Kebijakan, dan Studi

Empiris di Indonesia. Jakarta : Erlangga.

Muhammad. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta : YKPN.

Rachman dan Maman. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Moral. Semarang :

UnnesPress.

Rahadian, Lalu. 2019. “KPR Syariah Lebih Diminati Daripada Konvensional,

Kenapaya?”,Bisnis.com.18November2019.https://finansial.bisnis.com/rea

d/20191118/90/1171705/kpr-syariah-lebih-diminati-daripada-

konvensional-kenapa-ya.

Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal. 2004. Islamic Financial

Management. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Page 83: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

67

Suharismi, Airkunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

W.J.S, Poerwadaminta. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta :

Balai Pustaka.

http://btn.co.id,

https://id.wikipedia.org/wiki/Kota Makassar

https://sulsel.bps.go.id/

Page 84: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

RIWAYAT HIDUP

Nur Amelia, Lahir di Sinjai, Kecamatan Sinjai Barat

tepatnya di Desa Botolempangan, Dusun Karampuang

pada tanggal 27 Juni 1998. Anak kedua dari empat

bersaudara dari pasangan Bapak Singking dan Ibu

Ramlah. Penulis memasuki jenjang pendidikan formal

pada tahun 2005 kejenjang Sekolah Dasar di SDN 71

Bihulo dan lulus pada tahun 2010, kemudian pada tahun yang sama melanjutkan

pendidikan kejenjang SLTP tepatnya SMPN 16 Sinjai dan lulus pada tahun 2013.

Setelah lulus, pada tahun tersebut penulis melanjutkan pendidikan kejenjang

SLTA tepatnya SMAN 14 Sinjai dan lulus pada tahun 2016. Dan atas ridho Allah

SWT dan restu orang tua, pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan

pada jenjang perkuliahan di salah satu kampus swasta di Makassar tepatnya di

Unversitas Muhammadiyah Makassar Fakultas Agama Islam Prodi Hukum

Ekonomi Syariah.

Page 85: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

LAMPIRAN

Page 86: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …
Page 87: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …
Page 88: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

Scanned by TapScanner

Page 89: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

Scanned by TapScanner

Page 90: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

Scanned by TapScanner

Page 91: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

Scanned by TapScanner

Page 92: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

Scanned by TapScanner

Page 93: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PREFERENSI NASABAH TERHADAP KPR SYARIAH PADA AKAD

MURABAHAH DI BTN CAKRA HIDAYAT REGENCY KAB. GOWA

Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Hari/tanggal :

Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Assalamualaikum wr.wb

Dengan Hormat,

Sehubungan penelitian yang saya lakukan guna penyusunan skripsi yang berjudul

“Analisis Preferensi Nasabah Terhadap KPR Syariah Pada Akad Murabahah Di BTN

Cakra Hidayat Regency Kab. Gowa”, maka dengan kerendahan hati saya memohon kesediaan

Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner di bawah ini. Bantuan serta partisipasi

Bapak/Ibu/Saudara/I akan sangat berrati bagi saya dan semoga akan bermanfaat untuk

menambah wawasan kita semua, serta akan menjadi amal kebaikan dan diterima oleh Allah

SWT. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/I akan dijaga kerahasiaanya dan hanya digunakan untuk

kepentingan akademis penelitian saya semata. Atas bantuan dan partisipasinya saya ucapkan

terima kasih.

Wasalamualaikum wr.wb.

Salam

Nur Amelia

Page 94: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

Nama :

Jenis Kelamin :

Usia :

Pendidikan :

Status Pernikahan :

Pekerjaan :

Petunjuk Pengisian : Tanggapilah pernyataan-pernyataan berikut dengan memberikan tanda

ceklis () pada jawaban yang dianggap paling tepat.

Alternatif Jawaban :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No.

Pernyataan

Alternatif Jawaban SS S N TS STS

1. Saya mengetahui KPR syariah dengan baik

2. Saya paham perbedaan KPR syariah dan KPR

konvensional

3. Saya memahami akad murabahah (jual beli) dalam

transaksi KPR syariah

4. Saya memahami bahwa system pada akad murabahah

adalah sama-sama diuntungkan

5. Saya yakin bahwa setiap transaksi dalam akad

murabahah adalah halal dan aman

Page 95: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

6. Saya memilih KPR syariah karena saya memahami prinsip syariah dalam system perbankan

7. Saya percaya transaksi KPR syariah bebas dari riba

(bunga)

