Analisis Framing Pemberitaan Pemilihan Umum Presiden 2014...
Transcript of Analisis Framing Pemberitaan Pemilihan Umum Presiden 2014...
1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
2
Lampiran 1
I. KOMPAS TV
1.1 Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilihan 2014 tanggal 9 Juli 2014
Dalam pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014 tanggal 9 Juli 2014
Kompas TV menghadirkan tayangan yaitu Hitung Cepat Kompas yang dipandu oleh
pembawa acara Aiman witjaksono dan Cindy Sistyarani. Dalam tayangan tersebut diawal
acara dijelaskan oleh pembawa acara mengenai lambang atau simbol yang ada di belakang
mereka yaitu tulisan “Indonesia Satu”. Dijelaskan bahwa tulisan tersebut tidak merujuk
pada siapapun Capres baik baik itu Capres 1 ataupun Capres 2. Tulisan tersebut adalah
tagline yang telah dibuat sebelum adanya Pemilu. Yang pertama dibuat adalah Jakarta Satu,
Jawa Barat Satu, Jawa Tengah Satu, Jawa Timur Satu. Untuk Pemilihan Presiden dan
legislatif kemarin menjadi Indonesia Satu.
Dalam acara tersebut pembawa acara menjelaskan tentang sistem penghitungan
cepat yang dilakukan oleh Kompas TV, bahwa hitung cepat Kompas bukan hanya cepat
namun akurat (presisi), mengambil sampel dari 2000 tempat pemungutan suara yang
terbesar di seluruh Indonesia. Sampel diolah di dapur Litbang Kompas (Jurnalisme Presisi).
Dalam acara tersebut disebar reporter Kompas TV diberbagai daerah seperti di
Banjarmasin-Kalimantan Selatan, kediaman Prabowo (Kertanegara), Kebagusan-Jakarta
Selatan untuk melihat langsung suasana di wilayah tersebut. Dalam tayangan berita Quick
Count tersebut ditampilkan setiap menit sampel yang masuk dan hasil penghitungan cepat
perolehan presentase dari masing-masing kandidat Capres hingga pemberitaan selesai.
Pemberitaan Quick Count di Kompas TV mencakup pemberitaan dari Capres
nomor urut satu dan Capres nomor urut dua. Kedua Capres diliput di kediaman masing-
masing dan diwawancarai seputar penghitungan cepat dan perolehan hasil dari masing-
masing Capres. Saat sampel yang telah masuk mencapai 83,45%. Megawati selaku Ketua
Umumm PDIP membuat Konfrensi Pers di Kebagusan. Beliau mengumumkan
kemenangan versi Quick Count. Beliau menyampaikan terimakasih kepada rakyat yang
telah menggunakan hak pilihnya kepada Jokowi dan Jusuf Kalla. Setelah itu dilanjutkan
oleh Jokowi yang juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia,
3
sukarelawan, kader partai. Dan beliau meminta kepada masyarakat Indonesia supaya tidak
mencemari Pemilu. Jusuf Kalla juga tidak lupa mengucapkan syukur atas pencapaian, dan
berterimakasih kepada pihak terkait. Sejumlah lembaga survei termasuk hitung cepat
kompas menempatkan Jokowi-JK unggul pada pemilu capres 2014.
Di Kertanegara yaitu dikediaman Prabowo, beliau juga membuat Konfrensi Pers
terkait perolehan presentasse menurut Quick Count. Mahfud MD didampingi Akbar
Tanjung menyatakan bahwa Prabowo-Hatta memenangkan perhitungan cepat di 3 lembaga
survei. Prabowo menyampaikan terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia atas
kepercayaannya. Beliau masih menunggu data masuk hingga 90% baru akan
mendeklarasikan posisinya. Beliau menghimbau untuk menjaga perhitungan sampai
selesai dari KPU Pusat.
Dalam acara tersebut dihadirkan narasumber yaitu Yenny Wahid (Puteri dari Gus
Dur), osdar (wartawan senior Kompas), dan Hamzah Haz (wakil presiden ke-9 periode
2001-2004) untuk membahas mengenai Pemilu Presiden tahun ini antusias pemilih tinggi,
karena melihat tokoh yang dicalonkan dan rakyat menginginkan perubahan yang terasa
dapat terjadi. Osdar melihat banyak anak muda yang mencoblos. Ketika ditanya mengenai
perbedaan presentase di beberapa lembaga survei, Yenny mengatakan bahwa hasil akhir
sepertinya tidak jauh dari Quick Count Kompas. Pemerintah jauh lebih baik jika memang
pasangan Jokowi-JK yang diprediksi menang dapat merangkul partai-partai yang kuat,
siapapun yang pemenangnya sudah saatnya kedua kandidat capres bersatu untuk persatuan
Indonesia. Osdar beranggapan bahwa jika Jokowi yang menjadi presiden maka akan sama
seperti masa Gus Dur, karena sama-sama dari rakyat.
Mahfud MD yang merupakan tim sukses dari capres nomor satu menyampaikan
bahwa faktanya Prabowo-Hatta menang. Mereka mempunyai data lengkap dari provinsi ke
provinsi, TPS ke TPS. Diakhir acara, pembawa acara mengumumkan bahwa pasangan
Jokowi-JK unggul di Litbang Kompas, 4 lembaga survei menyatakan Prabowo-Hatta
unggul, yaitu lembaga survei PUSKAPTIS, LSN, JSI, dan ELC dengan perbedaan tidak
sampai 2%. Sedangkan untuk pasangan Jokowi-JK unggul di 4 lembaga survei, yaitu
Litbang Kompas, Indikator Politik, Saeful Murjani Reset Center, dan CSIS Cyrus.
4
Pembawa acara menegaskan bahwa Litbang Kompas berdiri secara independent, dan tidak
benar jika dianggap memihak.
Data sampel masuk dan perolehan presentasi hasil Quick Count Kompas TV
1. Pukul 13.15 WIB sampel masuk 15,6%. Prabowo-Hatta memperoleh
presentase 43,95%. Jokowi-JK unggul dengan memperoleh presentase 56,05%.
2. Jawa Timur : Prabowo-Hatta unggul dengan presentase 80,3% sedangkan
Jokowi-JK memperoleh presentase 19,7%.
3. Madura : mayoritas memilih Prabowo-Hatta. Beberapa wilayah belum
menunjukkan hasil seperti wilayah Tapal Kuda, wilayah Mataraman yang
menjadi basis kekuatan PDIP, namun secara keseluruhan di Jawa Timur
Prabowo-hatta dan Jokowi-JK imbang kekuatan.
4. Sulawesi : Gorontalo yang merupakan basis dari Golkar Prabowo-Hatta
mendominasi, sedangkan di Ujung Pandang Jokowi-JK mendominasi.
Diprediksi Sulawesi akan dimenangkan oleh Jokowi-JK dengan perolehan
sementara 59,31%.
5. Pukul 13.22 WIB sampel masuk 17% lebih
6. Pukul 13.26 WIB sampel masuk 21%
7. Pukul 13.28 WIB sampel masuk 22,75%
8. Pukul 13.55 WIB sampel masuk 54,3% suara sah 69,59% Prabowo-Hatta
memperoleh presentase 54,3%. Jokowi-JK memperoleh presentase 45,61%.
9. Angka sampel masuk 65% lebih. Prabowo-Hatta memperoleh presentase
46,44%. Jokowi-JK memperoleh presentase 43,56%.
10. Reabilitas hampir stabil. Ketika suara di Indonesia bagian barat sudah mulai
masuk, sudah dapat menyimpulkan siapa pemenang versi Quick Count. 57%
masuk dari TPS menuju suara nasional. Sumatera mengambil posisi 20% dan
70% disumbangkan dari Jawa dan Sumatera. Jawa Tengah : basis kemenangan
Jokowi-JK. Pantai Utara juga kuat di Jokowi-JK.
11. Sampel masuk 70,50%. Prabowo-Hatta memperoleh presentase 46,72%.
Jokowi-JK memperoleh presentase 53,28%.
12. Pukul 14.08 WIB sampel masuk 76,70%
5
13. Pukul 14.17 WIB sampel masuk 83,45%. Prabowo-Hatta memperoleh
presentase 47% lebih. Jokowi-JK memperoleh presentase 53% lebih.
14. Budiman Tanuredjo (wakil pimpinan redaksi harian Kompas) menyatakan dari
2000 sampel yang disebar di 34 provinsi di Indonesia sudah hampir 85% sampel
yang masuk, dan disimpulkan bahwa keunggulan versi hitung cepat Kompas
yaitu Prabowo-Hatta memperoleh presentase 47,49%. Jokowi-JK memperoleh
presentase 52,51%.
15. Pukul 14.57 WIB sampel masuk 91,70%. Prabowo-Hatta memperoleh
presentase 47,88%. Jokowi-JK memperoleh presentase 52,12%.
16. Pukul 15.51 WIB sampel masuk 97,45%. Prabowo-Hatta memperoleh
presentase 47,65%. Jokowi-JK memperoleh presentase 52,35%.
17. Pukul 16.06 WIB sampel masuk 98,45%. Prabowo-Hatta memperoleh
presentase 47,63%. Jokowi-JK memperoleh presentase 52,37%.
18. Pukul 16.31 WIB sampel masuk 99,65%. Prabowo-Hatta memperoleh
presentase 47,65%. Jokowi-JK memperoleh presentase 52,35%.
1.2 Analisis Pemberitaan quick Count Pemilihan Presiden 2014 tanggal 16 Juli 2014
1.2.1 Kompas Siang
Pada Kompas siang 16 Jili 2014, Kompas TV menyiarkan berita terkait
pemberitaan Pemilu capres 2014 mengenai Jokowi yang datang ke rumah
Megawati, dan Prabowo yang bertemu dengan Muhammadiyah dan Nahdatul
Ulama. Jokowi yang saat datang ke rumah Megawati dimintai keterangan
perihal kedatangannya ke rumah Megawati tidak memberikan keterangan yang
jelas soal kedatangannya. Di lain pihak Prabowo mengemukakan tentang
kejanggalan yang ditemuinya dalam pemilu Presiden tahun ini. Masing-masing
Capres sudah sama-sama mendeklarasikan kemenangan.
Terkait kecurigaan Pemilu, petugas menelusuri dugaan pemalsuan formulir.
Selain itu terdapat pula pemberitaan mengenai pencoblosan ulang di beberapa
daerah TPS di Jakarta Utara, Bekasi, Banten, Cianjur, Indramayu, Yogyakarta,
Majalengka, Bantul, Kulon Progo, Padang, bukit Tinggi, kediri. Hal tersebut
dikarenakan ada beberapa pelanggaran.
6
1.2.2 Kompas Petang
Pada Kompas petang 16 Juli 2014, Kompas TV menyiarkan berita terkait
pemberitaan Pemilu capres 2014 mengenai pencoblosan ulang di Cirebon, Jawa
Barat dan di Pekanbaru, Riau. 500 warga datang untuk mengikuti pencoblosan
ulang. Diadakannya pencoblosan ulang karena adanyan pelanggaran
administrasi, yaitu DPT tidak dicantumkan, membuka segel kotak suara tanpa
kehadiran saksi. Pemungutan suara di Riau dipantau oleh Kapolda riau.
Pencoblosan ulang juga terjadi di Tangerang, Banten. Hal tersebut
dikarenakann adanya permasalahan administrasi, yaitu ada 82 pemilihan
tambahan yang hanya menggunakan KTP tanpa fotocopy KTP.
Pencoblosan ulang masih berlangsung di berbagai daerah sepekan
menjelang pengumuman KPU, hal tersebut menghambat penghitungan akhir di
KPU. Masalah banyak terjadi karena pencoblos hanya menggunakann KTP
tanda kartu A5, masyarakat banyak yang ingin memilih namun terhambat
prosedur. Dalam berita Kompas Petang 16 Juli 2014 dihadirkan Titi Anggraini
(Direktur Ekskutif Perudem) sebagai narasumber. Beliau memaparkan bahwa
dari masa kampanye, masa tengang, hari pemungutan suara, dan pasca hari
pemungutan suara dilakukan pemantauan. Dalam masa tenang terdapat masalah
yaitu kampanye hitam. Sedangkan saat penghitungan suara terjadi masalah
yaitu warga negara yang tidak mencoblos di domisili tanpa KTP, dan tentang
pemalsuan A5.
Reporter Kompas TV mewawancarai salah satu saksi dari Capres namun
reporter tidak menyebutkan Capres nomor urut satu atau capres nomor urut dua.
Disebutkan perbandingan hasil suara saat Pemilu dan Pemilu ulang di salah
satu TPS di Serpong, yaitu : Pada Pemilu Pasangan Prabowo-hatta memperoleh
205 suara sedangkan pada Pemilu ulang Prabowo-Hatta memperoleh 106 suara.
7
Pada Pemilu pasangan Jokowi-JK memperoleh 408 suara sedangkan pada
Pemilu ulang Jokowi-JK memperoleh 286 suara.
1.3 Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014 tanggal 21 Juli 2014
1.3.1 Kompas Siang
Pada Kompas siang 21 Juli 2014, Kompas TV menyiarkan berita terkait
pemberitaan Pemilu Capres 2014 mengenai buka bersama di Istana Jokowi,
Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam buka bersama tersebut SBY
menghimbau masyarakat mengawal Pemilu dengan baik.
Setelah berita tersebut berita selanjutnya mengenai pengamanan 22 Juli saat
pegumuman dari KPU pusat. Prabowo-Hatta dan Tim Kampanye Nasional
Merah Putih meminta kepada KPU untuk menghentikan penghitungan suara
Pilpres 2014 kaena mereka menemukan banyak kecurangan. Pihak Prabowo-
hatta meminta KPU untuk melaksanakan penghitungan suara dan pemilihan
ulang di seluruh TPS.
Sedangkan tim Jokowi-JK tidak mau menanggapi hal tersebut. Tim Jokowi-
JK berharap agar KPU tetap konsisten dengan jadwal yang sudah ditetapkan.
Pihak yang berkeberatan terhadap hasil KPU dapat mengajukan gugatan ke
Mahkamah konstitusi.
Tim sukses Prabowo-hatta berencana untuk memperkarakan hasil Pilpres
ke ranah hukum, namun ditentang oleh ketua tim pemenangan pasangan
Prabowo-Hatta, Mahfud MD beranggapan bahwa upaya tersebut tidak
berpengaruh banyak karena tidak ada bukti kuat terkait dengan dugaan
kecurangan dan pelaksanaan Pilpres 9 Juli lalu. Pihak KPU tidak akan
menghalangi proses hukum yang akan ditempuh Prabowo-Hatta.
Dalam berita tersebut diberitakan suasana KPU menjelang pengumuman
Pilpres. Sudah tercatat 15 provinsi unggul Prabowo-Hatta yaitu 13.176.384
suara, berselisih sekitar 900.000 dengan Jokowi-JK yaitu 12.250.000. Prabowo-
Hatta unggul di provinsi, sedangkan Jokowi-JK unggul di 9 provinsi. Di Bali
Prabowo-Hatta unggul dengan 1.844.178 suara, sedangkan Jokowi-JK
memperoleh 700.000 suara. Dengan tingkat partisipasi 72% dengan total suara
2.150.000 suara.
8
1.3.2 Kompas Petang
Pada Kompas petang 21 Juli 2014, Kompas TV menyiarkan berita terkait
pemberitaan Pemilu Capres 2014 mengenai aksi Pemilu damai. Relawan dari
kedua Capres dan Cawapres kumpul di bunderan HI Jakarta untuk menyatakan
komitmen dengan hasil dari KPU dengan damai. Kedua relawan bertukar
atribut sebagai simbol persatuan dan tidak ingin terpecah karena persoalan
politik semata. Para relawan berkomitmen mendukung siapapun presiden yang
terpilih nantinya.
Jusuf Kalla mengutarakan harapan dan keyakinannya akan kondisi
keamanan yang kondusif, khususnya pada saat kondisi pemilihan umum besok
mengumumkan hasil Pemilu presiden 22 Juli esok hari. Susilo Bambang
Yudhoyono ingin siapapun pemenangnya dapat meneruskan suksesi
kepemimpinan dengan aman dan juga damai. Sikap siap kalah dan siap menang
harus dijunjung demi proses demokrasi bangsa. SBY berkata bahwa mengakui
kekalahan itu mulia, mengucapkan selamat kepada yang menang itu indah.
Selain itu berita lainnya dalam Kompas petang juga memberitakan tentang
rekapitulasi Pilpres. Pada hari kedua rapat pleno rekapitulasi perolehan suara
nasional KPU menggarap 6 provinsi dalam 6 jam terkahir hingga pukul 5 sore.
Pasangan Prabowo-Hatta unggul di provinsi Riau dengan selisih tipis 6.800
suara. Provinsi Bali dan Jateng menjadi kantong suara pasangan Jokowi-JK,
mereka menang telak di 2 provinsi tersebut.
Proses rekapitulasi Jateng menjadi salah satu sumber intrupsi dan berjalan
hingga 2 jam. Saksi dari kubu Prabowo-hatta meminta rekomendasi Bawaslu
untuk rekapitulasi ulang di 3 TPS di Jawa Tengah, meliputi Wonogiri dan
Kranganyar. Namun hasil rekapitulasi perolehan suara pun akhirnya ketok palu.
Jokowi-JK ungguk dengan selisih 6,6 juta suara atas pasangan Prabowo-Hatta.
Berita selanjutnya adalah tentang perkembangan rekapitulasi suara. Sudah
ada 22 provinsi yang ditetapkan oleh KPU, dari 22 provinsi nampaknya
Jokowi-JK masih uggul dibandingkan Prabowo-Hatta, dimana Jokowi-JK
mendapatkan suara sekitar 40 juta suara, dan untuk Prabowo-Hatta
9
mendapatkan sekitar 38 juta suara. Sehingga ada selisih 2 juta suara diantara
kedua kubu.
Perjalanan rekapitulasi tidak berjalan lancar karena banyaknya intrupsi dari
para saksi dan juga Bawaslu sehingga proses rekapitulasi ini juga tidak berjalan
secepat hari pertama. Ada rekomendasi seperti yang terjadi di Jawa Barat, yaitu
ada petugas KPPS yang sengaja merusak surat suara dengan kukunya. Hingga
saat ini petugas KPPS sudah ditahan untuk segera disidangkan atas
perbuatannya. Sedangkan di Jawa Tengah ada beberapa orang yang rupanya
mencoblos dua kali dan mereka menggunakan nama dirinya serta nama
anaknya untuk bisa mencoblos dua kali di TPS yang berbeda.
Untuk target, KPU menargetkan ada 18 provinsi yang diselesaikan hingga
kini baru sampai 22 provinsi, artinya baru 7 provinsi yang sudah selesai. Target
terakhir 22 Juli akan ditetapkan siapa yang akan duduk di RI 1 dan RI 2 untuk
memimpin Indonesia di 5 tahun mendatang.
Proses rekapitulasi lama karena jumlah suara yang ada atau mereka yang
berminat mencoblos di 9 Juli lalu di daerah Jawa Barat dan Jawa Tengah cukup
banyak. Untuk Jawa Tengah ada sekitar 18 juta suara, dan untuk Jawa barat ada
sekitar 21 juta suara, sehingga dengan banyaknya jumlah suara tentunya
berakibat pada banyaknya masalah-masalah yang ada di dalamnya. Namun
KPU sendiri tetap bersikeras tanggal 22 Juli meteka akan menetapkan siapa
yang akan duduk di RI 1 dan RI 2. KPU hari ini merencanakan semuanya 18
provinsi harus selesai pada pukul 12 malam, kemungkinan terbesar hari ini
adalah 18 provinsi akan dibahas semuanya.
Tim hukum Prabowo-Hatta melaporkan KPU ke Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu (DKPP) alasannya KPU dianggap tidak melaksanakan
rekomendasi Bawaslu untuk menggelar pemungutan suara ulang. Tim
Prabowo-Hatta mendorong untuk dilaksanakannya pemilihan ulang karena
mereka menemukan kecurangan di sejumlah wilayah di Indonesia. Sebelumnya
tim Prabowo-Hatta mengadukan KPU ke Bawaslu dan menuntut KPU
menggelar pemungutan ulang suara di 5841 TPS. Bawaslu pun mengeluarkan
rekomendasi kroscek dokumen di TPS-TPS yang dipermasalahkan.
10
Pemungutan ulang hanya dierekomendasikan digelar di 16 lokasi. Mahfud MD
mengklarifikasi pernyataannya yang menyiarkan kekalahan kubu Prabowo-
Hatta. Mahfud menyesalkan munculnya anggapan bahwa ia telah gagal
memenangkan pasangan Prabowo-hatta dan secara tidak langsung menerima
kemenangan kubu Jokowi-JK.
11
Lampiran 2
Metro TV
2.1 Analisis pemberitaan Quick Count pemilihan Presiden 2014 tanggal 9 Juli 2014
Pada tanggal 9 Juli 2014 Mtro TV menayangkan program acara yaitu ‘Live
Event Quick Count Presiden Pilihan Kita’. Acara tersebut dibawakan oleh News
Anker Indra Maulana, dan dihadirkan beberapa narasumber untuk membahas
seputar pemberitaan mengenai Quick Count, baik perhitungannya maupun berita
lainnya.
News Anker selalu mengupdate informasi Quick Count pemilu. Saat data
yang sudah masuk sekitar 10,90% dengan perolehan suara pasangan nomor urut 2
memperoleh 56,82% dan pasangan nomor urut 1 memperoleh suara sebesar
43,18%, News Anker menanyakan kepada salah satu narasumber yaitu
Burhannudin Muhtadi selaku Direktur Eksekutif Indikator Indonesia tentang
penjelasan dari data yang sudah masuk dari wilayah mana saja.
Burhanuddin menjelaskan bahwa memang data yang masuk belum
proposional, belum terdistribusi secara merata disemua wilayah. Misalnya basis-
basis yang diperoleh terutama oleh pasangan urut nomor 1 ini mungkin cukup
banyak yang sudah masuk ke data center beliau, misalnya daerah Maluku Utara
dengan Maluku itu sedikit lebih banyak yang memilih Prabowo-Hatta ketimbang
Jokowi-JK. Burhanuddin juga menambahkan bahwa yang menarik buat dia adalah
ada beberapa TPS di wilayah sumatera dan jawa yang sudah langsung selesai
meskipun baru bberapa menit lalu penutupan selesai. Hal tersebut disebabkan
mungkin memang sudah dihitung karena sudah tidak ada lagi pemilih yang
mencoblos terutama di wilayah Aceh, ada satu TPS yang masuk kemudian
Sumatera Barat dan strong pointnnya adalah Prabowo-Hatta, lalu di daerah
sumatera Selatan dikarenakan Hatta Rajasa lahir disana. Hal tersebut menjelaskan
mengapa Prabowo-Hatta diatas 10% dan lebih unggul. Karena data 10-11% pada
persaingan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK sangat tidak representative untuk bisa
menunjukan stabilitas suara, oleh karena itu untuk melihat siapa yang lebih unggul
12
masih harus menunggu sampai ada 3 indikator yang masuk yaitu apakah ada selisih
di atas marginal error, apakah datanya proporsional datang dari semua wilayah, dan
apakah terjadi stabilitas suara. Dari ketiga indicator tersebut baru dapat dicek dari
grafik stabilitas suara. Jika ketiga indicator tersebut terpenuhi baru dapat ditebak
secara yakin siapa yang lebih unggul.
