ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

14
1 ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS DENGAN METODE PERHITUNGAN WISN Dewi Kurniawati 1 , Suprijanto Rijadi 2 1. Peminatan Manajemen Pelayanan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat 2.Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Email : [email protected] Abstrak Sumber daya manusia merupakan salah satu input terpenting dalam sebuah organisasi, tidak terkecuali dengan pelayanan kesehatan Puskemas, dibutuhkan perencanaan kebutuhan SDM yang sesuai agar pelayanan terhadap masyarakat dapat terpenuhi. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sei.Jang Kota Tanjungpinang yang bertujuan untuk mendapatkan jumlah tenaga kesehatan yang ideal dengan menggunakan perhitungan beban kerja berdasarkan Metode perhitungan Work Load Indicator Staff Need (WISN). Desain penelitiannya kualitatif dan gambarannya secara deskriftif analitik. Informasi pada penelitian melalui data primer dan data skunder serta pengumpulan informasi dengan wawancara mendalam dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan tenaga yang ada saat ini melebihi dari kebutuhan yang sebenarnya, dikarenakan beban kerja yang terlalu kecil pada beberapa unit tertentu, selain itu ditemukan penempatan tenaga yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan Kata Kunci : Analisis kebutuhan tenaga kesehatan, Perhitungan WISN, Perhitungan kebutuhan tenaga Puskesmas. Abstract Human resources is one important input in an organization, no exception in the service in health. So it is with health services, health center fully needed planning needs human resources corresponding to the service for people to be fulfilled. The study is done in puskesmas sei.jang Tanjungpinangcity which aims to get the number paramedics who an ideal used calculation burden work based on methods of calculation work load indicator staff need ( wisn ). Design his research qualitative and his depiction in deskriftif analytic. Information to research through primary data and scundary and gathering information by interview and observation. The result showed exertion are currently exceed the needs that actually, because the burden work too small on some certain units, besides found for workers is not appropriate with qualifying education. Keywords: health workforce needs analysis, calculation, calculation of power requirements WISN clinic. Pendahuluan Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas juga merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia (Sulastomo, 2007). Puskesmas SeiJjang Kota Tanjungpinang merupakan salah satu institusi pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan, untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, dibutuhkan Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Transcript of ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

Page 1: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

1    

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS DENGAN METODE PERHITUNGAN WISN

Dewi Kurniawati1, Suprijanto Rijadi2

1. Peminatan Manajemen Pelayanan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat

2.Departemen Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Email : [email protected]

Abstrak Sumber daya manusia merupakan salah satu input terpenting dalam sebuah organisasi, tidak terkecuali dengan pelayanan kesehatan Puskemas, dibutuhkan perencanaan kebutuhan SDM yang sesuai agar pelayanan terhadap masyarakat dapat terpenuhi. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Sei.Jang Kota Tanjungpinang yang bertujuan untuk mendapatkan jumlah tenaga kesehatan yang ideal dengan menggunakan perhitungan beban kerja berdasarkan Metode perhitungan Work Load Indicator Staff Need (WISN). Desain penelitiannya kualitatif dan gambarannya secara deskriftif analitik. Informasi pada penelitian melalui data primer dan data skunder serta pengumpulan informasi dengan wawancara mendalam dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan tenaga yang ada saat ini melebihi dari kebutuhan yang sebenarnya, dikarenakan beban kerja yang terlalu kecil pada beberapa unit tertentu, selain itu ditemukan penempatan tenaga yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan Kata Kunci : Analisis kebutuhan tenaga kesehatan, Perhitungan WISN, Perhitungan kebutuhan tenaga Puskesmas.

Abstract Human resources is one important input in an organization, no exception in the service in health. So it is with health services, health center fully needed planning needs human resources corresponding to the service for people to be fulfilled. The study is done in puskesmas sei.jang Tanjungpinangcity which aims to get the number paramedics who an ideal used calculation burden work based on methods of calculation work load indicator staff need ( wisn ). Design his research qualitative and his depiction in deskriftif analytic. Information to research through primary data and scundary and gathering information by interview and observation. The result showed exertion are currently exceed the needs that actually, because the burden work too small on some certain units, besides found for workers is not appropriate with qualifying education. Keywords: health workforce needs analysis, calculation, calculation of power requirements WISN clinic.

Pendahuluan

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Puskesmas juga merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan

kesehatan di Indonesia (Sulastomo, 2007).

