ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP...

96
ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP-LINK SYARIAH BUMIPUTERA 1912 (Studi Kasus Di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912Kantor Unit Syariah Magelang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam Oleh: Zakiyatur Rofi’ah NIM: 21412024 JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017 i

Transcript of ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP...

Page 1: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP-LINK SYARIAH BUMIPUTERA 1912

(Studi Kasus Di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912Kantor Unit Syariah Magelang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

Oleh: Zakiyatur Rofi’ah NIM: 21412024

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS SYARI’AH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017

i

Page 2: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Zakiyatur Rofi’ah

NIM : 214 12 024

Jurusan/Fakultas : Hukum Ekonomi Syariah/ Syariah

Judul : Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi

Jiwa Mitra BP-Link Syariah (Studi Kasus

AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah

Magelang)

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan

jiplakan (Plagiat) dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain

yang terdapat pada skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah

(Buku Pedoman IAIN Salatiga).

Salatiga, Maret 2017

Yang Menyatakan

Zakiyatur Rofi’ah NIM 214 12 024

ii

Page 3: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar Salatiga, Maret 2017 Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada : Yth. Rektor IAIN Salatiga di Salatiga

السلام علیكم ورحمة اللھ وبركاتھ

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara :

Nama : Zakiyatur Rofi’ah NIM : 214-12-024 Judul : Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra

Bp-Link Syariah (Studi Kasus di AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Magelang)

dapat diajukan dalam sidang munaqasyah. Demikian untuk menjadikan periksa.

والسلام علیكم ورحمة اللھ وبركاتھ

Pembimbing Dra. Siti Muhtamiroh, M.SI. NIP.19681229 199303 2001

iii

Page 4: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga

Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: [email protected]

PENGESAHAN Judul Skripsi : Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra Bp-

Link Syariah ( Studi Kasus AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Magelang)

Nama : Zakiyatur Rofi’ah NIM : 214 12 024 Progdi : S1 Hukum Ekonomi Syariah

Telah dipertahankan didepan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga pada hari ……… tanggal ………… dan dinyatakan LULUS, sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana.

Dewan Sidang Munaqosyah Ketua Sidang : Sekretaris Sidang : Penguji I : Penguji II :

Salatiga, Dekan Fakultas Syariah IAIN Salatiga Dra. Siti Zumrotun, M. Ag. NIP. 19670115 199803 2 002

iv

Page 5: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

MOTTO

Jadikanlah Kegagalanmu Sebagai Kunci Kesuksesanmu

v

Page 6: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

PERSEMBAHAN

Bapak dan ibuku tercinta, Bapak Riyanto dan Ibu Sri Wasilah yang tak pernah henti selalu memberikan semangat, kasih, sayang, yang selalu berjuang untuk anak-anaknya dan selalu melakukan yang terbaik buat anak-anaknya Suamiku Tercinta, Mas Mustofa yang tak pernah henti memberi semangat dan selalu menemani dalam menyelesaikan penyusunan skripsi Anakku Tersayank, Dek Zidna Luthfatul Chusna yang selalu menemaniku dan memberi semangat serta selalu membuat tersenyum Keluarga Besar Bapak Dumeri dan Ibu Parni, yang selalu memberikan do’a dan dukungan, dan tak pernah henti memberikan kasih sayang. Keluarga BesarBapak Asnawi Badi dan Ibu Nur Jannah yang telah menjadi keluarga saya, yang selalu memberikan perhatian, petuah dan kasih sayang Adek-adekku tercinta, Muhammad Tutur Saifuddin, Nailatul Choiriyah, M.Yusro Fatoni Adek Iparku Isrori, yang selalu memberikan bantuan untuk mengantar dalam masa-masa penyelesaian skripsi Dosen-dosen dan seluruh tenaga pengajar Fakultas Syari’ah Khususnya Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah Sahabat-sahabatku Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah Angkatan 2012, terimakasih untuk semua hal, semua kenangan indah yang kita lalui bersama selama 4 tahun ini

vi

Page 7: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

ABSTRAK

Rofi’ah, Zakiyatur. 2017. Analisis Hukum Islam terhadapAsuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah Bumiputera1912 (Studi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera1912 Kantor Unit Syari’ah Magelang). Skripsi. Fakultas Syari’ah. Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Muhtamiroh, M.SI.

Kata Kunci:Asuransi Jiwa Syari’ah, Mudharabah, Tabarru’, wakalah bil Ujrah ,Mitra BP-Link Syari’ah

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang juga sudah membuka divisi syari’ah sejak 2003. AJB Bumiputera 1912 Konvensional sudah berpengalaman mengkover perjalanan haji dan terbukti berprestasi dalam menjalaninya, lalu para Ulama memberi saran agar membuka cabang syari’ah supaya dalam pengelolaan dananya mengandung unsur syari’ah dikarenakan haji adalah rukun Islam yang kelima. Akan tetapi masih terjadi keraguan karena AJB Bumiputera 1912 adalah asuransi konvensional terlama, maka belum tentu menjalankan asuransi syari’ah dengan sungguh-sungguh menggunakan prinsip syari’ah.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di Asuransi Jiwa Bersama 1912 Unit Syari’ah dan untuk mengetahui Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di Asuransi Jiwa Bersama 1912 Unit Syariah Magelang.

Jenis penelitian yang digunakan penelitiadalah penelitian lapangan dan menggunakan penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan normatif, dengan mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau fakta sosial sesuai dengan kenyataan hidup dalam masyarakat.

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa produk Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di AJB Bumiputera 1912 ini adalah asuransi jiwa syariah yang memberikan proteksi meninggal dunia serta investasi. Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Magelang sesuai dengan syari’ah Islam yaitu bersih dari unsur gharar, maisir dan ribasebab dalam asuransi jiwa ini sudah memenuhi persyaratan di antaranya sudah jelas akad yang digunakan, jangka waktu, pembayaran premi, pengelolaan dana dan pengajuan klaim. Dalam pengelolaan dananya menggunakan akad bagi hasil (mudharabah) adalah 70% untuk peserta asuransi dan 30% untuk pengelola atau perusahaan. Akad Tabarru’ adalah akad hibah dalam bentuk pemberian dana dari pemegang polis ke dalam dana Tabarru’ untuk tujuan tolong menolong diantara peserta. Akad Wakalah Bil Ujrah, digunakan saat pemegang polis memberikan Ujrah kepada perusahaan untuk mengelola dana investasi sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan.

vii

Page 8: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Penulis juga bersyukur atas rizki dan kesehatan yang telah diberikan oleh-Nya sehingga penulis dapat menyusun penulisan skripsi ini.

Sholawat dan salam selalu penulis sanjungkan kepada Nabi, Kekasih, Spirit Perubahan, Rasulullah Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan para sahabat, dan teman-teman, syafa’at beliau sangat penulis nantikan dihari pembalasan nanti.

Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana dalam Hukum Islam, Fakultas Syari’ah, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah yang berjudul : “Analisis Hukum Islam Terhadap Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syariah (Studi kasus AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Magelang)”. Penulis mengakui bahwa dalam menyusun penulisan skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Karena inilah penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya, ungkapan terima kasih kadang tak bisa mewakili kata-kata, namun perlu kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, Selaku Dekan Fakultas Syariah di IAIN

Salatiga. 3. Ibu Evi Ariyani, SH.,M.H, selaku Ketua Jurusan hukum Ekonomi Syariah di

IAIN Salatiga. 4. Ibu Luthfiana Zahriani, M.H, selaku kepala Lab. Fakultas Syari’ah IAIN

Salatiga. 5. Ibu Siti Muhtamiroh, M.SI, selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan pemahaman, memberikan saran, arahan dan masukan mengenai skripsi penulus sehingga dapat terselesaikan dengan maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.

6. Bapak Muh. Birokhim yang sudah banyak membantu dan berperan penting dalam penelitian penulis.

7. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf Administrasi Fakultas Syari’ah yang tidak bisa kami sebut satu persatu yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada halangan apapun

8. Ayah dan Ibu selaku Orang Tua yang sangat penulis cintai dan tidak ada duanya, usaha, doa dan pengorbanan serta restu yang tidak habisnya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tanggung jawab ini sampai tahap akhir menyelesaikan tugas skripsi.

viii

Page 9: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

9. Teman-teman Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah angkatan 2012 di IAIN Salatiga yang telah memberikan warna dan cerita selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang sepantasnya dan yang lebih dari apa yang telah mereka berikan kepada penulis, agar pula senantiasa mendapatkan maghfiroh, dan dilingkupi rahmat dan cita-Nya. Amin.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi inimasih jauh dari sempurna, baik dari segi metodologi, penggunaan bahasa, isi, maupun analisanya, sehingga kritik dan saran yang konstruktif, sangat penulis harapkan agar mudah dibaca dan dipahami.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

Salatiga, Penulis,

ix

Page 10: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................... .i

SURAT PERNYATAAN ........................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................... .v

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

DAFTAR TABEL..................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah ................................................................... 1

B. RumusanMasalah ........................................................................... 5

C. TujuanPenelitian ............................................................................ 5

D. PenegasanIstilah ............................................................................. 6

E. TelaahPustaka ................................................................................ 9

F. MetodePenelitian............................................................................ 11

G. SistematikaPenulisan...................................................................... 1٤

BAB II KAJIAN TEORI

A. Asuransi Konvensional .................................................................. 17

1. Pengertian Asuransi Konvensional...........................................17

2. Dasar Hukum Asuransi.............................................................19

3. Prinsip-Prinsip Dasar Asuransi.................................................20

4. Objek Asuransi..........................................................................22

5. Macam-Macam Asuransi Konvensional...................................23

B. Asuransi Syari’ah.............................................................................26

x

Page 11: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

1. Pengertian Asuransi Syari’ah.....................................................26

2. Sejarah Asuransi Syari’ah..........................................................29

3. Landasan Hukum Asuransi Syari’ah..........................................30

4. Pengelolaan Dana AsuransiSyari’ah...........................................33

5. Prinsip-Prinsip Asuransi Syari’ah...............................................34

6. Jenis Asuransi Syari’ah...............................................................36

7. PendapatUlamaTentangAsuransiSyari’ah...................................38

C. Perbedaan Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional.............. 40

BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum AJB Bumiputera 1912..........................................41

1. Sejarah Berdirinya AJB Bumiputera............................................41

2. Kode Etik dan Prinsip Perusahaan...............................................43

3. Visi dan Misi AJB Bumiputera....................................................44

4. Struktur Organisasi AJB Bumiputera..........................................45

B. Gambaran Umum Tentang Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah

1. Mitra Bp-Link Syari’ah................................................................46

2. Keunggulan Mitra Bp-Link .........................................................47

3. Premi............................................................................................47

4. Persyaratan Menjadi Peserta.......................................................49

5. Klaim...........................................................................................49

6. Manfaat Megikuti Mitra Bp-Link................................................50

7. Akad Dalam Asuransi Mitra Bp-Link........................................51

8. Penyelesaian Sengketa................................................................51

C. Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah.........................52

1. Sistem Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah............................52

2. Pengelolaan Dana Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah..........53

3. Peserta Asuransi Meninggal Sebelum Kontrak Selesai..............55

4. Peserta Asuransi..........................................................................55

5. Klaim...........................................................................................56

xi

Page 12: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

BAB IV ANALISIS

A. Analisis Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link

Syari’ah.............................................................................................57

B. Analisis Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-

Link Syari’ah............................................................................. 62

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................71

B. Saran-saran .......................................................................................71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xii

Page 13: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

DAFTAR LAMPIRAN

1. Penunjukkan pembimbing Skripsi

2. Surat Ijin Penelitian

3. Daftar nilai SKK

4. Lembar Konsultasi Skripsi

5. Daftar Riwayat Hidup

xiii

Page 14: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Perbedaan Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional

xiv

Page 15: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman sekarang ini, umat Islam di hadapkan pada berbagai

masalah ekonomi, sebagai akibat dari perkembangan dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Suatu problem yang sekarang ini banyak

dirasakan oleh umat Islam belakangan ini adalah berhadapan dengan

adanya sistem ekonomi kontemporer yang berbasis nilai, yakni sistem

ekonomi kapitalis, sosialis dan komunis. Sistem ekonomi kontemporer

yang terjadi saat ini adalah sangat berlawanan dengan ekonomi Islam,

karena sistem ekonomi Islam mengandung nilai-nilai atau sesuai dengan

syariat Islam, yang mengatur kepentingan ekonomi individu dan

masyarakat.

Dari berbagai persoalan yang banyak dibicarakan dunia Islam

dewasa ini adalah persoalan Asuransi Konvensional. Asuransi sebagai

lembaga keuangan non bank, terorganisir secara rapi dalam bentuk sebuah

perusahaan yang berorientasi pada aspek bisnis kelihatannya nyata pada

era modern ini, bersamaan dengan semangat revolusi industri dikalangan

masyarakat barat banyak tuntutan untuk mengadakan sebuah langkah

proteksi terhadap kegiatan atau aktifitas ekonomi. Sehingga secara

psikologi ketenangan dan ketentraman dapat dinikmati selama melakukan

1

Page 16: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

aktifitas ekonomi, disamping resiko yang selama ini dikhawatirkan dapat

dihindari atau paling tidak diminimalisir menjadi sesuatu yang tidak

memberatkan jika suatu hari nantinya mendapatkan kerugian dalam

aktifitas ekonomi.

