Analisis Keausan Sproket Rantai

13
ANALISIS KEAUSAN SPROKET RANTAI PADA SEPEDA MOTOR Kelompok: 1. Ahmad Bahtiar 2. Ajat D. Malik 3. Angga Rahadian 4. Muslim Hanif

Transcript of Analisis Keausan Sproket Rantai

Page 1: Analisis Keausan Sproket Rantai

ANALISIS KEAUSAN SPROKET RANTAIPADA SEPEDA MOTOR

Kelompok: 1. Ahmad Bahtiar2. Ajat D. Malik3. Angga Rahadian4. Muslim Hanif

Page 2: Analisis Keausan Sproket Rantai

Sproket rantai rol pada sepeda motor merupakan komponen yang sangat penting, komponen ini berfungsi untuk mentransmisikan daya dari mesin penggerak ke roda belakang. Dalam pengoprasiannya komponen sproket selalu bergesekan dengan rantai dari sepeda motor, dari gesekan tersebut yang akan menyebabkan keausan dan berkurangnya umur pakai. Jenis keausan yang terjadi pada komponen sproket yaitu keausan adhesi dan abrasi, sedangkan untuk umur pakai sendiri dari komponen sproket yang diteliti telah mengalami pemakaian selama 510 hari atau 29.003.292 siklus. Untuk umur pakai sproket sampai kondisi harus diganti, pemakaian selama 3,1 tahun atau 64.739.669,6 siklus. Komponen sproket sendiri sebelumnya telah dilakukan proses pengerasan permukaan, dengan metoda induksi. Dari hasil pengujian kekerasan dapat dilihat penurunan harga kekerasan dari permukaan ke bagian dalam. Strktur mikro yang terbentuk pada daerah permukaan yang dikeraskan terbentuk fasa martensit dan ferrite, sedangkan untuk daerah yang tidak terkeraskan memiliki fasa ferrite dan pearlite. Komponen sproket termasuk ke dalam baja karbon medium, sesuai dengan AISI 1040.

Abstrak

Page 3: Analisis Keausan Sproket Rantai

Dalam pengoperasiannya komponen sproket selalu bergesekan dengan rantai dari sepeda motor, gesekan dari kedua komponen tersebut mengakibatkan terjadinya getaran, dan tumbukan, yang terus menerus sehingga komponen sproket tersebut akan mengalami keausan. Dengan terjadinya keausan pada komponen sproket maka akan berpengaruh atau akan mengurangi umur pakai dari komponen sproket. Berdasarkan penjelasan di atas, bahwa pentingnya sproket dalam sepeda motor maka dilakukan penelitian terhadap komponen sproket tersebut.

PENDAHULUAN

Page 4: Analisis Keausan Sproket Rantai

Menganalisis keausan yang terjadi pada komponen sproket rantai rol sepeda motor.

Mengetahui umur pakai dari komponen sproket rantai rol sepeda motor.

Menganalisa faktor-faktor penyebab terjadinya keausan pada komponen sproket rantai rol sepeda motor.

Mengetahui karakteristik dari material sproket rantai rol.

TUJUAN PENELITIAN

Page 5: Analisis Keausan Sproket Rantai

Pada komponen sproket yang akan dianalisa menggunakan komponen sproket yang telah dipakai, dan akan dibandingkan dengan komponen sproket yang baru dari jenis dan spesifikasi yang sama untuk tipe motor T 5 ERD VEGA R Dari data lapanganuntuk beban yang bekerja diasumsikan @ 60 kg, dengan kondisi operasi normal. Pemakaian terakhir dari sepeda motor sebelum dianalisa pada 21249,2 km, yang kemudian sproket diambil dari sepeda motor untuk dianalisa.. Pada sepeda motor tipe ini mesin penggerak memiliki daya maksimum 6.6 kw/8000 rpm, dengan torsi maksimum 9.0 Nm/5000 rpm. Pengukuran dilakukan kepada kedua sproket, baik yang telah dipakai maupun yang baru. Pengukuran ini bertujuan untuk mendapatkan perbandingan ukuran dari kedua sproket. Dari hasil pengukuran komponen sproket aus mengalami pengurangan dimensi untuk tebal 0,02 mm, diameter luar 0,02 mm, dan pengurangan berat 5.6 gram. Untuk pemakaian sampai 21249,2 km.

PEMBAHASAN

Page 6: Analisis Keausan Sproket Rantai

DIAGRAM ALIR PENELITIAN

Page 7: Analisis Keausan Sproket Rantai

PEMERIKSAAN VISUALDari pemeriksaan visual faktor-faktor pembandingVkomponen sproket aus dan komponen sproket baru salah satunya dapat dilihat dari warnakomponen, kondisi dari komponen sproket yang aus sudah kotor, ini disebabkan komponen sproket tersebut sudah dipakai, dan sudah banyak menempel partikel lain seperti debu dari jalanan serta pelumas yang diberikan pada komponen sproket rantai rol sepeda motor. Sedangkan pada komponen sproket yang baru, kondisinya lebih bersih dan mengkilap karena komponen tersebut belum dipakai.

