ANALISIS FINANSIAL

21

description

ANALISIS FINANSIAL. OLEH LILI WINARTI, SP. MP FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGRIBISNIS/EKONOMI PERTANIAN UNIVERSITAS DARWAN ALI 2012. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of ANALISIS FINANSIAL

Page 1: ANALISIS FINANSIAL
Page 2: ANALISIS FINANSIAL

Analisis Finansial digunakan untuk mengetahui apakah usahatani yang diusahakan layak dan menguntungkan untuk dikembangkan atau dikatakan masih dalam tingkat efisiensi.

Berbagai kriteria investasi dapat dipertanggungjawabkan dan sering digunakan untuk menilai kelayakan investasi tersebut adalah R/C Ratio, Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), Break Event Point (BEP), dan Payback Period.

1. R/C Rasio (Return/Cost Ratio)

Yi : jumlah produk Pxn : harga inputPi : harga produkXn : jumlah input1...m : jumlah jenis inputR/C ≥1 : menguntungkanR/C <1 : menguntungkan

k

i

k

n

k

i

PxnXm

PiYi

CR

1 1

1

.

Page 3: ANALISIS FINANSIAL

atau R

R/C ratio = C

R = Py.Y C = FC + VC R/C ratio = {(Py.Y) / (FC +VC)}Keterangan :

R = PenerimaanC = BiayaPy = Harga outputY = OutputFC = Biaya tetap (fixed cost)VC = Biaya tidak tetap (variabel cost)

Jika R/C ratio > 1 maka dikatakan layak, Jika R/C ratio < 1 maka dikatakan tidak layak dan Jika R/C ratio = 1 maka dikatakan impas (tidak untung

maupun merugi)

Page 4: ANALISIS FINANSIAL

2. B/C Ratio (Benefit/Cost Ratio)

Net Benefit Cost Ratio adalah penilaian yang dilakukan untuk melihat tingkat efisiensi penggunaan biaya berupa perbandingan jumlah nilai bersih sekarang yang positif dengan jumlah nilai bersih sekarang yang negatif

Suatu proyek layak dan efisien untuk dilaksanakan jika nilai Net b/C > 1, yang berarti manfaat yang diperoleh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dan berlaku sebaliknya.

Secara matematis Net Benefit Cost Ratio dirumuskan sebagai berikut :

Bt = Benefit pada tahun ke-tCt = Biaya pada tahun ke-ti = tingkat bunga yang berlakut = jangka waktu proyek/usahatanin = umur proyek/usahatani

B/C>1 = memberikan manfaat

n

it

n

it

i

Cti

Bt

CB

1

1

1

1

Page 5: ANALISIS FINANSIAL

3. NPV (Net Present Value) Perhitungan NPV dalam suatu penilaian investasi merupakan cara

yang praktis untuk mengetahui apakah proyek menguntungkan atau tidak.

NPV adalah selisih antara Present Value dari arus Benefit dikurangi Present Value PV dari arus biaya (Soekartawi, 1996).

Proyek yang memberikan keuntungan adalah proyek yang memberikan nilai positif atau NPV > 0, artinya manfaat yang diterima proyek lebih besar dari semua biaya total yang dikeluarkan. Jika NPV = 0, berarti manfaat yang diperoleh hanya cukup untuk menutupi biaya total yang dikeluarkan. NPV < 0, berarti rugi, biaya total yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat yang diperoleh.

Secara matematis NPV dirumuskan sebagai berikut :

Bt = Benefit pada tahun ke-tCt = Biaya pada tahun ke-tt = lamanya waktu investasii = tingkat bunga

tn

t i

CtBtNPV

11

Page 6: ANALISIS FINANSIAL

Contoh Soal:

Petani ingin membeli tanah seluas 2 ha dengan harga Rp 1.000.000/ha untuk w tahun mendatang sedangkan tingkat bunga simpanan 15 % per tahun. Berapa uang yang harus ditabung petani pada saat ini?A1 = PV (1+i)A2 = PV (1+i)2A1 = Jumlah uang yang diperkirakan 1 tahun lagi A2 = Jumlah uang yang diperkirakan 2 tahun lagi i = tingkat bunga Untuk 1 tahun :2.000.000 = PV(1 + 0,15)

Untuk 2 tahun mendatang :

130.739.115,1

000.000.2PV

287.512.2

15,1

000.000.2130.739.1

1 22 Rpi

PVn

A

Page 7: ANALISIS FINANSIAL

(1 + i )n : discount factor → ada pada tabel PVContoh : DF untuk 1 tahun dengan i = 15 %, PV → 0,86957DF untuk 2 tahun dengan i = 15 %, PV → 0,75614PV dari Rp 1 yang akan diterima satu tahun lagi = 0,86957PV dari Rp 1 yang akan diterima dua tahun lagi = 0,75614

1,625714. Internal Rate Return (IRR)

Untuk mengetahui sejauh mana proyek memberikan keuntungan, digunakan analisis IRR.

