ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny...

76
ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG Porites lutea SEBAGAI PROKSI SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KONDANG MERAK, KABUPATEN MALANG LAPORAN SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN Oleh : KAHINDRA DONNY ANGGARA NIM. 125080601111057 HALAMAN JUDUL FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny...

Page 1: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG Porites lutea

SEBAGAI PROKSI SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KONDANG

MERAK, KABUPATEN MALANG

LAPORAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh :

KAHINDRA DONNY ANGGARA

NIM. 125080601111057

HALAMAN JUDUL

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

i

ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG Porites lutea

SEBAGAI PROKSI SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KONDANG

MERAK, KABUPATEN MALANG

LAPORAN SKRIPSI

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh :

KAHINDRA DONNY ANGGARA

NIM. 125080601111057

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 3: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

ii

Page 4: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

iii

PERNYATAAN ORISINILITAS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Kahindra Donny Anggara

NIM : 125080601111057

Prodi : Ilmu Kelautan

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tulisan laporan skripsi ini

merupakan hasil karya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak pernah

terdapat tulisan, pendapat atau bentuk lain yang telah diterbitkan oleh orang lain

kecuali tertulis dalam laporan ini di Daftar Pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan laporan Skripsi ini

hasil jiplakan (plagiasi), maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut, sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, 6 Januari 2017

Penulis

Kahindra Donny Anggara

Page 5: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

iv

UCAPAN TERIMAKASIH

Dengan rasa syukur yang teramat dalam atas selesainya Laporan Skripsi

ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT karena atas nikmat dan karunianya pelaksaan dan

penyelesaian Laporan Praktik Kerja Magang dapat diselesaikan dengan

baik.

2. Kedua motivator terhebat di dunia, Daddy dan Mama yang selalu

mendoakan anaknya yang terbaik, yang medukung dalam moral dan

moril

3. Buat adik-adik tercinta Syahreza Diva Dwitama dan Kinanti Maya Astrini

4. Bapak Oktiyas Muzaky Luthfi, ST., M.Sc sebagai dosen pembimbing

Skripsi yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dalam penulisan

dan dalam pemilihan topik

5. Bapak Dr. Ali Arman, MT sebagai dosen pembimbing yang telah

membimbing dengan senang hati, berbagi pengalaman dan memberikan

masukan-masukan. Mohon maaf pak BATAN jadi rame gara-gara kita.

6. Ibu Nurin Hidayati, ST., M.Sc sebagai dosen penguji yang telah

memberikan masukan agar laporan yang dibuat lebih baik lagi

7. Ibu Citra Satrya Utama Dewi, S.Pi., M.Si sebagai dosen penguji yang

telah memberikan banyak catatan untuk diperbaiki pada penulisan

laporan ini

8. Mas Untung, Mas Adit dan Mas Aceng, Staffnya pak Ali yang senantiasa

selalu membantu dengan sepenuh hati.

9. PAIR BATAN, Lab Kelautan Bidang Industri dan Lingkungan yang telah

memfasilitasi dan merasakan bagaimana bekerja didalam lab dengan

segala alat yang baru kita perawanin.

10. Siddiq Pratomo Al Idrus sebagai teman bukan sembarang teman sebagai

tempat bertukar pikiran sehingga menemukan solusi dari penelitian ini.

Pakcik makasih banyak yaaa, ane tanpa ente apalahhh

11. Maulana Abd dan Sigit RJ alias Okom yang kalo ngga ada lo ngga rame

12. Agung dan Rijal yang melengkapi kerangka pemikiran dalam proyek

penelitian ini.

13. Keluarga Ilmu Kelautan 2012 yang telah bersedia menjaga penghangat

dan keluarga kedua.

Page 6: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

v

KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan skripsi yang berjudul “ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM

SKELETON KARANG Porites lutea SEBAGAI PROKSI SUHU PERMUKAAN

LAUT di PERAIRAN KONDANG MERAK, KABUPATEN MALANG” dengan

harapan laporan ini dapat memberikan informasi yang lebih bagi para pembaca.

Penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi

pada Program Studi Ilmu Kelutan, Universitas Brawijaya, Malang.

Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, dimana Bab 1 membahas tentang

ringkasan pengertian suhu permukaan laut, karang porites lutea, pendugaan

suhu masa lampau dan paleoklimatologi. Bab 2 membahas tentang tinjauan

pustaka yang mendasari penelitian. Bab 3 membahas tentang metode

pelaksanaan skripsi seperti, lokasi dan stasiun tempat penelitian, waktu

pelaksanaan, prosedur pengumpulan data dan pengolahan data. Bab 4

menerangkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini dan bab 5 sebagai

kesimpulan.

Malang, 6 Januari 2017

Penulis

Page 7: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

vi

RINGKASAN

Kahindra Donny Anggara. Skripsi tentang Analisis Kandungan Mg/Ca dalam

Skeleton Karang Porites lutea Sebagai Proksi Suhu Permukaan Laut di Perairan

Kondang Merak, Kabupaten Malang. Dibawah bimbingan Oktiyas Muzaky

Luthfi dan Ali Arman

Perubahan suhu secara global khususnya suhu permukaan laut penting untuk dipelajari, untuk membentuk suatu model prediksi iklim pada masa yang akan datang. Salah satu karang yang dapat digunakan yaitu karang jenis porites. Karang Porites sp sering digunakan dalam menentukan studi perubahan iklim hal ini dikarenakan karang ini memiliki koloni yang besar dan annual band yang berbeda serta annual band yang terlihat nyata dibanding dengan karang masif lainnya, serta dapat tumbuh selama ratusan tahun. Maka dari itu banyak dilakukan penelitian tentang perubahan iklim dengan melihat annual band pada karang. Kandungan geokimia dalam karang modern, yaitu Mg/Ca dikenal sebagai proksi suhu. Peneliti-peneliti terdahulu telah membuktikan bahwa Mg/Ca dalam karang modern terdapat rekam jejak suhu di lingkungan sekitarnya. Perairan Kondang Merak meiliki karakteristik sebaran karang Porites lutea yang banyak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan Mg dan Ca berikut rasio Mg/Ca yang terdapat dalam skeleton karang Porites lutea dan mengetahui seberapa kuat signifikan karang Porites lutea menjadi proksi suhu permukaan laut berdasarkan rasio Mg/Ca.

Penelitian dilakukan di Perairan Kondang Merak, Malang Selatan. Penentuan Perairan Kondang Merak sebagai lokasi penelitian karena perairan ini langsung menghadap ke lautan lepas yaitu Samudera Hindia, sehingga sirkulasi air laut terus berlangsung dan untuk menghindari kontaminasi dampak dari daratan. Pengambilan sampel karang berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Kriterianya yaitu sampel karang berkondisi baik dan memiliki diameter 30-50 cm Sampel karang diambil di Perairan Kondang Merak, Malang Selatan memiliki diameter antara 13 cm hingga 30 cm karang kemudian dilakukan proses bleaching dan dikeringkan, setelah kering dilakukan pemaparan sinar-X untuk melihat annual band. Metode preparasi pada penelitian ini mengacu pada penelitian Watanabe (2001) dan Mitsughuci (1996). Preparasi sampel meliputi pemilihan direction growth, pemotongan sampel, pembersihan sampel, proses miliing sampel, penimbangan sampel dan pelarutan sampel. Sampel yang telah dilakukan preparasi kemudian dianalisis dengan menggunakan ICP-OES untuk menghitung kandungan Mg dan Ca.Pengambilan data suhu dari citra satelit Aqua Modis dengan resolusi bulanan dengan luas cakupan 4x4 kilometer.

Hasil rasio Mg/Ca kemudian dianalisis hubungannya dengan data suhu permukaan laut. Hasil Rasio kandungan Mg/Ca dalam sampel karang nilai terkecil adalah 3,18 mmol/mol dan nilai tertinggi adalah 4,78 mmol/mol. Berdasarkan hasil rasio Mg/Ca dengan hasil foto sinar-X menunjukkan bahwa umur karang dimulai dari awal proses milling adalah 9 tahun 1 bulan. Hasil Regresi antara rasio Mg/Ca dengan suhu permukaan laut memiliki nilai R2 = 0,402. Berdasarkan hasil regresi tersebut suhu permukaan laut mempengaruhi rasio kandungan Mg/Ca namun tidak signifikan .

Page 8: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN ........................................ Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ORISINILITAS .......................................................................... iii UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................... iv KATA PENGANTAR ........................................................................................... v RINGKASAN ...................................................................................................... vi DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi 1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 5 2.1 Paleoklimatologi ......................................................................................... 5

2.2 Terumbu Karang ........................................................................................ 6

2.3 Kalsifikasi Karang ....................................................................................... 7

2.4 Magnesium................................................................................................. 9

2.5 Magnesium dalam Karbonat ..................................................................... 10

2.5 Suhu Permukaan Laut ............................................................................. 10

2.6 ICP-OES ................................................................................................. 11

3. METODE PENELITIAN .............................................................................. 13 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian .................................................................... 13

3.2 Prosedur Kerja Penelitian ......................................................................... 14

3.3 Alat dan Bahan Penelitian ........................................................................ 16

3.3.1 Alat Penelitian .................................................................................... 16

3.3.2 Bahan Penelitian ................................................................................ 18

3.4. Penentuan Lokasi Penelitian ................................................................... 20

3.5 Pengambilan Sampel Karang Porites lutea .............................................. 20

3.6 Proses Bleaching ..................................................................................... 21

3.7 Radiografi Sinar-X .................................................................................... 21

3.8 Analisa Umur Karang ............................................................................... 22

3.9 Preparasi Sampel ..................................................................................... 23

3.9.1 Pemilihan Direction Growth ................................................................ 23

Page 9: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

viii

3.9.2 Pemotongan Sampel Karang ............................................................. 23

3.9.3 Pembersihan Sampel ......................................................................... 24

3.9.4 Proses Milling Sampel ....................................................................... 25

3.9.5 Penimbangan Sampel ........................................................................ 27

3.9.6 Pelarutan Sampel .............................................................................. 28

3.10 Analisis Kandungan Mg/Ca dengan ICP-OES ........................................ 29

3.11 Pengambilan Data Suhu Permukaan Laut .............................................. 31

3.12 Data Analsis Rasio Kandungan Mg/Ca dan Suhu Permukaan Laut ........ 32

4. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 33 4.1 Hasil ......................................................................................................... 33

4.1.1 Kondisi Umum Perairan Kondang Merak ........................................... 33

4.1.2 Hasil Pemaparan Radiografi Sinar-X ................................................. 34

4.1.3 Running ICP-OES .............................................................................. 35

4.1.4 Rasio Kandungan Mg/Ca ................................................................... 36

4.1.5 Kisaran Umur Karang ........................................................................ 38

4.1.6 Suhu Permukaan Laut Perairan Kondang Merak ............................... 38

4.1.7 Rasio Mg/Ca dengan Suhu Permukaan Laut ..................................... 40

4.1.8 Hasil Analisa Regresi ......................................................................... 40

4.1.9 Perbandingan Dengan Penelitian Lain ............................................... 41

4.2 Pembahasan ............................................................................................ 43

4.2.1 Kisaran Umur Porites lutea ................................................................ 43

4.2.2 Hubungan Suhu Permukaan Laut dengan Mg/Ca .............................. 43

4.2.3 Hasil Regresi ..................................................................................... 45

5. PENUTUP .................................................................................................. 47 5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 47

5.2 Saran ....................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 48 LAMPIRAN ........................................................................................................ 53

Page 10: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Alat-alat Penelitian ............................................................................... 16 Tabel 2. Bahan-bahan Penelitian ....................................................................... 18 Tabel 3. Konsentrasi Ca, Sr, Mg, Ba dan Mn untuk Larutan Standar ................. 30 Tabel 4. Kalibrasi Mg/Ca - Suhu Permukaan Laut Penelitian Lainnya ................ 42

Page 11: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kerja ICP-OES ..................................................................... 12 Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian ...................................................................... 13 Gambar 3. Diagram Penelitian ........................................................................... 15 Gambar 4. Tiga Bagian Pemotongan Sampel Karang ....................................... 24 Gambar 5. Diamond Shaw untuk Memotong Karang ......................................... 24 Gambar 6. Milling Machine ................................................................................ 25 Gambar 7. Software Match3mill ......................................................................... 26 Gambar 8. Formula untuk Menjalankan Milling Machine .................................... 26 Gambar 9. Mata Bor 5 mm ................................................................................ 27 Gambar 10. Mata Bor 1 mm .............................................................................. 27 Gambar 11. Ilustrasi Penggerusan Sampel........................................................ 27 Gambar 12. Timbangan Digital SARTORIUS ..................................................... 28 Gambar 13. ICP-OES ........................................................................................ 30 Gambar 14. Hasil Pemaparan Radiografi Sinar-X dari Kondang Merak (KM3) .. 34 Gambar 15. Garis Direction Growth ................................................................... 35 Gambar 16. Kurva Regresi Mg285.213 (118) .................................................... 36 Gambar 17. Kurva Regresi Ca373.690(90) ........................................................ 36 Gambar 18. Rasio Mg/Ca .................................................................................. 37 Gambar 19. Plot Rasio Mg/Ca dengan Hasil Foto Sinar-X ................................. 38 Gambar 20. Grafik Suhu Permukaan Laut Desember 2013 - November 2004 .. 39 Gambar 21. Grafik Rasio Mg/Ca- SPL ............................................................... 40 Gambar 22. Hasil Regresi .................................................................................. 41 Gambar 23. Slope Kalibrasi Penelitian Sebelumnya .......................................... 42

Page 12: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Hasil Pengolahan ICP-OES .................................................. 53 Lampiran 2. Tabel Data Suhu Permukaan Laut ................................................. 58 Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Penelitian ................................................... 63 Lampiran 4. Surat Izin Penelitian ....................................................................... 64

Page 13: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

1

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan iklim merupakan perubahan pola perilaku iklim dalam kurun

waktu yang panjang yang terjadi secara alamiah (NOAA, 2007). Perubahan iklim

disinyalir akibat kegiatan manusia. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa

penyebab natural juga berpengaruh terhadap terjadinya perubahan iklim.

Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tahun 2007

menegaskan bahwa selama 8.000 tahun terakhir, dan tepat sebelum

industrialisasi pada tahun 1750, konsentrasi CO2 di atmosfer meningkat hanya

20 ppm. Konsentrasi CO2 di atmosfer pada tahun 1750 adalah 278 ppm, dan

meningkat menjadi 379 ppm pada tahun 2005. Guldberg et al., (2007),

memperkirakan konsentrasi CO2 pada atmosfer akan mencapai 500 ppm dan

suhu global akan meningkat 2oC pada tahun 2050-2100. Pemasasan global dan

pengasaman akan mempengaruhi akresi karbonat sehingga mengurangi

keberagaman dari karang. Peningkatan suhu yang tinggi juga menyebabkan

terjadinya pemutihan karang. Hal tersebut menjelaskan bahwa adanya

keterikatan antara karang sebagai biota alam dengan perubahan suhu secara

global.

Penyebab pemutihan terumbu karang antara lain adalah karena tingginya

suhu air laut yang tidak normal, tingginya tingkat sinar ultraviolet, kurangnya

cahaya, tingginya tingkat kekeruhan dan sedimentasi air, penyakit, kadar garam

yang tidak normal dan polusi. Mayoritas pemutihan karang secara besar besaran

dalam kurun waktu dua dekade terakhir ini berhubungan dengan peningkatan

suhu permukaan laut (SPL) dan khususnya pada HotSpots. HotSpot adalah

daerah dimana SPL naik hingga melebihi maksimal perkiraan tahunan (suhu

Page 14: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

2

tertinggi pertahun dari rata-rata selama 10 tahun) di lokasi tersebut. Apabila

HotSpot dari 1°C diatas maksimal tahunan bertahan selama 10 minggu atau

lebih, pemutihan pasti terjadi (Guldberg, 1999). Menurut Santoso (2006),

Mekanisme terjadinya pemutihan terumbu karang adalah karena terganggunya

metabolisme zooxanthellae, alga yang bersimbiosis pada terumbu karang yang

merupakan tempat bergantungnya polip karang untuk mendapatkan makanan

dalam berfotosintesis. Mekanisme terjadinya pemutihan terumbu karang adalah

karena terganggunya metabolisme zooxanthellae, alga yang bersimbiosis pada

terumbu karang yang merupakan tempat bergantungnya polip karang untuk

mendapatkan makanan dalam berfotosintesis.

Perubahan suhu secara global khususnya suhu permukaan laut penting

untuk dipelajari, untuk membentuk suatu model prediksi iklim pada masa yang

akan datang. Suhu permukaan laut dan salinitas merupakan parameter iklim

yang penting. Saat ini ketersediaan data pengukuran dari keduanya hanya

sampai puluhan tahun lampau. Model prediksi iklim dan keperluan adaptasi iklim

yang lebih akurat diperlukan data parameter iklim dalam skala waktu yang

panjang. Hal ini dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan data proksi

geokimia karang. Karang modern (karang yang masih hidup) dapat digunakan

untuk rekonstruksi iklim sampai ratusan tahun lampau (Cahyarini et al., 2009).

Salah satu karang yang dapat digunakan yaitu karang jenis Porites.

Karang Porites sering digunakan dalam menentukan studi perubahan iklim hal ini

dikarenakan karang ini memiliki koloni yang besar dan annual band yang

berbeda serta annual band yang terlihat nyata dibanding dengan karang masif

lainnya, serta dapat tumbuh selama ratusan tahun. Maka dari itu banyak

dilakukan penelitian tentang perubahan iklim dengan melihat annual band pada

karang. Annual band ini dapat terlihat dengan dibantu dengan penyinaran

dengan menggunakan sinar- X setelah itu dapat dilakukan penelitian lebih lanjut

Page 15: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

3

untuk mengetahui keadaan perubahan iklim seperti penambahan data suhu dan

salinitas agar hasilnya lebih objektif (Cobb et al., 2003).

Kandungan geokimia dalam karang modern, yaitu Mg/Ca dikenal sebagai

proksi suhu. Peneliti-peneliti terdahulu telah membuktikan bahwa Mg/Ca dalam

karang modern terdapat rekam jejak suhu di lingkungan sekitarnya (Mitsuguchi et

al., 1996 : 2002 ; Watanabe et al., 2001). Dalam ini dilakukan analisa hubungan

antara suhu permukaan laut dengan rasio Mg/Ca dalam karang Porites lutea di

perairan Kondang Merak, Kabupaten Malang.

Kondang Merak berada pada bagian selatan Jawa yang berhadapan

langsung dengan Samudera Hindia sehingga memiliki karakteristik perairan

dengan arus dan gelombang yang besar. Karakteristik perairan yang seperti itu

memberikan banyak nutrien dan oksigen terlarut secara relatif. Karang massif

mendominasi di perairan Kondang Merak. Porites sp adalah salah satu jenis

karang yang paling mendominasi di perairan Kondang Merak, karena Porites sp

dapat beradaptasi dengan pasang surut perairan dibandingkan dengan jenis

massif lainnya (Luthfi, 2016).

1.2 Rumusan Masalah

Perubahan iklim yang akhir-akhir ini hangat diperbincangkan membentuk

kerangka pemikiran bagaimana caranya untuk mengetahui perubahan iklim pada

kurun waktu yang sangat panjang. Suhu merupakan faktor penting untuk dapat

melihat terjadinya perubahan iklim. Salah satu cara mengukur suhu masa

lampau yaitu dengan menggunakan karang sebagai indikator yang merekam

perubahan suhu lingkungan disekitarnya. Berdasarkan latar belakang yang telah

diuraikan, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Berapakah kandungan Mg/Ca yang terkandung dalam karang

2. Bagaimana kandungan Mg/Ca dapat memproyeksikan suhu permukaan

laut

Page 16: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

4

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Rasio kandungan Mg/Ca yang terdapat dalam skeleton karang Porites

lutea

2. Kemampuan karang Porites lutea menjadi proksi suhu permukaan laut

berdasarkan rasio kandungan Mg/Ca.

1.4 Manfaat Penelitian

Isu mengenai perubahan iklim secara global yang sudah semakin sering

dibicarakan oleh publik. Terutama terjadi pada perubahan suhu yang semakin

bertambah tahun semakin meningkat suhunya. Untuk mempelajari perubahan

suhu yang semakin meningkat tersebut bisa kita gunakan karang sebagai bahan

alami yang merekam perubahan suhu dari kandungan Mg/Ca didalamnya

sebagai proxy suhu, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam

memberikan data dan informasi mengenai perubahan suhu di wilayah kajian.

Informasi yang didapatkan melalui penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai acuan dan juga pembanding untuk mendeteksi perubahan suhu pada

masa lalu di wilayah kajian yang lain sehingga menjadikan database perubahan

suhu masa lalu di wilayah kajian yang lain.

Page 17: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

5

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Paleoklimatologi

Paleoklimatologi adalah studi iklim yang terjadi sebelum periode

pengukuran dengan instrumen. Instrumen yang saat ini digunakan hanya

mencatat sebagian kecil dari rentang sejarah iklim bumi sehingga tidak

memberikan perspektif yang memadai untuk variasi dan evolusi iklim. Studi

fenomena alam merupakan dasar dari paleoklimatologi dalam mendapatkan data

historis iklim. Catatan yang lebih rinci tentang fluktuasi iklim masa lalu lebih dapat

diandalkan untuk mengindentifikasi penyebab dan mekanisme perubahan

variabilitas iklim. Jadi, data iklim bumi memberikan dasar untuk pengujian

hipotesis tentang penyebab perubahan iklim. Hanya ketika fluktuasi iklim masa

lalu dipahami akan mungkin untuk sepenuhnya mengantisipasi atau meramalkan

variasi iklim di masa depan (Bradley, 1999).

Studi Iklim masa lalu (paleoklimatologi) ditunjang dengan pemahamannya

terhadap jenis data yang tersedia dan metode yang digunakan dalam analisis

iklim masa lalu tersebut. Kemudian harus memahami kesulitan yang terkait

dengan setiap metode yang digunakan dan asumsi masing-masing metode.

Dengan proses seperti itu, maka mungkin untuk menganalisis baris bukti yang

berbeda menjadi Gambaran yang komprehensif tentang fluktuasi iklim, dan

menguji hipotesis tentang penyebab perubahan iklim. Pengambilan data paleo

dari sumber alami dapat berasal dari lingkar pohon (tree ring), inti es (ice core),

karang (coral), laut, sedimen, serbuk sari, dan lain-lain (NOAA, 2011).

Karang (coral) tumbuh merekam tentang informasi suhu dan komposisi

air yang terkandung sesuai dimana karang itu tinggal. Informasi tersebut terekam

dalam strukstur fisik dan unsur kimianya. Metode ini dikombinasikan dengan

Page 18: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

6

perbandingan tingkat pertumbuhan (10-20 mm/tahun), dan umur koloni karang

yang biasanya lebih dari 200 tahun sehingga metode ini dapat digunakan. Untuk

saat ini karang yang difokuskan untuk penelitian paleoklimatologi adalah karang

besar (berbentuk kubah) yang berasal dari genus Porites (Felis et al., 2004).

2.2 Terumbu Karang

Terumbu karang merupakan ekosistem yang khas terdapat di daerah

tropis. Ekosistem ini mempunyai produktivitas yang tinggi. Komponen biota

terpenting di suatu terumbu karang adalah hewan karang batu, hewan yang

tergolong ordo Scleractinia yang kerangkanya terbuat dari bahan kapur.

Ekosistem terumbu karang ditandai dengan perairan yang selalu hangat dan

jernih, produktif dan kaya CaCO3 (kapur). Terumbu karang juga merupakan

tempat hidup bagi berbagai biota laut tropis Iainnya sehingga terumbu karang

memiliki keanekaragaman jenis biota sangat tinggi dan sangat produktif,

keanekaragaman biota di terumbu karang dengan bentuk dan warna yang

beranekaragam pula menjadikan terumbu karang merupakan panorama di dasar

laut yang sangat indah (Suharsono, 2008).

Pembentukan terumbu karang merupakan proses yang lama dan

kompleks. Berkaitan dengan pembentukan terumbu, karang terbagi atas dua

kelompok yaitu karang yang membentuk terumbu (karang hermatipik) dan karang

yang tidak dapat membentuk terumbu (karang ahermatipik). Kelompok pertama

dalam prosesnya bersimbiosis dengan zooxhanthellae dan membutuhkan sinar

matahari untuk membentuk bangunan dari kapur yang kemudian dikenal reef

building coral, sedangkan kelompok kedua tidak dapat membentuk bangunan

kapur sehingga dikenal dengan non-reef building corals yang secara normal

hidupnya tidak tergantung pada sinar matahari (Veron, 1968). Menurut Dahuri

(2003), kemampuan menghasilkan terumbu ini disebabkan oleh adanya sel-sel

Page 19: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

7

tumbuhan yang bersimbiosis di dalam jaringan karang hermatipik yang

dinamakan zooxanthellae. Sel-sel yang merupaan sejenis algae tersebut hidup di

jaringan-jaringan polip karang, serta melakukan fotosintesa. Hasil sampingan dari

aktivitas fotosintesa tersebut adalah endapan kalsium karbonat (CaCO3), yang

struktur dan bentuk bangunannya khas.

2.3 Kalsifikasi Karang

Persepsi bahwa terumbu karang di bawah tekanan belum pernah terjadi

sebelumnya di seluruh dunia karena perubahan iklim agak diragukan, perubahan

di kualitas air dari limpasan terestrial dan eksploitasi berlebihan. Baru-baru ini,

penurunan pH pada lapisan permukaan air laut karena penyerapan

meningkatkan CO2 di atmosfer pengasaman laut disebut telah ditambahkan ke

daftar potensial ancaman terhadap terumbu karang, karena laboratorium studi

menunjukkan bahwa kalsifikasi karang menurun dengan menurunnya pH (3-6).

Kalsifikasi karang adalah aspek penting penentu dari kesehatan ekosistem

terumbu, karena puluhan ribu spesies terkait dengan terumbu tergantung pada

struktur kompleksitas yang disediakan oleh kerangka karang berkapur. Beberapa

penelitian telah mendokumentasikan secara global menurunnya tutupan karang

dan berkurangnya keanekaragaman karang. Namun, beberapa studi lapangan

harus sejauh diselidiki perubahan jangka panjang dalam fisiologi karang hidup

seperti yang ditunjukkan oleh karang proses mengeras menjadi kapur (De’ath et

al., 2009).

Laju pertumbuhan skeletal karang adalah hal utama penentu kesehatan

karang dan keberhasilan ekologinya. Pertumbuhan skeletal menentukan

kemampuan koloni karang untuk bersaing untuk ruang dan cahaya, dan

kemampuannya untuk memperbaiki kerusakan struktural yang disebabkan oleh

manusia, badai, grazers atau bioeroders. Koloni karang besar memiliki output

Page 20: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

8

reproduksi yang lebih besar dan keunggulan kompetitif atas koloni kecil.

