ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang...

87
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI DAN PENDAPATAN BUDIDAYA TAMBAK UDANG VANAME DI KECAMATAN PASEKAN KABUPATEN INDRAMAYU YUNI KRISTINA DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI DAN PENDAPATAN BUDIDAYA TAMBAK

UDANG VANAME DI KECAMATAN PASEKAN

KABUPATEN INDRAMAYU

YUNI KRISTINA

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi
Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Pendapatan Budidaya Tambak Udang

Vaname di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu adalah benar karya saya

dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun

kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip

dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Mei 2014

Yuni Kristina

NIM H44090001

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi
Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

ABSTRAK

YUNI KRISTINA. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan

Pendapatan Budidaya Tambak Udang Vaname di Kecamatan Pasekan Kabupaten

Indramayu. Dibimbing oleh NOVINDRA.

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu udang yang

banyak dibudidayakan di Indonesia. Udang merupakan komoditas ekspor utama

produk perikanan Indonesia. Udang vaname di Indonesia dibudidayakan secara

intensif dan tradisional. Salah satu kawasan Indonesia penghasil udang vaname

adalah Kabupaten Indramayu. Di Kecamatan Pasekan udang vaname banyak

dibudidayakan secara tradisional. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-

faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi budidaya tambak udang

vaname secara tradisional dan menganalisis perbandingan pendapatan budidaya

udang vaname berdasarkan sumber modal, yaitu modal sendiri dan modal

pinjaman dari tengkulak. Berdasarkan hasil estimasi faktor-faktor yang

berpengaruh terhadap produksi budidaya udang vaname(kg/Ha/musim tanam)

adalah pakan (kg/Ha/musim tanam), solar (liter/Ha/musim tanam), dan periode

pemeliharaan (hari/musim tanam). Berdasarkan analisis pendapatan didapatkan

nilai R/C rasio > 1 untuk semua pembudidaya, baik pembudidaya dengan modal

sendiri maupun pembudidaya peminjaman kepada tengkulak. R/C rasio

pembudidaya modal sendiri lebih kecil jika dibanding pembudidaya dengan modal

pinjaman dari tengkulak, sehingga pembudidaya modal pinjaman lebih efisien.

Berdasarkan hasil penelitian, untuk meningkatkan produksi udang vaname,

pembudidaya udang vaname dapat menambah pengunaan pakan, solar dan

lamanya pemeliharaan udang vaname. Sesuai dengan program Dinas Perikanan

dan Kelautan Kabupaten Indramayu mengenai penyuluhan, pengarahan mengenai

penambahan pengunaan pakan, solar, dan pemeliharaan dalam usaha budidaya

udang vaname dapat dilakukan secara intensif. Kerjasama antara penyuluh dari

dinas perikanan dengan tengkulak dalam hal pengunaan input produksi dapat

dilakukan untuk meningkatkan produksi udang vaname ditingkat pembudidaya.

Kata kunci: analisis pendapatan (R/C), faktor produksi, tambak tradisional, udang

vaname

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

ABSTRACT

YUNI KRISTINA. Analysis of the Factors that Influence the Production and

Income of Vannamei Shrimp Fishpond in Pasekan Subdistrict, Indramayu

Regency. Supervised NOVINDRA.

Vannamei Shrimp (Litopeanus vannamei) is one of shrimp variety that

cultivated in Indonesia. Shrimp is the main export commodity of fishery

production in Indonesia. In this country, Vannamei Shrimp is cultivated

intensively and traditionally. One of productive regional that yields Vannamei

Shrimp is in Indramayu Regency. In one of Subdistrict of Indramayu, Pasekan,

Vannamei Shrimp are most traditionally cultivated. The aims of this research are

the production factors that have influences toward Vannamei Shrimp fishpond’s

production and to analyze the ratio of Vannamei Shrimp fishpond’s income based

on the capital finance sources, theyare personal capital finance and capital

finance that debt from middleman. Based on the double linier regretion estimate,

the factor that influence Vannamei Shrimp fishpond’s production are feed

(kilograms), fuel (liter), and the period of cultivation (days). According to the

income analysis, in found that the value of R/C ratio > 1 for all cultivations,

either of cultivation by personal capital finance or cultivation by personal capital

finance or cultivation whit financial source by lending from middleman. The R/C

ratio value of farmers who cultivate shrimp by their one capital finance are

smaller than farmers who get their capital finance fram middleman. It means that

farmwe who use financial from middleman are more afficient. Based on the

results of research, to increase production Vannamei Shrimp, increase the use of

feed vaname, solar and duration of maintenance Vannamei Shrimp. In

accordance with the Department of Fisheries and Marine programs Indramayu

Regency regarding counseling, guidance regarding the use of the addition of feed,

fuel, and period of cultivation in Vannamei Shrimp can be intensively.

Cooperation between the Department of Fisheries and Marine programs

Indramayu District to middleman in terms of the use of production inputs can be

done to increase the production level Vannamei Shrimp cultivators.

Keyword: income analysis, production factor, traditionally fishpond, Vannamei

Shrim

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PRODUKSI DAN PENDAPATAN BUDIDAYA TAMBAK

UDANG VANAME DI KECAMATAN PASEKAN

KABUPATEN INDRAMAYU

YUNI KRISTINA

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan

DEPARTEMEN EKONOMI SUMBERDAYA DAN LINGKUNGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi
Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan

Pendapatan Budidaya Tambak Udang Vaname di Kecamatan

Pasekan Kabupaten Indramayu

Nama : Yuni Kristina

NIM : H44090001

Disetujui oleh

Novindra, S.P., M.Si

Pembimbing I

Diketahui oleh

Dr. Ir. Aceng Hidayat, M.T.

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi
Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena hanya

berkat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Pendapatan Budidaya Tambak

Udang Vaname di Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu” dengan baik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan baik bantuan dan dukungannya kepada:

1. Keluarga tercinta atas doa, dukungan, dan kasih saying selama ini, untuk

Mamak (Yustina Rustiyem), Bapak (Robertus Bejo), Mas Yulius Minarso,

dan Mbak Tabitha Dwi Parwati.

2. Bapak Novindra, SP., M.si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan semangat, motivasi, dan pengarahan

kepada penulis.

3. Prof. Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, MA dan Nuva, SP, M.Sc atas ketersedian

menjadi dosen penguji, terima kasih atas kritik dan sarannya.

4. Bapak Benny Osta Nababan S.Pi, M.Si selaku dosen pembimbing akademik,

seluruh dosen, dan staf di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan

Lingkungan.

5. Ibu Tosiba, Mbak Fenta, dan Pak Ari, dari Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Indramayu. Bapak dan Ibu pembudidaya tambak udang di Desa

Karanganyar dan Desa Pagirikan atas ketersediaan waktu dan informasinya,

terutama kepada Pak Idris dan sekeluarga yang telah banyak membantu

penulis dalam proses pengambilan data dan tempat tinggal selama

pengambilan data di lokasi penelitian.

6. Teman-teman satu bimbingan, buat Naelis, Rere, Fitri, Intan, Astari, Alfi,

Reina, Diena, dan Anggi.

7. Embet, Putri, Laila, Cimi, Sarah, Nissa, Chara dan temen-teman ESL 46

lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu terima kasih atas

kebersamaanya dan dukungannya selama ini. Teman-teman di KeMaKI

terima kasih buat Amel, Eta, Vinsen, Wiwik dan teman-teman lainnya

khususnya KeMaKI 46.

8. Penghuni Pondok Emperor 103, terutama kepada Ibu Kost (Uti dan Mbak

Eni), Evi, Tata, dan Firaz, terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya

selama ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat, terima kasih.

Bogor, Mei 2014

Yuni Kristina

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi
Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................................ 5

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6

1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7

1.5. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 8

2.1. Udang Vaname ................................................................................... 8

2.2. Usaha Budidaya Tambak .................................................................... 10

2.2.1. Penetapan Lokasi Tambak ........................................................ 11

2.2.2. Kontruksi Tambak .................................................................... 11

2.2.3. Persiapan Tambak..................................................................... 12

2.3. Budidaya Tambak Udang Vaname Tradisional .................................. 12

2.4. Input Produksi Budidaya Tambak Udang Vaname ............................ 13

2.5. Tinjauan Kebijakan Pemerintah Mengenai Peningkatan Produksi

Udang ................................................................................................. 13

2.6. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 14

III. KERANGKA PEMIKIRAN ...................................................................... 19

3.1. Kerangka PemikiranTeoritis ............................................................... 19

3.1.1. Konsep Usaha Fungsi Produksi ................................................ 19

3.1.2. Konsep Usahatani ..................................................................... 20

3.1.2.1. Biaya Usahatani ........................................................... 21

3.1.2.2. Konsep Pendapatan Usahatani ..................................... 21

3.1.2.3. Konsep Pengukuran Keuntungan dengan Revenue Cost

Ratio (R/C) .................................................................. 21

3.2.Kerangka Pemikiran Oprasional .......................................................... 22

IV. METODE PENELITIAN .......................................................................... 24

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 24

4.2. Jenisd an Sumber Data........................................................................ 24

4.3. Metode Pengambilan Sample ............................................................. 24

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................................... 25

4.4.1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Produksi

Budidaya Tambak Udang Vaname ........................................... 25

4.4.1.1. Spesifikasi Model ......................................................... 26

4.4.1.2. Tahapan Pengujian Model............................................ 26

4.4.2. Analisis Pendapatan Budidaya Tambak Udang Vaname di

Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan .................................... 32

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

V. GAMBAR UMUM LOKASI PENELITIAN ........................................... 35

5.1. Keadan Geografis Lokasi Penelitian .................................................. 35

5.2. Kependudukan Lokasi Penelitian ....................................................... 35

5.3. Potensi Perikanan di Kecamatan Pasekan .......................................... 36

5.4. Karakteristik Responden Tambak Udang Vaname di Desa

Karanganyar dan Desa Pagirikan ....................................................... 36

5.4.1. Jenis Kelamin ........................................................................... 36

5.4.2. Tingkat Umur ........................................................................... 37

5.4.3. Tingkat Pendidikan .................................................................. 37

5.4.4. Jenis Pekerjaan ......................................................................... 38

5.4.5. Luas Tambak ............................................................................ 38

5.4.6. Kepemilikan Lahan Tambak .................................................... 39

5.4.7. Pengalaman Menambak ........................................................... 39

5.4.8. Modal Usaha ............................................................................ 40

5.5. Kondisi Budidaya Tambak Udang Vaname di Lokasi Penelitian ...... 40

5.5.1. Sistem Budidaya ...................................................................... 41

5.5.2. Sistem Pemeliharaan Udang Vaname ...................................... 41

VI. FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

BUDIDAYA TAMBAK UDANG VANAME ......................................... 44

6.1. Uji Ekonomi ....................................................................................... 44

6.2. Uji Statistika ....................................................................................... 47

6.3. Uji Ekonometrika ............................................................................... 47

VII. ANALISIS PENDAPATAN BUDIDAYA UDANG VANAME MODAL

SENDIRI DENGAN MODAL PINJAMAN ............................................ 49

7.1. Analisis Biaya Usaha Budidaya Tambak Udang Vaname .............. 50

7.2. Analisis Pendapatan Usaha Budidaya Tambak Udang Vaname dan

R/C Rasio ........................................................................................ 52

VIII. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 56

8.1. Simpulan .......................................................................................... 56

8.2. Saran ................................................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 58

LAMPIRAN ....................................................................................................... 61

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 70

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

DAFTAR TABEL

1 Nilai Ekspor Komoditi Perikanan Menurut Komoditi Utama tahun 2007-

2011 (1 000 US$)........................................................... ......................... 1

2 Produksi Tambak Udang Indonesia Menurut Varietas Tahun 2000-2010

(Ton) ......................................................................................................... 3

3 ProduksiBudidayaTambakUdangVaname di Indonesia Menurut

PropinsiTahun 2011 ................................................................................... 3

4 Produksi Tambak Udang Indonesia Menurut Varietas Tahun 2000-2010

(Ton) .......................................................................................................... 4

5 Tambak Budidaya di Kabupaten Indramayu Tahun 2011 ......................... 4

6 Perkembangan Produksi Udang Budidaya Tambak di Jawa Barat Tahun

2006-2011 (Ton) ....................................................................................... 9

7 Produksi Perikanan di Jawa Barat Menurut Jenis Budidaya Tahun 2008-

2011 (Ton) ................................................................................................. 10

8 Tinjaun Pustaka Penelitian Terdahulu, Persamaan dan Perbedaan dengan

Penelitian yang akan dilakukan ................................................................. 18

9 Matriks Analisis Data ................................................................................ 25

10 Jenis Kelamin Responden Pembudidaya Tambak Udang Vaname di Lokasi Penelitian ...................................................................................... 37

11 Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Umur di Lokasi

Penelitian ................................................................................................... 37

12 Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Tingkat

Pendidikan di Lokasi Penelitian ................................................................ 38

13 Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Jenis Pekerjaan

Utama di Lokasi Penelitian ........................................................................ 38

14 Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Luas Lahan di

Lokasi Penelitian ....................................................................................... 39

15 Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Kepemilikan

Lahan Lokasi Penelitian ............................................................................ 39

16 Sebaran Pembudidaya Menurut Pengalaman Bertambak di Lokasi

Penelitian ................................................................................................... 40

17 Sebaran Pembudidaya Udang Vaname Berdasarkan Modal Usaha di

Lokasi Penelitian ....................................................................................... 40

18 Hasil Estimasi Model Produksi Budidaya Tambak Udang Vaname ......... 44

19 Pengunaan Input dan Output Produksi Pembudidaya Modal Sendiri dan

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

Modal Pinjaman......................................................................................... 49

20 Perbandingan Harga Input Produksi ......................................................... 50

21 Perbandingan Total Biaya Budidaya UdangVaname/Hektar/Musim

Tanam ........................................................................................................ 51

22 Perhitungan Penerimaan, Pendapatan Rata-Rata dan R/C Rasio Usaha

Budidaya Tambak Udang dan Ikan Bandeng ........................................... 52

23 Perbandingan Pendapatan Masing-Masing Jenis Budidaya/Hektar/bulan. 53

DAFTAR GAMBAR

1 Kerangka Pemikiran Operasional ............................................................. 23

DAFTAR LAMPIRAN

1 Pendapatan Domestik Bruto atas Dasar Harga Konstan Menurut

Lapangan Usaha (Miliar Rupiah) 2007-2011 ........................................... 63

2 Hasil Estimasi dalam Model Produksi Udang Vaname (ANOVAb) ........ 64

3 Hasil Estimasi dalam Model Produksi Udang (Model Summary) ............ 64

4 Hasil Estimasi dalam Model Produksi Udang Vaname (Coefficients) ..... 64

5 Hasil Estimasi dalam Model Udang Produksi Vaname (One-Sample

Kolmogrov-Smirnov Test) ........................................................................ 65

6 Hasil Estimasi dalam Model Produksi Udang Vaname (Model Summary

abs_res) ..................................................................................................... 65

7 Uji Heteroskedastisitas untuk Model Produksi Budidaya Tambak Udang

Vaname (Coefficientsa) ............................................................................. 65

8 Karekteristik Responden Pembudidaya Udang Vaname .......................... 66

9 Penggunaan Input dan Output Produksi Udang Vaname .......................... 67

10 Penerimaan dan Biaya Pembudidaya Modal Sendiri (Rp/Ha/Musim) ..... 68

11 Penerimaan dan Biaya Pembudidaya Modal Pinjaman kepada Tengkulak

(Rp/Ha/Musim) ......................................................................................... 69

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi
Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai potensi yang sangat besar

dalam hal pengembangan industri perikanan baik untuk tujuan ekspor maupun

untuk memenuhi gizi nasional. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun

2012, salah satu subsektor pertanian yang memberikan kontribusi yang cukup

besar terhadap sektor pertanian adalah subsektor perikanan. Pada tahun 2011

sumbangan subsektor perikanan sebesar 2.19%, dibawah subsektor tanaman

pangan dan hortikultura (6.22%) dan mengungguli subsektor kehutanan (0.70%),

peternakan (1.62%), dan perkebunan (1.98%).

Udang merupakan komoditas ekspor utama Indonesia di sektor perikanan.

Untuk nilai ekspor produk perikanan sendiri udang menyumbang angka terbesar.

Pada Tabel 1 dapat dilihat tahun 2006-2011 rata-rata kontribusi nilai ekspor udang

Indonesia menunjukan nilai yang terbesar dibandingkan produk ekspor perikanan

lainnya, yaitu sebesar 40.74%.

Tabel 1. Nilai Ekspor Komoditi Perikanan Menurut Komoditi Utama Tahun

2007-2011 (1 000 US$)

Komoditi Tahun Rata-Rata

Kontribusi

(%) 2007 2008 2009 2010 2011

Udang 1 029 935 1 165 293 1 007 481 1 056 399 1 309 674 40.74

Tuna,

Cakalang

Tongkol

304 348 347 189 352 300 383 230 498 591 13.63

Ikan

Lainnya 568 420 734 392 723 523 898 039 1 100 576

28.86

Kepiting 179 189 214 319 156 993 208 424 262 321 7.39

Lainnya 177 028 238 490 225 904 317 738 349 930 9.37

Total 2 258 920 2 699 683 2 466 201 2 863 830 3 521 092 100.00

Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia (2012)

Menurut data statistik konsumsi ikan penduduk Indonesia terus mengalami

peningkatan. Tahun 2006 konsumsi ikan per kapita per tahun penduduk Indonesia

adalah 25.03 kg dan tahun 2011 konsumsi ikan per kapita per tahun 31.64 kg.

Konsumsi ikan termasuk didalamnya udang, jadi peluang pasar untuk udang

cukup menjanjikan (BPS, 2012).

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

2

Indonesia menempati posisi keempat di dunia berada di bawah China,

Thailand, dan Vietnam sebagai negara yang terbanyak dalam hal produksi

komoditas udang. Produksi udang China pada 2010 diperkirakan sebanyak 1.3

juta ton, Thailand 560 ribu ton, dan Vietnam 370 ribu ton dan Indonesia sebesar

350 ribu ton. Indonesia pada 2008 pernah mencapai ranking tiga dunia dengan

produksi udang 410 ribu ton dan total ekspor mengalami kenaikan hingga 21%.

Indonesia telah berupaya meningkatkan jumlah ekspor dengan membuka peluang

komoditas tersebut ke sejumlah negara sasaran baru antara lain Rusia, Arab Saudi,

dan Kanada (Okezone.com, 2011).

Udang dihasilkan dari kegiatan penangkapan dan budidaya, pada kurun

waktu 2000-2004, produksi dari kegiatan penangkapan meningkat sebesar 7% dan

budidaya dari budidaya meningkat 28%, dengan demikian produksi udang dari

kegiatan budidaya semakin besar peranannya. Beberapa upaya yang dilakukan

untuk meningkatkan produksi udang antara lain melalui ekstensifikasi usaha

budidaya udang pada lahan baru yang berpotensial, revitalisasi tambak yang

terbengkalai, dan melakukan pembudidayaan udang jenis unggul, yaitu jenis

udang yang mempunyai peluang keberhasilan tinggi dengan masa pemeliharaan

yang relatif pendek. Selain bertujuan meningkatkan produksi, revitalisasi tambak

juga bertujuan untuk membangkitkan usaha budidaya tambak, memanfaatkan

lahan tambak yang terbengkalai dan membuka lapangan kerja (Purnomo dan Siti,

2007).

