ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005...

43
ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG DIPASOK DARI LUAR ACEH DI PASAR BINA USAHA KOTA MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT SKRIPSI OLEH INDAH ROSIDAWANA NIM :08C10104121 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR TAHUN 2013

Transcript of ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005...

Page 1: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANGDIPASOK DARI LUAR ACEH DI PASAR BINA USAHA KOTA

MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

INDAH ROSIDAWANA

NIM :08C10104121

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMARTAHUN 2013

Page 2: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANGDIPASOK DARI LUAR ACEH DI PASAR BINA USAHA KOTA

MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

OLEH

INDAH ROSIDAWANA

NIM :08C10104121

Diajukian Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meperoleh Gelar Sarjana KesehatanMasyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMARTAHUN 2013

Page 3: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

ABSTRAK

Indah Rosidawana, Analisis kadar formalin pada ikan asin yang dipasok dari luarAceh di Pasar Bina Usaha Kota Meulaboh KAbupaten Aceh Barat. Dibawahbimbingan Bapak Kiswanto, S.Pd, M.Si dan Bapak Arham, SKM.

Formalin adalah salah satu bahan tambahan makanan untuk pengawet yang dilarangsecara resmi melalui Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor1169/MenKes/Per/X/1999.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kadar formalin pada ikan asinyang dipasok dari luar Aceh yang dijual di Pasar Bina Usaha Meulaboh KabupatenAceh Barat.Jenis penelitian ini bersifat Eksperimen dengan menggunakan pendekatan analisiskualitatif, sampel adalah seluruh pedagang ikan asin dengan jumlah 4 tempat.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukan dari 4 tempatpedagang ikan asin masing – masing tempat diambil 2 sampel yang diuji semuapositif formalin.Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap ikan asin yang dipasok dari luar Aceh,disimpulkan bahwa pengawasan dan distribusi formalin yang dilakukan oleh pihakterkait masih belum optimal, terbukti masih adanya kandungan formalin pada ikanasin dengan tujuan agar ikan asin yang dijual dapat bertahan lama, hal ini sangatbertentangan dengan peraturan yang sudah ada dan sangat berbahaya bagi kesehatanmanusia.Perlu adanya penyuluhan kepada masayakat tentang bahaya formalin bagi kesehatnapabila salah dalam penggunaanya.

Kata kunci : Ikan Asin, Kadar Formalin

Page 4: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi : ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKANYANG DIPASOK DARI LUAR ACEH DI PASARBINA USAHA KOTA MEULABOH KABUPATENACEH BARAT

Nama Mahasiswa :INDAH ROSIDAWANANIM : 08C10104121Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Menyetujui,Komisi Pembimbing

Pembimbing Ketua Pembimbing Anggota

Kiswanto, S.Pd, M.SiArham, SKM

NIDN. 0119107602 NIDN.

Mengetahui :

Dekan Fakultas Kesehatan Ketua Program StudiMasyarakatIlmu Kesehatan Masayarakat

Sufyan Anwar, SKM, MARS Citra Ovalisa Rahmi, SKM

Page 5: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

NIDN. 0128067401HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi Dengan judul :

ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANGDIPASOK DARI LUAR ACEH DI PASAR BINA USAHA KOTA

MEULABOH KABUPATEN ACEH BARAT

Yang Disusun Oleh

Nama Mahasiswa : INDAH ROSIDAWANA

NIM : 08C10104121

Fakultas : Kesehatan Masyarakat

Program Studi : ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 01 Oktober 2013 danDinyatakan Memenuhi Syarat Untuk Diterima

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Kiswanto, S.Pd,M.Si( Dosen Pembimbing Ketua ) ........................................................

2. Arham, SKM(Dosen Pembimbing Anggota ) ........................................................

3. T. Abdullah, SKM, M.P.H(Dosen Penguji I) ........................................................

4. M. Husin, SKM(Dosen Penguji II) ........................................................

Alue Peunyareng, 01 Oktober 2013Ketua Program Studi

Ilmu Kesehatan Masyarakat

Citra Ovalisa Rahmi, SKM

Page 6: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

RIWAYAT HIDUP

Nama : Indah rosidawanaTempat Tanggal Lahir : Lewak, 10 Juni 1989Agama : IslamStatus : Belum MenikahAlamat Rumah : Desa Lewak Kecamatan Alafan Kabupaten

SimeulueAlamat Emael : [email protected] Ayah : M. DarwisNama Ibu : ArwainiAlamat Orang Tua : Desa Lewak Kecamatan Alafan Kabupaten

Simeulue

Pendidikan Formal1996 – 2002 : SD N 5 Lewak2002 - 2005 : SMP N 3 Sinabang2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang2008 – 2013 : FKM – UTU

Pendidikan non Formal2004 – 2005 : Anggoto Osis SMP N 3 Sinabang2006 – 2007 : Anggota Osis SMK N 1 Sinabang2009 – 2010 : Anggota BEM Bid Keagamaan UTU2009 – Sekarang : Anggota LDK AL-HIJRAH UTU2009 – Sekarang : Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia

Page 7: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

KATA PENGANTAR

Sembah sujud penulis haturkan kepada Allah, atas raga, atas jiwa, atas indra

atas segalah karunia. Tidaklah penulis bisa menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “

Analisis Kandungan Formalin Pada Ikan Asin Yang Dipasok Dari Luar Aceh Di

Pasar Bina Usaha Di Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat “ melainkan atas

izin Mu ya Allah. Karena itu, jagalah selalu keikhklasan hati hamba, taburilah karya

kecil ini dengan kebenaran dan cahaya Mu, agar bisa memberi manfaat bagi siapapun

yang berkenan membacanya, terlabih lagi bagi penulis.

Shalawat serta salam, akan tetap tercurahkan kepada junjungan penulis

Rasulullah Shallallahu ’ Alai Wasalam. Terimakasih ya Nabi, atas risalah yang kau

wariskan pada kami. Terimakasih ya Rasul, atas segalah jerimu yang menyinari

kegelapan dunia ini, atas segalah darah mu yang tertumpah demi menyalamatkan

kami. Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk membalas semua jerihmu, piluh, air

mata dan darah Mu, selain hanya senandung Syahdu dari lisan dan hati kami :

Allahumma Shalli’ Alah Muhammad, Ya Allah limpahkanlah shalawat atas junjungan

kami Nabi Muhammad SAW.

Kepada kedua orang tua yang mendidik dengan segalah keterbatasan. Semaga

Allah memberkahi setiap sisi kehidupan mereka. Maaf jika anak bandel ini sering

membuat kalian susah dan menagis. Tidak ada yang bisa penulis lakukan untuk Umy

dan Aby tercinta, kecuali senandung do’a kepada Allah, Rabbigfirly waliwalidayyah

warhamhuma kama rabbayani shakhira, Ya Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua

orang tua ku, dan peliharalah mereka berdua sebagaimana mereka memelihara ku di

waktu kecil. Selama penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari kendala -.

