Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

33
“ANALISIS KASUS KORUPSI DANA BANK CENTURY DAN DAMPAKNYA TERHADAP STABILITAS POLITIK DAN EKONOMI” BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kasus korupsi dana bailout (dana talangan) Bank Century sebesar 6,76 triliun ternyata membawa dampak terhadap berbagai sektor, khususnya stabilitas politik dan perekonomian di Indonesia, terlebih setelah hasil audit BPK menyatakan bahwa telah terjadi penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran pidana dalam kasus ini, diantaranya unsur kerugian Negara, pelanggaran undang-undang, dan ditemukannya bukti kuat rekayasa kebijakan yang sengaja dirancang untuk penyelamatan Bank Century. Isu kasus ini berkembang menjadi isu kasus yang berbau politik, hal ini disebabkan karena dalam pengambilan kebijakan kasus Bank Century melibatkan banyak pejabat Negara, termasuk orang nomor satu di Indonesia, tentu hal ini akan membawa banyak opini negatif dari masyarakat, dan dampak tersebut berpengaruh terhadap stabilitas politik di Indonesia, mengingat bahwa stabilitas politik di suatu negara akan mempengaruhi keadaan perekonomian Negara tersebut.

Transcript of Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

Page 1: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

“ANALISIS KASUS KORUPSI DANA BANK CENTURY DAN DAMPAKNYA TERHADAP STABILITAS POLITIK DAN EKONOMI”

BAB IPENDAHULUAN

1.1             Latar belakang

Kasus korupsi dana bailout (dana talangan) Bank Century sebesar 6,76 triliun ternyata

membawa dampak terhadap berbagai sektor, khususnya stabilitas politik dan perekonomian di

Indonesia, terlebih setelah hasil audit BPK menyatakan bahwa telah terjadi penyalahgunaan

wewenang dan pelanggaran pidana dalam kasus ini, diantaranya unsur kerugian Negara,

pelanggaran undang-undang, dan ditemukannya bukti kuat rekayasa kebijakan yang sengaja

dirancang untuk penyelamatan Bank Century.

Isu kasus ini berkembang menjadi isu kasus yang berbau politik, hal ini disebabkan

karena dalam pengambilan kebijakan kasus Bank Century melibatkan banyak pejabat Negara,

termasuk orang nomor satu di Indonesia, tentu hal ini akan membawa banyak opini negatif dari

masyarakat, dan dampak tersebut berpengaruh terhadap stabilitas politik di Indonesia, mengingat

bahwa stabilitas politik di suatu negara akan mempengaruhi keadaan perekonomian Negara

tersebut.

Menurut Maswadi Rauf (Guru Besar ilmu Politik FISIP UI) opini publik yang

berkembang di dalam masyarakat sudah menjurus ke arah tuduhan bersalah, sehingga pejabat-

pejabat yang terkait harus diganti, pemerintah seharusnya tidak melakukan serangan balik

dengan mengatakan tuduhan tersebut sebagai fitnah atau bertujuan untuk menjatuhkan

pemerintahan, tuduhan balik ini justru tidak membantu menenangkan masyarakat.

Tidak hanya itu saja, opini masyarakat makin berkembang ketika kasus ini dikaitkan

antara kasus persengketaan antara 2 lembaga penegak hukum yaitu KPK dan Kepolisian, banyak

masyarakat yang makin beranggapan negatif pada pemerintah, ini diperkuat dengan pernyataan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya bahwa segala tuduhan dan isu yang

dituduhkan pada dirinya dan pemerintah bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahannya, dengan

Page 2: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

melihat tindakan pembelaan tersebut membuat masyarakat makin beranggapan negatif, karena

masyarakat merasa pemerintah tidak terfokus untuk memecahkan masalah, yang ada malah

saling menyalahkan antara dua kubu yang berbeda persepsi dalam pandangan kasus bank century

ini.

Terlebih persepsi publik makin beragam ketika buku yang berjudul “Membongkar

Gurita Cikeas Dibalik Skandal Bank Century”  karangan George Aditjondro diterbitkan, buku

tersebut berisi data-data sekunder yang mengarahkan bahwa skandal Bank Century ini memang

didalangi oleh pejabat tingggi pemerintah.

Berbagai isu kasus ini terus bergulir hingga sekarang, dan hal ini dikhawatirkan akan

mengganggu stabilitas perekonomian Indonesia pada tahun 2010 ini, maka dalam makalah inilah

kami akan mencoba menganalisis bagaimana kasus Bank Century ini dapat terjadi, dan perkiraan

dampaknya terhadap stabilitas politik serta  perekonomian Indonesia.  

1.2             Rumusan Masalah

a.       Apa sajakah pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang yang mengindikasikan bahwa telah

terjadi kasus korupsi pada Bank Century?

b.      Seperti apakah kasus Bank Century ini dilihat dari sudut pandang Buku “Membongkar Gurita

Cikeas Dibalik Skandal Bank Century”?

c.       Bagaimanakah perkiraan dampak dari kasus Bank Century  pada stabilitas politik dan

perekonomian Indonesia?

1.3             Maksud dan Tujuan

a.       Mengindentifikasi segala bentuk pelanggaran dan tindakan  korupsi dalam kasus ini.

b.      Untuk menganalisis bagaimana kasus Bank Century dilihat dari penelitian George aditjondro.

c.  Untuk menganalisis dampak apasajakah yang mungkin terjadi pada keadaan politik dan

perekonomian Indonesia akibat kasus korupsi dana Bank Century.

BAB II

Page 3: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

PEMBAHASAN

2.1 Sekilas Sejarah Bank Century

Berdasarkan data yang kami gunakan, sejarah Bank Century berawal dari didirikannya

pada tahun 1989, hingga 20 November 2008 dinyatakan oleh Bank Indonesia sebagai “Bank

Gagal yang berdampak sistemik” berikut ini adalah ringkasan dimana Bank Century Mulai

didirikan hingga Bank tersebut dinyatakan Bank Gagal oleh Bank Indonesia.

