ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

12
ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2016-2020) Arvianti Pangestu 1 , Widiastuti., S.Kom., M.Ak 2 Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa E-mail: [email protected] 1 ; [email protected] 2 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kecukupan Modal (CAR), Efisiensi Operasional (BOPO) dan Likuiditas (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2016-2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Hasil dari penelitian ini adalah nilai signifikansi CAR (X1) sebesar 0,210 lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kecukupan modal (CAR) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Kemudian nilai signifikansi BOPO (X2) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi operasional (BOPO) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Kemudian nilai signifikansi LDR (X3) sebesar 0,031 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas (LDR) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Dan nilai probab Adjust R-square sebesar 86,2%. Kata kunci : Kecukupan Modal, Efisiensi Operasional, Likuiditas, dan Profitabilitas PENDAHULUAN Pada tahun 2020 Indonesia mengalami guncangan dalam perekonomian akibat pandemi Covid-19, untuk itu perbankan berperan sebagai lembaga keuangan yang membantu dunia usaha yang sedang mengalami tekanan baik restrukturisasi kredit maupun dengan penyaluran kredit baru. Dengan adanya lembaga keuangan berupa bank, proses transaksi dapat berjalan dengan lancar dan aman. Bank sendiri terbagi atas dua jenis, yaitu bank sentral dan bank umum. Bank Sentral (Bank Indonesia) adalah lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas serta wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak pemerintah dan pihak-pihak lain, kecuali untuk hal-hal yang telah secara tegas diatur dalam UU No.3 Tahun 2004. Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998, Bank Umum adalah bank yang melakukan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum memiliki 4 peran dalam menjalankan fungsinya. Yakni memberikan kemudahan bagi pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi berbagai hal dengan produk-produk bank, untuk kepentingan likuiditas artinya para pemilik dana dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya, sebagai pengalih aset yang likuid dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrower), dan bank berperan sebagai broker yaitu menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah bentuknya. Bank hanya memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling membutuhkan. Dalam mengukur keberhasilan perusahaan perbankan tentunya perlu dilakukan analisis rasio-rasio keuangan. Kinerja suatu perusahaan ditentukan dari kemampuan perusahaan untuk menciptakan profitabilitas. Profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber- sumber yang dimilikinya. Profitabilitas merupakan indikator yang paling penting untuk mengukur kinerja suatu bank.

Transcript of ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

Page 1: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN

LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI EMPIRIS PADA

PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA PADA TAHUN 2016-2020)

Arvianti Pangestu1, Widiastuti., S.Kom., M.Ak

2

Prodi Manajemen, Universitas Pelita Bangsa

E-mail: [email protected] ;

[email protected]

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kecukupan Modal (CAR), Efisiensi

Operasional (BOPO) dan Likuiditas (LDR) terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi Empiris Pada

Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2016-2020. Jenis penelitian

yang digunakan adalah kuantitatif dan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi

data panel. Hasil dari penelitian ini adalah nilai signifikansi CAR (X1) sebesar 0,210 lebih besar dari

0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa kecukupan modal (CAR) secara parsial tidak berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Kemudian nilai signifikansi BOPO (X2) sebesar 0,000 lebih

kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi operasional (BOPO) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Kemudian nilai signifikansi LDR (X3) sebesar

0,031 lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas (LDR) secara parsial

berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Dan nilai probab Adjust R-square sebesar 86,2%.

Kata kunci : Kecukupan Modal, Efisiensi Operasional, Likuiditas, dan Profitabilitas

PENDAHULUAN

Pada tahun 2020 Indonesia mengalami

guncangan dalam perekonomian akibat

pandemi Covid-19, untuk itu perbankan

berperan sebagai lembaga keuangan yang

membantu dunia usaha yang sedang

mengalami tekanan baik restrukturisasi

kredit maupun dengan penyaluran kredit

baru.

Dengan adanya lembaga keuangan

berupa bank, proses transaksi dapat berjalan

dengan lancar dan aman. Bank sendiri

terbagi atas dua jenis, yaitu bank sentral dan

bank umum.

Bank Sentral (Bank Indonesia) adalah

lembaga negara yang independen dalam

melaksanakan tugas serta wewenangnya,

bebas dari campur tangan pihak pemerintah

dan pihak-pihak lain, kecuali untuk hal-hal

yang telah secara tegas diatur dalam UU

No.3 Tahun 2004.

Menurut Undang-Undang No.10 tahun

1998, Bank Umum adalah bank yang

melakukan kegiatan usaha secara

konvensional atau berdasarkan prinsip

syariah yang kegiatannya memberikan jasa

dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum

memiliki 4 peran dalam menjalankan fungsinya.

Yakni memberikan kemudahan bagi pelaku

ekonomi untuk melakukan transaksi berbagai hal

dengan produk-produk bank, untuk kepentingan

likuiditas artinya para pemilik dana dapat

menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan

dan kepentingannya, sebagai pengalih aset yang

likuid dari unit surplus (lender) kepada unit defisit

(borrower), dan bank berperan sebagai broker yaitu

menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa

mengubah bentuknya. Bank hanya memperlancar

dan mempertemukan pihak-pihak yang saling

membutuhkan. Dalam mengukur keberhasilan

perusahaan perbankan tentunya perlu dilakukan

analisis rasio-rasio keuangan.

