ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …
Transcript of ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN …
ANALISIS IMPPLEMENNTASI KKONSEP 5S
UNTU(Studi
UK MENi Kasus D
NINGKADi PT.Mu
ATKANliamakmu
KINERur Elektr
RJA KARrikatama,
RYAWA, Cikaran
AN ng)
Olehh
Firman Z
01420100Zajuli 00312
FaSkripsi D
Sebagaakultas B
Dipersemb
ai Persyar S
Bisnis Presbahkan U
ratan Untsident Un
Untuk
uk Mempniversity peroleh GGelar
Sarjana Ekonomi
April 2015
ii
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
Dewan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS
IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT.MULIAMAKMUR
ELEKTRIKATAMA, CIKARANG)” yang diajukan oleh Firman Zajuli
dari Fakultas Bisnis telah dinilai dan disetujui lulus sidang pada tanggal 22
April 2015
Ir. Erny Hutabarat, MBA Ketua Panel Penguji
Filda Rahmiati, BBA, MBA Penguji I
Purwanto, ST., MM Penguji II
iii
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING Skripsi ini yang berjudul “Analisis Implementasi Konsep 5S Untuk
Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di
PT.Muliamakmur Elektrikatama, Cikarang)” disusun dan diajukan
oleh Firman Zajuli untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis telah ditinjau dan dianggap
memenuhi persyaratan sebuah skripsi. Oleh karena itu saya
merekomendasikan skripsi ini untuk maju sidang.
Cikarang, Indonesia, 09 April 2015
Diketahui oleh, Direkomendasikan oleh, Vinsensius Jajat Kristanto SE., MM., MBA. Purwanto, ST., MM. Kepala, Program Studi Manajemen Pembimbing
iv
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan bahwa skripsi, yang berjudul “ANALISIS
IMPLEMENTASI KONSEP 5S UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
KARYAWAN (STUDI KASUS DI PT.MULIAMAKMUR
ELEKTRIKATAMA, CIKARANG)” adalah, hasil dari pengetahuan
terbaik saya dan belum pernah diajukan ke Universitas lain maupun
diterbitkan baik sebagian maupun secara keseluruhan.
Cikarang, Indonesia, 09 April 2015
Firman Zajuli
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh implementasi konsep 5S sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Subjek dalam penelitan ini adalah karyawan PT.Muliamakmur Elektrikatama dengan 195 responden sebagai sampel dari total populasi 380 karyawan. Berdasarkan uji t diketahui variabel seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke terbukti berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan tabel, diperoleh angka Adjusted R2 (Adjusted R Square) sebesar 0,533 atau (53,3%), hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sebesar 53,3%, sedangkan sisanya sebesar 46,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini Kata Kunci : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke, Kinerja Karyawan.
v
vi
ABSTRACT
The purpose of this study is to analyze the influence of the 5S concept implementation as an effort to improve the performance of employees using a quantitative approach. The analysis technique used in this study is multiple linear regression. The subjects in this reaserch are employees of PT.Muliamakmur Elektrikatama with 195 respondents as sample size from the total of population is 380 employees. Based on the t test is known the seiri variable, seiton, seiso, seiketsu, and shitsuke proved a significant effect on the employee performance. Based on the table, the number of Adjusted R2(Adjusted R Square) is 0,533 or (53,3%), indicating that the percentage contribution of the effect of independent variables to the dependent variable 53,3%, while the balance of 46,7% influenced or explained by other variables not included in this research model. Keywords : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke, Employee Performance.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
S.W.T., kami berterima kasih atas curahan rahmat dan karuniaNya sehingga
proses kegiatan dan penyusunan Skripsi dengan judul “Analisis Implementasi
Konsep 5S Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di
PT.Muliamakmur Elektrikatama, Cikarang)” bisa terlaksana, shalawat serta
salam semoga terlimpah curah kepada junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W.
yang telah membawa kita dari dunia yang gelap gulita ke dunia yang terang
benderang melalui hikmah ilmu.
Selesainya kegiatan dan penyusunan skripsi yang telah penulis laksanakan ini
tidak luput dari bantuan dan motivasi serta partisipasi dari semua pihak, untuk itu
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih kepada:
1. Allah S.W.T. atas segala curahan kasih sayangaNya sampai detik ini kepada
penulis.
2. Bapak Purwanto, S.T., M.M., selaku Dosen pembimbing skripsi atas waktu
yang telah diluangkan untuk arahan, bimbingan, petunjuk, dan nasehat
dalam proses pembuatan skripsi hingga selesai.
3. Bapak Vinsensius Jajat Kristianto, S.E., M.M., M.B.A., selaku Ketua
Program Studi jurusan Managemen Universitas Presiden.
4. Seluruh staf pengajar Fakultas Bisnis Universitas Presiden yang telah
memberikan bekal ilmu yang bermanfaat.
5. Seluruh jajaran manajemen Universitas Presiden yang telah memberikan
bekal ilmu yang bermanfaat.
6. Keluarga tercinta yang telah memberikan banyak dukungan dan do’a.
7. Seluruh karyawan dan jajaran manajemen PT.Muliamakmur Elektrikatama
yang telah memberikan izin penelitian dan membantu memfasilitasi serta
bersedia menjadi responden dalam penyusunan skripsi ini.
vii
8. Teman-teman seperjuangan, khususnya Hendrik Pratama Wijaya yang
selalu berbagi ilmu dan saran baik di kelas maupun di luar kelas serta saling
menghibur dan memberikan semangat bagi penulis.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah berkenan
memberikan bantuan kepada penulis, semoga Allah memberikan balasan
terbaik, Amiin.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan tentunya
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu segala saran, masukan dan kritikan
dari semua pihak sangat dihargai sebagai bahan koreksi dan perbaikan bagi
penulis. Akhir kata sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini, penulis juga berharap
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi semua pihak yang
memerlukannya.
Cikarang, April 2015
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI ......................................... ii
LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING .............................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................ v
ABSTRACT ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................... 6
1.3 Rumusan Masalah ......................................................................... 7
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 8
1.4.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 8
1.4.2 Manfaat Penelitian ............................................................... 8
1.5 Definisi Istilah ............................................................................... 9
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 10
1.6.1 Lokasi Penelitian ................................................................ 10
1.6.2 Waktu Penelitian ................................................................ 10
1.7 Lingkup dan Batasan Penelitian ................................................. 11
ix
BAB II DASAR TEORI
2.1 Kinerja Karyawan ....................................................................... 12
2.1.1 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ...................... 13
2.1.2 Metode Penilaian Kinerja .................................................. 13
2.2 Konsep 5S ................................................................................... 16
2.2.1 Pengertian 5S ..................................................................... 16
2.2.2 Latar Belakang 5S .............................................................. 17
2.3 Manfaat Penerapan Konsep 5S ................................................... 18
2.4 Seiri ............................................................................................. 20
2.5 Seiton .......................................................................................... 22
2.6 Seiso ............................................................................................ 24
2.7 Seiketsu ....................................................................................... 25
2.8 Shitsuke ....................................................................................... 28
2.9 Penelitian Terdahulu ................................................................... 30
2.9.1 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................. 32
2.10 Kerangka Teoritis ....................................................................... 34
2.11 Definisi Operasional .................................................................. 35
2.12 Hipotesis .................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian .................................................................. 37
3.2 Rancangan Sampel ...................................................................... 39
3.2.1 Populasi .............................................................................. 39
3.2.2 Sampel ............................................................................... 40
3.3 Instrumen Penelitian ................................................................... 41
3.3.1 Kuisioner ............................................................................ 41
3.4 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 43
3.5 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 43
3.6 Metode Analisis Data .................................................................. 44
3.6.1 Uji Validitas dan Reabilitas Instrumen .............................. 45
3.6.2 Uji Penyimpanan Asumsi Klasik ....................................... 50
3.7 Uji Hipotesis ............................................................................... 53
x
3.7.1 Uji t Statistik ...................................................................... 53
3.7.2 Uji Simultan (Uji F Statistik) ............................................. 54
3.7.3 Koefisien Determinasi R2 (Adjusted R Square) ................ 55
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan ........................................................................ 56
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Muliamakmur
Elektrikatama .................................................................... 56
4.1.2 Visi & Misi Perusahaan ..................................................... 58
4.1.3 Moto Perusahaan ................................................................ 58
4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ......................................... 59
4.2 Analisis Data ............................................................................... 63
4.2.1 Profil Responden ................................................................ 63
4.2.2 Analisis Deskriptif ............................................................. 70
4.2.3 Uji Asumsi Klasik .............................................................. 75
4.2.4 Uji Hipotesis ...................................................................... 82
4.3 Pembahasan ................................................................................ 84
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 88
5.2 Saran ............................................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 92
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tingkat Absensi Karyawan PT. Muliamakmur Elektrikatama
Periode Nopember 2013 – Oktober 2014 ............................................. 3
Tabel 1.2 Tingkat Disiplin Waktu Karyawan PT. Muliamakmur
Elektrikatama Periode Nopember 2013 – Oktober 2014 ..................... 4
Tabel 1.3 Skala Penilaian Kinerja Karyawan PT.Muliamakmur Elektrikatama .. 5
Tabel 1.4 Rata-rata Tingkat Kinerja Karyawan Per Departemen
PT.Muliamakmur Elektrikatama Periode Tahun 2010 – 2013 ............ 5
Tabel 1.5 Rata-rata Tingkat Kinerja Karyawan Per Jabatan PT.Muliamakmur
Elektrikatama Periode Tahun 2010 – 2013 .......................................... 6
Tabel 2.1 Label dan Kode Warna Pengendalian Manajemen Visual ................. 27
Tabel 2.2 5S Dalam Bahasa Jepang dan Indonesia ........................................... 30
Tabel 2.3 Penelitian-penelitian Terdahulu ........................................................ 30
Tabel 3.1 Proporsi Pengambilan Sampel Penelitian ......................................... 41
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian .......................................................................... 42
Tabel 3.3 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Seiri (X1) ............................ 46
Tabel 3.4 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Seiton (X2) .......................... 46
Tabel 3.5 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Seiso (X3)............................ 47
Tabel 3.6 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Seiketsu (X4) ....................... 47
Tabel 3.7 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Shitsuke (X5) ....................... 48
Tabel 3.8 Pengujian Validitas Kuisioner Variabel Kinerja (Y) ......................... 48
Tabel 3.9 Pengujian Reliabilitas Kuisioner ........................................................ 50
Tabel 3.10 Interpretasi Koefisien Korelasi .......................................................... 55
Tabel 4.1 Komposisi Customer PT. Muliamakmur Elektrikatama ................... 57
Tabel 4.2 Karakteristik Jenis Kelamin Responden ........................................... 64
Tabel 4.3 Karakteristik Kualifikasi Akademik Responden ............................... 65
Tabel 4.4 Karakteristik Usia Responden ............................................................ 66
Tabel 4.5 Karakteristik Jabatan Responden ....................................................... 67
Tabel 4.6 Karakteristik Lamanya Bekerja Responden ...................................... 69
xii
Tabel 4.7 Jawaban Responden Mengenai Seiri ................................................. 70
Tabel 4.8 Jawaban Responden Mengenai Seiton .............................................. 71
Tabel 4.9 Jawaban Responden Mengenai Seiso ............................................... 72
Tabel 4.10 Jawaban Responden Mengenai Seiketsu ............................................ 73
Tabel 4.11 Jawaban Responden Mengenai Shitsuke ........................................... 74
Tabel 4.12 Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan ........................... 75
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov .......................... 78
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Multikolinearitas ..................................................... 79
Tabel 4.15 Hasil Estimasi Analisis Regresi ........................................................ 81
Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Uji t ............................................... 83
Tabel 4.17 Hasil Uji F Hipotesis ......................................................................... 83
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................. 84
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Teoritis ........................................................................ 34
Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian ........................................................ 37
Gambar 4.1 PT.Muliamakmur Elektrikatama .................................................. 56
Gambar 4.2 Lokasi PT.Muliamakmur Elektrikatama ...................................... 57
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT.Muliamakmur Elektrikatama ................... 59
Gambar 4.4 Karakteristik Jenis Kelamin .......................................................... 64
Gambar 4.5 Karakteristik Kualifikasi Akademik .............................................. 65
Gambar 4.6 Karakteristik Usia .......................................................................... 66
Gambar 4.7 Karakteristik Jabatan ..................................................................... 68
Gambar 4.8 Karakteristik Lama Bekerja ........................................................... 69
Gambar 4.9 Hasil Pengujian Normalitas dengan Normal P-P Plot ................... 76
Gambar 4.10 Hasil Pengujian Normalitas Histogram ......................................... 77
Gambar 4.11 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas “Scatterplot” ........................ 80
xiv
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner ...................................................................................... 96
Lampiran 2. Tabel Jawaban Kuisioner ........................................................... 102
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Era globaliasi menyebabkan tingkat persaingan di dunia usaha menjadi semakin
meningkat. Hal tersebut dapat dirasakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang
industri, karena era globalisasi memberikan peluang masuknya para kompetitor
baru yang menerapkan teknologi, sistem manajemen, sumber daya manusia
(SDM) yang kompetitif dan permodalan yang lebih baik. Era globalisasi juga
membuat tuntutan kualitas mutu produk maupun jasa dan pertumbuhan
kompetitor yang ada menjadi semakin meningkat sehingga dapat menjadi
tantangan bagi suatu perusahaan.
Situasi seperti ini dapat dijadikan sebuah motivator bagi para pelaku bisnis untuk
dapat mempertahankan bahkan mengembangkan prestasi dan kemampuannya agar
terus dapat bersaing. Diawali dengan faktor internal perusahaan, yaitu dengan
menciptakan suasana atau kondisi lingkungan fisik tempat kerja yang rapi, bersih,
aman, dan nyaman serta bagaimana caranya agar kondisi tersebut terjaga sehingga
dapat mengurangi angka kecelakaan, tingkat kelelahan, pemborosan dan
meningkatkan kinerja karyawan pada suatu perusahaan (Jackson dan Tomioka,
2004).
Dalam meningkatkan kinerja, ada banyak cara dan alat yang dapat digunakan.
Cara ini tidak hanya digunakan untuk meningkatkan kinerja saja, namun juga
dapat mengurangi terjadinya kesalahan dan penyimpangan kerja seperti adanya
kesulitan dalam mencari dokumen penting, kelalaian pegawai dalam menyimpan
peralatan kerja di sembarang tempat yang menyebabkan cedera dan sebagainya.
Hal tersebut diakibatkan oleh ketidakrapian dan tidak terorganisirnya barang atau
peralatan di tempat kerja. Salah satu metode untuk mencegah dan mengurangi hal
tersebut terjadi adalah dengan konsep 5S.
1
Menurut Takahashi Osada dalam bukunya Sikap Kerja 5S (2004), 5S merupakan
proses perubahan sikap dengan menerapkan pemilahan, penataan, pembersihan,
pemeliharaan dan pembiasaan di tempat kerja. Adapun makna dalam bahasa
Indonesia menurut Pusat Produktivitas Nasional (1991) (sisih, susun, sasap,
sosoh, suluh) yang selanjutnya digunakan dalam pembahasan ini, sehingga segala
bentuk pemborosan seperti material, waktu, mesin, ruangan, tenaga kerja dan
uang dapat dikurangi atau diminimalisir.
Adanya manfaat penerapan konsep kerja 5S akan memberikan keuntungan dalam
banyak hal, yaitu: zero waste, injury, breakdown dan zero defect (Depnaker,
Dirjen Binalatas, 1994). Selain itu, menurut Imai (2005) konsep kerja 5S juga
memberikan manfaat dan keuntungan terhadap perubahan sikap, tingkah laku atau
pola fikir manajemen terhadap peningkatan mutu dan kinerja karyawan yaitu
berupa perbaikan atau penyempurnaan bertahap yang berkesinambungan atau
terus-menerus (continuous improvement process).
Adapun upaya untuk melakukan penilaian kinerja menjadi penting dengan
diketahuinya pengukuran kinerja yang tepat. Kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
(Mangkunegara, 2009). Masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan
karena perusahaan belum bekerja secara optimal. Hal ini akan sangat
mempengaruhi kinerja pada suatu perusahaan. Adapun beberapa indikator yang
menjadi tolak ukur untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan pada suatu
perusahaan yang meliputi kemampuan kualitatif, skill, dan absensi. Salah satu
indikator untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan adalah tingkat absensi
karyawan seperti terlihat pada Tabel 1.1 berikut ini.
2
Tabel 1.1. Tingkat Absensi Karyawan PT.Muliamakmur Elektrikatama
Periode Nopember 2013 - Oktober 2014 Bulan Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jum
Tenaga Kerja Hari Kerja Kehadiran Absensi KehSeharusnya Per Bulan RPer Bulan Per
A B C D = B x C E F =Nopember 380 25 9,500 302 Desember 380 26 9,880 294 Januari 380 24 9,120 341 Pebruari 380 24 9,120 221 Maret 380 25 9,500 385 April 380 25 9,500 367 Mei 380 23 8,740 346 Juni 380 25 9,500 354 Juli 380 23 8,740 297 Agustus 380 24 9,120 369 September 380 26 9,880 266 Oktober 380 26 9,880 322 Jumlah 296 Rata-rata
lah Ratio adiran Absensieal Per BulanBulan (%)
D - E G = E / D x 100%9,198 3.2%9,586 3.0%8,779 3.7%8,899 2.4%9,115 4.1%9,133 3.9%8,394 4.0%9,146 3.7%8,443 3.4%8,751 4.0%9,614 2.7%9,558 3.3%
41.3%3.4%
Sumber : Diolah peneliti dari HRD PT.Muliamakmur Elektrikatama,2014
Pada Tabel 1.1 dapat terlihat bahwa tingkat absensi karyawan periode November
2013 – Oktober 2014 cenderung fluktuatif dimana rata-rata tingkat absensi
karyawan sebesar 3,4 persen. Apabila dilihat dari jumlah karyawan, maka tingkat
absensi tergolong tinggi karena berdasarkan Mudiartha, dkk (2001)
mengemukakan bahwa rata-rata tingkat absensi 2-3 persen per bulan masih
dianggap baik, absensi 3 persen ke atas menunjukkan disiplin kerja yang buruk
didalam suatu perusahaan. Dengan tingkat absensi diatas 3 persen ini merupakan
salah satu indikasi adanya masalah dalam kinerja karyawan perlu mendapat
perhatian yang serius dari management review (MR) agar dapat dicari penyebab
dan alternatif pemecahannya.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, selain dari kemampuan absensi, tingkat
kinerja karyawan juga dapat dilihat melalui indikator tingkat keterlambatan
karyawan ataupun pulang lebih awal yang tidak sesuai dengan jam kerja yang
ditetapkan oleh perusahaan. Adapun hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2
berikut.