Pertumbuhan karang atau skeletogenesis ditunjukkan oleh kalsifikasi, yang

proses dimana Ca2+ dan CO3 dua ion yang diperoleh dari air laut mengendap di

epitel calcioblastic polip karang untuk membentuk kristal dari mineral kalsium

karbonat aragonit (Langdon dan Atkinson, 2005). Laju pertumbuhan tahunan

dapat disimpulkan dari pola densitas band sebagai pedoman mempelajari

paleoklimatik. Laju pertumbuhan karang dapat merefleksikan parameter

lingkungan seperti suhu, nutrien, kecerahan dan input sedimen. Kecepatan

dalam pembentukan kalsium karbonat (kalsifikasi) karang dipengaruhi oleh

pertumbuhan linier dan densitas pada karang (Felis et al., 2004). Menurut

Gattuso (1999), karbon inorganik terlarut digunakan karang untuk mendeposit

skeletal CaCO3 dan untuk fotosintesis bagi zooxanthella yang bersimbiosis dalam

karang. Reaksi kimia kalsifikasi pada skeleton karang selama tumbuh yaitu

Ca2++ 2HCO3 -> CaCO3 + CO2 + H2O.

Menurut Lough dan Barnes (1997), tingkat kalsifikasi merupakan

produk dari laju pertumbuhan dan rata-rata densitas kemudian skeleton yang

terdeposit dan membentuk suatu perpanjangan atau pertumbuhan.mereka

menemukan sedikit peningkatan kalsifikasi yang diartikan sebagai peningkatan

suhu permukaan laut tahunan. tingkat kalsifikasi tahunan lebih kuat berkorelasi

dengan variasi suhu permukaan lautdibandingkan dengan tingkat ekstensi

tahunan.

Pertambahan suhu yang diiringi dengan meningkat CO2 juga akan

memberikan efek secara global pada pertumbuhan karang, sehingga prediksi

perubahan iklim masa depan pada terumbu karang harus mempertimbangkan

efek suhu dan tingkat penyerapan CO2. Hal itu memungkinkan pada karang

masif Porites Sp., karena terdapat korelasi positif antara kalsifikasi dan

Page 21: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

9

temperatur. Pada jenis karang yang berbeda dapat memberikan respon yang

berbeda (Marubini et al., 2001).

Dalam penelitian terdahulu karang yang digunakan dalam analisa

perubahan lingkungan seperti suhu permukaan laut adalah karang jenis Porites,

dilihat berdasarkan kandungan geokimia pada karang dan analisis pertumbuhan

tahunannya.

2.4 Magnesium

Menurut Moss (1993), ion utama yang terlarut dalam jumlah banyak di

perairan yaitu kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), natrium (Na+), kalium (K+), klor

(Cl-), bikarbonat (HCO3-) dan sulfat (SO4

2-). Magnesium (Mg) adalah logam alkali

tanah yang cukup berlimpah pada perairan alami. Magnesium merupakan

penyusun utama kesadahan bersama dengan kalsium. Garam-garam

magnesium bersifat mudah larut dan cenderung bertahan sebagai larutan

meskipun garam-garam kalsium telah mengalami presipitasi.

Konsentrasi Magnesium (Mg) dalam air laut mencapai 1300 ppm. Unsur

yang terutama ada dalam air laut yaitu Mg2+ (89.9%), SO4 - (8.9%), HCO3 -

(0.6%) and CO3 - (0.3%) (Hanor, 1969; Schifano, 1982). Magnesium (Mg) juga

menunjukkan korelasi dengan salinitas namun angkanya kecil (Schifano, 1982).

Magnesium telah tinggal hampir selama 13 juta tahun dalam air laut Broecker

and Peng (1982), sehingga mengindikasikan bahwa magnesium menunjukkan

stabilitas jangka panjang untuk paleorekonstruksi.

Magnesium bersifat lebih mudah larut daripada kalsium sehingga jarang

mengalami presipitasi. Magnesium karbonat dan magnesium hidroksida

mengalami presipitasi pada pH > 10 (Effendi, 2003).

Page 22: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

10

2.5 Magnesium dalam Karbonat

Inkorporasi magnesium terhadap karbon telah dipelajari secara luas

karena pengaruhnya dalam menghasilkan berbagai macam bentuk karbonat

(kalsit, aragonite, HI-Mg kalsit) dalam membedakan konsentrasi Mg. Konsentrasi

Mg mayoritas didapati dalam bentuk aragonite pada air laut (Katz, 1973; Folk,

1974; Berner, 1975; Lahann, 1978; Oomori et al., 1987). Mekanisme

penggabungan Mg2+ dalam kerangka karang belum mapan (Katz, 1973; Oomori

et al., 1987) dan mungkin lokasi Mg2+ di karang adalah kurang terikat dalam

kristal kisi aragonite, terikat ke situs logam senyawa organik atau diserap ke

permukaan kristal (Amiel et al., 1973a; Walls et al., 1977).

Studi yang dilakukan oleh Kinsman (1970) menunjukkan bahwa

magnesium diinkorpoasi kedalam crystal lattice dalam bentuk argonit cair

inorganic namun hal ini tidak dapat secara kuat dibuktikan. Bukti tidak langsung

menunjukkan bahwa berdasarkan pembersihan dan pelepasan mengindikasikan

bahwa Mg terserap dan bahan organic berada dalam porsi yang kecil

dibandingkan dengan Mg2- yang ada pada lattice karena kehilangan senyawa

selama prosedur – prosedur tersebut (Delaney et al., 1996; Mitsuguchi et al,

1996). Hal ini sesuai dengan Amiel et al. (1973a) bahwa 70-80 % Mg berada

pada fase mineral.

2.5 Suhu Permukaan Laut

Suhu Permukaan Laut (SPL) merupakan salah satu parameter

oseanografi yang penting. Laut tropis berperan penting dalam distribusi panas

dan kadar air di atmosfer hal itu ditunjukkan oleh suhu air laut. Sangat penting

memahami struktur variabilitas suhu permukaan laut pada laut tropis karena

secara akurat dapat memprediksi perubahan iklim di masa depan. Karang adalah

Page 23: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

11

salah satu proksi yang dapat memberikan cakupan spasial dan waktu yang

cukup lama (Fallon, 2001).

Seiring dengan adanya isu perubahan iklim yang ditandai dengan

peningkatan suhu global, maka SPL disinyalir juga berubah (Habibie dan Nuraini,

2014). Menurut Carton et al (1996) beberapa proses yang berpotensi dapat

menimbulkan variabilitas SPL meliputi perubahan dalam pembentukan awan,

penguapan, efek angin lokal, perubahan transport panas pada inter dan

intrahemisfer. Efek variasi dari kehilangan panas laten dari permukaan laut

merupakan mekanisme yang penting dalam perubahan SPL.

Pemanasan Global atau Global Warming adalah suatu istilah yang

menunjukkan pada peningkatan suhu rata-rata di atas permukaan bumi. Suhu

udara rata-rata permukaan bumi meningkat sekitar 0,74°C dalam 100 tahun

terakhir. Banyak ahli memperkirakan bahwa suhu rata-rata akan naik bertambah

dari 1,4°C sampai dengan 5,8°C sampai tahun 2100. Sedangkan

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memprediksi bahwa suhu

global cenderung meningkat sebesar 1,1°C sampai 6,4°C dalam 90 tahun ke

depan (IPCC, 2007).

Keterbatasan alat pengukur suhu muka laut yang hanya mampu

menyediakan informasi iklim sampai puluhan tahun lampau. Scleractinian coral

yang dapat dijumpai hampir diseluruh wilayah perairan dangkal diketahui mampu

menyediakan informasi iklim sampai ratusan tahun lampau, sehingga merupakan

alat yang sangat menjanjikan untuk studi iklim masa lampau (Cahyarini, 2006).

2.6 ICP-OES

ICP-OES (Inductively Coupled Plasma – Optic Emission Spectrometer)

merupakan alat yang digunakan dalam menganalisa unsur-unsur logam yang

terkandung pada suatua bahan. Bahan yang dianalisa harus bersifat larutan

Page 24: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

12

yang homogen. Alat ini dapat menganalisa sekitar 50 unsur. Prinsip umum pada

pengukuran ini adalah mengukur intensitas energi/radiasi yang dipancarkan oleh

unsur-unsur yang mengalami perubahan tingkat energi atom (eksitasi atau

ionisasi) (Operation manual ICP-OES, 1989).

Larutan sampel diambil menggunakan auto sampler dan dialirkan melalui

pipa kapiler polietilen ke. Nebulizer merubah larutan sampel menjadi aerosol

/plasma yang kemudian diinjeksikan ke ICP. Pada temperatur plasma (sekitar

6.000 sampai dengan 8.0000C), sampel-sampel akan teratomisasi dan

tereksitasi. Atom yang tereksitasi akan kembali ke keadaan awal (ground state)

sambil memancarkan sinar radiasi. Sinar radiasi ini didispersi oleh komponen

optik. Sinar yang terdispersi, secara berurutan muncul pada masing-masing

panjang gelombang unsur dan dirubah dalam bentuk sinyal listrik yang besarnya

sebanding dengan sinar yang dipanca rkan oleh besarnya konsentrasi unsur.

Sinyal listrik ini kemudian diproses oleh sistem pengolah data. Adapun skema

kerja dari alat ICP- OES itu sendiri dijelaskan pada (Gambar 1).

Gambar 1. Skema Kerja ICP-OES

Page 25: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

13

3. METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Mei 2015 di Perairan Kondang

Merak, Kabupaten Malang untuk pengambilan sampel karang Porites lutea. Titik

lokasi penelitian berada pada -8o39’7” Lintang Selatan dan 112o51’9”. Analisis

kandungan Magnesium (Mg) dan Calcium (Ca) di Laboratorium Kelautan, Bidang

Industri dan Lingkungan, Pengujian Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi

(BATAN), Pasar Jumat, Jakarta Selatan dilakukan pada Bulan Agustus sampai

dengan Oktober. Sampel karang yang diambil dianggap dapat mewakili dan

kemudian dapat dianalisis kandungan Mg/Ca dalam karang dan hubungannya

dengan suhu permukaan laut pada masa lampau (Gambar 2).

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

Page 26: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

14

3.2 Prosedur Kerja Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada penelitian

Watanabe (2001) dan Mitsuguchi (1996). Mitsughuci (1996) menjelaskan bahwa

suhu laut tropis merupakan satu dari kunci dalam paleoklimatik analisis. Porites

lutea merupakan salah satu bahan alam untuk melakukan analisis paleoklimatik.

Unsur kimia yang terkandung dalam kerangka Porites lutea salah satunya

Magnesium (Mg) dianggap menjadi proyeksi suhu permukaan laut.

Hal pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengumpulan data

berupa penentuan jenis karang yang digunakan, analisis umur karang

berdasarkan pita tahunan karang, menguji dan menghitung rasio kandungan

Mg/Ca, pengumpulan data suhu permukaan laut, serta pengolahan data rasio

kandungan Mg/Ca dalam karang dengan suhu permukaan laut. Berikut

merupakan diagram alir penelitian yang akan dilakukan (Gambar 3).

Page 27: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

15

Gambar 3. Diagram Penelitian

Pengujian kandungan Mg/Ca dengan ICP- OES Analisis rasio Mg/Ca

Pengolahan Data

Hasil

Uji sampel Laboratorium Kelautan, Bidang Industri dan Lingkungan, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN,

Pasar Jumat

Penyinaran Sinar-X

Pengambilan sampel diambil satu koloni dan

dibelah

Persiapan sampel (pengeringan, penggerusan, penimbangan dan pelarutan)

Suhu Permukaan

Laut (data

sekunder)

Survei lokasi

Studi Pustaka

Studi Pendahuluan

Pengumpulan Data

Mencari karang Porites lutea

dan penentuan titik sampel

Page 28: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

16

3.3 Alat dan Bahan Penelitian

3.3.1 Alat Penelitian

Alat yang digunakan pada penelitian ini antara lain:

Tabel 1. Alat-alat Penelitian

No Alat Kegunaan Spesifikasi

1 Laptop Pengolahan data dan

pengerjaan proposal

Asus 1225 B

2 Mesin millingCNC

(Computer

Numerical Control

Untuk sub-sampling

sampel karang

3 X-Ray Untuk melihat struktur

tulang koral tersebut, dan

perlapisan pertumbuhan

tahunan koral

Acoma X-Ray 500 mA

4

GPS

Menentukan titik

koordinat pengambilan

sampel karang

Garmin

5

Vortex Mixer

Untuk menghomogenkan

sampel karang dengan

larutan asam

WiseMix VM-10

6

Ultrasonic Bath

Membersihkan sampel

karang

Jeken

7

Oven

Mengeringkan sampel

karang

Memmert suhu 30-200oC

8 ICP-OES

(Inductively

Coupled Plasma-

Optic Emmission

Spectroscopy)

Menghitung kandungan

Mg (magnesium) dan Ca

(calcium) dalam karang

Thermo scientific iCAP

7400 Series

9 Kamera digital Mendokumentasikan

kegiatan penelitian

Nikon Coolpix

Page 29: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

17

No Alat Kegunaan Spesifikasi

10 Diamond shaw/

pemotong keramik

Memotong sampel

menjadi bentuk

lempengan

Ketebalan 1 mm

11

Timbangan digital

mikro (micro

balance)

