ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan...

68
ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI PUSPASARI KOTA BOGOR RIZKA ISNAENI UTAMI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Transcript of ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan...

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

i

ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA ANGGOTA

KELOMPOK WANITA TANI PUSPASARI KOTA BOGOR

RIZKA ISNAENI UTAMI

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB
Page 3: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

i

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis

Hubungan Karakteristik Wirausaha dengan Keberhasilan Usaha Pada Anggota

Kelompok Wanita Tani Puspasari Kota Bogor” adalah karya saya sendiri dengan

arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada

perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2016

Rizka Isnaeni Utami

H34144067

Page 4: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

ii

ABSTRAK

RIZKA ISNAENI UTAMI. Hubungan Karakteristik Wirausaha Keberhasilan Usaha

pada Anggota Kelompok Wanita Tani Puspasari Bogor. Dibimbing oleh HENY

KUSWANTI DARYANTO.

Kewirausahaan telah menjadi perhatian penting dalam mengembangkan

pertumbuhan sosio ekonomi suatu negara. Konsep kewirausahaan dapat

diterapkan pada beberapa sektor, salah satunya adalah sektor Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM). UMKM memberikan kontribusi yang cukup besar

terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Salah satu pelaku industri kecil

rumahan di Kota Bogor yang memiliki preastasi baik adalah Kelompok Wanita

Tani (KWT) Puspasari. Para pelaku usaha harus memiliki karakter kewirausahaan

dalam dirinya untuk mengembangkan usaha. Tujuan dari penelitian untuk

mengukur hubungan karakteristik wirausaha dengan keberhasilan usaha anggota

KWT. Karakteristik wirausaha yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi.

Keberhasilan usaha yang diukur antara lain pertumbuhan usaha dan pendapatan.

Alat analisis yang digunakan korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian

menunjukkan terdapat korelasi positif pada semua karakteristik

.

Kata kunci: karakteristik wirausaha, keberhasilan usaha, Kelompok Wanita Tani

ABSTRACT

RIZKA ISNAENI UTAMI. Entrepreneurial Characteristic Relationships with

Business Success Performance on Women Farmer Group Puspasari Bogor.

Supervised by HENY KUSWANTI DARYANTO

.

Entrepreneurship has become an important concern to develop

socioeconomic growth of the country. Entrepreneurship concept can be applied to

several sectors, such as Micro Small and Medium Enterprises (SMEs). SMEs

provide a substantial contribution to Gross Domestic Product of Indonesia. One of

those SMEs in Bogor are The Woman Farmer Group in Puspasari. The purpose of

this study ains to analyze and descriribe the character of the members of the

Women Farmers Group in Puspasari and to analyze the relationship between these

characteristics towards the success of Women Farmers Group in Puspasari. The

sampling method that was used were sensus. The purpose of this study to measure

the characteristics of an entrepreneurial relationship with success performance.

Entrepreneurial characteristics used in this study include self-

confidence,innovatife, passionate, sociable formed and will to achieve. KWT

Puspasari business success measured include business scale and business revenue.

Analyzer used Spearman Rank correlation showed a positive correlation the result

means that those five factors significantly affected the business success.

Keyword: characteristics of entrepreneurs, business success, Women Farmers

Group

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

i

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2016

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Agribisnis

ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA

DENGAN KEBERHASILAN USAHA PADA ANGGOTA

KELOMPOK WANITA TANI PUSPASARI KOTA BOGOR

RIZKA ISNAENI UTAMI

Page 6: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB
Page 7: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

i

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

ii

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

i

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Desember 2015 ini ialah

karakteristik wirausaha, dengan judul Analisis Hubungan Karakteristik Wirausaha

dengan Keberhasilan Usaha pada Anggota Kelompok Wanita Tani Puspasari Kota

Bogor

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr Ir Heny K. Daryanto, MEc selaku dosen pembimbing yang dengan kesabarannya telah memberikan bimbingan

dan arahan selama masa penyusunan tugas akhir. Ibu Popong Nurhayati, MM selaku

dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB selaku dosen penguji komisi

pendidikan yang telah memberikan masukan, saran, dan kritik yang membangun

untuk kesempurnaan tugas akhir ini. Di samping itu, penulis sampaikan terimakasih

kepada anggota KWT Puspasari yang telah memberikan informasi selama proses

pengumpulan data. Randolph Wibowo S.Komp atas kesabaran dan doa selama

penulis menyusun skripsi ini, Shinta, Lulu, Nindya, Dea dan Nita atas keceriaan dan

dukungan yang diberikan selama kuliah. Ungkapan terima kasih juga disampaikan

kepada almarhum ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan dukungannya.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Bogor, September 2016

Rizka Isnaeni Utami

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB
Page 11: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL ii DAFTAR GAMBAR ii

DAFTAR LAMPIRAN ii PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1 Rumusan Masalah 3

Tujuan Penulisan 4 Manfaat Penulisan 4

TINJAUAN PUSTAKA 5 Wanita Wirausaha 5

Karakteristik Wirausaha 5 Keberhasilan Usaha 6

Hubungan Karakteristik Wirausaha dan Keberhasilan 7 KERANGKA PEMIKIRAN 7

Kerangka Pemikiran Teoritis 7 Kewirausahaan 7

Karakteristik Wirausaha 8 Indikator Karakteristik Wirausaha 9

Keberhasilan Usaha 10 Kerangka Pemikiran Operasional 10

METODE PENELITIAN 13 Lokasi dan Waktu Penelitian 13

Metode Penentuan Responden 13 Data dan Instrumentasi 13

Metode Pengumpulan Data 14 Metode Pengolahan Data 15

Uji Validitas dan Realibilitas 16 Variabel Penelitian 18

Definisi Operasional 18 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 19

Sejarah dan perkembangan Kelompok Wanita Tani Puspasari 19 Struktur Organisasi 20

Sarana dan Prasarana 22 Karakteristik Individu 22

HASIL DAN PEMBAHASAN 24 Karakteristik Wirausaha Pada Anggota KWT Puspasari 24

Keberhasilan Usaha Pada Anggota KWT Puspasari Kota Bogor 30 Hubungan Karakteristik Wirausaha dan Keberhasilan Usaha 31

Hubungan percaya diri dengan keberhasilan usaha 32 Hubungan kreatif dengan keberhasilan usaha 32

Hubungan semangat dengan keberhasilan usaha 33 Hubungan supel dengan keberhasilan usaha 34

Hubungan motivasi berprestasi dengan keberhasilan usaha 35 SIMPULAN DAN SARAN 35

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

ii

Simpulan 35 Saran 36

DAFTAR PUSTAKA 37 LAMPIRAN 39

KUESIONER PENELITIAN 47 RIWAYAT HIDUP 52

DAFTAR TABEL

1 Nilai Produk Domestik Bruto sektor usaha mikro, kecil, menengah dan

nasional tahun 2010-2013 atas dasar harga berlaku 1

2 Karakteristik wirausaha dan indikator karakteristik wirausaha 8

3 Jenis dan sumber data 14

4 Penentuan kategori jumlah skor berdasarkan persentase kategori jawaban 16

5 Variabel, indikator penelitian dan landasan teori yang digunakan dalam 18

6 Sebaran responden anggota KWT Puspasari berdasarkan usia responden 23

7 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan KWT Puspasari 23

8 Sebaran responden berdasarkan lama bergabung dalam KWT Puspasari 24

9 Distribusi responden menurut pendapatan pada anggota KWT Puspasari 24

10 Nilai karakteristik wirausaha anggota KWT Puspasari 25

11 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha percaya diri 25

12 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha kreatif dan 26

13 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha semangat 27

14 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha supel 29

15 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha motivasi 30

16 Kriteria penilaian dan jumlah skor keberhasilan usaha pada KWT 31

17 Hasil hubungan antara karakteristik wirausaha dengan keberhasilan 31

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka pemikiran operasional 12

2 Struktur Organisasi KWT Puspasari Kota Bogor 21

DAFTAR LAMPIRAN

1 Reliabilitas kuisioner penelitian 39

2 Validitas kuisioner lama 39

3 Validitas Kuisioner baru 40

4 Korelasi percaya diri dengan pertumbuhan usaha 41

5 Korelasi kreatif dengan pertumbuhan usaha 41

6 Korelasi semangat dengan pertumbuhan usaha 41

7 Korelasi supel dengan pertumbuhan 42

Page 13: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

iii

8 Korelasi motivasi berprestasi dengan pertumbuhan usaha 42

9 Korelasi percaya diri dengan pendapatan 42

10 Korelasi kreatif dengan pendapatan 43

11 Korelasi semangat dengan pendapatan 43

12 Korelasi supel dengan pendapatan 43

13 Korelasi motivasi prestasi dengan pendapatan 44

14 Dokumentasi 44

15 Kuisioner Penelitian 47

Page 14: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB
Page 15: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB
Page 16: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB
Page 17: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada awal abad ke-20, entrepreneurship atau kewirausahaan menjadi suatu

kajian menarik karena perannya yang penting dalam pembangunan ekonomi.

Menurut Wennekers dan Thurik (1999) kewirausahaan merupakan faktor utama

yang memengaruhi pergerakan ekonomi yaitu dengan memperkenalkan inovasi,

menyediakan pekerjaan, meningkatkan persaingan dan kesejahteraan.

Konsep kewirausahaan dapat diterapkan pada beberapa sektor, salah

satunya adalah sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Pemberdayaan UMKM penting adanya karena memiliki peranan yang sangat

strategis dalam pemulihan ekonomi dan dalam menghadapi masalah

pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Berdarkan data BPS 2014 jumlah

industri mikro pada tahun 2013 mencapai 2 887 015 unit industri dengan rata-rata

laju pertumbuhan 6.37 persen dan jumlah industri kecil mencapai 531 351 unit

usaha dengan rata-rata laju pertumbuhan 13.31 persen.1

UMKM memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Produk

Domestik Bruto Indonesia. Data pada Tabel 1 menunjukkan kinerja industri mikro

dan kecil sudah cukup baik dan memiliki kontribusi yang besar dalam

pembangunan perekonomian Indonesia yang terlihat dari sektor UMKM

memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap PDB nasional dan setiap

tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2010 presentase PDB

UMKM terhadap PDB Nasional sebesar 57.11 persen hingga tahun 2013 menjadi

59.86 persen. Data kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia dari tahun 2010

sampai 2013 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Nilai Produk Domestik Bruto sektor usaha mikro, kecil, menengah dan

nasional tahun 2010-2013 atas dasar harga berlaku

Tahun 2010 2011 2012 2013

PDB UMKM (Milyar

Rupiah)

3 466 4 304 4 869 5440

PDB Nasional (Milyar

Rupiah)

6 069 7 427 8 241 9087

Persentase PDB

UMKM (%)

57.11 57.95 59.08 59.86

Sumber : Badan Pusat Statistik 2013 (diolah)

Perkembangan kewirausahaan masih dikuasai oleh kaum pria sampai saat

ini, meskipun demikian, wanita wirausaha memiliki andil dalam mendorong

peranan wanita sebagai agen perubahan, hal tersebut merupakan sumber kegiatan

ekonomi yang cukup besar dalam penciptaan lapangan kerja baru, oleh karenanya

1 [BPS] Badan Pusat Statistik (ID). 2014. Laju pertumbuhan nilai input dan nilai output industri

mikro, kecil, menengah dan besar tahun 2011-2013 [diunduh pada 2016 Agustus 23]. Tersedia

pada: www.bps.go.id

Page 18: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

2

layak untuk mendapat perhatian (Tinaprilla 2007). Kondisi wirausaha wanita di

Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, kondisi tersebut dapat terlihat

dari banyaknya koperasi-koperasi wanita baru dan beragam bisnis usaha kecil dan

menengah yang terbentuk dan sukses (SMECDA 2006). Jumlah UMKM yang

dikelola oleh wanita di Indonesia ternyata sangat banyak. Laporan Kemlu RI

(2010) menemukan, pertumbuhan UMKM yang dimiliki wanita di Indonesia

ternyata berada pada peringkat ke tiga tertinggi di Asia Pasifik. Laporan GEM

2013 kerjasama Internasional Development Research Center Canada-Indonesia

menemukan, Indonesia memiliki tingkat aktivitas wirausaha usaha baru tertinggi

dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, dengan nilai Total Early-

stage Entrepreneurial Activity (TEA) antara wanita dan pria yang tidak berbeda

jauh, yaitu wanita 25 persen dan pria 26 persen (Nawangpalupi et al. 2014).

UMKM yang ada pada setiap provinsi di Indonesia memberikan kontribusi

terhadap PDB Indonesia begitu juga dengan provinsi Jawa Barat. Sejauh ini,

posisi dan peran UMKM di Jawa Barat merupakan pelaku ekonomi yang cukup

dominan dengan jumlah unit usaha mencapai 6.17 persen dari total pelaku

UMKM di Indonesia. Berdasarkan data tersebut, UMKM memberikan kontribusi

terbesar bagi penyerapan tenaga kerja yaitu mencapai 87.12 persen dari total

pekerja. Sektor UMKM di Jawa Barat memberikan kontribusi cukup besar

terhadap PDRB Jawa Barat yang mencapai 60.3 persen dimana sebesar 39 persen

PDRB Jawa Barat didapatkan dari UMKM yang dikelola oleh wanita (Dinas

KUMKM Jabar 2011).2

Salah satu industri kecil yang banyak digeluti oleh wirausaha wanita

adalah industri rumahan. Industri rumahan adalah suatu sistem produksi yang

menghasilkan produk melalui proses nilai tambah dari bahan baku tertentu, yang

dikerjakan di lokasi rumah dan bukan di pabrik. Kota Bogor adalah salah satu

wilayah Bogor yang terdapat usaha industri rumahan, dimana sebesar 53 persen

usaha rumahan di Kota Bogor dijalankan oleh wirausaha wanita.

Salah satu pelaku industri rumahan di Kota Bogor adalah Kelompok

Wanita Tani (KWT) Puspasari. Tambunan (2012) menyatakan bahwa

perkembangan wanita pengusaha atau wirausaha di dalam kelompok wanita

sangat berpotensi sebagai motor utama pendorong proses pemberdayaan wanita

dan transformasi sosial, yang pada akhirnya bisa sangat berdampak positif

terhadap penurunan tingkat kemiskinan.3 KWT Puspasari merupakan KWT

berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2015 yang dibentuk sebagai upaya

agar kaum perempuan secara langsung terlibat dalam usaha-usaha peningkatan

hasil pertanian dan berpotensi untuk meningkatkan pendapatan. KWT ini

memiliki program pengembangan kewirausahaan melalui pelatihan usaha

pengolahan hasil pertanian dan melakukan kegiatan yang memanfaatkan tanaman

obat sebagai bahan baku dalam merancang dan menyediakan produk olahan.

Perkembangan KWT Puspasari menuntut setiap anggota untuk memiliki

sikap karakteristik wirausaha. Karakteristik wirausaha yang dimiliki setiap

anggota akan menunjukkan keberhasilan usaha yang baik. Kewirausahaan

2[KUMKM Jabar] Koperasi dan UMKM Jawa Barat (ID). 2011. Kontribusi UMKM di Jawa Barat

terhadap PDRB [internet]. [diunduh pada 2016 Januari 15]. Tersedia pada:

diskumkm.jabarprov.go.id 3 Tambunan TH.2012. Wanita Pengusaha di UMKM di Indonesia : Motivasi dan Kendala.

[diunduh 2016 Februari 29] tersedia pada http://www.fe.trisakti.ac.id

Page 19: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

3

merupakan suatu sikap yang diperlukan untuk memulai usaha dan

mengembangkan usaha. Seorang wirausaha akan memiliki cara berpikir yang

berbeda dengan pengusaha pada umumnya dengan menunjukan sikap dan perilaku

sebagai manusia yang unggul.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa orang peneliti lain terhadap

usaha kecil yang dikelola wanita juga telah memberikan inspirasi untuk mengkaji

lebih banyak dan lebih mendalam mengenai peran serta kaum wanita dalam dunia

wirausaha serta mengkaji variabel-variabel karakteristik wirausaha yang diduga

dimiliki oleh kaum wanita anggota KWT Puspasari Kota Bogor. Berdasarkan

kondisi tersebut maka kajian dengan tema wirausaha wanita dan keberhasilan

usaha yang dilakukan oleh kaum wanita relevan untuk dikaji, khususnya dalam

upaya meningkatkan kemandirian dan kemampuan wanita dalam berwirausaha.