3
Tabel 1.2. Tingkat Disiplin Waktu Karyawan PT.Muliamakmur
Elektrikatama Periode Nopember 2013 – Oktober 2014 Tenaga Kehadiran Tepat Terlambat Keterlambatan Pulang P Kerja Real Waktu Per Bulan Waktu Sesuai Se
Per Bulan Per Bulan > 08.00 WIB Per Bulan Jam Kerja Wa< 08.00 WIB (%) Per Bulan Per
> 16.00 WIB < 16.00Nopember 380 9.198 8.656 542 5,9% 8.713 Desember 380 9.586 8.991 595 6,2% 9.102 Januari 380 8.779 8.234 545 6,2% 8.339 Pebruari 380 8.899 8.369 530 6,0% 8.341 Maret 380 9.115 8.745 370 4,1% 8.639 April 380 9.133 8.605 528 5,8% 8.608 Mei 380 8.394 8.026 368 4,4% 8.013 Juni 380 9.146 8.530 616 6,7% 8.630 Juli 380 8.443 7.924 519 6,1% 8.004 Agustus 380 8.751 8.171 580 6,6% 8.211 September 380 9.614 8.982 632 6,6% 9.102 Oktober 380 9.558 9.003 555 5,8% 9.110 Jumlah 70,4%Rata-rata 5,9%
ulang Pulangbelum Sebelumktunya Waktunya Bulan Per Bulan (%)
WIB485 5,3%484 5,0%440 5,0%558 6,3%476 5,2%525 5,7%381 4,5%516 5,6%439 5,2%540 6,2%512 5,3%448 4,7%
64,1%5,3%
Sumber : Diolah peneliti dari HRD PT.Muliamakmur Elektrikatama,2014
Berdasarkan tabel 1.2 dapat dijelaskan berkaitan dengan tingkat disiplin waktu
karyawan PT.Muliamakmur Elektrikatama periode Nopember 2013 - Oktober
2014 yang meliputi: karyawan yang hadir tepat waktu, terlambat, pulang sesuai
jam kerja dan pulang sebelum waktunya. Dimana pada tabel 1.2 tersebut diketahui
bahwa ratio keterlambatan karyawan mencapai rata-rata 5,9% per bulan dan
karyawan pulang sebelum waktunya mencapai rata-rata 5,3% per bulan melebihi
standar yang ditetapkan perusahaan dimana perusahaan menetapkan target 0%
dengan batas toleransi maksimal sebesar 5% untuk ratio keduanya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa adanya kinerja yang kurang baik dari karyawan yang diukur
dengan indikator tersebut.
Selain dua indikator tersebut tingkat kinerja karyawan juga dapat diketahui
berdasarkan penilaian yang diberikan pimpinan masing-masing departemen yang
tertuang dalam form penilaian kinerja yang telah ditetapkan perusahaan atau
performance appraisal. Dimana penilaian kinerja tersebut dilakukan dengan
menggunakan metode skala. Pada metode ini, penilai menentukan dimensi
kinerja yang akan dinilai. Penilaian dilakukan pada beberapa faktor yang meliputi;
4
kuantitas dan kualitas hasil kerja, kepribadian, kehadiran, loyalitas, kesetiaan,
inisiatif, dan lain sebagainya. Kemudian penilai melakukan penilaian berdasarkan
skala penilaian dengan memilih angka 5 untuk yang terbaik hingga angka 1 untuk
yang terburuk yang dijelaskan oleh tabel 1.3 sebagai berikut :
Tabel 1.3. Skala Penilaian Kinerja Karyawan PT.Muliamakmur
Elektrikatama
Nilai Keterangan 1 Sangat Buruk 2 Buruk 3 Cukup 4 Baik 5 Sangat Baik
Sumber : Diolah peneliti dari HRD PT.Muliamakmur Elektrikatama,2014
Adapun penilaian dilakukan oleh tim MR yang terdiri dari top management
perusahaan terhadap para karyawan mulai dari middle management ke bawah.
Tabel 1.4. Rata-rata Tingkat Kinerja Karyawan Per Departemen
PT.Muliamakmur Elektrikatama Periode Tahun 2010 - 2013 Department Jumlah
Tenaga Kerja 2010 2011Acc. & Fin 10 2,54 2,42 After Sales 23 3,48 3,51 Marketing 12 3,90 3,83 Budgeting 25 3,43 3,39 Engineering 21 3,52 3,55 HR & GA 46 3,46 3,44 QC & QA 72 3,33 3,32 Mechanical 77 3,20 3,19 Electrical 94 3,43 3,43 Jumlah 380 30,27 30,06
3,36 3,34
Rata-rata Penilaian Kinerj
Rata-rata Per Departemen
2012 20132,39 2,33 3,49 3,50 3,84 3,75 3,39 3,37 3,51 3,49 3,47 3,42 3,30 3,25 3,17 3,12 3,40 3,35
29,94 29,58 3,33 3,29
a Per Department (Tahun)
Sumber : Diolah peneliti dari HRD PT.Muliamakmur Elektrikatama,2014
Berdasarkan tabel 1.4 dapat dilihat mengenai rata-rata tingkat kinerja karyawan
setiap departemen dari tahun 2010 hingga tahun 2013 menunjukkan adanya
penurunan setiap tahunnya.
5
Sedangkan jika ditinjau lebih jauh, adapun nilai rata-rata kinerja karyawan
berdasarkan level jabatan yang dimulai dari middle management hingga level
produksi tahun 2010 hingga tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 1.5. Rata-rata Tingkat Kinerja Karyawan Per Jabatan
PT.Muliamakmur Elektrikatama Periode Tahun 2010 - 2013
Jabatan Jumlah Rata Penilaian Kinerja Per JabataTenaga Kerja 2010 2011
Head of Department 8 3,98 3,98 Supervisor / Formen 41 3,38 3,38 Staff 100 3,35 3,34 Assembly 231 3,34 3,33 Jumlah 380 14,05 14,02
3,51 3,51 Rata-rata Per Jabatan
n (Tahun)2012 2013
3,96 3,97 3,36 3,32 3,33 3,29 3,32 3,27
13,98 13,85 3,49 3,46
Sumber :Diolah peneliti dari HRD PT.Muliamakmur Elektrikatama,2014
Berdasarkan tabel 1.5 dapat dilihat mengenai rata-rata tingkat kinerja karyawan
pada setiap level jabatan mulai dari middle management hingga level produksi
dari tahun 2010 hingga tahun 2013 menunjukkan bahwa penurunan kinerja terjadi
pada level supervisor / formen hingga level produksi.
Berdasarkan atas penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya,
maka penulis bermaksud melakukan penelitian skripsi yang lebih mendalam
dalam upaya untuk meningkatkan kinerja pada PT.Muliamakmur Elektrikatama
dengan membatasi penelitian kedalam beberapa variabel sebagai variabel bebas
dan kinerja karyawan dijadikan sebagai variabel terikat. Adapun penelitian
tersebut diberi judul “Analisis Implementasi Konsep 5S Untuk Meningkatkan
Kinerja Karyawan (Studi Kasus Di PT.Muliamakmur Elektrikatama,
Cikarang)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Tuntutan atas peningkatan kualitas produk dan jasa akan terus meningkat jika
dilihat dari sisi permintaan. Sedangkan dari sisi penawaran terjadi juga
peningkatan penawaran produk dan jasa dalam variasi kualitas dan harga yang
terus bersaing. Kualitas produk dan jasa yang semakin meningkat dengan biaya
6
yang memiliki keunggulan bersaing dipasar dapat menguasai pangsa pasar yang
lebih besar (Dale, 2003). Hal yang sangat berarti dalam meningkatkan kinerja
menghadapi tantangan persaingan kompetitif ini dalah melalui perbaikan
berkelanjutan yang terfokus pada budaya kerja dan konsumen.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan di perusahaan
yaitu faktor intrinsik adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang
dibawa setiap karyawan sejak mulai bekerja di tempat kerjanya. Sedangkan faktor
ekstrinsik merupakan faktor yang menyangkut hal-hal yang berasal dari luar diri
karyawan, seperti kondisi fisik lingkungan kerja. Konsep 5S merupakan konsep
kerja yang sangat mendasar sehingga banyak orang beranggapan bahwa sikap
kerja yang produktif dan tempat kerja yang tertata rapi ada dengan sendirinya.
Tetapi kenyataan menunjukkan bahwa hal tersebut masih harus diciptakan.
Sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut, maka diperlukan adanya suatu
kebiasaan yang apabila terus dibiasakan akan menjadi prinsip dalam perusahaan
yang diterapkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja karyawan.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan sebelumnya dalam identifikasi
masalah, maka penulis mengidentifikasi masalah kedalam pokok-pokok
permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara seiri dengan kinerja
karyawan di PT. Muliamakmur Elektrikatama?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara seiton dengan kinerja
karyawan di PT. Muliamakmur Elektrikatama?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara seiso dengan kinerja
karyawan di PT. Muliamakmur Elektrikatama?
4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara seiketsu dengan kinerja
karyawan di PT. Muliamakmur Elektrikatama?
5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara shitsuke dengan kinerja
karyawan di PT. Muliamakmur Elektrikatama?
7
6. Apakah variabel seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke berpengaruh secara
simultan terhadap kinerja karyawan pada PT. Muliamakmur Elektrikatama?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran yang
mendalam dan memberikan bukti empiris mengenai sejauhmana implementasi
konsep 5S memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan di PT.
Muliamakmur Elektrikatama.
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara seiri dengan kinerja
karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara seiton dengan
kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara seiso dengan
kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.
4. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara seiketsu dengan
kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.
5. Untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan antara shitsuke dengan
kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.
6. Untuk mengetahui apakah variabel seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan di PT.Muliamakmur
Elektrikatama.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat antara lain :
a. Bagi Penulis
Untuk dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah
8
didapat dalam perkuliahan, sehingga penulis dapat memahami sejauhmana
penerapan teori akan dapat membantu terhadap dunia nyata, serta memperluas
wawasan tentang penerapan konsep kerja 5S pada perusahaan dan memberikan
gambaran mengenai pentingnya penerapan 5S yang baik.
b. Bagi Mahasiswa
Dapat memberikan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai aspek-aspek
yang berkaitan dengan kinerja karyawan sehingga dapat memperluas dan
memperdalam wawasan serta pengetahuan dalam bidang ilmu manajemen
SDM dan Research and Methodology yang telah penulis dapatkan dalam
perkuliahan.
c. Bagi Perusahaan
Dapat memberikan informasi yang berharga bagi seluruh karyawan perusahaan
dan pihak manajemen perusahaan dan dapat dijadikan sebagai pedoman
maupun sebagai saran-saran yang berguna dalam melakukan kegiatan
operasional yang optimal sebagai umpan balik bagi para pekerja dalam rangka
menciptakan lingkungan fisik tempat kerja yang lebih rapi, bersih, aman, dan
nyaman.
1.5 Definisi Istilah
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
1. Seiri
Seiri (ringkas) dalam pengertian industri adalah memilih material dengan
membuang atau memisahkan material yang tidak dapat digunakan lagi dan
menyimpan material yang masih bisa digunakan (Pramono, 2008).
2. Seiton
Seiton (rapi) yaitu menyimpan material pada lokasi semestinya atau lokasi
yang telah ditentukan (Pramono, 2008).
9
3. Seiso
Seiso (resik) memiliki pengertian selalu memeriksa agar kondisi lingkungan
atau peralatan selalu bersih sebelum dan sesudah penggunaan terutama saat
meninggalkan area pekerjaan (Pramono, 2008).
4. Seiketsu
Seiketsu (rawat) yaitu memastikan semua kondisi peralatan, mesin, lingkungan
dan kondisi lainnya sesuai dengan aturan yang telah disepakati dan menjaga
agar tetap terpelihara (Pramono, 2008).
5. Shitsuke
Shitsuke (rajin) dalam arti bisa seluruh prosedur kerja 5S dilaksanakan secara
ideal dan produktif disertai dengan improvisasi untuk mencapai hasil yang
lebih baik (Pramono, 2008).
6. Kinerja Karyawan
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2009).
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
1.6.1. Lokasi Penelitian
Adapun lokasi yang menjadi objek penelitian dalam penulisan Tugas Akhir ini
adalah PT.Muliamakmur Elektrikatama yang beralamat di Jl. Jababeka VIII A,
SFB Blok B 11 V-W Kawasan Industri Jababeka, Desa Pasir Gombong,
Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi.
1.6.2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan
dalam penyusunan Tugas Akhir ini yaitu dimulai pada bulan Oktober 2014
sampai dengan bulan Maret 2015.
10
11
1.7 Lingkup dan Batasan Penelitian
Mengingat banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, dengan
keterbatasan yang dimiliki penulis maka tidak semua faktor dapat dibahas dalam
penelitian ini. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini dilakukan dengan
tujuan agar pembahasan dapat dilakukan dengan lebih terarah dan tidak terjadi
pembahasan yang melebar. Penelitian ini dibatasi hanya pada lima variabel bebas
yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu, dan shitsuke dan satu variabel terikat yaitu
kinerja karyawan. Sedangkan tempat penelitian dibatasi hanya untuk karyawan
PT.Muliamakmur Elektrikatama dengan kebijakan semua karyawan melakukan
konsep 5S.
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan berorganisasi.
Terdapat banyak sekali definisi kinerja dan beberapa diantaranya, yaitu:
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2010) kinerja karyawan didefinisikan
sebagai berikut :
“Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.”
Selaras dengan teori tersebut menurut Sedarmayanti (2011) mengungkapkan
bahwa :
“Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan)”.
Jadi dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan adalah
prestasi kerja atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai
Sumber Daya Manusia (SDM) yang dicapai oleh seorang pegawai dengan standar
dan kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Selain itu kinerja juga dapat dikatakan sebagai hal
yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada
organisasi yang antara lain termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka
waktu output, kehadiran ditempat kerja, dan sikap kooperatif, yang dapat diukur
dalam standar kerja. Standar kerja untuk masing-masing karyawan mempunyai
perbedaan sesuai jenis pekerjaan, organisasi atau profesi. Standar kinerja merujuk
pada tujuan organisasi yang telah dijabarkan ke dalam tugas-tugas fungsional.
12
2.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
Menurut Sutermeister (2011), kinerja karyawan dipengaruhi oleh sejumlah faktor
antara lain terdiri dari motivasi, kemampuan, pengetahuan, keahlian, pendidikan,
pengalaman, pelatihan, minat, sikap kepribadian, kondisi fisik dan kebutuhan
fisiologis, kebutuhan sosial dan kebutuhan egoistik.
Sedangakan menurut Mathis dan Jackson (2006) kinerja karyawan ada tiga faktor
utama yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu :
1. Kemampuan individual
Kemampan individual karyawan mencakup bakat, minat dan faktor
kepribadian. Tingkat keterampilan merupakan bahan mentah yang dimiliki
seorang karyawan berupa pengetahuan, pemahaman, kemampuan, kecakapan
interpersonal dan kecakapan teknis. Dengan demikian, kemungkinan seorang
karyawan akan mempunyai kinerja yang baik jika karyawan tersebut memiliki
tingkat keterampilan baik maka karyawan tersebut akan menghasilkan kinerja
yang baik pula.
2. Usaha yang dicurahkan
Usaha yang dicurahkan dari karyawan bagi perusahaan adalah etika kerja.,
kehadiran dan motivasinya. Tingkat usahanya merupakan gambaran motivasi
yang diperlihatkan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
Walaupun karyawan mempunyai tingkat keterampilan untuk mengerjakan
pekerjaan, jika hanya sedikit upaya tidak akan baik pula hasilnya.
3. Dukungan organisasional
Dalam dukungan organisasional, perusahaan menyediakan fasilitas bagi
karyawan. Dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.
Kinerja karyawan adalah apa yang mempengaruhi sebanyak mereka
memberikan kontribusi pada organisasi.
2.1.2. Metode Penilaian Kinerja
Menurut Hasibuan (2012), Dasar penilaian adalah uraian pekerjaan dari setiap
individu karyawan, karena dalam uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan
13
tanggung jawab yang akan dilakukan oleh setiap karyawan.
Penilai menilai pelaksanaan uraian pekerjaan itu baik atau buruk, selesai atau
tidak dan dikerjakan secara efektif atau tidak. Tolak ukur yang akan dipergunakan
untuk mengukur kinerja karyawan adalah standar. Secara umum standar berarti
apa yang akan dicapai sebagai ukuran untuk penilaian.
Secara garis besar standar penilaian dibedakan atas dua yaitu :
1. Tangible standard yaitu sasaran yang dapat ditetapkan alat ukurnya atau
standarnya. Adapun standar tersebut dibagi atas :
a. Standar dalam bentuk fisik yang terbagi atas : standar kuantitas, standar
kualitas dan standar waktu. Misalnya : kilogram, meter, baik-buruk, jam,
hari dan bulan.
b. Standar dalam bentuk uang yang terbagi atas standar biaya, standar
penghasilan dan standar investasi.
2. Intangible standard adalah sasaran yang tidak dapat ditetapkan alat ukur atau
standarnya.
Misalnya : standar perilaku, kesetiaan, partisipasi, loyalitas, serta dedikasi
karyawan terhadap perusahaan.
Unsur-unsur yang dinilai dalam penilaian kinerja ini adalah :
a. Loyalitas
Penilai mengukur kesetiaan karyawan terhadap pekerjaannya, jabatannya
dan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga
dan membela organisasi didalam maupun di luar pekerjaan dari dorongan
orang yang tidak bertanggung jawab.
b. Prestasi kerja
Penilai menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat
dihasilkan karyawan tersebut dari uraian pekerjaannya.
c. Kejujuran
Penilai menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi
perjanjian, baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain.
14
d. Kedisiplinan
Penilai menilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan yang
ada dan melakukan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang diberikan
kepadanya.
e. Kreatifitas
Penilai menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan
kreatifitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih
berdaya guna dan berhasil guna.
f. Kerjasama
Penilai menilai kesediaan karyawan berpatisipasi dan bekerja sama dengan
karyawan lainnya secara vertikal atau horizontal di dalam pekerjaan
sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.
g. Kepemimpinan
Penilai menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh, mempunyai
pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi orang lain
atau bawahannya untuk bekerja secara efektif.
h. Kepribadian
Penilai menilai karyawan dari sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai,
memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik, serta
berpenampilan simpatik dan wajar.
i. Prakarsa
Penilai menilai kemampuan berpikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif
sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan,
mendapatkan kesimpulan dan membuat keputusan penyelesaian masalah
yang dihadapinya.
j. Kecakapan
Penilai menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan dan menyelaskan
bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat didalam penyusunan
kebijaksanaan dan didalam situasi manajemen.
k. Tanggung jawab
Penilai menilai kesediaan karyawan dalam mempertanggung jawabkan
kebijaksanaannya ,pekerjaan dan hasil kerjanya, saran dan prasarana yang
15
dipergunakannya, serta perilaku kerjanya.
Adapun, Metode penilaian kinerja karyawan menurut Mathis dan Jackson (2006)
yaitu :
1. Metode penilaian kategori
Metode yang paling sederhana dalam menilai kinerja adalah metode penilaian
kategori. Metode penelitian yang paling umum adalah :
a. Skala penilaian grafis: skala yang memungkinkan penilai untuk menandai
kinerja karyawan pada rangkaian kesatuan.
b. Checklist: alat penilai kinerja yang menggunakan daftar peryataan atau kata-
kata yang di beri tanda oleh penilai
2. Metode perilaku/tujuan
Metode perilaku/tujuan terdiri dari:
a Pendekatan penilaian perilaku: menilai lebih pada perilaku karyawan
dibandingkan karakteristik yang lainnya.
b Manejemen berdasarkan tujuan: menentukan tujuan-tujuan kinerja yang di
sepakati oleh seorang karyawan dan manajernya untuk dicapai dalam jangka
waktu tertentu.