No Tanggal Keterangan1 30 Mei 1989 PT Bank Century Tbk didirikan berdasar akta No. 136 tahun

1989 yang dibuat oleh notaris Lina Laksmiwardhani.2 12 Juli 1989 Disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia

dalam Surat Keputusannya No. C.2-6169.HT.01.01.TH 893 16 April 1990 Bank Century memperoleh izin usaha sebagai Bank

Umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No.462/KMK.013/1990.

4 2 Mei 1991 Didaftarkan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan No. 284/Not/1991

5 22 April 1993 Bank Century memperoleh peningkatan status menjadi Bank Devisa dari Bank Indonesia melalui Surat Keputusan No. 26/5/KEP/DIR.

6 16 April 2004 Dalam pertemuan dengan Bank Indonesia manajemen Bank dan pemegang saham pengendali First Gulf Asia Holdings Limited (d/h Chinkara Capital Limited) setuju untuk melakukan merger dengan PT Bank Pikko Tbk dan PT Bank Danpac Tbk.

7 21 Mei 2004 Bank, PT Bank Danpac Tbk dan PT Bank Pikko Tbk, telah menandatangani kesepakatan untuk melakukan tindakan hukum penyatuan kegiatan usaha dengan cara Penggabungan atau Merger dengan Bank Century

8 7 September 2004 Bank mengajukan Pernyataan Penggabungan kepada BAPEPAM dalam rangka merger dan telah mendapat pemberitahuan efektifnya penggabungan tersebut sesuai dengan surat Ketua BAPEPAM No. S.3232/PM/2004 tanggal 20 Oktober 2004

9 24 Oktober 2004 Para pemegang saham PT Bank Pikko Tbk dan PT Bank Danpac Tbk telah menyetujui penggabungan usaha bank-bank tersebut ke dalam Bank sesuai dengan risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa masing-masing bank yang diaktakan masing-masing dengan Akta No.155 dan No.157 dari Buntario Tigris Darmawa NG, SH, notaris di Jakarta.

Page 4: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

10 28 Desember 2004 Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 6/92/KEP.GBI/2004 menyetujui perubahan nama PT Bank CIC Internasional Tbk menjadi PT Bank Century Tbk

11 29 Juni 2005 Anggaran Dasar Bank Century dirubah yang terakhir kalinya sesuai Akta No. 159 tahun 2005, dari Buntario Tigris Darmawa NG, SH, S.E, notaris di Jakarta

12 29 Desember 2005 Bank Century dinyatakan sebagai Bank Dalam Pengawasan Intensif sesuai dengan surat BI No. 7/135/DPwB1/PwB11/Rahasia.

13 6 Nopember 2008, PT Bank Century Tbk ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai Bank Dalam Pengawasan Khusus.

14 13 Nopember 2008 PT Bank Century Tbk mengalami keterlambatan penyetoran dana pre-fund untuk mengikuti kliring dan dana di Bank Indonesia yang telah berada dibawah saldo minimal, sehingga Bank di-suspend untuk transaksi kliring pada hari tersebut

15 14-20 November 2008 Transaksi kliring sudah dibuka kembali namun terjadi penarikan dana nasabah secara besar-besaran akibat turunnya tingkat kepercayaan yang timbul sebagai akibat dari pemberitaan-pemberitaan seputar ketidakikutsertaan Bank pada kliring tanggal 13 Nopember 2008

20 Nopember 2008 Berdasarkan Surat No. 10/232/GBI/Rahasia, Bank Indonesia menetapkan PT Bank Century Tbk sebagai Bank Gagal yang ditengara berdampak sistemik.

21 Nopember 2008 Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melalui Keputusan No. 04/KSSK.03/2008 menetapkan PT Bank Century Tbk sebagai bank gagal yang berdampak sistemik dan menyerahkan penanganannya kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)

       Bank Century telah tiga kali berganti status oleh Bank Indonesia yaitu ketika pada tanggal

29 Desember 2005 Bank Century dinyatakan sebagai Bank dalam pengawasan  Intensif,

kemudian pada tanggal 6 November 2008 Bank Century ditetapkan oleh bank Indonesia sebagai

Bank Dalam Pengawasan Khusus, dan yang terakhir yaitu pada tanggal 20 November 2008,

Bank Century ditetapkan sebagai Bank Gagal yang ditenggara berdampak sistemik. Perubahan-

perubahan tersebut diakibatkan oleh banyak kesalahan yang terjadi dalam pelaksanaan

perbankan Bank Century, untuk lebih jelasnya berikut skema perubahan status Bank Century

beserta penyebabnya :

Skema Status Bank CenturyMerger

Page 5: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

28 Des 2008Bank DanpacChinkara Capital 55%StatusBank dalamPengawasan Intensif29 Desember 2005

      Praktek merugikan, menukar SSB senilai USD 75juta dan cash USD 60 juta dengan (total USD135juta) dengan SSB lain seharga USD 57,48 juta.

      CAR negative (-132,58%)      Pelanggaran BMPK, pelanggaran PDN      Kredit macet senilai Rp 356 miliar      Pengumpulan investasi dana tetap oleh PT Antaboga Delta Sekuritas (PT. ADS)

2 thn10 blnBank Gagal‘ditengarai’ berdampaksistemik20 November 2008

      13 November 2009 kalah kliring      Tanggal 14 dan 18 November diberikan pengucuran FPJP sebesar Rp 502,07 miliar dan Rp

187,32 miliar, total sebesar Rp 689,39 miliar.      Tanggal 20 November 2008 kondisi likuiditas terus memburuk, CAR turun dari koreksi per-31

Oktober dari positif 2,35 % menjadi negatif 3,53%.Bank dalamPengawasan Khusus6 Nopember 2008

      Sejak Oktober 2008 Century berkali-kali melanggar ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM)      Likuiditas Bank Terus memburuk sejak BI meminta pemilik melunasi SSB Valas yang jatuh

tempo dan pemilik tidak mampu memenuhi komitmen.      Perhitungan CAR per 30 September melorot dari 14,76% menjadi 2,35%.

