ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM...

123
ii ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD (Studi pada Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Muhammad Caesar NIM: 1111082000044 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/ 2017 M

Transcript of ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM...

Page 1: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

ii

ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI

FINANCIAL STATEMENT FRAUD

(Studi pada Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Muhammad Caesar

NIM: 1111082000044

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan
Page 3: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan
Page 4: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan
Page 5: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan
Page 6: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Muhammad Caesar

2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 20 September 1993

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Nama Ayah : Novel Ma’ruf

5. Nama Ibu : Elvy Winda

6. Anak Ke Dari : 2 dari 3 bersaudara

7. Status : Belum Menikah

8. Agama : Islam

9. Alamat : Gg Masjid No 38 Cipulir Keb. Lama Jakarta Selatan

10. Telepon : 089667695771

11. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN SERUA 1 Tahun 1998-2004

2. SMPN 3 CIPUTAT Tahun 2004-2007

3. SMAN 4 TANGERANG SELATAN Tahun 2007-2010

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011-2017

Page 7: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

viii

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua IRMA (Ikatan Remaja Masjid Al-hijriyah) Perumahan Bukit Nusa Indah

Periode 2012-2013.

2. Anggota Divisi Kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Periode 2012-2013.

3. Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Periode 2013-2014.

IV. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. Sebagai peserta dalam “Dialog Jurusan dan Seminar Konsentrasi”, 23 September

2013, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Sebagai peserta dalam “Safari Ramadhan OJK Edukasi Produk dan Jasa

Keuangan Gerakan literasi Keuangan”, 10 Juni 2014, Auditorium Harun

Nasution, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Sebagai peserta dalam “Kuliah Umum Sosialisasi Hemat Energi”’ 8 November

2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Sebagai peserta dalam “Industri Hulu Migas Perspektif Pembangunan Ekonomi

Nasional”, 2 Mei 2013, Wisma Syahida Inn, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

ix

ANALYSIS OF FRAUD DIAMOND IN DETECTING FINANCIAL

STATEMENT FRAUD

(Study on Property, Real Estate and Building Construction Company Registered at

Indonesia Stock Exchange Year 2011-2015)

By: Muhammad Caesar

ABSTRACT

The aim of this research was to test the effects of fraud diamond on financial

statement fraud. The samples of this research is property, real estate and building

construction companies listed on Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2011 to 2015

periods.

The number of companies were 25 companies with 5 years observation. Based on

purposive sampling method, sample total is 125. The data analysis methods used

logistic regressions.

The results of these research indicate that percent change in total assets

(ACHANGE), ratio of total accruals (TATA) and audit opinion (AUDREP) effect

financial statement fraud with 0.031, 0.000, and 0.032 significant value. Meanwhile,

return on assets (ROA), ratio of leverage (LEVERAGE), percent change in receivable

on sales (RECEIV) and change of directors (DCHANGE) has no significant impact on

financial statement fraud (Beneish M-Score) with 0.438, 0.719, 0.657 and 0.694

significant value.

Keywords: Financial Statement Fraud, Beneish M-Score , Fraud Triangle, Fraud

Diamond, Financial Stability, Financial Target, External Pressure, Nature

of Industry, Rationalization, Capability.

Page 9: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

x

ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSI

FINANCIAL STATEMENT FRAUD

(Studi pada Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

Oleh: Muhammad Caesar

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh fraud diamond terhadap

financial statement fraud. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan property,

real estate and building construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2011 sampai 2015.

Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian ini adalah 25 perusahaan

dengan pengamatan selama 5 tahun. Berdasarkan metode purposive sampling, total

sampel yang diperoleh adalah 125. Metode analisis data penelitian ini menggunakan

metode analisis regresi logistik.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa persentase perubahan total aset

(ACHANGE), rasio total akrual (TATA) dan opini audit (AUDREP) berpengaruh

terhadap financial statement fraud dengan nilai signifikansi 0.031, 0.000, dan 0.032.

Sedangkan return on assets (ROA), rasio leverage (LEVERAGE), persentase

perubahan piutang pada penjualan (RECEIV) dan pergantian direksi (DCHANGE)

tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud dengan nilai signifikansi 0.438,

0.719, 0.657 dan 0.694.

Kata kunci: Financial Statement Fraud, Beneish M-Score, Fraud Triangle, Fraud

Diamond, Financial Stability, Financial Target, External Pressure,

Nature of Industry, Rationalization, Capability.

Page 10: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

xi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Shalawat

serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Sang teladan yang selalu

membimbing kita menuju kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi

syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses

penyusunan skripsi ini, terutama kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, terima kasih atas segala dukungan, doa, kasih

sayangnya serta bantuan moril maupun materi yang telah diberikan selama ini.

2. Terima kasih juga kepada kedua saudara kandung serta seluruh keluarga yang

memberikan bantuan doa dan dukungannya dalam penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah.

4. Ibu Yessi Fitri, S.E., Ak., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntasi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Hepi Prayudiawan S.E., M.M., Ak., CA selaku Sekertaris Program

Studi Akuntasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Zuwesty Eka Putri, SE.,M.Ak selaku Pembimbing Akademik penulis

selama menempuh masa studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

xii

7. Ibu Yulianti S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi nasihat, memberikan

semangat dan bimbingan dalam proses penulisan skripsi ini.

8. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis selama

menempuh masa studi.

9. Teman-teman dilingkungan kampus dan diluar kampus.

10. Teman-teman Akuntansi Angkatan 2011 dan kelas Akuntansi Manajemen.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak

atas bantuan dan amal baik yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan

skripsi ini sampai dengan selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi masih jauh dari sempurna dikarenakan

keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan saran, masukan dan kritik yang membangun dari berbagai

pihak.

Wassalammualaikum Wr.Wb.

Jakarta, 25 April 2017

Muhammad Caesar

Page 12: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..................... vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... x

KATA PENGANTAR .................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .......................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 9

D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Literatur ............................................................................. 12

1. Teori Agensi (Agency Theory).................................................... 12

2. Laporan Keuangan ...................................................................... 14

a. Pengertian Laporan Keuangan .............................................. 14

b. Tujuan Laporan Keuangan ................................................... 16

Page 13: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

xiv

3. Fraud .......................................................................................... 18

a. Definisi Fraud ...................................................................... 18

b. Jenis-jenis Fraud .................................................................. 19

c. Financial Statement Fraud ................................................... 20

4. Deteksi Fraud ............................................................................. 21

5. Fraud Triangle Theory ............................................................... 23

a. Pressure (Tekanan) ............................................................... 23

b. Opportuniy (Kesempatan) .................................................... 24

c. Rationalization (Rasionalisasi) ............................................. 25

6. Fraud Diamond Theory (Capability elemen keempat fraud) ..... 26

B. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu....................................................... 29

C. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 33

D. Hipotesis ........................................................................................... 35

1. Financial Stability dengan Financial Statement Fraud:

Persentasi perubahan total aset (ACHANGE) ........................... 35

2. Financial Target dengan Financial Statement Fraud:

Return On total Assets (ROA) ................................................... 37

3. External Pressure dengan Financial Statement Fraud:

Rasio Leverage ........................................................................... 38

4. Nature of Industry dengan Financial Statement Fraud:

Presentase perubahan Piutang pada Penjualan (RECEIV) .......... 39

5. Rationalization dengan Financial Statement Fraud ................... 40

a. Rasio Total Akrual (TATA) ............................................... 40

b. Opini Audit (AUDREP) ...................................................... 41

6. Capability dengan Financial Statement Fraud: Pergantian

Direksi (DCHANGE) ................................................................. 42

Page 14: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

xv

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 44

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................... 44

C. Metode Pengumpulan Data............................................................... 45

D. Metode Analisis Data ....................................................................... 46

1. Definisi Regresi Logistik ............................................................ 47

2. Tahapan Regresi Logistik ........................................................... 47

a. Statistik Deskriptif ................................................................ 48

b. Pengujian Hipotesis Penelitian ............................................. 48

1) Menilai kelayakan model regresi .................................. 50

2) Menilai Keseluruhan Model ......................................... 50

3) Koefisien Determinasi .................................................. 51

4) Matriks Klasifikasi........................................................ 52

5) Model regresi yang terbentuk ....................................... 52

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................................ 53

1. Variabel Dependen ..................................................................... 54

2. Variabel Independen ................................................................... 56

a. Financial Stability: Persentase perubahan total aset

(ACHANGE) ........................................................................ 56

b. Financial Targets: Return On total Assets (ROA) .............. 57

c. External Pressure: Rasio Leverage ..................................... 58

d. Nature of Industry: Perubahan Piutang pada Penjualan

(RECEIVABLE) .................................................................. 58

e. Rationalization ..................................................................... 59

1) Rasio Total Akrual (TATA) ..................................... 59

2) Opini Audit (AUDREP) ........................................... 60

f. Capability: Pergantian Direksi (DCHANGE) ..................... 60

Page 15: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

xvi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 63

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian ................................................... 65

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .................................................... 66

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian .................................................. 68

a. Menilai Kelayakan Model Regresi .................................... 69

b. Hasil Uji Keseluruhan Model (Overall Model Fit) ........... 70

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkeke R Square) ... 73

d. Hasil Matriks Klasifikasi ................................................... 74

e. Hasil Uji Regresi Logistik ................................................. 75

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 89

B. Saran ................................................................................................. 90

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 91

LAMPIRAN .................................................................................................... 95

Page 16: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

xvii

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 30

3.1 Rasio Keuangan untuk Mengukur Beneish M-Score ..................................... 55

3.2 Operasional Variabel dan Pengukuran ............................................................ 61

4.1 Tahapan Seleksi Sampel dengan Kriteria ....................................................... 64

4.2 Daftar Nama Perusahaan ................................................................................. 65

4.3 Statistik Deskriptif .......................................................................................... 66

4.4 Indentifikasi Data ............................................................................................ 68

4.5 Data yang diproses .......................................................................................... 69

4.6 Kelayakan Model Regresi ............................................................................... 70

4.7 Hasil Menilai Keseluruhan Model ................................................................. 71

4.8 Hasil Uji Keseluruhan Model ......................................................................... 72

4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................................... 73

4.10 Matriks Klasifikasi .......................................................................................... 74

4.11 Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik .............................................................. 76

Page 17: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

2.1 Fraud Triangle ................................................................................................ 23

2.2 Fraud Diamond ............................................................................................... 26

2.3 Skema Kerangka Pemikiran ........................................................................... 34

Page 18: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Daftar Nama Perusahaan ................................................................................. 95

2 Data Perusahaan Tahun 2011 – 2015 .............................................................. 96

3 Output SPSS .................................................................................................. 103

Page 19: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Laporan keuangan merupakan produk utama dari akuntansi yang menjadi

suatu instrumen penting dalam operasional perusahaan. Di mana pada laporan

keuangan terdapat catatan informasi akuntansi perusahaan pada suatu periode

akuntansi yang dapat mencerminkan kondisi perusahaan secara financial.

Laporan keuangan yang wajar adalah laporan keuangan yang penyajiannya

memenuhi standar akuntansi yaitu wajar, relevan, dan transparan (Mulyadi,

2002).

Dalam penggunaannya laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan

informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi

keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna

dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dan diharapkan dalam penyusunan

laporan keuangan tersebut dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar

pengguna laporan keuangan tersebut.

Informasi-informasi yang disajikan dalam laporan keuangan berisikan

informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang menggunakan

laporan keuangan tersebut, baik dari pihak eksternal maupun dari pihak internal

perusahaan. Laporan keuangan juga sebagai media untuk mengetahui

bagaimana keadaan financial perusahaan serta untuk mengetahui bagaimana

Page 20: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

2

kinerja manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan tersebut. Namun

dalam penyajian laporan keuangan beberapakali sering terjadi tindakan-

tindakan kecurang dalam penyajiannya. Hal ini penting dijadikan perhatian agar

tindakan ini dapat dideteksi sedini mungkin serta dapat diminimalisir

semaksimal mungkin. Sehingga pihak-pihak yang menggunakan laporan

keuangan dapat mempercayakan informasi-informasi yang tersaji dalam

laporan keuangan tersebut.

Oleh karena itu dalam penyajian laporan keuangan harus di sajikan secara

akurat dan relevan, sehingga informasi-informasi yang ada dalam laporan

keuangan dapat membantu pihak-pihak yang menggunakannya sebagai alat

bantu dalam pengambilan keputusan. Namun pada kenyataannya masih banyak

pihak manajemen yang masih melakukan kecurangan laporan keuangan untuk

mencapai tujuan yang menguntungkan suatu organisasi atau keuntungan

pribadi.

Kasus-kasus yang sering terjadi pada kecurangan laporan keuangan

biasanya dilakukan oleh pihak-pihak petinggi perusahaan atau pihak yang

berpengaruh dalam pembuatan laporan keuangan. Walaupun saat ini sorotan

utama sering terjadi pada manajemen puncak perusahaan, atau terlebih lagi

terhadap pejabat tinggi suatu instansi, namun sebenarnya penyimpangan

perilaku tersebut bisa juga terjadi di berbagai lapisan kerja organisasi (Norbani,

2012). Pada kecurangan laporan keuangan mungkin pelaku-pelaku yang

melakukan kecurangan akan merasa diuntungkan dengan tindakan yang

Page 21: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

3

dilakukan untuk mencapai suatu tujuan, namun akan merugikan untuk pihak-

pihak yang menggunakan laporan keuangan untuk mendapatkan informasi-

informasi yang harusnya akurat dan relevan.

Informasi laba yang tersajikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan,

menjadi sorotan utama yang dilihat oleh investor yang ingin melakukan

investasi, karena dari informasi laba tersebut investor dapat melihat kualitas

dari kinerja manajemen perusahaan dan dapat menentukan keputusan atas dana

yang akan diinvestasikannya. Tindakan manajemen sebagai intervensi yang

sengaja dilakukan untuk maksud tertentu dalam proses pelaporan keuangan ini

untuk memperoleh beberapa keuntungan selanjutnya disebut sebagai

Manajemen Laba (Schiper, 1989).

Association of Certified Fraud Examimers (ACFE) mendefiniskan

manajemen laba sebagai kesalahan atau kelalaian yang disengaja dalam

membuat laporan keuangan mengenai fakta material atau data akuntasi

sehingga menyesatkan ketika semua informasi itu dipakai untuk membuat

pertimbangan yang akhirnya akan menyebabkan orang yang membacanya akan

mengganti atau mengubah pendapat atau keputusannya. Menurut Scott (2009)

terdapat beberapa strategi yang digunakan manajemen perusahaan dalam

praktik manajemen laba yaitu taking a bath, income maximization, income

minimization, dan income smoothing. Taking a Bath yaitu melaporkan kerugian

dalam jumlah besar yang diharapkan dapat meningkatkan laba di masa yang

akan datang. Income Minimization dilakukan pada saat perusahaan memiliki

Page 22: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

4

tingkat profitabilitas yang tinggi dengan maksud agar tidak mendapatkan

perhatian oleh pihak-pihak yang berkepentingan (aspek political-cost). Income

maximization bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan

bonus yang lebih besar. Income smoothing dilakukan perusahaan dengan cara

meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang

terlalu besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif

stabil.

Banyak sekali contoh kasus yang terjadi terhadap kecurangan laporan

keuangan, baik dari perusahaan luar negri maupun perusahaan dalam negri.

Salah satu contoh kasus kecurangan pada kasus TOSHIBA yang merupakan

perusahaan industry teknologi diseluruh dunia sejak tahun 1875, itu artinya

selama 140 tahun Toshiba telah mampu mencuri hati masyarakat diseluruh

dunia dengan produk yang berkualitas, brand image yang tangguh dan layanan

pelanggan yang excellent. Namun betapa mengejutkan bahwa dalam laporan

300 halaman yang diterbitkan panel independen tersebut mengatakan bahwa 3

direksi yang telah berperan aktif dalam menggelembungkan laba usaha Toshiba

sebesar ¥ 151,8 miliar (setara dengan Rp 15,85 triliun), dan menyebabkan harga

saham Toshiba turun sekitar 20% atas tindakan direksi tersebut. Adapun kasus

yang pernah terjadi di perusahaan perbankan, yaitu kasus di Citybank yang

dilakukan oleh mantan Relationship Manager Malinda Dee yang didakwa

melakukan tindak pidana penggelapan dana senilai Rp 40.000.000.000,-.

Page 23: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

5

Akibat perbuatannya Malinda Dee divonis 8 tahun penjara dengan denda Rp

10.000.000.000,-.

Meningkatnya berbagai kasus skandal akuntansi di dunia menyebabkan

berbagai pihak berspekulasi bahwa manajemen telah melakukan kecurangan

pada laporan keuangan (Skousen et al., 2009). Cressey (1953) menyatakan jika

kecurangan laporan keuangan disebabkan oleh tiga kondisi, yaitu Tekanan

(Pressure), Kesempatan (Opportunity), dan Rasionalisasi (Rationalization)

yang sering disebut dengan Fraud Triangle. Teori Fraud Triangle ini telah

diadopsi dalam standar auditing dan dianggap sebagai salah satu literatur utama

dalam menjelaskan fenomena kecurangan laporan keuangan yaitu dalam

Statement on Auditing Standards (SAS) No. 99. Namun dalam

perkembangannya, mulai diperkenalkan kembali teori lanjutan dari fraud

triangle oleh Wolfe dan Hermanson. Wolfe dan Hermanson (2004) berpendapat

bahwa disamping ketiga faktor dalam Fraud triangle tersebut terdapat faktor

lain yang juga berperan besar dalam terjadinya Fraud yakni Kemampuan

(Capability). Wolfe and Hermanson (2004) meneliti tentang capability sebagai

salah satu fraud risk factor yang melatarbelakangi terjadinya fraud

menyimpulkan bahwa perubahan direksi dapat mengindikasikan terjadinya

fraud.