Udang yang banyak dibudidayakan di Indonesia adalah jenis udang vaname

dan udang windu. Udang Windu banyak dibudidayakan secara tradisional akan

tetapi lebih rentan terhadap penyakit dan pertumbuhan yang lambat dibandingkan

udang vaname. Udang vaname telah berhasil dibudidayakan dengan menerapkan

teknologi intensif maupun secara tradisional atau tradisional modern, sedangkan

udang windu masih dibudidayakan dengan menggunakan teknologi sederhana

atau tradisional. Udang vaname termasuk dalam konsumsi rumah tangga.

Berdasarkan data pada Tabel 2, terjadi peningkatan produksi udang hasil

budidaya. Berdasarkan varietas, sampai dengan tahun 2006 produksi udang windu

mengalami mengalami masih peningkatan, tetapi sejak tahun 2007 produksi

udang vaname telah melampaui produksi udang windu.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

3

Tabel 2. Produksi Tambak Udang Indonesia Menurut Varietas Tahun

2000-2010 (Ton)

Tahun Udang Windu

Udang

Putih

Udang

Vannamei

Udang

Api-Api

Udang

Lainnya

2000 93 759 28 965 - 20 453 -

2001 103 603 25 862 - 19 093 -

2002 112 840 24 708 - 21 634 -

2003 133 836 35 249 - 22 881 -

2004 131 399 33 797 53 217 19 928 -

2005 134 682 27 088 103 874 13 731 -

2006 147 867 36 187 141 649 - -

2007 133 113 16 995 179 966 - -

2008 134 930 - 208 648 - 66 012

2009 124 564 22 365 170 971 - 32 549

2010 125 519 16 424 206 578 - 30 804 Sumber : Statistik Perikanan Budidaya (dalam Juarno, 2012)

Udang vaname banyak dibudidayakan oleh petani tambak udang di

Indonesia karena udang vaname memiliki sejumlah keunggulan. Keungulan yang

dimiliki udang vaname antara lain lebih tahan penyakit, pertumbuhan lebih cepat,

tahan terhadap lingkungan, dan waktu pemeliharaan yang lebih singkat, rata-rata

30-120 hari per siklus, udang vaname juga hemat pakan (Haliman dan Adijaya,

2005).

Tabel 3. Produksi Budidaya Tambak Udang Vaname di Indonesia Menurut

Propinsi Tahun 2011

Provinsi Jumlah (Ton) Persentase kontribusi (%)

Sumatera Utara 19 438 7.89

Sumatera Selatan 41 309 16.76

Lampung 44 161 17.92

Jawa Barat 30 600 12.42

Jawa Timur 35 058 14.23

Nusa Tenggara Barat 43 077 17.48

Kalimantan Barat 5 272 2.14

Sulawesi Tenggara 13 056 5.30

Lainnya 1 985 5.86

Total 246 419 100.00

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan (2012)

Jawa Barat merupakan salah satu provinsi penghasil udang vaname yang

cukup besar. Pada tahun 2011 Jawa Barat menghasilkan lebih dari 30 000 ton

udang vaname hasil budidaya tambak, dapat dilihat pada Tabel 3. Petambak

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

4

udang vaname di Jawa Barat pada tahun 2010 sudah mulai menerapkan budidaya

tambak dengan teknik insentif.

Tabel 4. Produksi Perikanan Budidaya Pembesaran Udang Vaname

Kabupaten/Kota Jawa Barat (Ton) Tahun 2009-2012

Kabupaten/Kota

Tahun Rata-Rata

Kontribusi

(%) 2009 2010 2011 2012*

Kab. Ciamis 0.00 701.81 450.00 450.00 1.45

Kab. Tasikmalaya 13.20 20.57 29.31 32.72 0.17

Kab. Garut 192.98 131.02 147.43 192.14 1.83

Kab. Cianjur 0.00 33.65 192.00 106.00 0.28

Kab. Sukabumi 780.00 543.40 553.90 577.39 7.22

Kab. Subang 150.00 174.72 620.42 715.70 2.39

Kab. Indramayu 2 263.97 18 386.06 23 710.05 22 790.37 73.61

Kab. Cirebon 0.00 5 223.66 4 777.51 4 669.75 13.05

Total 3 400.15 25 214.89 30 480.62 29 534.07 100.00

*Angka Sementara

Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat (2013)

Kabupaten Indramayu adalah penghasil udang vaname terbesar di Jawa

Barat (Tabel 4). Kontribusi produksi udang vaname Indramayu di Jawa Barat

mencapai 73.61%. Produksi udang vaname di Indramayu besar karena 11

kecamatan di Indramayu berada dipesisir dan merupakan wilayah yang berpontesi

sebagai area budidaya tambak. Udang vaname merupakan komoditas yang banyak

dibudidayakan dipesisir Indramayu selain ikan bandeng.

Tabel 5. Luas Tambak Budidaya di Kabupaten Indramayu Tahun 2011

Kecamatan Luas (Ha) Persentase Kontribusi (%)

Krangkeng 1 181.00 5.29

Pasekan 5 059.00 22.66

Sindang 1 109.00 4.97

Cantigi 6 595.11 29.55

Arakan 1 038.50 4.65

Indramayu 1 654.46 7.41

Lohsarang 4 595.00 20.59

Lainnya 1 089.74 4.88

Total 22 321.81 100.00 Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu 2012

Dapat dilihat pada Tabel 5, kontribusi luas tambak kecamatan Pasekan

menyumbang 22.66% dari jumlah seluruh tambak yang ada di Kabupaten

Indramayu. Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan merupakan desa tambak di

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

5

Kecamatan Pasekan, hampir sebagian besar penduduknya adalah nelayan dan

petani tambak, petani tambak ikan, udang dan petani tambak polikultur (tumpang

sari antara tambak bandeng dan udang).

1.2. Perumusan Masalah

Sebagian tambak udang di daerah pantura termasuk kawasan pesisir

Kabupaten Indramayu menjadi salah satu kawasan revitalisasi. Revitalisasi

tambak bertujuan untuk meningkatkan produksi tambak udang, peningkatan

produksi udang dapat dilakukan dengan menerapkan teknik intensif.

Budidayakan udang vaname secara tradisional tetap menjadi pilihan

petambak udang dengan skala modal dan usaha kecil karena budidaya udang

secara intensif membutuhkan biaya produksi yang tinggi. Pembudidaya tambak

udang secara tradisional hanya mengeluarkan biaya untuk pembelian bibit udang,

pembudidaya udang tradisional sebagian juga tidak membeli kualitas benur yang

bagus. Pemberian pakan pada tambak tradisional juga diberikan ketika umur

udang memasuki umur 25 hari, karena masih tersedianya pakan dari alam, hal ini

dimaksud untuk menekan biaya produksi karena produksi tambak tradisional jauh

dibanding tambak intensif.

Pengelolaan tambak udang vaname secara tradisional lebih sederhana

dibandingkan dengan pengelolaan tambak intensif. Pada budidaya tambak

intensif, pakan, probiotik, padat tebaran benur, bahan bakar, pasokan listrik

sebagai pengerak kincir sangat dibutuhkan, sedangkan budidaya udang vaname

tradisional probiotik dan kincir tidah dibutuhkan, bahkan ada pembudidaya udang

vaname yang tidak memberikan pakan. Pembudidaya tambak tradisional rata-rata

merupakan petambak dengan modal kecil yang dilakukan oleh perorangan.

Udang vaname dapat dibudidayakan secara tradisional. Bahkan

membudidayakan udang vaname secara tradisional dapat menghasilkan ukuran

panen udang vaname yang lebih besar sehingga harga per kilo gram udang

vaname menjadi lebih mahal, semakin besar ukuran udang ketika dipanen harga

jual udang semakin mahal. Luas area pertambakan di Indonesia yang mencapai

sekitar 360 000 hektar, 80% digarap oleh petambak yang kurang mampu dan

mengelola tambak secara tradisional (Jurnal Kelautan dan Perikanan, 2012).

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

6

Udang vaname merupakan udang yang banyak dibudidayakan oleh

pembudidaya udang di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan di Kecamatan

Pasekan. Pembudidaya membudidayakan Udang vaname bertujuan untuk

meningkatkan pendapatan. Sebagian besar pembudidaya udang vaname di Desa

Karanganyar dan Pagirikan mengelola tambak udang secara tradisional, hal ini

disebabkan minimnya modal yang dimiliki oleh petambak. Produksi udang

vaname dengan sistem tradisional bisa mencapai 835–1 050 kg/ha/musim tanam

(KKP, 2012) sedangkan di tempat penelitian produksi udang vaname masih

rendah yaitu rata-rata kurang dari 500 kg/ha/musim tanam.

Keterbatasan modal yang dimiliki untuk biaya produksi menyebabkan

banyak petambak yang mengunakan sistem peminjaman modal kepada tengkulak.

Peminjaman modal usaha yang diperoleh dari tengkulak memiliki konsekuensi,

yaitu harga bahan (benur, solar, pakan dan obat-obatan) lebih tinggi dari harga di

pasar. Dengan skala usaha kecil, modal yang kecil dan sistem budidaya tambak

udang vaname yang dilakukan secara sederhana apakah pembudidaya udang di

kedua desa ini menguntungkan. Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang

dapat dikaji adalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produksi budidaya tambak udang

vaname secara tradisional?

2. Bagaimana perbandingan pendapatan usaha budidaya tambak udang vaname

secara tradisional oleh pembudidaya dengan modal sendiri dan pembudidaya

modal pinjaman dari tengkulak?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dijelaskan,

ada beberapa tujuan penelitian yang akan dilakukan. Tujuan dari penelitian

tersebut adalah:

1. Menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi budidaya

tambak udang vaname secara tradisional.

2. Menganalisis perbandingan pendapatan petani usaha budidaya tambak

udang vaname tradisional dengan modal sendiri dan modal pinjaman dari

tengkulak.

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

7

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan untuk banyak pihak,

antara lain:

1. Bagi mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat

khususnya dibidang ekonomi pertanian, meningkatkan kemampuan dan

keterampilan penulis dalam menganalisis faktor-faktor dan analisis

pendapatan usaha budidaya tambak udang vaname .

2. Bagi pengusaha dan pembudidaya tambak udang, sebagai informasi dan

bahan pertimbangan dalam hal pengunaan input produksi budidaya tambak

udang vaname dan pertimbangan pembudidaya tambak dalam hal

peminjaman modal demi tercapainya usaha budidaya tambak udang yang

lebih menguntungkan.

3. Bagi pemerintah, diharapkan hasil penelitian bisa menjadi bahan masukan

dalam pengambilan keputusan pengembangan budidaya udang vaname

khususnya, serta pengembangan budidaya tambak udang dan ikan pada

umumnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Pengambilan data primer dilakukan di Desa Karanganyar dan Desa

Pagirikan, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Komoditas

yang diteliti adalah udang vaname yang dibudidayakan secara tradisional dengan

masa pemeliharaan 1-3 bulan. Tambak tradisional dalam penelitian ini bukan

sepenuhnya tambak yang mengandalkan dari alam saja, karena sudah ada

perlakukan penambahan tambahan pakan untuk udang. Responden dalam

penelitian ini merupakan pembudidaya udang vaname yang membudidayakan

udang dengan periode pemeliharan udang vaname dari Januari sampai dengan

Juni 2013. Pembudidaya udang vaname di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan

merupakan pembudidaya yang membudidayakan udang dengan sumber modal

sendiri dan dipinjam kepada tengkulak. Peminjaman modal kepada tengkulak

berupa bibit, pakan, solar, dan obat-obatan. Analisis pendapatan budidaya tambak

udang vaname dibedakan berdasarkan sumber modal usaha, yaitu modal sendiri

dan modal pinjaman kepada tengkulak.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Udang Vaname (Litopenaeus vannamei)

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu jenis udang

introduksi yang akhir-akhir ini banyak diminati. Banyaknya petani tambak

berminat untuk membudidayakan udang vaname karena udang vaname memiliki

keunggulan seperti tahan penyakit, pertumbuhannya cepat, masa pemeliharaan 60-

110 hari (Jurnal Kelautan dan Perikanan, 2012). Menurut (Haliman, 2005)

taksonomi udang vannamei adalah sebagai berikut:

Filum : Arthropoda

Subfilum : Crustacea

Kelas : Malacostraca

Subkelas : Eumalacostraca

Superordo : Eucarida

Ordo : Decapoda

Subordo : Dendrobrachiata

Infraorder : Peneidea

Famili : Penaeidae

Genus : Litopenaeus

Species : Litopenaeus vannamei

Morfologi udang vaname terdiri atas kepala udang vaname terdiri atas

antenula, antena, madibula dan 2 pasang maxillae. Kepala udang vaname juga

dilengkapi dengan 3 pasang maxilliped dan 5 pasang kaki berjalan (peripoda) atau

kaki sepuluh (decapoda). Abdomen terdiri dari dari 6 ruas. Pada bagian abdomen

terdapat 5 pasang kaki renang dan sepasang uropods (mirip ekor) yang

membentuk kipas bersama-sama telson. Sifat-sifat penting udang vaname adalah

sebagai berikut : aktif pada kondisi gelap (nokturnal), dapat hidup pada

kisaransalinitas lebar (euryhaline), suka memangsa sesama jenis (kanibal), tipe

pemakan lambat, tetapi terus menerus (continousfeeder), menyukai hidup didasar

tambak (bentik), mencari makan lewat organ sensor (chemoreseptor).

Udang vaname diintroduksi ke Indonesia pada tahun 2000 dari Hawai

(Amerika Serikat). Udang vaname merupakan udang asli perairan Hawai dan

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

9

Amerika Selatan. Udang vaname telah berhasil dikembangkan di beberapa negara

Asia, seperti Cina, Thailand, Vietnam, Taiwan dan Indonesia. Menurut Ghufran

(2011), Udang vaname memiliki beberapa keunggulan , yaitu:

1. Pakan yang diberikan kandungan proteinya lebih rendah dibanding dengan

pakan untuk udang windu, sehingga harga pakan lebih murah.

2. Produktivitasnya tinggi, karena tinggkat kematian rendah, atau tingkat

kelangsungan hidup (survival rate) tinggi, yaitu mencapai 90%.

3. Lebih mudah dibudidayakan, tidak serumit budidaya udang windu.

4. Waktu pemeliharaan relatif lebih pendek.

5. Relatif lebih tahan penyakit dibandingkan udang jenis lain.

6. Pertumbuhan cepat hingga mencapai size 20, pertumbuhan per minggu bisa

mencapai 3 gram meski kepadatan mencapai 100ekor/m2.

7. Tahan hidup pada kisaran salinitas yang luas dan bisa hidup dengan baik

pada salinitas rendah.

8. Induknya dapat didomestikasi.

9. Rasa udang yang tumbuh pada salinitas tinggi kandungan asam amino

bebasnya lebih tinggi, sehingga rasa dagingnya manis.

Perkembangan produksi udang vaname di Jawa Barat juga mengalami

peningkatan setiap tahun. Pada Tabel 6, produksi udang vaname tahun 2006

hanya 1 290 ton dan pada tahun 2011 produksi udang vaname paling besar

dibandingkan produksi udang jenis lain. Udang windu yang dulu banyak

dibudidayakan oleh petani tambak, saat ini di Jawa Barat produksi udang windu

dibawah udang vanname.

Tabel 6. Perkembangan Produksi Udang Budidaya Tambak di Jawa

Barat Tahun 2006-2011 (Ton)

Tahun

Jenis Udang 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Udang Windu 14 248 15 953 17 981 18 881 19 371 25 935

Udang Vaname 1 290 1 366 3 451 3 428 25 353 30 600

Udang putih 11 563 4 716 6 829 5 326 3 715 -

Udang lainnya - 8 116 8 053 - 4 982 - Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan (2012)

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

10

2.2. Usaha Budidaya Tambak

Menurut Soeseno (1983) budidaya merupakan kegiatan usaha produksi

suatu komoditi. Budidaya ikan meliputi budidaya ikan kolam air tawar dan

tambak air payau. Saat ini budidaya ikan tidak hanya kolam air tawar dan tambak

air payau tapi juga budidaya di laut dan jaring apung di waduk atau danau.

Tambak adalah membendung air dengan pemantang sehingga air terkumpul pada

suatu tempat dan dijadikan tempat memelihara ikan, udang atau hewan laut

lainnya.

Produksi perikanan budidaya di Jawa Barat menurut data statistik dinas

perikanan dan kelautan Jawa Barat dari tahun 2008 sampai 2012 mengalami

kenaikan rata-rata sebesar 10.39%. Peningkatan perikanan budidaya dikarenakan

seiring meningkatnya permintaan pasar seiring pertumbuhan jumlah penduduk.

Tambak merupakan salah satu budidaya perikanan di Jawa Barat yang setiap

tahunnya mengalami peningkatan produksi, rata-rata kenaikan produksi perikanan

hasil budidaya tambak dari tahun 2008 sampai tahun 2011 adalah sebesar 24,45%

dibawah kenaikan rata-rata perikanan budidaya kolam darat.

Tabel 7. Produksi Perikanan di Jawa Barat Menurut Jenis Budidaya Tahun

2008 - 2011 (Ton)

Sub Sektor Tahun Rata-Rata laju

Kenaikan (%) 2008 2009 2010 2011

Budidaya laut 11 522.61 8 422.45 8 260.59 8 001.74 (10.65)

Tambak 102 293.33 126 464.36 170 805.96 195 875.29 24.45

Kolam 137 635.09 151 207.36 233 891.11 283 861.52 28.63

Karamba 922.50 225.08 346.10 491.27 6.70

Sawah 23 309.25 31 885.70 32 436.80 25 567.43 5.78

KolamAir Deras 10 669.45 9 320.74 11 476.51 13 431.42 9.17

Jaring Apung 147 422.75 135 020.20 157 195.10 185 413.46 8.65

Sumber : Dinas Perikanan dan kelautan Provinsi Jawa Barat, 2012

Tambak merupakan kolam yang dibangun di daerah pasang surut dan

digunakan untuk memelihara bandeng, rumput laut, rajungan, kepiting, udang

laut, dan hewan laut lainnya yang dapat hidup di air payau. Pada tambak

tradisional air yang masuk kedalam tambak sebagian besar berasal dari laut saat

terjadi pasang. Keberhasilan usaha pertambakan sangat ditentukan oleh ketepatan

pemilihan lokasi. Lokasi tambak harus menjanjikan masa depan yang baik untuk

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

11

budidaya secara berkelanjutan. Untuk memperoleh lokasi yang tepat bagi usaha

ini, perlu memperhatikan faktor teknis, ekonomi dan sosial (Sudarmo, 1992).

Udang vaname merupakan salah jenis hasil perikanan budidaya tambak di

Jawa Barat. Budidaya tambak udang vaname dilakukan secara tradisional, semi-

intensif, intensif dan super intensif. Secara umum hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam budidaya tambak udang vaname secara tradisional, semi-intensif, intensif

maupun super insentif adalah sebagai berikut:

2.2.1. Penetapan Lokasi Tambak

Menurut Haliman dan Adijaya (2005), lokasi tambak udang vaname harus

memenuhi persyaratan tambak yang ideal, baik secara teknis maupun nonteknis.