Rumusan Masalah

Mayoritas penelitian tentang wirausaha yang dilakukan terfokus pada

pengusaha laki-laki. Pada penelitian yang dilakukan oleh Deputi Bidang

Pengkajian Sumberdaya UKMK (2006) mengemukakan bahwa jumlah wirausaha

wanita lebih sedikit daripada laki-laki wirausaha. Meskipun kewirausahaan dan

bisnis didominasi oleh kaum laki-laki, sudah sangat banyak wanita yang menjadi

wirausaha dari tingkat mikro, kecil dan menengah, dengan maksud untuk

membantu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.

Wirusaha wanita penting adanya karena memiliki peranan yang strategis

dalam pembangunan ekonomi dalam menghadapi masalah pengangguran dan

kemiskinan di Kota Bogor, dimana sebesar 53 persen usaha rumahan di Kota

Bogor dijalankan oleh wirausaha. Berdasarkan data BPS Kota Bogor 2012

menunjukkan jumlah wanita wirausaha di Kota Bogor tahun 2012 sebesar 21 710

dan meningkat pada tahun 2014 menjadi 21 9584. Hal ini menggambarkan bahwa

adanya tren peningkatan jumlah wanita berwirausaha di Kota Bogor.

KWT Puspasari adalah kelompok wanita wirausaha yang dibentuk pada

tahun 2011 dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan

sosial masyarakat melalui pengelolaan lingkungan hidup dan usaha

pengembangan industri pertanian. KWT Puspasari memiliki program pengelolaan

terhadap kebun bibit dan kebun percobaan tanaman obat yang ditanami 154 jenis

tanaman obat yang diolah menjadi Tanaman Obat Keluarga (Toga) dan minuman

herbal. Selain itu, ada juga produk pupuk kompos yang diolah dari tempat

penampungan sampah oleh KWT Puspasari. Meskipun baru berjalan 5 tahun,

KWT Puspasari sudah mengalami perkembangan dalam menjalankan usahanya.

Perkembangan yang semakin membaik mengantarkan kelompok ini mendapatkan

penghargaan sebagai KWT terbaik di Kota Bogor.

Pembinaan dan pelatihan juga sering dilakukan oleh pemerintah untuk

KWT Puspasari dalam rangka peningkatan potensi diri anggota. Salah satu bentuk

pembinaan yang dilakukan adalah pengetahuan mengenai wirausaha. Pengetahuan

tersebut diberikan dalam bentuk pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan

setiap satu bulan sekali. Sementara itu, program pelatihan dilakukan untuk

4 [BPS Kota Bogor] Badan Pusat Statistik Kota Bogor (ID). 2014. Jumlah wanita wirausaha Kota

Bogor [internet]. [diunduh pada 2016 Januari 20]. Tersedia pada: kotabogor.bps.go.id

Page 20: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

4

meningkatkan keterampilan para anggota yang nantinya dapat menjadikan

anggota sebagai pribadi yang produktif, kreatif, dan inovatif. Pembinaan dan

dukungan dari pemerintah setempat melalui program pelatihan dan kewirausahaan

menjadikan kelompok wanita tani ini semakin dirasa kemajuannya. Hal ini

terbukti dengan produk KWT Puspasari sudah dapat dijual keluar Pulau Jawa

bersaing dengan produk lainnya serta diraihnya prestasi tingkat provinsi. Prestasi

tersebut telah membawa kelompok ini pada pengukuhan sebagai juara kedua.

Perkembangan prestasi serta kemajuan yang ditunjukkan oleh kelompok

ini dalam waktu yang cepat tidak lepas dari peran anggota yang telah

berkontribusi. Pengalaman para anggota KWT Puspasari mengikuti kompetisi dan

pengalaman mengikuti pelatihan kewirausahaan akan mempermudah anggota

untuk mengadopsi sikap wirausaha. Karakteristik wirausaha anggota diharapkan

dapat menunjang keberhasilan dari usaha yang dijalankan, dan pencapaian yang

diharapkan oleh para anggota KWT Puspasari. Berdasarkan uraian di atas, maka

permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik wirausaha yang dimiliki anggota KWT Puspasari

Bogor?

2. Bagaimana keberhasilan usaha yang dimiliki anggota KWT Puspasari Bogor?

3. Bagaimana hubungan karakteristik wirausaha pelaku usaha anggota KWT

Puspasari Kota Bogor dengan keberhasilan dalam usaha?

Tujuan Penulisan

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mendeskripsikan karakteristik wirausaha anggota KWT Puspasari Kota Bogor

2. Mendeskripsikan keberhasilan usaha anggota KWT Puspasari Kota Bogor

3. Menganalisis hubungan karakteristik wirausaha anggota KWT Puspasari

terhadap keberhasilan usaha KWT Puspasari Kota Bogor

Manfaat Penulisan

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang

berkepentingan sebagai berikut :

1. Bagi Kelompok Wanita Tani Puspasari penelitian ini memberikan manfaat

sebagai gambaran tentang karakteristik wirausaha anggota KWT Puspasari,

sehingga diharapkan dapat menjadi acuan untuk melaksanakan program-

program yang dapat mengembangkan karakter wirausaha anggota kelompok.

Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi acuan bagi kelompok wanita tani

dalam menjalankan kegiatannya sehingga karakter wirausaha anggota

kelompok dapat dikembangkan dan diharapkan dapat membawa kemajuan

usaha baik bagi kelompok maupun individu.

2. Bagi pemerintah sebagai bahan acuan dalam menyusun program kerja yang

dapat mengembangkan karakter wanita wirausaha sehingga diharapkan

perekonomian dapat tumbuh dengan adanya peran aktif wanita wirausaha.

Page 21: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

5

3. Bagi akademisi sebagai bahan pertimbangan dan bahan pembanding dalam

melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan wirausaha.

4. Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan dibidang

wirausaha dan dapat menerapkan disiplin ilmu yang didapat saat kuliah.

TINJAUAN PUSTAKA

Wanita Wirausaha

Penelitian yang dilakukan Sari (2015) mengkaji aktivitas wanita wirausaha

dengan peryumbuhan usaha kentang di Kabupaten Kerinci menyimpulkan

beberapa hal terkait wanita wirausaha di antaranya: Profil dari wanita wirausaha

pengolahan kentang didominasi oleh wanita yang berkeluarga pada kelompok usia

35 sampai 45 tahun, dan berpengalaman dalam mengolah makanan. Karakteristik

kewirausahaan wanita wirausaha secara baik dibentuk oleh motivasi, risiko, dan

inovasi. Dengan demikian wanita yang mengolah kentang di Kabupaten Kerinci

adalah wirausaha karena terbukti memiliki karakter wirausaha. Aktivitas wanita

wirausaha pengolahan kentang oleh wanita terbukti positif dan signifikan

berpengaruh pada pertumbuhan usaha di Kabupaten Kerinci.

Penelitian terkait wanita wirausaha juga dilakukan oleh Nurhayati (2011)

di agroindustri perikanan di Kecamatan Cisolok dan Kecamatan Palabuhan Ratu,

Kabupaten Sukabumi, mayoritas wanita wirausaha di lokasi ini berpendidikan

Sekolah Dasar (SD), namun memiliki keinginan untuk tetap menjadi wanita yang

produktif dengan cara memperoleh pendapatan melalui keterampilan mengelola

usaha yang dimilikinya. Sebaran wirausaha wanita berdasarkan usia pada kegiatan

usaha agroindustri perikanan tergolong relatif muda, karena lebih dari 50 persen

berusia antara 30 hingga 50 tahun. Pengalaman berwirausaha yang dominan

adalah antara 5 sampai 10 tahun. Sumber modal usaha berasal dari uang pribadi

dan dari bank. Suami merupakan perintis kegiatan usaha, di samping kemandirian

usaha yang dimiliki wanita wirausaha tersebut.

Karakteristik Wirausaha

Nursiah (2015) melakukan penelitian karakteristik wirausaha UKM tempe

di Kabupaten Bogor dengan indikator pengalaman, pengambilan risiko,

ketekunan/kerja keras, inovatif, dan motivasi. Nursiah memaparkan dalam

penelitiannya dengan adanya risiko yang dihadapi, seorang wirausaha harus

mampu menyiasatinya. Salah satu cara yang dilakukan untuk menyiasati adanya

risiko adalah dengan melakukan inovasi. Inovatif merupakan salah satu ciri yang

harus dimiliki wirausaha. Untuk membentuk seseorang menjadi wirausaha

diperlukan motivasi yang kuat, karena menjadi wirausaha berarti menjalankan

usaha sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Karakteristik wirausaha

berpengaruh positif dan siginifikan terhadap perilaku wirausaha pada UMKM

tempe. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan karakteristik wirausaha akan

Page 22: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

6

meningkatkan perilaku wirausaha. Variabel yang berkontribusi paling besar

merefleksikan karakteristik wirausaha adalah variabel inovatif.

Suyatini (2004) menganalisis pengaruh karateristik wirausaha,

karakteristik psikologi yang diukur adalah kemampuan berinovasi, rasa percaya

diri, kemampuan mengambil risiko, dan kebutuhan akan keberhasilan. Penelitian

ini menjelaskan bahwa indikator karateristik wirausaha kepercayaan diri

merupakan kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah dengan tetap optimis

terhadap kemampuan dirinya untuk mengatasi masalah tersebut. Indikator

keberanian mengambil risiko berkaitan dengan keberanian seseorang untuk

mempertaruhkan apa yang dimilikinya untuk membangun suatu usaha dengan

harapan memperoleh manfaat yang lebih besar dari apa yang telah mereka

pertaruhkan. Individu yang memiliki kemampuan berinovasi secara efektif dapat

menyeimbangkan ide-ide dan kenyataan menjadi ide-ide kerja yang baru.

Nurhayati et al. (2011) menjelaskan karakteristik psikologis meliputi kerja

keras, semangat, toleransi terhadap ketidakpastian. Indikator ketekunan dapat

mendukung daya berpikir seseorang untuk berpikir secara inovatif dan kreatif.

Sebagian besar responden memiliki karakteristik inovatif atau keinginan untuk

selalu melakukan inovasi baru dalam setiap pekerjaan yang ditekuninya. Sikap

toleransi terhadap ketidakpastian dapat mendorong dan menjadikannya sebagai

tantangan. pentingnya membangun karakteristik wirausaha karena karakteristik

tersebut sangat menentukan keberhasilan usaha dan mempermudah untuk

meningkatkan kompetensi wirausaha.

Penelitian oleh Rahayu (2014) menganalisis karakteristik wirausaha dalam

UMKM tempe dengan indikator yaitu meliputi percaya diri, berorientasi hasil,

pengambil risiko, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi masa depan. Hasil

penelitian menunjukan dari nilai hasil persentase kategori skor karakteristik

wirausaha menunjukkan sikap percaya diri dalam kategori sangat baik dan sikap

berorientasi hasil, pengambil risiko, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi

masa depan dalam kategori baik.

Hasil penelitian terdahulu menekankan pada beberapa indikator

karateristik wirausaha yaitu kepercayaan diri, keberanian mengambil risiko, dan

inovasi. Karakteristik wirausaha yang digunakan pada penelitian ini akan dibatasi

pada percaya diri, kreatif dan inovatif, semangat, kemampuan bersosialisasi

dengan lingkungan, dan motivasi berprestasi.

Keberhasilan Usaha

Dalam menjalankan kegiatan usaha, seorang wirausaha pasti memiliki

sasaran-sasaran tertentu yang telah ditetapkan untuk mencapai keberhasilan usaha.

Steam et al. dalam Burhanudin (2014) yang menggunakan data dari Global

Enterpreneurship Monitor menyimpulkan bahwa wirausaha yang ambisius

memberikan kontribusi lebih kuat untuk pertumbuhan makro ekonomi daripada

aktivitas kewirausahaan lainnya. Beragam bagian dari kewirausahaan mulai dari

karakterisitik, sikap, dan perilaku dimana kemampuan kewirausahaan yang

semakin berkembang akan mempengaruhi keberhasilan usaha yang pada akhirnya

mendorong pertumbuhan ekonomi.

Noviana (2013) menganalisis keberhasilan peternak sapi perah

berdasarkan empat hal. Keempat hal tersebut yaitu keberlangsungan usaha,

Page 23: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

7

penyediaan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar,

meningkatkankesejahteraan keluarga dan meningkatkan kualitas hidup bagi

pemakai produk.

Keberhasilan usaha menurut penelitian Dirlanudin (2010) bukanlah

sesuatu yang dapat diraih dalam waktu yang sesaat namun memerlukan upaya

yang keras, ketekunan, dan kecekatan dalam mengelola usaha tersebut dengan

terus membaca lingkungan eksternal sejalan dengan perubahan dan tuntutan para

konsumen. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan para pengusaha kecil agro antara lain adalah jumlah pelanggan,

kecenderungan loyalitas, perluasan pangsa pasar, kemampuan bersaing, dan

keuntungan.

Hubungan Karakteristik Wirausaha dan Keberhasilan

Puspitasari (2013), hasil penelitiannya perilaku kewirausahaan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesuksesan usaha anggrek. Hal ini

menunjukan bahwa perilaku kewirausahaan berperan penting dalam peningkatan

kinerja usaha, sehingga dengan ketekunan, ketanggapan terhadap peluang,

inovatif, keberanian mengambil risiko dan kemandirian pada akhirnya akan

berpengaruh terhadap peningkatan kinerja usaha.

Hasil penelitian Mafiroh (2014) terdapat lima karakter yang berhubungan

signifikan dengan keberhasilan pengusaha tanaman hias jika dilihat dari

pertumbuhan usaha. Namun hanya empat karakter yang berhubungan terhadap

penjualan. Karakter Orientasi masa depan, berani mengambil risiko, inovatif, dan

percaya diri berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan usaha maupun

penjualan, sedangkan bekerja keras hanya berpengaruh signifikan terhadap

pertumbuhan usaha. Karakter orientasi masa depan, berani mengambil risiko, dan

inovatif memiliki korelasi yang sedang terhadap keberhasilan usaha sedangkan

bekerja keras dan percaya diri memiliki kekuatan korelasi yang lemah, sedangkan

untuk karakter bertanggung jawab tidak berhubungan signifikan terhadap

keberhasilan usaha tanaman hias di Meruya Selatan.

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Kewirausahaan

Menurut Meredith (2005) dan Kao (1997) dalam Suryana dan Bayu

(2010), kewirausahaan merupakan kemampuan seseorang dalam memanfaatkan

kesempatan dalam mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk

memperoleh keuntungan dari pemanfaatan tersebut.

Menurut Alma (2005) pengertian wirausaha adalah seseorang yang selain

mampu berusaha dalam bidang ekonomi dan niaga secara tepat guna, efektif, serta

efisien, namun juga berkarakteristik atau berkepribadian merdeka lahir batin dan

berbudi luhur. Wirausaha ini lebih menekankan kepada jiwa serta semangat yang

diaplikasikan pada segala aspek kehidupan. Wirausaha berbeda dengan

pengusaha, wirausaha sebagai orang yang memulai bisnis, ikut terlibat dalam

usaha yang dijalankan, serta memiliki sifat berani mengambil risiko, inovatif,

Page 24: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

8

memanfaatkan peluang yang ada, dan memperoleh balasan jasa berupa

keuntungan atau laba yang diperoleh. Sementara pengusaha adalah seseorang

yang memiliki bisnis namun tidak terlibat dalam usaha yang dijalankan,

pengusaha hanya menerima keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut.

Schumpeter dalam Alma (2005) bahwa wirausahawan adalah individu

yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dan menggerakkan perekonomian

masyarakat untuk maju ke depan. Wirausahawan adalah individu-individu yang

berani mengambil risiko, mengkoordinasi, mengelola penanaman modal atau

sarana produksi serta mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mampu

memberikan respon secara kreatif dan inovatif.

Karakteristik Wirausaha

Berbagai definisi wirausahawan dan wirausaha sesungguhnya menyiratkan

karakteristik individu dari seseorang wirausahawan yang didefinisikan tersebut.

Namun demikian karakteristik wirausaha secara umum menggambarkan keunikan

personal atau psikologi seseorang yang terdiri dari dimensi nilai sikap dan

kebutuhan. Gambaran tersebut berdasarkan asumsi bahwa individu akan

berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut dan perilaku tersebut didorong

oleh keinginan untuk memuaskan kebutuhan (Yousof, et al. 2007). Oleh karena

itu perilaku wirausaha dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengamati

individu wirausahawan yang memiliki karakteristik wirausaha yang kuat ataupun

lemah.

Salah satunya teori wirausaha telah dikembangkan oleh Meredith et al.

(1989). Meredith mengemukakan ciri dan watak wirausaha, diantaranya percaya

diri, berorientasi, pengambilan risiko, kepemimpinan, dan keorsinilan yang

dijelaskan oleh Tabel 2.

Tabel 2 Karakteristik wirausaha dan indikator karakteristik wirausaha

Karakteristik wirausaha Indikator karakteristik wirausaha

Percaya diri Memiliki keyakinan yang kuat,

ketidaktergantungan, individualis, optimisme.