Kinerja suatu perusahaan ditentukan dari

kemampuan perusahaan untuk menciptakan

profitabilitas. Profitabilitas selain digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba juga untuk mengetahui

efektifitas perusahaan dalam mengelola sumber-

sumber yang dimilikinya. Profitabilitas merupakan

indikator yang paling penting untuk mengukur

kinerja suatu bank.

Page 2: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

Pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami

kenaikan profitabilitas dari tahun 2016 –

2018 dari 2,23% menjadi 2,55%, mengalami

penurunan profitabilitas dari tahun 2018 –

2020 dari 2,55% menjadi 2,35%. Periode

2020 mengalami penurunan profitabilitas

dikarenakan adanya pandemi covid-19 yang

telah menganggu kesehatan perbankan

nasional melalui pemburukan kualitas kredit.

Pada penelitian I Ketut Aar Sudarsana

dan Anak Agung Gede Suarjaya yang

berjudul Pengaruh Kecukupan Modal,

Risiko Kredit, Likuiditas, dan Efisiensi

Operasional Terhadap Profitabilitas LPD di

Kabupaten Karangasem mengatakan bahwa

salah satu penilaian likuiditas LPD dengan

menggunakan LDR, tujuan dari perhitungan

LDR adalah untuk mengetahui seberapa jauh

suatu LPD dikatakan memiliki kondisi yang

sehat dalam menjalankan kegiatan

operasionalnya, rasio BOPO digunakan

untuk efisiensi operasional bank, dengan

membandingkan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional, dan kecukupan

modal tercermin pada Capital Adequacy

Ratio (CAR), artinya CAR mencerminkan

modal sendiri untuk menghasilkan laba.

Pada penelitian Misbahul Munir yang

berjudul Analisis Pengaruh CAR, NPF,

FDR, dan Inflasi terhadap Profitabilitas

Perbankan Syariah di Indonesia. Hasil

penelitian ini menunjukan bahwa variabel

CAR secara parsial tidak berpengaruh

terhadap variabel ROA. Sedangkan Redwal

Fernando dan Aminar Sutra Dewi

melakukan penelitian tentang pengaruh

CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR terhadap

ROA pada perusahaan di sektor perbankan

yang terdaftar di BEI periode 2012-2016.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

variabel CAR mempunyai pengaruh negatif

yang tidak signifikan terhadap ROA.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

pengaruh kecukupan modal, efisiensi operasional,

dan likuiditas terhadap profitabilitas pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2016-2020.

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Manajemen keuangan adalah bidang

manajemen bisnis yang ditujukan untuk

penggunaan model secara bijaksana dan seleksi

yang seksama dari sumber modal untuk

memungkinkan unit pengeluaran untuk bergerak ke

arah mencapai tujuannya (JF Bradley).

Ada beberapa tujuan manajemen keuangan yakni:

1. Memaksimalkan keuntungan

2. Menjaga arus kas

3. Mempersiapkan struktur modal

4. Pemanfaatan uang yang optimal

5. Memaksimalkan kekayaan

Menurut Irham Fahmi (2016:2) manajemen

keuangan merupakan gabungan dari ilmu dan seni

yang mengulas, mepelajari, dan menjabarkan

tentang bagaimana seorang manajer keuangan

dengan menggunakan semua sumber daya

perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana,

dan membagi dana dengan tujuan untuk

memberikan keuntungan bagi para pemegang

saham dan keberlanjutan usaha bagi perusahaan.

Tujuan utama manajemen keuangan ialah

untuk memajukan nilai yang dimiliki perusahaan

atau memberikan nilai tambahan terhadap aset yang

dimiliki oleh pemegang saham.

Ruang lingkup manajemen keuangan terdiri dari :

1. Keputusan Pendanaan

Meliputi strategi manajemen dalam mencari

dana perusahaan, misalnya, strategi

menerbitkan obligasi dan strategi hutang

jangka pendek dan panjang perusahaan yang

sumbernya dari internal ataupun eksternal

perusahaan.

2. Keputusan Investasi

Strategi penanaman modal perusahaan kepada

aktiva tetap seperti gedung, tanah, dan

peralatan atau mesin.

3. Keputusan Pengelolaan Aset

Strategi pengelolaan aset yang dimiliki secara

efisien guna mencapai tujuan perusahaan.

Fungsi utama manajemen keuangan adalah sebagai

berikut :

a. Planning (Perencanaan Keuangan)

Yang meliputi Perencanaan Arus Kas dan Rugi

Laba

2

2,5

3

Kinerja Bank Umum Konvensional …

Kinerja BankUmumKonvensional(ROA)%

Page 3: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

b. Budgeting (Anggaran)

Merupakan pengalokasian anggaran

biaya secara efisien dan memaksimalkan

dana yang dimiliki perusahaan.

c. Controlling (Pengendalian Keuangan)

Yakni melakukan evaluasi serta

perbaikan terhadap keuangan dan sistem

keuangan perusahaan.

d. Auditing (Pemeriksaan Keuangan)

Yakni melakukan audit internal terhadap

keuangan perusahaan agar sesuai

dengan standar akuntansi.

e. Reporting (Pelaporan Keuangan)

Yakni menyediakan laporan informsi

yang berisi tentang kondisi keuangan

perusahaan dan analisa rasio laporan

keuangan.