Page 8: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa

terima kasih kepada :

1. Orang tua penulis Ibunda Arwaini dan Ayahanda M. Darwis yang telah

memberikan dukungan serta doa restu yang tiada putus-putusnya, hingga

penelis bisa melangkah sejauh ini.

2. Bapak Drs. Alfian Ibrahim, MS, selaku Rektor Universitas Teuku Umar

Meulaboh.

3. Bapak Sufyan Anwar, SKM, MARS, selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh.

4. Bapak Kiswanto, S.Pd, M.Si selaku Pembimbing I yang telah meluangkan

waktu untuk membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Arham, SKM, selaku pembimbing II yang telah membantu penulis

dalam menyusun skripsi ini.

6. Bapak T.Abdullah, SKM. M.P.H dan Bapak M. Husin, SKM selaku dosen

penguji.

7. Seluruh dosen dan Staf pengajar serta Civitas Akademika Fakultas Kesehatan

Masyarakat Univesitas Teuku Umar Meulaboh yang telah memberi dorongan

serta saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Terimakasih juga buat semua teman – teman yang ada di Mahtab Idologis

yang selalu member penulis dukungan dan semangat dalam penyelesaian

skripsi ini.

Page 9: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

9. Terima kasih juga untuk teman-teman seangkatan yang telah banyak

membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan dan kejanggalan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran

dan kritikan yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini

dimasa mendatang.

Meulaboh, 01 Oktober 2013

Penulis

Indah Rosidawana

Page 10: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iABSRTAK ............... ...................................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iiiHALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ..................................................... ivRIWAYAT HIDUP .................................. ..................................................... vKATA PERSEMBAHAN ........................ ..................................................... viKATA PENGANTAR.................................................................................... viiDAFTAR ISI................................................................................................... xDAFTAR TABEL ......................................................................................... xiiDAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. 11.1. Latar Belakang ............................................................................... 11.2. Rumusan Masalah .......................................................................... 51.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

1.3.1.Tujuan Umum...................................................................... 51.3.2.Tujuan Khusus ..................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian......................................................................... 51.4.1.Manfaat Teoritis................................................................... 51.4.2.Manfaat Praktis .................................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 72.1. Formalin ....................................................................................... 7

2.1.1 Definisi Formalin ................................................................. 72.2 Bahaya Formalin ............................................................................ 8

2.2.1 Bahaya Jangka Pendek (Akut) ............................................. 82.2.2 Bahaya Jangka Panjang (kronik).......................................... 9

2.3 Tindakan Pencegahan dan Pertolongan Pertama Bila TertelanFormalin ....................................................................................... 9

2. 4 Cara Penyimpanan Formalin ......................................................... 92.5 Ikan Asin ....................................................................................... 10

2.5.1. Defrfinisi Ikan Asin............................................................. 102.5.2. Proses Penggaraman............................................................ 122.5.3. Pembuatan Ikan Asin .......................................................... 122.5.4. Ciri Ikan Asin Tanpa Formalin dan Formalin..................... 132.5.5. Degradasi Kadar Formalin Pada Ikan Asin......................... 132.2.6. Air Leri ................................................................................ 14

2.6. Metode – metode analisis formalin ............................................... 152.6.1. Uji kualitatif ........................................................................ 152.6.2. Uji Kuantitatif ..................................................................... 16

2.7. Kerangka Konsep .......................................................................... 17

Page 11: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

BAB III. METODE PENELITIAN.............................................................. 183.1. Jenis dan Rancangan..................................................................... 183.2. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................... 183.3. Populasi dan Sampel ..................................................................... 18

3.3.1. Populasi ............................................................................... 183.3.2. Sampel................................................................................. 19

3.4. Prosudur Kerja............................................................................... 193.4.1. Metode dan Prinsip.............................................................. 193.4.2. Alat dan Reagensi................................................................ 193.4.3. Bahan dan Sapel .................................................................. 193.4.4. Cara Kerja ........................................................................... 20

3.5. Tekhnik Pengambilan Data .............................................................. 203.4.1. Data Primer ........................................................................ 203.4.2. Data Sekunder .................................................................... 20

3.5. Alur Penelitian .............................................................................. 213.6. Tehnik Pengelolaan Data ............................................................. 21

3.6.1. Penggunaan Formalin.......................................................... 21

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………. 224.1. Deskrisi Data……………………………………………………... 22

4.1.1. Pemeriksaan Ikan Asin …………………………………….. 224.2. hasil penelitian ... ................................................................... 234.3. pembahasan ........ ................................................................... 24

BAB V. PENUTUP……………………………………………………….... 275.1. Kesimpulan ............... ................................................................... 275.2. Saran ......................... ................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 12: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Penggunaan formalin………………………………………………… 21

Table 4.1 Hasil pemeriksaan Kandungan Formalin pada Ikan Asin di Pasar Bina

Usaha Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat………………………….. 23

Table 4.2 Distribusi Ikan Asin berdasarkan Kandungan Formalin pada Ikan Asin

di Pasar Bina Usaha Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat…………. 23

Page 13: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

DAFTAR GAMBAR

gambar 2.1 Kerangka Konsep………………………………………………….. 17

Gambar 3.1 Alur Penelitian ……………………………………………………. 21

Page 14: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian

2. Surat Izin Selesai penelitian

3. Hasil Penelitian

4. MENKES Nomor 1168/Menkes/Per/X/1999

5. Dokumentasi hasil Penelitian

Page 15: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi

masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami

proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua

lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk

mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, salah satu caranya adalah dengan

pembuatan ikan asin (Suhartini dan Hidayat, 2005).

Meskipun sebagian banyak orang sudah mengetahui terutama produsen

bahwa zat ini berbahaya jika digunakan sebagai pengawet, namun penggunaannya

bukannya menurun namun malah semakin meningkat dengan alasan harganya

yang relatif murah dibanding pengawet yang tidak dilarang dan dengan kelebihan.

Formalin sebenarnya bukan merupakan bahan tambahan makanan, bahkan

merupakan zat yang tidak boleh ditambahkan pada makanan. Memang orang yang

mengkonsumsi bahan pangan (makanan) seperti tahu, mie, bakso, ayam, ikan dan

bahkan permen, yang berformalin dalam beberapa kali saja belum merasakan

akibatnya. Tapi efek dari bahan pangan (makanan) berformalin baru bisa terasa

beberapa tahun kemudian. Formalin dapat bereaksi cepat dengan lapisan lendir

saluran pencernaan dan saluran pernafasan. Di dalam tubuh cepat teroksidasi

membentuk asam format terutama di hati dan sel darah merah. Pemakaian pada

makanan dapat mengakibatkan keracunan pada tubuh manusia, yaitu rasa sakit

Page 16: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

2

perut yang akut disertai muntah-muntah, timbulnya depresi susunan syaraf atau

kegagalan peredaran darah (Effendi, 2009).

