ANALISIS IDENTITAS KEPARTAIAN PADA PEMILIH PARTAI …digilib.unila.ac.id/54358/3/SKRIPSI TANPA BAB...
Transcript of ANALISIS IDENTITAS KEPARTAIAN PADA PEMILIH PARTAI …digilib.unila.ac.id/54358/3/SKRIPSI TANPA BAB...
ANALISIS IDENTITAS KEPARTAIAN PADA PEMILIHPARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
(Studi pada Masyarakat Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung)
(Skripsi)
Oleh
DHIAN KURNIAWAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG2018
ABSTRAK
ANALISIS IDENTITAS KEPARTAIAN PADA PEMILIHPARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
(Studi pada Masyarakat Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung)
OlehDhian Kurniawan
PDI Perjuangan adalah partai yang kadernya terbanyak terlibat kasus korupsi, tetapimasih banyak dipilih oleh masyarakat di Kelurahan Panjang Utara Kota BandarLampung. Tipe penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampelsebesar 94 orang diambil dari populasi sebesar 1.697 orang dengan cara snowball.Data dan informasi diperoleh dengan menggunakan kuisioner dan wawancara. Hasilpenelitian ini adalah jumlah mean yang memiliki kedekatan dengan PDI Perjuangansebesar 4,19 dan masuk ke dalam kategori dekat. Jumlah mean yang mendukung atausetia terhadap PDI Perjuangan sebesar 3,63 dan masuk ke dalam kategori setia.Jumlah mean yang mengidentifikasi diri terhadap PDI Perjuangan sebesar 3,66 danmasuk ke dalam kategori identik. Saran penelitian adalah masyarakat KelurahanPanjang Utara Kota Bandar Lampung dapat mempertahankan sikap identitaskepartaian mereka terhadap PDI Perjuangan. Alasannya karena identitas kepartaianyang tinggi sangat berpengaruh bagi perolehan suara partai dan aset yang bernilaibagi partai khususnya PDI Perjuangan sehingga partai ini mampu mempertahankanperolehan suara terbanyak.
Kata Kunci: Identitas Kepartaian, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
ABSTRACT
ANALYSIS OF IDENTITY PARTY INDEMOKRASI INDONESIA PEJUANGAN PARTY VOTERS
(Study on the People’s of Panjang Utara Village in Bandar Lampung City)
ByDhian Kurniawan
PDI Perjuangan is the party with the most cadres involved in corruption cases, butmany people are still chosen by the community in the Panjang Utara Village ofBandar Lampung City. This type of research is descriptive with a quantitativeapproach. A sample of 94 people was taken from a population of 1,697 people bysnowball. Data and information are obtained using questionnaires and interviews. Theresults of this study are the number of meanings that have close proximity to PDIPerjuangan by 4.19 and into the close category. The mean number that is supportiveor loyal to the PDI Perjuangan is 3.63 and is included in the loyal category. The meannumber that identifies themselves with the PDI Perjuangan is 3.66 and falls into theidentical category. The research suggestion is that the residents of Panjang UtaraVillage in Bandar Lampung City can maintain their party identity attitude towardsPDI Perjuangan. The reason is because high party identity is very influential for partyvote acquisition and assets that are valuable to the party, especially the PDIPerjuangan so that this party is able to maintain the most votes.
Keywords: Identity Party, Demokrasi Indonesia Perjuangan Party
ANALISIS IDENTITAS KEPARTAIAN PADA PEMILIHPARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN
(Studi pada Masyarakat Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung)
Oleh
Dhian Kurniawan
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA ILMU PEMERINTAHAN
Pada
Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG2018
RIWAYAT HIDUP
Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Bumi Dipasena
Makmur Tulang Bawang yang diselesaikan tahun 2008. Penulis melanjutkan
pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama di SMP TMI Roudlatul Qur’an Metro dan
lulus pada tahun 2011. Selanjutnya, penulis mengenyam pendidikan ke Sekolah
Menengah Atas di SMA Al-Kautsar Bandar Lampung yang diselesaikan tahun 2014.
Pendidikan dilanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi melalui jalur tes UMPTN pada
tahun 2014, dan diterima sebagai mahasiswa jurusan Ilmu Pemerintahan pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Lampung. Pada tahun 2017 di
bulan Januari, penulis melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di Desa
Sritejokencono, Kecamatan Kota Gajah, Kabupaten Lampung Tengah selama 40 hari.
Penulis bernama lengkap Dhian Kurniawan, dilahirkan di
Terbanggi Agung pada tanggal 10 November 1995, penulis
merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, putra
pasangan Bapak Hasrarudin dan Ibu Suhaini. Jenjang
pendidikan penulis dimulai dari Taman Kanak-Kanak
Dharma Wanita yang diselesaikan Tahun 2002.
Motto
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah
kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian orang lain.
(Q.S An-Nisa : 32)
Orang tidak peduli seberapa hebatnya kita, orang tidak peduli
seberapa kayanya kita, orang tidak peduli seberapa pintarnya kita,
yang mereka pedulikan hanyalah satu, apakah keberadaan kita
memberikan manfaat untuk mereka
(dr. Gamal Albinsaid)
Jika engkau berfikir hidup ini tidak adil, maka ingatlah pengemis,
orang buta, anak yatim piatu, mereka lebih berhak mengatakan
hidup ini tidak adil. Kepada merekalah kita harus memperhatikan,
jika kita ingin Allah memperhatikan kita.
(Dhian Kurniawan)
Persembahan
Ku Persembahkan Karya iniKepada
Kedua orang tuaku tercinta atas segala pengorbanannya disertai do’a yang tulusdan tiada henti untuk segala urusanku dan keberhasilanku. Terimakasih yang tak
terhingga untuk segala cinta dan kasih sayang yang telah diberikan kepadaku.
Adik-adikku yang selalu memberikan doa, semangat serta dukungannya yangtiada henti selama ini.
Seluruh keluarga besarku, sahabat dan teman-teman yang selalu mendukungku.
Para Pendidik Tanpa Tanda Jasa yang Ku Hormati.
Almamater Tercinta Universitas Lampung
SANWACANA
Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyusun skripsi yang berjudul “Analisis Identifikasi Kepartaian pada
Pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Studi pada Masyarakat
Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung)” sebagai salah satu syarat
untuk mencapai gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sanjung agungkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang baik dan pemimpin bagi kaumnya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sebagai akibat dari
keterbatasan yang ada pada diri penulis.
Pada kesempatan ini, penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini antara lain:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Hasrarudin dan Suhaini atas segala doa, cinta,
kasih sayang, dukungan dan semangat serta perhatian yang terus mengalir yang
tak mampu penulis balas segala jasa dan kebaikannya. Semoga Allah SWT
selalu memberikan perlindungan, kesehatan dan kasih sayang-Nya serta balasan
atas segala jasa dan kebaikan Ayahanda dan Ibunda.
2. Adik-Adik kandung penulis, Herman Efeendy dan Ahmad Aziz HS. Terima kasih
atas segala doa dan semangat serta cinta dan kasih sayang yang diberikan,
semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan, kekuatan dan kemudahan
dalam segala urusan sehingga kita mampu menjadi anak yang membanggakan
orang tua kita.
3. Kiyay Dani S.IP., Kiyay Heriyansyah, Rajo Sulis A.Md., Abang Umar S.IP. &
Amir S.IP., Abang Rama A.Md., serta Ratu Wenda. Terima kasih atas segala
doa dan semangat serta bantuan yang diberikan, semoga Allah SWT membalas
segala kebaikan kalian dan selalu memberikan perlindungan, kekuatan dan
kemudahan dalam segala urusan sehingga kita mampu menjadi anak yang
membanggakan orang tua kita.
4. Bapak Dr. Syarief Makhya, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Lampung, dan Staf Dekanat FISIP Unila Kiyay Samsuri dan
Daing Luqman A.Md. Terima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada
penulis selama masa belajar di Jurusan Ilmu Pemerintahan. Semoga Allah SWT
membalas segala jasa dan kebaikan kalian.
5. Bapak Drs. R. Sigit Krisbintoro, M.IP. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, Staf Ilmu
Pemerintahan FISIP Unila serta seluruh dosen di Jurusan Ilmu Pemerintahan.
Terimakasih atas ilmu dan waktu yang telah diberikan kepada penulis selama
masa belajar di Jurusan Ilmu Pemerintahan.
6. Ibu Dr. Ari Darmastuti, M.A. selaku pembimbing utama penulis. Terima kasih
ilmu, saran, semangat dan motivasi guna terciptanya skripsi ini, terima kasih
juga atas kebaikan dan rasa pengertian yang tinggi terhadap penulis yang ibu
berikan. Semoga kebaikan dari Allah SWT selalu tercurah untuk ibu baik di
dunia ataupun di akhirat kelak.
7. Bapak Syafarudin, S.Sos., M.A. selaku pembimbing kedua. Terima kasih atas
kesabaran untuk meluangkan waktu dalam menghadapi penulis, atas segala
bimbingan ilmu, saran yang sangat bermanfaat serta motivasi dan semangat
untuk menghasilkan skripsi yang baik dan benar sehingga atas kebaikan bapak,
penulis mampu menyelesaikan skripsi dan studi tepat pada waktunya. Semoga
segala kebaikan dari Allah SWT selalu tercurah untuk bapak baik di dunia
ataupun di akhirat kelak.
8. Bapak Budi Harjo, S.Sos., M.IP. selaku dosen pembahas. Terima kasih atas
segala kritik dan saran yang membangun demi terciptanya progres yang
signifikan terhadap skripsi penulis hingga penulis mampu menyelesaikan skripsi
ini. Terima kasih atas segala ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis. Semoga
segala kebaikan dari Allah SWT selalu tercurah untuk bapak baik di dunia
ataupun di akhirat kelak.
9. Seluruh informan penulis, terimakasih atas informasi serta waktunya.
10. Teruntuk Shinta Silvia Novianna, S.IP, terima kasih telah menjadi human
diary bagi penulis dan selalu ada selama masa kuliah dari awal sampai selesai
menyusun skripsi. Semoga Allah membalas segala kebaikanmu selama ini.