Menurut UU Nomor 10 Tahun 1998

tentang Perbankan, Bank sebagai badan

usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk simpananan dan

menyalurkannya kepada masyarakat dalam

bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

hidup masyarakat.

Jenis bank berdasarkan fungsinya:

BankSentral, Bank Umum, Bank Perkreditan

Rakyat (BPR) Bank Devisa, Bank Non

Devisa.

Menurut Jumingan (2006:239) kinerja

keuangan adalah gambaran kondisi

keuangan perusahaan pada suatu periode

tertentu baik menyangkut aspek

penghimpunan dana maupun penyaluran

dana, yang biasanya diukur dengan indikator

kecukupan modal, likuiditas, dan

profitabilitas.

Kinerja keuangan adalah prestasi yang

dicapai perusahaan dalam suatu periode

tertentu yang mencerminkan tingkat

kesehatan perusahaan tersebut (Sutrisno

2009:53).

Analisis rasio adalah cara

menganalisis dengan menggunakan

perhitungan-perhitungan perbandingan

atas data kuantitatif yang ditunjukkan

dalam neraca atau laporan laba rugi

perusahaan (Ir. Kuswadi, MBA

“Memahami Rasio-Rasio Keuangan Bagi

Orang Awam” 2006). Manfaat rasio

profitabilitas antara lain: Memperoleh

gambaran tentang tingkat laba yang

diperoleh perusahaan dalam satu periode

(satu tahun), Posisi laba perusahaan tahun

sebelumnya dengan tahun sekarang bisa

dibandingkan dan dievaluasi, Memahami

perkembangan laba perusahaan dari waktu ke

waktu, Mendapat gambaran tentang laba bersih

sesudah pajak dengan modal sendiri,

Produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal

sendiri bisa dilihat dan dijadikan patokan yang

sesuai konsep dasar akuntansi untuk

merencanakan kegiatan pada periode berikutnya.

Produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal

sendiri bisa dilihat dan dijadikan patokan yang

sesuai konsep dasar akuntansi untuk

merencanakan kegiatan pada periode berikutnya.

Kecukupan modal merupakan faktor yang sangat

penting bagi bank dalam rangka pengembangan

usaha dan menampung risiko kerugian. Bank

Indonesia menetapkan Capital Adequacy Ratio

(CAR) yaitu kewajiban penyediaan modal

minimum yang harus selalu dipertahankan oleh

setiap bank sebagai suatu proporsi tertentu dari

total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko

(ATMR) (Susilo (2000), Capital adequacy ratio

menunjukkan sejauh mana bank mengandung

resiko (kredit, pernyataan, surat berharga,

tagihan) yang ikut dibiayai oleh dana

masyarakat. Berikut perhitungan capital

adequacy ratio sebagai berikut: CAR = Modal /

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko x 100%.

Mengikuti ketentuan yang ditetapkan

pemerintah, Capita Adequacy Ratio perbankan

untuk tahun 2002 minimal sebesar 8%, yaitu

menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor

3/21/PBI/2001 Pasal 2 Tentang Kewajiban

Minimum Bank, yang kemudian diperbarui

dalam pasal 2. Biaya operasional pendapatan

operasional (BOPO) adalah rasio yang sering

disubut rasio efisiensi ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam

mengendalikan biaya operasional terhadap

pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini

berarti semakin efisiensi biaya operasional yang

dikeluarkan bank yang bersangkutan sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil (Frianto Pandia

(2012:72)). Perhitungan biaya operasional

pendapatan operasional(BOPO)adalah:

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan

untuk mengetahui kemampuan bank dalam

Page 4: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

memenuhi kewajiban jangka pendeknya

atau kewajiban yang sudah jatuh tempo.

Salah satu macam dari rasio likuiditas

adalah LDR (Loan to Deposit Ratio).

Loan to deposit ratio merupakan rasio

antara kredit dengan dana pihak ketiga.

Semakin tinggi rasio LDR, maka akan

memberikan indikasi rendahnya

kemampuan likuiditas bank yang

bersangkutan. Hal ini disebabkan karena

jumlah dana yang diperlukan untuk

membiayai kredit semakin besar.

Ketentuan Bank Indonesia mengenai

maksimal LDR adalah sebesar 110%.

Rasio LDR sebuah bank dapat dihitung

menggunakan rumus berikut:

LDR = Total Volume Kredit / Total

Penerimaan Dana

Tujuan perhitungan loan to

deposit ratio yakni untuk mengetahui

kemampuan sebuah bank dalam

mendapatkan dan mempertahankan

nasabah, bagi investor untuk mengetahui

apakah bank tersebut dioperasikan

dengan baik. Ada beberapa fungsi loan to

deposit ratio bagi perbankan yakni :

Salah satu indikator untuk menilai

tingkat kesehatan bank, Salah satu

indikator yang digunakan sebagai kriteria

penilaian bank Jangkar(dengan rasio

LDR minimal 50%), Faktor penentu

jumlah Giro Wajib Minimum (GWM)

sebuah bank konvensional, Persyaratan

pemberian keringanan pajak bagi bank-

bank yang akan melakukan merger

Hipotesis Penelitian

Hipotesis pertama: Dinyatakan

bahwa kecukupan modal berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-

2020.