Kebanyakan dari masyarakat sekarang ini banyak memandang

operasi asuransi konvensional itu mengandung hal-hal yang diharamkan

seperti gharar, maisir, riba dan mengandung cacat dari sudut pandang

syariat.

Dalam perkembangan perusahaan asuransi, munculah asuransi

syari’ah yang merupakan hasil pemikiran Ulama kontemporer yang

dirujuk untuk keperluan masyarakat akan asuransi dengan menerapkan

nilai-nilai Islami dan menghilangkan unsur-unsur yang dilarang oleh

Islam. Asuransi syari’ah berharap menjadi salah satu lembaga keuangan

syari’ah yang bisa bertahan terhadap serangan krisis global perekonomian

yang melanda dunia.

Keberadaan Asuransi Syariah di Indonesia merupakan sebuah

kebutuhan yang harus dipenuhi, terutama setelah muncul perbankan

syari’ah karena keduanya memiliki timbal balik satu sama lain dalam

mengelola keuangan dengan menggunakan sistem yang berbasis syari’ah.

Hal ini merupakan bagian dari prinsip syari’ah, sebagaimana diatur dalam

fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang

Pedoman Umum Asuransi Syari’ah di Indonesia yang menyatakan bahwa

2

Page 17: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

seluruh investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi syari’ah harus

dilakukan sesuai dengan syari’ah.

Dalam asuransi syari’ah menggunakan konsep tolong menolong,

yang merupakan perpaduan antara rasa tanggung jawab dan persaudaraan

peserta.

Seperti firman Alloh dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang

menganjurkan kita untuk saling tolong menolong :

Artinya :

Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.

Dalam asuransi syari’ah ada produk yang mengandung unsur

tabungan dan ada produk yang sepenuhnya bersifat tabarru’. Pada produk

yang mengandung unsur tabungan sebagian dari premi ada yang berstatus

tabungan milik peserta dan sebagian lain untuk dana tabarru’. Pada

tabungan tersebut nasabah memiliki hak untuk mengambil kapan saja

dananaya, karena bersifat tabungan. Ketika nasabah mengajukan klaim,

maka peserta akan mendapatkan bagiannya dari rekening tabarru’, sebagai

pertolongan peserta lain kepadanya. Selain itu tabungan yang telah

3

Page 18: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

terkumpul selama peserta tergabung dalam keanggotaan akan

dikembalikan beserta bagi hasilnya.

Walau asuransi syari’ah tidak sepopuler dengan bank syari’ah,

jumlah perusahaan asuransi syari’ah tidak kalah banyak dengan bank

syari’ah. Pertumbuhan asuransi syari’ah beberapa tahun lalu sudah ada

tiga perusahaan asuransi murni syari’ah dan sekitar 10 perusahaan asuransi

konvensional yang mempunyai cabang khusus syari’ah. Perusahaan

asuransi konvensional yang mempunyai cabang khusus syari’ah antara lain

adalah Asuransi Great Eastern, Asuransi Bumiputera, Asuransi Bringin

Jiwa Sejahtera, Asuransi BSAM Syari’ah, Asuransi Tripakarta, MAA Life,

MAA General, Asuransi Jasindo, Asuransi Binagriya, Asuransi Bumida

(Ali,2008:13).

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang

juga sudah membuka divisi syari’ah sejak 2003. AJB Bumiputera 1912

Konvensional sudah berpengalaman mengkover perjalanan haji dan

terbukti berprestasi dalam menjalaninya, lalu para Ulama memberi saran

agar membuka cabang syari’ah supaya dalam pengelolaan dananya

mengandung unsur syari’ah dikarenakan haji adalah rukun Islam yang

kelima. Akan tetapi masih terjadi keraguan karena AJB Bumiputera 1912

adalah asuransi konvensional terlama, maka belum tentu menjalankan

asuransi syari’ah dengan sungguh-sungguh menggunakan prinsip syari’ah.

Berangkat dari permasalahan ini maka penelitian yang berjudul

Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah

4

Page 19: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Bumiputera 1912 (Studi Kasus di AJB Bumiputera 1912 Kantor Unit

Syari’ah Magelang).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka ada beberapa

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, permasalahannya

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah di

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang?

2. Bagaimana Analisis Hukum Islam terhadap pelaksanaan Asuransi jiwa

Mitra BP-Link syari’ah di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912

Unit Syari’ah Magelang?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

a. Mengetahui pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah di

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang.

b. MengetahuiAnalisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra

BP-Link Syari’ah di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit

syari’ah Magelang.

2. Kegunaan

Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah:

a. Secara Teoritis

5

Page 20: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide dan

sumbangan pemikiran yang bernilai ilmiah bagi pengembangan

khasanah dan ilmu pengetahuan.

b. Secara Praktis

1. Bagi AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang

Memberikan sumbangan pemikiran terhadap

pentingnya ketegasan hukum Islam dalam masalah-masalah

yang terjadi dalam pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link

Syari’ah di AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang.

2. Bagi Peneliti

Menambah ilmu pengetahuan serta wawasan dan

pembentukan pola pikir dalam menganalisa bagaimana

pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di AJB

Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang apakah sudah sesuai

hukum Islam atau belum.

3. Bagi Mahasiswa

Memberi wawasan dan pemahaman kepada mahasiswa

sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

D. Penegasan Istilah

1. Hukum Islam

Hukum Islam merupakan khitbah (sabda) pencipta syari’at

yang berkaitan dengan perbuatan orang-orang mukallaf, yang

6

Page 21: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

mengandung suatu tuntutan atau pilihan yang menjadikan sesuatu

sebagai sebab, syarat atau penghalang bagi adanya sesuatu yang lain.

Tasyri’ Ilahi adalah hukum yang ditetapkan oleh Alloh sebagai

syariah dalam Al-Qur’an dan dijelaskan secara implementatif oleh

Nabi SAW, dalam as-Sunah. Hukum dalam pengertian ini secara

epistimologi bernilai pasti dan tidak dapat berubah yang sering disebut

dengan syari’ah,

Hubungan hak dan kewajiban ini diatur dengan kaidah-kaidah

hukum guna menghindari terjadinya bentrokan antara berbagai

kepentingan. Kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan hak dan

kewajiban dalam hidup bermasyarakat itu disebut hukum muamalah

(Azhar Basyir, 2000: 15).

2. Asuransi Jiwa Syari’ah

Dalam Undang-Undang No 40 Tahun 2014 tentang

Perasuransian Pasal 1 Poin 3 menyebutkan bahwa:

Usaha Asuransi Jiwa Syari’ah adalah usaha pengelolaan risiko

berdasarkan prinsip syari’ah guna saling menolong dan melindungi

dengan memberikan pembayaran yang di dasarkan pada meninggal

atau hidupnya peserta, atau pembayaran lain kepada peserta atau pihak

lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur dfalam perjanjian,

yang besarnya telah di tetapkan dan di dasarkan pada hasil

pengelolaan dana.

7

Page 22: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

3. Mitra Bp-Link Syari’ah

Produk asuransi jiwa Mitra BP-Link Syari’ah yaitu merupakan

jenis asuransi yang berupa gabungan antara asuransi jiwa perorangan

syari’ah yang memberikan proteksi meninggal dunia dan investasi.

4. Akad Tabarru’, Mudharabah dan Wakalah Bil Ujrah

Akad Tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan

dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong, bukan semata untuk

tujuan komersial atau mencari keuntungan ( Abdul Mujieb, 1994 :14).

Menurut kamus akad tabarru’ adalah akad pemilikan sesuatu

tanpa ‘iwadl/penukaran seperti hibah, shadaqoh, wasiat dan wakaf.

Tabarru’ merupakan sikap atau perbuatan untuk mencari berkah dari

suatu perbuatan.

Akad Mudharabah (merupakan akad bagi hasil 70 % untuk

peserta asuransi dan 30% untuk pengelola atau perusahaan). Akad

Tabarru’ ( akad hibah dalam bentuk pemberian dana dari pemegang

polis ke dalam dana Tabarru’ untuk tujuan tolong menolong diantara

peserta).

Akad Wakalah Bil Ujrah, digunakan saat pemegang polis

memberikan Ujrah kepada perusahaan untuk mengelola dana investasi

sesuai kuasa atau wewenang yang di berikan.

8

Page 23: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

E. Telaah Pustaka

Penelitian ini tidak merupakan duplikasi atau pengulangan dari

penelitian yang ada. Beberapa penelitian terkait yang membahas tentang

pelaksanaan asuransi jiwa Mitra Bp-Link syari’ah dalam ruang lingkup

yang berbeda di antaranya adalah:

Dari penelusuran skripsi yang ditulis oleh Istiqomah yang

berjudul” Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Asuransi Jiwa

(Analisis kecelakaan Diri di PT Asuransi Takaful Keluarga Semarang)”

dengan rumusan masalah bagaimana pelaksanaan asuransi kecelakaan

diri di PT Asuransi Takaful Keluarga Semarang. Skripsi ini membahas

tentang pelaksanaan asuransi jiwa, dimana asuransi takaful berkewajiban

memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial atau santunan

akibat kecelakaan.

Penelusuran skripsi yang ditulis oleh Moh. Irfanul Amin dengan

judul” Pembentukan Proporsi Optimal Investasi Syari’ah dengan Resiko

Klaim Pemegang Polis Pada Produk Unit Link Syari’ah (Studi Analisis

Pada PT. Asuransi Takaful Cabang Semarang Periode 2010-2011)

dengan rumusan masalah bagaimana hubungan antara premi asuransi

dana tabarru’ terhadap proporsi investasi syari’ah. Dari skripsi tersebut

didapatkan kesimpulan bahwa perumusan portofolio optimal investasi

syari’ah pada produk Takaful Link Salam PT. Asuransi Takaful keluarga

memiliki 4 jenis investasi dengan pertimbangan preferensi nasabah yang

menginginkan return maksimal dengan meminimalisir risiko investasi.

9

Page 24: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Penelitian yang dilakukan oleh Siti Muyasarah dalam skripsinya

yang berjudul “Analisis SWOT Terhadap Produk Asuransi Unit Link

(Studi pada PT. Asuransi Takaful Keluarga) dengan rumusan masalah

bagaimana potensi dan kendala pengembangan asuransi syariah di

Medan dan untuk menghasilkan strategi apa yang dapat dilakukan dalam

pengembangan asuransi syari’ah. Di dalam penelitian tersebut didapatkan

bahwa nilai tunai merupakan keunggulan dari produk Asuransi Unit Link

dan menjadi salah satu faktor ketertarikan calon pembeli Asuransi Unit

Link.

Dalam penelitian yang terdapat jurnal asuransi dan manajemen

risiko yang ditulis oleh Mila Sartika yang berjudul” Konsep dan

Implementasi Pengelolaan Dana Premi Unit Link Syari’ah” dengan

rumusan masalah bagaimana konsep dan implementasi pengelolaan dana

premi unit link secara komprehensip, dalam penelitian ini disimpulkan

bahwa produk unit Link syari’ah pada perusahaan asuransi

mengaplikasikan akad tabarru’ dan akad wakalah bil ujrah sesuai

dengan fatwa DSN-MUI No.21 mengenai pedoman umum asuransi

syariah. Sebagian perusahaan telah mengaplikasikan konsep syaria’ah

padapengelolaan dana premi dalam unit Link syari’ah, karena

perusahaan asuransi menempatkan dana-dana investasinya di Jakarta

Islamic Index (JII) untuk menghindari unsur gharar, maysir dan riba.

Yang menjadikan perbedaan antara penelitian saya dengan

penelitian yang sudah dilakukan adalah kalo saya membahas tentang

10

Page 25: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

analisis hukum Islam dan pelaksanaan asuransi Jiwa Mitra Bp-Link

Syari’ah, sedangkan dari penelitian yang terdahulu membahas tentang

asuransi takaful berkewajiban memberikan perlindungan terhadap

kerugian finansial, nilai tunai merupakan keunggulan dari produk

asuransi Unit Link, asuransi ini mengaplikasikan akad tabarru’dan akad

wakalah bil ujrah.

F. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penyusun gunakan adalah penelitian lapangan

yaitu penelitian yang mencari data secara langsung ke lapangan, dan

menggunakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitianmenghasilkan

data deskriptif dengan melakukan pengamatan pada objek penelitian dan

kemudian dianalisis. Penelitian di lakukan di AJB Bumiputera 1912 Unit

Syari’ah Magelang, untuk mengetahui secara jelas tentang pelaksanaan

Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah deskriptif analisis yaitu penelitian yang

menggambarkan tentang produk Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah,

kemudian menganalisisnya dengan menggunakan hukum Islam untuk

menghasilkan kesimpulan yang ilmiah.

11

Page 26: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan Normatif artinya dengan mendekati masalah yang

diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau fakta sosial sesuai dengan

kenyataan hidup dalam masyarakat.