14 hariMasalahBANK CENTURYBank PiccoChinkara Capital 67%Bank CICChinkara Capital 17%Antaboga (ADS) 6%

Page 6: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

2.2 Indikasi korupsi Pada Kasus Bank Century

Dalam indikasi kasus korupsi ini, kami mengambil sumber dari hasil audit BPK yang

diserahkan kepada DPR tanggal 20 November 2009, hasil audit ini memaparkan temuan yang

sangat penting yaitu 8 penemuan. Sejak meleburnya 3 bank ke dalam Bank Century dan

penggelapan dana bank tersebut. Dalam audit ini BPK menginformasikan bahwa penyelamatan

Bank Century adalah keputusan keliru, sehingga dapat disimpulkan bahwa keputusan

menggelontorkan dana hingga triliunan rupiah terhadap bank century sangat beresiko untuk

diselewengkan.

Berikut ini hasil audit BPK yang mengindikasikan adanya pelanggaran aturan dan

beberapa catatan korupsi :

1)      Terkait Merger 3 Bank

2)      Terkait Penyaluran fasilitas pinjaman jangka pendek (FPJP)

3)      Terkait pengambilan keputusan KKSK dan Penyaluran Penyertaan Modal Sementara (PMS)

4)      Penyalahgunaan dana FPJP dan PMS

Kami paparkan satu persatu indikasi Korupsi di dalam Bank Century :

1.      Terkait Merger 3 Bank

Terdapat beberapa Indikasi Pelanggaran yang terjadi pada saat proses merger ini. BI

diduga memberikan kelonggaran terhadap persyaratan merger yaitu dengan:

a)    Aset SSB yang semula dinyatakan macet oleh BI kemudian dianggap lancar untuk memenuhi

performa CAR.

b)  Tetap mempertahankan pemegang saham pengendali (PSP) yang tidak lulus fit and proper test.

c)  Komisaris dan Direksi Bank ditunjuk tanpa fit and proper test.

d) Audit KAP atas laporan keuangan Bank Pikko dan Bank CIC dinyatakan disclaimer.

Page 7: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

Temuan BPK terkait penggabungan 3 bank ini adalah sebagai berikut:

a)  Akuisi Bank Danpac dan Bank Picco tidak sesuai dengan ketentuan BI.

b)  Surat izin Akuisisi Chinkara atas bank Picco dan Bank Danpac tetap dilakukan meskipun

terdapat indikasi praktek perbankan yang tidak sehat dan perbuatan melawan hukum yang

melibatkan Chinkara.

c)  BI menghindari penutupan Bank CIC dengan memasukan Bank tersebut di dalam

                        Skema merger.

d) Tidak membatalkan persetujuan akuisisi meskipun tahun 2001-2003 hasil pemeriksaan BI pada

ke-3 Bank menemukan indikasi pelanggaran yang signifikan.

e)  Adanya perlakuan Surat-surat Berharga (SSB) yang semula macet menjadi lancer dengan

rekomendasi KEP (komite evaluasi perbankan).

Terkait dengan beberapa catatan temuan di atas, dapat dibuat daftar indikasi korupsi sebagai

berikut:

Page 8: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

Daftar Pelanggaran Terkait Proses Penggabungan 3 BankNo Tindakan Unsur Korupsi Aktor Keterangan

Temuan 11 Keputusan Rapat Dewan

Gubernur (RDG) tanggal 27November 2001 yangmenyetujui Akuisisi Chinkaraatas Bank Picco dan BankDanpac.

Melanggar aturan SKDireksi BINo.21/51/KEP/DIRtanggal 14 Mei 1999tentang persyaratan dantata cara merger,konsolidasi dan akuisisibank umum.

Keputusan ditandatangani:1)        Anwar Nasution (AN) selaku

Deputi Gubernur Senior dan2)        SCF, Direktur Direktorat.

Pengawasan Bank1 (DPwB1).Yang menyetujui:

1)        Aulia Pohan, Deputi Gubernur2)        SCF

Persyaratan yang tidak dipenuhi Chinkara:1)   Belum ada publikasi rencana akuisisi di

media massa.2)   Chinkara baru didirikan tanggal 8

Oktober 1999 sehingga belum dapat menyampaikan laporan keuangan selama 3 tahun berturut-turut.

3)   Rekomendasi dari negara asal tidak secara jelas menginformasikan performance perusahaan.

Temuan 22 Peneribitan surat izin akuisisi

5 Juli 2002 tidakmengindahkan temuanindikasi transaksi SSB fiktifyang melibatkan Chinkara.

Melanggar aturan SKDireksi BINo.21/51/KEP/DIRtanggal 14 Mei 1999tentang persyaratan dantata cara merger,konsolidasi dan akuisisiBank Umum.

Surat izin ditandatangani:MHS, Deputi Gubernur BIDisetujui:AA, Direktur Diretorat PengawasanBank (DPwB1).Rafat Ali Rizvi (RAR), pemilikChinkara

Direktor at Perizinan dan Informasi Perbankan(DPIP) telah mengirim memorandum terkait hal ini sebanyak 2 kali (tanggal 28 November 2001 dan 19 Maret 2002) kepada Direktorat Hukum (DHk).Tim Pemeriksa dan Unit Khusus InvestigasiPerbankan (UKIP) menemukan penyimpanganpembelian SSB Credit Link Notes) CLNHypovereins Bank senilai USD 25 juta yangmelibatkan Chinkara.

Temuan 33 Penarikan tim On-site

Supervision Presence (OSP)yang melaporkan kondisipermodalan Bank CIC yang

Melanggar PeraturanBank Indonesia (PBI)No. 3/25/PBI/2001tentang Penetapan Status

Yang seharusnya membuat TOR:SAT, Direktur DPwB1.

Keterangan JKM (mantan anggota OSP) bahwa dari laporan hasil pemeriksaan pemodalan Bank CIC tidak mencapai 8% hingga berakhirnya masa penempatan

Page 9: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

berada di bawah 8% (CAR)dengan alasan tidak ada termof reference (TOR).

Bank dan PenyerahanBank kepada BPPN.

HIZ, Tim Pengawas BI pada BankCIC

sebagai Special Surveilence Unit (SSU).

Penempatan CIC sebagai SSU dimulai sejak 26 Maret 2002 hingga September 2002, diperpanjang hingga Desember 2002.