Persyaratan lokasi tambak udang vaname secara teknis sabagai berikut:

1. lokasi di daerah pantai dengan fluktuasi air pasang dan surut 2-3 meter.

2. Jenis tanah sebaiknya liat berpasir unutk menghindari kebocoran air. jenis

tanah gambut akan menyebabkna pH air menjadi asam.

3. Mempunyai sumber air tawar dengan debit dan kapasitas yang cukup besar

sehingga kebutuhan air tawar terpenuhi. Minimal 15% air kolam harus

diganti dengan air baru setiap hari. Udang vaname umumnya tumbuh

optimal pada salinitas 15-20 ppt.

4. Lokasi tambak harus memiliki green-belt yang berupa hutan mangrove di

antara lokasi tambak dan pantai.

Sementara persyaratan nonteknis lokasi tambak yang mendukung produksi

tambak udang vannamei sebagai berikut:

1. dekat dengan produsen benih udang vaname.

2. Dekat dengan sumber tenaga kerja.

3. Dekat sentra perekonomian sehingga mudah mendapatkan bahan pokok

untuk produksi udang.

4. Lokasi bisa dijangkau oleh saluran listeri atau penerangan dan alat

komunikasi.

2.2.2. Kontruksi Tambak

Kontruksi tambak menjadi faktor yang sangat diperlukan. Terutama untuk

tambak intensif dan super intensif, tetapi tambak tradisional juga harus

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

12

memperhatikan bentuk kedalaman dan saluran pembuangan. Kedalaman dan

saluran pembungan yang diajurkan adalah sebagai berikut:

1. Bentuk petakan yang idelal yaitu bujur sangkar dengan ukuran disesuaikan.

2. Kedalaman air tambak yang baik untuk budidaya udang vannamei sekitar

150-180 cm.

3. Saluran air tambak budidaya udang vaname terdiri dari dua saluran, yaitu

saluran masuk dan saluran keluar. Kedua saluran tersebut harus terpisah satu

sama lain. Kemiringan saluran air masuk sekitar 5-10% ke arah saluran air

keluar.

4. Saluran pembungan tengah berfungsi membuang lumpur dan kotoran dari

dasar tengah kolam.

2.2.3. Persiapan Tambak

Menurut Haliman dan Adijaya (2005), persiapan tambak baru dilakukan

dengan membuang semua jenis kotoran yang membahayakan kelangsungan hidup

udang, diantaranya lumpur hitam yang terbentuk dari sisa pakan dan bahan lain

yang tidak terdekomposisi secara sempurna. Jika tambak yang akan digunakan

merupakan tambak yang sebelumnya merupakan tambak yang digunakan

budidaya udang vaname makan yang harus dilakukan adalah membersihkan dan

pengeringan tambak dengan bantuan sinar matahari. Pembersihan dilakukan

dengan membuang lumpur dan sampah.

Sarana pendukung pada yang digunakan pada budidaya tambak udang

vaname (Haliman dan Adijaya, 2005) yang harus dilakukan pengecekan setiap

akan dilakukan penebaran benih adalah tutup filter, jala pada saluran masuk dan

keluar air, paku atau pengunci, pemeriksaan instalansi kincir air dan pompa.

2.3. Budidaya Tambak Udang Vaname Tradisional

Tambak ekstensif atau tambak tradisional merupakan cara budidaya

perikanan tambak yang dilaukan secara tradisional tanpa atau hanya sedikit

dengan mengunakan teknologi modern. Pemilik tambak tradisional sebagian besar

adalah petani tambak kecil dengan modal dan biaya produksi yang rendah.

produksi atau output yang dihasilkan sangat tergantung dengan alam, keadaan

iklim dan cuaca. Tambak tradisional tidak memerlukan pemupukan sebelum

tambak digunakan. Budidaya udang secara tradisional tidak memerlukan

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

13

perawatan seperti perlakuan pada tambak intensif, sehingga tenaga kerja tidak

begigu dibutukan atau jam kerja tenaga kerja pada tambak teadisional relatif

singkat.

Ukuran tambak-tambak udang tradisional umumnya luas, atau lebih dari 1

ha/petakan kolam. Udang hidup dari pakan alami, tapi saat ini tambak tradisional

tetap memerlukan pakan tambahan, biasanya pada umur 25 hari pemberian pakan

tambakan diberikan. Padat penebaran benur untuk tambak tradisional biasanya

10 000 - 70 000 ekor/ha atau 1-7 ekor/m2. Produktivitas tambak tradisional hanya

dapat menghasilkan 0,5-2 ton/ha permusim tanam.

2.4. Input Produksi Budidaya Tambak Udang Vaname

Dalam usaha budidaya tambak udang vaname membutuhkan faktor-faktor

input untuk berproduksi. Input produksi sering disebut sebagai faktor produksi,

faktor produksi pada budidaya udang vaname berupa benur, pakan, bahan bakan

dan laman periode pemeliharan udang vaname. Benur merupakan bibit udang

yang akan dibudidayakan, usia benur ditebar antara 3-7 hari. Pakan udang yang

digunakan dalam membudidayakan udang vaname adalah pakan pelet dan pakan

alami seperti siput. Bahan bakar digunakan untuk mesin sirkulasi air tambak,

bahan bakar berupa solar.

Sebagaian besar pembudidaya udang vaname yang membudidayakan udang

secara tradisional mengelola tambak sendiri atau hanya dengan bantuan anggota

keluarga. Tenaga kerja luar keluarga biasanya dibutuhkan ketika penamanenan

udang vaname. Pemanenan udang dilakukan ketika umur udang sudah mencapai

satu bulan atau lebih.

2.5. Tinjauan Kebijakan Pemerintah Mengenai Peningkatan Produksi Udang

Udang merupakan komoditas unggulan ekpor produk perikanan Indonesia.

Udang vaname merupakan salah satu udang yang dibudidayakan di Indonesia dan

sebagai komoditas ekspor dan untuk pasar dalam negeri. Program revitalisasi

tambak udang yang digulirkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sejak

tahun 2012, berhasil meningkatkan produksi udang secara signifikan. Untuk

menggenjot produksi udang nasional, KKP melalui program revitalisasi berhasil

mengoptimalkan lahan tambak dengan membuat model percontohan berupa

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

14

demontrasi farm atau demfarm. Hasilnya, produksi udang nasional per September

2013 telah mencapai 480 ribu ton. Jumlah ini telah melebihi capaian produksi

tahun 2012 yang mencapai 457 600 ton.

Program Revitalisasi tambak dengan demfarm juga telah memberikan efek

bagi petambak udang tradisional maupun masyarakat di sekitar lokasi tambak

demfarm. Dimana, tambak yang sebelumnya mangkrak dan kurang produktif, kini

mulai produksi. Peningkatan produksi tersebut berkorelasi positif dengan

bertambahnya luasan tambak budidaya udang, di sekitar tambak demfarm.

Tercatat ada penambahan luasan tambak baru yang mencapai 675 ha di 6 lokasi

tambak demfarm yakni Serang, Tangerang, Karawang, Subang, Indramayu dan

Cirebon. Penambahan areal pertambakan secara langsung akan meningkatkan

kesejahteraan petambak dan pekerja tambak. Program revitalisasi tambak juga

mampu menyerap tenaga kerja baik musiman maupun pekerja tetap sebanyak 130

ribu orang (KKP, 2013).

Rencana kerja atau program Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Indramayu Program Penyuluhan Perikanan dan Kelautan tahun 2014 diantaranya

Safari penyuluhan, penilaian kelas kelompok, dempond pakan tenggelam untuk

budidaya lele dan gurame, dempond garam dengan geo membran, backyard

garam, dempond budidaya udang vaname tradisional plus, dan pendampingan.

(Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, 2014). Salah satu program

dari Dinas Perikanan dan kelautan Kabupaten Indramayu adalah dempond untuk

budidaya udang vaname tradisional plus. Dempond atau tambak percontohan ini

berfungsi sebagai tambak percontohan bagi pembudidaya udang vaname secara

tradisional agar produksi udang vaname lebih besar.

2.6. Penelitian Terdahulu

Arifianty (2008) melakukan penelitian optimalisasi produksi budidaya

udang vanname di UD JHD kabupaten Indramayu. Berdasarkan hasil penelitian

total produksi udang vannamei yang dihasilkan pada tahun 2006 sebesar

125 854.5 kg. Untuk menghasilkan udang tersebut, biaya produksi yang harus

dikeluarkan oleh UD JHD mencapai Rp 842 427 290. Penggunaan input produksi

belum berada pada kondisi optimum. Berdasarakan kajian linier, penggunaan

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

15

input optimum untuk benih sebesar 7 830 667 ekor, 204 387.7 kg pakan, 25 170.9

kg kapur, 503.4 kg pupuk, 75.5 kg vitamin, 683.4 kg probiotik, 4 279.1 kg obat,

1 258.5 jam kerja panen, 104 459.2 liter solar dan 1 200 liter bensin. Dengan

penggunaan input produksi bedasarkan hasil kajian linier, besarnya biaya yang

dikeluarkan sebesar Rp 2 403 220 000. Dengan demikian, besarnya biaya yang

dapat dihemat oleh UD JHD dalam memproduksi udang vannamei sebesar

125 854.5 kg adalah Rp 439 207 294. kajian linier menunjukan bahwa alokasi

pembiayaan produksi setiap petak tambak belum optimal, hal ini ditunjukan dari

harga bayangan yang sama dengan nol.

Penelitian yang dilakukan oleh Susilo (2007), dengan tujuan penelitian

untuk mengetahui pendapatan petani udang windu di Desa Sepatin Kabupaten

Kutai Kartanegara dan mengevaluasi apakah budidaya udang di tambak di Desa

Sepatin Kabupaten Kutai Kartanegara menguntungkan atau tidak dan untuk

mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi budidaya udang. Hasil ini

penelitian menunjukkan bahwa seluruh pendapatan petani udang di Desa Sepatin

adalah Rp 5 798 235 667 permusim tanam. Berdasarkan analisis biaya rasio

pendapatan itu menunjukkan bahwa nilai RCR > 1, yang berarti produksi udang

windu di daerah penelitian menguntungkan. Analisis Cobb Douglas menunjukkan

bahwa model estimasi fungsi produksi adalah Y= 2.645X10.746. X2

-5.10E-02. X30.197.

X4-4.46E-02, variabel-variabel bebas (luas tambak, padat penebaran, jumlah tenaga

kerja dan lama usaha) terhadap variabel tidak bebas (produksi) secara simultan

dalam model diketahui dengan mengunakan teknik analis ragam(ANOVA).

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2011 sampai September 2011

di Usaha tambak udang Kurnia Subur kabupaten Takalar. Bertujuan untuk

Menganalisis keuntungan dan manfaat serta kelayakan suatu usaha udang

vannamei (Litopaneaus Vannamei) pada tambak Intensif. Jenis Penelitian yang

digunakan adalah Studi Kasus. Pengumpulan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan cara Sensus. Sampel yang diambil berjumlah 26 orang. Hasil

penelitian Usaha budidaya udang vannamei dinyatakan layak secara finansial

dengan criteria Net Present value (NPV) yang diperoleh Rp 1 795 791 822, lebih

besar dari Nol, Net B/C sebesar 1.18% lebih besar dari 1 maka layak untuk

dikembangkan dan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 26% (lebih besar dari

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

16

tingkat suku bunga bank yang berlaku saat ini) maka usaha ini layak

dikembangkan.

Ekonomi Budidaya Perairan : Kasus Ikan Lele di Thailand (Wattanutchariya

dan Panayotou, 1981). Tujuan penelitian ini salah satunya adalah menentukan

keuntungan pemeliharaan lele yang dihubungakan dengan besaran usahatani

(budidaya intensif dan ekstensif) di dua propinsi yaitu Propinsi Suphan Buri

(budidaya intensif) dan Propinsi Nakhon Nayoh (budidaya ekstensif).

Berdasarkan hasil penelitian penerimaan keuntungan tiap kilogram di Nakhon

Nayok lebih tinggi dari pada di Suphan Buri. Tapi keuntungan tiap satuan tanah

lebih tinggi di Suphan Buri, 26.50 baht/m2 dibandingkan dengan di Nakhon

Nayok yaitu 20.72 bath/m2. Biaya untuk tiap meter persegi di Suphan Buri lebih

dua kali dari biaya di Nakhon Nayok tiap meter perseginya, tetapi biaya tiap

satuan keluaran hanya sedikit lebih tinggi, di Suphan Buri yang menerapkan

budidaya intensif sebesar 16.66 bath/kg dan di Nakhon Nayok dengan teknik

ekstensif 14.9 bath/kg, oleh karena itu lebih murah menghasilkan satu kilogram

lele dengan cara budidaya ekstensif.

Tujuan penelitian yang dilakukan oleh Mustafa dan Ratnawati (2007) adalah

melihat faktor-faktor yang dominan yang berpengaruh terhadap produktivitas

tambak di Kabupaten Pinrang. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah

produktivitas tambak, sedangkan peubah bebasnya adalah faktor-faktor status

pembudidaya tambak, kondisi tambak, pengelolaan tambak, kualitas air tambak,

dan kualitas tanah tambak yang masing-masing terdiri dari 9, 11, 31, 11, dan 17

peubah. Hasil penelitian menunjukan bahwa produktivitas tambak di Kabupaten

Pinrang rata-rata 499 kg/ha/musim, produksi merupakan total produksi yaitu

produksi udang windu dan ikan bandeng yang dipolikulturkan. Pada penelitian ini

total ada 79 peubah dan hanya 37 peubah yang secara nyata dapat digunakan

unutk memprediksi produktivitas tambak.

Penelitian yang dilakukan oleh Juarno pada tahun 2011 mengkaji

produktivitas dan faktor yang mempengaruhi terhadap Total Factor Produktivity

(TFP) tambak udang di Indonesia. Hasil studi menunjukkan bahwa pertumbuhan

udang tambak Indonesia periode 1989-2008 lebih karena pertumbuhan

input/faktor produksi bukan karena pertumbuhan TFP. TFP berfluktuasi

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

17

disebabkan belum berhasil diatasinya permasalahan penyakit. Hasil konfirmasi

pada tingkat lapang menggunakan data primer dari 163 petak tambak

menunjukkan bahwa serangan penyakit berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap TFP. Intensifikasi, benur bersertifkat, dan lamanya pendidikan

berkorelasi positif, akan tetapi kondisi riil Indonesia berbeda yaitu mayoritas

tambak dikelola secara non intensif. Studi ini juga menunjukkan bahwa luas

pengusahaan dan sistem kerjasama antara pembudidaya dengan lembaga

pemasaran lainnya berpengaruh negatif terhadap TFP. Terkait dengan hal itu,

pemerintah perlu memprioritaskan meningkatkan produktivitas dengan mengatasi

serangan penyakit melalui penambahan anggaran riset bidang penyakit,

penyediaan benur bermutu, peningkatan sumber daya manusia (SDM). Selain itu,

diperlukan regulasi dalam hal pengaturan pola tanam dengan penggantian species

yang dapat memutus rantai penyakit. Disamping itu, direkomendasikan agar

mengurangi padat penebaran.

Penelitian yang dilakukan oleh Poetry (2011) bertujuan untuk menganalisis

perbandingan efisiensi usahatani, mengestimasi perbandingan pendapatan, serta

mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biaya produksi dan

pendapatan usahatani padi organik dengan padi anorganik di Desa Purwasari,

Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan pada

penelitian ini adalah efisiensi usahatani, analisis pendapatan usahatani, dan

analisis regresi. Penelitian ini membandingkan biaya dan pendapatan usahatani

padi organik dan padi anorganik pada satu musim tanam periode September-

Desember 2010 per hektar. Berdasarkan hasil analisis regresi diketahui bahwa

usahatani organik lebih efisien dari segi biaya dan pendapatan, nilai R/C rasio atas

biaya total usahatani padi organik adalah sebesar 5.87, sedangkan R/C rasio atas

biaya total usahatani padi anorganik sebesar 3.43. R/C rasio atas biaya tuni dari

usahatani padi organik dan anorganik masing-masing 5.96 dan 3.47. Hasil

pendapatan menujukan bahwa pendapatan total rata-rata usahatani padi organik

lebih besar dari usahatani padi anorganik, yaitu masing-masing sebesar Rp 7.90

juta dan Rp 6.81 juta. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan

usahatani padi organik adalah produksi gabah organik dan harga gabah organik.

Pada usahatani padi anorganik faktor-faktor yang berpengaruh terhadap biayanya

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

18

adalah jumlah pupuk urea, jumlah tenaga kerja, dan jumlah pestisida kimia. Pada

udahatani padi organik, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pendapatan

adalah biaya tenaga kerja dan produksi gabah anorganik.

Tabel 8. Tinjaun Pustaka Penelitian Terdahulu, Persamaan dan Perbedaan dengan

Penelitian yang Dilakukan No Penulis Judul Penelitian Persamaan Perbedaan

1. Arifianty, S dkk

(2008)

Optimalisasi Input Produksi

Budidaya Udang Vaname

(Litopenaeus vannamei) pada

UD Jasa Hasil Diri(JHD) Desa

Lamaran Tarung, Kecamatan

Cantigi, Kabupaten

Indramayu, Jawa Barat

Komoditas yang

diteliti

Tujuan

penelitian,

tempat

pengambilan

data primer

2. Heru Susilo

(2007)

Analisis Ekonomi Usaha

Budidaya Tambak dan Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi

Produksi

Komoditas, tujuan

Penelitian

Tempat

penelitian,

skala penelitian

3. Lawaputri, Andi

Tenri (2011)

Analisis Kelayakan Finansial

Usaha Budidaya Udang

Vannamei (Litopaneaus

vannamei) pada Tambak

Intensif di Kabupaten

Indramayu

Komoditas

penelitian

Metode

penelitian

4 Sarun

Wattanutchariya

dan Theodore

Panayotou

(1981)

Ekonomi Budidaya Perairan :

Kasus Ikan Lele di Thailand

Tujuan

Penelitian

Komoditas

penelitian

5 Akhmad Mustafa

dan Erna

Ratnawati (2007)

Faktor-Faktor Dominan yang

mempengaruhi Produktivitas

Tambak di Kabupaten

Pinrang, Sulawesi Selatan

Tujuan penelitian

Tempat

penelitian, alat

analisis

6 Ono Jurno

(2011)

Kinerja Produktivitas dan

Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Total Factor

Productivity (TFP) Tambak

Udang Indonesia

Tujuan penelitian Cangkupan

wilayah

penelitian

7 Antari Poetryani

(2011)

Analisis Perbandingan

Efisiensi Usahatani Padi

Organik dengan Anorganik

Tujuan penelitian

mengenai analis

perbandingan

pendapatan

Komoditas

penelitian

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

19

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis berisi teori dan konsep kajian ilmu yang akan

digunakan dalam penelitian. Teori konsep yang digunakan dalam penelitian ini

antara lain konsep fungsi produksi konsep usahatani, konsep biaya usaha tani,

konsep pendapatan usahatani dan konsep pengukuran keuntungan.

