Analisis Jurnal Asli

11
ANALISIS JURNAL “PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG KONTRASEPSI EFEKTIIF TERHADAP PARTISIPASI IBU POST PARTUM DALAM BER-KB” A. PENCARIAN JURNAL Pencarian jurnal dilakukan dengan menggunakan mesin pencari google cendekia dengan keyword KB, health adecation, participation. B. ISI JURNAL 1. JUDUL JURNAL Jurnal yang saya mau analisis berjudul : “PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG KONTRASEPSI EFEKTIF TERHADAP PARTISIPASI IBU POST PARTUM DALAM BER-KB” 2. PENULIS Penulis jurnal yang di analisis berjumlah dua orang yaitu Remilda Armika Vianti 1 Sri Mumpuni Yuniarsih 2 C. METODOLOGI PENELITIAN Jurnal dengan judul “Pengaruh pemberian penyuluhan kesehatan tentang kontrasepsi efektif terhadap partisipasi ibu Post Partum dalam ber-KB” menggunakan studi kasus. Adapun jenis penelitiannya adalah quasi experimental dengan 2 kelompok control. D. LATAR BELAKANG

Transcript of Analisis Jurnal Asli

Page 1: Analisis Jurnal Asli

ANALISIS JURNAL

“PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG

KONTRASEPSI EFEKTIIF TERHADAP PARTISIPASI IBU POST PARTUM DALAM

BER-KB”

A. PENCARIAN JURNAL

Pencarian jurnal dilakukan dengan menggunakan mesin pencari google cendekia

dengan keyword KB, health adecation, participation.

B. ISI JURNAL

1. JUDUL JURNAL

Jurnal yang saya mau analisis berjudul : “PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN

KESEHATAN TENTANG KONTRASEPSI EFEKTIF TERHADAP PARTISIPASI

IBU POST PARTUM DALAM BER-KB”

2. PENULIS

Penulis jurnal yang di analisis berjumlah dua orang yaitu Remilda Armika Vianti1 Sri

Mumpuni Yuniarsih2

C. METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal dengan judul “Pengaruh pemberian penyuluhan kesehatan tentang kontrasepsi

efektif terhadap partisipasi ibu Post Partum dalam ber-KB” menggunakan studi kasus.

Adapun jenis penelitiannya adalah quasi experimental dengan 2 kelompok control.

D. LATAR BELAKANG

Kepala BKKBN mengungkapkan bahwa penggunaan kontrasepsi pasca melahirkan

sangat rendah di kalangan ibu muda di Indonesia sehingga bisa terjadi kehamilan baru yang

berjarak terlalu dekat dengan anak sebelumnya. Pemakaian alat kontrasepsi pasca persalinan

memberikan dan keguguran di Indonesia masih sekitar 20%, sehingga masih banyak

perempuan yang hamil sebelum mereka mengalami haid pasca persalinan dan keguguran.

Data tersebut menunjukan pentingnya untuk memberikan informasi selengkapnya tentang

KB dan teknologi kontrasepsi sejak mempersiapkan perkawinan dan selama hamil, agar

Page 2: Analisis Jurnal Asli

cukup waktu bagi pasangan tersebut untuk mengambil keputusan ber-KB (inform choice)

(BKKBN, 1995)

Di Indonesia masih terdapat 8% kehamilan dengan risiko tinggi karena jarak

kehamilan kurang dari 24 bulan. Jarak kehamilan tersebut menyebabkan terjadinya risiko

mortalitas anak sebesar 2,2 kali dibandingkan dengan jarak kehamilan lebih dari 24 bulan

(BPS et al., 2003). Analisa data sekunder SDKI 2002-2003 menegaskan bahwa semakin

dekat jarak kelahiran maka risiko mortalitas anak akan semakin meningkat. Pada jarak 11-17

bulan resiko mortalitas adalah sebesar 8,8 kali, jarak 18-23 bulan adalah 3,3 kali, jarak 24-35

bulan adalah 3,6 kali, dan pada jarak 36-47 bulan adalah 1,5 kali (Ghofur, 2004).

Kehamilan yang terjadi pada periode postpartum merupakan kehamilan yang

berisiko tinggi, karena memiliki jarak yang dekat dengan kehamilan sebelumnya. Sebagian

besar penelitian menyatakan bahwa jarak kehamilan kurang dari 6 bulan merupakan faktor

risiko untuk terjadinya kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah (BBLR), dan kematian

perinatal-neonatal (Conde-Agudelo et al., 2006; Smith et al., 2003). Bukti menunjukkan

bahwa risiko juga dapat mengancam ibu, antara lain: peningkatan risiko kematian,

perdarahan pada trimester terakhir, perlukaan awal membran, dan anemia (Conde-Agudelo

& Belizan, 2000).