News Anker selanjutnya menanyakan kepada anrasumber lainnya yaitu Eep
Saefulloh Fatah selaku pengamat politik. Mennyakan tentang pengamatan
mengenai faktor kampanye hitam kemudin mobilisasi partai yang diterima oleh
pasangan Jokowi-JK. Dan pergeseran suara yang sebelumnya dari Prabowo
terutama untuk pemilih laki-laki kemudian melaju lagi ke Jokowi. Karena
sebelumnya didera oleh kampanye hitam dan mobilisasi partai pendukung dari
Prabowo.
Eep menjelaskan bahwa di Polmark Indonesia mengadakan 13 survei
provinsi dan survey nasional. Keempat belas survey itu dilakukan dua kali dalam
survey tersebut baik di provinsi maupun di nasional ada pertanyaan yang diajukan,
yatu tentang seberapa jauh masyrakat mempercayai isu-isu yang dikembangkan
oleh berbagi pihak, bukan saja dari nomor urut 1, tetapi beberapa kampanye
negative yaitu narasi tentang apa yang pernah dilakukan oleh pihak lawan dari
nomor urut 2. Dapat dtemukan bahwa memang memiliki dampak, tetapi tidak
besar. Persoalannya adalah dampak tersebut bisa jadi terkena apada komunitas-
komunitas muslim diberbagai yang sebelumnya adalah para pemilih Jokowi-JK.
Eep juga menambahkan bahwa hal tersebut yang kemudian menjadi persaingan
yang mengetat. Tapi di sisi lain dari survey-survei tersebut terlhat bahwa di
kalangan kelas menengah di perkotaan ada kecenderungan yang masih menahan
diri. Orang-orang tersebut cukup banyak berkumpul dengan orang-orang yang juga
belum memutuskan untuk memilih. Dari situ dapat dijelaskan di survey tersebut
yang terakhir ada 14% yang belum memutuskan. Pada saat pertarungan akhir hal
tersebut terjadi rebound, karena gejalanyapun terlihat. Bila hal tersebut terjadi,
maka akan sama sperti pada saat ketika Fauzi Bowo yang pernah mengalami
13
degradasi suara terus menerus, dan berharap menjelang putaran kedua bisa
rebound, namun ternyata tidak terjadi.
News Anker mengajak pemirsa untu mengetahui kondisi di Makassar dan
menyambungkan langsung kepada reporter yang sudah berada di sana yaitu Trifti
Kurota.
Reporter Trifti Kurota menyampaikan bahwa di Makassar sudah melewati
waktu 13 WITA, yang artinya TPS ditutup dan proses perhitungan suara sudah
dimulai. Surat-surat suara yang sudah dikeluarkan mulai dihitung dengan
disaksikan oleh saksi-saksi dari pasangan Prabowo-Hatta dan juga Jokowi-JK. Dan
juga disaksikan oleh warga di kelurahan Maradekaya kota Makassar. Di kelurahan
tersebut terdapat 400 DPT, dan dalam satu kelurahan dapat 8 TPS yang total
keseluruhan dari TPS di Maradekaya ini ada 3176 DPT angka. Sulawesi Selatan
sendiri merupakan salah satu provinsi yang memiliki DPT terbesar yang masuk
dalam 7 besar provinsi di Indonesia. Sulawesi selatan merupaa lumbung suara yang
berpengaruh terhadap calon presiden dan wakil presiden pada pemilu tahun ini. Di
Sulawesi selatan terdapt 6.300 DPT dengan total keseluruhan TPS adalah 16.757
TPS.
News Anker kembali bertanya kepada Eep mengenai apa yang terjadi
dengan dampak kampanye hitam terhadap penurunan perolehan suara dan
mengenai pergeseran pemilih laki-laki yang ke nomer urut satu namun pada menit
menit terakhir bergeser ke nomer urut dua.
Eep menjelaskan bahwa dari satu survei lainnya sehurnya dicermati, karena
biasanya pada survey akan diajukan pertanyan tentang seberapa mantap untuk
memilih salah satu kandidat, tentang akan mungkin berubah atau tidak. Dari siti
dapat dilihat angka kemantapannya dan kemudian hal tersebut dapat dianalisis
berapa persen dari masing masing tingkat elektabilitas kandidat atau pasangan
kandidat yang masih mungkin untuk digeser. Eep menambahkan bahwa
kemantapan pemilih Jokowi-JK lebih besar. Hal tersebut mengindikasi bahwa
masih dapat terjadi kemungkinan pewrubahan pilihan terhadap prabowo-Hatta.
14
Selain itu ada beberapa hal juga yang masih harus dicermati, diantaranya adalah
pemilih yang belum memutuskan, baik yang tidak menjawab ataupun yang masih
merahasiakan pilihannya. Jika melihat dari pemilih laki-laki terjadi pergeseran
yang walaupun lambat, bahwa pemilih laki-laki pasangan Jokowi-JK adalah
membesar. Dari situ dapat dilihat bahwa bisa jadi dari sisa pemilih yang belum
memutuskan dapat terjadi migrasi lebih besar ke Jokowi-JK daripada ke Prabowo-
Hatta.
News Anker mengajak untuk melihat suasana di Cokro 100 tempat dimana
relawan non paartai Jokowi-Jk berkumpul yang langsung terhubung oleh reporter
Metro TV yaitu Kartika Oktaviana.
Reporter Kartika Oktaviana mewawancarai salah satu relawan non parta
dari Jokowi-JK yaotu Iwan. Kartika menanyakan komentar mengenai Jokowi
mengungkapkan terima kasihnya kepada relawan.
Iwan mengatakan bahwa para relawan menyambut sebuah perubahan
seperti yang dikatakan Jokowi. Lalu ia juga mengatakan bahwa secara pribadi ia
sudah menyatan 8 Agustus 2012 Jokowi presiden sepulang dari KPUD. Lalu ia juga
menjelaskan bahwa yang paling penting adalah perubahan besar di bangsa ini, yaitu
orang biasa yang bisa menjadi presiden. Ia mengharapkan segenap relawan yang
jumlahnya 3,5 juta yang khusus menjaga TPS sekarang dapat mengawal
kemenangan ini.
Reporter bertanya kembali kepada Iwan tentang beberapa banyak relawan
yang diturunkan untuk mengawasi TPS di masing masing wilayah.
Iwan menjelaskan bahwa diseluruh Indonesia ada 3,5 juta relawan dan
TPsnya hampir 600 ribu. Perhitungannya dengan cara dibagi mjumlah relawan
yang ada dibagi dengan jumlah TPS yang ada. Iwan juga menambahkan bahwa
diharapkan para relawan memiliki paling tidak gadget yang ada kamera , setidaknya
ada 4 kamera atau gadget tersebut. Iwan juga menambahkan bahwa hasil quick
count yang sudah ditayangkan tidak mengecewakan yaitu sebanyak 63% suara
pemilih, namun tetap perlu dijaga dan dikawal kemenangan eksis suara pemilih. Ia
15
mengatakan bahwa kita butuh pemimpin yang memang mau mencium keringat
rakyat.
News Anker kembali bertanya kepada Burhanudin mengenai analisa
kondisi politik, yang sekarang dapat dilihat perolehan suara dari pasangan
Prabowo-Hatta hanya 42% artinya da 47% untuk Jokowi. Diajukan juga pertanyaan
mengenai apa yang diantisipasi kira-kira supaya tidak ada kecurangan-kecurangan
yang tidak ada gesekan dibawah diantara masyarakat
Burhanudin menjelaskan bahwa yang pertama adalah tentang quick count
sebagai fungsi utama. Dalam istilah akademis quick count disebut dengan parallel
foot tabulation yang berfungsi untuk mendeteksi agar kecurangan bisa dimimalisir.
Jiak quick count bisa memberikan informasi lebih cepat, lebih awal mengenai siapa
yang bakal menang itu bonus. Jadi dengan perolehan yang didapatkan melalui
quick count pada dasarnya sudah diketahui, karena hasil quick count diambil dari
TPS sebelum data dibawa ketingkat lebih tinggi. Burhanudin menambahkan bahwa
saat ini semua masyarakat memastikan suara yang sudah dihitung di tingkat TPS
ketika dibawa ke PPS di bawa ke PPK dibawa ke tingkat kabupaten, provinsi sampe
pusat tidak ada yang bocor. Untuk itu semuanya harus mengawal, karena
bagaimanapun hal ini bagian dari amanat rakyat yang dijamin oleh konstitusi.
News Anker bertanya kepada narasumber selanjutnya yaitu Hasan Hasbi
Cyrus network mengenai bagaimana sebaran suara.
Hasan menjelaskan bahwa sudah 98% data msuk dan angkanya masih sama
yaitu 48% dan 52%. Sebarannya yang dapat dibedah hanya 8 provinsi,
karenaprovinsi lain terlalu kecil angkanya. Di jawa Barat unggul Prabowo
Subianto. Kemudian di Jawa Timur unggul Jokowi-JK. Jika digabungkan suara
Jabar dan Jatim kira-kira hampir impas antara Prabowo dan Jokowi. Sumber
kemenangan beriktunya dari Jokowi-JK adalah Jawa Tengah, karena menangnya
sangat telak di Jawa Tengah lebih dari 60% berdasarkan perhitugan Cyrus Network.
Sedangkan jika berdasarkan pulau, Sumatera masih dikuasai oleh Prabowo-Hatta.
DKI Jakarta dikuasai oleh Jokowi-JK dengan angka yang juga telak. Di
16
Kalimantan, Sulawesi unggul Jokowi-JK. Hasan menambahkan bahwa sebaran
daerah kemenagangan Jokowi lebih menguntungkan karena dari 3 provinsi terdapat
2 yang dikuasai oleh jokowi-jk, dan satu dikuasai oleh Prabowo-hatta.
News Anker kembali bertanya kepada Eep mengenai suara yang justru
banyak diberikan untuk pasangan nomor urut 2 padahal Golkar mendukung
pasangan prabowo hatta, sementara elit kadernya juga merupakan calon wakil
presiden dari Jokowi Widodo dan juga ada perpecahan sedikit dalam tubuh internal
Golkar.
Eep menjelaskan bahwa ia sering mendengar ungkapan diberbagai daerah
dari kalangan Golkar yang bergabung dengan Jokowi-JK. Mereka mengungkapkan
bahwa bagi mereka tidak terlalu masuk akal ketika dalam pertarungan yang hanya
2 pasang terus kemudia ada salah satu kader Golkar bahkan mantan ketua umum
partai Golkar ikut bertarung, lalu mereka harus memilih orang lain. Ungkapan
tersebut sangat umum. Jika yang membuat kategori yang dimana-mana sudah
lumayan terkenal, yaitu Golkar waras ada Golkar taat. Diartikan bahwa yang satu
taat dengan ketua umum yang sekarang, yaitu satu waras dengan menimbang
pertimbangan-pertimbangan.
News Anker mengajak pemirsa untuk melihat suasana konferensi pers
Jokowi di Kebagusan.
Dalam konferensi pers nya Jokowi menyampaikan ucapan terimakasih
kepada seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Kepada relawan-
relawan dari sabang-merauke, dan juga seluruh kader partai dari PDI perjuangan,
partai Nasdem, PKB, Hanura, PKP Indonesia yang telah bekerja keras bahu
membahu pagi, siang, dan malam. Dalam kesempatan itu pula Joowi
menyampaikan bahwa berdasarkan pengumuman quick count menunjukkan
Jokowi-JK pada titik tperhitungan adalah tenang. Jokowi juga mengajak semuanya
untuk mengawal hasil rekapitulasi baik di KPUD atau di KPU agar nantinya
semuanya tetap berjalan dengan bersih, jujur dan tidak ada interfensi di sana. Tidak
lupa juga Jokowi menegaskan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga
17
kemurnian aspirasi rakyat jangan ada yang coba-coba untuk mencemari apa yang
dikehendaki oleh rakyat.
News Anker bertanya kepada Eep mengenai saran apa yang dapat diberikan
kepada para pendukung ataupun relawan Jokowi tentang pernyataanya tadi.
Eep memaparkan ia tidak ingin memberikan saran, karena ia yain semua
relawan Jokowi sudah melakukan tugas mereka. Ia menyampaikan bahwa hari ini
bangsa Indonesia membuat sejarah penting, yaitu Jokowi Widodo adalah orang
biasa yang lahir dari bapak dan ibu orang biasa dan kakek nenek orang biasa. Sejak
hari ini anak-anak di Indonesia bisa mengatakan bahwa siapapun bisa ajdi presiden
Indonesia. Arti penting dari sisi kebudayaan dari sisi kemanusiaan kemenangan
Jokowi-JK adalah kita mengajarkan kepada anak-anak Indonesia bahwa mereka
boleh punya mimpi yang tidak bertepi. Karena siapsaja, tanpa harus anak menteri,
tanpa harus memantu presiden, tanpa harus jadi elite bisajadi presiden. Ia
menambahkan bahwa hal tersebut adalah pelajaran yang sangat besar, dan dengan
itu menurutny Indonesia sedang menyongsong sejarah barunya ketika setiap orang
mengatakan bahwa mereka adalah bagian penting untuk kebesaran bangsa di masa
depan bahwa setiap orang adalah pelaku bukan penonton dan tanggung jawab
terbeban di setiap orang dan bukan di segelintir orang besar.
News Anker memperkenalkan narasumber baru yaitu Aji Alfarabi dari
lingkungan survey Indonesia.
News Anker menyambungkan pada Zelda Safitri di grafik centre untuk
membahas perolehan suara sementara. Zelda menjelaskan perolehan sementara dari
masing-masing pasangan. Yang pertama adalah hasil perolehan smentara versi
quick count dari Lembaga Indikator Politik Indonesia. Data masuk 96,05%.
Jokowi-JK unggul 52,4% sementara pasangan Prabowo-Hatta mendapat 47,46%.
Angka tersebut didapatkan dari Pulau Jawa yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, dan
DKI Jakarta. Untuk sebaran provinsi di Pulau Jawa yaitu 48,4% disbanding 51,6%.
Jokowi-JK unggul di Jawa Tengah. Di provinsi Jawa Tengah 33,05% untuk
pasangan nomor urut 1 dan 66,95% untuk pasangan nomor urut 2. Di Jawa Timur
18
pasangan Prabowo-Hatta mendapat 46,28% sementara Jokowi-JK 53,72%. Unutk
pasangan nomor urut 2 unggul di wilayah DKI Jakarta, dengan angka 50,21%
dibandingkan angka 49,79%.
Di luar jawa pasangan nomor urut 2 unggul dengan 53,91% sementara
pasangan nomor urut 1 mendapat 46,09%. Di Sumatera Utara pasangan nomor urut
2unggul dengan perolehan suara sebanyak 52,91% dan Prabowo-Hatta mendapat
47,09%. Di Sumatera pasangan Prabowo-Hatta unggul di provinsi Sumatera Barat.
Prabowo-Hatta mendapat angka 75,84% sementara Jokowi0JK 24,16%. Di
Kepulauan Bangka Belitung Prabowo-Hatta 30,12% sementara Jokowi-JK 69,88%.
Di Bali yang menjadi basis kekuatan PDI Perjuangan, pasangan nomor urut
2 mendapat 70,43% sementara Prabowo-Hatta 29,57%. Di Gorontalo pasangan
nomor urut 1 lebih unggul 62,05% sementara pasangan nomor urut 2 lebih unggul
37,95%. Di Papua Jokowi-JK unggul 60,73% sementara Prabowo-Hatta 39,27%.
News anker bertanya kepada Burhanuddin tentang faktor apa yang
membuat Jokowi-JK tidak unggul atau kalah dari pasangan Prabowo-Hatta di Jawa
Barat.
Burhanuddin menjelaskan bahwa quick count dengan akregat nasional
ketika break down terutama di tingkat provinsi yang jumlah TPS terpilihnya lebih
kecil harus ada disclaimer, meskipun sebagai pollster bisa saja mengandaikan
bahwa suara di TPS bisa 300-an sampai 500-an. Jadi misalnya dilihat dari jumlah
pemilih yang menggunakan haknya di tiap TPS jika per provinsi misalnya 40, maka
40 kali dan rata-rata sekitar 400-an suara itu sudah cukup besar jumlah sampel yang
terekrut. Burhanuddin menambahkan Jawa Barat memang dari awal tidak
merupakan bangsa electoral memadai buat Jokowi-JK. Pertama dari sisi historical
electoral tidak kuat. Jawa Barat lebih banyak dikuasai oleh partai Golkar, di
wilayah Tasikmalaya PPP cukup kuat, PKS juga cukup kuat, bahkan Gubernurnya
berasal dari PKS. Dari sisi kepala daerah sebagian besar partai-partai pendukung
Prabowo menguasai, belum lagi partai-partai pendukung Jokowi PDIP, Nasdem,
PKB, Hanura tidak memiliki basis cukup kuat di Jawa barat, kecuali PDIP di
19
Bayah, Subang, dan beberapa wilayah seperti Cirebon. Secara umum di Priyangan
kalah telak. Di Jawa Barat Jokowi-JK mampu mendapatkan kisaran sekitar 40%.
Itu cukup lumayan karena data awalnya sekitar 25-24%.
News anker menghubungkan dengan reporter Yohana Margaretha yang
berada di kediaman Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah.
Reporter Yohana berbicara mengenai keunggulan sementara yang diperoleh
pasangan Jokowi-JK dalam proses quick count dengan keunggulan suara untuyk
sementara 52,54% dengan total presentase suara 96%. Hal tersebut memunculkan
reaksi yang cukup menggembirakan di kubu atau di wilayah area tempat kediaman
Jokowi khususnya di kediaman Jokowi sendiri. Yohana juga berbincang dengan
ketiga adik dari Jokowi, yaitu Titik, Ida, dan Iit. Dalam perbincangan tersebut
Yohana menanyakan tentang pendapat mereka terkait dengan pengumuman hasil
quick count sementara yang menyatakan pasangan Jokowi-JK unggul. Titik yang
merupakan salah satu adik dari Jokowi menyatakan syukur kehadirat Allah dan Ia
merasa bangga terhadap Jokowi yang bisa menjadi presiden. Selanjutnya Yohana
juga menanyakan tentang masa kecil yang pernah terbayang atau tidak akan
memiliki seorang kakak presiden, lalu juga bertanya mengenai harapannya kepada
Jokowi. Reporter menanyakan juga mengenai intensitas bertemu dengan Jokowi
selama ini dan keluh kesah apa yang disampaikan Jokowi. Adik-adiknya
menceritakan bahwa tidak pernah terpikirkan oleh mereka akan menjadi adik atau
memiliki kakak seorang presiden. Harapan mereka terhadap Jokowi adalah agar
Jokowi tetap seperti sekarang yang rendah hati, bisa menjalankan amanah dari
rakyat, dan di ridhoi oleh Allah. Mereka juga mengungkapkan mengenai sangat
berkurangnya intensitas pertemuan mereka bersama Jokowi. Jika mereka mau
menghubungi Jokowi tidak dapat langsung melainkan harus melalui ajudannya
terlebih dahulu. Mereka adik-adik Jokowi mengakui bahwa Jokowi tidak pernah
mengeluh dengan apa yang terjadi selama Pilpres berjalan, diakui adiknya bahwa
Jokowi merupakan sosok yang pekerja keras dan menghadapi semuanya dengan
baik.
20
News anker menyampaikan jumlah hasil quick count lembaga lain. Hasil
hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia, Prabowo-Hatta 46,6% dan Jokowi-JK
53,4%, data yang masuk adalah 98,2%. Hasil hitung cepat Litbang Kompas, data
yang masuk adalah 91,7%, pasangan nomor urut 2 unggul 52,1% dan pasangan
nomor urut 147,7%. Hasil hitung cepat dari Cyrus Network 98,7% data masuk,
pasangan nomor urut 2 unggul 51,9% sementara pasangan 1 48,1%. Hasil hitung
cepat versi CSIS, data yang masuk adalah 97,5%, pasangan nomor urut 2 unggul
52,0% sementara pasangan nomor urut 1 47,9%. Beberapa lembaga yang
melakukan hitung cepat atau quick count rata-rata sama angkanya walaupun beda-
beda dikit tapi mengunggulkan pasangan nomor urut 2. Hasil hitung cepat dari
SMRC, data yang masuk 94,2%, pasangan nomor urut 2 unggul 52,8%, pasangan
nomor urut 1 memperoleh 47,2%.
News anker menanyakan kepada narasumber yang baru bergabung yaitu
Adjie Alfaraby selaku peneliti dari Lingkunagn Survei Indonesia mengenai kajian
dari versi Lingkaran Survei Indonesia baik dari sebaran suara sampai pembahasan
mengenai faktor kalahnya Jokowi di Jawa Barat.
Adjie menjelaskan bahwa jika dilihat data di angka 98%, 53% Jokowi-JK,
dan Prabowo-Hatta 47% dan jika diikuti data dari 60% 70% sebetulnya datanya
sudah mulai stabil, data yang masuk juga menyebar ke hampir semua provinsi
sehingga nanti jika masuk 100% data masuk akan tetap sama, artinya marginnya
kurang lebih sama. Jika dari sisi wilayah hasilnya juga tidak berbeda jauh dari hasil
survey yang terakhir diawal Juli 2014. Adjie menjelaskan bahwa survey dilakukan
tanggal 2 sampai 5 Juli 2014 dan hasilnya kurang lebih selisihnya 3 sampai 4 persen
antara Jokowi dan Prabowo. Ada wilayah-wilayah yang menjadi basisnya Jokowi,
misalnya Jawa Tengah, Sumatera Utara, jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Di
wilayah tersebut hasilnya konsisten bahwa Jokowi unggul. Sedangkan di Jawa
Barat Prabowo lebih unggul disbanding Jokowi. Jika dilihat dari sisi golput terlihat
bahwa jumlah golput dari kedua pasangan Capres terlihat relative sama. Dari data
exit poll yang telah diriis beberapa jam yang lalu yang hasilnya kurang lebih sama
21
Jokowi 42% dan Prabowo sekitar 48%. Jokowi unggul di segmen pemilih
perempuan dan unggul di segmen pemilih di Jawa.
News anker bertanya kepada Hasan Hasbi sebelum meninggalkan forum
tersebut. Yang ditanyakan adalah apakah memang ada aturan secara ilmiah bisa
membedakan hasil quick count, bukan membedakan dari segi angka tapi mungkin
membedakan dari segi siapa yang unggul.
Hasan hasbi menjelaskan bahwa belum pernah terjadi di Indonesia untuk
sekelas Pileg dan pilpres adanya split disision antara pollster. Kerana masing-
masing lembaga akan mempertaruhkan kredibilitas ketika menyelenggarakan quick
count. Karena hal tersebut akan menjadi acuan mendekati hasil KPU atau tidak.
Kemungkinan untuk terjadinya split hanya jika selisih perolehan kandidat dibawah
1%.
Hasan hasbi menambahkan jika dibawah 1% baru akan terjadi sengketa
antara masing-masing pollster yang melakukan quick count siapa yang menang.