Unsur-unsur dari fraud diamond ini tidak dapat begitu saja diteliti sehingga

membutuhkan proksi variabel. Proksi yang digunakan dalam mendeteksi

terjadinya fraud dalam penelitian ini antara lain pressure yang diproksikan

Page 24: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

6

dengan financial stability, financial target dan external pressure; opportunity

yang diproksikan dengan nature of industry; rationalization yang diproksikan

dengan opini audit dan total akrual serta capability yang diproksikan dengan

perubahan direksi (Sihombing, 2014). Unsur pertama yaitu tekanan (Pressure),

salah satu kondisi yang selalu hadir saat terjadi kecurangan laporan keuangan

adalah tekanan (pressure) (Cressey, 1953). Tekanan dapat terjadi saat kinerja

perusahaan berada pada titik di bawah rata-rata kinerja industri (Skousen et al,

2009). Dalam kondisi tersebut dapat digambarkan bahwa perusahaan berada

dalam kondisi tidak stabil dalam mendayagunakan sumber daya yang ada, hal

ini dapat berdampak buruk kepada aliran dana yang masuk dari para investor.

Kaitannya dengan unsur tekanan, peneliti menggunakan proksi persentase

perubahan total aset (ACHANGE) untuk financial stability. Peneliti juga

menggunakan proksi Return On total Asset (ROA) untuk financial target. Serta

peneliti menggunakan proksi rasio leverage (LEVERAGE) untuk kategori

external pressure. Variabel -variabel tersebut dipilih sekaligus untuk melihat

konsistensinya dengan penelitian-penelitian terdahulu yang sebagian besar

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.

Unsur kedua yaitu, kesempatan (opportunity). Pada laporan keuangan

terdapat akun-akun tertentu yang besarnya saldo ditentukan oleh perusahaan

berdasarkan suatu estimasi, misalnya akun piutang tak tertagih dan akun

persediaan usang. Kesalahan secara sengaja dalam menentukan estimasi untuk

menilai saldo piutang tak tertagih dan menilai saldo persediaan usang menjadi

Page 25: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

7

sebuah kesempatan bagi manajemen untuk melakukan kecurangan (Ratmono et

al., 2014). Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan proksi persentase

perubahaan piutang pada penjualan (RECEIV) untuk kategori nature of industry

dalam komponen kesempatan (opportunity).

Unsur ketiga yaitu, rasionalisasi (rationalization). Rasionalisasi

merupakan komponen yang masih sulit untuk diteliti. Rasionalisasi lebih sering

dihubungkan dengan sikap dan karakter seseorang yang membenarkan nilai-

nilai etis yang sebenarnya tidak baik (Rustendi, 2009). Rendahnya integritas

yang dimiliki seseorang menimbulkan pola pikir di mana orang tersebut merasa

dirinya benar saat melakukan kecurangan, sebagai contoh manajemen

membenarkan untuk melakukan praktik manajemen laba (Ratmono et al.,

2014). Skousen et al., (2009) menyimpulkan bahwa kelebihan dari penggunaan

diskresionari akrual menyebabkan opini audit tidak wajar. Tindakan

manajemen laba tersebut tentunya karena manajemen merasionalkan

perbuatannya. Oleh karena itu proksi total akrual (TATA) dan opini audit

(AUDREP) digunakan untuk mengukur rasionalisasi (rationalization).

Unsur keempat yaitu, kemampuan (capability). Perubahan direksi tidak

selamanya berdampak baik bagi perusahaan. Perubahaan direksi bisa menjadi

suatu upaya perusahaan untuk memperbaiki kinerja direksi sebelumnya dengan

melakukan perubahan susunan direksi ataupun perekrutan direksi yang baru

yang dianggap lebih berkompeten dari direksi sebelumnya. Sementara disisi

lain, pergantian direksi bisa jadi merupakan upaya perusahaan untuk

Page 26: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

8

menyingkirkan direksi yang dianggap mengetahui fraud yang dilakukan

perusahaan serta perubahan direksi dianggap akan membutuhkan waktu

adaptasi sehingga kinerja awal tidak maksimal. Oleh karena itu peneliti

menggunakan proksi pergantian direksi (DCHANGE) untuk mengukur

kemampuan (capability).

Pada tahun 2011 Crowe Howarth mengupas lebih dalam mengenai faktor-

faktor pemicu kecurangan yaitu Fraud Pentagon Theory, dalam teori ini

menambahkan elemen fraud lainnya yaitu arogansi (arrogance). Namun dalam

penelitian ini peneliti masih menggunakkan Fraud Diamond Theory

dikarenakan masih minimnya referensi atau penelitian terdahulu terkait Fraud

Pentagon Theory.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM

MENDETEKSI FINANCIAL STATEMENT FRAUD (Studi pada

Perusahaan Property, Real Estate, and Building Construction yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang hendak

diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Apakah variabel persentase perubahan total aset (ACHANGE) (kategori

dari financial stability) berpengaruh terhadap financial statement fraud?

Page 27: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

9

2. Apakah variabel return on assets (ROA) (kategori dari financial target)

berpengaruh terhadap financial statement fraud?

3. Apakah variabel rasio leverage (LEVERAGE) (kategori dari external

pressure) berpengaruh terhadap financial statement fraud?

4. Apakah variabel peresentase perubahan piutang pada penjualan (RECEIV)

(kategori dari nature of industry) berpengaruh terhadap financial statement

fraud?

5. Apakah variabel total akrual (TATA) (kategori dari rationalization)

berpengaruh terhadap financial statement fraud?

6. Apakah variabel opini audit (AUDREP) (kategori dari rationalization)

berpengaruh terhadap financial statement fraud?

7. Apakah variabel pergantian direksi perusahaan (DCHANGE) (kategori dari

capability) berpengaruh terhadap financial statement fraud?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk menganalisis bukti empiris atas

hal-hal berikut ini:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh persentase

perubahan total aset (ACHANGE) terhadap financial statement fraud.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh return on total

assets (ROA) terhadap financial statement fraud.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh rasio leverage

(LEVERAGE) terhadap financial statement fraud.

Page 28: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

10

4. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh persentase

perubahan piutang pada penjualan (RECEIVABLE) terhadap financial

statement fraud.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh total akrual

(TATA) terhadap financial statement fraud.

6. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh opini audit

(AUDREP) financial statement fraud.

7. Untuk mengetahui dan menganalisis besarnya pengaruh pergantian direksi

perusahaan (DCHANGE) terhadap financial statement fraud.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu akuntansi dan

manajemen keuangan serta sebagai bahan referensi dan bahan

pertimbangan untuk mengadakan penelitian-penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Memberikan pandangan kepada manajemen sebagai agent terkait

tanggung jawabnya dalam melindungi kepentingan principal. Juga

memberikan informasi atau alat bantu kepada pemegang saham, investor,

kreditor dan pihak lain agar memahami faktor-faktor yang dapat

Page 29: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

11

menyebabkan kecurangan laporan keuangan agar tidak salah dalam

mengambil keputusan.

3. Bagi Investor

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris

yang dapat digunakan untuk menambah informasi sebagai dasar

pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Salah satunya dengan

mengamati faktor-faktor untuk menilai kewajaran laporan keuangan.

4. Bagi Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya

dan pembanding untuk ilmu pengetahuan.

5. Bagi Peneliti Berikutnya

Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan

penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

6. Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah referensi

mengenai auditing, terutama tentang faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi terjadinya kecurangan laporan keuangan, sehingga

diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dimasa yang akan datang.

Page 30: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Agensi

Hubungan keagenan (agency relationship) terjadi ketika satu atau

lebih individu, yang disebut principal mempekerjakan individu atau

organisasi lain, yang disebut agent untuk melaksanakan sejumlah jasa dan

mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agent

tersebut. Dalam sebuah perusahaan, manajer berperan sebagai agent yang

secara moral bertanggungjawab untuk mengoptimalkan keuntungan para

pemilik (principal), namun di sisi lain manajer juga mempunyai

kepentingan untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka (Ujiyantho &

Pramuka, 2007). Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan

keagenan di dalam teori agensi (agency theory) bahwa perusahaan

merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) antara pemilik sumber

daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang mengurus

penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut. Conflict of interest

atau perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agen inilah yang memicu

agency problem yang dapat mempengaruhi kualitas laba yang dilaporkan.

Menurut Eisenhardt (1989), teori agensi menggunakan tiga asumsi

sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumnya

Page 31: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

13

mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir

terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationaliy), dan (3)

manusia selalu menghindari risiko (risk averse). Ketiga hal tersebut

menyebabkan informasi yang dihasilkan manusia untuk manusia lain selalu

dipertanyakan realibilitasnya. Informasi yang disampaikan biasanya tidak

sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya atau disebut sebagai

informasi yang tidak simetri (asimetry information). Ketidakjelasan

informasi yang dihasilkan manajemen pada akhirnya akan menyesatkan

para pengguna laporan dalam proses pengambilan keputusan.

Masalah agensi yang disebabkan karena adanya konflik kepentingan

dan asimetri informasi tersebut, maka perusahaan harus menanggung biaya

keagenan (agency cost). Jensen dan Meckling (1976), menjelaskan biaya

keagenan dalam tiga jenis yaitu:

a. Biaya Monitoring (monitoring cost) merupakan biaya yang

dikeluarkan untuk melakukan pengawasan terhadap aktivitas-aktivitas

yang dilakukan oleh agen.

b. Biaya Bonding (Bonding Cost) merupakan biaya untuk menjamin

bahwa agen tidak akan bertindak merugikan principal, atau dengan

kata lain untuk meyakinkan agen, bahwa principal akan memberikan

kompensasi jika agen benar-benar melakukan tindakan tersebut.

Page 32: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

14

c. Biaya Kerugian Residual (Residual Loss), yaitu nilai uang yang

ekuivalen dengan pengurangan kemakmuran yang dialami oleh

principal akibat perbedaan kepentingan.

Untuk meminimalkan agency problem, dapat digunakan kontrak

antara agen dan principal. Adanya sistem informasi yang memadai dapat

pula digunakan untuk meminimalkan agency problem ini. Dengan adanya

kontrak atau perjanjian dan informasi yang memadai ini maka agen akan

bertindak sesuai kepentingan principal.

2. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan

1) Pengertian laporan keuangan menurut Sihombing (2014) adalah

hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat

komunikasi antara data keuangan atau aktivitas operasional suatu

perusahaan dengan pihak tertentu yang membutuhkan data atau

aktivitas keuangan perusahaan tersebut.

2) Menurut Ratmono et al (2014), definisi laporan keuangan adalah

salah satu bentuk alat komunikasi oleh manajer puncak kepada

bawahannya serta pihak luar perusahaan untuk menginformasikan

aktivitas perusahaan dalam periode tertentu, pelaporan keuangan

ini ditunjukan kepada para pihak yang terkait sebagai bentuk

pertanggungjawaban perusahaan atas aliran dana investasi dan

Page 33: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

15

kredit yang masuk keperusahaan, serta untuk menjaring adanya

investor baru yang tertarik untuk menanam modal.

3) Pengertian laporan keuangan menurut Ana Mardiana (2014)

adalah merupakan sarana untuk menyediakan berbagai informasi

yang diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan baik oleh

pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan,

informasi yang disajikan harus bebas dari pengertian yang

menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan

pemakaiannya sebagai penyajian laporan keuangan yang wajar. .

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan

Laporan Keuangan adalah:

1) Merupakan produk akuntansi yang penting dan dapat digunakan

untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi bagi pihak internal

dan eksternal.

2) Merupakan potret perusahaan, yaitu dapat menggambarkan

kinerja keuangan maupun kinerja manajemen perusahaan dalam

setiap kondisi.

3) Merupakan rangkaian aktivitas ekonomi perusahaan yang

diklasifikasikan dalam suatu periode perusahaan dalam kurun

waktu setahun.

4) Merupakan ringkasan dari suatu proses transaksi-transaksi

keuangan yang terjadi selama periode yang bersangkutan.

Page 34: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

16

b. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntan Publik

Indonesia (IAI) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga

menunjukkan apa yang dilakukan manajemen (stewardship) atau

pertanggungjawaban manajemen atau sumber daya yang dipercayakan

kepadanya dan laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu

proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-

transaksi keuangan buku bersangkutan.

Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SFAC)

Nomor 1 tentang Objectives of Financial Reporting by Business

Enterprises, tujuan laporan keuangan untuk organisasi pencari laba

adalah adalah:

1) Memberikan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan

pemakai lainnya dalam membuat keputusan secara rasional

mengenai investasi, kredit, dan lainnya.

2) Memberikan informasi untuk membantu investor atau calon

investor dan kreditor serta pemakai lainnya dalam menentukan

jumlah, waktu, dan prospek penerimaan kas dari dividen atau

Page 35: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

17

bunga dan juga penerimaan dari penjualan, piutang, atau saham,

dan pinjaman yang jatuh tempo.

3) Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva) perusahaan,

klaim atas aktiva, dan pengaruh transaksi, peristiwa, dan keadaan

lain terhadap aktiva dan kewajiban.

4) Memberikan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan

selama satu periode.

5) Memberikan informasi tentang bagaimana perusahaan

mendapatkan dan membelanjakan kas, tentang pinjaman dan

pengembaliannya, tentang transaksi yang mempengaruhi modal,

termasuk dividen dan pembayaran lainnya kepada pemilik, dan

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas dan

solvabilitas perusahaan.

6) Memberikan informasi tentang bagaimana manajemen

perusahaan mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan

kepada pemilik atas penggunaan sumber daya (aktiva) yang telah

dipercayakan kepadanya.

7) Memberikan informasi yang berguna bagi manajer dan direksi

dalam proses pengambilan keputusan untuk kepentingan pemilik

perusahaan.

Berdasarkan tujuan laporan keuangan diatas dapat disimpulkan

bahwa dengan memperoleh laporan keuangan suatu perusahaan, dapat

Page 36: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

18

diketahui kondisi keuangan perusahaan tersebut secara menyeluruh.

Kemudian, laporan keuangan tidak hanya sekadar cukup dibaca saja,

tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan

perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan analisis

keuangan melalui berbagai rasio keuangan yang lazim dilakukan.

3. Fraud

a. Definisi Fraud

Menurut Sihombing (2014) Fraud merupakan suatu perbuatan

dan tindakan yang dilakukan secara sengaja, sadar, tahu dan mau untuk

menyalahgunakan segala sesuatu yang dimiliki secara bersama,

misalnya: sumber daya perusahaan dan negara demi kenikmatan

pribadi dan kemudian menyajikan informasi yang salah untuk

menutupi penyalahgunaan tersebut.

Sedangkan Statement of Auditing Standards (AICPA, 2002)

mendefinisikan fraud sebagai

“an intentional act that result in a material misstatement in financial

statements that are the subject of an audit”.

Pernyataan tersebut menyatakan bahwa tindakan yang disengaja

untuk menghasilkan salah saji material dalam laporan keuangan yang

merupakan subjek audit.

Dari beberapa definisi atau pengertian fraud (kecurangan) di atas,

maka dapat diketahui bahwa pengertian fraud sangat luas dan dapat

Page 37: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

19

dilihat pada beberapa kategori kecurangan. Menurut Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK, 2008) secara umum, unsur-unsur dari kecurangan

adalah:

1) harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation);

2) dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present);

3) fakta bersifat material (material fact);

4) dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make-knowingly

or recklessly);

5) dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi;

6) pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah

pernyataan tersebut (misrepresentation);

7) yang merugikannya (detriment).

b. Jenis-jenis Fraud

The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) membagi

kecurangan (fraud) dalam 3 (tiga) jenis atau tipologi berdasarkan

perbuatan, yaitu:

1) Asset Misappropriation

Asset misappropriation meliputi penyalahgunaan/pencurian aset

atau harta perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan bentuk fraud

yang paling mudah dideteksi karena sifatnya yang tangible atau

dapat diukur/dihitung (defined value).

Page 38: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

20

2) Fraudulent Statements

Fraudulent statements meliputi tindakan yang dilakukan oleh

pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau instansi pemerintah

untuk menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya dengan

melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan

keuangannya untuk memperoleh keuntungan.

3) Corruption

Yang banyak terjadi di negara-negara berkembang yang

penegakan hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan

tata kelola yang baik sehingga faktor integritasnya masih

dipertanyakan. Fraud jenis ini sering kali tidak dapat dideteksi

karena para pihak yang bekerja sama menikmati keuntungan

(simbiosis mutualisme). Termasuk didalamnya adalah

penyalahgunaan wewenang/konflik kepentingan (conflict of

interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal

(illegal gratuities), dan pemerasan secara ekonomi (economic

extortion).

c. Financial Statement Fraud

Statement of Auditing Standart (SAS) No. 82 (American Institute

of Certified Public Accountants, 1997) dalam Rezaee (2002)

menyatakan bahwa kecurangan laporan keuangan sebagai salah saji

yang disengaja atau kelalaian dalam laporan keuangan. Kelalaian atau

Page 39: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

21

kesengajaan ini sifatnya material sehingga dapat mempengaruhi

keputusan yang akan diambil oleh pihak yang berkepentingan.

Menurut Wells (2011) dalam Sihombing (2014), Financial

Statement Fraud mencakup beberapa modus, antara lain:

1) Pemalsuan, pengubahan, atau manipulasi catatan keuangan

(financial record), dokumen pendukung atau transaksi bisnis.

2) Penghilangan yang disengaja atas peristiwa, transaksi, akun, atau

informasi signifikan lainnya sebagai sumber dari penyajian

laporan keuangan.

3) Penerapan yang salah dan disengaja terhadap prinsip akuntansi,

kebijakan, dan prosedur yang digunakan untuk mengukur,

mengakui, melaporkan dan mengungkapkan peristiwa ekonomi

dan transaksi bisnis.

4) Penghilangan yang disengaja terhadap informasi yang seharusnya

disajikan dan diungkapkan menyangkut prinsip dan kebijakan

akuntansi yang digunakan dalam membuat laporan keuangan.