Puskesmas SeiJjang Kota Tanjungpinang merupakan salah satu institusi pemerintah yang

memberikan pelayanan kesehatan, untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, dibutuhkan

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 2: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

2    

sumber daya yang dapat menggerakkannya, walaupun kecukupan sumber daya saja dirasa belum

cukup untuk menjamin terlaksananya sebuah kegiatan maupun program dapat berjalan dengan

baik, perlu secara tepat untuk menempatkan individu dalam mengemban tugas tertentu sesuai

dengan kemampuan dan tentu saja kualifikasi pendidikannya.

Selama ini belum ada perencanaan yang menghitung dengan secara tepat jumlah kebutuhan

ideal dari tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas tersebut, pengadaan tenaga ditentukan

langsung oleh Dinas Kesehatan terkait.

Hal lain yang juga menjadi perhatian, berdasarkan profil kesehatan Puskesmas dilihat ada

peningkatan kunjungan yang signifikan setiap tahunnya, yang mengharuskan diimbangi dengan

kecukupan pemberi layanan. Sementara jika dilihat dari jumlah, jumlah tenaga saat ini adalah 47

orang (medis dan paramedis) wajib melayani lebih kurang 50 orang perhari baik di puskesmas

induk maupun di puskesmas pembantu, selain itu adanya keluhan dari beberapa tenaga tentang

rangkap jabatan yang dijalaninya.

Dari beberapa latar belakang diatas maka diperlukan adanya perhitungan kebutuhan tenaga

kesehatan yang ideal untuk mengetahui secara pasti gambaran kebutuhan tenaga kesehatan

Puskesmas Sei.Jang berdasarkan beban kerja yang ada.

Tinjauan Teori

Manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan (2003), adalah ilmu dan seni mengatur

hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efesien membantu terwujudnya tujuan

perusahaan, karyawan dan masyarakat.

Teknik perencanaan (peramalan) kebutuhan SDM Menurut Notoadmodjo (2003) untuk

meramalkan kebutuhan (permintaan) sumber daya manusia dapat menggunakan berbagai teknik

peramalan yang sudah ada.

Selanjutnya masih menurut Notoadmodjo (2003) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

dalam membuat ramalan kebutuhan sdm antara lain

1. Lingkungan eksternal : ekonomi, sosiopolitik dan budaya, Hukum dan perundang-undangan

Perkembangan ilmu dan teknologi, Persaingan antarorganisasi

2. Organisasi (internal) : Rencana-rencana pengembangan Anggaran atau pembiayaan, Desain

organisasi Perluasan usaha dsb.

3. Persediaan karyawan : Karyawan yang akan pension, Pengunduran diri dan Kematian dsb.

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 3: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

3    

Teknik peramalan dalam konsep perencanaan sumber daya manusia menurut Hasibuan

(2007) dan menyatakan jika informasi ini lengkap dan benar maka perencanaan sumber daya

manusia akan baik dan benar selanjutnya jika rencana tersebut baik dan benar maka realisasi

manajemen SDM akan lancar, informasi tersebut antara lain :

a. Persediaan tenaga kerja dan tingkat kemampuan sumber daya manusia

b. Jenis-jenis, susunan umur, tingkat pendidikan, serta penyebaran atau pemerataan tenaga kerja

c. Kebijakan perburuhan dan kompensi pemerintah

d. Sistem, kurikulum, dan tingkat-tingkat pendidikan sumber daya manusia.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 81/Menkes/Sk/I/2004 Tentang Pedoman

Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota

Serta Rumah Sakit. Ada 4 metode penyusunan kebutuhan SDM, antara lain : Health Need Method,

Health Services Demand Method, Health Service Target Method dan Ratio Method.

Selain empat metode dasar tersebut, terdapat beberapa metode lainnya yang pada dasarnya

merupakan pengembangan dari keempat metode dasar tersebut diatas yaitu :

• Penyusunan kebutuhan tenaga berdasarkan Daftar Susunan Pegawai (DSP) (“authorized

staffing list”).

• Penyusunan kebutuhan tenaga berdasarkan WISN (Work Load Indikator Staf Need /

Indikator Kebutuhan Tenaga Berdasarkan Beban Kerja).

• Penyusunan kebutuhan tenaga berdasarkan skenario/proyeksi dari WHO.

• Penyusunan kebutuhan tenaga untuk bencana

Penelitian ini menggunaan tekhnik perhitungan WISN (Work Load Indicator Staff Need)

untuk menghitung kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas< tekhnik perhitungan tersebut

dipilih karena dianggap yang paling sesuai dan dapat di lakukan di Puskesmas tersebut dan

menampilkan beban kerja sesungguhnya dari masing-masing tenaga kesehatannya.

Metode Penelitian

Desain penelitian ini adalah kualitatif dan gambarannya di uraikan secara deskriftif analitik.