Pengolahan ikan asin adalah cara pengawetan ikan yang telah kuno, tetapi

saat kini masih banyak dilakukan orang di berbagai negara. Di Indonesia, bahkan

ikan asin masih menempati posisi penting sebagai salah satu bahan pokok

kebutuhan hidup rakyat banyak. Meskipun ikan asin sangat memasyarakat,

ternyata pengetahuan masyarakat mengenai ikan asin yang aman dan baik untuk

dikonsumsi masih kurang. Buktinya ikan asin yang mengandung formalin masih

banyak beredar dan dikonsumsi, padahal dampaknya sangat merugikan kesehatan.

Formalin digunakan karena dapat memperpanjang keawetan ikan asin.

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (MENKES) Nomor

1168/MenKes/PER/X/1999, formalin merupakan bahan kimia yang

penggunaannya dilarang untuk produk makanan. Formalin adalah nama dagang

larutan Formaldehid dalam air dengan kadar 30-40 %. Di pasaran formalin dapat

diperoleh dalam bentuk sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40,

30, 20 dan 10 %, serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5

gram. Formalin ini biasanya digunakan sebagai bahan baku industri lem,

playwood dan resin, disinfektan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan

pakaian, germisida dan fungisida pada tanaman sayuran, serta pembasmi lalat dan

serangga lainnya. Larutan dari formaldehida sering dipakai membalsem atau

mematikan bakteri serta mengawetkan mayat (Wikipedia, 2005).

Dari hasil pengambilan sampel rutin yang dilakukan Badan Pengawas

Obat dan Makanan (BPOM) RI dalam beberapa tahun terakhir, ada empat jenis

Page 17: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

3

bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam makanan, yakni formalin,

boraks, pewarna Rhodamin B, dan Methanyl Yellow.

Formalin termasuk bahan pengawet yang dilarang untuk digunakan pada

makanan segar maupun olahan karena tidak tercantum dalam daftar Bahan

Tambahan Makanan (BTM) yang diijinkan pada Codex Alementarius maupun

yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Namun dalam

kenyataannya masih ada sekelompok masyarakat yang memnafaatkan formalin

sebagai pengawet makanan termasuk produk-produk perikanan dan peternakan,

seperti yang telah banyak diberitakan oleh berbagai media massa pada tahun

2006.

Ketidak tahuan konsumen dan juga kurangnya kontrol oleh lembaga terkait,

sering menjadi faktor dominan lolosnya penggunaan formalin sebagai pengawet

makanan di Indonesia. Konsumen yang kurang informasi dan kurang mengeti

akan bahaya formalin, Formaldehid yang lebih dikenal dengan nama formalin ini

adalah salah satu zat tambahan makanan yang dilarang.

Walaupun dua per tiga wilayah Indonesia berupa lautan, konsumsi ikan

penduduk Indonesia termasuk rendah dibandingkan dengan negara-negara

ASEAN lain. Buruknya sistem distribusi membuat ikan segar dengan kualitas

baik hanya bisa dikonsumsi sebagian kecil masyarakat Daya beli sebagian besar

masyarakat sangat rendah. Mereka hanya mampu membeli ikan yang diawetkan,

terutama ikan asin, meski kualitas gizinya rendah. Konsumsi ikan di Indonesia

pada 2010 baru 30,47 kilogram per kapita. Di Malaysia dan Singapura masing-

masing mencapai 55,4 kilogram per kapita per tahun dan 37,9 kilogram per kapita

per tahun (Kompas, 2011).

Page 18: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

4

Konsumsi ikan di Indonesia mengalami ketimpangan. Di luar Jawa,

konsumsi ikan mencapai lebih dari 30 kilogram per kapita per tahun. Yang

tertinggi di Maluku, sebesar 52 kilogram per kapita per tahun. Di Jawa, konsumsi

ikan kurang dari 20 kilogram pe kapita per tahun. Konsumsi terendah di Daerah

Istimewa Yogyakarta sebanyak 16 kilogram per kapita per tahun (Kompas, 2011).

Menurut data Dinas Perikan dan Kelautan, tingkat konsumsi ikan

masyarakat aceh sebesar 35 kg/jiwa/tahun lebih tinggi dibandingkan dengan

tingkat nasional yang hanya sebesar 19 kg/jiwa/tahun. Hal ini merupakan faktor

kebiasan masyarakat yang gemar mengkonsumsi ikan. Sehingga dengan jumlah

produksi perikanan tahun 2007 sebesar 155.042 ton dan jumlah penduduk pada

tahun 2007 sebesar 4.084.586 jiwa,maka masih terdapat surplus produksi ikan

sebesar 12.082 ton. Sehingga peluang untuk melakukan ekspor dan menjual

produksi ke luar Aceh sangat dimungkinkan (Dinas Perikanan dan Kelautan

Provinsi NAD, 2007).

Berdasarkan sumber data yang ada, di Indonesia untuk konsumsi ikan

masih sangat rendah di bandingkan dengan negara ASEAN, dan melihat saat ini

banyak makanan yang di olah menggunakan bahan pengawet baik pada makan

bakso, mie dan makanan yang lain yang menggunakan bahan pengawet. Hasil

wawancara penulis dengan pedagang ikan asin di pasar Bina Usaha, ikan asin

yang di pasarkan di datangkan dari kota Medan. Dari hasil observasi awal yang

penulis lakukan, pada ikan asin yang ada di pasar Bina Usaha ada di antaranya

memiliki ciri-ciri ikan asin yang berformalin, ikan asin tersebut tidak di hinggapi

lalat, tidak ada jamur, tidak mudah membusuk dll. Dari hasil observasi awal ini

penulis tertarik untuk mengetahui ada atau tidaknya bahan pengawet yang

Page 19: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

5

digunakan untuk mengolah ikan asin yang ada di Kota Meulaboh. Mengingat

penjualan ikan asin begitu marak, dan banyak pedagang yang berupaya

mengawetkan ikan dengan bahan pengawet supaya ikan asin dapat bertahan lama

dan tidak mudah membusuk dalam jangka waktu yang lama.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini di rumuskan sebagai

berikut: Bagaimanakah kadar formalin pada ikan asin yang dipasok dari luar aceh

yang dijual di Pasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada ikan asin yang

dipasok dari luar Aceh yang dijual di Pasar Bina Usaha Meulaboh Aceh Barat.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan formalin pada ikan asin yang

dipasok dari luar Aceh.

2. Untuk mengetahui persentase formalin pada ikan asin yang dipasok dari luar

Aceh.

1.3 Manfaat Penelitian

1.3.1 Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini digunakan untuk bahan acuan dalam proses pengembangan

keilmuan.

Page 20: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

6

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka menambah

wacana keilmuan di dalam dunia kesehatan.

c. Penambahan pengetahuan dalam mengembangkan wawasan berfikir penulis

dalam mengaplikasikan teori dengan kenyataan serta menggunakan cara

pengkajian ilmiah dalam menyikapi permasalahan tentang indikasi penggunaan

formalin pada ikan asin.

d. Untuk menambah wawasan di kalangan masyarakat tentang bahaya ikan asin

yang mengandung formalin.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Informasi kepada penjual dan konsumen untuk proaktif mengetahui agar

memutuskan menjual atau mengkonsumsi ikan asin yang mengandung

formalin.