IRR dinyatakan dengan persen (%) yang merupakan tolok ukur dari keberhasilan proyek (Soekartawi, 1996)

Penggunaan Investasi akan layak jika diperoleh IRR yang persentasenya lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang ditentukan, karena proyek berada dalam keadaan yang menguntungkan, demikian juga sebaliknya jika IRR lebih kesil dari tingkat suku bunga bank yang ditentukan, berarti proyek merugi dan tidak layak untuk dilaksanakan

nn iPV A 1

1

Page 8: ANALISIS FINANSIAL

Secara matematis NPV dirumuskan sebagai berikut :

NPV1 = Perhitungan NPV positif mendekati nol dengan bunga modal sebesar i1 persenNPV2 = Perhitungan NPV negatif mendekati nol dengan bunga modal sebesar i2 perseni1 = Discount factor (DF) pertama, tingkat bunga yang menghasilkan NPV positifi2 = Discount factor (DF) kedua, tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif

iiNPVNPVNPViIRR

1221

11

Page 9: ANALISIS FINANSIAL

5. Break Event Point (BEP)

Analisis Break Event Point adalah suatu teknik analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan (Riyanto, 1997). Analisis Break Event Point dalam perencanaan keuntungan merupakan suatu pendekatan perencanaan keuntungan yang mendasarkan pada hubungan antara cost (biaya) dengan revenu (penghasilan penjualan).

Salah satu syarat perhitungan analisis Break Event Point adalah bahwa semua biaya yang terkait dengan proses produksi mulai dari setiap jenis produk atau jasa yang dihasilkan terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Menurut Rangkuti (1997), yang dimaksud biaya tetap adalah semua biaya yang jumlahnya relatif konstan dan sedikit sekali dipengaruhi banyaknya keluaran yang dihasilkan, misalnya biaya penyusutan. Biaya variabel adalah semua biaya yang sifatnya berubah-ubah tergantung pada jumlah unit yang dihasilkan, misalnya bahan baku.

Page 10: ANALISIS FINANSIAL

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam analisis Break Event Point adalah

1. Biaya perusahaan dibagi dalam golongan biaya variabel dan biaya tetap.

2. Besarnya biaya variabel secara total berubah-ubah secara proporsional dengan volume produksi atau penjualan. Ini berarti biaya variabel per unitnya adalah tetap sama.

3. Besarnya biaya tetap secara totalitas adalah tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan. Ini berarti bahwa biaya tetap per unitnya berubah-ubah kareana adanya perubahan volume produksi.

4. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisis.5. Perusahaan hanya memproduksi satu macam produk, apabila

diproduksi lebih dari satu macam produk pertimbangan penghasilan penjualan antara masing-masing produk adalah tetap konstan.

Menurut Riyanto (1997), BEP dapat dihitung dengan dua cara yaitu:a. Atas dasar penjualan dalam unit

FC = Biaya tetapP = Harga jual per unitVC = Biaya variabel per unit

VP

FCBEP

Page 11: ANALISIS FINANSIAL

Atas dasar penjualan dalam rupiah

FC = Biaya tetapVC = Biaya variabel per unitP = Penjualan

P

VCFC

BEP

1

Pene

rimaa

n da

n Bi

aya

Volume produksi (kg)

TR

FC

TC

VCBEP

X

Y

Gambar Kurva Break Event Point

Page 12: ANALISIS FINANSIAL

Berdasarkan gambar kurva BEP, dapat dijelaskan bahwa BEP adalah terletak pada perpotongan garis penerimaan dan biaya. Daerah di sebelah kiri titik Break Event yaitu bidang antara garis biaya total dengan daris penerimaan merupakan daerah rugi karena hasil penjualan lebih rendah dari biaya total. Daerah disebelah kanan garis biaya total dengan daris penerimaan merupakan daerah laba karena hasil penjualan lebih tinggi dari biaya total.

6. Payback Period

Tingkat pengembalian investasi diartikan sebagai jangka waktu kembalinya investasi yang dikeluarkan melalui keuntungan yang diperoleh dari suatu proyek.

Menghitung Payback Period tidak perlu memperhitungkan tingkat bunga dan Present Value dengan menggunakan discount factor. Penghitungan Payback Period hendaknya dilakukan setelah menghitung IRR dan kriteria investasi lainnya.

