Analisis Gangguan Tiga Fasa
Click here to load reader
-
Upload
ari-amrinal-putra -
Category
Documents
-
view
234 -
download
0
Transcript of Analisis Gangguan Tiga Fasa
7/22/2019 Analisis Gangguan Tiga Fasa
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gangguan-tiga-fasa 1/6
1
ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASA SIMETRI
PADA CIRCUIT BREAKER DENGAN TEGANGAN 4360 V
Anggakara Syahbi S.1, Ir. Sulasno2 1Mahasiswa dan 2Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, IndonesiaEmail : [email protected]
Abstrak
Sistem proteksi memegang peranan penting dalam kelangsungan dan keamanan produksi energy listrik di
PT. Indonesia Power Tambak Lorok Semarang. System poteksi berfungsi untuk melindungi system tenaga listrik,
operator disekelilingnya, dan peralatan itu sendiri dari bermacam – macam ganguan yang mungkin terjadi.
Untuk menjaga kehandalan system diperlukan system proteksi. Switchgear merupakan suatu system
proteksi untuk menjaga kelangsungan pasokan listrik pada PLTU. Switchgear merupakan circuit breaker yang
digunakan untuk menghubungkan dan melepas beban listrik. Beberapa jenis circuit breaker dikembangkan untuk
meminimalis dampak gangguan. Satu diantaranya adalah air circuit breaker. Air circuit breaker adalah circuit
breaker yang menggunakan udara sebagai media pemadaman busur api.
Dalam kerja praktek ini, penulis ingin belajar tentang circuit breaker pada tegangan 4360 V. Dengan
laporan ini, para mahasiswa dapat belajar jenis circuit breaker yang bekerja pada switchgear.Kata kunci: proteksi, switchgear, circuit breaker I. PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPada peralatan tegangan tinggi isolasi
sangat diperlukan untuk memisahkan dua ataulebih penghantar listrik yang bertegangansehingga antara penghantar-penghantar tersebuttidak terjadi lompatan listrik atau percikan.
Menurut standart ANSI circuit breakeryang di pasang pada Switchgear dengantegangan 4360 Volt memiliki kapasitas 500MVA dan arus nominal 1250 A. circuit breakeryang digunakan dalam pengamatan iniadalah air
blast circuit breaker.
1.2 Tujuan
Mengetahui secara teoritis nilai arushubung singkat yang terjadi pada circuit breakerdengan tegangan 4360 Volt
1.3 Pembatasan Masalah
Pembahasan tentang nilai arus hubungsingkat secara teoritis.
II. CIRCUIT BREAKERCircuit Breaker atau Pemutus Daya
(PMT) adalah peralatan pada sistem tenaga
listrik yang berfungsi untuk memutuskanatau menghubungkan pada rangkaian sistem
tenaga listrik dan sisi beban yang dapat
bekerja secara otomatis ketika terjadi
gangguan atau secara manual ketika
dilakukan perawatan atau perbaikan. Ketikakontak PMT dipisahkan, beda potensial diantara kontak tersebut menimbulkan medan
elektrik di antara kontak tersebut. Medan
elektrik ini akan menimbulkan ionisasi yangmengakibatkan terjadinya perpindahan
elektron bebas ke sisi beban sehingga
muatan akan terus berpindah ke sisi beban
dan arus tetap mengalir. Karena hal inimenimbulkan emisi thermis yang cukup
besar, maka timbul busur api (arc) di antara
kontak PMT tersebut. Agar tidakmengganggu kestabilan sistem, maka arc
tersebut harus segera dipadamkan.
Klasifikasi Circuit BreakerJenis-jenis PMT berdasarkan media
insulator dan material dielektriknya, adalah
terbagi menjadi empat jenis, yaitu: sakelar
PMT minyak, sakelar PMT udara hembus,sakelar PMT vakum dan sakelar dengan gas
SF6.2.1. Sakelar PMT Minyak
Sakelar PMT ini dapat digunakan
untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Padasaat kontak dipisahkan, busur api akan
7/22/2019 Analisis Gangguan Tiga Fasa
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gangguan-tiga-fasa 2/6
2
terjadi didalam minyak, sehingga minyak
menguap dan menimbulkan gelembung gas
yang menyelubungi busur api, karena panasyang ditimbulkan busur api, minyak
mengalami dekomposisi dan menghasilkan
gas hydrogen yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman busur api tergantung pada
pemanjangan dan pendinginan busur api dan
juga tergantung pada jenis gas HasilDekomposisi minyak.