2. Masukan kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten

Aceh Barat, BPOM Aceh dan berbagai pihak terkait dalam penelitian ini,

khususnya kadar formalin pada ikan asin di Pasar Bina Usaha Melaboh Aceh

Barat.

Page 21: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Formalin

2.1.1 Definisi Formalin

Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk.

Didalam formalin mengandung sekitar 37 persen formaldehid dalam air, biasanya

ditambah methanol hingga 15 persen sebagai pengawet. Formalin dikenal sebagai

bahan pembunuh hama (desinfektan) dan banyak digunakan dalam industri. Nama

lain dari formalin adalah Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid,

Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform,

Formaldehyde, dan Formalith ( Astawan, 2006 ).

Berat Molekul Formalin adalah 30,03 dengan Rumus Molekul HCOH.

Karena kecilnya molekul ini memudahkan absorpsi dan distribusinya ke dalam sel

tubuh. Gugus karbonil yang dimilikinya sangat aktif, dapat bereaksi dengan gugus

–NH2 dari protein yang ada pada tubuh membentuk senyawa yang mengendap

(Harmita, 2006).

Penggunaan formalin antara lain sebagai pembunuh kuman sehingga

digunakan sebagai pembersih lantai, gudang, pakaian dan kapal, pembasmi lalat

dan serangga lainnya, bahan pembuat sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan

bahan peledak. Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan

gelatin dan kertas, bahan pembentuk pupuk berupa urea, bahan pembuatan produk

parfum, bahan pengawet produk kosmetik dan pengeras kuku, pencegah korosi

untuk sumur minyak, bahan untuk isolasi busa, bahan perekat untuk produk kayu

Page 22: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

8

lapis (playwood), dalam konsentrasi yang sangat kecil ( < 1 % ) digunakan

sebagai pengawet, pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut,

perawat sepatu, shampo mobil, lilin dan karpet ( Astawan,Made, 2006 ).

2.2 Bahaya Formalin

2.2.1 Bahaya jangka pendek (akut)

Formalin dalam keadaan murni sering digunakan pada industri kayu lapis,

industri cat, pengawet mayat, dan lain sebagainya. Untuk itu perlu diwaspadai

bahaya formalin dalam jangka pendek. Uap formalin rentan untuk terhirup antara

lain. Iritasi, terasa terbakar pada tenggorokan dan hidung, batuk-batuk, gangguan

saraf, kerusakan jaringandan luka pada saluran pernafasan seperti, radang paru

dan pembengkakan paru, tanda-tanda umum, bersin, radang tenggorokan, sakit

dada yang berlebihan, jantung berdebar, mual muntah, pada konsentrasi yang

sangat tinggi dapat menyebabkan kematian.

Formalin murni atau larutan formalin, berupa cairan yang sangat mudah

terpercik, minsalnya saat menuangkan foralin jika mengenai kulit, maka pada

kuluit akan mengalami perubahan warna kulit, kulit terasa terbakar, menjadi

merah, mengeras dan mati rasa. Jika farmalin terkena mata maka dapat

menimbulkan iritasi mata, mata menjadi merah, sakit gatal, penglihatan kabur dan

mengeluarkan air mata. Pada konsentrasi tinggi dapat merusak lensa mata.

Keadaan yang sangat mengkhawatirkan apabila tertelan formalin atau larutan

tertelan maka akan menyebabkan mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar,

sakit menelan, mual, muntah, dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit

perut yang hebat, sakit kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak

Page 23: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

9

sadar hingga koma. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak,

limpa, pancreas, sistem susunan saraf pusat dan ginjal.

2.2.2 Bahaya jangka panjang (kronik)

Bahaya yang kemungkinan akan terjadi pada jangka panjang jika terjadi

pemaparan formalin terus menerus adalah, radang selapur lendir hidung, batuk-

batuk serta gangguan pernafasan, sensitasi paru, kanke pada hidung, tenggorokan,

mulut, paru dan otok, luka pada ginjal, gangguan haid dan keman dulan pada

wanita, efek neuropsikosis, sakit kepala, gangguan tidur, cepat marah,

keseimkbangan terganggu, mual, kehilangan konsentrasi dan dayat ingat

berkurang.

Hal ini terjadi pada saat uap formalin terghirup secara teruz meneruz dalam

waktu yang relatif lama ( Cahyadi, 2008).

2.3 Tindakan Pencegahan dan Pertolongan Pertama Bila Tertelan Formalin

1. Hindari makan, minum dan merokok selama berkerja, serta cuci tangan

sebelum makan.

2. Bila diperlukan segera hubungi dokter atau dibawa ke rumah sakit.

2.4 Cara Penyimpanan formalin

1. Jangan di simpan di lingkungan bertemperatur di bawah 150C.

2. Tempat penyimpanan harus terbuat dari baja tahan karat, alumunium murni,

polietilen atau polyester yang dilapisi fiberglass.

3. Tempat penyimpanan tidak boleh terbuat dari baja besi, tembaga, nikel atau

campuran seng dengan permukaan yang tidak dilindungi/dilapisi.

Page 24: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

10

4. Jangan menggunakan bahan alumunium bila temperatur lingkungan berada di

atas 60 derajat celcius (Astawan, Made, 2006 ).

Bahan tanbahan yang dilarang Menurut Mentri Kesehatan RI

No.1169/MENKES/PER/X/1999 tentang bahan tambahan makanan ada 10 jenis

yaitu:

1. Asam Borat

2. Asam Silisilat

3. Deitil Pirokarbonat

4. Dulsin

5. Kalium Krolat

6. Kloramfenikol

7. Minyak nabati yang dibrominasi

8. Nitrofurazon

9. Formalin

10. Kalium bromat

2.5 Ikan asin

2.5.1 Definisi Ikan Asin

Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan

mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu

nilai biologisnya mencapai 90 persen, dengan jaringan pengikat sedikit sehigga

mudah dicerna (Adawyah, Rabiatul, 2007).

Ikan merupakan komoditi ekspor yang mudah mengalami pembusukan

dibandingkan produk daging, buah dan sayuran. Pembusukan pada ikan terjadi

Page 25: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

11

karena beberapa kelemahan dari ikan yaitu tubuh ikan mengandung kadar air

tinggi (80%) dan pH tubuh mendekati netral, sehingga memudahkan tumbuhnya

bakteri pembusuk, daging ikan mengandung asam lemak tak jenuh berkadar tinggi

yang sifatnya mudah mengalami proses oksidasi sehingga seringkali

menimbulkan bau tengik, jaringan ikat pada daging ikan sangat sedikit sehingga

cepat menjadi lunak dan mikroorganisme cepat berkembang.