Hipotesis Kedua: Dinyatakan

bahwa efisiensi operasional berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas

perusahaan perbankan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-

2020.

Hipotesis Ketiga: Dinyatakan

bahwa likuiditas berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2016-2020.

Gambar 2.1 Model Penelitian

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini yang berjudul “Analisis

Kecukupan Modal, Efisiensi Oprasional, dan

Likuiditas Terhadap Profitabilitas Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Pada Tahun 2016-2020” yaitu menggunakan

metode kuantitatif. Sedangkan jenis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder. Data sekunder tersebut berupa data

laporan keuangan selama 5 tahun yaitu tahun 2016

sampai dengan tahun 2020 yang telah

dipublikasikan dan terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI).

Definisi oprasional variabel adalah segala sesuatu

yang menjadi objek penelitian. Dan penelitian ini

dapat mengetahui dalam variabel penelitian adalah

segala sesuatu yang terbentuk apa saja yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Dependen (Y)

Pengertian variabel dependent menurut

Widiyanto (2013) adalah variabel yang

keberadaanya dipengaruhi oleh variabel lain.

Dalam penelitian ini variabel dependent yang

digunakan adalah profitabilitas.

2. Variabel Independen (X)

Pengertian variabel independen menurut

Sugiyono dalam Zulfikar (2016) adalah

variabel yang menjadi penyebab adanya atau

timbulnya perubahan variabel dependen,

disebut juga variabel yang mempengaruhi.

Variabel independen yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah:

1. Kecukupan Modal (CAR) (X1)

2. Efisiensi Operasional (BOPO) (X2)

3. Likuiditas (LDR) (X3)

Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas

Page 5: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi yang digunakan dalam

penelitian adalah perusahaan perbankan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2016-2020.

Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono 2011:81).

Untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian terdapat

berbagai teknik sampling. Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini

adalah menggunakan teknik

pengambilan sampel non acak

(purposive sampling). Purposive

sampling adalah teknik untuk

menentukan sampel penelitian dengan

beberapa pertimbangan tertentu yang

bertujuan agar data yang diperoleh

nantinya bisa lebih representatif

(Sugiyono:2010). Teknik kriteria yang

digunakan yaitu:

1. Perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

periode 2016-2020.

2. Perusahaan yang mempublikasikan

laporan keuangan secara konsisten

dan lengkap untuk periode 2016-

2020 di Bursa Efek Indonesia.

3. Perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia

yang memiliki data yang lengkap

terkait dengan variabel yang

digunakan dalam penelitian.

Berdasarkan kriteria-kriteria diatas

penulis dapat memperoleh beberapa

sampel yaitu 14 sampel perusahaan dalam

kurun waktu 5 tahun. Dan dijelaskan

dibawah ini:

Tabel 3.2

Hasil Purposive Sampling

Berdasarkan tabel 3.2 mengenai proses seleksi

sampel penelitian, maka didapat 14 sampel yang

memenuhi kriteria untuk dilakukan penelitian.

Sedangkan untuk 14 daftar sampel yang terpilih

sebagai berikut :

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan di Bursa Efek Indonesia

Teknik pengumpulan data merupakan salah

satu metode yang ada di dalam pengumpulan

data dengan menggunakan teknik atau cara

yang digunakan oleh para peneliti untuk

mengumpulkan data (Ridwan (2010:51)).

Berdasarkan sumbernya data dapat disimpulkan

bahwa pada penelitian ini menggunakan data

primer dan data sekunder. Cara mengumpulkan

data tersebut melalui :

1. Studi Kepustakaan

Melakukan akses studi kepustakaan dari artikel,

jurnal atau buku untuk membaca, mempelajari

dan menganalisa terhadap permasalahan yang

akan diteliti.

2. Metode Dokumentasi

Di dalam melaksanakan metode dokumentasi,

peneliti mengambil data sekunder. Data

sekunder merupakan data primer yang telah

diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh

pihak pengumpul data primer atau oleh pihak

lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau

diagram-diagram (Husein Umar (2013:42)).

Page 6: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

Data sekunder dalam penelitian ini yaitu

laporan keuangan perusahaan yang ada

di Bursa Efek Indonesia.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2.1 Uji Statistik Deskriptif

Tabel 4.1

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Sumber : Hasil olah data SPSS

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa

jumlah N sebanyak 51, dan berdasarkan

hasil analisis statistik deskriptif tersebut

dapat diketahui rasio CAR memiliki nilai

minimum sebesar 15,70, nilai maksimum

25,00, mean sebesar 20,3773 dan nilai

standar deviasi sebesar 2,31772.

Rasio BOPO memiliki nilai minimum

sebesar 58,20, nilai maksimum sebesar

96,93, mean sebesar 78,5120 dengan nilai

standar deviasi sebesar 9,79271.