Informasi pada penelitian ini didapatkan melalui data primer dan data skunder, pengumpulan

informasi dengan cara wawancara mendalam dan observasi langsung di lapangan, analisis hasil

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 4: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

4    

menggunakan metode WISN sehingga di dapatkan kebutuhan SDM yang ideal di Puskesmas

Sei.jang Kota Tanjungpinang.

Pengambilan data selama lebih kurang empat minggu, informan penelitian dipilih

berdasarkab unit-unit kerja yang ada di Puskesmas dan pemilihan informan yang mengetahui

dengan baik tentang beban kerja.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian pada penelitian analisis kebutuhan tenaga ini sesuai dengan kerangka konsep

penelitian dibagi atas tiga komponen yaitu input, proses dan output.

Pada komponen input didapatkan ketersediaan tenaga saat ini di Puskesmas Sei.Jang

sebanyak 56 tenaga baik medis, paramedik maupun non tekhnis lainnya, sedangkan untuk struktur

organisasi didapatkan Puskesmas Sei.jang di pimpin oleh seorang dokter gigi dan mempunyai 4

buah program utama, 1 buah unit penunjang dan 1 buah pelaksanan khusus.

Komponen input lainnya adalah job deskripsi, masing-masing unit di Puskesmas Sei.Jang

telah mempunyai job deskkripsi yang ditetapkan bersama dan dilakukan evaluasi setiap tahunnya.

Selanjutnya untuk kebijakan SDM di Puskesmas ditentukan langsung oleh Dinas Kesehatan

Kota, sementara itu di wilayah pemerintah Kota Tanjungpinang pengadaan tenaga kesehatan

tidak diatur di dalam peraturan tertentu atau berupa Surat Keputusan (SK) dari pemerintah kota

Tanjungpinang, namun pendistribusian sumber daya manusia mengacu pada metode perhitungan

kebutuhan tenaga berdasarkan pendekatan rasio terhadap nilai tertentu (ratio method) sesuai

dengan Kepmenkes No. 81/Menkes/SK/I/2004.

Komponen input selanjutnya yaitu kinerja, gambaran kinerja sumber daya manusia di

Puskesmas Sei.Jang dapat dengan melihat gambaran pencapaian program maupun pelayanan yang

dilakukan pada upaya kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat, pada upaya

kesehatan perorangan dapat disimpulkan secara keseluruhan bahwa kegiatan yang dilaksanakan

sudah sesuai dengan target maupun cakupan yang ada, begitu juga pada upaya kesehatan

masyarakat, sebagian besar pelayanan luar gedung maupun kunjungan langsung ke masyarakat

terlaksana sesuai dengan yang diharapkan.

Pada komponen proses dilakukan perhitungan beban kerja, Adapun langkah perhitungan

kebutuhan SDM berdasarkan WISN ini meliputi 5 langkah, yaitu :

1. Menetapkan waktu kerja tersedia;

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 5: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

5    

2. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM;

3. Menyusun standar beban kerja;

4. Menyusun standar kelonggaran;

5. Perhitungan kebutuhan tenaga per unit kerja.

Untuk mengetahui kebutuhan tenaga sebelumnya dibutuhkan perhitungan standar beban

kerja, berikut perhitungan standar beban kerja pada beberapa unit yang ada di Puskesmas Sei.Jang

Kota Tanjungpinang.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan kepada dokter umum standar beban kerja kerja

tertinggi adalah pada kegiatan mencatat hasil pemeriksaan pada register rawat jalan dan membuat

resep pasien.

Standar beban kerja tertinggi pada tenaga dokter gigi adalah pada kegiatan melakukan

rujukan.

Standar beban kerja tertinggi pada tenaga gudang farmasi adalah pada kegiatan mengajukan

permintaan obat ke dinas kesehatan.

Standar beban kerja tertinggi pada perawat adalah pada kegiatan anamnesis pasien dan

melakukan pemeriksaan tekanan darah.

Standar beban kerja tertinggi pada bidan adalah melakukan asuhan pada ibu nifas dan

menyusui untuk kegiatan anamnesis, konseling dan pencatatan.

Pada komponen output mendapatkan jumlah tenaga ideal yang dibutuhkan di Puskesmas

Sei.Jang sesuai dengan unit kerja dan kualifikasi.