Oleh karena beberapa kelemahan tersebut, para produsen melakukan

penghambatan kebusukan dari ikan dengan membuat kondisi lingkungan yang

tidak sesuai dengan pertumbuhan mikroba, sehingga mikroba dapat ditekan

pertumbuhannya. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan proses

penggaraman dan pengeringan yang kemudian hasil produksinya disebut dengan

ikan asin. Ikan asin diproduksi dari bahan ikan segar atau ikan setengah basah

yang ditambahkan garam 15-20%. Walaupun kadar air didalam tubuh ikan masih

tinggi 30-35 persen, namun ikan asin dapat disimpan agak lama karena

penambahan garam yang relatif tinggi tersebut. Untuk mendapatkan ikan asin

berkualitas bahan baku yang digunakan harus bermutu baik, garam yang

digunakan biasanya garam murni berwarna putih bersih. Garam ini mengandung

kadar natrium chlorida (NaCl) cukup tinggi, yaitu sekitar 95 %. Komponen yang

biasa tercampur dalam garam murni adalah MgCl2 (magnesium chlorida), CaCl2

(calsium chlorida), MgSO4(magnesium sulfat), CaSO4 ( calsium sulfat), lumpur,

dll. Jika garam yang digunakan Mg (magnesium) dan Ca (calsium) akan

menghambat proses penetrasi garam ke dalam daging ikan, akibatnya dagingikan

berwarna putih, keras, rapuh dan rasanya pahit. Jika garam yang digunakan

Page 26: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

12

mengandung Fe (besi) dan Cu (tembaga) dapat mengakibatkan ikan asin berwarna

coklat kotor atau kuning (Djarijah, Abbas Siregar, 1995).

2.5.2 Proses Penggaraman

Secara umum proses penggaraman ini dapat dilakukan dengan tiga cara

yaitu penggaraman kering (dry salting), penggaraman basah (wet salting),

pelumuran garam (kench salting). Penggaraman kering dilakukan dengan

menaburkan garam diatas lapisan ikan yang telah tersusun rapi, penggaraman

basah dilakukan dengan merendam ikan dalam larutan garam pekat dan

pelumuran garam dilakukan dengan melumuri ikan dengan garam dalam wadah

atau keranjang yang nantinya air dalam tubuh ikan akan mengalir dari wadahnya.

Sedangkan dalam proses penjemuran ikan yang telah diproses dalam

penggaraman serta telah dicuci dan ditiriskan bisa langsung dijemur diatas para –

para dan diletakkan diluar rumah agar terkena sinar matahari. Penjemuran harus

disertai pembalikan ikan 2-3 kali setiap hari, bila hari telah sore ikan dimasukkan

kedalam rumah agar tidak terkena embun atau hujan. Didaerah intentitas cahaya

matahari 8 jam per hari atau lebih, diperlukan waktu pengeringan selama 3 hari

berturut turut.

2.5.3 Pembuatan Ikan Asin

a. disiapkan larutan garam jenuh dengan konsentrasi larutan 30-50%

b. Ikan yang telah disiangi disusun di dalam wadah / bak kedap air, kemudian

ditambahkan larutan garam secukupnya hingga seluruh ikan tenggelam dan

beri pemberat agar tidak terapung

Page 27: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

13

c. Lama perendaman 1 – 3 hari, tergantung dari ukuran / tebal ikan dan derajat

keasinan yang diinginkan

d. Setelah penggaraman, bongkar ikan dan cuci dengan air bersih. Susun ikan di

atas para-para untul proses pengeringan /penjemuran (Bisnisukm.com, 2007).

2.5.4 Ciri-Ciri Ikan Asin tanpa formalin dan berformalin

a. Ciri – Ciri Ikan Asin Tampa Formalin

Ciri-ciri visual produk ikan asin tanpa formalin yaitu: tekstur lemas, empuk

dan aroma khas, warna buram/merah/alami, lama kering dan digoreng renyah,

empuk, lalat mau hinggap, cepat terkena jamur/belatung, hanya tahan 1 minggu,

susut kurang dari 60% dari berat awal, harga lebih murah.

b. Ciri – Ciri Ikan Asin Berformalin

Ciri-ciri visual produk ikan asin berformalin yaitu : tekstur keras seperti

karet & tidak beraroma, warna bagus cerah bening, cepat kering dan bila digoreng

keras, lalat tidak mau hinggap, tidak ada jamur/belatung, tahan hingga berbulan-

bulan, susut 60% lebih dari berat awal, harga lebih mahal (Pipit,2005).

2.5.5 Degradasi kadar formalin pada ikan asin

Degradasi kadar formalin dapat dilakukan dengan dikukus, direbus dan

digoreng, dan direndam dalam air. Kadar formalin yang direndam dalam air dapat

mengurangi kandungan formalin dalam ikan asin sehingga ikan asin lebih aman

untuk dikonsumsi namun tidak dapat menghilangkan formalin 100 %. Air yang

digunakan pada perendaman ikan asin ini bermacam macam misalnya air panas,

air leri, dan air garam. Ikan asin yang direndam air selama 60 menit mampu

mendegradasi kadar formalin sampai 61,25%, direndam dalam air leri mampu

Page 28: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

14

mendegradasi kadar formalin sampai 66,03 %, dan direndam dalam air garam

mampu mendegradasi kadar formalin sampai 89,53 % (Ladyelen, 2007).

2.5.6 Air Leri

Air leri merupakan suatu limbah yang dihasilkan oleh kegiatan rumah

tangga yaitu dari pencucian beras. Pada umumnya para ibu rumah tangga mencuci

beras dengan tujuan membersihkan beras dari kotoran. Namun pencucian tersebut

dilakukan sampai benar-benar bersih dimana pencucian dilakukan sampai air

cucian beras berwarna putih susu, hal itu berarti bahwa protein dan vitamin B1

yang banyak terdapat dalam beras juga ikut terkikis. Secara tidak langsung protein

dan vitamin B1 banyak terkandung didalam air leri atau air cucian beras. Selain

itu air leri juga mengandung glukosa dan karbohidrat, pada air cucian beras

bilasan I mengandung glukosa sebesar 21,89 % sedangkan kandungan karbohidrat

19,70 % dan pada air cucian beras bilasan II mengandung glukosa sebesar 19,71

% sedangkan kandungan karbohidrat 17,73 % (Agus Triwidodo, 2008)

Unsur-unsur yang ada didalam air leri antara lain adalah C (carbon), H

(hidrogen), O (oksigen), N (nitrogen), S (sulfur), dan P (phosphor), merupakan

unsur yang terdapat pada karbohidrat dan protein yang larut dari beras ke dalam

air. Biasanya air leri atau air cucian beras ini dibuang begitu saja, padahal air leri

ini memberikan banyak manfaat bagi kehidupan anatara lain air leri mampu

menyuburkan tanaman karena banyaknya kandungan karbohidratnya. Selain itu

air leri pun ternyata juga mampu mendegradasi kadar formalin dalam ikan asin

sampai 66,03 %.

Page 29: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

15

2.6 Metode-metode analisis formalin

2.6.1 Uji kualitatif

1. Dengan Hidrokolirada

Menimbang seksama 10 gram sampel kemudian memotong kecil-kecil, dan

memasukkan ke dalam labu destilat, menambahkan aquadest 100 ml kedalam labu

destilat, mendestilasi dan menampung filtrat dengan menggunakan labu ukur 50

ml. Mengambil 2-3 tetes hasil destilat sampel, menambahkan 2 tetes

Fenilhidrazina hidroklorida, 1 tetes kalium heksasianoferat (III), dan 5 tetes HCl.