11. Sekelompok teman-teman pance yang dulu pernah bersama, pecah belah seperti
piring kemudian bersama lagi, hehe. M. Wiryawan, S.IP., Shinta Silvia
Novianna, S.IP., Nosi Marisa, S.IP., Iranda Putri, S.IP., M. Dhian Bagus Aprian,
Muchammad Dhean Pratama, S.IP., Kgs Faishal, Redhi Nopriandi Gustam dan
Aziza Novirania, S.IP. Terima kasih atas segala kenangan, waktu kebersamaan,
kasih sayang, keceriaan, kesedihan dan kekompakan dalam belajar bersama.
Semoga Allah SWT selalu memberikan perlindungan dimanapun kalian berada.
12. Sekelompok calon menteri yang tergabung di dalam Kabinet Bukan. Gita
Pratiwi Effendi, Dita Maharani, S.IP., Nurul Fatia, Nosi Marisa, S.IP., Shinta
Silvia Novianna, S.IP., dan M. Wiryawan, S.IP.,. Terima kasih atas segala
kebersamaan, keceriaan dan selalu memberi dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT selalu memudahkan urusan kita
semua.
13. Sekelompok paguyuban Bismillah, S.IP, M. Wiryawan, S.IP., Komang Evan
Riana, Bayu Yustisianto Eka Paksi, Yoga Pratama, Aldin Muharom dan
Muhammad Iqbal. Terima kasih atas segala kenangan, kebersamaan kita di
Kosan Bu Kis, dan jangan lupakan Pakde Sopongiro, yang telah mengisi perut
kita hampir selama 4 tahun terakhir. Semoga Allah SWT selalu memberikan
perlindungan dimanapun kalian berada. See you on Lawas Hair Cut guys.
14. Teman-teman Ilmu Pemerintahan, Nyunyun, Mike, S.IP., Debby, Asfhira, S.IP.,
Elvina, S,IP., Mega, Kartika, Ulfa Putri, Ana, SyahriniDhian, Bella, Mirani, Sita,
Priska, Anul, Depoy, Miss, S.IP., Umaya, S.IP., Asty, Icha, SintaPP, Nia,
SintaKetum, Elyta, Ulfa Umaya, S.IP., Ratih, Miranda, Intan, S,IP., AbuUci,
Brilli, Redhi, Madon, Theo, Gery, Yusuf, S.IP., Ikhsan, S.IP., Ndo, Fadhil,
Ujang, S.IP., Billy, Andri, Shohib, Double Wahyu, Yudi, Sandi, BungRidho,
Aldi, Ezio, S.IP., Indra, Fedry, Ferdian, Eliyas, Syahrul, Adlul, Nurcahyo,
Rama, Maul, Arman, Gustiansyah, Adit, Ban g T r i A r i s t a , S . IP . , dan
teman-teman lain mohon maaf tidak bisa tulis semua nanti yang baca paleng,
hehe. Semoga kita semua menjadi sarjana yang bermanfaat bagi semua orang,
terima kasih atas segala kenangan dan kasih sayang selama hampir 4 tahun
kebersamaan.
15. Teman-teman KKN Sritejokencono, Yudi Oktariansyah, S.T., Rima Ayu Safitri,
S.H., Eka Aprilia, S.P., Muty Hardani, S.Ked., Katrin Nindya Hasri, S.E. dan
Deni Saputra, S.A.N., terimakasih sudah membuat 40 hariku penuh dengan
bahagia dan semoga tali silaturahmi kita tetap terjaga.
Semoga Allah SWT membalas amal baik kalian semua dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat. Aamiin.
Bandar Lampung, Oktober 2018
Dhian Kurniawan
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
I. PENDAHULUAN..................................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1B. Rumusan Masalah.............................................................................. 10C. Tujuan Penelitian................................................................................ 11D. Manfaat Penelitian............................................................................. 11
II. TINJAUAN TEORI.................................................................................. 12A. Tinjauan tentang Identitas ………….................................................. 12B. Tinjauan tentang Identitas Kepartaian................................................ 13C. Tinjauan tentang Partai Politik…………………………………….. 16D. Kerangka Pemikiran........................................................................... 18
III. METODE PENELITIAN...................................................................... 20A. Tipe Penelitian................................................................................. 20B. Lokasi Penelitian................................................................................ 21C. Definisi Konseptual Variabel............................................................. 22D. Definisi Operasional Variabel............................................................ 23E. Populasi dan Sampel......................................................................... 24F. Penentuan Responden.................................................................... 26G. Jenis Data........................................................................................ 26H. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 27I. Teknik Analisis Data...…................................................................. 28
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN.................................... 32A. Gambaran Umum Kelurahan Panjang Utara..................................
Pemilih....................................................................
321. Kondisi Geografis.................................................................. 322. Jumlah Penduduk.................................................................. 33
a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin............................. 33b. Jumlah Penduduk Menurut Agama....................................... 33
3. Mata Pencaharian................................................................... 344. Tingkat Pendidikan Penduduk................................................. 34
B. Perolehan suara tiap partai di Kelurahan Panjang Utara..................
........................
..
35C. Identitas Responden.............................................................................
Pemilih....................................................................36
1. Identitas Responden Menurut Kelompok Umur.............................. 372. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin.................................. 373. Identitas Responden Menurut Tingkat Pendidikan..................... 384. Identitas Responden Menurut Pekerjaan................................... 39
V. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 40A. Identitas Kepartaian..................................................................... 40B. Deskripsi Data Variabel Penelitian.................................................
...........................................................................42
1. Perasaan dekat dengan PDI-Perjuangan........................................ 422. Sikap mendukung atau setia terhadap PDI-Perjuangan................. 513. Sikap mengidentifikasi diri terhadap PDI-Perjuangan.................. 56
C. Identifikasi kepartaian pada pemilih PDI Perjuangan KelurahanPanjang Utara Kota Bandar Lampung........................................... 64
VI. SIMPULAN DAN SARAN..................................................................... 66A. Simpulan.............................................................................................
Pemilih....................................................................66
B. Saran................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Jumlah Kader Partai yang Terlibat Korupsi Periode2002-2014...........................................................................................
2
2. Jumlah Suara Partai Pemenang dalam Pemilihan LegislatifTahun 2004 Tahun 2009 dan Tahun 2014......................................... 3
3. Jumlah Suara Partai Pemenang dalam Pemilihan LegislatifTahun 2004 2009 dan 2014 di Kota Bandar Lampung...................... 5
4. Perolehan Suara PDI-Perjuangan Tingkat Kecamatanpada Pileg 2014 Kota Bandar Lampung.......................................... 6
5. Perolehan Suara PDI-Perjuangan pada Pileg 2014Kota Bandar Lampung di Kecamatan Panjang................................ 8
6. Perolehan Suara PDI-Perjuangan pada Pileg 2014Kota Bandar Lampung di Kecamatan Panjang............................... 21
7. Definisi Operasional....................................................................... 23
8. Contoh Kuisioner........................................................................... 29
9. Skala Interval................................................................................. 31
10. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin KelurahanPanjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung............ 33
11. Jumlah Penduduk Menurut Agama Kelurahan Panjang UtaraKecamatan Panjang Kota Bandar Lampung..................................... 33
12. Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Panjang UtaraKecamatan Panjang Kota Bandar Lampung...................................... 34
13. Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Panjang UtaraKecamatan Panjang Kota Bandar Lampung..................................... 35
14. Jumlah Perolehan Suara Partai dalam Pemilihan Legislatifdi Kelurahan Panjang Utara Tahun 2014........................................ 36
15. Identitas Responden Menurut Umur........................................... 37
16. Identitas Responden Menurut Umur Jenis Kelamin..................... 37
17. Identitas Responden Menurut Tingkat Pendidikan......................... 38
18. Identitas Responden Menurut Pekerjaan...................................... 39
19. Perolehan Suara PDI-Perjuangan Tingkat Kecamatan padaPileg 2014 Kota Bandar Lampung.................................................... 41
20. Memilih PDI-Perjuangan karena Mengetahui Ideologidari PDI-Perjuangan........................................................................... 42
21. Memilih PDI-Perjuangan Karena Pernah Menjadi Pengurus PDI-Perjuangan.................................................................................. 45
22. Memilih PDI-Perjuangan karena Mengenal Pengurus PDI-Perjuangan....................................................................................... 46
23. Memilih PDI-Perjuangan karena PDI-Perjuangan merupakan partaipelanjut perjuangan Ir. Soekarno....................................................... 47
24. Memilih PDI-Perjuangan meskipun pernah mendengar beritabahwa kader PDI-Perjuangan banyak terlibat kasus korupsi........... 49
25. Memilih PDI-Perjuangan karena mendukung organisasi sayap yangdibentuk oleh PDI-Perjuangan................................................... 51
26. Memilih PDI-Perjuangan karena mendukung visi dan misi PDI-Perjuangan.................................................................................. 53
27. Memilih PDI-Perjuangan karena saya mendukung program-program PDI-Perjuangan......................................................... 54
28. Memilih PDI-Perjuangan karena memiliki atribut khas PDI-Perjuangan.................................................................................. 56
29. Memilih PDI-Perjuangan karena menjadi tim sukses calon yangdiusung oleh PDI-Perjuangan........................................................ 58
30. Memilih PDI-Perjuangan karena memahami sepak terjang Ir.Soekarno..................................................................................... 59
31. Memilih PDI-Perjuangan karena PDI-Perjuangan merupakan partaiyang terkenal di segala elemen masyarakat....................................... 61
32. Memilih PDI-Perjuangan karena berpihak kepada Petani.................. 63
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Korupsi menjadi faktor penghambat dalam proses pembangunan maupun
pelaksanaan pemerintahan suatu negara. Korupsi dijadikan sebagai jalan
seseorang maupun institusi dalam mencapai tujuan yang diinginkan
termasuk dari kalangan kader partai politik. Napitupulu (2010 : 47)
mengungkapkan bahwa pola yang dilakukan dalam melakukan korupsi
sangat beranekaragam dan memakai modus tertentu untuk dapat mencuri
uang negara. Korupsi yang dilakukan dalam pemerintahan meliputi
penggelembungan harga, penyimpangan anggaran, penggelapan,
manipulasi, mark up, penyuapan, pungutan liar dan penyalahgunaan
wewenang.
Berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi (selanjutnya disebut
KPK), dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2014 ditemukan sebanyak 469
kasus korupsi yang dilakukan oleh kader partai politik. Kader-kader partai
politik yang terlibat kasus korupsi menduduki berbagai macam jabatan,
baik jabatan di tingkat daerah maupun di tingkat nasional. Berikut ini data
jumlah kader partai politik yang terlibat korupsi periode 2002-2014:
2
Tabel 1. Jumlah Kader Partai yang Terlibat Korupsi Periode 2002-2014
No Partai Politik Kasus1 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 1572 Partai Golongan Karya 1183 Partai Amanat Nasional 414 Partai Kebangkitan Bangsa 345 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 56 Partai Bulan Bintang 97 Partai Gerakan Indonesia Raya 208 Partai Persatuan Pembangunan 219 Partai Hati Nurani Rakyat 1310 Partai Demokrat 4711 Partai Keadilan Sejahtera 4
Total 469Sumber: Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2014 (http://www.detik59.com/
diakses pada 12 Maret 2018 Pukul 01.00 WIB)
Berdasarkan Tabel 1 tentang Jumlah Kader Partai yang Terlibat Korupsi
Periode 2002-2014 di atas menjelaskan bahwa PDI-Perjuangan adalah
partai dengan indeks korupsi paling besar di Indonesia dari tahun ke tahun
dibandingkan dengan partai besar lainnya seperti Partai Golongan Karya,
Partai Amanat Nasional dan Partai Kebangkitan Bangsa. Meskipun PDI-
Perjuangan menjadi partai yang kadernya sering terlibat korupsi, namun
tingkat perolehan suaranya selalu konsisten berada di posisi tiga teratas
dalam kurun waktu 3 (tiga) periode terakhir.
PDI-Perjuangan pada Pileg Tahun 2004 berhasil meraih posisi kedua
dibawah Partai Golongan Karya. Berbeda dengan Pileg sebelumnya, pada
Pileg Tahun 2009, PDI-Perjuangan turun ke posisi tiga setelah dikalahkan
oleh Partai Demokrat yang menempati puncak perolehan suara dan Partai
Golongan Karya di posisi kedua. Sedangkan pada Pileg Tahun 2014, PDI-
Perjuangan berhasil memuncaki perolehan suara terbanyak.
3
Berikut ini adalah data partai yang memperoleh suara terbanyak pada
pemilihan legislatif atau yang sering disebut Pileg, dari Tahun 2004, 2009
dan 2014 :
Tabel 2. Jumlah Suara Partai Pemenang dalam Pemilihan LegislatifTahun 2004 2009 dan 2014
No Partai PolitikPerolehan
Suara Pileg2004
PerolehanSuara Pileg
2009
PerolehanSuara Pileg
20141 Partai Golongan Karya 24.480.757 15.031.497 18.432.3122 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan21.026.629 14.576.388 23.681.471
3 Partai Kebangkitan Bangsa 11.989.564 5.146.302 11.298.9574 Partai Persatuan
Pembangunan9.248.764 5.544.332 8.157.488
5 Partai Demokrat 8.455.225 21.655.295 12.728.913
6 Partai Keadilan Sejahtera 8.325.020 8.204.946 8.480.204
7 Partai Amanat Nasional 7.303.324 6.273.462 9.481.621
8 Partai Bulan Bintang 2.970.487 1.864.642 1.825.750
9 Partai Gerakan IndonesiaRaya -
4.642.795 14.760.371
10 Partai Hati Nurani Rakyat-
3.925.620 6.579.498
11 Partai Nasional Demokrat- -
8.350.812
12 Partai Keadilan danPersatuan Indonesia
1.424.240 936.133 1.143.094
Sumber : (https://news.detik.com, https://www. antara news. com, http://www.tribunnews.com diakses pada 12 Maret 2018 Pukul 01.05WIB)
Berdasarkan Tabel 2 tentang Jumlah Suara Partai Pemenang dalam
Pemilihan Legislatif Tahun 2004, 2009 dan 2014 menunjukkan bahwa
PDI-Perjuangan selalu konsisten meraih posisi 3 (tiga) besar meskipun
partai ini tercatat sebagai partai yang kadernya sering terlibat kasus korupsi
oleh KPK. Perolehan suara pada Tahun 2004 menjelaskan bahwa PDI-
Perjuangan meraih posisi kedua dibawah Partai Golongan Karya. Berbeda
dengan Tahun 2009, PDI-Perjuangan turun ke posisi tiga setelah dikalahkan
oleh Partai Demokrat yang menempati puncak perolehan suara pada
4
Pemilihan Legislatif Tahun 2009, setelah Ketua Umum Partai Demokrat
Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Presiden Republik Indonesia untuk
yang kedua kalinya.
Perolehan suara partai yang tinggi berasal dari sikap pemilih partai yang
memilih partai tertentu. Surbakti (2010) mengungkapkan bahwa perilaku
memilih masyarakat di Indonesia dikategorikan menjadi beberapa
pendekatan, yaitu pendekatan struktural, sosiologis, ekologis, psikologi
sosial, dan pendekatan pilihan rasional. Masyarakat saat menggunakan hak
pilihnya berdasarkan informasi yang tidak lengkap dan akurat, seperti
tradisi, ideologi, dan citra partai. Masyarakat yang telah menggunakan hak
pilihnya akan memiliki rasa bangga karena telah menunaikan haknya
sebagai warga negara untuk menentukan pilihan.
Perolehan suara PDI-Perjuangan tidak hanya menang di pusat, melainkan
menang juga di beberapa daerah, salah satunya di Provinsi Lampung
khususnya di Kota Bandar Lampung. Perolehan suara PDI-Perjuangan di
Ibukota Provinsi Lampung ini tingkat perolehan suaranya selalu konsisten
berada di posisi tiga teratas dalam kurun waktu 3 (tiga) periode terakhir.
5
Berikut ini adalah Tabel Jumlah Suara Partai Pemenang dalam Pemilihan
Legislatif Tahun 2004 2009 dan 2014 di Kota Bandar Lampung:
Tabel 3. Jumlah Suara Partai Pemenang dalam Pemilihan LegislatifTahun 2004 2009 dan 2014 di Kota Bandar Lampung
No Partai PolitikPerolehan
Suara Pileg2004
PerolehanSuara Pileg
2009
PerolehanSuara Pileg
20141 Partai Golongan Karya 66.603 58.229 41.2562 Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan 56.471 32.117 84.5523 Partai Kebangkitan Bangsa 16.806 9.874 21.2084 Partai Persatuan
Pembangunan 20.595 16.646 34.852
5 Partai Demokrat 55.584 71.517 38.719
6 Partai Keadilan Sejahtera 57.410 33.915 42.918
7 Partai Amanat Nasional 27.551 25.068 63.930
8 Partai Bulan Bintang 6.711 3.275 5.050
9 Partai Gerakan IndonesiaRaya - 14.407 38.998
10 Partai Hati Nurani Rakyat - 12.858 24.616
11 Partai Nasional Demokrat - - 42.552
12Partai Keadilan danPersatuan Indonesia 5.421 1.447 7.378
Sumber : http://www.ppid.kpu.go.id/ (diakses pada 30 Mei 2018 Pukul10.00 WIB)
Berdasarkan Tabel 3 tentang Jumlah Suara Partai Pemenang dalam
Pemilihan Legislatif Tahun 2004 2009 dan 2014 di Kota Bandar Lampung
di atas menunjukkan bahwa, perolehan suara PDI-Perjuangan di Kota
Bandar Lampung pada Pileg 2004 berada di urutan ke tiga di bawah Partai
Golongan Karya dengan selisih 10.132 suara dan Partai Keadilan Sejahtera
dengan selisih 939 suara. Perolehan suara PDI-Perjuangan pada Pileg 2009
berada di posisi ke empat di bawah Partai Demokrat dengan selisih 39.400
suara, kemudian di bawah Partai Golongan Karya dengan selisih 26.112
dan di bawah Partai Keadilan Sejahtera dengan selisih 1.798, namun PDI-
Perjuangan berada di puncak perolehan suara pada Pileg 2014.
6
Perolehan suara PDI-Perjuangan Tingkat Kecamatan pada Pileg 2014 Kota
Bandar Lampung yang menyumbang perolehan suara tertinggi berasal dari
Kecamatan Panjang. Kecamatan Panjang berada di Dapil III bersama
dengan Kecamatan Bumi Waras. Berikut ini Tabel Perolehan suara PDI-
Perjuangan Tingkat Kecamatan pada Pileg 2014 Kota Bandar Lampung:
Tabel 4. Perolehan Suara PDI-Perjuangan Tingkat Kecamatan padaPileg 2014 Kota Bandar Lampung
NO KECAMATAN JUMLAH SUARA SAH1 Kedaton 2.8482 Rajabasa 3.4093 Tanjung Senang 2.7114 Labuhan Ratu 4.2705 Sukarame 3.8586 Sukabumi 2.9667 Way Halim 3.0018 Panjang 9.4729 Bumi Waras 6.08410 Teluk Betung Selatan 2.75011 Teluk Betung Barat 2.13812 Teluk Betung Utara 3.10013 Teluk Betung Timur 3.68414 Tanjung Karang Timur 6.46015 Tanjung Karang Pusat 4.63916 Enggal 2.24117 Kedamaian 4.59918 Tanjung Karang Barat 6.00119 Kemiling 6.96220 Langkapura 3.359
JUMLAH 84.552
Sumber : http://www.ppid.kpu.go.id/ (diakses pada 30 Mei 2018 Pukul10.00 WIB)
Berdasarkan Tabel 4 tentang Perolehan suara PDI-Perjuangan Tingkat
Kecamatan pada Pileg 2014 Kota Bandar Lampung di atas menjelaskan
bahwa dari 84.552 suara yang memilih PDI-Perjuangan di Kota Bandar
Lampung, sebanyak 9.472 suara berasal dari Kecamatan Panjang yang
merupakan penyumbang perolehan suara terbanyak di Kota Bandar
Lampung pada Pileg 2014. Kecamatan Panjang menjadi penyumbang
7
perolehan suara terbanyak di Kota Bandar Lampung setelah mengalahkan
Kecamatan Kemiling yang berada diposisi ke dua dengan selisish 2.510
suara.
Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena PDI-Perjuangan
sebagai partai besar yang selalu masuk posisi 3 (tiga) teratas dalam Pileg
2004, 2009 dan 2014, padahal PDI-Perjuangan merupakan partai dengan
kader paling banyak terlibat kasus korupsi menurut catatan KPK. Peneliti
ingin mengetahui identitas kepartaian PDI-Perjuangan yang tetap memilih
PDI-Perjuangan meskipun dalam catatan KPK, banyak kader PDI-
Perjuangan yang terlibat kasus korupsi.
Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Panjang, tepatnya di Kelurahan
Panjang Utara. Alasannya karena berdasarkan data dari
http://www.ppid.kpu.go.id/ (diakses pada 30 Mei 2018 Pukul 10.00 WIB),
menjelaskan bahwa, dari 7.381 suara yang memilih PDI-Perjuangan di
Kelurahan Panjang Utara, sebanyak 1.697 suara berasal dari Kelurahan
Panjang Utara yang merupakan penyumbang perolehan suara terbanyak di
Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung pada Pileg 2014. Berikut ini
adalah Tabel Perolehan Suara PDI-Perjuangan pada Pileg 2014 Kota Bandar
Lampung di Kecamatan Panjang:
8
Tabel 5. Perolehan Suara PDI-Perjuangan pada Pileg 2014 KotaBandar Lampung di Kecamatan Panjang
NO KELURAHAN JUMLAH SUARA SAH1 Karang Maritim 1.1072 Ketapang 1953 Ketapang Kuala 1894 Panjang Utara 1.6975 Panjang Selatan 1.4406 Pidada 1.1687 Srengsem 7868 Way Lunik 799
JUMLAH 7.381
Sumber : http://www.ppid.kpu.go.id/ (diakses pada 30 Mei 2018 Pukul10.00 WIB)
Terkait dengan persoalan loyalitas pemilih, Jainuri (2010) mengungkapkan
terdapat tiga karakter pemilih: 1) Pemilih rasional, yaitu pemilih yang
memiliki ikatan, sentimen dan loyalitas yang longgar terhadap partai, jika
partai dan pemimpin partai tidak menunjukkan kinerja yang baik maka
pemilih dengan mudah pindah ke partai lain. 2) Pemilih primordial, yaitu
pemilih yang memiliki ikatan, sentimen dan loyalitas yang kuat terhadap
partai. Apabila partai dan pemimpin partai tidak menunjukkan kinerja yang
baik bahkan penuh konflik, pemilih model ini tidak mudah pindah ke partai
lain. 3) Pemilih rasional fanatik, yaitu pemilih yang memiliki ikatan,
sentimen dan loyalitas yang longgar tetapi jika situasi menguntungkan ia
menunjukkan kefanatikannya.
Dari 3 (tiga) jenis pemilih di atas dapat disimpulkan bahwa pemilih yang
rentan berubah aspirasi politiknya yaitu pemilih yang memiliki loyalitas
rasional dan loyalitas rasional fanatik sementara pemilih yang memiliki
loyalitas fanatik atau primordial yaitu pemilih yang sulit berubah dalam
memilih partai. Ditengarai pemilih partai-partai primordial, yakni partai-
9
partai yang memiliki basis massa utama berasal dari ikatan organisasi
keagamaan, seperti Partai Keadilan Bangsa, PDI-Perjuangan dan Partai
Amanat Nasional di Kota Malang adalah pemilih yang mulai beranjak dari
pemilih primordial menjadi pemilih yang rasional, karena itu mereka rentan
berubah pilihan ke partai lain (volatilitas). Dalam batas-batas tertentu
pemilih model ini sangat baik karena mereka mulai lebih rasional, ingin
mandiri dan mulai meninggalkan ikatan primordial seperti keterikatan
dengan elit primordial dalam memilih partai.
Selanjutnya Hanaa’ Septiana (2017) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang
menentukan dalam proses terciptanya loyalitas pemilih pada kandidat
adalah adanya faktor kesamaan organisasi dengan kandidat dan faktor
keuntungan atau manfaat yang diterima masyarakat dari kandidat tersebut.
Sedangkan Agusmawanda (2011) menjelaskan bahwa perilaku pemilih
masyarakat adat Ternate dalam Pemilu Legislatif Kota Ternate tahun 2009
adalah perilaku memilih berdasarkan atas ikatan primordial karena rata-rata
pemilih dalam memilih partai dan caleg atas dasar hubungan keluarga,
etnis, serta public figure.
Karakteristik pemilih dalam masyarakat adat Ternate yang primordial
dipengaruhi oleh variabel geografis, keterlibatan dalam adat, serta
kedekatan dengan partai dan caleg. Berdasarkan letak geografis, rata-rata
kelurahan yang berada di wilayah Kesultanan Ternate dimenangkan oleh
Partai Demokrat dan responden yang memiliki keterlibatan dalam adat
Ternate juga memiliki kecenderungan memilih Partai Demokrat.
10
Responden yang memiliki kedekatan dengan partai dan caleg sebagian
besar memilih partai lama seperti Partai Golongan Karya, Partai Persatuan
Pembangunan dan PDI-Perjuangan.
Perbedaan penelitian ini dengan 3 (tiga) peneliti di atas adalah lingkup
yang akan dikaji. Ruang lingkup pada permasalahan penelitian ini terjadi
setelah Pileg 2004-2014, sedangkan dari 3 (tiga) peneliti di atas hanya
Agusmawanda yang mengkaji Pileg, yaitu di Kota Ternate Tahun 2009.
Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu
peneliti tertarik untuk meneliti secara lebih jelas lagi bagaimana perilaku
pemilih loyal, khususnya pemilih PDI-Perjuangan yang tetap memilih PDI-
Perjuangan, meskipun dalam catatan KPK banyak kader PDI-Perjuangan
yang terlibat kasus korupsi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas dapat dilihat bahwa
masalah yang saya angkat adalah bagaimana identitas kepartaian pada
pemilih PDI-Perjuangan meskipun dalam catatan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) banyak kader PDI-Perjuangan yang terlibat kasus korupsi?
11
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui identitas kepartaian pada pemilih PDI-Perjuangan meskipun
dalam catatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) banyak kader PDI-
Perjuangan yang terlibat korupsi.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman teori yang
ada pada mata kuliah politik identitas dan partai politik. Selain itu
dapat menambah pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan
identitas kepartaian pada pemilih PDI-Perjuangan meskipun sudah
diberikan label sebagai partai yang kadernya paling banyak terlibat
korupsi oleh KPK.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam rangka
memberikan informasi dan referensi bagi mahasiswa Ilmu
Pemerintahan dalam kajian terkait identitas kepartaian khususnya pada
pemilih PDI-Perjuangan meskipun sudah diberikan label sebagai partai
yang kadernya yang paling banyak terlibat korupsi.
12
II. TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan tentang Identitas
Giddens (1991 : 53) menyatakan bahwa identitas adalah kumpulan sifat-
sifat yang dimiliki seseorang. Sifat yang ada pada diri seseorang yang
dipahami secara refleksif dalam konteks biografi. Semua orang diminta
untuk dapat memainkan dan mengontrol peranan mereka sendiri. Gaya
hidup, tingkah laku, atau pilihan-pilihan yang digunakan adalah bagian dari
pertunjukkan kepribadian dan identitas. Kita dapat memilih tipe-tipe
kepribadian dari contoh-contoh yang banyak beredar di media cetak, media
sosial, dan iklan atau kita dapat menciptakannya sendiri.
Identitas dapat digunakan seseorang untuk diposisikan atau memposisikan
diri di dalam sebuah kelompok atau bagian kehidupan. Seperti contoh
seseorang dengan identitas PDI Perjuangan, maka ia sering menggunakan
atribut PDI Perjuangan, mengikuti gaya bicara Ir, Soekarno atau sering
memakai barang-barang yang berwarna merah. Fokus utama dalam teori ini
adalah bagaimana identitas merupakan suatu hal yang diproduksi oleh
kategori sosial. Individu berada dalam kategori sosial dan pada dasarnya
adalah anggota di dalamnya.
13
Identitas berhubungan antara individu dengan masyarakat melalui anggota
suatu kelompok yang mempengaruhi kepercayaan individu, perilaku, dan
pengetahuan dalam hubungan mereka dengan anggota kelompok sosial lain.
Dalam perspektif komunikasi, identitas tidak diperoleh secara sendiri,
melainkan melalui proses komunikasi dengan yang lain. Identitas dapat
dinegosiasikan, diperkuat, dan dirubah melalui proses komunikasi.
B. Tinjauan tentang Identitas Kepartaian
Identitas merupakan cerminan pada diri seseorang yang sangat melekat,
berupa identitas kelompok, identitas budaya dan identitas kepartaian. Setiap
orang memiliki identitas masing-masing sehingga identitas seseorang yang
satu berbeda dengan yang lainnya. Melalui identitas, manusia bisa dikenal
dan diakui keberadaannya, sebagai contoh seseorang yang tinggal di
Indonesia maka ia harus memiliki tanda pengenal, baik berupa Kartu
Keluarga maupun Akte Kelahiran. Dengan demikian maka orang akan
mudah mengenalinya.