Karena itu sulit menentukan pemenang ketika selisihnya dibawah 1%. Hasan Hasbi
mengatakan jika ada yangcoba tampil berbeda mungkin yang bersangkutan sedang
‘melawak’, ingin tampil beda, tampil antimainstream. Tapi menurutnya, persatuan
dan kesatuan Republik jauh diatas segala-galanya. Bukan berarti menjadi Capres
dan Cawapres merupakan persoalan hidup dan mati, hal tersebut persoalan siklus 5
tahunan. Siapa yang menang siapa yang kalah adalah keniscayaan hasil dari sebuah
kompetisi. Jika memang ada yang menampilkan hasil yang berbeda seharusnya
dibuka bersama di atas meja, karena hal tersebut merupakan martabat, masa depan,
kredibilitas, integritas masing-masing pollster. Karena jika ada yang tampil berbeda
itu juga akan menurunkan dan merusak mencemarkan pollster-pollster yang lain.
Burhanuddin juga menjelaskan bahwa pada kasus Pilkada bali sudah pernah
terjadi. Jika misalnya selisihnya dalam margin of error 1% plus minus hal tersebut
relative dapat diterima apapun keputusannya.
News anker bertanya kembali kepada hasan Hasbi tentang petnyataannya
yang menyatakan bahwa jika tampil berbeda mungkin itu sedang melawak. Namun
22
yang menjadi garis bawah adalah jika memang hal tersebut sekedar melawak
bukankah kemudian justru berimbas pada perpecahan di akar rumput. Sering terjadi
polarisasi dan lain sebagainya.
Hasan menjelaskan bahwa masyarakat sudah bisa melihat mana lembaga-
lembaga yang biasanya terbiasa mempublikasikan hasil quick count, hasil survey,
dan terbukti tidak memiliki kredibilitas selama ini atau tidak. Dan apakah lembaga-
lembaga yang juga menyajikan hasil yang berbeda itu sudah mendapatkan kredit
itu dimata masyarakat. Ia menjelaskan bahwa bukan mengklaim lembaga yang
memenangkan Jokowi-JK lebih baik. Ada istilah yaitu sapientum consensus,
consensus sapientum, yang berarti kesepakatyan orang-orang terlatih orang-orang
yang punya skill untuk melakukan hal tersebut, dan mayoritas kesepakatan adalah
bukan kesepakatan, mayoritas hasil yang diperoleh oleh orang terlatih tersebut.
Consensus sapientumnya adalah Jokowi-JK menang dalam kisaran 3-4% bahkan
ada yang sampai 4,5%.
Burhanuddin menjelaskan bahwa Indonesia memiliki 2 asosiasi lembaga
survey, yaitu PERSEPSI (Perhimpunan Survei opini Publik Indonesia) dan AROBI
(Asosiasi Riset Opini Publik Indonesia). Untuk anggota yang merilis hasil quick
count dalam Pilpres, baik anggota PERSEPSI atau anggota AROBI harus dibuka,
diaudit metotologinya di Dewan Etik. Mungkin ada yang bukan anggota dari kedia
asosiasi tersebut, yang penting adalah asosiasi harus mengambil alih kondisi
dengan meminta semua anggota yang merilis hasil quick countnya. Misalnya JSI,
PUSKAPTIS, Indikator, Cyrus, CSIS, SMRC merilis hasil quick count, mengapa
JSI dengan PUSKAPTIS berbeda hasil dengan Cyrus dengan Indikator, dengan LSI
dan dengan beberapa lembaga lain yang juga merilis hasil yang sama. Begitu juga
dengan teman-teman AROBI yang bergabung ada Lingkaran misalnya memanggil
LSN mengapa ada perbedaan. Hal tersebut yang harus dibuka diaudit
metodologinya, kemudian masyarakat bisa menilai.
News anker menghubungkan dengan reporter Rahel Maribuna yang berada
di Makassar Sulawesi Selatan, untuk melihat bagaimana situasi disana.
23
Reporter Rahel melaporkan bahwa ia sedang berada di kantor DPC PDI
Perjuangan di kota Makassar, dan di sana sedang berlangsung nonton bersama
quick count yang ditampilkan, dan berkumpul untuk memantau bagaimana
perkembangan penghitungan suara sementara baik yang ditampilkan di media
maupun yang juga mereka lakukan sendiri. Orang-orang disana menyambut
kegembiraan kemenangan Jokowi-JK dengan hasil sementara quick count 52,82%,
bahkan melakukan penggundulan kepala yang dilakukan oeh tim relawan dan juga
bagian dari tim sukses dari pasangan jokowi-JK khususnya di kota Makassar
sebagai bentuk kegembiraan. Mereka juga melakukan pemantauan dari saksi-saksi
yang ada di TPS, dari hasiln pemantauan mereka mendapatkan hasil sementara
yang lebih dari target yang telah mereka targetkan sebelumnya yaitu diatas 60%
dan data yang masuk yaitu sekitar 72%. Rahel menambahkan bahwa di Makassar
ada 1 juta lebih pemilih yang masuk dalam DPT. Jumlah TPS yang ada di Makassar
ada sekitar 2500. Di kantor DPC PDI Perjuangan di Makassar selain PDI
Perjuangan juga berkumpul sejumlahh partai pendukung lain seperti NASDEM,
PKB, dan PKPI. Ketua DPC PDI Perjuangan maupun NASDEM meminta kepada
seluruh pendukung untuk tetap memantau penghitungan baik tingkat TPS
kemudian PPS, PPK, KPU kota, provinsi, dan hingga sampai pusat.
News anker mengajak pemirsa untuk mengikuti laporan dari Kartika
Oktaviana yang berada di Cokro 100 tempat relawan non partai berkumpul.
Reporter Kartika melaporkan bahwa Cokro 100 merupakan posko relawan
non partai. Sejak pagi hari orang-orang begitu antusias menonton bersama quick
count, dan juga mereka sempat mendengar pernyataan dari ketua umum PDI
Perjuangan Megawati Soekarno Puteri, Joko Widodo, dan juga Jusuf Kalla secara
bersama-sama. Di sana tidak hanya ada relawan dari 34 kelompok relawan tapi juga
ada teman-teman dari Papua yang datang dengan sudah menyiapkan sejumlah
tarian adat yang rencananya dipakai untuk menyambut Joko Widodo. Relawan
disana begitu berharap agar pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla hadir untuk
menyapa mereka. Rahel menambahkan bahwa ada seorang warga Karanganyar
Jawa tengah yang bernama Marsal yang datang dari Karanganyar dengan
24
menggunakan becak dan sampai di Jakarta setelah menempuh perjalanan selama 1
minggu, dengan harapan dapat bertemu dengan Joko Widodo. Rahel berbincang
dengan bapak Marsal mengenai perjalanannya yang ditempuh dari Karanganyar
sampai Jakarta, harapannya, dan tentang patung hingga tulisan yang dibawa oleh
bapak Marsal dari Karanganyar. Bapak Marsal menjelaskan bahwa ia datang ke
Jakarta bersama anaknya menggunakan becak. Ia membawa patung seperti wajah
Jokowi, dan ia menjelaskan maksudnya, yaitu patung yang dibuat sendiri tersebut
menggambarkan Jokowi bersosok Bung Karno. Bapak Marsal juga menjelaskna
mengenai tulisan yang dibawanya dari Karanganyar ‘kami menghantar Jokowi ke
istana’, yang dimaksud adalah istana presiden. Ada juga tulisan yang dimaksudkan
untuk kado ulang tahun Jokowi yang ke-53. Pak Marsal mengaku sakit hati dengan
adanya black campaigne dan fitnah yang ditujukan kepada Jokowi. Ia meyakinkan
bahwa semua itu tidak benar, karena sosok Jokowi yang baik, rendah hati, dan jujur.
Pak Marsal senang dengan perolehan sementara yang dimenangkan oleh pasangan
Jokowi-JK. Ia berharap agar Jokowi menjadi presiden yang amanah, jujur, bisa
melaksanakan sesuai Undang-Undang, dan bisa menegakkan hukum.
News anker mengatakan bahwa pasangan Jokowi-JK menarik karena dapat
membuat masyarakat spontan untuk melahirkan ide-ide tersendiri, seperti misalnya
bapak Marsal yang membawa becak dari Karanganyar. News anker menanyakan
fenomena tersebut kepada Adjie.
Adjie menjelaskan bahwa yang pertama adalah adanya spontanitas
dukungan dari publik secara luas yang melihat adanya sosok Capres yang secara
personality ataupun performance dilihat tidak berbeda jauh dengan masyarakat
kebanyakan. Jadi orang melihat ada unsur banyak kesamaan dari sisi seorang
Capres, dan hal tersebut satu fenomena yang berbeda, karena selama ini seorang
capres ataupun kandidat pemimpin daerah misalnya Gubernur, Wali Kota, dan
lainnya banyak yang karakternya jauh dari sisi personality dan performancenya
yang menjaga jarak dengan masyarakat. Adjie menambahkan sosok Jokowi adalah
Capres yang mau menunjukkan adanya kesamaan yang cukup banyak dengan
masyarakat luas. Sehingga muncul spontanitas dukungan dari masyarakat luas.
25
Burhanuddin juga menjelaskan bahwa hal tersebut disebut dengan istilah
‘gejala anti hero’, yaitu sebuah gejala yang muncul di masyarakat dimana
pemimpin yang dalam literatur lama selalu berjarak dengan masyarakat justru
malah mendekat. Jadi ada konektiviti ada proksimiti dengan rakyat, dan gejala anti
hero tampil secara sangat telanjang dalam diri Jokowi. Jadi ketika Jokowi tampil,
masyarakat menilai bahwa Jokowi adalah kita (masyarakat) seperti tagline yang
selama ini muncul di kampanye Jokowi. Sehingga masyarakat tidak merasa Jokowi
adalah pemimpin yang berjarak, yang membangun benteng pemisah namun Jokowi
merupakan bagian dari diri masyarakat. Burhanuddin menambahkan oleh karena
itu muncul yang disebut istilah partisipasi melawan mobilisasi.
News anker tersambung dengan reporter Rori yang berada di Tugu
Proklamasi untuk melihat suasana di sana.
Reporter Rori melaporkan suasana di Tugu Proklamasi yang saat itu sedang
melakukan persiapan untuk mendeklarasikan kemenangan dari Jokowi-JK sebagai
Presiden dan Wakil Presiden versi quick count yang dilakukan oleh Akbar Faisal,
kemudian Edo Kondologit, dan juga Rieke Diah Pitaloka. Akbar Faisal, kemudian
Edo Kondologit, dan juga Rieke Diah Pitaloka sedang mempersiapkan panggung
deklarasi kemenangan yang akan dihadiri oleh Joko Widodo serta Jusuf Kalla. Ada
karpet merah yang nantinya akan dilewati oleh Presiden dan Wakil Presiden versi
quick count Jokowi dan JK. Rori menambahkan bahwa nanti hadirin nanti
dipersilahkan untuk memberikan ucapan selamat, dan bertepuk tangan kepada
Presiden Wakil Presiden terpilih versi quick count. Selain itu Jokowi-JK juga
dijadwalkan akan mengucapkan terimakasih kepada dukungan seluruh masyarakat
Indonesia yang telah memilih Jokowi-JK dan menjadikan Pemilu kali ini berjalan
dengan aman, lancar, dan damai. Jokowi-JK juga ingin mengucapkan terimakasih
kepada relawan, simpatisan, dan juga kader dari partai pendukung dan juga kepada
siapapun yang menyuarakan dukungannya kepada Jokowi-JK.
News anker bertanya kepada Burhanuddin mengenai apa yang harus
dilakukan supaya menjaga Pilpres agar tidak terpecah karena adanya tayangan yang
berbeda dalam tingkatan lembaga mengenai hasil quick count.
26
Burhanuddin menjelaskan bahwa peneliti boleh salah tetapi tidak boleh
bohong, itu prinsip paling dasar. Salah atau benar terkait dengan kapasitas atau
kompetensi seorang peneliti, sementara bohong atau tidak bohong terkait dengan
integritas. Kapasitas atau kompetensi bisa di upgrade, tapi integritas kembali ke
masing-masing peneliti karena itu beliau menghimbau kepada seluruh pollster
terutama yang menjadi bagian dari PERSEPSI untuk mengedepankan integritas.
Menentukan hasil quick count menjadi tugas profeisonal dan tanggung jawab moral
asosiasi lembaga survei untuk memastikan semua pollster yang melakukan quick
count itu tidak menghalalkan segala cara. Jangan sampai proses Pilpres ini bagian
dari permainan biasa dalam demokrasi, bagian dari hal yang biasa saja perlima
tahunan itu kemudian menimbulkan efek yang justru akan menimbulkan kerugian
bagi masyarakat. Burhanuddin menambahkan bahwa agar berkaca dari Pilkada
DKI Jakarta saat itu Fauzi Bowo kalah menurut quick count, saat itu juga dia
menelfon Joko Widodo dan mengatakan ‘selamat pak, yang unggul bukan hanya
bapak tapi yang unggul adalah warga Jakarta’. Apa yang diteladani, apa yang
dilakukan oleh seorang Fauzi Bowo seharusnya juga diikuti oleh siapapun.
News anker juga bertanya kepada Adjie dengan pertanyaan yang sama.
Adjie menjelaskan bahwa Pilpres telah selesai dan rakyat telah berbicara, dan
hasilnya dari di quick count selisihnya sangat jauh, belum pernah terjadi selisih
dalam lembaga survey dalam melakukan quick count. Melihat perkembangan
demokrasi Indonesia yang sudah sangat jauh, quick count sudah menjadi salah satu
instrument oleh publik oleh pemilih untuk melihat hasil yang lebih cepat, dari pada
menunggu hasil KPU yang mungkin membutuhkan waktu lebih dari 7 hari.
Sedangkan quick count hanya satu bahkan dua jam setelah TPS ditutup publik
secara luas tau hasilnya dan biasanya hasil quick count dengan hasil KPU hanya
berbeda minimal 1%. Jadi hasil quick count telah memberi gambaran dan harusnya
memang semua pihak menerima hasil.
Lembaga-lembaga survey terkemuka dalam survei terakhirnya
menunjukkan keunggulan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla atas pasangan
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Survei lembaga Sugeng Sarjadi School of
27
Government menunjukkan 51% responden memilih Jokowi-JK sebagai Presiden
dan Wakil Presiden, sementara hanya 43,4% responden memilih pasangan
Prabowo-Hatta Rajasa.
Sementara itu survei Litbang Kompas juga menunjukkan keunggulan
pasangan Jokowi-JK. Pasangan nomor urut 2 ini meraih 42,3% suara diatas
pasangan Prabowo-Hatta Rajasa yang han ya mendapatkan 35,3% suara.
Survei lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI juga menunjukkan
keunggulan elektabilitas Jokowi-JK sebesar 43% sementara elektabilitas Prabowo-
Hatta Rajasa hanya sebesar 34%.
Lembaga survei Roy Morgan juga memperlihatkan keunggulan pasangan
Jokowi-JK atas pasangan Prabowo-Hatta Rajasa. Jokowi-JK meraih dukungan
sebesar 52% dan pesaingnya pasangan nomor urut 1 hanya meraih dukungan
sebesar 48%.
Keunggulan Jokowi-Jk juga terlihat pada pantauan percakapan dan trend
positif dukungan di dunia maya. Data lembaga survei politicawave 8 Juni hingga 5
Juli menunjukkan elektabilitas Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebesar 53,8%
sementara pasangan Prabowo-Hatta Rajasa hanya mencapai 46,2%. Perbandingan
jumlah percakapan positif yang dipantau oleh politicawave juga menunjukkan
keunggulan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebesar 60,5% berbanding pasangan
Prabowo-Hatta Rajasa hanya sebesar 39,5%.
2.2 Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014 Tanggal 16 Juli 2014
2.2.1 Metro Siang
Pada Metro siang 16 Juli 2014, metro TV menyiarkan berita terkait dengan
pemberitaan Pemilu Capres 2014 mengenai dugaan kecurangan Pilpres. Dalam
tanyangan berita tersebut diperlihatkan di Sampang ketapang, Jawa Timur data
penghitungan suara untuk pasangan Jokowi-JK adalah nol dan tidak ada tanda
28
tangan dari saksi baik Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK di C1. Khofifah Indar
Parawansa (Ketua Muslimat NU) menyampaikan 100% data yang ada di DPT
hadir, dan 100% memilih.
Nusron Wahid (Tim Sukses Jokowi-JK) berpendapat menurutnya ini
modus, kecurigaan jangan-jangan tidak ada pemilihan atau orang dimobilisasi
datang atau tidak datang, kartu panggilan suara diminta, kemudian dicoblos oleh 1
atau 2 orang. Hal tersebut merupakan pola lama. Tim sukses Jokowi-JK akan
mengangkat masalah ini di kabupaten, dan melihat reaksi Bawaslu. Meminta ada
pemungutan suara ulang atau dijadikan sebagai sengketa Pemilu. Pemilihan ulang
di 17 TPS tersebut. Pembawa berita bertanya kepada Nusron, selain dua tempat tadi
seberapa massif kejanggalannya dan seperti apa? Lalu Nusron menjawab di Jawa
Barat tingkat partisipasi yang hadir diatas rata-rata. Saat Nusron menjawab
pertanyaan yang diberikan oleh Nusron dibenarkan oleh pembawa berita. Di
Sukabumi sendiri tingkat partisipasi 100%. Nusron menambahkan bahwa beliau
pesimis hal tersebut akan ditindak lanjuti, beliau mengatakan “menang tidak
bermartabat dan tidak berkualitas”.
2.2.2 Metro Malam
Pada Metro malam 16 Juli 2014. Metro TV menyiarkan berita terkait
pemberitaan Pemilu Capres 2014 mengenai Rekapitulasi Medan dan Jakarta Pusat,
dan mengenai masalah di KPU Jakarta utara. Di Medan langsung terhubung dengan
reporter Metro TV Fazilah Khairunnisa yang melaporkan bahwa rapat pleno
rekapitulasi penghitungan suara di tingkat kota Medan masih belum berlangsung.
Acara yang dimulai sejak pukul 14 lebih WIB dibuka dan dipimpin langsung oleh
ketua KPU kota Medan, dihadiri oleh 21 ketua PPK kecamatan kota medan, 2 saksi
dari kedua calon, juga Panwaslu dari kota Medan.
29
Hingga saat ini sudah 15 kecamatan yang dibacakan oleh ketua PPK
masing-masing, diantaranya yaitu Medan kota, Sunggal, Helfetia, Denai, Medan
Barat, Medan Malelang, Medan Labuhan, dan Medan Tembok. Sudah ada 14
kecamatan yang disahkan, da nada 1 kecamatan yaitu Medan Helfetia yang belum
dapat disahkan dan ditunda karena adanya selisih dua suara yang lebih di setiap
kelurahan yang ada di Medan Heltefia. Belum dapat dipastikan pasangan mana
yang lebih unggul di kota Medan. Sebagai informasi untuk penghitungan di tingkat
provinsi akan diadakan pada tanggal 18-19 Juli 2014.
Di Jakarta Pusat, reporter Metro TV Stella Clarissa melaporkan bahwa 8
kecamatan unggul pasangan Jokowi-JK menang telak di 5 kecamatan, yaitu
Gambir, Senen, Johar Baru, Kemayoran, dan Sawah Besar. Di Menteng, Cempaka
Putih, dan Tanah Abang Jokowi-JK kalah tipis. Pengguna suara 573.988, namun
karena ada kesalahan teknis, dan kesalahan pencoblosan 6.006 tidak sah. Jokowi-
JK menang 308.666, sedangkan Prabowo-Hatta 258.716.
Reporter mengkonfirmasi kepada ketua KPU Jakarta Pusat bagaimana
perjalanan atau proses dari rapat pleno hari ini, memang tadi ada sedikit gangguan
karena pasangan nomor urut satu Prabowo-Hatta menolak berita acara sejak dari
tingkat kecamatan bahkan sampai di tingkat kota. Ketika ditanya apakah prosedur
selanjutnya, ketua KPU Arif Bawono mengungkapkan bahwa ini tidak
mempengaruhi proses penghitungan suara dan akan tetap diteruskan sampai di
tingkat pusat pada tanggal 22 Juli. Tadi dipastikan juga apakah besok akan tetap
dilakukan penghitungan karena untuk tingkat kabupaten kota disediakan dua hari,
yaitu tanggal 16 juli dan 17 Juli 2014 sehingga memastikan karena hari ini
penghitungan sudah selesai ketua KPU Jakarta Pusat Arif Bawono mengatakan
tidak aka nada penghitungan suara untuk keesokan harinya dan akan langsung
diserahkan ke tingkat provinsi.
KPU Jakarta Utara tidak akan menjalankan rekomendasi dari Bawaslu
setempat untuk melakukan pencoblosan ulang di wilayahnya meskipun ada
pelanggaran berupa pembukaan kotak suara di luar mekanisme. KPU memastikan
tidak ada perubahan data yang dilakukan oleh KPPS. Ketua KPUD Jakarta Utara
30
Abdul Muin mengatakan rekomendasi Bawaslu untuk melakukan pencoblosan
ulang tidak akan dilakukan oleh pihak KPUD Jakarta Utara, Ia menilai memang
terjadi pelanggaran oleh KPPS dimana pengurus membuka kotak suara diluar
mekanisme yang seharusnya, namun setelah dikroscek kembali tidak ada
perubahan data apapun dan KPUD beranggapan tidak terjadi kecurangan dalam hal
ini. Namun pihak KPUD Jakarta Utara tetap akan memberikan sanksi kepada
petugas KPPS yang terlibat dan tidak akan diikut sertakan dalam Pemilu
selanjutnya.
2.3 Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014 tanggal 21 Juli 2014
2.3.1 Metro Siang
Pada Metro siang 21Juli 2014 dalam program acara Wideshot sebelum
program tersebut dimulai diawali dengan cuplikan Jokowi mengeluarkan statement
bahwa tidak ada pengerahan massa. “Kita tidak ada pengerahan massa, kita tidak
lagi gunakan atribut kampanye no.2 dan avatar, tidak kenakan baju kotak-kotak.
Kita kembali ke Indonesia Raya.”
Dibuka dengan news anker program Wideshot membahas tentang
penghitungan suara yang sudah memenuhi 17 provinsi dan akan melihat bagaimana
hasil. Adanya hitung-hitungan lain. Bagaimana hitungan dari provinsi ke provinsi,
jumlahnya seperti apa dan adanya kemungkinan untuk permintaan suara ulang,
penundaan rekapitulasi, mungkinkah hal itu dilakukan. Namun sebelum
mengulasnya news anker memperlihatkan informasi calon Presiden Prabowo
bersama dengan Tim Koalisi Merah Putih meminta penundaan rekapitulasi
penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Prabowo menilai KPU
harus menjalankan rekomendasi Bawaslu untuk pemungutan suara ulang di lebih
dari 5000 TPS sebelum menghitung total hasil perolehan suara Capres dalam
Pilpres.
Seluruh pimpinan partai Koalisi Merah Putih dan tim sukses serta para
pendukung Prabowo-Hatta usai rapat internal akhir pecan lalu menyimpulkan KPU
harus melaksanakan pemungutan ulang atas rekomendasi Bawaslu. Klaim
31
ketidakberesan Pilpres dikemukakan Capres Prabowo Subianto didasari laporan-
laporan dari tim kampanye Prabowo-Hatta di daerah. Dalam laporan yang diterima,
Prabowo menuding terjadi kecurangan dan manipulasi hasil rekapitulasi suara,
sehingga tim Koalisi Merah Putih meminta penundaan penghitungan hingga
laporan kecurangan diselesaikan.