Penggunaan pendekatan ini, dimaksudkan untuk memahami gejala

hukum yang akan diteliti di AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah

Magelang yang berhubungan dengan pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra

BP-Link Syari’ah.

4. Kehadiran peneliti

Pada penelitian ini penulis hadir dan ikut serta dalam kegiatan

pemasaran, kegiatan kegiatan yang diagendakan oleh Bumiputera Unit

Syari’ah Magelang, serta pelatihan pelatihan dan pencarian anggota baru

di Asuransi Bumiputera 1912 Kantor Unit Syari’ah Magelang.

5. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di AJB Bumiputera 1912 Kantor Unit

Syari’ah Magelang di Jl. A Yani. No.21 Lt.3 Magelang sebagai tempat

penelitian.

6. Sumber Data

a. Sumber Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

lapangan yang menjadi objek penelitian ( Munawaroh,2012:82).

1) Informan

Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi

tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2000:90).

12

Page 27: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah agen, pegawai

di AJB Bumiputera 1912 Kantor Unit Syari’ah Magelang, Direksi

atau jajarannya, manajer, dan nasabah (peserta asuransi).

2) Dokumen

Dalam hal ini dokumen yang digunakan adalah polis

asuransi, buku pedoman yang dibuat oleh AJB Bumiputera 1912

Unit Syari’ah Magelang, surat-surat penting yang digunakan untuk

pemasaran.

b. Data Sekunder

Data Sekunder adalah sumber data yang digunakan untuk

mendukung data primer. Misalnya Fatwa DSN MUI, buku buku

atau hasil penelitian yang terkait dengan asuransi.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan

langsung di lapangan dengan memperhatikan penerapan produk

Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah.

b. Wawancara

Merupakan dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk

memperoleh informasi dari responden. Metode wawancara

dipergunakan sebagai instrumen untuk memperoleh data secara

langsung dengan nara sumber agar lebih jelas permasalahan yang

13

Page 28: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

dibahas, yaitu Kepala Kantor Unit Syari’ah, Agen, Bagian

Keuangan dan Nasabah.

8. Analisis Data

Seluruh data penelitian yang telah dikumpulkan ataupun

diperoleh dianalisis secara induktif yaitu dengan cara pengambilan

kesimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta fakta khusus menuju

pada kesimpulan yang bersifat umum (Munawaroh, 2012:20).

Mengumpulkan informasi dari Nasabah, Agen, Manager, Direksi dan

pihak pihak yang terkait. Kemudian akan membandingkan antara

informan satu dengan informan yang lainnya mengenai kevalidan

data.

9. Tahap-Tahap Penelitian

Setelah menentukan tema yang akan diteliti, maka penulis

melakukan penelitian pendahuluan ke AJB Bumiputera1912 Kantor

Unit Syari’ah Magelang dengan bertanya kepada agen, nasabah,

manager, dan direksi. Kemudian membuat proposal penelitian

dilanjutkan dengan melakukan penelitian dan menyusun hasil

penelitian tersebut.

G. Sistematika Penulisan

Mengawal pada metode penulisan yang digunakan, dan agar

pembahasan dapat mengacu pada acuan yang jelas, maka perlu diutamakan

dalam bentuk sistematika pembahasan yang tersusun sebagai berikut.

14

Page 29: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Bab Pertama merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang

latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah

pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian, sistematika penulisan.

Bab Dua gambaran umum tentang asuransi Konvensional,

berisikanpengertian asuransi konvensional, dasar hukum asuransi

konvensional, prinsip-prinsip dasar asuransi, jenis-jenis asuransi

konvensioanal, gambaran umum tentang Asuransi syari’ah berisikan

pengertian asuransi syari’ah, Sejarah asuransi syari’ah, Landasan hukum

asuransi syari’ah, Prinsip-prinsip asuransi syari’ah, Jenis-jenis asuransi

syari’ah, pendapat Ulama tetang asuransi syari’ah.

Bab Tiga karena penelitian ini berupa penelitian lapangan maka

akan digambarkan kondisi umum objek penelitian yang berisikan sejarah

berdirinya AJB Bumiputera 1912 Syari’ah Cabang Magelang, struktur

organisasi, kode etik dan prinsip perusahaan, visi dan misi AJB

Bumiputera. Gambaran umum Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link berisikan,

pengertian produk Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link, keunggulan Mitra Bp-

Link, persyaratan menjadi peserta asuransi, klaim, manfaat Asuransi Jiwa

Mitra Bp-Link, akad dalam produk Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link,

penyelesaian sengketa. Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link

Syari’ah, meliputi sistem asuransi, pengelolaan dana, peserta asuransi

meninggal sebelum kontrak selesai, jumlah peserta dan klaim.

Bab Empat setelah dibahas tentang teori dan kondisi obyektif AJB

Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang, selanjutnya dianalisis sehingga

15

Page 30: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

akan terjawab pokok permasalahan yang penyusun ajukan dalam

penelitian skripsi ini yang berisi analisis pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra

Bp-Link Syari’ah ditinjau dari hukum Islam.

Bab Lima adalah bagian penutup yang berisikan kesimpulan yang

telah dibicarakan dalam bagian-bagian terdahulu, dalam bab ini termasuk

juga saran-saran.

16

Page 31: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Asuransi Konvensional

1. Pengertian Asuransi Konvensional

Asuransi berasal dari bahasa inggris, insurance yang

mempunyai arti jaminan. Kata asuransi dalam bahasa Indonesia telah

diadopsi kedalam kamus besar bahasa Indonesia dengan padanan kata

pertanggungan. Asuransi menurut Wirjono Prodjodikoro adalah suatu

persetujuan pihak yang menjamin dan berjanji kepada pihak yang

dijamin untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pergantian

kerugian yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, untuk

menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian, yang

mungkin akan diderita oleh yang dijamin karena akibat dari suatu

peristiwa yang belum jelas (Ali,2008:1).

Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal

246 menjelaskan bahwa Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan

mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang

tertanggung dengan suatu premi untuk memberikan penggantian

kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, kehilangan keuntungan

yang di harapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu

peristiwa yang tak tentu.

17

Page 32: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Sedangkan menurut UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha

Perasuransian menyebutkan bahwa asuransi merupakan perjanjian

antara dua pihak atau lebih, dengan menerima premi asuransi, untuk

memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,

kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan

diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti,

atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan pada

meninggal atau hidupnya seseorang tertanggung.

Dalam sudut pandang ekonomi asuransi merupakan suatu

metode untuk mengurangi resiko dengan jalan memindahkan dan

mengombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan.

Sedangkan dalam sudut pandang hukum asuransi merupakan suatu

kontrak risiko antara tertanggung dan penanggung, penanggung

berjanji membayarkan kegiatan yang disebabkan oleh risiko yang

dipertanggungkan kepada tertanggung. Sementara itu tertanggung

membayar premi secara periodik kepada penanggung sehingga

tertanggung mempertukarkan kerugian besar yang mungkin terjadi

dengan pembayaran tertentu yang relatif kecil(Amrin,2006:7).

Asuransi konvensional perjanjian atau akadnya dikategorikan

pada akad jual beli (akad tabaduli atau akad mu’awadhah).

Persyaratan akad jual beli tersebut adalah adanya penjual (perusahaan

18

Page 33: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

asuransi),adanya pembeli (peserta), barang yang diperjualbelikan

(objek pertanggungan), harga (premi) (Amrin,2006:36).

Jadi kesimpulan dari pengertian asuransi adalah merupakan

suatu bentuk perjanjian ganti rugi antara tertanggung dan penanggung

dengan pembayaran sebuah premi yang akan diberikan ketika terjadi

kerugian.

2. Dasar Hukum Asuransi

a. UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian

1) pasal 1

Yang berbunyi asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian

antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak tertanggung

mengikatkan diri kepada pihak tertanggung, dengan menerima

premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada

tertanggung karena kerugian, kerusakn atau kehilangan

keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum

kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung,

yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk

memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas

meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

b. KUHD Pasal 246

Yang berbunyi asuransi adalah suatu perjanjian yang mana

seseorang penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung

dengan suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya

19

Page 34: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan

yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu

peristiwa yang tidak menentu.

3. Hasan Ali (2004: 77) dalam bukunya yang berjudul Asuransi Dalam

Perspektif Hukum Islam menyatakan bahwa Prinsip-Prinsip Dasar

Asuransi adalah

a. Insurable Interest (kepentingan yang dipertanggungkan).

Secara sederhana insurable Interest dapat dipahami orang

itu akan menderita apabila peristiwa yang dipertanggungkan itu

terjadi.

b. Utmost Good Faith (kejujuran Sempurna)

Utmost Good Faith adalah bahwa kita berkewajiban

memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta-

fakta penting yang berkaitan dengan objek yang diasuransikan.

c. Indemnity (Indemnitas)

Kebanyakan kontrak asuransi kerugian dan kontrak

asuransi kesehatan merupakan kontrak indemnity atau kontrak

penggantian kerugian.

d. Subrogation (Subrogasi)

Prinsip ini diatur dalam pasal 248 KUH Dagang, yang

berbunyi : “Apabila seseorang penanggung telah membayar ganti

rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan

menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk

20

Page 35: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada

tertanggung”.

e. Contribution (Kontribusi)

Tertanggung dapat saja mengasuransikan harta benda yang

sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun, bila terjadi

kerugian atas objek yang diasuransikan maka secara otomatis

berlaku prinsip kontribusi, yang berarti bahwa apabila penanggung

telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak tertanggung,

maka penanggung berhak menuntut perusahaan- perusahaan lain

yang terlibat suatu pertanggungan.

f. Proximate Cause (Kausa Proksimal)

Apabila yang diasuransikan mengalami musibah atau

kecelakaan, maka pertama-tama penanggung akan mencari sebab-

sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian

peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah

kecelakaan tersebut.

Dengan kata lain apabila tertanggung mengalami kerugian

akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga maka penanggung, setelah

memberikan ganti rugi kepada tertanggung akan menggantikan

kedudukan tertanggung dalam mengajukan tuntutan kepada pihak

ketiga tersebut.

Masalah potensial lain yang dihadapi perusahaan asuransi

adalah adanya perilaku pilihan merugikan dan bahaya moral dari

21

Page 36: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

pelanggan atau calon pelanggan. Sebagai contoh bahaya moral dapat

terjadi dalam bentuk penggunaan fasilitas kesehatan secara berlebihan

karena ada asuransi (Mangani,2009:41).

4. Objek Asuransi

a. Benda Asuransi

Benda asuransi adalah benda yang menjadi obyek perjanjian

asuransi. Benda asuransi adalah benda yang memiliki nilai

ekonomi, yang dapat dihargai dengan sejumlah uang.

b. Saat Kepentingan Harus Ada

Dalam setiap asuransi harus ada kepentingan atas benda

yang diasuransikan. Ketentuan pasal 250 KUHD selayaknya

ditujukan kepada tertanggung sebagai suatu isyarat bahwa pada

waktu mengadakan asuransi, tertanggung perlu menyatakan dengan

tegas dan jelas apa kepentingannya mengadakan asuransi itu.

Dengan adanya kepentingan, sejumlah premi dapat dibayar

sehingga asuransi berjalan.

c. Jumlah Yang di Asuransikan

Jumlah yang diasuransikan adalah jumlah yang dipakai

sebagai ukuran untuk menentukan jumlah maksimum ganti rugi

yang wajib dibayar oleh penanggung dalam suatu asuransi

kerugian.

22

Page 37: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

d. Nilai Benda Asuransi

Pasal 273 KUHD mengatur tentang nilai benda asuransi

yang dinyatakan dalam polis. Berdasarkan ketentuan tersebut maka

tidak ada keharusan pencantuman nilai benda asuransi pada waktu

mengadakan asuransi. Nilai benda asuransi dinyatakan atau tidak

dalam polis tidak menjadi persoalan (Muhammad, 2011:87).

5. Macam-macam Asuransi Konvensional

Pada dasarnya asuransi mempunyai tujuan mengadakan

persiapan untuk menghadapi bahaya yang menimpa kehidupan dan

hubungan manusia. Orang yang melakukannya berusaha keras

menghindarkan malapetaka dari dirinya dengan cara mengalihkan

kerugian yang mungkin menimpa keatas pundak orang lain yang

bersedia, karena pertimbangan keuangan, mengambil resiko darinya,

dan dalam hal asuransi jiwa, ia berusaha keras menanggung orang

yang ia nafkahi dengan suatu persediaan tertentu anda amati, atau

menyediakan sejumlah dana yang dapat memuaskan para krediturnya.

Orang yang menanggung asuransi mengambil resiko-resiko demikian

dengan menetapkan harga dan berdasarkan perhitungan yang jika

dilakukan dengan baik akan memberinya, setelah siap-siap

menghadapi berbagi kemungkinan suatu keuntungan yang lumayan.

Asuransi disebut kontrak untung-untungan. Menurut Pollock,

asuransi adalah janji bersyarat karena tergantung pada suatu kejadian

yang tidak pasti. Kontrak-kontrak dalam asuransi mengikuti peraturan

23

Page 38: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

common law yang menyatakan bahwa kontrak lisan untuk

mendapatkan sejumlah uang adalah sah(Muslehuddin,1999:39).