2.2. Konsep 5S
2.2.1. Pengertian 5S
5S dalam bahasa Jepang yaitu seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke, yang
dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi 5R (ringkas, rapi, resik, rawat dan
rajin). Adapun makna dalam bahasa Indonesia menurut Pusat Produktivitas
Nasional (1991) yaitu (sisih, susun, sasap, sosoh, suluh) yang bertujuan untuk
meminimalisir segala bentuk pemborosan seperti material, waktu, mesin, ruangan,
pekerja dan uang. Konsep 5S pada dasarnya merupakan proses perubahan sikap
yang disertai dengan pelatihan dan penerapan secara terus menerus sehingga
terbiasa. Menurut Takahashi Osada dalam bukunya Sikap Kerja 5S (2004), 5S
merupakan proses perubahan sikap dengan menerapkan pemilahan, penataan,
permbersihan, pemeliharaan dan pembiasaan di tempat kerja.
16
Penerapan konsep 5S dengan teknik yang baik di perusahaan merupakan
persyaratan yang harus dilakukan untuk mencapai peningkatan kinerja yang
optimal. Upaya meningkatkan kinerja karyawan merupakan salah satu cara untuk
menciptakan daya saing perusahaan pada era globalisasi ekonomi serta
perdagangan bebas. Dorongan keinginan perusahaan untuk mendapatkan hasil
yang optimal dengan waktu yang relatif singkat sering dilakukan dengan cara-cara
lompatan besar yang pada akhirnya menghabiskan dana yang cukup tinggi.
2.2.2. Latar Belakang 5S
Kata 5S berasal dari budaya kerja yang diterapkan oleh perusahaan-perusahaan di
Jepang, yaitu kaizen. Kaizen menurut Imai (2005) adalah kemajuan dan perbaikan
terus menerus dalam kehidupan seseorang, kehidupan berumah tangga, kehidupan
bermasyarakat dan kehidupan kerja. Kaizen (改善) terdiri dari dua huruf kanji
yakni 改 (kai) artinya perubahan dan 善 (zen) artinya kebaikan. Dengan kata lain
dapat disimpulkan bahwa definisi kaizen adalah perbaikan yang
berkesinambungan (continuous improvement process) dengan keikutsertaan
seluruh karyawan dan top management dalam bentuk apapun pada suatu
perusahaan guna memperbaiki kinerja, meningkatkan mutu dan produktivitas.
Kaizen sangat penting untuk menjelaskan perbedaan antara pandangan orang
Jepang dengan pandangan orang Barat terhadap manajemen. Perbedaan yang
paling penting antara konsep manajemen Jepang dan Barat yakni cara berfikirnya.
Konsep kaizen berorientasi pada proses, sedangkan cara berfikir Barat yaitu
tentang pembaharuan yang berorientasi pada hasil (Imai, 2005).
Menurut Tazakigroup (2000), kaizen memiliki empat konsep kerja, yakni :
1. Konsep PDCA (Plan, Do, Check, Action)
Langkah pertama dari kaizen adalah menerapkan siklus PDCA (plan, do, check
action) sebagian sarana yang menjamin terlaksananya kesinambungan dari
kaizen.
17
2. Konsep 5S (Seiri, Seton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke)
Ruang lingkup dari pelatihan dan penerapan konsep 5S yaitu menerapkan
pemilahan, penataan, pembersihan, pemeliharaan dan pembiasaan di tempat
kerja. Bila tempat kerja tertata rapi, bersih, aman, dan nyaman maka
kemudahan bekerja perorangan dapat tercapai sehingga angka kecelakaan,
tingkat kelelahan dan pemborosan berkurang.
3. Konsep 3M (Muda, Mura, Muri)
Konsep ini dibentuk untuk mengurangi banyaknya proses kerja, meningkatkan
mutu, mempersingkat waktu dan mencapai efisiensi.
4. Konsep 5W + 1H
Salah satu pola pikir untuk menjalankan roda PDCA dalam kegiatan kaizen
adalah dengan teknik bertanya dengan pertanyaan dasar 5 W + 1 H (what, who,
why, where, when dan how).
2.3. Manfaat Penerapan Konsep 5S
Konsep 5S membawa banyak manfaat, khususnya dari segi ekonomi yaitu
meningkatkan sumber daya manusia, mutu, kualitas, kuantitas serta lingkungan.
Maka dapat dikatakan bahwa manfaat utama dari penerapan 5S adalah :
1. Efisien
Menghasilkan produk sesuai dengan jadwal yang didasarkan pada permintaan
pelanggan.
2. Memproduksi dalam jumlah kecil (small lot size)
Memproduksi dalam jumlah kecil sesuai dengan permintaan pelanggan akan
menghemat biaya dan sumber daya selain menghilangkan persediaan barang
dalam proses yang merupakan sejenis pemborosan yang dapat dihindari dengan
menggunakan penjadwalan proses produksi.
3. Menghilangkan pemborosan
Aktifitas produksi pantang menerima, pantang memproses dan pantang
menyerahkan produk cacat kepada pemasok dengan mengurangi jumlah barang
yang datang, menghilangkan persediaan penyangga, mengurangi biaya
18
pembelian, memperbaiki penangganan bahan baku, tercapainya persediaan
dalam jumlah kecil dan mendapatkan pemasok yang dapat dipercaya.
4. Memperbaiki aliran produksi
Penataan produksi dilakukan dengan berpedoman pada lima konsep disiplin
kerja yaitu konsep 5S.
5. Penyempurnaan kualitas
Menyempurnakan kualitas produk dengan melihat prinsip manajemen, yaitu
memelihara pengendalian proses dan membuat semua orang bertanggungjawab
terhadap tercapainya mutu, meningkatkan pandangan manajemen terhadap
mutu, terpenuhinya pengendalian mutu produk, memberikan wewenang kepada
karyawan untuk mengadakan pengendalian mutu produk dan tercapainya
komitmen terhadap pengendalian mutu jangka panjang.
6. Menciptakan orang-orang yang tanggap
Penerapan konsep ini tidak lagi menggunakan aspek keuangan, pemasaran, dan
SDM, tetapi dengan melatih kedisiplinan dan tanggung jawab karyawan
terhadap tercapainya produk yang baik dan mencegah terjadinya kesalahan.
7. Menghilangkan ketidakpastian
Menghilangkan ketidakpastian pembelian barang dengan pemasok dengan cara
menjalin hubungan abadi dan memiliki satu pemasok yang lokasinya
berdekatan dengan perusahaan agar pemasok selalu percaya dengan
pelanggannya.
8. Pemeliharaan jangka panjang
Karakteristik pemeliharaan jangka panjang yaitu dengan berpegang pada
kontrak jangka panjang, fleksibilitas dalam pemesanan barang, pemesanan
dalam jumlah kecil yang dilakukan berkali-kali serta mengadakan perbaikan
mutu secara terus menerus dan berkesinambungan.
Konsep 5S memberikan awal yang lebih baik untuk melihat dan mencegah segala
bentuk permasalahan dan penyimpangan terjadi. Jika dalam pemeriksaan muncul
permasalahan dari peralatan atau mesin yang sama dimana sebelumnya telah
diperbaiki, maka hal yang selanjutnya dilakukan adalah melakukan evaluasi. Akar
19
dari setiap permasalahan harus segera ditelusuri dan dihilangkan agar tidak
mengganggu kinerja para karyawan pada suatu perusahaan.
2.4. Seiri
Merupakan langkah awal implementasi 5S. Seiri berarti ringkas yang dalam
pengertian industri adalah memilih material dengan membuang atau memisahkan
material yang tidak dapat digunakan lagi dan menyimpan material yang masih
dapat digunakan (Pramono, 2008). Tujuan Seiri adalah untuk memaksimalkan dan
mengoptimalkan lokasi yang ada hanya untuk material yang dapat digunakan saja
(Gaspersz, 2007).
Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam penerapan konsep seiri adalah
mencari penyebab dan membuang yang sudah tidak diperlukan yaitu dengan
adanya klasifikasi barang, penanganan penyebab, seni membuang barang dan
dasar pemilahan. Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Klasifikasi barang
Pembuatan daftar persediaan barang pun merupakan cara untuk menyusun
barang, memutuskan mana yang penting dan mana yang tidak penting,
kemudian menyiapkan barang yang sudah diklasifikasikan sesuai prioritas.
Membuang barang persediaan yang sudah tidak diperlukan atau membuat
perubahan berkala sesuai permintaan, merupakan cara lain agar karyawan tahu
penempatan dan tata letak barang. Maka kunci pokok untuk
mengklasifikasikan barang yang baik adalah kemampuan untuk membuat
keputusan tentang frekuensi pemakaian dan tata letak penyimpanan barang.
2. Penanganan penyebab
SDM (Sumber Daya Manusia) merupakan penyebab utama dalam kegiatan
industri di perusahaan. Kecenderungan baru dalam perindustrian sekarang ini
sangat memperhatikan ketepatan dan menyadari bahwa pengendalian
lingkungan merupakan bagian penting untuk menjamin kualitas produk. Dalam
sebuah pabrik, karyawan akan mencari tahu kebocoran sampai ke sumbernya
hanya karena menemukan noda setetes minyak yang bocor dari mesin.
20
Ada banyak alasan mengapa pegawai sulit melaksanakan dan memaksakan
kebijakan untuk melacak masalah kekotoran diarea kerja sampai ke sumbernya.
Beberapa diantaranya adalah :
a. Orang menganggap keadaan itu sebagai sesuatu yang biasa
Tidak menyadari bahwa keadaan dapat berubah menjadi sangat baik,
menganggap selalu dan akan selalu demikian.
b. Terlalu banyak masalah
Ada mesin yang rusak dan peralatan kerja yang tidak berguna lagi, sehingga
keadaan tersebut begitu parah dan tidak mungkin melacak masalah sampai
ke sumbernya.
c. Terbiasa menyerah dan kalah
Seringkali pegawai menyadari sulitnya memelihara kebersihan dan telah
pasrah dengan adanya kotoran dari segala masalah yang menyertainya.
d. Kurangnya teknologi
Pegawai tidak cukup menyadari akan pentingnya perbaikan di bidang
teknologi yang sangat diperlukan atau untuk mengimplementasikannya,
meskipun sebenarnya mereka tahu akan pentingnya manfaat teknologi untuk
kelancaran dalam bekerja.
3. Seni membuang barang
Profesor Yuji Aida dari Universitas Kyoto-Jepang, menjalankan pemilahannya
dengan apa yang disebut metode Aida. Beliau berpendapat bahwa menyimpan
suatu barang atau informasi dengan tidak membedakan kepentingannya hanya
membutuhkan tempat ekstra dan menambah lebih banyak pekerjaan. Jika pergi
ke universitas setiap hari, mengambil surat-surat dari kotak surat di gedung
kantor dan membacanya di tangga dan di lorong utama sepanjang perjalanan ke
ruangannya. Sambil berjalan memisahkan surat yang ingin disimpannya
dengan yang tidak. Kemudian surat yang tidak lagi diperlukan dibuang ke
dalam tempat sampah tepat di depan pintu kantornya. Dengan melakukan ini,
berarti tidak tersisa sebuah surat pun yang belum dipegang pada saat duduk
dikursinya. Pemilahan sebenarnya adalah seni membuang barang yang tidak
diperlukan.
21
4. Inisiatif menyimpan barang
Karyawan harus memiliki inisiatif untuk memutuskan pentingnya suatu barang,
mengurangi persediaan barang yang tidak diperlukan, dan memastikan barang
dan peralatan yang diperlukan disimpan dalam jarak dekat supaya lebih efisien
ketika dicari.
5. Dasar pemilahan
Salah satu kunci pokok pemilahan adalah mendefinisikan apa yang termasuk
dalam pemilahan. Walaupun telah dinyatakan sebelumnya bahwa pemilahan
adalah seni membuang barang, pernyataan tersebut mungkin harus diperbaiki,
karena membuang barang hanya merupakan langkah awal meskipun langkah
awal yang penting. Maka mulailah dengan membuang segala sesuatu yang
tidak perlu. Sambil melakukan itu, sebaiknya perhatikan dengan cermat
peralatan yang tidak berfungsi dengan baik dan suku cadang yang rusak.
Gagasan untuk membuang segala sesuatu yang tidak diperlukan membutuhkan
penilaian dari pihak manajemen perusahaan. Klasifikasi barang menurut
kepentingan, penanganan penyebab, seni membuang barang, inisiatif dalam
menyimpan barang dan peralatan serta dasar pemilahan bertujuan supaya
karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan efisien.
2.5. Seiton
Seiton berarti rapi dalam arti menyimpan material pada lokasi semestinya atau
lokasi yang telah ditentukan (Pramono, 2008). Tujuan seiton ini adalah
mempermudah pencarian barang yang bersangkutan jika dibutuhkan di kemudian
hari, terutama jika dicari oleh orang lain yang sebelumnya tidak mengetahui
lokasi penyimpanannya (Gaspersz, 2007). Seiton memungkinkan pekerja dengan
mudah mengenali dan mengambil kembali perkakas dan material, dan dengan
mudah mengembalikannya ke lokasi di dekat area kerja. Jika segala sesuatu
disimpan sesuai tempatnya demi mutu dan keamanan, berarti karyawan memiliki
tempat kerja yang rapi sekaligus meningkatkan efisiensi waktu kerja.
22
Oleh karena itu, untuk membuat tempat kerja yang rapi perlu diterapkan langkah-
langkah yaitu dengan menerapkan prinsip penataan yang tepat, penyimpanan
fungsional, menentukan tempat barang yang tepat, menghilangkan waktu mencari
barang dan mentaati aturan penyimpanan.
1. Prinsip penataan yang tepat
Langkah pertama ialah prinsip penataan yang tepat untuk barang-barang secara
tepat. Sudah tentu harus ada kriteria untuk menentukannya. Jika tidak ada
kriteria dan pola tertentu, tidak mungkin seseorang mengetahui dimana
tempatnya yang tepat dan ini berarti akan diperlukan waktu lebih banyak untuk
menyimpan atau mengambilnya. Penataan berarti menstandarkan tempat
penyimpanan sesuai dengan kebutuhan dan seberapa banyak barang yang akan
disimpan. Semua itu dirancang untuk membantu menemukan segala sesuatu
pada saat diperlukan tanpa kehilangan waktu yang seharusnya tidak perlu
untuk mencari dan membongkar dan diatur sedemikian rupa agar barang
ataupun peralatan kerja mudah ditemukan kembali.
2. Penyimpanan fungsional
Penyimpanan harus didasarkan pada seberapa banyak yang ditangani dan
seberapa cepat menemukannya saat diperlukan. Seringkali dimulai dengan
memutuskan apa yang harus dilakukan yaitu :
a. Barang yang tidak dapat lagi dipergunakan dibuang.
b. Menyimpan barang yang sudah tidak pernah digunakan untuk keperluan
tidak terduga.
c. Simpan sejauh mungkin barang-barang yang hanya digunakan sewaktu-
waktu saja.
d. Barang yang kadang atau sering digunakan disimpan ditempat kerja atau
dekat dengan tempat kerja.
3. Menentukan tempat barang yang tepat
Ada sejumlah contoh menentukan tempat barang yang tepat dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu diantaranya adalah tempat parkir. Semua kendaraan
diparkir sesuai klasifikasi jenis kendaraan dan ditempatkan secara efisien agar
setiap kendaraan dapat keluar dengan mudah. Demikian juga tentang
23
perencanaan tata letak sistematis, manajemen gudang, dan cara penyimpanan
peralatan kerja diperusahaan.
4. Kurangi waktu mencari barang
Penataan barang yang tepat, menyimpan barang secara fungsional dan
menentukan tempat untuk barang yang tepat harus dilakukan secara cepat dan
efisien dalam proses pencarian agar tidak banyak waktu yang terpakai.
5. Taat aturan penyimpanan
Langkah yang kelima ialah mentaati aturannya. Ini berarti selalu menyimpan
kembali barang ke tempatnya semula. Kedengarannya memang mudah, akan
tetapi yang sulit adalah pelaksanaannya. Langkah ini akan menentukan apakah
persediaan barang yang diperlukan masih tersedia atau tidak.
2.6. Seiso
Seiso berarti resik yaitu bersih memeriksa agar kondisi lingkungan atau peralatan
selalu bersih sebelum dan sesudah penggunaan terutama saat meninggalkan area
pekerjaan (Pramono, 2008). Membersihkan bukan hanya berarti membuang
sampah dan menghilangkan kotoran serta menjadikannya lebih bersih. Meskipun
pembersihan rutin dilakukan oleh setiap perusahaan pada tiap tempat kerja, mesin
dan perkakas kerja, karyawan juga perlu memperhatikan agar semua aktivitas
tersebut cenderung mengurangi kerusakan mesin akibat tumpahan minyak, abu
dan sampah. Berikut ini adalah beberapa langkah-langkah yang diperlukan untuk
menjaga kebersihan di area kerja maupun di lingkungan perusahaan.
1. Memperhatikan tiga aspek kerja (pakaian, peralatan dan tempat kerja).
2. Prosedur pembersihan dan inspeksi.
3. Analisis penyebab kekotoran.
4. Menciptakan tempat kerja yang kondusif
5. Partisipasi program kebersihan.
Tujuan seiso adalah menjaga atau memelihara agar area kerja tetap bersih
(Gaspersz, 2007). Mencapai keadaan tanpa kotoran dengan pertimbangan bahwa
aktivitas membersihkan memberikan dampak terhadap kualitas, keselamatan,
24
moral dan aspek operasional lainnya. Seiso berusaha mencapai keadaan tanpa
kotoran dan menghilangkan kerusakan-kerusakan dan kesalahan-kesalahan kecil
pada saat pemeriksaan.
2.7. Seiketsu
Seiketsu berarti rawat yaitu memastikan semua kondisi peralatan, mesin,
lingkungan dan kondisi lainnya sesuia dengan aturan yang telah disepakati dan
menjaga agar tetap terpelihara (Pramono, 2008). Tujuan dari Seiketsu adalah
memelihara seiri, seiton dan seiso. Sasaran yang ingin dicapai dalam penerapan
Seiketsu adalah menjaga dan memelihara kondisi area kerja tetap ringkas, rapi dan
bersih (Takashi Osada, 2004). Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian seiketsu
adalah mempertahankan atau merawat hasil-hasil yang telah dicapai 3S
sebelumnya dengan membakukannya dengan manajemen standarisasi dalam suatu
sistem pengendalian perusahaan.