Prabowo berkata “dan kalau tidak melaksanakan, itu pidana. Ini sangat-
sangat menurut saya mempertanyakan legitimasi dari pada seluruh proses ini dan
bahkan kita bisa mengarah bahwa nanti kita bisa menganggap semua proses ini
cacat. Saya rasa demikian.”
Tim Koalisi Merah Putih juga siap membeberkan data-data kecurangan.
Berbagai barang bukti sehingga mereka meminta pemungutan suara ulang di 5800
lebih TPS di Jakarta, di 6 kabupaten jawa Timur dan beberapa provinsi lainnya.
Tim Prabowo-Hatta menegaskan akan mengajukan para penyelenggara Pilpres ke
meja hijau jika terus menjalankan proses Pilpres tanpa mengindahkan peringatan
mereka.
News anker menjelaskan bahwa tim koalisi merah putih juga menuduh
pelaksanaan Pemilu Presiden kali ini penuh dengan kecurangan. Dan tudingan
tersebut didasarkan data yang dikumpulkan tim pemenangan Capres Cawapres
Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dari berbagai daerah, sehingga tim Prabowo-Hatta
meminta KPU menunda rekapitulasi penghitungan suara.
Idrus Marham selaku tim sukses Prabowo-Hatta memaparkan bahwa
menurutnya dibalik kecurangan yang mempengaruhi hasil Pemilihan Presiden 2014
oleh karena itu dari tim Prabowo-Hatta menyatakan sikap terhadap beberapa
kecurangan itu. Yang pertama adalah meminta kepada KPU pusat yang telah
melakukan rekapitulasi terhadap hasil-hasil Pemilu dari berbagai provinsi untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang telah direkomendasikan oleh Bawaslu dan
tim sukses Prabowo-Hatta meminta agar tidak melanjutkan rekapitulasi
penghitungan suara sebelum menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
32
News anker memaparkan setelah mengumumkan rekapitulasi dari 17
provinsi, hari ini KPU melanjutkan proses rekapitulasi hasil Pilpres meski kubu
Prabowo-Hatta telah meminta KPU untuk menunda pengumuman dan proses
rekapitulasi. Bahkan akan membawa KPU ke ranah pidana hukum.
Permasalahannya adalah bagaimana proses rekapitulasi selanjutnya? Bagaimana
dengan Pilpres damai yang selama ini dikampanyekan? Semua itu akan dibahas
dengan berbagai narasumber yaitu Whidah Sueb selaku Election Spesialis
Partnership for Government Rivers, Enggartiasto lukita selaku tim sukses Jokowi-
JK, dan Yunarto Wijaya selaku pakar komunikasi politik.
New anker berbicara kepada seluruh narasumber bahwa jika dilihat
sebelumnya bahwa KPU sudah mengesahkan 16 provinsi tinggal 17 provinsi lagi
yang terakhir adalah Bali. Dari penghitungan tersebut memiliki hasil yang tipis
antar Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK. News anker bertanya kepada Enggartiasto
Lukita mengenai bagaimana hasil penghitungan yang dilakukan oleh teman-teman
dari tim sukses Jokowi-JK.
Enggartiasto Lukita (timses Jokowi-JK) menjelaskan bahwa
penghitungannya sesuai dengan yang diputuskan di KPU. Pada dasarnya
mengesahkan apa yang sudah diputuskan di provinsi, dan jumllah yang
disampaikan pun sudah hampir tidak ada perbedaan. Dan dari 16 provinsi yang
sudah disahkan itu benar, tinggal 17 provinsi. Dari situ nanti dapat dilihat selisih
angkanya, dan KPU sudah mampu menyajikan selisihnya lebih kurang 8,3 juta
suara. Dan perolehan suara Jokowi-JK 53,15% itu diperoleh dari penjumlahan hasil
pleno KPU di provinsi.
News anker juga menanyakan kepada Yunarto Wijaya (pakar komunikasi
politik) menjelaskan bahwa proses rekapitulasi secara manual tujuannya adalah
agar semua pihak bisa mengawasi dengan berbagai level. Ada di PPS, ada di PPK
kabupaten, kota, provinsi. Dan tanggal 22 menetapkan rekapitulasi yang sudah
mulai bisa dihitung dari PPS ditetapkan. Sebenarnya masyarakat juga kalau ada
yang memang memiliki niat bisa menghitung, tapi akan sulit melakukan proses
penghitungan sekitar 72 ribu kelurahan. Ia optimis semua pihak akan menerima
33
pada tanggal 22 Juli karena dalam berbagai tingkatan sudah bisa diketahui siapa
yang menjadi pemenang. Hingga pertanyaannya adalah apakah ada pihak yang bisa
meneriman kemenangan atau kekalahan. Ia menambahkan jika mau ke MK
dipersilahkan, karena memang itu prosedur yang dilindungi oleh Undang-Undang.
News anker bertanya kepada Wahidah Sueb (mantan anggota Bawaslu)
tentang banyak statement tentang kecurangan dan penyelenggaraan Pemilu banyak
yang tidak sesuai dengan hukum. Pertanyaannya adalah bahwa jika C1, DA1, DB1
sudah dapat diunduh melalui website KPU yaitu kpu.co.id apakah ada perubahan
dari masing-masing surat hingga rekapitulasi.
Wahidah Sueb (mantan anggota Bawaslu) menjelaskan bahwa Ia
mengapresiasi transparansi yang dilakukan oleh KPU, karena dengan begitu
masyarakat jadi tau karena masyarakat tersaji informasinya. Transparansi ini yang
belum ada di Pemilu sebelumnya. Tidak menutup kemungkinan keanehan-
keanehan lebih banyak pada Pemilu yang lalu, tapi karena Pemilu kali ini lebih
terbuka sehingga masyarakat tau. Transparansi membuka ruang pengawalan buat
masyarakat dan juga ruang koreksi, dan itu sebagian sudah terjadi, karena dari C1
online dan saksi pasangan calon juga tau ternyata ada masalah kemudian mereka
mempersoalkan di tingkat PPS, PPK, KPU kabupaten, kota, provinsi, sampai pusat
secara berjenjang menyelesaikan masalah itu, dan kemudian militansi saksi-saksi
untuk memperjuangkan haknya dan hak pasangan calonnya jika betul memiliki
bukti.
News anker kembali bertanya kepada Wahidah Sueb mengenai
kemungkinan perubahan hasil suara jika ada salah satu pihak yang keberatan atau
apapun yang dapat merubah hasil suara.
Wahidah Sueb menjelaskan bahwa ruang mengoreksi sudah ada di tiap
tingkatan. Wahidah Sueb membenarkan statement dari yunarto Wijaya bahwa di
tingkat pusat adalah penetapan kecuali jika ada perbedaan antara dokumen di
tingkatan sebelumnya yang ditetapkan pada KPU provinsi dengan dokumen
dipegang oleh saksi kemudian dilakukan rekapitulasi ulang.
34
News anker menginformasikan bahwa calon presiden Prabowo Subianto
berniat mempidanakan ketua dan komisioner Komisi pemilihan Umum (KPU) jika
tidak mengulang pemungutan suara di lebih dari 5800 TPS di Jakarta, seperti
rekomendasi Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu, dan juga mengindahkan
beberapa kecurangan di beberapa provinsi seperti yang ditemukan oleh Prabowo-
Hatta.
Prabowo mengatakan “sudah dijamin oleh Undang-Undang, kalau ada
dedikasi ketidakberesan, dan Bawaslu sudah memeriksa dan Bawaslu sudah
merekomendasi untuk diadakan pemungutan suara ulang. KPU wajib
melaksanakan. Dan kalau tidak melaksanakan, itu pidana. Ini sangat-sangat
menurut saya mempertanyakan legitimasi dari pada seluruh proses ini dan bahkan
kita bisa mengarah bahwa nanti kita bisa menganggap semua proses ini.”
News anker bertanya kepada Wahidah Sueb tentang mungkin atau tidaknya
KPU dan jajarannya untuk dipidanakan menanggapi pernyataan Prabowo.
Wahidah sueb menjelaskan bahwa Undang-Undang Pilpres UU 42 tahun
2008 menyebutkan ada beberapa pasal pidana yang memungkinkan untuk
dipidanakan. Misalnya untuk rekapitulasi ini, apabila karena kelalaian
menyebabkan hilangnya atau rusaknya hasil rekapitulasi itu bisa dipidana. Jadi
memang ada, tapi itu jalur pidana Pemilu bukan pidana umum.
News anker bertanya kembali mengenai mungkin atau tidaknya hal tersebut
dilakukan jika hal tersebut yang berkaitan di DKI.
Wahidah Sueb menjelaskan bahwa semua yang sifatnya manipulasi, baik
penghitungan dan rekapitulasi bisa dipidanakan, tapi jalurnya pidana Pemilu bukan
pidana umum. Kemudian jika memang ada kecurangan kenapa tidak diproses
sesuai dengan tahapan. Perlu diingat bahwa proses pidana ada batasan waktunya 3
hari setelah kejadian.
35
News anker bertanya kepada Yunarto Wijaya tentang mungkin atau
tidaknya dilakukan pemungutan suara ulang seperti yang diminta oleh prabowo-
Hatta. Dan tentang payung hukum untuk hal itu.
Yunarto Wijaya menjelaskan bahwa sudah diatur di dalam UU 42 pasal 165
misalnya, yang mengatakan bahwa dimungkinkan untuk dilakukan pemungutan
suara ulang, tetapi 10 hari maksimal setelah pencoblosan dilakukan. Ia
menambahkan bahwa mas itu sudah lewat. Dan menurutnya yang tidak bisa
diterima akal sehat adalah penundaan rekapitulasi secara nasional. Walaupun itu
mungkin menjadi tafsir yang berbeda, ada pasal yang mengatakan bahwa paling
lambat 30 hari penetapan setelahrekapitulasi, mungkin dari salah satu kandidat
menafsirkan bahwa hal tersebut bisa ditunda. Tetapi menurutnya KPU memiliki
hak untuk menolak ketika dirasakan tidak ada argumentasi yang cukup kuat.
Silahkan tim Prabowo menggunakan haknya secara konstitusional apabila
dianggap tidak memenuhi prasyarat untuk meneruskan. Yang terpenting adalah
tidak ada pemaksaan dari satu piak untuk melakukan pelanggaran UU.
News anker memaparkan bahwa tim dari Prabowo-Hatta menyiapkan 2000
advokat untuk maju membuka hasil Pemilu presiden jika calon yang mereka usung
kalah. Bertanya kepada Enggartiasto Lukita bagaimana dengan tim dari Jokowi-
JK.
Enggartiasto Lukita menjelaskan bahwa mereka mempersiapkan semuanya
sampai dengan ke MK. Mulai data primer, data C1 asli, mereka sudah kumpulkan,
kemudian seluruh rekapan berjenjang dari mulai kelurahan, kecamatan, kabupaten,
kota dan provinsi. Itu juga sudah mereka siapkan tertata dengan rapi. Enggartiasto
Lukita menambahkan bahwa mereka sudah menerima laporan. Mereka selesaikan
dari seluruh provinsi mana yang pihak calon nomor 1 menyatakan keberatan dan
laporannya apa saja. kemudian mereka juga menyampaikan keberatan,
keberatannya apa saja. tim Jokowi-JK sudah siapkan tim hukum sebagai pemohon
juga siapkan tim hukumnya, dan tim hukum dipimpin oleh tri Melia Panjaitan dan
dari berbagai pengacara. Relawan pengacara sudah mendaftarkan dan lebih dari
200 pengacara yang sudah terdaftar.
36
News anker bertanya kepada Yunarto Wijaya mengenai kemungkinan
terburuk apa yang dapat membuat KPU untuk menunda keputusannya.
Yunarto Wijaya menjelaskan bahwa ia tidak melihat ada ruang gerak untuk
menunda keputusan (hal 67). Sudah ada tahapan – tahapan yang memberikan
kesempatan kepada kedua belah kandidat untuk menyatakan keberatan dari PPS
sampai provinsi. Jadi apa yang dilihat hari ini atau besok dalam konteks penetapan
nasional hanya sifatnya formalisasi penetapan. Yunarto Wijaya menambahkan
bahwa dirinya tidak pernah melihat misalnya dalam sejarah Pilkada dengan kondisi
apapun ada upaya untuk mengundur penetapan rekapitulasi. Itulah kenapa negara
dan UU menyediakan ruang bernama MK. MK bisa berbicara mengenai banyak hal
dalam konteks perselisihan hasil suara yang misalnya berujung pada proses
penghitungan suara ulang. Ada juga misalnya yang pernah diputuskan dalam
Pilkada berujung pada pemungutan suara ulang di sebagian tempat. Prabowo di
tanggal 3 Juni dalam deklarasi Pemilu damai sudah mengatakan saya dan Pak Hatta
akan legowo dan mengatakan dan menerima apapun keputusan masyarakat dan
kemudian ditagih Jokowi kenapa tidak mengatakan hal yang sama. Jokowi sudah
mengatakan . Yunarto Wijaya menambahkan bahwa dari kedua belah pihak dari
Prabowo maupun Jokowi seharusnya memiliki sikap kenegarawan supaya apapun
hasilnya mereka dapat menerima demi keutuhan Bangsa.
News Anker mengatakan bahwa selama 3 bulan ini masyarakat Indonesia
terpecah menjadi dua, bahkan ada sampai ribut – ribut. Bertanya kepada Yunarto
Wijaya mengenai pemungutan suara ulang diundur, akankah ada perubahan yang
cukup signifikan.
Yunarto Wijaya menjelaskan bahwa jika menunggu MK yang hal tersebut
merupakan jalur formal, tidak bisa menolak siapapun pihak yang merasa dirugikan
oleh adanya MK, karena ini aturan UU. Tetapi secara psikologis ketika secara
substansial dilihat siapa yang menjadi pemenang dengan sulit untuk mengejar
selisih 8 juta suara. Yunarto Wijaya menambahkan bahwa alangkah baiknya ada
yang berupaya melihat hal tersebut dan membawa kepada titik tengah. Karena
menurutnya, Pemilu kali ini betul – betul mencerminkan demokrasi partisipasi.
37
Semua pihak terlihat dalam lintas percakapan melalui Pemilu, dan semua berharap
ujungnya damai karena jika nberujung dengan damai menurutnya ini Pemilu
terbaik dalam konteks bisa disebut sebagai turunan dari demokrasi partisipasi.
News Anker bertanya kepada Wahidah Sueb mengenai adanya
kemungkinan atau tidak ruang untuk penundaan pengumuman.
Wahidah Sueb menjelaskan bahwa dalam menjalankan Pemilu ini harus
selalu berada pada koridor hukum yang ada. Jika melihat UU 42 tentang Pilpres ini
tahun 2008 pemungutan suara ulang. Pemilu susulan dan Pemilu lanjutan. Tidak
ada pasal tentang penundaan rekapitulasi, tapi di pasal 158 memang ada ruang yang
agak sedikit panjang, dari 9 Juli – 8 Agustus yaitu penetapan hasil 30 hari setelah
penghitungan. Wahidah Sueb juga menambahkan KPU telah menyusun jadwal, ada
pertaruhan kredibilitas KPU juga saat jadwal itu bergeser< KPU tentu akan
berusaha memaksimalkan itu. Wahidah Sueb memberi saran kepada masing –
masing pihak untuk memaksimalkan rekapitulasi yang tersisa, jika masing –
masing pihak punya bukti yang menunjukan bahwa rekapitulasi ditingkat bawah
tidak sesuai dengan penghitungan sebenarnya, silahkan ungkapkan. Ini pertarungan
data rekapitulasi, pertarungan data. Lalu siapkan masing – masing bukti untuk
bertarung di MK, karena di MK masih terstruktur dan sistematis.
Sebelum closing news anker bertanya kepada Enggartiasto Lukita mengenai
relawan Jokowi – JK setelah keputusan akankah turun ke jalan tidak.
Enggartiasto Lukita menjawab tidak. Ia pastikan tidak. Karena dari struktur
partai dari tim kampanye nasional dan relawan taat pada perintah dari Jokowi untuk
tidak keluar. Enggartiasto Lukita menambahkan kalau mau mensyukuri,
syukurilah. Tidak boleh ada selebrasi. Tidak boleh ada kegiatan yang menyolok.
Enggartiasto Lukita juga menjelaskan bahwa dari relawan yang ada berjumlah
sekitar 122 semua sudah memberikan kotmimennya untuk taat kepada permintaan
dan perintah dari Jokowi sendiri.
Yunarto Wijaya menanggapi juga bahwa Ia berfikir dari hal tersebut bisa
lihat kedewasaan timses dan kandidat. Jika akan ada pengerahan massa entah untuk
38
merayakan secara besar – besaran atau melakukan demo yang menolak hasil KPU.
Hal tersebut menunjukkan kandidat dan timses menganggap kompetisi di dalam
Pemilu adalah akhir. Tetapi jika kandidat yang menganggap perayaan tidak perlu
berlebihan seandainya kalah pun harus legowo berarti mereka menganggap bahwa
kompetisi itu adalah awal dari pertarungan yang sesungguhnya. Entah itu
memimpin selama 5 tahun kedepan, atau menjadi oposisi selama 5 tahun kedepan.
Yunarto Wijaya menambahkan bahwa dari situ Ia dapat menilai kandidat mana
yang lebih dewasa, timses mana yang lebih dewasa.
Wahidah Sueb mengatakan bahwa Ia sependapat. Ia mengatakan bahwa jika
memang KPU tetap sesuai jadwal, jangan lupa juga mengakkan hukum, karena
hukum tetap harus dikedepankan. KPU, Bawaslu, dan kepolisian harus bekerja
keras unuk itu.
Dalam rangkaian acara di Metro Siang 21 Juli 2014 terdapat beberapa judul
kecil yang menhantarkan berita dan talkshow tersebut. Pada Wide Shot terdapat
beberapa judul berita diantaranya :
Tim Prabowo – Hatta : Tunda Penghitungan
Prabowo Tuding Terjadi Kecurangan
Jelang Pengumuman Pilpres
Prabowo – Hatta Siapkan Data Mereka
Anggota KPU Diancam Dipidanakan
Tudingan Pilpres Curang
Rekapitulasi Ini Bukan Proses Yang Instan, Sudah Melewati Proses Yang
Runtut
Ditampilkan beberapa kali tentang penghitungan suara hasil Rekapitulasi baik di
masing – masing provinsi maupun rekapitulasi nasional secara keseluruhan.
39
Tabel 2.1
Rekapitulasi Suara Nasional
NO. PROVINSI PRABOWO-
HATTA JOKOWI-JK
TOTAL
PEROLEHAN
SUARA
SELISIH
SUARA
1. Kalimantan Barat 1.032.354 1.573.046 2.605.400 540.692
2. Nusa Tenggara Barat 1.844.178 701.238 2.545.416 1.142.940
3. Daerah Istimewa Aceh 1.089.290 913.309 2.002.599 175.981
4. Sumatera Selatan 2.132.163 2.027.049 1.881.557 105.114
5. Kalimantan Selatan 941.809 939.748 1.881.557 2.061
6. Kepulauan Riau 332.908 491.819 824.727 158.911
7. Jambi 871.316 897.787 1.769.103 26.471
8. Bangka – Belitung 200.706 412.359 613.065 211.653
9. D.I.Yogyakarta 977.342 1.234.249 2.211.591 256.907
10. Bengkulu 443.173 523.669 956.842 80.496
11. Sulawesi Barat 165.494 456.021 621.515 290.527
12. Kalimantan Tengah 468.277 696.199 1.164.476 227.922
13. Gorontalo 378.735 221.497 1.133.351 157.238
14. Sulawesi Tenggara 511.134 622.217 1.133.351 111.083
15. Sumatera Barat 1.797.502 539.308 2.336.813 1.258.194
Total perolehan suara sementara :
40
Prabowo – Hatta = 13.186.384 (unggul di 6 provinsi)
Jokowi – JK = 12.249.515 (unggul di 9 provinsi)
Total = 25.435.899 Suara
2.3.2 Metro Petang
Metro Petang 21 Juli 2014 program acara Primetime News yang dipandu oleh Indra
Maulana membahas seputar Pilpres baik berita yang dibacakan maupun dialog.
Diawali dengan News Anker membuka acara menyapa pemirsa dan mulai dengan
topik yang akan dibicarakan. Topik pertama mengenai KPU yang akan menetapkan
pemenang Pilpres berdasarkan perolehan suara terbanyak beberapa jam lagi yang juga
masih tengah dirangkum. Namun banyak ada dugaan akan upaya mendegilitimasi proses
Pilpres dengan berbagai manufer. Proses rekapitulasi Nasional tinggal menyisakan satu
hari lagi. Hasil perolehan suara sementara menunjukkan Jokowi – JK masih mengungguli
pasangan Prabowo – Hatta. Proses rekapitulasi suara hari ini sempat diwarnai insiden
keterlambatan kedatangan saksi dari pasangan Prabowo – Hatta.
Jadwal proses rekapitulasi suara sempat tertunda selama 45 menit akibta kedatangan
saksi dari kubu Prabowo – Hatta yang terlambat. Proses rekapitulasi di KPU biasa dimulai
pada pukul 10 pagi dan berakhir pada pukul 24. Dengan perpanjangan waktu hingga pukul
2 dini hari, Komisioner KPU Sigit Pamungkas mengatakan lembaganya hari ini masih
harus mendengarkan sejumlah hasil rekapitulasi di sejumlah provinsi. Dijadwalkan akan
ada selisih 10 provinsi yang akan mempresentasikan hasil hitung mereka. Sigit juga
menjelaskan tidak menutup kemungkinan proses rekapitulasi suara nasional dan penetapan
pemenang Pilpres bisa dilakukan hari ini.
Sigit Pamungkas “kita mengusahakan untuk hari ini adalah bisa menuntaskan
provinsi yang tersisa. Jadi kalau hari ini kita bisa menuntaskan rekap akan juga kita
langsung bisa menetapkan perolehan suara dari masing – masing calon presiden dan wakil
41
presiden. Dari jumlah provinsi yang tersisa itu semuanya sudah dilakukan rekapitulasi di
tingkat provinsi jadi datanya sudah masuk, data sudah terkombinasi”.
Sejumlah pengamat menilai secara umum pelaksanaan Pemilu kali ini berlagsung
baik. Dilihat dari tingginya partisispasi publik baik dalam mengawal suara maupun saat
memberikan suara.
Refly harun selaku pengamat hukum Negara mengatakan bahwa secara umum
Pilpres berlangsung secara baik, artinya Ia tidak melihat bahwa ada satu kekuatan, single
power yag bisa menentukan hasil, yang menentukan hitam putih hasil Pemilu seperti
halnya dijaman orde baru. Di jaman orde baru hasil Pemilu itu sudah diketahui 5 tahun
sebelum Pemilu dilaksanakan, tapi untuk Pemilu-Pemilu era reformasi tidak ada single
power yang bisa menentukan hasil Pemilu. Terbukti misalnya Pemilu 1999 yang menang
PDIP, Pemilu 2004 Golkar, 2009 Demokrat, dan sekarang PDIP kembali. Hal tersebut
menentukan bahwa tidak ada kekuatan yang single yang kemudian bisa sistemabel
bertahan selama era reformasi.