Asuransi diklasifikasikan berdasarkan kejadian yang tidak

dikehendaki, yaitu asuransi jiwa (life insurance) dan asuransi umum

non jiwa (property and casualty insurance)(Mangani,2009:43).

a. Asuransi Jiwa (life insurance)

Asuransi Jiwa memberikan perlindungan terhadap

aliran pendapatan kepada ahli waris akibat kematian. Jika

pemegang polis meninggal dunia perusahaan asuransi akan

melakukan pembayaran dalam jumlah besar sekaligus atau

melalui serangkaian pembayaran kepada ahli waris. Produk-

produk asuransi jiwa meliputi asuransi kecacatan, anuitas,

asuransi kesehatan, serta asuransi jiwa itu sendiri.

Asuransi kecacatan (disability insurance) memberi

perlindungan terhadap aliran pendapatan bila pihak tertanggung

mengalami kecacatan tubuh sehingga tidak bisa bekerja.

Anuitas (annuity) adalah produkasuransi yang

menjamin aliran pendapatan seumur hidup. Pada umumnya,

anuitas dijual kepada kelompok atau grup dalam bentuk dana

pensiun sehingga dapat menekan perilaku pilihan merugikan.

Asuransi kesehatan memberikan proteksi terhadap

ongkos kesehatan yang semakin hari semakin mahal.

Perusahaan asuransi mengatasi tingginya biaya kesehatan

24

Page 39: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

dengan cara hanya membiayai pengeluaran kesehatan yang

besar, sedangkan biaya kesehatan lain dibiayai oleh perusahaan

tempat kerja. Cara lain mengatasi biaya kesehatan yang tinggi

adalah bekerja sama dengan penyedia jasa kesehatan.

Asuransi jiwa berjangka memberi manfaat kematian

tetapi tidak ada peningkatan kas ( tidak mengandung elemen

investasi). Semakin tua umur tertanggung, maka semakin tinggi

probabilitas kematiannya sehingga biaya polis premi semakin

meningkat.

Asuransi jiwa penuh adalah polis dengan dua ciri : yang

pertama membayar dengan sejumlah nilai tertentu pada saat

kematian pihak tertanggung dan yang kedua adalah

mengakumulasikan nilai tunai yang dapat dipinjam pemilik

polis, maka ia akan menerima sejumlah nilai tertentu yang

dapat digunakan untuk membeli anuitas.

Asuransi jiwa universal memberi manfaat yang

merupakan kombinasi antara asuransi jiwa berjangka dan

asuransi jiwa penuh. Dengan premi yang sama dengan asuransi

jiwa penuh manfaat yang diberikan lebih besar karena sebagian

premi digunakan untuk membeli asuransi jiwa berjangka dan

sisanya digunakan untuk investasi yang tidak terkena pajak.

25

Page 40: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

b. Asuransi Umum (non jiwa)

Asuransi non jiwa dapat terdiri dari harta

benda/properti (propert insurance), asuransi

kecelakaan(casualty insurance),atau asuransi harta benda dan

kecelakaan (property and casualty insurance).

Asuransi harta benda meberi perlindungan terhadap

aliran pendapatan dari properti (rumah, mobil, toko, pabrik dan

sebagainya) akibat kejadian seperti kecelakaan, kebakaran,

pencuria, bencana alam, dan kejadian yang tidak dapat

dihindarkan lainnya.

Asuransi tanggung gugat (liability insurance)

memproteksi pihak tertanggung terhadap klaim pihak ketiga

akibat produk cacat atau kecelakaan. Asuransi mobil dapat

berupa asuransi harta benda yang memberikan penggantian bila

mobil mengalami kerusakan, dan atau asuransi kecelakaan

yang akan membayar klaim pihak ketiga bila kecelakaan

disebabkan oleh mobil pemegang polis.

B. Asuransi Syari’ah

1. Pengertian Asuransi Syari’ah

Asuransi syari’ah mempunyai beberapa padanan dalam bahasa

Arab, diantaranya, yaitu a.takaful, b. ta’min, dan c.tadhamun

(Ali,2008:3).

26

Page 41: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

a. Takaful

Secara bahasa, takaful (تكافل ) berasal dari kata ( ك ف ل )yang

berarti menolong, mengasuh, memelihara dan mengambil alih

perkara seseorang. Takaful yang akar katanya berasal dari kafala-

yakfulu-kafaalatan, mempunyai pengertian menanggung.

b. At-Ta’min

At-ta’min, berasal dari kata amana yang mempunyai makna

memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman dan bebas dari rasa

takut. Seseorang yang menta’minkan sesuatu berarti orang itu

mebayar atau menyerahkan sejumlah uang secara mencicil dengan

tujuan ia atau ahli warisnya akan mendapat sejumlah uang

sebagaimana perjanjian yang telah disepakati dan/atau orang itu

mendapat ganti rugi atas hartanya yang hilang.

c. At-Tadhamun

At-Tadhamun berasal dari kata dhamana yang berarti saling

menanggung. Hal tersebut bertujuan untuk menutupi kerugian atas

suatu peristiwa dan musibah yang dialami seseorang. Hal ini

dilakukan oleh seseorang yang menanggung untuk memberikan

sesuatu kepada orang yang ditanggung berupa pengganti karena

adanya musibah yang menimpa tertanggung.

Berdasarkan pengertian diatas Dewan Syari’ah Nasional Majelis

Ulama Indonesia ( No.21/DSN-MUI/X/2001) memberikan pengertian

asuransi syari’ah (ta’min, takaful atau tadhamun) adalah usaha saling

27

Page 42: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui

dana investasi dalam bentuk aset atau tabarru’ yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad

(perikatan) yang sesuai dengan syari’ah.

Dalam Fatwa No.21/DSN-MUI/X/2001 ini menyebutkan

pedoman umum tentang asuransi syari’ah.

a. Akad syari’ah (ta’min, takaful, atau tadhamun) adalah usaha saling

tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi

dalam bentuk aset dan atau dana tabarru’ yang memberikan pola

pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad yang

sesuai syari’ah.

b. Akad yang sesuai syari’ah harus terhindar dari unsur riba, gharar,

maysir.

c. Premi adalah kewajiban peserta asuransi untuk memberikan

sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan

kesepakatan dalam akad.

d. Klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh

perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad.

e. Akad tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan

tujuan kebajikan dan tolong menolong, bukan semata untuk tujuan

komersial.

Premi asuransi syari’ah dibayarkan peserta adalah berupa

sejumlah dana tabungan dan tabarru’. Dana tabungan dianggap

28

Page 43: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

sebagai dana titipan dari peserta yang akan diolah oleh perusahaan

dengan alokasi bagi hasil. Tabungan dan hasil investasi yang diterima

peserta akan dikembalikan kepada peserta ketika peserta mengajukan

klaim baik berupa klaim tunai maupun klaim manfaat(Amrin,2006:4).

Jaminan/risiko dalam asuransi syari’ah menggunakan konsep

sharing of risk yaitu terjadinya proses saling menanggung antara satu

peserta dan peserta lain yang dikenal dengan istilah

ta’awun(Amrin,2006:12).

Secara umum asuransi syari’ah adalah asuransi yang prinsip

operasionlnya didasarkan pada syari’ah Islam dengan mengacu Al-

Qur’an dan Hadist.

2. Sejarah Asuransi Syari’ah

Praktik asuransi syari’ah saat ini di Indonesia berasal dari

budaya suku Arab sebelum zaman Rasululloh yang disebut dengan

aqilah, menurut Thomas Patrick dalam bukunya Dictionary of Islam

menerangkan jika ada salah satu anggota suku yang terbunuh oleh

anggota suku lain, keluarga korban akan dibayar sejumlah uang darah

(diyat) sebagai kompensasi saudara terdekat dari terbunuh.

Aqilah merupakan praktik yang biasa terjadi pada suku arab

kuno. Jika seorang anggota suku melakukan pembunuhan terhadap

suku lain, maka ahli waris korban akan memperoleh bayaran sejumlah

uang darah sebagai konpensasi oleh penutupan keluarga pembunuh.

29

Page 44: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Penutupan yang dilakukan oleh keluarga pembunuh itulah yang

disebut aqilah.

Al-aql adalah denda sedangkan makna al-aqil adalah orang

yang membayar denda. Beberapa sistem aqilah yang merupakan

bagian dari asuransi sosial dituangkan oleh Nabi Muhammad SAW

dalam piagam Madinah yang merupakan konstitusi pertama di Dunia

setelah Nabi hijrah ke Madinah. Dalam pasal tiga konstitusi Madinah,

Rosululloh membuat ketentuan mengenai penyelamatan jiwa para

tawanan. Ketentuan tersebut menyatakan bahwa jika tawanan tertahan

oleh musuh karena perang, pihak dari tawanan harus mambayar

tebusan pada musuh untuk membebaskannya (Salim,2007:1-2).

3. Landasan Hukum Asuransi Syari’ah

a. Al-Qur’an

Terdapat beberapa ayat yang menjelaskan tentang

mempersiapkan hari depan dalam Al-Qur’an diantaranya adalah :

QS. Al-Hasyr (59) ayat 18:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

30

Page 45: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

QS.Al-Taghaabun ayat 11

Artinya :

Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.

b. Hadist

Hadist Tentang Menolong Muslim

ى االله عنه, عن النبى صلى االله عليه وسلم قال عن ابى هريرة رض: من نفس عن مسلم كربة من كرب الد نيا نفس االله عنه كر بة من كرب يومالقيامة, ومن يسر على معسر يسر االله عليه فى الد نيا والاخرة, ومن ستر على مسلم ستره االله فى الد نيا والاخرة,

ه.خيفى عون اواالله فى عون العبد ماكان العبد

Artinya: Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi s.a.w.,beliau bersabda:” Barangsiapa yang meringankan dari seorang Muslim satu kesusahandari kesusahan dunia, Allah akan meringankan baginya kesusahan dari kesusahan akhirat, dan barangsiapa yang memudahkan atas seseorang yang menghadapi kesulitan, Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat, dan barangsiapa yang menutupi seorang Muslim Allah akan menutupi baginya di dunia dan akhirat, dan Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong akan saudaranya (Djamaluddin, 1993 : 235)

31

Page 46: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

c. Ijma

Para Sahabat telah melakukan ittifaq (kesepakatan) dalam hal

aqilah yang dilakukan oleh Khalifah Umar bin Khattab. Adanya

ijma atau kesepakatan itu tampak dengan tidak adanya sahabat lain

yang menentang aqilah ini. Aqilah adalah iuran darah yang

dilakukan oleh keluarga dari pihak laki-laki (ashabah) dari si

pembunuh. Dalam hal ini kelompoklah yang menanggung

pembayaran karena si pembunuh merupakan anggota dari

kelompok tersebut (Widyaningsih,2005:195).

d. Qiyas

Qiyas merupakan metode ijtihad dengan jalan menyamakan

hukum suatu hal yang tidak ada ketentuannya di dalam Al-Qur’an

dan Hadist dengan hal yang hukumnya disebut dalam Al-Qur’an

dan Hadist karena persamaan illat (penyebab atau alasannya).

Dalam kitab Fathul Bari, disebutkan bahwa dengan datangnya

Islam sistem aqilah diterima Rasulullah Saw, menjadi bagian dari

hukum Islam. Ide pokok dari aqilah adalah suku Arab zaman

dahulu harus siap untuk melakukan kontribusi financial atas nama

si pembunuh untuk membayar ahli waris korban. Kesiapan untuk

membayar premi pada praktik asuransi syari’ah saat ini. Jadi jika

dibandingkan permasalahan asuransi syari’ah yang ada pada saat

ini dapat di qiyaskan dengan sistem aqilah yang telah diterima di

masa Rasulullah (Widyaningsih,2005:195)

32

Page 47: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

4. Pengelolaan Dana Asuransi Syari’ah

Mekanisme pengelolaan dana peserta (premi) terbagi menjadi

2 (dua) sistem, yaitu:

a. Sistem yang Mengandung Unsur Tabungan.

Setiap peserta wajib membayar sejumlah uang (premi) secara

teratur kepada perusahaan. Besar premi yang akan dibayar oleh

peserta tergantung kepada kemampuannya, tetapi perusahaan

menetapkan jumlah minimum premi yang dapat dibayarkan. Setiap

premi yang dibayarkan oleh peserta akan dipisah oleh perusahaan

asuransi dalam 2 (dua) rekening yang berbeda, yaitu:

1) Rekening Tabungan, yaitu kumpulan dana yang merupakan

milik peserta yang dibayarkan bila perjanjian berakhir, peserta

mengundurkan diri dan peserta meninggal dunia.

2) Rekening Tabarru’, yaitu kumpulan dana yang diniatkan oleh

peserta sebagai iuran kebajikan untuk tujuan saling membantu

dan tolong menolong, yang dibayarkan bila peserta meninggal

dunia dan perjanjian telah berakhir.

b. Sistem yang Tidak Mengandung Unsur Tabungan.