Dengan demikian perawatan mencakup pemilahan, penataan dan kebersihan
barang dan peralatan kerja diperlukan langkah-langkah seperti :
1. Kontrol ekstra
Keterampilan untuk melakukan kontrol ekstra biasanya mengarah kepada
daerah yang memerlukan perhatian khusus, sebenarnya hal ini tidak mudah
dipahami oleh setiap orang. Salah satu cara untuk mengontrol ekstra adalah
terus memeriksa kembali segala aspek yang ada di area kerja dengan mengacu
kepada konsep 3S sebelumnya. Langkah ini bertujuan untuk mengusahakan
agar tempat kerja yang sudah menjadi baik dapat selalu terpelihara. Di tempat
kerja yang terawat, kerawanan dan penyimpangan dapat segera dikenali
sehingga berbagai masalah dapat dicegah sedini mungkin.
Akan tetapi ada batasan-batasan tertentu yang dilakukan manajemen dalam
pemeriksaan seperti memperhatikan tanda peringatan terhadap apa yang harus
diperhatikan dan peralatan apa saja yang berbahaya. Tanda-tanda ini dipasang
sehingga pasti akan terlihat. Ada sejumlah besar bagian dan fungsi peralatan
25
yang harus diperiksa dan ada pula sejumlah tempat yang memerlukan kontrol
secara visual.
2. Pengendalian manajemen visual
Langkah ini dilakukan dengan cara menata atau mengurutkan barang dan
peralatan kerja berdasarkan alur proses kerja dan juga menatanya berdasarkan
waktu pemakaiannya serta pengendalian manajemen secara visual dengan label
atau tanda dengan maksud barang lebih cepat mudah ditemukan sehingga
terdapat keteraturan di tempat kerja. Manfaat dari pengendalian manajemen
visual adalah supaya pekerja maupun tamu ditempat kerja dapat dengan mudah
mengetahui situasi area kerja secara langsung bahkan tanpa harus bertanya
kepada petugas yang bekerja. Ada beberapa gambaran tentang berbagai jenis
peragaan kontrol visual yang dibutuhkan untuk penerapannya, diantaranya
yaitu :
a. Peragaan untuk membantu karyawan mencegah melakukan kesalahan saat
bekerja.
b. Pemberian tanda atau label terhadap barang atau peralatan yang berbahaya.
c. Indikasi dimana barang harus diletakkan penandaan peralatan.
d. Peringatan untuk berhati-hati dan cara operasi peragaan pemeliharaan
preventif.
e. Instruksi.
Berikut adalah contoh label dan kode warna sebagai pengendalian manajemen
visual dalam mengorganisir tempat kerja :
26
Tabel 2.1. Label dan Kode Warna Pengendalian Manajemen Visual
No. Label Keterangan
1.
- Batas area kerja - Batas ruangan kerja - Batas jalur lalu lintas
2.
- Produk jadi - Sarana umum - Barang / bahan baku
3.
- Sarana keselamatan - Sarana darurat dan evakuasi - Jalur pejalan kaki
4.
- Barang atau bahan yang akan diproses
5.
- Bahan / barang inspeksi QC
6.
- Produk / bahan ditolak (reject) - Sisa pekerjaan yang tidak terpakai - Tanda berenti
7.
- Rak / Lemari - Meja - Perlengkapan peralatan / mesin
8.
- Area terbatas untuk tujuan operasional
9.
- Mesin / alat berbahaya - Area terbatas untuk keselamatan - Sarana darurat kebakaran
10.
- Zona berbahaya
Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015
Dalam hal ini perusahaan perlu merancang dan merevisi standar dan alat yang
diperlukan untuk mengidentifikasi ketidaknormalan sehingga pekerjaan akan jauh
lebih lancar dan hasilnya akan lebih baik.
3. Indikator warna
Indikator warna atau tanda dapat diletakkan langsung pada papan penunjuk
pada kontrol produksi dan status persediaan, misal warna hijau menyatakan
27
kondisi wajar, warna kuning berarti waspada dan merah berarti segera
ditangani. Banyak alat ukur dan pemantau yang terdapat di pabrik, seperti
pengukur temperatur dan lain sebagainya.
4. Standar kerja
Standar kerja sangat penting untuk menunjukan cara kerja yang benar terutama
bagi operator. Contohnya yaitu dengan membuat struktur kerja agar para
karyawan dapat mengetahui apa yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya.
Standar kerja perlu untuk meningkatkan motivasi bagi pegawai yang sudah
bekerja selama lebih dari lima tahun agar mereka selalu bekerja dengan benar.
Manajemen dapat dengan mudah menemukan penyimpangan bila standar kerja
terjaga di tempat kerja. Standar kerja yang terjaga meningkatkan konsentrasi
bagi para pekerja. Standar kerja sebaiknya dibuat tidak terlalu rumit. Cukup
dengan membuat butir standar tentang job description, kapan waktu bekerja
dan istirahat, serta apa saja peralatan kerja
5. Mempertahankan 3S
Apabila seiri, seiton dan seiso telah dapat dilakukan dengan benar, selanjutnya
kondisi ini harus dipertahankan agar karyawan dapat selalu melakukan tiga
konsep disiplin kerja tersebut kapanpun dan dimanapun.
2.8. Shitsuke
Shitsuke berarti rajin dalam arti bisa seluruh prosedur kerja 5S dilaksanakan
secara ideal dan produktif disertai dengan improvement untuk mencapai hasil
yang lebih baik (Pramono, 2008). Tujuan utama dari prinsip kerja shitsuke adalah
menjamin keberhasilan dari kontinuitas prinsip kerja 5S sebagai suatu disiplin
(Gaspersz, 2007). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa shitsuke adalah
metode yang digunakan untuk memotivasi pekerja agar terus menerus melakukan
dan ikut serta dalam kegiatan 4S serta membuat pekerja terbiasa melakukannya.
Adapun langkah-langkah dalam implementasi shitsuke yaitu :
1. Pertemuan dan komunikasi berkala Usahakan pertemuan berkala para karyawan di tempat kerja.
28
2. Positive thinking dalam bekerja Karyawan harus selalu berfikir positif agar dapat menghadirkan kebahagiaan,
sukacita, kesehatan serta kesuksesan dalam situasi dan segala tindakan dalam
bekerja. 3. Perbaikan target bersama
Perusahaan harus melakukan perbaikan target bersama dengan karyawan dalam
upaya keselarasan antara tujuan organisasi dengan setiap individu para pegawai
untuk meningkatkan kinerja perusahaan. 4. Lakukan hal yang benar sebagai pembiasaan
Pembiasaan adalah melakukan suatu pekerjaan secara berulang-ulang tanpa
unsur paksaan. Permasalahan yang sering dihadapi perusahaan adalah kelalaian
karyawan terhadap pemakaian atribut dan perlengkapan keselematan kerja.
Apabila diselaraskan dengan tindakan-tindakan yang baik, maka mengubah
kebiasaan buruk dan menciptakan kebiasaan baik. Begitu juga pengaruhnya
terhadap kinerja. Para pegawai akan senantiasa melakukan pekerjaannya
dengan baik sehingga target perusahaan dapat tercapai. Dalam melaksanakan
standar keselamatan kerja, karyawan akan terbiasa menggunakan atribut dan
perlengkapan keselamatan kerja sesuai standar yang ditetapkan perusahaan.
5. Tanggung jawab 5S Tanggung jawab terhadap 5S ditentukan dan diintegrasikan karyawan dalam
tugas sehari-hari sesuai dengan perjanjian kontrak dengan perusahaan. Untuk
menjamin kinerja implementasi 5S agar tepat sasaran, maka diperlukan tahapan
inspeksi atau evaluasi 5S. Pelaksanaan evaluasi tersebut sebaiknya dilakukan
secara terjadwal dan untuk jangka panjang sehingga perbaikan akan kualitas,
mutu dan kinerja secara dapat meningkat.
Menurut pendapat para ahli, konsep disiplin kerja Jepang ini selanjutnya
dikonversi menjadi konsep disiplin kerja Indonesia, yaitu 5R, 5S, 5P dan 5K
dengan rincian sebagai berikut :
29
Tabel 2.2. 5S Dalam Bahasa Jepang dan Indonesia
Jepang Indonesia 5S 5R 5S 5P 5K
1S Seiri Ringkas Sortir Sisih Pemilahan Ketertiban 2S Seiton Rapi Susun Susun Penataan Kerapihan 3S Seiso Resik Sapu Sasap Pembersihan Kebersihan 4S Seiketsu Rawat Standari-
sasi Sosoh Penjagaan Kelestarian
5S Shitsuke Rajin Swa-disiplin
Suluh Penyadaran Kedisiplinan
Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015
Apabila langkah-langkah tersebut dapat dilaksanakan tanpa unsur paksaan, maka
kebiasaan ini menjadi pelumas dalam hubungan kerja disamping memberikan rasa
aman dan rasa diterimanya karyawan dalam manajemen perusahaan. 5S tidak
hanya diaplikasikan pada perusahaan manufaktur saja, tetapi telah berhasil
diterapkan pada berbagai jenis usaha dan bisnis, baik produk maupun jasa.
2.9. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.3. Penelitian-penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian
1. Abdul Charish (2013)
Pengaruh Budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) terhadap kinerja karyawan PT.PLN (Persero) Area Gresik
Seiri (X1), Seiton (X2), Seiso (X3), Seiketsu (X4), Shitsuke (X5) & Kinerja (Y)
Variabel Seiri dan Shitsuke berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan sedangkan variabel Seiton, Seiso, dan Seiketsu tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan.
30
2. Nina Agustin dan Hari Purnomo (2013)
Implementasi 5S Pada CV.Valasindo Menggunakan Pendekatan Ergonomi Partisipatori
Konsep 5S (X1), Metode Ergonomi Partisipatori (X2), Efektivitas Kerja (Y1) & Produktivitas Karyawan (Y2)
Variabel Konsep 5S dan Metode Ergonomi Partisipatori memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Efektivitas Kerja dan Produktivitas Karyawan.
3. Okye Dian Sandika, Danar Susilo Wijayanto dan Budi Harjanto (2012)
Implementasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) Di Unit Machinery and Tool (UMT) PT.Mega Andalan Kalasan
Ringkas (X1), Rapi (X2), Resik (X3), Rawat (X4), Rajin (X5), Produktivitas (Y1), Efisiensi (Y2), Kualitas Kerja (Y3), & Keselamatan Kerja (Y4)
Variabel Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Produktivitas, Efisiensi, Kualitas Kerja dan Keselamatan Kerja.
4. Muhammad Fery Zamzami (2011)
Analisis Pengaruh Penerapan Budaya Jepang Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT.Indopherin Jaya Probolinggo)
Seiri (X1), Seiton (X2), Seiso (X3), Seiketsu (X4), Shitsuke (X5) & Kinerja (Y)
Variabel Seiri, Seiso dan Shitsuke berpengaruh terhadap kinerja karyawan sedangkan variabel Seiton dan Seiketsu tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
5. Limyda T.O.F. Rinta (2008)
Pengaruh Implementasi Program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Budaya Jepang Terhadap Efektifitas Organisasi Pada PT.Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
Seiri (X1), Seiton (X2), Seiso (X3), Seiketsu (X4), Shitsuke (X5) & Efektifitas (Y)
Variabel Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke memiliki pengaruh yang positif dan signifkan terhadap efektifitas karyawan.
Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015
31
2.9.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Berdasarkan tabel 2.3 diatas terdapat beberapa penelitian terdahulu yang menjadi
referensi dalam penelitian ini, adapun hasil dari penelitian-penelitian tersebut
antara lain:
1. Pengaruh Budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Terhadap
Kinerja Karyawan PT.PLN (Persero) Area Gresik (Abdul Charish, 2013)
Dari hasil analisis secara parsial dengan tingkat kesalahan 5% variabel yang
berpegaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan adalah seiri dan
shitsuke pada tingkat signifikansi p < 5%, sedangkan seiton, seiso dan Seiketsu
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan karena pada
tingkat signifikansi p > 5%.
2. Implementasi 5S Pada CV. Valasindo Menggunakan Pendekatan
Ergonomi Partisipatori (Nina Agustin dan Hari Purnomo, 2013)
Berdasarkan Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah penerapan delapan
aspek makro ergonomi secara umum telah terlaksanakan dengan baik hanya
saja terdapat permasalahan pada kondisi informasi pada divisi packing
CV.Valasindo. Untuk itu dilakukan penataan ulang kondisi kerja menggunakan
metode 5S. Dalam melakukan penataan ulang ini yang menggunakan metode
ergonomi partisipatori, dibutuhkan keterlibatan pekerja, manajemen dan ahli
ergonomi dalam menentukan perbaikan kondisi informasi yang akan
dilakukan. Metode 5S yang digunakan memberikan dampak positif terhadap
kondisi informasi khususnya tata letak barang pada divisi packing
CV.Valasindo. Hasil pengolahan data diperoleh probabilitas kurang dari 0,05,
sehingga didapat kesimpulan bahwa ada perbaikan kondisi kerja menjadi lebih
efektif sesudah diterapkannya metode 5S. Untuk peningkatan produktivitas
packing sebelum dan sesudah dilakukan metode 5S meningkat sebesar 12,5 %
dengan jumlah packing sebesar 434 unit kursi per bulan dan setelah penerapan
5S sebesar 488 unit kursi per bulan.
32
3. Implementasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) Di Unit
Machinery and Tool (UMT) PT.Mega Andalan Kalasan (Okye Dian
Sandika, Danar Susilo Wijayanto dan Budi Harjanto, 2012)
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa Penerapan budaya 5R oleh karyawan di Unit Machinery
and Tool (UMT) PT. Mega Andalan Kalasan telah dilakukan dengan baik.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara budaya kerja 5R (ringkas,
rapi, resik, rawat dan rajin) terhadap produktivitas, efisiensi, kualitas kerja dan
keselamatan kerja. Implementasi budaya 5R dapat dilihat dengan banyaknya
kegiatan meliputi kedisiplinan kegiatan ringkas, kegiatan rapi, kegiatan resik,
kegiatan rawat, dan kegiatan rajin.
4. Analisis Pengaruh Penerapan Budaya Jepang Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pada PT.Indopherin Jaya Probolinggo) (Muhammad
Fery Zamzami, 2011)
Berdasarkan hasil analisis secara parsial, variabel yang berpengaruh secara
signifikan terhadap kinerja karyawan adalah seiri/ringkas, seiso/resik, dan
shitsuke/rajin. Sedangkan variabel seiton/rapi dan seiketsu/rawat tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan dengan level of
significant 5%. Budaya kerja 5S PT.Indopherin Jaya Probolinggo dalam
penelitian ini mampu menjelaskan perubahan kinerja karyawan sebesar 68,5%
sedangkan sisanya 31,5% dijelaskan oleh variabel bebas sumber daya manusia
lainnya yang tidak diteliti.
5. Pengaruh Implementasi Program 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan
Shitsuke) Budaya Jepang Terhadap Efektifitas Organisasi Pada
PT.Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (Limyda T.O.F. Rinta, 2008)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang relatif sedang
antara seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke dengan efektifitas organisasi.
Terdapat pengaruh yang positif antara program 5S terhadap efektifitas
organisasi adalah signifikan. Koefisien korelasi dan regresi menunjukkan
33
pengaruh sedang 5S terhadap efektifitas organisasi karena dipengaruhi oleh
beberapa faktor penting lainnya seperti sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas dengan diadakannya pelatihan, faktor metode, modal, material dan
teknologi, mesin atau peralatan.
2.10. Kerangka Teoritis
Berdasarkan atas teori-teori dan penelitian sebelumnya seperti yang telah
diuraikan diatas, sehingga dalam penelitian ini dapat dibuat kerangka teori seperti
yang digambarkan dalam gambar 2.1. dan dibantu dengan keterangan deskirptif
mengenai berbagai variabel untuk dapat membantu mempermudah pemahaman.
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Shitsuke (X5)
Seiketsu (X4)
Kinerja Karyawan (Y)
Seiso (X3)
Seiton (X2)
Seiri (X1)
Gambar 2.1. Kerangka Teoritis Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015
Alasan penulis meggunakan metode ini karena penulis ingin melihat dan berusaha
untuk membuktikan adanya pengaruh antara lima variabel bebas (seiri, seiton,
seiso, seiketsu dan shitsuke) terhadap satu variabel terikat (kinerja karyawan).
34
2.11. Definisi Operasional
Tabel 2.4. Definisi Operasional
Variabel Penelitian
Definisi Dimensi
Seiri (X1)
Seiri berarti ringkas yang dalam pengertian industri adalah memilih material dengan membuang atau memisahkan material yang tidak dapat digunakan lagi dan menyimpan material yang masih dapat digunakan (Pramono, 2008)
Seiri (singkirkan barang-barang yang tidak diperlukan dari tempat kerja)
Seiton (X2)
Seiton berarti rapi dalam arti menyimpan material pada lokasi semestinya atau lokasi yang telah ditentukan (Pramono, 2008)
Seiton (setiap barang ditempat kerja mempunyai tempat yang pasti)
Seiso (X3)
Seiso berarti resik yaitu bersih memeriksa agar kondisi lingkungan atau peralatan selalu bersih sebelum dan sesudah penggunaan terutama saat meninggalkan area pekerjaan (Pramono, 2008)
Seiso (bersihkan segala kotoran yang ada diarea kerja)
Seiketsu (X4)
Seiketsu berarti rawat yaitu memastikan semua kondisi peralatan, mesin, lingkungan dan kondisi lainnya sesuia dengan aturan yang telah disepakati dan menjaga agar tetap terpelihara (Pramono, 2008)
Seiri, Seiton, Seiso dan Seiketsu (menjaga tempat kerja agar selalu ringkas, rapi dan resik)
Shitsuke (X5)
Shitsuke berarti rajin dalam arti bisa seluruh prosedur kerja 5S dilaksanakan secara ideal dan produktif disertai dengan improvement untuk mencapai hasil yang lebih baik (Pramono, 2008)
Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke (mempertahankan dan meningkatkan 5S secara berkelanjutan sebagai suatu kebiasaan)
Kinerja (Y)
Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. (Anwar Prabu Mangkunegara, 2010)
1. Tangible Standard2. Intangible
Standard
Sumber : Diolah dari berbagai sumber,2015
35
36
2.12. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat
diambil hipotesis dalam penilitian ini sebagai berikut :
H1 : Seiri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.
H2 : Seiton mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.
H3 : Seiso mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.
H4 : Seiketsu mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.
H5 : Shitsuke mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.
H6 : Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke secara simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja.