8. Saya memprioritaskan KPR syariah daripada KPR

konvensional

9. Saya memahami bahwa pemberlakuan system bunga pada bank adalah haram

10. Saya beragama Islam sehingga saya memilih produk bank syariah

11. Saya meyakini bahwa penggunaan kata syariah pada KPR syariah berarti baik dari segi implementasi

maupun pelayanan bank sudah sesuai syariah

12. Pelayanan staf di bank BTN Syariah sangan baik

13. Sebelum memilih produk, staf bank syariah

menjelaskan dengan baik produk serta akad yang akan

digunakan

14. Keterbukaan dan kejelasan bank syariah mengenai

system akad/perjanjian

15. Proses pengajuan KPR di bank syariah cepat

16. Persyaratan pengajuan KPR di bank syariah cepat

17. Biaya angsuran KPR syariah mudah di jangkau

18. Jangka waktu pembiayaan KPR syariah lebih panjang

19. Besarnya margin keuntungan yang diperoleh bank tidak

berubah dari awal hingga pembiayaan berakhir

20. Tidak ada penalty jika melunasi pembiayaan lebih cepat

21. Kemudahan dan keterbukaan bank syariah membuat

saya lebih mudah memutuskan untuk mengambil KPR

syariah

22. Informasi mengenai KPR syariah sangat mudah

ditemukan di media elektronik

Page 96: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

23. Saya mendapatkan informasi mengenai KPR syariah langsung dari teman (mulut ke mulut)

24. Iklan dan promosi mengenai KPR syariah sangat

banyak

25. Pihank bank syariah melakukan promosi secara

langung pada masyarakat

26. Saya memilih KPR syariah di Bank BTN karena

promosi yang ditawarkan menarik

27. Promosi KPR syariah yang dilakukan Bank BTN

Syariah membuat saya sedikit banyak telah memahami

tentang KPR syariah

Page 97: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

DATA MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN PEMBIAYAAN KPR SYARIAH DI BTN CAKRA HIDAYAT

No. Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 Skor1 Irma Hakiki 3 3 3 3 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 5 5 1182 Siti Rahmatia 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1353 Risma Setyatoro 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 1194 Fahria Muntihani 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 2 5 5 1225 Umar 5 3 5 5 3 5 2 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 1226 Darmayanti 5 3 5 5 3 5 2 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5 1187 Erwin 5 3 5 5 3 5 2 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5 1208 Nudi 5 3 5 5 3 5 2 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 2 5 5 1199 Sri Suratmi 4 3 4 4 3 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 2 5 5 119

10 Emi 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 2 5 5 10311 Munira Syahrir 4 3 4 4 3 4 2 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 10212 Ramlah 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 4 5 5 10613 Lia 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 10814 Aminah 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 2 5 5 10315 Asmidar 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 2 5 5 10616 Sri Rahayu 5 5 5 5 3 5 2 5 5 5 3 5 3 3 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 2 5 5 11917 Erniwati 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 2 5 5 12318 Arnida Ahmad 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 3 3 5 5 5 5 5 1 3 5 5 5 1 5 5 11719 Ratna Zahir 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 2 5 5 12220 Ummu Abqariyah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 10821 Nuraeny 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 13422 Ekawati 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 2 5 5 5 5 12323 Andi Asrul Hidayat 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 2 5 5 12024 Egha 4 3 4 4 3 4 1 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 1 3 5 5 5 1 5 3 9725 Anty 4 3 4 5 3 4 3 1 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 2 3 5 5 5 1 5 3 9326 Sherli 4 4 4 5 3 4 3 5 5 5 3 4 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 2 5 3 11127 Neni Isnaeni 4 3 4 4 3 4 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 2 5 3 11328 Waode Sumiati 4 3 4 5 3 4 1 5 5 5 3 4 2 2 5 5 5 5 5 1 4 5 5 5 5 5 3 10829 Syamsuddin Dg.Kulle 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 13230 Fahri 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 2 12331 Ruspinah 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 13032 Andi Ashir 5 5 5 5 3 5 2 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 2 3 5 5 5 2 5 3 11633 Andi Halil 4 3 4 5 3 5 2 3 5 5 3 5 4 3 5 5 5 3 5 2 4 5 2 5 5 5 3 10834 Darmansyah 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4 5 3 3 5 2 5 5 5 3 11735 Makmur Iin 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 2 2 2 4 4 5 5 5 2 5 5 2 5 5 5 3 11036 Risal Sanusi 5 5 5 5 3 5 3 5 5 5 3 5 5 3 5 5 5 5 5 3 5 5 2 5 5 5 3 12037 Sulfikar Syam 5 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 13138 Nurhidaya 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 2 5 5 5 5 12039 Fatma 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 12340 Tina 3 3 3 5 3 3 1 4 5 5 3 5 5 5 2 4 3 3 5 5 2 5 2 5 5 5 3 10241 Sri Wahyuni 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 13142 Ayu 4 3 5 5 5 4 1 4 5 5 3 5 2 2 5 4 4 4 5 4 4 4 2 4 5 5 5 10843 Dana 4 3 4 4 2 4 2 3 5 4 3 3 2 2 5 5 5 5 5 2 4 5 4 5 5 5 2 10244 Ridwan 4 3 3 4 3 4 1 3 5 3 4 2 2 2 5 5 5 5 5 1 4 4 5 5 5 4 2 9845 Mardiana 3 3 3 4 2 4 2 3 5 4 2 3 2 1 4 4 3 3 5 1 2 4 3 4 4 4 2 84

Page 98: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

46 Hasmiati 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 10547 Hartati 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 4 10348 M. Alim Darmawansah 3 4 2 4 4 5 2 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 4 9249 Juliati 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 10450 Syamsul 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 3 3 2 5 5 5 3 3 1 1 4 5 3 2 5 10451 Ririn 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 9352 Nur Saenab 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 10853 Ratna Sari Dewi 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 3 4 9754 Andi Rachmah 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 10355 Sri Astuti M 5 5 5 2 4 2 2 2 5 5 2 4 4 2 2 4 2 4 4 2 2 5 2 5 2 2 2 8756 Riska 5 4 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 3 4 11857 Rosdiana 4 4 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 2 8558 Hasna 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 2 5 5 4 4 11959 Andi Fitri 4 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 5 2 5 5 5 4 10460 Andriyani 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 108

Page 99: ANALISIS PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KPR SYARIAH …

DOKUMENTASI PENGISIAN KUESIONER

MASYARAKAT DI BTN CAKRA HIDAYAT REGENCY KAB. GOWA