Page 8: Analisis Keausan Sproket Rantai

Pengujian kekerasan dilakukan pada kedua komponen sproket (aus dan baru). Hasil pengujian kekerasan dari kedua komponen sproket relatif sama, tetapi dilihat dari gambar 11. Kekerasan dari setiap komponen sproket mengalami penurunan dari permukaan ke bagian dalam komponen sproket, ini disebabkan karena pada proses pembuatan komponen sproket mengalami proses pengerasan permukaan sehingga harga kekerasan di permukaan lebih tinggi dibandingkan bagian dalam. Dengan demikian dari perbandingan harga kekerasan antara komponen sproket dengan rantai, harga kekerasan dari rantai lebih tinggi dibandingkan dengan komponen sproket, maka komponen sproket akan lebih cepat mengalami keausan, dan umur pakainya pun akan lebih pendek dibandingkan rantai.

PENGUJIAN KEKERASAN

Page 9: Analisis Keausan Sproket Rantai

Pengujian metalografi yang dilakukan pada komponen sproket rantai rol didapat hasil bahwa komponen sproket telah mengalami proses pengerasan permukaan. Foto mikro yang dilakukan meliputi daerah permukaan yang merupakan daerah yang dikeraskan, daerah transisi antara yang dikeraskan dan bagian dalam, dan daerah base dari komponen sproket. Dilihat dari foto struktur mikro terdapat fasa martensit dan ferit, sedangkan fasa-fasa yang terdapat pada bagian base atau bagian dalam sproket terdapat fasa ferit dan perlit. Pada bagian ini tidak mengalami proses pengerasan. Stuktur mikro dari hasil pengujian pada bagian yang dikeraskan/permukaan dan base sproket kemudian dibandingkan dengan standar material AISI 1040. Fasa martensit terbentuk karena komponen sproket dikeraskan dengan pemanasan hingga temperatur austenit, kemudian didinginkan secara cepat.

PENGUJIAN METALOGRAFI

Page 10: Analisis Keausan Sproket Rantai

Umur Pakai Sproket yang Diteliti

Berdasarkan data lapangan:

Berat sproket baru = 536,6 gram

Berat sproket aus = 531 gram

Selisih berat kedua sproket = 5,6 gram

• Pembelian motor = agustus 2005

• Penelitian terhadap sproket = maret 2007

Jadi motor telah digunakan selama 1 tahun 5 bulan = 17 bulan = 510 hari

Dalam waktu 510 hari sproket mengalami kehilangan berat 5,6 gram

Dengan asumsi pemakaian dalam satu hari selama 2 jam atau 120 menit.

Jadi 120 x n (rpm) dimana n: (n) : v = π.D(roda).n v = 50 km/jam = 833333,33 mm/menit

D (roda) = 560 mm

Page 11: Analisis Keausan Sproket Rantai

Umur Pakai Sproket Sampai Diganti

Perbandingan hari 510 hari = 5,6 gram x hari = 12,5 gram x = 1.138,4 hari 1.138,4 hari = 37,94 bulan 37,94 bulan = 3,1 tahunUntuk 1.138,4 hari: 56.869 x 1.138,4 = 64.739.669,6 siklus (Hasil)

Page 12: Analisis Keausan Sproket Rantai

1. Keausan yang terjadi pada komponen sproket yaitu jenis keausan abrasi dan adhesi.

2. Dari hasil penelitian diketahui bahwa umur sproket yang diteliti yaitu 29.003.299,2 siklus atau 510 hari. Sedangkan umur sproket sampai harus diganti yaitu 64.739.669,6 siklus atau 1.138,4 hari atau 3,1 tahun.

3. Keausan pada komponen sproket terjadi hanya pada gigi sproket bagian lembah gigi.

4. Dari hasil pengujian komposisi kimia komponen sproket termasuk kedalam jenis baja karbon medium, seri AISI 1040 dengan persen karbon 0,37%.

5. Dari hasil pengujian kekerasan material komponen sproket mengalami penurunan harga kekerasan (528 sampai 392) untuk sproket aus, dan (544 sampai 402) untuk sproket baru, dengan demikian komponen tersebut telah mengalami proses pengerasan permukaan.

6. Faktor penyebab terjadinya keausan yaitu kurangnya pelumasan terhadap komponen sproket, juga partikel abrasif dari kondisi operasi.

KESIMPULAN

Page 13: Analisis Keausan Sproket Rantai

TERIMAKASIH ADA PERTANYAAN?