4. Deteksi Fraud

Pendektesian terhadap financial statement fraud tidak selalu mendapat

titik terang karena berbagai motivasi yang mendasarinya serta banyaknya

metode untuk melakukan financial statement fraud Brenan dan McGrath

(2007) dalam (Laila Tiffani, 2015). Kecurangan laporan keuangan yang

tidak terdeteksi dapat berkembang menjadi skandal besar yang merugikan

Page 40: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

22

banyak pihak (Skousen et al., 2009). Hal ini sering kali terjadi diawali

dengan salah saji dari laporan keuangan kuartal yang dianggap tidak

material tetapi akhirnya tumbuh menjadi fraud secara besar-besaran dan

menghasilkan laporan keuangan tahunan yang menyesatkan secara

material.

Dalam rangka memberikan solusi terhadap kelemahan dalam prosedur

pendeteksian kecurangan di dunia, American Institute Certified Public

Accountant (AICPA, 2002) menerbitkan Statement of Auditing Standards

No. 99 (SAS No.99) mengenai Consideration of Fraud in a Financial

Statement Audit pada Oktober 2002. Tujuannya untuk meningkatkan

efektivitas auditor dalam mendeteksi kecurangan dengan menilai pada

faktor risiko kecurangan perusahaan.

Elif Yucel (2013) mengatakan langkah pertama untuk mendeteksi

kecurangan adalah dengan mengetahui dimana pertama kali harus memulai

menerapkan kontrol, setelah itu memahami faktor-faktor yang

menyebabkan kecurangan dan mendefinisikan area utama dengan

melaksanakan pemeriksaan lebih rinci untuk memperkirakan akun mana

yang paling beresiko, hal tersebut adalah cara mendeteksi kecurangan yang

paling efektif. Pada tahap ini kecurigaan dan keraguan auditor adalah

pokok penting. Terlebih lagi auditor harus mengevaluasi semua proses

dengan keraguan yang professional saat mendeteksi kecurangan. Perlu

diingat bahwa semua buku dan laporan keuangan mungkin mengandung

Page 41: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

23

aplikasi yang menipu dan semua dokumen bisa jadi palsu. Hal ini bukan

berarti tidak percaya tapi untuk kepentingan penyelidikan.

5. Fraud Triangle Theory

Fraud Triangle Theory merupakan konsep segitiga kecurangan yang

dikemukakan oleh Cressey (1953). Cressey (1953) dalam skousen (2009),

berpendapat bahwa sampai batas tertentu terdapat tiga kondisi yang selalu

hadir pada saat kecurangan laporan keuangan terjadi. Kondisi ini (pressure,

opportunity, dan rasionalization) menjadikan dasar kerangka faktor resiko

kecurangan.

Gambar 2.1

Fraud Triangle

Pressure

Opportunity Rationalization

Sumber: Cressey (1953)

a. Pressure (Tekanan)

Menurut Ana Mardiana (2014) kondisi dimana pihak manajemen

sebagai agen yang harus berusaha bekerja semaksimal mungkin untuk

memberikan hasil yang baik kepada pihak pemegang saham dalam

bentuk laba yang meningkat setiap tahunnya dapat dikategorikan

Page 42: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

24

sebagai tekanan yang dialami, walapun perusahaan dalam kondisi

mengalami kesulitan keuangan mereka dituntut untuk berkinerja yang

baik. Kondisi tersebut membuat pihak manajemen berupaya untuk

memanipulasi laporan keuangan yang nantinya akan disampaikan

kepada pihak pemegang saham untuk mempertanggung jawabkan

kinerjanya dalam mengelola perusahaan.

Menurut SAS No.99, terdapat empat jenis kondisi yang umum

terjadi pada pressure yang dapat mengakibatkan kecurangan. Kondisi

tersebut adalah financial stability, external pressure, personal

financial need, dan financial target. Kategori yang digunakan dalam

penelitian ini berkaitan dengan unsur pressure yaitu financial stability,

external pressure, dan financial target.

b. Opportunity (Kesempatan)

Menurut Ratmono et al (2014) kesempatan akan timbul saat

system pengendalian internal perusahaan melemah. Perusahaan

dengan pengendalian internal yang lemah akan memiliki banyak celah

yang menjadikan kesempatan bagi manajemen untuk memanipulasi

transaksi. Kesempata tercipta karena adanya kelemahan pengendalian

internal, ketidak efektifan pengawasan manajemen, atau

penyalahgunaan posisi atau otoritas. Kegagalan untuk menetapkan

prosedur yang memadai untuk mendeteksi aktivitas kecurangan juga

meningkatkan peluang terjadinya kecurangan.

Page 43: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

25

SAS No.99 menyebutkan bahwa peluang pada financial statement

fraud dapat terjadi pada tiga kategori kondisi. Kondisi tersebut adalah

nature of industry, ineffective monitoring, dan organizational

structure. Namun kategori yang digunakan dalam penelitian ini

berkaitan dengan unsur opportunity yaitu nature of industry.

c. Rationalization (Rasionalisasi)

Ana Mardiana (2014) menyatakan rasionalization sebagai kondisi

dimana setiap perbuatan curang yang mereka lakukan dianggap

sebagai tindakan yang wajar atau malah benar adanya karena tindakan

curang yang seperti itu sudah jamak dilakukan oleh pihak manajemen

diberbagai perusahaan diseluruh dunia. Skousen (2009) menyatakan

bahwa rasionalisasi merupakan bagian dari fraud triangle yang sulit

diukur.

Albrecht et al (2011) dalam Sihombing (2014) mengemukakan

bahwa rasionalisasi yang sering terjadi ketika melakukan fraud antara

lain:

1) Aset itu sebenarnya milik saya (perpetrator’s fraud)

2) Saya hanya meminjam dan akan membayarnya kembali

3) Tidak ada pihak yang dirugikan

4) Ini dilakukan untuk sesuatu yang mendesak

5) Kami akan memperbaiki pembukuan setelah masalah keuangan

ini selesai

Page 44: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

26

6) Saya rela mengorbankan reputasi dan intgritas saya asal hal itu

dapat meningkatkan standar hidup saya.

6. Fraud Diamond Theory (Capability elemen keempat fraud)

Fraud diamond theory pertama kali dikemukakan oleh Wolfe dan

Hermanson pada bulan Desember 2004. Hal ini dipandang sebagai

pernyempurnaan yang diperluas dari fraud triangle theory. Wolfe dan

Hermanson (2004) mengatakan banyak kecurangan tidak akan terjadi tanpa

adanya orang yang tepat yang memiliki kemampuan untuk melakukan

kecurangan. Posisi seseorang atau fungsi dalam organisasi dapat

memberikan kemampuan untuk membuat atau memanfaatkan kesempatan

agar kecurangan tidak tersedia untuk orang lain. Dapat dikatakan bahwa

variabel kemampuan (capability) dapat dijadikan sebagai faktor untuk

mengukur seberapa besar daya dari seseorang itu melakukan fraud.

Gambar 2.2

Fraud Diamond

Opportunity

Pressure Rationalization

Capability

Sumber: Wolfe and Hermanson (2004)

Page 45: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

27

Wolfe dan Hermanson berpendapat bahwa ada pembaharuan

fraud triangle untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dan

mencegah fraud yaitu dengan cara menambahkan elemen keempat

yakni capability (kemampuan).

“Many frauds, especially some of the multibillion-dolar ones, would

not have occurred without the right person with the right capabilities

inplace. Opportunity opens the doorway to fraud, and incentive and

rationalizationcan draw the person towars it. But the person must have

the capability to recognize the open doorway as an opportunity and to

take advantage of it by walking through, not just once, but time and

time again. Accordingly, the critical question is; Who could turn an

opportunity for fraud into reality”

artinya adalah banyak fraud yang umumnya bernominal besar tidak

mungkin terjadi apabila tidak ada orang tertentu dengan capability

(kemampuan) khusus yang ada dalam perusahaan. Opportunity

membuka peluang atau pintu masuk bagi fraud dan pressure dan

rationalization yang mendorong seseorang untuk melakukan fraud.

Wolfe dan Hermanson (2004) menjelaskan sifat-sifat terkait

elemen capability yang sangat penting dalam pribadi perilaku

kecurangan, yaitu:

1) Positioning

Posisi seseorang atau fungsi dalam organisasi dapat memberikan

kemampuan untuk membuat atau memanfaatkan kesempatan

untuk penipuan. Seseorang dalam posisi otoritas memiliki

pengaruh lebih besar atas situasi tertentu atau lingkungan.

Page 46: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

28

2) Intelligence and creativity

Pelaku kecurangan ini memiliki pemahaman yang cukup dan

mengeksploitasi kelemahan pengendalian internal dan untuk

menggunakan posisi, fungsi, atau akses berwenang untuk

keuntungan terbesar.

3) Convidence / Ego

Individu harus memiliki ego yang kuat dan keyakinan yang besar

dia tidak akan terditeksi. Tipe kepribadian umum termasuk

seseorang yang didorong untuk berhasil di semua biaya, egois,

percaya diri, dan sering mencintai diri sendiri (narsisme). Menurut

Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder, gangguan

kepribadian narsisme meliputi kebutuhan untuk dikagumi dan

kurangnya empati untuk orang lain. Individu dengan gangguan ini

percaya bahwa mereka lebih unggul dan cenderung ingin

memperlihatkan prestasi dan kemampuan mereka.

4) Coercion

Pelaku kecurangan dapat memaksa orang lain untuk melakukan

atau menyembunyikan penipuan. Seseorang individu dengan

kepribadian yang persuasif dapat lebih berhasil meyakinkan orang

lain untuk pergi bersama dengan penipuan atau melihat kearah

lain.

Page 47: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

29

5) Deceit

Penipuan yang sukses membutuhkan kebohongan efektif dan

konsisten. Untuk menghindari deteksi, individu harus mampu

berbohong meyakinkan, dan harus melacak cerita secara

keseluruhan.

6) Stress

Individu yang harus mampu mengendalikan stres karena

melakukan tindakan kecurangan dan menjaganya agar tetap

tersembunyi sangat bisa menimbulkan stress.

Dari penjelasan teori diatas dapat diketahui bahwa kecurangan

umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan

penyelewengan, dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada

dan adanya pembenaran (diterima secara umum) terhadap tindakan

tersebut serta adanya individu yang memiliki kemampuan untuk

melakukan kecurangan.

B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut adalah hasil penelitian serta persamaan dan perbedaan penelitian

sebelumnya dengan penelitian ini. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada tabel

2.1 dihalaman berikut.

Page 48: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

30

Tabel 2.1

Penelitian terdahulu

Penelitian/Judul

Penelitian//Tahun

Variabel dan metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

Laila

Tiffani/Deteksi

Financial

Statement Fraud

dengan Analisis

FraudTriangle/

2015

Menggunakan

variable

ACHANGE,

Leverage, ROA

dan

RECEIVABLE

Variabel

financial

statement fraud

diproksikan

dengan Beneish

M-Score Model

Studi pada

perusahaan

manufaktur di

BEI

Tidak

menggunakan

variabel IND,

OSHIP, dan

AUDCHANGE

ACHANGE, LEV,

dan IND

berpengaruh

terhadap Financial

Statement Fraud

OSHIP,RECEIVE,

AUDCHANGE dan

ROA tidak

berpengaruh

terhadap Financial

Statement Fraud

Widarti/Pengaruh

FraudTriangle

terhadap Deteksi

Kecurangan

Laporan

Keuangan/2015

Menggunakan

variable

independen

Return on Asset

(ROA),

AUDREP dan

ACHANGE

Studi pada

perusahaan

manufaktur di

BEI

Widarti

menggunakan

variabel

FREEC, OSHIP,

BDOUT,

INVENTORY

dan CEO.

Return on Asset,

ACHANGEdan

FREEC

berpengaruh

terhadap

kecurangan laporan

keuangan

INVENTORY,

OSHIP, BDOUT,

CEO dan AUDREP

tidak berpengaruh

terhadap

kecurangan laporan

keuangan

Berlanjut kehalaman selanjutnya

Page 49: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

31

Penelitian/Judul

Penelitian//Tahun

Variabel dan metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

Susmita dan

Nanik/Analisis

Determinan

Financial Statement

melalui Pendekatan

Fraud

Triangle/2015

Menggunakan

variable

Leverage,

Total Accrual

Variable

financial

statement

fraud

diproksikan

dengan

Beneish M-

Score Model

Studi pada

perusahaan

manufaktur di

BEI

Tidak

menggunakan

inventory dan

kualitas audit

Susmita tidak

menggunakan

variable

ACHANGE,

RECEIVABLE,

AUDREP, ROA

dan DCHANGE

Leverage,

Inventory, Total

Accrual, dan

Kualitas Audit

tidak berpengaruh

terhadap Financial

Statement Fraud

Sihombing/Analisis

Fraud Diamond

dalam Mendeteksi

Financial Statement

Fraud/2014

Menggunakan

variable

ACHANGE,

ROA,

LEVERAGE,

RECEIVABLE,

TATA,

DCHANGE

Studi pada

perusahaan

manufaktur di

BEI

Penelitian

Sihombing

menggunakan

variable

AUDCHANGE

ACHANGE,

LEVERAGE,

RECEIVABLE, dan

TATA berpengaruh

terhadap Financial

Statement Fraud

ROA,

AUDCHANGE, dan

DCHANGE tidak

berpengaruh

terhadap Financial

Statement Fraud

Berlanjut kehalaman selanjutnya

Page 50: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

32

Penelitian/Judul

Penelitian/Tahun

Variabel dan metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

Merissa Yesiariani/

Analisis Fraud

Diamond dalam

Mendeteksi

Financial

Statement

Fraud/2016

Menggunakan

variable

ACHANGE,

ROA,

LEVERAGE,

RECEIVABLE,

TATA,

DCHANGE

Studi pada

perusahaan LQ-

45 di BEI

Peneltian

Merissa

Menggunakan

variabel OSHIP,

BDOUT dan

∆CPA

ACHANGE,

LEVERAGE,ROA dan

TATA berpengaruh

terhadap Financial

Statement Fraud

OSHIP, RECEIVABLE,

BDOUT, CPA dan

DCHANGE

Skousen et

al/Detecting and

Predicting

Financial

Statement Fraud:

The Effectiveness

of The Fraud

Triangle and SAS

No. 99/2009

Menggunakan

variable

ACHANGE,

ROA,

LEVERAGE,

dan

RECEIVABLE

Penelitian ini

hanya

mengidentifikasi

lima proksi

tekanan dan dua

proksi peluang

yang secara

signifikan

berhubungan

dengan

kecurangan.

Skousen et al

tidak

mengidentifikasi

unsur

rasionalisasi dan

kemampuan

Pertumbuhan asset yang

cepat, penigkatan

kebutuhan uang tunai,

dan pembiayaan eksternal

yang secara positif

berkaitan dengan

kemungkinan terjadinya

fraud

Kepemilikan saham

eksternal dan internal

serta control dewan

direksi juga terkait

dengan peningkatan

financial statement fraud

Ekspansi jumlah anggota

independen di komite

audit berhubungan

negatif dengan terjadinya

kecurangan.

Berlanjut ke halaman selanjutnya

Page 51: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

33

Penelitian/Judul

Penelitian//Tahun

Variabel dan metode penelitian Hasil penelitian

Persamaan Perbedaan

Ratmono et al

/Dapatkah Teori

Fraud Triangle

Menjelaskan

Kecurangan dalam

Laporan

Keuangan?/2009

Menggunakan

Regresi

Logistik,

Menggunakan

variabel ROA

Kecurngan

laporan

keuangan

diproksikan

dengan

discretionary

accruals,

Menggunakan

variabel OSHIP,

FREEC,

BDOUT,

Sales to total assets

(SALTA) dan

keahlian keuangan

komite audit

(ACEXP) terbukti

berpengaruh

terhadap

kecurangan laporan

keuangan

Net profit margin

(NPM), kas operasi

negative (NCFO)

dan return on assets

(ROA) tidak

terbukti

berpengaruh

terhadap

kecurangan laporan

keuangan

Sumber: Dari berbagai referensi pendukung penelitian

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Dalam penelitian ini menggunakan empat variabel proksi

independen. Selanjutnya, variabel dependen penelitian yaitu financial

statement fraud Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan

dalam gambar 2.3 sebagai berikut.

Page 52: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

34

Pressure

Financial Stability: ACHANGE

Financial Target: ROA

External Pressure: LEVERAGE

Gambar 2.3

Skema kerangka pemikiran

Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud

Basis Teori: Teori Agensi, Fraud Diamond Theory

Opportunity

Nature of Industry: RECEIVABLE

Rationalization

Opini Audit (AUDREP)

Rasio Total Akrual (TATA)

Capability

Pergantian Direksi (DCHANGE)

Financial Statement

Fraud (Benish M-

Score)

Page 53: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

35

Lanjutan…

D. Hipotesis

Hubungan atau keterkaitan antar variable independen dan variable

dependen dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Financial Stability dengan Financial Statement Fraud: Presentase

perubahan total aset (ACHANGE)

Menurut SAS No. 99 (AICPA, 2002), manajer menghadapi tekanan

untuk melakukan financial statement fraud ketika stabilitas keuangan

(financial stability) terancam oleh keadaan ekonomi, industry, dan situasi

entitas yang beroperasi. Financial stability merupakan keadaan yang

menggambarkan kondisi ketidakstabilan keuangan perusahaan (Skousen et

al., 2009).

Manajemen seringkali mendapatkan tekanan untuk menunjukan

bahwa perusahaan telah mampu mengelola aset dengan baik sehingga laba

Metode Analisis: Regresi Logistik

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Page 54: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

36

yang dihasilkannya juga banyak dan nantinya akan menghasilkan return

yang tinggi pula untuk investor (Laila Tiffani., 2015). Oleh sebab itu,

manjemen akan melakukan segala cara ketika stabilitas keuangan

(financial stability) perusahaan dalam kondisi terancam, salah satunya

dengan memanfaatkan laporan keuangan sebagai alat untuk melakukan

kecurangan (fraud).

Sihombing (2014) menyatakan bahwa semakin tinggi total aset yang

dimiliki perusahaan menunjukan kekayaan yang dimiliki semakin besar.

Hal ini dapat dijadikan acuan para investor untuk mengalokasikan dana

yang ingin diinvestasikannya. Untuk itu manajemen dapat menyajikan

gambaran laporan keuangan perusahaan sebaik mungkin agar

mendapatkan daya tarik dari para investor.