Ikrar Nusa Bhakti selaku pengamat politik menyampaikan bahwa secara
keseluruhan Ia bisa mengatakan bahwa Pemilu berjalan dengan aman, damai, tertib, dan
hal partisipasi politik yang benar-benar menurutnya sangat tinggi. Pertama kali dalam
sejarah ternyata masyarakat Indonesia di luar negeri memberikan suaranya dengan begitu
hebatnya.
Hasilpenghitungan sejumlah lembega independen yang berdasarkan penghitungan
dan dokumen KPU menunjukkan bahwa pasangan Jokowi-JK unggul dengan perolehan
suara diatas 52%, sementara pasangan Prabowo-Hatta meraih suara pada kisaran 44 hingga
46%.
News anker terhubung dengan reporter Ferry untuk menyampaikan perkembangan
proses rekapitulasi di kantor KPU.
Ferry (reporter) menyampaikan bahwa hingga sore hari pukul 18 sudah 22 provinsi
yang selesai dihitung dan provinsi terakhir yang selesai dan juga disepakati hasil perolehan
suaranya adalah provinsi Lampung. Sehingga total sudah 22 provinsi dan menyisakan 11
42
provinsi lagi untuk dihitung. Provinsi Lampung perolehan suara untuk pasangan nom or
urut 1 Prabowo-Hatta mencapai 2.033.924, suara sementara di provisi Lampung ini Joko
Widodo dan juga Jusuf Kalla unggul dengan perolehan suara 2.299.889 suara. Total sah
suara di Lampung sendiri mencapai 4.333.000 suara, dan suara yang dihitung oleh KPU
tahap tingkat Nasional mencapai 80 juta lebih suara. *diperlihatkan hasil rekapitulasi KPU
Jawa Tengah, Jawa Barat, dan 22 provinsi*
Sebelum provinsi Lampung pembahasan untuk provinsi Jawa Barat berlangsung
memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit karena banyaknya dugaan-dugaan dari masing-
masing saksi baik saksi dari pasangan nomor urut 1 maupun saksi dari pasangan nomor
urut 2. Setelah Jawa Barat disahkan lalu berlanjut bahasan ke provinsi lampung yang
pembahasannya cenderung lancar dan cepat disepakati oleh masing-masing ataupun kedua
pasangan.
Perolehan suara sementara untuk masing-masing pasangan, untuk pasangan nomor
urut 1 mencapai 38.890.000, suara sementara untuk pasangan nomor urut 2 mencapai
41.127.000 suara. Perolehan suara antara Prabowo Subianto dan juga Hatta Rajasa jika
dibandingkan dengan Joko Widodo dan juga Jusuf Kalla berbeda selisih 3 juta
*ditampilkan no. urut 1 = 48,61% = 38.892.978 dan no. urut 2 = 51,39% = 41.127.376*
Pada pukul 8 akan dilanjutkan dengan provinsi Sulawesi Utara, dan ingga selesai
nanti 33 provinsi masih terdapat beberapa provinsi yang juga jumlah DPTnya cukup tinggi
diantaranya untuk Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, dan juga provinsi
DKI Jakarta. Provinsi-provinsi yang memiliki jumlah DPT cukup tinggi biasanya
memakan waktu pembahasan yang cukup lama, rata-rata satu jam karena banyaknya
temuan-temuan ataupun seringnya terjadi interupsi antara saksi baik dari masing-masing
pasangan kandidat dan juga pernyataan dari Bawaslu provinsi dan juga KPU provinsi.
News anker kembali bertanya kepada Ferry mengenai penghitungan dan
pengumuman hasil rekapitulasi akankah dipaksakan atau dilanjutkan esok hari tanggal 22.
Ferry (reporter) menyampaikan bahwa KPU menargetkan hari ini (21 Juli 2014)
semua 33 provinsi dibahas rekapitulasi dan bisa selesai hari ini maksimal pada pukul 24
atau pukul 00 WIB. *diperlihatkan hasil penghitunga suara Lampung. No. urut 1 =
43
2.033.924 dan no. urut 2 = 2.299.889* Jika ada provinsi yang belum selesai direkapitulasi
atau dibahas maka akan dilanjutkan besok pagi sebelum siumumkan secara keseluruhan
dengan digabungkan perolehan suara dari rekapitulasi Pemilu luar negeri dan juga disahkan
dengan meminta persetujuan dari masing-masing pasangan calon presiden dan juga calon
wakil presiden serta persetujuan dari Badan Pengawas Pemilu atau BAWASLU.
*ditampilkan hasil rekapitulasi KPU 22 provinsi. No. urut 1 = 48,61% = 38.892.978 dan
no. urut 2 = 51,39% = 41.127.376. selisih = 2.234.398*
Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay menyatakan bahwa dalam setiap event-event
besar seperti misalnya pengumuman hasil Pemilu Presiden ini KPU sudah pasti akan
mengundang masing-masing kandidat baik Capres cawapres no. urut 1 maupun no. urut 2,
namun untuk kehadiran mereka masing-masing kembali lagi diserahkan kepada masing-
masing pasangan karena untuk kehadiran mereka masing-masing adalah bukan suatu
kewajiban dan jikapun kedua pasangan tidak dapat hadir maka bisa diwakili oleh masing-
masing saksi.
News anker bertanya kembali kepada Ferry tentang lama waktu yang digunakan
untuk membahas provinsi yang tersisa.
Ferry melaporkan bahwa dari 11 provinsi yang menyisakan akan dibahas
rekapitulasinya hinngga malam nanti. Ada beberapa provinsi dengan jumlah DPT cukup
besar diantaranya DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, dan Sumatera Utara. Data terakhir yang
masuk ke KPU adalah dari provinsi Papua dari salah satu kabupaten di provinsi Papua. Di
Papua juga banyak terdapat kendala selama proses pelaksanaan ataupun pemungutan suara
seperti misalnya pemungutan suara yang ditunda karena keterbatasan logistic yang baru
sampai setelah tanggal 9 ataupun juga masih adanya beberapa pemungutan suara ulang.
Provinsi DKI Jakarta kemarin ada terdapat sekitar 14 atau 16 TPS yang harus
melakukan pemungutan suara yang diperkirakan proses pembahasannya akan berlangsung
cukup alot, karena disini saksi dari masing-masing Capres dan juga Cawapres yang juga
memiliki data yang nanti akan dipertemukan dengan temuan-temuan ataupun hasil
investigasi dari BAWASLU masing-masing provinsi.
44
Tabel 2.2
Perolehan Presentase Antara Capres Cawapres Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK
PROVINSI PRABOWO-HATTA
(%) JOKOWI-JK (%)
SELISIH
PRESENTASE
PEROLEHAN
SUARA (%)
DIY 44,19 55,81 11,62
BENGKULU 45,27 54,73 9,46
SULBAR 26,63 73,37 46,74
KALTENG 40,21 59,79 19,58
GORONTALO 63,10 36,90 26,20
SUMBAR 76,92 23,0 53,92
SULTRA 45,10 54,90 9,8
BALI 28,58 71,42 42,84
RIAU 50,12 49,88 0,24
SULTENG 45,17 54,83 9,66
MALUKU 49,48 50,52 1,04
JATENG 33,35 66,65 33,3
KALBAR 39,62 60,38 20,76
ACEH 54,39 45,61 8,78
NTB 72,45 27,55 44,9
SUMSEL 51,26 48,745 2,515
45
KALSEL 50,05 49,95 0,1
JAMBI 49,5 50,75 1,25
KEPRI 40,37 59,63 19,26
BABEL 32,74 67,26 33,52
Seruan untuk menghormati hasil pemilu Presiden telah dikeluarkan oleh kedua pihak
baik pasangan no. urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan pasangan no. urut 2 Joko
Widodo-Jusuf Kalla sudah mengatakan akan menghormati hasil Pemilu jelang berakhirya
perolehan rekapitulasi Nasional publik menanti komitmen keduanya untuk menghormati
hasil Pemilu perolehan kali ini.
Capres Prabowo Subianto dalam sejumlah kesempatan sudah mengatakan akan
menghormati hasil Pemilu pada Pilpres kali ini saat mendeklarasikan kemenangan versi
hitung cepat 4 lembaga pada 9 Juli lalu. *ditampilkan berita dari media online yang
berjudul Prabowo-Hatta siap hormati keputusan KPU soal perolehan suara (judul diberi
block). Prabowo juga meminta pendukungnya untuk menunggu hasil hitung KPU. Dalam
wawancara BBC dia mengatakan bahwa dia telah perpuluh kali mengatakan bahwa dia
akan menerima hasil KPU.
Prabowo “Saya sudah mengatakan jika KPU mengesahkanpilihan rakyat
sebenarnya, saya akan menghormati hasil itu selama kampanye. Mereka tidak mengatakan
itu. Sementara saya sudah mengatakan sepuluh hingga lima belas kali soal ini di televise
Nasional selama debat presiden di berbagai acara dan ratusan orang menyaksikan ini.’
Namun belakangan sikap Prabowo berubah. Prabowo menuding adanya
ketidakberesan karena KPU dan mempertanyakan proses Pilpres yang digelar oleh
lembaga ini.
Prabowo ‘dan kalau tidak melaksanakan, ini pidana. Jadi ini sangat-sangat menurut
saya mempertanyakan legitimasi dari pada seluruh proses ini dan bahkan kita bisa
mengarah bahwa nanti kita bisa menganggap semua proses ini cacat. Saya kira demikian.”
46
Komisioner KPU sudah menjawab tudingan Prabowo ini. Mereka menjelaskan
bahwa semua korekomendasi dari Bawaslu sudah mereka lakukan termasuk pelaksanaan
pemungutan suara ulang di sejumlah wilayah. Sementara itu Joko Widodo dalam
kesempatannya dihadapan ribuan relawannya pada 9 Juli lalu juga sudah menyerukan
untuk menghormati hasil pilpres kali ini.
Jokowi “Tugas kita semuanyas ekarang ini adalah mengawasi hasil Pemilu hari ini
hingga menjadi hasil resmi dari KPU. Ini perlu saya ulang. Tugas kita semua sekarang
adalah mengawal hasil pemilu hari ini hingga menjadi resmi dari KPU.”
Ucapannya kembali dipertegas pada pekan ini dengan meminta pendukung dan
relawannya untuk tidak memenuhi kawasan di depan KPU untuk menghindari potensi
bentrokan. Setelah bertemu SBY, seruan menghormati hasil KPU pun dia sampaikan
kembali.
Jokowi “Sabar. Semuanya nunggu KPU lagi. Kita semua sabar. Kalau tanya jangan
ngompor-ngomporin. Tanya yang dingin yang sejuk. Tinggal besok, tinggal sehari saja
kok. “
Seruan agar semua pihak menghormati hasil Pemilu juga sudah disampaikan oleh
Presiden SBY termasuk meminta semua warga menjaga kondisi pasca pilpres agar
berlangsung damai.
Jelang pengumuman resmi Pilpres yang berlangsung tanggal 22 Juli tim Prabowo-
Hatta berencana mempidanakanKomisi Pemilu Umum atau KPU. Tindakan ini akibat KPU
mempercepat waktu pengumuman resmi Pilpres. Manufer ini bisa menjadi pedang bermata
dua bagi Prabowo. Sikap Prabowo yang akan mempidanakan KPU bisa diartikan dua hal,
disatu sisi Prabowo dianggap hendak mencari kebenaran dan keadilan karena seharusnya
KPU masih ada waktu hingga 9 Agustus nanti untuk hasil rekpitulasi, namun kemudian
sikap Prabowo bisa dianggap manufer politik untuk menginterupsi kemenangan Jkowi-J.
Dinas menilai persoalan tanggal pengumuman menjadi janggal karena seharusnya pihak
Prabowo mempersoalkan ini jauh-jauh hari sebelum KPU menentukan tanggal
pengumuman resmi hasil pilpres.”
47
Dimas Oki Nugroho selaku pengamat politik mengatakan bahwa agenda KPU
tanggal 22 sudah ditetapkan sedemikian rupa. Yang menjadi pertanyaan terbesar adalah
kenapa Prabowo dengan tim dulu tidak pernah mempersoalkan ini, kenapa baru sekarang.
Dan menurutnya hasil rekapitulasi di publik bisa dilihat bahwa mulai dari quick count dari
lembaga-lembaga yang punya kredibilitas sampai yang perhitungan C1 di KPU yang bisa
dilihat secara transparan, itu menunjukan memang untuk melihat bahwa Prabowo punay
kemungkinan menang untuk kemudian dan Jokowi disaat terakhir.
Ikrar Nusa Bhakti mengatakan jika ada upaya-upaya misalnya untuk menunda
perhitungan suara, alasan-alasannya harus jelas. Alasannya apa, kalau memang ada alasan
kuat untuk menunda rekapitulasi atau pengumuman hasil pemilu pada 22 Juli.
Menjelang penetapan hasil Pilpres makin berkembang pula dinamika politik dari
kubu kandidat yang bertarung. Kubu Prabowo-Hatta menyebutkan akan mempidanakan
KPU jika tetap melanjutkan proses rekapitulasi nasional. News Anker bertanya kepada
Refly Harun selaku pengamat hukum tata negara. Bagaimana Refly melihat tentang
permintaan rekapitulasi yang ditunda dengan alasan ada banyak kejanggalan dalam proses
rekapitulasi bahkan meminta pemungutan suara ulang di 5800 TPS di Jakarta.
Refly Harun mengatakan bahwa pemilu sudah diatur dalan Undang-Undang Pemilu
Legislatif tahap untuk penghitungan suara termasuk mekanisme komplain. Jadi dari TPS
ke TPS kalau memang meerasa bahwa ada masalah bisa komplain, demikian juga dari PPS
ke PPK sampai seterusnya. KPU nasional juga ada mekanisme komplain. Sebagai
komplain tersebut diproses kemudian bisa diperintahkan termasuk pemungutan suara
ulang. Mekanisme itulah yang seharusnya digunakan pasangan calon untuk
mempermasalahkan perhitungan suara di berbagai tingkatan, sampai akhirnya diselesaikan
oleh KPU tepat waktu sesuai tentu dengan komitmen dan aturan yang dibuat. Refly Harun
juga menambahkan jika di KPU tidak puas, maka ada mekanisme Mahkamah Konstitusi
yang bisa ditempuh. Jika mempidanakan penyelenggara pemilu hanya karena tidak mau
menunda rekapitulasi dasarnya apa. Apakan dasarnya tindak pidana Pemilu. Apakah
dasarnya tindak pidana hukum. Jika dasarnya dianggap tindak pidana Pemilu maka
prosedurnya tidak bisa langsung polisi. Semua tindak pidana Pemilu prosedurnya ada
Panwaslu atau Bawslu kemudian ke polisi, jaksa, pengadilan, dan lain-lain. Intinya jika
48
terkait dengan tidak diakomodirnya keinginan salah satu pasangan calon untuk menunda,
maka tidak tepat juga dipidanakan. Bisa saja disampaikan di KPU keberatan komplain.
News Anker memperkenalkan Taufik Basari selaku tim hukum dari pasangan
Jokowi-JK yang juga merupakan narasumber dalam acara tersebut. News Anker bertanya
kepada Taufik Basari mengenai KPU yang ingin dipidanakan oleh Prabowo dan pada
tempatnyalah ketika KPU menolak permintaan rekapitulasi nasional ditunda.
Taufik Basari dari tim hukum Jokowi-JK menjelaskan bahwa tim dari Jokowi-JK
gak bingung dasar hukumnya apa ketika tim Prabowo-Hatta meminta tim penundaan
rekapitulasi. Karena memang tidak ada dasarnya jga. Ia menilai sudah sudah tepat apanila
KPU tetap melanjutkan rekapitulasi karena memang sudah dijadwalkan harus selesai
tanggal 22 Juli. Indonesia punya agenda besar, agenda yang buukan hanya milik peserta
Pemilu tapi juga milik rakyat Indonesia. Refly Harun menambahkan jangan sampai karena
hal-hal yang tidak ada landasanyya akhirnya semua rakyat Indonesia harus
menanggungnya.
News Anker menjelaskan bahwa dari berbagai media mengatakan jangan pakai
alasan waktu, karena sebenarnya waktu dari pasal 158 di Undang-Undang Pilpres
waktunya masih sampai tanggal 30 hari atau sampai 9 Agustus. Artinya masih ada waktu
sebenarnya ketika KPU mau melakukan penundaan rekapitulasi.
Taufik Basari mengatakan bahwa yang menjadi pertanyaan dasarnya apa. Ada 2 hal,
pertama adalah landasan hukumnya, yang kedua alasannya. Alasan untuk meminta
penundaan. Kalau misalnya berkeberatan atas sesuatu hal maka ada mekanismenya yang
sudah disediakan. Kalau misalnya tidak ada permintaan pemungutan suara ulang dengan
alasan sudah lewat waktu juga tidak bisa dipenuhi, maka bisa ajukan di Mahkamah
Konstitusi. Atau sebelum masuk ke Mahkamah Konstitusi yang diperdebatkan melalui
proses rekapitulasi di tingakat nasional ini kenapa ada permintaan itu, alasannya apa.
Mekanisme sudah disediakan sedemikian rupa sehingga hal-hal yang seperti itu sudah
tersedia cara-caranya, tapi kenapa tidak dipergunakan cara-caranya yang selama ini sudah
dilalui.
49
News anker sudah terhubung dengan firman Wijaya selaku tim Prabowo-hatta dan
menanyakan mengenai alasan kuat yang membuat sehingga harus rekapitulasi nasional
ditunda dan dasar hukumnya.
Firman Wijaya selaku kuasa hukum Prabowo-Hatta menjelaskan bahwa menurutnya
rekapitulasi nasional akan sangat ditentukan oleh penyelesaian rekapitulasi diberbagai
provinsi. Namun secara factual menunjukkan ada problem-problem pada perhitungan di
tingkat daerah dan berakhir dengan rekomendasi dari BAWASLU yang meminta untuk
dilakukan pemungutan ulang. Menurutnya tanggal 22 boleh saja penghitungan dilakukan
tapi penetapannya bisa ditunda. Firman Wijaya juga mengatakan bahwa ada dokumen yang
terkait dengan pileg yang digunakan untuk Pilpres. Menurutnya hal tersebut bukan hanya
pelanggaran tapi sudah menyangkut sebuah kejahatan.
News anker mempertanyakan kepada Firman wijaya gambaran dari dokumen yang
dimaksud seperti apa.
Firman Wijaya mengatakan bahwa ada daerah pemilihan yang menggunakan
dokumen Pileg untuk pemilihan presiden. Menurutnya hal tersebut bukan hanya persoalan
antara administratif tapi sudah mengarah pada sifat-sifat kejahatan, dan menurutnya
penyelesaiannya bukan soal batas waktu yang sudah ditentukan oleh KPU, tetapi
menyangkut substansial dari sebuah proses Pemilu.
News anker kembali bertanya dokumen yang dimaksud seperti apa.
Firman Wijaya menjelaskan bahwa ada beberapa dokumen termasuk dokumen DPP
di beberapa daerah seperti Jakarta. Ia menjelaskan bahwa Jakarta merupakan parameter
dan menadi Barometer nasional. Jika Jakarta saja mempunyai masalah hukum bagaimana
di daerah lain.
News anker bertanya kembali mengenai pernyataan Firman wijaya yang sudah
mendapatkan rekomendasi dari BAWASLU dan meminta penjelasan tentang wilayah
mana saja yang mendapat rekomendasi dari BAWASLU.
Firman wijaya menjawab bahwa ada di beberapa daerah, yaitu provinsi Jakarta, jawa
Timur dan beberapa daerah lain. Ia memaparkan bahwa ada hal menarik di daerah Papua,
50
yaitu hasil penghitungannya ada, tetatpi menurut saksi-saksi justru pelaksanaan atau
penyelenggaraann pemilunya tidak ada. Firman Wijaya juga memaparkan bahwa tim yang
Ia pimpin sedang bekerja dan terus mengumpulkan seluruh dokumen yang ada terkait
dengan bentuk-bentuk penyimpangan yang menurutnyaa tidak hanya terkait dengan TSM.
Menurunnya jika tidak terkait dengan struktur berarti tidak sistematis.
News anker meminta tanggapan kepada Taufik Basari mengenai pernyataan dari
Firman Wijaya.
Taufik Basari menjelaskan bahwa yang pertama, disetiap tahapan rekapitulasi ada
proses-proses yang bisa diajukan. Jika akhirnya tidak terdapat titik temu bisa mengajukan
atau mengisi form keberatan, yang kemudian akan dibawa pada tahapan keatasnya lagi.
Kalau yang tadi dimaksud adalah tahapan di provinsi nanti bisa dibahas lagi dalam tahapan
nasional. Yang kedua, jika dikatakan ada dokumen-dokumen Pileg dan sebagainya yang
dipakai dalam Pilpres Taufik Basari mengatakan bahwa ia juga tidak paham apa
maksudnya, apakah memang ada ataukah diada-adakan. Taufik Basari juga menjelaskan
tentang Papua, menurutnya harus dipelajari bahwa di Papua sistem noken untuk
pegunungan tengah. Jadi memang ada beberapa tata cara local, budaya local yang diakui
oleh Mahkamah Konstitusi bahwa itu bisa dilakukan. Ia menegaskan bahwa dari semua
yang disampaikan oleh Firman Wijaya menurutnya masih bisa dibahas dalam tahapan
rekap nasional, itulah gunanya rapat pleno KPU. Ia menyarankan jika ad permasalahan
sampaikan kemudian ditunjukkan apa yang menjadi masalah. Jika kemudian masalah bisa
diselesaikan pada tahapan rapat pleno nanti akan dicari solusinya.
News anker kembali kepada Firman Wijaya untuk meminta tanggapan dari
pernyataan yang disampaikan oleh Taufik Basari, dan menjelaskan bahwa hal-hal yang
disampaikan oleh Firman Wijaya seharusnya dibawa ke rapat pleno bukan justru meminta
penundaan rekapitulasi atau penundaan penetapan.
Firman Wijaya menjelaskan bahwa menurutnya menetapkan tanggal 22 tidak harus
terlalu dini. Secara definitive sebagai masa akhir penetapan rekapitulasi nasional, karena
bagaimanapun kualitas Pemilu demokrasi harus dijaga. Persoalan hukum yang muncul
pada persoalan penyelenggaraan Pemilu bukan semata-mata persoalan Mahkamah
51
Konstitusi. Masalah Mahkamah Konstitusi adalah jalan terakhir sebagai sebuah sistem
penyelenggaraan Pemilu yang terpadu, maka sebaiknya KPU harus mendengar dan
bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain yang punya fungsi control dan monitoring.
Dalam hal ini BAWASLU, termasuk rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan,
bagaimanapun juga rekomendasi merupakan surat kelembagaan yang harus diberikan
tempat yang memadai. Sifatnya rekomendatif, tetapi pada titik tertentu bisa menjadi
imperative jika bentuk pelanggarannya sangat massif. Tanggal 22 sebaiknya
dimaksimalkan sampai pada titik maksimal semua proses penyelenggaraan Pemilu bisa
dicover baik komplain maupun problem-problem yang terkait.
News anker bertanya kembali kepada Firman Wijaya mengapa tidak memilih
berjuang dulu di rapat pleno.
Firman Wijaya mengatakan sepakat dengan apa yang dikatakan oleh news anker. Ia
menjelaskan bahwa timnya akan perjuangkan. Ia sebagai PH akan atau menempuh jalur-
jalur tersebut, tetapi ia juga meminta kepada KPU tidak secara definitive mematok tanggal
22.
