Sistem Tiga Fasa

17
SISTEM TIGA FASA Energi listrik yang sudah kita nikmati seperti sekarang ini, yang dibangkitkan oleh pembangkit tenaga listrik baik pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga gas-uap (PLTGU), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP bumi) atau pembangkit lainnya, dapat disalurkan dan didistribusikan dengan menggunakan system tegangan tiga fasa yang seimbang atau bisa juga dikenal dengan tegangan tiga fasa simetris. Sistem tegangan tiga fasa yang seimbang terdiri dari tegangan satu fasa yang mempunyai besar(magnitude) dan arah (sudut/argument) yang sama, namun antara satu dengan yang lainnya mempunyai beda fasa sebesar 120 0 dalam satuan (derajat) atau (2/3)π dalam satuan (radian) seperti pada gambar 2.1, 2.2, dan 2.3. Tegangan tiga fasa mempunyai tegangan tiga kali satu fasa, yang mana hubungan dari ketiga tersebut dapat dihubungakan secara Y(star) seperti gambar 2.1 atau ∆(delta) seperti gambar 2.2. Sedangkan perbedaan ketiga fasa yang sebesar 120 0 dapat dilihat seperti gambar 2.3 yang dikenal sebagai system yang mempunyai urutan fasa ABC (urutan positif), disamping itu juga masih ada urutan fasa CBA (urutan negative). Pemberian notasi tegangan tiga fasa dari hubungan Y adalah E a , E b , E c atau E an , E bn , E cn , kita menyebutnya sebagai tegangan fasa atau tegangan fasa-netral dan pemberian notasi tegangan tiga fasa dari hubungan ∆ adalah E ab , E bc , E ca , kita menyebutnya sebagai tegangan fasa fasa. Adapun untuk pemberian notasi arus tiga fasa dari hubungan Y adalah I a , I b , I c , atau I an , I bn , I cn , kita menyebutnya sebagai arus fasa atau arus fasa-netral dan pemberian notasi arus tiga fasa dari hubungan ∆ adalah I ab , I bc , I ca , kita menyabutnya sebagai arus fasa-fasa. Hubungan Y dan ∆ tersebut diatas merupakan dari sisi pembangkit baik (generator sinkron tiga fasa ataupun

description

Listrik

Transcript of Sistem Tiga Fasa

SISTEM TIGA FASAEnergi listrik yang sudah kita nikmati seperti sekarang ini, yang dibangkitkan oleh pembangkit tenaga listrik baik pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik uap (PLTU), pembangkit listrik tenaga gas-uap (PLTGU), pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP bumi) atau pembangkit lainnya, dapat disalurkan dan didistribusikan dengan menggunakan system tegangan tiga fasa yang seimbang atau bisa juga dikenal dengan tegangan tiga fasa simetris.Sistem tegangan tiga fasa yang seimbang terdiri dari tegangan satu fasa yang mempunyai besar(magnitude) dan arah (sudut/argument) yang sama, namun antara satu dengan yang lainnya mempunyai beda fasa sebesar 1200 dalam satuan (derajat) atau (2/3) dalam satuan (radian) seperti pada gambar 2.1, 2.2, dan 2.3.Tegangan tiga fasa mempunyai tegangan tiga kali satu fasa, yang mana hubungan dari ketiga tersebut dapat dihubungakan secara Y(star) seperti gambar 2.1 atau (delta) seperti gambar 2.2. Sedangkan perbedaan ketiga fasa yang sebesar 1200 dapat dilihat seperti gambar 2.3 yang dikenal sebagai system yang mempunyai urutan fasa ABC (urutan positif), disamping itu juga masih ada urutan fasa CBA (urutan negative).Pemberian notasi tegangan tiga fasa dari hubungan Y adalah Ea, Eb, Ec atau Ean, Ebn, Ecn, kita menyebutnya sebagai tegangan fasa atau tegangan fasa-netral dan pemberian notasi tegangan tiga fasa dari hubungan adalah Eab, Ebc, Eca, kita menyebutnya sebagai tegangan fasa fasa. Adapun untuk pemberian notasi arus tiga fasa dari hubungan Y adalah Ia, Ib, Ic, atau Ian, Ibn, Icn, kita menyebutnya sebagai arus fasa atau arus fasa-netral dan pemberian notasi arus tiga fasa dari hubungan adalah Iab, Ibc, Ica, kita menyabutnya sebagai arus fasa-fasa.Hubungan Y dan tersebut diatas merupakan dari sisi pembangkit baik (generator sinkron tiga fasa ataupun transformatornya) sedangkan dari sisi beban (load) dapat juga terhubung Y dan , oleh karena itu bila dari sisi pembangkit terhubung Y sedang sisi beban terhubung atau sebaliknya, maka hal tersebut perlu ditransformasi untuk sisi pembagkit yang mana hubungan antara tegangan dan tegangan Y harga magnitudenya dikalikan dengan 3 sehingga menjadi baik sisi pembangkit maupun sisi beban adalah -, bila dikehendaki dari sisi beban yang dikonversi dari ke Y maka transformasi beban ke Y harus dilakukan, sehingga baik sisi pembangkit atau beban menjadi Y-Y.Namun bila baik sisi pembangkit ataupun beban terhubung yang sama, yaitu Y-Y atau - maa hal ini tidak perlu megkonversi besarrny tegangan sisi pembangkit atau mentransformasi nilai beban. Dan sebaliknya bila salah satu baik sisi pembangkit atau sisi beban tidak sama, misa Y- atau -Y, maka perlu dirubah seperti halnya tersebut diatas.Sedangkan hubungan antara arus dan arus Y, magnitudenya dikalikan dengan 3 dan untuk sudut atau arah (argumentnya) bisa mengikuti secara perhitungan, karena arus (1) sama dengan (E) tegngan dibagi dengan (Z) impedansinya hanya saja yang perlu diketahui besarnya sudut untuk tegangan bisa menggunakan bisa mengunakan urutan ABC atau CBA.

Gambar 2.1 Konfigurasi hubungan Y

Gambar 2.2 Konfigurasi hubungan

Gambar 2.3 Tegangan tiga fasa seimbang

2.1 Hubungan Besar Tegangan dan Tegangan YHubungan besar tegangan (tegangan line to line) dan tegangan Y (tegangan fasa to neutral), yang mana harga magnitudenya dikalikan dengan 3. Hal ini dapat dilihat pada gambar 2.4 yang menggunakan atau merefrensi urutan ABC, adalah sebagai berikut:Van = Vp