Sistem yang tidak mengandung unsur tabungan adalah dana

yang disimpan pada rekening Tabarru’ oleh perusahaan dalam satu

rekening khusus, sehingga bila terjadi risiko, dana klaim yang

diberikan adalah dari rekening dana tabarru’ yang sudah diniatkan

oleh peserta asuransi syari’ah untuk kepentingan tolong menolong

33

Page 48: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

dan dibayarkan apabila peserta meninggal dunia dan perjanjian

telah berakhir.

5. ZainuddinAli (2008: 24-28) dalam bukunya yang berjudul Hukum

Asuransi Syari’ah menyabutkan bahwa Prinsip-prinsip Asuransi

Syari’ahsebagai berikut:

a. Saling bertanggung jawab

Para peserta asuransi dan praktisi perusahaan yang

menjalankan asuransi syariah harus saling bertanggung jawab

antara satu sama lain , memikul tanggung jawab berdasarkan niat

yan ikhlas untuk beribadah.

Rasa tanggung jawabsetiap muslim merupakan kewajiban

yang bersifat fardhu kifayah. Rasa tanggung jawab dapat muncul

dari adanya sikap saling menyayangi, saling mencintai, saling

membantu, dan saling mementingkan sesama muslim untuk

menciptakan kemakmuran bersama dalam mewujudkan

masyarakat yang harmonis.

b. Saling bekerja sama atau saling membantu, yang berarti diantara

peserta asuransi takaful antara satu sama yang lainnya saling

bekerja sama dan saling tolong menolong dalam mengatasi

kesulitan yang dialami karena terjadi suatu kerugian atau musibah

yang dialaminya.

c. Saling melindungi dari berbagai kesusahan, yang berarti bahwa

para peserta asuransi akan berperan sebagai pelindung bagi peserta

34

Page 49: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

lain yang mengalami gangguan keselamatan berupa musibah yang

dideritanya.

d. Mewujudkan keselamatan

Salah satu ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw,

adalah setaiap masyarakat Islam wajib mewujudkan keselamatan

dalam menjalani kehidupannya baik di dunia maupun diakhirat.

Keselamatan dimaksud bersifat komprehensif sehingga

setiap masyarakat Islam harus memiliki pemikiran untuk saling

menolong dan bekerja sama atau memiliki prinsip yang dapat

menumbuhkan perasaan dan pemikiran untuk saling menolong.

Adapun Peraturan Perundang-undangan yang dikeluarkan

berkaitan dengan asuransi syari’ah yaitu

1) Undang-Undang No. 40 Tahun 2014 tentang perasuransian.

Dalam Undang-Undang ini menyebutkan tentang ketentuan-

ketentuan pokok asuransi.

2) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor

426/KMK.06/2003 tentang perijinan dan kelembagaan

perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. Pasal 33

mengenai pembukaan kantor cabang dengan prinsip syari’ah

dari perusahaan reasuransi dengan prinsip syari’ah.

3) Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

424/KMK.06/2003 tentang kesehatan dan keuangan perusahaan

asuransi dan perusahaan reasuransi. Ketentuan yang berkaitan

35

Page 50: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

dengan asuransi syari’ah tercantum dalam pasal 15-18 mengenai

kekayaan yang di perkenankan harus dimiliki dan dikuasai oleh

perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan prinsip

syari’ah.

4) Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor

kep.4499/LK/2000 tentang jenis, penilaian dan pembatasan

investasi perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan

sittem syari’ah.

6. Jenis Asuransi Syari’ah

Sebagaimana diatur dalam Undang-undang No.2 Tahun 1992

tentang Usaha Perasuransian, maka asuransi syari’ah terdiri dari dua

jenis:

a. Takaful Keluarga (Asuransi Jiwa), adalah bentuk asuransi syari’ah

yang memberikan perlindungan dalam menghadapi musibah

kematian dan kecelakaan atas diri peserta asuransi takaful.

Pengelolaan dana asuransi syari’ah pada takaful keluarga terdapat

dua macam sistem, yaiu pengelolaan dana dengan unsur tabungan

dan pengelolaan dana tanpa unsur tabungan. Produk takaful

keluarga meliputi:

1) Takaful berencana

2) Takaful pembiayaan

3) Takaful pendidikan

4) Takaful dana haji

36

Page 51: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

5) Takaful kecelakaan siswa

6) Takaful khairat keluarga

b. Takaful umum (asuransi kerugian), adalah bentuk asuransi syari’ah

yang memberikan perlindungan financial dalam menghadapi

bencana atau kecelakaan atas harta benda milik peserta takaful,

seperti rumah dan sebagiannya. Setiap premi takaful yang diterima

akan dimasukkan kedalam rekening khusus yaitu rekening yang

diniatkan untuk dana tabarru’/derma dan digunakan untuk

membayar klaim kepada peserta apabila terjadi musibah atas harta

benda atau peserta itu sendiri(Dewi,2006:152).

Premitakaful akan dikelompokkan kedalam kumpulan dana

peserta untuk kemudian diinvestasikan ke dalam pembiayaan-

pembiayaan proyek yang dibenarkan secara syari’ah. Keuntungan

investasi yang diperoleh akan dimasukkan kedalam kumpulan dana

peserta untuk kemudia dikurangibeban asuransi (klaim,premi

asuransi).

Produk takaful umum meliputi:

1) Takaful kendaraan bermotor

2) Takaful kebakaran

3) Takaful kecelakaan diri

4) Takaful pengangkutan laut

5) Takaful rekayasa

37

Page 52: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

7. Pendapat Ulama Tentang Asuransi Syari’ah

Pada garis besarnya ada 3 (tiga) macam pandangan ulama

tentang keabsahan Asuransi. Pertama : berpendapat bahwa asuransi

termasuk segala macam bentuk dan cara operasionalnya hukumnya

haram.

Menurut Masjfuk Zuhdi di antara Ulama yang mengharamkan

asuransi di antaranya adalah Sayid Sabiq, Abdullah Al-Qalqili,

Muhammad Yusuf Qardhawi, Mahdi Hasan, Mahmud Ali. Alasan

utama pengharaman asuransi yaitu premi-premi yang telah dibayarkan

oleh para pemegang polis diputar dalam praktek riba.

Pengharaman asuransi menurut Warkum Sumitro (1997:166),

berdasarkan pada 6 (enam) alasan, sebagai berikut :

a. Asuransi mengandung unsur perjudian yang dilarang Islam.

b. Asuransi mengandung unsur riba.

c. Asuransi termasuk jual beli atau tukar menukar mata uang tidak

secara tunai.

d. Asuransi objek bisnisnya digantungkan pada hidup matinya

seseorang, yang berarti mendahului takdir Allah SWT.

e. Asuransi mengandung eksploitasi yang bersifat menekan.

Kedua : pendapat Ulama tentang hukum asuransi halal atau

diperbolehkan dalam islam. Di antaranya adalah Ibnu Abidin, Abdul

Wahab Khalaf, Mustafa Ahmad Zarqa, Muhammad Yusuf Musa,

Syaikh Ahmad Asy-Syarbasyi, Syaikh Muhammad Al-Madani,

38

Page 53: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Syaikh Muhammad Abu Zahrah dan Abdurrahman Isa. Argumentasi

yang mereka pakai dalam membolehkan asuransi menurut

Fathurrahman Djamil (1995 : 137), adalah sebagai berikut :

a. Tidak terdapat nash Al-Qur’an dan Hadist yang melarang asuransi.

b. Dalam asuransi terdapat kesepakatan dan kerelaan antara kedua

belah pihak.

c. Asuransi menguntungkan kedua belah pihak.

d. Asuransi mengandung kepentingan umum, sebab premi-premi yang

terkumpul dapat diinvestasikan dalam kegiatan pembangunan.

e. Asuransi termasuk akad mudharabah antara pemegang polis

dengan perusahaan.

f. Asuransi termasuk usaha bersama yang didasarkan pada prinsip

tolong menolong.

Ketiga : kelompok lain yang yang berpendapat bahwa praktik

operasional asuransi adalah sesuatu yang syubhat (tidak jelas

hukumnya) beralasan karena tidak ditemukan dalil-dalil syar’i yang

secara khusus jelas mengharamkan atau menghalalkan asuransi. Oleh

sebab itu kita harus berhati-hati dalam berhubungan dengan islam

(Ali, 2008 : 82).

39

Page 54: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

C. Perbedaan Asuransi Syari’ah dan Asuransi

Konvensional(Dewi,2006:152)

Tabel 2.1 Perbedaan Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional

No Prinsip Asuransi Konvensional Asuransi syari’ah 1 Akad Jual Beli Tolong Menolong 2 Sumber hukum Hukum positif Al-Qur’an, Hadist,

Ijma, Qiyas 3 Dewan Pengawas Tidak ada Adanya dewan

pengawas syariah 4 Kepemilikan dana Dana yang terkumpul

dari nasabah (premi) mejadi milik perusahaan sehingga perusahaan bebas menentukan investasinya

Dana yang terkumpul dari nasabah (premi) merupakan milik peserta. Perusahaan hanya sebagai pemegang amanah untuk mengelola

5 Klaim Dari rekening dana perusahaan

Dari rekening tabarru’ seluruh peserta yang sejak awal sudah diikhlaskan oleh peserta untuk keperluan tolong menolong bila terjadi musibah

6 Keuntungan(profit) Seluruhnya menjadi milik perusahaaan

Dibagi antara perusahaan dengan peserta sesuai dengan prinsip bagi hasil(mudharaah)

40

Page 55: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

BAB III

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum AJB Bumiputera

1. Sejarah Berdirinya AJB Bumiputera

AJB Bumiputera 1912 atau lebih dikenal dengan sebutan “

Bumiputera” lahir dari haribaan pergerakan kemerdekaan Boedi

Oetomo di Magelang, 12 Februari 1912. Sejarahya digoreskan oleh

tiga tokoh pendiri yang punya idealisme dan berpikiran jauh kedepan :

M Ngabehi Dwidjosewojo, MKH Soebroto dan M Adimidjojo.

Ketiga pendiri pejuang yang berprofesi guru itu masing-masing

menjabat sebagai Komisaris, Direktur dan Bendahara pada awal

berdirinya Bumiputera. Lalu R. Soepadmo dan M Darmowidjojo

keduanya guru Sekolah Rakyat, segera bergabung bersama ketiga

pendiri lainnya, mereka tercatat sebagai Pemegang Polis yang

pertama.

Di Magelang terdapat Museum yang dibangun dengan gaya dan

bentuk bangunan khas Jawa Tengah. Joglo beratap lapis tiga, yang

didalamnya berisi berbagai dokumen lama sejak periode 1912, foto-

foto legendaris, serta peralatan kantor sederhana yang digunakan pada

masa lalu.

Museum yang diresmikan Wali Kota Magelang Drs. A Bagus

Panuntun hari senin 20 Mei 1985, bertepatan peringatan hari

41

Page 56: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Kebangkitan Nasional, dimaksudkan untuk melestarikan gagasan,

cita-cita luhur dan karya pendiri.

Di depan gedung museum berdiri tegak tiga tokoh pendiri yang

berwujud tiga buah patung dari Mas Ngabehi Dwidjosewojo, Mas

Karto Hadi Soebroto dan Mas Adimidjojo yang dengan gagah perkasa

menatap hari depan, menyemburkan semangat yang dirajut idealisme.

AJB Bumiputera 1912 yang memulai usahanya tanpa dukungan

modal, ternyata kini tumbuh dan berdiri kokoh sebagai perusahaan

asuransi yang terpercaya. Pemegang polis AJB Bumiputera 1912

sekaligus pemilik Perusahaan. Hal ini membuat AJB Bumiputera 1912

unik dan berbeda dengan perusahaan-perusahaan asuransi jiwa lainnya

di Indonesia.

AJB Bumiputera 1912 telah merintis industri asuransi jiwa di

Indonesia dan hingga saat ini tetap menjadi perusahaan asuransi jiwa

nasional terbesar di Indonesia. AJB Bumiputera 1912 merupakan

perusahaan asuransi mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia,

dan dibangun berdasarkan tiga pilar yaitu mutualisme, idealisme, dan

profesionalisme.

AJB Bumiputera 1912 telah berkembang untuk mengikuti

perubahan kebutuhan masyarakat. Pendekatan modern, produk yang

beragam serta teknologi mutakhir yang ditawarkan didukung oleh

nilai-nilai tradisional yang melandasi pendiri AJB Bumiputera 1912.

AJB Bmiputera menyadari pentingnya hubungan personal antara

42

Page 57: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

nasabah dan penasehat finansial mereka, serta menyediakan akses

yang mudah untuk mendapatkan solusi khusus untuk memenuhi

semua kebutuhan asuransi nasabah.

AJB Bumiputera 1912 dimiliki oleh masyarakst Indonesia dari

berbagai latar belakang dan kelompok umur, serta menyediakan

berbagai produk dan layanan yang setara dengan produk asuransi

terbaik dunia. Namun, tetap menjaga keuntungannya di Indonesia bagi

para pemegang polisnya.(www.Bumiputera.com).