Sakelar PMT minyak terbagi menjadi 2
jenis, yaitu:
1. Sakelar PMT dengan banyakmenggunakan minyak (Bulk Oil
Circuit Breaker)
2.
Sakelar PMT dengan sedikitmenggunakan minyak (Low oil
Content Circuit Breaker)
2.2. Sakelar PMT Udara Hembus (Air Blast
Circuit Breaker)Sakelar PMT ini dapat digunakan
untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 765 kV. PMTudara hembus dirancang untuk mengatasi
kelemahan pada PMT minyak, yaitu dengan
membuat media isolator kontak dari bahan
yang tidak mudah terbakar dan tidakmenghalangi pemisahan kontak, sehingga
pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam
waktu yang sangat cepat.
Gambar 1 Air Blast Circuit Breaker
2.3. Sakelar PMT vakum (Vacuum Circuit
Breaker)
Sakelar PMT ini dapat digunakan
untuk memutus rangkaian bertegangan
sampai 38 kV. Pada PMT vakum, kontakditempatkan pada suatu bilik vakum. Untuk
mencegah udara masuk kedalam bilik, maka
bilik ini harus ditutup rapat dan kontak bergeraknya diikat ketat dengan perapatlogam.
Gambar 2 Vacuum Circuit Breaker
2.4. Sakelar PMT Gas SF6 (SF6 Circuit
Breaker)Sakelar PMT ini untuk memutus arus
sampai 40 kA dan pada rangkaian
bertegangan sampai 765 kV, PMT yang
dipakai menggunakan media gas SF6(Sulphur hexafluoride).
Sifat gas SF6 murni adalah tidak berwarna,
tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudahterbakar. Pada suhu diatas 150º C, gas SF6
mempunyai sifat tidak merusak metal, plastic dan bermacam bahan yang umumnya
digunakan dalam pemutus tenaga tegangantinggi.
Sakelar PMT SF6 ada 2 tipe, yaitu:
1. PMT Tipe Tekanan Tunggal (SinglePressure Type)
2. PMT Tipe Tekanan Ganda (Double
Pressure Type)
III. HASIL PERHITUNGAN DAN
ANALISIS
3.1 Hasil Perhitungan
Circuit Breaker yang digunakan adalah air blast circuit breaker. Dengan name plate
sebagai berikut :
7/22/2019 Analisis Gangguan Tiga Fasa
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gangguan-tiga-fasa 3/6
3
V = 4.36 kV f = 50 Hz
I nominal = 1250 A If = 35 kA
S = 500 MVASalah satu ganguan pada switchgear
adalah gangguan saluran tiga fasa. Hal ini
terjadi karena disebabkan kesalahan padasystem, dan ada gangguan dari luar.Contoh Kesalahan pada sistem yang terjadi
pada switchgear 4.36 kV
52
B2
T1
11.5/150 kV
Source Z
B1
G
52 87
T2
11.5/4.36 kV
C1
T3
4.36/0.46 kV
M1
Static Load
C2
M2 M3 M4 M5
C3
M7 M8M6
C4
M7' M8'M6'
2x400-hp
2-pole
2x400-hp
2-pole
1500-hp
2-pole
3x300-hp
2-pole
3x300-hp
2-pole
Fault
B3
T4
150/4.36 kV
Source Z
8 7
87
52
5 2
5 1
51 51 51 51 51
Gambar 3 Single Line Diagram
Dari gambar dapat dilihat gangguan berada pada saluran 4.36 kV. Dari gambar
dapat dilihat angka 51, 52 dan 87.
51 adalah peralatan relay yang berfungsisebagai Over Current Relay.
52 adalah peralatan relay yang berfungsi
sebagai Circuit Breaker yang
dikendalikan dari Control Room.87 adalah peralatan relay yang berfungsi
sebagai relay arah arus.