Kebutuhan tenaga tersebut dapat dilihat dengan jelas pada tabel dibawah ini,

Tabel 1.Jumlah Kebutuhan Tenaga Ideal Puskesmas Sei.Jang Kecamatan

Bukit Bestari Kota Tanjungpinang

No Unit Kerja Kualifikasi

Pendidikan

Kebut

Ideal

1. Poli Umum dr Umum

Perawat

4 orang

4 orang

2. Poli Gigi dr.gigi 1 orang

3. Promkes SKM 1 orang

4. Kes.lingk Sanitarian 1 orang

5. Poli KIA,KB dan MTBS Bidan 4 orang

6. Gizi Nutrisionis 1 orang

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 6: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

6    

7. P2PL Perawat 2 orang

8. Apotik

Apoteker

AA

1 orang

3 orang

9. Laboratorium Analis 2 orang

10. Keuangan DIII Ekonomi 2 orang

11. Tata Usaha DIII Admin 1 orang

12. Loket SMA 5 orang

13. K.Suntik Perawat 1 orang

Pembahasan

Pembahasan pada penelitian ini berdasarkan perhitungan dengan metode work load indicator

staff need, yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat dilihat kebutuhan tenaga

kesehatan yang seharusnya ada di Puskesmas Sei.Jang sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan

unit kerja di Puskesmas tersebut.

Selain itu peneliti mencoba membandingkan antara hasil penelitian yang telah dilakukan

dengan studi kepustakaan yang ada yaitu pedoman perencanaan dengan Metode DSP Puskesmas

perkotaan, dimana sesuai dengan output kunjungan puskesmas yang lebih kurang 60.000

pertahun juga dibandingkan dengan kebutuhan tenaga berdasarkan kepmenkes nomor :

828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan di

Kabupaten/Kota, pada pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas).

Dibawah ini akan dijelaskan kebutuhan tenaga dari beberapa unit yang ada di Puskesmas

Sei.Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang.

1. Dokter Umum

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan kebutuhan dokter umum di Puskesmas

Sei.Jang sebanyak 4 orang, Jika dibandingkan dengan perhitungan menurut DSP (Daftar

Susunan Pegawai) yang hanya membutuhkan 2 orang, menurut standar pelayanan minimal

pada pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas) perhitungan WISN tersebut masih sangat kecil,

karena menurut SPM tersebut kebutuhan tenaga dokter umum di pelayanan dasar

(Puskesmas) sebanyak 11 (sebelas orang) belum lagi jika ditambah kegiatan yang seharusnya

dilakukan dokter spesialis kebutuhan tenaga dokter di Puskesmas mencapai 17 tenaga,

Pada saat penelitian dilakukan di Puskesmas Sei.Jang terdapat 3 (tiga) orang dokter

umum, penambahan sangat dibutuhkan mengingat jumlah kunjungan pasien yang meningkat

setiap tahunnya juga agar standar pelayanan minimal (SPM) pada pelayanan dasar

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 7: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

7    

(Puskesmas) dapat berjalan, karena berdasarkan hasil observasi banyak sekali kegiatan baik

UKP (upaya Kesehatan Perorangan) maupun UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) yang

tidak berjalan, hal ini mungkin saja di sebabkan oleh minimnya tenaga dokter umum tersebut.

2. Dokter Gigi

Kebutuhan dokter gigi di Puskesmas Sei.Jang berdasarkan perhitungan WISN

sebanyak 1 orang, Jika berdasarkan model DSP Puskesmas perkotaan, dibutuhkan sebanyak 2

(dua) orang, jika melirik dari standar pelayanan minimal di pelayanan dasar (Puskesmas)

hanya membutuhkan 1 (satu) orang dokter gigi untuk kegiatan penjaringan anak sekolah.

Saat ini di Puskesmas Sei.Jang jumlah dokter gigi yang ada sebanyak 1(satu) orang,

kalau melihat gambaran perhitungan WISN artinya tidak perlu penambahan tenaga, begitu

juga menurut SPM di pelayanan dasar ketersediaan dokter gigi sebanyak 1 (satu ) orang

sudah mencukupi dan observasi serta wawancara yang dilakukan peneliti juga menemukan

bahwa tenaga dokter gigi tersebut sudah cukup dan tidak perlu penambahan tenaga karena

kegiatan luar gedung dibantu oleh dokter gigi yang bertugas di Puskesmas Pembantu

terdekat.

3. Perawat di Poli Umum

Berdasarkan perhitungan kebutuhan perawat di poli umum Puskesmas Sei.Jang

sebanyak 4 orang, Berdasarkan pedoman Metode DSP Puskesmas membutuhkan 1 (satu)

orang perawat dan 1 (satu) orang pekarya untuk, dan jika mengacu pada SPM pada pelayanan

dasar, kebutuhan keseluruhan tenaga perawat di Puskesmas sebanyak 10 (sepuluh) orang,

karena kebutuhan tenaga perawat di dalam SPM tersebut dihitung jika dari kegiatan –

kegiatan untuk UKM dan UKP dilaksanakan.