Menimbang sampel

karang yang telah

dimilling

Sartorius, kapasitas 6,1

g, ketelitian 0,000001 g

12

Mata bor diamond

1 mm

Milling sampel karang

setiap 1 mm

Ketebalan 1 mm

13

Mata bor gerigi 5

mm

Menghaluskan sisi

karang yang akan

digerus

Ketebalan 5 mm

14

Micropipet 100-

1000 µl

Untuk mengambil larutan

HNO3 25 %

Ecopipette 100-1000µl

15

16

Micropipet 1-5 ml

Micropipet 1-10 ml

Untuk mengambil bidest

1-5 ml

Untuk mengambil bidest

lebih dari 5 ml

Thermo Scientific

Thermo Scientific

A. Software Pengolahan Data

1 Microsoft Office

Excel 2013

Membantu pengolahan

data kandungan Mg/Ca

dan suhu permukaan laut

2

Mach3 Mill

Memprogram gerak dari

milling machine

Compatible dengan

windows XP

Page 30: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

18

No Alat Kegunaan Spesifikasi

3 Microsoft Office

Word 2013

Membuat laporan

4 ArcMap GIS 9.3 Membantu membuat peta

5

Google Earth

Membantu mendapatkan

peta dasar

6

Seadas 7.3.2

Mengkonversi data citra

satelit menjadi data angka

8

Qtegra

Untuk mengatur jalannya

running sampel pada ICP-

OES

3.3.2 Bahan Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain:

Tabel 2. Bahan-bahan Penelitian

No Bahan Kegunaan Spesifikasi

1 Karang Sebagai sampel

penelitian

Porites lutea

2 Bidest Untuk membersihkan

sample setelah di bor

dan pelarut sampel

Milli-Q

Page 31: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

19

3 HNO3 25 % Melarutkan sampel

karang

Merck

4 Argon dan

Nitrogen

Sebagai bahan bakar

ICP-OES

Ultra High Pure (UHP)

5

6

7

Chlorine

Data citra

satelit Aqua

Modis bulanan

5 Larutan

Standart

Memutihkan karang

dan menghilangkan

jaringan di dalamnya

Mendapatkan data

suhu permukaan laut

bulanan

Sebagai larutan

pembanding untuk

kuantitatif ketika diukur

dengan ICP-OES

Level 3 bulanan 11µ night time

resolusi 4 km

STD1 Ca 5 ppm; Sr 0,1ppm;

Mg 0,01 ppm; Ba 0,1 ppb; Mn

0,01 ppb

STD2 Ca 10 ppm; Sr 0,2ppm;

Mg 0,03 ppm; Ba 0,3 ppb; Mn

0,03 ppb

STD3 Ca 20 ppm; Sr 0,4ppm;

Mg 0,05 ppm; Ba 0,5 ppb; Mn

0,05 ppb

STD4 Ca 30 ppm; Sr 0,6ppm;

Mg 0,08 ppm; Ba 0,8 ppb; Mn

0,08 ppb

Page 32: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

20

8

Jcp-1 (Japan

Coral Porites)

Sebagai kontrol

metode yang

digunakan

STD5 Ca 40 ppm; Sr 0,8ppm;

Mg 0,1 ppm; Ba 1 ppb; Mn 0,1

ppb

CRM (Certified References

Materials)

3.4. Penentuan Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Perairan Kondang Merak, Malang Selatan.

Penentuan Perairan Kondang Merak sebagai lokasi penelitian karena perairan

ini langsung menghadap ke lautan lepas yaitu Samudera Hindia, sehingga

sirkulasi air laut terus berlangsung dan untuk menghindari kontaminasi dampak

dari daratan. Sehingga diasumsikan sampel karang merekam suhu permukaan

laut melalui rasio Mg/Ca dengan baik. Kondang merak juga memiliki sebaran

karang Porites lutea yang cukup banyak.

3.5 Pengambilan Sampel Karang Porites lutea

Pengambilan sampel karang berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Kriterianya yaitu sampel karang berkondisi baik dan memiliki diameter 30-50 cm

Sampel karang diambil di Perairan Kondang Merak, Malang Selatan memiliki

diameter antara 13 cm hingga 30 cm. Sampel karang diambil sesuai dengan

kriteria yang telah dimiliki. Sampel karang yang diambil dianggap dapat mewakili

dan kemudian dapat dianalisis kandungan Mg/Ca dalam karang dan korelasinya

dengan suhu permukaan laut pada beberapa tahun kebelakang sesuai umur

sampel.

Sampel yang akan dianalisis yaitu karang keras jenis Porites. Karang

Porites sp termasuk dalam koral scleractinian masif yang sering digunakan untuk

Page 33: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

21

studi iklim purba, karena penyebarannya yang sangat luas dan hampir dijumpai

di seluruh perairan dangkal di permukaan bumi. Koral, dalam pertumbuhannya,

membentuk lapisan yang dapat menunjukkan kronologi (urut-urutan waktu)

seperti halnya lingkaran tahunan dalam pohon, dan mampu tumbuh dengan

jangka waktu sampai ribuan tahun. Dalam pertumbuhannya, koral juga

membentuk unsur-unsur kimia yang dapat berfungsi sebagai informasi suhu

permukaan laut, curah hujan, dan perubahan lingkungan lainnya (Gagan et al.,

1998; Linsley et al., 2000; Pfeiffer et al., 2004).

3.6 Proses Bleaching

Sampel yang telah di ambil disimpan pada box sterofoam berisi air laut,

yang bertujuan agar tidak merusak polip selama perjalanan menuju ke

laboratorium. Sampel karang kemudian dipindahkan ke dalam ember berisi

larutan klorin untuk proses bleaching dengan posisi polip yang utuh dan di

hadapkan ke atas agar tidak merusak polip karang. Sampel kemudian direndam

dalam larutan klorin selama ± 1 minggu agar didapatkan hasil karang yang

sangat putih (bleaching yang sempurna), kemudian sampel dikeringkan dengan

dijemur dibawah sinar matahari hingga kering. Proses bleaching bertujuan untuk

menghilangkan jaringan yang masih menempel sehingga hanya menyisakan zat

kapurnya saja atau CaCO3 yang digunakan untuk penyinaran sinar-X.

3.7 Radiografi Sinar-X

Metode retrospective merupakan cara menganalisis dengan teknik

radiometri (menggunakan sinar-X atau ultra violet) untuk membaca pola-pola

pertumbuhan tahunan yang terekam pada bagian epiteka dari rangka karang.

Garis pertumbuhan yang terekam pada rangka karang tersebut akan

memperlihatkan pola yang berbeda menurut musim (Buddemeier dan Kinzie,

1975). Sampel selanjutnya dipotong secara melintang sejajar pola pertumbuhan

Page 34: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

22

dengan titik axial growth menggunakan gerinda sehingga dihasilkan lempengan

dengan ketebalan sekitar 1 cm. Lempengan karang tersebut kemudian dipapar

dengan sinar-X di laboraturium medis “HIGINA” Malang untuk mengetahui umur,

arah dan laju pertumbuhannya. Sinar X merupakan gelombang elektromagnet

yang memiliki panjang gelombang antara 10-11 dan 10-8 . Bila sinar-X dilewatkan

pada sebuah objek,maka sebagian radiasi yang ada akan diteruskan sehingga

citra objek dapat terekam pada film (Arman et al., 2013). Lempengan karang

dipapar sinar-X dengan kekuatan 3,2 mAs pada kisaran 56kV dan 200 mA. Jarak

spesimen ke sumber film kurang lebih 100 cm.

3.8 Analisa Umur Karang

Analisa umur atau laju pertumbuhan Porites lutea tersebut diambil secara

vertikal dari pola pertumbuhannya untuk setiap specimen, dimana lingkar tahun

paling atas sebagai tahun yang paling muda. Data diperoleh dengan mengambil

dua garis secara vertikal dari titik pertumbuhan ke ujung pertumbuhan. Dalam

satu tahun terdapat warna gelap dan terang yang menunjukkan dalam satu tahun

terdapat dua musim yang mempengaruhi pertumbuhan. Warna hitam

menunjukkan pertumbuhan karang ketika musim hujan sehingga dimana

intensitas cahaya berkurang sehingga laju kalsifikasi berkurang dan densitas

kapur yang terbentuk tinggi (high density/ HD). Sebaliknya warna terang

menunjukkan pertumbuhan karang pada saat musim panas atau kemarau

dimana intensitas cahaya matahari cukup tinggi sehingga, laju kalsifikasi cukup

tinggi dan densitas kapur yang dibentuk rendah (low density/LD) (Lough and

Barnes,1992).

Analisa umur atau laju pertumbuhan pada penelitian ini berdasarkan hasil

foto rontgen sampel karang Porites lutea di Perairan Kondang Merak. Foto hasil

rontgen juga digunakan untuk melihat Direction Growth sampel yang digunakan

Page 35: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

23

untuk preparasi lanjutan sebagai langkah selanjutnya yaitu adalah preparasi

sampel.

3.9 Preparasi Sampel

Preparasi sampel dilakukan untuk mempersiapkan sampel sampai siap

untuk dilakukan analisis kandungan Mg/Ca menggunakan ICP-OES, preparasi

mengacu pada metode yang dilakukan Watanabe (2001). Preparasi sampel yang

dilakukan meliputi pemilihan arah pertumbuhan, pemotongan sampel,

pembersihan sampel, milling sampel menjadi sub-sampel, penimbangan sub-

sampel, pelarutan sampel dengan perlakuan kimia,dan diukur menggunakan

ICP-OES. Seluruh penyiapan dan pengukuran ini dilakukan di Laboratorium

Kelautan, Bidang Industri dan Lingkungan, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi,

BATAN, Pasar Jumat.

3.9.1 Pemilihan Direction Growth

Pemilihan Direction Growth dilakukan untuk menentukan titik atau bagian

dari sampel karang yang akan dilakukan analisis kandungan Mg dan Ca dalam

kaitannya sebagai proksi suhu permukaan laut. Direction Growth sampel karang

dilihat pada hasil Sinar-X yang telah dilakukan sebelumnya, lalu berikan garis

sebagai pedoman untuk mempermudah dalam pemotongan karang.

Foto X-ray dapat melihat sumbu pertumbuhannya. Berdasarkan hasil X-

ray, koral dapat ditentukan transek dalam pengambilan percontoh bubuk koral

untuk analisis Sr/Ca, yaitu harus dilakukan sepanjang sumbu pertumbuhannya

(Cahyarini et al., 2009).

3.9.2 Pemotongan Sampel Karang

Pemotongan sampel karang dilakukan berdasarkan dari hasil penentuan

Direction Growth sebelumnya. Pemotongan sampel karang dengan

menggunakan mini gerinda. Mini gerinda menggunakan diamond shaw dengan

Page 36: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

24

diameter 3 cm. Pemotongan sampel karang berdasarkan direction growth terbagi

menjadi 3 potong bagian. Lalu diberikan nama sampel KMS1, KMS2 dan KMS 3

(Gambar 4). Dari setiap perpotongan tersebut menghilangkan 1 sub-sampel

(1mm), karena tebal diamond shaw (Gambar 5) yang digunakan adalah 1mm.

Gambar 4. Tiga Bagian Pemotongan Sampel Karang

Gambar 5. Diamond Shaw untuk Memotong Karang

3.9.3 Pembersihan Sampel

Pembersihan sampel ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang

menempel di sampel karang. Tiga bagian sampel yang telah dipotong tersebut di

bersihkan dengan menggunakan ultrasonic bath dengan larutan bidest sebagai

larutan yang merendam sampel karang tersebut. Sampel dibersihkan dengan

Page 37: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

25

ultrasonic bath selama 30 menit. Kemudian dimasukkan kedalam oven pengering

khusus karang dengan suhu 60oC. Proses pengeringan sampel di oven

membutuhkan waktu selama 7 untuk mendapatkan sampel yang benar-benar

kering.

3.9.4 Proses Milling Sampel

Milling sampel karang dilakukan dengan menggunakan Milling Machine

dapat dilihat pada (Gambar 6).

Gambar 6. Milling Machine

Proses Milling bertujuan untuk mendapatkan sub-sampel setiap 1 mm

sebagai resolusi bulanan. Dalam menjalankan Milling machine menggunakan

software yaitu Match3mill. Match3mill adalah software yang dikonfigurasi kan

dengan Match3mill untuk mengatur feed rate (F), Spindle speed, dan pergerakan

meja milling machine. Software Match3mill dapat dilihat pada (Gambar 7).

Kemudian dibuat formula untuk yang mengatur berapa feed rate (F) dan

pergerakan dari meja milling machine untuk mendapatkan sub-sampel yang

presisi 1mm. Formula yang telah dibuat kemudian dijalankan pada milling

machine. Formula dapat dilihat pada (Gambar 8).

Page 38: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

26

Sub-sampel yang telah dipotong menjadi 3 bagian dihaluskan pada sisi

yang akan digerus menggunakan mata bor dengan ketebalan 5 mm (Gambar 9).

Sub-sampel yang telah dihaluskan kemudian dibentuk seperti bentuk (L), bagian

horisontal yang akan digerus dan diambil setiap 1 mm diilustrasikan bentuk pada

(Gambar 10). Setelah dihaluskan dan dibentuk (L) (Gambar 11) gerus dengan

menggunakan mata bor diamond 1 mm pada setiap 1 mm dari top koral.

Gambar 7. Software Match3mill

Gambar 8. Formula untuk Menjalankan Milling Machine

Page 39: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

27

Proses menjalankan milling machine dibutuhkan botol vial kecil untuk

menampung setiap sub-sampel yang digerus atau dimilling. Pada saat milling

sampel KMS1 patah pada 3 mm terakhir, kemudian milling KMS2 patah pada 4

mm terakhir. KMS1 mendapatkan 47 subsampel, KMS2 mendapatkan 18

subsampel dan KMS3 mendapatkan 46 subsampel.