Berorientasi

Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba,

ketekunan, tekad kerja keras, mempunyai

dorongan yang kuat.

Pengambilan risiko Kemampuan mengambil risiko yang wajar, suka

tantangan.

Kepemimpinan Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi

dengan orang lain, terbuka terhadap saran dan

kritik.

Keorisinilan Inovatif, kreatif, fleksibel

Berorientasi ke masa depan Memiliki visi dan perspektif terhadap masa

depan.

Sumber : Meredith et al. 1989

Wanita wirausaha memiliki karakter kepribadian yang membedakannya

dengan pria wirausaha. Karakter wirausaha tersebut antara lain: Percaya diri,

toleransi, kreatif dan inovatif, semangat dan berorientasi kedepan (Hisrichh et al.

Page 25: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

9

2008). Menurut Alma (2005) mengenai karakteristik kepribadian pengusaha

wanita mempunyai sifat toleransi dan fleksibel, realistis dan kreatif, semangat dan

mampu berhubungan dengan lingkungan.

Indikator Karakteristik Wirausaha

Dari berbagai teori tentang wirausaha yang berbeda-beda, indikator

wirausaha, teori indikator yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai

berikut:

1. Percaya Diri

Modal usaha seorang berwirausaha adalah kemauan yang kuat dan rasa

percaya diri. Seorang wirausaha harus memiliki sikap percaya diri. Percaya diri

adalah sikap yang mengacu pada sikap percaya terhadap kemampuan dan keahlian

yang ada pada diri sendiri, tidak memiliki keraguan dalam melakukan suatu hal

khususnya dalam menjalankan usaha dan selalu optimis bahwa usaha yang

dijalankan akan mencapai keberhasilan. Kepercayaan diri adalah sikap dan

keyakinan seseorang dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugasnya

(Suryana 2006). Oleh sebab itu, wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang

mandiri dan memiliki sikap percaya diri.

2. Inovatif

Menurut Meredith et al. (1989) inovasi dalam bisnis menghasilkan barang

dan jasa yang berkualitas lebih tinggi yang merupakan hasil dari tindakan para

wirausaha, yang bersedia menerima tantangan-tantangan lebih besar dan memikul

risiko yang sudah diperhitungkan. Rahasia wirausaha dalam menciptakan nilai

tambah barang dan jasa terletak pada penerapan kreativitas dan inovasi untuk

memecahkan masalah dan meraih peluang yang dihadapi.

3. Supel

Menurut Hisrich et al (2008) karakter supel ini merupakan bentuk

sederhana dari karakter memiliki kemampuan untuk berhubungan baik dengan

lingkungan sosial. Wanita wirausaha cenderung lebih mudah untuk beradaptasi

dan berhubungan baik dengan lingkungan disekitarnya.

4. Semangat

Seseorang yang semangat selalu mengutamakan hasil adalah orang yang

selalu mengutamakan niali-nilai motif berprestasi, berorientasi laba, ketekunan,

tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan inisiatif (Suryana

2006). Semangat dan kerja keras adalah sikap yang mengacu pada kemampuan

yang selalu terlibat dalam menjalankan usahanya dengan tidak mengeluh sampai

semua pekerjaan selesai dilakukan dan tidak hanya mengandalkan keberuntungan

saja.

5. Motivasi berprestasi

Motivasi berprestasi adalah sikap yang mengacu pada keinginan mencapai

suatu prestasi khususnya dalam pencapaian keberhasilan usaha dan menghindari

suatu kegagalan. Seorang wirausaha haruslah memiliki perspektif visi ke depan,

selalu mencari peluang dan tidak cepat puas dengan keberhasilan serta

berpandangan jauh kedepan (Suryana 2006). Memiliki perspektif dan pandangan

ke masa depan akan membuat seorang pengusaha selalu berusaha untuk berkarya

untuk mencapai suatu keberhasilan. Motivasi berprestasi adalah sikap yang

mengacu pada keinginan mencapai suatu prestasi khususnya dalam pencapaian

keberhasilan usaha dan menghindari suatu kegagalan.

Page 26: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

10

Keberhasilan Usaha

Meredith et al. (1989) menjelaskan bahwa keberhasilan seorang wirausaha

dapat terlihat dari kemampuan dalam menetapkan tujuan dari usaha yang

dijalankan. Tujuan dari suatu usaha tentunya dapat ditinjau dari sisi keuangan dan

non-keuangan. Kesuksesan di sisi keuangan dapat dilihat dari sejauh mana

seorang wirausaha dapat meningkatkan pertumbuhan usaha dan keuntungan yang

diperoleh dari usaha yang dijalankannya. Dari sisi non-keuangan dapat diketahui

bahwa kesuksesan usaha dapat diketahui melalui meningkatnya kesejahteraan

keluarga dan orang lain, meningkatnya tingkat hidup bagi para pemakai produk,

menyediakan lapangan usaha, serta mampu meningkatkan kapasitas diri dan orang

lain. Hal serupa disampaikan oleh Griffin dan Ebbert (2006) yang menyatakan

bahwa seorang wirausaha memiliki ciri kesuksesan yang ditandai dengan adanya

pertumbuhan usaha yang dijalankan serta keinginan untuk melakukan ekspansi

dan memperluas usahanya.

Keberhasilan usaha menurut penelitian Dirlanudin (2010) bukanlah

sesuatu yang dapat diraih dalam waktu yang sesaat namun memerlukan upaya

yang keras, ketekunan, dan kecekatan dalam mengelola usaha tersebut dengan

terus membaca lingkungan eksternal sejalan dengan perubahan dan tuntutan para

konsumen. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan para pengusaha kecil agro antara lain adalah jumlah pelanggan,

kecenderungan loyalitas, perluasan pangsa pasar, kemampuan bersaing, dan

keuntungan.

Menurut pendapat Riyanti (2003) keberhasilan usaha dapat diukur dengan

menilai kinerja suatu usaha. Kinerja usaha menurut Kaplan dan Norton dalam

Riyanti (2003) diukur berdasarkan perspektif keuangan (laba), pelanggan (jumlah

pelanggan), proses bisnis internal (tingkat produksi dan perluasan usaha), dan

proses pertumbuhan (kepuasan kerja karyawan).

Steam et al. dalam Burhanudin (2014) yang menggunakan data dari

Global Enterpreneurship Monitor menyimpulkan bahwa wirausaha yang ambisius

memberikan kontribusi lebih kuat untuk pertumbuhan makro ekonomi daripada

aktivitas wirausaha lainnya. Beragam bagian dari kewirausahaan mulai dari

karakterisitik, sikap, dan perilaku dimana kemampuan kewirausahaan yang

semakin berkembang akan mempengaruhi keberhasilan usaha yang pada akhirnya

mendorong pertumbuhan ekonomi.

Kerangka Pemikiran Operasional

Kewirausahaan tidak terlepas kaitannya dengan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM). Sektor UMKM telah dipromosikan dan dijadikan sebagai

agenda utama pembangunan ekonomi Indonesia. Pemberdayaan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang

besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi

tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam meningkatkan

kesejahteraan dan keberhasilan usaha.

Page 27: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

11

Salah satu industri kecil yang ada di Kota Bogor adalah industri rumahan

yang dijalankan KWT Puspasari. Usaha kecil yang dijalankan KWT Puspasari ini

memiliki peluang besar dalam mengembangkan usahanya dan dituntut dapat

menjalankan usahanya secara mandiri untuk dapat menghadapi persaingan, karena

untuk mencapai keberhasilan, diperlukan kemandirian yang merupakan salah satu

ciri wirausaha. Agar dapat mendukung sikap kemandirian para pelaku usaha,

pelaku usaha perlu melakukan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

melalui pengembangan jiwa kewirausahaan. Setiap pelaku usaha dapat

berkembang dengan pengembangan individunya untuk lebih termotivasi dalam

menjalankan usaha dan mempertahankan prestasi yang sudah diraihnya. Aspek

kewirausahaan memiliki peran untuk mendayagunakan segala sumber yang

dimiliki dengan proses yang lebih kreatif dan inovatif menjadikan anggota KWT

Puspasari siap menghadapi tantangan.

Penelitian ini berfokus kepada karakteristik wirausaha dan keberhasilan

usaha. Menganalisis hubungan karakteristik wirausaha dengan keberhasilan dirasa

penting dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas usaha kecil, khususnya pada

KWT Puspasari. Indikator karakteristik wirausaha yang digunakan mengacu pada

teori Meredith et al. (1989), Nurhayati et al. (2011), Puspitasari (2013), Riyanti

(2003) dan Dirlanudin (2010) yaitu meliputi percaya diri, supel, keinovatifan,

semangat dan motivasi berprestasi. Indikator keberhasilan usaha dapat berupa

keberhasilan yang dapat diukur dan tidak terukur. Namun keberhasilan usaha yang

dilakukan pada penelitian ini merupakan kinerja yang dapat diukur berdasarkan

teori dan penelitian terdahulu, yaitu meliputi pertumbuhan usaha dan peningkatan

pendapatan. Hubungan karakteristik wirausaha dari anggota kelompok KWT

Puspasari terhadap keberhasilan usaha dianalisis menggunakan metode analisis

Rank Spearman. Kerangka pemikiran operasional pada penelitian ini dapat dilihat

pada Gambar 1.

Page 28: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

12

Gambar 1 Kerangka pemikiran operasional

Keterangan :

---- Ruang lingkup penelitian

Keberhasilan Usaha :

1. Pertumbuhan Usaha

2. Pendapatan

Perlu adanya pengembangan SDM dengan pengembangan jiwa

kewirausahaan

Para pelaku UKM dituntut untuk mandiri agar dapat menghadapi

persaingan

KWT Puspasari

Karakteristik wirausaha :

1. Percaya Diri

2. Supel

3. Kreatif

4. Semangat

5. Motivasi berprestasi

Analisis hubungan karakteristik wirausaha

dengan keberhasilan usaha anggota KWT

Puspasari

Kewirausahaan merupakan salah satu solusi dalam membantu

peningkatan perekonomian

Page 29: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

13

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di KWT Puspasari yang terletak di kelurahan

Kedung Badak, kecamatan Tanah Sareal kota Bogor. Pemilihan lokasi penelitian

dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa KWT

Puspasari merupakan salah satu KWT yang berada di kota Bogor dan telah

memiliki program pengembangan wirausaha yang ditujukan bagi para

anggotanya. Selain itu, menurut hasil wawancara dengan Ketua Bidang

Kelembagaan Dinas Pertanian Kota Bogor (2015), KWT Puspasari merupakan

KWT yang telah memiliki prestasi yang baik dan direkomendasikan untuk dikaji

lebih jauh. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai

dengan April 2016.

Metode Penentuan Responden

Sampel dalam penelitian ini adalah anggota KWT Puspasari Kota Bogor.

Pengambilan sampel menggunakan metode sensus yaitu semua anggota populasi.

Sampel merupakan seluruh anggota KWT yang tersebar di kelurahan Kedung

Badak kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor, namun saat pengambilan data di

lapangan, tidak semua responden bisa ditemui dan diwawancarai. Kondisi

responden yang tidak memungkinkan untuk dikumpulkan datanya yakni sudah

tidak aktif dalam kelompok dan tidak bisa dihubungi.

Data dan Instrumentasi

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer

diperoleh dengan melakukan observasi dan survey serta wawancara langsung

yaitu tentang gambaran umum dan sejarah tentang KWT Puspasari dan kegiatan

yang dilakukan anggota sehari-hari. Selain itu pengambilan data menggunakan

kuisioner terhadap responden target, dengan hasil observasi dan wawancara dapat

diperoleh informasi mengenai karakter wirausaha yang dimiliki oleh responden

dan mengetahui tingkat keberhasilan usaha pada anggota KWT Puspasari Kota

Bogor. Sementara itu, data sekunder adalah data yang telah terdokumentasi

sebelumnya, data ini berupa data yang telah diterbitkan oleh organisasi atau

lembaga terkait dan bukan hasil pengolahan peneliti. Dalam penelitian ini data

sekunder baik berupa data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dinas-dinas, lembaga

penelitian atau publikasi di media yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Data

primer dan sekunder pada penelitian ini ditunjukkan pada Tabel 3.

Page 30: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

14

Tabel 3 Jenis dan sumber data

Jenis

Data

Deskripsi Sumber Data

Primer -Gambaran umum KWT Puspasari

-Ciri atau karakteristik responden

-Karakteristik wirausaha

Anggota KWT Puspasari

-Keberhasilan usaha anggota KWT

Puspasari

Pengamatan dan partisipasi

langsung dalam kegiatan

KWT, wawancara anggota

kelompok dengan

kuisioner.

Sekunder -Nilai PDB Indonesia

-Jumlah UMKM Jawa Barat

-PDRB Jawa Barat

-Jumlah UMKM Bogor

-KWT berprestasi di Kota Bogor

-Tinjauan Pustaka

Wawancara, Literatur-

literatur, jurnal, media

elektronik (internet) yang

relevan dengan penelitian.

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi wawancara dan

observasi lapang. Penelitian ini menggunakan bantuan kuesioner untuk

memperoleh data secara utuh yang dapat menggambarkan fenomena yang terjadi

di lapangan. Selain itu, kuesioner digunakan untuk mendapatkan data dari pelaku

usaha terkait dengan karakteristik wirausaha yang dimiliki. Setiap pengisian

kuesioner peneliti melakukan pendampingan untuk mengantisipasi adanya

kesulitan atau kesalahpahaman dalam mengartikan pertanyaan kuesioner.

Pendampingan yang dilakukan dalam setiap pengisian kuesioner juga

dimaksudkan untuk mencari informasi lain yang lebih mendalam yang belum

tercakup dalam kuesioner.

Cara penilaian terhadap hasil jawaban kuesioner dilakukan menggunakan

skala Likert. Skala inidigunakan untuk mengukur sikap masyarakat dengan

menggunakan item-item yang dapat dinilai baik atau buruk. Responden kemudian

diminta untuk memberikan skor. Skor tersebut kemudian dijumlahkan dan jumlah

ini merupakan total skor dan total skor ini ditafsirkan sebagai posisi responden

dalam skala Likert (Nazir 2011).

Pengolahan kuesioner dilakukan setelah responden memberikan

pembobotan nilai pada masing-masing pernyataan yang terdapat dalam kuesioner.

Pembobotan tersebut dilakukan berdasarkan rentang skala penilaian dalam kisaran

1 sampai dengan 5, dimana skala 1 menggambarkan sangat tidak setuju dan skala

5 menggambarkan sangat setuju. Kemudian pembobotan tersebut akan

dikelompokkan sesuai dengan masing-masing variabel yang digunakan. Setelah

diperoleh nilai hasil pembobotan pada masing-masing variabel yang digunakan,

selanjutnya akan ditentukan nilai total dari masing-masing variabel. Sehingga

dapat ditentukan nilai rataan untuk masing-masing variabel yang digunakan.

Page 31: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

15

Metode Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan observasi selama

penelitian. Sedangkan data kuantitatif diperoleh berupa data anggota KWT

Puspasari serta data karakteristik individu, penilaian karakteristik wirausaha dan

keberhasilan usaha.

Analisis data dilakukan secara deskriptif dan kuantitatif. Analisis

deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik wirausaha pada KWT

Puspasari. Data yang diperoleh dari kuesioner akan diolah menggunakan software

computer Microsoft Excel dan SPSS For Windows. Analisis data dilakukan untuk

menjawab setiap pertanyaan yang tercantum dalam tujuan penelitian.

Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Sugiyono (2011), statistik deskriptif adalah statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi. Analisis deskriptif

pada penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan kesuksesan yang telah

dicapai oleh KWT Puspasari Bogor yang dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Dengan demikian dapat diketahui korelasi dari setiap faktor-faktor tersebut

terhadap kesuksesan usaha.

