Analisis Karbohidrat Klp 11

7
ANALISIS KARBOHIDRAT Oleh : 1. I Kadek Budi Astawan P07134013008 2. Ni Wayan Dian Noviani P07134013014 3. Ni Gusti Ayu Pradnya Dewi P07134013034 4. Ni Made Ayu Juni Anggreni P07134013042 KEMENTERIAN KESEHATAN R.I POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2015

description

karbohidrat

Transcript of Analisis Karbohidrat Klp 11

Page 1: Analisis Karbohidrat Klp 11

ANALISIS KARBOHIDRAT

Oleh :

1. I Kadek Budi Astawan P07134013008

2. Ni Wayan Dian Noviani P07134013014

3. Ni Gusti Ayu Pradnya Dewi P07134013034

4. Ni Made Ayu Juni Anggreni P07134013042

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2015

Page 2: Analisis Karbohidrat Klp 11

ANALISIS KARBOHIDRAT

A. Pengertian Karbohidrat

Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur C, H dan O, terutama

terdapat didalam tumbuh-tumbuhan (±75%). Dinamakan karbohidrat karena senyawa-

senyawa ini sebagai hidrat dari karbon; dalam senyawa tersebut perbandingan antara H dan O

sering 2 berbanding 1 seperti air. Jadi C6H12O6 dapat ditulis C6(H2O)6, C12H22O11 sebagai C12

(H2O)11 dan seterusnya, dan perumusan empiris ditulis sebagai CnH2nOn atau Cn(H2O)n

(Sastrohamidjojo, H., 2005).

B. Analisis Karbohidrat

Metode Analisis Karbohidrat ada 2 jenis, yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.

1. Metode Analisis Kualitatif Karbohidrat

a. Test Molish, prinsip: karbohidrat akan didehidrasi oleh asam sulfat pekat

membentuk senyawa furfural atau turunannya. Furfural dan turunannya akan

berkondensasi dengan alfanaftol (molish) menghasilkan senyawa kompleks

berwarna merah ungu pada bidang batas antara larutan karbohidrat dan H2SO4pekat.

b. Test Moore, prinsip:Uji Moore menggunakanNaOH (alkali) yang berfungsi sebagai

ion OH- yang akan berikatan dengan rantai aldehid yang membentuk aldolaldehid

(aldehida dengan cabang gugus alkanol) yang berwarna kekuningan. Pemanasan

bertujuan untuk membuka ikatan karbon dengan hydrogen dan menggantikannya

dengan gugus –OH.

c. Test Benedict, prinsip: Larutan CuSO4 dalam suasana alkali akan direduksi oleh

gula yang mempunyai gugus aldehid sehingga CuO atau kuprite reduksi menjadi

Cu2O yang berwarna merah bata (endapan).

d. Test Selliwanof, prinsip: Perubahan fruktosa oleh HCl panas menjadi levulinat dan

hidroksi metil furfural, selanjutnya kondensasi hidroksi metil dengan resorsinol

akan menghasilkan senyawa sukrosa yang mudah dihidrolisa menjadi glukosa akan

memberi reaksi positif berwarna oranye.

e. Test Barfoed, prinsip: Monosakarida akan mereduksi Cu2+ dalam suasana asam

lemah (CH3COOH), menghasilkan endapan yang berwarna merah bata dari Cu2O.

Page 3: Analisis Karbohidrat Klp 11

f. Metode Fehling, prinsip: menggunakan gugus aldehid pada gula untuk mereduksi

senyawa Cu2SO4 menjadi Cu2O (endapan berwarna merah bata) setelah dipanaskan

pada suasana basa (Benedict dan Fehling) atau asam (Barfoed) dengan ditambahkan

agen pengikat (chelating agent) seperti Na-sitrat dan K-Na-tatrat.

g. Metode Osazon, prinsip: Reaksi ini dapat digunakan baik untuk larutan aldose

maupun ketosa, yaitu dengan menambahkan larutan fenilhidrazin, lalu dipanaskan

hingga terbentuk kristal berwarna kuning yang dinamakan hidrazon (osazon).

h. Metode Tollens, prinsip: Tollen terdiri dari Ag2SO4 yang bila ada gula pereduksi

Ag akan direduksi menjadi Ag+  yang akan membentuk cincin perak. Kelemahan

dari reaksi Tollen adalah dia bukan Cuma bereaksi dengan gula pereduksi tetapi

juga bereaksi dengan senyawa keton yang mempunyai gugus metil.

i. Metode iodine, prinsip: Uji iodium digunakan untuk melihat pembentukan

polisakarida. Penambahan iodium pada suatu polisakarida akan menyebabkan

terbentuknya kompleks absorbs berwarna spesifik. Amilum atau pati akan

menghasilkan warna biru. Hasil yang positif hanya pada penambahan air dan HCl

dengan iodine.