Temuan 4 : Berbagai Masalah sebelum Merger4 Setelah status SSU, tahun

2003:      Pembelian CLN sebesar USD

75juta yang tidak memiliki rating notes.

      Pencatatan ROI-LOAN tidak sesuai standar akuntansi.

Melanggar aturan SKDireksi BINo.21/51/KEP/DIRtanggal 14 Mei 1999tentang persyaratan dan tata cara merger, konsolidasi dan akuisisiBank Umum.

RAR, pemilik Chinkara Setelah adanya temuan-temuan ini persetujuan akuisisi tetap tidak dibatalkan. Terjadi pembiaran oleh BI.

Periode 2003:    Terdapat SSB beresiko tinggi

sehingga CAR menjadi negatif.    Pembayaran GSM 102    Penarikan DPK dalam jumlah

besar, bank mengalami kesulitan likuiditas.

    Adanya biaya-biaya fiktif pada Bank CIC.

    Pada Bank Picco Terdapat utang Texmaco yang\ dikonversi menjadi MTN pada Dresdner Bank dianggap macet.

    Pemberian kredit dan letter of credit (L/C) fiktif (tidak ada realisasi eksporimpor).

    Terlibat di dalam rencana

SK Direksi BINo.21/51/KEP/DIRtanggal 14 Mei 1999tentang persyaratan dantata cara merger,konsolidasi dan akuisisiBank Umum.UU PerbankanUU Anti-Korupsi

Terkait SSB beresiko: Pemilik Bank

Terkait kredit dan L/C fiktif: PT. Paramitra Langgeng Sejahtera

(PLS) / Induk Koperasi Tahu-Tempe (Inkopti), PT. Upaya Makmur Sejahtera (UMS), PT. PLS Inkud.

4 perusahaan yang dimiliki karyawan Robert Tantular

RIK dengan angunan L/C BNI Palsu.

Terkait indikasi penyelewengan Dana penjaminan PL-416B:

INKUD (Induk Koperasi Unit Desa)

Penempatan pada SSB CLN-ROI yang non-rating dikategorikan macet sebesar USD 127 juta, sebesar USD 50 juta diantaranya fiktif.Total biaya fiktif sebesar 15,845 miliar dan USD 1,05 juta.Total kredit dan L/C fiktif sebesar Rp 727,911 miliar dan USD 91,79 juta.Terkait indikasi penyelewengan Dana penjaminan PL-416B, indikasi kerugian negara sebesar USD 17,28 juta.

Page 10: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

penyelewengan dana penjaminan PL-416.

INKOPTI (Induk Koperasi Tahu-Tempe)

IKKU-DMI (Induk Koperasi Kesejahteraan Umat – Dewan Masjid Nasional)

Temuan 55 Rapat Komite Evaluasi

Perbankan (KEP) 3-4 Juli 2003 merekomendasikan soal SSB Bank CIC (USD 127 juta) yang semula dianggap macet menjadi lancar.

Melanggar PeraturanDewan Gubernur BI(PDG) No. 3/1/PDG/2001 tentang Organisasi SektorPerbankan.

Rekomendasi ini disampaikan olehSAT, Direktur DpwBI.Hanya diputuskan di level deputiGubernur Senior, AN dan DeputiGubernur, AP.

Rekomendasi KEP didasarkan karena SSB Belum jatuh tempo, bukan berdasarkan rating notes dari SSB.

Keputusan ini disertai manipulasi SAT atas disposisi Gubernur BI (BA) dan Deputi Gubernur (MI).

Page 11: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

2.      Penyaluran Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP)

Sejak bulan Juli 2008, Bank Century (BC) telah mengalami kesulitan likuiditas dan

bergantung pada pinjaman uang antar-bank (PUAB). Karena PUAB sulit diperoleh, hingga

tanggal 27 Oktober 2008, BC telah melanggar pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM)

minimal 5% dari dana pihak ketiga (DPK).

BC kemudian menyurat ke Direktorat Pengelolaan Moneter (DPM) dengan tembusan ke

Direktorat Pengawasan Bank (DPBI) untuk mengajukan kepada BI fasilitas repo aset. Surat ini

dilayangkan 2 kali, yaitu:

  Tanggal 30 Oktober 2008 sebesar Rp 1 triliun (pengajuan fasilitas repo aset).

  Tanggal 3 November 2008 sebesar Rp 1 triliun (menyampaikan tambahan data aset kredit).

Posisi CAR Bank Century saat mengajukan FPJP (posisi 30 September 2008) sebesar

positif 2,35%. Pada saat tersebut berlaku ketentuan BI (PBI) No. 10/26/PBI/2008 bahwa fasilitas

FPJP diberikan kepada bank yang memiliki CAR minimal 8%. Dengan demikian Bank Century

sebenarnya tidak memenuhi syarat menerima FPJP.

Namun pada tanggal 14 November 2008 BI mengubah PBI tentang persyaratan

pemberian FPJP dari semula minimal CAR 8% menjadi CAR positif. Hal ini diduga untuk

memuluskan Bank Century menggunakan fasilitas FPJP.

Berdasarkan posisi CAR Bank Century per-30 September (positif 2,35%) BI menyatakan

Bank Century memenuhi syarat. Padahal posisi CAR Bank Century per-31 Oktober 2008 justru

negatif (-3,53%) dan tidak memenuhi persyaratan bahkan terhadap PBI yang telah dirubah per-

14 November 2008. BI kemudian menyetujui pemberian fasilitas FPJP kepada Bank Century

per-tanggal 14 November 2008 yaitu sebesar Rp 689,39 miliar, dengan perincian sebagai berikut:

  Tanggal 14 November 2008 dicairkan sebesar Rp 356,81 miliar

  Tanggal 17 November 2008 dicairkan sebesar Rp 145,26 miliar

  Tanggal 18 November 2008 dicairkan sebesar Rp 187,32 miliar

Page 12: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

Kronologi

No Tanggal Peristiwa Keterangan Catatan Penting1 30 Oktober 2008 Surat dari ZA, Direktur

DPBI kepada Gubernur BI, Boediono (BO) dan Deputi Gubernur Bidang 6, SCH.No. 10/GBI/DPB1/Rahasia tertanggal 30 Oktober 2008.