BAB IIV
ANNALISISS DAN PPEMBAHHASAN
4.1. Proofil Perusaahaan
4.1.1. Gaambaran UUmum Peruusahaan PTT. Muliamaakmur Elekktrikatamaa
Sumber : Co
PT.Muliam
B 11 V, K
PMDN y
pembuatan
Maintenan
PT.Mulia
perkemban
kepemilik
berganti n
tersebut te
No. C2-23
digunakan
Gamompany Profil
makmur Ele
Kawasan In
ang berger
n, perakitan
nce. Perusa
Elektrika
ngan yang
kan maka p
nama menja
elah disahka
306 HT.01.0
n dan hingg
mbar 4.1 PTT.Muliamaakmur Elekktrikatama
le PT.Muliamakmur Elektriikatama 2014
ektrikatama
ndustri Jaba
rak di bida
n berbagai
ahaan ini
a Agung.
baik selam
pada tangga
di PT.Muli
an oleh men
01.TH.1997
ga tahun 20
a yang beral
abeka, Cika
ang Elektro
peralatan
didirikan p
Setelah
ma kurang
al 19 Oktob
iamakmur E
nteri kehak
7, dan nama
014 PT.Mul
lamat di Jl.
rang – Bek
onika khusu
dan panel
pada bulan
perusaha
lebih dua
ber 1996 P
Elektrikatam
iman berda
a PT.Muliam
iamakmur E
Jababeka V
kasi, merupa
usnya yaitu
listrik (Sw
n Juli 1995
aan terseb
a tahun, se
PT. Mulia E
ma dimana p
asarkan atas
makmur Ele
Elektrikatam
VIII A, SFB
akan perusa
u dalam b
witchboard)
5 dengan
but meng
iring perga
Elektrika A
pergantian
s surat kepu
ektrikatama
ma tercatat
Blok
ahaan
idang
serta
nama
alami
antian
Agung
nama
utusan
tetap
telah
56
memiliki sekitar 380 orang karyawan. Untuk menggambarkan secara lebih jelas
mengenai lokasi PT.Muliamakmur Elektrikatama berikut ini merupakan lokasi
dari PT.Muliamakmur Elektrikatama.
Gambar 4.2 Lokasi PT.Muliamakmur Elektrikatama
Sumber : Company Profile PT.Muliamakmur Elektrikatama 2014
Pemasaran produk PT.Muliamakmur Elektrikatama didasarkan atas partisipasinya
dalam mengikuti tender-tender proyek dan bertindak sebagai Sub Contractor
dalam bidang elektrikal menjalin kerjasama dengan beberapa Main Contractor
dan General Contractor besar baik lokal maupun asing dengan komposisi
penjualan Switchboard (Panel Listrik) sekitar 69%, Maintenance Panel sebesar
1%, Other (Supply Component & Modification Works) sebesar 30%.
Tabel 4.1 Komposisi Customer PT. Muliamakmur Elektrikatama
Detail Unit by Customer Ratio Unit By Tend
Total Customer 123 3204
*) Inactive Customer 73 59% 73
*) Active Customer 50 41% 3131
- Main Customer 4 8% 2697
- Other 46 92% 434
MARKET REVIEW 2014PT. MULIAMAKMUR ELEKTRIKATAM
er Ratio Remark
2%
98%
86%
14%
A
Sumber : Marketing Department PT. Muliamakmur Elektrikatama,2014
57
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dalam menjalankan bisnisnya
PT.Muliamakmur Elektrikatama sangat mengutamakan kerjasama yang baik
dengan customernya terutama terhadap beberapa main customer yang dimilikinya.
Adapun main customer yang dimiliki oleh PT.Muliamakmur Elektrikatama
merupakan beberapa kontraktor besar yang sudah memiliki kredibilitas di
bidangnya.
4.1.2. Visi & Misi Perusahaan
Sebagai arah dalam perusahaan dimasa yang akan datang para pendiri perusahaan
besama dengan segenap jajaran manajemen serta semua elemen-elemen
perusahaan, telah menetapkan visi dan misi persuahaan sebagai berikut :
1. Visi
Menjadi perusahaan panel listrik terbaik di Indonesia dengan standar mutu yang
baik, konsisten dan meberikan kepuasan bagi pelanggan.
2. Misi
Adapun misi dari PT.Muliamakmur Elektrikatama, yaitu :
a. Memenuhi dan mencapai kepuasan pelanggan dari sisi harga, mutu, pelayanan,
dan ketepatan waktu;
b. Melakukan perbaikan secara terus menerus untuk mencapai hasil dan
produktivitas yang maksimal;
c. Meningkatkan peran serta karyawan dalam pengembangan dan kemajuan
perusahaan sesuai dengan keahliannya;
d. Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif bagi seluruh karyawan ;
e. Meningkatkan kualitas dan konsistensi pelayanan mutu secara terus menerus ;
4.1.3. Moto Perusahaan
“Kepuasan Para Pelanggan adalah Kebahagiaan Bagi Kami”, hal ini
menunjukkan concern yang tinggi dari manajemen perusahaan dalam hal
58
pelayanan yang prima, baik dari segi kualitas, ketepatan pengiriman dan
kesigapan tim After Sales Service. Hal ini penting untuk selalu diserukan dan
ditanamkan dalam diri masing masing karyawan untuk memotivasi seluruh
karyawan akan pentingnya implementasi dari visi dan misi perusahaan.
4.1.4. Struktur Organisasi
Sebagai perusahaan manufactur yang selalu mengutamakan kepuasan para
customernya membuat PT. Muliamakmur Elektrikatama sangat menjaga Quality
Competitive Advantage yang salah satunya dengan selalu menjaga menjaga alur
informasi yang cepat dan akurat dengan para customer. Dalam menjalankan
kegiatan bisnisnya, perusahaan ini banyak didukung oleh tenaga-tenaga
professional yang sangat kompeten di bidangnya masing-masing Berikut ini
merupakan struktur organisasi perusahaan.
Gambar 4.3 Struktur Organisasi PT. Muliamakmur Elektrikatama Sumber : Company Profile PT.Muliamakmur Elektrikatama 2014
Pembagian tugas dan tanggung jawab di PT.Muliamakmur Elektrikatama
ditetapkan berdasarkan departemen yang terkait seperti yang tertera pada struktur
organisasi dengan tetap berpedoman pada kebijakan mutu yang dibuat oleh
59
Perusahaan. PT.Muliamakmur Elektrikatama menerapkan sistem manajemen
mutu berdasarkan lSO 9001:2008. Adapun pembagian tugas dan taunggung jawab
tersebut antara lain :
1. Presiden Direktur
a. Memimpin dan mengendalikan perusahaan sesuai dengan anggaran dasar
perusahaan.
b. Menetapkan kebijakan perusahaan dan mengawasi pelaksanaannya.
c. Melaporkan kondisi perusahaan secara berkala kepada dewan komisaris.
d. Mengatur pelaksanaan aktivitas masing-masing bagian agar dapat
terkoordinasi dengan baik sehingga tidak terjadi tumpang tindih.
2. General Manager
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Merencanakan strategi implementasi atas kebijakan perusahaan secara
menyeluruh agar dapat dijalankan secara optimal.
b. Memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan serta memastikan
kelancaran pelaksanaannya agar dapat berjalan secara maksimal dan tepat.
c. Mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi agar memperoleh
masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun berikutnya.
d. Mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan serta
mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul.
e. Mengarahkan fungsi setiap departemen dalam menjalankan strategi
perusahaan.
Dalam melaksnakan tugas-tugasinya general manager dibantu oleh beberapa
kepala bagian, yaitu :
1). Kepala Bagian Budgeting Departemen, melakukan pengontrolan berkaitan
dengan tanggung jawab secara penuh dalam proses pembelian material, barang
pendukung dan komponen yang diperlukan selama proses produksi, serta
60
melakukan evaluasi terhadap pemasok terpilih demi menjamin schedule
produksi .
2). Kepala Bagian Mekanikal Departemen, bertanggung jawab secara penuh dalam
melakukan pengontrolan terhadap proses pengerjaan mekanik yang dilakukan
dalam proses pembuatan box panel listrik.
3). Kepala Bagian Elektrikal Departemen, bertanggung jawab secara penuh dalam
melakukan pengontrolan proses assembly.
4). Kepala Bagian HR & GA Departemen, bertanggung jawab secara penuh dalam
melakukan pengontrolan proses perekrutan dan pengelolaan sumber daya
manusia serta pemeliharaan aset-aset yang dimiliki perusahaan.
3. Accounting & Finance Manager
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Mengelola fungsi akuntansi dalam memproses data dan informasi keuangan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan perusahaan secara
akurat dan tepat waktu.
b. Mengkoordinasikan dan mengontrol perencanaan, pelaporan dan
pembayaran kewajiban pajak perusahaan agar efisien, akurat, tepat waktu,
dan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku.
c. Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengontrol arus kas perusahaan
(cashflow), terutama pengelolaan piutang dan hutang, sehingga memastikan
ketersediaan dana untuk operasional perusahaan dan kesehatan kondisi
keuangan.
d. Merencanakan dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran perusahaan,
dan mengontrol penggunaan anggaran tersebut untuk memastikan
penggunaan dana secara efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan
operasional perusahaan.
e. Merencanakan dan mengkoordinasikan pengembangan sistem dan prosedur
keuangan dan akuntansi, serta mengontrol pelaksanaannya untuk
memastikan semua proses dan transaksi keuangan berjalan dengan tertib dan
teratur, serta mengurangi risiko keuangan.
61
f. Mengkoordinasikan dan melakukan perencanaan dan analisa keuangan
untuk dapat memberikan masukan dari sisi keuangan bagi pimpinan
perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis, baik untuk kebutuhan
investasi, ekspansi, operasional maupun kondisi keuangan lainnya.
g. Merencanakan dan mengkonsolidasikan perpajakan seluruh perusahaan
untuk memastikan efisiensi biaya dan kepatuhan terhadap peraturan
perpajakan.
4. Sales & Marketing Manager
Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
a. Menentukan harga jual produk yang akan ditawarkan, jadwal kunjungan dan
system promosi untuk memastikan tercapainya target penjualan.
b. Memonitor perolehan order serta merangkumkan forecast untuk memastikan
kapasitas produksi terisi secara optimal.
c. Memonitor jumlah stock seluruh Dept. Sales & Marketing untuk
memastikan umur stock perusahaan tidak melebihi target yang telah
ditentukan.
d. Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk meningkatkan
jumlah pelanggan dan area sesuai dg target yang ditentukan
e. Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh sales
team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan yang
ditentukan
f. Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta
menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan dan
sistem serta peraturan dijalankan dengan optimal.
Dalam melaksnakan tugas-tugasinya sales & marketing manager dibantu oleh
beberapa kepala bagian, yaitu :
1). Kepala Bagian Estimate Departemen, melakukan alokasi tugas kepada
Estimate untuk membuat Estimasi Penawaran, melakukan review atas estimate
62
yang telah dibuat oleh estimator, dan meminta persetujuan kepada sales
berkaitan dengan surat penawaran yang dibuat.
2). Kepala Bagian Engeineering Departemen, melakukan pengontrolan atas proses
desain, melakukan pengembangan terhadap produk yang ditawarkan, dan
mealukan pengecekan secara sistematis berkaitan produk yang akan maupun
sudah di produksi.
3). Sales Engineering, bertanggung jawab dalam menerima permohonan dari
Pelanggan berkaitan dengan prmohonan penawaran via fax, telp dan e-mail
atau melalui kunjungan langsung (meeting), menerima spesifikasi gambar yang
telah ditentukan oleh pelanggan atau mencatat spesifikasi gambar sesuai
dengan permintaan pelanggan, dan mendistribusikan permintaan penawaran
tersebut kepada estimate, serta melakukan review terhadap penawaran yang
sudah dibuat.
5. Karyawan
a. Karyawan bekerja sesuai dengan bagian pekerjaan yang telah ditetapkan
perusahaan.
b. Karyawan bekerja sesuai dengan peraturan yang sudah dibuat oleh
perusahaan dan bertanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
4.2. Analisis Data
4.2.1. Profil Responden
Profil responden disajikan dalam penelitian untuk memberikan deskripsi
mengenai karakteristik demografi dari responden yang telah mengisi kuesioner
penelitian. Penyajian demografi responden ini diperlukan untuk menggambarkan
keadaan atau kondisi responden yang merupakan informasi tambahan untuk
memahami hasil-hasil penelitian.
1. Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
Karakteristik jenis kelamin responden dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut:
63
Tabel 4.2 Karaktteristik Jennis Kelaminn Respondeen
No
1 Pr
2 W
T
Jenis K
ria
Wanita
otal
Sumber : Ha
Berdasark
responden
94% dari
responden
PT.Muliam
berdasarka
membutuh
sehingga
tersebut.
asil penelitian
kan tabel 4
n pada pene
total resp
n. Jenis kela
makmur El
an atas bis
hkan karyaw
karyawan l
K
Kelamin
Gambar 4
n tahun 2015 (
4.2 penjela
elitian ini ad
ponden sed
amin terseb
ektrikatama
snis yang d
wan yang s
laki-laki dia
Wanita6%
KARAKTE
Juml
(K
4.4 Karakt
(data diolah)
asan di ata
dalah pria,
dangkan wa
but sudah m
a merekrut
dijalankanny
siap menge
anggap lebi
Pria94%
aERISTIK
lah Respon
Karyawan)
nden
)
P
183
12
195
eristik Jen
as, dapat d
yaitu seban
anita hanya
merata dari
mayoritas
ya berkaita
rjakan peke
ih tepat un
a%
K JENIS K
Persentase
(%)
94
6
100
4%
6%
0%
is Kelamin
diartikan b
nyak 183 or
a 12 orang
dua jenis
karyawan
an dengan
erjaan yang
tuk menger
KELAMIIN
Pria
Wanita
n
ahwa may
rang atau se
g atau 6%
kelamin. A
laki-laki, k
kelistrikan
g beresiko t
rjakan peke
oritas
ekitar
total
Alasan
karena
yang
tinggi
erjaan
64
2. Berdassarkan Kuaalifikasi Akkademik Reesponden
Karakteris
berikut:
stik kualifikkasi akademmik respondden dapat ddijelaskan bberdasarkan tabel
Tabel 4.3 KKarakterisstik Kualifiikasi Akadeemik Respoonden
No
1 SM
2 D
3 S
T
Kualifikas
MA / SMK
D3
1
otal
Sumber : Ha
Berdasark
responden
sebanyak
responden
4%, dan
PT.Muliam
dibidang
Gamb
asil penelitian
kan tabel 4
n pada penel
176 orang
n yang mem
S1 sebany
makmur El
kelistrikan
D1
KA
si Akademi
bar 4.5 Kar
n tahun 2015 (
4.3 penjela
litian ini me
g atau sekit
miliki tingk
yak 12 ora
lektrikatam
dimana k
D310%
S18%
ARAKTE
ik Juml
(K
rakteristik
(data diolah)
asan di ata
emiliki ting
tar 90% da
kat pendidik
ang atau se
a memiliki
kualifikasi
ERSITIKAKADEM
lah Respon
Karyawan)
nden
)
P
176
7
12
195
Prosentase
(%)
90
4
6
100
0%
4%
6%
0%
Kualifikas
as, dapat d
kat pendidik
ari total re
kan D3 seb
ekitar 6%.
i tingkat p
tersebut di
SMA / SMK82%
K KUALIFMIK
si Akademi
diartikan b
kan SMA/S
esponden, s
anyak 7 or
Sebagian
pendidikan
itetapkan o
K
FIKASI
SMA
D3
S1
A / SMK
ik
ahwa may
SMK, ya
sedangkan u
rang atau se
besar kary
SMK teru
oleh perusa
oritas
aitu
untuk
ekitar
yawan
utama
ahaan
65
didasarkan
panel listr
S1 diman
ditetapkan
pendidikan
sebagai ten
n atas bisn
rik. Respon
na karyawan
n perusaha
n D3 mem
naga Admin
is PT.Muli
den terbesa
n dengan t
aan sebaga
miliki pering
nistrasi.
amakmur E
ar kedua be
tingkat pen
ai tenaga
gkat terend
Elektrikatam
erdasarkan t
ndidikan S1
ahli dan
dah dimana
ma yang be
tingkat pend
1 merupaka
karyawan
mayoritasn
ergerak dib
didikannya
an standar
dengan ti
nya ditemp
idang
yaitu
yang
ngkat
atkan
3. Berdassarkan Usiaa Respondeen
Karakterisstik usia responden dappat dijelaskaan berdasarkkan tabel beerikut:
TTabel 4.4 KKarakteristiik Usia Responden
No
1 ≤
2 26
3 31
4 ≥
T
U
25 tahun
6 – 30 tahun
1 – 35 tahun
36 tahun
otal
Usia
n
n
Sumber : Haasil penelitian
31 – 3522
Gamban tahun 2015 (
26
tahun %
> 36 tahu15%
Kar
Juml
(K
ar 4.6 Kara(data diolah)
≤ 25 ta34%
– 30 tahun29%
n
rakteris
lah Respon
Karyawan)
nden
)
P
67
56
43
29
195
akteristik U
ahun%
stik Usia
Prosentase
(%)
34
29
22
15
100
4%
9%
2%
5%
0%
Usia
a
≤ 25 ta
26 – 30
31 – 35
> 36 ta
hun
0 tahun
5 tahun
hun
66
Berdasarkan tabel 4.4, menunjukan bahwa daalam penelitian in jumlah responden
yang berusia 25 tahun kebawah berjumlah 67 orang atau sekitar 34% dari total
responden, sedangkan responden yang berusia 26-30 tahun berjumlah 56 orang
atau sekitar 29% dari total ressponden, dan yang berusia 31-35 tahun berjumlah
43 orang atau sekitar 22% dari total responden, serta responden dengan usia diatas
36 tahun ketas berjumlah 29 orang atau sekitar 15% dari total responden. Dari 4
pengelompokan usia responden tersebut dapat dilihat bahwa proses regenerasi
karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama berjalan dengan baik.
4. Berdasarkan Departemen Responden
Karakteristik jabatan responden dapat dijelaskan berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4.5 Karakteristik Jabatan Responden
No Jabatan Jumlah Responden
(Karyawan)
Prosentase
(%)
1 Accounting & Finance 5 2%
2 After Sales Service 12 6%
3 Marketing 6 3%
4 Budgeting 13 7%
5 Engineering 11 6%
6 HR & GA 10 5%
7 QC & QA 37 19%
8 Mechanical 40 20%
9 Electrical 48 25%
10 Assembly 14 7%
Total 195 100%
67
Sumber : Ha
Berdasark
dalam pen
orang atau
sekitar 20
total respo
sehingga
sebagian l
dari total
responden
responden
HR & GA
sebanyak
sebanyak
sampel ya
dari pene
menegask
manufaktu
manusia
menyerap
dimasyara
Ga
asil penelitian
kan tabel 4
nelitian ini b
u sekitar 25
0% dari tota
onden dan Q
mencapai
lainnya yait
responden,
n, After Sal
n, Engineeri
A sebanyak
6 orang ata
5 orang ata
ang diambil
litian ini m
kan bahwa
ur yang m
untuk men
tenaga kerj
akat, terutam
M
Elect25
KA
ambar 4.7 K
n tahun 2015 (
4.5, menunj
berasal dari
5% dari tota
al responde
QA sebany
sekitar 64%
tu tenaga sk
, Budgeting
les Service
ing sebanya
k 10 orang a
au sekitar 3%
au sekitar 2%
l. Dari hasi
merupakan
PT.Muliam
masih menja
ngoperasika
ja manusia
ma yang ber
Mechanical20%
rical%
Asse7
ARAKTER
Karakterist
(data diolah)
jukan bahw
i produksi y
al responden
en, QC seba
yak 17 orang
% dari tot
kill Assemb
g sebanyak
e sebanyak
ak 11 orang
atau sekitar
% dari total
% dari total
il tersebut
karyawan
makmur E
alankan pro
an mesin-m
sehingga da
rada disekita
Acc & F4%
embly7%
ISTIK PER
tik Per Dep
wa jumlah
yang terdiri
n, Mechani
anyak 20 o
g atau sekit
tal sampel
bly sebanyak
k 13 orang
12 orang
g atau sekit
r 5% dari t
l responden
l responden
diketahui b
bagian pro
Elektrikatam
oduksi den
mesin atau
apat mengu
ar perusaha
Fin ASS6%
MaR DEPAR
rketing3% Budget
7%Enginee
6%HR & G
partemen
responden
dari Electri
cal sebanya
orang atau s
tar 9% dari
yang diam
k 14 orang
atau sekita
atau sekita
ar 6% dari
total respon
dan Accou
dengan tota
bahwa mayo
oduksi dima
ma merupak
ngan mema
u semi au
urangi adany
aan.