3.1.1. Konsep Fungsi Produksi

Produksi merupakan kegiatan menghasilkan barang dan jasa. Sumberdaya

yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa sering disebut faktor

produksi. Fungsi produksi adalah hubungan antara variabel yang dijelaskan (Y)

dengan variabel yang menjelaskan (X). Variabel yang dijelaskan adalah output

produksi dan variabel yang menjelaskan adalah output produksi. Fungsi produksi

yang baik mempunyai dasar yang logis dan dapat dijelaskan, mudah dianalisis dan

mempunyai implikasi ekonomi. Secara matematis fungsi produksi dapat ditulis

sebagai berikut (Soekartawi, 1990):

Yi = f(Xi1,Xi2,...Xin)

Keterangan :

Yi = Output produksi sampel ke-i

Xi1,Xi2,...Xin = Input ke-1 sampai ke-n yang digunakan dalam proses

produksi sampel ke-i

Fungsi produksi telah dikenal dan digunakan dalam berbagai penelitian,

tetapi yang umum digunakan fungsi linier terdiri atas fungsi produksi linier

sederhana dan berganda. Perbedaan terletak pada jumlah variabel X yang dipakai

dalam model. Fungsi produksi linier dikatakan sederhana jika di dalam model

hanya terdiri atas satu input variabel X. Pengunaan fungsi produksi linier

sederhana banyak dipakai unutk menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan

hubungan dua variabel. Funsi produksi linier sederhana sering digunakan karena

analisanya dengan mudah dikaukan dan hasilnya lebih mudah dimengerti secara

cepat. Kelemahan fungsi ini terletak pada jumlah variabel X yang digunakan

hanya satu saja sehingga tidak memasukkan variabel yang lain, maka penelitian

akan kehilangan informasi tentang variabel yang tidak dimasukan kedalam model

tersebut (Soekartawi, 1990):

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

20

Yi = f(Xi1|Xi2)

Yi = a + b Xi1

Keterangan:

Yi = Output dari sampel ke-i

Xi1 = Input Variabel ke-1 dari sampel ke-i

Xi2 = Input Tetap ke-2 dari sampel ke-i

a = Intersep

b = koefisien

Kelemahan dalam funsi linier sederhana dapat diatasi dengan mengunakan

fungsi linier berganda atau model regresi linier berganda. Model linier berganda

mengunakan variabel X lebih dari satu. Secara matematis dapat ditulis sebagai

berikut:

Yi = f (Xi1,Xi2,...Xin)

Yi = b0 + b1Xi1 + b2Xi2 + bnXin

Keterangan:

Yi = Output dari sampel ke-i

Xi1, Xi2,... Xin = Input variabel ke-1 sampai ke-n dari sampel ke-i

b0 = Intersep

b1,b2...bn = Koefisien variabel bebas ke-1 sampai ke-n

Estimasi model regresi linier berganda ini memerlukan bantuan asumsi dan

model estimasi tertentu sehingga diperoleh model estimasi yang baik.

3.1.2. Konsep Usahatani

Usahatani adalah ilmu yang mempelajari pengelolaan input atau faktor-

faktor-faktor produksi (lahan atau tanah, modal, pakan, tenaga kerja, pupuk, bibit,

dan pestisida) secara efektif dan efisien serta kontinyu agar menghasilkan tingkat

produksi yang tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan (Hastuti dan

Rahim, 2007). Usahatani juga diartikan sebagai ilmu yang mempelajari cara

seseorang atau pelaku usahatani untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

21

pada waktu tertentu. Pengalokasian input produksi dikatakan efektif apabila

dilakukan sebaik-baiknya dan mampu menghasilkan output produksi yang

maksimal (Soekartawi, 2002).

3.1.2.1. Biaya Usahatani

Biaya usahatani adalah penjumlahan pengeluaran yang dikeluarkan untuk

menghasikan suatu produk atau output dalam suatu proses produksi. Jadi biaya

usahatani adalah biaya produksi dari suatu proses produksi. Hernanto (1991)

dalam Velayati (2013), membedakan biaya produksi menjadi dua yaitu: 1) Biaya

tunai adalah biaya yang benar-benar dikeluarkan oleh petani dalam usahatani.

Biaya tunai terdiri dari biaya tunai tetap dan biaya tunai variabel. Biaya tunia tetap

diantaranya pajak lahan, dan sewa lahan. Biaya tunai variabel adalah biaya tunai

yang pengunaanya tergantung output produksi, contoh biaya tunai variabel

diantaranya biaya pembelian bibit, pakan, pupuk, dan obat-obatan. 2) Biaya tidak

tunai adalah biaya yang tidak benar-benar dikeluarkan dalam melakukan

usahatani. Biaya tidak tunia terdiri atas biaya tidak tunai tetap dan biaya tidak

tunai variabel. Contoh biaya tidak tunai tetap dalam usahatani adalah penyusutan

lahan, penyususutan alat, bunga kredit bank, dan lainnya, sedangkan biaya tidak

tunia variabel adalah biaya tenaga kerja dalam keluarga.

3.1.2.2. Konsep Pendapatan Usahatani

Pendapatan merupakan balas jasa dari kerja sama faktor-faktor produksi

lahan, tenaga kerja dan pengelolaan. Soekartawi (2002) mendefinisikan

pendapatan sebagai selisih penerimaan dan semua biaya. Setiap kegiatan

usahatani bertujuan agar mencapai produksi dalam bidang pertanian dan pada

akhirnya produksi tersebut akan dinilai dengan uang yang diperhitungkan dari

nilai produksi setelah dikurangi dengan biaya yang telah dikeluarkan selama masa

produksi. Konsep ini yang dikenal dengan konsep pendapatan usahatani.

3.1.2.3. Konsep Pengukuran Keuntungan dengan Revenue Cost Ratio (R/C)

Analisis Revenue Cost Ratio (R/C rasio) merupakan perbandingan rasio

antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost) (Hastuti dan Rahim, 2007). R/C

rasio digunakan untuk mengukur efisiensi usahatani, seberapa besar nilai rupiah

yang dipakai dalam kegiatan usahatani sehingga memberikan sejumlah nilai

penerimaan sebagai manfaat, dan nilai R/C rasio tidak memiliki satuan (Soeharjo

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

22

dan Patong, 1997) dalam Sagala (2012). Apabila R/C rasio > 1 berarti penerimaan

yang diperoleh lebih besar dari unit biaya yang dikeluarkan unutk memperoleh

penerimaan atau untung. Jika R/C rasio < 1 berarti tiap unit biaya yang

dikeluarkan akan lebih besar dari penerimaan yang diperoleh atau usaha yang

dilakukan mengalami kerugian.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Produktivitas yang tinggi merupakan salah tujuan utama dalam budidaya

tambak udang sehingga dapat meningkatkan pendapatan petambak. Pada analisis

ini dikaji tingkat penggunaan input faktor-faktor produksi budidaya tambak

udang tradisional yang bertujuan untuk melihat faktor produksi apa saja yang

perpengaruh perhadap produksi budidaya udang vaname.

Adapun kerangka pemikiran operasional dari penelitian ini adalah mengkaji

budidaya udang dari sisi produksi, penggunaan input produksi dan pendapatan

usaha budidaya tambak udang vaname di Kecamatan Pasekan Kabupaten

Indramayu. Dalam analisis usaha budidaya tambak udang vaname dilakukan

secara tradisional, yaitu dengan cara mengkaji pendapatan dengan penerimaan

dan biaya dilihat dari modal usaha pembudidaya. Tingkat pendapatan yang

dibandingkan terdiri dari dua komponen, yaitu pendapatan atas biaya tunai dan

pendapatan atas biaya total. Selain itu perbandingan R/C rasio juga dilihat jika

lahan tambak digunakan unutk budidaya ikan bandeng. Selanjutnya nilai R/C

yang diperoleh dianalisis yang bertujuan untuk mengetahui apakah kedua sistem

usaha tani ini menguntungkan secara ekonomi dan efisien dalam penggunaan

biaya tunai dan biaya total. Kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada

Gambar 1.

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

23

IV.

V.

VI.

VII.

VIII.

Sumber : Penulis (2013)

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional

Budidaya udang vaname tradisional di

Kecamatan Pasekan

Analisis

produksi dan pendapatan

Rekomendasi

Faktor-faktor produksi yang

mempengaruhi produksi udang

vaname mengestimasi model

dengan mengunakan Model

Regresi Linier Berganda

dengan alat bantu software

SPSS 16

Perbandingan analisis pendapatan

dilihat dari modal usaha sendiri dan

pinjaman dengan pengukuran

penerimaan, biaya, tingkat pendapatan,

dan R/C rasio mengunakan analisis

usaha tani dengan alat bantu software

Microsoft Office Excel 2007.

Modal usaha minim

dan peminjaman modal

kepada tengkulak

Produksi udang vaname

rendah (< 500

kg/ha/musim tanam)

Budidaya udang vaname yang terus

meningkat di Indonesia

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

24

IV. METODE PENELITIAN

4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian

Pengambilan data primer penelitian dilakukan di dua Desa, yaitu Desa

Karanganyar dan Desa Pagirikan, Kecamatan Pasekan Kabupaten Indramayu,

Jawa Barat pada usaha budidaya tambak udang vaname milik petambak, tambak

udang vaname yang dikelola secara tradisional. Lokasi pengambilan data

dilakukan secara sengaja dengan memperhatikan bahwa Desa Karanganyar dan

Desa Pagirikan merupakan desa sentral penghasil udang vaname yang sebagian

petambak masih melakukan tambak udang secara tradisional, informasi kedua

desa diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu dan

internet. Penelitian dilakukan dari bulan Juni sampai dengan Juli 2013.

4.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pemilik usaha

budidaya tambak udang, tenaga kerja, dan pengamatan secara langsung di area

tambak udang Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan. Data primer yang

dikumpulkan meliputi pengunaan sarana produksi, biaya produksi yang

dikeluarkan selama satu musim tanam, penerimaan usaha budidaya udang vaname

dan data lain yang berkaitan dengan penelitian. Data sekunder diperoleh dari

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dinas Perikanan dan Kelautan

Provinsi Jawa Barat, Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu, dan

literatur yang terkait dengan penelitian.

4.3. Metode Pengambilan Sampel

Pemilihan responden (sampel) dilakukan dengan teknik Purposive

sampling, yaitu dilakukan dengan sengaja. Peneliti memilih pembudidaya udang

vaname di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan sebagai responden dalam

penelitian ini. Pengambilan responden di kedua desa dilakukan secara purposive

sampling sebanyak 39 responden yang membudidayakan udang vaname secara

tradisional dan monokultur. Responden terdiri dari 21 pembudidaya dengan modal

sendiri (mandiri) dan 18 responden merupakan pembudidaya dengan modal

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

25

pinjaman kepada tengkulak. Jumlah 39 orang dianggap dapat mewakili

keseluruhan pembudidaya udang vaname di kedua desa.

4.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis faktor produksi dan

pendapatan usaha pembudidaya udang vaname. Pengolahan data dengan

mengunakan alat bantu yaitu software SPSS 16 dan software Microsoft Office

Excel 2007. Penjelasan secara lengkap mengenai metode pengolahan dan analisis

data ditunjukan pada Tabel 9.

Tabel 9. Matriks Analisis Data

No Tujuan Penelitian Sumber Data Analisis Data

1. Menganalisis faktor-faktor

produksi yang

mempengaruhi produksi

budidaya tambak udang

vaname secara tradisional.

Wawancara dengan

pembudidaya udang

vaname di Desa

Karanganyar dan

Desa Pagirikan

Estimasi model dengan

mengunakan Model

Regresi Linier Berganda

dengan alat bantu

software SPSS 16.

2. Menganalisis perbandingan

pendapatan petani usaha

budidaya tambak udang

vaname tradisional dengan

modal sendiri dan modal

pinjaman dari tengkulak

Wawancara dengan

pembudidaya udang

vaname di Desa

Karanganyar dan

Desa Pagirikan

Pengukuran penerimaan,

biaya, tingkat pendapatan,

dan R/C rasio

mengunakan analisis

usaha tani dengan alat

bantu software Microsoft

Office Excel 2007.

Sumber : Penulis (2013)

4.4.1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Budidaya

Tambak Udang Vaname

Guna menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi udang

vaname di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan digunakan model regresi linier

berganda. Model regresi linier berganda digunakan untuk menduga bagaimana

pengaruh jumlah benur atau bibit yang digunakan, pakan, solar dan lamanya

periode pemeliharaan udang vaname terhadap produksi budidaya udang vaname

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

26

per hektar permusim tanam. Model regresi linier berganda dalam penelitian ini

adalah:

Yi = b0 + b1Xi1 + b1Xi2 + b3 Xi3+ b4 Xi4 + εi

Keterangan :

Yi = Produksi udang vaname dari sampel ke-i (Kg/Ha/musim

tanam

Xi1 = Jumlah benur dari sampel ke-i (Benur/Ha/musim tanam)

Xi2 = Jumlah pakan dari sampel ke-i (Benur/Ha/musim tanam)

Xi3 = Solar dari sampel ke-i (liter/Ha/musim tanam)

Xi4 = Umur panen dari sampel ke-i (hari/musim tanam)

b0 = Variabel intersep

b1, b2, b3, b4 = Koefisien regresi masing-masing variabel

εi = Error term dari sampel ke-i

4.4.1.1. Spesifikasi Model

Model adalah representasi dari fenomena aktual yang berupa sistem aktual

atau proses aktual. Fenomena aktual adalah reprensentasi dari model untuk

menjelaskan, memprediksi, dan mengontrolnya (Intriligator, 1996). Spesifikasi

model meliputi: (1) penentuan variabel bebas dan variabel tak bebas yang

termasuk kedalam persamaan dalam model, (2) harapan secara teori mengenai

tanda dan persamaan parameter estimasi dari setiap persamaan, dan (3) bentuk

model matematis terkait dengan jumlah persamaan, bentuk persamaan linier atau

non linier, dan lain-lain. Model yang baik harus memenuhi kriteria ekonomi,

kriteria statistika, dan kriteria ekonometrika.

4.4.1.2. Tahapan Pengujian Model

Pengujian model dalam penelitian ini meliputi uji secara ekonomi, uji

statistika dan uji ekonometrika. Uji ekonomi dilakukan berdasarkan tanda pada

setiap variabel bebas dalam model pendugaan. Uji statistika terdiri dari uji t, uji F,

dan R2. Kemudian uji secara ekonometrika terdiri dari uji normalitas, uji

heteroskedasitas, dan uji multikolinearitas.

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

27

a. Uji Ekonomi

Uji ekonomi dalam penelitian ini adalah melihat kesesuaian tanda untuk

setiap variabel bebas dalam pendugaan model produksi. Tanda pada setiap

variabel bebas dalam penelitian ini harus bernilai positif. Tanda positif artinya

penambahan pengunaan setiap input produksi setiap satu unit (sampai kondisi

optimal) akan meningkatkan produksi udang vaname.

b. Uji Statistika

Uji statistika dilakukan terhadap parameter dari model produksi dalam

penelitian ini. Uji statistika dalam penelitian ini terdiri atas uji F, uji t, dan uji R2

(R-squared) .

b.1. Uji Statistika-F

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent (bebas)

secara bersama-sama terhadap variabel dependent (tak bebas). Hipotesis yang

dilakukan untuk uji F, secara matematis adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 ; artinya tidak ada satupun variabel bebas yang

berpengaruh nyata terhadap produksi udang

vaname

H1 : minimal ada satu bj ≠ 0 ; artinya minimal satu variabel bebas yang

berpengaruh nyata terhadap produksi udang

vaname.

Rumus untuk menentukan F-hitung adalah sebagai berikut:

F Hitung = 𝑅2/(𝑘−1)

(1−𝑅2)/(𝑚−𝑘)

Keterangan:

m = jumlah pengamatan (i = 1, 2, ..., m)

k = jumlah variabel termasuk intersep (n+1)

Kriteria pengujian:

P-value uji F > α (0.05), maka terima H0, variabel bebas dalam model secara

bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap produksi udang

vaname.

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

28

P-value uji F < α (0.05), maka tolak H0, variabel bebas dalam model secara

bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi udang

vaname.

b.2. Uji Statistika-t

Uji t dilakukan guna mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independent (bebas) terhadap variabel dependent (tidak bebas) (Juanda, 2009).

Hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah sebagai berikut:

H0 : bj = 0 ; artinya suatu variabel bebas tidak memiliki pengaruh nyata terhadap

produksi udang vaname

H1 : bj > 0 ; j = 1,2,3,..., n ; artinya suatu variabel bebas memiliki pengaruh nyata

terhadap produksi udang vaname

Rumus dalam menghitung t-hitung adalah sebagai berikut:

𝑡 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =b𝑗̅̅ ̅−0

𝑠𝑏𝑗

Keterangan :

b𝑗 = Koefisien variabel bebas ke-j yang diduga

𝑠𝑏𝑗 = Standar deviasi koefisien variabel bebas ke-j yang diduga

Kriteria pengujian :

P-value uji t > α (0.05), maka terima H0, artinya variabel bebas tidak

berpengaruh nyata terhadap produksi udang vaname.