Jika terjadi perubahan warna merah terang (positif formalin) (Farmakope

Indonesia. Edisi ketiga).

2. Dengan asam kromatofat

Mencampurkan 10 gram sampel dengan 50 ml air dengan cara

menggerusnya dalma lumpang. Campuran dipindahkan ke dalam labu destilat dan

diasamkan dengan H3PO4. Labu destilat dihubungkan dengan pendingin dan

didestilasi. Hasil destilasi ditampung.Larutan pereaksi Asam kromatofat 0,5%

dalam H2SO4 60% (asam 1,8 dihidroksinaftalen 3,6 disulfonat) sebanyak 5 ml

dimasukkan dlam tabung reaksi, ditambahkan 1 ml larutan hasil destilasi sambil

diaduk. Tabung reaksi dimasukkan dalam penagas air yang mendidih selam 15

menit dan amati perubahan warna yang terjadi. Adanya HCHO ditunjukkan

dengan adanya warna ungu terang sampai ungu tua (Cahyadi, 2008).

.3. Dengan Larutan Schiff

Menimbang 10 gram sampel dan dipotong potong kemudian dimasukkan

kedalam labu destilat, ditambahkan 50 ml air, kemudian diasamkan dengan 1 ml

H3PO4. Labu destilat dihubungkan dengan pendingin dan didestilasi. Hasil

Page 30: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

16

destilasi ditampung labu ukur 50 ml. Diambil 1 ml hasil destilat dalam tabung

reaksi, ditambahkan 1 ml H2SO4 1:1 (H2SO4 pekat) lewat dinding, kemudian

ditambahkan 1 ml larutan schiff, jika terbentuk warna ungu maka positif

formalin.

2.6.2 Uji Kuantitatif

1. Dengan metode Asidialkalimetri

Dipipet 10,0 ml hasil destilat dipindahkan ke erlenmeyer, kemudian

ditambah dengan campuran 25 ml hidrogen peroksida encer P dan 50 ml natrium

hidroksida 0,1 N. Kemudian dipanaskan di atas penangas air hingga pembuihan

berhenti, dan dititrasi dengan asam klorida 0,1 N menggunakan indikator larutan

fenolftalein P. Dilakukan penetapan blanko, dipipet 50,0 ml NaOH 0,1 N,

ditambah 2-3 tetes indikator fenolftalein, dititrasi dengan HCl 0,1 N. Dimana 1 ml

natrium hidroksida 0,1 N ~ 3,003 mg HCHO (Farmakope Indonesia. Edisi ketiga).

2. Dengan metode Spektrofotometri

2.1 Asam Kromatofat

Dibuat larutan baku induk dari konsentrasi 1000 ppm dari formalin 37 %,

kemudian diencerkan dalam labu takar 100 ml dengan aquadest sampai tanda

batas, kemudian larutan tersebut dibuat larutan baku standar. Larutan pereaksi

asam kromatofat 5 ml dimasukkan kedalam tabung reaksi kemudian ditambahkan

1 ml larutan standar formalin sambil diaduk tabung reaksi ditangas selam 15

menit dalam penangas air yang mendidih, angkat dan didinginkan. Penetapan

kadar formalin sampel, mencampurkan 10 g sampel dengan 50 ml aquadest

dengan cara menggerusnya didalam lumpang. Kemudian didestilat dan diasamkan

dengan H3PO4, ditampung dengan labu ukur 50 ml. Ditambahkan 5 ml asam

Page 31: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

17

kromatofat. Kemudian diukur absorbansi sampel dan standar dengan panjang

gelombang 560 nm dan dihitung kadar formalinnya (Wisnu Cahyadi, 2008).

2.2 Larutan Schiff

Diambil 5,0 ml hasil destilat kemudian ditambahkan ditambahkan 1 ml

H2SO4 1:1 (H2SO4 pekat) lewat dinding, kemudian ditambahkan 1,0 ml larutan

schift. Dibaca dengan spektrofotometri. Dibuat juga blanko serta baku seri.

Dengan dicari panjang gelombangoptimum, lama waktu kestabilan pada

spektrofotometer, dan kurva baku standar formalin.

2.7 Kerangka Konsep

Gambar 2.1. Kerangka konsep

MengandungFormalin

PemeriksaanLaboratorium

Ikan Asin

TidakMengandung

FormalinFFormalin

Page 32: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

18

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Rancangan

Penelitian ini adalah bersifat Eksperimen menggunakan pendekatan Analisis

Kualitatif yaitu setelah melakukan pengambilan sampel langsung melakukan uji

laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya kadar formalin pada ikan asin yang

di jual di Pasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 08 Juli s/d 09 juli 2013. penelitian

ini dilakukan di pasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh Barat. Pemilihan

lokasi berdasarkan karena pertimbangan bahwa pasar tersebut merupakan pasar

induk dan banyak pedagang yang menjual ikan asin pada suatu tempat tertentu

dan pasar tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

sehari hari. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Akademi Analis Kesehatan

Banda Aceh.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 populasi

Seluruh Pedagang Ikan Asin yang ada yang di jual di Pasar Bina Usaha

Meulaboh Aceh Barat berjumlah 4 (empat) tempat.

Page 33: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

19

3.3.2 Sampel

Sampel pada penelitian ini total populasi yaitu semua pedagang ikan asin di

Pasar Bina Usaha Meulaboh Aceh Barat. Teknik pengambilan sampel dilakukan

dengan cara mengambil contoh ikan asin di setiap pedagang ikan asin masing-

masing 10 gr di Pasar Bina Usaha Meulaboh.

3.4 Prosudur Kerja

3.4.1 Metode dan Prinsip

a. Metode : Reaksi Asam Kromatropat

b. Prinsip : Timbulnya warna unggu setelah formalin bereaksi dengan asam

kromatropat.

3.4.2 Alat dan Reagensi

a. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Timbangan, piring

timbangan, water bath, gelas ukur, tabung reaksi, Erlenmeyer, tanggi pengaduk,

kondessor, healting mantel, labu alas bulat, corong, batang statif, batuh didih,

pipet ukur, dan pipet volum.

b. Reagensi

Reagen yang digukan adalah asam phospat( H3PO4) 10% larutan asam

kromatopat ( C6H8S2 – 4 H2O) 0,5% dalam asam sulfat ( H2SO4) 60% dalam

aquadest.

3.4.3 Bahan Sampel

Sebagai sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan asin yang

ada di Psar Bina Usaha Meulaboh Aceh Barat.