Identitas kepartaian merupakan bagian dari identitas diri sesorang terhadap
partai yaitu sikap kesetiaan pada partai yang dimiliki oleh individu. Mujani
(2012 : 373) mengungkapkan bahwa identitas kepartaian dapat dilihat dari:
1. Perasaan dekat terhadap partai.
2. Sikap mendukung atau setia terhadap partai.
3. Sikap mengidentifikasikan diri seseorang terhadap partai.
14
Perasaan dekat terhadap partai, yaitu perasaan seseorang bahwa ia memiliki
komitmen secara mendalam. Memilih partai karena mengenal secara dekat
partai tersebut, seperti mengenal ideologi suatu partai, mengenal visi dan
misi suatu partai, mengenal program-program yang dibuat partai tertentu
dan mengenal orang-orang yang memjadi pengurus partai tertentu.
Sikap mendukung atau setia terhadap partai, yaitu seseorang yang akan
selalu memilih partai tersebut meskipun memiliki pengaruh situasi untuk
merubah perilakunya. Walaupun sebagian orang memnadang PDI
Perjuangan sebagai partai yang kadernya paling banyak terlibat kasus
korupsi, lain halnya dengan pemilih setia PDI Perjuangan yang tetap
memilih PDI Perjuangan, mereka lebih memilih partai yang sudah biasa
mereka pilih karena mereka tidak tertarik untuk mempelajari partai lainnya
sehingga lebih memilih untuk tetap memilih PDI Perjuangan.
Sikap mengidentifikasikan diri seseorang terhadap partai, yaitu seseorang
yang memiliki kekaguman terhadap figur partai yang diyakini dapat menjadi
daya tarik tersendiri. Misalnya mengagumi sosok Ir. Soekarno berupa
profilnya yang menjadi Presiden Indonesia pertama, sebagai Bapak
Proklamator Indonesia dan ayah dari Megawati Soekarnoputri. Selain
mengagumi profilnya, mengidentifikasi diri dengan memahami sepak
terjangnya, kharismanya dan meniru gaya kepemimpinannya yang tegas.
15
Oleh karena itu seseorang orang yang merasa sebagai simpatisan sebuah
partai politik akan mengidentikkan dirinya dengan partai tersebut, misalnya
penyebutan bahwa dirinya orang Golkar, orang PDI-Perjuangan, maupun
orang PKB. Semua penyebutan identitas ini menggambarkan bagaimana
seorang warga merasa menjadi bagian dari sebuah partai politik tertentu.
Mujani, (2012 : 374-375) menambahkan bahwa identitas partai dipercaya
mempunyai pengaruh yang kuat dan luas terhadap berbagai sikap politik
dan perilaku politik, seperti partisipasi politik, pilihan partai, atau calon
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), pilihan atas calon presiden, atau
pilihan terhadap isu kebijakan publik tertentu. Berdasarkan definisi tersebut,
identifikasi dengan partai politik ini merupakan faktor yang independen
dalam menjelaskan sikap dan perilaku politik seseorang, bukan sebaliknya.
Hal ini karena identitas partai berada dalam tingkat sikap (attitude), bukan
berada pada tingkat tindakan atau perilaku.
Oleh karena itu, dalam pemilu presiden 2009 misalnya, orang yang
mengidenfifikasikan dirinya sebagai orang PDI-Perjuangan sudah pasti
memilih Megawati, orang Demokrat pasti memilih Susilo Bambang
Yudhoyono, dan orang Golkar tentu juga memilih Jusuf Kalla, dan
seterusnya. Sehingga, seorang pemilih yang mengaku orang PDI-Perjuangan
dan memilih Megawati bisa dijelaskan karena identifikasi diri dengan PDI-
Perjuangan tersebutlah yang menyebabkan ia memilih Megawati yang
dicalonkan oleh PDI-Perjuangan, bukan sebaliknya.
16
C. Tinjauan tentang Partai Politik
Partai politik sebagai organisasi artikulatif yang terdiri atas pelaku-pelaku
politik yang aktif dalam masyarakat, yaitu mereka yang memusatkan
perhatiannya pada pengendalian atas kekuasaan pemerintah dan yang
bersaing untuk memperoleh dukungan rakyat, dengan beberapa lain
kelompok yang mempunyai pandangan yang berbeda-beda (Budiardjo, 1998
: 70). Partai politik di Indonesia selalu bermunculan dengan seiring berbagai
visi, misi, dan cita-cita partai yang melatarbelakanginya untuk mencapai
sebuah suksesi politik.
Sebuah suksesi politik adalah pergantian penguasa dari masyarakat atau
negara yang bersegmen (golongan) (Calvert, 1995:201). Pada prinsipnya,
terdapat idealitas standar sebuah partai politik yang baik yaitu (Putra,
2003:22-23):
1. Dapat dikontrol oleh rakyat, dengan bercirikan :
a) Dibentuk bukan dari kalangan parlemen, melainkan dari kalangan
gerakan masyarakat.
b) Berbasis lokal yang jelas dan kuat.
c) Dibentuk berdasarkan kepedulian bersama.
d) Keuangan bergantung pada iuran anggota.
e) Pengurus dan kader partai untuk lembaga legislatif dan eksekutif
dipilih secara terbuka, langsung dan kompetitif oleh para anggota
2. Sistem kepartaian pluralis, yaitu sesuai kemajemukan bangsa Indonesia
17
3. Visi demokrasi pimpinan partai, guna menghindari Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme (KKN)
4. Partai yang tidak memonopoli.
Stabilitas sistem politik yang sedang berkembang sangat tergantung
atas kekokohan partai politik yang dimiliki. Partai politik sebaliknya
hanya dapat menjadi kuat sejauh ia mampu melembagakan dukungan
massa (Huntington, 2003: 484). Ini terlihat pada perkembangan
klasifikasi tipe partai di Indonesia yang terbagi menjadi partai kader dan
partai massa.
Mengarahkan reformasi politik menuju pembangunan sistem yang
rasional dalam artian sistem partai yang ‘kuat’ dan ‘berwibawa’
merupakan jalan keluar yang wajar.
Pertama, titik lemah terdapat pada pola rekrutmen anggota partai dan
rekrutmen calon anggota legislatif.
Kedua, peningkatan kualitas pribadi kader partai.
Ketiga, partai dituntut memahami makna pemerintahan koalisi sebagai
persyaratan mutlak.
Keempat, menuntut konsistensi antara sistem partai dan sistem
pemilihan yang akan menghasilkan sistem tersebut.
Kelima, kesadaran akan perlunya partai-partai politik yang kuat. (Cipto,
2000 : 10-14).
18
Penting bagi kita menganalisis permasalahan dalam partai politik secara
kompleks dan komprehensif. Ideologi, dasar-dasar sosial, struktur,
organisasi, partisipasi, strategi, semua aspek itu harus diperhitungkan
dalam membuat analisa yang sempurna tentang partai politik manapun
(Duverger, 1984 : 5).
D. Kerangka Pemikiran
Komisi Pemberantasan Korupsi Tahun 2014 mengungkapkan PDI-
Perjuangan adalah partai dengan kader paling banyak terlibat kasus korupsi
sepanjang Tahun 2002 - 2014, namun pada realitanya partai ini selalu
memperoleh suara terbanyak 3 besar.
PDI-Perjuangan mampu menempati urutan kedua pada Pileg Tahun 2004,
kemudian pada Pileg Tahun 2009 turun ke posisi tiga perolehan suara
terbanyak. Puncaknya pada Pileg Tahun 2014 kemarin, PDI-Perjuangan
mampu memenangkan perolehan suara terbanyak.
Peniliti ingin meneliti dari segi identitas kepartaian pada pemilih PDI
Perjuangan yang memiliki komitmen secara mendalam dijaga secara
konsisten di masa yang akan datang meskipun memiliki pengaruh situasi
dan mempunyai potensi untuk merubah perilaku. Mujani (2012 : 373)
mengungkapkan bahwa identitas kepartaian dapat dilihat dari:
1. Perasaan dekat terhadap partai.
2. Sikap mendukung atau setia terhadap partai.
3. Sikap mengidentifikasikan diri seseorang terhadap partai.
19
Berdasarkan uraian diatas maka bagan kerangka pikir akan digambarkan
dengan bentuk sebagai berikut:
PDI-Perjuangan merupakan partai dengan kader terbanyakterlibat kasus korupsi dari Tahun 2002-2014 versi KPK. Namun
PDI-Perjuangan pada Pemilu Tahun 2004, Tahun 2009 danTahun 2014 selalu memperoleh suara terbanyak 3 besar versi
KPU RI
Mujani (2012 : 373) mengungkapkanbahwa identitas kepartaian dapatdilihat dari:1. Perasaan dekat terhadap partai,
yaitu perasaan seseorang bahwa iamemiliki komitmen yang secaramendalam.
2. Sikap mendukung atau setiaterhadap partai, yaitu seseorangyang akan selalu memilih partaitersebut meskipun memilikipengaruh situasi untuk merubahperilakunya.
3. Sikap mengidentifikasikan diriseseorang terhadap partai, yaituseseorang yang memilikikekaguman terhadap figur partaiyang diyakini dapat menjadi dayatarik tersendiri.
Gambar 1. Bagan Kerangka PemikiranSumber: Diolah Peneliti (2018)
20
III. METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Alasan menggunakan tipe penelitian
deskriptif karena dianggap mampu mencari tahu bagaimana identifikasi
kepartaian pada pemilih PDI-Perjuangan yang berkenaan dengan suatu objek
yakni sekelompok orang dalam hal ini masyarakat Kelurahan Panjang Utara
Kota Bandar Lampung.
Pendapat tersebut sejalan dengan pengertian deskriptif menurut Suryabrata
(2012: 75), tujuan penelitian deskriptif adalah membuat penjabaran secara
sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi.
Kesimpulannya bahwa yang dimaksud penelitian deskriptif adalah penelitian
untuk merumuskan sebuah gambaran yang tersusun secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai kejadian faktual.