News anker mengatakan kepada Firman wijaya bahwa di tim yang lain menyebutkan
bahwa sebaiknya rekapitulasi dihentikan dulu kalau tidak dihentikan maka akan dilaporkan
ke Mabes Polri. Statement itu disampaikan oleh tim hukum yang lain dari kubu Prabowo-
Hatta.
Firman Wijaya menjelaskan bahwa penyelenggaraan Pemilu adalah sebuah sistem
yang terpadu. Dalam sifat-sifat pelanggaran ada pelanggaran yang bersifat administrative,
ada yang bersifat di luar administratif mungkin menyangkut pelanggaran hukum lain
seperti pidana tapi terkait dengan objek yang sama. Menurutnya semua fungsi aparatur bisa
bekerja secara maksimal untuk menyelesaikan persoalan ini tanpa harus menunggu
persoalan ini ke Mahkamah Konstitusi.
News anker menegaskan kepada Firman Wijaya bahwa yang ingin ditanyakan
adalah dasarnya yang sebenarnya dituntut adalah menghentikan rekapitulasi ataukah
menunda penetapannya atau seperti apa.
52
Firman Wijaya menjelaskan bahwa sebenarnya rekapitulasi dan penetapan sebuah
rangkaian proses yang tidak terpisahkan. Tapi esensinya yang terpenting proses yang
berjalan bisa diukur tingkat validitasnya dan orientasinya. Karena itulah ia mengatakan
untuk apa mematok tanggal 22 jika problem-problem masih terstruktur, masif, dan
sistematis. Firman Wijaya menambahkan bahwa maksudnya adalah jika ada masalah yang
muncul yang disebut legal ewearnest, tidak bisa melihat ada sebuah penyimpangan yang
ada sambil jalan, karena bagaimanapun BAWASLU punya fungsi mekanisme. KPU punya
fungsi dan mekanisme dan bisa dipadukan, tidak mungkin berjalan sendiri-sendiri.
News anker bertanya kepada Refly Harun meminta tanggapan dari pernyataan yang
diberikan oleh Firman Wijaya.
Refly Harun menjelaskan bahwa dari Pemilu ke Pemilu fenomenanya selalu sama.
Pemilu 1999 ada yang tidak puas. 2004, 2009, 2014 kemarin begitu. Refly Harun
mengatakan bahwa jika mau ditunda jaminan bahwa seluruh persoalan yang ada disebutkan
itu akan selesai sampai tanggal yang ditentukan, 30 hari setelah pencoblosan. Bahkan ada
kecenderungan juga penundaan juga akan digugat karena peraturan KPUnya tidak berubah.
Undang-undang menyatakan maksimal 30 hari aturannya mematok 22 sebagai
pengumuman. Refly Harun mengingatkan bahwa yang namanya Pemilu adalah bertahap,
berproses. Makanya selalu dibuat mekanisme komplain penyelesaian persoalan itu dalam
tahapan, karena disadari bahwa Pemilu memang terkait dengan tahapan-tahapan presiden
dan wakil presiden itu ditetapkan, kemudian pokok endingnya 20 Oktober harus sudah ada
pelantikan presiden dan wakil presiden yang baru. Nah menurutnya seharusnya semua
pihak baik itu kubu Prabowo-Hatta maupun kubu Jokowi-JK seharusnya sudah
menggunakan segala instrumennya di dalam tahapan itu, dan mereka harus menyadari
betul mereka yang harus aktif proaktif dan tahapan itu harus diselesaikan secara baik,
bukan terakhir-terakhir baru prosesnya mau dibalikkan kembali. Karena menurutnya tidak
ada jaminan akan selesai. Karena itu menurutnya tidak ada jaminan akan selesai. Karena
itu menurutnya tetap taat asas taat waktu 22 Juli. Jika ada masalahnya masif, terstruktur,
dan sistematis tinggal diajukan ke Mahkamah Konstitusi dan pasti menang, karena mantra
MK sepanjang dia masif, terstruktur, dan sistematis bisa dimenangkan. Refly Harun
53
berpendapat bahwa sebaiknya betul-betul menghargai proses dan jangan sedikit-sedikit
mengancam untuk mempidanakan.
News anker bertanya kepada Taufik Basari mengenai tanggapannya tentang
pernyataan yang diberikan oleh Firman Wijaya.
Taufik Basari mengatakan ia agak sulit untuk menanggapi karena ada penjelasan
yang berubah-ubah. Yang ia ketahui permintaannya adalah meminta untuk menunda
rekapitulasi dan ancamannya apabila dilanjutkan akan dilaporkan pidana. Jadi
rekapitulasinya yang minta ditunda, bukan penetapannya. Tapi kemudian yang
disampaikan Firman agak sedikit berbeda, ia mengaku sedikit agak bingung. Sikap dari
Prabowo-Hatta yang mana yang menunda rekapitulasi, artinya tidak bisa dilanjutkan dulu
rekapitulasinya atau rekapitulasi tetap berjalan dan kemudian apa yang tadi
dipermasalahkan dibahas dalam rapat pleno. Kemudian penetapannya saja yang ditunda,
itu juga tidak tahu yang mana. Lalu ia Taufik Basari sepakat dengan yang dikatakan Refly
Harun bahwa dengan mekanisme yang sudah disediakan, setiap tahapan sudah
menyediakan penyelesaiannya. Kalau tidak selesai diangkat lagi keatasnya dan seterusnya.
Taufik Basari mengatakan jika memang di tingkat provinsi dianggap tidak selesai, lalu apa
yang sudah dilakukan oleh saksi-saksi dari tim Prabowo-Hatta pada tahapan sebelumnya.
Apakah menerima ataukah sudah mengajukan keberatan dan sebagainya.
News anker mengatakan kepada Firman Wijaya bahwa yang ditanggapi adalah
proses ini kan berjenjang, kalau misalnya ada masalah di TPS bisa dipermasalahkan saat
pleno. Misalnya di kecamatan, nisa dipermasalahkan saat pleno di kabupaten kota dan baru
selanjutnya. Kalau malam hari ini justru membicarakan ketika ada masalah dipleno KPU
provinsi begitu. News anker bertanya kepada Firman Wijaya mengenai dimana protes yang
sudah dilakukan dikawal oleh tim Prabowo-Hatta. Kenapa b aru sekarang seolah-olah
dimunculkan dan jika dilihat seolah-olah ingin tidak perlu tanggal 22, kalau bisa sampai
setelah tanggal 30 hari atau tanggal 9 Agustus.
Firman Wijaya menyampaikan bahwa boleh dalam sebuah mekanisme ada tahapan-
tahapannya. Di setiap instrumen apapun selalu ada termasuk instrumen hukum atau
peradilan. Tetapi bisa terjadi sebuah kondisi yang tidak bisa ditemukan oleh proses-proses
54
pentahapan itu. Misalnya awalnya tidak terdeteksi bisa saja terjadi. Sementara ya proses di
Mahkamah Konstitusi prinsipnya adalah final dan banding. Proses itu satu kali dan tidak
bisa ada proses berikutnya. Hal tersebut memperlihatkan bagaimana bisa mengoptimalisasi
instrumen-instrumen yang ada tadi. Katakanlah sebagai sebuah bukti yang bisa saja muncul
dalam tahap berikutnya atau tahap setelah tahapan berikutnya. Jenjang itu proses
dibawahnya ternyata tiba-tiba muncul bukti baru kan bisa saja.
Taufik Basari mengatakan jika ada ditemukan bukti baru anggap baru diketahui,
dihabas di rapat pleno nasional KPU lalu dibuka apa masalahnya dan dicari jalan
keluarnya. Mahkamah Konstitusi adalah langkah yang paling terakhir ketika sudah tidak
mampu menyelesaikan di rapat pleno, maka baru ke Mahkamah Konstitusi. News anker
mengatakan bahwa Mahfud MD selaku ketua tim menyampaikan bahwa Mahfud MD akan
mengembalikan mandate sebagai ketua tim setelah 22 Juli besok. Mahfud juga menanggapi
permintaan pemungutan suara ulang dan penundaan pengumuman rekapitulasi suara
Pilpres 2014.
Mahfud MD menjelaskan bahwa Pemilu ulang adalah keputusan politik, tidak ada
hubungannya dengan Pemilu. Yang ada pemungutan suara ulang. Menurutnya pemungutan
suara ulang tidak ada gunanya juga, tidak akan menghilangkan kecurangan-kecurangan
apalagi kalau kecenderungan sudah ada. Pemungutan suara ulang menurut hukum sudah
lewat waktunya, yaitu 10 hari sesudah tanggal 9 Juli. Lalu ada kemungkinan penundaan
pengumuman. Sebulan sesudah tanggal 9, itu berarti 9 Agustus. Tetapi itu juga tidak ada
gunanya. Ia mengatakan sebagai tim kamnas Pemilu sudah selesai, dan ia mengembalikan
mandate. Ia mengatakan bahwa dirinya sudah tidak berhasil memenangkan pasangan
Prabowo-Hatta. Ia menjelaskan bahwa mengenai politik diluar itu ia sudah tidak ikut,
karena menurutnya penyelesaian hukum juga tidak banyak gunanya.
News anker bertanya kepada Firman Wijaya terkait penyataan Mahfud MD yang
mengatakan tidak ada gunanya lagi melakukan meminta penundaan penetapan itu sendiri.
Pertanyaan kepada Firman Wijaya adalah sebenranya yang mana yang diinginkan pada
KPU, karena sudah ada ancaman akan memidanakan KPU.
55
Firman Wijaya mengatakan bahwa yang namanya persepsi hukum, kemanfaatan
kepastian dan keadilan itu satu nafas. Jadi dalam pelaksanaan Pemilu ada pemungutan
suara ulang atau penghitungan suara ulang itu instrumen Pemilu, bukan instrumen politik.
Ia mengaku bahwa sikapnya sepakat dengan Mahfud MD yaitu semangat yang sama, yang
bisa ditangkap adalah bahwa apapun persoalannya kalau itu memang instrumen hukumnya
memungkinkan seperti yang disampaikan Refly, ia berpendapat semua memberikan ruang
yang cukup dan wajar kalau itu merupakan upaya yang dimungkinkan secara hukum.
News anker menginformasikan bahwa Jusuf Kalla menyerukan kepada pendukung
dan relawan pasangan Jokowi-JK untuk menjaga suasana kondusif dalam respon hasil
rekapitulasi suara hasil Pilpres, pada Selasa besok. Seruan serupa juga datang dari para
tokoh lintas yang meminta rakyat tidak terprovokasi issue yang dapat mengganggu
kedamaian.
Cawapres Jusuf Kalla tidak yakin akan terjadi kerusuhan antar pendukung pada
pasangan Capres dan Cawapres pada saat KPU mengumumkan hasil rekapitulasi suara
Pilpres pada Selasa 22 Juli besok. Apalagi sudah ada himbauan kepada relawan dan
pendukung pasangan Jokowi-JK untuk tidak turun ke jalan atau mendatangi kantor KPU.
JK sendiri mengaku tidak akan hadir ke KPU pada saat pengumuman hasil rekapitulasi
suara hasil Pilpres.
Jusuf Kalla menyampaikan bahwa teman-teman juga relawan menerima dengan rasa
syukur, tidak perlu berpesta-pesta. Beliau mengingatkan bahwa sedang dalam bulan puasa.
Beliau juga menjelaskan bahwa bagi Jokowi-JK hal tersebut adalah amanah yang
diberikan.
Para tokoh lintas agama mengapresiasi kepada kedua pasangan Capres Cawapres
atas sikap kenegarawanan yang ditunjukkan dalam menghadapi Pilpres 2014. Para tokoh
juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga suasana damai dalam
menghadapi hasil rekapitulasi suara hasil Pilpres pada Selasa besok.
Din Syamsuddin selaku ketua MUI memaparkan bahwa jika menang mungkin ada
perayaannya, itu sangat wajar, tapi jika kalah perayannya melampaui batas. Ia mengatakan
bahwa dalam filsafat jawa sangat relevan.
56
Sesuai jadwal penetapan Pilpres 2014 KPU akan mengumumkan hasil rekapitulasi
suara hasil Pilpres secara nasional pada Selasa besok. Berbagai isue muncul terkait itu.
Salah satunya isue kerusuhan yang dipicu tidak puasnya pendukung pasangan Capres dan
Cawapres terhadap hasil suara yang dilakukan KPU.
News anker memperkenalkan narasumber yaitu Khofifah Indah Parawansa selaku
juru bicara dari tim Jokowi-JK, Gun Gun Heryanto sebagai pengamat politik.
Pengamanan saat pengumuman hasil presiden 22 Juli mendatang menjadi
pertaruhan penting bagi presiden Susilo bambang Yudhoyono sebelum meninggalkan
posisinya. Karena itu presiden meminta Polri dan TNI untuk siap mengawal pengumuman
KPU dan masyarakat bersama menjaga agar berjalan dengan damai.
Presiden Susilo bambang Yudhoyono dipuji banyak pihak, termasuk kalangan
internasional karena sukses menyelenggarakan Pemilu secara damai. Satu tahapan lagi
menjadi pertaruhan presiden SBY yakni keamanan saat diumumkan hasil Pemilu oleh KPU
22 Juli mendatang. Karena itu presiden meminta masyarakat tetap tenang dan menjaga
pengumuman dengan damai.
Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan terimakasih kepada rakyat Indonesia,
ia juga berharap jika sampai ke MK putusannya 21 Agustus menuju 20 Oktober semuanya
berlangsung dengan baik.
Selain meminta aparat TNI dan Polri bersiaga presiden SBY juga mengundang dua
calon presiden ke istana negara minggu sore kemarin untuk silaturahmi dan buka bersama.
Sementara itu pihak TN bersiap menghadapi segala kemungkinan. TNI bahkan
menempatkan KPU sebaai central objek pengamanan saat berlangsungnya Pemilu hingga
pengumuman hasil Pilpres 22 Juli mendatang.
Jendral TNI Moeldoko memaparkan bahwa beliau selaku penglima TNI
memposisikan KPU saat ini sebagai center of gravity, sebagai objek strategis nasional.
Dalam konteks pemilihan umum beliau menempatkan seperti itu. Ia juga mengatakan
bahwa sepenuhnya harus dilindungi.
57
Seiring dengan TNI, pihak kepolisian juga sudah menyiapkan personil untuk
menjaga keamanan. Kapolri jendral Sutarman mengatakan akan menindak tegas pelaku
kerusuhan.
Jendral polisi Sutarman memaparkan bahwa timnya sudah membuat satu
penanganan kerusuhan social mulai dari level 1 sampai dengan level 6. Jika terpaksa level
6 akan digunakan atas perintah komandan lapangan untuk mengambil langkah-langkah
dengan menggunakan senjata dengan peluru karet.
Sesuai rencana, KPU akan mengumumkan hasil Pilpres pada 22 Juli mendatang, dan
saat ini KPU pun masih merampungkan tahap akhir rekapitulasi suara.
News anker mengatakan bahwa hasil rekapitulasi provinsi yang telah direkap secara
nasional menempatkan pasangan Jokowi-JK sebagai pendulang suara terbanyak. Sejumlah
elite politik pendukung Prabowo-Hatta legowo mengakui keunggulan pesaing. Hal tersebut
tentunya turut mendinginkan tensi politik. News anker juga memperkenalkan narasumber
yang tersambung melalui telfon yaitu Bima Arya selaku tim pemenangan Prabowo-Hatta.
News anker mengatakan kepada Bima Arya melijat perkembangan rekapitulasi yang
tengah dilakukan oleh KPU, dan dilihat dari hasil pleno provinsi sepertinya pasangan
Jokowi-JK ini unggul. News anker bertanya pendapat dari Bima Arya.
Bima Arya mengatakan bahwa apapun hasilnya harus dihormati bersama dan
disikapi secara bijak. Karena sudah ada proses berjalan dalam berbagai tingkatan, mulai
dari KPU kota, provinsi, dan akan dihitung di tingkat nasional. Apa yang diputuskan akan
dicatat sebagai pembelajaran politik dan demokrasi untuk kedepannya.
News anker bertanya kepada Bima Arya tanggapan mengenai pernyataan dari putera
Amien rais yaitu hanafi Rais yang sudah memberikan surat terbuka yang mengakui
kemenangan perolehan suara Jokowi-JK berdasarkan pantauan rekapitulasi KPU tingkat
provinsi dan mengajak pendukung Prabowo-Hatta untuk legowo menerima kemenangan
dari Jokowi.
Bima Arya menjeaskan bahwa timnya tidak ingin mendahului pernyataan dari Pak
Prabowo atau Bung Hatta. Pada intinya timnya siap menang dan siap kalah. Jika ada hasil
58
nanti yang diluar harapan, kalau itu sudah melalui prosedur yang wajar dan legitimate
tentunya, itu harus dihormati. Ia mengatakan bahwa besok pernyataan resmi dari Hatta
sebagai ketua umum PAN akan segera disampaikan setelah pengumuman dari KPU.
News anker mengatakan kepada Bima Arya bahwa di tim Prabowo-Hatta yang lain
ada yang menyatakan bahwa ada wacana ingin merekapitulasi ulang kemudian bahkan ada
yang ingin memidanakan KPU. News anker menanyakan tanggapan Bima Arya melihat
dinamika tersebut.
Bima Arya menjelaskan bahwa menurutnya hal tersebut wajar. Tapi ia memiliki
keyakinan bahwa pada ujungnya semua akan arif dan bijak untuk berfikir jauh ke depan,
dan memperhatuikan kepentingan bangsa yang besar diatas kepentingan partai politik
diatas kepentingan kelompok atau bahkan diatas kepentingan individu.
News anker menanyakan kepada Khofifah mengenai upaya dari tim Jokowi-JK
untuk menciptakan suasana yang kondusif unyuk mengahadapi 22 Juli.
Khofifah menjelaskan bahwa menurutnya suasanya yang terbangun oleh tim resmi
ataukah oleh relawan terus menerus dilakukan berlapis-lapis dari sebelum kampanye. Ia
mengatakan bahwa obor rakyat begitu luas, membuat suasana yang semakin panas. Tapi
ternyata bisa dilakukan dengan suasana yang lebih arif, suasana yang lebih bisa
menghormati keperbedaan pendapat. Konsolidasi internal sudah dilakukan bahkan Jokowi
sendiri sejak 4 hari yang lalu sudah menyampaikan bahwa jika melakukan syukuran
lakukan di rumah masing-masing atau di kantor masing-masing dan tidak menggerakkan
massa, tanggalkan baju kotak-kotak atau berkaitan dengan identitas pasangan nomor urut
2. Suasana tersebut tidak hanya oleh figure Jokowi-JK, tetapi tim relawan semua
membangun konsolidasi yang sama. Khofifah mengajak untuk mengawal Pemilu yang
damai, suasana yang kondusif. Kalau itu dilakukan oleh semua pihak, tidak hanya terkait
oleh tim sukses masing-masing kandidat tapi semua elemen masyarakat melakukan hal
yang sama, ia berpendapat bahwa hal tersebut akan memberikan titik kliminasi yang sangat
baik bagi proses demokrasi yang berkualitas.
59
News anker menanyakan pendapat Khofifah terhadap pernyataan putera Amien rais
yaitu hanafi ang sudah men yatakan sudah legowo dan meminta kepada tim pendukung
Prabowo-Hatta juga untuk menerima hasil dari Pilpres ini.
Khofifah mengatakan bahwa ia ingin memberikan apresiasi kepada Bima Arya tadi
yang memberikan satu pikiran-pikiran yang sangat konstruktif dan ia merasa Hatta yang
juga Menko Perekonomian juga menristake. Khofifah berpendapat bahwa basic
statistiknya sangat kuat, oleh karena itu setelah melihat hasil quick count-quick count ia
menganggap sudah ada konsolidasi internal diantara tim Prabowo-Hatta. Ia brpendapat
bahwa pada akhirnya akan melahirkan sesuatu seluruh ikhtiar sudah dilakukan, setelah
ikhtiar dilakukan ia mengajak untuk tawakal. Ia berpendapat bahwa suasana yang kondusif
akan menjadi komitmen dari semua pihak.
News anker menanyakan kepada Gun Gun mengenai jaminan yang diberikan dari
kedua kubu tersebut.
Gun Gun berpendapat bahwa yang paling penting dilakukan oleh elite adalah
memastikan kandidat tim pemenangannya, relawan, dan segala macam pihak-pihak yang
berintegrasi dalam tim pemenangan kemarin itu untuk tetap berada dalam situasi yang
kondusif. Artinya kan menjadi center of the game dari permainan selama Pilpres ini dan
realitas politik selalu kompetisi itu terbelah, terlebih kalau kandidatnya dua dan sebuah hal
yang wajar karena kompetisi selalu pasti ada titik didihnya titik kulminasinya, mudah-
mudahan pada saat pengumuman semua bisa dengan kedewasaan memikirkan sesuatu
yang lebih besar yakni soal kohesi sosial. Ia mengatakan bahwa kita bangsa besar yang
proses pembelajaran politiknya disorot oleh bangsa-bangsa lain. Ini adalah sebuah ujian
demokrasi, karena yang pertama, 9 Juli kemarin masyarakat Indonesia sudah mencoblos,
disitu menunjukkan bahwa masyarakat sudah mengapresiasi sebuah mekanisme sirkulasi
elite procedural sekaligus substansial bernama mekanisme sirkulasi elite procedural
sekaligus substansial bernama Pilpres. Masyarakat sudah menyalurkan itu dengan damai,
sekarang ketika 22 Juli penyelenggara Pemilu mengumumkan siapa yang punya tanggung
jawab untuk menjadi role model positif bagi pembelajaran politik ini. Ia mengatakan bahwa
SBY bagus karena sudah menciptakan satu pra kondisi yang lembut dengan
mempetemukan dua belah pihak, dan menurutnya itu bukan hanya simbolik. Seharusnya
60
kedua kandidat juga tim dibawahnya betul-betul mempertimbangkan satu hal yang sangat
penting yaitu soal rekatnya kohesi social setelah terpolarisasi selama kurang lebih pada
saat tahapan Pilpres ini dimulai. Menurutnya hal itu bukan hanya simbolik konvergen yang
artinya ada kesadaran kelompok bersama tetapi juga secara praktis tidak boleh melakukan
hal-hal yang propoaktif yang bisa memancing freerider.
News anker bertanya ke Khofifah mengenai konklusi apa yang akan dilakukan dari
pihak Jokowi-JK agar dapat menyatukan kembali bangsa Indonesia.
Khofifah berpendapat bahwa Jokowi maupun JK sudah membangun komunikasi
pasca Pilpres, yaitu pikiran-pikiran yang terkait dengan bagaimana membangun bangsa
secara bersama-sama bergandengan tangan dan melibatkan seluruh potensi efektif negeri
ini. Contohnya dulu ada program-program unggulan, misalnya dari kandidat yang
kebetulan belum diuntungkandari proses Pilpres ini, jika itu untuk kepentingan bangsa, jika
itu untuk kepentingan rakyat seharusnya tidak perlu khawatir akan adan yang suka atau
tidak suka, karena program itu bukan produk dari timnya pak Jokowi-JK.
News anker menegaskan bahwa pada intinya program itu untuk Indonesia.
Khofifah mengajak untuk melihat bahwa suara rakyat sudah diberikan, dan
kemenangan tersebut bukan kemenangan Jokowi-JK, tapi kemenangan rakyat Indonesia.