BC tidak memenuhi syarat menerima FPJP karena memiliki masalah struktural:

§   masalah likuiditas akibat penarikan dana nasabah.

§   Insolvent, CAR 2,02%.§   FPJP hanya akan efektif untuk

sementara waktu.2 31 Oktober 2008 Deputi Gubernur, SCF

memberikan disposisi.Disposisi ini menyebutkan bahwa” sesuai dengan pesan Gubernur Bank Indonesia (GBI) tanggal 31/10 masalah Bank Century harus dibantu dan tidak boleh ada bank gagal untuk saat ini...”.

3 3 November 2008 ZA, Direktur DPBI mengirim catatan (No. 10/74/DpG/DPBI/Rahasiaditujukan kepada DpG SCF.

Catatan ini menyimpulkan bahwa BC tidak memenuhi persyaratan untuk memperoleh FPJP. CAR posisi September 2008 hanya 2,35% (di bawah 8%).

ZA merujuk pada PBI No. 10/26/ PBI/2008 tanggal 30 Oktober 2008.

ZA mengusulkan agar keputusan di bawa ke RDG, agar mengundang HAW dan RT sebagai pemegang saham.

4 4 November 2008 ZA meminta BC menyelesaikan pembayaran SSB yang jatuh tempo.

SSB valas yang jatuh tempo 30 Oktober 2008 sebesar USD 11 juta dan 3 November sebesar USD 45juta.

5 5 November 2008 RDG BI yang memutuskan BC berstatus dalam pengawasan khusus(special surveilence unit/SSU).

Sebab:ª    BC memiliki masalah likuiditas yang

mendasar.ª    BC mengalami penururan CAR pada

September 2008 dari 14,76% menjadi 2,35%.RDG memberikan arahan kepada Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan (DPNP),DPB1, DPB2 dan DPB3 untuk:Mengkaji persyaratan FPJP terkait

RDG dihadiri oleh:Seluruh Anggota Dewan Gubernur BI(BO, MSG, HAS, SCF, SBR, BM dan AM) kecuali MGH.Pimpinan direktorat:AFU (DHk),ZA (DPB1),WY (DPI)HK (DPBI),ESY (DPM), SS (DASP),DMK dan DVG (DPSHM) dan HA(DPNP).Catatan: hasil laporan bulanan bankumum, diketahui bahwa untuk posisi

Page 13: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

aset kredit, pengajuan modal minimum dan melakukan simulasi.

September 2008, CAR berkisar antara10,39% - 476,34% dan rata-2 CARsebesar 34,6%.

6 13 November 2008 RDG memutuskan untuk merubah PBI No. 10/26/PBI 2008 tertanggal 30 Oktober 2008.

Dalam kondisi mendesak BI dapat mengubah Pasal 2 ayat (2) dan Pasal 4 ayat (3) dan menambahkan Pasal 4A.

Perubahan yang dilakukan:©    Mengubah CAR minimum positif dari

sebelumnya minimum 8%.©    Memperpendek kolektibilitas aset

kredit lancar dari 12 bulan menjadi 3 bulan.

©    Bukan kredit konsumsi kecuali KPR.©    Bukan kredit kepada pihak terkait

Bank.©    Aset kredit yang memiliki angunan.©    Memiliki perjanjian kredit dan

pengikatan angunan yang berkekuatan hukum.

Isi Pasal 4A: kondisi dimana kesulitanlikuiditas bank jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan contagion efek pada sistem keuangan dan perekonomian.

Di dalam risalah rapat ini juga dicatatpembicaraan antara MSG, HA, SCF dan BR.

7 14 November 2008 RDG memutuskan persyaratan minimum CAR positif dan mengganti PBI lama dengan PBI baru yangefektif berlaku sejak 14 November 2008.

PBI ini juga diputuskan bersifat sementara.PBI No. 10/26/PBI/2008 diganti menjadi PBI No. 10/30/PBI/2008

Page 14: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

Catatan:  Dirubahnya PBI No.10/26/PBI/2008 menjadi PBI No. 10/30/PBI/2008 terlihat sangat mendesak

dengan alasan “tidak boleh ada bank gagal untuk saat ini”, mengutip Deputi Gubernur SCF.  Terkesan, meskipun kebijakan ini didasarkan pada kondisi mendesak untuk menyelamatkan

sistem perbankan dan perekonomian akan tetapi diarahkan untuk memuluskan BC menerima kucuran dana FPJP. Hal ini juga diperkuat dengan jomplangnya kondisi BC dengan rata-rata kondisi Bank Umum lainnya, berdasarkan Hasil Laporan Bulanan Bank Umum, diketahui bahwa untuk posisi September 2008, CAR berkisar antara 10,39% - 476,34% dan rata-2 CAR sebesar 34,6%.

  Dengan demikian, pengucuran dana ini terkesan dipaksakan.  Berdasarkan posisi CAR Bank Century per-30 September (positif 2,35%) BI menyatakan Bank

Century memenuhi syarat. Padahal posisi CAR Bank Century per-31 Oktober 2008 justru negatif (-3,53%) dan tidak memenuhi persyaratan bahkan terhadap PBI yang telah dirubah per-14 November 2008.

Indikasi Pelanggaran dan Penyalahgunaan Wewenang            Terkait dengan perumusan keputusan di tingkatan BI, dapat dirinci beberapa dugaan pelanggaran aturan dan penyalahgunaan wewenang sebagai berikut :

Page 15: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

Indikasi Korupsi Terkait Pemberian Dana FPJP

No Tindakan Unsur Korupsi Aktor Keterangan 1 Terkait Perubahan PBI

Memberikan arahan perubahan PBI tentang FPJP untuk Bank Umum.

Favoritism

Melanggar prinsipkehatian di dalam perbankan.