Sedangkan pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini digunakan agar
penarikan kesimpulan dapat merepresentasikan populasi dari suatu objek
penelitian dalam hal ini adalah masyarakat Kelurahan Panjang Utara Kota
Bandar Lampung. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara melihat data hasil kuesioner yang telah diberikan kepada
21
responden penelitian kemudian digunakan sebagai bahan untuk menarik
kesimpulan.
B. Lokasi Penelitian
Singarimbun (2000: 169), mendefinisikan lokasi penelitian ditentukan secara
purposive adalah lokasi penelitian di pilih berdasarkan pertimbangan-
pertimbangan tertentu dan di ambil berdasarkan tujuan penelitian.Penelitian
ini dilakukan di Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung. Pemilihan
kelurahan tersebut dilakukan berdasarkan dari perolehan suara PDI-
Perjuangan terbanyak pada Pileg 2014 di Kota Bandar Lampung. Berikut ini
tabel Perolehan Suara PDI-Perjuangan pada Pileg 2014 Kota Bandar
Lampung di Kecamatan Panjang :
Tabel 6. Perolehan Suara PDI-Perjuangan pada Pileg 2014 Kota BandarLampung di Kecamatan Panjang
NO KELURAHAN JUMLAH SUARA SAH1 Karang Maritim 1.1072 Ketapang 1953 Ketapang Kuala 1894 Panjang Utara 1.6975 Panjang Selatan 1.4406 Pidada 1.1687 Srengsem 7868 Way Lunik 799
JUMLAH 7.381
Sumber : http://www.ppid.kpu.go.id/ (diakses pada 30 Mei 2018 Pukul10.00 WIB)
22
C. Definisi Konseptual Variabel
Definisi konseptual merupakan batas antar variabel yang dijadikan pedoman
dalam penelitian, sehingga maksud dan tujuan tidak menyimpang. Dalam
penelitian ini, peneliti memberikan definisi konseptual penelitian agar
mempermudah penelitian ini dilakuan terkait masalah yang diteliti.
Definisi konseptual dalam penelitian ini adalah, pemilih loyal. Penelitian ini
menggunakan konsep identitas kepartaian, hubungan antara loyalitas dan
identitas kepartaian yaitu sama-sama memiliki komitmen yang bertahan
secara mendalam dan komitmen yang dijaga secara konsisten di masa yang
akan datang meskipun memiliki pengaruh situasi dan mempunyai potensi
untuk merubah perilaku.
Mujani (2012 : 373) berpendapat bahwa identitas kepartaian ada 3 (tiga)
indikator yang dapat diukur:
1. Perasaan dekat terhadap partai, yaitu perasaan seseorang bahwa ia
memiliki komitmen yang secara mendalam.
2. Sikap mendukung atau setia terhadap partai, yaitu seseorang yang akan
selalu memilih partai tersebut meskipun memiliki pengaruh situasi untuk
merubah perilakunya.
3. Sikap mengidentifikasikan diri seseorang terhadap partai, yaitu
seseorang yang memiliki kekaguman terhadap figur partai yang diyakini
dapat menjadi daya tarik tersendiri.
23
D. Definisi Operasional Variabel
Abdullah (2003:79), mengungkapkan bahwa definisi Operasional adalah
mendefinisikan variabel secara operasional dan berdasarkan karakteristik
yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau
pengamatan secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Variabel
sendiri merupakan suatu besaran yang dapat diubah atau berubah
sehingga mempengaruhi peristiwa atau hasil penelitian.
Tabel 7. Definisi OperasionalVariabel Indikator Sub IndikatorIdentitas
Kepartaiana. Perasaan dekat
dengan PDI-Perjuangan
1. Merasa dekat karena mengetahuiideologi PDI-Perjuangan.
2. Merasa dekat karena pernah menjadipengurus PDI-Perjuangan
3. Merasa dekat karena saya mengenalpengurus PDI-Perjuangan
4. Merasa dekat karena karena PDI-Perjuangan merupakan partai pelanjutperjuangan Ir. Soekarno..
5. Merasa dekat dengan PDI-Perjuanganmeskipun pernah mendengar beritabahwa kader PDI-Perjuangan banyakterlibat kasus korupsi.
b. Sikap mendukungatau setia terhadapPDI-Perjuangan.
1.Mendukung organisasi sayap yangdibentuk oleh PDI-Perjuangan.
2.Mendukung visi dan misi PDI-Perjuangan.
3.Mendukung program-program PDI-Perjuangan.
c. Sikapmengidentifikasikandiri terhadap PDI-Perjuangan.
1.Memiliki atribut khas PDI-Perjuangan.2.Menjadi tim sukses calon yang
diusung oleh PDI-Perjuangan.3.Memahami sepak terjang Ir. Soekarno.4.PDI-Perjuangan merupakan partai
yang terkenal di segala elemenmasyarakat.
5.PDI-Perjuangan berpihak kepadapetani.
Sumber: Diolah Peneliti Tahun 2018
24
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Prasetyo (2005:119), populasi adalah keseluruhan/gejala
satuan yang diteliti. Untuk membuat sebuah batasan populasi, terdapat
tiga kriteria yang harus terpenuhi, yaitu isi, cakupan dan waktu.
Batasan populasi juga mengandung konsep populasi target dan
populasi survei. Populasi target merupakan batasan populasi yang
sudah direncanakan oleh peneliti didalam rancangan penelitian.
Populasi survei merupakan batasan populasi yang ditemukan di
lapangan, yang bisa saja berbeda dengan batasan targetnya.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat
yang memilih PDI-Perjuangan Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar
Lampung. Alasan peneliti memilih Kelurahan Panjang Utara sebagai
populasi survei adalah karena dari 6.712 pemilih di Kelurahan Panjang
Utara Tahun 2014, sebanyak 1.697 orang memilih PDI Perjuangan
pada Pileg 2014. (Sumber : http://www.ppid.kpu.go.id/ diakses pada
30 Mei 2018 Pukul 10.00 WIB).
2. Sampel
Menurut Bailey (2005:119) sampel merupakan bagian dari populasi
yang ingin diteliti. Oleh karena itu, sampel harus dilihat sebagai suatu
pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri. Menurut
Sugiyono (2010:91), sampling (sampel) adalah pemilihan sejumlah
subjek penelitian sebagai wakil dari populasi sehingga dihasilkan
sampel yang mewakili populasi dimaksud. Besarnya sampel akan
25
diambil dari jumlah populasi dengan rumus yang akan diajukan oleh
Slovin (1994), yaitu:
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan. Dalam hal ini,
e yang diambil adalah 10%.
Jumlah keseluruhan populasi diatas apabila dimasukkan kedalam
rumus akan menghasilkan jumlah sampel keseluruhan sebagai
berikut:
1.697n =
1 + (1,697. 0,01)
1.697=17,97
= 94,4
n = 94 orang (dibulatkan)
1.697n =
1 + 16,97
26
F. Penentuan Responden
Penentuan responden penelitian ini menggunakan tekhnik snowball,
alasannya karena responden diperoleh melalui proses bergulir dari
responden satu ke responden lainnya dengan kriteria sebagai berikut.
Berikut ini adalah kriteria yang dipertimbangkan yaitu:
1. Subjek yang berusia 31 tahun ke atas. Alasannya karena responden
minimal 3 (tiga) kali dalam mengikuti Pemilihan Legislatif.
2. Subjek yang terdaftar sebagai Daftar Pemilih Tetap pada Pileg Tahun
2004-2014 Kota Bandar Lampung.
3. Subjek yang memilih PDI-Perjuangan sejak Pileg Tahun 2004-2014.
Cara mendapatkan responden yang memilih PDI-Perjuangan dengan cara
menanyakan pilihan responden pada saat Pileg Tahun 2004-2014 terlebih
dahulu kepada responden yang akan ditanya.
4. Subjek yang berada atau tinggal di Kelurahan Panjang Utara Kota
Bandar Lampung.
G. Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Data Primer
Data primer menurut Umar (2014: 42) adalah data yang diperoleh dari
sumber asli atau pertama, dengan demikian maka peneliti
mengumpulkan data primer menggunakan metode survei. Sumber data
primer dalam penelitian ini diperoleh dari daftar kuesioner yang telah
diisi oleh informan yaitu masyarakat Kelurahan Panjang Utara Kota
Bandar Lampung yang sesuai dengan kriteria responden.
27
2. Data Sekunder
Data sekunder menurut Umar (2014: 42) adalah data yang diperoleh
dari sumber data kedua atau sumber sekunder data yang kita butuhkan.
Data sekunder penelitian ini berasal dari data monografi dan profil
Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung, data dari KPU Kota
Bandar Lampung berupa hasil perolehan suara partai pada Pileg tahun
2004, 2009 dan 2014, hasil perolehan suara PDI Perjuangan tingkat
kecamatan di Kota Bandar Lampung pada Pileg 2014, hasil perolehan
suara PDI Perjuangan di Kecamatan Panjang pada Pileg 2014 dan hasil
perolehan suara partai pada Pileg 2014 di Kelurahan Panjang Utara.
Data sekunder ini merupakan data yang diperlukan untuk melengkapi
informasi yang diperoleh dari data primer.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Angket atau Kuesioner
Penulis pada penelitian ini menggunakan angket atau kuisioner yang
selama penyebaran kuisioner penulis melakukan pengarahan atau
panduan kepada responden. Angket atau yang sering disebut dengan
metode kuesioner yang merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan
yang disusun secara sistematis dengan cara menyebar daftar pertanyaan
kepada responden. Kuesioner yang terisi dari 94 orang responden
terlampir.
28
2. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan yang memiliki maksud tertentu,
percakapan ini dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara atau
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara atau yang memberikan
jawaban atas pertanyaan. Tujuan peneliti melakukan teknik pengumpulan
data melalui wawancara adalah untuk melengkapi pertanyaan yang ada
pada kuesioner mengenai PDI-Perjuangan merupakan partai yang
kadernya paling banyak terlibat kasus korupsi pada Tahun 2002-2014.