Penelitian yang dilakukan oleh Laila Tiffani (2015) menunjukkan

bahwa persentase perubahan total aset (ACHANGE) berpengaruh positif

terhadap financial statement fraud. Berdasarkan uraian tersebut, diajukan

hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Presentase perubahan total aset (ACHANGE) berpengaruh terhadap

financial statement fraud.

Page 55: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

37

2. Financial Target dengan Financial Statement Fraud: Return on Asset

(ROA)

Menurut Widarti (2015) financial target adalah risiko adanya tekanan

berlebihan pada manajemen untuk mencapai target keuangan yang dipatok

oleh direksi atau manajemen, termasuk tujuan-tujuan penerimaan insentif

dari penjualan maupun keuntungan. Skousen et al, (2009) mengatakan

bahwa Return on Assets (ROA) sering digunakan dalam menilai kinerja

manajer dan dalam menentukan bonus, kenaikan upah, dan lain-lain.

Merissa Yesiariani (2016) berpendapat bahwa perusahaan yang

memilki laba yang besar (diukur dengan ROA) lebih memungkinkan

melakukan manajemen laba dari pada perusahaan yang memiliki laba yang

kecil. Dengan kata lain semakin tinggi rasio ini maka semakin baik

produktivitas asset dalam memperoleh keuntungan bersih. Hal ini

selanjutnya akan menjadi daya tarik bagi investor karena perusahaan

memiliki tingkat pengembalian yang semakin tinggi.

Hal ini pun sejalan dengan teori yang dinyatakan oleh Suyudi (2009)

dalam Amertha (2013) bahwa apabila kinerja perusahaan buruk pihak

manajemen akan melakukan tindakan manajemen laba dengan cara

menaikan laba akuntansinya, begitu pula sebaliknya bila perusahaan

berkinerja baik pihak manajemen akan melakukan tindakan manajemen

laba dengan cara menurunkan laba akuntansinya.

Page 56: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

38

Hasil penelitian Widarti (2015) menunjukan bahwa return on assets

(ROA) berpengaruh positif terhadap financial statement fraud.

Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H2: Return on Assets berpengaruh terhadap financial statement fraud.

3. External Pressure dengan Financial Statement Fraud: Rasio Leverage

(LEVERAGE)

External pressure merupakan tekanan yang berlebihan bagi

manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak ketiga

(Laila Tiffani, 2015). Hal ini didukung dengan pendapat skousen et al.

(2009) yang menyatakan bahwa salah satu tekanan yang seringkali dialami

manajemen perusahaan adalah kebutuhan untuk mendapatkan tambahan

utang atau sumber pembiayaan ekternal agar tetap kompetitif, termasuk

pembiayaan riset dan pengeluaran pembangunan atau modal.

Tekanan berlebihan dari pihak eksternal sebagai wujud adanya

tambahan utang atau sumber pembiayaan ekternal agar tetap kompetitif,

dapat memicu kecurangan laporan keuangan (Merissa Yesiariani, 2016).

Hal ini disebabkan karena perusahaan yang menggunakan tambahan

sumber pembiayaan eksternal harus mendapatkan pendapatan dari

penggunaan dana tersebut, jika tidak maka perusahaan tetap harus

menggantikan tambahan utang dari pihak eksternal tanpa mendapatkan

keuntungan atas tambahan utang tersebut. Oleh sebab itu, perusahaan yang

Page 57: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

39

memiliki rasio leverage yang tinggi akan memicu manajer untuk

melakukan tindakan kecurangan.

Hasil penelitian Merissa Yesiariani (2016) menunjukan bahwa rasio

leverage berpengaruh positif terhadap financial statement fraud.

Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H3: Rasio Leverage (LEVERAGE) berpengaruh terhadap financial

statement fraud.

4. Nature of Industri dengan Financial Statement Fraud: Presentase

perubahan total pitang pada penjualan (RECEIVABLE)

Nature of industry merupakan keadaan ideal suatu perusahaan dalam

industry. Pada laporan keuangan terdapat akun-akun tertentu yang

besarnya saldo ditentukan oleh perusahaan berdasarkan suatu estimasi,

misalnya akun piutang tak tertagih dan persediaan using (Laila Tiffani,

2105). Oleh karena itu, biasanya manajer parusahaan akan memnipulasi

piutang dan persediaan ketika ingin melakukan kecurangan pada laporan

keuangan.

Hasil penelitian Sihombing (2014) menunjukan bahwa presentase

perubahan total piutang pada penjualan berpengaruh positif terhadap

financial statement fraud. Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

H4: Presentase perubahan piutang pada penjualan (RECEIVABLE)

berpengaruh terhadap financial statement fraud.

Page 58: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

40

5. Rationalization dengan Financial Statement Fraud

Rasionalisasi merupakan sikap pembenaran yang dilakukan karyawan,

manager ataupun dewan komisaris Susmita Ardiyani & Nanik Sri

Utaminingsih (2015). Rendahnya integritas yang dimiliki seseorang

menimbulkan pola pikir dimana orang tersebut merasa dirinya benar saat

melakukan kecurangan. Sebagai contoh manajemen membenarkan untuk

melakukan praktik manajemen laba (Ratmono et al., 2014).

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang termasuk

rationalization dalam mendeteksi kecurangan laporan keuangan yaitu:

a) Total Akrual (TATA)

Secara umum, akrual merupakan produk akuntansi, yang dapat

dianggap memiliki jumlah yang relatif “tetap” dari tahun ke tahun

(Susmita Ardiyani & Nanik Sri Utaminingsih, 2015). Perubahan

akrual yang terjadi merupakan hasil penggunaan kebijakan mnajemen

yang berlebihan dan bila pada saat yang sama manajemen juga

memiliki insentif/motif untuk memanipulasi laba maka perubahan

yang terjadi dianggap sebagai bentuk manipulasi laba yang dilakukan

manajemen Rahayu (2009) dalam Susmita & Nanik Sri Utaminingsih

(2015).

Berdasarkan penelitian Sihombing (20014) variabel rasio total

akrual berpengaruh terhadap financial statement fraud. Berdasarkan

uraian tersebut, diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Page 59: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

41

H5: Total akrual (TATA) berpengaruh terhadap financial statement

fraud.

b) Opini Audit (AUDREP)

Ana Mardiana (2014) berpendapatan bahwa auditor memiliki

peran yang sangat besar dalam kecurangan perusahaan baik dengan

menghalangi terjadinya kecurangan atau dengan mengkoreksi adanya

kesalahan yang disengaja tersebut. Peran dari auditor independen

adalah untuk menyediakan verifikasi oleh pihak luar atas keakuratan

angka akuntansi. Salah satu aset terbesar dari seorang auditor adalah

reputasi mereka.

Auditor dapat memberikan beberapa opini atas perusahaan yang

diauditnya sesuai dengan kondisi yang terjadi pada perusahaan

tersebut. Salah satu opini auditor yang diberikan adalah wajar tanpa

pengecualian dengan kalimat penjelas. Opini audit tersebut merupakan

bentuk tolerir dari auditor atas manajemen laba Fimanaya dan

Syafruddin (2014).

Hasil penelitian Soselisa dan Mukhlasin (2008) menunjukkan

bahwa opini auditor wajar tanpa pengecualian (unqualified)

berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil penelitian

tidak konsisten dengan hasil penelitian Skousem et al. (2009).

Page 60: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

42

Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis penelitian

sebagai berikut:

H6: Opini Audit (AUDREP) berpengaruh terhadap financial statement

fraud.

6. Capability dengan Financial Statement Fraud: Pergantian Direksi

(DCHANGE)

Capability adalah elemen baru tentang fenomena fraud yang

dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson pada tahun 2004. Wolfe dan

Hermanson (2004) berpendapat bahwa ada pembaharuan fraud triangle

untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dan mencegah fraud yaitu

dengan cara menambahkan elemen keempat yakni capability

(kemampuan). Menurut Sihombing (2014) berpendapat bahwa capability

artinya seberapa besar daya dan kapasitas dari seseorang untuk melakukan

fraud dilingkungan perusahaan. Perubahan direksi pada umumnya sarat

dengan muatan politis dan kepentingan pihak-pihak tertentu yang memicu

munculnya conflict of interest. Dengan alasan tersebut peneliti

menggunakan pergantian direksi untuk di proksikan dengan capability.

Wolfe dan Hermanson (2004) meneliti tentang capability sebagai

salah satu fraud risk factor yang melatarbelakangi terjadinya fraud

menyimpulkan bahwa perubahan direksi dapat mengindikasikan terjadinya

fraud. Perubahan direksi tidak selamanya berdampak baik bagi perusahaan.

Page 61: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

43

Perubahaan direksi bisa menjadi suatu upaya perusahaan untuk

memperbaiki kinerja direksi sebelumnya dengan melakukan perubahan

susunan direksi ataupun perekrutan direksi yang baru yang dianggap lebih

berkompeten dari direksi sebelumnya. Sementara disisi lain, pergantian

direksi bisa jadi merupakan upaya perusahaan untuk menyingkirkan direksi

yang dianggap mengetahui fraud yang dilakukan perusahaan serta

perubahan direksi dianggap akan membutuhkan waktu adaptasi sehingga

kinerja awal tidak maksimal. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti ingin

mengajukan hipotesis sebagai berikut:

H7: Pergantian direksi (DCHANGE) berpengaruh terhadap financial

statement fraud.

Page 62: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

44

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian kausal komparatif yaitu penelitian

dengan karakteristik masalah berupa hubungan sebab-akibat antara dua

variabel atau lebih. Penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel independen

persentase perubahan Total Aset (ACHANGE), Return on total Asset (ROA),

Rasio Leverage (LEVERAGE), persentase perubahan piutang pada penjualan

(RECEIVABLE), Rasio Total Akrual (TATA), Opini Audit (AUDREP) dan

pergantian direksi (DCHANGE) terhadap variabel dependen yaitu financial

statement fraud. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Property,

Real Estat and Building Construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2011-2015.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan property, real estate and

building construction yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

periode 2011-2015. Metode penelitian sampel yang digunakan adalah

Purposive Sampling, yaitu tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang

informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu, umunya

Page 63: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

45

disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian (Indriantoro dan Bambang,

2002).

Sampel untuk penelitian ini adalah semua perusahaan dalam industri

Property, Real Estate, and Building Construction yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2011-2015, dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Perusahaan pada industri Property, Real Estate, and Building Construction

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015.

2. Perusahaan pada industri Property, Real Estate, and Building Construction

yang menerbitkan laporan keuangan auditan selama lima tahun berturut-

turut, yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015.

3. Perusahaan yang memiliki tahun tutup buku 31 Desember.

4. Perusahaan tidak keluar (delisting) di Bursa Efek Indonesia selama periode

penelitian tahun 2011-2015.

5. Laporan tahunan perusahaan memiliki data-data yang berkaitan dengan

variabel penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan

dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.

Page 64: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

46

1. Penelitian Pustaka (Library research)

Perolehan data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui

buku, jurnal, majalah, tesis, internet, dan perangkat lain yang berkaitan

dengan judul penelitian

2. Penelitian lapangan

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.

Seluruh data bersumber dari laporan keuangan auditan tahunan

perusahaan-perusahaan Property, Real Estate, and Building Construction

tahun 2011 sampai dengan 2015 yang telah dipublikasikan lengkap di

Bursa Efek Indonesai (BEI).

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara

menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam

penelitian ini, analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-

data penelitian sehingga menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam

analisis.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi

logistik (logistic regression) dengan bantuan SPSS. Alasan penggunaan alat

analisis model regresi logistik adalah karena variabel dependen bersifat dummy

{melakukan kecurangan (fruad) dan tidak melakukan kecurangan (non fraud)}.

Asumsi normal distribution tidak dapat dipenuhi karena variabel bebas

Page 65: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

47

merupakan campuran antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-

metrik). Dalam hal ini dapat dianalisis dengan regresi logistik karena tidak

perlu asumsi normalitas data pada variabel bebasnya.

1. Definisi Regresi Logistik

Regresi logistik adalah bentuk khusus dimana variabel dependennya

terbagi menjadi dua bagian atau kelompok (biner), walaupun formulanya

dapat saja lebih dari dua kelompok.

Regresi logistik adalah regresi yang digunakan untuk mencari

persamaan regresi jika variabel dependennya merupakan variabel yang

berbentuk skala. Regresi logistik binary digunakan untuk menemukan

persamaan regresi dimana variabel dependennya bertipe kategorial dua

pilihan seperti: ya atau tidak, atau lebih dari dua pilihan seperti tidak setuju,

setuju, dan sangat setuju.

Pada teknik analisis regresi logistik tidak memerlukan lagi uji

normalitas dan uji asumsi klasik pada variabel bebasnya

(Ghozali,2011:333). Regresi logistik juga mengabaikan heteroscedacity,

artinya variabel dependen tidak memerlukan homoscedacity untuk masing-

masing variabel independennya.

2. Tahapan Regresi Logistik

Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik

(logistic regression) adalah statistik deskriptif dan pengujian hipotesis

Page 66: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

48

penelitian, adapun penjelasannya diuraikan dalam paragraf dibawah

(Ghozali, 2011: 346):

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi suatu

data yang dilihat dari rata-rata (mean), standar deviasi (standard

deviation), dan maksimum-minimum. Mean digunakan untuk

memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari

sampel. Standar deviasi digunakan untuk menilai dispersi rata-rata dari

sampel.

Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum

dan maksimum dari populasi. Hal ini perlu dilakukan untuk melihat

gambaran keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan

memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.

b. Pengujian Hipotesis Penelitian

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji regresi logistik. Uji

regresi logistik ini digunakan untuk menguji pengaruh dari

ACHANGE, ROA, LEVERAGE, RECEIVABLE, TATA, AUDREP dan

DCHANGE yang berpengaruh dengan financial statement fraud suatu

entitas perusahaan Property, Real Estate and Building Construction.

Analisis regresi logistik tidak menunjukkan arah hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen dengan mengukur

Page 67: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

49

kekuatan hubungan antara variabel independen terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2011: 82).

Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis dengan logistic

regression:

1. Jika hasil signifikansinya (p) < 0,05 maka H1 diterima.

2. Jika hasil signifikansinya (p) > 0,05 maka H1 ditolak.

Model yang digunakan untuk menguji hipotesis ini adalah:

Keterangan:

Y = Financial Statement Fraud

α = konstanta

β 1-7 = koefisien regresi

X1 = persentase perubahan total aset (ACHANGE)

X2 = return on total assets (ROA)

X3 = rasio leverage (LEVERAGE)

X4 = persentase perubahan piutang pada penjualan (RECEIV)

X5 = total akrual (TATA)

X6 = opini audit (AUDREP)

X7 = pergantian direksi perusahaan (DCHANGE)

e = Kesalahan regresi

Y= α + β1X1 + β2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β5X5 + β 6X6 + β7X7 + e

Page 68: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

50

1) Menilai Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan

Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit Test. Model ini untuk

menguji hipotesis nol bahwa data empiris sesuai dengan model

(tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model

dapat dikatakan fit). Apabila terdapat perbedaan yang signifikan

antara model dengan nilai observasinya sehingga Godness fit

model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai

observasinya.

Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Godness of Fit

Test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol

ditolak. Sedangakan apabila nilai statistik Hosmer and

Lemeshow’s Godness of Fit Test lebih dari 0,05 maka hipotesis

nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi

nilai observasinya atau dikatakan bahwa model dapat diterima

karena sesuai dengan data observasinya (Ghozali, 2011: 341).

2) Menilai keseluruhan model (Overall Model Fit)

Uji ini digunakan untuk menilai model yang dihipotesiskan

telah fit atau tidak dengan data. Hipotesis untuk menilai model fit

adalah

H0 = model yang dihipotesiskan fit dengan data.

H1 = model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data.

Page 69: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

51

Dari hipotesis ini agar model fit dengan data maka H0 harus

diterima. Statistik yang digunakan berdasarkan Likelihood.

Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang

dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji

hipotesis nol dan alternatif L ditransformasikan menjadi -2LogL.

Output SPSS memberikan dua nilai -2LogL yaitu satu untuk

model yang hanya memasukkan konstanta saja dan satu model

dengan konstanta serta tambahan bebas.

Adanya pengurangan nilai antara -2LogL awal dengan nilai

2LogL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang

dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali, 2011: 340). Log

Likelihood pada regresi logistik mirip dengan pengertian “Sum of

Square Error” pada model regresi, sehingga penurunan model

Log Likelihood menunjukkan model regresi yang semakin baik.

3) Koefisien Determinan

Koefisien determinasi (R) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu.

Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelskan variasi variabel dependen amat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hampir semua informasi yang

Page 70: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

52

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011: 341).

4) Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari

model regresi untuk memprediksi kemungkinan suatu perusahaan

melakukan financial statement fraud. Tabel klasifikasi

menghitung estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect)

(Ghozali, 2011: 270).

5) Model Regresi Logistik yang Terbentuk

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi logistik (logistic regression), yaitu dengan melihat

pengaruh ACHANGE, ROA, LEVERAGE, RECEIVABLE, TATA,

AUDREP dan DCHANGE terhadap financial statement fraud

pada perusahaan property, real estate and building construction.

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

FSF = α0 + β1 ACHANGE + β2 ROA + β3 LEV+ β4 RECEIV+ β5

TATA + β6 AUDREP + β7 DCHANGE + ε

Dimana:

FSF = Financial Statement Fraud

α0 = Konstanta

β1,2,3,... = Koefisien variabel

Page 71: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

53

ACHANGE = Persentase perubahan total aset

ROA = Return on Assets

LEV = Rasio Leverage

RECEIV = Persentase perubahan piutang pada penjualan

TATA = Rasio Total akrual

AUDREP = Opini Audit

DCHANGE = Perubahan Direksi

ε = Kesalahan Residual

E. Operasional Variabel

Menurut Indriantoro (2002) variabel adalah construct yang diukur dengan

berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai

fenomena-fenomena. Pengukuran construct merupakan masalah yang

kompleks, karena berkaitan dengan fungsi variabel untuk memberi gambaran

yang lebih kongkret mengenai abstraksi construct yang diwakilinya.