Rasio LDR memiliki nilai minimum

sebesar 76,71, nilai maksimum sebesar

103,25, nilai mean sebesar 90,3263 dengan

nilai standar deviasi sebesar 6,55732.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Gambar 4.1

Grafik Histogram 1

Sumber : Hasil olah data SPSS

Dari gambar 4.1 menunjukkan bahwa

grafik histogram memberikan pola

distribusi yang mendekati normal, tidak

melenceng ke kiri maupun ke kanan. Namun

demikian, dengan melihat grafik histogram

dinilai kurang memberikan hasil yang

maksimal sehingga perlu melihat normal

probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Gambar 4.2

Normal P-Plot 1

Sumber : Hasil olah data SPSS

Berdasarkan gambar grafik P-Plot diatas

menunjukan bahwa titik-titik pada gambar

terlihat menyebar dan membentuk pola searah

dengan garis diagonal, maka hal ini

menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi

normal, kesimpulannya bahwa model regresi

ini memenuhi uji asumsi klasik normalitas.

Pengujian normalitas secara statistik juga dapat

dilakukan dengan menggunakan Uji

Kolmogorov Smirnov dengan nilai signifikansi

lebih besar dari 0,05 (5%).

Tabel 4.2

Hasil Uji Normalitas 1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 51

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation ,35646373

Most Extreme

Differences

Absolute ,123

Positive ,066

Negative -,123

Test Statistic ,123

Asymp. Sig. (2-tailed) ,054c

Sumber : Hasil olah data SPSS

Berdasarkan tabel 5.2 hasil Uji Normalitas

di atas, diketahui nilai Asymp. Sig. (2-tailed)

sebesar 0,054, yang mana nilai signifikan

tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga

disimpulkan bahwa data yang diujikan

Page 7: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

berdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinearitas 1

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 XI_CAR ,856 1,168

X2_BOPO ,828 1,207

X3_LDR ,818 1,222

Dependent Variable:

Y_ROA

Sumber : Hasil olah data

SPSS

Suatu model regresi dinyatakan bebas

dari multikolinearitas adalah jika

mempunyai nilai Tollerance diatas 0,01

dan nilai VIF dibawah 10. Dari tabel

tersebut diperoleh bahwa semua variabel

bebas memiliki nilai Tollerance diatas

0,1 dan nilai VIF jauh dari angka 10.

Dengan demikian dalam model ini tidak

ada masalah multikolinearitas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Gambar 4.3

Uji Heteroskedastisitas 1

Sumber : Hasil olah data SPSS

Berdasarkan grafik scatterplot pada

gambar diatas bahwa titik-titik

menyebar dan tidak membentuk pola-

pola tertentu, maka dapat disimpulkan

bahwa model regresi tidak terjadi

heteroskedastisitas. Dalam analisis

grafik plots memiliki kelemahan yang

cukup signifikan. Oleh karena itu,

diperlukan uji statistik yang lebih dapat

menjamin keakuratan hasil. Uji statistik

yang digunakan adalah dengan Uji

Glejser melalui regresi dengan nilai

absolute residual dengan nilai

independennya. Nilai sig dibandingkan

dengan 0,05.

Tabel 4.4

Uji Heteroskedastisitas - Uji Glejser 1

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardi

zed

Coefficie

nts

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) ,535 ,723 ,740 ,463

XI_CAR ,017 ,016 ,157 1,042 ,303

X2_BOPO -,004 ,004 -,150 -,981 ,331

X3_LDR -,004 ,006 -,095 -,617 ,540

a. Dependent Variable: ABRESID

Sumber : Hasil olah data SPSS

Dapat dilihat pada tabel 4.4 pada kolom sig

untuk setiap variabel independen penelitian ini

menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada

masing-masing variabel memiliki nilai lebih

besar dari 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa

data tidak terjadi heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi 1

Model Summaryb

Model R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,933a ,870 ,862 ,36766 2,044

Dari hasil output diatas nilai DW yang

dihasilkan adalah 2,044. Sedangkan dari tabel

DW dengan signifikannya 0,05 (5%) dan

jumlah data (n) = 51, serta jumlah variabel

dependen (k) = 3. Sehingga dapat diketahui

dari tabel Durbin-Watson dL = 1,4273; dU =

1,6754; 4-dU = 2,3246. Jika dilihat dari

pengambilan keputusan termasuk dU < d < 4 –

dU = 1,6754 < 2,044 <2,3246. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa dalam model regresi linier

tidak terdapat autokorelasi.

4.2.3 Uji Hipotesis 1. Analisis Regresi Data Panel

Tabel 4.6

Hasil Analisis Regresi Data Panel 1

Page 8: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

Sumber : Hasil olah data SPSS

Berdasarkan hasil penelitian dengan

menggunakan SPSS, diperoleh

persamaan model regresi dengan Return

on Asset (ROA) sebagai variabel

terikatnya dijelaskan sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Dimana:

Y : Variabel Dependen, ROA

α : Konstanta

β1 – β3 : Koefisien Variabel

Independen

X1 : Capital Adequacy Ratio

X2 : Biaya Operasional Pendapatan

Operasional

X3 : Loan to Deposit Ratio

ε : Standar Error

Persamaan regresi diatas dapat

dijelaskan sebagai berikut :

a. CAR memiliki koefisien β (+)

0,031. Hal tersebut berarti setiap

kenaikan 1 satuan variabel CAR

(X1) meningkatkan 0,031 satuan

variabel ROA dengan asumsi

variabel bebas lainnya konstan.