Semakin cepat tingkat pengembalian investasi maka proyek layak untuk diusahakan dan sebaliknya semakin lambat investasi yang digunakan itu dikembalikan maka proyek tidak layak untuk diusahakan.

Page 13: ANALISIS FINANSIAL

PBP= Payback PeriodTp-1= Jumlah benefit yang telah di-discountBicp-1 = Jumlah benefit yang telah di-discount sebelum Payback PeriodBp = Jumlah benefit pada Payback Period beradaAtau menurut Soekartawi (1995)Payback period = Tahun kumulatif positif + (nilai kumulatif – investasi

awal)x12 Pendapatan tahun kumulatif

Kepekaan / Sensitivity Kadariah (199) mengungkapkan bahwa Sensitivity analisis

bertujuan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan hasil analisis proyek jika ada suatu kesalahan atau perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya/benefit.

BP

BIPBP

n

iicp

n

ii

pT

1

11

1

Page 14: ANALISIS FINANSIAL

Pada bidang pertanian proyek sensitif berubah-ubah akibat masalah utama, antara lain :

1. Harga2. Keterlambatan pelaksanaan3. Kenaikan biaya4. Hasil Contoh pengaplikasiaan analisis finansial usahatani :

Penelitian mengenai analisa kelayakan financial usahatani melati (Rizqi Ainiyah Rahmah)Tujuan penelitian ini adalah menganalisa apakah usahatani melati tersebut layak secara financial dengan menggunakan perhitungan NPV, Net B/C, IRR, OCC, payback period serta analisis kepekaan. Tanaman melati dipanen dalam bentuk segar dengan harga juak Rp 10.000 per-kilogram. Rata-rata hasil produksi dan penerimaan usahatani melati per-ha :

Page 15: ANALISIS FINANSIAL

Terkait dengan nilai waktu uang(time value of money)

Dilakukan dengan mendiskonto nilai masa depan menjadi nilai saat ini

Terlebih dahulu disiapkan proyeksi arus kas selama masa beroperasi usaha

Terdapat unsur perhitungan nilai waktu uang, dengan mendiskontokan nilai uang yang diterima di masa yang akan datang dengan nilai sekarang pada tingkat bunga tertentu.

* Net Present Value(NPV) * Internal Rate of Return(IRR) * Net B/C Ratio

Page 16: ANALISIS FINANSIAL

Compounding Pt = Po (1 + I)n

Discounting Po = Pt x 1 (1+i)n

Page 17: ANALISIS FINANSIAL

1. Mempelajari permohonan bantuan modal2. Memastikan kelengkapan dokumen

legalitas usaha dan perijinan3. Menentukan titik kritis PROYEK.4. Memilih pendekatan dalam analisis

finansial5. Mengumpulkan data/informasi tambahan6. Menyusun laporan hasil analisis

Page 18: ANALISIS FINANSIAL

1. Teknis dan produksi2. Pasar dan pemasaran3. Hukum4. Sosial Ekonomi5. Manajemen6. Keuangan7. Lingkungan

Page 19: ANALISIS FINANSIAL

PASAR DAN PEMASARAN

MANAJEMEN HUKUM KEUANGAN

Apakah produk dapat dijual

Apakah usaha dapat dikelola

Apakah aspek hukum dapat dipenuhi

Apakah

Menguntungkan

Dapat memenuhi kewajiban PHK-3

Bagaimana likuiditasnya selama periode usaha

TEKNIS DAN PRODUKSI

Apakah usaha dapat di set up

Lokasi

Bahan Baku

Tenaga kerja

Alat & mesin

Transportasi

Komunikasi

Lingkungan

Infrastruktur

Permintaan

Pembeli

Persaingan

Promosi

Distribusi

Harga

Struktur organisasi

Tenaga teknis

Tenaga manajerial

Kemampuan

Wewenang & tanggung jawab

Pelatihan yang diperlukan

Legalitas Badan Usaha

Perijinan yang harus dipenuhi

Biaya-biaya dan pendapatan

Sumber pembiayaan

Keadaan keuangan(neraca dan R/L)

Cash Flow

Evaluasi Keuangan R/L, BEP, Rasio2, IRR, NPV, B/C rasio dll.

Apakah tidak menggganggu/merusak lingkungan

Dampak Lingkungan

KELAYAKAN USAHA

Page 20: ANALISIS FINANSIAL

1. Net B / C Ratio > 12. NPV > 03. IRR > Tingkat bunga

diharapkan

Page 21: ANALISIS FINANSIAL

APLIKASI LATIHAN DAN

SOAL-SOAL PADA SAAT PERKULIAHAN BERLANGSUNG