Hal tersebut akan menjadi starting point untuk membangun kohesi diantara elemen-elemen
masyarakat yang ada.
Dalam rangkaian acara di Metro petang 21 juli 2014 terdapat beberapa judul kecil
yang mengahantarkan berita-berita dan talkshow tersebut. Pada Primetime News yang
dibawakan oleh Indra Maulana terdapat beberapa judul berita diantaranya :
KPU Lanjutkan Rekapitulasi Nasional
Penghitungan Bisa Selesai Lebih Cepat
Total 22 Provinsi Selesai Ditetapkan
Prabowo Sebut Akan Hormati KPU
Prabowo Kemudian Sebut Ada Kecurangan
Jokowi janji Hormati KPU
61
SBY Minta Semua Pihak jaga Pilpres
Jelang Penetapan Hasil Pilpres
Penundaan Pengumuman Tidak Ada Gunanya. Pemilu Sudah Selesai
Pemilu Ulang Keputusan Politik, Pemungutan Suara Ulang Sudah Lewat
Waktunya
Pada Headline News yang dibaawakan oleh Indra Maulana terdapat beberapa judul
berita diantaranya :
MK Siap Terima Gugatan Pilpres
Hakim MK Siap Proses Sengketa Pilpres
Damai, Sambut Presiden Baru
Pada Primetime News yang dibawakan oleh Andini Effendi terdapat beberapa judul
berita diantaranya :
JK Yakin Suasana tetp Kondusif
Tokoh Agama Apresiasi Sikap Kandidat
SBY Imbau Masyarakat Tenang
TNI dan Polri Siap Kawal Pengumuman KPU
Pilpres, Siap Menang Siap Kalah
Ditampilkan beberapa kali tentang penghitungan suara hasil rekapitulasi baik di
masing-masing provinsi maupun rekapitulasi nasional secara keseluruhan.
62
Tabel 2.3
Rekapitulasi Nasional Pilpres 2014
NO.
JUMLAH SUARA PRESENTASE SUARA (%)
SUARA
MASUK PRABOWO-
HATTA JOKOWI-JK
PRABOWO-
HATTA JOKOWI-JK
1. 60.974.655 68.419.682 44,35 52,12 129.394.337
2. 62.576.446 70.996.828 46,85 53,15 133.573.274
Tabel 2.4
Hasil Rekapitulasi KPU di Beberapa Provinsi
NO PROVINSI
JUMLAH SUARA PRESENTASE SUARA
(%) SELISIH
SUARA PRABOWO-
HATTA
JOKOWI-
JK
PRABOWO-
HATTA
JOKOWI-
JK
1. Jawa Tengah 6.485.720 12.959.540 33,36 66,64 6.473.820
2. Jawa Barat 14.167.381 9.530.315 59,78 40,21 4.637.066
3. Lampung 2.033.924 2.299.889 46,93 53,06 265.965
Tabel 2.5
Hasil Rekapitulasi KPU Pilpres 2014 di 22 Provinsi
NO.
JUMLAH SUARA PRESENTASE SUARA (%)
SELISIH SUARA PRABOWO-
HATTA JOKOWI-JK
PRABOWO-
HATTA JOKOWI-JK
1. 38.892.978 41.127.376 48,61 51,39 2.234.398
Lampiran 3
63
TV One
3.1 Analisis Pemberitaan Quick Count Pemilihan Presiden 2014
Pemberitaan quick count di TV One menampilkan pemberitaan tentang pasangan
nomor uurut 1 yaitu Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Dalam acara tersebut
didatangkan narasumber untuk membahas mengenai quick count, salah satunya adalah
Bara Hasibuan. Dalam acara tersebut Bara Hasibuan menyampaikan bahwa sistem
pemilihan langsung untuk memilih presiden. Ia menambahkan di era kemajuan teknologi
eksimpuls quick count dapat menjadi acuan dalam melihat siapa yang akan menang. Ia
mengingatkan kepada masing-masing pasangan bahwa seharusnya bisa bersikap arif dan
bijaksana, misalnya seperti jika melakukan deklarasi harus betul-betul tepat waktu, tidak
terburu-buru. Sikap bijaksana, arif, dan kenegarawan harus dikedepankan.
Salah satu news anker menginformasikan tentang perolehan suara yang didapat,
yaitu dari PUSKAPTIS pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 52,04% yang
mengungguli pasangan Jokowi-JK. Salah satu tim dari pasangan jokowi-JK yaitu Arya
menanggapi hal tersebut. Ia mengatakan bahwa konfrensi pers yang diadakan oleh
pasangan jokowi-JK bersama Megawati, Surya Paloh, dan Wiranto adalah bukan sesuatu
yang mengada-ada. Ia mengatakan bahwa ada dasar yang mereka gunakan yaitu dari
berbagai survei yang kredibel yang tidak mereka buat. Survei-survei tersebut yang mereka
ikuti. lembaga survei tersebut juga memberikan informasi mengenai penurunan suara
sejak bulan Mei. Menurutnya deklarasi adalah sesuatu yang wajar dalam kaitan mengacu
pada hasil quick count dari lembaga-lembaga survei dan diekspose ke publik, itu adalah
suatu hal yang biasa. Ia mengaku bahwa ia telah menjadi tim sukses untuk yang ketiga
kalinya. Dan setiap kali ia merasakan bagaimana tim presiden melakukan ekspose publik
dari hasil-hasil survei yang ada. Menurutnya kemenangan Jokowi-JK sudah ditangan
dengan hasil survey yang mereka miliki, yang terekam di rakyat dan yang terekspose dari
berbagai media cetak dan elektronik baik dalam dan luar negeri.
News anker kembali bertanya kepada Arya mengenai pesan untuk para pendukung
menyikapi perbedaan tersebut. Arya menjawab bahwa hal tersebut merupakan wajah
demokrasi Indonesia. Apapun yang akan dilihat hasil survey yang sekarang sudah
64
dideklair oleh pasangan Jokowi-JK. Ada setting opini yang dilakukan oleh pasangan
Prabowo lewat Mahfud MD. Ia menegaskan bahwa kita akan melihat sejauh mana
kredibilitas lembaga survey dengan cara menguji kebenarannya dari hasil quick count dan
real count nanti. Ia menegaskan bahwa lembaga survei yang diacu oleh pasangan Jokowi-
JK adalah bukan hal yang mereka buat. Itu adalah lembaga survei yang kredibel yang
menyampaikan hasil dan hal tersebut sudah di publish. Ia berharap suatu perbedaan hasil
tersebut bukanlah kita yang harus berbeda, tetapi ada kredibilitas, standar-standar
intelektualitas, standar-standar yang harus diikuti oleh lembaga survey dalam mengacu
hal yang nyata, yang sebenar-benarnya, bukan direkayasa, bukan dibuat-buat.
Hadir pula Husein di studio TV One mewakili musisi yang memberikan
pendapatnya mengenai perbedaan hasil quick count. Menurutnya jika berbicara mengenai
autentik semua pasti autentik. Tetapi Husein lebih memilih mendengar langsung hasil dari
KPU nanti. Menurutnya siapapun yang menjadi presiden nanti pasti sudah memiliki
program sendiri untuk mengurai benang kusut yang selama ini ada di Indonesia. Ia
berharap kepada presiden yang terpilih nanti hal tersebut bukan hanya menjadi program,
tetapi akan benar-benar bisa direalisasikan dan menjadi efek untuk menjadi solusi negara
yang sebelumnya. Ia juga mengatakan harapan secara pribadi dan mewakili musisi
Indonesia agar masalah pembajakan di Indonesia dapat teratasi. Baik prabowo maupun
Jokowi nantinya yang akan terpilih dapat memberikan satu solusi yang benar-benar efektif
yang solutif dan nantinya dapat membuat wajah senyum di para musisi Indonesia.
Dalam acara tersebut ditampilkan presentase hasil suara quick count yang berubah-
ubah, yaitu :
65
Tabel 3.1
Presentase Perubahan Hasil Suara Quick Count
NO.
PRESENTASE PERUBAHAN SUARA (%)
PRABOWO-HATTA JOKOWI-JK
1. 50,68 49,32
2. 52,01 47,99
3. 50,24 49,76
4. 50,22 49,78
5. 50,68 49,32
6. 52,04 47,96
7. 52,00 48,00
Tabel 3.2
Presentase Perolehan Suara Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK Data PUSKAPTIS
LEMBAGA
SURVEI
PRESENTASE SUARA (%)
PRABOWO-
HATTA
JOKOWI-JK
PUSKAPTIS
52,04 47,96
50,68 49,32
66
Dalam kesempatan tersebut Prabowo juga memberikan pernyataan bahwa koalisi
merah putih sangat kuat. Sudah dibuktikan dalam sidang pleno DPR RI yang dipimpin
oleh saudara Trio Budi Santoso, sudah terlihat kekuatan koalisi merah putih.
Kwik Kian Gie juga mengatakan bahwa ia sejak 1 minggu yang lalu sudah diminta
oleh TV One untuk datang pada 9 Juli 2014 jam 7 malam dengan maksud memberikan
pesan-pesan kepada presiden terpilih terutama pada bidang ekonomi bersama-sama
dengan Mahfud MD dan Amien Rais. Ia mengaku terkejut karena saat datang tepat jam 7
malam ternyata acara berubah. Ia menanggapi tentang perbedaan hasil quick count. Ia
mengatakan bahwa publik opini diombang-ambing sejak awal. Public opinion dan media
massa dipakai untuk mempengaruhi dalam perpolitikan dan lembaga survei dijadikan
lembaga-lembaga komersial untuk mencari uang. Ia mengucapkan terimaksaih kepada
Prabowo yang ternyata tidak marah akan tetapi menunggu sampai tanggal 22.
News anker bertanya kepada Kwik Kian Gie mengenai penyebab perbedaan quick
count. Kwik Kian Gie menjelaskan bahwa sejak awal ia sudah mengatakan bahwa
lembaga survei yang begitu banyak, dan bedanya tidak hanya hari ini. Ia mengatakan
bahwa sejak awal bedanya sudah terlampau banyak sehingga dari situ dapat diketahui
lembaga-lembga survei tidak obyektif atau mempunyai kepentingan politik atau
dikomersialkan. Ia mengaku pernah menulis di harian Kompas dengan judul bahasa jawa,
dimana ia menggambarkan betapa menderitanya Megawati dalam perjuangan yang begitu
lama. Akan tetapi survei elektabilitas dan popularitasnya jauh dibawah Jokowi.
Dalam kesempatannya Prabowo mengatakan bahwa dari koalisi merah putih telah
memantau dan mengumpulkan keterangan-keterangan yang masuk dari quick count dari
berbagai lembaga survey. Dari lembaga-lembaga survei yang mereka gunakan sebagai
acuan, ia bersyukur bahwa dari survei keterangan yang masuk menunjukkan bahwa
pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta mendapat dukungan dan mandate dari rakyat
Indonesia. Prabowo mewakili dari koalisi merah putih menyampaikan terimakasih kepada
seluruh rakyat Indonesia atas kepercayaannya yang telah diberikan kepada Prabowo-Hatta
dari koalisi merah putih. Prabowo menjelaskan bahwa timnya menunggu sampai semua
data masuk dan setelah 90% Prabowo meminta kepada seluruh anggota pendukung koalisi
merah putih dan seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga dan mengawal kemenangan
67
sampai perhitungan resmi selesai dari petugas-petugas KPU dan penetapan resmi dari
KPU pusat.
Berdasarkan hasil penghitungan cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei
pasangan Prabowo-Hatta unggul dari pasangan Jokowi-JK. Hasil yang dirilis oleh
lembaga survei PUSKAPTIS, pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 52,05% dan
Jokowi-JK 47,95%. Jaringan Suara Indonesia (JSI) menghasilkan perhitungan Prabowo-
Hatta dengan 50,19% dan Jokowi-JK 49,81%. Lalu lembaga Indonesia research Conult
merilis hasil Prabow-Hatta dengan 50,16% dan Jokowi-JK 49,84%. Namun sejumlah
lembaga survei lainnya memiliki hasil yang berbeda setelah dinyatakan menang oleh hasil
hitung cepat. Prabowo menyambut baik hasil tersebut. Ia juga menyatakan terimakasih
kepada seluruh masyarakat Indonesia yang memberi mandat. Prabowo meminta agar
masyarakat Indonesia mengawal proses penghitungan suara hingga akhir. Meskipun
diunggulkan Prabowo meminta agar pendukungnya tidak merayakan dengan berlebihan.
Selain itu Ia juga masih menunggu hasil hitung pasti yang akan dikeluarkan Komisi
Pemilihan Umum pada tanggal 22 Juli mendatang.
Ketua KPU mengatakan bahwa penghitungan suara telah selesai di TPS, namun
rangkaiannya belum selesai, sehingga hasil quick count yang telah diumumkan bukanlah
hasil resmi. KPU berharap agar semua menempatkan hasil quick count proporsional
dengan tetap mengawal proses rangkaian rekapitulasi sampai nanti penetapan hasil secara
nasional.
Pada kesempatannya Jokowi mengatakan bahwa ebrdasarkan pengumuman quick
count menunjukkan bahwa Jokowi-JK pada titik penghitunga adalah menang. Jokowi
mengajak semua unuk mengawal hasil rekapitulasi baik di KPUD maupun di KPU agar
nantinya semuanya tetap berjalan dengan bersih, dengan jujur, dan tidak ada intervensi.
68
Tabel 3.3
Presentase Perolehan Suara Hitung Cepat Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK Pada
Beberapa Lembaga Survei
NO. LEMBAGA SURVEI
PRESENTASE
PEROLEHAN SUARA (%) HASIL
SUARA
MASUK PRABOWO-
HATTA
JOKOWI-
JK
1. Lingakaran Survei Indonesia 46,7 53,3 98,05
2. CSIS-Cyrus Network 48,1 51,9 99,90
3. Saifulmujani Research & Consulting 47,09 52,34 99,3
4. Litbang Kompas 47,66 52,34 100
5. Indikator Politik 47,06 52,94 99,5
6. Survei RRI 47,40 52,60 97
7. Populi Center 49,06 50,94 98,95
8. Jaringan Suara Indonesia 50,16 47,95 91,35
9. PUSKAPTIS 52,05 47,95 93,41
10. Lembaga Survei Nasional 50,56 49,44 96,51
11. Indonesia Research Center 51,11 48,89 100
69
Tabel 3.4
Hasil sementara Real Count
*Sumber : Pusat Tabulasi Nasional Prabowo-Hatta*
PEROLEHAN SUARA
PRESENTASE
PEROLEHAN SUARA
(%)
DATA
MASUK
(%) PRABOWO-
HATTA
JOKOWI-
JK
PRABOWO-
HATTA
JOKOWI-
JK
43.874.556 40.100.509 51,67 48,33 60
Tabel 3.5
Real Count Pilpres 2014 Tim Pemenangan Prabowo-Hatta
NO. PROVINSI
PRESENTASE
PEROLEHAN SUARA (%)
PRABOWO-
HATTA
JOKOWI-JK
1. Aceh 67,37 32,63
2. Sumatera Utara 50,02 49,98
3. Sumatera Barat 82,65 17,35
4. Riau 51,41 49,59
5. Jawa Barat 64,66 35,34
6. Jawa Timur 49,05 50,95
7. Sumatera Selatan 57,08 42,52
8. Bengkulu 43,35 54,65
70
Tabel 3.6
Hasil Rekapitulasi Pemilu Presiden 2014 di Beberapa Provinsi
NO. PROVINSI
HASIL PEROLEHAN SUARA SELISIH
SUARA PRABOWO-
HATTA JOKOWI-JK
1. Aceh 1.089.290 913.309 175.981
2. Sumatera Utara 2.831.914 3.496.835 664.921
3. Sumatera Selatan 2.132.163 2.027.049 105.114
4. Sumatera Barat 1.797.505 539.308 1.258.197
5. Kepulauan Riau 332.908 491.819 158.911
6. Bangka Belitung 200.706 412.359 211.653
Tabel 3.7
Total Perolehan Suara di Beberapa Provinsi
NO. PROVINSI
PEROLEHAN SUARA SELISIH
SUARA PRABOWO-
HATAA JOKOWI-JK
1. Jambi 871.316 897.787 26.471
2. Bengkulu 433.173 523.669 90.496
3. Riau 1.349.338 1.342.817 6.521
4. Lampung 2.033.924 2.299.889 265.965
5. DKI Jakarta 2.528.064 2.859.894 331.830
6. Jawa Tengah 6.485.720 12.959.540 6.473.820
71
7. Jawa Barat 14.167.381 9.530.315 4.637.066
8. Banten 3.192.671 2.398.631 794.040
9. D.I Yogyakarta 977.342 2.398.631 1.421.289
10. Jawa Timur 10.277.088 11.669.313 1.392.225
11. NTB 1.844.178 701.238 1.142.940
12. Bali 614.241 1.535.110 920.869
13. NTT 769.391 1.488.046 718.655
14. Kalimantan Barat 1.032.254 1.573.046 540.792
15. Kalimantan Selatan 941.809 939.748 2.061
16. Kalimantan Timur 687.734 1.190.156 502.422
17. Kalimantan Tengah 468.277 696.199 227.922
18. Sulawesi Barat 165.494 456.021 290.527
19. Gorontalo 511.134 221.497 289.637
20. Sulawesi Tenggara 511.134 622.217 111.083
21. Sulawesi Selatan 1.214.857 3.037.026 1.822.169
22. Sulawesi Utara 620.095 724.553 104.458
23. Maluku 433.981 443.040 9.059
24. Maluku Utara 306.792 256.601 50.191
25 Papua 769.528 2.026.735 1.257.207
26. Papua Barat 769.132 360.379 408.753
72
Tabel 3.8
Perolehan Suara Luar Negeri
LUAR NEGERI
PEROLEHAN SUARA SELISIH
SUARA PRABOWO-
HATTA JOKOWI-JK
313.600 360.379 46.779
Tabel 3.9
Total Jumlah Suara dan Presentase
TOTAL JUMLAH SUARA TOTAL PRESENTASE (%)
PRABOWO-
HATTA
JOKOWI-JK PRABOWO-
HATTA
JOKOWI-JK
62.576.444 70.997.833 46,85 53,15
73
Lampiran 4
Tabel 4.1
Aspek-Aspek Analisis Framing Menurut William A. Gamson
ASPEK METRO TV KOMPAS TV TV ONE
Methapors
(Perumpamaan
atau Pengandaian)
9 Juli 2014 :
Quick count sudah menjadi salah
satu instrument oleh publik oleh
pemilih untuk melihat hasil yang
lebih cepat.
21 Juli 2014 :
Prabowo juga meminta
pendukungnya untuk menunggu
hasil hitung KPU. Dalam
wawancara BBC dia mengatakan
bahwa dia telah perpuluh kali
mengatakan bahwa dia akan
menerima hasil KPU.
Menjelang penetapan hasil Pilpres
makin berkembang pula dinamika
politik dari kubu kandidat yang
bertarung.
Cathphrases
(Frase yang
menarik, kontras,
menonjol dalam
suatu wacana)
9 Juli 2014 :
Masyarakat menilai bahwa Jokowi
adalah kita (masyarakat) seperti
tagline yang selama ini muncul di
kampanye Jokowi.
9 Juli 2014 :
“Indonesia Satu”, dijelaskan
bahwa tulisan tersebut tidak
merujuk pada siapapun Capres
baik itu Capres 1 ataupun Capres
2. Tulisan itu adalah tagline yang
telah dibuat sebelum adanya
Pemilu.
21 Juli 2014 :
74
Kedua relawan bertukar
atribut sebgai symbol
persatuan dan tidak ingin
terpecah karena persoalan
politik semata.
Exemplar
(Mengaitkan
bingkai dengan
contoh, uraian
(bisa teori,
perbandingan
yang didapat dari
yang memperjelas
bingkai.)
9 Juli 2014 :
Kemantapan pemilih Jokowi-JK
memang lebih besar.
Dalam konfrensi persnya Jokowi
menyampaikan ucapan terimakasih
kepada seluruh rakyat Indonesia
dari Sabang sampai Merauke,
kepada relawan-relawan dari
Sabang sampai Merauke, dan juga
dari seluruh kader partai dari PDI
Perjuangan, partai NASDEM, PKB,
HANURA, PKP Indonesia yang
telah bekerja keras bahu membahui
pagi, siang dan malam. Dalam
kesempatan itu pula Jokowi
menyampaikan bahwa berdasarkan
pengumuman quick count
menunjukkan Jokowi-JK pada titik
penghitungan adalah menang.
Adik-adik Jokowi mengakui bahwa
Jokowi tidak pernah mengeluh
dengan apa yang terjadi selama
Pilpres berjalan, diakui adiknya
bahwa Jokowi merupakan sosok
yang pekerja keras dan
mengahadapi semuanya dengan
baik.
Wilayah yang menjadi basisnya
Jokowi, misalnya Jawa Tengah,
Sumatera Utara, Jawa Timur, dan
Sulawesi Selatan. Di wilayah
9 Juli 2014 :
Megawati selaku ketua umum
PDIP membuat konfrensi pers di
Kebagusan. Beliau
mengumumkan kemenangan versi
quick count.
Mahfud MD didampingi Akbar
Tanjung menyatakan bahwa
Prabowo-Hatta memenangkan
penghitungan cepat di 3 lembaga
survei.
4 lembaga survei menyatakan
Prabowo-Hatta unggul, yaitu
lembaga survey PUSKAPTIS,
LSN, JSI, dan ELC dengan
perbedaan tidak sampai 2%.
Sedangkan untuk pasangan
Jokowi-JK unggul di lembaga
survei, yaitu Litbang Kompas,
Indikator Politik, Saeful Murjani
reset center, dan CSIS Cyrus.
Pembawa acara menegaskan
bahwa Litbang kompas berdiri
secara independent, dan tidak
benar jika dianggap memihak.
21 juli 2014 :
Berita pemberitaan Pemilu Capres
2014 mengenai buka bersama di
Bara hasibuan menyampaikan
bahwa kita harus membangun
tradisi politik yang sehat, karena
akan teru menggunakan sistem
pemilihan langsung untuk
memilih presiden.
Di era kemajuan teknologi
eksimpuls quick count dapat
menjadi acuan dalam melihat
siapa yang akan menang.
Dalam kesempatan Prabowo
juga memberikan pernyataan
bahwa koalisi merah putih
sangat kuat. Sudah dibuktikan
dalam siding pleno DPR RI yang
dipipin oleh saudara Trio Budi
Santoso, sudah terlihat kekuatan
koalisi merah putih.
Sejak awal bedanya sudah
terlampau banyak sehingga dari
situ dapat diketahui lembaga-
lembaga survey tidak obyektif
atau mempunyai kepentingan
politik atau dikomersilkan.
Dari lembaga-lembaga survei
yang mereka gunakan sebagai
acuan, ia bersyukur bahwa
survei keterangan yang masuk
75
tersebut hasilnya konsisten bahwa
Jokowi unggul.
Burhanuddin menjelaskan bahwa
Indonesia memiliki 2 asosiasi
lembaga survey, yaitu PERSEPSI
(Perhimpunan Survei Opini Publik
Indonesia) dan AROBI (Asosiasi
Riset Opini Publik Indonesia).
Untuk anggota yang merilis hasil
quick count dalam Pilpres, baik
anggota PERSEPSI atau anggota
AROBI harus dibuka, diaudit
metodologinya di dewan etik.