2. MetodeAnalisisKuantitatifKarbohidrat

a. Metode Fisika

Ada dua (2) macam, yaitu :

Berdasarkan indeks bias, cara  ini menggunakan alat yang dinamakan

refraktometer. Prinsip kerja dari refraktometer sesuai dengan namanya adalah

memanfaatkan refraksi cahaya.Pengukurannya didasarkan atas prinsip bahwa

cahaya yang masuk melalui prisma-cahaya hanya bisa melewati bidang batas

antara cairan dan prisma kerja dengan suatu sudut yang terletak dalam batas-

batas tertentu yang ditentukan oleh sudut batas antara cairan dan alas.

Berdasarkan rotasi optis, cara ini digunakan berdasarkan sifat optis dari gula

yang memiliki struktur asimetrs (dapat memutar bidang polarisasi) sehingga

dapat diukur menggunakan alat yang dinamakan polarimeter atau

polarimeter digital (dapat diketahui hasilnya langsung) yang dinamakan

sakarimeter.

Page 4: Analisis Karbohidrat Klp 11

b. Metode Kimia

Metode ini didasarkan pada sifat mereduksi gula, seperti glukosa, galaktosa,

dan fruktosa (kecuali sukrosa karena tidak memiliki gugus aldehid).Fruktosa

meskipun tidak memiliki gugus aldehid, namun memiliki gugus alfahidroksiketon,

sehingga tetap dapat bereaksi. Dalam metode kimia ini ada dua (2) macam cara yaitu :

Titrasi, untuk cara yang pertama ini dapat melihat metode yang telah distandarisasi

oleh BSN yaitu pada SNI cara uji makanan dan minuman nomor SNI 01-2892-

1992.

Spektrofotometri, ada pun untuk cara yang kedua ini menggunakan prinsip reaksi

reduksi CuSO4 oleh gugus karbonil pada gula reduksi yang setelah dipanaskan

terbentuk endapan kupruoksida (Cu2O) kemudian ditambahkan Na-sitrat dan Na-

tatrat serta asam fosfomolibdat sehingga terbentuk suatu komplek senyawa

berwarna biru yang dapat diukur dengan spektrofotometer pada panjang

gelombang 630 nm.

c. Metodeenzimatis

Untuk metode enzimatis ini, sangat tepat digunakan untuk penentuan kadar

suatu gula secara individual, disebabkan kerja enzim yang sangat spesifik.

d. MetodeDinitrosalisilat (DNS)

Metode ini digunakan untuk mengukur gula pereduksi dengan teknik

kolorimetri. Teknik ini hanya dapat mendeteksi satu gula pereduksi, misalnya glukosa.

Glukosa memiliki gugus aldehida, sehingga dapat dioksidasi menjadi gugus

karboksil.Gugus aldehida yang dimiliki oleh glukosa akan dioksidasi oleh asam 3,5-

dinitrosalisilat menjadi gugus karboksil dan menghasilkan asam 3-amino-5-salisilat

pada kondisi basa dengan suhu 90-100oC. Senyawa ini dapat dideteksi dengan

spektrofotometer pada panjang gelombang 540 nm.

e. MetodeAsamFenolSulfat

Metode ini disebut juga dengan metode TS (total sugar) yang digunakan untuk

mengukur total gula. Metode ini dapat mengukur dua molekul gula pereduksi. Gula

sederhana, oligosakarida, dan turunannya dapat dideteksi dengan fenol dalam asam

sulfat pekat yang akan menghasilkan warna jingga kekuningan yang stabil.

Page 5: Analisis Karbohidrat Klp 11

DAFTAR PUSTAKA

Ade. 2008. AnalisisKarbohidrat. https://food4healthy.wordpress.com/2008/10/11/analisis-

karbohidrat/. Diaksespadatanggal 10 Maret 2015

Jumanti, Desi. 2014. MetodeAnalisisKarbohidrat. Online :http://desijumanti.blogspot.com

/2014/04/metode-analisis-karbohidrat.html. diaksespadatanggal 10 Maret 2015

Nuruszahro. 2013. LaporanAnalisaKarbohidrat. Online : http://nuruszahro.blogspot.com

/2013/10/laporan-analisa-karbohidrat.html. diaksespadatanggal 10 Maret 2015