2. Kode Etik dan Prinsip Perusahaan

a. Idealisme

AJB Bumiputera 1912 bukan berdiri semata-mata untuk

mencari keuntungan, melainkan sebagai alat finansial yang lahir

dari komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia

melalui bisnis asuransi jiwa.

b. Mutualisme

Sebagai dasar manajemen perusahaan, nilai sosial

mutualisme dimanifestasikan melalui kerjasama, kemitraan dan

sinergi. Antara pemegang polis dan sesama pemegang polis antara

perusahaan dan pemegang polis, antara karyawan dengan

manajemen dalam perusahaan.

c. Profesionalisme

Keunggulan dan kompetensi sumber daya manusia yang

dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan dari waktu ke

43

Page 58: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

waktu, menjadikan perusahaan memiliki sumber daya manusia

yang dapat mempertahankan kelangsungan hidup, pengembangan

organisasi dan pertumbuhan bisnis.

3. Visi dan Misi AJB Bumiputera 1912

a. Visi AJB Bumiputera 1912

AJB Bumiputera 1912 menjadi perusahaan asuransi jiwa

nasional yang kuat, modern dan menguntungkan didukung oleh

SDM (sumber daya manusia) profesional yang menjunjung tinggi

nilai-nilai idealisme serta mutualisme.

b. Misi AJB Bumiputera 1912

1) Menyediakan pelayanan dan produk jasa asuransi jiwa

berkualitas sebagai wujud partisipasi dalam pembangunan

nasional melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat

Indonesia.

2) Menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk

menjamin pertumbuhan kompetensi karyawan, peningkatan

produktivitas dan peningkatan kesejahteraan, dalam rangka

peningkatan kualitas pelayanan kepada pemegang polis.

3) Mendorong terciptanya iklim kerja yang motifatif dan inofatif

untuk mendukung proses bisnis internal perusahaan yang

efektif dan efisien.

44

Page 59: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

4. Struktur Organisasi di AJB Bumiputera 1912

45

Page 60: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

B. Gambaran Umum tentang Asuransi Jiwa Mitra BP-LINK Syari’ah

1. Mita Bp-Link Syari’ah

AJB Bumiputera Unit Syari’ah memiliki produk yang disebut

Mitra Bp-Link Syari’ah yang dirancang untuk membantu umat muslim

dalam memberikan proteksi meninggal dunia dan investasi.

Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah merupakan program

asuransi dalam mata uang rupiah didasarkan pada prinsip syari’ah

yang dirancang untuk memberikan proteksi meninggal dunia dan

investasi, dimana pemegang polis secara langsung terlibat dalam

investasi dengan menentukan sendiri jenis investasinya sehingga dapat

mengoptimalkan hasil investasi dan lebih fleksibel.

Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah ini juga memberikan

kontribusi mendapatkan bagi hasil (mudharabah) serta mendapatkan

perlindungan jiwa saat pembayaran kontribusi.

Perjanjian polis ini berlaku sejak tanggal diterbitkannya polis

serta kewajiban membayar premi pertama sudah dilunasi. Perubahan

polis dapat dilakukan atas dasar permintaan tertulis dari pemegang

polis dengan ketentuan polis masih aktif. Perubahan pois berupa

alamat, ahli waris yang ditunjuk, jumlah premi serta masa kontrak.

Untuk produk Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link ini mempunyai

keistimewaan dari pada produk yang lain yaitu dananya dapat diambil

sewaktu-waktu (bukan pinjam), karena apabila sistem pinjam maka

akan diadakan bunga, padahal dalam Islam jelas diharamkan riba.

46

Page 61: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Sebagian dana investasi tersebut dapat diambil ketika peserta asuransi

sudah berjalan satu tahun masa kontraknya, dana investasi bisa

diambil minimal satu juta rupiah dan pada saat dilakukan penarika

sebagian dana investasi berlaku ketentuan bahwa minimum sisa saldo

adalah satu juta lima ratus ribu rupiah.

2. Keunggulan Mitra Bp-Link Syari’ah

a. Mitra Bp-Link syari’ah memberikan proteksi meninggal dunia dan

investasi

b. Mitra Bp-Link Syari’ah mendapatkan bagi hasil (Mudharabah)

c. Mendapat jaminan atau santunan kebajikan jika peserta mendapat

musibah meninggal dunia dalam masa tunggu

d. Dengan Mitra Bp-Link Syari’ah ctomatis peserta ikut ber tabarru’

atau sedekah sebagai bentuk ta’awun atau tolong menolong

terhadap sesama peserta asuransi yang terimpa musibah.

3. Premi

Premi yang dibayarkan oleh peserta asuransi dapat dilakukan

secara bulanan, triwulan, setengah tahunan, tahunan, tunggal sesuai

dengan perjanjian yang dilakukan.

Premi yang dibayarkan misalkan Tahunan sebagai contoh

kontribusi dasar Rp.3.000.000,00, kontribusi Top Up Rp.

2.000.000,00, jadi jumlah kontribusi adalah Rp. 5.000.000,00

dikurangi Rp.2.707.295,00 (biaya tabarru’, ujrah) hasilnya 2.292.705

47

Page 62: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

dikalikan 15 tahun (masa kontrak asuransi) maka hasilnya adalah

Rp.34.390.574

Jika dalam hal pemegang polis tidak membayar premi

lanjutan, maka tidak menyebabkan polis menjadi batal karena iuran

tabarru’ dan ujrah akan dikurangkan dari akumulasi dana yang ada

pada setiap awal bulan polis, dimana jumlah akumulasi dana yang ada

nilainya lebih besar dari seluruh biaya yang harus dibayarkan.

Jika sampai pada akhir masa kontrak premi belum dibayar,

maka peserta dapat melakukan salah satu pilihan sebagai berikut:

a. Memperoleh nilai tunai polis dengan menyerahkan polis dan

kuitansi pembayaran premi terakhir, dengan demikian asuransi

dinyatakan berakhir.

b. Membayar tunggakan premi dengan cara memperhitungan nilai

tunai.

Polis berakhir dengan sendirinya apabila satu atau lebih

keadaan dibawah ini terjadi.

1) Berakhirnya pertanggungan

2) Meninggalnya peserta

3) Penebusan saldo investasi

4) Pemegang polis tidak melakukan pembayaran kontribusi

5) Saldo investasi tidak cukup untuk membayar iuran tabarru’ dan

ujrah administrasi.

48

Page 63: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Polis akan berakhir bila akumulasi dana yang ada sudah tidak

mencukupi lagi untuk membayar iuran tabarru’ dan ujrah dan telah

melewati masa leluasa.

Namun, apabila peserta asuransi tidak mampu membayar

premi sedangkan orang tersebut (peserta) masih hidup dan masih ingin

lanjut maka peserta tersebut melanjutkan asuransinya dengan polis

bebas premi. Untuk nominalnya sesuai dengan saldo yang ada, namun

apabila suatu saat nanti mempunyai dana untuk membayar maka dapat

melunasinya tanpa ada denda.

4. Persyaratan Menjadi Peserta Asuransi

a. Usia calon peserta asuransi minimal berusia 18 tahun maksimal 60

tahun

b. Usia calon pemegang polis minimal berusia 21 tahun atau sudah

menikah

c. Administrasi :

1) Surat permintaan pengajuan asuransi

2) Fotokopi KTP

3) Fotokopi KK

4) Premi pertama ditambah biaya segel polis (Rp.25.000) dan

materai (Rp.3.000 atau Rp.6.000)

5. Klaim

Menurut Bp. Birokhim (Kepala Unit Syari’ah Magelang),

apabila terjadi klaim meninggal maka proses pengajuan klim tersebut

49

Page 64: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

dengan cara mengajukan polis asli, fotokopi KTP yang meninggal

dan keluarga yang ditinggalkan, surat kematian, menyertakan KK

(Kartu Keluarga), nomor rekening dan bukti pembayaran premi

terakhir. Dana dapat cair setelah satu bulan dan langsung ditransfer ke

rekening ahli waris. Ahli waris tersebut yang tertera dalam perjanjian

polis.

6. Manfaat Mengikuti Mitra Bp-Link Syari’ah

Indri (Pegawai Asuransi) mengatakan manfaat menjadi peserta

asuransi Mitra Bp-Link Syari’ah selain memberikan proteksi

meninggal dunia maka peserta mendapatkan investasi berdasarkan

dengan kesepakatan manfaat awal. Misalnya manfaat awal sebesar Rp.

45.000.000,00( Rp.250.000,00x12x15) jadi dalam pengelolaan

dananya tidak ada modifikasi (murni). Manfaat awal diperoleh dari

premi yang dibayarkan dikalikan dengan masa kontrak misalnya 15

tahun. Apabila terjadi resiko meninggal maka dibayarkan adalah

manfaat awal ditambah dengan saldo hasil investasi.

Menurut Ikah Atikah (nasabah), keuntungan mengikuti produk

asuransi syari’ah Bp-Link adalah mendapatkan proteksi meninggal

dunia apabila terjadi resiko yang tak diinginkan misalnya meninggal

dunia.

Sugiyatno (nasabah) mengatakan, selama berjalan kontrak 1,5

tahun ini belum merasakan keuntungan karena keuntungan akan

didapat ketika masa kontrak sudah selesai.

50

Page 65: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Sedangkan menurut Sri Wahyuni (nasabah), keuntungan

mengikuti asuransi ini adalah mendapatkan proteksi meninggal dunia

dan juga masih mendapatkan dana investasi ketika masa kontraknya

sudah habis.

7. Akad Dalam Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah

Bentuk akad dalam Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link ini

menggunakan akad tabarru’ ( akad hibah dalam bentuk dana tabarru’

untuk tujuan tolong menolong). Dan juga menggunakan akad

mudharabah, ketentuan bagi hasil (mudharabah) antara pengelola dan

peserta asuransi sebesar 70% untuk peserta asuransi dan 30% untuk

pengelola. Dengan rincian 30% tersebut untuk dana

tabarru’(kebajikan), dana ta’awun (tolong menolong), dan dana ujrah

(digunakan untuk dana pengelolaan). Akad Wakalah Bil Ujrah akad

yang digunakan saat pemegang polis memberikan Ujrah kepada

perusahaan untuk mengelola dana investasi sesuai kuasa atau

wewenang yang di berikan.

8. Penyelesaian Sengketa

a. Dalam hal timbul perselisihan antara badan dan pemegang polis,

badan dan pemegang polis bersepakat menyelesaikan secara

musyawarah dalam waktu dua puluh hari.

b. Jika dengan musyawaroh belum terselesaikan maka diselesaikan

melalui pengadilan dan Badan Mediasi Asuransi Indonesia

51

Page 66: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

(BMAI) atau lembaga alternatif penyelesaiaan sengketa yang

ditetapkan oleh OJK.

c. Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan oleh lembaga alternatif

penyelesaiaan sengketa, maka pemegang polis dapat

menyampaikan permohonan kepada OJK untu menfasilitasi

penyelesaian pengaduan konsumen yang dirugikan oleh badan

dengan mengacu kepada ketentuan per Undang-undangan yang

berlaku.

C. Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah

1. Sistem Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah

Menurut Bp. Birokhim (Kepala Kantor Unit Syari’ah

Magelang). Sistem Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link ini dikembangkan

sesuai dengan ketentuan syariat Islam, dan produk ini juga

memberikan proteksi meninggal dunia dan investasi, jadi tidak hanya

mendapatkan proteksi aja tetapi mendapatkan keuntungan juga dari

investasi.

Dalam pengelolaan produk Mitra Bp-Link ini pengelolaan dana

70% untuk nasabah dan 30% untuk pengelola. Biaya-biaya yang

terkandung dalam produk mitra Bp-Link ini adalah:

a. Ujrah (biaya pengelolaan)

b. Tabarru’ (dana untuk kebajikan)

c. Ta’awun (tolong menolong)

d. Mudharabah (bagi hasil)

52

Page 67: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Untuk besarnya dana ujrah dan dana tabarru’ diambil

pertahunnya tidak sama, karena ujrah yang pertama biaynya masih

tinggi,untuk tahun kedua dan selanjutnya maka ujrahnya akan lebih

sedikit karena dana tersebut masuk dalam investasi.

2. Pengelolaan Dana Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link

Birokhim (Kepala Unit Syari’ah) mengatakan bahwa dalam

pengelolaan dana pada asuransi ini adalah nasabah secara langsung

terlibat dalam berinvestasi, maksudnya nasabah boleh menentukan

jenis tempat investasi yang akan diikuti, dan juga boleh tidak

menentukan jenis investasinya.

Indri (pegawai) setiap ada peserta baru masuk maka kami selalu

menanyakan mau investasi nya ditentukan dari pihak kantor atau

memilih sendiri, kalo memilih sendiri boleh, dan juga boleh tidak

menentukan sendiri. Jadi terdapat kesepakatan sebelum melakukan

investasi antara peserta dengan perusahaan agar terjadi suatu

kesepakatan yang jelas.

Menurut Sudirman (peserta) mengatakan bahwa dia sudah

mengikuti asuransi mitra link ini selama dua tahun, dan ia dulunya

dalam berinvestasi juga memilihnya sendiri jenis bentuk investasinya,

jadi saya lebih mengetahui tentang uang yang saya investasikan dan

saya sekarang sudah tidak ragu-ragu dalam investasinya.