Sosok Jokowi adalah Capres yang
mau menunjukkan adanya
kesamaan yang cukup banyak
dengan masyarakat secara luas.
Sehingga muncul spontanitas
dukungan dari masyarakat luas.
Di Tugu Proklamasi sedang
melakukan persiapan untuk
mendeklarasikan kemenangan dari
Jokowi-JK sebagai Presiden dan
Wakil Presiden versi quick count
yang dilakukan oleh Akbar Faisal,
kemudian Edo Kondologit, dan juga
Rieke Diah Pitaloka.
16 juli 2014 :
Pihak KPUD Jakarta Utara tetap
akan memberikan sanksi kepada
petugas yang terlibat dan tidak akan
diikut sertakan dalam Pemilu
selanjutnya.
21 Juli 2014 :
Jokowi mengeluarkan statement
bahwa tidak ada pengerahan massa.
Istana Jokowi, Prabowo dan
Susilo Bambang Yudhoyono.
Para relawan berkomitmen
mendukung siapapun presiden
yang terpilih nantinya.
menunjukkan bahwa pasangan
nomor urut 1 Prabowo-Hatta
mendapat dukungan dan
mandate dari rakyat Indonesia.
Prabowo mewakili dari koalisi
merah putih menyampaikan
terimakasih kepada seluruh
rakyat Indonesia atas
kepercayaan yang telah
diberikan kepada Prabowo-
Hatta dari koalisi merah putih.
76
“kita tidak ada pengerahan massa,
kita tidak lagi gunakan atribut
kampanye no. 2 dan avatar, tidak
kenakan baju kotak-kotak. Kita
kembali ke Indonesia Raya.”
Yunarto Wijaya (pakar komunikasi
politik) menjelaskan bahwa proses
rekapitulasi secara manual
tujuannya adalah agar semua pihak
bisa mengawasi dengan berbagai
level.
KPU memiliki hak untuk menolak
ketika dirasakan tidak ada
argumentasi yang cukup kuat.
Tim Prabowo-Hatta meyiapkan
2000 advokat untuk maju membuka
hasil Pemilu presiden jika calon
yang mereka usung kalah.
Tim Jokowi-JK sudah siapkan tim
hukum.
Pemilu kali ini betul-betul
mencerminkan demokrasi
partisipasi.
Struktur partai dari tim kampanye
nasional dan relawan taat pada
perintah dari Jokowi untuk tidak
keluar.
Dari daftar relawan yang ada
berjumlah sekitar 122 semua sudah
diberitahu dan semua sudah
mentaati dan semua sudah
memberikan komitmennya untuk
taat kepada permintaan dan perintah
dari Jokowi.
Hasil perolehan suara sementara
menunjukkan Jokowi-JK masih
77
mengungguli pasangan prabowo-
Hatta.
Proses rekapitulasi suara hari ini
sempat diwarnai insiden
keterlambatan kedatangan saksi dari
pasangan Prabowo-Hatta.
Hasil penghitungan sejumlah
lembaga independen yang
berdasarkan penghitungan dan
dokumen KPU menunjukkan bahwa
pasangan Jokowi-JK unggul dengan
perolehan suara diatas 52%,
sementara pasangan Prabowo-Hatta
meraih suara pada kisaran 44 hingga
46%.
Provisi Lampung perolehan suara
untuk pasangan nomor urut 1
Prabowo-Hatta mencapai
2.033.924, suara sementara di
provinsi Lampung ini Joko Widodo
dan juga Jusuf Kalla unggul dengan
perolehan suara 2.299.889 suara.
Perolehan suara sementara untuk
masing-masing pasangan, untuk
pasangan nomor urut 1 mencapai
38.890.000, suara sementara untuk
pasangan nomor urt 2 mencapai
41.127.000 suara.
Joko Widodo dalam kesempatannya
dihadapan ribuan relawannya 9 Juli
lalu juga sudah menyerukan untuk
menghormati hasil Pilpres kali ini.
Dimas Oki Nugroho selaku
pengamat politik mengatakan
bahwa agenda KPU tanggal 22
sudah ditetapkan sudah sedemikian
78
lama. Yang menjadi pertanyaan
terbesar adalah kenapa Prabowo
dengan tim dulu tidak pernah
mempersoalkan ini, kenapa baru
sekarang.
Taufik Basari dari tim hukum
Jokowi-JK menjelaskan bahwa tim
dari Jokowi-JK agak bingung dasar
hukumnya apa ketika tim Prabowo-
Hatta meminta tim penundaan
rekapitulasi.
News anker bertanya kepada
Firman Wijaya mengapa tidak
memilih berjuang dulu di rapat
pleno.
Firman Wijaya mengatakan sepakat
dengan apa yang dikatakan oleh
news anker. Ia menjelaskan bahwa
timnya akan perjuangkan. Ia
sebagai PH akan menggunakan atau
menempuh jalur-jalur tersebut,
tetapi juga ia meminta kepada KPU
tidak secara definitive mematok
tanggal 22.
News anker mengatakan kepada
Firman Wijaya bahwa di tim yang
lain menyebutkan bahwa sebaiknya
rekapitulasi dihentikan dulu kalau
tidak dihentikan maka akan
dilaporkan ke Mabes Polri.
Statement itu disampaikan oleh tim
hukum yang lain dari kubu
Prabowo-Hatta.
News anker menegaskan kepada
Firman Wijaya bahwa yang ingin
ditanyakan adalah dasarnya yang
79
sebenarnya dituntut adalah
menghentian rekapitulasinya
ataukah menunda penetapannya
atau seperti apa.
Pemilu adalah bertahap, berproses.
Makanya selalu dibuat mekanisme
komplain penyelesaian persoalan
itu dalam tahapan, karena disadari
bahwa pemilu memang terkait
dengan tahapan-tahapan lainnya.
Tahapan penetapan akan terkait
dengan tahapan kapan presiden dan
wakil presiden itu ditetapkan,
kemudian pokok endingnya 20
Oktober harus sudah ada pelantikan
presiden dan wakil presiden yang
baru.
Refly Harun berpendapat bahwa
sebaiknya betul-betul menghargai
proses dan jangan sedikit-sedikit
mengancam untuk mempidanakan.
Taufik Basari mangatakan ia agak
sulit untuk menanggapai karena ada
penjelasan yang berubah-ubah.
Yang ia ketahui permintaannya
adalah meminta untuk menunda
rekapitulasi dan ancamannya
apabila dilanjutkan akan dilaporkan
pidana. Jadi rekapitulasinya yang
minta ditunda, bukan penetapannya.
Tapi kemudian yang disampaikan
Firman agak sedikit berbeda, ia
mengaku sedikit agak-agak
bingung. Sikap dari Prabowo-Hatta
yang mana yang menunda
rekapitulasi, artinya tidak bisa
80
dilanjutkan dulu rekapitulasinya
atau rekapitulasi tetap berjalan.
Mahfud MD menjelaskan bahwa
Pemilu ulang adalah keputusan
politik, tidak ada hubungannya
dengan Pemilu. Yang ada
pemungutan suara ulang.
Menurutnya pemungutan suara
ulang tidak ada gunanya juga, tidak
akan menghilangkan kecurangan-
kecurangan, apalagi kalau
kecenderungan sudah ada.
Pemungutan suara ulang menurut
hukum sudah lewat waktunya, yaitu
10 hari sesudah tanggal 9 Juli. Lalu
ada kemungkinan penundaan
pengumuman. Sebulan sesudah
tanggal 9, itu berarti 9 Agustus.
Tetapi itu juga tidak ada gunanya.
Cawapres Jusuf Kalla tidak yakin
akan terjadi kerusuhan antar
pendukung pasangan pada Capres
dan Cawapres pada saat KPU
mengumumkan hasil rekapitulasi
suara Pilpres pada Selasa 22 Juli
besok.
Bima Arya mengatakan bahwa
apapun hasilnya harus dihormati
bersama dan sikapi secara bijak.
Karena sudah ada proses berjalan
dalam berbagai tingkatan, mulai
dari KPU, kota, provinsi, dan akan
dihitung di tingkat nasional.
News anker mengatakan kepada
Bima Arya bahwa di tim Prabowo-
Hatta yang lain ada yang
81
menyatakan bahwa ada wacana
ingin merekapitulasi ulang
kemudian bahkan ada yang ingin
mempidanakan KPU.
Bima Arya memiliki keyakinan
bahwa pada ujungnya semua akan
arif dan bijak untuk berfikir jauh ke
depan, dan memperhatikan
kepentingan bangsa yang besar
diatas kepentingan partai politik
diatas kepentingan kelompok atau
bahkan diatas kepentingan individu.
Konsolidasi internal sudah
dilakukan Jokowi sejak 4 hari yang
lalu sudah menyampaikan bahwa
jika melakukan syukuran lakukan di
rumah masin-masing atau di kantor
masing-masing dan tidak
menggerakkan massa, tanggalkan
baju kotak-kotak atau berkaitan
dengan identitas pasangan nomor 2.
Tim relawan semua membangun
konsolidasi yang sama.
Depiction
(Penggambaran
atau pelukisan
suatu isu yang
bersifat konotatif.
Defiction ini
umumnya berupa
kosa kata, leksikon
9 Juli 2014 :
Yang paling penting adalah
perubahan besar di bangsa ini,
yaitu orang biasa yang bisa
menjadi presiden.
Kita butuh pemimpin yang
memang mau mencium keringat
rakyat.
JK membuat dua kategori yang
dimana-mana sudah lumayan
terkenal, yaitu Golkar Waras dan
Golkar Taat. Diartikan bahwa
21 Juli 2014 :
SBY berkata bahwa mengakui
kekalahan itu mulia, mengucapkan
selamat kepada yang menang itu
indah.
Siapapun yang menjadi presiden
nanti pasti sudah memiliki
program sendiri untuk mengurai
benang kusut yang selama ini
ada di Indonesia.
Baik Prabowo maupun Jokowi
nantinya yang akan terpilih
dapat memberikan sau solusi
yang benar-benar efektif yang
solutif dan nantinya dapat
membuat wajah senyum di para
musisi.
82
untuk melabeli
sesuatu.)
yang satu taat dengan ketua
umum yang sekarang, yang satu
waras dengan menimbang
pertimbangan-pertimbangan.
Indonesia sedang menyongsong
sejarah barunya ketika setiap
orang mengatakan bahwa
mereka adalah bagian penting
untuk kebesaran bangsa di masa
depan bahwa setiap orang adalah
pelaku bukan penonton dan
tanggung jawab terbeban
disetiap orang dan bukan di
segelintir orang.
Hasan hasbi mengatakan jika ada
yang coba tampil berbeda
mungkin yang bersangkutan
sedang “melawak”, ingin tampil
beda, tampil anti mainstream.
Hal tersebut disebut dengan
istilah gejala anti hero, yaitu
sebuah gejala yang muncul di
masyarakat dimana pemimpin
yang dalam literature lama selalu
berjarak dengan masyarakat
justru malah mendekat.
Berkaca pada Pilkada DKI
Jakarta saat itu Fauzi Bowo kalah
menurut quick coun t. saat ini
juga dia menelfon Joko Widodo
dan mengatakn ‘selamat pak,
yang unggul bukan hanya bapak
tapi yang unggul adalah warga
Public opinion dan media
massadipakai untuk
mempengaruhi dalam
perpolitikan dan lembaga survei
dijadikan lembaga-lembaga
komersial untuk mencari uang.
83
Jakarta.’ Apa yang diteladani,
apa yang dilakukan oleh seorang
fauzi Bowo seharusnya juga
diikuti oleh siapapun.
16 Juli 2014 :
Nusron mengatakan ‘menang
tidak bermartabat dan tidak
berkualitas’.
21 Juli 2014 :
Yang tidak bisa diterima akal
sehat adalah penundaan
rekapitulasi secara nasional.
Banyak ada dugaan akan upaya
mendeglitimasi proses Pilpres
dengan berbagai manufer.
Dikatana ada dokumen-dokumen
Pileg dan sebagainya yang
dipakai dalam Pilpres. Taufik
Basari mengatakan bahwa ia
tidak paham apa maksudnya,
apakah memang ada ataukah
diada-adakan.
Firman Wijaya mengatakan
bahwa yang namanya persepsi
hukum, kemanfaatan kepastian
dan keadilan itu satu nafas.
Jokowi maupun JK sudah
membangun komunikasi paska
Pilpres, yaitu pikiran-pikiran
yang terkait dengan bagaimana
membangun bangsa secara
bersama-sama bergandengan
84
tangan dan melibatkan seluruh
potensi efektif negeri ini.
Khofifah mengajak untuk
melihat bahwa suara rakyat
sudah diberikan, dan
kemenangan tersebut bukan
kemenangan Jokowi-JK, tapi
kemenangan rakyat Indonesia.
85
Visual Image
(Gambar, grafik,
citra yang
mendukung
bingkai secara
keseluruhan. Bisa
berupa foto, kartun
atau grafik untuk
menekankan dan
mendukung pesan
yang ingin
disampaikan.)
9 Juli 2014 :
9 Juli 2014 :
86
87
16 Juli 2014 :
88
16 Juli 2014 :
21 Juli 2014 :
89
90
21 Juli 2014 :
91
92
93
Roots (Analisis
klausal atau sebab
akibat)
16 Juli 2014 :
Sudah ada 14 kecamatan yang
disahkan, da nada 1 kecamatan
yaitu Medan Helfetia yang belum
dapat disahkan dan ditunda
karena adanya selisih dua suara
lebih disetiap kelurahan yang ada
di Medan Helfetia.
Rapat pleno ada sedikit gangguan
karena pasangan nomor urut satu
Prabowo-Hatta menolak berita
acara sejak dari tingkat kecamatan
bahkan sampai di tingkat kota.
Rekomendasi BAWASLU untuk
melakukan pencoblosan ulang
tidak akan dilakukan oleh pihak
KPUD Jakarta Utara, memang
terjadi pelanggaran oleh KPPS
dimana pengurus membuka kotak
suara diluar mekanisme yang
seharusnya, namun setelah
dikroscek kembali tidak ada
perubahan data apapun.
21 juli 2014 :
Tim Prabowo-Hatta menegaskan
akan mengajukan para
penyelenggara Pilpres ke meja
hijau jika terus menjalankan
proses Pilpres tanpa
mengindahkan peringatan
mereka.
Yunarto Wijaya menambahkan
bahwa dirinya tidak pernah
16 Juli 2014 :
Diadakannya pencoblosan ulang
karena adanya pelanggaran
administrasi, yaitu DPT tidak
dicantumkan, membuka segel
kotak suara tanpa kehadiran saksi.
Pemungutan suara di Riau
dipantau oleh Kapolda Riau.
Pencoblosan ulang juga terjadi di
Tangerang, Banten dikarenakan
adanya permasalahan
administrasi, yaitu sekitar 82
pemilihan tambahan yang hanya
menggunakan KTP tanpa
fotocopy KTP.
21 Juli 2014 :
Prabowo-Hatta dan tim kampaye
nasional koalisi merah putih
meminta kepada KPU untuk
menghentikan penghitungan suara
Pilpres 2014 karena mereka
menemukan banyak kecurangan.
Tim hukum Prabowo-Hatta
melaporkan KPU ke Dewan
Kehormatan Penyelenggara
Pemilu (DKPP) alasannya KPU
dianggap tidak melaksanakan
rekomendasi BAWASLU untuk
menggelar pemungutan suara
ulang.
94
melihat dalam sejarah Pilkada
dengan kondisi apapun ada upaya
untuk mengundur penetapan
rekapitulasi, itulah kenapa Negara
dan UU menyediakan ruang
bernama MK.
Jadwal proses rekapitulasi suara
sempat tertunda selama 45 menit
akibat kedatangan saksi dari kubu
Prabowo-Hatta yang terlambat.
Jelang pengumuman resmi
Pilpres yang berlangsung tanggal
22 juli tim Prabowo-Hatta
berencana mempidakan Komisi
Pemilu Umum atau KPU.
Tindakan ini akibat KPU
mempercepat waktu
pengumuman resmi Pilpres.
Jika ada masalah yang masif,
terstruktur, dan sistematis tinggal
diajukan ke Mahkamah
Konstitusi dan pasti menang,
karena mantra MK sepanjang dia
masif, terstruktur, dan sistematis
bisa dimenangkan.
Appeals to
principle (Premis
dasar, klaim-klaim
moral)
9 Juli 2014 :
Pergeseran suara yang
sebelumnya dari Prabowo
terutama untuk pemilih laki-laki
kemudian menuju lagi ke Jokowi.
Karena sebelumnya didera
kampanye hitam dan mobilisasi
partai pendukung dari Prabowo.
9 Juli 2014 :
Penghitungan cepat yang
dilakukan oleh Kompas TV,
bahwa hitung cepat Kompas
bukan hanya cepat namun akurat
(presisi), mengambil sampel dari
2000 tempat pemungutan suara
yang tersebar di Seluruh
Berdasarkan hasil penghitungan
cepat yang dilakukan sejumlah
lembaga survey pasangan
Prabowo-Hatta unggul dari
pasangan Jokowi-JK.
Hasil yang dirilis oleh lembaga
survey PUSKAPTIS, pasangan
Prabowo-Hatta mendapatkan
95
Sebaran daerah kemenangan
Jokowi-JK lebih menguntungkan
karena dari 3 provinsi terdapat 2
dikuasai oleh Jokowi-JK, dan 1
dikuasai oleh Prabowo-Hatta.
Arti penting dari sisi kebudayaan
dari sisi kemanusiaan
kemenangan Jokowi-JK adalah
kita mengajarkan kepada anak-
anak Indonesia bahwa mereka
boleh punya mimpi yang tidak
bertepi. Karena siapa saja, tanpa
harus anak menteri, tanpa harus
menantu presiden tanpa harus jadi
elite bisa jadi presiden.
Peneliti boleh salah tetapi tidak
boleh bohong. Salah atau benar
terkait dengan kapasitas atau
kompetensi seorang peneliti,
smentara bohong atau tidak
bohong terkait dengan integritas.
Kapasitas atau kompetensi bisa di
upgrade, tapi integritas kembali
ke masing-masing peneliti.
Keunggulan Jokowi-JK juga
terlihat pada pantauan percakapan
dan trend positif dukungan di
dunia maya. Data lembaga survey
politicawave 8 Juni hingga 5 juli
menunjukkan elektabilitas Joko
Widodo dan Jusuf Kalla sebesar
53,8% sementara pasangan
Indonesia. Sampel diolah di dapur
Litbang Kompas (Jurnalisme
Presisi).
Hamzah Haz melihat bahwa
pemilihan presiden tahun ini
antusias pemilih tinggi, karena
melihat tokoh yang dicalonkan
dan rakyat menginginkan
perubahan yang terasa dapat
terjadi.
Yenny mengatakan bahwa hasil
akhir sepertinya tidak jauh dari
quick count Kompas.
Mahfud MD yang merupakan tim
sukses dari Capres nomor urut 1
menyampaikan bahwa faktanya
Prabowo-Hatta menang. Mereka
mempunyai data lengkap dari
provinsi ke provinsi.
21 Juli 2014 :
Sudah tercatat 15 provinsi unggul
Prabowo-Hayya yaitu 13.176.384
suara, berselisih sekitar 900.000
dengan Jokowi-JK yaitu
12.250.000.
52,05% dan Jokowi-JK 47,95%.
Jaringan Suara Indonesia (JSI)
menghasilkan perhitungan
Prabowo-Hatta dengan 50,19%
dan Jokowi-JK 49,81%. Lalu
Lembaga Indonesia research
Consult merilis Prabowo-Hatta
dengan 50,16% dan Jokowi-JK
49,84%.
96
Prabowo-Hatta Rajasa hanya
mencapai 46,2%.
21 Juli 2014 :
Wahidah Sueb menjelaskan
bahwa undang-undang Pilpres
UU 42 tahun 2008 menyebutkan
ada beberapa pasal pidana yang
memungkinkan untuk
dipidanakan. Misalnya untuk
rekapitulasi ini, apabila karena
kelalaian menyebabkan hilangnya
atau rusaknya hasil rekapitulasi
itu bisa dipidana. Jadi memang
ada, taoi itu jalur pidana Pemilu
bukan pidana umum.
Yunarto wijaya menjelaskan
bahwa sudah diatur di dalam UU
42 pasal 165 yang mengatakan
bahwa dimungkinkan untuk
dilakukan pemungutan suara
ulang, tetapi 10 hari maksimal
setelah pencoblosan dilakukan.
Pertama kali dalam sejarah
ternyata masyarakat Indonesia di
luar negeri memberikan suaranya
dengan begitu hebatnya.
Namun belakangan sikap
Prabowo berubah. Prabowo
menuding adanya ketidakberesan
karena KPU dan
mempertanyakan proses Pilpres
yang digelar oleh lembaga ini.
97
Manfer ini bisa menjadi pedang
bermata dua bagi Prabowo. Sikap
Prabowo yang akan
mempidanakan KPU bisa
diartikan dua hal, disatu sisi
Prabowo dianggap hendak
mencari kebenaran dan keadilan
karena seharusnya KPU masih
ada waktu hingga 9 Agustus nanti
untuk mengumumkan hasil
rekapitulasi, namun kemudian
skap Prabowo bisa dianggap
manufer politik untuk
mengintrupsi kemenangan
Jokowi-JK.
Semua tindak pidana Pemilu
prosedurnya ada PANWASLU
atau BAWASLU kemudian ke
polisi, jaksa, pengadilan, dan lain-
lain.
Sudah tepat apabila KPU tetap
melanjutkan rekapitulasi karena
memang sudah dijadwalkan harus
selesai tanggal 22 Juli. Indonesia
punya agenda besar, agenda yang
bukan hanya milik peserta Pemilu
tapi juga milik rakyat Indonesia.
Undang-undang menyatakan
maksimal 30 hari aturannya
mematok 22 sebagai
pengumuman.
News anker mengatakan bahwa
hasil rekapitulasi provinsi yang
98
telah direkap secara nasional
menempatkan pasangan Jokowi-
JK sebagai pendulang suara
terbanyak.
Bima Arya menjelaskan bahwa
intinya timnya siap menang siap
kalah.
Consequences
(Efek atau
konsekuensi
bingkai)
9 juli 2014 :
Jokowi juga mengajak semuanya
untuk mengawal hasil rekapitulasi
baik di KPUD atau KPU agar
nantinya semuanya tetap berjalan
dengan bersih dengan jujur dan
tidak ada intervensi di sana. Tidak
lupa juga Jokowi menegaskan
kepada seluruh rakyat Indonesia
untuk menjaga kemurnian
aspirasi rakyat, jangan ada yang
coba-coba untuk mencemari apa
yang telah dikehendaki oleh
rakyat.
Teman-teman dari Papua yang
datang dengan sudah menyiapkan
sejumlah tarian adat yang
rencananya dipakai untuk
menyambut Joko Widodo.
Ada seorang warga Karanganyar
Jawa tengah bernama marsal
yang datang dari Karanganyar
dengan menggunakan becak dan
sampai di Jakarta setelah
menempuh perjalanan selama 1
9 Juli 2014 :
Siapapun yang pemenangnya
sudah saatnya kedua kandidat
Capres bersatu untukpersatuan
Indonesia.
99
minggu, dengan harapan dapat
bertemu dengan Joko Widodo.
100