Operasionalisasi variabel penelitian adalah penentuan construct sehingga

menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasionalisasi menjelaskan cara

tertentu yang digunakan dalam suatu penelitian dalam

mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan penelitian lain

untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau

mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik (Indriantoro dan

Bambang, 2002:69). Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-

Page 72: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

54

masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara

pengukurannya.

1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen (Indriantoro dan Supomo, 2002: 63).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah financial statement fraud

(Y).

Financial statement fraud sering kali diawali dengan salah saji dari

laporan keuangan kuartal yang dianggap tidak material tetapi akhirnya

tumbuh menjadi fraud secara besar-besaran dan menghasilkan laporan

keuangan tahunan yang menyesatkan secara material (Rezaee, 2002).

Mengacu pada penelitian Penelitian ini menggunakan variabel dummy

yang dikategorikan menjadi dua, yaitu jika perusahaan laporan

keuangannya terindikasi adanya kecurangan laporan keuangan bernilai

“1”, sedangkan perusahaan yang laporan keuangannya yang tidak

terindikasi adanya kecurangan laporan keuangan bernilai “0”. Untuk

mengetahui perusahaan-perusahaan yang melakukan kecurangan dan tidak

melakukan kecurangan menggunakan formula Beneish M-Score (Susmita

dan Nanik 2015).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah financial statement

fraud (FRAUD) yang diukur dengan menggunakan model Beneish M-

Score. Beneish M-Score diukur dengan menggunakan 8 (delapan) rasio

Page 73: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

55

keuangan untuk mengidentifikasikan apakah perusahaan memiliki indikasi

untuk memanipulasi pendapatan dalam laporan keuangan (Beneish, 1997).

Delapan rasio keuangan dan pengukurannya disajikan pada table 3.1.

Tabel 3.1

Rasio Keuangan Untuk Mengukur Beneish M-Score

No Rasio Keuangan Rumus

1 Days Sales in Receivable

Index (DSRI)

(Net Receivables t / Sales t−1)

(Net Receivables t−1 / Sales t−1)

2 Gross Margin Index

(GMI)

[(Sales t−1 − COGS t−1 / Sales t−1)]

[(Sales t − COGS t) / Sales t]

3 Asset Quality Index

(AQI)

(TA t − (CAt + PPEt)/TAt)

[(TA t−1 − (CAt−1 + PPEt−1)/TA t−1)]

4 Sales Growth Index

(SGI)

Sales tSales t−1

5 Depreciation Index

(DEPI)

[Depreciation t−1/(PPEt−1 + Depreciationt−1)]

[Depreciation t/(PPEt + Depreciationt)]

6 Sales General and

Administrative Expenses

Index (SGAI)

SG&A Expenset/Salest

SG&A Expenset−1/Salest−1

7 Leverage Index (LVGI) [(𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 t + Long Term Debtt)/Total Assetst]

[(𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 t−1 + Long Term Debtt−1)/Total Assetst−1]

8 Total Accruals to Total

Assets (TATA)

(Net Income From Continuing Operationst − 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛t)

Total Assetst

Sumber: Beneish (1997)

Setelah dilakukan perhitungan kedelapan rasio tersebut, kemudian

diformulasikan kedalam rumus Beneish M Score Model:

Page 74: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

56

M-Score = -4.84 + 0.920 DSRI + 0.528 GMI + 0.404 AQI + 0.892 SGI +

0.115 DEPI - 0.172 SGAI - 0.327 LVGI + 4.697 TATA

Jika Benesih M-Score lebih besar dari -2.22, dikategorikan sebagai

perusahaan yang melakukan fraud. Sedangkan jika skor lebih kecil dari

2.22, dikategorikan sebagai perusahaan yang tidak melakukan fraud (non

fraud). Selanjutnya perusahaan yang melakukan fraud diberi skor 1 dan

yang tidak melakukan fraud (non fraud) diberi skor 0 (Laila Tiffani, 2015).

2. Variabel Independen

a. Financial Stability: Presentase perubahan total aset (ACHANGE)

Financial stability merupakan keadaan yang menggambarkan

kondisi keuangan perusahaan dalam kondisi stabil. Penilaian

mengenai kestabilan kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari

bagaimana keadaan asetnya. FASB (1980) dalam Ghozali dan Chariri

(2007) mendefinisikan aset sebagai manfaat ekonomi yang mungkin

terjadi di masa mendatang yang diperoleh atau dikendalikan oleh

suatu entitas tertentu sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa

lalu. Total aset menggambarkan kekayaan yang dimiliki oleh

perusahaan yang meliputi aset lancar dan aset tidak lancer.

Persentasi perubahan total aset (ACHANGE) merupakan rasio

perubahan aset selama dua tahun. ACHANGE dihitung dengan

rumus:

Page 75: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

57

ACHANGE = (𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐭 – 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐭−𝟏)

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐀𝐬𝐞𝐭 𝐭

b. Financial Target: Return on Assets (ROA)

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan seringkali mematok

besaran tingkat laba yang harus diperoleh atas usaha yang dikeluarkan

untuk mendapatkan laba tersebut, kondisi inilah yang dinamakan

financial targets. Salah satu pengukuran untuk menilai tingkat laba

yang diperoleh perusahaan atas usaha yang dikeluarkan adalah ROA.

Perbandingan laba tehadap jumlah aktiva (ROA) adalah ukuran kinerja

operasional yang banyak digunakan untuk menunjukkan seberapa

efisien aktiva telah bekerja (Skousen et al., 2009). ROA sering

digunakan dalam menilai kinerja manajer dan dalam menentukan

bonus, kenaikan upah, dan lain-lain. Oleh karena itu, ROA dijadikan

sebagai proksi untuk variabel financial targets dalam penelitian ini.

Pengertian Return on total Asset (ROA) menurut Hanafi dan Halim

(2003) adalah:

“Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan

setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai aset tersebut”.

Return on Asset (ROA) merupakan bagian dari rasio profitabilitas

dalam analisis laporan keuangan atau pengukuran kinerja perusahaan.

ROA dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Page 76: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

58

ROA = 𝑵𝒆𝒕 𝑰𝒏𝒄𝒐𝒎𝒆 𝒃𝒆𝒇𝒐𝒓𝒆 𝒆𝒙𝒕𝒓𝒂𝒐𝒓𝒅𝒊𝒏𝒂𝒓𝒚 𝒊𝒕𝒆𝒎 𝒕−𝟏

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒔𝒆𝒕𝒔 𝒕

c. External Pressure: Rasio Leverage (LEVERAGE)

External Pressure merupakan tekanan yang berlebihan bagi

manajemen untuk memenuhi persyaratan atau harapan dari pihak

ketiga. Untuk mengatasi tekanan tersebut perusahaan membutuhkan

tambahan utang atau sumber pembiayaan eksternal agar tetap

kompetitif, termasuk pembiayaan riset dan pengeluaran pembangunan

atau modal (Skousen et al., 2009). Kebutuhan pembiayaan eksternal

terkait dengan kas yang dihasilkan dari pembiayaan melalui hutang

(Skousen et al, 2009). Oleh karena itu external Pressure pada

penelitian ini diproksikan dengan rasio leverage (LEV). Rasio

Leverage dihitung dengan

rumus: LEV = 𝑲𝒆𝒘𝒂𝒋𝒊𝒃𝒂𝒏

𝑻𝒐𝒕𝒂𝒍 𝑨𝒔𝒆𝒕

d. Nature of Industry: Perubahan piutang pada penjualan

(RECEIVABLE)

Summers dan Sweeney (1998) mencatat bahwa akun piutang

memerlukan penilaian subjektif dalam memperkirakan tidak

tertagihnya piutang. Mereka menyarankan bahwa karena adanya

penilaian subjektif dalam menentukan nilai dari akun tersebut,

manajemen dapat menggunakan akun tersebut sebagai alat untuk

memanipulasi laporan keuangan. Argumen ini didukung oleh

Page 77: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

59

Loebbecke et al. (1998), yang menemukan bahwa akun piutang terlibat

dalam sejumlah besar fraud dalam sampel mereka. Summers dan

Sweeney (1998), menggunakan proksi nature of industry yang

berkaitan dengan piutang adalah rasio perubahan dalam piutang usaha.

Dalam Skousen (2009) Persentase Perubahan Piutang Pada Penjualan

(RECEIV) dapat diukur dengan rumus:

RECEIV = (𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆𝒕/𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔𝒕 − 𝑹𝒆𝒄𝒆𝒊𝒗𝒂𝒃𝒍𝒆𝒕−𝟏/𝑺𝒂𝒍𝒆𝒔𝒕−𝟏)

e. Rationalization

1) Rasio Total Akrual

Rasionalisasi sarat dengan penilaian-penilaian subjektif

perusahaan. Penilaian dan pengambilan keputusan perusahaan yang

subjektif tersebut akan tercermin dari nilai akrual perusahaan

(Skousen et al., 2009). Total akrual akan berpengaruh terhadap

financial statement fraud karena akrual tersebut sangat dipengaruhi

oleh pengambilan keputusan manajemen dalam rasionalisasi

laporan keuangan (Beneish,1997). Oleh karena itu, rationalization

akan diproksikan dengan rasio total akrual (TATA). Rasio total

akrual dapat dihitung dengan rumus perhitungan akrual oleh

Beneish (1997) yaitu:

TATA: (Net Income – Cash Flow Operational)/Total Assets

Page 78: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

60

2) Opini Audit

Opini audit wajar tanpa pengecualian diberikan oleh auditor

kepada perusahaan yang menyajikan laporan keuangannya secara

wajar dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum

di Indonesia. Opini audit wajar tanpa pengecualian

mengindikasikan bahwa tidak terdapat kesalahan yang material

dalam laporan keuangan yang disusun perusahaan (Mulyadi,

2010).

Hasil penelitian Effendi (2008) menunjukkan bahwa opini

auditor wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)

berpengaruh negatif terhadap kecurangan laporan keuangan. Hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Soselisa dan

Mukhlasin (2008), tetapi tidak konsisten dengan hasil penelitian

Skousen et al. (2009). AUDREP ini diukur dengan menggunakan

variable dummy di mana kategori 1 untuk perusahaan yang

mendapat opini audit Unqualified Opinion dan kategori 0 untuk

perusahaan yang mendapat opini audit Unqualified Opinion with

explanatory language.

f. Capability: Pergantian Direksi (DCHANGE)

Capability yang dimiliki seseorang dalam perusahaan akan

mempengaruhi kemungkinan seseorang melakukan fraud. Wolfe dan

Hermanson (2004) mengemukakan bahwa perubahan direksi akan

Page 79: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

61

dapat menyebabkan stress period yang berdampak pada semakin

terbukanya peluang untuk melakukan fraud. Oleh karena itu penelitian

ini memproksikan capability dengan pergantian direksi perusahaan

(DCHANGE) yang diukur dengan variable dummy dimana apabila

terdapat perubahan direksi perusahaan selama periode 2011-2015

maka diberi kode 1, sebaliknya apabila tidak terdapat perubahan

direksi perusahaan selama periode 2011-2015 maka diberi kode 0

(Sihombing, 2014).

Variabel dan skala pengukuran terdapat dalam penelitian disajikan

secara ringkas dalam Tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2

Operasional variabel dan pengukuran

Variabel

Pengukuran

Skala

Pengukuran

Financial

Statement Fraud

(Laila

Tafani,2015)

Variable dummy menggunakan

Beneish M-Score, apabila M-

Score lebih besar dari -2,22

dikategorikan melakukan fraud

dan diberikan skor 1, sedangkan

jika M-Score lebih kecil dari -

2,22 dikategorikan sebagai

perusahaan yang tidak

melakukan fraud dan di berikan

skor 0.

Nominal

Presentase

perubahan total

aset

(Laila Tiffani,

2015); Ratmono

et al, 2014)

(Total Aset t – Total Aset t−1)

Total Aset t

Rasio

Berlanjut kehalaman berikutnya

Page 80: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

62

Variabel

Pengukuran

Skala

Pengukuran

Return on Total

Assets

(Skousen et al.

2009);Sihombing,

2014)

Net Income before

extraordinary item t-1 / Total

Assets t

Rasio

Rasio Leverage

(Susmita nanik,

2015); Merissa

Yesiariani, 2016)

Total Liabilitas

Total Aset

Rasio

Presentase

Perubahan

Piutang pada

Penjualan

(Laila Tiffani,

2015);

Sihombing, 2014)

(Piutangt

Penjualant−

Piutangt−1

Penjualant−1)

Rasio

Opini Audit

(Skousen et al.

2009); Ratmono

et al. 2014).

Variable dummy di mana

angka 1 untuk perusahaan yang

mendapat opini audit

Unqualified Opinion dan angka

0 lainnya.

Nominal

Rasio Total

Akrual

(Beneish 1997)

(𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑡 − 𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛𝑡)

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑡

Rasio

Pergantian

Direksi

(Sihombing

2014); (Merissa

Yesiariani, 2016);

Variable dummy apabila

terdapat perubahan direksi

perusahaan selama periode

2011-2015 maka diberi kode 1,

sebaliknya apabila tidak

terdapat perubahan direksi

perusahaan selama periode

2011-2015 maka diberi kode 0.

Nominal

Sumber: Dari berbagai referensi pendukung penelitian

Page 81: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

63

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Gambaran umum objek penelitian menyajikan prosedur pemilihan

sampel dan kelompok perusahaan yang menjadi populasi dari penelitian

ini. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan Property, Real Estate

and Building Construction go public yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) mulai tahun 2011-2015. Perusahaan Property, Real Estate

and Building Construction tersebut telah terdaftar di BEI dan selama

periode penelitian tersebut tidak keluar dari BEI atau mengalami delisting

serta telah sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan pada bab

sebelumnya.

Berdasarkan populasi perusahaan Property, Real Estate and Building

Construction yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20011-2015

tersebut penelitian ini menggunakan beberapa sampel perusahaan

Property, Real Estate and Building Construction yang ditentukan

berdasarkan metode purposive sampling, yaitu penentuan sampel

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Adapun data yang digunakan adalah

data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahun 2011, 2012,

2013,2014, dan 2015 melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia pada alamat

Page 82: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

64

website www.idx.co.id. Dari pertimbangan tersebut didapatkan sampel

sebanyak 25 perusahaan dengan total 125 data observasi.

Tabel 4.1 dibawah ini menyajikan tahapan seleksi sampel berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan.

Tabel 4.1

Tahapan seleksi sampel dengan kriteria

Sumber: Data sekunder diolah

Berdasarkan tabel 4.1, dapat dilihat bahwa jumlah perusahaan

Property, Real Estate and Building Construction yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2015 sebanyak 37 perusahaan,

dan terdapat 25 perusahaan yang sesuai dengan kriteria. Berikut merupakan

daftar perusahaan Property, Real Estate and Building Construction yang

menjadi sampel dalam penelitian ini.

Keterangan Jumlah

Jumlah perusahaan di industri Property, Real Estate and

Building Construction yang terdaftar di BEI pada tahun 2011-

2015

37

Perusahaan yang tidak memiliki data lengkap terkait dengan

variabel penelitian

(10)

Perusahaan tidak menerbitkan laporan keuangan audit selama

tahun 2011-2015

(2)

Jumlah perusahaan Property, Real Estate and Building

Construction yang dijadikan sample

25

Tahun pengamatan 5

Jumlah sampel total dalam periode penelitian 125

Page 83: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

65

Tabel 4.2

Daftar Nama Perusahaan

No Nama Perusahaan Kode

1 Adhi Karya Tbk. ADHI

2 Agung Podomoro Land Tbk. APLN

3 Alam Sutera Realty Tbk. ASRI

4 Bhuwanatala Indah Permai Tbk. BIPP

5 Sentul City Tbk. BKSL

6 Cowell Development Tbk. COWL

7 Ciputra Development Tbk. CTRA

8 Ciputra Property Tbk. CTRP

9 Ciputra Surya Tbk. CTRS

10 Duta Anggada Realty Tbk. DART

11 Bakrieland Development Tbk. ELTY

12 Perdana Gapuraprima Tbk. GPRA

13 Jakarta International Hotel & Dev. Tbk. JPRT

14 Kawasan Industri Jababeka Tbk. KIJA

15 Lippo Cikarang Tbk. LPCK

16 Lippo Karawaci Tbk. LPKR

17 Metropolitan Kentjana Tbk. MKPI

18 PP (Persero) Tbk. PTPP

19 Pakuwon Jati Tbk. PWON

20 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. RBMS

21 Roda Vivatex Tbk. RDTX

22 Summarecon Agung Tbk. SMRA

23 Surya Semesta Internusa Tbk. SSIA

24 Total Bangun Persada Tbk. TOTL

25 Waskita Karya (Persero) Tbk. WIKA

Sumber: Date sekunder diolah

B. Hasil Uji Analisis Data Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

logistik (logistic regression). Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran

yang menyeluruh mengenai pengaruh variabel independen (ACHANGE, ROA,

Page 84: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

66

LEVERAGE, RECEIVABLE, TATA, AUDREP dan DCHANGE) terhadap

variabel dependen yaitu financial statement fraud.

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif diperoleh sebanyak 125 data

observasi yang berasal dari perkalian antara periode penelitian (5 tahun;

dari tahun 2011 sampai 2015) dengan jumlah perusahaan sampel (25

perusahaan).