Page 34: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

20

3.4.4 Cara Kerja

a. Ikan asin digores kemudian di haluskan.

b. Kemudian ditimbang 10 gram ikan asin lalu masukan kedalam labu alas

bulat yang berisi 250 ml aquadest dan di asamkan dengan asam fosfat (

H3PO4) 10%.

c. Kemudian di destilasi hingga dipeoleh 90 ml destilat yang di tampung

dalam Erlenmeyer yang telah berisi 10 ml aquadest.

d. Lalu ambil 2 ml destilat, masukan kedalam tabung reaksi dan tambahkan 5

ml asam kromathopat 0,5% dalam asam sulfat 60% yang baru di buat.

e. Larutan dimasukan kedalam air medidih selama 15 menit, bila ada larutan

berwarna unggu berarti mengandung formalin.

3.5Tekhnik Pengambilan Data

3.5.1 Data Primer

Pengumpulan Data dilakukan Secara Observasi langsung ketempat

penjualan ikan asin yang ada di pasar Bina Usaha Meulaboh Kabupaten Aceh

Barat, kemudian di periksa di laboratorium Akademi Analis Kesehatan Banda

Aceh.

3.5.2 Data Skunder

Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai informasi baik dari media

massa, dan internet.

Page 35: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

21

3.6 Alur Penelitian

Adapun alur penelitian yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut pada

gambar 3.1.

Data dan Persentase Kadar Formal

Gambar 3.1 Alur Penelitian

3.7 Teknik Pengolahan Data

Setelah pemeriksaan selesai dilakukan maka hasil uji akan diolah secara

manual dan dijelaskan dalam bentuk deskriptif.

3.7.1 Penggunaan Formalin

Tabel 3.1 Penggunaan Formalin

No Penggunaan Formalin Frekuensi Presentase

1 Positif

2 Negatif

Total

Persiapan Bahan :

1. Observasi lokasi penelitian2. Pengambilan Sampel dengan menggunakan plastik3. Pemberian kode pada sampel4. Melakukan uji laboratorium

Analisa Formalin (Metode Asam Kromathopat)Metode yang menggunakn cara membandingkan

warna kadar formalin yang diteliti dengan warna kadarformalin yang telah ditentukan.

Page 36: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

22

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskrisi Data

Penelitian kandungan formalin pada ikan asin yang diposok dari luar Aceh

ini diambil sampel di pasar Bina Usaha Meulaboh, yang terdiri dari 4 tempat

pedagang ikan asin, masing – masing tempat di ambil 2 sampel.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada sampel yang diambil dari pasar

Bina Usaha positif mengandung formalin. Analisis kualitatif dilakukan dengan

cara pengukuran variabel – variabeladalah pada penelitian ini adalah berdasarkan

uji kualitatif menggunakan uji Asam Kromatropat yaitu jika terbentuk larutan

berwarna Ungu, maka ikan asin positif mengandung formalin.

4.1.1 Pemeriksaan Ikan Asin

Adapun cara mendetekiasi kandungan formalin pada ikan asin:

a. Ikan asin digores kemudian di haluskan.

b. Kemudian ditimbang 10 gram ikan asin lalu masukan kedalam labu alas bulat

yang berisi 250 ml aquadest dan di asamkan dengan asam fosfat ( H3PO4) 10%.

c. Kemudian di destilasi hingga dipeoleh 90 ml destilat yang di tampung dalam

Erlenmeyer yang telah berisi 10 ml aquadest.

d. Lalu ambil 2 ml destilat, masukan kedalam tabung reaksi dan tambahkan 5 ml

asam kromathopat 0,5% dalam asam sulfat 60% yang baru di buat.

e. Larutan dimasukan kedalam air medidih selama 15 menit, bila ada larutan

berwarna unggu berarti mengandung formalin.

Page 37: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

23

4.2 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian di Akademi Analis Kesehatan Banda Aceh

yaitu tentang Analisis Kandungan Formalin pada Ikan Asin yang dipasok dari luar

aceh di Pasar Bina Usaha Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat, maka hasil

penelitian yang didapat adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan Kandungan Formalin pada Ikan Asin di PasarBina Usaha Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

No Kode sampel Hasil1 IA 1 Positif2 IA 2 Positif3 IA 3 Positif4 IA 4 Positif5 IA 5 Positif6 IA 6 Positif7 IA 7 Positif8 IA 8 Posotif

Berdasarkan tabel 4.1 dari 4 tempat pedagang ikan asin diambil sampel masing -

masing tempat 2 sampel yang diuji, positif formalin sebanyak 8 sampel sedangkan

yang negatif formalin 0 sampel.

Tabel 4.2 Distribusi Ikan Asin berdasarkan Kandungan Formalin pada IkanAsin di Pasar Bina Usaha Kota Meulaboh Kabupaten Aceh Barat.

NO Kandungan formalin Jumlah (n) Persen %1 Positif 8 1002 Negative 0 0

Total 8 100

Berdasarkan tabel 4.2 dari 4 tempat pedagang ikan asin diambil sampel masing –

masing 2 sampel yang diuji, yang positif mengandung formalin berjumlah 8

sampel ikan asin (100%) dan sampel yang negatif berjumlah 0 sampel ikan asin (0

%). Adapun besarnya kadar formalin yang terkandung pada masing – masing

sampel tidak dapat diketahui dikarenakan, kurangnya alat dan bahan untuk

Page 38: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

24

menguji besarnya kadar frekuensi formalin di laboratorium Akedemi Analis

Kesehatan Banda Aceh pada waktu tersebut.

4.2 Pembahasan

Formalin adalah salah satu bahan tambahan makanan yang untuk

pengawet yang dilarang melalui peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

1168/Menkes/Per/X/1999.

Berdasarkan informasi yang penulis peroleh bahwa ikan asin yang menjadi

sampel dalam penelitian ini umumnya berasal dari kota Medan dan kota

Meulaboh. Ikan yang di periksa di laboraturium merupakan ikan bolo dan ikan

tamban.

Ada beberapa hal yang menyebabkan pemakaian formalin untuk bahan

tambahan makanan (pengawet) meningkat, anatara lain harganya yang jauh lebih

mura di bandingkan pengawet lainnya seperti, natrium benzoate/natrium zobrat,

jumlah yang digunakn tidak perlu sebesar pengawet lainnya, mudah digunakan

untuk proses pengawetan karena bentuknya larutan, mudah didapat di took bahan

kimia dalam jumlah besar, rendah pengetahuan masyarakat produsen tentang

bahaya formalin (Widyningsih, 2006).

Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dan di dukung dengan

pemeriksaan di laboraturium Akademi Analis Kesehatan Banda Aceh secara

kualitatif terhadap msampel ikan asin yang di amabil dari pasar Bina Usaha Kota

Meulaboh Kabupaten Aceh Barat diperoleh hasil bahwa seluruh sampel positif

mengandung formalin. Pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan metode

Page 39: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

25

Reaksi Asam Kromathopat yang positif mengandung formalin akan berubah

berwarna ungu.

Pada umumnya efek negative formalin dalam gangguan kesehatan dalam

tubuh yang ringan adalah apabila tertelan formalin atau larutan tertelan maka akan

menyebabkan mulut, tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menelan, mual,

muntah, dan diare, kemungkinan terjadi pendarahan, sakit perut yang hebat, sakit

kepala, hipotensi (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar hingga koma. Selain

itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pancreas, sistem

susunan saraf pusat dan ginjal (Cahyadi, 2008).