Samroni (peserta) dalam penempatan pengelolaan dana dengan

investasi ini maka saya menyerahkan semuanya dengan kantor, karena

53

Page 68: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

saya percaya bahwa uang premi tersebut pasti akan diinvestasikan ke

dalam divisi syari’ah).

Dana dikelola secara menyeluruh oleh kantor pusat Asuransi

Bumiputera (Divisi Syari’ah) yang diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa

Keuangan) dan DSN (Dewan Syari’ah Nasional). Dana tersebut di

investasikan dalam bentuk :

a. Mudharabah Bank Syari’ah Mandiri

b. Obligasi Syari’ah Mandiri

c. Deposito Bank-bank Syari’ah

d. Reksadana Campuran ( gabungan dari beberapa PT, diantaranya

yaitu PT. Ciptadana Asset Management, PT. Panin, dll)

e. Reksadana Saham

Dari penempatan dana investasi tersebut, pastinya ditempatkan

dalam bentuk investasi yang berdasarkan prinsip syari’ah dan sesuai

dengan hukum isalam.

Menurut Bpk. Birokim (kepala kantor unit syari’ah magelang)

mengatakan bahwa dalam penempatan investasi maka kantor tersebut

memilih yang sesuai dengan syariat islam.

Dari dana yang disetor misalnya Rp.100.000,00 per bulan maka

iuran tabarru’nya sebesar Rp. 15.000,00 dana ujrah sebesar

Rp.25.000,00 serta untuk investasinya Rp. 60.000,00 investasi

tersebut hasil dari dana yang disetor tiap bulan dikurangi dana

tabarru’ dan ujrah. Besarnya dana ujrah tidak sama setiap tahunnya

54

Page 69: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

karena ujrah yang pertama biayanya masih tinggi, untuk tahun kedua

dan selanjutnya maka dana ujrah semakin kecil dikarenakan dana

tersebut masuk dalam investasi.

3. Peserta Asuransi Meninggal Sebelum Masa Kontrak Asuransi Jiwa

Mitra Bp-Link selesai

Apabila pihak yang diasuransikan meninggal dunia dalam masa

asurasi, maka pembayaran kontribusi dihentikan dan pihak yang

ditunjuk sebagai ahli waris akan mendapatkan.

a. Santunan kebajikan sebesar manfaat awal (masa asuransi dikalikan

kontribusi, perhitungan masa asuransi maksimal sampai peserta

berumur 99 tahun). Kontribusi tersebut dibayarkan selama masa

asuransi atau sampai dengan pihakyang diasuransikan meninggal

dunia dalam masa pembayaran kontribusi. Masa pembayaran

kontribusi minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun. Kontribusi

yang dibayarkan minimal bulanan yaitu sebesar RP.250.000,00.

b. Saldo dana investasi yang telah disetor

c. Bagi hasil keuntungan

4. Peserta Asuransi

Peserta Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link ini dari tahun ke tahun

mengalami peningkatan. Masyarakat lebih tertarik untuk mengikuti

asuransi ini karena manfaat asuransi ini adalah memberikan proteksi

meninggal dunia beserta investas. Untuk peserta asuransi syari’ah

yaitu sebanyak tiga ratus lima puluh peserta asuransi, dan peserta yang

55

Page 70: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

ikut dalam produk Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link ini sebanyak seratus

dua puluh peserta.

5. Klaim

Proses pengajuan klaim dengan cara mengajukan polis asli/polis

pengganti, foto copi KTP yang meninggal dan keluarga yang

ditinggalkan atau ahli waris, menyertakan KK (Kartu Keluarga),

nomor rekening dan bukti pembayaran polis terakhir. Diajukan di

dikantor serta menandatangani blangko pengajuan klaim. Yang berhak

menerima manfaat asuransi adalah :

a. Ahli waris yang ditunjuk

b. Jika ahli waris yang ditunjuk meninggal dunia, yang berhak adalah

ahli waris yang tertera dalam polis

c. Dalam hal ahli waris yang ditunjuk tidak ada maka akan ditentukan

berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.

Dana dapat cair setelah satu bulan dan langsung ditransfer ke

rekening ahli waris.

Jika terjadi klaim meninggal dunia maka dana klaim tidak bisa

dicairkan semua. Ketika saudara Sugiyatno mengajukan klaim karena

istrin pemegang polis meninggal tidak bisa mengambil semua dana

klaim, dana klaim Sugiyatno ini sebesar lima belas juta rupiah dan

Sugiyatno hanya mengambil klaim sebesar sepuluh juta rupiah karena

harus ada sisa saldo dalam rekening pesera asuransi supaya rekening

tersebut tidak hangus.

56

Page 71: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

BAB IV

Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra Bp-LinkSyari’ahdi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang

A. Analisis Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah

Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link adalah salah satu produk dari

asuransi syari’ah, yang mana produk ini memberikan proteksi

meninggal dunia dan investasi. Adapun prinsip utama dalam asuransi

syari’ah adalah ta’awun ‘ala al-birr wa al-taqwa (tolong menolonglah

kamu sekalian dalam kebaikan dan takwa) dan at-ta’min (rasa aman).

Dalam melaksanakan kegiatan usaha maka asuransi syari’ah

harus berpedoman dengan prinsip asuransi syari’ah (Ali, 2008: 24-28).

1. Para peserta asuransi dan praktisi perusahaan yang menjalankan

asuransi syari’ah harus saling tanggung jawab antara satu sama

lain, memikul tanggung jawab berdasarkan niat yang ikhlas untuk

beribadah. Rasa tanggung jawab dimaksud dapat muncul dari

adanya saling menyayangi, saling mencintai, saling membantu dan

saling mementingkan sesama muslim.

2. Sesama muslim harus saling bekerja sama dan saling membantu,

karena itu termasuk salah satu keutamaan dalam ajaran Islam

adalah umat Islam harus saling membantu sesamanya dalam

kebajikan.

3. Sesama muslim saling membantu dari berbagai kesusahan.

Hubungan sesama muslim di ibaratkan suatu badan, apabila salah

57

Page 72: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

satu anggota badan terganggu maka seluruh badan akan ikut

merasakan.

4. Mewujudkan keselamatan. Salah satu ajaran yang dibawa Nabi

Muhammad saw, adalah setiap Umat Islam wijib mewujudkan

keselamatan dalam menjalani hidupnya, baik di dunia maupun di

akhirat.

Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera telah melakukan usahanya

sesuai dengan prinsip-prinsip asuransi syari’ah diatas. Sebagai contoh

dalam penerapan prinsip ta’awun yang bertujuan saling menanggung

kerugian atau musibah sesama peserta asuransi. Dengan menggunakan

akad tabarru’ yang bertujuan untuk santunan kebajikan sesama

peserta asuransi, maka peserta telah melakukan prinsip ta’awun.

Dalam operasional pengelolaan asuransi syari’ah yang

sebenarnya terjadi adalah sling tanggung jawab, bantu membantu dan

melindungi antara para peserta asuransi. Perusahaan asuransi diberi

kepercayaan oleh peserta asuransi untuk mengelola premi,

mengembangkan dengan jalan yang halal. Memberikan santunan

kepada yang mengalami musibah sesuai kesepakatan berdasarkan akta

perjanjian jenis akad (Ali, 2008: 51).

Untuk pengelolaan dana AJB Bumiputera Syari’ah ini dikelola

oleh kantor pusat (divisi syari’ah) dan diawasi oleh DSN dan OJK.

Dana dikelola dalam bentuk investasi yang berupa mudharabah bank

58

Page 73: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

syari’ah mandiri, obligasi syari’ah, deposito, reksadana campuran,

reksadana saham.

Keuntungan perusahaan asuransi syari’ah diperoleh dari bagian

keuntungan dana dari Peserta yang dikembangkan dengan cara

diinvestasikan, yang dikembangkan dengan prinsip sistem bagi hasil

(Mudharabah). Para peserta asuransi syari’ah berkedudukan sebagai

pemilik modal dan perusahaan asuransi syari’ah berfungsi sebagai

yang menjalankan modal. Keuntungan yang diperoleh dari

pengembangan dana itu dibagi antara para peserta asuransi dan

perusahaan sesuai ketentuan yang disepakati oleh pihak nasabah

dengan perusahaan asuransi.

Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link menggunakan akad

mudharabah dengan ketentuan bagi hasil 70% untuk peserta asuransi

dan 30% untuk pengelola (perusahaan asuransi). Dengan ketentuan

30% untuk dana tabarru’ dan ujrah. Masa kontrak nasabah sampai

umur peserta sembilan puluh sembilan tahun. Premi dibayarkan

minimal bulanan sebesar dua ratus lima puluh ribu rupiah, dengan

masa pembayaran premi minimal lima tahun dan maksimal lima belas

tahun.

Mekanisme pengelolaan dana peserta (premi) terbagi menjadi

dua sistem, yaitu :

a. Sistem yang mengandung unsur tabungan

59

Page 74: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Setiap peserta wajib membayar premi secara teratur terhadap

perusahaan, besar premi yang akan dibayar tergantung kemampuan

peserta tetapi perusahaan memberikan batas jumlah minimum

premi yang dapat dibayarkan. Peserta dapat memilih cara

pembayaran pada bulanan, triwulan, setengah tahunan, tahunan

atau tunggal. Karena itu tiap premi yang masuk akan dipisah dalam

dua rekening yang berbeda, yaitu:

1) Rekening Tabungan

Maksud dari rekening tabungan ini adalah rekening milik

peserta yang berisi kumpulan dana seluruh tabungannya dan

hasil bagi keuntungan yang menjadi hak milik peserta. Rekening

ini dapat diambil oleh peserta jika perjanjian berakhir, peserta

mengundurkan diri atau peserta meninggal dunia.

2) Rekening Tabarru’.

Yaitu rekening yang berisi kumpulan dana yang

diniatkan oleh peserta sebagai iuran kebajikan untuk tujuan

saling membantu dan tolong menolong. Rekening ini dapat

diambil jika peserta meninggal dunia, perjanjian telah berakhir.

b. Sistem yang tidak mengandung unsur tabungan

Sistem yang tidak mengandung unsur tabungan adalah dana

yang disimpan dalam rekening tabarru’ oleh perusahaan dalam

satu rekening khusus, sehingga bila terjadi risiko, dana klaim yang

diberikan adalah rekening dana tabarru’ yang sudah diniatkan oleh

60

Page 75: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

semua peserta asuransi syari’ah untuk kepentingan tolong

menolong. Rekening ini dapat diambil bila peserta meninggal dunia

dan perjanjian telah berakhir.

Dalam menampung dananya AJB Bumiputera ini telah

menampung dananya dalam rekening tersendiri, artinya rekening

dalam asuransi syari’ah tidak tercampur dengan rekening auransi

konvensional.

Dalam Fatwa DSN MUI Nomor 21/DSN-MUI/X/2001

Tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah pasal 7 yang berbunyi “

Klaim yang di bayarkan berdasarkan akad yang disepakati pada awal,

dan klaim dapat berbeda dalam jumlah sesuai dengan premi yang di

bayarkan”.AJB Bumiputera Syari’ah untuk pengajuan klaim tersebut

maka peserta asuransi harus mengikuti prosedur yang diatur oleh

perusahaan. Klaim dapat diambil setelah satu bulan. Namun, saat

pengambilan klaim tidak dapat diambil semua karena harus ada sisa

sldo dalam rekening dengan tujuan agar rekening peserta asuransi

tidak hangus.

61

Page 76: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

B. Analisis Hukum Islam terhadap Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra

Bp-LINK Syari’ah di AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah

Magelang

Dalam Fatwa DSN-MUI No.21/X/2001 Tentang Pedoman

Umum Asuransi Syari’ah Pasal 1:

1. Asuransi syari’ah (ta’min, takaful, atau tadhamun) adalah usaha

saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah

orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru’ yang

memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu

melalui akad yang sesuai syari’ah. AJB Bumiputera Syari’ah telah

menerapkan prinsip tersebut yaitu dilihat dari dana tabarru’ yang

digunakan untuk tujuan saling tolong menolong dan santunan

kebajikan kepada sesama peserta asuransi yang mengalami

musibah.

2. Akad yang sesuai dengan syari’ah yang dimaksud pada poin (1)

adalah yang tidak mengandung unsur gharar (penipuan), maysir

(perjudian), riba.

3. Akad Tijaroh adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan

tujuan komersial. Di AJB Bumiputera Syari’ah tidak ada yang

namanya akad tijaroh karena tujuan dari asuransi syari’ah tidak

mencari keuntungan melainkan untuk tujuan kebajikan atau saling

tolong menolong sesama peserta asuransi.

62

Page 77: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

4. Akad tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan

tujuan kebajikan dan tolong menolong, bukan semata untuk tujuan

mencari keuntungan (komersial). Dalam produk Asuransi Jiwa

Mitra Bp-Link Syari’ah juga telah menerapkan akad diatas yaitu

dengan menggunakan sebagian dari prosentase premi yang

dibayarkan untuk dana santunan kebajikan.

5. Premi adalah kewajiban peserta asuransi untuk memberikan

sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan

kesepakatan dalam akad. AJB Bumiputera dalam hal pembayaran

premi telah disesuaikan dengan kesepakatan awal dalam perjanjian

asuransi misalnya pembayaran premi minimal setiap bulannya

adalah RP. 250.000,00.