E. PEMBAHASAN

1. Pembahasan Teori

Pendidikan kesehatan sebagai bagian atau cabang ilmu dari kesehatan mempunyai

dua sisi yakni ilmu dan seni. Dari sisi seni, yaitu praktisi atau aplikasi pendidikan kesehatan

adalah merupakan penunjang dari program kesehatan lain. Artinya setiap program kesehatan

misalnya, pemberantasan penyakit, perbaikan gizi masyarakat, sanitasi lingkungan,

kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dsb, perlu ditunjang atau dibantu oleh

pendidikan kesehatan. Hal ini essensial karena masing – masing program tersebut

mempunyai aspek prilaku masyarakat yang perlu di kondisikan dengan pendidikan

kesehatan.

Sasaran penkes di Indonesia berdasarkan pada program pembangunan Indonesia

adalah :

Page 3: Analisis Jurnal Asli

1. Masyarakat umum

2. Masyarakat dalam kelompok tertentu seperti wanita, pemuda remaja. Termasuk dalam

kelompok khusus adalah lembaga pendidikan mulai dari tk sampai perguruan tinggi,

sekolah agama baik negri maupun swasta

3. Sasaran individu dengan tehnik penkes individual

Pendidikan kesehatan adalah suatu upaya atau kegiatan untuk mempengaruhi orang

agar ia atau mereka berperilaku sesuai dengan nilai – nilai kesehatan. Pendidikan kesehatan

juga suatu kegiatan untuk menjadikan kondisi sedemikian rupa sehingga orang mampu

untuk berpriaku sehat. Dapat dikatan pendidikan kesehatan adalah suatu bentuk rekayasa

perilaku (behavior engineering) untuk hidup sehat. (Sinta Fitriani, 2011).

Pada umumnya klien pasca persalinan ingin menunda kehamilan berikutnya paling

sedikit 2 tahun lagi, atau tidak ingin tambahan anak lagi. Konseling tentang keluarga

berencana atau kontrasepsi sebaiknya di berikan sewaktu asuhan antenatal maupun

pascapersalinan.

Saat menggunakan kontrasepsi pasca persalinan tergantung dari status menyusui ,

metode yang langsung dapat digunakan adalah :

1. Spermisida.

2. Kondom.

3. Koitus interuptu. (abdul bari saiffudin dkk, 2010)

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6

minggu setelah melahirkan. (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas merupakan masa selama

persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu – minggu berikutnya pada

waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F. Gary

Cunningham, MacDonald, 1995:281). Masa nifas adalah setelah seorang ibu melahirkan

bayi yang dipergunakan untuk memulihkan kesehatannya kembali yang umumnya

memerlukan waktu 6-12 minggu. (Ibrahim C, 1998)

Page 4: Analisis Jurnal Asli

2. Analisis Jurnal

a. Analisa jurnal

Dalam jurnal yang berjudul “Pengaruh Pemberian Penyuluhan Kesehatan tentang

Kontrasepsi Efektif terhadap Partisipasi Ibu Post Partum dalam ber-KB” pendidikan

kesehatan (penkes) tentang Keluarga Berencana (KB). Dilakukan dengan metode pemberian

lembaran checklist kepada ibu post partum di RB Pekalongan, Jawa Tengah. Akan tetapi

peneliti disini menggunakan data sekunder yang dikumpulkan oleh petugas kesehatan yang

terlatih. Kegiatan penyuluhan tentang Keluarga Berencana kepada ibu post partum di RB

Pekalongan ini berlangsung satu kali oleh petugas kesehatan yang ada di Rumah Bersalin

tersebut.

Untuk ibu yang ikut ber-KB setelah ikut penyuluhan sebesar 92,5%, yang tidak ikut

ber-KB setelah diberi penyuluhan sebesar 7,5%. Pendidikan ibu post partum akan

mempengaruhi perilaku ibu. Makin tinggi pendidikan ibu post partum makin tinggi pula

kesadaran akan kesehatannya.

b. Tinjauan teori

Penyuluhan KB adalah kegiatan penyampaian informasi untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan masyarakat guna mewujudkan keluarga

berkualitas. Adapun pelayanan KB adalah kegiatan pemberian fasilitas kepada keluarga dan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya dalam mewujudkan keluarga berkualitas

(BKKBN, 2004).

Sasaran utama program Keluarga Berencana yaitu Pasangan Usia Subur (PUS) yang

berumur antara 15-49 tahun karena besar kemungkinannya untuk hami dan mempunyai

anak. Dengan demikian, para anggota Penyuluh Program Keluarga Berencana yang

langsung dilapangan harus memberikan informasi kepada mereka agar menjadi tahu, mau

dan mampu merencanakan sendiri keluarganya supaya berkualitas.