Hasil positif ini menunjukkan

bahwa semakin besar nilai Capital

Adequacy Ratio (CAR) maka profit

yang diperoleh bank akan semakin

besar, karena semakin besar CAR

maka semakin tinggi kemampuan

bank dalam mengelola modal dan

menjaga kemungkinan timbulnya

risiko kerugian kegiatan usahanya

sehingga kinerja perusahaan

perbankan juga akan semakin

meningkat.

b. BOPO memiliki koefisien β (-)

0,096. Hal tersebut setiap kenaikan

1 satuan variabel BOPO (X2)

menurunkan 0,096 satuan variabel

ROA dengan asumsi variabel bebas

lainnya konstan. Hasil negatif ini

menunjukkan bahwa apabila terjadi

kenaikan nilai Biaya Operasional

Pendapatan Operasional (BOPO)

maka akan menurunkan nilai Return

on Asset (ROA) pada perusahaan

perbankan, karena nilai BOPO yang

semakin rendah menunjukkan bahwa

kinerja keuangan perusahaan perbankan

semakin baik. Biaya operasional terhadap

pendapatan operasional yang efisien akan

meningkatkan pendapatan sehingga

profitabilitas bank akan naik.

c. LDR memiliki koefisien β (+) 0,019. Hal

tersebut berarti kenaikan 1 satuan variabel

LDR (X3) meningkatkan 0,019 satuan

variabel ROA dengan asumsi variabel

bebas lainnya konstan. Hasil positif ini

menunjukkan bahwa semakin besar nilai

Loan to Deposit Ratio (LDR) maka

semakin besar pula nila Return on Asset

(ROA), karena LDR yang tinggi

menunjukkan bahwa banyak dana pihak

ketiga yang disalurkan dalam bentuk

kredit, yakni jika kredit yang diberikan

meningkat dan disalurkan secara efektif,

maka bank akan mendapatkan pendapatan

bunga yang besar sehingga menyebabkan

profit perusahaan akan meningkat.

2. Uji T

Tabel 4.7

Hasil Uji T (Parsial)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standa

rdized

Coeffi

cients

t Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 7,262 1,073 6,770 ,000

XI_CAR ,031 ,024 ,072 1,271 ,210

X2_BOPO -,096 ,006 -,950 -16,424 ,000

X3_LDR ,019 ,009 ,129 2,220 ,031

a. Dependent Variable: Y_ROA

Berdasarkan tabel 4.7 hasil pengujian

secara parsial menggunakan regresi data

panel adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh Capital Adequacy Ratio

Terhadap Return on Asset (t-tabel)

Berdasarkan hasil uji t (parsial) pada

model regresi, diperoleh nilai

signifikansi variabel Capital Adequacy

Ratio sebesar 0,210 > 0,05 (taraf

Page 9: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

signifikansi). Selain itu dapat

dilihat juga hasil perbandingan

antara thitung dan ttabel yang

menunjukan nilai thitung sebesar

1,271, sedangkan ttabel sebesar

1,6772. Dari hasil tersebut

terlihat bahwa thitung < ttabel yaitu

1,271 < 1,6772. Maka dapat

disimpulkan bahwa Ho1

diterima artinya secara parsial

variabel Capital Adeuacy Ratio

tidak berpengaruh secara

siginifikan terhadap Return on

Asset.

2. Pengaruh Beban Operasional

Pendapatan Operasional

Terhadap Return on Asset

Berdasarkan hasil uji t (parsial)

pada model regresi, diperoleh

nilai signifikansi variabel

Beban Operasional

Pendapatan Operasional

sebesar 0,000 < 0,05 (taraf

signifikansi). Selain itu dapat

dilihat juga dari hasil

perbandingan antara thitung dan

ttabel yang menunjukan nilai

thitung -16,424, sedangkan ttabel

sebesar 1,6772. Dari hasil

tersebut terlihat bahwa thitung >

ttabel yaitu -16,424 > 1,6772.

Maka dapat disimpulkan bahwa

Ha2 diterima artinya secara

parsial variabel Beban

Operasional Pendapatan

Operasional berpengaruh

signifikan terhadap Return on

Asset.

3. Pengaruh Loan to Deposit

Ratio Terhadap Return on

Asset

Berdasarkan hasil uji t (parsial)

pada model regresi, diperoleh nilai

signifikansi variabel Loan to

Deposit Ratio sebesar 0,031 < 0,05

(taraf signifikansi). Selain itu dapat

dilihat juga dari hasil perbandingan

antara thitung dan ttabel yang

menunjukan nilai thitung 2,220,

sedangkan ttabel sebesar 1,6772. Dari

hasil tersebut terlihat bahwa thitung >

ttabel yaitu 2,220 > 1,6772. Maka

dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima

artinya secara parsial variabel Loan to

Deposit Ratio berpengaruh secara

signifikan terhadap Return on Asset.