A5%
QC & QA19%
RTEMEN
ing
ring
A
yang terba
ical sebany
ak 40 orang
sekitar 10%
i total respo
mbil, sedan
atau sekita
ar 7% dari
ar 6% dari
total respo
nden, Mark
nting & Fin
al 36% dari
oritas respo
ana hal ter
kan perusa
anfaatkan te
to dan m
ya pengangg
anyak
ak 48
g atau
% dari
onden
ngkan
ar 7%
total
total
nden,
keting
nance
i total
onden
rsebut
ahaan
enaga
ampu
guran
68
5. Berdassarkan Lammanya Bekkerja (Masaa Kerja) Reesponden
Karakterisstik usia responden dappat dijelaskaan berdasarkkan tabel beerikut:
Tabeel 4.6 Karakteristik LLamanya Beekerja (Maasa Kerja) RRespondenn
No
1 ≤
2 6
3 ≥
T
Sumber : Ha
Berdasark
karyawan
60% dari
5-10 tahu
masa kerj
responden
PT.Muliam
tesebut di
mendapatk
6
U
5 tahun
– 10 tahun
11 tahun
otal
G
asil penelitian
kan tabel 4.
yang beke
total respon
n sebanyak
ja lebih da
n. Hal te
makmur Ele
i sebabkan
kan tender
6 – 10 tahun30%
≥
Usia
Gambar 4.8
n tahun 2015 (
.6, menunju
rja 5 tahun
nden, sedan
k 54 orang
ari 11 tahun
esebut me
ektrikatama
karena sela
-tender unt
≥ 11 tahun10%
KARAKT
Juml
(K
Karakteris
(data diolah)
ukan bahwa
n kebawah y
ngkan respo
atau sekita
n sebanyak
nunjukan
a menunjuka
ama 5 tahu
tuk proyek
TERISTIBEKER
lah Respon
Karyawan)
nden
)
P
117
54
24
195
Prosentase
(%)
60
30
10
100
0%
0%
0%
0%
stik Lama
a jumlah m
yaitu seban
onden denga
ar 30%, dan
k 24 orang
bahwa se
an kemajuan
un terakhir
k-proyek ya
≤ 5 ta60
IK LAMARJA
Bekerja
mayoritas re
nyak 117 or
an rentan m
n responden
atau sekit
elama 5
n yang sang
perusahaan
ang besar
ahun0%
ANYA
≤ 5 ta
6 – 10
≥ 11 t
ahun
0 tahun
tahun
esponden a
rang atau se
masa kerja a
n dengan r
tar 10 dari
tahun ter
gat signifika
n sudah ber
sehingga u
adalah
ekitar
antara
rentan
total
rakhir
an hal
rhasil
untuk
69
memenuhi kebutuhan tersebut perusahaan banyak merekrut karyawan yang
kompten dan berpengalaman.
4.2.2. Analisis Deskriptif
1. Analisa Variabel Seiri
Variabel seiri pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil tanggapan
responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan dengan seiri dapat
dilihat pada table 4.7 berikut:
Tabel 4.7 Jawaban Responden Mengenai Seiri
Sub Variabel
Rata-rata
Standar Deviasi
X1.1 4,041 0,830
X1.2 4,225 0,626
X1.3 4,246 0,575
X1.4 4,328 0,613
X1.5 4,394 0,620
Sumber : Output program SPSS yang dolah
Berdasarkan tabel 4.7 variabel seiri nilai rata-rata tertinggi di tunjukan oleh
pernyataan kelima dengan nilai sebesar 4,394 berdasarkan penyataan “limbah
hasil kerja dikumpulkan dan dibuang ke tempat sampah atau tempat pengumpulan
limbah agar tidak mengganggu aktivitas kerja”. Sedangkan untuk nilai rata-rata
yang paling rendah ditunjukkan pada item pernyataan pertama dengan nilai 4,041
berdasarkan pernyataan “karyawan mengklasifikasikan barang berdasarkan
kebutuhannya (jarang dibutuhkan, kadang dibutuhkan, sangat dibutuhkan) agar
mempersingkat waktu kerja”. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa mayoritas
responden cenderung menyadari bahwa dengan membuang barang yang sudah
tidak diperlukan, maka proses aktivitas kerja dapat berjalan dengan baik.
Sedangkan hanya sebagian kecil dari responden yang menyatakan setuju jika
70
pengklasifikasian barang berdasarkan kebutuhannya bertujuan untuk
mempersingkat waktu kerja.
2. Analisis Variabel Seiton
Variabel seiton pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil tanggapan
responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan dengan seiton dapat
dilihat pada table 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Jawaban Responden Mengenai Seiton
Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi
X2.1 4,230 0,668
X2.2 4,159 0,711
X2.3 4,174 0,766
X2.4 4,266 0,674
X2.5 4,220 0,708
Sumber: Lampiran output SPSS yang diolah
Berdasarkan tabel 4.8 variabel seiton nilai rata-rata tertinggi di tunjukan oleh
pernyataan keempat dengan nilai 4,266 berdasarkan penyataan “karyawan
menyimpan barang atau peralatan di tempat yang mudah dicari oleh semua orang
agar mengurangi waktu pencarian”. Sedangkan untuk nilai rata-rata yang paling
rendah ditunjukkan pada item pernyataan kedua dengan nilai 4,159 yaitu
“menyimpan barang berdasarkan waktu masuknya agar barang yang lama dapat
digunakan terlebih dahulu (terutama barang-barang yang tidak tahan lama), lalu
menggunakan barang yang baru”. Dari hasil tersebut menunjukan bahwa
mayoritas responden cenderung menyadari bahwa dengan menyimpan barang atau
peralatan di tempat yang mudah dicari, sehingga para karyawan akan dapat
dengan mudah mencarinya dan mengurangi waktu pencarian. Sedangkan hanya
sebagian kecil dari responden yang berpendapat bahwa dengan menyimpan
barang berdasarkan waktu masukya bertujuan agar barang yang lama (khususnya
barang yang tidak tahan lama) dapat digunakan terlebih dahulu.
71
3. Analisis Variabel Seiso
Variabel seiso pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil tanggapan
responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan dengan seiso dapat
dilihat pada table 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Jawaban Responden Mengenai Seiso
Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi
X3.1 4,235 0,722
X3.2 4,107 0,769
X3.3 4,107 0,762
X3.4 4,066 0,767
X3.5 4,266 0,674
Sumber: Lampiran output SPSS yang diolah
Berdasarkan tabel 4.9 variabel seiso memiliki nilai rata-rata tertinggi yang di
tunjukan oleh pernyataan kelima dengan nilai 4,266, yaitu “karyawan ikut serta
dalam kegiatan kebersihan di lingkungan perusahaan”. Sedangkan untuk nilai
rata-rata yang paling rendah ditunjukkan pada pernyataan keempat dengan nilai
4,066 yaitu “karyawan membersihkan tempat kerja setiap hari agar tercipta
kondisi tempat kaerja yang bersih”. Artinya, jika keikutsertaan karyawan dalam
kegiatan kebersihan di lingkungan perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka
langkah tersebut dapat menciptakan suatu kebiasaan bagi karyawan untuk
membersihkan tempat kerjanya setiap hari.
4. Analisis Variabel Seiketsu
Variabel seiketsu pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil tanggapan
responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan dengan seiketsu dapat
dilihat pada table 4.10 berikut:
72
Tabel 4.10 Jawaban Responden Mengenai Seiketsu
Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi
X4.1 4,353 0,683
X4.2 4,056 0,794
X4.3 4,174 0,799
X4.4 4,153 0,777
X4.5 4,189 0,717
Sumber: Lampiran output SPSS yang diolah
Berdasarkan tabel 4.10 variabel seiketsu memiliki nilai rata-rata tertinggi dengan
nilai 4,353 yang di tunjukan oleh pernyataan pertama “karyawan memeriksa
kembali segala aspek yang ada di area kerja dengan mengacu kepada konsep 3S”.
Sedangkan nilai rata-rata terendah dengan nilai 4,056 yang ditunjukan oleh
pernyataan kedua “karyawan membuat label dan tanda "berbahaya" atau "awas"
pada barang-barang atau tempat yang beresiko bagi karyawan lain”. Artinya,
mayoritas karyawan sangat meyakini bahwa dengan memeriksa kembali segala
aspek yang ada di area kerja yang mengacu kepada konsep 3S maka proses
pemilahan, kebersihan dan kerapian pun akan selalu terjaga. Sedangkan pada hasil
lainnya, diketahui bahwa karyawan harus lebih memperhatikan keselamatan
dalam bekerja dengan membuat label dan tanda “berbahaya” atau “awas” pada
barang-barang atau tempat yang beresiko bagi karyawan lain agar tidak
mengganggu kinerja.
5. Analisis Variabel Shitsuke
Variabel shitsuke pada penelitian ini diukur melalui 5 pernyataan. Hasil tanggapan
responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan dengan shitsuke dapat
dilihat pada table 4.11 berikut:
73
Tabel 4.11 Jawaban Responden Mengenai Shitsuke
Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi
X5.1 4,292 0,711
X5.2 4,133 0,768
X5.3 4,153 0,784
X5.4 4,169 0,737
X5.5 4,379 0,724
Sumber: Lampiran output SPSS yang diolah
Berdasarkan tabel 4.11 variabel shitsuke memiliki nilai rata-rata tertinggi dengan
nilai 4,379 yang di tunjukan oleh pernyataan kelima “perusahaan melakukan
evaluasi konsep 5S dan melakukan improvement (perbaikan berkelanjutan)
apabila terdapat kesalahan ataupun penyimpangan dalam bekerja”. Sedangkan
nilai rata-rata terendah dengan nilai 4,133 ditunjukan oleh pernyataan kedua
“karyawan harus selalu berfikir positif agar dapat menghadirkan kebahagiaan,
sukacita, kesehatan serta kesuksesan dalam situasi dan segala tindakan dalam
bekerja”. Artinya, mayoritas karyawan menunjukan bahwa perusahaan harus
melakukan evaluasi konsep 5S dan melakukan improvement (perbaikan
berkelanjutan) apabila terdapat kesalahan ataupun penyimpangan dalam bekerja
agar terciptanya suatu kebiasaan pada karyawan untuk menjalankan konsep 5S.
Sedangkan pada hasil lainnya, diketahui bahwa dengan karyawan selalu berfikir
positif dalam bekerja dapat menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan serta
kesuksesan dalam situasi dan segala tindakan dalam bekerja.
6. Analisis Variabel Kinerja Karyawan
Variabel Kinerja Karyawan pada penelitian ini diukur melalui 10 pernyataan.
Hasil tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang berikaitan
dengan Kinerja Karyawan dapat dilihat pada table 4.12 berikut:
74
Tabel 4.12 Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan
Sub Variabel Rata-rata Standar Deviasi
Y.1 4,215 0,721
Y.2 4,235 0,685
Y.3 4,271 0,705
Y.4 4,184 0,722
Y.5 4,164 0,706
Y.6 4,164 0,713
Y.7 4,123 0,735
Y.8 4,025 0,728
Y.9 4,087 0,730
Y.10 4,046 0,712
Sumber: Lampiran output SPSS yang diolah
Berdasarkan tabel 4.12 variabel Kinerja Karyawan memiliki nilai rata-rata
tertinggi dengan nilai 4,271 yang di tunjukan oleh pernyataan ketiga “karyawan
dengan jujur melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan perjanjian dengan
perusahaan”. Sedangkan nilai rata-rata terendah dengan nilai 4,025 ditunjukkan
oleh pernyataan kedelapan “karyawan mampu menunjukan inisiatif yang tinggi
dalam menyelesaikan setiap masalah dengan baik”. Dalam hal ini, mayoritas
karyawan menunjukan bahwa kejujuran mereka dalam bekerja turut berpengaruh
pada kinerja mereka diperusahaan. Sedangkan pada hasil lainnya, diketahui bahwa
inisiatif yang tinggi dalam menyelesaikan setiap masalah dalam bekerja memiliki
pengaruh yang tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan kinerja karyawan.
4.2.3. Uji Asumsi Klasik
Untuk mengetahui apakah koefisien regresi yang dapat telah sahih (benar, dapat
diterima), maka perlu melakukan pengujian terhadap kemugkinan adanya
pelanggaran asumsi klasik.
75
1. Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model
regeresi, variabel bebas atau variabel terikat atau kedua-duanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari grafik
distribusi normal. Dalam penelitian ini Uji Normalitas bisa dilakukan dengan tiga
cara yaitu dengan "Normal P-P Plot", kurva “Histogram" dan Uji Statistika
dengan Kolmogorov-Smirnov Test. Untuk menganalisis dengan bantuan SPSS
bisa dilihat hasil outputnya pada gambar "Normal P-P Plot of Regression
Standardized Residual" pada gambar 4.9 berikut :
Gambar 4.9 Hasil Pengujian Normalitas dengan Normal P-P Plot
Sumber : Output program SPSS for Windows
Dari gambar 4.9 diatas dapat dilihat bahwa data menyebar di sekitar garis garis
diagonal dan mengikuti model regresi sehingga dapat disimpulkan bahwa data
yang diolah merupakan data yang berdistribusi normal sehingga uji normalitas
76
terpenuhi. Uji Normalitas selanjutnya dengan melihat pada gambar 4.10 berikut
ini :
Gambar 4.10 Hasil Pengujian Normalitas Histogram
Sumber : Output program SPSS for Windows
Berdasarkan gambar 4.10 diatas terlihat bahwa Grafik Histogram memperlihatkan
sebaran data menyebar ke seluruh daerah kurva normal, sehingga dapat
dinyatakan bahwa data mempunya distribusi normal. Dalam mendukung atau
membuktikan hasil uji normalitas dengan “Normal P-P Plot” dan “Histogram”
maka dilakukan uji normalitas dengan rumus Kolmogorov-Smirnov sebagai
berikut :
Dimana:
a. Data berdistribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > 0,05.
b. Data berdistribusi tidak normal, jika nilai sig (signifikansi) < 0,05.
77
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 195
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,64484418
Most Extreme Differences
Absolute ,045
Positive ,045
Negative -,036
Kolmogorov-Smirnov Z ,624
Asymp. Sig. (2-tailed) ,831
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Output program SPSS for Windows
Berdasarkan tabel 4.13 diatas diperoleh nilai Kolomogrov-SmirnovZ = 0,624
dengan Asymp.Sig. = 0,831 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan data
berdsitribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan yang
sempurna antara virabel-variabel bebas dalam model regresi. Pengujian ini
dilakukan dengan melihat korelasi parsial antara masing-masing Variabel Bebas,
menurut Imam Ghozali (2001), Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dapat
dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai Variance Inflation
Factor (VIF) > 10 menunjukan adanya multikolinieritas. Sebaliknya, jika
Variance Inflation Factor (VIF) < 10, menunjukan tidak terjadi multikolinearitas.
Adapun untuk menganalisa multikonlinearitas dengan bantuan SPSS dapat dilihat
hasil output pada tabel 4.14 Hasil Pengujian Multikolinearitas sebagai berikut:
78
Tabel 4.14 Hasil Pengujian Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,263 2,833 ,093 ,926
Seiri (X1) ,602 ,097 ,340 6,216 ,000 ,807 1,239
Seiton (X2) ,285 ,086 ,177 3,334 ,001 ,850 1,176
Seiso (X3) ,323 ,100 ,185 3,226 ,001 ,736 1,359
Seiketsu (X4) ,251 ,096 ,142 2,624 ,009 ,826 1,211
Shitsuke (X5) ,502 ,088 ,297 5,733 ,000 ,897 1,115
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Output program SPSS for Windows
Dari hasil output data pada tabel 4.14 "Coefficients” diatas didapatkan bahwa
semua nilai VIF < 10, ini berarti tidak terjadi multikolinieritas dan menyimpulkan
bahwa uji multikolinearitas terpenuhi.
3. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regeresi
terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain hasilnya
tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda maka disebut
heterokedastisitas. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID
dan ZPRED, dimana sumbu Y adalah yang telah diprediksi dan sumbu X adalah
residual (Yprediksi – Ysesungguhnya) telah dipelajari (Singgih Santoso, 2001). Adapun
dasar analisis yang digunakan adalah:
1) Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratas
(bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah
terjadi heterokedastisitas.
2) Jika tida ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah 0
pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
79
Gambar 4.11 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas “Scatterplot”
Sumber : Output program SPSS for Windows
Dari gambar 4.11 diatas dapat diketahui bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
sebab tidak ada pola yang jelas serta titik-titiknya menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y.
4. Analisis Multiple Regresi
Model persamaan regresi yang baik adalah yang memenuhi persyaratan asumsi
klasik, antara lain semua data berdistribusi normal, model harus bebas dari gejala
multikolinieritas dan terbebas dari heterokedastisitas. Dari analisis sebelumnya
telah terbukti bahwa model persamaan yang diajukan dalam penelitian ini telah
memenuhi persyaratan asumsi klasik sehingga model persamaan dalam penelitian
ini sudah dianggap baik. Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis
tentang pengaruh secara parsial variabel bebas terhadap variabel terikat.
Berdasarkan estimasi regresi berganda dengan program SPSS 21 diperoleh hasil
seperti tabel 4.15 berikut :
80
Tabel 4.15 Hasil Estimasi Analisis Regresi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) ,263 2,833 ,093 ,926
Seiri (X1) ,602 ,097 ,340 6,216 ,000
Seiton (X2) ,285 ,086 ,177 3,334 ,001
Seiso (X3) ,323 ,100 ,185 3,226 ,001
Seiketsu (X4) ,251 ,096 ,142 2,624 ,009
Shitsuke (X5) ,502 ,088 ,297 5,733 ,000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
Sumber : Output program SPSS for Windows
Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat diketahui persamaan regresi yang terbentuk
yaitu:
Y = 0,340X1 + 0,177X2 + 0,185X3 + 0,142X4 + 0,297X5
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa:
a. Koefisien seiri memberikan nilai sebesar 0,340 yang berarti bahwa jika seiri
mengalami peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan akan mengalami
kenaikan sebesar 0,340 dengan asumsi variabel lain tetap
b. Koefisien seiton memberikan nilai sebesar 0,177 yang berarti bahwa jika seiton
mengalami peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan akan mengalami
kenaikan sebesar 0,177 dengan asumsi variabel lain tetap.
c. Koefisien seiso memberikan nilai sebesar 0,185 yang berarti bahwa jika seiso
mengalami peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan akan mengalami
kenaikan sebesar 0,185 dengan asumsi variabel lain tetap.
d. Koefisien seiketsu memberikan nilai sebesar 0,142 yang berarti bahwa jika
seiketsu mengalami peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan akan
mengalami kenaikan sebesar 0,142 dengan asumsi variabel lain tetap.