P-value uji t < α (0.05), maka tolak H0, artinya variabel bebas berpengaruh

nyata terhadap produksi udang vaname.

b.3. Koefisien Determinasi (R-squared)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

keragaman variabel dependen (tidak bebas) dapat dijelaskan oleh variabel-

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

29

variabel independen (bebas) di dalam (Gujarati, 2007). Besarnya nilai koefisien

determinasi berkisar antara 0 sampai 1. Apabila nilai koefisien determinasi

semakin mendekati 1, maka model semakin baik, karena semakin sedikit

keragaman variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

Rumus untuk mencari koefisien determinasi adalah sebagai berikut (Juanda,

2009):

R2 =𝐽𝐾𝑅

𝐽𝐾𝑇

JKR = ∑ (Ŷt – Y̅ni=1 )2

JKT = ∑ (Yi – Y̅ni=1 )2

keterangan:

R2 = Koefisien determinasi

JKR = Jumlah Kuadrat Regresi

JKT = Jumlah Kuadrat Total

Ŷ = Nilai Variabel Terikat Dugaan

Yi = Nilai Variabel Terikat Aktual

Y̅ = Nilai Rata-rata Variabel Terikat

c. Uji Ekonometrika

Pengujian ekonometrika yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari tiga

jenis pengujian. Pengujian tersebut meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas,

dan uji multikolinieritas. Uji autokorelasi tidak dilakukan karena data yang

digunakan dalam penelitian ini merupakan data cross section.

c.1. Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah residual (error term)

terdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-

Smirnov untuk menguji kenormalitasan data. Tujuannya adalah untuk melihat

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

30

apakah residual tersebar normal atau tidak. Uji ini dilakukan dengan SPSS 16.0

dengan menentukan nilai Asymp.sig 1 tailed pada uji sampel Kolmogorov-

Smirnov (Gujarati 2006). Prosedur pengujian parametrik umumnya mensyaratkan

kenormalan dari sebaran :

Fn (x) = 1

𝑛 ∑ 𝐼𝑥𝑖 ≤ x𝑛

𝑖=1

Persamaan Kumulatif Distribusi Normal :

𝐹(𝑥) = ∫ 𝑧

−∞

1

𝜎√2𝜋 𝑒

𝑡2

2 𝜎2 𝑑𝑡

Persamaan Kolmogorov :

𝐷𝑛 = 𝑠𝑢𝑝𝑥 | 𝐹𝑛 (𝑥) − 𝐹 (𝑥)|

Hipotesis pada uji normalitas adalah sebagai berikut:

H0 : Error term terdistribusi normal

H1 : Error term tidak terdistribusi normal

Kriteria pengujian:

Jika nilai P-value uji normalitas > α (0.05) maka terima H0; error trem

terdistribusi normal

Jika nilai P-value uji normalitas < α (0.05) maka tolak H0; error term tidak

terdistribusi normal.

c.2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasitas merupakan error term yang memiliki varian tidak

konstan. Penelitian ini mengunakan uji Glejser sebagai deteksi terhadap masalah

heteroskedastisitas. Uji Glajser dilakukan dengan meregresikan nilai absolut

residual terhadap variabel independen (bebas). rumus Uji Glejser adalah sebagai

berikut (Gujarati, 2003):

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

31

|Uj| = α + βχj + vj

Keterangan:

|Uj| = nilai absolute residual

Χj = variabel independen

Apabila variabel independen dalam persamaan regresi ini signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel dependen (nilai absolute residual), maka ada

indikasi heteroskedastsitas (Gujarati, 2003). Hipotesis yang digunakan dalam

pengujian heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

H0 : tidak terdapat heteroskedastisitas (homoskedastisitas)

H1 : terdapat heteroskedastisitas

Kriteria pengujian:

P-value uji heteroskedastisitas < α (0.05), maka tolak H0; artinya terdapat

heteroskedastisitas

P-value uji heteroskedastisitas > α (0.05), maka terima H0 ; artinya tidak

terdapat heteroskedastisitas

(homoskedastisitas).

c.3. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan korelasi antara variabel independen pada

model. Multikolinieritas yang kuat pada persamaan regresi akan mengakibatkan

varian penduga koefisien regresi menjadi tidak signifikan. Kuat atau rendahnya

multikolinieritas dalam suatu persamaan dapat dilihat dengan melakukan

pengujian Variancde Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF kurang dari 10

maka tidak terdapat masalah multikolinieritas yang kuat (Gujarati, 2003). Rj2

adalah koefisien determinasi dari regresi variabel bebas ke-n dengan variabel

bebas lainnya. Rumus FIV adalah sebagai berikut:

VIF = [1

(1−𝑅𝑗2)

]

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

32

4.4.2. Analisis Pendapatan Budidaya Tambak Udang Vaname di Desa

Karangnyar dan Desa Pagirikan

Pendekatan yang digunakan unutk membandingkan pendapatan

pembudidaya tambak udang vaname dengan modal sendiri dan modal pinjamna

dari tengkulak dengan mengunakan pendekatan analisis pendapatan. Analisis

pendapatan budidaya tambak udang di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan

dilakukan dengan metode pengukuran biaya usahatani dan R/C rasio. Menurut

Soekartawi (2002), penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang

diperoleh dengan harga jual hasil produksi. Pernyataan ini dapat ditulis sebagai

berikut:

TR = Py. Y

Keterangan:

TR = Total penerimaan

Py = Harga udang vaname (Rp/kg)

Y = Produksi budidaya udang vaname (kg)

Biaya yang dikeluarkan dalam budidaya tambak udang vaname terdiri dari

biaya tunai tetap, biaya tunai variabel, biaya non tunai tetap, dan biaya non tunai

variabel. Biaya tunai tetap yaitu biaya sewa lahan dan pajak lahan. Biaya tunai

variabel yaitu biaya pembelian benur, pakan, bahan bakar, obat-obatan, dan upah

tenaga kerja luar keluarga. Biaya non tunai tetap terdiri dari penyusutan lahan dan

penyusutan alat produksi, sedangkan biaya non tunai variabel adalah upah tenaga

kerja dalam keluarga. Secara matematis biaya budidaya tambak udang dapat

ditulis sebagai berikut (Hastuti dan Rahim, 2007):

TC = BT + BNT

Keterangan:

TC = Biaya total (Rp/Ha/musim tanam)

BT = Biaya tunai (Rp/Ha/musim tanam)

BNT = Biaya non tunai (Rp/Kg/Ha/musim tanam)

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

33

Pendapatan dalam usaha budidaya tambak udang vaname dalam penelitian

ini dibedakan menjadi dua, yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas

biaya total. Pendapatan atas biaya tunai adalah pendapatan yang diperoleh dari

pengurangan penerimaan budidaya tambak udang vaname dengan biaya tunai

yang dikeluarkan selama melakukan budidaya tambak udang vaname. Pendapatan

atas biaya total diperoleh dengan memperhitungkan input keluarga sebagai biaya.

Secara matematis, pendapatan usaha budidaya tambak udang vaname dapat ditulis

sebagai berikut (Hastuti dan Rahim, 2007):

PD = TR – TC

Keterangan:

PD = Pendapatan budidaya udang vaname (Rp/Ha/musim tanam)

TR = Total penerimaan (Rp/Ha/musim tanam)

TC = Total biaya yang dikeluarkan (Rp/Ha/musim tanam)

P endapatan usaha budidaya tambak udang memiliki kriteria sebagai berikut:

1. Jika TR > TC maka usaha budidaya tambak udang vaname untung

2. Jika TR = TC maka usaha budidaya tambak udang vaname impas

3. Jika TR < TC maka usaha budidaya tambak udang vaname rugi

Selanjutnya analisis usaha budidaya tambak udang vaname dengan

mengunakan analisis rasio penerimaan dan biaya (R/C). Analisis R/C rasio

bertujuan unutk menguji sejauh mana hasil yang diperoleh dari usaha budidaya

tambak udang vaname (selama satu periode) cukup menguntungkan. Seberapa

jauh setiap biaya yang dipakai dalam kegiatan usaha budidaya tambak udang

vaname memberikan nilai penerimaan sebagai manfaatnya. Analisis R/C rasio

budidaya tambak udang vaname dapat dinyatakan dengan rumus:

Rasio atas biaya tunai (R/C) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑢𝑛𝑎𝑖=

𝑇𝑅

𝐵𝑇

Rasio atas biaya total (R/C) = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 =

𝑇𝑅

𝑇𝐶(𝐵𝑇+𝐵𝑁𝑇)

Keterangan :

TR = Total penerimaan (Rp/Ha/musim tanam)

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

34

TC = Total biaya (Rp/Ha/musim tanam)

BT = Biaya tunai (Rp/Ha/musim tanam)

BNT = Biaya non tunai (Rp/Ha/musim tanam)

Jika nilai R/C > 1 maka usaha budidaya tambak udang vaname tersebut

menguntungkan atau sudah efisien, sedangkan jika R/C < 1 maka usaha budidaya

tambak tersebut tidak menguntungkan atau inefisiensi. Analisis R/C rasio akan

membandingankan usaha pembudidaya berdasarkan sumber modal, yaitu modal

sendiri dan modal pinjaman kepada tengkulak. Selain itu analisis R/C ratio juga

akan dibandingkan dengan usaha budidaya tambak ikan bandeng. Usaha budidaya

ikan bandeng digunakan sebagai perbandingan analisis pendapatan karena

budidaya ikan bandeng adalah usaha budidaya yang dapat dilakukan di lahan yang

sama.

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Keadan Geografis Lokasi Penelitian

Lokasi pengambilan data dilakukan di Kabupaten Indramayu, Kecamatan

Pasekan, Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan. Kabupaten Indramayu secara

geografis terletak membujur pada posisi 107o52’- 108o36’ Bujur Timur dan

6o15’- 6o40’ Lintang Selatan. Wilayah Kabupaten Indramayu seluas 204 011 Ha,

dengan panjang garis pantai 147 Km yang membentang sepanjang pantai utara

antara Cirebon sampai dengan Subang. Wilayah Kabupaten Indramayu terdiri atas

31 kecamatan dengan 315 desa dan kelurahan. Sebanyak 36 desa dari 11

kecamatan berbatasan langsung dengan Laut Jawa bagian utara (Pemerintah

Daerah Indramayu, 2012). Secara administrasi Kecamatan Pasekan berbatasan

dengan 3 kecamatan dan Laut Utara Jawa, yaitu :

- Sebelah Utara : Laut Utara Jawa

- Sebelah Selatan : Kecamatan Sindang dan Kecamatan Indramayu

- Sebelah Barat : Kecamatan Cantigi

- Sebelah Timur : Luat Utara Jawa

Kecamatan Pasekan terdiri dari 6 desa, penelitian dilakukan di dua desa

yaitu Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan. Secara geografis Desa Karanganyar

dan Desa Pagirikan berada pada ketinggian + 2 meter, tidak jauh dari garis pantai.

Curah hujan mencapai 2 000 mm/tahun. Suhu berkisar antara 210C-300C.

Sebagian besar lahan di Desa Karanganyar merupakan tambak atau masyarakat

setempat menyebut dengan empang, 1 878.02 Ha dari 1 982.02 Ha adalah lahan

tambak. Desa pagirikan berbatasan langsung dengan Desa Karanganyar, untuk

lahan tambak di Desa Pagirikan adalah 663.00 Ha dari luas wilayah desa yaitu

804.89 Ha.

5.2. Kependudukan Lokasi Penelitian

Berdasarkan data profil Desa Karanganyar tahun 2012, jumlah penduduk

Desa Karanganyar adalah 4 461 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki 2 235

jiwa dan perempuan 2 226 jiwa. Desa Pagirikan jumlah penduduknya lebih

sedikit, yaitu 3 487 jiwa dengan jumlah laki-laki 1 753 dan perempuan 1 734 jiwa.

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

36

Mata pencarian pokok Kedua desa yaitu sebagian besar adalah sebagai

pembudidaya tambak, petani dan buruh tani.

5.3. Potensi Perikanan di Kecamatan Pasekan

Kabupaten Indramayu memiliki 14 kecamatan yang berpotensi dan

memproduksi perikanan hasil tambak. Menurut data Dinas Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Indramayu, Kecamatan Pasekan merupakan salah satu

kecamatan yang produksi perikanan tambaknya terbesar kedua dengan luas

5 059.00 hektar atau 22.66% dari luas tambak di Seluruh Kabupaten Indramayu.

Secara lengkap kontribusi luas lahan tambak di kabupaten Indramayu dapat di

lihat pada Tabel 5.

Tambak yang berproduksi sebagian besar adalah tambak udang vaname,

udang windu dan ikan bandeng. Penggunaan lahan tambak tradisional bergilir

antara tambak udang dan tambak ikan bandeng. Dalam satu tahun rata-tara

penanaman udang vaname antara 2 samapi 3 kali. Kurang lebih 6 bulan di

gunakan unutuk menanam udang dan 6 bulan berikutnya penanaman ikan

bandeng. Tapi ada juga tambak khusus hanya untuk udang saja dan ikan bandeng

saja. Penanaman udang vaname biasanya dilakukan pada November-Mei.

5.4. Karakteristik Pembudidaya Tambak Udang Vaname di Desa

Karanganyar dan Pagirikan

5.4.1. Jenis Kelamin

Jumlah responden (sampel) pada penelitian ini sebanyak 39 orang.

Responden merupakan penduduk Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan yang

memiliki atau mengarap tambak udang vaname. Persentase jumlah responden

pada penelitian ini adalah sebanyak 38 responden berjenis kelamin laki-laki dan 1

responden berjenis kelamin perempuan. Rata-rata petani tambak di Desa

Karanganyar dan Desa Pagirikan berjenis kelamin laki-laki atau suami. Biasanya

istri pembudidaya udang hanya membantu pada saat panen. Karakteristik

pembudidaya berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 10.

Page 54: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

37

Tabel 10. Jenis Kelamin Pembudidaya Tambak Udang Vaname di Lokasi

Penelitian

No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Laki-laki 38 97.44

2 Perempuan 1 2.56

Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah (2013)

5.4.2. Tingkat Umur

Hasil penelitian menunjukan bahwa usia pembudidaya udang vaname

beragam. Tingkat umur responden antara 20 sampai 70 tahun. Tingkat umur dapat

dibagi menjadi 5 kelas yaitu (1) 20-29 tahun, (2) 30-39 tahun, (3) 40-49 tahun, (4)

50-59 tahun, dan (5) > 60. Dari keseluruhan responden sebagian besar usia

responden pada kisaran 30 sampai dengan 39 tahun (Tabel 11).

Tabel 11. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Umur di

Lokasi Penelitian

No Golongan Umur (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 20-29 3 7.69

2 30-39 15 38.46

3 40-49 11 28.21

4 50-59 8 20.51

5 >60 2 5.13

Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah (2013)

5.4.3. Tingkat Pendidikan

Pendidikan menunjukan pendidikan formal yang pernah ditempuh

pembudidaya udang vaname. Pengelompokan pembudidaya berdasarkan tingkat

pendidikan dalam penelitian ini menjadi 5 kelompok yaitu Tidak Sekolah (TS),

SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi. Keragaman tingkat pendidikan pada

responden di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan adalah seperti pada Tabel 12.

Dapat dilihat bahwa sebagian besar petambak udang di lokasi penelitian

merupakan tamatan SD, sebanyak 69.23% atau sebanyak 27 responden, ini

menunjukan bahwa pendidikan formal yang ditempuh pembudidaya udang

vaname di lokasi penelitian masih tergolong rendah. Hanya ada 2 responden yang

mengenyam pendidikan tingkat perguruan tinggi.

Page 55: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

38

Tabel 12. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Tingkat

Pendidikan di Lokasi Penelitian

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Tidak Sekolah 4 10.26

2 SD 27 69.23

3 SMP 2 5.13

4 SMA 4 10.26

5 Perguruan tinggi 2 5.13

Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah (2013)

5.4.4. Jenis Pekerjaan

Mayoritas jenis pekerjaan utama masyarakat di Desa Karanganyar dan Desa

Pagirikan adalah pembudidaya ikan dan udang di tambak atau empang. Beberapa

pembudidaya udang vaname yang bekerja ditambak merupakan kerja sampingan,

tetapi sebagian mayoritas pekerjaan utama pembudidaya udang vanmae adalah

petani tambak, tambak udang maupun tambak bandeng. Dari hasil penelitian

sebanyak 58.97% responden pekerjaan utama mereka adalah sebagai petani

tambak (Tabel 13).

Tabel 13. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Jenis

Pekerjaan Utama di Lokasi Penelitian

No Jenis Pekerjaan Utama Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Petani 4 10.26

2 Tambak (pembudidaya tambak) 23 58.97

3 PNS 2 5.13

4 Pedagang 8 20.51

5 Lainnya 2 5.13

Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah (2013)

5.4.5. Luas Tambak

Luas lahan yang digunakan oleh 39 responden petani tambak udang

vaname, beragam yaitu antara 1 650 - 2 5000 m2. Berdasarkan Tabel 14, data

menunjukan bahwa luas lahan tambak sebagian besar responden pembudidaya

udang vaname di lokasi penelitian adalah ≥ 3 488.58 - 8 087.18 m2 sebanyak 22

orang atau 56.41% responden luas tambak pada luasan tersebut, dengan jumlah

petakan 1 petak atau 2 petak. Pembudidaya di lokasi penelitian merupakan

Page 56: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

39

pembudidaya dengan modal yang relatif kecil. Sebagian besar tambak dikelola

sendiri atau hanya dengan bantuan oleh keluarga.

Tabel 14. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut Luas

Lahan di Lokasi Penelitian

No Luas (m2) Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1 < 3488.58 3 7.69

2 ≥ 3488.58-8087.18 22 56.41

3 ≥ 8087.18 – 12685.77 9 23.08

4 ≥ 12685.77 – 17284.37 4 10.26

5 ≥ 17284.37 1 2.56

Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah (2013)

5.4.6. Kepemilikan lahan Tambak

Berdasarkan status kepemilikan lahan sebanyak 71.79% pembudidaya

lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname merupakan lahan

milik sendiri, sisanya lahan yang mereka garap merupakan lahan sewaan dan

lahan milik orang lain dengan sistem bagi hasil (Tabel 15). Biaya sewa lahan

1/ha/tahun rata-rata 2-4 juta rupiah.

Tabel 15. Sebaran Pembudidaya Tambak Udang Vaname Menurut

Kepemilikan Lahan di Lokasi Penelitian

No Jenis Kepemilikan Lahan Tambak Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Milik sendiri 28 71.79

2 Sewa 10 25.64

3 Lainnya 1 2.56

Total 39 100.00 Sumber : Data primer diolah (2013)

5.4.7. Pengalaman Menambak

Pengalaman petani tambak di Desa Karanganyar dan Desa Pagirikan

berkisar antara 1 tahun sampai dengan 35 tahun, tapi bukan tambak khusus

tambak udang vaname. Petani-petani tambak tersebut sudah lama berpengalaman

untuk tambak udang windu. Dapat dilihat bahwa mayoritas petani tambak

responden memiliki pengalaman melakukan budidaya di tambak selama 5 sampai

dengan 10 tahun. Sedangkan unutk pengalaman melakukan usaha budidaya

tambak udang vaname rata-rata berpengalaman sejak tahun 2010 atau 2 sampai 3

tahun belakangan setelah adanya program dari pemerintah.

Page 57: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

40

Tabel 16. Sebaran Pembudidaya Udang Vaname Menurut Pengalaman

Bertambak di Lokasi Penelitian

No Pengalaman (Tahun) Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 0.00 ≥ 5.00 7 17.95

2 >5.00 ≥ 10.00 13 33.33

3 >10.00 ≥15.00 10 25.64

4 >15.01 ≥20.00 5 12.82

5 >20.00 4 10.26

Total 39 100.00

Sumber: Data primer diolah (2013)

5.4.8. Modal Usaha

Sebagian besar sumber modal usaha budidaya udang vaname berasal dari

modal sendiri. Sebanyak 21 pembudidaya udang vaname atau sebesar 53.85%

modal budidaya udang vaname berasal dari modal sendiri. Modal tersebut

digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan input produksi. Sisanya sebanyak 18

pembudidaya udang vaname memperoleh modal dari tengkulak berupa pakan,

benur udang, dan obat-obat-obatan, dengan sistem pembayaran ketika pemanenan

udang vaname sudah dilakukan dan harus menjual kepada tengkulak yang sudah

memberikan modal pinjaman, konsekuensi harga produk-produk tersebut lebih

mahal dari harga pasaran. Secara tidak langsung antara pembudidaya yang

meminjam modal dan tengkulak memiliki perjanjian bahwa udang vaname yang

dijual kepada tengkulak harus memiliki ukuran yang sudah besar agar tengkulak

dan pembudidaya udang vaname tidak rugi.

Tabel 17. Sebaran Pembudidaya Udang Vaname Berdasarkan Modal Usaha

Bertambak di Lokasi Penelitian

No Modal Usaha Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Modal Sendiri 21 53.85

2 Peminjaman 18 46.15

Total 39 100.00 Sumber: Data primer diolah (2013)

5.5. Kondisi Budidaya Tambak Udang Vaname di Lokasi Penelitian

Kecamatan Pagirikan merupakan kecamatan di utara Pulau Jawa Barat

dengan sebagian wilayahnya merupakan daerah pesisir. Kecamatan Pagirikan

salah satu sentra perikanan budidaya di Kabupaten Indramayu. Udang vaname,

udang windu dan ikan bandeng adalah komoditas yang dibudidayakan di tambak.