3. Uji F

Tabel 4.8

Hasil Uji F (Simultan) 1

ANOVAa

Model

Sum

of

Square

s df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 42,477 3 14,159 104,744 ,000b

Residual 6,353 47 ,135

Total 48,830 50

a. Dependent Variable: Y_ROA

b. Predictors: (Constant), X3_LDR, XI_CAR,

X2_BOPO

Data hasil analisis regresi dapat

diketahui pula bahwa secara bersama-sama

variabel independen memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap variabel

dependen. Hal ini dapat dibuktikan dari

nilai signifikan sebesar 0,000, nilai ini

lebih kecil dari significance level 0,05%

yaitu 0,000 < 0,05. Dapat disimpulkan

bahwa CAR, BOPO, LDR bersama-sama

berpengaruh secara signifikan terhadap

Return on Asset perusahaan perbankan

yang terdapat di BEI 2016-2020.

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Tabel 4.9

Hasil Uji Adjusted R2 1

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted

R Square

Std. Error

of the

Estimate

1 ,933a ,870 ,862 ,36766

a. Predictors: (Constant), X3_LDR, XI_CAR,

X2_BOPO

b. Dependent Variable: Y_ROA

Hasil uji Adjusted R2 pada penelitian

ini diperoleh nilai R2 sebesar 0,862 yang

berarti bahwa pengaruh variabel

independen (Capital Adequacy Ratio,

Beban Operasional Pendapatan

Operasional dan Loan to Deposit Ratio)

Page 10: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

terhadap variabel dependen (Return

on Asset) yang dapat diterangkan

dalam persamaan ini adalah sebesar

86,2% dan sedangkan 13,8%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain

yang tidak masuk dalam penelitian

ini.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang

telah dilakukan yaitu menguji “Analisis

Kecukupan Modal, Efisiensi Operasional

dan Likuiditas terhadap Profitabilitas (Studi

Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada

Tahun 2016-2020)” menggunakan uji regresi

linear data panel, dapat disimpulkan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Kecukupan Modal

yang diukur dengan Capital Adequacy

Ratio (CAR) tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap Return On Asset

(ROA) pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

2016-2020. Hal ini mengindikasikan jika

besar kecilnya CAR perusahaan

perbankan tidak mempengaruhi

profitabilitas perusahaan perbankan.

Hasil ini menunjukkan bahwa seberapa

besar kemampuan perusahaan perbankan

dalam melihat risiko kerugian yang akan

dihadapi dan memenuhi kebutuhan

deposan dan kreditur lain dengan

membandingkan antara jumlah modal

dengan aset tertimbang menurut risiko.

2. Berdasarkan hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Efisiensi

Operasional yang diukur dengan Biaya

Operasional Pendapatan Operasional

(BOPO) berpengaruh negatif terhadap

Return on Asset (ROA) pada perusahaan

perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia tahun 2016-2020. Hal ini

menunjukkan perusahaan perbankan

mampu mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan

operasional secara efisien dan akan

meningkatkan pendapatan sehingga

profitabilitas bank akan naik.

3. Berdasarkkan hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa Likuiditas yang

diukur dengan Loan to Deposit Ratio

(LDR) berpengaruh positif terhadap Return on

Asset (ROA) pada perusahaan perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2016-

2020. Hal ini menunjukkan perusahaan

perbankan mampu membayar kembali

kewajiban bank terhadap nasabah dengan

membandingkan jumlah total penyaluran kredit

terhadap total dana yang diterima.

Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

dan kesimpulan diatas, maka penulis dapat

memberikan saran:

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat

menambah variabel-variabel dominan yang

mempengaruhi profitabilitas perusahaan

perbankan.

2. Diharapkan untuk menambah periode waktu

agar data semakin banyak dan bisa lebih baik

dari penelitian ini.

3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan

menambah populasi dan sampel agar hasil yang

diperoleh lebih akurat.

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan

memperluas obyek penelitian dengan

melakukan penelitian di sektor lain diluar

perusahaan perbankan sehingga hasilnya dapat

digeneralisasi untuk sektor-sektor yang lain.

Page 11: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

DAFTAR PUSTAKA

accurate. (2020, August 4). Kinerja

Keuangan : Pengertian, Penilaian dan

Fungsinya Bagi Sebuah Bisnis. Dipetik

December 13, 2020, dari

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-

kinerja-keuangan/

Anindiansyah, G., Sudiyatno, B.,

Puspitasari, E., & Susilawati, Y. (2020).

Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO,

LDR, Terhadap ROA dengan NIM

Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada

Bank Yang Go Publik di Bursa Efek

Indonesia Periode Tahun 2015-2018.

Proceeding SENDIU 202\0, ISSN:978-

979-3649-72-6.

Damayanti, P., & Minar Savitri, SE.,

MM, D. (2012). Analisis Pengaruh

Ukuran (Size), Capital Adequacy Ratio

(CAR), Pertumbuhan Deposit, Loan to

Deposit Ratio (LDR) Terhadap

Profitabilitas Perbankan Go Publik di

Indonesia Tahun 2005-2009. Jurnal Ilmu

Manajemen dan Akuntansi Terapan

(JIMAT) Volume 3, Nomor 2, November

2012.