81
e. Koefisien shitsuke memberikan nilai sebesar 0,297 yang berarti bahwa jika
shitsuke mengalami peningkatan satu satuan maka kinerja karyawan akan
mengalami kenaikan sebesar 0,297 dengan asumsi variabel lain tetap.
4.2.4. Uji Hipotesis
Untuk menguji kebenaran hipotesis dalam penelitian ini, maka dilakukan dua
buah pengujian sebagai berikut :
1. Uji t Statistik
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel bebas
(seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel terikat (kinerja karyawan). Menurut Imam Ghozali (2005), uji
statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas
secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat.
Pengambilan keputusan dengan signifikansi (α) = 0,05 dan membandingkan nilai t
hitung dengan t tabel ditentukan sebagai berikut :
1. Jika tingkat signifikansi < 0,05 dan nilai t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima.
2. Jika tingkat signifikansi > 0,05 dan nilai t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak.
Berdasarkan tabel 4.15 diatas juga terlihat bahwa variabel seiri (X1), seiton (X2),
seiso (X3), seiketsu (X4), dan shitsuke (X5) menghasilkan tingkat signifikan
kurang dari 0,050 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelima variabel
bebas tersebut secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
82
Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Berdasarkan Uji t
Hipotesis Pernyataan Nilai t hitung
Nilai t tabel
Keterangan
H1
Variabel Seiri berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
6,216 1,973 Ho ditolak Ha-1 diterima
H2
Variabel Seiton berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
3,334 1,973 Ho ditolak Ha-2 diterima
H3
Variabel Seiso berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
3,226 1,973 Ho ditolak Ha-3 diterima
H4 Variable Seiketsu berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
2,624 1,973 Ho ditolak Ha-4 diterima
H5 Variabel Shitsuke berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
5,733 1,973 Ho ditolak Ha-5 diterima
2. Uji Simultan (Uji F Statistik)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1,X2….Xn) secara
simultan dan signifikan berpengaruh terhadap variabel terikat (Y). Dalam
penelitian ini untuk mengujinya dengan melihat hasil output SPSS analisis regresi
dapat diketahui nilai F seperti pada tabel 4.17 berikut ini.
Tabel 4.17 Hasil Uji F Hipotesis
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1623,926 5 324,785 45,233 ,000b
Residual 1357,069 189 7,180
Total 2980,995 194
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan (Y)
b. Predictors: (Constant), Shitsuke (X5), Seiso (X3), Seiton (X2), Seiketsu (X4), Seiri (X1)
Sumber : Output program SPSS for Windows
Berdasarkan tabel menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar 45,233 dengan tingkat
signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000, Hal ini berarti secara simultan variabel
seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
83
3. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel
bebas (X1, X2,…Xn) terhadap variabel terikat (Y) secara serentak. Koefisien ini
menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel bebas (X1,
X2,……Xn) secara serentak terhadap variabel terikat (Y).
Untuk membaca dari output SPSS terhadap persamaan regresinya adalah dengan
melihat pada tabel 4.18 “Model Summary” di bawah ini.
Tabel 4.18 Hasil Uji Hipotesis Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,738a ,545 ,533 2,67960
a. Predictors: (Constant), Shitsuke (X5), Seiso (X3), Seiton (X2), Seiketsu (X4), Seiri(X1)
b. Terikat Variable: Kinerja Karywan (Y)
Sumber : Output program SPSS for Windows
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien determinasi
(Adjusted R Square) adalah sebesar 0,533, Hal ini dapat diartikan bahwa variabel
bebas (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) dapat menjelaskan variabel
terikat kinerja karyawan sebesar 0,533 (53,3%), sedangkan sisanya 46,7%
ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
4.3. Pembahasan
1. Pengaruh Seiri terhadap Kinerja Karyawan
Hasil pengujian hipotesis (H1) telah membuktikan terdapat pengaruh antara
variabel seiri terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 6,216 dengan taraf signifikansi hasil
sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam
penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik
membuktikan bahwa seiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiri terhadap kinerja
84
karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama. Hasil ini mendukung penelitian
sebelumnya oleh (Abdul Charish, 2013) yang menyatakan bahwa ada pengaruh
yang signifikan antara seiri terhadap kinerja karyawan.
2. Pengaruh Seiton terhadap Kinerja Karyawan
Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan terdapat pengaruh antara
variabel seiton terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,334 dengan taraf signifikansi hasil
sebesar 0,001 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam
penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik
membuktikan bahwa seiton berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiton terhadap kinerja
karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama. Hasil ini mendukung penelitian
sebelumnya oleh (Nina Agustin dan Hari Purnomo, 2013) yang menyatakan
bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara seiton terhadap efektivitas
kerja dan produktivitas karyawan.
Menurut Siagian (2002) produktivitas sebagai wujud dari kinerja merupakan
fungsi perkalian dari usaha pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi
yang tinggi, dengan kemampuan pegawai (ability) yang diperoleh melalui
latihan-latihan. Disamping itu, kondisi kerja turut berpengaruh dalam
menentukan efisiensi dan efektivitas seorang pegawai dalam berkinerja.
3. Pengaruh Seiso terhadap Kinerja Karyawan
Hasil pengujian hipotesis (H3) telah membuktikan terdapat pengaruh antara
variabel seiso terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,226 dengan taraf signifikansi hasil
sebesar 0,001 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam
penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik
membuktikan bahwa seiso berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiso terhadap kinerja
karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama. Hasil ini mendukung penelitian
85
sebelumnya oleh (Okye Dian Sandika, 2013) yang menyatakan bahwa ada
pengaruh positif dan signifikan antara resik atau seiso terhadap produktivitas
karyawan.
4. Pengaruh Seiketsu terhadap Kinerja Karyawan
Hasil pengujian hipotesis (H4) telah membuktikan terdapat pengaruh antara
variabel seiketsu terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang
telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,624 dengan taraf signifikansi
hasil sebesar 0,009 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis
dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara
statistik membuktikan bahwa seiketsu berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel
seiketsu terhadap kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama. Hasil
ini mendukung penelitian sebelumnya oleh (Limyda T.O.F. Rinta, 2008) yang
menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara seiketsu terhadap
efektivitas karyawan.
Menurut Henry Simamora (2004), meskipun mustahil mengidentifikasikan
setiap kriteria kinerja yang universal dapat diterapkan pada semua pekerjaan,
adalah mungkin menentukan beberapa karakteristik yang harus dimiliki oleh
kriteria apabila kriteria tersebut diharapkan bermanfaat bagi penilaian kinerja.
Salah satu diantaranya yaitu kriteria yang baik haruslah sensitif terhadap
masukan dan tindakan. Karena tujuan penilaian kinerja adalah untuk menilai
efektivitas individu karyawan dalam suatu perusahaan.
5. Pengaruh Shitsuke terhadap Kinerja Karyawan
Hasil pengujian hipotesis (H5) telah membuktikan terdapat pengaruh antara
variabel shitsuke terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang
telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,733 dengan taraf signifikansi
hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis
dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara
statistik membuktikan bahwa shitsuke berpengaruh positif dan signifikan
86
87
terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel
shitsuke terhadap kinerja karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama. Hasil
ini mendukung penelitian sebelumnya oleh (Muhammad Fery Zamzami, 2011)
yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara shitsuke
terhadap kinerja karyawan.
6. Pengaruh Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke terhadap Kinerja
Karyawan
Berdasarkan hasil penelitian secara simultan menunjukan nilai Fhitung sebesar
45,233 dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000, Hal ini
berarti bahwa variabel seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke memiliki
pengaruh terhadap kinerja karyawan. Berikutnya dari koefisien determinasi
diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,533, hal tersebut menunjukan
bahwa variabel bebas (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) terhadap
variabel terikat (kinerja karyawan) dapat menjelaskan variabel terikat (kinerja
karyawan) sebesar 0,533 (53,3%), sedangkan sisanya 46,7% dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Implementasi Konsep Kerja
5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) terhadap Kinerja Karyawan pada
PT.Muliamakmur Elektrikatama di Cikarang, Bekasi. Berdasarkan analisis data
dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil pengujian hipotesis (H1) telah membuktikan terdapat pengaruh antara
variabel seiri terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 6,216 dengan taraf signifikansi hasil
sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam
penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik
membuktikan bahwa seiri berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiri terhadap kinerja
karyawan.
2. Hasil pengujian hipotesis (H2) telah membuktikan terdapat pengaruh antara
variabel seiton terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,334 dengan taraf signifikansi hasil
sebesar 0,001 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam
penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik
membuktikan bahwa seiton berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiton terhadap kinerja
karyawan.
3. Hasil pengujian hipotesis (H3) telah membuktikan terdapat pengaruh antara
variabel seiso terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 3,226 dengan taraf signifikansi hasil
sebesar 0,001 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis dalam
88
penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara statistik
membuktikan bahwa seiso berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel seiso terhadap kinerja
karyawan.
4. Hasil pengujian hipotesis (H4) telah membuktikan terdapat pengaruh antara
variabel seiketsu terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang
telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,624 dengan taraf signifikansi
hasil sebesar 0,009 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis
dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara
statistik membuktikan bahwa seiketsu berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel
seiketsu terhadap kinerja karyawan.
5. Hasil pengujian hipotesis (H5) telah membuktikan terdapat pengaruh antara
variabel shitsuke terhadap kinerja karyawan. Melalui hasil perhitungan yang
telah dilakukan diperoleh nilai t hitung sebesar 5,733 dengan taraf signifikansi
hasil sebesar 0,000 tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti bahwa hipotesis
dalam penelitian ini menerima Ha dan menolak Ho. Pengujian ini secara
statistik membuktikan bahwa shitsuke berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa ada pengaruh antara variabel
shitsuke terhadap kinerja karyawan.
6. Berdasarkan hasil penelitian secara simultan menunjukan nilai Fhitung sebesar
45,233 dengan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000. Hal ini
berarti bahwa variabel seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke memiliki
pengaruh terhadap kinerja karyawan. Berikutnya dari koefisien determinasi
diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,533, hal tersebut menunjukan
bahwa variabel bebas (seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke) terhadap
variabel terikat (kinerja karyawan) dapat menjelaskan variabel terikat (kinerja
karyawan) sebesar 0,533 (53,3%), sedangkan sisanya 46,7% dijelaskan oleh
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
89
90
5.2. Saran
Studi ini masih memiliki berbagai keterbatasan sehingga diperlukan
penyempurnaan untuk penelitian di masa mendatang. Berikut ini beberapa saran
yang memungkinkan untuk penelitian lebih lanjut, antara lain:
1. Peran top management harus dilibatkan dalam setiap tahap dan harus selalu
melakukan evaluasi terhadap aspek-aspek kerja seperti pakaian, peralatan,
mesin dan lingkungan kerja. Top management perlu berbicara dengan masing-
masing pimpinan per departemen mengenai apa yang diinginkan terhadap
konsep 5S kedepannya. Sebaiknya dilakukan rapat satu kali dalam sebulan
sebagai salah satu langkah untuk mengembangkan konsep 5S dalam
perusahaan.
2. Perusahaan harus tetap menjaga hubungan dan kerjasama yang baik antara top
management sampai dengan karyawan produksi agar keberhasilan konsep 5S
yang telah dicapai dapat dipertahankan dan dikembangkan secara sistematis
dan berurutan dari tahap 1S sampai dengan 5S. Keberhasilan implementasi
konsep 5S ini tidak lepas dari peranan masing-masing pimpinan dalam
menciptakan suasana kerja yang kondusif, memberi arahan, bimbingan dan
kepercayaan kepada bawahan.
3. Hasil dari penelitian ini merupakan gambaran sementara dari kondisi hubungan
antara seiri, seiton, seiso, seiketsu dan shitsuke kaitannya dengan kinerja
karyawan atau bisa dikatakan hubungan antara manajemen sebagai otoritas
penentu kebijakan perusahaan dan karyawan sebagai pelaksana. Seluruh
konstruk penelitian ini bersifat dinamis, artinya memungkinkan untuk
dilakukan penelitian serupa di masa yang akan datang dengan
menyempurnakan alat ukur yang ada sesuai dengan situasi, kondisi dan
kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku : Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi
Revisi). Jakarta : Rineka Cipta. Ariola, Et Al. (2006). Principles and Methods of Reaserch. Rex Book Sotre Inc.
Sampaloc, Manila. Depnaker, Dirjen Binalatas. (1994). Fondasi Perbaikan Produktivitas Terpadu. Gazpersz, Vincent. (2007). Organizational Excellence. Jakarta : PT.Gramedia
Pustaka Utama. Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Handayani. (2005). Kaizen Culture, Education and Training, New York : Irwing
Professional. Handoko, T. Hani (2010). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi Kedua. BPFE UGM Yogyakarta. Hasibuan, M, S.P. (2007). Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah Edisi
Revisi Cetakan keempat. Jakarta : PT.Bumi Aksara. Hasibuan, M, S.P. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Keenam
Belas. Jakarta : PT.Bumi Aksara. Husein, U. (2004). Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan
keenam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hirano, Hiroyuki. (1995). Penerapan 5-S di tempat kerja, Jakarta : PQM
Consultans. Imai, Masaki. (2005). Budaya Kaizen, Jakarta : Pustaka Utama. Jackson, Keith dan Tomioka, Miyuki. (2004). The Changing Face of Japanese
Management, London dan Newyork : Routledge. Kristianto. (1995). Budaya Organisai yang Positif, Jakarta: Airlangga Komarudin, (2005). Ensiklopedia Manajemen, Bandung, Alfabeta.
91
Kreitner, Robert. dan Kinicki, Angelo (2005). Prilaku Organisasi (Organizational Behavior). Buku 1 edisi 5 diterjemahkan oleh Erly Suandy. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Levesque, Reynald (2006). SPSS Programing and Data Management 3rd ed.
Massachusetts; Prentice-Hall Mahsun, M. (2006).Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Edisi Pertama, BPFE-
Yogyakarta, Yogyakarta. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2010). Evaluasi Kinerja SDM, Bandung,
PT.Revika Aditama. Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. (2010). MSDM Perusahaan. Bandung,
PT.Remaja Rosdakarya. Mathis, Robert L. dan Jackson, John H., (2006). Human Resource Management
Edisi Sepuluh, Jakarta : Salemba Empat Nawawi, H. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia : untuk Bisnis yang
Kompetitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Osada, Takashi. (2004). Sikap Kerja 5S. (Mariani Gandamiharja, Trans.). Jakarta :
PPM. (Original work published 1991) Pramono, Wishnu Arief, ST. (2008). Meraup Keuntungan Dengan Lean
Manufacturing, Jakarta : PT.Elex Media Komputindo. Rivai, V., dan Basri. (2005). Performance Appraisal: Sistem Yang Tepat Untuk
Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta
Santoso, Singgih. (2012). Analisis SPSS pada Statistik Parametrik, Jakarta :
Penerbit PT.Elex Media Komputindo. Sedarmayanti. (2011). Tata Kerja dan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan Dari
Aspek Ergonomi Atau Kaitan Antara Manusia Dengan Lingkungan Kerjanya. Cetakan Ketiga. Bandung : Mandar Maju
Siagian, Sondang. (2008). Manajemen SDM. Cetakan Keenam Belas. Jakarta :
PT.Bumi Aksara. Simamora, Henry. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: SIE
YKPN. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung : Alfabeta.
92
Sutermeister, Robert A. (2011). Manajemen. Jakarta : Erlangga. Tazakigroup (2000). Budaya Kaizen yang Unik. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka
Utama. Timpe, Dale A. (2003). Produktivitas, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta : PT.Elex Media Komputindo. Tika, P. (2006). Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan,
PT.Bumi Aksara, Jakarta. Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta : Erlangga. Skripsi : Zamzami, Muhammad Fery. (2011). Analisis Pengaruh Penerapan Budaya Jepang
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT.Indopherin Jaya Probolinggo). Sandika, Okye Dian. (2012). Implementasi Budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik,
Rawat dan Rajin) Di Unit Machinery and Tool (UMT) PT.Mega Andalan Kalasan.
Nur, Hafsah. (2013). Pengaruh Budaya Kaizen Terhadap Kinerja Karyawan
PT.Asuransi Ramayana Cabang Medan. Laksmita, Venda Arsenia. (2011). Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan
Dengan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada PT.Bank Jateng Cabang Utama Semarang).
Tesis : Charish, Abdul. (2013). Pengaruh Budaya 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan
Shitsuke) terhadap kinerja karyawan PT.PLN (Persero) Area Gresik. Rinta, Limyda T.O.F. (2008). Pengaruh Implementasi Program 5S (Seiri, Seiton,
Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Budaya Jepang Terhadap Efektifitas Organisasi Pada PT.Yamaha Indonesia Motor Manufacturing.
Jurnal : Agustin, Nina & Purnomo, Hari. (2013). Implementasi 5S Pada CV.Valasindo
Menggunakan Pendekatan Ergonomi Partisipatori.
93
Astuti, Dwi Ari & Harahap, Pahlawansyah. (2013). Analisis Pengaruh Penerapan Konsep 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Dalam Upaya Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja Pada Karyawan CV.Mubarokfood Cipta Delicia Kudus.
Suwondo, Chandra. (2012). Penerapan Budaya Kerja Unggulan 5S (Seiri, Seiton,
Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Di Indonesia. Putra, Benny Henry & Haryadi, Bambang. (2014). Analisis Prinsip Kerja 5S
(Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke) Pada CV.Kokoh Bersatu Plastik, Surabaya.
94
Lampiran 1. Kuisioner
Cikarang, Februari 2015 Perihal : Permohonan Pengisian Kuisioner Yth. Bapak/Ibu/ Karyawan PT.Muliamakmur Elektrikatama di Jababeka, Cikarang-Bekasi Dengan Hormat, Dalam rangka penyusunan skripsi pada program Sarjana (S1) President University. Maka saya yang mengajukan kuisioner ini: Nama : Firman Zajuli Status : Mahasiswa Fakultas Bisnis President University Ekstension Memohon kesediaan Bapak / Ibu untuk mengisi kuisioner yang saya berikan dalam rangka mengumpulkan beberapa informasi untuk mendukung penelitian saya peroleh dari respon Bapak / Ibu akan sangat membantu saya dalam mendapatkan bukti empiris mengenai penelitian saya yang berjudul "Analisis Implementasi Konsep 5S Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi Kasus di PT.Muliamakmur Elektrikatama, Cikarang). Hasil tidak akan meneliti lebih mendalam kepada hal-hal yang bersifat confidential. Fokus utama dari penelitian ini hanya untuk memeriksa kinerja secara umum. Studi ini pun dilakukan hanya semata-mata untuk tujuan pendidikan. Adapun semua tanggapan responden terjamin kerahasiaannya. Atas perhatian, dukungan, dan kerjasama Bapak / Ibu sekalian saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya
Firman Zajuli
95
IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk Pengisian Identitas Responden diharap menjawab pertanyaan berikut untuk mengisi bagian yang kosong dengan memberi tanda centang dan tanda (X) pada alternatif jawaban pilihan ganda.