Seluruh Anggota Dewan Gubernur BI

Yang mendorong:MSG, MDH, SCF, SBR

Berdasarkan RDG tanggal 5 November 2008 dan RDG 14 November 2008. PBI No.10/26/PBI/2008 baru berumur 2 minggu sebelum dirubah menjadi PBI No. 10/30/PBI/2008. Terlihat sangat mendesak dengan alasan “tidak boleh ada bank gagal untuk saat ini”, mengutip Deputi Gubernur SCF.Dugaan favoritism karena BC merupakanpenyimpangan dari kondisi CAR Bank umum yang lain.Berdasarkan posisi CAR Bank Century per-30September (positif 2,35%) BI menyatakan Bank Century memenuhi syarat. Padahal posisi CAR Bank Century per-31 Oktober 2008 justru negatif (-3,53%) dan tidak memenuhi persyaratan bahkan terhadap PBI yang telah dirubah per-14 November 2008.

2 Pengucuran Dana FPJPPemberian FPJP:Tidak berdasarkan pada CARyang sebenarnya (negatif)

Tidak mengindahkan

Melanggar PBI No.10/30/PBI/2008 yang sudah efektif berlaku pada hari yang sama dengan penandatanganan FPJP.

ADG: SCF, BM

Pihak lain yang mendorong: ESY (DPM)

CAR BC negatif (-3,53%) pada 31 Oktober 2008. FPJP berdasar pada posisi CAR 31 September 2008 yang positif 2,35%.BI seharusnya mengetahui ada SSB yang jatuhtempo pada 30 Oktober 2008 sebesar USD 11 juta dan 3 November sebesar USD 45 juta yang beresiko menurunkan CAR menjadi negatif

Page 16: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

kondisiaset kredit yang dijaminkan.

sehingga tidak memenuhi syarat sesuai PBI.

Page 17: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

3.      Terkait pengambilan keputusan KSSK

Terhadap surat Gubernur BI No. 10/232/GBI/Rahasia tertanggal 20 November 2008 tentang

Penetapan Bank Century sebagai Bank Gagal dan Penetapan Tindak Lanjutnya, Departemen

Keuangan dan LPS melakukan rapat konsultasi KSSK pada tanggal 14, 17, 18, 19 dan 20

November 2008. KSSK kemudian mengadakan rapat pada tanggal 21 November 2008. Rapat

didahului dengan presentasi dari BI. Pada rapat ini banyak pihak yang tidak setuju dengan

argumentasi BI yang menyatakan Bank Century akan berdampak sistemik.

Dalam pengambilan keputusan bahwa Bank Century adalah Bank Gagal yang berdampak

sistemik dinilai bahwa BI dan KSSK tidak memiliki kriteria terukur dalam menetapkan

dampak sistemik BC, dalam menetapkan status ini dalam MOU disepakati bahwa status ini

harus memenuhi 4 kriteria, yaitu aspek institusi keuangan, aspek pasar keuangan, sistem

pembayaran dan sektor riil, akan tetapi BI hanya mengukur aspek institusi keuangan saja secara

kuantitatif dan hasilnya adalah peran fungsi Bank Century relatif kecil dalam sector-sektor

perekonomian, sehingga BI menambahkan saru faktor lagi, yaitu aspek psikologi pasar.

Dengan memunculkan aspek ini, penentuan terhadap 3 indikator lain berdasarkan MOU

dilakukan secara kualitatif. Dengan berdasarkan aspek ini, BI mengambil kesimpulan; ”bahwa

akan terjadi ketidakpastian yang tinggi terutama terhadap psikologi pasar masyarakat yang

selanjutnya dapat memicu gangguan/ketidakpastian di pasar keuangan dan system

pembayaran”.

Rapat tersebut dihadiri oleh ketua KSSK yaitu menteri keuangan, Gubernur BI selaku

anggota KSSK, dan Sekertaris KSSK, rapat tersebut memutuskan bahwa Bank Century adalah

Bank Gagal yang berdampak sistemik, dan penanganannya diserahkan pada LPS, akan tetapi

kondisi Bank Century makin memburuk selama periode November 2008, sehingga BI

mengeluarkan data baru mengenai kebutuhan dana untuk penyertaan modal sementara (PMS)

LPS untuk penyelamatan Bank Century.

Dana PMS kemudian membengkak dari Rp 632 miliar menjadi Rp 6,76 triliun. Kemudian

dana ini disalurkan dalam 4 tahap, akan tetapi dalam penyaluran dana ini dan munculnya data

kebutuhan PMS tambahan yang sangat besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa BI dan KSSK

tidak memberikan informasi sesungguhnya mengenai resiko penurunan CAR (keadaan

BC) yang disebabkan oleh penurunan kualitas asset yang seharusnya diketahui lebih awal

oleh BI.

Page 18: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

Legalitas Keputusan KSSK

Terkait dengan penyaluran dana yang diputuskan oleh KSSK yang Peraturan Pemerintah

Pengganti UU (Perpu) No. 4 tahun 2008 Jaring Pengaman Sektor Keuangan (JPSK) pada 15

Oktober 2008. Dalam Perpu ini diatur soal Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang

terdiri dari Gubernur BI dan Menteri Keuangan.

Terkait dengan hal ini, Rapat Paripurna DPR RI tertanggal 18 Desember 2008 telah

memutuskan agar pemerintah mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) tentang JPSK.

Artinya KSSK telah berjalan dengan tanpa persetujuan penuh oleh DPR RI. Dengan demikian,

otoritas atau kewenangan KSSK sebenarnya belum memiliki dasar hukum yang cukup kuat

secara konstitusional, sehingga segala keputusan yang dihasilkan juga masih dapat

dipertanyakan.

Terkait dengan pengucuran dana ke Bank Century, jika mengacu pada persetujuan DPR

RI, sejumlah Rp 2,88 triliun masih disalurkan oleh LPS tanpa dukungan pengesahan atau

persetujuan DPR atas dasar KSSK.