Page 58: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

41

5.5.1. Sistem Budidaya

Petambak udang vaname di lokasi penelitian membudidayakan udang

vaname secara ekstensif atau tradisional. Tambak tradisional umumnya luas,

perpetakan tambak bisa mencapai 1 ha. Udang hidup dari pakan alami, tapi saat

ini tambak tradisional tetap memerlukan pakan tambahan pada umur satu minggu

atau lebih. Padat penebaran tambak tradisional pada lokasi penelitian 5-9 ekor/m2.

Produktivitas tambak tradisional hanya dapat menghasilkan rata-tara kurang dari

500 kg/Ha/permusim tanam. Padat penebaran udang vaname untuk pola

tradisional tanpa pakan tambahan dan hanya mengandalkan pupuk susulan 10%

dari pupuk awal adalah 1-7 ekor/m² (KKP,2012).

Lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname di lokasi

penelitian adalah tambak (dilokasi penelitian biasanya disebut dengan empang)

adalah kolam yang terbuat dari tanah dengan kebanyakan berbentuk persegi

panjang, dengan kedalaman rata-rata 0.75 sampai dengan 1.00 meter. Lokasi

tambak yang ada tidak jauh dari sumber air payau, air payau berasal dari sungai

dan parit-parit yang mengelilingi tambak. Sehingga pasokan air untuk tambak

mundah diperoleh. Air tambak ditambah sebanyak 1 sampai 2 kali dalam

seminggu atau sesuai kebutuhan. Menurut Haliman dan Adijaya (2005), suhu

optimal pertumbuhan udang antara 26-320 C, suhu rata-rata di Kecamatan Pasekan

adalah 21-310C. Udang berumur 1-2 bulan memerlukan kadar garam 15-25 ppt

agar pertumbuhan dapat optimal.

5.5.2. Sistem Pemeliharaan Udang Vaname

a. Persiapan Lahan

Lahan yang digunakan untuk membudidayakan udang vaname oleh

pembudidaya udang vaname di lokasi penelitian adalah lahan yang juga

digunakan sebagai lahan budidaya udang windu maupun ikan bandeng. Biasanya

budidaya udang vaname dilakukan 2 sampai dengan 3 kali dalam setahun, sisanya

tambak atau empang digunakan untuk membudidayakan ikan bandeng atau udang

windu. Tapi ada juga sebagian petambak udang vaname yang mengunakan lahan

tambaknya hanya sebagai lahan budidaya udang vaname. Sebelum lahan tambak

ditebar benih, biasanya lahan diberi perlakuan khusus, misal penebaran pupuk

Page 59: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

42

atau hanya sekedar mengeringkan beberapa hari sebelum diisi air dan benur udang

vaname di tebar.

b. Penebaran Benur

Sebagian pembudidaya udang vaname memperoleh bibit atau benur udang

dari pedagang atau tengkulak yang ada di desa, pedagang dan juga tengkulak ini

mendatangkan benur udang dari pembibitan di Jawa Timur. Pedagang dan

tengkulak ini juga menjual keperluaan budidaya udang misal pakan dan obat-

obatan. Penebaran benih dilakukan pada pagi hari, atau saat suhu air masih relatif

dingin. Biasanya umur benur yang ditabar antara 2 sampai dengan 7 hari.

c. Pemeliharaan

Pemeliharaan udang vaname secara tradisional tidak rumit jika dibanding

pemeliharaan udang secara intensif. Petani tambak atau pembudidaya udang

cukup mengontrol keadaan tambak pada pagi dan sore hari sekaligus memberi

pakan udang. Sesekali membersihkan pematang tambak dari rumput liar,

memeriksa saluran air dan menambah air jika air di tambak mulai surut dan

mengurangi air dalam tambak jika sering turun hujan, agar pH air dalam tambak

tetap ideal digunakan untuk membuidayakan udang vaname.

Pemberiaan pakan dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Pagi

hari pakan diberikan pada pukul 06.00-07.00 WIB, dan pada sore hari pakan

diberikan pada pukul 17.00 WIB. Jenis pakan yang banyak digunakan adalah

“manggalindo”, pelet dan “raja bandeng”. Budidaya udang vannamei secara

tradisional pakan diberikan ketika umur udang lebih dari 2 minggu, bahkan ada

beberapa petani udang vannamei yang memberikan pakan pada udang umur 1

bulan atau tidak sama sekali, pakan hanya mengandalkan dari pakan alam.

d. Pemanenan dan Pemasaran

Di lokasi penelitian, udang vaname di panen rata-rata ketika umur 49 hari

bahkan ada beberapa pembudidaya udang yang harus memanen udangnya kurang

dari 30 hari, hal ini disebabkan banyak udang vaname yang mulai terserang

penyakit dan mati. Pembudidaya udang vaname memutuskan memanen pada

udang yang masih relatif muda dengan ukuran yang kecil dibandingkan harus

menerima kerugian yang lebih besar. Udang dengan ukuran 100/Kg atau kurang

Page 60: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

43

dari itu akan dihargai murah, karena hanya udang-udang yang berukuran besar

yang dapat diekspor. Umur pemanenan udang sangat mempengaruhi pendapatan

dan keuntungan yang diperoleh oleh pembudidaya udang vaname.

Pembudidaya udang akan memanen udang di mulai pada pagi hari atau

sore hari. Hal pertama yang harus dilakukan adalah “menyedot” air kolam sampai

ketinggian air hanya kurang lebih 20 sentimeter dibagian pingiran kolam. Hal ini

dilakukan unutk memudahkan penangkapan udang. Udang vaname ditangkap

mengunakan serokan, dibersihkan dulu dari lumpur, setelah itu dikumpulkan ke

dalam drum telah yang nantinya akan dicampur dengan balokan es. Balokan es

berfungsi untuk menjaga gar udang vaname tetap dalam keadaan segar.

Udang vaname yang telah dipanen oleh pembudidaya akan di jual ke

pedagang atau tengkulak yang ada di desa tersebut. Pembudiaya udang yang

memperoleh modal usaha, benur, pakan, bahan bakar dan obat-obatan harus

menjual kepada tengkulak yang memberikan pinjaman kepada mereka. Tengkulak

akan memotong hutang pembudidaya dari hasil penjualan. Harga benur, pakan,

bakan bakar dan obat-obatan yang diperoleh dengan cara membayar setelah

pemenan akan dihargai lebih tinggi. Misalnya, harga benur yang dibayar setelah

panen adalah Rp 28.00/ekor sampai dengan Rp 30.00/ekor, dibandingkan yang

dibayar tunai, harganya Rp 23.00/ekor sampai dengan Rp 25.00/ekor.

Page 61: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

44

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

BUDIDAYA TAMBAK UDANG VANAME

Dalam penelitian ini faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap

budidaya tambak udang vaname yang dibudidayakan secara tradisional yaitu,

jumlah benur atau bibit yang ditanam per hektar (X1), jumlah pakan yang

digunakan per hektar(X2), bahan bakar (solar) yang digunakan per hektar (X3),

dan umur panen udang vaname (X4). Dalam penelitian ini input produksi diukur

dalam satu musim tanam.

Hasil estimasi model faktor-faktor yang mempengaruhi produksi udang

vaname dalam penelitian ini diuji dengan tiga kriteria uji, yaitu : uji ekonomi, uji

statistika dan uji ekonometrika. Hasil estimasi model adalah sebagai berikut:

Y = -88.552 + 0.001 X1 + 0.379 X2 + 1.576 X3 + 4.866 X4

Tabel 18. Hasil Estimasi Model Produksi Budidaya Tambak Udang Vaname

Variabel Parameter estimasi Prob > |T| VIF

(Constant) -88.552 .385

Benur/ha/musim (X1) .001 .204 1.064

Pakan/ha/musim (X2) .379 .003** 1.250

Solar/ha/musim (X3) 1.576 .019* 1.727

Umur (X4) 4.866 .020* 1.736

Koefisien Determinasi R-Sq = 0.654 Prob (Uji F) = 0.000

Keterangan : **Nyata pada taraf α = 0.01

*Nyata pada taraf α = 0.05

Sumber : Data primer diolah (2014)

6.1. Uji Ekonomi

Uji secara ekonomi dilakukan berdasarkan tanda yang ada pada setiap

variabel bebas dalam model pendugaan. Hasil estimasi model diperoleh bahwa

tanda setiap parameter setiap variabel penjelas bernilai positif, yang sesuai dengan

hipotesis. Hal ini berarti perubahan input produksi berbanding lurus terhadap

perubahan produksi budidaya tambak udang vaname.

a. Benur

Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa jumlah tebaran benur per

hektar permusim tanam tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi udang

vaname per hektar permusim tanam. Dapat dilihat bahwa P-value uji t (0.204)

Page 62: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

45

lebih besar dari (α = 0.05). Hal ini karena padatan tebaran benur oleh

pembudidaya udang vaname rata-rata 7.52/ekor/m2. Artinya penambahan jumlah

padatan benur tidak akan meningkatkan produksi udang vaname. Menurut (KKP,

2012) padat penebaran untuk budidaya tambak udang vaname secara tradisional

adalah 1-7 ekor/m2.

b. Pakan

Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa jumlah pakan yang digunakan

dalam budidaya udang vaname berpengaruh nyata terhadap produksi udang

vaname. Dapat dilihat bahwa P-value uji t (0.003) kurang dari (α = 0.05). Adapun

koefisien pakan adalah 0.379 (bernilai positif) penambahan pakan akan

meningkatkan produksi udang vaname. Setiap penambahan rata-rata pakan

sebanyak 1 kg per hektar permusim tanam akan meningkatkan produksi udang

vaname sebanyak 0.379 kg udang per hektar permusim tanam.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Tahe (2011), menunjukan bahwa

kombinasi pakan berpengaruh nyata (P < 0.05) terhadap pertumbuhan, sinasitas,

rasio konversi pakan, dan produksi udang vaname. Menurut Soemardjati dan

Suriwan (2006) dalam Tahe (2011) menyatakan bahwa kegiatan paling penting

dalam budidaya udang vaname adalah pemberian pakan. Pakan yang diberikan

harus memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan udang dibudidayakan serta

harus disesuaikan dengan kebiasaan makan dan tingkah laku udang itu sendiri.

Agar pertumbuhan udang vaname yang dibudidayakan dapat tumbuh dengan baik,

maka pakan yang diberikan harus memenuhi kualitas dan cukup jumlahnya.

Pemberian pakan dalam jumlah yang tepat akan memberikan pertumbuhan

optimum bagi pembudidaya serta limbah yang terkendali.

c. Solar

Bakar bakar digunakan untuk mengoperasikan mesin penyedot air,

penyedotan air berfungsi menatur sirkulasi air tambak. Berdasarkan hasil estimasi

diketahui bahwa jumlah bahan bakar yang digunakan dalam budidaya udang

vaname berpengaruh nyata terhadap produksi udang vaname. Dapat dilihat bahwa

P-value uji t (0.019) kurang dari (α = 0.05). Adapun koefisien pakan adalah 1.576

(bernilai positif) penambahan bahan secara tidak langsung akan meningkatkan

produksi udang vaname. Setiap penambahan rata-rata solar sebanyak 1 liter per

Page 63: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

46

hektar permusim tanam akan meningkatkan produksi udang vaname sebanyak

1.576 kg udang per hektar permusim tanam. Secara tidak lansung solar

mempengaruhi produksi udang vaname.

d. Umur

Berdasarkan hasil estimasi diketahui bahwa lamanya pemeliharaan udang

vaname dalam budidaya udang vaname berpengaruh nyata terhadap produksi

udang vaname. Dapat dilihat bahwa P-value uji t (0.020) kurang dari (α = 0.05).

Adapun koefisien pakan adalah 4.866 (bernilai positif) penambahan umur

pemeliharaan udang akan meningkatkan produksi udang vaname. Setiap

penambahan rata-rata umur pemeliharaan selama 1hari per hektar permusim

tanam akan meningkatkan produksi udang vaname sebanyak 4.866 kg udang per

hektar permusim tanam.

Penelitian yang dilakukan oleh Mansyur (2011) menyatakan bahwa selama

96 hari pemeliharaan, udang vaname meningkat seiring dengan waktu

pemeliharaan. Umur 96 udang vaname masih bisa tumbuh. Penelitian yang

dilakukan oleh Hendrajat dan Mangampa (2007), Rachmansyah (2006), dan

Arifin (2007) dalam Masyur (2011) masing-masing mendapatkan laju

pertumbuhan harian udang vaname pola tradisional plus dengan kepadatan 4, 6,

dan 8 m2 masing-masing 9.23, 9.19, dan 19.05% per hari, laju pertumbuhan harian

udang vaname berkisar antara 9.48-9.52% per hari selama 100 hari pemeliharaan,

dan laju pertumbuhan harian udang vaname pola sederhana selama 60 hari

pemeliharaan sebesar 14.01%.

Perbedaan laju pertumbuhan disebabkan oleh perbedaan ukuran awal,

kepadatan tebar, lama pemeliharaan dan wadah atau tempat pemeliharaan udang

vaname. Laju pertumbuhan udang vaname pada penelitian yang telah dilakukan

sebelumnya pada pemeliharaan selama 60 hari laju pertumbuhan udang vaname

tertinggi. Jika hanya melihat laju pertumbuhan sebaiknya udang vaname

dipelihara selama 60 hari, tapi jika ingin mendapatkan harga udang vaname lebih

tinggi udang vaname dipelihara selama 90 atau 100 hari.

Page 64: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

47

6.2. Uji Statistika

Berdasarkan uji F, hasil estimasi model produksi udang vaname tradisional

diketahui bahwa nilai P-value sebesar 0.000. Nilai P-value tersebut lebih kecil

dari taraf nyata 0.05, nilai ini menunjukan keragaman produksi udang vaname

dapat dijelaskan secara nyata oleh keragaman variabel benur, pakan, solar, dan

umur pemeliharaan udang. Kemudian diketahui koefisien deternimasi (R-Sq)

sebesar 0.654. Hal itu berarti, 65.4% keragaman produksi udang vaname dapat

dijelaskan oleh varibael benur, pakan, solar, dan umur pemeliharaan, sedangkan

sisanya diterangkan oleh variabel lain di luar model (Tabel 18).

Berdasarkan uji t diketahui bahwa variabel bebas yang berpengaruh nyata

terhadap produksi udang vaname adalah pakan, solar, dan lamanya pemeliharan

udang vaname. Variabel bebas yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi

udang vaname adalah benur (Tabel 18).

6.3. Uji Ekonometrika

Hasil estimasi dalam penelitian ini model juga perlu diuji secara

ekonometrika, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskdastisitas.

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat nilai asymp. Nilai asymp Sig (1-

tailed) uji Kolmogrov-Smirnov (0.337) lebih besar dari (α = 0.05), maka galat

menyebar normal (Lampiran 5).

Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF. Apabila nilai VIF

lebih kecil dari 10 pada model tidak terjadi multikolinearitas yang serius. Nilai

VIF hasil estimasi dalam penelitian ini menunjukan bahwa semua input produksi

kurang dari 10, berarti bahwa model tidak mengalami multikolinearitas yang

serius (Tabel 18).

Uji yang digunakan dalam penelitian adalah uji glejser, dengan melihat

nilai absolut residual fungsi produksi. Dari hasil estimasi regresi absolut residual

diperoleh salah satu variabel bebas (benur) berpengaruh nyata pada (α = 0.05),

dapat dikatakan terjadi heteroskedasitas kecil, karena tidak semua variabel bebas

perpengaruh secara signifikan, variabel lain memiliki pengaruh yang tidak

signifikan. Dengan demikian uji heteroskedastisitas mengunakan uji glejser masih

terpenuhinya asumsi model tidak terjadi heteroskedastisitas (Lampiran 7).

Page 65: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

48

Hetoroskedasitas selanjutnya diuji dengan uji White untuk memastikan

tidak terdapat heteroskedastisitas. Uji White dilakukan dengan melihat nR2

dengan Chi-square (χ2), jika nR2 < χ2 maka hipotesis adanya heteroskedastisitas

ditolak. Berdasarkan hasil pengujian model diperoleh nR2 = 15.33 dan χ20.05(43) =

48.602 (nR2 < χ2), maka dugaan model menghasilkan ragam sisaan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 66: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

49

VII. ANALISIS PENDAPATAN PEMBUDIDAYA UDANG

VANAME MODAL SENDIRI DAN MODAL PINJAMAN

Pada penelitian yang dilakukan, pembudidaya tambak udang vaname

dikelompokan menjadi dua kelompok. Pengelompokan pembudidaya berdasarkan

modal usaha dalam membudidayakan tambak udang vaname, pembudidaya

dengan modal sendiri dan modal pinjaman dari tengkulak. Sebelum menganalisis

biaya dan pendapatan dapat dilihat rata-rata pengunaan input dan output pada

kedua kelompok pembudidaya.

Tabel 19. Pengunaan Input dan Output Produksi Pembudidaya Modal

Sendiri dan Modal Pinjaman

Uraian Pembudidaya Udang Vaname

Modal Sendiri Modal Pinjaman

Luas lahan (m2) 9 126.19 6 875.00

Benur (ekor) 84 761.90 39 555.56

Padat tebaran (ekor/m2) 9.29 5.75

Solar (liter) 56.38 63.06

Pakan (kg) 216.19 141.94

Umur panen (hari) 42.00 57.00

Produksi (kg) 398.00 314.44

Harga udang (Rp/kg) 30 952.38 40 000.00

Sumber : Data primer diolah (2014)

Dapat dilihat pada Tabel 19 bahwa rata-rata luas lahan, jumlah benur yang

ditebar, padat tebaran, solar yang digunakan dan pengunaan pakan pada

pembudidaya modal sendiri lebih besar dibanding pembudidaya peminjam. Lama

pemeliharaan pada pembudidaya modal pinjaman rata-rata pemeliharaannya lebih

lama, yaitu selama 57 hari dibandingkan dengan pembudidaya modal sendiri yang

hanya 42 hari. Produksi rata-rata pembudidaya modal sendiri lebih tinggi yaitu

398.00 kg permusim tanam sedangkan produksi rata-rata pembudidaya modal

sendiri hanya 314.44 kg permusim tanam, dengan rata-rata harga per kg udang

pada pembudidaya modal sendiri sebesar Rp 30 952.38/kg dan pembudidaya

modal pinjaman sebesar Rp 40 000.00/kg. Rata-rata harga jual udang vaname

pada pembudidaya modal pinjaman lebih tinggi dikarenakan size udang vaname

besar dibandingkan size udang vaname pembudidaya modal sendiri.

Page 67: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

50

7.1. Analisis Biaya Usaha Budidaya Udang Vaname

Pembudidaya peminjam modal meminjam modal dari tengkulak berupa

benur, pakan, solar, dan obat-obatan. Pembayaran akan dilakukan setelah udang

dipanen dan dijual kepada tengkulak yang meminjamkan modal. Dari 39

responden 18 responden merupakan pembudidaya modal pinjamn kepada

tengkulak dan 21 pembudidaya modal sendiri. Perbandingan harga input produksi

antara pembudidaya modal sendiri dan peminjam modal dapat dilihat pada Tabel

20. Harga pakan yang dibeli tunai oleh pembudidaya modal sendiri sebesar

Rp 7 298.81/kg dan pembudidaya modal pinjaman sebesar Rp 8 966.67/kg.