1. Jenis Kelamin : Laki – laki Perempuan
2. Kualifikasi Akademik : a. SMA / Sederajat b. D3 c. S1
3. Usia : a. ≤ 25 tahun b. 26-30 tahun c. 31-35 tahun d. ≥ 36 tahun
4. Jabatan / Department : 5. Lama Bekerja :
Petunjuk Pengisian Pernyataan
1. Jawablah masing-masing pernyataan di bawah ini, sesuai dengan penilaian anda mengenai Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke dengan Kinerja Karyawan di PT.Muliamakmur Elektrikatama.
2. Pilihlah salah satu jawaban dari kelima alternatif jawaban yang sesuai, dengan cara memberikan tanda centang (√) pada salah satu kolom jawaban yang tersedia! Jika terdapatbagian yang kosong pada pernyataan, maka diharapkan responden dapat menjelaskan jawaban dengan disertai alasan (bila jawaban diperlukan sesuai petunjuk).
3. Keterangan jawaban sebagai berikut : − STS : Sangat Tidak Setuju − TS : Tidak Setuju − N : Netral − S : Setuju − SS : Sangat Setuju
96
A. SEIRI (X1)
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Karyawan mengklasifikasikan barang berdasarkan
kebutuhannya (jarang dibutuhkan, kadang dibutuhkan, sangat dibutuhkan) agar mempersingkat waktu kerja
2 Karyawan membersihkan tempat kerja yang kotor
dan mencari tahu penyebab kekotoran agar masalah yang serupa tidak terjadi lagi
3 Karyawan menyimpan barang yang tidak terlalu
sering digunakan di gudang / tempat penyimpanan
4 Peralatan kerja harus selalu ditempatkan di area kerja yang sesuai agar mudah dicari saat akan digunakan
5 Limbah hasil kerja dikumpulkan dan dibuang ke
tempat sampah atau tempat pengumpulan limbah agar tidak mengganggu aktivitas kerja
B. SEITON (X2)
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Diberikan keterangan (tempat, nama barang dan
jumlah) pada setiap barang yang disimpan maupun yang diambil sehingga dapat tersimpan lebih rapi
2 Menyimpan barang berdasarkan waktu masuknya
agar barang yang lama dapat digunakan terlebih dahulu (terutama barang-barang yang tidak tahan lama), lalu menggunakan barang yang baru
3 Karyawan tidak menempatkan barang pribadi yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan agar tidak mengganggu aktivitas kerja
4 Karyawan menyimpan barang atau peralatan di
tempat yang mudah dicari oleh semua orang agar mengurangi waktu pencarian
5 Karyawan menyimpan kembali barang yang telah
digunakan ke tempat semula barang tersebut disimpan
97
C. SEISO (X3)
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Menjaga kebersihan dan kerapihan mulai dari
pakaian, tempat dan peralatan kerja
2 Karyawan menerapkan metode pembersihan dan inspeksi yang sederhana dan tidak menunda-nunda untuk membersihkan apabila terdapat kotoran di area kerja
3 Karyawan mencari tahu penyebab kekotoran agar
masalah yang serupa tidak terjadi lagi
4 Karyawan membersihkan tempat kerja setiap hari agar tercipta kondisi tempat kaerja yang bersih
5 Karyawan ikut serta dalam kegiatan kebersihan di
lingkungan perusahaan
D. SEIKETSU (X4)
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Karyawan memeriksa kembali segala aspek yang
ada di area kerja dengan mengacu kepada konsep 3S
2 Karyawan membuat label dan tanda "berbahaya"
atau "awas" pada barang-barang atau tempat yang beresiko bagi karyawan lain
3 Karyawan memberikan indikator warna yang
diletakkan langsung pada papan penunjuk agar tidak terjadi hal-hal yang mengganggu aktivitas kerja
4 Membuat struktur kerja sehingga dapat mengetahui
apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab karyawan
5 Karyawan memelihara kondisi area kerja sesuai
dengan konsep 3S agar tidak berantakan dan kacau
98
E. SHITSUKE (X5)
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Perusahaan selalu mengadakan pertemuan berkala
bagi karyawan untuk mengevaluasi kemajaun yang telah dicapai sesuai tujuan yang ditetapkan perusahaan
2 Karyawan harus selalu berfikir positif agar dapat
menghadirkan kebahagiaan, sukacita, kesehatan serta kesuksesan dalam situasi dan segala tindakan dalam bekerja
3 Perusahaan selalu melakukan perbaikan target
bersama dengan karyawan dalam upaya menyelaraskan tujuan organisasi dengan setiap individu para pegawai
4 Karyawan melaksanakan standar keselamatan kerja
dengan menggunakan atribut dan perlengkapan keselamatan yang ditetapkan perusahaan
5 Perusahaan melakukan evaluasi konsep 5S dan
melakukan improvement (perbaikan berkelanjutan) apabila terdapat kesalahan ataupun penyimpangan dalam bekerja
99
F. KINERJA KARYAWAN (Y)
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5 1 Karyawan menunjukan loyalitas yang tinggi dalam
mengerjakan pekerjaannya
2 Karyawan bekerja dengan baik secara kualitas maupun kuantitas
3 Karyawan dengan jujur melaksanakan tugas-
tugasnya sesuai dengan perjanjian dengan perusahaan
4 Karyawan memiliki tingkat disiplin yang baik
dalam bekerja
5 Karyawan memiliki kreatifitas yang tinggi dalam mengembangkan strategi atau cara-cara yang lebih efektif untuk menyelesaikan pekerjaannya
6 Karyawan memiliki kerjasama yang baik satu sama
lainya dalam mengerjakan pekerjaannya
7 Karyawan selalu memiliki sopan santun dan kepribadian yang baik
8 Karyawan mampu menunjukan inisiatif yang tinggi
dalam menyelesaikan setiap masalah dengan baik
9 Karyawan menunjukan paritipasi yang aktif dalam mengerjakan setiap pekerjaannya
10 Karyawan berani bertanggung jawab atas komitmen
yang telah dibutanya dalam pekerjaan.
-TERIMA KASIH-
100
Lampiran 2. Tabel Jawaban Kuesioner
a).Tabel Jawaban Kuisioner Profil Responden
RESP. PROFIL RESPONDEN P1 P2 P2 P4 P5
1 P SMA 25 Engineering 7 2 L S1 35 ASS 4 3 L D3 40 ASS 3 4 L D3 26 Assembly 3 5 L SMA 24 QC & QA 9 6 L D3 39 Budgeting 9 7 L SMA 39 Engineering 3 8 L SMA 32 Budgeting 10 9 P D3 23 Assembly 5 10 P D3 26 Budgeting 3 11 L SMA 22 Marketing 5 12 L SMA 20 Engineering 7 13 L D3 26 Engineering 7 14 L S1 42 Budgeting 4 15 L S1 30 Engineering 10 16 P S1 24 Engineering 3 17 L D3 24 Engineering 5 18 L SMA 38 Engineering 10 19 P S1 31 Engineering 12 20 L S1 33 Engineering 6 21 L D3 31 Engineering 8 22 L SMA 30 Marketing 2 23 L SMA 26 Marketing 3 24 L SMA 32 Marketing 2 25 L SMA 26 Marketing 4 26 L SMA 47 Marketing 15 27 L SMA 21 Acc. & Fin. 9 28 P SMA 28 Acc. & Fin. 4 29 P S1 32 Acc. & Fin. 11 30 P S1 41 Acc. & Fin. 4 31 P D3 28 Acc. & Fin. 4 32 L SMA 32 ASS 4 33 L SMA 19 ASS 1 34 L SMA 24 ASS 6 35 L SMA 34 ASS 4
101
36 L SMA 25 ASS 5 37 L S1 38 ASS 1 38 L SMA 31 ASS 4 39 L SMA 22 ASS 4 40 L SMA 28 ASS 1 41 L SMA 33 ASS 1 42 L SMA 26 HR & GA 3 43 L D3 31 HR & GA 8 44 L SMA 25 HR & GA 4 45 L SMA 22 HR & GA 2 46 L SMA 28 HR & GA 4 47 L SMA 28 HR & GA 6 48 L S1 37 HR & GA 8 49 L SMA 24 HR & GA 2 50 L SMA 28 HR & GA 5 51 L SMA 25 HR & GA 5 52 P S1 39 Budgeting 12 53 L SMA 29 Budgeting 7 54 L D3 28 Budgeting 5 55 L SMA 25 Budgeting 1 56 L SMA 25 Budgeting 1 57 L SMA 26 Budgeting 2 58 L SMA 21 Budgeting 1 59 L SMA 20 Budgeting 2 60 L SMA 34 Budgeting 9 61 L SMA 23 Assembly 1 62 L SMA 22 Assembly 1 63 L SMA 23 Assembly 1 64 P SMA 25 Assembly 3 65 L SMA 25 Assembly 4 66 L D3 24 Assembly 6 67 L SMA 25 Assembly 3 68 L SMA 20 Assembly 4 69 L SMA 35 Assembly 12 70 L SMA 23 Assembly 2 71 L SMA 24 Assembly 6 72 L SMA 30 Assembly 11 73 L SMA 22 QC & QA 1 74 L SMA 28 QC & QA 5 75 L SMA 28 QC & QA 5
102
76 L S1 37 QC & QA 10 77 L SMA 24 QC & QA 2 78 L SMA 28 QC & QA 11 79 L SMA 25 QC & QA 8 80 L SMA 25 QC & QA 3 81 L SMA 26 QC & QA 7 82 L SMA 21 QC & QA 2 83 L SMA 20 QC & QA 6 84 L SMA 34 QC & QA 9 85 L SMA 23 QC & QA 3 86 L SMA 22 QC & QA 6 87 L SMA 23 QC & QA 6 88 L SMA 22 QC & QA 2 89 L SMA 20 QC & QA 3 90 L D3 26 QC & QA 2 91 L SMA 39 QC & QA 7 92 L SMA 30 QC & QA 11 93 L D3 24 QC & QA 1 94 L D3 24 QC & QA 3 95 L SMA 38 QC & QA 13 96 L SMA 22 QC & QA 2 97 L SMA 28 QC & QA 6 98 L SMA 28 QC & QA 2 99 L S1 37 QC & QA 11
100 L SMA 24 QC & QA 2 101 L SMA 28 QC & QA 10 102 L SMA 25 QC & QA 1 103 L SMA 25 QC & QA 6 104 L SMA 26 QC & QA 6 105 L SMA 21 QC & QA 4 106 L SMA 20 QC & QA 2 107 L SMA 34 QC & QA 11 108 L SMA 20 QC & QA 2 109 L SMA 25 Mechanical 3 110 L SMA 25 Mechanical 3 111 L SMA 26 Mechanical 5 112 L SMA 21 Mechanical 9 113 L SMA 20 Mechanical 5 114 L SMA 31 Mechanical 12 115 L SMA 23 Mechanical 2
103
116 L SMA 22 Mechanical 2 117 L SMA 23 Mechanical 3 118 L S1 41 Mechanical 10 119 L SMA 24 Mechanical 6 120 L SMA 28 Mechanical 10 121 L SMA 25 Mechanical 6 122 L SMA 25 Mechanical 5 123 L SMA 26 Mechanical 6 124 L SMA 21 Mechanical 2 125 L SMA 20 Mechanical 2 126 L SMA 34 Mechanical 11 127 L SMA 20 Mechanical 3 128 L SMA 23 Mechanical 3 129 L SMA 22 Mechanical 2 130 L SMA 23 Mechanical 3 131 P SMA 25 Mechanical 1 132 L SMA 25 Mechanical 4 133 L D3 24 Mechanical 4 134 L SMA 25 Mechanical 2 135 L SMA 30 Mechanical 5 136 L SMA 35 Mechanical 12 137 L SMA 23 Mechanical 3 138 L SMA 24 Mechanical 2 139 L SMA 30 Mechanical 9 140 L S1 35 Mechanical 11 141 L SMA 30 Mechanical 10 142 L D3 26 Mechanical 3 143 L SMA 24 Mechanical 3 144 L D3 39 Mechanical 12 145 L SMA 39 Mechanical 11 146 L SMA 32 Mechanical 10 147 L SMA 23 Mechanical 3 148 L SMA 26 Mechanical 4 149 L SMA 24 Electrical 3 150 L SMA 28 Electrical 6 151 L SMA 25 Electrical 3 152 L SMA 25 Electrical 3 153 L SMA 26 Electrical 2 154 L SMA 21 Electrical 2 155 L SMA 20 Electrical 2
104
156 L SMA 34 Electrical 10 157 L SMA 20 Electrical 2 158 L SMA 25 Electrical 4 159 L SMA 25 Electrical 3 160 L SMA 26 Electrical 5 161 L SMA 21 Electrical 2 162 L SMA 20 Electrical 2 163 L SMA 31 Electrical 7 164 L SMA 23 Electrical 3 165 L SMA 22 Electrical 1 166 L SMA 23 Electrical 2 167 L D3 35 Electrical 13 168 L SMA 24 Electrical 3 169 L D3 28 Electrical 7 170 L SMA 25 Electrical 3 171 L SMA 25 Electrical 4 172 L SMA 26 Electrical 6 173 L SMA 21 Electrical 2 174 L SMA 20 Electrical 1 175 L S1 34 Electrical 9 176 L SMA 20 Electrical 2 177 L SMA 23 Electrical 3 178 L SMA 22 Electrical 5 179 L SMA 23 Electrical 3 180 L SMA 19 Electrical 1 181 L SMA 18 Electrical 1 182 L SMA 20 Electrical 1 183 L SMA 21 Electrical 1 184 L SMA 22 Electrical 2 185 L SMA 21 Electrical 2 186 L SMA 20 Electrical 2 187 L SMA 34 Electrical 15 188 L SMA 20 Electrical 3 189 L SMA 19 Electrical 1 190 L SMA 22 Electrical 3 191 L SMA 26 Electrical 7 192 L SMA 19 Electrical 1 193 L SMA 22 Electrical 2 194 L SMA 21 Electrical 1 195 L SMA 25 Electrical 4
105
b). Tabel Jawaban Kuisioner
Seiri (X1) Seiton (X2) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 5 4 5 3 3 3 2 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 3 3 3 3 3 4 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 4 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 5 3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4
106
5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 5 3 5 5 3 3 3 3 3 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 3 5 5 5 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 5 4 4 5 5 3 5 5 4 3 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 4 5 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 4 4 3 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 4 5 2 4 4 5 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 3 3 4 5 5
107
3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 3 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 3 3 3 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 3 3 3 5 5 2 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 3 5 4 2 5 4 5 5 3 3 3 3 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 5 2 5 5 5 4 4 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 3 3 3 3 3 3 5 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 3 5 4 4 2 4 4 4 4 5 3 4 4 5 3 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3
108
4 4 5 4 4 3 3 2 3 3 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 3 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 4 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 2 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
109
4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 3 3 3 4 4 2 4 5 4 4 4 4 3 3 5 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
Seiso (X3) Seiketsu (X4) X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 X4.5
5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 3 4 4 4 3 5 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4 4 4 3 5 3 3 3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 5 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 5 4 5 4 5 3 5 5 5 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 5 5 5 5 5 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
110
4 4 4 3 3 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 3 3 4 5 3 3 3 4 3 5 3 5 5 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 4 3 5 4 4 5 4 5 3 3 5 3 5 5 3 5 3 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 3 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 3 5 3 5 5 4 3 5 3 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 4 3 3 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 5 3 5 5 5 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 5 5 5 3 4 5 3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 5 3 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 5 3 3 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 3 5 3 4 4 3 4 4 5 4 5 5 3 3 3 3 3 3 4 5 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 3 3 5 4 5 4 3 4 4 3 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 3 3 5 3 3 3 5 5 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 5 3 3 5 4
111
4 5 5 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 3 5 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 3 5 3 5 3 3 5 5 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 3 4 3 3 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 3 3 5 4 5 5 5 4 5 3 4 3 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 3 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 5 5 3 4 5 4 4 5 5 5 3 3 5 4 5 3 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 4 5 3 4 3 5 5 5 5 4 3 5 4 5 3 5 3 3 4 5
112
3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 3 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 5 3 4 4 5 5 3 4 5 5 3 3 4 3 5 4 4 3 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 3 4 5 5 3 3 4 4 4 5 3 3 5 5 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5 5 4 4 5 3 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 3 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 3 5 5 3 3 4 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 4 5 5 3 3 4 3 4 5 5 5 4 4 3 5 3 4 4 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 3 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 3 3 4 3 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 4 5 3 5 5 4 5 5 4 3 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 4 3 5 5 5 4 4 3 4 5 4 5 3 5
113
4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 3 3 3 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 3 3 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 5 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 5 5 5 3 4 4 5 3 5 4 5 5 3 3 3 5 3 3 4 4 5 3 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 4 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 3 5 3 4 5 3 5 5 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 5 4 3 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 5 5 5 3 4 3 5 5 4 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 4 5 4 3 5 3 5 4 4 4 5 3 5 3 4 5 4 3 4 5 5 3 5 4 3 4 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 5 4 5 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 5 4 5 3 4 5
114
4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4
Shitsuke (X5) Kinerja Karyawan (Y) X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4 5 5 3 5 3 4 3 5 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 5 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 5 4 4 4 5 3 5 5 5 3 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 4 4 3 3 3 3 2 3 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 3 3 5 5 4 4 4 3 4 4 3 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 5 3 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 4 4 5 3 3 3 5 5 5 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 5 4 5 4 5 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4
115
5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 4 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 3 3 4 5 3 4 5 5 4 5 3 3 5 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 2 4 3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 5 4 5 4 5 4 3 4 4 3 4 3 3 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 3 5 4 3 5 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 4 4 5 4 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 2 5 4 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 3 4 5 5 4 5 3 4 4 3 4 3 3 5 3 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 5 3 4 5 3 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 3 4 3 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4
116
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 3 5 3 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 3 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 3 5 4 4 5 5 5 5 2 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 5 4 5 5 4 4 5 4 3 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 3 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 3 3 5 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 5 5 5 5 3 5 4 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4
117
5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 5 4 4 3 4 5 5 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 3 3 4 4 3 4 5 5 3 5 3 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 5 4 5 4 3 5 5 5 4 3 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 5 5 4 3 4 5 5 3 3 4 3 4 5 4 3 4 5 4 5 5 2 3 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5 2 4 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 3 3 3 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 3 3 5 4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 5 4 5 3 4 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 3 3 3 5 4 3 3 3 5 5 5 4 5 2 4 3 4 4 5 5 3 4 4 5 4 3 4 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 3 5 5 5 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2 5 4 5 3 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4 3 4 5 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 2 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 3 5 5
118
4 4 3 3 5 4 4 3 3 4 5 4 4 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 3 3 4 4 5 5 4 4 3 4 5 3 5 4 4 5 5 4 4 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 4 2 3 3 5 4 3 5 4 5 3 5 5 5 5 4 4 3 5 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 3 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 3 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 2 5 4 4 5 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 5 3 3 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 2 5 3 5 4 4 3 5 4 5 5 5 4 4 4 2 5 3 3 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
119