Nazir (2011) menyatakan cara pengumpulan data untuk analisis ini

dilakukan melalui teknik wawancara dengan bantuan kuesioner. Untuk mewakili

keseluruhan skor yang terdapat dalam data, digunakan ukuran nilai pusat. Jenis

ukuran nilai pusat yang dipakai adalah rata-rata hitung (mean). Rata-rata hitung

secara umum dapat ditentukan dengan rumus:

Keterangan:

Μ = mean

Σ Xi = jumlah pengamatan ke-i

N = jumlah data

Kriteria Penentuan Skor Karakteristik Wirausaha

Agar memudahkan dalam melakukan pengkategorian skor berdasarkan

karakteristik wirausaha, maka dilakukan penentuan kategori jawaban dari jumlah

skor. Jumlah skor diperoleh dari penjumlahan bobot yang dikalikan dengan

jumlah responden. Dari penjumlahan skor yang diperoleh tersebut kemudian

dipersentasekan dengan cara menghitung jumlah skor setiap karakteristik

wirausaha dibagi dengan nilai bobot maksimal dikali jumlah responden dikali

jumlah pertanyaan setiap kriteria karakteristik wirausaha. Secara matematis

pernyataan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 32: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

16

Keterangan:

b = bobot (1-4)

r = responden (30 orang)

bm = bobot maksimum (4)

jk = Jumlah kriteria karakteristik wirausaha (4-5 kriteria)

Setelah diketahui persentase jawaban responden, kemudian hasil

perhitungan dikelompokkan berdasarkan kategori jawaban yang telah ditentukan

pada Tabel 4. Perhitungan persentase skor ini digunakan untuk memudahkan

dalam menentukan kategori jawaban karakteristik wirausaha responden. Jumlah

kriteria yang digunakan setiap karakteristik berbeda menyebabkan perbedaan

jumlah skor tertinggi pada setiap karakteristik wirausaha.

Tabel 4 Penentuan kategori jumlah skor berdasarkan persentase kategori jawaban

responden

Presentase kategori jawaban (%) Kategori skor

1-25

26-50

51-75

76-100

Kurang baik

Cukup baik

Baik

Sangat baik

Uji Validitas dan Realibilitas

Pernyataan-pernyataan dalam kuisioner yang dipertanyakan kepada

pedagang terlebih dahulu dilakukan pengujian melalui uji validitas dan uji

reliabilitas. Uji validitas menyatakan bahwa sejauh mana alat pengukur mampu

mengukur apa yang diinginkan dari data sebuah kuisioner (Umar 2005). Dengan

kata lain, pengujian validitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel yang ditanyakan dapat dipakai sebagai alat ukur. Uji validitas dilakukan

dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows. Penilaian valid atau

tidaknya masing-masing variabel (pernyataan) dapat dilihat dari nilai Corrected

Item-Total Correlation masing-masing variabel (pernyataan). Suatu variabel

dinyatakan valid jika nilai Corrected Item-Total Correlation > nilai r tabel.

Seluruh pernyataan yang diberikan dalam bentuk kuesioner pada responden

dikatakan valid sehingga kuesioner digunakan kembali untuk pengolahan data

selanjutnya. Hasil uji validitas dapat di lihat pada Lampiran.

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Dalam penelitian ini, teknik

pengukuran reliabilitas yang digunakan adalah teknik Cronbach karena skala

yangdigunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert Summated Rating. Sama

Page 33: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

17

halnya dengan uji validitas, uji reliabilitas juga dilakukan dengan menggunakan

software SPSS 19.0 for Windows. Penilaian reliabel atau tidaknya masing-masing

variabel (pernyataan) dapat dilihat dari nilai Cronbach’s Alpha. Indikator

reliabilitas variabel-variabel (pernyataan-pernyataan) adalah sebagai berikut:

1. Cronbach’s Alpha 0.00-0.20 = tidak reliable

2. Cronbach’s Alpha 0.21-0.50 = kurang reliable

3. Cronbach’s Alpha 0.51-0.60 = cukup reliable

4. Cronbach’s Alpha 0.61-0.80 = reliabel

5. Cronbach’s Alpha 0.81-1.00 = sangat reliable

Berdasarkan hasil akhir dari uji reliabilitas menunjukkan bahwa variabel

yang diukur melalui kuisioner memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0.927

yang dikategorikan reliabel.

Analisis Korelasi Rank Spearman

Pada penelitian ini dilakukan analisis korelasi Rank Spearman untuk

mengetahui derajat antara kedua variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Variabel X yang digunakan dalam penelitian ini berupa karakteristik wirausaha

anggota KWT dan variabel Y dalam penelitian ini dideskripsikan sebagai tingkat

keberhasilannya. Analisis korelasi Rank Spearman digunakan karena kedua

variabel yang digunakan dalam penelitian ini diukur berdasarkan skala ordinal.

Nazir (2011) menyatakan bahwa uji rank spearman digunakan untuk

menguji apakah beberapa ukuran minimal ordinal berhubungan satu sama lain

atau tidak. Uji tersebut berguna untuk menguji apakah dua atau lebih populasi

mempunyai distribusi yang sama. Secara umum, uji rank spearman digunakan

dalam penelitian untuk mencari kecocokan ataupun menguji ketidakadaan

hubungan antara beberapa populasi. Penelitian ini menggunakan program SPSS

for Windows dan Microsoft Excel.

Nilai koefisien korelasi Rank Spearman merupakan pengukuran tentang

keeratan hubungan antara dua peubah yaitu X dan Y. Nilai koefisien korelasi

Rank Spearman dapat bertanda positif maupun negatif dengan nilai mutlak

maksimal 1 dan minimal 0. Tanda positif menunjukkan bahwa kedua variabel

berkorelasi searah, artinya semakin tinggi nilai variabel X maka variabel Y akan

cenderung memiliki nilai yang semakin tinggi pula, begitupun sebaliknya. Tanda

negatif menunjukkan bahwa kedua variabel berkorelasi berlawanan arah, artinya

apabila nilai variabel X semakin tinggi, maka variabel Y akan cenderung semakin

rendah, begitupun sebaliknya. Bila nilai yang dihasilkan sama dengan 0, maka

kedua variabel tidak berkorelasi, apabila nilai Rank Spearman yang dihasilkan

sama dengan 1, maka kedua variabel memiliki korelasi sempurna. Secara

deskriptif, Harmini (2009) menjelaskan bahwa nilai koefisien korelasi Rank

Spearman dapat dikategorikan menjadi lima kategori berikut:

1. Bila 0.0 < |rs| < 0.2, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sangat

lemah.

2. Bila 0.2 ≤ |rs| < 0.4, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi lemah.

3. Bila 0.4 ≤ |rs| < 0.6, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sedang.

4. Bila 0.6 ≤ |rs| < 0.8, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi kuat.

5. Bila 0.8 ≤ |rs| < 1.0, maka kedua variabel dikategorikan berkorelasi sangat kuat.

Page 34: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

18

Variabel Penelitian

Variabel–variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel

karakteristik wirausaha dan keberhasilan usaha. Dasar dari pengukuran variabel

yaitu pada konsep yang telah terbukti secara empiris, sehingga dapat

diimplementasikan di lapangan serta mampu diukur sebagaimana seharusnya.

Tabel 5 menunjukkan variabel, indikator dan landasan teori yang digunakan

dalam penelitian.

Tabel 5 Variabel, indikator penelitian dan landasan teori yang digunakan dalam

penelitian

Variabel Keterangan Landasan teori

Karakteristik

wirausaha

Percaya Diri Meredith et al. (1989),

Nurhayati et al. (2011)

Puspitasari (2013), Riyanti

(2003), Dirlanudin (2010)

Semangat

Kreatif dan inovatif

Supel

Motivasi Berprestasi

Keberhasilan

usaha

Pertumbuhan usaha Riyanti (2003), Mafiroh

(2014)

Pendapatan

Definisi Operasional

Karakteristik wirausaha merupakan suatu pola perilaku yang dimiliki oleh

seorang wirausaha. Atribut dari karakteristik wirausaha adalah sebagai berikut:

1. Kreatif dan keinovatifan adalah sikap yang mengacu pada kemampuan yang

terbuka dengan hal-hal yang baru, berusaha mencari tahu mengenai hal yang

dianggap baru mengenai usaha yang dijalankan.

2. Semangat adalah sikap yang mengacu pada kemampuan yang selalu terlibat

dalam menjalankan usahanya dengan tidak menyerah sampai semua

pekerjaan selesai dilakukan dan tidak hanya mengandalkan keberuntungan

saja.

3. Supel adalah bentuk sederhana dari karakter memiliki kemampuan untuk

berhubungan dengan lingkungan dimana karakter mengacu pada kemampuan

individu untuk bersosialisasi dengan lingkungan sekitar terutama mitra usahanya.

4. Motivasi berprestasi adalah sikap yang mengacu pada keinginan mencapai

suatu prestasi khususnya dalam pencapaian keberhasilan usaha dan

menghindari suatu kegagalan.

5. Pertumbuhan usaha adalah pengukuran terhadap peningkatan

keberlangsungan usaha dari sudut pandang pelaku usaha.

6. Pendapatan adalah hasil yang didapatkan dari penjualan barang maupun jasa

oleh pelaku usaha setiap melakukan produksi yang dibandingkan dengan

pendapatan saat awal memulai usaha.

Page 35: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

19

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lokasi Geografis

Secara geografis Kota Bogor merupakan sebuah kabupaten yang ada di

Provinsi Jawa Barat yang terdiri atas 6 Kecamatan dan 68 Kelurahan dan terletak

di antara 106o 48‟ BT dan 6o 26‟ LS.

Kedudukan geografis Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor

serta lokasinya sangat dekat dengan Ibukota Negara, merupakan potensi yang

strategis bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan jasa, pusat kegiatan

nasional untuk industri, perdagangan dan pariwisata. Hal ini memberikan dampak

positif, yaitu berkembangnya sentra-sentra industri di Kota Bogor. Salah satu

industri yang ada di Kota Bogor adalah angroindustri.

Kelurahan Kedung Badak merupakan salah satu kelurahan di wilayah

Kecamatan Tanah Sareal yang terletak di Kota Bogor. Kecamatan Tanah Sareal

terdiri dari 11 kelurahan yang salah satunya adalah Kelurahan Kedung Badak.

Kelurahan kedung badak merupakan merupakan salah satu kelurahan di

wilayah Kecamatan Tanah Sareal yang terletak di Kota Bogor. Luas wilayah

kelurahan ini sebesar 200 hektar yang terbagi menjadi 14 Rw dan 99 Rt. Wilayah

kelurahan ini sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Sukaresmi, sebelah

selatan berbatasan dengan kelurahan Kebon Pedes, bagian timur berbatasan

dengan kelurahan Cibuluh, serta sebelah barat berbatasan dengan Kedung Jaya.

KWT Puspasari berada di RW 07 Keluarahan Kedung Badak yaitu di

wilayah Cimanggu Permai. Areal kebun memiliki koleksi kurang lebih dari 100

jenis tanaman berkhasiat obat yang tumbuh secara alami dalam lingkungan taman

dan terbagi menjadi tiga bagian. Kebun bagian depan merupakan tempat

pemeliharaan dan koleksi, kebun bagian tengah merupakan bagian budidaya yang

terdiri dari green house, dan kebun bagian belakang yang dikhususkan untuk

tanaman buah dan kolam kecil.

Sejarah dan perkembangan Kelompok Wanita Tani Puspasari

KWT Puspasari merupakan salah satu kelompok wanita tani yang menjadi

mitra binaan dari Dinas Pertanian Kota Bogor dan dibentuk pada tahun 2011

dengan jumlah anggota 33 orang. Kelompok ini dibentuk oleh ibu-ibu PKK Tanah

Sareal yang sudah melakukan pemanfaatan lahan pekarangan. Awalnya, anggota

KWT Puspasari hanya ada 16 orang dan termasuk kedalam kelompok pemula..

Kelompok ini merupakan suatu kelompok yang bergerak di sektor pertanian,

khususnya budidaya dan pengolahan hasil pertanian. Selain itu, kelompok ini juga

merupakan salah satu wadah perkumpulan yang anggota seluruhnya adalah wanita

yang berada di Kelurahan Tanah Sareal.

Saat ini, kelompok wanita tani Puspasari telah memperoleh bantuan dari

pihak Dinas Pertanian dan Kantor Ketahanan Pangan kota Bogor. Bantuan-

bantuan tersebut berupa peralatan dan akses untuk memasarkan produk. Bantuan

peralatan yang diberikan yaitu mesin pengolah tanaman. Dinas Pertanian maupun

Dinas UMKM juga sering memberikan penyuluhan tentang pertanian maupun

wirausaha, namun belum pernah dilakukan penyuluhan tentang pengelolaan

KWT.

Page 36: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

20

KWT Puspasari dibentuk dengan tujuan untuk memberdayakan wanita,

khususnya ibu rumah tangga dalam rangka peningkatan kualitas hidup melalui

pendidikan dan pelatihan. KWT Puspasari memfokuskan pada kegiatan usaha

budidaya pertanian pengolahan pasca panen. Untuk mencapai hal tersebut,

kelompok wanita tani Puspasari memiliki beberapa program, yaitu :

1. Pemanfaatan lahan pekarangan

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan bahan pangan

ditingkat keluarga. Kegiatannya berupa penanaman tanaman sayuran, umbi-

umbian, dan buah-buahan di pekarang dengan menggunakan pot.

2. Kebun bibit dan kebun pecobaan

Kelompok Wanita Tani Puspasari mengelola kebun percobaan di

Kecamatan Tanah Sareal. Kebun percobaan digunakan sebagai sarana belajar

pengembangan pertanian perkotaan yang ramah lingkungan dan budidaya

tanaman obat

3. Pengembangan wirausaha produk pertanian

Kegiatan ini terdiri dari produksi dan pemasaran produk yang dilakukan

dengan mengembangkan unit usaha pengolahan pertanian, mengikuti pameran

rutin setiap bulan, memperbaiki kemasan dan penampilan produk, dan

mendaftarkan sertifikasi BPOM dan sertifikasi halal dari MUI.

Pembinaan yang dilakukan oleh KWT Puspasari diadakan setiap bulan

sekali dengan agenda pembahasan dan saling tukar informasi mengenai usaha

yang dijalankan ataupun yang akan dijalankan.

Seiring perkembangannya, KWT Puspasari telah memperoleh

penghargaan sebagai juara lomba cipta menu tingkat Kota Bogor 2015 dan lomba

KWT berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2015. Sementara itu, lomba

kategori kelompok wanita tani diselenggarakan oleh pihak Dinas Pertanian

Provinsi Jawa Barat.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan gambaran yang menunjukkan kerangka dan

susunan perwujudan pola tetap setiap bagian dari suatu organisasi, lembaga, atau

instansi lainnya yang berisi segala hal yang berkaitan dengan fungsi dan gambaran

umum dari masing-masing bagian beserta dengan orang yang diberikan

kedudukan, tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.

Struktur organisasi juga mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standarisasi,

koordinasi sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan

besaran (ukuran) satuan kerja. Sehingga, struktur organisasi perlu dibentuk dalam

suatu lembaga, baik formal maupun non formal khususnya bagi KWT Puspasari

dalam menjalankan fungsi dan perannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Struktur organisasi pada KWT Puspasari dapat dikatakan telah sesuai dengan

tujuan yang ingin dicapai, yakni terdiri dari ketua, sekertaris, bendahara, dan

dibantu beberapa seksi-seksi yaitu humas, sarana produksi (saprodi), pemasaran,

serta hama dan penyakit. Pembentukan struktur organisasi pada KWT Puspasari

didasarkan pada pengambilan keputusan yang melibatkan seluruh anggota.

Struktur organisasi yang baik adalah masing-masing pengurus menjalankan tugas

sesuai tanggung jawab yang diberikan dan anggota melaksanakan hak dan

kewajibannya, maka kegiatan dan kinerja dari suatu kelompok menjadi optimal.

Page 37: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

21

Namun, kinerja kelompok menjadi kurang optimal apabila pengurus yang

diberikan tanggung jawab tidak menjalankan tugas sesuai dengan kedudukannya

dalam suatu kelompok. Gambar 2 menunjukkan struktur organisasi pada KWT

Puspasari.

Gambar 2 Struktur organisasi KWT Puspasari Kota Bogor

Setiap kedudukan dalam struktur organisasi pada suatu lembaga memiliki

tugas dan wewenang yang berbeda-beda, begitu pula struktur organisasi pada

Kelompok Wanita Tani Puspasari. Tugas dan wewenang dari masing-masing

pengurus Kelompok Wanita Tani Puspasari adalah sebagai berikut :

1. Ketua, memiliki tugas dan wewenang dalam melaksanakan visi dan misi yang

telah dibuat, memimpin dan mengendalikan semua kegiatan organisasi

kelompok wanita tani Puspasari, melakukan pembinaan dan pengendalian

terhadap anggota, menyusun program kerja dalam setahun selama masa

periode kepengurusan, dan bertanggung jawab atas kelola organisasi KWT

Puspasari.

2. Sekretaris, memiliki tugas dan wewenang dalam mengatur kegiatan

administrasi pembukuan kelompok wanita tani Puspasari, melakukan

pencatatan dokumen pada setiap pertemuan dan kegiatan usaha yang telah

dilaksanakan, serta mengagendakan dan mengarsipkan setiap kegiatan KWT

Puspasari.

3. Bendahara, bertugas dalam melaksanakan pencatatan transaksi keuangan

kelompok secara transparan, melaporkan kegiatan keuangan pada setiap

pertemuan.