Menurut Agus Triwidodo (2008), untuk mengurangi kadar formalin pada ikan

asin dapat menggukan air leri atau air cucian beras yang mampu medegradasi

kadar formalin dalam ikan asin sampai 66.03%.

Penggunaan formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan. Melalui

sejumlah survey dan pemeriksaan laboraturium, ditemukan sejumlah produk

pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet.

Jadi diharapkan kepada masyarakat di sekitar Kota Meulaboh harus lebih hati

– hati terhadap penjual ikan asin di daerah Pasar Bina Usaha Meuloboh karena

dilihat dari kegunaan formalin itu sendiri sudah tidak cocok untuk bahan

tambahan pangan dan juga formalin dapat berdampak negatif bagi kesehatan.

Praktek yang salah dilakukan produsen atau pengolah pangan yang kurang

pengetahuan terhadap formalin. Beberapa contoh produk yang mengandung

formalin, minsalnya ikan segar, ikan asin, mie basah, ayam potong yang beredar

di pasar. Dan yang perlu diingat, tidak semua produk pangan mengandung

formalin.

Page 40: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

26

Untuk para konsumen yang mengkonsumsi ikan asin sebelum membelih

ikan asin, harusnya kita memelih mana ikan asin yang menggandung formalin

mana yang tidak mengndung formalin, cirri ikan asin yang mengandung formalin

yaitu : tekstur keras seperti karet & tidak beraroma, warna bagus cerah bening,

cepat kering dan bila digoreng keras, lalat tidak mau hinggap, tidak ada

jamur/belatung, tahan hingga berbulan-bulan, susut 60% lebih dari berat awal,

harga lebih mahal (Pipit,2005).

Peran pemerintah dalam memberantas formalin di Indonesia masih kurang,

padahal penyebran formalin sudah meluas dan sudah menjadi umum, tapi dalam

hal ini pemerintah belum mengambil langkah yang tegas dalam menangani hal ini.

Buktinya bisa kita lihat penggunaan formalin sebagai bahan pengawet masih

merajalera. Sebenarnya pemerintah sudah berusaha mengambil tindakan melalui

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Beberapa langkah sudah diambil

oleh BPOM seperti melaramg pangan permen merk white rabbit cream, classc

cream black currant dan manisan plum, mengeluarkan PerMenKes No. 1168/1999

tentang bahan tambahan pangan yang dilarang digunakan dan melakukan

sosialisasi penggunaan bahan tambahan pangan yang diizinkan dalam proses

produksi makanan dan minuman sesuai UU No. 23/1992 untuk aspek keamanan

pangan UU No. 71/1996. Tetapi upaya yang dilakukian Badan POM hanya

dijadikan gertakan oleh para pedangang, karena BPOM hamya mengeluarkan UU

dan aturanh dan tidak member sanksi yang tegas bagi yang menggunakan bahan

tambahan pangan yang dilarang, karena ini adalah masalah yang serius, dan dapat

membahayak kesehatan bagi masusia itu sendiri.

Page 41: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

27

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemeriksaan kandungan formalin yang dilakukan di

Laboratorium Akademi Analis Kesahatan Banda Aceh dapat disimpulkan, bahwa

dari 4 tempat pedagang ikan asin yang di pasok dari luar Aceh dan dari masing

tempat diambil 2 sampel ikan asin yang di periksa secara kualitatif ternyata semua

sampel positif mengandung formalin dari hasil uji yang dilakukan.

5.2 Saran

Melihat penggunaan formalin pada pengawetan ikan asin sampai saat ini masih

digunakan sebagian pengawet ikan asin, maka disarankan:

1. Koordinasi Pemerintah Daerah dan Instansi terkait dalam hal ini Dinas

Kesehatan Kabupaten Aceh Barat, memberikan penyuluhan atau informasi

kepada masyarakat tenteng bahaya bagi kesehatan bila formalin salah dalam

penggunaannya.

2. Kepada kunsumen diharapkan lebih selektif dalam memilih ikan asin yang

dikonsumsi dengan memperhatikan ciri – ciri ikan asin yang tidak

mengandung formalin, agar aman untuk di konsumsi.

3. BPOM Aceh dan berbagai pihak terkait, melaporkan kepada yang berwajib

bila ada penjual yang sengaja menggunakan formalin pada makanan yang

dijual, dan juga tidak menjual formalin tampa mengetahui latar belakang

pembelinya.

Page 42: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

DAFTAR PUSTAKA

Adawiyah, Rabiatul, M.P. 2007.Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara.Jakarta.

Astawan, M., 2006. Membuat Mie dan Bihun. Penebar Swadaya, Jakarta.

BPOM. 2004, Bahyan Tambahan Ilegal Boraks, Formalin, Rhodamin B,diproduksi Untuk Sistem Keamanan Pangan Terpadu Oleh BadanPengawasan Obat dan Makanan R.I.

Cahyadi, Wisnu., 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan BahanTambahanPangan, Bumi Aksara. Jakarta.

Djarijah, Abbas Siregar, (1995), "Teknologi Tepat Guna lkan Asin", Kanisius,Yogyakarta.

DepKes RI, 1979, Farmakope Indenesia Edisi Ketiga, Direktorat JenderalPengawasan Obat dan Makan DepKes.

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NAD.2007. Profil Sub Sektor Perikanan.Diunduh dari http://www.Dinas Perikanan dan Kelautan ProvinsiNAD.com. (diakses 23 April 2013).

Kompas. 2010. Konsumsi Ikan Aceh. Diunduh dari http://www.kompas.com(diakses 23 april 2013).

Liputan Khusus. 2013. Meningkatnya Konsumsi Ikan di Seman. di unduh darihttp://lipsus.berita21.com (diakses 23 april 2013).

Notoadmodjo, Soekidjo. 2010. Metode penelitian kesehatan. Rineka Cipta.Jakarta.

Pipit. 2005. Ciri-Ciri Makanan Yang Mengandung Formalin, Bumi Aksara.Jakarta

Suhartini S dan N Hidayat. 2005. Olahan Ikan Segar. Surabaya: Penerbit TrubusAgrisarana.

Triwidodo, Agus. 2008. Air Leri. diunduh dari http://www. Triwidoagus.com/2008/9/.(diakses 17 November 2012)

Wikipedia. 2005 diunduh dari www.wikipedia.com. Formaldehida. (diakses 15Mei 2013)

Page 43: ANALISIS KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN ASIN YANG …repository.utu.ac.id/426/1/BAB I_V.pdf · 2005 – 2008 : SMK N 1 Sinabang 2008 – 2013 : FKM – UTU Pendidikan non Formal 2004

Wikipedia.2006. diunduh dari www.wikipedia.com. Formaldehyde. (diakses 20Mei 2013).

Widyaningsih TD, Erni SM, 2006. Alternatif Pengganti Foramalin Pada ProdukPangan. Trubus Agrasarana, Surabaya.