Saat ini di Puskesmas Sei.Jang perawat yang bertugas di poli umum berjumlah 4

(empat) orang, Menurut peneliti berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan,

poli umum di Puskesmas Sei.Jang tersebut membutuhkan 4 (empat) orang tenaga perawat dan

1 (satu) orang pekarya dengan asumsi berdasarkan beban kerja yang cukup berat, selain itu

membutuhkan 1 (satu) orang pekarya yang khusus membuat surat rujukan dan surat

keterangan pasien sesuai dengan permintaan (advice) dokter, selanjutnya jika melihat pada

SPM pelayanan dasar tentu saja keadaan tenaga saat ini masih jauh dari kebutuhan ideal,

masih membutuhkan penambahan 6 (enam) orang tenaga lagi agar kegiatan-kegiatan yang

ada di dalam SPM dapat terlaksana.

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 8: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

8    

4. Loket Pendaftaran

Perhitungan menggunakan metode work load indicator staff need, didapatkan

kebutuhan tenaga di loket pendaftaran Puskesmas Sei.Jang 5 orang, Sedangkan dengan

Metode DSP membutuhkan 1 (satu) orang pekarya untuk ditempatkan di bagian kartu/loket

pendaftaran.

Kenyataannya saat ini di Puskesmas Sei.Jang petugas di loket pendaftaran berjumlah

4 (empat) orang dengan latar belakang yang berbeda-beda, sebaiknya cukup tenaga dengan

lulusan SMA/SMK karena pada loket pendaftaran tidak dibutuhkan ketrampilan/kompetensi

yang lebih selain itu perlu diperhatikan untuk kegiatan mengembalikan kartu rekam medik

pasien, karena kegiatan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar 5 menit

perpasiennya, jika dijumlahkan dengan kunjungan yang 200-300 orang perhari tentu saja

kegiatan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi sebaiknya ada intervensi

langsung dari pimpinan maupun kasubag Tata usaha untuk meninjau ulang kegiatan tersebut.

5. Tenaga Gizi

Perhitungan WISN didapatkan kebutuhan tenaga gizi di Puskesmas Sei.Jang sebanyak

1 (satu) orang., menurut DSP tenaga gizi dibutuhkan sebanyak 1 (satu) orang, dan menurut

SPM pelayanan dasar membutuhkan 2 (dua) orang untuk melakukan kegiatan pemberian

Makanan pendamping ASI dan untuk penangganan gizi buruk

Jumlah tenaga ahli gizi di Puskesmas Sei.Jang saat ini sebanyak 2 (dua) orang dengan

latar belakang pendidikan D.III Gizi.

Melirik hasil observasi, perhitungan yang dilakukan pada penelitian, dapat

disimpulkan tenaga gizi di Puskesmas Sei.Jang tersebut sudah melebihi yang seharusnya, dan

tidak perlu penambahan tenaga lagi, namun jika mengacu kepada SPM dan jika kegiatan-

kegiatan yang ada di dalam pedoman SPM tersebut benar-benar dijalankan oleh tenaga gizi,

maka kebutuhan tenaga gizi sebanyak 2 (dua) orang, artinya seharusnya tenaga gizi yang ada

di Puskesmas Sei.Jang kedepannya diharapkan menambah kegiatan pelayanan di dalam

maupun luar gedung sesuai dengan standar pelayanan minimal yang ada sehingga tenaga

yang ada dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 9: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

9    

6. Bidan di KIA/KB dan MTBS

Perhitungan dengan menggunakan metode work load indicator staff need, didapatkan

kebutuhan tenaga bidan di KIA/KB dan MTBS Puskesmas Sei.Jang Kecamatan sebanyak 4

orang tenaga, Sedangkan dengan Metode DSP Puskesmas Perkotaan, pada pelayanan

KIA/KB dibutuhkan sebanyak 2 (dua) orang bidan 1 (satu) orang pekarya, selanjutnya jika

dibandingkan dengan SPM pelayanan dasar tentu saja sangat berbeda, di dalam SPM

membutuhkan tenaga Bidan sebanyak 12 (dua belas) orang, karena tenaga bidan tersebut

mempunyai kegiatan didalam maupun diluar gedung Puskesmas.