4. Seksi sarana produksi (saprodi), bertugas untuk melaksanakan pemantauan dan

pengawasan terhadap penyaluran ataupun penggunaan sarana produksi, dan

melaksanakan pembinaan pengelolaan sarana produksi bagi anggota KWT

Puspasari.

Ketua

Pipit Puspitasari

Bendahara

Titin Bambang

Gina Widodo

Sekertaris

Aisah K. Diati

Seksi Produksi

Mintarsih

Anshari

Pipit Puspitasari

Seksi Pemasaran

Wiwiek Cuk

Seksi Pengolahan

Elin Arasyugo

Seksi Hama

Penyakit

Rita Affendi

Page 38: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

22

5. Seksi pemasaran, bertugas dalam melaksanakan pemasaran hasil produksi atau

produk olahan dari anggota kelompok wanita tani Puspasari, dan mencari

informasi pasar terkait dengan pengembangan usaha anggota KWT Puspasari.

6. Seksi pengolahan bertugas melaksanakan koordinasi kegiatan pasca panen dan

pengolahan hasil, memotivasi penerapan teknologi pasca panen dan

pengolahan hasil serta mencatat seluruh kegiatan pasca panen dan pengolahan

hasil.

7. Seksi hama dan penyakit, bertugas dalam melaksanakan pemantauan dan

pengendalian terhadap hama dan penyakit, dan memberikan informasi

mengenai hama dan penyakit serta pencegahannya kepada anggota terkait

tanaman yang ditanam .

Sarana dan Prasarana

Untuk menunjang kegiatan produksi Kebun Tanaman Obat Puspasari memiliki

sarana dan prasarana, diantaranya :

1. Kawasan kebun tanaman obat

2. Ruang diskusi berupa saung yang berada di lokasi kebun dengan suasana yang

sejuk

3. Green house yang terletak di kebun percobaan . Green house digunakan

sebagai tempat untuk membudidayakan tanaman obat, selain kebun terbuka

yang juga ditanami tanaman obat.

4. Alat dan mesin pertanian

5. Dapur untuk memasak acara makan siang bersama anggota KWT sehingga

lebih kekeluaragaan.

6. Toilet

7. Gudang penyimpanan alat alat pertanian

Karakteristik Individu

KWT Puspasari merupakan salah satu kelompok wanita yang dibentuk

dengan tujuan membentuk wanita sebagai pribadi yang mandiri. Menurut hasil

survey yang dilakukan sebagian besar responden yang berprofesi sebagai seorang

wirausaha dan ibu rumah tangga dan aktif dalam kegiatan sosial, seperti PKK,

posyandu, dan kegiatan lainnya yang dilakukan di RW 07 Kelurahan Kedung

Badak. Responden dalam penelitian ini berjumlah 30 anggota KWT Puspasari.

Karakteristik pengusaha ini dibagi berdasarkan usia, tingkat pendidikan dan lama

bergabung dan pendapatan anggota. Uraian karakteristik anggota KWT Puspasari

Kota Bogor dijelaskan sebagai berikut:

Usia

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa responden memiliki

usia yang beragam. Usia responden terdiri dari 4 kategori, yaitu dengan rentang

usia 31 sampai 40 tahun, 41 sampai 50 tahun, 51 sampai 60 tahun dan 60 sampai

70 tahun. Berdasarkan tabel 6, lebih dari setengah dari jumlah keseluruhan

anggota KWT Puspasari berada pada kisaran umur 41 sampai 60 tahun dimana

usia 51 sampai 60 tahun sebesar 36.67 persen dan usia 41 sampai 50 sebesar 33.33

persen. Hanya sebagian kecil usaha tanaman obat dimiliki oleh responden pada

kisaran umur 31 sampai 40 tahun dan 60 sampai 70 tahun. Sebaran responden

anggota KWT Puspasari berdasarkan usia dapat dilihat di Tabel 6.

Page 39: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

23

Tabel 6 Sebaran responden anggota KWT Puspasari berdasarkan usia responden

Usia Frekuensi Presentase (persen)

31-40 5 16.67

41-50 10 33.33

51-60 11 36.67

61-70 4 13.33

Jumlah 30 100.0

Tingkat Pendidikan

Pendidikan yang pernah ditempuh oleh anggota KWT Puspasari

diklasifikasikan menjadi empat jenjang pendidikan yaitu tamat SD, SMP, dan

SMA dan Perguruan Tinggi. Berdasarkan penelitian di lapang, anggota KWT

Puspasari sebagian besar berpendidikan lulusan SMA dan Perguruan Tinggi.

Hasil survei yang dilakukan, sebesar 40 persen responden tamat perguruan

tinggi dimana 6 orang lulusan S1 dan 6 orang lulusan Diploma. Sebesar 56.67

persen responden berpendidikan SMA dan hanya satu orang responden

berpendidikan SMP. Hal ini mengindikasikan bahwa lulusan perguruan tinggi

anggota KWT Puspasari memiliki minat untuk melakukan usaha. Sebaran

responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan KWT Puspasari

Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase

Tamat SD - 0

Tamat SMP 1 3.33

Tamat SMA 17 56.67

Tamat PT 12 40.00

Jumlah 30 100.00

Lama bergabung dalam KWT

Pada penelitian yang dilakukan, lama usaha atau pengalaman dalam

berwirausaha responden anggota KWT merupakan usaha baru yang dijalankan.

Lamanya usaha memengaruhi tingkat pengalaman dalam menjalankan usaha,

sehingga mempengaruhi cara mereka dalam pengambilan keputusan. Secara

umum para anggota KWT Puspasari sudah menjalankan usaha lebih dari satu

tahun. Sebanyak 46.67 persen responden bergabung selama lebih dari 4 tahun,

sebesar 10 persen responden bergabung selama lebih dari 3 tahun, sebanyak 13

persen bergabung selama 2 sampai 3 tahun, sebanyak 16.67 persen bergabung

selama 1 sampai 2 tahun dan sisanya bergabung kurang dari satu tahun, sehingga

dapat dikatakan para anggota sudah memiliki pengalaman yang cukup. Lamanya

bergabung anggota dalam KWT Puspasari dapat dilihat pada Tabel 8.

Page 40: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

24

Tabel 8 Sebaran responden berdasarkan lama bergabung dalam KWT Puspasari

Lama Bergabung Jumlah (Orang) Presentase

Kurang dari 1 tahun 4 13.33

1-2 tahun 5 16.67

2-3 tahun 4 13.33

3-4 tahun 3 10.00

4-5 tahun 14 46.67

Jumlah 30 100.00

Pendapatan

Pada penelitian yang dilakukan, pendapatan responden bervariasi, mulai

dari tidak memiliki pendapatan hingga pendapatan yang mencapai antara Rp500

000 hingga lebih dari Rp2001 000 setiap bulan. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa mayoritas responden yang memiliki pendapatan diatas Rp2001 000

sebanyak 56.67 persen dimana anggota KWT yang memiliki pendapatan diatas

Rp2001 000 adalah anggota yang memiliki usaha tanaman obat pribadi. Dalam

hal ini, responden yang memiliki pendapatan antara Rp500 000 sampai Rp 2 010

000 adalah responden yang hanya memiliki penghasilan dari menjual produk

KWT saja. Hal itu disebabkan karena mayoritas usia responden berada dalam

kategori tua yang mengakibatkan responden enggan untuk melakukan pekerjaan

yang berat. Selain itu juga dapat disebabkan oleh pendapatan suami yang telah

lebih dari cukup, sehingga bagi mereka bekerja bukan menjadi prioritas utama.

Tabel 9 Distribusi responden menurut pendapatan pada anggota KWT Puspasari

Kategori Jumlah Presentase

500 000 – 1 000 000 4 13.33

1001 000 –1 500 000 4 13.33

1 501 000 – 2 000 000 5 16.67

> 2 001 000 17 56.67

Jumlah 30 100.00

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Wirausaha Pada Anggota KWT Puspasari

Fokus pada penelitian ini adalah angota KWT Puspasari. Hal–hal yang

diteliti meliputi kepercayaan diri, semangat, kreatif, supel dan motivasi

berprestasi. Setiap karakter diukur menggunakan kuesioner, dengan masing–

masing karakter diwakili oleh empat hingga lima pernyataan. Setiap indikator

pada kuesioner akan dihitung skornya dan juga rataannya. Tabel 10 menunjukkan

rataan skor tertinggi diperoleh dari karakter kreatif dan inovatif dan karakter

motivasi berprestasi yaitu sebesar 84 persen, untuk skor karakter semangat dan

supel sebesar 83 dan untuk rataaan skor percaya diri sebesar 72. Karakteristik

wirausaha yang dimiliki oleh semua responden termasuk dalam kategori baik.

Dilihat dari hasil rata-rata skor menunjukkan seluruh karakteristik wirausaha yang

dimiliki anggota KWT Puspasari Bogor sudah berada dalam kategori sangat baik

(sebesar 82 persen).

Page 41: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

25

Rataan skor untuk setiap indikator karakter wirausaha bisa dilihat didalam Tabel

10.

Tabel 10 Nilai karakteristik wirausaha anggota KWT Puspasari

Karakteristik Wirausaha Presentase Kategori

Jawaban

Kategori Skor

Percaya Diri 72 Baik

Kreatif dan Inovatif 84 Sangat baik

Semangat 83 Sangat baik

Supel 83 Sangat baik

Motivasi berprestasi 84 Sangat baik

Rata - rata 82 Sangat baik

Percaya Diri

Sikap percaya diri mengandung sikap optimis dan keyakinan seorang

anggota KWT dalam menjalankan usaha. Sikap ini harus dimiliki seorang

pengusaha agar mereka memiliki tanggungjawab dan yakin dalam menjalankan

usahanya. Hasil perhitungan menunjukkan pernyataan mampu berbicara didepan

umum memiliki skor 74, percaya akan kemampuan diri sendiri memiliki skor 94,

percaya akan keberhasilan dalam usaha memiliki skor 97, tidak ragu ragu dalam

mengambil keputusan memiliki skor 90 dan mampu dipercaya mendapat skor 88.

Hasil perhitungan karakteristik wirausaha percaya diri disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha percaya diri

Karakteristik penilaian karakteristik wirausaha Jumlah skor

Skor Maks

Persentase (%)

Mampu berbicara didepan umum 74 120 61

Percaya akan kemampuan diri sendiri 94 120 78

Percaya diri akan keberhasilan dalam usaha 97 120 81

Tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan 90 120 75

Percaya diri jika dipercaya menjadi ketua panitia

acara dalam KWT

88 120 73

Total Skor 437 600 72

Pada sikap percaya diri, kriteria yang memiliki skor paling tinggi adalah

responden percaya bahwa usaha yang paling baik adalah usaha yang diikuti

dengan rasa percaya diri akan keberhasilan. Semakin responden yakin akan

berhasil maka akan semakin dekat dengan keberhasilan usaha. Mayoritas

responden sangat setuju dengan pernyataan ini karena menurut mereka ketika

mereka percaya akan berhasil, mereka akan semakin berusaha mencapai

keberhasilan.

Kedua, responden percaya diri akan kemampuan diri sendiri juga memiliki

skor sangat baik karena anggota KWT Puspasari merasa jika percaya akan

kemampuan diri sendiri maka responden akan berhasil tanpa harus iri melihat

orang lain berhasil, justru keberhasilan orang lain akan menjadi acuan untuk

mengembangkan kemampuan responden.

Page 42: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

26

Ketiga, anggota harus mencoba berani dan tidak ragu dalam mengambil

keputusan. Sebagian anggota mengaku mereka tidak percaya diri dengan

keputusan yang akan diambil karena responden mau mendengar pendapat dari

anggota KWT yang lain terlebih dahulu sehingga belum percaya diri akan

keputusan yang diambil. Namun, sikap percaya diri anggota KWT ini masih

memiliki skor yang rendah dalam hal berani berbicara di depan umum dan saat

diberi kesempatan menjadi ketua panitia. Sebagian anggota merasa bahwa malu

untuk mengemukakan pendapat didepan umum karena merasa takut salah

berbicara dan beberapa anggota KWT saat diwawancarai mengaku senang saat

diberi kepercayaan oleh anggota lain namun ada juga yang merasa bahwa masih

banyak yang lebih pantas menjadi ketua panitia dalam acara yang diselenggarakan

KWT.

Jadi, sikap percaya diri anggkota KWT sudah dalam kategori baik, tetapi

perlu ditingkatkan pada kemampuan anggota untuk berani berbicara di depan

umum, sehingga anggota lebih berani dalam mengemukakan ide dari

pemikirannya.

Kreatif dan Inovatif

Sikap kreatif dan inovatif mendukung seorang pengusaha untuk dapat

menciptakan nilai tambah produknya dan melakukan efisiensi produksi. Ciri

utama seorang wirausaha adalah selalu mencari perubahan, berusaha mengikuti

dan menyesuaikan dengan perubahan dan memanfaatkannya sebagai peluang.

Hasil perhitungan karakteristik wirausaha kreatif dan inovatif disajikan pada

Tabel 12.

Tabel 12 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha kreatif dan

inovatif

Karakteristik penilaian karakteristik

wirausaha

Jumlah

skor

Skor

Maksimal

Persentase

(%)

Menggunakan tekhnologi terbaru 97 120 81

Rajin mencari informasi 103 120 86

Melakukan promosi gencar 96 120 80

Senang mencoba cara baru 105 120 88

Membuat kemasan dengan inovasi 105 120 88

Total Skor 506 600 84

Ciri utama seorang wirausaha adalah selalu melakukan perubahan. Pada

indikator sikap kreatif dan inovatif, dilihat sejauh mana seorang wirausaha

memiliki karakter kreatif dan inovatif untuk mengembangkan usahanya.

Wirausaha harus kreatif dan inovatif agar usahanya berjalan lebih baik. Atribut

kreatif dan inovatif dari anggota KWT Puspasari terlihat dari sikap responden

yang terbuka dengan hal-hal yang baru dan berusaha mencari tahu mengenai hal

yang dianggap baru.

Dari kelima pertanyaan memiliki skor dengan kategori sangat baik namun

berdasarkan nilai skor sikap kreatif dan inovatif, kriteria melakukan promosi

gencar saat launching produk mempunyai nilai terendah dibandingkan indikator

lainnya. Sebab akses terhadap pemasaran untuk pengembangan usaha masih

Page 43: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

27

sebatas menaruh produk di pameran dan dilokasi produksi saja dan menurut

anggota KWT itu sudah efektif.

Kriteria menggunakan tekhnologi baru juga memiliki nilai yang rendah

dibandingkan kriteria lain, hal ini karena usia anggota KWT yang sudah tua maka

mereka merasa harus banyak belajar lagi dalam menggunakan tekhnologi yang

baru. Ketiga, kreteria senang mencoba cara cara baru dalam melakukan pekerjaan

dalam kegiatan dan melakukan inovasi pada produk mendapat skor paling besar

diantara indikator lain. Setiap bulan anggota KWT mengikuti pelatihan peltihan

yang diberikan oleh Dinas di Kota Bogor, seperti pelatihan membuat tepung,

ternak hewan, mengolah hasil pertanian, dan lain-lain, hal ini membuktikan

anggota KWT Puspasari senang mencoba cara baru dalam melakukan kegiatan

dalam KWT. Keempat, responden juga menjawab pertanyaan terbuka yang

menyatakan akan melakukan inovasi pada kemasan, dan semua responden

cenderung setuju dengan sikap tersebut, karena dalam kegiatan dalam KWT juga

tercermin dimana packing kemasan minuman yang dihasilkan KWT Puspasari

yang dahulu hanya memakai botol plastik tanpa diberi merk, kini sudah diberi

merk. Selain itu anggota KWT juga sudah mencantumkan label halal maupun

kode BPOM pada kemasan mulai tahun 2012 karena menurut anggota itu hal yang

penting agar produk bisa diterima dipasaran. Kelima, responden rajin mencari

informasi.

Semangat

Berdasarkan indikator karakter semangat dalam penelitian ini, dengan

karakter semangat yang kuat, maka dapat dilihat antusiasme responden dalam

menjalankan bisnisnya. Antusisasme ini dapat dilihat dari keaktifan responden

mencari informasi terkait bisnisnya dan segera mengerjakan tugas lain setelah

selesai dengan tugas sebelumnya. Karakter semangat juga menyebabkan

responden tidak mudah mengeluh dan tidak menyerah saat mengalami kegagalan

dalam bisnisnya. Tabel 13 menunjukkan pernyataan bahwa responden selalu

mencari perkerjaan lain saat pekerjaan sudah selalesai memiliki skor 90, tidak

mengandalkan keberuntungan dalam usaha memiliki skor 96, Senang mengikuti

kompetisi KWT memiliki skor 110, mau menerima pesanan diluar kapasitas

mendapat skor 101 dan mencari dana saaat usaha mulai menurun dengan skor 102

dari 30 responden yang diwawancarai. Hasil perhitungan karakteristik wirausaha

semangat disajikan pada Tabel 13.