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif

Sumber: Output SPSS

Tabel 4.3 menunjukkan statistik deskriptif masing-masing varibel

penelitian. Berdasarkan Tabel 4.3, hasil analisis dengan menggunakan

statistik deskriptif terhadap presentase perubahan total aset (ACHANGE)

menunjukkan nilai minimum sebesar -0,2386, nilai maksimum sebesar

0,8974 dengan nilai rata-rata sebesar 0,179213 artinya tingkat perubahan

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ACHANGE 125 -.2386 .8974 .179213 .1529208

ROA 125 -.1132 .1779 .048314 .0451604

LEVERAGE 125 .0545 .7976 .319014 .1847630

RECEIV 125 -.5665 1.9488 .015425 .2128034

TATA 125 -.2564 .4420 .009034 .0867049

Valid N

(listwise)

125

Page 85: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

67

total aset yang terjadi di perusahaan sebesar 17,92% dan nilai standar

deviasi sebesar 0,1529208.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif return on assets

(ROA) menunjukkan nilai minimum sebesar -0,1132, nilai maksimum

sebesar 0,1779 dengan nilai rata-rata sebesar 0,048314 artinya kemampuan

perusahaan menghasilkan laba sebesar 4,83% dan nilai standar deviasi

sebesar 0,0451604.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

leverage (LEVERAGE) menunjukkan nilai minimum sebesar 0,0545 nilai

maksimum sebesar 0,7976 dengan nilai rata-rata sebesar 0,319014 artinya

tingkat hutang perusahaan pada seluruh perusahaan sebesar 31,90% dan

nilai standar deviasi sebesar 0,1847630.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap

persentase perubahan piutang pada penjualan (RECEIVABLE)

menunjukkan nilai minimum sebesar -0,5665 nilai maksimum sebesar

1,9488 dengan nilai rata-rata sebesar 0,015425 artinya tingkat piutang

penjualan pada perusahaan sebesar 1,54% dan nilai standar deviasi sebesar

0,2128034.

Hasil analisis dengan menggunakan statistik deskriptif terhadap rasio

total akrual (TATA) menunjukkan nilai minimum sebesar -0.2564 nilai

maksimum sebesar 0.4420 dengan nilai rata-rata sebesar 0.009034 artinya

Page 86: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

68

tingkat total akrual pada perusahaan sebesar 0,9% dan nilai standar deviasi

sebesar 0.0867049.

2. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

Analisis regresi dalam penelitian ini mengguanakan analisis regresi

logistik dengan tipe regresi binary logistic. Regresy binary logistic adalah

regresi yang digunakan untuk melakukan pemodelan suatu kemungkinan

kejadian dengan variabel Y (respons) bertipe kategorial dua pilihan

(Trihendradi, 2007: 63). Tujuan regresi binary logistic adalah untuk

memprediksi besar variabel dependen yang berupa sebuah variabel binary

logistic menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya

(Santoso, 2015: 249).

Dalam penelitian ini untuk perusahaan Property, Real Estate and

Building Construction dengan variabel dependen (respons) Y bertipe

kategorik/dua pilihan yaitu Non Fraud 0 dan Fraud 1. Keterangan ini dapat

dilihat dalam tabel identifikasi data:

Tabel 4.4

Identifikasi Data

Sumber: Data sekunder yang diolah

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Non Fraud 0

Fraud 1

Page 87: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

69

Dalam penelitian ini jumlah data yang diproses sebanyak 125

perusahaan atau N=125. Untuk melihat kelengkapan daya yang diproses

dalam penelitian ini dan tidak adanya missing case ditunjukkan pada tabel

case processing summary:

Table 4.5

Data yang diproses

Tahapan dalam pengujian dengan menggunakan uji regresi logistik

dapat dijelaskan sebagai berikut (Ghozali, 2011: 346):

a. Menilai Kelayakan Model Regresi

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer

and Lemeshow’s Goodness and Fit Test. Model ini untuk menguji

hipotesis nol bahwa data empiris sesuai dengan model (tidak ada

perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan

fit (Ghozali, 2011: 346). Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s

Goodness and Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka

hipotesis nol ditolak atau model dikatakan tidak fit. Hal ini berarti ada

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 125 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 125 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 125 100.0

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 88: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

70

perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga

goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi

nilai observasinya.

Jika nilai staistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness and Fit Test

lebih besar 0,05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti

model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan

bahwa model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya

Table 4.6

Kelayakan Model Regresi

Hasil output SPSS yang disajikan dalam tabel 4.6 menunjukkan

bahwa nilai Chi-square sebesar 6,296 dengan signifikansi (p) sebesar

0,614. Berdasarkan hasil tersebut, dengan nilai signifikansi lebih besar

dari 0,05 (p > 0,05) maka model dapat disimpulkan mampu

memprediksi nilai observasinya atau model dikatakan fit dengan data

dan model dapat diterima sehingga model ini dapat digunakan untuk

analisis selanjutnya.

b. Hasil Uji Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit)

Untuk pengujian ini statistik digunakan pada fungsi likelihood.

Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 6.296 8 .614

Page 89: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

71

dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis

nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL. Output SPSS

memberikan dua nilai -2LogL yaitu satu untuk model yang hanya

memasukkan konstanta saja dan satu model dengan konstanta serta

variabel bebas.

Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 Log

Likehood (-2LogL) awal (block number = 0) dengan nilai -2 Log

Likehood (-2LogL) akhir (block number = 1). Adanya penurunan nilai

Likehood (2LogL) menunjukkan model regresi yang lebih baik atau

dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data (Ghozali,

2011: 346). Log Likelihood pada regresi logistik mirip dengan

pengertian ‘Sum of Square Error’ pada model regresi, sehingga

penurunan nilai Log Likelihood menunjukkan model regresi yang

semakin baik.

Sumber: Data sekunder yang diolah

Table 4.7

Hasil Uji Menilai Keseluruhan Model

(Block Number 0: Beginning Block)

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant

Step 0

1 158.212 .688

2 158.188 .717

3 158.188 .717

Page 90: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

72

Tabel 4.7 menunjukkan nilai -2 Log Likelihood (-2LogL) pada

blok pertama (block number = 0) terlihat nilai -2LogL sebesar 158,188.

Kemudian nilai -2LogL berikutnya (block number = 1) ditunjukkan

pada tabel 4.8 berikut ini:

Sumber: Data sekunder yang diolah

Pada tabel 4.8 terlihat bahwa nilai -2 Log Likehood (-2LogL) pada

block number = 1 setelah dimasukkan ketujuh variabel independen

yaitu ACHANGE, ROA, LEVERAGE, RECEIVABLE, TATA,

AUDREP, dan DCHANGE menjadi sebesar 126,866.

Seperti yang ditunjukkan pada tabel 4.7 dan 4.8 nilai -2 Log

Likehood (-2LogL) awal (block number = 0) sebesar 158,188 dan -2

Log Likehood (-2LogL) berikutnya (block number =1) sebesar

126,866. Hal ini berarti mengalami penurunan sebesar 31,322.

Terjadinya penurunan nilai 2LogL ini menunjukkan model regresi

Table 4.8

Hasil Uji Keseluruhan Model

(Block Number = 1) Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant ACHANGE ROA LEV REC TATA AUDREP DCHANGE

Step 1

1 132.281 .037 1.928 -1.999 .096 -.087 7.133 .694 -.160

2 127.276 .019 3.665 -3.673 -.233 -.366 11.395 .901 -.201

3 126.871 -.026 4.588 -4.402 -.411 -.416 12.727 .968 -.180

4 126.866 -.035 4.720 -4.468 -.436 -.418 12.865 .974 -.176

5 126.866 -.035 4.722 -4.469 -.436 -.418 12.867 .975 -.176

6 126.866 -.035 4.722 -4.469 -.436 -.418 12.867 .975 -.176

Page 91: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

73

yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit

dengan data.

c. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Nagelkeke R Square)

Besarnya nilai koefisien determinasi pada model regresi logistik

ditunjukkan oleh nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke’s R2

dapat diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai

yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2011: 346). Tabel 4.9 menunjukkan hasil

uji koefisien determinasi sebagai berikut:

Berdasarkan hasil output SPSS yang ditunjukkan dalam tabel 4.9,

dapat dilihat bahwa nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,309.

Hal ini berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan

oleh variabel independen adalah sebesar 30,9%. Sedangkan sisanya

Table 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 126.866a .222 .309

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 92: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

74

yaitu sebesar 69,1% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini. Misalnya menurut Skousen et al (2009)

dalam penelitiannya variabel Gross Profit Margin (GPM), Sales in

Change (SCHANGE), FREEC, OSHIP, INVENTORY, BDOUT,

AUDCHANGE merupakan faktor-faktor lainnya yang dapat

digunakan.

d. Hasil Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi menunjukkan kekuatan prediksi dari model

regresi untuk memprediksi kemungkinan kecurangan laporan

keuangan pada perusahaan. Dalam output regresi logistik angka ini

dapat dilihat dalam clasification table. Tabel klasifikasinya

menghitung estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect)

(Ghozali, 2011:347).

Tabel 4.10 diatas menunjukkan kekuatan prediksi dari model

regresi untuk memprediksi kemungkinan tingkat prediksi model

Table 4.10

Matriks Klasifikasi Classification Tablea

Observed Predicted

FSF Percentage

Correct 0 1

Step 1

0 17 24 41.5

1 9 75 89.3

Overall Percentage 73.6

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 93: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

75

adalah sebesar 73,6%, dimana 89,3% fraud dan 41,5% nonfraud

telah mampu diprediksi oleh model. Artinya kemampuan prediksi dari

model dengan variabel ACHANGE, ROA, LEVERAGE,

RECEIVABLE, TATA, AUDREP, dan DCHANGE secara statistik

dapat memprediksi sebesar 89,3%.

Kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi

kemungkinan terjadinya kecurangan laporan keuangan adalah sebesar

89,3%. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan model

regresi yang digunakan, terdapat sebanyak 75 perusahaan (89,3%)

diprediksi melakukan financial statement fraud dari total 84

perusahaan yang melakukan financial statement fraud. Kekuatan

prediksi model perusahaan yang dinyatakan tidak melakukan fraud

(non fraud) adalah sebesar 41,5%, yang berarti bahwa dengan model

regresi yang digunakan terdapat 17 perusahaan (41,5%) dari total 41

perusahaan yang tidak melakukan financial statement fraud. Sehingga

secara keseluruhan ketepatan klasifikasi sebesar 73,6%.

e. Hasil Uji Regresi Logistik

Estimasi parameter dapat dilihat melalui koefisien regresi.

Koefisien regresi dari tiap-tiap variabel yang diuji menunjukkan

bentuk hubungan antara variabel yang satu dengan yang lainnya.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara

nilai probabilitas (sig). Apabila terlihat angka signifikan lebih kecil

Page 94: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

76

terlihat 0,05 maka koefisien regresi adalah signifikan pada tingkat 5%.

Hal itu berarti H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa variabel

bebas berpengaruh secara signifikan terhadap terjadinya variable

terikat. Analisis uji regresi ini untuk menguji seberapa jauh semua

variabel terikat. Hasil koefisien regresi dapat ditentukan dengan

menggunakan nilai probabilitas (Sig) pada tabel berikut:

Hasil pengujian terhadap koefisien regresi menghasilkan model

berikut ini:

FSF= - 0,035 + 4,722ACHANGE + 12,867 TATA + 0,975AUDREP

Berdasarkan pengujian regresi logistik (logistic regression)

sebagaimana telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, interpretasi

Tabel 4.11

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step

1a

ACHANGE 4.722 2.194 4.633 1 .031 112.431 1.526 8285.761

ROA -4.469 5.767 .600 1 .438 .011 .000 929.537

LEVERAGE -.436 1.213 .129 1 .719 .647 .060 6.974

RECEIV -.418 .942 .197 1 .657 .659 .104 4.170

TATA 12.867 3.424 14.119 1 .000 387209.534 471.219 318177612.188

AUDREP .975 .455 4.578 1 .032 2.650 1.085 6.470

DCHANGE -.176 .447 .155 1 .694 .839 .349 2.014

Constant -.035 .671 .003 1 .958 .965

a. Variable(s) entered on step 1: ACHANGE, ROA, LEVERAGE, RECEIV, TATA, AUDREP,DCHANGE.

Sumber:Data sekunder yang diolah

Page 95: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

77

hasil disajikan dalam tujuh bagian. Bagian pertama membahas

pengaruh perubahan total aset (ACHANGE) terhadap financial

statement fraud (FSF) (H1). Bagian kedua membahas pengaruh return

on assets terhadap financial statement fraud (FSF) (H2). Bagian ketiga

membahas pengaruh rasio leverage (LEVERAGE) terhadap financial

statement fraud (FSF) (H3). Bagian keempat membahas pengaruh

persentase perubahan piutang pada penjualan (RECEIVABLE)

terhadap financial statement fraud (FSF) (H4). Bagian kelima

membahas pengaruh rasio total akrual (TATA) terhadap financial

statement fraud (FSF) (H5). Bagian keenam membahas pengaruh

opini audit (AUDREP) terhadap financial statement fraud (FSF) (H6).

Bagian ketujuh membahas pengaruh pergantian direksi (DCHANGE)

terhadap financial statement fraud (FSF) (H7). Adapun penjelasannya

adalah sebagai berikut:

1) Pengaruh perubahan total aset (ACHANGE) terhadap Financial

Statement Fraud (FSF)

Hasil pengujian variabel persentase perubahan total aset

(ACHANGE) mempunyai signifikansi 0,031 lebih kecil dari α =

0,05. Nilai koefisien beta yang dihasilkan 4,722. Hal ini

menunjukan bahwa hipotesis H1 diterima sehingga dapat

dikatakan persentase perubahan total aset berpengaruh positif

signifikan terhadap financial statement fraud pada tingkat

Page 96: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

78

signifikansi 5%. Hasil ini mengindikasi bahwa semakin tinggi

kondisi ketidakstabilan keuangan perusahaan, maka kemungkinan

perusahaan melakukan financial statement fraud juga semakin

tinggi. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh Laila Tiffani (2015) dan Skousen (2009), tetapi

tidak mendukung hasil peneltian yang dilakukan oleh Ratmono et

al. (2014).

Bentuk manipulasi pada laporan keuangan yang dilakukan

oleh manajemen salah satunya berkaitan dengan pertumbuhan aset

perusahaan (Skousen et al., 2009). Tingginya aset yang dimiliki

perusahaan menjadi daya tarik bagi investor. Untuk menarik para

investor, manajemen perusahaan tentunya berupaya untuk sebaik

mungkin menyajikan gambaran perusahaan melalui laporan

keuangan yang meyakinkan bagi investor salah satunya yaitu

dengan tingginya aset yang dimiliki.

Namun berbeda dengan hasil Ratmono et al (2014) yang

menunjukan ACHANGE tidak berpengaruh signifikan terhadap

tindakan kecurangan laporan keuangan. Merissa Yesiariani

(2016) mengatakan bahwa perusahaan kemungkinan mempunyai

tingkat pengawasan sangat baik yang dilakukan oleh Dewan

Komisaris untuk memonitor dan mengendalikan tindakan

manajemen yang bertanggung jawab langsung terhdap fungsi

Page 97: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

79

bisnis seperti keuangan, sehingga walaupun manajemen

menghadapi tekanan ketika stabilitas keuangan terancam oleh

keadaan ekonomi, industry dan situasi entitas yang beroperasi

tidak akan mempengaruhi terjadi kecurangan laporan keuangan.

2) Pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap Financial Statement

Fraud (FSF)

Hasil pengujian Return on total Asset (ROA) mempunyai

nilai signifikansi 0,438 lebih besar dari α =0,05. Nilai koefisien

beta yang dihasilkan sebesar -4,469. Hal ini menunjukkan

hipotesis H2 tidak diterima sehingga dapat dikatakan bahwa

Return On total Assets (ROA) tidak memiliki pengaruh terhadap

financial statement fraud pada tingkat signifikansi 5%. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian yang Ratmono et al

(2014) dan Laila Tiffani (2015). Tetapi hasil penelitian ini tidak

mendukung hasil penelitian Widarti (2015) dan Skousen et al.

(2009) yang menunjukkan hasil berbeda bahwa Return On total

Assets berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan.

Tidak berpengaruhnya ROA terhadap financial statement

fraud disebabkan karena manajer menganggap bahwa besarnya

target ROA perusahaan masih dinilai wajar dan bisa dicapai.

Manajer tidak menganggap bahwa target ROA tersebut sebagai

target keuangan yang sulit untuk dicapai sehingga besarnya target

Page 98: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

80

ROA tidak memicu terjadinya kecurangan laporan keuangan yang

dilakukan oleh manajemen (Laila Tiffani, 2015).

Namun berbeda dengan hasil Widarti (2015) dan Skousen et

al (2009) yang menunjukan ROA berpengaruh signifikan terhadap

kecurangan laporan keuangan. Widarti (2015) mengatakan bahwa

ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk

mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Perolehan laba

perusahaan yang sesuai dengan target, memicu perhatian para

investor terhadap perusahaan. Demi mencapai target laba yang

telah direncanakan tersebut, akan mendorong pihak manajemen

melakukan manajemen laba sehingga laporan keuangan

perusahaan akan disajikan secara tidak wajar apabila ternyata laba

yang dihasilkan oleh perusahaan rendah.

3) Pengaruh rasio leverage (LEVERAGE) terhadap Financial

Statement Fraud (FSF)

Hasil pengujian rasio leverage (LEVERAGE) mempunyai

nilai signifikansi 0,719 lebih besar dari α =0,05. Nilai koefisien

beta yang dihasilkan sebesar -0,436. Hal ini menunjukkan

hipotesis H3 tidak diterima sehingga dapat dikatakan bahwa rasio

leverage (LEVERAGE) tidak memiliki pengaruh terhadap

Page 99: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

81

financial statement fraud pada tingkat signifikansi 5%. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian Susmita dan Nanik

(2015). Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung hasil

penelitian Laila Tiffani (2015) dan Sihombing (2014) yang

menunjukkan hasil berbeda bahwa rasio leverage berpengaruh

terhadap kecurangan laporan keuangan.

Menurut Van Home (2007) dalam Susmita dan Nanik (2015)

bahwa leverage merupakan biaya tetap yang digunakan untuk

mendanai perusahaan. Biaya ini dapat menguntungkan

perusahaan apabila dapat dikelola dengan baik sehingga

menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari biaya tetap yang

dikeluarkan. Namun hasil penelitian ini menunjukan perusahaan

mampu menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari biaya

tetap yang digunakan. Sehingga manajemen tidak harus

melakukan kecurangan pada laporan keuangan untuk

mengembalikan hutang yang digunakan untuk mendanai

perusahaannya tersebut.