Selisih untuk harga untuk benur rata-rata adalah Rp 3.70/ekor, benur yang dibeli

secara tunai adalah Rp 24.00 per kg dan benur yang dibeli secara tidak tunai

adalah Rp 27.70 per kg. Untuk harga salor selisih jika dibeli secara tunai dan tidak

tunai adalah Rp 500.00/liter.

Tabel 20. Perbandingan Harga Input Produksi

Uraian Pembudidaya Udang Vaname

Modal Sendiri Modal Pinjaman

Harga pakan (Rp/kg) 7 298.81 8 966.67

Harga benur (Rp/kg) 24.00 27.70

Harga solar (Rp/liter) 5 000.00 5 500.00

Sumber : Data primer diolah (2014)

Biaya pembelian benur pada pembudidaya modal sendiri merupakan

komponen biaya terbesar, yaitu sebesar Rp 2 161 703, sedangkan pada

pembudidaya modal pinjaman biaya yang dikeluarkan untuk benur hanya sebesar

Rp 1 639 022. Walaupun harga satuan benur pembudidaya modal pinjaman lebih

tinggi, tetapi jumlah benur yang ditebar per hektar permusim tanam lebih sedikit

(57 535 ekor/hektar/musim tanam) dibandingkan pembudidaya udang modal

sendiri (92 877 ekor/hektar/musim tanam).

Biaya tunai yang dikeluarkan oleh pembudidaya modal pinjaman terbesar

adalah biaya pembelian pakan, yaitu sebesar Rp 2 155 893 per hektar permusim

tanam. Biaya pembelian pakan oleh pembudidaya modal pinjaman lebih tinggi

dibandingkan pembudidaya modal sediri dikarenakan pengunaan pakan lebih

Page 68: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

51

banyak dan harga per kg pakan juga lebih tinggi. Pemeliharaan udang lebih lama

akan membutuhkan pakan udang lebih banyak (Tabel 21).

Tabel 21. Perbandingan Total Biaya Pembudidaya Udang Vaname/

Hektar/Musim Tanam

Uraian

Nilai Rata-Rata

Biaya/Hektar/Musim Tanam

Modal Sendiri Modal Pinjaman

Nilai (Rp) (%) Nilai (Rp) (%)

Biaya Budidaya Udang

Vaname

A. Biaya Tunai

A.1. Biaya Tunai Variabel

1. Benur 2 161 703 29.09 1 639 022 19.35

2. Pakan 2 101 584 28.28 2 15 8593 25.48

3. Bahan Bakar 310 765 4.18 576 481 6.80

4. Obat-obatan 82 619 1.11 184 722 2.18

5. Tenaga Kerja Luar

Keluarga (TKLK) 928 508 12.49 433 333 5.12

A.2. Biaya Tunai Tetap

1. Sewa lahan 188 041 2.53 397 605 3.69

2. Pajak lahan 6 292 0.08

7 213 0.09

Total Biaya Tunai 5 779 512 77.78 5 396 969 63.71

B. Biaya Non Tunai

B.1. Biaya Non Tunai

Variabel

1. Tenaga Kerja dalam

Keluarga (TKDK) 1 310 818 17.64 2 678 333 31.06

B.2. Biaya Non Tunai Tetap

1. Penyusutan alat 220 876 2.97 258 819 3.06

2. Penyusutan Lahan 119 852 1.61 137 392 1.62

Total Biaya Non Tunai 1 651 546 22.22 3 074 544 36.29

TOTAL BIAYA 7 431 058 100.00 8 471 513 100.00 Sumber : Data Primer Diolah (2014)

Rata-rata biaya TKLK pada pembudidaya modal lebih besar dibanding

yaitu Rp 928 508/hektar/musim tanam dibanding pembudidaya modal pinjaman

yaitu Rp 433 333/hektar/musim tanam, dikarenakan beberapa pembudidaya modal

sendiri mengunakan tenaga kerja harian luar keluarga untuk mengelola tambak,

sedangkan pembudidaya modal sendiri tidak mengunakan tenaga kerja luar

keluarga untuk mengelola tambak. Pembudidaya modal sendiri hanya

mengeluarkan biaya tenaga kerja luar keluarga ketika pemanenan udang vaname.

Total rata-rata biaya tunai pada pembudidaya modal sendiri lebih besar

dibandingkan pada pembudidaya modal pinjaman karena rata-rata biaya tenaga

Page 69: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

52

kerja dalam keluarga dan biaya pembelian benur lebih tinggi dibanding

pembudidaya peminjam modal dari tengkulak.

Biaya tidak tunai yang dikeluarkan oleh pembudidaya modal pinjaman lebih

besar dibandingkan pembudidaya modal sendiri. Biaya non tunai terbesar yang

dikeluarkan oleh pembudidaya modal pinjaman adalah biaya tenaga kerja dalam

keluarga, ini berhubungan dengan lamanya periode pemeliharaan udang itu

sendiri dan pengelolaan tambak yang hanya dilakukan anggota keluarga. Lebih

lengkapnya rincian biaya tunai dan biaya tidak tunai pembudidaya modal sendiri

dan pinjaman dapat dilihat pada Tabel 21.

7.2. Analisis Pendapatan Usaha Budidaya Udang Vaname dan R/C Rasio

Analisis pendapatan usaha budidaya udang vaname dilihar dari R/C rasio

atas biaya tunai dan R/C rasio atas biaya tunai. Analisis R/C rasio digunakan

untuk melihat seberapa besar pendapatan dalam rupiah yang dihasilkan dari biaya

dalam rupiah yang dikeluarkan.

Tabel 22. Perhitungan Penerimaan, Pendapatan Rata-rata dan R/C Rasio

Usaha Budidaya Tambak Udang Vaname dan Ikan Bandeng

Uraian

Rata-Rata Nilai

Udang Modal

Sendiri

Udang Modal

Pinjaman

Budidaya

Bandeng

Penerimaan (Rp) 12 619 957 20 481 667 19 500 000

Biaya Tunai (Rp) 5 779 502 5 396 969 7 566 666

Biaya Non Tunai (Rp) 1 651 546 3 074 544 5 583 333

Biaya Total (Rp) 7 431 048 8 471 513 13 150 000

Pendapatan atas biaya

tunai (Rp)

6 840 455 15 084 698 11 933 333

Pendapatan atas biaya

total (Rp)

5 188 909 12 010 154 6 350 000

R/C atas Biaya Tunai 2.18 3.79 2.57

R/C atas Biaya Total 1.69 2.41 1.48

Sumber : Data Primer Diolah (2014)

Usaha budidaya tambak udang vaname juga akan dibandingkan dengan

usaha budidaya tambak ikan bandeng. Perbandingan ini untuk melihat apakah

lahan yang digunakan untuk budidaya tambak udang vaname lebih

menguntungkan dibandingkan jika lahan digunakan untuk budidaya tambak ikan

bandeng. Usaha budidaya tambak ikan bandeng digunakan sebagai perbandingan,

karena di kedua desa usaha budidaya yang banyak dilakukan oleh pemilik tambak

Page 70: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

53

adalah budidaya udang dan ikan bandeng, selain itu lahan tambak yang biasanya

digunakan sebagai budidaya udang juga dapat digunakan untuk budidaya ikan

bandeng.

Pendapatan usaha budidaya tambak udang vaname merupakan manfaat

langsung yang diperolah pembudidaya di Kecamatan Pasekan Desa Karanganyar

dan Desa Pagirikan. Dari hasil analisis pendapatan, pendapatan atas biaya total

yang diperoleh oleh pembudidaya modal sendiri dan pinjaman masing-masing

sebesar sebesar Rp 5 188 909/hektar/permusim tanam dan Rp 12 010 151/hektar/

musim tanam, sedangkan pendapatan atas biaya tunai Rp 6 840 455/hektar/musim

tanam dan Rp 15 084 698/hektar/musim tanam. Hasil analisis pendapatan

tersebut menunjukan bahwa total penerimaan pembudidaya modal sendiri dan

modal pinjaman atas biaya tunai dan biaya total lebih dari nol, sehingga budidaya

tambak udang vaname dari kedua kelompok pembudidaya menguntungkan. Jika

lahan tambak digunakan untuk budidaya tambak ikan bandeng pendapatan atas

biaya total yang diperoleh adalah sebesar Rp 6 350 000/hektar/musim tanam dan

pendapatan atas biaya tunai Rp 11 933 333/hektar/musim tanam.

Tabel 23. Perbandingan Pendapatan Masing-Masing Jenis Budidaya/Hektar/Bulan

Uraian

Rata-Rata Pendapatan Budidaya (Bulan)

Udang Vaname

Modal Sendiri

(Rp)

Udang Vaname

Modal Pinjaman

(Rp)

Ikan Bandeng

(Rp)

Pendapatan atas Biaya

Tunai/Bulan 4 560 303 7 593 699 1 704 762

Pendapatan atas Biaya

Total/Bulan 3 459 273 6 056 427 907 142 Sumber : Data Primer Diolah (2014)

Pendapatan perbulan budidaya ikan bandeng memperoleh nilai terkecil,

pendapatan atas biaya tunai Rp 1 704 762/hektar/musim tanam dan

Rp 907 142/hektar/musim tanam pendapatan atas biaya total. Rendahnya

pendapatan rata-rata pada budidaya ikan bandeng karena satu musim tanam ikan

bandeng selama 7 bulan, udang vaname oleh pembudidaya modal sendiri hanya

dibudidayakan selama 42 hari (1.5 bulan) dan pembudidaya modal pinjaman

selama 57 hari (2 bulan).

Analisis R/C rasio terdiri dari R/C atas biaya tunai dan R/C atas biaya

total. Hasil perhitungan nilai R/C rasio atas biaya tunai pembudidaya modal

Page 71: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

54

sendiri adalah 2.18 dan pembudidaya modal pinjaman adalah 3.79. Nilai R/C

rasio atas biaya total pembudidaya modal sendiri adalah 1.69 dan pembudidaya

modal pinjaman adalah 2.41, artinya jika pembudidaya modal sendiri

mengeluarkan biaya tunai sebesar Rp 1.00 dan maka dari usaha budidaya udang

vaname menghasilan penerimaan Rp 1.69 dan untuk pembudidaya modal

pinjaman jika mengeluarkan uang tunai senilai Rp 1.00 akan menghasilkan

penerimaan sebesar Rp 2.41.

Harga rata-rata input produksi seperti pakan, benur, obat-obatan dan bahan

bakar yang dibeli (hutang) dari tengkulak diatas rata-rata harga input produksi

yang dibeli secara tunai. Akan tetapi dari hasil analisis pendapatan, dapat melihat

R/C ratio pembudidaya peminjam modal lebih besar dari R/C ratio pembudidaya

modal sendiri, hal ini dikarenakan harga output produksi (harga udang per

kilogram) pembudidaya modal pinjaman lebih tinggi rata-rata Rp 40 000/kg

udang (Tabel 22). Harga udang vaname pada pembudidaya modal pinjaman

kepada tengkulak karena ukuran udang ketika dijual rata-rata lebih besar, secara

tidak langsung antara pembudidaya udang dengan tengkulak memiliki perjanjian

ketika pembudidaya meminjam modal nantinya udang yang dijual kepada

tengkulak harus dalam ukuran besar agar tengkulak dan pembudidaya

mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Jika lahan tambak digunakan untuk usaha budidaya tambak ikan bandeng

nilai R/C rasio atas biaya tunai dan biaya total masing-masing sebesar 2.57 dan

1.48. Berdasarkan analisis pendapatan, usaha budidaya tambak udang vaname

oleh pembudidaya peminjam modal lebih efesien, R/C rasio atas biaya tunai dan

biaya total usaha budidaya tambak udang vaname lebih besar dibandingkan R/C

rasio budidaya tambak ikan bandeng. Sedangkan untuk pembudidaya modal

sendiri, R/C rasio yang didapat atas biaya tunai tunai lebih kecil. Tetapi untuk

R/C rasio atas biaya total pembudidaya modal sendiri lebih besar dibanding

budidaya ikan bandeng, dikarenakan lamanya periode pemeliharaan pada

budidaya ikan bandeng, yaitu mencapai 7 bulan. Biaya non tunai untuk tenaga

kerja harian, biaya Tenaga Kerja dalam Keluarga (TKDK) yang dibutuhkan

perhektar permusim tanam tinggi, yaitu mencapai Rp 5 250 000/hektar/musim

tanam, jika dibandingkan dengan biaya TKDK pembudidaya udang vaname

Page 72: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

55

modal sendiri dan modal pinjaman masing-masing hanya sebesar

Rp 1 310 818/hektar/musim tanam dan Rp 2 678 333/hektar/musim tanam (Tabel

22).

Dengan meminjam kepada tengkulak ternyata usaha budidaya udang

vaname di Desa Karangnyar dan Desa Pagirikan Kecamatan Pasekan lebih

menguntungkan dilihar dari R/C rasio pembudidaya modal pinjaman lebih besar.

Disini peran tengkulak sebagai penyedia modal, penyedia input produksi

sekaligus pembeli hasil produksi budidaya udang. Biasanya tengkulak juga

sekaligus pembudidaya udang vaname. Penelitian yang dilakukan oleh Oktavia

(2013), tentang analisis pendapatan budidaya jamur merang antara petani mandiri

dan peminjam modal, dari segi pendapatan petani mandiri memperoleh

keuntungan yang lebih besar karena harga jual lebih tinggi, tetapi rata-rata

produksi jamur oleh petani peminjam modal lebih tinggi. Kecenderungan petani

atau pembudidaya udang peminjam modal untuk memperoleh keuntungan yang

tinggi dan tuntutan kerjasama dengan tengkulak akan meningkatkan produksi.

Page 73: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

56

VIII. SIMPULAN DAN SARAN

8.1. Simpulan

Faktor-faktor produksi yang signifikan atau perpengaruh secara nyata

terhadap produksi budidaya tambak udang vaname secara tradisional adalah

pakan, solar dan lamanya pemeliharaan udang. Selain meningkatkan produksi

masa pemeliharaan akan mempengaruhi size per kilogram udang vaname yang

dihasilkan dan akan mempengaruhi pendapatan. Solar gunakan untuk

mengoperasikan mesin pengatur sirkulasi air, kondisi air sangat mempengaruhi

produksi udang vaname.

Berdasarkan analisis pendapatan R/C ratio, usaha budidaya udang vaname

secara tradisional pembudidaya modal sendiri dan pembudidaya modal pinjaman

dari tengkulak dapat dikatakan menguntungkan untuk dijalankan (R/C ratio > 1).

Pembudidaya modal pinjaman dari tengkulak lebih menguntungkan karena R/C

ratio lebih besar dibandingkan pembudidaya modal sendiri. Pembudidaya udang

vaname yang meminjam modal kepada tengkulak akan menghasilkan produksi

udang lebih tinggi karena tengkulak mengharapkan panen udang vaname dengan

ukuran yang besar agar harga jual udang vaname lebih tinggi, semakin besar

ukuran udang vaname yang dipanen semakin tinggi harga udang vaname per

kilogramnya sehingga produksi udang vaname yang dihasilkan pembudidaya

udang vaname lebih besar.

8.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, untuk meningkatkan produksi udang

vaname, pembudidaya udang vaname dapat menambah pengunaan jumlah pakan,

jumlah solar dan lamanya pemeliharaan udang vaname. Udang vaname harus

dipelihara minimal umur 60 hari agar menghasilkan produksi udang vaname yang

lebih besar dan keuntungan yang didapatkan pembudidaya udang vaname lebih

tinggi. Sesuai dengan program Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Indramayu, yaitu penyuluhan dan program dempond budidaya udang vaname

tradisional plus, pengarahan mengenai penambahan pengunaan pakan, solar, dan

pemeliharaan dapat dilakukan secara intensif oleh penyuluh dari dinas perikanan.

Page 74: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

57

Kerjasama antara penyuluh dari dinas perikanan dengan tengkulak dalam hal

pengunaan input produksi dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi udang

vaname ditingkat pembudidaya. Hal ini dikarenakan tengkulak memiliki

pengaruh yang besar terhadap budidaya tambak udang dilokasi penelitian.

Page 75: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

58

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Budidaya Udang Vannamei (litopenaeus vannmaei) Pola

Tradisional Plus. Jakarta (ID): Jurnal Kelautan dan Perikanan. [internet].

http://www.kkp.go.id/index.php/arsip/c/7519/BUDIDAYA-UDANG-

VANNAMEI-litopenaeus-vannamei-POLA-TRADISIONAL-

PLUS/?category_id=107. Tersedia: diakses pada tanggal 07 Februari

2013.

Arifianty, S. dkk. 2008. Optimalisasi Input Produksi Budidaya Udang Vaname

(Litopenaeus vannamei) pada UD Jasa Hasil Diri (JHD) Desa Lamaran

Tarung, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. [Jurnal].

Bogor (ID): Jurnal Akuakultur Indonesia, 7(1) 39-49.

[BPS] Badan Pusat Statistik Indonesia. Indonesia dalam Angka 2004-2011.

Jakarta : PBS Indonesia

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu. 2013. Luasan Tambak di

Kabupaten Indramayu. Indramayu : Dinas Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Indramayu.

____________________________________________. 2014. Rencana Kerja

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Indramayu. [internet] Tersedia:

http://diskanla.indramayukab.go.id/component/content/article/12-

warta/69-pengesahan-programa-penyuluhan-perkanan-dan-kelautan-

tahun-2014-dinas-perikanan-dan-kelautan-kab-indramayu.html. diakses

pada tanggal 05 April 2014.

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat. 2013.Produksi Perikanan

Menurut Jenis Budidaya tahun 2005-2011. Bandung : Dinas Perikanan

dan Kelautan Provinsi Jawa Barat.

Finanda, I. T. 2011. Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usaha

Pembesaran Lele Dumbo: Studi Kasus CV Jumbo Bintang Lestari.

[skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Gujarati, D.N. 2003. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta (ID): Erlangga

Gujarati, D.N. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika. Ed ke-3. Jakarta (ID): Erlangga

Haliman, R. dan Dian A. 2005. Udang Vannamei. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Hastuti dan Rahim. 2007. Ekonomi Pertanian. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Hernanto, F. 1995. Ilmu Usahatani. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

Page 76: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

59

Intriligator, M.D. 1996. Econometrik Models, Technigues, and Applications.

Second Edition. Prentice-Hal. Inc, New Jersey.

Juanda, B. 2009. Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. Bogor (ID): IPB

Press.

Juarno, O. 2012. Daya Saing dan Strategi Peningkatan Ekspor Udang Indonesia di

Pasar Internasional. [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Juarno, O. dkk. 2011. Kinerja Produktivitas dan Faktor yang Berpengaruh

Terhadap Total Factor Produktivity (TFP) Tambak udang Indonesia. J.

Sosek KP Vol. 6 No.2.

Karina, S. 2011. Ekspor Udang Capai 50.313 ton. Economy Okezone.com.

[internet]. Tersedia pada:

http://economy.okezone.com/read/2011/09/20/320/504997/ekspor-

udang-capai-50-313-ton. diakses pada tanggal 14 Desember 2012.