Menurut peneliti berdasarkan perhitungan WISN dan juga pedoman DSP yang ada di

kepustakaan, untuk pelayanan di poli KIA/KB dan MTBS Puskesmas Sei.Jang tersebut

membutuhkan 4 (empat) orang bidan dan membutuhkan 1 (satu) orang pekarya, dan jika

mengacu kepada kebutuhan berdasarkan SPM pelayanan dasar yang ada, kegiatan didalam

SPM tersebut terlihat sebagian besar sudah dilakukan dan telah dilakukan perhitungan beban

kerjanya, sehingga kebutuhan 12 orang tenaga tersebut tidak mutlak untuk diterapkan.

Selanjutnya hasil dari observasi dan wawancara yang dilakukan di Puskesmas

Sei.Jang jumlah bidan yang bertugas di poli KIA,KB dan MTBS berjumlah 3 (tiga) orang

dengan latar belakang pendidikan D.IV Kebidanan 1 (satu) orang, D.III Kebidanan 1 (satu)

orang dan 1 (satu) orang D.I kebidanan sedang dalam pendidikan DIII kebidanan, masing-

masing tenaga mempertanggungjawabi satu buah program, masing-masing KIA, KB dan

MTBS, pelayanan dilakukan dalam ruangan yang sama.

7. Analsis Kesehatan

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode work

load indicator staff need, didapatkan kebutuhan analis kesehatan di laboratorium Puskesmas

Sei.Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang sebanyak 1,55, jika dibulatkan sesuai

dengan WISN toolkit menjadi 2 orang tenaga.

Perhitungan menurut WISN diatas berbeda dengan petunjuk menurut kepustakaan

yang ada yaitu dengan Metode DSP Puskesmas Perkotaan, dalam Metode DSP tenaga analis

yang dibutuhkan di laboratorium sebanyak 1 (satu) orang.

Saat ini di Puskesmas Sei.Jang mempunyai satu orang tenaga analis kesehatan yang

bertugas di laboratorium dengan latar belakang pendidikan D.III Analis Kesehatan, artinya

masih membutuhkan penambahan tenaga analis satu orang lagi.

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 10: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

10    

Menurut peneliti jika menilik dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan,

serta berdasarkan perhitungan WISN dan juga pedoman DSP yang ada di kepustakaan, untuk

pelayanan laboratorium Puskesmas Sei.Jang tersebut membutuhkan 2 (orang) tenaga analis

kesehatan.

Hal ini karena melihat permintaan pemeriksaan di laboratorium yang selalu banyak,

selain itu juga pertugas laboratorium tersebut diberikan tanggungjawab untuk melakukan

pengambilan sampel diluar gedung puskesmas (rumah penderita) untuk kasus-kasus tertentu,

sehingga jika petugas laboratorium puskesmas hanya 1 (satu) orang, dikhawatirkan ketika

petugas tersebut sedang melakukan kunjungan luar gedung, maka pelayanan pasien yang

berkunjung ke Puskesmas khususnya untuk melakukan pemeriksaan labor akan

terbengkalai/tidak terlayani.

8. Apotik

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode work

load indicator staff need, didapatkan kebutuhan tenaga di apotik Puskesmas Sei.Jang

Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang sebanyak 3,28, jika dibulatkan sesuai dengan

WISN toolkit menjadi 3 (tiga) orang.

Jika melihat studi kepustakaan yaitu pedoman perencanaan dengan metode DSP

Puskesmas perkotaan, kebutuhan tenaga di apotik sebanyak 2 (dua) orang yang terdiri dari 1

(satu) orang assisten apoteker dan 1 (satu) orang juru obat.

Saat ini jumlah tenaga di apotik Puskesmas Sei.Jang berjumlah tiga orang yang terdiri

dari satu orang apoteker, satu orang dengan latar belakang D.III Keperawatan dan satu orang

dengan latar belakang pendidikan D.III Kebidanan.

Menurut peneliti berdasarkan observasi,perhitungan WISN juga perbandingan dengan

studi kepustakaan, kebutuhan tenaga di apotik Puskesmas Sei.Jang tersebut yang ideal adalah

sebanyak 3 (orang), yang sebaiknya terdiri dari 1 (satu) orang tenaga apoteker, dan ditambah

2 (dua) orang assisten apoteker, sesuai besarnya beban kerja yang dilakukan.

Untuk kondisi saat ini kebutuhan tenaga tentu saja terlihat sudah terpenuhi, namun

jika dilihat dari kualifikasi pendidikan dirasa kurang sesuai terutama untuk tenaga perawat

dan bidan yang di tempati disana.