3.1.1 Dari Generator dan Motor
3.1.1.1 Dari Rangkaian Beban Motor
a. Impedansi urutan Positif
V
M6//M7
8.247+j68.163
C3
0.46132+j0.86
M6'//M7'
8.247+j68.163
C4
0.46132+j0.86
M1
2.7298+j52.734
C2
0.068+j3.7197
T3
0.6391+j3.7197
M2//M3//M4//M5
1.154+j18.835
Fault
A
V
M6//M7,C38.71012+j69.023
M6'//M7',C48.71012+j69.023
M1,C22.7978+j56.4537
T30.6391+j3.7197
M2,M3,M4,M51.154+j18.835
Fault
V
MP14.35506+j34.5115
M1, C2
2.7978+j56.4537
T30.6391+j3.7197
M2, M3, M4, M51.154+j18.835
Fault
B C
V
MP1, T3
4.99416+j38.2312
M1, C2
2.7978+j56.4537M2, M3, M4, M5
1.154+j18.835
Fault
N1
V
Z total
1.546+j0.771249
Fault
D EGambar 4
Jaringan Impedansi Urutan Positif
Dari perhitungan urutan impedansi
diatas dapat dihitung nilai arus hubung
singkat pada tanda silang (fault), ganguanyang terjadi dalam single line diagram
adalah ganguan tiga saluran fasa tanpa
melibatkan tanah, dengan menggunakanrumus yang berlaku pada buku analisa
system tenaga listrik didapatkan sebagai berikut:
771249.0546.1
36.4'
1
j If
Z
E Ic Ib Ia If
If ’ = 2.26-0,50
kA
7/22/2019 Analisis Gangguan Tiga Fasa
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gangguan-tiga-fasa 4/6
4
3.1.1.2 Dari Beban Generator
a. Impedansi urutan Positif
N1
Generator & B10.1138+j0.14634
Fault
Transformator & C10.0217+j1.00169
V
N1
V
Z total
0.1275+j0.0277
Fault
A B
Gambar 5
Jaringan Impedansi Urutan Positif
Dari perhitungan urutan impedansi
diatas dapat dihitung nilai arus hubung
singkat pada tanda silang (fault), ganguan
yang terjadi dalam single line diagram
adalah ganguan tiga saluran fasa tanpamelibatkan tanah, dengan menggunakan
rumus yang berlaku pada buku analisa
system tenaga listrik didapatkan sebagai berikut:
0277.01275.0
36.4
1
j If
Z
E Ic Ib Ia If
If = 32.66-0,20
kA
Dari perhitungan arus hubungsingkat berasal dari penjumlahan dari
generator dan motor
If = If + If ’
= 32.66-0,20
kA + 2.26-0,50
kA
= 34.92-0,20 kA
Dengan menghitung impedansi
urutan positif, negatif dan nol pada arah dari
motor ke daerah hubung singkat dan dari
Jaringan (Reserve Auxiliary Transformator)ke daerah hubung singkat.
3.1.2 Dari Jaringan (Reserve AuxiliaryTransformator) dan Motor
3.1.2.1 Dari Rangkaian Beban Motor
a. Impedansi urutan Positif
V
M6//M7
8.247+j68.163
C30.46132+j0.86
M6'//M7'8.247+j68.163
C4
0.46132+j0.86
M12.7298+j52.734
C2
0.068+j3.7197
T30.6391+j3.7197
M2//M3//M4//M51.154+j18.835
Fault
A
V
M6//M7,C3
8.71012+j69.023
M6'//M7',C4
8.71012+j69.023
M1,C2
2.7978+j56.4537
T3
0.6391+j3.7197
M2,M3,M4,M5
1.154+j18.835
Fault
V
MP1
4.35506+j34.5115
M1,C2
2.7978+j56.4537
T3
0.6391+j3.7197
M2,M3,M4,M5
1.154+j18.835
Fault
B C
V
MP1, T3
4.99416+j38.2312
M1, C2
2.7978+j56.4537
M2, M3, M4, M5
1.154+j18.835
Fault
N1
V
Z total
1.546+j0.771249
Fault
D E
Gambar 6Jaringan Impedansi Urutan Positif
Dari perhitungan urutan impedansi
diatas dapat dihitung nilai arus hubung
singkat pada tanda silang (fault), ganguanyang terjadi dalam single line diagram
adalah ganguan tiga saluran fasa tanpa
melibatkan tanah, dengan menggunakanrumus yang berlaku pada buku analisa
system tenaga listrik didapatkan sebagai
berikut:
771249.0546.1
36.4'
1
j If
Z
E Ic Ib Ia If
If ’ = 2.26-0,50
kA
7/22/2019 Analisis Gangguan Tiga Fasa
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gangguan-tiga-fasa 5/6
5