Exchange, I. S. (t.thn.). Diambil kembali

dari https://www.idx.co.id

Finansialku.com. (t.thn.). Rumus Return

on Asset (ROA) Menurut Ahli. Dipetik

December 27, 2020, dari

https://www.google.com/amp/s/www.fina

nsialku.com/rumus-return-on-assets/

GuruPendidikan.com. (2021, Juny 22).

Pengertian Rasio Profitabilitas Menurut

Para Ahli . Dipetik July 1, 2021, dari

https://www.gurupendidikan.co.id/rasio-

profitabilitas/

Ir. Kuswadi, M. (2006). Memahami

Rasio-Rasio Keuangan Bagi Orang

Awam. Jakarta: PT Elex Media

Komputindo.

KajianPustaka.com. (2017, August 6).

Dipetik January 17, 2021, dari

https://www.kajianpustaka.com/2017/08/return-

on-assets-roa.html?m=1

KajianPustaka.com. (2020, December 7). Rasio

Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio

(CAR). Dipetik January 17, 2021, dari

https://www.kajianpustaka.com/2020/12/rasio-

kecukupan-modal-capital-adequacy-ratio-

car.html?m=1

kembar.pro. (2015). Diambil kembali dari

http://www.kembar.pro/2015/03/pengertian-

fungsi-dan-tujuan-manajemen-

keuangan.html?m=1

Kho, B. (2019, February 6). Pengertian Analisis

Rasio Keuangan dan Jenis-Jenisnya. Dipetik

December 14, 2020, dari

https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-

analisis-rasio-keuangan-jenis-rasio-keuangan/

Moorcy, N. H., Sukimin, & Juwari. (2020).

Pengaruh FDR, BOPO, NPF, dan CAR

Terhadap ROA pada PT.Bank Syariah Mandiri

Periode 2012-2019. Jurnal GeoEkonomi ISSN-

Elektronik (e): 2503-4790|ISSN-Print (p): 2086-

1117, 74-89.

Munir, M. (2018). Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR,

dan Inflasi Terhadap Profitabilitas Perbankan

Syariah di Indonesia. Journal of Islamic

Economics, Finance, and Banking, Volume 1,

Nomor 1 & 2, Juni- Desember 2018.

Pinasti, W. F., & Mustikawati, R. (2018).

Pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIM, dan LDR

Terhadap Profitabilitas Bank Umum Periode

2011-2015. Jurnal Nominal, Volume VII Nomor

1, Tahun 2018.

Prihadi, T. (2008). Deteksi Cepat Kondisi

Keuangan: 7 Analisis Rasio Keuangan. Jakarta:

PPM.

Puspita, D. (2019, August 6). Pengertian &

Indikator Biaya Operasional Pendapatan

Operasional Menurut Para Ahli. Dipetik January

17, 2021, dari

https://dinnarpuspita.blogspot.com/2019/08/peng

ertian-indikator-biaya-operasional.html?m=1

Rembet, W. E., & Baramuli, D. (2020).

Pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR

Terhadap Return on Asset (ROA) (Studi Pada

Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang

Terdaftar di BEI). Jurnal EMBA, Volume 8

Nomor 3 Juli 2020, Hal 342-352, 342-352.

Rusdiono. (2020, November 17). Dipetik July 6,

2021, dari

http://www.rusdionoconsulting.com/anajemen-

keuangan-fungsi-tujuan-dan-ruang-lingkup/

seputarpengetahuan. (2017, August). 10

Page 12: ANALISIS KECUKUPAN MODAL, EFISIENSI OPERASIONAL, DAN ...

Pengertian Kinerja Keuangan, Tujuan,

Pengukuran, Penilaian, Analisis. Dipetik

December 13, 2020, dari

https://www.seputarpengetahuan.co.id/20

17/08/pengertian-kinerja-keuangan-

menurut-para-ahli-tujuan-pengukuran-

dan-penilaian-analisis.html

Simulasikredit.com. (t.thn.). Perbedaan

LDR (Loan to Deposit Ratio) vs FDR

(Financing to Deposit Ratio). Dipetik

December 15, 2020, dari

https//www.simulasikredit.com/perbedaa

n-ldr-loan-to-deposit-ratio-vs-financing-

to-deposit-ratio/

Subur, R., & Anwar, M. (2021). Pengaruh

Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Capital

Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Return

on Asset (ROA) Pada PT. Bank

Tabungan Negara (Persero), Tbk Periode

2010-2019. Jurnal PERKUSI Volume 1,

Nomor 3, Juli 2021, 420-429.

Susilawati, Y., Aini, N., Poerwati, T., &

Rahayuningsih, R. (2019). Analisis

Kecukupan Modal, Efisiensi dan

Likuiditas Terhadap Profitabilitas.

Prosiding SENDI_U 2019,ISBN : 978-

979-3649-99-3).

Wikipedia. (2012). Kecukupan Modal.

Dipetik December 27, 2020, dari

https//id.m.wikipedia.org/wiki/kecukupan

_modal