Gambar 9. Mata Bor 5 mm

Gambar 10. Mata Bor 1 mm

Gambar 11. Ilustrasi Penggerusan Sampel

3.9.5 Penimbangan Sampel

Sub-sampel yang telah ditampung dalam botol vial kecil, kemudian

ditimbang dengan menggunakan timbangan digital SARTORIUS. Timbangan

digital SARTORIUS ini memiliki ketelitian 0,000001 g dan kapasitas maksimal 6,1

g. Setiap sub-sampel ditimbang dengan berat antara 300µg-350µg. Setelah

Page 40: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

28

ditimbang sub-sampel dicatat beratnya kemudian dimasukkan kedalam botol vial

14 ml. Timbangan digital SARTORIUS dapat dilihat pada (Gambar 12). Hasil

timbangan yang dicatat kemudian diurutkan dalam Ms.Excel dari paling berat ke

paling ringan kemudian dimasukkan perhitungan untuk mencari kebutuhan

larutan bidest yang dimasukkan sesuai dengan berat hasil penimbangan.

Gambar 12. Timbangan Digital SARTORIUS

3.9.6 Pelarutan Sampel

Pelarutan sampel bertujuan untuk melarutkan sub-sampel yang masih

berbentuk butiran hingga tercampur menjadi sub-sampel yang terlarut. Larutan

yang digunakan adalah larutan bidest dengan HNO3 25%. Larutan HNO3 25%

digunakan sebagai pelarutan karena merupakan larutan asam kuat. Pelarutan

sampel langkah pertama ditambahkan 2ml larutan bidest pada setiap botol vial

yang berisis sub-sampel yang telah ditimbang. Kemudian disentrifuge selama 10

menit dengan kecepatan putaran 3000 rpm. Setelah itu diambil lalu dibuang 1,8

ml larutan bidest dari setiap botol vial, larutan diambil dari permukaan paling

atas. Lalu diberi HNO3 25 % sebanyak 240µl. Terakhir tambahkan larutan bidest

Page 41: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

29

sesuai dengan perhitungan kebutuhan larutan bidest yang disesuaikan dengan

hasil berat timbang.

3.10 Analisis Kandungan Mg/Ca dengan ICP-OES

Sub-sampel yang dianalisis mulai dari sub-sampel KMS1-12 atau 12 mm

dari top koral, karena pada 1-11 mm dari top koral masih berbentuk jaringan

belum berbentuk skeleton sehingga tidak digunakan. Sub-sampel yang akan

dianalisis kandungan Mg/Canya dengan alat ICP-OES (Gambar 13) sebelumnya

di vortex terlebih dahulu sehingga homogen. ICP-OES terkonfigurasi dengan

software QTEGRA untuk menjalankan analisisnya. Pada software Qtegra kita

harus membuat LabBook terlebih dahulu yang berisi tabel jumlah sampel dan

nama sampel yang akan dianalisis, kemudian pilih unsur. Unsur yang digunakan

yaitu Mg dan Ca. Dalam setiap unsur itu ada beberapa panjang gelombang yang

digunakan untuk mendeteksi kandungan. Setiap panjang gelombang memiliki

hasil yang berbeda beda, oleh karena itu kita pakai semua panjang gelombang

untuk analisis. Lalu pilih panjang gelombang yang memiliki regresi mendekati 1.

Dalam running sub-sampel dengan menggunakan ICP-OES, selain sub-

sampel sebelumnya dibutuhkan larutan standar dengan konsentrasi yang

berbeda, konsentrasi larutan standar dapat dilihat pada (Tabel 3). Larutan

standar disini berfungsi sebagai larutan kontrol untuk melihat apakah sub-sampel

yang di running bisa digunakan hasilnya atau tidak. Dilihat dengan

membandingkan antara hasil sub-sampel dengan hasil larutan standar.

Disisipkan JCP (Japan Coral Porites) yang merupakan Certified References

Materials, ada 5 JCP yang disisipkan diantara 100 sub-sampel yang telah

dimilling. JCP digunakan sebagai kontrol metode yang kita gunakan.

Page 42: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

30

Pada tahap pengukuran dengan ICP-OES , kondisi operasional alat ICP-

OES adalah :

a. Bahan bakar : Argon

b. Jenis detektor : Segmented-array charge-couple-device detector (SCD)

c. Plasma flow : 12 Liter/menit

d. Nebulizer flow : 0,5 Liter/menit

e. RF Power : 1150 watt

f. Pump : 1,5 ml/menit

Tabel 3. Konsentrasi Ca, Sr, Mg, Ba dan Mn untuk Larutan Standar

Gambar 13. ICP-OES

Standarts Ca (ppm) Sr(ppm) Mg(ppm) Ba(ppb) Mn(ppb)

BLK 0 0 0 0 0

STD1 5 0,1 0,01 0,1 0,01

STD2 10 0,2 0,03 0,3 0,03

STD3 20 0,4 0,05 0,5 0,05

STD4 30 0,6 0,08 0,8 0,008

STD5 40 0,8 0,1 1 0,1

Page 43: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

31

3.11 Pengambilan Data Suhu Permukaan Laut

Pengambilan data suhu permukaan laut diambil dari citra satelit Aqua

Modis Level 3. Data suhu permukaan laut Aqua Modis Level 3 dapat diperoleh

dari website http://oceancolor.gsfc.nasa.gov/cgi/l3. Data yang kita gunakan

adalah dataset monthly dengan resolusi 4km. Data citra satelit yang telah

didapatkan kemudian dilakukan pengolahan didalam software Seadas 7.3.2

untuk mengkonversi data citra satelit yang berupa pixel data menjadi data angka

yang kemudian dimasukkan kedalam microsoft excel sebagai data angka.

MODIS, Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer adalah salah

satu instrument utama yang dibawa Earth Observing System (EOS) Terra

satellite. MODIS digunakan untuk mengamati, meneliti dan menganalisa lahan,

lautan, atmosfir bumi dan interaksi di dalamnya. MODIS memiliki dua satelit yang

berbeda yaitu satelit Aqua (citranya disebut dengan Aqua MODIS) dan satelit

Terra (citranya disebut dengan Terra MODIS). MODIS mengamati seluruh

permukaan bumi setiap 1-2 hari dengan lebar view/tampilan (lebih 2300 km)

menyediakan citra radiasi matahari yang direfleksikan pada siang hari dan emisi

termal siang/malam diseluruh penjuru bumi. Resolusi spasial MODIS berkisar

dari 250-1000 dan memiliki 36 band/saluran. Citra Aqua MODIS dapat di

gunakan untuk penelitian kelautan seperti distribusi klorofil-a di permukaan laut

dan suhu permukaan laut, sementara citra Terra MODIS digunakan untuk

penelitaan perubahan tutupan lahan serta suhu permukaan lahan. Data

perekaman satelit tersedia mulai 4 Juli 2002 sampai sekarang (Oceancolor,

2016). Analisis bertujuan sebagai data pendukung untuk dikorelasikan dengan

data rasio Mg/Ca.

Page 44: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

32

3.12 Data Analsis Rasio Kandungan Mg/Ca dan Suhu Permukaan Laut

Data proksi geokimia karang dan data SPL dilakukan analisa statistik

standar untuk data berturutan (timeseries), analisa yang digunakan simulasi

montecarlo (montecarlo simulation) untuk membangun data sampel acak

(random sample) berdasarkan dari beberapa distribusi yang diketahui dari hasil

data numeris hasil pengukuran. Dalam studi geokimia karang untuk

rekonstuksiiklim digunakan pendekatan regresi linier untuk melihat hubungan

antara proksi dengan data model maupun pengukuran (Cahyarini et al., 2008).

Page 45: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

33

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.1.1 Kondisi Umum Perairan Kondang Merak

Pantai Kondang Merak adalah salah satu Perairan di pesisir selatan yang

terletak di Desa Sumberbening, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Jawa

Timur dan terletak diantara 8°23’50,56” LS; 112°31’06,89” BT. Pantai ini

dinamakan Kondang Merak karena perairan ini memiliki kondang (muara yang

merupakan pertemuan air tawar dan laut). Garis perairan memiliki panjang ± 800

meter. Gelombang di Perairan Kondang Merak juga tidak terlalu besar karena

terpecah dengan keberadaan batu karang yang berjajar di radius sekitar 200

meter dari bibir perairan. Ada sekitar lima titik batu karang yang menjadi

pemecah ombak. Luas kawasan Pantai Kondang Merak diperkirakan sekitar

1.125 Ha serta memilki rataan terumbu atau reef flat pada kolom perairannya.

Pantai ini memiliki ekosistem terumbu karang, salah satu lifeform yang

mendominasi pada daerah rataan terumbu biasaya dari bentuk massive dan

submassive. Perairan ini langsung menghadap ke lautan lepas yaitu Samudera

Hindia, sehingga sirkulasi air laut terus berlangsung dan diasumsikan sampel

karang merekam suhu dengan kandungan Mg/Ca dengan baik.

Kondang Merak berada pada bagian selatan Jawa yang berhadapan

langsung dengan Samudera Hindia sehingga memiliki karakteristik perairan

dengan arus dan gelombang yang besar. Karakteristik perairan yang seperti itu

memberikan banyak nutrien dan oksigen terlarut secara relatif. Karang massif

mendominasi di perairan Kondang Merak. Karang Porites adalah salah satu jenis

karang yang paling mendominasi di perairan Kondang Merak, karena Porites

Page 46: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

34

dapat beradaptasi dengan pasang surut perairan dibandingkan dengan jenis

massif lainnya (Luthfi, 2016).

4.1.2 Hasil Pemaparan Radiografi Sinar-X

Pemaparan radiografi sinar-X pada sampel menghasilkan Gambar foto

negatif. Dari hasil pemaparan sampel tersebut terdapat beberapa informasi

mengenai pertumbuhan dan kondisi lingkungannya. Dari hasil pemaparan

radiografi sinar-X (Gambar 14) itu juga menginformasikan kita mengenai arah

pertumbuhan karangnya (direction growth).

Gambar 14. Hasil Pemaparan Radiografi Sinar-X dari Kondang Merak (KM3)

Karang melakukan proses kalsifikasi sehingga membentuk suatu

pelapisan. Setiap lapisan memiliki kandungan unsur yang berbeda. Untuk

mengetahui kandungan unsur yang terkandung tiap lapisan karang harus sesuai

dengan arah pertumbuhan (direction growth). Dari hasil foto negatif yang ada

ditentukan (direction growth) dapat dilihat pada (Gambar 15). Penentuan

Page 47: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

35

direction growth yang digunakan merupakan pedoman untuk mendapatkan sub-

sampel.

Gambar 15. Garis Direction Growth

Berdasarkan direction growth, karena direction growth tidak satu garis

lurus maka kita harus melakukan pemotongan. Setiap pemotongan

menghilangkan satu subsampel (1 mm), karena pemotongan menggunakan

diamond shaw dengan tebal 1 mm. Sehingga mengasilkan 3 bagian diberi nama

KMS1, KMS2 dan KMS3 dapat dilihat pada ilustrasi (Gambar 15). KMS1 memiliki

panjang 5,8 cm, KMS2 2,67 cm dan KMS3 5,31.

4.1.3 Running ICP-OES

Alat ICP-OES menganalisa dengan menggunakan panjang gelombang

dari unsur yang dipilih yaitu Mg dan Ca. Panjang gelombang yang digunakan

untuk unsur Mg adalah Mg285.213(118) untuk unsur Ca adalah Ca373.690(90).

Pemilihan panjang gelombang tersebut berdasarkan hasil R(regresi) dari tiap

panjang gelombang. Hasil regresi tersebut berdasarkan analisa yang dilakukan

oleh alat ICP-OES yang terlebih dahulu menganalisa larutan standar (Tabel 3)

sebagai kontrol dalam proses analisis. Panjang gelombang Mg285.213(118)

Page 48: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

36

memiliki nilai Regresi (R2) = 0.9547 (Gambar 16) sedangkan panjang gelombang

Ca373.690(90) memiliki nilai Regresi (R2) = 0.9999 (Gambar 17).

Gambar 16. Kurva Regresi Mg285.213 (118)

Gambar 17. Kurva Regresi Ca373.690(90)

Hasil running ICP-OES dalam satuan (ppm). Rasio kandungan Mg dan

Ca hasil ICP-OES dapat dilihat pada (Lampiran 1).

4.1.4 Rasio Kandungan Mg/Ca

Running sampel karang dengan menggunakan ICP-OES yang telah

mendapatkan hasil kandungan Mg dan Ca kemudian dirasiokan. Rasio

kandungan Mg/Ca dalam sampel karang nilai terkecil adalah 3,18 mmol/mol dan

Page 49: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

37

nilai tertinggi adalah 4,78 mmol/mol data rasio kandungan Mg/Ca dapat dilihat

pada (Lampiran 1). Digambarkan dalam grafik rasio kandungan Mg/Ca tersebut

dilihat fluktuasinya rasio dilihat pada (Gambar 18).