Visi Program KB Nasional saat ini adalah terwujudnya “Keluarga Berkualitas 2015”.

Adapun misinya sebagaimana tertuang dalam Renstra Program KB Nasional tahun 2005-

2009 adalah: “Membangun setiap keluarga Indonesia untuk memiliki anak ideal, sehat,

berpendidikan, sejahtera, berketahanan dan terpenuhi hak-hak reproduksinya melalui

pengembangan kebijakan, penyediaan layanan promosi, fasilitasi, perlindungan, informasi

kependudukan dan keluarga, serta penguatan kelembagaan dan jejaring KB” (BKKBN,

2006a).

Page 5: Analisis Jurnal Asli

F. IMPLIKASI KEPERAWATAN

Perawat yang mempunyai peranan besar sebagai konselor dan informator kepada

klien (akseptor kontrasepsi), dituntut untuk mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas.

Berbagai jurnal penelitian dapat dipelajari oleh perawat, sehingga perawat dapat mengikuti

perkembangan khasanah ilmu, penemuan-penemuan baru, atau teknik-teknik baru yang dapat

diterapkan di bidang kesehatan terutama dalam hal kontrasepsi.

Perlu diinformasikan pula kepada klien bahwa efek samping penggunaan

kontrasepsi ini adalah adanya gangguan pola haid, terutama spotting. Tugas perawat disini

adalah memberikan informasi yang lengkap, jelas, dan jujur. Sedangkan keputusan akhir

dikembalikan kepada klien, tanpa ada paksaan.

G. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

Kelebihan jurnal berdasarkan analisis yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pengetahuan betapa pentingnya penggunaan kontrasepsi efektif terhadap ibu

post partum tanpa melihat status ibu.

2. Menggunakan studi kasus, jenis penelitian quasi experimental.

3. Data yang di ambil peneliti dikumpulkan petugas kesehatan yang terlatih.

Kekurangan jurnal berdasarkan analisis yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

1. Tidak menjelaskan kontra indikasai dari penggunaan kontrasepsi efektif.

2. Penyuluhan yang dilakukan secara umum.

3. Peneliti tidak mempunyai kendali terhadap jenis dan jumlah variable serta kualitas data.

Page 6: Analisis Jurnal Asli

SOP

No Kegiatan Penyuluh waktu

1. Pendahuluan 1. Mengucapkan salam

2. Perkenalan

3. Menyampaikan maksud dan

tujuan penyuluhan

4. Memberi apersepsi

1

Menit

2. Inti 1. Membagikan buku tentang KB

2. Menjelaskan materi dengan

metode ceramah

3. Mempersilahkan ibu post

partum untuk menjelaskan

kembali tentang pengertian KB

dan lainnya tanpa melihat buku

dengan menggunakan bahasa

sendiri

4. Memberikan kesempatan pada

ibu post partum untuk bertanya

tentang hal-hal yang belum

jelas

5. Menjawab pertanyaan dari ibu

post partum

6. Melakukan evaluasi dengan

memberi pertanyaan

13

menit

3. Penutup 1. Menarik kesimpulan dari

materi yang diberikan

2. Klarifikasi

3. Harapan dari penyuluh

4. Salam penutup

1

Menit

Page 7: Analisis Jurnal Asli

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Ada perbedaan tingkat partisipasi ibu post partum yang diberikan penyuluhan dan

yang tidak diberikan penyuluhan, yang diberikan penyuluhan lebih tinggi angka persentasi

untuk mengikuti program KB sehingga dapat mengatur jarak kehamilan.

B. SARAN

Dengan melihat adanya pengaruh pemberian penyuluhan terhadap partisipasi ibu

post partum dalam mengikuti KB diharapkan petugas di RB pekalongan mengadakan

kegiatan penyuluhan tentang pentingnya KB secara rutin dan berklanjutan sehingga

penyuluhan kesehatan dapat lebih efektif dan ibu berpartisipasi untuk berpartisipasi. Perlu

dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui alasan mengapa ibu post partum tidak

ikut berpartisipasi dan mengetahui keefektifan penyuluhan dengan menggunakan instrument

kuesioner.

DAFTAR PUSTAKA

Bari, Abdul S, dkk. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : PT Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

BKKBN. 1995. Panduan Spesifikasi Peralatan Medis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta :

BKKBN.

Ibrahim, Christin S. 1993. Perawatan Kebidanan (perawatan nifas). Bharata Niaga Media.

Pusdiknakes. 2003. Asuhan Kebidanan post partum. Jakarta : Pusdiknakes.

Fitriani, Sinta. 2011. Promosi Kesehatan. Jogjakarta : Graha Ilmu