Tabel 13 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha semangat

Karakteristik penilaian karakteristik wirausaha Jumlah

skor

Skor

Maksimal

Persentase

(%)

Selalu mencari pekerjaan lain saat sudah

selesai

90 120 75

Tidak mengandalkan keberuntungan dalam

usaha

96 120 80

Senang mengikuti kompetisi KWT 110 120 91

Mau menerima pesanan diluar kapasitas 101 120 84

Mencari dana saat usaha mulai menurun 102 120 85

Total Skor 503 600 83

Page 44: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

28

Dalam karakter semangat, skor berada dalam kategori sangat baik.

Pertama, hampir semua anggota KWT selalu mencari pekerjaan lain saat

pekerjaan yag lain telah selesai dikerjakan. Berdasarkan penelitian di lapang,

anggota KWT setiap harinya menghabiskan waktu enam hingga tujuh jam di

kebun tanaman obat untuk melakukan kegiatan kelompok. Kegiatan yang

dilakukan diantaranya menyiram tanaman, memupuk, makan siang bersama,

mengecek jumlah tanaman serta membersihkan alat alat yang dilakukan untuk

proses produksi.

Kedua, sebagian besar responden berpendapat bahwa dalam mencapai

suatu tujuan dibutuhkan usaha yang keras tidak hanya mengandalkan

keberuntungan dan nasib saja. “Kalau hanya mengandalkan nasib gak akan maju

usahanya, kalau nunggu beruntung juga belum tentu beruntung, jadi tetap harus

semangat dalam hidup” (Elin, anggota KWT Puspasari)

Ketiga, dalam karakter semangat, skor tertinggi didapat dari pertanyaan

Anggota KWT merasa senang jika KWT mendapat undangan kegiatan atau lomba

secara rutin. Hal ini menunjukkan bahwa anggota KWT memiliki semangat yang

tinggi menjalankan kegiatan dengan KWT walaupun usia anggota sudah tidak

muda lagi. Anggota KWT sering mengikuti perlombaan yang diadakan

pemerintah Kota Bogor maupun pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tidak hanya itu,

setiap minggunya ada saja kegiatan lomba, pelatihan, maupun seminar yang

diikuti anggota KWT Puspasari. Keempat, anggota mau menerima pesanan diluar

kapasitas. Anggota KWT pernah menerima pesanan dodol dan minuman diluar

kapasitas produksi mereka yang masih kecil. Mereka senang melakukan produksi

asalkan dilakukan bersama-sama dengan anggota KWT lain karena menurut

mereka berapapun besarnya produksi namun jika dilakukan bersama akan terasa

lebih menyenangkan. Sehingga banyak anggota yang tetap melakukan produksi

walaupun pesanannya diluar kapasitas. Kelima, mencari dana saat usaha yang

dijalankan mulai menurun. Anggota KWT banyak yang memilih setuju akan

pernyataan ini karena wirausaha harus bisa cepat mengatasi masalah terutama saat

usaha mulai jatuh. Namun ada sebagian yang beranggapan bahwa modal utama

dalam bisnis tidak selalu modal jadi tidak perlu mencari dana dari luar.

Anggota KWT Puspasari pada umumnya memiliki karakter semangat yang

cukup tinggi dilihat dari skor rataannya yang termasuk dalam kategori sangat baik

yaitu sebesar 83. Oleh karena itu, anggota KWT merasa harus selalu semangat

agar usahanya bisa terus berkembang karena sudah terbukti semangat para

anggota, KWT Puspasari bisa meraih juara dan menjadi KWT terbaik pada tingkat

Kota Bogor.

Supel

Karakter supel yang dikaji dalam penelitian ini untuk melihat sejauh mana

responden memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan sekitarnya, terutama

dalam hal bisnis dalam KWT. Karakter supel sendiri dapat dilihat dari

kemampuan responden ramah dalam berkomunikasi dengan mitra bisnisnya

maupun saat kegiatan di luar rumah yang disukai responden, salah satunya

berkumpul dengan teman-temannya sesama anggota KWT. Karakter supel juga

menunjukkan bahwa responden diterima baik oleh masyarakat luas. Indikator

dalam karakter ini diantaranya mampu berkomunikasi baik dengan mitra bisnis,

mengenal baik mitra bisnis, diterima semua kalangan dan senang berkumpul

Page 45: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

29

dengan anggota KWT. Hasil perhitungan karakteristik wirausaha supel pada

anggota KWT Puspasari disajikan pada Tabel 14.

Tabel 14 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha supel

Karakteristik penilaian karakteristik wirausaha Jumlah

skor

Skor

Maksimal

Persentase

(%)

Berkomunikasi yang baik dengan mitra

bisnis

104 120 87

Mengenal baik siapa saja yang mampu

meningkatkan keberhasilan usaha

98 120 87

Diterima semua kalangan 96 120 80

Senang berkumpul dengan anggota KWT lain 103 120 86

Total Skor 401 480 83

Skor karakter supel yang dimiliki oleh rata-rata tresponden termasuk

dalam kategori sangat baik yaitu dengan rataan 83 persen. Berdasarkan indikator

karakter supel dalam penelitian ini, skor tertinggi didapat dari pernyataan

responden yang memilih mampu berkomunikasi dengan baik dengan mitra bisnis

sehingga meningkatkan kepercayaan mitra bisnis, sejauh ini anggota KWT belum

memiliki masalah dengan mitra bisnisnya karena saling menjaga hubungan baik

antara mitra bisnis dengan anggota KWT. Menurut beberapa anggota KWT

dengan menjaga hubungan baik dengan mitra bisnis dapat menjaga

keberlangsungan usaha yang dijalankan KWT, menjaga hubungan baik dengan

mitra salah satunya dengan cara berkomunikasi dengan baik dan ramah.

Kedua, responden mengenal baik siapa saja yang mampu meningkatkan

keberhasilan usahanya. Hal ini penting karena seorang pengusaha harus memiliki

banyak relasi yang mampu membantu meningkatkan usahanya, responden harus

mampu mengenal siapa saja relasi yang dapat meningkatkan keberhasilan usaha.

Ketiga, responden merasa diterima oleh seluruh kalangan, responden yang

merasa diterima diseluruh kalangan diantaranya responden yang mampu berbicara

didepan umum karena mudah memulai pembicaraan. Dengan komunikasi yang

baik, responden bisa mudah diterima disemua kalangan.

Keempat, responden senang berkumpul dengan anggota KWT. Pernyataan

ini memiliki skor yang cukup tinggi karena responden merasa memiliki kegiatan

yang positif jika berkumpul dengan anggota KWT. Kegiatan yang dapat menjaga

hubungan baik sesama anggota KWT yang sering dilakukan adalah makan siang

bersama setiap harinya. Walaupun tidak ada kegiatan pelatihan maupun pameran

namun selalu ada kegiatan di saung kebun percobaan KWT sehingga anggota

dapat lebih akrab dengan anggota lainnya. Dengan karakter supel dalam kategori

sangat baik dapat disimpulkan bahwa anggota KWT Puspasari mampu beradaptasi

dengan lingkungan dan diterima baik oleh masyarakat.

Motivasi berprestasi

Motivasi berprestasi merupakan atribut yang menggambarkan keinginan

pelaku usaha untuk mencapai suatu prestasi. Dalam penelitian ini khususnya

dalam kegiatan usahanya yaitu pencapaian keberhasilan usaha. Hasil perhitungan

karakteristik wirausaha motivasi berprestasi di anggota KWT Puspasari

ditunjukkan pada Tabel 15.

Page 46: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

30

Tabel 15 Kriteria penilaian dan jumlah skor karakteristik wirausaha motivasi

berprestasi

Karakteristik penilaian karakteristik wirausaha Jumlah

skor

Skor

Maksimal

Persentase

(%)

Memiliki keinginan dan ambisi untuk

berprestasi

103 120 86

Persaingan dalam KWT merupakan ajang

berprestasi dan mengembangkan usaha

91 120 76

Selalu berusaha memperbaiki kinerja 103 120 86

Kegagalan tidak membuat usaha untuk

berprestasi menurun

106 120 89

Tetap memperbaiki kinerja walaupun

sudah menjadi juara

96 120 80

Total Skor 506 600 84

Motivasi berprestasi merupakan atribut karakter wirausaha yang

menggambarkan keinginan pelaku usaha untuk mencapai suatu prestasi.

Khususnya dalam kegiatan usahanya yaitu pencapaian keberhasilan usaha.

Karakter motivasi berprestasi juga berada dalam kategori sangat baik dengan skor

rataan 84 persen, artinya KWT Puspasari memiliki keinginan yang besar untuk

mencapai prestasi yang baik.

Persaingan yang sehat juga merupakan salah satu ajang dalam berprestasi

dalam mengembangkan usaha yang dijalankan KWT. Sebagian besar pelaku

usaha mengatakan bahwa kegagalan tidak membuat usaha untuk berprestasi

semakin menurun melainkan semakin meningkat. Selain itu skor cukup tinggi

juga didapat dari pernyataan bahwa ketika sudah mencapai keberhasilan, kinerja

harus tetap ditingkatkan. Menurut beberapa anggota KWT apabila KWT tersebut

mencapai keberhasilan diantaranya menjadi juara, maka para anggota akan lebih

meningkatkan kinerja agar keberhasilan juga semakin meningkat dan semakin

memiliki banyak prestasi.

Keberhasilan Usaha Pada Anggota KWT Puspasari Kota Bogor

Keberhasilan usaha anggota KWT Puspasari dilihat dari pertumbuhan

usaha dan pendapatan. Pertumbuhan usaha diukur dari empat indikator yang

disampaikan melalui pernyataaan dalam kuesioner membandingkan usaha saat

berdiri dengan usaha pada saat ini. Indikator tersebut yaitu keberlangsungan

usaha, peningkatan jumlah tanaman yang dijual, peningkatan jenis tanaman yang

dijual, peningkatan pelanggan. Sedangkan pendapatan diukur dari peningkatan

pendapatan dari awal berdiri hingga saat ini. Jawaban 30 pengusaha

diinterpretasikan dalam bentuk skor yang kemudian dirata-ratakan untuk

mendapatkan skor akhirnya. Skor tertinggi terlihat dari keberlangsungan usaha

yaitu 102, kedua peningkatan jumlah pelanggan dengan skor 99 diikuti dengan

peningkatan jumlah tanaman dengan skor 98 dan peningkatan jenis tanaman

dengan skor 88. Skor tiap indikator keberhasilan usaha disajikan pada Tabel 16.

Page 47: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

31

Tabel 16 Kriteria penilaian dan jumlah skor keberhasilan usaha pada KWT Puspasari

Karakteristik penilaian keberhasilan

usaha

Jumlah

skor

Skor

Maksimal

Presentase (%)

Pertumbuhan Usaha

Keberlangsungan usaha 102 120 85

Peningkatan jenis tanaman 88 120 73

Peningkatan jumlah tanaman 98 120 81

Peningkatan jumlah pelanggan 99 120 83

Total Skor pertumbuhan usaha 387 480 81

Peningkatan Pendapatan 101 120 84

Total Skor peningkatan pendapatan 101 120 84

Berdasarkan hasil skor dari tiap pernyataan yang menjadi indikator

keberhasilan usaha maka diperoleh skor untuk pertumbuhan usaha sebesar 81 dan

pendapatan sebesar 84. Skor tersebut menunjukkan bahwa rata-rata anggota KWT

mengalami hal yang diungkapkan dalam pernyataan tersebut. Sehingga dikatakan

anggota KWT memiliki usaha yang berkembang dibandingkan saat awal memulai

usaha.

Hubungan Karakteristik Wirausaha dan Keberhasilan Usaha

Terdapat lima indikator yang digunakan untuk melihat hubungan

karakteristik wirausaha dengan keberhasilan usaha anggota pada KWT Puspasari.

Setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Begitu pula dengan

para anggota KWT Puspasari yang menjadi responden dalam penelitian kali ini.

Perbedaan karakteristik anggota KWT ini dapat dilihat melalui cara pengelolaan

usaha pertanian setiap anggota yang tentunya berbeda-beda pula. Sehingga setiap

anggota mampu memperoleh kesuksesan usaha yang berbeda-beda pula

tergantung bagaimana cara para anggota menjalankan usahanya. Oleh karena itu,

karakteristik wirausaha diduga memiliki hubungan dengan keberhasilan usaha.

Hasil analisis korelasi Rank Spearman antara karakteristik wirausaha anggota

KWT Puspasari dengan keberhasilan usaha dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Hasil hubungan antara karakteristik wirausaha dengan keberhasilan

usaha anggota KWT Puspasari

Karakteristik Wirausaha Keberhasilan Usaha

Pertumbuhan Pendapatan

Koefisien

Korelasi

Sig Koefisien

Korelasi

Sig

Percaya Diri** 0.492 0.006 0.562 0.001

Kreatif dan Inovatif* 0.474 0.008 0.296 0.110

Semangat** 0.732 0.000 0.543 0.002

Supel** 0.794 0.000 0.516 0.003

Motivasi Berprestasi** 0.705 0.000 0.574 0.001 Keterangan: * berhubungan nyata pada sig = 0.05

** berhubungan nyata pada sig = 0.01

Page 48: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

32

Hubungan percaya diri dengan keberhasilan usaha

Kriteria penilaian yang digunakan untuk menilai sikap percaya diri adalah

kemampuan responden tampil percaya diri, yakin pada diri sendiri, kemampuan

mengambil keputusan secara cepat dan rasa percaya diri atas kesempatan yang

diberikan.

Perhitungan analisis Rank Spearman pada Tabel 17 menunjukkan Hasil

analisis Rank Spearman untuk melihat hubungan antara percaya diri dengan

pertumbuhan usaha menghasilkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.492 yang

termasuk ke dalam kategori sedang. Sedangkan nilai koefisien percaya diri

terhadap pendapatan sebesar 0.562 yang termasuk kedalam kategori sedang.

Dapat disimpulkan analisis korelasi sikap percaya diri berhubungan nyata dan

memiliki hubungan sedang pada pertumbuhan usaha dan pendapatan. Berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Mafiroh (2014) hasil perhitungan

hubungan percaya diri dengan keberhasilan usaha tanaman hias di Meruya Selatan

Jakarta yang termasuk dalam kategori lemah.

dari kuesioner yang diberikan kepada anggota KWT Puspasari mengenai

percaya diri sebagai salah satu karakter wirausaha menghasilkan nilai signifikansi

yang lebih kecil dari derajat alpha (α = 1 persen). Hal tersebut mengindikasikan

percaya diri berhubungan signifikan terhadap keberhasilan usaha baik dari segi

pertumbuhan usaha maupun pendapatan. Hal ini menunjukkan bahwa percaya diri

dan keberhasilan usaha berhubungan signifikan. Jadi, sikap percaya diri dapat

digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi pertumbuhan usaha dan

pendapatan. Pengusaha dengan karakter percaya diri tinggi tidak lama untuk

mengambil keputusan sehingga tidak kehilangan kesempatan yang dapat

mendatangkan keuntungan, namun dalam hal ini masih perlu ditingkatkan lagi.

Selain itu percaya diri dalam pada kemampuan diri sendiri dapat berkaitan dengan

peningkatan kinerja dan mempengaruhi keberhasilan usaha.

Hubungan kreatif dengan keberhasilan usaha

Pada Tabel 17 dapat dilihat analisis korelasi karakter kreatif dan inovatif

berhubungan positif terhadap keberhasilan usaha. Artinya semakin tinggi sikap

kreatif semakin tinggi kinerja usaha yang dihasilkan, begitu pula sebaliknya.

Berdasarkan perhitungan, nilai kreatif dan inovatif berhubungan nyata dengan

keberhasilan usaha (nilai signifikansi lebih kecil dari alpha). Jadi sikap kreatif dan

inovatif dapat digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi keberhasilan usaha

anggota KWT.

Nilai korelasi antara kreatif dengan keberhasilan usaha termasuk kedalam

kategori sedang pada pertumbuhan usaha (nilai korelasi 0.4 – 0.6) serta kategori

lemah pada pendapatan (nilai korelasi 0.2 – 0.4). Hal ini menujukkan bahwa

kriteria kreatif dan inovatif berhubungan lemah dan sedang dengan keberhasilan

usaha.

Pengusaha yang memiliki sikap inovatif akan membuat pengusaha mampu

menggunakan teknologi terbaru yang lebih efisien sehingga membuat kinerja

lebih baik dan berdampak pada pertumbuhan usaha. Penggunaan teknologi

membuat anggota KWT mampu melakukan efisiensi produksi. KWT puspasari

menerima hadiah alat pertanian dari Dinas Pertanian yang sekarang digunakan

oleh anggota dirasa sangat membantu anggota dalam pengelolaan tanaman.