Gambar 18. Rasio Mg/Ca

Monsun menyebabkan variasi iklim musiman, sedangkan fenomena alam

lain seperti El Niño, La Niña, Osilasi Selatan dan Dipol Osean Hindia

menyebabkan variasi iklim non–musiman. Wilayah Indonesia dipengaruhi oleh

rezim sirkulasi ekuatorial dan monsunal dengan karakter yang berbeda. Rasio

antara jumlah curah hujan dalam monsun Asia (DJF) dan dalam monsun

Australia (JJA) lebih besar untuk tipe hujan monsunal dari pada untuk tipe hujan

ekuatorial (Bayong et al., 2008). Variasi musim di Indonesia terbagi menjadi

empat musim, yaitu Musim Barat pada Bulan Desember, Januari, dan Februari,

Musim Peralihan I pada Bulan Maret, April, dan Mei, Musim Timur pada Bulan

Juni, Juli, dan Agustus, serta Musim Peralihan II pada Bulan September,

Oktober, dan November. Berdasarkan variasi tersebut diperlihatkan pada

(Gambar 18), gradien berwarna kuning adalah Musim Barat, gradien merah

Musim Peralihan I, gradien hijau Musim Timur dan gradien berwarna biru Musim

3,13,33,53,73,94,14,34,54,74,9

DES

EMB

ER

AG

UST

US

AP

RIL

DES

EMB

ER

AG

UST

US

AP

RIL

DES

EMB

ER

AG

UST

US

AP

RIL

DES

EMB

ER

AG

UST

US

AP

RIL

DES

EMB

ER

AG

UST

US

AP

RIL

DES

EMB

ER

AG

UST

US

AP

RIL

DES

EMB

ER

AG

UST

US

AP

RIL

DES

EMB

ER

AG

UST

US

AP

RIL

DES

EMB

ER

AG

UST

US

AP

RIL

DES

EMB

ER

2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004

Mg/

Ca

(mm

ol/

mo

l)

Page 50: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

38

Peralihan II. Rasio Mg/Ca berdasarkan variasi musim membentuk suatu pola

cenderung menurun pada Musim Peralihan II kemudian naik pada Musim Barat.

4.1.5 Kisaran Umur Karang

Berdasarkan hasil rasio Mg/Ca dengan hasil foto sinar-X menunjukkan

bahwa umur karang dimulai dari awal proses milling adalah 9 tahun 1 bulan.

Pada Gambar ini menunjukkan bahwa gelap terang yang rapat yang terdapat

pada hasil foto sinar-X lemah untuk menjelaskan umur tahunan karang tersebut.

Berdasarkan kronologi hasil subsampling karang menunjukkan kisaran umur

karang dari bulan Desember 2013 sampai dengan Desember 2004. Pada

(Gambar 19) diperlihatkan bagaimana plot rasio Mg/Ca dengan hasil foto sinar-X

Gambar 19. Plot Rasio Mg/Ca dengan Hasil Foto Sinar-X

4.1.6 Suhu Permukaan Laut Perairan Kondang Merak

Variasi musim di Indonesia terbagi menjadi empat musim, yaitu Musim

Barat pada Bulan Desember, Januari, dan Februari, Musim Peralihan I pada

Bulan Maret, April, dan Mei, Musim Timur pada Bulan Juni, Juli, dan Agustus,

serta Musim Peralihan II pada bulan September, Oktober, dan November. Setiap

musim mempunyai karakteristik suhu permukaan laut yang berbeda karena

adanya variasi tekanan atmosfer dan kecepatan angin yang selalu berfluktuatif.

Angin dan tekanan atmosfer inilah yang berperan penting dalam variasi suhu

permukaan laut (Mulyana, 2002).

Suhu Permukaan Laut merupakan data sekunder suhu bulanan satelit

Aqua Modis yang diolah mulai dari Desember 2004 sampai Desember 2013,

menyesuaikan dengan umur sampel karang. Suhu tertinggi terjadi pada bulan

Maret 2010 atau Musim Peralihan I dengan suhu maksimum 30.71oC dan suhu

Page 51: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

39

terendah terjadi pada bulan September 2006 atau Musim Peralihan II dengan

suhu minimum 21.97 oC, dilihat pada (Lampiran 2).

Pada daerah tropis khususnya di Indonesia dipengaruhi oleh monsoon

yang ditimbulkan oleh adanya sel tekanan tinggi dan sel tekanan rendah di

benua Asia dan Australia secara bergantian. Pada musim dingin di belahan bumi

utara (BBU), yaitu pada bulan Desember, Januari, dan Februari, terdapat sel

tekanan tinggi di benua Asia sedangkan di belahan bumi selatan pada waktu

tersebut terjadi musim panas akibatnya terdapat sel tekanan rendah di benua

Australia. Karena adanya perbedaan tekanan di kedua benua tersebut maka

angin bertiup dari benua Asia menuju Australia. Selama periode ini di sebagian

besar wilayah Indonesia terutama di sebelah selatan khatulistiwa angin bertiup

dari barat ke timur yang praktis bersamaan dengan musim hujan dan sebaliknya

Salah satu penyebab perubahan curah hujan di Indonesia, termasuk juga di

sebagian besar belahan dunia adalah ENSO (El Nino -Southern Oscillation) atau

sering disebut El Nino (Mulyana, 2002). Data suhu permukaan laut tersebut kita

dapat kita liat naik turunnya suhu dalam kurun waktu Desember 2013 sampai

dengan November 2004 pada (Gambar 20).

Gambar 20. Grafik Suhu Permukaan Laut Desember 2013 - November 2004

21

24

27

30

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004

SPL

(oC

)

Page 52: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

40

4.1.7 Rasio Mg/Ca dengan Suhu Permukaan Laut

Hubungan suhu permukaan laut dengan Mg/Ca dilihat dalam grafik pada

(Gambar 21), memperlihatkan bahwa adanya korelasi yang antara Mg/Ca

dengan suhu permukaan laut. Korelasi yang baik tidak terdapat pada semua

tahun penelitian ini, korelasi yang baik terutama diperlihatkan pada tahun 2011,

2008, 2005 dan 2004.

Gambar 21. Grafik Rasio Mg/Ca- SPL

Pada tahun 2012, 2010 dan 2006 menunjukkan nilai rasio Mg/Ca

berbanding terbalik dengan suhu permukaan laut. Hal itu terjadi karena

kurangnya data pendukung suhu permukaan laut yang mempresentasikan suhu

lingkungan lokasi sampel karang diambil, karena data suhu yang diambil

merupakan data citra satelit yang memiliki luas cakupan empat kali empat

kilometer. Cakupan empat kali empat kilometer dapat mencakup daratan juga

tidak hanya titik lokasi pengambilan sampel.

4.1.8 Hasil Analisa Regresi

Analisa regresi bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana keterkaitan

atau kekuatan mempengaruhi antara suhu permukaan laut dan rasio Mg/Ca.

3,2

3,7

4,2

4,7

21

24

27

30

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

AG

U

AP

R

DES

2013 2012 2011 2010 2009 2008 2007 2006 2005 2004

Mg/

Ca

(mm

ol/

mo

l)

SP

L (

oC

)

SPL Mg/Ca

Page 53: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

41

Suhu permukaan laut menjadi variabel independen yang mempengaruhi

perubahan rasio Mg/Ca yang menjadi variabel dependen. Hasil regresi antara

dua variabel tersebut adalah 0,402 (Gambar 22), bernilai positif berarti kenaikan

suhu permukaan laut diikuti kenaikan rasio Mg/Ca. Nilai regresi 0,402

mengindikasikan bahwa suhu permukaan laut mempengaruhi perubahan rasio

Mg/Ca namun lemah atau tidak signifikan.

Gambar 22. Hasil Regresi

4.1.9 Perbandingan Dengan Penelitian Lain

Pada penelitian sebelumnya didapatkan hasil kalibrasi Mg/Ca – suhu

permukaan laut yang dapat dilihat pada (Tabel 4). Mg/Ca dan suhu permukaan

laut memiliki nilai R2 positif yang menunjukkan bahwa bertambahnya nilai suhu,

maka nilai kandungan Mg/Ca juga bertambah. Jika dibandingkan dengan

penelitian sebelumnya hasil kalibrasinya mendekati sama yang berarti metode

dan hasil dalam penelitian ini menjelaskan bahwa karang Porites lutea yang

diambil di perairan Kondang Merak, Kabupaten Malang dapat digunakan sebagai

proksi suhu permukaan laut dilingkungannya.

y = 0,0976x + 1,4367R² = 0,4022

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

21,00 23,00 25,00 27,00 29,00 31,00

Mg/

Ca

(mm

ol/

mo

l)

SPL (oC)

Page 54: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

42

Tabel 4. Kalibrasi Mg/Ca - Suhu Permukaan Laut Penelitian Lainnya

Perbandingan hasil slope kalibrasi pada penelitian ini dengan penelitian

sebelumnya, slope pada penelitian ini menunjukkan kemiringan yang mendekati

sama dilihat pada (Gambar 23). Berdasarkan hasil R2 penelitian lain berada pada

lintang tinggi atau subtropis, sehingga memiliki fluktuasi suhu dengan rentang

yang lebih tinggi. Perbedaan lintang itu juga memberikan grafik perubahan yang

jelas dibandingkan dengan perairan tropis karena hanya memiliki rentang suhu

yang rendah

Gambar 23. Slope Kalibrasi Penelitian Sebelumnya

Referensi Spesies karang Lokasi A b R2

Penelitian ini Porites lutea Kondang Merak 1,436 0,097 0,402

Wei et al. (2000) Porites lutea South Chinese

Sea 1,6 0,113 0,94

Yu et al. (2005) Porites lutea Leizou Pen 1,32 0,11 NA

Mitsuguchi et al.

(1996) Porites lutes Ishigaki Island 1,15 0,129 0,923

Fallon et al. (2001) Porites lutea Shirigai Bay 1,38 0,088 0,66

Page 55: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

43

4.2 Pembahasan

4.2.1 Kisaran Umur Porites lutea

Sampel karang Porites lutea dari perairan Kondang Merak dengan tinggi

karang 13 cm. Kisaran umur karang tersebut adalah 9 tahun 1 bulan

berdasarkan hasil subsampel. Porites merupakan jenis karang yang menjadi

komponen mayor pada fungsi terumbu karang dalam perekaman fosil dan dalam

kehidupan terumbu karang. Porites sangat mudah ditemui disemua habitat

terumbu karang, secara dominan ditemukan pada daerah slope dan reef flat.

Karang Porites dengan ukuran yang kecil dapat menjadi indikator lingkungan

terumbu karang dalam lingkup yang luas. Pita skeletal dan komposisi isotop pada

skeleton karang massif Porites menyediakan perekaman yang baik dari laju

pertumbuhan koloni dan kondisi lingkungan pada masa lampau (Hopley, 2011).

Laju Pertumbuhan karang Porites lutea pada penelitan Arman (2013),

memiliki laju pertumbuhan sekitar 1,56 ± 0,40 cm pertahun, Pertumbuhan ini

memiliki arah pertumbuhan tegak lurus dari bawah hingga permukaan karang.

Menurut Highsmith (1979), jika karang memiliki tingkat stress yang rendah rata-

rata laju pertumbuhan bervariasi antara 0,8 – 1,8 cm pertahun. Pada penelitian

Lough and Barnes (2000) di Great Barrier Reef laju pertumbuhan karang 2,27

cm pertahun.

4.2.2 Hubungan Suhu Permukaan Laut dengan Mg/Ca

Rasio kandungan Mg/Ca sudah banyak diindikasikan sebagai proksi suhu

permukaan laut yang baik di penelitian sebelumnya. Menurut Stoll dan Schrag

(1998) secara teoritis hubungan unsur/Ca dengan suhu permukaan laut dari

karang modern dapat digunakan untuk merekonstruksi SST masa lalu.

Berdasarkan hasil rasio kandungan dalam peneliatian ini rasio Mg/Ca antara

3,18 – 4,78 mmol/mol, pada penelitian sebelumnya mendapatkan rasio 3,6 – 5,1

Page 56: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

44

mmol/mol (Mitsughuci et al., 1996), 2,5 – 4,5 mmol/mol (Fallon et al., 2001), 3,8

– 5,2 mmol/mol (Wei et al., 2000) dan 3,3 – 4,8 mmol/mol (Yu et al., 2005). Rasio

dari penelitian terdahulu memperlihatkan bahwa pada penelitian ini hampir

mendekati sama untuk nilai rasionya.

Hal ini lebih dijelaskan pada studi terdahulu terhadap karang, hubungan

suhu tidak terlalu jelas, namun korelasi positif secara kecil dengan suhu

permukaan laut didapat (Chave, 1954; Weber, 1974; Oomori et al., 1982; Oomori

et al.,1987) kurangnya hubungan antara suhu di studi terdahulu kemungkinan

disebabkan oleh besarnya volume ketika melakukan sampling dan perbedaan di

dalam genera karang serta dilakukannya penelitian di tempat yang berbeda-beda

(Mitsuguchi et al, 1996).

Beberapa kemungkinan mekasnisme terhadap hubungan positif ini

tengah didiskusikan oleh Kinsmann dan Holland (1969) dan Swart (1981). Satu

kemungkinan yaitu Mg2+ telah mengganggu crystal lattice dan toleransi dari

crystal lattice terhadap distorsi/gangguan meningkat seiring dengan

meningkatnya suhu air laut, hasilnya meningkatkan rasio Mg/Ca seiring dengan

meningkatnya suhu (Kinsmann and Holland, 1969). Swart (1981) juga

menyatakan hubungan positif antara Mg/Ca dan suhu sangat berkaitan dengan

suhu itu sendiri. Ketika sebuah senyawa dipanaskan, molekul disekelilingnya

serta ion ion disekelilingnya akan mengembang dan menyebabkan terbentuknya

formasi yang rumit. Aktivitias dari koefisian Ca2+ dan Mg2+ berkurang dengan

bertambahnya suhu namun aktifitas dari koefisian Ca2+ lebih rendah dari Mg2+,

menghasilkan meningkatnya rasio Mg2+/Ca2+ dengan meningkatnya suhu.