4.     Terkait Penyalahgunaan Dana FPJP dan PMS

     Adanya penarikan DPK oleh pihak terkait Bank Century sebesar Rp 938,654 M

     Adanya unsur penggelapan dana kas Valas sebesar USD 18 Juta dengan masing-masing

sebesar 2 M untuk Dewi Tantular dan Robert Tantular

2.3 Kasus Bank Century dari sudut pandang Buku Geoge Aditjondro

Kasus bank Century memang menarik banyak pihak untuk berargumen, karena kasus ini

berkembang akibat terlibatnya nama-nama pejabat tinggi Negara, sebut saja wapres Boediono,

dan menteri keuangan Sri Mulyani, hal tersebut menuai banyak protes di kalangan masyarakat,

khususnya mahasiswa, mereka menilai bahwa pemerintah sangat lamban dalam menyelesaikan

kasus ini, apalagi dengan sikap presiden SBY yang terkesan lamban dan pandang pilih, hal ini

dibuktikan dengan kasus lain yang menimpa bibit-chandra, dan kasus arthalita suryani yang

sekarang dipenjara dengan sel bintang lima.

Page 19: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

Sikap lamban dan pandang bulu presiden SBY juga dikritik oleh seorang penulis yang

menulis buku yang berjudul “membongkar gurita cikeas dibalik skandal bank century”, buku

yang ditulis oleh Geoge Aditjondro itu menuai banyak protes dari kalangan pemerintah, hal

tersebut dikarenakan dalam isi buku itu disebutkan bahwa pak Presiiden SBY diindikasikan

memiliki keterlibatan dengan kasus pengggelapan uang Bank Century. Tidak hanya di dalam

buku Membongkar Gurita Cikeas, banyak isu yang menyebar di masyarakat bahwa dana Bank

Century tersebut mengalir ke dana kampanye Partai Demokrat.

dalam buku tersebut diceritakan bahwa dalam skandal Bank Century pak SBY memiliki

hal-hal yang mengindikasikan bahwa dirinya terlibat dalam skandal ini, salah satunya adalah

Hartati Murdaya dan Boedi Sampoerno yang notabene nasabah kelas kakap Bank Century adalah

penyokong dana kampanye Partai Demokrat, mengingat bahwa skenario kisah kebangkrutan

Bank Century sehingga Bank tersebut tidak bisa memenuhi rasio kecukupan modal dikarenakan

sebelum Bank Century diambil alih oleh LPS, Hartati Murdaya, pemimpin kelompok CCM

(Central Cipta Mudaya) dan Boedi Sampoerno, salah satu penerus keluarga Sampoerno telah

menarik uang mereka secara besar-besaran yaitu masing-masing 321 Miliar dan 1.895 Miliar

pada bulan November, dan dua orang tersebut adalah penyumbang logistic SBY dalam pemilu.

Deposan kakap SBY  lainnya yang merupakan nasabah dari Bank Century yang menarik uang

mereka  secara besar-besaran antara lain  PTPN Jambi, PT Sinar Mas, Jamsostek.

Dan apa hubungannya antara Boedi Sampoerno dengan keluarga Presiden?? Dalam buku

tesebut disebutkan bahwa Boedi Sampoerno mempunyai hubungan yang sangat dekat sekali

degan keluarga Cikeas, diantaranya Boedi merupakan deposan atau penyokonng dana SBY

dalam Pilpres, juga Boedi ditenggarai menjadi “salah seorag penyokong SBY, termasuk dengan

menerbitkan sebuah Koran” (Rusly 2009;48). Koran yang disebutkan disini adalah Koran

nasional yang bernama Jurnal Nasional yang merupakan media massa yang menjadi corong

politik Partai SBY.

Disebutkan dalam buku tersebut bahwa pembiayaan Jurnas tersebut mencapai 1,4 Miliar

per-tahun, boleh jadi media massa tersebut telah menyedot dana sekitar 150 miliar, bila dihitung

dari awal SBY memulai kampanyenya saat menjadi Capres pertama, dan jumlah tersebut sama

dengan jumlah yang ada dalam Ringkasan Eksekutif Laporan Hasil Investigasi BPK atas Kasus

Bank Century Tbk tertanggal 20 November 2009 menunjukkan bahwa Bank Century telah

mengalami kerugian karena harus mengganti deposito milik Boedi Sampoerna yang dipinjamkan

Page 20: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

atau digelapkan oleh Robert Tantular dan Dewi Tantular sebesar US$ 18 juta atau sekitar Rp 150

milyar, dengan dana yang berasal dari Penempatan Modal Sementara LPS.

            Dalam sebuah media massa disebutkan pula “ Boedi Sampoerna, nasabah terbesar Bank

Century itu, memiliki seorang anak bernama Soenaryo, yang jarang memakai nama keluarga

Sampoerna. Soenaryo yang sangat dipercaya dalam urusan bisnis, mendampingi ayahnya ketika

ditemui Robert Tantular, yang berusaha menjual saham Bank Century kepada Boedi Sampoerna.

Juga dalam pertemuan dengan Susno Duadji dan Lucas, pengacara ayahnya, Sunaryo ikut pula

hadir” (Tempointeraktif, 12 Juli 2009, Rakyatmerdekaonline, 15 Nov. 2009).

Buku “ Membongkar Gurita Cikeas Dibalik skandal Bank Century” memang menyorot

bagaimana kedekatan keluarga Cikeas dengan pejabat-pejabat tinggi Negara dan para pengusaha

yang menguasai sektor penting BUMN dan lainnya, pejabat-pejabat tersebut terlibat di struktur

kepengurusan yayasan-yayasan keluarga Cikeas, adapula yang masuk dalam struktur

kepengurusan Koran Jurnas dan tim sukses SBY saat pilpres, keadaan ini justru sangat

memudahkan untuk membuat jaringan untuk kemungkinan adanya korupsi.

Buku “Membongkar Gurita Cikeas dibalik Skandal Bank Century” memang belum

terbukti, buku ini memaparkan dugaan dan kemungkinan yang bisa terjadi, sebagai perbandingan

dengan hasil audit BPK atas indikasi tindakan korupsi yang terjadi pada Bank Century.