Page 49: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

33

Selain itu, rajin mencari informasi karena akan menemukan hal – hal baru

yang berguna untuk meningkatkan keberhasilan usaha merupakan salah satu ciri

dari wirausaha yang kreatif. Anggota KWT Puspasari banyak menemukan hal hal

baru dari penyuluhan, maupun pameran-pameran. Hal tersebut didukung dengan

pendapat salah satu responden yaitu “Anggota KWT sering sekali ikut pameran

sampai di luar kota karena kalau ikut pameran banyak informasi baru,

pengetahuan baru. Kalau informasinya bagus bisa diikuti” (Elin).

Selanjutnya, pengusaha yang mau melakukan promosi gencar saat

launching produk baru membantu pengusaha dalam pengembangan usaha yang

pada akhirnya akan meningkatan keberhasilan usaha. Untuk kreteria senang

mencoba cara-cara baru dalam melakukan pekerjaan dalam kegiatan dan

melakukan inovasi dapat meningkatkan keberhasilan usaha para anggota KWT

dimana anggota KWT mendapat banyak pengetahuan baru yang diberikan oleh

dinas dan lembaga di Kota Bogor.

Seluruh kriteria kreatif dapat menghasilkan keberhasilan usaha yang

meskipun dalam hal pengetahuan tentang pemasaran masih perlu ditingkatkan.

Oleh karena itu, agar usaha bisa dikatakan berhasil, perlu dilakukan

pengembangan pengetahuan yang dimiliki anggota agar dapat meningkatkan

usahanya.

Hubungan semangat dengan keberhasilan usaha

Hasil perhitungan nilai signifikansi dari kuesioner yang diberikan kepada

anggota KWT Puspasari mengenai karakter semangat sebagai salah satu karakter

wirausaha menghasilkan nilai signifikansi yang lebih kecil dari derajat alpha 1

persen terhadap pertumbuhan usaha dan pendapatan. Berdasarkan nilai

signifikansi yang diperoleh, dapat dikatakan bahwa kreatif sebagai salah satu

karakter wirausaha secara signifikan berhubungan dengan pertumbuhan usaha dan

pendapatan pada anggota KWT Puspasari. Hasil analisis Rank Spearman untuk

melihat hubungan antara semnagat dengan pertumbuhan usaha menghasilkan nilai

koefisien korelasi sebesar 0.732 yang termasuk ke dalam kategori kuat dan 0.543

untuk pendapatan yang termasuk dalam kategori sedang.

Anggota KWT Puspasari pada umumnya memiliki karakter semangat yang

cukup tinggi dilihat dari skor rataannya. Anggota KWT merasa harus selalu

semangat agar usahanya bisa berkembang. Hampir semua anggota KWT selalu

mencari pekerjaan lain saat pekerjaan yag lain telah selesai dikerjakan,

berdasarkan penelitian di lapang, anggota KWT setiap harinya menghabiskan

waktu enam hingga tujuh jam di kebun tanaman obat untuk melakukan kegiatan

kelompok.

Selain itu, berdasarkan hasil skor tertinggi yaitu anggota KWT merasa

senang jika KWT terus mengikuti kegiatan dan lomba setiap minggunya. Dengan

adanya lomba dan kegiatan positif tentunya akan menambah relasi sehingga

berdampak pada pertumbuhan usaha dan penjualan. Selain itu suatu saat KWT

Puspasari mendapatkan pesanan yang melebihi kapasitas, anggota akan tetap

menerima pesanan tersebut, namun KWT Puspasari baru satu kali menerima

pesanan diluar kapasitas karena pemasarannya hanya sebatas mengikuti pameran

saja.

Selanjutnya, jika memiliki usaha yang sedang menurun dan bangkrut

mereka memilih untuk berani meminjam. Namun, berdasarkan penelitian dilapang

Page 50: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

34

mereka berpendapat modal usaha tidak selalu berbentuk uang, ada juga yang

berpendapat bahwa uang adalah cara untuk mengembangkan usaha.

Anggota KWT sudah memiliki karakter semangat yang baik yang dapat

meningkatkan pertumbuhan usaha dan pendapatan. Hal tersebut dikarenakan

anggota KWT yang bekerja keras merupakan pengusaha yang menjaga agar

usahanya dapat terus berlangsung dan berkembang sehingga berdampak pada

kenaikan pendapatan.

Berdasarkan Tabel 17 kriteria percaya diri menghasilkan nilai signifikansi

yang lebih kecil dari derajat alpha (α = 1 persen). Artinya karakter semangat

berhubungan nyata dan memiliki hubungan yang kuat dan sedang dengan

keberhasilan usaha. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari alpha membuat

karakter semangat dapat digunakan untuk menjelaskan atau memprediksi

keberhasilan usaha anggota KWT Puspasari.

Hubungan supel dengan keberhasilan usaha

Perhitungan analisis Rank Spearman pada Tabel 17 menunjukkan nilai

koefisien supel dengan keberhasilan usaha berada pada kategori kuat (nilai

korelasi 0.6 – 0.8). Hubungan supel dengan keberhasilan usaha yang kuat ini

artinya karakter supel dalam usaha ini baik dan berhubungan langsung terhadap

keberhasilan usaha yang dihasilkan.

Ukuran penilaian yang digunakan diantaranya kemampuan responden

dalam berkomunikasi dengan baik dengan mitra bisnis. Hal ini dapat menjamin

kontinyuitas ketersediaan bahan baku, penyediaan kemasan, maupun pelanggan

produk. Jadi, akan terjalin hubungan baik dengan mitra bisnis yang akan

berdampak pada keberhasilan usaha. Kedua, kemampuan responden mengenal

baik siapa saja yang mampu meningkatkan keberhasilan usahanya. Hal ini

diperlukan dalam bisnis, jika pengusaha mampu mengenal baik siapa saja yang

bisa membantu pengusaha dalam bisnisnya maka pengusaha tersebut mampu

memanfaatkan peluang yang diberikan dan akan berdampak pada keberhasilan

usaha baik dari pertumbuhan usaha maupun pendapatan. Ketiga, responden

senang berkumpul dengan anggota KWT lainnya. KWT adalah salah satu wadah

untuk responden belajar, mendapat mitra bisnis, sehingga responden yang gemar

berkumpul dengan anggota KWT lainnya bisa saling bertukar informasi. Selain

itu, salah satu kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan

berhubungan baik anggota KWT adalah kegiatan penyambutan dan pelayanan

kepada tamu-tamu dari berbagai daerah yang berkunjung atau tinggal untuk

beberapa waktu. Kunjungan ini berupa kunjungan instansi pemerintahan,

penelitian mahasiswa, magang, serta kegiatan-kegiatan lainnya. Keempat,

responden merasa diterima oleh semua kalangan. Responden yang diterima semua

kalangan merupakan responden yang bisa menempatkan diri dimanapun ia berada,

bisa berkomunikasi dengan baik sehinggga bisa meningkatkan kinerja usaha yang

berdampak pada keberhasilan usaha.

Hasil perhitungan pada Tabel 17 dapat dilihat analisis korelasi karakter

supel berhubungan positif terhadap kinerja usaha. Hal ini berarti karakter supel

hasil berhubungan searah dengan keberhasilan usaha. Artinya semakin tinggi

sikap supel semakin tinggi pula keberhasilan usaha yang dihasilkan, begitu pula

sebaliknya. Berdasarkan hasil perhitungan hubungan supel berhubungan nyata

Page 51: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

35

(nilai signifikansi lebih kecil dari alpha), maka sikap supel dapat digunakan untuk

menjelaskan atau memprediksi keberhasilan anggota KWT Puspasari.

Hubungan motivasi berprestasi dengan keberhasilan usaha

Motivasi berprestasi merupakan atribut karakteristik wirausaha yang

menggambarkan keinginan pelaku usaha untuk mencapai suatu prestasi.

Khususnya dalam kegiatan usahanya yaitu pencapaian keberhasilan usaha.

Kriteria penilaian yang digunakan untuk menilai karakter motivasi berprestasi

adalah adanya keinginan anggota KWT dalam mencapai prestasi dalam usaha.

Jika adanya keinginan responden untuk menjadi yang terbaik, responden akan

terus berusaha mencapai keberhasilan. Kedua, persepsi responden tentang

persaingan yang sehat antar KWT merupakan ajang untuk berprestasi dalam

mengembangkan usaha. Dengan mengikuti kompetisi, anggota KWT Puspasari

dapat melatih kemampuan, mendapat pengalaman dalam mengembangkan

usahanya. Ketiga, memperbaiki kinerja agar keberhasilan usaha meningkat karena

merupakan prestasi untuk mengoptimalkan diri. Semakin memperbaiki kinerja,

KWT Puspasari akan semakin berhasil sehingga anggota KWT harus terus

berusaha memperbaiki kinerja usahanya. Keempat, kegagalan tidak membuat

usaha untuk berprestasi menurun. Anggota KWT juga mengatakan walaupun

kalah dalam persaingan, kegagalan tidak membuat usaha untuk berprestasi

semakin menurun melainkan semakin meningkat. Kelima, saat mendapat

penghargaan KWT terbaik. Anggota KWT terus memperbaiki kinerja demi

mencapai keberhasilan usaha.

Berdasarkan Tabel 17 hubungan motivasi berprestasi dengan keberhasilan

usaha menghasilkan nilai koefisien pada kategori kuat untuk pertumbuhan usaha

(nilai korelasi 0.6 - 0.8) dan kategori sedang untuk pendapatan (0.4 - 0.6). Jadi

hubungan sikap motivasi berprestasi berada dalam kategori kuat dan sedang pada

pertumbuhan usaha dan pendapatan. Motivasi berprestasi berhubungan

pendapatan karena ketika pengusaha mendapat pendapatan maka pengusaha

tersebut akan menyisihkan pendapatannya yang digunakan untuk pengembangan

usaha. Pendapatan ini juga dapat digunakan untuk realisasi perencanaan usaha di

masa depan, hal ini menyebabkan motivasi berprestasi berhubungan terhadap

keberhasilan usaha.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Karakteristik wirausaha responden menunjukkan bahwa sebagian besar

pelaku usaha di KWT Puspasari Bogor setuju bahwa mereka memiliki tingkat

kepercayaan diri yang baik sedangkan untuk karakter kreatif, supel, semangat

dan motivasi berprestasi dalam kategori sangat baik. Sebagian besar

responden menyatakan bahwa mereka menekuni bisnis dan mencintai bisnis

yang dijalani tersebut serta memiliki semangat untuk menjalani bisnis.

Page 52: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

36

2. Keberhasilan usaha pada anggota KWT berada dalam kategori sangat baik

untuk pertumbuhan usaha dengan skor 81 dan skor 84 untuk pendapatan. Rata

rata pelaku usaha mengalami peningkatan jumlah tanaman dan jenis tanaman

setiap tahunnya. Mayoritas anggota mengalami kenaikan pendapatan selama

menjadi anggota KWT.

3. Terdapat lima karakter yang berhubungan signifikan dengan keberhasilan

anggota KWT jika dilihat dari pertumbuhan usaha dan kenaikan pendapatan.

Karakter percaya diri berkorelasi sedang pada pertumbuhan usaha dan

kenaikan pendapatan. Karakter kreatif berkorelasi lemah untuk pertumbuhan

usaha dan berkorelasi sedang untuk kenaikan pendapatan. Karakter semangat

berkorelasi kuat untuk perttumbuhan usaha dan sedang untuk pendapatan

usaha. Karakter supel berkorelasi kuat kepada kedua indikator keberhasilan

usaha dan karakter motivasi berprestasi berkorelasi kuat untuk pertumbuhan

usaha dan berkorelasi sedang untuk kenaikan pendapatan.

Saran

1. Pembentukan karakteristik wirausaha bukan hal yang mudah meskipun sangat

nyata ditunjukkan bahwa karakteristik wirausaha berperan dalam

memudahkan seseorang dan meningkatkan keberhasilan usahanya. Oleh

karena itu perlu dibudayakan karakteristik-karakteristik wirausaha tersebut

dalam semua aspek kehidupan. Kepada pelaku usaha di KWT Puspasari

walupun sudah baik namun perlu tetap dikembangkan melalui berbagai

program-program pelatihan, seminar dan perlombaan wirausaha.

2. Pemerintah daerah melalui dinas/instansi terkait hendaknya terus mengadakan

penyuluhan terkait success story terutama ditiingkat kecamatan yang terdapat

kegiatan usaha kecil. Selain itu pemerintah dapat melatih penyuluh sesuai

dengan bidang usaha kecil dan tetap melakukan pengawasan serta

menciptakan jaringan usaha ke daerah lain.

Page 53: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

37

DAFTAR PUSTAKA

Alma B. 2005. Kewirausahaan, edisi revisi. Alfabeta. Bandung.

Burhanudin. 2014. Pengaruh aktivitas kewirausahaan peternak ayam broiler

terhadap pertumbuhan ekonomi. [Disertasi]. Bogor (ID): Program Pasca

Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Casson et al. 2008. The Oxford Handbook of Entrepreneurship. New York (US):

Oxford University Press.

Dirlanudin. 2010. Perilaku wirausaha dana keberdayaan pengusaha kecil industri

ggro. [Disertasi]. Bogor (ID): Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian

Bogor

[GEM] Global Entrepreneurship Monitor. 2001. Executive Report, GEM Project,

Babson Collegel London Business School. Boston (USA): Global

Entrepreneurship Research Association.

Griffin RW, Ebert RJ. 2006. Bisnis edisi kedelapan. Wardhani S, penerjemah.

Jakarta (ID): Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Business, 8th

Edition.

Harmini. 2009. Modul Matakuliah Metode Kuantitatif Bisnis I. Bogor (ID):

Departemen Agribisnis FEM IPB.

Hisrich RD, Peters MP, Shepherd DA. 2008. Entrepreneurship. Ed ke-7. Sydney

(AU): McGraw-Hill.

[Kemlu RI] Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia. 2010. Pengembangan

Kewirausahaan Perempuan Menghadapi Komunitas Ekonomi ASEAN 2015

[internet]. [diunduh 2016 Februari 11]. Tersedia pada:

http://www.kemlu.go.id

Mafiroh Y. 2014. Hubungan karakter wirausaha terhadap keberhasilan usaha

tanaman hias di Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, DKI

Jakarta [Skripsi] Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor

Mar‟atus S. 2011. Studi komparasi kemampuan wirausaha (analisis komparasi

kemampuan wirausaha antara pria dan wanita pada usaha kecil

makanan ringan di Pasar Peterongan Jombang).[Skripsi]. Malang (ID) :

Program Sarjana Universitas Islam Negeri Malang.

Meredith GG, Nelson RE, Neck PA. 1989. Kewirausaan Teori dan Praktek.

Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo.

Nawangpalupi CB, Pawitan G, Gunawan A, Widyarini M, Iskandarsjah T. 2014.

Global Entrepreneurship Monitor 2013 Indonesia Report. Bandung (ID) :

Universitas Katolik Parahyangan.

Nazir. 2011. Metode Penelitian. Bogor (ID): Ghalia Indonesia

Noviana R. 2013. Hubungan faktor teknis dan watak wirausaha terhadap

kesuksesan perternak pada Kelompok Ternak Baru Sireum. [skripsi]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Nurhayati P. 2011. Karakteristik dan kinerja wirausaha wanita pada UKM

agroindustri perikanan di Kabupaten Sukabumi. Di dalam : Rita N, Wahyu

BP, Siti J, Popong N, Amzul R, editor. Penelitian Unggulan Departemen

Agribisnis ; 2011 Desember 7 dan 14 ; Bogor, Indonesia. Bogor (ID):

Departemen Agribisnis. hlm 271-285.

Nurhayati P, Sarianti T, Daryanto HK, Muflikh YT. 2011. Analisis pengaruh

karakteristik kewirausahaan terhadap kinerja wirausaha pada Unit Usaha

Page 54: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

38

Kecil dan Menengah (UKM) Agroindustri di Kabupaten Bogor. Prosiding

Seminar Penelitian Unggulan Departemen Agribisnis 2011. 225-255

Nursiah T. 2015. Perilaku kewirausahaan pada pelaku UMK tempe di Bogor

[Tesis]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Puspitasari. 2013. Pengaruh perilaku kewirausahaan petani anggrek terhadap

kinerja usaha : kasus di Kecamatan Gunung Sindur dan Parung, Kabupaten

Bogor, dan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan [Tesis]. Bogor:

Institut Pertanian Bogor.