I. Teknik Analisis Data
Teknik proses analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan teknik skala likert. Siregar (2013: 25) skala likert
adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Skala likert
memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu: pernyataan positif dan negatif.
Menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan dari
variabel menjadi dimensi, dari dimensi dijabarkan menjadi indikator, dan
dari indikator dijabarkan menjadi subindikator yang dapat diukur. Akhirnya
subindikator dapat dijadikan tolok ukur untuk membuat suatu
pertanyaan/pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.
29
Firdaus (2012: 44) skala likert umumnya digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tertentu. variabel
yang diukur operasionalkan ke dalam indikator variabel. Selanjutnya
indikator tersebut dijadikan sebagai awal dalam menyusun instrumen yang
dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen
memunyai gradasi dari sangat positif samapai sangat negatif. Skala likert
dapat disusun ke dalam bentuk checklist atau multiple choise, namun pada
penelitian ini menggunakan skala likert disusun dalam bentuk checklist.
Berikut adalah skala likert disusun dalam bentuk checklist sesuai dengan
penelitian:
Tabel 8. Contoh KuisionerNo Pertanyaan Sangat
SetujuSetuju Cukup
SetujuTidakSetuju
SangatTidakSetuju
1. Saya memilih PDI-Perjuangan karenasaya mengetahuiideologi dari PDI-Perjuangan.
2. Saya memilih PDI-Perjuangan karenasaya pernah atausedang ikut organisasidari PDI-Perjuangan.
Sumber: Diolah Peneliti Tahun 2018
Sarwono (2006: 96) menyebutkan untuk melakukan kuantitatifikasi maka
skala tersebut kemudian diberi angka-angka sebagai simbol agar dapat
dilakukan penelitian. Umumnya dengan memberikan kode-kode angka yang
relatif karena angka-angka tersebut hanya merupakan simbol dan bukan
angka sebenarnya.
30
Dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan pernyataan positif
diberi skor 5, 4, 3, 2 dan 1. Dalam penelitian ini sangat setuju diberi skor 5,
setuju diberi skor 4, cukup setuju diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2
dan sangat tidak setuju diberi skor 1.
Rincian proses kerja yang telah dilakukan peneliti yaitu, langkah pertama
mencari data dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden yang
telah dipilih secara acak. Selanjutnya ketika sudah memiliki data yang
diinginkan, data dimasukan ke dalam program Microsoft Excel lalu diolah
dalam program SPSS 16. Hasil dari SPSS 16 dianalisis dengan cara
mengelompokkan persepsi masyarakat dalam persepsi positif atau persepsi
negatif lalu ditarik kesimpulan.
Berdasarkan rekapitulasi jawaban, maka dengan menggunakan statistik
frekuensi hasil secara keseluruhan akan dilakukan analisis tabulasi
sederhana berdasarkan skor ideal tertinggi dan skor terendah untuk
memberikan gambaran mengenai kondisi responden terkait persepsi
masyarakat, dengan melakukan pengkategorian sebagai berikut:
= −Keterangan :
Nt : Nilai Tertinggi
Nr : Nilai Terendah
K : Kelas Kategori
Maka Interval Kelas = = = 0,8
31
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-
masing variabel yaitu:
Tabel 9. Skala IntervalSkala Interval Kategori
4.21 – 5.00 Sangat Tinggi3.41 – 4.20 Tinggi2.61 – 3.40 Sedang1.81 – 2.60 Rendah1.00 – 1.80 Sangat Rendah
Sumber : Diolah Peneliti Tahun 2018
32
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Gambaran Umum Kelurahan Panjang Utara
1. Kondisi Geografis
Kelurahan Panjang Utara merupakan salah satu kelurahan yang berada di
Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung, jarak Kelurahan Panjang
Utara dengan Kecamatan Panjang adalah 1 Km dengan jumlah penduduk
11.780 orang atau 3.084 Kepala Keluarga dengan luas 224,5 Ha.
Kelurahan Panjang Utara berbatasan dengan:
a. Sebelah Utara : Kelurahan Pidada
b. Sebelah Selatan : Kelurahan Panjang Selatan
c. Sebelah Barat : Bani Ranji, Lampung Selatan
d. Sebelah Timur : Laut Lepas
(Sumber: Monografi Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota
Bandar Lampung Tahun 2017)
33
2. Jumlah Penduduk
a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Sebagian besar penduduk Kelurahan Panjang Utara penduduknya
berjenis kelamin perempuan sebanyak 5.931 jiwa. Untuk mengetahui
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Kelurahan Panjang Utara
Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung dapat dilihat dari tabel
dibawah ini :
Tabel 10. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin KelurahanPanjang Utara Kecamatan Panjang Kota BandarLampung
No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa)1. Laki-laki 5.8492. Perempuan 5.931
Jumlah 11.780
(Sumber: Monografi Kelurahan Panjang Utara Kecamatan PanjangKota Bandar Lampung Tahun 2017)
b. Jumlah Penduduk Menurut Agama
Sebagian besar penduduk Kelurahan Panjang Utara penduduknya
beragama Islam sebanyak 11.119 jiwa. Untuk mengetahui Jumlah
Penduduk Menurut Agama Kelurahan Panjang Utara Kecamatan
Panjang Kota Bandar Lampung dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 11. Jumlah Penduduk Menurut Agama Kelurahan PanjangUtara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung
No Agama Jumlah (Jiwa)1. Islam 11.1192. Kristen 1213. Katolik 3624. Hindu 585. Budha 120
Jumlah 10.780
(Sumber: Monografi Kelurahan Panjang Utara Kecamatan PanjangKota Bandar Lampung Tahun 2017)
34
3. Mata Pencaharian Penduduk
Kelurahan Panjang Utara merupakan daerah pertanian, maka sebagian
besar penduduknya bermata pencaharian sebagai Buruh Tani sebanyak
1.950 jiwa. Untuk mengetahui mata pencaharian penduduk Kelurahan
Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung dapat dilihat
dari tabel dibawah ini :
Tabel 12. Mata Pencaharian Penduduk Kelurahan Panjang UtaraKecamatan Panjang Kota Bandar Lampung
No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa)1. Petani 592. ABRI/Polri 923. Karyawan 1274. Pensiunan 2385. Pegawai Negeri Sipil 3836. Pertukangan/Jasa 6607. Wiraswata 1.7538. Buruh Tani 1.9509. Lain-lain 6.645
Jumlah 11.907
(Sumber: Monografi Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang KotaBandar Lampung Tahun 2017)
4. Tingkat Pendidikan Penduduk
Sebagian besar penduduk Kelurahan Panjang Utara penduduknya
berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 3.241 jiwa.
Untuk mengetahui Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan
Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung
dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
35
Tabel 13. Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan Panjang UtaraKecamatan Panjang Kota Bandar Lampung
No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa)1. Sarjana/Diploma 9872. Sekolah Menengah Atas 3.2203. Sekolah Menengah Pertama 3.2414. Sekolah Dasar 2.774
Jumlah 10.222
(Sumber: Monografi Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang KotaBandar Lampung Tahun 2017)
Berdasarkan Tabel 13 tentang Tingkat Pendidikan Penduduk Kelurahan
Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung, diketahui
bahwa mayoritas latar belakang pendidikan penduduk Kelurahan Panjang
Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung adalah tamatan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) dengan jumlah 3.241 orang, sedangkan latar
belakang pendidikan penduduk yang paling sedikit adalah pendidikan
Sarjana/Diploma yaitu 987 orang.
B. Perolehan suara tiap partai di Kelurahan Panjang Utara
Perolehan suara PDI-Perjuangan tidak hanya menang di pusat, melainkan
menang juga di beberapa daerah, salah satunya di Provinsi Lampung
khususnya di Kota Bandar Lampung. Perolehan suara PDI-Perjuangan di
Ibukota Provinsi Lampung ini yang terbanyak berasal dari Kelurahan
Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung. Berikut ini adalah
Tabel Jumlah Perolehan Suara Partai dalam Pemilihan Legislatif di
Kelurahan Panjang Utara Tahun 2014:
36
Tabel 14. Jumlah Perolehan Suara Partai dalam Pemilihan Legislatifdi Kelurahan Panjang Utara Tahun 2014
No Partai Politik Perolehan Suara Pileg 2014
1 Partai Golongan Karya 1722 Partai Demokrasi indonesia Perjuangan 1.6973 Partai Kebangkitan Bangsa 207
4 Partai Persatuan Pembangunan 508
5 Partai Demokrat 345
6 Partai Keadilan Sejahtera 440
7 Partai Amanat Nasional 220
8 Partai Bulan Bintang 53
9 Partai Gerakan Indonesia Raya 222
10 Partai Hati Nurani Rakyat 497
11 Partai Nasional Demokrat 353
12 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 15Jumlah 4.729
Sumber : http://www.ppid.kpu.go.id/ (diakses pada 15 Juli 2018 Pukul10.00 WIB)
Berdasarkan Tabel 14 tentang Jumlah Perolehan Suara Partai dalam
Pemilihan Legislatif di Kelurahan Panjang Utara Tahun 2014 di atas
menunjukkan bahwa perolehan suara PDI-Perjuangan di Kelurahan Panjang
Utara pada Pileg 2014 sangat tinggi dibandingkan Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) yang ada di posisi dua dan Partai Hanura yang berada
di posisi tiga..
C. Identitas Responden
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kelurahan Panjang
Utara Kota Bandar Lampung yang berjumlah 94 orang. Selanjutnya untuk
mengetahui secara lebih jelas tentang responden, berikut akan dideskripsikan
identitas responden menurut kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan dan
pekerjaan.
37
1. Identitas Responden Menurut Kelompok Umur
Identitas reponden masyarakat di Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar
Lampung menurut kelompok umur, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 15. Identitas Responden Menurut Kelompok UmurKelompok Umur Frekuensi Presentase
31 – 40 17 18 %41 – 50 30 32 %51 – 55 35 37,2 %
56 tahun ke atas 12 12,8 %Jumlah 94 100 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti Tahun 2018
Berdasarkan data pada Tabel 15 tentang Identitas Responden Menurut
Kelompok Umur, diketahui bahwa dari 94 responden sebanyak 17 (18 %)
merupakan berusia 31-40 tahun, sebanyak 30 (32 %) merupakan berusia
41-50 tahun, sebanyak 35 (37,2 %) merupakan berusia 51-55 tahun, serta
sebanyak 12 (12,8 %) merupakan berusia 56 tahun ke atas.