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 11: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

11    

9. Kesehatan Lingkungan

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode work

load indicator staff need, didapatkan kebutuhan tenaga kesehatan lingkungan di Puskesmas

Sei.Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang sebanyak 0,39, jika dibulatkan sesuai

dengan WISN toolkit menjadi 1 (satu) orang.

Perhitungan diatas jika dibandingkan dengan metode DSP Puskesmas perkotaan

terlihat perbedaan, perhitungan dengan DSP membutuhkan 2 (dua) orang tenaga sanitarian

dan jika mengacu pada SPM pelayanan dasar, Puskesmas membutuhkan 1 (satu) orang tenaga

sanitarian untuk kegiatan penanggulangan penyakit Diare.

Saat penelitian ini dilakukan jumlah tenaga kesehatan lingkungan di Puskesmas

Sei.Jang berjumlah 1 (satu) orang dengan latar belakang pendidikan D.III Kesehatan

Lingkungan

Menurut peneliti tenaga yang ada tersebut tidak perlu penambahan lagi, karena jika

dilihat dari perhitungan beban kerjanya masih sangat kecil, yaitu kurang dari 0,5 artinya,

kedepannya diharapkan tenaga kesehatan lingkungan tersebut menambah kegiatan pelayanan

di dalam maupun luar gedung puskesmas Sei.Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota

Tanjungpinang.

10. Promosi Kesehatan

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode work

load indicator staff need, didapatkan kebutuhan tenaga kesehatan lingkungan di Puskesmas

Sei.Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang sebanyak 0,20, jika dibulatkan sesuai

dengan WISN toolkit menjadi satu orang.

Perhitungan berdasarkan metode DSP Puskesmas Perkotaan kebutuhan tenaga untuk

promosi kesehatan tidak ditemukan namun dapat digolongkan ke dalam kegiatan/program

PSM (Peran Serta Masyarakat)

Saat penelitian dilakukan jumlah tenaga program promosi kesehatan di Puskesmas

Sei.Jang berjumlah satu orang dengan latar belakang pendidikan S1 kesehatan masyarakat

(bidan komunitas).

Menurut peneliti ketersediaan untuk program promosi kesehatan / peran serta

masyarakat di Puskesmas Sei.Jang sudah terpenuhi, namun jika melirik dari tenaga yang

merupakan lulusan kesehatan masyarakat dengan spesifikasi bidan komunitas, sepertinya

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 12: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

12    

kurang tepat karena lulusan tersebut disiapkan untuk menjadi leader untuk program

desa/kelurahan siaga.

Selain itu hasil perhitungan kebutuhan berdasarkan beban kerja hasilnya kurang dari

0,5 hal ini dapat disimpulkan beban kerja pada program promosi kesehatan sangat kecil,

kedepannya diharapkan tenaga tersebut menambah kegiatan pelayanan di dalam maupun luar

gedung puskesmas Sei.Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang.

11. P2PL dan Imunisasi

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan metode work

load indicator staff need, didapatkan kebutuhan tenaga P2PL dan Imunisasi di Puskesmas

Sei.Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang sebanyak 1,88, jika dibulatkan sesuai

dengan WISN toolkit menjadi 2 orang tenaga.

Perhitungan berdasarkan metode DSP Puskesmas Perkotaan kebutuhan untuk tenaga

pencegahan & pemberantasan penyakit dan surveilans sebanyak 2 (dua) orang yang terdiri

dari entomology dan epidemolog dan kebutuhan untuk tenaga pelaksana imunisasi sebanyak

1 (satu) orang perawat.

Ketika penelitian ini dilakukan program P2PL dan imunisasi Puskesmas Sei.Jang

mempunyai tiga orang tenaga dengan latar belakang ketiganya adalah D.III Keperawatan,

satu dari tiga tenaga tersebut merupakan petugas lapangan malaria, dimana diwilayah kerja

puskesmas Sei.Jang terdapat satu buah kelurahan endemik malaria, satu orang lainnya

merupakan koordinator imunisasi dan sisanya diperbantukan di kamar tindakan.

Menurut peneliti program P2PL Puskesmas Sei.Jang tersebut membutuhkan 2 (dua)

orang, yang terdiri dari seorang entomology dan epidemolog dan petugas untuk pelaksana

imunisasi disiapkan 1 (satu) orang perawat.

Secara garis besar kebutuhan tenaga sesuai dengan hasil perhitungan dengan metode WISN

(Work Indicator Staff Needs) sebanyak 34 (tiga puluh empat) orang, sedangkan tenaga kesehatan

yang ada sekarang adalah sebanyak 40 (empat puluh) orang, artinya tenaga yang ada saat ini

melebihi dari kebutuhan yang sebenarnya.