3.1.2.2 Dari Beban Jaringan (Reserve
Auxiliary Transformator)
a. Impedansi urutan PositifN1
Source Z0.1235+j0.02195
Fault
Transformator & B30.0349+j1.00169
V
N1
V
Z total
0.1484+j0.0277
Fault
A B
Gambar 7
Jaringan Impedansi Urutan Positif
Dari perhitungan urutan impedansi
diatas dapat dihitung nilai arus hubung
singkat pada tanda silang (fault), ganguanyang terjadi dalam single line diagram
adalah ganguan tiga saluran fasa tanpa
melibatkan tanah, dengan menggunakanrumus yang berlaku pada buku analisa
system tenaga listrik didapatkan sebagai
berikut:
0277.01484.0
36.4
1
j If
Z
E Ic Ib Ia If
If = 28.39-0,30 kA
Dari perhitungan arus hubung
singkat berasal dari penjumlahan dari
generator dan motorIf = If + If ’
= 28.39-0,30
kA + 2.26-0,50
kA
= 30.65-0,30 kA
3.2 Analisa
Dari perhitungan diatas dapat dilihatada perbedaaan antara sumber dari generator
dan jaringan dengan arus hubung singkat
adalah 34.92 kA dan 30.65 kA. Dari hasil
tersebut dapat dipilih bahwa sumber darigenerator yang digunakan karena memiliki
nilai arus hubung singkat yang paling besar.
Nilai impedansi urutan positif pada
generator adalah 0.1275 + j0.0277, dengan
cos 0.196 maka nilai k adalah 1,56.
Dengan melihat data diatas maka nilai S
adalah
kA Ibr
x Ibr
kxIf Ibr
584,54
3499056,1
6
6
104360545843
103
x x xS
xIbrxVxS
S = 412,24 MVA
Dapat dihitung juga arus nominal
36.43
6250
x In
In = 827,63 A
Dari perhitungan diatas dapat dilihat
bahwa nilai pemutus daya yang sesuaidigunakan adalah pemutus daya bertegangan
4,36 kV, 1250 A, 500 MVA hal ini sesuai
dengan nameplate yang tertera dalam
pemutus daya.
IV. KESIMPULANDari Perhitungan circuit breaker dengangangguan tiga fasa simetri yang sudah
dilakukan dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain :
1. Arus hubung singkat yang terbesar berasal dari generator dan motor
sehingga yang digunakan untuk bekerja
24 jam adalah generator.2. Arus hubung singkat dari generator dan
motor sebesar 34.92 kA, sedangkan
menurut name plate arus hubung
singkat 35 A, sehingga circuit breakeryang digunakan pada tegangan 4360 V
masih layak digunakan.
7/22/2019 Analisis Gangguan Tiga Fasa
http://slidepdf.com/reader/full/analisis-gangguan-tiga-fasa 6/6
6
DAFTAR PUSTAKA[1] Tobing, Bonggas L,” Peralatan
Tegangan Tinggi”, Jakarta: PTGramedia Pustaka Utama,
2003.
[2] PT PLN, “Buku Petunjuk Operasi &Memelihara Peralatan UntukPemutus Tenaga”, Jakarta : PT
PLN Pembangkitan dan
Penyaluran Jawa Bagian Barat,1993.
[3] Ir. Sulasno,”Analisis Sistem Tenaga
Listrik edisi kedua”, Semarang:
Badan Penerbit UniversitasDiponegoro Semarang, 2001.
[4] Groupe Schneider Electric, “Design,
Operation and MaintenaceElectrical Substation”, Jakarta :
Groupe Schneider Electric,
1999.
[5] Groupe Schneider Electric, “TrainingManual 150 kV System”,
Jakarta : Groupe Schneider
Electric, 1999.
BIODATA
Anggakara Syahbi Syagata lahirdi semarang tanggal 30 April
1989. Menempuh pendidikan di
SDN Tlogosari Kulon 06 lulustahun 2000, melanjutkan keSMP negeri 15 Semarang lulus
tahun 2003, melanjutkan ke SMA Negeri 3
Semarang lulus tahun 2006, danmelanjutkan ke Universitas Diponegoro
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro.
Memiliki motto kegagalan adalah
keberhasilan yang tertunda.
Pembimbing Penulis
Ir. Sulasno Anggakara S.S.