Namun berbeda dengan hasil Sihombing (2014) dan Laila

Tiffani (2015) yang menunjukan Leverage berpengaruh signifikan

terhadap kecurangan laporan keuangan. Laila Tiffani (2015)

mengatakan bahwa semakin besar tekanan dari pihak eksternal

maka akan meningkatkan potensi manajemen untuk melakukan

Page 100: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

82

kecurangan laporan keuangan. Artinya perusahaan tidak mampu

menghasilkan pendapatan yang lebih besar dari biaya tetap yang

digunakan, sehingga hal ini dapat memicu manajemen untuk

melakukan kecurangan laporan keuangan atas tekanan dari pihak

eksternal agar dapat mengembalikan hutang yang digunakan

untuk mendanai perusahaan tersebut.

4) Pengaruh Persentase Perubahan Piutang pada Penjualan

(RECEIVABLE) terhadap Financial Statement Fraud (FSF)

Tabel 4.11 menunjukkan hasil pengujian Persentase

Perubahan Piutang pada Penjualan (RECEIVABLE) menghasilkan

signifikansi 0,657 lebih besar dari α = 0,05. Nilai koefisien beta

yang dihasilkan sebesar -0,418. Hal tersebut menunjukkan bahwa

hipotesis H4 tidak diterima sehingga dapat dikatakan Persentase

Perubahan Piutang pada Penjualan (RECEIVABLE) tidak

memiliki pengaruh terhadap financial statement fraud.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Merissa Yesiariani (2016) dan Skousen (2009) yang

menunjukkan bahwa Persentase Perubahan Piutang pada

Penjualan (RECEIVABLE) tidak memberikan bukti adanya

pengaruh terhadap financial statement fraud. Namun hasil

penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Summers dan Sweeney (1998) dan Sihombing (2014) yang

Page 101: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

83

menunjukkan adanya hubungan antara RECEIVABLE dengan

financial statement fraud.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa nilai rata-rata

perubahan piutang perusahaan dari tahun sebelumnya tidak

berpengaruh terhadap perputaran kas perusahaan. Banyaknya

piutang usaha yang dimiliki perusahaan tidak mengurangi jumlah

kas yang dapat digunakan perusahaan untuk kegiatan

operasionalnya sehingga rasio perubahan dalam piutang usaha

tidak memicu manajemen untuk melakukan kecurangan laporan

keuangan (Merissa Yesiariani, 2016).

Namun berbeda dengan hasil Sihombing (2014) dan

Summers and Sweney (1998) yang menunjukan RECEIVABLE

berpengaruh signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan.

RECEIVABLE diyakini mendapat penilaian subjektif dalam

menentukan nilai dari akun tersebut, manajemen dapat

menggunakan akun tersebut sebagai alat untuk memanipulasi

laporan keuangan (Summers dan Sweeney, 1998). Dalam

penelitian ini menggunakan sampel perusahaan property, real

estate, dan building construction dengan kecenderungan seluruh

perusahaan memiliki piutang yang besar dan peningkatan setiap

tahunnya dikarenakan pada umumnya perusahaan property, real

estate, dan building construction melakukan penjualan dengan

Page 102: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

84

sistem yang hampir pasti selalu menimbulkan piutang sehingga

variabel ini tidak dapat membedakan mana saja perusahaan yang

cenderung melakukan financial statement fraud.

5) Pengaruh rasio total akrual (TATA) terhadap Financial Statement

Fraud (FSF)

Hasil pengujian rasio total akrual (TATA) mempunyai nilai

signifikansi 0,000 lebih kecil dari α =0,05. Nilai koefisien beta

yang dihasilkan sebesar 12,867. Hal ini menunjukkan hipotesis H5

diterima sehingga dapat dikatakan bahwa rasio total akrual

(TATA) memiliki pengaruh positif terhadap financial statement

fraud pada tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian Sihombing (2014) dan Merissa

Yesiariani (2016). Tetapi hasil penelitian ini tidak mendukung

hasil penelitian Skousen et al (2009) dan Susmita dan Nanik

(2015) yang menunjukkan hasil berbeda bahwa rasio total akrual

tidak berpengaruh terhadap financial statement fraud.

Total akrual merupakan cerminan dari aktivitas perusahaan

keseluruhan. Tingkat akrual perusahaan akan beragam tergantung

dari keputusan manajemen terkait kebijakan tertentu Vermeer

(2003) dalam Sihombing (2014). Hasil penelitian ini menunjukan

bahwa prinsip akrual berhubungan dengan pengambilan

keputusan manajemen dan memberikan wawasan terhadap

Page 103: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

85

rasionalisasi dalam pelaporan keuangan Vermeer (2003) dalam

Merissa Yesiariani (2016).

Namun berbeda dengan hasil Susmita dan Nanik (2015) dan

Skousen et al (2009) yang menunjukan TATA tidak berpengaruh

signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Susmita dan

Nanik (2015) mengatakan bahwa penggunaan kebijakan

manajemen tidak tinggi untuk atau motif untuk melakukan

manipulasi laba adalah rendah. Skousen (2009) mengatakan

rasionalisasi merupakan unsur yang paling sulit untuk

mengindikasi pengukurannya, karena rasionalisasi merupakan

sikap pembenaran yang dilakukan oleh manajemen, karyawan,

ataupun dewan komisaris.

6) Pengaruh opini audit (AUDREP) terhadap Financial Statement

Fraud (FSF)

Hasil pengujian opini audit (AUDREP) mempunyai nilai

signifikansi 0,032 lebih kecil dari α =0,05. Nilai koefisien beta

yang dihasilkan sebesar 0,975. Hal ini menunjukkan hipotesis H6

diterima sehingga dapat dikatakan bahwa opini audit (AUDREP)

memiliki pengaruh positif terhadap financial statement fraud pada

tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian ini mendukung hasil

penelitian Soelisa dan Mukhlasin (2008). Tetapi hasil penelitian

ini tidak mendukung hasil penelitian Mardiana (2014) dan Widarti

Page 104: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

86

(2015) yang menunjukkan hasil berbeda bahwa opini audit tidak

berpengaruh terhadap financial statement fraud.

Soelisa Mukhlasin (2008), kecurangan akuntansi yang

material dapat mempengaruhi opini yang diberikan oleh auditor.

Opini audit selain unqualified merupakan suatu indikator

terjadinya kecurangan akuntansi. Hal ini dikarenakan adanya

tekanan dalam mempertanggungjawabkan kinerja dalam

mengelola perusahaan, sehingga upaya yang dilakukan adalah

dengan memanipulasi laporan keuangan yang nantinya akan

disampaikan kepada pihak pemegang saham disertai berbagai

analisa laporan keuangan dalam bentuk opini audit yang

menunjukan opini audit unqualified sehingga pemegang saham

merasa puas atas kinerja manajemen. Perusahaan yang diberikan

opini audit unqualified terlihat baik dan sukses dimata pesaing dan

investor.

Namun berbeda dengan hasil Widarti (2015) dan Ana

Mardian (2014) yang menunjukan AUDREP tidak berpengaruh

signifikan terhadap kecurangan laporan keuangan. Widarti (2015)

mengatakan bahwa tidak terdeteksinya penyimpangan atau

kesalahan yang terjadi dalam laporan keuangan. Penyebab tidak

terdeteksinya penyimpangan tersebut mungkin disebabkan oleh

penggunaan basis akuntansi akrual yang dalam pelaksanaannya

Page 105: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

87

diperbolehkan oleh standar akuntansi keuangan, manajemen dapat

dengan leluasa untuk memodifikasi laporan keuangan untuk

menghasilkan jumlah laba yang diinginkan dalam penggunaan

dasar akrual agar memperlihatkan kinerja yang baik dalam

menghasilkan nilai dan keuntungan.

7) Pengaruh pergantian direksi (DCHANGE) terhadap Financial

Statement Fraud (FSF)

Hasil pengujian pergantian direksi (DCHANGE) mempunyai

nilai signifikansi 0,694 lebih besar dari α =0,05. Nilai koefisien

beta yang dihasilkan sebesar -0,176. Hal ini menunjukkan

hipotesis H7 tidak diterima sehingga dapat dikatakan bahwa

pergantian direksi (DCHANGE) tidak berpengaruh terhadap

financial statement fraud pada tingkat signifikansi 5%. Hasil

penelitian ini mendukung hasil penelitian Sihombing (2014) dan

Merissa Yesiariani (2016). Tetapi hasil penelitian ini tidak

mendukung hasil penelitian yang dilakukan Wolfe dan

Hermanson (2014) yang menyatakan bahwa pergantian direksi

merupakan salah satu indikasi adanya kecurangan laporan

keuangan.

Hal ini dapat terjadi apabila pemangku kepentingan tertinggi

diperusahaan menginginkan adanya perbaikan kinerja perusahaan

dengan cara merekrut direksi yang dianggap lebih kompeten dari

Page 106: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

88

direksi sebelumnya Sihombing (2014). Dari pernyataan tersebut

disimpulkan bahwa pergantian direksi pada perusahaan bukan

disebabkan karena perusahaan ingin menutupi kecurangan yang

dilakukan direksi sebelumnya, tetapi pemangku kepentingan

tertinggi di perusahaan menginginkan adanya perbaikan kinerja

perusahaan dengan cara merekrut direksi yang dianggap lebih

kompeten dari direksi sebelumnya.

Namun berbeda dengan hasil Wolfe and Hermanson yang

menunjukan DCHANGE berpengaruh signifikan terhadap

kecurangan laporan keuangan. Wolfe and Hermanson (2004)

mengatakan bahwa perubahan direksi dapat mengindikasi

terjadinya fraud. Perubahan direksi merupakan upaya perusahaan

untuk menyingkirkan direksi yang dianggap mengetahui fraud

yang dilakukan perusahaan serta perubahaan direksi dianggap

akan membutuhkan waktu adaptasi sehingga kinerja awal tidak

maksimal.

Page 107: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

1. Persentase perubahan total aset (ACHANGE) berpengaruh terhadap Financial

Statement Fraud (FSF). Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh Skousen et al (2009) dan Molida (2011).

2. Return on Total Assets (ROA) tidak berpengaruh terhadap Financial

Statement Fraud (FSF). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh Ratmono et al (2014) dan Laila Tiffani (2009).

3. Rasio Leverage (LEVERAGE) tidak berpengaruh terhadap Financial

Statement Fraud (FSF). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh Susmita dan Nanik (2015).

4. Presentase perubahan piutang pada penjualan (RECEIV) tidak berpengaruh

terhadap Financial Statement Fraud (FSF). Hasil penelitian ini mendukung

hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Skousen et al (2009) dan Laila

Tiffani (2015).

5. Rasio total akrual (TATA) berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud

(FSF). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Sihombing (2014).

Page 108: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

90

6. Opini audit (AUDREP) berpengaruh terhadap Financial Statement Fraud

(FSF). Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh Soelisa dan Mukhlasin (2008).

7. Pergantian Direksi (DCHANGE) tidak berpengaruh terhadap Financial

Statement Fraud (FSF). Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian

yang telah dilakukan oleh Wolfe dan Hermanson (2014).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka penulis merekomendasikan berupa

saran-saran berikut:

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel kategori

perusahaan agar dapat memprediksi financial statement fraud pada kategori

perusahan lain atau menggunakan seluruh kategori perusahaan yang ada untuk

meneliti financial statement fraud secara menyeluruh.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan pengukuran lain dalam

menentukan nilai Beneish M-Score.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan variabel dependen

yang lain sebagai pengukur dari financial statement fraud selain dengan

Beneish M-Score.

4. Masih sedikit dan sulitnya cara mengukur aspek Capability pada fraud

diamond, diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat menemukan proksi

lain yang dapat digunakan untuk mengukur aspek capability selain pergantian

direksi.

Page 109: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

91

DAFTAR PUSTAKA

ACFE. 2004. Occupational Fraud and Abuse. USA: Association of Certified Fraud

Examiners.

AICPA. 2007. Consideration of Fraud in a Financial Statement Audit AU Section 316.

New York: PCAOB Standards and Related Rules.

Amertha, Indra Satya Prasavita. 2013. Pengaruh Return on Assets pada Praktik

Manajemen Laba dengan Moderasi Corporate Governance. E-jurnal

Akuntansi Udayana Vol. 4 No. 2, Bali.

Ardiyani, Susmita dan Nanik Sri Utaminingsih. 2015. Analisis Determinan Financial

Statement Melalui Pendekatan Fraud Triangle. Accounting Analisis Journal

Vol. 4 No 1. Universitas Negri Semarang, Indonesia.

Beneish, M.D. 1997. “Detecting GAAP Violation: Implications for Assessing Earnings

Management Among Firm with Extreme Financial Performance” Journal of

Accounting and Public Policy, vol. 16, no. 3.

Cressey, D. 1953. Other people’s money: a Study in the Social Psychology of

Embezzlement. Glencoe, IL: Free Press.

Eisenhardt, Kathleem. M. 1989. “Agency Theory: An Assesment and Review”.

Academy of Management Review, Vol. 14, pp. 433-438.

Firmanaya, Fira dan Muchamad Syafruddin. 2014. Analisis Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kecurangan Laporan Keuangan pada Perusahaan Non

Keuangan yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Dipenogoro Journal of

Accounting Vol. 3 No. 3. Universitas Dipenogoro, Semarang.

Page 110: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

92

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002. Metedologi Penelitian Bisnis.

Yogyakarta: Edisi Pertama, Penerbit BPFE.

Intal, Tiina dan Linh Thuy Do. 2002. Financial Statement Fraud: Recognition of

Revenue and the Auditor’s Responsibility for Detecting Financial Statement

Fraud. Thesis Graduate Business School, Goteborg University.

Jensen dan Meckling. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs

and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. Harvard

University Press.

Mardiana, Ana. 2014. Pengaruh Faktor Manajerial, Kepemilikan, Opini Audit, Jenis

KAP dan Kesulitan Keuangan Terhadap Kecurangan Laporan Keuangan pada

Perusahaan Publik di Indonesia. Thesis Universitas Hasanuddin, Makassar.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Penerbit Salemba Empat.

Ratmono, Dwi, Yuvita Avrie D dan Agus Purwanto 2014. Dapatkah Teori Fraud

Triangle Menjelaskan Kecurangan Dalam Laporan Keuangan?. SNA 17

Mataram, Lombok.

Rezaee, Zabihollah. 2002. Financial Statement Fraud: Prevention and Detection. John

Wiley & Sons.

Rustendi, Tedi. 2009. Analisis Terhadap Faktor Pemicu Terjadinya Fraud: Suatu

Kajian Teoritis Bagi Kepentingan Audit Internal. Jurnal Akuntansi Vol.4

No.2. Jakarta.

Santoso, Singgih. 2015. Menguasai Statistik Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan

SPSS. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Page 111: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

93

Schipper, Katherine. 1989. Commentary on Earning Management. Accounting

Horizons 91-102.

Scott, W.R. 2000. Financial Accounting Theory. Second Edition. Canada: Prentice

Hall.

Sihombing, Kennedy Samuel dan Shiddiq Nur Rahardjo. 2014. Analisis Fraud

Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Journal of Accounting

Vol. 3 No.2. Universitas Dipenogoro Semarang.

Skousen, CJ., Kevin R. Smith dan Charlotte JW. 2009. Detecting and Predicting

Financial Statement Fraud: The Effectiveness of the Fraud Triangle and SAS

No.99. In C. J. Skousen, K. R. Smith, & C. j. Wright, Advances in Financial

Economics (pp. 53-81). Bingley: Emerald Group Publishing Limited.

Soselisa dan Mukhlasin. 2008. Pengaruh Faktor Kultur Organisasi Manajemen

Strategik Keuangan dan Auditor terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional

Akuntansi XI.

Summers, S. L., dan J. T. Sweeney. 1998. Fraudulently Misstated Financial Statements

and Insider Trading: an Empirical Analysis. The Accounting Review Vol. 73.

No. 1, h. 131-146.

Tiffani, Laila dan Marfuah. 2015. Deteksi Financial Statement Fraud dengan Analisis

Fraud Triangle pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia. Simposium Akuntansi XVIII Universitas Sumatera Utara, Medan.

Tuanakotta, Theodorus M. 2012. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif Edisi 2.

Jakarta: Salemba Empat.

Page 112: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

94

Ujiyantho, M. A. dan B. A. Pramuka. 2007. “Mekanisme Corporate Governance,

Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan.” Simposium Nasional Akuntansi X,

Makassar, Indonesia, 26-28 Juli 2007.

Widarti. 2015. Pengaruh Fraud Triangle terhadap Deteksi Kecurangan Laporan

Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal

Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.2. Universitas Tamansiwa

Palembang.

Widyastuti, Tri. 2009. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Keuangan terhadap

Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Maksi Vol. 9

No. 1. Universitas Pancasila, Jakarta.

Wolfe, D.T dan Hermanson, D.R. 2014. The Fraud Diamond: Considering the Four

Elements of Fraud. The CPA Journal.

Yesiariani, Merissa. 2016. Analisis FraudDiamond dalam Mendeteksi Financial

Statement Fraud. Simposium Nasional Akuntansi XIX, Lampung.

Yucel, Elif. 2013. Effectiveness of Red Flags in Detecting Fraudulent Financial

Reporting: An Application in Turkey. Journal of Accounting and Finance, pp

139 – 158.