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia antara 51-
55 tahun, yang bermakna bahwa pada umumnya responden berusia pada
kelompok usia yang masih produktif dalam melakukan pekerjaan dan
mengenal PDI-Perjuangan.
2. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin
Identitas responden masyarakat di Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar
Lampung menurut jenis kelamin, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 16. Identitas Responden Menurut Jenis KelaminJenis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-Laki 47 50 %Perempuan 47 50 %
Jumlah 94 100 %Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti Tahun 2018
38
Berdasarkan data pada Tabel 16 tentang Identitas Responden Menurut
Jenis Kelamin, diketahui bahwa 94 responden: sebanyak 41 (43, 6 %)
responden berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 53 (56, 4 %)
responden berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden penelitian ini adalah perempuan.
3. Identitas Responden Menurut Tingkat Pendidikan
Identitas responden masyarakat di Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar
Lampung menurut tingkat pendidikan, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 17. Identitas Responden Menurut Tingkat PendidikanTingkat Pendidikan Frekuensi Presentase
S1/Diploma/Lebih 5 5,3 %SMA/Sederajat 80 85,1 %SMP/Sederajat 9 9,6 %SD/Sederajat - -Tidak Sekolah - -Jumlah 94 100 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti Tahun 2018
Berdasarkan data pada Tabel 17 tentang Identitas Responden Menurut
Tingkat Pendidikan, diketahui bahwa dari 94 responden sebanyak 5 (5,3
%) responden adalah lulusan S1/Diploma/Lebih, sebanyak 80 (85,1 %)
responden adalah lulusan SMA/Sederajat, sebanyak 9 (9,6 %) responden
adalah lulusan SMP/Sederajat, tidak ada responden lulusan dari
SD/Sederajat dan tidak sekolah. Hal tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar responden penelitian telah menyelesaikan pendidikan
sampai jenjang pendidikan menengah atas.
39
4. Identitas Responden Menurut Pekerjaan
Identitas responden masyarakat di Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar
Lampung menurut pekerjaan, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 18. Identitas Responden Menurut PekerjaanPekerjaan Frekuensi Presentase
PNS 8 8, 5 %Wiraswasta 34 36, 2 %Petani - -Buruh 16 17 %Lainnya 36 38, 3 %Jumlah 94 100 %
Sumber: Hasil Pengolahan Data Peneliti Tahun 2018
Berdasarkan Tabel 18 tentang Identitas Responden Menurut Pekerjaan,
dapat dilihat bahwa dari 94 responden: sebanyak 8 (8,5 %) responden
bekerja sebagai PNS, sebanyak 34 (36,2 %) responden bekerja sebagai
wiraswasta, sebanyak 16 (17 %) responden bekerja sebagai buruh,
sebanyak 36 (38,3 %) responden bekerja lainnya, seperti sebagai ibu
rumah tangga, bidan, perawat, penjahit, penghulu, guru dan supir. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini
bekerja sebagai selain PNS, wiraswasta dan buruh dan tidak ada
responden yang bekerja sebagai petani.
66
VI. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil temuan dari penilaian responden sebagaimana yang telah
diuraikan pada bab V, maka diperoleh beberapa kesimpulan:
1. Penilaian identifikasi kepartaian pada pemilih PDI-Perjuangan di
Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung dapat dikategorikan
tinggi dengan penilaian rata-rata sebesar 3,83. Penilaian identifikasi
kepartaian pada pemilih PDI-Perjuangan dapat dikategorikan sebagai
berikut:
a. Indikator kedekatan dengan partai memperoleh mean sebesar 4,19
yang masuk dalam kategori tinggi, dapat dikelompokkan dalam
kategori dekat;
b. Indikator mendukung atau setia terhadap partai memperoleh mean
sebesar 3,63 yang masuk dalam kategori tinggi, dapat dikelompokkan
dalam kategori setia;
c. Indikator mengidentifikasi diri terhadap partai memperoleh mean
sebesar 3,67 yang masuk dalam kategori tinggi, dapat dikelompokkan
dalam kategori identik.
67
2. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa selama
ini masyarakat masih banyak yang kurang update dalam mendapatkan
informasi atau berita tentang kasus korupsi kader PDI-Perjuangan,
sehingga masyarakat Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung
termasuk dalam loyal.
B. Saran
Berdasarkan uraian dalam kesimpulan di atas, maka disarankan agar
masyarakat Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung dapat
mempertahankan sikap identitas kepartaian mereka terhadap PDI Perjuangan.
Alasannya karena identitas kepartaian yang tinggi sangat berpengaruh bagi
perolehan suara partai dan aset yang bernilai bagi partai khususnya PDI
Perjuangan sehingga partai ini mampu mempertahankan perolehan suara
terbanyak.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar. 2011. Komunikasi Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu
Abdullah, Rozali. 2009. Mewujudkan pemilu yang lebih berkualitas:pemilu legislatif. Jakarta:Rajawali PerS
Akdon, Riduwan. (2007). Rumus dan Data dalam Analisis Statistik.Bandung. Alfabeta.
Arikunto, Siregar. 2013. Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktik. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian: System PendekatanPraktik. Jakarta:Bina Aksa
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu PendekatanPraktik. Jakarta:Rineka Cipta
Budiardjo, M. 1998. Partisipasi Dan Partai Politik. Jakarta: YayasanObor Indonesia.
Calvert, P. 1995. Proses Suksesi Politik. Yogyakarta: PT. TiaraWacana Yogya.
Cipto, B. 2000. Partai Kekuasaan Dan Militerisme. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Duverger, M. 1984. Partai Politik Dan Kelompok-KelompokPenekan. Yogyakarta: Bina Aksara.
Efriza. 2012. Political Explore. Bandung. Alfabeta.
Ferdinand. 2002. Metode Penelitian Manajemen : Pedoman penelitianuntuk. Skripsi, Tesis, dan Desertasi Ilmu Manajemen. Semarang.Universitas Diponegoro.
Firdaus , M. Azis. 2012. Metode Penelitian. Tanggerang Selatan: JelajahNusa
Firmanzah. 2007. Marketing Politik. Jakarta. Yayasan Obor Indonesia.
Giddens. 1991. Modernity and Self Identity. California: Stanford
University Press.Griffin, J. 2003. Customer Loyality. How To Barn
It, How To Keep it. New York: Lixing ton Books.
Huntington, S. P. 2003. Tertib Politik (Ditengah Pergeseran KepentinganMassa).
Jakarta: Raja Grafindo Persada.Kristiadi, J.1996. Pemilihan Umum danPerilaku Pemilih di Indonesia. Jakarta. LP3ES.
Mahendra, Oka. 2005. Pilkada Di Tengah Konflik Horizontal. Jakarta.Millenium Publisher.
Mujanni, Saiful. 2012. Analisis Tentang Perilaku Memilih DalamPemilihan Legislatif Dan Presiden Indonesia Pasca-Orde Baru.Jakarta Mizan.
Napitupulu, Diana. 2010. KPK in Action. Depok : Penebar SwadayaGrup
Nazir, Moh. (1998). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Huntington. 1990. Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta.Rineka Cipta.
Oliver, Richard L. 2005. Whence Consumer Loyalty. Journal ofMarketing 63 (Special Issue), New York: Mc Graw-Hill.
Prasetyo, Bambang. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Teori danAplikasi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Putra, F. 2003. Partai Politik Dan Kebijakan Publik. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Sarwono, Jonathan. 2002. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.Yogyakarta: Graha Ilmu
Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi. 2000. Metode PenelitianSurvey. LP3ES. Jakarta
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:Prenadamedia Group
Sudjana. 2001. Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung :Falah
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung:Alfabeta
Sulistyo, Basuki. 2006. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama WidyaSastra
Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta. GramediaWidya Sarana.
Surbakti, Ramlan. 1999. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: GramediaWidia Sarana.
Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodelogi Penelitian. Jakarta: PTRajagrafindo Persada.
Umar, Husein. 2014. Metode Penelitian Untuk Skripsi & Tesis BisnisEdisi ke 2. Jakarta:Rajawali Pers.
Universitas Lampung. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. BandarLampung: Universitas Lampung
Jurnal:
Hanaa’ Septiana. 2017. Jurnal Politik Muda, Vol. 6, No. 2, April – Juli2017, 101 – 109. Loyalitas Pemilih Di Kelurahan Purworejo,Kota Pasuruan Pada Pemilihan Kepala Daerah.
Jainuri. 2011. Analisis Loyalitas dan Volatilitas Pemilih Partai di KotaMalang.
Tesis
Agusmawanda. 2011. Perilaku Memilih Masyarakat Adat Ternatedalam Pemilihan Legislatif Kota Ternate Tahun 2009.Universitas Indonesia.
Sumber Lain:
KPK Watch : Partai Terkorup adalah PDIP, Golkar, PAN dan PKB ?http://www.detik59.com/2014/03/kpk-watch-partai-terkorup-adalah-pdip.html (diakses pada 12 Maret 2018 Pukul 01.00 WIB)
https://news.detik.com/berita/155421/inilah-hasil-pemilu-legislatif-2004(diakses pada 12 Maret 2018 Pukul 01.05 WIB)
https://www.antaranews.com/berita/140511/hasil-perolehan-suara-parpol-pemilu-2009 (diakses pada 12 Maret 2018 Pukul 01.05WIB)
http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/05/10/hasil-pemilu-legislatif-2014-pdip-menang (diakses pada 12 Maret 2018 Pukul01.05 WIB)
http://www.ppid.kpu.go.id/ (diakses pada 30 Mei 2018 Pukul 10.00WIB)