Namun jika standar pelayanan minimal pada pelayanan dasar (Puskesmas) dilakukan dan

dijalankan maka kebutuhan ideal untuk tenaga kesehatan di Puskesmas secara keseluruhan

sebanyak 47 (empat puluh tujuh) tenaga.

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 13: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

13    

Untuk lebih jelasnya tentang perbandingan masing-masing perhitungan metode WISN,

Metode DSP Puskesmas perkotaan dan berdasarkan standar pelayanan minimal pada pelayanan

kesehatan dasar (Puskesmas) dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2. Kebutuhan Tenaga Kesehatan Puskesmas menurut WISN, DSP dan SPM di Puskesmas Sei.Jang Kota Tanjungpinang

No Jenis Tenaga WISN DSP SPM 1. dr.Spesialis - - 6

2. dr.umum 4 3 11

3. dr.Gigi 1 2 -

4. Perawat 8 10 10

5. Bidan 5 2 12

6. Analis 2 1 1

7. Nutrisionis 1 1 2

8. Sanitarian 1 1 2

9. Farmasi 4 2 -

10. Keuangan 2 2 -

11. Tata usaha 1 1 -

12. epidemiolog - 2 2

13 Radiografer - 1 1

14 Umum 5 12 -

Total 34 40 47

*Perhitungan dari penelitian yang dilakukan **berdasarkan KMK RI Nomor : 81/Menkes/SK/I/2004 ***berdasarkan KMK RI Nomor : 282/Menkes/SK/IX/2008

Tabel diatas memperlihatkan secara tegas kebutuhan tenaga berdasarkan perhitungan dan

metode masing-masing, jika peneliti dapat menyimpulkan kebutuhan ideal tenaga kesehatan saat

ini di Puskesmas Sei.Jang sebaiknya tidak kurang dari 40 tenaga, agar tidak pelayanan didaladan

diluar gedung dapat dilaksanakan, juga agar acuan yang telah ditetapkan Depkes didalam standar

pelayanan minimal yang ada, dapat dijalankan dan dilaksanakan

selain itu penempatan tenaga yang tidak sesuai dengan kualifikasi pendidikan juga dapat

mengakibatkan kurang maksimalnya pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Kesimpulan dan Saran

Dari analisi tersebut dapat ditarik kesimpulan keadaan tenaga kesehatan saat ini di Puskesmas

Sei.Jang sudah melebihi dari yang dibutuhkan menurut perhitungan berdasarkan beban kerja,

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013

Page 14: ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN PUSKESMAS …

14    

namun jika berdasarkan atas pelaksanaan SPM yang diharuskan maka tenaga yang ada saat ini

masih kurang.

Jadi sebaiknya Puskesmas Sei.Jang kedepannya menambah kegiatan yang beracuan kepada

standar pelayanan minimal yang ada sehingga kelebihan tenaga pada unit tertentunya tidak terjadi

dan standar pelayanan minimal yang disyaratkan berjalan sesuai yang diharapkan oleh

pemerintah. KEPUSTAKAAN 1. Depkes Jakarta,(2004) KEPMENKES nomor : 81/MENKES/SK/I/2004 tentang penyusunan

perencanaan SDM Kesehatan Di Tingkat Propinsi,Kab/kota serta Rumah Sakit. 2. Depkes Jakarta,(2009) Petunjuk Penggunaan Perangkat kerja (Toolkit) WISN. 3. Depkes Jakarta,(2008) KEPMENKES nomor : 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk

Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. 4. Handoko,T.H.(2011).Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia.Edisi Revisi.

Yogyakarta: PT.BPFE . 5. Hasibuan,S.P.(2007).Manajemen Sumber Daya Manusia.Edisi Revisi.Jakarta: PT.Bumi

Aksara. 6. Mangkunegara,A.P (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Jakarta, Rosda. 7. Notoadmodjo,S (2003).Pengembangan Sumber Daya Manusia.Jakarta:Rineka Cipta. 8. Puskesmas Sei.Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang (2012) Profil Kesehatan

Puskesmas Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari Tahun 2012 9. Siagian,S.P.(2009). Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta: PT.Bumi Aksara. 10. Sulaeman,E.S.(2009).Manajemen Kesehatan,teori Dan Praktik di Puskesmas.Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press. 11. Samsusin, Sadili. H. (2006) Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung, Pustaka Setia 12. Subekhi, A.(2010) Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta 13. Terry, George R. (1992). Dasar – Dasar Manajemen, Jakarta, PT Bumi Aksara

Analisis kebutuhan..., DewiKurniawati, FKM-UI, 2013