Menurut Chave (1954), ada tiga faktor utama yang memperngaruhi kandungan

magnesium dalam skeleton karang yaitu skeletal mineralogy, suhu air laut dan

juga faktor biologi dimana jenis filogenetik organisme berbeda-beda.

Page 57: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

45

Monsun menyebabkan variasi iklim musiman, sedangkan fenomena alam

lain seperti El Niño, La Niña, Osilasi Selatan dan Dipol Osean Hindia

menyebabkan variasi iklim non–musiman. Wilayah Indonesia dipengaruhi oleh

rezim sirkulasi ekuatorial dan monsunal dengan karakter yang berbeda. Rasio

antara jumlah curah hujan dalam monsun Asia (DJF) dan dalam monsun

Australia (JJA) lebih besar untuk tipe hujan monsunal dari pada untuk tipe hujan

ekuatorial (Bayong, 2008). Tidak selamanya iklim di Indonesia berjalan dengan

normal setiap tahunnya, ada suatu saat terjadi penurunan curah hujan sehingga

mengalami kekeringan dan pada saat yang lain curah hujannya meningkat

sehingga terjadi banjir. Salah satu penyebab perubahan curah hujan di

Indonesia, termasuk juga di sebagian besar belahan dunia adalah ENSO (El

Nino -Southern Oscillation) atau sering disebut El Nino. Pada bulan Juni, Juli dan

Agustus periode ini merupakan musim kemarau di Indonesia. Bulan September,

Oktober dan November merupakan masa transisi dari musim kemarau ke musim

hujan. Bulan Desember, Januari dan Februari terjadi peningkatan curah hujan

dibandingkan dengan periode sebelumnya. Bulan Maret, April dan Mei

merupakan masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau (Mulyana, 2002).

Menurut Mitsuguchi (1996), Parameter lingkungan memiliki keterkaitan dengan

karang sebagai indikatornya yaitu rasio Mg/Ca. Rasio Mg/Ca memiliki keterkaitan

yang kuat dengan suhu permukaan laut

4.2.3 Hasil Regresi

Menurut Pratomo (2014), analisis regresi adalah hubungan yang didapat

dan dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan

hubungan fungsional antar variabel-variabel. Regresi dibagi menjadi 2 yaitu

analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda, dalam

penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana. Analisis regresi linier

Page 58: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

46

sederhana digunakan untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk

suatu persamaan antara variabel tak bebas dengan variabel bebas tunggal.

Regresi linier sederhana hanya memiliki satu perubahan regresi linier untuk

populasi adalah

Y= a + bx

Dengan : Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

a = Parameter intercept

b = Parameter koefisien regresi variabel bebas

Mg/Ca (mmol/mol) = 0,097 x SST + 1,436, R2 = 0,402

Apabila suhu 0 maka rasio kandungan Mg/Ca adalah 1,436 ketika suhu

mengalami kenaikan 1oC maka rasio kandungan Mg/Ca akan mengalami

kenaikan sebesar 0,097 mmol/mol (koefisien). Nilai koefisien bernilai positif maka

terjadi hubungan positif antara rasio kandungan Mg/Ca dan suhu permukaan

laut, suhu permukaan laut mengalami kenaikan maka meningkat juga rasio

kandungan Mg/Ca. Berdasarkan hasil regresi tersebut suhu permukaan laut

mempengaruhi rasio kandungan Mg/Ca namun tidak signifikan. Pada (Tabel 4)

diperlihatkan kalibrasi Mg/Ca vs suhu permukaan laut yang telah dilakukan oleh

penelitian sebelumnya. Jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya,

penelitian ini bisa dikatakan sudah sesuai namun hasilnya tidak signifikan itu

adanya beberapa error dalam preparasi sampel.

Page 59: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

47

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Rasio kandungan Mg/Ca yang didapat dari sampel karang Porites lutea

di Perairan Kondang, Kabupaten Malang memiliki nilai rasio tertinggi

adalah 4,78 mmol/mol dan nilai terendah 3,18 mmol/mol.

2. Berdasarkan hasil analisa dengan suhu permukaan laut, rasio Mg/Ca

memiliki hubungan sebab-akibat ditunjukkan dengan hasil regresi linier

dari kedua variabel tersebut. Regresi yang didapat adalah 0,40, itu

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dari kedua variabel

tersebut dengan persamaan Mg/Ca (mmol/mol) = 0,097 x SST + 1,436.

Apabila suhu 0 maka rasio kandungan Mg/Ca adalah 1,436 ketika suhu

mengalami kenaikan 1oC maka rasio kandungan Mg/Ca akan

mengalami kenaikan sebesar 0,097.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya mengkaji di wilayah lain guna

mengetahui karakteristik suhu dan kemampuan perekaman suhu oleh karang di

wilayah lain. Proses preparasi sampel yang banyak langkah-langkahnya agar

hati-hati, fokus dan serius mengikuti metode yang digunakan untuk mengurangi

kesalahan yang akan mempengaruhi hasil. Penempatan data logger suhu di

lokasi tersebut agar mendapat mewakili suhu di perairan tersebut. Pemerintah

perlu memperbanyak stasiun pengamatan parameter lingkungan di Indonesia.

Page 60: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

48

DAFTAR PUSTAKA

Amiel, A.J., Friedman, G.M., and Miller, D.S.1973a. Distribution And Nature Of Incorporation Of Trace Elements In Modern Aragonitic Corals: Sedimentology. Vol 20 : 47-64.

Arman, Ali., Neviaty P. Zamani, Tsuyoshi Watanabe. 2013. Studi Penentuan

Umur dan Laju Pertumbuhan Terumbu Karang terkait dengan Perubahan Iklim Ekstrim Menggunakan Sinar-X. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi Vol. 9 No. 1, Juni 2013, 1 - 10

Bradley, R. 1999. Paleoclimatologi: Reconstructing Climates of the Quaternary

Second Edition. USA: Academic Press.

Broecker, W.S., and Peng, T.H.1982. Tracers in the Sea: New York, Lamont- Doherty Geological Observatory

Berner, R.A. 1975.The role of magnesium in the crystal growth of calcite and aragonite from sea water: Geochimica et Cosmochimica Acta. Vol 39 : 489-504

Buddemeier, R.W., and Kinzie, R.A., (1975), The Chronometric Reliability Of Contemporary Corals, In Growth Rhythms And The History Of The Earth’s Rotation: New York, (ed. Rosenberg, G.D., and Runcorn, S.K.), Wiley & Sons, Hal: 135-147

Cahyarini S.Y., M. Pfeiffer, O. Timm, W-Chr.Dullo, dan D. Garbe-Schoenberg,

2008. Reconstructing seawater d18O from paired coral d18O and Sr/Ca ratios: Methods, Error Analysis and Problems, with examples from Tahiti (French Polynesia) and Timor (Indonesia). Geochimica et Cosmochimica Acta. 72/12: 2841 – 2853

Cahyarini S.Y., M.Pfeiffer, dan W-Chr.Dullo. 2009. Calibration of the Multicores Sr/Ca records-Sea Surface Temperature: Records from Tahiti Corals (French Polynesia), International Journal of Earth Sciences Vol 98: 31-40

Carton, J. A., Cao, X., Giese, B. S., & da Silva, A. M.1996. Decadal and Interannual SST Variability in The Tropical Atlantic Ocean. Journal of Physical Oceanography. Vol 26 : 1165- 1175

Chave, K.E.1954.Aspects Of The Biogeochemistry Of Magnesium 1. Calcareous Marine Organisms. Vol 62 : 266-283.

Cobb K, Charles H, Cheng, Edwards RL. 2003. El Nino-Southern Oscillation and

Tropical Pacific Climate During the Last Millennium. Nature. Vol 424: 271-276.

Cobb K, Cole J, Lough J, Tudhope S. 2008. Annually-Banded Corals As Climate

Proxies. http://www.ncdc.noaa.gov

Dahuri, R., 2003. Keanekragaman Hayati Laut, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Page 61: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

49

De’ath Glenn, Janice M dan Katharina E Fabricius. 2009. Declining Coral Calcification on The Great Barrier Reef. Science. Vol 323.

Delaney, M.L., Linn, L.J., and Davies, P.J. 1996. Trace and minor element ratios in Halimeda aragonite from the Great Barrier Reef: Coral Reefs. Vol 15 : 181-189.

Effendi Hefni. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan

Pengelolaan Lingkungan. Kanisius Felis Thomas, Jurgen Patzold. 2004. Climate Reconstructions from Annually

Banded Corals. Global Environmental Change in the Ocean and on Land, Eds., M. Shiyomi et al., pp. 205–227.

Folk, R.L.1974.The Natural History Of Crystalline Calcium Carbonate: Effect Of

Magnesium Content And Salinity: Journal of Sedimentary Petrology. Vol 44 : 40- 53.

Gagan, M.K., Ayliffe, L.K., Hopley, D., Cali, J.A., Mortimer, G.E., Chappell, J.,

McCulloch, M.T., and Head, M.J.1998. Temperature and surface-ocean water balance of the mid-Holocene tropical Western Pacific: Science. Vol 279 : 1014-1017.

Gattuso, J. P., Denis Allemand, Michel Frankignoulle. Photosynthesis and

Calcification at Cellular, Organismal and Community Levels in Coral Reefs : A Review on Interactions and Control by Carbonat Chemistry. Amer Zool. Vol 39 : 160-183

Guldberg, O.H, P.J Mumby, A.J Hooten, R.S Steneck, P Greenfield, E. Gomez,

C.D Harvell, P. F Sale, A.J Edwards, K. Caldera, N. Knowlton,C.M Eakin, R. Iglesias-pierto, N. Muthiga, R.H. Bradbury, A. Dubi dan M.E Hatziolos. 2007. Coral Reefs Under Rapid Climate Change and Ocean Acidification. Science Vol 318 : 1737-1742

Guldberg, O.H. 1999. Climate Change, Coral Bleaching And The Future Of The

World’s Coral Reefs. Marine and Freshwater Research. 50(8): 839–866. Habibi, M.N, Tri A.N. Karakteristik dan Tren Perubahan Suhu Permukaan Laut di

Indonesia Periode 1982-2009. 2014. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. Vol 15 No 1 : 37-49

Hanor, J.S.1969.Barite Saturation In Seawater: Geochimica et Cosmochimica

Acta. Vol 33 : 894-898 Helmle, K.P., K.E. Kohler, and R.E. Dodge. 2002. Relative Optical Densitometry

And The Coral X-Radiograph Densitometry System: CoralXDS, Presented Poster, Int. Soc. Reef Studies 2002 European Meeting. Cambridge, England

Highsmith, R.C.1979. Coral growth rates and environmental control of density

banding: Journal of Experimental Marine Biology and Ecology. Vol 37: 105-125.

Page 62: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

50

Hopley David. 2011. Encyclopedia of Modern Coral Reefs (Structure, Form and Process. James Cook University. Australia

IPCC. 2007. Climate Change 2007 : The Physical Science Basis. Summary for

Policymakers. Intergovernmental Panel on Climate Change. Geneva Katz, A.1973. The interaction of magnesium with calcite during crystal growth at

25- 90oC and one atmosphere: Geochimica et Cosmochimica Acta. Vol 37 : 1563-1586.

Kinsman, D.J.J., and Holland, H.D. 1969. The CO-Precipitation Of Cations With

CaCO3-Iv. The Co-Precipitation Of Sr2+ With Aragonite Between 16 And 96 OC: Geochimica et Cosmochimica Acta. Vol 33 : 1-17.

Kinsman, D.J.J. 1970. Trace cations in aragonite: Geological Society of America

Abstracts. Vol 2 : 596-597 Lahann, R.W. 1978. A Chemical Model For Calcite Crystal Growth And

Morphology Control: Journal of Sedimentary Petrology. Vol 48: 337-344. Langdon C, M.J.Atkinson. 2005. Effect Of Elevated PCO2 On Photosynthesis

And Calcification Of Corals And Interactions With Seasonal Change In Temperature/Irradiance And Nutrient Enrichment. Journal Of Geophysical Research, Vol. 110

Linsley, B.K., Wellington, G. M. dan Schrag, D.F. 2000. Decadal sea surface

temperature variability in the subtropical south Pacific from 1726 to 1997 AD. Science. Vol 290 : 1145-1148.

Lough, J.M. and Barnes, D.J. 1992. Comparisons of skeletal density variations in

Porites from the central Great Barrier Reef. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology. Vol 155: 1-25

Lough, J.M. and Barnes, D.J. 1997. Several Centuries Of Variation In Skeletal

Extension, Density And Calcification In Massive Porites Colonies From The Great Barrier Reef: A Proxy For Seawater Temperature And A Background Of Variability Against Which To Identify Unnatural Change. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology, 211 (1997) 29-67

Lough, J.M. and Barnes, D.J. 2000. Environmental Controls On Growth Of The

Massive Coral Porites. Journal of Experimental Marine Biology and Ecology. Vol 245 : 225-243

Luthfi, Oktiyas Muzaky., Putri Zulaikhah Alviana., Guntur, Sunardi, Alfan Jauhari.

2016. Sebaran Mikro Atoll Porites di Perairan Kondang Merak, Malang Selatan. Research Journal of Life Science. Vol 3 No. 1: 23-30

Marubini F, H. Barnett, C. Langdon dan M.J. Atkinson. 2001. Dependence of

Calcification on Light and Carbonate Ion Concentration for The Hermatypic Coral Porites compressa. Marine Ecology Progress Series. Vol 220 : 153-162

Page 63: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

51

Mitsuguchi Takehiro, Eiji Matsumoto, Osamu Abe, Tetsuo Uchida, Peter J. Isdale. 1996. Mg/Ca Thermometry in Coral Skeletons. Science, Vol 274 : 961-963

Mitsuguchi, T., Matsumoto, E., dan Uchida, T., 2002. Mg/Ca And Sr/Ca Ratios Of

Porites Coral Skeleton: Evaluation of the effect of skeletal growth rate. Coral Reefs.