Rahayu MNR. 2014. Hubungan karakteristik wirausaha dengan kinerja industri

tempe di Kabupaten Bogor [Skripsi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Riyanti BPD. 2003. Kewirausahaan dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.

Jakarta: Grasindo.

Sari S. 2015.Pengaruh aktivitas wanita wirausaha terhadap pertumbuhan usaha

olahan kentang di Kabupaten Kerinci [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian

Bogor

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Bisnis. Bandung (ID) : Alfabeta.

Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju

Sukses. Bandung: Salemba Empat

Suryana Y, Bayu K. 2010. Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik

Wirausahawan Sukses. Jakarta (ID): Kencana Prenada Media Group

Suyatini S. 2004. Analisis Pengaruh Karakteristik Wirausaha Terhadap Kepuasan

Berwirausaha dan Kepuasan Hidup Wirausahawan (Studi Empiris pada

Pemilik Industri Air Minum Isi Ulang di Kota Semarang Jawa Tengah)

[Tesis]. Semarang (ID): Universitas Dipenogoro.

Tinaprilla N. 2007. Jadi Kaya Dengan Berbisnis di Rumah. Jakarta (ID): Elex

Media.

Umar H. 2005. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): PT

Gramedia Pustaka Utama

Wennekers S, Thurik R. 1999. Linking entrepreneurship and economic growth.

SBE. 13 (1): 27-56.doi: 10.1023/A:1008063200484.

Winardi. 2003. Entrepreneur dan Entrepreneurship. Jakarta (ID) : Kencana

Yousof M, MS. Shandu, dan KK. Jain. 2007. Relationship Between Psychological

Characteristics and Enterpreneurial Inclination: A Case Study of Studentsat

University Tun Abdul Razak (UNITAR) Malaysia. Journal of Asia

Entrepreneurship and Sustainability, vol. 2, issue. 3.

Page 55: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

39

LAMPIRAN

Lampiran 1 Reliabilitas kuisioner penelitian

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.927 28

Lampiran 2 Validitas kuisioner lama Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 95.45 67.323 .681 .909

VAR00002 95.32 66.092 .700 .909

VAR00003 95.29 69.880 .763 .910

VAR00004 95.29 70.480 .283 .918

VAR00005 95.45 66.789 .626 .910

VAR00006 95.06 68.462 .742 .909

VAR00007 95.23 68.781 .429 .915

VAR00008 95.06 70.262 .516 .912

VAR00009 95.29 69.880 .763 .910

VAR00010 94.97 69.699 .570 .912

VAR00011 94.94 69.796 .558 .912

VAR00012 95.42 69.118 .528 .912

VAR00013 95.29 69.880 .763 .910

VAR00014 94.77 71.647 .363 .915

VAR00015 95.10 70.024 .556 .912

VAR00016 95.03 69.966 .545 .912

VAR00017 95.03 69.966 .545 .912

VAR00018 95.48 74.325 -.012 .925

VAR00019 95.29 69.880 .763 .910

VAR00020 95.23 70.514 .574 .912

VAR00021 94.97 71.632 .337 .915

VAR00022 95.03 70.699 .455 .913

VAR00023 95.16 78.206 -.395 .925

VAR00024 95.03 69.966 .545 .912

VAR00025 94.94 71.062 .405 .914

VAR00026 95.29 69.880 .763 .910

VAR00027 95.16 69.073 .718 .910

VAR00028 95.26 70.331 .638 .911

VAR00029 95.13 69.649 .620 .911

VAR00030 95.13 69.449 .646 .911

Page 56: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

40

Lampiran 3 Validitas Kuisioner baru

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 89.32 62.426 .694 .922

VAR00002 89.19 61.561 .681 .923

VAR00003 89.16 65.006 .765 .923

VAR00005 89.32 61.892 .638 .924

VAR00006 88.94 63.529 .758 .922

VAR00007 89.10 64.157 .411 .929

VAR00008 88.94 65.262 .531 .925

VAR00009 89.16 65.006 .765 .923

VAR00010 88.84 64.540 .608 .924

VAR00011 88.81 64.761 .580 .924

VAR00012 89.29 64.413 .513 .926

VAR00013 89.16 65.006 .765 .923

VAR00014 88.65 66.970 .330 .928

VAR00015 88.97 65.099 .564 .925

VAR00016 88.90 65.024 .554 .925

VAR00017 88.90 65.024 .554 .925

VAR00019 89.16 65.006 .765 .923

VAR00020 89.10 65.557 .584 .925

VAR00021 88.84 66.873 .316 .928

VAR00022 88.90 65.690 .469 .926

VAR00023 89.03 73.099 -.400 .938

VAR00024 88.90 65.024 .554 .925

VAR00025 88.81 65.895 .437 .926

VAR00026 89.16 65.006 .765 .923

VAR00027 89.03 64.366 .700 .923

VAR00028 89.13 65.383 .649 .924

VAR00029 89.00 64.933 .601 .924

VAR00030 89.00 64.600 .646 .924

Page 57: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

41

Lampiran 4 Korelasi percaya diri dengan pertumbuhan usaha

Correlations

Rank of PercayaDiri

Rank of PertumbuhanUsaha

Spearman's rho

Rank of PercayaDiri

Correlation Coefficient

1.000 .492**

Sig. (2-tailed) . .006

N 30 30

Rank of PertumbuhanUsaha

Correlation Coefficient

.492** 1.000

Sig. (2-tailed) .006 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 5 Korelasi kreatif dengan pertumbuhan usaha

Correlations

Rank of Kreatif

Rank of Pertumbuhan

Spearman's rho

Rank of Kreatif Correlation Coefficient 1.000 .474**

Sig. (2-tailed) . .008

N 30 30

Rank of Pertumbuhan Correlation Coefficient .474** 1.000

Sig. (2-tailed) .008 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 6 Korelasi semangat dengan pertumbuhan usaha

Correlations

Rank of Semangat

Rank of Pertumbuhan

Spearman's rho

Rank of Semangat Correlation Coefficient 1.000 .732**

Sig. (2-tailed) . .000

N 30 30

Rank of Pertumbuhan Correlation Coefficient .732** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 58: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

42

Lampiran 7 Korelasi supel dengan pertumbuhan

Correlations

Rank of Supel

Rank of Pertumbuhan

Spearman's rho

Rank of Supel Correlation Coefficient 1.000 .794**

Sig. (2-tailed) . .000

N 30 30

Rank of Pertumbuhan Correlation Coefficient .794** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 8 Korelasi motivasi berprestasi dengan pertumbuhan usaha

Correlations

Rank of Motif_Prestasi

Rank of Pertumbuhan

Spearman's rho

Rank of Motif_Prestasi

Correlation Coefficient 1.000 .705**

Sig. (2-tailed) . .000

N 30 30

Rank of Pertumbuhan Correlation Coefficient .705** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 9 Korelasi percaya diri dengan pendapatan

Correlations

Rank of PercayaDiri

Rank of Pendapatan

Spearman's rho Rank of PercayaDiri

Correlation Coefficient

1.000 .562**

Sig. (2-tailed) . .001

N 30 30

Rank of Pendapatan

Correlation Coefficient

.562** 1.000

Sig. (2-tailed) .001 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 59: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

43

Lampiran 10 Korelasi kreatif dengan pendapatan Correlations

Rank of Kreatif Rank of Pendapatan

Spearman's rho

Rank of Kreatif Correlation Coefficient 1.000 .298

Sig. (2-tailed) . .110

N 30 30

Rank of Pendapatan

Correlation Coefficient .298 1.000

Sig. (2-tailed) .110 .

N 30 30

Lampiran 11 Korelasi semangat dengan pendapatan

Correlations

Rank of Semangat

Rank of Pendapatan

Spearman's rho

Rank of Semangat Correlation Coefficient 1.000 .543**

Sig. (2-tailed) . .002

N 30 30

Rank of Pendapatan

Correlation Coefficient .543** 1.000

Sig. (2-tailed) .002 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 12 Korelasi supel dengan pendapatan

Correlations

Rank of Supel

Rank of Pendapatan

Spearman's rho

Rank of Supel Correlation Coefficient 1.000 .516**

Sig. (2-tailed) . .003

N 30 30

Rank of Pendapatan

Correlation Coefficient .516** 1.000

Sig. (2-tailed) .003 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 60: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

44

Lampiran 13 Korelasi motivasi prestasi dengan pendapatan

Correlations

Rank of Motif_prestasi Rank of Pendapatan

Spearman's rho

Rank of Motif_prestasi

Correlation Coefficient

1.000 .574**

Sig. (2-tailed) . .001

N 30 30

Rank of Pendapatan

Correlation Coefficient

.574** 1.000

Sig. (2-tailed) .001 .

N 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 14 Dokumentasi

Tanaman Obat di Kebun percobaan

KWT Puspasari

Informasi tentang KWT Puspasari

Page 61: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

45

Informasi produk KWT Puspasari Minuman Produk KWT Puspasari

Tanaman polybag di KWT Puspasari Informasi masing-masing anggota KWT

Salah satu tanaman obat KWT

Puspasari

Penghargaan anggota KWT Puspasari

Page 62: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

46

Tanaman di kebun percobaan KWT Sebagian anggota KWT Puspasari

Anggota KWT dengan piala lomba

yang dimenagkan KWT Puspasari Ibu Pipit ketua KWT Puspasari

Page 63: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

47

Lampiran 15 Kuisioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP KEBERHASILAN USAHA ANGGOTA KWT PUSPASARI

KOTA BOGOR

Tanggal Kuesioner………………...……… Nama Enumerator : …………………….....

Saya adalah Rizka Isnaeni Utami peneliti Departemen Agribisnis, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor yang sedang melakukan

penelitian mengenai „Hubungan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap

Keberhasilan Anggota Kelompok Wanita Tani Puspasari Kota Bogor‟. Saya

bermaksud melakukan pengumpulan data melalui wawancara dan pengisian

kuesioner kepada anggota Kelompok Wanita Tani Puspasari Bogor.

Kesediaan Saudari untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner penelitian ini

sangat saya harapkan untuk memberikan informasi secara lengkap dan benar

sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Tidak ada jawaban yang benar

atau salah dalam pengisian kuesioner ini. Informasi yang diperoleh dari

kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan

akademik. Atas kesediaan dan bantuannya dalam pengisian kuesioner ini, saya

ucapkan terimakasih.

A. Identitas Responden

Petunjuk Pengisian :

- Isilah titik-titik kosong dengan jawaban yang sesuai dengan keadaan anda !

- Berilah tanda (√) pada kotak jawaban yang tersedia sesuai dengan identitas

anda

1. No Responden : …............

2. Nama Responden : …...........

3. Umur : ......... tahun

4. Pendidikan Terakhir :

[1] Tidak Sekolah

[2] SD

[3] SMP

[4] SMA

[5] Perguruan Tinggi

6. Lama menjadi anggota : …………..

7. Pendapatan per bulan : …………..

Page 64: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

48

B. Karakteristik Wirausaha

Petunjuk Pengisian :

- Berilah tanda (√) pada kotak jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban

anda

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

1. Percaya diri

Pertanyaan STS TS S SS Keterangan

1 Saya terbiasa untuk tampil berbicara

dan memberikan pendapat saat ada

acara yang diselenggarakan KWT.

2 Saya tidak pernah iri melihat teman

anda mencapai keberhasilan dan

menganggap keberhasilan tersebut

karena bantuan orang lain.

3 Menurut saya, usaha yang paling

baik adalah usaha yang diikuti

dengan rasa percaya diri akan

keberhasilan.

4 Saya mengambil keputusan secara

cepat dan tidak ragu dengan pilihan

saya

5 Jika dalam KWT, suatu saat anda

diberikan kesempatan untuk menjadi

ketua panitia acara. Anda akan

menerima kesempatan itu karena

merasa pantas. Bagaimana menurut

anda dengan sikap tersebut?

2. Kreatif

Pertanyaan STS TS S SS Keterangan

1 2 3 4

1 Saya selalu berusaha menggunakan

teknologi terbaru yang lebih efisien

2 Saya rajin mencari informasi karena

akan menemukan hal – hal baru

yang berguna untuk meningkatkan

keberhasilan usaha.

3 Saat saya mempunyai usaha yang

masih baru maka saya akan

melakukan promosi yang gencar

untuk memperkenalkan produk

Page 65: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

49

saya.

4 Saya senang mencoba cara cara baru

dalam melakukan pekerjaan dalam

kegiatan KWT.

5 Seorang pengusaha produk olahan

mengembangkan usahanya dengan

membuat kemasan dari produk olahan

yang lebih menarik dan membuat

produk yang dijual dapat laku

dipasaran. Bagaimana menurut anda

dengan sikap tersebut?

3. Semangat

Pertanyaan STS TS S SS Keterangan

1 Saya selalu mencari pekerjaan lain

saat pekerjaan yag lain telah selesai

saya kerjakan

2 Saya tidak bisa mengandalkan

keberuntungan dalam mencapai

keberhasilan.

3 Saya merasa senang jika KWT terus

mengikuti kegiatan dan lomba setiap

minggunya..

4 Jika suatu saat saya mendapatkan

pesanan yang melebihi kapasitas,

saya akan tetap menerima pesanan

tersebut.

5 Jika Anda memiliki usaha, akan

tetapi usaha anda semakin menurun

dan bangkrut. Anda berusaha untuk

mencari pinjaman kredit modal

untuk membangun usaha anda.

Bagaimana menurut anda dengan

sikap tersebut?

4. Supel

Pertanyaan STS TS S SS Keterangan

1 2 3 4

1 Saya selalu berkomunikasi dengan

baik dengan mitra bisnis.

2 Saya mengenal baik siapa saja yang

dapat membantu meningkatkan

usaha Toga saya.

3 Saya senang berkumpul dengan teman-

teman angggota KWT

4 Saya merasa diterima oleh semua

kalangan.

Page 66: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

50

5. Motivasi berprestasi

Pertanyaan STS TS S SS Keterangan

1 Saya memiliki ambisi dan keinginan

untuk mencapai prestasi yang baik

dalam usaha.

2 Menurut saya, persaingan yang

sehat antar KWT merupakan ajang

untuk berprestasi dalam

mengembangkan usaha.

3 Saya selalu memperbaiki kinerja

karena merupakan prestasi untuk

mengoptimalkan diri.

4 Kegagalan tidak membuat usaha

untuk berprestasi saya menurun.

5 KWT Anda mendapatkan

penghargaan KWT terbaik. Anda

terus memperbaiki kinerja anda.

Bagaimana menurut anda dengan

sikap tersebut?

C. Keberhasilan Usaha

Petunjuk Pengisian :

- Berilah tanda (√) pada kotak jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban

anda

SR = Sangat rendah

LR = Lebih rendah

LT = Lebih tinggi

ST = Sangat tinggi

Pertanyaan SR LR LT ST Keterangan

Peningkatan Pertumbuhan usaha

1 Keberlangsungan usaha saat ini

dibandingkan saat awal memulai

usaha

Awal =

Saat ini =

2 Jenis tanaman yang dibudidayakan

dibandingkan saat awal memulai

usaha

Awal =

Saat ini =

3 Jumlah tanaman yang

dibudidayakan dibandingkan saat

awal memulai usaha

Awal =

Saat ini =

Page 67: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

51

4 Jumlah pelanggan tetap

dibandingkan saat awal memulai

usaha

Awal =

Saat ini =

Peningkatan Pendapatan

1 Pendapatan dibandingkan saat awal

memulai usaha

Awal =

Saat ini =

Page 68: ANALISIS HUBUNGAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA … · percaya diri, semangat, supel, kreatif dan inovatif dan motivasi berprestasi. ... dosen penguji utama dan bapak Suprehatin SP, MAB

52

RIWAYAT HIDUP

Rizka Isnaeni Utami dilahirkan di Bogor pada tanggal 18 Januari 1993. Anak

bungsu dari 2 bersaudara ini merupakan anak dari pasangan Bapak Almarhum

Kusmana dan Ibu Yetty Aprilianty.

Pada tahun 2011 penulis menyelesaikan pendidikan pada tingkat sekolah

menengah di SMA Negeri 5 Bogor dan pada tahun yang sama pula penulis

melanjutkan pendidikannya pada Program Keahlian Manajemen Agribisnis

Direktorat Program Diploma Institut Pertanian Bogor melalui jaluar Undangan

Seleksi Masuk IPB (USMI). Pada tahun 2014 Penulis melanjutkan pendidikan di

Program Alih Jenis Agribisnis Institut Pertanian Bogor.

Prestasi yang pernah diraih penulis selama masa kuliah antara lain menjadi

juara 1 di kompetisi Program Kreatifitas Ilmiah Mahasiswa (PKIM) Mipro

AKMAPESA 2012, juara 1 lomba menggambar poster komunitas anak Sanggar

Juara Institut Pertanian Bogor 2013.