Page 113: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

95

Lampiran 1:

Daftar Sampel Perusahaan Property, Real Estate and Building Construction

No Nama Perusahaan Kode

1 Adhi Karya Tbk. ADHI

2 Agung Podomoro Land Tbk. APLN

3 Alam Sutera Realty Tbk. ASRI

4 Bhuwanatala Indah Permai Tbk. BIPP

5 Sentul City Tbk. BKSL

6 Cowell Development Tbk. COWL

7 Ciputra Development Tbk. CTRA

8 Ciputra Property Tbk. CTRP

9 Ciputra Surya Tbk. CTRS

10 Duta Anggada Realty Tbk. DART

11 Bakrieland Development Tbk. ELTY

12 Perdana Gapuraprima Tbk. GPRA

13 Jakarta International Hotel & Dev. Tbk. JPRT

14 Kawasan Industri Jababeka Tbk. KIJA

15 Lippo Cikarang Tbk. LPCK

16 Lippo Karawaci Tbk. LPKR

17 Metropolitan Kentjana Tbk. MKPI

18 PP (Persero) Tbk. PTPP

19 Pakuwon Jati Tbk. PWON

20 Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk. RBMS

21 Roda Vivatex Tbk. RDTX

22 Summarecon Agung Tbk. SMRA

23 Surya Semesta Internusa Tbk. SSIA

24 Total Bangun Persada Tbk. TOTL

25 Waskita Karya (Persero) Tbk. WIKA

Page 114: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

96

Lampiran 2: Data Perusahaan Tahun 2011 – 2015

Berlanjut kehalaman berikutnya

KODE Emiten FSF ACHANGE ROA LEVERAGE RECEIV TATA AUDREP DCHANGE

ADHI 2011 0 0.1938928 0.0311132 0.7975666 -0.06057 -0.05509 0 1

ADHI 2012 0 0.2234634 0.0232077 0.7434603 0.035327 -0.00354 0 0

ADHI 2013 0 0.190196 0.0219441 0.6729434 -0.02986 -0.0158 1 1

ADHI 2014 1 0.0705544 0.0390518 0.6731713 0.062119 0.125242 1 1

ADHI 2015 1 0.3760013 0.0197876 0.5616864 0.014527 0.013363 1 1

APLN 2011 1 0.2812398 0.026124 0.3008631 0.076803 0.091043 0 0

APLN 2012 1 0.290108 0.0450723 0.2828997 0.075328 -0.0244 0 0

APLN 2013 0 0.2278601 0.0427487 0.2646678 -0.04482 -0.02839 1 0

APLN 2014 0 0.1691241 0.0392743 0.2515847 -0.04342 0.01519 1 0

APLN 2015 0 0.0355646 0.0399429 0.2867099 -0.09966 0.064803 0 1

ASRI 2011 1 0.2362963 0.0484216 0.3936378 0.002911 -0.13587 0 0

ASRI 2012 1 0.4511859 0.0550625 0.2889517 -0.00934 -0.07442 0 0

ASRI 2013 1 0.2413117 0.0842864 0.2577373 0.01399 -0.10032 1 1

ASRI 2014 1 0.1474965 0.0525619 0.1656257 0.026794 0.030957 1 0

ASRI 2015 0 0.0954311 0.0629056 0.2005608 0.002074 0.00707 0 1

Page 115: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

97

KODE Emiten FSF ACHANGE ROA LEVERAGE RECEIV TATA AUDREP DCHANGE

BIPP 2011 1 0.0302741 -0.027473 0.4820742 0.076197 0.191576 0 0

BIPP 2012 0 -0.106159 -0.113181 0.3714286 -0.18919 -0.10267 0 1

BIPP 2013 1 0.6822203 -0.026954 0.0781828 -0.12682 0.193241 1 0

BIPP 2014 1 0.0853753 0.1779096 0.1085413 0.00849 -0.00115 0 1

BIPP 2015 1 0.5382104 0.0147876 0.082037 -0.02202 0.061156 1 0

BKSL 2011 1 0.0899874 0.0123789 0.0992549 0.291904 0.114014 0 1

BKSL 2012 1 0.1403666 0.0221717 0.1063128 0.070969 -0.03519 0 1

BKSL 2013 1 0.4229892 0.0207137 0.1366419 -0.05259 0.054885 1 1

BKSL 2014 0 -0.067963 0.0605885 0.250559 0.196318 0.005713 0 1

BKSL 2015 0 0.1039776 0.0036318 0.2896066 0.198002 0.015802 0 0

COWL 2011 0 0.3078765 0.0217803 0.4729181 -0.39433 -0.19116 0 0

COWL 2012 1 0.7831335 0.0187365 0.1607291 0.254622 -0.01029 0 1

COWL 2013 1 0.0856001 0.0358243 0.1647983 0.176681 0.019102 1 1

COWL 2014 1 0.4718343 0.0132283 0.1332194 -0.17519 0.030705 1 1

COWL 2015 0 -0.040052 0.0464996 0.1626087 -0.20218 -0.04037 0 1

CTRA 2011 0 0.1862516 0.0337748 0.1916847 -0.02744 -0.03409 0 0

CTRA 2012 1 0.2328718 0.0328828 0.2997859 0.036596 -0.05848 0 0

CTRA 2013 1 0.2531202 0.0422266 0.3544245 -0.04023 0.05495 1 0

CTRA 2014 1 0.1454559 0.0600453 0.3303369 0.015434 -0.00806 1 0

CTRA 2015 1 0.1035848 0.0683428 0.3051769 0.008088 0.010969 1 0

Berlanjut kehalaman berikutnya

Page 116: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

98

KODE Emiten FSF ACHANGE ROA LEVERAGE RECEIV TATA AUDREP DCHANGE

CTRP 2011 0 0.113842 0.0392143 0.0859367 0.000472 0.037895 0 0

CTRP 2012 1 0.2728786 0.0284062 0.1709291 0.15971 -0.02652 1 0

CTRP 2013 1 0.2247235 0.041698 0.1746188 -0.11475 -0.00892 1 0

CTRP 2014 1 0.1362611 0.0498936 0.1845749 0.095772 -0.01681 1 1

CTRP 2015 1 0.0979985 0.0406181 0.1704663 0.00367 -0.0284 1 1

CTRS 2011 1 0.2606379 0.0272546 0.3153636 0.04058 -0.01985 0 0

CTRS 2012 1 0.2030577 0.045013 0.3912864 0.013081 -0.08089 0 0

CTRS 2013 0 0.2325684 0.0474706 0.4898192 -0.05983 -0.03335 1 0

CTRS 2014 1 0.0574411 0.0674325 0.435536 -0.01752 0.089382 1 1

CTRS 2015 1 0.123067 0.0837135 0.4172404 0.023216 0.082403 1 0

DART 2011 1 0.3757316 0.0258822 0.2887495 -0.18525 0.045386 0 0

DART 2012 1 0.0440858 0.0357974 0.1571514 -0.33837 0.021119 0 0

DART 2013 0 0.0996735 0.0379218 0.1058518 -0.00771 0.055856 1 0

DART 2014 1 0.0676194 0.0353521 0.0931052 0.096185 0.00125 1 0

DART 2015 0 0.1089903 0.0710863 0.1290594 0.107386 0.0298 1 0

ELTY 2011 1 0.0363539 0.0118809 0.2365878 -0.2648 0.075878 0 1

ELTY 2012 0 -0.162272 0.0049063 0.2934195 -0.56654 -0.12599 0 1

ELTY 2013 1 -0.238556 -0.089592 0.3573049 0.436654 -0.04181 0 1

ELTY 2014 0 0.1635691 -0.015792 0.3633854 1.948843 0.022723 0 0

ELTY 2015 0 -0.001216 0.032152 0.437386 0.38369 -0.05701 0 0

Berlanjut kehalaman berikutnya

Page 117: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

99

KODE Emiten FSF ACHANGE ROA LEVERAGE RECEIV TATA AUDREP DCHANGE

GPRA 2011 1 0.0417145 0.0266083 0.3024444 0.058413 0.028744 1 1

GPRA 2012 1 0.0564743 0.0342336 0.3021379 0.193746 0.074089 0 0

GPRA 2013 1 0.0168051 0.0422329 0.2142194 -0.1379 0.063712 1 0

GPRA 2014 1 0.1218587 0.0701852 0.246775 0.084827 0.011351 1 0

GPRA 2015 0 0.0359542 0.0585882 0.2765025 0.064103 0.068788 0 1

JRPT 2011 0 0.1930993 0.0645868 0.4545431 -0.00589 0.008563 0 1

JRPT 2012 1 0.1828328 0.0693639 0.4736211 -0.00477 0.028937 1 0

JRPT 2013 1 0.1890124 0.0694325 0.4971298 0.004299 0.031491 1 1

JRPT 2014 1 0.0780054 0.0817204 0.455859 0.004868 0.091806 1 0

JRPT 2015 1 0.1179039 0.0960236 0.392494 0.003473 0.101341 1 0

KIJA 2011 1 0.4040299 0.0110987 0.1698865 -0.02432 -0.02422 0 0

KIJA 2012 1 0.2091691 0.0460779 0.1709481 0.071674 -0.03881 0 0

KIJA 2013 1 0.1426197 0.0460345 0.2123066 -0.06746 -0.10184 1 1

KIJA 2014 0 0.0298239 0.0122786 0.1201174 0.0123 0.012672 1 1

KIJA 2015 1 0.1264548 0.0409444 0.1075088 0.026683 -0.00075 1 1

LPCK 2011 1 0.1821415 0.0319828 0.5201414 -0.07443 -0.10817 1 0

LPCK 2012 0 0.2789696 0.0909889 0.5323454 -0.03087 -0.00901 0 1

LPCK 2013 1 0.2652106 0.1056057 0.5069223 -0.00746 0.149704 1 1

LPCK 2014 1 0.1221575 0.1345216 0.3668625 -0.00872 0.188582 1 1

LPCK 2015 1 0.1983397 0.1544658 0.2083342 0.062439 0.103333 1 1

Berlanjut kehalaman berikutnya

Page 118: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

100

KODE Emiten FSF ACHANGE ROA LEVERAGE RECEIV TATA AUDREP DCHANGE

LPKR 2011 1 0.1152181 0.0325601 0.1234498 -0.03956 0.024074 0 1

LPKR 2012 0 0.2657946 0.0327349 0.1398997 -0.12637 0.001369 0 0

LPKR 2013 1 0.205463 0.042263 0.1546808 0.019272 0.117293 1 1

LPKR 2014 1 0.1731812 0.0420667 0.1534454 -0.03415 0.062169 1 1

LPKR 2015 1 0.0839698 0.075979 0.1175245 0.079374 0.090373 0 0

MKPI 2011 0 0.1498113 0.1229066 0.2472598 0.014297 -0.09382 1 0

MKPI 2012 0 0.1623867 0.1265086 0.1849555 -0.00476 -0.04391 1 0

MKPI 2013 1 0.1006095 0.1278879 0.1993799 0.009085 -0.05352 1 0

MKPI 2014 0 0.3422904 0.0846953 0.3924609 -0.00096 -0.18701 1 1

MKPI 2015 1 0.2440123 0.0766921 0.400647 -0.01063 -0.10979 0 0

PTPP 2011 1 0.2147993 0.0290837 0.7349887 -0.04373 0.013555 1 1

PTPP 2012 1 0.1891621 0.0280935 0.7054669 -0.00213 0.013316 0 0

PTPP 2013 1 0.3112856 0.0249429 0.7068498 -0.01651 -0.01854 1 0

PTPP 2014 1 0.1483958 0.0288576 0.6763852 0.064638 0.016319 0 0

PTPP 2015 1 0.2378432 0.0271978 0.58103 0.036936 0.080247 0 1

PWON 2011 0 0.1420786 0.0550988 0.1114145 -0.02181 0.005621 0 1

PWON 2012 0 0.2407021 0.0500318 0.2667639 -0.01505 -0.0795 0 0

PWON 2013 1 0.1863175 0.0824345 0.3064952 0.009713 -0.10395 1 1

PWON 2014 1 0.4455675 0.0677697 0.2333318 0.023599 0.036049 1 0

PWON 2015 0 0.1068999 0.1383968 0.2355762 -0.0132 -0.01818 0 1

Berlanjut kehalaman berikutnya

Page 119: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

101

KODE Emiten FSF ACHANGE ROA LEVERAGE RECEIV TATA AUDREP DCHANGE

RBMS 2011 0 0.1370936 0.0034448 0.0603351 0.057087 -0.10755 0 1

RBMS 2012 1 0.1104276 -0.091357 0.0545466 -0.0032 -0.0021 1 0

RBMS 2013 0 0.0389043 0.0120937 0.1772059 0.040723 -0.25641 1 0

RBMS 2014 1 0.8974495 -0.089643 0.1328679 -0.21904 0.084934 1 1

RBMS 2015 1 0.144115 0.0326288 0.0690387 0.173554 0.194131 0 1

RDTX 2011 1 0.2123684 0.1579054 0.1878721 -0.00771 0.441952 1 0

RDTX 2012 1 0.1039925 0.0943455 0.1640639 0.101315 -0.05793 1 0

RDTX 2013 0 0.2205428 0.0805446 0.2172186 -0.12295 -0.06204 1 0

RDTX 2014 1 0.0570234 0.1206228 0.1238909 0.065094 -0.03669 1 0

RDTX 2015 0 0.122197 0.1242683 0.1018507 -0.03313 -0.01535 0 1

SMRA 2011 0 0.2419425 0.0289334 0.4410854 -0.09492 -0.04452 0 0

SMRA 2012 1 0.2553433 0.0357386 0.6562817 0.005078 -0.04757 0 0

SMRA 2013 1 0.2037281 0.0579895 0.3736529 0.015042 0.080179 1 1

SMRA 2014 1 0.1394557 0.0690425 0.2327441 -0.0376 0.093644 1 0

SMRA 2015 1 0.1538304 0.0862276 0.2350797 0.011857 0.057829 1 0

SSIA 2011 1 0.1890089 0.0477622 0.2951619 -0.04411 -0.10665 0 0

SSIA 2012 0 0.3948177 0.057301 0.3671793 -0.11657 -0.10255 0 1

SSIA 2013 1 0.1651103 0.127026 0.318803 0.081909 0.052853 1 0

SSIA 2014 1 0.0297987 0.1249692 0.2881711 -0.03774 0.071922 1 0

SSIA 2015 0 0.0728088 0.0797889 0.2872553 -0.02055 0.031308 1 0

Berlanjut kehalaman berikutnya

Page 120: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

102

KODE Emiten FSF ACHANGE ROA LEVERAGE RECEIV TATA AUDREP DCHANGE

TOTL 2011 0 0.1623622 0.042494 0.6026293 -0.00537 -0.07982 1 1

TOTL 2012 0 0.0807389 0.0598403 0.5984786 -0.02343 -0.00959 1 0

TOTL 2013 1 0.0729194 0.0816191 0.5505018 -0.01486 0.145892 1 0

TOTL 2014 1 0.1036047 0.0858255 0.627246 0.108173 0.058069 1 1

TOTL 2015 0 0.127332 0.0581159 0.6243657 -0.05137 -0.04039 0 0

WIKA 2011 1 0.244705 0.0342332 0.6160305 0.004826 0.06059 1 0

WIKA 2012 1 0.2447913 0.0458339 0.5970843 -0.04313 0.004094 0 1

WIKA 2013 1 0.124986 0.0415459 0.5794753 -0.0184 0.026619 0 0

WIKA 2014 1 0.208323 0.0392459 0.5327755 0.068127 0.035582 1 1

WIKA 2015 1 0.1884047 0.0379427 0.5406242 0.056287 0.023701 0 1

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 121: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

103

Lampiran 3: Output SPSS

Logistic Regression

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ACHANGE 125 -.2386 .8974 .179213 .1529208

ROA 125 -.1132 .1779 .048314 .0451604

LEVERAGE 125 .0545 .7976 .319014 .1847630

RECEIV 125 -.5665 1.9488 .015425 .2128034

TACC 125 -.2564 .4420 .009034 .0867049

Valid N

(listwise)

125

Identifikasi data

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Non Fraud 0

Fraud 1

Data yang di Proses

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases

Included in Analysis 125 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 125 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 125 100.0

Page 122: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

104

Kelayakan Model Regresi

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square Df Sig.

1 6.296 8 .614

Hasil Uji Menilai Keseluruhan Model

(Block Number 0: Beginning Block)

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients

Constant

Step 0

1 158.212 .688

2 158.188 .717

3 158.188 .717

Hasil Uji Keseluruhan Model

(Block Number = 1) Iteration Historya,b,c,d

Iteration -2 Log

likelihood

Coefficients

Constant ACHANGE ROA LEV REC TATA AUDREP DCHANGE

Step 1

1 132.281 .037 1.928 -1.999 .096 -.087 7.133 .694 -.160

2 127.276 .019 3.665 -3.673 -.233 -.366 11.395 .901 -.201

3 126.871 -.026 4.588 -4.402 -.411 -.416 12.727 .968 -.180

4 126.866 -.035 4.720 -4.468 -.436 -.418 12.865 .974 -.176

5 126.866 -.035 4.722 -4.469 -.436 -.418 12.867 .975 -.176

6 126.866 -.035 4.722 -4.469 -.436 -.418 12.867 .975 -.176

Page 123: ANALISIS FRAUD DIAMOND DALAM MENDETEKSIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/36338/1/MUHAMM… · Koordinator Data dan Informasi Himpunan Mahasiswa Jurusan ... Keuangan

105

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R Square Nagelkerke R Square

1 126.866a .222 .309

Matriks Klasifikasi

Classification Tablea

Observed Predicted

FSF Percentage

Correct 0 1

Step 1

0 17 24 41.5

1 9 75 89.3

Overall Percentage 73.6

Hasil Uji Koefisien Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) 95% C.I.for EXP(B)

Lower Upper

Step

1a

ACHANGE 4.722 2.194 4.633 1 .031 112.431 1.526 8285.761

ROA -4.469 5.767 .600 1 .438 .011 .000 929.537

LEVERAGE -.436 1.213 .129 1 .719 .647 .060 6.974

RECEIV -.418 .942 .197 1 .657 .659 .104 4.170

TATA 12.867 3.424 14.119 1 .000 387209.534 471.219 318177612.188

AUDREP .975 .455 4.578 1 .032 2.650 1.085 6.470

DCHANGE -.176 .447 .155 1 .694 .839 .349 2.014

Constant -.035 .671 .003 1 .958 .965

a. Variable(s) entered on step 1: ACHANGE, ROA, LEVERAGE, RECEIV, TATA, AUDREP, DCHANGE.