Mulyana, Erwin. 2002. Hubungan ENSO Dengan Variasi Curah Hujan di

Indonesia. Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca. Vol 3. No 1 : 1-4 NOAA.2007. Climate Change. http://www.ncdc.noaa.gov. National Weather

Service. NOAA. 2011. What Are Proxy Data. http://www.ncdc.noaa.gov. National Centers

for Enviromental Invormation : National Oceanic and Atmospheric Administrastion.

Oceancolor. 2016. Modis Aqua. Ocean Color Web. Earth Data.

https://oceancolor.gsfc.nasa.gov/cms/data/aqua Oomori, T., Kaneshima, K., Nakamura, Y., and Kitano, Y. 1982. Seasonal

Variations Of Minor Elements In Coral Skeletons: Galaxea. Vol 1 : 77-86. Oomori, T., Kaneshima, H., and Maezato, Y. 1987. Distribution Coefficient Of

Mg2+ Ions Between Calcite And Solution At 10-50oc: Marine Chemistry. Vol 20:327- 336.

Pratomo, D.S. 2014. Analisis Regresi dan Korelasi Antara Pengunjung dan

Pembeli Terhadap Nominal Pembelian di Indomaret Kedungmundu Semarang dengan Metode Kuadrat Terkecil. Ilmu Komputer. Teknik Informatika : Universitas Dian Nuswantoro. Semarang

Pfeiffer, M., Dullo, W. Chr., dan Eisenhauer A., 2004. Variability of the

Intertropical Convergence Zone recorded in coral isotopic records from the central Indian Ocean (Chagos Archipelago). Quaternary Research. VOl 61 : 245 – 255.

Santoso, Arif Dwi. 2006. Pemutihan Terumbu Karang. Jurnal Hidrosfir. Vol 1 No2 : Hal. 61-66

Schifano, G. 1982. Temperature-Magnesium Relationships In The Shell

Carbonate Of Some Modern Marine Gastropods: Chemical Geology. Vol. 35: 321-332

Stoll, H. M., and D. P. Schrag. 1998. Effects Of Quaternary Sealevel Cycles On

Strontium In Seawater, Geochim. Cosmochim. Acta Vol 62 :1107 – 1118 Suharsono, 1996. Jenis-Jenis Karang Yang Umum di Jumpai di Indonesia. P3O-

LIPI, Jakarta, 116 hlm

Page 64: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

52

Bayong, T.H.K, Atika L, Ina J, Ruminta, Sri B.H. 2008. Dampak Variasi Temperatur Samudera Pasifiik dan Hindia Ekuatorial Terhadap Curah Hujan di Indonesia. Jurnal Sains Dirgantara. Vol 5. No 2: 83-95

Veron, J.E.N. 1968. Corals of Australia And The Indo-Pacific. Hal: 215-264.

Angus And Robertson Publishers Walls, R.A., Ragland, P.C., and Crisp, E.L. 1977. Experimental And Natural Early

Diagenetic Mobility Of Sr And Mg In Biogenic Carbonates: Geochimica et Cosmochimica Acta.Vol 41 : 1731-1737.

Watanabe Tsuyoshi, Masao Minagawa, Tadamichi Oba, Amos Winter. 2001.

Pretreatment of Coral Aragonite for Mg and Sr Analysis : Implications for Coral Thermometers. Geochemical Journal. Vol 35 : 265-269.

Weber, J.N. 1974. Skeletal Chemistry Of Scleractinian Reef Corals: Uptake Of

Magnesium From Seawater: American Journal of Science. Vol 274 : 84-93

Wei G, Sun M, Li X, Nie B. 2000. Mg/Ca, Sr/Ca And U/Ca Ratios Of A Porites

Coral From Sanya Bay, Hainan Island, South China Sea And Their Relationships To Sea Surface Temperature. Palaeogeogr Palaeocliamtol Palaeoecol. 162 : 59-74

Yu KF, Zhao JX, Wei G, Cheng X R, Chen T G, Felis T, Wand P X, Liu T S. 2005

ᵟ18O, Sr/Ca And Mg/Ca Records Of Porites Luteacorals From Leizhou Peninsula, Northern South China Sea, And Their Applicability As Paleoclimatic Indicators, Palaeogeogr Palaeoclimatol Palaeoecol. 218 :57-73

.

Page 65: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

53

LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Hasil Pengolahan ICP-OES

No. Kode Sampel Mg (ppm) Ca (ppm) Mg/Ca (mmol/mol)

1 KMS1-12 0,045 19,541 3,797

2 KMS1-13 0,045 22,078 3,360

3 KMS1-14 0,045 21,909 3,386

4 KMS1-15 0,043 20,439 3,469

5 KMS1-16 0,04 18,134 3,637

6 KMS1-17 0,048 21,584 3,667

7 KMS1-18 0,048 22,117 3,578

8 KMS1-19 0,048 21,048 3,760

9 KMS1-20 0,052 22,155 3,870

10 KMS1-21 0,051 21,143 3,977

11 KMS1-22 0,049 19,960 4,047

12 KMS1-23 0,055 21,787 4,162

13 KMS1-24 0,052 20,086 4,268

14 KMS1-25 0,042 18,243 3,796

15 KMS1-26 0,052 21,609 3,967

16 KMS1-27 0,052 21,008 4,081

17 KMS1-28 0,046 18,247 4,156

18 KMS1-29 0,052 21,179 4,048

19 KMS1-30 0,062 24,277 4,211

20 KMS1-31 0,052 21,472 3,993

21 KMS1-32 0,052 21,618 3,966

22 KMS1-33 0,055 22,575 4,017

Page 66: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

54

No. Kode Sampel Mg (ppm) Ca (ppm) Mg/Ca (mmol/mol)

23 KMS1-34 0,05 20,138 4,094

24 KMS1-35 0,05 22,152 3,721

25 KMS1-36 0,051 22,815 3,685

26 KMS1-37 0,042 20,823 3,325

27 KMS1-38 0,043 21,554 3,289

28 KMS1-39 0,045 23,287 3,186

29 KMS1-40 0,04 19,928 3,309

30 KMS1-41 0,049 21,883 3,692

31 KMS1-42 0,049 22,263 3,629

32 KMS1-43 0,049 21,568 3,746

33 KMS1-44 0,054 21,367 4,167

34 KMS1-45 0,054 21,442 4,152

35 KMS1-46 0,054 20,499 4,343

36 KMS1-47 0,055 22,269 4,072

37 KMS2-1 0,045 16,134 4,598

38 KMS2-2 0,061 22,428 4,484

39 KMS2-3 0,052 19,378 4,424

40 KMS2-4 0,057 19,727 4,764

41 KMS2-5 0,039 16,302 3,944

42 KMS2-6 0,048 21,742 3,640

43 KMS2-7 0,032 14,47 3,646

44 KMS2-8 0,04 18,966 3,477

45 KMS2-9 0,042 20,339 3,405

46 KMS2-10 0,053 22,717 3,847

47 KMS2-11 0,037 14,846 4,109

Page 67: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

55

No. Kode Sampel Mg (ppm) Ca (ppm) Mg/Ca (mmol/mol)

48 KMS2-12 0,05 20,235 4,074

49 KMS2-13 0,05 20,283 4,064

50 KMS2-14 0,054 22,139 4,021

51 KMS2-15 0,051 22,039 3,815

52 KMS2-16 0,053 21,328 4,097

53 KMS2-17 0,047 19,012 4,076

54 KMS2-18 0,04 14,404 4,578

55 KMS3-1 0,045 21,328 3,479

56 KMS3-2 0,045 20,311 3,653

57 KMS3-3 0,056 20,1 4,593

58 KMS3-4 0,056 19,309 4,782

59 KMS3-5 0,055 21,966 4,128

60 KMS3-6 0,053 21,454 4,073

61 KMS3-7 0,042 14,518 4,770

62 KMS3-8 0,055 21,075 4,303

63 KMS3-9 0,052 20,336 4,216

64 KMS3-10 0,056 22,346 4,132

65 KMS3-11 0,054 21,399 4,160

66 KMS3-12 0,056 21,751 4,245

67 KMS3-13 0,055 20,726 4,375

68 KMS3-14 0,058 22,121 4,323

69 KMS3-15 0,04 19,48 3,385

70 KMS3-16 0,052 19,856 4,318

71 KMS3-17 0,054 21,191 4,201

72 KMS3-18 0,052 21,401 4,006

Page 68: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

56

No. Kode Sampel Mg (ppm) Ca (ppm) Mg/Ca (mmol/mol)

73 KMS3-19 0,048 20,752 3,814

74 KMS3-20 0,05 21,783 3,784

75 KMS3-21 0,046 18,839 4,026

76 KMS3-22 0,051 19,995 4,205

77 KMS3-23 0,051 19,951 4,215

78 KMS3-24 0,052 19,692 4,354

79 KMS3-25 0,055 22,191 4,086

80 KMS3-26 0,053 20,157 4,335

81 KMS3-27 0,056 21,959 4,205

82 KMS3-28 0,056 22,458 4,111

83 KMS3-29 0,062 22,7 4,503

84 KMS3-30 0,048 18,1 4,372

85 KMS3-31 0,056 21,188 4,358

86 KMS3-32 0,054 20,953 4,249

87 KMS3-33 0,054 21,005 4,239

88 KMS3-34 0,048 19,188 4,124

89 KMS3-35 0,052 22,602 3,793

90 KMS3-36 0,045 20,927 3,545

91 KMS3-37 0,053 21,444 4,075

92 KMS3-38 0,052 23,212 3,693

93 KMS3-39 0,051 20,877 4,028

94 KMS3-40 0,05 20,704 3,982

95 KMS3-41 0,051 20,825 4,038

96 KMS3-42 0,053 21,401 4,083

97 KMS3-43 0,05 20,358 4,049

Page 69: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

57

No. Kode Sampel Mg (ppm) Ca (ppm) Mg/Ca (mmol/mol)

98 KMS3-44 0,052 20,772 4,127

99 KMS3-45 0,054 21,858 4,073

100 KMS3-46 0,053 21,4 4,083

Page 70: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

58

Lampiran 2. Tabel Data Suhu Permukaan Laut

Tahun Bulan Suhu Permukaan Laut (oC)

2013

Desember 29.47

November 28.20

Oktober 27.48

September 24.01

Agustus 25.80

Juli 27.07

Juni 29.53

Mei 29.14

April 29.79

Maret 29.59

Februari 29.74

Januari 29.33

2012

Desember 29.59

November 27.89

Oktober 25.77

September 23.95

Agustus 23.43

Juli 24.32

Juni 25.54

Mei 27.54

April 28.76

Maret 29.66

Februari 29.72

Page 71: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

59

Tahun Bulan Suhu Permukaan Laut (oC)

Januari 29.46

2011

Desember 28.77

November 27.79

Oktober 24.04

September 22.20

Agustus 23.77

Juli 25.00

Juni 25.86

Mei 28.04

April 28.41

Maret 29.10

Februari 29.64

Januari 28.40

2010

Desember 29.57

November 29.15

Oktober 28.82

September 28.30

Agustus 26.78

Juli 25.92

Juni 28.12

Mei 29.97

April 30.46

Maret 30.71

Februari 30.27

Januari 29.89

Page 72: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

60

Tahun Bulan Suhu Permukaan Laut (oC)

2009

Desember 29.82

November 28.39

Oktober 26.62

September 24.57

Agustus 24.65

Juli 25.35

Juni 27.96

Mei 29.05

April 29.26

Maret 29.89

Februari 28.84

Januari 29.00

2008

Desember 28.63

November 28.22

Oktober 25.16

September 24.69

Agustus 23.09

Juli 23.37

Juni 23.77

Mei 26.77

April 28.53

Maret 29.29

Februari 29.23

Januari 28.58

2007 Desember 29.75

Page 73: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

61

Tahun Bulan Suhu Permukaan Laut (oC)

November 28.13

Oktober 24.79

September 22.41

Agustus 22.43

Juli 25.85

Juni 24.53

Mei 28.02

April 28.65

Maret 29.73

Februari 30.34

Januari 28.71

2006

Desember 26.02

November 24.35

Oktober 23.67

September 21.97

Agustus 23.19

Juli 23.36

Juni 25.51

Mei 28.28

April 28.65

Maret 30.01

Februari 29.78

Januari 29.62

2005

Desember 29.05

November 28.18

Page 74: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

62

Tahun Bulan Suhu Permukaan Laut (oC)

Oktober 25.84

September 24.45

Agustus 25.56

Juli 27.81

Juni 28.09

Mei 27.61

April 28.64

Maret 30.41

Februari 30.11

Januari 29.97

2004 Desember 27.39

Page 75: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

63

Keterangan : A . Pemotongan Sampel; B. Penimbangan Subsampel ; C.

Penggerusan Sampel ; D. Pelarutan Subsampel ; E. Sentrifuge

A B

C D E

Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Penelitian

Page 76: ANALISIS KANDUNGAN Mg/Ca DALAM SKELETON KARANG …repository.ub.ac.id/135909/1/Kahindra Donny Anggara.pdf · 2020. 8. 13. · Laporan ini terbagi dalam 5 Bab, ... PENDAHULUAN 1.1

64

Lampiran 4. Surat Izin Penelitian