2.4 Kemungkinan Dampak dari Kasus Bank Century

            Pro-Kontra dari kasus Bank Century cukup membuat heboh dimana Rp 6,7 Triliun

mengalir begitu saja ke dalam Bank ini. Nyatanya hingga sekarang nasabah-nasabah masih

mempertanyakan uang yang selama ini ditabung belum mendapatkan penggantian. Kenaikan

jumlah uang penyelamatan untuk Bank Century banyak yang mengakibatkan banyaknya

tudingan pada Bank Indonesia (BI) dan Departemen Keuangan sebagai penentu kebijakan ini

pada tanggal 20 November 2008 melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan.

            Kemungkinan lain adanya penyelewengan dana begitu besar mengalir ke kas orang-orang

tertentu yang dapat merugikan Negara ini, banyak pihak yang meragukan kebenaran aliran dana

untuk Bank Century karena adanya benturan politis belaka. Adanya benturan ini menyebabkan

Page 21: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

keputusan untuk menyelamatkan Bank Century dimaksudkan hanya untuk menyelamatkan

deposan-deposan besar dan bukan untuk menyelamatkan sistem perbankan.

Dampak yang lainnya adalah persoalan politik akan memengaruhi persepsi tingkat

keyakinan investor terhadap iklim usaha yang kondusif. Dalam sektor keuangan (finansial)

dampak dari kegaduhan politik dengan mudah terlihat melalui fenomena capital-outflow.Adapun

bagi sektor riil, dampak dalam jangka pendek tidaklah sesensitif sektor keuangan.

Pengamat perbankan dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Tony Prase-tyantono

mengatakan kasus yang sedang diselidiki di DPR itu dapat membuat pertumbuhan ekonomi

tertahan. "Jika kasus Bank Century berakhir happy ending dan politik dalam negeri tetap stabil

maka target pertumbuhan ekonomi 2010 sebesar lima persen bisa terealisasi," ujarnya di Jakarta,

Senin (21/12).

Dampak terhadap sektor riil juga penting diperhatikan, karena sektor ini mampu

menjelaskan secara baik penyerapan angkatan kerja, kemiskinan, pembangunan ekonomi daerah,

dan kesejahteraan riil masyarakat. Di Indonesia, permasalahan pengangguran dan kemiskinan

menjadi target pemerintahan SBY-Boediono. Penyelesaian dua persoalan ini hanya akan

terwujud apabila Indonesia memiliki stabilitas politik dan ekonomi yang ditunjang oleh sistem

hukum yang baik. Ketiga hal ini memberikan rasa aman dan kepastian hasil bagi investor untuk

menggerakkan roda perekonomian.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

        Dari hasil audit BPK, BPK menemukan menemukan empat kelompok pelanggaran

diantaranya, proses merger dan pengawasan BC oleh BI, pemberian FPJP, penetapan BC sebagai

Bank Gagal yang berdampak sistemik dan penanganannya oleh LPS, penggunaan dana FPJP dan

PMS, juga praktik-praktik tidak sehat lainnya.

        Dalam proses merger terdapat beberapa Indikasi Pelanggaran. BI diduga memberikan

kelonggaran terhadap persyaratan merger. Dan terdapat praktik-praktik pelanggaran perbankan

lainnya.

        Dalam pemberian FPJP, pelanggaran tejadi dimana BI mengubah PBI mengenai

persyaratan pemberian FPJP dari semula dari semula CAR 8% menjadi CAR positif, dengan

Page 22: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

demikian perubahan PBI tersebut patut diduga dilakukan untuk merekayasa agar BC mendapat

FPJP.

        Keputusan untuk menetapkan Bank Century sebagai Bank Gagal yang berdampak sistemik

adalah suatu kesalahan karena BI dan KSSK tidak memiliki kriteria terukur dalam menetapkan

dampak sistemik BC, BI hanya menggukur secara kuantitatif aindikator institusi keuangan saja,

kemudian BI mneggunakan indikator psikologi pasar. Dengan memunculkan aspek ini,

penentuan terhadap 3 indikator lain berdasarkan MOU dilakukan secara kualitatif. Sehingga

status Bank Gagal berdampak sistemik dapat disandang oleh Bank Century

        Dalam pengggunaan dana FPJP dan PMS, banyak tindakan pelanggaran dan korupsi

diantaranya,. Adanya penarikan DPK oleh pihak terkait Bank Century sebesar Rp 938,654 M,

adanya unsur penggelapan dana kas Valas sebesar USD 18 Juta dengan masing-masing sebesar 2

M untuk Dewi Tantular dan Robert Tantular

        Dalam buku “ Membongkar Gurita Cikeas;dibalik Skandal Bank Century” diindikasikan

bahwa presiden SBY memiliki keterlibatan cukup erat dengan kasuus Bank Century, walaupun

belum bisa dibuktikan secara nyata, akan tetapi SBY memiliki hubungan yang dekat dengan

nama-nama orang yang terlibat dengan kasus ini.

        Dampak dari kasus Bank Century ini bisa timbul akibat ketidakseimbangan stabilitas

politik yang akan berdampak pada perekonomian, bila stabilitas pollitik tidak stabil dan begitu

pula stabilitas hukum di Indonesia maka banyak investor yang mungkin saja menarik investasi

mereka dari aset-aset di Indonesia, dan hal tersebut akan berdampak pada sektor riil,

pengangguran, pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Page 23: Analisis Kasus Korupsi Dana Bank Century Dan Dampaknya Terhadap Stabilitas Politik Dan Ekonomi

      Yunus Aditjondro George, 2010. Membongkar Gurita Cikeas ; Dibalik Skandal Bank

Century, Galangpress, Yogyakarta.

      Laporan Hasil Pemeriksaan Investigasi atas Kasus PT Bank Century Tbk Oleh BPK.

(Ringkasan Eksekutif), www.antikorupsi.org.com

      Skema indikasi korupsi kasus Bank Century (Berdasarkan Hasil Audit BPK – 20

November 2009), www.antikorupsi.org.com

      Jajak Pendapat Kompas; Ambiguitas Publik di Century, www.antikorupsi.org.com

      Kasus Bank Century dan Politik, www.economy.okezone.com

      Kemelut Politik dan Stabilitas Ekonomi, www.economy.okezone.com

http://celotehhatidanpikiran.blogspot.com/2011/09/analisis-kasus-korupsi-dana-bank_25.html