6. Klaim adalah hak peserta asuransi yang wajib diberikan oleh

perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad. Di

AJB Bumiputera Syari’ah ini bila terjadi klaim, maka peserta dapat

mengambil klaim tersebut dengan cara mengikuti prosedur yang

telah ditetapkan perusahaan dan klaim tersebut dapat dicairkan

setelah satu bulan dan klaim tersebut tidak dapat diambil semua

karena harus ada sisa saldo dalam rekening dengan tujuan agar

rekening tidak hangus.

Apabila dilihat dari sistem operasional asuransi syari’ah,

maka jelas terhindar dari hal-hal yang diharamkan oleh syariat Islam,

yaitu hal-hal yang berunsurkan maysir, gharar dan riba. Utuk lebih

63

Page 78: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

jelasnya dapat dilihat dari segi mekanisme pengelolaan dananya. Para

pengelola asuransi syari’ah memisahkan antara rekening dana peserta

dengan rekening tabarru’, agar tidak terjadi percampuran dana.

Dalam Fatwa DSN-MUI No.21/X/2001 dalam pasal 1 poin 2

yang menyebutkan akad yang sesuai dengan syari’ah yang dimaksud

pada point (1) adalah yang tidak mengandung gharar(penipuan),

maysir (perjudian) dan riba.

Gharar adalah ketidakjelasan dana dalam kontrak (Ali,

2004:137). Premi yang harus dibayarkan di AJB Bumiputera itu telah

jelas jika dalam pembayaran premi disesuaikan dengan kemampuan

seseorang, dan pembayaran premi bisa dilakukan tiap bulan, bulanan,

setengah tahunan, tahunan dan tunggal. Minimal bayarnya premi

adalah setiap satu bulan sekali Rp.250.000,00.

Maysir adalah kegiatan bisnis yang bersifat untung-untungan

(Ali, 2004:137). Akad dalam Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah

ini menggunakan akad mudharabah dengan prosentase bagi hasil yang

telah ditentukan dan disepakati dalam perjanjian yaitu 70% untuk

peserta asuransi dan 30% untuk pengelola. Jadi keduanya antara

peserta dan perusahaan sama-sama mendapatkan keuntungan dan

tidak ada yang dirugikan.

Riba adalah pengambilan tambahan baik dalam transaksi jual

beli maupun pinjam meminjam secara bathil atau bertentangan dengan

prinsip muamalah (Ali, 2004:136). Dalam Asuransi Jiwa Mitra Bp-

64

Page 79: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Link ini terhindar dari riba misalnya dalam pembayaran premi sebesar

Rp.250.000,00 maka premi tersebut akan di kurangi iuran tabarru’

sebesar Rp.25.000,00 dan ujrah Rp.15.000,00 sedangkan untuk

investasi Rp.204.000,00 dan untuk materai Rp.6.000,00.

Dalam pengelolaan danaya AJB Bumiputera Syari’ah ini

dikelola oleh divisi syari’ah kantor pusat. Dana yang terkumpul dari

nasabah kemudian diinvestasikan kepada bank syari’ah, obligasi

syari’ah dan kegiatan lainnya yang sesuai dengan prinsip-prinsip

syari’ah.

Pada produk Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link di AJB

Bumiputera ini pengelolaannya sudah sesuai dengan Hukum Islam.

Misalnya dalam kejelasan akadnya produk ini menggunakan akad

mudharabah dengan pembagian hasilnya adalah 70% untuk peserta

dan 30% untuk pengelola. Dan dalam produk ini juga telah

menggunakan prinsip-prinsip asuransi syari’ah yaitu diantaranya

saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau saling membantu,

saling melindungi penderitaan satu sama lain.

Dalam melaksanakan produknya Asuransi Jiwa Mitra Bp-

Link syari’ah baik dilihat dari segi akadnya, pengelolaan dananya,

kontrak yang diberikan. Peneliti berpendapat membolehkan asuransi

ini dilaksanakan. Di karenakan tujuan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link ini

adalah mempersiapkan proteksi meninggal dunia beserta dana

investasi serta memberikan pertolongan kepada sesama peserta

65

Page 80: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

asuransi yang mengalami musibah dengan menggunakan dana

tabarru’.

Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah dalam

prakteknya AJB Bumiputera Syari’ah Unit Magelang ini dipandang

bebas dari unsur gharar, maisir, riba. Karena dalam pelaksanaan

asuransi ini sudah terjadi kesepakatan antara peserta dengan

pengelola. Peserta asuransi dan pengelola telah sepakat mengenai

premi yang harus dibayarkan, jangka waktu pembayaran, pengelolaan

dana, akad yang digunakan, dan juga pengajuan klaim. Selain yang

disebutkan diatas dalam Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link ini tidak ada

yang dirugikan sama-sama mendapatkan keuntungan antara peserta

asuransi dan pengelola.

Ada sebagian Ulama yang masih kontroversi dengan asuransi

syari’ah ini. Ada kelompok yang membolehkan asuransi dan ada juga

sebagian Ulama yang mengharamkan asuransi. Ulama yang

mengharamkan asuransi diantaranya adalah Sayid Sabiq, dengan

alasan bahwa asuransi adalah mengandung gharar, maisir dan riba.

Dan Ulama yang membolehkan asuransi diantaranya adalah

Abdul Wahab Khalaf, dengan alasan :

a. Tidak ada nash (Al-Qur’an dan Hadis) yang secara tegas

melarang kegiatan asuransi.

b. Ada kesepakatan antara kedua belah pihak

c. Asuransi menguntungkan kedua belah pihak

66

Page 81: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

d. Asuransi termasuk usaha bersama yang berprinsip tolong-

menolong.

Dan ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa asuransi

adalah hukumnya syubhat (tidak jelas), dengan alasan karena tidak

ditemukan dalil-dalil syar’i yang secara khusus jelas mengharamkan

atau membolehkan asuransi.

Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link ini menurut penulis termasuk

jenis asuransi yang ulamayang membolehkan asuransi, karena dalam

Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link ini sama-sama mendapatkan

keuntungan, misalkan pengelolaan dananya menggunakan akad bagi

hasil dengan ketentuan 70% untuk peserta dan 30% untuk oengelola.

Dan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link ini termasuk usaha bersama yang

berprinsip tolong menolong yang diambilkan dari rekening tabarru’.

Selain itu sebagian warga masyarakat Islam beranggapan

bahwa asuransi sama dengan menentang qadha dan qadar atau

bertentangan dengan takdir yang telah ditetapkan oleh Pencipta

manusia. Namun, perlu dipahami bahwa pada dasarnya Islam

mengakui bahwa kecelakaan, kemalangan, kematian merupakan takdir

Allah. Hal ini tidak dapat ditolak. Hanya saja, manusia juga

diperintahkan oleh Allah untuk membuat perencanaan untuk

menghadapi masa depan. Hal ini berdasarkan firman Allah dalam

QS.Al-Hasyr (59) ayat 18:

67

Page 82: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Selain itu, dalam Al-Qur’an Surah Yusuf (12) ayat 43-49 yang

berbunyi:

68

Page 83: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Artinya:

Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat mena'birkan mimpi." Mereka menjawab: "(Itu) adalah mimpi-mimpi yang kosong dan Kami sekali-kali tidak tahu menta'birkan mimpi itu." Dan berkatalah orang yang selamat diantara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) mena'birkan mimpi itu, Maka utuslah aku (kepadanya)." (setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf Dia berseru): "Yusuf, Hai orang yang Amat dipercaya, Terangkanlah kepada Kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya." Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; Maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."

Dalam ayat diatas telah jelas bahwa Allah SWT

menggambarkan contoh usaha manusia dalam membentuk sistem

proteksi menghadapi kemungkinan yang buruk dimasa depan.Secara

ringkas ayat ini bercerita tentang pertanyaan Raja Mesir Kepada Nabi

Yusuf tentang mimpinya.

69

Page 84: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Dari paparan ayat diatas, sangat jelas bahwa manusia

dianjurkan oleh Allah SWT untuk berusaha menjaga kelangsungan

kehidupan dengan memproteksi kemungkinan terjadinya kondisi yang

buruk. Selain itu, dapat dipahami secara jelas bahwa berasuransi itu

tidak bertentangan dengan takdir, bahkan Allah SWT menganjurkan

adanya upaya-upaya menuju kepada perencanaan masa depan dengan

sistem proteksi.

Dengan adanya dalil Al-Qur’an diatas maka produk Asuransi

Jiwa Mitra Bp-Link ini adalah dibolehkan karena itu termasuk dari

perencanaan seseorang untuk menghadapi masa depan yang akan

datang.

70

Page 85: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Produk Mitra Bp-Link Syari’ah di AJB Bumiputera merupakan

asuransi jiwa syari’ah yang bertujuan untuk memberikan proteksi

meninggal dunia serta investasi. Akad Mudharabah (merupakan akad

bagi hasil 70 % untuk peserta asuransi dan 30% untuk pengelola atau

perusahaan). Akad Tabarru’ ( akad hibah dalam bentuk pemberian

dana dari pemegang polis ke dalam dana Tabarru’ untuk tujuan tolong

menolong diantara peserta). Akad Wakalah Bil Ujrah, digunakan saat

pemegang polis memberikan Ujrah kepada perusahaan untuk

mengelola dana investasi sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan.

Peserta boleh menentukan sendiri jenis investasinya.

2. Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di AJB Bumiputera

Unit Syari’ah Magelang sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah, dimana

tidak mengandung unsur gharar, maysir dan riba.

B. Saran

1. Untuk kepentingan sosialisasi produk asuransi Jiwa Mitra Bp-Link

Syari’ah sebaiknya bagian pemasaran di AJB Bumiputera 1912 Kantor

Unit Syari’ah melakukan pengarahan ke desa-desa. Karena

kebanyakan dari orang-orang pedesaan tidak mengetahui tentang apa

itu asuransi syari’ah.

71

Page 86: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

2. Bagi masyarakat yang ingin berasuransi hendaklah memilih asuransi

syari’ah karena sudah sesuai dengan syariat Islam.

C. Penutup

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT yang

telah memberikan segala nikmat kepada yang ada didalam semesta ini,

berkat izin-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Tidak lupa penulis menghaturkan banyak terimakasih yang tulus

kepada semua pihak terutama kepada dosen pembimbing yang telah

membimbing dengan sabar, serta memberikan arahan dan koreksiya dalam

penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,

maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.

Akhirya semoga skripsi ini bermanfaat dan menambah pengetahuan yang

baru khususnya bagi penulis serta umumnya bagi pembaca.

Salatiga,28 Februari 2017

penulis

72

Page 87: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Daftar Pustaka

A. Buku

Ali, Hasan. 2004. Asuransi dalam Perspektif Hukum Islam. Jakarta:

Prenada Media

Ali, Zainuddin.2008. Hukum Asuransi Syariah. Jakarta : Sinar

Grafika

Amrin, Abdulloh. Asuransi Syariah. Jakarta: Elex Media

Komputindo

Basyir, Ahmad Azhar.2000. Asas-Asas Hukum Muamalat.

Yogyakarta :UII Press.

Dewi, Gemala.2006. Aspek-Aspek Hukum dalam Perbankan dan

Perasuransian Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Djamaluddin, A Syinqithy. 1993. Terjemah Sunan Abu Dawud.

Semarang: CV.Asy Syifa’.

Mangani, Ktut Sivanita.2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.

Jakarta: Erlangga.

Moleong Lexy.2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Muhammad,Abdulkadir.2011. Hukum Asuransi Indonesia.

Bandung: Citra Aditya Bakti.

Muhammad, Teungku.1995. Tafsir Al-Qur’an. Semarang: PT.

Pustaka Rizki Putra.

Munawaroh.2012. Panduan Memahami Metodologi Penelitian.

Malang: Inti Media.

Salim, Abbas.2007.Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta; Raja

Grafindo.

Sumitro, Warkum. 1997. Asas-asas Perbankan Islam dan

Lembaga-Lembaga Indonesia. Jakarta; Raja Grafindo

Persada

Page 88: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

Widyaningsih, Dkk. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia.

Jakarta: Kencana.

Zuhdi, Masjfuk.1989. Masail Fiqhiyah. Jakarta: Haji Massagung

B. Perundang-undangan

Undang-Undang No 2 tahun 1992 tentang Perasuransian

Undang-Undang No 40 tahun 2014 tentang perasuransian

C. Website

www.bumiputera.com

Page 89: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA
Page 90: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA
Page 91: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA
Page 92: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA
Page 93: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA
Page 94: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA
Page 95: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA
Page 96: ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2664/1/Zakiyatur... · 2018. 3. 12. · ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Zakiyatur Rofi’ah

Nim : 214 12 024

Tempat, Tanggal Lahir : Magelang, 12 November 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Compok Kulon Rt. 01/Rw. 02 Pakis Magelang

Riwayat Pendidikan : TK Pertiwi Pakis

SDN Krasak

MTs YAJRI Payaman

MA YAJRI Payaman

IAIN Salatiga

Pengalaman Organisasi : Anggota KSEI IAIN Salatiga

Anggota HMI Salatiga