[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. 2012. Kelautan dan Perikanan dalam

angka 2011. Jakarta (ID) : KKP

Kordi, M. G. H. 2011. Buku Pintar Budi Daya 32 Ikan Laut Ekonomis.

Yogyakarta (ID): Lily Publisher.

Masyur, A. Dkk. Pengaruh Pengurangan Pakan Secara Periodik Terhadap

Pertumbuhan, Sintasan, dan Produksi Udang Vaname (Litopenaeus

vannamei) Pola Semi Intensif di Tambak. Jurnal Riset Akuakultur.

Volume 6 Nomor 1, April 2011. Hal: 71-80. Jakarta.

Nicholson, 1991. Teori Mikro Ekonomi: Prinsip dasar dan Perluasa. [terjemahan]

Deniel W. Jakarta: Binarupa aksara.

Oktaviana, T. 2013. Analisis Pendapatan Usahatani dan Tataniaga Jamur Merang

(Volvariella volvaceae) di Desa Gempol Kolot, Kecamatan Banyusari,

Kabupaten Karawang. [skripsi]. IPB (ID): Institut Pertanian Bogor.

Poetryani, A. 2011. Analisis Perbandingan Efisiensi Usahatani Padi Organik

dengan Anorganik. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Purnomo, H. dan Siti H.S. 2007. Permintaan Komoditas Perikanan Indonesia:

Trend Produksi, Sentra Produksi, dan Teknologi Pengelolaan. Potret dan

Strategi Pengembangan Perikanan Tuna, Udang, dan Rumput Luat

Indonesia. Jakarta (ID): Badan Riset Kelautan dan Perikanan.

Page 77: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

60

Sagala, P.A. 2012. Analisis Efisiensi Produksi dan Pendapatan Usahatani

Anggrek Vanda Douglas di Kelurahan Pondok Benda, Kota Tangerang

Selatan. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Soekartawi. 2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi. Ed ke-4.

Jakarta (ID): PT Raja GrafindoPersada.

Soeseno, S. 1983. Budidaya Ikan dan Udang dalam Tambak. Jakarta(ID):

Gramedia.

Susilo, H. 2007. Analisis Ekonomi Usaha Budidaya Tambak dan Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Produksi. EPP.Vol.4.No.2.2007:19-23

Tahe, S. dan Hidayat S. 2011. Pertumbuhan dan Sintasan Udang Vaname

(Litopenaeus vannamei) dengan Kombinasi Pakan Berbeda dalam Wadah

Terkontrol. Jakarta (ID) : Jurnal Riset Akuakultur. Vol. 6 No. 1 Hal. 31-

40.

Velayati, R. 2013. Analisis Efisiensi dengan Pendekatan Data Envelopment

Anlysis (DEA) dan Pendekatan Usahatani di Kecamatan Cijeruk,

Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.

Wattanutchariya, S. dan Theodore P. 1981. Ekonomi Budidaya Perairan: Kasus

Ikan Lele* di Thailand. Penelitian Ekonomi Budidaya Perairan di Asia.

1986. Jakarta :Yayasan Obor Indonesia.

Yusuf, R. dan Tajerin. 2007. Sistem Pemasaran Komoditas Perikanan Indonesia.

Potret dan Strategi Pengembangan Perikanan Tuna, Udang, dan Rumuput

Luat Indonesia. Jakarta (ID): Badan Riset Kelautan dan Perikanan.

Page 78: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

61

LAMPIRAN

Page 79: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

62

Page 80: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

63

Lampiran 1. Pendapatan Domestik Bruto atas Dasar Harga Konstan

Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah) 2007-2011

Jenis Tahun

2007 2008 2009 2010* 2011**

Pertanian, Peternakan,

Kehutanan dan

Perikanan

271 509.3 284 619.1 295 883.8 304 736.7 313 727.8

Tanaman Bahan

Makanan dan

Hortikultura

133 888.5 142 000.4 149 057.8 151 500.7 153 408.5

Tanaman

Perkebunan 43 199.2 44 783.9 45 558 4 47 110.2 48 964.0

Peternakan 34 220.7 35 425.3 36 648.9 38 214.4 39 929.2

Kehutanan 16 548.1 16 543.3 16 843.6 17 249.6 17 361.8

Perikanan 43 652.8 45 866.2 47 775.1 50 661.8 54 064.3

Pertambangan dan

Penggalian 171 278.4 172 496.3 180 200.5 186 634.9 189 179.2

Industri Pengolahan 538 084.6 557 764.4 570 102.5 597 134.9 634 246.9

Listrik, Gas & Air

Bersih 13 517.0 14 994.4 17 136.8 18 050.2 18 920.5

Konstruksi 121 808.9 131 009.6 140 267.8 150 022.4 160 090.4

Perdagangan, Hotel &

Restoran 340 437.1 363 818.2 368 463.0 400 474.9 437 250.7

Pengangkutan dan

Komunikasi 142 326.7 165 905.5 192 198.8 217 977.4 241 285.2

Keuangan, Real Estate

& Jasa Perusahaan 183 659.3 198 799.6 209 163.0 221 024.2 236 076.7

Jasa-jasa 181 706.0 193 049.0 205 434.2 217 782.4 232 464.6

Produk Domestik

Bruto (PDB) 1 964 327.3

2 082 456.1

2 178 850.4 2 313 838.0

2 463 242.0

*Angka Sementara

Sumber :Badan Pusat Statistik Indonesia, 2012

Page 81: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

64

Lampiran 2. Hasil Estimasi dalam Model Produksi Udang Vaname ( ANOVAb)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1611981.919 4 402995.480 16.051 .000a

Residual 853619.671 34 25106.461

Total 2465601.590 38

a. Predictors: (Constant), umur, Benur, pakan, solar

b. Dependent Variable: Pro

Lampiran 3. Hasil Estimasi dalam Model Produksi Udang Vaname Model

Summary Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

Change Statistics

Sig. F Change

1 .809a .654 .613 158.450184 .000

a. Predictors: (Constant), umur, Benur, pakan, solar

b. Dependent Variable: Pro

Lampiran 4. Hasil Estimasi dalam Model Produksi Udang Vaname (Coefficients)

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -88.552 100.546

-.881 .385

Benur .001 .001 .135 1.294 .204 .940 1.064

Pakan .379 .120 .356 3.154 .003 .800 1.250

Solar 1.576 .641 .326 2.461 .019 .579 1.727

Umur 4.866 1.987 .326 2.449 .020 .576 1.736

a. Dependent Variable: Pro

Page 82: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

65

Lampiran 5. Hasil Estimasi dalam Model Udang Produksi Vaname

(One-Sample Kolmogrov- Smirnov Test)

One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 39

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation 1.49878870E2

Most Extreme Differences Absolute .116

Positive .116

Negative -.064

Kolmogorov-Smirnov Z .722

Asymp. Sig. (2-tailed) .674

a. Test distribution is Normal.

Lampiran 6. Hasil Estimasi dalam Model Produksi Udang Vaname (Model

Summary abs_res)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change Sig. F Change

1 .627a .393 .322 77.36010 .393 .002

a. Predictors: (Constant), umur, Benur, pakan, solar

b. Dependent Variable: abs_res

Lampiran 7. Uji Heteroskedastisitas untuk Model Produksi Budidaya

Tambak Udang Vaname (Coefficientsa)

Model Sig. Collinearity Statistics

VIF

(Constant) .126

Benur .010 1.064

Pakan .151 1.250

Solar .572 1.727

Umur .075 1.736

a. Dependent Variable: abs_res

Page 83: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

66

Lampiran 8. Karekteristik Responden Pembudidaya Udang Vaname

No Nama

Responden Umur

Jenis

Kelamin Pendidikan

Kepemilikan

Lahan

Sumber

Modal Usaha

1 Warsa 50 L TS Milik Sendiri Tengkulak

2 Carmadi 60 L SD Milik Sendiri Tengkulak

3 Sarwan 45 L SD Milik Sendiri Sendiri

4 Asiran 42 L SD milik Sendiri Tengkulak

5 Casdi 36 L SD milik Sendiri Tengkulak

6 Duryana 39 L SD Sewa Tengkulak

7 Suja 39 L SD Sewa Tengkulak

8 V'on 45 L SD Sewa Tengkulak

9 Hari 55 L D3 Sewa Sendiri

10 Tasman 60 L TS Milik Sendiri Sendiri

11 Desi 40 P SD Sewa Sendiri

12 Roedi 65 L SD Milik Sendiri Tengkulak

13 Ba'da 40 L SD Milik Sendiri Tengkulak

14 Suwandi 45 L SD Milik Sendiri Tengkulak

15 Tahono 50 L TL Milik Sendiri Tengkulak

16 Answar 40 L SD Sewa Tengkulak

17 Wargan 45 L SD Milik Sendiri Tengkulak

18 Nur Hasan 31 L D3 Milik Sendiri Sendiri

19 Didi 35 L SMA Bagi Hasil Tengkulak

20 Dawud 70 L SD Milik Sendiri Sendiri

21 Carmin 31 L SD Sewa Tengkulak

22 Jai'di 29 L SD Milik Sendiri Sendiri

23 Daskam 45 L SD Milik Sendiri Sendiri

24 Tarjan 33 L SD Milik Sendiri Sendiri

25 Humaidi 50 L SD Milik Sendiri Sendiri

26 Uman 38 L SD Milik Sendiri Sendiri

27 Kadori 38 L SD Milik Sendiri Tengkulak

28 Castiman 50 L SD Milik Sendiri Sendiri

29 Warli 35 L SMP Milik Sendiri Sendiri

30 Ahmad B. 38 L SMA Sewa Sendiri

31 Deden A. S. 20 L SMA Milik Sendiri Sendiri

32 Hasan Bisri 38 L SD Sewa Sendiri

33 M. Iskandar 25 L SMA Milik Sendiri Tengkulak

34 Umaya 42 L SD Milik Sendiri Sendiri

35 Idris 35 L SD Sewa Tengkulak

36 Juanaidi 30 L SMP Sewa Sendiri

37 Sukardi 50 L TS Milik Sendiri Sendiri

38 Jainudin 36 L SD Milik Sendiri Sendiri

39 Anto 42 L SD Milik Sendiri Sendiri

Page 84: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

67

Lampiran 9. Penggunaan Input dan Output Produksi Udang Vaname

No Nama

Responden

Input Produksi

Produksi

(Kg) Benur

(Ekor)

Pakan

(Kg)

Solar

(Liter)

Luas

Tambak

(m2)

Umur Udang

(Hari)

1 Warsa 10 000 100 50 3 750 60 200

2 Carmadi 10 000 200 75 3 750 90 250

3 Sarwan 100 000 800 200 15 000 90 1000

4 Asiran 20 000 150 120 5 000 90 550

5 Casdi 60 000 250 50 12 500 40 450

6 Duryana 40 000 200 35 5 000 55 350

7 Suja 40 000 200 40 5 000 58 370

8 V'on 50 000 50 45 15 000 40 245

9 Hari 20 000 320 30 2 500 50 180

10 Tasman 150 000 150 100 10 000 25 250

11 Desi 10 000 100 15 5 000 28 85

12 Roedi 30 000 75 50 3 750 45 100

13 Ba'da 50 000 300 50 7 500 40 500

14 Suwandi 50 000 0 50 7 500 50 160

15 tahono 40 000 100 40 7 500 30 200

16 Answar 14 000 75 30 3 750 70 150

17 Wargan 20 000 100 50 5 000 60 130

18 Nur Hasan 100 000 400 60 7 500 37 421

19 Didi 75 000 400 100 12 500 48 455

20 Dawud 50 000 80 10 2 500 60 80

21 Carmin 30 000 75 50 5 000 60 325

22 Jai'di 100 000 100 50 10 000 50 300

23 Daskam 50 000 100 50 10 000 30 300

24 Tarjan 200 000 1 100 100 15 000 60 1 800

25 Humaidi 100 000 120 20 10 000 30 425

26 Uman 50 000 80 30 7 500 40 200

27 Kadori 50 000 80 50 7 500 60 400

28 castiman 70 000 80 22 15 000 30 170

29 Warli 30 000 100 22 7 500 40 160

30 Ahmad B 40 000 0 30 5 000 47 130

31 Deden Agus 150 000 180 40 10 000 45 300

32 Hasan Bisri 30 000 0 10 5 000 27 52

33 M. Iskandar 53 000 160 50 6 250 64 325

34 Umaya 60 000 60 80 10 000 38 255

35 Idris 70 000 40 150 7 500 60 500

36 Juanaidi 50 000 250 25 7 500 50 320

37 Sukardi 300 000 350 100 25 000 50 1 700

38 jainudin 100 000 150 70 10 000 40 180

39 Anto 20 000 20 20 1 650 24 50

Page 85: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

68

Lampiran 10. Penerimaan dan Biaya oleh Pembudidaya Modal Sendiri (Rp/Ha/Musim Tanam)

No.

Penerimaan Udang

(Rp/Ha/Musim)

Biaya Tunai Variabel (Rp/Ha/Musim) Biaya Tunai Tetap

(Rp/Ha/Musim)

Biaya Non tunai Variabel

(Rp/Ha/Musim) Biaya Non Tunai Tetap (Rp/Ha/Musim)

Benur Pakan Solar Obat-

obatan TKLK Sewa Lahan Biaya Pajak TKDK Penyusutan Alat Penyusutan Lahan

1 33333333 1533333 4333333 666667 41667 233333 0 17260 1566667 115982 328767

2 25200000 1840000 11200000 600000 0 6840000 1150685 0 0 564384 0

3 6250000 3450000 1200000 500000 0 420000 0 4795 1300000 120548 91324

4 3910000 460000 1500000 150000 0 300000 613699 0 1600000 246027 0

5 19646667 3066667 4666667 400000 893333 4188667 0 7096 66667 173881 135160

6 12800000 4600000 2800000 200000 0 800000 0 11507 6200000 597260 219178

7 10500000 2400000 820000 250000 0 1600000 0 9589 0 141096 182648

8 6000000 1200000 820000 250000 0 1010000 0 5753 0 124658 109589

9 42000000 3200000 6013333 666667 0 1246667 0 11507 0 99543 219178

10 8500000 2400000 780000 100000 0 250000 0 5753 800000 124658 109589

11 9600000 1600000 874667 200000 0 266667 0 7671 1400000 177169 146119

12 2493333 1073333 426667 73333 0 133333 0 5753 533333 83105 109589

13 6826667 960000 960000 146667 200000 266667 0 7671 1400000 177169 146119

14 9360000 1920000 0 300000 300000 100000 901370 0 2080000 277260 0

15 10500000 3450000 1575000 200000 0 400000 0 8630 1175000 136986 164384

16 2600000 1380000 0 100000 0 200000 369863 0 1180000 244384 0

17 7650000 1260000 525000 400000 0 150000 0 7288 1000000 131233 138813

18 13653333 1533333 2266667 166667 0 333333 913242 0 1733333 188128 0

19 21760000 2760000 1148000 200000 100000 360000 0 9589 624000 56438 182648

20 4860000 2400000 1230000 350000 200000 400000 0 7671 1050000 132877 146119

21 7575758 2909091 993939 606061 0 0 0 4603 3818182 725612 87671

Rata-rata 12619957 2161703 2101584 310765 82619 928508 188041 6292 1310818 220876 119852

Page 86: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

69

Lampiran 11. Penerimaan dan Biaya Pembudidaya Modal Pinjaman/Ha/Musim Tanam

No

Penerimaan

(Rp/Ha/Musim)

Biaya Tunai Variabel (Rp/Ha/Musim) Biaya Tunai Tetap

(Rp/Ha/Musim)

Biaya Non Tunai Variabel

(Rp/Ha/Musim)

Biaya Non Tunai Tetap

(Rp/Ha/Musim)

Benur Pakan Bahan

Bakar

Obat-

obatan TKLK

Sewa

Lahan Pajak Lahan TKDK Penyusutan Alat Penyusutan Lahan

1 18666667 720000 2453333 733333 853333 933333 0 11507 4133333 398174 219178

2 33333333 720000 4906667 1100000 853333 933333 0 17260 6133333 463927 328767

3 55000000 1080000 3000000 1320000 125000 400000 0 17260 4600000 347945 328767

4 12600000 1296000 1840000 220000 0 400000 0 7671 840000 106301 146119

5 24500000 2240000 3700000 385000 0 500000 1205479 0 2850000 290411 0

6 25900000 2240000 3700000 440000 0 400000 1271233 0 3000000 295342 0

7 6043333 866666 400000 165000 100000 200000 730594 0 706666 88584 0

8 13333333 2400000 1840000 733333 213333 266667 0 8630 3133333 365297 164384

9 26666667 1800000 3800000 733333 0 266667 0 7671 1400000 177169 146119

10 8533333 2000000 0 366667 106667 133333 0 9589 1466667 188128 182648

11 9333333 1493333 1200000 293333 133333 200000 0 5753 1133333 166210 109589

12 20000000 1045333 1840000 440000 0 533333 1703014 0 4800000 420091 0

13 9360000 1200000 1840000 550000 300000 400000 0 11507 3100000 298630 219178

14 12740000 1620000 3040000 440000 0 280000 0 9205 1040000 111562 175342

15 27300000 1740000 1380000 550000 0 500000 1150685 0 3100000 298630 0

16 17066667 1866667 1040000 366667 0 333333 0 11507 2066667 199087 219178

17 24960000 2374400 2368000 440000 640000 320000 0 12274 2640000 244164 233790

18 23333333 2800000 506666 1100000 0 800000 1095890 0 2066667 199087 0

Rata-

rata 20481667 1639022 2158593 576481 184722 433333 397605 7213 2678333 258819 137392

Page 87: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … · produksi dan pendapatan budidaya tambak udang vaname di kecamatan pasekan . kabupaten indramayu . yuni kristina . departemen ekonomi

70

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Yuni Kristina lahir di Sarko, Jambi pada tanggal 01 Juni

1991. Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Robertus Bejo

dan Yustina Rustiyem. Penulis memulai pendidikan pada tahun 1996 di TK Tunas

Mulya. Pada tahun 1997-2003 penulis menempuh pendidikan di SD Negeri

257/IV Air Batu 1, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 5 Tabir Ilir lulus pada

tahun 2006. Tahun 2006 penulis melanjutkan ke SMA Negeri 1 Pelepat Ilir dan

lulus pada tahun 2009.

Tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan ke di Institut Pertanian Bogor

(IPB) melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Departemen Ekonomi

Sumberdaya dan Lingkungan. Selama menjadi mahasiswa penulis mengikuti

beberapa kepanitian kegiatan seperti Bina Desa FEM, FEM Mengajar,

ESLday,dan MPD dan mengikuti unit kemahasiswaan yaitu Keluarga Mahasiswa

Katolik IPB (KeMaKI) sebagai pengurus pada periode 2011-2012. Penulis pernah

mengikuti kegiatan yang diadakan oleh LPPM IPB, “IPB goes to field” pada

tahun 2011 di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah dan mengikuti lomba karya

tulis ilmiah seperti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan judul

Pengembangan Kawasan Wisata Candi Gedung Songo Berbasis Co-Management

dalam Rangka Pelestarian Cagar Budaya dan Income Generating dengan

Pendekatan Multiplier Effect.